KOMUNIKASI INTERPERSONAL Materi 4. Teori Komunikasi Stikom Bandung Th. Akademik 2012/2013 Kuis! Kapan kita menggunakan komunikasi interpersonal? Cari sebanyak-banyaknya... Komunikasi Interpersonal Proses pertukaran informasi yang terjadi di antara dua orang atau lebih, ditandai dengan interaksi atau timbal balik, dengan proses yang berlangsung secara SIRKULAR. Mana yang 'KAP', mana yang bukan... Menjadi komunikator yang baik adalah masalah bakat. Semakin sering kamu berkomunikasi, semakin baik atau semakin berkualitas komunikasinya. Basa-basi tidak penting dalam berkomunikasi. Ketika komunikasi verbal dan nonverbal saling bertentangan satu sama lain, maka orang mengandalkan komunikasi verbal. Setiap orang terlahir sama. Karena itu, dalam KAP, jangan membesar-besarkan perbedaan. Perlakukan setiap orang sama dan setara. Berhubungan dengan KAP atau tidak? Inilah resep KAP yang selalu berhasil: open, emphatic & supportive! Konflik yang terjadi dalam hubungan interpersonal menandakan adanya masalah. Dalam hubungan erat yang sudah berjalan lama, kata-kata verbal tak lagi diperlukan untuk mengungkapkan perasaan. Takut berbicara dengan orang lain adalah kesalahan utama dalam KAP yang harus dihapuskan. Let's check! Menjadi komunikator yang baik adalah masalah bakat. Effective communication is a learned skill! Semakin sering kamu berkomunikasi, semakin baik atau semakin berkualitas komunikasinya. It's not quantity, but QUALITY that matters. Basa-basi tidak penting dalam berkomunikasi. Extremely important for any normal conversations and letting each other know the rules of communicatons. Ketika komunikasi verbal dan nonverbal saling bertentangan satu sama lain, maka orang mengandalkan komunikasi verbal. Just try for yourself! What matter most: verbal or nonverbal messages? Setiap orang terlahir sama. Karena itu, dalam KAP, jangan membesar-besarkan perbedaan. Perlakukan setiap orang sama dan setara. Orang-orang dari budaya yang berbeda memberikan makna yang berbeda pada situasisituasi komunikasi. Setiap budaya memiliki aturan komunikasi dan interaksi yang berbeda. Mau nekat menyamaratakan? Inilah resep KAP yang selalu berhasil: open, emphatic & supportive! Are you really sure? It depends on the situation! Konflik yang terjadi dalam hubungan interpersonal menandakan adanya masalah KAP. Every meaningful relationship experience conflict. It's natural. Relationships are not always IN TROUBLE when there's conflict. Dalam hubungan erat yang sudah berjalan lama, kata-kata verbal tak lagi diperlukan untuk mengungkapkan perasaan. Then why marriage breaks to divorce? People aren't MIND READERS. Say something. It's important. Takut berbicara dengan orang lain adalah kesalahan utama dalam KAP yang harus dihapuskan. Most speakers are nervous, even the experienced one. Managing fear is the key, NOT eliminating it. Mendefisikan KAP DYADIC/Relational Approach DEVELOPMENTAL Approach Baik dyadic maupun developmental, pada dasarnya saling berkaitan satu sama lain. DYADIC/RELATIONAL Mendefinisikan KAP berdasarkan jumlah orang yang saling berkomunikasi, serta hubungan di antara mereka. KAP adalah komunikasi yang berlangsung di antara satuan-satuan dyad (dua orang) yang membangun hubungan yang mapan. Orangorang yang berkomunikasi menjadi 'get connected'. Bagaimana kalau jumlahnya tiga orang? Stages of DYAD DYADIC COALITIONS, hubungan yang terbentuk ketika dua anggota dari sebuah kelompok yang lebih besar bersepakat membentuk persekutuan untuk mencapai tujuan bersama (Wilmot, 1978). Kadang sehat dan hasilnya produktif, kadang juga tidak sehat. DYADIC CONSCIOUSNESS, kesadaran yang muncul sebagai akibat KAP yang intens: you begin to see yourself as part of a pair, a team, a couple, etc. DEVELOPMENTAL APPROACH KAP adalah proses interaksi yang mulanya bersifat impersonal, kemudian menjadi semakin personal seiring dengan meningkatnya frekuensi KAP dan tingkat keakraban di antara orang-orang yang berkomunikasi. Miller (1978) mendefinisikan tiga faktor yang membedakan derajat dan tipe KAP: psychological data, explanatory knowledge & personally established rules (De Vito, 2001). Psychological Data • Impersonal encounters: social data, people respond to each other as members of class or group--> social/cultural role of person governs interactions. • Interpersonal encounters: psychological data, people respond to each other as unique individuals --> psychological uniqueness of the person tells us how to interact. • In Asia & Africa, social data are as important as psychological data—often more than one's individual/psychological characteristics (Moghaddam, Taylor & Wright, 1993). Explanatory Knowledge • Dalam hubungan impersonal, perilaku berkomunikasi dapat menggambarkan sesuatu, bahkan meramalkan berdasarkan kebiasaan. • Dalam hubungan interpersonal, perilaku komunikasi dapat menindaklanjuti lebih dari itu, yaitu menjelaskan alasan di balik tingkah laku seseorang. • Stage of explanatory: describe, predict, explain. Personally Established Rules • Dalam situasi impersonal, aturan interaksi ditentukan oleh norma-norma sosial. Ini berarti dipengaruhi oleh norma sosial dan budaya di dalam masyarakat. • Dalam situasi interpersonal, aturan interaksi sepenuhnya ditetapkan oleh kesepakatan antara setiap pihak yang berkomunikasi— apakah disadari atau tidak (ingat, social exchange theory/transactional perspective!) Komunikasi Interpersonal memiliki kaitan dengan banyak area lain! • Interpersonal • interaction: communication between two people • Related areas: psychology, education, linguistics, counseling Topics: characteristics of effectiveness, conversational processes, selfdisclosure, active listening, nonverbal messages in conversational, online interactions. • • Health Communication: communication between health professional and patient Related areas: medicine, psychology, counseling, health care • Selected Topics: talking about AIDS, increasing doctorpatient effectiveness, communication & aging, therapeutic communication, etc. • • Family communication: communication within family system. Related area: sociology, psychology, family studies, social work. • Topics: power in the family, dysfunctional families, family conflict, pola pengasuhan, parentchild communication. • • Intercultural communication: communication among members of different races, nationalities, religions, genders, and generations. Related areas: anthropology, sociology, cultural studies, business • Topics: komunikasi lintas generasi, komunikasi laki-laki dan perempuan, komunikasi antarras, stereotip, prasangka, pluralisme budaya, bridging racial/ ethnical gap, dll. • • Business & organizational communication: communication among workers in an organizational environment Related areas: business, management, PR, computer science • Topic: Interviewing strategies, upward and downward communication, increasing managerial effectiveness, leadership in business, motivation, etc. • • Social and personal relationship: communication in close relationship, • such as friendship, love, marriage, etc. Related areas: psychology, sociology, anthropology, family studies Topics: relationship development/ breakdown, gender differences in relationships, increasing intimacy, relationship abuse/ manipulations, etc. Komponen-komponen KAP • Source-Receiver • • Encoding-Decoding • • Competence • Context • Message • Purpose • Feedback messages • • Feedforward messages Channel Noise Ethics Competence • Pemahaman mengenai konteks dan isi percakapan yang tepat. • Pemahaman untuk menyerap pesan nonverbal yang akan menentukan jalannya komunikasi. • Pemahaman tentang bagaimana menyesuaikan proses komunikasi dengan tanggapan orang lain. • TIDAK ADA SEKOLAHNYA, LHO:) Messages • Metamessages, pesan tentang pesan yang lain. • Pesan adalah • sesuatu yang merujuk pada dunia, orang, events, facts. • “Bajumu merah” • “Mobilnya mogok” • • “Nggak enak badan, euy” “Ya ampun, jadi mobinya mogok lagi?” • “Kelihatan nggak bajunya merah?” “Saya bilang juga apa, jangan NOISE • Physical • Physiological • Psychological • Semantic Carilah contoh-contoh KAP di sekitar Anda! Mendefinisikan KAP Pendekatan