Respon Tanaman Terhadap Patogen Secara Khusus pada Virus dan Jamur Kelompok 1 Eko Prasetya Yasir Siddiq From Biochemistry and Molecular Biology of Plants, page 1113 B. Buchanan, W. Gruissem, and R. Jones ASPP Publishing, Rockville, MD, 2000 From Biochemistry and Molecular Biology of Plants, page 1111 B. Buchanan, W. Gruissem, and R. Jones ASPP Publishing, Rockville, MD, 2000 Respon Tanaman Terhadap JAMUR Jamur dan virus termasuk pada patogen biotropik dimana hidup ada sel tanaman dan terbatas hanya pada satu spesies tanaman Pada Non-host Resistent: 1. Meluasnya, terjadi pada awal, efektif 2. Pasif - keterikatan / perkecambahan 3. Aktif - awal kolonisasi, e. g. aposisi dinding 4. Hipersensitivitas 5. Tahan lama Penyebaran Fungi dan Bakteria Bentuk dan penyebaran fungi pada pertanian Symptom types -- necrosis Blumeriella on plum Alternaria solani – Bekas Gejala pada kentang Symptom types – Layu Ophiostoma novo-ulmi Panama disease: Fusarium oxysporum f.sp. cubense Symptom types – Mempengaruhi Hormon Hypertrophy auxin Taphrina deformans Synchytrium endobioticum http://www.maff.gov.uk/planth/pestnote/pwd.htm Symptom types – Absisi Hemileia vastatrix Symptom types – Sterilisasi Ustilago maydis Claviceps purpurea – ergot Fungus http://www.oznet.ksu.edu Anthracnose http://ianrpubs.unl.edu Watermelon / Cantaloupe • Circular, sunken lesions • Mulch. Rotate location every 3 years. • Clean up debris at end of season. Respon Tanaman Terhadap Jamur Mengaktifkan gen resisten terhadap Jamur yaitu Sebuah gen yang produknya memungkinkan tanaman untuk mendeteksi patogen dan/atau membuat pertanahan terhadap jamur tersebut. Respon Hipersensitif Kecepatan respon sekitar 24 jam Tidak selalu untuk Resisten Mencakup: ◦ Oxidative reactions (production of hydrogen peroxide) ◦ Deposition of callose ◦ Opening of ion channels ◦ Apoptosis From Biochemistry and Molecular Biology of Plants, page 1087 B. Buchanan, W. Gruissem, and R. Jones ASPP Publishing, Rockville, MD, 2000 From Biochemistry and Molecular Biology of Plants, page 1133 B. Buchanan, W. Gruissem, and R. Jones ASPP Publishing, Rockville, MD, 2000 Local responses Penghentian Siklus sel Menginduksi promotor gen untuk resisten › Phenylpropanoid pathway induced: products include salicylic acid (secondary inducer: induces other pathogenesis-related proteins), lignins (cell wall), and flavonoids › Pathogenesis-related (PR) proteins › Peningkatan Phytoalexins Fortifikasi dinding sel dengan lignin, glikoprotein kaya hidroksiprolin (HRGPs), dll Systemic Response or Systemic Acquired Resistance (SAR) SAR membutuhkan 24-48 jam untuk memulai dan dapat bertahan hingga berbulan-bulan, melibatkan aktivasi gen dan sinyal yang ditransmisikan. Gen yang diinduksi: chitinases β 1,3- glucanases other PR proteins Mikoriza Model Pertahanan Tumbuhan 1. 2. 3. Hambatan fisik berupa kutikula, duri, atau dinding sel Produksi bahan kimia konstitutif dan protein Respon induksi Strategi pertahanan Tanaman Hanya sebagian kecil dari infeksi patogen menyebabkan penyakit 2. Tanaman telah menginvestasikan sejumlah besar gen / energi untuk melawan patogen 3. Harus membedakan teman (misalnya Rhizobium, ramah Mikoriza) dari musuh 1. Ekspresi gen penyandi enzim hidrolitik seperti kinase dan beta-1,3 glukanase, protein antifungal dan enzim dalam biosintesis senyawa antimikrobia seperti fitoaleksin (lin et al. 2003) Respon ketahanan oleh adanya gen resisten seperti gen Hm1 yang memberikan ketahanan tanaman jagung terhadap jamur patogen Cochliobolus carbonum (Johal dan Bringgs 1992) Hm1 adalah kelompok gen resisten penyandi enzim detoksifikasi. Sebagian besar gen resisten menyandi protein yang berperan pada transduksi sinyal dan dibedakan antara satu sama lain berdasarkan struktur proteinnya. Johal GS, Briggs SP. 1992. Reductase activity encoded by the Hm1 disease resistance gene in maize. Science 258: 985-987. Penelitan yang lebih rinci telah dilakukan pada interaksi tanaman jagung dengan cendawan patogen Cochliobolus carbonum ras 1 yang menghasilkan HCtoksin, penyebab penyakit ‘leaf spot’ dan ‘ear rot’ pada jagung. Resistensi tanaman jagung terhadap patogen tersebut ditentukan oleh alel dominan pada lokus Hm1. Gen Hm1 menyandikan suatu karbonil reduktase, yaitu HC-toksin reduktase (HCTR) (Johal dan Briggs 1992) Mekanisme pertahanan terhadap virus pada tanaman Virus merupakan salah satu patogen yang berpengaruh dalam menyerang tanaman pertanian di seluruh dunia. Penyakit yang ditimbulkan oleh virus menyebabkan kerugian ekonomi karena dapat menurunkan hasil dan kualitasnya. Perlindungan dari infeksi virus dapat dilakukan dengan kemunculan gen ketahanan dalam plasma nutfah yang ada. Gen-gene ini dapat berupa resesif atau dominan. Keganasan virus tembakau Virus infection Epidermal cells Replication Other host plants Cell-to-cell movement Mesophyll cells Phloem Systemic movement Bundle sheath cells Plant-to-plant movement Phloem Parenchyma Companion cells Kang BC et al., Annu. Rev. Phytopathol. (2005) Siklus hidup virus di dalam tumbuhan Virus masuk ke dalam inang ◦ Melalui vektor, dengan mekanik dll – must be forced ◦ Melalui luka Replikasi ◦ Banyak step dalam replikasinya ◦ Virus mereplikasi materi genetik dengan mengkode enzimnya sendiri Siklus hidup virus di dalam tumbuhan Perpidahan dari satu sel ke sel lain ◦ Melewati plasmodesmata plasmodesmata ◦ Berpindah sebagai partikel atau protein atau komplek asam nukleat Perpindahan jarak jauh ◦ Melalui ploem ◦ sebagai partikel atau protein / komplek asam nukleat Berpindah dari satu tumbuhan ke tumb lain ◦ Memerlukan keseluruhan partikel Typical RNA-containing plant virus replication cycle 1. Pertikel virus masuk melalui luka 2. RNA telah dimasukkan dan ditranslasi oleh komponen inang 3. Replikasi di sitoplasma 4a. Infeksi RNA TMV Merambah ke sel Terdekat melalui Plasmodesmata dengan Movement Protein 4b. Partikel virus baru telah dibentuk From Shaw, 1996 Ch. 12 in Fundamental Virology (Academic Press) Plant cells are bound by rigid cell walls and are interconnected by plasmodesmata, which are too small to allow passage of whole virus particles. Plasmodesma Respon tanaman terhadap virus melalui R-Gene Hipersensitive respon (HR) salah satunya adalah programe cell death (PCD) Local and systemic resistance Systemic acquired resistance (SAR) Peningkatan ekspresi R-Gen dan menghasilkan senyawa antimikrobia Hypersensitive response Soosaar J.M. et al., Nat Rev Micro. (2005) Compatible interaction ▶ Virulence / Susceptible Incompatible interaction ▶ Avirulence / Resistant Dominant resistance ◦ ◦ ◦ Incompatible interactions between the host R-gene and pathogen avirulence gene. Hypersensitive response (HR): specific recognition of the virus → rapidly induced programmed cell death → necrotic local lesion Tobacco mosaic virus/N gene interaction: a classic hypersensitive response (HR) model system. Recessive resistance ◦ Mutation or loss of host components required for a step of the virus life cycle Virulence factor Viral Proteins Switching host system for viral infection Susceptive Host factor Interaction with Host factors Avirulence factor Dominant resistant Host R protein Recognized by R protein Recessive resistant Host factor (mutated) Active defense signaling Blocking virus infection No interaction with host factors Kang BC et al., Annu. Rev. Phytopathol. (2005) Maule A.J. et al., Molecular plant pathology (2007) The largest class of R genes NBS-LRR sub-division can be made on basis of N-terminal domain. ◦ Nucleotide binding site + leucine-rich repeat (NBS-LRR) ◦ Coiled-coil (CC) domain (CC-NBS-LRR) ◦ Leucine zipper domain (LZ-NBS-LRR) ◦ Drosophila Toll and the mammalian interleukin (IL)-1 receptors (TIR-NBSLRR) Domain structure of NBS–LRR proteins BelkhadirY. et al., Curr. Opin. Plant Biol. (2004) Recessive resistances seem to be more frequent for plant viruses than for other plant pathogens. Hilangnya host factor yang dibutuhkan dan mutasi akan menghasilkan ketahanan resesif yang diturunkan. Ketahanan resesif lebih banyak diketahui untuk pertahanan terhadap famili potyvirus dari pada famili lain. Virus infection Epidermal cells Replication Other host plants Cell-to-cell movement Mesophyll cells Phloem Systemic movement Bundle sheath cells Plant-to-plant movement Phloem Parenchyma Companion cells Kang BC et al., Annu. Rev. Phytopathol. (2005) Translation and replication Movement Counter defense and pathogenicity Whitham S.A. and Wang Y. Curr Opin Plant Biol. (2004) eIF4E eIF(iso)4E eIF4E eIF4E eIF(iso)4G eIF4E Maule A.J. et al., Molecular plant pathology (2007) replikasi dan penyebaran sistemik Virus tergantung pada faktor-faktor host. Rusak atau mutasi dari faktor host yang diperlukan untuk siklus virus yang merusak interaksi dapat menghasilkan fenotip tahan. Kang, B.C., Yeam I., and Jahn M.M. Genetics of Plant Virus Resistance. Annu. Rev. Phytopathol. 2005, 43: 581-612. Whitham S.A. and Wang Y. Roles for host factors in plant viral pathogenicity. Curr Opin Plant Biol. 2004 2004, 7: 365-371. Maule A.J., Caranta C. and Boulton M.I. Sources of natural resistance to plant viruses: status and prospects . Molecular Plant Pathology 2007, 8: 223-231. Soosaar J.L., Burth-Smith T.M. and Dinesh-Kumar S.P. Mechanisms of plant resistance to viruses. Nat. Rev. Microbiol. 2005, 10: 789-798. TERIMA KASIH Pertanyaan Apa perbedaan host protein dan viral protein dan bagaimana regulasinya? (Oleh : Priyambodo) Jawab: Host protein adalah protein yang dihasilkan oleh gen-gen inang yang berfungsi sebagai reseptor protein dari virus. Host protein dapat termodifikasi sehingga tanaman resisten terhadap virus Viral protein adalah protein yang dihasilkan oleh gen-gen dari virus yang menginfeksi inang. 1. 2. Bagaimana mekanisme mutasi virus hingga bisa menginfeksi tanaman baru? (Oleh : Miftahul Jannah) Jawab: Dimungkinkan terjadi mutasi pada virus, sehingga gen-gen atau protein yang ada pada virus sesuai dengan protein reseptor yang terdapat pada inang baru. 3. Apa perbedaan MP dengan CP? (Oleh : Paulin D. Kasi) Jawab: MP yaitu movement protein yang berfungsi sebagai agen perpindahan virus dari satu sel ke sel lain CP (Coat Protein) yaitu protein struktural dari virus didalam sel inang yang berfungsi membentuk struktur virus baru didalam sel inang.