Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerimaan retribusi Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Mutu (SKHPM) kendaraan bermotor tahun 2010, untuk mengetahui apa faktor-faktor penghambat yang mempengaruhi penerimaan retribusi SKHPM kendaraan bermotor, dan untuk mengetahui apa faktor-faktor pendukung yang mempengaruhi penerimaan retribusi SKHPM kendaraan bermotor. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, sumber data adalah data primer dan data sekunder, teknik pengumpulan data adalah melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Key informan dalam konteks penelitian ini adalah Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ), staf ahli Seksi Lalu Lintas Angkutan Jalan, dan wajib retribusi (pihak karoseri). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam penerimaan retribusi Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Mutu (SKHPM) kendaraan bermotor tahun 2010 (Studi pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Selatan) yang diukur melalui dimensi teori penerimaan retribusi yang pertama (1) penentuan wajib retribusi yang indikatornya, yaitu pengadaan sosialisasi tentang retribusi SKHPM kendaraan bermotor ke masyarakat dilakukan dengan baik dan rutin, pemberian tanda pengenal wajib retribusi SKHPM kendaraan bermotor adalah tidak ada tanda pengenal wajib retribusi, dan penetapan pihak yang membutuhkan jasa penerbitan SKHPM kendaraan bermotor adalah pihak karoseri. Kedua (2) penetapan nilai kena retribusi yang indikatornya, yaitu dasar pengenaan retribusi SKHPM kendaraan bermotor adalah pada Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Selatan No. 26 Tahun 2001 tentang Retribusi Jasa Pemeriksaan Mutu Kendaraan Bermotor dan pendekatan pembebanan retribusi SKHPM kendaraan bermotor adalah dari jumlah beban yang dikeluarkan oleh dinas dalam menjalankan pelayanan. Ketiga (3) pemungutan retribusi yang indikatornya, yaitu tata cara pemungutan retribusi SKHPM kendaraan bermotor adalah baik dan bukti pembayaran retribusi SKHPM kendaraan bermotor adalah diberikan tanda bukti pembayaran. Keempat (4) penegakan sistem retribusi yang indikatornya, yaitu ketentuan/hukuman terhadap pelanggaran retribusi SKHPM kendaraan bermotor adalah memiliki hukuman yang diatur dalam peraturan daerah dan pelaksanaan penyidikan tindak pidana retribusi SKHPM kendaraan bermotor. Kelima (5) pembukuan penerimaan yang indikatornya, yaitu tata pembukuan penerimaan retribusi SKHPM kendaraan bermotor sudah baik dan pelaksanaan pemeriksaan dari pemerintah pusat dan propinsi dilakukan secara rutin. Hasil penelitian ini merekomendasikan bahwa Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Selatan melakukan pendataan, melakukan pengawasan lebih rutin, dan menambah pegawai yang berkompeten. Kata Kunci : Retribusi Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Mutu (SKHPM), Perusahaan Karoseri Abstract The purposes of this study are to determine how the revenue levy Quality Certificate Examination (SKHPM) motor vehicles in 2010, to find out what inhibiting factors affecting the acceptance levy Quality Certificate Examination (SKHPM) motor vehicles, and to find out what factors supporting factors that affect revenue levy Quality Certificate Examination (SKHPM) motor vehicles. This study used a qualitative descriptive method, datum sources are the primary data and secondary data, engineering data collection was through observation, interviews, and study documentation. Key informants in the context of this study is Section Head of Transport Road Traffic (LLAJ), expert staff Traffic Transportation Section, and retribution payer. The results of this study indicate that in acceptance of levy Quality Certificate Examination (SKHPM) motor vehicles in 2010 (Studies in the Department of Transportation Communication and Information Province of South Sumatra) as measured by the dimension theory of reception of the first levy (1) the determination shall levy an indicator, the socialization of retribution SKHPM procurement of motor vehicles to the public is well done and routine, giving identification SKHPM compulsory levy motor vehicle is no compulsory levy identification, and determination of those who need services SKHPM issuance of motor vehicle is the body of a car. Two (2) the determination of taxable value of the indicator levy, which is the basis of the imposition of levies SKHPM motor vehicle is in South Sumatra Provincial Regulation No. 26 of 2001 on the Quality Inspection Services Levy and Motor Vehicle loading approach SKHPM motor vehicle levy is the amount of expenses incurred by the agency in performing the service. All three (3) collection of the levy indicator, namely procedures for collecting motor vehicle levy SKHPM is good and proof of payment of levies SKHPM motor vehicle is provided proof of payment. The four (4) enforcement of the levy system indicator, namely the provision / SKHPM levy penalties for violations of motor vehicle is to have the sentence set forth in local regulations and implementation of criminal investigation SKHPM motor vehicle levy. The five (5) keeping the indicator of acceptance, acceptance of book keeping procedures SKHPM levy motor vehicle inspection has been good and the implementation of central and provincial governments are routinely performed. The results of this study recommends that the Department of Transportation Communication and Information Province of South Sumatra to collect data, perform more routine surveillance, and add a competent employee. Keywords: Retribution Quality Certificate Examination (SKHPM),Corporate Body