POLA PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN (POLBANGMAWA) DI PERGURUAN TINGGI Jakarta , 27 Maret 2012 Beberapa Isu Aktual Bidang Kemahasiswaan Konsep PengembanganKemahasiswaan : RUU PT dan pasca pengesahan (Permen) Pendidikan Karakter , Integritas/Budaya Akademik /Anarkisme/HIV/Narkoba Politisasi kampus dan organisasi kemahasiswaan Peran Media (proporsionalitas pemberitaan, minim pemberitaan prestasi) Kesejahteraan Mahasiswa (biaya pendidikan tinggi, bantuan biaya hidup dan beasiswa) \ 3 Kemunduran moral-kah fenomena ini…? Kemunduran moral-kah fenomena ini…? Elang Gumilang Si Raja Properti Juara I Wira Usaha Muda Mandiri Tingkat Nasional Tahun 2007 Umur 25 Tahun Omzet Usaha Rp 200 Milyar KONDISI YANG DIHARAPKAN (BELMAWA) Keseimbangan antara bidang kurikuler dengan ekstrakurikuler. Kesadaran mahasiswa sebagai civitas akademika ikut bertanggungjawab untuk memperbaiki sistem pendidikan/pembelajaran, menjunjung tinggi harkat dan martabat almamater. Terciptanya iklim dialogis, komunikasi dan kerjasama yang baik antara pimpinan perguruan tinggi, staf pengajar, dan mahasiswa/pengurus Ormawa. Semakin tinggi keterlibatan pembimbing/pendamping kemahasiswaan dalam memberi bimbingan/konseling dan pengembangan program kemahasiswaan. Prestasi mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan (ko & ekstra kurikuler) dalam tingkat nasional maupun internasional meningkat. Beberapa pedoman/acuan untuk pembinaan kemahasiswaan : a. b. c. d. e. f. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 155/U/1998 Tanggal 30 Juni 1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 26/DIKTI/Kep/2002 tentang Pelarangan Organisasi Ekstra Kampus atau Partai Politik Melakukan Kegiatan Politik Praktis di Kampus Pola Pengembangan Kemahasiswaan (Polbangmawa) Indonesia Praktek Baik dalam Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Bidang Kemahasiswaan Indonesia (Buku II SPMPT, Bab XII) Dokumen United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) Tahun 2002 hasil tindak lanjut dari The World Conference on Higher Education di Paris 5-9 Oktober 1998 yang berjudul “The Role of Student Affairs and Services In Higher Education : A Practical Manual for Developing, Implementing and Assessing Student Affairs Programmes and Services”. DRAFT RUU PENDIDIKAN TINGGI (versi 14 Desember 2011 Panja RUU DIKTI) Pasal 14 Mahasiswa sebagai anggota sivitas akademika diposisikan sebagai insan dewasa yang memiliki kesadaran sendiri mengembangkan potensinya di Perguruan Tinggi untuk menjadi intelektual, ilmuwan, praktisi dan/atau professional. Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara aktif mengembangkan potensinya dengan melakukan pembelajaran, dan pencarian kebenaran ilmiah, dan/atau penguasaan, pengembangan ilmu, dan pengamalan teknologi, dan/atau seni, dalam mempersiakan diri menjadi insan yang berbudaya. Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengutamakan penalaran dan akhlak mulia dalam menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab sesuai dengan budaya akademik. DRAFT RUU PENDIDIKAN TINGGI (versi 14 Desember 2011 Panja RUU DIKTI) Pasal 14 (lanjutan) Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,minat, potensi, dan kemampuannya. Mahasiswa dapat menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi. Mahasiswa berkewajiban menjaga etika dan norma pendidikan tinggi untuk menjamin keberlangsungan pembelajaran dan keberhasilan pendidikan. Ketentuan lebih lanjut mengenai mahasiswa diatur dalam Peraturan Menteri. DRAFT RUU PENDIDIKAN TINGGI (versi 14 Desember 2011 Panja RUU DIKTI) Pasal 15 Bakat, minat, dan kemampuan mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (4) dapat dikembangkankan melalui kegiatan kokurikuler dan ekstra kurikuler sebagai bagian dari proses pendidikan mahasiswa. Kegiatan kokurikuler dan ekstra kurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan melalui organisasi kemahasiswaan. Ketentuan mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstra kurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Menteri. DRAFT PERATURAN MENDIKBUD RI TENTANG PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI PERGURUAN TINGGI (versi 28 OKTOBER 2011) Pasal 4 Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi dibentuk pada tingkat perguruan tinggi, fakultas, jurusan/departemen/ bagian Organisasi kemahasiswaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pembentukannya ditetapkan dengan surat keputusan pimpinan perguruan tinggi. Bentuk dan badan kelengkapan organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi ditetapkan berdasarkan kesepakatan antar mahasiswa, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan statuta perguruan tinggi yang bersangkutan. DRAFT PERATURAN MENDIKBUD RI TENTANG PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI PERGURUAN TINGGI (versi 28 OKTOBER 2011) Pasal 6 Organisasi kemahasiswaan intra dan antar perguruan tinggi bertujuan untuk : Mengembangkan kegiatan kemahasiswaan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Mengembangkan kepemimpinan, penalaran dan keilmuan, profesi, minat dan bakat, kesejahteraan, kewirausahaan, dan kepedulian sosial, yang berlandaskan pada kaidah akademis, moral, etika, dan kepentingan nasional. DRAFT PERATURAN MENDIKBUD RI TENTANG PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI PERGURUAN TINGGI (versi 28 OKTOBER 2011) Pasal 7 Organisasi kemahasiswaan intra dan antar perguruan tinggi dilarang : berafiliasi dengan organisasi ekstra perguruan tinggi dan atau partai politik; melakukan kegiatan politik praktis; menggunakan nama dan/atau atribut atau bentuk lain yang melambangkan identitas perguruan tinggi atau organisasi antar perguruan tinggi, untuk kegiatan organisasi ekstra perguruan tinggi dan/atau partai politik. DRAFT PERATURAN MENDIKBUD RI TENTANG PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI PERGURUAN TINGGI (versi 28 OKTOBER 2011) Pasal 8 Semua bentuk organisasi ekstra perguruan tinggi dan partai politik dilarang membuka sekretariat (perwakilan) atau nama lain dan/atau melakukan aktivitas politik praktis di perguruan tinggi. DRAFT PERATURAN MENDIKBUD RI TENTANG PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI PERGURUAN TINGGI (versi 28 OKTOBER 2011) Pasal 10 Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi, mempunyai fungsi: mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni-budaya, dan olahraga yang dilandasi oleh norma hukum, agama, etika, moral, dan wawasan kebangsaan; mengembangkan jiwa kepemimpinan dan nasionalisme sebagai kader bangsa yang berpotensi untuk melanjutkan kesinambungan pembangunan nasional; menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa untuk menumbuhkembangkan potensi dan jati diri sebagai insan akademis. DRAFT PERATURAN MENDIKBUD RI TENTANG PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI PERGURUAN TINGGI (versi 28 OKTOBER 2011) Pasal 11 Setiap kegiatan organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi harus mendapatkan rekomendasi dan dipertanggungjawabkan kepada pimpinan perguruan tinggi. Setiap kegiatan organisasi kemahasiswaan antar perguruan tinggi yang dibantu Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi harus dipertanggungjawabkan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi. Program Kemahasiswaan Penalaran Minat bakat Organisasi Kewirausahaan Sosial Kemasyarakatan, Lingkungan Kesejahteraan GAMBARAN BEBERAPA PROGRAM KEMAHASISWAAN DIKTI (1) Ranah Pembinaan Tujuan Program /Kegiatan Penalaran, keilmuan dan keprofesian Menanamkan sikap ilmiah dan profesionalisme PKM, PIMNAS, Mawapres, Debat, Seminar, Olimpiade, PMW, Co-op Minat, bakat dan kegemaran Mengaktualisasikan minat dan kegemaran serta bakat untuk menunjang perkembangan jasmani & rohani Peksimida, Peksiminas, Pesparawi, PSM, MTQ; Kejurda, Kejurnas, Liga, Pomnas, AUG, Universiade, Mapala, Organisasi mahasiswa Mengembangkan organisasi kemahasiswaan di lingkungan PT untuk menunjang kegiatan kurikuler & ekstra BEM, UKM, IOMS/HMJ Sosial Kemasyarakatan Mengaktualisasikan hasrat dan kepekaan sosial mahasiswa untuk berinteraksi dengan masyarakat Menwa, Pramuka, KSR-PMI, PMR, Bina Desa Mahasiswa Melaksanakan Belajar Bekerja Terpadu (PMW, Co-op) Bantuan Program Belajar Terpadu Tahun I (Baru), 20 PT Tahun II, 5 PT Tahun III, 5 PT Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Penguatan kelembagaan kewirausahaan (PTN dan PTS) Mahasiswa Berprestasi Unggul dalam Minat dan Bakat Pentas Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi), Unpati-Oktober Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional (Peksiminas), Unram-Juli Kejuaraan /Dunia Olah Raga Mahasiswa AUG , Laos-Desember Single Event, 2 cabor Olahraga Bilateral (Sukmalindo), Kualalumpur Kejuaraan /Liga Mahasiswa Nasional, 2 cabor Lomba Desain Kreasi Batik Mahasiswa Berprestasi Unggul dalam Bidang Akademik Penyelenggaraan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional (Mawapres) Olimpiade Matematika dan Sain Tingkat Nasional (ON-MIPA) Tingkat Internasional (IMC) Kompetisi Debat Bahasa Inggris Tingkat Nasional (NUEDC) Tingkat Internasional (WUDC) Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan Bantuan Pengembangan Organisasi Kemahasiswaan, 10 Paket Unit Kegiatan Mahasiswa Tingkat Nasional, 5 Paket Kegiatan Mahasiswa Tingkat Wilayah/Nasional, 300 Paket Kegiatan Mahasiswa Tingkat Internasional, 40 Paket Bantuan Kegiatan Latihan Keterampilan/ Kepemimpinan & Manajemen Mahasiswa (LKMM), 10 Paket Bantuan Kegiatan Mahasiswa Bina Desa, 20 Paket Bantuan One Young World, 15 Paket Pengembangan Penalaran, Keahlian, Keprofesian Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional Olimpiade Matematika dan Sains tingkat Nasional Olimpiade Debat Bahasa Inggris Tingkat Nasional Olimpiade Matematika dan Sain tingkat Internasional Olimpiade Debat Bahasa Inggris Tingkat Internasional Bantuan/pengiriman mhs ke luar negeri (penalaran, minat/bakat, organisasi) 2 Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Pelaksanaan Kontes Robotika Kontes Robot Internasional (KRI) Kontes Robot Internasional (KRCI) Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) Regional Kontes Robot Tingkat Nasional (KRI, KRCI dan KRSI) 3 Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNas) Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) Kontes Bangunan Gedung (KBG) Pagelaran Mahasiswa Nasional di bidang TIK (geMasTIK) Kontes Roket Indonesia (Korindo) Program Nano Satelit 4 Entrepreneurship/kewirausahaan Pengembangan karakter Pengembangan manajemen/kepemimpinan PEDOMAN DAN PRAKTIK BAIK STANDAR KEMAHASISWAAN 1. Penetapan Jenis Kegiatan 2. Penetapan Target Kegiatan 3. Pembimbing 4. Fasilitas 5. Penetapan Standar Mutu 6. Penyusunan Skala Prioritas Contoh Model Pencapaian Standar Mutu Kegiatan Lomba Karya Ilmiah JENIS INDIKATOR KEGIATAN SUMBER SASARAN DATA STRATEGI KOMPETENSI PENCAPAIAN SASARAN Lomba Karya Rutin mengikuti Koordinator Meningkatkan Mengikuti lomba- Ilmiah lomba lomba/ wawasan dan Lomba mahasiswa pengetahuan; dan - Menghargai hasil karya orang lain - Mengakui prestasi yang akan kelebihan orang dicapai lain - Memahami kelemahan diri sendiri - Jumlah Peserta Koordinator Kompetisi Partisipasi Sosialisasi dan pelatihan Kemampuan lomba/ mahasiswa meningkat bekerjasama Program : Peningkatan Mutu Proses Pendidikan dan Kemahasiswaan Sub Program : Pembinaan kegiatan kema-hasiswaan dan soft skill maha-siswa melalui kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler Sasaran (2) : Meningkatnya prestasi dan mutu kegiatan kemahasiswaan Indikator Kunci Kinerja Jumlah prestasi (award, juara 1, 2, 3) mahasiswa IPB: a. Nasional b. Internasional Jumlah kompetisi yang di-ikuti oleh mahasiswa IPB : a. Nasional b. Internasional Target 2010 2011 Basis 2007 2008 2009 86,00 3,00 90,00 5,00 92,00 7,00 100,00 10,00 99,00 5,00 150,00 7,00 175,00 9,00 200,00 10,00 2012 2013 100,00 10,00 140,00 15,00 140,00 15,00 225,00 12,00 250,00 15,00 250,00 15,00 Seven Winning Characteristics (Patrick O’Brien) Communication skill Organizational skill Leadership Logic Effort Group skill Ethics PAHAMI TATA ORGANISASI JENIS ORGANISASI HIERARKI ORGANISASI ADMINISTRASI DAN KEUANGAN ORGANISASI SIKAP DALAM BERORGANISASI MEMBINA HUBUNGAN DENGAN STAKEHOLDERS/RELASI REMEMBER • Do what you write and Write what you do • NO RECORD/DOCUMENT NO ORGANIZATION MOTTO : 1. TULIS APA YANG DILAKUKAN ATAU BIASAKAN MEMBUAT PROSEDUR (DOCUMENT PROCEDURES) 2. LAKUKAN APA YANG DITULIS (IMPLEMENTED) 3. BUKTIKAN (RECORDS) Situation, Task, Action (including how and why), Results ? 48 TEAM WORK T ; TOGETHER E ; EVERYONE A ; ACHIEVE M ; MORE The leader is one who knows the way Shows the way And goes the way Today’s biggest challenge is : …to lead or to be led So, what will you be ? A Leader “ Most people say that it is the intellect which makes a great scientist. They ar wrong: it is character. 10 tanda perilaku manusia yang menunjukkan arah kehancuran suatu bangsa (Thomas Lickona dalam buku “Educating for Character”) : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja, Ketidakjujuran yang membudaya, Semakin tingginya rasa tidak hormat kepada orangtua, guru dan figur pemimpin, Pengaruh peer group terhadap tindakan kekerasan, Meningkatnya kecurigaan dan kebencian, Penggunaan bahasa yang memburuk, Penurunan etos kerja, Menurunnya rasa tanggungjawab individu dan warga negara, Meningginya perilaku merusak diri dan Semakin kaburnya pedoman moral KARAKTER MAHASISWA 58 CERDASKREATIFINOVATIF BERIMANJUJURBERTANGGUNG JAWAB SEHAT-DISIPLINTANGGUH RAMAHTOLERANPEDULI Pengalaman terpetik beberapa PT dunia terkait pengembangan karakter PT Pendidikan Karakter California State Menerapkan tanggung jawab personal dan sosial, rasa saling menghargai, dan makna berbagi terhadap sesama sebagai indikator keberhasilan dari penerapan University pengembangan karakter mahasiswanya agar mahasiswa dan lulusannya dapat memaknai setiap nilai edukasi yang telah diterima secara menyeluruh dan dapat menciptakan suatu sistem kemasyarakatan yang sehat University Bloomington Menerapkan Civic Leadership Development (CDL) yang mewadahi mahasiswanya agar dapat berkecimpung dalam bidang pelayanan masyarakat dan lembaga non profit. Penerapan program ini ditujukan agar mahasiswa memahami arti penting dari keterlibatan masyarakat dalam menciptakan praktik kependudukan dan kepemimpinan yang baik. Boston University Menghimbau orang tua/wali dan tenaga pengajar untuk menekankan kewajiban mereka sebagai pendidik-pendidik karakter. Kampus bekerja sama dengan keluarga, lingkungan sosial, dan komunitas keagamaan dalam upaya mengemban tanggung jawab ini University of San Diego Membagi aspek kesehatan mahasiswa menjadi 8 kategori, yaitu kesehatan emosi, lingkungan, finansial, intelektual, profesi, fisik, sosial, dan spiritual dan mendirikan pusat2 untuk mendukung pengembangan kedelapan aspek tersebut Monash University Mengembangkan karakter mahasiswa yang kompeten di bidang bisnis, pemerintahan, dan kelembagaan di luar pemerintah. Pengajaran berstandar global diterapkan pada mahasiswa dengan tambahan soft skills yang bersumber dari organisasi-organisasi kemahasiswaan. Dasar Kebijakan Pendidikan Karakter di IPB Motto : Mencari dan Memberi yang Terbaik Kode Etik Civitas Academica IPB : Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kesopanan, disiplin, patuh pada aturan dan nilai integritas Tujuh Nilai Budaya Korporat IPB : Keunggulan Akademik Spiritualisme Kegigihan Senang Bekerjasama Empati/Peduli Tanggungjawab Komitmen Pendidikan dan Pengembangan Karakter di IPB Buku ini Mengkaji pengalaman terpetik (best practices) pembinaan karakter mahasiswa melalui budaya akademik yang kondusif di IPB Integrasi Pengembangan Karakter dalam Kegiatan Akademik Kontrak perkuliahan Keikutsertaan dalam MK. Pendidikan Karakter Pesan moral dan etika perkuliahan Evaluasi Proses Belajar Mengajar (EPBM) Kuliah Kerja Profesi (KKP) Penyelesaian Tugas Akhir Pesan Moral dan Etika dalam Perkuliahan Pengembangan nilai-nilai spiritual, keunggulan akademik/cerdas, gigih, kerjasama, empati, tanggung jawab, komitmen, jujur, peduli dan tangguh Evaluasi Proses Belajar Mengajar Laporan 2010: Dosen dianggap tergolong baik dalam menyampaikan pesan-pesan moral di kelas sebagai salah satu upaya mengintegrasikan pengembangan karakter mahasiswa dalam proses pembelajaran. Sebanyak 89% dosen menyampaikan pesan moral dan etika dalam perkuliahan. Integrasi Pengembangan Karakter dalam Kegiatan Non Akademik Masa Perkenalan Kampus (MPKMB, MPF, MPD) Pembinaan akademik dan multi budaya Tata tertib dan etika kehidupan kampus Kegiatan lembaga kemahasiswaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Pelatihan dan pengembangan karakter Pengembangan karakter melalui beasiswa Masa Perkenalan Kampus Karakter mahasiswa yang terbangun: adaptive, achievement motivation, attractiveness, curiosity, dan awarness Nilai-nilai karakter yang ditanamkan: keunggulan akademik/cerdas, kejujuran, kepedulian, ketangguhan, spiritual, kegigihan, kerjasama, empati, tanggung jawab, dan komitmen Pembinaan Akademik dan Multi Budaya Karakter unggul yang terbentuk pada mahasiswa yang tinggal di asrama adalah : (1) Rasa percaya diri; (2) Dapat diandalkan; (3) Optimis; (4) Kerjasama; (5) Adaptif; (6) Kepemimpinan; (7) Rasa ingin tahu; (8) Tanggung jawab; (9) Inisiatif; (10) Kreatif; (11) Berfikir analisis; (12) Empati; (13) Integritas; dan (14) Komitmen dan dapat dipercaya Pengembangan Karakter Melalui Beasiswa Pengembangan Karakter Mahasiswa Melalui Program Beasiswa 65 jenis beasiswa, mencakup 9.141 mahasiswa Contoh pelaksanaan program pengembangan karakter oleh donatur melalui beasiswa Karya Salemba Empat Goodwill CSS MoRa Tanoto Beasiswa BI Beasiswa ETOS Beswan Djarum dll Tata Tertib Kehidupan Kampus Apakah tata tertib kehidupan kampus berperan dalam membentuk karakter mahasiswa? Moral Nilai Kebajikan No Nilai Kebajikan 1 Membantu ketika teman meminta tolong memfotokopikan bahan ujian, meskipun teman tersebut pernah menolak hal yang sama 2 Tidak menandatangani daftar hadir kuliah atas nama teman dengan alasan membantu agar ia tetap bisa mengikuti ujian akhir 3 Tetap menghargai teman yang berbicara di depan kelas, meskipun hal yang ia bicarakan tidak penting 4 Tidak memarahi teman yang belum membayar hutangnya dengan alasan ia belum memiliki uang 5 Tidak memarahi teman yang meminta maaf saat ia menghilangkan baju kesayangan kita tanpa sengaja Ya 83.7 Tidak 16.3 68.0 32.0 62.9 37.1 71.1 28.9 69.1 30.9 Nilai Kejujuran No 1 2 3 4 5 Nilai Kejujuran Tindakan saat sedang ujian, menemukan satu soal yang sangat sulit dan sama sekali tidak tahu jawabannya Tindakan ketika dosen menanyakan “apakah anda mengisikan daftar hadir teman anda” (teman menitip absen dan anda mengisi absen teman tersebut) Tindakan saat lupa mengerjakan tugas yang harus dikumpulkan hari itu juga, teman mengusulkan untuk copy paste tugas dari kakak kelas saja karena waktunya mendesak. Tindakan ketika mengetahui ada teman yang menyontek disaat ujian berlangsung Tindakan ketika mendapatkan IP yang jelek semester ini dan orang tua menanyakan mengenai nilai tersebut Tidak Jujur 20.9 Jujur 12.3 87.7 72.6 27.4 93.1 6.9 12.3 87.7 79.1 Kontrol Diri No 1 Kontrol diri Ya Tidak Mengontrol diri tidak menyontek jika pada saat ujian tidak sempat belajar Mengontrol diri ketika dimarahi teman kelompok karena terlambat mengumpulkan tugas kelompok 87.4 12.6 96.9 3.1 3 Mengontrol diri ketika teman ‘bercanda’ saat mendapat nilai yang paling kecil diantara teman sekelas 74.3 25.7 4 Mengontrol diri ketika teman datang terlambat hingga 1 jam padahal telah membuat janji bertemu 76.0 24.0 5 Mengontrol diri ketika sedang berjalan dekat kubangan air, tiba-tiba ada mobil melaju dengan kencang sehingga air dalam kubangan tersebut membasahi baju 25.7 74.3 2 Hubungan Sosial, Kerjasama dan Kepedulian No Pernyataan 1 2 Cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan Dapat berteman dengan siapa saja tanpa membedakan agama, suku, dan ras Mempertimbangkan pendapat orang lain ketika mengambil keputusan Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berpendapat Selalu tersenyum dan menyapa teman-teman saat bertemu dijalan Berunding dengan teman jika terjadi kesalahpahaman 3 4 5 6 Tidak Setuju 21.5 2.3 Setuju 1.7 98.3 0.9 99.1 3.7 96.3 1.4 98.6 78.5 97.7 Organisasi Mahasiswa Apakah keikutsertaan dalam organisasi berperan dalam membentuk karakter mahasiswa? Dampak Keikutsertaan Kegiatan PKM Dampak PKM 1. Memperoleh masukan dan pemikiran yang bermanfaat untuk pemecahan masalah 2. Memperoleh inspirasi untuk mengembangkan bidang ilmu yang ditekuni 3. Memperoleh IPTEKS berharga 4. Wawasan lebih luas 5. Mampu membuat proposal ilmiah dengan lebih baik 6. Lebih termotivasi untuk mengembangkan bidang ilmu 7. Termotivasi menambah pengetahuan di luar bidang keilmuan 8. Lebih percaya diri 9. Lebih tertantang meningkatkan kreativitas 10. Kemampuan berkomunikasi meningkat 11. Networking lebih luas 12.Lebih mampu mengaplikasikan karya Ya 97.8 Tidak 2.2 80.4 19.6 100 80.4 80.4 91.3 97.8 0.0 19.6 19.6 8.6 2.2 80.4 89.1 89.1 67.4 87.0 19.6 10.9 10.9 32.6 13. MINDSET KARAKTER SIKAP PERILAKU PROSES TRANSFORMASI KARAKTER KEBIASAAN KEPUTUSAN TINDAKAN SOFT SKILLS are not TAUGHT but can be learnt No one is born to lose. Everyone is born to win. And the biggest difference that separates the one from the other is the willingness learn to , to change, and to grow … Express Your Voice Discover Your Voice Whole Person 4 Needs 4 Intelligences 4 Attributes 4 Roles To live Physical Intelligence (PQ) Discipline Modeling (PANUTAN) To Learn Mental Intelligence (IQ) Vision Pathfinding (PERINTIS) HEART To Love Emotional Intelligence (EQ) Passion Aligning (PENYELARAS) SPIRIT To Leave a Legacy Spiritual Intelligence (SQ) Conscience Empowering (PEMBERDAYA) BODY MIND THANK YOU VERY MUCH Views of Bogor Agricultural University