KEPEMIMPINAN SEKTOR PUBLIK (YANG BERSIH DAN BEBAS KKN) Prof. Dr. Sjamsiar Sjamsuddin Guru Besar Fakultas Imu Administrasi, Universitas Brawijaya there is still no consensus on the definition of leadership Dorfman (1996) kepemimpinan dapat dilihat dari dimensi kajiannya, yaitu: (1) Teori yang dipergunakan; (2) Pendekatan yang dipergunakan; (3) Gaya yang dipergunakan. LEADERSHIP THEORY Great-manTheory. Trait Theory. Situational Theory. Personal Situational Theory. Leadership Traits Intelligence More intelligent than non-leaders Scholarship Knowledge Being able to get things done Physical Doesn’t see to be correlated Personality Verbal facility Honesty Initiative Aggressive Self-confident Ambitious Originality Sociability Adaptability Leadership Styles Delegating Low relationship/ low task Responsibility Willing employees Participating High relationship/ low task Facilitate decisions Able but unwilling Selling High task/high relationship Explain decisions Willing but unable Telling High Task/Low relationship Provide instruction Closely supervise New Leaders Take Note General Advice Take advantage of the transition period Get advice and counsel Show empathy to predecessor Learn leadership Challenges Need knowledge quickly Establish new relationships Expectations Personal equilibrium New Leader Traps Not learning quickly Isolation Know-it-all Keeping existing team Taking on too much Captured by wrong people Successor syndrome Charismatic Leadership FOM 11.8 • Self-confidence • Vision • Ability to articulate a vision • Strong convictions • Extraordinary behaviour • Appearance as change agent • Environmental sensitivity Visionary Leadership Explain the Vision Express the Vision Extend the Vision FOM 11.9 Entrepreneurs and Visionary Leadership FOM 11.10 Leader of a jazz ensemble Draws out the best of everyone Driving force through the early stages of the venture LEADERSHIP APPROACH Psikoanalysis Approach 2. Political Approach 3. Humanistic Approach Path Goal Theory Contingency Theory Leader Role Theory: Situasional Theory Harsey & Blanchards, Kepemimpinan Transaksional Kepemimpinan Transformasional. 1. Leadership in Public Administration kepemimpinan (leadership) merupakan esensi dari manajemen (management). Sedangkan pengambilan keputusan (decision making) merupakan inti dari kegiatan seorang pemimpin. Dari sini ada perbedaan mendasar antara seorang pemimpin dengan manajer Managers vs. Leaders Managers Focus on things Do things right Plan Organize Direct Control Follows the rules Leaders Focus on people Do the right things Inspire Influence Motivate Build Shape entities Managers Versus Leaders Managers Leaders Appointed and Have Formal Authority May Have Managerial Authority and Influence Others Types of Leaders Leader by the position achieved Leader by personality, charisma Leader by moral example Leader by power held Intellectual leader Leader because of ability to accomplish things ESENSI KEPEMIMPINAN YG BERSIH Integrity (mengacu pada kejujuran dan kebenaran) the leader inspires trust Integrity. (mengacu pada kejujuran dan kebenaran) Competence. (mencakup kemampuan individu teknis dan interpersonal dan pengetahuan) Consistency. (berkaitan dengan keandalan seseorang, prediktabilitas, dan penilaian yang baik dalam menangani situasi). Loyalty. (kesediaan untuk melindungi dan menyelamatkan muka untuk orang lain). Openness. (mengandalkan orang untuk memberikan kebenaran yang penuh) Trust as the Foundation of Leadership Willing to be vulnerable Ability to gain knowledge and creative thinking In times of change and instability, people turn to personal relationships CARA MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. Jangan janji atau melakukan sesuatu kecuali Anda tahu bahwa Anda dapat menghormati komitmen Jangan menjanjikan kerahasiaan jika Anda tidak yakin apakah anda bisa atau harus menjaga informasi dari orang lain Akuilah kesalahan Anda. Jangan mencari orang lain untuk disalahkan Jadilah advokat untuk ide-ide lain, terutama teman-teman Anda Jangan melakukan sesuatu yang Anda tidak akan merasa nyaman untuk itu Jangan membicarakan orang lain di belakang punggung mereka, kecuali itu sesuatu yang positif. Jika Anda melakukannya, orang lain akan menganggap anda melakukan hal yang sama kepada mereka. Dan jika Anda mengatakan sesuatu yang positif, Anda dapat menganggap itu akan kembali kepada mereka 7. 8. 9. 10. Dugaan adalah dasar untuk menggoyahkan kepercayaan. Jika Anda meluangkan waktu untuk mengenal orang lain dan berbagi informasi tentang diri Anda, orang akan cenderung untuk mempertanyakan motif Anda dan akan memberikan manfaat dari keraguan Pastikan pesan Anda konsisten. Jangan mengatakan hal yang berbeda untuk audiens yang berbeda, dalam upaya untuk menyenangkan semua orang. Dan jika Anda berubah pikiran tentang sesuatu, jelaskan mengapa pendapat Anda telah berubah Ketika ditanya pertanyaan, berikan jawaban, lengkap langsung Jika Anda tidak memiliki jawabannya, jangan berpura-pura Without integrity, leadership cannot flourish and our mission will suffer. sumber kejujuran bagi seseorang dilandasi oleh kebersihan. ciri kebersihan didasari oleh perbuatan yang tidak terikat pada kepentingan diri sendiri maupun lingkungan kelompoknya. Orientasi seorang pemimpin terkait langsung dengan kesejahteraan rakyat yang dipimpin, yang bermakna tidak membeda-bedakan antara kepemimpinan negara dengan kepemimpinan masyarakat, juga mengenai bentuk dan batasnya Leadership Issues FOM 11.22 National culture Emotional intelligence Self-awareness Self-management Self-motivation Empathy Social skills Substitutes for leadership Lingkungan yang dihadapi Pemimpin di Pemerintah Daerah Lingkungan masyarakat, lingkungan pemerintahan daerah, dan lingkungan politik. Kemampuan pemimpin di dalam memadukan tiga lingkungan tersebut sangat membutuhkan kearifan. Pengabaian satu di antara tiga lingkungan yang ada dapat menyebabkan kegagalan implementasi kebijakan pemerintah yang direncanakan. Pemahaman akan lingkungan kemasyarakatan terwujud pada visi kepemimpinan. Pemahaman akan lingkungan organisasi terwujud pada pemahaman akan iklim organisasi, Pemahaman akan lingkungan politik terwujud pada sinkronisasi kerja antara lembaga legislatif dan partai politik lokal