manrisk-altman-z-score(bab 9)

advertisement


NYU Stern Finance Professor, Edward Altman, developed
the Altman Z-score formula in 1967. In 2012, he released
an updated version called the Altman Z-score Plus, that can
be used to evaluate both public and private companies,
both manufacturing and nonmanufacturing companies and
both U.S. and non-U.S. companies.
Investors can use Altman Z-scores to help determine
whether they should buy or sell a particular stock if they're
concerned about the underlying company's financial
strength. The Altman Z-score Plus can be used to evaluate
corporate credit risk.
The output of a credit-strength test that gauges a
publicly traded manufacturing company's likelihood of
bankruptcy.


Metode Z-Score (Altman) adalah suatu alat yang
memperhitungkan dan menggabungkan beberapa
rasio-rasio keuangan tertentu dalam perusahaan dalam
suatu persamaan diskriminan yang akan menghasilkan
skor tertentu yang akan menunjukkan tingkat
kemungkinan kebangkrutan perusahaan.


The Altman Z-score, is based on five financial
ratios.
The Altman Z-score is calculated as follows:
Z-Score = 1.2A + 1.4B + 3.3C + 0.6D + 1.0E
Where:
A = Working Capital/Total Assets
B = Retained Earnings/Total Assets
C = Earnings Before Interest & Tax/Total Assets
D = Market Value of Equity/Total Liabilities
E = Sales/Total Assets





WCTA (Working capital to total asset atau modal kerja
dibagi total aset)
RETA (Retained earning to total asset atau laba ditahan
dibagi total aktiva)
EBITTA (Earning before interest and taxes to total asset
atau laba sebelum pajak dan bunga dibagi total aktiva)
MVEBVL (Market value of equity to book value of liability
atau nilai pasar sekuritas dibagi dengan nilai buku utang)
STA (Sales to total asset atau penjualan dibagi total aktiva).
 INTERPRETASI
NILAI Z SCORE




Dalam model tersebut
Perusahaan yang mempunyai skor Z >
2,99 diklasifikasikan sebagai
perusahaan sehat
Perusahaan yang mempunyai skor Z <
1,81 diklasifikasikan sebagai
perusahaan potensial bangkrut.
Skor 1,81 sampai 2,99 diklasifikasikan
sebagai perusahaan pada grey area
atau daerah kelabu (Muslich, 2000:60).
Input
Financial Ratio
1999
2000
2001
X1
Working capital/ Total Assets
-0.09
-0.08
0
X2
Retained earnings/Total Assets
-0.02
0.03
0.04
X3
EBIT/Total Assets
.09
.08
.02
X4
Market Value/Total Liabilities
3.7
1.2
.50
X5
Sales/Total Assets
0.51
0.42
0.3
Z-score
2.5
1.4
.85

Berdasarkan penelitian lebih lanjut diketahui bahwa
persamaan Z-Score Model Altman tahun 1968 hanya
mempunyai keakuratan 30 %. Untuk itu pada tahun 1983
Altman merevisinya dengan persamaan yang baru:

Z' = 0.7 * Working capital/total assets + 0.847 * Retained
earnings/total assets + 3.107 * EBIT/total assets + 0.420 *
Market value equity/book value of total debt + 0.998 *
Total assets turnover

Klasifikasi perusahaan yang sehat dan bangkrut
didasarkan pada nilai Z yang diperoleh, yaitu:
◦ • Bila Z >2.9, maka termasuk perusahaan sehat
◦ • Bila Z <1.23, maka termasuk perusahaan yang bangkrut
◦ • Bila Z berada diantara 1.23 sampai 2.9, maka termasuk grey
area (tidak dapat ditentukan apakah perusahaan sehat
ataupun mengalami kebangkrutan).


Ketepatan prediksi masa depan berlaku selama emiten
mempunyai kondisi keuangan yang sama dengan pada
saat prediksi dilakukan.
Apabila emiten melakukan perbaikan kerja melalui
strategi yang tepat, kemungkinan besar ada
ketidaktepatan prediksi. Namun kelemahan apapun
yang dihadapi pada kenyataannya prediksi masih selalu
digunakan untuk pengambilan keputusan.




Darsono dan Ashari. 2004. Pedoman Praktis Memahami Laporan
Keungan. Semarang: Penerbit Andi.
Muslich, Mohamad. 2000. Manajemen Keuangan Modern (Analisis,
Perencanaan, dan Kebijaksanaan). Jakarta: Bumi Aksara.
(Edward I. Altman, www.stern.nyu.edu/~ealtman/zscorepresentation.pdf,
p.22).
By Ben McClure on January 15, 2011 A A A Filed Under: Accounting,
Corporate Debt, Fundamental Analysis, WorldCom (has been downloaded
on April, 16th 2014)
Download