Teori Berlatih, Motivasi dan Keterampilan Melatih Disampaikan pada Penatar Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek-IAI Yogyakarta, Cavinton Hotel 16 - 18 Mar 2015 Muslikhin muslikhin@uny.ac.id 0856 4354 3046 APA ITU ? (1) Teori Berlatih (2) Motivasi (3) Keterampilan Melatih What? Where? When? Who? Why? How? WHAT Apa Pelatihan itu? Gomez et.al (2001:259), Lynton &al. Pareek (1992:122) Noe, et.Mejia, (2003:251), “training is a “training issebagai usually conducted when pelatihan perpaduan cara planned effort to facilitate the employees ateori skill dan deficit or when menghubungkan praktik, learning ofhave job-related knowledge, an organization changes a system untuk menjamin kecakapan sesuaiand skills, and behavior by employee”. employees need to learn new skill”. situasi peserta. WHAT Apa Pelatihan itu? WHERE Dimana pelatihan dapat terlaksana? on-the job off-the job WHEN Kapan pelatihan dibutuhkan? Proyek/Job Lingkungan Training Sistem Posisi/Jabatan Target, dst. www.smud.org WHO Siapa yg terlibat? Trainer/Pelatih -Kriteria -Kepribadian -Kompetensi -Sklil Trainee/Peserta Latih -Pengalaman -Usia -Aktualisasi -Background www.smud.org Dimana posisi kita?? Pedagogy Andragogy Heutagogy Locus of control Teacher Learner Learner Education sector School Adult education Doctoral research Cognition level Cognitive Meta-cognitive Epistemic Knowledge production context Subject understanding Process negotiation Context shaping Luckin, et.al, 2010:78 Pelatihan vs Pengembangan Detail Pelatihan Pengembangan Fokus Pekerjaan saat ini Pekerjaan saat ini dan antisipasi pekerjaan yang akan datang Cakupan Individual Work group atau organisasi Time Frame Segera Jangka panjang Tujuan Pemenuhan skill yang kurang untuk saat ini Mempersiapkan skill untuk permintaan pekerjaan yang akan datang Meija et.al, 2011:258. PARADIGMA Lama Analisis prapelatihan terhadap peserta tdk. banyak dikembangkan. Implemantasi dilakukan secara manual dan memakan waktu. Instruktur lebih terbiasa menggunakan pendekatan subyektif dengan mengulang metode yg diterima. Baru Analisis prapelatihan perlu untuk hasil pelatihan efektif. Analisis dibantu dengan IT untuk kemudahan dan kecepatan hasil. Objektifitas instruktur dalam pengambilan keputusan/memilih metode (Goldstien & Ford; 2003) WHY - mengapa pelatihan diperlukan? www.bridging-the-gap.com HOW - bagaimana pelatihan dilakukan? 1) TUJUAN 2) FOKUS 3) CONTOH 5) REDUKSI KESALAHAN 6) EVALUASI 4) RESPON MOTIVASI (MENJADI PELATIH/TRAINER) Before Trainer www.blisstree.com After MENGENALI “JIWA-RAGA” PESERTA Siapa Pesertanya…? Berapa usianya…? Apa profesi mereka? Apa skill mereka? Dari mana asalinya? Alumni mana? Berapa lama sdh bekerja? Apa kebiasaanya? Punya hobi apa? Gaya belajarnya seperti apa? Kecenderungan belajar…? MEMAHAMI ”MEDAN” PELATIHAN 120 100 80 Konsentrasi Peserta 60 Trainer Perfm. 40 20 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50" MEMAHAMI ”MEDAN” PELATIHAN Peserta 6 Peserta 1 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Peserta 2 Visual Audiotory Kinesthetics Peserta 5 Peserta 3 Peserta 4 MEMAHAMI ”MEDAN” PELATIHAN Metode Pelatihan Simulasi Tutorial Lapangan Kasus Individu Seminar Ceramah HOW - bagaimana pelatihan dilakukan? 1) TUJUAN 2) FOKUS 3) CONTOH 5) REDUKSI KESALAHAN 6) EVALUASI 4) RESPON MENGUASAI ANDRAGOGY PELATIHAN 1. Menguasai metode mencapai tujuan 2. Memfokuskan perhatian 3. Memberikan contoh/transfer 4. Memberi respon proses 5. Reduksi kesalahan 6. Evaluasi hasil pelatihan URGENT ANDA (TRAINER LEVEL1) PESERTA (USER) www.isqem.com PESERTA (TRAINER LEVEL2) URGENT skill tools technique methodology concept Anda sebagai LEVEL 1, memberikan pelatihan secara utuh kepada peserta dg 5 hirarki pelatihan URGENT (Hindari Misconception) MISCONCEPTION 1^n Level 1 Level 2 Level 3 Level 3 Level 2 MISCONCEPTION 2^n Level 3 MISCONCEPTION 3^n MENGUASAI ANDRAGOGY PELATIHAN Menghindari “DOROTHY SAYERS” PROSEDUR PELATIHAN 1 • Analisis • Need Assessment 2 • Perancangan • Pretest • Pelaksanaan 3 • Assesmen • Evaluasi www.smud.org KETERAMPILAN MELATIH (INSTRUKTUR) FASE 1. Asesmen/Analisis FASE 4. Review FASE 2. Perancangan Prog.Pelatihan FASE 3. Microteaching FASE 1 (ASESMEN/ANALISIS) No. 1 2 3 4 5 Identifikasi Kondisi Harapan FASE 2 (PERANCANGAN PROGRAM PELATIHAN) Program/ sub- pelatihan Target Materi Prasyarat Indikator Hasil FASE 3 (MICROTEACHING) placementspecialists.org FASE 3 (MICROTEACHING) STEREOTYPE FACT Mengajar itu mudah Mengajar itu seni Mengajar butuh latihan Mengajar itu ilmu pengetahuan Siapa saja bisa mengajar Pengajar, pelatih adalah power paling dominan Pengajar, pelatih harus cerdas Pengajar, pelatih lebih menguasi dibanding peserta Mengajar adalah profesi spesifik Siswa, peserta adalah power paling dominan Cerdas saja tidak cukup, harus ada profesi mengajar TIK mengubah cara belajar siswa atau peserta FASE 4 (REVIEW) Aspek yg Dinilai Skor 1 Penguasan materi Tata bahasa Brainsorming Penguatan 2 Komentar 3 4 FASE 4 (REVIEW) BENCMARKING SKILL >=80 KNOWLEDGE >=70 ATTITUDE >=60 www.smud.org Matur nuwun…. Muslikhin muslikhin@uny.ac.id +62 56 4354 3046