PSIKOLOGI
PERKEMBANGAN ANAK
Tujuan: mahasiswa mampu memahami



Pengertian, tujuan, ruang lingkup, konsep
dasar, teori, dan metodologi psikologi
perkembangan
Tahapan-tahapan perkembangan (prenatal,
bayi, prasekolah/kanak-kanak awal, kanakkanak tengah & kanak-kanak akhir) dan
karakteristik setiap tahapan
Perkembangan fisik, kognitif, dan sosialemosional sejak tahap prenatal sampai kanakkanak akhir
Referensi perlu dibaca:
Santrock, J.W. 2002. Life Span Development
2. Papalia,D.E., Olds,S.W., & Feldman,R.D. 2002. A Child World:
Infancy Through Adolescence, N. Y.
3. Siegler R., Deloache, J., & Eisenberg, N. 2006. How Children
Develop. N.Y.: Worth Publisher.
4. Papalia,D.E., Olds,S.W., & Feldman,R.D. 2008. A Child’s World.
N.Y.: McGraw-Hill Publisher.
5. Sentrock. 1998. Child Development
6. Patmonodewo, S. 2000. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta.
PT.Rineka Cipta.
7. Metode Pengajaran Montessori untuk anak pra sekolah. Jakarta:
Pustaka Delaprasta.
8. Lerner, R.M., Hltsch, D.F. 1983. Human Development. A Life Span
Perspective. New York: McGraw-Hill Book Co.
9. Berk, L.E., 1994, Child Development, 3rd edition, Allyn and Bacon,
Toronto
10. Desmita, 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
1.
SISTEM PENILAIAN




UTS
: 35 %
UAS
: 35 %
TUGAS : 30%
 Tugas 1: kuis 1 (pertemuan 6)
 Tugas 2: kuis 2 (pertemuan 12)
 Tugas 3: review jurnal tentang perkembangan anak
(pertemuan 6)
 Tugas 4: analisis kasus (tugas kelompok: observasi dan
wawancara anak) dikumpulkan di pertemuan 12
BONUS :
 Berangkat 100% dan keaktifan
NILAI







A
AB+
B
BC+
C
: > 85
: > 80
: > 75
: > 70
: > 65
: > 60
: > 55, DST
Aturan perkuliahan





TOLERANSI KETERLAMBATAN 15 MENIT
HP DIMATIKAN (CUKUP PAKAI GETAR)
BERPAKAIAN DAN BERPENAMPILAN RAPI
SESUAI ATURAN UNIVERSITAS
MENJAGA KELANGSUNGAN PROSES BELAJAR
DENGAN BAIK
IZIN KULIAH KE BAGIAN AKADEMIK
Materi
Pengantar: pengertian, tujuan, ruang lingkup,
dan konsep dasar psikologi perkembangan
 Metode penelitian psikologi perkembangan
 Teori-teori dalam psikologi perkembangan
 Tahap-tahap dan aspek-aspek perkembangan
 Prenatal
 Bayi/infancy
 Prasekolah/kanak-kanak awal
 Kanak-kanak tengah & kanak-kanak akhir

Pendahuluan

Kehidupan manusia dimulai saat sel sperma (calon ayah) +
sel telur (calon ibu) bertemu di tubuh si calon ibu menyatu
 terus bertumbuh, berkembang dari 1 sel menjadi berjutajuta sel  lengkap sebagai tubuh manusia lahir.
Bayi tidak berdaya tumbuh & berkembang
(perkembangan motorik, perubahan dalam kemampuan
kognitif, kehidupan emosi, Kehidupan sosial)

Bagaimana manusia berkembang?
Bagaimana proses yang terjadi dalam perkembangan manusia?
 Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan
manusia?
 Hal apa saja yang membatasi perkembangan manusia?
Teori-teori apa saja dalam ilmu psikologi yang membahas tentang
perkembangan manusia?
Metode apa saja yang dipakai untuk mempelajari perkembangan
manusia?




PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Perkembangan

Menunjukkan adanya perubahan, masa yang
dilalui, menunjukkan suatu proses.

Terjadi sepanjang kehidupan manusia.

Mengacu pada perubahan sepanjang waktu
selama manusia hidup (change over times).

Sifatnya progresif.
Pengertian Perkembangan Menurut Beberapa
Ahli

Lois Hoffman cs. mengungkapkan bahwa
perkembangan adalah proses yang terjadi dalam diri
individu sepanjang kehidupan.

Mussen cs. mengungkapkan bahwa perkembangan
adalah perubahan yang terjadi pada fisik, struktur
neurologis, perilaku, traits, yang terjadi secara teratur
dan masuk akal, dan menghasilkan yang baru, yang
lebih baik, lebih sehat, lebih terorganisir, lebih stabil,
lebih kompleks, lebih kompeten, dan lebih efisien.
WHAT IS DEVELOPMENT ?
PERSPEKTIF RENTANG KEHIDUPAN





MENGAPA MEMPELAJARI PERKEMBANGAN
ANAK ?
PERSPEKTIF HISTORIS
KARAKTERISTIK PERSPEKTIF RENTANG
KEHIDUPAN
THE NATURE OF DEVELOPMENT





DIMENSI-DIMENSI PERKEMBANGAN
PERIODE-PERIODE PERKEMBANGAN
KONSEP UMUR
ISU-ISU PERKEMBANGAN
WHAT IS DEVELOPMENT ?

Santrock (1996) The pattern of change, begins
at conception and continues through the life
span. Most development involves growth,
although it includes decay (death and dying).
The pattern of movement is complex because it
is product of several processes (biological,
cognitive and socioemotional)

SEBUAH POLA GERAKAN DAN PERUBAHAN
MELIPUTI PERTUMBUHAN, PERUBAHAN DAN
KEMATANGAN

Difinisi Perkembangan
Pertumbuhan
(Growth)
perubahan dalam besar,
jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel organ
individu
KUANTITATIF
Bertambahnya
kemampuan (Skill)
dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola
yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai
hasil dari proses
pematangan
KUALITATIF
MANFAAT /MENGAPA MEMPELAJARI
PERKEMBANGAN SEPANJANG RENTANG
KEHIDUPAN ?

TO UNDERSTAND

TO HELP

TO ANTICIPATE
ilustrasi

Seorang ibu datang ke Anda kemudian
berkeluh kesah karena anaknya tidak mau
ditinggal di sekolah. Jika ditinggal, si anak
menangis berguling-guling sampai berjamjam.



To understand : anak memiliki insecure
attachment;orangtua kurang sensitif dan kurang
responsif terhadap kebutuhan anak.
To help: Anda menyarankan/memberi
ketrampilan pada si Ibu untuk dapat sensitif dan
responsif terhadap kebutuhan anak.
To anticipate : karena Anda tahu bahwa
insecure attachment pada anak dapat
berkembang menjadi problem emosional pada
masa remaja (depresi,drug abuse) maka si anak
perlu segera diberikan treatmen yang sesuai.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Faktor genetik.
1. Berbagai faktor bawaan yang normal dan
patologik
2. Jenis kelamin
3. Suku bangsa atau bangsa
Faktor lingkungan.
a. Faktor pranatal
Gizi pada waktu hamil, mekanis, toksin,
endokrin, radiasi, infeksi, stress, imunitas,
anoksia embrio
b. Faktor postnatal
1. Faktor Lingkungan Biologis
Ras, jenis kelamin, umur, gizi, kepekaan thd penyakit,
perawatan kesehatan, penyakit kronis, dan hormon
2. Faktor lingkungan fisik
Cuaca, musim, sanitasi,keadaan rumah.
3. Lingkungan sosial
Stimulasi, Motivasi belajar, Stress, Kelompok sebaya,
Ganjaran atau hukuman yang wajar, Cinta dan kasih
Sayang
4. Lingkungan keluarga dan adat istiadat yang lain
Pekerjaan, pendidikan ayah dan ibu, jumlah saudara,
stabilitas rumah tangga, kepribadian ayah/ibu, agama,
adat istiadat dan norma-norma
Tujuan Psikologi Perkembangan (Hurlock, 1980)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Menemukan perubahan-perubahan pd usia umum
& khas (penampilan, perilaku, midant dan tujuan
setiap tahap perkembangan)
Menemukan kapan perubahan-perubahan terjadi.
Menemukan sebab-sebabnya
Menemukan bagaimana perubahan
mempengaruhi perilaku
Menemukan dapat/tidaknya perubahan itu
diramalkan
Menemukan apakah perubahan itu bersifat
individual/universal.
Perspektif historis



Abad ke 6 – 15 : Preformationism

Anak pada dasarnya adalah orang dewasa kecil yang
tidak memiliki keunikan kebutuhan dan karakteristik

Sedikit atau bahkan tidak membutuhkan penanganan
khusus
Abad ke-16 : Original Sin

Anak lahir dengan penuh dosa dan siap untuk tumbuh
menjadi jahat daripada menjadi baik

Orangtua harus mendisiplinkan anak agar menjadi
bermoral dan selamat
Abad ke-17 :Tabula Rasa

John locke

Anak lahir seperti batu tulis kosong/kertas putih dan
orangtua dapat melatih anak sesuai yang diharapkan
orangtua



Abad ke-18 : Innate Goodness
 Jean Jacque Rousseau
 Anak pada dasarnya baik sehingga orangtua
seharusnya membiarkan anak tumbuh secara natural
dengan sedikit monitoring
Abad ke-19 : Research on Children
 Sociol reform movement, Darwin Theory of Evolution
 Hukum tentang anak yang bekerja dan penelitian
tentang anak
Akhir abad 20 : life-span approach (rentang hidup)
 Muncul ketertarikan serius terhadap masa dewasa
(The life-span view of human development attempts
to describe, explain and optimize intraindividual
change in behavior and interindividual differences in
such change across the life span, that is from
conception to death.)
CIRI-CIRI PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN ANAK
1. Merupakan proses yang kontinue
2. Terdapat masa percepatan &
perlambatan
3. Polanya sama tapi percepatannya
berbeda
4. Berhububungan dengan maturasi
Ciri-ciri Perkembangan :
 Perkembangan menimbulkan perubahan
 Perkembangan awal menentukan
perkembangan selanjutnya.
 Perkembangan memiliki tahap yang
berurutan.
 Perkembangan mempunyai kecepatan
yang berbeda.
 Perkembangan berkorelasi dengan
pertumbuhan.
PERSPEKTIF RENTANG
KEHIDUPAN

Karakteristik perspektif rentang kehidupan
Karakteristik Dari Perspektif
Rentang Kehidupan




Lifelong development
 Tidak ada periode yang mendominasi
perkembangan
Multidimensional
 Biological
 Cognitive
 socioemotional
Multidirectional
 Perkembangan meputi pertumbuhan (Growth)
dan penurunan (decline)
Plastic
 Perkembangan potensial untuk berubah

Historical embeddedness


Multidisiplinarity


Perkembangan dipengaruhi oleh kondisi
sosial
Perkembangan harus dipelajari oleh berbagai
ilmu (psikologi, sosiologi, antropologi,
neuroscience, dan kedokteran)
Contextualism

Perkembangan ditentukan oleh interaksi dari:
Normative age-graded influences
 Normative history-graded influence
 Nonnormative life events

Dimensi-dimensi Perkembangan

Biological processes


Cognitive processes


Perubahan fisik individu
Perubahan kemampuan berpikir individu,
inteligensi, dan bahasa
Socioemotioal processes

Perubahan relasi individu dengan orang lain,
perubahan emosi, dan perubahan kepribadian
Ranah perkembangan dipisahkan secara fisik, kognitif
dan psikososial/sosial emosional
 Perkembangan fisik: pertumbuhan tubuh & otak dan
perubahan dan stabilitas dalam kapasitas sensorik,
ketrampilan, motorik dan kesehatan.
 Perkembangan kognitif: perubahan atau stabilitas
dalam kemampuan mental, seperti belajar, perhatian,
memori, bahasa, berpikir, penalaran dan kreatifitas.
 Perkembangan sosial emosional: perubahan dan
stabilitas dalam emosi, kepribadian dan sosial
Perkembangan yang satu mempengaruhi dan saling
bergantung pada perkembangan lainnya.
Gambar Perbandingan kepadatan sel-sel otak pada
saat anak lahir, usia 6 tahun dan usia 15 tahun.
KEBUTUHAN DASAR ANAK
A. KEBUTUHAN FISIK – BIOMEDIS (ASUH)
B. Pangan / gizi merupakan kebutuhan terpenting
Perawatan kesehatan dasar : imunisasi, pemberian
ASI, penimbangan BB, pengobatan kalau sakit
Papan/pemukiman yang layak
Hygiene perorangan, sanitasi lingkungan
Sandang
Kesegaran jasmani
B. KEBUTUHAN EMOSI/KASIH SAYANG (ASIH)
Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun
pertama kehidupan mempunyai dampak negatif
terhadap tumbuh kembang anak (syndrome maternal
depriviation )
C. KEBUTUHAN AKAN STIMULASI MENTAL
(“ASAH”)
 Stimulasi mental
mengembangkan
perkembangan mental psikososial
 Kecerdasan
 Keterampilan
 Kemandirian
 Kreativitas
 Agama
 Kepribadian
 Moral etika
 Produktivitas
Periode Perkembangan
 Prenatal/Kehamilan



(kurang lebih 9 bulan)
Periode perkembangan dari mulai pembuahan sampai
kelahiran.
Dari satu sel menjadi organisme yang komplit dengan otak dan
kemampuan perilaku.
Infancy (Bayi)
 Periode
perkembangan dari lahir sampai 1tahun.
 Masa ini adalah masa dimana seseorang sangat tergantung
dengan orang dewasa.
 Aktivitas psikologis ( bahasa,berpikir simbolis, koordinasi
sensorimotor, dan belajar sosial) dimulai.
 Early
childhood (Kanak-kanak Awal)
 Periode
perkembangan dari berakhirnya masa bayi sampai 2-5th.
 Dinamakan juga masa prasekolah.
 Anak belajar mandiri dan perhatian terhadap dirinya sendiri,
mengembangkan ketrampilan kesiapan memasuki sekolah,
menghabiskan waktu dengan bermain bersama teman.

Middle Childhood (Kanak-kanak Tengah)






Periode perkembangan dari 6 – 9 tahun.
Sering disebut masa sekolah.
Anak menguasai ketrampilan membaca, menulis, dan aritmatika.
Anak mulai berinteraksi dengan dunia yang lebih luas.
Prestasi menjadi tema sentral dalam masa ini dan kontrol diri anak
mulai meningkat.
Late Childhood (Kanak-kanak Akhir)




Periode transisi dari kanak-kanak ke remaja, kurang
lebih 9 – 12tahun.
Terjadi perubahan fisik yang berlangsung sangat cepat.
Mengejar kebebasan dan identitas.
Lebih mampu berpikir abstrak, logis, dan idealis. Banyak
keluar rumah.
Konsep Umur
Konsep Umur

Umur Kronologis (Chronological Age)


Umur Biologis (Biological Age)


Fungsi organ vital (kesehatan)
Umur Psikologis (Psychological Age)


Tahun lahir
adaptive capacities (learning, coping, controlling
emotions, dll)
Umur Sosial (Social Age)

social roles & expectations
Isu-Isu Perkembangan

Nature vs. nurture

Stability vs. change

Continuity vs. discontinuity
Issue 1: Nature vs. nurture

Nature = biological inheritance (genetics)


Nurture = all experience




Rousseau (humanists)
Locke (tabula rasa)
Is that all there is? (Is it neither?)
Are they separable? Is it both?
What is epigenetic theory?

Interaction of nature and nurture
Issue 2: Stability vs. change
When characteristics are biologically
inherited or the result of early experiences,
can they be changed?
(This is the issue of plasticity again.)


Are the effects of early and late
experiences equal, or are early ones more
important (or later ones)?
Issue 3: Continuity/discontinuity

Did the change happen suddenly or
gradually (first step; first word)?

Is there a marker event?
(apakah ada suatu kejadian yang bernilai ?)

Does the old resemble the new (butterfly)?
(Apakah yang lama menyerupai yang baru?)
Berbagai Metode Penelitian
Dalam Psikologi Perkembangan
Pendekatan Umum



Cross-sectional : meneliti fenomena
/perilaku beberapa anak dari kelompok
umur yang berbeda yang dibandingkan.
Longitudinal – meneliti perilaku
sekelompok anak performance of one
group of people by assessed repeatedly
over time
Sequential - combines cross-sectional and
longitudinal approaches in a single study
Metode yang spesifik (Pengambilan Data
/Data Collection)
Menentukan bagaimana data diambil dan informasi diperoleh. Ada
beberapa perbedaan dalam studi psikologi perkembangan, dimana
mempunyai kelemahan dan kekuatan, Diantaranya
Observasi
- Unnatural /controlled observation (dalam laboratorium)
- Natural observation (observasi alami)
Studi Kasus
Tes/Questionnaires (pengisian skala)
Eksperimentasi .
Teoritikal Perspektif
Berbagai investigasi memandang perkembangan anak dari
perspektif teori yang berbeda dan memfokuskan pada aspek
yang berbeda
1. Perspektif Biologis – Temperamen
2. Perspektif Psikoanalisis
- Teori psikoseksual dari Freud
- Teori psikososial dari Erikson
3. Perspektif Pembelajaran
Teori Skinner, Watson dan Bandura
4. Perspektif Kognitif - Teori Piaget and Vigotsky
5. Perspektif Kontekstual - Teori ekologi Bronfrenbrenner
6. Perspektif Evolusionari/ Sosio-biologik
-Teori attachment dari Bowlby dan Ainsworth
7. Perspektif Moral – Teori Kohlberg
Biological Theories
Belief that heredity and innate biological
processes govern growth.
Maturationists: G. Stanley Hall
and Arnold Gesell

Believed there is a predetermined
biological timetable.

Hall and Gesell were proponents of the
normative approach to child study: using
age-related averages of children's growth
and behaviors to define what is normal.
Ethology



Examines how behavior is determined
by a species' need for survival.
Has its roots in Charles Darwin's
research.
Describes a "critical period" or
"sensitive period,” for learning
Konrad Lorenz

Ethologist,
known for his
research on
imprinting.
Attachment Theory


John Bowlby applied ethological
principles to his theory of attachment.
Attachment between an infant and her
caregiver can insure the infant’s
survival.

Temperamen
- Setiap anak
dilahirkan dengan memiliki
karakter dan style perilakunya yang unik
(secara biologis) dan dipengaruhi oleh faktor
lingkungan dan konteks yang diekspresikan
selama berinteraksi
-
Temperament



Penyesuaian psikologis
Tidak dapat diubah (Unchangeable)
Dapat dimodifikasi oleh pengasuhan (parenting
practices)
- Adanya konsep tentang “mother’s
goodness of fit (kebaikan perilaku ibu
yang pas)”
51
Apakah Temperamen?
a. Perbedaan individu yang stabil dalam kualitas dan intensitas atas reaksi
emosional, level aktifitas, perhatian dan ketertarikan emosional diri
b. Konstan psikologi mendasari temperamen dilihat sebagai fondasi
kepribadian diusia dewasa.

Sangat stabil dalam waktu yang lama, tetapi dapat dimodifikasi oleh
praktek-praktek uhan orang tua (parenting practices).
Struktur Temperamen
1. Easy child 40%: - Umumnya ceria dan sering beradaptasi untuk merubah
suasana - Menegakkan pola harian yang
teratur
2. Difficult child 10%: - Bereaksi secara intens dan negatif pada pengalamanpengalaman baru - Biasanya pola harian
tidakteratur
3. Slow-to-warm-up child 15%: - Lambat menyesuaikan pegalamanpengalaman
baru dan berekasi sama saja pada stimulasi
- Tidak aktif dalam rutinitas harian
4. 35 % bayi tidak dapat diklasifikasikan dengan mudah dalam kategori
temperamen diatas .
TTS means score for male and female toddlers.
54
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
Indonesia
Japan
UK
1
0.5
0
55
Teori Psikoanalisis Psikoseksual Freud


Teori yang menggambarkan perkembangan sebagai
suatu yang dibentuk dari kekuatan/dorongan bawah
sadar (diluar kesadaran). Perilaku hanyalah sebuah
karakteristik permulaan, dan pemahaman yang
sebenarnya mengenai perkembangan hanya didapat
dengan menganalilis makna simbol prilaku dan pikiraan
yang dalam.
Tahapan perkembangan psikoseksual ;
- Tahap Oral (0-1 ½ tahun) kesenangan bayi pada
sekitar mulut
- Tahap Anal (1 ½ - 3 tahun) Tahap kesenangan
terbesar anak melibatkan anus atau fungsi
pembuangan yang dihubungkan dengannya
- Tahap Phellic (3-6 tahun)tahap kesenangan berfokus
pada alat kelamin.
Tahapan Perkembangan
Oral:
Anal:
Phallic:
(Lahir sampai 12-18 bulan)
Latency:
(6 tahun – remaja)
(12-18 bulan - 3 th)
(3 - 6 tahun)
Genital:
(Remaja – awal kedewasaan)
DOMINASI
ENERGI PSIKIS
OLEH
PERILAKU INDIVIDU
YANG MUNCUL
ID
TINDAKANNYA
BERSIFAT PRIMITIF,
IMPULSIF, AGRESIF
EGO
BERTINDAK DALAM
CARA YANG REALISTIS,
RASIONAL LOGIS
SUPEREGO
MENGEJAR HAL-HAL
YANG MORALISTIS/
SEMPURNA, KURANG
RASIONAL
Psikososial Teori - Erik Erikson
Menekankan interaksi sosial kita dengan orang lain :
Society /Masyarakat dan culture/Budaya keduanya dibentuk
dan menantang manusia .
 Tahapannya meliputi seluruh kehidupan (8 tahapan)
 Setiap tahapan mengetengahkan suatu krisis yang harus di
selesaikan
Erickson’s Epigenetic Teori: Non-genetic menyebabkan phenotype.
Merubah sebuah phenotype tanpa merubah genotypenya:









Tahap
Tahap
Tahap
Tahap
Tahap
Tahap
Tahap
Tahap
1-Basic Trust vs. Mistrust
2-Autonomy vs. Shame and Doubt
3-Initiative vs. Guilt
4-Industry vs. Inferiority
5-Identity vs. Role Confusion (or "Diffusion")
6-Intimacy vs. Isolation
7-Generativity vs. Stagnation
8-Ego Integrity vs. Despair
Teori Psikososial Erikson
Membangun konsep diri anak, memotivasi anak untuk bereksperimen, eksplorasi dan
membangun motifasi intrinsik.
Teori Erikson terdiri dari delapan tahap perkembangan manusia, tiap tahap terdiri atas
tugas-tugas perkembangan yang unik dan menghadapkannya pada suatu krisis yang
harus dihadapi. Empat yang pertama dari Kedelapan tahap tersebut adalah:
a. Tahap dan aplikasi Kepercayaan versus ketidak percayaan (tahun pertama)
- Mengembangkan hubungan positif setiap anak
- Membangun jadwal konsisten
- Menginformasikan rencana dan hal-hal yang akan dilakukan
b. Tahap Otonomi versus malu dan ragu-ragu (masa bayi usia 1-3 tahun)
- menata lingkungan dan alat main yg memungkinkan anak mengunakan dan
menyimpan kembali alat main
- menyediakan alat & bahan main yg mendukung dan menantang kemampuan anak
- membantu anak mengekspresikan perasaannya saat main pembangunan
- mendukung anak dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya
- memotivasi anak untuk membangun kemampuan start dan finish
c. Tahap Inisatif versus rasa bersalah (masa kanak-kanak awal usia 3-5 tahun)
- Menyediakan kesempatan untuk memilih mainan
- Menyedialan bahan yang memungkinkan anak untuk mengembangkan daya
kreatifitas-nya.
- Membolehkan anak secara bebas melakukan eksplorasi terhadap lingkungan
- Mengizinkan anak untuk kotor selama bermain
d. Tahap Kerja keras versus inferior (mas kanak-kanak tengah dan akhir usia 6-10
tahun)
Ego
menurut Erikson

Ego adalah sebuah kekuatan positif yang
membentuk sebuah identitas diri – ke-AKU-an

Ego adalah pusat dari kepribadian, ego
membantu kita untuk menyesuaikan diri
dengan berbagai konflik dan krisis kehidupan

Ego menjaga kita agar tidak kehilangan
individualitas dalam menanggapi tekanantekanan di dalam masyarakat
Menurut Erikson ada 3 aspek yang saling
berhubungan dalam ego:
 Body ego: mencakup pengalaman kita
dengan tubuh kita, bagaimana kita melihat diri
fisik kita berbeda dengan orang lain. Kita bisa
puas atau tidak puas dengan tubuh kita, tapi
tubuh kita begitu adanya

Ego ideal: gambaran diri kita dibandingkan

Ego identity: gambaran diri yang kita miliki
dengan gambaran idealnya. Aspek ini
bertanggung jawab atas kepuasan atau ketidak
puasan kita dengan keseluruhan identitas
pribadi yang kita miliki
berkaitan dengan berbagai peranan sosial
yang kita mainkan
Infancy: masa bayi




Sejajar dengan tahap Oral & masa discovery
Ditandai oleh tahap perkembangan psikoseksual
oral-sensory, krisis psikososial basic trust vs
mistrust dan berpeluang untuk mengembangkan
kekuatan ego hope
Pada tahap ini anak belajar untuk menerima apa
saja yang diberikan oleh alam (oksigen) maupun
manusia. Penerimaan dari manusia memunculkan
konflik percaya vs tidak percaya pada orang lain
Anak berpeluang mengembangkan hope jika
interaksi dengan orang lain menimbulkan rasa
percaya. Namun jika tidak, anak akan
mengembangkan basic pathology pada usia ini
yaitu withdrawal, anak akan melarikan diri dari
dunia dan memulai perjalanan yang serius dalam
gangguan psikologis
Early childhood


Sejajar dengan tahap Anal & masa ‘abou me’
Ditandai oleh tahap perkembangan psikoseksual
anal-urethral-muscular, krisis psikoseksual
autonomy vs shame and doubt dan
berpeluang untuk mengembangkan kekuatan ego
will


Pada tahap ini anak belajar untuk mengatur organ2
pengeluaran mengikuti toilet training, anak ingin
mengembangkan cara sendiri yang berkonflik
dengan aturan yang diterapkan orangtua
Jika dalam batas tertentu anak berhasil
mengembangkan otonomi, ia akan
mengembangkan will sebagai bagian dari kekuatan
egonya. Namun jika terlalu banyak shame and
doubt anak akan mengembangkan compulsion
(Tekanan), yang akan membawa anak menjadi
anak yang tidak bertujuan pada usia bermain dan
tidak percaya diri pada usia sekolah
Play age


Sejajar dengan tahap Phallic
Tahap perkembangan psikoseksual genitallocomotor, krisis psikososial initiative vs guilt dan
berpeluang untuk mengembangkan kekuatan ego
purpose


Pada tahap ini anak mulai memiliki kekuatan fisik
yang memadai untuk aktif, namun ada batasan2
yang ditetapkan masyarakat yang membuat anak
dapat mengembangkan rasa bersalah karena
menginginkannya
Jika inisiatif anak dapat lebih berkembang
daripada rasa bersalahnya anak mengembangkan
purpose, tujuan2 yang bermanfaat bagi segala
kegiatannya. Namun jika tidak ia akan
mengembangkan inhibition /hambatan, anak
terhambat secara moral untuk mengembangkan
berbagai ketrampilan sosial yang dibutuhkannya
untuk masa sekolah
School age


Selaras dengan tahap Laten
Tahap perkembangan seksual laten, krisis
psikososial industry vs inferiority, berpeluang untuk
mengembangkan kekuatan ego competence
(kecakapan)


Pada tahap ini lingkup sosial anak lebih
berkembang, energi anak banyak dimanfaatkan
untuk mempelajari teknologi dan strategi2 interaksi
sosial dalam konteks budaya mereka
Anak berpotensi mengembangkan rasa kompeten
dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Namun
sebaliknya ia dapat mengembangkan inferiority
yang akan membawanya pada core pathology yaitu
inertia (kelembaman), anak terpusat pada fantasi
Oedipal dan menghabiskan kebanyakan waktunya
untuk permainan2 yang non produktif)
TEORI PERILAKU

B. F. Skinner: operant conditioning



Perilaku yang diikuti dengan reward akan
terjadi lagi;perilaku yang dipunish tidak akan
terjadi lagi
Jadi, perilaku seseorang itu terbentuk karena
adanya reward dan punishment
Kasus : Sam si anak yang pemalu
Teori Pembelajaran Skinner




Manusia adalah mahluk perespon (pd sistem
penghargaan/penguatan dan hukuman)
/lingkungan mengontrol perilaku.
Operant perilaku &pengkondisian: perilaku
dipengaruhi oleh kosekuensinya.
Penguat(reinforcers) positif & negatif,
dipergunakan sebagai penguatan perilaku
Memodifikasi perilaku, terdiri atas perubahan
konsekwensi dari suatu aksi/menggunakan
konsekwensi baru yang memandu perilaku (teknik
penguatan: pelukan, senyuman, dll).
Teori Pembelajaran Sosial Bandura
Teori dimana perilaku dipelajari dengan mengobservasi
dan mencontoh/imitasi model.
 Anak belajar prilaku sosial seperti berkerjasama,
berbagi atau prilaku negatif seperti berkelahi,
bertengkar, agresif melalui model.
 Bandura mengidentifikasikan belajar dengan
menjadikan prilaku orang lain sebagai model yang
dikenal dengan teori Learning by modeling
Aplikasi;
- Menyediakan sentra bermain peran
- Pendidik dan orang tua harus menjadi model yang baik
bagi anak karena anak senang menirunya.
- Memberikan berbagai cerita atau kisah orang-orang yang
sholih dan cerdas serta sukses.

Teori Belajar Sosial

Bandura


Observational learning/modeling/imitation
Reciprocal determinism:
TEORI KOGNITIF (PIAGET)

TAHAP PERKEMBANGAN ANAK :

TAHAP SENSORIMOTORIK (0 - 2 TH)


TAHAP PREOPERASIONAL (2 - 7 TH)


SYMBOLIC THINGKING
TAHAP OPERASIONAL KONGKRIT (7-11TH)


REFLEKS; PENGALAMAN SENSORI
BERPIKIR KONGKRIT
TAHAP OPERASIONAL FORMAL (11 – 14 TH)

BERPIKIR ABSTRAK,LOGIS,IDEALIS
Teori sosiokultural Vigotsky
Teori yang menekankan bahwa sosial dan kognitif bekerja dan
tumbuh bersama (perkembangan bersifat interaktif)

Zone Proximal Development (ZPD), zona perkemb. antara untuk
membedakan apa yg dapat dilakukan sendiri oleh anak dan yang
membutuhkan bantuan. (misal anak belajar berenang)

Perkembangan kognitif dipengaruhi oleh interaksi sosial dan
budaya. Interaksi sosial anak dengan orang dewasa yang lebih
trampil serta teman sebaya penting untuk meningkatkan
perkembangan kognitif, juga dapat ditingkatkan lewat pijakan
(scaffolding/dukungan sementara) untuk membantu anak
menguasai suatu tugas.
Aplikasi:
-Perencanaan kurikulum yang memandu anak ke tingkatan yg
selanjutnya
-Menggunakan bahasa untuk memandu dalam berbagi pengalaman
-Guru atau orang dewasa harus memiliki kemampuan yang diperlukan
untuk memberi pijakan tepat bagi anak
- Observasi dan dokumentasi yg anak lakukan dan katakan merupakan
cara yg sangat penting dalam memahami perkembangan setiap anak

Teori ekologi


Bronfenbrenner
Perkembangan dipengaruhi oleh 5 sistem
lingkungan:





Microsystem : kehidupan sehari-hari
Mesosystem : interaksi microsystem
Exosystem : sistem sosial
Macrosystem : budaya
Chronosystem : personal/social history
Teori Ekologi Bronfrenbrenner
 Teori
yg memandang perkembangan anak dalam konteks sistem hubungan
yg membentuk lingkungannya.
 Perkembangan anak dipengaruhi oleh lima sistem/lapisan lingkungan, dimana
biologi anak itu sendiri sebagai lingkungan utama yg mengisi
perkembangannya.
 Perubahan & konflik di setiap lapisan akan bereaksi pada lapisan yang lain
(juga interaksi antar lapisan)
· Mikrosistem; Hub interaksi yg paling dekat dengan anak (keluarga) adanya
hubungan timbal balik (ortu-anak/anak-ortu)
. Mesosistem; hubungan diantara pengalaman di lingkungan keluargasekolah, keluarga-tetangga, keluarga-masjid
· Eksosistem; sistem sosial yg anak tdk berhub langsung, pengalaman dalam
lingkungan sosial lain
· Makosistem; berhub dengan nilai2 budaya, kebiasaan, hukum
· Kronosistem; Pembuatan pola kejadian lingkungan dan transisi sepanjang
kehidupan, contoh kejadian perceraian /kematian yg dialami orangtua
anak.
Teori Attachment
- Dikembangkan oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth
- Keterikatan emosi antara seorang bayi dan pengasuh utama
(Ibu/bapak/pengasuh) sebagai dasar perkembangan attachment aman
(secure) anak nantinya.
- Attachment aman anak dibangun melalui kualitas interaksi antara ibu
dan anak (caregiving style)
- Interaksi Ibu-anak memberikan fundamental karakter pada
kepekaan/sensitivitas ibu
- Anak itu termotivasi untuk beradaptasi dan mempengaruhi
perkembangan arah-emosi dan pola attachment yang stabil
- Pola attachment anak menjadi pola attachment-nya jika dewasa nanti,
kebalikannya, pola attachment orang dewasa adalah refleksi dari
pengalaman dan representasi dari ibunya dimasa kakak-kanak
Moral Development



What Is Moral Development
Moral development concerns rules &
contentions about what people should do in
their interactions with other people
Focus is on reasoning children use to
justify their moral decisions
Piaget’s View of How Children’s Moral
Reasoning Develops



Children think in two distinctly different
ways about morality
Heteronomous morality is first stage
occurring approximately 4 to 7 years of age
where justice & rules are conceived as
unchangeable properties of world
They also believe in imminent justice, in that
if a rule is broken, punishment will be meted
out immediately
Piaget’s View of How Children’s
Moral Reasoning Develops

Second stage is autonomous morality
occurring at about 10 years of age or older,
where the child becomes aware that rules
and laws are created by people and that one
should consider the actor’s intentions as
well as the consequences.
Perkembangan Moral Menurut Kohlberg
- Tahapan perkembangan moral adalah ukuran dari tinggi rendahnya moral
seseorang berdasarkan perkembangan moralnya.
- Penalaran moral merupakan dasar dari perilaku etis, memperluas
pandangan Piaget, dengan menentukan bahwa proses perkembangan
moral pada prinsipnya berhubungan dengan keadilan dan
perkembangannya berlanjut selama kehidupan.
- Perkembangan Moral di bagi menjadi 3 tingkat, setiap tingkat di bagi
menjadi 2 tahap yaitu :
1. Tahap Pra-Konvensional
 Tahap Orientasi Kepatuhan dan hukuman ( The Punistment and
Obedience Orientation )
Tahap Orintasi Minat Pribadi ( The Instrumental-Relavist
Orientation / Exchange of favors )
2. Tahap Konvensional
Tahap Oreintasi Keserasian Interpersonal dan Konformitas (The
Interpersonal concordance or “Good Boy-Nice Girl” Oreintation)
Tahap Orientasi Otoritas dan pemeliharaan aturan social
(Authority and Social Order Maintaining Orientation)
3. Tahap Pasca Konvensional
Tahap orientasi Kontrak Sosial (The Social-Contract Legalistic
Orientation)
Tahap Orientasi Prinsip Etika Universal ( The Universal Ethical
Orientation )