Konvergensi dan Konsentrasi di industri media Bahan ini merupakan gabungan dari pembahasan Bpk. Alex Kumara, ibu Rachma Ida, dan Bpk. Dr. Henry Subiakto pada diskusi ahli ISKI Indonesia PERKEMBANGAN TIK DAN TANTANGAN INDUSTRI PENYIARAN INDONESIA. HOTEL MILENIUM, JAKARTA19 OKTOBER 2010. Alex Kumara Komisi Tehnik ATVSI PERKEMBANGAN TEHNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI. • • • Menuju ke Konvergensi atau Tehnologi 3 layar (TV,Komputer/Laptop,HP); Interaktif. Tehnologi dan sarana yang tersedia saat ini, 3G, Wimax dan jaringan FiberOptik. Saat ini beberapa Lembaga Penyiaran sudah melakukan siaran percobaan menggunakan berbagai tehnologi, namun sebatas percobaan tehnis saja. TANTANGAN INDUSTRI PENYIARAN : 1. REGULASI 2. INRASTUKTUR 3. TREND MASYARAKAT 4. MODEL BISNIS 1. REGULASI • Regulasi yang berubah2 menyebabkan ketidak- pastiaan peraturan berakibat sulit untuk rencana usaha jangka panjang. • Tidak sinkron-nya peraturan yang satu dengan yang lain ditingkat Nasional, juga menimbulkan keraguan dalam pengambilan keputusan. • Peraturan Daerah atau kebijakan2 yang dibuat oleh regulator daerah lain, tidak sama dari daerah satu dengan daerah lain. • Akibat dari hal2 diatas Industri Penyiaran sulit untuk merencanakan jangka panjang. 2. INFRASTRUKTUR • Untuk Tehnologi yang bersifat Interaktif, dibutuhkan jaringan serat optik dengan penetrasi yang luas dan harga yang terjangkau, pada saat ini belum tercapai, namun sudah menunjukan kemajuan. • Tehnologi wireless seperti Wimax belum menjanjikan karena band-width yang terbatas dan “Nomandic”. • Untuk sementara tehnologi 3G belum menarik karena ukuran layar yang terbatas, bila ukuran layar membesar (Ipad), maka tehnologi akan menarik untuk industri penyiaran. 3.TREND MASYARAKAT. • Kemajuan TIK menyebabkan sebuah trend baru dalam masyarakat, dimana mereka ingin informasi kapan mereka ada waktu, dimana saja, dan jenis informasi yang mereka inginkan. • Trend ini menimbulkan segmentasi yang amat kecil, namun sangat khusus. • Jejaring Sosial (Facebook) merupakan gambaran masa depan, dimana muncul komunitas2 tanpa ada lembaga penyiaran atau administrator. • Perusahaan Periklanan Internasional sudah mulai memberikan perhatian khusus kepada jejaring sosial. 4. MODEL BISNIS • Dimasa mendatang lembaga penyiaran akan menjadi “Content Provider” • Mengingat Trend Masyarakat Modern, maka target “Pemirsa” menjadi kecil, sedangkan biaya Program tetap tinggi. • Content Provider memburtuhkan pengembalian investasi yang panjang, mengingat jumlah “pemirsa” yang kecil menyebabkan pemasuka dar langganan dan iklan menjadi kecil. • Kepastian Hukum menjadi salah faktor penting dalam TIK. TIK & PERUBAHAN PARADIGMA KOMUNIKASI TIK DAN PERUBAHAN PARADIGMA KOMUNIKASI RACHMAH IDA, Ph.D RACHMAH IDA, Ph.D Departemen Komunikasi DEPARTEMEN KOMUNIKASI Universitas Airlangga UNIVERSITAS AIRLANGGA SECOND LIFE COMMUNITIES In Second Life, there's always someone to talk to, dance with, learn from or perhaps even love. You can meet people all over the world without ever leaving your home. And here, there's no jet lag and the clubs are always open. Virtual Worlds • Digital Avatars & the questions of identities • Virtual Social Network • Second Life Economy: buy & sell real & virtual goods & services • Reuters Virtual Bureau Reporting What is Happening in Second Life • Advertisers in Second Life IMPLIKASI PERKEMBANGAN TIK & MEDIA TERHADAP DEMOKRASI DI INDONESIA BY DR. HENRY SUBIAKTO STAF AHLI MENKOMINFO RI BIDANG MEDIA MASSA KONVERGENSI Berpadunya teknologi dan rantai nilai (value chain) industri telekomunikasi, penyiaran, teknologi informasi, dan konten, beserta ikutannya sehingga khalayak memperoleh layanan yang terpadu sesuai kebutuhan. THE THIRD REVOLUTION OF COMMUNICATION Perkembangan komputer, laptop, Black Berry, ponsel melebihi media konvensional. Tiras Media Cetak mengalami penurunan, radio dan televisi stagnasi Booming Net Generation with Web 2.0 Pola komunikasi berubah INTERNET NEWSPAPER INDONESIAN ICT INDICATOR 2009 • • • • • • • Fix Telephone Mobile Cellular Internet Users Broadband users TV Receiver Print Media Face Booker : 25,6 million : 170 million : 50 million : 10 million : 40 million : 15 million : 16 million BROADCAST MEDIA IN INDONESIA 2010 • RADIO NO . BROADCAST AGENCY AMOUNT 1. Public Broadcasting Radio 248 2. Private Broadcasting Radio 1951 3. Community Broadcasting Radio TOTAL AMOUNT 479 2678 TELEVISION IN INDONESIA 2010 NO. BROADCAST AGENCY AMOUNT 1. Public Broadcasting Television 20 2. Private Broadcasting Television 3. Community Broadcasting Television 20 4. Subscribed Broadcasting Television 114 TOTAL AMOUNT 529 375 PRINTED MEDIA DATA IN INDONESIA 2010 • NO PRESS . PRESS AMOUNT 1. Daily Press 291 2. Weekly Press 337 3. Monthly Press 196 TOTAL AMOUNT 824 ADVERTISING EXPENDITURE 2005-2009 IN INDONESIA • • • • • 2005 2006 2007 2008 2009 : 2.6 Billion USD : 3.1 Billion USD : 3.7 Billion USD : 4.2 Billion USD : 4.9 Billion USD Convergence (IPTV) : Telco – TV Lingkup Kerangka Pengaturan (Regulatory) Konvergensi CONSEQUENCES OF DIGITAL CONVERGENCE POLITICAL COMMUNICATION • Hype dimension of politics getting more important • Spin doctors is very significant • Politics as dramaturgy • Public opinion also determined by social media • Technology web 2.0 must be used (anatomy of buzz) Communication Scholars should give attention to : • Multi Tasking Journalism • Public relations Web 2.0 • Entrepreneurship in Convergence of Communication Technology • Using of E educations • Law of Media Convergence • How to be spin doctors