BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada era persaingan global saat ini pelanggan merupakan aset yang sangat berharga bagi sebuah perusahaan karena itu mempertahankan pelanggan dan memberikan kepuasan pada pelanggan serta menjalin hubungan yang lebih baik antara produsen-konsumen sudah menjadi sebuah keharusan. Dalam dunia kesehatan, paradigma diatas masih belum disadari betul oleh para pengelola jasa kesehatan atau rumah sakit. Untuk mengubah pandangan tentang nilai pelanggan bagi rumah sakit tersebut membutuhkan adanya perubahan budaya di dalam organisasi. Saat ini persaingan bisnis sudah menuntut perusahaan agar tidak hanya fokus pada pendapatan perusahaan atau sekedar kenaikkan angka pelanggan, namun juga harus dapat merebut hati dan kepuasaan pelanggan dari para pesaingnya. Tentu saja pemenangnya adalah perusahaan yang mampu memuaskan hati pelanggannya dengan memenuhi hampir semua keinginan dan harapan mereka. Hal ini didukung oleh penelitian dari Paul W.Kark dan Neel Dass pada tahun 2012 dalam Journal of Technology Research mengatakan bahwa “kepuasan konsumen adalah kunci untuk membangun hubungan jangka panjang antara pelanggan dan perusahaan”. Sehingga selain harus mengejar pendapatan dan mendapatkan pelanggan sebanyak-banyaknya, penting juga bagi perusahaan untuk dapat mempertahankan pelanggan-pelanggan lama dan barunya. Perusahaan yang khususnya bergerak di dalam penyelenggara jasa, seharusnya dapat mengikuti perkembangan tekonologi dunia persaingan bisnis yang ada sehingga dapat bersaing dengan para pesaingnya. Seperti contohnya jumlah penggunan internet di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signfikan yang terlihat pada Gambar 1.1 di bawah ini : 1 2 Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Jasa Internet di Indonesia APJII (2013) menunjukkan bahwa jumlah pemakai internet di Indonesia pada tahun 2010 diperkirakan sebanyak 42.000.000 orang dan telah meningkat menjadi 82.000.000 orang pada tahun 2013. Internet sebagai sistem komputer umum yang berhubungan secara global memungkinkan komputer-komputer di seluruh dunia untuk berkomunikasi dan melakukan pertukaran data serta informasi yang akhirnya dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk bertukar data serta informasi dengan manusia lain didunia. Pertumbuhan perusahaan penyelenggara jasa internet dan penemuan teknologi pengakses internet yang semakin beragam mempermudah penggunanya dalam mengkses internet. Faktor-faktor ini menjadi pendukung dalam peningkatan jumlah pengguna internet dan memungkinkan perluasan pemanfaatan internet khususya dalam pengelolaan hubungan denga pelanggan atau dapat disebut dengan istilah Customer Relationship Management (CRM). Dari sisi teknolgi informasi aplikasi CRM merupakan alat layanan pelanggan yang dirancang untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan cara menyajikan jalur komunikasi yang lebih mudah (user friendly) serta mendukung pemecahan masalah yang dimiliki oleh pelanggan secara cepat, tepat , dan realtime karena 3 menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan oleh pelanggan atau dengan menyediakan sarana swalayan (customer self-service) bagi pelanggan tersebut. Istilah e-CRM merujuk kepada Customer Relationship Management melalui website. ECRM menyertakan penggunaan e-mail, aktifitas e-commerce, dan alat layanan pelayanan lainnya. Rumah Sakit Kramat 128 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan (pemeriksaan, perawatan, dan penjualan obat). Dalam operasionalnya tentu saja, RS Kramat 128, sudah memiliki banyak pesaing. BankData Depkes (2013) menunjukkan jumlah rumah sakit di Jakarta sebanyak 142 rumah sakit (http1, 2013: 01). Karena hal inilah dibutuhkan sebuah strategi marketing, khususnya sistem Customer Relationship Management (CRM) yang dapat digunakan oleh RS Kramat 128 sebagai keunggulan dalam membantu pelanggan dalam memenuhi kebutuhan informasi, yang juga menjadikan sebagai suatu kelebihan dari RS Kramat 128 untuk dapat bersaing dengan para pesaingnya. Saat ini website yang beralamat di http://www.rskramat128.com hanyalah sebagai media untuk memberikan gambaran tentang perusahaan saja dan tidak bisa menyediakan fasilitas untuk pasien dapat berinteraksi dengan RS Kramat 128. Seiring perkembangan jaman, kini RS Kramat 128 pun telah banyak dikunjungi pasien untuk berobat. Hal ini dapat terlihat dari data Jumlah Kunjungan Pasien RS Kramat 128 pada tabel 1.1 di bawah ini : Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Pasien RS Kramat 128 Tahun 2008 - 2012 Jenis Kunjungan Rawat Jalan Rawat Inap TOTAL 2008 15267 1598 16865 Tahun 2009 2010 18296 20598 2765 2986 21061 23584 2011 25996 3108 29104 2012 30667 4902 35569 Oleh karena itu dibutuhkan suatu aplikasi operasional E-CRM baru yang dapat membangun dan memelihara hubungan jangka panjang dengan pelanggan baru maupun lama melalui peningkatan layanan kepada pelanggan-pelanggannya, yang 4 tentu saja pada akhirnya akan memberikan manfaat dan nilai tambah untuk RS Kramat 128. Dengan uraian-uraian diatas e-CRM dapat menciptakan strategis bisnis yang didukung oleh teknologi web sehingga nantinya melibatkan pasien rumah sakit yang sangat kuat dalam hubungan interaktif pribadi yang saling menguntungkan sehingga meningkatkan loyalitas pelanggan dalam hal ini pasien, pemasaran yang lebih efektif, meningkatkan layanan dan dukungan pasien, meningkatkan efisiensi dan pengurangan biaya. Hal ini dibuktikan dalam penelitian sebelumnya pada Jurnal “Effective Customer Relationship Management through e-CRM” oleh Daminni Grover pada tahun 2011 sehingga membuat penulis ingin menjadikan e-CRM ini sebagai topik yang akan dibahas dengan judul “Analisis dan Perancangan E-CRM pada Rumah Sakit Kramat 128”. 1.2 Ruang lingkup Agar lebih terarah, ruang lingkup pada skripsi ini dibatasi pada beberapa hal yaitu : a) Melakukan analisis terhadap proses bisnis yang sudah berjalan. b) Merancang e-CRM untuk dapat menciptakan interaksi antar rumah sakit dengan pasien atau calon pasien. 1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Adapun tujuan dari penulisan ini adalah : 1. Menganalisis sistem berjalan pada RS Kramat 128. 2. Untuk menganalisis service quality RS Kramat 128 dalam memberikan pelayanan terhadap pasien. 3. Membangun website e-CRM untuk interaksi rumah sakit dengan pasien atau calon pasien. 1.3.2 Manfaat penelitian 1. Bagi Perusahaan : Mendapatkan informasi tentang tingkat kuaitas pelayanan (Service Quality) perusahaan dalam persepsi pelanggan. 5 Memperoleh informasi tentang hasil analisa SWOT & strategi bisnis yang dapat digunakan. Mengembangkan website dari website static menjadi website yang lebih dinamis dan dapat memudahkan pelanggan dalam melakukan interaksi dengan perusahaan. Meningkatkan kepuasan pelanggan agar mereka bisa lebih dekat dengan perusahaan. 2. Bagi Pelanggan : Memberikan kemudahan bagi para pelanggan dalam mendapatkan informasi dan berinteraksi dengan RS Kramat 128 tanpa hambatan waktu dan tempat. Mendapatkan nilai yang didapat secara maksimal dari hasil yang telah dikeluarkan. 3. Bagi Penulis : Mendapatkan kesempatan untuk mengimplementasikan teori yang telah dipelajari mengenai pengembangan e-CRM kedalam dunia bisnis yang sesungguhnya. Mendapatkan pengalaman dalam hal penerapan strategi bisnis berdasarkan analisa-analisa yang telah dilakukan. 1.4 Satate of Art Tabel 1.2 State of Art No. 1. Metode Penelitian Analisa Karakter Pelanggan : Analisa Transaksi, Profil Pelanggan, Sejarah pembelian, dan aktivitas pelanggan. Nama Pengarang Damini Grover Jurnal VIEWPOINT Vol. 1 No. 1 January-June 2011 “Efective Customer Relationship Management through (eCRM)” (2011) Hasil Penelitian E-CRM dapat meningkatkan konsep marketing yang tradisional didukung dengan pengalokasian sumber daya manusia untuk membangun Customer Relationship dan penilaian berkelanjutan. Pemasar dapat mempelajari cara memberikan pelayanan yang melebihi ekspektasi 6 2. Sample: 90 participants were chosen to participate in this study. No compensation of course credit was given for their participation. Paul W. Clark, Neel Das 3. Data Collection Koichiro : Data sets used Otani, Ph.D in the study were provided by BJC HealthCare, a regional, integrated healthcare pelanggan melalui hubungan yang intens dengan pelanggan melalui e-CRM Innitiatives. Exploring the 1. The result was a tUse of E-CRM value of 6.277, with a Elements and significance = 0.000. Effective this indicates support Website for the researchers Design as creation of Tools for significantly different Reducing dissonance producing Consumer scenarios in the Post-Purchase predicted direction as Cognitive a stated in hypothesis Dissonance 1. (2012) 2. The result was a tvalue of 6.896, with a significance = 0.000. this indicates that the people having viewed the website had significantly lower levels of cognitive disonance than they had before viewing the website. 3. The result was a tvalue of 1.516, with a significance = 0.1333. this indicates that there was no significant difference between the high dissonance postwebsite scores and the low dissonance condition. Journal of The analysis of the fiveHealthcare hospital data set included Management 14,432 cases. The mean March/April age was 58.29 years old, 2009. “Patient and the standard Satisfaction deviation was 17.21 Focusing on years. There were 6,356 Excelent” male patients and 8,076 (2009) female patients. The race 7 delivery system serving the St. Louis metropolitan area. compotition was white: 9,055 or 73.91 percent, African American: 2,933 or 23.94 percent, Hispanic: 26 or 0.21 percent, Asian: 51 or 0.42 percent, and others : 187 or 1.53 percent. For the logistic regression analysis, there were 5,532 patients in the “excellent” overall experience category and 8,896 patients in the “other category. The logistic regression analysis was performed to measure the predictability of the “excellent” rating, controlling for age, gender, and race. A stepwise procedure was applied with a standard 0.05 entry criterion. The result of the multiple logistic regression analysis is shown in Table 2. The logistic regression analysis with stepwise procedure selected admission process, nursing care, physician care, staff care, food, room, and age as significant predictors of the “excelent” rating of the overall experience. Two other variablesgender and race-were not selected by the model. Additional logistic regression analysis was done to force the inclusion of all independent and control variables, but the result 8 4. The principal objective of this exploratory study was to identify and explore the underlying factors that affect e-CRM implementation in SMEs. To achieve this objective, a survey Paul Harrigan, Elaine Ramsey, Patrick Ibbotson. (not shown here) was similar. Among the six attribute reactions, staff care showed the largest point estimate of odds ration (3.318), followed by nursing care (2.902), physician care (1.761), admission process (1.627), room(1.344), and food (1.207). a larger value of odds ratio indicated more weight to get to the “excellent” rating. Thus, stuff care was more influential than nursing care to overall patient satisfaction. Among the six attributes, staff care and nursing care showed much larger odds ratios than others, indicating that those two attributes were the most influential. The only significant demographic predictor was age, which negatively related to overall satisfaction. Older people tended to give ratings older that “excelent” in the overall satisfaction category Journal of Principal component Marketing analysis (PCA) using Management orthogonal rotation Vol. 27, No. 5– (varimax) was performed 6. May 2011: to ascertain the 503–529. underlying structure of “Critical the data. The PCA factors method serves to analyse underpinning the the e-CRM structure of the activities of correlations among a SMEs” (2011) large number of variables based on a common set of underlying dimensions 9 questionnaire instrument was employed, collecting data from a sample of 1445 SMEs in Ireland. (Hair, Anderson, Tatham, & Black, 1998), and enables the researcher to determine whether a certain set of items do or do not constitute a construct (Straub, 1989). Instrument validity in the principal component factor analysis was tested utilising varimax rotation with Kaiser normalisation using SPSS statistical software (V15; SPSS, Inc., Chicago, IL). The rotation technique decision was influenced by Hair, Anderson, Tatham, and Black’s (1998) suggestion that an orthogonal rotation should be chosen where the researcher aims to reduce the number of original variables. In essence, oblique rotation was viewed as a less appropriate technique to employ because there is high potential to produce factor solutions with less than obvious meaning and with more cross loadings than when using orthogonal rotation, which in turn makes interpretation difficult (Pedhazur & Schmelkin, 1991). In addition, whilst orthogonal solutions tend to fit the data less well than oblique solutions, we utilized the orthogonal approach primarily 10 because it provides for easier interpretation of the solutions and for replicability in future samples (Kieffer, 1998). The Kaiser–Meyer–Olkin (KMO) measure of sampling adequacy and Bartlett’s test for sphericity were employed to test the suitability of the data for factor analysis. Relative scores of .867 and 5001.175 (p < .001) rendered the data suitable for factor analysis. The application of the Kaiser criterion led to components with eigenvalues (latent root criterion) of less than one being excluded. A minimum parameter of .55 (Raubenheimer, 2004) was set in the interpretation of data, which is higher than the generally accepted level of .30. This decision is justified on the basis that, after critical evaluation, items with smaller loadings failing to load significantly on any factor, which in turn was likely to reduce their significance (Ramsey, 2005). Having deleted items with smaller loadings, 36 out of 59 items were retained. Table 1 details the rotated component matrix. Cumulatively, the eight factors explain 69% of 11 5. The banking sector for the past few years has been enjoying a stable environment but now it is becoming a very competitive sector to operate in. Banks need to develop strategies in order to secure competitive advantage. CRM is one of the approaches that is build around the customer and provides banks with tools and techniques to build up this relationship the variance displayed in the quantitative data, which is deemed adequate to represent the data (Pett, Lackey, & Sullivan, 2003). Further, Cronbach’s alpha in each factor ranged from a low of .74 (factor 7) to a high of .91 (factor 1), which is within the acceptable limit of .7 for internal consistency of scale reliability of the components that comprise the eight factors (Nunnaly, 1978). Bhisham International CRM is the hot talk in the Ramkelawon Research banking sector. Banks Symposium in are realising that CRM is Service the magic bullet that Management. helps financial August 2010. institutions to build “Customer stronger and more Relationship profitable relationships. Management As such CRM can enable as an banks to enjoy Integrated competitive advantage by Approach in delivering high value to the Banking the right customer. But Sector : A on the other side of the Case Study of coin, lies a bitter truth is a local bank in that for CRM to bring Mauritius”. competitive advantage, it (2010) should be a whole company orientation focusing on delivering value to customers. If the orientation within the bank is not completely defined towards creating customer value, it will not set the pace to bring competitive advantage as CRM builds on a customer oriented 12 and strengthen the bond between the customer and the bank.However as noticed in literature, CRM in banking sector is a companywide philosophy which is focus around the customer. But are banks really doing so or they are just making wrong use of the concept whereby its applicability is far from evident. Bearing this in mind, the problem definition will be termed as Customer Relationship as an integrative approach in the banking sector. For the purpose of the study, both exploratory and descriptive research has been used for accomplishment of the aims and objectives of the study. approach to be effective. Thus based on these few facts, it can be concluded that whole notion of CRM in enhancing competitiveness at the bank is like as an old wine new bottle concept as no concrete use of the concept as a strategy which is well planned and delivered to the needs of the customer. In fact gaining competitive advantage is not just being different from other bank but the whole bank should be oriented towards delivering to needs of different customers in a systematic way. In this competitive environment, CRM in its approach is the tool kit which gives a company orientation towards delivering to customers. However the wrong use of the concept at the bank shows that CRM is not yet defined as a panoptic view which ensures customer value at each and every transaction. But customers are the world of banks and they generate the income and without them there is no business. Hence rather than focusing on developing product strategies, banks can deliver to customers by having a concise and precise ways of doing things through effective CRM.