Hasan Jauhari Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kementerian KUKM Pengakuan 1. SMEs account for more than 96% of all enterprises. 2. Provide 50% to 85% of domestic employment. 3. The contribution to GDP is between 30% and 53%. 4. The contribution to exports is between 19% and 31%. 5. They are important in terms of income and employment generation, gender and youth empowerment through business participation, and their widespread presence in non-urban and poorer domestic regions. SMEs are the backbone of ASEAN and SME development is integral to achieve long-run and sustainable economic growth. AFTA 1. Meningkatkan daya saing ASEAN 2. Menarik investasi 3. 90 persen dari produk tarifnya 0-5 % 4. Ekspor ke luar dan antar negara ASEAN meningkat 5. Perluasan FTA, Cina, Australia New Zeland, India, Jepang dan Korea Selatan. AEC 1. Single Market and Production Base 2. Competitive Economic Region 3. Equitable Economic Development 4. Integration into the Global Economy Strategi Menuju 2015 1. 2. 3. Peran ASEAN SME Working Group (ASEAN SMEWG). Efectifitas joint consultations meeting ASEAN Plus Three (China, Japan and the Republic of Korea. Target AEC Blueprint (a) a common curriculum for entrepreneurship in ASEAN (20082009); (b) comprehensive SME service centre with regional and subregional linkages in AMSs (2010-2011); (c) SME financial facility in each AMS (2010-2011); (d) a regional program of internship scheme for staff exchanges and visits for skills training (2012-2013); dan (e) a regional SME development fund for use as a funding source for SMEs that are undertaking business in ASEAN (2014-2015). APBSD 1. Budaya kewirausahaan dan inovasi 2. Dinamis dan berpandangan ke depan 3. Kerjasama dan berjaringan antar UKM Fokus APBSD 1. Sumberdaya manusia 2. Pemasaran 3. Pembiayaan 4. Pemanfaatan teknologi 5. Kebijakan yang kondusif Kerjasama ASEAN 1. Mempercepat pengembangan UKM 2. Meningkatkan daya saing UKM 3. Memperkuat kemandirian UKM 4. Meningkatkan kontribusi UKM terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ASEAN Peluang 1. Pengakuan peran UKM 2. Kerjasama internasional, regional dan bilateral 3. Posisi strategis Indonesia 4. Sumberdaya alam 5. Pasar domestik 6. Pertumbuhan ekonomi 7. Stabilitas politik Visi Terwujudnya UKM Indonesia yang berdaya saing dalam rangka memberi manfaat dan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia dan dalam kerjasama ASEAN. Indikator 1. Lapangan kerja 2. Kontribusi pada PDB 3. Kontribusi ekspor 4. Produktivitas 5. Investasi 6. Struktur piramida pelaku usaha Indonesia Strategi 1. Daya saing UKM. 2. Profesionalisme pemberdayaan. 3. Manfaatkan forum kerjasama. 4. ASEAN fokus ke bentuk project base. 5. Pendekatan holistik dalam. internasionalisasi UKM. Daya saing UKM 1. Kewirausahaan (inovasi). 2. Difersifikasi dan reposisi industri UKM (dimensi produk, efisiensi dan produktivitas, respon terhadap pasar). 3. Rekayasa kelembagaan. 4. Penguatan infrastruktur (sarana-prasarana, perangkat lunak dan keras). 5. Alokasi sumberdaya produktif (informasi, finansial, material). Profesionalisme pemberdayaan 1. Strategic plan. 2. Sinergi. 3. Kelembagaan yang kompetitif. 4. SDM pembina. 5. Sumberdaya pembinaan. Manfaatkan forum 1. Identifikasi program prioritas forum ASEAN, APEC, ASEM, BIMP-EAGA, IMT-GT, FEALAC, NAASP, bilateral). 2. Sinergitas substansi. 3. Formulasi sistem kelembagaan national secretariat. Fokus ASEAN 1. Tujuan, sasaran dan indikator kinerja. 2. Activitas terstruktur. 3. Sumberdaya produktif. 4. Institusi. 5. Mekanisme. Pendekatan holistik 1. Sektor prioritas. 2. Pelibatan pemangku kepentingan. 3. Policy matrix lintas instansi pemerintah. 4. Alokasi sumberdaya produktif. 5. Mekanisme koordinasi terstruktur. Fokus ASEAN-1 Program kewirausahaan 1. Sebagai tindak lanjut dari tersusunnya ASEAN Common Curriculum for Entrepreneurship (ACCE). 2. AMS secara bersama menyelenggarakan program seminar, workshop, taining, industrial visit terkait dengan pengembangan kewiraushaan. 3. Masing AMS mengakomodasi hasil rekomendasi ACCE dan hasil pertemuan bibidang pengembangan kewirausahaan (institusionalisasi ke dalam sistem pendidikan nasonal). Fokus ASEAN-2 Kerjasama Indonesia-Singapura mengembangkan wirausaha muda 1. Produk horticultura dari Sumatera. 2. Aktivitas dalam bentuk promosi bersama untuk target pasar masyarakat keturuan Cina. 3. Pemerintah secara reciprocal memberikan dukungan dalam bentuk, pelatihan, seminar, test pasar, start-up capital dan public campaign. 4. Lembaga profesional yang bergerak di bidang kewirausahaan melakukan proses pengkajian, perencanaan, pembinaan, pendampingan dan konsultasi. 5. SMEWG mengangkat project yang sukses sebagai best practices dan menyebarkannya dikalangan AMSs. Fokus ASEAN-lainnya 1. Melalui kajian yang sistematis dan terencana. 2. Berpedoman pada agenda prioritas Indonesia dan 3. 4. 5. 6. dalam kerangka agenda ASEAN. Mengidentifikasi negara partners (co-sponsor). Diplomasi dalamm forum resmi. Menjadi program instansi/nasional. Pelibatan dan membangun komitment pemangku kepentingan di dalam negeri. Matrik Prioritas FORUM IMT-GT AGENDA POKOK 1. Sharing best practice 2. Inovative SMEs 3. Policy environment 4. Green business 5. Financing 6. Market access and trade 1. Sumberdaya manusia 2. Pemasaran 3. Pembiayaan 4. Pemanfaatan teknologi 5. Kebijakan yang kondusif 1. Sharing best practice 2. Policy environment 3. Green Business 1. Connectivity 2. Supply chain Supply chain FEALAC Sharing best practice NAASP Sharing best practice APEC ASEAN ASEM BIMP-EAGA BILATERAL 1. Sharing best practice 2. Pasar 3. Capacity Buiding KEPENTINGAN INDONESIA 1. Proses pembelajaran 2. Pasar 3. Investasi sektor UKM 1. Pasar 2. Investasi sektor UKM 1. 2. 3. 1. Proses pembelajaran Pasar Investasi sektor UKM Investasi sektor UKM 1. 2. 1. 2. 1. 2. 1. 2. 3. Pasar Investasi sektor UKM Sharing best practice Pasar Sharing best practice Pasar Sharing best practice Pasar Capacity Buiding AGENDA PRIORITAS 1. Bembelajaran kebijakan 2. Gerakan Kewirausahaan 3. Capacity Buiding 4. Membangun dan memperluas pasar 5. Mengundang investasi sektor UKM Catatan akhir 1. Melibatkan UKM sebuah keniscayaan. 2. Jadwal keterbukaan ASEAN mengisyaratkan perlunya upaya yang segera dan terencana. 3. UKM akan memperoleh manfaat dengan perencanaan dan pendekatan yang konfrehensif dan sinergitas. 4. Keterlibatan Indonesia dalam forum internasional perlu lebih distrukturisasi. 5. Langkah awal konsolidasi pemangku kepentingan. SEMOGA BERMANFAAT