PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK Tujuan: mahasiswa mampu memahami Pengertian, tujuan, ruang lingkup, konsep dasar, teori, dan metodologi psikologi perkembangan Tahapan-tahapan perkembangan (prenatal, bayi, prasekolah/kanak-kanak awal, kanakkanak tengah & kanak-kanak akhir) dan karakteristik setiap tahapan Perkembangan fisik, kognitif, dan sosialemosional sejak tahap prenatal sampai kanakkanak akhir Referensi perlu dibaca: Santrock, J.W. 2002. Life Span Development 2. Papalia,D.E., Olds,S.W., & Feldman,R.D. 2002. A Child World: Infancy Through Adolescence, N. Y. 3. Siegler R., Deloache, J., & Eisenberg, N. 2006. How Children Develop. N.Y.: Worth Publisher. 4. Papalia,D.E., Olds,S.W., & Feldman,R.D. 2008. A Child’s World. N.Y.: McGraw-Hill Publisher. 5. Sentrock. 1998. Child Development 6. Patmonodewo, S. 2000. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta. PT.Rineka Cipta. 7. Metode Pengajaran Montessori untuk anak pra sekolah. Jakarta: Pustaka Delaprasta. 8. Lerner, R.M., Hltsch, D.F. 1983. Human Development. A Life Span Perspective. New York: McGraw-Hill Book Co. 9. Berk, L.E., 1994, Child Development, 3rd edition, Allyn and Bacon, Toronto 10. Desmita, 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya 1. SISTEM PENILAIAN UTS : 35 % UAS : 35 % TUGAS : 30% Tugas 1: kuis 1 (pertemuan 6) Tugas 2: kuis 2 (pertemuan 12) Tugas 3: review jurnal tentang perkembangan anak (pertemuan 6) Tugas 4: analisis kasus (tugas kelompok: observasi dan wawancara anak) dikumpulkan di pertemuan 12 BONUS : Berangkat 100% dan keaktifan NILAI A AB+ B BC+ C : > 85 : > 80 : > 75 : > 70 : > 65 : > 60 : > 55, DST Aturan perkuliahan TOLERANSI KETERLAMBATAN 15 MENIT HP DIMATIKAN (CUKUP PAKAI GETAR) BERPAKAIAN DAN BERPENAMPILAN RAPI SESUAI ATURAN UNIVERSITAS MENJAGA KELANGSUNGAN PROSES BELAJAR DENGAN BAIK IZIN KULIAH KE BAGIAN AKADEMIK Materi Pengantar: pengertian, tujuan, ruang lingkup, dan konsep dasar psikologi perkembangan Metode penelitian psikologi perkembangan Teori-teori dalam psikologi perkembangan Tahap-tahap dan aspek-aspek perkembangan Prenatal Bayi/infancy Prasekolah/kanak-kanak awal Kanak-kanak tengah & kanak-kanak akhir Pendahuluan Kehidupan manusia dimulai saat sel sperma (calon ayah) + sel telur (calon ibu) bertemu di tubuh si calon ibu menyatu terus bertumbuh, berkembang dari 1 sel menjadi berjutajuta sel lengkap sebagai tubuh manusia lahir. Bayi tidak berdaya tumbuh & berkembang (perkembangan motorik, perubahan dalam kemampuan kognitif, kehidupan emosi, Kehidupan sosial) Bagaimana manusia berkembang? Bagaimana proses yang terjadi dalam perkembangan manusia? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan manusia? Hal apa saja yang membatasi perkembangan manusia? Teori-teori apa saja dalam ilmu psikologi yang membahas tentang perkembangan manusia? Metode apa saja yang dipakai untuk mempelajari perkembangan manusia? PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Perkembangan Menunjukkan adanya perubahan, masa yang dilalui, menunjukkan suatu proses. Terjadi sepanjang kehidupan manusia. Mengacu pada perubahan sepanjang waktu selama manusia hidup (change over times). Sifatnya progresif. Pengertian Perkembangan Menurut Beberapa Ahli Lois Hoffman cs. mengungkapkan bahwa perkembangan adalah proses yang terjadi dalam diri individu sepanjang kehidupan. Mussen cs. mengungkapkan bahwa perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada fisik, struktur neurologis, perilaku, traits, yang terjadi secara teratur dan masuk akal, dan menghasilkan yang baru, yang lebih baik, lebih sehat, lebih terorganisir, lebih stabil, lebih kompleks, lebih kompeten, dan lebih efisien. WHAT IS DEVELOPMENT ? PERSPEKTIF RENTANG KEHIDUPAN MENGAPA MEMPELAJARI PERKEMBANGAN ANAK ? PERSPEKTIF HISTORIS KARAKTERISTIK PERSPEKTIF RENTANG KEHIDUPAN THE NATURE OF DEVELOPMENT DIMENSI-DIMENSI PERKEMBANGAN PERIODE-PERIODE PERKEMBANGAN KONSEP UMUR ISU-ISU PERKEMBANGAN WHAT IS DEVELOPMENT ? Santrock (1996) The pattern of change, begins at conception and continues through the life span. Most development involves growth, although it includes decay (death and dying). The pattern of movement is complex because it is product of several processes (biological, cognitive and socioemotional) SEBUAH POLA GERAKAN DAN PERUBAHAN MELIPUTI PERTUMBUHAN, PERUBAHAN DAN KEMATANGAN Difinisi Perkembangan Pertumbuhan (Growth) perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel organ individu KUANTITATIF Bertambahnya kemampuan (Skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan KUALITATIF MANFAAT /MENGAPA MEMPELAJARI PERKEMBANGAN SEPANJANG RENTANG KEHIDUPAN ? TO UNDERSTAND TO HELP TO ANTICIPATE ilustrasi Seorang ibu datang ke Anda kemudian berkeluh kesah karena anaknya tidak mau ditinggal di sekolah. Jika ditinggal, si anak menangis berguling-guling sampai berjamjam. To understand : anak memiliki insecure attachment;orangtua kurang sensitif dan kurang responsif terhadap kebutuhan anak. To help: Anda menyarankan/memberi ketrampilan pada si Ibu untuk dapat sensitif dan responsif terhadap kebutuhan anak. To anticipate : karena Anda tahu bahwa insecure attachment pada anak dapat berkembang menjadi problem emosional pada masa remaja (depresi,drug abuse) maka si anak perlu segera diberikan treatmen yang sesuai. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Faktor genetik. 1. Berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik 2. Jenis kelamin 3. Suku bangsa atau bangsa Faktor lingkungan. a. Faktor pranatal Gizi pada waktu hamil, mekanis, toksin, endokrin, radiasi, infeksi, stress, imunitas, anoksia embrio b. Faktor postnatal 1. Faktor Lingkungan Biologis Ras, jenis kelamin, umur, gizi, kepekaan thd penyakit, perawatan kesehatan, penyakit kronis, dan hormon 2. Faktor lingkungan fisik Cuaca, musim, sanitasi,keadaan rumah. 3. Lingkungan sosial Stimulasi, Motivasi belajar, Stress, Kelompok sebaya, Ganjaran atau hukuman yang wajar, Cinta dan kasih Sayang 4. Lingkungan keluarga dan adat istiadat yang lain Pekerjaan, pendidikan ayah dan ibu, jumlah saudara, stabilitas rumah tangga, kepribadian ayah/ibu, agama, adat istiadat dan norma-norma Tujuan Psikologi Perkembangan (Hurlock, 1980) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Menemukan perubahan-perubahan pd usia umum & khas (penampilan, perilaku, midant dan tujuan setiap tahap perkembangan) Menemukan kapan perubahan-perubahan terjadi. Menemukan sebab-sebabnya Menemukan bagaimana perubahan mempengaruhi perilaku Menemukan dapat/tidaknya perubahan itu diramalkan Menemukan apakah perubahan itu bersifat individual/universal. Perspektif historis Abad ke 6 – 15 : Preformationism Anak pada dasarnya adalah orang dewasa kecil yang tidak memiliki keunikan kebutuhan dan karakteristik Sedikit atau bahkan tidak membutuhkan penanganan khusus Abad ke-16 : Original Sin Anak lahir dengan penuh dosa dan siap untuk tumbuh menjadi jahat daripada menjadi baik Orangtua harus mendisiplinkan anak agar menjadi bermoral dan selamat Abad ke-17 :Tabula Rasa John locke Anak lahir seperti batu tulis kosong/kertas putih dan orangtua dapat melatih anak sesuai yang diharapkan orangtua Abad ke-18 : Innate Goodness Jean Jacque Rousseau Anak pada dasarnya baik sehingga orangtua seharusnya membiarkan anak tumbuh secara natural dengan sedikit monitoring Abad ke-19 : Research on Children Sociol reform movement, Darwin Theory of Evolution Hukum tentang anak yang bekerja dan penelitian tentang anak Akhir abad 20 : life-span approach (rentang hidup) Muncul ketertarikan serius terhadap masa dewasa (The life-span view of human development attempts to describe, explain and optimize intraindividual change in behavior and interindividual differences in such change across the life span, that is from conception to death.) CIRI-CIRI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK 1. Merupakan proses yang kontinue 2. Terdapat masa percepatan & perlambatan 3. Polanya sama tapi percepatannya berbeda 4. Berhububungan dengan maturasi Ciri-ciri Perkembangan : Perkembangan menimbulkan perubahan Perkembangan awal menentukan perkembangan selanjutnya. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan. Perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan. PERSPEKTIF RENTANG KEHIDUPAN Karakteristik perspektif rentang kehidupan Karakteristik Dari Perspektif Rentang Kehidupan Lifelong development Tidak ada periode yang mendominasi perkembangan Multidimensional Biological Cognitive socioemotional Multidirectional Perkembangan meputi pertumbuhan (Growth) dan penurunan (decline) Plastic Perkembangan potensial untuk berubah Historical embeddedness Multidisiplinarity Perkembangan dipengaruhi oleh kondisi sosial Perkembangan harus dipelajari oleh berbagai ilmu (psikologi, sosiologi, antropologi, neuroscience, dan kedokteran) Contextualism Perkembangan ditentukan oleh interaksi dari: Normative age-graded influences Normative history-graded influence Nonnormative life events Dimensi-dimensi Perkembangan Biological processes Cognitive processes Perubahan fisik individu Perubahan kemampuan berpikir individu, inteligensi, dan bahasa Socioemotioal processes Perubahan relasi individu dengan orang lain, perubahan emosi, dan perubahan kepribadian Ranah perkembangan dipisahkan secara fisik, kognitif dan psikososial/sosial emosional Perkembangan fisik: pertumbuhan tubuh & otak dan perubahan dan stabilitas dalam kapasitas sensorik, ketrampilan, motorik dan kesehatan. Perkembangan kognitif: perubahan atau stabilitas dalam kemampuan mental, seperti belajar, perhatian, memori, bahasa, berpikir, penalaran dan kreatifitas. Perkembangan sosial emosional: perubahan dan stabilitas dalam emosi, kepribadian dan sosial Perkembangan yang satu mempengaruhi dan saling bergantung pada perkembangan lainnya. Gambar Perbandingan kepadatan sel-sel otak pada saat anak lahir, usia 6 tahun dan usia 15 tahun. KEBUTUHAN DASAR ANAK A. KEBUTUHAN FISIK – BIOMEDIS (ASUH) B. Pangan / gizi merupakan kebutuhan terpenting Perawatan kesehatan dasar : imunisasi, pemberian ASI, penimbangan BB, pengobatan kalau sakit Papan/pemukiman yang layak Hygiene perorangan, sanitasi lingkungan Sandang Kesegaran jasmani B. KEBUTUHAN EMOSI/KASIH SAYANG (ASIH) Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun pertama kehidupan mempunyai dampak negatif terhadap tumbuh kembang anak (syndrome maternal depriviation ) C. KEBUTUHAN AKAN STIMULASI MENTAL (“ASAH”) Stimulasi mental mengembangkan perkembangan mental psikososial Kecerdasan Keterampilan Kemandirian Kreativitas Agama Kepribadian Moral etika Produktivitas Periode Perkembangan Prenatal/Kehamilan (kurang lebih 9 bulan) Periode perkembangan dari mulai pembuahan sampai kelahiran. Dari satu sel menjadi organisme yang komplit dengan otak dan kemampuan perilaku. Infancy (Bayi) Periode perkembangan dari lahir sampai 1tahun. Masa ini adalah masa dimana seseorang sangat tergantung dengan orang dewasa. Aktivitas psikologis ( bahasa,berpikir simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial) dimulai. Early childhood (Kanak-kanak Awal) Periode perkembangan dari berakhirnya masa bayi sampai 2-5th. Dinamakan juga masa prasekolah. Anak belajar mandiri dan perhatian terhadap dirinya sendiri, mengembangkan ketrampilan kesiapan memasuki sekolah, menghabiskan waktu dengan bermain bersama teman. Middle Childhood (Kanak-kanak Tengah) Periode perkembangan dari 6 – 9 tahun. Sering disebut masa sekolah. Anak menguasai ketrampilan membaca, menulis, dan aritmatika. Anak mulai berinteraksi dengan dunia yang lebih luas. Prestasi menjadi tema sentral dalam masa ini dan kontrol diri anak mulai meningkat. Late Childhood (Kanak-kanak Akhir) Periode transisi dari kanak-kanak ke remaja, kurang lebih 9 – 12tahun. Terjadi perubahan fisik yang berlangsung sangat cepat. Mengejar kebebasan dan identitas. Lebih mampu berpikir abstrak, logis, dan idealis. Banyak keluar rumah. Konsep Umur Konsep Umur Umur Kronologis (Chronological Age) Umur Biologis (Biological Age) Fungsi organ vital (kesehatan) Umur Psikologis (Psychological Age) Tahun lahir adaptive capacities (learning, coping, controlling emotions, dll) Umur Sosial (Social Age) social roles & expectations Isu-Isu Perkembangan Nature vs. nurture Stability vs. change Continuity vs. discontinuity Issue 1: Nature vs. nurture Nature = biological inheritance (genetics) Nurture = all experience Rousseau (humanists) Locke (tabula rasa) Is that all there is? (Is it neither?) Are they separable? Is it both? What is epigenetic theory? Interaction of nature and nurture Issue 2: Stability vs. change When characteristics are biologically inherited or the result of early experiences, can they be changed? (This is the issue of plasticity again.) Are the effects of early and late experiences equal, or are early ones more important (or later ones)? Issue 3: Continuity/discontinuity Did the change happen suddenly or gradually (first step; first word)? Is there a marker event? (apakah ada suatu kejadian yang bernilai ?) Does the old resemble the new (butterfly)? (Apakah yang lama menyerupai yang baru?) Berbagai Metode Penelitian Dalam Psikologi Perkembangan Pendekatan Umum Cross-sectional : meneliti fenomena /perilaku beberapa anak dari kelompok umur yang berbeda yang dibandingkan. Longitudinal – meneliti perilaku sekelompok anak performance of one group of people by assessed repeatedly over time Sequential - combines cross-sectional and longitudinal approaches in a single study Metode yang spesifik (Pengambilan Data /Data Collection) Menentukan bagaimana data diambil dan informasi diperoleh. Ada beberapa perbedaan dalam studi psikologi perkembangan, dimana mempunyai kelemahan dan kekuatan, Diantaranya Observasi - Unnatural /controlled observation (dalam laboratorium) - Natural observation (observasi alami) Studi Kasus Tes/Questionnaires (pengisian skala) Eksperimentasi . Teoritikal Perspektif Berbagai investigasi memandang perkembangan anak dari perspektif teori yang berbeda dan memfokuskan pada aspek yang berbeda 1. Perspektif Biologis – Temperamen 2. Perspektif Psikoanalisis - Teori psikoseksual dari Freud - Teori psikososial dari Erikson 3. Perspektif Pembelajaran Teori Skinner, Watson dan Bandura 4. Perspektif Kognitif - Teori Piaget and Vigotsky 5. Perspektif Kontekstual - Teori ekologi Bronfrenbrenner 6. Perspektif Evolusionari/ Sosio-biologik -Teori attachment dari Bowlby dan Ainsworth 7. Perspektif Moral – Teori Kohlberg Biological Theories Belief that heredity and innate biological processes govern growth. Maturationists: G. Stanley Hall and Arnold Gesell Believed there is a predetermined biological timetable. Hall and Gesell were proponents of the normative approach to child study: using age-related averages of children's growth and behaviors to define what is normal. Ethology Examines how behavior is determined by a species' need for survival. Has its roots in Charles Darwin's research. Describes a "critical period" or "sensitive period,” for learning Konrad Lorenz Ethologist, known for his research on imprinting. Attachment Theory John Bowlby applied ethological principles to his theory of attachment. Attachment between an infant and her caregiver can insure the infant’s survival. Temperamen - Setiap anak dilahirkan dengan memiliki karakter dan style perilakunya yang unik (secara biologis) dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan konteks yang diekspresikan selama berinteraksi - Temperament Penyesuaian psikologis Tidak dapat diubah (Unchangeable) Dapat dimodifikasi oleh pengasuhan (parenting practices) - Adanya konsep tentang “mother’s goodness of fit (kebaikan perilaku ibu yang pas)” 51 Apakah Temperamen? a. Perbedaan individu yang stabil dalam kualitas dan intensitas atas reaksi emosional, level aktifitas, perhatian dan ketertarikan emosional diri b. Konstan psikologi mendasari temperamen dilihat sebagai fondasi kepribadian diusia dewasa. Sangat stabil dalam waktu yang lama, tetapi dapat dimodifikasi oleh praktek-praktek uhan orang tua (parenting practices). Struktur Temperamen 1. Easy child 40%: - Umumnya ceria dan sering beradaptasi untuk merubah suasana - Menegakkan pola harian yang teratur 2. Difficult child 10%: - Bereaksi secara intens dan negatif pada pengalamanpengalaman baru - Biasanya pola harian tidakteratur 3. Slow-to-warm-up child 15%: - Lambat menyesuaikan pegalamanpengalaman baru dan berekasi sama saja pada stimulasi - Tidak aktif dalam rutinitas harian 4. 35 % bayi tidak dapat diklasifikasikan dengan mudah dalam kategori temperamen diatas . TTS means score for male and female toddlers. 54 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 Indonesia Japan UK 1 0.5 0 55 Teori Psikoanalisis Psikoseksual Freud Teori yang menggambarkan perkembangan sebagai suatu yang dibentuk dari kekuatan/dorongan bawah sadar (diluar kesadaran). Perilaku hanyalah sebuah karakteristik permulaan, dan pemahaman yang sebenarnya mengenai perkembangan hanya didapat dengan menganalilis makna simbol prilaku dan pikiraan yang dalam. Tahapan perkembangan psikoseksual ; - Tahap Oral (0-1 ½ tahun) kesenangan bayi pada sekitar mulut - Tahap Anal (1 ½ - 3 tahun) Tahap kesenangan terbesar anak melibatkan anus atau fungsi pembuangan yang dihubungkan dengannya - Tahap Phellic (3-6 tahun)tahap kesenangan berfokus pada alat kelamin. Tahapan Perkembangan Oral: Anal: Phallic: (Lahir sampai 12-18 bulan) Latency: (6 tahun – remaja) (12-18 bulan - 3 th) (3 - 6 tahun) Genital: (Remaja – awal kedewasaan) DOMINASI ENERGI PSIKIS OLEH PERILAKU INDIVIDU YANG MUNCUL ID TINDAKANNYA BERSIFAT PRIMITIF, IMPULSIF, AGRESIF EGO BERTINDAK DALAM CARA YANG REALISTIS, RASIONAL LOGIS SUPEREGO MENGEJAR HAL-HAL YANG MORALISTIS/ SEMPURNA, KURANG RASIONAL Psikososial Teori - Erik Erikson Menekankan interaksi sosial kita dengan orang lain : Society /Masyarakat dan culture/Budaya keduanya dibentuk dan menantang manusia . Tahapannya meliputi seluruh kehidupan (8 tahapan) Setiap tahapan mengetengahkan suatu krisis yang harus di selesaikan Erickson’s Epigenetic Teori: Non-genetic menyebabkan phenotype. Merubah sebuah phenotype tanpa merubah genotypenya: Tahap Tahap Tahap Tahap Tahap Tahap Tahap Tahap 1-Basic Trust vs. Mistrust 2-Autonomy vs. Shame and Doubt 3-Initiative vs. Guilt 4-Industry vs. Inferiority 5-Identity vs. Role Confusion (or "Diffusion") 6-Intimacy vs. Isolation 7-Generativity vs. Stagnation 8-Ego Integrity vs. Despair Teori Psikososial Erikson Membangun konsep diri anak, memotivasi anak untuk bereksperimen, eksplorasi dan membangun motifasi intrinsik. Teori Erikson terdiri dari delapan tahap perkembangan manusia, tiap tahap terdiri atas tugas-tugas perkembangan yang unik dan menghadapkannya pada suatu krisis yang harus dihadapi. Empat yang pertama dari Kedelapan tahap tersebut adalah: a. Tahap dan aplikasi Kepercayaan versus ketidak percayaan (tahun pertama) - Mengembangkan hubungan positif setiap anak - Membangun jadwal konsisten - Menginformasikan rencana dan hal-hal yang akan dilakukan b. Tahap Otonomi versus malu dan ragu-ragu (masa bayi usia 1-3 tahun) - menata lingkungan dan alat main yg memungkinkan anak mengunakan dan menyimpan kembali alat main - menyediakan alat & bahan main yg mendukung dan menantang kemampuan anak - membantu anak mengekspresikan perasaannya saat main pembangunan - mendukung anak dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya - memotivasi anak untuk membangun kemampuan start dan finish c. Tahap Inisatif versus rasa bersalah (masa kanak-kanak awal usia 3-5 tahun) - Menyediakan kesempatan untuk memilih mainan - Menyedialan bahan yang memungkinkan anak untuk mengembangkan daya kreatifitas-nya. - Membolehkan anak secara bebas melakukan eksplorasi terhadap lingkungan - Mengizinkan anak untuk kotor selama bermain d. Tahap Kerja keras versus inferior (mas kanak-kanak tengah dan akhir usia 6-10 tahun) Ego menurut Erikson Ego adalah sebuah kekuatan positif yang membentuk sebuah identitas diri – ke-AKU-an Ego adalah pusat dari kepribadian, ego membantu kita untuk menyesuaikan diri dengan berbagai konflik dan krisis kehidupan Ego menjaga kita agar tidak kehilangan individualitas dalam menanggapi tekanantekanan di dalam masyarakat Menurut Erikson ada 3 aspek yang saling berhubungan dalam ego: Body ego: mencakup pengalaman kita dengan tubuh kita, bagaimana kita melihat diri fisik kita berbeda dengan orang lain. Kita bisa puas atau tidak puas dengan tubuh kita, tapi tubuh kita begitu adanya Ego ideal: gambaran diri kita dibandingkan Ego identity: gambaran diri yang kita miliki dengan gambaran idealnya. Aspek ini bertanggung jawab atas kepuasan atau ketidak puasan kita dengan keseluruhan identitas pribadi yang kita miliki berkaitan dengan berbagai peranan sosial yang kita mainkan Infancy: masa bayi Sejajar dengan tahap Oral & masa discovery Ditandai oleh tahap perkembangan psikoseksual oral-sensory, krisis psikososial basic trust vs mistrust dan berpeluang untuk mengembangkan kekuatan ego hope Pada tahap ini anak belajar untuk menerima apa saja yang diberikan oleh alam (oksigen) maupun manusia. Penerimaan dari manusia memunculkan konflik percaya vs tidak percaya pada orang lain Anak berpeluang mengembangkan hope jika interaksi dengan orang lain menimbulkan rasa percaya. Namun jika tidak, anak akan mengembangkan basic pathology pada usia ini yaitu withdrawal, anak akan melarikan diri dari dunia dan memulai perjalanan yang serius dalam gangguan psikologis Early childhood Sejajar dengan tahap Anal & masa ‘abou me’ Ditandai oleh tahap perkembangan psikoseksual anal-urethral-muscular, krisis psikoseksual autonomy vs shame and doubt dan berpeluang untuk mengembangkan kekuatan ego will Pada tahap ini anak belajar untuk mengatur organ2 pengeluaran mengikuti toilet training, anak ingin mengembangkan cara sendiri yang berkonflik dengan aturan yang diterapkan orangtua Jika dalam batas tertentu anak berhasil mengembangkan otonomi, ia akan mengembangkan will sebagai bagian dari kekuatan egonya. Namun jika terlalu banyak shame and doubt anak akan mengembangkan compulsion (Tekanan), yang akan membawa anak menjadi anak yang tidak bertujuan pada usia bermain dan tidak percaya diri pada usia sekolah Play age Sejajar dengan tahap Phallic Tahap perkembangan psikoseksual genitallocomotor, krisis psikososial initiative vs guilt dan berpeluang untuk mengembangkan kekuatan ego purpose Pada tahap ini anak mulai memiliki kekuatan fisik yang memadai untuk aktif, namun ada batasan2 yang ditetapkan masyarakat yang membuat anak dapat mengembangkan rasa bersalah karena menginginkannya Jika inisiatif anak dapat lebih berkembang daripada rasa bersalahnya anak mengembangkan purpose, tujuan2 yang bermanfaat bagi segala kegiatannya. Namun jika tidak ia akan mengembangkan inhibition /hambatan, anak terhambat secara moral untuk mengembangkan berbagai ketrampilan sosial yang dibutuhkannya untuk masa sekolah School age Selaras dengan tahap Laten Tahap perkembangan seksual laten, krisis psikososial industry vs inferiority, berpeluang untuk mengembangkan kekuatan ego competence (kecakapan) Pada tahap ini lingkup sosial anak lebih berkembang, energi anak banyak dimanfaatkan untuk mempelajari teknologi dan strategi2 interaksi sosial dalam konteks budaya mereka Anak berpotensi mengembangkan rasa kompeten dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Namun sebaliknya ia dapat mengembangkan inferiority yang akan membawanya pada core pathology yaitu inertia (kelembaman), anak terpusat pada fantasi Oedipal dan menghabiskan kebanyakan waktunya untuk permainan2 yang non produktif) TEORI PERILAKU B. F. Skinner: operant conditioning Perilaku yang diikuti dengan reward akan terjadi lagi;perilaku yang dipunish tidak akan terjadi lagi Jadi, perilaku seseorang itu terbentuk karena adanya reward dan punishment Kasus : Sam si anak yang pemalu Teori Pembelajaran Skinner Manusia adalah mahluk perespon (pd sistem penghargaan/penguatan dan hukuman) /lingkungan mengontrol perilaku. Operant perilaku &pengkondisian: perilaku dipengaruhi oleh kosekuensinya. Penguat(reinforcers) positif & negatif, dipergunakan sebagai penguatan perilaku Memodifikasi perilaku, terdiri atas perubahan konsekwensi dari suatu aksi/menggunakan konsekwensi baru yang memandu perilaku (teknik penguatan: pelukan, senyuman, dll). Teori Pembelajaran Sosial Bandura Teori dimana perilaku dipelajari dengan mengobservasi dan mencontoh/imitasi model. Anak belajar prilaku sosial seperti berkerjasama, berbagi atau prilaku negatif seperti berkelahi, bertengkar, agresif melalui model. Bandura mengidentifikasikan belajar dengan menjadikan prilaku orang lain sebagai model yang dikenal dengan teori Learning by modeling Aplikasi; - Menyediakan sentra bermain peran - Pendidik dan orang tua harus menjadi model yang baik bagi anak karena anak senang menirunya. - Memberikan berbagai cerita atau kisah orang-orang yang sholih dan cerdas serta sukses. Teori Belajar Sosial Bandura Observational learning/modeling/imitation Reciprocal determinism: TEORI KOGNITIF (PIAGET) TAHAP PERKEMBANGAN ANAK : TAHAP SENSORIMOTORIK (0 - 2 TH) TAHAP PREOPERASIONAL (2 - 7 TH) SYMBOLIC THINGKING TAHAP OPERASIONAL KONGKRIT (7-11TH) REFLEKS; PENGALAMAN SENSORI BERPIKIR KONGKRIT TAHAP OPERASIONAL FORMAL (11 – 14 TH) BERPIKIR ABSTRAK,LOGIS,IDEALIS Teori sosiokultural Vigotsky Teori yang menekankan bahwa sosial dan kognitif bekerja dan tumbuh bersama (perkembangan bersifat interaktif) Zone Proximal Development (ZPD), zona perkemb. antara untuk membedakan apa yg dapat dilakukan sendiri oleh anak dan yang membutuhkan bantuan. (misal anak belajar berenang) Perkembangan kognitif dipengaruhi oleh interaksi sosial dan budaya. Interaksi sosial anak dengan orang dewasa yang lebih trampil serta teman sebaya penting untuk meningkatkan perkembangan kognitif, juga dapat ditingkatkan lewat pijakan (scaffolding/dukungan sementara) untuk membantu anak menguasai suatu tugas. Aplikasi: -Perencanaan kurikulum yang memandu anak ke tingkatan yg selanjutnya -Menggunakan bahasa untuk memandu dalam berbagi pengalaman -Guru atau orang dewasa harus memiliki kemampuan yang diperlukan untuk memberi pijakan tepat bagi anak - Observasi dan dokumentasi yg anak lakukan dan katakan merupakan cara yg sangat penting dalam memahami perkembangan setiap anak Teori ekologi Bronfenbrenner Perkembangan dipengaruhi oleh 5 sistem lingkungan: Microsystem : kehidupan sehari-hari Mesosystem : interaksi microsystem Exosystem : sistem sosial Macrosystem : budaya Chronosystem : personal/social history Teori Ekologi Bronfrenbrenner Teori yg memandang perkembangan anak dalam konteks sistem hubungan yg membentuk lingkungannya. Perkembangan anak dipengaruhi oleh lima sistem/lapisan lingkungan, dimana biologi anak itu sendiri sebagai lingkungan utama yg mengisi perkembangannya. Perubahan & konflik di setiap lapisan akan bereaksi pada lapisan yang lain (juga interaksi antar lapisan) · Mikrosistem; Hub interaksi yg paling dekat dengan anak (keluarga) adanya hubungan timbal balik (ortu-anak/anak-ortu) . Mesosistem; hubungan diantara pengalaman di lingkungan keluargasekolah, keluarga-tetangga, keluarga-masjid · Eksosistem; sistem sosial yg anak tdk berhub langsung, pengalaman dalam lingkungan sosial lain · Makosistem; berhub dengan nilai2 budaya, kebiasaan, hukum · Kronosistem; Pembuatan pola kejadian lingkungan dan transisi sepanjang kehidupan, contoh kejadian perceraian /kematian yg dialami orangtua anak. Teori Attachment - Dikembangkan oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth - Keterikatan emosi antara seorang bayi dan pengasuh utama (Ibu/bapak/pengasuh) sebagai dasar perkembangan attachment aman (secure) anak nantinya. - Attachment aman anak dibangun melalui kualitas interaksi antara ibu dan anak (caregiving style) - Interaksi Ibu-anak memberikan fundamental karakter pada kepekaan/sensitivitas ibu - Anak itu termotivasi untuk beradaptasi dan mempengaruhi perkembangan arah-emosi dan pola attachment yang stabil - Pola attachment anak menjadi pola attachment-nya jika dewasa nanti, kebalikannya, pola attachment orang dewasa adalah refleksi dari pengalaman dan representasi dari ibunya dimasa kakak-kanak Moral Development What Is Moral Development Moral development concerns rules & contentions about what people should do in their interactions with other people Focus is on reasoning children use to justify their moral decisions Piaget’s View of How Children’s Moral Reasoning Develops Children think in two distinctly different ways about morality Heteronomous morality is first stage occurring approximately 4 to 7 years of age where justice & rules are conceived as unchangeable properties of world They also believe in imminent justice, in that if a rule is broken, punishment will be meted out immediately Piaget’s View of How Children’s Moral Reasoning Develops Second stage is autonomous morality occurring at about 10 years of age or older, where the child becomes aware that rules and laws are created by people and that one should consider the actor’s intentions as well as the consequences. Perkembangan Moral Menurut Kohlberg - Tahapan perkembangan moral adalah ukuran dari tinggi rendahnya moral seseorang berdasarkan perkembangan moralnya. - Penalaran moral merupakan dasar dari perilaku etis, memperluas pandangan Piaget, dengan menentukan bahwa proses perkembangan moral pada prinsipnya berhubungan dengan keadilan dan perkembangannya berlanjut selama kehidupan. - Perkembangan Moral di bagi menjadi 3 tingkat, setiap tingkat di bagi menjadi 2 tahap yaitu : 1. Tahap Pra-Konvensional Tahap Orientasi Kepatuhan dan hukuman ( The Punistment and Obedience Orientation ) Tahap Orintasi Minat Pribadi ( The Instrumental-Relavist Orientation / Exchange of favors ) 2. Tahap Konvensional Tahap Oreintasi Keserasian Interpersonal dan Konformitas (The Interpersonal concordance or “Good Boy-Nice Girl” Oreintation) Tahap Orientasi Otoritas dan pemeliharaan aturan social (Authority and Social Order Maintaining Orientation) 3. Tahap Pasca Konvensional Tahap orientasi Kontrak Sosial (The Social-Contract Legalistic Orientation) Tahap Orientasi Prinsip Etika Universal ( The Universal Ethical Orientation )