3. PEMBELAJARAN ABAD 21 Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21 Ciri Abad 21 Informasi (tersedia dimana saja, kapan saja) Komputasi (lebih cepat memakai mesin) Otomasi (menjangkau segala pekerjaan rutin) Komunikasi (dari mana saja, ke mana saja) Model Pembelajaran Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan hanya menyelesaikan masalah [menjawab] Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir mekanistis [rutin] Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah 2 Kerangka Kompetensi Abad 21 Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008 Kehidupan dan Karir • Fleksibel dan adaptif • Berinisiatif dan mandiri • Keterampilan sosial dan budaya • Produktif dan akuntabel • Kepemimpinan&tanggung jawab Pembelajaran dan Inovasi • Kreatif dan inovasi • Berfikir kritis menyelesaikan masalah • Komunikasi dan kolaborasi Informasi, Media and Teknologi • Melek informasi • Melek Media • Melek TIK Kerangka ini menunjukkan bahwa berpengetahuan [melalui core subjects] saja tidak cukup, harus dilengkapi: -Berkemampuan kreatif - kritis -Berkarakter kuat [bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif,...] Disamping itu didukung dengan kemampuan memanfaatkan informasi dan berkomunikasi Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,... 3 Kerangka Kompetensi Abad 21 Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008 •Mendukung Keseimbangan penilaian: tes standar serta penilaian normatif dan sumatif •Menekankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik •Membolehkan pengembangan portofolio siswa •Menciptakan latihan pembelajaran, dukungan SDM dan infrastruktur •Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman dan integrasinya di kelas •Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang relevan dengan konteks dunia •Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran, baik langsung Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan dukungan lingkungan pendidikan yang memadai 4 4. PENTINGNYA KREATIVITAS Grafik Hubungan Inovasi dan Daya Saing 7 6 Competitiveness Score Indonesia 5 4 3 y = 0,051x + 1,6176 Koef Korelasi = 0,91 2 GCI: Global Competitiveness Index ICI: Innovation Capability Index 1 0 0 Sumber: 10 20 30 40 50 Innovation Score 60 World Economic Forum. The Global Competitiveness Report 2012–2013. Augusto López-Claros. The Innovation for Development Report 2010–2011. 70 80 90 6 Koef Korelasi = 0,84 Source: Martin Prosperity Institute. 2011. Creativity and Prosperity: The Global Creativity Index. 7 Pergeseran Pengertian tentang Kreativitas Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif Pemahaman Lama Terbatas untuk seni Murni bakat Originalitas Tidak perlu pengetahuan pendukung Terobosan besar Free play (bebas) dan discovery Pemahaman Baru Untuk semua mata pelajaran Keterampilan yang dapat dipelajari Originalitas dan nilai (asas manfaat) Pengetahuan lapangan sangat diperlukan Keterampilan berfikir (kontribusi dalam pengembangan) Stimulation play (terarah) dan discovery Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training 8 Persepsi & Pemahaman Guru Ttg Kreativitas Pengertian Kreativitas % Setuju Berlaku untuk setiap ranah pengetahuan Berlaku untuk tiap mata pelajaran Tidak terbatas pada seni 98 96 86 Tiap orang dapat menjadi kreatif Bakat bawaan lahir Keterampilan dasar yang sebaiknya dikembangkan di sekolah 88 21 95 (tidak mudah menilai kreativitas tantangan bagi sistem pendidikan, bukan Dapat diajarkan 70 dihin Dapat dinilai 50 R. Cachia and A. Ferrari. 2010. Creativity in Schools: A survey of Teachers in Europe. JRC Scientific & Technical Reports. 9 Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: • 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. • Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. Pembelajaran berbasis • Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: kecerdasan tidak akan - Observing [mengamat] Questioning [menanya] Personal Experimenting [mencoba] Associating [menalar] Networking [Membentuk jejaring] memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%) Inter-personal Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning 10 10 Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research? Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui: • tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban benar, • mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, • memberanikan peserta didik untuk: - mencoba, - menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasi, - memiliki interpretasi sendiri terkait pengetahuan/kejadian, 11 Arah Pengembangan: Penguatan Proses KarakteristikProses Penguatan Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Pembelajara n Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery learning] Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi Penilaian Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran mendalam [bukan sekedar hafalan] Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa Menggunakan portofolio pembelajaran siswa 12 5. PENDALAMAN & PERLUASAN MATERI Refleksi dari Hasil PISA 2009 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Matematika 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Level 6 Level 5 Level 4 IPA Level 3 Level 2 Level 1 Below Level 1 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Level 6 Level 5 Level 4 Bahasa Level 3 Level 2 Level 1b Level 1a Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja, sementara negara lain banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman penyesuaian kurikulum 14 Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas VIII 2007 Very Low Low 2011 Intermediate High Advance Low Intermediate High Advance Indonesia Morocco Saudi Arabia Iran Thailand Malaysia Turkey Japan Korea, Rep. of Singapore Chinese Taipei Saudi Arabia Morocco Indonesia Iran Malaysia Thailand Turkey Japan Singapore Korea, Rep. of 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Chinese Taipei 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Very Low Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 15 Hasil TIMSS IPA SMP/MTs Kelas VIII 2007 Very Low Low 2011 Intermediate High Advance Low Intermediate High Advance Morocco Indonesia Saudi Arabia Thailand Malaysia Iran Turkey Japan Korea, Rep. of Chinese Taipei Singapore Saudi Arabia Morocco Indonesia Iran Turkey Thailand Malaysia Korea, Rep. of Japan Chinese Taipei 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Singapore 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Very Low Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 16 Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV 2006 Very Low Low Intermediate 2011 High Advance Low Intermediate High Advance Morocco Indonesia Saudi Arabia Iran Chinese Taipei Singapore Morocco Indonesia Iran Chinese Taipei 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Singapore 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Very Low Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 17 Model Soal TIMSS TIMSS dan PIRLS membagi soal-soalnya menjadi empat katagori: – Low mengukur kemampuan sampai level knowing – Intermediate mengukur kemampuan sampai level applying – High mengukur kemampuan sampai level reasoning – Advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information 18 Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS Domain Topics Biology 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Major organs and organ systems in humans and other organisms Cells and their functions, including respiration and photosynthesis as cellular process Reproduction and heredity Role of variation & adaptation in survival/extinction of species in a changing environ. Interdependence of populations of organisms in an ecosystem Reasons for increase in world’s human population and its effects on the environment Human health (infection, prevention, immunity) and the importance of diet & exercise Chemistry 1. 2. 3. 4. Classification, composition, and particulate structure of matter (inside atom) Solutions (solvent, solute, concentration/dilution, effect of temperature on solubility) Properties and uses of common acids and bases Chemical change (transformation, conservation, oxidation) Physics 1. 2. 3. 4. 5. Physical states and changes in matter Energy forms, transformations, heat, and temperature Basic properties/behaviors of light and sound Electric circuits and properties and uses of permanent magnets and electromagnets Forces and motion (forces, basic description of motion, effects of density & pressure) Earth Science 1. 2. 3. 4. Earth’s structure and physical features Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII Earth’s processes, cycles, and history Earth’s resources, their use, and conservation Earth in the solar system and the universe 19 Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS Domain Topics Number 1. 2. 3. 4. 5. Computing, estimating, or approximating with whole numbers Concepts of fractions and computing with fractions Concepts of decimals and computing with decimals Representing, comparing, ordering, and computing with integers Problem solving involving percents and proportions Algebra 1. 2. 3. 4. 5. Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences Simplifying and evaluating algebraic expressions Simple linear equations and inequalities Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII Simultaneous (two variables equations) Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations Geometry 1. 2. 3. 4. Data & Chances 1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs 2. Interpreting data sets 3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes Geometric properties of angles and geometric shapes Congruent figures and similar triangles Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas, surface areas, and volumes 5. Points on the Cartesian plane 6. Translation, reflection, and rotation Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS 20 Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS Domain Topics Number 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Concepts of whole numbers, including place value and ordering Adding, subtracting, multiplying, and/or dividing with whole numbers Concepts of fractions Adding and subtracting with fractions Concepts of decimals, including place value and ordering Adding and subtracting with decimals Number sentences Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV Number patterns Geometry Shapes and Measurement 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Lines: measuring, estimating length of; parallel and perpendicular lines Comparing and drawing angles Using informal coordinate systems to locate points in a plane Elementary properties of common geometric shapes Reflections and rotations Relationships between two-dimensional and three-dimensional shapes Finding and estimating areas, perimeters, and volumes Data Display 1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts 2. Drawing conclusions from data displays 3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas IV yang mengikuti TIMSS 21 Persentase Siswa SMP Kelas VIII yang Telah Diajar Topik TIMSS (IPA) All Science (20 Topics) 91 Biology (7 Topics) 82 Chemistry (4 Topics) 98 Physics (5 Topics) 98 Earth Science (4 Topics) 91 Turkey 89 93 99 97 63 Saudi Arabia 88 86 91 85 92 Thailand 74 69 92 67 72 Chinese Taipei 68 92 98 59 5 Indonesia 67 73 82 79 27 Singapore 65 63 80 83 31 Malaysia 63 61 80 72 38 Morocco 57 56 59 55 62 Japan 57 35 86 76 41 Korea, Rep.Of 54 38 42 79 64 Iran Walaupun hampir semua materi IPA ada pada kurikulum, tetapi tidak semua memperoleh pelajaran tersebut. Menunjukkan banyak materi kurikulum yang tidak diajarkan . Hal ini sangat mungkin terkait dengan kemampuan profesi guru, mengajarkan apa yang mereka pahami, dan melompati yang mereka merasa kurang paham Source: TIMSS 2011 International Science Report. 22 Pesersentase Siswa SMP Kls VIII yang Telah Diajar Topik TIMSS (Matematika) Turkey All Mathematics (19 Topics) 94 Number (5 Topics) Algebra (5 Topics) Geometry (6 Topics) 100 92 89 Data and Chance (3 Topics) 98 Korea, Rep.Of 92 100 91 92 81 Saudi Arabia 92 99 85 93 88 Japan 91 99 92 93 75 Singapore 88 99 94 75 83 Malaysia 84 98 73 93 63 Iran 80 100 74 81 58 Chinese Taipei 79 99 97 84 4 Thailand 77 98 62 80 65 Indonesia 69 97 84 61 12 Morocco 62 97 61 46 35 Mengingat tidak semua materi matematika TIMSS terdapat pada kurikulum, sehingga wajar apabila persentase siswa yang telah diajar materi TIMSS adalah rendah Source: TIMSS 2011 International Mathematics Report. 23 Tingkat Kesulitan Mata Pelajaran PKN KTSP 2006 Kelas IV PKN KTSP 2006 Kelas V • Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa dan pem. kecamatan • Menggambarkan struktur organisasi desa dan pemerintah kecamatan • Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi • Menggambarkan struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi • Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK • Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri • Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional • Memberikan contoh sederhana pengaruh • Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia • Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia • Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia • Pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah • Memberikan contoh peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok • Mendeskripsikan pengertian organisasi • contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat • Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah • Mengenal bentuk-bentuk keputusan Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD 24 bersama Arah Pengembangan: Penguatan Materi • Evaluasi ulang ruang lingkup materi: – Meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi siswa – Mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa – Menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional • Evaluasi ulang kedalaman materi sesuai dengan tuntutan perbandingan internasional [s/d reasoning] • Menyusun kompetensi dasar yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan 25