Paparan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Pengembangan Kurikulum 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Bandung, 16 Maret 2013 Sistematika I Pengantar II Kurikulum 2013 2 I Pengantar 3 ....Indonesia’s economy has enormous promise... .... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood .... Perlu dipersiapkan social engineering Perlu peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012) 4 Peningkatan Education Equity & Performance Pendidikan di Indonesia: Equity naik 7%, Performance naik 30% OECD. Pisa In Focus No. 25, Feb 2013 + : change in equity * : change in performace 5 Map School Life Expetancy menurut GNP per kapita 2012 Sumber: UNESCO 2012: World Atlas of Gender Equity in Education 6 6 Perbandingan Internasional School Life Expectancy Sumber: UNESCO dan Bank Dunia, 2012 dalam World Atlas of Gender Equity in Education 7 Tren Permintaan terhadap Tenaga Terampil di Negara Maju .... Permintaan terhadap tenaga terampil di negara maju terus meningkat .... Demand for Skilled and Unskilled Workers, reflected in employment rates, 1980-2000 Sumber: Yidan Wang, 2012. Education in a Changing World: Flexibility, Skills, and Employability 8 Global Creativity Index dan Global Competitiveness Index, 2011 Sumber: Martin Prosperity Institute 2011 dan Richard Florida (2012) Global Creativity Index (GCI) terdiri dari 3 komponen utama: (1) talent, (2) technology , dan (3) tolerance . 9 Perkembangan HDI (IPM) Indonesia 2005-2012 0.800 0.750 0.700 0.650 0.600 Rank 121 Jumlah Negara 186 15 Provinsi di atas rerata Nasional (2011) 1. DKI Jakarta 2. Sulawesi Utara 3. Riau 4. Yogyakarta 5. Kalimantan Timur 6. Kepulauan Riau 7. Kalimantan Tengah 8. Sumatera Utara 0.57 0.58 9. Sumatera Barat 20. Sumatera Selatan 11. Bengkulu 12. Bangka Belitung 13. Jambi 14. Jawa Tengah 15. Bali 0.59 Rank 108 Jumlah Negara 169 0.60 0.61 0.61 0.62 0,629 18 Provinsi di bawah rerata Nasional (2011) 0.550 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 0.500 0.450 0.400 2005 Rank 124 Jumlah Negara 187 2006 2007 2008 Aceh Jawa Barat Jawa Timur Sulawesi Selatan Lampung Maluku Sulawesi Tengah Banten Gorontalo 2009 2010 10. Sulawesi Tenggara 11. Kalimantan Selatan 12. Sulawesi Barat 13. Kalimantan Barat 14. Papua Barat 15. Maluku Utara 16. Nusa Tenggara Timur 17. Nusa Tenggara Barat 18. Papua 2011 2012 Sumber: HDR 2013, UNDP dan BPS 2012 10 KOHORTKOHOR PENDIDIKAN TERTINGGI PENDUDUK TAHUNUSIA 2007 PENDIDIKAN TERTINGGI YANG PERNAH DIIKUTI OLEH PENDUDUK 19-24USIA TAHUN 19-23 MENURUT STATUS EKONOMI KELUARGA, TAHUN 2007 100 98,4 94,1 90 89,4 90,8 87,8 80 72,4 77,0 70 72,5 71,2 60 49,0 50 46,0 49,7 48,2 40 36,6 30 20 21,0 19,1 14,2 10 0 1,4 1 3 5 Quintile 1 Sumber : Susenas 2007 Lulus SD/MI Quintile 2 8 Quintile 3 Lulus SMP/MTs Quintile 4 Quintile 5 11 Lulus SMA/MA/SMK Rata-Rata 11 KOHORT PENDIDIKAN TERTINGGI PENDUDUK TAHUN 2011 USIA 19-23 JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG PERNAH DIIKUTI OLEH PENDUDUK USIA 19-23 TAHUN MENURUT STATUS EKONOMI KELUARGA, TAHUN 2011 100 92,0 98,3 91,7 91,0 90,6 93,7 90 87,0 80 76,9 76,2 74,5 78,7 78,3 76,8 53,9 53,3 51,5 73,7 75,5 70 60 56,7 50 55,8 53,4 30 20 43,6 52,2 Kebijakan : • Perlunya integrasi BSM • Kenaikan Unit Cost • Keberlanjutan Bidik Misi 40 49,6 26,5 25,9 10 24,3 18,8 22,8 4,4 0 1 2 3 Quintile 1 4 5 Quintile 2 6 Lulus SD/MI Quintile 3 7 8 Quintile 4 9 Lulus 10 SMP/MTs Quintile 5 11 12 Lulus PT SMA/SMK/MA Rata-rata Sumber : Susenas 2011 12 Distribusi Angka Putus Sekolah Tahun 2011: Penduduk Usia 7-18 Tahun Usia 13-15 Usia 7-12 Sulawesi Barat Kepulauan Bangka Belitung Papua Barat Papua Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Tengah Kalimantan Barat Sulawesi Selatan Sulawesi Utara Sumatera Selatan Nusa Tenggara Timur Sumatera Barat Nusa Tenggara Barat Kalimantan Selatan Riau Kalimantan Tengah Kepulauan Riau Lampung Maluku Utara Jambi Jawa Barat Bengkulu Maluku DKI Jakarta Sumatera Utara Jawa Tengah Banten Bali Jawa Timur Aceh Kalimantan Timur Dl Yogyakarta 2.37 Papua Barat 1.88 Sulawesi Utara 1.56 Gorontalo 1.36 Sulawesi Tengah 1.32 Sumatera Utara 1.26 Kepulauan Bangka Belitung 1.21 Kalimantan Selatan 1.19 Sulawesi Tenggara 1.12 Nusa Tenggara Timur 1.10 Lampung 1.06 Maluku Utara 1.00 Sumatera Barat 0.91 Jawa Barat 0.80 Papua 0.80 Sulawesi Selatan 0.72 Kalimantan Barat 0.70 Kalimantan Tengah 0.70 Bengkulu 0.68 Sumatera Selatan 0.67 Jawa Timur 0.65 Sulawesi Barat 0.63 Jambi 0.62 Nusa Tenggara Barat 0.56 Banten 0.56 Kalimantan Timur 0.55 DKI Jakarta 0.50 Maluku 0.45 Riau 0.39 Aceh 0.39 Rata-rata Jawa Tengah 0.38 Nasional: Bali 0.34 0,67% D1 Yogyakarta 0.00 Kepulauan Riau 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 (Persen) Sumber: Diolah dari data BPS 2013 0.00 Usia 16-18 5.23 Sulawesi Tengah 4.41 Sulawesi Utara 3.81 Sulawesi Tenggara 3.48 Nusa Tenggara Timur 3.41 Nusa Tenggara Barat 3.24 Gorontalo 3.04 Sulawesi Selatan 2.94 Kalimantan Barat 2.83 Sumatera Utara 2.68 Kalimantan Timur 2.67 Sumatera Selatan 2.64 Kepulauan Bangka Belitung 2.58 Jawa Timur 2.50 Maluku Utara 2.43 Jambi 2.28 Kalimantan Selatan 2.25 Sulawesi Barat 2.19 Sumatera Barat 2.19 Maluku 2.18 Papua 2.10 Lampung 2.03 Bengkulu 1.97 Riau 1.95 Kalimantan Tengati 1.94 Papua Barat 1.92 Jawa Tengah 1.82 Jawa Barat 1.53 DKI Jakarta 1.27 Bali 1.22 Rata-rata Aceh 0.62 Nasional: D1 Yogyakarta 0.34 2,21% Banten 0.32 Kepulauan Riau 1.00 2.00 (Persen) 3.00 4.00 5.00 6.00 6.58 6.11 5.57 4.96 4.92 4.84 4.66 4.62 4.55 4.09 3.83 3.81 3.44 3.41 3.39 3.28 3.26 3.20 3.14 3.07 3.03 3.02 3.02 2.90 2.54 2.41 2.37 2.30 2.20 1.76 Rata-rata 1.62 Nasional: 1.31 3,14% 0.69 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 (Persen) 13 Distribusi Angka Putus Sekolah Tahun 2011: Penduduk Usia 7-12 Tahun Jumlah Putus Sekolah % Putus Sekolah Sulawesi Barat Kepulauan Bangka Belitung Papua Barat Papua Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Tengah Kalimantan Barat Sulawesi Selatan Sulawesi Utara Sumatera Selatan Nusa Tenggara Timur Sumatera Barat Kalimantan Selatan Nusa Tenggara Barat Riau Kalimantan Tengah Kepulauan Riau Lampung Maluku Utara Jambi Jawa Barat Bengkulu Maluku DKI Jakarta Sumatera Utara Jawa Tengah Banten Bali Jawa Timur Aceh Kalimantan Timur Dl Yogyakarta 3,939 2,683 1,632 4,534 4,168 1,718 4,290 6,913 11,062 2,756 9,340 7,168 5,688 4,469 3,472 5,153 1,258 2,001 6,022 942 2,447 2.37 1.88 1.56 1.36 1.32 1.26 1.21 1.19 1.12 1.1 1.06 1 0.91 0.8 0.8 Rata-rata 0.72 Nasional: 0.7 0.7 0,67% 0.68 0.67 0.65 0.63 0.62 0.56 0.56 0.55 0.5 Jumlah Putus 0.45 Sekolah: 0.39 182.773 Siswa 0.39 0.38 0.34 32,423 1,333 1,237 4,680 9,127 16,668 5,869 14,552 1,596 2,172 1,460 0 0 0 1 (Persen) Sumber: Diolah dari data BPS 2013 2 3 Penduduk Usia 7-12 0 20000 (Jumlah Siswa) 40000 179.521 132.867 132.447 377.517 314.950 138.423 357.573 614.580 984.535 255.120 892.549 743.636 591.569 572.121 411.403 717.032 160.311 284.431 903.677 158.428 374.009 4.551.968 205.726 814.267 244.155 1.719.724 3.267.723 1.237.189 3.533.218 365.146 596.271 408.758 267.656 26.508.500 % Penduduk Miskin Sulawesi Barat Bangka Belitung Papua Barat Papua Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Tengah Kalimantan Barat Sulawesi Selatan Sulawesi Utara Sumatra Selatan Nusa Tenggara Timur Sumatra Barat Kalimantan Selatan Nusa Tenggara Barat Riau Kalimantan Tengah Kepulauan Riau Lampung Maluku Utara Jambi Jawa Barat Bengkulu Maluku DKI Jakarta Sumatra Utara Jawa Tengah Banten Bali Jawa Timur Aceh Kalimantan Timur DI Yogyakarta 13.89 5.75 31.92 31.98 14.56 18.75 15.83 8.6 10.29 8.51 14.24 21.23 9.04 5.29 19.73 8.47 Nasional: 6.56 12,49% 7.4 16.93 9.18 8.65 10.65 17.5 23 3.75 11.33 15.76 6.32 4.2 14.23 19.57 6.77 16.08 0 20 40 (Persen) 14 Distribusi Angka Putus Sekolah Tahun 2011: Penduduk Usia 13-15 Tahun Jumlah Putus Sekolah % Putus Sekolah Papua Barat Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sumatera Utara Kepulauan Bangka Belitung Kalimantan Selatan Sulawesi Tenggara Nusa Tenggara Timur Lampung Maluku Utara Sumatera Barat Jawa Barat Papua Sulawesi Selatan Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Sumatera Selatan Bengkulu Jawa Timur Sulawesi Barat Jambi Nusa Tenggara Barat Banten Kalimantan Timur DKI Jakarta Maluku Riau Aceh Jawa Tengah Bali D1 Yogyakarta Kepulauan Riau 1,364 3,504 1,507 3,460 5.23 4.41 3.81 3.48 3.41 3.24 3.04 2.94 2.83 2.68 2.67 2.64 2.58 2.50 2.43 Rata-rata 2.28 Nasional: 2.25 2.19 2,21% 2.19 2.18 2.10 2.03 1.97 1.95 1.94 1.92 1.82 Jumlah Putus 1.53 Sekolah: 1.27 209.976 Siswa 1.22 0.62 0.34 0.32 0 2 (Persen) Sumber: Diolah dari data BPS 2013 4 6 Penduduk Usia 13-15 20,263 1,335 3,936 2,816 5,186 8,558 1,254 5,509 47,198 2,341 8,242 3,745 1,878 6,272 1,554 30,431 1,003 2,542 4,247 8,792 2,779 5,814 1,151 3,349 2,654 15,913 831 379 171 0 20000 40000 (Jumlah Siswa) 60000 60.923 120.833 62.577 168.141 772.385 57.273 201.678 142.857 330.520 450.199 78.488 254.986 2.338.516 139.220 471.205 271.827 139.098 101.811 419.244 1.730.882 77.710 166.016 254.061 576.333 186.842 347.100 105.656 286.403 271.466 1.723.343 171.191 131.839 62.116 12.672.739 % Penduduk Miskin Papua Barat Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sumatra Utara Bangka Belitung Kalimantan Selatan Sulawesi Tenggara Nusa Tenggara Timur Lampung Maluku Utara Sumatra Barat Jawa Barat Papua Sulawesi Selatan Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Sumatra Selatan Bengkulu Jawa Timur Sulawesi Barat Jambi Nusa Tenggara Barat Banten Kalimantan Timur DKI Jakarta Maluku Riau Aceh Jawa Tengah Bali DI Yogyakarta Kepulauan Riau 31.92 8.51 18.75 15.83 11.33 5.75 5.29 14.56 21.23 16.93 9.18 9.04 10.65 31.98 10.29 8.6 Nasional: 6.56 12,49% 14.24 17.5 14.23 13.89 8.65 19.73 6.32 6.77 3.75 23 8.47 19.57 15.76 4.2 16.08 7.4 0 20 40 (Persen) 15 Distribusi Angka Putus Sekolah Tahun 2011: Penduduk Usia 16-18 Tahun Jumlah Putus Sekolah % Putus Sekolah Sulawesi Tengah Sulawesi Utara Sulawesi Tenggara Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Barat Gorontalo Sulawesi Selatan Kalimantan Barat Sumatera Utara Kalimantan Timur Sumatera Selatan Bangka Belitung Jawa Timur Maluku Utara Jambi Kalimantan Selatan Sulawesi Barat Sumatera Barat Maluku Papua Lampung Riau Bengkulu Kalimantan Tengati Papua Barat Jawa Tengah Jawa Barat DKI Jakarta Bali Aceh D1 Yogyakarta Banten Kepulauan Riau 6.58 6.11 5.57 4.96 4.92 4.84 4.66 4.62 4.55 4.09 3.83 3.81 3.44 3.41 3.39 Rata-rata 3.28 3.26 Nasional: 3.20 3,14% 3.14 3.07 3.03 3.02 3.02 2.90 2.54 2.41 2.37 Jumlah Putus 2.30 Sekolah: 2.20 223.676 Siswa 1.76 1.62 1.31 0.69 0.00 5.00 (Persen) Sumber: Diolah dari data BPS 2013 10.00 Penduduk Usia 16-18 5,319 4,631 4,462 5,569 7,923 1,576 11,907 4,688 24,494 4,649 9,044 1,164 35,546 1,265 3,230 3,159 1,192 5,491 1,673 1,951 6,752 5,528 1,740 1,774 613 20,678 27,901 7,067 2,566 3,513 1,954 4,569 287 0 20000 (Jumlah Siswa) 40000 154.100 119.700 133.000 310.500 272.500 61.700 465.900 271.000 833.500 187.400 414.300 58.800 1.771.700 69.500 171.700 206.400 61.400 297.400 94.700 133.600 450.300 92.100 276.900 116.100 67.900 1.675.200 2.155.200 481.500 156.800 268.500 146.700 573.100 79.500 12.628.600 % Penduduk Miskin Sulawesi Tengah Sulawesi Utara Sulawesi Tenggara Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Barat Gorontalo Sulawesi Selatan Kalimantan Barat Sumatra Utara Kalimantan Timur Sumatra Selatan Bangka Belitung Jawa Timur Maluku Utara Jambi Kalimantan Selatan Sulawesi Barat Sumatra Barat Maluku Papua Lampung Riau Bengkulu Kalimantan Tengah Papua Barat Jawa Tengah Jawa Barat DKI Jakarta Bali Aceh DI Yogyakarta Banten Kepulauan Riau 15.83 8.51 14.56 21.23 19.73 18.75 10.29 8.6 11.33 6.77 14.24 5.75 14.23 9.18 8.65 5.29 Nasional: 13.89 12,49% 9.04 23 31.98 16.93 8.47 17.5 6.56 31.92 15.76 10.65 3.75 4.2 19.57 16.08 6.32 7.4 0 20 40 (Persen) 16 II Kurikulum 2013 17 Daftar Isi Kurikulum 2013 A Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 B Pengembangan Kurikulum 2013 C Struktur Kurikulum D Rencana Impelementasi Kurikulum 2013 18 Tujuan Pendidikan Nasional (Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003) Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sikap Spiritual Sikap Sosial Pengetahuan Keterampilan beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan demokratis serta bertanggung jawab berilmu cakap dan kreatif 19 Proses Perumusan Keterkaitan Kompetensi Lulusan antar Jenjang Pendidikan KIKI KL Kelas IIII Kelas IIII KIKI KL Kelas IV Kelas IV KIKI KL Kelas V Kelas V Tujuan Pendidikan Nasional KIKI KL Kelas VI Kelas VI PT/PTA SMA/K/MA SMP/MTs SD/MI Proses Pembentukan Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Himpunan Pelajaran Kompetensi Inti Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Dasar Himpunan Kompetensi Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata MataPelajaran Pelajaran KL : Kompetensi Lulusan 20 Proses Perumusan Keterkaitan antara Kompetensi Lulusan, Kompetensi Dasar dan Matapelajaran untuk SD Kelas I Kelas VI Kelas V Kelas IV Kelas IIII Kelas II Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Dasar Himpunan Kompetensi Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata MataPelajaran Pelajaran .. Kurikulum 2013 menekankan pentingnya penguatan kompetensi sikap (spiritual dan sosial) lulusan ... .... memanusiakan manusia .... Proses Pembentukan KIKI KI Kelas KelasI KI I Kelas I KIKI KI Kelas KelasIIKI II Kelas II KIKI KIKI Kelas KelasIIIIIIII Kelas IIII KIKI KIKI Kelas KelasIVIV Kelas IV KIKI KI Kelas KelasVKI V Kelas V Kompetensi Kompetensi Lulusan Lulusan Kompetensi Lulusan KIKI KIKI Kelas KelasVIVI Kelas VI KI : Kompetensi Inti 21 Strategi Peningkatan Kinerja Pendidikan Efektivitas Pembelajaran (Kurikulum, Guru,..) Dikdas-Wajar 9 th Lama Sekolah Periode 1994-2012 Dikmen-PMU Mulai 2013 22 PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL 4. Penyesuaian Beban 3. Penguatan Proses KBK 2004 KTSP 2006 2. Pendalaman dan Perluasan Materi KURIKULUM 2013 1. Penataan Pola Pikir dan Tata Kelola TANTANGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL 23 A Rasional Pengembangan Kurikulum 24 1a Tantangan Internal 25 Pengembangan Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar (PP 19/2005) [Setiap standar memiliki: Tantangan, Persoalan, dan Solusi masing-masing] Kurikulum 2013 Sedang Dikerjakan Telah dan terus Dikerjakan -Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi -Pembayaran Tunjangan Sertifikasi -Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja -Rehab Gedung Sekolah -Penyediaan Lab dan Perpustakaan -Penyediaan Buku STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN STANDAR PEMBIAYAAN -BOS -Bantuan Siswa Miskin -BOPTN/Bidik Misi (di PT) Manajemen Berbasis Sekolah 26 Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045 "Bonus Demografi" SDM Usia Produktif Melimpah Kompeten Modal Pembangunan Transformasi Melalui Pendidikan Tidak Kompeten Beban Pembangunan 100 tahun kemerdekaan -Kurikulum - PTK -Sarpras -Pendanaan -Pengelolaan 27 1b Tantangan Eksternal 28 Tantangan Pengembangan Kurikulum Tantangan Masa Depan Kompetensi Masa Depan • • • • • • • • • • Kemampuan berkomunikasi • Kemampuan berpikir jernih dan kritis • Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan • Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab • Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda • Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal • Memiliki minat luas dalam kehidupan • Memiliki kesiapan untuk bekerja • Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya • Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA Masalah lingkungan hidup Kemajuan teknologi informasi Konvergensi ilmu dan teknologi Ekonomi berbasis pengetahuan Kebangkitan industri kreatif dan budaya Pergeseran kekuatan ekonomi dunia Pengaruh dan imbas teknosains Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan • Materi TIMSS dan PISA Persepsi Masyarakat • Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif • Beban siswa terlalu berat • Kurang bermuatan karakter Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi • Neurologi • Psikologi • Observation based [discovery] learning dan Collaborative learning Fenomena Negatif yang Mengemuka Perkelahian pelajar Narkoba Korupsi Plagiarisme Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..) Gejolak masyarakat (social unrest) 29 2 Pengembangan Pola Pikir 30 Dinamika Kurikulum Pedagogi, Psikologi Perubahan Kebutuhan Akademik Pengetahuan Industri Keterampilan Sosial-Budaya Sikap SDM yang Kompeten Pengembangan Kurikulum Perkembangan Pengetahuan Keterampilan Sikap 31 Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013 1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan 2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran 3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan, 4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai 5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas) 32 Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1975 Kurikulum Sekolah Dasar 1947 Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1994 Kurikulum 1994 1968 Kurikulum Sekolah Dasar 1945 1955 1965 1975 1985 1995 2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2013 ‘Kurikulum 2013’ 2005 1984 Kurikulum 1984 1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar 1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) 2015 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 1997 Revisi Kurikulum 1994 33 Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006 Mapel 1 Mapel 2 Mapel 3 SKL Mapel 1 SKL Mapel 2 SKL Mapel 3 SK-KD Mapel 1 SK-KD Mapel 2 SK-KD Mapel 3 .... .... .... Mapel n SKL Mapel n SK-KD Mapel n Standar Isi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan SK-KD: Standar Kompetensi (Strand/Bidang) dan Kompetensi Dasar 34 Pola Pikir KBK 2004 KTSP 2006 KerangkaPola KerjaPikir Penyusunan KTSP 2006 TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual) STRUKTUR KURIKULUM STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL) STANDAR PROSES STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR PENILAIAN PEDOMAN SILABUS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Oleh Satuan Pendidikan Pola Pikir Kurikulum 2013 BUKU TEKS SISWA PEMBELAJARAN & PENILAIAN Pola Pikir KBK 2004 dan KTSP 2006 Kerah Saku Lengan Kiri Lengan Kanan Muka Kiri Muka Kanan Belakang Pola Pikir Kurikulum 2013 Kemeja Lengan Panjang Warna Biru Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm) 38 cm saku 86 cm kerah 58 cm 92 cm Lengan Kiri Muka Kiri Belakang 83 cm Muka Kanan Lengan Kanan 37 Pembagian peran Pemerintah dan Satuan Pendidikan/Guru dalam Kurikulum dan Efektivitas Waktu Pembelajaran Alokasi waktu persiapan silabus dan review buku Peran Guru/Satdik KTSP 2006 Efektivitas waktu pembelajaran Efektivitas waktu pembelajaran Alokasi waktu guru untuk persiapan silabus dan review buku ajar KBK 2004 Kurikulum 2013 Peran Pemerintah ... Kurikulum 2013 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi guru/satuan pendidikan untuk meningkatkan efektivitas waktu pembelajaran ..... 38 Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum Elemen KTSP 2006 Ukuran Tata kelola Kewenangan Hampir mutlak Terbatas Kompetensi Harus tinggi Sebaiknya tinggi. Bagi yang rendah masih terbantu dengan adanya buku Beban Berat Ringan Efektivitas waktu untuk kegiatan pembelajaran Rendah [banyak waktu untuk persiapan] Tinggi Peran penerbit Besar Kecil Variasi materi dan proses Tinggi Rendah Variasi harga/beban siswa Tinggi Rendah Hasil pembelajaran Tergantung sepenuhnya pada guru Tidak sepenuhnya tergantung guru, tetapi juga buku yang disediakan pemerintah Titik Penyimpangan Banyak Sedikit Besar Penyimpangan Tinggi Rendah Pengawasan Sulit, hampir tidak mungkin Mudah Guru Buku Siswa Pemantauan Kurikulum 2013 39 Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum Proses Peran KTSP 2006 Kurikulum 2013 Guru Hampir mutlak [dibatasi hanya oleh SK-KD] Pengembangan dari yang sudah disiapkan Pemerintah Hanya sampai SK-KD Mutlak Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan Supervisi pelaksanaan Penerbit Kuat Lemah Penyediaan Buku Guru Hampir mutlak Kecil, untuk buku pengayaan Pemerintah Kecil, untuk kelayakan penggunaan di sekolah Mutlak untuk buku teks, kecil untuk buku pengayaan Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Guru Hampir mutlak Kecil, untuk pengembangan dari yang ada pada buku teks Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan dan pemantauan Supervisi pelaksanaan dan pemantauan Guru Mutlak Hampir mutlak Pemerintah Daerah Pemantauan kesesuaian dengan rencana [variatif] Pemantauan kesesuaian dengan buku teks [terkendali] Pemerintah Sulit, karena variasi terlalu besar Mudah, karena mengarah pada pedoman yang sama Penyusunan Silabus Pelaksanaan Pembelajaran Penjaminan Mutu 40 Langkah Penguatan Tata Kelola • Menyiapkan buku pegangan pembelajaran yang terdiri dari: – Buku pegangan siswa – Buku pegangan guru • Menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan sumber belajar yang telah disiapkan dan sumber lain yang dapat mereka manfaatkan. • Memperkuat peran pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan daerah dalam pelaksanaan pembelajaran. 41 3 Pendalaman dan Perluasan Materi 42 3a Analisis Hasil PISA (PISA: Programme for International Student Assessment) 43 Model Soal PISA, TIMSS, dan PIRLS PISA, TIMSS dan PIRLS membagi soal-soalnya menjadi empat katagori: – – – – Low mengukur kemampuan sampai level knowing Intermediate mengukur kemampuan sampai level applying High mengukur kemampuan sampai level reasoning Advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information 44 Refleksi dari Hasil PISA 2009 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Matematika 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Level 6 Level 5 Level 4 IPA Level 3 Level 2 Level 1 Below Level 1 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Level 6 Level 5 Level 4 Bahasa Level 3 Level 2 Level 1b Level 1a Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja, sementara negara lain banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman penyesuaian kurikulum 45 3b Analisis Hasil TIMSS dan PIRLS (TIMSS:Trends in International Mathematics and Science Study; PIRLS: Progress in International Reading Literacy Study) 46 Results of Mathematics (8th Grade) 2007 Very Low Low 2011 Intermediate High Advance Low Intermediate High Advance Indonesia Morocco Saudi Arabia Iran Thailand Malaysia Turkey Japan Korea, Rep. of Singapore Chinese Taipei Saudi Arabia Morocco Indonesia Iran Malaysia Thailand Turkey Japan Singapore Korea, Rep. of 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Chinese Taipei 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Very Low Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 47 Results of Science(8th Grade) 2007 Very Low Low 2011 Intermediate High Advance Low Intermediate High Advance Morocco Indonesia Saudi Arabia Thailand Malaysia Iran Turkey Japan Korea, Rep. of Chinese Taipei Singapore Saudi Arabia Morocco Indonesia Iran Turkey Thailand Malaysia Korea, Rep. of Japan Chinese Taipei 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Singapore 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Very Low Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 48 Results of Reading (4th Grade) 2006 Very Low Low Intermediate 2011 High Advance Low Intermediate High Advance Morocco Indonesia Saudi Arabia Iran Chinese Taipei Singapore Morocco Indonesia Iran Chinese Taipei 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Singapore 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Very Low Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 49 3c Kesesuaian Soal TIMSS dengan Kurikulum Yang Dipakai di Indonesia Saat Ini 50 Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS Domain Topics Biology 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Major organs and organ systems in humans and other organisms Cells and their functions, including respiration and photosynthesis as cellular process Reproduction and heredity Role of variation & adaptation in survival/extinction of species in a changing environ. Interdependence of populations of organisms in an ecosystem Reasons for increase in world’s human population and its effects on the environment Human health (infection, prevention, immunity) and the importance of diet & exercise Chemistry 1. 2. 3. 4. Classification, composition, and particulate structure of matter (inside atom) Solutions (solvent, solute, concentration/dilution, effect of temperature on solubility) Properties and uses of common acids and bases Chemical change (transformation, conservation, oxidation) Physics 1. 2. 3. 4. 5. Physical states and changes in matter Energy forms, transformations, heat, and temperature Basic properties/behaviors of light and sound Electric circuits and properties and uses of permanent magnets and electromagnets Forces and motion (forces, basic description of motion, effects of density & pressure) Earth Science 1. 2. 3. 4. Earth’s structure and physical features Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII Earth’s processes, cycles, and history Earth’s resources, their use, and conservation Earth in the solar system and the universe 51 Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS Domain Topics Number 1. 2. 3. 4. 5. Computing, estimating, or approximating with whole numbers Concepts of fractions and computing with fractions Concepts of decimals and computing with decimals Representing, comparing, ordering, and computing with integers Problem solving involving percents and proportions Algebra 1. 2. 3. 4. 5. Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences Simplifying and evaluating algebraic expressions Simple linear equations and inequalities Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII Simultaneous (two variables equations) Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations Geometry 1. 2. 3. 4. Data & Chances 1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs 2. Interpreting data sets 3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes Geometric properties of angles and geometric shapes Congruent figures and similar triangles Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas, surface areas, and volumes 5. Points on the Cartesian plane 6. Translation, reflection, and rotation Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS 52 Perbandingan Kurikulum IPA SD Kelas IV dan Materi TIMSS Domain Topics Life Science 1. 2. 3. 4. 5. 6. Major body structures and their functions in humans and other organisms Life cycles and reproduction in plants and animals Physical features, behavior, and survival of organisms living in different environments Relationships in a given community (simple food chains, predator-prey relationships) Changes in environments (effects of human activity, pollution and its prevention) Human health (transmission/prevention diseases, signs of health/illness, diet, exercise) Physical Science 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. States of matter, differences in their physical properties, including changes in state Classification of objects/materials based on physical properties Forming and separating mixtures Familiar changes in materials (e.g., decaying, burning, rusting, cooking) Common energy sources/forms and their practical uses (Sun, electricity, water, wind) Light (e.g., sources, behavior) Electrical circuits and properties of magnets Forces that cause objects to move (e.g., gravity, push/pull forces) Earth Science 1. 2. 3. 4. 5. 6. Water on Earth (location, types, and movement) and air (composition, existence, uses) Common features of Earth’s landscape and relationship to human use Weather conditions from day to day or over the seasons Fossils of animals and plants (age, location, formation) Earth’s solar system (planets, Sun, moon) Day, night, and shadows due to Earth’s rotation and its relationship to the Sun 53 Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS Domain Topics Number 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Concepts of whole numbers, including place value and ordering Adding, subtracting, multiplying, and/or dividing with whole numbers Concepts of fractions Adding and subtracting with fractions Concepts of decimals, including place value and ordering Adding and subtracting with decimals Number sentences Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV Number patterns Geometry Shapes and Measurement 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Lines: measuring, estimating length of; parallel and perpendicular lines Comparing and drawing angles Using informal coordinate systems to locate points in a plane Elementary properties of common geometric shapes Reflections and rotations Relationships between two-dimensional and three-dimensional shapes Finding and estimating areas, perimeters, and volumes Data Display 1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts 2. Drawing conclusions from data displays 3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS 54 Langkah Pendalaman dan Perluasan Materi • Evaluasi ulang ruang lingkup materi: – Meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi siswa – Mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa – Menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional • Evaluasi ulang kedalaman materi sesuai dengan tuntutan perbandingan internasional [s/d reasoning] • Menyusun kompetensi dasar yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan 55 4 Penguatan Proses 56 Kerangka Kompetensi Abad 21 Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008 Kehidupan dan Karir • Fleksibel dan adaptif • Berinisiatif dan mandiri • Keterampilan sosial dan budaya • Produktif dan akuntabel • Kepemimpinan&tanggung jawab Kerangka ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran tidak cukup hanya untuk meningkatkan pengetahuan [melalui core subjects] saja, harus dilengkapi: -Berkemampuan kreatif - kritis -Berkarakter kuat [bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif,...] Disamping itu didukung dengan kemampuan memanfaatkan informasi dan berkomunikasi Pembelajaran dan Inovasi • Kreatif dan inovasi • Berfikir kritis menyelesaikan masalah • Komunikasi dan kolaborasi Informasi, Media and Teknologi • Melek informasi • Melek Media • Melek TIK Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,... 57 Kerangka Kompetensi Abad 21 Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008 •Mendukung Keseimbangan penilaian: tes standar serta penilaian normatif dan sumatif •Menekankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik •Membolehkan pengembangan portofolio siswa Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan dukungan lingkungan pendidikan yang memadai •Menciptakan latihan pembelajaran, dukungan SDM dan infrastruktur •Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman dan integrasinya di kelas •Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang relevan dengan konteks dunia •Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran, baik langsung maupun online 58 Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: • 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. • Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. Pembelajaran berbasis intelejensia • Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: tidak akan memberikan hasil - Observing [mengamati] Questioning [menanya] Personal Associating [menalar] Experimenting [mencoba] Networking [Membentuk jejaring] siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%) Inter-personal Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning 59 59 Langkah Penguatan Proses Proses Karakteristik Penguatan Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Pembelajaran Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery learning] Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi Penilaian Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran mendalam [bukan sekedar hafalan] Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa Menggunakan portofolio pembelajaran siswa 60 5 Penyesuaian Beban 61 5a Contoh Buku KTSP 2006 62 Diasumsikan anak sudah lancar membaca pada saat masuk Kelas I SD Buku IPS Kelas I Halaman 1 63 Buku IPS Kelas I Halaman 3 Masuk SD harus sudah lancar menulis 64 5b Evaluasi Kompetensi Dasar 65 Tingkat Kesulitan Pelajaran PKN KTSP 2006 Kelas IV PKN KTSP 2006 Kelas V • Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa dan pem. kecamatan • Menggambarkan struktur organisasi desa dan pemerintah kecamatan • Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi • Menggambarkan struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi • Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK • Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri • Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional • Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya • Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya • Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia • Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia • Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia • Pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah • Memberikan contoh peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok • Mendeskripsikan pengertian organisasi • contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat • Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah • Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama • Mematuhi keputusan bersama Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD 66 Langkah Penyesuaian Beban Guru dan Murid SD Pelaku Beban Menyusun Silabus Mencari buku yang sesuai Penyelesaian Disediakan buku pegangan guru Mengajar beberapa mata pelajaran dengan cara berbeda Guru Mengajar banyak mata pelajaran Menggunakan bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran yang lain sehingga selara Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembahasan Mempelajari banyak mapel Murid Pendekatan tematik terpadu menggunakan satu buku untuk semua mata pelajaran sehingga dapat selaras dengan kemampuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge Mempelajarai mata pelajaran dengan cara berbeda Membeli buku Membeli lembar kerja siswa Penyedian buku teks oleh pemerintah/daerah 67 B Pengembangan Kurikulum 2013 68 1 Kesinambungan KBK 2004, KTSP 2006, Kurikulum 2013 69 Garis Waktu Pengembangan KBK 2004, KTSP 2006, Kurikulum 2013 Tahun ‘01 ‘02 ‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09 ‘10 ‘11 ‘12 ‘13 Kegiatan Pengemb. Rintisan KBK 2004 Implem. Terbatas KBK 2004 UU Sisdiknas SKL, SKL Mapel, KD Penyusunan KTSP 2006 Pemberlakuan KTSP 2006 Pengembangan Kurikulum 2013 Pemberlakuan Kurikulum 2013 KD 70 Prosedur Penyusunan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 SK-KD Lama Mapel per kelas (KTSP 2006) Standar Kompetensi Lulusan Baru Evaluasi • • • Mempertahankan SK KD lama yang sesuai dengan SKL Baru Merevisi SK KD lama disesuaikan dengan SKL Baru Menyusun SK KD Baru Sumber Kompetensi [Mapel per kelas] Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Baru 71 Tema Kurikulum 2013 Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang: Produktif Kreatif Inovatif Afektif Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan Sikap, Keterampilandan Pengetahuan yang terintegrasi 72 C Struktur Kurikulum 73 STRUKTUR KURIKULUM SD No Komponen I II III IV V VI Kelompok A 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4 2 PPKN 5 6 6 4 4 4 3 Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7 4 Matematika 5 6 6 6 6 6 5 IPA * * * 3 3 3 6 IPS * * * 3 3 3 Kelompok B 7 Seni Budaya & Prakarya (termasuk muatan lokal**) 4 4 4 5 5 5 8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan (termasuk muatan lokal). 4 4 4 4 4 4 30 32 34 36 36 36 Jumlah Catatan: * KD IPA dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya ** Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah 74 STRUKTUR KURIKULUM SMP No Komponen VII VIII IX Kelompok A 1 2 3 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan Bahasa Indonesia 3 3 6 3 3 6 3 3 6 4 Matematika 5 5 5 5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 7 Bahasa Inggris 4 4 4 Kelompok B 8 Seni Budaya (termasuk mulok)* 3 3 3 9 Pend. Jasmani, OR & Kesehatan (termasuk mulok) 3 3 3 2 38 2 38 2 38 10 Prakarya (termasuk mulok) Jumlah * Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah 75 Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Mata Plajaran X Kelas XI XII Kelompok Wajib Kelompok A 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 Matematika 4 4 4 5 Sejarah Indonesia 2 2 2 6 Bahasa Inggris 2 2 2 Kelompok B 7 Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 2 2 2 8 Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal) 2 2 2 9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatan lokal) 3 3 3 24 24 24 Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 18 20 20 Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMK) 26 26 26 76 Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib Kelompok Peminatan 76 Struktur Kurikulum Peminatan SMA MATA PELAJARAN Kelompok A dan B (Wajib) Peminatan Matematika dan IPA I 1 Matematika 2 Biologi 3 Fisika 4 Kimia Peminatan Sosial II 1 Geografi 2 Sejarah 3 Sosiologi & Antropologi 4 Ekonomi Peminatan Bahasa III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 Bahasa dan Sastra Asing lainnya 4 Antropologi Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman Pilihan Pendalaman Minat atau Lintas Minat Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu X 24 Kelas XI 24 XII 24 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 6 60 42 4 72 44 4 72 44 77 D Rencana Implementasi 78 Jadwal Persiapan dan Implementasi Kurikulum 2013 Bulan Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Kegiatan Penulisan Buku Penyiapan Buku Master Penggandaan Buku Penyiapan Instruktur Nasional Penyiapan Guru Inti Penyiapan Guru Implementasi Pendampingan Monitoring dan Evaluasi 79 Jadwal Implementasi No 1 Jenjang Satuan Kelas SD I 2013 Tahun 2014 2015 II III IV V VI 2 SMP VII VIII IX 3 SMA/SMK X XI XII SD : 30% dari populasi kelas I dan kelas IV (10 % dari Populasi SD) SMP, SMA/SMK : 100% dari populasi kelas VII dan X (30 % dari Populasi SMP,SMA/K) 80 Tingkat Kesiapan No Komponen Tingkat Kesiapan 1 Sarana Prasarana Tidak ada kebutuhan sarpras khusus [dapat menggunakan yang sudah ada] 2 Siswa Tidak ada prasyarat khusus bagi siswa karena mulai pada awal jenjang kelas ( SD dibagi jadi dua jenjang kelas: I-III, IV-VI) Tidak memerlukan tambahan biaya pribadi bagi siswa 3 Buku 4 Guru Sebagian besar disiapkan pemerintah. [Untuk yang tidak disiapkan, kompetensi dasarnya telah disiapkan sehingga dapat disiapkan oleh penerbit] Materi Sebagian besar materi adalah sama dengan kurikulum yang lalu Proses pembelajaran Disiapkan melalui pelatihan Proses penilaian Disiapkan melalui pelatihan 5 Kepala/Pengawas Sekolah Disiapkan melalui pelatihan terkait dengan instructional leadershipnya 6 Manajemen Sekolah Khusus SMA/K, diperlukan manajemen sekolah yang disiapkan melalui panduan dan pelatihan 81 BUKU KELAS I Kelas SISWA KELAS I GURU Judul Buku/Tema 1. Diriku 2. Kegemaranku 3. Kegiatanku 4. Keluargaku TEMATIK 5. Pengalamanku 6. Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri 7. Benda, Binatang, dan Tanaman di sekitarku 8. Peristiwa Alam 9. Agama Islam dan Budi Pekerti 10. Agama Kristen dan Budi Pekerti 11. Agama Katholik dan Budi Pekerti AGAMA 12. Agama Hindu dan Budi Pekerti 13. Agama Budha dan Budi Pekerti 14. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Buku guru dilengkapi dengan: 1. Pedoman Proses Pembelajaran 2. Pedoman Penilaian 3. Pedoman Pelaksanaan Remedi 4. Materi Pengayaan 5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua 82 BUKU KELAS IV Kelas SISWA KELAS IV GURU Judul Buku/Tema 1. Indahnya Kebersamaan 2. Selalu Berhemat Energi 3. Peduli terhadap Makhluk Hidup 4. Berbagai Pekerjaan TEMATIK 5. Menghargai Jasa Pahlawan 6. Indahnya Negeriku 7. Cita-Citaku 8. Daerah Tempat Tinggalku 9. Makanan Sehat dan Bergizi 10. Agama Islam dan Budi Pekerti 11. Agama Kristen dan Budi Pekerti 12. Agama Katholik dan Budi Pekerti AGAMA 13. Agama Hindu dan Budi Pekerti 14. Agama Budha dan Budi Pekerti 15. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Buku guru dilengkapi dengan: 1. Pedoman Proses Pembelajaran 2. Pedoman Penilaian 3. Pedoman Pelaksanaan Remedi 4. Materi Pengayaan 5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua 83 BUKU KELAS VII Kelas SISWA KELAS VII GURU Judul Buku 1. PPKn 2. Bahasa Indonesia 3. Matematika 4. IPA MAPEL 5. IPS 6. Bahasa Inggris 7. Penjasorkes 8. Seni Budaya 9. Prakarya 10. Agama Islam dan Budi Pekerti 11. Agama Kristen dan Budi Pekerti 12. Agama Katholik dan Budi Pekerti AGAMA 13. Agama Hindu dan Budi Pekerti 14. Agama Budha dan Budi Pekerti 15. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Buku guru dilengkapi dengan: 1. Pedoman Proses Pembelajaran 2. Pedoman Penilaian 3. Pedoman Pelaksanaan Remedi 4. Materi Pengayaan 5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua 84 BUKU MAPEL WAJIB KELAS X Kelas SISWA KELAS X GURU Judul Buku 1. PPKn 2. Bahasa Indonesia (Prioritas) 3. Matematika (Prioritas) 4. Sejarah Indonesia (Prioritas) MAPEL 5. Bahasa Inggris 6. Penjasorkes 7. Seni Budaya 8. Prakarya 9. Agama Islam dan Budi Pekerti 10. Agama Kristen dan Budi Pekerti 11. Agama Katholik dan Budi Pekerti AGAMA 12. Agama Hindu dan Budi Pekerti 13. Agama Budha dan Budi Pekerti 14. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Buku guru dilengkapi dengan: 1.Pedoman Proses Pembelajaran 2.Pedoman Penilaian 3.Pedoman Pelaksanaan Remedi 4.Materi Pengayaan 5.Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua Catatan : Buku yang disediakan pemerintah adalah buku mapel wajib. Khusus tahun 2013 buku yang disediakan 85 hanya Bahasa Indonesia, Matematika dan Sejarah Indonesia Terima Kasih Semoga Memberikan Kemanfaatan 86 Beberapa Contoh Buku 87 Beberapa Contoh Buku 88 Contoh: Buku Kelas I SD Tematik Integratif “Diriku” 89 Contoh: Buku Kelas I SD Tematik Integratif “Diriku” (lanjutan) 90 Contoh: Buku Kelas I SD Tematik Integratif “Keluargaku” 91 Contoh: Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas I SD .. memperkuat kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial ... 92 Contoh: Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas I SD (lanjutan) 93 nuh@kemdikbud.go.id 94