1) Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Gadjah Mada 2) Editor and Advisory Board “CLEAN-Soil, Air, Water” (International Journal of Sustainability and Environmental Safety published by Wiley-VCH, Weinheim, Germany) 3) Advisory Board “Chemistry-An Asian Journal” published by Wiley-VH, Weinheim, Germany) Low productivity in scientific dissemination 22,194 Indonesians were required for 1 international scientific publication (from 1996 to 2009, http://www.scimagojr.com) Small profit in economics GDP (Gross Domestic Product) per capita 4300 US$ in 2010 (nu. 127 in the world, http://www.nationmaster.com) Table The ratio of scientific publication relative to population for Indonesia compared to the top ten country in publication (from 1996 to 2009) Country USA China UK Japan Germany France Canada Italy Spain Australia Indonesia Note: Brazil Number of Publication 4,773,842 1,518,011 1,381,743 1,341,281 1,258,273 919,110 708,020 684,111 514,239 456,789 10,826 280232 Population/Publication 64 882 44 95 65 70 47 85 79 47 22,194 709 Fig. Correlationship between the number of publication and the ratio of the number of publication to GDP per capita for Indonesia compared to the top ten country in publication Need to Sharing, Communicate, and Exchange of Ideas Research is meaningless if the results are not shared with and communicated to the scientific community Scientific journal is one of the media through which scientists exchange scientific and professional knowledge Information published in the journals forms an archival record showing the scientific advancement of the society in general The content and the organization of a scientific paper reflect the logical thinking in scientific investigation, and the preparation of a scientific paper for journal is an integral part of the individual research effort Before preparing a scientific paper, an author should evaluate his/her research outcomes and judge that they give an important contribution to the field The writing process initially requires a thorough review and evaluation of previous related work in the literature, which helps the author in acquainting whether his/her idea is truly new and significant 1. Harus menggunakan ragam bahasa formal 2. Bahasa harus tepat dan bermakna tunggal 3. Menggunakan tatabahasa yang benar 4. Setiap istilah, sifat, dan pengertian baru yang digunakan harus terdefinisikan secara tepat agar tidak menimbulkan kerancuan atau keraguan 5. Kalimat harus efektif 6. Paragraf harus berisi topik tunggal dan minimal terdiri atas 3 kalimat 1. Ragam Bahasa Formal Bikin, membikin membuat Bakal akan Bareng bersama Bisa dapat, mampu, akan Cuma hanya Dibilang dikatakan Dikasih diberi Tapi tetapi Gampang mudah Ketimbang dibandingkan, daripada Nggak tidak Rampung, usai selesai Sama oleh 2. Bermakna Tunggal Sampai saat ini masih belum dapat ditemukan metoda imobilisasi pupuk yang efektif dan ramah lingkungan bandingkan dengan Sampai saat ini masih belum dapat ditemukan metoda imobilisasi yang efektif dan ramah lingkungan untuk pupuk Perlu diupayakan penggunaan Mg-Al hidrotalsit sebagai adsorben dalam pungut-ulang emas dari limbah PCB dan pemanfaatannya untuk sintesis nano emas bandingkan dengan Perlu diupayakan penggunaan Mg-Al hidrotalsit sebagai adsorben dalam pungut-ulang emas dari limbah PCB dan pemanfaatan emas hasil pungutulang untuk sintesis nano emas 3. Tatabahasa yang Benar a. Adanya subyek dan predikat serta keterkaitan antara keduanya harus jelas Secara praktis dapat dilakukan dengan alat personal kit yang secara rutin biasa digunakan oleh pasien diabetes. bandingkan dengan Penentuan glukosa secara praktis dapat dilakukan dengan alat personal kit yang secara rutin biasa digunakan oleh pasien diabetes. Satu mmol Cr(III) klorida heksahidrat dan 3 mmol asam glutamat dalam 25 mL akuades pH 4 dan direfluks selama 3 jam. bandingkan dengan Satu mmol Cr(III) klorida heksahidrat dan 3 mmol asam glutamat dalam 25 ml akuades pH 4 direfluks selama 3 jam. b. Kata depan (i) Peralatan dirangkai dengan menempatkan pompa di depan (bukan didepan) tabung gas (ii) Untuk mendapatkan gambaran bagian dalam yang jelas, detektor harus diletakkan di antara (bukan diantara) pintu masuk dan pintu ke luar (bukan keluar) (iii) Layang-layang tersangkut di sela-sela (bukan disela-sela) daun pepohonan c. Awalan (i) Dalam penelitian ini Erlenmeyer digunakan (bukan di gunakan) sebagai wadah penyimpanan larutan (ii) Proses berlangsung mengikuti urutan yang telah ditetapkan (bukan di tetapkan) (iii) Suksinat anhidrat mudah dicangkokkan (bukan di cangkokkan) pada gugus amina kitosan menghasilkan gugus karboksilat b. Kata Sambung Pencemaran lingkungan oleh logam berat semakin menjadi masalah serius akhir-akhir ini. Sehingga pemerintah harus segera mengambil tindakan tegas …. bandingkan dengan Pencemaran lingkungan oleh logam berat semakin menjadi masalah serius akhir-akhir ini, sehingga pemerintah harus segera mengambil tindakan tegas …. Pembuatan komposit dilakukan dengan melarutkan 4 g PVA dalam 100 mL akuades pada suhu 70 oC sambil diaduk. Kemudian sebanyak 4 g kitosan dilarutkan dalam 100 mL asam asetat (3%, v/v). Kedua larutan tersebut dicampur pada suhu 70 oC dan diaduk selama 30 menit. bandingkan dengan Pembuatan komposit dilakukan dengan melarutkan 4 g PVA dalam 100 mL akuades pada suhu 70 oC sambil diaduk, melarutkan 4 g kitosan dalam 100 mL asam asetat (3%, v/v), dan kedua larutan kemudian dicampur pada suhu 70 oC dan diaduk selama 30 menit. 4. Definisi yang Tepat atas Istilah Baru Yang dimaksud dengan panas reaksi dalam makalah ini adalah reaksi yang menghasilkan panas bandingkan dengan Yang dimaksud dengan panas reaksi dalam makalah ini adalah panas yang dibebaskan dari suatu reaksi kimia Biofouling or marine fouling is bioaccumulation of marine organism on the surface of submerged or semisubmerged natural or artificial objects and unwanted phenomenon in marine transportation. bandingkan dengan Biofouling or marine fouling is bioaccumulation of marine organism on the surface of submerged or semisubmerged natural or artificial objects. 5. Kalimat harus Efektif Untuk memenuhi kebutuhan pokok atas makanan perlu dilakukan langkah-langkah peningkatan produksi beras dengan jalan meningkatkan usaha perluasan lahan pertanian bandingkan dengan Untuk memenuhi kebutuhan makanan pokok, perlu dilakukan peningkatan produksi beras melalui usaha perluasan lahan pertanian Limbah zat warna di lingkungan sebagian besar merupakan zat warna anionik yang dalam larutan pada umumnya berada dalam bentuk anion, termasuk pada kondisi asam bandingkan dengan Limbah zat warna anionik di lingkungan sebagian besar ada dalam bentuk anion meskipun dalam suasana asam Dalam proses reaksinya, sebagaimana umumnya sebuah reaksi kimia, ada sejumlah faktor lain yang mempengaruhi, yaitu keasaman medium, suhu dan waktu reaksi. bandingkan dengan Sebagaimana umumnya sebuah reaksi kimia, reaksi Cr(III) dengan asam glutamat juga dipengaruhi oleh keasaman medium, suhu dan waktu reaksi 6. Paragraf Minimal berisi 3 kalimat, yaitu kalimat (i) pembuka, (ii) isi, dan (iii) penutup Contoh: (i) Pencemaran air oleh logam berat merupakan masalah yang semakin serius akhir-akhir ini. (ii) Timbal adalah salah satu logam berat yang sering mencemari air karena banyak diterkandung di limbah cair indusri elektroplating, cat, dan pengecoran logam. (iii) Di dalam tubuh, timbal akan terakumulasi dalam jaringan otak, kulit, dan tulang, sehingga sangat penting untuk mengolah air yang mengandung timbal. Berisi Satu Pokok Pikiran (Topik Tunggal) Berbagai metoda untuk mengurangi kadar krom dalam air telah banyak dikenal seperti presipitasi, oksidasi/reduksi, filtrasi, penukar ion, pemisahan membran dan adsorpsi. Di antara metoda tersebut, adsorpsi dipandang paling menguntungkan dari segi efisiensi yang tinggi, biaya yang murah dan pelaksanaannya yang mudah. Salah satu jenis adsorben yang ramai dikembangkan saat ini adalah polimer komposit. Polimer komposit merupakan material yang tersusun atas matriks polimer organik dan material anorganik pengisi. Di antara material anorganik pengisi yang ada, hidrotalsit memberikan harapan baru berkat kemampuannya yang besar dalam menyerap senyawa anionik. ……. Paragraf 1 Paragraf 2 I. Title II. Authors’ Names and Affiliations III. Abstract or Synopsis IV. Keywords V. Body of Main Text Introduction Experimental or procedure (this may involve laboratory investigations and/or field investigations) Analytical investigation (this may involve development of models and or verification of existing procedures) Results Discussion Summary or Conclusions VI. Acknowledgments VII. List of Notations, Definitions, and Symbols VIII. References I. Title (Cargill and O’Connor, 2009) Clearly indicates the content of the paper. It can be achieved in various ways such as: a. Provide as much relevant information as possible, but concise b. Decide keywords which will capture the attention of readers and place them near the front of the title. Please examine (x) Pemanfaatan Hibrida Kitin-Asam Humat untuk Menyerap Cr(III) dalam Limbah Cair Industri Penyamakan Kulit (O) Hibrida Kitin-Asam Humat sebagai Adsorben Cr(III) dalam Limbah Cair Industri Penyamakan Kulit c. Contain no ambiguous meaning Example: (x) Adsorpsi AuCl4- dari larutan berair menggunakan Mg-Al-NO3 Hidrotalsit bandingkan dengan (O) Adsorpsi AuCl4- dalam larutan (atau pelarut air) menggunakan Mg-Al-NO3 Hidrotalsit d. In general, do not include the location since it will only limit the applicability of the method Example: Hibrida Kitin-Asam Humat sebagai Adsorben Cr(III) dalam Limbah Cair Industri Penyamakan Kulit PT Maju Mundur II. Author Authorship should be restricted to those who designed the study, supervised the process of data collecting and analyzing, responsible for the content of the manuscripts. Students or research assistants who work, credits should be rewarded. Students could be the first author. Examples: 1. Sri Juari Santosa, Dwi Siswanta, and Jumadi (Source: J. Ion Exchange, 21(3), 206-211, 2010) 2. Uripto Trisno Santoso, Sri Juari Santosa, Bambang Rusdiarso, and Dwi Siswanta (Source: Res. J. Chem. Environ., 15(2), 683-689, 2011) III. Abstract Shows overall in brief Is briefly present: background information, the principal activity or purpose methods or experimental design, a summary of observation and results important conclusion(s) and/or recommendation 1. Background information and the principal activity or purpose Komposit polimer superabsorben (SAPC) merupakan polimer hidrofilik yang terhubung secara sambung silang yang mampu menyerap serta menahan air dan larutan dalam jumlah besar tanpa mengalami pelarutan oleh molekul-molekul air telah disintesis dalam penelitian ini. Karena karakteristiknya yang unggul, maka SAPC dalam penelitian ini diaplikasikan sebagai material penyerap air dan urea pada bidang pertanian. 2. Methods or experimental design SAPC disintesis melalui proses polimerisasi dari bahan dasar asam akrilat, karboksimetil selulosa (CMC) dan residu pemurnian bentonit alam. Berat CMC dan residu pemurnian bentonit alam dibuat bervariasi dengan berat total tetap: 2:0; 1,5:0,5; 1:1; dan 0,5:1,5. N,N’-metilena bisakrilamida (MBA) digunakan sebagai agen penyambung-silang, ammonium persulfat (APS) sebagai inisiator, dan natrium hidroksida (NaOH) sebagai penetral gugus akrilat sehingga terbentuk SAPC karboksimetil selulosa-g-poli(asam akrilat)/monmorilonit. 3. A summary of observation and results, and important conclusion(s) SAPC yang memiliki kemampuan menyerap air paling tinggi didapat pada berat CMC:residu pemurnian bentonit alam = 1:1 (SAPC C:B=1:1). SAPC C:B=1:1 mampu menyerap 785,00 g air murni per g SAPC dan memiliki waktu retensi air selama 40 hari. Keberadaan molekul urea dalam medium pengembangan SAPC C:B=1:1 hampir tidak mempengaruhi kapasitas pengembangan airnya. Molekul urea akan masuk ke dalam jaringan polimer SAPC bersamaan dengan masuknya molekul air. Semakin tinggi konsentrasi urea dalam medium pengembangan menyebabkan semakin banyak molekul urea yang masuk ke dalam jaringan polimer. Molekul urea yang telah masuk ke dalam jaringan polimer dapat dilepas kembali dalam waktu 30 menit. Kapasitas penyerapan air dan jumlah molekul urea yang diserap pada SAPC menurun dengan bertambahnya konsentrasi larutan CaCO3 sebagai model air sadah. IV. Keywords Important words or phrases for the purpose of indexing and compiling subject index Example: 1. Kitin, hibrida kitin-asam humat, Ni(II), sorpsi, desorpsi (Source: Santosa et al., Surf. Sci., 2007b) 2. Adsorpsi, Cr(III), kitin-asam humat, sistem kontinyu, limbah cair penyamakan kulit (Source: Santosa et al., Advances in Environmental Research, 2012) 3. Asam humat; Cd(II); Cd(II) terkompleks asam humat; kinetika; sorpsi (Source: Santosa, Clean, 2013) V. Body of Main Text V.1 Introduction It is particularly important to answer the following question: Is the contribution new? Is the contribution significant? Is it suitable for publication? Five stages to a compelling introduction (Cargill and O’Connor, 2009) Fig. Five stages of an introduction to a science research article (after Weisberg & Buker, 1990) Contoh: Stage 1 Kitosan merupakan salah satu biopolimer yang sangat prospektif digunakan sebagai adsorben ion logam karena mempunyai gugus hidroksil dan gugus amina yang mampu berikatan dengan ion logam [1,2]. Namun demikian kitosan mudah larut dalam kondisi asam, sehingga membatasi penggunaanya sebagai adsorben [1]. Salah satu cara membuat kitosan tahan terhadap asam adalah dengan melakukan penautan-silang [3,4]. Stage 2 Glutaraldehid (GLA) [3], epiklorhidrin (ECH) [4], dan etilen glikol diglisidil eter (EGDE) [5] adalah preaksi yang sering digunakan untuk menaut silang kitosan. Penautan silang yang melibatkan gugus amina biasanya menurunkan kemampuan adsorpsi lebih besar daripada penautan silang pada gugus hidroksil, karena berkurangnya gugus aktif amina akibat penautan-silang [6]. Stage 3 Stage 4&5 EGDE merupakan senyawa yang kedua ujungnya berupa gugus epoksida. Gugus epoksida ini pada pH basa selain dapat terikat pada gugus amina juga mampu bereaksi dengan gugus hidroksil dari kitosan [7,8]. Li [9] melakukan penautan silang kitosan pada gugus hidroksil dengan proteksi gugus amina dengan formaldehid, terbukti kemampuan adsorpsinya terhadap Cu(II) lebih besar dibandingkan penautan silang secara langsung. Oshita [10] melakukan hal yang sama, tetapi menggunakan benzaldehid sebagai gugus pelindung. Pada penelitian ini dilakukan penautan silang kitosan dengan penaut silang EGDE, GLA, dan ECH setelah gugus amina kitosan dilindungi terlebih dahulu dengan suksinan anhidrat. Ketiga jenis kitosan suksinat tertaut silang dipelajari kemampuan adsorpinya terhadap ion Pb(II) untuk mengetahui pengaruh jenis senyawa penyambung silang dan keselarasannya dengan dengan gugus pelindung suksinat anhidrat terhadap kemampuan adsorpsi. V.2 Experimental 1. State all materials and methods used 2. Describe important procedure(s) 3. Report methods in chronological order in a narrative form 4. It is usually more effective to present them under subheadings devoted to specific. In most case, use identical or similar to subheadings in Experiment and Results Use Active or Passive Verbs in Experimental Section 1. It is recommended to use active voice verbs instead of passive voice verbs. Active verbs make the writing more direct and less wordy Example: The toxin polluted the food The food was polluted by the toxin “We” is frequently used as personal pronoun subject Example: We collected the sample for as long as three years 2. Passive voice may be the option in case: the information of “who or what carried out the action” is unimportant Example: The researchers collected data from all sites daily Data were collected daily from all sites It sounds repetitive or immodest to use personal pronoun subject Example: We employed Langmuir isotherm model to determine sorption capacity Langmuir isotherm model was employed to determine sorption capacity Notes in Using Active Voice in Experimental Section It is very uncommon to use “I” as personal pronoun subject in single-authored paper Example: I employed Langmuir isotherm model to determine sorption capacity Notes in Using Passive Voice in Experimental Section To make our writing easier to be understood, take particular care not to write sentences with very long subject and a short passive verb right at the end Example: Brown coal and peat soil collected from Rawa Pening, as well as crab shell waste collected at traditional market in Semarang, were used Three samples were used, i.e. brown coal and peat soil collected from Rawa Pening, and crab shell waste collected at traditional market in Semarang Example of Experimental Section 2. Experimental (Source: Santosa and Kunarti, Water Quality: Physical, Chemical and Biological Characteristics, 2010) 2.1. Materials Mg/Al LDH was prepared by adding drop-wise of decarbonated NaOH 0.5M into a decarbonated solution containing ... 2.2. Procedures 2.2.1. Stability of Mg/Al LDH One hundred milligrams of Mg/Al LDH was added to a series of 50 mL of decarbonated destilled water and the acidity … 2.2.2. Effect of medium acidity on the sorption A series of 50 mL of HA 150 mg/L was prepared and their acidity was adjusted to pH 1, 3, 5, 7, 9, and 13 by using … 2.2.3. Effect of interaction time on the sorption Experiment s were carried out using a batch-type reactor of a 50 mL Erlenmeyer in a water bath at …. V.3 Results and Discussion Do not present the raw data unless they are needed to give evidence for specific conclusions which can not be obtained by looking at an analysis Present the data in a converted form such as in the form of figures (graphs), tables, and/or description of observation Describe the relationship of each section of converted data to the overall study Interpret the data in the discussion Decide whether each hypothesis is supported, rejected, or cannot be decided with confidence Distinguish data generated by our own studies from published information Use past tense to work done by specific individuals (including ourselves) Use present tense to general accepted facts and principles Examples: 1. Figure Figure 1. Effect of medium acidity on the stability of Mg/Al LDH and that on the sorption of humic acid (HA) and fulvic acid (FA) on Mg/Al LDH (Source: Santosa and Kunarti, Water Quality: Physical, Chemical and Biological Characteristics, 2010) 2. Table Table 2 Capacity (b), affinity (K), and energy (E) for the sorption of humic acid (HA) and fulvic acid (FA) on Mg/Al LDH Sorbed species Sorption parameters b (10-4 mol/g) K (mol/L)-1 E* (kJ/mol) R2 HA 1.17 91972 28.32 0.9918 FA 8.46 9701 22.74 0.9473 *E = RT ln K (Source: Santosa and Kunarti, Water Quality: Physical, Chemical and Biological Characteristics, 2010) 3. Work done by Specific Individuals (Including Ourselves) The sorption profile of HA and FA on Mg/Al LDH as a function of their concentrations at equilibrium is given in Figure 4. The sorption was non-linear, abruptly increased at low level of equilibrium concentration of HA from 0 to 0.04 mmol/L and then followed by small increased and continued to relatively constant at higher equilibrium concentration of HA. 4. General Accepted Facts and Principles At high medium acidity (low pH), the hydroxide groups in the Mg/Al LDH are protonated, their bonds to Mg and Al are broken and therefore the dissolution of metal cations occurs. (Source: Santosa and Kunarti, Water Quality: Physical, Chemical and Biological Characteristics, 2010) V.4 Summary or Conclusions State the important finding and results Describe the advantage and disadvantage of the approach used Enlist the remaining unanswered question(s) Explain the presence of any new approach to further address the main question Do not repeat the abstract Use past tense in common Contoh: Modifikasi kitosan dengan taut-silang dan pencangkokan menjadi Kit-EGDE-Suk, Kit-DEGDE-Suk dan Kit-BADGE-Suk menghasilkan material yang stabil pada rentang keasaman dari pH 1 hingga 12 dan mempunyai kemampuan adsorpsi yang sangat baik terhadap Pb(II). Adsorpsi Pb(II) mencapai maksimum pada pH 5, dan waktu kontak 120 menit, dan mengikuti model kinetika pseudo orde dua. Kapasitas adsorpsi ion Pb(II) oleh Kit-EGDE-Suk, Kit-DEGDE-Suk dan KitBADGE-Suk berturut-turut adalah 0,333, 0,388 dan 0,898 mmol g-1. Jenis senyawa penaut-silang sangat mempengaruhi kemampuan adsorpsi. Adanya gugus benzena pada senyawa BADGE meningkatkan kemampuan adsorpsi yang cukup besar dibandingkan dengan EDGE dan DEGDE yang hanya mempunyai gugus eter. Example Mg/Al LDH was successfully able to be synthesized from its precursor Mg(NO3)2 and Al(NO3)3 through precipitation at pH 10.1. The synthesized Mg/Al LDH had basal spacing 7.67 Å with nitrate and carbonate as the main anions in the interlayer space. The application of the synthesized LDH for the sorption of HA and FA only yielded very small basal spacing expansions, i.e. 0.02 and 0.08 Å, respectively. Therefore, the sorption of both FA and especially HA was prefer to occur mainly on the outer surface through first order sorption reaching equilibrium with relatively high sorption rate constant of 5.50 x 10-3 min-1 for HA and 6.72 x 10-3 min-1 for FA. The more ability of FA to intercalate into the interlayer of Mg/Al LDH should be supported by its smaller in size than HA, but this ability could not be maximized due to the significantly lower sorption energy. With the sorption capacity of 1.17 x 10-4 mol/g (69 mg/g) for HA and 8.46 x 10-4 mol/g (182 mg/g) for FA, the Mg/Al LDH became as one of the most effective sorbents for those two organic compounds. (Source: Santosa and Kunarti, Water Quality: Physical, Chemical and Biological Characteristics, 2010) VI. Acknowledgments Contain information regarding: Funding sources Individuals helping the execution of experiment, data analysis, etc. Individuals providing research facility, materials, etc. VII. List of Notations, Definitions, and Symbols Contain list of notation, definitions, and symbols especially the nonstandard of them Example of Acknowledgments The first author would like to acknowledge the financial supports from the International Foundation of Science (IFS) Sweden, through the Research Grant No. W/3552-3 (December 19, 2008) and Fundamental Research Program No. LPPM-UGM/749/BID.I/2011 (April 14, 2011) provided by Universitas Gadjah Mada, Indonesia. (Source: Santosa et al., Advances in Environmental Research, 2012) VIII. REFERENCES List the references cited in the body of the paper !!! Book: Cargill, M. and O’Connor, P. (2009). Writing Scientific Research Articles : Strategy and Steps, Wiley-Blackwell, Chicester, UK. Chapter in a book: Santosa, S.J. and Kunarti, E. (2010). High Performance Mg/Al Layered Double Hydroxide Anionic Clay for Effective Removal of Dissolved Humic and Fulvic Acids, In Water Quality: Physical, Chemical and Biological Characteristics (Eds. K. Ertuo and I. Mirza), Nova Science Publishers Inc., New York, Chap. 7, 187-200. Journal: Santosa, S. J., Siswanta, D., Kurniawan, A. & Rahmanto, W. H. (2007b). J. Surf. Sci., 602, 5155. Journal in press: Santosa, S.J., Siswanta, D., Sudiono, S., and Utarianingrum, R. (2011). App. Surf. Sci., in press (doi:10.1016/j.apsusc.2011.02.103) Online source: International Humic Substances Society, http://www.ihss.gatech.edu/. 1. Tatacara Perujukan a. Perujukan berdokumen Sering dijumpai pada karya ilmiah bidang ilmu sosial dan humaniora Informasi bibliografi sumbernya dituliskan secara tepat dan sering lengkap sampai ke halamannya Tempat pengacuan di dalam teks dilakukan dengan angka terangkat (superscript) atau tanda pengacuan berupa asterisk *, silang +, pagar #, atau tanda-tanda lainnya Informasi bibliografi sumber diberikan di dasar halaman (catatan kaki), atau di pengujung karangan sebelum daftar rujukan (catatan akhir) Contoh: Tujuan pendidikan di Indonesia bersifat holistik dan integratif sehingga secara ideal semua aspek dalam diri manusia dapat teraktualisasikan.33 Pada skala mikro, pemimpin yang dimaksud adalah guru-guru sekolah di bawah koordinasi dinas yang menjadi aktor dan kreator pendidikan karakter bagi peserta didik.* _____________________ 33 Notonagoro, 1975, Pancasila Ilmiah Populer, Jakarta, Pancuran Tujuh, hal. iv. * Alfian, 1986, Ideologi, Idealisme dan Integrasi Nasional, Jakarta: Kinta, hal. 78. b. Perujukan berurutan Umum dipakai pada karya ilmiah bidang ilmu eksakta Dilakukan langsung dalam teks dengan menyebut sumbernya yang sering ditempatkan di antara tanda kurung dengan bentuk yang lazim berupa sistem nomor acuan (gaya Vancouver) dan nama tahun (gaya Harvard) Contoh: Kitosan mudah larut dalam kondisi asam, sehingga membatasi penggunaanya sebagai adsorben [1]. Salah satu cara membuat kitosan tahan terhadap asam adalah dengan melakukan penautan-silang.2,10 Sebagaimana dilakukan oleh Zhu et al.5), bahwa polivinil klorida mampu menstabilkan kitosan beads. Glutaraldehid (GLA), epiklorhidrin (ECH), dan etilen glikol diglisidil eter (EGDE) adalah preaksi yang sering digunakan untuk menaut-silang kitosan (Meneghetti et al., 2010; Vieira and Beppu, 2005). Viswanathan and Meenakshi (2010) melakukan sintesis komposit kitosan hidrotalsit untuk mengadsorp ion florida. 2. Units and Symbols The use of SI Unit is generally mandatory Nomenclature and symbols as recommended by ASTM and IUPAC are generally accepted 3. Abbreviations Standard abbreviations should be used throughout the paper including title and keywords Nonstandard abbreviations should be define when first used in the abstract as well as in the body of the paper Abbreviations should be restricted to a minimum and be introduced only when repeated use in forthcoming Abbreviation used only in a table or a figure may be defined in the legend Example of Abbreviations AAQS, ambient air quality standards; ADB, Asian Development Bank; AQM, air quality management; GDP, gross domestic product; PM, particulate matter; TSP, total suspended particulates; UAQi SDP, Urban Air Quality Improvement – Sector Development Program (Source: Santosa et al., Clean, 2008)