PERTEMUAN 1 bilqis 1 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah menyelesaikan mahasiswa diharapkan : pertemuan ini – Mengetahui definisi Sistem Persamaan Linier – Dapat membentuk matriks yang merepresentasikan Sistem Persamaan Linier – Dapat menyelesaikan Sistem Persamaan Linier dengan menggunakan metode Gauss dan Gauss Jordan bilqis 2 Contoh Soal berapa nilai x, y dan Z x + y + 2z = 9 2x + 4y – 3z = 1 3x + 6y – 5z = 0 bilqis 3 Sistem Persamaan Linier bilqis 4 Persamaan linier : Persamaan yang semua variabelnya berpangkat 1 atau 0 dan tidak terjadi perkalian antar variabelnya. Contoh: (1) x + y + 2z = 9 PL (2) 2x + y = 9 PL (3) 2xy – z = 9 Bukan PL Solusi PL (1) : berupa suatu “tripel” dengan masing-masing nilai sesuai urutan (nilai-x, nilai-y, nilai-z) yang memenuhi persamaan tersebut. Himpunan solusi untuk persamaan (1) di atas: { … ( 0, 1, 4), (1, 0, 4), (4, 5, 0), …. } Himpunan solusi juga disebut Ruang Solusi (solution space) bilqis 5 Misal : z t 0 y s5 x 9 s 2t 4 atau xt 4 y s 5 9t s z 0 2 atau xt 4 z s0 y 9 2s t 5 terserah variable mana yang akan diumpamakan, rumus bilqis berbeda, tapi hasil akhir untuk x, y, dan z tetap sama 6 Sistem Persamaan Linier: Suatu sistem dengan beberapa (2 atau lebih) persamaan linier. Contoh: x + y = 3 3x – 5y = 1 Ruang Solusi: berupa semua ordered-pair (nilai-x, nilai-y) yang harus memenuhi semua persamaan linier dalam sistem tersebut; untuk sistem ini ruang solusinya { (2, 1) } bilqis 7 PENYIMPANGAN PADA PENYELESAIAN SUATU SPL Pada beberapa SPL tertentu terdapat penyimpangan – penyimpangan dalam penyelesaiannya, misal : Diberikan SPL sebagai berikut : x1 + 1/2x2 + 1/3x3 = 1 1/2x1 + 1/3x2 + 1/4x3 = 0 1/3x1 + 1/4x2 + 1/5x3 = 0 Didapat penyelesaian x1 = 9, x2 = -36, dan x3 = 30 Jika SPL tersebut dituliskan dalam bentuk dua desimal : x1 + 0,5x2 + 0,33x3 = 1 0,5x1 + 0,33x2 + 0,25x3 = 0 0,33x1 + 0,25x2 + 0,2x3 = 0 Didapat penyelesaian x1 ≈ 55,55;bilqis x2 ≈ -277,778; dan x3 ≈ 255,556 8 Interpretasi Geometrik: Sistem menggambarkan 2 garis lurus pada sebuah bidang datar. g1: x + y = 3 g2: 3x – 5y = 1 Solusi: g1 dan g2 berpotongan di (2, 1) Kemungkinan: berpotongan di 1 titik Var => sama Konst => tidak Kelipatan X+y = 5 X+y = 5 X+y = 7 2X+2y = 10 tidak berpotongan bilqis berimpit 9 Solusi Sistem Persamaan Linier a. Cara Biasa → Seperti SMA b. Eliminasi Gauss c. Eliminasi Gauss - Jordan a. Cara Biasa (untuk mengingat kembali): I. x + y = 3 3x + 3y = 9 3x – 5y = 1 3x – 5y = 1 8y = 8 y =1 3x – 5 = 1 3x = 6 x = 2 II. y=3–x 3x – 5(3 – x) = 1 atau 3x – 15 + 5x = 1 8x = 16 x = 2 y=3–x y= 1 bilqis 10 b. Eliminasi Gauss (ringkasan): Sistem Persamaan → Linier Matriks Augmented → Eliminasi → Substitusi Gauss Balik OBE bilqis 11 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier b. Eliminasi Gauss (lihat contoh 3, halaman 5) x + y + 2z = 9 2x + 4y – 3z = 1 3x + 6y – 5z = 0 ditulis dalam bentuk matriks augmented lalu diusahakan berbentuk 1 1 2 9 2 4 -3 1 3 6 -5 0 1 1 2 9 0 1 ? ? 0 0 1 ? dengan proses Operasi Baris Elementer (OBE) (Elementarybilqis Row Operation - ERO) 12 Matriks Augmented : (Matriks yang diperbesar) Matriks yang entri-entrinya dibentuk dari koefisien-koefisien Sistem Persamaan Linier Contoh : x + y + 2z = 9 2x + 4y – 3z = 1 3x + 6y – 5z = 0 Matriks Augmented-nya : bilqis 1 1 2 9 2 4 -3 1 3 6 -5 0 13 O.B.E sebuah baris dengan kostanta 0 sebuah baris dengan konstanta 0 kemudian pada baris lain Menukar dua buah baris Ciri-ciri eliminasi Gauss (Eselon Baris) Jika suatu baris tidak semua nol, maka bilangan pertama yang tidak nol adalah 1 (1 utama) Baris nol terletak paling bawah 1 utama baris berikutnya berada di kanan 1 utama baris di atasnya. bilqis 0 14 Dibawah 1 utama harus Contoh : 1 0 0 4 3 1 6 0 1 7 2 5 0 0 0 1 2 6 0 0 1 0 1 0 0 0 1 Ciri-ciri eliminasi Gauss Jordan (Eselon Baris Tereduksi) Jika suatu baris tidak semua nol, maka bilangan pertama yang tidak nol adalah 1 (1 utama) Baris nol terletak paling bawah 1 utama baris berikutnya berada di kanan 1utama baris diatasnya.. Tiap kolom yang mengandung 1 utama mempunyai nol di tempat lain 1 0 Contoh : 0 0 0 1 0 0 1 4 7 1 0 0 0 bilqis 1 2 0 0 0 1 0 0 0 1 3 0 15 Eliminasi Gauss menggunakan O.B.E : 9 1 1 2 0 2 7 17 0 3 11 27 [baris 1 -2] + baris 2 1 1 2 9 * 2 2 2 2 2 + 4 3 1 = [baris 1 -3] + baris 3 baris 2 * 1/2 9 1 1 2 0 1 7 / 2 17 / 2 0 0 1 / 2 3 / 2 1 1 2 9 * 3 3 3 3 + 3 6 5 0 0 3 = 11 27 [baris 2 -3] + baris 3 0 1 7/2 17 / 2 * 3 3 3 3 0 3 11 27 + 0 0 1/ 2 3 / 2 = Substitusi Balik baris 3 -2 1 1 2 7 0 1 2 0 0 1 0 2 7 17 9 17 2 3 z=3 7 y z 17 / 2 2 y 7 / 2(3) 17 / 2 y2 x y 2z 9 x 2 2(3) 9 x 1 bilqis x 1, y 2, z 3 16 x y z 1 0 0 1 2 0 2 -7 -½ 9 -17 -3/2 1 0 0 1 2 0 2 -7 -½ 9 -17 -3/2 1 0 0 1 2 0 2 -7 -½ 9 -17 -3/2 Substitusi Balik: -1/2 z = -3/2 z =3 z 2y – 7z = - 17 2y = 21 – 17 y=2 y x + y + 2z = 9 x =–2–6+9 x =1 z bilqis 17 Bentuk eselon baris: 1. Entri-entri dalam sebuah baris tidak semuanya nol, maka entri pertama yang tidak nol harus 1 (disebut 1-utama / leading-1) 2. Baris-baris yang semua entrinya 0, dikelompokkan di bagian bawah matriks 3. Posisi 1-utama dari baris yang lebih bawah harus lebih ke kanan d/p 1-utama baris yang lebih atas Bentuk eselon baris tereduksi: 1, 2, 3, ditambah 4. Semua entri (yang lain) dari kolom yang berisi 1-utama harus di-0-kan bilqis 18 Operasi Baris Elementer (OBE) (Elementary Row Operation - ERO) Perhatikan bahwa tiap baris dari matriks merepresentasikan persamaan linier 1. 2. 3. Mengalikan suatu baris dengan bilangan nyata k 0 Menukar posisi dua baris Menambah baris-i dengan k kali baris-j bilqis 19 c. Eliminasi Gauss-Jordan (ringkasan): Sistem Persamaan → Linier Matriks Augmented → Eliminasi Gauss-Jordan → Solusi (langsung) OBE bilqis 20 Eliminasi Gauss-Jordan (contoh yang sama) x + y + 2z = 9 1 1 2 9 2x + 4y – 3z = 1 2 4 -3 1 3x + 6y – 5z = 0 3 6 -5 0 dan diusahakan berbentuk 1 0 0 0 1 0 ? ? 0 0 1 ? dengan proses Operasi Baris Elementer (OBE) (Elementary Row Operation - ERO) bilqis 21 Gauss-Jordan MatLab bilqis 22 Eliminasi Gauss-Jordan menggunakan O.B.E idem Gauss disambung dengan : 2 9 1 1 0 1 7 / 2 17 / 2 0 0 1 3 1 1 2 9 0 1 0 2 0 0 1 3 1 1 0 3 0 1 0 2 0 0 1 3 1 0 0 1 0 1 0 2 0 0 1 3 baris 3 0 0 1 3 baris 3 baris 2 * 7 + baris 2 2 7 / 2 7 / 2 7 / 2 7 / 2 0 1 7/2 17 / 2 + -2 + baris 1 -1 + baris 3 x 1 y 2 z 3 bilqis = 0 1 0 2 0 0 1 3 0 1 0 2 * * 2 2 2 2 1 1 1 1 + 1 1 2 9 1 1 0 3 + 1 1 0 3 = 1 0 0 1 = 23 Suatu SPL mempunyai 3 kemungkinan jawaban, yaitu : 1. Mempunyai jawaban tunggal 2. Mempunyai banyak jawaban 3. Tidak mempunyai jawaban Contoh : Tentukan nilai a agar SPL berikut: x – 2y + 3z = 1 2x – 3y + 9z = 4 x – 3y + (a2 - 4)z = 1 + a i. ii. iii. Mempunyai jawaban tunggal Mempunyai banyak jawaban Tidak mempunyai jawaban bilqis 24 Penyelesaian : Matriks Eselon SPL di atas adalah : 3 1 2 0 1 3 0 0 4 a 2 i. Mempunyai jawaban tunggal a2 – 4 ≠ 0 a ≠ -2 dan a ≠ 2 ii. Mempunyai banyak jawaban a2 – 4 = 0 dan a +2 = 0 a = -2 iii. Tidak mempunyai jawaban a2 – 4 = 0 dan a + 2 ≠ 0 a = 2 bilqis 1 2 2 a 25 • Lihat contoh di halaman 5 dan 6 • Lihat contoh di halaman 11 dan 12 bilqis 26 Halaman 5 Example 3. In the left column below we solve a system of equations by operating on the equations in the system, and in the right column we solve the same system by operating on the rows of the augmented matrix. 1 2 3 x + y + 2z = 9 2x + 4y – 3z = 1 3x + 6y -5z = 0 Add -2 times the first equation to the second to obtain 1 2 4 6 3 5 9 1 0 Add -2 times the first row to the second to obtain 9 1 1 2 0 2 7 17 3 6 5 0 x + y + 2z = 9 2y – 7z = -17 3x + 6y -5z = 0 Add -3 times the first equation to the third to obtain Add -3 times the first row to the third to obtain 9 1 1 2 0 2 7 17 0 3 11 27 x + y + 2z = 9 2y – 7z = -17 3y -11z = -27 bilqis 27 Multiply the second equation by ½ to obtain Multiply the second row by ½ to obtain x y 2z 9 y 7 17 z 2 2 3 y 11z 27 1 1 2 9 7 17 0 1 2 2 0 3 11 27 Add -3 times the second equation to the third to obtain Add -3 times the second row to the third to obtain x y 2z 9 7 17 y z 2 2 1 3 z 2 2 1 1 2 7 0 1 2 0 0 1 2 Multiply the third equation by -2 to obtain Multiply the third row by -2 to obtain x y 2z 9 1 1 2 7 0 1 2 0 0 1 7 17 z 2 2 z 3 y bilqis 9 17 2 3 2 9 17 2 3 28 Add -1 times the second equation to the first to obtain Add -1 times the second row to the first to obtain x 11 35 z 2 2 7 17 y z 2 2 z3 11 1 0 2 7 0 1 2 0 0 1 Add -11/2 times the third equation to the first and 7/2 times the third equation to the second to obtain Add -11/2 times the third row to the first and 7/2 times the third row to the second to obtain x 1 y2 z3 35 2 17 2 3 1 0 0 1 0 1 0 2 0 0 1 3 The solution : x = 1, y = 2, z = 3 bilqis 29 Halaman 11 0 0 2 0 7 12 2 4 10 6 12 28 2 4 5 6 5 1 Step 1. Locate the leftmost column that does not consist entirely of zeros. 0 0 2 0 7 12 2 4 10 6 12 28 2 4 5 6 5 1 Leftmost nonzero column Step 2. Interchange the top row with another row, if necessary, to bring a nonzero entry to the top of the column found in Step 1. 2 4 10 6 12 28 0 0 2 0 7 12 The first and second rows in the preceding matrix were interchanged 2 4 5 6 5 1 bilqis 30 Step 3 if the entry that is now at the top of the coloumn found in step 1 is a, multiply the first row by 1/a in order to introduce a leading 1 1 0 2 step 4 -5 -2 -5 3 0 6 6 14 7 12 -5 -1 The first row of the preceding matrix was multiplied by ½ add suitable multiples of the top row to the rows below so that all entries below the leading 1 to zeros 1 0 0 step 5 2 0 4 2 0 0 -5 -2 5 3 0 0 6 14 7 12 -17 -29 -2 times the first row of the preceding matrix was added to the third row Now cover the top row in the matrix and begin again with step 1 applied to the submatrix that remains. Continue in this way until the entire matrix is in row-echelon form 1 0 0 2 0 0 -5 -2 5 3 0 0 6 14 7 12 -17 -29 left most nonzero coloumn in the submatrix bilqis 31 1 0 0 1 0 0 1 0 0 2 0 0 2 0 0 2 0 0 -5 1 5 -5 1 5 -5 1 0 3 0 0 6 -3,5 -17 3 0 0 3 0 0 6 -3,5 -17 6 -3,5 0.5 14 -6 29 14 -6 29 14 -6 1 The first row in the submatrix was multiplied by -1/2 to introduce a leading 1 -5 times the first row of the submatirx was added to the second row of the submatrix to introduce a zero below the leading 1 The top row in the submatrix was covered, and we returned again to the step 1 leftmost non zero coloumn in the new submatrix 1 0 0 2 0 0 -5 1 0 3 0 0 6 -3,5 1 14 -6 2 The first(and only) row in the submatrix was multiplied by 2 to introduce a leading 1 •The entire matrix is now in row-echelonform. To find the reduce row-echelon form we need the following additional step bilqis 32 Step 6 Begining with the last nonzero row and working upward, add suitable multiplies of each row to the rows above to introduce zeros above the leading 1’s 1 0 0 2 0 0 -5 1 0 3 0 0 6 0 1 14 1 2 7/2 times the third row of the preceding matrix was added to the second row 1 0 0 2 0 0 -5 1 0 3 0 0 0 0 0 2 1 1 -6 times the third row was added to the first row 1 0 0 2 0 0 0 1 0 3 0 0 0 0 1 7 1 2 5 times the second row was added to the first row The last matrix is in reduced row echelon form bilqis 33 Sistem Persamaan Linier Homogen : 1. Sistem Persamaan Linier dikatakan homogen jika semua suku di kanan tanda “=“ adalah 0. 2. Solusi Sistem Persamaan Linier Homogen: Solusi Trivial ( semua xi = 0; i = 1 .. n ): pasti ada Solusi Non-trivial ( solusi trivial, plus solusi di mana ada xi ≠ 0 ) Contoh: lihat contoh 6 halaman 18 dan verifikasi proses penyelesaiannya 2 2 -1 0 1 0 -1 -1 2 -3 1 0 1 1 -2 0 -1 0 0 0 1 1 1 0 bilqis 34 Contoh: lihat contoh 6 halaman 18 dan verifikasi proses penyelesaiannya 2 -1 1 0 1 -1 1 0 2 -1 1 0 1 -1 1 0 -1 2 -2 1 -1/2 2 -2 1 1 1 -1/2 0 0 3/2 0 0 0 0 0 -3 0 1 0 -3 0 1 1 1 -1 1 0 0 0 0 1/2 1 -1 1 0 0 0 0 0 1/2 0 -3 3/2 0 -3/2 0 -3/2 0 1 1 1 0 bilqis Brs-1 (1/2) Brs-2 + brs-1 Brs-3 – brs-1 35 1 1 -1/2 0 1/2 0 0 0 3/2 -3 3/2 0 0 0 -3/2 0 -3/2 0 0 0 1 1 1 0 1 1 -1/2 0 1/2 0 0 0 1 -2 1 0 0 0 1 0 1 0 Brs-2 (2/3) Brs-3 (– 2/3) Brs-3 – brs-2 Brs-4 – brs-2 0 0 1 1 1 -1/2 0 0 0 0 1 1 0 0 1/2 0 1 -2 1 0 0 0 2 0 0 0 0 3 0 0 bilqis 36 1 1 -1/2 0 1/2 0 0 0 1 -2 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 3 0 0 1 1 -1/2 0 1/2 0 0 0 1 -2 1 0 0 0 0 1 0 0 Brs-3 (1/2) Brs-4 (1/3) Brs-4 – brs-3 0 0 0 1 0 0 1 1 -1/2 0 1/2 0 0 0 1 -2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 bilqis 0 37 1 1 -1/2 0 1/2 0 0 0 1 -2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 -1/2 0 1/2 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 bilqis baris-1 + (1/2) baris-2 38 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 x1 + x2 + x5 = 0 x3 + x5 = 0 x4 =0 x5 = s x3 + x5 = 0 x3 = – x5 x2 = t x1 + x2 + x5 = 0 x1 = – x2 – x5 Ruang solusinya = { (-t-s, t, -s, 0, s ) } Catt => yang diumpamakan dahulu bilqis adalah index terbesar 39 Teorema: Sistem Persamaan Linier Homogen dengan variabel lebih banyak d/p. persamaan mempunyai tak berhingga banyak pemecahan. Ditinjau dari matriksnya: Sistem Persamaan Linier Homogen dengan kolom lebih banyak d/p. baris mempunyai tak berhingga banyak pemecahan. bilqis 40 Contoh menggunakan Matlab • Soal x + y + 2z = 9 2x + 4y – 3z = 1 3x + 6y – 5z = 0 Buat matrix pada Matlab bilqis 41 Matlab Mengenol-kan baris ke-2, kolom 1 Baris 2 = Baris 1 * -2 + baris 2 bilqis 42 Matlab Mengenol-kan baris ke-3, kolom 1 Baris 3 = Baris 1 * -3 + baris 3 bilqis 43 Matlab Membuat nilai 1 pada kolom 2 dan baris 2 Baris 2 = Baris 2 * 1/2 bilqis 44 PR • Contoh pada slide 3, coba tukar antara baris pertama dengan baris 3, apakah hasilnya tetap sama ? Jawab dengan menggunakan Gauss-Jordan (dgn tangan) x+ y + 2z = 9 2x + 4y – 3z = 1 3x + 6y – 5z = 0 bilqis 2x + 4y – 3z = 45 PR • Contoh pada slide 8, coba kerjakan 2 SPL yang seharusnya jawabannya sama, tapi kenapa berbeda? Jawab dengan menggunakan Gauss-Jordan (dengan tangan) x1 + 1/2x2 + 1/3x3 = 1 1/2x1 + 1/3x2 + 1/4x3 = 0 1/3x1 + 1/4x2 + 1/5x3 = 0 x1 + 0,5x2 + 0,33x3 = 1 0,5x1 + 0,33x2 + 0,25x3 = 0 0,33x1 + 0,25x2 + 0,2x3 = 0 bilqis 46 PR kerjakan 2 saja • 1.1 3.b, 4.c, 5.d, 11 • 1.2 6.b, 7.c, 8.a, 13.b, 14.c, 15.b, 17, 22 bilqis 47