Nama : Eva Anggriani NIM : 10002021 TEKS BAHASA INDONESIA Sosiologi sastra sebagai suatu jenis pendekatan terhadap sastra memiliki paradigma dengan asumsi dan implikasi epistemologis yang berbeda daripada yang telah digariskan oleh teori sastra berdasarkan prinsip otonomi sastra. Penelitian-penelitian sosiologi sastra menghasilkan pandangan bahwa karya sastra adalah ekspresi dan bagian dari masyarakat, dan dengan demikian memiliki keterkaitan resiprokal dengan jaringanjaringan sistem dan nilai dalam masyarakat tersebut (Soemanto, 1993; Levin, 1973:56). Sebagai suatu bidang teori, maka sosiologi sastra dituntut memenuhi persyaratanpersyaratan keilmuan dalam menangani objek sasarannya. Istilah “sosiologi sastra” dalam ilmu sastra dimaksudkan untuk menyebut para kritikus dan ahli sejarah sastra yang terutama memperhatikan hubungan antara pengarang dengan kelas sosialnya, status sosial dan ideologinya, kondisi ekonomi dalam profesinya, dan model pembaca yang ditujunya. Mereka memandang bahwa karya sastra (baik aspek isi maupun bentuknya) secara mudak terkondisi oleh lingkungan dan kekuatan sosial suatu periode tertentu (Abrams, 1981:178). TERJEMAHAN BAHASA INGGRIS Sociology of literature as a kind of paradigm approach to literature has the epistemological assumptions and implications of different than what has been outlined by literary theory based on the principle of autonomy of literature. Studies sociology of literature produced the view that literature is an expression and a part of society, and thus has a reciprocal relationship with the networks and value systems in the society (Soemanto, 1993; Levin, 1973:56). As a field theory, the sociology of literature are required to meet the requirements of science in addressing the target object. The term "sociology of literature" in the science literature is meant to refer to the critics and literary historians are primarily concerned with the relations between authors with social class, social status and ideology, economic conditions in the profession, and the model of its target readers. They believe that literary works (both aspects of the content and form) are absolute conditioned by environmental and social forces a certain period (Abrams, 1981:178). TEKS BAHASA INGGRIS David is the youngest in the family and was often left on his own. Soon he fell into bad company and became a member of a gang. His life with the gang was full of adventure but dangerous and terror-ridden. He was often involved in gang clashed, bloodshed, housebreaking, and other crimes. Tired of his life, he wanted to quit but was afraid to. There was no one he could turn to. One day he was introduced to a social organization for some recreation. There, he found warmth and concern and was encouraged to drop in frequently. Before long, he shared his problem with the organization members. Immediate steps were then taken by organization to get him out of his gang. They also provided with warmth, care, friendship and meaningful activities to occupy his time. TERJEMAHAN BAHASA INDONESIA David adalah yang termuda dalam keluarga dan sering ditinggalkan sendirii. Segera ia jatuh ke perusahaan buruk dan menjadi anggota geng. Hidopnya dengan geng itu penuh petualangan tapi berbahaya dan teror-ditunggangi. Ia sering terlibat dalam genk bentrok, pertumpahan darah, mencuri, dan kejahatan lainnya. Lelah hidupnya, ia ingin berhenti tetapi takut. Tidak ada orang yang bisa berpaling. Suatu hari ia diperkenalkan kepada organisasi sosial untuk beberapa rekreasi. Di sana, ia menemukan kehangatan dan perhatian dan didorong untuk mampir sering. Tak lama, ia berbagi masalahnya dengan anggota organisasi. Lungkah segera kemudian diambil oleh organisasi untuk mendapatkan dia keluar dari gengnya. Mereka juga dilengkapi dengan kehangatan, perawatan, persahabatan dan kegiatan yang berarti untuk mengisi waktunya.