Enzymes Catabolic and Anabolic Reactions

advertisement

B

IOKIMIA

E

NZIM

Dr. Retno Sintowati

E NZYMES

Pendahuluan (overview)

Enzyme Specificity

Kofaktor Enzim

Enzyme Nomenclature

Lock and Key

Enzyme-Substrate Complex

Induced Fit Theory

Cara Kerja Enzim

Conditions Affecting the Actions of Enzymes

Inhibitor Enzim

Isozim/Isoenzim

Regulation of Enzymatic Activity

PENDAHULUAN

Organisme hidup  rangkaian reaksi biokimia  peran enzim

Enzim : biokatalisator yg mengatur kecepatan berlangsungnya semua proses fisiologis

Hampir semua dr 2000/ lebih enzim yg diketahui

 merupakan protein globular

Aktivitas katalitiknya bergantung pd integritas struktur sbg protein

Contoh :

Jika enzim dididihkan dg asam kuat/diinkubasi dg tripsin (perlakuan yg memotong rantai polipeptida)  aktivitas katalitiknya akan hancur  pentingnya struktur kerangka primer protein enzim

Jika struktur berlipatnya rantai protein yang khas dr enzim diubah (oleh panas, pH extrim, senyawa perusak )  aktivitas katalitiknya juga lenyap  jadi struktur primer, sekunder dan tertier protein juga penting bagi aktivitas katalitiknya.

K ESPESIFIKAN E NZIM

Enzymes are highly specific both

 in the reactions they catalyze and in the compounds (reactants/substrates) on which they act

Contoh : enzim proteolitik

Mengkatalisis hidrolosis ikatan peptida

Enzim2 proteolitik berbeda tingkat spesifisitas substratnya, misalnya :

SUBTILIN pd bakteri  tdk bedakan ik. peptida yg akan diputus

TRIPSIN  memutus ik. pep pd sisi karboksil arginin/lisin

TROMBIN  memutus ik.pep antara arginin dan glisin

K OFAKTOR E NZIM

Dlm fungsinya sbg katalisator suatu reaksi kadang enzim cukup mengandalkan struktur proteinnya, tp. kadang enzim butuh senyawa lain yang bukan protein yang disebut KOFAKTOR

Yg termsk kofaktor :

GUGUS PROSTETIK : GUGUS YG MEMBENTUK

IKATAN KOVALEN DG ENZIM & TDK MDH TERLEPAS

DR ENZIM.

KOENZIM : KOFAKTOR YG MUDAH TERDISOSIASI &

DPT DIPISAHKAN DR ENZIM DG CARA DIALISIS.

(sebag besar turunan dr vit B, mis : vit B2  FAD, FMN; asam pantotenat  Koenzim A; Niasin  NAD, NADP)

AKTIVATOR : UMUMNYA ION LOGAM YG DPT

TERIKAT / MUDAH LEPAS DARI ENZIM (mis. Mn, Mg,

Cu)

Kompleks enzim-kofaktor disebut Holoenzim,

Jika kofaktornya diambil, disebut Apoenzim

B

EBERAPA ENZIM YG MEMERLUKAN ION LOGAM

Kofaktor :

Zn2+

Mg2+

Mn2+

Fe2+/Fe3+

Cu2+

K+

Ni2+

Mo

Se

Enzim :

Dehidrogenase alkohol

Anhidrase karbonat

Polimerase DNA

Heksokinase

6-fosfatase glukosa

Arginase

Sitokrom,

Peroksidase,Katalase

Oksidase sitokrom

Kinase piruvat

Urease

Reduktase nitrat

Peroksidase glutation

B EBERAPA CONTOH KOENZIM DAN FUNGSI

NAD

NADP

FMN

FAD

Koenzim Q

Tiamin pirofosfat

Koenzim A

Lipoamid

Koenzim kobamid

Biositin

Piridoksal fosfat

Koenzim tetrahidrofolat

Atom hidrogen (elektron)

Atom hidrogen (elektron)

Atom hidrogen (elektron)

Atom hidrogen (elektron)

Atom hidrogen (elektron)

Aldehid

Gugus asil

Gugus asil

Gugus alkil

Karbon dioksida

Gugus amino

Gugus metil, metilen, formil,formimino

E NZYMES

Enzymes are PROTEIN CATALYSTS

Komplex protein besar yg disusun oleh satu / lebih rantai polypeptida

In Vivo disebut sbg enzyme.

Diluar tubuh disebut katalis.

Mengendalikan laju reaksi kimia yg tjd di dlm sel, jaringan dan organ.

Setiap reaksi kimia yg tjd dlm sistem biologik membutuhkan bantuan enzim spesifik.

Catalyst : A substance that changes the speed of a chemical reaction without itself undergoing a permanent chemical change in the process

4 K ATA KUNCI

Aktif

Interaksi spesifik dr enzim dg molekul tertentu (substrat ) menyebabkan pengaktifan molekul tsb dan mengakibatkan perubahan struktur kimianya.

Katalis

Protein

Ada makromolekul lain yg bukan protein, tp mpy kemampuan katalis  tdk termsk dlm enzim.

Mis : Ribozim (ribonukleat-enzim)

Spesifik

KATALIS

Dlm reaksi biokimia, reaktan bertubrukan dan masuk ke transition state

 this state is short and rapidly breaks down to either products or reactants

Free energy (G)

Free Energy of

Activation ( G = )

Free Energy difference

( G)

W HAT IS HAPPENING ...

Catalyst reduces amount of activation energy so the reaction occurs faster

Catalyst accelerates both the forward and reverse reactions and thus only increases the rate at which a reaction approaches equilibrium

ENZIM EKSTRASEL &ENZIM INTRASEL

Enzim hanya disintesis oleh dan di dalam sel

Sbg produk sel, enzim hy akan disintesis jk sel mpy gen utk enzim tsb.

Pd dasarnya enzim2 berada & bekerja menjalankan fungsinya dalam sel , kecuali:

1. Enzim-enzim pencernaan

2. Enzim-enzim penggumpalan darah dan pemecah bekuan darah

3. Sistem pertahanan tubuh (antibodi, komplemen)

TATA NAMA ENZIM

Dulu penget. enzim msh sedikit  substrat+ase

( Amilase, Lipase, Urease)  < praktis

Nama trivial

( Steapsin  lipid; Pepsin, Tripsin  polipeptida )

International Union of Biochemestry (IUB)  penggolongan enzim secara sistematis menjadi 6 kelas utama berdasar jenis reaksi yang dikatalisa, dg ketentuan umum sbb :

1. Reaksi dan enzim yg mengkatalisisnya membentuk 6 klas, masing2 klas mpy 4-13 subklas

L

ANJ

.

IUB

2. The official name of an enzyme has (2) parts

First: names the substrates or the products of the reaction

Second: Designates the type of reaction catalyzed

+ase

3. Info tambahan, bila perlu utk menjelaskan reaksi, dpt dituliskan dlm tanda kurung dibag akhir.

L-malat+NAD+  piruvat+CO2+NADH+H+

Diberi nama :

1.1.1.37 L-malat : NAD+ oksidoreduktase

(dekarboksilasi)

4. Setiap enzim mpy nomer code (EC) yg menandai tipe reaksi berkenaan dengan :

L ANJ IUB 4.

- kelas (digit pertama)

- subkelas (digit kedua)

- sub subkelas (digit ketiga)

- digit keempat adalah utk enzim spesifik

Contoh : Laktat dehidrogenase, bernomor 1.1.1.27

Artinya : Kelompok 1 : oksidoreduktase

Subkelompok 1. 1: gugus CH-OH sbg donor elektron

Sub subkelompok : 1.1.1 : NAD(P)+ sbg akseptor

P ENGGOLONGAN ENZIM

1.

2.

3.

Oksidoreduktase

Transferase

Hidrolase

4.

Liase

5.

Isomerase

6.

Ligase

Pemindahan elektron

Rx pemindahan gugus fungsionil

Rx hidrolisis (pemindahan gugus fungsional ke molekul air)

Penambahan gugus ke ikatan ganda /sebaliknya

Pemindahan gugus di dlm molekul, menghasilkan bentuk isomer

Pembentukan ikatan : C-C, C-S,

C-O, dan C-N oleh reaksi kondensasi yg berkaitan dg penguraian ATP

“L OCK AND K EY ” THEORY

“Lock and Key” theory: simple analogy commonly used to explain the specificity of enzymes

A specific key will only open a specific lock

The key can be used over and over on the same type of lock

E NZYME -S UBSTRATE C OMPLEX

Explains the specificity of enzyme action

Substrates of an enzymatic reaction bind to a specific site on the enzyme

 shape of that site is complementary to that of the substrates

Active Site: part of an enzyme to which the substrates bind (most cases: a pocket of groove in the surface of the protein)

E

NZYME

-S

UBSTRATE

C

OMPLEX

D

RAWING

E XAMPLES OF A CTIVE S ITES

I NDUCED F IT T HEORY

Active site on enzyme not as rigid as “lock and key” model

As the substrate attaches to the enzyme’s active site, the site changes shape to fit the substrate

 improves the fit of the active site to the substrate brings catalytic groups into the correct position for action

M ECHANISMS OF C ATALYSIS

A large part of the catalytic power of an enzyme depends on its ability to lower the activation energy

To do so, an enzyme may provide an environment within the active site that favors the transitions state...or it may provide catalytic groups that allow the reaction to proceed via intermediates not part of the uncatalyzed reaction

 many enzymes act as general acid-base catalysts

M ECHANISMS OF C ATALYSIS

Polypeptides cannot by themselves catalyze all of the biologically important reactions.

Use coenzymes and cofactors

KONDISI YANG MEMPENGARUHI

AKTIVITAS ENZIM

Temperature pH

Kadar enzim

Kadar substrat

Ada tidaknya senyawa inhibitor(Heavy Metal Ions)

*everything that affect a protein affect an enzyme because ENZYMES ARE

PROTEINS

ION-ION LOGAM BERAT

Dapat mengganggu aktivitas enzimatik

Ketika berhadapandengansisi aktif enzim, penggantian ion yang asli dengan ion logam berat akan mengakibatkan malfungsi dan denaturasi enzim

E XTREMES OF T EMPERATURE

Changes enzyme structure

 changes active site

 prevents enzyme from attaching to substrate

The thermal agitation of the enzyme molecule disrupts the hydrogen bonds, ionic bonds, and other weak interactions within the protein molecule

In humans, enzymes have an optimum temperature of

37ºC

P H C HANGES ON E NZYME A CTIVITY

Extreme changes in pH values denature such ionisable enzymes rendering them ineffective

 within a narrow pH range, enzyme structure changes reversibility, and each such enzyme was optimally at a specific pH

Optimal pH values for most enzymes

6-8 pH exception: I.e. digestive enzymes in stomachs

I NHIBITORS

Competitive Inhibitors

Compete with substrate for the enzymes

Do not affect V max

Raise the apparent Km

N ONCOMPETITIVE I NHIBITORS

Do not affect Km

Lower V

max

Slows down dissociation of ES

PENGATURAN ENZIM ada 4

JALUR :

1. Pengendalian alosterik (sisi lain)

2. Modifikasi kovalen yang reversibel

3. Aktivasi proteolitik

4. Stimulasi dan inhibisi oleh pengendali

-Mempunyai sisi lain selain katalitik

-Enz pengatur yg berfx mell pengikatan non-kovalen

-Contoh penghambatan balik alosterik : perub L-treonin menjadi L-isoleusin (enz dehidratase treonin pd bakteri)

L-Isoleusin L-treonin

E1

Dehidratase treonin

E2, E3, E4, E5

Inhibisi umpan balik

Catatan : Isoleusin merup. penghambat spesifik.

Isoleusin yg tdk berikatan dg sisi substrat tp dg sisi spesifik lain pd molekul enzim, yg disebut sbg SISI PENGATUR .

Ikatan bersifat nonkovalen.

`

 Contoh lain :

Enz. Aspartat transkarbamoilase (ATC ase)

 mengkatalisa biosintesis pirimidin

 dihambat oleh sitidin trifosfat (CTP)

 Sifat2 enz im alosterik berbeda dari enzim2 biasa yg bukan enzim pengatur.

 Bedanya :

1.

2.

3.

Enzim alosterik memiliki sisi katalitik ( mengikat substrat) dan sisi pengatur (mengikat metabolit pengatur : modulator atau efektor)

Molekul enz alosterik umumnya lebih besar dan lebih kompleks dibanding enz biasa (2/> rantai polipeptida)

Enz. alosterik biasanya memperlihatkan penyimpangan nyata dari tingkah laku klasik Michaelis-Menten

Modulator ada 2 jenis: a. Modulator negatif / penghambat spesifik.

Biasanya oleh molekul bukan substrat, shg enzimnya disbt enzim HETEROTROPIK b. Modulatorpositif / perangsang/pengaktif.

Berperan sbg isyarat thd enzim utk mempercepat dirinya, seringkalimerupakan substratnya sendiri, shg enzimnya disbt enzim

HOMOTROPIK.

Sisi katalitik

Aktivasi katalitik berubah aktif

Perubahan ratio inaktif

Modifikasi kovalen ratio

+ fosforil

(GLUKOSA )n

+ fosfat glikogen

Fosforilase glikogen (otot, hati)

(GLUKOSA)n-1

Rantai glikogen diperpendek

+ glukosa 1-fosfat

BAKAL ENZIM

ZIMOGEN/ PROENZIM

Belum aktif

Aktifasi sesekali intermiten

Aktifasi cepat

Proses proteolitis terbatas

Membuat

Tempat katalitik

Katalitik aktif

Contoh : enz digestif (pepsin, tripsin), enz hemostasis dan fibrinolisis

Kimotripsinogen (245rantai) enzim yg aktf penuh jika ikatan peptida antara arginin15 dipisah dg isoleusin16 oleh tripsin

TRIPSIN

Л -

1 15 16 245

aktivasi

kalmodulin

kerja inaktivasi

Tergantu ng ion ca++

4 tempat

Pengikatan ca++ α-antitripsin

Suatu protein plasma 53-kd

Melindungi jar dari Elastase (rusaknya serat ellastin) alveoli paru atau dikenal dg EMFISEMA

I SOENZIM

Mengkatalisis reaksi yang sama

Sifat fisik dan kimia berbeda

Diagnosa

Contoh:

LDH 1 : H4  jantung

LDH 2 : H3M  jantung

LDH 3 : H2M2

LDH 4 : H1M3 (hati)

LDH 5 : M4 (hati)

CPK BB=CK1  plg dominan di otak

CPK MM =CK3  otot rangka dan otot jantung

CPK MB =CK2  otot jantung

M UTASI G ENETIK

Penyakit

Albino

Alkaptonuria

Galaktosemia

Homosistinuria

Fenilketonuria

Penyakit Tay-Sachs

Enzim yang rusak

3 - monooksigenase tirosin

1,2 – dioksigenase homogentisat

Uridilil transferase galaktosa 1fosfat

β – sintase sistationin

4 monooksigenase fenilalanin

Heksosaminidase A

M AKNA K LINIS

Gangguan terhadap pembentukan enzym dan terhadap faktor-faktornya akan terjadi gangguan homeostasis tubuh

Diagnosis penyakit

Toksikologi dan Farmakoterapi

Biologi molekuler

S TREPTOKINASE IN B REAKING D OWN

B LOOD C LOTS

STREPTOKINASE

 can dissolve blood clots that form in the heart, blood vessels, or lungs after a process, such as a heart attack called a thrombolytic agent can also dissolve blood clots that form in intravenous catheters

 tubing that goes into a vein for fluid exchange

Download