EMOSI PERASAAN POSITIF & NEGATIF + PERUBAHAN PERILAKU (THE WAY OF FEELING & THE WAY OF ACTING) SITUASI EMOSIONAL CONTOH Diperlakukan tidak adil Marah Melihat penderitaan Sedih Mencintai seseorang Bahagia Komponen Emosi POLA JAWABAN FISIOLOGIS EMOSI PERILAKU (species-specific) PERASAAN (feeling/mood) EMOTION SURVIVAL -Self-preservation - Species preservation -Cognitive appraisal of event -An increased readiness to act Lat. Emovere (to move/to disturb) EMOSI EMOTION Moves us into action & signals us that something significant is happening to us RESPON EMOSIONAL I. PERILAKU NYATA (overt behavior): GERAKAN OTOT (defensif/agresif) STIMULUS EMOSIONAL II. OTONOMIK: PERILAKU + MOBILISASI ENERGI III. HORMONAL (ENDOKRIN) EMOTION CREATES A FEELING * LOVE * JOY * ELATION * SURPRISE * HAPPINESS * IRRITATION * FEAR * COLOURS OUR * ANGER PERCEPTION * ADD RICHNESS TO OUR PERSONAL WORLD KOMPONEN EMOSI 1. PENILAIAN KOGNITIF (cognitive appraisal) SUATU PERISTIWA 2. PERUBAHAN FISIOLOGIS DALAM VISERA (ALAT2 DALAM) 3. PENINGKATAN KESIAPAN BERTINDAK (increased readiness to act) 4. PERASAAN SUBJEKTIF (subjective sense of feeling) HOW (AND WHY) THE BRAIN PRODUCES THESE CHANGES? THE BRAIN I. PERILAKU NYATA GERAKAN OTOT (Defensif/agresif) OTOT RESPON EMOSIONAL II. OTONOMIK* PERILAKU + MOBILISASI ENERGI ( denyut jantung/ vasodilatasi) *Simpatis/ Parasimpatis GLUKOSA VASODILATASI KORTIKOSTEROD EPINEFRIN (E) NOREPINEFRIN (NE) KORTEKS MEDULA KELENJAR ADRENAL ALIRAN DARAH III. HORMONAL TEORI EMOSI • TEORI EMOSI JAMES – LANGE (William James (Amerika) & Carl Lange (Denmark): “We afraid because we run” STIMULUS OTAK (diproses, assessed/ (mis. visual/ dinilai relevansinya di bag. auditoris) otak tertentu:korteks visualis/ PERUBAHAN2 auditoris) BAGIAN SADAR OTAK feedback (interpretasi keadaan emosional yang dialami) SS OTONOMIK KEADAAN TUBUH + AROUSAL ( the patterns of the peripheral body changes) (PERUBAHAN2 TUBUH PERIFER YANG MENGATAKAN KEPADA OTAK EMOSI APA YANG DIALAMI) PERSEPSI STIMULUS MENAKUTKAN AKTIVASI SS SIMPATIS INTERPRETASI SADAR KEADAAN TUBUH YANG MENGHASILKAN EMOSI “My heart is beating fast, Mis. Ular so I must be frightened” Mis. Denyut jantung Feedback perubahan2 perifer ke otak TEORI EMOSI JAMES - LANGE 2. TEORI EMOSI CANNON – BARD Temuan2 Cannon (bukti2 eksperimental): bertentangan dengan alasan2 teori James – Lange •Pengambilan semua sistem simpatis (kucing):(a). menunjukkan menghilangnya arousal (meskipun demikian, masih memperlihatkan reaksi emosional , seperti marah, takut dan senang) (b). Tanda2 seperti hilangnya input2 viseral dari dan ke otak Percobaan2 Cannon juga menunjukkan: Emosi “dialami” sebelum bagian2 tubuh (mis. otot polos) mempunyai waktu untuk bereaksi (KITA MAMPU MERASAKAN EMOSI SEBELUM TERJADI PERUBAHAN2 TUBUH) BUKTI2 LAIN (kajian pada manusia):- disuntik adrenalin menghasilkan reaksi2 tubuh sama seperti excitement & strong fear (palpitasi jantung, gemetar dll.) - subjek mampu menginterpretasi reaksi2 tubuh tanpa mempersepsinya sebagai emosi (temuan yang bertentangan dengan prediksi teori James-Lange) Proposisi Cannon-Bard: Peristiwa emosional terdiri atas 2 efek terhadap otak yang berbeda: Memacu sistem saraf otonomik menghasilkan arousal dan (pada waktu bersamaan) menghasilkan sensasi emosi (KESADARAN) di korteks serebri Ke hipotalamus PERSEPSI STIMULUS MENAKUTKAN AKTIVASI SS SIMPATIS THALAMUS Ke korteks serebri TEORI EMOSI CANNON-BARD PENGALAMAN EMOSI SADAR TEORI EMOSI SCHACHTER – SANGER (COGNITIVE-AROUSAL THEORY) (Stanley Schachter & Jerome Singer, 1962) PERSEPSI STIMULUS MENAKUTKAN AKTIVASI SS SIMPATIS KESADARAN AROUSAL FISIOLOGIS PENILAIAN KOGNITIF SITUASI UNTUK MENENTUKAN EMOSI YANG PALING SESUAI KONTROL SARAFI POLA RESPON EMOSIONAL STIMULUS EMOSIONAL* (Objek/situasi) OTAK (terutama AMIGDALA)** MENYERANG (fight) MARAH ATAU MELARIKAN DIRI (flight) TAKUT * - NYERI - MAKANAN/MINUMAN - PASANGAN/PARTNER - MUSUH - BAYI/ANAK - FEROMON SISTEM LIMBIK EMOSI, MOTIVASI,BELAJAR, MEMORI •Komponen kortikal (korteks orbitofrontalisgirus, girus singuli, isthmus, formasio hipokampi (hipokampus, girus hipokampus, girus girus parahipokampus, girus dentatus) • Komponen subkortikal: amigdala, nukleus septalis, hipotalamus (terutama korpus mamilare) KELOMP. KORTIKOMEDIAL AMIGDALA KELOMP. SENTRAL KELOMP. LATERAL-BASOMEDIAL FUNGSI AMIGDALA: MENGORGANISASI RESPON2 EMOSIONAL (PERILAKU/OTONOMIK/HORMONAL) -TAKUT/MARAH/DISGUST: JIJIK/BAU/ -FEROMON/PL SEKSUAL/PL MATERNAL dll. AMIGDALA (NUKLEUS SENTRALIS) STIMULUS AVERSIF (tidak menyenangkan) EKSPRESI RESPON EMOSIONAL ANCAMAN/AGITASI PRODUKSI PROTEIN Fos LESI AMIGDALA (nuk. sentralis) PRODUKSI PROT. Fos/HILANG STIMULASI AMIGDALA (listrik/asam amino) TAKUT AGITATED PENY.2 STRES - RASA TAKUT HILANG - LEBIH JINAK - HORMON2 STRES -TIDAK MUDAH MENDERITA TUKAK LAMBUNG (ULCUS PEPTICUM) & PENY.2 STRES LAINNYA INPUT AMIGDALA SIST. OLFAKTORIS KORTEKS ASOSIASI KORTEKS FRONTALIS SIST. LIMBIK OUTPUT KORTEKS FRONTALIS HIPOTALAMUS FORMASIO HIPOKAMPI NUKLEI BATANG OTAK FUNGSI2 OTONOMIK PL SPECIES-TYPICAL KORTEKS ORBITOFRONTALIS INPUT BAG.2 LAIN LOBUS FRONT. LOBUS TEMPORALIS AMIGDALA BAG.2 LAIN SIST. LIMBIK (via TALAMUS) OUTPUT AMIGDALA GIRUS SINGULI GIRUS SINGULI* LESI STIMULSI LISTRIK PERASAAN EMOSIONAL MUTISME , POS./NEG. AKINETIK (LESI BERAT MATI) * BERKAITAN DENGAN MOTIVASI (AKTIVASI PL) AMIGDALA STIMULI TERTENTU SUARA KERAS/MENDEKATNYA BINATANG BESAR/KETINGGIAN/ SUARA TERTENTU/ BAU TERTENTU AVERSIVE EMOTIONAL LEARNING REAKSI2 TAKUT (mempengaruhi) LEARNING** COPING RESPONSE MEMORY ** DISEBUT: CER (CONDITIONED EMOTIONAL RESPONSE) LESI AMIGDALA (NUK. SENTR.) CER: HILANG EKSPRESI & REKOGNISI EMOSI SITUASI LINGKUNGAN (Stimulus) REKOGNISI EMOSI: Kita bisa mengenali (rekognisi) emosi seseorang melalui: -Ekspresi mimik - Nada suara (tone) - Bahasa badan EMOSI JAWABAN TERORGANISASI (PERILAKU/OTONOMIK/ HORMONAL) * MENYIAPKAN ORGANISME UNTUK MENANGGAPI/MENGATASI -UNLEARNED (COPING RESPONSE) -UNIVERSAL * KOMUNIKASI SOSIAL (Ekspresi emosi: mengatakan kepada -INNATE (BAWAAN/ orang lain apa yang kita rasakan dan GENETIK) apa yang akan kita lakukan): -PERUBAHAN SIKAP -SPECIES- EKSPRESI WAJAH (MIMIK) TYPICAL PERASAAN EMOSI TEORI JAMES-LANGE SITUASI YANG MENIMBULKAN EMOSI MENYEBABKAN TIMBULNYA SEPERANGKAT JAWABAN2 FISIOLOGIS (mis.: gemetar, berkeringat, denyut jantung ) DAN PERILAKU (mis.: mengepal-ngepalkan tangan, berkelahi). OTAK MENERIMA FEEDBACK (UMPAN BALIK) SENSORIS DARI OTOT2 DAN ORGAN2 YANG MENIMBULKAN JAWABAN TSB.. INI YANG MENIMBULKAN PERASAAN EMOSI KITA TAKUT KARENA KITA LARI (TEORI CANNON-BARD: KITA LARI KARENA KITA TAKUT) THE JAMES – LANGE THEORY OF EMOTION PERCEPTION OF FEARFUL STIMULUS ACTIVATION OF SYMPATHETIC NERVOUS SYST. CONSCIOUS INTERPRETATION OF BODY STATE PRODUCES EMOTION (HEART RATE ) A SNAKE FEEDBACK OF PERIPHERAL CHANGES TO THE BRAIN “MY HEART IS BEATING FAST, SO I MUST BE FRIGHTENED” THE CANON-BARD THEORY OF EMOTION PERCEPTION OF FEARFUL STIMULUS THE SCHACTERSINGER THEORY OF EMOTION PERCEPTION OF FEARFUL STIMULUS HYPOTHALAMUS ACTIVATION OF SYMPATHETIC NERVOUS SYST. THALAMUS CEREBRAL CORTEX ACTIVATION OF THE SYMP. SYST. CONSCIOUS EXPERIENCE OF EMOTION AWARENESS OF PHYSIOLOGICAL AROUSAL COGNITIVE APPRAISAL OF THE SITUATION TO DETERMINE THE MOST APPROPRIATE EMOTION STRESS & GENERAL ALARM SYNDROME (stres & sindroma alarm/bahaya umum) Hans Selye (pakar stres) STRES MEKANISME HOMEOSTATIK DITUJUKAN UNTUK MELAWAN STRES KEHIDUPAN SEHARI-HARI 1. Jika mekanisme homeostatik berhasil Keseimbangan kimia, temperatur dan tekanan darah (lingkungan internal) dipertahankan 2. Jika stres ekstrim, tidak biasa dan lama: Mekanisme normal tidak cukup Perubahan2 tubuh sangat luas: SINDROMA ADAPTASI UMUM (GAS) (mis. tekanan darah , gula darah dll.) TUJUAN: MENGGERAKKAN/MENGERAHKAN TUBUH UNTUK MENGHADAPI KEADAAN DARURAT (EERGENCY) STRES SEHARI-HARI (tidak bisa dihilangkan!) 1. UNTUK MEMPERSIAPKAN DIRI DALAM MENGHADAPI TANTANGAN (stres bersifat produktif !! = EUSTRESS) 2. MENGGANGGU (HARMFUL) = DISTRESS Daya tahan terhadap infeksi (menghambat komponen tertentu sistem imun) HIPOTALAMUS (“the body’s watchdog”) Sensor yang mendeteksi perubahan2 lingkungan dalam *STRESOR:- stres yang menghasilkan GAS REAKSI BERANTAI STRESOR* GAS Mis. panas/dingin, racun lingkungan, toksin (racun dari bakteri/virus), perdarahan berat (kecelakaan/operasi), reaksi emosional kuat Bervariasi dari orang ke orang (individual) dari waktu ke waktu STRESOR HIPOTALAMUS (inisiasi GAS melalui 2 jalur) 1. STIMULASI (1) SS SIMPATIS (2) MEDULA ADRENAL 2. STIMULASI (1) PITUITARIA (2) KORTEKS ADRENAL ALARM REACTION (FIGHT OR FLIGHT REACTION) RESISTENCE REACTION (respon2 yang timbul sebagai (reaksi resistensi) reaksi terhadap bahaya) Sifat: - prosesnya lambat - efeknya berlangsung lama AVERSIVE STIMULI* RESPON EMOSIONAL NEGATIF MERUGIKAN KESEHATAN *Stimuli tidak nyaman STRES: REAKSI2 FISIOLOGIS DISEBABKAN OLEH PERSEPSI ATAS SITUASI2 AVERSIF ATAU YANG MENGANCAM STRES & KESEHATAN Contoh: Ulcus pepticum (tukak lambung) Respon2 fisiologis yang menyertai emosi negatif Serangan jantung Dapat terjadi tanpa stres Stroke (CVA:cerebrovascular accident) (tetapi diperberat oleh stres) Skin rash (bercak2 di kulit) BERGUNA JAWABAN/ RESPON EMOSIONAL ADAPTIF STRES S T R E S ? GANGGUAN KESEHATAN 1. JAWABAN EMOSIONAL DIRANCANG UNTUK MENGATASI KEJADIAN2 JANGKA PENDEK (SHORT-TERM EVENTS) 2. JAWABAN2 FISIOLOGIS YANG MENYERTAI EMOSI NEG. UNTUK MEMPERSIAPKAN DIRI ATAS LAWAN YANG MENGANCAM (UNT. MELAWAN)/ MEMPERTAHANKAN DIRI DARI SITUASI BERBAHAYA Cannon: STRESS = FIGHT-OR-FLIGHT RESPONSE STIMULUS SINGKAT TIDAK MENGGANGGU STIMULUS BERKEPANJANGAN* MENGGANGGU *KONTINU (BUKAN PERIODIK) STRES GANGGUAN • PENGHUNI KAM KONSENTRASI: STRES BERKEPANJANGAN PADA AKHIR KEHIDUPANNYA: KONDISI KES. JAUH LEBIH BURUK • PENGEMUDI KA (BAWAH TANAH ) • PENGENDALI LALU-LINTAS UDARA (SIBUK; KEMUNGKINAN TABRAKAN BESAR) -TEK. DARAH TINGGI - TUKAK LAMBUNG FISIOLOGI RESPON STRES PERILAKU E M O S I KADANG2 MERUGIKAN (mis. FIGHT) OTONOMIK (VISERAL) ENDOKRIN (HORMONAL) SIMPATIS AKTIF SEKRESI KELENJAR ADRENALIS* EFEK MERUGIKAN KESEHATAN (BERSIFAT KATABOLIK) MEMBANTU MOBILISASI SUMBER2 ENERGI TUBUH) SEKRESI KEL. ADRENALIS MEDULA (I) NPV** KORTEKS (II) CRH EPINEFRIN (E/ADRENALIN) HORMON STRES STEROID: NOREPINEFRIN (NE/NORADRENALIN) METAB. GLUKOSA NUTRIEN DI OTOT GLUKOKORTIKOID** 1. OUTPUT JANTUNG DARAH KE OTOT (SEBAGAI ENERGI) 2. TEK. DARAH ` 3. SEBAGAI NEUROTRANS- AKTIVITAS MUSKULER MITER DI OTAK (NEURON ADRENERGIK*) **DIKENDALIKAN OLEH: NUK. PARAVENTRIKULARIS (NPV) DI HIPOTALAMUS GLUKOKORTIKOID KORTEKS ADRENAL (EFEK) • METAB. GLUKOSA • MEMECAH PROT. GLUKOSA ENERGI * MEMECAH LEMAK ENERGI * ALIRAN DARAH * JAWABAN2 PERILAKU (DIDUGA: BERPENGARUH DI OTAK) * MENEKAN SEKRESI HORMON2 SEKS (OLEH GONAD/KEL. KELAMIN) (LAKI2: TESTOSTERON) STRES MENGAKTIVASI AKSIS HPA HIPOTALAMUS (NPV: NUKLEUS PARAVENTRIKULARIS) AKSIS HPA (HIPOTALAMUSPITUITARIAADRENAL) Fig. 11.20 STRES C R F CRF: corticotropin releasing factor ADENOHIPOFISIS (PITUITARIA) (CRF juga disekresikan oleh sist. limbik: A C T H sebagai neuromodulator/neurotransmiter KORTEKS ADRENALIS - PAG, lokus seruleus, amigdala - memberi respon emosional) ACTH: adrenocorticotropic hormone GLUKOKORTIKOID JARINGAN SASARAN KELENJAR ADRENAL Adrenal Adrenal cortex medulla Adrenal gland KELENJAR ADRENALIS PENTING UNT. SURVIVE ADRENALEKTOMI (KEL. ADREN. DIAMBIL) KEPEKAAN TERHADAP STRES HANS SELYE KEBANYAKAN EFEK STRES YANG MERUGIKAN DIAKIBATKAN OLEH SEKRESI GLUKOKORTIKOID YANG BERKEPANJANGAN (SEKRESI JANGKA PENDEK: MEMANG PENTING!) SEKRESI GLUKOKORT. BERKEPANJANGAN • TEK. DARAH SERANGAN JANTUNG STROKE •KERUSAKAN JAR. OTOT •DIABETES STEROID* (diabetes akibat steroid berkelebihan) •INFERTILITAS (STERIL) (Penekanan hormon gonad: testosteron/ estrogen, progesteron) •INHIBISI (MENGHAMBAT) PERTUMBUHAN (TIDAK MENCAPAI TINGGI PENUH) •INHIBISI RESPON RADANG SULIT SEMBUH DARI LUKA •PENEKANAN SIST. IMUN/KEKEBALAN PEKA TERHADAP INFEKSI DAN/MUNGKIN KANKER COPING * A RESPONSE THROUGH WHICH AN RESPONSE ORGANISM CAN AVOID, ESCAPE FROM, OR MINIMIZE AN AVERSIVE STIMULUS * THE OPPORTUNITY TO MAKE A COPING RESPONSE MINIMIZES THE STRESSFUL EFFECTS OF AN AVERSIVE STIMULUS STRESSOR (aversive stimulus): FISIK/PSIKIS RESPON (berkaitan) •KAPASITAS FISIK •PERSEPSI •REAKTIVITAS •EMOSIONAL FISIOLOGIS OTONOMIK ENDOKRIN (HORMONAL)* PERILAKU •TEMPERAMEN •PENGALAMAN (berkaitan)•KEPRIBADIAN H O R M O N S T R E S • CRF •ACTH • EPINEFRIN • NOREPINEFRIN • GLUKOKORTIKOID (KORTISOL) STRESOR (stimulus yang menimbulkan stres) MINIMIZING EFEK KATABOLIK (membantu memobilisasi sumber2 energi) REAKSI STRES 2. DERAJAT PENGENDALIAN SITUASI (COPING RESPONSE) 1. PENGALAMAN (learning/ memory) TIKUS ELECTRIC SHOCK (STRESOR FISIK) TIKUS ULCUS PEPTICUM: + STRES AVOID CONTACT ULCUS PEPTICUM: - (Coping response) STRES PENYAKIT KARDIOVASKULER SERANGAN JANT. STROKE FAKTOR RISIKO: •HIPERTENSI • HIPERKOLESTEROLEMI • DM • REAKSI EMOSIONAL Manuch dkk. (1983; 1986) PERLAKUAN MONKEY (monyet) REAKSI EMOSIONAL* DIOBSERVASI •DIET KOLES TEROL TINGGI REAKSI NEG. KUAT PENY. •ANCAMAN DITANGKAP KORONER: + REAKSI NEG. LEMAH PENY. KORONER: - (* GENETIK) REAKSI NEG. KUAT: BEREAKSI KUATTERHADAP SEMUA JENIS STRESOR BEREFEK MENGGANGGU KESEHATAN TIPE A POLA PERILAKU/ KEPRIBADIAN (MANUSIA) SUSEPTIBILITAS (KERENTANAN) TERHADAP PENY. KARDIOVASKULAER FRIEDMAN & ROSEMAN (1959) MORE LIKELY TO SUFFER CV DISEASES •EXCESSIVE COMPETITIVE DRIVE •IMPATIENCE •HOSTILITY •FAST MOVEMENTS •RAPID SPEECH TIPE B LESS LIKELY TO SUFFER CV DISEASES •LESS COMPETITIVE DRIVE •EASY GOING •TOLERANT •MOVE SLOWLY •TALK SLOWLY Rosenman dkk. (1975) TIPE KEPRIBADIAN PENY. KORONER TIPE A: MERUPAKAN FAKTOR RISIKO PENY. KORONER HASIL2 PENELITIAN KONTRADIKTIF Pasien serangan jantung Long-term survival rate 1. Serangan jantung: pasien tipe B > tipe A (Ragland & Brand, 1988) 2. Tidak ada perbedaan antara tipe A dan tipe B (Dimsdale, 1988) 3. Tipe A (hostility) ada hubungan dengan peny. KV (Williams dkk., 1980) 4. Hostility tidak ada hubungannya dengan peny. koroner (Helmer dkk., 1991) •TIPE A (hostility) MEROKOK HIPERTENSI KOLESTEROL TINGGI (Howard dkk., 1976) * TIPE A KOLESTEROL TINGGI (Laki2 & peremp.) (Weidner dkk., 1987) * TIPE A > [CO] dalam darah (Smoker) (Lombardo & Carreno, 1987) STRES PADA LANSIA STRES PROSES MENUA 1. ORGANISME TUA (sehat sempurna) TIDAK DAPAT MENTOLERANSI STRES 2. STRES MEMPERCEPAT PROSES MENUA STRES *FORMASIO HIPOKAMPI (FH) KERUSAKAN OTAK FORMASIO HIPOKAMPI* DEGENERASI MENUA GLUKOKORTIKOID** HIPOKAMPUS RUSAK LEARNING & MEMORY MEMORI TERGANGGU/HILANG *FH :- Hipokampus -Girus dentatus - Girus hipokampus - Girus parahipokampus ** Glukokortikoid Suseptibilitas (rentan) terhadap stres KONTROL SEKRESI GLUKOKORTIKOID OLEH KORTEKS ADRENALIS DAN KATEKOLAMIN OLEH MEDULA ADRENALIS CRF ACTH Glucocorticoid Epinephrine & norepinephrine Truncus cerebri