tata kelola perseroan

advertisement
Daftar Isi
Table of Content
3
3
Daftar Isi
Table of Content
4
4
Ringkasan Data Keuangan
Financial Highlight
5
34
Sambutan Presiden Komisaris
President Commissioner’s Statement
6
35
Laporan Direktur Utama
President Director’s Statement
8
36
Riwayat Singkat
Brief History
9
37
Visi & Misi
Vision & Mission
10
38
Profil Perusahaan dan Rekam Jejak Perkembangan
Historical Milestone
12
40
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Management Review & Analysis
18
45
Tata Kelola Perseroan
Corporate Governance
23
23
Tanggung Jawab & Kegiatan Sosial
Corporate Social Responsibility
25
25
Bagan Struktur Organisasi
Organization Structure Chart
26
26
Riwayat Hidup
Curriculum Vitae
51
51
Laporan Keuangan
Financial Report
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
3
RINGKASAN DATA KEUANGAN
FINANCIAL HIGHLIGHT
Dalam jutaan Rupiah, kecuali yang diberi tanda khusus (*)
Keterangan/Description
Penjualan Bersih
Net Sales
2009
2008
2007
2006
2005
132,001
119,581
86,643
61,336
39,639
84,244
78,366
55,631
40,240
23,404
Laba Usaha
Income From Operations
6,829
6,157
4,160
4,039
2,793
Laba Bersih
Net Income
3,773
2,308
1,743
1,729
1,328
Jumlah Aktiva
Total Assets
99,937
98,655
95,157
83,127
76,551
Jumlah Modal Kerja Bersih
Total Net Working Capital
23,821
16,179
10,857
9,543
5,196
Jumlah Kewajiban
Total Liabilities
26,911
29,402
28,213
17,926
13,079
Jumlah Ekuitas
Total Shareholder’s Equity
73,026
69,253
66,944
65,200
63,471
Jumlah Saham Yang Beredar*
Number of Outstanding Shares*
535,080,000
535,080,000
535,080,000
535,080,000
535,080,000
Laba Bersih per Saham*
Number of Outstanding Shares*
7.05
4.32
3.26
3.23
2.48
Rasio Laba Terhadap Jumlah Aktiva
Net Income per Share*
3.76%
2.34%
1.83%
2.08%
1.74%
Rasio Laba Terhadap Ekuitas
Return on Assets
5.17%
3.33%
2.60%
2.65%
2.09%
Rasio Lancar
Current Ratio
2.09
1.64
1.45
1.69
1.41
Rasio Kewajiban Terhadap Ekuitas
Leverage Ratio
0.37
0.43
0.42
0.27
0.21
Rasio Kewajiban Terhadap Jumlah Aktiva
Liabilities to Assets Ratio
0.27
0.30
0.30
0.22
0.17
Laba Kotor
Gross Profit
* = nilai sebenarnya tidak dalam satuan juta
4
in millions of rupiah, unless specifically marked (*)
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
* = actual value not in million unit
SAMBUTAN PRESIDEN KOMISARIS
Para Pemegang Saham yang terhormat,
t -BCB CFSTJI EBSJ 3Q NFOKBEJ 3Q atau peningkatan setara dengan 63,41%.
Dengan ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas
rakhmatNya sehingga tahun 2009 dapat kita lalui dengan baik,
perkenankanlah kami menyampaikan sambutan singkat sebagai
pembukaan laporan tahunan PT. Pyridam Farma Tbk. tahun 2009 ini.
Pada akhir tahun 2008, Direksi masih melihat adanya beberapa
beberapa resiko dan hambatan yang diperkirakan dapat menggangu
rencana perusahaan, baik yang berupa faktor eksternal maupun yang
berupa faktor internal.
Resiko yang dimaksudkan antara lain:
t 1FOVSVOBOEBZBCFMJNBTZBSBLBULIVTVTOZBUFSIBEBQPCBUPCBUBO
yang diberikan dengan resep;
t .BLJONFOJOHLBUOZBPCBUQBMTVZBOHCFSFEBSEJQBTBSZBOHTFDBSB
tidak langsung mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap
obat yang dipasarkan;
t 5VSOPWFS LBSZBXBO LIVTVTOZB EJEBMBN EJWJTJ QFNBTBSBO BLJCBU
direkrut oleh kompetitor;
t ,FOBJLBOIBSHBCBIBOCBLVZBOHTFCBHJBOCFTBSNBTJIJNQPSEBO
melemahnya nilai Rupiah terhadap US Dollar sehingga semakin
membebani biaya produksi.
Beberapa hambatan tersebut telah dapat diatasi oleh Direksi dengan
seluruh staf yang terlibat sehingga dampaknya menjadi tidak terlalu
signifikan.
Pada awal tahun 2009 Pemerintah menurunkan harga bahan bakar
minyak, premium pada khususnya, dari Rp. 5.500,- per liter menjadi
Rp. 4.500,- Meskipun penurunan ini tidak berdampak langsung kepada
operasional perusahaan tetapi tetap merupakan berkah yang baik bagi
perusahaan sehingga penurunan daya beli masyarakat atas permintaan
produk obat tidaklah terlalu drastis.
Depresiasi nilai rupiah terhadap US Dollar ternyata tidaklah sebesar
yang diperkirakan sebelumnya, bahkan dapat dikatakan dalam kondisi
stabil sehingga pengaruhnya terhadap biaya impor bahan baku,
walaupun mengalami kenaikan, tidaklah terlalu besar.
Kondisi tersebut di atas membuahkan hasil dimana kinerja Perseroan
pada tahun 2009 menjadi positif :
t 1FSUVNCVIBOQFOEBQBUBOCFSTJIZBOHNFOJOHLBUTFCFTBS
dari Rp. 119.580.973.204,- menjadi Rp. 132.000.542.048,- ;
Untuk itu Dewan Komisaris memberikan apresiasi setinggi-tingginya
kepada seluruh karyawan Perseroan yang telah bahu membahu bekerjasama dengan Direksi guna meraih hasil yang positif di atas.
Namun demikian, strategi Perseroan tahun 2010 tetaplah harus disusun
dengan secermat mungkin oleh Direksi. Perjanjian Perdagangan Bebas
ASEAN – China (ACFTA) dapat menggerus pencapaian yang diperoleh
Perseroan bila produk-produk obat dari China dapat menembus pasar
Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan tentang kewajiban menggunakan
obat generik pada fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah serta
Peraturan Menteri Keuangan tentang biaya promosi dan penjualan yang
dapat dikurangkan dari penghasilan bruto dapat menjadi batu sandungan
dalam rencana kerja Perseroan untuk mencapai peningkatan target yang
diharapkan.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka kami harapkan agar
Direksi dapat menyusun strategi yang jitu bagi Perseroan sehingga
Perseroan dapat berjalan dengan baik dan dapat mengatasi hambatanhambatan yang diperkirakan akan timbul di tahun-tahun mendatang.
Dewan Komisaris PT. Pyridam Farma Tbk. telah menerima dan
menyetujui laporan Direksi tahun 2009, demikian halnya telah
menerima dan memberikan persetujuan atas rencana kerja Direksi
untuk tahun 2010.
Untuk tahun 2010 ini dan tahun-tahun mendatang, Dewan Komisaris
mengharapkan kerjasama yang erat secara vertikal dan horisontal
dalam organisasi PT. Pyridam Farma Tbk. dapat terus ditingkatkan,
sehingga kinerja perseroan dalam tahun yang satu menjadi lebih baik
dari pada tahun yang sebelumnya. Dalam upaya memenuhi upaya
tersebut, seluruh lapisan dalam jajaran organisasi PT. Pyridam Farma
Tbk., diharapkan untuk dapat memberikan peningkatan performa
dan prestasi lebih baik lagi yang pada akhirnya, dapat membuat
Perseroan terus menjadi lebih baik dari waktu ke waktu secara
berkesinambungan.
Sebagai akhir kata, Dewan dengan ini mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya atas dukungan dan kerja sama pihak-pihak
yang terkait sehingga perseroan dapat terus meraih keberhasilan
sebagaimana telah, dan bahkan diharapkan, melampaui yang semula
direncanakan.
Jakarta, April 2010
Ir. Sarkri Kosasih
Komisaris Utama
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
5
LAPORAN DIREKTUR UTAMA
Dengan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rakhmat
dan karuniaNya, sehingga kita dapat menyongsong tahun yang baru,
2010 dengan selamat dan kembali menutup tahun 2009 sebagai tahun
keberhasilan.
PT. Pyridam Farma Tbk., dengan lebih dari 600 sumber daya manusia
yang berkomitmen tinggi untuk secara terus-menerus memanfaatkan
peluang secara maksimal dalam lingkungan Perusahaan yang
mencakup kantor pusat dan pabrik.
Dengan kemampuan yang dimiliki untuk berprestasi pada bidangnya
masing-masing, mereka telah mencapai hasil gemilang yang ditandai
dengan pertumbuhan yang berkesinambungan dari tahun ke tahun.
Perusahaan menyadari arti penting dari sumber daya manusia yang
dimilikinya sebagai penyumbang keberhasilan dan dengan ini
Perusahaan menyampaikan penghargaan kepada mereka semua
dan dengan tidak henti-hentinya terus memberikan motivasi untuk
mencapai tingkat tertinggi dalam keberhasilan.
Pemusatan perhatian dan usaha untuk mengembangkan dan
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam bidang tehnik,
pemasaran dan manajemen adalah suatu upaya yang terus menjadi
salah satu kebutuhan utama Perusahaan melalui program pelatihan
professional baik yang bersifat internal maupun yang eksternal.
Dari usaha tersebut yang telah ditempuh Perusahaan sampai saat ini
telah memberikan hasil yang menggembirakan dengan ringkasan
pencapaian seperti uraian berikut ini.
Ringkasan kinerja Perusahaan pada tahun 2009:
a. Penjualan bersih meningkat sebesar 10,39% menjadi
Rp. 132.000.542.048,- dari Rp. 119.580.973.204,- pada tahun
sebelumnya;
b. Laba bersih meningkat 63,41% dari semula Rp. 2.308.877.329,pada tahun 2008 menjadi Rp. 3.772.968.359,-;
c. Ratio keuangan Perusahaan secara umum mengalami perbaikan
dan peningkatan.
Penurunan daya beli masyarakat yang drastis pada semester ke-2
tidaklah terlalu negatif pengaruhnya terhadap kinerja Perusahaan
dalam keseluruhan tahun yang masih berhasil membukukan kenaikan
volume penjualan sebesar 10,39%; besaran yang setara dengan
kenaikan volume penjualan industri farmasi secara nasional.
Proyeksi kedepan pertumbuhan industri farmasi di Indonesia tidak
menentu; dengan adanya faktor-faktor yang berpengaruh besar,
diantaranya adalah nilai tukar Rupiah terhadap Dollar. Apabila Rupiah
melemah terhadap Dollar maka banyak industri farmasi berskala kecil
akan gulung tikar karena ketergantungan importasi untuk bahan
6
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
baku. Faktor yang lain adalah rencana Pemerintah untuk memangkas
harga jual obat generik bermerek oleh Pemerintah yang bertujuan
untuk membantu golongan ekonomi lemah dapat menjangkau
obat-obatan, baik generik, maupun bermerk. Namun, hal ini dapat
dipandang kontroversial, karena sebagian besar industri OGB adalah
milik Pemerintah.
Perjanjian perdagangan bebas antara ASEAN dengan PRC yang effektif
mulai berlaku sejak 1 Januari 2010 dapat menjadi sumber penyebab
pengurangan karyawan yang dapat diatasi dengan peningkatan
produktifitas dan effisiensi Perusahaan melalui kemampuan dan tingkat
disiplin sumber daya manusianya. Upaya untuk dapat meningkatkan
effisiensi dalam produksi dan penetapan harga yang bersaing terhadap
produk luar, produk dari PRC khususnya, hanya dapat diwujudkan
apabila Pemerintah dan industri farmasi secara bersama dan konsekwen
menerapkan azas pengelolaan Pemerintahan/Perseroan yang baik
(good corporate governance) dengan tujuan untuk dapat memangkas
ekonomi biaya tinggi yang selalu dan akan mengancam daya saing
produk dalam negeri terhadap produk-produk dari PRC dan negara lain
yang berbiaya rendah.
Direksi akan memusatkan perhatian pada upaya-upaya diatas, dimana
pengelolaan Perusahaan akan didasarkan pada standard good corporate
governance. Komisaris Independen dan Direktur Independen bersama
dengan komite Audit yang dipimpin oleh Komisaris Independen
merupakan salah satu sarana Perseroan melaksanakan operasi seharihari sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan serta normanorma lain yang sudah digariskan Pemerintah.
Komisaris Independen mempunyai kewenangan untuk memperoleh
informasi, data dan penyelenggaraan audit setiap saat apabila dianggap
perlu.
Perusahaan memberikan bantuan secara berkelanjutan kepada pospos pelayanan kesehatan terpadu dan sarana pelayanan masyarakat
lainnya disekitar lokasi Perusahaan.
Pemberian obat-obatan secara cuma-cuma juga dilakukan oleh
Perusahaan kepada klinik-klinik dan badan-badan sosial lainnya sesuai
kebutuhan dari waktu ke waktu.
Dalam bidang finansial, beberapa bank tetap terus memberikan
dukungan finansial secara penuh kepada Perusahaan dengan pemberian
suku bunga yang menarik. Hal ini merupakan salah satu faktor utama
bagi Perusahaan untuk kelancaran operasional sehari-hari dan sarana
Perusahaan mencapai target tahunannya. Bank-bank tersebut adalah
bank OCBC-NISP, bank BCA, bank Mandiri dan bank HSBC.
LAPORAN DIREKTUR UTAMA
Untuk tahun berjalan, para anggota Direksi telah sepakat dan
berkomitmen untuk kembali meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan.
Target peningkatan penjualan bersih yang moderat sebesar 10% telah
disosialisasikan kepada jajaran tingkat Manajer.
Ucapan terima kasih dari Direksi juga diucapkan kepada para investor
yang telah dan tetap memberi kepercayaan kepada Perusahaan untuk
tetap menempatkan investasi mereka.
Pada kesempatan ini Direksi menyampaikan terima kasih kepada
seluruh pemangku kepentingan. Para rekanan dan relasi dagang,
finansial, profesi kedokteran dan asosiasi untuk dukungan dan kerjasama yang baik.
Salam sejahtera,
Handoko Boedi Soetrisno
Direktur Utama
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
7
RIWAYAT SINGKAT
PT. Pyridam Farma, Tbk. didirikan pada tanggal 27 November
1976 berdasarkan Akta Notaris No. 31 yang dibuat oleh Notaris
Tan Tiong Kie dan disahkan oleh Kementrian Kehakiman
Indonesia melalui Surat Keputusan No. YA 5/118/3 tertanggal 17
Maret 1977 dengan nama PT. Pyridam. Pengesahan pendirian
PT. Pyridam telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 102, Suplemen No. 801 tertanggal 23 Desember 1977.
Perseroan dibentuk oleh para pendiri dengan tujuan utama untuk
memproduksi dan memasarkan produk veteriner.
Pada tahun 1985 Perseroan mulai memproduksi produk farmasi dan
pada tanggal 1 Februari 1993, PT. Pyridam Veteriner didirikan untuk
8
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
memisahkan kegiatan produksi farmasi dari kegiatan produksi
veteriner.
Kantor Pusat Perseroan berlokasi di:
Jalan Kemandoran VIII No. 16, Jakarta 12210, sedangkan fasilitas
produksi Perseroan di Desa Cibodas, Cianjur, Jawa Barat.
Fasilitas produksi Perseroan seperti disebutkan diatas, dibangun pada
tahun 1995 dan mulai dioperasikan pada tahun 2001.
VISI & MISI
VISI
MISI
Menjadi perusahaan farmasi yang dikenal dan terpandang di pasar
nasional, regional dan internasional karena terpercaya dan handal
dalam kualitas, inovasi dan pelayanan.
Melayani masyarakat nasional, regional dan internasional dengan
produk inovatif dan berkualitas untuk meraih kualitas hidup yang lebih
baik.
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
9
PROFIL PERSEROAN &
REKAM JEJAK PERKEMBANGAN
1976
Ir. Sarkri Kosasih mendirikan PT. Pyridam pada tanggal 27 Nopember.
Kegiatan awal yang menjadi tulang punggung perseroan adalah
memproduksi dan memasarkan obat-obatan untuk hewan, dimana
pemasarannya dilakukan melalui para agen penjualan yang tersebar di
kota-kota besar Indonesia. Usaha ini berhasil dan berkembang pesat.
1985
PT. Pyridam melakukan diversifikasi sebagai langkah pengembangan
dengan memproduksi dan mengembangkan obat-obatan untuk
manusia. Dalam kurun waktu yang sama PT. Pyridam juga memperoleh
kepercayaan beberapa perseroan luar negeri untuk memasarkan
produk alat kesehatan khususnya untuk sektor laboratorium.
1993
PT. Pyridam Veteriner didirikan untuk berkonsentrasi pada usaha obatobatan hewan. Sementara, PT. Pyridam berkonsentrasi pada obatobatan manusia dan peralatan laboratorium.
2001
PT. Pyridam mengoperasikan pabrik baru yang berlokasi di Pacet,
Cianjur. Pada tahun yang sama, PT. Pyridam menyelesaikan Initial Public
Offering/IPO atas 120.000.000 saham biasa dan tercatat pada Bursa
Efek Jakarta. Nama Perseroan kemudian berubah menjadi PT. Pyridam
Farma, Tbk. Pada awalnya, struktur kepemilikan saham perseroan
adalah seperti pada tabel dibawah ini:
2005
PT. Pyridam Farma, Tbk. memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 melalui SGS
untuk semua sektor usaha. Dengan demikian, organisasi dan kegiatan
perseroan telah sesuai dengan standar internasional.
2006
PT. Pyridam Farma, Tbk. mulai mengembangkan penjualan ekspor. Filipina
manjadi sasaran ekspor pertama dikarenakan pasarnya yang belum jenuh.
Perjanjian dengan perseroan distributor utama di Fili-pina kemudian
ditandatangani. PT. Pyridam Farma, Tbk. meningkatkan investasi untuk
menambah kapasitas produksi minuman berenergi dalam bentuk bubuk
dan produk-produk lain yang akan datang.
Perjanjian dengan beberapa distributor lokal yang mempunyai area
pemasaran terbatas berdasarkan provinsi, juga disetujui untuk lebih
mengembangkan pemasaran dan penetrasi pasar, diantaranya:
t 15.BUBLBS,FOEBSJEJ,FOEBSJVOUVL4VMBXFTJ5FOHHBSB
t 15%XJ1VUSB.FEJLBJOEPEJ1BMVVOUVL4VMBXFTJ5FOHBI
t 15*OEPNBSUB1SJNBUBNBEJ1POUJBOBLVOUVL,BMJNBOUBO#BSBU
t 156UBNB#JOB'BSNBEJ1POUJBOBLVOUVL,BMJNBOUBO#BSBU
t 15(MPCBM.JUSB1SJNBEJ.FEBOVOUVL4VNBUFSB6UBSB
t 15#JOBQVSB)VTBEB+BZBEJ+BZBQVSBVOUVL1BQVB
Dengan penambahan distributor-distributor diatas, maka Perseroan
mempunyai 2 distributor nasional dan 16 distributor lokal.
2007
Pada tahun 2007, sebanyak tujuh (7) distributor lokal baru ditunjuk untuk
daerah-daerah Jambi, Batam, Jakarta, Bandung, Manado, Bali dan Kendari.
2008
2002
Pada tahun 2002, Perseroan memberikan dividen dalam bentuk saham
secara proporsional sesuai persentasi kepemilikan saham.
Sejak pemberian dividen dalam bentuk saham pada tahun 2002 dan
sampai dengan saat ini, susunan kepemilikan saham mengalami
perubahan seperti pada tabel berikut:
PT. Pyridam Farma Tbk. kembali menunjuk tiga (3) distributor lokal untuk
memperkuat daya penetrasi pasar, masing-masing untuk daerah BangkaBelitung, Palu dan Batam.
Dengan penunjukan sepuluh (10) distributor lokal yang baru pada tahun
2007 dan 2008, maka jumlah distributor lokal secara keseluruhan menjadi
dua puluh enam (26) distributor.
2009
Perusahaan menunjuk kembali dua (2) distributor lokal untuk daerah
Pangkal Pinang dan Nusa Tenggara Barat. Pada tahun 2009, Perseroan
juga menghentikan kerja-sama dengan dua (2) distributor lokal yang tidak
mencapai taget penjualan dan berpotensi bermasalah dalam pembayaran.
SUMBER DAYA MANUSIA
Catatan:
t *S 4BSLSJ ,PTBTJI KVHB NFOKBCBU TFCBHBJ ,PNJTBSJT 6UBNB
perseroan;
t 3BOJ5KBOESBKVHBNFOKBCBUTFCBHBJ,PNJTBSJTQFSTFSPBO
t ,FQFNJMJLBO TBIBN NBTZBSBLBU JOEJWJEVBM NBTJOHNBTJOH
dibawah 5%.
10
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
Perseroan memiliki jumlah karyawan tetap sebanyak 647 orang per 31
Desember 2009. Perseroan memberikan pelatihan baik secara internal
maupun eksternal dalam rangka meningkatkan kompetensi para
karyawan. Adapun pelatihan yang diberikan seperti product knowledge,
salesmanship, supervisory skill dan leadership skill.
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
11
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
PERUSAHAAN DAN KEGIATAN USAHA
PT. Pyridam Farma Tbk. adalah salah satu dari industri menengah
lapisan atas yang memasok obat-obatan untuk masyarakat dan sektor
swasta dengan keaneka-ragaman jenis produk yang terjangkau dan
untuk berbagai macam golongan penyakit.
Didukung oleh kualitas produk yang prima, tenaga pemasaran yang
handal dan pendistribusian melalui distributor nasional dan lokal,
Perseroan telah berhasil mencapai angka penjualan 3 kali lipat dalam
kurun waktu 5 tahun.
Direksi, dalam menjalankan operasional perusahaan, menitik-beratkan
pada segmen pasar obat-obatan resep dokter.
Jenis obat-obatan bebas tidak sejalan dengan strategi pemasaran
Perseroan, karena biaya promosinya yang sangat tinggi akan
mengganggu pertumbuhan penjualan produk utamanya.
Dilain pihak, Direksi berpendapat bahwa penjualan obat-obatan
dengan resep dokter memberikan tingkat laba yang lebih baik dan
berkembang lebih pesat dibandingkan dengan penjualan obat-obatan
bebas.
Persaingan dalam industri farmasi obat generik adalah sangat tajam,
dimana faktor utamanya adalah keberhasilan untuk mendapatkan ijin
dari Pemerintah yang terkait dengan proses produksi, pendanaan dan
pemasaran. Didalam pasar domestik, Perseroan harus bersaing dengan
200 industri yang sejenis.
Perseroan secara berkesinambungan terus mengembangkan jenis obatobatan baru dan sedikitnya ada 3 produk baru yang akan dipasarkan
dalan paruh I tahun 2010, yakni:
t ,&50$*%
VOUVLHBOHHVBOGVOHTJIBUJ
t /0(3&/
VOUVLNFOHPCBUJNJHSFO
t 5*0-"
TVQMFNFOVOUVLQFOEFSJUBEJBCFUFT
Sebagaimana telah diketahui, industri farmasi adalah industri yang
sarat dengan peraturan. Sederet persyaratan ketat harus dipenuhi oleh
setiap industri farmasi – dimulai dengan registrasi produk, formulasi
produk, proses produksi, pemasaran dan distribusi. Sebagaimana
persyaratan yang berlaku, produk obat-obatan dan peralatan
kesehatan yang dipasarkan oleh Perseroan juga harus memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dan mendapat persetujuan dari BPOM
(Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan Departemen Kesehatan.
Peraturan dan ketentuan tersebut sudah barang tentu berpengaruh
pada proses registrasi, proses produksi, keamanan, pemasangan label,
pengemasan, penyimpanan, pengiklanan dan administrasi penjualan
produk yang bersangkutan. Permohonan ijin adalah suatu prosedur
yang memakan waktu lama dan melibatkan cukup banyak tenaga dan
waktu dari berbagai bagian organisasi Perseroan.
Waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh ijin dari Badan Pemerintah
yang berwenang bergantung pada kelengkapan dokumen yang
dimiliki, diantaranya adalah:
t ,FUFSTFEJBBOEBUBTUBUJTUJLZBOHMFOHLBQNFOHFOBJLFBNBOBOEBO
kemanjuran produk;
12
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
t -BCFMZBOHTVEBIEJTJBQLBO
t %BUB QFSDPCBBO LMJOJT ZBOH NFNBEBJ TFCBHBJ CVLUJ QFOVOKBOH
keamanan dan kemanjuran produk, terutama untuk obat-obatan
penyakit kritis.
Sebagai produsen produk farmasi, Perseroan wajib tunduk pada
peraturan dan perundangan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
termasuk juga cara pembuatan obat yang baik (CPOB atau dikenal juga
sebagai cGMP) yang telah ditetapkan oleh BPOM.
Perseroan secara internal juga diwajibkan untuk bersedia
diperiksa secara mendadak dan berkala untuk memastikan
pelaksanaan cGMP secara ketat, sedangkan secara eksternal
Perseroan juga diwajibkan mengadakan audit pada perusahaan
farmasi yang memproduksi obat-obatan untuk dan atas nama
PT. Pyridam Farma Tbk.
Fasilitas produksi Perseroan menempati dan memiliki area seluas
35.000 m2 di daerah Cianjur dan sekitar 3.000 m2 di Jakarta secara
sewa. Luas kedua area cukup memadai untuk kegiatan perseroan
secara menyeluruh; mulai dari pengembangan produk, produksi
sampai dengan administrasi.
Peremajaan dan peningkatan fasilitas produksi yang disarankan
oleh BPOM dilaksanakan dan berjalan dengan lancar. Peningkatan
kompetensi organisasi juga terus dikembangkan, dengan salah satunya,
penunjukan dan penempatan Bapak Edy Herawan sebagai Kepala Pabrik
yang baru menggantikan Ibu Lily Iskandar yang telah memasuki masa
pensiun setelah lebih dari 30 tahun masa bakti beliau dalam organisasi
Perseroan. Tiga tenaga professional juga telah ditunjuk masing-masing
untuk memimpin bagian-bagian penelitian dan pengembangan (R&D),
pengawasan mutu (QC) dan pemeliharaan sarana (Maintenance).
RINGKASAN OPERASIONAL
Penjualan bersih mengalami peningkatan sebesar 10,39% dan laba
sebelum pajak mengalami pertumbuhan sebesar 48,94% dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
Tingkat keuntungan atas dasar perbandingan antara laba sebelum
pajak dan penjualan bersih dalam persen, maka tahun 2009 meningkat
menjadi 4,11% dibandingkan 3,04% dalam tahun sebelumnya
walaupun persaingan dipasar sangat berat.
Sedangkan tingkat perolehan laba meningkat dibandingkan dengan
tahun yang lalu sebesar 63,41%.
RINGKASAN KEUANGAN
t
t
t
t
1FOKVBMBOCFSTJI
3Q
-BCBVTBIB
3Q -BCBTFCFMVNQBKBL
3Q -BCBCFSTJITFUFMBIQBKBL 3Q
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
KINERJA OPERASIONAL
Dalam tahun 2009, divisi farmasi dan maklon (toll-in) menyumbangkan
Rp. 127.952.204.069,- atau 96,93% dari hasil penjualan bersih secara
keseluruhan.
Hasil penjualan bersih dari produk farmasi meningkat dua digit, namun
perolehan bersih maklon menyusut sebesar 17,86%. Penurunan hasil
perolehan bersih divisi maklon disebabkan oleh penurunan permintaan
PT. Kimia Farma Tbk. sebagai produsen obat generik tanpa merk dan
merupakan mata rantai dari penurunan pesanan dari proyek-proyek
Pemerintah.
Beberapa produk baru yang telah dipasarkan dalam tahun 2009:
t $BSUPTUBCMFUFòFSWFTDFOU CVMBO'FCSVBSJ
t ,JEJNVOTJSVQ
CVMBO'FCSVBSJ
t -FDSBWLBQMFUT
CVMBO'FCSVBSJ
t 'VEBOLBQTVM
CVMBO"QSJM
Dalam rangka memperkuat jaringan distribusi produk, Perseroan telah
menunjuk dua distributor lokal baru:
t #JOB(BOJ1SJNBVOUVLEBFSBIQFNBTBSBO#BOHLB#FMJUVOH
t .VSOJ"JL4VLTFTVOUVLEBFSBIQFNBTBSBO/VTB5FOHHBSB#BSBU
Dilain pihak, beberapa produk telah dihentikan produksi dan
pemasarannya yaitu Procere 4.5, Ratax, Fuson Ointment dengan
pertimbangan bahwa produk-produk tersebut menunjukkan volume
penjualan yang rendah, marjin yang sangat tipis dan alasan lainnya.
Perseroan juga telah menjual kepemilikan Antrotik dan Zantron yang
sudah tidak dipasarkan kepada PT. Jaya Nusantara Dipa Husada dengan
perjanjian bahwa kedua produk tersebut harus diproduksi oleh PT.
Pyridam Farma Tbk.
Selama tahun 2009, Perseroan menghadapi kendala melemahnya
daya beli masyarakat dan dengan menjadikan hal tersebut sebagai
pertimbangan, maka Perseroan hanya menaikkan harga jual dari 6
jenis produk saja, walaupun biaya produksi untuk semua jenis produk
semakin meningkat. Keadaan yang demikian sangat berpengaruh
terhadap profitabilitas Perseroan.
Pemerintah, dalam hal ini Departemen Kesehatan pada tahun 2010,
mengalokasikan dana sebesar Rp. 5,125 triliun untuk Jamkesmas bagi
76,4 juta rakyat miskin yang diambil dari data tahun 2008 dibanding
dengan Rp. 4,6 triliun pada tahun 2009. Disamping itu, mewajibkan
para dokter untuk memberikan resep obat generik tanpa merk.
Walaupun harga obat-obatan generik tanpa merk telah dipangkas
dan dibatasi oleh Pemerintah, namun Perseroan tetap meningkatkan
produksi aneka ragam produk generik tanpa merk untuk mengikuti
perkembangan dengan meregistrasikan beberapa jenis produk generik
tanpa merk pada BPOM.
Divisi Biomedilab yang memasarkan peralatan kesehatan telah
menunjukkan pertumbuhan sebesar 56,28% dibandingkan periode
yang sama tahun lalu. Pertumbuhan penjualan dengan bilangan dua
digit tersebut dimungkinkan oleh karena konsumen mulai mengadakan
pemesanan jenis-jenis produk baru yang pemasarannya telah dirintis
sejak pertengahan tahun lalu. Dengan keaneka-ragaman produk yang
luas dan kualitas produk yang tinggi, maka konsumen baru, terutama
sektor industri, menjadi sasaran perluasan penjualan produk Divisi
Biomedilab yang berupa alat-alat kesehatan.
Perseroan merencanakan perluasan daerah pemasaran baik didalam
maupun diluar negeri dan secara bersamaan meningkatkan perolehan
laba yang lebih tinggi lagi. Dalam bulan April 2009, Perseroan telah
melaksanakan ekspor perdananya ke Filipina dengan produk jenis
Radol. Ekspor ke Filipina adalah faktor penunjang utama peningkatan
nilai penjualan ekspor sebesar 201,76% menjadi Rp. 399.852.193,- .
Sedangkan ekspor dengan tujuan Hongkong pada tahun 2009 ini
menurun. Penurunan pangsa pasar ekspor di Hongkong dipengaruhi
oleh membanjirnya produk-produk murah dari India dan negaranegara Eropa timur.
Perseroan juga telah berhasil mendapatkan ijin dari Pemerintah Filipina
atas beberapa produk lain yang akan segera dipasarkan dalam waktu
dekat.
PANDANGAN KEDEPAN
Perseroan mempunyai harapan besar akan pulihnya daya beli
masyarakat. Dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta, Indonesia
adalah pasar yang sangat potensial. Namun, harapan akan kecerahan
masa depan dengan membaiknya daya beli masyarakat terhalangi
oleh kebijakan Pemerintah yang melalui peraturan Menteri Kesehatan
No. HK.02.02/MENKES/068/I/2010 mewajibkan fasilitas kesehatan
Pemerintah untuk meresepkan obat-obatan generik tanpa merk (obat
generik berlogo).
Kalangan industri farmasi juga dikejutkan dengan terbitnya peraturan
Menteri Keuangan No. 104/PMK.03/2009 tertanggal 10 Juni 2009
yang membatasi biaya promosi menjadi maksimal 2% dari penjualan
bersih atau Rp. 25 milyar dalam jumlah. Suatu peraturan yang sangat
tidak menunjang bagi pertumbuhan industri farmasi di Indonesia dan
mendapat penolakan dari kalangan industri farmasi. Peraturan ini pada
akhirnya dicabut dan diganti dengan peraturan Menteri Keuangan No.
02/PMK.03/2010 tertanggal 8 Januari 2010 yang lebih dapat diterima
kalangan industri farmasi Indonesia walaupun berakibat penambahan
beban pajak.
Atas dasar hal-hal yang telah disebutkan diatas, Direksi telah mengambil
kebijaksanaan untuk meningkatkan produksi obat-obatan generik
tanpa merk (obat generik berlogo). Permohonan registrasi beberapa
produk generik tanpa merk (obat generik berlogo) telah diajukan
kepada BPOM untuk mendapatkan persetujuan.
Disisi pemasaran, Perseroan akan berkoordinasi dengan para distributor
untuk dapat memasarkannya pada rumah-rumah sakit swasta dan
Pemerintah.
Pangsa pasar produk jenis ini cukup besar dan namun karena tingkat
harganya yang rendah maka untuk mensiasati hal tersebut, perseroan
akan memproduksikan dalam jumlah besar yang mendorong
peningkatan produktifitas dan pemanfaatan kapasitas terpasang.
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
13
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Perseroan berusaha secara maksimal untuk dapat meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia melalui pelatihan internal dan
eksternal.
Direksi dan Dewan Komisaris sependapat bahwa tahun 2010
mempunyai hambatan-hambatan tersendiri yang akan mempengaruhi
pertumbuhan dan juga sepakat untuk secara bersama mengatasinya
dengan cara:
t #FSVQBZB NFMBNQBVJ FLTQFLUBTJ LPOTVNFO EFOHBO NFOHFUBIVJ
dan mengantisipasi kebutuhan mereka dan terus mengembangkan
produk serta meningkatkan kualitas produk dengan tiada henti;
t .FODBQBJSFODBOB1FSTFSPBOEBONFODBQBJUBSHFUöOBOTJBMEFOHBO
perencanaan yang cermat dan pensosialisasian strategi secara
komunikatif;
t ,FSKB LFMPNQPL UFBN XPSL
ZBOH MFCJI CBJL EBO QFOKFMBTBO
keputusan dalam dan antar divisi;
t .FODJQUBLBO TFNBOHBU PSHBOJTBTJ ZBOH CFSPSJFOUBTJ QBTBS EBO
berkesanggupan untuk memberikan kualitas produk yang tinggi
dan pelayanan pelanggan yang memuaskan.
Keanggotaan Auditor Internal:
Komite Manajemen Resiko
Direksi telah membentuk Komite Manajemen Resiko dengan tugas
utamanya untuk membantu Direksi dengan memberikan sumbang
saran melalui analisa yang mendalam tentang resiko yang mungkin
timbul pada setiap jenjang dan tingkatan organisasi Perseroan dan saran
untuk meminimalisir dampak yang dapat timbul akibat resiko tersebut.
Analisa dan sumbang saran Komite Manajemen Resiko mempunyai
peranan penting, terutama sebelum pengambilan keputusan.
Keanggotaan Komite Manajeman Resiko:
TATA KELOLA PERSEROAN YANG BAIK
PT. Pyridam Farma Tbk. telah memastikan dalam mengintegrasikan tata
kelola perseroan yang baik dan bertanggung jawab atas pengelolaan
Perseroan, termasuk juga pengangkatan Komisaris dan Direktur
Independen.
Direksi
Direksi mempunyai fungsi pengawasan penuh atas kegiatan
operasional. Fungsi dan tanggung-jawab Direksi mencakup:
t .FNCFSJLBO BSBIBO EBO QFSJOUBI TUSBUFHJT LFQBEB KBKBSBO
dibawahnya;
t .FNBTUJLBO BEBOZB TUBOEBS QSPTFEVS LFSKB VOUVL NFOKBHB BTFU
dan reputasi Perseroan;
t .FOHBXBTJ EBO NFOJOKBV VMBOH QFMBLTBOBBO LFCJKBLBO TUSBUFHJ
dan rencana Perseroan;
t .FNBTUJLBO CBIXB 1FSTFSPBO CFSPQFSBTJ TFTVBJ EFOHBO
perundangan dan peraturan.
Direksi mempunyai kewenangan untuk mengakses informasi, catatan,
dokumentasi dan aset Perseroan serta mendapatkan laporan lengkap
mengenai seluruh kegiatan operasional Perseroan sebagai dasar
pengambilan keputusan yang tepat.
Sekretaris Perseroan mempunyai tugas untuk memberikan informasi
kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya
secara aktual dalam rangka penegakan keterbukaan Perseroan.
Auditor Internal
Auditor Internal mempunyai seorang pimpinan dan dua orang
anggota dengan tugas membantu Direktur Utama dalam upaya untuk
memastikan bahwa semua prosedur operasional dilaksanakan dan
harta/aset Perseroan terjaga keutuhannya.
Auditor Internal bekerja penuh waktu.
14
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
Kelestarian lingkungan dan keselamatan kerja
Perseroan senantiasa berupaya untuk melaksanakan ketetapan yang
diberlakukan oleh Pemerintah, baik pada tingkat pusat maupun
daerah; diantaranya yang mengatur pembuangan limbah, baik padat,
cair ataupun yang berbentuk gas.
Perseroan juga menjaga keselamatan dan kesehatan kerja dengan ketat
sesuai undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja.
Pelestarian lingkungan dengan penghijauan adalah salah satu prioritas
kerja Perseroan.
Pemeriksaan kesehatan seluruh karyawan dilaksanakan secara berkala
dan terus menerus untuk memastikan tidak adanya sumber kontaminasi
produk yang berasal dari karyawan.
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
ANALISA KEUANGAN
r 1FOKVBMBO#FSTJI
Dalam tahun buku 2009 Perseroan berhasil meraih penjualan bersih
sebesar Rp. 132,00 milyar atau naik sebesar 10,39% dari tahun 2008
yang mencapai Rp. 119,58 milyar. Kenaikan penjualan ini didukung
oleh kenaikan penjualan produk farmasi dan jasa maklon sebesar
9,47%, dan kenaikan penjualan produk alat kesehatan sebesar
56,28%.
r -BCB#FSTJI
Laba bersih perseroan tahun 2009 meningkat sebesar 63,41% atau
mencapai Rp. 3,77 milyar dibandingkan dengan tahun 2008 yang
mencapai sebesar Rp. 2,31 milyar.
r "LUJWB-BODBS
Aktiva lancar per 31 Desember 2009 mencapai Rp. 45,49 milyar atau
naik sebesar 10,17% dibandingkan per 31 Desember 2008 sebesar
Rp. 41,29 milyar.
r "LUJWB5JEBL-BODBS
Aktiva tidak lancar per 31 Desember 2009 mencapai Rp.54,45 milyar
atau mengalami penurunan sebesar 5,09% dibandingkan per 31
Desember 2008 yang mencapai sebesar Rp. 57,36 milyar.
r -BCB6TBIB
Tahun 2009 laba
meningkat 10,91%
Rp. 6,16 milyar.
usaha mencapai Rp. 6,83 milyar
dari tahun 2008 yang mencapai
r #FCBO6TBIB
Beban usaha tahun 2009 mencapai Rp. 77,41 milyar atau meningkat
sebesar 7,21% dari tahun 2008 yang mencapai sebesar Rp. 72,21
milyar.
r +VNMBI"LUJWB
Jumlah aktiva per tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp.
99,94 milyar, naik sebesar 1,30% dibanding per tanggal 31 Desember
2008 sebesar Rp. 98,66 milyar.
r ,FXBKJCBO-BODBS
Jumlah kewajiban lancar mengalami penurunan sebesar
13,71% dari Rp. 25,11 milyar per 31 Desember 2008 menjadi
sebesar Rp. 21,67 milyar per 31 Desember 2009. Penurunan
kewajiban lancar terutama disebabkan turunnya biaya yang
masih harus dibayar sebesar 97,93% dari Rp. 1,46 milyar per
31 Desember 2008 menjadi Rp. 30,24 juta per 31 Desember 2009.
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
15
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
r ,FXBKJCBO5JEBL-BODBS
Jumlah kewajiban tidak lancar mengalami kenaikan sebesar 22,18%
dari Rp. 4,29 milyar per 31 Desember 2008 menjadi sebesar Rp.
5,24 milyar per 31 Desember 2009. Kenaikan ini terutama adanya
kenaikan pada sewa pembiayaan sebesar 197,86%.
r +VNMBI,FXBKJCBO
Jumlah kewajiban mengalami penurunan sebesar 8,47% dari Rp.
29,40 milyar per 31 Desember 2008 menjadi sebesar Rp. 26,91 milyar
per 31 Desember 2009.
ANALISIS KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANG
DAN KOLEKTIBILITAS PIUTANG USAHA
Sepanjang tahun 2009 perseroan selalu memenuhi pembayaran
hutang dan tidak pernah gagal bayar. Perseroan sangat berhati-hati
dalam hal penambahan hutang baru, agar penambahan hutang baru
tidak memberikan dampak negatif terhadap operasional Perseroan.
Rasio hutang Perseroan relatif masih cukup wajar. Per 31 Desember
2009 Debt to Total Asset Ratio mencapai 26,93% dan Debt to Equity
Ratio mencapai 36,85%. Kemampuan Perseroan dalam membayar
hutang secara baik selama ini tidak terlepas dari pengelolaan piutang
usaha yang cukup ketat. Tingkat kolektibilitas piutang dapat dikatakan
mencapai 100%. Per 31 Desember 2009 cadangan piutang usaha raguragu pihak ketiga sebesar Rp. 65,46 juta atau sebesar 0,37% dari total
piutang usaha pihak ketiga yang mencapai Rp. 17,83 milyar. Per 31
Desember 2009 tidak ada piutang usaha terhadap pihak yang memiliki
hubungan istimewa.
16
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH
TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal
laporan akuntan.
KEBIJAKAN DIVIDEN
Selama tahun buku 2007 dan 2008 perseroan tidak membagikan dividen.
Laba yang diperoleh pada kedua tahun buku tersebut diakumulasikan
ke dalam laba yang ditahan, sehubungan adanya kebutuhan investasi.
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
17
TATA KELOLA PERSEROAN
Perseroan memiliki tiga orang Direksi yang mana salah satu diantaranya
adalah Direktur yang tidak terafiliasi yaitu Direktur Marketing. Direktur
Utama berfungsi sebagai pemimpin Perseroan. Direktur Utama bersama
dengan direksi lainnya bertanggung jawab mengelola perseroan sesuai
dengan strategi yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai Visi dan
Misi Perseroan. Direksi berkewajiban untuk berkonsultasi dengan Dewan
Komisaris sebelum mengambil keputusan strategis seperti antara lain:
meminjam dana, menjual aset perseroan dan membayar dividen dan
bonus. Pengangkatan dan pemberhentian anggota direksi perseroan tetap
dilakukan melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
sesuai UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Direktur Marketing perseroan bertanggung-jawab atas strategi penjualan
dan memonitor pelaksanaannya. Direktur Marketing mempunyai
kewajiban mencapai target penjualan, khususnya pada pangsa pasar
peresepan dengan budget promosi yang telah ditentukan oleh Direksi. Di
lain pihak, Direktur Marketing juga mempunyai tugas dalam manajemen
produk, termasuk di dalamnya memberi masukan kepada divisi Riset dan
Pengembangan atas produk baru yang menjanjikan untuk dipasarkan.
Direktur Produksi dijabat rangkap oleh Direktur Utama. Dalam pelaksanaan
harian, Direktur Utama dibantu oleh seorang Deputi Direktur Produksi.
Tanggung jawab intinya adalah menyediakan produk yang bermutu sesuai
dengan kebutuhan tim pemasaran.
Direktur Keuangan dan Administrasi mengelola departemen-departemen
pendukung lainnya, antara lain: Personalia, Keuangan, Akunting, IT, Umum,
dan Pembelian. Fungsinya sangat strategis karena bila ada gangguan dalam
salah satu departemen, maka seluruh roda Perseroan akan terpengaruh.
Tingkat kehadiran Direksi selaku Dewan Eksekutif yang bertanggung
jawab dan pelaksana operasional Perseroan adalah 100%, yang berarti
Anggota Direksi hadir setiap hari kecuali bila berhalangan atau berdinas
luar (baik dalam ataupun luar negeri). Prosedur penetapan dan besarnya
remunerasi anggota direksi ditentukan oleh Dewan Komisaris. Selama
tahun 2009 Direksi telah mengikuti beberapa pelatihan eksternal seperti
leadership dan seminar-seminar untuk meningkatkan kompetensi.
Pertemuan Direksi dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan. Pada
tahun 2009, pertemuan dilaksanakan sejumlah 4 kali dengan kehadiran
penuh para anggotanya.
Dewan Komisaris bertanggungjawab kepada pemegang saham, baik
pemegang saham mayoritas maupun minoritas. Remunerasi untuk
anggota Dewan Komisaris ditetapkan melalui penetapan yang umum
berlaku pada perseroan sejenis dan atas persetujuan antara perseroan,
yang diwakili oleh pemegang saham mayoritas, dan anggota Dewan
Komisaris yang bersangkutan.
Dewan Komisaris dengan 3 Komisaris anggotanya hadir setiap hari
terkecuali berhalangan atau berdinas luar (baik dalam negeri maupun
luar negeri). Dalam Tahun 2009 Dewan Komisaris telah mengadakan
pertemuan sebanyak 3 kali dengan kehadiran penuh para anggotanya.
Selaras dengan azas Tata Kelola Perseroan Yang Baik (Good Corporate
Governance atau disingkat GCG), keberadaan Komisaris Independen
adalah mutlak diperlukan dalam rangka menunjang keberhasilan
pelaksanaan GCG.
Perseroan memiliki seorang Komisaris Independen dan dengan
demikian komposisi Komisaris Independen adalah 33% dalam Dewan
Komisaris. Dalam pelaksanaan tugasnya Dewan Komisaris dibantu
oleh Komite Audit yang keanggotaannya terdiri dari 3 orang dimana
Komisaris Independen duduk sebagai Ketua Komite Audit dengan 2
orang anggota yang membantunya.
TATA KELOLA PERSEROAN YANG BAIK
Tata Kelola Perseroan Yang Baik (Good Corporate Governance atau
disingkat GCG) adalah suatu proses dan struktur yang digunakan
oleh perseroan guna memberikan nilai tambah bagi perseroan secara
berkesinambungan dalam jangka panjang bagi Pemegang saham
dengan memperhatikan Stakeholders lainnya, berlandaskan peraturan,
perundangan dan norma yang berlaku.
Setiap perseroan wajib memastikan bahwa azas GCG diterapkan pada
semua jajaran dan pada setiap jenjang dalam organisasi perseroan.
"[BT(PPE$PSQPSBUF(PWFSOBODF($(
BEBMBI
1. Transparansi (Transparency)
2. Akuntabilitas (Accountability)
3. Responsibilitas (Responsibiity)
4. Independensi (Independency)
5. Kewajaran dan kesetaraan (Fairness)
1SJOTJQEBTBSEBO1FEPNBO1PLPL1FMBLTBOBBOEBSJB[BT($(
Dewan Komisaris selaku Pengawas adalah bagian yang tak terpisahkan
dalam struktur kepengurusan Perseroan, selain Direksi yang merupakan
Eksekutif. Dewan Komisaris mempunyai 3 orang anggota, yakni seorang
Komisaris Utama, seorang Komisaris dan seorang Komisaris Independen.
Tugas Dewan Komisaris dalam tata kelola perseroan meliputi pengawasan
pengambilan kebijaksanaan dalam pengelolaan perseroan dan
pelaksanaannya agar sesuai dengan Visi dan Misi perseroan dan sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku dan juga memberikan
konsultasi dan persetujuan kepada Direksi yang dipimpin oleh Direktur
Utama sebelum pengambilan keputusan strategis, antara lain untuk
melakukan pinjaman dan penjualan aset perseroan serta pembagian
dividen dan bonus.
18
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
1. Tranparansi
Prinsip dasar:
Untuk menjaga obyektifitas dalam menjalankan bisnis, perseroan
wajib menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara
yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan.
Perseroan harus mengambil insiatif untuk mengungkapkan tidak
hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundangundangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan
keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku
kepentingan lainnya.
Pedoman Pokok Pelaksanaan:
TATA KELOLA PERSEROAN
1. Perseroan harus menyediakan informasi secara tepat waktu,
memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah
diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya;
2. Informasi yang harus diungkapkan meliputi, tetapi tidak
terbatas pada visi, misi, sasaran usaha dan strategi perseroan,
kondisi keuangan, susunan dan kompensasi Pengurus,
Pemegang saham pengendali, kepemilikan saham oleh
Anggota Direksi. Demikian halnya dengan kepemilikan saham
oleh Anggota Dewan Komisaris beserta anggota keluarganya
dalam perseroan dan perseroan lainnya. Sistem manajemen
risiko, sistem pengawasan dan pengendalian internal, sistem
dan pelaksanaan GCG serat tingkat kepatuhannya dan kejadian
penting yang dapat mempengaruhi kondisi perseroan juga
penting untuk diungkapkan;
3. Prinsip keterbukaan yang dianut oleh perusahaan tidak
bertentangan dengan ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan dan
hak pribadi;
4. Kebijakan perusahaan harus tertulis dan secara proporsional
dikomunikasikan kepada pemangku kepentingan.
"LVOUBCJMJUBT
Prinsip dasar:
Perseroan harus dapat mempertanggung-jawabkan kinerjanya
secara transparan dan wajar. Untuk itu perseroan harus mempunyai
tata-kelola yang benar, terukur dan sesuai kepentingan dengan
tetap memperhitungkan kepentingan Pemegang saham dan
pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat
yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.
Pedoman Pokok Pelaksanaan:
1. Perseroan harus menetapkan rincian tugas dan tanggung jawab
masing-masing bagian dan semua karyawan secara jelas dan
selaras dengan visi, misi dan nilai-nilai perseroan (corporate
values) serta strategi perseroan;
2. Perseroan harus mayakini, bahwa semua bagian dan semua
karyawan mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas,
tanggung jawab dan perannya;
3. Perseroan harus memastikan adanya sistem pengendalian
internal yang effektif dan sistem pengelolaan usaha;
4. Perseroan harus memiliki ukuran kinerja untuk semua jajarannya
yang konsisten dengan sasaran usaha perseroan serta memiliki
sistem penghargaan dan sanksi (reward and punishment
system);
5. Dalam melaksanakan tugas serta tanggung-jawabnya setiap
bagian dari perseroan dan semua karyawan harus berpegang
pada etika bisnis dan pedoman perilaku (coce of conduct).
Pedoman Pokok Pelaksanaan:
1. Semua bagian dari perseroan harus berpegang pada prinsip
kehati-hatian dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan, anggaran dasar dan peraturan
perusahaan milik perseroan;
2. Perseroan harus melaksanakan tanggung jawab sosial dengan
atara lain, peduli terhadap masyarakat dan kelestarian
lingkungan terutama di sekitar perusahaan milik perseroan
dan juga harus membuat perencanaan dan pelaksanaan yang
memadai.
4. Independensi
Prinsip dasar:
Untuk melancarkan pelaksanaan azas GCG, perseroan harus
dikelola secara independen dan masing masing bagian tidak saling
mendominasi serta tidak dapat diintervensi pihak lain.
Pedoman Pokok Pelaksanaan:
1. Masing-masing bagian dari perseroan harus menghindari
terjadinya dominasi oleh pihak manapun, tidak terpengaruhi
oleh kepentingan tertentu, bebas dari benturan kepentingan
(conflict of interest) dan dari segala pengaruh atau tekanan,
sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara
obyektif;
2. Masing-masing bagian harus melaksanakan fungsi dan tugasnya
sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundangundangan, tidak saling mendominasi dan/atau melempar
tanggung jawab antara yang satu dan yang lain.
,FXBKBSBOEBOLFTFUBSBBO
Prinsip dasar:
Perseroan harus senantiasa memperhatikan kepentingan
Pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan
azas kewajaran dan kesetaraan.
Pedoman pokok Pelaksanaan:
1. Perseroan harus memberikan kesempatan kepada pemangku
kepentingan untuk memberikan masukan dan menyampaikan
pendapat bagi kepentingan perseroan serta membuka akses
terhadap informasi sesuai dengan prinsip transparansi dalam
lingkungan kedudukan masing-masing;
2. Perseroan harus memberikan perlakuan yang setara dan wajar
kepada pemangku kepentingan sesuai dengan manfaat dan
kontribusi yang diberikan kepada perseroan;
3. Perseroan harus memberikan kesempatan yang sama dalam
penerimaan karyawan, berkarir dan pelaksanaan tugas secara
profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan,
gender dan kondisi fisik.
3FTQPOTJCJMJUBT
Prinsip dasar:
Perseroan harus mematuhi peraturan perundang-undangan
serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan
lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha
dalam jangka panjang dan dapat pengakuan sebagai good
corporate citizen.
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
19
TATA KELOLA PERSEROAN
Organ Perseroan di Indonesia yang berperan penting dalam
pelaksanaan GCG:
1. RUPS;
2. Dewan Komisaris: sebagai pengawas dan penasehat dan dalam
pelaksanaan tugasnya dibantu oleh:
2.1. Komite Audit,
2.2. Komite lain-lain;
2.3. Direksi sebagai Dewan Eksekutif.
Adapun fungsi dari Komite Audit dimaksudkan untuk memberikan
rekomendasi dan informasi profesional yang independen kepada
Dewan Komisaris dalam memastikan ketransparansian dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan perseroan dan pengimplementasian prinsip
GCG lainnya.
Penyebab kegagalan penerapan prinsip GCG pada perusahaanperusahaan besar di Indonesia, antara lain:
1. Mekanisme kontrol internal yang lemah;
2. Adanya potensi benturan kepentingan;
3. Intervensi Pemegang saham pengendali dalam pengambilan
keputusan Eksekutif perseroan;
4. Fungsi pengawasan Dewan Komisaris yang tidak/kurang effektif;
5. Pengelolaan usaha perseroan yang tidak transparan;
6. Tidak adanya perhatian terhadap kepentingan Stakeholders;
7. Adanya keraguan terhadap independensi Auditor.
GCG
menuntut
Dewan
Komisaris
dan
Direksi
untuk
mengimplementasikan ke-5 prinsip GCG sebagaimana diuraikan
diatas.
Dewan Komisaris dalam pemastian penerapan GCG dibantu oleh:
(A) KOMITE AUDIT DAN AUDITOR INTERNAL
Keberadaan Komite Audit dilandasi oleh tuntutan implementasi GCG,
secara khusus untuk memperkuat Dewan dalam hal akuntabilitas
dimata pemegang saham dan pemegang kepentingan yang
dituangkan dalam kehandalan laporan keuangan. Oleh karenanya,
GCG adalah fondasi keberadaan Komite Audit yang merupakan rujukan
dan pertimbangan dalam pembentukan organisasi, struktur dan proses
kerja Komite Audit.
Komite Audit dalam pelaksanaan tugasnya memfokuskan diri pada
implementasi GCG, manajemen risiko, Internal control dan Audit.
Komite Audit melaporkan hasil seluruh kegiatannya kepada Dewan
Komisaris dan Pemegang Saham. Dasar hukum dan acuan untuk
PT. Pyridam Farma, Tbk. adalah:
t ,FQVUVTBO,FUVB#"1&1"./P,FQ1.
t ,FQVUVTBO%JSFLTJ#VSTB&GFL+BLBSUB/P,FQ#&+
6SBJBOUVHBT,PNJUF"VEJU
1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan
dikeluarkan oleh perseroan, seperti laporan keuangan, proyeksi
dan informasi keuangan lainnya;
2. Menelaah independensi dan obyektifitas Akuntan Publik;
20
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
3. Melakukan penelaahan atas efektifitas pengendalian intern
perseroan;
4. Menelaah tingkat kepatuhan perseroan publik terhadap
perundang-undangan dibidang pasar modal dan peraturan /
perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan
perseroan;
5. Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan kesalahan pada
keputusan rapat Direksi atau penyimpangan dalam pelaksanaan
keputusan Direksi, baik sendiri maupun oleh pihak independen
yang ditunjuk oleh Komite Audit atas biaya perseroan;
6. Menyampaikan laporan hasil penelaahan kepada semua anggota
Dewan Komisaris, selambat-lambatnya dua (2) hari setelah
selesainya laporan penelaahan yang dilakukan;
7. Menyampaikan aktifitasnya kepada Dewan Komisaris, sekurangkurangnya setiap tiga (3) bulan sekali.
4VTVOBO,FBOHHPUBBO,PNJUF"VEJU
t ,FUVB
-JBOOZ4VSBKBNFSBOHLBQTFCBHBJ
Komisaris Independen;
t "OHHPUB
%PNJOJRVF3B[BöOESBNCJOJOB
2. Ridwan Aksama.
,FHJBUBO,PNJUF"VEJUUBIVO
Komite Audit dalam tahun 2009 telah mengadakan pertemuan sebanyak
3 kali yang dihadir para anggotanya secara penuh, sedangkan tingkat
kehadiran anggota Komite Audit dalam keseluruhan tahun adalah 40%
diluar kehadiran saat Komite Audit mengadakan pertemuan.
Kegiatan Komite Audit yang telah dilaksanakan dalam tahun 2009
antara lain adalah:
t 1FOHBXBTBO LFQBUVIBO UFSIBEBQ QFSBUVSBO EBO QFSVOEBOHBO
yang baru disahkan dalam tahun 2009;
t 1FOHBXBTBOUFSIBEBQQSPHSBNLFSKBBVEJUJOUFSOBMEBOFLTUFSOBM
dan memberikan masukan untuk lebih mengeffektifkan fungsi
masing-masing;
t .FNCBIBT CFSTBNB EFOHBO "VEJUPS FLTUFSOBM TFCFMVN QSPTFT
audit tahunan dilaksanakan;
t .FOFMBBI MBQPSBO LFVBOHBO ZBOH BLBO EJQVCMJLBTJLBO EBO UFMBI
disusun oleh Auditor eksternal.
Melalui pengamatan, kegagalan tata-kelola perseroan, baik yang
berada di Indonesia maupun diluar negeri, bersumber pada faktorfaktor berikut ini:
t "EBOZBQPUFOTJCFOUVSBOLFQFOUJOHBODPOøJDUPGJOUFSFTU
t *OUFSWFOTJQFNFHBOHTBIBNQFOHFOEBMJ
t 'VOHTJQFOHBXBTBO%FXBO,PNJTBSJTZBOHUJEBLFGFLUJG
t 1FOHFMPMBBOQFSTFSPBOZBOHUJEBLUSBOTQBSBO
t 5JEBLNFNQFSIBUJLBOLFQFOUJOHBOTUBLFIPMEFS
t "EBOZBLFSBHVBOUFSIBEBQJOEFQFOEFOTJ"VEJUPS
Dengan melihat uraian di atas, maka sebaiknya perseroan dapat menitikberatkan pada peran Auditor Internal dan Komite Audit untuk lebih
mengefektifkan fungsi Internal Kontrol perseroan.
Internal Kontrol merupakan tumpuan dalam mewujudkan perseroan
yang sehat dan berhasil. Banyak pihak yang mengandalkan peran Auditor
Internal dalam mengembangkan dan menjaga efektifitas Kontrol Internal
dan dengan demikian, Kontrol Internal dapat memberikan nilai tambah
TATA KELOLA PERSEROAN
(added value) kepada perseroan.
Komite Audit dan Kontrol Internal mempunyai persamaan, pada
dasarnya, keduanya menjalankan fungsi pengawasan. Perbedaannya
adalah dalam alur kewenangan dan alur pertanggung-jawaban.
Komite Audit sudah diatur dalam peraturan yang ditetapkan oleh Otoritas
Pasar Modal; diangkat dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
Pembentukan dan pelaksanaan kerja Komite Audit berfungsi membantu
Komisaris dalam melaksanakan tugas-nya (peraturan Bapepam No.
IX.1.5.) dan memfokuskan diri pada implementasi Good Corporate
Governance (GCG). Komite Audit melaporkan hasil seluruh kegiatannya
kepada Dewan Komisaris dan Pemegang saham.
Audit Internal diangkat oleh dan bertanggung jawab kepada Direktur
Utama, menjadi keharusan bagi perseroan publik (peraturan Bapepam
No. VII.G.11). Unit Audit Internal diharapkan dapat berperan maksimal
membantu Direksi Emiten atau perseroan publik dalam melaksanakan
tanggung jawabnya berkaitan dengan pengendalian Internal perseroan,
manajemen resiko dan GCG.
4VTVOBO,FBOHHPUBBO"VEJU*OUFSOBMEJCBXBI4JTUFN1SPTFEVS
,POUSPMEBO-FHBM
t ,FUVB 4UFWFO""4FUJBXBONFSBOHLBQTFCBHBJ,FQBMB
departemen Sistem, Kontrol dan Prosedur dan Legal
serta anggota Manajemen Resiko
t "OHHPUB 5IFB"SBCFMMB
2. Emil Susanto
Hubungan Audit Internal dan Komite Audit dalam tugas, tanggung
jawab dan wewenang adalah menjalin kerja sama, melakukan
komunikasi secara langsung dan mengadakan pertemuan secara
berkala selama Komite Audit mengadakan penelaahan atas
pemeriksaan yang dilakukan oleh Audt Internal. Dalam melaksanakan
wewenang dan tugasnya, Komite Audit bekerja sama dengan pihak
yang melaksanakan fungsi Audit Internal. Anggota Audit Internal hadir
setiap hari dan melaksanakan tugas audit rutin dan audit khusus atas
permintaan Direksi.
(C) SEKRETARIS PESEROAN
Sekretaris Perseroan berperan sebagai penghubung utama antara
Perseroan dengan pihak eksternal. Pada tahun 2009, posisi sekretaris
Perseroan dijabat oleh Bapak Ryan Arvin dengan biografi sebagai
berikut:
t 8BSHB/FHBSB*OEPOFTJB
t -BIJSEJ#BOEVOHQBEBUBIVO
t -VMVT UBIVO EBSJ 'BLVMUBT &LPOPNJ KVSVTBO .BOBKFNFO
Universitas Katolik Parahyangan;
t ,BSJSEBMBNJOEVTUSJGBSNBTJEJNVMBJQBEBTBBUCFLFSKBEJ154BOCF
Farma dari tahun 1992 sampai 1996. Lalu bergabung dengan
PT. Soho Industri Pharmasi dari tahun 1996 sampai 2001. Dan
sejak Januari 2003 bergabung dengan PT. Pyridam Farma Tbk. dan
menduduki jabatan Manajer Keuangan.
Adapun tugas yang diemban Sekretaris Perseroan adalah:
1. Memonitor perkembangan dan perubahan peraturan-peraturan di
bidang pasar modal;
2. Memberikan informasi kepada masyarakat pemegang saham
publik dan Instansi Pemerintah terkait dengan kondisi Perseroan;
3. Memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi UU Pasar
Modal dan peraturan-peraturan yang berlaku;
4. Menjadi penghubung antara Perseroan dengan pihak Bapepam.
(B) KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI
Komite Nominasi mendampingi Dewan Komisaris dalam
mengembangkan kebijakan dan sistem pemilihan anggota Dewan
Komisaris dan Direksi. Saat ini, keberadaan Komite Nominasi dan
Remunerasi belumlah diperlukan, mengingat fungsi dan tugasnya masih
dapat dicakup oleh Dewan Komisaris. Seiring dengan perkembangan
waktu dan perkembangan organisasi beserta kegiatannya pada masa
mendatang, PT. Pyridam Farma, Tbk. pada saat yang dirasa tepat, akan
melengkapi organisasi dengan dua Komite tersebut.
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
21
TATA KELOLA PERSEROAN
(D) INFORMASI PERSEROAN
Nama Perseroan
: PT. Pyridam Farma Tbk.
%FXBO,PNJTBSJT
Presiden Komisaris
: Ir. Sarkri Kosasih
Komisaris
: Rani Tjandra
Komisaris Independen : Lianny Suraja
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
"LVOUBO1VCMJL
: M. Handoko Boedi Soetrisno
: Indrawati Kosasih
Andreas Herman Oslan
: Tanubrata Sutanto dan Rekan
Prudential Tower, Lantai 17.
Jl. Jend. Sudirman Kav. 79
Jakarta 12910 - Indonesia
Biro Administrasi Efek : PT. Sinartama Gunita
Plaza BII Menara 3, Lantai 12
Jl. MH. Thamrin No. 51
Jakarta 10350
Kantor Pusat Perseroan :
Jl. Kemandoran VIII No. 16 Jakarta 12210
Telp. (62-21) 53690112 (hunting) 5307551 - 52 Fax. (62-21) 5329049
E-mail : info@pyridam.com
Website : www.pyridam.com
22
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
Komposisi Pemegang Saham
Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2009 adalah
TANGGUNG JAWAB DAN KEGIATAN SOSIAL
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Hubungan baik dengan azas saling membutuhkan merupakan suatu
hubungan yang perlu dipelihara dan dipupuk antara Perseroan dan
masyarakat disekitarnya. Perseroan., sejak awal pendiriannya sudah
menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar, sehingga Perseroan
dapat hidup berdampingan dengan mereka, baik di lingkungan pabrik
maupun kantor pusat.
Good relationship on the basis of mutual benefit with the people living
in the vicinity of the factory and in the surroundings has been a long
historical tradition, which has also been well maintained. The same good
relationship with the people living in its head office neighborhood has
been and is always the Company’s concern too.
Sebagai bentuk perwujudan nyata kepedulian terhadap masyarakat
sekitar, terutama yang kurang mampu, Perseroan telah melakukan
berbagai macam kegiatan sosial.
Obat-obatan disumbangkan secara cuma-cuma dan rutin kepada
beberapa Poliklinik dan Balai Pengobatan yang berada disekitar lokasi,
baik pabrik maupun kantor pusat Perseroan. Pembuatan pangkalan
ojek, pemberian sumbangan untuk Posyandu dan pemberian
sumbangan hewan kepada masyarakat sekitar pabrik adalah beberapa
kegiatan sosial yang telah dilakukan oleh Perseroan dalam tahun 2009
lalu.
Various social activities and charities had filled out the Company social
program as a token of gesture and care to the villagers who live within the
Company’s vicinity.
Several polyclinics, public health service centers located in the neighborhood
and neighboring villages in the factory, as well as in the head office area,
had continually received free medicines as donation. For Motorbike public
transport service the Company has set-up a pool post.
Financial support for public health service centers at village level had been
another Company’s social activities in the year 2009.
Kegiatan sosial semacam ini tetap dan terus dilakukan oleh Perseroan
sejak berdirinya Perseroan dan beroperasinya pabrik.
Keberadaan Perseroan tidak dapat dipisahkan dari alam sekitar yang
telah menyediakan lahan, sumber air baku dan kebutuhan dasar
lainnya. Pemeliharaan lingkungan dengan menjaga keasriannya adalah
bentuk tanggung-jawab Perseroan dengan pengelolaan air limbah
berteknologi modern sehinggga air yang dialirkan kembali ke alam
sekitar aman bagi lingkungan. Ikan-ikan yang hidup subur dalam kolam
penampungan air limbah merupakan bukti yang nyata. Demikian
halnya kehijauan dan keasrian daerah perbukitan disekitar pabrik juga
terpelihara dengan baik
Such social program had been started since the founding of the Company
and will remain as an evergreen program in the future.
The inseparability of the Company from its environment is self-explanatory,
since it had provided the Company with the land, the labors and the natural
resources. Maintaining the environment is without doubt the Company’s
responsibility. For this purpose, the Company among others deploys a
wastewater treatment system with a modern technology, in which the
treated wastewater is safe to be released back to nature. The fast growing
fishes kept in the wastewater collecting pond-in weight and in numbers- is
the evidence of the good quality of wastewater. The surrounding greenery
is also well maintained.
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
23
24
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
ORGANIZATION STRUCTURE CHART
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
25
RIWAYAT HIDUP
CURRICULUM VITAE
DEWAN KOMISARIS
26
BOARD OF COMMISSIONERS
Bapak Ir. Sarkri Kosasih
Mr. Ir. Sarkri Kosasih
Komisaris Utama
President Commissioner
Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Sumatera Barat pada tahun
1938. Meraih gelar Sarjana Kimia dari Institut Teknologi Bandung
(ITB) pada tahun 1967. Awal karir dimulai pada tahun 1967 pada
PT. Krikas, membidangi trading kimia hingga tahun 1971. Kemudian
dari tahun 1971 hingga tahun 1977 menjabat sebagai Sales Manager
PT. Merck Indonesia. Pada tahun 1976 mendirikan PT. Pyridam dan
menjabat sebagai Direktur Utama sampai dengan tahun 2000. Sejak
Desember 2000 menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan.
Indonesian Citizen, born in West Sumatra in the year 1938. Obtained
Bachelor Degree in Chemical Engineering from Bandung Institute of
Technology (ITB) in 1967. Started his career in 1967 with PT. Krikas, in
charge of chemical trading until 1971. From 1971 to 1977 worked as Sales
Manager at PT. Merck Indonesia. In 1976, he founded PT. Pyridam and
held the position as President Director until the year 2000. Starting from
December 2000, he holds the position as the President Commissioner of the
Company.
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
RIWAYAT HIDUP
CURRICULUM VITAE
*CV3BOJ5KBOESB
Mrs. Rani Tjandra
Komisaris
Commissioner
Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Pangkal Pinang pada tahun
1943. Lulus Sarjana Muda pada tahun 1965 di Universitas Parahyangan.
Pada tahun 1976 mendirikan PT. Pyridam. Sejak tahun 1977 hingga
tahun 2000 menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan dan sejak
Desember 2000 menjabat sebagai Komisaris Perseroan.
Indonesian Citizen, born in Pangkal Pinang in the year 1943. She is a
Bachelor degree holder from Parahyangan University earned in 1965 and
co-founded PT. Pyridam in 1976. From 1977 to 2000 held the position as
President Commissioner and since December 2000 holds the position as
Commissioner of the Company.
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
27
RIWAYAT HIDUP
CURRICULUM VITAE
28
*CV-JBOOZ4VSBKB
Mrs. Lianny Suraja
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Pangkal Pinang pada tahun 1947.
Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia dan memiliki sertifikat
Manajemen dari Unversitas Jayabaya. Berpengalaman kerja sebagai
Financial Controller pada sebuah perseroan farmasi dari tahun 1970
s/d 1975. Kemudian sebagai General manager dan Direktur Utama
pada perseroan telekomunikasi dan paging system dari tahun 1976 s/d
1999. Dilanjutkan dari tahun 1999 s/d 2002 pada PT. Pyridam dengan
kedudukan sebagai General Manager. Sejak tahun 2003 s/d sekarang
sebagai Komisaris Independen merangkap sebagai Ketua Komite Audit
dalam organisasi PT. Pyridam Farma, Tbk.
Indonesian Citizen, born in Pangkal Pinang in the year 1947. She
graduated in Accounting at University of Indonesia and holder of
certificate in management from Jayabaya University. Working experience
started in 1970 as Financial Controller at a pharmaceutical company till
1975. From 1976 to 1999 as General Manager and President Director of a
telecommunication and paging system company, followed with the career
at PT. Pyridam as General Manager from 1999 to 2002. Starting from 2003
till now she is in charge as Independent Commissioner and Head of Audit
Committee at PT. Pyridam Farma, Tbk.
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
RIWAYAT HIDUP
CURRICULUM VITAE
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
#QL.JDIBFM)BOEPLP#PFEJ4PFUSJTOP
Mr. Michael Handoko Boedi Soetrisno
Direktur Utama
President Director
Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Purwokerto pada tahun 1963.
Lulusan University of Oregon, USA pada tahun 1986 dengan gelar
Bachelor of Science (BSc). Pada tahun 1994 meraih gelar Magister
Manajemen dari Universitas Indonesia. Awal karir dimulai dari tahun
1986 hingga tahun 1996 pada PT. Indomobil Suzuki International.
Tahun 1996 s/d 2000 menjabat sebagai Direktur Perseroan dan sejak
Desember 2000 menjabat sebagai Direktur Utama merangkap sebagai
Direktur Produksi perseroan.
Indonesian Citizen, born in Purwokerto in the year 1963. He was graduated
from University of Oregon, USA with Bachelor degree of Science (BSc).
In 1994, he earned Magister Management degree from University of
Indonesia. He started his career when he worked for PT. Indomobil Suzuki
International from 1986 to 1996. From 1996 to 2000 held the position as
Director of the Company and since December 2000 holds the position as
President Director and Director of Manufacture.
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
29
RIWAYAT HIDUP
CURRICULUM VITAE
30
*CV*OESBXBUJ,PTBTJI
Mrs. Indrawati Kosasih
Direktur Administrasi & Keuangan
Finance and Administration Directrese
Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta pada tahun 1969.
Memperdalam ilmu bisnis di Griffith University, Queensland, Australia
hingga tahun 1992. Pada tahun 1996 s/d 2000 menjabat sebagai
Komisaris perseroan dan sejak Desember 2000 menjabat sebagai
Direktur Administrasi & Keuangan perseroan.
Indonesian Citizen, born in Jakarta in the year 1969. She studied business
commerce at Griffith University, Queensland, Australia until 1992. From
1996 to 2000 held the position as Commissioner of the Company and
since December 2000 holds the position as Finance and Administration
Director.
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
RIWAYAT HIDUP
CURRICULUM VITAE
Bpk. Andreas Herman Oslan
Mr. Andreas Herman Oslan
Direktur Marketing Untuk Produk Etikal
Marketing Director For Ethical Products
Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Padang pada tahun 1958.
Berkarir dan berpengalaman selama 25 tahun di dunia farmasi dengan
jabatan terakhir sebagai Direktur Marketing pada PT. Sanbe Farma.
Sejak September 2005 bergabung dengan PT. Pyridam Farma, Tbk. dan
menduduki jabatan Direktur Marketing produk etikal.
Indonesian Citizen, born in Padang in the year 1958. He has 25 years of
working career in the pharmaceutical business with his last position held
as the Marketing Director at PT. Sanbe Farma. Starting September 2005,
he joined PT. Pyridam Farma, Tbk. as the Marketing Director in charge of
ethical products.
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
31
RIWAYAT HIDUP
CURRICULUM VITAE
32
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
#QL%PNJOJRVF3B[BñOESBNCJOJOB
Mr. Dominique Razafindrambinina
Anggota Komite
Committee Member
Warga Negara Republik Madagaskar, meraih gelar Sarjana Ekonomi dari
California State University, Fullerton, USA dan Sarjana bidang keuangan
dan kredit dari Kishiniev State University, Moldavia. Berkarya dibidang
konsultasi sebagai konsultan dalam bidang manajemen dan training,
sebagai penasehat teknik, sebagai manajemen audit industri farmasi,
sebagai dosen di Universitas Bina Nusantara dan sebagai anggota
Komite Audit PT. Pyridam Farma, Tbk. sejak tahun 2003 s/d sekarang.
Citizen of the Republic of Madagascar, gradated from California State
University, Fullerton, USA majoring in Economics and also graduated
from Kishiniev State University, Moldavia majoring in monetary and credit
system. His career started in consultancy in the fields of management and
training, technical advisory, pharmaceutical industry audit management,
lecturing at Bina Nusantara University and as Audit Committee Member of
PT. Pyridam Farma, Tbk. from 2003 until to date.
#QL3JEXBO"LTBNB
Bpk. Ridwan Aksama
Anggota Komite
Committee Member
Warga Negara Indonesia, Sarjana jurusan akuntansi Universitas
Tarumanegara. Berpengalaman kerja sebagai Akuntan pada Kantor
Akuntan Drs. Andi, Wisnu & Co. mulai tahun 1992. Kemudian sebagai
Kepala Internal Audit pada PT. Pyridam Farma, Tbk. s/d 2003. Sejak
tahun 2003 s/d sekarang menjabat sebagai anggota Komite Audit
PT. Pyridam Farma, Tbk.
Indonesian Citizen, graduated from Tarumanegara University majoring
in Accounting. He has experience as Accountant since 1992 at Drs. Andi,
Wisnu & Co. Accounting Firm and thereafter, assigned as the Head of
Internal Audit at PT. Pyridam Farma, Tbk. till 2003. Since the year 2003 he is
assigned as Audit Committee member of the Company.
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
33
PRESIDENT COMMISSIONER’S STATEMENT
Dear Shareholders,
With thanks and gratefulness to our merciful Lord for His blessings we
have been given in the past year 2009 that we have been able to close it
as another successful year for PT. Pyridam Farma Tbk., please allow me to
start this Annual Report with my brief statement as follows.
By the end of the year 2008, the Board of Directors has still foreseen a
number of risk factors - both external and internal. These factors could
become obstacles for the success of the company to strive its goal.
Those factors were, among others:
t 5IF CVZJOH QPXFS XFBLFOJOH PG NPTU QFPQMF JO UIFJS FYQFOTFT
particularly, for prescribed medicines;
t 5IFDPOUJOVPVTMZJODSFBTJOHWPMVNFPGJMMFHBMJOGFSJPSNFEJDJOFTTPME
on the local market, which has generally reduced people’s confidence
on the medicines traded on the market;
t 5IFIJHIUVSOPWFSPGFNQMPZFFTEVFUPIJSJOHCZUIFDPNQFUJUPST
t 5IF JODSFBTF PG SBX NBUFSJBMT QSJDFT XIJDI MBSHFMZ BSF TUJMM JNQPSU
dependent, and additionally, the weakening of Rupiah’s exchange rate
against US Dollars.
It has been fortunate for us that the Board of Directors, together with its
staffs involved, has succeeded to overcome those obstacles in such a way
that the final impact has not been so significant.
Early in 2009, the Indonesian Government has lowered the price of fuel
- ‘premium type’ especially - from Rp. 5,500.00 to Rp. 4,500.00 per liter.
Although it did not bring direct influence to the company operational costs,
yet it helped make the decrease of demand on pharmaceutical products to
be not so drastically.
The depreciation of Rupiah against US Dollar, in the end, has not been
as high as estimated, which could even be considered as stable. This also
has helped stabilize the import prices of raw materials with only a slight
increase.
Such good overall business environment has brought a positive contribution
to the company in its performance as reflected in the following result:
t /FUTBMFTSFWFOVFIBTJODSFBTFEUP3QGSPN
3QJO
t 0OUIFPUIFSIBOEUIFOFUQSPöUIBTTIPXOBIJHIFSSBJTFPG
GSPN3QUP3Q
The Board of Commissioners hereby wishes to extend its appreciation
highly to all employees of PT. Pyridam for their joined efforts with the Board
of Directors in achieving such result that all of us can be proud of.
/FWFSUIFMFTTJUJTTUSPOHMZSFRVFTUFEUPUIF#PBSEPG%JSFDUPSTUPBMXBZTCF
QSVEFOUJOTFUUJOHVQZFBSTQMBOTFWFONPSFJOJUTJNQMFNFOUBUJPO
There will still be many obstacles down the line of the year 2009. The most
important to be mentioned is the free trade agreement between Mainland
$IJOB BOE "4&"/ DPVOUSJFT "$'5"
UIBU DPVME UISFBUFO UIF DPNQBOZT
achievement, when Chinese pharmaceutical products will flood the local
market.
Secondly, the regulation introduced by the Ministry of Health in which the
use of generic products in government public health service facilities since
then is mandatory, and furthermore, the latest regulation released by the
Ministry of Health, which allows the promotion and sales costs to be used as
deductibles in taxation, would be the other obstacles.
By taking the aforementioned factors into consideration, it is once again
TUSPOHMZSFRVFTUFEUPUIF#PBSEPG%JSFDUPSTUPTFUVQBTPMJETUBUFTUSBUFHZ
XIJDIXJMMFOBCMFUIFDPNQBOZUPTBGFMZNBOFVWFSUISPVHIUIFZFBS
with its obstacles down the line and beyond.
It goes without saying that good and close cooperation, vertically and
IPSJ[POUBMMZ JT UIF CBTJD SFRVJSFNFOUT PG TVDDFTTGVM HPBM BDIJFWFNFOU JO
each and every company. Therefore, this should always be the working
spirit of PT. Pyridam Farma Tbk., with continuous improvement whenever
and wherever possible. Insodoing, PT. Pyridam Farma Tbk., will be in the
position to make each year bring better result than the previous one.
The Board of Commissioners has received and approved the report of the
Board of Directors for the year 2009, as well as the work plans and programs
GPSUIFZFBS
Last but not least, the Board of Commissioners would like to take this
occasion to sincerely thank all business partners and all parties for their
supports and cooperation’s during the year 2009 and hopes to maintain
such good business relationship in the future for mutual benefits and,
whenever possible, to intensify it even more. Good business relation as such
is one of many important factors that will form the ground for the Company
to perform well, and hopefully, better than what has been planned, in the
years to come.
+BLBSUB"QSJM
Ir. Sarkri Kosasih
President Commissioner
34
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
PRESIDENT DIRECTOR’S STATEMENT
Dear Shareholders,
By the grace and blessings of the Lord the almighty, we have safely arrived
BUUIFOFXZFBSBOEIBWFCFFOBCMFUPDMPTFUIFZFBSBTBOPUIFS
successful year.
15 1ZSJEBN 'BSNB 5CL JT B DPNNJUUFE IVNBO DBQJUBM PG PWFS employees, which has been maximizing opportunities across our
corporate office and plant. The potential and ability to deliver consistently
is established by our remarkable team, evident from our consistent growth.
The company recognizes the importance and contribution of human
capital and therefore appreciates and motivates them to pursue excellence.
Focused efforts to develop and nurture human capital through in-house,
external professional development programs are used for upgrading
technical, marketing and management skills. The fruitful result of which is
as noted below.
Company’s performance in the year 2009 is summarized as follows:
B /FU TBMFT JODSFBTFE CZ UP 3Q GSPN
3QJO
C /FU QSPöU JODSFBTFE CZ GSPN 3Q UP
3QUIJTZFBS
c. Company has, in general, better financial ratios.
The sharp decrease on the people’s buying power at the second semester
of last year, which effects in the end was not so negative to the overall
company’s performance, still enabled the net yearly income of the
DPNQBOZUPHSPXCZXIJDIBHBJOJTBCPVUUIFTBNFBTOBUJPOBM
pharmaceutical industries’ growth.
The future growth of the generics industry in Indonesia is uncertain, and is
arguably dependent on a number of factors. The first of these is the value
of the Rupiah against the US dollar; if the Rupiah devaluates against the
dollar, many smaller generic companies could go out of business, as the
market is heavily reliant on imported raw materials. Another factor is
Government’s plan to cut prices of branded generics, which are intended
to give economically weak citizens access to generic as also to branded
drugs. However, the price cuts could also be viewed as biased towards the
Government itself, which owns most of the non-branded drugs.
implication can be avoided if the Corporate can increase its productivity, its
workers competency and discipline attitudes. Efforts to increase efficiency
in production process and set up a more competitive pricing policy can
effectively be done if both the Government conducts concepts of good
governance and the Corporation implements good corporate governance
as otherwise, high cost economy will still be existing, and this, as it has
been in the past, will be an additional threat to the local products’
competitiveness against the Chinese in particular, and other low-cost
countries’ products in general.
The Board of Directors will focus on the above-said efforts in which
Corporate Governance will be implemented according to Good Corporate
Governance standards. Independent Director and Commissioner
including audit committee under Independent Commissioner control
are organization instruments of the Company, pursuant to compliance
with the Governmental laws and regulations as also pursuant to other
standards commonly applied in company organizations. The Independent
$PNNJTTJPOFSIBTUIFSJHIUTUPBVEJURVFTUJPOBOESFRVFTUBOZEBUBBUBOZ
time deemed to be appropriate and necessary.
0VSPSHBOJ[BUJPOIBTTVQQPSUFEJODPOUJOVBMCBTJTUPGBNJMZIFBMUIDFOUFS
1PTZBOEV
BOEPUIFSDPNNVOJUZGBDJMJUJFTBSPVOEUIFQMBOUT8FBMTPHBWF
free of charge our products to clinics and other social entities on a needbased and case to case basis.
To help the Company reach its goals, the banks are continuing to offer
their financial supports and services to the Company enabling it to source
UIF GVOEJOH SFRVJSFNFOUT GSPN BOE BU BO BUUSBDUJWF SBUFT PG JOUFSFTU
5IF $PNQBOZ SFDFJWFT öOBODJBM TVQQPSUT GSPN 0$#$ /*41 #BOL #$"
Bank Mandiri and Bank HSBC to operate daily business and additional
investments in order to advance growth.
Directors are fully committed to increase the Company’s performance and
value by achieving Corporate annual target. A modest target of increase in
OFUJODPNFPGIBECFFOJOGPSNFEUPPVSNBOBHFSJBMMFWFMT
The Board of Directors wishes to thank all stakeholders and business
partners, financial institutions, medical profession and business associates
for their continued support and valuable co-operation. The Directors also
wish to express their gratitude to investors for their trusts that they continue
to repose in the Company.
"4&"/ $IJOB 'SFF 5SBEF "HSFFNFOU UIBU TUBSUFE PO TU PG +BOVBSZ
NBZ JODSFBTF UIF QPUFODZ PO FNQMPZFFT MBZ Pò 5IJT OFHBUJWF
With our best regards,
Handoko Boedi Soetrisno
President Director
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
35
BRIEF HISTORY
15 1ZSJEBN 'BSNB 5CL XBT GPVOEFE BOE JODPSQPSBUFE JO /PWFNCFS
CBTFE PO UIF /PUBSJBM %FFE /P JTTVFE CZ /PUBSZ 5BO 5JPOH
Kie and approved by the Ministry of Justice through its letter of decree
/P :" EBUFE .BSDI VOEFS UIF OBNF 15 1ZSJEBN 5IF
incorporation approval of PT. Pyridam was published in the State Gazette
/P4VQQMFNFOU/PEBUFE%FDFNCFS
The Company was established by the founders to principally manufacture
and market veterinary products.
*O UIF $PNQBOZ TUBSUFE UP QSPEVDF QIBSNBDFVUJDBM QSPEVDUT BOE
TVCTFRVFOUMZPO'FCSVBSZ151ZSJEBN7FUFSJOFSXBTFTUBCMJTIFE
with the aim to separate the pharmaceutical manufacturing activities from
the veterinary.
36
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
5IF$PNQBOZT)FBE0óDFJTMPDBUFEBU
+BMBO ,FNBOEPSBO 7*** /P +BLBSUB XIFSFBT UIF $PNQBOZT
Factory is located at Desa Cibodas, Cianjur, West Java.
The Company’s Factory as mentioned before, that housed the production
GBDJMJUJFTXBTCVJMUJOBOETUBSUFEPQFSBUJOHJOUIFZFBSPG
VISION & MISSION
VISION
To be prominent, recognizable and respectable on domestic, regional
and international market as a reliable and dependable pharmaceutical
DPNQBOZUISPVHIFYDFMMFODFJORVBMJUZJOOPWBUJPOBOETFSWJDFT
MISSION
To serve the domestic, regional and inter-national communities by the
QSPWJTJPOPGIJHIRVBMJUZBOEJOOPWBUJWFQSPEVDUTGPSUIFJNQSPWFNFOUPG
MJGFRVBMJUZ
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
37
COMPANY PROFILE &
HISTORICAL MILESTONES
2005
1976
*S 4BSLSJ ,PTBTJI GPVOEFE 15 1ZSJEBN PO UIF UI EBZ PG /PWFNCFS"UUIF
early stage, the main activities of PT. Pyridam were producing and marketing
veterinary products all over big cities in Indonesia through sales agents. These
activities were the backbone business of the Company. The business was
successful and recorded a rapid growth year by year.
1985
PT. Pyridam diversified its business by producing and marketing human
medicines as the initial stage of its business expansion. At the same time, the
Company was also honored by several overseas principals with the rights
UP NBSLFU UIFJS IFBMUI FRVJQNFOU QSPEVDUT JO *OEPOFTJB QBSUJDVMBSMZ JO UIF
MBCPSBUPSZBQQBSBUVTFRVJQNFOUTFDUPS
1993
15 1ZSJEBN 7FUFSJOFS XBT FTUBCMJTIFE UP GPDVT PO UIF WFUFSJOBSZ QSPEVDU
business while PT. Pyridam continued its focus on human medicine and
MBCPSBUPSZBQQBSBUVTFRVJQNFOUCVTJOFTT
2001
PT. Pyridam occupied and started operating in the new factory located in Pacet,
$JBOKVS*OUIFTBNFZFBS151ZSJEBNDPNQMFUFEBO*OJUJBM1VCMJD0òFSJOH*10
PGPSEJOBSZTIBSFTBOETJODFUIFOJUJTSFHJTUFSFEBU+BLBSUB4UPDL
&YDIBOHF'PMMPXJOHUIFDPNQMFUJPOPG*10UIFDPNQBOZOBNFXBTDIBOHFE
to PT. Pyridam Farma, Tbk. and at the initial stage, share holding ratio was as
shown in the following tabulation.
Shareholders
PT. Pyridam Internasional
Number of
Shares
In
%
280.000.000
53,85
Value Stocks
(Rp)
60.000.000
11,54
Rani Tjandra
60.000.000
11,54
6,000,000,000.00
Masyarakat
120.000.000
23,07
12,000,000,000.00
6,000,000,000.00
In the year 2002, the Company distributed dividend in the form of shares
proportionally to the share holding ratio.
Since the distribution of share dividend in the year 2002, the share holding ratio
had accordingly changed and remained up to this date as the figures shown
in the table below.
Number of
Shares
In
%
Value Stocks
(Rp)
288.119.974
53,85
28,811,997,400.00
Ir. Sarkri Kosasih
61.740.000
11,54
6,174,000,000.00
Rani Tjandra
61.740.000
11,54
6,174,000,000.00
Masyarakat
123.480.026
23,07
12,348,002,600.00
/PUF
t *S4BSLSJ,PTBTJIJTBMTPUIF1SFTJEFOU$PNNJTTJPOFSPGUIF$PNQBOZ
t 3BOJ5KBOESBJTBMTPUIF$PNNJTTJPOFSPGUIF$PNQBOZ
t 4IBSFPXOFSTIJQPG*OEJWJEVBMQVCMJDTIBSFIPMEFSTJTMFTTUIBO
38
To widen its market coverage as also to intensify its market penetration, PT.
Pyridam Farma, Tbk.
had entered into distributorship agreements with several local distributors
which market areas are limited within provincial boundary, among others are:
t
t
t
t
t
t
15.BUBLBS,FOEBSJJO,FOEBSJGPS4PVUI&BTU4VMBXFTJ
15%XJ1VUSB.FEJLBJOEPJO1BMVGPS$FOUSBM4VMBXFTJ
15*OEPNBSUB1SJNBUBNBJO1POUJBOBLGPS8FTU,BMJNBOUBO
156UBNB#JOB'BSNBJO1POUJBOBLGPS8FTU,BMJNBOUBO
15(MPCBM.JUSB1SJNBJO.FEBOGPS/PSUI4VNBUFSB
15#JOBQVSB)VTBEB+BZBJO+BZBQVSBGPS1BQVB
By the inclusion of above listed distributors, the Company markets its products
UISPVHIOBUJPOBMBOEMPDBMEJTUSJCVUPST
2007
*O UIF ZFBS 15 1ZSJEBN 'BSNB 5CL IBE BQQPJOUFE TFWFO OFX
additional local distributors for Jambi, Batam, Jakarta, Bandung, Manado, Bali
and Kendari areas.
2008
2002
PT. Pyridam Internasional
2006
PT. Pyridam Farma, Tbk. started to explore the export market. The Philippines
was selected as the initial country of destination, due to its unsaturated market.
An agreement for distributorship was entered into with the top distribution
company of the Philippines. PT. Pyridam Farma, Tbk. increased investment for
UIFQVSQPTFPGQSPEVDUJPODBQBDJUZFYQBOTJPOGPS150TPUTQB"#$*OEPOFTJB
XIJDI XBT JOUFOEFE UP BDDPNNPEBUF UIF QSPEVDUJPO PG . JO QPXEFS
form, also the future products.
28,000,000,000.00
Ir. Sarkri Kosasih
Shareholders
151ZSJEBN'BSNB5CLPCUBJOFE*40DFSUJöDBUFUISPVHI4(4GPS
all sectors of its businesses. The organization and all business activities of the
company are therefore, in conformity with the international standard.
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
5ISFF OFX BEEJUJPOBM MPDBM EJTUSJCVUPST IBE BHBJO CFFO BEEFE UP UIF
existing number of local distributors for the areas of Bangka- Belitung, Palu
and Batam, in order to farther strengthen market penetration power. With the
BQQPJOUNFOUPGUFO
OFXBEEJUJPOBMMPDBMEJTUSJCVUPSTJOUIFZFBSTBOE
UIFOVNCFSPGMPDBMEJTUSJCVUPSTJODSFBTFEUPUXFOUZTJY
JOUPUBM
2009
Another two local distributors have been appointed to market Company’s
product - one is for the area of Pangkal Pinang while the other one for Bali and
Lombok islands. In the same year, the Company had terminated its contractual
BHSFFNFOUXJUIUXP
MPDBMEJTUSJCVUPSTGPSOPOQFSGPSNBODFBOEQPUFOUJBM
collection problem.
WORK FORCE
"T QFS %FDFNCFS UIF $PNQBOZ IBE SFDPSEFE B UPUBM OVNCFS PG
FNQMPZFFTPGQFPQMF
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
39
MANAGEMENT REVIEW AND ANALYSIS
THE COMPANY AND ITS NATURE OF BUSINESS
PT Pyridam Farma Tbk is one of Indonesia’s mid-size leading providers
of medicines to the public and private sectors. The company offers a
broad range of affordable products across numerous disease categories.
0VUTUBOEJOH QSPEVDUT RVBMJUZ TUSPOH BOE EFEJDBUFE TBMFT GPSDFT BOE
excellent distribution through independent national and local distributors
has assisted the business to positively grow to achieve net revenue three
times higher compared to the number five years ago.
The Board of Directors decided to focus on prescription pharmaceutical
NBSLFU CZ DPOTJEFSJOH UIBU QSFTDSJQUJPO GSFF 05$
CVTJOFTT JT OPU JO MJOF
with the Company’s strategic direction, due to high promotion cost. This
might jeopardize its main business’ growth. The Directors believed that
prescription pharmaceutical business contributes more margins and grows
GBTUFSBOEDPOUJOVPVTMZUIBO05$NBSLFU
Competition in the generic pharmaceutical industry is intense and such
pharmaceutical industry is dependent on its ability to obtain governmental
BQQSPWBM GPS NBOVGBDUVSJOH öOBODF BOE DPNNFSDJBMJ[BUJPO NBSLFUJOH
UIFQSPEVDUT%PNFTUJDBMMZXFGBDFDPNQFUJUJPOGSPNNPSFUIBOUXP
IVOESFE
QIBSNBDFVUJDBMDPNQBOJFT
The Company continues to explore new therapeutic classes by bringing
new products to the market. There are at least three products that will be
MBVODIFEUPUIFNBSLFUJOUIFst4FNFTUFS
t ,&50$*% MJWFSEZTGVODUJPO
t /0(3&/ NJHSBJOFSFMJFWFS
t 5*0-" GPPETVQQMFNFOUGPSEJBCFUJDQBUJFOU
Pharmaceutical industry is known as highly regulated business. There
are many stringent regulations that must be compliantly followed by
every pharmaceutical company, from product’s registration, formulation,
NBOVGBDUVSJOH EJTUSJCVUJPO VQ UP NBSLFUJOH "MM PG PVS QSPEVDUT SFRVJSF
regulatory clearances or approvals prior to commercialization. In particular,
ESVHTBOENFEJDBMTVQQMJFTBSFTVCKFDUUPNFFUTPNFSFRVJSFNFOUTHPWFSOFE
CZ UIF MPDBM 'PPE BOE %SVHT "ENJOJTUSBUJPO PS BCCSFWJBUFE BT #10.
#BEBO1FOHBXBT0CBUEBO.BLBOBO
BOE%FQBSUNFOUPG)FBMUI7BSJPVT
statutes and regulations also influence the manufacturing, safety, labeling,
packaging, advertising, storage, registration, and recordkeeping related to
marketing of such products. Regulatory approval is a lengthy process and
involves the expenditure of substantial resources. Approval time depends on
the data sufficiency that we provide - among others are:
t 4VóDJFOUEBUBGPSTUBUJTUJDBMQSPPGPGTBGFUZBOEFóDBDZ
t 3FBEJMZBWBJMBCMFQSPEVDUMBCFMJOH
t "EFRVBDZPGBDMJOJDBMUSJBMUIFSFTVMUTPGXIJDIBSFFYQFDUFEUPQSPWJEF
evidence of safety and efficacy in life-saving drugs.
We as manufacturer is obliged to comply with government mandated
SFHVMBUJPOT JODMVEJOH #10.NBOEBUFE DVSSFOU HPPE NBOVGBDUVSJOH
QSBDUJDFTD(.1T
Drug manufacturers are subject to on-going and periodic unannounced
JOTQFDUJPOTCZUIF#10.UPFOTVSFTUSJDUDPNQMJBODFXJUID(.1T8FBSF
obligated to audit the performance of third-party contractors that produce
drugs on behalf of our company too.
40
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
0VS QSPEVDUJPO GBDJMJUZ PDDVQJFT BQQSPYJNBUFMZ TRVBSF NFUFST JO
$JBOKVSSFHJPOJOPXOFSTIJQBOEBSPVOETRVBSFNFUFSPGMFBTFEPóDF
TQBDFJO+BLBSUB8FCFMJFWFUIBUPVSFYJTUJOHGBDJMJUJFTBSFBEFRVBUFGPSPVS
product development, manufacturing and administrative activities.
6QHSBEJOH UIF 1SPEVDUJPO GBDJMJUJFT BDDPSEJOH UP #10. SFHVMBUJPO IBT
been progressing smoothly. A new strong manufacturing organization
with more experienced personnel was implemented. A new Plant Manger
was appointed as our new Plant Manager to replace his predecessor who
FOUFSFE SFUJSFNFOU BGUFS TFSWJOH GPS NPSF UIBO ZFBST 5ISFF 4FOJPS
Managers were appointed to head Research & Development Division,
Quality Control and Maintenance.
OPERATIONAL HIGHLIGHT
/FUTBMFTHSPXUIPGBOE&BSOJOHCFGPSF5BYHSPXUIPGJO
comparison with the previous corresponding period, are a few highlights
of year 2009 operation.
1SPöUBCJMJUZ JNQSPWFE XJUI &BSOJOH CFGPSF 5BY4BMFT PG JO BO
increasingly competitive generic pharmaceutical market.
/FUQSPöUHSFXCZGSPNMBTUZFBS
FINANCIAL SUMMARY
t
t
t
t
/FU4BMFT
1SPöUGSPN0QFSBUJPO
1SPöUCFGPSF5BY
/FU1SPöUBGUFS5BY
3Q
3Q 3Q 3Q Ratios
2009
2008
Total debt to total asset
26.93%
29.80%
Total debt to total equity
36.85%
42.46%
OPERATING PERFORMANCE
Last year, Pharmaceuticals and Toll Manufacturing Division contributed
3Q UP UIF UPUBM SFWFOVF PG UIF $PNQBOZ 5IJT OVNCFS
SFQSFTFOUFE PG UIF OFU JODPNF UIBU UIF $PNQBOZ HFOFSBUFE 5IF
sales value of pharmaceutical products grew by double digits, but contrary,
UPMM NBOVGBDUVSJOH CVTJOFTT EFDSFBTFE CZ 5IF NBJO DPOUSJCVUPS
to this lower toll manufacturing figures was the decline of orders from
PT Kimia Farma Tbk which produces non-branded generic products as a side
effect of the declining order from the government project to PT. Kimia Farma
Tbk.
Three new products were launched to the market in the year 2009:
t $BSUPTFòFSWFTDFOUUBCMFU'FCSVBSZ
t ,JEJNVO4ZSVQ'FCSVBSZ
t -FDSBWT'FCSVBSZ
t 'VEBO"QSJM
/FXEJTUSJCVUPSTUPTVQQPSUUIFTQSFBEJOHBOEBWBJMBCJMJUZPGPVSQSPEVDUTJOUIF
market had been appointed:
t #JOB(BOJ1SJNBUPNBSLFU$PNQBOZTQSPSEVDUTJO1BOHLBM1JOBOHBSFB
t .VSOJ "JL 4VLTFT UP NBSLFU $PNQBOZT QSPEVDUT PO #BMJ BOE -PNCPL
islands.
MANAGEMENT REVIEW AND ANALYSIS
However, the Company also terminated distribution agreement with
two local distributors, which were not performing well according to our
TUBOEBSE5IFTFEJTUSJCVUPSTEJEOPUNFFUPVSTBMFTUBSHFUBOEPSIBECFFO
identified of having high risk potency on collection.
During the period of 2009 the Company discontinued the marketing of
1SPDFSF 3BUBY BOE 'VTPO 0JOUNFOU CFDBVTF PG MPX NBSHJO BOE MPX
sales volume as also because of other reasons. The Company sold the
ownership of Antrotik and Zantron which are no longer marketed to PT.
+BZB/VTBOUBSB%JQB)VTBEBCFJOHUIFOFXPXOFSPGCPUIQSPEVDUTXJUI
an agreement that those two products should be manufactured by PT.
Pyridam Farma Tbk.
During this period the pharmaceutical industry experienced effects of the
declining buying power of the people. Due to this reason, the Company
POMZTFUQSJDFJODSFBTFPOQSPEVDUTXIJMFUIFQSPEVDUJPODPTUTHFOFSBMMZ
kept going up. This has had a significant impact on the profitability of the
Company.
5IF*OEPOFTJBO.JOJTUFSPG)FBMUIVTFETöHVSFOVNCFSPGNJMMJPO
QPPSQFPQMFBTUIFCBTJTGPS$PNNVOJUZ)FBMUI*OTVSBODF+BNLFTNBT
JO
5IF .JOJTUSZ BMMPDBUFT USJMMJPO JO BOE UIFO FMFWBUFE UP 3Q
USJMMJPOGPSUIFZFBS5IFHPWFSONFOUXBTBMTPSFHVMBUJOHUIBU
the doctors prescribe non-branded generic product. Even though the price
of non-branded generic products was capped very low by the government
nontheless, the Company has responded by increasing its portfolio
QSPEVDUT XJUI SFHJTUFSJOH UIF OPOCSBOEFE HFOFSJD QSPEVDUT UP #10. UP
accommodate the trend.
#JPNFEJDBMEJWJTJPOXIJDINBSLFUFENFEJDBMFRVJQNFOUHSFXCZ
compared to the same period last year. The positive and double digits
growth was spurred by new customers that starting to place order to new
product range that had been marketed since mid of previous year. With
XJEFQSPEVDUSBOHFBOEHPPEQSPEVDURVBMJUZOFXDVTUPNFSTFTQFDJBMMZ
those in the industrial segment has been targeted.
The Company is now poised to deliver strong profit growth and expand the
company’s market to new territories domestically and overseas. In April
2009, for the first time the Company exported Radol to Philippines. It was
UIFNBJODPOUSJCVUPSUPMBTUZFBSFYQPSUSFWFOVFXIJDIHSFXCZUP
3Q&YQPSUUP1IJMJQQJOFTCFDBNFUIFESJWFSPOUIJTJODSFBTF
on the other hand export to Hong Kong is lowered, as recently, Hong Kong
market was flooded by cheap products made in India and Eastern Europe
countries. Moreover, some products, which had been approved by the
Philippines Food & Drug Administration, are ready to be marketed in the
Philippines by us in the near future.
THE FUTURE
We are confident that the buying power of the people will improve.
1PQVMBUJPO PG BSPVOE NJMMJPO QFPQMF JT B QSPNJTJOH IPQF GPS TBMFT
opportunity. However, there are also some threats to the prosperity of
pharmaceutical industries in Indonesia, namely the issuance of regulation
OP ),.&/,&4* EBUFE +BOVBSZ CZ UIF .JOJTUFS
PG)FBMUIJOXIJDIJUSFRVFTUTUIFVTFPGOPOCSBOEFEHFOFSJDNFEJDJOFTJO
government health facilities.
Last year, Indonesian pharmaceutical businessmen were caught by surprise
PO UIF JTTVBODF PG 'JOBODF .JOJTUSZT EFDSFF OP 1., EBUFE
+VOFUIBUCSPVHIUMJNJUBUJPOUPUIFQSPNPUJPODPTUTUPPGOFU
revenue or Rp. 25 billion maximum. This regulation was not favourable
to pharmaceutical industry. It had been recently revoked and replaced
XJUI'JOBODF.JOJTUSZTEFDSFFOP1.,EBUFE+BOVBSZ
that is a little more suitable. However, this regulation still means that
the Company must reserve additional money to pay extra taxes on its
promotion expenses.
Based on the above reasons, the Board of Director has a plan to increase
its portfolio of non-branded generic products. Product registration for
OPOCSBOEFEHFOFSJDQSPEVDUTIBECFFOTVCNJUUFEUP#10.GPSBQQSPWBM
We will make coordination with national distributor to promote these
products to private and state hospitals. The potential market of this
segment is promising and to cope with low selling price, we are planning to
QSPEVDFUIFNJONBTTRVBOUJUZ5IJTOPOCSBOEFEHFOFSJDQSPEVDUQMBOIBT
implication on the increase of plant productivity and capacity utilization.
The Company strives to commit on upgrade of the human resource
competences by internal and external trainings.
The Board of Directors and Commissioners agreed that down the line of
ZFBSXFNBZFODPVOUFSTPNFUISFBUTUIBUBMTPNBZTMPXEPXOUIF
Company’s growth. However, all of us committed to overcome the obstacles
hand in hand with the following actions:
t 4USJWFUPFYDFFEDVTUPNFSTFYQFDUBUJPOCZSFDPHOJ[JOHBOEBOUJDJQBUJOH
their needs with innovation and improvement of products;
t .FFUDIBMMFOHJOHDPNQBOZTPCKFDUJWFTBOEöOBODJBMHPBMTXJUIXFMM
planned and clearly communicated strategies;
t 5FBNXPSLJFEFDJTJPONBLJOHUPCFTIBSFECZEJWJTJPOTDPODFSOFE
t $SFBUFBNBSLFUESJWFOPSHBOJ[BUJPOUIBUDPNNJUUFEUPIJHIRVBMJUZ
product and service.
CORPORATE GOVERNANCE
PT. Pyridam Farma Tbk. committed to integrity and accountability in
terms of its corporate governance practices, including the appointment of
Independent Director and Commissioner.
Board of directors
The board of Directors has full control over the Company’s daily operational.
Its functions and responsibilities include:
t 5PHJWFTUSBUFHJDEJSFDUJPOUPUIF$PNQBOZ
t 5P FOTVSF UIBU QSPDFEVSFT BOE QSBDUJDFT BSF JO QMBDF UP QSPUFDU UIF
Company’s assets and reputation;
t 5P NPOJUPS BOE FWBMVBUF UIF JNQMFNFOUBUJPO PG TUSBUFHJFT QPMJDJFT
and business plans;
t 5P FOTVSF UIBU UIF $PNQBOZ DPNQMJFT XJUI SFMFWBOU MBXT BOE
regulations.
The directors have access to all Company information’s, records, and
documents and property. Directors receive detailed information’s on
all operating affairs to facilitate effective and decision preparation and
decision making.
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
41
MANAGEMENT REVIEW AND ANALYSIS
The Company secretary has the duty to inform stakeholders and
shareholders any important issues at the most appropriate time to support
the openness of the Company.
Internal Auditor
The Internal Audit body consists of one head and two members with
the function to assist the President Director assuring that all procedures
are strictly implemented and Company’s assets, stocks of goods are
safeguarded through a good auditing practice in depth. Internal Auditors
are empowered to have full access to all documents, records and all
Company personnel for the purpose of getting the necessary data and
JOGPSNBUJPOTBTSFRVJSFEGPSBVEJUJOHQSPDFTT
Internal Auditors work on full day basis and co-operates with Audit
Committee. Audit Committee in which the Audit Committee evaluates the
result of the audit activities and gives feedback and advices to Internal
"VEJUPSTUISPVHIDPPSEJOBUJPONFFUJOHTBUMFBTUFWFSZRVBSUFS
handling and disposal activities.
All of our operations are performed under strict environmental and
IFBMUITBGFUZDPOUSPMTDPOTJTUFOUXJUIUIF0DDVQBUJPOBM4BGFUZBOE)FBMUI
Administration and the Environmental Protection Agency. Protecting
natural environment is one of our working priorities.
Regular medical check-up for every staff is continually performed to assure
that no environment hazards occur within the plant area or any personal
disease contaminated the products.
FINANCIAL ANALYSIS
Internal Auditor members:
Name
Position
Steven A. A. Setiawan
Head of Internal Auditor
Thea Arabella
Member
Emil Susanto
Member
Risk Management Committee
The Board has established a Risk Management Committee, with the duty
to ensure that an effective internal risk control framework exists within the
entity in such way that all Company’s undertaking risks are thoroughly
analyzed. More importantly, foreseeable risks should be minimized prior to
decision making and also existing risks at all level of Company’s activities.
The Board’s risk management strategy includes matters relating to
enterprise risk, which also comprises strategic, operational, financial and
compliance risks.
t /FUTBMFT
5IF$PNQBOZSFDPSEFE3QCJMMJPO/FUTBMFTJOUIFZFBS5IJT
öHVSFSFQSFTFOUFEBOJODSFBTFPGDPNQBSFEUP3QCJMMJPO
in the year 2008. This increase was contributed by the increases of the
sales of pharmaceutical products and toll manufacture as much as
XIJMTU#JPNFEJMBCQSPEVDUTBMFTDPOUSJCVUFEXJUITBMFT
increase.
The Risk Management Committee members during the full financial period
of 2009 were:
Position
Meeting
Attendance
Handoko Boedi Soetrisno
Chairman
4
Lianny Suraja
Member
4
Indrawati Kosasih
Member
4
Andreas Herman Oslan
Member
4
Fransiscus Ong
Member
4
Lily Iskandar
Member
2
(retired May 2009)
Henny Herliani
Member
1
(resigned April 2009)
Steven A. A. Setiawan
Member
4
Name
Remark
t 0QFSBUJOHQSPöU
"O PQFSBUJOH QSPöU PG 3Q CJMMJPO IBE CFFO BDIJFWFE JO UIF ZFBS
XIJDISFQSFTFOUFEBOJODSFBTFPGGSPN3QCJMMJPOMBTU
year.
Environment Safety & Protection
We always try to be comprehensively compliant to the state and local
environmental laws and regulations that govern, among others, all
emissions, waste water discharge and solid and hazardous waste disposal,
and the remediation of contamination associated with generation,
42
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
t 0QFSBUJOHFYQFOTFT
0QFSBUJOHFYQFOTFTIBESFBDIFE3QCJMMJPOXIJDIIBEJODSFBTFE
GSPN3QCJMMJPOJO
MANAGEMENT REVIEW AND ANALYSIS
t /PODVSSFOUMJBCJMJUJFT
/PODVSSFOUMJBCJMJUJFTPG3QCJMMJPOXFSFSFDPSEFEBTQFS%FDFNCFS
FRVJWBMFOUUPBOJODSFBTFPGBTDPNQBSFEUP3Q
BTQFS%FDFNCFS
5IFJODSFBTFPGSFOUBMGFFTCZGSPN3QCJMMJPOMBTUZFBSUP
Rp. 5.24 billion this year was the main reason for the aforementioned
increase.
t 5PUBMMJBCJMJUJFT
5PUBMMJBCJMJUJFTPG3QCJMMJPOBTQFS%FDFNCFSSFQSFTFOUFE
B EFDSFBTF PG GSPN 3Q CJMMJPO BT QFS %FDFNCFS MBTU
year.
t /FUQSPöU
"O JODSFBTF PG JO /FU QSPöU IBE CFFO SFDPSEFE JO UIJT ZFBS
XJUIBOBNPVOUPG3QCJMMJPOJODPNQBSJTPOXJUI3QCJMMJPO
recorded in 2008.
t $VSSFOUBTTFUT
$VSSFOU BTTFUT BT QFS %FDFNCFS XFSF BU BO BNPVOU PG 3Q
CJMMJPOXIJDIJODSFBTFEGSPN3QCJMMJPOBTQFS%FDFNCFS
PSFRVJWBMFOUUPJODSFBTF
t /PODVSSFOUBTTFUT
/PODVSSFOU BTTFUT IBE EFDSFBTFE CZ GSPN 3Q BT QFS
%FDFNCFSUP3QCJMMJPOBTQFS%FDFNCFS
ANALYSIS ON THE ABILITY OF DEBT SETTLEMENT
AND COLLECTABILITY OF ACCOUNT PAYABLE
During the year 2009, the Company had never failed to fulfill its payment
obligations.
The Company had always taken prudence and cautious approach to new
debt commitments, in order to avoid any negative impacts to its operation
in terms of finance.
A reasonable and therefore, acceptable debt ratio can be reported, whereby
BTQFS%FDFNCFSUIFEFCUUPUPUBMBTTFUTSBUJPXBTXIFSFBT
UIFEFCUUPFRVJUZSBUJPXBT4VDIöOBODJBMDPOEJUJPOJTPGDPVSTF
OPUSFBMJ[BCMFXJUIPVUUIFBDDPVOUQBZBCMFTTUSJDUDPOUSPM0OUIFBDDPVOU
SFDFJWBCMFTTJEFXFDBOSFQPSUDPMMFDUBCJMJUZ
"TQFS%FDFNCFSUIFGPMMPXJOHTXFSFSFDPSEFE
t %PVCUGVMEFCUPG3QNJMMJPOPSFRVJWBMFOUUPPG3Q
CJMMJPOBDDPVOUSFDFJWBCMFTBTQFS%FDFNCFS
t /PBDDPVOUSFDFJWBCMFGSPNBóMJBUFEQBSUJFT
INFORMATION AND MATERIAL FACT AFTER THE
DATE OF FINANCIAL REPORT
There is neither information nor material fact that can be reported.
DIVIDEND POLICY
t 5PUBMBTTFUT
5PUBM BTTFUT IBE JODSFBTFE CZ GSPN 3Q CJMMJPO BT QFS
%FDFNCFSUP3QCJMMJPOBTQFS%FDFNCFS
%VSJOH UIF öOBODJBM ZFBST PG BOE UIF $PNQBOZ SFUBJOFE UIF
profit generated in both years and accumulated as retained earnings for
the purpose of investment funding.
t $VSSFOUMJBCJMJUJFT
$VSSFOU MJBCJMJUJFT BT QFS %FDFNCFS IBE EFDSFBTFE GSPN
3Q CJMMJPO BT QFS %FDFNCFS UP 3Q CJMMJPO
BT QFS %FDFNCFS 5IJT $VSSFOU MJBCJMJUJFT SFEVDUJPO XBT
B SFTVMU PG BDDPVOU QBZBCMF EFDSFBTF GSPN 3Q CJMMJPO BT QFS %FDFNCFS EPXO UP 3Q NJMMJPO BT QFS
%FDFNCFS
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
43
44
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
CORPORATE GOVERNANCE
The Board of Directors of the Company consists of three Directors as members
where one of them is an unaffiliated Director, which is the Marketing Director.
The President Director is the lead executive and jointly with other Executive
members, he is responsible for the entire operation of the Company – in
accordance with the business strategies and in line with the Company’s
7JTJPOBOE.JTTJPO5IF#PBSEPG%JSFDUPSTJTPCMJHFEUPDPOTVMUUIF#PBSEPG
Commissioners of the Company prior to decision making that is influential
to the Company operation, such as to incur debts, to sell assets and to pay
dividend and bonuses– just to name a few.
The Marketing Director of the Company is respossible for the product sales
BOEUIFNPOJUPSJOHPGJUTFYFDVUJPOBOEQSPHSFTT0OUIFPUIFSIBOEIFBMTP
has the duty to meet the sales target within the promotional budget set by
the Board of Directors, especially in the ethical market segment. Additionally,
the Director of Marketing also has the duty in the products management and
market study that includes giving the Research and Development division
the inputs and other necessary information for the development of new and
prospective products.
The President Director also holds the Production Director position as double
functions. In the day-to-day operation, a Deputy Director in charge of the
production activities assists the President Director. The main duty of the
1SPEVDUJPO%JSFDUPSJTUPQSPWJEFIJHIRVBMJUZQSPEVDUTXJUIJOUIFUJNFGSBNF
BTSFRVJSFECZUIFTBMFTUFBN
The Finance and Administration Director is responsible for other supporting
departments, which comprise Personnel, Finance, Accounting, IT, General
affairs and Procurement. This position is very strategical because if there is
jeopardy in any sub position of this directorate, it will affect the Company
operation as a whole.
5IF#PBSEPG%JSFDUPSTDPOEVDUTBSFHVMBSNFFUJOHRVBSUFSMZJOHFOFSBM*OUIF
elapsed year 2008, the Board of Directors meeting was held 4 times. Minutes
of meeting is produced in writing to provide the Executive members with the
guidance necessary for their day-to-day exe-cution of duties.
Beside the Board of Directors as the Executive Board, the Board of Commissioners
is the Supervisory Board of the Company presence of which is substantial in the
Company’s management structure. The Board of Commissioners is composed
PGNFNCFSTB1SFTJEFOU$PNNJTTJPOFSB$PNNJTTJPOFSBOEBO*OEFQFOEFOU
Commissioner. In the Company management, the Board of Commissioner has
the duties to supervise the Board of Directors in making strategical decisions
UIBUIBWFUPCFJOMJOFXJUIUIF7JTJPOBOE.JTTJPOPGUIF$PNQBOZBTBMTPUP
conform to the Government regulations. Prior to decision-makings, the Board
of Commissioner has its duty to give consultative advice and approval to the
Board of Directors, which is chaired by a President Director. This consultative
advice and approval for money borrowing, Company’s asset selling, dividend,
BOE CPOVT EJTUSJCVUJOH BSF BO BCTPMVUF SFRVJSFNFOU #FTJEFT UIF #PBSE PG
Commissioner is empowered to elect and to terminate Board of Directors
members, as well as to select and to elect its own members.
The Board of Commissioner is responsible to the majority shareholders as also
to the minority shareholders. Remuneration for the Board of Commissioners
members is negotiated and fixed with the relevant Commissioners by the
majority shareholders, acting on behalf of the company as commonly
practiced in similar industry.
*OMJOFXJUIUIF(PPE$PSQPSBUF(PWFSOBODFQSBDUJDF($(
JUJTOFDFTTBSZ
that the Board of Commissioners should have Independent Commissioners
as member to ensure the successful implementation of GCG.
5IF*OEFQFOEFOU$PNNJTTJPOFSTSFQSFTFOUTDPNQPTJUJPOJOUIF#PBSE
of Commissioners membership. In the execution of its duties, the board of
DPNNJTTJPOFST JT TVQQPSUFE CZ UIF BVEJU DPNNJUUFF XJUI JUT NFNCFST
Independent commissioner acts as the head of the audit committee, while
the two other members assist her.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Good Corporate Governance or commonly abbreviated as GCG is a
process and structure to be used by any corporation to get added value
and sustainability in long term in order to protect the interests of the
Shareholders and other Stakeholders on the basis of the laws, regulations
and norms applicable.
Every company should be assertive in the implementation of GCG in all
business aspects and at all levels of the organization.
THE BUSINESS VALUE OF GOOD CORPORATE
GOVERNANCE (GCG) :
5SBOTQBSFODZ
2. Accountability
3FTQPOTJCJJUZ
4. Independency
5. Fairness
BASIC PRINCIPLES AND GUIDELINES OF GCG
IMPLEMENTATION:
5SBOTQBSFODZ
Principle:
The company should maintain its objectivity in its business
undertakings and provide material and relevant information’s in such
a way that they are easily accessible to its Shareholders, Creditors
and its Stakeholders. The information’s should not only those, which
are provided in accordance with the laws and regulations, but also
information’s, in which the company discloses other important
business issues for the Shareholders’, Creditors’ and Stakeholders’
decision making.
Implementation guidelines:
5IF DPNQBOZ TIPVME QSPWJEF UIF JOGPSNBUJPOT JO UJNFMZ NBOOFS
relevant, proportional, accurate and comparable, as well as easily
accessible to all Stakeholders according to their rights;
2. The information’s should contain but not limited to vision, mission,
business plans and strategies, financial condition, organization
structure, remunerations of Board members incl. Majority
Shareholders, share holdings by Executive and Commissioners Board
NFNCFST JO UIF DPNQBOZ BT 8FMM BT JO PUIFS DPNQBOZJFT
3JTL
management system, internal audit system, GCG implementation
and its compliance level as also remarkable happenings that are
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
45
CORPORATE GOVERNANCE
influential to the company’s operation should also be included;
5IF USBOTQBSFODZ TIPVME JO OP FWFOU CF DPOUSBEJDUPSZ UP UIF
secrecy policy as set by the laws and regulations, job secrecy and
proprietary rights;
4. Company policies should be made in written form and released
proportionally to all Stakeholders.
"DDPVOUBCJMJUZ
Principle:
The company should be responsible for its performance transparently
and appropriately. For this purpose, the company should be well
managed, measureable and the company should always protect its
Stakeholders interests.
Implementation guidelines:
5IF DPNQBOZ TIPVME EFöOF EFUBJMFE KPC EFTDSJQUJPO BOE
responsibilities of all departments and all employees in accordance
with the vision, mission corporate values and company’s strategies;
5IFDPNQBOZTIPVMEFOTVSFUIBUBMMFNQMPZFFTIBWFUIFJSBEFRVBUF
competencies in conjunction with their individual assignments and
their roles within the company organization;
5IF DPNQBOZ TIPVME FOTVSF UIF FYJTUFODF PG BO FòFDUJWF JOUFSOBM
DPOUSPM TZTUFN 0QFSBUJOH TZTUFN BOE DPOUSPM TIPVME BMTP CF
established;
4. The company’s performance should be measurable and comparable
to its business targets at all level, in all divisions, departments and
sections. In order to have the optimal contributions of all employees,
the company should establish a reward and punishment system;
5. In their job executions, all employees should comply with the
applicable code of conducts.
3FTQPOTJCJMJUZ
Principle:
All laws and regulations should be strictly followed and the company,
which are essential for the company to have a long-term sustainability
and recognition as a good corporate citizen, should implement
corporate social responsibility.
Implementation and guidelines:
1SVEFODF TUSJDU DPNQMJBODF UP UIF MBXT BOE SFHVMBUJPOT TIPVME
be maintained at all times and in all undertakings, the company
should be in line with the company’s article of association;
2. The company should implement corporate social responsibility
to the people living in the company’s surrounding and keep the
environment sound and healthy.
*OEFQFOEFODZ
Principle:
In order to ensure the proper implementation of GCG principles the
company should be independently managed and each of the part of
the organization structure should not be predominant to one another.
Interference by other party whether from inside or outside of the
company should be prevented.
Implementation guidelines:
&BDI PG UIF QBSU PG DPNQBOZ PSHBOJ[BUJPO TUSVDUVSF JO BOZ DBTF
46
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
should avoid being predominant to other parts of the company
organization structure and free of conflicts of interests or pressure.
In so doing, decisions can be taken objectively;
2. Each of the part of the organization structure should be responsible
for its activities and achievement and should not shift its
SFTQPOTJCJMJUJFTUPPUIFSQBSUT
PGUIFPSHBOJ[BUJPOTUSVDUVSF
5. Fairness
Principle:
The company should at all times protect the interests of its Shareholders
BOE4UBLFIPMEFSTCBTFEPOFRVBMJUZBOEGBJSOFTT
Implementation guidelines:
5IFDPNQBOZTIPVMECFBDDPNNPEBUJWFUPJUT4UBLFIPMEFSTGPSUIFJS
feedback and suggestions for the good sake of the company and
provide them with information’s access following the transparency
principle;
5IFDPNQBOZTIPVMEUSFBUJUT4UBLFIPMEFSTFRVBMMZJOQSPQPSUJPOUP
their contributions to the company;
*OUFSNTPGFNQMPZFFSFDSVJUNFOUUIFDPNQBOZTIPVMEHJWFFRVBM
chance. The same treatment should be given in their jobs and career
development without discrimination concerning their race, religion,
social class, gender and physical condition.
In the implementation of GCG principles, the following bodies play a very
important role:
(FOFSBM"TTFNCMZPG4IBSFIPMEFST
2. The Board of Commissioners for its supervisory and advising function,
which in terms of the implementation of GCG principles is assisted by:
"VEJU$PNNJUUFF
0UIFS$PNNJUUFFT
5IF#PBSEPG%JSFDUPSTGPSJUT&YFDVUJWFGVODUJPO
The function of Audit Committee is to give the Board of Commissioners
professional and independent information’s, ensuring the transparent
and accountable financial operation and other GCG principles
implementation.
Factors of GCG principles implementation failure commonly occur in large
sized companies:
8FBLJOUFSOBMDPOUSPMNFDIBOJTN
2. Conflict of interests;
*OUFSGFSFODFCZ.BKPSJUZ4IBSFIPMEFSTJOEFDJTJPONBLJOHCZUIF#PBSE
of Directors;
4. Ineffective supervisory function of the Board of Commissioners;
/POUSBOTQBSFOUDPNQBOZNBOBHFNFOU
*HOPSBODFUP4UBLFIPMEFSTJOUFSFTUT
4VTQJDJPOUPUIFJOEFQFOEFODZPG"VEJUPST
GCG demands the implementation of the 5 GCG principles with the full
support of the Board of Commissioners and the Board of Directors.
CORPORATE GOVERNANCE
The Board of Commissioners in the implementation of GCG is assisted by:
(A) AUDIT COMMITTEE AND INTERNAL AUDITOR
The presence of Audit Committee is justified and preconditioned by
GCG implementation, specifically to strengthen the Boards in terms of
accountability to the shareholders and the stakeholders. The accountability
as such is reflected in the reliable and trustworthy financial statement.
In respect of which, GCG is the fundamental to the presence of the Audit
Committee and, at the same time, is the reference in the organization
structure and work process formation.
GCG implementation, risk management, Internal control and Auditing are
the focus of the Audit Committee. Audit Committee, in connection with its
function, reports to the Board of Commissioners and shareholders.
As far as PT. Pyridam Farma, Tbk. is concerned, the legal documents to be
referred to are:
t 5IF %FDSFF PG UIF )FBE PG $BQJUBM *OWFTUNFOU #PBSE /P ,FQ
1.
t 5IF %FDSFF PG UIF #0% PG +BLBSUB 4UPDL &YDIBOHF /P ,FQ #&+
+PCEFTDSJQUJPOPG"VEJU$PNNJUUFF
"VEJUJOHUIFöOBODJBMJOGPSNBUJPOUPCFSFMFBTFECZUIF$PNQBOZUP
any third party that comprises financial statement, projection and
other financial information;
2. Investigating Public Accountant’s Independence and objectivity;
"TTVSJOHUIFFòFDUJWFMZPGUIF*OUFSOBMDPOUSPMPGUIF$PNQBOZ
4. Analyzing the compliance level of the Company toward the regulations
applicable to capital market and other Government regulations related
to the Company activities;
5. Assuring that there are no erroneous decisions made by the Board of
Directors including the implementation, either on its own or by an
independent party appointed by the Audit Committee on the expense
of the Company;
5PTVCNJUUIFSFTVMUPGBOZJOWFTUJHBUJPODBSSJFEPVUUPBMM#PBSEPG
$PNNJTTJPOFST NFNCFST UXP EBZT BGUFS UIF DPNQMFUJPO PG UIF
investigation report;
4VCNJU UIF SFQPSU PG JUT BDUJWJUJFT UP UIF #PBSE PG $PNNJTTJPOFST BU
MFBTUFWFSZRVBSUFS
Audit Committee organization structure:
t )FBE
-JBOOZ4VSBKBXIPBMTPIPMET*OEFQFOEFOU
Commissioner Position.
t .FNCFST %PNJOJRVF3B[BöOESBNCJOJOB
2. Ridwan Aksama
According to studies and observations, the factors causing the failure in
company operations in Indonesia and also overseas among others are:
t 1PUFOUJBMGSJDUJPOPSDMBTIEVFUPDPOøJDUPGJOUFSFTU;
t *OUFSWFOUJPOCZUIFNBKPSTIBSFIPMEFST;
t *OFòFDUJWFOFTTPG#PBSEPG$PNNJTTJPOFSTTVQFSWJTPSZGVODUJPO;
t /POUSBOTQBSFOUDPNQBOZPQFSBUJPO;
t /FHMJHFODFUPTUBLFIPMEFSTJOUFSFTU;
t 4LFQUJDBMWJFXUP"VEJUPSTJOEFQFOEFODZ.
By considering the earlier mentioned negative factors, it is strongly
advisable to every public-listed company to focus on its Internal Audit and
Audit Committee to make its Internal control more effective.
Internal control is the foundation for healthy and successful companies.
Most of the companies recently rely on the role of Internal Auditors in
developing and ensuring the effectiveness of their Internal control function
that makes the Internal control a benefit contributor to the company. In
other words expressed, an added-value contributor.
Audit Committee and Internal control share similarity in their functions.
Basically, both have the controlling function. In terms of authority and
channel of responsibility, they are different from one another.
Audit Committee, which has been regulated by the Stock Exchange
Authority, is elected by and responsible to the Board of Commissioners
XJUI UIF BTTJTUJOH EVUZ UP UIF $PNNJTTJPOFST #BQFQBN SFHVMBUJPO /P
*9
"VEJU $PNNJUUFF JO UIF FYFDVUJPO PG JUT EVUZ TIBMM GPDVT PO UIF
JNQMFNFOUBUJPOPG(PPE$PSQPSBUF(PWFSOBODF($(
"TTVDIUIF"VEJU
Committee shall report the result of their entire activities to the Board of
Commissioners and the shareholders.
Internal Audit Unit is elected by and responsible to the President Director
and is compulsory for public-listed companies as per Bapepam regulation
/P7**(*OUFSOBM"VEJUJTFYQFDUFEUPNBYJNBMMZQMBZJUTSPMFJOHJWJOH
assistance to the Board of Directors of public-listed companies in executing
their duty related to the Internal control, risk management and GCG.
Audit Committee activities in 2009:
"VEJU $PNNJUUFF IBE DPOEVDUFE NFFUJOHT EVSJOH UIF ZFBS "MM
meetings had been attended by all Audit Committee members. By exclusion
of Audit Committee members in the meetings it conducted, the presence
MFWFMPG"VEJU$PNNJUUFFNFNCFSTXBT
Audit Committee activities in 2009 can be summarized as follows:
t &OTVSJOH UIF DPNQMJBODF XJUI UIF DVSSFOU SFHVMBUJPOT CFDPNJOH
effective in 2009;
t 4VQFSWJTJPO PO UIF BVEJU QSPHSBNT PG UIF *OUFSOBM BOE &YUFSOBM
Auditors with the intention to make their auditing more effective;
t 5IPSPVHI EJTDVTTJPO XJUI &YUFSOBM "VEJUPS CFGPSF UIF BVEJU QSPDFTT
was started;
t 3FWJFXPOUIFöOBODJBMSFQPSUQSFQBSFECZUIF&YUFSOBM"VEJUPSQSJPS
to publication.
Internal Audit organization structure under System,
Procedure, Control and Legal:
t )FBE
4UFWFO""4FUJBXBOXIPBMTPIPMETQPTJUJPOPGUIF
head of System, Procedure and Control and Legal
department, as well as member of the Risk Management.
t .FNCFST 5IFB"SBCFMMB
2. Emil Susanto
Both of the Auditing bodies have to co-operate closely and directly
communicate which form the inter relation between the Audit Committee
and the Internal Audit. Furthermore, during the analysis by the Audit
Committee on the Auditing done by Internal Auditors, interval meetings
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
47
CORPORATE GOVERNANCE
should be conducted. The Audit Committee works closely together with
Internal Auditors in the execution of its function and authority.
(B) NOMINATION AND REMUNERATION
COMMITTEE
/PNJOBUJPO$PNNJUUFFUPHFUIFSXJUIUIF#PBSE$PNNJTTJPOFSTFUTVQUIF
system and policy to elect members of the Commissioners and Directors.
$VSSFOUMZ UIF EVUJFT PG CPUI $PNNJUUFFT FH UIF /PNJOBUJPO BOE UIF
Remuneration can still be handled by the Commissioners. In due course,
PT. Pyridam Farma, Tbk. will complement its organization structure with
/PNJOBUJPO BOE 3FNVOFSBUJPO $PNNJUUFFT BU UIF UJNF EFFNFE UP CF
right and mature for this matter.
(C) CORPORATE SECRETARY
The Corporate Secretary has the role to bridge the Company and the
external parties, such as Stakeholders and Shareholders. In the financial
year of 2009, the position of the Corporate Secretary was held by Mr. Ryan
Arvin with the following biographical data:
t *OEPOFTJBODJUJ[FO
t #PSOJO#BOEVOHJO
t (SBEVBUFE GSPN $BUIPMJD 6OJWFSTJUZ 1BSBIZBOHBO JO JO UIF
faculty of Economics, majoring in Management;
t )FTUBSUFEIJTDBSFFSXIFOIFXPSLFEGPS154BOCF'BSNBGSPN
UP'SPNUPIFXPSLFEGPS154PIP*OEVTUSJ1IBSNBTJ
t 4JODF +BOVBSZ IF KPJOFE 15 1ZSJEBN 'BSNB 5CL IPMEJOH UIF
position of Finance Manager.
The duties of Corporate Secretary are among others:
.POJUPSJOH UIF QSPHSFTT BOE DIBOHFT PG SFHVMBUJPOT JO UIF TUPDL
market;
2. Providing Shareholders, Stakeholders and relevant Goverment bodies
with information’s concerning the Company financial condition;
(JWJOHJOGPSNBUJPOTUPUIF#PBSEPG%JSFDUPSTXJUIUIFBJNUPDPNQMZ
with the Stock Exchange laws and regulations;
4. As contact person for the Stock Exchange regulators.
(D) COMPANY INFORMATION
48
$PNQBOZ/BNF
PT. Pyridam Farma Tbk.
Board of Commissioners
President Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
: Ir. Sarkri Kosasih
: Rani Tjandra
: Lianny Suraja
Board of Directors
President Director
Director
: M. Handoko Boedi Soetrisno
: Indrawati Kosasih
"OESFBT)FSNBO0TMBO
1VCMJD"DDPVOUBOU
Tanubrata Sutanto dan Rekan
1SVEFOUJBM5PXFSth Fl.
+M+FOE4VEJSNBO,BW
+BLBSUB*OEPOFTJB
Shares Administration Bureau
:
PT. Sinartama Gunita
1MB[B#**.FOBSBth Fl.
+M.)5IBNSJO/P
+BLBSUB
$PNQBOZ)FBE0óDF
+M,FNBOEPSBO7***/P+BLBSUB
5FMQ
IVOUJOH
'BY
E-mail : info@pyridam.com
Website : www.pyridam.com
4IBSFIPMEJOH$PNQPTJUJPO
4IBSFIPMEJOH$PNQPTJUJPOBTQFS%FDFNCFS
Shareholders
PT. Pyridam Internasional
Number of
Shares
In
%
Stock Value
(Rp)
288,119,974
53.85
28,811,997,400.00
Ir. Sarkri Kosasih
61,740,000
11.54
6,174,000,000.00
Rani Tjandra
61,740,000
11.54
6,174,000,000.00
123,480,026
23.07
12,348,002,600.00
Public (each below 5%)
Company Stocks Trading Data Period 2009
Price
Quarter
I
II
III
IV
Highest
(Rp)
Lowest
(Rp)
Closing
(Rp)
80
135
176
130
50
52
96
91
54
96
110
110
Volume
(Unit)
51.914.500
163.488.000
538.659.000
152.402.000
Source : Indonesian Stock Exchange monthly report
Company Stocks Trading Data Period 2008
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
Price
Quarter
I
II
III
IV
Highest
(Rp)
84
63
65
55
Lowest
(Rp)
Closing
(Rp)
52
50
50
50
55
58
51
50
Source : Indonesian Stock Exchange monthly report
Volume
(Unit)
6.310.500
5.676.000
8.360.000
8.681.000
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
49
PERSETUJUAN ATAS LAPORAN TAHUNAN 2009
AGREEMENT ON ANNUAL REPORT 2009
Kami yang bertanda tangan di bawah ini atas nama manajemen Perseroan
menyatakan persetujuan atas Laporan Tahunan 2009 ini.
We, the undersigned for and on behalf of the management
ŚĞƌĞďLJĐŽŶĮƌŵĂŶĚĞŶĚŽƌƐĞƚŚŝƐĂŶŶƵĂůƌĞƉŽƌƚϮϬϬϵ͘
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Ir. Sarkri Kosasih
Komisaris Utama
President Commissioner
Rani Tjandra
Komisaris
Commissioner
Lianny Suraja
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Direksi
Board of Director
Michael Handoko Boedi Soetrisno
Direktur Utama
President Director
Indrawati Kosasih
Direktur
Director
Andreas Herman Oslan
Direktur
Director
Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.
Download