Manajemen Ketenagaan Rumah Sakit Pertemuan 2

advertisement

Handout

Manajemen Ketenagaan

Rumah Sakit

Oleh

:

I G.K.Wijasa,Drs.MARS

Pertemuan 1

Organisasi &Manajemen RS Suatu pengantar

 Tujuan Instruksional

1.

2.

3.

4.

5.

Menjelaskan pengertian organisasi dan manajemen rumah sakit

Menjelaskan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit

Menjelaskan ketenagaan rumah sakit

Menjelaskan sistem pelayanan rumah sakit

Menjelaskan sistem informasi rumah sakit

PENGERTIAN ORGANISASI

 Organisasi adalah alat sekaligus wadah kegiatan sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang ditetapkan

 Organisasi ada yang formal dan informal

 Ciri utama organisasi yang baik:

 Ada tujuan

Ada kerjasama yang baik diantara anggotanya

Ada pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas

Ada pendelegasian wewenang

Definisi dan Konsep Manajemen

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur dan memanfaatkan sumberdaya secara efisien,efektif, produktif dan berkualitas untuk mewujudkan tujuan organisasi.

Manajemen adalah proses sistematis untuk mencapai tujuan melalui fungsi-fungsi perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan, pemeriksaan dan pengendalian

Management is a systematic how to solve the problem

(Manajemen adalah cara mengatasi masalah secara sistematis)

Proses manajemen dikenal dengan PDCA ( Plan, Do, Check, Action );

POAC , PDSA dll yang sebenarnya merupakan bentuk penerapan dari fungsi-fungsi manajemen

Sumber daya

( resources )

Man atau manpower atau human resources

Money atau finansial

Machine = alat

Market = pasar

Material = bahan

Methode

Tehnologi

Informasi

Ketenagaan

Ketenagaan dalam manajemen ketenagaan rumah sakit adalah tenaga manusia (manpower)

Manpower atau human resources atau sumber daya manusia adalah tenaga atau sumber daya yang bersumber dari manusia

Sumber daya manusia adalah daya atau kemampuan yang ada pada manusia meliputi:

Pengetahuan ( intelegensia)

Keterampilan

Sikap mental

Berbagai pendapat

Tentang Perilaku Manusia dalam Manajemen

Machiavelli

Manusia pada dasarnya jahat dan harus diperbudak oleh penguasa dan negara

Max Weber

Manusia tidak rasional dan emosional

F.W. Taylor

Manusia pada dasarnya malas yang harus dikendalikan secara ketat dan hati-hati untuk menghindari pemborosan

Elton Mayo

Manusia adalah mahluk sosial yang berkecenderungan ingin bekerjasama dan tidak menimbulkan permusushan

Douglas Mc. Gregor (Teori X&Y)

Organisasi dan Manjemen

Rumah Sakit

Kata rumah sakit berasal dari kata hospitium atau hospitale yang berarti bangunan yang dipergunakan untuk menerima tamu .

Hospitale kemudian diartikan sebagai lembaga atau institusi untuk merawat orang sakit , luka atau orang yang membutuhkan pertolongan kesehatan

The hospital is an integral part of social and medical organization , the function of which is is to provide for the population complete health care both curative and preventive and whose outpatien services reach out to the family and its home environment , the hospital is also a center for the training of health workers and for bio-social reseach ( WHO , 1979

)

RS selalu dijadikan tolok ukur keberhasilan pelayanan kesehatan karena misinya yang menuntut untuk mampu melaksanakan pelayanan kesehatan paripurna ( preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif )

Tugas Pokok & Fungsi Rumah Sakit

Tugas pokok rumah sakit adalah melaksanakan pelayanan kesehatan dengan mengutamakan penyembuhan penderita dan memulihkan keadaan cacat badan dan jiwa yang dilaksanakan secara terpadu dengan upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan serta pelaksanaan upaya rujukan

Fungsi rumah sakit :

Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, pelayanan keperawatan dan pelayanan pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan

Sebagai tempat pendidikan dan /atau pelatihan tenaga medik dan keperawatan

Sebagai tempat penelitian dan pengembangan IPTEK bidang kesehatan

Departementalisasi Rumah Sakit

Departementalisasi diperlukan untuk pengelompokan fungsi rumah sakit untuk menghasilkan output yang sejenis

Secara garis besarnya dibedakan atas 3 kelompok :

Kelompok pelayanan medis lamgsung

Unit perawatan

Unit rawat jalan ( poliklinik )

Unit bedah, ICU , kebidanan dan perinatologi

Kelompok pelayanan medis tidak langsung

Unit Radiologi

Unit Laboratorium

Unit farmasi

Unit Gizi , rehabilitasi, sanitasi dan pengelolaan limbah

Kelompok Penunjang

Unit administrasi, keuangan , kepegawaian, rumah tangga dan pemeliharaan sarana

Pelayanan Kesehatan RS

Yang berkualitas

Pelayanan

Kesehatan

Sistem pelayanan

Kesehatan Rumah Sakit

Pelayanan

Administrasi

Pelayanan keperawatan

Pelayanan medis

Pelayanan

Penunjang

Sumberdaya

Tenaga : dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya

Money ,material , mechine , methode, methode and information

Manajemen Rumah Sakit

Ciri khusus suatu rumah sakit adalah organisasinya bergerak dan digerakkan terutama oleh tenaga medik dan tenaga perawat.

Tenaga lainnya walaupun tidak kurang pentingnya , namun karena sifat pelayanannya yang dominan adalah pelayanan medik dan keperwatan maka secara konsep dan keputusan pelaksanaannya dominan berada pada tenaga medis dan perawat sedangkan tenaga kesehatan lainnya bersifat menunjang yang diharapkan berlangsung dalam suasana yang saling melengkapi

Manajemen RS dapat dipandang sebagai suatu sistem pelayanan dimana yang berperan penting adalah sumber daya manusianya

Sebagai suatu sistem maka manajemen rumah sakit harus dapat berproses memecahkan berbagai masalah yang dihadapi di rumah sakit

Dalam hubungan ini segenap tenaga di rumah sakit dituntut untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya dalam mengelola berbagai sumber daya secara efisien dan efektif dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat,

Pelayanan di Rumah Sakit

Organisasi RS adalah organisasi pelayanan dimana produk utamanya adalah jasa pelayanan ( services ) kesehatan

Pelayanan dalam hal ini diartikan sebagai suatu aktivitas yang memberikan manfaat yang ditawarkan kepada pihak lain

Pelayanan merupakan interaksi antara pemberi layanan

( service provider ) dengan penerima layanan ( service receiver )

Pelayanan di RS dalam pengertian ini adalah bagian integral dari upaya pemenuhan kebutuhan terhadap hak-hak individu pasien

Arti Pelayanan

Pelayanan adalah interaksi antara pemberi layanan

( service provider ) dengan penerima layanan

( service receiver )

Service Provider is one who gives significant added value to a customer

: not simply added goods or services

Service Receiver is one who receives significant added value from service provider

Arti Pelayanan yang baik

( SERVICE )

Self Awareness

Emphaty

Reform

Value & Vision

Impressive

Care & Cooperativeness

Excellence

Karakteristik Pelayanan

Intangibility

Tidak berwujud

Inseparability

Diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang hampir bersamaam

Variability

Mempunyai variasi jenis dan mutu tergantung siapa yang melayani, dimana dan kapan pelayanan itu diberikan ( non standardized )

Perishability

Tidak bertahan lama dan tidak dapat disimpan

Karakteristik Pelayanan di Rumah Sakit

Bersifat Altruistik

Memiliki ruang lingkup keilmuan

Memiliki kode etik

Memiliki standar profesi dan standar prosedur

Memiliki organisasi profesi

Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah aktivitas yang dilakukan tenaga kesehatan dengan menggunakan tehnologi dan prosedur, menyediakan fasilitas dalam rangka memberikan kenyamanan bagi pasien

Mutu pelayanan

Rumah Sakit

Mutu pelayanan rumah sakit sulit diukur karena mutu pelayanan tersebut merupakan resultan dari berbagai faktor

( Sabarguna, Boy S., 2004 )

Aspek mutu pelayanan rumah sakit menurut Jacobalis,

1989 harus dilihat dari :

 Aspek klinis

 Aspek efisiensi dan efektivitas

 Keselamatan pasien

 Kepuasan pasien

Karakteristik

Mutu Pelayanan Rumah Sakit yang baik

 Menurut Jacobalis, 1989 mutu pelayanan yang baik :

Tersedia dan terjangkau

Tepat kebutuhan

Tepat sumber daya

Tepat standar profesi / Etika profesi

Wajar dan aman

Memuaskan pasien yang dilayani

Sistem Informasi Manajemen

 Sistem Informasi adalah sistem pengolahan data menjadi informasi melalui proses komparasi,klasifikasi, analisa dan kesimpulan

 Komparasi

 Klasifikasi

 Analisa

 Kesimpulan

Proses Penyusunan SIM- RS

Menentukan Tujuan organisasi

Menentukan berbagai informasi yang diperlukan untuk proses manajemen di berbagai tingkatan administrasi

Memahami kondisi sistem informasi manajemen yang ada saai ini

Merencanakan sistem informasi manajemen yang akan datang

Menyesuaikan sistem informasi manajemen yang telah ditetapkan sesuai perkembangan yang terjadi

Data untuk

SIM-RS

Data pelayanan

Data sumber daya

Data pasien

Data status kesehatan masyarakat

Data permintaan masyarakat

Data-data lain

Sumber data dan

Cara mendapatkannya

Sumber data

Catatan medik pasien

Akuntansi keuangan

Dll

Cara mendapatkan

Studi publikasi

Survey

Hasil pencatatan dan pelaporan

Pertemuan 2

Arti, tujuan dan manfaat Manajemen Ketenagaan

Tujuan Instruksional

1.

2.

Menjelaskan pengertian Manajemen Ketenagaan

Menjelaskan peran Manajemen Ketenagaan dalam organisasi

3.

4.

Menjelaskan fungsi-fungsi Manajemen

Ketenagaan

Menjelaskan tantantang Manajemen Ketenagaan

Manajemen Ketenagaan

Pengertian ketenagaan dalam manajemen ini adalah ketenaga kerjaan atau manpower atau human resources

Manajemen Ketenagaan adalah ilmu dan seni mengatur tenaga kerja melalui perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian agar efisien,efektif , produktif menghasilkan sesuatu yang berkualitas dalam merealisasikan tujuan yang ditetapkan organisasi

Dilihat dari segi prosesnya manajemen merupakan suatu pendekatan kesisteman dalam mengatasi berbagai masalah

Berbagai istilah

Manajemen Ketenagaan

Istilah Manajemen Ketenagaan a.l. :

Manpower management

Human Resource Management

Personnel Management

Personnel Administration

Definisi :

Human resource management is the utilization of the firm’s human assets to achieve organizational objectives

( R.Wayne Mondy & Robert M Noe dalam bukunya Personnel Of Human Resource )

Mengapa Diperlukan

Manajemen Ketenagaan ?

Ketenagaan adalah unsur yang sangat penting dalam organisasi

Ketenagaan dalam hal ini adalah sumber daya manusia

Ketenagaan adalah pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda organisasi

Organisasi bergerak karena digerakkan oleh tenaga manusia sebagai anggota organisasi

Tujuan Manajemen Ketenagaan*

Tujuan manajemen ketenagaan adalah mengelola, mendayagunakan dan / atau mengembangkan kompetensi tenaga agar mereka secara optimal dapat mendukung pencapaian tujuan organisasi Competency Based Human

Resource concept

Kompetensi tenaga dalam hal ini meliputi :

 KOMPETENSI INDIVIDU

( PENGETAHUAN, KETRAMPILAN DAN SIKAP )

 KOMPETENSI KELOMPOK

( PERPADUAN KOMPETENSI INDIVIDU DALAM

KELOMPOK )

 KOMPETENSI INTI

( KEUNGGULAN-KEUNGGULAN YANG DIMILIKI

ORGANISASI DALAM MENJAWAB TANTANGAN DAN PERMASALAHAN YANG

DIHADAPAI )

FUNGSI MANAJEMEN KETENAGAAN

*

FUNGSI MANAJERIAL

PLANNING

ORGANIZING manager

DIRECTING/ACTUATING/LEADING

CONTROLLING

FUNGSI OPERASIONAL & ADMINISTRATIF

Pengadaan tenaga

Pembinaan dan pengembangan

Penilaian Kinerja

Kompensasi

Integrasi dan Pemeliharaan tenaga

Hubungan Industrial

Audit SDM

PHK

All the manager is

Manpower manager

Perencanaan

( Planning )

Perencanaan adalah proses memperkirakan apa yang ingin dicapai pada masa yang akan datang.

Perencanaan yang baik harus mampu merumuskan dan menetapkan tujuan, tahapan kegiatan dan kebutuhan berbagai sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut

Sumberdaya dimaksud antara lain meliputi tenaga,dana,sarana & fasilitas,dll (sdm dan non sdm)

Pengorganisasian

 Menetapkan siapa mengerjakan apa dan bertanggung jawab pada siapa :

 Pembagian tugas

 Pemberian tanggung jawab

 Pendelegasian wewenang

 Penentuan susunan organisasi

 KISS ( kordinasi,integrasi,sinkronisasi dan simplifikasi )

 KIE ( komunikasi Informasi dan Edukasi )

ACTUATING/LEADING/DIRECTING

Implementasi dari rencana

Bimbingan dan pengarahan

Pengkondisian

Kepemimpinan dan pemotivasian

CONTROLLING

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

MONITORING DAN EVALUASI

Fungsi Operasional /Administratif

Manajemen Ketenagaan

Administratif Operasional

 PENGADAAN

Analisa pekerjaan

Perencanaan

Kebutuhan Tenaga

Rekrutmen & seleksi

Orientasi dan penugasan

PEMBINAAN & PENGEMBANGAN

PENILAIAN KINERJA

KOMPENSASI

HUBUNGAN INDUSTRIAL

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Audit SDM

Sistem Manajemem K3

Pemeliharaan kesehatan

Pendaftaran organisasi kerja

Pelaporan & pemeriksaan kecelakaan kerja

Jaminan sosial tenaga kerja

Manajemen Ketenagaan Rumah Sakit

Manajemen Ketenagaan Rumah Sakit dapat didefinisikan sebagai ilmu dan seni mengatur dan memanfaatkan sumber daya manusia rumah sakit secara efisien dan efektip melalui perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian dalam rangka merealisasikan tujuan pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Manajemen Ketenagaan Rumah Sakit merupakan tugas dan tanggung jawab setiap manajer di rumah sakit

FUNGSI MANAJEMEN KETENAGAAN

*

FUNGSI MANAJERIAL

PLANNING

ORGANIZING manager

DIRECTING/ACTUATING/LEADING

CONTROLLING

FUNGSI OPERASIONAL & ADMINISTRATIF

Pengadaan tenaga

Pembinaan dan pengembangan

Penilaian Kinerja

Kompensasi

Integrasi dan Pemeliharaan tenaga

Hubungan Industrial

Audit SDM

PHK

All the manager is

Manpower manager

KETENAGAAN RUMAH SAKIT

Karena sifatnya yang padat karya maka rumah sakit memiliki beragam aktivitas yang memerlukan beragam tenaga .

Menurut PP.No.32/1996 tenaga kesehatan dikelompokkan kedalam jenis tenaga :

 Medis

 Keperawatan

 Ketehnisian medis

 Kesehatan masyarakat

 Kefarmasian

 Laboratorium

 Keterapian fisik

Jenis tenaga bermasalah di Rumah Sakit

The Neat-picker

The Mute

The Know it all

The Cross Examiner

The Complainer

The non Cooperator

Pertemuan 3

Analisa Pekerjaan & Perencanaan Tenaga

Tujuan Instruksional

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Menjelaskan pengertian analisa pekerjaan

Menjelaskan hasil analisa pekerjaan dan manfaatnya

Menjelaskan pengertian dan manfaat perencanaan bagi oeganisasi

Menjelaskan berbagai faktor yang dipertimbangkan dalam merencanakan tenaga

Menjelaskan prinsip dan metode perencanaan tenaga

Menjelaskan model perencanaan tenaga di rumah sakit

Analisa Pekerjaan

Keberadaan manusia dalam organisasi adalah untuk bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan kebutuhan individu manusia itu sendiri

Untuk bekerja dengan baik seseorang harus tahu persis tentang

:

 Apa pekerjaannya

Persyaratan apa yang diperlukan untuk mengerjakannya baik dari segi kualitas sdm , fasilitas,sarana. kondisi dan lingkungannya

Bagaimana mengerjakannya

Dimana dan kapan mengerjakannya

Definisi dan pengertian tentang

Analisa Pekerjaan

Analisa pekerjaan adalah penyelidikan yang sistematis tentang isi pekerjaan,lingkungan fisik pekerjaan dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut .( French (1986 )

Analisa Pekerjaan adalah bentuk informasi tertulis tentang pekerjaan dan syarat-syarat yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut

Hasil Utama Kegiatan

Analisa Pekerjaan :

 Deskripsi pekerjaan ( Job Description )

 Spesifikasi pekerjaan ( Job Spesification )

MODEL MANAJEMEN KETENAGAAN

Job analysis

Tasks Resposibilities Duties

Knowledge

Job description

Job specification

Skills Abilities

Human Resource Planning

Recruitemnt

Selection

Training &Development

Performance Appraisal

Compensation & Benefits

Safety & Health

Employee and Labor Relations

Human Resource Research

Equal Employment

Pengertian

Perencanaan Tenaga

Perencanaan tenaga sebenarnya tugas yang melekat bagi setiap manajer karena merupakan titik tolak untuk menghadapi tuntutan terhadap barang dan jasa yang akan dihasilkannya

Sebelum perencanaan tenaga ditetapkan perlu dilakukan peramalan ( forecasting ).

Bagi suatu badan usaha yang memproduksi barang , faktor pertama yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan tenaga adalah perkiraan penjualan kemudian baru perkiraan jumlah produksi yang harus disediakan untuk memenuhi kebutuhan penjualan

Hampir sama halnya dengan badan usaha yang menghasilkan jasa pelayanan RS maka faktor pertama yang harus dipertimbangkan adalah perkiraan jasa pelayanan yang dibutuhkan oleh pelanggan kemudian baru perkiraan jumlah tenaga beserta fasilitas pendukungnya untuk memenuhi perkiraan kebutuhan pelayanan tersebut

Perencanaan Tenaga RS

Perencanaan tenaga RS adalah kegiatan memperkirakan kebutuhan tenaga rumah sakit untuk masa yang akan datang.

Tujuan perencanaan adalah agar rumah sakit selalu mempunyai tenaga dalam jumlah.jenis dan kualitas yang memadai untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsinya

Perencanaan tenaga harus mendasarkan pada hasil analisa pekerjaan

Faktor-faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan kebutuhan tenaga *:

Jenis Pekerjaan

Sifat Pekerjaan

Prinsip Pelaksanaan Pekerjaan

Perkiraan Beban Kerja

Kapasitas Tenaga

Peralatan yang tersedia

Kemampuan Anggaran

Tingkat absensi dan turn over tenaga

Pengertian

Perencanaan Tenaga

Perencanaan tenaga sebenarnya tugas yang melekat bagi setiap manajer karena merupakan titik tolak untuk menghadapi tuntutan terhadap barang dan jasa yang akan dihasilkannya

Sebelum perencanaan tenaga ditetapkan perlu dilakukan peramalan ( forecasting ).

Bagi suatu badan usaha yang memproduksi barang , faktor pertama yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan tenaga adalah perkiraan penjualan kemudian baru perkiraan jumlah produksi yang harus disediakan untuk memenuhi kebutuhan penjualan

Hampir sama halnya dengan badan usaha yang menghasilkan jasa pelayanan RS maka faktor pertama yang harus dipertimbangkan adalah perkiraan jasa pelayanan yang dibutuhkan oleh pelanggan kemudian baru perkiraan jumlah tenaga beserta fasilitas pendukungnya untuk memenuhi perkiraan kebutuhan pelayanan tersebut

Proses Perencanaan *

Bottom Up

Top Down

Kombinasi Top Down & Bottom Up

Metode Perencanaan Tenaga*

Metode Pembagian Pekerjaan

 Setiap unit kerja membagi pekerjaan sedemikian rupa dan berdasarkan pembagian pekerjaan tersebut memperkirakan kebutuhan tenaga

Metode Analisa Pekerjaan

 Polanya hampir sama dengan metode pembagian pekerjaan namun perhitungannya lebih rinci dan memerlukan pengamatan yang lama dan mendalam dalam bentuk studi gerak dan waktu ( Time & motion study )

Formula

Perhitungan Kebutuhan Tenaga Minimal RS

Formula dasar

perhitungan kebutuhan tenaga:

Kebutuhan Tenaga =

Beban Kerja / Kapasitas

Tenaga

Formula Standar Perhitungan Kebutuhan Tenaga Minimal

RS.

Permenkes No.262 tahun 1979

Indicator of Staff Need ( ISN )

Standar Kebutuhan Minimal per Unit Kerja menurut Susunan

Organisasi RS

Untuk tenaga Perawat terdapat Formula Khusus

Pertemuan 4

Pengadaan Tenaga

Tujuan Instruksional

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Menjelaskan pengertian rekrutmen dan seleksi tenaga

Menjelaskan proses rekrutmen tenaga

Menjelaskan dasar kebijakan dan proses seleksi

Menjelaskan bias – bias dalam proses seleksi

Menjelaskan tentang pengertian orientasi dan tujuannya

Menjelaskan cara-cara melakukan orientasi termasuk penugasan

Rekrutmen dan Seleksi

Rekrutmen adalah kegiatan yang ditujukan untuk menarik tenaga yang potensial

Aktivitas rekrutmen dirancang sedemikian rupa untuk mendapatkan tenaga potensial guna mengisi pekerjaan yang lowong

Kegiatan rekrutmen tidak terlepaskan dengan seleksi

Rekrutmen dapat dilakukan dengan cara internal dan eksternal

Tujuan Rekrutmen

(Dundas,1994)

Menentukan kebutuhan staff(Staffing)

Meningkatkan jumlah pelamar namun dengan biaya yang minimum

Meningkatkan keberhasilan proses seleksi

Mencegah atau mengurangi cepatnya perpindahan kerja pegawai

Rekrutmen Internal

Kebaikan

 Peluang maju

 Biaya rendah

 Motivasi kerja& loyalitas meningkat

 Persaingan sehat

Keburukan :

 Kurang inovatif

 Rawan KKN

Rekrutmen dari

Luar Organisasi

Lembaga pendidikan

Melalui iklan di media masa

Melalui perusahaan lain

Melalui Kantor Tenaga Kerja

Melalui Jasa Perusahaan yang bergerak dalam perekrutan tenaga kerja

Rekrutmen Eksternal

Kebaikan

Menambah wawasan baru

Tidak terkontaminasi kondisi yang ada selama ini

Diperolehnya peningkatan ketrampilan baru yang tidak tersedia selama ini

Keburukan

Menghambat karir orang dalam

Biaya mahal

Perlu waktu untuk adaptasi dan kadang rawan konflik

Tahapan-tahapan yang harus * dilalui dalam proses rekrutmen & seleksi

Identifikasi kebutuhan tenaga yang direkrut

Menentukan Persyaratan kerja

Menentukan sumber-sumber untuk rekrutmen

Menetapkan metode rekrutmen

Membuat daftar calon pekerja ( shortlisting )

Memilih kandidat yang memenuhi persyaratan (selecting)

Mengumumkan hasil seleksi ( notifying )

Pembuatan kesepakatan dengan calon pekerja terpilih yang lulus seleksi

Seleksi *

Tujuan seleksi adalah untuk mendapatkan tenaga kerja yang tepat untuk pekerjaan tertentu yang disediakan

( the right man on the right job )

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam merancang seleksi :

 Keahlian Pengalaman

Umur

Pendidikan

Jenis Kelamin

Kondisi Fisik

Tampang Bakat&Minat

Temperamen Karakter

Cara – cara Seleksi

*

Cara Ilmiah dan ideal

Interview

Pemeriksaan Referensi

Informasi Riwayat Hidup

Test Fisik

Test Kognitif menyangkut kemampuan verbal, matematika dan argumentasi

Test Kepribadian

Test Kejujuran

Test Unjuk kerja

Metode Seleksi Semu Ilmiah

( Pseudoscience )

 Phrenologi ( Bentuk Kepala )

 Physiognomi ( wajah )

 Astrologi

 Pigmentation (warna rambut )

 Graphology

 dll

Proses seleksi

*

Wawancara pendahuluan

Pengisian blanko lamaran

Pemeriksaan referensi

Psikotest

Wawancara

Persetujuan atasan langsung

Test Psikologi

Intelligence test

( comprehensive & reasonable )

Aptitude Test ( bakat )

Achievement test

Interest test

Personality test

Wawancara

Jenis wawancara dibedakan atas:

 Wawancara terpimpin ( patterned )

 Wawancara tidak terpimpin ( unpatterned )

Proses wawancara

 Persiapan

 Pelaksanaan

 Penutupan

 penilaian

Test Kepribadian

Test Kepribadian mencakup penilaian aspek-aspek

:

Extroversion

Sociable, asertif, gregarious, talkative, expressive

Adjustment

Emotionally stable, non depressed, secure & satisfier

Agreebelness

Courteous, trusting, tolerant and good natured.

Conscientiousness dependable , organized, persevering, thorough,and achievement oriented

Inquisitiveness

Curious, imaginative, artistically sensitive, broad minded & playful

Metode Seleksi Kelompok

Metode ini digunakan untuk memilih orang untuk posisi manajerial

Metode ini digunakan yntuk mengetahui kemampuan seseorang dari aspek

:

Social skills

Influencing skills

Communication skills

Intellectual skills

Attitudes

Personality

Jenis –jenis kesalahan dalam seleksi melalui interview

Halo effect

Horn effect

Personal Bias

Leading Question

Dominant Interviewer

Orientasi *

Orientasi adalah program yang dirancang untuk membantu pegawai mengenal pekerjaannya dan perusahan tempat bekerja sekaligus merupakan fase menjalani adaptasi dengan lingkungan kerjanya

Aspek-aspek kegiatan Orientasi

Organisasional

Sejarah singkat perusahaan

Visi & misi

Susunan organisasi

Kebijaksanaan dan aturan perusahaan

Prosedur kerja

Perkenalan dengan jajaran pimpinan dan Staf pelaksana

Hak dan kewajiban

Fasilitas Kerja dan kesejahteraan dll

Penempatan & Penugasan

Prinsip penempatan & penugasan adalah

“ The right man on the right place “ or

“ The right man on the right job “

Penempatan dan penugasan dalam hal ini harus mempertimbangkan aspek fisik, kognitif maupun psikologis tenaga serta dukungan fasilitas kerjanya agar mereka optimal menjalankan tugas dan kewajibannya

Pertemuan 5

Pembinaan Tenaga

Tujuan Instruksional

1.

2.

Menjelaskan arti dan tujuan pembinaan

Menjelaskan aspek-aspek pembinaan

Pembinaan Ketenagaan (SDM)*

Pembinaan adalah kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

Proses pembinaan dalam manajemen ketenagaan lebih menekankan pada pembentukan sikap ( attitude ) dan perilaku kerja agar mereka mampu bekerja secara efesien, efektip dan produktif

Sikap dan perilaku kerja yang diharapkan adalah :

 Loyal kepada organisasi

 Mampu bekerjasama

 Berkualitas dan sadar akan tanggung jawabnya

Pembinaan*

Proses pembinaan merupakan proses yang harus dilakukan secara terus menerus karena tujuannya adalah merubah sikap dan kebiasaan berperilaku

Sikap-sikap yang dianggap kurang mendukung dalam meningkatkan kinerja :

Tidak mau diperintah

Menghindari tanggung jawab

Kurang mau bekerjasama

Egois

Sulit menerima perubahan

Prinsipnya mengubah prilaku manusia X menjadi manusia Y ( Teori Douglas Mc.Gregor )

Tanggung Jawab Pembinaan

*

Tanggung jawab pembinaan ada pada Atasan Langsung

Atasan Langsung dalam kaitan dengan pembinaan ini dituntut memiliki kemampuan

:

 Menguasai seluk-beluk pekerjaan

 Berkomunikasi dengan baik

 Memberi teladan yang baik

 Keberanian mengambil keputusan

Tujuan Umum Pembinaan

1.

2.

3.

4.

5.

Meningkatkan kesetiaan dan ketaatan

Menghasilkan tenaga kerja yang efisien, efektif dan produktif

Memupuk semangat dan kegairahan kerja

Mewujudkan kondisi kerja yang kondusif

Membimbing dan mengarahkan tenaga kerja demi kemajuan karirnya

Aspek-aspek

Pembinaan*

Loyalitas

Moril dan kegairahan bekerja

Hubungan kerja

Disiplin

Mental –spiritual

Pembinaan loyalitas bertujuan untuk

Meningkatkan:

Kepedulian yang tinggi terhadap perusahaan

Rasa ikut memiliki

Profesionalisme dan prestasi kerja

Semangat dan kesetiaan dalam bekerja

Tujuan Pembinaan hubungan kerja

Mengurangi konflik

Meningkatkan cara-cara penyelesaian masalah yang dilandasi aturan yang disepakati bersama

Menumbuhkan semangat kebersamaan dan suasana saling menghormati

Meningkatkan pemahaman tentang makna perbedaan dan cara menyikapinya secara bijak

Tujuan

Pembinaan Moril dan Kegairahan Kerja

Mengurangi tingkat kemangkiran serendah mungkin

Menekan derajat turn-over

Meningkatkan suasana pelibatan

(kesempatan berpartisipasi) bagi karyawan

Tujuan Pembinaan Disiplin

Meningkatkan ketaatan pada aturan yang ditetapkan ( taat azas dan tepat waktu )

Membentuk perilaku positip dan tangguh dalam bekerja

Meningkatkan sportivitas dalam berkarya dan berkompetisi

Tujuan Pembinaan Mental-Spiritual

Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada

Tuhan YME

Meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dalam menghadapi berbagai masalah

Optimisme dalam bekerja

Memaknai hikmah kerja sebagai amanah

Sistem Pembinaan

 Pembinaan tenaga memerlukan sistem yang efektip agar mereka produktif dan profitable dalam bekerja Terdapat beberapa sistem pembinaan yang dianut oleh perusahaan dalam mengelola ketenagaannya dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya a.l:

Sistem Prestasi

( Merit System )

Sistem Nepotisme

( Nepotism System )

Sistem Karir

( Carrier System )

Sistem Karir dan Prestasi kerja

( Merit & Carrier system

)

Pertemuan 6

Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan

Tujuan Instruksional

1.

2.

3.

Menjelaskan arti dan tujuan penilaian pelaksanaan pekerjaan

Menjelaskan berbagai metode penilaian pelaksanaan pekerjaan

Menjelaskan berbagai kendala dalam melaksanakan penilaian pelaksanaan pekerjaan

Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan

Penilaian pelaksanaan pekerjaan adalah bentuk penilaian yang sistematis dan periodik terhadap peranan seseorang pegawai terhadap organisasi yang biasanya dilakukan oleh seorang supervisor atau orang lainnya yang memahami tentang pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai tersebut . (

Josef Tiffin, 1978 )

Berbagai istilah tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan antara lain :

 Performance appraisal

Job evaluation

Personal review

Efficiency rating

Employee rating

Merit rating etc

Persyaratan danTujuan Penilaian Kinerja

Penilaian Kinerja diperlukan segagai bahan yang objektif untuk melakukan pembinaan dan pengembangan pegawai

Pengertian pembinaan dalam hal ini adalah pemberian gaji/upah, mutasi, promosi,demosi,penempatan dan penempatan

Pengembangan dalam hal ini adalah pendidikan dan pelatihan

Penilaian pelaksanaan pekerjaan juga bertujuan untuk memberikan umpan balik serta motivasi kepada pegawai agar mereka selalu berupaya efisien,efektif dan produktif dalam bekerja.

Oleh karena itu hasil penilaian harus benar-benar dirasakan objektif oleh pegawai agar mereka dapat terus termotivasi bekerja dengan baik

Untuk membuat penilaian yang objektif tidaklah mudah oleh karena itu orang yang mendapat tugas melakukan penilaian haruslah benar-benar capable dalam arti paham betul tentang seluk-beluk pekerjaan pegawai dan tujuan penilaian pekerjaannya

Unsur –unsur yang dinilai dari tenaga kerja

 Berbagai pendapat para ahli dalam menentukan unsur –unsur yang perlu dinilai dari tenaga kerja tergantung bidang tugasnya misalnya ;

Walter Mahler menentukan banyaknya unsur-unsur yang dinilai adalah berkisar 1- 32

Pada prinsipnya penilaian yang baik haruslah menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan : technical skill, human skill dan conceptual skill .

Sebagai contoh 8 unsur yang dinilai bagi pegawai tata usaha / produksi meliputi : quality and quantity of work, dependebility, cooperation, initiative, knowledge of job, adaptability attendance, and judgement.

Untuk pegawai manajerial , unsur-unsur yang dinilai adalah : knowledge of job,cooperation, dependability, quantity of work, quality of work, judgement, initiative, leadership, health, and planning & organization

Unsur –unsur yang dinilai dari tenaga kerja

Untuk pejabat dan non pejabat

Potensi kerja

Pejabat : Kemampuan perencanaan, mengutarakan pendapat, mengambil keputusan & memimpin

Non Pejabat : pengetahuan tehnis, kemampuan menyelesaikan masalah, kerjasama, melaksanakan perintah, ketanggapan dan disiplin

Kepribadian

Inisiatif, loyalitas dan keuletan

Prestasi kerja

Administrasi, pengembangan diri, pengembangan staf, tanggung jawab, efektifitas, produktifitas, pengaturan waktu

Nilai evaluasi pendidikan

Nilai kelulusan bagi mereka yang mendapatkan pendididkan

Data presensi

Absensi ( terlambat, sakit tanpa keterangan, sakit, bolos )

Hukuman

Diatur dalam ketentuan intern perusahaan

Siapa yang memberikan penilaian ?

 Berbagai pendapat para ahli manajemen tentang siapa yang seharusnya memberikan penilaian guna menjamin penilaian yang objektif ,namun yang pasti adalah Atasan Langsung dari pegawai ybs.

 Jhon J.W. Neuner,Ph.D, 1959 berpendapat sbb:

 Atasan langsung dan disahkan oleh atasannya lagi

 Atasan Langsung dengan dibantu oleh 2 orang stafnya

 Atasan langsung kemudian diverikasi oleh 2 orang rekan pegawai ybs.

Metode Penilaian

Graphic Rating Scales Method

Checklist Method

Written Essays

 Penilai menuliskan kekuatan dan kelemahan pegawai dan mengumpan balikkan kepada pegawai

Critical Incidents Method

Management By Objective ( MBO )

Graphic Rating Scale

Metode penilaian Graphic Rating Scale menekankan unsur penilaian pada berbagai perilaku kerja spesifik dari pegawai antara lain :

 Kehadiran,

Kerjasama

Prestasi kerja

Kejujuran

Loyalitas

Masing-masing unsur yang dinilai diberikan rating secara kategorikal

Checklist Methode

Metode Ceklist adalah cara menilai unsur-unsur perilaku kerja yang telah ditentukan kriteria dan pembobotannya oleh perusahaan dan berdasarkan itu pegawai dinilai seberapa efektip dia memenuhi kriteria tersebut dengan cara memberi tanda periksa pada formulir yang telah disiapkan

Contoh:

Nama RS.:

Nama Karyawan:

Unit Kerja :

Tgl penilaian

Bobot Aspek yang dinilai

6,5

4.0

3.9

4.3

1.

2.

3.

4.

Karyawan bersedia kerja lembur bila diminta

Bekerja rapi dan tertib

Bersedia membantu karyawan lainnya

Sopan dan disiplin check

Management By Objective

 Persyaratan pelaksanaan penilaian kinerja dengan menggunakan methode MBO:

 Pejabat penilai dan pegawai yang dinilai bersama-sama menyepakati target atau sasaran pekerjaan yang akan dinilai untuk periode tertentu

 Pada akhir periode pejabat penilai dan pegawai yang dinilai bersama mengevaluasi hasil pencapaian target

Pertemuan 7

Karir dan pengembangan tenaga

Tujuan Instruksional

1.

Menjelaskan pengertian karir

2.

3.

4.

5.

Menjelaskan perencanaan dan pengembangan karir tenaga dalam organisasi

Menjelaskan arti penting pengembangan tenaga

Menjelaskan proses pengembangan tenaga

Menjelaskan berbagai metode pengembangan tenaga

Manajemen Karir

Manajemen karir adaah proses pengelolaan karir pegawai yang meliputi perencanaan karir, pengembangan dan konseling karir serta keputusan karir

Ruang lingkup manajemen karir sangat luas karena mencakup seluruh kegiatan yang berkenaan dengan pekerjaan pegawai mulai dari rekrutmen, penempatan, pengembangan hingga kepada pemberhentiannya kelak

Manajemen karir merupakan bagian dari upaya mengintegrasikan kebutuhan organisasi dengan kebutuhan pegawainya

Perencanaan Karir*

Perencanaan karir merupakan upaya memetakan perjalanan karir pegawai dan penentuan persyaratan yang dibutuhkan untuk setiap tahapan pencapaian karir

Untuk menyusun perencanaan karir , organisasi harus mampu mengidentifikasi hal-hal sbb:

Profil kebutuhan pegawai

Deskripsi pekerjaan

Mekanisme penilaian kinerja

Peta jalur karir

Pengembangan Karir

Karir adalah serangkaian pekerjaan atau jabatan yang diduduki seseorang selama masa kerjanya.

Manfaat program pengembangan karir bagi organisasi :

 Menjaga dan meningkatkan kemampuan pegawai sehingga bagi organisasi akan selalu tersedia kemapuan pegawai yang diperlukannya

Menjamin objektivitas pemebrian kesempatan yang sama bagi pegawai untuk tumbuh dan berkembang

Mengurangi ketidak puasan karyawan

Tahapan karir

Eksplorasi dimana individu mulai berkeinginan bekerja serta menaruh harapan-harapannya apabila telah bekerja

Berketetapan dimana individu mulai mencari dan mendapatkan pekerjaan , bersosialisasi,belajar bekerja mengalami keberhasilan dan kegagalan.

Karir Tengah dimana individu berusaha meningkatkan kinerja dan memperoleh tanggung jawab dan balas jasa dan apabila tidak akan terkena sanksi

Karir akhir dimana individu merasakan suasana yang santai dan relatif menyenangkan yang semestinya disertai kearifan

Penurunan

( Post Power syndrome )

Pengembangan Karir

Tenaga Rumah Sakit

Pada umumnya tenaga di rumah Sakit dibedakan atas tenaga manajerial dan tenaga fungsional

Tenaga manajerial adalah pimpinan atau manajer

Tenaga fungsional adalah tenaga terampil dan mempunyai keahlian tertentu yang bekerja secara mandiri menghasilkan barang atau jasa pelayanan kepada pelanggan

Pengembangan karir tenaga rumah sakit dalam hubungan ini dapat ditempuh melalui jalur jabatan struktural dan jalur jabatan fungsional

Kunci sukses pengembangan karir

2.

3.

4.

7.

8.

5.

6.

1.

Selalu berusaha melakukan pekerjaan dengan benar dan baik

Menunjukkan citra yang positip

Memahami struktur kekuasaan

Mampu memanfaatkan sumberdaya organisasi secara efisien dan efektip

Berani mengalami perubahan

Rendah hati dan percaya diri

Menjaga hubungan baik dan positip dengan atasan

Disiplin dan dedikatif

Konseling Karir

Konseling karir adalah proses konsultasi dan bimbingan yang disediakan oleh organisasi dalam rangka membantu memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan karir pegawai

Berbagai Istilah tentang Pengembangan

Pengembangan diartikan sebagai peningkatan, pembangunan dan perluasan pada tingkatan fisik atau pemberdayaan dalam artian mental-spritual pada sumber daya manusia.

Aspek-aspek yang dikembangkan pada tingkatan mental-spiritual adalah pengetahuan, ketrampilan, bakat-minat (aptitude), sikap dan kepribadian

(attitude and personality

)

Pengertian pengembangan tenaga

Pengembangan pegawai adalah upaya peningkatan kualitas pegawai dari aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap agar mereka efektip, efisien dan produktif dalam bekerja guna merealisasikan tujuan organisasi.

Pengembangan pegawai dapat dilakukan melalui diklat maupun non diklat

Tujuan Umum Pengembangan tenaga

Meningkatkan kesetiaan dan ketaatan pegawai kepada berbagai kebijakan organisasi

Menanamkan pola pikir yang dinamis dan bernalar dalam rangka melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

Memantapkan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan dan pengembangan sikap kerja yang positip dalam berkarya

Meningkatkan pengetahuan, keahlian dan ketrampilan serta pembentukan sikap/kepribadian pegawai yang sesuai dengan organisasi/perusahaan tuntutan kebutuhan

Pendidikan dan Pelatihan

Tenaga di RS

Setiap RS Type B pada umumnya mempunyai unit kerja yang mempunyai tugas pokok dan fungsi menyelenggarakan diklat

Tenaga di RS dilihat dari kedudukannya dibedakan atas tenaga manajerial dan tenaga operasional atau tenaga struktural (pimpinan) dan tenaga fungsional

Tenaga fungsional dibedakan atas tenaga fungsional umum dan tenaga fungsional khusus

Pengembangan tenaga struktural maupun tenaga fungsional dapat ditempuh secara formal melaui diklat terstruktur ataupun informal melalui kegiatan non diklat

Berbagai tehnik Pengembangan Tenaga

 Berbagai tehnik pengembangan tenaga dapat dijumpai dilapangan antara lain :

Built in training ( Pelatihan melekat )

Coaching

Magang ( apprenticeship )

Case Study

Role Playing

Business Game

Paket program pengembangan

Ekskutuf

Simulasi

Penugasan Sementara

Mutasi dan promosi

Kegiatan GKM

( kegiatan pelatihan informal yang berorientasi pada mutu )

Built in Control ( Waskat )

Vestibule Training

Laboratory training

Perbedaan Pendidikan dengan Pelatihan

Sebenarnya ada perbedaan arti dari pendidikan dengan pelatihan dimana pendidikan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang teori dan konsep berjangka waktu panjang sedangkan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berjangka waktu pendek

Pendidikan ditujukan untuk mempersiapkan tenaga untuk mengemban tugas yang akan datang sementara pelatihan untuk mempersiapkan tenaga untuk lebih meningkatkan efisiensi , efektivitas dan produktivitas dalam mengemban tugasnya selama ini

Persamaan pendidikan dan pelatihan adalah keduanya merupakan proses pembelajaran

Dalam kenyataannya di lingkungan organisasi kerja kedua istilah tersebut seringkali digabungkan yang dikenal dengan nama Diklat

Pembelajaran

Pendidikan dan pelatihan ( Diklat ) pada hakekatnya adalah proses pembelajaran .

Pembelajaran pada hakekatnya adalah merupakan upaya pemberdayaan agar seseorang memiliki kemampuan

Learning to learn

Learning to live together

Learning to know

Learning to do

Learning to be

:

Diklat purna tugas

Diklat purna tugas bertujuan untuk membantu dan mempersiapkan pegawai dalam masa pensiun

Pengembangan sdm purna tugas dapat dilakukan dalam bentuk pelatihan menurut minat dan bakat potensiil yang dimiliki pegawai antara lain :

Pelatihan pertanian

Pelatihan menulis dan kewartawanan

Pelatihan kejuruan ( reparasi mesin elektronik)

Pelatihan kewirausahaan

Pelatihan sebagi mubaligh dls

Pertemuan 8

Kewajiban , Larangan dan Hak-Hak tenaga

Tujuan Instruksional

1.

2.

3.

4.

Menjelaskan berbagai kewajiban yang harus dipatuhi tenaga kerja

Menjelaskan berbagai larangan yang harus dihindari sebagai tenaga kerja

Menjelaskan berbagai hak-hak tenaga kerja

Menjelaskan tentang Hospital by Law

Kewajiban Pegawai

1.

2.

Kewajiban Pegawai

Kewajiban berdasarkan undang- undang / peraturan atau ketentuan perusahaan

Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,UUD’ 45, negara dan pemerintah

Mengutamakan kepentingan negara dan menghindarkan segala sesuatu yang dapat mendesak kepentingan negara menjunjung tinggi kehormatan dan martabat negara

Menyimpan rahasia negara atau rahasia jabatan dengan sebaik-baiknya

Bekerja jujur, tertib cermat dan bersemangat

Memelihara keutuhan, kekompakan , persatuan dan kesatuan korps

Menaati ketentuan jam kerja

Menaati ketentuan perpajakan

Hormat menghormati diantara sesama

Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat

Hak-Hak Pegawai

1.

Gaji dan Penghasilan lain yang berhubungan gaji

2.

Hak-hak lainnya :

Kenaikan pangkat

Cuti

Uang tunggu

Uang lepas

Pemeliharaan kesehatan

Tunjangan kematian

Jaminan hari tua pendidikan dan latihan

Penghargaan terhadap prestasi kerja

Peradilan administrasi

Larangan

Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat negara, pemerintah dan diri pribadi pegawai

Menyalahgunakan wewenang

Melakukan tindakan negatif dengan maksud membalas dendam terhadap orang lain

Membocokan atau memanfaatkan rahasia perusahaan atau negara

Melakukan pungli

Bertindak sewenang-wenang

Melakukan suatu tindakan atau sengaja tidak melakukan suatu tindakan yang dapat berakibat menghalangi atau mempersulit pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian

Pelanggaran Disiplin

 Pelanggaran disiplin mencakup ucapan, tulisan dan atau perbuatan yang melanggar ketentuan:

Ucapan adalah setiap kata-kata yang diucapkan dihadapan atau dapat didengar oleh orang lain dalam rapat, ceramah, diskusi, telepon , radio, TV rekaman, atau alat komunikasi lainnya

Tulisan adalah pernyataan pikiran atau perasaan secara tertulis baik dalam bentuk tulisan, gambar karikatur

Perbuatan adalah tingkah laku atau tindakan

Pertemuan 9

Kompensasi

Tujuan Instruksional

1.

2.

3.

Menjelaskan fungsi dan tujuan kompensasi

Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi

Menjelaskan metode penentuan kompensasi

Kompensasi

Kompensasi adalah bentuk balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawannya atas kontribusi kerjanya terhadap perusahan

Pengertian kompensasi selain terdiri dari upah atau gaji juga dapat berupa tunjangan innatura seperti fasilitas perumahan, kendaraan, tunjangan keluarga ,tunjangan kesehatan, pakaian seragam yang cenderung diberikan secara tetap

Sebagian besar timbulnya konflik dalam suatu perusahaan bersumber dari masalah gaji dan oleh karena itu sistem kompensasi yang tepat merupakan fungsi strategis yang dapat menjaga dan meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja

Fungsi Kompensasi

Kompensasi adalah alat pengikat perusahaan terhadap karyawannya sekaligus sebagai penarik dan pendorong bagi mereka agar efektip, efisien dan produktif dalam bekerja.

Menurut Martoyo (1994 ) fungsi kompensasi dirinci sbb.:

Pengalokasian tenaga secara efisien

Pemanfaatan tenaga secara lebih efisien dan efektif

Mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi

Tujuan Kompensasi

Menarik karyawan yang memenuhi persyaratan

Mempertahankan karyawan agar tidak berpindah

Menjamin keadilan/ proporsionalitas imbal jasa

Mengendalikan biaya

Bentuk pemberian penghargaan dan kelayakan

Sistem Kompensasi

Sistem Kompensasi Prestasi adalah jenis sistem kompensasi yang mengaitkan kompensasi dalam bentuk upah/gaji dengan prestasi kerjanya. Sistem ini dapat dengan baik diterapkan apabila prestasi kerja dapat diukur secara kunatitatif

Sistem Kompensasi Waktu adalah sistem kompensasi yang besarnya kompensasi dalam bentuk upah atau gaji berdasarkan standar waktu ( jam , hari, bulan dst )

Sistem Kompensasi Kontrak/Borongan adalah sistem kompensasi yang menentukan besarnya upah berdasarkan perjanjian borongan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi

Faktor Internal Organisasi a) b)

Serikat pekerja

Kemampuan keuangan

Faktor karakteristik pekerja a) b) c) d)

Produktivitasnya

Posisi/jabatannya

Pendidikan dan pengalaman

Jenis dan sifat pekerjaannya

Faktor Eksternal a)

Penawaran dan permintaan tenaga kerja b) c) d)

Biaya hidup

Kebijakan pemerintah

Kondisi perekonomian negara

Jenis-jenis Kompensasi

 Jenis-jenis kompensasi sangat beragam dan kalau dikelompokkan sbb:

Upah atau gaji

Insentif

Kompensasi Pelengkap

( fringe benefit )

Jaminan keamanan dan kesehatan

Pengertian Kompensasi dalam bentuk Upah atau Gaji

Menurut Edwin B.Flippo

upah adalah harga untuk jasa-jasa yang telah diberikan oleh seseorang kepada orang lain .

Menurut Dewan Penelitian Pengupahan Nasional , upah adalah suatu penerimaan sebagai suatu imbalan dari pemebrian kerja kepada penerima kerja untuk sutu pekerjaan atau jasa yang telah dan akan dilakukan, berfungsi sebagai jaminan kelangsungan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan produksi yang dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uangyang ditetapkan menurut suatu perjanjian kerja antara pemberi kerja dan penerima kerja.

Menurut Prof.Dr FJHM.Van Der Ven , upah adalah tujuan objektif kerja ekonomis.

Upah

Upah merupakan imbal jasa yang diberikan kepada karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau atas pelayanan yang diberikan

Upah dapat dibedakan atas:

Upah menurut sistem waktu

Upah menurut sistem hasil

Upah menurut sistem borongan

Cara menentukan upah

Prinsip umum sistem upah adalah keadilan kelayakan.

Keadilan dan kelayakan sifatnya relatif karena masalah perbedaan persepsi dari penerima dan pemberi upah

(perusahaan)

Keadilan dalam pengupahan umumnya dikaitkan dengan faktor internal atau internal consistency

Kelayakan dalam pengupahan umumnya dikaitkan dengan faktor eksternal atau external consistency

Untuk menentukan upah yang memenuhi keadilan dan kelayakan adalah dengan menggunakan evaluasi jabatan

Definisi Evaluasi Jabatan

Evaluasi jabatan adalah proses analisa dan penilaian jabatan tertentu untuk menentukan tingkat harga / balas jasa yang wajar dengan mana struktur upah yang adil akan disusun

Evaluasi jabatan adalah suatu metode yang digunakan untuk menyusun tingkatan-tingkatan jabatan guna dijadikan dasar penentuan upah.

Evaluasi jabatan adalah penilaian jabatan guna menentukan jabatan tertentu dalam suatu hirarkhi jabatan

Metode Evaluasi Jabatan

Evaluasi Jabatan adalah hasil ikutan dari Analisa jabatan

Terdapat 4 metode evaluasi jabatan yang umum dikenal :

The Ranking Method atau The Simple Ranking Method

Job grading atau The Grade of Classification Method

The Factor Comparison Method

The Point Rating Method

The Ranking Method

 Spesifikasi jabatan dipilah-pilah sedemikian rupa dan disusun menurut tingkat kesulitan dari pekerjaan.

Jabatan-jabatan diperbandingkan dan dinilai

Hasil pembandingan tersebut kemudian dijadikan dasar penyusunan ranking jabatan

Contoh :

Dalam perusahaan terdapat 4 jenis jabatan A,B,C,dan D

Keempat jabatan tersebut diperbandingkan Hasilnya sbb:

A:B B:C A:C B:D A:D C:D

Hasil pembandingan ini akan menentukan urutan jabatan-jabatannya

Job Grading

Metode ini merupakan penyempurnaan The Simple Ranking Method

Metode ini menggunakan tahapan penyusunannya sbb:

Jabatan-jabatan yang ada disusun menurut kelas-kelasnya

Untuk menentukan kelas-kelasnya tersebut didasarkan pada spesifikasi pekerjaannya

Kelas Jabatan

Top

Middle

Lower

Kecerdasan

Cerdas

Cukup cerdas

Kurang cerdas

Spesifikasi Jabatan

Pengalaman Pendidikan

Cukup pengalaman

Cukup pengalaman

Sedikit pengalaman

Tinggi

Sedang

Rendah

The Factor Comparison Methode

Faktor-faktor jabatan 

Metode ini sangat kompleks yang pada intinya mengupayakan adanya susunan atau ranking jabatan yang dipandang cukup rasional dan memenuhi rasa keadilan dengan memperhatikan aspek-aspek keterampilan, usaha, tanggung jawab dan kondisi kerja

Keterampilan

Usaha

Tanggung Jawab

Kondisi Kerja

Sub Faktor Jabatan

1.

2.

3.

1.

2.

1.

2.

3.

4.

1.

Pekerjaan

Mesin/perala tan

Uang

Bahan/materi al

Lingkungan

Kerja

Resiko kerja

2.

Pendidikan

Inisiatip pengalaman

Usaha Fisik

Usaha Mental

The Factor Comparison Methode

Nilai Faktor jabatan

Ranking 1

Dst

Keterampilan Usaha

40 30

Tanggung

Jawab

Kondisi

Kerja

20 10

The Point Rating

Metode ini paling banyak digunakan

Metode ini hampir sama dengan

The Comparison Methode

Faktor+Sub Faktor

Keterampilan

 Pendidikan

 Pengalaman

 Inisiatif

Usaha

 Fisik

 Mental

Tanggung Jawab

Kondisi Kerja

Degree + Definisi

Insentif

Insentif adalah bentuk kompensasi yang khusus dikaitkan dengan prestasi kerja

Insentif merupakan strategi perusahaan untuk meningkatkan produktifitas kerja dan efisiensi

Pemberian insentif bertujuan untuk memotivasi pegawai untuk selalu meningkatkan prestasi kerja baik secara kuantitas maupun secara kualitas

Pedoman pemberian

Insentif yang baik

Simple dalam arti ketentuan insentif harus jelas,praktis dan mudah dipahami

Specific dalam arti pegawai yang diberi insentif tahu dengan tepat apa yang harus dilakukannya

Achievable dalam arti pegawai merasa berhak dan rasional menerima insentif tersebut

Measurable dalam arti prestasi kerja pegawai yang dijadikan dasar untuk pemberian insentif terukur dengan baik

Jenis-jenis insentif

Berdasakan tujuannya insentif dapat dibedakan :

Insentif individu

Insentif kelompok

Berdasarkan kebijakan perusahaan insentif dapat dibedakan :

Profit Sharing

Gain sharing

Stock Ownership

Sistem Penggajian

Sistem penggajian skala tunggal

Pangkat sama gaji sama

Sistem penggajian skala ganda

Penentuan besaran gaji berdasarkan pada prestasi, tanggung jawab dan sifat pekerjaan

Sistem penggajian skala gabungan

Gaji pokok sama namun tunjangannya didasarkan pada berat ringannya beban kerja dan tanggung jawabnya

4.

5.

1.

2.

3.

5 Langkah Strategis menciptakan Sistem Kompensasi

[ Long Richard J. 1998 ]

Memahami sistem organisasi dan personil yang ada didalamnya

Memahami berbagai pilihan kompensasi yang tersedia

Formulasi strategi kompensasi melalui :

Identifikasi berbagai jenis perilaku kerja yang dibutuhkan organisasi serta sistem pemberian imbal jasa yang tepat

Evaluasi kinerja dan rancangan kompensasi yang dibutuhkan

Implementasi , Evaluasi dan Penyesuaian yang telah ditetapkan

Pertemuan 10

Hubungan Industrial

Tujuan Instruksional

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Menjelaskan peran pemerintah terhadap tenaga kerja

Menjelaskan landasan hukum ketenaga kerjaan di Indonesia

Menjelaskan pengertian hubungan industrial

Menjelaskan hubungan industrial Pancasila

Menjelaskan azas-azas Hubungan Industrial Pancasila

Menjelaskan penyelesaian konflik dalam Hubungan Industrial

Pancasila

Peran Pemerintah dalam hal Ketenagakerjaan

 Peran Pemerintah dalam Ketenagakerjaan adalah memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dengan tetap memperhatikan kepentingan pengusaha dan kelangsungan hidup usaha antara lain dengan berbagai ketentuan dan peraturan :

 UU. No.14 tahun 1969 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok mengenai

Tenaga Kerja

UU No. 7 tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di

Perusahaan

UU No. 3 Tahun 1951 tentang pengawasan Perburuhan

UU No.1 Tahun 1951 tentang Kerja

UU No. 12 Tahun 1964 tentang Pemutusan Hubungan Kerja

UU.No. 21 Tahun 1954 tentang Perjanjian Perburuhan antara Serikat

Buruh dan Majikan

UU No. 22 tahun 1957 tentang Penyelesaian perselisihan Perburuhan

UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

UU No. 3 tahun 1992 tentang Jamsostek dll

Hubungan Industrial

Hubungan Industrial adalah hubungan kerja antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses produksi barang/ jasa dalam suatu industri.

Pihak-pihak yang terlibat dalam proses produksi dapat bersifat antara karyawan dan pengusaha yang disebut bipartit atau antara karyawan, pengusaha dan pemerintah yang disebut tripartit

Hubungan Industrial diperlukan untuk mengatasi berbagai gejolak ketenagakerjaan seperti pemogokan dan atau penutupan usaha serta pemutusan kerja secara sepihak

Dengan adanya hubungan industrial, kepentingan karyawan diwakili oleh serikat pekerja dalam melakukan perundingan (negosiasi) dengan pengusaha dalam hal yang menyangkut berbagai keputusan yang menyangkut pekerjaan seperti jam kerja, syarat kerja, upah kesejahteraan , lembur dls

Hasil negosiasi dituangkan dalam Kesepakatan Kerja Bersama ( Collective

Labour Agreement )

Dalam hal ini pengusaha atau pihak manajemen berkewajiban melakukan negosiasi dengan Serikat pekerja untuk mencantumkan keputusan dan kebijaksanaan dalam KKB

Landasan Hukum

Undang-Undang No. 25 tahun 1977 tentang

Ketenagakerjaan

Peraturan Pengganti Undang-Undang N0.3 tahun 2000,

Pembangunan Ketenagakerjaan bertujuan :

3.

4.

1.

2.

MEMBERDAYAKAN DAN MENDAYAGUNAKAN TENAGA

KERJA SECARA OPTIMUM

MENCIPTAKAN PEMERATAAN KESEMPATAN KERJA DAN

PENYEDIAAN TENAGA KERJAYANG SESUAI DENGAN

KEBUTUHAN PEMBANGUNAN NASIONAL

MEMBERIKAN PERLINDUNGAN BAGI TENAGA KERJA

DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN

MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN TENAGA KERJA DAN

KELUARGANYA

PERENCANAAN TENAGA KERJA

Untuk pembangunan ketenagakerjaan pemerintah harus menyusun dan menetapkan perencanaan tenaga kerja yang dapat diajukan acuan dasar dalam penyusunan kebijakan,strategi dan implementasi program pembangunan ketenagakerjaan

7 Informasi yang diperlukan untuk Perencanaan

Tenaga kerja

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Jumlah penduduk dan tenaga kerja

Kesempatan kerja

Pelatihan kerja

Produktivitas tenaga kerja

Hubungan industrial

Kondisi lingkungan kerja

Pengupahan dan kesejahteraan tenaga ker

Hubungan Industrial

Hubungan Industrial adalah hubungan antara tenaga kerja pelaku dalam proses produksi barang / jasa dengan pengusaha dan pemerintah

Hubungan Industrial yang diberlakukan di Indonesia disebut

Hubungan Industrial Pancasila ( HIP ) yakni hubungan industrial yang didasari oleh nilai-nilai luhur Pancasila, UUD tahun 1945

Hubungan Industrial Pancasila

Dalam menerapkan Hubungan Industrial Pancasila pemerintah mewajibkan setiap pengusaha memperlakukan tenaga kerja atau pekerja sebagai manusia berdasarkan prinsip kemitraan sesuai kodrat, harkat dan martabatnya dan selalu berusaha meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan pekerja beserta keluarganya

8 Sarana Hubungan Industrial

4.

5.

6.

7.

8.

1.

2.

3.

Serikat Pekerja

Organisasi Pengusaha

Lembaga Kerjasama Bipartit

Lembaga Kerjasama Tripartit

Peraturan Perusahan

Kesepakatan Kerjasama

Penyelesaian Perselisihan Industrial

Penyuluhan dan Pemasyarakatan HIP

Moral dan Sikap dalam HIP

Moral pekerja dalam HIP adalah selalu berupaya mengembangkan perasaan memiliki organisasi/perusahaan yang diwujudkan dalam bentuk tindakan mempertahankan kelangsungan usaha perusahaan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif.

Moral pengusaha dalam HIP adalah selalu memiliki kesadaran dan kemauan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama baik untuk pengusaha, pekerja, konsumen dan masyarakat

Moral dan Sikap dalam HIP

Moral pekerja dalam HIP adalah selalu berupaya mengembangkan perasaan memiliki organisasi/perusahaan yang diwujudkan dalam bentuk tindakan mempertahankan kelangsungan usaha perusahaan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif.

Moral pengusaha dalam HIP adalah selalu memiliki kesadaran dan kemauan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama baik untuk pengusaha, pekerja, konsumen dan masyarakat

5.

6.

3.

4.

7.

1.

2.

Azas Manfaat

Azas Usaha Bersama dan Kekeluargaan

Azas Demokrasi

Azas Adil dan Merata

Azas Perikehidupan dalam Keseimbangan

Azas Kesadaran Hukum

Azas Kepercayaan pada Diri Sendiri

Konflik dalam HIP

Konflik yang sering terjadi adalah konflik antara kelompok pekerja yang diwakili Serikat Pekerja dengan kelompok

Manajer yang mewakili Perusahaan

Cara Mengurangi Konflik

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Buat prosedur penyelesaian konflik

Observasi langsung

Kotak Saran

Politik Pintu Terbuka

Konseling

Menunjuk Ombudsman

Proses Penyelesaian

Konflik dalam HIP

Pimpinan

Perusahaan

Manajer

Madya

Mandor

Ombudsman

Arbitrase

Pekerja

(Masalah Keluhan )

Pimpinan

Serikat Pekerja

Wakil Serikat

Pekerja Perusahaan

Wakil Serikat

Pekerja Unit Kerja

Pertemuan 11

Manajemen Konflik

Tujuan Instruksional

1.

2.

3.

4.

Menjelaskan tentang konflik yang terjadi di tempat kerja

Menjelaskan berbagai pandangan tentang konflik di tempat kerja

Menjelaskan berbagai penyebab konflik

Menjelaskan tentang cara pengurangan dan penyelesaian konflik di tempat kerja

Konflik di Tempat Kerja

Konflik

adalah perselisihan pendapat antara pimpinan dan bawahan atau bawahan dengan bawahan lainnya

Berbagai pandangan tentang konflik antara lain :

Pandangan Tradisional

Memandang konflik sebagai sesuatu yang berbahaya yang harus dihindari

Pandangan Perilaku

Memandang konflik sebagai sesuatu yang kadang memberi manfaat namun bagaimanapun juga merugikan organisasi

Pandangan Interaksionis

Memandang konflik merupakan hal yang tak dapat dihindarkan dan bahkan kadang diperlukan

Mengapa Konflik Terjadi

Keharusan berhubungan dengan orang lain

Keharusan bekerja sama

Setiap orang berbeda

Beda persepsi

Beda kepentingan

Sifat egois

Penyebab Konflik

( T. Hani Handoko )

Masalah komunikasi

Akibat salah pengertian, informasi yang kurang lengkap dll

Masalah struktur Organisasi

Berkaitan dengan perebutan kekuasaan , sistem penilaian yang berbeda, persaingan memperebutkan sumber daya yang terbatas, saling ketergantungan dalam pekerjaan dll

Masalah Pribadi

Berkaitan dengan perilaku dan kepribadian yang saling berbeda

Konflik karena Atasan

Tidak mampu menyosialisaikan program

Memberi perintah yang tidak tepat

Memberi tegoran yang kurang bijak

Tidak adil

Suka marah tanpa alasan yang jelas

Konflik karena Bawahan

Daya tangkap rendah

Mau menang sendiri

Tidak punya rasa memiliki

Dominan memikirkan hak daripada kewajibannya

Suka protes

Perilaku asal-asalan

Konflik karena diri sendiri

Negative Thinking (AIDS)

Egois

Sulit menerima pendapat orang lain

Konflik dan Persaingan

Konflik timbul karena masalah perebutan sumberdaya yang terbatas atau karena adanya persepsi dan penilaian yang berbeda-beda

Konflik berbeda dengan persaingan karena dalam persaingan tidak ada unsur saling mengganggu melainkan hanya saling berlomba untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, namun persaingan dapat mengarah ke konflik

Konflik dapat memberi efek merugikan dan juga dapat menguntungkan

Manfaat Konflik

Mencegah stagnasi

Menjadi media pengungkapan masalah

Sebagai dasar untuk melakukan perubahan

Menciptakan identitas atau citra

Stimulasi rasa ingin tahu dan rasa penting

Konflik Struktural

Konflik struktural dibedakan atas 4 jenis :

1.

Konflik hirarkhi yakni antara top pimpinan dengan midle manager dan atau seterusnya

1.

Konflik fungsional yakni konflik antar departemen fungsional

1.

Konflik Lini Staf konflik antara pejabat lini dan staf

1.

Konflik formal-informal yakni konflik antar group formal dan informal

Metode Penanganan Konflik

Metode pengurangan konflik ( Cooling down )

Membiarkan konflik tersebut hingga mereka yang berkonflik terlihat muali mengendor atau mengalihkan perhatian mereka yang berkonflik dengan cara menghadapkan perhatian terhadap musuh bersama

Pengurangan konflik dalam bentuk lainnya adalah dengan cara :

Conflict Grievence procedure

Suggestion Box

Konseling

Metode Penyelesaian Konflik

Metode mendominasi dan menekan sehingga hasil penyelesaiannya win – lose; win-win; lose-lose

Langkah-langkah

Penanganan Konflik

Mempelajari dan mendefinisikan pokok masalah

Mengumpulkan keterangan / fakta

Menganalisis dan menentukan alternatif penyelesaian masalah

Memutuskan alternatif yang akan digunakan

Mengkomunikasikan hasil keputusan

Memantau pelaksanaan langkah penyelesaian yang diambil serta akibatnya

Pertemuan 12

Integrasi & Pemeliharaan Tenaga

Tujuan Instruksional

1.

2.

3.

Menjelaskan arti dan tujuan integrasi

Menjelaskan tujuan pemeliharaan tenaga

Menjelaskan jenis-jenis pemeliharaan tenaga

Integrasi

Integrasi adalah bentuk upaya untuk memadukan kepentingan individu pegawai dengan perusahaan serta masyarakat lingkungannya

Integrasi dapat juga diartikan sebagai upaya pemeliharaan hubungan dengan pegawai agar karyawan lebih menghormati dan memahami falsafah, peraturan dan kebijakan perusahaan sehingga terpelihara kondisi kerja yang kondusif dan sinergis

Aktivitas pemeliharaan hubungan dengan pegawai menyangkut pemotivasian, meningkatkan kepuasan, konseling, mengatasi stres kerja dls

Pemeliharaan Tenaga

 Pemeliharaan sdm dalam perusahaan dapat dibedakan atas :

 Pemeliharaan sdm yang bersifat ekonomis

 Pemeliharaan sdm yang bersifat penyediaan fasilitas

 Pemeliharaan sdm yang bersifat pemberian pelayanan

Pemeliharaan keamanan dan keselamatan kerja

Pemeliharaan kesehatan

Kesejahteraan pegawai

Pemeliharaan K3

Adalah tugas bagi setiap rumah sakit untuk selalu memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja karyawannya karena apabila terjadi kecelakaan kerja berarti akan menimbulkan kerugian terhentinya kegiatan layanan dan kerugian bagi rumah sakit

Undang – undang yang terkait dengan K3 adalah UU No,33 tahun

1947 tentang Kecelakaan Kerja yang kemudian disusul dengan PP No

2 tahun 1948.

Faktor pertimbangan tentang perlunya pemeliharaan K3 adalah :

Kemanusiaan

Peraturan pemerintah

Ekonomi

Kebijakan K3

Undang – undang yang terkait dengan K3 adalah UU No,33 tahun 1947 tentang Kecelakaan Kerja yang kemudian disusul dengan PP No 2 tahun 1948.

Dalam undang-undang tersebut ditekankan kewajiban perusahaan memberikan ganti rugi kepada karyawan yang mengalami kecelakaan didalam menjalankam pekerjaannya termasuk besarnya tunjangan yang harus diberikan perusahaan atas kecelakaan yang diderita oleh karyawan

Sebab-sebab Kecelakaan

2 Sebab Utama

Human Error

 Deficiencies : ceroboh, - tidak hati-hati , tidak mampu menjalankan tugas dengan baik, mengantuk, lalai, mabuk dll

Tehnical error

 Gannguan mesin, penerangan , kebisingan, sanitasi yang buruk , ventilasi yang buruk dll

Pengukuran Kecelakaan

Pengukuran tingkat kecelakaan yang umum digunakan adalah :

Severity Rate

Frequency Rate

Rumus menghitung severity Rate

Jumlah hari karyawan yang hilang akibat kecelakaan x 1 juta

Jumlah jam kerja selama periode tersebut

Rumus Menghitung Frequency Rate

Jumlah kecelakaan yang menyebabkan waktu kerja hilang x 1 juta

Jumlah jam kerja selama periode tersebut

Sumber masalah K3

Jenis pekerjaan

 Ada pekerjaan yang beresiko menimbulkan bahaya bagi pegawai

Sikap pimpinan

 Tanggung jawab dalam menetapkan kebijakan

Penggunaan tehnologi

 Pengetahuan dan ketrampilan

Sikap dan perilaku pegawai

Peristiwa kebetulan ( force majeurs )

Kondisi kerja yang membahayakan

 Lingkungan dan alat

Tindakan pencegahan

Kecelakaan Kerja ( E4 )

EMERGENCY

EDUCATION

ENFORCEMENT

EXAMINATION

Kesejahteraan Pegawai

Kesejahteraan adalah pelayanan sosial yang disediakan perusahaan bagi karyawan dan keluarganya yang tujuannya untuk memelihara dan meningkatkan semangat kerja dan produktivitas kerja karyawan .

Pelayanan kesejahteraan

meliputi :

Pemeliharaan kesehatan karyawan

Tabungan sosial hari tua

Cuti dengan biaya perusahaan

Penyediaan sarana olah raga dan ibadah

Penyediaan sarana hiburan dll

Pemeliharaan Kesehatan Karyawan

Pemeliharaan kesehatan karyawan dapat dilakukan sendiri oleh perusahaan dengan menyediakan sarana kesehatan poliklinik untuk melayani kesehatan karyawan dan keluarganya atau melalui asuransi atas biaya perusahaan seperti ASKES sebesar 3,5 %

Asuransi Kematian

Bagi peserta TASPEN berlaku ketentuan sbb:

Peserta Taspen meninggal dunia

 ASKEM = 2 ( 1 + 0,1 B/12 ) P

Istri/Suami Peserta Taspen meninggal dunia

 ASKEM = 1,5 ( 1 + 0,1 C/12 ) P

Anak peserta meninggal dunia

ASKEM = 0,75 ( 1 + 0,1 C/12 ) P

Catatan :

B = jumlah bulan yang dihitung dari tanggal peserta diberhentikan dengan hak pensiun sd tanggal peserta meninggal dunia

P = Penghasilan terakhir peserta TASPEN perbulan

C = jumlah bulan yang dihitung dari tanggal peserta diberhentikan dengan hak pensiun sd tanggal istri/suami/anak meninggal dunia

Tabungan Hari Tua

Untuk Pegawai Negeri Sipil diberikan jaminan keuangan peserta TASPEN sebesar 2 % dipotong gaji pada saat berhenti bekerja tanpa pensiun atau dengan hak pensiun

Bagi non PNS berlaku ketentuan sendiri-sendiri menurut kebijakan perusahaannya

Pertemuan 13

Kepemimpinan & Motivasi Kerja

Tujuan Instruksional

Menjelaskan teori tentang lahirnya pemimpin

Menjelaskan teori tentang gaya kepemimpinan

Menjelaskan tentang budaya kerja

Menjelaskan arti penting kepemimpinan dan motivasi kerja

Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja

Kepemimpinan

Menurut James A.F. Stoner kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan anggota kelompoknya

Kepemimpinan dalam hal ini dipandang sebagai kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk diajak bekerjasama mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya

Manajer tidak selalu sama dengan pemimpin . Manajer umumnya memiliki legitimate power untuk memberikan pengaruh

Pemimpin pada dasarnya sudah memiliki kemampuan memberikan pengaruh tanpa adanya legitimate power

Teori Kepemimpinan

Ada 3 teori dikemukakan tentang kemunculan pemimpin

1.

2.

3.

Teori Sifat ( Traits Theory )

Berpandangan bahwa pemimpinitu dilahirkan atau karena sifat bawaan seperti intelegensi, dominasi, kepecayaan diri, semangat dan pengetahuan yang luas tentang tugasnya

Teori Perilaku ( Behavioral Theory )

Teori ini berpandangan bahwa pemimpin memiliki perilaku tertentu terhadap pengikutnya sehingga kepemimpinan dapat diajarkan. Dari sudut pandang bawahan ada 2 bentuk perilaku untuk membedakan para pemiminnya

Teori Kontingensi ( Contingency Theory )

1.

Teori ini berpandangan pemimpin muncul karena situasi atau karena pengaruh situasi Dalam pengertian yang sederhana bahwa efektivitas kepemimpinan tergantung dari situasi yang dihadapi.

Kriteria Pemimpin yang baik

Bertanggung jawab

Patut diteladani

Terampil berkomunikasi

Mampu meyakinkan orang lain

Mampu menjadi inovator,mediator dan negosiator

Kriteria pemimpin yang baik dan berorientasikan kepada kualitas

Visible,committed & knowledgeable

Humanis

Obsesif terhadap kualitas

Fokus kepada pelanggan

Mengutamakan kerjasama Tim

Demokratis-partisipatip

GAYA KEPEMIMPINAN

3 Faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan :

Pemimpin itu sendiri

Kelompok yang dipimpin

Situasi

Kekuatan yang ada pada pemimpin a.l.

Sistem Nilai yang dianut

Tingkat kepercayaan yang diberikan oleh kelompok yang dipimpinnya

Situasi yang memberi kemudahan bagi pimpinan memainkan perannya

Gaya kepemimpinan berdasarkan besarnya kebebasan menggunakan kewenangan

Autocratic style

Laissez Faire ( Free Rein ) style

Democratic Style

 Kurt Lewin, Lippit&White ,1939

Gaya Kepemimpinan berdasarkan orientasi tugas dan hubungan interpersonal

Teori X&Y Douglas Mc. Gregor, 1960

Teori MBO Peter Drucker,1973

Teori Z ( Ouchi 1981 )

Teori Tiga Dimensi (Harsey & Blanchard , 1988)

Teori Managerial Grid ( Blake &Mouton, 1985 )

Teori Tiga Dimensi

3 dimensi

:

Kemampuan pemimpin

Kematangan bawahan

Situasi Lingkungan

Telling

Selling

Participating delegating

Kepemimpinan

di Rumah sakit

Karena rumah sakit adalah suatu unit usaha yang cukup kompleks melibatkan berbagai jenis tenaga profesional maka gaya kepemimpinan yang dipandang memadai adalah gaya kepemimpinan kombinasi eksekutif dan partisipatif yang mengedepankan kepentingan yang optimal terhadap kemanusiaan dan tugas serta partisipasi aktif dalam bentuk saling konsultasi dari bawahan dan sejawat dalam memberikan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat

Perilaku Organisasi RS

Pemahaman tentang perilaku organisasi sangat penting untuk dapat melakukan manajemen ketenagaan secara efektif di RS

Yang dimaksud dengan perilaku organisasi adalah :

Perilaku pegawai secara individu dalam bekerja seperti bagaimana sikap, kepribadian, persepsi dan motivasinya

Perilaku kelompok seperti norma, kesesuaian, peranan dan dinamikanya

Perilaku individu yang menyangkut sikap dalam bekerja dapat diidentifikasi dari :

Kepuasan kerja

Keterlibatan dalam bekerja

Komitmennya terhadap organisasi

Perilaku Kerja Individu

Kepribadian tenaga selaku individu dalam bekerja perlu dikenali dan dibedakan dari:

Kekuatan pengendalian (internal atau eksternal )

Otoritarian

Machiavelism

Kecenderungan mengambil resiko

Perilaku individu dalam bekerja secara skematis dapat digambarkan sbb: sikap

Motivasi Belajar kemampuan

Perilaku

Kerja kepribadian

Perilaku Kelompok

Kelompok dalam organisasi kerja termasuk rumah sakit dibedakan atas kelompok formal dan kelompok informal

Kelompok formal dibedakan lagi atas kelompok perintah dan kelompok kerja ( Tim )

Kelompok Informal dibedakan atas kelompok kepentingan dan kelompok pergaulan

Kecenderungan seseorang menjadi anggota kelompok pada umumnyadidorong oleh kebutuhan :

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Keamanan

Status

Kepercayaan diri

Kebersamaan

Kekuatan

Pencapaian tujuan secara efektif

Tahapan perkembangan kelompok perlu mendapat perhatian terutama dalam rangka menentukan strategi manajer mengefektifkan cara kerjanya

Tahapan perkembangan kelompok

Tahapan pembentukan ( forming )

Tahap Perjuangan ( storming )

Tahap Pengaturan ( norming )

Tahap Pelaksanaan (performing)

Tahap penyelesaian ( adjourning )

Budaya Kerja

Budaya kerja adalah sekumpulan nilai-nilai yang dijadikan anutan oleh sekelompok masyarakat dalam bekerja atau dengan perkataan lain , budaya kerja adalah pandangan masyarakat tertentu tentang kerja sebagai sesuatu yang harus dilaksanakannya menurut kaidahkaidah yang baik bagi kehidupannya

Budaya kerja dalam kaitan dengan kualitas kerja dikenal dengan

KAIZEN yang diperkenalkan oleh Massaki Imai

Kaizen artinya perubahan positip yang berkesinambungan yang menyangkut orang dan sistem

Alat Implementasi Kaizen

Kaizen Checklist

Kaizen Five Step Plan

Kaidah 5 W + 1 H

Kaidah Five M Checklist

Kaizen Checklist

Personil

Tehnik kerja

Metode kerja

Prosedur kerja

Waktu

Fasilitas

Peralatan

Sistem

Hardware

Software

Material

Layout

Beban kerja

Services

Kaizen

( Five Step Plan )

Seiri

Seiton

Seiso

Seiketsu

Shitsuke

5 S

Motivasi Kerja

Pemotivasian ( Motivating ) kerja pegawai merupakan fungsi penggerakkan dari Manajemen Ketenagaan dan menjadi tugas utama setiap manajer

Dalam memotivasi pegawai perlu memperhatikan berbagai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja pegawai

Dalam garis besarnya teori tentang motivasi ada 2 (dua): yaitu :

Teori Isi ( Content Theory )

Teori Proses ( Process Theory )

Teori Isi

Teori Isi merupakan teori kebutuhan kaaena motivasi seseorang timbul dari kebutuhan.

Menurut Peter Plowman kebutuhan ataupun keinginan seseorang dibedakan menjadi 4 macam :

1.

2.

3.

4.

The desire to live

The desire for posession

The desire for power

The desire for recognition

Teori-teori kebutuhan lainnya yang berkaitan dengan motivasi adalah :

 Teori Abraham Maslow

Teori Douglas Mc Gregor

Teori Frederick Herzberg

 Teori David Mc Clelland

Teori Abraham Maslow

Maslow mengemukakan bahwa motivasi seseorang dipengaruhi oleh 5 kebutuhan yang digambarkan secara hirarkhi mulai dari kebutuhan terendah hingga yang tertinggi atau dari kebutuhan yang sifatnya fisik hingga kebutuhan yang sifatnya psikologis yang dapat digambarkan sbb

Esteem Need

Social Need

Self Actualization Need

Safety Need

Physiological Need

Teori Douglas Mc Gregor

Douglas Mc Gregor mengemukakan bahwa dalam memotivasi seseorang harus menyesuaikan dengan sifatsifat yang dimilikinya . Dalam hal ini sifat seseorang dibedakan atas 2 kelompok yaitu sifat X dan sifat Y.

Sifat Manusia X

Masa bodo, malas dan menghindari pekerjaan

Tidak punya ambisi dan kurang bertanggung jawab

Perlu dipimpin, diawasi, diancam bahkan dipaksa agar mau bekerja

Egois dan hanya melihat kebutuhan pribadinya

Resistan terhadap perubahan

Sifat Manusia Y

Menyukai pekerjaan dan menganggap pekerjaan sebagai sumber kepuasan

Memandang keberhasilan tugasnya sebagai kebanggaan

Bertanggung jawab penuh

Menerima perubahan secar positip

Teori Frederick Herzberg

Frederick Herzberg mengemukakan bahwa cara memotivasi seseorang adalah dengan memenuhi kebutuhan tingkat tinggi dari teori Maslow yaitu esteem need dan self actualization need katimbang kebutuhan tingkat rendah seperti kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman dan kebutuhan sosial

Menurutnya cara yang tepat dalam memotivasi seseorang pekerja adalah membuat mereka memperoleh rasa keberhasilan dalam melakukan pekerjaannya serta pengakuan atas keberhasilannya

Teori F.Herzberg dikenal kemudian sebagai teori kepuasan

Menurut F.Herzberg ada 2 faktor yang mempengruhi sikap seseorang dalam bekerja yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik

Faktor intrinsik ( Satisfier factors ) adalah tanggung jawab , prestasi kerja, kesempatan berkembang , pekerjaan, penghargaan dan pengakuan

Faktor Ekstrinsik ( dissatisfier factors ) adalah faktor pencegah ketidak puasan kerja seperti gaji/upah, pengawasan, hubungan kerja, kondisi kerja dan fasilitas kerja dll

Teori David Mc. Clelland

 McClelland mengemukakan bahwa motivasi kerja seseorang didasarkan pada tiga jenis kebutuhan yakni :

Kebutuhan untuk berprestasi

( Need for Achievement )

Kebutuhan untuk berafiliasi

( Need for Afilliation )

Kebutuhan untuk berkuasa

( Need for Power )

Teori Proses

Teori proses menjelaskan faktor-faktor dalam diri pribadi manusia yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi sehingga kemudian menimbulkan perilaku kerja tertentu termasuk motivasi

Teori proses yang banyak dikenal adalah :

Teori Harapan ( Expectancy Theory ) oleh Viktor Vroom

Teori ini mengemukakan bahwa tingginya motivasi kerja seseorang tergantung pada seberapa besar kepercayaan akan tercapainya harapan yang bersangkutan

Teori Keadilan ( Equity Theory ) oleh Adam

Teori ini mengemukakan bahwa motivasi atau kepuasan kerja seseorang tergantung pada keadilan yang dirasakan atas situasi yang dialaminya dimana kewajarannya ditentukan oleh kontribusi atau masukan yang diberikan dengan hasil atau outcome yang didapat juga dengan terlebih dahulu memperbandingkannya dengan orang lain yang dipandang bersamaan tugas pekerjaannya

Pertemuan 14

Audit SDM & Capita Selecta

Manajemen Ketenagaan RS

Tujuan Instruksional

1.

2.

3.

4.

Mejelaskan arti dan tujuan Audit

Menjelaskan prinsip pelaksanaan audit

Menjelaskan parameter keberhasilan kinerja manajemen ketenagaan

Menjelaskan capita selecta manajemen Ketenagaan

Pengertian

Audit

Audit sdm adalah pemeriksaan dan penilaian secara sistematis terhadap fungsi-fungsi manajemen dengan tujuan untuk memastikan dipenuhinya azas keseuaian, efektivitas dan efisiensi pengeloaan sumberdaya bagi pencapaian organisasi

Tujuan Audit

Audit bertujuan untuk mendapatkan informasi faktual dan signifikan berupa hasil analisa data, penilaian, rekomendasi yang dapat digunakan oleh auditor dan pihak manajemen untuk pengambilan keputusan, pengendalian manajemen, perbaikan/perubahan yang diperlukan dari berbagai aspek guna mengamankan kebijakan dan pencapaian tujuan organisai

Prinsip Pelaksanaan Audit

Audit merupakan proses interaktif yang dilakukan secara sistematis

Audit berazaskan manfaat dan tujuan

Audit bersifat objektif

Audit berpijak pada data dan fakta

Audit bermuara pada pengambilan keputusan

Aktivitas Audit

3 kegiatan utama audit

Konfirmasi dan verifikasi

Evaluasi dan pengukuran

Membuat rekomendasi

Cara melakukan audit

Desk audit

Observasi

Meminta penjelasan dan peragaan auditee

Membandingkan

Meminta bukti

Pemriksaan silang

Survey

Audit SDM

( Arti , manfaat dan ruang lingkup )

Audit sdm adalah pemeriksaan dan penilaian yang dilakukan secara sistematis terhadap masalah-masalah organisasi terutama yang menyangkut ketaatan, efektivitas dan efisiensi ditinjau dari aspek sdm untuk memastikan organisasi mencapai tujuannya

Manfaat audit sdm :

Pembuatan berbagai kebijakan

Perbaikan prosedur dan standar kerja

Penilaian kinerja

Penentuan prioritas

Pengambilan keputusan

Auditor

SDM

Auditor sdm dapat berasal dari :

 Auditor SPI

 Manajer SDM

 Senior manager

 Tenaga ahli dari luar organisasi yang menguasai masalah manajemen

Parameter Kinerja

Manajemen Ketenagaan

No.

Aspek kinerja

1.

Karyawan keluar

2.

Rekrutmen

3.

Absensi

4.

Uraian tugas

5.

Analisa pekerjaan

6.

Rekreasi

7.

Up date data karyawan

Parameter

< 2 %

Max 45 hari

1 %

Semua karyawan

1 x setahun untuk posisi kunci

1 x setahun

1 x tiap 6 bulan

Download