Uploaded by viane angelia

5746-11178-1-SM

advertisement
ANALISIS EKSPOR DAN INTENSITAS R&D TERHADAP
KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
(Studi Pada Perusahaan Eksportir yang Terdaftar di BEI Periode
2012-2017)
Sabila Rahmadita
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Dr. Siti Aisjah, SE., MS., CSRS., CFP
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Abstract : The purpose of this study is to analyze and determine the effect of export and R&D
intensity on financial performance on exporting companies listed on the Indonesia Stock
Exchange during the 2012-2017 period. This analysis is based on the phenomenon that
exporting and R & D activities potentially provide benefits, risks, and costs that can affect the
company's financial performance. The measure of financial performance is profitability that
proxied with ROA, Export with the ratio of Foreign Sales to Total Sales (FSTS) and R & D
intensity with R & D expenses to Total Sales (RDTS) ratio. Purposive sampling technique was
employed to obtain samples in this study. Based on predetermined sample criteria, 10 samples
were selected to be used in hypothesis testing using non-linear regression methods. The result
shows that export has a significant effect on financial performance in the quadratic model. The
quadratic model of export-financial performance is a U-shaped curve, which is negative in the
initial stage and it then gradually becomes positive as it reaches the moderate stage. R&D
intensity has a negative significant effect on financial performance one year after the
investment is made. The result of this study is likely to be taken as consideration for companies
and investors in formulating strategies and assessing investment returns on export and R&D
activities on the company’s financial performance.
Keywords : export, R&D intensity, financial performance
Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh dari
ekspor dan intensitas Research and Development (R&D) terhadap kinerja keuangan pada
perusahaan eksportir yang terdaftar di BEI periode 2012-2017. Analisis tersebut didasari oleh
fenomena bahwa melakukan ekspor dan aktivitas R&D dapat memberikan manfaat, risiko dan
biaya yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Adapun ukuran dari kinerja
keuangan adalah profitabilitas yang di proksikan dengan ROA, Ekspor dengan rasio Foreign
Sales to Total Sales (FSTS) dan intensitas R&D dengan rasio R&D expenses to Total Sales
(RDTS). Teknik purposive sampling dilakukan untuk mengambil sampel dalam penelitian ini.
Berdasarkan kriteria sampel yang telah ditentukan, 10 sampel terpilih untuk digunakan dalam
pengujian hipotesis dengan menggunakan metode regresi non-linear. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hubungan ekspor dan kinerja keuangan siginfikan pada model kuadratik.
Model kuadratik ekspor-kinerja berbentuk kurva U, yaitu negatif pada tahap awal lalu
berangsur-angsur positif pada tahap moderat. Intensitas R&D berdampak negatif signifikan
pada kinerja keuangan satu tahun setelah investasi dilakukan. Hasil penelitian ini dapat menjadi
bahan pertimbangan bagi perusahaan dan investor dalam merumuskan strategi dan menilai
hasil investasi dari kegiatan ekspor dan R&D terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Kata kunci : ekspor, intensitas R&D, kinerja keuangan
1
keterlibatannya
1. PENDAHULUAN
Adanya peluang bisnis internasional
dalam
bisnis
internasional.
yang terbuka luas membuat Indonesia
Kegiatan ekspor dipilih sebagai
saat ini menjadi tuan rumah bagi
tahap awal keterlibatan perusahaan
beberapa perusahaan multinasional dan
dalam bisnis internasional karena dapat
tergeraknya
perusahaan-perusahaan
meminimalisir risiko politik dan tidak
lokal untuk melibatkan diri dalam
membutuhkan biaya investasi modal
kegiatan bisnis internasional. Bisnis
yang
internasional dapat dilakukan melalui
keterlibatan lainnya (Eiterman, et al.,
kegiatan
yakni
2016, p. 504). Tidak hanya mudah dan
upaya produksi di lokasi dengan biaya
minim risiko, kegiatan ekspor sendiri
paling
sangat
internasionalisasi,
efektif
(foreign
direct
tinggi
dibanding
didukung
investment), upaya penjualan di lokasi
pemerintah
dengan profit paling tinggi (ekspor),
aktivitas tersebut.
dan upaya pendanaan di lokasi dengan
biaya
paling
murah,
Namun
oleh
yang
metode
kebijakan
mempermudah
demikian,
faktor-faktor
tanpa
menguntungkan yang dapat diperoleh
menghiraukan batasan-batasan negara
perusahaan dari kegiatan ekspor tidak
(Narayana Murthy dalam Kustiawan,
selalu dapat dimanfaatkan dengan baik
2014).
untuk mencapai tujuan utama aktivitas
Kegiatan internasionalisasi berupa
ekspor yakni peningkatan penjualan.
foreign direct investment dan ekspor
Kurangnya pemanfaatan faktor-faktor
sudah cukup banyak dilakukan oleh
tersebut
perusahaan-perusahaan di Indonesia,
penurunan yang ditunjukkan oleh data
tidak terkecuali perusahaan yang telah
total pendapatan ekspor Indonesia pada
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
tahun 2012-2016 yang dipublikasi oleh
Perusahaan-perusahaan
Kementrian Perindustrian.
tersebut
berasal dari berbagai sektor usaha yang
tercermin
dalam
tren
Tren penurunan jumlah pendapatan
sebagian besar lebih memilih kegiatan
ekspor
ekspor
disebabkan oleh melemahnya daya
sebagai
tahap
awal
yang
dialami
Indonesia
saing produk ekspor (Kompas, 2016).
2
Melemahnya daya saing produk di
meningkatkan
pasar
Adanya
internasional
diindikasikan
laba
perusahaan.
peningkatan
laba
sendiri
karena kurangnya usaha perusahaan
merupakan faktor yang sangat penting
dalam meningkatkan daya saing produk
dalam
terutama dalam pasar internasional.
perusahaan.
Untuk
meningkatkan
profitabilitas
saing
Profitabilitas sebagai salah satu
produk, perusahaan yang melakukan
ukuran kinerja keuangan tentunya
ekspor
diharapkan untuk terus berkembang
pada
daya
menentukan
umumnya
berusaha
berinovasi dengan cara berinvestasi
pada
kegiatan
research
dengan
and
kontinu.
dalam kinerja keuangan menandakan
Aktivitas R&D sendiri merupakan
yang
secara
Perkembangan positif yang kontinu
development (R&D).
aktivitas
positif
untuk
operasi perusahaan dalam keadaan baik
menghasilkan produk atau proses yang
dan memiliki daya saing untuk tetap
baru
bertahan (Munawir, 2012, p. 31).
maupun
bermanfaat
bahwa tingkat efektivitas dan efisiensi
pengembangan
dari
produk dan proses yang sudah ada agar
Berdasarkan fenomena yang telah
terjadi peningkatan efektivitas dan
dijabarkan,
efisiensi operasi di masa yang akan
melakukan
datang (Hall, 2006).
dampak ekspor dan intensitas R&D
Penurunan
rendahnya
hasil
aktivitas
ekspor
dan
R&D
yang
peneliti
tertarik
penelitian
untuk
mengenai
terhadap kinerja keuangan yang diukur
dari profitabilitas.
dilakukan perusahaan terkait erat pada
2. LANDASAN TEORI
fakta bahwa melakukan ekspor dan
Ekspor - Kinerja Keuangan
R&D dapat menimbulkan biaya dan
Penelitian terdahulu yang mengkaji
risiko. Kendatipun terdapat risiko dan
hubungan antara kinerja keuangan dan
biaya
internasionalisasi dalam bentuk ekspor
yang
perusahaan,
harus
ditanggung
ekspor
dan
R&D
menyatakan
merupakan
kegiatan
yang
saling
sehingga terjadi perkembangan teori
melengkapi
dalam
hal
akumulasi
yang
pengetahuan, menurunkan biaya, dan
hasil
yang
menggambarkan
ekspor dan kinerja keuangan.
3
beragam,
hubungan
Teori yang berkembang menyatakan
bahwa
biaya
dan
manfaat
tersebut, biaya akan melebihi manfaat
yang
pada beberapa waktu. Setelah melalui
dihasilkan dari ekspor timbul di waktu
tahap
yang berbeda, sehingga hubungan
perusahaan
antara ekspor dan kinerja keuangan
meningkat ketika perusahaan telah
tidak liniear (garis lurus) melainkan
belajar
berbentuk kurva.
dengan keadaan pasar (Pap & Chiang,
Adapun teori yang dimaksud adalah
teori
kuadratik
yang
tersebut,
kinerja
keuangan
berangsur-angsur
untuk
menyesuaikan
diri
2008).
menyatakan
bahwa hubungan ekspor dan kinerja
keuangan berbentuk parabola atau
kurva U dan U terbalik serta three
stages theory yang berbentuk kurva S.
Gambar kurva berbentuk U terbalik
yang bersumber dari stuid (Osorio, et
al., 2016) mendefiniskan bahwa tahap
awal
ekspansi
perusahaan
internasional,
mendapatkan
berbagai
Gambar kurva berbentuk U yang
macam keuntungan seperti mencapai
berumber dari (Osorio, et al., 2016)
skala dan ruang lingkup ekonomi dan
yang termasuk dalam teori kuadratik
kemudahan
menjelaskan
sumber daya. Pada tahap ini perusahaan
dimana
keadaan
kinerja
perusahaan
perusahaan
dapat
tinggi
dalam
dengan
baik
mendapatkan
memanfaatkan
ketika memasuki pasar baru yang
sumber daya dan ketrampilan dasar
sesuai dengan dasar keterampilan serta
yang
sumber daya yang mereka miliki.
sehingga manfaat yang didapat akan
Kinerja
keuangan
berangsur-angsur
dimiliki
sebelumnya
melebihi biaya (Altaf & Shah, 2015).
perusahaan
menurun
sudah
Namun,
ketika
seiring
pelaksanaan
internasional,
perusahaan
perusahaan mencoba menjajaki pasar
ekspansi
yang tidak mereka kenal. Pada tahap
akan memasuki negara yang sangat
4
berbeda dari segi geografis dan budaya.
dengan baik menangkap peluang pasar.
Pada
Produk sudah dikenal, perusahaan
akhirnya
internasional
biaya
diversifikasi
meningkat
hingga
sudah dapat mengambil manfaat dari
akhirnya melampaui manfaat yang
transfer pengetahuan sehingga dapat
diperoleh (Wang, et al., 2011)
mencapai
Berikutnya adalah three stages
skala
diversifikasi
ekonomi
global.
dan
Akibatnya
theory yakni teori yang menyatakan
perusahaan mengalami efisiensi dan
bahwa hubungan ekspor dan kinerja
peningkatan volume penjualan dan
keuangan dapat dijelaskan dalam tiga
berpeluang
tahap. Berikut ini adalah gambar kurva
profitabilitas (Chen & Hsu, 2010).
S dari studi (Contractor, et al., 2003)
untuk
meningkatkan
Tahap excess atau berlebihan (high
stage) dimana peningkatan kegiatan
ekspor mengarah kepada penjangkauan
pasar yang lebih jauh dan lebih tidak
familiar dibandingkan negara asal.
Perbedaan
kepada
yang
besar
peningkatan
mengarah
biaya
yang
dikeluarkan sehingga pada akhirnya
Tahap awal (Early) yakni ketika
perusahaan memasuki
biaya akan melampaui pendapatan
pasar baru,
tambahan dari peningkatan ekspor.
perusahaan akan terbebani dengan
(Cantele, et al., 2016)
biaya pembelajaran, koordinasi, dan
Research and Development
biaya permulaan. Adanya biaya-biaya
tersebut
untuk
membuat
keadaan
sementara
perusahaan
dimana
R&D
akan
untuk
melebihi
produk,
Tahap menengah atau moderat (middimana
perusahaan
mendukung
pengembangan
keuntungan (Contractor, et al., 2007).
stage)
aktivitas
untuk
mendapatkan pengetahuan ilmiah baru,
mengalami
biaya
adalah
atau
dan
proses
perancangan
mengaplikasikan
pengetahuan baru dalam melaksanakan
sudah
perbaikan
memahami lingkungan baru dan dapat
5
teknis
yang
signifikan
(Hanafiah & Suhana 2012, dalam
Investasi dalam aktivitas R&D tidak
Kinanti & Nuzula, 2017).
hanya
berpotensi
memberikan
Perusahaan eksportir menghadapi
keuntungan bagi perusahaan tetapi juga
persaingan yang sangat ketat dalam
menimbulkan beberapa jenis biaya
pasar
menurut
global.
perusahaan
Oleh
karena
dituntut
untuk
itu,
selalu
Statement
Accounting
of
Financial
Standards
dalam
berinvestasi dalam pengetahuan dan
(Leskinen, 2018):
teknologi
untuk
target
a) Bahan baku, peralatan, dan fasilitas
kepuasaan
pelanggan
tinggi
b) Personil
mencapai
yang
khususnya di pasar internasional.
c) Pembelian Intagible asset pada
Salah satu keuntungan perusahaan
pihak lain
eksportir adalah memiliki kemudahan
d) Jasa Kontrak
dalam
e) Biaya tidak langsung
hal
akses
pada
sumber
pengetahuan yang tidak tersedia di
dalam
pasar
domestik
Kinerja Keuangan Perusahaan
sehingga
Kinerja keuangan perusahaan secara
perusahaan memiliki sumber daya yang
khusus berarti (Fahmi, 2011, p. 2):
memadai untuk melaksanakan kegiatan
“Gambaran
R&D (Neves, et al., 2016).
keuangan
mengenai
suatu
keadaan
perusahaan
yang
Menurut Moncada-Paternò-Castello
dianalisis dengan menggunakan alat-
& Grassano (2014) terdapat beberapa
alat analisis keuangan, sehingga dapat
peran pokok dari aktivitas R&D yaitu:
memberikan informasi mengenai baik
a) Mengembangkan suatu pengetahuan
buruknya kondisi keuangan perusahaan
yang
bersifat
fundamental
dan
tertentu yang merefleksikan prestasi
mencontoh teknologi.
b) Mendukung
proses
kerja dalam periode tertentu”.
pabrikasi,
Pengukuran kinerja dilakukan untuk
mengelola pelanggan, dan bisnis
mengevaluasi keberhasilan perusahaan
secara keseluruhan
dalam mengelola sumber dayanya
c) Pengembangan dan pengaplikasian
untuk mencapai tujuan keuangan yang
teknologi baru
telah
ditetapkan.
Evaluasi
kinerja
merupakan tolak ukur bagi perusahaan
6
mengenai tindakan yang selanjutnya
H1: Model linier ekspor memiliki
harus
pengaruh signifikan terhadap kinerja
dilakukan,
apakah
perlu
penyegaran atau tidak karena sudah
keuangan (ROA)
dianggap berhasil atau gagal (Kasmir,
H2: Model kuadratik ekspor memiliki
2009, p. 94).
pengaruh terhadap kinerja keuangan
Dalam penelitian ini, konsisten
(ROA)
dengan beberapa jurnal acuan, kinerja
H3: Model kubik ekspor memiliki
keuangan diukur dengan profitabilitas
pengaruh terhadap kinerja keuangan
yang dirpoxykan dengan ROA (Return
(ROA)
on Asset).
H4: Intensitas R&D secara linear
Return on Asset
berpengaruh terhadap kinerja keuangan
Return on Asset diterapkan untuk
(ROA)
melihat sejauh mana investasi yang
H5:
telah ditanamkan mampu memberikan
mempengaruhi
pengembalian keuntungan yang sesuai
(ROA)
dengan yang diharapkan. Investasi
3. Metode Penelitian
tersebut sebenarnya sama dengan aset
Populasi dan Sampel Penelitian
perusahaan
yang ditanamkan atau
Populasi dalam penelitian ini adalah
ditempatkan, semakin besar rasio maka
Perusahaan Eksportir yang Terdaftar di
semakin
kemampuan
Bursa Efek Indonesia Periode 2012-
menghasilkan
2017. Dalam menentukan sampel yang
baik
perusahaan
pula
dalam
keuntungan (Fahmi, 2014, p. 83).
tingkat
laba
yang
dan
intensitas
kinerja
R&D
keuangan
akan dipilih, penelitian menggunakan
Semakin besar ROA maka semakin
besar
Ekspor
teknik Purposive Sampling.
didapat
Berdasarkan
kriteria
perusahaan
perusahaan, dan semakin baik pula
yang diantaranya adalah listing di
produktivitas aset dalam memperoleh
Bursa Efek Indonesia minimal sejak
laba. Besarnya ROA mengacu pada
tahun 2012, menampilkan data jumlah
kinerja operasi perusahaan yang lebih
penjualan luar negeri selama 6 tahun
baik.
berturut-turut, menampilkan data biaya
Hipotesis
R&D selama 6 tahun berturut-turut dan
7
menggunakan rupiah sebagai mata
aktivitas perusahaan dalam melakukan
uang
kegiatan yang dapat menghasilkan
pada
laporan
keuangan.
Berdasarkan beberapa kriteria tersebut
pengetahuan
maka diperoleh 10 perusahaan untuk
diimplementasikan dalam teknologi,
dijadikan sampel dalam penelitian ini.
produk,
Variabel Penelitian
organisasi yang ada saat ini. Intensitas
Penelitian ini menggunakan tiga
variabel.
Adapun
baru
layanan,
yang
dan
dapat
internal
R&D dapat diukur oleh rasio Research
variabel-variabel
& Development expenses to Total Sales
tersebut adalah kinerja keuangan yang
(RDTS). Berikut ini adalah pengukuran
diukur melalui profitabilitas sebagai
rasio RDTS:
variabel independen, serta ekspor dan
Intensitas R&D =
intensitas
R&D
sebagai
variabel
Total Sales
independen.
Kinerja Keuangan
Pada penelitian ini kinerja keuangan
Definisi Operasional
perusahaan
Ekspor
Ekspor adalah ukuran penjualan
produk
yang
R&D Expenses
diproduksi
diukur
menggunakan
profitabilitas yang diproxykan dengan
oleh
ROA (Return on Asset). Menurut
perusahaan didalam negeri ke luar batas
Kasmir (2014, p. 201) Return On Assets
negara
baik
merupakan rasio yang menampilkan
secara langsung maupun tidak langsung
hasil pengembalian atas jumlah aktiva
untuk memenuhi permintaan asing
yang digunakan dalam perusahaan.
(Griffin & Pustay, 2015, p. 7). Ekspor
Berikut adalah pengukuran ROA:
dapat diproxykan oleh rasio Foreign
ROA =
perusahaan
produsen
Sales to Total Sales (FSTS). Berikut
EBIT
Total Asset
adalah pengukuran rasio FSTS:
Rasio FSTS =
Foreign Sales
Analisis Regresi Non-Linear
Total Sales
Untuk menganalisis bentuk kurva
dari hubungan ekspor dan kinerja
Intensitas R&D
Menurut (Vithessonthi & Racela,
keuangan perusahaan, metode analisis
2016) Intensitas R&D adalah ukuran
data yang digunakan dalam peneltian
8
ini adalah regresi non-linear. Analisis
terdaftar di BEI adalah 0.062 atau 6.2%
regresi non liniear seringkali disebut
dari total penjualan bersih. Tingkat
sebagai analisis regresi lengkung atau
terendah rasio penjualan luar negeri
curvilinear.
tersebut
adalah 0.001 (dibulatkan) atau 0.1%.
diterapkan untuk menguji variabel-
Rasio FSTS tertinggi adalah 0.306 atau
variabel yang dihipotesiskan memiliki
30.6%. Standar deviasi bernilai 0.073.
bentuk
Analisis
lengkung
Intensitas R&D pada perusahaan
terhadap variabel lain (Winarsunu,
eksportir yang terdaftar di BEI periode
2017).
2012-2016
paling
Yi,t = β0 + β1X1 i,(t-1) + β2 X12i,(t-1) + β3
sebesar
(dibulatkan).
X13i,(t-1) + β4 X2, (t-1) + Ι›i
tertinggi
Keterangan:
perusahaan sampel sebesar 0.017 atau
β0
= Konstanta
1.7% di tahun 2013. Selama periode
Yi,t
= ROA perusahaan i di tahun t
penelitian, perusahaan eksportir rata-
= Rasio penjualan luar negeri
rata menginvestasikan 0.002 atau 0.2%
X1
i,(t-1)
hubungan
yang
0.000
intensitas
rendah
R&D
Nilai
pada
pada perusahaan i di tahun ke t-1
dari hasil penjualannya untuk kegiatan
X12 i,(t-1) = Rasio penjualan luar negeri 2
R&D.
pada perusahaan i di tahun ke t-1
simpangan baku sebesar 0.003.
X13i,(t-1) = Rasio penjualan luar negeri3
Intensitas
R&D
memiliki
Kinerja keuangan yang diukur dari
pada perusahaan i di tahun ke t-1
profitabilitas perusahaan eksportir yang
X2 i,(t-1) = R&D pada perusahaan ke i di
terdaftar di BEI periode 2013-2017
tahun ke t-1
memiliki nilai terendah sebesar 0.023
Ι›i
atau 2.3% yakni di tahun 2017. ROA
= error perusahaan ke i
4. Hasil Penelitian
paling tinggi memiliki nilai sebesar
Uji Statistik Deskriptif
0.229 atau 22.9% di tahun 2013. Rata-
Berdasarkan hasil analisis statistik
deskriptif,
dapat
diketahui
rata
kinerja
keuangan
perusahaan
bahwa
eksportir sebesar 0.101 atau 10.1%
selama periode pengamatan, rata-rata
dengan simpangan baku memiliki nilai
kontribusi penjualan luar negeri yang
sebesar 0.052.
dilakukan perusahaan eksportir yang
9
terdistribusi secara normal (Priyatno,
Uji Linieritas
Pengujian linieritas dimaksudkan
2014, p. 90)
untuk mengetahui linier atau tidaknya
hubungan antara variabel independen
terhadap variabel dependen.
Hasil
uji
linieritas
berikut
Berdasarkan hasil uji Kolmogrovini
Smirnov,
2
nilai
probabilitas
yang
menunjukkan bahwa R terbesar adalah
dihasilkan
model kubik, sehingga model kubik
probabilitas > level of significant
paling tepat untuk menggambarkan
(α=5%). Dengan demikian, residual
hubungan antara X1 dengan Y1 sesuai
dari
data penelitian.
berdistribusi normal.
adalah
model
0.200.
regresi
Nilai
dinyatakan
Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas dilakukan untuk
menguji apakah variabel pengganggu
yang ada dalam persaamaan regresi
Setelah dilakukan penelitian, model
memiliki varians yang sama atau
kubik dari ekspor tidak berpengauh
berbeda. Variasi residual harus bersifat
signifikan terhadap kinerja keuangan.
homokedastisitas, yaitu pengamatan
2
Karena R pada model kuadratik hanya
satu dengan pengamatan yang lain
berbeda 0.1 point peneliti memutuskan
sama agar memberikan pendugaan
menganalisis model kuadratik dari
model yang lebih akurat. (Sugiyono &
ekspor dan kinerja keuangan.
Susanto, 2015, p. 336)
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji normalitas residual yaitu nilai
residual yang dihasilkan dalam regresi
akan diuji distribusinya apakah normal
atau tidak, model regresi yang baik
memiliki
nilai
residual
Uji
yang
heteroskedastisitas
yang
dilakukan dengan uji Glejser pada
model
10
regresi
menghasilkan
nilai
probabilitas yang lebih besar dari level
of significant yaitu 0.05 di masingmasing
variabel.
Hasil
pengujian
tersebut menunjukkan bahwa residual
dinyatakan
memiliki
ragam
yang
uji
yang
Berdasarkan output uji F dan uji t,,
memberikan informasi apakah seluruh
maka dapat diperoleh informasi bahwa
variabel bebas yang termasuk ke dalam
1. H1 = Hasil dari uji t statistics
model penelitian memiliki pengaruh
memberikan informasi bahwa secara
terhadap variabel terikat (Ghozali,
linear,
2012, p. 98).
signifikan
homogeny.
Uji F
Uji
F
merupakan
ekspor
berpengaruh
terhadap
kinerja
keuangan. Oleh karena itu, H0
diterima dan H1 ditolak. Adapun
pengaruh signifikan antara ekspor
Berdasarkan tabel uji F, terdapat
pengaruh
yang
signifikan
dan
antara
Uji t statistics menunjukkan bawa
probabilitas yaitu sebesar 0.000 kurang
model kuadratik ekspor memiliki
dari level of significance (0.05).
pengaruh
Uji t
H1
untuk
kinerja
ditolak.
Pengaruh
yang
dihasilkan ekspor terhadap kinerja
menggambarkan dampak dari variabel
terpisah
terhadap
keuangan. Artinya H0 diterima dan
Menurut Ghozali (2012, p. 98) Uji t
independen secara
bersifat
2. Hipotesis 2
terhadap kinerja keuangan dengan nilai
dilakukan
keuangan
negatif.
variabel ekspor dan intensitas R&D
statistik
kinerja
keuangan bersifat positif.
antara
3. Hipotesis 3
variabel bebas yang satu dengan yang
Model Kubik dari ekspor tidak
lain terhadap variabel dependen
berpengaruh
terhadap
11
secara
kinerja
signifikan
keuangan.
Informasi tersebut digambarkan dari
keuangan dapat didapatkan melalui
hasil probabilita pada uji t statistik.
mencari nilai Y dari persamaan model
Dengan demikian, H0 ditolak dan
regresi non-linear kuadratik parsial
menerima H1.
berikut
4. Hipotesis 4
Kinerja
π’€πŸ = 𝟎. πŸπŸ”πŸ − 𝟏. πŸŽπŸ”πŸ•π‘ΏπŸ + 𝟐. πŸ•πŸ”πŸ–π‘ΏπŸπŸ
keuangan
dipengaruhi
Berdasarkan perhitungan tersebut,
secara signifikan oleh intensitas R&D
terbentuk kurva hubungan ekspor dan
yang dilihat dari nilai signifikansi dari
kinerja keuangan berikut
uji t. Hasil tersebut menyimpulkan
bahwa H0 diterima dan H1 ditolak.
Intensitas R&D mempengaruhi kinerja
keuangan secara negatif.
5. Hipotesis 5
Nilai probabilita uji F yang kurang
dari level of significance memberi
Untuk mengetahui titik dimana
informasi bahwa kinerja keuangan
ekspor
(ROA) dipengaruhi secara signifikan
keuangan,
variabel ekspor dan variabel intensitas
Informasi
menggunakan derivatif parsial dari
persamaan
Analisis Regresi Non-Linear
persamaan
Mengikuti
(Olmos & Díez-Vial , 2015) dengan
H0 diterima dan H1 ditolak.
adalah
peneliti
penelitian (Xiao, et al., 2013) dan
tersebut
menyimpulkan bahwa untuk hipotesis 5
Berikut
memberikan
pengembalian yang positif pada kinerja
oleh seluruh variabel independen yakni
R&D.
mulai
model
regresi.
ππ’š
= ((−𝟏. πŸŽπŸ”πŸ•) + 𝟐 𝒙 (𝟐. πŸ•πŸ”πŸ–π‘ΏπŸ ) = 𝟎
ππ’™πŸ
dari
Berdasarkan formula tersebut dapat
model regresi non-linear kuadratik
dalam penelitian ini.
diketahui bahwa efek negatif ekspor
Y1 = 0.161 – 1.067X1 + 2.768X12 – 7.552X2
pada kinerja keuangan yang semula
Kurva Ekspor-Kinerja Keuangan
negatif akan menemukan tititk balik
yang menghasilkan kinerja keuangan
Kurva yang menggambarkan bentuk
hubungan antara ekspor dan kinerja
12
yang positif ketika rasio penjualan luar
budaya, membangun jaringan mitra
negeri mencapai 14.2%.
bisnis, dan penyesuaian-penyesuaian
5. Pembahasan
dengan berbagai faktor di negara
Kedua variabel yakni ekspor dan
tujuan. Keadaan tersebut berdampak
R&D turut memiliki peran dalam
pada peningkatan biaya operasional
membentuk kinerja keuangan yang
yang harus ditanggung perusahaan.
diukur melalui profitabilitas.
Variabel
ekspor
secara
Seiring dengan pembelajaran dan
linear
penyesuaian
diri
dalam
pasar
memiliki pengaruh signifikan negatif
internasional, perusahaan lebih terlatih
secara linear terhadap kinerja keuangan
menghadapi
sedangkan secara kuadratik variabel
global.
ekspor berpengaruh signifikan positif
kompleksitas
jaringan
Penyesuaian dan pengalaman pada
terhadap kinerja keuangan. Dengan
akhirnya
demikian, dapat disimpulkan bahwa
meningkat sehingga pada suatu titik
hubungan
kinerja
tertentu pendapatan penjualan akan
keuangan bermodel kuadratik U, yaitu
melebihi biaya terkait pelaksanaan
negatif signifikan pada tahap awal
ekspor yang harus dikeluarkan.
ekspor
(linear)
lalu
dengan
berangsur-angsur
mengakibatkan
Penjualan
penjualan
yang melebihi
biaya
signifikan positif pada tahap moderat
menghasilkan laba dan berakibat pada
(kuadratik).
peningkatan profitabilitas. Oleh karena
Hubungan
kinerja
itu, perlu ditekankan bahwa ekspor
keuangan yang digambarkan berbentuk
dapat menguntungkan dan berpotensi
U menjelaskan bahwa perusahaan
meningkatkan profitabilitas hanya jika
eksportir
mengalami
perusahaan dapat beradaptasi dengan
penurunan profitabilitas pada tahap
baik dalam kondisi pasar (Altaf & Shah
awal pemberlakuan ekspor.
, 2015).
di
ekspor
dan
Indonesia
Ketika perusahaan baru memasuki
Titik balik dimana ekspor mulai
pasar internasional maka perusahaan
memberikan profit yang berdampak
berusaha untuk membangun pasar dan
pada peningkatan kinerja keuangan
berhadapan
adalah sejak rasio ekspor mencapai
dengan
kompleksitas
13
14.2% dari total penjualan bersih.
mengarah pada penurunan profitabilitas
Adapun rasio pejualan ekspor yang
pada tahun pertama sejak investasi
lebih
dilakukan.
rendah
dari
14.2%
akan
memberikan kerugian dimana biaya
Penurunan
melebihi pendapatan.
pada
akibat
kegiatan R&D turut mengindikasikan
Intensitas R&D memberikan efek
negatif
profitabilitas
kinerja
adanya kegagalan perusahaan dalam
keuangan
menghasilkan output R&D yang efektif
perusahaan. Kesulitan-kesulitan dan
dalam menciptakan inovasi, sehingga
besarnya biaya pelaksanaan R&D yang
biaya investasi yang sudah dikeluarkan
terkait dengan pengembalian jangka
tidak dapat menghasilkan peningkatan
panjang ditengarai menjadi salah satu
penjualan dan berakibat buruk bagi
penyebab adanya efek negatif dari
profitabilitas perusahaan
aktivitas
6. Implikasi Penelitian
tersebut
pada
kinerja
keuangan
Sebelum
Investasi dalam R&D tidak dapat
memutuskan
melaksanakan
ekspor,
untuk
perusahaan
langsung dilihat hasilnya, biaya yang
harus
dikeluarkan pada waktu tertentu harus
ekspor dapat memberikan keuntungan
terlebih dulu diolah untuk memproses
yang berdampak pada peningkatan
input R&D hingga menjadi suatu
profitabilitas tetapi setelah melewati
output.
kondisi yang merugikan.
Output dari aktivitas R&D pada
umumnya
tidak
bisa
mempertimbangkan
bahwa
Pada tahap awal pemberlakuan
langsung
ekspor perusahaan akan dihadapkan
diterapkan melainkan melalui tahap
dengan
percobaan. Oleh karena itu, dari sejak
meningkat
pengalokasian biaya hingga penerapan
penjualannya. Pada masa tersebut,
output membutuhkan waktu sehingga
perusahaan membutuhan dana lebih
biaya operasional yang dikeluarkan
sehingga
meningkat
mempertimbangkan
menghasilkan
tetapi
tidak
pengembalian
dapat
dari
biaya
operasional
melebihi
yang
pendapatan
perusahaan
strategi
harus
seperti
memilihan negara yang tidak jauh
penjualan secara langsung dan akhirnya
berbeda
14
dengan
negara
lokal;
memastikan
kecukupan
finansial
Biaya
investasi
yang
dikeluarkan
dengan memperoleh fasilitas kredit dan
menyebabkan arus kas yang negatif
kas yang diperoleh dari aktivitas
karena tidak dapat langsung berdampak
operasi domestik; dan berkonsultasi
pada peningkatan penjualan. Oleh
dengan konsultan bisnis internasional.
karena itu, perusahaan harus menyadari
Di tahap menengah ekspor dapat
bahwa
aktivitas
R&D
merupakan
memberikan peningkatan penjualan
investasi jangka panjang, sehingga
bagi perusahaan hanya jika perusahaan
sudah sepatutnya mempertimbangkan
sudah dapat menyesuaikan diri dalam
jeda waktu lebih dari 1 tahun dalam
pasar internasional.
menilai hasil dari investasi pada
Dalam tahap menengah, perusahaan
kegiatan R&D.
harus mengalokasikan dana untuk
Penurunan
profitabilitas
R&D
membangun brand dan melakukan
kegiatan
strategi pemasaran yang sesuai dengan
perusahaan dalam menghasilkan output
preferensi
konsumen
di
negara
R&D
setempat.
Perusahaan
juga
harus
yang
perusahaan
adanya
akibat
kegagalan
efektif
mengharuskan
untuk
meminimalisir
membangun jaringan distribusi yang
kegagalan R&D dengan melakukan
solid dan aliansi dengan perusahaan
pengembangan portofolio produk yang
internasional
untuk
bertujuan memodifikasi produk yang
mendapatkan akses pengetahuan yang
ada sesuai dengan preferensi konsumen
dapat dijadikan input bagi aktivitas
negara tujuan.
lainnya
R&D.
Dalam
Perusahaan
profitabilitas
dapat
yang
mengkontribusikan
memperoleh
baik
investasi,
dengan
penjualan
membuat
investor
keputusan
harus
mempertimbangan aspek rasio ekspor,
dari
pengalaman
perusahaan
dalam
ekspor minimal sebesar 14.2% dari
melakukan operasi internasional, dan
total penjualan bersih.
usaha perusahaan dalam membentuk
Intensitas
R&D
berkontribusi
inovasi.
Ketiga
aspek
tersebut
terhadap penurunan profitabilitas satu
mengarah pada peningkatan penjualan
tahun
dimasa depan yang dapat berpeluang
setelah
investasi
dilakukan.
15
meningkatkan kinerja keuangan yang
tahun setelah biaya dialokasikan.
diukur melalui profitabilitas.
Semakin
tinggi
biaya
yang
dialokasikan pada kegiatan R&D,
semakin besar pula penggunaan
7. Kesimpulan
Berikut ini adalah kesimpulan yang
biaya perusahaan yang tidak diikuti
dapat diambil dari penelitian ini:
dengan pengembalian hasil yang
1. Ekspor
sepadan pada tahun pertama.
mempengaruhi
kinerja
keuangan secara kuadratik yaitu
4. Ekspor
dan
intensitas
berbentuk U. Hubungan berbentuk
berpengaruh
U
kinerja keuangan perusahaan yang
menjelaskan
keuangan
bahwa
menurun
tahap
kinerja
awal
signifikan
R&D
terhadap
diukur dengan profitabilitas.
ekspor karena terkait dengan biaya
Daftar Pustaka
dan risiko memasuki pasar asing.
Altaf, N. & Shah , F. A., 2015.
Setelah melalui tahap penurunan,
Internationalization
kinerja keuangan berangsur-angsur
and
firm
performance of Indian firms: Does
positif ketika perusahaan sudah
product diversity matter?. Pacific
dapat menyesuaikan diri di pasar
Science Review B: Humanities and
asing sehingga dapat memperoleh
Social Sciences, 1(2), pp. 76-84.
laba dan pengembalian positif bagi
Cantele, S., Campedelli, B. & Frontis,
kinerja keuangan.
2. Berdasarkan perhitungan derivatif
D., 2016. A Three-Stage Model of
parsial, ekspor mulai memberikan
Exporting: New Insights into SMEs’
profit
InternationalizationPerformance
yang
berdampak
pada
positifnya pada kinerja keuangan
Relationship. International Journal
sejak rasio ekspor mencapai 14.2%
of Business and Social Science ,
dari total penjualan luar negeri dan
7(8), pp. 201-215.
domestik.
3. Intensitas
Chen, H. & Hsu, C.-W., 2010.
R&D
memberikan
Internationalization,
pengaruh negatif signifikan bagi
resource
allocation and firm performance.
kinerja keuangan perusahaan satu
16
Industrial Marketing Management,
Griffin, R. W. & Pustay, W. M., 2015.
39(7), pp. 1103-1110.
Bisnis
K.,
2007.
Nature
of
Sebuah
Perspektif Manajerial ed 8. Jakarta:
Contractor, F. J., Kumar, V. & Kundu,
S.
Internasional:
Salemba Empat.
The
Relationship Between International
Hall, B. H., 2006.
Berkeley.edu.
Expansion and Performance: The
Diakses pada
Case of Emerging Market Firms.
https://eml.berkeley.edu/~bhhall/pa
Journal of World Business, 42(4),
pers/BHH06_IESS_R&D.pdf
pp. 401-407.
Kasmir, 2009. Pengantar Manajemen
Contractor, F. J., Kundu, S. K. & Hsu,
Keuangan. Jakarta: Kencana.
C.-. C., 2003. A Three-Stage Theory
Kasmir.
of International Expansion: The
Analisis
Laporan
Grafindo Persada.
Performance in the Service Sector.
Kinanti, S. A. & Nuzula, N. F., 2017.
Journal of International Business
PENGARUH INTENSITAS R&D
Studies,, 34(1), pp. 5-18.
TERHADAP
Eiterman, D. K., Stonehill, A. I. &
NILAI
PERUSAHAAN
Moffett, M. H., 2016. Multinational
DENGAN
VARIABEL KONTROL UMUR
Business Finance. 14th ed. Harlow:
DAN UKURAN PERUSAHAAN
Pearson Education.
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur
Fahmi, I., 2011. Analisis Laporan
Yang Tercatat Di Bursa Efek
Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Indonesia
Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Kustiawan,
2012-2016).
Terry.
Internasionalisasi
Ghozali, I., 2012. Aplikasi Analisis
dan
2014.
Kinerja
Perusahaan Terbuka di Indonesia.
Multivariate dengan Program IBM
:
Periode
Jurnal Administrasi Bisnis , 50(2).
Fahmi, I., 2014. Analisis Laporan
Semarang
2014.
Keuangan. Ed 1. Jakarta: Raja
Link between Multinationality and
SPSS.
6 Desember 2018,
Tesis. Universitas Indonesia. Depok.
Universitas
(dalam negeri)
Diponegoro.
17
Leskinen, Teemu. 2018. The Effect of
Olmos, M. F. & Díez-Vial , I., 2015.
the Amount of Research and
Internationalization pathways and
Development on the Growth and
the performance of SMEs. European
Profitability
Journal of Marketing, 49(3/4), pp.
of
a
Firm:
An
Empirical Study on US-Based
Publicly
Traded
420 - 443 .
Companies.
Osorio, D. B., Colino, A., Martin, L. A.
Master Thesis. Aalto University.
G. & Vicente, J. A. Z., 2016. The
Finland. (luar negeri)
International
Marta, M. F., 2016. Kompas.com.
Diversification-
Performance Link in Spain: Does
Diakses pada 25 Desember 2018,
Firm
https://ekonomi.kompas.com/read/2
International
016/03/16/144509626/Ekspor.dan.P
25(2), pp. 548-558.
enurunan.Daya.Saing
Size
Really
Matter?.
Business
Review,
Pap, Marton & Chiang, Cheng, H.
Moncada-Paternò-Castello,
P.
&
2008. The Relationship Between
Grassano, N., 2014. Innovation,
Internationalization
competitiveness and growth without
Performance. Master Thesis. Lund
R&D? Analysis of corporate R&D
University. Sweden. (luar negeri).
investment - A country approach:
Mudah Belajar SPSS dan LISREL:
Comission.
Teori dan Aplikasi Untuk Analisis
Munawir, S., 2012. Analisis Informasi
Data Penelitian. ed 1. Bandung:
Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Alfabeta.
Neves, A., Teixeira, A. A. C. & Silva,
T.,
Firm
Sugiyono & Susanto, A., 2015. Cara
Italy. JRC Policy Brief. European
S.
and
2016.
Vithessonthi, C. & Racela, O. C., 2016.
Exports-R&D
Short and Long Run Effect of
investment complementarity and
Internationalization
economic performance of firms
Intensity on Firm Performance.
located in Portugal. Investigación
Journal of Multinational Financial
Económica, LXXV(295), pp. 125-
Management, Volume 34, pp. 28-45.
156.
18
and
R&D
Wang, C.-. F., Chen, L.-. Y. & Chang,
S.-.
C.,
2011.
International
diversification and the market value
of
new
product
Journal
of
introduction.
International
Management, 17(4), pp. 333-347.
Winarsunu, T., 2017. Statistik Dalam
Penelitian
Psikologi
dan
Pendidikan. Malang: UMM Press.
Xiao,
S.
S.
et
al.,
Internationalization
2013.
and
Performance: Moderating Effects of
Governance
Structure
and
the
Degree of Centralized Control.
Journal of International Business,
Volume 19, pp. 118-137.
19
Download