J0444 OPERATION MANAGEMENT TQM Universitas Bina Nusantara Konsep TQM TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya Karakteristik TQM Fokus pada pelanggan Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah Memiliki komitmen jangka panjang Membutuhkan kerja sama tim (teamwork) Karakteristik TQM (lanjutan) Memperbaiki proses secara berkesinambungan Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan Memberikan kebebasan yang terkendali Memiliki kesatuan tujuan Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan Faktor Penyebab Kegagalan TQM Delegasi dan Kepemimpinan yang kurang baik dari manajemen senior Team mania Proses penyebarluasan (deployment) Menggunakan pendekatan yang terbatas dan dogmatis Harapan yang terlalu berlebihan dan tidak realistis Empowerment yang bersifat prematur Perspektif terhadap Kualitas Transcedental Approach Product – Based - Approach User – Based Approach Manfucaturing – Based Approach Value - Based Approach Perspektif terhadap Kualitas Transcedental Approach : Kualitas dalam pendekatan ini dapat dirasakan atau dikatahui tetapi sulit didefinisikan dan diopersionalkan. Biasa diterapkan dalam senin musik, drama, seni tari dan seni rupa Product – Based Approach : Menganggap kualitas sebagai karakteristik atau atribut yang dapat dikuantifikasikan dan dapat diukur. Perbedaan dalam kualitas mencerminkan perbedaan dalam beberapa unsur atau atribut yang dimiliki produk Perspektif terhadap Kualitas User – Based Approach : didasarkan pada pemikiran bahwa kualtias tergantung pada orang yang memandangnya dan produk yang memuaskan preferensi sesorang (Mis : Perceived Quality) merupakan produk yang berkualitas paling tinggi. Menganggap bahwa pelanggan yang berbeda memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda pula Perspektif terhadap Kualitas Manufacturing – Based Approach : perspektif ini bersifat supply – based dan terutama memperhatikan praktik – praktik perekayasaan dan pemanufakturan serta mendefinisikan kualitas sebagai sama dengan persyaratannya (conform to requirements. ) Value – Based Approach : memandang kualitas dari segi nilai dan harga dengan mempertimbangkan trade-off angara kinerja dan harga, kualitas disefinisikan sebagai “Affordable Excellence”. Dimensi Kualitas Performance 8 Dimensi Kualitas yang dikembangkan oleh Garvin Features Reliabilty Conformance to Specification Durability Servicabilty Esthetic Perceiced Quality Dimensi Kualitas (Jasa) Tangibles Reliability Responsiveness Assurance Emphaty Zeithaml, Berry dan Prasuraman Konsep Kualitas - Deming W. Edwards Deming: Pelopor Gerakan TQM Memperkenalkan teknik pemecahan masalah dengan Statistic Process Control (SPC) yang semula dikembangakn oleh Shewart Siklus Deming Plan Analyze Do The Deming Cycle Act Check Siklus Deming Tahap – tahap yang dikemukan Deming : Mengadakan riset konsumen dan menggunakannya dalam perencanaan produk (Plan) Menghasilkan Produk (Do) Memerikasa produk apalah telah sesuai dengan rencana (Check) Memasarkan produk terebut (Act) Menganalisis bagaimana tproduk tersebut diterima dalam hal kualitas, biaya danhal l ainnya The Pareto Principle Dikembangkan oleh Vilfredo Pareto. Kadang kala disebut kaidah 80/20 : “ 80% of the troubles comes from 20% of the problems” Menurut prisnsip ini, organisasi harus memusatkan energinya pada penyisihan sumber masalah yang sedikit tetapi vital yang menyebabkan sebagian besar masalah. CI Methodology: PDCA Cycle (Deming Wheel) 1. Plan a change aimed at improvement. 4. Institutionalize the change or abandon or do it again. 3. Study the results; did it work? 4. Act 1. Plan 3. Check 2. Do 2. Execute the change. Metode Pemecahan dan Pencegahan Timbulnya Masalah 1. Siklus Deming Menggunakan metode P-D-C-A 2. Metode Perry Johnson Memiliki tiga karakteristik : - Utamakan kerja sama tim dalam pemecahan masalah - Fokus pada perbaikan yang berkesinambungan - Memperlakukan masalah sebagai sesuatu yang wajar atau normal karena adanya perubahan Alat-alat pemecah masalah dan pengambilan keputusan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Diagram Sebab Akibat Check Sheet Diagram Pareto Run Chart dan Control Chart Histogram Stratifikasi Scatter Diagram Contoh: Process Flow Chart Material Received from Supplier No, Continue… Inspect Material for Defects Defects found? Yes Can be used to find quality problems. Return to Supplier for Credit Pareto Analysis 80% Frequency Can be used to find when 80% of the problems may be attributed to 20% of the causes. Design Assy. Instruct. Purch. Training Other Diameter Example: Run Chart Can be used to identify when equipment or processes are not behaving according to specifications. 0.58 0.56 0.54 0.52 0.5 0.48 0.46 0.44 1 2 3 4 5 6 7 8 Time (Hours) 9 10 11 12 Defects Example: Scatter Diagram Can be used to illustrate the relationships between quality behavior and training. 12 10 8 6 4 2 0 0 10 20 Hours of Training 30 Example: Checksheet Monday Billing Errors Wrong Account Wrong Amount A/R Errors Wrong Account Wrong Amount Can be used to keep track of defects or used to make sure people collect data in a correct manner. Latihan soal dengan mengaplikasikan tools TQM yang ada