Community - Forestclimatecenter.org

advertisement
Status Proyek REDD
Rimba Raya Conservation
Kelompok Hutan Sungai Seruyan
Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
11 Oct 2011
PT Rimba Raya Conservation
Bekerja sama dengan:
Orangutan Foundation International
1
Climate
Community
2
Biodiversity
Kondisi Kawasan
Kerjasama dengan OFI
Berdasarkan hasil rapat
tanggal 20 Okt 2008 antara
OFI dan Departemen
Kehutanan (diwakili oleh Ditjen
PHKA, Ditjen BPK dan Biro
Hukum dan Organisasi)
Disepakati bahwa usulan OFI
mengenai lokasi pelepasliaran
orang utan di kawasan hutan
Seruyan melalui program
Restorasi
Bekerjasama antara OFI
dengan PT. RIMBA RAYA
CONSERVATION.
4
Kerusakan Habitat Orangutan
5
Matrix Program Sosial
Rimba Raya
Selaras bahkan melebihi target Millenium
Development Goal untuk Indonesia tahun 2015
6
Melanjutkan Rintisan OFI …..
☺ Periode 2003-2007, Orangutan Foundation International (OFI) dan
World Education (WE) berkolaborasi dengan Balai TNTP didukung USAID
bekerja dalam program bertitel Tanjung Puting Integrated Conservation and
Development Project (TPICDP).
☺ Sejak 2005, program intensif di wilayah Timur (sepanjang Sungai Seruyan),
mencakup program pengembangan komunitas di 5 desa di sekitar calon areal
PT. RIMBA RAYA CONSERVATION.
☺ Hingga akhir 2010, program dilanjutkan dengan dukungan USAID-OCSP dalam
2 proyek, yakni:


Orangutan Conservation Service Program Expanding Integrated Conservation Efforts to
Protect Tanjung Puting National Park
Orangutan Habitat Protection in Tanjung Puting National Park, District of West
Kotawaringin and Seruyan in Central Kalimantan.
☺ Secara fisik, proyek tersebut adalah awal inisiatif bahwa hutan di bagian timur
dirancang sebagai Buffer Zone TNTP, sebagai kawasan KHDTK ( Kawasan
Hutan dengan Tujuan Khusus ) sebagai area konservasi Orangutan berbasis
peranserta komunitas lokal.
☺ Secara sosial, berbagai pendekatan program telah menumbuhkan landasan
bagi tumbuhnya konservasi berbasis masyarakat dengan peran aktif warga
desa-desa di sepanjang Sungai Seruyan (termasuk perempuan).
Yang Telah Dilaksanakan
☺ Studi kolaboratif dalam memahami dinamika sosial masyarakat sekitar
☺
☺
☺
☺
☺
☺
☺
☺
calon areal proyek, dengan pendekatan participatory research (MeiDesember 2008).
Survei HCV (khususnya HCV5 dan HCV6) pada Okt-Desember 2008
(Sungai Seruyan adalah HCV5; sedangkan HCV6 tidak spesifik).
Kunjungan kampung dan dialog informal bersama masyarakat
sepanjang periode pra-validasi (Th 2009), termasuk penyebaran PDD
(Mei 2009).
Penyusunan Dokumen UKL dan UKL, beserta konsultasi publik tentang
hasil-hasilnya (Januari-April 2010).
Pengembangan mini-solar lights di 14 desa (Mei-Desember 2010).
Pelatihan MPA (Masyarakat peduli api) di 4 Desa bersama aparat
BKSDA Kalteng (Mei 2010).
Program pendidikan komunitas dan konsultasi masyarakat dalam
public comment period (Oktober-Nopember 2010).
Pengelolaan keberatan masyarakat dan antisipasi konflik (dirumuskan
secara formal sejak Nopember 2010).
Rintisan pemetaan partisipatif batas desa (Sejak Oktober 2010).
Budidaya lahan
pekarangan di Desa
Muara Dua, Tanjung
Hanau, dan Baung oleh
kelompok perempuan
(difasilitasi WE)
Budidaya Jelutung ( Dyera
lowii) di 5 Desa oleh
kelompok tani lokal
(difasilitasi WE)
Pihak WE dan OFI
mendukung peran aktif
perwakilan warga 5
Desa di sepanjang
Sungai Seruyan dalam
Musrenbangdes dan
Musrenbangcam
Dialog komunitas tentang isu
konservasi dan pengelolaan hutan
Organisasi Berbasis Kemitraan
Fokus kepada
Komponen:
- Akuntansi
Karbon
(Iklim)
- Penguatan
masyarakat
(Community )
- Konservasi
hutan
(Biodiversity )
Rimba Raya dan Carbon Trade
 Perkiraan dasar (baseline scenario) disusun berdasarkan metodologi
yang digagas Winrock International
 Menghasilkan perkiraan emisi bersih yang bisa dicegah (dari
deforestasi terencana) pada areal (carbon accounting area):

Selama 30 tahun masa ijin proyek: sekitar 133,9 juta ton CO2e.
 Standar VCS: VM0004 Methodology for Conservation Projects that
Avoid Planned Land Use Conversion in Peat Swamp Forests, v1.0
 Standar CCB (Mengupayakan Gold Standard) (http://www.climatestandards.org/projects/index.html)
 Tahapan terkini:


Ijin kawasan (IUPHHK-RE )masih diproses
Registration (VCS dan CCB)
Dokumen Proyek
Dual Validation
Methodology for conservation
projects that avoid planned
land use conversion in peat
swamp forests (Version 1.0)
Validated by:
 Rainforest Alliance and
Bureau Veritas Cerification
Voluntary Carbon
Standard 2007
Validated by:
 SCS
Approach to Monitoring
Combined remote sensing + GIS analysis and field
patrols and directed sampling


Use spatial data and tools to systematically monitor land cover change,
forest degradation and carbon pools.
Ground‐based surveys to investigate and record information on any
activities that affect project carbon stocks and peat emissions (e.g. fire,
logging).
Essential in extensive and inaccessible peat
swamplands.
Orangutan Foundation International has employed this
way of monitoring in the project area since 2004.

Rimba Raya monitoring builds on the existing field
reconnaissance, forest survey and G.I.S. team training, protocols
and monitoring systems already in place for many years.
15
Monitoring Components:
Project Conditions and Forest Proection
16
Monitoring Components:
Land Change Assessment
17
Status Permohonan IUPHHK-RE
 Permohonan diajukan tanggal 30 April 2009
 Pencadangan Areal untuk IUPHHK-RE: SK Menhut No.
SK.617/Menhut-II/2009 Tgl. 5 Oktober 2009 Seluas ± 89.185 Ha. di
Provinsi Kalimantan Tengah.
 SP-1: Surat Menhut No. S.958/Menhut-VI/2009 Tgl. 29 Desember 2009:
bahwa PT. RIMBA RAYA CONSERVATION ditetapkan sebagai calon
pemegang IUPHHK RE untuk areal tersebut.



Perintah menyusun UKL & UPL dalam 6 bulan
Januari-April 2009: Konsultasi Hasil Penyusunan UKL-UPL
Surat Rekomendasi Kepala BLH Kalteng No. 660/454/II/BLH/2010, Tgl. 12
April 2010 tentang Persetujuan UKL -UPL Kegiatan UPHHK-RE oleh PT.
Rimba Raya Conservation seluas ± 89.185 ha.
 SP-2: Surat Menhut No. S.291/Menhut-VI/2010, Tgl. 15 Juni 2010:
memerintahkan PLANOLOGI untuk menerbitkan Peta Areal Kerja
(Working Area-WA) bagi PT. RIMBA RAYA CONSERVATION seluas
± 89.185 ha di Provinsi Kalimantan Tengah.
 Hari ini: masih menunggu SK IUPHHK-RE (Working Area belum
diterbitkan)
Harapan Kami...
REDD memiliki potensi untuk menjadi satu
industri di Indonesia dengan nilai tambah / nilai
ekonomis yang fantastis

Sebanding dengan palm oil (study World Bank
bahkan melebihi) dan pertambangan
Pemerintah Indonesia dapat menjadi yang
TERDEPAN dalam REDD:
•
•
Telah menciptakan tatanan regulasi yang
memungkinkan pengusaha lokal untuk
mengembangkan kredit karbon REDD,
Berpartner dengan teknologi dan modal Amerika
Serikat, dengan pembeli dari Eropa.
19
Rekomendasi untuk
Pemerintah
Mempermudah proses perizinan

IUPHHK-RE: 2-7 tahun
Keberpihakan dalam royalty

P36 – 20%; perbandingan: batubara, emas –
extractive – hanya sekitar 2%
20
21
Download