PSIKOLOGI UMUM DOSEN PENGAMPU MACHASIN PERTEMUAN KE I INTRODUCTION POKOK BAHASAN PSYCHOLOGI 1. Arti dan ruang lingkup psikologi : 1) 2) 3) 4) Pengertian psikologi Sejarah perkembangan psikologi sbg ilmu Metode yang digunakan untuk mempelajari psikologi Letak psikologi diantara ilmu perilaku 2. Proses perkembangan manusia : 1) Perkembangan, Pertumbuhan dan Masa Peka 2) Nature, Nurture dan Konvergensi 3) Teori-teori Perkembangan 3. Proses persepsi terhadap perilaku : 1) 2) 3) 4) 5) Pengertian Persepsi Ciri-ciri dunia pengamatan Pengamatan dunia nyata Illusi kesadaran 1) 2) 3) 4) Pengertian belajar Transfer belajar Teori-teori belajar (clasical & operant condisioning) Aplikasi belajar 1) 2) 3) 4) Ingatan Memori Proses lupa Perbaikan memori 4. Proses Belajar : 5. Memori : 6. Intelegensi : 1) Intelegensi dan faktor-faktor yang mempengaruhi 2) IQ dan pengukurannya 3) Intelegensi, bakat dan kreativitas 7. Motivasi : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) Motivasi sebagai pendorong perilaku Motif primer dan sekunder Daur Motivasi Teori-teori motivasi Motivasi dan emosi Motivasi, belajar dan minat Konflik dan frustrasi Frustrasi dan mekanisme pertahanan diri Motif takut berprestasi 8. Kepribadian : 1) Konsep dasar kepribadian 2) Teori-teori kepribadian 3) Kepribadian dan pengukurannya 9. Interaksi Sosial : 1) 2) 3) 4) 5) 6) Kontingensi dalam interaksi sosial Teori-teori attraction Faktor-faktor yang mempengaruhi attraction Prasangka dan sikap Faktor-faktor yang mempengaruhi prasangka Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sosial 1) 2) 3) 4) Pandangan tentang Normal – abnormal Ciri-ciri penyimpangan perilaku Faktor-faktor yg menyebabkan timbulnya perilaku menyimpang Kelainan mental karena penyebab fisik 10. Perilaku Menyimpang : SUMBER REFERENSI 1. 2. 3. 4. 5. Pengantar Umum Psikologi – Sarlito Wirawan Sarwono Psikologi Umum – Irwanto Teori Perkembangan – William Crain Psikologi Kepribadian – Alwisol Tahap-tahap Perkembangan Moral – Lawrence Kohlberg 1. ARTI DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI 1) Pengertian Psikologi Psikologi secara harfiah berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Maka Psychologi dimengerti sebagai ilmu jiwa. Secara difinitif psikologi : a. Ilmu yang mempelajari gejala-2 jiwa (Jalaluddin) b. Ilmu tentang tingkah laku dan pengalaman manusia (RH Thouless). c. Ilmu yang mempelajari perilaku (J.B.Watson) d. Ilmu yang meneliti dan mempelajari sikap dan tingkah laku manusia sebagai gambaran dari gejala-gejala kejiwaan. Psikologi sebagai ilmu pengetahuan dituntut agar obyeknya dapat diamati, dicatat dan diukur sehingga yang dipelajari adalah perilaku sebagai gejala kejiwaan. Perilaku dimaksud mencakup yang kasat mata dan yang tidak kasat mata, seperti motivasi, fantasi, illusi dsb. • Ciri-ciri perilaku sebagai obyek studi empirik adalah : a) Perilaku itu sendiri kasat mata, tetapi penyebabnya mungkin tidak dapat diamati secara langsung. b) Perilaku itu mengenal beberapa tingkatan. Ada perilaku sederhana dan stereotip seperti refleks dan ada perilaku yang kompleks seperti perilaku sosial manusia. c) Perilaku bervariasi menurut jenis klasifikasinya, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik, masing-masing merujuk pada sifatnya yang rational, emosional dan gerakan fisik dalam berperilaku. d) Perilaku bisa disadari dan tidak disadari. PERTEMUAN KE II SEJARAH PERKEMBANGAN PSIKOLOGI 2) Sejarah Perkembangan Psikologi Zaman filosof besar Sokrates (469-399 SM), Plato (427-347 SM) dan Aristoteles (384-322 SM) telah berkembang filsafat mental yang berusaha membahas persoalan jiwa-raga. Rene Discartes (1596-1650) memandang bahwa manusia itu mempunyai dua unsur yang tidak dapat dipisahkan, yaitu jiwa dan raga. Psikologi menampakkan kemajuan pesat pada abad XIX setelah dilakukan eksperimen fisika, fisiologi dan kimia yang mencakup reaksi manusia pada kondisi tertentu. Buku pertama yang merupakan hasil eksperimen adalah “Elements of Psychophysics” yang menjelaskan hukum penginderaan rangsang karya Gustav Theodore Fechner dan Ernest Heinrich Weber tahun 1860. Tokoh psikologi eksperimen lain adalah Wilhelm Wundt yang banyak melakukan eksperimen tentang proses-proses kesadaran yang meliputi penginderaan dan perasaan. Beliau mendefinisikan psikologi sebagai ilmu yang mempelajari pengalaman sadar. Tahun 1879 beliau dan murid-2 nya mendirikan laboratorium psikologi yang pertama di Leipzig Jerman dan hal itu dinilai sebagai lahirnya psikologi sebagai ilmu yang mandiri, terpisah dari filsafat, fisika, biologi maupun kimia. Tahun 1883 berdiri laboratorium psikologi di Universitas John Hopkins, Amerika Serikat. Tahun 1890 terbit buku karya William James “The Principles of Psychology”. • Kebutuhan jasa psikologik di Indonesia terasa sejak tahun 1950 an, sehingga Prof. Slamet Imam Santoso, guru besar FKUI mendirikan lembaga pendidikan psikologi pertama kali di Indonesia di luar kurikulum FK. • Tahun 1960 dirubah menjadi Fakultas Psikologi UI yang sejajar dg fakultas lain. • Tahun 1961 di Unpad Bandung didirikan Fakultas Psikologi sebagai hasil kerjasama Pusat Psikologi Aangkatan Darat dan Unpad. • Tahun 1964 di UGM Yogyakarta jurusan Psikologi FIP memisahkan diri menjadi Fakultas Psikologi 3) Metode yang digunakan untuk mempelajari psikologi Sebagai disiplin Ilmu pengetahuan, obyek studinya dipelajari dg : a. Metode Observasi, pengamatan dan pencatatan secara sistematik dan obyektif atas gejala-2 yang diteliti. (longitudinal ataupun crossexional). b. Metode Survey, mempelajari gejala-2 yang diteliti dengan melakukan wawancara ataupun questionairy kepada responden yang menjadi sampel penelitian yang mewakili populasi yang diteliti. c. Metode Klinis, mempelajari gejala-2 yang diteliti dg wawancara mendalam, menggunakan alat test diagnosis psikologis dan studi kasus. Tujuannya untuk mengetahui sebab-2 timbulnya gangguan perilaku dan kecenderungan-2 umum dalam diri individu. d. Metode Eksperimen, penelitian dimana perilaku individu dalam situasi dan kondisi tertentu dimanipulasi (diatur) oleh peneliti. Tujuannya untuk melihat hubungan yang jelas antara variabel2 yang diteliti 4) Letak psikologi diantara ilmu perilaku. • Perilaku manusia tidak hanya dipelajari oleh Psikologi, tetapi juga oleh Antropologi, Sosiologi, Kedokteran, Manajemen dan beberapa cabang Linguistik. • Yang membedakan Psikologi dengan ilmu tentang perilaku lain adalah bahwa psikologi lebih menaruh perhatia pada perilaku manusia sebagai individu, sedangkan yang lain lebih pada perilaku manusia sebagai kelompok. • Psikologi juga dipandang sebagai ilmu biososial karena baik aspek sosial perilaku organismenya, aspek fisiologis atau terjadinya perilaku mendapatkan perhatian yang sama. • Sejak awal perkembangannya, psikologi banyak dipengaruhi oleh ilmu-ilmu yang lain. Sekedar gambaran, pengaruh ilmu-2 lain dan cabang psikologi yang lahir dari persinggungan tsb antara lain : Fisika ----------------- Psikofisika. Kimia ----------------- Neurokemis Behavior Biologi ----------------- Psikologi Matematika ------------ Psikologi Kuantitatif Kedokteran ------------ Psikologi Klinis/Psikoterapi Sosiologi --------------- Psikologi Sosial Antropologi ------------ Psikologi Lintas Budaya Pedagog --------------- Psikologi Pendidikan Dalam perkembangan lebih lanjut, psikologi dapat dikelompokkan menurut jenisnya sbb. : 1. 2. Psikologi Umum Psikologi Khusus a. Psikologi Murni (Pure Psychology) b. Psikologi Terapan (Applied Psychology) 1) Psikologi Perkembangan 2) Psikologi Klinik 3) Psikologi Pendidikan 4) Psikologi Perusahaan 5) Psikologi Abnormal 6) Psikologi Kepribadian 7) Psikologi Agama 8) dll. PERTEMUAN KE III PROSES PERKEMBANGAN MANUSIA 1. Perkembangan, Pertumbuhan dan Masa Peka • Perkembangan itu bukan proses yang terputus-putus dan terpisahpisah tetapi suatu proses yang dinamik dan berlangsung terus menerus (kontinum). Istilah lain adalah periode, fase atau studium. (Periode pranatal, Masa bayi baru lahir, Masa bayi,Awal masa kanakkanak, Akhir masa kanak-kanak, Masa puber, Masa remaja, Masa dewasa dini, Masa dewasa madya, Masa usia lanjut,Kematian) • Perkembangan merupakan suatu perubahan psikologis atau mental yang dialami individu dalam proses menjadi dewasa. • Perkembangan merupakan proses ke depan. Jika perkembangan seseorang mengalami gangguan dan menyebabkan berperilaku seperti tahap perkembangan sebelumnya maka terjadi regresi. Jika gangguan itu menyebabkan perkembangan terhambat sehingga pola perilaku tidak berubah maka terjadi fiksasi. • Pertumbuhan berarti perubahan-2 fisik ke arah kematangan fisiologis dimana organ-2 tubuh dapat berfungsi secara optimal. • Periode awal perkembangan terdapat saat-saat yang sangat menentukan untuk mengembangkan kemampuan atau keterampilan atau yang sering disebut masa peka, masa dimana individu harus mengembangkan kemampuan dan ketrampilan. 2) Nature, Nurture dan Konvergensi • Para ahli psikologi masih berdebat mengenai faktor yang paling diminan mempengaruhi perkembangan kepribadian individu, bawaan atau lingkungan. Perdebatan ini dikenal dengan istilah “Kontroversi Nature-Nurture”. • Nature, adalah faktor-faktor genetik yang mempengaruhi tingkah laku. Maka : a. Ciri-2 fisik dan mental tertentu diturunkan dari generasi ke generasi, seperti warna kulit, tinggi badan dsb. b. Temperamen seseorang banyak dipengaruhi oleh susunan “gen” yang dikenal dengan “enkephalin” dan “endorfin”. c. Aliran Nativisme yang dipelopori Schipenhauer, Plato dan Descartes memandang perkembangan manusia itu sudah ditentukann oleh alam. Anak adalah orang dewasa ukuran kecil. Lingkungan atau pendidikan tidak dapat mengubah arah perkembangan, tetapi alamlah yang merubahnya dan sekolah tidak dibutuhkan. Aliran ini menimbulkan gerakan “pesemisme pedagogik”. • Nurture (faktor lingkungan) menyatakan bahwa perilaku individu diperoleh dari proses belajar. • Aliran empirisme yang dipelopori John Lock berpendapat bahwa manusia sejak lahirnya adalah tabularasa, putih bersih dan lingkungan yang membentuk perilaku/kepribadiannya. Karena itu diperlukan lembaga pendidikan untuk membentuk dan mempengaruhi perkembangan individu sehingga timbul optimisme pedagogis. • Konvergensi, menyatakan bahwa perkembangan adalah transaksi antara diri individu dengan diri sendiri dan dengan lingkungannya. Atau aliran yang menggabungkan peran antara faktor nurture dan nature sehingga antara bakat dan lingkungan harus sesuai. 3) Teori-teori Perkembangan Preformasionisme, pandangan yang melihat anak sebagai makhluk yang sdh terbentuk utuh, miniatur orang dewasa. John Locke menyatakan bahwa anak bukanlah baik atau buruk secara bawaan, sebaliknya anak sama sekali tidak memiliki pembawaan apapun. Jiwa anak-2 merupakan “tabularasa”, seperti kertas kosong sehingga apapun pikiran yang muncul dari anak itu hampir sepenuhnya dari pembelajaran & pengalaman (lingkungan) mereka. Lingkungan membentuk jiwa anak melalui : Proses Asosiasi. Proses Repetisi. Proses Imitasi. Proses Reward and Punishment. Jean Jacques Rousseau memandang anak memiliki caracaranya tersendiri untuk melihat, berfikir dan merasa, yang hal ini disesuaikan dengan rancangan alam. Alam adalah guru tersembunyi yang mendorong anak mengembangkan potensinya sesuai dengan tahap perkembangan fisiknya. Atau dengan kata lain “anak adalah manusia dewasa ukuran kecil, yang sudah dibentuk sejak lahir dan perkembangan jiwanya dibentuk oleh alam sesuai dengan perkembangan fisiknya” Agama Kristiani memandang anak hadir ke dunia sudah mengusung dosa asal manusia. Untuk menjadi bersih maka dilakukan pembabtisan. Agama Islam memandang anak yang lahir dalam keadaan fitrah, potensi-potensi kebaikan dan kebenaran, yang pengembangannya banyak dipengaruhi oleh lingkungan. PERTEMUAN KE IV DISKUSI KE I PARADIGMA PSIKOANALISIS (Sigmund Freud, Carl Gustav Jung, Erich Fromm) (Kelompok I) PERTEMUAN KE V DISKUSI KE II PARADIGMA BEHAVIORISME (BF. Skinner dkk) (Kelompok 2) KONSEP PAVLOV (awal kondisional pada anjing) STIMULUS ASLI (SA) STIMULUS KONDISI (SK) RESPON ASLI (RA) PAVLOV (setelah dikondisikan) DAGING (SA) DAGING (SK) AIR LIUR AIR LIUR (RK) KONSEP SKINER (kondisioning instrumen pada merpati) Mematuk daging R.1 Skiner Box (SA) Nabrak daging (R.2) Mematuk cahaya (R.3) Diam (Rn) Makanan (P) • 1. 2. 3. 4. 5. P = Reinforsement : Penguat berkelajutan Interval tetap Interval beubah Perbandingan tetap Perbandingan berubah PERTEMUAN KE VI DISKUSI KE III PARADIGMA PSI.KOGNITIF (Carl Rogers, Albert Bandura, Kurt Lewin (Kelompok 3) A. tgl. 2-4-13 • Carl R. Rogers : Self consept adalah kesadaran batin yg tetap, pengalaman yg berhubungan dg aku dan yg membedakan aku dari yg bukan aku. Self consept terdiri : 1. Self real, diri yg organismik, yaitu diri yg perasa (feeling self), yang bersifat intuitif dan membuka diri utk merasakan proses pengalaman organik, terdiri : Congruence adalah situasi dimana pengalaman diri diungkapkan dg seksama dlm sebuah konsep diri yg utuh, integral dan sejati. Incongruence adalah ketidakcocokan antara self yg dirasakan dlm pengalaman aktual disertai pertentangan & kekacauan batin. Setiap manusia mempunyai kebutuhan dasar yg disebut need for positive regard,dibedakan : Conditional positive regard, penghargaan positif bersyarat, seperti pujian orang tua thd anak jika anak itu bertingkahlaku seperti keinginan orangtua. Unconditional positive regard, penghargaan positif tak bersyarat. 2. Self ideal, diri yang dicitakan • Kurt Lewin menyatakan bahwa perilaku adalah fungsi karakteristik individu dan lingkungan atau B = f (P,E). PERTEMUAN KE VII DISKUSI KE IV ALIRAN HUMANISME (Kelompok 4) HERARCHI KEBUTUHAN MASLOW JENJANG NEED DISKRIPSI METANEED Self Actualization Need Kebutuhan untuk menjadi yang seharusnya, sesuai dg potensinya. Kebutuhan kreatif, ralisasi diri dan pengembangan self. Kebutuhan harkat kemanusiaan utk mencapai tujuan, being values, kebutuhan yg berkaitan dg pengetahuan & pemahaman. BASIC NEED Esteem Needs 1) Kebutuhan kekuatan, penguasaan, kompetensi, kepercayaan diri, kemandirian 2) Kebutuhan prestise, status, ketenaran, dominasi, kehormatan, menjadi penting dan apresiasi. Kebutuhan kasih sayang, keluarga, sejawat, pasangan, menjadi bagian dari kelompok, masyarakat. Love Needs JENJANG NEED Safety Needs Physiological Needs DISKRIPSI Kebutuhan keamanan, stabilitas, proteksi, struktur, hukum, keteraturan, bebas dari ancaman & cemas. Kebutuhan homeostetic, kebutuhan makan, minum, protein, istirahat, seks ds. PERTEMUAN KE VIII DISKUSI KE V PSIKOLOGI TRANSPERSONAL (Kelompok 5) Transpersonal sebagai studi mengenai potensi tertinggi manusia melalui pengenalan, pemahaman dan realisasi terhadap keesaan Tuhan, spiritualitas dan kesadaran transkendental. Contoh psi. transpersonal = meaningfull life, valuesfull life TUHAN AQL FUAD QALB IQ SQ The Ultimate intelligence EQ Masih berbeda pendapat antara ilmuwan dan ulama’ Islam tentang letak hati nurani meskipun dalam Al Qur’an sendiri terdapat fenomena-fenomena tentang potensi dan aktualisasi fungsi otak manusia, yaitu (1) nâshiyah atau ubun-ubun, bagian kepala yang berhubungan dengan perilaku durhaka, (2) Aql dan qalb. Aql sebagai alat untuk memahami alam semesta dan qalb sebagai alat ruhani menuju Tuhan sehingga ilmu dan agama tidak bisa dipisahkan. (3) Kitâban yalqahu mansyûra (gulungan yang terbentang) untuk melukiskan wahana pertanggung jawaban di akherat dari fungsi perekaman dan penyimpanan informasi dalam otak. (4) Sinyalemen pentingnya alat indera (telinga, mata, lidah, tangan dan kulit) untuk melukiskan aktivitas atau amal perbuatan selama hidup didunia. PERTEMUAN KE IX DISKUSI KE VI ANALISIS EKSISTENSIAL (Kelompok 6) KONSEP DASAR Being in the world - penyatuan pribadi/dg diri sendiri (eigenwelt) - penyatuan pribadi dg orang lain (mitwelt) - penatuan pribadi dg lingkungan (umwelt) Terpisah dari 3 al ini = Alienasi, keterasingan Nonbeing - Being in the wordl – mahluk yang hidup & eksis. - Nonbeing – kematian, tidak eksis. Struktur eksistensi : • Design (keseluruhan eksistensi, being in the wordl) • Transendensi (karakteristik khas sbg landasan kebebasan mns). • Rancangan dunia • Cara ada di dunia PERTEMUAN KE IV DISKUSI KE I PARADIGMA PSIKOANALISIS (Sigmund Freud, Carl Gustav Jung, Erich Fromm) (Kelompok I) Proses persepsi terhadap perilaku PERTEMUAN KE PERSEPSI 1) Pengertian Persepsi Persepsi adalah interpretation of experience. Persepsi terjadi karena suatu penginderaaan. Atau : Stimulus → Penginderaan (ada unsur interpretasi) → pengertian = Persepsi Proses Penginderaan. Penginderaan terjadi dalam suatu konteks tertentu yang disebut dengan “dunia persepsi”. Ciri umum dunia persepsi itu adalah : 1) Rangsang yang diterima harus sesuai dengan modalitas setiap indera, yaitu sifat sensori dasar pada masing-masing indera, (cahaya untuk penglihatan, bau untuk penciuman, bunyi bagi pendengaran, suhu untuk perasa, sifat permukaan untuk peraba dsb). 2) Dunia persepsi mempunyai dimensi ruang (luas-sempit dsb) 3) Dunia persepsi mempunyai dimensi waktu (cepat-lambat) 4) Obyek atau gejala dalam dunia pengamatan mempunyai struktur yang menyatu dengan konteksnya (melihat benda tidak berdiri sendiri, tetapi menyatu dengan ruang). 5) Dunia persepsi adalah dunia penuh arti. Orang melakukan persepsi pada gejala yang mempunyai makna dengan tujuan dalam dirinya. Dimensi Penginderaan terdiri dari : 1) Intensitas, kuat-lemahnya penginderaan suatu rangsang tertentu, seperti cahaya yang kuat dan yang lemah. 2) Ekstensitas, penghayatan terhadap penginderaan, seperti luassempit, tebal-tipis dsb. 3) Lamanya, penginderaan itu berlangsung lama atau sebentar. 4) Kualitas, perbedaan kualitas rangsangan, sep. nada, warna Ambang Penginderaan : 1) Ambang Perangsang Absolut, intensitas rangsang terkecil yang masih dapat menimbulkan penginderaan. 2) Ambang perbedaan, perbedaan intensitas rangsang terkecil yang dapat dibedakan oleh alat indera. Artinya, untuk membedakan dua intensitas rangsang, dibutuhkan perbedaan energi menimum. 3) Tinggi rangsang, pertambahan intensitas rangsang akan diikuti oleh pertambahan intensitas penginderaan sampai mencapai maksimum akibatnya penambahan intensitas rangsang tidak dapat dibedakan lagi. 4) Penyesuaian sensoris, berkurangnya kepekaan indera (penyesuaian sensori negatif) dan bertambahnya kepekaan indera bila makin gelap (penyesuaian sensori positif). Penyesuaian juga bisa terjadi dengan cara pergeseran titik sentral. 2) Ciri Dunia Pengamatan Alat Indera Alat indera adalah bagian tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsang yang sesuai dengan modalitas masing-masing. Mata dan telinga dianggap sebagai “higher senses” karena memberikan informasi inderawi yang lebih kaya dibandingkan hidung, lidah dan permukaan kulit atau “lower senses”. a. Penglihatan. Alat penginderaan adalah mata, yang terdapat syaraf reseptor rangsang yang disebut conus dan bacillus, yang terletak di retina mata dan peka terhadap cahaya. Bacillus peka terhadap cahaya remang-remang oleh karena bacillus sangat sensitif, sedangkan conus peka terhadap cahaya yang kuat. Cahaya adalah gelombang-2 elektromagnetis yang punya panjang gelombang berbeda-beda. Panjang gelombang menentukan warnanya. b. Medan Penglihatan. Medan penglihatan adalah bagian dari suatu ruang yg rangsang rangsangnya masih dapat mencapai mata kita. Medan/daerah penglihatan terdiri : a) Daerah pusat, daerah yang rangsang-2 nya terlihat paling jelas/tajam, lengkap dengan warna-2 nya. b) Daerah perifer/tepi, daerah di sekeliling pusat penglihatan yg ketajaman dan kualitas warna obyeknya telah berkurang. c) Daerah paling tepi, daerah penglihatan yang kualitas penglihatannya paling buruk. d) Titik buta, daerah dimana tidak terjadi penglihatan karena di suatu tempat pada retina tidak ada titik peka cahaya karena urat syaraf meninggalkan mata. c. Pengindraan Warna. a. Sistem warna akromatis (hitam putih) b. Sistem warna kromatis (berwarna) Warna yang dapat menetralisir warna lain disebut warna komplementer. d. Buta Warna. Terdapat tiga sistem yang memungkinkan kita membedakan sepasang warna komplementer, yaitu : a. Sistem terang-gelap b. Sistem kuning-biru. c. Sistem merah-hijau Orang berpenglihatan normal memiliki ketiga sistem (trikromat), orang kehilangan salah satunya (dikromat) disebut buta warna, dan jika kehilangan lebih dari satu sistem (monokromat) disebut buta. e. Nilai afektif warna, Menimbulkan perasaan. Putih = bersih, suci, menyerah; Merah = bahagia, berani, marah dsb. PERTEMUAN KE X 3) Pengamatan Dunia Nyata Prinsip umum yang mengatur pengamatan terhadap dunia nyata : a. Konstansi. Persepsi selalu berlangsung dalam dimensi ruang dan waktu, atau dikenal dengan konsep konstansi persepsi, yang terdiri dari : a) Konstansi tempat atau lokasi. b) Konstansi warna. c) Konstansi bentuk dan ukuran. b. Figur dan Latar Belakang. Figur mempunyai bentuk yang lebih jelas, mempunyai struktur, mempunyai batas dan terletak di dekat latar belakang. c. Hukum Gestalt, terdiri dari hukum kedekatan (proximity), hukum kesamaan (similarity), hukum bentuk-bentuk tertutup (closure), hukum kesinambungan (continuity) dan hukum gerak bersama (commonfate). d. Persepsi kedalaman (kemampuan mengindera ruang). Patokan yang digunakan : a. Perspektif atmosferik, semakin jauh obyek, semakin kabur. b. Perspektif linier, semakin jauh, garis akan menyatu mjd titik. c. Kualitas permukaan, jarak semakin jauh, ketajaman berkurang. d. Posisi relatif, obyek yg jauh akan ditutupi obyek yang lebih besar. e. Sinar dan bayangan, yg jauh dari cahaya akan lebih gelap. f. Patokan yang sudah dikenal, benda yang kecil dikejauhan kita kenal. 4) Ilusi Ilusi merupakan kesalahan dalam persepsi, yaitu memperoleh kesan yang salah mengenai fakta-fakta obyektif yang disajikan oleh alat indera. Ilusi disebabkan oleh : a. Faktor eksternal, seperti gambar pd cermin, gaung suara dsb. b. Kebiasaan, rangsang yang disajikan sesuai kebiasaan dalam mengenali rangsang. c. Kesiapan mental atau harapan tertentu, kehilangan sesuatu terbayang melihat sesuatu yang mirip. d. Kondisi rangsang terlalu kompleks, rangsang yang diamati terlalu kompleks, rangsang dapat menutupi atau menyamarkan fakta obyektif. 5) Kesadaran MEMORI Memori adalah kemampuan untuk menyimpan informasi sehingga dapat digunakan kembali di waktu lain. Proses pengubahan informasi menjadi simbol atau gelombang listrik tertentu sesuai dg peringkat pada organisme disebut “Incoding”, lalu dilakukan penyimpanan atau “storage”, tetapi harus bisa dipanggil kembali atau “retrieval” dan jika tidak bisa dipanggil disebut “lupa”. Jenis memori : 1. Memori Sensorik, proses penyimpanan memori melalui jalur syaraf sensoris yang berlangsung dalam waktu sangat pendek. 2. Memori jangka pendek, proses penyimpanan memori sementara (working memory). 3. Memori jangka panjang, proses penyimpanan informasi yg relatif permanen. INTELIGENSI PENGERTIAN • Inteligensi adalah kemampuan menyesuaikan diri secara mental terhadap situasi dan kondisi baru (Claparde dan Stern) • Inteligensi adalah perbuatan yang disertai dengan pemahaman atau pengertian (K. Buhler). • Inteligensi adalah kapasitas untuk mengerti lingkungan dan kemampuan akal budi untuk mengatasi tantangan-tantangannya . Atau kemampuan untuk bertindak secara terarah, berfikir secara rasional dan menghadapi lingkungannya secara efektif (David Wechsler). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTELIGENSI 1. Pengaruh faktor bawaan (sep kualitas inteligensi orangtua, kondisi anak pada saat pertumbuhan) 2. Pengaruh faktor lingkungan (seperti gizi masa pertumbuhan, rangsangan intelektual) 3. Stabilitas Inteligensi dan IQ, dimana stabilitas inteligensi tergantung pada perkembangan organik otak. INTELIGENSI DAN IQ IQ adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat test kecerdasan, bukan kecerdasan secara keseluruhan. Skor IQ mula-mula diperhitungkan dg membandingkan umur mental atau “mental age” dengan “umur kronologik”. Jika kemampuan individu dlm memecahkan persoalan yang disajikan dalam test kecerdasan = kemampuan yang seharusnya pada umur individu itu maka diperoleh skor 1 dikalikan 100. Maka : IQ = Mental age x 100 Chronologic Age ALAT TEST INTELIGENSI Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) TEST VERBAL SCALE Informations Comprehension Arithmathic Similiariteis Digit Span Vocabulary DESCRIPTION Questions tap general range of information. e.g. “how many weeks in a year” ? Tesis practical information and ability to evaluate past experience, e.g. “how would you find your way out if lost in a forest” ? Verbal problems testing arithmatic reasoning. Asks in what way certain objects or concepts (e.g. egg and seed) are similar; measures abstract thingking. Series of digits presented auditorily (e.g. 7, 5-6, 3-8) are repeated in a forward or backward direction. Tesis attention and rote memory. Tesis word knowladge. TEST DISCRIPTION PERFORMANCE SCALE Digit Symbol A timed coding task in which numbers must be associated with marks of various shapes; tests speed of learning and writing. Picture Completion The missing part of an incompletely drawn picture must be discovered and named; tests visual alertness and visual memory. Block Design Pictured design must be copied with blocks; tests ability to perceive and analyze patterns. Picture Arrangement A serries of comic strip type picture must be arranged in the right sequence to telt a story; tests understanding of social situation. Object Assembly Puzzle pieces must be assambled to form a complete objects such as a human profile or elephant; tests ability to deal with part-whole relationship. SCORE TEST SCORE Informations 10 Comprehension 13 Arithmatic 7 Similiariteis 13 Digit Span 10 Vocabulary 10 Digit Symbol 13 Picture Completion 14 Block Design 12 Picture Arrangement 11 Object Assembly 15 FULL SCALE SCORE 128 (very superior) INTELIGENSI DAN BAKAT Inteligensi merupakan konsep mengenai kemampuan umum dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kemampuan spesifik pada kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan atau keterampilan tertentu setelah melalui latihan disebut “bakat” atau “aptitude”. Alat yang digunakan untuk tes bakat antara lain SAT (Scholastic Aptitude Test) sep. TPA (Tes Potensi Akademik) atau GRE (Graduate Record Examination), dan yang dipakai untuk bidang pekerjaan adalah VAT (Vocational Aptitude Test) dan Interest Inventory, sep. DAT (Difference Aptitude Test). INTELEGENSI DAN KREATIVITAS Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang inteligen karena kreativitas juga merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif. Kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan dan orisinalitas dalam berfikir serta kemampuan untuk elaborasi (mengembangkan, memperkaya dan memerinci) suatu gagasan. MOTIVASI, FRUSTRASI DAN KONFLIK 1. Motivasi dan Perilaku Motivasi adalah : • The energizer of behavior (penggerak perilaku) • Determinan of behavior (penentu perilaku) • Konstruk teoritis mengenai terjadinya perilaku, meliputi aspek : - Pengaturan (regulasi). - Pengarahan (direksi). - Tujuan (insentif global). Jadi motivasi adalah seluruh aktivitas mental yang dirasakan atau dialami yang memberikan kondisi sehingga terjadinya perilaku. Mengapa perilaku itu terjadi ? 1) Karena determinan dari lingkungan (sep. desakan guru, adanya kegaduhan, bahaya dari lingkungan dsb). 2) Karena determinan dari dalam diri individu (sep. harapan, cita, emosi, instink, keinginan dsb). 3) Karena tujuan atau insentif atau nilai suatu obyek (sep. kepuasan kerja, tanggung jawab dsb) faktor yang berasal dari dalam diri individu, dan (status, uang dsb) faktor yang berasal dari luar individu. Meskipun motivasi menggerakkan perilaku, tetapi hubungan antara kedua konstruk ini cukup kompleks. Ciri-ciri motivasi dlm perilaku : 1) Penggerak perilaku menggejala dalam bentuk tanggapan-2 yg bervariasi, tidak hanya merangsang suatu perilaku tertentu. 2) Kekuatan dan efisiensi perilaku mempunyai hubungan yang bervariasi dengan kekuatan determinan. Rangsang yg lemah mungkin menimbulkan reaksi yang lemah/sebaliknya. 3) Motivasi mengarahkan perilaku pada tujuan tertentu. 4) Positive reinforcement. 5) Kekuatan perilaku akan melemah jika akibat perbuatan itu bersifat tidak enak. 2. Kebutuhan Primer dan Sekunder • Kebutuhan primer atau kebutuhan dasar adalah kebutuhan utk mempertahankan hidup (survival needs) yang tidak dipelajari dari lingkungan, tapi pola pemenuhannya dipelajari. Kebutuhan tersebut adalah : 1) Kebutuhan makan dan minum. 2) Kebutuhan reproduksi. 3) Kebutuhan rasa aman. 4) Kebutuhan mengenal diri dan lingkungannya. 5) Kebutuhan akan rangsang minimal dari lingkungan. • Kebutuhan sekunder atau kebutuhan yang dipelajari, yaitu kebutuhan yang jika tidak terpenuhi tidak akan mengancam kehidupan seseorang, seperti kebutuhan akan kekuasaan, popularitas, status, uang dsb. • Kebutuhan hidup manusia menurut Maslow (lihat sebelumnya) 3. Teori-Teori Motivasi. 1) Teori Instink. Instink adalah suatu disposisi (kecenderungan) yang ditentukan secara genetik untuk berperilaku dengan cara tertentu jika dihadapkan pada rangsangan tertentu. Jadi penggerak perilaku itu ditentukan secara genetik (instinktif). 2) Homeostasis = Teori Drive vs Teori Arousal. Teori drive mendasarkan pada determinan yg bersifat biologis. Jika tubuh kekurangan zat tertentu (lapar, haus dsb) maka akan timbul kebutuhan yang menciptakan ketegangan (tension) yg merupakan aktivitas neural yang meningkat jika kebutuhan tidak terpenuhi sehingga mendorong (drive state) untuk berperilaku untuk menghilangkan ketegangan (homeostetis, keadaan tanpa ketegangan). Atau ada kebutuhan → terjadi tension → drive state → homeostetik. Makanan meningkatkan dorongan berkurangnya dorongan HOMEOSTETIS meningkatnya dorongan Teori Arousal menyatakan bhw organisme tidak selalu berusaha menghilangkan ketegangan. Homeostetis dinilai sebagai suatu keadaan ketegangan optimum yang sifatnya subyektif, berbeda antara individu yang satu dengan lainnya Berkurangnya Kebutuhan Meningkatnya meningkatnya Rangsang naural dorongan menurunnya dorongan Peringkat arousal optimum (homeostetis) Menurunya Rangsang naural meningkatnya dorongan menurunnya dorongan Penerimaan rangsang 3) Teori Harapan Motivasi merupakan produk kombinasi antara besarnya keinginan untuk mendapatkan reward tertentu (valensi), besarnya kemungkinan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diperlukan (harapan) dan keyakinan bahwa prestasinya akan menghasilkan hadiah yang diinginkan (instrumentalitas). Atau valensi + harapan + instumentalitas = Motivasi. Valensi Sangat positif Sangat positif Sangat positif Sangat positif Sangat negatif Sangat negatif Sangat negatif Sangat negatif Harapan Tinggi Tinggi Rendah Rendah Tinggi Tinggi Rendah Rendah Instrumen Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Motivasi Kuat Sedang Sedang Lemah Kuat menghindari Sedang menghindari Sedang menghindari Lemah menghindari 4. Motivasi dan Frustrasi Kebutuhan atau dorongan untuk bertindak tetapi tidak terpenuhi atau terhambat karena sesuatu hal, maka timbul Frustrasi. Faktor yang menyebabkan : 1) Hambatan fisik individu. 2) Hambatan fisik diluar diri individu, seperti adanya larangan 3) Hilangnya rangsang yang memperkuat timbulnya kebutuhan 4) Dilakukannya tindakan yang kurang tepat sehingga kebutuhan tidak terpenuhi. Bagaimana reaksi individu bila frustrasi ? 1) Agresi (menyerang). Artinya jika dorongan bertindak terhambat, energi yang sudah dipersiapkan cenderung dimanifestasikan dalam tindakan agresi. 2) Memperlihatkan pola-pola pertahanan ego. Bentuknya : 1) Represi, melupakan hal-hal yang menyebabkan frustrasi (motivated forgetting). 2) Regresi, bertingkah laku seperti anak-anak, minta perhatian dengan marah-marah. 3) Rasionalisasi, berusaha menalar situasi frustrasinya se logis mungkin. 4) Proyeksi, melemparkan penyebab frustrasinya kpd orang lain. 5) Reaksi-formasi, reaksi yang diperlihatkan kebalikan dari rasa kebenciannya, seperti cinta kasih yang berlebihan. 6) Sublimasi atau displacement, suatu motif yang tidak terpenuhi dialihkan pada motif yang lain, seperti frustrasi kegagalan kuliah dialihkan ke bekerja giat dan produktif. 5. Motivasi dan Emosi Emosi adalah pendorong terjadinya perilaku. Apa bedanya dengan Motivasi ? Motivasi adalah pendorong perilaku yang diterminannya berasal dari dalam diri individu (rangsang internal), sedangkan diterminan emosi berasal dari luar diri individu (rangsang eksternal). C.T. Morgan membagi emosi dalam 4 hal : 1) Emosi sebagai dorongan yang erat hubungannya dg kondisi tubuh, bernafas, denyut jantung dsb. 2) Emosi sebagai dorongan afeksi yang diekspresikan, senyum, ketawa, menangis dsb. 3) Emosi sebagai dorongan afeksi yang menimbulkan rasa, senang, kecewa, menyesal dsb. 4) Emosi sebagai dorongan impulsif (tersentuh) yang membentuk motif untuk berbuat atau tidak berbuat. ARTI DAN DEFINISI KEPRIBADIAN Kepribadian = Personality = topeng utk meng-gambarkan perilaku, watak individu atau dihubungkan dg ciri-ciri tertentu yg menonjol pd diri seseorang, sep. pemalu, lemah lembut, arogan atau tdk berkepribadian bg org plin-plan. Dalam pengertian sehari-hari, kepribadian yaitu “bagaimana individu itu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu yg lain”. KEPRIBADIAN MENURUT PSIKOLOGI Kepribadian adalah suatu cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya (George Kelly). Personality is the dinamic organization within the individual of those psychophysical system, that determines his unique adjusment to his environ-ment (Gordon Willard Alport). Sistem psikopisik → jiwa dan raga merupakan sistem terpadu, berinteraksi mengarahkan tingkah laku. Khas → setiap individu bertingkah laku dlm caranya sendiri krn memiliki keprib sendiri. Personality is a social stimulus value (Mayers) Kepribadian sebagai suatu struktur yg terdiri dari Id, Ego dan Superego, sedangkan tingkah laku adalah hasil konflik dan rekonsiliasi dari ketiga sitem kepribadian tersebut (Sigmund Freud) FAKTOR YANG MEMBENTUK KEPRIBADIAN 1) Pengalaman Umum, pengalaman yang dihayati oleh masyarakat, seperti nilai, prinsip moral, cara hidup yang menjadi norma sosial. 2) Pengalaman Unik, pengalaman yang hanya dialami oleh diri sendiri TEORI-TEORI KEPRIBADIAN 1) Pendekatan Tipologi dan Trait, teori kepribadian yg lebih menaruh perhatian pada ciri-ciri umum perilaku dalam klasifikasi tertentu. Hipocrates membagi kepribadian dalam 4 tipe : a) Melankolik, dipengaruhi oleh empedu hitam (murung, depresif) b) Sanguinis, dipengaruhi oleh darah (gembira, optimis) c) Kholerik, dipengaruhi oleh empedu kuning (mudah marah) d) Phlegmatik, dipengaruhi oleh cairan lendir (tenang, lamban, tidak mudah dirangsang). Kretchmer, mendasarkan pada bentuk tubuh : a) Endomorphy (bentuk tubuh gemuk dan bulat), mudah bergaul, periang dan santai. b) Ectomorphy (bentuk tubuh tinggi kurus), sangat serius, senang menyendiri, selalu menjaga jarak dg orang lain, amat perasa. c) Mesomorphy (badan tegap dan atletis), cerewet, agresif dan sangat aktif secara fisik. Carl Gustav Jung, mendasarkan pd reaksi terhadap pengalamannya a) Kecenderungan Introversi, menarik diri dan tenggelam dlm pengalaman batinnya sendiri, tertutup, tidak perduli dengan orang lain dan agak pendiam. b) Kecenderungan Ekstroversi, membuka diri dalam kontak dengan orang lain, peristiwa-peristiwa dan benda-benda sekitarnya. Fungsi psikis yang mempengaruhi Introversi-Ekstroversi : 1) Sensasi dan intuisi sebagai faktor yang mempengaruhi bagaimana individu mencerna informasi dari lingkungannya. 2) Berfikir dan merasa sebagai faktor yang mempengaruhi pertimbangan dalam menghadapi pengalaman 2) Teori Psikodinamika, teori yang mendasarkan bahwa dalam diri manusia terdapat suatu energi psikis yang dinamik yang bersifat kekal, tidak bisa dihilangkan dan bila dihambat akan mencari saluran lain. Sigmund Freud, energi psikis itu bersumber pada fungsi spikis : a) Id, sumber energi yang memungkinkan manusia bertahan hidup, yakni dorongan-dorongan biologis dasar. Dalam Id terdapat dua jenis energi yang bertentangan, yaitu : • Instink kehidupan (libido). • Instink kematian (tonatos). b) Ego, eksekutif kepribadian yang berfungsi secara logis berdasarkan prinsip kenyataan (reality principle) dan proses sekunder, proses logis utk melihat kenyataan (reality testing) Fungsinya untuk menyaring dorongan kepuasan Id. c) Superego, energi yang memperhatikan nilai-nilai moral, memberi batasan baik dan buruk. Bersama dengan ego, superego mengatur dan mengarahkan tingkah laku sesuai dengan aturan-aturan dalam masyarakat, agama, atau keyakinan tertentu mengenai perilaku baik dan buruk. 3) Teori Social Learning. Bandura dkk berpandangan bahwa perilaku merupakan hasil interaksi yg terus menerus antara variabel pribadi dan lingkungan. Maka perilaku individu ditentukan oleh : a) Ciri-ciri khusus dari situasi yang dihadapi. b) Penafsiran individu terhadap situasi yang dihadapi. c) Penguatan yang pernah dialami pada tingkah lakunya dalam situasi serupa. Teori ini berkeyakinan bahwa Organisme individu tidak akan membiarkan lingkungan mempengaruhi dirinya begitu saja, tetapi organisme juga merubah lingkungan dg karya-karyanya. INTERAKSI SOSIAL Interaksi sosial merupakan bidang studi mengenai bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain, dan bagaimana orang lain tersebut bereaksi terhadap pengaruh yang dirasakannya. Salah satu faktor yang mempengaruhi aksi dan reaksi tersebut adalah : 1. Persepsi Sosial, kesadaran individu akan adanya orang lain. Atau penilaian terhadap penampilan fisik dan ciri-ciri perilaku orang lain. Proses ini disebut “impression formation” atau pembentukan kesan, yang dipengaruhi oleh : 1) Stereotip, pandangan tentang ciri-ciri tingkah laku dari individu atau sekelompok orang tertentu. 2) Persepsi diri, pandangan terhadap diri yang mempengaruhi pembentukan kesan pertama. 3) Setting, pandangan yang dipengaruhi oleh situasi dan kondisi ttt 2. Daya Tarik Interpersonal, evaluasi seseorang terhadap orang lain secara positif maupun negatif. 3. Sikap dan Prasangka. Sikap adalah evaluasi positif maupun negatif terhadap orang, obyek, peristiwa atau ide-ide tertentu. Komponen sikap terdiri : 1) Komponen Kognitif, proses evaluasi dengan membandingkan, menganalisis atau mendaya-gunakan pengetahuan yang ada untuk menilai suatu rangsang. 2) Komponen Afektif, proses evaluasi dengan melibatkan perasaan senang dan tidak senang serta perasaan emosional lain. 3) Komponen Perilaku, proses evaluasi yang diikuti dengan kecenderungan untuk berperilaku tertentu. SELESAI Daaaaa……………….. Selamat Ujian …….