CC Civics CE dik2baehaqi@yahoo.com Dalam Majalah the Citizen dan Civics, (1886), Henry Randall Waite merumuskan civics dengan “the science of citizenship, the relation of man, the individual, to man in organized collection, the individual in his relation to the state” (Creshore, Education VII, 204, 1886-1887) ◦ Civics adalah ilmu kewarganegaraan yang membicarakan hubungan manusia dengan 1) manusia dalam organisasi (sosial, ekonomi, politik, dll); dan 2) individu-individu dan dengan negara Dictionary of Education, Civics = The elements of political science or that branch of political science dealing with the rights and duties of citizens” (Carter van Good, 1945) ◦ Batasan tersebut menunjukkan kedudukan dan muatan civics, yaitu sebagai cabang ilmu politik yang berisi hak-hak dan kewajiban-kewajiban warga negara (demokrasi politik) Stanley E Dimond (1961), Civics sebagai “Legal status in a country and the activities closely related to the political function, voting, government organization, holding of public office, and legal right and responsibility” ◦ Menurut batasan ini, civics berkaitan dengan hubungan antarwarga negara dengan negara yang meliputi status formal dalam negara, fungsi dan aktivitas formal dari lembagalembaga politik yang ditinjau dari kehidupan masyarakat, menyangkut pemilihan umum, organisasi puncak dalam suatu negara, berbagai pengaturan lembaga-lembaga, pelayanan kepada masyarakat, hak-hak serta tanggung jawab setiap warga negara dalam melaksanakan tugasnya Edmonson (1958), “Civics is usually defined as the study of government and of citizenship, that is, of the duties, rights and privileges of citizens” A.S. Hornby, Civics adalah “the study of government and duties of citizens, having to do with a city or citizens” ◦ Batasan di atas menekankan civics sebagai mata pelajaran dan isi civics tentang pemerintahan, hak-hak dan kewajibankewajiban yang harus diketahui dan dilakukan warga negara, serta hak-hak istimewa warga negara Nu’man Somantri (1975), Civics membicarakan 1) hubungan warga negara dengan organisasi sosial, ekonomi, politik, keagamaan; 2) bagaimana hak-hak asasi manusia itu dilindungi oleh negara; 3) bagaimana hak-hak politik warga negara itu dijalankan; dan 4) bagaimana warga negara mengatur diri sendiri dan mengatur kepentingan umum dalam bentuk partisipasi dan kerjasama Sejauh civics dapat dipandang sebagai disiplin dalam ilmu politik, maka fokus kajiannya berkenaan dengan kedudukan dan peranan warga negara dalam melaksanakan hak dan kewajian sesuai dan sepanjang batas-batas ketentuan konstitusi negara yang bersangkutan (Ahmad Sanusi) Studi civics tidak bertitik tolak pada negara sebagai satuan makro, tetapi memusatkan perhatian pada individuindividu warga negara sebagai mikro Sebagai satuan mikro meliputi: tingkah laku, potensi, kesadaran, usaha dan kegiatan serta prestasi kehidupannya Studi civics memperoleh input dari disiplin lain, oleh karena itu korelasi antara disiplin tersebut sangat erat, sehingga mendorong perkembangan dan kemajuan studi civics Civics menekankan kebenaran dalam arti logis dan faktual, oleh karenanya konstitusi merupakan kerangka rujukan (frame of reference) yang paling objektif dalam kerangka kajian civics. Gerakan Community Civics (1907) dipelopori oleh W.A. Dunn, untuk lebih fungsionalnya pelajaran tersebut bagi para siswa dengan menghadapkan mereka kepada lingkungan atau kehidupan sehari-hari dalam hubungannya dengan ruang lingkup lokal, nasional, maupun internasional Gerakan “CC” disebabkan karena pelajaran civics (pada saat itu) hanya mempelajari konstitusi dan pemerintah dengan kurang memperhatikan lingkungan sosial. “CC” ini dimaksudkan bahwa civics membicarakan pula prinsip-prinsip ekonomi dalam pemerintahan, usahausaha swasta, maupun masalah pekerjaan warga negara (van Good, 1945) Gerakan “CE” muncul hampir sama dengan gerakan “CC” tetapi dalam beberapa hal dapat diartikan lebih luas. ◦ CE includes and involves those teaching, that type of teaching method; those student activities; those administrative and supervisory procedures which the school may utilize purposively to make for better living together in the democratic way or (synonymously) to develop better civic behaviors (Mahoney, 1965) Batasan tersebut telah memasukan seluruh kegiatan sekolah, termasuk kegiatan ekstra kurikulernya dalam kerangka CE, kegiatan di dalam dan di luar kelas, diskusi, dan organisasi siswa (student government). CE properly defined as the product of the entire program of the school, certainly not simply of the school studies program, and assuredly not merely of a course in civics. But civics has an important function to perform. It confronts the young adolescent for the first time in his school experience with a complete view of citizenship function, as right and responsibilities in a democratic context (Jack Allen) ◦ Batasan CE ini juga memasukkan pengalaman minat, kepentingan pribadi, masyarakat dan negara yang nantinya akan dinyatakan dalam kualitas pribadi seseorang. CE in addition has also acquired a broad meaning almost synonymous with desirable personal qualities, which are displayed in human association (Dimond, 1960) ◦ CE berkenaan dengan segala sesuatu yang dapat menumbuhkan kualitas pribadi warga negara CE is the process comprising all the positive influences which are intended to shape a citizen’s view to his role in society. It comes partly from formal schooling, partly from parental influence and partly from learning outside the classroom and the home. Through CE, our youth are helped to gain an understanding of our national ideals, the common good, and the process of self government (NCSS, 1970) Pengertian CE lebih dipertegas lagi karena bahannya meliputi pengaruh positif dari pendidikan di sekolah, pendidikan di rumah, dan pendidikan di luar kelas/sekolah. CE diharapkan dapat menolong siswa untuk 1) mengetahui, memahami dan mengapresiasi cita-cita nasional; 2) dapat membuat keputusan-keputusan yang cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai macam masalah pribadi, masyarakat dan negara Keterangan 1) 2) 3) 4) 5) 6) Sebagian dari isi ilmu politik, yaitu demokrasi politik, diambil untuk pelajaran di sekolah, yang mula-mula disebut Civic Government, kemudian namanya menjadi pelajaran Civics pada tahun 1790 di (Amerika Serikat) Timbulnya gerakan civic education pada tahun 1901, yang dipelopori oleh Howard Wilson. Gerakan ini timbul karena pelajaran civics kurang berisi kebutuhan siswa, aspek-aspek pendidikan, dan kebutuhan masyarakat Pada tahun 1971 civic education mendapat perhatian yang luar biasa di Amerika Serikat Civic education diperkaya dengan berbagai macam sumber pengetahuan dan pengaruh-pengaruh positif dari sekolah, orang tua, dan masyarakat Konsep-konsep psikologi pendidikan sebagai alat untuk menghidupkan civic education (proses edukatif) ABCD adala ruang lingkup civic education yang sudah diperkaya Kerucut EFG adalah inti civic education yaitu demokrasi politik Tanda X1-X2-X3 adalah bahan-bahan dan sumber lain yang diambil untuk memperkaya civic education X1 E X1 = program civic education untuk sekolah dasar X1 E X1 = program civic education untuk SLTP X1 E X1 = program civic education untuk SLTA Dengan perubahan civics menjadi civic education, berarti civics telah memilih orientasinya pada fungsi pendidikan dalam arti usaha-usaha dan proses pembinaan warga negara, … civics bertugas mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana adanya kontinum variabel para warga negara menurut kontinum konstitusi, sedangkan civic education bertugas meluruskan, memperluas, mengembangkan dan membina kontinum variabel tersebut pada kualitas dan taraf yang lebih tinggi, menunjukkan jalan dan usaha ke arah konstitusi (Ahmad Sanusi, 1972) Pergeseran itu hanya pada pendekatan atau focus of interest/objek formal, bukan pada objek material. Karena objek material tetap sama, yaitu peranan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan dengan beberapa tambahan (Cholisin, 1994) Ilmu kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan Merupakan sub disiplin ilmu politik yang diorganisir secara ilmiah untuk memperkaya disiplin ilmu (body of knowledge) politik Merupakan bagian atau salah satu tujuan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu bahan pendidikannya diorganisasikan secara terpadu (integrated) dari berbagai disiplin ilmu sosial, humaniora, dokumen negara, dengan tekanan bahan pendidikan pada hubungan warga negara dan bahan pendidikan yang berkenaan dengan bela negara Tingkat kesukaran IKN adalah tingkat kesukaran ilmu di universitas, dimulai dari fakta, konsep, generalisasi, dan teori/hukum PKn adalah seleksi dan adaptasi dari berbagai disiplin ilmu sosial, humaniora, Pancasila, UUD 1945, dan dokumen negara lainnya yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan Ilmu kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan IKN dikembangkan melalui proses bertanya , berhipotesis, pengumpulan data, analisis data, menyimpulkan, generasilasi, teori, hukum PKn dikembangkan secara ilmiah dan pikologis IKN tidak ada hubungan langsung dengan tingkat pendidikan dasar dan menengah PKn menitikberatkan pada kemampuan dan keterampilan berpikir aktif warga negara generasi muda dalam menginternalisasi nilai-nilai warga negara yang baik, dalam suasana demokratis dalam berbagai masalah kemasyarakatan (civic affairs) Generalisasi IKN mempunyai status “high qualified statement” dan “powerfull theories”, dan sebagian besar ide fundamental IKN bisa digunakan untuk menyusun bahan PKn Dalam kepustakaan asing, PKn sering disebut civic education yang salah satu batasannya adalah seluruh kegiatan sekolah, rumah, dan masyarakat yang dapat menumbuhkan demokrasi