PSIKOLOGI UMUM BAHAN KULIAH STIT

advertisement
PSIKOLOGI UMUM
DOSEN PENGAMPU
MACHASIN
PERTEMUAN KE I
INTRODUCTION
POKOK BAHASAN PSYCHOLOGI
1. Arti dan ruang lingkup psikologi :
1)
2)
3)
4)
Pengertian psikologi
Sejarah perkembangan psikologi sbg ilmu
Metode yang digunakan untuk mempelajari psikologi
Letak psikologi diantara ilmu perilaku
2. Proses perkembangan manusia :
1) Perkembangan, Pertumbuhan dan Masa Peka
2) Nature, Nurture dan Konvergensi
3) Teori-teori Perkembangan
3. Proses persepsi terhadap perilaku :
1)
2)
3)
4)
5)
Pengertian Persepsi
Ciri-ciri dunia pengamatan
Pengamatan dunia nyata
Illusi
kesadaran
1)
2)
3)
4)
Pengertian belajar
Transfer belajar
Teori-teori belajar (clasical & operant condisioning)
Aplikasi belajar
1)
2)
3)
4)
Ingatan
Memori
Proses lupa
Perbaikan memori
4. Proses Belajar :
5. Memori :
6. Intelegensi :
1) Intelegensi dan faktor-faktor yang mempengaruhi
2) IQ dan pengukurannya
3) Intelegensi, bakat dan kreativitas
7. Motivasi :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Motivasi sebagai pendorong perilaku
Motif primer dan sekunder
Daur Motivasi
Teori-teori motivasi
Motivasi dan emosi
Motivasi, belajar dan minat
Konflik dan frustrasi
Frustrasi dan mekanisme pertahanan diri
Motif takut berprestasi
8. Kepribadian :
1) Konsep dasar kepribadian
2) Teori-teori kepribadian
3) Kepribadian dan pengukurannya
9. Interaksi Sosial :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Kontingensi dalam interaksi sosial
Teori-teori attraction
Faktor-faktor yang mempengaruhi attraction
Prasangka dan sikap
Faktor-faktor yang mempengaruhi prasangka
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sosial
1)
2)
3)
4)
Pandangan tentang Normal – abnormal
Ciri-ciri penyimpangan perilaku
Faktor-faktor yg menyebabkan timbulnya perilaku menyimpang
Kelainan mental karena penyebab fisik
10. Perilaku Menyimpang :
SUMBER REFERENSI
1.
2.
3.
4.
5.
Pengantar Umum Psikologi – Sarlito Wirawan Sarwono
Psikologi Umum – Irwanto
Teori Perkembangan – William Crain
Psikologi Kepribadian – Alwisol
Tahap-tahap Perkembangan Moral – Lawrence Kohlberg
1. ARTI DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI
1) Pengertian Psikologi
Psikologi secara harfiah berasal dari kata psyche yang berarti
jiwa dan logos berarti ilmu. Maka Psychologi dimengerti sebagai
ilmu jiwa. Secara difinitif psikologi :
a. Ilmu yang mempelajari gejala-2 jiwa (Jalaluddin)
b. Ilmu tentang tingkah laku dan pengalaman manusia (RH
Thouless).
c. Ilmu yang mempelajari perilaku (J.B.Watson)
d. Ilmu yang meneliti dan mempelajari sikap dan tingkah laku
manusia sebagai gambaran dari gejala-gejala kejiwaan.
Psikologi sebagai ilmu pengetahuan dituntut agar obyeknya
dapat diamati, dicatat dan diukur sehingga yang dipelajari
adalah perilaku sebagai gejala kejiwaan. Perilaku dimaksud
mencakup yang kasat mata dan yang tidak kasat mata, seperti
motivasi, fantasi, illusi dsb.
• Ciri-ciri perilaku sebagai obyek studi empirik adalah :
a) Perilaku itu sendiri kasat mata, tetapi penyebabnya
mungkin tidak dapat diamati secara langsung.
b) Perilaku itu mengenal beberapa tingkatan. Ada perilaku
sederhana dan stereotip seperti refleks dan ada perilaku
yang kompleks seperti perilaku sosial manusia.
c) Perilaku bervariasi menurut jenis klasifikasinya, yaitu
kognitif, afektif dan psikomotorik, masing-masing merujuk
pada sifatnya yang rational, emosional dan gerakan fisik
dalam berperilaku.
d) Perilaku bisa disadari dan tidak disadari.
PERTEMUAN KE II
SEJARAH PERKEMBANGAN PSIKOLOGI
2) Sejarah Perkembangan Psikologi
Zaman filosof besar Sokrates (469-399 SM), Plato (427-347
SM) dan Aristoteles (384-322 SM) telah berkembang filsafat
mental yang berusaha membahas persoalan jiwa-raga.
Rene Discartes (1596-1650) memandang bahwa manusia itu
mempunyai dua unsur yang tidak dapat dipisahkan, yaitu jiwa
dan raga.
Psikologi menampakkan kemajuan pesat pada abad XIX
setelah dilakukan eksperimen fisika, fisiologi dan kimia yang
mencakup reaksi manusia pada kondisi tertentu. Buku pertama
yang merupakan hasil eksperimen adalah “Elements of
Psychophysics” yang menjelaskan hukum penginderaan
rangsang karya Gustav Theodore Fechner dan Ernest Heinrich
Weber tahun 1860.
Tokoh psikologi eksperimen lain adalah Wilhelm Wundt yang
banyak melakukan eksperimen tentang proses-proses
kesadaran yang meliputi penginderaan dan perasaan. Beliau
mendefinisikan psikologi sebagai ilmu yang mempelajari
pengalaman sadar. Tahun 1879 beliau dan murid-2 nya
mendirikan laboratorium psikologi yang pertama di Leipzig
Jerman dan hal itu dinilai sebagai lahirnya psikologi sebagai
ilmu yang mandiri, terpisah dari filsafat, fisika, biologi maupun
kimia.
Tahun 1883 berdiri laboratorium psikologi di Universitas John
Hopkins, Amerika Serikat. Tahun 1890 terbit buku karya
William James “The Principles of Psychology”.
• Kebutuhan jasa psikologik di Indonesia terasa sejak tahun 1950 an,
sehingga Prof. Slamet Imam Santoso, guru besar FKUI mendirikan
lembaga pendidikan psikologi pertama kali di Indonesia di luar
kurikulum FK.
• Tahun 1960 dirubah menjadi Fakultas Psikologi UI yang sejajar dg
fakultas lain.
• Tahun 1961 di Unpad Bandung didirikan Fakultas Psikologi sebagai
hasil kerjasama Pusat Psikologi Aangkatan Darat dan Unpad.
• Tahun 1964 di UGM Yogyakarta jurusan Psikologi FIP memisahkan
diri menjadi Fakultas Psikologi
3) Metode yang digunakan untuk mempelajari psikologi
Sebagai disiplin Ilmu pengetahuan, obyek studinya dipelajari dg :
a. Metode Observasi, pengamatan dan pencatatan secara
sistematik dan obyektif atas gejala-2 yang diteliti. (longitudinal
ataupun crossexional).
b. Metode Survey, mempelajari gejala-2 yang diteliti dengan
melakukan wawancara ataupun questionairy kepada responden
yang menjadi sampel penelitian yang mewakili populasi yang
diteliti.
c. Metode Klinis, mempelajari gejala-2 yang diteliti dg wawancara
mendalam, menggunakan alat test diagnosis psikologis dan
studi kasus. Tujuannya untuk mengetahui sebab-2 timbulnya
gangguan perilaku dan kecenderungan-2 umum dalam diri
individu.
d. Metode Eksperimen, penelitian dimana perilaku individu dalam
situasi dan kondisi tertentu dimanipulasi (diatur) oleh peneliti.
Tujuannya untuk melihat hubungan yang jelas antara variabel2
yang diteliti
4) Letak psikologi diantara ilmu perilaku.
• Perilaku manusia tidak hanya dipelajari oleh Psikologi, tetapi
juga oleh Antropologi, Sosiologi, Kedokteran, Manajemen dan
beberapa cabang Linguistik.
• Yang membedakan Psikologi dengan ilmu tentang perilaku lain
adalah bahwa psikologi lebih menaruh perhatia pada perilaku
manusia sebagai individu, sedangkan yang lain lebih pada
perilaku manusia sebagai kelompok.
• Psikologi juga dipandang sebagai ilmu biososial karena baik
aspek sosial perilaku organismenya, aspek fisiologis atau
terjadinya perilaku mendapatkan perhatian yang sama.
• Sejak awal perkembangannya, psikologi banyak dipengaruhi oleh
ilmu-ilmu yang lain. Sekedar gambaran, pengaruh ilmu-2 lain dan
cabang psikologi yang lahir dari persinggungan tsb antara lain :
Fisika ----------------- Psikofisika.
Kimia ----------------- Neurokemis Behavior
Biologi ----------------- Psikologi
Matematika ------------ Psikologi Kuantitatif
Kedokteran ------------ Psikologi Klinis/Psikoterapi
Sosiologi --------------- Psikologi Sosial
Antropologi ------------ Psikologi Lintas Budaya
Pedagog --------------- Psikologi Pendidikan
Dalam perkembangan lebih lanjut, psikologi dapat dikelompokkan menurut jenisnya sbb. :
1.
2.
Psikologi Umum
Psikologi Khusus
a. Psikologi Murni (Pure Psychology)
b. Psikologi Terapan (Applied Psychology)
1) Psikologi Perkembangan
2) Psikologi Klinik
3) Psikologi Pendidikan
4) Psikologi Perusahaan
5) Psikologi Abnormal
6) Psikologi Kepribadian
7) Psikologi Agama
8) dll.
PERTEMUAN KE III
PROSES PERKEMBANGAN MANUSIA
1. Perkembangan, Pertumbuhan dan Masa Peka
• Perkembangan itu bukan proses yang terputus-putus dan terpisahpisah tetapi suatu proses yang dinamik dan berlangsung terus
menerus (kontinum). Istilah lain adalah periode, fase atau studium.
(Periode pranatal, Masa bayi baru lahir, Masa bayi,Awal masa kanakkanak, Akhir masa kanak-kanak, Masa puber, Masa remaja, Masa
dewasa dini, Masa dewasa madya, Masa usia lanjut,Kematian)
• Perkembangan merupakan suatu perubahan psikologis atau mental
yang dialami individu dalam proses menjadi dewasa.
• Perkembangan merupakan proses ke depan. Jika perkembangan
seseorang mengalami gangguan dan menyebabkan berperilaku
seperti tahap perkembangan sebelumnya maka terjadi regresi. Jika
gangguan itu menyebabkan perkembangan terhambat sehingga pola
perilaku tidak berubah maka terjadi fiksasi.
• Pertumbuhan berarti perubahan-2 fisik ke arah kematangan
fisiologis dimana organ-2 tubuh dapat berfungsi secara
optimal.
• Periode awal perkembangan terdapat saat-saat yang sangat
menentukan untuk mengembangkan kemampuan atau
keterampilan atau yang sering disebut masa peka, masa
dimana individu harus mengembangkan kemampuan dan
ketrampilan.
2) Nature, Nurture dan Konvergensi
• Para ahli psikologi masih berdebat mengenai faktor yang
paling diminan mempengaruhi perkembangan kepribadian
individu, bawaan atau lingkungan. Perdebatan ini dikenal
dengan istilah “Kontroversi Nature-Nurture”.
•
Nature, adalah faktor-faktor genetik yang mempengaruhi
tingkah laku. Maka :
a. Ciri-2 fisik dan mental tertentu diturunkan dari generasi
ke generasi, seperti warna kulit, tinggi badan dsb.
b. Temperamen seseorang banyak dipengaruhi oleh
susunan “gen” yang dikenal dengan “enkephalin” dan
“endorfin”.
c. Aliran Nativisme yang dipelopori Schipenhauer, Plato
dan Descartes memandang perkembangan manusia itu
sudah ditentukann oleh alam. Anak adalah orang
dewasa ukuran kecil. Lingkungan atau pendidikan tidak
dapat mengubah arah perkembangan, tetapi alamlah
yang merubahnya dan sekolah tidak dibutuhkan. Aliran
ini menimbulkan gerakan “pesemisme pedagogik”.
• Nurture (faktor lingkungan) menyatakan bahwa perilaku
individu diperoleh dari proses belajar.
• Aliran empirisme yang dipelopori John Lock berpendapat
bahwa manusia sejak lahirnya adalah tabularasa, putih bersih
dan lingkungan yang membentuk perilaku/kepribadiannya.
Karena itu diperlukan lembaga pendidikan untuk membentuk
dan mempengaruhi perkembangan individu sehingga timbul
optimisme pedagogis.
• Konvergensi, menyatakan bahwa perkembangan adalah
transaksi antara diri individu dengan diri sendiri dan dengan
lingkungannya. Atau aliran yang menggabungkan peran
antara faktor nurture dan nature sehingga antara bakat dan
lingkungan harus sesuai.
3) Teori-teori Perkembangan
Preformasionisme, pandangan yang melihat anak sebagai
makhluk yang sdh terbentuk utuh, miniatur orang dewasa.
 John Locke menyatakan bahwa anak bukanlah baik atau
buruk secara bawaan, sebaliknya anak sama sekali tidak
memiliki pembawaan apapun. Jiwa anak-2 merupakan
“tabularasa”, seperti kertas kosong sehingga apapun pikiran
yang muncul dari anak itu hampir sepenuhnya dari
pembelajaran & pengalaman (lingkungan) mereka.
Lingkungan membentuk jiwa anak melalui :
 Proses Asosiasi.
 Proses Repetisi.
 Proses Imitasi.
 Proses Reward and Punishment.
 Jean Jacques Rousseau memandang anak memiliki caracaranya tersendiri untuk melihat, berfikir dan merasa, yang
hal ini disesuaikan dengan rancangan alam. Alam adalah
guru tersembunyi yang mendorong anak mengembangkan
potensinya sesuai dengan tahap perkembangan fisiknya.
Atau dengan kata lain “anak adalah manusia dewasa ukuran
kecil, yang sudah dibentuk sejak lahir dan perkembangan
jiwanya dibentuk oleh alam sesuai dengan perkembangan
fisiknya”
 Agama Kristiani memandang anak hadir ke dunia sudah
mengusung dosa asal manusia. Untuk menjadi bersih maka
dilakukan pembabtisan.
 Agama Islam memandang anak yang lahir dalam keadaan
fitrah, potensi-potensi kebaikan dan kebenaran, yang
pengembangannya banyak dipengaruhi oleh lingkungan.
PERTEMUAN KE IV
DISKUSI KE I
PARADIGMA PSIKOANALISIS
(Sigmund Freud, Carl Gustav Jung, Erich Fromm)
(Kelompok I)
PERTEMUAN KE V
DISKUSI KE II
PARADIGMA BEHAVIORISME
(BF. Skinner dkk)
(Kelompok 2)
KONSEP PAVLOV (awal kondisional pada anjing)
STIMULUS
ASLI (SA)
STIMULUS
KONDISI (SK)
RESPON ASLI
(RA)
PAVLOV (setelah dikondisikan)
DAGING
(SA)
DAGING
(SK)
AIR LIUR
AIR LIUR
(RK)
KONSEP SKINER (kondisioning instrumen pada merpati)
Mematuk
daging
R.1
Skiner
Box
(SA)
Nabrak
daging
(R.2)
Mematuk
cahaya
(R.3)
Diam
(Rn)
Makanan
(P)
•
1.
2.
3.
4.
5.
P = Reinforsement :
Penguat berkelajutan
Interval tetap
Interval beubah
Perbandingan tetap
Perbandingan berubah
PERTEMUAN KE VI
DISKUSI KE III
PARADIGMA PSI.KOGNITIF
(Carl Rogers, Albert Bandura, Kurt Lewin
(Kelompok 3)
A. tgl. 2-4-13
• Carl R. Rogers :
Self consept adalah kesadaran batin yg tetap, pengalaman yg
berhubungan dg aku dan yg membedakan aku dari yg bukan
aku. Self consept terdiri :
1. Self real, diri yg organismik, yaitu diri yg perasa (feeling
self), yang bersifat intuitif dan membuka diri utk
merasakan proses pengalaman organik, terdiri :
 Congruence adalah situasi dimana pengalaman diri
diungkapkan dg seksama dlm sebuah konsep diri yg
utuh, integral dan sejati.
 Incongruence adalah ketidakcocokan antara self yg
dirasakan dlm pengalaman aktual disertai pertentangan
& kekacauan batin.
Setiap manusia mempunyai kebutuhan dasar yg disebut need
for positive regard,dibedakan :
Conditional positive regard, penghargaan positif bersyarat,
seperti pujian orang tua thd anak jika anak itu bertingkahlaku
seperti keinginan orangtua.
Unconditional positive regard, penghargaan positif tak
bersyarat.
2. Self ideal, diri yang dicitakan
• Kurt Lewin menyatakan bahwa perilaku adalah fungsi
karakteristik individu dan lingkungan atau B = f (P,E).
PERTEMUAN KE VII
DISKUSI KE IV
ALIRAN HUMANISME
(Kelompok 4)
HERARCHI KEBUTUHAN MASLOW
JENJANG NEED
DISKRIPSI
METANEED
Self Actualization
Need
Kebutuhan untuk menjadi yang seharusnya,
sesuai dg potensinya. Kebutuhan kreatif,
ralisasi diri dan pengembangan self.
Kebutuhan harkat kemanusiaan utk
mencapai tujuan, being values, kebutuhan yg
berkaitan dg pengetahuan & pemahaman.
BASIC NEED
Esteem Needs
1) Kebutuhan kekuatan, penguasaan,
kompetensi, kepercayaan diri,
kemandirian
2) Kebutuhan prestise, status, ketenaran,
dominasi, kehormatan, menjadi penting
dan apresiasi.
Kebutuhan kasih sayang, keluarga, sejawat,
pasangan, menjadi bagian dari kelompok,
masyarakat.
Love Needs
JENJANG NEED
Safety Needs
Physiological
Needs
DISKRIPSI
Kebutuhan keamanan, stabilitas, proteksi, struktur,
hukum, keteraturan, bebas dari ancaman & cemas.
Kebutuhan homeostetic, kebutuhan makan,
minum, protein, istirahat, seks ds.
PERTEMUAN KE VIII
DISKUSI KE V
PSIKOLOGI TRANSPERSONAL
(Kelompok 5)
Transpersonal sebagai studi mengenai potensi tertinggi manusia
melalui pengenalan, pemahaman dan realisasi terhadap keesaan
Tuhan, spiritualitas dan kesadaran transkendental.
Contoh psi. transpersonal = meaningfull life, valuesfull life
TUHAN
AQL
FUAD
QALB
IQ
SQ
The Ultimate
intelligence
EQ
Masih berbeda pendapat antara ilmuwan dan ulama’ Islam
tentang letak hati nurani meskipun dalam Al Qur’an sendiri
terdapat fenomena-fenomena tentang potensi dan
aktualisasi fungsi otak manusia, yaitu
(1) nâshiyah atau ubun-ubun, bagian kepala yang berhubungan
dengan perilaku durhaka,
(2) Aql dan qalb. Aql sebagai alat untuk memahami alam
semesta dan qalb sebagai alat ruhani menuju Tuhan sehingga
ilmu dan agama tidak bisa dipisahkan.
(3) Kitâban yalqahu mansyûra (gulungan yang terbentang) untuk
melukiskan wahana pertanggung jawaban di akherat dari
fungsi perekaman dan penyimpanan informasi dalam otak.
(4) Sinyalemen pentingnya alat indera (telinga, mata, lidah,
tangan dan kulit) untuk melukiskan aktivitas atau amal
perbuatan selama hidup didunia.
PERTEMUAN KE IX
DISKUSI KE VI
ANALISIS EKSISTENSIAL
(Kelompok 6)
KONSEP DASAR
Being in the world
- penyatuan pribadi/dg diri sendiri (eigenwelt)
- penyatuan pribadi dg orang lain (mitwelt)
- penatuan pribadi dg lingkungan (umwelt)
Terpisah dari 3 al ini = Alienasi, keterasingan
Nonbeing
- Being in the wordl – mahluk yang hidup & eksis.
- Nonbeing – kematian, tidak eksis.
Struktur eksistensi :
• Design (keseluruhan eksistensi, being in the wordl)
• Transendensi (karakteristik khas sbg landasan kebebasan mns).
• Rancangan dunia
• Cara ada di dunia
PERTEMUAN KE IV
DISKUSI KE I
PARADIGMA PSIKOANALISIS
(Sigmund Freud, Carl Gustav Jung, Erich
Fromm)
(Kelompok I)
Proses persepsi terhadap perilaku
PERTEMUAN KE
PERSEPSI
1) Pengertian Persepsi
Persepsi adalah interpretation of experience. Persepsi terjadi
karena suatu penginderaaan. Atau :
Stimulus → Penginderaan (ada unsur interpretasi) → pengertian =
Persepsi
 Proses Penginderaan.
Penginderaan terjadi dalam suatu konteks tertentu yang disebut
dengan “dunia persepsi”. Ciri umum dunia persepsi itu adalah :
1) Rangsang yang diterima harus sesuai dengan modalitas
setiap indera, yaitu sifat sensori dasar pada masing-masing
indera, (cahaya untuk penglihatan, bau untuk penciuman,
bunyi bagi pendengaran, suhu untuk perasa, sifat
permukaan untuk peraba dsb).
2) Dunia persepsi mempunyai dimensi ruang (luas-sempit dsb)
3) Dunia persepsi mempunyai dimensi waktu (cepat-lambat)
4) Obyek atau gejala dalam dunia pengamatan mempunyai
struktur yang menyatu dengan konteksnya (melihat benda
tidak berdiri sendiri, tetapi menyatu dengan ruang).
5) Dunia persepsi adalah dunia penuh arti. Orang melakukan
persepsi pada gejala yang mempunyai makna dengan
tujuan dalam dirinya.
Dimensi Penginderaan terdiri dari :
1) Intensitas, kuat-lemahnya penginderaan suatu rangsang
tertentu, seperti cahaya yang kuat dan yang lemah.
2) Ekstensitas, penghayatan terhadap penginderaan, seperti luassempit, tebal-tipis dsb.
3) Lamanya, penginderaan itu berlangsung lama atau sebentar.
4) Kualitas, perbedaan kualitas rangsangan, sep. nada, warna
Ambang Penginderaan :
1) Ambang Perangsang Absolut, intensitas rangsang terkecil yang
masih dapat menimbulkan penginderaan.
2) Ambang perbedaan, perbedaan intensitas rangsang terkecil
yang dapat dibedakan oleh alat indera. Artinya, untuk
membedakan dua intensitas rangsang, dibutuhkan perbedaan
energi menimum.
3) Tinggi rangsang, pertambahan intensitas rangsang akan diikuti
oleh pertambahan intensitas penginderaan sampai mencapai
maksimum akibatnya penambahan intensitas rangsang tidak
dapat dibedakan lagi.
4) Penyesuaian sensoris, berkurangnya kepekaan indera
(penyesuaian sensori negatif) dan bertambahnya kepekaan
indera bila makin gelap (penyesuaian sensori positif).
Penyesuaian juga bisa terjadi dengan cara pergeseran titik
sentral.
2) Ciri Dunia Pengamatan
Alat Indera
Alat indera adalah bagian tubuh yang berfungsi untuk menerima
rangsang yang sesuai dengan modalitas masing-masing. Mata
dan telinga dianggap sebagai “higher senses” karena
memberikan informasi inderawi yang lebih kaya dibandingkan
hidung, lidah dan permukaan kulit atau “lower senses”.
a. Penglihatan.
Alat penginderaan adalah mata, yang terdapat syaraf reseptor
rangsang yang disebut conus dan bacillus, yang terletak di
retina mata dan peka terhadap cahaya. Bacillus peka terhadap
cahaya remang-remang oleh karena bacillus sangat sensitif,
sedangkan conus peka terhadap cahaya yang kuat. Cahaya
adalah gelombang-2 elektromagnetis yang punya panjang
gelombang berbeda-beda. Panjang gelombang menentukan
warnanya.
b. Medan Penglihatan.
Medan penglihatan adalah bagian dari suatu ruang yg rangsang
rangsangnya masih dapat mencapai mata kita. Medan/daerah
penglihatan terdiri :
a) Daerah pusat, daerah yang rangsang-2 nya terlihat paling
jelas/tajam, lengkap dengan warna-2 nya.
b) Daerah perifer/tepi, daerah di sekeliling pusat penglihatan yg
ketajaman dan kualitas warna obyeknya telah berkurang.
c) Daerah paling tepi, daerah penglihatan yang kualitas
penglihatannya paling buruk.
d) Titik buta, daerah dimana tidak terjadi penglihatan karena di
suatu tempat pada retina tidak ada titik peka cahaya karena
urat syaraf meninggalkan mata.
c. Pengindraan Warna.
a. Sistem warna akromatis (hitam putih)
b. Sistem warna kromatis (berwarna)
Warna yang dapat menetralisir warna lain disebut warna
komplementer.
d. Buta Warna.
Terdapat tiga sistem yang memungkinkan kita membedakan
sepasang warna komplementer, yaitu :
a. Sistem terang-gelap
b. Sistem kuning-biru.
c. Sistem merah-hijau
Orang berpenglihatan normal memiliki ketiga sistem (trikromat),
orang kehilangan salah satunya (dikromat) disebut buta warna,
dan jika kehilangan lebih dari satu sistem (monokromat) disebut
buta.
e.
Nilai afektif warna, Menimbulkan perasaan.
Putih = bersih, suci, menyerah;
Merah = bahagia, berani, marah dsb.
PERTEMUAN KE X
3) Pengamatan Dunia Nyata
Prinsip umum yang mengatur pengamatan terhadap dunia nyata :
a. Konstansi. Persepsi selalu berlangsung dalam dimensi ruang
dan waktu, atau dikenal dengan konsep konstansi persepsi,
yang terdiri dari :
a) Konstansi tempat atau lokasi.
b) Konstansi warna.
c) Konstansi bentuk dan ukuran.
b. Figur dan Latar Belakang. Figur mempunyai bentuk yang lebih
jelas, mempunyai struktur, mempunyai batas dan terletak di
dekat latar belakang.
c. Hukum Gestalt, terdiri dari hukum kedekatan (proximity), hukum
kesamaan (similarity), hukum bentuk-bentuk tertutup (closure),
hukum kesinambungan (continuity) dan hukum gerak bersama
(commonfate).
d. Persepsi kedalaman (kemampuan mengindera ruang). Patokan
yang digunakan :
a. Perspektif atmosferik, semakin jauh obyek, semakin kabur.
b. Perspektif linier, semakin jauh, garis akan menyatu mjd titik.
c. Kualitas permukaan, jarak semakin jauh, ketajaman
berkurang.
d. Posisi relatif, obyek yg jauh akan ditutupi obyek yang lebih
besar.
e. Sinar dan bayangan, yg jauh dari cahaya akan lebih gelap.
f. Patokan yang sudah dikenal, benda yang kecil dikejauhan
kita kenal.
4) Ilusi
Ilusi merupakan kesalahan dalam persepsi, yaitu memperoleh kesan
yang salah mengenai fakta-fakta obyektif yang disajikan oleh alat
indera. Ilusi disebabkan oleh :
a. Faktor eksternal, seperti gambar pd cermin, gaung suara dsb.
b. Kebiasaan, rangsang yang disajikan sesuai kebiasaan dalam
mengenali rangsang.
c. Kesiapan mental atau harapan tertentu, kehilangan sesuatu
terbayang melihat sesuatu yang mirip.
d. Kondisi rangsang terlalu kompleks, rangsang yang diamati
terlalu kompleks, rangsang dapat menutupi atau menyamarkan
fakta obyektif.
5) Kesadaran
MEMORI
Memori adalah kemampuan untuk menyimpan informasi sehingga
dapat digunakan kembali di waktu lain. Proses pengubahan
informasi menjadi simbol atau gelombang listrik tertentu sesuai dg
peringkat pada organisme disebut “Incoding”, lalu dilakukan
penyimpanan atau “storage”, tetapi harus bisa dipanggil kembali atau
“retrieval” dan jika tidak bisa dipanggil disebut “lupa”. Jenis memori :
1. Memori Sensorik, proses penyimpanan memori melalui jalur syaraf
sensoris yang berlangsung dalam waktu sangat pendek.
2. Memori jangka pendek, proses penyimpanan memori sementara
(working memory).
3. Memori jangka panjang, proses penyimpanan informasi yg relatif
permanen.
INTELIGENSI
PENGERTIAN
• Inteligensi adalah kemampuan menyesuaikan diri secara mental
terhadap situasi dan kondisi baru (Claparde dan Stern)
• Inteligensi adalah perbuatan yang disertai dengan pemahaman atau
pengertian (K. Buhler).
• Inteligensi adalah kapasitas untuk mengerti lingkungan dan
kemampuan akal budi untuk mengatasi tantangan-tantangannya .
Atau kemampuan untuk bertindak secara terarah, berfikir secara
rasional dan menghadapi lingkungannya secara efektif (David
Wechsler).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTELIGENSI
1. Pengaruh faktor bawaan (sep kualitas inteligensi orangtua, kondisi anak
pada saat pertumbuhan)
2. Pengaruh faktor lingkungan (seperti gizi masa pertumbuhan, rangsangan
intelektual)
3. Stabilitas Inteligensi dan IQ, dimana stabilitas inteligensi tergantung pada
perkembangan organik otak.
INTELIGENSI DAN IQ
IQ adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat test kecerdasan, bukan
kecerdasan secara keseluruhan. Skor IQ mula-mula diperhitungkan dg
membandingkan umur mental atau “mental age” dengan “umur
kronologik”. Jika kemampuan individu dlm memecahkan persoalan yang
disajikan dalam test kecerdasan = kemampuan yang seharusnya pada
umur individu itu maka diperoleh skor 1 dikalikan 100. Maka :
IQ = Mental age
x 100
Chronologic Age
ALAT TEST INTELIGENSI
Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS)
TEST
VERBAL SCALE
Informations
Comprehension
Arithmathic
Similiariteis
Digit Span
Vocabulary
DESCRIPTION
Questions tap general range of information. e.g. “how
many weeks in a year” ?
Tesis practical information and ability to evaluate past
experience, e.g. “how would you find your way out if lost in
a forest” ?
Verbal problems testing arithmatic reasoning.
Asks in what way certain objects or concepts (e.g. egg and
seed) are similar; measures abstract thingking.
Series of digits presented auditorily (e.g. 7, 5-6, 3-8) are
repeated in a forward or backward direction. Tesis attention
and rote memory.
Tesis word knowladge.
TEST
DISCRIPTION
PERFORMANCE SCALE
Digit Symbol
A timed coding task in which numbers must be
associated with marks of various shapes; tests speed
of learning and writing.
Picture Completion
The missing part of an incompletely drawn picture
must be discovered and named; tests visual alertness
and visual memory.
Block Design
Pictured design must be copied with blocks; tests
ability to perceive and analyze patterns.
Picture Arrangement A serries of comic strip type picture must be
arranged in the right sequence to telt a story; tests
understanding of social situation.
Object Assembly
Puzzle pieces must be assambled to form a complete
objects such as a human profile or elephant; tests
ability to deal with part-whole relationship.
SCORE
TEST
SCORE
Informations
10
Comprehension
13
Arithmatic
7
Similiariteis
13
Digit Span
10
Vocabulary
10
Digit Symbol
13
Picture Completion
14
Block Design
12
Picture Arrangement
11
Object Assembly
15
FULL SCALE SCORE
128 (very superior)
INTELIGENSI DAN BAKAT
Inteligensi merupakan konsep mengenai kemampuan umum dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kemampuan spesifik
pada kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan,
kecakapan atau keterampilan tertentu setelah melalui latihan disebut
“bakat” atau “aptitude”. Alat yang digunakan untuk tes bakat antara
lain SAT (Scholastic Aptitude Test) sep. TPA (Tes Potensi Akademik)
atau GRE (Graduate Record Examination), dan yang dipakai untuk
bidang pekerjaan adalah VAT (Vocational Aptitude Test) dan Interest
Inventory, sep. DAT (Difference Aptitude Test).
INTELEGENSI DAN KREATIVITAS
Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang inteligen
karena kreativitas juga merupakan manifestasi dari suatu proses
kognitif. Kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan
kelancaran, keluwesan dan orisinalitas dalam berfikir serta
kemampuan untuk elaborasi (mengembangkan, memperkaya dan
memerinci) suatu gagasan.
MOTIVASI, FRUSTRASI DAN KONFLIK
1. Motivasi dan Perilaku
Motivasi adalah :
• The energizer of behavior (penggerak perilaku)
• Determinan of behavior (penentu perilaku)
• Konstruk teoritis mengenai terjadinya perilaku, meliputi aspek :
- Pengaturan (regulasi).
- Pengarahan (direksi).
- Tujuan (insentif global).
Jadi motivasi adalah seluruh aktivitas mental yang dirasakan atau
dialami yang memberikan kondisi sehingga terjadinya perilaku.
Mengapa perilaku itu terjadi ?
1) Karena determinan dari lingkungan (sep. desakan guru, adanya
kegaduhan, bahaya dari lingkungan dsb).
2) Karena determinan dari dalam diri individu (sep. harapan, cita,
emosi, instink, keinginan dsb).
3) Karena tujuan atau insentif atau nilai suatu obyek (sep.
kepuasan kerja, tanggung jawab dsb) faktor yang berasal dari
dalam diri individu, dan (status, uang dsb) faktor yang berasal
dari luar individu.
Meskipun motivasi menggerakkan perilaku, tetapi hubungan antara
kedua konstruk ini cukup kompleks. Ciri-ciri motivasi dlm perilaku :
1) Penggerak perilaku menggejala dalam bentuk tanggapan-2 yg
bervariasi, tidak hanya merangsang suatu perilaku tertentu.
2) Kekuatan dan efisiensi perilaku mempunyai hubungan yang
bervariasi dengan kekuatan determinan. Rangsang yg lemah
mungkin menimbulkan reaksi yang lemah/sebaliknya.
3) Motivasi mengarahkan perilaku pada tujuan tertentu.
4) Positive reinforcement.
5) Kekuatan perilaku akan melemah jika akibat perbuatan itu
bersifat tidak enak.
2. Kebutuhan Primer dan Sekunder
• Kebutuhan primer atau kebutuhan dasar adalah kebutuhan utk
mempertahankan hidup (survival needs) yang tidak dipelajari
dari lingkungan, tapi pola pemenuhannya dipelajari. Kebutuhan
tersebut adalah :
1) Kebutuhan makan dan minum.
2) Kebutuhan reproduksi.
3) Kebutuhan rasa aman.
4) Kebutuhan mengenal diri dan lingkungannya.
5) Kebutuhan akan rangsang minimal dari lingkungan.
• Kebutuhan sekunder atau kebutuhan yang dipelajari, yaitu
kebutuhan yang jika tidak terpenuhi tidak akan mengancam
kehidupan seseorang, seperti kebutuhan akan kekuasaan,
popularitas, status, uang dsb.
• Kebutuhan hidup manusia menurut Maslow (lihat sebelumnya)
3. Teori-Teori Motivasi.
1) Teori Instink.
Instink adalah suatu disposisi (kecenderungan) yang ditentukan
secara genetik untuk berperilaku dengan cara tertentu jika
dihadapkan pada rangsangan tertentu.
Jadi penggerak perilaku itu ditentukan secara genetik (instinktif).
2) Homeostasis = Teori Drive vs Teori Arousal.
Teori drive mendasarkan pada determinan yg bersifat biologis.
Jika tubuh kekurangan zat tertentu (lapar, haus dsb) maka akan
timbul kebutuhan yang menciptakan ketegangan (tension) yg
merupakan aktivitas neural yang meningkat jika kebutuhan tidak
terpenuhi sehingga mendorong (drive state) untuk berperilaku
untuk menghilangkan ketegangan (homeostetis, keadaan tanpa
ketegangan). Atau ada kebutuhan → terjadi tension → drive
state → homeostetik.
Makanan
meningkatkan
dorongan
berkurangnya
dorongan
HOMEOSTETIS
meningkatnya
dorongan
Teori Arousal menyatakan bhw organisme tidak selalu berusaha
menghilangkan ketegangan. Homeostetis dinilai sebagai suatu
keadaan ketegangan optimum yang sifatnya subyektif, berbeda
antara individu yang satu dengan lainnya
Berkurangnya
Kebutuhan
Meningkatnya
meningkatnya
Rangsang naural dorongan
menurunnya
dorongan
Peringkat arousal optimum
(homeostetis)
Menurunya
Rangsang naural meningkatnya
dorongan
menurunnya
dorongan
Penerimaan rangsang
3) Teori Harapan
Motivasi merupakan produk kombinasi antara besarnya
keinginan untuk mendapatkan reward tertentu (valensi),
besarnya kemungkinan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang
diperlukan (harapan) dan keyakinan bahwa prestasinya akan
menghasilkan hadiah yang diinginkan (instrumentalitas). Atau
valensi + harapan + instumentalitas = Motivasi.
Valensi
Sangat positif
Sangat positif
Sangat positif
Sangat positif
Sangat negatif
Sangat negatif
Sangat negatif
Sangat negatif
Harapan
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rendah
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rendah
Instrumen
Tinggi
Rendah
Tinggi
Rendah
Tinggi
Rendah
Tinggi
Rendah
Motivasi
Kuat
Sedang
Sedang
Lemah
Kuat menghindari
Sedang menghindari
Sedang menghindari
Lemah menghindari
4. Motivasi dan Frustrasi
Kebutuhan atau dorongan untuk bertindak tetapi tidak terpenuhi
atau terhambat karena sesuatu hal, maka timbul Frustrasi. Faktor
yang menyebabkan :
1) Hambatan fisik individu.
2) Hambatan fisik diluar diri individu, seperti adanya larangan
3) Hilangnya rangsang yang memperkuat timbulnya kebutuhan
4) Dilakukannya tindakan yang kurang tepat sehingga
kebutuhan tidak terpenuhi.
Bagaimana reaksi individu bila frustrasi ?
1) Agresi (menyerang). Artinya jika dorongan bertindak terhambat,
energi yang sudah dipersiapkan cenderung dimanifestasikan
dalam tindakan agresi.
2) Memperlihatkan pola-pola pertahanan ego. Bentuknya :
1) Represi, melupakan hal-hal yang menyebabkan frustrasi
(motivated forgetting).
2) Regresi, bertingkah laku seperti anak-anak, minta perhatian
dengan marah-marah.
3) Rasionalisasi, berusaha menalar situasi frustrasinya se logis
mungkin.
4) Proyeksi, melemparkan penyebab frustrasinya kpd orang lain.
5) Reaksi-formasi, reaksi yang diperlihatkan kebalikan dari rasa
kebenciannya, seperti cinta kasih yang berlebihan.
6) Sublimasi atau displacement, suatu motif yang tidak terpenuhi
dialihkan pada motif yang lain, seperti frustrasi kegagalan kuliah
dialihkan ke bekerja giat dan produktif.
5. Motivasi dan Emosi
Emosi adalah pendorong terjadinya perilaku. Apa bedanya dengan
Motivasi ?
Motivasi adalah pendorong perilaku yang diterminannya berasal
dari dalam diri individu (rangsang internal), sedangkan diterminan
emosi berasal dari luar diri individu (rangsang eksternal).
C.T. Morgan membagi emosi dalam 4 hal :
1) Emosi sebagai dorongan yang erat hubungannya dg kondisi
tubuh, bernafas, denyut jantung dsb.
2) Emosi sebagai dorongan afeksi yang diekspresikan, senyum,
ketawa, menangis dsb.
3) Emosi sebagai dorongan afeksi yang menimbulkan rasa,
senang, kecewa, menyesal dsb.
4) Emosi sebagai dorongan impulsif (tersentuh) yang membentuk
motif untuk berbuat atau tidak berbuat.
ARTI DAN DEFINISI KEPRIBADIAN
 Kepribadian = Personality = topeng utk meng-gambarkan perilaku,
watak individu atau dihubungkan dg ciri-ciri tertentu yg menonjol pd
diri seseorang, sep. pemalu, lemah lembut, arogan atau tdk
berkepribadian bg org plin-plan.
 Dalam pengertian sehari-hari, kepribadian yaitu “bagaimana individu
itu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu yg lain”.
KEPRIBADIAN MENURUT PSIKOLOGI
 Kepribadian adalah suatu cara yang unik dari individu dalam
mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya (George Kelly).
 Personality is the dinamic organization within the individual of those
psychophysical system, that determines his unique adjusment to his
environ-ment (Gordon Willard Alport).
 Sistem psikopisik → jiwa dan raga merupakan sistem terpadu,
berinteraksi mengarahkan tingkah laku.
 Khas → setiap individu bertingkah laku dlm caranya sendiri krn
memiliki keprib sendiri.
 Personality is a social stimulus value (Mayers)
 Kepribadian sebagai suatu struktur yg terdiri dari Id, Ego dan
Superego, sedangkan tingkah laku adalah hasil konflik dan
rekonsiliasi dari ketiga sitem kepribadian tersebut (Sigmund Freud)
FAKTOR YANG MEMBENTUK KEPRIBADIAN
1) Pengalaman Umum, pengalaman yang dihayati oleh masyarakat,
seperti nilai, prinsip moral, cara hidup yang menjadi norma sosial.
2) Pengalaman Unik, pengalaman yang hanya dialami oleh diri sendiri
TEORI-TEORI KEPRIBADIAN
1) Pendekatan Tipologi dan Trait, teori kepribadian yg lebih menaruh
perhatian pada ciri-ciri umum perilaku dalam klasifikasi tertentu.
Hipocrates membagi kepribadian dalam 4 tipe :
a) Melankolik, dipengaruhi oleh empedu hitam (murung,
depresif)
b) Sanguinis, dipengaruhi oleh darah (gembira, optimis)
c) Kholerik, dipengaruhi oleh empedu kuning (mudah marah)
d) Phlegmatik, dipengaruhi oleh cairan lendir (tenang, lamban,
tidak mudah dirangsang).
Kretchmer, mendasarkan pada bentuk tubuh :
a) Endomorphy (bentuk tubuh gemuk dan bulat), mudah
bergaul, periang dan santai.
b) Ectomorphy (bentuk tubuh tinggi kurus), sangat serius,
senang menyendiri, selalu menjaga jarak dg orang lain, amat
perasa.
c) Mesomorphy (badan tegap dan atletis), cerewet, agresif dan
sangat aktif secara fisik.
Carl Gustav Jung, mendasarkan pd reaksi terhadap pengalamannya
a) Kecenderungan Introversi, menarik diri dan tenggelam dlm
pengalaman batinnya sendiri, tertutup, tidak perduli dengan
orang lain dan agak pendiam.
b) Kecenderungan Ekstroversi, membuka diri dalam kontak
dengan orang lain, peristiwa-peristiwa dan benda-benda
sekitarnya.
Fungsi psikis yang mempengaruhi Introversi-Ekstroversi :
1) Sensasi dan intuisi sebagai faktor yang mempengaruhi
bagaimana individu mencerna informasi dari lingkungannya.
2) Berfikir dan merasa sebagai faktor yang mempengaruhi
pertimbangan dalam menghadapi pengalaman
2) Teori Psikodinamika, teori yang mendasarkan bahwa dalam diri
manusia terdapat suatu energi psikis yang dinamik yang bersifat
kekal, tidak bisa dihilangkan dan bila dihambat akan mencari
saluran lain.
Sigmund Freud, energi psikis itu bersumber pada fungsi spikis :
a) Id, sumber energi yang memungkinkan manusia bertahan
hidup, yakni dorongan-dorongan biologis dasar. Dalam Id
terdapat dua jenis energi yang bertentangan, yaitu :
• Instink kehidupan (libido).
• Instink kematian (tonatos).
b) Ego, eksekutif kepribadian yang berfungsi secara logis
berdasarkan prinsip kenyataan (reality principle) dan proses
sekunder, proses logis utk melihat kenyataan (reality testing)
Fungsinya untuk menyaring dorongan kepuasan Id.
c)
Superego, energi yang memperhatikan nilai-nilai moral,
memberi batasan baik dan buruk. Bersama dengan ego,
superego mengatur dan mengarahkan tingkah laku sesuai
dengan aturan-aturan dalam masyarakat, agama, atau
keyakinan tertentu mengenai perilaku baik dan buruk.
3) Teori Social Learning.
Bandura dkk berpandangan bahwa perilaku merupakan hasil
interaksi yg terus menerus antara variabel pribadi dan lingkungan.
Maka perilaku individu ditentukan oleh :
a) Ciri-ciri khusus dari situasi yang dihadapi.
b) Penafsiran individu terhadap situasi yang dihadapi.
c) Penguatan yang pernah dialami pada tingkah lakunya
dalam situasi serupa.
Teori ini berkeyakinan bahwa Organisme individu tidak akan
membiarkan lingkungan mempengaruhi dirinya begitu saja, tetapi
organisme juga merubah lingkungan dg karya-karyanya.
INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial merupakan bidang studi mengenai bagaimana
seseorang mempengaruhi orang lain, dan bagaimana orang lain
tersebut bereaksi terhadap pengaruh yang dirasakannya. Salah
satu faktor yang mempengaruhi aksi dan reaksi tersebut adalah :
1. Persepsi Sosial, kesadaran individu akan adanya orang lain. Atau
penilaian terhadap penampilan fisik dan ciri-ciri perilaku orang lain.
Proses ini disebut “impression formation” atau pembentukan kesan,
yang dipengaruhi oleh :
1) Stereotip, pandangan tentang ciri-ciri tingkah laku dari individu
atau sekelompok orang tertentu.
2) Persepsi diri, pandangan terhadap diri yang mempengaruhi
pembentukan kesan pertama.
3) Setting, pandangan yang dipengaruhi oleh situasi dan kondisi ttt
2. Daya Tarik Interpersonal, evaluasi seseorang terhadap orang lain
secara positif maupun negatif.
3. Sikap dan Prasangka. Sikap adalah evaluasi positif maupun negatif
terhadap orang, obyek, peristiwa atau ide-ide tertentu. Komponen
sikap terdiri :
1) Komponen Kognitif, proses evaluasi dengan membandingkan,
menganalisis atau mendaya-gunakan pengetahuan yang ada
untuk menilai suatu rangsang.
2) Komponen Afektif, proses evaluasi dengan melibatkan perasaan
senang dan tidak senang serta perasaan emosional lain.
3) Komponen Perilaku, proses evaluasi yang diikuti dengan
kecenderungan untuk berperilaku tertentu.
SELESAI
Daaaaa………………..
Selamat Ujian …….
Download