LOGO Menggagas Kurikulum Berbasis Kewirausahaan Sosial Hery Wibowo Seminar Nasional Universitas Padjadjaran Klaim teori modernisasi yang akan mensejahterakan rakyat belum terbukti “penyeragaman” dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern Indigenious entrepreneurship Melupakan Kekuatan dan potensi lokal Indigenious entrepreneurship Di sisi lain.. • Rakyat, dimanapun, tidak hanya bisa berharap dari derap laju pembangunan • Terlalu banyak yang harus dijangkau oleh pembangunan • Sangat sulit bagi pembangunan untuk menjangkau semua AGEN PERUBAHAN UNREASONABLE PEOPLE Wirausaha Sosial Dunia M. Yunus Grameen Bank Cristobal, Pshy. Susu La Fageda Bill Drayton ASOKA Fabio Rosa Listrik Desa BRAZIL Rick Aubry Rubicon Bakery Sekem LIBRA-Petani Buku: Social Entrepreneurship – Alex Nicholls New Models of Sustainable Social Change, 2008 • Out best hope for the future of humanity lies in the power and effectiveness of socially motivated, highly empowered individuals who fight for changes in the way we live, think and behave (2008, xIix) Siapa pahlawan selanjutnya? • All progess (development in many countries) depend on unreasonable man • (John Elkinton & Pamela Hartigan, the Power Of Unreasonable People” How Social Entrepreneurs • Diperlukan banyak Create Markets that Change the ‘orang abnormal’ untuk World, 2008) mengatasi kekusutan negeri ini • (Iman B. Prasodjo pada kata pengantar buku Mengubah Dunia – David Bornstein, 2006) Beberapa wirausaha Indonesia (versi Majalah SWA 03/XXVI/4-17-2-2010) Amin Aziz Onte • Pendiri BMT, sejak 1995 telah mencapai ratusan • Pendiri Koperasi Hutan jaya Lestari, perbaikan nasib petani jati Amir Panzuri • Pendiri Apikri, mendorong ekspor kerajinan UKM Bambang Suwerda • Penggagas Bank Sampah di bantul Tri Mumpuni • Pembangkit listrik mikro hidro Pamitkasih • Kewirausahaan bagi penyandang cacat SELANJUTNYA Pertanyaan: • Apakah kita hanya menunggu munculnya para unreasonable people tersebut? • Darimana para wirausaha berasal? LAHIR LINGKUNGAN LATIHAN FENOMENA KLASIK Kondisi klasik Indonesia: • Potensi sumber daya alam melimpah ruah • Kesejahteraan belum optimal dan merata Entrepreneurship adalah solusi (Dr. Ir. Ciputra) Telaah terminologi • Kewirausahaan tidak identik dengan berdagang • Kewirausahaan tidak identik dengan membuka toko/kios • Kewirausahaan tidak identik dengan meminjam uang di bank sebagai modal (pelatihan kewirausahaan DIKTI) Kewirausahaan adalah (Dr. Ir. Ciputra) - Creating opportunity - Innovation - Calculated risk taking ENTREPRENEURSHIP in Roles Bussines Ent -Owner Ent -Profesional Ent KEWIRAUSAHAAN Kewirausahaan sosial Creating opportunity Innovation Calculated Risk Taking Government Ent Akademic Entrepreneurship RANAH KITA • Ilmu Kesejahteraan Sosial (ranah ilmu terapanDIKTI 2010) • Memiliki – Cakupan – Metode – Nilai dan Prinsip – Keterampilan – Fokus – Metode Tantangan Para praktisi pendidikan di Indonesia Sedang menghadapi ‘tuduhan’, Sebagai pencipta PENCARI KERJA PEKERJA SOSIAL Kebanyakan lulusan perguruan tinggi, hanya berpikir untuk mencari kerja WIRAUSAHA SOSIAL Menggagas kurikulum berbasis kewirausahaan sosial • Perlu diingat, – ADA WIRAUSAHA SOSIAL NON PEKSOS (yang selama ini sudah diakui kinerjanya) • • • • • Bunker Roy (india) Moh. Yunus (Bangladesh) Tri Mumpuni (Indonesia) Amin Aziz (Indonesia) dll – ADA WIRAUSAHA SOSIAL YANG PEKSOS (berusaha untuk diwujudkan) Menggagas kurikulum berbasis kewirausahaan sosial • Jadi yang kita lakukan adalah Menciptakan Pekerja Sosial Sesuai dengan kompetensi Peksos Nasional hasil kongres IPPSI Yang berjiwa, berwawasan dan berketerampilan Wirausaha sosial Sehingga diharapkan memiliki EMPLOIBILITAS yang tinggi ENTREPRENEURSHIP in Roles Bussines Ent -Owner Ent -Profesional Ent KEWIRAUSAHAAN Kewirausahaan sosial Creating opportunity Innovation Calculated Risk Taking Government Ent Pekerja Sosial METODEKETERAMPILAN NILAI & PRINSIP CAKUPAN FOKUS PERSPEKTIF Akademic Entrepreneurship MENGGAGAS KURIKULUM BERBASIS KEWIRAUSAHAAN SOSIAL Kompetensi Peksos Komp. Inti 55 % Kesepakatan IPPSI Kewirausahaan sosial 30% Komp. Pendukung lainnya 15% Akan menghasilkan Lulusan yang EMPLOIBILITAS TINGGI PERCAYA DIRI BEKERJA WIRAUSAHA GAGASAN Kompetensi Kesos Komp. Inti 55 % Kesepakatan IPPSI Kewirausahaan sosial 30% Komp. Pendukung lainnya 15% KEWIRAUSAHAAN Konsep dasar kewirausahaan Dan kewirausahaan sosial IDE/GAGASAN -Kreatif -Analytical thinking PELUANG/KESEMPATAN -Aktif bergerak/pro aktif -tidak berjiwa follower ORGANISASI -kepemimpinan -manajerial skill Menggagas Kurikulum berbasis kewirausahaan sosial Kompetensi Peksos Komp. Inti 55 % Kesepakatan IPPSI Kewirausahaan sosial 30% Komp. Pendukung lainnya 15% Menghasilkan Pekerja sosial yang Memiliki -Pengetahuan -Sikap -Keterampilan Kewirausahaan sosial Pilihan karir yang dekat dengan kurikulum diluar ratusan pilihan karir lainnya.. PENDIDIKAN PEKERJAAN SOSIAL TELAH MEMBEKALI MAHASISWA DENGAN KOMPENTENSI YANG SANGAT CUKUP WARNA DARI KEWIRAUSAHAAN SOSIAL AKAN MENAMBAH ALTERNATIF DAN PERCAYA DIRI MAHASISWA SETELAH LULUS bekerja Social Entreprise Perusahaan dengan CSE wirausaha Menjadi seorang SE Menjadi konsultan SE pengantar STUDI REFERENSI APA DAN BAGAIMANA KEWIRAUSAHAAN DAN KEWIRAUSAHAAN SOSIAL ITU Definition • Social Enterprise – “a business with primarily social objectives whose surpluses are primarily reinvested for the purposes of that purpose in the business or in the community, rather than being driven by the need to maximize profit for shareholders and owners.” (Department of Trade and Industry, United Kingdom) Definition • Social Entrepreneur – Individuals who use entrepreneurial principles to establish a venture or organization and make social changes. Menciptakan manusia entrepreneur The Non Entrepreneurial Person The man of action Static Dynamic Breaks out of equilibrium Does what is new Active, energetic leader Seeks Equilibrium Repeat what has already been done Passive, low energy Follower Kajian: Schumpeter The Non-Entreprenerial Person Accepts existing way of doing things Feels strong inner resitance to change Feels hostiltiy to new action of other Makes a rational choice among existing multitude of new alternatives Motivated exclusively by needs and stops when these are satisfied The man of action Put together new combination Feels no inner resistance to change Battles resistance to his action Makes a intuitive choice among a multitude of new alternatives Motivated by power and joy in creation 6 kualitias kewirausahaan sosial David Borstein • Kesediaan memperbaiki diri • Kesediaan berbagi pujian • Kesediaan melepaskan diri dari struktur yang mapan • Kesediaan menyebrang dari batas-batas disiplin • Kesediaan bekerja diamdiam • Dorongan moral yang kuat Buku: Unreasonabel People Mengapa wirausaha sosial disebut sebagai unreasonable people • Mereka disebut tidak masuk akal (unreasonable) karena ingin mengubah sistem • Mereka tidak masuk akal karena tergila-gila dan ambisius • Mereka tidak masuk akal karena digerakkan oleh emosi • Mereka tidak masuk akal karena menganggap mengetahui masa depan • Mereka tidak masuk akal karena mencari keuntungan di sektor yang tidak menguntungkan Buku: Unreasonabel People Mengapa wirausaha sosial disebut sebagai unreasonable people • Mereka tidak masuk akal karena mengabaikan bukti yang ada • Mereka tidak masuk akal karena berusaha mengukur yang tidak dapat diukur • Mereka tidak masuk akal karena tidak memenuhi kualifikasi • Mereka tidak masuk akal karena menolak dijadikan pahlawan • Mereka tidak masuk akal karena, tentunya, tidak masuk akal J. Gregory Dees • Social entrepreneur act as change agents in the social sector by behaving in the following ways: – Adopting a mission to create and sustain social value – Recognizing and relentlessly pursuing new opportunities to serve that mission – Engaging in a process of continous innovation, adaptation and learning – Acting boldly without being limited to resources currently in hand – Exhiting a heightened sense of accountability to the constituencies served and for the outcomes created Kompetensi Kewirausahaan Sosial yang murni (non peksos) • • • • • • • • Mengerti dan memahami konsep kewirausahaan sosial Mampu mengenali peluang-peluang baru Memobilisasi sumber daya Memiliki pengetahuan tentang manajemen keuangan Memahami manajemen resiko Menguasai seni dalam berinovasi Memahami bagaimana menarik pasar atau pelanggan Mampu membuat social entreprise planning Generasi Wirausaha Sosial Paling tidak usaha kita.. AKTIF LEADER BERSEDIA BEKERJA SAMA FLEKSIBEL/ ADAPTIF MENCIPTAKAN POLA BARU PASIF FOLLOWER CENDERUNG BEKERJA SENDIRI KAKU/RIGID MENGIKUTI POLA UMUM Diubah menjadi • Satu hal, kewirausahaan sosial sebenarnya berada satu tingkat diatas kewirausahaan bisnis. • Artinya untuk dapat menjadi wirausaha sosial, seseorang harus paham dulu tentang konsep (dan praktik) wirausaha bisnis Maka konsekuensinya Perlu ada penguatan Kewirausahaan (mata kuliah tambahan/baru?) Kurikulum dalam arti luas Kurikulum berbasis kewirasuahaan sosial dalam arti luas Dalam upaya menciptakan Peksos yang berjiwa, berwawasan Dan berketerampilan Wirsos KEWIRAUSAHAAN Konsep dasar kewirausahaan Dan kewirausahaan sosial IDE/GAGASAN -Kreatif -Analytical thinking PELUANG/KESEMPATAN -Aktif bergerak/pro aktif -tidak berjiwa follower ORGANISASI -kepemimpinan -manajerial skill P E N D E K A T A N EKSTRA KURIKULER/ KEMAHASISWAAN METODOLOGI PEMBELAJARAN ANDRAGOGI ENTREPRENEURSHIP EDUCATION Kurikulum berbasis wirausaha sosial Kewirausahaan sosial Pada saat yang sama, pola ini Juga mendorong Peningkatan SOFTSKILL MAHASISWA Ekstra kurikuler (kemahasiswaan) •TEAM BUILDING •LEADERSHIP •DECISION MAKING •COMM.SKILL Metodologi pembelajaran andragogi •AKTIF •KREATIF •BERANI MENGUNGKAP PENDAPAT •PERCAYA DIRI Entrepreneurship education •SOCIAL MARKETING SKILL •FUNDRAISING •SELLING SKILL •ANALYTICAL THINKING •MANAGEMENT SKILL • Ekstra kurikuler – Keterbatasan jam kuliah membuat banyak hal yang sulit tersampaikan – Banyak hal yang tidak terduga dapat dicapai/diraih dalam konteks ekstra kurikuler – Menguatkan image kewirausahaan sosial – Memberanikan mahasiswa untuk berpikir liar dan imajinatif terkait peluang pelayanan sosial yang muncul dari masalah dan perubahan sosial • Metodologi pembelajaran andragogi – Maksimalisasi pilihan metode pembelajaran – Memastikan bahwa setiap warga belajar mempunyai kesempatan untuk mengoptimalkan potensi dirinya – Mata kuliah pilihan dapat menjadi sarana optimal untuk andragogi (jumlah sedikit) – Pastikan metode yang digunakan berpotensi meningkatkan softskill mahasiswa • Entrepreneurship Education – Pola pendidikan kewirausahaan yang menekankan pada praktik – Contoh: praktik membuat produk atau layanan, sehingga mahasiswa ‘terpaksa’ harus • • • • • Kreatif dan inovatif Bekerja sama Bertemu dengan banyak orang Presentasi dan negosiasi Menetapkan dan mencapai tujuan Membangun softskill Kurikulum berbasis kewirausahaan sosial Dibangun melalui Kurikulum eksisting plus beberapa perubahan Komp. Inti 55 % Kesepakatan IPPSI Kegiatan kemahasiswaan Kewirausahaan sosial 30% pembelajaran andragogi Komp. Pendukung lainnya 15% Entrepeneurship education Generasi Wirausaha Sosial Paling tidak usaha kita.. Kegiatan kemahasiswaan AKTIF LEADER pembelajaran BERSEDIA andragogi BEKERJA SAMA FLEKSIBEL/ ADAPTIF MENCIPTAKAN POLA BARU Diubah menjadi PASIF FOLLOWER CENDERUNG BEKERJA SENDIRI KAKU/RIGID Entrepeneurship MENGIKUTI education POLA UMUM • TERIMA KASIH KEWIRAUSAHAAN SOSIAL kewirausahaan Ide/gagasan Peluang/ kesempatan organisasi Kurikulum yang ada sebenarnya sudah berbasis kewirausahaan sosial Kewirsos, per-dev, sem-prof, fil & etika peksos Kewirsos, perencanaan sosial, kependudukan, Masalah sosial, perubahan sosial, Ind.S.S Kewirsos, psikologi, SSBI, teori sosiologi, Perencanaan sosial, pembangunan sosial, Peksos-in APS, Prk Manlem, HSO, ekonomi, dinkel Penguatan sejak dini… 1 Kuliah umum; diantaranya menghadirkan Tokoh/pakar kewirausahaan sosial Mahasiswa diajak untuk mengunjungi social enterprise atau dareah binaan yang berbasis kewirausahaan sosial 3 2 Pelatihan Kewirausahaan Sosial plus Paket program entrepreneurship education Sejak pertemuan pertama dikelas • Jadi tugas kita lebih ringan sebenarnya.. • Lanjutkan perjuangan!! • Rumuskan profil! • Tambahkan dari yang empat – Utama • Peneliti • Agen Perubahan – Kewirsos – Penunjang • Membenahi yang kurikulum yang ada, supaya lebih mengarah ke sana kewirausahaan KURIKULUM BERBASIS KEWIRAUSAHAAN SOSIAL MENDORONG EMPLOIABILITAS MAHASISWA SELF CONFIDENT YANG SAMA MELAMAR PEKERJAAN WIRAUSAHA SOSIAL • Kurikulum berbasis kewirausahaan sosial – Menciptakan tenaga-tenaga bermental wirausaha • Opportunity creator • Innovation spirit • Calculated risk taking – Dengan jiwa sosial: tujuan dari segala aktivitas wirausahanya diarahkan pada kebermanfaatan sosial Kewirausahaan sosial KEWIRAUSAHAAN SOSIAL kewirausahaan Pengetahan dan keterampilan dasar kewirausahaan Ide/gagasan Kemampuan menganalisis masalah/perubahan sosial Sebagai sebuah awal dari program layanan sosial Peluang/ kesempatan Mental mandiri, tidak tergantung pemberi kesempatan, Tapi menciptakan kesempatan organisasi Pengetahuan dan keterampilan dasar berorganisasi Ditandai dengan praktik dan pengalaman Kompetensi Kewirausahaan Sosial • • • • • • • • Mengerti dan memahami konsep kewirausahaan sosial Mampu mengenali peluang-peluang baru Memobilisasi sumber daya Memiliki pengetahuan tentang manajemen keuangan Memahami manajemen resiko Menguasai seni dalam berinovasi Memahami bagaimana menarik pasar atau pelanggan Mampu membuat social entreprise planning • Satu hal, kewirausahaan sosial sebenarnya berada satu tingkat diatas kewirausahaan bisnis. • Artinya untuk dapat menjadi wirausaha sosial, seseorang harus paham dulu tentang konsep (dan praktik) wirausaha bisnis Kewirausahaan yang dapat dilakukan oleh sarjana komputer adalah dibidang komputer Kewirausahaan yang dapat dilakukan oleh lulusan KS Bidang sosial (pelayanan sosial dalam arti luas) Rekomendasi lokakarya • Harus ada mata kuliah kewirausahaan (prak smt 2?) • Karena beban mata kuliah kewirsos sudah cukup berat dengan muatan yang ingin disampaikan begitu banyak. Definition • Social Enterprise – “a business with primarily social objectives whose surpluses are primarily reinvested for the purposes of that purpose in the business or in the community, rather than being driven by the need to maximize profit for shareholders and owners.” (Department of Trade and Industry, United Kingdom) Definition • Social Entrepreneur – Individuals who use entrepreneurial principles to establish a venture or organization and make social changes. No. Mata Kuliah Output/des k. MK Ranah Aspek wirsos Ket.