Basic procedure for applying the Present Worth (PW) criterion:
1. Determine the interest rate (i) that the firm wishes to earn on its investments. i = MARR is usually given to us.
2. Estimate the service life (n) of the project
3. Estimate the cash inflow for each period over the service life
4. Estimate the cash outflow for each period over the service life
5. Determine the net cash flows (An) for each period (net cash flow = cash inflow - cash outflow)
6. Find the present worth of each net cash flow at MARR. Add up these present-worth figures; their sum is defined as the projects
When the alternatives have equal lives, while carrying out the PW analysis for MUTUALLY EXCLUSIVE ALTERNATIVES:
1. One Alternative: Calculate PW at MARR. If PW 0, the requested MARR is met or exceeded and the alternative is financially viable.
2. Two or more Alternatives: Calculate PW of each alternative at MARR. Select the alternative with the PW value that is numerically largest.
Contoh 1
Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli peralatan baru seharga Rp 30.000.000,-.
Dengan peralatan baru itu akan diperoleh pendapatan sebesar Rp 15.000.000,- per tahun selama 5 tahun dan pengeluaran pertahun adalah Rp. 6.600.000. Pada akhir tahun ke-5, peralatan ini memiliki nilai jual Rp
6.000.000,- Jika tingkat suku bunga minimum 8% per tahun dan digunakan present worth analysis, apakah pembelian peralatan baru tersebut menguntungkan?
Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan dua alternatif mesin baru untuk mengurangi biaya operasional. Harga beli setiap mesin Rp 1.000.000,dengan usia pakai 5 tahun tanpa nilai sisa. Mesin A diharapkan mampu menghemat sebesar Rp 500.000,setiap tahun. Sementara mesin B diharapkan mampu menghemat sebesar Rp 700.000,- di tahun pertama, penghematan itu akan berkurang Rp 100.000,- pada tahun berikutnya. Menggunakan tingkat suku bunga
10%, tentukan mesin yang seharusnya dibeli.
Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya. Dua altematif mesin dengan usia pakai masing-masing 8 untuk X dan 16 tahun untuk Y tahun ditawarkan kepada perusahaan:
Mesin Harga beli
(Rp)
X
Y
2.500.000
3.500.000
Keuntungan per tahun (Rp)
750.000
900.000
Nilai sisa di akhir usia pakai
(Rp)
1.000.000
3.500.000
Gunakan tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli. Untuk mesin X berlaku replikasi.
Sebuah perusahaan harus membeli sebuah mesin.
Mesin bekas berharga Rp 5.000.000,-, mesin baru berharga Rp l2.800.000,-. Biaya operasional tahunan mesin bekas Rp9.200.000,- dan mesin baru Rp
8.300.000,-. Biaya perawatan tahunan Rp 600.000,untuk kedua mesin. Untuk mesin baru, biaya perawatan naik Rp l50.000,- setiap tahunnya. Usia pakai kedua mesin 10 tahun. Pada akhir usia pakai, mesin bekas tidak memiliki nilai sisa, sedangkan mesin baru memiliki nilai sisa Rp 4.000.000,-.
Pengeluaran pajak mesin baru lebih besar Rp
360.000,- pada tahun pertama clan naik sebesar Rp
25.000,- setiap tahunnya. Bandingkan kedua mesin tersebut pada tingkat suku bunga 12% menggunakan present worth analysis.
Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya. Dua alternatif mesin ditawarkan kepada perusahaan:
Mesin Usia pakai
(tahun)
K
Y
8
16
Harga beli
(Rp)
2.500.000
Keuntungan per tahun (Rp)
Nilai sisa di akhir usia pakai
(Rp)
750.000
1.000.000
1.500.000
Dengan tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli.
Contoh 7
Sebuah perusahaan berniat mengganti alat yang sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhannya. Dua alternatif terbaik adalah membeli alat manual (A1) atau alat otomatis (A2). Perkiraan konsekuensi ekonomi dari kedua alternatif tersebut adalah:
Investasi awal ($)
Pengeluaran tahunan ($)
A1
28.000
147.000
Pengeluaran tambahan tiap 5 tahun ($) 14.000
Usia pakai (tahun) 10
Nilai sisa ($) 8.000
A2
65.000
9.000
9.000
20
13.000
Berdasarkan present worth analysis, dengan tingkat suku bunga 15% per tahun, periode analisis 20 tahun, dan asumsi perulangan, tentukan alternatif terbaik yang harus dipilih.
.