Penjelasan_Buku_Publ..

advertisement
PENJELASAN
1.
Pelaksanaan lapangan SUPAS 2005 berlangsung selama
bulan Juni 2005. Pengolahan data dilakukan di BPS Pusat
(Direktorat Statistik Kependudukan).
PENDAHULUAN
2. TAHAP-TAHAP KEGIATAN SUPAS 2005
Sumber utama data statistik kependudukan ialah Sensus
Penduduk yang dilakukan sepuluh tahun sekali. Sensus
Penduduk sudah dilakukan lima kali di Indonesia, yakni
tahun 1961, 1971, 1980, 1990, dan 2000. Selanjutnya
akan dilakukan pada setiap tahun yang berakhiran nol,
seperti tahun 2010, 2020 dan seterusnya.
Diantara dua Sensus Penduduk dilakukan Survei
Penduduk Antar Sensus (SUPAS). Selama ini sudah
dilaksanakan SUPAS tahun 1976, 1985, 1995, dan
terakhir 2005.
SUPAS 2005 dirancang khusus untuk mendapatkan data
ststistik kependudukan yang dapat dibandingkan dengan
hasil Sensus Penduduk 2000 (SP2000). Data yang
dikumpulkan
meliputi
karakteristik
demografi,
ketenagakerjaan, dan sosial budaya. Karakteristik
demografi yang dikumpulkan adalah mengenai fertilitas,
mortalitas dan migrasi, serta riwayat kelahiran dan
kematian anak dari wanita pernah kawin. Keterangan
yang dihimpun dibidang ketenagakerjaan mencakup
lapangan usaha, jenis pekerjaan, dan status pekerjaan.
Data sosial budaya mencakup tingkat pendidikan, kondisi
tempat tinggal, dan kegiatan penduduk lanjut usia
(lansia). SUPAS 2005 juga mencakup pelaporan kejadian
vital kelahiran, kematian, dan perpindahan.
2.1.
Tahap Persiapan
a. Pemilihan Blok Sensus (BS)
Pemilihan sampel BS dilakukan dengan teknik PPS
(Probability Proportional to Size)-Linear Systematic
Sampling yaitu setiap BS mempunyai peluang
terpilih sebanding dengan jumlah rumah tangganya.
Kerangka sampel yang digunakan dalam SUPAS
2005 adalah daftar blok sensus dalam setiap
kabupaten/kota yang dibedakan menurut daerah
perkotaan dan perdesaan.
b. Rekrutmen dan Pelatihan Petugas
Petugas SUPAS 2005 terdiri dari:
1. Instruktur Nasional (Innas), ialah pengajar
berpengalaman dan terlatih dari BPS Pusat dan
BPS Propinsi.
2. Pengawas/Pemeriksa (PMS), adalah Kepala
Seksi Statistik Sosial BPS kabupaten/kota atau
staf BPS propinsi atau kabupaten/kota atau
mantri statistik yang telah mendapat pelatihan.
3. Pencacah (PCS), adalah staf BPS propinsi atau
kabupaten/kota atau mantri statistik atau mitra
statistik. Setiap pencacah bertugas mendaftar
bangunan dan rumah tangga pada 2-3 BS dan
xv
mencacah 16 rumah tangga sampel disetiap blok
sensus.
Pelaksanaan pencacahan SUPAS 2005 meliputi
kegiatan:
a. Pendaftaran semua rumah tangga pada BS
terpilih untuk mengetahui jumlah rumah tangga
biasa.
b. Pemilihan sampel rumah tangga sebanyak 16
setiap BS dengan teknik linier systematic.
Rumah tangga khusus tidak ikut dalam kerangka
sampel.
c. Pencacahan rumah tangga dan setiap anggota
rumah tangga sampel.
Pelatihan PMS dan PCS dilaksanakan selama lima
hari. Materi pelatihan meliputi tata cara wawancara
dan pengisian daftar-daftar SUPAS 2005 dan
pemahaman konsep dan definisi yang digunakan.
Diskusi dan role playing juga dilaksanakan selama
pelatihan.
c.
Uji Coba Pencacahan
Untuk mendapatkan gambaran penyelenggaraan
SUPAS 2005 yang sesungguhnya, diadakan satu
kali percobaan lapangan yang dilakukan di tiga
propinsi, yaitu Bengkulu, Sulawesi Selatan, dan
Papua. Uji coba dilakukan pada Bulan September
2004. Hasil uji coba digunakan untuk
menyempurnakan metodologi dan tata laksana
SUPAS 2005. Kuesioner diperbaiki berdasarkan
temuan lapangan pada saat uji coba.
2.2.
Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan
pencacahan
SUPAS
2005
menggunakan sketsa peta blok sensus yang
digunakan sebagai panduan dalam pelaksanaan
pencacahan untuk menghindari terjadinya cacah
ganda atau lewat cacah. Sketsa peta blok sensus
yang dipakai adalah sketsa yang dibentuk ketika
Sensus Penduduk 2000 dan telah diperbaharui
(update) segmen-segmennya saat Sensus Pertanian
2003.
xvi
2.3.
Tahap Pengolahan Data
a. Penyuntingan/Penyandian
Kegiatan penyuntingan/penyandian adalah kegiatan
pra komputer. Kegiatan ini merupakan proses
pengolahan manual yang mencakup pemeriksaan
daftar dan pemberian kode. Pemeriksaan daftar
yang dimaksud adalah pengecekan isian setiap
pertanyaan, dan pemeriksaan konsistensi isian
dalam blok maupun antar blok. Pemberian kode
numerik hanya dilakukan untuk pertanyaan terbuka
misalnya suku bangsa, lapangan usaha dan jenis
pekerjaan utama. Hasil dari kegiatan berupa
dokumen yang diharapkan telah bersih dari semua
kesalahan dan siap untuk direkam di komputer.
2. Seri S-1.1 s.d. 1.30: Penduduk per Propinsi
Hasil SUPAS 2005.
3. Seri S-2: Estimasi Fertilitas, Mortalitas dan
Migrasi Hasil SUPAS 2005.
4. Seri S-3: Proyeksi Penduduk
b. Data Entry
Perekaman data ke dalam media komputer
menggunakan CS Pro 2.5 (Census and Survey
Processing System).
c. Secondary Editing
Secondary Editing adalah pengecekan data yang
telah direkam ke dalam media komputer. Hal ini
dilakukan untuk validasi yang belum tercakup pada
program entri data.
3. METODOLOGI
3.1.
Rancangan Penarikan Sampel
Prosedur penarikan sampel SUPAS 2005 untuk
suatu kabupaten/kota adalah sebagai berikut:
d. Tabulasi

Tahap pertama, dari master frame blok sensus
dipilih n h blok sensus (h = 1, untuk perkotaan ;
h = 2, untuk pedesaan) secara PPS–sistematik
dengan size banyaknya rumah tangga hasil
pencacahan P4B (April 2004). Selanjutnya, dari
n h dipilih n h blok sensus secara sistematik
untuk SUPAS 2005. Pendaftaran rumah tangga
dilakukan pada setiap blok sensus terpilih.

Tahap kedua, memilih m  16 rumah tangga
pada setiap blok sensus terpilih secara
sistematik.
Semua tabel-tabel pokok diolah dengan komputer
yang menggunakan program SPSS (Statistical
Package for Sosial Science) versi ke-13.
2.4.
Evaluasi Hasil
Evaluasi tabel-tabel pokok dilakukan untuk
meyakinkan apakah seluruh prosedur telah
dilakukan dengan tepat dan benar.
2.5.
Tahap Penyajian
Data hasil pengolahan SUPAS 2005 disajikan
dalam 33 seri publikasi, yang terdiri:
1. Seri S-1: Penduduk Indonesia Hasil SUPAS
2005.
3.2.
Metode Estimasi
Misalkan target sampel blok sensus di suatu
kabupaten/kota adalah n h . X hi menyatakan jumlah
rumah tangga pencacahan P4B pada blok sensus
terpilih ke-i dalam daerah ke-h, M hi dan Phi masing-
xvii
masing menyatakan jumlah rumah tangga dan
penduduk hasil pencacahan SUPAS 2005 pada blok
sensus terpilih ke-i dalam daerah ke-h, dan m =16
menyatakan banyaknya rumah tangga terpilih pada
setiap blok sensus.
Estimasi Total Karakteristik
organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah
camat, dan tidak berhak menyelenggarakan rumah
tangganya sendiri. Ciri utama kelurahan adalah
kepala kelurahannya (lurah) sebagai pegawai negeri
dan tidak dipilih oleh rakyat.
4.3.
2 nh m
M
Rumah-tangga Yˆ   Fhi'(1) hi y hij
m
h i
j
2
nh
m
h
i
j
Penduduk Zˆ   Fhi'(1)
Klasifikasi Daerah Perkotaan/Perdesaan
Penentuan suatu desa atau kelurahan digolongkan
perkotaan atau perdesaan dilakukan pada Sensus
Penduduk 2000. Klasifikasi didasarkan pada skor
yang dihitung dari kepadatan penduduk, persentase
rumah tangga yang bekerja di bidang pertanian, dan
tersedianya fasilitas kota seperti sekolah, pasar,
rumah sakit, jalan aspal, dan listrik.
Phi( s )
z hij
m  p hi( s )
4. KONSEP/DEFINISI YANG DIGUNAKAN
4.4.
4.1.
Desa
Desa adalah satuan wilayah yang ditempati oleh
sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat,
termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum
yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah
dan langsung di bawah camat, serta berhak
menyelenggarakan rumah tangga sendiri dalam
ikatan negara kesatua Republik Indonesia. Ciri
utama desa adalah kepala desanya dipilih oleh
masyarakat setempat.
4.2.
Kelurahan
Kelurahan adalah satuan wilayah yang ditempati
oleh sejumlah penduduk yang mempunyai
xviii
Blok Sensus
Blok sensus adalah bagian dari suatu wilayah
desa/kelurahan yang merupakan daerah kerja
seorang pencacah. Dalam pembentukannya,
desa/kelurahan dibagi habis menjadi beberapa blok
sensus. Setiap blok sensus mempunyai batas jelas
dan mencakup 80-120 rumah tangga, atau bengunan
fisik bukan tempat tinggal atau gabungan dari
keduanya.
4.5.
Segmen
Segmen adalah bagian dari blok sensus dan
mempunyai batas jelas baik batas alam atau buatan,
seperti sungai, jalan, gang, dan sebagainya.
Besarnya segmen tidak dibatasi oleh jumlah rumah
tangga atau bangunan fisik tetapi mengacu pada
batas jelas.
4.6.
4.8.
Anggota rumah tangga (ART) adalah semua orang
yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah
tangga, baik yang sedang berada di rumah pada
waktu pencacahan maupun yang sementara tidak
berada di rumah. Anggota rumah tangga yang
bepergian 6 bulan atau lebih, dan anggota rumah
tangga yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi
dengan tujuan pindah atau akan meninggalkan
rumah 6 bulan atau lebih tidak dianggap sebagai
anggota rumah tangga. Tamu yang telah tinggal di
rumah tangga 6 bulan atau lebih dan tamu yang
tinggal di rumah tangga kurang dari 6 bulan tetapi
akan bertempat tinggal 6 bulan atau lebih dianggap
sebagai anggota rumah tangga.
Bangunan
a. Bangunan Fisik adalah tempat berlindung tetap
maupun sementara, yang mempunyai dinding,
lantai dan atap, baik yang digunakan untuk
tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal.
Bangunan fisik yang tidak digunakan untuk
tempat tinggal dianggap sebagai satu bangunan
fisik jika luas lantainya paling sedikit 10 m2.
Persyaratan luas ini tidak berlaku untuk
bangunan tempat tinggal, artinya apabila suatu
bangunan dihuni, meskipun luasnya tidak
sampai 10 m2, bangunan tersebut tetap dihitung
sebagai bangunan fisik.
4.9.
b. Bangunan Sensus adalah sebagian atau seluruh
bangunan fisik yang mempunyai pintu keluar
masuk sendiri dan merupakan satu kesatuan
penggunaan.
4.7.
Penduduk
Yang dimaksud dengan penduduk adalah semua
orang yang berdomisili di wilayah geografis
Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan
atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan
tetapi bertujuan untuk menetap.
Rumah Tangga
Rumah tangga biasa adalah seorang atau
sekelompok orang yang mendiami sebagian atau
seluruh bangunan fisik atau sensus dan biasanya
tinggal bersama serta makan bersama dari satu
dapur. Yang dimaksud dengan satu dapur adalah
pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola
menjadi satu.
Anggota Rumah Tangga
4.10.
Umur
Umur seseorang dapat diketahui apabila tanggal,
bulan, tahun kelahirannya diketahui. Di dalam
pencacahan dengan Daftar SUPAS05-S, pencacah
menanyakan tanggal kelahiran setiap orang dan
dinyatakan dalam Kalender Masehi. Di dalam
penghitungan umur seseorang harus selalu
xix
dibulatkan ke bawah atau umur menurut ulang
tahun terakhir. Apabila tanggal, bulan maupun
tahun kelahiran seseorang tidak diketahui, maka
pencacah harus berusaha mendapatkan keterangan
mengenai umur dengan beberapa cara misalnya
dengan menghubungkan kejadian-kejadian penting
baik yang bersifat nasional maupun daerah,
misalnya Proklamasi kemerdekaan RI (1945),
pemilihan Umum pertama (1955), dan lain-lain.
4.12.
Status Perkawinan
Status Perkawinan dibedakan menjadi:
a. Belum kawin
b. Kawin
c. Cerai hidup
d. Cerai mati
Kawin adalah status dari mereka yang terikat dalam
perkawinan pada saat pencacahan, baik tinggal
bersama maupun terpisah. Dalam hal ini tidak saja
mereka yang kawin sah, secara hukum (adat,
agama, negara dan sebagainya) tetapi juga mereka
yang hidup bersama dan oleh masyarakat
sekelilingnya dianggap sebagai suami istri.
Dengan cara penghitungan umur seperti di atas
maka:
a. Yang berumur 0 adalah penduduk yang berumur
kurang dari satu tahun
b. Yang berumur 1 adalah penduduk yang berumur
kurang dari dua tahun, sama dengan satu tahun
atau lebih.
c. Yang berumur 0-4 adalah penduduk yang
berumur kurang dari lima tahun.
d. Yang berumur 5-9 adalah penduduk yang
berumur lima tahun atau lebih, kurang dari
sepuluh tahun, dan seterusnya.
e. Yang berumur 75 adalah penduduk yang
berumur 75 tahun dan lebih.
Cerai hidup adalah status dari mereka yang hidup
berpisah sebagai suami istri karena bercerai dan
belum kawin lagi.
Cerai mati adalah status dari mereka yang
suami/istrinya telah meninggal dunia dan belum
kawin lagi.
4.13.
Pendidikan
4.11. Penduduk Lansia
Penduduk lansia (lanjut usia) adalah mereka yang
berumur 60 tahun ke atas.
xx
a. Kepandaian membaca dan menulis
1. Orang yang dapat membaca dan menulis surat
atau kalimat sederhana dalam huruf latin
ataupun lainnya.
2. orang buta yang dapat membaca dan menulis
Huruf Braille.
3. Orang yang sebelumnya dapat membaca dan
menulis, kemudian karena cacat mereka tidak
dapat membaca dan menulis.
4. Orang yang hanya dapat membaca saja tetapi
tidak dapat menulis dianggap tidak dapat
membaca dan menulis.
b. Pendidikan yang ditamatkan
Yang dimaksud dengan “tamat’ adalah selesai
mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi suatu
sekolah sampai akhir dengan mendapatkan tanda
tamat/ijazah. Seseorang yang belum mengikuti
pelajaran pada kelas tertinggi, tetapi ia mengikuti
ujian dan lulus, dianggap “tamat”. Dalam SUPAS
2005, pendidikan yang ditamatkan dibagi menjadi 9
golongan yaitu:
1. Tidak punya
2. Sekolah Dasar (SD)/MI/Sederajat
3. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SLTP)/MTs/Sederajat/Kejuruan
4. Sekolah Menengah Umum
(SMU)/MA/Sederajat
5. Sekolah Menengah Kejuruan
6. Diploma I/II
7. Diploma III/Sarjana Muda
8. Diploma IV/S1
9. S2 dan S3
4.14.
Perpindahan Penduduk
a. Tempat Lahir
Tempat lahir responden adalah propinsi dan
kabupaten/kota tempat tinggal ibu responden pada
saat melahirkan responden. Misalnya seorang ibu
bertempat tinggal di Kota Jakarta Pusat (DKI
Jakarta), ia melahirkan anaknya di Kabupaten
Malang (Jawa Timur). Apabila ibu dan anak
tersebut kembali ke Jakarta Pusat (DKI Jakarta)
dalam waktu kurang dari 6 bulan, maka anak
tersebut dicatat lahir di Kota Jakarta Pusat (DKI
Jakarta). Tetapi apabila anaknya tetap tinggal di
Kabupaten Malang selama 6 bulan atau lebih, maka
anak tersebut dicatat lahir di Kabupaten Malang
(Jawa Timur).
b. Tempat Tinggal Terakhir
Tempat tinggal terakhir adalah propinsi dan
kabupaten/kota tempat tinggal terakhir sebelum
responden tinggal di propinsi dan kabupaten/kota
tempat tinggal sekarang.
c. Tempat Tinggal 5 Tahun yang Lalu (Juni
2000)
Tempat tinggal 5 tahun yang lalu adalah propinsi
dan kabupaten/kota tempat tinggal responden 5
tahun yang lalu atau tempat tinggal responden pada
saat Sensus Penduduk 2000 (Juni 2000).
xxi
4.15.
Fertilitas
a. Wanita Pernah Kawin
Yang dimaksud dengan wanita pernah kawin adalah
anggota rumah tangga wanita yang pada saat
pencacahan status perkawinannya kawin, cerai
hidup, atau cerai mati.
b. Anak Lahir Hidup
Anak lahir hidup adalah anak yang pada waktu
dilahirkan menunjukkan tanda-tanda kehidupan,
walaupun mungkin hanya beberapa saat saja,
seperti: jantung berdenyut, bernafas, menangis, dan
tanda-tanda kehidupan lainnya.
c. Anak Masih hidup
Anak masih hidup adalah semua anak yang
dilahirkan hidup oleh seorang ibu yang pada saat
pencacahan masih hidup baik tinggal bersama-sama
maupun tinggal di tempat lain.
xxii
EXPLANATORY NOTES
1. INTRODUCTION
The main source of data for the population statistics is
Population Census which will do every ten years. For
Indonesia, Population Census have been done in five times,
in 1961, 1971, 1980, 1990 and 2000. The next Population
Census will be conduct in 2010, 2020 and every year with
zero ending.
Between two repectively censuses, an Intercensal
Population Suvey was carried out. The 2005 Intercensal
Population Survey is the last survey, the previous were
taken in 1976, 1985 and 1995.
The 2005 Intercensal Population Survey was designed to
have population data which comparable with the results of
the 2000 Population Census. Data was collected on various
population characteristics such as demography,
employment and socio-cultural. The demographic data
consist of fertility, mortality, and migration, including birth
and death history of ever married women. The employment
data consist of main industry, occupation, and employment
status. The socio-cultural data consist of educational
attainment, etchnicity, housing condition and elderly
activities. The 2005 Intercensal Population Census also
covers birth, death, and migration registrations data.
The 2005 Intercensal Population Survey enumeration took
place within the period of June 2005. Data processing was
done in BPS Statistics-Indonesia (Directorate of
Population Statistics).
2. STAGES OF OPERATION
2.1.
Preparatory
a. Census Block Selection
Census block selection was done based on PPS
(Probability Proportional to Size)-Linear Systematic Sampling
that is for each of census block has the same
probability which proportional to its household
size. The frame work of sample used in the 2005
Intercensal Population Survey was the list of census
blocks in every regency/municipality which were
classified by urban and rural area.
b. Recruitment and Training for Survey Workers
Survey workers for the 2005 Intercensal Population
Survey were:
1. National Instructor is experienced and trained
instructor from BPS Statistics Indonesia and
Regional Statistical Offices.
2. Supervisor/Editor is the chief of Population
Subdivision or staff of Regional Statistical
xxiii
Offices or Statistics Officer at the sub-district
level (Mantri Statistik) who have been trained.
3. Enumerator is the staff of Regional Statistical
Offices or Mantri Statistik or temporary
personnel (Mitra Statistik). Every enumerator
completed the household listing in 2-3 Census
Blocks and then interviewed 16 selected
household samples of each census block.
2.2.
The enumeration of the 2005 International
Population Survey used the sketch of census blocks
from 2000 Population Census as a guidance in the
implementation in order to avoid double enumeration
or miss enumeration. This sketch of census block
sketches had been updated on the 2003 Agricultural
Census. The implementation of the 2005 Intercensal
Population Survey was made up of three activities:
The supervisor and enumerator were trained for
five days. The training covered the procedure of
conducting an interview and filling out the
questionnaire and understanding the concept and
definition. Discussion and role playing were also
conducted during the training.
a) Household listing in the selected Block Census
to know the number of ordinary households.
b) The selection of 16 household samples was
based on linier systematic technique, while
special households were not included in the
sample frame.
c) Enumeration of household samples and
household member samples.
c. Try-Out
In order to get information of a real picture of the
2005 Intercensal Population Survey, a pilot survey
was conducted. Pilot survey was conducted in
September 2004 and took place in three provinces:
Bengkulu, Sulawesi Selatan and Papua. The results
of the pilot survey were used to improve the 2005
Intercensal Population Survey methodology and
field operation system. The 2005 Intercensal
Population Survey instruments were improved
based on facts gathered during the pilot survey.
xxiv
Implementation
2.3.
Data Processing
a. Editing and Coding
Editing and coding is the pre-computer processing
which was done manually including checking
questionnaire and writing a code. Checking
questionnaire covers checking the content of every
questions in the questionnaire, checking the
consistency between question in one block and
between one block to another related block.
Numeric codes are given for open questions, such
as; ethnicity, type of industry and occupation in
main activity. Then, it is expected that the
questionnaires contain no mistakes and ready for
data entry processing.
2.5.
Publication
The results of the 2005 Intercensal Population
Survey were published in 33 publication series,
which are:
1. S-1 Series: Population of Indonesia, Results of
the 2005 Intercensal Population Survey.
2. S-1.1 to S-1.30 Series: Population by Province,
Results of the 2005 Intercensal Population
Survey.
3. S-2 Series: Fertility, Mortality and Migration
Estimation, Results of the 2005 Intercensal
Population Survey.
4. S-3 Series: Population Projection.
b. Data Entry
Data entry uses the CS Pro 2.5 (Census and Survey
Processing System).
c. Secondary Editing
Secondary editing is checking the data after the the
data entry process. It was done for data validation
which was uncovered in the data entry program.
3. METHODOLOGY
d. Tabulation
3.1.
All of the primary tables had been done by
computer using the 13th version of Statistical
Packages for Social Science (SPSS).
2.4.
Sampling Design
The sampling design of 2005 Intercensal Population
Survey for a regency/municipality shall be as
follows:
The Result Evaluation

All basic tables had been evaluated to make sure
the procedure were right and valid.
First stage, from census block master frame, we
selected n h census block (h = 1, for urban area;
h = 2, for rural area) by PPS-systematic with
household size is the number of households from
P4B result (April 2004). Hereinafter, from
n h we selected n h census block systematicly for
xxv

3.2.
the 20005 Intercensal Population Survey.
Household listing was conducted in each chosen
census block.
Second stage, choosing m  16 households in
each chosen census block systematicly.
Estimation Method
Census block target of a regency/municipality is
n h . X hi expresses number of households of P4B
result on ith selected census block in hst area,
M hi and Phi express the number of households and
population based on 2005 Intercensal Population
Survey result at ith selected census block in hth area,
and m = 16 expresses the number selected
households in each census block.
4. CONCEPTS AND DEFINITIONS
4.1.
A village refers to the territory which belong to or is
under the jurisdiction of the lowest administration
unit of the Indonesian government. This includes the
community which is headed by a village head who
ranks directly below a subdistrict head. The head of
Desa are democratically chosen by the community.
4.2.
2
nh
m
h
i
j
Population Zˆ   Fhi'(1)
xxvi
Phi( s )
z hij
m  p hi( s )
Village (Kelurahan)
A village refers to the territory which belong to or is
under the jurisdiction of the lowest administration
unit of the Indonesian government. This includes the
community which is headed by a village head who
ranks directly below a subdistrict head. The head of
Kelurahan (Lurah) are appointed as public servant.
Total Estimation of Characteristic
2 nh m
M
ˆ
Household Y   Fhi'(1) hi y hij
m
h i
j
Village (Desa)
4.3.
Urban/Rural Classsification
The criteria used to classify a particular village into
either urban or rural are practically have done in
the 2000 Population Census. Urban or rural
classification was decided based on the score of
each village, and the value of which was determined
by several factors: population density, percent of
agricultural households, and the availability of
urban-related facilities such as school, market,
hospital, road, and electricity.
4.4.
Census Block
4.5.
A census block is an area of a particular village
which is created for enumeration purposes. A
census block must have distinct boundaries, either
natural or man-made, which are expected to remain
unchanged for about 10 years. A census block
should contain approximately 80-120 households or
non-residential physical building units or
combination of the two.
Segment
b. A census building unit is a physical building
unit or partition there of having separate
entrance/exit but one utilization.
4.7.
An ordinary household is an individual or a group
of people living in a physical or census building
unit or part there of who make common provision
for food and other essential of living.
4.8.
Segment is an area of a particular census block and
has a clear boundaries, either natural or manmade.
The size of segment is not depending on
households/physical building but it depends on the
clear boundaries.
4.6.
Household Member
Those who usually live in a particular household
regardless their location at the time of enumeration
are classified as household member. A person was
no longer be regarded as a member of his or her
former household if the person had been absent
from home for six months or longer, or had left
home for the purpose of moving away even when
the six-months limit had not been reached. On the
other hand, a guest who had stayed for six months
or more, or even for less than six months but
intended to move in was recorded as a household
member.
Building Unit
a. A physical building unit is a permanent or
temporary shelter having walls, floors and roofs
regardless of whether it is used as a place of
residence or not. A non-residential unit is
regarded as a physical building if the floor area
is 10 square meters and more. The restriction of
floor area is not applied for dwelling unit, it
means if a dwelling unit has floor area less than
10 square meters, that dwelling unit remain to
be considered as physical building.
Household
4.9.
Population
The population of the census include all the
residents of the entire geographic territory of
Republic of Indonesia who have stayed for six
xxvii
months or longer, and those who intended to stay
even though their length of stay was less than six
months.
Elderly is a person who aged 60 years and over.
4.12. Marital Status
Marital status is distinguished into:
a. Not yet/never married
b. Married
c. Divorced
d. Widowed
4.10. Age
Information on respondent’s date, month and year
of birth is recorded in Christian calendar sytem.
This information is used to determine the age of the
respondent. The age should be rounded down, or in
other words, the age refers to the respondent’s
latest birthday. When birth date is not known, the
enumerator should relates the date with any
regional or national important events, for instance,
the country’s independent day (1945), the first
general election (1955), etc.
With such way of determining age, then:
a. The 0-year-old would be those whose aged were
less than one year.
b. The 1-year-old would be those whose aged one
year or more but less than 2 years.
c. The 0-4 years group would be those who aged
less than 5 years.
d. The 5-9 years group would be those who aged 5
years or more but less than 10 years.
e. The 75+ group included those who aged 75
years or older.
4.11. Elderly
xxviii
Married is a status for those who on the
enumeration date were bound by marriage
regardless of whether they lived together or
separately. This includes those who by law (e.g.
tradition, religion, state etc.) are formally married
but also those who lived together and regarded by
their surrounding community as husbands and
wives.
Divorced is a category for those who divorced their
husbands or wives and not yet remarried.
Widowed is a status for those whose husbands or
wives were deceased and not yet remarried.
4.13.
Education
a. Ability to Read and Write
1) People who were able to read and write simple
sentence or letter in Latin letter or oher letter.
2) Blind persons who are able to read and write
Braille characters are regardded as able to
read and write.
3) People who were able to read and write prior to
their disability condition are regarded as able
to read and write.
4) Those who are able to read and not to write are
regarded as unable to read and write.
b. Educational Attainment
Graduated is a classification for those who passed
the highest level of a particular school with
certificate or diploma regardless of whether the
school is governmently or privately managed. In
addition, a person who had taken the final
examination at the highest level and passed, is
regarded as graduated even though the person had
not gone through the highest level.
In the 2005 Intercensal Population Survey,
educational attainment is divided into 9 categories:
(1) No schooling
(2) Primary school
(3) Junior high school
(4) General senior high school
(5) Vocational senior high school
(6) College
(7) Academy
(8) Undergraduate
(9) Postgraduate
4.14.
Migration
a. Place of Birth
A respondent’s place of birth is the province and
regency/municipality where his or her natural
mother lived at the time the respondent was born.
For example, a mother who lived in Jakarta Pusat,
DKI Jakarta; went to Malang, Jawa Timur, to
deliver her child. If the mother and her child
returned to Jakarta Pusat in less than 6 months, the
birth place of the child would be in Jakarta Pusat.
On the other hand, if the child remained in Malang
for 6 months or more after the delivery, the birth
place would be in Jawa Timur.
b. Place of Previous Residence
A respondent place of previous residence is the
province and regency/municipality where the
respondent lived before he or she lived in present
province and regency/municipality.
c. Place of 5 Years Ago (June 2000)
Place of 5 years ago is the province and
regency/municipality where the respondent lived 5
years ago or the residence place of respondent at
the 2000 Population Census (June 2000).
xxix
4.15. Fertility
a. Ever Married Women
Ever married women are women whose marital
status at the time of enumeration were married,
divorced or widowed.
b. Children Ever Born
Children ever born are any children who at the time
of their births showed any living sign, although
momentarily, such as beating heart, breathing,
crying and other sign of living.
c. Children Still Alive
Children still alive are any children who were born
alive and still living at the time of enumeration,
regardless of whether they live with their parents or
separately.
xxx
Download