Paparan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Malang, 16 Februari 2013
2
3
Milestone 10 Tahun
Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan
2012
2004
2006
Sertifikasi Guru
Reformasi Birokrasi
PP 66/2010
Beasiswa Bidik Misi
DPPN
2008
WAJAR DIKDAS
9 Tahun tercapai
2005
• Awal BOS
• UU Guru dan
2007
Tunjangan
Profesi Guru
Perbaikan Penyaluran BOS
Rintisan PMU
UU-Dikti
2010
BOP-PTN
Subak diakui
UNESCO
2009
•
•
•
•
20% APBN untuk pendidikan
•
•
•
•
•
UNESCO
2014
2011
• Pendidikan Karakter
• Integrasi Kebudayaan
• Rehab SD-SMP
• Sarjana Mengajar di 3T
• Tari Saman diakui
2013
• PMU
• Integrasi UN
• Akademi Komunitas
• World Cultural Forum
• Kurikulum 2013
Dosen baseline
Capaian
Target RPJMN/Kontrak Kinerja
94,1
58,0
49,0
14,3
% APM SD/MI
% APM SMP/MTs
% APK SMA/SMK/MA
% APK PT
95,6
77,7
76,4
27,1
96,0
76,0
85,0
25,0
4
25000
20000
15000
10000
70
65
60
55
50
45
40
35
30
100
95
90
85
80
75
5000
0
TK
Hasil UKG 2012:
Gabungan Kompetensi Pedagogi & Profesional
Rata-rata = 43.82
79,00
45,34
SD
83,00
41,49
Rata-rata
Nasional =
43.82
SMP
91,00
49,41
Maks
Min
Rata
Stdev
N
UKG
91.00
1.00
43.82
10.95
518,026
SMA
91,00
48,34
YOGYA
DKI
JATENG
JATIM
BABEL
SUMBAR
JABAR
KEPRI
BALI
BANTEN
PAPUA
KALSEL
RIAU
KALTIM
KALBAR
BENGKULU
PAPUA BARAT
NTB
SUMSEL
SUMUT
JAMBI
LAMPUNG
SULTRA
GORONTALO
SULUT
KALTENG
SULSEL
SULTENG
NTT
SULBAR
MALUKU
NAD
MALUT
Rata-rata
Nasional :
43.82
40,76
40,61
40,60
40,50
40,35
40,09
40,06
39,86
39,80
38,86
37,87
36,70
41,93
41,91
41,63
41,52
40,93
40,84
40,82
51,45
46,83
46,55
46,46
46,27
45,72
45,20
44,72
43,99
43,50
43,31
42,87
42,73
42,17
5
JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG PERNAH DIIKUTI OLEH PENDUDUK USIA 13-15 TAHUN
MENURUT STATUS EKONOMI KELUARGA, TAHUN 2007
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
1 2
Sumber : Susenas 2007 dan Bappenas 2013
3
Quintile 1
4
Quintile 2
5 6
Quintile 3
Lulus
SD/MI
79,5
94,2
86,7
Kelas I
SMP/MTs
Lulus SD/MI 7
92,8
78,6
61,6
6
JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG PERNAH DIIKUTI OLEH PENDUDUK USIA 13-15 TAHUN
MENURUT STATUS EKONOMI KELUARGA, TAHUN 2011
100
95,5
93,7
90
88,5
80
80,2
70
60
50
40
30
20
10
• Angka putus sekolah menurun dan angka melanjutkan meningkat.
• Secara nasional, proporsi anak yang lulus SD/MI meningkat dari 86,7% pada tahun 2007 menjadi 88,5% pada tahun 2011. Pada periode yang sama, angka melanjutkan ke SMP/MTs juga meningkat dari 78,6% menjadi 83,7%
• Disparitas partisipasi pendidikan antarkelompok status ekonomi mengecil. Proporsi siswa SD/MI dari kelompok
20% termiskin yang melanjutkan ke jenjang SMP/MTs meningkat dari 61,6% pada tahun 2007 menjadi 70,5% pada tahun 2011.
0
1 2
Quintile 1
Sumber : Susenas 2011 dan Bappenas 2013
3
Quintile 2
4
Quintile 3
5
Quintile 4
6
Quintile 5
Lulus
SD/MI
Kelas I
SMP/MTs
Lulus SD/MI
Rata-rata
7
83,7
70,5
7
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
1
JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DIIKUTI PENDUDUK
(SUSENAS 2007)
2
KOHOR PENDIDIKAN TERTINGGI YANG PERNAH DIIKUTI OLEH PENDUDUK USIA 16 - 18 TAHUN
MENURUT STATUS EKONOMI KELUARGA, TAHUN 2007
89,9
93,9
93,5
91,2
82,2
77,9
70,4
Lulus SD/MI
58,3
Kls I
SMP/MTs
78,7
Lulus
SMP/MTs
50,8
27,1
Kls I SM
54,5
3 4
Quintile 1
5
Quintile 2
6
Quintile 3
Lulus SD/MI 7
Quintile 4 Quintile 5
8 9
Rata-rata
Lulus
SMP/MTs
10
8
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
1
JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DIIKUTI PENDUDUK
(SUSENAS 2011)
JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG PERNAH DIIKUTI OLEH PENDUDUK USIA 16-18 TAHUN
MENURUT STATUS EKONOMI KELUARGA, TAHUN 2011
98,3
94,9
93,5 92,9
91,3
88,5
89,1
84,6
83,2
79,9
Lulus
SD/MI
69,0
66,6
74,9
61,7
54,9
Lulus
SMP/MTs
80,0
61,4
34,2
Kelas I
SMP/MTs
Kelas I SM
2 3
Quintile 1
4
Quintile 2
5 6
Quintile 3
Lulus
SD/MI
Quintile 4
7 8
Quintile 5
9
Rata-rata
Lulus
SMP/MTs
10
9
50
40
30
20
10
0
1
100
90
80
70
60
JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DIIKUTI PENDUDUK
(SUSENAS 2007)
KOHOR PENDIDIKAN TERTINGGI YANG PERNAH DIIKUTI OLEH PENDUDUK USIA 19-24 TAHUN
MENURUT STATUS EKONOMI KELUARGA, TAHUN 2007
87,8
98,4
94,1
90,8
72,4
89,4
77,0
71,2
72,5
49,0
46,0
49,7
48,2
36,6
3
21,0
19,1
14,2
5
Quintile 1
Lulus SD/MI
Quintile 2 Quintile 3
8 Lulus SMP/MTs
Quintile 4 Quintile 5
11
Rata-Rata
Lulus SMA/MA/SMK
1,4
10
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
1
JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DIIKUTI PENDUDUK
(SUSENAS 2011)
JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG PERNAH DIIKUTI OLEH PENDUDUK USIA 19-23 TAHUN
MENURUT STATUS EKONOMI KELUARGA, TAHUN 2011
98,3 91,7
93,7
87,0
76,9 76,2
91,0 90,6
74,5
73,7
78,7 78,3
76,8
75,5
2
56,7
55,8
53,4
52,2
53,9 53,3
51,5
49,6
43,6
26,5 25,9
24,3
22,8
18,8
4,4
3
Quintile 1
4 5
Quintile 2
6 Lulus
SD/MI
Quintile 3
7 8
Quintile 4
9 Lulus
SMP/MTs
10
Quintile 5
11
Rata-rata
12 Lulus
SMA/SMK/MA
PT
11
Distribusi Angka Putus Sekolah Tahun 2011 :
Penduduk Usia 7-18 Tahun
Usia 7-12 Usia 13-15 Usia 16-18
Sulawesi Barat
Kepulauan Bangka Belitung
Papua Barat
Papua
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Kalimantan Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Utara
Sumatera Selatan
Nusa Tenggara Timur
Sumatera Barat
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Selatan
Riau
Kalimantan Tengah
Kepulauan Riau
Lampung
Maluku Utara
Jambi
Jawa Barat
Bengkulu
Maluku
DKI Jakarta
Sumatera Utara
Jawa Tengah
Banten
Bali
Jawa Timur
Aceh
Kalimantan Timur
Dl Yogyakarta
Sumber: BPS 2013
0,00
0,56
0,56
0,55
0,50
0,45
2,37
Papua Barat
1,21
1,19
1,12
1,10
1,88
Sulawesi Utara
1,56
1,36
1,32
1,26
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sumatera Utara
Kepulauan Bangka Belitung
Kalimantan Selatan
Sulawesi Tenggara
Nusa Tenggara Timur
Lampung
1,06
1,00
0,91
0,80
0,80
Maluku Utara
Sumatera Barat
Jawa Barat
Papua
Sulawesi Selatan
0,72
0,70
0,70
0,68
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Bengkulu
Sumatera Selatan
0,67
0,65
0,63
0,62
Jawa Timur
Sulawesi Barat
Jambi
Nusa Tenggara Barat
Banten
Kalimantan Timur
DKI Jakarta
Maluku
Riau
0,39
0,39
0,38
0,34
Rata-rata
Nasional:
0,67%
Aceh
Jawa Tengah
Bali
D1 Yogyakarta
Kepulauan Riau
0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50
(Persen)
0,62
0,34
1,27
1,22
0,32
2,10
2,03
1,97
1,95
1,94
1,92
1,82
1,53
2,50
2,43
2,28
2,25
2,19
2,19
2,18
3,81
4,41
3,48
3,41
3,24
3,04
2,94
2,83
2,68
2,67
2,64
2,58
5,23
Sulawesi Tengah
Sulawesi Utara
Sulawesi Tenggara
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Barat
Gorontalo
Sulawesi Selatan
Kalimantan Barat
Sumatera Utara
Kalimantan Timur
Sumatera Selatan
Kepulauan Bangka Belitung
Jawa Timur
Maluku Utara
Jambi
Kalimantan Selatan
Sulawesi Barat
Sumatera Barat
Maluku
Papua
Rata-rata
Nasional:
2,21%
Lampung
Bengkulu
Riau
Kalimantan Tengati
Papua Barat
Jawa Tengah
Jawa Barat
DKI Jakarta
Bali
Aceh
D1 Yogyakarta
Banten
Kepulauan Riau
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00
(Persen)
1,76
1,62
1,31
0,69
2,41
2,37
2,30
2,20
3,14
3,07
3,03
3,02
3,02
2,90
2,54
(Persen)
3,83
3,81
3,44
3,41
3,39
3,28
3,26
3,20
6,58
6,11
5,57
4,96
4,92
4,84
4,66
4,62
4,55
4,09
Rata-rata
Nasional:
3,14%
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00
Distribusi Angka Putus Sekolah Tahun 2011 :
Penduduk Usia 7-12 Tahun
Sulawesi Barat
Kepulauan Bangka Belitung
Papua Barat
Papua
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Kalimantan Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Utara
Sumatera Selatan
Nusa Tenggara Timur
Sumatera Barat
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Selatan
Riau
Kalimantan Tengah
Kepulauan Riau
Lampung
Maluku Utara
Jambi
Jawa Barat
Bengkulu
Maluku
DKI Jakarta
Sumatera Utara
Jawa Tengah
Banten
Bali
Jawa Timur
Aceh
Kalimantan Timur
Dl Yogyakarta 0,00
2,37
1,88
0,56
0,55
0,50
0,45
0,39
0,39
0,38
0,34
0,70
0,68
0,67
0,65
0,63
0,62
0,56
0,80
0,80
0,72
0,70
1,10
1,06
1,00
0,91
1,56
1,36
1,32
1,26
1,21
1,19
1,12
Rata-rata Nasional:
0,67%
0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50
(Persen)
Sulawesi Barat
Kepulauan Bangka Belitung
Papua Barat
Papua
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Kalimantan Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Utara
Sumatera Selatan
Nusa Tenggara Timur
Sumatera Barat
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Selatan
Riau
Kalimantan Tengah
Kepulauan Riau
Lampung
Maluku Utara
Jambi
Jawa Barat
Bengkulu
Maluku
DKI Jakarta
Sumatera Utara
Jawa Tengah
Banten
Bali
Jawa Timur
Aceh
Kalimantan Timur
Dl Yogyakarta
3 939
2 683
1 632
4 534
4 168
1 718
4 290
2 756
6 913
11 062
9 340
7 168
5 688
4 469
3 472
5 153
2 001
1 258
6 022
942
2 447
Jumlah Putus Sekolah:
182.773 Siswa
32 423
1 333
1 237
4 680
9 127
16 668
1 596
5 869
14.552
-
2 172
1 460
5 000 10 000 15 000 20 000 25 000 30 000 35 000
(Jumlah Siswa)
Distribusi Angka Putus Sekolah Tahun 2011 :
Penduduk Usia 13-15 Tahun
Papua Barat
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sumatera Utara
Kepulauan Bangka Belitung
Kalimantan Selatan
Sulawesi Tenggara
Nusa Tenggara Timur
Lampung
Maluku Utara
Sumatera Barat
Jawa Barat
Papua
Sulawesi Selatan
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Bengkulu
Sumatera Selatan
Jawa Timur
Sulawesi Barat
Jambi
Nusa Tenggara Barat
Banten
Kalimantan Timur
DKI Jakarta
Maluku
Riau
Aceh
Jawa Tengah
Bali
D1 Yogyakarta
Kepulauan Riau
0,00
0,62
0,34
0,32
5,23
4,41
2,18
2,10
2,03
1,97
1,95
1,94
1,92
1,82
1,53
1,27
1,22
2,50
2,43
2,28
2,25
2,19
2,19
3,04
2,94
2,83
2,68
2,67
2,64
2,58
3,81
3,48
3,41
3,24
Rata-rata Nasional:
2,21%
1,00 2,00
(Persen)
3,00 4,00 5,00 6,00
Papua Barat
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sumatera Utara
Kepulauan Bangka Belitung
Kalimantan Selatan
Sulawesi Tenggara
Nusa Tenggara Timur
Lampung
Maluku Utara
Sumatera Barat
Jawa Barat
Papua
Sulawesi Selatan
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Bengkulu
Sumatera Selatan
Jawa Timur
Sulawesi Barat
Jambi
Nusa Tenggara Barat
Banten
Kalimantan Timur
DKI Jakarta
Maluku
Riau
Aceh
Jawa Tengah
Bali
D1 Yogyakarta
Kepulauan Riau
0
1 364
3 504
1 507
3 460
20 263
1 335
3 936
2 816
5 186
8 558
1 254
5 509
47 198
2 341
3 745
8 242
1 878
1 554
6 272
30.431
1 003
2 542
4 247
8 792
2 779
5 814
1 151
3 349
2 654
15 913
831
379
171
10000 20000
Jumlah Putus Sekolah:
209.976 Siswa
30000
(Jumlah Siswa)
40000 50000
Distribusi Angka Putus Sekolah Tahun 2011 :
Penduduk Usia 16-18 Tahun
Sulawesi Tengah
Sulawesi Utara
Sulawesi Tenggara
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Barat
Gorontalo
Sulawesi Selatan
Kalimantan Barat
Sumatera Utara
Kalimantan Timur
Sumatera Selatan
Kepulauan Bangka Belitung
Jawa Timur
Maluku Utara
Jambi
Kalimantan Selatan
Sulawesi Barat
Sumatera Barat
Maluku
Papua
Lampung
Bengkulu
Riau
Kalimantan Tengati
Papua Barat
Jawa Tengah
Jawa Barat
DKI Jakarta
Bali
Aceh
D1 Yogyakarta
Banten
Kepulauan Riau
1,76
1,62
1,31
0,69
2,41
2,37
2,30
2,20
3,20
3,14
3,07
3,03
3,02
3,02
2,90
2,54
4,09
3,83
3,81
3,44
3,41
3,39
3,28
3,26
4,96
4,92
6,58
6,11
5,57
4,84
4,66
4,62
4,55
Rata-rata Nasional:
3,14%
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00
(Persen)
Sulawesi Tengah
Sulawesi Utara
Sulawesi Tenggara
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Barat
Gorontalo
Sulawesi Selatan
Kalimantan Barat
Sumatera Utara
Kalimantan Timur
Sumatera Selatan
Kepulauan Bangka Belitung
Jawa Timur
Maluku Utara
Jambi
Kalimantan Selatan
Sulawesi Barat
Sumatera Barat
Maluku
Papua
Lampung
Bengkulu
Riau
Kalimantan Tengati
Papua Barat
Jawa Tengah
Jawa Barat
DKI Jakarta
Bali
Aceh
D1 Yogyakarta
Banten
Kepulauan Riau
5 319
4 631
4 462
5 569
7 923
1 576
4 688
4 649
1 164
1 265
3 230
3 159
1 192
5 491
1 673
1 951
1 740
5 528
1 774
613
11 907
9 044
6 752
0
7 067
2 566
3 513
1 954
4 569
287
10 000
20 678
27 901
20 000
24 494
30 000
(Jumlah Siswa)
35.546
Jumlah Putus Sekolah:
223.676 Siswa
40 000
Distribusi Angka Putus Sekolah Tahun 2011 :
Penduduk Usia 7-12 Tahun
988.304
251.171
880.537
627.365
435.295
717.854
180.411
286.625
880.480
141.624
374.892
5.150.515
718.634
559.055
165.873
142.969
104.644
333.762
315.095
135.945
354.897
580.483
214.430
841.947
219.819
1.670.442
3.356.763
1.296.776
3.752.569
404.695
574.091
432.569
283.714
Penduduk Usia 7-12 thn
Sulawesi Barat
Kepulauan Bangka Belitung
Papua Barat
Papua
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Kalimantan Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Utara
Sumatera Selatan
Nusa Tenggara Timur
Sumatera Barat
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Selatan
Riau
Kalimantan Tengah
Kepulauan Riau
Lampung
Maluku Utara
Jambi
Jawa Barat
Bengkulu
Maluku
DKI Jakarta
Sumatera Utara
Jawa Tengah
Banten
Bali
Jawa Timur
Aceh
Kalimantan Timur
Dl Yogyakarta
0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50
(Persen)
Sumber: BPS 2013
0,00
2,37
1,88
0,50
0,45
0,39
0,39
0,38
0,34
0,67
0,65
0,63
0,62
0,56
0,56
0,55
1,00
0,91
0,80
0,80
0,72
0,70
0,70
0,68
1,56
1,36
1,32
1,26
1,21
1,19
1,12
1,10
1,06
Rata-rata Nasional:
0,67%
Sulawesi Barat
Kepulauan Bangka Belitung
Papua Barat
Papua
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Kalimantan Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Utara
Sumatera Selatan
Nusa Tenggara Timur
Sumatera Barat
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Selatan
Riau
Kalimantan Tengah
Kepulauan Riau
Lampung
Maluku Utara
Jambi
Jawa Barat
Bengkulu
Maluku
DKI Jakarta
Sumatera Utara
Jawa Tengah
Banten
Bali
Jawa Timur
Aceh
Kalimantan Timur
Dl Yogyakarta
3 939
2 683
1 632
4 534
4 168
1 718
4 290
6 913
11 062
2 756
9 340
7 168
5 688
4 469
3 472
5 153
2 001
1 258
6 022
942
2 447
1 333
1 237
4 680
9 127
1 596
5 869
-
2 172
1 460
Jumlah Putus Sekolah:
182.773 Siswa
16 668
14.552
32 423
5 000 10 000 15 000 20 000 25 000 30 000 35 000
(Jumlah Siswa)
A
B
C
D
17
A
18
1a
19
Kurikulum 2013
Sedang Dikerjakan
Telah dan terus
Dikerjakan
-Peningkatan Kualifikasi &
Sertifikasi
-Pembayaran Tunjangan
Sertifikasi
-Uji Kompetensi dan
Pengukuran Kinerja
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
STANDAR PEMBIAYAAN
-Rehab Gedung Sekolah
-Penyediaan Lab dan
Perpustakaan
-Penyediaan Buku
-BOS
-Bantuan Siswa Miskin
-BOPTN/Bidik Misi (di PT)
Manajemen Berbasis Sekolah
20
100 tahun kemerdekaan
"Bonus Demografi"
SDM
Usia Produktif
Melimpah
Kompeten
Modal
Pembangunan
Transformasi Melalui Pendidikan
Tidak Kompeten
Beban
Pembangunan
-Kurikulum
- PTK
-Sarpras
-Pendanaan
-Pengelolaan
21
1b
22
Tantangan Masa Depan
• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA
• Masalah lingkungan hidup
• Kemajuan teknologi informasi
• Konvergensi ilmu dan teknologi
• Ekonomi berbasis pengetahuan
• Kebangkitan industri kreatif dan budaya
• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia
• Pengaruh dan imbas teknosains
• Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan
• Materi TIMSS dan PISA
Persepsi Masyarakat
• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif
• Beban siswa terlalu berat
• Kurang bermuatan karakter
Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi
• Neurologi
• Psikologi
• Observation based [discovery] learning dan
Collaborative learning
Kompetensi Masa Depan
• Kemampuan berkomunikasi
• Kemampuan berpikir jernih dan kritis
• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan
• Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab
• Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda
• Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal
• Memiliki minat luas dalam kehidupan
• Memiliki kesiapan untuk bekerja
• Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya
• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan
Fenomena Negatif yang Mengemuka
Perkelahian pelajar
Narkoba
Korupsi
Plagiarisme
Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)
Gejolak masyarakat (social unrest)
23
2
24
Perkembangan
Akademik
Industri
Sosial-Budaya
Pedagogi, Psikologi
Perubahan
Kebutuhan
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
SDM yang
Kompeten
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
25
Kebutuhan :
-Individu
-Masyarakat
-Bangsa dan Negara
-Peradaban
Keutuhan
Keseragaman
Keselarasan
(Praktek terbaik)
UU Sisdiknas
Kompetensi lulusan
(Sikap,
Keterampilan,
Pengetahuan)
SKL
Materi Inti
Pembelajaran
Proses
Pembelajaran
Proses
Penilaian
SI, SP, SN
Sikap, Keterampilan, Pengetahuan
Detil
Mata
Pelajaran
SKL: Standar Kompetensi Lulusan, SI: Standar Isi, SP: Standar Proses, SN: Standar Penilaian
26
No KBK 2004
1
2
3
KTSP 2006
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari
Standar Isi
Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan
Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan
Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran
Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan
4
5
Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
Kurikulum 2013
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan
Standar Isi diturunkan dari
Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran
Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan,
Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai
Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)
27
1947
Rencana Pelajaran →
Dirinci dalam Rencana
Pelajaran Terurai
1968
Kurikulum Sekolah
Dasar
1975
Kurikulum
Sekolah Dasar
1994
Kurikulum 1994
2004
Rintisan
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi (KBK)
2013
‘Kurikulum 2013’
1945 1955 1965
1964
Rencana Pendidikan
Sekolah Dasar
1975 1985 1995
1973
Kurikulum Proyek
Perintis Sekolah
Pembangunan
(PPSP)
1984
Kurikulum 1984
2005 2015
1997
Revisi Kurikulum 1994
2006
Kurikulum
Tingkat Satuan
Pendidikan
(KTSP)
28
Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006
Mapel 1
SKL Mapel 1
Mapel 2
SKL Mapel 2
Mapel 3
SKL Mapel 3
SK-KD Mapel 1 SK-KD Mapel 2 SK-KD Mapel 3
....
....
....
Mapel n
SKL Mapel n
SK-KD Mapel n
SK-KD: Standar Kompetensi (Strand/Bidang) dan Kompetensi Dasar
29
Pola Pikir KBK 2004
STANDAR
PROSES
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Oleh Satuan Pendidikan
Pola Pikir Kurikulum 2013
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
KERANGKA DASAR KURIKULUM
(Filosofis, Yuridis, Konseptual)
STRUKTUR KURIKULUM
STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL)
STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN
PEDOMAN
SILABUS
PEMBELAJARAN &
PENILAIAN
STANDAR
PENILAIAN
BUKU TEKS
SISWA
Kerah
Saku
Lengan Kanan
Lengan Kiri
Muka Kiri Muka Kanan
Belakang
Kemeja Lengan Panjang Warna Biru
Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm) saku kerah
Lengan Kiri Muka Kiri
38 cm
92 cm
86 cm
Belakang
83 cm
Muka Kanan
58 cm
Lengan Kanan
Pembagian peran Pemerintah dan Satuan Pendidikan/Guru dalam Kurikulum dan
Efektivitas Waktu Pembelajaran
Efektivitas waktu pembelajaran
Alokasi waktu guru untuk persiapan silabus dan review buku ajar
KTSP 2006
KBK 2004
Kurikulum
2013
Peran Pemerintah
... Kurikulum 2013 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi guru/satuan pendidikan untuk meningkatkan efektivitas waktu pembelajaran .....
33
Elemen
Guru
Ukuran Tata kelola
Kewenangan
Kompetensi
KTSP 2006
Hampir mutlak
Harus tinggi
Kurikulum 2013
Terbatas
Sebaiknya tinggi. Bagi yang rendah masih terbantu dengan adanya buku
Ringan
Tinggi
Buku
Siswa
Pemantauan
Beban Berat
Efektivitas waktu untuk kegiatan pembelajaran
Rendah [banyak waktu untuk persiapan]
Peran penerbit Besar
Variasi materi dan proses Tinggi
Variasi harga/beban siswa Tinggi
Hasil pembelajaran Tergantung sepenuhnya pada guru
Titik Penyimpangan
Besar Penyimpangan
Pengawasan
Banyak
Tinggi
Sulit, hampir tidak mungkin
Kecil
Rendah
Rendah
Tidak sepenuhnya tergantung guru, tetapi juga buku yang disediakan pemerintah
Sedikit
Rendah
Mudah
34
Proses Peran KTSP 2006 Kurikulum 2013
Penyusunan
Silabus
Guru Hampir mutlak [dibatasi hanya oleh SK-KD]
Pemerintah Hanya sampai SK-KD
Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan
Pengembangan dari yang sudah disiapkan
Mutlak
Supervisi pelaksanaan
Penyediaan
Buku
Penerbit
Guru
Pemerintah
Guru
Kuat
Hampir mutlak
Kecil, untuk kelayakan penggunaan di sekolah
Hampir mutlak Penyusunan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
Pelaksanaan
Pembelajaran
Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan dan pemantauan
Guru Mutlak
Pemerintah Daerah Pemantauan kesesuaian dengan rencana [variatif]
Lemah
Kecil, untuk buku pengayaan
Mutlak untuk buku teks, kecil untuk buku pengayaan
Kecil, untuk pengembangan dari yang ada pada buku teks
Supervisi pelaksanaan dan pemantauan
Hampir mutlak
Pemantauan kesesuaian dengan buku teks [terkendali]
Penjaminan
Mutu
Pemerintah Sulit, karena variasi terlalu besar
Mudah, karena mengarah pada pedoman yang sama
35
•
–
–
•
•
36
3
37
3a
P
I
S
A
38
– Low mengukur kemampuan sampai level knowing
– Intermediate mengukur kemampuan sampai level applying
– High mengukur kemampuan sampai level reasoning
– Advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information
39
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Matematika
Bahasa
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
IPA
Level 6
Level 5
Level 4
Level 3
Level 2
Level 1
Below Level 1
Level 6
Level 5
Level 4
Level 3
Level 2
Level 1b
Level 1a
Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja, sementara negara lain banyak yang sampai level
4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman penyesuaian kurikulum
40
3b
(TIMSS: T rends in I nternational M athematics and S cience S tudy;
PIRLS: P rogress in I nternational R eading L iteracy S tudy)
41
Results of Mathematics (8 th Grade)
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
2007
Very Low Low Intermediate High Advance
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
2011
Very Low Low Intermediate High Advance
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah , sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance . Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
42
Results of Science(8 th Grade)
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
2007
Very Low Low Intermediate High Advance
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
2011
Very Low Low Intermediate High Advance
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah , sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance . Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
43
Results of Reading (4 th Grade)
2006
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Very Low Low Intermediate High Advance
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
2011
Very Low Low Intermediate High Advance
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah , sementara lebih dari
50 % siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance . Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
44
3c
45
Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Domain Topics
Biology 1. Major organs and organ systems in humans and other organisms
2. Cells and their functions, including respiration and photosynthesis as cellular process
3. Reproduction and heredity
4. Role of variation & adaptation in survival/extinction of species in a changing environ.
5. Interdependence of populations of organisms in an ecosystem
6.
Reasons for increase in world’s human population and its effects on the environment
7. Human health (infection, prevention, immunity) and the importance of diet & exercise
Chemistry 1. Classification, composition, and particulate structure of matter (inside atom)
2. Solutions (solvent, solute, concentration/dilution, effect of temperature on solubility)
3. Properties and uses of common acids and bases
4. Chemical change (transformation, conservation, oxidation)
Physics
Earth
Science
1. Physical states and changes in matter
2. Energy forms, transformations, heat, and temperature
3. Basic properties/behaviors of light and sound
4. Electric circuits and properties and uses of permanent magnets and electromagnets
5. Forces and motion (forces, basic description of motion, effects of density & pressure)
1.
Earth’s structure and physical features
2.
Earth’s processes, cycles, and history
3.
Earth’s resources, their use, and conservation
4. Earth in the solar system and the universe
Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
Ada beberapa topik yang sebenarnya diajarkan di kelas IX, sehingga belum semua diajarkan pada siswa SMP Kelas VIII yang mengikuti TIMSS
46
Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Domain Topics
Number
Algebra
1. Computing , estimating, or approximating with whole numbers
2. Concepts of fractions and computing with fractions
3. Concepts of decimals and computing with decimals
4. Representing, comparing, ordering, and computing with integers
5. Problem solving involving percents and proportions
1. Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences
2. Simplifying and evaluating algebraic expressions
3. Simple linear equations and inequalities
4. Simultaneous (two variables equations)
Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
5. Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations
Geometry 1. Geometric properties of angles and geometric shapes
2. Congruent figures and similar triangles
3. Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent.
4. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas, surface areas, and volumes
5. Points on the Cartesian plane
6. Translation, reflection, and rotation
Data &
Chances
1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs
2. Interpreting data sets
3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS
47
Perbandingan Kurikulum IPA SD Kelas IV dan Materi TIMSS
Domain Topics
Life
Science
Physical
Science
Earth
Science
1. Major body structures and their functions in humans and other organisms
2. Life cycles and reproduction in plants and animals
3. Physical features, behavior, and survival of organisms living in different environments
4. Relationships in a given community (simple food chains, predator-prey relationships)
5. Changes in environments (effects of human activity, pollution and its prevention)
6. Human health (transmission/prevention diseases, signs of health/illness, diet, exercise)
1. States of matter, differences in their physical properties, including changes in state
2. Classification of objects/materials based on physical properties
3. Forming and separating mixtures
4. Familiar changes in materials (e.g., decaying, burning, rusting, cooking)
5. Common energy sources/forms and their practical uses (Sun, electricity, water, wind)
6. Light (e.g., sources, behavior)
7. Electrical circuits and properties of magnets
8. Forces that cause objects to move (e.g., gravity, push/pull forces)
1. Water on Earth (location, types, and movement) and air (composition, existence, uses)
2.
Common features of Earth’s landscape and relationship to human use
3. Weather conditions from day to day or over the seasons
4. Fossils of animals and plants (age, location, formation)
5.
Earth’s solar system (planets, Sun, moon)
6.
Day, night, and shadows due to Earth’s rotation and its relationship to the Sun
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS
48
Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS
Domain Topics
Number
Geometry
Shapes and
Measurement
Data
Display
1. Concepts of whole numbers, including place value and ordering
2. Adding, subtracting, multiplying, and/or dividing with whole numbers
3. Concepts of fractions
4. Adding and subtracting with fractions
5. Concepts of decimals, including place value and ordering
6. Adding and subtracting with decimals
7. Number sentences
8. Number patterns
Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV
1. Lines: measuring, estimating length of; parallel and perpendicular lines
2. Comparing and drawing angles
3. Using informal coordinate systems to locate points in a plane
4. Elementary properties of common geometric shapes
5. Reflections and rotations
6. Relationships between two-dimensional and three-dimensional shapes
7. Finding and estimating areas, perimeters, and volumes
1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts
2. Drawing conclusions from data displays
3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS
49
•
–
–
–
•
•
50
4
51
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kehidupan dan Karir
• Fleksibel dan adaptif
• Berinisiatif dan mandiri
• K eterampilan sosial dan budaya
• Produktif dan akuntabel
• Kepemimpinan&tanggung jawab
Pembelajaran dan Inovasi
• Kreatif dan inovasi
• Berfikir kritis menyelesaikan masalah
• Komunikasi dan kolaborasi
Informasi, Media and
Teknologi
• Melek informasi
• Melek Media
• Melek TIK
Kerangka ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran tidak cukup hanya untuk meningkatkan pengetahuan [melalui core
subjects] saja, harus dilengkapi:
-Berkemampuan kreatif - kritis
-Berkarakter kuat [bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif,...]
Disamping itu didukung dengan kemampuan memanfaatkan informasi dan berkomunikasi
Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,...
52
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
• Mendukung Keseimbangan penilaian: tes standar serta penilaian normatif dan sumatif
• Menekankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik
• Membolehkan pengembangan portofolio siswa
Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja , tetapi dilengkapi dengan penilaian lain termasuk portofolio siswa . Disamping itu dierlukan dukungan lingkungan pendidikan yang memadai
• Menciptakan latihan pembelajaran, dukungan SDM dan infrastruktur
• Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman dan integrasinya di kelas
• Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang relevan dengan konteks dunia
• Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran, baik langsung maupun online
53
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan , 1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
Observing [mengamati]
Questioning [menanya]
Associating [menalar]
Experimenting [mencoba]
Personal
Networking [Membentuk jejaring]
Pembelajaran berbasis intelejensia tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%)
Inter-personal
Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning
54
54
Sharp, C . 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research?:
Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui:
• tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar [banyak/semua jawaban benar],
• mentolerir jawaban yang nyeleneh,
• menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
• memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan pengetahuan atau kejadian yang diamatinya
• memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif
Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup proses penilaian yang menekankan pada proses dan hasil sehingga diperlukan penilaian berbasis portofolio (pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian spontanitas/ekspresif, dll) 55
55
Proses
Pembelajaran
Penilaian
Karakteristik Penguatan
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran
Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [ discovery learning ]
Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif
Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi
Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran mendalam [bukan sekedar hafalan]
Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa
Menggunakan portofolio pembelajaran siswa
56
5
57
5a
58
Diasumsikan anak sudah lancar membaca pada saat masuk Kelas I SD Buku IPS Kelas I
Halaman 1
59
Masuk
SD harus sudah lancar menulis
Buku IPS Kelas I
Halaman 3
60
5b
61
PPKN KTSP 2006 Kelas IV
• Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa dan pem. kecamatan
• Menggambarkan struktur organisasi desa dan pemerintah kecamatan
• Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
• Menggambarkan struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi
• Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti
MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK
• Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para
Menteri
• Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional
• Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya
• Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya
PPKN KTSP 2006 Kelas V
• Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
• Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
• Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
• Pengertian dan pentingnya peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah
• Memberikan contoh peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok
• Mendeskripsikan pengertian organisasi
• contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat
• Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah
• Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama
• Mematuhi keputusan bersama
Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD
62
IPA KELAS IV
Semester 1
Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya
Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh
Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya hubungan struktur dengan fungsi terlalu tinggi
Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indera
Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)
Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)
Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)
Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)
Mengidentifikasi jenis makanan hewan (KD ini terlalu sempit, perlu digabung dengan KD di bawahnya)
Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya (KD ini terlalu sempit perlu digabung dengan KD di atasnya)
Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupukupu, kucing
Menunjukkan kepedulian terhadap hewan peliharaan, misalnya kucing, ayam, ikan
Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas (simbiosis) dan hubungan “ makan dan dimakan ” antar makhluk hidup (rantai makanan) konsep simbiosis terlalu tinggi
Mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu
Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair->adat->cair; cair->gas->cair; padat->gas
Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya
63
Pelaku
Guru
Murid
Beban
Menyusun Silabus
Mencari buku yang sesuai
Mengajar beberapa mata pelajaran dengan cara berbeda
Mengajar banyak mata pelajaran
Menggunakan bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran yang lain sehingga selara
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembahasan
Mempelajari banyak mapel
Mempelajarai mata pelajaran dengan cara berbeda
Membeli buku
Membeli lembar kerja siswa
Penyelesaian
Disediakan buku pegangan guru
Pendekatan tematik terpadu menggunakan satu buku untuk semua mata pelajaran sehingga dapat selaras dengan kemampuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge
Penyedian buku teks oleh pemerintah/daerah
64
B
65
1
66
Garis Waktu Pengembangan KBK 2004, KTSP 2006, Kurikulum 2013
Kegiatan
Pengemb. Rintisan KBK 2004
Tahun
Implem. Terbatas KBK 2004
UU Sisdiknas
Penyusunan KTSP 2006
Pemberlakuan KTSP 2006
Pengembangan Kurikulum 2013
Pemberlakuan Kurikulum 2013
‘01 ‘02 ‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09 ‘10 ‘11 ‘12 ‘13
SKL, SKL Mapel, KD
KD
67
Standar Kompetensi
Lulusan Baru
SK-KD Lama Mapel per kelas (KTSP 2006)
Evaluasi
• Mempertahankan SK KD lama yang sesuai dengan SKL Baru
• Merevisi SK KD lama disesuaikan dengan SKL Baru
• Menyusun SK KD Baru
Sumber Kompetensi [Mapel per kelas]
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar Baru
68
Standar Kompetensi Lulusan
Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam , di sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain
Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.
Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual dan konseptual dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain
Kompetensi Inti Kelas I
Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
69
Contoh Perumusan Kompetensi Dasar dari Kompetensi Inti untuk PPKN Kelas I SD DASAR
Kompetensi Inti KD lama (KTSP 2006) Rumusan Kompetensi Dasar Usulan
1.
Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2.
Memiliki perilaku jujur, disiplin,
1. Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku bangsa
2. Memberikan contoh hidup rukun melalui kegiatan di rumah dan di sekolah
3. Menerapkan hidup rukun di rumah dan di sekolah tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
4. Menjelaskan pentingnya tata tertib di rumah dan di sekolah
5. Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah
6. Menjelaskan hak anak untuk bermain, belajar dengan gembira dan didengar pendapatnya
7. Melaksanakan hak anak di rumah dan di sekolah
8. Mengikuti tata tertib di rumah dan di sekolah
9. Melaksanakan aturan yang berlaku di masyarakat
1. Menerima keberagaman karakteristik individu (agama, suku, fisik, psikis) sebagai anugerah Tuhan
1. Menunjukkan perilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru, sebagai perwujudan nilai dan moral
Pancasila.
2. Memiliki sikap dan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah.
3. Memiliki sikap toleran terhadap keberagaman karakteristik individu
(agama, suku, fisik, psikis) di rumah dan sekolah.
4. Menunjukkan perilaku kebersamaan dalam keberagaman di rumah dan sekolah
70
Contoh Perumusan Kompetensi Dasar dari Kompetensi Inti untuk PPKN Kelas I SD DASAR
Kompetensi Inti
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
KD lama (KTSP 2006) Rumusan Kompetensi Dasar Usulan
1. Menyajikan contoh kebersamaan dalam keberagaman karakteristik individu di rumah dan sekolah melalui permainan
2. Menyajikan Pancasila dan simbol-simbol sila Pancasila melalui lagu, cerita, gambar, dan/atau permainan
71
Produktif
Kreatif
Inovatif
Afektif
Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang:
melalui penguatan
yang terintegrasi
72
KTSP 2006
Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu
Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri
Bahasa Indonesia sejajar dengan mapel lain
Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda
Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah [ separated curriculum ]
Tematik untuk kelas I
[belum integratif]
– III
Kurikulum 2013
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan]
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain [sikap dan keterampilan berbahasa}
Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....
Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain [ cross curriculum atau integrated curriculum ]
Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya
Tematik Integratif untuk Kelas I – VI
Status
Benarnya
Benarnya
Idealnya
Idealnya
Baiknya
Baiknya
Baiknya
73
KTSP 2006
Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu
Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri
Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan
Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang berbeda
TIK adalah mata pelajaran sendiri
Kurikulum 2013
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan]
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge
Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....
TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain
Status
Benarnya
Benarnya
Idealnya
Idealnya
Baiknya
74
KTSP 2006 Kurikulum 2013
Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu
Mapel dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri
Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan
Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang berbeda
Untuk SMA, ada penjurusan sejak kelas XI
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] dengan penekanan yang berbeda
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge
Semua mata pelajaran diajarkan dengan pende-katan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....
Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minat
Status
Benarnya
Benarnya
Idealnya
Idealnya
Idealnya
SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi
SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Baiknya
Penjurusan di SMK sangat detil [sampai keahlian]
Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang studi], didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman
Baiknya
75
• Ketersediaan Buku Pegangan Pembelajaran:
– Siswa
– Guru
• Ketersediaan Buku Pedoman Penilaian
• Kesiapan Guru
– Penyesuaian kompetensi guru (4+1)
• Dukungan Manajemen
– Kepala Sekolah
– Pengawas Sekolah
– Administrasi sekolah [khususnya untuk SMA dan SMK]
• Dukungan Iklim/Budaya Akademik
– Keterlibatan dan kesiapan semua pemangku kepentingan [siswa, guru, orang tua, kepala sekolah, pengawas sekolah]
76
C
77
No Komponen
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 PPKN
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 IPA
6 IPS
Kelompok B
7 Seni Budaya & Prakarya (termasuk muatan lokal**)
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan
Kesehatan (termasuk muatan lokal).
Jumlah
I
5
*
*
4
5
8
4
4
II
6
*
*
4
6
8
4
4
III
6
*
*
4
6
10
4
4
IV
6
3
3
4
4
7
5
4
V
6
3
3
4
4
7
5
4
VI
5
4
30 32 34 36 36 36
6
3
3
4
4
7
Catatan:
* KD IPA dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya
** Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
78
VII VIII IX No Komponen
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Ilmu Pengetahuan Alam
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
7 Bahasa Inggris
Kelompok B
8 Seni Budaya (termasuk mulok)*
9
Pend. Jasmani, OR & Kesehatan
(termasuk mulok)
10 Prakarya (termasuk mulok)
Jumlah
* Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
3
3
2
38
3
3
6
5
5
4
4
2
38
3
3
3
3
6
5
5
4
4
3
3
6
5
5
4
4
2
38
3
3
79
Mata Plajaran
X
Kelas
XI
Kelompok Wajib
Kelompok A
1
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3
Bahasa Indonesia
4
Matematika
5
Sejarah Indonesia
6
Bahasa Inggris
Kelompok B
7
Seni Budaya (termasuk muatan lokal)
8
Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal)
9
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatan lokal)
Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib
Kelompok Peminatan
Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA)
Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMK)
3
24
2
2
18
26
4
4
3
2
2
2
20
26
4
4
3
2
2
2
3
24
2
2
XII
20
3
24
2
2
4
4
3
2
2
2
80
MATA PELAJARAN
Kelompok A dan B (Wajib)
I
Peminatan Matematika dan IPA
1 Matematika
2 Biologi
3 Fisika
4 Kimia
Peminatan Sosial
II 1 Geografi
2 Sejarah
3 Sosiologi & Antropologi
4 Ekonomi
Peminatan Bahasa
III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia
2 Bahasa dan Sastra Inggris
3 Bahasa dan Sastra Asing lainnya
4 Antropologi
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Pendalaman Minat atau Lintas Minat
Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu
Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu
X
24
3
3
3
3
6
60
42
3
3
3
3
3
3
3
3
Kelas
XI
24
4
72
44
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
72
44
XII
24
4
4
4
4
81
82
• Fleksibilitas pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya dengan kebutuhan siswa
• Menyatukan pembelajaran siswa untuk konvergensi pemahaman yang diperolehnya sambil mencegah terjadinya inkonsistensi antar mata pelajaran
• Merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak di rumah dan lingkungannya
• Selaras dengan cara anak berfikir , dimana hasil penelitian otak mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak menerima banyak hal dan mengolah dan merangkumnya menjadi satu. Sehingga mengajarkan secara holistik terpadu adalah sejalan dengan bagaimana otak anak mengolah informasi.
83
(Integrasi Vertikal)
Intra-
Disipliner
Tema2 untuk Kelas I SD
1. Diriku
2. Kegemaranku
3. Kegiatanku
4. Keluargaku
5. Pengalamanku
6. Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri
7. Benda, Binatang, dan Tanaman di sekitarku
8. Peristiwa Alam
Multi-
Disipliner
(Integrasi Horisontal)
Inter-
Disipliner
(Inter-dependen)
Trans-
Disipliner
(Basis Konteks, melalui Observasi )
84
D
85
Bulan
Kegiatan
Penulisan Buku
Penyiapan Buku Master
Penggandaan Buku
Penyiapan Instruktur Nasional
Penyiapan Guru Inti
Penyiapan Guru
Implementasi
Pendampingan
Monitoring dan Evaluasi
Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags
86
No Jenjang
Satuan
1 SD
2 SMP
3 SMA/SMK
Kelas
2013
Tahun
2014
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
I
II
III
IV
V
2015
87
No Komponen
1 Sarana Prasarana
Tingkat Kesiapan
Tidak ada kebutuhan sarpras khusus
[dapat menggunakan yang sudah ada]
2
3
4
Siswa
Buku
Guru Materi
Tidak ada prasyarat khusus bagi siswa karena mulai pada awal jenjang kelas ( SD dibagi jadi dua jenjang kelas: I-III, IV-VI)
Tidak memerlukan tambahan biaya pribadi bagi siswa
Sebagian besar disiapkan pemerintah.
[Untuk yang tidak disiapkan, kompetensi dasarnya telah disiapkan sehingga dapat disiapkan oleh penerbit]
Sebagian besar materi adalah sama dengan kurikulum yang lalu
Proses pembelajaran Disiapkan melalui pelatihan
Proses penilaian Disiapkan melalui pelatihan
5 Kepala/Pengawas Sekolah
6 Manajemen Sekolah
Disiapkan melalui pelatihan terkait dengan instructional leadership nya
Khusus SMA/K, diperlukan manajemen sekolah yang disiapkan melalui panduan dan pelatihan
88
KELAS I
Kelas
SISWA
GURU
TEMATIK
Judul Buku/Tema
1. Diriku
2. Kegemaranku
3. Kegiatanku
4. Keluargaku
5. Pengalamanku
6. Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri
AGAMA
7. Benda, Binatang, dan Tanaman di sekitarku
8. Peristiwa Alam
9. Agama Islam dan Budi Pekerti
10. Agama Kristen dan Budi Pekerti
11. Agama Katholik dan Budi Pekerti
12. Agama Hindu dan Budi Pekerti
13. Agama Budha dan Budi Pekerti
14. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Buku guru dilengkapi dengan:
1. Pedoman Proses Pembelajaran
2. Pedoman Penilaian
3. Pedoman Pelaksanaan Remedi
4. Materi Pengayaan
5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua
KELAS IV
Kelas
SISWA
GURU
TEMATIK
Judul Buku/Tema
1. Indahnya Kebersamaan
2. Selalu Berhemat Energi
3. Peduli terhadap Makhluk Hidup
4. Berbagai Pekerjaan
5. Menghargai Jasa Pahlawan
6. Indahnya Negeriku
7. Cita-Citaku
8. Daerah Tempat Tinggalku
9. Makanan Sehat dan Bergizi
10. Agama Islam dan Budi Pekerti
11. Agama Kristen dan Budi Pekerti
AGAMA
12. Agama Katholik dan Budi Pekerti
13. Agama Hindu dan Budi Pekerti
14. Agama Budha dan Budi Pekerti
15. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Buku guru dilengkapi dengan:
1. Pedoman Proses Pembelajaran
2. Pedoman Penilaian
3. Pedoman Pelaksanaan Remedi
4. Materi Pengayaan
5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua
90
KELAS VII
SISWA
GURU
Kelas
MAPEL
Judul Buku
1. PPKn
2. Bahasa Indonesia
3. Matematika
4. IPA
5. IPS
6. Bahasa Inggris
7. Penjasorkes
8. Seni Budaya
9. Prakarya
10. Agama Islam dan Budi Pekerti
11. Agama Kristen dan Budi Pekerti
AGAMA
12. Agama Katholik dan Budi Pekerti
13. Agama Hindu dan Budi Pekerti
14. Agama Budha dan Budi Pekerti
15. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Buku guru dilengkapi dengan:
1. Pedoman Proses Pembelajaran
2. Pedoman Penilaian
3. Pedoman Pelaksanaan Remedi
4. Materi Pengayaan
5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua
91
KELAS X
Kelas
SISWA
GURU
MAPEL
Judul Buku
1. PPKn
2. Bahasa Indonesia (Prioritas)
3. Matematika (Prioritas)
4. Sejarah Indonesia (Prioritas)
5. Bahasa Inggris
6. Penjasorkes
7. Seni Budaya
AGAMA
8. Prakarya
9. Agama Islam dan Budi Pekerti
10. Agama Kristen dan Budi Pekerti
11. Agama Katholik dan Budi Pekerti
12. Agama Hindu dan Budi Pekerti
13. Agama Budha dan Budi Pekerti
14. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Buku guru dilengkapi dengan:
1.Pedoman Proses Pembelajaran
2.Pedoman Penilaian
3.Pedoman Pelaksanaan Remedi
4.Materi Pengayaan
5.Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua
Catatan : Buku yang disediakan pemerintah adalah buku mapel wajib. Khusus tahun 2013 buku yang disediakan hanya Bahasa Indonesia, Matematika dan Sejarah Indonesia
92
STRATEGI PELATIHAN
GURU, KEPALA SEKOLAH, DAN PEGAWAS
SOSIALISASI KURIKULUM 2013
DPRD, GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA, DEWAN PENDIDIKAN, DINAS
PENDIDIKAN PROVINSI, KABUPATEN/KOTA, MASYARAKAT
SD, SMP, SMA, SMK
PELATIHAN KURIKULUM
2013
GURU
KEPALA
SEKOLAH
PENGAWAS
93
Panitia Pelaksana
Untuk mengendalikan pelaksanaan pelatihan, melakukan pretest dan post-test, memberikan masukan kepada pelatih tentang profil peserta, melakukan update data pelatihan guru, administrasi, ......
PRE-
TEST
PELATIHAN
POST
TEST
SUCCESS
FACTOR
Pelatih Peserta
Database
Lokasi
Sistem Informasi Pelatihan Guru
Nilai Test
94
Pelatihan Guru SD, SMP, SMA dan SMK
NARASUMBER NASIONAL
Pelatihan Kepala Sekolah dan Pengawas
NARASUMBER NASIONAL
INSTRUKTUR NASIONAL
GURU INTI
GURU KELAS/MAPEL
INSTRUKTUR NASIONAL
KEPALA SEKOLAH/
PENGAWAS INTI
KEPALA SEKOLAH/
PENGAWAS SEKOLAH
95
96
Insya Allah
97