SUMMARY DHONA PUSPITA NINGRUM. 0810480144. Technique of Tomato Seed Production under supervised by Dr. Ir. Titin Sumarni, MS. as the main supervisor and Adi Sulistyawan, SP. as field supervisor Tomato (Lycopersium esculentum) is a kind of seasonal fruit vegetables can be planted in lowland or highland. Now, Tomato is one of horticultural commodities of high economic value and still require serious treatment, especially in terms of increased production and fruit quality. Job Training is direct observation activities in the field of seed production of tomato. The purpose of this activity is to apply knowledge gained during lectures and explore the new knowledge about tomato seed production techniques are implemented in the form of job training. The job training is carried out at UD. Riawan Tani began on July 28 until October 28, 2011. The method used in the implementation of job training are the practice of field work, discussions and interviews, and data collection. The production process starts from the cultivation of tomato seeds that includes seedling, tillage, planting, plant maintenance, crosses, control pests and diseases, harvesting, extraction process, the seed coloring, drying, and packaging. Tillage is done earlier than the seedling which is about 5 until 7 days before seeding. Tillage in advance using a hand tractor aims to repair the soil structure. After processing the soil, carried out the making of beds, then given a basic fertilizer embedded evenly in the middle of bed and covered with topsoil. After 7 days of rest, plastic mulch (Black Silver Plastic Mulch) can be mounted immediately above the surface of the seedbed, seedling activity took place with three phases, there are the making of seedlings medium, seeding seed, and seedling maintenance. The seedlings medium composition consists of manure and soil was 1:3. Seedling took place for 15-20 days. Tomato seedlings that have been aged 15-20 days after seedling is ready transplanting to the field that appears when 3-4 leaves. Planting tomatoes can be performed in the morning or evening. And, at a distance of 10 cm from the base of the stem was given a stick. After 15 day, plants can be tied to the stick. The maintenance includes watering plants in tomatoes, roguing, taking a bud, pest observations, supplementary fertilizing, weeding. Watering the tomato plants use the soak system at intervals of 10 days. Fertilization is done when the subsequent tomato crop was 20 day after palnting at intervals of 10 days. Taking a bud activity is performed concurrent with the binding of the plant at the stick. The binding using the figure 8 method. Roguing begin as early as possible. Roguing s is done when the plants are still in the seedling. Tomato plant is a plant that is very susceptible to pests and diseases. Observation of pests and diseases on tomato plants performed regularly every three days. Pests are often found by farmers are caterpillars and thrips. For a disease that usually attacks the tomato crop are Fusarium wilt and leaf rust. Weeding is done conditionally. Reparing the seedbeds done when the roots are visible above ground. Crosses carried out by selecting tomato plants, female flowers are still buds from varieties Opal and male flowers are already blooming from varieties Mirah. The next stage is emaskulasi conducted in the morning around 06.00. If the emaskulasi processing is finish, tomato plants ready to pollination. Harvesting is done manually. Tomato harvest is done when the fruit has been cooked 90-100%. Tomato crop harvest done as much as 7 times. In the post-harvest activities of tomatoes, the first step is the extraction of seeds. Tomatoes have been harvested selected that meet the standards, both in terms of size, shape, color, and smooth fruit. Whole tomatoes have been processed separately sorted by seeds. After the seeds clean of mucus, coloring and providing insecticide on seeds ready to be done. For packaging, packing tomato seeds at UD. Riawan Tani already use a form of aluminum foil packaging. RINGKASAN DHONA PUSPITA NINGRUM. 0810480144. Teknik Produksi Benih Tomat di bawah bimbingan Dr. Ir. Titin Sumarni, MS. sebagai Dosen Pembimbing Utama dan Adi Sulistyawan, SP. Pembimbing Lapang. Tomat (Lycopersium esculentum) adalah sejenis sayuran buah musiman yang dapat ditanam didataran rendah ataupun dataran tinggi. Tomat saat ini merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi dan masih memerlukan penanganan serius, terutama dalam hal peningkatan produksi dan kualitas buahnya. Kegiatan Magang Kerja ialah kegiatan pembelajaran secara langsung di lapangan mengenai produksi benih tomat. Tujuan dari kegiatan ini adalah menerapkan ilmu yang didapat selama kuliah dan menggali pengetahuan baru mengenai teknik produksi benih tomat yang dilaksanakan dalam bentuk magang kerja. Magang Kerja dilaksanakan di UD. Riawan Tani dimulai tanggal 28 Juli hingga 28 Oktober 2011. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan magang kerja antara lain praktek kerja lapang, diskusi dan wawancara, serta pengumpulan data. Proses produksi benih tomat dimulai dari budidaya yang mencakup pembibitan, pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan tanaman, persilangan, pengendalian hama dan penyakit, panen hingga proses ekstraksi, pewarnaan benih, pengeringan, serta pengemasan. Pengolahan lahan dikerjakan lebih awal daripada pembibitan yaitu sekitar 5 – 7 hari sebelum pembibitan. Pengolahan tanah terlebih dahulu menggunakan hand tractor bertujuan untuk menggemburkan struktur tanah. Setelah pengolahan tanah, dilakukan pembuatan bedengan, selanjutnya tanah diberi pupuk dasar dibenamkan dibagian tengah bedengan secara merata dan ditutup kembali dengan tanah lapisan atas memakai cangkul. Setelah 7 hari masa istirahat, MPHP (Mulsa Plastik Hitam Perak) segera dapat dipasang diatas permukaan bedengan, Kegiatan pembibitan berlangsung dengan 3 tahap yaitu pembuatan media semai, penyemaian benih, dan pemeliharaan bibit. Media semai terdiri dari komposisi pupuk kandang : tanah ialah 1:3. pembibitan berlangsung selama 15-20 hari. Bibit tomat yang sudah berumur 15-20 hari setelah semai (HSS) siap di transplanting ke lapang yaitu ketika muncul 3-4 daun sejati. Penanaman tomat dapat dilakukan pada pagi atau sore hari. Saat penanaman pada jarak 10 cm dari pangkal batang diberi ajir. Setelah tanaman berumur 15 hari tanaman dapat diikatkan pada ajir tersebut. Pemeliharaan tanaman pada tomat meliputi pengairan, roguing, pewiwilan, pengamatan hama penyakit, pemupukan susulan, penyiangan, pembubunan. Pengairan pada tanaman tomat ini menggunakan sistem leb dengan interval 10 hari sekali. Pemupukan susulan dilakukan saat tanaman tomat berumur 20 HST dengan interval 10 hari sekali. Kegiatan pewiwilan ini dilakukan bersamaan dengan pengikatan tanaman pada ajir. Pengikatan menggunakan metode angka 8. Roguing mulai dilakukan sedini mungkin. Roguing ini dilakukan petani saat tanaman masih dalam pembibitan. Tanaman tomat merupakan tanaman yang amat peka terhadap serangan hama dan penyakit. Pengamatan terhadap hama dan penyakit pada tanaman tomat dilakukan secara teratur setiap tiga hari sekali. Hama yang sering ditemukan oleh petani adalah hama ulat dan thrips. Untuk penyakit yang biasa menyerang tanaman tomat adalah layu fusarium dan karat daun. Penyiangan dilakukan secara kondisional (menyesuaikan keadaan). Pembumbunan dilakukan apabila perakaran terlihat berada di atas permukaan tanah. Persilangan tanaman tomat dilakukan dengan memilih bunga betina yang masih kuncup dari varietas Opal dan bunga jantan yang sudah mekar dari varietas Mirah. Tahapan selanjutnya adalah emaskulasi yang dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 06.00. Setelah dilakukan emaskulasi maka tanaman tomat siap untuk diserbukan. Panen dilakukan secara manual. Panen tomat dilakukan ketika buah telah masak 90100%. Panen tomat dilakukan sebanyak 7 kali pemanenan. Setelah seluruh kegiatan budidaya selesai, maka kegiatan selanjutnya adalah pasca panen. Langkah pertama dalam pasca panen adalah ekstraksi benih. Buah tomat yang telah dipanen dipilih yang memenuhi standar, baik dari segi ukuran, bentuk, warna, serta kemulusan buah. Keseluruhan buah tomat yang telah disortasi diproses hingga tomat terpisah dengan bijinya. Setelah biji bersih dari lendir, pewarnaan dan pemberian insektisida pada biji siap dilakukan. Untuk pengemasan, Pengemasan benih tomat di UD. Riawan Tani sudah menggunakan tempat pengemas berupa aluminium foil.