ANALISIS KINERJA BANK 4/13/2015 1 ANALISIS KINERJA BANK TUJUAN MATERI : 1. Menjelaskan pengertian analisis rentabilitas dan solvabilitas. rasio likuiditas, 2. Menyebutkan dan menjelaskan rasio-rasio dalam analisis rasio likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas. 3. Menjelaskan hubungan antara analisis rasio likuiditas, rasio rentabilitas dan rasio solvabilitas. 4/13/2015 2 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS Analisis yang dilakukan terhadap kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek atau kewajiban yang sudah jatuh tempo. Rasio Likuiditas yg sering digunakan untuk menilai kinerja suatu bank antara lain: a. Cash Ratio ( CR ) b. Reserve Requirement ( RR ) c. Loan to deposit ratio ( LDR ) d. Loan to asset ratio ( LAR ) e. Rasio kewajiban bersih Call Money ( NCM ) 4/13/2015 3 CASH RATIO • Untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar kembali simpanan nasabah pada saat ditarik dengan menggunakan alat-alat likuid yang dimilikinya. • RUMUS CR = Alat likuid x 100% Pinjaman yang harus segera dibayar • Alat Likuid : Uang Kas di Bank dan Rekening giro yang Bank Indonesia. 4/13/2015 disimpan di 4 RESERVE REQUIREMENT (LIKUIDITAS WAJIB MINIMUM) • Merupakan ketentuan bagi setiap bank umum untuk menyisihkan sebagian dari dana pihak ketiga yang berhasil dihimpunnya dalam bentuk giro wajib minimum yang berupa rekening giro bank yang bersangkutan pada Bank Indonesia. • Besarnya RR telah mengalami perubahan dari 2%, 3% dan terakhir sejak tahun 1997 sebesar 5%. • Komponen dana pihak ketiga terdiri dari : 4/13/2015 Giro, Deposito berjangka Sertifikat deposito Tabungan Kewajiban Jangka Pendek Lainnya 5 LOAN TO DEPOSIT RATIO • Menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Rasio antara seluruh jml. Kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Semakin tinggi rasio tsb, maka makin rendah likuiditas bank tsb. • RUMUS LDR = Juml. Kredit yang diberikan x 100% Total dana Pihak Ketiga + KLBI + Modal Inti 4/13/2015 Eka Setiajatnika 6 LOAN TO ASSET RATIO • Merupakan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total asset yang dimiliki bank. • RUMUS LAR = Jumlah Kredit yang diberikan x 100% Jumlah Assets • Semakin tinggi rasio ini maka tingkat likuiditasnya rendah karena jumlah asset yang diperlukan untuk membiayai kreditnya makin besar. 4/13/2015 7 RASIO KEWAJIBAN BERSIH CALL MONEY • Persentase dari rasio ini menunjukkan besarnya kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar atau aktiva yang paling likuid dari bank. • RUMUS NCM = NET Call Money x 100% Aktiva Lancar • Aktiva Lancar : Uang kas, Giro di BI, Sertifikat BI, SBPU • Semakin kecil rasio ini, maka likuiditas bank ini semakin baik karena bank dapat menutup kewajiban antar bank dengan alat likuid yang dimilikinya. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 8 ANALISIS RASIO PROFITABILITAS • Alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan • Analisis rasio profitabilitas suatu bank antara lain : a. Return On Asset ( ROA ) b. Return On Equity ( ROE ) c. Rasio Biaya Operasional ( OCR ) d. Net Profit Margin ( NPM ) 4/13/2015 Eka Setiajatnika 9 RETURN ON ASSET • Untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. • RUMUS ROA = Laba Bersih x 100% Total Assets • Semakin besar ROA suatu bank, maka makin besar tingkat keuntungan bank dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan assets. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 10 RETURN ON EQUITY • Untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan bersih dikaitkan dengan pembayaran dividen. • RUMUS ROE = Laba Bersih x 100% Modal Sendiri • Semakin besar rasio ini maka makin besar kenaikan laba bersih bank yang bersangkutan, selanjutnya akan menaikan harga saham bank dan semakin besar pula dividen yang diterima investor. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 11 RASIO BIAYA OPERASIONAL • Untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank melakukan kegiatan operasinya. • RUMUS OCR = Biaya Operasional x 100% Pendapatan Operasional • Biaya operasional diperoleh dari COLF ( Cost of Loanable fund) • Pendapatan Operasionl diperoleh dari jasa pemberian kredit bank (Bunga pinjaman, appraisal fee, supervision fee, commitment fee, sindication fee, dll). 4/13/2015 Eka Setiajatnika 12 NET PROFIT MARGIN RATIO • Rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya. • RUMUS NPM = Laba Bersih x 100% Pendapatan Operasional • Pendapatan Operasional berasal dari pemberian kredit dengan resiko kredit macet, selisih kurs valas jika kredit dalam valas dll. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 13 ANALISIS RASIO SOLVABILITAS • Untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jika terjadi likuidasi bank. • Rasio yang digunakan pada analisis solvabilitas adalah : a. Capital adequacy ratio (CAR) b. Debt to Equity ratio c. Long Term debt to assets ratio 4/13/2015 Eka Setiajatnika 14 CAPITAL ADEQUACY RATIO • Untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan. • RUMUS CAR = Modal Bank x 100% Aktiva tertimbang menurut resiko • Modal Inti : Modal disetor, cadangan, laba ditahan, agio saham dll • Modal Pelengkap : Berasal dari cad. Revaluasi AT (selisih penilaian kembali AT dengan persetujuan dirjen pajak), Cad. Penghapusan Aktiva yang diklasifikasikan (cad. Yang dibentuk dengan cara membebani lap. R/L tahun berjalan), modal kuasi /capital instrument (warkat yang memiliki sifat seperti modal), pinjaman subordinasi (pinjaman antar bank dengan persetujuan BI dengan jangka waktu min. 5 tahun dan bila pelunasan sebelum jatuh tempo harus persetujuan BI). 4/13/2015 Eka Setiajatnika 15 DEBT TO EQUITY RATIO • Untuk mengukur kemampuan bank untuk menutup sebagian atau seluruh hutang-hutangnya dengan dana yang berasal dari modal sendiri. • RUMUS DTE = Jumlah Hutang x 100% Jumlah Modal Sendiri • Semakin tinggi rasio ini, maka semakin kecil kemampuan membayar hutangnya dari modal sendiri. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 16 LONG TERM DEBT TO ASSETS RATIO • Untuk mengukur seberapa jauh nilai seluruh aktiva bank dibiayai atau dananya diperoleh dari sumber hutang jangka panjang • RUMUS LTDTA = Hutang Jangka Panjang x 100% Total Assets • Hutang jangka panjang berasal dari dana pinjaman dari bank lain, simpanan masyarakat diatas 1 tahun, Pinjaman LN, investasi dari investor. • Semakin besar rasio ini, maka makin kecil kemampuan untuk membayar hutang dari aktiva. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 17 LAPORAN KEUANGAN BANK Sesuai dengan Sk. Direksi Bank Indonesia No. 27 / 119/ kep/DIR tgl. 275 Januari 1995 Laporan keuangan bank terdiri dari : Neraca Lap. Komitmen dan kontinjensi Lap. Laba/ rugi Lap. Arus kas Catatan. Atas lap. keuangan 4/13/2015 Eka Setiajatnika 18 Tata cara penilaian tingkat kesehatan Bank Metode CAMEL’S URAIAN Yg. Dinilai 4/13/2015 C A M E L S Capital Asset Management Earning Liquidity Sensitivity Modal Aktiva Manajemen Rentabilitas Likuiditas Sensitivitas Kecukupa n, komposisi & proyeksi trend kedpn permodala n serta kemampua n dlm mengcov. Asset bermsl Kualitas A.P, Konsent rasi eksposu r resiko kredit, perkem bangan A.P bermasa lah dan Keckp. PPAP. Kualitas Man. Umum dan penerapan manajemen resiko. Kepatuhan Bank terhadap ketentuan yg berlaku dan komitmen kpd BI atau pihak lain Pencapaian ROA, ROE, NIM dan tingkat efisiensi bank. Perkemb. Laba operasional, diversifikasi pendpt, penerapan prinsip Ak.. Kemampu an bank dlm menjaga likuiditas Kemampua n modal bank dlm mengcov. Potensi kerugian sbg akibat suku bunga dan nilai tukar Eka Setiajatnika 19 Tata cara penilaian tingkat kesehatan Bank Metode CAMEL’S Kemudian dilakukan perhitungan analisis dgn mempertimbangkan indikator pendukung dan atau pembanding yang relevan. Kemudian ditetapkan peringkat setiap faktor. Ada 5 peringkat bank Pk-1 : sangat baik, bank dapat mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan Pk-2 : Baik, bank masih memiliki kelemahan= minor yang dapat segera diatasi dengan tindakan segera dan rutin Pk-3 : cukup baik, masih ada kekurangan dan perlu tindakan korektif bila tidak akan menurunkan peringkat komposit. Pk-4 : Kurang baik, bank sensitif terhadap pengaruh buruk kondisi perekonomian dan memerlukan tindakan korektif.karena berpotensi membahayakan kelangsungan usahanya. PK-5 : Tidak baik, bank sangat sensitif dan dapat membahayakan kelangsungan usahanya. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 20 Hasil Perhitungan ROA Bank Devisa tahun 2000 - 2001 Nama Bank Antar Daerah Arta Niaga Kencana tbk. Arta Graha BCA Tbk. BII Tbk. 2000 0,498429 0,623499 0,139749 1,873506 0,718853 2001 1,019829 0,904856 0,242459 3,022264 -13,4307 Sumber : Jurnal . Anallisa kinerja Bank Devisa & Non Devisa di Indonesia 4/13/2015 Eka Setiajatnika 21 Hasil Perhitungan ROE Bank Devisa Tahun 2000 - 2001 Nama Bank Antar Daerah Arta Niaga Kencana tbk. Arta Graha BCA Tbk. BII Tbk. 2000 9,341975 4,021941 5,966042 25,72485 11,43772 2001 14,14484 6,52811 12,02646 31,91538 187,8277 Sumber : Jurnal . Anallisa kinerja Bank Devisa & Non Devisa di Indonesia 4/13/2015 Eka Setiajatnika 22 Hasil Perhitungan LDR Bank Devisa Tahun 2000 - 2001 Nama Bank Antar Daerah Arta Niaga Kencana tbk. Arta Graha BCA Tbk. BII Tbk. 2000 2001 63,76667368 36,04878193 61,92979281 8,248526823 53,69379664 65,95012331 47,49994439 45,66211383 13,70797413 20,61624264 Sumber : Jurnal . Anallisa kinerja Bank Devisa & Non Devisa di Indonesia 4/13/2015 Eka Setiajatnika 23 4/13/2015 Eka Setiajatnika 24 Pendahuluan Materi Kuliah ke-1 ALK Bank 4/13/2015 Eka Setiajatnika Bahasan Akuntansi dan Laporan Keuangan Pihak-Pihak yang berkepentingan terhadap Laporan Keuangan bank di Indonesia Persiapan Analisa Laporan Keuangan 4/13/2015 Eka Setiajatnika Akuntansi & Laporan Keuangan Akuntansi sebagai suatu seni untuk mencatat, mengklasifikasikan, melaporkan dalam bentuk laporan keuangan atas semua transaksi-transaksi yang telah dilaksanakan oleh suatu perusahaan dan akhirnya mengiterpretasikan laporan tersebut. (Maurice & Moonitz, 1961,23). Laporan keuangan merupakan produk dari akuntansi, begitu juga interpretasi LK juga merupakan salah satu fngsi pokok dari akuntansi 4/13/2015 Eka Setiajatnika Konsep Dasar Akuntansi (menurut prinsip-prinsip akuntansi Indonesia) 1) 2) 3) 4) 5) 4/13/2015 Kesatuan akuntansi Kesinambungan Periode Akuntansi Pengukuran dalam nilai uang Harga pertukaranpenetapan beban dan pendapatan Eka Setiajatnika Basic concept Akuntansi (Hartanto) : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 4/13/2015 Unit Entity Going Concern Stable Monetary Unit Assumption Consistence Obyektivity Materiality Conservatisme Full Disclosure Realization Eka Setiajatnika Kritik terhadap Akuntansi • Akuntansi selalu mendasarkan diri pada biaya historis sehingga mengakibatkan terjadinya overstated dalam penetapan laba perusahaan yg akan mengakibatkan terjadinya kanibalisme modal pada masa inflasi • Akuntansi yg berorientasi pada biaya historis kurang memperhatikan opportunity cost/alternative cost • Akuntansi hanya memberikan diskripsi kepada hal-hal yg sudah terjadi saja. • Akuntansi tidak memperhatikan faktor-faktor non-financial yg mempengaruhi perusahaan • Akuntansi lebih merupakan seni (art) dan kurang ilmiah (scientific) 4/13/2015 Eka Setiajatnika • • • • Akuntansi banyak menggunakan istilah-istilah tehnis yang mempunyai arti berbeda apabila dibandingkan dengan pengertian umum yg ada. Laporan keuangan yang dihasilkan adalah bersifat umum dan tidak dapat menggambarkan/mewakili kepentingan-kepentingan masinmasing pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tsb. Akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan itu besifat konservatif dalam sikapnya mengahadapi ketidakpastian. Angka neraca menunjukkan angka pada suatu tanggal tertentu saja dan hanya menunjukkan nilai buku dan bukannya nilai likuidasi maupun nilai ekonomis dari aktiva/pasiva yang disajikan. 4/13/2015 Eka Setiajatnika Pihak-Pihak yang Berkepentingan terhadap Hasil Interpretasi LK Bank Kepentingan masyarakat Kepentingan pemegang Saham/ Pemilik Kepentingan Perpajakan Kepentingan Pemerintah Karyawan Management Bank 4/13/2015 Eka Setiajatnika Laporan Keuangan Bank di Indonesia Nature of the business Standar Khusus Akuntansi Perbankan Indonesia dan Pedoman Akuntansi perbankan 4/13/2015 Eka Setiajatnika Fungsi bank 1 2 3 Menerima penyimpanan dana dari masyarakat dari berbagai bentuk. Menyalurkan dana tsb dalam bentuk kredit kepada masyarakat yg memerlukan baik dalam rangka mengembangakan usaha maupun untuk kepentingan pribadi. Melaksanakan berbagai jasa yg diperlukan masyarakat dalam kegiatan perdagangan Ln/DN, serta berbagai jasa lainnya dibidang keuangan. 4/13/2015 Eka Setiajatnika Standar Khusus LK Bank A. B. C. D. E. F. G. H. I. Pengukuran dalam Nilai Uang LaporanKeuangan Bank Neraca Laporan Keuangan Komitmen dan Kontinjensi Perhitungan Laba-Rugi Laporan Perubahan Posisi Keuangan Catatan atau Laporan Keuangan Laporan Keuangan Gabungan dan Konsolidasi Laporan Keuangan Interim 4/13/2015 Eka Setiajatnika Persiapan Analisa Laporan Keuangan Agar hasil yg akan dicapai dari analisa laporan keuangan dapat memberikan hasil yg memuaskan dan diperoleh prosedur kerja yg efisien dan terarah, maka sebelu melakukan analisa/interpretasi LK perlu diperhatikan hal-hal berikut : a) Tentukan tujuan yang akan diperoleh dari analisa tersebut. Perlu dipilih alat analisa (rumus) yg paling sesuai untuk pemecahan problem. b) Tentukan kurun waktu yang paling relevan dengan tujuan analisa. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 4/13/2015 Eka Setiajatnika Laporan Keuangan Bank di Indonesia Kuliah : ALK Bank 4/13/2015 Eka Setiajatnka 38 Nature of Business Kegiatan pokok bank : Menerima penyimpanan dana dari masyarakat (Funding) Menyalurkan dana dalam bentuk kredit kepada masyarakat (Lending) Melaksanakan berbagai jasa-jasa keuangan (Service). 4/13/2015 Eka Setiajatnka 39 Standar Khusus Laporan Keuangan Bank A. B. C. D. E. F. G. H. I. Pengukuran dalam Nilai Uang LaporanKeuangan Bank Neraca Laporan Keuangan Komitmen dan Kontinjensi Perhitungan Laba-Rugi Laporan Perubahan Posisi Keuangan Catatan atau Laporan Keuangan Laporan Keuangan Gabungan dan Konsolidasi Laporan Keuangan Interim 4/13/2015 Eka Setiajatnka 40 Pengertian Pos-pos dari Laporan Keuagan Bank Bank Indonesia telah menetapkan bentuk standard dari neraca bank yang diumumkan dalam media cetak sesuai dengan Surat edaran Bank Indonesia No. 23/19/BPPP tanggal 2 Februari 1991. 4/13/2015 Eka Setiajatnka 41 Neraca Neraca Bank Aktiva Pasiva 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 5. 6. 7. 8. 9. 4/13/2015 Kas Bank Indonesia Tagihan pada bank lain Surat berharga dan tagihan lain Kredit yang diberikan Penyertaan Cadangan aktiva yang diklasifikasikan Aktiva tetap dan inventaris Rupa-rupa aktiva Eka Setiajatnka Giro Call Money Tabungan Deposito berjangka Kewajiban lainnya Surat Berharga Pinjaman diterima Rupa-rupa Pasiva Modal Laba/Rugi 42 Rekening Administratif No 1. 2. 3. 4. 4. Pos-pos Rp Valas Total Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan. Posisi pembelian berjanka valas yang masih berjalan Posisi penjualan berjangka valas yan masih berjalan Margin trading : a. Maksimum transaksi b. Keuntungan yang belum direalisasikan c. Kerugian yang belum direalisasikan Jaminan yang diberikan a. Garansi bank b. Aval/Endosemen c. L/C yang masih berjalan d. Akseptasi wesel impor atas dasar L/C berjangka e. Lainnya Lain-lain yang bersifat administrasi 5. Jumlah 4/13/2015 Eka Setiajatnka 43 No Pos-Pos I. Pendapatan 1. Pendapatan operasional 1.1. Hasil Bunga 1.2. Provisi dan Komisi 1.3. Pendapatan Valas lainnya 1.4. Pendapatan lainnya 2. Pendapatan Non Operasional Laba Rugi Bank Rp Valas Total Jumlah II. Biaya 1. Biaya Operasional 1.1. Biaya Bunga 1.2. Biaya Valuta asing lainnya 1.3. Biaya tenaga kerja 1.4. Penyusutan 1.5. Biaya lainnya 2. Biaya Non Operasional Jumlah III. Laba/Rugi sebelum pajak IV. Sisa laba/rugi tahun-tahun lalu V. Transfer ke Kantor Pusat Jumlah 4/13/2015 Eka Setiajatnka 44 Penjelasan Pos-Pos Aktiva 1. Kas : Yang dimasukkan dalam pos ini adalah semua uang kas Rupiah dan valas yang dimiliki oleh bank termasuk kantor nya yang ada di luar negeri, baik uang kartal yang ada dalam kas seperti uang kertas, uang logam dan commemorative coin yang dikeluarkan oleh BI yang menjadi alat pembayaran yang sah di Indonesia maupun uang kertas dan logam serta mata uang emas atau mata uang asing lainnya yang masih berlaku di negara lain. 2. Bank Indonesia : Yang dimasukkan dalam pos ini adalah giro dalm Rupiah dan Valas milik bank pada BI. 4/13/2015 Eka Setiajatnka 45 Penjelasan Pos-Pos 3. Tagihan pada bank lain : Yang dimasukkan dalam pos ini adalah semua tagihan bank pelapor kepada bank lain, baik bank dalam negeri maupun luar negeri, dalam rupiah dan valas. Pos ini antara lain : a. Giro b. Call Money c. Deposito berjangka d. Kredit yang diberikan 4. Surat berharga dan tagihan lainnya Yang dimasukkan dalam pos ini adalah surat berharga dalam rupiah dan valas yang dimiliki oleh bank termasuk kantornya di LN. (mis: wesel, saham, obligasi,promes, sertifikat, bukti keuntungan dan surat jaminan/opsi/hak-ak lainnya yang dimiliki bank untuk diperjual belikan dan tidak dimaukkan sebagai penyertaan). 4/13/2015 Eka Setiajatnka 46 Penjelasan Pos-Pos 5. Kredit yang diberikan : Yang dimasukkan dalam pos ini adalah semua semua realisasi kredit dalam rupiah dan valas yang diberikan oleh bank termasuk kantornya di LN, kepada pihak ketiga bukan bank, baik di DN maupun di LN. 6. Penyertaan : Yang dimasukkan dalam pos ini adalah penyertaan bank termasuk kantornya di LN, pada bank, LK atau perusahaan lain, baik dalam rupiah maupun valas. 4/13/2015 Eka Setiajatnka 47 Penjelasan Pos-Pos 7. Cadangan aktiva yang diklasifikasikan : Yang dimasukkan dalam pos ini adalah cadangan dalam rupiah dan valas yang dibentuk untuk menampung resiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari tidak dapat diterimanya kembali sebagian atau seluruh aktiva produktifnya. 8. Aktiva tetap dan inventaris : Yang dimasukkan dalam pos ini adalahnilai buku dari tanah, gedung, kantor, rumah dan perabot milik bank termasuk kantornya di LN, dalam rupiah dan valas 9. Rupa-rupa Aktiva : Yang dimasukkan dalam pos ini adalah saldo rekening-rekening aktiva lainnya dalam rupiah dan valas yang tidak dapat dimasukkan kedalam salah satu dari pos sampai dengan pos 8 di atas. 4/13/2015 Eka1Setiajatnka 48 Penjelasan Pos-Pos 4/13/2015 Eka Setiajatnka 49 Terima Kasih 4/13/2015 Eka Setiajatnka 50 Teknik-teknik ALK Bank Materi kuliah ke-3 & 4 Contents 1 2 3 4 52 Analisa Komparatif Analisa Bank Enviroment Accounting Inflation Analysis Analisa BEP 5 Analisa Variansi 6 Analisa CAMEL Analisa Komparatif Analisa Trend/Analisa Horizontal Analisa Vertikal (Common Size) 53 Analisa Trend/Horizontal Analisa Trend yaitu membandingkan kegiatan usaha suatu bank baik secara absolute maupun dalam bentuk relatif atas kegiatan yang ada dengan kegiatan-kegiatan yang telah dicapai pada periodeperiode sebelumnya Analisa ini akan diperoleh suatu kesimpulan apakah telah terjadi kemajuan atau kemunduran usaha dari masing-masing bank ybs. 54 Cara yang digunakan : 1. Pendekatan Index dasar tungal (single base index) Cara yang dipilih dari tahun laporan yang termuda 2. PendekatanIndex dasar berganti (moving base index) . 55 Dalam pendekatan cara ini index dasar yang akan dipakai adalah semua periode laporan yang akan dianalisa Cara pertama akan diperoleh tk perbandngan antara tahun pertama dengan periode tahun yang dianalisa, hal ini mengandung kelemahan apabila jarak antara tahun base index dengan periode laporan yg diperbandingkan yg tidak relevan lagi karena telah terjadinya perubahan siuasi dan kondisi yang cukup materiil. Cara pertama akan diketahui besarnya perkembangan dari tahun ke tahun atau dari periode yang satu keperiode laporan berikutnya secara langsung. Apabila pada periode yg dipilih sebagai base index ini terdapat peristiwa/kejadian atau keputusan yang penting, maka cara ini akan menunjukkan hasil yang memuaskan. 56 Bentuk Penyajian Analisa Trend : 1. Bentuk tabel 2. Bentuk Grafik 57 Analisa Common Size Analisa common size, dilakukan untuk mengetahui komposisi dari share/peran masing-masing pos/rekening-rekening kegiatan dalam suatu bentuk dibandinkan dengan kegiatan totalnya. Suatu rekening/sub rekening yang melebih prosentase yang besar akan memberikan petunjuk kepada manajemen bank ybs untuk mendapatkan perhatian. 58 Bentuk Penyajian Analisa Common Size : 1. Bentuk Tabel 2. Bentuk Grafik/Gambar 59 Contoh Visualisasi Gambar Komposisi dana Giro 15% Tabungan 35% Deposito 20% 60 Setoran jaminan 15% Dana Lain-lain 15% Analisa Bank Environment Analisa ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan bersaing suatu bank/ suatu cabang, atau dalam rangka untuk mengetahui market share bank/cabang yang bersangkutan baik secara regional maupun secara nasional. 61 Manfaat analisa Bank Environment : a. Untuk mengetahui daya saing/market share dari suatu bank/cabang baik secara regional maupun secara nasional b. Untuk mengetahui tingkat laju perkembangan (rate of growth) dari industri-industri perbankan dalam skala nasional maupun regional c. Dengan membandingkan butir a dan b di atas akan dapat diukur tingkat perkembangan yang riil dari suatu bank/cabangnya. 62 Agar perbandingan/analisa environment ini dapat menghasilkan kesimpulan yang memuaskan maka perlu diadakan beberapa kombinasi analisa al : 1. 2. 3. 4. 63 Sesama bank sejenis Membandingkan dengan perkembangan bank sejenis lain, mis : bank swasta dgn bank pemerintah atau sebaliknya Antara bank ybs dengan kegiatan industri bank secara keseluruhan Untuk suatu cabang perbandingannya dapat dikombinasikan juga seperti butir 1 sampai 3 di atas ataupun diperbandingkan dengan kegiatan bank ybssecara keseluruhan/gabungan seluruh cabang yg ada. Bank “X” Analisa Bank Environment – Giro Periode 2005 s/d 2009 Bank “X” Bank-Bank Lainnya Tahun Jumlah % Jumlah % Bank “X” 2005 100.000 100 250.000 100 40,00 % 2006 116.750 116,75 286.500 114,60 40,75 % 2007 158.180 158,18 507.400 202,96 31,17 % 2008 229.410 229,41 884.425 353,77 25,93 % 2009 257.260 257,26 981.100 392,49 26,22 % 1 = Rp 1.000.000 64 Market Share tahun 2005 = 100% Apabila dibandingkan antara hasil analisa Trend dan analisa Bank Environment sering memberikan kesimpulan yang berbeda, karena pada analisa trend perkembanngan tersebut hanya diukur dari bank yang sama sedangkan analisa Bank Environment diperbandingkan secara riil dengan laju perkembangan yang ada dala industri perbankan. Analisa bank Environment akan memberikan ransangan psychologis kepada bank ybs untuk kerja lebih giat dalam menghadapi persaingan. 65 Semoga Sukses Analisa Laporan Keuangan Pada Masa Inflasi (Accounting Infalition Analysis) Materi Kuliah 4/13/2015 Eka Setiajatnika 67 Pendahuluan Seluruh proses akuntansi pada umumnya maupun di dunia perbankan khususnya selalu mendasarkan pada asumsi adanya stable monetory unit, yang akibatnya semua transaksi yang dicatat atas dasar historical cost. Padahal kita ketahui bahwa stabel monetory unit tersebut pada kenyataannya tidak ada. Bagi perbankan hal tsb akan mempunyai pengaruh yang sangat berarti mengingat sebagian assetnya berbentuk monetary asset dan alat likuid lainnya, sedangkan kemampuan daya beli rupiah di Indonesia terdapat kecenderungan yang selalu menurun. Apabila hal tersebut Eka diabaikan maka dari conventional 4/13/2015 Setiajatnika 68 Kelemahan Conventional Accounting o Adanya pembebanan biaya yang terlalu kecil karena pendapatan untuk suatu hal tertentu pada saat tertentu, akan dibebani biaya yang didasarkan pada suatu ketentuan nilai uang telah ditetapkan beberapa periode yang lalu pada saat pencatatan terjadinya biaya tersebut. o Nilai aktiva yang dicatat dalam neraca akan mempunyai nilai yang lebih rendah apabila dibandngkan dengan perkembangan harga daya beli uang terakhir. o Aokasi biaya untuk depresiasi, amortisasi akan dibebankan terlau kecil dan mengakibatkan laba dihitung terlalu besar. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 69 o Laba/rugi yang terjadi yang terjadi yang dihasilkan oleh perhitungan laba/rugiyang didasarkan pada asumsi adanya stable monitory unit. o Bank tidak akan mempertahankan real capitalnya dan adanya kecenderungan terjadinya kanibalisme terhadap modal sehubungan dengan pembayaran pajak perseroan dan pembagian laba yang lebih besar dari semestinya. o Laporan akuntansi yang disususn atas dasar asumsi adanya stable monitory unit. o Accounting menyalahi mathematical karena berbagai himpunan yang tidak sama dijumlahkan menjadi satu. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 70 Tingkat Penurunan Daya Beli Rupiah Ukuran yang digunakan untuk mengetahui tingkat daya beli uang rupiah : o o o o 4/13/2015 General Price Index maupun Special Price Index Tingkat Perkembangan Harga Emas Perkembangan/Kurs Valuta Asing Cost of Living Index Eka Setiajatnika 71 Accounting Treatment Terhadap Perubahan Daya Beli Uang Untuk menyusun neraca yang objektif harus didukung oleh bukti-bukti yang dapat diverifikasikan, oleh karena itu penyususnan neraca dn rugi/laba harus mengikuti basic concept adanya stabel monetary unit assumption yang sudah diterima sebagai salah satu general Accepted Accounting Principles. Sebaiknya, untuk kepentingan manajemen intern perlu terlebih dahulu disusun price level adjusment terhadap neraca dan rugi/laba bank agar keputusan dan kebijaksanaan yangakan diambil akan lebih tepat. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 72 Pos-pos yang peka terhadap perubahan daya beli yang perlu di-Adjustment, antara lain : 4/13/2015 Pos-pos aktiva tetap/milik tetap Inventaris (termasuk biaya depresiasinya) Pos-pos pinjaman jangka panjang, Kredit Investasi Pos-pos Aktiva/Pasiva Valuta Asing. Eka Setiajatnika 73 Saran Untuk Menghadapi Pengaruh Inflasi terhadap LK Bank o Bahwa tingkat inflasi di Indonesia akan berlangsung dimasa yang akan datang, hal ini akan berpengaruh terhadap reliability dan accurrancy dari neraca dan R/L Perbankan. o Apabila terdapat tingkat inflasi > rate of interest minus cost of fund, dan fixed assets cuku besar hingga mengakibatkan under depreciaton, maka ada suatu petunjuk manajemen bank untuk mengadakan price level adjustment. o Price level adjustment terhadap aktiva tetap merupakan perkaliaan antara cost of acquisition atas dasar original cost dengan index harga yang dipilihnya dan adjustment tsb dapat berupa restatement, replacement, appreciation tergantung tujuan diadakan adjustment tersebut. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 74 o Price level adjustment untuk depresiasi/amortisasi merupakan perkalian index harga yang dipilih dengan beban depresiasi atas dasar original costnya dari masing-masing depreciable assets menurut tahun pembeliannya, rate dan methode depresiasinya. o Agar perbankan dapat mempertahankan real capitalnya maka tingkat perkembangan harga harus dimasukkan ke dalam kalkulasi cost of loanable fund/cost of fun d disamping biayabiaya lainnya. o Penyajian adjusted financial report harus disajikan bersama-sama antara laporan financial yang disusun secara konventional dan index harga yang digunakan untuk price level adjustment tsb 4/13/2015 Eka Setiajatnika 75 o Laba yang terjadi karena perubahan daya beli uang yang dimiliki perbankan yang bersifat non routine tidak dapat dimasukkan kedalam keuntuntungan sebelum terjadinya realisasi penjualan. Tetapi apabila terjadi kerugian harus segera diakui sebagai kerugian. o Untuk memperkecil kerugian akibat menurunnya daya beli uang pada masa-masa yad maka present value dari pendapatan bunga kredit yang akan diterima ditambah dengan jumlah angsuran kreditnya ditambah cost of loanable fund yang akan dibayar oleh bank. o Pengembangan aplikasi pencatatan valas dengan cara Lifo akan membantu mengurangi akibat negatif dari pada peruahan daya beli sehubung terjadinya perubahan Kurs Valas yang cepat. o Untuk menjaga tercapainya full disclosure di dalam laporan akuntansi (Neraca & R/L) dari nasabah yang mengajukan kredit, hendaknya pengaruh inflasi dicantumkan dalan laporan-laporannya 4/13/2015 Eka Setiajatnika 76 Pos-pos yang Terpengaruh terhadap Penurunan daya Beli Rupiah Monetary asset, seperti surat-surat berharga, kredit exploitasi, kredit investasi. Non Monetary assets secara riil tidak mengalami pengaruh penurunan daya beli secara riil tetapi dari sudut akuntansi merupakan pos yang terkena pengaruh penurunan daya beli namun tidak menjadi masalah yang serius karena dapat diadakan apraisal Asset dalam bentuk Valas tidak dipengaruhi oleh penurunan daya beli rupiah karena langsung dapat dinilai dengan kurs yang terakhir. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 77 Cara Perhitungan Kerugian/keuntungan atas Penurunan Daya Beli Rupiah. Monetary assets yang bersifat dormant account yang ada dikonversikan ke nilai rupiah pada akhir tahun, dan akan diketemukan jumlah kerugian penurunan daya beli rupiah. Kerugian di atas diperbandingkan (dikurangi) pos-pos hutang jangka pendek/panjang yang dikonversikan dengan nilai rupiah pada akhir tahun. Ditambah sumber-sumber rekening moneter bersih selama tahun berjalan yang berupa penjualan dan penghasilan lainnya yang disesuaikan dengan faktor konversi rata-rata. Dikurangi dengan penggunaan rekening moneter pembelian, pengeluaran biaya operasional 9dikurangi penyusutan), pajak penjualan, pembayaran deviden dan lain-lain pengeluaran setelah 4/13/2015 Eka Setiajatnika 78 disesuaikan dengan menggunakan faktor konversi rata-rata. www.themegallery.com 4/13/2015 Eka Setiajatnika 79 Analisa BEP Untuk Bank Materi Kuliah 4/13/2015 Eka Setiajatnika 80 BEP pada bank akan sangat bermanfaat untuk beberapa tujuan analisis sbb: 1. 2. 3. 4/13/2015 Untuk Profit Planning and Control baik dalam long run maupun dalam shot run period. Untuk menetapkan minimal target baik bagi unit bank secara keseluruhan maupun bagian-bagian yang ada Sebagai bahan pengukuran efisiensi dan efektifitas kerja bank Cabang maupun bagian-bagian. Hal ini sangat sesuai dengan sistem perbankan yang mengarah ke Unit Banking System. Eka Setiajatnika 81 Rumus Analisa BEP Fixed Cost BEP VariableCost 1 Sales( pendapata) 4/13/2015 Eka Setiajatnika 82 Klasifikasi Biaya 1 2 3 Berdasar Sifat Biaya : - Biaya Variabel - Biaya Tetap Berdasar tempat terjadinya Biaya : - Direct Deparement Cost - Inderect Departement Cost Sesuai dengan tujuan daripada analisa BEP dengan memodifikas i beberapa perhitungan 4/13/2015 Eka Setiajatnika 83 Dasar-dasar Alokasi Biaya a. Alokasi ke tempat-tempat Biaya b. Alokasi biaya Kantor pusat ke tempat- tempat biaya Cabang c. Biaya-biaya pada butir b di atas selanjutnya dialokasikan ke tempat-tempat biaya 4/13/2015 Eka Setiajatnika 84 Distribusi dan Perhitungan Biaya per Bagian Distribusi/alokasi biaya per bagian kas, kredit, valas, diperlukan asumsi sbb : a. Semua biaya yang terjadi diluar bagian operasional dialokasikan pada masing-masing bagian operasional berdasarkan alokasi ketentuan yang memadai b. Alokasi biaya antar bagian umum/personil dengen bagian pembukuan dimana bagian ini juga saling memberi service, tidak dilakukan. c. Dana yang dikumpulkan oleh bagian valas dan kas diperlakukan sebgai dana yang dijual pada bagian kredit dengan diperhitungkan bunga antar bagian sebesar X% 4/13/2015 Eka Setiajatnika 85 perbulan d. Berdasarkan asumsi-asumsi di atas dapatlah dikatakan alokasi Inderect Departemen Expenses ke bagian-bagian operasional sebagai pusat biaya. e. Setelah semua biaya terkumpul dibagian-bagian operasional langsung dapat diklasifikasikan ke biaya variabel dan biaya tetap. f. Kemudia susunah ikhtisar jumlah pendapatan biaya tetap dan baya variabel. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 86 Modifikasi Rumus BEP untuk Perencanaan a. Perubahan Volume pendapatan sebesar Z% BEP FC VC . Z % 1 Pend. Z % b. Perubahan Biaya Tetap sebesar X% BEP 4/13/2015 FC. X % VC 1 Pend Eka Setiajatnika 87 c. Perubahan Biaya Variabel sebesar Y% BEP FC VC .Y % 1 P en d d. Pencapaian laba sebesar Rp X BEP 4/13/2015 F C Rp X VC 1 Pen d Eka Setiajatnika 88 Penggunaan Analisa BEP untuk Perencanaan Dana B. A.B Da la m Rp BEP X Pen d a p a Ba t g Div.Da la m Rp BT RpX BABdalamRp : R% MDM . Pd dalamRp 1 BV Pd 4/13/2015 Eka Setiajatnika 89 Penggunaan BEP Untuk Tujuan Pengawasan Dengan dapat ditaksirnya jumlah laba yang diinginkan dan sekaligus jumlah volme usaha yang harus dicapai akan sangat bermanfaat untuk mengendalikan/pengawasan kegiatan seharihari 4/13/2015 Eka Setiajatnika 90 4/13/2015 Eka Setiajatnika 91 A n a l i s a L a p o r a n K e u a n g a n Materi Kuliah ke-5 Analisa Variansi B a n k Terdapat perbedaan antara industri perbankan dengan industri manufacturing. Product yang dijual industri perbankan adalah dalam bentuk jasa yang beraneka ragam, maka hubungan fungsi-fungsi output dan input lebih sulit untuk dapat distandardisasikan. Berhubung sulitnya aplikasi standar costing di industri perbankan, maka teknik-teknik analisa yang lazim digunakan dalam industri manufacturing terlambat dikembangkan di dunia perbankan. Metode analisa varian yang digunakan di dunia perbankan hanya terbatas pada single variance method. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 93 Metode Analisa Variansi 1 Single Variance Method 2 Two Variance Method 3 4 4/13/2015 Eka Setiajatnika 94 Single Variance Method Dalam metode ini analisa variansi langsung memperbandingkan antara apa-apa yang dianggarkan dengan realisasi yang dicapai oleh masing-masing mata anggaran ybs. Selisih yang ada dapat berupa : Favorable variance positif (+) bagi bank Unfaorable variance negatif (-) bagi bank Misalnya : 4/13/2015 Pendapatan yang dicapai > anggaran penyimpangan bersifat favorable Biaya yang dicapai > anggaran penyimpangan bersifat unfavorable Eka Setiajatnika 95 Analisa Variansi Pendapatan Usaha Bank “ABCD” Jenis Mata Anggaran Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Penyimpangan Rp % Pendapatan : 1. Bunga kredit 13.456.780 14.356.789 + 900.009 6,6 2.560.333 2.411.252 (149.081) 5,8 3. Komisi Bank Garansi 488.237 499.756 11.519 2,3 4. Komisi Safe Deposit Box 256.200 255.000 (1.200) 0,4 6.342.156 6.555.520 + 213.364 3,36 10.342.567 12.432.133 (2.089.566) 20 2. Komisi transfer 5. Komisi Import dst Biaya Bunga Keterangan : 4/13/2015 + + = favorable (-) = unfavorable Eka Setiajatnika 96 Kesimpulan : Jumlah pendapatan bunga kredit yang diterima selama periode ybs telah melampaui target yang ditetapkan – jadi terdapat Favorable Variance. Komisi transfer yang diterima dibawah target yang diharpkan – jadi terdapat Unfavorable Variance. Biaya bunga yang dianggarkan ternyata dilampaui sebesar ± 20% dari target yang ditetapkan – jadi terdapat Unfavorable variance. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 97 Two Variance Method Metode ini untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada single variance methode. Metode ini, dianalisa 2 aspek sekaligus yang dievaluasi : 1. 2. Menyangkut volume kegiatan usaha itu sendiri Biaya yang dikeluarkan untuk mencapai volume usaha tsb. Two variance Method lebih mendekati pemakaian konsep performance-budget. Kesimpulan yang dapat diambil mempunyai skala yang lebih luas. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 98 Manfaat Analisa Two Variance Method : Untuk mengetahui sejauhmana penggunaan anggaran Untuk mengetahui sejauhmana realisasi yang dicapai dibandingkan dengan target Untuk penyimpangan-penyimpangan yang besar jumlahnya (significance) akan segera dapat diambil tindakan-tindakan koreksi yang diperlukan. Untuk pengukuran prestasi para manajer bank yang bertanggungjawab untuk pengelolaan masing-masing kegiatan dll. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 99 Analisa Variansi (Two Variance Method) Bank “ABCD” Jenis Mata Anggaran Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Penyimpangan Rp % Pendapatan : 13.456.730 14.356.789 + 900.000 6,6 89.711.866 99.345.671 + 9.633.805 10,7 2. Komisi Transfer 2.560.333 2.411.252 (149.081) 5,8 Volume Tranfer 2.560.333.000 2.455.251.000 105.082.000 49 3. Komisi Bank Garansi 488.237 499.756 + 11.519 2,3 Volume Bank Garansi 97.342.567 99.951.200 + 2.303.800 2,3 5. Biaya Bunga 10.342.567 12.432.133 (2.089.566) 20 Volume Dana 103.425.670 124.321.330 20.895.660 20 1. Bunga Kredit Volume Kredit Keterangan : + = favorable (-) = unfavorable 4/13/2015 Bunga Kredit = 15%/th Komisi Bank Garansi = 0,5% Komisi Transfer = 1%/∞ Bunga Dana = 10%/th Eka Setiajatnika 100 Kesimpulan : Jumlah pendapatan secara total analisa Single Variance Method memang menunjukkan kenaikan yang favorable, tetapi jumlah rupiah tsb lebih kecil dari yg seharusnya karena dengan melihat volume yang dikeluarkan seharusnya bunga yang diterima sebesar Rp 99.345.671 x 15% = Rp 14.901.850,- sedangkan yang diterima hanya Rp 14.356.781,- Jadi ada unfavorable variance sebesar (-Rp 545.061,-). Kesimpulan bertolak belakang dengan single variance method. Volume kredit yang dikelurkan hanya Rp 95.711.926,- maka 4/13/2015 Eka 14.356.789,Setiajatnika 101 bunga yang diperoleh Rp dapat dikatakan Biaya Bunga Dana semula diperoleh kesimpulan (Single Variance Method) unfavorable sebesar 20% dan dihitng volume dana yang dapat dikumpulkan terdapat kenaikkan yang seimbang besarnya. Jadi kesimpulan akhir yang dat diambil Bagian Dana telah berhasil meningkatkan prestasinya sebesar 20%. Ditinjau lebih lanjut mengenai pendapatan bunga kredit berarti : Terdapat tunggakan bunga yang tak tertagih Rp 545.061.00,Terjadi kenaikkan dana yangmenganggur dalam bentuk kredit dari Rp 13.713.804.000,menjadi Rp 24.975.655.000,- atau terdapat kenaikkan 182,13%. Indikasi ini akan memperjelek kesimpulan management bagian Kredit, yang semula menurut analisa Single Variance Method menunjukkan hasil yang favorable. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 102 Sebaiknya Top Management bank meminta para manajer nya untuk menyajikan analisa variance dengan menggunakan two variance Method untuk menghindari manipulasi dalam analisa yang berusaha mengelabui kegagalann dalam mengelola kegiatannya. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 103 4/13/2015 Eka Setiajatnika 105 Analisa CAMEL Materi Kuliah ke-7 4/13/2015 Eka Setiajatnika 106 Unsur Yang dinilai dalam CAMEL Capital/Permodalan yang dimiliki bank Asset/Kualitas assets yang ada Manajemen suatu bank yang dinilai atas dasar 250 pertanyaan Earning/Rentabilitas yang diperoleh suatu bank Liquidity/Tingkat likuiditas bank 4/13/2015 Eka Setiajatnika 107 Faktor yang dinilai 1. Permodalan Komponen Rasio modal terhadap ATMR 2. Kualitas Aktiva Produktif Bobot 25% 30% a. b. Rasio aktiva produktif yang diklsifikasikan terhadap aktiva produktif. Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produktif yang diklasifikasikan. 25% 5% 3. Manajemen a. b. c. d. e. Manajemen Permodalan Manajemen Aktiva Manajemen Umum Manajemen Rentabilitas Manajemen Likuiditas 4. rentabilitas a. b. Rasio laba terhadap total asset Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional 25% 2,5% 5% 12,5% 2,5% 2,5% 10% 5% 5% 5. Likuiditas 10% a. b. 4/13/2015 Rasio kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar Rasio kredit terhadap dana yang diterima Eka Setiajatnika 5% 5% 108 Cara Penilaian Penilaiaan Permodalan Penilaiaan Kualitas Aktiva Produktif Penilaiaan Manajemen Penilaiaan Rentabilitas Penilaiaan Likuiditas 4/13/2015 Eka Setiajatnika 109 Pelaksanaan Ketentuan yang Mempengaruhi Hasil Penilaiaan 1. Pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Kecil (KUK) 2. Pelaksanaan pemberian Kredit Ekspor 3. Pelanggaran terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit 4. Pelanggaran terhadap Posisi Devisa Neto (PDN) 4/13/2015 Eka Setiajatnika 110 Hasil Penilaian Kuantitatif Nilai Kredit 81 – 100 66 - < 81 51 - < 66 0 - < 51 4/13/2015 Predikat SEHAT CUKUP SEHAT KURANG SEHAT TIDAK SEHAT Eka Setiajatnika 111 Faktor Judgement Apabila dalam analisa dan pengujian lebih lanjut tsb terdapat inkonsistensi atau berpengaruh secara materiil terhadap tingkat kesehatan bank, maka hasil dari penilaian yang telah dikuantifikasikan tsb, perlu dilakukan penyesuaian sehingga mencerminkan tingkat kesehatan yang sebenarnya. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 112 Selain judgement tersebut di atas, tingkat kesehatan bank yang sehat, atau cukup sehat, atau kurang sehat akan diturunkan menjadi tidak sehat apabila terdapat : a. b. c. Perselisihan intern yang diperkirakan akan menimbulkan kesulitan dalam bank ybs; Campur tangan pihak-pihakdi luar bank dlam kepengurusan (manajemen) bank, termasuk di dalamnya kerjasama yang tidak wajar sehingga salah satu atau beberapa kantornya berdiri sendiri; Window dresing dalam pembukuan dan atau laporan bank yang secara materiil berpengaruh terhadap keadaan keuangan sehingga mengakibatkan penilaian yang keliru terhadap bank 4/13/2015 Eka Setiajatnika 113 d. e. 4/13/2015 Praktek “bank dalam bank” atau melakukan usaha bank di luar pembukuan bank; Kesulitan keuangan yang mengakibatkan penghentian sementara atau pengunduran diri dari keikutsertaannya dalam kliring. Eka Setiajatnika 114 4/13/2015 Eka Setiajatnika 115 4/13/2015 Eka Setiajatnika 116 Analisa Ratio Bank Materi Kuliah ke-7 Eka Setiajatnika 4/13/2015 117 Analisa Ratio Bank 4/13/2015 1 Ratio Likuiditas 2 Ratio Rentabilitas 3 Ratio Solvabilitas Eka setiajatnika 118 ANALISA RATIO LIKUIDITAS 4/13/2015 Eka setiajatnika 119 Analisa Likuiditas Bank dikatakan likuid apabila : 1. 2. 3. Bank tsb memiliki cash assets sebesar kebutuhan yang akan digunakan untuk memenuhi likuiditasnya. Bank tsb memiliki cash assets yang lebih kecil dari butir 1 di atas, tetapi ybs juga mempunyai assets lainnya (khususnya surat-surat berharga) yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa mengalami penurunan nilai pasarnya. Bank tsb mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash assets baru melalui berbagai bentuk hutang. Pengelolaan likuiditas (liquidity management) akan meliputi kegiatan dalam 4/13/2015 setiajatnika perencanaan danEkapenyediaan kebutuhan 120 Tujuan Analisa Likuiditas 1. Menurunkan serendah mungkin biaya dana. 2. Memenuhi ketentuan sumber dana yang diperlukan bank dalam : Pemberian kredit Penanaman dana dalam valas Penanaman dana dalam surat berharga Penanaman dana dalam aktiva tetap. 3. Menuhi kebutuhan bank terhadap ketentuan 4/13/2015 121 otoritas moneterEka setiajatnika (central bank) didalam Prinsip Pengelolaan Likuiditas : 1. Bank harus memiliki sumber dana inti (core sources of fund) yg sesuai dgn sifat bank ybs maupun pasar uang dan sumber dana yg ada di masyarakat. 2. Bank harus mengelola sumber-sumber dana maupun penempatan dengan hati-hati. 3. Bank harus memperhatikan different price for different customer didalam penempatan dananya. 4. Bank harus menaruh perhatian terhadap umur sumber dananya kapan akan jatuh waktunya jagan sampaii terjadi maturity gap dengan penempatannya. 5. Bank harus waspada bahwa tingkat suku bunga dana tsb selalu berfluktuasi . 6. Bank harus secara terkoordinasi kan apabila akan menanamkan 4/13/2015 setiajatnika 122 sumber-sumber dananya keEkaaktiva Sumber-sumber Likuiditas Sumber-sumber Likuiditas Perbankan Ekstern Pemilik Intern Hutang Cadangan Insentif - Giro - Donasi Pemilik - Pemegang Saham - Kantor Pusat masingmasing/ agi Cabang dan lain 4/13/2015 - Deposito - Tabungan - Giro BBL - Setoran jaminan - Baki krdit RK Debitur - Bank Indonesia - dll 1. Cadangan-cadangan 2. Retained Earning 3. lain-lain Eka setiajatnika 1. Penjulan MTI yg tak terpakai 2. Likuidasi baang Jaminan. 3. Penagihan debtur 4. lain-lain 123 Bank Liquidity Policy Self Liquiditing Approach Assets Sale Ability/ Assets shift Ability Bank New Fund Liquidity Policy Borrowers Earning Flow Reserve Discount Window to Central Bank As Lender of Last Resort 4/13/2015 Eka setiajatnika 124 Cara Analisa Likuiditas Bagi Manejemen Bank 1. Klasifikasikan Liabilities dan Capita apakah Reliable atau sumber dana yang Volatile 2. Klasifikasikan Assets apakah likuid atau tidak likuid 3. Bandingkan volume dan likuid asset dengan volume dari dana-dana yang Volatile maximum perbandingan 1,00 (balanced liquidity position) 4. Selanjutnya yang menjadi masalah adalah dalam penentuan : 4/13/2015 Reliable Sources of funds Volatile funds Liquid assets Eka setiajatnika Non Liquid assets 125 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 4/13/2015 Teknik Analisa Likuiditas Quick Ratio Investing Policy Ratio Banking Ratio Assets to Loan Ratio Investment Portfolio Ratio 1 Investment Risk Ratio Liquidity Risks Cash Ratio Credit Risk ratio Loan to Deposit Ratio Forex Loan to Forex Deposit Liquid Assets Ratio % KUK Eka setiajatnika 126 Cash Assets 1. Quick Ratio T otalDeposit Ratio ini menunjukkan kemampuan bank untuk membayar kembali simpanan para deposannya dengan alat-alat yang paling likuwid yang dipunyai oleh pihak bank atau Quick Ratio. Securities 2. InvestingPolicyRatio T otalDeposit Ratio ini mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajiban kepada para deposannya dengan melikuidasi surat-surat berharga yang dimilikinya. 4/13/2015 Eka setiajatnika 127 T otalLoans 4. Asset s to Loan Rat io T otalAsset s Ratio ini mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajiban kepada para deposannya dengan melikuidasi surat-surat berharga yang dimilikinya. 5. InvesmentPortfolioRatio1 Securities with a maturityof less than one year T otalSecurities Ratio ini mengukur tingkat likuiditas dalam investasi pada surat-surat berharga. Untuk menghindarkan overstatement dalam perhitungan likuiditas, maka perlu dipertimbangkan jumlah surat-surat berharga yang digunakan untukEkamenjamin deposito dari 4/13/2015 setiajatnika 128 MarketValue of Securities 6. InvestmentRisk Ratio StatementValue of Securities Ratio ini mengukur risiko yang terjadi dalam investasi pada surat-surat berhar-ga yaitu dengan membandingkan antara harga pasarnya dengan nilai nominal-nya. Semakin tinggi ratio ini akan menunjukkan adanya Liquidity Assets - Shortdalam termborrowing kemampuan yg lebih besar menyediakan 7. Liquidity Riskbank T otalDeposit alat likuid. Ratio ini nunjukkan resiko yang dihadapi oleh bank karena mengalami kegagal-an untuk memenuhi kewajiban terhadap deposannya dengan alat-alat likid yg tersedia yg sangat terbatas karena harus digunakan oleh bank ybs untuk mem-bayar kewajiban-kewajiban yg harus segera dilunasi. 4/13/2015 Eka setiajatnika 129 Liquidit y Asset s 8. Cash Rat io Short t ermborrowing Ratio ini menunjukkan kemampuan bank untuk melunasi kewajibankewajiban yang segera harus dibayar dengan alat-alat likuid yang dipunyainya. 9. Credit Risk Ratio Bad Debts Total Loans Ratio ini menunjukkan kemampuan bank dalam memenuhi likuiditas-nya dengan jalan mengadakan penggeseran/penarikan kreditnya yang outstanding untuk memenuhi permintaan akan kredit lainnya. Semakin tinggi ratio ini akan menunjukkan bahwa bank tsb akan me-ngalami kesulitan likuiditas. 4/13/2015 Eka setiajatnika 130 10.Loan to Deposit Ratio Kredit yang Diberikan Dana Pihak III Modal Sendiri 11. Forex Loan to Forex Deposit Forex Loan Forex Borrowings Forex Deposits Dalam rangka menghidarkan mismatching antara sumber dan penggunaan dana maka perlu diperhatikan perbandingan antara kredit yg diberikan dalam valas dengan sumber dana valas yg dimiliki suatu bank. Mismatching tsb dapat terjadi baik exchange rate, interest rate, maupun maturity datenya. Apabila ratio ini lebih dari 100% berarti ada dana rupiah yg digunakan untuk financing terhadap forex loan tsb. 4/13/2015 Eka setiajatnika 131 T otalLiquid Assets T otalDeposits with Bank 12. Liquidity Assets Ratio T otalAssets Ratio ini menunjukkan kemampuan bank dalam memenuhi kewajibankewajibannya dengan alat-alat likuid yang dipunyainya. Semakin tinggi ratio ini berarti bank tsb semakin likuid tetapi di sisis lain ada kecenderungan semakin besarnya idle fund yang dimiliki oleh bank ybs. 13.% KUK T otalKUK Kredit Rupiah T otalKBLI bukan KUK - Dana Kelolaan Ratio ini menunjukkan posisi KUK yg diberikan oleh suatu bank dibandingkan dgn total portfolio kreditnya. BI menetapkan minimal 20%, kalau posisi < 20% maka bank ybs tidak eligible uantuk memberikan kredit Non KUK lebih besar lagi. 4/13/2015 Eka setiajatnika 132 4/13/2015 133 4/13/2015 Eka Setiajatnika 134 Materi Kuliah ke-9 Analisa Solvabilitas 4/13/2015 135 Analisa Solvabilitas Analisa Solvabilitas Bank atau secara tekhnis disebut Analysis of Bank Capital. Fungsi dari Bank Capital 1. 2. 3. 4. 4/13/2015 Sebagai ukuran kemampuan bank tsb untuk menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan Sebagai sumber dana yg diperlukan untuk membiayai kegiatan usahanya sampai batas tertentu Sebagai alat pengukur besar-kecilnya kekayaan bank tsb atau kekayaan yg dimiliki oleh para pemegang sahamnya Dengan modal mencukpi memungkinkan bagi management bank ybs untuk bekerja dgn efisiensi yg tinggi. Eka Setiajatnika 136 Hal yg perlu diperhatikan Manajemen Bank dalam hal permodalan : 1. Rencana kerja bank yang akan datang. 2. Perhitungan ketentuan modal yang memenuhi syarat otoritas moneter, mauun yang memenuhi ketentuan business dari bank ybs. 3. Kemampuan bank secara intern menciptakan modal dari kegiatan usahanya, serta kebijakan pembagian laba (deviden) yg ada pada masing-masing bank. 4. Sumber-sumber serta mekanisme penciptaan modal dari pasar modal yang ada pada masyarakat dimana bank tsb beroperasi. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 137 1. Modal Inti a. b. c. d. e. f. g. h. Modal Bank Modal disetor Agio Saham Modal sumbangan Cadangan umum Cadangan tujuan Laba yang ditahan (retained earnings) Laba tahun lalu Laba tahun berjalan 2. Modal Pelengkap a. b. c. d. Cadangan revaluasi Penyisihan penghapusan aktiva produktif Modal Pinjaman Pinjaman subordinasi 4/13/2015 Eka Setiajatnika 138 Capital Adequacy Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya kebutuhan capital suatu bank : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Tingkat kualitas manajemen bank ybs Tingkat likuiditas yang dimilikinya Tingkat kualitas dari Assets Struktur dari depositonya Tingkat kualitas dari sistem & Operating Prosedurnya Tingkat kualitas dan Karakter dari Para Pemilkik Sahamnya Kapasitas untuk memenuhi kebutuhan keuangan Jangka Pendek Maupun Jangka Panjang 8. Riwayat pemupukan Modal dan Peraturan Pembagian Laba yang 4/13/2015 Eka Setiajatnika 139 Diperolehnya. Capital Ratio Salah satu cara untuk menghitung apakah jumlah capital yg ada pada suatu bank telah memadai atau belum dapat dilakukan dengan cara perhitungan Capital Ratio. Model perhitungan Capital ratio : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 4/13/2015 9. Primary Ratio Risk Assets Ratio Secondary Risk Assets Ratio Capital Ratio Capital Risk Ratio CAR1 CAR2 CAR3 Deposit Risk Ratio Eka Setiajatnika 140 1. Primary Ratio Capital Ratio Equity Capital Total Assets • Ratio ini digunakan untuk mengukur sampai sejauhmana penurunan yg terjadi dalam total asset yg masih dapat ditutup oleh equity Capital yg tersedia, sehingga ratio ini akan berguna untuk memberikan indikasi untuk mengukur apakah permodalan yang ada telah memadai. • Dikatakan Primary ratio karena setiap asset menandung suatu risiko kerugian dan setiap kerugian akan mengakibatkan pengurangan terhadap capital dan apakah capital ini mampu untuk menampung kerugian-kerugian tsb. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 141 Equity Capital 2. Risk Assets Ratio Total Assets - Cash - Securities • Risk Assets Ratio ini menyerupai pada Primary Ratio, tetapi lebih dikonsentrasikan pada kemunginan penurunan dari Risk Assets saja. 3. Secondary Risk Assets Ratio Equity Capital Total Assets - Cash - Securities - Other Low Risk Assets • Kegunaan Secondary Risk Assets Ratio, lebih ditujukan kepada kemungkinan penurunan dari assets yang mempunyai risiko yang lebih tinggi. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 142 4. Capital Ratio Equity Capital Reserve for Loan Losses Total Loans • Kegunaan ratio ini yaitu untuk mengukur kemampuan Permodalan dan Cadangan Penghapusan Debitur dubius dalam menunjang Perkreditan terutama kemungkinan risiko yg terjadi karena tidak dikembalikannya kredit tsb serta gagalnya penangihan bunga Equity Capital 5. Capital Risk Risk Assets 4/13/2015 Eka Setiajatnika 143 6. Capital Adequacy Ratio (CAR) Kemampuan permodalan untuk menutup kemungkinan kerugian atas kredit yang diberikan beserta kerugian pada investasi surat berharga. Rumus ini ada tiga model yaitu CAR1, CAR2 dan CAR3 6.a. CAR 1 Equity Capital - Fixed Assets Estimated Risk In Loans & Securities 6.b. CAR 2 6.c. CAR 3 4/13/2015 Equity Capital - Fixed Assets Total Loans Securities Equity Capital Total Loans Securities Eka Setiajatnika 144 Equity Capital 7. Deposit Risk Ratio T otalDeposit • Kegunaan ratio ini yaitu untuk mengukur kemungkinan bank tidak mampu membayar kembali dana yang disimpan para deposannya, yang harus dijamin pembayarannya oleh Capital Bank ybs. 8. Kebutuhan Modal Minimum(CAR) 4/13/2015 Modal Inti Modal Pelengkap AktivaT ertimbangMenurut Ratio (AT MR) Eka Setiajatnika 145 4/13/2015 146 4/13/2015 Eka Setiajatnika 147 Materi keluai ke-9 Analisa Rentabilitas 4/13/2015 148 Pendahuluan Istilah Analisa Rentabilitas Analisa Income Statemen Analisa Profitabilitas Usaha Analisa Kegiatan Usaha. Maksud dan tujuan analisa ini yaitu untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank ybs. Dalam analisisa ini akan dicari hubungan yang timbal balik antara pos-pos yg ada pada income statement itu sendiri maupun hubungan timbal balik dengan pos-pos yg ada pada neraca bank ybs guna mendapatkan berbagai indikasi yg berguna untuk mengukur efisiensi dan profitabilitas bank ybs. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 149 Rumus Analisa Rentabilitas A Perhitungan Profitabilitas B Return On Specific Assets C Profit Sensitivity Analysis D Pengukuran Resiko E F 4/13/2015 Factor Separation Analysis Analisa Komparatif Ratio Keuangan Eka Setiajatnika 150 A. Perhitungan Profitabilitas OperatingIncome- OperatingExpenses 1. Gross ProfitMargin OperatingIncome • Rumus ini digunakan untuk mengetahui presentase dari laba atas kegiatan usaha yg murni dri bank ybs sebelum dikurangi dengan biaya-biaya personil, biaya kantor dan biaya overhead lainnya. • Rumus ini banyak dipengaruhi oleh : a. Komposisi dari dananya/deposito mix b. Tinggi rendahnya tingkat bunga kredit ataupun tingkat bunga dana c. Besar/kecilnya presentase pembentukan cadangan debitur dubius. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 151 Net Income 2. Net P rofitMargin Operat ingIncome Rumus ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank ybs dalam menghasilkan Net Income dari kegiatan Operasi pokok bank ybs Net Income 3. Return On Equity Capital Equity Capital • Rumus ini untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola capital yang tersedia untuk mendapat net income. • Kenaikan ROE merupakan petunjuk tentang kemampuan manajemen bank ybs dalam menaikkan 4/13/2015 Eka Setiajatnika 152 4.a. Gross Yield on Total Assets Operating Income Total Assets Rumus ini digunakan untuk mengukur kemampuan management dalam menghasilkan income bagi bank dari pengelolaan assets yang dipercayakan pada management ybs. IncomeBeforeT axes& 4.b. Gross P rofitMargin Securit y Gains & Losses T ot alAsset s Rumus ini pengembangan dari rumus 4.a., yaitu untuk mengukur kemampuan management dalam meningkatkan Income bank sekaligus untuk menilai kemampuan management dalam mengendalikan biaya4/13/2015 Eka Setiajatnika 153 Net Income 4.c. Net Income on Total Assets Total Assets Rumus ini digunakan untuk mengukur kemampuan management bank dalam memperoleh Profitabilitasnya dan managerial efficiency secara overall dll. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 154 b. Return On Specific Assets Interest and Fees on Loans 5.a. Rate of Return on Loan Total Loans Rumus ini akan bermanfaat untuk mengukur kemampuan management dalam mengelola kegiatan perkreditannya. (Yield) Interest on Securities 5.b. Rate of Return on Securities Total Securities Rumus ini untuk menilai kemampua management bank ybs dalam mengelola penanaman kelebihan dananya pada surat-surat berharga. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 155 InterestIncome- InterestExpense 5.c.InterestMargin EarningAssets Rumus ini mengukur kemampuan management dalam mengendalikan besarnya interest expense. Sedangkan assetsnya telah diperluas le lain-lain assets yg menghasilkan (earning assets) Interest Income - Interest Expense 5.d. Interest Margin Total Loans Rumus ini (misalnya) ingin mengetahui Interest margin khusus dari perkreditan yang diberikan oleh bank ybs. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 156 T ot alAsset s 6. LeverageMult iplier T ot alEquit y Rumus ini digunakan untuk mengukur kemampuan management dalam mengelola assetsnya dengan mengingat bahwa atas penggunaan aktiva tsb bank harus membayar sejumlah biaya yg tetap. 7. Assets Utilizati on Operating Income Non Operating Income Total Assets Rumus ini untuk mengetahui sejauhmana kemampuan management suatu bank dalam mengelola assets yg dipercayakan kepadanya dalam menghasilkan operating income dan non operating income-nya sekaligus. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 157 C. Profit Sensitivity Analysis Maksud analisa ini untuk menyajikan cara analisa lebih teliti dan sekaligus akan mengukur faktor-faktor sebab/akibat yang mempengaruhi profitabilitas bank. Dalam Profit Sensitivity Analysis ada 3 bidang yang disorot, yaitu : Assets management Liabilities management Overall management 4/13/2015 Eka Setiajatnika 158 Profit Sesitivity Analysis ASSETS MANAGEMENT TH RTA LIABILITIES MANAGEMENT OVERALL MANAGEMENT = LM= CD= SM= DM= ROE= EBIT/TA D/E TI / TD RTA - CD D / E X SM RTA + DM EBIT T.A T.I T.D T.E1 T.E2 2005 2006 2007 TH 4/13/2015 Eka Setiajatnika 159 Keterangan : - RTA = Return on Total Assets - EBIT = Earning Before Interest & Taxes - TA = Total Assets -LM = Leverage Management -D = Debt -E = Equity -CD = Cost Debt Ratio -TI = Interest -TD = Total Debt -SM = Spread Management -DM = Debt Management -TE = Total Equity - T E1 = Total Equity tanpa cadangan lainnya - ROE = Return On Equity -TH = Tahun Laporan Keuangan yang bersangkutan 4/13/2015 Eka Setiajatnika 160 Analisa Return On Equity Uraian 1. Net Income After Taxes 2. Cross Operating Income 3. Bagi butir 1 dengan butir 2 Profit Margin 4. Total Assets 5. Total Equity Capital 6. Assets Utilization 7. Return Assets (butir 3 kali butir 6) 8. Equity Multiplier (butir 4 dibagi butir 5) 9. TAHUN 20XX % TAHUN 20XY % Return On Equity (butir 1 dibagi butir 5) atau (butir 7 dikalikan bitir 8) 4/13/2015 Eka Setiajatnika 161 d. Expenses Ratio Provision for Loan Losses 8.a. Provision for Loans Losses Ratio Total Loans Rumus ini digunakan untuk mengukur besarnya presentase dari biaya penghapusan debitur dubies yang terjadi dibandingkan dengan jumlah kredit yang diberikannya. Int erestPaid 8.b. Int erestExpenseRat io T otalDeposit Rumus ini digunakan untuk menghitung besarnya persentase antara bunga yang dibayarkan pada para deposantnya dengan total deposit (saving, time, demand deposit) yang dikumpulkan oleh bank. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 162 Biaya Bunga 9. Cost of Funds Total Dana Rumus ini dipakai all inclusive concept karena semua dana yang ada terpakai juga untuk membiayai baik earning assets maupun non earning assets Total Biaya Dana Biaya Overhead 9.a. Cost of Money Total Dana Total Biaya Dana 9.b. Cost of Loanable Fund Total Dana - Unloanabl e Fund Total Biaya Dana Biaya Overhead 9.c. Cost of Operable Fund Total Dana - Unloanabl e Fund - Idle Fund 4/13/2015 Eka Setiajatnika 163 10. Cost Of efficiency (CE) digunakan untuk mengukur efisiensi usaha yang dilakukan oleh suatu bank. Beberapa rumus yang dipakai, yaitu : Provision for Loan Losses 10.a. CE1 Revenues Rumus ini membandingkan besarnya penghapusan dubius dengan pendapatan bank 4/13/2015 Eka Setiajatnika 164 10.b. CE 2 Salaries & Benefits Expenses Revenues Rumus ini mengukur efisiensi tenaga kerja dengan membandingkan besarnya biaya personil dengan pendapatan yang diperoleh bank. Salaries & Benefit sExpenses 10.c.CE 3 Employees Rumus ini digunakan untuk mengukur efisiensi tenaga kerja dengan membandingkan jumlah biaya personil dengan jumlah tenaga kerja yang ada. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 165 T ot alAsset s 10.d.CE 4 Employees Rumus ini untuk mengukur efisiensi tenaga kerja dengan membandingkan nilai (jumlah) assets yang harus dikelola. T ot alExpenses 10.e.CE 5 EarningAsset s Mengukur besarnya biaya bank yang bersangkutan yang digunakan untuk memperoleh earning assets. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 166 D. Pengukuran Resiko Ditinjau dari sudut resiko yang akan dihadapi oleh bank maka ada beberapa ratio yang dapat digunakan untuk mengukur besarnya resiko yang akan timbul untuk masingmasing kegiatan di bidang perbankan, anatar lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 4/13/2015 Resiko penanaman/ Investasi dalam surat-surat berharga Resiko Bank akan mendapatkan kesulitan likuiditas Resiko bank atas kredit yang tidak dapat dibayar kembali oleh para debitur nya (baik pokok maupun bunganya Resiko Bank atas penurunan yang terjadi pada assetsnya Resiko atas kegagalan bank membayar kembali deposito yang ditanam oleh para deposannya Resiko atas Interest yang akan diterima dari assets yang dimiliki Eka Setiajatnika oleh bank lebih kecil dari interest yang dibayar oleh bank kepada167 1. Investment Risk Ratio 2. Liquidit y Risk Liquid Asset s - Short T ermBorrowing T ot alDeposit 3. Credit Risk Ratio 4.a. Assets Risk Ratio Bad Debts Total Loans Equity Capital Total Assets - Cash - Securities 4.b. Capital Risk 4/13/2015 Market Value of Securities Statement Value of Securities Equity Capital Risk Assets Eka Setiajatnika 168 Equit y Capit al 5. Deposit Risk Rat io T ot alDeposit 6. Interset Rate Risk 4/13/2015 Interest Sensitive Assets Interest Sensitive Liabilitie s Eka Setiajatnika 169 E. Faktor Separation Analysis Faktor separation analysis (FASAN) teknik ini untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada kedua methode analisa (analisa profitabilitas dan sensitivity analysis) di atas. Fasan teknik ini berguna bagi para pemegang saham/bank yang bersangkutan untuk mengetahui berapa besarnya saham ang akan diterimanya dari situasi dan kondisi dari Neraca dan Laporan Rugi/Laba yang ada pada suatu akhir tahun. Bagi management, bermanfaat dalam merencanakan berapa nilai deviden per saham yang akan dibayarkan apabila selama proses usaha tsb terdapat perubahan dari berbagai komponen/faktor yang membentuknya. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 170 Rumus : T otal Equity EarningPer Share Operting 1 - T axesRatio : NomberShare Out Standing Capital Ratio Ratio T ot alOperat ingRat io IIR OIR PER LLPR- OER Keterangan : IIR= Interest Income Ratio OIR = Other Income Ratio PER = Personel Expenses Provision Ratio LLPR = Loan Losses Provision Ratio OER = Other Expenses Ratio 4/13/2015 Eka Setiajatnika 171 F. Analisa Komparatif Ratio Keuangan Untuk memperoleh kesimpuan yang lebih lengkap mengenai arti dari ratio-ratio keuangan, maka penyajian dari ratio-ratio keuangan pada penjelasan di atas, maka penyajian analisa ratio keuangan tsb dapat juga disajikan dlam bentuk komparatif dari beberapa periode/tahun yang telah dianalisa. Maksud dari penyajian hasil analisa ratio ini secara komparatif yaitu untuk mengatasi kekurangan yang ada dalam analisa ratio (likuiditas, solvabilitas) yang hanya menggambarkan posisi pada suatu tanggal saja. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 172 Bank ABCD Analisa Komparatif Perkembangan Usaha tah 200A sd 200E Ratio yang Diperbandingkan Periode 200A 200B 200C 200D 200E Return On Equity Assets Utilization Interest Margin Dengan perbandingan suatu ratio yang sama untuk beberapa tahun seperti tabel di atas, akan dapat menunjukkan kemampuan management bank ybs di dalam meningkatkan efisiensi usaha bank ybs dari tahun ketahun, dalam mencapai rencana/tujuan yang telah ditetapkan oleh pemilik/para pemegang saham. Cara di atas akan mempunyai arti lebih penting lagi bila tersedia juga financial ratio dari bank lain yang sejenis. 4/13/2015 Eka Setiajatnika 173 Ratio Financial yang Diperbandingkan Bank ABCD Bank-bank Lain (Rata-rata) Persentase Return On Equity X Y X/Y x 100% Assets Utilization P Q P/Q x 100% Interest Margin R S R/S x 100% 4/13/2015 Eka Setiajatnika 174 H. Risk Ratio Selain penilaian tingkat likuiditas, capital adequacy, rentabilitas, efisiensi serta inflasi, juga perlu mempertimbangkan berbagai risiko yang mungkin terjadi. Jenis-jenis Risiko : 1. Financial Risk 2. Delivery Risk 3. Environmental Risk 4/13/2015 Eka Setiajatnika 175 Click 4/13/2015 to edit 176 company slogan . 4/13/2015 Eka Setiajatnika 177 ALK Lainnya Yang Penting Materi Kuliah ke-11 & 12 178 Contents 1 Analisa EIR 2 The Optimal Capital Mix Analysis 3 Temporary Invesment Analysis 4 Analisa Pemilihan Investasi pada Bank Premisses 5 Rasio Keuangan Bagi Kreditur 6 Analisa In Difference Point dalam Financing Mix 7 Customer Profitability Analysis 179 1. Analisa EIR Salah satu sumber dana yang umum digunakan oleh pengusaha adalah hutang dari pihak luar (pihak ketiga). Hutang diperoleh dri dalam negeri maupun luar negeri (Cross Border Financing/Of Share Credit = CBF/OC). Pencarian dana/hutang dalam bentuk CBF mendapat perhatian pihak yang memerlukan dana, karena adanya perbedaan tingkat suku bunga DN dengan LN yang cukup besar. Keputusan mencari dana CBF terkedala oleh peraturan-peraturan pemerintah dan resiko penurunan nilai mata uang rupiah terhadap valas. Untuk melindungi terhadap kerugian penurunan daya beli rupiah, pemerintah menyediakan fasilitas SWAP dari BI yang diajukan lewat Bank Komersil melalui prosedur tertentu. 180 Rumus perhitungan EIR NT Rp . MT A(n) EIR 1 T B. MT A(n) - 1 NT Rp . MT A Note : NT Rp MTA : Nilai tukar antara rupiah dengan valas yang diperbandingan NT Rp MTA (n) : Perkiraan nilai tukar antara rupiah dengan valas yang akan diperbandingkan setelah n hari. TB. MTA (n) : Tingkat suku bungan Valas ybs selama n hari TB Rp (n) : Tinkat suku bunga rupiah selama n hari 181 2. The Optimal Capital Mix Analysis Dalam rangka pemenuhan kebutuhan dana, bank dihadapkan pada suatu masalah, mana yang menguntungkan antara pemenuhan dana dari sumber jangka pendek (mis : call money) yang suku bunganya tinggi, atau dipenuhi dari dana yg bersumber jangka panjang lainnya dengan suku bunga yang lebih murah atau kombinasi keduanya. Untuk memecahkannya digunakan The Optimal Least Cost Mix, yang berarti kesimpulan harus dikuantitatifkan berapa besarnya masing-masing porsi dari dana tsb. 182 Rumus : BPa - TG JWK 365 1 hari BPe - TG Note : JWK = Jangka Waktu Kritis BPa = Biaya Dana Jangka Panjang BPe = Biaya Dana Jangka Pendek TG = Tingkat Bunga yang diperoleh bila dana tersebut tidak dapat dimanfaatkan. 183 3. Temporary Invesment Analysis Bank sering mengalami kelebihan dana yang tidak dapat diserap pemasarannya di bidang kredit, dan juga dalam rangka penyebaran resiko yang mungkin terjadi pada earning assetsnya. Kelebihan dana tersebut dapat ditanamkan keberbagai jenis surat surat berharga yang ada pada masyarakat. Alat pengambilan keputusan dalam pemilihan investasidalam surat berharga tsb oleh bank dilakukan dengan berbagai pendekatan, antara lain : a. b. c. Short Cut Formula Rate Of Return Saham Present value 184 a. Short Cut Formula Pendekatan ini dicari beberapa surat berharga yang mempunyai tingkat yield yang paling tinggi, dan untuk mengukur besar kecilnya yield tersebut . Rumus : Note : YTM = Yield to maturity AI = Annual Interest/Bunga NS - HP AI tahunan. UM YT M 100% HP NS NS = Nlai Nominal Surat 2 Berharga ybs. HP = Harga Pasar UM = Umur 185 b. Rate Of Return Saham Apabila bank akan menanamkan kelebihan dananya / menyebar-kan resiko investasinya ke dalam surat berharga yang berupa saham, maka rumus yang digunakan : ROR DividendYield CapitalGain Yield D. YD KHS ROR 100% HS H.S ROR DYD G HS DevidendPer LembarSaham Preferen ROR Saham Preferen Harga Pasar 186 c. Menggunakan Tabel Present Value Pada pendekatan ini dasar pemilihan obligasi akan didasarkan pada obligasi-obligasi yang mempunyai rate of return yang tinggi. Rumus : HP AI . NS AI . NS AI . NS NS ...... (1 r) (1 r)2 (1 r)n -1 (1 r)n Note : r = tingkat rate of return 187 4. Analisa Pemilihan Investasi pada Bank Premisses Analisa ini digunakan untuk pemenuhan kebutuhan akan aktiva tetapsebagai sarana untuk menunjang kegiatan bank. Ada 2 pendekatan yang digunakan dalam analisa ini : a. Pendekatan arus Cash (Cash Flow) Metode ii mendasarkan perhitungan pada jumlah Net Cash Flow/ proceeds yang akan dpat diperoleh proyek ybs selama usefulllife, oleh karena itu sebelumnya perlu disusun cash flow estimation terlebih dahulu. b. Pendekatan Income Statement Pendekatannya dilakukan dengan memperbandingkan laba yang akan diperoleh 188 Cash Flow Rumus : 1. Rapidity Analysis/Payback Analysis a. b. Dengan Proceeds (Net Cash Flow) Konstan Dengan proceeds tidak konstan Net cash Flow = Cash in Flow – cash out Flow 2. Preset Value n DF t NP V IO - t t 0 (1 r) 189 3. Profitability Index PVP PI 100% 10 4. Internal Rate Of Return IR2 - IR1 IRR IR1 NP V1 NP V2 - NP V1 190 b. Pendekatan Income Statement IT ARR 100% IO Note : ARR = Average of Return / Accounting Rate of Return IO = Investment Outlays dapat juga Cost of Acquisition minus scrap value. IT = Jumlah laba yang diharapkan selama Usefull life-nya 191 5. Ratio Keuangan Bagi Kreditur a. Arti penting Ratio Keuanga Perusahaan Debitur bagi Bank : Untuk kredit-kredit jangka pendek yang diberikan para bankers perlu mengetahui tinkat likuiditas para debitur Untuk menilai kelancaran perputaran dari aktiva para debitur Untuk mengetahui apakah objek yang dibiayai dengan kredit tsb sebanding atau tidak dengan baki debet rekeningnya Untuk mengetahui kemungkinan mutasi/pengalihan kredit ke obyek lain secara lebih teliti, akan diketahui dari penyususnan cash Flow atau Statement of Sources and uses of funds. 192 Rasio Rumus Gangguan Efek pada Rasio Aktiva lancar Hutanglancar Under estimation Konstan Aktiva lancar – Persediaan Hutang lancar Konstan Konstan Total hutang Total Aktiva Konstan atau estimation Under estimation Over estimation Laba sebelum bunga dan pajak Beban bunga Over estimation Konstan Over estimation - Perputaran Persediaan bahan Mentah Biaya bahan yang digunakan Rata-rata persediaan bahan mentah Under estimation Under estimation Tidak tentu - Perputaran barang dalam proses Harga Pokok Produksi Rata-rata persd. Brg dalam proses Under estimation Under estimation Tidak tentu - Perputaran barang jadi Harga Pokok Penjualan Rata-rata persediaan barang jadi Under estimation Under estimation Tidak tentu - Pengumpulan piutang Piutang Penjualan per hari Konstan Konstan - Perputaran Aktiva Tetap Penjualan Aktiva tetap bersih Konstan Under estimation Over estimation - Perputaran Total Aktiva Penjualan Total Aktiva Konstan Under estimation Over estimation - (Net) Profir Margin Laba setelah pajak Penjualan Over estimation Konstan Over estimation - Return on Total Assets Laba setelah pajak Total Aktiva Over estimation Under estimation Over estimation - Return on Net Worth Laba setelah pajak Modal sendiri Over estimation Under estimation Over estimation Likuiditas - Current - Quik atau Acid test Under estimation Tidak ada Leverage - Hutang dibanding dengan total hutang - Times Interest earned Aktivitas Tidak ada Profitabilitas 193 c. Ratio Keuangan Nasabah Debitur Ratio-ratio Likuiditas Current Ratio = AL : HL Acid Test Ratio = (Kas + efek + Piutang) : Hut lancar Cash Ratio = (Kas + Efek) : Hutang Lancar Turn Over Piutang = Penjualan : Rata-rata Piutang Periode Piutang = 365 : Turn Over Piutang Turn Over Inventory = Harga Pokok : Persd. Brg Jadi Turn Over Bahan Baku = Harga Bahan Baku : Persediaan bahan Baku Periode Persediaan = 365 . Turn Over Persediaan Perputaran Modal Kerja = Penjualan : Rata-rata Modal Kerja 194 Ratio-ratio Rentabilitas 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Earning Power = Laba Usaha : Aktiva Usaha Turn Over Aktiva Usaha = Penjualan : Aktiva Usaha Gross Margin Ratio = laba Kotor : Penjualan Operating Margin Ratio = Laba Usaha : Penjualan Net Margin Ratio = laba Bersih : Penjualan Operating Ratio = (harga Pokok + Biaya Operasi) : Penjualan Rate Of Return On Invesment = Laba Sebelum Pajak : Jumlah Aktiva usaha Net Rate Of Return On Invesment = Laba Bersih : Jumlah Aktiva Usaha Rentabilitas Modal Sendiri = Laba Bersih : Modal Sendiri Laba Per lembar Saham = Laba : Saham Beredar 195 Ratio-ratio Solvabilitas : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Ratio Modal Dibanding Aktiva Ratio Modal Dibanding Aktiva Tetap Ratio Aktiva Tetap Dibanding Hutang jangka Panjang Ratio Hutang Jangka Panjang Dibanding Modal Sendiri Ratio Hutang Dibanding Modal Sendiri Ratio Hutang Dibanding Aktiva 196 6. Analisa In Difference Point dalam Financing Mix Dalam memenuhi kebuuhan sumber dana suatu bank, ditinjau dari jenis biaya dana akan ditempuh dua alternatif yaitu : Sumber-sumber dana dengan biaya tetap tiap tahun (mis : hutanghutang, obligasi, dll) Sumber-sumber dana denan biaya yang berubah sesuai dengan laba yang diperoleh perusahaan ybs (mis : saham). Apabila pemilik perusahaan menginginkan pendapatan yang optimal dari pemilikan saham-saham suatu perusahaan , maka perlu alternatif dari financing mix tsb. Pemilihan financing mix dapat dihitung melalui Analisa In Difference Point . 197 Rumus : a. Obligasi Baru EBIT (1- T P) (EBIT- BO Rp) (1- T P) JLS1 JLS2 EBIT = Earning Before Interest and Taxes TP = Tarip Pajak Perseroan BOR = Besarnya Bunga Obligasi dalam Rupiah JLS1 = Jumlah Lembar Saham Biasa yang beredar kalau hanya mengeluarkan saham biasa saja. JLS2 = Jumlah lembar saham biasa dan obligasi secara bersama-sama. 198 b. Obligasi Lama (EBIT- BOR1 ) (1 - T P ) (EBIT- BOR 2 ) (1- T P ) JLS1 JLS2 BOR1 = Jumlah bunga Obligasi dalam rupiah yang dibayarkan dari pinjaman yang telah ada. BOR2 = Jumlah bunga Obligasi dalam rupiah yang dibayarkan dari pinjaman yang telah ada maupun pinjaman baru. JLS1 = Jumlah lembar saham biasa yang beredar kalau tambahan dana dipenuhi dengan hanya menjual saham baru. JLS2 = Jumlah lembar saham biasa yang beredar kalau tambahan dana dipenuhi dengan hanya mengeluarkan Obligasi baru atau mengeluarkan Obligasi baru bersama-sama dengan pengeluaran saham baru. 199 7. Customer Profitability Analysis Dengan semakin meningkatnya persaingan dikalangan perbankan, maka dunia perbankan dituntut untuk bekerja dengan lebih baik di dalam mengelola para nasabahnya. Pengelolaan bank mengalami perubahan yang semula Bank Oriented menjurus ke Customer Oriented. Untuk pengelolaan para nasabah perlu dikembangkan perhitungan yang cermat berapa besarnya keuntungan yang dapat disumbangkan kepada bank dari seorang nasabah/group nasabah atas pemakaian produk/jasa bank yang telah disediakan untuknya. 200 a. Orientasi Customer Profitability Orientasi customer proftability untuk mencapai optimalisasi dari laba yang akan diperoleh kedua belah pihak dalam melaksanakan hubungan bisnisnya. 201 Customer Oriented Bank Oriented Bank & Curtomer Partnership Maximum Profit 202 Manfaat customer profitability : Untuk mengatasi persaingan dari bank lain yang akan merebut nasabah tersebut, yaitu dengan cara memberikan berbagai pelayanan dengan berbagai kemudahan (one stop shoping dan harga bersaing). Untuk memudahkan dalam penetapan pricing bank service kepada seorang nasabah/group nasabah. Mendorong terciptanya produk-produk/jasa-jasa bank yang baruatau dalam bentuk peningkatan 203 kualitas. Unsur-unsur yang diperhitungkan dalam Customer Profitability : Revenue from funds used Jumlah dana yang dipakai Interest cost of funds used Transfer pool dana Interest Differential Fees yang diterima dari berbagai jasa Bank Operating expenses untuk mengelola nasabah Customer Profit Standar Return on Risk Assets. 204 Skema Account Profitability Full Costing Cost of Bank Service AP Approach Alterna tif Diferen Costing tial Direct Costing Costing Revenue from Customer and Benefit 205 206