minggu5 analisis postur kerja

advertisement
ANALISA POSTUR KERJA
By
: YFN
Page 1
OVERVIEW
• Pengertian Postur Kerja
• Rancangan yang sesuai dengan Postur
Operator
• Penyebab Cumulative Trauma Disorders
• Metode Untuk Menganalisis Postur Kerja
• RULA, REBA, ROSA
Page 2
POSTUR KERJA
•
•
•
•
•
•
Postur kerja yang baik sangat ditentukan oleh pergerakan
organ tubuh saat bekerja. Pergerakan yang dilakukan saat bekerja
meliputi :
Flexion ( gerakan dimana sudut antara dua tulang terjadi
pengurangan )
Extension ( gerakan merentangkan (stretching) dimana terjadi
peningkatan sudut antara dua tulang )
Abduction ( pergerakan menyamping menjauhi dari sumbu tengah
(the median plane) tubuh )
Adduction ( pergerakan kearah sumbu tengah tubuh (the median
plane) )
Pronation ( perputaran bagian tengah (menuju kedalam) dari
anggota tubuh )
Supination ( perputaran kearah samping (menuju keluar) dari
anggota tubuh )
Page 3
Rancangan untuk Operator
yang Berdiri
Posisi kerja berdiri memang kurang nyaman,
namun dengan posisi berdiri, operator menjadi lebih
leluasa dan dapat menjangkau area yang lebih luas.
Posisi tersebut hanya bisa dilakukan dalam waktu
singkat
karena
dengan
posisi
berdiri
akan
mengakibatkan resiko fatigue pada operator lebih besar,
sehingga perancangan yang tepat dan nyaman untuk
operator yang berdiri sangatlah penting.
Page 4
Contoh Work Space yang didesain untuk
operato berdiri:
Halaman 363 gbr 8.5
• Tinggi workstation disesuaikan dengan jangkauan tangan,
tinggi siku dan ukuran dari objeknya
• Objek terberat diletakkan antara elbow dan hip height
• Alat bantu kerja disesuaikan dengan jangkauan tangan dan
objek pekerjaan
• Pada lantai workplace harus tidak ada halangan dan lurus
agar kakik bisa bergerak dengan mudah
Page 5
Namun kebanyakan operator mengeluhkan
bekerja sambil berdiri, padahal pekerjaan
dengan berdiri kadang kala harus dilakukan,
sehingga diciptakanlah stand-seat. Sehingga
operator dapat menyelsaikan pekerjaan yang
mengharuskan posisi berdiri dalam keadaan
duduk.
Halaman 364 gbr 8.6
Page 6
Rancangan untuk Operator
yang Duduk
Posisi operator saat duduk lbih nyaman
dibandingkan operator berdiri. Namun pada posisi duduk
jangkauan tangan operator akan semakin sempit.
Jika berbicara mengenai rancangan workplace
untuk operator duduk, ada beberapa hal yang harus
dipehatikan :
• Tersedia ruang atau space yang cukup untuk
kaki operator
• Untuk tinggi tempat kerja, memperhatikan
tinggi siku duduk
Halaman
366 gbr 8.8
• Kursi yang digunakan menggunakan tinggi
yang sesuai dengan tinggi popliteal dimana
sekitar 35 sampai 50 cm
Page 7
Rancangan untuk Operasi Alat
dengan Kaki
Jika dibandingkan dengan pergerakan tangan,
pergerakan kaki lebih banyak membutuhkan energi,
serta keakuratan kurang dan lebih lambat. Namun,
dengan menggunakan kaki lebih kuat.
(Astrand and Rodahl, 1986; Hoffman, 1991)
Salah satu contoh pekerjaan yang menggunakan
kaki adalah mengayuh sepeda, Dimana energi atau
tekanan diberikan oleh kaki terhadap pedalnya. Oleh
karena itu, posisi kaki dan tubuh yang nyaman akan
sangat membantu memaksimalkan energi dan tekanan
yang dikeluarkan kaki dalam mengayuh sepeda.
Page 8
Berikut merupakan gambar yang menunjukan
hubungan antara maksimum Force dari kaki
dengan posisi dan sudut tertentu :
Halaman
378 gbr
8.18
Halaman
379-380
gbr 8.198.21
Page 9
Rancangan untuk Operasi Alat
dengan Tangan (Hand Tool)
Dalam mendesain Hand tool ada beberapa
hal yang harus diperhatikan, yaitu kontur dari
tangan
yang
sesuai,
dan
juga
harus
memperhatikan ruang gerak tangan agar
memaksimalkan energi yang dikeluarkan operator.
Selain itu mendesain Hand tool kita juga perlu
mengetahui tentang jenis-jenis coupling dan
kekuatan maksimal yang dapat dilakukan oleh
tangan,
agar
kita
dapat
memanfaatkan
penggunaan tangan dengan maksimal dan
menimimalisir adanya resiko cidera.
Page 10
Berikut merupakan jenis-jenis coupling :
Halaman
386 gbr
8.26
Page 11
Tabel dibawah merupakan energi yang
dikeluarkan tangan pada gerakan tertentu yang
diadaptasi dalam MIL-HDBK759 :
Halaman
388 gbr
8.28
Page 12
CUMULATIVE TRAUMA
DISORDER
Cumulative Trauma Disorders (dapat disebut sebagai Repetitive
Motion Injuries atau Musculoskeletal Disorders) adalah
cidera pada sistem kerangka otot yang semakin bertambah
secara bertahap sebagai akibat dari trauma kecil yang terus
menerus yang disebabkan oleh desain buruk yaitu desain
alat/sistem kerja yang membutuhkan gerakan tubuh dalam
posisi yang tidak normal serta penggunaan
perkakas/handtools atau alat lain yang terlalu sering
(Tayyari & Smith, 1997)
Page 13
CUMULATIVE TRAUMA
DISORDER
Faktor penyebab timbulnya CTD :
• Penggunaan gaya yang berlebihan selama gerakan
normal
• Gerakan sendi yang kaku yaitu tidak berada pada posisi
normal. Misalnya, bahu yang terlalu terangkat, lutut yang
terlalu naik, punggung terlalu membungkuk, dan lain –
lain
• Perulangan gerakan yang sama secara terus – menerus
• Kurangnya istirahat yang cukup untuk memulihkan
trauma sendi
Page 14
Shoulder injury,
Neck injury,
Page 15
METODE UNTUK
MENGANALISIS POSTUR
KERJA
RULA
REBA
ROSA
Analisis postur kerja untuk
meminimalisasi terjadinya cidera
pada
punggung
(LBP)
telah
dilakukan dengan berbagai metode,
seperti RULA, REBA, NIOSH,
OWAS, dan lainnya.
Metode tersebut bertujuan
untuk mengidentifikasi postur kerja,
menentukan apakah postur yang
dilakukan sudah aman dan nyaman
serta
memberikan
rekomendasi
perbaikan postur kerja.
Rekomendasi ditunjukkan dengan
menentukan klasifikasi postur, sudah
termasuk
aman
atau
belum
kemudian tindakan apa yang perlu
dilakukan.
Page 16
RULA
Rapid Upper Limb Assesment adalah
metode yang menginvestigasi dan menilai
posisi kerja yang dilakukan oleh tubuh
bagian atas. Peralatan ini tidak memerlukan
piranti khusus dalam memberikan suatu
pengukuran postur leher, punggung, dan
tubuh bagian atas, sejalan dengan fungsi
otot dan beban eksternal yang ditopang oleh
tubuh.
(McAtamney, 1993)
Page 17
Penilaian menggunakan RULA merupakan metode yang
telah dilakukan oleh McAtemney dan Corlett (1993).Tahaptahap menggunakan metode RULA adalah
sebagai berikut :
1.Pengembangan metode
untuk pencatatan postur
bekerja
2. Perkembangan
sistem untuk
pengelompokan
skor postur
bagian tubuh
• Tubuh dibagi menjadi dua bagian
yaitu grup A (lengan atas, lengan
bawah, pergelangan tangan) dan
grup B (leher, badan,kaki). Dan
kemudian diberi score untuk
setiap grup.
• Dari tiap grup tersebut
kemudian dimasukan
dalam tabel dan
selanjutnya akan
diperoleh Grad Skor
dengan cara seperti
pada gambar.
Page 18
tabel grand skor
3.Pengembangan • Pembuatan
dengan mengkombinasikan
Grand Skor dan
skor C dan D diberi rating
Daftar Tindakan
yang bernilai 1 sampai 7
Setelah diperoleh grand skor, yang bernilai 1 hingga 7 menunjukkan level
tindakan (action level) sebagai berikut :
• Action level 1
Suatu skor 1 atau 2 menunjukkan bahwa postur ini bias diterima jika tidak
dipertahankan atau tidak berulang dalam periode yang lama.
•
Action level 2
Skor 3 atau 4 yang menunjukkan bahwa diperlukan pemeriksaan lanjutan dan
juga diperlukan perubahan-perubahan.
•
Action level 3
Skor 5 atau 6 menunjukkan bahwa pemeriksaan dan perubahan
perlu segera dilakukan
•
Action level 4
Skor 7 menunjukkan bahwa kondisi ini berbahaya
maka pemeriksaan dan perubahan diperlukan
dengan segera (saat itu juga)
Page 19
Tabel RULA
Page 20
REBA
Rapid Entire Body Assessment adalah
sebuah metode yang digunakan secara cepat
untuk menilai posisi kerja atau postur leher,
punggung, lengan, pergelangan tangan, dan
kaki seorang operator. Selain itu metode ini
juga dipengaruhi oleh faktor coupling, beban
eksternal yang ditopang oleh tubuh serta
aktivitas pekerja.
(Hignett & McAtamney, 2000)
Page 21
Berikut merupakan tahapan-tahapan penilaian menggunakan
metode REBA yang telah dilakukan oleh Dr. Sue Hignett dan
Dr. Lynn McAtamney :
1. Pengambilan data postur pekerja dengan
menggunakan bantuan video atau foto
Bertujuan Untuk mendapatkan gambaran sikap (postur) pekerja dan leher,
punggung, lengan, pergelangan tangan hingga kaki secara terperinci
dilakukan dengan merekam atau memotret postur tubuh pekerja
2. Penentuan sudut – sudut dari bagian tubuh pekerja
Segmen tubuh dibagi menjadi dua grup. Grup A (punggung, leher, kaki)
dan grup B (lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan). Untuk
kemudian diberi score pada tabel grup masing-masing
Page 22
3. Penentuan berat benda yang diangkat, coupling, dan
aktifitas pekerja
Selain scoring pada masing-masing segmen tubuh, faktor berat beban
juga diberi score sesuai tabel masing-masing faktor
4. Perhitungan nilai REBA untuk postur yang bersangkutan
Setelah didapatkan skor dari tabel A kemudian dijumlahkan dengan skor
untuk berat beban yang diangkat sehingga didapatkan nilai bagian A. Dan
dari tabel B dijumlahkan dengan skor dari tabel coupling sehingga
didapatkan nilai bagian B.
Dari nilai A dan B diperoleh nilai C pada tabel.
Sehingga, Nilai REBA didapatkan dari hasil penjumlahan nilai bagian C
dengan nilai aktivitas pekerja. Dandiketahui level resiko pada
musculoskeletal dan tindakan yang perlu dilakukan untuk mengurangi
resiko serta perbaikan kerja
Page 23
TABEL LEVEL RESIKO DAN
TINDAKAN
Page 24
Tabel REBA
Page 25
ROSA
ROSA is a picture based posture checklist designed to quantify
exposure to risk factors in an office work environment.
ROSA is modelled after other picture based checklists and chart scoring
systems such as RULA and REBA. The goal of the ROSA process is to
serve as a screening tool to identify areas of priority in large office based
organizations.
The Result
Research has shown a correlation between
discomfort levels and increasing ROSA scores.
The Scores of greater than 5 are deemed to
be “high risk” and the workstation should
be assessed further.
Page 26
Tabel ROSA
Page 27
seat pan height
/depth
Tahapan Penilaian dalam Metode ROSA
2
3
4
5
6
7
8
2
1
2
3
4
5
6
7
3
2
2
3
5
5
6
7
Arms / Back rest
4
5
6
3
4
5
3
4
5
3
4
5
4
4
5
5
5
5
6
7
7
7
8
8
7
6
6
7
7
8
8
9
8
7
7
7
7
8
9
9
9
8
8
8
8
9
9
9
Section A – The Chair
Chair Height and Pan Depth
Select the position of the seat height and chair pan. The first position in the left column
indicates the neutral position. This corresponds with a score of “1”. The remaining positions are
marked with increasing scores.
Those sections with scores such as (+1) (ie., Insufficient Space Under Desk) are
additive scores. These can be added on to the other scores. For Example, if the chair height is too
high (2), and it is non-adjustable (+1), this becomes a score of 3.
The score from the Chair Height is then added to the Pan Depth to receive the final
score from this section. This score will correspond with the vertical axis along the Section A
scoring chart.
Page 28
Contoh Penilaian Sebuah Kursi dengan Metode ROSA
Risk Factor
Example
Too low
The height adjustment
cylinder is set to its lowest
height, and the worker is
tall.
Too high
The knee angle is greater
than 90 degrees, and there
is pressure under the
thigh.
Too high –
no foot contact
The worker is using a stool
or lab height chair, so the
feet cannot physically
touch the floor.
Insufficient space under
The desk
Picture
The keyboard tray or a
computer tower blocks
the legs from moving
freely under the desk
Page 29
Risk Factor
Example
Seat pan depth –
too long
There is less than 2-3” of
space behind the knee
when the person sits back
in the chair.
Seat pan depth –
too short
There is more than 2-3” of
space behind the knee
when the person sits back
in the chair. This may
focus pressure on the
underside of the thigh, and
the thigh will not be
supported.
Picture
Page 30
seat pan height
/depth
2
3
4
5
6
7
8
2
1
2
3
4
5
6
7
3
2
2
3
5
5
6
7
Arms / Back rest
4
5
6
3
4
5
3
4
5
3
4
5
4
4
5
5
5
5
6
7
7
7
8
8
7
6
6
7
7
8
8
9
8
7
7
7
7
8
9
9
Section A – The Chair, Continued
Arm Rests, Back Support and Duration of Sitting Select the position of the arm rests.
Once again, the scores that can be added on to postures are indicated by a (+) in front
of the number. The scores from both the arm rest section and the backrest section
combined will amount to the score across the top axis on the scoring chart.
Page 31
9
8
8
8
8
9
9
9
Seat Pan Height /Depth
Arms / Back rest
2
3
2
1
2
3
2
4
5
6
7
8
9
3
4
5
6
7
8
2
3
4
5
6
7
8
3
3
3
4
5
7
7
8
5
4
4
4
4
5
7
7
8
6
5
5
5
5
5
8
8
9
7
6
6
6
7
7
8
9
9
8
7
7
7
8
8
9
9
9
1
4
5
The combined score from the arm and back rest section will then be compared on the horizontal axis
againstthe seat pan depth and height on the vertical axis. The square in which the scores land will then be the
score for the chair.
To account for the duration that the worker spends in the chair per day, a score of -1 will be assigned
if the worker spends less than 1 hour a day in the chair throughout the day, or for less than 30 minutes
consecutively. If the worker spends 1-4 hours a day intermittently, or between 30 minutes to 1 hour continuously
in the chair, the duration score is 0. If the worker spends more than 4 hours a day in the chair intermittently, or
greater than 1 hour consecutively, the duration score will be +1. Add the duration score to the chair score to
receive your final chair score. This will represent your score for section A, which will be used later to achieve a
final score for the office.
Page 32
Phone
0
1
2
3
4
5
6
0
1
1
1
2
3
4
5
1
1
1
2
2
3
4
5
2
1
2
2
3
4
5
6
Monitor
3
4
2
3
2
3
3
3
3
4
4
5
5
6
7
8
5
4
4
4
5
6
7
8
6
5
5
6
6
7
8
9
Section B – Telephone and Monitor
Select the scores as present related to the monitor position for the worker. With this score, add 1 for use of the
monitor of greater than 4 hours per day intermittently, or 1 hour consecutively. Add a duration score of 0. if the
work is between 1-4 hours intermittently, or 30minutes to 1 hour consecutively. Subtract 1 if there is less than 1
hour of work done per day intermittently, or less than 30 minutes consecutively. This score is then to be used
long the horizontal axis Select a score related to the position and usage of the telephone. Add in a duration factor
of +1, 0 or -1 based on the amount of time the worker spends on the phone per day. This score is then to be used
along the vertical axis. Compare the score between the horizontal and vertical axis as done with the chair score.
This score becomes the Section B ROSA score, which will be used again later to receive the grand score.
Page 33
7
6
6
7
8
8
9
9
Scoring examples - Monitor
Risk Factor
Example
Monitor too low
The top of the screen is 30
degrees below the sitting
eye height causing neck
flexion
Monitor too high
The top of the screen is
above eye level, causing
the neck to be extended
while viewing the screen.
Neck twist.
The monitor is positioned
to the side of the worker,
or dual screens may cause
the worker to rotate the
head back and forth
Documents used – no
twist the neck
Picture
The worker has to flex
and document holder in
order toview papers
positioned onthe desk
Page 34
Scoring Examples - Telephone
Risk factor
Too far – reach.
Example
Picture
The phone is positioned at
the back of the desk, and
when it rings, the worker
has to extend and bend
over the surface to grab
the handset
Neck and Shoulder hold The worker has to use the
phone and computer at the
same time, and in order to
type, they will pinch the
handset between the neck
and the shoulder.
Page 35
Mouse
0
1
2
3
4
5
6
7
0
1
1
1
2
3
4
5
6
1
1
1
2
3
4
5
6
7
2
1
2
2
3
4
5
6
7
3
2
3
3
3
5
6
7
8
Keyboard
4
5
3
4
4
5
4
5
5
6
5
6
6
7
7
8
8
9
6
5
6
6
7
7
8
8
9
7
6
7
7
8
8
9
9
9
Section C – Keyboard and Mouse
Select a score based on the position of the keyboard. If the keyboard is used for greater than 4 hours per day
intermittently, or 1 hour consecutively, use a duration score of +1. For between 1-4 hours intermittently, or 30minutes to 1
hour consecutively, use a score of 0. For 1 hour or less intermittently, or less than 30 minutes consecutively, use a score
of -1.
Select a score based on the mouse position. If the mouse is used for greater than 4 hours per day
intermittently, or 1 hour consecutively, use a duration score of +1. For between 1-4 hours intermittently, or 30minutes to 1
hour consecutively, use a score of 0. For 1 hour or less intermittently, or less than 30 minutes consecutively, use a score
of -1.
Select a score by finding the intersection between the keyboard and mouse scores. This score will now be
used to retrieve a score for the peripherals, monitor and telephone.
Page 36
0
1
2
3
4
5
6
7
0
1
1
1
2
3
4
5
6
1
1
1
2
2
3
4
5
2
1
2
2
3
4
5
6
5
4
4
4
5
6
7
8
6
5
5
6
6
7
8
9
7
6
6
7
8
8
9
9
1
1
1
2
3
4
5
6
7
Keyboard
2
3
4
1
2
3
2
3
4
2
3
4
3
3
5
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
5
4
5
5
6
6
7
8
9
6
5
6
6
7
7
8
8
9
7
6
7
7
8
8
9
9
9
Monitor and Telephone
Phone
Mouse
0
1
2
3
4
5
6
0
1
1
1
2
3
4
5
Monitor
3
4
2
3
2
3
3
3
3
4
4
5
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
1
9
2
9
3
9
4
9
5
9
6
9
7
9
8
9
9
9
2
2
Mouse and Keyboard
3
4
5
6
7
8
9
3
4
5
6
7
8
2
3
4
5
6
7
8
3
3
4
5
6
7
8
4
4
4
5
6
7
8
5
5
5
5
6
7
8
6
6
6
6
6
7
8
7
7
7
7
7
7
8
8
8
8
8
8
8
8
9
9
9
9
9
9
9
Peripherals and Monitor/Phone Score
Using the score retrieved from the Monitor and Phone score in Section B, highlight the correct
number on the horizontal axis. Using the correct score retrieved from the monitor and
telephone section, highlight the correct number on the vertical axis. Find the corresponding
value within the scoring chart. The value found from this scoring chart will now be used to find a
final score by comparing it against the value retrieved from Section A – The Chair.
Page 37
3
2
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
7
6
6
7
7
8
8
9
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
8
7
7
7
7
8
9
9
2
2
2
3
4
5
6
7
8
9
10
9
8
8
8
8
9
9
9
Monitor and Telephone
2
1
2
3
4
5
6
7
Chair
seat pan height
/depth
2
3
4
5
6
7
8
Arms / Back rest
4
5
6
3
4
5
3
4
5
3
4
5
4
4
5
5
5
5
6
7
7
7
8
8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Peripherals and Monitor
3
4
5
6
7
8
3
4
5
6
7
8
3
4
5
6
7
8
3
4
5
6
7
8
5
6
7
8
4
4
5
5
5
6
7
8
6
6
6
6
7
8
7
7
7
7
7
8
8
8
8
8
8
8
9
9
9
9
9
9
10 10 10 10 10 10
2
2
2
3
4
5
6
7
8
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
10
Mouse and Keyboard
3
4
5
6
3
4
5
6
3
4
5
6
3
4
5
6
4
4
5
6
5
5
5
6
6
6
6
6
7
7
7
7
8
8
8
8
9
9
9
9
7
7
7
7
7
7
7
7
8
9
8
8
8
8
8
8
8
8
8
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
The score from Section A is seen along the vertical axis, and the score from section B and C is seen
along the horizontal axis. These scores are then combined through this final scoring chart to receive
the ROSA final score from the office. The ROSA final score is broken into two areas: further
assessment not immediately required, and further assessment required as soon as possible.Page
38
Example 1
3
2
2
3
4
5
6
7
Arms / Back rest
4
5
6
3
4
5
3
4
5
3
4
5
4
4
5
5
5
5
6
7
7
7
8
8
7
6
6
7
7
8
8
9
8
7
7
7
7
8
9
9
9
8
8
8
8
9
9
9
Chair Score = 5 +1 FOR DURATION = 6
Mouse = 2 + 1 = 3
Keyboard = 3 +1
=4
Monitor = 2 +1 = 3
Phone = 2 -1 = 1
Monitor and Telephone
seat pan height
/depth
2
3
4
5
6
7
8
2
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2
2
2
3
4
5
6
7
8
9
Mouse and Keyboard
3
4
5
6
3
4
5
6
3
4
5
6
3
4
5
6
4
4
5
6
5
5
5
6
6
6
6
6
7
7
7
7
8
8
8
8
9
9
9
9
7
7
7
7
7
7
7
7
8
9
8
8
8
8
8
8
8
8
8
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
Page 39
Example 1
2
1
8
2
8
3
8
4
8
5
9
6
9
7
9
2
3
4
5
6
7
3
3
4
5
6
7
4
4
4
5
6
7
5
5
5
6
7
8
6
6
7
7
8
8
7
7
8
8
9
9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Monitor and Telephone
2
3
4
5
6
7
8
Arms / Back rest
3
4
5
6
7
8
9
2
3
4
5
6
7
Chair
seat pan height
/depth
Chair Score = 5 +1 FOR DURATION = 6
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2
2
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
2
2
3
4
5
6
7
8
9
Mouse and Keyboard
3
4
5
6
3
4
5
6
3
4
5
6
3
4
5
6
4
4
5
6
5
5
5
6
6
6
6
6
7
7
7
7
8
8
8
8
9
9
9
9
7
7
7
7
7
7
7
7
8
9
8
8
8
8
8
8
8
8
8
9
Peripherals and Monitor
3
4
5
6
7
8
3
4
5
6
7
8
3
4
5
6
7
8
3
4
5
6
7
8
4
4
5
6
7
8
5
5
5
6
7
8
6
6
6
6
7
8
7
7
7
7
7
8
8
8
8
8
8
8
9
9
9
9
9
9
10 10 10 10 10 10
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
10
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
The Grand ROSA score for Example 1 is 6.
Page 40
CONTOH KASUS DAN
PENYELESAIAN
Dari video postur kerja seorang perakit di sebuah perusahaan, maka didapat
penilaian REBA adalah sebagai berikut:
Grup A:
1. Batang tubuh (trunk)
Batang tubuh pada proses kerja ini membungkuk sebesar 20o (ke depan)
maka skor adalah 2.
2. Leher (neck)
Penilaian untuk postur leher operator membentuk sudut 30o, maka skor yang
didapat adalah 2.
3. Kaki (legs)
Posisi kaki normal/ seimbang sehingga skornya adalah 1.
4. Beban (load)
Beban yang dibawa memiliki berat > 10 kg sehingga skornya adalah 2 dan
karena perlu kekuatan cepat untuk membawa beban maka ditambah +1,
sehingga totalnya adalah 2 + 1 = 3.
Page 41
Grup B:
1. Lengan atas (upper arm)
Pergerakan lengan atas saat mengangkat kotak adalah 40 derajat, sehingga
skornya adalah 2 dan +1 karena lengan bengkok, maka total skornya 3.
2. Lengan bawah (lower arm)
Lengan bawah pada proses ini memungkinkan pergerakan 50o sehingga
skornya 2.
3. Pergelangan tangan (wrist)
Pergelangan tangan > 15o ke atas sehingga skornya adalah 2.
4. Coupling
Dalam hal ini benda yang diangkat berupa kotak sehingga tidak ada pegangan
tangan yang terdapat pada sisi kotak sehingga skor untk coupling adalah 3.
5. Aktivitas Skor
Pada tahap bekerja terjadi tindakan yang menyebabkan jangkauan yang besar
dan cepat pada postur (tidak stabil) sehingga penilaian terhadap postur
tersebut adalah ketidakstabilan dengan skor +1.
Page 42
Dengan demikian,
Hasil penilaian untuk tabel A adalah 3 + 3 = 6,
Hasil penilaian untuk tabel B adalah 5 + 3 = 8,
Hasil penilaian untuk tabel C adalah 9.
Dengan demikian, skor akhir REBA adalah 9 + 1
= 10, dimana artinya Segera diperbaiki
karena level resiko adalah tinggi.
Page 43
“Prayer without study would be empty.
Study without prayer would be blind.”
― Karl Barth, Evangelical Theology
Page 44
Download