Post Disaster Needs Assessment West Sumatra Earthquake 2009 Kerangka Acuan Proses Pengumpulan Data dan Analisa Bersama Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Post Disaster Needs Assessment) Gempa Bumi Sumatra Barat 2009 Pendahuluan Gempa bumi berskala 7.9 Skala Richter pada tanggal 30 September 2009 yang terjadi di Sumatra Barat dan Jambi telah menimbulkan korban jiwa dan kerusakan pada bangunan-bangunan rumah warga, fasilitas dan sarana umum, sekolah, tempat usaha dan perkantoran pemerintah. Lebih dari 100 ribu rumah diperkirakan rusak berat dan ribuan bangunan umum hancur dan tidak dapat difungsikan kembali. Kejadian bencana ini mengganggu fungsi masyarakat, akses warga terhadap kebutuhan dasar. Kegiatan perekonomian setempat terganggu dan berpotensi menimbulkan dampak sosial ekonomi yang signifikan dalam jangka pendek dan menengah. Upaya pemulihan atas dampak bencana ini perlu segera dilaksanakan melalui kegiatan rehabilitasi, rekonstruksi dan pemulihan jangka panjang untuk mengembalikan ke keadaan sebelum bencana terjadi dan meningkatkan ketangguhan terhadap banana-bencana lain di masa datang. Diperlukan pula upayaupaya pemulihan awal guna membantu masyarakat mendukung kelangsungan hidup dan pemulihan mereka sendiri sementara menunggu perencanaan dan pengaturan untuk kegiatan pemulihan jangka menengah dan jangka panjang. Untuk pelaksanaan berbagai kerangka pemulihan tersebut diperlukan informasi komprehensif yang meliputi dampak sosial dan ekonomi melalui Pengkajian Pemulihan Pasca Bencana (Post Disaster Needs Assessment/PDNA yang tediri dari kajian kerusakan dan kerugian (Damage and Losses assessment – DaLA) dan kajian kebutuhan pemulihan masyarakat (Human Recovery Needs Assessment/HRNA). Undang-undang 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana mengamanatkan kajian kerusakan dan kerugian sebagai prasyarat bagi penyusunan rencana rehabilitasi pasca bencana. Rencana rehabilitasi ini merupakan dasar pengalokasian pendanaan dan prioritas pembangunan dalam rangka pemulihan pasca bencana. Cara yang umum digunakan untuk proses kajian ini adalah metoda yang dikembangkan oleh the Economic Commission for Latin America and the Caribean (ECLAC). Pemerintah Indonesia telah seringkali menggunakan metoda ini dalam menentukan tingkat kerusakan dan kerugian akibat bencana alam termasuk Tsunami Aceh tahun 2004, gempa bumi Yogyakarta-Jawa Tengah tahun 2006, Gempa Jambi dan Sumbar, dan gempa bumi Jawa Barat 2009 serta bencana alam besar dan kecil lainnya. Dokumen DaLA yang dihasilkan selama ini telah dijadikan dasar oleh Pemerintah maupun lembagalembaga pemberi bantuan pembangunan dalam menentukan prioritas pendanaan serta dukungan program dan pembiayaan bagi pemulihan pasca bencana-bencana tersebut. 1 Post Disaster Needs Assessment West Sumatra Earthquake 2009 Pada tahun-tahun terakhir ini Pemerintah bersama berbagai mitra termasuk Bank Dunia dan PBB di Indonesia juga menyusun PDNA sebagai kerangka kerja melengkapi DaLA dengan HRNA yang mengkaji apek-aspek kemasyarakatan dan menitiberatkan pada upaya-upaya pemulihan awal. Tujuan Tujuan utama dari proses pengumpulan data dan analisa bersama ini adalah untuk memastikan bahwa informasi tentang dampak bencana Gempa Bumi Sumatra 2009 didapat dengan akurat, cepat, serta secara komprehensif menggambarkan kebutuhan untuk pemulihan jangka pendek, menengah maupun panjang. Pelaksanaan pengumpulan data dan analisa dilakukan secara partisipatif melibatkan sektor dan wilayah yang terkait dan terkena dampak bencana guna sekaligus membangun pemahaman dari berbagai sektor dan pemerintah daerah tentang prioritas dan peluang pemulihan pada jangka waktu yang berbeda-beda. Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana PDNA adalah suatu upaya untuk menyediakan dasar bukti bagi proses di berbagai tahapan pemulihan melalui identifikasi dampak bencana terhadap asset-asset serta potensi perorangan, keluarga, komunitas dan negara, dan dengan menyusun suatu kerangkakerj apemulihan yang memuat prioritas pemulihan jangka pendek, menengah dan rekonstruksi serta pemulihan jangka panjang. Untuk itu PDNA menggabungkan dua pendekatan yaitu DaLA dan HRNA. PDNA juga merupakan upaya gabungan dari berbagai pihak dibawah koordinasi Pemerintah termasuk Bank Dunia/ADB, masyarakat kemanusiaan dan PBB serta para donor. Urutan Proses Pengumpulan Data dan Analisa Bersama PDNA Adapun urutan proses pengumpulan data dan analisa bersama untuk keperluan perhitungan nilai kerusakan dan kerugian akibat gempa bumi Sumatra Barat 2009 ini meliputi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Persiapan pembentukan tim dan pengumpulan data sekunder Pengumpulan data oleh instansi sektor daerah bersama data primer dari masyarakat Verifikasi data dan pengumpulan informasi tipologi dan harga-harga satuan daerah Proses perhitungan nilai kerusakan dan kerugian Penyusunan strategi pemulihan pada berbagai jangka waktu dan perkiraan kebutuhannya Penyusunan Laporan PDNA dan pengembangan dan Rencana Aksi Rehabilitas dan Rekonstruksi Keterlibatan Daerah dan Sektor-sektor terkait di dalamnya Keterlibatan Daerah dan Mitra Kajian kerusakan, kerugian akibat bencana merupakan tanggung jawab Pemerintah pusat dan Pemerintah Propinsi dan Kabupten/Kota yang terkena dampak sebagai bagian dari proses penganggulangan bencana. Secara khusus, inventarisasi kerusakan merupakan kegiatan yang menjadi 2 Post Disaster Needs Assessment West Sumatra Earthquake 2009 porsi utama pemerintah daerah dengan dukungan dari pemerintah pusat (instansi sektor) dan lembagalembaga bantuan pembangunan. LSM dan lembaga-lembaga internasional turut serta dan mendukung kegiatan penbgkajian pasca bencana dalam kapasitas mereka sebagai mitra terutama dalam mengumpulkan dan menganalisa data primer dari masyarakat terutama tentang akses terhadap kebutuhan dasar, serta proses dan fungsi kemasyarakatan dalam rangka pemulihan awal. Keterlibatan Sektor Unsur-unsur sektor di daerah bekerja sama dalam melakukan inventarisasi kerusakan dengan pembagian sebagai berikut: Kategori Sektor Sosial dan Pemenuhan kebutuhan dasar DaLA Kesehatan Pendidikan dan Kebudayaan Perumahan dan Permukiman Sektor Produktif: Pertanian Industri Perdagangan Pariwisata Pertambangan Infrastruktur Inrastruktur masyarakat* Energi Air dan sanitasi Tranportasi dan komunikas Lain-lain: HRNA Kesehatan Gizi Pendidikan Naungan/Sementara Bantuan pangan Perlindugan Matapencaharian-pertanian Matapencaharian non-pertanian Air, sanitas, dan higiene Lingkungan* Pengurangan Risiko Bencana Personil dan Data Dasar yang Harus Disiapkan Pemerintah Daerah Personil Untuk setiap kelompok sektor sebagaimana diuraikan di atas diharapkan wakil-wakil dari instansi terkait dapat ditunjuk sebagai penanggung jawab, khususnya personil yang berasal dari unit pemerintah daerah yang menjalankan fungsi pendataan dan manajemen informasi. Untuk itu setiap Pemerintah Kabupaten Kota diharapkan dapat menunjuk masing-masing koordinator utama (dari unsur Bappeda dan/atau Satlak), koordinator kelompok sektor (dari unsur Bappeda), dan anggota yang mewakili sektor-sektor teknisnya (SKPD). 3 Post Disaster Needs Assessment West Sumatra Earthquake 2009 Para mitra dari lembaga-lembaga PBB dan LSM internasional, nsinal maupun daerah juga akan dilibatkan secara aktif terutama dalam pengumpulan data dan analisis HRNA. Data Dasar Setiap penanggung jawab dan anggota dari kelompok sektor diharapkan telah dapat menyiapkan data dasar masing-masing daerahnya termasuk: 1. Data inventarisasi tingkat dan jumlah kerusakan 2. Data tipologi sektor (misal jenis bangunan, tipe usaha, dll) 3. Data harga satuan di wilayah masing-masing (misal: harga bangunan per satuan luas, harga dasar bahan pokok, harga satuan bahan bangunan, dsb.) Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Rapat Persiapan Tingkat Propinsi1 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Penetapan personil sektor daerah1 Pengumpulan data 1 PelatihanPenyegaran PDNA Proses Analisa Bersama1 Proses Penulisan Laporan1,2 Lokakarya Konsultasi Daerah1 Finalisasi Laporan dan Renaksi2 1) Pelaksanaan di daerah 2) Pelaksanaan di Jakarta Pembiayaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan ini akan dibiayai oleh BNPB dengan dukungan dari Bank Dunia dan PBB. Dalam hal ini pemerintah daerah bertanggung-jawab dalam menyediakan tempat, memobilisasi personil dari sektor-sektor terkait, dan membantu dalam koordinasi lapangan selama pelaksanaan kegiatan ini. Dukungan logistik dan pengadaan untuk kegiatan ini sesuai dengan kebutuhan yang ada dan diperlukan, akan disediakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan dukungan dari Bank Dunia dan PBB. --- 4 27 28 29 Post Disaster Needs Assessment West Sumatra Earthquake 2009 Post Disaster Needs Assessment West Sumatra Earthquake 2009 TERMS OF REFERENCE Joint Data Collection and Analysis Process Post Disaster Needs Assessment West Sumatra Earthquake in 2009 Introduction 7.9 Richter Scale earthquake on September 30, 2009, which occurred in West Sumatra and Jambi has caused casualties and damage to the buildings residents' houses, public facilities, schools, businesses and government offices. More than 100 thousand homes were severely damaged and estimated thousands of public buildings were destroyed beyond repair. This disrupts the functioning of society, citizens’ access to basic needs, disrupt the local economic activities and potential social impacts of significant economic in the short and medium terms. Recovery efforts for the impact this disaster needs to be implemented through the rehabilitation, reconstruction and long-term recovery to restore the situation before the disaster occurred and improving the resilience to other disasters in the future. There should be efforts to assist the early recovery support to community survival and spontaneous recovery of their own while waiting for the planning and arrangements for the medium-term and the long term recovery activities. To this end there is a need for comprehensive information of social and economic impacts through the Post Disaster Needs Assessment which consists of assessment of damage and loss (Damage and Losses assessment - DaLA) and Human Recovery Needs Assessment (Human Recovery Needs Assessment - HRNA). Act no 24 of 2007 on Disaster Management and Government Regulation No. 21 Year 2008 on the organization of disaster damage and loss assessment as a prerequisite for planning postdisaster rehabilitation. This rehabilitation plan is the basis for the allocation of funding and development priorities in the context of post-disaster recovery. Common method used for this review process is the method developed by the Economic Commission for Latin America and the Caribean (ECLAC). The Indonesian government has often used this method in determining the level of damage and losses caused by natural disasters including the tsunami in Aceh in 5 Post Disaster Needs Assessment West Sumatra Earthquake 2009 2004, an earthquake Yogyakarta, Central Java in 2006, Bengkulu, Sumatra earthquake of 2007 West, West Java earthquake and various disasters in 2009. DaLA documents produced so far been relied upon by the Government and institutions of development aid in determining funding priorities and program support and funding for the restoration of post-disaster disaster. In recent years the Government together with various partners including the World Bank and UN in Indonesia also set up a PDNA framework consisting of DaLA and HRNA. Purpose The main purpose of the process of data collection and analysis is to ensure that the information about the impact of Sumatra Earthquake disaster in 2009 obtained by accurate, fast, and comprehensively describes the need for restoration of short, medium and long term. Implementation of data collection and analysis conducted in a participatory and involve the sector and related areas affected in order to both develop understanding of various sectors and local governments about priorities and opportunities in the recovery period is different. Post Disaster Needs Assessment PDNA is an effort to provide the evidence base for the process at various stages of recovery through the identification of the impact of disasters on assets and potential of individuals, families, communities and countries, and to formulate a comprehensive framework that includes restoration of short-term recovery priorities, as well as medium and reconstruction long-term recovery. For that PDNA combine the two approaches and HRNA Dala. PDNA also a joint effort of various parties under the coordination of the Government including the World Bank / ADB, and UN humanitarian community and donors. Ordering Process Data Collection and Analysis Joint PDNA Ordering process of data collection and analysis together for the purposes of calculating the value of damage and losses due to the earthquake in West Sumatra in 2009 include: 1. Preparation team building and secondary data collection 2. The collection of data by regional sector agencies together with primary data collection from the community 3. Verification of data and information collection typology and unit prices of the 6 Post Disaster Needs Assessment West Sumatra Earthquake 2009 4. The process of calculating the value of damage and losses 5. Recovery strategy formulation at various time period and the estimated needs 6. Formulation PDNA report and action plan development and rehabilitation and reconstruction Regional involvement and related sectors in which Regional and Partner Involvement Study damages, losses due to disasters is the responsibility of central government and provincial government and Kabupten / town affected as part of the process penganggulangan disaster. In particular, the inventory is an activity that damages a major portion of local government with support from the central government (agency sector) and institutions of development assistance. NGOs and international agencies participating and supporting post-disaster assessment activities in their capacity as partners, especially in collecting and analyzing primary data from the public, especially on access to basic needs, as well as process and social functions within the framework of early recovery. Sector Involvement Elements in the sector work together in identifying damage to the division as follows: Category Social and meeting the basic needs DaLA Health Education and culture Shelter and housing Productive Agriculture Industry Trade Tourism Mining Infrastructure HRNA Health Nutrition Education Emergency Shelter Food Assistance Protection Agriculture livelihood Non Agri livelihood Community micro infrastructure* Energy Water and sanitation Transportation, communication, Postal service WASH 7 Post Disaster Needs Assessment West Sumatra Earthquake 2009 Cross cutting Governance Environment * Disaster risk reduction Personnel and Data Base to Be Prepared Local Government Personnel For each sector groups described above are expected representatives from related institutions can be designated as the responsible, particularly personnel from local government units that perform data functions and information management. For that each District / City Government is expected to appoint each of the main coordinator (from Bappeda elements and / or Satlak), coordinator of the sector (from the elements Bappeda), and members representing the technical sectors (SKPD). The partners of UN agencies and international NGOs, national and local levels will also be actively involved especially in data collection and analysis HRNA. Basic Data Every person in charge and members of the group expected the sector has been able to prepare the basic data of each region include: 1. Level inventory data and the amount of damage 2. Typology of data sectors (eg building type, type of business, etc.) 3. Unit price data in each region (eg: the price per unit area of the building, the basic price of basic commodities, the unit price of building materials, etc..) Implementation Schedule Activities Provinciap preparatory meeting1 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Designation of local personnel1 Data collection 1 Local orientation on PDNA Joint analysis1 Report writing1,2 8 27 28 29 Post Disaster Needs Assessment West Sumatra Earthquake 2009 Local consultation workshop1 Report finalization 2 Financing Activities These activities will be funded by BNPB with support from the World Bank and the UN. In this case the local government responsibility in providing the place, mobilized personnel from related sectors, and assist in the coordination of the field during the implementation of this activity. Logistics and procurement support for these activities in accordance with the needs of existing and required, will be provided by the National Disaster Management Agency (BNPB) with support from the World Bank and the UN. 9