Paradigma Baru Pendidikan Tinggi Menyongsong Era Asia: Penjaminan Kualitas Djoko Santoso Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Maret 2014 TOPIK BAHASAN Peluang dan Tantangan (data & fakta) Paradigma Baru Pendidikan Tinggi Nasional Bermitra di kawasan Asia Jaminan kualitas 1. PELUANG dan TANTANGAN ....Indonesia’s economy has enormous promise... .... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood .... Need Preparation on social engineering Need increasing in access, quality and relevance Source: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012) 4 FORA KERJASAMA GLOBAL C - AFTA I-AFTA AEC WTO China-A-countries 2010 India-A-countries 2011 A-E-countries 2015 130 countries 2020 5 ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 (Single Market and Production Base) • • • • • Free Flow of Goods Free Flow of Services Free Flow of Investment Free Flow of Capital Free Flow of Professionals and Skilled Labors TOURISM ACCOUNTANCY LEGAL SERVICES LOGISTICS SERVICES FINANCIAL SERVICES • ARCHITECTURE • COMPUTER AND RELATED SERVICES • CONSTRUCTION AND RELATED ENGINEERING SERVICES • ENVIRONMENTAL SERVICES • ENERGY SERVICES POSTAL AND COURIER SERVICES AUDIOVISUAL SERVICES DISTRIBUTION SERVICES • ENGINEERING SERVICES • MARITIME TRANSPORT • ROAD TRANSPORT SERVICES • TELECOMMUNICATIONS 2008-2009 • Harmonisasi regulasi • Perbaikan sistem dan penguatan institusi 2010-2011 2012-2013 • Persiapan dan pelaksanaan MRA 2014-2015 • Pelaksanaan MRA untuk okupasi yang sudah disepakati • Perluasan, penyiapan dan pelaksanaan untuk bidang profesi lain BIDANG PROFESI 1 ENGINEERS 5 MEDICAL DOCTOR 2 ARCHITECT 6 DENTIST 3 ACCOUNTANT 7 NURSES 4 LAND SURVEYORS 8 LABORS IN TOURISM Bonus Demografi Peluang bagi Indonesia 1. 2. 3. 4. 5. Sumberdaya alam yang beragam Jumlah penduduk yang produktif 2010 sd 2025 (bonus demografi) Peluang mendapatkan pendidikan tinggi yang semakin membaik Pemahaman pendidikan tinggi pendidikan untuk orang dewasa Pemahaman perguruan tinggi sebagai lembaga Tridharma (Diklitabmas), modal untuk pengembangan dan penerapan iptek 6. Masyarakat pengguna teknologi komunikasi 7. Mutual Recognition Agreement dengan berbagai pihak 8. Masyarakat yang melek teknologi informasi 9. Percepatan peningkatan nilai tambah dengan sentuhan teknologi 10. Terbukanya akses ke dunia internasional Tantangan global 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kecepatan perkembangan iptek Perkembangan arus informasi yang tak mengenal ruang dan waktu Kebutuhan layanan yang professional (cepat, tepat) Perkembangan bisnis yang berorientasi pada “networking” Mobilitas orang dan ilmu pengetahuan Fleksibilitas dalam bertransaksi Kembalinya kehidupan pada bahan yang alami Adanya kecenderungan pada keseragaman kebutuhan (pangan, air, energi) ARUS SISWA SEKOLAH DASAR SAMPAI PERGURUAN TINGGI TAHUN 2011/2012 Melanjutkan 3.240.075 81,66% Masukan 4.342.911 SD 27.583.919 Lulusan 4.090.219 Melanjutkan 1.413.223 45,31% SMP 9.425.336 Putus SMP 1,57% Tdk Lnjt SMP 18,34% 248.988 750.144 146.871 SMK 4.019.157 Putus SMA 1,16% 212.921 PT 5.616.670 Lulusan 3.360.573 1.086.387 Putus PT 10,49% Putus SMK 3,34% Tdk Lanjut SM 6,83% 4.076.612 Sumber: PDSP – Kemdikbud, 2013 1.274.186 Lulusan 3.119.322 Melanjutkan 1.493.178 47,87% Putus SD 0,90% Keluaran SMA 4.196.467 Melanjutkan 1.142.835 48,41% Tdk Lanjut PT 51,59% 47.709 124.792 1.217.738 589.189 738.260 1.603.160 Tantangan kita adalah akses dari SMP ke SMA/SMK dan SMA/SMK ke PT Peringkat Perguruan Tinggi Indonesia versi QS 2013 No Peringkat ke Nama Perguruan Tinggi 1 309 Unversitas Indonesia 2 461 Institut Teknologi Bandung 3 501 Universitas Gadjah Mada 4 701+ Universitas Airlangga 5 701+ Institut Pertanian Bogor 6 701+ Universitas Diponegoro 7 701+ Institut Teknologi Sepuluh Nop. Surabaya 8 701+ Universitas Brawijaya Peringkat Perguruan Tinggi Indonesia versi Webometrics 2013 No Peringkat ke Nama Perguruan Tinggi 1 600 Institut Teknologi Bandung 2 640 Universitas Gadjah Mada 3 653 Universitas Indonesia 4 1084 Universitas Padjadjaran 5 1165 Universitas Gunadarma 6 1254 Universitas Brawijaya 7 1290 Institut Pertanian Bogor 8 1360 UK Petra 9 1404 Universitas Airlangga 10 1455 Universitas Diponegoro PERINGKAT PERGURUAN TINGGI VERSI 4ICU EDISI JANUARI 2014 Tantangan : Hasil Akreditasi Program Studi PTS Jumlah Prodi: 4944 PTN C' 7% C 16% Proses 16% A 21% B 40% 16 JUMLAH PUBLIKASI TERINDEKS SCOPUS 2012 (JUMLAH 11455) 2500 2000 1500 1000 500 0 2491 2280 1375 977 597 458 440 417 380 313 295 291 266 166 137 135 112 109 109 107 KONDISI ANGKATAN KERJA NASIONAL 2012 MENURUT PENDIDIKAN Sumber: Pusdatinaker, 2012 Pengangguran 60 Pengangguran 2.72% 6.05% 50 ≤ SD 14.37% 40 28.09% SMP SMA 30 SMK 25.29% 20 23.48% Diploma Universitas 10 Universitas Diploma SMK SMA SMP 0 ≤ SD Juta Bekerja SISTEM PENDIDIKAN di INDONESIA PENDID IKAN PAUD PENDI DIKAN INFORM AL Pendidikan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan bangsa PENDIDIKAN FORMAL NON FORMA L Pemba ngunan karakte r PENDIDIKAN TINGGI PENDIDIKAN DASAR PENDIDIKAN MENENGAH Pembangunan karakter, Pembangunan karakter dan Pembangunan karakter dan PEMBELAJARAN, PENELITIAN dan PENGABDIAN pada MASYARAKAT PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN Pendidikan sebagai fondasi Kemandirian bangsa Pendidikan sebagai metode untuk membangun karakter bangsa Landasan Hukum dalam Menjalankan Pendidikan Tinggi UU Sisdiknas RUU keperawatan 20/2003 UU Guru dan Dosen UU keinsinyuran 14/2005 UU Dikdok 13/2013 UU Dikti 12/2012 Data Dosen Tetap Berdasar Jabatan Akademik (2013) JUMLAH GURU BESAR, 4390, 3% LEKTOR KEPALA, 25814, 16% LEKTOR, 35467, 22% TENAGA PENGAJAR, 62722, 40% ASISTEN AHLI, 30352, 19% Data Dosen Tetap Berdasar Tingkat Pendidikan Terakhir 90000 80667 80000 70000 59526 60000 50000 JML 40000 30000 20000 15523 10000 3029 0 S-3 & Sp-2 S-2 & Sp-1 S-1 & D4 Lainnya DATA DOSEN BERDASARKAN PENDIDIKAN 48221 50000 45492 45000 40000 34723 35000 30000 PTN 25000 PTS 20000 15000 10598 10000 5000 6674 5168 3109 111 1032602 243 22 Sp1 Sp2 41 840 0 D4 S1 S2 S3 Lainnya DATA DOSEN TETAP 60000 57574 55000 50000 45000 40000 35000 PTN 30000 PTS 25000 20483 20000 15000 10000 19105 16806 10424 17286 8683 4240 3324 5000 1125 0 Tenaga Pengajar Asisten Ahli Lektor Lektor Kepala Guru Besar BEASISWA PENERIMA BPPs DALAM NEGERI JENJANG MAGISTER (S2) 2000 1800 1662 1596 1445 1600 1234 1400 1200 1000 804 700 800 PTN 919 PTS 600 279 400 200 0 2009 2010 2011 2012 PENERIMA BPPs DALAM NEGERI JENJANG DOKTOR (S3) 2000 1800 1600 1462 1412 1400 1224 1200 PTN 901 1000 782 706 650 800 600 400 200 0 2009 2010 2011 2012 778 PTS PENERIMA BEASISWA LUAR NEGERI JENJANG MAGISTER (S2) 100 100 90 80 69 62 70 60 44 50 40 28 30 16 20 8 11 10 0 2009 2010 2011 2012 PTN PTS PENERIMA BEASISWA LUAR NEGERI JENJANG DOKTOR (S3) 500 450 408 405 400 350 272 300 242 PTN 250 PTS 200 150 119 107 92 67 100 50 0 2009 2010 2011 2012 Dengan prestasi dan kemampuan serta tantangan yang ada saat ini, siapkah kita menghadapi persaingan di Asia? • Jawabannya BELUM SIAP, kecuali: 1. Membangun budaya kualitas berkelanjutan dengan mengimplementasikan sistem penjaminan mutu internal dan eksternal di pendidikan tinggi; 2. Menciptakan suasana akademik di kampus; 3. Mengimplementasikan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. 2. PARADIGMA BARU PENDIDIKAN NASIONAL Paradigma Baru Pendidikan Tinggi Paradigma baru pendidikan nasional merupakan cara baru atau pola baru dalam pendidikan tinggi; Kekurang tepatan implementasi konsep pendidikan pada masa lalu perlu diadakan pembaruan masa kini dan berorientasi pada kemajuan masa depan; Paradigma baru pendidikan tinggi diharapkan mengembangkan kebhinekaan yang menuju satu masyarakat Indonesia yang bersatu, demokratis, dan arif menuju masyarakat sejahtera, mandiri, dan berdaulat. Dicapai melalui pendidikan tinggi yang berorientasi pada budaya mandiri dan berdaya saing Paradigma Baru Pendidikan Tinggi • Pendidikan berpusat kepada mahasiswa • Bergeser dari pengajaran ke pembelajaran • Berorientasi lebih kepada kompetensi (capaian pembelajaran akhir) merujuk ke KKNI, daripada berorientasi ke isi pembelajaran • Proses pendidikan yang bervariasi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai • Memberi kemudahan akses terutama bagi masyarakat di daerah 3T, lemah ekonomi, berkebutuhan terhadap pelayanan khusus • Optimalisasi TIK di dalam pembelajaran • Evaluasi pendidikan/pembelajaran yang akuntabel • Mengedepankan pada pembangunan karakter bangsa • Berbudaya mutu/daya saing pada setiap lini pendidikan (Tridarma PT) • Pengelolaan non akademik yang transparan dan akuntabel. Dampak Paradigma Baru Kesetaraan dan pengakuan kualifikasi berbasis NQF SDM INDONESIA GENERAL AGRREMENT ON TRADE IN SERVICES (GATS) ASEAN FREE TRADE AREA (AFTA) Kecenderungan langkah PT di ASIA (?) • Berpacu mendapat kesetaraan dan pengakuan kualifikasi (membangun Kerangka Kualifikasi Nasional) Berlomba mendapatkan mahasiswa asing Membuka virtual learning/ kuliah daring/ pendidikan jarak jauh 3. BERMITRA DI KAWASAN ASIA Modalitas Indonesia • Memiliki landasan yang kokoh untuk Pendidikan tinggi (UU No 12/2012) – Memiliki Kerangka Kualifikasi Nasional (Perpres No 8/2012) – Menguatkan Sistem Penjaminan Mutu PT – Membangun Pangkalan Data Perguruan Tinggi – Memiliki Visi dan Misi Pendidikan Tinggi yang jelas (3D) – Bersemangat, memiliki motivasi untuk maju bersama – Memiliki arah internasionalisasi dikti yang jelas – dst • Memiliki sistem pendidikan yang kokoh (UU No.20/2003) • Memiliki Sistem Pendidikan Nasional yang kokoh • Berperan dalam forum dan beberapa perumusan pendidikan di kawasan ASIA, terlebih di lingkup ASEAN 4. PENJAMINAN KUALITAS To realize the dreams of shaping Indonesian Golden Generation 2045 Indonesia viewed education is a noble process in improving a quality of human being and not a commercial goods that can be traded. Internationalization of education in Indonesia will be carried to support the formation of a world intellectual community with mutual understanding and solidarity among scholars in preserving world peace by facilitating the development of academic mobility and higher education collaboration, in quality assurance framework Law no.12 – 2012 Part III regarding Quality Assurance System Article 52 1. Quality assurance of higher education is a systemic activity to improve the quality of higher education in planned and sustainable way. 2. Quality assurance as referred to paragraph (1) through the establishment, implementation, evaluation, control, and improvement of HE Standards. 3. The Minister shall establish a quality assurance system of Higher Education and the HE Standards. 4. HEQAS as referred to in paragraph (3) is based on the HE Data warehouse. Law no.12 – 2012 Part III regarding Quality Assurance System MoEC c o m m u n i t y NAA-HEIs DGHE NSA for HE QAS IQF QA Guidelines: (PDCA), Kaizen Lembaga Lembaga Independent Akreditasi Akreditasi Accrediation Mandiri Board Mandiri Higher Education Institutions i NSoHE IQA Higher Education Data Warehouse output EQA Ministry of Education and Culture – Republic of Indonesia New Higher Education Standards (HES) Based on article 54 Act Nr. 12 / 2012 as to Higher Education Standar Nasional Pendidikan Education Standards Graduate Comptency Standards NSHE Stipulated by MOEC Direction Standards Content Standards Qualification & Com-petency Standards Qualification & Com-petency Standards Process Standards Governance Standards Governance Standards Evaluation Standards Process Standards Process Standards Lecturer and Staff Standards Financing Standards Financing Standards Facilities & and Infra-structure Standards Facilities & and Infra-structure Standards Output Standards Output Standards Outcome Standards Outcome Standards Governance Standards Financing Standards HES Stipulated by HEIs Source: Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Johannes Gunawan Community Service Standar Pengabdian Standards Kepada Masyarakat Direction Standards Facilities and Infra-structure Standards HES Research Standar Standards Penelitian 1. Academic Standards 2. Non Academic Standards Ministry of Education and Culture – Republic of Indonesia Higher Education Standards (HES) Article 54 Act Nr. 12/2012 as to Higher Education (4) The Higher Education Standards stipulated by Higher Education Institution consist of several standards in the academic and non‐academic fields exceeding the National Standards of Higher Education. HES Exceeding NSHE Provided by HEIs (Academic and Non Academic Standards) NSHE Obligatory (Minimum Standards) Source: Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Johannes Gunawan Ministry of Education and Culture – Republic of Indonesia HES Frame of Thought Based on Act Nr. 12/2012 as to Higher Education Education Masukan Input Graduate Comptency Standards Content Standards Lecturer and Staff Standards Evaluation Standards Financing Standards Facilities and Infrastructure Standards Proses Process Process Standars Governance Standards Luaran Output High Quality Graduates Research & Com. Service Indonesian Qualification Framework Standards: Direction Output Outcome Qualification & Competency Financing Standards Facilities and Infrastructure Standards Source: Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Johannes Gunawan Process Standards Governance Standards High Quality Research Useful Community Services Development of Qualified Human Resources Development through formal education institutions Development through career path system in industries and other work places Development through informal education institutions Development through non-formal education institutions Qualified Human Resources through IQF assessment Education, training and working experience will be developed to meet IQF leveling ASEAN QUALIFICATIONS REFERENCE FRAMEWORK Mega Indonesia Vice Chair of Task Force of the ASEAN Qualifications Reference Framework TERIMA KASIH