STUDI TINGKAT PENDAPATAN PETANI TEMBAKAU DI DESA POHGADING KECAMATAN PRINGGABAYA KABUPATEN LOMBOK TIMUR Oleh: LUTFI ZAKARIA ( 01630217 ) Economic Study Dibuat: 2008-06-05 , dengan 3 file(s). Keywords: pendapatan, petani, tembakau Perkembangan ekonomi selalu dipandang sebagai kenaikan dalam pendapatan per kapita, karena kenaikan pendapatan per kapita merupakan suatu pencerminan dari timbulnya perbaikan dalam kesejahteraan ekonomi masyarakat. Sektor pertanian yang selama ini tidak mendapat prioritas ternyata sektor ini yang mampu bertahan dan tidak terlalu terkena imbas krisis, oleh karena itu sektor pertanian sangat perlu ditingkatkan. Desa Pohgading Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur sebagai salah satu desa yang mayoritas penduduknya adalah petani tembakau. Dalam pelaksanaan proses produksi petani tembakau di Desa Pohgading kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur dihadapkan pada persoalan klasik yaitu keterbatasan modal, dan minimnya pengetahuan serra teknologi sehingga para petani tidak bisa memaksimalkan income atau pendapatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan seberapa besar tingkat pendapatan petani tembakau di Desa Pohgading kecamatan Pringgabaya kabupaten Lombok Timur. Analisis data digunakan dalam penelitian ini adalah secara kuantitatif melalui analisis pendapatan. Penelitian merupakan penelitian survey yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari dari sampel yang diambil dari populasi tersebut. Sedangkan jika dikaji dari tingkat eksplanasi atau penjelasannya penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel lain. Dari jenis datanya penelitian adalah penelitian secara kuantitatif di mana data-datanya berupa angka. Implikasi hasil penelitian adalah pendapatan bersih petani tembakau di Desa Pohgading Kecamatan Pringgabaya ditentukan oleh besar kecilnya penerimaan total dan biaya operasional yang dikeluarkan selama sebelum panen. Artinya semakin besar penerimaan total dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan akan menyebabkan semakin tinggi pendapatan bersih yang diterima petani tembakau. Dan sebaliknya semakin besar biaya yang dikeluarkkan atau paling tidak hampir sama dengan penerimaan total berarti pendapatan bersih petani tembakau juga akan semakin rendah. Biaya operasional yang dikeluarkan petani tembakau pun juga ditentukan oleh luasnya lahan, frekuensi pemupukan, pengobatan, biaya pembelian bibit maupun biaya untuk membayar tenaga kerja. Dengan demikian diharapkan petani yang memiliki lahan luas maupun lahan yang tidak begitu luas dapat memaksimalkan panennya karena menyesuaikan dengan kondisi luas lahan serta banyaknya bibit tembakau yang di tanam. Economic development is always seen as percapita income raising, since it is a description of society economic prosperity. Farm sector which is not the major priority surprisingly survived and was not effected by crisis. It is why farm sector needs to be developed. Pohgading village Pringgabaya sub-district East-Lombok Residence is a village which its society was tobacco farmers. In production process, tobacco farmers was faced a classic problems, limited capital and less knowledge and technology which caused the farmer s income un-maximize. The research aimed to find out and describe how much the income level of Pohgading village Pringgabaya sub-district East-Lombok Residence. Data analysis used was quantitative through income analysis. Research was survey research which was done whether in large or small population, but the data was learned from the population. While discussed from explanation level, it could be grouped as descriptive research, which was research to independent variable without comparation or relating with another variable. From the data, the research was quantitative research which data was stated in numbers. Research implication was net income of tobacco rarmer at Pohgading village Pringgabaya sub-district East-Lombok Residence considered by its total income and operational cost before harvesting. It means, larger total income compared with expenditure would cause the higher net income for tobacco farmer. In the contrary, larger or the same amount cost caused the lower net income. Operational cost by the tobacco farmer considered by the land measurement, fertilization frequency, crop cost, and human resource cost. It was hoped that farmer who has broad land or small-measurement land could maximize its harvest fit with the land measurement and the tobacco crops amount.