Latihan Soal Akuntansi Keuangan Pertemuan 1 1. Manakah yang merupakan kualitas fundamental dari informasi akuntansi? A. Dapat dibandingkan B. Konsisten C. Materialitas D. Relevan Jawaban : D Kualitas fundamental ada 2, yaitu relevan dan penyajian jujur. 2. Berikut ini hal-hal yang diatur dalam kerangka konseptual kecuali: A. Tujuan laporan keuangan B. Kualitatif karakteristik laporan keuangan C. Penyajian laporan keuangan D. Elemen laporan keuangan Jawaban : C Cukup jelas 3. Manakah pernyataan berikut yang tepat terkait dengan kerangka konseptual? A. Kerangka konseptual merupakan standar akuntansi yang wajib diterapkan. B. Kerangka konseptual diterapkan jika tidak ada pengaturan khusus dalam standar atas transaksi tersebut. C. Ketentuan dalam kerangka konseptuan lebih mengikat dibandingkan dengan ketentuan dalam standar D. Kerangka konseptual hanya digunakan oleh penyusun standar dalam mengembangkan dan membuat standar Jawaban : B Hierarki standar akuntansi keuangan dalam penyusunan laporan (harus urut): 1. IFRS, IAS, dan interpretasi standar 2. Kerangka konseptual 3. Standar lain sebagai pembanding (contoh : US GAAP) 4. Berikut ini yang merupakan aplikasi dari asumsi Akuntansi: A. Entitas menyajikan laporan keuangan sebelum batas akhir ketentuan regulasi B. Entitas membebankan pengeluaran pembelian jam dinding sebagai beban tahun berjalan padahal masa manfaatnya lebih dari satu tahun C. Entitas mendepresiasikan gedung selama 40 tahun D. Entitas memperhatikan kemampuan laporan keuangan dalam memprediksi arus kas di masa depan. Jawaban : C Cukup jelas 5. Berdasarkan kerangka konseptual yang saat ini dikembangkan oleh IFRS, yang termasuk karakteristik peningkatan kualitas (enhancing qualities) laporan keuangan adalah: A. Timeliness dan comparability B. Understandability dan relevance C. Faithful representation dan relevance D. Verifiability dan materiality Jawaban : A Karakteristik peningkatan kualitas (enhancing qualities) laporan keuangan ada 4, yaitu veriafibility, comparability, timeliness, dan understandability. 6. Akuntansi keuangan sebagaimana diatur dalam standar akuntansi keuangan menggunakan basis akrual. Mana dari pernyataan berikut ini yang paling tepat menggambarkan kegunaan basis akrual: A. Memahami aktivitas operasional entitas pelapor B. Mengevaluasi aktivitas pendanaan dan investasi C. Menilai likuiditas atau solvabilitas entitas. D. Menilai kinerja masa lalu dan masa depan entitas. Jawaban : D Basis akrual menyatakan bahwa transaksi yang terjadi harus dicatat saat transaksi dapat diukur secara andal bukan saat kas diterima. Salah satu kegunaan basis akrual adalah untuk menilai kinerja keuangan perusahaan baik masa lalu maupun masa depan. 7. Berikut ini yang bukan merupakan tantangan yang dihadapi oleh profesi akuntan adalah: A. Akuntansi untuk aset berwujud B. Ketepatwaktuan dalam penyampaian informasi C. Pengukuran untuk aset non keuangan D. Informasi forward looking Jawaban : A Cukup jelas 8. Standar akuntansi yang tepat digunakan untuk BPR Syariah adalah A. PSAK dan PSAK Syariah B. SAK ETAP dan PSAK Syariah C. SAK ETAP saja D. PSAK Syariah saja Jawaban : B BPR Syariah merupakan entitas yang tidak listing di bursa efek sehingga dapat menggunakan SAK ETAP dan karena unit usahanya berbasis Syariah, maka dia juga dapat menggunakan PSAK Syariah. 9. Standar akuntansi keuangan di Indonesia saat ini mengadopsi dari International Financial Reporting Standar. Manakah yang merupakan karakteristik IFRS? A. Dalam penilaian aset dan liabilitas hanya menggunakan nilai wajar B. Memberikan pengaturan pengungkapan yang lebih banyak C. Standar lebih bersifat rule based dan mengatur hal-hal secara detil D. Standar membutuhkan judgment yang lebih sedikit dalam penerapannya. Jawaban : B Salah satu karakteristik dari IFRS adalah adanya pengungkapan yang lebih banyak dan disusun berdasarkan prinsip (principle-based). 10. Berikut ini adalah alasan mengapa penghasilan komprehensif lain disajikan terpisah dari penghasilan tahun berjalan: A. Ekuitas entitas telah bertambah/berkurang sehingga harus diakui sebagai penghasilan B. Penghasilan tersebut telah menambah ekuitas sehingga harus tercermin pada kinerja perusahaan C. Entitas belum memperoleh kas atau mengeluarkan kas akibat perubahan ekuitas tersebut D. Proses memperoleh penghasilan atau tersebut belum selesai. Jawaban : D Cukup jelas 11. Pelaporan keuangan yang diterapkan di Indonesia mengenal adanya basis akrual dan juga pemenuhan anggapan going concern atas suatu entitas. Mana dari pernyataan berikut in yang paling tepat? A. Basis akrual dan anggapan going concern wajib diterapkan agar memudahkan para pengguna laporan keuangan B. Setiap perusahaan pasti going concern oleh karena itu basis akrual wajib dipakai C. Perusahaan yang diragukan going concern-nya maka tidak harus menggunakan basis akrual D. Penerapan basis akrual tidak boleh dikait-kaitkan dengan anggapan going concern. Jawaban : C Lihat IAS 1 12. Berikut adalah penggalan laporan auditor independen bertanggal 25 Maret 20X0 yang menyertai laporan keuangan PT Wiro Semangat untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20X9: “PT Wiro Semangat telah mengalami kerugian terus menerus selama beberapa tahun terakhir sehingga terdapat akumulasi kerugian masing-masing sebesar Rp475.875.212.000 pada akhir tahun 20x8 dan Rp212.999.750.200 pada akhir tahun 20x7, dan saldo ekuitas negative sebesar Rp919.070.507.212. dan Rp.972.212.000 masing-masing untuk tahun 20x8 dan 20X7. Sebagaimana diungkapkan dalam catatan 27y atas laporan keuangan. PT Wiro Semangat telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi kondisi tersebut dan semua pemegang saham menyatakan dukungan penuh secara financial untuk mempertahankan operasional perusahaan…” Dari informasi tersebut di atas, mana salah satu pernyataan di bawah ini yang paling tepat sesuai dengan keadaannya: A. Perusahaan tersebut dalam kondisi dinyatakan pailit karena ruginya besar dan defisit ekuitas sehingga laporan keuangan tidak menggambarkan sesuai azas akrual. B. Terdapat masalah going concern yang kritis sehingga perusahaan tidak dapat menyusun laporan keuangan berdasarkan PSAK. C. Perusahaan menyusun laporan keuangan tahunan dan mengacu pada standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia D. Asumsi going concern telah terganggu sehingga perusahaan menggunakan laporan keuangan berbasis penerimaan dan pengeluaran kas. Jawaban : C Dalam soal disebutkan bahwa PT Wiro Semangat telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi kondisi tersebut dan semua pemegang saham menyatakan dukungan penuh secara financial untuk mempertahankan operasional perusahaan sehingga asumsi going concern masih terpenuhi dan harus disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku. 13. Berikut ini sebagian dari catatan atas laporan keuangan PT Bolaniata menyatakan informasi sebagai berikut: “ Catatan 1: Ikhtisar Kebijakan Akuntansi, Laporan keuangan PT Bolaniata (Perusahaan) telah disusun dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia, dengan dasar akrual, dan asumsi kelangsungan hidup usaha serta menggunakan nilai perolehan historis kecuali dinyatakan lain. Laporan arus kas disusun dengan metode tidak langsung atas dasar penerimaan dan pengeluaran kas dan dikelompokan menjadi kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.” Dari penjelasan tersebut dapat kita pahami bahwa: A. Perusahan tidak sepenuhnya mematuhi dan menerapkan standar akuntansi keuangan B. Selalu terdapat ketidakpastian atas kelangsungan hidup usaha perusahaan yang bertentangan dengan asas akrual C. Perusahan hanya mencatat transaksi dan peristiwa yang sudah pasti-pasti saja D. Basis pencatatan akrual tidak dapat dipisahkan dengan asumsi kelangsungan usaha Jawaban: D Sesuai dengan IAS 1 14. PT PLN merupakan satu-satunya institusi yang mendapatkan penugasan dari Negara untuk menjual listrik kepada masyarakat Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhannya PLN membeli listrik dari pembangkit listrik swasta yang telah mendapatkan ijin dengan harga terjamin yang telah ditentukan sampai dengan waktu tertentu. Dalam kondisi tersebut mana dari pernyataan berikut ini yang paling tepat: A. Prinsip kehati-hatian adalah satu-satunya patokan bagi PLN sehingga mencatat adanya utang kepada pihak pembangkit swasta agar laporan keuangan yang dihasilkan tidak bias dalam mencerminkan kondisi yang ada. B. Penerapan prinsip kehati-hatian oleh PLN dengan mencatat utang selalu sejalan dengan azas netralitas sebagai bagian dari karakteristik kualitatif Conceptual Framework. C. PLN hanya mencatat provisi/kewajiban jika terdapat kepastian yang tinggi telah muncul adanya kewajiban kini yang dapat diukur secara andal. D. Kehati-hatikan bisa jadi menimbulkan bias informasi yang serius, oleh karena itu PLN mempunyai pilihan untuk tidak mencatat adanya utang. Jawaban : C Dalam pencatatan kewajiban, ada dua kata kunci yaitu kepastian yang tinggi dan dapat diukur secara andal. 15. Sebagai akibat dari bencana alam pada tanggal 5 Oktober 20X8 yang menimpa daerah tertentu di Indonesia Tengah, menara pemancar siaran televisi swasta salah satu stasiun telah roboh, sebagian peralatan tersapu air bah dan hanya tersisa fondasi serta beberapa potong besi penyangga. Menara tersebut memiliki nilai buku Rp2,5 Milyar pada saat bencana dan sisa umur manfaat 10 tahun. Laporan keuangan interim untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 20X8 diterbitkan pada pada akhir minggu kedua bulan berikutnya setelah periode interim. Mana dari pernyataan berikut yang paling tepat berkenaan dengan pelaporan keuangan. A. Nilai menara yang roboh diakui sebagai pos rugi luar biasa akibat bencana alam pada tanggal terjadinya sesuai nilai akuisisi nya sebesar Rp5 milyar. B. Laporan keuangan tahunan melaporkan adanya penyusutan yang dipercepat sehingga nilai menara menjadi nihil pada pelaporan akhir tahun. C. Rugi luar biasa Rp2,5 Milyar baru akan dilaporkan pada Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya akhir tahun 31 Desember 20X8. D. Laporan keuangan interim melaporkan adanya penyusutan yang dipercepat sehingga nilai menara menjadi nihil pada laporan keuangan per 15 Oktober 201X8. Jawaban : B IAS 1 paragraf 85 tidak menghendaki adanya pos luar biasa dalam laporan keuangan. Aset yang hilang atau rusak karena force majeur (bencana atau hal lain di luar kontrol perusahaan) harus dihapuskan dari laporan posisi keuangan tahun berkenaan dan kerugian atas penghapusan tersebut tidak boleh dilaporkan sebagai pos kejadian luar biasa baik dalam Laporan Laba/Rugi Komprehensif maupun CaLK. Copy protected with Online-PDF-No-Copy.com