2014 LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT Bank of America, National Association Cabang Jakarta – Indonesia Jakarta Branch – Indonesia 2014 LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT Bank of America, National Association Cabang Jakarta – Indonesia Jakarta Branch – Indonesia Bank of America, NA Jakarta adalah satu-satunya Cabang yang berlokasi di Jakarta dan milik sepenuhnya dari Bank of America N.A yang berkantor pusat di Charlotte, Amerika Serikat. BANA Jakarta mulai beroperasi sebagai bank umum sejak tanggal 25 Juni 1968 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. D.15.6.3.29 tanggal 25 Juni 1968, sedangkan penunjukan sebagai bank devisa adalah berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 4/13-Kep.Dir. tertanggal 27 Juni 1968. Bank of America, NA Jakarta is the only branch in Jakarta and fully owned by Bank of America, NA, whose head office is in Charlotte, USA. The Branch started the operation in Indonesia on 25 June 1968 based on the Decree of the Ministry of Finance No. D.15.6.3.29 dated 25 June 1968, and was permitted as a foreign exchange bank vide the Decree of the Directors of Bank Indonesia Director No. 4/13Kep.Dir.dated 27 June 1968. Bank of America, National Trust and Savings Association bergabung dengan Nations Bank, National Association pada tanggal 23 Juli 1999. Dan sesuai dengan persetujuan merger yang dikeluarkan oleh Comptroller of the Currency Administrator of National Banks pada tanggal 19 Juli 1999, Bank Indonesia telah menyetujui perubahan nama dan menerbitkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor: 1/16/KEP.GBI/1999 menetapkan bahwa Bank of America, National Trust and Savings Association kantor cabang di Jakarta menjadi Kantor Cabang Bank of America, National Association. Perubahan nama tersebut juga telah diumumkan di surat kabar Bisnis Indonesia pada bulan September 1999. Bank of America, National Trust and Savings Association merged with Nations Bank, National Association on 23 July 1999. Based on the merger memorandum issued by the Comptroller of the Currency Administrator of National Banks on 19 July 1999, Bank Indonesia issued the Decree of the Governor of Bank Indonesia No. 1/16/KEP.GBI/ 1999, which stated that Bank of America, National Trust and Savings Association Jakarta Branch is now the Branch of Bank of America, National Association. This rebranding has was announced in the Bisnis Indonesia in September 1999. Kebijakan dalam pengelolaan operasional yang ada pada Bank of America, NA Jakarta didasarkan pada kebijakan-kebijakan yang diberikan oleh kantor pusat dan sesuai dengan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Menteri Keuangan. Dari segi pelaporan, Bank of America, NA Jakarta harus melaporkan kepada kantor regional yang berkedudukan di Hong Kong dan Singapura; juga kepada Bank Indonesia sesuai dengan peraturan yang berlaku. The operational management policies within Bank of America, NA Jakarta is in line with those guided by Head Office and is also in compliance with the Bank Indonesia, Indonesia Financial Services Authority and the Ministry of Finance regulations. From the reporting point of view, Bank of America, NA Jakarta is required to submit reports to the regional office in Hong Kong and Singapore and also to Bank Indonesia in conformity with the existing regulations. Bank of America, N.A. - Jakarta Bank of America, N.A. - Jakarta 1 1 Taufiqurachman Direktur Operasional Vice President, Country Operation Officer - Indonesia Taufiqurachman Country Operation Officer Vice President, Country Operation Officer - Indonesia Pengalaman kerja: 9/2009 – sekarang Bank of America, N.A. – Jakarta Country Operation Officer 6/2006 – 9/2009 Bank of America, N.A. – Jakarta VP/Head Payment & Treasury Operations 8/2000 – 6/2006 Bank of America, N.A. – Jakarta AVP/ Head Payments & Treasury Operations 01/1996 – 2006 Bank of America, N.A. – Jakarta Head of Remittance Dept. 06/1995 – 01/1995 Bank of America, N.A. – Jakarta Utility Officer 09/1991 – 03/1994 Bank of America, N.A. – Jakarta Payment Clerk Work history: 9/2009 – present Bank of America, N.A. – Jakarta Country Operation Officer 6/2006 – 9/2009 Bank of America, N.A. – Jakarta VP/Head Payment & Treasury Operations 8/2000 – 6/2006 Bank of America, N.A. – Jakarta AVP/ Head Payments & Treasury Operations 01/1996 – 2006 Bank of America, N.A. – Jakarta Head of Remittance Dept. 06/1995 – 01/1995 Bank of America, N.A. – Jakarta Utility Officer 09/1991 – 03/1994 Bank of America, N.A. – Jakarta Payment Clerk Direktur Kepatuhan Director, Senior Country Compliance Compliance Director Director, Senior Country Compliance Pengalaman kerja: 05/2014 – sekarang Bank of America, N.A. – Jakarta Director, Senior Country Compliance 11/2012 – 5/2014 JPMorgan Chase Bank N.A., Jakarta Executive Director, Head of Legal 11/2007 – 11/2012 HSBC, Jakarta Senior Vice President Compliance 5/2007 – 11/2007 Standard Chartered Bank, Jakarta Assistant Vice President, Legal Advisor 4/2006 – 5/2007 HSBC, Jakarta Legal Manager 2/2002 – 4/2006 DNC Advocates at Work Senior Associate Lawyer Work History: 05/2014 – present Bank of America, N.A. – Jakarta Director, Senior Country Compliance 11/2012 – 5/2014 JPMorgan Chase Bank N.A., Jakarta Executive Director, Head of Legal 11/2007 – 11/2012 HSBC, Jakarta Senior Vice President Compliance 5/2007 – 11/2007 Standard Chartered Bank, Jakarta Assistant Vice President, Legal Advisor 4/2006 – 5/2007 HSBC, Jakarta Legal Manager 2/2002 – 4/2006 DNC Advocates at Work Senior Associate Lawyer Bank of America, N.A. - Jakarta Bank of America, N.A. - Jakarta 2 2 Honggo Karyono Direktur Director, Head FI Honggo Karyono Director Director, Head FI Pengalaman kerja: 12/2012 – sekarang Bank of America, N.A. – Jakarta Director, Head FI 9/2011 – 12/2012 OCBC NISP Indonesia Executive Vice President, Division Head FI 10/2008 – 9/2011 JP Morgan, Indonesia Executive Director, Head FI 10/2004 – 9/2008 Amex Bank, Indonesia Director, FI Group 8/2001 – 10/2004 ABN AMRO, Indonesia Assistant Vice President, FI Sales 1/2001 – 8/2001 ABN AMRO, Indonesia Head Client Support and Service 10/1999 – 1/2001 ABN AMRO, Indonesia Manager Sales & Product Development 10/1999 – 1/2001 ABN AMRO, Indonesia Manager Sales & Product Development 6/1996 – 10/1999 Standard Chartered Bank, Indonesia Assistant Manager Work History: 12/2012 – present Bank of America, N.A. – Jakarta Director, Head FI 9/2011 – 12/2012 OCBC NISP Indonesia Executive Vice President, Division Head FI 10/2008 – 9/2011 JP Morgan, Indonesia Executive Director, Head FI 10/2004 – 9/2008 Amex Bank, Indonesia Director, FI Group 8/2001 – 10/2004 ABN AMRO, Indonesia Assistant Vice President, FI Sales 1/2001 – 8/2001 ABN AMRO, Indonesia Head Client Support and Service 10/1999 – 1/2001 ABN AMRO, Indonesia Manager Sales & Product Development 10/1999 – 1/2001 ABN AMRO, Indonesia Manager Sales & Product Development 6/1996 – 10/1999 Standard Chartered Bank, Indonesia, Indonesia Assistant Manager Posisi modal Bank (Cabang) pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp1.379.846 juta dengan jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) sebesar Rp. 2.083.496 juta. Rasio Kecukupan Modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar (CAR), pada 31 Desember 2014 adalah sebesar 66.23%, jauh di atas rasio minimum yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia yakni sebesar 10%. Sedangkan pada 31 Desember 2013 modal bank sebesar Rp1.339.595 juta dengan jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) sebesar Rp. 1.584.664 juta. Rasio Kecukupan Modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar (CAR), pada 31 Desember 2013 adalah sebesar 84,53%. Bank of America, N.A. - Jakarta Bank of America, N.A. - Jakarta As of December 31, 2014, the branch’s capital position stood at IDR 1.379.846 million and its total risk weighted assets (RWA) of IDR 2.083.496 million, the Capital Adequacy Ratio (CAR) of the branch as of 31 December 2014 considering credit and market was 66,23%, far above the 10% ratio required by Bank Indonesia. As of 31 December 2013, the branch’s capital was IDR 1.339.595 million with total riskweighted assets of IDR 1.584.664 million, resulting in 84.53% of CAR with credit and market risk as of the date. 3 3 Realisasi Dana Usaha, sebagai bagian dari modal kantor cabang bank asing, pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp. 1.351.859 juta dan Rp. 1.324.307 juta, sedangkan jumlah dana usaha yang dideklarasikan sampai posisi 31 Desember 2014 adalah sebesar US$ 110 juta. As part of the capital of foreign banks’ branches, the realization of Net Inter Office Fund, as of 31 December 2014 and 2013 were IDR million and IDR1.324 million, whilst the declared NIOF up to 31 December 2014, was US$ 110 million. Jumlah aktiva produktif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah Rp 2.981.708 juta dan Rp 2.573.231 juta. Peningkatan aktiva produktif disebabkan oleh meningkatnya pemberian kredit dan surat berharga. Sedangkan jumlah aktiva produktif bermasalah adalah nihil pada tanggal 31 Desember 2014 dan nihil pada 31 Desember 2013. Dengan demikian, rasio aktiva produktif bermasalah terhadap jumlah aktiva produktif adalah 0% pada 2014 dan 0% pada 2013. Total productive assets as of 31 December 2014 and 2013, were IDR 2.981.708 million and IDR 2.573.231 million, respectively. The increase in productive assets was contributed by the increased Loan issued, and securities. Total classified productive assets were Nil as of 31 December 2014 and Nil as of 31 December 2013. Thus, the ratio of classified productive assets to total productive assets was 0% in 2014 and 0% in 2013. Kebijakan pemberian pinjaman di Bank kami menganut prinsip kehati-hatian, pinjaman yang dibukukan pada tahun 2014 terfokus pada produkproduk cash management, trade finance dan pelayanan transaksi yang lainnya. Rasio total pinjaman yang diberikan terhadap total dana pihak ketiga atau Loan to Deposit rasio (LDR) pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah 79.31% dan 93.43%. Terjadi penurunan LDR yang signifikan di tahun 2014 karena bank berhasil meningkatkan pemberian pinjaman dari Rp 1.436.792 juta pada 2013 menjadi Rp 1.873.985 juta pada 2014 sedangkan total dana pihak ketiga juga mengalami kenaikan dari Rp 1.537.828 juta pada 2013 menjadi Rp 2.362.778 juta pada 2014. In line with the application of prudent lending policy, the loan booked in 2014 focused on products of cash management, trade finance and other transaction services. The Branch’s customer target was also quite limited. Therefore, the ratio of total granted loan to third party liabilities as of December 31, 2014 and 2013 was 79.31% and 93.43%. There was a significant decrease on LDR in 2014 as Bank successfully increased the Loan balance from IDR 1.436.792 million in 2013 to IDR 1.873.985 in 2014 while third party fund was increase form IDR1.537.828 in 2013 to IDR 2.362.778 in 2014. Untuk menghindari berlebihnya konsentrasi dana dan untuk menjamin tingkat likuiditas berdasarkan prinsip kehati-hatian, Cabang memantau dan mengatur sumber dana dan saat jatuh temponya. In order to prevent excessive fund concentration and to assure liquidity level based on prudent principle, the Branch monitored and administered fund resources and their corresponding due dates Bank of America, N.A. - Jakarta Bank of America, N.A. - Jakarta 4 4 Laba operasional sebelum pajak tahun 2014 mengalami peningkatan yang signifikan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dari Rp 17.970 juta pada akhir tahun 2013 menjadi Rp 38.920 juta pada akhir tahun 2014. Pada 2014 Cabang mengalami laba bersih setelah pajak sebesar Rp 20.171 juta dibandingkan dengan 2013 dimana Cabang mengalami laba bersih setelah pajak sebesar Rp 12.521 juta. Operating profit before tax 2014 increased significantly compared to that of the previous year, i.e. from IDR 17.970 million by the end of 2013 to IDR 38.920 million by the end of 2014. As at 2014 Branch was in profit after tax of IDR 20.171 million compare with 2013 which was in income after tax of IDR 12.521 million. Pendapatan bunga bersih pada akhir tahun 2014 mencapai Rp 67.792 juta, mengalami peningkatan sebesar 82.31% bila dibandingkan dengan akhir tahun 2013, dimana jumlah pendapatan bunga bersih adalah sebesar Rp 37.186 Juta. Peningkatan yang tinggi dibanding tahun sebelumnya disebabkan adanya peningkatan pinjaman yang diberikan dan surat berharga. Rasio pendapatan bunga bersih terhadap rata-rata total aktiva produktif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah 2.64% dan 1.27%. Sementara itu, pendapatan dari komisi dan fee (fee based income), mengalami peningkatan yakni dari Rp20.3milyar tahun lalu menjadi Rp32.7milyar pada akhir tahun 2014. Net interest income by the end of 2014 was IDR67.792 million, increase by 82.31% compared to the end of 2013, where the Net Interest Income was IDR37.186 million. The increase was caused by the increasing in loan and marketable securities. The ratio of net interest to average total productive assets as of December 31, 2014 and 2013 was 2.64% and 1.27%. Meanwhile the income from commission and fee (fee based income) increased, i.e. from IDR20.3billion previous year’s to IDR32.7billion year by the end of 2014. Tingkat suku bunga yang efektif rata-rata yang berlaku pada 2014 adalah sebagai berikut: Effective interest rate during 2014 are as follows: Aset: Penempatan Pada Bank Lain: Valas: 0.1%. Pinjaman yang diberikan: Rupiah: 6.65% Valas: 1.61%. Kewajiban: Simpanan nasabah: Rupiah: 2.93%; Valas: 0.02%. Asset: Placement to other bank: FC: 0.1%. Loan: IDR: 6.65%; FC: 1.61% Liabilities: Customer Deposit: IDR: 2.93%; FC: 0.02% Secara keseluruhan rasio total beban operasional terhadap total pendapatan operasional (BOPO) pada tahun 2014 dan 2013 adalah sebesar 71.38% dan 80.65%. Untuk mengidentifikasi dan mengendalikan risiko operasional, Overall, the ratio of total operating expense to total operating income (BOPO) in 2014 and 2013 was 71.38% and 80.65%. In order to identify and control operating risks, the Branch implemented systematic framework, including therein policy Bank of America, N.A. - Jakarta Bank of America, N.A. - Jakarta 5 5 Cabang menerapkan kerangka kerja yang sistematis, termasuk di dalamnya alamnya pengendalian kebijakan, dokumentasi prosedur dan pengawasan. Sementara untuk rasio Return on Assets, pada tahun 2014 Bank membukukan 1.09% meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2013 yang berada pada level 0.64%. Sedangkan untuk rasio Return on Equity,, pada akhir 2014 Bank membukukan rasio sebesar 2.08% yang mana meningkat sebesar 0.79% bila dibanding data tahun 2013 yang membukukan rasio sebesar 1.29%. Pada saat yang sama, pada 2014 bank membukukan rasio Net Interest Margin sebesar 2.64% membaik jika dibandingkan dengan tahun 2013 hanya 1.27% . control, procedure documentation and oversight. While for the Ratio of Return on Assets, Bank booked 1.09% which increased compared to o 2013 0.64%. As for Return of Equity ratio, Bank booked 2.08% in 2014 which increased 0.79% if compared to 2013 of 1.29%.. In 2013, bank also booked is better 2.64% for the ratio of Net Interest Margin,which Margin, compare to the year 2013 of 1.27%. Dari tabel dibawah ini dapat dilihat bahwa pendapatan bunga bersih mengalami peningkatan yang signifikan, yakni dari Rp37.186 Juta menjadi Rp67.720 juta. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga dari Rp 52.9 milyar menjadi Rp97.5 milyar. Pendapatan fee & komisi meningkat dari Rp 20.3 milyar menjadi Rp 32.7 milyar. Sedangkan untuk transaksi valuta asing menurun dari Rp18.7 milyar menjadi Rp5.9 milyar. Penurunan tersebut dikarenakan minimnya transaksi yang menyebabkan berkurangnya margin sehingga keuntungan spot dan derivatif lebih rendah. As seen in the table below, Net Interest Income increased significantly from IDR37.186 million to IDR67.792 million. The increase due to the increase of interest income from IDR52.9 billion in 2013 to IDR97.5 billion in 2014. Income from fee & commission increased from IDR20.3 billion to IDR32.7 billion, while foreign exchange transaction was decreased from IDR18.7 billion to IDR5.9 billion. The decreasing of foreign exchange transaction which driven by in margin low transactions volume lead to decreasing decreas therefore the gain on spot and derivative transaction is lower lower. Chart Title 70,000 60,000 Pendapatan Bunga Bersih/Net Interest Income 50,000 Pendapatan Komisi/Fee Based Income 40,000 30,000 Pendapatan Transaksi Valuta Asing/Foreign Exchange Transaction Income 20,000 10,000 - 2014 Bank of America, N.A. - Jakarta Bank of America, N.A. - Jakarta 2013 6 6 Likuiditas bank selama tahun 2014 berada dalam kondisi yang stabil. Sumber dana dan jatuh tempo deposito diatur untuk menghindari berlebihnya konsentrasi dana dan penahanan aktiva yang lancar di tingkat tertentu untuk menjamin tingkat likuiditas secara terus menerus. Komposisi aktiva lancar didominasi oleh investasi yang bersifat lancar, yaitu penempatan pada bank indonesia, dan kredit yang diberikan dengan tenor sampai dengan kurang dari satu tahun. The Bank’s liquidity was comfortable during the year 2014. The source and maturity of deposits are managed to avoid undue concentrations of funding and appropriate levels of liquid assets are held to ensure a prudent level of liquidity is maintained at all times. The composition of the current assets was dominated by short-term investments, such as inter-bank placements with banks whose total assets are in the top 200 list and of good investment grade, and loans with tenor up to less than one year. Pengendalian risiko tingkat bunga, risiko kredit, risiko valuta asing, dan risiko operasional dilakukan dengan seksama dan sistematis. Untuk membatasi dampak negatif dari pergerakan pasar terhadap laba, bank melakukan aktivitas lindung nilai dalam batasan yang telah ditentukan, melalui penggunaan instrumen keuangan termasuk transaksi derivatif. Managing interest rate risk, credit risk, currency risk, and operational risk was carefully and systematically performed. To limit the adverse effect of market movements on profits, the Branch was doing hedging activities within predefined limits through the use of financial instruments including derivatives. Kebijakan pemberian pinjaman dilakukan berdasarkan pengalaman dari pengendalian kredit, yang berfungsi untuk memastikan semua keputusan pemberian pinjaman disetujui dan diketahui pada tingkat tanggung jawab yang sesuai di Cabang dan Kantor Regional Bank of America yang berkedudukan di Singapura. Specific lending discretion has been granted based on the experience of lending management to ensure all lending decisions were approved and noted by all appropriate levels of responsibility within the Branch and the Regional Office, Bank of America which is in Singapore. Sementara itu, pengendalian risiko valuta asing dilakukan dengan cara memonitor dan melaporkan seluruh transaksi valuta asing setiap hari untuk memastikan bahwa pergerakan nilai tukar mata uang asing tetap terkendali dalam batas-batas yang ditentukan. Bank kami memelihara Posisi Devisa Neto (PDN) rata-rata dibawah 10%, dan pada tanggal 31 Desember 2014 berada pada posisi 0.26%. Meanwhile, currency risk was managed by monitoring and reporting all foreign exchange transactions on a daily basis to ensure that exposure to adverse foreign currency exchange rate movements could be controlled. Bank maintains Net Open Position (NOP) below 10% and as of 31 December 2014 was 0.26%. Rasio Kinerja Rasio Aktiva produktif bermasalah terhadap total asset produktif sebesar 0% Rasio NPL Sebesar 0% Rasio PPAP terhadap aktiva produktif sebesar 0% Pemenuhan PPAP sebesar Rp22.184 Juta Performance Ratio Productive asset ratio to total productive assets was 0% NPL ratio was 0% PPAP ratio to total productive asset was 0% PPAP was amounting to Rp22,184 million Kepatuhan Pada tanggal 2014 dan 2013 Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang BMPK. GWM utama rupiah sebesar 10.04% dan 14.63% pada 2014 dan 2013. GWM valuta asing sebesar 13.31% and 14.75% pada 2014 and 2013 Compliance As at 2014 and 2013 Bank complied with LLL requirements of Bank Indonesia. Primary statutory reserve was 10.04% and 14.63% as at 2014 and 2013. Foreign currencies was 13.31% and 14.75% as at 2014 and 2013 Cabang memiliki Tim Manajemen Lokal (TML) yang melaksanakan program Good Corporate Governance pada bank, Unit Kerja Manajemen Risiko / Komite Manajemen Risiko (digabung dengan TML) dibawah pengawasan kantor regional, yang melaksanakan fungsi risk manajemen pada bank, dan memiliki program compliance dan prinsip pengenalan nasabah / tindak pidana pencucian uang yang sangat kuat dibawah pengawasan kantor regional / pusat. The Branch has a Local Management Team (LMT) that implemented Good Corporate Governance in the branch, Risk Management Team (RMWU / RMC-combined with LMT), under supervision of the regional office, that applied risk management functions on the branch, strong AML / KYC program built by our head / regional office, and strong Compliance Risk Management team headed at regional / head office. Bank of America, N.A. - Jakarta Bank of America, N.A. - Jakarta 7 7 Selama tahun 2014, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5.01%, dengan pertumbuhan tertinggi pada sektor jasa keuangan dan asuransi sebesar 10.20%. During 2014, Indonesia Economy growth reached 5.01%, with the highest growth was Financial Services and Insurance Sectors which reached 10.20%. Strategi bisnis Bank of America di Indonesia pada tahun 2014 tetap sama seperti tahun-tahun sebelumnya, adalah Our business strategy in Indonesia in 2014 remains the same as it was in previous years: Secara selektif memberikan dukungan kepada kebutuhan kredit modal kerja nasabah. Selectively support the working capital credit requirements of target customers. Memberikan dukungan secara terus-menerus kepada nasabah-nasabah kami yang ada dengan mengutamakan pada produk-produk cash management, trade finance, dan pelayanan transaksi yang lainnya. Kami akan mengembangkan strategi bisnis ini dengan mendekati perusahaan-perusahaan multi nasional dan institusi financial baik bank maupun non bank. Continue supporting our existing customers with primary emphasis on cash management, trade finance, and other transactional business. Expand these lines of business by marketing to regional and global multinational companies as well as financial institution either bank or non-bank. Kami terus beroperasi di Indonesia melalui cabang di Jakarta dan belum berencana untuk memperluas usaha operasional dengan membuka cabang di Indonesia. We will continue to operate in Indonesia through our Jakarta branch and do not intend opening new branches. Aktivitas utama Bank of America, N.A. – Jakarta adalah melakukan kegiatan operasional perbankan, terutama pemberian pinjaman dan Cash Management The main activities of Bank of America, N.A. – Jakarta are conducting operational banking activities, in particular lending and Cash Management. Sistem teknologi informasi yang kami miliki sudah teruji dan selalu diperbaharui sesuai dengan kebutuhan di regional Asia. Our existing Information technology system is always updated and in compliance with the region (Asia) needs. Jumlah karyawan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah 42 dan 40 orang. Management berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan secara berkala kepada karyawannya. Total staff strength as of 31 December 2014 and 2013 was 42 and 40 associates. The Management ensures a continuous development of its human resources through periodical training programs. Tingkat Pendidikan SDM per 31 Desember 2014 Pendidikan Jumlah SMA 1 D3 4 S1 30 S2 7 Total modal USD110.000.000 sampai dengan akhir tahun 2014. Staffs Education Level as of December 31 2014 Level # of Staff High School 1 D3 4 S1 30 S2 7 Bank’s total capital was USD110, 000,000 as of Dec 2014. Bank of America, N.A. - Jakarta Bank of America, N.A. - Jakarta 8 8 Pengungkapan Permodalan I. a. Capital disclosure I. a. Kualitatif Komponen permodalan secara umum didominasi oleh modal inti yang merupakan unsur terbesar dari modal Bank. Rasio Kecukupan Modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar (CAR), pada 31 Desember 2014 adalah sebesar 66.23%, jauh di atas rasio minimum yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia yakni sebesar 8%. The calculation of Risk Weighted Assets (RWA) to determine Capital Adequacy Ratio is carried out using the following methods: 1) Credit Risk with Standardized Method 2) Market Risk with Standardized Method 3) Operational Risk with Basic Indicator Approach Perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk menghitung rasio kecukupan modal tersebut dilakukan dengan metode sebagai berikut: 1) Risiko Kredit dengan Metode Standar 2) Risiko Pasar dengan Metode Standar 3) Risiko Operasional dengan Pendekatan Indikator Dasar b. b. Kuantitatif Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko - Pengawasan aktif dewan direksi Risk Exposure disclosure and Risk Management Implementation. II. - Board of directors active review Manajemen Cabang di bawah pengawasan Tim Manajemen Risiko Regional/Kantor Pusat bertanggung jawab untuk menerapkan manajemen risiko dalam lingkungan cabang. Untuk mengelola pelaksanaan manajemen risiko, Manajemen Cabang didukung secara lokal oleh LMT cabang, Tim Manajemen Risiko (Regional dan Lokal), dan departemen yang bertindak sebagai Unit Pengambil Risiko. Sesuai dengan persyaratan OJK, Manajemen Cabang melaksanakan fungsi-fungsi dalam bidang manajemen risiko berikut: Branch Management under the supervision of Regional / Head Office Risk Management Team have a responsibility to implement risk management within branch environment. To manage the implementation of risk management, the Branch Management is supported locally by the branch LMT, Risk Management Team (Regional and Local), and operating department as Risk Taking Unit. In line with OJK requirements, Branch Management conducts the following functions in risk management area: Dengan panduan Kantor Regional/Kantor Pusat, Manajemen Cabang dan LMT akan mengevaluasi dan menyetujui Panduan Manajemen Risiko (Risk Management Guidelines) cabang dan batas terkait risiko yang relevan setidaknya sekali setiap tahun a) With Regional / Head Office’s guidance, Branch Management and the LMT will evaluate and approve the branch’s Risk Management Guidelines and relevant risk related limits at least once each year (or at higher frequency in the event of any changes in factors significantly a) Bank of America, N.A. - Jakarta Bank of America, N.A. - Jakarta Quantitative Quantitative disclosure on the capital structure of the bank is given in Table Pengungkapan kuantitatif struktur permodalan Bank dimuat dalam Tabel 1. II. Qualitative Capital component was mainly dominated by core capital which is the largest element of the Bank's capital. The Capital Adequacy Ratio (CAR) of the branch as of 31 December 2014 considering credit and market was 66.23%, far above the 8% ratio required by Bank Indonesia. 9 9 (atau dengan frekuensi yang lebih tinggi jika terjadi perubahan faktor yang secara signifikan memengaruhi kegiatan bisnis cabang). affecting the business activities of the branch). b) Mengembangkan budaya manajemen risiko yang sesuai dengan budaya risiko global Bank di semua tingkat dalam cabang. b) Develop a risk management culture consistent with the Bank’s global risk culture at all levels within the branch. c) c) Memastikan pengembangan sumber daya manusia yang kompeten untuk penerapan manajemen risiko yang efektif; d) Ensure that the risk management function is applied on an independent basis, reflected among others by segregation of functions between the Risk Management Unit, which conducts the identification, measurement, monitoring, and control of risks, and units that conduct and settle transactions; d) Memastikan bahwa fungsi manajemen risiko diterapkan secara independen, dibuktikan lewat pemisahan fungsi antara Unit Manajemen Risiko, yang melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan kontrol risiko, dan unit yang melaksanakan serta menyelesaikan transaksi; e) f) - Melakukan tinjauan rutin dengan frekuensi yang ditetapkan menurut kebutuhan cabang. Mengevaluasi dan menyetujui usulan untuk aktivitas dan/atau produk baru yang diajukan atau dikembangkan oleh unit khusus di dalam cabang. Fokus utamanya adalah kemampuan cabang untuk melaksanakan aktivitas dan/atau produk baru tersebut, termasuk sistem dan prosedur yang digunakan serta dampak yang dihasilkan terhadap paparan risiko cabang secara keseluruhan. Kecukupan kebijakan, penetapan limit prosedur, dan Sebagai bank yang beroperasi secara global, Bank of America berusaha memberikan pengawasan di tingkat lokal dan regional dalam hal praktik manajemen risiko untuk memastikan konsistensinya di berbagai negara, sekaligus menerapkan prosedur dan struktur tertentu yang diperlukan secara lokal di tiap negara. Untuk itu, kita menugaskan ahli manajemen risiko untuk tiap area risiko yang ada di berbagai negara di Asia. Para ahli Manajemen Risiko Regional ini berkoordinasi dengan kantor pusat kami dalam mendapatkan kebijakan dan arahan secara keseluruhan yang berlaku di tingkat regional, memberikan nasihat atau penjelasan khusus saat diperlukan oleh unit BankofofAmerica, America,N.A. N.A.- Jakarta - Jakarta Bank Ensure the development of competent human resources for the application of effective risk management; - e) Conduct regular reviews at a frequency determined according to the needs of the branch. f) Evaluate and approve proposals for any new activity and/or product submitted or developed by a specific unit within the branch. This shall focus on the ability of the branch to implement the new activity and/or product, including the system and procedures used and the resultant impact on the overall risk exposure of the branch. Adequacy of Policy, Procedure, and limit As a bank operating globally, Bank of America is looking to provide local and regional level oversight in terms of risk management practices to ensure consistency in various countries, while simultaneously implementing specific procedures and structures required locally in each country. Along these lines, we have risk management experts assigned for each risk area located in various countries in Asia. These Regional Risk Management experts co-ordinate with our headquarters in getting overall policies and directions in place at the regional level, provide specific advice or clarification, when required by the individual units and also provide support and oversight required by 10 10 individu, dan juga memberikan dukungan serta pengawasan yang diperlukan oleh unit dalam hal kelangsungan bisnis. Mereka bekerja sama dengan unit lokal dan Tim Manajemen Lokal/Local Management Team untuk memastikan kepatuhan terhadap praktik global serta persyaratan lokal. the units in terms of ongoing business. They work closely with the local unit and Local Management Team to ensure compliance with global practices as well as local requirements. Batas Risiko ditetapkan oleh berbagai area risiko fungsional yang bertanggung jawab atas tiap jenis risiko sebagaimana yang berlaku (terutama Risiko Kredit dan Risiko Pasar). Pejabat Manajemen Risiko dalam negeri memastikan bahwa LMT cabang selalu mengetahui Batas Risiko ini melalui pelaporan dan penyampaian rutin dalam rapat LMT bulanan. Risk Limits are established by the various functional risk areas responsible for each type of risk as applicable (mainly Credit risk and Market risk). The onshore Risk Management Officer ensures that the branch’s LMT is kept appraised of these Risk Limits via regular reporting and communication at the monthly LMT meetings. Our global policies and procedures can be found in Risk Management Web Site and in other electronic forms. Kebijakan dan prosedur global kami dapat ditemukan di Situs Web Manajemen Risiko dan dalam bentuk elektronik yang lain. - Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko, serta Informasi Manajemen Risiko Adequacy of identification process, measurement, monitoring and risk management and risk management information. Untuk lebih meningkatkan kemampuan identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan kontrol manajemen risiko untuk bisnis kami di Indonesia, BANA Jakarta telah mempekerjakan Pejabat Manajemen Risiko dalam negeri pada tanggal 1 Juni 2012. Pejabat Risiko ini bertanggung jawab atas manajemen risiko kredit di cabang, serta bertindak sebagai penghubung lokal untuk area risiko lainnya. To further improve the risk management identification, measurement, monitoring and control capabilities for our business in Indonesia, BANA Jakarta has employed an onshore Risk Management Officer on 1 June 2012. The Risk Officer is responsible for the credit risk management in the branch, as well as act as a local liaison for other risk areas. LMT bekerja sama dengan tim Manajemen Risiko lokal dan regional di semua aspek fungsi manajemen risiko di BANA Jakarta. Kerja sama ini mencakup melaksanakan identifikasi risiko, pengukuran risiko, pemantauan dan batas risiko, sistem informasi manajemen risiko, kontrol risiko, serta proses terkait lainnya untuk tiap jenis risiko. Karyawan manajemen risiko fungsional regional ini memberikan panduan dan dukungan untuk Manajemen Cabang, LMT, dan Pejabat Manajemen Risiko Lokal. The LMT works closely with local and regional Risk Management teams on all aspects of risk management functions at BANA Jakarta. This includes conducting risk identification, risk measurement, risk monitoring and limits, risk management information system, control of risk and other related process for each type of risk. These regional functional risk management employees provide guidance and support for Branch Management, LMT and the Local Risk Management Officer. Setiap tiga bulan, BANA Jakarta melaporkan profil risiko kepada OJK sebagaimana diperlukan. On quarterly basis, BANA Jakarta reports the risk profile to OJK as required. BankofofAmerica, America,N.A. N.A.- Jakarta - Jakarta Bank - 11 11 III. Penerapan Manajemen Risiko untuk masing – masing risiko a. - III. Implementation of risk management for each type of risk a. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian yang timbul dari ketidakmampuan peminjam atau counterparty untuk memenuhi kewajibannya. Bank of America mendefinisikan eksposur kredit ke peminjam atau counterparty sebagai potensi kerugian yang timbul dari semua klasifikasi produk termasuk pinjaman dan sewa, cerukan deposito, derivatif, aset yang dimiliki untuk dijual dan komitmen pinjaman didanai yang meliputi komitmen pinjaman, letter of credit dan jaminan keuangan. Penerapan Manajemen Risiko untuk risiko kredit - Credit Risk Credit risk is the risk of loss arising from the inability of a borrower or counterparty to meet its obligations. Bank of America defines the credit exposure to a borrower or counterparty as the loss potential arising from all product classifications including loans and leases, deposit overdrafts, derivatives, assets held-for-sale and unfunded lending commitments that include loan commitments, letters of credit and financial guarantees. Risk Management implementation for Credit risk Risiko kredit dinilai berdasarkan profil risiko peminjam atau counterparty, sumber pembayaran, sifat agunan yang mendasari, dan dukungan lain yang berdasarkan kejadian terkini, kondisi dan harapan. Credit risk is assessed based on the risk profile of the borrower or counterparty, repayment sources, the nature of underlying collateral, and other support given current events, conditions and expectations. Manajemen risiko kredit dimulai dengan penilaian terhadap profil risiko kredit dari peminjam atau counterparty berdasarkan analisis posisi keuangan dan / atau sifat keamanan atau dukungan untuk eksposur tersebut. Sebagai bagian dari penilaian risiko kredit secara keseluruhan dari peminjam atau counterparty, eksposur kredit memberikan peringkat risiko dan tunduk pada persetujuan berdasarkan pada standar yang ditetapkan persetujuan kredit. Setelah pinjaman diberikan, peringkat risiko dimonitor secara berkelanjutan. Jika perlu, peringkat risiko disesuaikan untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi keuangan, arus kas atau situasi keuangan peminjam atau counterparty. Credit risk management starts with an assessment of the credit risk profile of the borrower or counterparty based on an analysis of their financial position and/or the nature of security or support for such exposures. As part of the overall credit risk assessment of a borrower or counterparty, credit exposures are assigned a risk rating and are subject to approval based on defined credit approval standards. Subsequent to loan origination, risk ratings are monitored on an ongoing basis. If necessary, risk ratings are adjusted to reflect changes in the financial condition, cash flow or financial situation of a borrower or counterparty. Risiko kredit diukur melalui tiga jenis utama dari eksposur: 1. Jumlah Eksposur Risiko (TRE) adalah penjumlahan dari semua Kredit langsung, Kontinjensi, dan rekanan (produk yang diperdagangkan) Paparan. TRE digunakan untuk tujuan persetujuan serta mengukur konsentrasi kredit pada hubungan keluarga tunggal peminjam. TRE termasuk eksposur yang timbul dari semua kegiatan pinjaman tradisional di mana kredit diperpanjang dan risiko yang ditanggung oleh Bank pada kontrak, Credit Risk is measured via three primary types of exposure: 1. Total Risk Exposure (TRE) is a summation of all Direct Credit, Contingent and Counterparty (traded products) Exposure. TRE is used for approval purposes as well as to measure concentrations of credit to a single Family relationship of borrowers. TRE includes exposure arising from all traditional lending activities where credit is extended and risk is incurred by the Bank on a contractual, guidance, or contingent basis Bank of America, N.A. - Jakarta Bank of America, N.A. - Jakarta 12 12 2. 3. bimbingan, atau secara kontingen serta eksposur bawah Produk Diperdagangkan seperti derivatif dan kontrak valuta asing. Exposur harian terkait dengan produk transaksional dan kegiatan dan umumnya dibuat oleh perbedaan waktu antara penerimaan dan pengeluaran dana. Contoh umum termasuk batas pemukiman, dan batas cerukan siang hari. Intraday Paparan disetujui melalui proses persetujuan yang sama seperti TRE, tetapi menggunakan grid persetujuan terpisah dan tingkat persetujuan berdasarkan total Exposur harian. Eksposur Emiten menangkap risiko bahwa nilai surat berharga yang dimiliki akan menurun karena peristiwa kredit. Emiten Paparan mencakup komponen ini Risiko Kredit (dampak perubahan dalam kualitas kredit Emiten pada penilaian sekuritas) dan komponen Risiko Pasar (dampak perubahan kondisi pasar pada penilaian sekuritas). Karena Emiten Paparan biasanya dihasilkan dari kegiatan publik-side atau kelompok, telah disetujui secara terpisah dari TRE dan Exposur Harian. 3. Bank telah mengimplementasikan global Risiko Penilaian Scorecard untuk segmen yang berbeda (Korporasi, Bank, Non-Bank FI, dll) untuk memfasilitasi penilaian kelayakan kredit dari peminjam, yang meliputi analisis Probability of Default (PD) , Loss Given Default (LGD), dan Exposure at Default (EAD). The Bank has globally implemented Risk Rating Scorecards for different segments (Corporate, Banks, Non-Banks FIs, etc) to facilitate assessment of the creditworthiness of borrowers, which include analysis Probability of Default (PD), Loss Given Default (LGD), and Exposure at Default (EAD). Di tingkat perusahaan, tim Credit ("CR") karyawan memberikan penilaian independen terhadap risiko kredit dan kualitas proses di platform kredit global. Melalui dua fungsi utama, pemeriksaan dan pemantauan, CR mengidentifikasi keberadan dan munculnya risiko dan melaporan hasil temuannya kepada berbagai pemangku kepentingan, termasuk manajemen eksekutif lokal, dan badan pengatur. Melalui pemeriksaan dan fungsi pengawasan, portofolio kredit dan proses berada pada peringkat (Tinggi, Medium atau Rendah), Arah Risiko (Meningkatkan, Stabil atau Berkurang) dan Proses Kredit Efektivitas (Memuaskan, perlu perbaikan atau tidak memuaskan). Kegiatan pemeriksaan lebih lanjut menilai kecukupan dan efektivitas pengakuan risiko, seleksi nasabah, underwriting, monitoring dan proses pengumpulan At the enterprise level, a team of Credit Review (“CR”) employees provides an independent assessment of credit risk and process quality across the global credit platform. Through its two main functions, examinations and monitoring, CR identifies existing and emerging risks and reports its findings to various stakeholders, including local executive management, and regulatory agencies. Through the examination and monitoring functions, credit portfolios and processes are assigned ratings for the Level (High, Medium or Low), the Direction of Risk (Increasing, Stable or Decreasing) and Credit Process Effectiveness (Satisfactory, Needs Improvement or Unsatisfactory). Examination activities further assess the adequacy and effectiveness of risk recognition, client selection, underwriting, monitoring and collection processes Bank of America, N.A. - Jakarta Bank of America, N.A. - Jakarta 2. as well as exposures under Traded Products such as derivatives and foreign exchange contracts. Intraday Exposure is related to transactional products and activities and is generally created by timing differences between the receipt and release of funds. Common examples include settlement limits, and daylight overdraft limits. Intraday Exposure is approved via the same approval process as TRE, but using separate approval grids and approval levels based on total Intraday Exposure. Issuer Exposure captures the risk that the value of securities held will decline due to a credit event. Issuer Exposure includes this Credit Risk component (impact of changes in the Issuers credit quality on securities valuations) and a Market Risk component (impact of changes in market conditions on securities valuations). Since Issuer Exposure is typically generated from public-side activities or groups, it is approved separately from TRE and Intraday Exposure. 13 13 - Definisi Tagihan yang Mengalami penurunan nilai/Impairment The Branch assesses at each reporting date whether there is an objective evidence that a financial assets is impaired. A financial asset is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated. Kriteria yang digunakan oleh Cabang untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai di antaranya adalah sebagai berikut: Criteria that the Branch uses to determine that there is an objective evidence of impairment loss include the following: b. c. d. e. a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak penerbit atau peminjam; terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; pihak pemberi pinjaman dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; atau hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan. Pendekatan untuk pembentukan Cadangan Kerugian penurunan nilai (CKpn) Cabang pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif seperti tersebut di atas. Mengenai penurunan nilai atas aset keuangan secara individual. Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang mengalami penurunan nilai dengan menggunakan metode discounted cash flows. Cabang menentukan penurunan nilai atas aset keuangan secara individual karena jumlah nasabah yang sedikit. Bank of America, N.A. - Jakarta Bank of America, N.A. - Jakarta Definition of Impairment on receivable Cabang mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. a. - - b. c. d. e. - significant financial difficulty of the issuer obligor; default or delinquency in interest or principal payments; the lender, for economic or legal reasons relating to the borrower’s financial difficulty, granting to the borrower a concession that the lender would not otherwise consider; probability that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganization; or The disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties. Allowance for impairment losses approach Initially the Branch assesses whether objective evidence of impairment for financial assets as individual exists as described above. The individual assessment is performed on the significant impaired financial asset using discounted cash flows method. The Branch determined impairment of financial assets individually due to less number of customers. 14 14 - Pada 31 Desember 2014, Cabang menilai tidak terdapat tagihan yang mengalami penurunan nilai sehingga tidak diperlukan pembetukan Cadangan Kerugian penurunan nilai. As at 31 December 2014, there is no impairment loss in receivable. Management is of the view that no allowance for impairment losses is required. Pengungkapan tagihan bersih Bank dimuat dalam Tabel 2.1; Tabel 2.2; Tabel 2.3; Tabel 2.4; Tabel 2.5. Disclosure of net receivables of the bank are given in Table 2.1; Table 2.2; Table 2.3; Table 2.4; Table 2.5. Pengungkapan risiko kredit dengan pendekatan standar - Disclosure of credit risk with standard approach Perhitungan KPMM berdasarkan pada Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/ DPNP, tanggal 18 Februari 2011, perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar yang berlaku mulai Januari 2012. CAR calculation based on Bank Indonesia Circular Letter No.13/6/DPNP, dated February 18, 2011, in relation with Weighted Asset Calculation Guidelines (RWA) for Credit Risk by Using Approach Standards effected from January 2012. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia, eksposur kredit yang termasuk dalam perhitungan ATMR kredit standar mencakup: • Eksposur aset dalam neraca dan kewajiban serta kontinjensi dalam transaksi rekening administratif, namun tidak termasuk posisi trading book yang telah dihitung dalam ATMR risiko pasar dan penyertaan yang telah diperhitungkan sebagai faktor pengurang modal. • Eksposur yang menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan pihak lawan. • Eksposur transaksi penjualan dan pembelian instrumen keuangan yang dapat menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan setelmen. Based on Bank Indonesia Regulation, credit exposure is included in the RWA calculation of standard credit include: • Exposure in balance sheet assets and liabilities and contingencies in administrative accounts, but does not include trading book positions that have been calculated in the RWA and the market risk of the investment has been accounted for as a reduction of capital. • Exposures that pose credit risk due to counterparty failure. • Exposure sales and purchases of financial instruments which may give rise to credit risk due to settlement failure. Pada metodologi pengukuran KPMM menggunakan pendekatan standar, perhitungan ATMR secara umum dilakukan berdasarkan pada hasil peringkat yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat. On measurement methodology CAR using the standard approach, the calculation of RWA in general was based on the rating results published by the rating agencies. Penentuan bobot risiko berdasarkan peringkat ekposur sebagaimana tersebut di atas hanya diberlakukan untuk kategori portofolio sebagai berikut: a. Tagihan Kepada Pemerintah Negara lain b. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik c. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Risk weight exposures ranked as described above is only applied to the portfolio categories as follows: a. Receivables on Government of other countries b. Receivables on Public Sector Entities c. Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions Bank of America, N.A. - Jakarta Bank of America, N.A. - Jakarta 15 15 d. e. d. Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank (Jangka Panjang dan Jangka Pendek) Tagihan Kepada Korporasi e. Peringkat yang digunakan adalah peringkat terkini yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/31/DPNP tanggal 22 Desember 2011 perihal Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yang Diakui Bank Indonesia. Daftar lembaga pemeringkat dan peringkat yang diakui sebagaimana diakses pada website Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: a. Fitch Ratings b. Moody’s Investor Service c. Standard and Poor’s d. PT Fitch Ratings Indonesia e. PT ICRA Indonesia f. PT Pemeringkat Efek Indonesia The ratings used are the latest ratings issued by rating agencies approved by Bank Indonesia in accordance with Bank Indonesia regulations as per Circular Letter of Bank Indonesia No. 13/31/DPNP dated December 22, 2011 regarding Rating Agency and Ratings approved by Bank Indonesia. The list of rating agencies and ratings as accessed on the website of Bank Indonesia on December 31, 2012, are as follows: a. Fitch Ratings b. Moody’s Investors Service c. Standard and Poor’s d. PT. Fitch Ratings Indonesia e. PT ICRA Indonesia f. PT. The Securities Indonesia Pengungkapan tagihan bersih berdasarkan kategori portofolio dan skala peringkat bank dimuat dalam Tabel 3.1 Disclosure of net receivables based on Portfolio type and scale of rating is presented in Table 3.1. Pengungkapan risiko Kredit pihak lawan (Counterparty Credit Risk) Counterparty credit risk merupakan risiko kredit yang timbul akibat transaksi dengan pihak lawan (counterparty) dari transaksi treasuri maupun transaksi non-treasuri. Dalam pemberian fasilitas terkait dengan risiko kredit counterparty khususnya atas instrumen FX dan Derivatif, risiko yang dihadapi oleh Perusahaan meliputi risiko akibat kegagalan penyerahan kewajiban oleh pihak lawan pada tanggal penyelesaian transaksi (risiko setelmen) dan risiko yang disebabkan kegagalan pihak lawan sebelum tanggal penyelesaian transaksi (risiko pre-setelmen). Untuk Cabang , eksposur risiko kredit pihak lawan yang relevan adalah sejumlah kecil eksposur risiko kredit pihak lawan adalah dari transaksi derivatif Over the Counter (“OTC”). Counterparty credit risk disclosures Counterparty credit risk is the credit risk arising from transactions with the counterparty (counterparties) of treasury transactions and non-treasury transactions. In the provision of facilities related to counterparty credit risk in particular on FX and derivative instruments, the risks faced by the Company include the risk of failure due to the delivery obligation by the other party on the date of settlement (settlement risk) and the risk of failure due to the opponent before the date of completion of the transaction (risk presettlement). For Branch the relevant counterparty credit risk exposures is a small amount of counterparty credit risk exposure from Over the Counter (“OTC”) derivatives transactions. Disclosure of counterparty credit risk derivative transactions, is presented in Table 3.2 Pengungkapan risiko kredit pihak lawan: Transaksi Derivatif dimuat dalam Tabel 3.2. - Pengungkapan mitigasi risiko kredit dengan pendekatan standar Jenis-jenis agunan utama diterima dalam rangka memitigasi risiko kredit: Bank of America, N.A. - Jakarta Bank of America, N.A. - Jakarta Receivables on Bank (Long Term and Short Term) Receivables on Corporations - Implementation of Credit Risk Mitigation Techniques with the Standardized Approach The types of primary collateral accepted in order to mitigate credit risk: 16 16 a. b. a. Agunan, yang dapat mencakup aset fisik dan aset keuangan. Dukungan perusahaan induk yang dianggap sesuai, misalnya, jaminan atau Standby Letter of Credit. b. Fasilitas kredit yang membutuhkan janji jaminan yang dicairkan hanya setelah janji keamanan yang memadai sebagaimana ditentukan oleh yang menyetujui kredit. Tim Kredit Support (CSS) memiliki pengawasan atas seluruh agunan / jaminan dokumen. Credit facilities requiring pledge of collateral are disbursed only after pledge of adequate security as determined by the credit approvers. Credit Support Service (CSS) team has custody of all collateral / security documents. Pengungkapan tagihan bersih Bank secara berdasarkan bobot risiko setelah memperhitungkan dampak mitigasi risiko kredit dimuat dalam Tabel 4.1 dan Tabel 4.2. Pengungkapan sekuritisasi aset - b. Disclosure of net receivables f the bank by risk weighing after calculation of credit risk mitigation impact is presented in Table 4.1 and Table 4.2. Securitization Exposures - Pada 31 Desember 2014 cabang tidak memiliki eksposur sekuritisasi asset. As of December 31, 2014, Branch has no securitized assets exposure. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar – Bank dimuat dalam Tabel 6.1.1, 6.1.3, dan 6.1.7. Calculation of RWA for credit risk using the standardized method is presented in Table 6.1.1, Table 6.1.3 and Table 6.1.7 Bank tidak memiliki eksposur yang menimbulkan risiko kredit akibat kewajiban komitmen/kontijensi pada transaksi Rekening Administratif, kegagalan setelmen dan sekuritisasi. The bank does not have exposures to credit risk on off balance sheet on commitment and contingencies, settlement, and securitization. Risiko Pasar b. Market Risk Risiko pasar adalah risiko dimana nilai aktiva dan kewajiban atau pendapatan akan terpengaruh oleh perubahan harga pasar, misalnya, dengan perubahan tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang atau harga sekuritas. Market risk is the risk that values of assets and liabilities or revenues will be adversely affected by changes in market prices, for example, by changes in interest rates, currency exchange rates or security prices. Risiko pasar melekat pada instrumen keuangan yang terkait dengan operasi dan kegiatan Cabang. Market risk is inherent in the financial instruments associated with the Branch’s operations and activities. Tata kelola dan organisasi Governance and organization Global Asset and Liability Committee Risiko Pasar (ALMRC) mendelegasikan tanggung jawab untuk meninjau dan The Global Asset and Liability Market Risk Committee (ALMRC) delegate responsibility for reviewing and approving the risk limits Bank of America, N.A. - Jakarta Bank of America, N.A. - Jakarta Collateral, which may include physical assets and financial assets. Parental support as deemed appropriate, for example, a guarantee or Standby Letter of Credit. 17 17 menyetujui resiko membatasi yang terkait dengan kelompok Treasury Internasional kepada Komite Risiko CFO (CFORC). Kelompok Treasury Internasional meliputi kegiatan di Eropa, Asia, Amerika Latin dan Kanada dan berbagai badan hukum termasuk cabang BANA, seperti Bank of America NA Cabang Jakarta, dan anak dan Merrill Lynch broker / dealer entitas. associated with International Treasury group to the CFO Risk Committee (CFORC). The International Treasury group encompasses activities in Europe, Asia, Latin America and Canada and a range of legal entities including BANA branches, like Bank of America NA Jakarta Branch, and subsidiaries and Merrill Lynch broker/dealer entities. CFORC memberikan kewenangan untuk memproses dan menyetujui perubahan batas interim yang terjadi setelah review tahunan CFORC ke CFO Senior Executive Risiko dan CFO Pasar dan Risiko Kredit Eksekutif dan personil Treasury Manajemen (ITRM) Risiko Internasional. Fungsi Manajemen Risiko bersifat independen dari International Treasury CFORC assigns the authority to process and approve interim limit changes that occur subsequent to the annual review by CFORC to the CFO Senior Risk Executive and CFO Market and Credit Risk Executive and International Treasury Risk Management (ITRM) personnel. The Risk Management function is independent from International Treasury. Mekanisme untuk mengukur memantau risiko pasar dan Mechanism to measure and monitor market risk Pada inti dari pendekatan risiko pasar Cabang menilai eksposur kunci dan pengaturan dan pemantauan limit. Key eksposur risiko pasar yang dinilai baik pada tingkat individual, dengan mengevaluasi dampak dari faktor risiko individu, dan pada tingkat agregat menggunakan Value-At-Risk ("VaR") model untuk kegiatan yang relevan. At the core of the Branch’s market risk approach are assessing key exposures and setting and monitoring limits. Key market risk exposures are assessed at both individual level, by evaluating the impact of individual risk factors, and at aggregate level using Value-At-Risk (“VaR”) model for relevant activities. Melengkapi informasi risiko yang berasal dari posisi, sensitivitas risiko pasar, dan mengukur VaR, stress test yang dilakukan untuk menilai kejadian ekstrim atau guncangan. stress test dirancang untuk menyoroti eksposur tidak mungkin tapi masuk akal peristiwa atau kondisi yang sangat volatile, baik secara hipotesis dan historis. Supplementing risk information derived from position, market risk sensitivities, and VaR measure, stress tests are performed to assess extreme tail events or shocks. The stress tests are designed to highlight exposures to unlikely but plausible events or extremely volatile conditions, both hypothetically and historically. Dua ukuran risiko pasar utama yang digunakan oleh Cabang adalah: VaR dan Maximum Observed Loss ("MOL"). VaR merupakan ukuran statistik dari potensi kerugian nilai pasar portofolio akibat perubahan variabel pasar, selama periode holding yang diberikan, diukur pada tingkat kepercayaan tertentu. Cabang ini menggunakan pendekatan simulasi historis untuk VaR dan dihitung selama periode holding satu hari pada tingkat kepercayaan 99% menggunakan historis tiga tahun. Kinerja model VaR dipantau melalui harian back-testing dan back-testing dilakukan Two key market risk measures used by the Branch are: VaR and Maximum Observed Loss (“MOL”). VaR is a statistical measure of potential portfolio market value loss resulting from changes in market variables, during a given holding period, measured at a specified confidence level. The Branch uses historical simulation approach for VaR and it is calculated over a one-day holding period at a 99% confidence level uses three years of history. The performance of VaR model is monitored through daily back-testing and back-testing is performed globally at BAC Level and the LOB Level. MOL is one form of Bank of America, N.A. - Jakarta Bank of America, N.A. - Jakarta 18 18 c. secara global di BAC Tingkat dan Tingkat LOB. MOL adalah salah satu bentuk stress test yang merupakan kerugian maksimum nilai pasar potensial yang diamati selama periode waktu penyimpanan 10 hari dengan menggunakan data historis mulai 15 Januari 2007. stress test and it represents the maximum potential market value loss observed over a 10-day holding period using historical data with start date anchored to January 15st, 2007. Untuk modal menurut peraturan, yang didasarkan pada pendekatan standar, beban modal dihitung berdasarkan formula pengawas yang diberlakukan sebagai beban pada posisi long / short neto serta posisi matched Cabang. Formula ini memerlukan alokasi eksposur trading ke dalam skala waktu dan dari sini beban ditentukan. For regulatory capital, which is based on the standardized approach, the capital charge is based on a supervisory formula which applies a charge on Branch’s net long / short, as well as matched positions. The formula requires the allocation of the trading exposures into time bands from which the charge is determined. Mayoritas kegiatan Cabang terkait dengan kegiatan treasury korporasi. Kegiatan trading adalah jangka pendek (sebagian besar spot) dengan sebagian besar transaksi berbasis back-to-back untuk meminimalkan risiko Cabang. The majority of the Branch’s activities are related to corporate treasury activities. Trading activities are short-term (mostly spot) tenor with most transactions on a backto-back basis to minimize Branch’s risk. Pengungkapan risiko pasar Bank secara dengan menggunakan metode standar dimuat pada Tabel 7.1 Disclosure of market risk using the standardized method is presented in Table 7.1 Risiko Operasional Operational Risk Risiko operasional adalah risiko kerugian yang berasal dari proses internal, orang, dan sistem yang tidak cukup atau gagal, atau peristiwa eksternal. Operational risk is the risk of loss resulting from inadequate or failed internal processes, people, and systems, or from external events. Tata kelola dan organisasi Governance and organization Tata kelola risiko operasional dilakukan melalui pengawasan formal oleh Komite Risiko Perusahaan (Enterprise Risk Committee (ERC)), komite Dewan Direksi Bank of America (Dewan). Dan oleh manajemen Bank of America melalui Komite Risiko Operasional dan Kepatuhan (CORC) dan subkomitenya, Komite Kepemimpinan Risiko Operasional (ORLC). Operational Risk governance is accomplished through formal oversight by the Enterprise Risk Committee (ERC) a committee of the Bank of America Board of Directors (Board). And by Bank of America management through the Compliance and Operational Risk Committee (CORC) and its sub-committee, the Operational Risk Leadership Committee (ORLC). CORC memberikan pengawasan terhadap prosedur dan kebijakan risiko operasional dan kepatuhan untuk mendorong manajemen risiko reputasi, risiko operasional, dan CORC provides oversight of the compliance and operational risk policies and procedures to promote sound compliance, operational risk and reputational risk management. The Bank of America, N.A. - Jakarta Bank of America, N.A. - Jakarta c. 19 19 kepatuhan yang sehat. ORLC menyetujui kebijakan sesuai dengan pengawasannya terhadap program manajemen risiko operasional di seluruh perusahaan. ORLC approves the policy in accordance with its oversight of the enterprise wide operational risk management program. Fungsi manajemen Risiko Operasional bersifat independen dari manajemen bisnis dan terdiri dari tim Risiko Operasional Korporat (COR), yang bertanggung jawab untuk merancang program dan mengawasi penerapan dan pelaksanaannya sesuai dengan kebijakan tersebut. Tim Risiko Operasional yang bertanggung jawab untuk menilai, mempertanyakan, dan memberi tahu bisnis tersebut secara objektif mengenai risiko operasional. The Operational Risk management function is independent of business management and consists of the Corporate Operational Risk (COR) team, responsible for designing the program and overseeing its implementation and execution in accordance with the policy. The Operational Risk Teams which are responsible for objectively assessing, challenging and advising the businesses on operational risk. Manajemen Risiko Operasional adalah tanggung jawab dari semua karyawan melalui identifikasi yang berkelanjutan, eskalasi, dan perbincangan masalah terkait kontrol dan risiko operasional. Dalam BANA Indonesia, LMT bertanggung jawab untuk memantau operasi bisnis di Indonesia dan anggota LOB dari LMT bertanggung jawab atas semua risiko di bisnis mereka, termasuk risiko operasional. Operational Risk management is the responsibility of all employees through the continual identification, escalation and debate of operational risks and control related issues. Within BANA Indonesia, the LMT is responsible for monitoring the Indonesian business operations and the LOB members of the LMT are responsible for all the risks within their business including operational risks. Mekanisme untuk mengidentifikasi, mengukur dan memitigasi Risiko Operasional Mechanism to identify, mitigate operational risk Program manajemen risiko operasional, sesuai dengan ketentuan Pendekatan Pengukuran Lanjut Basel II, memasukkan dan mendokumentasikan proses menyeluruh untuk mengenali, mengukur, memantau, mengontrol, dan melaporkan informasi risiko operasional kepada manajemen eksekutif dan dewan direksi, atau komite level dewan yang sesuai. Masing-masing unit garis depan, fungsi kontrol, dan tim manajemen risiko independen terkait wajib menerapkan proses-proses ini serta mematuhi seluruh standar yang berlaku. The operational risk management program, in compliance with the Basel II Advanced Measurement Approach requirements, incorporates and documents the overarching processes for identifying, measuring, monitoring, controlling and reporting operational risk information to executive management and the boards of directors, or appropriate board level committees. Each frontline unit, control function and associated independent risk management team is required to implement these processes and comply with all applicable standards. Kami mengakses pemaparan untuk mendukung Proses Manajemen Risiko, elemen utama berikut ini memfasilitasi Program Manajemen Risiko Operasional: • Penilaian sendiri atas Risiko dan Pengendalian (“RCSA”)’ • Pengumpulan Data Peristiwa We access exposures In support of the Risk Management Process, the following key elements facilitate the Operational Risk Management Program: • Risk and Control Self Assessment (RCSA) • Loss Event Data Collection; • Risk, Issues and Action Management Bank of America, N.A. - Jakarta Bank of America, N.A. - Jakarta measure 20 and 20 • • Kerugian; Manajemen Risiko, Tindakan Analisis skenario. • Isu Proses RCSA adalah metode utama untuk menangkap paparan risiko operasional agregat dan bisnis individu. Proses ini menyangkut identifikasi kegiatan dan tinjauan bisnis yang signifikan tentang inventaris risiko internal dan kontrol yang terkait dengan kegiatan-kegiatan tersebut. The RCSA process is the primary method for capturing individual business and aggregate operational risk exposures. It entails identification of significant business activities and review of our inventory of internal risk and controls associated with those activities. RCSA dijalankan oleh LOB lain dan juga dilakukan di level wilayah Asia Pasifik. Proses penilaian mandiri kemudian digunakan untuk memupuk dialog tentang risiko utama, masalah, dan rencana mitigasi yang terkait dengannya. Dengan demikian, risiko paling besar yang menghadang LOB dapat diidentifikasi dan diselesaikan secara tepat. The RCSA is undertaken by the different LOBs and is also conducted at the Asia Pacific regional level. The self-assessment process is then used to foster dialogue around key risks, issues and their corresponding mitigation plans. In this way the most significant risks facing a LOB can be identified and adequately addressed. Risiko Operasi bagi BANA Indonesia diminimalkan dan dikelola melalui BAC atau kebijakan dan prosedur, kontrol, serta alat pemantauan khusus LOB. Contoh kebijakan dan prosedur ini antara lain proses rekonsiliasi data, pencegahan kecurangan (fraud), analisis dan pemonitoran pemrosesan transaksi, dan rencana pemulihan bisnis. Risk in the Operation is for BANA Indonesia is mitigated and managed through BAC or LOB-specific policies and procedures, controls, and monitoring tools. Examples of these include data reconciliation processes, fraud prevention, transaction processing monitoring and analysis and business recovery planning Untuk ketentuan modal Pillar 1, BANA Indonesia menggunakan Pendekatan Indikator Dasar, dengan pendapatan kotor rata-rata tiga tahun dikalikan dengan faktor sebesar 15% For Pillar 1 capital requirements, BANA Indonesia uses the Basic Indicator Approach, where the average three-year gross income is multiplied by a factor of 15% Pengungkapan kuantitatif risiko operasional Bank dimuat dalam Tabel 8.1. d. Scenario Analysis dan Quantitative disclosure of operational risk in Table 8.1. Risiko Likuiditas d. Risiko Likuiditas adalah potensi ketidakmampuan untuk memenuhi kewajiban keuangan sesuai kontrak dan kontinjen baik pada necara atau rekening administratif pada saat jatuh tempo Liquidity Risk Liquidity risk is the potential inability to meet contractual and contingent financial obligations, on- or off-balance sheet, as they come due. Tata kelola dan organisasi Governance and organization Tata kelola dan pengawasan untuk manajemen risiko likuiditas di Cabang adalah tanggung jawab dari ALCO dan manajemen senior. ALCO memberikan arahan strategis dalam manajemen risiko Bank of America, N.A. - Jakarta Bank of America, N.A. - Jakarta The governance and oversight for liquidity risk management in Branch is the responsibility of the ALCO and senior management. The ALCO provides strategic direction in the management of liquidity risk, 21 21 likuiditas, sementara manajemen risiko likuiditas harian adalah tanggung jawab Bendahara Cabang. Secara regional, tim Manajemen Risiko Likuiditas Global (“GLRM”) memiliki tanggung jawab untuk mengawasi manajemen risiko likuiditas dari operasi internasional BAC, termasuk BANA Indonesia. while the day-to-day management of liquidity risk is the responsibility of Branch’s Treasurer. Regionally, the Global Liquidity Risk Management (“GLRM”) team has responsibility for overseeing liquidity risk management of BAC’s international operations, including BANA Indonesia. Indikator peringatan dini Early warning indicator ALCO BANA Jakarta telah menyetujui batas, panduan, dan indikator peringatan dini terkait risiko likuiditas yang berlaku bagi Cabang sebagai bagian dari Kebijakan Risiko Likuiditas Cabang. Bendahara Cabang bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan pada hal itu. ALCO bertanggung jawab untuk meninjau dan menyetujui batasan dan panduan sekurangkurangnya setiap tahun, serta meninjau pelanggaran-pelanggaran di setiap rapat rutin ALCO. The BANA Jakarta ALCO has approved the liquidity risk related limits, guidelines, and early warning indicators applicable to Branch as part of the Branch Liquidity Risk Policy. The Branch Treasurer is responsible for ensuring adherence to such. ALCO is responsible for reviewing and approving the limits and guidelines no less than annually, as well as reviewing breaches of such at each regular ALCO meeting. Mekanisme pengukuran pengendalian Risiko Likuiditas dan Mechanism of measurement and controlling liquidity risk Tujuan utama manajemen risiko likuiditas adalah untuk mengembangkan rencana pelaksanaan dan strategi untuk memastikan bahwa BANA Indonesia dapat memenuhi kewajiban keuangan tidak terduga dan kontrak melalui siklus pasar dan periode stres likuiditas. Risiko likuiditas dikelola melalui berikut ini: The primary liquidity risk management objective is to develop a strategy and execution plan to ensure that BANA Indonesia can meet contractual and contingent financial obligations through market cycles and periods of liquidity stress. Liquidity risk is managed via the following: Kebijakan Risiko • Likuiditas Cabang: Tujuan utama manajemen risiko likuiditas adalah untuk mengembangkan rencana pelaksanaan dan strategi untuk memastikan bahwa BANA Jakarta dapat memenuhi kewajiban keuangan tidak terduga dan kontrak melalui siklus pasar dan periode stres likuiditas, sementara mempertahankan kepatuhan dengan semua persyaratan perundangan yang berlaku dan larangan hukum dan operasional dalam transfer modal atau likuiditas antar-afiliasi. Kebijakan ini menjabarkan peran dan tanggung jawab, persyaratan pelaporan, tata kelola, dan perundangan dari OJK dalam mengelola risiko likuiditas BANA Jakarta. Kebijakan tersebut menjabarkan kerangka kerja bagi ALCO untuk mengomunikasikan dan melaksanakan pendekatannya Bank of America, N.A. - Jakarta Bank of America, N.A. - Jakarta • Branch Liquidity Risk Policy: The primary liquidity risk management objective is to develop a strategy and execution plan to ensure BANA Jakarta can meet contractual and contingent financial obligations through market cycles and periods of liquidity stress, while maintaining compliance with all applicable regulatory requirements and operational, legal restrictions on inter-affiliate transfers of liquidity or capital. This policy outlines the roles and responsibilities, reporting, governance, and regulatory requirements of OJK in managing the liquidity risk of BANA Jakarta. It outlines the framework by which the ALCO communicates and administers its approach to liquidity risk management and liquidity risk tolerance. 22 22 dalam manajemen risiko likuiditas dan toleransi risiko likuiditas. Rencana Pembiayaan • Tidak Terduga (“CFP”): CFP memberikan kerangka kerja bagi ALCO untuk mengomunikasikan strategi untuk mengelola melalui berbagai peristiwa likuiditas yang parah, mengidentifikasi sumber daya likuiditas tidak terduga yang potensial, dan CFP menjabarkan langkah-langkah tindakan yang potensial untuk mempertahankan dan meningkatkan likuiditas jika terdapat gangguan pembiayaan yang menghalangi kemampuan Cabang untuk memenuhi kewajiban pembiayaannya saat ini. CFP ditinjau setidaknya setiap tahun. Peninjauan/pelaporan • Terdapat proses likuiditas: pelaporan likuiditas untuk memantau penggunaan terhadap panduan ketaksepadanan jatuh tempo dan ditinjau setiap hari oleh Divisi Operasional. Perkecualian terhadap panduan ini dilaporkan kepada Bendahara Cabang, Manajer Perbendaharaan regional, dan Manajemen Risiko Likuiditas Global. • Penilaian Likuiditas Cabang melakukan Penilaian Likuiditas terpisah setiap tahun dan memberikan analisis dari laporan neraca Cabang dari perspektif pembiayaan dan likuiditas. Meninjau komposisi aktiva, gabungan pendanaan, ketaksepadanan aktiva dan liabilitas, sumber pembiayaan yang tersedia, dan pemacu risiko likuiditas BANA Jakarta. Meninjau laporan neraca yang diprediksi bersama dengan rencana pendanaan. Pemodelan stres likuiditas juga dilakukan dalam laporan neraca Cabang menurut berbagai skenario pasar dan bank tertentu untuk ditinjau oleh ALCO. Pengungkapan profil maturitas Rupiah dan Valas Bank secara individu dan konsolidasi dimuat dalam Tabel 9.1 dan Tabel 9.2 Bank of America, N.A. - Jakarta Bank of America, N.A. - Jakarta • Contingency Funding Plan (“CFP”): The CFP provides the framework by which the ALCO communicates a strategy for managing through liquidity events of varying severity, identifies potential contingent liquidity sources, and it outlines the potential action steps to preserve and enhance liquidity in the event of a funding disruption that hinders the ability of the Branch to meet current funding obligations. The CFP is reviewed at least annually. • Liquidity reporting / reviewing: A liquidity reporting process to monitor usage against maturity mismatch guidelines is in place and reviewed daily by Operations. Exceptions to these guidelines are reported to the Branch’s Treasurer, the regional Treasury Manager, and Global Liquidity Risk Management. • Liquidity Assessment The Branch undertakes a separate Liquidity Assessment once a year and provides an analysis of the Branch’s balance sheet from a funding and liquidity perspective. BANA Jakarta’s asset composition, funding mix, asset and liability mismatches, available funding sources and liquidity risk drivers are reviewed. Balance sheet forecasting along with a funding plan is also reviewed. Liquidity stress modelling is also performed on the Branch’s balance sheet under various bank specific and market scenarios for the ALCO to review. Disclosure of Rupiah and foreign exchange maturity profiles is presented in Table 9.1 and Table 9.2. 23 23 e. Risiko Hukum e. Dalam Bank of America NA Cabang Jakarta, LMT bertanggung jawab untuk memantau operasi bisnis cabang untuk setiap risiko hukum dan mencari bantuan dari tim hukum regional sebagaimana diperlukan. f. Legal Risk Within Bank of America NA Jakarta Branch, the LMT is responsible for monitoring the branch’s business operations for any legal risks and seeking assistance from the regional Legal team as required. Risiko Stratejik f. Strategic Risk Tata kelola dan organisasi Governance and organization Risiko Strategis tertanam di setiap lini bisnis dan sebagai bagian dari kategori risiko utama lainnya (kredit, pasar, likuiditas, operasional, dan kepatuhan). Strategic Risk is embedded in every line of business and as part of the other major risk categories (credit, market, liquidity, operational, and compliance). Kebijakan Policy Risiko strategik Bank of America NA Cabang Jakarta terus dinilai dalam konteks strategi negara dengan risiko strategis selektif dan hati-hati diambil untuk mempertahankan relevansi di pasar berkembang. Risiko strategis dikelola dalam konteks kondisi keuangan Bank secara keseluruhan dan dinilai, dikelola dan ditindak lanjuti oleh LMT dalam konsultasi dengan tim manajemen regional. Bank of America NA Jakarta Branch’s appetite for strategic risk is continually assessed within the context of its country strategy with strategic risks selectively and carefully taken to maintain relevance in the evolving marketplace. Strategic risk is managed in the context of the Bank’s overall financial condition and assessed, managed and acted on by LMT in consultation with regional management team. Proses Process Pengukuran dan penilaian risiko strategis mencakup tinjauan manajemen dan penilaian kinerja dan potensi pendapatan Bank, dan kekuatan modal dan posisi likuiditas. Laba Perusahaan, modal, dan posisi likuiditas yang dipertimbangkan dalam terang hasil stress test perusahaan yang meliputi skenario kuantitatif dan kualitatif serta analisis skenario tambahan diselesaikan likuiditas dan penilaian risiko operasional. g. The measurement and assessment of strategic risk includes management’s review and assessment of the Bank’s earnings performance and potential, and the strength of our capital and liquidity positions. The Company’s earnings, capital, and liquidity positions are considered in light of the results of enterprise stress tests which include quantitative and qualitative scenarios as well as additional scenario analysis completed for liquidity and operational risk assessments Risiko kepatuhan g. Compliance Risk Tata kelola dan organisasi Governance and organization Compliance BANA Indonesia merupakan bagian dari Asia Pacific Compliance, sebuah kelompok fungsional independen Bank of America, N.A. - Jakarta Bank of America, N.A. - Jakarta BANA Indonesia Compliance is part of Asia Pacific Compliance. an independent function 24 24 yang melaporkan secara langsung ke Global Executive. Compliance bertanggung jawab atas pengembangan dan pemeliharaan kendali-kendali untuk memastikan bahwa semua kegiatan bisnis dilaksanakan dengan kesantunan pada tingkat yang patut, dalam hal baik persyaratan-persyaratan peraturan eksternal maupun kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur internal. Kendali-kendali ini merupakan landasan yang memungkinkan Bank of America memelihara Program Compliance yang efektif. that is reporting directly to the responsible Global Executive. Compliance is responsible for developing and maintaining the controls to ensure that all business activities are performed with the proper level of propriety, in regard to external regulatory requirements as well as internal policies and procedures. These controls are the foundations that enable Bank of America to maintain an effective Compliance Program. Kebijakan Bank of America bertekad untuk mematuhi undang-undang, peraturan-peraturan, dan standar etika tertinggi di segenap implementasi Program Kepatuhan kelas dunia. Fitur utama dari manajemen risiko kepatuhan adalah mengembangkan budaya kepatuhan dan ketaatan terhadap nilai-nilai inti perusahaan tercermin dalam Kode Etik BAC. Ada, kerangka kerja risiko kepatuhan perusahaan secara global yang merupakan bagian dari Kerangka Risiko Bank of America Merrill Lynch. Kerangka kepatuhan global yang terdiri dari dua belas elemen inti yaitu global compliance strategic plan; regulatory inventories and regulatory change management; policies; compliance risk assessment; monitoring; testing; compliance key measures; risks and issues management; training and awareness; global compliance framework oversight and adherence; and governance and executive reporting. Program ini mencakup semua bidang kegiatan Bank America Merrill Lynch 's termasuk Bank of America NA, Cabang Jakarta. Policy Bank of America is committed to complying with laws, regulations, and the highest ethical standards through the implementation of a world-class Compliance Program. A central feature of our management of compliance risk is the fostering of a compliance culture and adherence to the company’s core values reflected in the BAC Code of Ethics. There is a detailed, enterprise-wide global compliance risk framework which is part of the Bank of America Merrill Lynch Risk Framework. The global compliance framework comprises of twelve core elements namely global compliance strategic plan; regulatory inventories and regulatory change management; policies; compliance risk assessment; monitoring; testing; compliance key measures; risks and issues management; training and awareness; global compliance framework oversight and adherence; and governance and executive reporting. This program covers all areas of Bank of America Merrill Lynch ’s activities including Bank of America NA, Jakarta Branch. Proses Kami memiliki proses manajemen yang memadai, struktur dan kebijakan yang mendukung fungsi kepatuhan untuk membantu memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku dan memberikan garis yang jelas terlihat untuk pengambilan keputusan dan akuntabilitas. Bank of America, N.A. - Jakarta Bank of America, N.A. - Jakarta Process We have adequate management processes, structures and policies that support the compliance function to help ensure compliance with applicable laws and regulations and provide clear lines of sight for decision-making and accountability. 25 25 h. Risiko Reputasi h. Reputation Risk Tata kelola dan organisasi Governance and organization Bank of America berkomitmen untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko potensial terhadap reputasi Bank. Bank mengevaluasi dampak potensial reputasi dalam semua kategori risiko (yaitu strategis, kredit, pasar, likuiditas, operasional dan kepatuhan) dan seluruh Proses Manajemen Risiko. Risiko reputasi dikelola di semua lini bisnis sebagai tanggung jawab inti melalui rutinitas pemerintahan LOB global. Risiko reputasi yang signifikan ditinjau dengan Komite Risiko Kepatuhan dan Operasional ("CORC") dan Komite Enterprise Risk Dewan Bank of America is committed to identifying and mitigating potential risk to the Bank’s reputation. The bank evaluates potential impacts to reputation within all of the risk categories (i.e. strategic, credit, market, liquidity, operational and compliance) and throughout the Risk Management Process. Reputational risk is managed within all lines of business as a core responsibility through global LOB governance routines. Significant reputational risks are reviewed with Compliance and Operational Risk Committee (“CORC”) and the Enterprise Risk Committee of the Board Kebijakan Policy Secara terpusat, dalam BAC Pemasaran Global dan kelompok Corporate Affairs, alat-alat yang digunakan untuk secara proaktif memonitor dan merespon lingkungan politik dan sosial potensi risiko utama yang dapat diterjemahkan ke dalam risiko reputasi. Informasi ini disebarkan ke berbagai badan pemerintah dalam BAC sebagai bahan pertimbangan dalam keputusan bisnis utama. Di Asia, COO bertanggung jawab untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan Global Marketing dan Corporate Affairs. Centrally, within the BAC Global Marketing and Corporate Affairs group, tools are used to proactively monitor and respond to the political and social environment for potential headline risk that can translate into reputation risk. This information is disseminated to various governing bodies within BAC as consideration in key business decisions. Within Asia, the office of the COO is responsible for communicating and working with the Global Marketing and Corporate Affairs. Proses Process Cabang juga mengelola risiko reputasi dengan memberikan pelatihan kepatuhan yang sesuai bagi semua karyawan, seperti pelatihan anti-pencucian uang dan Code of Ethics. Kepatuhan berada pada inti nilai budaya Bank dan merupakan komponen kunci dalam disiplin pengelolaan risiko. Budaya akuntabilitas dan kepatuhan mengharuskan semua karyawan mematuhi semua undang-undang, peraturan, standar etika dan kebijakan serta prosedur intern yang berlaku dan penting untuk melindungi reputasi Cabang serta nilai waralaba. The Branch also manages reputation risk by mandating the appropriate compliance training for all its associates, such as antimoney laundering and ethics training. Compliance is at the core of Bank’s cultural values and is a key component of the risk management discipline. This culture of accountability and compliance requires that all associates comply with all relevant laws, regulations, ethical standards and internal policies and procedures and is critical to protecting Branch’s reputation and the value of the franchise Bank of America, N.A. - Jakarta Bank of America, N.A. - Jakarta 26 26 Tabel 1 Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Asing Table 1 Capital Structure Quantitative Disclosures Foreign Banks KOMPONEN MODAL/CAPITAL COMPONENT (1) (2) I KOMPONEN MODAL CAPITAL COMPONENT (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2014 31 Desember 2013 (3) (4) A Dana Usaha Operating Funds 1 Dana Usaha Operating Funds 1,351,859 1,324,307 2 Modal disetor paid-in capital 363 363 B Cadangan Reserve - - 1 Cadangan umum general reserve - - 2 Cadangan tujuan appropriate reserve - - 17,022 8,149 10,602 6,776 - - - - - - - - (22,184) (15,400) - - - - 22,184 15,400 Faktor pengurang modal / Deduction from capital - - Eksposur sekuritisasi / Securitization Exposures - - 1,379,846 1,339,595 1,954,165 1,455,974 125,717 123,056 3,614 5,634 66.23% 84.53% C D Laba (rugi ) tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan (100%) Income (loss) previous years which can be calculated (100%) Laba (rugi ) tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (50%) Profit (loss) for the year which can be calculated (50%) E Dana setoran modal / Fund capital contribution Pendapatan komprehensif lainnya: kerugian berasal dari penurunan penyertaan dalam kelompok tersedia F untuk dijual (100%) Other comprehensive income: investment losses from the decline in available-for-sale (100%) Pendapatan komprehensif lainnya: keuntungan berasal dari peningkatan penyertaan dalam kelompok G tersedia untuk dijual (45%) Other comprehensive income: gains from increased investments in available-for-sale (45%) H Revaluasi aset tetap (45%) / Revaluation of fixed assets (45%) I J Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif Differences between the Asset Allowance and the allowance for impairment losses on earning assets Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif yang wajib dihitung Asset Allowance (PPA) on non-productive assets that must be counted K Difference in number of adjustments to fair value of financial instruments in the trading book L M Cadangan umum aset produktif (maks. 1,25% dari ATMR) General reserve on earning assets (max. 1.25% of RWA) II MODAL BANK ASING (Jumlah A s.d L - M) / FOREIGN CAPITAL BANK (Total A s.d L - M) III IV ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT RISK WEIGHTED ASSETS (RWA) CREDIT RISK ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL RISK WEIGHTED ASSETS (RWA) OPERATIONAL RISK ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR / RISK WEIGHTED ASSETS (RWA) MARKET RISK V A. Metode Standar Standardized Method B. Model Internal Internal Models RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [II : (III + IV + V)] VI CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK, AND OPERATIONAL RISK MARKET RISK [II: (III + IV + V)] Tabel 2.1 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Table 2.1. Disclosure of Net Receivables by Area 31 Desember 2014 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Net Receivables by Area Diluar Jakarta Diluar Indonesia Outside Jakarta Outside Indonesia (4) (5) Kategori Portofolio No Portfolio Category (1) 1 2 (2) Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Jakarta Jakarta (3) 2,185,197 - - - (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2013 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Net Receivables by Area Jakarta Diluar Jakartiluar Indones Total Jakarta utside Jakarutside Indone (7) (8) (9) (10) Total (6) 2,185,197 - 1,448,485 - - - 1,448,485 - Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 3 Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property 6 7 - - - - - - - 260,671 - - 260,671 12 - - 12 2,137 - - 2,137 4,900 - - 4,900 Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate - - - - - - - - Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans - - - - - - - - 6,723 - - 6,723 1,156 - - 1,156 1,865,125 - - 1,865,125 1,430,735 - - 1,430,735 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 8 Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio 9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables 11 Aset Lainnya Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) 12 Total - - - - - - - - 30,828 - - 30,828 21,744 - - 21,744 - - - - - - - - - - 4,350,681 4,350,681 - 2,907,032 2,907,032 Tabel 2.2 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Table 2.2 Disclosure of Net Receivables by Contractual Maturity No. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Kategori Portofolio Portfolio Category (2) Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables Aset Lainnya Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) Total 31 Desember 2014 December 31, 2014 Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak Net Receivables by Contractual Maturity < 1 tahun >1 thn s.d. 3 thn >3 thn s.d. 5 thn > 5 thn Non-Kontraktual < 1 Year >1 Year s.d. 3 Yea>3 Year s.d. 5 Ye > 5 Year Non-Contractual (3) (4) (5) (6) (7) 1,901,289 283,908 260,671 - 27 5 11 - 1,865,125 - - - 4,027,085 32 11 2,099 6,718 - 8,817 (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2013 December 31, 2013 Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak Net Receivables by Contractual Maturity < 1 tahun >1 thn s.d. 3>3 thn s.d. 5> 5 thn Non-Kontraktual Total Total < 1 Year >1 Year s.d. >3 Year s.d. > 5 Year Non-Contractual (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 2,185,197 1,034,252 414,233 1,448,485 260,671 2,137 6,723 12 80 27 446 11 630 30,828 1,865,125 30,828 1,430,735 - - - 314,736 4,350,681 2,465,079 473 641 4,862 - - 12 4,900 1,156 - 21,744 1,430,735 21,744 4,862 435,977 2,907,032 Tabel 2.3 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonom Table 2.3 Disclosure of Net Receivables by Economic Sector No. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Sektor Ekonomi Economic Sectors (2) 31 Desember 2014 Pertanian, perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan Fishery Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying Industri pengolahan Manufacturing Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water Konstruksi Construction Perdagangan besar dan eceran Wholesale and Retail Trading Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Hotel and Food & Beverage Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, Warehousing and Communications Perantara keuangan Financial Intermediary Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real Estate, Rental and Business Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense and Compulsory Social Security Jasa pendidikan Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Human Health and Social Work Activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Activities of Households as Employers Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Institution and Other Extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya Undefined Activities Bukan Lapangan Usaha Non Business Field Lainnya Others Total 31 Desember 2013 Pertanian, perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan Fishery Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying Industri pengolahan Manufacturing Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water Konstruksi Construction Perdagangan besar dan eceran Wholesale and Retail Trading Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Hotel and Food & Beverage Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, Warehousing and Communications Perantara keuangan Financial Intermediary Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real Estate, Rental and Business Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense and Compulsory Social Security Jasa pendidikan Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Human Health and Social Work Activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Activities of Households as Employers Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Institution and Other Extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya Undefined Activities Bukan Lapangan Usaha Non Business Field Lainnya Others Total (dalam jutaan rupiah - in million rupiah) Tagihan Kepada Bank Tagihan Kepada Pembangunan Multilateral Tagihan Kepada dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Entitas Sektor PemerintahReceivables Receivables Publik Receivables Bank Receivables on on Public Sector on Multilateral Development on Banks Sovereigns Entities Banks and International Institutions (3) (4) - - 2,185,197 2,185,197 - - 1,448,485 1,448,485 (5) (6) Kredit Beragun Kredit Beragun Properti Rumah Tinggal Loans Secured by Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate Residential Property (7) (8) Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans (9) Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Tagihan kepada Kecil dan Portofolio KorporasiReceivables on Ritel Receivables on Corporate Micro, Small Business & Retail Portfolio (10) (11) Eksposur di Unit Tagihan yang Usaha Syariah Aset Telah Jatuh (apabila ada) Lainnya Tempo Past Exposures at Sharia Other Due Based Business Assets Receivables Activity Unit (if any) (12) - - 260,671 260,671 2,137 2,137 - - 6,723 6,723 1,858,623 6,502 1,865,125 - - 12 12 4,900 4,900 - - 1,156 1,156 1,324,403 99,335 6,998 1,430,736 (13) - - - 30,828 30,828 - - - 21,744 21,744 (14) - Tabel 2.4 Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah Table 2.4 Disclosure of Receivables and Provisioning based on Area (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2013 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Net Receivables Diluar Diluar Jakarta Indonesia Total Jakarta Total Outside Outside Jakarta Indonesia (6) (7) (8) (9) (10) 4,350,681 2,907,032 2,907,032 31 Desember 2014 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Net Receivables by Area No. Keterangan Description Jakarta (1) (2) 1 Tagihan Receivables Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired ) 2 Impaired Receivables a. Belum jatuh tempo Non Past Due b. Telah jatuh tempo Past Due Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Individual Allowance for Impairment Losses 3 Individual Kolektif Allowance for Impairment Losses 4 Collective 5 Tagihan yang dihapus buku Written-Off Receivables Total (3) 4,350,681 Diluar Jakarta Diluar Indonesia Outside Jakarta Outside Indonesia (4) (5) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4,350,681 4,350,681 2,907,032 2,907,032 Tabel 2.5 Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi Table 2.5 Disclosure of Receivables and Provisioning based on Economic Sectors Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Impaired Receivables No. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Sektor Ekonomi Economic Sectors (2) 31 Desember 2014 Pertanian, perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan Fishery Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying Industri pengolahan Manufacturing Tagihan Reveivables Belum Jatuh Tempo Non Past Due (4) (3) - 1,858,623 Telah jatuh tempo Past Due (5) (dalam jutaan rupiah - million rupiah) Cadangan kerugian Cadangan kerugian penurunan nilai Tagihan yang penurunan nilai (CKPN) dihapus buku (CKPN) - Kolektif Individual Written-Off Allowance for Allowance for Receivables Impairment Losses Impairment Losses Collective Individual (6) (7) (8) - - - - - - - - - - Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water Konstruksi Construction - - - - - - Perdagangan besar dan eceran Wholesale and Retail Trading Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Hotel and Food & Beverage Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, Warehousing and Communications Perantara keuangan Financial Intermediary Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real Estate, Rental and Business Services - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense and Compulsory Social Security Jasa pendidikan Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Human Health and Social Work Activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Activities of Households as Employers 2,445,868 17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Institution and Other Extra International Agencies - - - - - - 18 Kegiatan yang belum jelas batasannya Undefined Activities - - - - - - 8,860 - - - - - 37,330 4,350,681 - - - - - 19 Bukan Lapangan Usaha Non Business Field 20 Lainnya Others Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 31 Desember 2013 Pertanian, perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan Fishery Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying Industri pengolahan Manufacturing Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water Konstruksi Construction Perdagangan besar dan eceran Wholesale and Retail Trading Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Hotel and Food & Beverage Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, Warehousing and Communications Perantara keuangan Financial Intermediary Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real Estate, Rental and Business Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense and Compulsory Social Security Jasa pendidikan Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Human Health and Social Work Activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Activities of Households as Employers Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Institution and Other Extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya Undefined Activities Bukan Lapangan Usaha Non Business Field Lainnya Others Total - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1,324,403 1,547,832 6,056 28,742 2,907,033 Tabel 2.6 Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Table 2.6 Movements of Impairment Provision Disclosure (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2014 No. Keterangan Description (1) 1 2 3 4 (2) Saldo awal CKPN Beginning Balance - Allowance for Impairment Losses Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net) Beginning Balance - Allowance for Impairment Losses 2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan Additional allowance for impairment losses during the year 2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan Reversal allowance for impairment losses during the year CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan Allowance for impairment losses used for written off receivables during the year Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan Other additional (reversal) of allowance during the year Saldo akhir CKPN Ending Balance CKPN Individual Allowance for Impairment Losses Individual (3) NIL 31 Desember 2013 CKPN Kolektif Allowance for Impairment Losses Collective (4) - CKPN Individual Allowance for Impairment Losses Individual (5) NIL CKPN Kolektif Allowance for Impairment Losses Collective (6) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Tabel 3.1 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat Table 3.1 Disclosure of Net Receivables by Portfolio and Rating Category (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2014 Lembaga Pemeringkat Rating Company No (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 AAA AAA Aaa Moody's PT. Fitch Ratings Indonesia AAA (idn) PT ICRA Indonesia [Idr]AAA PT Pemeringkat Efek IndonesiaidAAA (2) (3) (4) Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereig Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivabl Aset Lainnya Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) TOTAL Kategori Portofolio Portfolio Category Standard and Poor's Fitch Rating Tagihan Bersih Net Receivables AA+ s.d AAAA+ s.d AAAa1 s.d Aa3 AA+(idn) s.d AA-(idn) [Idr]AA+ s.d [Idr]AAidAA+ s.d idAA(5) - Peringkat Jangka panjang Long Term Rating A+ s.d ABBB+ s.d BBBBB+ s.d BBA+ s.d ABBB+ s.d BBBBB+ s.d BBA1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 A+(idn) s.d. A-(idnBBB+(idn) s.d BBB-(idn) BB+(idn) s.d BB-(idn) [Idr]A+ s.d [Idr]A- [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB[Idr]BB+ s.d [Idr]BBidA+ s.d id Aid BBB+ s.d id BBBid BB+ s.d id BB(6) (7) (8) - B+ s.d BB+ s.d BB1 s.d B3 B+(idn) s.d B-(idn) [Idr]B+ s.d [Idr]Bid B+ s.d id B(9) - Kurang dari BKurang dari BKurang dari B3 Kurang dari B-(idn) Kurang dari [Idr]BKurang dari idB(10) - A-1 F1+ s.d F1 P-1 F1+(idn) s.d F1(idn) [Idr]A1+ s.d [Idr]A1 idA1 (11) - Peringkat Jangka Pendek Short Term Rating A-2 A-3 Kurang dari A-3 F2 F3 Kurang dari F3 P-2 P-3 Kurang dari P-3 F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn) [Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3 Kurang dari [Idr]A3 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4 (12) (13) (14) - Tanpa Peringkat Unrated (15) 2,185,197 Total (16) 2,185,197 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2,137 2,137 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 6,723 6,723 - - - - - - - - - - 1,865,125 30,828 1,865,125 30,828 - - - - - - - - 4,090,010 4,350,681 - 260,671 260,671 260,671 31 Desember 2013 No (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Lembaga Pemeringkat Rating Company Standard and Poor's Fitch Rating AAA AAA Kategori Portofolio Portfolio Category Aaa Moody's PT. Fitch Ratings Indonesia AAA (idn) PT ICRA Indonesia [Idr]AAA PT Pemeringkat Efek IndonesiaidAAA (2) (3) (4) Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereig Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivabl Aset Lainnya Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) TOTAL - Tagihan Bersih Net Receivables Peringkat Jangka panjang Long Term Rating AA+ s.d AAA+ s.d ABBB+ s.d BBBBB+ s.d BBAA+ s.d AAA+ s.d ABBB+ s.d BBBBB+ s.d BBAa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d. A-(idnBBB+(idn) s.d BBB-(idn) BB+(idn) s.d BB-(idn) [Idr]AA+ s.d [Idr]AA- [Idr]A+ s.d [Idr]A- [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB[Idr]BB+ s.d [Idr]BBidAA+ s.d idAAidA+ s.d id Aid BBB+ s.d id BBBid BB+ s.d id BB(5) (6) (7) (8) - B+ s.d BB+ s.d BB1 s.d B3 B+(idn) s.d B-(idn) [Idr]B+ s.d [Idr]Bid B+ s.d id B(9) - Kurang dari BKurang dari BKurang dari B3 Kurang dari B-(idn) Kurang dari [Idr]BKurang dari idB(10) - A-1 F1+ s.d F1 P-1 F1+(idn) s.d F1(idn) [Idr]A1+ s.d [Idr]A1 idA1 (11) - Peringkat Jangka Pendek Short Term Rating A-2 A-3 Kurang dari A-3 F2 F3 Kurang dari F3 P-2 P-3 Kurang dari P-3 F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn) [Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3 Kurang dari [Idr]A3 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4 (12) (13) (14) - Tanpa Peringkat Unrated (15) 1,448,485 Total (16) 1,448,485 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 12 - - - - - - - - 4,900 4,900 12 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1,156 1,156 - - - - - - - - - - 1,430,735 21,744 1,430,735 21,744 - 12 - - - - - - - - 2,907,020 2,907,032 Tabel 3.2 Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif Table 3.2 Disclosure of Counterparty Credit Risk : Derivative Transaction (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2013 31 Desember 2014 Notional Amount Notional Amount No Variabel yang Mendasari Underlying Variables BANK SECARA INDIVIDUAL BANK ONLY 1 Suku Bunga Interest Rate 2 Nilai Tukar Foreign Exchange Lainnya Others 3 TOTAL < 1 Tahun 1 Year < 339,286 339,286 > 1 Tahun - < 5 > 5 Tahun Tahun > 1 Year - < > 5 Years 5 Years - - MRK CRM Tagihan Derivatif Derivative Receivables Kewajiban Derivatif Derivative Liabilities 2,070 2,070 1,287 1,287 Tagihan Bersih sebelum MRK Net Receivables before CRM 2,034 2,034 Tagihan Bersih setelah MRK Net Receivables after CRM - 2,034 2,034 < 1 Tahun Year > 1 Tahun < 1 < 5 Tahun > 5 Tahun > 1 Year - > 5 Years < 5 Years 572,476 572,476 - - Tagihan Kewajiban Derivatif Derivatif Derivative Derivative Receivables Liabilities 428 428 3,968 3,968 Tagihan Bersih sebelum MRK Net Receivable s before CRM 1,681 1,681 MRK CRM - Tagihan Bersih setelah MRK Net Receivable s after CRM 1,681 1,681 Tabel 4.1 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Table 4.1 Disclosure of Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation Kategori PortofolioPortfolio Category No. (1) (2) A Eksposur Neraca Balance Sheet Exposures 1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables on Public Sector Entitie 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 C 1 2 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti KomersialLoans Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivables on Micro, Small Business & Retail Portfoli Tagihan kepada KorporasiReceivables on Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables Aset Lainnya Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) Total Eksposur Neraca Total Exposures - Balance Sheet Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif Off Balance Sheet Commitment/Contigency Receivables Exposures Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables on Public Sector Entitie Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti KomersialLoans Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivables on Micro, Small Business & Retail Portfoli Tagihan kepada KorporasiReceivables on Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) Total Eksposur TRA Total Exposures - Off Balance Sheets Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables on Public Sector Entitie Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 3 Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution 4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivables on 5 Micro, Small Business & Retail Portfoli 6 Tagihan kepada KorporasiReceivables on Corporate Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposures at Sharia Based Business 7 Activity Unit (if any) Total Exposures - Counterparty Credit Risk Total (A+B+C) 31 Desember 2014 Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Receivables after Calculation of Credit Risk Mitigation Impact 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Net 150% Lainnya (11) (12) ATMR RWA (13) 31 Desember 2013 Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Receivables after Calculation of Credit Risk Mitigation Impact 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Beban Modal Capital Charge (14) (dalam jutaan rupiah - million rupiah) Beban Modal ATMR RWA Capital Charge 150% Lainnya (11) (12) (13) (14) Net - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2,137 - - - 52,134 2,137 - 4,171 171 - - - - - - - - 4,900 - - - 2 4,900 - 0 392 - - - - - - - - 6,723 - - - 6,723 1,865,125 26,012 538 149,210 2,081 - - - - - - - 1,156 - - - 1,156 1,430,735 17,500 92 114,459 1,400 - - - - - - - 8,860 - - 1,952,131 156,170 - - - - - - - 6,056 - - 1,454,293 116,343 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 30 2 - - - - - - - - - - 883 71 - - - - - - - - - - 2,004 - 160 - - - - - - - - - - - 797 - 64 - - - - - - - - 8,860 - - 2,034 1,954,165 163 156,333 - - - - - - - 6,056 - - 1,681 1,455,974 134 116,478 Tabel 4.2 Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit Table 4.2 Disclosure of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Techniques No Kategori Portofolio Portfolio Category (1) (2) A Eksposur Neraca Balance Sheet Exposures 1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entit Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and 3 International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks 5 Kredit Beragun Rumah TinggalLoans Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti KomersialLoans Secured by Commercial Real E 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 8 Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio 9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables 11 Aset Lainnya Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based 12 Business Activity Unit (if any) Total Eksposur Neraca Total Exposures - Balance Sheet Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif Off Balance Sheet Commitment/Contigency B Receivables Exposures 1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entit Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and 3 International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks 5 Kredit Beragun Rumah TinggalLoans Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti KomersialLoans Secured by Commercial Real E 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 8 Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio 9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based 11 Business Activity Unit (if any) Total Eksposur TRA Total Exposures - Off Balance Sheets C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entit Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and 3 International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 5 Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio 6 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based 7 Business Activity Unit (if any) Eksposur Counterparty Credit Risk Total Exposures - Counterparty Cred Total (A+B+C) 31 Desember 2014 Bagian Yang Dijamin Dengan Portion Secured by Tagihan Bersih Agunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya Net Receivables Collateral Guarantee Credit Others (3) (4) (5) (6) (7) 2,185,197 - 260,671 2,137 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2013 Bagian Yang Dijamin Dengan Portion Secured Tidak Dijamin Tagihan Bersih Unsecured Portion Agunan Garansi Asuransi Lainnya Tidak Dijamin Unsecured Portion Net Receivables Collateral Guarantee Kredit Others (8) = (3)-[(4 )+(5 )+(6)+(7 )] (9) (10) (11) (12) (13) (14) = (9)-[(10 )+(11 )+(12)+(13)] 2,185,197 - 260,671 2,137 - 1,448,485 - - - - - - - - - 1,448,485 - - - - - - - 12 4,900 - - - - 12 4,900 - - - - - - 6,723 - - - - 6,723 1,156 - - - - 1,156 1,865,125 30,828 - - - - 1,865,125 30,828 1,430,735 21,744 - - - - 1,430,735 21,744 4,350,681 - - - - 4,350,681 2,907,032 - - - - 2,907,032 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 152 - - - - 152 4,416 - - - - 4,416 4,008 - - - - 4,008 1,595 - - - - 1,595 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4,160 4,354,841 4,160 4,354,841 6,011 2,913,043 6,011 2,913,043 Tabel 5.2 Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi Bank Bertindak Sebagai Kreditur Asal Table 5.2 Securitization Transaction Activity Summary Disclosure Act As Originator Bank (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2013 Nilai Aset Yang Nilai Aset Yang Underlying Asset Keuntungan Keuntungan Disekuritis Disekuritisasi (Kerugian) Penjualan asi Value (Kerugian) Penjualan Value of Gain (Loss) on Sale Gain (Loss) on Sale of securitized assets securitized assets (2) (3) (4) (5) (6) Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entit Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real E Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Aset Lainnya Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) 31 Desember 2014 No. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Total Tabel 6.1.1. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar : Eksposur Aset di Neraca Table 6.1.1. Calculation of Risk Weighted Assets for Credit Risk under Standardized Approach: On Balance Sheet Assets Exposures 31 Desember 2014 No Kategori Portofolio Portfolio Category Tagihan Bersih Net Receivable (1) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development 3 Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans 8 9 10 11 (2) ATMR Setelah MRK RWA after CRM (4) (5) - ATMR Sebelum MRK RWA before CRM (3) 2,185,197 - Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables Aset Lainnya Other Assets TOTAL (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2012 ATMR Sebelum ATMR Setelah Tagihan Bersih MRK RWA MRK RWA after Net Receivable before CRM CRM (6) (7) (8) 1,448,485 - 260,671 2,137 - 52,134 748 - 52,134 2,137 - 12 4,900 - - - 2 1,715 - 2 4,900 - 6,723 1,865,125 30,828 4,350,681 1,865,125 1,918,007 6,723 1,865,125 26,012 1,952,131 1,156 1,430,735 21,744 2,907,032 867 1,430,735 1,433,319 1,156 1,430,735 17,500 1,454,293 Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) Table 6.1.3. Calculation of Risk Weighted Assets for Credit Risk under Standardized Approach: Counterparty Credit Risk Exposures 31 Desember 2014 No Kategori Portofolio Portfolio Category (1) (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development 3 Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio 6 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate TOTAL Tagihan Bersih Net Receivable ATMR Sebelum MRK RWA before CRM (3) (4) (6) - 152 30 30 4,416 883 883 4,008 4,160 2,004 2,034 2,004 2,034 1,595 6,011 797 1,681 797 1,681 (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2014 TOTAL ATMR RISIKO KREDIT Total RWA for Credit Risk TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL Total Capital Deduction Factor Tagihan Bersih Net Receivable - Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit Table 6.1.7. Disclosure of Total Credit Risk Measurement 1 2 ATMR Setelah MRK RWA after CRM (5) - 1,954,165 - 31 Desember 2013 1,455,974 - - (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2013 ATMR Sebelum ATMR Setelah MRK RWA MRK RWA after before CRM CRM (7) (8) - Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar Table 7.1. Disclosure of Market Risk Using Standardized Method (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2014 31 Desember 2013 Bank Bank No. Jenis Risiko Type of Risk Beban Modal Beban Modal ATMR RWA ATMR RWA Capital Charge Capital Charge (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk a. Risiko Spesifik Specific Risk b. Risiko Umum General Risk 2 Risiko Nilai Tukar Foreign Exchange Risk 289 3,614 451 5,634 3 Risiko Ekuitas *) Equity Risk *) 4 Risiko Komoditas *) Commodity Risk *) 5 Risiko Option Option Risk Total 289 3,614 451 5,634 *) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud *) For banks that have subsidiaries that have defined risk exposure Tabel 8.1 Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional Table 8.1 Quantitative Disclosure of Operational Risk (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2013 31 Desember 2014 No. (1) 1 Pendekatan Yang Digunakan Indicator Approach (2) Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach Total Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir) Average Beban Modal Gross Income in the past 3 Capital Charge years (3) (4) 67,049 67,049 10,057 10,057 ATMR RWA Pendapatan Bruto (Ratarata 3 tahun terakhir) Average Gross Income in the past 3 years Beban Modal Capital Charge ATMR RWA (5) (6) (7) (8) 125,717 125,717 65,630 65,630 9,845 9,845 123,056 123,056 Tabel 9.1 Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah Table 9.1 Disclosure of Rupiah Maturity Profile (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2014 Jatuh Tempo Maturity No. Pos -pos Account (1) (2) I NERACA BALANCE SHEET A Aset Assets 1. Kas Cash 2. Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia 3. Penempatan pada bank lain Placement with Other Banks 4. Surat Berharga Marketable Securities 5. Kredit yang diberikan Loans 6. Tagihan lainnya Other Receivables 7. Lain-lain Others Total Aset Total Asset B. Kewajiban Liabilities 1. Dana Pihak Ketiga Deposits from Customer 2. Kewajiban pada Bank Indonesia Liabilities with Bank Indonesia 3. Kewajiban pada bank lain Liabilities with Other Banks 4. Surat Berharga yang Diterbitkan Securities issued 5. Pinjaman yang Diterima Borrowings 6. Kewajiban lainnya Other Liabs 7. Lain-lain Others Total Kewajiban Total Liabilities Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca On Balance Sheet Asset and Liabilities Differences II REKENING ADMINISTRATIF OFF BALANCE SHEETS A. Tagihan Rekening Administratif Off Balance Sheet Receivables 1. Komitmen Commitment 2. Kontijensi Contingency Total Tagihan Rekening Administratif Total Off Balance Sheet Receivables B. Kewajiban Rekening Administratif Off Balance Sheet Liabilities 1. Komitmen Commitment 2. Kontijensi Contingency Total Kewajiban Rekening Administratif Total Off Balance Sheet Liabilities Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Off Balance Sheet Asset and Liabilities Differences Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Differences [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Selisih Kumulatif Cummulative Differences Saldo Balance (3) < 1 bulan < 1 month (4) > 1 bln s .d. 3 bln > 3 bln s .d. 6 bln > 6 bln s .d. 12 bln > 1 mon to 3 mon > 3 mon to 6 mon > 6 mon to 12 mon (5) (6) 2,808 1,315,100 39 411,851 130,993 19,594 1,880,385 2,808 1,315,100 39 49,946 76,639 19,505 1,464,037 123,631 47,000 170,631 1,705,182 55 29,456 1,734,693 1,677,982 55 28,165 1,706,202 27,200 27,200 145,692 (242,165) 31 Desember 2013 Jatuh Tempo Maturity 143,431 (7) 171,394 32 171,426 - 171,426 Saldo Balance > 12 bulan > 12 month (8) < 1 bulan < 1 month (3) (4) > 1 bln s .d. 3 bln 1 mon to 3 mon > > 3 bln s .d. 6 bln > 3 > 6 bln s .d. 12 bln > > 12 bulan > 12 month mon to 6 mon 6 mon to 12 mon (5) (6) 66,880 4 66,884 7,318 89 7,407 2,604 444,539 12 405,181 416,173 14,479 1,282,988 2,604 444,539 12 109,205 275,142 14,433 845,935 26,000 26,000 - 1,291 1,291 721,126 573 20,980 742,679 626,466 573 20,115 647,154 94,660 94,660 66,884 6,116 540,309 198,781 (68,660) (7) 98,237 98,252 196,489 - 196,489 (8) 197,739 11,562 209,301 - 209,301 5,217 46 5,263 865 865 4,398 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 50,142 50,142 - - - - 41,770 41,770 - - - - 50,142 50,142 - - - - 41,770 41,770 - - - - (50,142) 95,550 (233,649) (50,142) (292,307) (292,307) 66,884 89,434 6,116 95,550 (41,770) 157,011 157,011 (68,660) 88,351 143,431 (148,876) 171,426 22,550 (41,770) 498,539 1,522,882 196,489 284,840 209,301 494,141 4,398 498,539 Tabel 9.2 Pengungkapan Profil Maturitas Valas Table 9.2 Disclosure of Foreign Exchange Maturity Profile No. Pos -pos (1) (2) I NERACA BALANCE SHEET A Aset Assets 1. Kas Cash 2. Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia 3. Penempatan pada bank lain Placement with Other Banks 4. Surat Berharga Marketable Securities 5. Kredit yang diberikan Loans 6. Tagihan lainnya Other Receivables 7. Lain-lain Others Total Aset Total Asset B. Kewajiban Liabilities 1. Dana Pihak Ketiga Deposits from Customer 2. Kewajiban pada Bank Indonesia Liabilities with Bank Indonesia 3. Kewajiban pada bank lain Liabilities with Other Banks 4. Surat Berharga yang Diterbitkan Securities issued 5. Pinjaman yang Diterima Borrowings 6. Kewajiban lainnya Other Liabs 7. Lain-lain Others Total Kewajiban Total Liabilities Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca On Balance Sheet Asset and Liabilities Differences II REKENING ADMINISTRATIF OFF BALANCE SHEETS A. Tagihan Rekening Administratif Off Balance Sheet Receivables 1. Komitmen Commitment 2. Kontijensi Contingency Total Tagihan Rekening Administratif Total Off Balance Sheet Receivables B. Kewajiban Rekening Administratif Off Balance Sheet Liabilities 1. Komitmen Commitment 2. Kontijensi Contingency Total Kewajiban Rekening Administratif Total Off Balance Sheet Liabilities Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Off Balance Sheet Asset and Liabilities Differences Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Differences [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Selisih Kumulatif Cummulative Differences Saldo (3) 31 Desember 2014 Jatuh Tempo < 1 bulan > 1 bln s .d. 3 bln > 3 bln s .d. 6 bln > 6 bln s .d. 12 bln > 12 bulan (4) (5) (6) (7) (8) Saldo (9) < 1 bulan > 1 bln s .d. 3 bln > 3 bln s .d. 6 bln > 6 bln s .d. 12 bln > 12 bulan (10) (11) (12) (13) (14) 2,008 458,246 260,630 1,742,991 19,147 2,483,022 2,008 458,246 260,580 558,985 17,989 1,297,808 50 793,879 793,928 390,128 390,128 - 1,158 1,158 1,640 598,765 1,020,617 17,544 1,638,567 1,640 598,765 16,972 617,377 657,596 1,932,072 2,589,669 657,596 1,172,872 1,830,468 146,143 146,143 588,288 588,288 24,770 24,770 - 816,704 1,343,629 2,160,333 815,001 41,415 856,415 1,704 620,670 622,374 647,785 (198,160) (24,770) 1,158 (521,766) (239,038) (622,374) (106,647) (532,660) 338,135 13,363 338,135 13,363 - - - - 567,426 - 567,426 - 351,499 351,499 - - - - 567,426 2,069,410 31,495 2,069,410 31,495 - - - - 2,100,905 2,100,905 - - - - (1,749,406) (1,856,053) (9,462,050) (1,749,406) (2,282,066) (2,282,066) 647,785 (1,634,281) (198,160) (1,832,441) (24,770) (1,857,211) 1,158 (1,856,053) (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2013 Jatuh Tempo - 679,857 572 680,429 97,360 97,360 681,520 681,520 - 243,400 243,400 24 24 (1,091) 97,360 - - - - 567,426 - - - - 2,044,949 60,972 2,044,949 60,972 - - - - 2,105,921 2,105,921 - - - - (1,538,495) (2,060,261) (10,942,335) (1,538,495) (1,777,533) (1,777,533) (622,374) (2,399,906) (1,091) (2,400,997) 97,360 (2,303,637) 243,376 243,376 (2,060,261) Ayako Sugaya SVP, Human Resources Asia Pacific Li Ca Goh VP, Audit Manager Singapore Khurram A. Meerza Director, Sr Compliance GWIM Compliance Singapore Christina L. Lim Senior Trader Treasury Singapore Gyanesh Nigam SVP Asia Finance Singapore Johannis Rifaeh VP / Tech Mgr Trading Support Singapore Pankaj Gupta Director Credit Risk Mgr Singapore Joseph Ma VP / Group Operation Global Account Payable Carol Ho Senior Vice President PD Team Leader Singapore Daniel Deaver Senior Vice President Regional Ops-Int’l Singapore Deepali Pendse Director Treasury Sales MNC Singapore Daniel Deaver Sr. Vice President ITS South Asia Singapore Taufiqurachman VP/COO & Acting CM Adam Armansyah VP/ Country HR Ari Widodo VP/ Corporate Audit Saifannori Amin VP /Country Compliance Nisha A. Bhambani Director /Compliance Dwithya Putri AVP/Finance Manager AVP/Technical Support Ervinda Susanti (AVP) Vidianto Komardi Syarifuddin Honggo Karyono Tjatur Nugroho Director/ Treasury Sr.Sales FI Yenny Kumala VP/Treasury Sales FI Yudhie Mardianto Lina Alamsyah VP Payment/Clearing/GA Afiat Perdana AVP/Trade Fin/Credit Svcs & Cash Svcs Officer Efransyah Mudani VP/Treasury Sales Officer-MNC Rinto Phibiarto Sandhi Y. Wisynu AVP/Treasury Ops Chrisna Sudarma Director Sr. Sales-MNC Apri Asanty Santoso Vacant Priska Ammilika AVP – Credit Officer Koko Prasetyo Mona Amallia Nesa Wibowo Rio R. Rahardjo VP/Trader Renaldy D. Sudigdo AVP/Trader Syahrezzi Officer/General Admn Semy Semuel Sangian Roisatul Ummah Victorian Mesiadi Putri Melia Cut Rezki Maulida Vacant Tri Rahayu Dendy Nugraha Endah Novianti Deni Mailana Yanti Pusparini VP/ITS-Cust Svcs Indrawati Tangun AVP/Client Services Mgr Wenita Susilo AVP/ITS. Supp. & Impl. Tech Support Officer Ana Bella Wahju AVP/Client Services Mgr MNC Mauluddin AVP/Client Services Mgr FI Satria Haditya Hadi AVP/Services Sr Advisor BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER/DECEMBER 2014 BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2014 2013 ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp Nihil pada tahun 2014 dan 2013 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp Nihil pada tahun 2014 dan 2013 Efek-efek setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp Nihil pada tahun 2014 dan 2013 Tagihan derivatif setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp Nihil pada tahun 2014 dan 2013 Pinjaman yang diberikan setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp Nihil pada tahun 2014 dan 2013 Pajak dibayar dimuka ASSETS 4,817 4 4,244 Cash 283,909 5 414,232 Current accounts with Bank Indonesia 14,414 Current accounts with other banks net of allowance for impairment losses of Rp Nil in 2014 and 2013 629,020 Placements with Bank Indonesia and other banks net of allowance for impairment losses of Rp Nil in 2014 and 2013 405,181 Marketable securities net of allowance for impairment losses of Rp Nil in 2014 and 2013 429 Derivatives receivable net of allowance for impairment losses of Rp Nil in 2014 and 2013 1,436,792 Loans net of allowance for impairment losses of Rp Nil in 2014 and 2013 8,861 Prepaid taxes 97,916 6,23 1,662,640 7 411,851 2,070 1,873,985 241 8 9,23 10,23 16a Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 9.818 pada tahun 2014 (2013: Rp 7.772) 14,121 11 3,895 Fixed assets net of accumulated depreciation of Rp 9,818 in 2014 (2013: Rp 7,772) Aset lain-lain 11,860 12 4,796 Other assets 2,921,864 TOTAL ASSETS JUMLAH ASET 4,363,410 Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying notes form an integral part of these financial statements. Lampiran - 1/1 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2014 2013 LIABILITAS DAN REKENING KANTOR PUSAT LIABILITIES AND HEAD OFFICE ACCOUNT LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan bank lain Pinjaman dari Kantor Pusat Liabilitas pajak penghasilan kini Liabilitas pajak lainnya Liabilitas derivatif Penyisihan imbalan kerja Liabilitas lain-lain Liabilitas pajak tangguhan 3,424 2,362,779 5,466 1,929,583 9,495 1,235 1,287 1,291 6,965 4,565 JUMLAH LIABILITAS 4,326,090 13 14,23 15,23 16b 16b 9,23 17 18,23 16d 702 1,537,828 14,207 1,338,700 41 641 3,968 865 4,221 3,536 LIABILITIES Obligations due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Borrowing from Head Office Current income tax liabilities Other taxes liabilities Derivatives liabilities Provision for employee benefits Other liabilities Deferred tax liabilities 2,904,709 TOTAL LIABILITIES REKENING KANTOR PUSAT Investasi Kantor Pusat Laba ditahan Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan JUMLAH REKENING KANTOR PUSAT JUMLAH LIABILITAS DAN REKENING KANTOR PUSAT 363 37,193 (236) 19 363 17,022 8 (230) HEAD OFFICE ACCOUNT Head Office Statutory Investment Retained earnings Unrealised losses on available-for-sale marketable securities - net of deferred tax 37,320 17,155 TOTAL HEAD OFFICE ACCOUNT 4,363,410 2,921,864 TOTAL LIABILITIES AND HEAD OFFICE ACCOUNT Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying notes form an integral part of these financial statements. Lampiran - 1/2 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) COMPREHENSIVE STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2014 Pendapatan/(beban) bunga Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan bunga bersih Pendapatan operasional lainnya Provisi dan komisi lain-lain - bersih Keuntungan selisih kurs - bersih Beban operasional lainnya Gaji dan tunjangan Umum dan administrasi Pendapatan operasional bersih Pendapatan non operasional Kerugian atas aset tetap yang dilepas Pendapatan lain-lain Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba bersih Pendapatan komprehensif lain, setelah pajak Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual setelah pajak Jumlah laba komprehensif 97,483 (34,313) 2013 20,23 21,23 52,888 (18,524) 63,170 Interest income/(expense) Interest income Interest expense 34,364 Net interest income 31,202 5,451 20,103 15,004 Other operating income Other fees and commissions - net Gain on foreign exchange - net 99,823 69,471 (31,976) (29,159) 23 22 (25,133) (26,514) Other operating expenses Salaries and employee benefits General and administrative (61,135) (51,647) 38,688 17,824 Net operating income (221) 453 145 Non operating income Loss on disposal of fixed assets Other income 232 145 38,920 17,969 (18,749) 16c (5,449) 20,171 12,520 (6) (214) 20,165 Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. 12,306 Income before income tax Income tax expense Net income Other comprehensive income, net of tax Unrealised losses on available-for-sale marketable securities, net after tax Total comprehensive income The accompanying notes form an integral part of these financial statements. Lampiran - 2 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNT FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Investasi Kantor Pusat/ Head office statutory investment Saldo 1 Januari 2013 Jumlah laba/(rugi) komprehensif tahun berjalan setelah pajak - Laba bersih - Beban komprehensif lain: Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual Dana yang ditransfer selama tahun berjalan Saldo 31 Desember 2013 Jumlah laba/(rugi) komprehensif tahun berjalan setelah pajak - Laba bersih - Beban komprehensif lain: Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual Saldo 31 Desember 2014 Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan/ Unrealised losses on availablefor-sale marketable of securities-net of deferred tax Laba ditahan/ Retained earnings 363 8,149 - 12,520 - - 363 - (16) - (214) (3,647) 17,022 (230) 20,171 - - - (6) 363 37,193 (236) Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Jumlah/ Total 8,496 12,520 (214) (3,647) 17,155 20,171 (6) 37,320 Balance at 1 January 2013 Total comprehensive income/(loss) for the year net off tax Net income Other comprehensive expense: Unrealised loss on available-for-sale marketable securities Funds remitted during the year Balance at 31 December 2013 Total comprehensive income/(loss) for the year net off tax Net income Other comprehensive expense: Unrealised loss on available-for-sale marketable securities Balance at 31 December 2014 The accompanying notes form an integral part of these financial statements. Lampiran - 3 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2014 Arus kas dari kegiatan usaha: Laba sebelum pajak penghasilan Ditambah/(dikurangi) unsur yang tidak mempengaruhi arus kas operasi: Selisih kurs atas mata uang asing Penyusutan aset tetap Kerugian atas aset tetap yang dilepas Beban penyisihan imbalan kerja Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja Perubahan modal kerja: - Efek-efek - Tagihan derivatif - Wesel ekspor - Tagihan akseptasi - Pinjaman yang diberikan - Aset lain-lain - Liabilitas segera - Simpanan nasabah - Simpanan bank lain - Liabilitas pajak lainnya - Liabilitas derivatif - Liabilitas lain-lain Kas yang dihasilkan dari operasi Pembayaran imbalan kerja Penerimaan/(pembayaran) pajak penghasilan Arus kas bersih diperoleh dari/ (digunakan untuk) kegiatan usaha 2013 38,920 17,969 (4,743) 2,112 221 426 11 (32,401) 1,486 - 17 4,270 (8,676) Operating cash flows before changes in working capital (386,136) 4,865 1,615 15,032 (802,168) 7,099 (4,967) 299,064 9,730 (1,016) 101 1,325 (864,132) Changes in working capital: Marketable securities Derivatives receivable Bills receivable Acceptance receivable Loans Other assets Obligation due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Other taxes liabilities Derivatives liabilities Other liabilities Cash generated from operation (14,807) Payment of employee benefit 2,657 Receipt/(payments) of income tax 36,936 (6,670) (1,641) (437,193) (7,064) 2,722 824,951 (8,741) 594 (2,681) 2,744 403,957 8 9 10 12 13 14,23 16b 9 18 (2,899) 398 401,456 Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Cash flows from operating activities: Income before income tax Add/(deduct) items not affecting operating cash flows: Foreign exchange differences Depreciation of fixed assets Loss on disposal of fixed assets Provision for employee benefits expense 16 (876,282) Net cash flows provided from/ (used in) operating activities The accompanying notes form an integral part of these financial statements. Lampiran - 4/1 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2014 Arus kas dari kegiatan investasi: Pembelian aset tetap Hasil penjualan aset tetap (12,561) 2013 11 (1,922) - Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (12,561) Arus kas dari kegiatan pembiayaan: Pinjaman dari Kantor Pusat Pembayaran bunga pinjaman Transfer laba ke Kantor Pusat 590,883 (19) - Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pembiayaan Kenaikan / (penurunan) kas dan setara kas 45 Cash flows from investing activities: Acquisition of fixed assets Proceeds from disposal of fixed assets (1,877) Net cash flows used in investing activities 856,825 (1,192) (3,647) Cash flows from financing activities: Borrowing from Head Office Payment of interest from borrowing Funds remitted to Head Office 590,864 851,986 Net cash flows provided from financing activities 979,759 (26,173) Increase / (decrease) in cash and cash equivalents 7,613 33,593 Kas dan setara kas awal tahun 1,061,910 1,054,490 Adjustment on foreign exchange from cash and cash equivalent Cash and cash equivalents at the beginning of the year Kas dan setara kas akhir tahun 2,049,282 1,061,910 Cash and cash equivalents at the end of the year Penyesuaian atas selisih kurs dari saldo kas dan setara kas Kas dan setara kas - akhir tahun terdiri dari: - Kas - Giro pada Bank Indonesia - Giro pada bank lain - Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain 15 4,817 4,244 283,909 97,916 414,232 14,414 1,662,640 629,020 2,049,282 1,061,910 Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Cash and cash equivalent at the end of the year consist of: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placement with Bank Indonesia and other Banks The accompanying notes form an integral part of these financial statements. Lampiran - 4/2 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) INFORMASI UMUM 1. Bank of America, National Association (“N.A.”) Cabang Jakarta (“Cabang”), didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. D.15.6.3.29 tanggal 25 Juni 1968. Cabang diberikan ijin untuk melakukan usaha sebagai cabang bank asing berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 4/13KEP.DIR. tanggal 27 Juni 1968. The Bank of America, National Association (“N.A.”) - Jakarta Branch (“the Branch”), was established based on approval from the Ministry of Finance in its letter No. D.15.6.3.29 dated 25 June 1968. The Branch was granted the right to operate as a foreign bank based on Bank Indonesia Decision Letter No. 4/13-KEP.DIR. dated 27 June 1968. Sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/16/KEP.GBI/1999 tanggal 1 September 1999, nama Cabang diubah dari Bank of America, National Trust and Saving Association menjadi Bank of America, National Association. In accordance with Decision Letter of the Governor of Bank Indonesia No. 1/16/KEP.GBI/1999 dated 1 September 1999, the name of the Branch was changed from Bank of America, National Trust and Saving Association to Bank of America, National Association. Cabang berkedudukan di Jakarta, Indonesia. Kegiatan utama Cabang adalah melakukan kegiatan operasional perbankan, terutama pemberian pinjaman dan Cash Management. The Branch is domiciled in Jakarta, Indonesia. The main activities of the Branch are conducting operational banking activities, in particular lending and Cash Management. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, anggota manajemen (Local Management Team) Cabang terdiri dari: As at 31 December 2014 and 2013, the Branch’s management (Local Management Team) comprised of the following members: Country Manager Chief Operation Officer Compliance Officer Sales Officer Finance Officer a b c 2014 Taufiqurachman a Nisha Bhambhani b Honggo Karyono c Dwithya Citrarhasmi 2013 Taufiqurachman a Saifannori I Amin Dwithya Citrarhasmi Concurently as Acting Country Manager effective on 19 July 2012 19 Juli 2012 Efektif pada tanggal 18 November 2014 Efektif pada tanggal 18 Juni 2014 b c KEBIJAKAN AKUNTANSI Country Manager Chief Operation Officer Compliance Officer Sales Officer Finance Officer a Merangkap sebagai Acting Country Manager efektif pada tanggal Jumlah karyawan Cabang pada tanggal 31 Desember 2014 adalah 42 orang (2013: 39 orang) (tidak diaudit). 2. GENERAL INFORMATION Effective on 18 November 2014 Effective on 18 June 2014 As at 31 December 2014, the Branch has 42 employees (2013: 39 employees) (unaudited). 2. ACCOUNTING POLICIES Laporan keuangan Cabang disusun oleh manajemen Cabang dan diselesaikan pada tanggal 15 April 2015. The Branch’s financial statements were prepared by the Branch management and completed on 15 April 2015. Berikut ini adalah kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Cabang. Presented below are the principal accounting policies adopted in preparing the financial statements of the Branch. a. a. Dasar penyusunan laporan keuangan Cabang adalah bagian dari Bank of America, N.A. yang berbadan hukum di Amerika Serikat dan bukan merupakan badan hukum yang terpisah. Laporan keuangan disiapkan berdasarkan catatan pada Cabang dan hanya merefleksikan transaksi-transaksi Cabang. Basis of preparation of the financial statements The Branch is a part of Bank of America, N.A. incorporated in the United States of America and is not a separately incorporated legal entity. The accompanying financial statements have been prepared from the records of the Branch and reflect only transactions recorded locally. Lampiran - 5/1 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a. 2. Dasar penyusunan laporan keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) a. Basis of preparation of the financial statements (continued) Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan disusun dengan dasar harga perolehan kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan instrumen derivatif yang diukur berdasarkan nilai wajar. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas. The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. The financial statements have been prepared on the basis of historical cost convention except for financial assets classified as available-for-sale and all derivative contracts which have been measured at fair value. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for the cash flows statement. Laporan arus kas disusun dengan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. The statement of cash flows is prepared based on the indirect method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities. Untuk keperluan laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan dibatasi penggunaannya. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and other short term highly liquid investments with original maturities of three months or less from the acquisition date, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings or restricted. Seluruh angka dalam laporan keuangan Cabang, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat. All figures in the Branch’s financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated. Kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, yang telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. The accounting policies applied are consistent with those of the financial statements for the years ended 31 December 2014, which conform to the Indonesian Financial Accounting Standards. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Cabang. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 3. The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgement in the process of applying the Branch’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the financial statements are disclosed in Note 3. Lampiran - 5/2 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. 2. Standar yang berlaku efektif pada tahun 2014 ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menetapkan PSAK dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), sebagai berikut: - c. Standards effective in 2014 Financial Accounting Standard Board of Indonesia Institute of Accountants (DSAKIAI) has set PSAK and Interpretation of SFAS, as follows: ISAK 27, tentang “Pengalihan Aset dari Pelanggan” ISAK 28, tentang “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen” ISAK 29, tentang “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka” PSAK 102, tentang “Akuntansi Murabahah” - IFAS 27 about “Transfer of Assets from Customers” IFAS 28 about “Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments” IFAS 29 about “Striping Costs in the Production Phase of a Surface Mine” SFAS 102 Accounting” about “Murabahah PSAK dan ISAK tersebut di atas berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2014 dan tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Cabang dan tidak memiliki dampak signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan periode berjalan atau tahun sebelumnya. The above PSAK and IFAS are effective since 1 January 2014 and did not result in changes to the Branch’s accounting policies and had no significant effect on the amounts reported for current period or prior period years. Untuk standar akuntansi keuangan baru, Revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 lihat Catatan 30. For new financial accounting standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year ended 31 December 2014 please refer to Note 30. Penjabaran mata uang asing c. Foreign currency translation Mata uang fungsional dan penyajian Functional and presentation currency Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Cabang. The financial statements are presented in Rupiah, which is the functional and presentation currency of the Branch. Transaksi dan saldo Transactions and balances Transaksi dalam mata uang asing ke dalam mata uang Rupiah selama tahun berjalan dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat transaksi. Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the rates of exchange prevailing at the date of the transactions. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs penutupan pada tanggal pelaporan dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Aset dan liabilitas non-moneter dalam mata uang asing yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs pada tanggal pengakuan awal. Aset dan liabilitas nonmoneter yang diukur berdasarkan nilai wajar dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan. Monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are translated into Rupiah with the closing rate as at the reporting date using the Reuters spot rates at 4.00 p.m. WIB (Western Indonesian Time) on 31 December 2014 and 2013. Non-monetary assets and liabilities measured at historical cost denominated in a foreign currency are translated into Rupiah with the exchange rate as at the date of initial recognition. Non-monetary assets and liabilities in a foreign currency that are measured at fair value are translated into Rupiah using the exchange rates at the date when the fair value was determined. Lampiran - 5/3 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. 2. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Mata uang penyajian Presentation currency Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui sebagai laba/rugi, kecuali apabila ditangguhkan pada pendapatan komprehensif lainnya sebagai lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat. Exchange gains or losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in profit/loss, except when deferred in other comprehensive income for qualifying cash flow hedges. Selisih penjabaran mata uang asing atas efek utang dan aset moneter keuangan lainnya yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs. Translation differences on debt securities and other monetary financial assets measured at fair value are included in foreign exchange gains and losses. Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013: Below are the major exchange rates used for translation at 31 December 2014 and 2013: 2014 1 Euro (Euro) 1 Dolar Amerika Serikat (USD) 100 Yen Jepang (Yen) 1 Dolar Singapura (SGD) d. Foreign currency translation (continued) 2013 15,053 12,385 10,356 9,376 Aset dan liabilitas keuangan 16,759 12,170 11,575 9,622 d. (i) Aset keuangan 1 Euro (Euro) 1 United States Dollars (USD) 100 Japanese Yen (Yen) 1 Singapore Dollar (SGD) Financial assets and liabilities (i) Cabang mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (a) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (b) pinjaman yang diberikan dan piutang, (c) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (d) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. Lampiran - 5/4 - Schedule Financial assets The Branch classifies its financial assets in the following categories of (a) financial assets at fair value through profit and loss, (b) loans and receivables, (c) held-to-maturity financial assets and (d) available-forsale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition. BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i) Aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial (continued) assets and liabilities (i) Financial asset (continued) (a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (a) Financial assets at fair value through profit or loss Kategori ini terdiri dari dua subkategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Cabang untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. This category comprises two subcategories: financial assets classified as held for trading, and financial assets designated by the Branch as at fair value through profit or loss upon initial recognition. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short-term profit taking) yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking. Derivative are also categorised as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments. Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung sebagai laba/rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui sebagai laba/rugi dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”. Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value; transaction costs are recognised directly as profit/loss. Gains and losses arising from changes in fair value and sales of these financial instruments are recognised directly as profit/loss and are reported respectively as “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments” and “Gains/(losses) from sale of financial instruments”. Interest income on financial instruments held for trading are included in “Interest income”. Lampiran - 5/5 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i) Aset keuangan (lanjutan) (b) Pinjaman piutang yang ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial (continued) assets and liabilities (i) Financial asset (continued) diberikan dan (b) Loans and receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: a) yang dimaksudkan oleh Cabang untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; b) yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau c) dalam hal Cabang mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang. Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than: Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat sebagai laba/rugi dalam laporan laba rugi komprehensif dan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”. Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Interest income on financial assets classified as loans and receivables is recognised as profit/loss in the comprehensive statement of income and is reported as “Interest income”. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui sebagai laba/rugi sebagai “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai”. In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables recognised as profit/loss as “Allowance for impairment losses”. Lampiran - 5/6 - Schedule a) those that the Branch intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the Branch upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss; b) those that the Branch upon initial recognition designates as available-for-sale; or c) those for which the Branch may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration. BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i) Aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial (continued) (i) (c) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo assets and liabilities Financial assets (continued) (c) Held-to-maturity financial assets Aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: a) investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b) investasi yang ditetapkan oleh Cabang dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Held-to-maturity financial assets are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than: Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. These are initially recognised at fair value including transaction costs (if any) and subsequently measured at amortised cost, using the effective interest method. Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebagai laba/rugi dan diakui sebagai “Pendapatan bunga“. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui di dalam laporan keuangan sebagai “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai“. Interest income on held-tomaturity investments is recorded as profit/loss and reported as “Interest income”. In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the investment and recognised in the financial statement as “Allowance for impairment losses”. Lampiran - 5/7 - Schedule a) those that the Branch upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss; Branch b) those that the designates as available-forsale; and c) those that meet the definition of loans and receivables. BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i) Aset keuangan (lanjutan) (d) Aset keuangan dijual ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial assets and liabilities (continued) (i) tersedia untuk Financial assets (continued) (d) Available-for-sale financial assets Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Available-for-sale investments are financial assets that are intended to be held for indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held-to-maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss. Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya, diakui dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi. Available-for-sale financial assets are initially recognised at fair value, plus transaction costs (if any) and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognised as other comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets is derecognised. If an available-forsale financial asset is determined to be impaired, the cummulative gain or loss previously recognised as other comprehensive income is recognised in profit/loss. Interest income is calculated using the effective interest method and foreign currency gains or losses on monetary assets classified as available-for-sale are recognised in profit/loss. Pengakuan Recognition Cabang menggunakan akuntansi tanggal transaksi untuk mencatat transaksi aset keuangan yang lazim. The Branch uses trade date accounting for regular way contracts when recording financial asset transactions. Lampiran - 5/8 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (ii) Liabilitas keuangan ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial (continued) (ii) assets and liabilities Financial liabilities Cabang mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (a) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (b) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. The Branch classifies its financial liabilities in the category of (a) financial liabilities at fair value through profit or loss and (b) financial liabilities measured at amortised cost (a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (a) Financial liabilities at fair value through profit or loss Kategori ini terdiri dari dua subkategori: liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Cabang untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. This category comprises two subcategories: financial liabilities classified as held for trading, and financial liabilities designated by the Branch as at fair value through profit or loss upon initial recognition. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Beban bunga dari liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam “Beban bunga”. Gains and losses arising from changes in fair value of financial liabilities classified held for trading are recorded in the statement of comprehensive income as “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments”. Interest expenses on financial liabilities held for trading are included in “Interest expenses”. Lampiran - 5/9 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (ii) Liabilitas keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial (continued) (ii) assets and liabilities Financial liabilities (continued) (a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (lanjutan) (a) Financial liabilities at fair value through profit or loss (continued) Jika Cabang pada pengakuan awal telah menetapkan instrumen hutang tertentu sebagai nilai wajar melalui laba/rugi, maka selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2011), penggunaan nilai wajar diterapkan pada instrumen hutang yang terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat, jika tidak dapat dipisahkan. If Branch designated certain debt securities upon initial recognition as fair value through profit/loss, then this designation cannot be changed subsequently. According to SFAS 55 (Revised 2011), the use of fair value is applied on the debt instrument which consists of host contract and embedded derivatives if it can not be separated. Perubahan nilai wajar terkait dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba/rugi diakui di dalam “keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Fair value changes relating to financial liabilities designated at fair value through profit/loss are recognised in “gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments”. (b) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi (b) Financial liabilities at amortised cost Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Financial liabilities that are not classified as at fair value through profit and loss fall into this category and are measured as amortised cost. Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi (jika ada). Financial liabilities at amortised cost are initially recognised at fair value less transaction costs (if any). Setelah pengakuan awal, Cabang mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. After initial recognition, Branch measures all financial liabilities at amortised cost using effective interest rate method. Lampiran - 5/10 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (iii) Klasifikasi instrumen keuangan ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial (continued) (iii) Classification instruments Cabang mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut: Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2011)/Category as defined by SFAS 55 (Revised 2011) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/ Financial assets at fair value through profit or loss assets and liabilities of financial The Branch classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below: Golongan (ditentukan oleh Cabang)/Class (as determined by the Branch) Aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan/ Financial assets held for trading Subgolongan/ Subclasses Tagihan derivatif bukan lindung nilai/ Derivative receivables non hedging Giro pada Bank Indonesia/Current accounts with Bank Indonesia Aset keuangan/ Financial assets Giro pada bank lain/Current accounts with other banks Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks Pinjaman yang diberikan/Loans Aset lain-lain /Other assets Aset keuangan tersedia untuk dijual/ Available-for-sale financial assets Efek-efek/Marketable securities Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo/ Held-to-maturity financial assets Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/ Financial liabilities at fair value through profit or loss Liabilitas keuangan/ Financial liabilities Liabilitas keuangan dalam kelompok diperdagangkan/ Financial liabilities held for trading Liabilitas segera/Obligations due immediately Simpanan nasabah/Deposits from customers Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan/ Financial liabilities at amortised cost Simpanan bank lain/Deposits from other banks Pinjaman dari Kantor Pusat/Borrowing from Head Office Liabilitas lain-lain/Other liabilities Rekening administratif/ Off-balance sheet financial instruments Liabilitas derivatif bukan lindung nilai/ Derivative payables non hedging Fasilitas pinjaman yang belum digunakan/Unused loan facilities Garansi yang diterima/Guarantees received Garansi yang diberikan/Guarantees issued Lampiran - 5/11 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (iv) Reklasifikasi aset keuangan ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial (continued) assets and liabilities (iv) Reclassification of financial assets Cabang tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. The Branch shall not reclassify any financial instrument out of or into the fair value through profit or loss category while it is held or issued. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba/rugi dapat diklasifikasikan ke kredit yang diberikan dan piutang jika memenuhi ketentuan sebagai kredit yang diberikan dan piutang dan terdapat intensi dan kemampuan untuk dimiliki di masa yang akan datang yang dapat diperkirakan atau sampai jatuh tempo. Financial assets at fair value through profit/loss could be reclassified as loans and receivables if it could fulfill the requirements as loans and receivables and there’s intention and capability to hold until the predictable date in the future or maturity date. Cabang tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut: The Branch shall not classify any financial assets as held-to-maturity if the Branch has, during the current financial year or during the two preceeding financial years, sold or reclassified more than an insignificant amount of held-to-maturity investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held-to-maturity investments) other than sales or reclassifications that: (a) dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; (b) terjadi setelah Cabang telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Cabang telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau (c) terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Cabang, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Cabang. (a) are so close to maturity or the financial asset’s repurchase date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset’s fair value; Lampiran - 5/12 - Schedule (b) occur after the Branch has collected substantially all of the financial asset’s original principal through scheduled payments or early prepayments; or (c) are attributable to an isolated event that is beyond the Branch’s control, is non-recurring and could not have been reasonably anticipated by the Branch. BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (iv) Reklasifikasi (lanjutan) aset ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial (continued) assets and liabilities keuangan (iv) Reclassification of financial assets (continued) Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui sebagai laba/rugi. Reclassification of financial assets from held-to-maturity classification to available-for-sale is recorded at fair value. The unrealised gains or losses are recorded in the equity section and shall be recognised directly in equity section until the financial assets are derecognised, at which time the cumulative gains or losses previously recognised in equity shall be recognised as profit/loss. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut. Reclassification of financial assets from available-for-sale to held-tomaturity classification are recorded at carrying amount. The unrealised gains or losses are amortised using effective interest rate up to the maturity date of those instruments. (v) Saling hapus instrumen keuangan (v) Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus disajikan dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai bersihnya jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. (vi) Kontrak jaminan keuangan tagihan komitmen lainnya Offsetting financial instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis or realise the asset and settle the liability simultaneously. dan (vi) Financial guarantee contract and other commitment payables Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan pembayaran yang ditetapkan untuk mengganti uang pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrumen hutang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank-bank, lembaga keuangan dan badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit dan fasilitas-fasilitas perbankan lainnya. Financial guarantee contracts are contracts that require the issuer to make specified payments to reimburse the holder for a loss incurred because a specified debtor defaulted to make payments when due, in accordance with the terms of a debt instrument. Such financial guarantees are given to banks, financial institutions and other institutions on behalf of customers to secure loans and other banking facilities. Lampiran - 5/13 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial (continued) assets and liabilities (vi) Kontrak jaminan keuangan dan tagihan komitmen lainnya (lanjutan) (vi) Financial guarantee contract and other commitment payables (continued) Jaminan keuangan awalnya diakui dalam laporan keuangan sebesar nilai wajar pada tanggal jaminan diberikan. Nilai wajar dari jaminan keuangan pada saat dimulainya transaksi pada umumnya sama dengan provisi yang diterima untuk jaminan diberikan dengan syarat dan kondisi normal. Financial guarantees are initially recognised in the financial statements at fair value on the date the guarantee was given. The fair value of a financial guarantee at inception is likely to equal the premium received because all guarantees are agreed on arm’s length terms. Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar amortisasi dengan present value atas pembayaran liabilitas yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan menjadi probable). Subsequently they are measured at the higher of amortised amount and the present value of any expected payment (when a payment under the guarantee has become probable). Cadangan kerugian penurunan nilai atas kontrak jaminan keuangan dan tagihan komitmen lainnya yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkan kerugian historis. Allowances for impairment on financial guarantee contracts and other commitment receivables with credit risk are calculated based on historical experience. (vii) Penurunan nilai dari aset keuangan (vii) Impairment of financial assets (a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi Pada setiap tanggal pelaporan, Cabang mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Lampiran - 5/14 - Schedule (a) Financial assets amortised cost carried at The Branch assesses at each reporting date whether there is an objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated. BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (vii) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial (continued) assets (vii) Impairment (continued) (a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) of and financial liabilities assets (a) Financial assets carried amortised cost (continued) at Kriteria yang digunakan oleh Cabang untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai di antaranya adalah sebagai berikut: Criteria that the Branch uses to determine that there is an objective evidence of impairment loss include the following: a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak penerbit atau peminjam; b. terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; c. pihak pemberi pinjaman dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; d. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; atau e. hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan. a. significant financial difficulty of the issuer obligor; Cabang menentukan apakah terdapat bukti obyektif seperti tersebut di atas mengenai penurunan nilai atas aset keuangan secara individual. Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai dengan menggunakan metode discounted cash flows. Cabang menentukan penurunan nilai atas aset keuangan secara individual karena jumlah nasabah yang sedikit. The Branch assesses whether objective evidence of impairment for financial assets as individual exists as described above. The individual assessment is performed on the impaired financial asset using discounted cash flows method. The Branch determines impairment of financial assets individually due to less number of customers. Lampiran - 5/15 - Schedule b. default or delinquency in interest or principal payments; c. the lender, for economic or legal reasons relating to the borrower’s financial difficulty, granting to the borrower a concession that the lender would not otherwise consider; d. probability that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganisation; or e. the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties. BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (vii) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial (continued) assets (vii) Impairment (continued) (a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) of and financial liabilities assets (a) Financial assets carried amortised cost (continued) at Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara individual, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi menggunakan cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui sebagai laba/rugi. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak. For the purposes of individual evaluation of impairment, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognised as profit/loss. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract. Perhitungan nilai kini dan estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralised financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable. Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung maupun dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui sebagai laba/rugi. If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occuring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognised impairment loss is reversed by adjusting the allowance account. The amount of the impairment reversal is recognised as profit/loss. Lampiran - 5/16 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (vii) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial (continued) assets (vii) Impairment (continued) (a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) of and liabilities financial assets (a) Financial assets carried amortised cost (continued) at Ketika pinjaman yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan tersebut dapat dihapusbukukan setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. When a loan is uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment loss. Such loans are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined. Penerimaan kemudian atas yang diberikan yang dihapusbukukan pada berjalan diakui sebagai laba berjalan. Subsequent recoveries of loans written off in the current year are recognised as current year profit. (b) Aset keuangan diklasifikasikan sebagai untuk dijual kredit telah tahun tahun yang tersedia Pada setiap tanggal pelaporan, Cabang mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai, lihat Catatan 2d(vii)(a) untuk kriteria bukti obyektif adanya penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen hutang di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laba/rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui sebagai laba/rugi. Lampiran - 5/17 - Schedule (b) Financial assets available-for-sale classified as The Branch assesses at each reporting date whether there is an objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired, refer to Note 2d(vii)(a) for the criteria of objective evidence of impairment. In the case of debt instruments classified as available-for-sale, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is objective evidence of impairment resulting in the recognition of an impairment loss. If any such evidence exists for available-for-sale financial assets, the cumulative loss, measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised in profit/loss is removed from equity and is recognised in profit/loss. BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (vii) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) (b) Aset keuangan diklasifikasikan sebagai untuk dijual (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial (continued) assets (vii) Impairment (continued) yang tersedia of and financial liabilities assets (b) Financial assets classified available-for-sale (continued) as Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laba/rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laba/rugi. If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as available-for-sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in profit/loss, the impairment loss is reversed through the profit/loss. (c) Kontrak jaminan keuangan dan tagihan komitmen lainnya (c) Financial guarantee contracts and other commitment receivables Cabang menentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan atas kontrak jaminan keuangan yang memiliki risiko kredit berdasarkan data kerugian historis. The Branch determines the allowance for impairment losses on financial guarantee contracts with credit risk based on historical loss data. (viii) Penentuan nilai wajar (viii) Determination of fair value Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif, seperti efek-efek, ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya seperti quoted market price dari Bloomberg, Reuters atau harga yang diberikan oleh broker (broker’s quoted price). The fair value of financial instruments traded in active markets, such as marketable securities, is determined based on quoted market prices at the statement of financial position date from credible sources such as quoted market prices from Bloomberg, Reuters or broker’s quoted price. Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang actual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini. A financial instrument is regarded as quoted in an active market if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase in the bid-offer spread or there are few recent transactions. Lampiran - 5/18 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (viii) Penentuan nilai wajar (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial (continued) assets (viii) Determination (continued) and of liabilities fair value Untuk efek-efek yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang didiskonto dengan tingkat suku bunga pasar yang relevan. For marketable securities with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristics or calculated based on the expected cash flows discounted by relevant market rates. Bukti terbaik dari nilai wajar pada saat pengakuan awal adalah harga transaksinya (yaitu nilai wajar pembayaran yang diserahkan atau diterima), kecuali nilai wajar dari instrumen tersebut dapat dibuktikan dengan perbandingan transaksi untuk instrumen yang sama di pasar terkini yang dapat diobservasi (yang tanpa modifikasi atau re-packaging) atau berdasarkan teknik penilaian dimana variabelnya termasuk hanya data dari pasar yang dapat diobservasi. The best evidence of fair value at initial recognition is the transaction price (that is, the fair value of the consideration given or received), unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (that is, without modification or repackaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets. Untuk instrumen keuangan yang diukur menggunakan nilai wajar Cabang menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikasi input yang digunakan dalam melakukan pengukuran (tingkat 1, 2 dan 3) seperti dijelaskan pada Catatan 26. For financial instrument measured at fair value the Branch uses the fair value hierarchy which reflect the significance of input used in the measurement (level 1, 2 and 3) as explained in Note 26. (ix) Penghentian pengakuan (ix) Derecognition Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Cabang melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Lampiran - 5/19 - Schedule Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exists or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (that is, if substantially all the risks and rewards have not been transferred, the Branch tests control to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed or otherwise extinguished. BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e. f. g. 2. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain ACCOUNTING POLICIES (continued) e. Current accounts with Bank Indonesia and other banks Giro pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi, dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, jika diperlukan. Current accounts with Bank Indonesia and other banks are stated at amortised cost, less allowance for impairment losses, where appropriate. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Current accounts with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables. Refer to Note 2d for the accounting policy for loans and receivables. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain f. Placement with Bank Indonesia and other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) dan call money. Placements with Bank Indonesia and other banks represent placements in the form of Bank Indonesia deposit facility (FASBI) and call money. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, jika diperlukan. Placements with Bank Indonesia and other banks are stated at amortised cost less any allowance for impairment losses, where appropriate. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables. Refer to Note 2d for the accounting policy for loans and receivables. Efek-efek g. Marketable securities Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Perbendaharaan Negara yang diperdagangkan di pasar uang dengan jangka waktu kurang dari 1 tahun. Marketable securities consist of Certificates of Bank Indonesia and Indonesian Treasury Bills traded in the money market with a term of less than one year. Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo. Marketable securities are classified as available-for-sale financial assets and heldto-maturity financial assets. Refer to Note 2d for the accounting policy of available-forsale financial assets and held-to-maturity financial assets. Lampiran - 5/20 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. i. j. 2. Instrumen keuangan derivatif ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Derivative financial instruments Dalam menjalankan usaha bisnisnya, Cabang melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif seperti kontrak tunai dan kontrak berjangka mata uang asing dan swap mata uang asing. Cabang menilai instrumen ini dan membukukan transaksi di laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan menggunakan harga pasar. Derivatif dicatat sebagai asset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitias apabila memiliki nilai wajar negatif. Keuntungan/kerugian yang terjadi dari perubahan nilai wajar diakui sebagai laba/rugi. In the normal course of business, the Branch enters into transactions involving derivative financial instruments such as foreign currency spot and forward contracts and foreign currency swaps. The Branch values these instruments and records them on statement of financial position at their fair value using market rate. Derivatives are recognised as asset when the fair value is positive and as liabilities when the fair value is negative. Gains or losses as a result of fair value changes are recognised as current year profit/loss. Tagihan derivatif diklasifikasikan sebagai aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba/rugi. Derivatives receivable and payable are classified as financial assets and liabilities at fair value through profit/loss. Pinjaman yang diberikan i. Loans Pinjaman yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjammeminjam dengan peminjam, mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu. Loans represent the provision of cash or cash equivalents based on agreements to borrowers, where borrowers required to repay their debts with interest after specified periods. Pinjaman yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Loans are classified as loans and receivables. Refer to Note 2d for the accounting policy of loans and receivables. Aset tetap dan penyusutan j. Fixed assets and depreciation Tahun / Years Peralatan kantor Kendaraan Prasarana kantor Perangkat lunak komputer 2-5 5 2-5 2-5 Office equipments Motor vehicles Leasehold improvements Computer software Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dengan mengunakan nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutan dihapuskan dari laporan keuangan. Keuntungan atau kerugian yang diperoleh diakui sebagai laba rugi di periode terjadinya. When assets are retired or disposed of, their costs and related accumulated depreciation are eliminated from the financial statements.The resulting gains or losses are recognised as related period’s profit or loss. Lampiran - 5/21 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j. 2. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) j. Beban pemeliharaan dan perbaikan dicatat sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang menambah masa manfaat aset akan dikapitalisasi dan disusutkan. k. l. Simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain Fixed assets (continued) and depreciation Repairs and maintenance are charged as expense as incurred. Expenditure that extends the useful lives of the assets are capitalised and depreciated. k. Deposits from customers and other banks Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (selain bank) kepada Cabang berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro dan deposito berjangka. Deposits from customers are funds placed by customers (excluding banks) with the Branch based on fund deposit agreements. Included in this account are demand and time deposits. Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Demand deposits represent deposits of customers that may be used as instruments of payment, and which may be withdrawn at any time by cheque or other orders of payment or transfers. Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Cabang. Time deposits represent customer’s deposits that may only be withdrawn after a certain time based on the agreement between the depositor and the Branch. Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik di dalam maupun luar negeri, dalam bentuk giro dan simpanan berjangka dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau sama dengan 90 hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito. Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas banks, in the form of demand deposits and time deposits with maturity period based on agreement less than or equal to 90 days, time deposits and certificates of deposit. Simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Deposits from customers and from other banks are classified as financial liabilites at amortised cost. Refer to Note 2d for the accounting policy for financial liabilities at amortised cost. Pendapatan dan beban bunga l. Interest income and expenses Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing dicatat dalam pendapatan bunga dan beban bunga dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Interest income and expense for all interestbearing financial instruments are recognised within interest income and interest expense using the effective interest rate method. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. The effective interest rate method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. Lampiran - 5/22 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l. m. 2. Pendapatan dan beban bunga (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) l. Interest income and expenses (continued) Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Cabang mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut (seperti pelunasan dipercepat, opsi beli (call option) dan opsi serupa lainnya), namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya. When calculating the effective interest rate, the Branch estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument (for example, prepayment options, call option and other similar options) but does not consider future credit losses. The calculation includes all fees, commissions and other fees paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transactions costs and all other premiums or discounts. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. Once a financial asset or a group of a similar financial assets has been written down as a result of an impairment loss, interest income is recognised using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. Pendapatan bunga yang masih harus diterima atas aset non-performing Cabang dicatat sebagai tagihan kontinjensi. Interest receivable on the Branch’s nonperforming assets of the Branch is recorded as contingent receivables Pendapatan komisi dan beban provisi dan m. Fees and expense commission income and Provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit diakui sebagai bagian/pengurang dari biaya perolehan kredit dan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif. Fees and commissions income directly related to lending activities, are recognised as a part/deduction of lending cost and are recognised as interest income by amortising the carrying value of loan with effective interest rate method. Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit atas suatu jangka waktu diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi sebagai pendapatan operasional lainnya. Fees and commissions income which are not related to lending activities on a specific period are recognised as revenues on the transaction date as other operating income. Lampiran - 5/23 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n. o. Pendapatan lainnya dan beban 2. operasional ACCOUNTING POLICIES (continued) n. Other operating income and expense Beban tenaga kerja Personnel expenses Beban tenaga kerja meliputi beban berupa gaji karyawan, bonus, lembur, tunjangan, dan pelatihan. Personnel expenses include expenses related with salaries for employees, bonuses, overtime, allowances, and training. Beban umum dan administrasi General and administrative expenses Beban umum dan administrasi merupakan beban yang timbul sehubungan dengan aktivitas kantor dan operasional Cabang. General and administrative expenses represent expenses which related to office activities and Branch’s operational activities. Seluruh pendapatan dan beban yang terjadi dibebankan sebagai laba/rugi pada saat terjadinya. All of these income and expenses are recorded as profit/loss when incurred. Perpajakan o. Taxation Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laba/rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas. The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised directly in equity. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively. Cabang mengevaluasi secara periodik implementasi terhadap peraturan perpajakan yang berlaku terutama yang memerlukan interpretasi lebih lanjut mengenai pelaksanaannya termasuk juga evaluasi terhadap surat ketetapan pajak yang diterima dari kantor pajak. The Branch periodically evaluates the implementation of prevailing tax regulations especially those that are subject to further interpretation on its implementation, including evaluation on tax assessment letters received from tax authorities. Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan metode balance sheet liabilitas. Pajak penghasilan tangguhan timbul akibat perbedaan temporer antara aset dan liabilitas menurut ketentuan-ketentuan pajak dengan nilai tercatat aset dan liabilitas dalam laporan keuangan. Tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan besarnya jumlah pajak penghasilan tangguhan. Deferred income tax is provided, using the balance sheet liability method. Deferred income tax on temporary differences arising between the tax base of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. Currently enacted or substantially enacted tax rates are used in the determination of deferred income tax. Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal di masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut. Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah ditetapkan. Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment letter is received or, if appealed against, when the results of the appeal have been determined. Lampiran - 5/24 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o. 2. Perpajakan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) o. Taksiran pajak penghasilan Cabang dihitung sebagai badan hukum terpisah. Aset pajak kini dan liabilitas pajak kini untuk badan hukum yang berbeda tidak disalinghapuskan dalam laporan keuangan. Utang pajak penghasilan badan dan utang pajak lainnya Cabang disajikan sebagai “Utang pajak” di laporan posisi keuangan. Aset pajak tangguhan disajikan bersih setelah dikurangi dengan liabilitas pajak tangguhan di laporan posisi keuangan. p. Imbalan kerja Taxation (continued) The estimated corporate income tax of The Branch is calculated as a separate legal entity. Current tax assets and current tax liabilities for different legal entities can not be set-off in the financial statements. Corporate tax payables and other tax payables of The Branch are presented as “Taxes payable” in the statement of financial position. Deferred tax assets are presented net of deferred tax liabilities in the statements of financial position. p. Employee benefits Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual. Short-term employee recognised when they employees. Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja Long-term and post employment benefits Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja, seperti pensiun, uang pisah, uang penghargaan, dan imbalan lainnya, dihitung berdasarkan ”Perjanjian Kerja Bersama” antara Cabang dan karyawan yang telah sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (”UU 13/2003”). Long-term and post employment employee benefits, such as pension, severance pay, service pay and other benefits are calculated in accordance with “Collective Working Agreement” between the Branch and employees which is in compliance with Labour Law No. 13/2003 (“UU 13/2003”). Cabang memiliki program iuran pasti. Program iuran pasti adalah program pensiun dimana Cabang membayar kontribusi tetap kepada sebuah entitas yang terpisah (dana pensiun) dan Cabang tidak lagi memiliki liabilitas konstruktif untuk berkontribusi lebih lanjut. Cabang berkontribusi antara 11% hingga 16% atas penghasilan bulanan saat ini berdasarkan Basic Reference of Pension Contribution Income ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan Manulife (“DPLK Manulife”) atas nama karyawan. The Branch has a defined contribution plan. A defined contribution plan is a pension plan under which the Branch pays fixed contributions into a separate entity (pension fund) and the Branch has no legal or constructive obligation to pay further contributions. The Branch contributes 11% and 16%, respectively, of present monthly earnings based on Basic Reference of Pension Contribution Income to Dana Pensiun Lembaga Keuangan Manulife (“DPLK Manulife”) on behalf of the employees. Cabang diwajibkan menyediakan jumlah minimum imbalan pensiun berdasarkan UU No. 13/2003. Secara substansi program pensiun dalam UU No.13/2003 merupakan program imbalan pasti karena undangundang telah menetapkan formula dalam menentukan jumlah minimum imbalan. Jika porsi program imbalan pensiun yang didanai oleh Cabang lebih rendah dari imbalan yang diwajibkan menurut undangundang, Cabang akan membentuk penyisihan untuk menutupi kekurangan tersebut. The Branch is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Law 13/2003. Since the Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under Law 13/2003 represent defined benefit plans. If the Branch funded portion of the pension plan benefit is less than the benefit as required by the Labor law, the Branch will provide provision for such shortage. Lampiran - 5/25 - Schedule benefits accrue to are the BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p. q. 2. Imbalan kerja (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) p. Employee benefits (continued) Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi. A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service or compensation. Liabilitas program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Nilai kini liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. The liability recognised in the statement of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the statement of financial position date less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service cost. The present value of the defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability. Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan pada program pensiun. Actuarial gains and losses arise from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to pension plans. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti, maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan ke laporan laba rugi komprehensif selama ekspektasi sisa masa kerja rata-rata karyawan yang bersangkutan. When the actuarial gains or losses exceed 10% of the defined benefit, they are charged or credited to the statement of comprehensive income over the expected average remaining service lives of the related employees. Biaya jasa lalu diakui secara langsung sebagai laba/rugi, kecuali perubahan terhadap program tersebut tergantung pada karyawan yang tetap bekerja selama periode waktu tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting. Past-service costs are recognised immediately to profit/loss, unless the changes to the plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past-service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi Cabang melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak yang berelasi yang digunakan adalah sesuai dengan PSAK 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”, yang dimaksud dengan pihak yang berelasi adalah orang atau entitas yang berelasi dengan entitas pelapor sebagai berikut: q. Transactions with related parties The Branch enters into transactions with related parties. The definition of related parties is in accordance with SFAS No. 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosures”, the meaning of a related party is a person or entity that is related to a reporting entity as follow: Lampiran - 5/26 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q. 2. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan) (i) Orang atau anggota keluarga terdekatnya berelasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: - (ii) - - - - - q. Transactions (continued) (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama terhadap entitas pelapor; memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor; atau personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk pelapor. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi hal-hal sebagai berikut: - ACCOUNTING POLICIES (continued) entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, di mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari suatu entitas pelapor atau etitas yang terkait dengan entitas pelapor; entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (i); atau orang yang diidentifikasi, dalam butir (i) (poin 1) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Jenis transaksi dan saldo dengan pihakpihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. related parties A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: - has control or joint control over the reporting entity; - has significant influence over the reporting entity; or is member of the key management personnel of the reporting entity or a parent of the reporting entity. - (ii) with An entity is related to a reporting entity if any the following conditions applies: - the entity and the reporting entity are member of the same the company (which means that each parent, subsidiary, and fellow subsidiary is related to the others); - one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of member of a company of which the other entity is a member); - both entities are joint ventures of the same third party; - one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; - the entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity; the entity controlled or jointly controlled by a person identified in (i); or - - a person identified in (i) (point 1) has significant influence over the entity or is a member of the key management personel of the entity (or of a parent of the entity). The nature of transactions and balances of accounts with related parties are disclosed in the notes to the financial statements. Lampiran - 5/27 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN PENTING ESTIMASI AKUNTANSI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) DAN YANG 3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan, dimana diperlukan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas. Certain estimates and assumptions are made in the presentation of the financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun ke depan. Seluruh estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang. Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events. Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula. Estimasi dan asumsi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah ini. Although these estimates and assumption are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumption. The estimates and assumptions that have a significant effect on the carrying ammounts of assets and liabilities are described below. Nilai wajar dari instrumen keuangan Fair value of financial instruments Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas yang tidak mempunyai harga pasar, Cabang menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2d. Untuk instrumen keuangan yang tidak aktif diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai wajar yang kurang obyektif dan membutuhkan berbagai pertimbangan tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya. In determining the fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no quoted market price, the Branch uses the valuation techniques as described in Note 2d. For financial instruments that are non-actively traded and a lack of price transparency, fair value is less objective and requires varying degrees of judgement depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument. Imbalan kerja karyawan Employee benefit obligations Nilai kini imbalan kerja karyawan tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atas asumsi-asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat atas imbalan kerja karyawan. The present value of the employee’s benefit obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee’s benefit obligations. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya/(pendapatan) untuk imbalan kerja karyawan antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji di masa datang, tingkat pengembalian investasi, tingkat pengunduran diri, tingkat mortalita dan lain-lain. The assumptions used in determining the net cost/(income) for employee’s benefit included the discount rate, salary increment rate, expected return on investments, resignation rate, mortality rate and others. Lampiran - 5/28 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN PENTING (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) ESTIMASI AKUNTANSI DAN YANG USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued) Imbalan kerja karyawan (lanjutan) Employee benefit obligations (continued) Cabang menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada setiap akhir periode pelaporan. Ini merupakan tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini atas arus kas keluar masa depan yang diestimasi dan akan digunakan untuk membayar imbalan kerja karyawan. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Cabang mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang mempunyai jangka waktu yang menyerupai jangka waktu imbalan kerja karyawan. The Branch determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the employee’s benefit obligations. In determining the appropriate discount rate, the Branch considers the interest rates of government bonds that have terms to maturity approximating the terms of the related employee’s benefit liability. Tingkat kenaikan gaji per tahun didasarkan pada informasi historis atas tingkat kenaikan gaji sebelumnya, tingkat inflasi dan masa kerja. Annual salary increment rate is determined based on historical information of previous salary increment rate, inflation rate and length of service. Asumsi tingkat mortalitas telah didasarkan pada tabel mortalita yang dihitung dengan menggunakan metode aktuaria yang diterima secara umum. Mortality rate assumption is based on the mortality table which is calculated using actuarial method that is generally accepted. Tingkat pengembalian investasi didasarkan pada informasi historis dan proyeksi pasar ke depan. Expected rate of return on investment is based on historical information and future market projections. Asumsi tingkat pengunduran diri didasarkan pada informasi historis. Resignation rate assumption historical information. Pajak penghasilan Income taxes Pertimbangan signifikan diperlukan menentukan provisi perpajakan. 4. 3. is based on dalam Significant judgment is required in determining the provision for taxes. 1. Terdapat berbagai perhitungan di mana penentuan pajak akhir tidak pasti pada saat ini. Cabang menentukan provisi perpajakan berdasarkan estimasi atas kemungkinan adanya tambahan beban pajak. Jika hasil akhir dari hal ini berbeda dengan jumlah yang dicatat semula, maka perbedaan tersebut akan berdampak pada laba/rugi. There are many calculations for which the ultimate tax determination is uncertain at this time. The Branch provides for tax provision based on estimates whether the additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will impact the profit/loss KAS 4. 2014 Rupiah Mata uang asing CASH 2013 2,809 2,008 2,604 1,640 4,817 4,244 Kas dalam mata uang asing terutama terdiri dari Dolar Amerika Serikat. Rupiah Foreign currencies Cash in foreign currencies are mainly denominated in United States Dollar. Lampiran - 5/29 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) GIRO PADA BANK INDONESIA 5. Rupiah Mata uang asing 2014 2013 135,289 148,620 131,888 282,344 283,909 414,232 Giro Wajib Minimum (GWM) dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Rupiah - Giro Wajib Minimum Utama - Giro Wajib Minimum Sekunder *) - Giro Wajib Minimum Loan to Deposit Ratio (GWM LDR) **) Mata uang asing CURRENT INDONESIA ACCOUNTS WITH BANK Rupiah Foreign currencies As at 31 Desember 2014 and 2013, the minimum statutory reserves (GWM) in Rupiah and United States Dollars are as follows: 2014 2013 10.04% 5.20% 14.63% 4.44% 13.31% 14.75% Rupiah Primary statutory reserves Secondary statutory reserves *) Loan to Deposit Ratio reserves (GWM LDR) **) Foreign currencies *) Tidak termasuk Excess Reserve **) Tambahan GWM yang dihitung berdasarkan selisih antara LDR Cabang dengan minimum atau maksimum LDR Target Bank Indonesia. Selisih antara LDR Cabang dengan minimum LDR Bank Indonesia dikali 10%, sedangkan selisih antara LDR Cabang dengan maksimum LDR Bank Indonesia dikali 20%. Peraturan tersebut mulai efektif per 31 Desember 2013. Excluding Excess Reserve *) The additional minimum reserve calculated based **) on difference between Branch’s LDR with the minimum or the maximum Bank Indonesia’s LDR Target. The difference between Branch’s LDR with the minimum Bank Indonesia’s LDR target is multiplied by 10%, whereas the difference between the Branch’s LDR with the maximum Bank Indonesia’s LDR target is multiplied by 20%. The regulation was effective starting from 31 December 2013. GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Cabang dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia, sedangkan GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Cabang berupa SBI, Surat Utang Negara (SUN), dan/atau kelebihan saldo rekening giro rupiah Cabang dari GWM Utama yang dipelihara di Bank Indonesia. Primary Statutory Reserve is a minimum reserve that should be maintained by the Branch in the current accounts with Bank Indonesia, while Secondary Statutory Reserve is a minimum reserve that should be maintained by the Branch which comprises of Bank Indonesia Certificates, Government Debenture Debt (SUN), and/or excess reserve of the Branch’s current accounts from the Primary Statutory Reserve that should be maintained in Bank Indonesia. GWM LDR adalah tambahan simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Cabang dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia, jika LDR Cabang dibawah minimum LDR target Bank Indonesia (78%) atau jika diatas maksimum LDR target Bank Indonesia (92%) dan KPMM Cabang lebih kecil dari KPMM insentif Bank Indonesia sebesar 14%. GWM LDR represent additional minimum reserve that should be maintained by the Branch in the current accounts with Bank Indonesia, if the Branch’s LDR under minimum Bank Indonesia’s LDR target (78%) or above maximum Bank Indonesia’s LDR target (92%) and the Branch’s CAR is below Bank Indonesia’s incentive CAR of 14%. Lampiran - 5/30 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. 6. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) 5. CURRENT ACCOUNTS INDONESIA (continued) WITH BANK Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, GWM Cabang telah sesuai dengan PBI No.12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 sebagaimana diubah dengan PBI No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 dan terakhir diubah dengan PBI No. 15/15/PBI/2013 yang berlaku efektif sejak tanggal 24 Desember 2013 mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama, GWM Sekunder, dan GWM LDR masing-masing sebesar 8%, 4%, dan 0% dan valuta asing sebesar 8%. As at 31 December 2014 and 2013, the Branch’s minimum statutory reserves complies with BI regulation No.12/19/PBI/2010 dated 4 October 2010 which was amended by PBI No. 13/10/PBI/2011 dated 9 February 2011 and the latest amendment is PBI No. 15/15/PBI/2013, which effective since 24 December 2013, concerning Statutory Reserves of Commercial Banks with Bank Indonesia in Rupiah which consist of Primary Statutory Reserves, Secondary Statutory Reserves and GWM LDR of 8%, 4% and 0% and foreign currencies of 8%. Pada tanggal 31 Desember 2014, LDR Cabang berada diatas minimum LDR target Bank Indonesia dengan KPMM insentif di atas 14%. Oleh karena itu tidak diperlukan adanya tambahan GWM LDR. As at 31 December 2014, the Branch’s LDR is above the minimum Bank Indonesia’s LDR with incentive CAR above 14%. Therefore, no additional GWM LDR is required. GIRO PADA BANK LAIN a. 6. Berdasarkan mata uang CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS a. 2014 Rupiah Pihak ketiga - PT Bank CIMB Niaga Tbk - PT Bank Central Asia Tbk 2013 35 2 87,242 - Foreign currencies Third parties PT Bank CIMB Niaga Tbk - Pihak berelasi (Catatan 23) 10,637 14,402 Related parties (Note 23) 97,916 14,414 Berdasarkan kolektibilitas Current account with other banks in foreign currencies are mainly denominated in United States Dollar, Euro and Singapore Dollar. b. Seluruh giro pada bank lain digolongkan sebagai lancar pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. c. 10 2 Rupiah Third parties PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk - Mata uang asing Pihak ketiga - PT Bank CIMB Niaga Tbk Giro pada bank lain dalam mata uang asing terutama terdiri dari Dolar Amerika Serikat, Euro dan Dolar Singapura. b. By currency Berdasarkan sisa umur jatuh tempo dan suku bunga Informasi mengenai jatuh tempo dan suku bunga diungkapkan pada Catatan 25. By collectibility All current accounts with other banks were classified as pass as at 31 December 2014 and 2013. c. By remaining period to maturity and interest rate Information in respect of maturity and interest rate is disclosed in Note 25. Lampiran - 5/31 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) d. 6. Cadangan kerugian penurunan nilai CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued) d. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat giro pada bank lain yang mengalami penurunan nilai. Manajemen berpendapat tidak diperlukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai. 7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a. As at 31 December 2014 and 2013, there is no impairment loss in respect of current accounts with other banks. Management is of the view that no allowance for impairment losses is required. 7. Berdasarkan jenis dan mata uang PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS a. 2014 2013 312,600 316,420 1,489,250 629,020 173,390 - 173,390 - 1,662,640 629,020 Berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga b. 2014 Pihak ketiga - Bank Indonesia - PT Bank ANZ Indonesia c. 629,020 - 1,662,640 629,020 c. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo dan suku bunga Informasi mengenai jatuh tempo dan suku bunga diungkapkan pada Catatan 25. Call money United States Dollar - By related parties and third parties 1,489,250 173,390 Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI) Rupiah United States Dollar - 2013 Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain digolongkan sebagai lancar pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. d. By type and currency Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) - Rupiah 1,179,625 - Dolar Amerika Serikat 309,625 Penempatan pada pasar uang - Dolar Amerika Serikat b. Allowance for impairment losses Third parties Bank Indonesia PT Bank ANZ Indonesia - By collectibility All placements with Bank Indonesia and other banks were classified as pass at 31 December 2014 and 2013. d. By remaining period to maturity and interest rate Information in respect of maturity and interest rate is disclosed in Note 25. Lampiran - 5/32 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) e. 7. Cadangan kerugian penurunan nilai PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued) e. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang mengalami penurunan nilai. Manajemen berpendapat tidak diperlukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai. 8. EFEK-EFEK a. Allowance for impairment losses As at 31 December 2014 and 2013, there is no impairment loss in respect of placements with Bank Indonesia and other banks. Management is of the view that no allowance for impairment losses is required. 8. Berdasarkan jenis dan mata uang MARKETABLE SECURITIES a. By type and currency 2014 Jenis efek-efek/ Type of securities Tanggal jatuh tempo/ Maturity date Tanggal dimulai/ Starting date Nilai pada saat jatuh tempo/ Value at maturity date Diskonto yang belum diamortisasi/ Unamortised discount Nilai tercatat/ Carrying amount Dimiliki hingga jatuh tempo/Held-to-maturity Surat Perbendaharaan Negara/Indonesian Treasury Bills SPN12150108 SPN12150206 SPNS10032015 SPN12150403 SPNS08042015 SPN12150501 SPN12150501 SPN12150806 SPN12151001 25 Jul/ Jul 2014 17 Apr/ Apr 2014 25 Sep/ Sep 2014 4 Apr/ Apr 2014 5 Dec / Dec 2014 5 Dec / Dec 2014 5 Dec / Dec 2014 16 Okt / Oct 2014 16 Okt / Oct 2014 8 Jan/ Jan 2015 6 Feb/ Feb 2015 10 Mar/ Mar 2015 3 Apr/ Apr 2015 8 Apr/ Apr 2015 1 Mei/ May 2015 1 Mei/ May 2015 6 Agu/ Aug 2015 1 Okt/ Oct 2015 50,000 55 49,945 25,000 149 24,851 100,000 1,220 98,780 25,000 379 24,621 20,000 303 19,697 75,000 1,412 73,588 5,000 94 4,906 25,000 951 24,049 25,000 1,219 23,781 344,218 Tersedia untuk dijual/Available-for-sale Sertifikat Bank Indonesia/Certificate of Bank Indonesia IDSD020415181S IDSD240415182S IDSD220515182S IDSD050615182S IDSD300615182S IDBI100715273S IDBI110915273S 3 Okt/ Oct 2014 24 Okt/ Oct 2014 21 Nop/ Nov 2014 5 Des/ Dec 2014 30 Des/ Dec 2014 10 Okt/ Oct 2014 12 Des/ Dec 2014 2 Apr/ Apr 2015 24 Apr/ Apr 2015 22 Mei/ May 2015 5 Jun/ Jun 2015 30 Jun/ Jun 2015 10 Jul/ Jul 2015 11 Sep/ Sep 2015 10,000 166 9,834 10,000 206 9,794 10,000 258 9,742 10,000 285 9,715 10,000 331 9,669 10,000 346 9,654 10,000 460 9,540 67,948 Kerugian yang belum direalisasi atas penurunan nilai wajar efek-efek/ Unrealised losses on decrease in fair value of marketable securities (315) 411,851 Lampiran - 5/33 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) EFEK-EFEK (lanjutan) a. Berdasarkan (lanjutan) 8. jenis dan mata uang MARKETABLE SECURITIES (continued) a. By type and currency (continued) 2013 Jenis efek-efek/ Type of securities Tanggal jatuh tempo/ Maturity date Tanggal dimulai/ Starting date Nilai pada saat jatuh tempo/ Value at maturity date Diskonto yang belum diamortisasi/ Unamortised discount Nilai tercatat/ Carrying amount Dimiliki hingga jatuh tempo/Held-to-maturity Surat Perbendaharaan Negara/Indonesian Treasury Bills 30 Agst/ 10 Jan/ SPN-S10012014 Aug 2013 Jan 2014 30 Agst / 24 Jan/ SPN-S24012014 Aug 2013 Jan 2014 3 Okt/ 2 April/ SPNS02042014 Oct 2013 April 2014 28 Nov/ 27 Mei/ SPNS27052014 Nov 2013 May 2014 24 Okt/ 9 Okt/ SPN12141009 Oct 2013 Oct 2014 26 Sept/ 9 Nov/ SPN12140911 Sept 2013 Nov 2014 9,593 14 9,579 100,000 374 99,626 75,000 1,120 73,880 25,000 644 24,356 125,000 5,263 119,737 41,350 1,807 39,543 366,721 20,000 546 19,454 Tersedia untuk dijual/Available-for-sale Sertifikat Bank Indonesia/Certificate of Bank Indonesia SBIIDO000042601 SDBIIDO000043708 SDBIIDO000042809 12 Sep 13/ Sep 2013 3 Oct 13/ Oct 2013 10 Oct/ Oct 2013 12 Juni/ June 2013 3 Juli/ July 2014 10 Juli/ July 2014 5,000 168 4,832 15,000 520 14,480 38,766 Kerugian yang belum direalisasi atas penurunan nilai wajar efek-efek/ Unrealised losses on decrease in fair value of marketable securities (306) 405,181 Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat efek-efek dari pihak berelasi. b. Berdasarkan kolektibilitas As at 31 December 2014 and 2013, there were no marketable securities from related party. b. Seluruh efek-efek digolongkan sebagai lancar pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. c. Cadangan kerugian penurunan nilai By collectibility All marketable securities were classified as pass at 31 December 2014 and 2013. c. Allowance for impairment losses Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat efek-efek yang mengalami penurunan nilai. Manajemen berpendapat tidak diperlukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai. As at 31 December 2014 and 2013, there is no impairment loss in respect of marketable securities. Management is of the view that no allowance for impairment losses is required. Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 14/18/PBI/2012 sebagaimana diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 15/12/PBI/2013 mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank, mulai 30 Juni 2013 Bank wajib memenuhi Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA) minimum sebesar 8% dari jumlah liabilitas Bank dan paling sedikit sebesar Rp 1.000.000. Apabila CEMA minimum kurang dari Rp 1.000.000, maka Cabang wajib memenuhi CEMA minimum paling lambat pada posisi bulan Desember 2017. Jumlah nilai tercatat efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki untuk memenuhi ketentuan CEMA pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 344.218. In accordance with Bank Indonesia regulation No. 14/18/PBI/2012 which was ammended by Bank Indonesia Regulation No. 15/12/PBI/2013 regarding the Bank’s Minimum Capital Requirement, starting 30 June 2013 Bank is obliged to fulfill minimum Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA) of 8% of Bank’s total liabilities and amounting Rp 1,000,000 at the minimum. If the minimum CEMA less than Rp 1,000,000, the Branch is requred to fulfill the minimum CEMA at the latest on December 2017. The carrying amount of marketable securities held to fulfill CEMA requirement as at 31 December 2014 was Rp 344,218. Lampiran - 5/34 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF a. 9. Berdasarkan jenis dan mata uang DERIVATIVES RECEIVABLE AND PAYABLE a. By type and currency 2014 Jumlah nosional (jumlah penuh)/ Notional amount (full amount) Nilai wajar/Fair values Tagihan derivatif/ Derivatives receivable Pihak ketiga - Kontrak berjangka mata uang asing USD 26,339,215 Pihak berelasi - Kontrak berjangka mata uang asing (Catatan 23) USD Liabilitas derivatif/ Derivatives payable 2,070 1,287 2,070 1,287 869,539 - - - - 2,070 1,287 Third parties Foreign currency forward contract Related Parties Foreign currency forward contract (Note 23) 2013 Jumlah nosional (jumlah penuh)/ Notional amount (full amount) Nilai wajar/Fair values Tagihan derivatif/ Derivatives receivable Pihak ketiga - Kontrak berjangka mata uang asing USD 345,000 - Swap mata uang asing USD/Rp USD 43,000,000 Pihak berelasi - Kontrak berjangka mata uang asing (Catatan 23) USD b. 425 213 - 3,677 425 3,890 1,818,384 Berdasarkan kolektibilitas 4 78 429 3,968 b. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo Informasi mengenai jatuh diungkapkan pada Catatan 25. d. tempo Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat tagihan derivatif yang mengalami penurunan nilai. Manajemen berpendapat tidak diperlukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai. Third parties Foreign currency forward contract Foreign currency swaps USD/Rp Related Parties Foreign currency forward contract (Note 23) By collectibility All derivatives receivable were classified as pass at 31 December 2014 and 2013. c. Cadangan kerugian penurunan nilai 78 4 Seluruh tagihan derivatif digolongkan sebagai lancar pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. c. Liabilitas derivatif/ Derivatives payable By remaining period to maturity Information in respect of maturity is disclosed in Note 25. d. Allowance for impairment losses As at 31 December 2014 and 2013, there is no impairment loss in respect of derivative receivables. Management is of the view that no allowance for impairment losses is required. Lampiran - 5/35 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. PINJAMAN YANG DIBERIKAN a. 10. LOANS Berdasarkan jenis dan mata uang a. 2014 2013 122,133 8,860 410,117 6,056 130,993 416,173 1,742,992 1,020,619 1,873,985 1,436,792 Rupiah - Modal kerja - Karyawan Mata uang asing - Modal kerja b. By type and currency Loans with related parties is disclosed in Note 23. Pinjaman yang diberikan dalam mata uang asing terutama terdiri dari Dolar Amerika Serikat. Loans in foreign currencies are mainly denominated in United States Dollar. Pinjaman yang diberikan kepada karyawan terdiri dari pinjaman yang dikenai bunga yang dimaksudkan untuk pemilikan kendaraan bermotor, rumah dan keperluan pribadi lainnya. Pinjaman ini mempunyai jangka waktu yang bervariasi hingga maksimum 20 tahun dan cicilan pinjaman dilakukan melalui pemotongan gaji setiap bulannya. Loans to employees comprise interest bearing loans for the acquisition of motor vehicles, houses and other personal property. The loans are due at various dates extending up to a period of 20 years and are settled through monthly payroll deductions. Berdasarkan kolektibilitas b. Lancar By collectibility 2013 1,873,985 1,436,792 1,873,985 1,436,792 Berdasarkan sektor ekonomi c. 2014 Manufaktur Pembiayaan Lain-lain d. By economic sector 1,858,623 15,362 1,324,403 99,335 13,054 1,873,985 1,436,792 Berdasarkan sisa umur jatuh tempo dan suku bunga Cadangan kerugian penurunan nilai Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, manajemen menilai bahwa tidak terdapat pinjaman yang diberikan yang mengalami penurunan nilai sehingga tidak diperlukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai Pass 2013 d. Informasi mengenai jatuh tempo dan suku bunga diungkapkan pada Catatan 25. e. Foreign currencies Working capital - Pinjaman yang diberikan dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 23. 2014 c. Rupiah Working capital Employees - Manufacturing Multifinance Others By remaining period to maturity and interest rate Information in respect of maturity and interest rate is disclosed in Note 25. e. Allowance for impairment losses As at 31 December 2014 and 2013, there is no impairment loss in respect of loans. Management is of the view that no allowance for impairment losses is required. Lampiran - 5/36 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) f. Batas Maksimum (BMPK) Pemberian 10. LOANS (continued) Kredit f. Legal Lending Limit (LLL) Pada tanggal 20 Januari 2005, BI mengeluarkan peraturan No. 7/3/PBI/2005 tentang ”Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Bank Umum” yang berlaku efektif sejak tanggal 20 Januari 2005. Peraturan tersebut menetapkan batas maksimum penyediaan dana kepada satu peminjam yang bukan merupakan pihak berelasi tidak melebihi 20% dari modal Bank. Peraturan tersebut juga menetapkan batas maksimum penyediaan dana kepada satu kelompok peminjam yang bukan pihak berelasi tidak melebihi 25% dari modal Bank. Peraturan ini telah diubah dengan peraturan BI No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang kriteria penyediaan dana kepada pihak berelasi yang dikecualikan dari perhitungan BMPK. On 20 January 2005, BI issued regulation No. 7/3/PBI/2005 relating to the ”Legal Lending Limit (LLL) for Commercial Banks” which was effective starting 20 January 2005. This regulation requires the maximum lending limit to one non-related party debtor which not exceed to 20% of the Bank’s capital. This regulation also requires the maximum lending limit to non-related party group of debtors which not exceed to 25% of Bank’s capital. This regulation has been changed by BI regulation No. 8/13/PBI/2006 dated 5 October 2006 regarding with criteria of lending to related parties which exempted from calculation of the LLL. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat pemberian pinjaman yang tidak memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. As at 31 December 2014 and 2013, there were no loans granted which do not comply with the Legal Lending Limit requirements of Bank Indonesia. 11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS 2014 Saldo awal/ Beginning balance Harga perolehan Peralatan kantor Kendaraan Prasarana kantor Perangkat lunak komputer 7,317 25 3,955 Penambahan/ Additions 4,110 8,451 370 - 11,667 12,561 Akumulasi penyusutan Peralatan kantor Kendaraan Prasarana kantor Perangkat lunak komputer 3,972 25 3,405 1,767 345 370 - 7,772 2,112 Nilai buku 3,895 Pengurangan/ Disposals Saldo akhir/ Ending balance (289) - 11,138 25 12,406 (289) (66) (66) 370 23,939 5,673 25 3,750 370 Accumulated depreciation Office equipments Motor vehicles Leasehold improvements Computer software 9,818 14,121 Lampiran - 5/37 - Schedule Cost Office equipments Motor vehicles Leasehold improvements Computer software Net book value BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued) 2013 Saldo awal/ Beginning balance Harga perolehan Peralatan kantor Kendaraan Prasarana kantor Perangkat lunak komputer Akumulasi penyusutan Peralatan kantor Kendaraan Prasarana kantor Perangkat lunak komputer Nilai buku 5,395 25 4,000 Penambahan/ Additions Saldo akhir/ Ending balance (45) 7,317 25 3,955 1,922 - 370 - 9,790 1,922 2,936 25 2,957 Pengurangan/ Disposals (45) 1,036 450 370 - 6,288 1,486 (2) (2) 3,502 370 Cost Office equipments Motor vehicles Leasehold improvements Computer software 11,667 3,972 25 3,405 370 Accumulated depreciation Office equipments Motor vehicles Leasehold improvements Computer software 7,772 3,895 Net book value Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap yang dimiliki oleh Cabang. Management believes that is no impairment in the value of the Branch’s fixed assets. Pada tanggal 31 Desember 2014, Manajemen telah melakukan peninjauan kembali atas usia manfaat, metode penyusutan, dan nilai residu aset tetap dan menyimpulkan bahwa tidak terdapat perubahan atas metode dan asumsi tersebut. As at 31 December 2014, Management has performed a review on useful life, depreciation method and residual value of fixed assets and concluded that there was no change in those methodology and assumptions. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kerusuhan, kecelakaan, dan pencurian. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut sudah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. As at 31 December 2014 and 2013, fixed assets were insured against fire, disruption, accidents, and theft risks. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover the possible losses on the assets insured. Seluruh aset tetap yang ada pada tanggal pelaporan digunakan untuk menunjang aktivitas operasi Cabang. Aset-aset sejumlah Rp 6.159 telah disusutkan penuh. All of fixed assets as at the reporting date are fully used to support the Branch’s operation activities. Assets amounting to Rp 6,159 has been fully depreciated. Tidak terdapat aset yang dijaminkan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh Cabang. There are no fixed asset pledged as security collateral for the Branch’s credit facilities. 12. ASET LAIN-LAIN 12. OTHER ASSETS 2014 Bunga yang akan diterima Beban dibayar dimuka Uang jaminan Lain-lain 2013 7,540 2,341 1,226 753 3,508 1,201 87 11,860 4,796 Lampiran - 5/38 - Schedule Interest receivable Prepayments Guarantee deposits Others BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 13. SIMPANAN NASABAH 13. DEPOSITS FROM CUSTOMERS 2014 Rupiah - Giro - Deposito berjangka Mata uang asing - Giro - Deposito berjangka 2013 1,597,137 108,045 545,467 175,660 1,705,182 721,127 655,863 1,734 814,997 1,704 657,597 816,701 2,362,779 1,537,828 Rupiah Current accounts Time deposits Foreign currencies Current accounts Time deposits - Simpanan nasabah dalam mata uang asing terutama terdiri dari Dolar Amerika Serikat, Euro dan Dolar Singapura. Deposits from customers in foreign currencies are mainly denominated in United States Dollar, Euro and Singapore Dollar. Tidak terdapat giro dan deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan pinjaman yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. There were no current accounts or time deposits pledged as loan collateral as at 31 December 2014 and 2013. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat simpanan nasabah dari pihak berelasi. Informasi mengenai jatuh tempo dan suku bunga diungkapkan pada Catatan 25. As at 31 December 2014 and 2013, there were no deposit from customers from related party. Information in respect of maturity and interest rate is disclosed in Note 25. 14. SIMPANAN BANK LAIN 14. DEPOSITS FROM OTHER BANKS 2014 Pihak berelasi - Giro (Catatan 23) 2013 5,466 13,634 Related parties Current accounts (Note 23) - - 573 Third parties Current accounts - 5,466 14,207 Pihak ketiga - Giro Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh simpanan bank lain diperoleh dalam bentuk mata uang Rupiah. As at 31 December 2014 and 2013, all deposits from other banks received were denominated in Rupiah currency. Informasi mengenai jatuh tempo dan suku bunga diungkapkan pada Catatan 25. Information in respect of maturity and interest rate is disclosed in Note 25. 15. PINJAMAN DARI KANTOR PUSAT 15. BORROWING FROM HEAD OFFICE 2014 Mata uang asing - Declared capital - Pinjaman jangka pendek 2013 1,362,350 567,233 1,338,700 - 1,929,583 1,338,700 Lampiran - 5/39 - Schedule Foreign currencies Declared capital Short-term borrowings - BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 15. PINJAMAN DARI KANTOR PUSAT (lanjutan) 15. BORROWING (continued) Pinjaman dari kantor pusat terdiri dari dana yang dilaporkan kepada Bank Indonesia (declared capital) dan pinjaman jangka pendek. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dana yang dilaporkan kepada Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/1/PBI/2005 tanggal 10 Januari 2005 sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir diubah dengan surat edaran Bank Indonesia Nomor 16/4/DKEM tahun 2014 adalah sebesar USD 110.000.000. Dana tersebut adalah tanpa bunga, selalu diperbaharui dan digunakan untuk perhitungan rasio kewajiban Penyedia Modal Minimum seperti yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2014, pinjaman jangka pendek berbunga adalah sebesar USD 45.800.000. Cabang tidak memiliki pinjaman jangka pendek berbunga pada tanggal 31 Desember 2013. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk pinjaman dari kantor pusat yang dikenakan bunga pada tanggal 31 Desember 2014 adalah 0,21% Pajak dibayar dimuka a. 2014 2013 241 2,515 1,843 2,402 1,860 241 8,861 b. 2014 9,495 41 314 672 44 205 270 251 19 101 1,235 641 c. Laba Cabang dikenakan pajak dalam tahun berjalan sebesar 10% dari penghasilan kena pajak setelah dikurangi pajak penghasilan badan. tax and other tax 2013 41 - Beban pajak penghasilan Corporate income tax: Fiscal year 2013 Fiscal year 2012 Fiscal year 2009 Fiscal year 2008 Fiscal year 2007 - Current income liabilities 395 6,420 2,680 Liabilitas pajak lainnya - Pasal 21 - Pasal 4 (2) - Pasal 23/26 - Pajak pertambahan nilai c. Prepaid taxes 241 - Liabilitas pajak penghasilan kini dan lainnya Liabilitas pajak penghasilan kini - Pasal 25 - Pasal 29 - Pajak atas laba cabang OFFICE 16. TAXATION Pajak penghasilan badan: - Tahun fiskal 2013 - Tahun fiskal 2012 - Tahun fiskal 2009 - Tahun fiskal 2008 - Tahun fiskal 2007 b. HEAD Borrowing from head office consisted of funds declared to Bank Indonesia and short-term interest bearing borrowings. As at 31 December 2014 and 2013, funds declared to Bank Indonesia in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 7/1/PBI/2005 dated 10 January 2005 which amended several times, the latest amendment is circular letter of Bank Indonesia No. 16/4/DKEM year 2014 amounted USD 110,000,000. These funds are non-interest bearing, always renewed and are used in the calculation of the Bank’s Capital Adequacy Ratio as required under Bank Indonesia Regulation. As at 31 December 2014, short-term interest bearing borrowings amounted to USD 45,800,000. The Branch did not have short-term interest bearing borrowings as at 31 Decemer 2013. Average interest rate per annum for interest bearing due to head office account as at 31 December 2014 was 0.21%. 16. PERPAJAKAN a. FROM Current income tax liabilities Article 25 Article 29 Branch profit tax Other taxes liabilities Article 21 Article 4(2) Article 23/26 Value added tax - Income tax expense The Branch’s profit is subject to 10% tax for the period of taxable income after deducting corporate income tax. Lampiran - 5/40 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 16. PERPAJAKAN (lanjutan) c. 16. TAXATION (continued) Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. 2014 8,932 6,105 Beban pajak kini Penyesuaian tahun lalu Income tax expense (continued) 2013 Current tax expense 770 Adjustment in respect of prior years Jumlah beban pajak kini Beban pajak tangguhan 15,037 1,032 770 4,679 Total current tax expense Deferred tax expense Pajak atas laba Cabang 16,069 2,680 5,449 - Branch profit tax 18,749 Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi Cabang sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2014 Laba sebelum pajak penghasilan Pajak dihitung pada tarif pajak 38,920 2013 17,969 9,730 Dampak pajak penghasilan - Beban yang tidak dapat dikurangkan - Tidak dikenakan pajak sebagai akibat utilisasi rugi fiskal Pajak atas laba Cabang Beban pajak penghasilan Laba sebelum pajak penghasilan Perbedaan waktu: Perbedaan antara komersial dan fiskal atas: - penyusutan aset tetap - penyisihan imbalan kerja Penyisihan untuk aset produktif Perbedaan permanen: Beban yang tidak dapat dikurangkan Income before tax 4,492 Tax calculated at applicable tax rates Impact to income tax 6,466 984 (127) 16,069 2,680 18,749 (27) 5,449 5,449 Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laba/rugi dengan estimasi penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: 2014 38,920 Non deductible expenses Not subject to tax due to tax loss utilisation Branch profit tax Income tax expenses The reconciliation between income tax expense as shown in the profit/loss and estimated taxable income is as follows: 2013 17,969 (182) 426 (4,372) Income before tax Temporary differences: Difference between book and tax provision on: (155) depreciation of fixed assets (10,537) provision for employee benefits (8,022) Allowance for earning assets (4,128) (18,714) Permanent differences: 1,443 Utilisasi kerugian pajak yang dapat dikompensasikan Penghasilan kena pajak tahun berjalan Beban pajak penghasilan tahun berjalan Dikurangi: Pajak penghasilan dibayar dimuka - Pasal 25 Liabilitas pajak kini/(tagihan kelebihan pembayaran pajak Liabilitas pajak atas laba cabang 5,449 The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Branch’s income before tax is as follows: 855 (2,685) (17,859) (508) (110) 35,727 - 8,932 - (2,512) 2,680 Lampiran - 5/41 - Schedule (241) - Non deductible expenses Utilisation of tax loss carried forward Taxable income for the year Income tax expense for the year Less: Prepaid income tax Article 25 Current taxes liabilities/(claims for overpayment of corporate Branch profit tax liabilities BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 16. PERPAJAKAN (lanjutan) c. 16. TAXATION (continued) Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. 2014 Income tax expense (continued) 2013 Akumulasi kerugian pajak Accumulated tax losses Akumulasi kerugian pajak yang dapat dikompensasikan pada awal tahun 508 524 Tax losses brought forward at the beginning of the year Penambahan - - Additions Penyesuaian dari penyampaian SPT tahun pajak 2012 - 94 Adjustments from the submission of 2012 fiscal year SPT Utilisasi rugi pajak (508) (110) - d. Utilisation of tax loss 508 Perhitungan pajak penghasilan badan dan pajak atas laba cabang untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 di atas adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada waktu Cabang menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya. The above calculation of corporate income tax and branch profit tax for the year ended 31 December 2014 was a preliminary estimate made for accounting purposes and is subject to Revision when the Branch lodges its Annual Corporate Tax Return. Perhitungan pajak penghasilan badan dan pajak atas laba cabang untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 telah sesuai dengan SPT yang dilaporkan ke kantor pajak. The calculation of corporate income tax and branch profit tax for the year ended 31 December 2013 has been agreed with the Annual CorporateTax Return reported to the tax office. Liabilitas pajak tangguhan d. Deferred tax liabilities 2014 (Dibebankan)/ dikreditkan ke laporan laba rugi/ (Debited)/ credited to statement of income 2013 Dikreditkan ke ekuitas/ Credited to equity 2014 Liabilitas pajak tangguhan: - Penyusutan aset tetap - Cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif - Cadangan imbalan kerja karyawan - Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual Jumlah liabilitas pajak tangguhan (237) (46) - (283) (3,591) (1,093) - (4,684) 216 107 - 323 76 - 3 79 Deferred tax liabilities: Depreciation of fixed assets Allowance for impairment losses on earning assets Allowance for employee benefits Unrealised losses from changes to fair value of available-for-sale marketable securities (1,032) 3 (4,565) Total deferred tax liabilities (3,536) Lampiran - 5/42 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 16. PERPAJAKAN (lanjutan) d. 16. TAXATION (continued) Liabilitas pajak tangguhan (lanjutan) d. Deferred tax liabilities (continued) 2013 Dibebankan ke laporan laba rugi/ Debited to statement of income 2012 Dikreditkan ke ekuitas/ Credited to equity 2013 Liabilitas pajak tangguhan: - Penyusutan aset tetap - Cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif - Cadangan imbalan kerja karyawan - Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual Jumlah liabilitas pajak tangguhan (198) (39) - (237) (1,585) (2,006) - (3,591) 2,850 (2,634) - 216 71 76 5 1,072 (4,679) Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan seluruhnya. e. Pemeriksaan pajak 71 (3,536) Deferred tax liabilities: Depreciation of fixed assets Allowance for impairment losses on earning assets Allowance for employee benefits Unrealised losses from changes to fair value of available-for-sale marketable securities Total deferred tax liabilities Management believes that deferred tax assets can be realised. e. Tax examination Tahun 2013 Year 2013 Pada tanggal 30 Maret 2015, Cabang menerima Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan dari kantor pajak terkait lebih bayar pajak penghasilan badan untuk tahun fiskal 2013 sebesar Rp 241. Cabang belum menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar hingga tanggal laporan keuangan ini diterbitkan. On 30 March 2015, the Branch received an announcement from tax office regarding overpayment of corporate income tax for fiscal year 2013 amounting to Rp 241. Up to the date of the financial statements, the Branch has not received the assessment letter on tax overpayment (SKPLB). Tahun 2012 Year 2012 Pada tanggal 22 April 2014, Cabang menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan untuk tahun fiskal 2012 sebesar Rp 2.515. Atas Ketetapan Pajak tersebut, Cabang telah menerima pengembalian penuh pada tanggal 30 Juni 2014. On 22 April 2014, Branch received the assessment letter on tax overpayment (SKPLB) for corporate income tax for fiscal year 2012 amounting to Rp 2,515. On 30 June 2014, the Branch has received the full refund. Tahun 2009 Year 2009 Pada tanggal 28 November 2012, Cabang menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (”SKPKB”) atas pajak penghasilan badan dan pajak penghasilan pasal 23/26 final untuk tahun fiskal 2009 masing-masing sebesar Rp 1.466 dan Rp 377. Pada tanggal 19 Desember 2012, Cabang telah melakukan pembayaran atas seluruh SKPKB tersebut dan dicatat pada akun pajak dibayar dimuka. Pada 20 Februari 2013, Cabang mengajukan surat keberatan atas SKPKB tersebut. On 28 November 2012, the Branch received tax underpayment letters (“SKPKB”) confirming an underpayment of corporate income tax and withholding income tax article 23/26 final for fiscal year 2009 amounting to Rp 1,466 and Rp 377, respectively. On 19 December 2012, the Branch has made full payment of the above SKPKB and has been recorded as prepaid taxes. On 20 February 2013, the Branch has submitted tax objection in relation to this tax assessment letters. Lampiran - 5/43 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 16. PERPAJAKAN (lanjutan) e. 16. TAXATION (continued) Pemeriksaan pajak (lanjutan) e. Tax examination (continued) Tahun 2009 (lanjutan) Year 2009 (continued) Pada tanggal 18 Februari 2014, Cabang menerima surat keputusan atas keberatan SKPKB untuk pajak penghasilan badan dan pajak atas laba Cabang yang menyatakan menolak keberatan tersebut. On 18 February 2014, the Branch received the decision letter over the objections of underpayment of corporate income tax and Branch profit tax in which the objections have been rejected. Cabang memutuskan untuk tidak mengajukan banding atas keputusan tersebut dan membebankan sebagai beban pajak penghasilan pada tahun berjalan. Branch has decided not to appeal against the decision and record it as an income tax expense in current year. Tahun 2008 Year 2008 Pada tanggal 28 November 2012, Cabang menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (”SKPKB”) atas pajak penghasilan badan dan pajak penghasilan pasal 23/26 final untuk tahun fiskal 2008 masing-masing sebesar Rp 1.948 dan Rp 454. Pada tanggal 19 Desember 2012, Cabang telah melakukan pembayaran atas seluruh SKPKB tersebut dan dicatat pada akun pajak dibayar dimuka. Pada 20 Februari 2013, Cabang mengajukan surat keberatan atas SKPKB tersebut. On 28 November 2012, the Branch received tax underpayment letters (“SKPKB”) confirming an underpayment of corporate income tax and withholding income tax article 23/26 final for fiscal year 2008 amounting to Rp 1,948 and Rp 454, respectively. On 19 December 2012, the Branch has made full payment of the above SKPKB and has been recorded as prepaid taxes. On 20 February 2013, the Branch has submitted tax objection in relation to this tax assessment letters. Pada tanggal 18 Februari 2014, Cabang menerima surat keputusan atas keberatan SKPKB untuk pajak penghasilan badan dan pajak atas laba Cabang yang menyatakan menolak keberatan tersebut. On 18 February 2014, the Branch received the decision letter over the objections of underpayment of corporate income tax and Branch profit tax in which the objections have been rejected. Cabang memutuskan untuk tidak mengajukan banding atas keputusan tersebut dan membebankan sebagai beban pajak penghasilan pada tahun berjalan. Branch has decided not to appeal against the decision and record it as an income tax expense in current year. Tahun 2007 Year 2007 Pada tanggal 28 November 2012, Cabang menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (”SKPKB”) atas pajak penghasilan badan dan pajak penghasilan pasal 23/26 final untuk tahun fiskal 2007 masing-masing sebesar Rp 1.508 dan Rp 352. Pada tanggal 19 Desember 2012, Cabang telah melakukan pembayaran atas seluruh SKPKB tersebut dan dicatat pada akun pajak dibayar dimuka. Pada 20 Februari 2013, Cabang mengajukan surat keberatan atas SKPKB tersebut. On 28 November 2012, the Branch received tax underpayment letters (“SKPKB”) confirming an underpayment of corporate income tax and withholding income tax article 23/26 final for fiscal year 2007 amounting to Rp 1,508 and Rp 352, respectively. On 19 December 2012, the Branch has made full payment of the above SKPKB and has been recorded as prepaid taxes. On 20 February 2013, the Branch has submitted tax objection in relation to this tax assessment letters. Pada tanggal 18 Februari 2014, Cabang menerima surat keputusan atas keberatan SKPKB untuk pajak penghasilan badan dan pajak atas laba Cabang yang menyatakan menolak keberatan tersebut. On 18 February 2014, the Branch received the decision letter over the objections of underpayment of corporate income tax and branch profit tax in which the objections have been rejected. Lampiran - 5/44 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 16. PERPAJAKAN (lanjutan) e. f. 16. TAXATION (continued) Pemeriksaan pajak (lanjutan) e. Tax examination (continued) Tahun 2007 (lanjutan) Year 2007 (continued) Cabang memutuskan untuk tidak mengajukan banding atas keputusan tersebut dan membebankan sebagai beban pajak penghasilan pada tahun berjalan. Branch has decided not to appeal against the decision and record it as an income tax expense in current year. Administrasi pajak di Indonesia f. Tax administration in Indonesia Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia mengatur bahwa masing-masing entitas menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang secara individu. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Direktur Jendral Pajak (‘’DJP’’) dapat menetapkan atau mengubah jumlah pajak terutang dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah 10 (sepuluh) tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak. The taxation laws of Indonesia require that each company within Indonesia submits individual tax returns on the basis of self assessment. Under prevailing regulations the Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within a certain period. For the fiscal years of 2007 and before, this period is within 10 (ten) years of the time the tax become due, but not later than 2013, while for the fiscal years of 2008 and onwards, the period is within 5 (five) years of the time the tax becomes due. Cabang juga menerapkan pajak penghasilan cabang berdasarkan UndangUndang Pajak Penghasilan Pasal 26. Laba setelah pajak yang diperoleh dikenakan tambahan pajak penghasilan sebesar 20% atau sesuai tarif yang berlaku dalam tax treaty. Cabang telah menghitung pajak penghasilan cabang berdasarkan perjanjian bilateral penghindaran pajak berganda Indonesia - Amerika Serikat sebesar 10% berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE 01/PJ.1013/1997. The Branch also applied branch profit tax according to Income Tax Law Art 26. Income after tax will be subject to additional income tax amounting 20% or based on the tariff stated on the tax treaty. The Branch has calculated the branch profit tax according to bilateral tax avoidance treaty agreement between Indonesia - United States of America amounting to 10% based on Circular Letter of Directorate General of Taxation No.SE 01/PJ.1013/1997. 17. IMBALAN KERJA KARYAWAN 17. EMPLOYEE BENEFITS Program pensiun manfaat pasti Defined benefit pension plan Cabang memiliki program manfaat pasti berdasarkan Kesepakatan Kerja Bersama bagi pegawai yang dipekerjakan sebelum tanggal 1 Januari 1990. Program ini berlaku sampai dengan tanggal 1 Oktober 2013 dimana manfaat ini tidak lagi diberikan, karena pegawai yang termasuk di dalam program ini telah mengundurkan diri dari Cabang. The Branch has defined benefit pension plan in accordance with Collective Working Agreement for staff employed by the Branch before 1 January 1990. This plan was in place up to 1 October 2013 where this benefif is no longer provided, since the remaining staff under this scheme has resigned from the Branch. Lampiran - 5/45 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 17. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 17. EMPLOYEE BENEFITS (continued) Program pensiun iuran pasti Defined contribution pension plan Cabang memiliki program iuran pasti - Career Service Allowance yang mencakup seluruh karyawan tetap yang dipekerjakan oleh Cabang setelah tanggal 1 Januari 1990 yang dihitung setiap bulan berdasarkan 10,3% dari gaji dasar per bulan dengan suku bunga ekuivalen dengan penempatan deposito Rupiah dengan tenor 1 bulan ditambah 1%. The Branch has defined contribution pension plan - Career Service Allowance covering all permanent staff employed by the Branch after 1 January 1990 which has been calculated on the monthly basis based on the amount of 10.3% of monthly basic salary with interest rate equivalent to one month Rupiah deposit rate plus 1%. Pada bulan Oktober 2013, karyawan tetap Cabang tersebut di atas diberikan pilihan untuk memindahkan pengelolaan dan pengadministrasian program iuran pasti kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (“DPLK”). Program ini dikelola dan diadministrasikan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan Manulife. Kontribusi Cabang adalah sebesar 11% - 16% dari penghasilan karyawan. Cabang membayar biaya pensiun program iuran pasti ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan Manulife selama tahun 2014 sebesar Rp 2.899 (2013: Rp 12.225). In October 2013, the Branch offered an option for all the above mentioned permanent staff to transfer the management and administration of the defined contribution pension plan to Financial Institution Pension Plan (“DPLK”). This program is managed and administered by Manulife Financial Institution Pension Plan. The Branch's contribution ranged from 11% - 16% of the employees salaries. The Branch paid pension cost under defined contribution plan to Manulife Financial Institution Pension Plan during 2014 amounting to Rp 2,899 (2013: Rp 12,225) Untuk karyawan yang memilih untuk tidak memindahkan pengelolaan dan pengadministrasian program iuran pasti kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan, perhitungan program iuran pasti tetap dihitung menggunakan skema Career Service Allowance tersebut di atas. Program ini tidak diperhitungkan di dalam perhitungan laporan aktuaria dan didasarkan pada perhitungan Cabang untuk mencadangkan Career Service Allowance. For the permanent staff who chose not to transfer the management and administration of the defined contribution pension plan to Financial Institution Pension Plan, the calculation of the defined contribution pension plan to Financial Institution Pension Plan remains to be calculated based on the above Career Service Allowance scheme. The defined contribution calculation is not included in the actuary report and is based on the Branch’s calculation to cover for the Career Service Allowance. Berikut ini adalah mutasi penyisihan imbalan kerja Cabang selama tahun berjalan: Below is the movement of the provision for employee benefits of the Branch during the years: 2014 2013 Program manfaat pasti Defined benefit plan Saldo awal Pendapatan selama tahun berjalan Pembayaran kepada karyawan - Transfer ke Program Iuran Pasti - Saldo - 8,076 Balance awal (4,905) Income recognised during the year (2,553) Payment to employees Transfer to Defined Contribution (618) Plan - Program iuran pasti Saldo - 1 Januari 2014/ 1 Oktober 2013 Transfer dari Program Manfaat Pasti Beban selama selama tahun berjalan Saldo - 31 Desember Balance Defined contribution plan 703 - 618 346 85 Balance - 1 January 2014/ 1 October 2013 Transfer from Defined Benefit Plan Expense recognised during the year 1,049 703 Balance - 31 December Lampiran - 5/46 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 17. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 17. EMPLOYEE BENEFITS (continued) 2014 2013 Program iuran pasti Career Service Allowance Defined contribution plan Career Service Allowance Saldo - 1 Januari Penambahan cadangan yang dibebankan ke laba rugi tahun berjalan Pembayaran kepada DPLK Pembayaran kepada karyawan 162 3,326 80 - 1,261 (2,585) (1,840) Saldo - 31 Desember 242 Balance - 1 January Additional provision charged to current year statement of income Payment to DPLK Payment to employees 162 Liabilitas imbalan kerja untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dihitung oleh aktuaris independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Berikut ini adalah hal-hal penting yang diungkapkan dalam laporan aktuaria tertanggal 26 Maret 2015 (2013: 13 Maret 2014). Balance - 31 December The liability for employee benefits for the period ended 31 December 2014 is calculated by an independent actuary PT Dayamandiri Dharmakonsilindo which used the Projected Unit Credit method. The following are significant matters disclosed in the actuarial report dated 26 March 2015 (2013: 13 March 2014). 2014 2013 Penyisihan imbalan kerja Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai yang belum diakui: - Kerugian aktuaria - Biaya jasa lalu 826 1,154 244 (21) (421) (30) 1,049 703 Nilai kini kewajiban imbalan pasti dan defisit pada program untuk lima tahun terakhir yaitu: 2014 2013 Employee benefits liability Present value of defined benefit obligation Unrecognised amounts of: Actuarial loss Past service cost - Present value of defined benefit obligations and deficit of program for the last five years are as follows: 2012 2011 2010 Nilai kini kewajiban imbalan pasti (826) (1,154) (11,968) (9,954) (7,268) Present value of defined benefit obligation Defisit (826) (1,154) (11,968) (9,954) (7,268) Deficit 679 (1,069) (1,855) (91) Penyesuaian pengalaman pada liabilitas program Lampiran - 5/47 - Schedule 240 Experience adjustments on plan liabilities BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 17. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 17. EMPLOYEE BENEFITS (continued) 2014 2013 Biaya imbalan kerja Employee benefits expense Biaya jasa kini Beban bunga atas kewajiban Amortisasi periode berjalan - bersih Total penyesuaian atas perubahan ke program DPLK Pembayaran kepada karyawan 216 98 32 - (6,967) 4 346 (4,820) Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013: Asumsi ekonomi: - Tingkat diskonto per tahun - Tingkat kenaikan penghasilan dasar per tahun 1,398 524 221 Current service cost Interest on obligation Net amortisation for the period Total adjustment from change program to DPLK Payment to employees Key assumptions used in the calculation as at 31 December 2014 and 2013: 2014 2013 8.15% 8.65% Economic assumptions: Annual discount rate - 7.5% 7.5% Annual salary growth rate - Asumsi lainnya: - Tingkat kematian - Tingkat cacat - Tingkat pengunduran diri peserta - Tingkat pengunduran diri dipercepat - Usia pensiun normal Other assumptions: Tabel Mortalitas Tabel Mortalitas (CSO Indonesia 1980) / Commissioner’s (TMI III 2011) / Mortality Table of Indonesia (TMI Standard Ordinary III 2011) table (CSO 1980) 5% dari tingkat kematian / 5% of mortality rate 5% per tahun untuk peserta berusia 20 tahun dan menurun proporsional sampai 0% pada usia 54 tahun/ 5% per annum up to age 20 decreasing linearly to 0% per annum at age 54 100% dari usia pengunduran diri normal/ 100% at normal retirement age 55 18. LIABILITAS LAIN-LAIN Withdrawal rate Early retirement decrement Normal retirement age - 18. OTHER LIABILITIES 2014 Bonus/insentif Rekening suspense (Catatan 23) Beban bunga yang masih harus dibayar (Catatan 23) Jasa profesional Security deposits Lainnya Mortality rate Disability rate - 2013 4,435 1,249 2,501 30 Bonus/incentive Suspense accounts (Note 23) 496 257 22 506 1,128 349 21 192 Interest payable (Note 23) Professional fee Security deposits Others 6,965 4,221 19. INVESTASI KANTOR PUSAT 19. HEAD OFFICE STATUTORY INVESTMENT Akun ini merupakan investasi Kantor Pusat pada Bank of America, N.A. di Cabang Jakarta sejumlah USD 1 juta (disajikan dalam nilai historis Rupiah) sesuai dengan persyaratan peraturan perundangan di Indonesia. Peraturan perundangan membatasi pengembalian dana ini kecuali bila operasi Cabang dihentikan. This account represents Head Office statutory investment of Bank of America, N.A. in the Jakarta Branch of USD 1 million (carried in the accounts at historical Rupiah equivalent) as required by Indonesian law. The law restricts repatriation of this amount except in the event of termination of the Branch’s operations. Lampiran - 5/48 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 20. PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga pada diungkapkan pada Catatan 23. 20. INTEREST INCOME pihak berelasi Interest income with related parties is disclosed in Note 23. 2014 Pinjaman yang diberikan Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 2013 57,009 28,760 40,474 24,128 97,483 52,888 21. BEBAN BUNGA Loans Placement with Bank Indonesia and other banks 21. INTEREST EXPENSE Beban bunga pada pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 23. Interest expense with related parties is disclosed in Note 23. 2014 Simpanan nasabah Premi asuransi untuk program penjaminan simpanan nasabah Pinjaman dari Kantor Pusat Simpanan dari bank lain 2013 29,526 14,509 4,622 165 - 2,821 1,192 2 34,313 18,524 22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 22. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSE 2014 Komunikasi dan jaringan Sewa Jasa profesional Perbaikan dan perawatan Penyusutan aset tetap (Catatan 11) Listrik dan utilities Perlengkapan kantor Perjalanan Jasa keamanan Lain-lain Deposit from customers Insurance premium for guarantee program of customers’ deposits Borrowing from Head Office Deposits from other banks 2013 10,685 5,504 3,531 2,507 13,330 2,697 1,769 1,563 2,112 707 594 559 485 2,475 1,486 1,157 422 438 487 3,165 29,159 26,514 23. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Dalam melakukan usaha bisnisnya, Cabang melakukan transaksi dengan Kantor Pusat dan cabang-cabang dari Bank of America N.A. dalam bentuk giro dan penempatan pada bank lain, transaksi derivatif, simpanan dari bank lain, dan pinjaman dari Kantor Pusat. Communication and network Rent Professional fees Repairs and maintenance Depreciation of fixed assets (Note 11) Utilities and electricity Office supplies Travelling Security services Others 23. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES In the normal course of business, the Branch conducted transactions with Head Office and other branches of Bank of America N.A. in the form of current accounts and placement with other banks, derivative transactions, deposits from other banks and borrowing from Head Office. Lampiran - 5/49 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. TRANSAKSI (lanjutan) DENGAN PIHAK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) BERELASI 23. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) Berikut ini adalah pihak-pihak berelasi, sifat hubungan dan sifat dari transaksi: The related parties, nature of relationship and nature of transactions are described as follows: Pihak berelasi/ Related parties Sifat dari hubungan/ Nature of relationship Sifat dari transaksi/ Nature of transaction Bank of America, N.A. - San Fransisco/Bank of America, N.A. - San Fransisco Kantor Pusat Cabang/The Branch’s Head Office Bank of America, N.A. - New York, Sydney, London, Singapura, Canada, Hong Kong, Tokyo, Charlotte, dan Malaysia/Bank of America, N.A. - New York, Sydney, London, Singapore, Canada, Hong Kong, Tokyo, Charlotte and Malaysia Kantor Cabang dari Bank of America, Giro pada Bank Lain, Simpanan N.A./ Branches of Bank of Bank Lain/Current Accounts with Other Banks, Deposits America, N.A. from Other Banks. Anggota manajemen/Local Management Team Personil manajemen kunci/Key management personnel Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: ASSETS 2014 2013 Giro pada bank lain (Catatan 6) Bank of America, N.A. - New York Bank of America, N.A. - London Bank of America, N.A. - Singapura Bank of America, N.A. - Tokyo Bank of America, N.A. - Sydney Bank of America, N.A. - Canada Bank of America, N.A. - Hong Kong Current accounts with other banks (Note 6) 5,568 3,677 752 220 173 154 93 10,637 Giro pada bank lain dikenakan suku bunga 0% per tahun. 6,959 Bank of America, N.A. - New York 5,023 Bank of America, N.A. - London 878 Bank of America, N.A. - Singapore 396 Bank of America, N.A. - Tokyo 485 Bank of America, N.A. - Sydney 640 Bank of America, N.A. - Canada 21 Bank of America, N.A. - Hong Kong 14,402 The current accounts with other banks are charged interest rate of 0% per annum. Tagihan derivatif (Catatan 9) Derivatives receivable (Note 9) 2014 - Bank of America, N.A. San Francisco Pinjaman yang diberikan/Loans Balances and transactions with related parties are as follows: ASET - Pinjaman Kantor Pusat, Simpanan Bank Lain, Tagihan dan liabilitas derivatif, Liabilitas lain-lain/ Borrowing from Head Office, Deposits from Other Banks, Derivatives receivable and payable, Other liabilities. 2013 - Lampiran - 5/50 - Schedule 4 Bank of America, N.A. San Francisco BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. TRANSAKSI (lanjutan) DENGAN PIHAK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) BERELASI 23. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) ASET (lanjutan) ASSETS (continued) Pinjaman yang diberikan (Catatan 10) Loans (Note 10) 2014 - Personil manajemen kunci 2013 1,780 Pinjaman kepada personil manajemen kunci dikenakan suku bunga antara 5%-6% per tahun. 1,313 Key management personnel - The loan to key management personnel is charged interest rate of ranging between 5%-6% per annum. 2014 2013 Jumlah aset dengan pihak berelasi 12,417 15,719 Total assets with related parties Persentase terhadap jumlah aset 0.3% 0.5% Percentage of total assets LIABILITAS LIABILITIES Liabilitas derivatif (Catatan 9) Derivatives payable (Note 9) 2014 - Bank of America, N.A. San Francisco 2013 - 78 Simpanan bank lain (Catatan 14) Deposits from other banks (Note 14) 2014 Giro dari Kantor Pusat dan kantor cabang lainnya: - Bank of America, N.A. San Francisco - Bank of America, N.A. - Canada - Bank of America, N.A. - Charlotte - Bank of America, N.A. - London - Bank of America, N.A. - Sydney - Bank of America, N.A. - Singapura - Bank of America, N.A. - Malaysia - Bank of America, N.A. - Hongkong 2013 2,980 965 698 256 255 252 55 5 13,038 261 37 97 55 138 8 5,466 13,634 Simpanan dari bank lain dibebankan suku bunga 0% per tahun. Demand deposits from Head Office and other branches: Bank of America, N.A. San Francisco Bank of America, N.A. - Canada Bank of America, N.A. - Charlotte Bank of America, N.A. - London Bank of America, N.A. - Sydney Bank of America, N.A. - Singapore Bank of America, N.A. - Malaysia Bank of America, N.A. - Hongkong - The deposits from other banks are charged interest rate of 0% per annum. Pinjaman dari Kantor Pusat (Catatan 15) Borrowing from Head Office (Note 15) 2014 - Bank of America, N.A. San Francisco Bank of America, N.A. - San Francisco 1,929,583 Pada tanggal 31 Desember 2014, pinjaman dari Kantor Pusat dikenakan suku bunga antara 0% - 0,33% per tahun. 2013 1,338,700 Bank of America, N.A. San Francisco As of 31 December 2014, the borrowing from Head Office is charged interest rate of ranging between 0% - 0.33% per annum. Lampiran - 5/51 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. TRANSAKSI (lanjutan) DENGAN PIHAK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) BERELASI 23. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) LIABILITAS (lanjutan) LIABILITIES (continued) Liabilitas lain-lain (Catatan 18) Other liabilities (Note 18) 2014 Bank of America, N.A. San Fransisco - Beban bunga yang masih harus dibayar - Rekening suspense 2013 Bank of America, N.A. San Fransisco Jumlah liabilitas dengan pihak berelasi Persentase terhadap jumlah liabilitas 146 684 - 830 - 1,935,879 1,352,412 Total liabilities with related parties 44.7% 46.6% Percentage of total liabilities PENDAPATAN/(BEBAN) OPERASIONAL Interest payable Suspense accounts - OPERATIONAL INCOME/(EXPENSE) Pendapatan bunga (Catatan 20) Interest income (Note 20) 2014 2013 - Personil manajemen kunci 460 317 Key management personnel - Persentase terhadap jumlah pendapatan bunga 0.5% 0.6% Percentage of total interest income Beban bunga (Catatan 21) Interest expense (Note 21) 2014 - Bank of America, N.A. San Francisco Persentase terhadap jumlah beban bunga 2013 165 1,192 Bank of America, NA San Francisco 0.5% 6.4% Percentage of total interest expense BEBAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OPERATIONAL EXPENSES Beban gaji dan tunjangan Salaries and employee benefits 2014 Personil manajemen kunci - Gaji dan imbalan jangka pendek lainnya Persentase terhadap jumlah beban gaji dan tunjangan 2013 6,317 1,850 Key management personnel Salaries and other short term benefit 19.8% 7.4% Percentage of total salaries and employee benefits 24. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 24. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, komitmen dan kontinjensi (rekening administratif) Cabang adalah sebagai berikut: As at 31 December 2014 and 2013, the Branch’s commitment and contingencies (administrative accounts) are as follows: Lampiran - 5/52 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 24. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) 24. COMMITMENTS (continued) 2014 COMMITMENTS (1,731,277) (1,473,224) (1,731,277) (1,473,224) KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Garansi yang diterima Lainnya Liabilitas kontinjensi Garansi yang diberikan CONTINGENCIES 2013 KOMITMEN Fasilitas pinjaman yang belum belum digunakan (uncommitted) AND Unused loan facilities (uncommitted) CONTINGENCIES 13,366 - 60,651 870 13,366 61,521 (81,631) (102,745) (81,631) (102,745) Contingencies Receivable Guarantees received Others Contingencies liabilities Guarantees issued Garansi yang diberikan termasuk performance bonds, bid bonds, custom bonds dan shipside bonds. Guarantees issued include performance bonds, bid bonds, custom bonds and shipside bonds. Selain dari komitmen yang telah diungkapkan di atas, Cabang mempunyai komitmen operating lease sehubungan dengan sewa kantor di Gedung Bursa Efek Indonesia sebesar Rp 8.815 (2013: Rp 11.747). In addition to the items above, the Branch has an operating lease commitment relating to office space in the Indonesia Stock Exchange Building amounting to Rp 8,815 (2013: Rp 11,747). 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT Cabang telah mengimplementasikan prosedur manajemen risiko sesuai dengan PBI tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum No. 5/8/PBI/2003 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 dan Surat Edaran BI No. 5/21/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran BI No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011. Menurut surat edaran tersebut, penerapan manajemen risiko harus dilakukan tidak hanya pada risiko kredit, risiko pasar maupun risiko operasional, namun juga untuk risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis, dan risiko kepatuhan. The Branch has implemented a risk management policy in accordance with BI regulation No. 5/8/PBI/2003 amended by BI regulation No. 11/25/PBI/2009 dated 1 July 2009 concerning of “Application of Risk Management for Commercial Bank” and BI Circular Letter No. 5/21/DPNP concerning of “Risk Management for Commercial Bank” which amended by BI Circular Letter No. 13/23/DPNP dated 25 October 2011. As stipulated in the decrees, processes for application of risk management shall be implemented for credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal risk, reputation risk, strategic risk, and compliance risk. Risiko kredit Credit risk Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika nasabah, klien atau rekanan Cabang gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Cabang. Risiko kredit terutama berasal dari pinjaman yang diberikan, garansi, dan letters of credit. Credit risk is the risk of financial loss, should any of the Branch’s customers, clients or market counterparties fail to fulfill their contractual obligations to the Branch. Credit risk mainly arises from loans, guarantees, and letters of credit. Cabang juga dipengaruhi oleh risiko kredit lainnya yang berasal dari investasi pada efekefek dan eksposur lain yang timbul dari aktivitas perdagangan (eksposur perdagangan). The Branch’s is also exposed to other credit risks arising from investments in marketable securities and other exposures arising from its trading activities (trading exposures). Lampiran - 5/53 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) Manajemen melakukan pengelolaan eksposur risiko kredit dengan hati-hati. Manajemen dan pengendalian atas risiko kredit dilakukan oleh tim manajemen risiko yang bertanggung jawab kepada Country Manager. Management carefully manages its exposure to credit risk. The credit risk management and control are centralised in the risk management team which reports to the Country Manager. (i) Pengukuran risiko kredit (i) Credit risk measurement Dalam mengukur risiko kredit untuk pinjaman yang diberikan, Cabang mempertimbangkan dua komponen: (i) estimasi kerugian saat debitur atau rekanan tidak dapat memenuhi kewajibannya; dan (ii) estimasi tingkat eksposur saat debitur atau rekanan tidak dapat memenuhi kewajibannya baik pada onbalance sheet maupun off-balance sheet. In measuring the credit risk of loans, the Branch considers two components: (i) loss estimation when debtor or counterparts cannot fulfill their contractual obligations; and (ii) estimated exposure when a debtor or counterpart cannot fulfill their obligations, both at on-balance sheet and off-balance sheet. Untuk mengelola dan memantau risiko atas penyaluran kredit, secara rutin Cabang melakukan analisa terhadap portofolio kredit dan kualitas kredit dari debitur atau rekanan. To manage and monitor credit risk, the Branch performs a regular portfolio analysis and credit quality from debtors or counterparts. Penetapan kebijakan limit dan pemantauan juga dilakukan secara rutin, antara lain: Batas Maksimum Pemberian Kredit, agunan, segmentasi bisnis (kategori debitur), jenis mata uang dan sektor ekonomi. Policy and limits monitoring is conducted on regular basis including: Legal Lending Limit, collateral, business segmentation (category of debtor), type of currency and economic sectors. Beberapa pengendalian spesifik lainnya dan pengukuran mitigasi dijelaskan di bawah ini: Some other specific control and mitigation measures are outlined below: Agunan Collateral Cabang menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, antara lain dengan meminta agunan sebagai jaminan pelunasan kredit jika jaminan berupa sumber pembayaran utama debitur berdasarkan arus kas tidak terpenuhi. Jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko kredit meliputi: The Branch applies policies to mitigate credit risk, by asking collateral to secure the repayment of loan if the main source of debtor’s payment is based on its cash flow were not fulfilled. Collateral types that can be used to mitigate the risk include: x Standby LC/Garansi Bank yang diterima x Standby LC/Bank Guarantee received by Cabang x Jaminan Perusahaan x Corporate Guarantee the Branch (ii) Pengendalian batas risiko dan kebijakan mitigasi (ii) Risk limit control and mitigation policies Batas pemberian untuk derivatif Lending limits for derivative Risiko penyelesaian (settlement) timbul jika pembayaran tidak dilakukan pada saat jatuh tempo. Batas settlement harian ditetapkan untuk setiap debitur untuk menutupi jumlah agregat penyelesaian risiko yang berasal dari transaksi pasar harian. Settlement risk arises in any situation where a payment is not done upon its maturity. Daily settlement limits are established for each counterparty to cover the aggregate of all settlement risk arising from the Bank’s market transactions on any single day. Lampiran - 5/54 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) (iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya (iii) Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements Eksposur risiko kredit terhadap aset keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Credit risk exposures relating to financial assets as at 31 December 2014 and 2013 are as follows: 2014 2013 Eksposur maksimum Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain 283,909 97,916 414,232 14,414 1,662,640 411,851 2,070 1,873,985 11,860 629,020 405,181 429 1,436,792 4,796 4,344,231 2,904,864 Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 Eksposur maksimum Garansi yang diberikan Credit risk exposures relating to off balance sheet items as at 31 December 2014 and 2013 are as follows: 2013 81,631 102,745 81,631 102,745 Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Cabang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya. Untuk aset keuangan, eksposur di atas ditentukan berdasarkan nilai tercatat bruto seperti yang diungkapkan pada laporan keuangan atas posisi keuangan. Maximum exposure Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables Loans Other assets Maximum exposure Guarantees issued The above tables represent the worst-case scenario of credit risk exposure to the Branch as at 31 December 2014 and 2013, without taking account of any collateral held or other credit enhancements attached. For financial assets, the exposures set out above are based on gross carrying amounts as reported in the statement of financial position. Lampiran - 5/55 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) (iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya (lanjutan) (iii) Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements (continued) Manajemen yakin akan kemampuan Cabang untuk mengendalikan dan memelihara minimal eksposur risiko kredit yang berasal dari pinjaman yang diberikan berdasarkan hal-hal sebagai berikut: Management is confident continue to control and exposure of credit risk resulting from its loans following: x x Branch has a documented credit policy x x Cabang telah memiliki pedoman tertulis dan prosedur manual mengenai kebijakan dan proses kredit yang mencakup seluruh aspek pemberian kredit yang dilakukan. Setiap pemberian kredit harus senantiasa mengacu pada kebijakan tersebut. Cabang telah memiliki sistem deteksi dini permasalahan melalui pemantauan yang disiplin. Seluruh kredit diberikan dengan standby LC dan jaminan perusahaan. (iv) Konsentrasi risiko kredit in its ability to sustain minimal to the Branch based on the and manual procedures that covers all aspects of Bank’s lending activities. At all times, loan transactions must adhere to the requirements of the Branch’s policy. x Branch has early problem detection system through disciplined monitoring. x Loans are secured by standby LC and corporate guarantee. (iv) Credit risks concentration a) Sektor geografis a) Geographical sectors Rekening laporan posisi keuangan Statement of financial position accounts Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, eksposur kredit Cabang semuanya diberikan di wilayah Jakarta, kecuali giro pada bank lain sejumlah Rp 10.637 (2013: Rp 14.402) yang ditempatkan pada kantor cabang Bank of America di luar negeri. As at 31 December 2014 and 2013, the Branch’s credit exposure are all in Jakarta region, except for current accounts with other banks amounted to Rp 10,637 (2013: Rp 14,402) which are placed in overseas branches of Bank of America. Rekening administratif Administrative accounts Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, eksposur risiko kredit atas rekening administratif semuanya diberikan di wilayah Jakarta. As at 31 December 2014 and 2013, credit risk exposure relating to administrative accounts items are all in Jakarta region. Lampiran - 5/56 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) (iv) Konsentrasi risiko kredit (lanjutan) (iv) Credit risks concentration (continued) b) Sektor industri b) Industry sectors The following table breaks down Branch’s credit exposure at their carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorised by industry sectors as at 31 December 2014 and 2013. Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Cabang pada nilai tercatat (tanpa memperhitungan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan sektor industri pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. 31 Desember/December 2014 Pemerintah/ Government Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek - bruto Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain Industri Pengolahan/ Manufacturing Bank/ Bank Perusahaan Lainnya dan Perseorangan/ Other Companies and Individual Jasa-jasa Dunia Usaha/ Trade Services Jumlah/ Total 283,909 - - - - 283,909 - 97,916 - - - 97,916 1,489,250 411,851 - 173,390 6 2,064 - - 1,662,640 411,851 2,070 Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables - - 1,858,623 - 6,502 - 8,860 11,860 1,873,985 11,860 Loans Other assets 2,185,010 271,312 1,860,687 6,502 20,720 4,344,231 31 Desember/December 2013 Pemerintah/ Government Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek - bruto Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain Industri Pengolahan/ Manufacturing Bank/ Bank Perusahaan Lainnya dan Perseorangan/ Other Companies and Individual Jasa-jasa Dunia Usaha/ Trade Services Jumlah/ Total 414,232 - - - - 414,232 - 14,414 - - - 14,414 629,020 405,181 - 429 - - - 629,020 405,181 429 Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables - - 1,324,403 - 106,334 - 6,055 4,796 1,436,792 4,796 Loans Other assets 1,448,433 14,843 1,324,403 106,334 10,851 2,904,864 Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut: Credit risk exposure relating to balance sheet items are as follows: off 31 Desember/December 2014 Pemerintah/ Government Garansi yang diberikan Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Financial Institution non Banks Bank/ Bank Industri Pengolahan/ Manufacturing Perusahaan Lainnya dan Perseorangan/ Other Companies and Jumlah/ Individual Total Jasa-jasa Dunia Usaha/ Trade Services - - - 81,631 - - 81,631 - - - 81,631 - - 81,631 Lampiran - 5/57 - Schedule Guarantees issued BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) (iv) Konsentrasi risiko kredit (lanjutan) (iv) Credit risks concentration (continued) b) Sektor industri (lanjutan) b) Industry sectors (continued) 31 Desember/December 2013 Pemerintah/ Government Garansi yang diberikan Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Financial Institution non Banks Bank/ Bank Perusahaan Lainnya dan Perseorangan/ Other Companies and Jumlah/ Individual Total Jasa-jasa Dunia Usaha/ Trade Services Industri Pengolahan/ Manufacturing - - - 102,745 - - 102,745 - - - 102,745 - - 102,745 (v) Kualitas kredit dari aset keuangan Guarantees issued (v) Credit quality of financial assets Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, eksposur risiko kredit atas aset keuangan terbagi atas: As at 31 December 2014 and 2013, credit risk exposure relating to financial assets are divided as follows: 2014 Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired Mengalami penurunan nilai/ Impaired Jumlah/ Total Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain 283,909 97,916 - - 283,909 97,916 1,662,640 411,851 2,070 1,873,985 11,860 - - 1,662,640 411,851 2,070 1,873,985 11,860 Assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables Loans Other assets Jumlah 4,344,231 - - 4,344,231 Total Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired 2013 Mengalami penurunan nilai/ Impaired Jumlah/ Total Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain 414,232 14,414 - - 414,232 14,414 629,020 405,181 429 1,436,792 4,796 - - 629,020 405,181 429 1,436,792 4,796 Assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables Loans Other assets Jumlah 2,904,864 - - 2,904,864 Total Lampiran - 5/58 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) (v) Kualitas kredit dari aset keuangan (lanjutan) (v) Credit quality of financial assets (continued) The credit quality of loans that are “neither past due nor impaired” as at 31 December 2014 and 2013 are as follow: Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, rincian kualitas kredit dari pinjaman yang diberikan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2014 Rating 1-3/ Rating 1-3 Aset Pinjaman yang diberikan Rating 4/ Rating 4 Rating 5-6/ Rating 5-6 Rating 7/ Rating 7 Rating 8/ Rating 8 Jumlah/ Total Assets 378,693 816,220 679,072 - - 1,873,985 Loans 2013 Rating 1-3/ Rating 1-3 Aset Pinjaman yang diberikan Rating 4/ Rating 4 Rating 5-6/ Rating 5-6 Rating 7/ Rating 7 1-3 4 Jumlah/ Total Assets 384,118 425,950 626,724 Penjelasan pembagian kualitas kredit dari kredit yang diberikan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai adalah: Rating/ Rating Rating 8/ Rating 8 - - 1,436,792 Loans Details for credit quality of loans that are “neither past due nor impaired” are as follow: Deskripsi/ Description Klasifikasi berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia/ Classification based on Bank Indonesia collectibility Umumnya diberikan kepada entitas yang memiliki rating investment grade, yang menandakan bahwa entitas memiliki akses (atau dapat diakses) ke pasar modal/ Normally assigned to entities with investment grade risks, indicating entities that have access (or are capable of access) to the public capital markets. Lancar/Pass Umumnya diberikan kepada entitas yang memiliki rating sebanding dengan investment grade, tetapi dapat juga diberikan kepada entitas yang lebih kecil yang memiliki kekuatan kredit yang sejenis. Entitas ini mungkin atau mungkin tidak memiliki akses ke pasar modal/ Normally assigned to entities with comparable investment grade risks, but can often be assigned to smaller entities that have similar credit strength. These entities may or may not have access to public capital markets. Lancar/Pass Lampiran - 5/59 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) (v) Kualitas kredit dari aset keuangan (lanjutan) (v) Credit quality of financial assets (continued) Klasifikasi berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia/ Classification based on Bank Indonesia collectibility Rating/ Rating Deskripsi/ Description 5-6 Untuk entitas yang memiliki akses ke institusional (termasuk Bank) yang memberikan pinjaman dan mungkin memiliki akses terbatas ke pasar modal/ For the entities that have access to institutional (including Bank) credit and may have limited access to the public capital markets. Lancar/Pass 7 Untuk entitas yang memiliki potensi masalah dalam kinerja yang tidak dapat diatasi atau jika informasi tidak memadai untuk menentukan peringkat risiko yang tepat/ Assigned for risks that have the potential for adverse criticism if hurdles to performance are not overcome or if information is inadequate to determine an appropriate risk rating. Lancar/Pass 8 Peringkat buruk yang sesuai dengan definisi Dalam Perhatian Khusus dan Kurang Lancar yang diberikan oleh otoritas pengawas/ Adverse ratings that correspond to the Special Mention and Substandard defined by regulatory authorities. Dalam perhatian khusus/ Special mention Penjelasan pembagian kualitas kredit dari aset keuangan lainnya yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai diungkapkan dalam masing-masing catatan atas laporan keuangan. Details for credit quality of other financial assets that are “neither past due nor impaired” are disclosed in other respective notes to financial statements. Risiko tingkat suku bunga Interest rate risk Cabang melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan tingkat suku bunga untuk mengurangi dampak negatif terhadap Cabang, baik dampak terhadap laba maupun likuiditas, dari pergerakan tingkat suku bunga yang merugikan. Untuk mengukur risiko pasar karena pergerakan suku bunga, Cabang melakukan analisa harian pada pergerakan marjin suku bunga dan juga melakukan analisa pada profil jatuh tempo seluruh aset dan liabilitas berdasarkan pada jadwal perubahan suku bunga (repricing schedule). Interest rate exposure is also monitored to minimise any negative impact to the Branch, either the impact on the profitability or on liquidity, due to adverse market movements. To measure market risk fluctuations in interest rates, the Branch primarily uses interest rate margin and spread analysis, and also reviews the maturity gap analysis based on the repricing schedule for all assets and liabilities. Risiko tingkat suku bunga timbul dari berbagai layanan perbankan bagi nasabah termasuk deposito dan pinjaman yang diberikan, serta fasilitas giro. Interest rate risk arises from the provision of a variety of banking services to customers including deposit taking and lending, and current account facilities. Sebagian besar deposito nasabah dan pinjaman yang diberikan dengan tingkat suku bunga mengambang, berkaitan langsung dengan tingkat suku bunga pasar atau tingkat suku bunga yang diumumkan, yang disesuaikan secara periodik guna mencerminkan pergerakan pasar. A substantial proportion of customer deposits and lending at floating interest rate is either directly linked to market rates or based upon published rates which are periodically adjusted to reflect market movements. Lampiran - 5/60 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued) Tabel di bawah merangkum tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk Rupiah dan mata uang asing. The table below summarises the annual average interest rates for Rupiah and foreign currencies. 2013 2014 Rupiah/ Rupiah % Mata uang asing/ Foreign currencies % Rupiah/ Rupiah % Mata uang asing/ Foreign currencies % 1.31 0.34 1 - 5.75 6.35 6.65 0.09 0.10 1.61 4.73 1.32 6.16 6 0.11 0.1 1.65 Placements with Bank Indonesia Placements with other banks Marketable securities Loans 2.93 - 0.02 0.22 2 - 0.03 0.37 LIABILITIES Deposits from customers Borrowing from Head Office ASET Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada bank lain Efek-efek Pinjaman yang diberikan LIABILITAS Simpanan nasabah Pinjaman dari Kantor Pusat ASSETS Current accounts with other banks The table below summarises Branch’s interest earning assets and interest bearing liabilities at carrying amounts, categorised by the earlier of contractual repricing interest or maturity dates. Tabel di bawah ini menyajikan aset dan liabilitas berbunga Cabang pada nilai tercatat, yang dikategorikan menurut mana yang terlebih dahulu antara tanggal perubahan bunga secara kontraktual atau tanggal jatuh tempo. 31 Desember/December 2014 Bunga mengambang/Floating rate Bunga tetap/Fixed rate Lebih dari 3 bulan Lebih dari 3 s/d 12 bulan s/d Lebih dari 1 Lebih dari 1 bulan/ 12 bulan/ bulan s/d 3 bulan s/d 3 Sampai Sampai bulan/ bulan/ dengan 1 dengan More than Lebih dari More than 3 Lebih dari bulan/ 1 bulan/ 12 bulan/ months More than 1 3 months 12 bulan/ More than 1 until 12 until 12 month until month until Up to 1 More than Up to 1 More than months 12 months months 3 months 3 months month month 12 months Tidak dikenakan bunga/ Noninterest bearing Jumlah/ Total Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain Jumlah Assets 283,909 - - - - - - - - 283,909 87,279 - - - - - - - 10,637 97,916 - - - - 1,662,640 49,946 - 123,631 - 238,274 - - 2,070 1,662,640 411,851 2,070 Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placement with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables - - - - 1,170,480 - 304,517 - 390,164 - 8,824 - 11,860 1,873,985 11,860 Loans Other assets 371,188 - - - 2,883,066 428,148 628,438 8,824 24,567 4,344,231 Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman dari Kantor Pusat Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain Jumlah Perbedaan repricing Total Liabilities - - - - - - - - 2,253,000 - - - 82,579 27,200 - - - - - - - - - - - - 458,245 - 84,218 - 24,770 - 2,253,000 - - - 540,824 111,418 (1,881,812) - - - 2,342,242 316,730 Lampiran - 5/61 - Schedule Obligations due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Borrowing from Head Office Derivative liabilities Other liabilities 3,424 3,424 - - 2,362,779 - 5,466 5,466 - 1,362,350 1,287 6,965 1,929,583 1,287 6,965 24,770 - 1,379,492 4,309,504 Total 603,668 8,824 1,389,652 Repricing gap BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued) 31 Desember/December 2013 Bunga mengambang/Floating rate Bunga tetap/Fixed rate Lebih dari 3 bulan Lebih dari 3 s/d 12 bulan s/d Lebih dari 1 Lebih dari 1 bulan/ 12 bulan/ bulan s/d 3 bulan s/d 3 Sampai Sampai bulan/ bulan/ dengan 1 dengan More than Lebih dari More than 3 Lebih dari bulan/ 1 bulan/ 12 bulan/ months More than 1 3 months 12 bulan/ More than 1 until 12 until 12 month until month until Up to 1 More than More than Up to 1 months 3 months 3 months month 12 months months 12 months month Tidak dikenakan bunga/ Noninterest bearing Jumlah/ Total Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain Jumlah Assets Current accounts with 414,232 Bank Indonesia 414,232 - - - - - - - - 12 - - - - - - - 14,402 14,414 - - - - 629,020 109,205 - - 295,976 - 429 629,020 405,181 429 other banks Placement with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables - - - - 290,868 - 296,733 - 362,431 - 486,760 - 4,796 1,436,792 4,796 Loans Other assets 414,244 - - - 1,029,093 296,733 658,407 486,760 19,627 2,904,864 Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman dari Kantor Pusat Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain Jumlah Perbedaan repricing Total Liabilities - - - - - - - - 1,360,464 - - - 20,464 113,900 43,000 573 - - - - - - - - - - - - - 1,361,037 - - - (946,793) 702 - - 1,537,828 - 13,634 14,207 - 1,338,700 3,968 4,221 1,338,700 3,968 4,221 1,361,225 2,899,626 Total 1,346,836 Repricing gap 20,464 113,900 43,000 - 1,008,629 182,833 615,407 486,760 Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba bersih Cabang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 atas perubahan tingkat suku bunga yaitu: Obligations due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Borrowing from Head Office Derivative liabilities Other liabilities 702 The table below shows the sensitivity of Branch’s net income to movement of interest rates on 31 December 2014 and 2013: 2014 dan/and 2013 Peningkatan/ Increased by 100bps Pengaruh terhadap laba bersih - 2014 Pengaruh terhadap laba bersih - 2013 Penurunan/ Decreased by 100bps (18,818) (9,468) Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa tingkat suku bunga bergerak pada jumlah yang sama, sehingga tidak mencerminkan pengaruh potensial laba atas perubahan beberapa tingkat suku bunga sementara yang lainnya tidak berubah. Proyeksi juga mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan dan berdasarkan tanggal pelaporan yang konstan serta seluruh posisi hingga jatuh tempo. 18,818 9,468 Impact to net income - 2014 Impact to net income - 2013 The projection assumes that interest rates of all maturities move by the same amount and, therefore, do not reflect the potential impact on profit of some rates changing while others remain unchanged. The projection also assumes that all other variables are held constant and are based on a constant reporting date position and that all positions run to maturity. Lampiran - 5/62 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued) Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual Cabang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 atas perubahan tingkat suku bunga yaitu: The table below shows the sensitivity of the Branch unrealised gains on available-for-sale marketable securities to movement of interest rates on 31 December 2014 and 2013: 2014 dan/and 2013 Peningkatan/ Penurunan/ Increased by Decreased by 100bps 100bps Pengaruh terhadap keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - 2014 Pengaruh terhadap keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - 2013 700 (700) Impact to unrealised gains on available for sale marketable securities - 2014 400 (400) Impact to unrealised gains on available for sale marketable securities - 2013 Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan dan berdasarkan tanggal pelaporan yang konstan serta seluruh posisi hingga jatuh tempo. The projection assumes that all other variables are held constant. It also assumes a constant reporting date position and that all positions run to maturity. Sensitivitas atas laba bersih dan keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual, tidak memperhitungkan tindakan-tindakan Cabang untuk mengurangi risiko atas tingkat suku bunga. Dalam kenyataannya, Cabang secara proaktif melakukan mitigasi atas efek prospektif pergerakan tingkat suku bunga. The above sensitivities of net income and unrealised gains on available-for-sale marketable securities do not incorporate actions that Branch would take to mitigate the impact of this interest rate risks. In practice, the Branch proactively seeks to mitigate the effect of prospective interest movements. Risiko mata uang Currency risk Risiko ini umumnya terjadi dari transaksi dan produk valuta asing dengan nasabah dan dari aktivitas pasar valuta asing antar bank seperti kontrak berjangka. Risiko kurs mata uang dimonitor dan dilaporkan setiap hari oleh Cabang untuk memastikan bahwa dampak pergerakan nilai tukar mata uang asing yang merugikan dapat dikendalikan. Primarily, this exposure arises from foreign currency products and transactions with clients and activities in the interbank foreign currency market such as forward contracts. Currency rate risk is monitored and reported daily by the Branch to ensure that exposure to adverse foreign currency exchange rate movements are maintained within pre-defined limits. Tabel dibawah ini mengikhtisarkan eksposur Cabang atas risiko nilai tukar mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Termasuk didalamnya adalah instrumen keuangan pada nilai tercatat, dikategorikan berdasarkan jenis mata uang. The table below summarises the Branch’s exposure to foreign currency exchange rate risk at 31 December 2014 and 2013. Included in the table are financial instruments at carrying amounts, categorised by currency. Lampiran - 5/63 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko mata uang (lanjutan) Currency risk (continued) 2014 Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan bank Indonesia Wesel ekspor Kredit yang diberikan Aset lain-lain Jumlah aset Dolar Singapura/ Singapore Dollar Euro/ Euro Yen Jepang/ Japanese Yen Dolar Australia/ Australian Dollar Dolar Hong Kong/ Hong Kong Dollar Pound Sterling/ Pound Sterling Dolar Canada/ Canadian Dollar Lainlain/ Others Jumlah/ Total 148,620 - - - - - - - - 148,620 92,623 3,463 939 220 173 93 214 154 - 97,879 483,015 - - - - - - - - 483,015 1,742,992 7,698 - - - - - - - - 1,742,992 7,698 Assets Cash Current account with Bank Indonesia Current account with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Bills receivable Loans Other assets 2,476,956 3,463 939 220 173 93 214 154 - 2,482,212 Total assets 2,008 - - - - - - - - 2,008 Liabilitas Simpanan dari nasabah Pinjaman dari kantor pusat Liabilitas lain-lain 653,086 3,262 913 156 120 - 49 - 1,929,583 2,649 - - - - - 62 - - 1,929,583 2,711 Liabilities Deposits from customers Borrowing from head office Other liabilities Jumlah liabilitas 2,585,318 3,262 913 156 120 - 111 - 11 2,589,891 Total liabilities Laporan posisi keuangan - bersih Rekening administratif - bersih (108,362) 201 26 64 53 93 103 154 - - - - - - - 111,271 11 657,597 Net on Statement of (11) (107,679) financial position - 111,271 Administrative accounts - net 2013 Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan bank Indonesia Kredit yang diberikan Aset lain-lain Jumlah aset Dolar Singapura/ Singapore Dollar Euro/ Euro Yen Jepang/ Japanese Yen Dolar Australia/ Australian Dollar Dolar Hong Kong/ Hong Kong Dollar Pound Sterling/ Pound Sterling Dolar Canada/ Canadian Dollar Lainlain/ Others Jumlah/ Total 282,344 - - - - - - - - 282,344 6,958 4,844 878 396 485 22 179 640 - 14,402 316,420 1,020,619 2,971 - - - - - - - 316,420 - 1,020,619 2,971 Assets Cash Current account with Bank Indonesia Current account with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Loans Other assets 1,630,952 4,844 878 396 485 22 179 640 - 1,638,396 Total assets 1,640 - - - - - - - - 1,640 Liabilitas Simpanan dari nasabah Pinjaman dari kantor pusat Liabilitas lain-lain 811,004 4,647 794 192 2 - 51 - 1,338,700 752 - - - - - - - - 1,338,700 752 Liabilities Deposits from customers Borrowing from head office Other liabilities Jumlah liabilitas 2,150,456 4,647 794 192 2 - 51 - 12 2,156,154 Total liabilities Laporan posisi keuangan - bersih Rekening administratif - bersih (519,504) 523,369 197 84 204 483 22 128 640 - - - - - - - Lampiran - 5/64 - Schedule 12 816,702 Net on Statement of (12) (517,758) financial position - 523,369 Administrative accounts – net BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko mata uang (lanjutan) Currency risk (continued) Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensivitas laba bersih Cabang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 atas perubahan nilai tukar mata uang asing yaitu: The table below shows the sensitivity of the Branch’s net income to movement of foreign exchange rates on 31 December 2014 and 2013: 2014 dan/and 2013 Peningkatan/ Penurunan/ Increased by Decreased by 5% 5% Pengaruh terhadap laba bersih - 2014 Pengaruh terhadap laba bersih - 2013 181 282 (181) (282) Impact to net income - 2014 Impact to net income - 2013 Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa perubahan nilai tukar mata uang asing bergerak pada jumlah yang sama sehingga tidak mencerminkan perubahan potensial kepada laba atas perubahan beberapa nilai tukar mata uang asing sementara lainnya tidak berubah. Proyeksi juga mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan dan berdasarkan tanggal pelaporan yang konstan serta seluruh posisi hingga jatuh tempo. The projection above assumes that foreign exchange rates move by the same amount and, therefore, do not reflect the potential impact on profit of some rates changing while others remain unchanged. The projection also assumes that all other variables are held constant and are based on a constant reporting date position and that all positions run to maturity. Risiko likuiditas Liquidity risk Kebijakan likuiditas Cabang didasarkan untuk memastikan bahwa setiap kebutuhan dana di saat ini, maupun di masa datang baik untuk kondisi normal maupun kondisi stres dapat dipenuhi. Dalam melaksanakan pengendalian risiko likuiditas, dilakukan dengan beberapa pendekatan, yaitu: liquidity gap analysis, liquidity stress test analysis, dan liquidity ratio analysis. Di mana untuk mengendalikan risiko likuiditas tersebut ditetapkan beberapa batasan dan parameter. Di samping itu dalam mengendalikan risiko likuiditas juga dilakukan pemantauan atas indikator-indikator internal dan eksternal. Untuk menghadapi kondisi stres juga ditetapkan contingency funding plan untuk penanganan kondisi tersebut. Jumlah aset lancar yang memadai dipertahankan untuk menjamin kebutuhan likuiditas yang terkendali setiap waktu. Hal ini semua sejalan dengan peraturan BI tentang manajemen risiko likuiditas yang tercantum dalam Surat Edaran BI No.11/16/DPNP/2009. The Branch’s liquidity policy is based on ensuring that current and future funding requirements can be met both in normal or stress condition. In implementation of liquidity risk management, there are some varieties of methods, such as: liquidity gap analysis, liquidity stress test analysis, and liquidity ratios analysis. Whereas in managing liquidity risk, the Branch sets some limits and parameters. The Branch also monitors the internal and external indicators to manage liquidity risk. The Branch also sets a contingency funding plan that is used to handle or solve the crisis condition. Appropriate levels of liquid assets are held to ensure that a prudent level of liquidity is maintained at all times. This is in line with BI circular letter No.11/16/DPNP/2009 regarding liquidity risk management. Lampiran - 5/65 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued) Pengelolaan likuiditas Cabang ditekankan pada penyesuaian arus dana masuk dan keluar. Kesenjangan arus dana diantisipasi dengan memelihara aset likuid tingkat pertama yang berupa pemeliharaan cadangan wajib serta efekefek jangka pendek yang sangat likuid. Aset likuid tingkat dua dipelihara melalui penempatan dana jangka pendek di bank lain serta efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual. Pengelolaan likuiditas juga dilakukan melalui pengelolaan struktur sumber dana dengan memperhatikan limit konsentrasi deposan. Selain itu, Cabang senantiasa memelihara kemampuannya untuk melakukan akses ke pasar uang, dengan memelihara hubungan dengan bank-bank koresponden. The Branch’s liquidity management focuses on cash inflow and outflow. The gap in cash flow is anticipated through managing the first tier assets such as maintenance of reserve requirements and highly liquid short term marketable securities. Second tier assets are managed through short term placements with other banks and availablefor-sale marketable securities. Liquidity management is also performed through managing the structure of funding by implementing proper threshold on the concentrations of depositors. In addition, the Branch maintains its ability to access the financial market, by maintaining its relationships with correspondent banks. Cabang memonitor jangka waktu jatuh tempo komitmen kredit oleh karena komitmen dengan jangka waktu yang lebih lama pada umumnya memiliki risiko kredit yang lebih besar dibandingkan dengan komitmen yang memiliki jangka waktu yang lebih pendek. The Branch monitors the term to maturity of credit commitments because longer term commitments generally have a greater degree of credit risk than shorter term commitments. Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari liabilitas sesuai kontrak menjadi arus kas yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. The maturity tables below provide information about maturities on contractual undiscounted cash flows of liabilities on 31 December 2014 and 2013. Dibayarkan sesuai permintaan/ Repayable on demand Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month 2014 Lebih dari 1 bulan s/d 3 bulan/ More than 1 month until 3 months Lebih dari 3 bulan s/d 6 bulan/ More than 3 months until 6 months Jumlah/ Total Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman dari Kantor Pusat Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain 3,424 2,034 2,337,144 5,466 1,077,638 136 496 27,359 239,106 305 4,435 613,098 846 - 3,424 Obligations due immediately 2,364,503 Deposits from customers 5,466 Deposits from other banks 1,929,842 Borrowing from Head Office 1,287 Derivative liabilities 6,965 Other liabilities Jumlah 5,458 3,420,880 271,205 613,944 4,311,487 Lampiran - 5/66 - Schedule Total BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko likuiditas (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Liquidity risk (continued) Dibayarkan sesuai permintaan/ Repayable on demand Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman dari Kantor Pusat Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain Jumlah Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month Lebih dari 3 bulan s/d 6 bulan/ More than 3 months until 6 months Jumlah/ Total 702 428 1,381,960 14,207 243,400 3,968 1,291 114,598 413,780 2,051 43,816 681,520 451 702 Obligations due immediately 1,540,374 Deposits from customers 14,207 Deposits from other banks 1,338,700 Borrowing from Head Office 3,968 Derivative liabilities 4,221 Other liabilities 1,130 1,644,826 530,429 725,787 2,902,172 Informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari rekening administratif sesuai kontrak menjadi arus kas yang undiscounted pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Dibayarkan sesuai permintaan/ Repayable on demand 2013 Lebih dari 1 bulan s/d 3 bulan/ More than 1 month until 3 months Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month Total The maturity tables below provide information about maturities on contractual undiscounted cash flows of off-balance sheet items on 31 December 2014 and 2013. 2014 Lebih dari Lebih dari Lebih dari 1 bulan 3 bulan 6 bulan s/d s/d s/d 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/ More than More than More than Lebih dari 1 month 3 months 6 months 12 bulan/ until until until More than 3 months 6 months 12 months 12 months Jumlah/ Total Garansi yang diberikan - 2,790 14,196 32,836 8,168 23,641 81,631 Guarantees issued Jumlah - 2,790 14,196 32,836 8,168 23,641 81,631 Total Dibayarkan sesuai permintaan/ Repayable on demand Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month 2013 Lebih dari Lebih dari Lebih dari 1 bulan 3 bulan 6 bulan s/d s/d s/d 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/ More than More than More than Lebih dari 1 month 3 months 6 months 12 bulan/ until until until More than 3 months 6 months 12 months 12 months Jumlah/ Total Garansi yang diberikan - 24,000 11,805 21,301 42,062 3,577 102,745 Guarantees issued Jumlah - 24,000 11,805 21,301 42,062 3,577 102,745 Total Tabel di bawah ini mengikhtisarkan aset dan liabilitas keuangan berbunga Cabang pada nilai tercatat, yang dikategorikan menurut mana yang terlebih dahulu antara tanggal repricing secara kontraktual (contractual repricing) atau tanggal jatuh tempo. The following table summarises the Branch’s interest earning financial assets and interest bearing financial liabilities at carrying amounts which are categorised by the earlier of contractual repricing date or maturity dates. Lampiran - 5/67 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued) Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual/ No contractual maturity Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain Jumlah Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month 2014 Lebih dari Lebih dari Lebih dari 1 bulan 3 bulan 6 bulan s/d s/d s/d 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/ More than More than More than Lebih dari 1 month 3 months 6 months 12 bulan/ More than until until until 3 months 6 months 12 months 12 months Jumlah/ Total - 283,909 - - - - 283,909 - 97,916 - - - - 97,916 1,979 1,662,640 49,946 497 1,170,480 5,297 123,631 414 304,517 3,937 161,782 1,159 390,160 647 76,492 4 - 8,824 - 1,662,640 411,851 2,070 1,873,985 11,860 Assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables Loans Other assets 1,979 3,270,685 432,499 553,748 76,496 8,824 4,344,231 Total 3,424 - 2,335,579 27,200 - - - - 5,466 - - - Pinjaman dari Kantor Pusat Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain 2,034 1,077,495 136 496 239,031 305 4,435 613,057 846 - - - Liabilities Obligation due 3,424 immediately 2,362,779 Deposits from customers Deposits from other 5,466 banks Borrowing from Head 1,929,583 Office 1,287 Derivative liabilities 6,965 Other liabilities Jumlah 5,458 3,419,172 270,971 613,903 - - 4,309,504 Total 161,528 (60,155) 76,496 8,824 34,727 Maturity gap Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Perbedaan jatuh tempo (3,479) Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual/ No contractual maturity Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain Jumlah (148,487) Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month 2013 Lebih dari Lebih dari Lebih dari 1 bulan 3 bulan 6 bulan s/d s/d s/d 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/ More than More than More than Lebih dari 1 month 3 months 6 months 12 bulan/ until until until More than 3 months 6 months 12 months 12 months Jumlah/ Total - 414,232 - - - - 414,232 - 14,414 - - - - 14,414 1,288 629,020 109,205 429 290,868 3,508 296,733 - 117,686 131,615 - 230,816 - 178,290 486,760 - 629,020 405,181 429 1,436,792 4,796 Assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables Loans Other assets 1,288 1,461,676 296,733 249,301 230,816 665,050 2,904,864 Total Lampiran - 5/68 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued) Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual/ No contractual maturity Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month 2013 Lebih dari Lebih dari Lebih dari 1 bulan 3 bulan 6 bulan s/d s/d s/d 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/ More than More than More than Lebih dari 1 month 3 months 6 months 12 bulan/ until until until More than 3 months 6 months 12 months 12 months Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman dari Kantor Pusat Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain Jumlah Perbedaan jatuh tempo Jumlah/ Total - 14,207 - - - - 428 243,400 3,968 1,291 413,780 2,051 681,520 451 - - Liabilities Obligation due 702 immediately 1,537,828 Deposits from customers Deposits from other 14,207 banks Borrowing from Head 1,338,700 Office 3,968 Derivative liabilities 4,221 Other liabilities 1,130 1,643,794 - - 2,899,626 Total 230,816 665,050 5,238 Maturity gap 702 - 158 1,380,928 (182,118) 113,900 43,000 529,731 724,971 (232,998) (475,670) - - Risiko operasional Operational risk Risiko operasional adalah risiko kerugian langsung ataupun tidak langsung yang terjadi karena tidak memadainya atau karena adanya kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya masalah eksternal yang dapat mempengaruhi operasional Cabang. Operational risk is the risk of direct or indirect loss resulting from inadequate or failure in internal processes, people and systems or from external problems that effect the Branch’s operations. Proses pengkajian risiko dilakukan untuk menilai kecukupan pengendalian internal serta proses identifikasi dan penelaahan risiko untuk setiap proses dan produk di masing-masing unit kerja untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan, peraturan dan batasan-batasan yang dibuat oleh Manajemen Cabang. A risk assessment process is carried out to evaluate the adequacy of internal control and risk identification and assessment in every process and product in each working unit to ensure compliance with the policies, rules and limits set down by Branch’s Management. Pengelolaan risiko operasional juga dilakukan dengan memperkuat aspek keamanan dan kehandalan operasi teknologi informasi sehingga kesalahan manusia, fraud, kesalahan proses dan potensi kegagalan sistem yang menyebabkan terganggunya kelangsungan bisnis dapat ditekan dan diantisipasi lebih dini. Operational risk management is also performed by strengthening security and operational aspects of information technology so that human error, fraud, processing errors and system failure that can affect business continuity can be anticipated and reduced. Cabang sedang dalam proses pengembangan dan implementasi 3 garis pertahanan (lines of defense), menekankan kepemilikan risiko dan budaya risiko di semua aspek Cabang. Cabang mengerahkan upaya terbaik untuk mengelola risiko operasional dengan memastikan akan pentingnya pengelolaan risiko ini ditanamkan pada seluruh jajaran organisasi Cabang. Cabang berkomitmen penuh untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko operasional melalui penggunaan berbagai proses pengendalian dan perangkat. The Branch is in the process of development and implementation 3 lines of defense, reinforcing risk ownership and risk culture across all aspects of the Branch. Branch does its best effort to manage operational risk by ensuring that the importance of managing the risk is embedded at all levels of Branch’s organisation. Branch has fully committed to increase its capability in managing operational risk using several control processes and tools. Lampiran - 5/69 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. NILAI WAJAR KEUANGAN ASET DAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) LIABILITAS 26. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES Tabel dibawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen keuangan yang tidak disajikan di laporan posisi keuangan Cabang pada nilai wajarnya: The table below summarises the amounts and fair values of those instruments not presented in the statements of financial position at values: carrying financial Branch’s their fair 2014 Nilai tercatat/ Carrying value Nilai wajar/ Fair value ASET KEUANGAN Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain 283,909 97,916 283,909 97,916 1,662,640 411,851 1,873,985 11,860 1,662,640 411,851 1,880,173 11,860 FINANCIAL ASSETS Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Other assets Jumlah aset keuangan 4,342,161 4,348,349 Total financial assets 3,424 3,424 2,368,245 1,929,583 2,368,245 1,929,629 LIABILITAS KEUANGAN Liabilitas segera Simpanan dari nasabah dan bank lain Pinjaman dari Kantor Pusat FINANCIAL LIABILITIES Obligations due immediately Deposits from customers and other banks Borrowing from Head Office 6,40 Liabilitas lain-lain Jumlah liabilitas keuangan 6,965 6,965 Other liabilities 4,308,217 4,308,263 Total financial liabilities 2013 Nilai tercatat/ Carrying value Nilai wajar/ Fair value ASET KEUANGAN Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain 414,232 14,414 414,232 14,414 629,020 405,181 1,436,792 4,796 629,020 405,181 1,435,524 4,796 FINANCIAL ASSETS Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Other assets Jumlah aset keuangan 2,904,435 2,903,167 Total financial assets 702 702 1,552,035 1,338,700 1,552,035 1,338,700 FINANCIAL LIABILITIES Obligations due immediately Deposits from customers and other banks Borrowing from Head Office 4,221 4,221 Other liabilities 2,895,658 2,895,658 Total financial liabilities LIABILITAS KEUANGAN Liabilitas segera Simpanan dari nasabah dan bank lain Pinjaman dari Kantor Pusat 6,40 Liabilitas lain-lain Jumlah liabilitas keuangan Lampiran - 5/70 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. NILAI WAJAR ASET KEUANGAN (lanjutan) DAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) LIABILITAS 26. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued) Nilai wajar dari pinjaman yang diberikan diestimasi menggunakan diskonto arus kas, dengan mengacu pada rata-rata tertimbang dari tingkat suku bunga pasar yang diberikan Cabang untuk aset keuangan yang memiliki karakteristik yang sama dengan aset keuangan tersebut pada tanggal laporan posisi keuangan. The fair value of loans are estimated by using discounted cash flows applying weighted average market rates offered by the Branch at statements of financial position date for financial assets that have similar characteristics with the above mentioned financial assets. Nilai wajar dari pinjaman dari Kantor Pusat dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif yang dikenakan pada pemakaian terakhir pinjaman. The fair value of borrowing from Head Office are estimated by using discounted cash flows applying the effective interest rate charged by the lenders for the last utilization of borrowings. Nilai tercatat dari giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, aset lain-lain, liabilitas segera, simpanan dari nasabah dan bank lain, dan liabilitas lain-lain memiliki nilai yang hampir sama dengan nilai wajarnya karena sebagian besar memiliki jatuh tempo di bawah satu tahun. The carrying value of current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, marketable securities, other assets, obligations due immediately, deposits from customers and other banks, and other liabilities approximates their fair value as most of the financial assets and liabilities have maturity period less than one year. Lihat bagian risiko likuiditas di Catatan 25 di atas. Refer to liquidity risk section in Note 25 above. Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hirarki nilai wajar sebagai berikut: Financial assets and liabilities measured at fair value use the following fair value hierarchy of: a. Tingkat 1 Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; a. Level 1 Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities; b. Tingkat 2 Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) maupun tidak langsung (misalnya derivasi harga); dan b. Level 2 Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices); and c. Tingkat 3 Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi). c. Level 3 Inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs). Nilai tercatat/ Carrying value Tingkat/ Level 1 2014 Nilai wajar/Fair value Tingkat/ Level 2 Tingkat/ Level 3 Aset Keuangan Nilai wajar melalui laporan laba rugi Tagihan derivatif Financial Assets 2,070 - 2,070 - Fair value through profit or loss Derivatives receivable Tersedia untuk dijual Efek-efek 67,634 67,634 - - Available-for-sale Marketable securities Total 69,704 67.634 2,070 - Total Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Nilai wajar melalui laporan laba rugi Liabilitas derivatif 1,287 - 1,287 - Fair value through profit or loss Derivatives liabilities Total 1,287 - 1,287 - Total Lampiran - 5/71 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. NILAI WAJAR ASET KEUANGAN (lanjutan) DAN Nilai tercatat/ Carrying value NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) LIABILITAS Tingkat/ Level 1 26. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued) 2013 Nilai wajar/Fair value Tingkat/ Level 2 Tingkat/ Level 3 Aset Keuangan Financial Assets Nilai wajar melalui laporan laba rugi Tagihan derivatif 429 - 429 - Fair value through profit or loss Derivatives receivable Tersedia untuk dijual Efek-efek 38,460 38,460 - - Available-for-sale Marketable securities Total 38,889 38,460 429 - Total Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Nilai wajar melalui laporan laba rugi Liabilitas derivatif 3,968 - 3,968 - Fair value through profit or loss Derivatives liabilities Total 3,968 - 3,968 - Total 27. MANAJEMEN PERMODALAN 27. CAPITAL MANAGEMENT Modal regulasi Regulatory capital Tujuan manajemen permodalan Cabang adalah untuk mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan kepercayaan deposan, pelanggan dan pasar. Dalam pengelolaan permodalan, Cabang mempertimbangkan faktorfaktor seperti: pengembalian modal yang optimal sesuai target kantor pusat, menjaga keseimbangan antara keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing ratio serta keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat. The Branch's capital management objectives are to maintain a strong capital position to support business growth and to sustain the confidence of depositor, customer and market. In managing its capital, the Branch considers factors such as: an optimal providing capital rate of return in accordance with the target from Head Office and maintaining a balance between high return with gearing ratio and safety provided by a sound capital position. Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau kecukupan modal, sesuai dengan standar industri. Pendekatan Bank Indonesia untuk pengukuran modal tersebut terutama didasarkan pada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan (diukur sebagai 8 persen dari aset tertimbang menurut risiko) terhadap modal yang tersedia. Management uses regulatory capital ratios in order to monitor its capital base and these capital ratios remain the industry standards for measuring capital adequacy. Bank Indonesia's approach to such measurement is primarily based on monitoring the relationship of the capital resources requirement (measured as 8 percent of risk-weighted assets) to available capital resources. Pada tanggal 31 Desember 2014, rasio kecukupan modal Cabang tanpa memperhitungkan risiko pasar adalah 66,34% (2013: 84,84%) dan rasio kecukupan modal dengan memperhitungkan risiko pasar adalah 66,23% (2013: 84,53%). As at 31 December 2014, the Branch’s capital adequacy ratio without market risk charge is 66.34% (2013: 84.84%) and capital adequacy ratio with market risk charge is 66.23% (2013: 84.53%). Lampiran - 5/72 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 28. POSISI DEVISA NETO 28. NET OPEN POSITION Berikut ini adalah posisi devisa neto Cabang per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013: Mata uang Laporan posisi keuangan Dolar Australia Euro Pound Sterling Inggris Dolar Hong Kong Yen Jepang Dolar Singapura Dolar Amerika Serikat Dolar Canada Lain-lain Posisi devisa neto neraca The following is the Branch’s foreign currency net open position as at 31 December 2014 and 2013: 2014 Liabilitas/ Liabilities Aset/ Assets 173 3,463 214 93 220 939 2,476,956 154 - 120 3,262 111 156 913 2,585,318 11 53 201 103 93 64 26 (108,362) 154 (11) 2,482,212 2,589,891 (107,679) Posisi devisa neto absolut laporan posisi keuangan Rekening administratif Dolar Amerika Serikat Posisi devisa neto rekening administratif 109,067 257,073 145,802 111,271 257,073 145,802 111,271 Posisi devisa neto absolut rekening administratif Posisi devisa neto absolut keseluruhan 111,271 3,614 Modal 1,378,434 Rasio posisi devisa neto (Laporan posisi keuangan dan Rekening administratif) Mata uang Laporan posisi keuangan Dolar Australia Euro Pound Sterling Inggris Dolar Hong Kong Yen Jepang Dolar Singapura Dolar Amerika Serikat Dolar Canada Lain-lain Posisi devisa neto neraca 0.26% 2013 Liabilitas/ Liabilities Aset/ Assets Nilai bersih/ Net value 485 4,844 179 22 396 878 1,630,952 640 - 2 4,647 51 192 794 2,150,456 12 483 197 128 22 204 84 (519,504) 640 (12) 1,638,396 2,156,154 (517,758) Posisi devisa neto absolut laporan posisi keuangan Rekening administratif Dolar Amerika Serikat Posisi devisa neto rekening administratif Nilai bersih/ Net value 517,734 612,195 88,826 523,369 612,195 88,826 523,369 Posisi devisa neto absolut rekening administratif Posisi devisa neto absolut keseluruhan 523,369 5,635 Modal 1,332,957 Rasio posisi devisa neto (Laporan posisi keuangan dan Rekening administratif) 0.42% Lampiran - 5/73 - Schedule Currency Statement of financial position Australian Dollar Euro Great Britain Pound Sterling Hong Kong Dollar Japanese Yen Singapore Dollar United States Dollar Canadian Dollar Others Net open position balance sheets Absolute net open position statement of financial position Administrative accounts United States Dollar Net open position administrative accounts Absolute net open position administrative accounts Absolute net open position overall Capital Net open position ratio (Statement of financial Position and administrative accounts) Currency Statement of financial position Australian Dollar Euro Great Britain Pound Sterling Hong Kong Dollar Japanese Yen Singapore Dollar United States Dollar Canadian Dollar Others Net open position balance sheets Absolute net open position statement of financial position Administrative accounts United States Dollar Net open position administrative accounts Absolute net open position administrative accounts Absolute net open position overall Capital Net open position ratio – (Statement of financial Position and administrative accounts) BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 28. POSISI DEVISA NETO (lanjutan) 28. NET OPEN POSITION (continued) Posisi Devisa Neto laporan posisi keuangan dan rekening administratif per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah 0,26% dan 0,42%. The Net Open Position statement of financial position and administrative accounts as at 31 December 2014 and 2013 are 0.26% and 0.42%. Posisi Devisa Neto laporan posisi keuangan dan rekening administratif dihitung berdasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No. 12/10/PBI/2010 tertanggal 1 Juli 2010. The Net Open Position statement of financial position and administrative accounts was calculated based on Bank Indonesia’s Regulation No. 12/10/PBI/2010 dated 1 July 2010. 29. NILAI TERCATAT INSTRUMEN KEUANGAN 29. THE CARRYING AMOUNT OF FINANCIAL INSTRUMENTS Berikut ini adalah nilai tercatat instrumen keuangan Cabang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013: 2014 ASET KEUANGAN Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - Nominal - Pendapatan yang masih harus diterima Efek-efek - Nominal - Pendapatan yang masih harus diterima The carrying amount of the Branch’s financial instruments as at 31 December 2014 and 2013 is as follows: 2013 283,909 97,916 414,232 14,414 1,662,640 190 629,020 51 1,662,830 629,071 411,851 - 405,181 - FINANCIAL ASSETS Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Nominal Accrued income Marketable securities Nominal Accrued income - Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan - Nominal - Pendapatan yang masih harus diterima 411,851 2,070 405,181 429 1,873,985 7,350 1,436,792 3,457 Aset lain-lain 1,881,335 4,320 1,440,249 1,288 Other assets Jumlah aset keuangan 4,344,231 2,904,864 Total financial assets 3,424 702 2,368,245 350 1,552,035 1,128 LIABILITAS KEUANGAN Liabilitas segera Simpanan dari nasabah dan bank lain - Nominal - Bunga yang masih harus dibayar Derivatives receivable Loans Nominal Accrued income - FINANCIAL LIABILITIES Obligations due immediately Deposits from customers and other banks Nominal Accrued interest - 2,368,595 1,553,163 Pinjaman dari Kantor Pusat - Nominal - Bunga yang masih harus dibayar 1,929,583 146 1,338,700 - Borrowing from Head Office Nominal Accrued interest - Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain 1,929,729 1,287 6,469 1,338,700 3,968 3,093 Derivative payables Other liabilities Jumlah liabilitas keuangan 4,309,504 2,899,626 Total financial liabilities 6,40 Lampiran - 5/74 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 30. STANDAR AKUNTANSI BARU 30. NEW PROSPECTIVE STANDARDS Standar baru, Revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014 adalah sebagai berikut: - - PSAK 1 (Revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” PSAK 4 (Revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” PSAK 15 (Revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” PSAK 24 (Revisi 2013) “Imbalan kerja” PSAK 46 (Revisi 2014) “Pajak penghasilan” PSAK 48 (Revisi 2014) “Penurunan nilai aset” PSAK 50 (Revisi 2014) “Instrumen keuangan: Penyajian” PSAK 55 (Revisi 2014) “Instrumen keuangan: Pengukuran dan Pengakuan” PSAK 60 (Revisi 2014) “Instrumen keuangan: Pengungkapan” PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian” PSAK 66 “Pengaturan bersama” PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar” ISAK 26 (Revisi 2014) “Penilaian ulang derivative melekat” ISAK 15: PSAK 24 “Batas aset imbalan pasti, persyaratan pendanaan minimum, dan interaksinya” Penerapan dini atau Revisi dan standar baru di atas sebelum 1 Januari 2015 tidak diijinkan. Pada saat penerbitan laporan keuangan, Manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan Revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Cabang. ACCOUNTING New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2014 are as follows: - - SFAS 1 (Revised 2013) “Presentation of financial statements” SFAS 4 (Revised 2013) “Separate financial statements” SFAS 15 (Revised 2013) “Investment in associates and joint ventures” SFAS 24 (Revised 2013) “Employee benefits” SFAS 46 (Revised 2014) “Income taxes” SFAS 48 (Revised 2014) “Impairment of assets” SFAS 50 (Revised 2014) “Financial instruments: Presentation” SFAS 55 (Revised 2014) “Financial instruments: Recognition and Measurement” SFAS 60 (Revised 2014) “Financial instruments: Disclosure” SFAS 65 “Consolidated financial statements” SFAS 66 “Joint arrangements” SFAS 67 “Disclosure of interests in other entities” SFAS 68 “Fair value measurement” ISAK 26 (Revised 2014) “Reassessment of embedded derivatives” ISAK 15: SFAS 24 "The limit of defined benefit asset, minimum funding requirements and their interaction" Early adoption of these new and Revised standards prior to 1 January 2015 is not permitted. As at the authorisation date of this financial statements, Management is still evaluating the potential impact of these new and Revised SFAS to financial statements of the Branch. Lampiran - 5/75 - Schedule Bank of America, N.A Indonesia Stock Exchange Building Tower II, 23rd Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 – 53 Jakarta 12190 – INDONESIA Tel. (62-21) 29553700 Fax. (62-21) 29553777 Telex: 60362 BOFAJKIA http://www.bofaml.com/en-us/content/apac-indonesia.html GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Rencana Tindakan (Action Plan) Pada dasarnya, BANA Jakarta telah melakukan semua tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan rating ke "2". Namun BANA Jakarta masih memberikan penilaian pada rating "3" sampai beberapa tindakan yang berada di luar kendali BANA Jakarta telah selesai, terutama persetujuan dari OJK untuk Branch Manager kami. BANA Jakarta akan memperkuat keanggotaan dan fungsi Komisaris pada saat yang bersamaan dengan penguatan komposisi Direksi yang disebabkan oleh pengangkatan Branch Manager kami dimasa mendatang. Basically, Bank of America, N.A., Jakarta Branch (“BANA Jakarta”) has taken all required actions to increase the overall Good Corporate Governance rating to “2”. However BANA Jakarta is still keeping rating “3” until some actions which outside BANA Jakarta’s control have been completed, most notably the approval from Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) for our future Branch Manager to be appointed. BANA Jakarta will strengthen the membership and the function of the Commissioners at the same time, to coincide with the strengthening of the composition of the Directors that will result from the Branch Manager’s appointment. No. Kelemahan (Weakness) Rencana Tindakan (Action Plan) Target Date/Status (target date/status) 1. BANA Jakarta tidak memiliki Mr Choy Mun-Loong akan ditunjuk sebagai Branch Manager segera setelah ia memperoleh persetujuan dari OJK dan izin kerja dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pending/ Menunggu Persetujuan OJK (Mr. Choy Mun-Loong will be appointed as the Branch Manager soon after he obtained approval from OJK and working permit from the Ministry of Human Resources and Transmigration) (Pending OJK approval) Branch Manager. Posisi ini masih dipegang oleh Country Operation Officer sebagai Branch Manager interim. Calon telah ditunjuk dan masih menunggu jawaban OJK. (BANA Jakarta does not have a Branch Manager. This position is currently covered by the country operation officer as the interim branch manager. A candidate has been identified to fill this position and an application for the appointment has been submitted to OJK. Currently BANA Jakarta is still waiting for OJK response on the application). 2. 3. Manajer Sumber Daya Manusia Pada triwulan ke IV – manajer (Human Resources/HR) Sumber Daya Manusia yang baru sebelumnya mengundurkan diri sudah bergabung di BANA Jakarta. pada triwulan kedua 2014 dan manajer baru Sumber Daya Manusia diangkat pada triwulan ke empat 2014. Dalam interim (triwulan 2 - 4), fungsi Sumber Daya Manusia ditangani oleh regional HR di Hong Kong (The previous Head of Human Resources for BANA Jakarta resigned on the second quarter 2014. In the interim (2nd – 4th quarter), the Human Resources position was covered by the regional Human Resources in Hong Kong). (On the fourth quarter 2014, the new Head of Human Resources has joined BANA Jakarta). (Completed) Beberapa korespondensi antara BANA Jakarta telah berkomitmen bahwa kedepan korespondensi antara BANA Jakarta dan nasabah akan ditandatangani dan KYC Form akan disetujui oleh karyawan lokal. Telah ditindaklanjuti (BANA Jakarta has committed that going forward correspondences between BANA Jakarta and customers will be signed and KYC forms will be approved by the local employees). (Completed) BANA Jakarta dan debitur ditandatangani oleh dan form KYC disetujui oleh seorang karyawan yang tidak tercantum dalam struktur organisasi BANA Jakarta. (Some correspondences between the BANA Jakarta and its debtors are signed and KYC forms are approved by an employee who is not listed in the organizational structure of BANA Jakarta). 4. Telah ditindaklanjuti Ada beberapa ketidaksesuaian Bank akan memperbarui Laporan antara informasi yang disajikan Penilaian GCG untuk periode dalam laporan Self Assessment berikutnya sesuai dengan kondisi dan kondisi aktual di Bank. yang sebenarnya. Ketidaksesuaian informasi tersebut berkaitan dengan fungsi Dewan Komisaris dan fungsi Komite Remunerasi dan Nominasi. (There are some mismatches between the information presented in the self (Bank will update the GCG Self Assessment Report in line with the actual conditions). Periode laporan berikut (next reporting period) assessment report and the actual condition in the Bank. The mismatches of information are related to the Board of Commissioners function and Remuneration and Nomination Committee). 5. Pemantauan Laporan Realisasi rencana bisnis dibuat oleh pegawai BANA Jakarta dan ditandatangani oleh manager Finance selaku pembuat laporan dan Branch Manager sebagai 'countersigned' tanpa direview oleh Dewan Komisaris. BANA Jakarta telah sepakat bahwa kedepan Dewan Komisaris juga akan mengawasi penyusunan laporan pemantauan realisasi rencana bisnis BANA Jakarta. Periode laporan berikut (The monitoring repot on the realization of the business plan was made by employee of the BANA Jakarta and signed by the Head of Finance as a reporter and Country Manager as 'countersigned' without being reviewed by the person covering Board of Commissioner function). (BANA Jakarta has agreed that going forward the person covering Board of Commissioner function will also supervise the preparation of the monitoring report related to the realization of annual business plan) (next reporting period) Attachment IV Bank Indonesia Circular Letter Number 15/15/DPNP dated 29 April 2013 REGARDING THE IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE FOR COMMERCIAL BANKS SELF ASSESSMENT REPORT ON THE IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Bank name : Bank of America NA, Cabang Jakarta (“BANA Jakarta”) Position : December 2014 Self Assessment of Good Corporate Governance Implementation Rating Individual Rating Definition 3 It is reflected that BANA Jakarta’s management has conducted the implementation of Good Corporate Governance generally well. This matter is reflected by adequate fulfillment of Good Corporate Governance’s principles. However, currently BANA Jakarta does not have a branch manager. This position is still covered by the country operation officer as an interim branch manager. A candidate has been appointed and still waiting for OJK’s response for the appointment. The head of Human Resources resigned on second quarter 2014 and the new head of Human Resources was appointed on the fourth quarter 2014. In the interim (2nd – 4th quarter), the Human Resources function was covered by the regional Human Resources in Hong Kong. Basically, BANA Jakarta has taken all required actions to increase the rating to “2”. However BANA Jakarta is still keeping rating “3” until some actions which outside BANA Jakarta’s control have been completed, most notably the approval from OJK for our future Branch Manager to be appointed. BANA Jakarta will strengthen the membership and the function of the Commissioners at the same time, to coincide with the strengthening of the composition of the Directors that will result from the Branch Manager’s appointment. N/A N/A Consolidated Analysis of GCG factors which among others includes the (i) identification of weaknesses and the root caused, and (ii) strengths of GCG implementation Governance Structure : Weaknesses - BANA Jakarta does not have a branch manager. This position is currently covered by the country operation officer as the interim branch manager. A candidate has been identified to fill this position and an application for the appointment has been submitted to OJK. Currently BANA Jakarta is still waiting for OJK response on the application. - The previous Head of Human Resources for BANA Jakarta resigned on the second quarter 2014. On the fourth quarter 2014, the new Head of Human Resources joined BANA Jakarta. In the interim (2nd – 4th quarter), the Human Resources position was covered by the regional Human Resources in Hong Kong. Strengths - Bank has adequate organizational structure in line with the regulatory requirements - Number, composition and competence of directors of BANA Jakarta (pimpinan kantor cabang) are line with the prevailing regulation. In total BANA Jakarta has three (3) directors who have passed the fit and proper test and approved by BI/OJK - As a branch of foreign bank, BANA Jakarta does not have a Board of Commissioners but under our governance framework, similar function to the Board of Commissioners is carried out by Mr. Andrew Briski as the South East Asia Country Chief Operating Officer. - BANA Jakarta has a Local Management Team (LMT) which comprises of representatives from the Lines of Business and Control and Support Functions which also includes the Risk Management Officer, Compliance, and Operations, all of whom are accountable to the Branch Manager for corporate governance purposes. In its role as the primary governing body at the country level, the LMT is to provide oversight of the organization’s affairs and constantly strive to improve and build on the company's strong corporate governance practices - In the South East Asia level, there is a Country Leadership Team (CLT). The CLT is chaired by the South East Asia Country Executive and membership includes the Country Operating Officer (COO), South East Asia Country Risk Manager (CRM), Country Compliance Officer (CCO), Finance and leaders from all enterprise control functions such as Human Resources, Legal, Technology and Operations as well as the heads of all resident Lines of Business (LOB). BANA Jakarta shall be represented at the South East Asia CLT by the South East Asia Country Chief Operating Officer. - Although as a branch of a foreign bank BANA Jakarta does not have a local committee, however globally those committees existed and the functions are performed locally. Governance Process Weaknesses - Some correspondences between the BANA Jakarta and its debtors are signed and KYC forms are approved by an employee who is not listed in the organizational structure of BANA Jakarta. BANA Jakarta has committed that going forward correspondences between BANA Jakarta and customers will be signed and KYC forms will be approved by the local employees. Strengths - BANA Jakarta has sufficient policies and procedures which governs the duties, authorities and responsibilities of each line of business and supporting functions to perform their obligations in running the bank - LMT meetings are to be held regularly, but not less frequently than monthly. Each LMT member has the responsibility to identify and escalate material issues to the LMT for discussion, debate and action. Issues that require senior management awareness and involvement can be escalated to the South East Asia Country Leadership Team by the Branch Manager or any LMT member via their respective regional functional managers. LMT meetings are also attended by Mr. Andrew Briski as the Chief Operating Officer for South East Asia who carried out similar function to the Board of Commissioners. - CLT meetings are held regularly, but not less than monthly. The collective responsibilities of the CLT among others including: reviewing jurisdictional cross-platform, country specific initiatives and risks including but not limited to in country governance, maintenance of a sound system of internal control and risk management, cross platform talent planning, and review of reports from lines of business and enterprise control functions. Governance Outcome Weaknesses - There are some mismatches between the information presented in the self assessment report and the actual condition in the Bank. The mismatches of information are related to the Board of Commissioners function and Remuneration and Nomination Committee. Bank will update GCG Self Assessment Report for the next period in line with the actual conditions. - The monitoring repot on the realization of the business plan was made by employee of the BANA Jakarta and signed by the Head of Finance as a reporter and Country Manager as 'countersigned' without being reviewed by the person covering Board of Commissioner function. BANA Jakarta has agreed that going forward the person covering Board of Commissioner function will also supervise the preparation of the monitoring report related to the realization of annual business plan. Strengths - During July-December 2014 period, BANA Jakarta has submitted all reports required to be submitted to the regulator timely, among others (i) quarterly report of management and completion for the Consumer Complaints (ii) quarterly Risk Profile Report (iii) Report on Business Plan of BANA Jakarta 2015-2017 - BANA Jakarta has the ability to always preserve the major ratios such as Net Open Position (NOP), Statutory Reserve, Net Inter Office Fund (NIOF), Legal Lending Limit (LLL), and Foreign Loan towards BANA Jakarta’s Capital. BANA Jakarta has also paid on time OJK fee on 3rd and 4th quarter in 2014 - From the minutes of LMT meetings, it can be seen that the LMT has assisted the management of the BANA Jakarta to perform their daily duties. - BANA Jakarta has been implementing the transparency of financial and nonfinancial condition and report on the implementation of GCG through publication on the website and submit GCG Implementation Report to the parties in accordance with applicable regulation - BANA Jakarta has sufficient capital and deposits to support the liquidity requirement of the branch and has capital adequacy ratio (CAR) which is far above the threshold set by the regulation. CAR of BANA Jakarta is 66% which is enough to anticipate potential losses. BANA Jakarta profit has increased more than 100% compare to the previous year. LAMPIRAN IV SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 15/15/DPNP TANGGAL 29 April 2013 PERIHAL PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Nama Bank : Bank of America NA, Cabang Jakarta (“BANA Jakarta”) Posisi : 31 Desember 2014 Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG Peringkat Individual 3 Definisi Peringkat Secara umum manajemen BANA Jakarta telah mengimplementasikan praktek Good Corporate Governance (GCG) secara baik. Hal ini dapat dilihat dengan terefleksinya pelaksanaan prinsip-prinsip GCG pada BANA Jakarta. Namun, saat ini BANA Jakarta tidak memiliki Branch Manager. Posisi ini masih dipegang oleh Country Operation Officer sebagai Branch Manager interim. Kandidat telah ditunjuk dan masih menunggu jawaban dari OJK. Manajer Sumber Daya Manusia (Human Resources/HR) mengundurkan diri pada triwulan kedua 2014 dan manajer Sumber Daya Manusia yang baru diangkat pada triwulan ke empat 2014. Dalam interim (triwulan 2 - 4), fungsi Sumber Daya Manusia ditangani oleh regional HR di Hong Kong. Pada dasarnya, BANA Jakarta telah melakukan semua tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan rating menjadi "2". Namun BANA Jakarta masih menilai rating "3" sampai beberapa tindakan yang berada di luar kendali BANA Jakarta telah selesai, terutama persetujuan dari OJK untuk Branch Manager kami. BANA Jakarta akan memperkuat keanggotaan dan fungsi Komisaris pada saat yang bersamaan dengan penguatan komposisi Direksi yang dikarenakan oleh pengangkatan Branch Manager yang baru. N/A N/A Konsolidasi Analisa faktor GCG yang antara lain meliputi (i) identifikasi kelemahan dan root cause (akar permasalahan), dan (ii) kekuatan penerapan GCG Governance Structure : Kelemahan – kelemahan : - BANA Jakarta tidak memiliki Branch Manajer. Posisi ini sekarang masih dipegang oleh Country Operation Officer sebagai Branch Manajer interim. Calon telah ditunjuk untuk menempati posisi ini dan aplikasi penunjukan juga sudah disampaikan ke OJK. Saat ini BANA Jakarta masih menunggu tanggapan terhadap aplikasi tersebut dari OJK. . - Manajer Sumber Daya Manusia (Human Resources/HR) mengundurkan diri pada triwulan kedua 2014 dan manajer Sumber Daya Manusia yang baru diangkat pada triwulan keempat 2014. Dalam interim (triwulan 2 - 4), fungsi Sumber Daya Manusia ditangani oleh regional HR di Hong Kong. Kekuatan – kekuatan : - Bank memiliki struktur organisasi yang memadai sesuai dengan persyaratan peraturan - Jumlah, komposisi dan kompetensi direksi BANA Jakarta (Pimpinan Kantor Cabang) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Secara total BANA Jakarta memiliki tiga (3) anggota direksi yang telah lulus fit and proper test dan disetujui oleh BI / OJK - Sebagai cabang bank asing, BANA Jakarta tidak memiliki Dewan Komisaris tetapi di bawah kerangka tata kelola, fungsi yang serupa dengan Dewan Komisaris dilakukan oleh Bapak Andrew Briski sebagai South East Asia Chief Operating Officer. - Bana Jakarta memiliki Local Management Team (LMT) yang terdiri dari wakilwakil dari Lini bisnis dan fungsi control and support yang juga mencakup Risk Management Officer Compliance dan Operation, yang semuanya bertanggung jawab kepada Branch Manager dalam rangka tata kelola perusahaan. Dalam perannya sebagai pengelola utama di tingkat cabang, LMT adalah memberikan pengawasan terhadap kantor cabang dan terus berusaha untuk meningkatkan dan membangun praktik tata kelola perusahaan yang kuat. - Di tingkat Asia Tenggara, terdapat Country Leadership team (CLT). CLT diketuai oleh South East Asia Country Executive dan keanggotaan termasuk Country Operating Officer (COO), South East Asia Country Risk Manager , Country Compliance Officer (CCO), Finance dan pimpinan dari semua fungsi kontrol perusahaan seperti Sumber Daya Manusia , Legal, Teknologi dan Operation serta semua headLine of Business. BANA Jakarta akan diwakili di South East Asia CLT oleh South East Asia Chief Operating Officer. - Meskipun sebagai cabang bank asing BANA Jakarta tidak memiliki komite lokal, namun secara global fungsi komite ini ada dan fungsi ini dilaksanakan secara lokal. Governance Process Kelemahan – kelemahan: - Beberapa korespondensi antara BANA Jakarta dan debitur ditandatangani oleh dan form KYC disetujui oleh seorang karyawan yang tidak tercantum dalam struktur organisasi BANA Jakarta. BANA Jakarta telah berkomitmen bahwa selanjutnya korespondensi antara BANA Jakarta dan nasabah akan ditandatangani dan disetujui oleh karyawan lokal. Kekuatan – kekuatan : - Bana Jakarta memiliki kebijakan-kebijakan yang cukup dan prosedur-prosedur yang mengatur tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing lini bisnis dan fungsi pendukung untuk melakukan kewajiban mereka dalam menjalankan tugas. - Pertemuan LMT diselenggarakan secara teratur, tetapi tidak kurang dari sekali dalam sebulan. Setiap anggota LMT memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi dan mengeskalasi masalah yang material dalam rapat LMT untuk diskusi, debat dan tindakan. Isu yang membutuhkan perhatian dan keterlibatan manajemen senior dapat di eskalasi ke CLT (Country Leadership Team) oleh Branch Manager atau anggota LMT melalui masing-masing Lini Bisnis (LOB) mereka. Pertemuan LMT juga dihadiri oleh Bapak Andrew Briski sebagai Chief Operating Officer untuk Asia Tenggara yang melakukan fungsi yang sama seperti Dewan Komisaris. - Pertemuan CLT diadakan secara berkala, tetapi tidak kurang dari sekali dalam setiap bulan. Tanggung jawab kolektif CLT antara lain termasuk: meninjau yurisdiksi cross-platform, country specific initiatives dan risiko termasuk namun tidak terbatas pada tata kelola tiap cabang, pemeliharaan sistem pengendalian internal dan manajemen risiko, cross platform talent planning , dan review laporan dari lini bisnis dan fungsi pengendalian perusahaan. Governance Outcome Kelemahan – kelemahan : - Ada beberapa ketidaksesuaian antara informasi yang disajikan dalam laporan Self Assessment dan kondisi aktual di Bank. Ketidaksesuaian informasi berkaitan dengan fungsi Dewan Komisaris dan fungsi Komite Remunerasi dan Nominasi. Bank akan memperbaharui Laporan Penilaian GCG untuk periode berikutnya sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. - Pemantauan laporan realisasi rencana bisnis dibuat oleh pegawai BANA Jakarta dan ditandatangani oleh manager keuangan selaku pembuat laporan dan Branch Manager sebagai 'countersigned' tanpa diperiksa oleh Dewan Komisaris. BANA Jakarta telah sepakat bahwa kedepan Dewan Komisaris juga akan mengawasi penyusunan laporan pemantauan terkait realisasi rencana bisnis bank. Kekuatan – kekuatan : - Selama periode Juli-Desember 2014, BANA Jakarta telah menyampaikan semua laporan yang diperlukan untuk diserahkan ke regulator tepat waktu, antara lain (i) laporan triwulanan manajemen dan penyelesaian untuk Pengaduan Konsumen (ii) laporan Profil Risiko triwulanan dan (iii) Laporan Rencana Bisnis BANA Jakarta 2015-2017 - BANA Jakarta selalu menjaga rasio-rasio utama seperti Posisi Devisa Neto (PDN), GWM, Net Inter Office Fund (NIOF), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Pinjaman Luar Negeri terhadap modal BANA Jakarta. BANA Jakarta juga telah membayar tepat waktu OJK fee pada triwulan 3 dan 4 tahun 2014 - Dari risalah rapat LMT, dapat dilihat bahwa LMT telah membantu pengelolaan BANA Jakarta untuk melakukan tugas sehari-hari mereka. - BANA Jakarta telah melaksanakan transparansi kondisi keuangan dan nonkeuangan dan laporan pelaksanaan GCG melalui publikasi di website dan menyerahkan Laporan Pelaksanaan GCG kepada pihak-pihak sesuai dengan peraturan yang berlaku - BANA Jakarta memiliki modal yang cukup dan deposit untuk mendukung kebutuhan likuiditas cabang dan memiliki rasio kecukupan modal (CAR) yang jauh di atas ambang batas yang ditetapkan oleh peraturan. Rasio kecukupan modal BANA Jakarta adalah 66% yang cukup untuk mengantisipasi potensi kerugian. Laba BANA Jakarta telah meningkat lebih dari 100% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.