Gilang Nugraha (1906388426) Chapter 3 Working with Financial Statement Pada chapter ini, pembahasan akan seputar konsep dasar dari laporan keuangan dan laporan arus kas. Laporan keuangan dan arus kas dapat menjadi acuan manajer dalam pembuatan keputusan. Dalam hal itu, pemahaman untuk membaca laporan keuangan dan arus kas merupakan kemampuan yang krusial dimiliki seorang manajer. Cash Flows and Financial Statements Pengertian istilah sources dan uses of cash ● Sources of cash adalah aktivitas yang mendatangkan kas - seperti menerima pembayaran piutang, menerbitkan surat berharga, dan sebagainya. ● Uses of cash atau application of cash adalah aktivitas yang menghabiskan kas seperti membayar utang, membeli aset, dan sebagainya. Laporan arus kas ● Laporan arus kas adalah laporan keuangan perusahaan yang melaporkan arus masuk (sources) dan keluar (uses) kas dalam kurun waktu tertentu. Laporan Keuangan yang Terstandardisasi Standarisasi sangat membantu ketika ingin membandingkan laporan keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, baik yang berbeda secara size perusahaan atau secara mata uang. Cara yang paling umum untuk melakukannya adalah menggunakan persentase. ● Common-size statements Pembuatan statements (laporan-laporan) disajikan bukan dalam bentuk angka riil mata uang yang dipakai melainkan persentase berdasarkan dasar. Common-size balance sheet (neraca) menggunakan persentase dengan 100% yang terletak pada total assets dan total liabilities and owner’s equity. Common-size income statements (laporan laba rugi) menggunakan persentase dengan 100% terletak pada total sales revenue. ● Common-base year financial statements: trend analysis Standarisasi ini digunakan untuk mengomparasi tren dari data time series suatu perusahaan. Laporan keuangan disajikan berdasarkan kurun waktu tertentu untuk berikutnya dianalisis kenaikan/penurunan yang terjadi dari tahun ke tahun. Cara menghitung rasionya adalah dengan membagi angka komponen tertentu dengan komponen yang sama dari tahun dasar. ● Combined common-size and -base year analysis Kombinasi dari common-size dan -base menciptakan laporan yang lebih kompleks. Dihitung dengan cara mencari common-size pada setiap komponen yang kemudian dibagi dengan common-size tahun dasar. Analisis Rasio Analisis rasio finansial dibutuhkan untuk melihat kinerja perusahaan serta membandingkannya dengan perusahaan lain. Rasio finansial dibagi kedalam lima kelompok, yaitu: 1. Short-term solvency, or liquidity, ratios. 2. Long-term solvency, or financial leverage, ratios. 3. Asset management, or turnover, ratios. 4. Profitability ratios. 5. Market value ratios ○ Short-term solvency, or liquidity, ratios Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendek. Current Ratio > 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠/𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 Quick Ratio > 𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = (𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 − 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦)/𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 Liquidity Ratio > 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝐶𝑎𝑠ℎ//𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 > 𝑁𝑊𝐶 𝑡𝑜 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 = 𝑁𝑒𝑡 𝑊𝑜𝑟𝑘𝑖𝑛𝑔 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙/𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 > 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑀𝑒𝑎𝑠𝑢𝑟𝑒 = 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠/𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐷𝑎𝑖𝑙𝑦 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐶𝑜𝑠𝑡𝑠 ○ Long-term solvency, or financial leverage, ratios Untuk mengatasi kemampuan jangka panjang perusahaan dalam memenuhi kewajibannya atau leverage keuangannya. Total Debt Ratio > 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 − 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡y)/𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 > 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏t/𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 > 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑀𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒𝑟 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡s/𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 Long-term Debt Ratio > 𝐿𝑜𝑛𝑔-𝑡𝑒𝑟𝑚 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝐿𝑜𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑚 𝐷𝑒𝑏𝑡/(𝐿𝑜𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑚 𝐷𝑒𝑏𝑡 + 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦) ` Time Interest Earned > 𝑇𝑖𝑚𝑒𝑠 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑒𝑑 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝐸𝐵𝐼𝑇/I𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 Cash Coverage > Cash Coverage Ratio = (EBIT + Depreciation)/Interest ○ Asset management, or turnover, ratios Menjelaskan seberapa efisien perusahaan menggunakan asetnya untuk mendukung penjualan dan menunjukan kemampuan perusahaan dalam mengelola inventorynya TATO (Total Asset Turnover) > TATO = Sales/Total Asset Inventory Turnover > Inventory Turnover = COGS/Inventory Day Sale in Inventory > Day Sale in Inventory= 365/Inventory Turnover Account Receiveable Turnover > Account Receiveable Turnover = Sales/Account Receiveable Day Sale in A/R > Day Sale in A/R = 365/Account Receiveable Turnover Fixed Asset Turnover > Fixed Asset Turnover = Sales/Net Fixed Asset Net Working Capital Turnover > NWC Turnover = Sales/NWC ○ Profitability ratios Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan profit (keuntungan) Profit Margin > Profit Margin = Net Income/Sales Return On Asset (ROA) > ROA = Net Income/Total Asset Return On Equity (ROE) > ROE = Net Income/Total Equity ○ Market value ratios Earning Per Share (EPS) > EPS = Net Income/Shares Outstanding Price Earning Ratio > Price Earning Ratio = Price per share/EPS Price Sales Ratio > Price Sales Ratio = Price per share/Sales per share Market to Book Ratio > Market to Book Ratio = Market value per share/ Book value per share Enterprise Value > Enterprise Value = Total market value of the stock + book value of all liabilities- cash EBITDA Ratio > EBITDA Ratio = Enterprise Value/EBITDA Persamaan Dupont/Identitas Dupont (The Dupont Identity) ● Merupakan ungkapan yang sering digunakan untuk penghitungan ROE menjadi tiga bagian: efisiensi operasi (diukur dengan profit margin), efisiensi penggunaan aset (diukur dengan total asset turnover), dan leverage keuangan (diukur dengan equity multiplier). Menggunakan Informasi Laporan Keuangan ● Penggunaan laporan keuangan Laporan keuangan berguna pada dua pihak, pihak internal dan eksternal. Kegunaan laporan keuangan internal berguna untuk pihak manajemen sebagai tolok ukur evaluasi performa. Di lain sisi, manfaat eksternalnya untuk pihak kreditur dan investor sebagai pedoman apakah kreditur akan meminjamkan atau tidak, begitu pula dengan investor. ● Penetapan benchmark Dalam rangka mengevaluasi laporan keuangan, manajer perlu menetapkan benchmark atau standar komparasi tertentu. Beberapa di antaranya adalah: ○ Time trend analysis → menggunakan waktu sebagai benchmark untuk menilai tren dari periode ke periode. ○ Peer group analysis → menggunakan perusahaan yang memiliki kemiripan dalam berbagai sisi, seperti bersaing pada pasar yang sama, memiliki aset yang mirip, dan beroperasi dengan cara yang sama. Pemilihan perusahaan tersebut cenderung bergantung pada subjektivitas karena sejatinya tidak ada perusahaan yang identik secara menyeluruh. Kode Standard Industrial Classification (SIC) digunakan di amerika dalam mempermudah pengklasifikasian perusahaan berdasarkan tipe operasi bisnisnya. ● Permasalahan dalam analisis ○ Laporan keuangan konsolidasi dari satu entitas yang memiliki anak perusahaan dari berbagai bisnis line. Hal tersebut menjadi masalah karena tidak bisa masuk ke kategori industri manapun sehingga sukar menemukan peer group untuk dianalisis. ○ Kompetitor utama dan peer group natural berasal dari negara berbeda yang menggunakan standar akuntansi berbeda. Perusahaan di luar Indonesia kemungkinan besar tidak menggunakan PSAK dalam pembuatan laporan keuangannya sehingga sulit untuk membandingkan. ○ Permasalahan lainnya seperti perbedaan prosedur inventarisasi, perbedaan periode tutup buku, perusahaan bisnis musiman, dan perusahaan one-time profit dari penjualan aset dapat memberikan sinyal palsu saat mengomparasi.