Pengertian dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Konsep produktivitas kerja dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi individu dan dimensi organisasian. Dimensi individu melihat produktivitas dalam kaitannya dengan karakteristik-karakteristik kepribadian individu yang muncul dalam bentuk sikap mental dan mengandung makna keinginan dan upaya individu yang selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Sedangkan dimensi keorganisasian melihat produktivitas dalam kerangka hubungan teknis antara masukan (input) dan keluaran (out put). Oleh karena itu dalam pandangan ini, terjadinya peningkatan produktivitas tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas, tetapi juga dapat dilihat dari aspek kualitas. Kedua pengerian produktivitas tersebut mengandung cara atau metode pengukuran tertentu yang secara praktek sukar dilakukan. Kesulitan-kesulitan itu dikarenakan, pertama karakteristik-karakteristik kepribadian individu bersifat kompleks, sedangkan yang kedua disebabkan masukan-masukan sumber daya bermacam-macam dan dalam proporsi yang berbeda-beda. Produktivitas kerja sebagai salah satu orientasi manajemen dewasa ini, keberadaannya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap produktivitas pada dasarnya dapat diklasifikasikan kedalam dua jenis, yaitu pertama faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung, dan kedua faktor-faktor yang berpengaruh secara tidak langsung. Remunerasi Remunerasi adalah merupakan imbalan atau balas jasa yang diberikan perusahaan kepada tenaga kerja sebagai akibat dari prestasi yang telah diberikannya dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Pengertian ini mengisyaratkan bahwa keberadaannya di dalam suatu organisasi perusahaan tidak dapat diabaikan begitu saja. Sebab, akan terkait langsung dengan pencapaian tujuan perusahaan. Remunerasi yang rendah tidak dapat dipertanggungjawabkan, baik dilihat dari sisi kemanusiaan maupun dari sisi kelangsungan hidup perusahaan. Secara teoritis dapat dibedakan dua sistem remunerasi, yaitu yang mengacu kepada teori Karl Mark dan yang mengacu kepada teori Neo-klasik. Kedua teori tersebut masing-masing memiliki kelemahan. Oleh karena itu, sistem pengupahan yang berlaku dewasa ini selalu berada diantara dua sistem tersebut. Berarti bahwa tidak ada satupun pola yang dapat berlaku umum. Yang perlu dipahami bahwa pola manapun yang akan dipergunakan seyogianya disesuaikan dengan kebijakan remunerasi masing-masing perusahaan dan mengacu kepada rasa keadilan bagi kedua belah pihak (perusahaan dan karyawan). Besarnya tingkat remunerasi untuk masing-masing perusahaan adalah berbeda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya diantaranya, yaitu permintaan dan penawaran tenaga kerja, kemampuan perusahaan, kemampuan dan keterampilan tenaga kerja, peranan perusahaan, serikat buruh, besar kecilnya resiko pekerjaan, campur tangan pemerintah, dan biaya hidup. Dilihat dari sistemnya pembelian remunerasi dapat dibedakan atas prestasi kerja, lama kerja, senioritas atau lama dinas, kebutuhan, dan premi atau upah borongan Pendidikan dan Latihan Pendidikan dan latihan dipandang sebagai suatu invesatasi di bidang sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dari tenaga kerja. Oleh karena itu pendidikan dan latihan merupakan salah satu faktor penting dalam organisasi perusahaan. Pentingnya pendidikan dan latihan disamping berkaitan dengan berbagai dinamika (perubahan) yang terjadi dalam lingkungan perusahaan, seperti perubahan produksi, teknologi, dan tenaga kerja, juga berkaitan dengan manfaat yang dapat dirasakannya. Manfaat tersebut antara lain: meningkatnya produktivitas perusahaan, moral dan disiplin kerja, memudahkan pengawasan, dan menstabilkan tenaga kerja. Agar penyelenggaraan pendidikan dan latihan berhasil secara efektif dan efisien, maka ada 5 (lima) hal yang harus di pahami, yaitu 1) adanya perbedaan individual, 2) berhubungan dengan analisa pekerjaan, 3) motivasi, 4) pemilihan peserta didik, dan 5) pemilihan metode yang tepat. Pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja dapat diklasifikasikan kepada dua kelompok, pertama, yakni pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja yang termasuk kepada kelompok tenaga kerja operasional, kedua, pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja yang termasuk kepada kelompok tenaga kerja yang menduduki jabatan manajerial. Untuk masing-masing kelompok tenaga kerja tersebut diperlukan metode pendidikan yang berbeda satu sama lain Pengertian dan Proses Perencanaan Tenaga kerja Perencanaan tenaga kerja merupakan bagian integral dari perencanaan pembangunan. Rencana pembangunan memuat berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan di seluruh sektor atau sub sektor. Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan membutuhkan tenaga kerja yang sesuai. Perencanaan tenaga kerja memuat perkiraan permintaan atau kebutuhan dan penawaran atau penyediaan tenaga kerja, serta kebijakan maupun program ketenagakerjaan yang diperlukan dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan pembangunan. Perencanaan tenaga kerja dapat dilakukan pada tahap perusahaan, lembaga pemerintah atau unit organisasi swasta lainnya. Perencanaan tenaga kerja seperti ini disebut perencanaan tenaga kerja mikro. Pemerintah biasanya juga membuat perencanaan tenaga kerja dalam cakupan wilayah tertentu maupun secara nasional. Jenis perencanaan tenaga kerja seperti itu dikenal sebagai perencanaan tenaga kerja makro, nasional atau perencanaan tenaga kerja regional. Sistem perencanaan tenaga kerja menunjukkan kedudukan perencanaan tenaga kerja dalam kerangka perencanaan pembangunan secara keseluruhan. Perencanaan pembangunan yang disertai dengan data-data kependudukan dan informasi pasar kerja merupakan masukan utama dalam penyusunan perencanaan tenaga kerja. Hasil perencanaan tenaga kerja adalah berupa rencana tenaga kerja. Dalam sistem perencanaan pembangunan yang melihat perencanaan tenaga kerja sebagai bagian integral dari perencanaan pembangunan, maka proses perencanaan tenaga kerja akan melibatkan instansi. Proses perencanaan tenaga kerja itu sendiri menunjukkan langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam pelaksanaan perencanaan tenaga kerja. Definition and Factors Influencing Work Productivity The concept of labor productivity can be viewed from two dimensions, namely individual dimensions and the dimensions of organizing. Dimensional look at the productivity of individuals in relation to personality characteristics of individuals who appear in the form of mental attitude and the desire and efforts to contain meaning individuals who are always trying to improve the quality of life. While the dimensions of organizational view of productivity within the framework of the technical relationship between inputs (input) and output (output). Therefore, in this view, the increase in productivity is not only seen from the aspect of quantity, but also can be seen from the aspect of quality. Both productivity pengerian contains certain way or method of measurement is in practice difficult to do. These difficulties were due to, first the characteristics of individual personality is complex, while the second inputs due to a variety of resources and in different proportions. Labor productivity as one of today's management orientation, being influenced by various factors. Factors affecting the productivity can be basically classified into two types, namely first the factors that affect it directly, and both the factors that influence indirectly. Remuneration Remuneration is the reward or remuneration given to the company's workforce as a result of the achievements that have been given in order to achieve corporate objectives. This understanding suggests that the presence in an organization can not be ignored. Therefore, it would be directly related to the achievement of corporate goals. Low remuneration which can not be accounted for, whether viewed from the side of humanity and of the company's survival. Theoretically can be distinguished two remuneration systems, namely the reference to the theories of Karl Mark and that refers to the Neo-classical theory. Both of these theories each has drawbacks. Therefore, the system currently prevailing wage always lies between the two systems. Means that no single pattern that can be generally accepted. That need to be understood that any pattern that will be used should be adjusted with the remuneration policy of each company and refers to the sense of justice for both parties (company and employee). The level of remuneration for each company is different. The difference is caused by several factors that influence them, namely demand and labor supply, capabilities, capabilities and skills of the workforce, the role of companies, trade unions, the size of the job risk, government intervention, and cost of living. Judging from the purchase of the remuneration system can be distinguished on work performance, length of employment, seniority or length of service, needs, and premium or piece rate Education and Training Education and training is seen as a invesatasi in the field of human resources aimed at improving the productivity of labor. Therefore education and training is one important factor in the organization of the company. The importance of education and training in addition associated with a variety of dynamics (changes) that occur in a corporate environment, such as changes in production, technology, and labor, is also associated with benefits that can be felt. Benefits include: increased productivity, morale and discipline of work, facilitate control, and stabilize the workforce. Providing education and training in order to effectively and efficiently managed, then there are 5 (five) things that should be understood, namely 1) the existence of individual differences, 2) associated with the job analysis, 3) motivation, 4) selection of students, and 5) selection of appropriate methods. Education and training for workers can be classified to two groups, first, namely education and training to workers belonging to labor groups operational, second, education and training to workers belonging to labor groups who occupy managerial positions. For each group the necessary workforce education methods are different from each other Understanding and Workforce Planning Process Manpower planning is an integral part of development planning. The construction plan includes a variety of activities to be implemented in all sectors or subsectors. Any activities to be implemented requires an appropriate workforce. Workforce planning load forecast demand and supply or demand or supply of manpower, as well as employment policies and programs that are needed in order to support the successful implementation of development. Workforce planning can be performed on stage companies, government agencies or units of other private organizations. Manpower planning is called micro workforce planning. The government usually also make workforce planning within the scope of a particular region or nationally. This type of workforce planning as it is known as macro workforce planning, national or regional workforce planning. Workforce planning system shows the position of workforce planning within the framework of overall development planning. Development planning, along with demographic data and labor market information is a major input in the preparation of workforce planning. The results of workforce planning is a form of employment plan. In the development planning system who see workforce planning as an integral part of development planning, the workforce planning process will involve the agency. Workforce planning process itself shows the steps that need to be taken in the implementation of workforce planning Definition and Factors Influencing Work Productivity Oleh : Mei Vita D.R A.210100033 Pendidikan Ekonomi Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2001/2012