Mata Kuliah
: J0692 - Entrepreneurship
Revisi
: 2009
Dosen Pembuat : D3122 - Rudy Aryanto, SE., MM
Pertemuan ke-10
Strategi Bisnis, Memasuki Pasar
Internasional, dan Etika Bisnis
AGENDA Pertemuan ke 10
•
•
•
•
•
•
•
•
Faktor kunci membangun keunggulan bersaing suatu usaha
Menciptakan perencanaan strategis
Pentingnya bisnis internasional
Pemilihan pasar asing
Berbagai hambatan perdagangan internasional
Perilaku dan etika bisnis
Melaksanakan tanggung jawab sosial
Hak dan kewajiban pelaku bisnis
Strategi Entrepreneurial : Menghasilkan dan
Mengeksploitasi Hal Baru
•
•
•
Offering a new product to an established or new market.
Menawarkan suatu produk baru atau membentuk pasaran baru
Menawarkan suatu bentuk produk kepada pasar baru
Membuat suatu organisasi yang baru.
McGraw-Hill/Irwin
Entrepreneurship, 7/e
Copyright © 2008 The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
Entrepreneurial Strategy: The Generation and
Exploitation of New Entry Opportunities
• <<Insert Figure 13.1>>
Sumber-sumber: Sumber dari keuntungan
yang Kompetitif
• Membangun kembali bangunan dasar untuk fungsi dan
performa perusahaan
– Masukan-masukan dibuat untuk proses produksi
– Dapat dikombinasikan dalam beberapa cara
– Menyediakan kapasitas perusahaan untuk mencapai performa yang
superior
• Sumber-sumber yang diperlukan:
– Sesuatu yang bernilai (Valuable)
– Tidak umum (Jarang)
– Tidak dapat ditiru (Inimitable)
Menciptakan Berkas Sumber
• Entrepreneur harus memiliki kemampuan dan pengetahuan
untuk menghasilkan dan mekombinasikan kembali sumbersumber dimaksuud
– Pengetahuan Pasar: Informasi, teknologi, mengetahui skills yang
dimiliki pasar/para pelanggan
– Pengetahuan Teknologi: Informasi, pengetahuan teknologi yang
dimiliki untuk menciptakan pengetahuan
Menilai Sebuah Ketertarikan : Informasi
Pada Hal Baru
• Pengetahuan yang utama dan pencarian Informasi
– Lebih banyak pengetahuan memastikan lebih banyak proses
pencarian yang effisien
– Proses Pencarian mewakili dillema bagi enterpreneur.
– Biaya : Waktu dan Uang .
• Loket Kepentingan (Window of opportunity )
– Pada kurun waktu tertentu disaat lingkungan perusahaan dalam
keadaan sangat baik bagi Enterpreneur untuk mengeksploitasi
huatu jal baru yang sangat pertikuler
Merasa Nyaman dengan Membuat
Keputusan dibawah Ketidaktentuan
• Dilema dihasilkan dari terhentinya perdagangan diantara
informasi yang lebih dan kemungkinan dari penutupan
Loket Kepentingan
– Komisi Kesalahan: outcome negative dari suatu kejadian .
– Kesalahan Keteledoran: outcome negative yang bukan dari suatu
kejadian.
Decision to Exploit or Not to Exploit the
New Entry Opportunity
• <<Insert Figure 13.2>>
Strategi Untuk Hal Baru:
Langkah Pertama: Keuntungan
•
•
•
•
Mengadakan sebuah biaya keuntungan
Hadapi saingan perusahaan yang kurang
Dapat mengamankan pihak lain
Lebih baik memposisikan daripada memuaskan para
konsumer
• Membentuk Keahlian lewat partisipasi
Langkah Awal Kerugian (1 of 2)
• Permintaan yang tidak menentu: kesulitan dalam
mengsetimasi
– Ukuran pasar potensial
– Seberapa cepat akan tumbuh
– Kunci dimensi bersamaan dengan apa yang berkembang.
• Hal-hal dalam teknologi yang tidak menentu : kesulitan
untuk menilai
– Apakah teknologi yang dipersembahkan
– Apakah teknologi alternatif akan muncul dan ampu melalui teknologi
yang saat ini.
Langkah Awal (Kerugian)
(2 of 2)
• Penyesuaian: Kesulitan untuk menyesuaikan kepada
kondisi lingkungan.
• Ketidaktentuan Komsumen: kesulitan dalam menilai
sesuatu secara akurat apakah produk dan jasa baru
tersebut nilai.
– Menanggulangi Ketidaktentuan Customer
• Advertising yang bersifat Informasi.
• Garis utama produk menguntungkan lebih dari pada
produk pengganti.
• Menciptakan suatu Kerangka Referensi (Frame of
Refence) untuk konsumer yang potensial
• Melatih Customer untuk membentuk industri yg memiliki
standar, dan loyalitas konsumen
Kepastian Waktu dan Langkah Pertama
• Kepastian Waktu: memberikan jangka waktu dalam sesuatu
yang menjadi langkah awal pengoperasian dalam industri
yang berada dalam kondisi persaingan yang kompetitif.
• Menciptakan Rintangan untuk memasuki sebuah Kompetisi:
–
–
–
–
Membangun Loyalitas Konsumen
Membangun biaya penggantian (Switching Cost)
Melindungi produk yang memiliki keunikan
Melindungi akses bagi sumber penting dari pemasok dan saluran
distribusinya
Resiko Penurunan Strategi
• Resiko : Kemungkinan dan besarnya kehilangan
• Diperoleh dari ketidaktentuan Enterpreneur
– Permintaan Pasar .
– Pembangunan Teknologi .
– Tindakan Para Pesaing (Competitor).
• Dua Jenis Strategi:
– Jangkauan Pasar .
– Barang Tiruan
Lingkup Strategi Pasar : Lingkup Kecil
• Jangkauan: memilih kelompok customer mana untuk
menghasilkan dan bagaimana melayaninya
• Jangkauan Kecil : menawarkan produk yang kecil jarak nya
dari jumlah kelompok kecil kepada kelompok besar untuk
memuaskan keperluan pasar konsumen.
– Fokus dalam produksi pada produk yang telah ditentukan,
melokasisasi operasional bisnis,dan level keahlian yang tinggi.
– Fokus pada suatu kelompok customer
– Menaikkan-mengakhiri pasar dengan suatu keuntungan yang baik.
Lingkup Strategi Pasar: Jangkauan Luas
• Menawarkan jajaran produk-produk yang berseberangan
dengan berbagai jenis segmen pasar.
– Strategi muncul lewat informasi yang didapat dari proses
pembelajaran
– Membuka perusahaan kepada berbagai jenis barisan kompetitor
yang berbeda.
– Pengurangan Resiko berkaitan dengan ketidaktentuan pasar.
Strategi Imitasi
• Melibatkan penggandaan praktisi perusahaan
– Tidak bisa jarang atau palsu.
• Mengapa melakukan itu?
– Untuk meminimalisir kerugian dengan kerjasama baru
• Keuntungan :
– Lebih mudah untuk meniru sukses suatu perusahaan.
– Dapat membantu membangun skill penting untuk kemajuan industri.
– Menyediakan hak kekuasaan organisasi
Jenis – Jenis Strategi Imitasi
• Franchise: menitikberatkan pada suatu penggandaan produk,
dilakukan untuk mengurangi resiko downside loss.
• “Me-too” strategy: penggandaan produk –produk yang telah ada
sebelumnya dan menawarkan sesuatu untuk membabgun
keuntungan mealui variasi-variasi minor.
– Bisa jadi lebih sulit untuk mengimplementasikan secara sukses
daripada mengharapkan sesuatu yang sifatnya inisial.
– Dapat Berpotensi :
• Mengurangi biaya enterpreneur yang berkaitan dengan R&D.
• Mengurangi ketidaktentuan konsumen perusahaan
• Membuat lagkah baru yang lebih sah secara hukum daripada yang
sebelumnya.
Mengatur Corak Baru (Newness)
• Kecenderungan dari corak baru timbul dari kondisi yang unik:
– Biaya dalam mempelajari tugas-tugas baru.
– Konflik-konflik yang terjadi berasal dari tanggung jawab yang terjadi
secara bersamaan waktunya.
– Mendirikan struktur komunikasi secara formal dan
• Perusahaan Baru memerlukan:
– Meperhatikan dengan cermat dalah hal pendidikan dan pelatihan bagi
para karyawannya.
– Membantu para karyawan membangun pengetahuan dan kemampuan
secara singkat.
– Membantu perkembangan aktivitas hubungan informal dan sebuah
fungsi budaya perusahaan.
Asset Corak Baru
• Kurangnya sistem pembentukan yang rutin, sistematis dan
proses pengadaan produk awal yang memberikan
keuntungan yang sangat berarti.
• Tingginya kemampuan untuk mempelajari pengetahuan
baru dalam pergantian lingkungan perusahaan secara
berkesinambungan yang secara berkesinambungan.
• Fleksibilitas dan kemampuan untuk menyediakan
pengetahuan baru.
Strategi untuk
Berkembang dan
Mengelola Implikasi
dari Perkembangan
McGraw-Hill/Irwin
Entrepreneurship, 7/e
Copyright © 2008 The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
Strategi Pertumbuhan
• <<Insert Figure 14.1>>
Strategi Penetrasi
Strategi untuk berkembang dengan cara mendorong
konsumen untuk lebih banyak membeli produk-produk
perusahaan .
– Marketing dapat efektif untuk mendorong pembelian
berulang.
– Tidak melibatkan sesuatu apapun yang baru bagi
perusahaan.
– Bergantung pada pengambilan/merebut pangsa pasar
pesaing dan pengembangan dari pangsa pasa yang
sudah ada.
Strategi Pengembangan Pasar
Strategi untuk tumbuh dengan cara menjual produk-produk
yang sudah ada ke konsumen yang baru.
– Pasar Geografis Baru: penjualan produk perusahaan yang
telah ada pada kelompok konsumen yang baru.
– Pasar Demografis Baru: penjualan pada grup demografis
yang lain.
– Penggunaan Produk Baru: menjual suatu produk sekarang,
yang memiliki kegunaan baru, pada kelompok pembeli
yang baru pula.
Strategi Pengembangan Produk
• Strategi untuk tumbuh dengan cara mengembangkan dan
menjual produk-produk baru pada orang-orang yang telah
membeli produk-produk lama dari perusahaan.
• Keuntungan:
– Kesempatan untuk memanfaatkan sistem distribusi yang
sudah ada.
– Telah memiliki reputasi korporasi perusahaan tersebut
dalam benak para konsumennya.
Strategi Diversifikasi
• A strategy to grow by selling a new product to a new
market.
– Backward integration: a step back (up) in the value-added chain
toward the raw materials.
– Forwards integration: a step forward (down) on the value-added
chain toward the customers.
– Horizontal integration: occurs at the same level of the value-added
chain but simply involves a different, but complementary, valueadded chain.
Example of a Value-Added Chain and
Types of Related Diversification
• <<Insert Figure 14.2>>
Example of Growth Strategies (1 of 2)
• Case: Early days of the Head Ski Company; only produced
and sold high-tech skis in the U.S. market.
• Penetration strategy
– Increase in marketing budget focused on encouraging existing
customers to “upgrade” their skis more often.
• Market development strategy
– Selling skis in Europe, Argentina, and New Zealand.
• Product development strategy
– Develop and sell new products (hats, gloves, boots, and other ski
accessories).
Example of Growth Strategies (2 of 2)
• Diversification strategies
– Backward integration: design and manufacture of equipment used to
make skis.
– Forward integration: control of a chain of retail ski shops.
– Horizontal integration: ownership of ski mountains.
A Follow-Up of Inc. Magazine’s 1984
Fastest-Growing Ventures
• <<Insert Figure 14.3>>
Pressures on Firm Growth
• Existing financial resources
– Firm’s resources can become stretched quite thin.
• Human resources
– Problems of employee morale, employee burn out, and an increase
in employee turnover.
• Management of employees
– May require change in management style and in dealing with
employees.
• Entrepreneur’s time
– Diverting time to several activities can cause problems.
Overcoming Pressures on
Financial Resources
•
•
•
•
•
•
Managing cash flow.
Manage inventory.
Manage fixed assets.
Manage costs and profits.
Taxes.
Record keeping.
Managing Cash Flow
• Entrepreneur should:
– Have an up-to-date assessment of the cash position.
– Prepare a daily cash sheet.
– Compare budgeted or expected cash flows with actual cash flows.
Managing Inventory
• Entrepreneur needs to:
– Determine value of inventory.
– Determine how inventory affects the cost of goods sold (income
statement).
– Decide on LIFO (First Items In Inventory) or FIFO (Last Items In
Inventory).
• Factors to consider for converting to LIFO:
–
–
–
–
Anticipate increased labor, materials, production costs.
Business/inventory growing.
Computer-assisted inventory control.
Business is profitable.
Managing Fixed Assets
• Involve long-term commitments and large investments for
the new venture.
• Equipment
– require servicing and insurance.
– affect utility costs.
– depreciate over time.
• Leasing can be an alternative to buying.
Managing Costs and Profits
• Entrepreneur needs to:
–
–
–
–
–
Assess each item to determine cost reduction
Determine raising prices to ensure positive profits.
Compare current actual costs with prior incurred costs.
Allocate expenses as effectively as possible, by product.
Avoid arbitrary cost allocation.
Taxes
• Entrepreneur will be required:
– Withhold federal and state taxes for employees.
– Pay a number of taxes (state and federal unemployment taxes and
business taxes).
– Allocate taxes as part of any budget.
– File end-of-year returns of the business.
– Consider use of a tax accountant.
Record Keeping
• Helpful to consider using a software package.
• Maybe necessary to enlist the support and services of an
accountant/ consultant.
• Vitally important to use a system for storing and using
customer information.
Overcoming Human Resource Pressures
• Preparation of job descriptions.
• Itemizing specifications.
• Outsourcing of HR responsibilities:
–
–
–
–
–
–
–
Recruiting.
Hiring.
Establish benefit programs.
Payroll.
Firing.
Permanent vs. part-time.
Corporate Culture.
Overcoming Pressures on
Employee Management
• Activities to institute a more participative style of
management:
–
–
–
–
–
Establishing a team spirit.
Communicating with employees.
Providing feedback.
Delegating some responsibility to employees.
Providing continuous training for employees.
Overcoming Entrepreneur’s
Time Management Pressure
• Benefits of effectively managing time:
–
–
–
–
–
Increased productivity.
Increased job satisfaction.
Improved interpersonal relationships.
Reduced time anxiety and tension.
Better health.
Basic Principles of Time Management (1 of 2)
• Principle of desire: a recognition of the need to change
personal attitudes and habits regarding the allocation of
time.
• Principle of effectiveness: a focus on the most important
issues.
• Principle of analysis: understanding how time is currently
being allocated, and where it is being inefficiently invested.
Basic Principles of Time Management (2 of 2)
• Principle of teamwork: acknowledgment that only a small
amount of time is actually under one’s control and that most
of one’s time is taken up by others.
• Principle of prioritized planning: categorization of tasks by
their degree of importance and then the allocation of time to
tasks based on this categorization.
• Principle of reanalysis: periodic review of one’s time
management process.
Four Types of Entrepreneurs
and Firm Growth
• <<Insert Figure 14.4>>
Etika Bisnis
Hakekat Etika dari kata ethos dalam bahasa Yunani berarti
kebiasaan, watak seseorang atau kelompok, atau organisasi. Etos
juga berarti semangat kelompok tertentu yang diwujudkan dalam
bentuk kode etik. Etika juga dimaknai sebagai norma-norma yang
dianut oleh kelompok, golongan, masyarakat tertentu mengenai
perbuatan yang baik dan buruk.
Etika yakni sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma
moral yang menentukan dan terwujud dalam sikap dan pola perilaku
hidup manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompok.
Sekalipun sudah ada hukum tetapi etika tetap diperlukan karena:
•
•
•
•
•
Norma hukum tidak menjangkau wilayah antara baik dan buruk.
Norma hukum cepat ketinggalan zaman.
Norma hukum tidak mampu mendeteksi dampak secara etis di
kemudian hari.
Etika mempersyaratkan pemahaman dan kepedulian tentang
kejujuran, keadilan, dan prosedur yang wajar terhadap manusia dan
masyarakat.
Azas legalitas harus tunduk pada azas moralitas.
Contoh Prinsip Bisnis yang dideklarasikan perusahaan Eropa, Amerika
Serikat dan Jepang antara lain:
•
•
Prinsip tanggung jawab bisnis: dari stock holder (pemegang saham)
kepada stake holders (pihak berkepentingan: karyawan, konsumen,
investor, pemasok, pesaing, pemerintah, pemilik bisnis.
Dampak ekonomi dan sosial bisnis: Inovasi, keadilan dan
masyarakat dunia. Bisnis diharapkan dapat membuka lapangan
kerja dan meningkatkan daya beli masyarakat, menghormati hak
azasi manusia, meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan
masyarakat dunia melalui penggunaan sumberdaya secara efisien
dan hati-hati, persaingan yang wajar dan bebas, menekankan pada
inovasi dan teknologi, metode produksi, pemasaran dan
komunikasi.
3. Perilaku bisnis: Demi integritas dan kredibilitas maka bisnis selain
memiliki legitimasi rahasia perdagangan harus melaksanakan bisnis
secara sungguh-sungguh, terus terang, jujur, setia, dan terbuka.
4. Menghargai peraturan: Pelaku bisnis harus menghargai ketentuan
domestik dan internasional yang dapat memelihara persaingan secara
dinamis dan berkelanjutan.
5. Mendukung perdagangan multilateral: Bisnis hendaknya mendukung
keputusan dan persetujuan Internasional demi kemajuan global
dengan menjaga kebijaksanaan lokal dan menghormati hak domestik.
6. Menghormati lingkungan: Bisnis menghindar dari pemborosan
penggunaan sumber daya alam dan memanfaatkannya untuk
melindungi dan memperbaiki pembangunan.
7. Menghindar dari tindakan tercela: Pelaku bisnis menghindar dari
tindakan yang melawan hukum dan tercela.
Kewajiban perusahaan terhadap pihak berkepentingan antara lain adalah:
1. Terhadap pelanggan.
Pelanggan yang membeli produk secara
langsung dapat mempengaruhi keputusan bisnis. Bisnis tergantung
pada pelanggan, oleh karena itu selayaknya bisnis memiliki tanggung
jawab kepada pelanggan antara lain:
 Memberikan produk atau jasa dengan kualitas yang baik.
 Memperlakukan pelanggan secara adil dalam semua transaksi.
 Menjamin keselamatan dan kesehatan pelanggan.
 Menghormati martabat manusia.
 Menghormati integritas budaya pelanggan.
Tugas pemerintah terutama untuk melindungi konsumen dari tindak
perilaku bisnis yang kurang bertanggung jawab, salah satunya melalui
YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia)
2. Terhadap pekerja. Karyawan adalah penggerak roda bisnis, sehingga
karyawan perlu untuk mendapat perhatian bisnis. Aktivitas
menyangkut karyawan antara lain penerimaan pegawai baru,
penggajian, pelatihan, promosi, dan kompensasi sudah selayaknya
diperhitungkan demi mencapai keberhasilan tujuan bisnis.
3. Pemegang saham. Manajemen bertanggung jawab dalam mengelola
modal yang telah diberikan oleh investor.
4. Pemasok. Sikap saling menghormati dan saling membutuhkan
diantara pemasok dan pelaku bisnis harus tetap terjaga.
5. Pesaing. Kekuatan bersaing merupakan kemampuan yang terus teruji
dan demi memenuhi keinginan pelanggan serta mempertimbangkan
keuntungan perusahaan maka penting bersaing secara sehat dan
bertanggung jawab.
6. Masyarakat. Anggota masyarakat menginginkan bisnis yang dapat
menjaga kelangsungan hidup yang bermanfaat dalam waktu yang
panjang. Perusahaan hendaknya bertanggung jawab terhadap
masyarakat sekitar.