Uploaded by q826807

prospektus lengkap bumi

advertisement
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
Tanggal Efektif
Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) di:
• Pasar Reguler dan Negosiasi
• Pasar Tunai
Tanggal Mulai Perdagangan Saham Tanpa HMETD di:
• Pasar Reguler dan Negosiasi
• Pasar Tunai
Tanggal Pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham yang
Berhak atas HMETD (Recording Date)
30 Juni’14
30 Juni’14
7 Juli’14
11 Juli’14
8 Juli’14
14 Juli’14
11 Juli’14
Distribusi HMETD
Tanggal Pencatatan HMETD di Bursa
Periode Perdagangan HMETD
Periode Pelaksanaan HMETD
Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan
Saham Tambahan
Tanggal Penjatahan
Periode Distribusi Saham Hasil Pelaksanaan
HMETD secara Elektronik
Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan
SahamTambahan yang Tidak Memperoleh Penjatahan
14 Juli’14
15 Juli’14
15 Jul’14 - 1 Sep’14
15 Jul’14 - 1 Sep’14
3 Sep’14
4 Sep’14
17 Jul’14 - 3 Sep’14
5 Sep’14
OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA
MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI, SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL
TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
PT BUMI RESOURCES Tbk BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA KETERANGAN, DATA ATAU LAPORAN DAN
KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.
PT BUMI ResourceS Tbk
BIDANG USAHA
Minyak, Gas Bumi, Pertambangan dan Mineral
KANTOR
Rasuna Epicentrum
Bakrie Tower, Lt 12
Jl. H.R. Rasuna Said
Jakarta 12940, Indonesia
Telp: (62-21) 5794 2080
Faksimili: (62-21) 5794 2070
E-mail: info@bumiresources.com
Website: www.bumiresources.com
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN
DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“HMETD”)
Saham yang akan ditawarkan dalam PUT IV ini adalah sebanyak-banyaknya 32.198.770.000 saham biasa atas nama Seri B dengan nilai nominal
Rp100 setiap saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 250 per saham, seluruhnya sebesar Rp 8.049.692.500.000 yang berasal
dari saham portepel dan seluruhnya akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Setiap pemegang saham biasa atas nama Seri A yang memiliki
20 saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 11 Juli 2014 pukul 16.00 WIB berhak atas 31 Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”), dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Seri B
yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.
Apabila terdapat sisa saham, maka (A) sebanyak 13.800.000.000 Saham Baru akan diambil bagian dengan alokasi sebagai berikut: (i) Long
Haul Holdings Limited akan mengambil bagian sebanyak 6.900.000.000 Saham Baru (atau setara dengan AS$150.000.000) yang akan
digunakan sebagai pelunasan sebagian utang Perseroan kepada CFL sebagaimana diatur berdasarkan Master Deed, tanggal 8 Oktober
2013 (sebagaimana telah diubah dari waktu ke waktu), (ii) sejumlah 6.900.000.000 Saham Baru akan dialokasi kepada Castleford
Investment Holdings Ltd ("Castleford") berdasarkan Debt Settlement Agreement tertanggal 10 Juni 2014 antara Perseroan dan Castleford
sebagai konversi utang Perseroan menjadi saham, dan apabila masih ada sisa saham yang belum diambil, (B) sebanyak-banyaknya
2.042.090.000 saham dari sisa saham akan diambil bagian oleh PT Danatama Makmur sebagai pembeli siaga atas komitmen penuh (full
commitment) pada harga yang sama dengan harga PUT IV Perseroan, yaitu sebesar Rp 250 setiap saham berdasarkan Akta Perjanjian
Pembelian Siaga PUT IV PT Bumi Resources Tbk No.108 tanggal 19 Juni 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., S.E., Mkn.,
Notaris di Jakarta, antara Perseroan dengan PT Danatama Makmur ("Perjanjian Pembeli Siaga PUT IV") Perjanjian Pembeli Siaga PUT IV
tersebut didukung dengan adanya surat kecukupan dana pembeli siaga yang dikeluarkan oleh Standard Chartered tertanggal 27 Juni 2014.
HMETD dapat diperdagangkan di PT Bursa Efek Indonesia serta di luar Bursa mulai tanggal 15 Juli 2014 sampai dengan tanggal 1
September 2014. Apabila sampai dengan batas waktu tanggal 1 September 2014 tersebut HMETD yang dimiliki oleh pemegang saham
Perseroan tidak dilaksanakan, maka HMETD tersebut menjadi tidak berlaku lagi.
Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan
akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan.
PUT IV MENJADI EFEKTIF SETELAH DISETUJUI OLEH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PERSEROAN. DALAM HAL RAPAT
UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA TIDAK MENYETUJUI PENERBITAN HMETD, MAKA SEGALA KEGIATAN YANG AKAN
DILAKSANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DI ATAS DIANGGAP
TIDAK PERNAH ADA.
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO PENURUNAN HARGA BATUBARA YANG AKAN BERPENGARUH
NEGATIF PADA KINERJA PERSEROAN
PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
PUT IV INI AKAN BERDAMPAK KEPADA PENGELUARAN SAHAM BARU, YANG BERJUMLAH SEBANYAK-BANYAKNYA 32.198.770.000
SAHAM, MAKA PEMEGANG SAHAM LAMA YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA MENGALAMI PENURUNAN PRESENTASE
KEPEMILIKAN (DILUSI) SEBANYAK-BANYAKNYASEBESAR 60,78%
PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PUT IV INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM TERSEBUT AKAN
DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA.
Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 30 Juni 2014
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
PT Bumi Resources Tbk (selanjutnya dalam Prospektus ini disebut “Perseroan”) telah menyampaikan
Pernyataan Pendaftaran dengan surat No. 205/BR-BOD/V/14 sehubungan dengan Penawaran Umum
Terbatas IV dalam rangka penerbitan HMETD (selanjutnya disebut PUT IV) kepada OJK di Jakarta pada
tanggal 6 Mei 2014, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan No. IX.D.1. Lampiran
Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-26/PM/2003, tanggal 17 Juli 2003, jo. Kep-07/PM/2001, tanggal 23
Maret 2001 mengenai HMETD dan Peraturan No. IX.D.2 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No.
Kep-08/PM/2000, tanggal 13 Maret 2000 mengenai “Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan
Pendaftaran dalam Rangka Penerbitan HMETD” yang merupakan pelaksanaan dari Undang-undang
Republik Indonesia No. 8/1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal.
Lembaga dan profesi penunjang pasar modal dalam rangka PUT IV ini bertanggung jawab sepenuhnya
atas kebenaran semua data, keterangan atau laporan serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam
Prospektus ini, sesuai dengan bidang tugas masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku serta
kode etik dan norma profesinya.
Sehubungan dengan PUT IV ini, semua pihak yang terafiliasi dilarang memberikan penjelasan dan/atau
membuat pernyataan apapun mengenai hal-hal yang tidak tercantum dalam Prospektus ini tanpa
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan.
Lembaga dan profesi penunjang pasar modal yang turut dalam PUT IV ini dengan tegas menyatakan
tidak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana
didefinisikan dalam Undang-undang Pasar Modal.
Perseroan telah mengungkapkan semua informasi yang wajib diketahui oleh publik dan tidak
terdapat lagi informasi yang belum diungkapkan sehingga tidak menyesatkan publik.
PUT IV ini tidak didaftarkan berdasarkan Undang-undang dan/atau Peraturan lain selain yang
berlaku di Indonesia. Barang siapa di luar Indonesia menerima Prospektus ini atau HMETD, maka
dokumen-dokumen tersebut tidak dimaksudkan sebagai penawaran untuk membeli saham atau
melaksanakan HMETD, kecuali bila penawaran, pembelian saham maupun pelaksanaan HMETD
tersebut tidak bertentangan atau bukan merupakan pelanggaran terhadap Undang-undang
dan/atau Peraturan yang berlaku di negara tersebut.
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
vi
DEFINISI
viii
RINGKASAN
x
I.
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
1
II.
RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PUT IV
4
III.
PERNYATAAN UTANG
8
IV.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
31
V.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
1.
Umum
2.
Kondisi Perekonomian
3.
Keuangan
4.
Manajemen Risiko
34
34
34
34
39
VI.
RISIKO USAHA
42
VII.
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN
45
VIII.
KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN
1.
Riwayat Singkat Perseroan
2.
Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan
3.
Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum
yang Memiliki 5% atau Lebih Saham Perseroan
4.
Pengurusan dan Pengawasan Perseroan
5.
Struktur Organisasi
6.
Sumber Daya Manusia (SDM)
7.
Keterangan tentang Anak-anak Perusahaan
8.
Struktur Kepemilikan Perseroan dan Anak Perusahaan
9.
Hubungan Kepemilikan, Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dan
Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum
10. Perjanjian-perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga
11. Keterangan Tentang Perkara Hukum yang sedang Dihadapi Perseroan, Anak
Perusahaan, Direksi dan Komisaris
46
46
46
48
48
54
54
57
122
123
128
168
IX.
KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN
1.
Umum
2.
Kegiatan Usaha
3.
Aset Tetap
4.
Asuransi
5.
Prospek Usaha
6.
Strategi Usaha
7.
Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance)
8.
Tanggung Jawab Sosial (“CSR”)
9.
Transaksi dengan Pihak Berelasi
174
174
174
204
207
209
211
212
212
214
X.
EKUITAS
217
XII.
KEBIJAKAN DIVIDEN
218
XIII.
PERPAJAKAN
219
XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
221
XV.
223
PIHAK YANG BERTINDAK SEBAGAI PEMBELI SIAGA
vi
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
XVI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
224
XVII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN
248
XVIII. PERSYARATAN PEMESANAN DAN PEMBELIAN SAHAM
495
XIX. KETERANGAN TENTANG HMETD
500
XX.
502
PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN HMETD
vii
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
DEFINISI
Anak Perusahaan
:
Perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Perseroan lebih dari 50%
atau sama dengan 50% jika terdapat pengendalian Perseroan atas
perusahaan tersebut.
AME
:
AME Mineral Economics (Hong Kong) Limited.
AS$
:
Dolar Amerika Serikat
BAE
:
Biro Administrasi Efek, dimana dalam PUT IV Perseroan adalah
PT EDI Indonesia.
BEI
:
PT Bursa Efek Indonesia, yang merupakan hasil merger dari Bursa
Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
BNRI
:
Berita Negara Republik Indonesia.
Bursa
:
PT Bursa Efek Indonesia.
DPS
:
Daftar Pemegang Saham Perseroan, yang dibuat, disusun dan
diadministrasikan oleh PT EDI Indonesia selaku Biro Administrasi
Efek Perseroan.
Dirjen
:
Direktorat Jenderal.
Hari Bursa
:
Hari dimana Bursa melakukan transaksi perdagangan.
HMETD
:
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
KAP
:
Kantor Akuntan Publik.
KPC
:
PT Kaltim Prima Coal
KSEI
:
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.
Masyarakat
:
Pemegang saham Perseroan yang jumlah kepemilikan sahamnya
kurang dari 5%.
Menteri Kehakiman
:
Menteri Kehakiman Republik Indonesia yang namanya pernah
diubah menjadi “Menteri Hukum dan Perundang-undangan
Republik Indonesia”, dimana saat ini disebut dengan nama
“Menteri Hukum dan Hak Asasi Republik Indonesia”.
OJK
:
Otoritas Jasa Keuangan, yaitu lembaga yang independen dan
bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi,
tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan
penyidikan kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal,
perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga
jasa keuangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang No.21 tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang
Otoritas Jasa Keuangan yang merupakan badan pengganti Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang mulai
berlaku sejak tanggal 1 Januari 2013.
Perseroan
:
PT Bumi Resources Tbk.
Perusahaan Asosiasi
:
Perusahaan dimana Perseroan melakukan penyertaan secara
langsung ke dalam sejumlah perusahaan dengan nilai penyertaan
lebih dari 20% dan kurang dari 50% dari keseluruhan saham yang
telah dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.
PT
:
Perseroan Terbatas.
PUT
:
Penawaran Umum Terbatas.
RUPS
:
Rapat Umum Pemegang Saham.
RUPSLB
:
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
SKS
:
Surat Kolektif Saham.
Tbk
:
Terbuka.
TBN
:
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia.
viii
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
TDP
:
Tanda Daftar Perusahaan.
UU PM
:
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
UU PT
:
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
ix
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
RINGKASAN
Ringkasan ini memuat fakta-fakta dan pertimbangan penting dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih terperinci di dalam
Prospektus ini. Informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang AS$ dan Rupiah dan sesuai
dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Pendahuluan
Perseroan, berkedudukan di Jakarta Selatan, adalah sebuah PT yang didirikan dan diatur menurut
Hukum Indonesia. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 130, tanggal 26 Juni 1973,
sebagaimana telah dirubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar, No. 103, tanggal 28 November
1973, yang keduanya dibuat di hadapan Djoko Soepadmo, SH, Notaris di Surabaya (“Akta Pendirian
Perseroan”) dan telah sah menjadi badan hukum sejak tanggal 12 Desember 1973 berdasarkan
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A.5/433/12,
tanggal 12 Desember 1973
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah berdasarkan Akta
Berita Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ketiga No.80, tanggal 13 Mei 2014, yang dibuat di
hadapan Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara, yakni mengenai Pasal 4 ayat (1), Pasal 14
ayat (2), Pasal 15 ayat (3), Pasal 17 ayat (2) serta penegasan kembali seluruh anggaran dasar
Perseroan.
Sejumlah aktivitas (corporate actions) Perseroan berkaitan dengan pencatatan sahamnya di Bursa yang
telah dilakukan Perseroan antara lain sebagai berikut :
Tanggal Pencatatan
pada Bursa
30 Juli 1990
Tanggal Efektif
Penawaran Umum
18 Juli 1990
10.000.000
10.000.000
18 Maret 1991
-
25.000.000
35.000.000
30 Juli 1993
22 Februari 1993
10.000.000
45.000.000
29 September 1997
-
45.000.000
90.000.000
30 September 1997
-
108.000.000
198.000.000
Right Issue II
24 November 1997
4 November 1997
594.000.000
792.000.000
Right Issue III
26 Mei 2000
18 Februari 2000
18.612.000.000
19.404.000.000
5 Oktober 2010
30 September 2010
1.369.400.000
20.773.400.000
Keterangan
Penawaran Perdana
Company Listing
Right Issue I
Stock Split
Saham Bonus
Non Pre-Emptive Right
Jumlah Saham
Akumulasi Jumlah
Saham
Kegiatan usaha utama Perseroan adalah bergerak di bidang kegiatan eksplorasi dan eksploitasi
kandungan batubara (termasuk pertambangan dan penjualan batubara) dan eksplorasi minyak. Kegiatan
usaha tersebut termasuk ke dalam lingkup usaha sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar
Perseroan dan telah sesuai dengan Hukum Indonesia.
Perseroan berdomisili di Jakarta, dengan kantor berlokasi di Bakrie Tower Lantai 12, Rasuna Epicentrum,
Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan 12940.
Sesuai dengan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan per 30 Juni 2013 yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo, total aset Perseroan tercatat sebesar Rp 13.542
miliar. Sementara itu, total liabilitas dan ekuitas Perseroan per 31 Oktober 2007 masing-masing tercatat
sebesar Rp 6.831 miliar dan Rp 4.763 miliar. Nilai aset tersebut merupakan hasil konsolidasi dari seluruh
anak perusahaan yang dimiliki Perseroan dalam menunjang penciptaan nilai perusahaan secara
keseluruhan.
Berdasarkan Akta Berita Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ketiga No.80, tanggal 13 Mei2014,
yang dibuat di hadapan Humberg Lie SH., SE., MKn., Notaris di Jakarta Utara dan DPS per tanggal
25 April 2014 yang dikeluarkan oleh Ficomindo Buana Registrar selaku Biro Administrasi Efek Perseroan,
Komposisi Modal Saham dan Susunan Pemegang Saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Seri A (Nominal Rp 500)
Seri B (Nominal Rp 100)
Saham
20.773.400.000
283.633.000.000
Modal Ditempatkan
x
Rupiah
10.386.700.000.000
28.363.300.000.000
%
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Keterangan
Saham
%
4.797.485.702
2.398.742.851.000
23,09
Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch
(*)
S/A Long Haul Holdings Ltd
1.264.213.935
632.106.967.500
6,09
Masyarakat dibawah 5%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
Seri A (Nominal Rp 500)
Seri B (Nominal Rp 100)
(*)
Rupiah
Credit Suisse AG SG Branch S/A CSAGSING(*)
LHHL(LHHL-130M)-20233 34064
14.711.700.363
7.355.850.181.500
70,82
20.773.400.000
10.386.700.000.000
100,00
283.633.000.000
28.363.300.000.000
Berdasarkan surat pernyataan dari Long Haul Holdings Ltd (“Long Haul”) tanggal 11 Juni 2014 yang menyatakan bahwa Long Haul memiliki
6.061.699.637 saham atau sebesar 29,18% kepemilikan saham Perseroan melalui Credit Suisse AG SG Branch S/A SCAGSING-LHLL (LHHL130M) – 20233 34064 dan Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd.
PUT IV
Direksi atas nama Perseroan dengan ini melakukan PUT IV kepada para Pemegang Saham dalam
Rangka Penerbitan HMETD sebanyak-banyaknya 32.198.770.000 Saham Biasa Atas Nama Seri B
dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham dengan Harga Pelaksanaan Rp 250 (dua
ratus lima puluh Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya
Rp 8.049.692.500.000 (delapan triliun empat puluh sembilan miliar enam ratus sembilan puluh dua juta
lima ratus ribu Rupiah) yang berasal dari portepel.
Setiap pemegang saham biasa atas nama Seri A yang memiliki 20 (dua puluh) Saham yang namanya
tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 11 Juli 2014 pukul 16.00 WIB berhak atas 31 (tiga
puluh satu) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk
membeli 1 (satu) saham baru Seri B yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan
pelaksanaan HMETD.
Apabila terdapat sisa saham, maka (A) sebanyak 13.800.000.000 Saham Baru akan diambil bagian
dengan alokasi sebagai berikut: (i) Long Haul Holdings Limited akan mengambil bagian sebanyak
6.900.000.000 Saham Baru (atau setara dengan AS$150.000.000) yang akan digunakan sebagai
pelunasan sebagian utang Perseroan kepada CFL sebagaimana diatur berdasarkan Master Deed,
tanggal 8 Oktober 2013 (sebagaimana telah diubah dari waktu ke waktu), (ii) sejumlah 6.900.000.000
Saham Baru akan dialokasi kepada Castleford Investment Holdings Ltd ("Castleford") berdasarkan Debt
Settlement Agreement tertanggal 10 Juni 2014 antara Perseroan dan Castleford sebagai konversi utang
Perseroan menjadi saham, dan apabila masih ada sisa saham yang belum diambil, (B) sebanyakbanyaknya 2.042.090.000 saham dari sisa saham akan diambil bagian oleh PT Danatama Makmur
sebagai pembeli siaga atas komitment penuh (full commitment) pada harga yang sama dengan harga
PUT IV Perseroan, yaitu sebesar Rp 250 setiap saham berdasarkan Akta Perjanjian Pembelian Siaga
PUT IV PT Bumi Resources Tbk No.108 tanggal 19 Juni 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie,
S.H., S.E., Mkn., Notaris di Jakarta, antara Perseroan dengan PT Danatama Makmur ("Perjanjian
Pembeli Siaga PUT IV") Perjanjian Pembeli Siaga PUT IV tersebut didukung dengan adanya surat
kecukupan dana pembeli siaga yang dikeluarkan oleh Standard Chartered tertanggal 27 Juni 2014.
Saham hasil pelaksanaan HMTED yang ditawarkan melalui PUT IV ini seluruhnya merupakan saham
yang dikeluarkan dari saham portepel dan akan dicatatkan di BEI.
Dengan asumsi bahwa seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini terjual habis, maka struktur
permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah PUT IV tersaji secara proforma
dalam tabel dibawah ini:
Keterangan
SEBELUM PELAKSANAAN PUT IV
SETELAH PELAKSANAAN PUT IV
Jumlah Saham
Jumlah Nominal
%
Jumlah Saham
Jumlah Nominal
%
20.773.400.000
10.386.700.000.000
20.773.400.000
10.386.700.000.000
283.633.000.000
28.363.300.000.000
283.633.000.000
28.363.300.000.000
4.797.485.702
2.398.742.851.000
23,09
12.233.588.540
3.142.353.134.810
23,09
1.264.213.935
632.106.967.500
6,09
3.223.745.534
828.060.127.425
6,09
Modal Dasar
Seri A (Nominal Rp 500)
Seri B (Nominal Rp 100)
Modal Ditempatkan &
Disetor Penuh:
- Credit Suisse AG SG Branch S/A
CSAGSING-LHHL(LHHL-130M)-20233
34064(*)
- Raiffeisen Bank International AG,
Singapore Branch S/A Long Haul
Holdings Ltd(*)
xi
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Keterangan
SEBELUM PELAKSANAAN PUT IV
SETELAH PELAKSANAAN PUT IV
Jumlah Saham
Jumlah Nominal
14.711.700.363
7.355.850.181.500
70,82
37.514.835.926
9.636.163.737.765
70,82
20.773.400.000
10.386.700.000.000
100,00
52.972.170.000
13.606.577.000.000
100,00
Seri A (Nominal Rp 500)
-
-
-
-
Seri B (Nominal Rp 100)
283.633.000.000
28.363.300.000.000
251.434.230.000
25.143.423.000.000
- Masyarakat dibawah 5%
%
Jumlah Saham
Jumlah Modal Ditempatkan &
Disetor Penuh
Jumlah Nominal
%
Saham dalam Portepel
(*)
Berdasarkan surat pernyataan dari Long Haul Holdings Ltd (“Long Haul”) tanggal 11 Juni 2014 yang menyatakan bahwa Long Haul memiliki
6.061.699.637 saham atau sebesar 29,18% kepemilikan saham Perseroan melalui Credit Suisse AG SG Branch S/A SCAGSING-LHLL (LHHL130M) – 20233 34064 dan Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd.
Jika saham-saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh
Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD lainnya yang
melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam HMETD, secara
proposional berdasarkan hak yang dilaksanakan.
Dengan asumsi bahwa seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini tidak diambil oleh pemegang
HMETD, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah PUT IV
tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:
Keterangan
SEBELUM PELAKSANAAN PUT IV
Jumlah Saham
Jumlah Nominal
SETELAH PELAKSANAAN PUT IV
Jumlah Saham
Jumlah Nominal
%
%
Modal Dasar
Seri A (Nominal Rp 500)
20.773.400.000
10.386.700.000.000
20.773.400.000
10.386.700.000.000
Seri B (Nominal Rp 100)
283.633.000.000
28.363.300.000.000
283.633.000.000
28.363.300.000.000
4.797.485.702
2.398.742.851.000
23,09
4.797.485.702
2.398.742.851.000
13,10
1.264.213.935
632.106.967.500
6,09
1.264.213.935
632.106.967.500
3,45
-
-
-
6.900.000.000
690.000.000.000
18,84
-
-
-
Modal Ditempatkan &
Disetor Penuh:
- Credit Suisse AG SG Branch S/A
CSAGSING-LHHL(LHHL-130M)-20233
34064(*)
- Raiffeisen Bank International AG,
Singapore Branch S/A Long Haul
Holdings Ltd(*)
- Pihak yang ditunjuk berdasarkan Master
Deed
- Castleford
- Pembeli Siaga
- Masyarakat dibawah 5%
Jumlah Modal Ditempatkan &
Disetor Penuh
6.900.000.000
690.000.000.000
18,84
2.042.090.000
204.209.000.000
5,58
14.711.700.363
7.355.850.181.500
70,82
14.711.700.363
7.355.850.181.500
40,18
20.773.400.000
10.386.700.000.000
100,00
36.615.490.000
11.970.909.000.000
100,00
Saham dalam Portepel
(*)
Seri A (Nominal Rp 500)
-
-
-
-
Seri B (Nominal Rp 100)
283.633.000.000
28.363.300.000.000
267.790.910.000
26.779.091.000.000
Berdasarkan surat pernyataan dari Long Haul Holdings Ltd (“Long Haul”) tanggal 11 Juni 2014 yang menyatakan bahwa Long Haul memiliki
6.061.699.637 saham atau sebesar 29,18% kepemilikan saham Perseroan melalui Credit Suisse AG SG Branch S/A SCAGSING-LHLL (LHHL130M) – 20233 34064 dan Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd.
Mengingat bahwa jumlah saham yang ditawarkan adalah dalam jumlah besar yaitu sebanyak-banyaknya
32.198.770.000 saham, maka pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya mengalami
penurunan presentase kepemilikan (dilusi) sebanyak-banyaknya sebesar 60,78%.
Saham yang diterbitkan dalam rangka PUT IV ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala
hal dengan saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh lainnya.
Penggunaan Dana Dari Hasil PUT IV
Dana hasil PUT IV ini, setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan dengan prioritas sebagai berikut:
1.
Sebesar AS$14 juta setara dengan Rp 161 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan
digunakan untuk modal kerja Perseroan meliputi biaya operasional dan pembayaran bunga.
xii
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
2. a. Sebanyak-banyaknya sebesar AS$ 275 juta setara dengan Rp 3.162 miliar (dengan menggunakan
kurs Rp 11.500) akan digunakan untuk melakukan pelunasan fasilitas Perseroan secara
proporsional dengan perincian sebagai berikut :
No.
1.
2.
3.
4.
Nama
Fasilitas
Axis Bank
Limited
2011
Kreditur
Axis Bank
Limited
Tingkat
Bunga
LIBOR +
5,5% p.a.
Jumlah
Pokok
Terutang
Jumlah
Pinjaman
AS$ 200
juta
AS$ 135 juta
Tanggal Jatuh
Tempo
Penggunaan Dana
20 kali angsuran
triwulanan sejak
tanggal 4
Agustus 2011
Melunasi sebagian utang
Perseroan dari satu atau
lebih fasilitas yang
diberikan oleh Secured
Creditor. Secured Creditor
adalah pihak kreditur yang
terlibat dalam perjanjian
Intercreditor Agreement
dimana Deutsche bank
bertindak sebagai agen
fasilitas. Jumlah dari
fasilitas dari Secured
Creditor ini adalah
sebesar AS$ 200 jt.
Credit
Suisse 2010
–2
Credit Suisse,
cabang
Singapura
LIBOR +
11% p.a.
AS$ 150
juta
AS$ 117 juta
Tahun 2013
Penebusan Obligasi
konversi tanpa bunga
sebesar AS$ 150 juta
(Obligasi Konversi II) yang
diterbitkan pada tanggal 1
Oktober 2007 oleh
Enercoal dan terdaftar
pada Bursa Efek
Singapura (Singapore
Exchange Trading
Limited) dan pembayaran
atas biaya transaksi.
Deutsche
Bank 2011
- Deutsche
Bank AG,
cabang
Singapura
- WestLB AG,
cabang
Singapura
LIBOR + 5
% p.a.
AS$ 150
juta
AS$ 54 juta
November 2014
Melunasi fasilitas UBS
sebesar AS$ 125 juta
AS$ 62 juta
36 bulan setelah
tanggal
penggunaan
Perjanjian
tanggal 5 Maret
2012
Dana yang diperoleh dari
pinjaman ini digunakan
untuk membiayai kembali
pinjaman jangka pendek
sebesar AS$75 juta dari
UBS AG, cabang
singapura pada tanggal 5
Maret 2012
UBS AG
2012 - 1
UBS AG,
cabang
London
LIBOR +
6% p.a.
AS$ 75 juta
Melunasi sebagian dari
hutang yang dimiliki oleh
perusahaan berdasarkan :
5.
CDB 2011
China
Development
Bank
LIBOR +
6.70% p.a.
AS$ 600
Juta
AS$ 600 Juta
Februari 2016
a) Fasilitas JPMorgan
Chase Bank 2011
sebesar AS$ 200
Juta
b) Fasilitas
Barclays
Bank 2011 sebesar
AS$ 200 Juta
c) Fasilitas
America
xiii
Bank of
2011
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Nama
Fasilitas
No.
Kreditur
Tingkat
Bunga
Jumlah
Pinjaman
Jumlah
Pokok
Terutang
Tanggal Jatuh
Tempo
Penggunaan Dana
sebesar
Juta
AS$
200
d) Pembayaran kepada
Arranger atas biaya
Arrangement (yang
akan
dikurangkan
dari
penerimaan
pinjaman tersebut),
dan
Pembayaran biaya
transaksi lainnya.
b. Sebesar AS$ 48 juta atau sebesar Rp 552 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan
dipergunakan untuk merealisasikan anggaran program untuk Blok 13 dan Blok R2 dari konsesi
hidrokarbon yang dimiliki Gallo Oil (Jersey) Ltd (“Gallo”). yang merupakan anak perusahaan yang
dimiliki seluruhnya oleh Perseroan dalam bentuk perjanjian utang piutang antar perusahaan
(intercompany loan). Saat ini Gallo masih dalam tahap eksplorasi. Jika dana hasil PUT IV ini tidak
mencukupi untuk mendanai program-program Gallo tersebut di atas maka Perseroan akan mencari
sumber dana lain yang berasal dari project financing atau akan ditangguhkan oleh Perseroan.
c.
3.
Sebesar AS$ 32,58 juta atau sebesar Rp 374,67 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500)
akan dipergunakan untuk melaksanakan feasibility study konsesi tembaga dan emas yang dimiliki
oleh PT Gorontalo Minerals (“GM”) yang merupakan anak perusahaan Perseroan dengan
kepemilikan tidak langsung sebesar 69,67% melalui PT Bumi Resource Mineral Tbk. melalui skema
utang piutang dimana syarat dan kondisinya akan ditetapkan kemudian pada saat dana tersebut
diberikan ke anak perusahaan. Jika dana hasil PUT IV ini tidak mencukupi untuk mendanai
feasibility study GM tersebut di atas maka Perseroan akan mencari sumber dana lain yang berasal
dari project financing atau akan ditangguhkan oleh Perseroan.
Sebesar AS$150 juta setara dengan Rp 1.725 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan
digunakan untuk melakukan pelunasan sebagian fasilitas pinjaman dari China Investment
Corporation (“CIC”)melalui Country Forest Limited ("CFL") pada tanggal 18 September 2009
(sebagaimana telah diubah dari waktu ke waktu) yang telah diperoleh Perseroan melalui Bumi
Netherland B.V (anak perusahaanyang dimiliki 100% (seratus persen) oleh Perseroan)
berdasarkan perjanjian utang antar perusahaan (intercompany loan) tanggal 5 November 2009
("Perjanjian Utang CFL").
Sampai dengan tanggal penerbitan Prospektus ini, jumlah pokok terutang berdasarkan Perjanjian
Utang CFL tersebut adalah sebesar AS$ 1,3 miliar (tingkat bunga sebesar 12% per tahun), yang
mana pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada Oktober 2014 sebesar AS$ 600 juta dan Oktober
2015 sebesar AS$ 700 juta. Dana yang diperoleh Perseroan dari Perjanjian Utang CFL tersebut
telah dipergunakan oleh Perseroan untuk: (i) membayar saldo utang yang timbul dari akuisisi tidak
langsung atas kepemilikan saham Perseroan di beberapa Anak Perusahaan, (ii) pembayaran
utang-utang Perseroan dan sebagian Anak Perusahaan dan (iii) sisa pinjaman untuk modal kerja
dan keperluan operasional umum Perseroan.
Apabila saham-saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini, tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh
pemegang HMETD, maka Long Haul Holdings Limited akan mengambil bagian sebanyak
6.900.000.000 Saham Baru (atau setara dengan AS$150.000.000) yang akan digunakan sebagai
pelunasan sebagian Perjanjian Utang CFL sebagaimana diatur berdasarkan Master Deed.
4.
Sebesar AS$150 juta atau setara dengan Rp1.725 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500)
akan digunakan untuk melakukan pelunasan seluruh utang Perseroan kepada Castleford Investment
xiv
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Holdings Ltd ("Castleford"). Utang Perseroan kepada Castleford ini berasal dari perjanjian utangpiutang antara BRI yang merupakan anak perusahaan yang dimiliki 99% oleh Perseroan dengan
Castleford berdasarkan Facility Agreement tanggal 14 November 2013 dengan Castleford
("Pinjaman Castleford") dimana berdasarkan perjanjian novasi utang antara Perseroan, BRI dan
Castleford pada tanggal 5 Juni 2014 ("Perjanjian Novasi"), Pinjaman Castleford tersebut telah
dinovasikan dari BRI kepada Perseroan. Pengalihan berdasarkan Perjanjian Novasi ini telah
ditegaskan oleh BRI dalam Acknowledgement of Indebtednessdari BRI kepada Perseroan.
Dana yang diperoleh dari hasil PUT IV ini akan dipergunakan oleh Perseroan untuk melunasi
pinjaman Castleford tersebut diatas.
Apabila saham-saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini, tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh
pemegang HMETD, maka berdasarkan Debt Settlement Agreement tanggal 10 Juni 2014 yang
dibuat di antara Perseroan dengan CIH, CIH selaku kreditur telah menyetujui untuk mengkonversi
hutang Perseroan sejumlah AS$ 150.000.000 atau setara dengan Rp 1,725 miliar dengan sisa
saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini yakni setara dengan 6.900.000.000 saham biasa Atas
Nama Seri B yang dikeluarkan oleh Perseroan sehubungan dengan PUT IV ini.
Seluruh kreditur-kreditur tersebut di atas merupakan pihak ketiga dan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.E.1, Lampiran Keputusan
Bapepam-LK Nomor KEP-412/BL/2009, tanggal 25 November 2009, tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan
Kepentingan Transaksi Tertentu ("Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1").
Apabila penggunaan dana hasil PUT IV sebagaimana dimaksud di atas termasuk dalam kategori Transaksi
Afiliasi atau Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi Material sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku, khususnya Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 dan Peraturan BapepamLK Nomor IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK Nomor KEP-614/BL/2011 tanggal 28 November
2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, maka Perseroan akan menaati
ketentuan-ketentuan dalam peraturan perundang-undangan tersebut.
Keterangan secara terperinci mengenai Penggunaan Dana Hasil PUT IV dapat dilihat di dalam Bab II
Prospektus ini.
Sumber Daya dan Cadangan
PT Kaltim Prima Coal (“KPC”)
Sumber daya dan cadangan yang dimiliki KPC adalah sebagai berikut:
Area
Sangatta
Bengalon
Total
2013
Sumber daya batubara (juta ton)
Cadangan Batubara (juta ton)
7.714
1.554
9.268
924
236
1.160
Sumber: Technical review of resources and reserves statements as of February 2013 PT Runge Indonesia
PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”)
Sumber daya dan Cadangan batubara yang dimiliki Arutmin adalah sebagai berikut:
Area
Senakin
Satui
Batulicin
Mulia
Asam Asam
Sarongga
Undeveloped
Sumber Daya Batubara (juta ton)
Cadangan Batubara (juta ton)
2013
401
262
167
697
321
328
201
14
47
16
41
203
72
4
xv
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Area
Sumber Daya Batubara (juta ton)
Cadangan Batubara (juta ton)
2013
Total
2.377
397
Sumber: Technical review of resources and reserves statements as of February 2013 PT Runge Indonesia
Fajar Bumi Sakti (“FBS”)
Sumber daya dan cadangan yang dimiliki FBS adalah sebagai berikut:
Area
2013
Sumber daya batubara (juta ton)
Cadangan Batubara (juta ton)
14
575
589
14
321
335
Loa Ulung
Tabang
Total
Sumber: JORC Report 2012 yang diterbitkan oleh PT SMG Consultant
PT Pendopo Energi Batubara (“PEB”)
Sumber daya dan cadangan yang dimiliki PEB adalah sebagai berikut:
Area
Sigoyang
Benuang
Total
2013
Sumber daya batubara (juta ton)
Cadangan Batubara (juta ton)
1.366
945
2.311
933
373
1.306
Sumber: Statement of Open Cut Coal Resources and Reserves diterbitkan oleh PT Runge Indonesia, Maret 2012
Pendapatan segmen usaha
Berikut ini merupakan pendapatan segmen usaha Perseroan selama 3 (tiga) tahun terakhir:
(dalam ribuan AS$)
Keterangan
2013
31 Desember
2012
2011
Pendapatan
Penjualan batubara
Lain-lain
3.527.798
19.626
3.753.302
22.216
3.980.151
20.839
Total Pendapatan
3.547.424
3.775.518
4.000.990
Prospek Usaha
Berbagai perjanjian pemasaran batubara, baik yang baru diadakan maupun yang akan berlaku
kemudian, telah berhasil dibuat dengan komisi penjualan yang lebih rendah, dari 4% menjadi 2,5%. Kami
berharap produksi di tambang Batu Hijau Newmont Nusa Tenggara dapat dimulai kembali pada
pertengahan tahun 2013 melalui lapisan tambang Elang yang baru dibuka dan bernilai tinggi.
Lingkungan pasar global yang tidak bersahabat dan ditambah memburuknya situasi di zona Eropa
merupakan faktor-faktor yang akan terus diawasi oleh Perseroan hingga kondisi pasar membaik yang
ditandai dengan terciptanya pertumbuhan permintaan batubara dan mineral lainnya. Penjajakan peluang
secara selektif diharapkan mampu menanggapi perubahan-perubahan yang menguntungkan
berdasarkan mekanisme pasar.
Perseroan berusaha untuk memonetisasi aset non-inti, seperti FBS dan aset-aset di bawah BRMS.
Dengan memusatkan perhatian pada pengurangan utang dan pengoperasian tambang, Perseroan
diharapkan dapat meningkatkan keuntungan dan mengurangi ketergantungan pada satu sumber
pendapatan, sehingga Perseroan mampu melayani kepentingan para pemegang saham dan seluruh
pemangku kepentingan lainnya dalam jangka panjang
Strategi Usaha
xvi
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Secara umum, strategi Perseroan dalam meningkatkan kapasitas pertambangan batubara dan mineral
lainnya, adalah dengan berupaya untuk melanjutkan empat tujuan transformasi strategis: pengurangan
dan penurunan biaya bunga, penciptaan nilai, keunggulan operasional, dan perubahan persepsi.
Sementara secara khusus, Perseroan memiliki pendekatan strategi yang disesuaikan dengan kondisi
kebutuhan spesifik masing-masing unit bisnis di bawahnya.
Dari sisi produksi, perseroan bermaksud untuk meningkatkan operasinya dengan meningkatkan
produktivitas dan mengurangi biaya. Untuk meningkatkan produktifitas, perseroan bermaksud untuk (i)
meningkatkan produktivitas armada ‘pengupasan tanah’ yang dimiliki sendiri, (ii) memaksimalkan
produktivitas dan meningkatkan hasil keluaran rantai produksi batubara dan ‘shiploaders’, dan (iii)
melibatkan kontraktor pertambangan untuk meningkatkan produktivitas peralatannya, armada excavator,
bulldozer, grader dan truk pengangkutan batubara.
Jika terdapat peluang yang cocok, Perseroan berniat untuk mengakuisisi atau berinvestasi di perusahaan
atau aset sumber daya alam dan industri ekstraktif mineral, terutama di Indonesia dan di tempat lain di
kawasan Asia Pasifik, dimana perseroan yakin hal tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan
pendapatan, operasi dan profitabilitas. Perseroan terus mengevaluasi potensi akuisisi, dan investasi
strategis dalam, produsen batubara dengan kalori tinggi dan belerang rendah dengan fokus geografis
utama di Indonesia dan fokus geografis sekunder di negara-negara di luar Indonesia dimana perseroan
percaya bahwa produsen tersebut memiliki keunggulan kompetitif. Perseroan telah mengembangkan
serangkaian kriteria investasi internal yang meliputi memilih investasi yang bersifat strategis yang saling
melengkapi operasi yang ada, terutama yang mendukung perluasan kehadiran persero di sektor
pertambangan batubara Indonesia.
Ikhtisar Data Keuangan Penting
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN
(dalam ribuan AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
2012
ASET
Aset Lancar
1.944.237
2.263.211
Aset Tidak Lancar
5.059.671
5.091.116
Total Aset
7.003.908
7.354.327
Liabilitas Jangka Pendek
4.719.914
2.559.443
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
2.586.953
4.402.734
7.306.867
6.962.177
189.687
241.236
LIABILITAS
Kepentingan Nonpengendali
Ekuitas (Defisiensi Modal) – Neto
(302.959)
392.150
Total Liabilitas dan Ekuitas (Defisiensi Modal)
7.003.908
7.354.327
LAPORAN LABA (RUGI) KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
(dalam ribuan AS$)
31 Desember
2013
3.547.424
Keterangan
Pendapatan
2012
3.775.518
Laba Bruto
686.204
983.903
Laba Usaha
230.047
432.277
(660.103)
(705.626)
Rugi Neto
xvii
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
RASIO-RASIO PENTING
Keterangan
RASIO LIKUIDITAS
Aset Lancar / Liabilitas jangka pendek
Aset Lancar setelah Dikurangi Persediaan /
Liabilitas jangka pendek
2013
31 Desember
2011
2012
2010
2009
0,4
0,9
1,1
1,9
1,1
0,4
0,8
1,0
1,8
1,0
1,0
0,9
0,8
0,8
0,8
(0,1)
(24,1)
0,0
17,8
1,9
5,6
1,7
4,5
3,2
6,5
RASIO AKTIVITAS
Tingkat Perputaran Persediaan
Tingkat Perputaran Aset Tetap
Tingkat Perputaran Total Aset
19,3
2,1
0,5
26,6
2,2
0,5
14,3
4,4
0,5
14,8
3,6
0,4
20,7
4,2
0,4
RASIO PROFITABILITAS
Laba Bruto / Penjualan Neto
Laba (Rugi) Neto / Total Aset
Laba (Rugi) Neto / Modal Sendiri
0,2
(0,1)
2,2
0,3
(0,1)
(1,8)
0,4
0,0
0,2
0,3
0,0
0,2
0,3
0,0
0,0
-6,0%
-30,3%
-46,8%
-6,5%
-5,6%
-38,1%
-60,7%
-428,2%
36,7%
64,6%
75,5%
5,5%
19,2%
22,5%
24,4%
-8,1%
8,48%
-30,82%
-42,09%
-61,1%
RASIO LEVERAGE
Total Liabilitas Terhadap Total Aset
Laba Sebelum Beban Bunga dan Pajak
terhadap Beban Bunga
Liabilitas terhadap Ekuitas
RASIO PERTUMBUHAN
Penjualan Neto
Laba Bruto
Laba Usaha
Laba Neto
Pernyataan Utang
(dalam ribuan AS$)
31 Desember 2013
(Diaudit)
Keterangan
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Pinjaman jangka pendek
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Utang kepada Pemerintah Indonesia
Beban masih harus dibayar
Utang pajak
Liabilitas jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Pinjaman jangka panjang
Utang sewa pembiayaan
Taksiran liabilitas restorasi dan
Rehabilitasi
Premi penebusan
Obligasi konversi
Liabilitas yang secara langsung
berhubungan dengan kelompok
lepasan yang diklasifikasikan
195.894
173.663
75.914
147.178
1.012.028
419.752
170.354
1.563.525
53.491
11.233
434.852
371.835
xviii
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
(dalam ribuan AS$)
31 Desember 2013
(Diaudit)
90.193
Keterangan
sebagai dimiliki untuk dijual
Total Liabilitas Jangka Pendek
4.719.914
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang pihak berelasi
Liabilitas pajak tangguhan - neto
Liabilitas imbalan pasti pascakerja
Liabilitas jangka panjang setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
pinjaman jangka panjang
Utang sewa pembiayaan
Taksiran liabilitas restorasi dan
rehabilitasi
Total Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
78.568
103.073
32.997
2.032.137
134.796
205.382
2.586.953
7.306.867
Risiko Usaha
Risiko yang dapat mempengaruhi usaha Perseroan dan anak perusahaan secara umum dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
A. Risiko operasional yaitu:
1. Risiko penurunan harga batu bara
2. Risiko peningkatan harga bahan bakar minyak
3. Risiko tidak tercapainya target produksi
4. Risiko Arus kas yang ketat dalam jangka pendek
5. Risiko hilangnya cadangan akibat kegiatan penambangan ilegal
B. Risiko Keuangan yaitu:
1. Risiko kredit
2. Risiko likuiditas
3. Risiko valuta asing
4. Risiko harga ekuitas
5. Risiko tingkat bunga
Tabel berikut merupakan informasi ringkas mengenai anak perusahaan yang dimiliki oleh
Perseroan sebagai berikut:
Kepemilikan Efektif (%)
No
Nama
Perusahaan
Kegiatan Usaha
Status
Pengendalian
Lokasi
Langsung
Tidak
Langsung
1
PT Sitrade
Coal (“SC”)
pertambangan
Entitas Anak
Indonesia
99,99
perdagangan,
industri,
pertambangan,
dan jasa
Entitas Anak
Indonesia
jasa,
perdagangan dan
pengangkutan
darat
Entitas Anak
Indonesia
2
PT Lumbung
Capital (“LC”)
PT Citra Jaya
3
Nurcahya
(“CJN”)
xix
Tahun Operasi
Komersial
Tahun
Penyertaan
-
-
2005
99,80
-
-
2011
-
99,95
(melalui LC)
-
2013(*)
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
No
Nama
Perusahaan
PT MBH
Minera
4
Resource
(“MBH
Minera”)
PT Bintan
5
Minera
Resource
(“BMR”)
Kepemilikan Efektif (%)
Status
Pengendalian
Lokasi
Langsung
Tahun Operasi
Komersial
Tahun
Penyertaan
Entitas Anak
Indonesia
-
99,97
(melalui LC)
-
2013(*)
Entitas Anak
Indonesia
-
99,96
(melalui LC)
-
2013(*)
pertambangan
Entitas Anak
Indonesia
87,09
0,000006
(melalui LC)
2003
2009
investasi
Entitas Anak
Singapura
0,002
99,998
(melalui
BRMS)
-
2008
pertambangan
Entitas Anak
Indonesia
3,00
96,96
(melalui
BRMS)
-
2010
investasi
Entitas Anak
Amerika Serikat
-
100,00
(melalui
BRMS)
Belum
beroperasi
2005
pertambangan
tembaga dan
emas
Entitas Anak
Indonesia
-
80,00
(melalui
IMC)
-
2009
pemasaran
produk
pertambangan
Entitas Anak
Jepang
-
100,00
(melalui
BRMS)
2004
2004
Investasi
Entitas Anak
Singapura
0,01
99,99
(melalui
BRMS)
-
2007
Pertambangan
seng dan timah
hitam
Entitas Anak
Australia
-
87,09
(melalui
Calipso)
-
2008
Investasi
Entitas Anak
Singapura
-
87,09
(melalui
Herald)
-
2008
pertambangan
timah hitam dan
seng
Entitas Anak
Indonesia
-
80,00
(melalui
GW)
-
2008
pertambangan
dan perdagangan
Entitas Anak
Indonesia
-
80,00
(melalui
Calipso)
-
2010
Kegiatan Usaha
perdagangan,
kontraktor,
industri,
percetakan,
pengangkutan,
jasa, agen,
perumahan,
pertambangan
perdagangan,
kontraktor,
industri,
percetakan,
pengangkutan,
jasa, agen,
perumahan
Tidak
Langsung
PT Bumi
6
Resources
MineralsTbk.
(“BRMS”)
Lemington
7
Investments
Pte. Ltd.
(”Lemington”)
PT Citra Palu
8
Minerals
(“CPM”)
International
9
Minerals
Company
LLC (”IMC”)
PT Gorontalo
10
Minerals
(“GM”)
Bumi
Resources
11
Japan
Company
Limited
(“BRJ”)
Calipso
12
Investment
Pte. Ltd.
(“Calipso”)
Herald
13
Resources
Pty. Ltd.
(“Herald”)
Gain and Win
14
Pte. Ltd.
(”GW”)
PT Dairi
15
Prima Mineral
("DPM”)
16
PT Sarkea
Prima
xx
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
No
Nama
Perusahaan
Kepemilikan Efektif (%)
Kegiatan Usaha
Status
Pengendalian
Lokasi
Langsung
Tahun Operasi
Komersial
Tahun
Penyertaan
perdagangan
Entitas Anak
Indonesia
-
-
2009
Investasi
Entitas Anak
Indonesia
-
75,00
(melalui
MC)
-
2009
Investasi
Entitas Anak
Singapura
-
100,00
(melalui
BRMS)
-
2011
perdagangan dan
pertambangan
Entitas Anak
Indonesia
99,75
0,25
(melalui SC)
-
2009
pertambangan
batubara
Entitas Anak
Indonesia
-
99,68%
(melalui
CPS)
-
2013
pertambangan
batubara
Entitas Anak
Indonesia
-
99,95%
(melalui
CPS)
-
2013
pertambangan
batubara
Entitas Anak
Indonesia
99,92%
(melalui
CPS)
-
2013
jasa,
Perdagangan dan
pertambangan
Entitas Anak
Indonesia
99,99
0,01
(melalui
CPS)
-
2008
perdagangan,
industri,
pertambangan
dan jasa
Entitas Anak
Indonesia
-
99,50
(melalui
BRI)
-
2009
investasi
Entitas Anak
Republik
Seychelles
-
50,00
(melalui
BRI)
-
2008
jasa,
perdagangan dan
pertambangan
Entitas Anak
Indonesia
-
50,00
(melalui
Leap
Forward)
1999
2008
investasi
Entitas Anak
Republik
Seychelles
-
89,00
(melalui
BRI)
-
2008
pertambangan
Entitas Anak
Indonesia
-
84,47
(melalui PC)
-
2008
Minerals
("SPM”)
17
PT Multi
Capital (“MC”)
Tidak
Langsung
20,00
(melalui
BRMS)
99,9
(melalui
BRMS)
0,09
(melalui
GR)
PT Multi
18
Daerah
Bersaing
(“MDB”)
Sahara
19
Resources
Pte. Ltd.
(”Sahara”)
PT Citra
20
Prima Sejati
(“CPS”)
PT Mitra
21
Bisnis
Harvest
("MBH")
PT Buana
22
Minera
Harvest
("BMH")
PT MBH
Mining
23
Resources
(“MBH
Mining”)
PT Bumi
24
Resources
Investment
(“BRI”)
PT Green
25
Resources
(“GR”)
Leap Forward
Resources
26
Limited
(“Leap
Forward”)
PT Fajar
27
Bumi Sakti
(“FBS”)
28
29
Pendopo Coal
Ltd. (”PC”)
PT Pendopo
Energi
xxi
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
No
Nama
Perusahaan
Kepemilikan Efektif (%)
Kegiatan Usaha
Status
Pengendalian
Lokasi
Langsung
Tahun Operasi
Komersial
Tahun
Penyertaan
pertambangan
dan jasa
Entitas Anak
Indonesia
99,00
1,00
(melalui SC)
-
2008
pertambangan
dan jasa
Entitas Anak
Indonesia
99,00
1,00
(melalui SC)
-
2008
investasi
Entitas Anak
Singapura
100,00
-
-
2007
-
100,00
(melalui
Knightley
Business)
-
2011
-
2008
-
2008
-
2008
-
2008
-
2008
-
2011
Tidak
Langsung
Batubara
(“PEB”)
PT Kaltim
30
Prima CBM
(“Kaltim
CBM”)
PT Arutmin
31
CBM
(“Arutmin
CBM”)
Knightley
Business
32
Resources
Pte. Ltd.
(”Knightley
Business”)
Knightley
Seamgas Pte.
33
Ltd.
eksplorasi gas
alam
Entitas Anak
Singapura
(“Knightley
Seamgas”)
Westprima
34
Resources
investasi dan jasa
Entitas Anak
Singapura
-
investasi dan jasa
Entitas Anak
Singapura
-
investasi dan jasa
Entitas Anak
Singapura
-
investasi dan jasa
Entitas Anak
Singapura
-
kontraktor
pertambangan
Entitas Anak
Indonesia
-
investasi
Entitas Anak
Singapura
-
Pte. Ltd.
(”Westprima”)
Arutmin CBM
35
Pte. Ltd.
(”Arutmin
CBM Ltd”)
KPC CBM
36
Pte. Ltd.
(”KPC CBM”)
Kalenergy
37
Pte. Ltd.
(”Kalenergy”)
PT Seamgas
38
Indonesia
(”SI”)
39
Knightley
CBM Pte. Ltd.
xxii
50,00
(melalui
Knightley
Business)
50,00
(melalui
Knightley
Seamgas)
50,00
(melalui
Knightley
Business)
50,00
(melalui
Knightley
Seamgas)
50,00
(melalui
Knightley
Business)
50,00
(melalui
Knightley
Seamgas)
50,00
(melalui
Knightley
Business)
50,00
(melalui
Knightley
Seamgas)
50,00
(melalui
Knightley
Business);
50,00
(melalui
Knightley
Seamgas)
100,00
(melalui
Knightley
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
No
Nama
Perusahaan
Kegiatan Usaha
Status
Pengendalian
Kepemilikan Efektif (%)
Lokasi
Langsung
(”Knightley
Tidak
Langsung
Business)
Tahun Operasi
Komersial
Tahun
Penyertaan
1992
2005
CBM”)
pertambangan
Entitas
Pengendalian
Bersama
Indonesia
13,60
32,4
(melalui
SC);
9,5
(melalui
SHL); 9,5
(melalui
KCL);
pertambangan
Entitas
Pengendalian
Bersama
Indonesia
70,00
-
1989
2001
jasa penunjang
pertambangan
Entitas
Pengendalian
Bersama
Indonesia
70,00
-
-
2007
jasa penunjang
pertambangan
Entitas
Pengendalian
Bersama
Indonesia
70,00
-
-
2007
Investasi
Entitas Anak
Singapura
100,00
-
-
2006
Investasi
Entitas Anak
Singapura
100,00
-
-
2005
distributor
batubara
Entitas
Pengendalian
Bersama
Kepulauan
Cayman
-
70,00
(melalui
Forerunner)
2005
2006
Investasi
Entitas Anak
Singapura
100,00
-
-
2008
eksplorasi,
pengembangan,
produksi,
penyimpanan,
dan transportasi
minyak mentah
Entitas Anak
Republik Yaman
100,00
-
-
2000
-
-
2003
PT Kaltim
40
Prima Coal
(“KPC”)
PT Arutmin
43
Indonesia
("Arutmin")
PT IndoCoal
44
Kaltim
Resources
(“Indo Kaltim”)
PT IndoCoal
45
Kalsel
Resources
("Indo Kalsel")
Enercoal
46
Resources
Pte. Ltd
("Enercoal")
Forerunner
47
International
Pte. Ltd.
("Forerunner")
IndoCoal
Resources
48
(Cayman)
Limited
("ICRL")
Bumi Capital
49
Pte. Ltd.
("Bumi
Capital")
Gallo Oil
50
(Jersey) Ltd.
("Gallo")
Sangatta
51
Holdings
100,00
Investasi
Entitas Anak
Republik
Seychelles
Investasi
Entitas Anak
Singapura
100,00
-
-
2010
Investasi
Entitas Anak
Singapura
100,00
-
-
2010
Limited
("SHL")
Bumi
Investment
52
Pte.Ltd
("Bumi
Investment")
53
Ebury
xxiii
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
No
Nama
Perusahaan
Kepemilikan Efektif (%)
Kegiatan Usaha
Status
Pengendalian
Lokasi
Langsung
Tidak
Langsung
Tahun Operasi
Komersial
Tahun
Penyertaan
Investasi
Entitas Anak
Mauritius
100,00
-
-
2003
Investasi
Entitas Anak
Belanda
100,00
-
-
2009
Entitas Anak
Belanda
99,99
-
-
2013
Investasi
Entitas Asosiasi
Republik
Seychelles
-
80,00
(melalui
BRI)
-
-
Pertambangan
Entitas Asosiasi
Indonesia
-
15,68
(melalui
NDB)
2000
-
Jasa,
perdagangan
dan
pertambangan
Entitas Asosiasi
Indonesia
30,00
-
-
2009
Jasa,
perdagangan
dan
pertambangan
Entitas Asosiasi
Indonesia
30,00
-
-
2009
-
17,29
(melalui
Zurich)
14,14
(melalui
Goldwave
Capital Ltd)
1993
-
-
2008
2005
-
-
-
-
-
International
Pte.Ltd
("Ebury")
Kalimantan
54
Coal Ltd
("KCL")
Bumi
55
Netherlands
BV ("Bumi
Netherlands")
Mountain
Netherlands
56
Investment
Investasidan
B.V.
pembiayaan
("Mountain
Netherlands")
Zurich Assets
57
International
Ltd. (“Zurich”)
PT Newmont
58
Nusa
Tenggara
(“NNT”)
PT Visi Multi
59
Artha
(“VMA”)
PT Artha
60
Widya
Persada
(”AWP”)
PT Darma
61
Henwa Tbk.
Kontraktor
pertambangan
Entitas Asosiasi
Indonesia
(“DEWA”)
Investasi
Entitas Asosiasi
Singapura
-
30,00
(melalui
Knightley
Business)
Pertambangan
gas metana
batubara
Entitas yang
dicatat dengan
metode biaya
Australia
0,0008
-
Pertambangan
emas
Entitas yang
dicatat dengan
metode biaya
Liberia
-
Jasa
Entitas yang
dicatat dengan
metode biaya
Indonesia
4,60
Tansar gas
62
Pte. Ltd.
(“Tansar”)
Westside
63
Corporation
Ltd. (“WCL”)
64
Konblo Bumi,
Inc. (“Konblo”)
PT Coalindo
65
Energy
(“Coalindo”)
4,35
(melalui
Lemington)
3,22
(melalui
Arutmin)
2,99
(melalui
KPC)
(*) Untuk CJN, MBH Minera, dan BMR melakukan peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan/disetor dengan cara
mengeluarkan saham baru dengan portepel yang dilakukan dalam rangka konversi atas hutang CJN, MBH Minera, dan BMR
terhadap LC. Untuk akta peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan/disetor tersebut masih menunggu persetujuan dari
Menkumham.
xxiv
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Kebijakan Dividen
Dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal dan ketentuan hukum yang berlaku, Perseroan
merencanakan untuk membagi dividen tunai kepada seluruh pemegang saham setiap tahun tanpa
mengurangi hak RUPS untuk menentukan lain, dengan usulan kebijakan pembayaran dividen kepada
pemegang saham yang namanya tercantum pada DPS maksimum 30% dari laba neto Perseroan
bergantung pada persetujuan pemegang saham
Keterangan secara terperinci mengenai Kebijakan Dividen dapat dilihat di dalam Bab XIII di Prospektus ini.
xxv
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
I.
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Direksi atas nama Perseroan dengan ini melakukan PUT IV kepada para Pemegang Saham dalam
Rangka Penerbitan HMETD sebanyak-banyaknya 32.198.770.000 Saham Biasa Atas Nama Seri B
dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham dengan Harga Pelaksanaan Rp 250 (dua
ratus lima puluh Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya
Rp 8.049.692.500.000 (delapan triliun empat puluh sembilan miliar enam ratus sembilan puluh dua juta
lima ratus ribu Rupiah) yang berasal dari portepel.
Setiap pemegang saham biasa atas nama Seri A yang memiliki 20 (dua puluh) Saham yang namanya
tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 11 Juli 2014 pukul 16.00 WIB berhak atas 31 (tiga
puluh satu) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk
membeli 1 (satu) saham baru Seri B yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan
pelaksanaan HMETD.
Apabila terdapat sisa saham, maka (A) sebanyak 13.800.000.000 Saham Baru akan diambil bagian
dengan alokasi sebagai berikut: (i) Long Haul Holdings Limited akan mengambil bagian sebanyak
6.900.000.000 Saham Baru (atau setara dengan AS$150.000.000) yang akan digunakan sebagai
pelunasan sebagian utang Perseroan kepada CFL sebagaimana diatur berdasarkan Master Deed,
tanggal 8 Oktober 2013 (sebagaimana telah diubah dari waktu ke waktu), (ii) sejumlah 6.900.000.000
Saham Baru akan dialokasi kepada Castleford Investment Holdings Ltd ("Castleford") berdasarkan Debt
Settlement Agreement tertanggal 10 Juni 2014 antara Perseroan dan Castleford sebagai konversi utang
Perseroan menjadi saham, dan apabila masih ada sisa saham yang belum diambil, (B) sebanyakbanyaknya 2.042.090.000 saham dari sisa saham akan diambil bagian oleh PT Danatama Makmur
sebagai pembeli siaga atas komitment penuh (full commitment) pada harga yang sama dengan harga
PUT IV Perseroan, yaitu sebesar Rp 250 setiap saham berdasarkan Akta Perjanjian Pembelian Siaga
PUT IV PT Bumi Resources Tbk No.108 tanggal 19 Juni 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie,
S.H., S.E., Mkn., Notaris di Jakarta, antara Perseroan dengan PT Danatama Makmur ("Perjanjian
Pembeli Siaga PUT IV") Perjanjian Pembeli Siaga PUT IV tersebut didukung dengan adanya surat
kecukupan dana pembeli siaga yang dikeluarkan oleh Standard Chartered tertanggal 27 Juni 2014.
Saham hasil pelaksanaan HMTED yang ditawarkan melalui PUT IV ini seluruhnya merupakan saham
yang dikeluarkan dari saham portepel dan akan dicatatkan di BEI.
PT Bumi Resources Tbk
BIDANG USAHA
Minyak, Gas Bumi, Pertambangan dan Mineral
KANTOR
Rasuna Epicentrum
Bakrie Tower, Lt 12
Jl. H.R. Rasuna Said,
Jakarta 12940, Indonesia
Telp: (62-21) 5794 2080
Faksimili: (62-21) 5794 2070
E-mail: info@bumiresources.com
Website: www.bumiresources.com
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO PENURUNAN
HARGA BATUBARA
Risiko usaha lainnya dapat dilihat dalam Bab VI mengenai “Risiko Usaha” di dalam Prospektus ini
Perseroan, berkedudukan di Jakarta Selatan, adalah sebuah PT yang didirikan dan diatur menurut
Hukum Indonesia. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 130, tanggal 26 Juni 1973,
sebagaimana telah dirubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar, No. 103, tanggal 28 November
1973, yang keduanya dibuat di hadapan Djoko Soepadmo, SH, Notaris di Surabaya (“Akta Pendirian
Perseroan”) dan telah sah menjadi badan hukum sejak tanggal 12 Desember 1973 berdasarkan
pengesahan dari Menkumham dengan Surat Keputusan No.Y.A.5/433/12, tanggal 12 Desember 1973.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah berdasarkanAkta
Berita Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ketiga No.80, tanggal 13 Mei2014, yang dibuat di
1
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
hadapan Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara, yakni mengenai Pasal 4 ayat (1), Pasal 14
ayat (2), Pasal 15 ayat (3), Pasal 17 ayat (2) serta penegasan kembali seluruh anggaran dasar
Perseroan.
Sebelum PUT IV ini, Perseroan telah mencatatkan seluruh saham di BEI yang merupakan seluruh modal
ditempatkan dan disetor penuh Perseroan dengan rincian pencatatan seperti yang tertera dalam tabel
berikut ini:
Keterangan
Penawaran Perdana
Company Listing
Right Issue I
Stock Split
Saham Bonus
Right Issue II
Right Issue III
Non Pre-Emptive Right
Tanggal Pencatatan
pada Bursa
30 Juli 1990
18 Maret 1991
30 Juli 1993
29 September 1997
30 September 1997
24 November 1997
26 Mei 2000
5 Oktober 2010
Tanggal Efektif
Jumlah Saham
18 Juli 1990
22 Februari 1993
4 November 1997
18 Februari 2000
30 September 2010
10.000.000
25.000.000
10.000.000
45.000.000
108.000.000
594.000.000
18.612.000.000
1.369.400.000
Akumulasi Jumlah
Saham
10.000.000
35.000.000
45.000.000
90.000.000
198.000.000
792.000.000
19.404.000.000
20.773.400.000
Berdasarkan Akta Berita Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ketiga No.80, tanggal 13 Mei2014,
yang dibuat di hadapan Humberg Lie SH., SE., MKn., Notaris di Jakarta Utara dan DPS per tanggal
25 April 2014 yang dikeluarkan oleh Ficomindo Buana Registrar selaku Biro Administrasi Efek Perseroan,
Komposisi Modal Saham dan Susunan Pemegang Saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Saham
Rupiah
%
Modal Dasar
Seri A (Nominal Rp 500)
Seri B (Nominal Rp 100)
Modal Ditempatkan
Credit Suisse AG SG Branch S/A CSAGSING(*)
LHHL(LHHL-130M)-20233 34064
Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch
(*)
S/A Long Haul Holdings Ltd
Masyarakat dibawah 5%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
Seri A (Nominal Rp 500)
Seri B (Nominal Rp 100)
(*)
20.773.400.000
283.633.000.000
10.386.700.000.000
28.363.300.000.000
4.797.485.702
2.398.742.851.000
23,09
1.264.213.935
632.106.967.500
6,09
14.711.700.363
7.355.850.181.500
70,82
20.773.400.000
10.386.700.000.000
100,00
283.633.000.000
28.363.300.000.000
Berdasarkan surat pernyataan dari Long Haul Holdings Ltd (“Long Haul”) tanggal 11 Juni 2014 yang menyatakan bahwa Long Haul memiliki
6.061.699.637 saham atau sebesar 29,18% kepemilikan saham Perseroan melalui Credit Suisse AG SG Branch S/A SCAGSING-LHLL (LHHL130M) – 20233 34064 dan Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd.
Dengan asumsi bahwa seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini terjual habis, maka struktur
permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah PUT IV tersaji secara proforma
dalam tabel dibawah ini:
Keterangan
SEBELUM PELAKSANAAN PUT IV
SETELAH PELAKSANAAN PUT IV
Jumlah Saham
Jumlah Nominal
Modal Dasar
Seri A (Nominal Rp 500)
20.773.400.000
10.386.700.000.000
20.773.400.000
10.386.700.000.000
Seri B (Nominal Rp 100)
283.633.000.000
28.363.300.000.000
283.633.000.000
28.363.300.000.000
4.797.485.702
2.398.742.851.000
23,09
12.233.588.540
3.142.353.134.810
3.223.745.534
828.060.127.425
6,09
Modal Ditempatkan &
Disetor Penuh:
- Credit Suisse AG SG Branch S/A
CSAGSING-LHHL(LHHL-130M)-20233
(*)
34064
- Raiffeisen Bank International AG,
Singapore Branch S/A Long Haul
(*)
Holdings Ltd
- Masyarakat dibawah 5%
Jumlah Modal Ditempatkan &
Disetor Penuh
%
Jumlah Saham
Jumlah Nominal
%
23,09
1.264.213.935
632.106.967.500
6,09
14.711.700.363
7.355.850.181.500
70,82
37.514.835.926
9.636.163.737.765
70,82
20.773.400.000
10.386.700.000.000
100,00
52.972.170.000
13.606.577.000.000
100,00
2
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Keterangan
SEBELUM PELAKSANAAN PUT IV
Jumlah Saham
Jumlah Nominal
SETELAH PELAKSANAAN PUT IV
%
Jumlah Saham
Jumlah Nominal
%
Saham dalam Portepel
(*)
Seri A (Nominal Rp 500)
-
-
-
-
Seri B (Nominal Rp 100)
283.633.000.000
28.363.300.000.000
251.434.230.000
25.143.423.000.000
Berdasarkan surat pernyataan dari Long Haul Holdings Ltd (“Long Haul”) tanggal 11 Juni 2014 yang menyatakan bahwa Long Haul memiliki
6.061.699.637 saham atau sebesar 29,18% kepemilikan saham Perseroan melalui Credit Suisse AG SG Branch S/A SCAGSING-LHLL (LHHL130M) – 20233 34064 dan Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd.
Dengan asumsi bahwa seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini tidak diambil oleh pemegang
HMETD, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah PUT IV
tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:
Keterangan
SEBELUM PELAKSANAAN PUT IV
SETELAH PELAKSANAAN PUT IV
Jumlah Saham
Jumlah Nominal
Modal Dasar
Seri A (Nominal Rp 500)
20.773.400.000
10.386.700.000.000
20.773.400.000
10.386.700.000.000
Seri B (Nominal Rp 100)
283.633.000.000
28.363.300.000.000
283.633.000.000
28.363.300.000.000
4.797.485.702
2.398.742.851.000
23,09
4.797.485.702
2.398.742.851.000
13,10
1.264.213.935
632.106.967.500
6,09
1.264.213.935
632.106.967.500
3,45
-
-
-
6.900.000.000
690.000.000.000
18,84
-
-
-
6.900.000.000
690.000.000.000
18,84
2.042.090.000
204.209.000.000
5,58
14.711.700.363
7.355.850.181.500
70,82
14.711.700.363
7.355.850.181.500
40,18
20.773.400.000
10.386.700.000.000
100,00
36.615.490.000
11.970.909.000.000
100,00
Modal Ditempatkan &
Disetor Penuh:
- Credit Suisse AG SG Branch S/A
CSAGSING-LHHL(LHHL-130M)-20233
34064
- Raiffeisen Bank International AG,
Singapore Branch S/A Long Haul
Holdings Ltd
%
Jumlah Saham
Jumlah Nominal
%
- Pihak yang ditunjuk berdasarkan Master
Deed
- Castleford
- Pembeli Siaga
- Masyarakat dibawah 5%
Jumlah Modal Ditempatkan &
Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
(*)
Seri A (Nominal Rp 500)
-
-
-
-
Seri B (Nominal Rp 100)
283.633.000.000
28.363.300.000.000
267.790.910.000
26.779.091.000.000
Berdasarkan surat pernyataan dari Long Haul Holdings Ltd (“Long Haul”) tanggal 11 Juni 2014 yang menyatakan bahwa Long Haul memiliki
6.061.699.637 saham atau sebesar 29,18% kepemilikan saham Perseroan melalui Credit Suisse AG SG Branch S/A SCAGSING-LHLL (LHHL130M) – 20233 34064 dan Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd.
Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek
tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan
dimasukkan ke rekening Perseroan.
Pemegang HMETD yang tidak menggunakan haknya untuk membeli saham baru dalam rangka PUT IV
ini dapat menjual haknya kepada pihak lain dari tanggal 14 Juli 2014 sampai dengan tanggal 29Agustus
2014 melalui BEI serta di luar Bursa, sesuai dengan Peraturan No. IX.D.1 tentang HMETD. Apabila
sampai dengan batas waktu tersebut HMETD yang dimiliki oleh pemegang saham Perseroan tidak
dilaksanakan, maka HMETD tersebut menjadi tidak berlaku lagi.
Jika saham-saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh
Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD lainnya yang
melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam HMETD, secara
proposional berdasarkan hak yang dilaksanakan.
Mengingat bahwa jumlah saham yang ditawarkan adalah dalam jumlah besar yaitu sebanyak-banyaknya
32.198.770.000 saham, maka pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya mengalami
penurunan presentase kepemilikan (dilusi) sebanyak-banyaknya sebesar 60,78%.
Saham yang diterbitkan dalam rangka PUT IV ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala
hal dengan saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh lainnya.
3
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
II.
RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH
DARI HASIL PUT IV
Dana hasil PUT IV ini, setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan dengan prioritas sebagai berikut:
1. Sebesar AS$14 juta setara dengan Rp 161 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan
digunakan untuk modal kerja Perseroan meliputi biaya operasional dan pembayaran bunga.
2. a. Sebanyak-banyaknya sebesar AS$ 275 juta setara dengan Rp 3.162 miliar (dengan menggunakan
kurs Rp 11.500) akan digunakan untuk melakukan pelunasan fasilitas Perseroan secara
proporsional dengan perincian sebagai berikut :
No.
Nama
Fasilitas
Kreditur
Tingkat
Bunga
Jumlah
Pokok
Terutang
Jumlah
Pinjaman
Tanggal Jatuh
Tempo
1.
Axis Bank
Limited
2011
Axis Bank
Limited
LIBOR +
5,5% p.a.
AS$ 200
juta
AS$ 135 juta
20 kali angsuran
triwulanan sejak
tanggal 4
Agustus 2011
2.
Credit
Suisse 2010
–2
Credit Suisse,
cabang
Singapura
LIBOR +
11% p.a.
AS$ 150
juta
AS$ 117 juta
Tahun 2013
Deutsche
Bank 2011
- Deutsche
Bank AG,
cabang
Singapura
- WestLB AG,
cabang
Singapura
LIBOR + 5
% p.a.
AS$ 150
juta
AS$ 54 juta
November 2014
3.
4.
UBS AG
2012 - 1
UBS AG,
cabang
London
LIBOR +
6% p.a.
AS$ 75 juta
AS$ 62 juta
36 bulan setelah
tanggal
penggunaan
Perjanjian
tanggal 5 Maret
2012
5.
CDB 2011
China
Development
Bank
LIBOR +
6.70% p.a.
AS$ 600
Juta
AS$ 600 Juta
Februari 2016
4
Penggunaan Dana
Melunasi sebagian utang
Perseroan dari satu atau
lebih fasilitas yang
diberikan oleh Secured
Creditor. Secured Creditor
adalah pihak kreditur yang
terlibat dalam perjanjian
Intercreditor Agreement
dimana Deutsche bank
bertindak sebagai agen
fasilitas. Jumlah dari
fasilitas dari Secured
Creditor ini adalah
sebesar AS$ 200 jt.
Penebusan Obligasi
konversi tanpa bunga
sebesar AS$ 150 juta
(Obligasi Konversi II) yang
diterbitkan pada tanggal 1
Oktober 2007 oleh
Enercoal dan terdaftar
pada Bursa Efek
Singapura (Singapore
Exchange Trading
Limited) dan pembayaran
atas biaya transaksi.
Melunasi fasilitas UBS
sebesar AS$ 125 juta
Dana yang diperoleh dari
pinjaman ini digunakan
untuk membiayai kembali
pinjaman jangka pendek
sebesar AS$75 juta dari
UBS AG, cabang
singapura pada tanggal 5
Maret 2012
Melunasi sebagian dari
hutang yang dimiliki oleh
perusahaan berdasarkan :
e) Fasilitas JPMorgan
Chase Bank 2011
sebesar AS$ 200
Juta
f) Fasilitas
Barclays
Bank 2011 sebesar
AS$ 200 Juta
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Nama
Fasilitas
No.
Kreditur
Tingkat
Bunga
Jumlah
Pokok
Terutang
Jumlah
Pinjaman
Tanggal Jatuh
Tempo
Penggunaan Dana
g) Fasilitas Bank of
America
2011
sebesar AS$ 200
Juta
h) Pembayaran kepada
Arranger atas biaya
Arrangement (yang
akan
dikurangkan
dari
penerimaan
pinjaman tersebut),
dan
Pembayaran biaya
transaksi lainnya.
b. Sebesar AS$ 48 juta atau sebesar Rp 552 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan
dipergunakan untuk merealisasikan anggaran program untuk Blok 13 dan Blok R2 dari konsesi
hidrokarbon yang dimiliki Gallo Oil (Jersey) Ltd (“Gallo”). yang merupakan anak perusahaan yang
dimiliki seluruhnya oleh Perseroan dalam bentuk perjanjian utang piutang antar perusahaan
(intercompany loan). Saat ini Gallo masih dalam tahap eksplorasi. Jika dana hasil PUT IV ini tidak
mencukupi untuk mendanai program-program Gallo tersebut di atas maka Perseroan akan mencari
sumber dana lain yang berasal dari project financing atau akan ditangguhkan oleh Perseroan.
c.
Sebesar AS$ 32,58 juta atau sebesar Rp 374,67 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500)
akan dipergunakan untuk melaksanakan feasibility study konsesi tembaga dan emas yang dimiliki
oleh PT Gorontalo Minerals (“GM”) yang merupakan anak perusahaan Perseroan dengan
kepemilikan tidak langsung sebesar 69,67% melalui PT Bumi Resource Mineral Tbk. melalui skema
utang piutang dimana syarat dan kondisinya akan ditetapkan kemudian pada saat dana tersebut
diberikan ke anak perusahaan. Jika dana hasil PUT IV ini tidak mencukupi untuk mendanai
feasibility study GM tersebut di atas maka Perseroan akan mencari sumber dana lain yang berasal
dari project financing atau akan ditangguhkan oleh Perseroan.
3. Sebesar AS$150 juta setara dengan Rp 1.725 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan
digunakan untuk melakukan pelunasan sebagian fasilitas pinjaman dari China Investment Corporation
(“CIC”) melalui Country Forest Limited ("CFL") pada tanggal 18 September 2009 (sebagaimana telah
diubah dari waktu ke waktu) yang telah diperoleh Perseroan melalui Bumi Netherland B.V (anak
perusahaanyang dimiliki 100% (seratus persen) oleh Perseroan) berdasarkan perjanjian utang antar
perusahaan (intercompany loan) tanggal 5 November 2009 ("Perjanjian Utang CFL").
Sampai dengan tanggal penerbitan Prospektus ini, jumlah pokok terutang berdasarkan Perjanjian
Utang CFL tersebut adalah sebesar AS$ 1,3 miliar (tingkat bunga sebesar 12% per tahun), yang
mana pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada Oktober 2014 sebesar AS$ 600 juta dan Oktober
2015 sebesar AS$ 700 juta. Dana yang diperoleh Perseroan dari Perjanjian Utang CFL tersebut telah
dipergunakan oleh Perseroan untuk: (i) membayar saldo utang yang timbul dari akuisisi tidak
langsung atas kepemilikan saham Perseroan di beberapa Anak Perusahaan, (ii) pembayaran utangutang Perseroan dan sebagian Anak Perusahaan dan (iii) sisa pinjaman untuk modal kerja dan
keperluan operasional umum Perseroan.
Apabila saham-saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini, tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh
pemegang HMETD, maka Long Haul Holdings Limited akan mengambil bagian sebanyak
6.900.000.000 Saham Baru (atau setara dengan AS$150.000.000) yang akan digunakan sebagai
pelunasan sebagian Perjanjian Utang CFL sebagaimana diatur berdasarkan Master Deed.
4. Sebesar AS$150 juta atau setara dengan Rp1.725 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan
digunakan untuk melakukan pelunasan seluruh utang Perseroan kepada Castleford Investment
Holdings Ltd ("Castleford"). Utang Perseroan kepada Castleford ini berasal dari perjanjian utangpiutang antara BRI yang merupakan anak perusahaan yang dimiliki 99% oleh Perseroan dengan
Castleford berdasarkan Facility Agreement tanggal 14 November 2013 dengan Castleford ("Pinjaman
Castleford") dimana berdasarkan perjanjian novasi utang antara Perseroan, BRI dan Castleford pada
tanggal 5 Juni 2014 ("Perjanjian Novasi"), Pinjaman Castleford tersebut telah dinovasikan dari BRI
5
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
kepada Perseroan. Pengalihan berdasarkan Perjanjian Novasi ini telah ditegaskan oleh BRI dalam
Acknowledgement of Indebtedness dari BRI kepada Perseroan.
Dana yang diperoleh dari hasil PUT IV ini akan dipergunakan oleh Perseroan untuk melunasi
pinjaman Castleford tersebut diatas.
Apabila saham-saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini, tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh
pemegang HMETD, maka berdasarkan Debt Settlement Agreement tanggal 10 Juni 2014 yang dibuat
di antara Perseroan dengan CIH, CIH selaku kreditur telah menyetujui untuk mengkonversi hutang
Perseroan sejumlah AS$ 150.000.000 atau setara dengan Rp 1,725 miliar dengan sisa saham yang
ditawarkan dalam PUT IV ini yakni setara dengan 6.900.000.000 saham biasa Atas Nama Seri B
yang dikeluarkan oleh Perseroan sehubungan dengan PUT IV ini.
Dengan asumsi bahwa seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini tidak diambil oleh pemegang
HMETD, maka dana hasil PUT IV yang diperoleh dari Pembeli Siaga setelah dikurangi biaya emisi akan
dipergunakan dengan prioritas sebagai berikut:
1. Sebesar AS$14 juta setara dengan Rp 161 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan
digunakan untuk modal kerja Perseroan meliputi biaya operasional dan pembayaran bunga.
2. Sebesar AS$150 juta setara dengan Rp 1.725 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500)
akan digunakan untuk melakukan pelunasan sebagian fasilitas pinjaman dari CIC melalui CFL.
3. Sebesar AS$150 juta atau setara dengan Rp1.725 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500)
akan digunakan untuk melakukan pelunasan seluruh utang Perseroan kepada Castleford.
Jika dana hasil PUT IV ini tidak mencukupi untuk mendanai program-program dan rencana restrukturisasi
utang Perseroan tersebut di atas maka Perseroan akan mencari sumber pendanaan lain yang berasal dari
project financing atau akan ditangguhkan oleh Perseroan.
Seluruh kreditur-kreditur tersebut di atas merupakan pihak ketiga dan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.E.1, Lampiran Keputusan
Bapepam-LK Nomor KEP-412/BL/2009, tanggal 25 November 2009, tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan
Kepentingan Transaksi Tertentu ("Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1").
Apabila penggunaan dana hasil PUT IV sebagaimana dimaksud di atas termasuk dalam kategori Transaksi
Afiliasi atau Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi Material sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku, khususnya Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 dan Peraturan BapepamLK Nomor IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK Nomor KEP-614/BL/2011 tanggal 28 November
2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, maka Perseroan akan menaati
ketentuan-ketentuan dalam peraturan perundang-undangan tersebut.
Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK Nomor SE-05/BL/2006 tanggal 29
September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan dalam Rangka
Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 4,34% dari nilai emisi yang
meliputi:
1. Biaya jasa untuk Konsultan Keuangan sekitar 3,53%.
2. Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal sekitar 0,21% (yang terdiri dari biaya jasa Akuntan;
Konsultan Hukum; dan Notaris).
3. Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal sekitar 0,003% (yang terdiri dari biaya jasa Biro
Administrasi Efek).
4. Biaya Lain-Lain (percetakan, iklan, persiapan dan penyelenggaraan RUPSLB, audit penjatahan
dan lain-lain) sekitar 0,59%.
Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana hasil PUT IV ini kepada para pemegang saham
Perseroan dalam RUPS Tahunan Perseroan dan OJK secara periodik sesuai dengan Peraturan No.
X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor Kep-81/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 yang
diubah dengan Nomor Kep-15/PM/1997 tanggal 30 April 1997 dan terakhir diubah dengan Nomor Kep27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.
Dalam pelaksanaannya, segera setelah dana hasil PUT IV diperoleh Perseroan akan menggunakan dana
tersebut. Apabila dana hasil PUT IV ini belum digunakan maka Perseroan akan mengalokasikan dana
tersebut dalam bentuk investasi jangka pendek. Penggunaan dana hasil PUT IV bukan merupakan
transaksi afiliasi dan transaksi material sebagaiman dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.1 dan Peraturan
No.IX.E.2.
6
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Apabila Perseroan bermaksud untuk mengubah rencana penggunaan dana hasil PUT IV ini maka rencana
tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada OJK dengan mengemukakan alasan beserta
pertimbangannya dan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham.
Berdasarkan hasil RUPSLB yang dilaksanakan pada tanggal 18 Februari 2000, Perseroan telah
memperoleh persetujuan dari para pemegang saham untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas
III (“PUT III”). Sesuai dengan surat yang dikirim oleh Perseroan No. BM-456/J/00 tanggal 7 Juli 2000
mengenai Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum (Right Issue) PUT III, seluruh
dana yang diperoleh dari hasil PUT III tersebut telah digunakan untuk tujuan berikut ini:
1.
Sebesar Rp 9.246 miliar atau sekitar 99,44% dipergunakan untuk mengakuisisi Gallo Oil (Jersey)
Ltd.
2.
Sisanya sebesar Rp 52 miliar atau sekitar 0,56% dipergunakan untuk modal kerja Perseroan.
7
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
III.
PERNYATAAN UTANG
Sesuai dengan laporan keuangan konsolidasi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Tjiendradjaja & Handoko Tomo, dengan pendapat wajar dalam semua hal
yang material, Perseroan dan anak perusahaan memiliki total liabilitas sebesar AS$ 7.306.867 ribu
dengan rincian adalah sebagai berikut:
(dalam ribuan AS$)
31 Desember 2013
(Diaudit)
Keterangan
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Pinjaman jangka pendek
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Utang kepada Pemerintah Indonesia
Beban masih harus dibayar
Utang pajak
Liabilitas jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Pinjaman jangka panjang
Utang sewa pembiayaan
Taksiran liabilitas restorasi dan
rehabilitasi
Premi penebusan
Obligasi konversi
Liabilitas yang secara langsung
berhubungan dengan kelompok
lepasan yang diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual
195.894
173.663
75.914
147.178
1.012.028
419.752
170.354
1.563.525
53.491
11.233
434.852
371.835
90.193
Total Liabilitas Jangka Pendek
4.719.914
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang pihak berelasi
Liabilitas pajak tangguhan - neto
Liabilitas imbalan pasti pascakerja
Liabilitas jangka panjang setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
pinjaman jangka panjang
Utang sewa pembiayaan
Taksiran liabilitas restorasi dan
rehabilitasi
Total Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
78.568
103.073
32.997
2.032.137
134.796
205.382
2.586.953
7.306.867
8
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Perincian lebih lanjut mengenai liabilitas tersebut adalah sebagai berikut:
Liabilitas Jangka Pendek
Pinjaman Bank Jangka Pendek
Pinjaman bank jangka pendek Perseroan dan anak perusahaan sampai dengan tanggal 31 Desember
2013 adalah sebesar AS$ 195.894 ribu dengan perincian sebagai berikut:
Keterangan
Pihak ketiga
Fasilitas Credit Suisse 2012
Fasilitas Castleford Investment Holdings Ltd. 2013
Total
Dalam Ribuan AS$
116.561
79.333
195.894
Utang Usaha
Utang Usaha Perseroan dan anak perusahaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 adalah
sebesar AS$ 249.577 ribu dengan perincian sebagai berikut :
Keterangan
Pihak ketiga
Dolar AS
PT Bukit Makmur Mandiri Utama
PT Pama Persada Nusantara
PT Nusa Tambang Pratama
PT Liebherr Indonesia Perkasa
PT Kaltim Nitrate Indonesia
PT Hexindo Adiperkasa Tbk
PT United Tractors Tbk
Mitsui & Co. Ltd., Jepang
PT Armindo Prima
Trust Energy Resources PTE LTD
(dibawah AS$5.000.000)
Dalam Ribuan AS$
16.217
16.165
12.221
10.254
7.021
6.793
5.636
5.166
4.464
5.480
67.003
Sub-total
156.420
Rupiah
PT Putra Perkasa Abadi
Lain-lain (masing-masing
dibawah AS$5.000.000)
7.533
7.962
Sub-total
15.495
Dolar Australia
Lain-lain (masing-masing
dibawah AS$5.000.000)
264
Pound Sterling Inggris
Lain-lain (masing-masing
dibawah AS$5.000.000)
891
Euro
Lain-lain (masing-masing
dibawah AS$5.000.000)
593
Total pihak ketiga
173.663
Pihak berelasi
Dolar AS
PT Petromine Energy Trading
PT Darma Henwa Tbk
58.379
17.535
Total pihak berelasi
75.914
Total
249.577
9
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Tidak ada jaminan yang diberikan atas utang usaha.
Utang Lain-lain
Total Utang lain-lain per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar AS$ 147.178 ribu.
Keterangan
Pihak ketiga
Dolar AS
PT Thiess Contractor Indonesia
Bank ICICI Limited
PT Kutai Timur Sejahtera
Khopoli Investments Limited,
Mauritius
Lain-lain (masing-masing dibawah
AS$5.000.000)
Dalam Ribuan AS$
56.647
21.969
15.066
7.417
46.079
Total
147.178
UTANG KEPADA PEMERINTAH INDONESIA
Utang Kepada Pemerintah Indonesia Perseroan dan anak perusahaan sampai dengan tanggal 31
Desember 2013 adalah sebesar AS$ 1.012.028 ribu dengan perincian sebagai berikut:
Keterangan
PT Kaltim Prima Coal
PT Arutmin Indonesia
Dalam Ribuan AS$
654.250
357.778
Total
1.012.028
Utang kepada Pemerintah Indonesia merupakan utang sehubungan dengan hak Pemerintah Indonesia
atas penjualan batubara (“Dana Hasil Produksi Batubara”/DHPB) oleh PT Kaltim Prima Coal danPT
Arutmin Indonesia, entitas pengendalian bersama.
Utang Pajak
Total Utang pajak per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar AS$ 170.354 ribu.
Keterangan
Bunga atas keterlambatan
pembayaran pajak
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Penjualan
Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak Penghasilan:
Pajak final
Pajak penghasilan karyawan
Pajak penghasilan dalam negeri
Angsuran bulanan atas
pajak penghasilan badan
Pajak penghasilan luar negeri
Pajak penghasilan badan
Dalam Ribuan AS$
35.959
3.920
5.029
8
23
3.274
12.218
3.110
95.057
11.756
Total
170.354
10
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Beban masih harus dibayar
Beban masih harus dibayar oleh Perseroan dan anak perusahaan sampai dengan tanggal 31 Desember
2013 adalah sebesar AS$ 419.752 ribu, dengan perincian sebagai berikut :
Keterangan
Penambangan dan pemeliharaan
Bunga
Komisi
Pengapalan
Gaji dan upah
Lain-lain
Total
Dalam Ribuan AS$
244.414
125.116
12.276
8.448
1.637
27.861
419.752
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Total liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Perseroan dan anak perusahaan
per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar AS$ 2.434.936 ribu, yang terdiri dari pinjaman jangka
panjang AS$ 1.563.525 ribu, utang sewa pembiayaan AS$ 53.491 ribu, taksiran liabilitas restorasi dan
rehabilitasi AS$ 11.233 ribu, premi penebusan AS$ 434.852 ribu dan obligasi konversi AS$ 371.835 ribu.
LIABILITAS YANG SECARA LANGSUNG BERHUBUNGAN DENGAN KELOMPOK LEPASAN YANG
DIKLASIFIKASIKAN SEBAGAI DIMILIKI UNTUK DIJUAL
Nilai tercatat kelompok liabilitas utama dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki
untuk dijual oleh Perseroan dan anak perusahaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 adalah
sebesar AS$ 90.193 ribu, dengan perincian sebagai berikut:
Keterangan
Utang lain-lain
Utang sewa pembiayaan
Utang pihak berelasi
Liabilitas lainnya
Total
Dalam Ribuan AS$
18.073
19.802
7.848
44.470
90.193
Liabilitas Jangka Panjang
UTANG PIHAK BERELASI
Total utang pihak berelasi Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar AS$ 78.568 ribu.
Keterangan
Entitas pengendalian bersama
PT Kaltim Prima Coal
PT Arutmin Indonesia
PT Bakrie Capital Indonesia
Dalam Ribuan AS$
44.198
34.356
14
Total
78,568
Liabilitas Pajak Tangguhan
Total Liabilitas pajak tangguhan Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar AS$ 103.073
ribu, dengan perincian sebagai berikut:
11
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Keterangan
Dalam Ribuan AS$
Liabilitas pajak tangguhan Entitas Anak
Liabilitas Pajak Tangguhan - Neto
103.073
103.073
LIABILITAS IMBALAN PASTI PASKA KERJA
Analisis liabilitas imbalan pasti pasca kerja dalam laporan posisi keuangan Perseroan per tanggal 31
Desember 2013 adalah sebesar AS$ 32.997 ribu sebagai berikut:
Keterangan
Nilai kini liabilitas imbalan pasti
Nilai wajar asset program
Status yang tidak didanai
Kerugian actuarial belum diakui
Beban jasa lalu yang belum diakui- yang belum menjadi hak
Liabilitas imbalan pasca kerja-neto
Dalam Ribuan AS$
88.794
(39.804)
48.990
(11.648)
(4.345)
32.997
Pinjaman Jangka Panjang
Pinjaman Jangka Panjang Perseroan dan anak perusahaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2013
adalah sebesar AS$ 2.032.137 ribu dengan perincian sebagai berikut:
Keterangan
Pihak ketiga
Dolar AS
Fasilitas Country Forest Limited 2009
Guaranteed Senior Secured Note II
Fasilitas China Development Bank
Fasilitas Credit Suisse 2010 - 1
Guaranteed Senior Secured Notes
Fasilitas Axis Bank Limited 2011
Fasilitas Credit Suisse 2010 - 2
Fasilitas UBS AG 2012 – 1
Fasilitas Deutsche Bank 2011
Fasilitas Pinjaman Nomura
Dalam Ribuan AS$
1.725.628
684.281
598.425
333.032
297.390
139.815
125.000
62.505
59.733
3.333
Rupiah
Fasilitas Bank Mualamat
Fasilitas Bank Bukopin
887
485
Total
Dikurangi: Bagian jangka pendek
4.030.514
1.998.377
Bagian Jangka Panjang
2.032.137
UTANG SEWA PEMBIAYAAN
Utang sewa pembiayaan Perseroan dan anak perusahaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2013
adalah sebesar AS$ 134.796 ribu, dengan perincian sebagai berikut:
12
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Keterangan
Perusahaan sewa pembiayaan
Dalam Ribuan AS$
PT Hitachi Construction Machinery
Finance Indonesia
PT Caterpillar Finance Indonesia
Liebherr France S.A.S.
PT Komatsu Astra Finance
PT Chandra Sakti Utama Leasing
PT Orix Indonesia Finance
PT BTMU BRI Finance
PT ITC Auto Multi Finance
PT Dipo Star Indonesia
PT Austindo Nusantara Jaya Finance
67.886
47.991
29.745
27.069
6.403
6.292
1.492
1.351
47
11
Total
Dikurangi: Bagian jangka pendek
188.287
53.491
Bagian Jangka Panjang
134.796
TAKSIRAN LIABILITAS RESTORASI DAN REHABILITASI
Taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi Perseroan dan anak perusahaan sampai dengan tanggal 31
Desember 2013 adalah sebesar AS$ 205.382 ribu, dengan perincian sebagai berikut:
Keterangan
Saldo awal tahun
Provisi selama tahun berjalan
Beban restorasi yang dibayar
selama tahun berjalan
Dalam Ribuan AS$
207.029
30.390
(20.804)
Saldo akhir tahun
Dikurangi: Bagian jangka pendek
216.615
11.233
Bagian jangka panjang
205.382
Berikut adalah riwayat utang yang akan dilunasi dengan dana hasil PUT IV:
1. Fasilitas Country Forest Limited 2009
Pada tanggal 18 September 2009, Perusahaan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya, PT
Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited (KCL), Sangatta Holdings Limited (SHL) dan Forerunner
International Pte. Ltd. (sebagai “Original Subsidiary Guarantors”), PT Samuel Sekuritas Indonesia
(sebagai “Arranger”), The Bank of New York Mellon (sebagai “Administrative and Security Agent”)
dan Country Forest Limited (sebagai “Pemilik Dana”), entitas anak yang dimiliki seluruhnya oleh
China Investment Corporation (CIC), menandatangani Perjanjian Pinjaman Berjangka Senior yang
Dijamin (“Pinjaman CFL”) dimana Country Forest Limited setuju untuk menyediakan fasilitas
kredit kepada Perusahaan sebesar AS$ 1,9 miliar yang terdiri dari:
I.
Fasilitas Commitment A sebesar AS$600 juta yang akan jatuh tempo pada tahun ke-4
sejak tanggal penarikan pinjaman ini;
II.
Fasilitas Commitment B sebesar AS$600 juta yang akan jatuh tempo pada tahun ke-5
sejak tanggal penarikan pinjaman ini; dan
13
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
III.
Fasilitas Commitment C sebesar AS$700 juta yang akan jatuh tempo pada tahun ke-6
sejak tanggal penarikan pinjaman ini.
Pada tanggal jatuh tempo setiap fasilitas pinjaman atau tanggal pembayaran lainnya, Perusahaan
harus melunasi (i) pokok kredit terutang beserta bunga yang masih harus dibayar, jika ada, (ii)
premi yang berlaku, yang jumlahnya dihitung pada tanggal pembayaran kembali untuk setiap
masing-masing pinjaman yang terkait, dengan 5% sebagai pilihan pertama untuk tanggal
pembayaran kembali atas pinjaman terkait, berkurang berdasarkan metode garis lurus hingga nihil
pada tanggal jatuh tempo, (iii) jumlah terutang lainnya berdasarkan pinjaman terkait, dan (iv) jumlah
keseluruhan, yaitu jumlah yang memberikan kepada pemberi pinjaman internal rate of return
sebesar 19% secara keseluruhan untuk pinjaman tersebut.
Dana yang diperoleh digunakan untuk membayar saldo utang yang timbul dari akuisisi tidak
langsung atas kepemilikan saham di PT Darma Henwa Tbk, PT Fajar Bumi Sakti dan PT
Pendopo Energi Batubara, pembayaran utang-utang Kelompok Usaha, dan sisa pinjaman untuk
modal kerja dan keperluan operasional umum perusahaan.
Fasilitas pinjaman meliputi beberapa pembatasan terhadap Kelompok Usaha untuk bertindak,
termasuk di dalamnya:
I.
Perusahaan tidak mengizinkan baik KPC maupun Arutmin untuk menjual, mengalihkan
atau melepaskan, baik secara langsung maupun tidak langsung hak atau kepentingan
KPC atau Arutmin berdasarkan PKP2B;
II.
Tidak ada anggota dari Pinjaman CFL Restricted Group yang diizinkan untuk melakukan
pembayaran-pembayaran tertentu, yang meliputi diantaranya pengumuman atau
pembayaran dividen, pembelian, penebusan, pelepasan atau penebusan saham
Perusahaan atau Pinjaman CFL Restricted Subsidiaries, kecuali dalam kondisi tertentu
atau rasio keuangan telah dipenuhi;
III.
Tidak ada anggota dari Pinjaman CFL Restricted Group yang diizinkan untuk
menerbitkan atau menjual saham Pinjaman CFL Restricted Subsidiaries, kecuali alam
kondisi tertentu atau rasio keuangan telah dipenuhi;
IV.
Tidak ada anggota dari Pinjaman CFLRestricted Group yang diizinkan untuk secara
langsung atau tidak langsung, mengadakan, memperbaharui atau
memperpanjang
transaksi atau perjanjian dengan beneficial holder yang memiliki 10% atau lebih saham
Perusahaan atau afiliasinya, kecuali dalam kondisi tertentu atau rasio keuangan telah
terpenuhi;
V.
Tidak ada anggota dari Pinjaman CFLRestricted
memberikan gadai atas Common Security;
VI.
Perusahaan tidak
dapat melakukan konsolidasi atau
merger, menjual,
menyerahkan,mengalihkan, menyewakan atau bahkan melepaskan semua atau secara
substansial asetnya, kepada pihak lain, kecuali persyaratan tertentu dipenuhi;
VII.
Tidak ada anggota dari Pinjaman CFLRestricted
Group
yang
diizinkan
untuk
mengadakan utang kecuali Perusahaan dapatmemenuhi beberapa rasio keuangan
tertentu
VIII.
KPC, Arutmin dan ICRL tidak diizinkan untuk mengadakan utang kecuali Entitas Anak
ini dapat memenuhi beberapa rasio keuangan tertentu.
14
Group
yang
diizinkan
untuk
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Selanjutnya, fasilitas pinjaman meliputi ketentuan yang mengizinkan Perusahaan mengalihkan
hak dan kewajibannya berdasarkan perjanjian ke Entitas Anak keuangan untuk mencapai efisiensi
pajak, mengacu pada pembaharuan dari fasilitas pinjaman yang dapat memenuhi harapan
semua pihak. Proses pengalihan diselesaikan pada tanggal 5 November 2009, dimana hak dan
kewajiban Perusahaan sebagai Peminjam dialihkan ke Entitas Anaknya di Belanda yang dimiliki
secara penuh, Bumi Netherlands B.V. (Bumi Netherlands) Perusahaan, bersama-sama dengan
Original Subsidiary Guarantors, terus menjamin kewajiban Bumi Netherlands B.V. berdasarkan
Pinjaman CFL yang dialihkan tersebut.
Berdasarkan fasilitas pinjaman ini, Perusahaan, Original Subsidiary Guarantors, The Bank of New
York Mellon dan Standard Chartered Bank, cabang Jakarta, menandatangani sebuah Intercreditor
Agreement tertanggal 1 Oktober 2009.
Perjanjian kredit ini kemudian diubah dan dinyatakan kembali pada tanggal 24 September 2009
dan diubah lebih lanjut pada tanggal 28 Oktober 2009 dengan sebuah akta perubahan.
Pada tanggal 8 November 2011, Perusahaan telah melunasi Fasilitas Commitment A dari
Pinjaman CFL. Perusahaan menggunakan hak opsi pembayaran di muka sebagai pelunasan
Fasilitas Commitment A, yang jatuh tempo awalnya pada tanggal 30 September 2013.
Pada tanggal 8 Oktober 2013, Perusahaan, CFL, BRMS, KCL, SHL dan Bumi Netherlands
menandatangani Master Deed yang kemudian di amandemen dan di sajikan kembali pada
tanggal 28 Januari 2014, untuk menyelesaikan sebagian dari sisa pokok pinjaman dengan CFL
sebesar AS$1,3 miliar.
2. Fasilitas Castleford Investment Holdings Ltd. 2013
Pada tanggal 14 November 2013, PT Bumi Resources Investment (BRI), Entitas Anak, dan
Castleford Investment Holdings Ltd. (Castleford) menandatangani Perjanjian Fasilitas pinjaman,
dimana Castleford setuju untuk memberikan dukungan dana sebesar AS$110.000.000 untuk
mengembangkan proyek tertentu dari BRI. Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah dana yang
diterima sebesar AS$79.333.332. Perjanjian ini telah di amandemen pada tanggal 12 Mei 2014
dengan tambahan fasilitas pinjaman menjadi AS$150.000.000
Pada tanggal 5 Juni 2014, Perseroan, PT Bumi Resources Investment (BRI) (Anak Perusahaan) dan
Castleford Investment Holding Ltd. (Castleford), menandatangani Perjanjian Novasi dimana BRI
menyerahkan dan menovasikan kepada Perseroan semua hak, kewajiban dan kepentingan BRI
berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 14 November 2013 antara Castleford dan BRI sebagaimana
telah diubah dari waktu ke waktu.
Pada tanggal 5 Juni 2014, Perseroan dan PT Bumi Resources Investment (BRI) (Anak Perusahaan)
menandatangani Perjanjian Pengakuan Utang dimana Perseroan telah menerima pinjaman sebesar
AS$150.000.000 dari BRI dengan internal rate of return sebesar 5%.
Pada tanggal 10 Juni 2014, Perseroan dan Castleford Investment Holding Ltd. (Castleford)
menandatangani Perjanjian Penyelesaian Utang (“Debt Settlement Agreement”), Perseroan dan
Castleford setuju setiap utang Perseroan berdasarkan Perjanjian Novasi akan diselesaikan dengan
saham Perseroan terkait dengan Penawaran Umum Terbatas Perseroan. Perseroan dan Castleford
setuju dan mengakui saldo utang Perseroan kepada Castleford saat ini sebesar AS$150.000.000.
3. China Development Bank
Pada tanggal 6 Februari 2012, Perusahaan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya, PT Sitrade
Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd.
(sebagai ”Original Guarantors”), China Development Bank Corporation (sebagai “Pemilik Dana dan
Arranger”), Bank of China Limited, cabang Jakarta (sebagai “Facility Agent”), mengadakan perjanjian
kredit, dimana Pemilik Dana menyetujui untuk memberikan Perusahaan fasilitas kredit sebesar
AS$600 juta. Fasilitas dari pinjaman ini digunakan untuk melunasi sebagian dari utang yang dimiliki
15
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
oleh Perusahaan berdasarkan Fasilitas JPMorgan Chase Bank 2011 sebesar AS$200 juta, Fasilitas
Barclays Bank 2011 sebesar AS$200 juta, Fasilitas Bank of America 2011 sebesar AS$200 juta,.
4. Axis Bank Limited 2011
Pada tanggal 4 Agustus 2011, Perusahaan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya, PT Sitrade
Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd.
(sebagai ”Original Guarantors”), dan Axis Bank Limited, cabang Hong Kong, (sebagai “Pemilik Dana,
Arranger, Facility Agent dan Security Agent”) mengadakan Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana
menyetujui untuk memberikan Perusahaan fasilitas kredit sebesar AS$200 juta. Dana yang
diperoleh dari fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk melunasi sebagian utang Perusahaan dari
satu atau lebih fasilitas yang diberikan oleh Secured Creditor (seperti yang telah dinyatakan dalam
Intercreditor Agreement) dan membayar beban transaksi. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga
LIBOR ditambah 5,5% per tahun dan akan dilunasi dalam dua puluh (20) angsuran triwulanan.
Perusahaan memiliki opsi untuk membayar lebih cepat seluruh atau sebagian pinjaman ini sebelum
jatuh tempo, namun dikenakan biaya 2% dari total utang yang dipercepat pembayarannya.
5. Credit Suisse 2010 -2
Pada tanggal 19 Agustus 2010, Perusahaan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya, PT Sitrade
Coal, Kalimantan Coal Ltd., Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd.
(sebagai “Original Guarantors”), Lembaga Keuangan (sebagai “Pemilik Dana”) dan Credit Suisse,
cabang Singapura (sebagai “Arranger, Facility Agent dan Security Agent”), menandatangani
Perjanjian Kredit dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan
sebesar AS$150 juta. Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar LIBOR ditambah 11% per
tahun. Pada tanggal 9 Agustus 2013, Perusahaan dan Credit Suisse, cabang Singapura
menandatangani Supplemental Agreement yang mengubah beberapa ketentuan di dalam Perjanjian
Kredit, dimana fasilitas pinjaman akan dilunasi dalam lima belas (15) angsuran bulanan sejak bulan
Oktober 2013 hingga November 2014 dan tingkat suku bunga pinjaman diubah menjadi sebesar
LIBOR ditambah 18% per tahun efektif sejak tanggal 7 Agustus 2013.
6. Deutsche Bank 2011
Pada tanggal 6 Oktober 2011, Perusahaan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya, PT Sitrade
Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited, dan Forerunner International Pte. Ltd.
(sebagai "Original Guarantors"), Deutsche Bank AG, cabang Singapura, dan WestLB AG, cabang
Singapura, (sebagai "Pemilik Dana"), Deutsche Bank AG, cabang Hong Kong, (sebagai “Facility
Agent”) dan DB Trustees (Hong Kong) Limited (sebagai “Security Agent”) menandatangani
Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada
Perusahaan sebesar AS$150 juta dengan suku bunga pinjaman sebesar 5% per tahun ditambah
LIBOR. Perjanjian pembiayaan ini akan dibayar dengan angsuran bulanan sebanyak dua puluh lima
(25) kali sampai dengan bulan November 2014.
7. UBS AG 2012
Pada tanggal 5 Maret 2012, Perusahaan (sebagai Peminjam) dan Entitas Anaknya, PT Sitrade Coal,
Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai
“Original Guarantors”), UBS AG, cabang London, (“Pemilik Dana”) dan UBS AG, cabang Singapura,
(sebagai “Arranger, Facility Agent dan Security Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit, dimana
Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar AS$75 juta.
Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar LIBOR ditambah 6% per tahun. Pinjaman ini harus
dibayar dalam enam (6) cicilan dengan jumlah yang sama mulai bulan kalender ke dua puluh satu
(21) setelah tanggal penggunaan dan dibayar penuh dalam jangka waktu tiga puluh enam (36) bulan
setelah tanggal penggunaan.
KOMITMEN DAN KONTIJENSI
1. Penambangan Tanpa Izin dalam Wilayah Pertambangan Arutmin dan Kuasa Pertambangan
yang Tumpang Tindih dengan Wilayah Pertambangan Arutmin
Terdapat beberapa kegiatan penambangan tanpa izin (PETI) dalam wilayah Perjanjian Karya
Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) Arutmin, entitas pengendalian bersama,
maupun konsesi pertambangan yang tumpang tindih dengan wilayah PKP2B Arutmin (“KP
16
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Tumpang Tindih”). Keberadaan PETI dan KP Tumpang Tindih ini telah menyebabkan kenaikan
dalam biaya produksi karena tiga (3) hal. Pertama, para pelaku PETI dan KP Tumpang Tindih
telah melakukan penambangan tanpa memperhatikan kewajiban untuk merehabilitasi wilayah
setelah selesai dilakukan penambangan. Kedua, para pelaku PETI dan KP Tumpang Tindih
menggali batubara yang lebih mudah diperoleh di permukaan tanah dengan rasio pengupasan
yang rendah dan meninggalkan area batubara yang memerlukan biaya yang lebih tinggi. Ketiga,
kegiatan PETI dan KP Tumpang Tindih mengharuskan Arutmin untuk mengubah rencana
penambangannya untuk area yang terkena dampak dan menimbulkan biaya-biaya tambahan
yang berhubungan dengan kerusakan yang disebabkan oleh PETI dan KP Tumpang Tindih,
seperti biaya perbaikan jalan dan rehabilitasi.
Pada tahun 2004, Arutmin memperoleh laporan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Mineral dan Batubara di Indonesia, sebuah lembaga penelitian independen yang
bergerak dalam industri penambangan batubara, untuk memeriksa perhitungan atas
penambahan biaya pertambangan di area PETI. Arutmin telah menyampaikan laporan tersebut
kepada Pemerintah Indonesia sebagai bukti adanya penambahan biaya yang diakibatkan oleh
PETI.
Karena Arutmin mempunyai hak untuk melakukan penambangan di area yang disebutkan dalam
PKP2B, Arutmin berkeyakinan bahwa biaya yang timbul akibat dari adanya PETI seharusnya
ditanggung oleh Pemerintah Indonesia. Pada tanggal 30 Juni 2004, Arutmin mengajukan
permohonan kepada Pemerintah Indonesia untuk mengkompensasikan kenaikan biaya tersebut
dengan pembayaran batubara yang merupakan hak Pemerintah. Permohonan ini ditolak oleh
Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Energi dan Sumber Daya
Mineral melalui suratnya tanggal 23 Juli 2004.
Sejak itu, Arutmin telah melakukan serangkaian pertemuan dengan perwakilan dari Departemen
Energi dan Sumber Daya Mineral dan instansi-instansi pemerintah lainnya untuk menyelesaikan
masalah PETI.
Sehubungan dengan keberadaan KP Tumpang Tindih, Arutmin senantiasa aktif memberikan
klarifikasi kepada pihak-pihak terkait mengenai batas-batas wilayah pertambangan Arutmin
serta mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan guna melindungi hak-haknya. Sampai
dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, proses hukum terhadap
beberapa KP Tumpang Tindih masih berlangsung.
2. Kompensasi atas Dana Hasil Produksi Batubara/Royalti dengan PPN Masukan dan Pajak
Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
Kompensasi dengan PPN Masukan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 144/2000 tanggal 22 Desember 2000 yang berlaku
efektif pada tanggal 1 Januari 2001, batubara yang belum diproses merupakan barang tidak kena
pajak (tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai/PPN). Sebagai akibat dari peraturan ini muncul
ketidakpastian mengenai apakah PPN Masukan yang dibayar Arutmin dan PT Kaltim Prima Coal
(KPC), entitas pengendalian bersama, dalam pembelian bahan baku impor dan lokal,
perlengkapan, dan barang lainnya yang diperlukan untuk memproduksi batubara dapat
dikreditkan dengan pajak lainnya. Semenjak sampai dengan tahun 2000, semua PPN Masukan
untuk produksi yang diklaim oleh Arutmin dan KPC telah dikembalikan oleh Pemerintah
Indonesia. Sejak tanggal 1 Januari 2001, permohonan Arutmin dan KPC untuk memperoleh
restitusi PPN Masukan ditolak oleh Otoritas Pajak.
Berdasarkan ketentuan dalam PKP2B, kecuali untuk pajak yang secara tegas disebutkan dalam
PKP2B, Pemerintah Indonesia telah setuju untuk mengganti semua pajak, cukai, sewa dan
royalti Arutmin dan KPC yang dipungut Pemerintah Indonesia, termasuk PPN. Selain itu dalam
hal Arutmin dan KPC (atau pihak lain atas namanya) membayar berapapun jumlah angsuran
pajak dimana mereka berhak untuk ganti rugi, Pemerintah Indonesia telah setuju untuk
membayar kembali pajak tersebut dalam waktu enam puluh (60) hari setelah disampaikan surat
penagihan.
Arutmin dan KPC telah menyampaikan tagihan kepada Direktorat Jenderal Energi dan Sumber
Daya Mineral (Ditjen ESDM) untuk semua PPN yang telah berumur lebih dari enam puluh (60)
hari. Tagihan tersebut belum diselesaikan oleh pihak Ditjen ESDM. Pada bulan April 2004,
Mahkamah Agung, atas permintaan Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia, suatu asosiasi
perusahaan-perusahaan penghasil batubara di Indonesia telah mengeluarkan pendapat yang
17
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
menyatakan bahwa Peraturan Pemerintah tentang PPN adalah tidak sesuai dengan undangundang yang berlaku. Meskipun pendapat tersebut secara hukum tidak mengikat Pemerintah
Indonesia, namun Arutmin dan KPC berkeyakinan bahwa pendapat tersebut dapat mendukung
tagihan yang telah diajukan kepada Pemerintah Indonesia untuk memperoleh kembali PPN yang
telah dibayar.
Arutmin dan KPC berkeyakinan akan dapat memperoleh kembali semua PPN yang tercermin
dalam laporan keuangan mereka berdasarkan ketentuan dalam PKP2B dan fatwa dari
Mahkamah Agung pada bulan April 2004. Manajemen Arutmin dan KPC berkeyakinan bahwa
perusahaan batubara lain di Indonesia yang termasuk dalam PKP2B “generasi pertama”
mengikuti prosedur yang serupa. Sementara itu, Arutmin dan KPC telah mengkompensasikan
pembayaran PPN Masukan dengan pembayaran batubara yang merupakan bagian Pemerintah
Indonesia (Dana Hasil Produksi Batubara/royalti). Apabila Pemerintah Indonesia memaksakan
pemberlakuan peraturan PPN, Arutmin dan KPC harus membayar royalti yang belum
dikompensasikan dengan klaim PPN.
Namun, pada tanggal 9 Februari 2006, Arutmin dan KPC bersama dengan perusahaan
pertambangan batubara generasi pertama menerima surat dari Direktur Jenderal Mineral,
Batubara dan Panas Bumi yang ditujukan kepada semua perusahaan pertambangan batubara
generasi pertama tentang peringatan untuk menyerahkan pembayaran Dana Hasil Produksi
Batubara (DHPB) dan pembayaran royalti terutang, yang diyakini Pemerintah Indonesia telah
ditahan oleh perusahaan pertambangan batubara generasi pertama. Disebutkan juga
perusahaan pertambangan batubara generasi pertama diharuskan untuk membayar royalti dan
setelah itu mengajukan pengembalian PPN Masukan yang telah mereka bayar, bukan dengan
mengkompensasikan keduanya.
Konsultan hukum Arutmin dan KPC mengeluarkan pendapat hukum masing-masing pada
tanggal
23 Mei 2006 yang menyatakan Arutmin dan KPC berhak untuk mengkompensasikan utang
DHPB dan utang royalti dengan PPN yang telah dibayar dan bahwa tindakan Pemerintah
Indonesia yang menyatakan gagal bayar hanya dapat dilakukan jika telah diselesaikan melalui
arbitrase seperti yang disebutkan dalam Pasal 23 PKP2B atas Arutmin dan KPC. Selanjutnya
semua konsultan hukum dari perusahaan pertambangan batubara generasi pertama mempunyai
pendapat hukum yang sama tentang hal tersebut.
Kemudian, pada tanggal 7 September 2006, sebagai tanggapan terhadap surat yang dikirim oleh
Arutmin dan KPC kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), BKPM menyatakan
bahwa menurut Undang-Undang No. 11/1994 tentang PPN atas Penjualan Barang dan Jasa
Kena Pajak, Pasal 11 (b), PPN untuk usaha pertambangan minyak dan gas bumi, pertambangan
umum dan pertambangan lain yang berdasarkan pada kontrak bagi hasil, akan ditentukan
berdasarkan kontrak bagi hasil PKP2B dan perjanjian lainnya sampai dengan tanggal jatuh
tempo dari perjanjian.
Selanjutnya, berdasarkan PKP2B No. J2/Ji.Du/45/81 dan J2/Ji Dn/16/82 antara Arutmin dan
Pemerintah Indonesia, dan antara KPC dan Pemerintah Indonesia, masing-masing, Pasal 11.3
menetapkan Pemerintah Indonesia akan membayar dan membebaskan kontraktor dari segala
pajak, bea, sewa dan royalti untuk saat ini dan yang akan datang, dengan pengecualian yang
ditetapkan dalam Pasal 11.2. Oleh karena itu, pembebanan PPN kepada Arutmin dan KPC
adalah tidak konsisten dengan UU No. 11/ 1994 dan PKP2B, sehingga pembayaran PPN dapat
diganti atau dikompensasikan dengan DHPB terutang terhadap Pemerintah Indonesia.
Sesuai dengan permintaan Pemerintah Indonesia, Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) telah mengaudit pembayaran KPC dan Arutmin atas DHPB untuk tahun
2001-2007. Pada tanggal 1 Desember 2008, Tim Optimalisasi Penerimaan Negara (Tim OPN)
dari BPKP mengeluarkan kesimpulan hasil audit sebagai berikut:
(i) Kurang bayar atas DHPB dari Arutmin dan KPC dari tanggal 1 Januari 2001 sampai
31 Desember 2007 masing-masing sebesar AS$113.826.488 dan AS$238.023.726, di
luar denda atas keterlambatan pembayaran;
(ii) Kurang bayar atas Pajak Penjualan dari Arutmin dan KPC dari tanggal 1 Januari 2001
sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 masing-masing sebesar Rp408.374.038.322
dan Rp384.052.996.631 di luar denda; dan
(iii) Penundaan atas pengajuan dari pengembalian PPN kepada Arutmin dan KPC untuk
periode tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 masingmasing sebesar Rp1.107.395.463.003 dan Rp2.189.194.014.590.
18
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Pada tanggal 5 Desember 2008, Arutmin dan KPC mengirimkan surat keberatan dimana kedua
entitas pengendalian bersama tidak setuju dengan hasil audit dari BPKP. Sampai dengan tanggal
penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Arutmin dan KPC masih menunggu tanggapan
dari Tim OPN.
Tim OPN melakukan pemeriksaan terhadap Arutmin untuk tahun 2008 seperti yang tertera dalam
suratnya tertanggal 22 Juli 2009. Pada tanggal 15 Januari 2010, Tim OPN mengeluarkan
kesimpulan audit kepada Arutmin yang menyatakan bahwa kurang bayar atas DHPB untuk tahun
2008 sebesar AS$8.355.752 berasal dari beberapa biaya gabungan yang merupakan
pengurangan yang tidak diperkenankan yang dikurangkan oleh Arutmin dari bagian yang
merupakan hak Pemerintah Indonesia dan koreksi atas perhitungan biaya administrasi. Arutmin
mengirimkan surat tanggapan kepada Tim OPN pada tanggal 20 Januari 2010, yang menyatakan
ketidaksetujuan atas temuan audit tersebut kecuali koreksi atas perhitungan biaya administrasi
sebesar AS$196.799. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian,
Arutmin masih menunggu tanggapan dari Tim OPN.
Kemudian, pada tanggal 18 Oktober 2010, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga melakukan
pemeriksaan terhadap Arutmin untuk tahun 2008 sampai dengan triwulan kedua tahun 2010.
Pada tanggal 16 Desember 2010, BPK mengeluarkan temuan audit untuk tahun 2009 yang
menyatakan kurang bayar atas DHPB termasuk denda atas keterlambatan pembayaran dari
beberapa biaya gabungan yang merupakan pengurangan yang tidak diperkenankan yang
dikurangkan oleh Arutmin dari bagian yang merupakan hak Pemerintah dan koreksi atas
perhitungan biaya administrasi sejumlah AS$3.257.183. Pada tanggal 27 Desember 2010,
Arutmin mengirimkan surat tanggapan kepada BPK yang menerima temuan audit untuk tahun
2009, kecuali beberapa biaya gabungan yang dikurangkan Arutmin dari bagian yang merupakan
hak Pemerintah sejumlah AS$2.486.819. Kemudian, pada tanggal 7 Februari 2011, Arutmin
menerima surat tanggapan dari Direktorat Jenderal Mineral, Geologi, Batubara dan Panas Bumi
yang mengklaim bahwa Arutmin harus membayar atas kekurangan pembayaran DHPB sejumlah
AS$1.012.233. Arutmin menerima klaim tersebut dan membayar kekurangan pembayaran
tersebut pada tanggal 21 Februari 2011.
Tim OPN melakukan pemeriksaan terhadap KPC untuk tahun 2008 pada tanggal 15 Januari
2010, dimana biaya administrasi sejumlah AS$8.459.687 yang dikurangkan oleh KPC dari bagian
yang merupakan hak Pemerintah merupakan pengurangan yang tidak diperkenankan. Pada
tanggal 21 Januari 2010, KPC mengirimkan surat tanggapan kepada Tim OPN, atas
ketidaksetujuan dengan “Notisi Hasil Pemeriksaan Pemenuhan Kewajiban PNBP tahun 2008”
kecuali atas koreksi biaya pengiriman dan bongkar muat sejumlah AS$534.122, termasuk denda,
yang telah dicatat KPC sebagai liabilitas. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan
keuangan konsolidasian, KPC sedang menunggu tanggapan dari Tim OPN.
Kemudian, BPK juga melakukan pemeriksaan lainnya terhadap KPC untuk tahun 2009 yang
dinyatakan dalam surat tanggal 14 Januari 2011, dimana sebagian biaya administrasi sejumlah
AS$ 3.641.635 yang dikurangkan oleh KPC dari bagian yang merupakan hak Pemerintah
Indonesia merupakan pengurangan yang tidak diperkenankan. Pada tanggal 18 Januari 2011,
KPC mengirimkan surat tanggapan kepada BPK yang menyetujui temuan audit tahun 2009,
kecuali koreksi atas komisi agen lokal sejumlah AS$ 386.148 yang masih menjadi perdebatan
untuk tahun 2008. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, KPC
sedang menunggu tanggapan dari BPK. Namun demikian, jumlah yang telah disetujui KPC
sebesar AS$ 3,6 juta telah dibayar pada tahun 2011.
Kompensasi dengan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB)
Pada tahun 2013, Arutmin dan KPC telah mengkompensasi tagihan atas PBBKB dengan
pembayaran Royalti yang terutang kepada Pemerintah Indonesia (Catatan 44). Manajemen
berkeyakinan bahwa PBBKB merupakan pajak daerah dan oleh karena itu, merupakan kelebihan
pembayaran pajak, serta didukung oleh konsultan hukum Arutmin dan KPC melalui pendapat
hukumnya tanggal 28 Juni 2013, menyatakan bahwa Arutmin dan KPC membayar semua pajak
daerah yang relevan, termasuk namun tidak terbatas pada semua pajak ditetapkan di Kontrak
untuk Pasokan Bahan Bakar Solar. Arutmin dan KPC telah mengajukan surat permohonan
pengembalian pajak kepada Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam kaitannya
dengan kelebihan pembayaran pajak daerah. Bahwa baik Royalti maupun kewajiban
pengembalian pajak, diatur dalam Pasal 11 PKP2B Arutmin dan KPC sehingga Arutmin dan KPC
dapat melakukan kompensasi pembayaran Royalti kepada Pemerintah Indonesia terkait dengan
kewajiban pengembalian pajak oleh Pemerintah Indonesia, yang sesuai dengan Pasal 1425,
Pasal 1426 dan Pasal 1427 Kitab Undang-undang Hukum Perdata Indonesia.
19
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Selanjutnya, Peraturan No. 194/PMK.03/2012, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2013, pada
bagian pertimbangannya menyebutkan bahwa berdasarkan PKP2B generasi pertama yang telah
ditandatangani sebelum tanggal 1 April 1985, kontraktor diwajibkan membayar pajak-pajak yang
disebutkan dalam perjanjian, antara lain, Pajak Penjualan sesuai dengan Undan-Undang dan
peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia.
3. Pada tanggal 9 Mei 2008, KPC menerima Surat Perintah Pemeriksaan (SPP) terkait
pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2007. Pada tanggal 5 Maret 2009, KPC menerima SPP lain
mengenai penyelidikan bukti awal untuk indikasi pidana atas kewajiban pajak untuk tahun pajak
2007, tanpa penghentian pemeriksaan sebelumnya yang sedang berlangsung, sehingga KPC
memiliki dua (2) pemeriksaan pajak pada saat yang bersamaan dan untuk tahun pajak yang
sama. Berdasarkan pertimbangan itu, KPC mengirimkan permintaan untuk menolak SPP terkait
dengan penyelidikan bukti awal untuk indikasi pidana atas kewajiban pajak untuk tahun pajak
2007 kepada Pengadilan Pajak.
Pada tanggal 8 Desember 2009, KPC menerima Surat Keputusan dari Pengadilan Pajak yang
menyetujui keberatan KPC dan membatalkan SPP tanggal 5 Maret 2009. Pada tanggal 24 Mei
2010, KPC menerima Surat Keputusan dari Mahkamah Agung yang mendukung Surat
Keputusan Pengadilan Pajak yang menyetujui keberatan KPC. Sampai dengan tanggal
penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, KPC belum menerima perkembangan lebih lanjut
dari kasus ini.
4. Pada tanggal 7 Maret 2007, KPC, sebagai Penggugat, mengajukan perkara gugatan terhadap
Kelompok Tani Masyarakat Bengalon, sebagai Tergugat, atas kerusakan terkait dengan
penutupan jalan menuju pelabuhan pengangkutan batubara di Bengalon. KPC berhasil di
Pengadilan Negeri Sangatta. Pada tanggal 8 Mei 2007, Kelompok Tani Masyarakat Bengalon
mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur di Samarinda. Pada tanggal 1 Juli
2011, Pengadilan Tinggi memutuskan mendukung KPC. Pada tanggal 4 Maret 2014,
berdasarkan surat dari Panitera Pengadilan Negeri Sangatta, status kasus tersebut adalah final.
5. Pada tahun 2004, tuntutan ganti rugi sebesar Rp21,7 milyar diajukan ke Pengadilan Negeri
Sangatta oleh kelompok petani setempat, Kelompok Tani Bersatu (KTB), terhadap KPC yang
mengklaim kepemilikan tanah seluas 3.000.000 meter persegi di area tambang Pit-J milik KPC.
Pada tahun 2005, Pengadilan Negeri Sangatta telah memberikan denda dimana KPC harus
membayar sebesar Rp21,0 milyar kepada KTB, dan KPC telah melakukan banding ke
Pengadilan Tinggi. Pada tanggal 21 Maret 2006, KPC berhasil di Pengadilan Tinggi. Pada
tanggal 23 Januari 2007, KTB mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung, Memori Kasasi diajukan
pada tanggal 5 Februari 2007 dan pada tanggal 25 Juli 2007, Kontra Memori Kasasi diajukan ke
Mahkamah Agung. Pada tanggal 26 Juni 2009, Mahkamah Agung memutuskan mendukung
KPC. Pada tanggal 4 Maret 2014 berdasarkan surat dari Panitera Pengadilan Negeri Sangatta
status kasus tersebut adalah final.
6. Pada tanggal 9 Juni 2009, Arutmin mengajukan dua (2) tuntutan di Pengadilan Tata Usaha
Negara Banjarmasin (PTUN Banjarmasin) terhadap keputusan Bupati Tanah Bumbu mengenai
terbitnya izin eksplorasi dan eksploitasi kepada PT Anzawara Satria dan CV Putra Parahyangan
Mandiri yang melewati wilayah PKP2B DU-314/Kalsel dan DU-322/Kalsel.
Pada tanggal 30 Juni 2009 melalui putusan sela, PTUN Banjarmasin menerima permohonan
PT Anzawara Satria untuk menjadi pihak intervensi yang selanjutnya diikuti oleh CV Putra
Parahyangan Mandiri pada tanggal 28 Juli 2009.
Pada tanggal 4 Agustus 2009, melalui putusan sela, PTUN Banjarmasin menolak tuntutan balik
yang diajukan oleh Bupati Tanah Bumbu dan PT Anzawara Satria. Pada tanggal 11 Agustus
2009, PT Anzawara Satria mengajukan keberatan terhadap putusan sela yang ditolak oleh
Pengadilan.
Pada tanggal 3 November 2009, PTUN Banjarmasin mengeluarkan dua (2) putusan yang
memenangkan Arutmin. PTUN Banjarmasin memutuskan untuk mencabut izin eksplorasi
dan eksploitasi atas nama PT Anzawara Satria dan CV Putra Parahyangan Mandiri serta
memerintahkan Bupati Tanah Bumbu untuk membatalkan izin-izin tersebut. Pada hari yang
sama, PTUN Banjarmasin menerbitkan dua (2) keputusan yang menunda pemberlakuan dari izin
eksplorasi dan eksploitasi atas nama PT Anzawara Satria dan CV Putra Parahyangan Mandiri.
20
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Sehubungan dengan putusan dan keputusan pengadilan tersebut, PT Anzawara Satria, CV Putra
Parahyangan Mandiri dan Bupati Tanah Bumbu mengajukan banding di Pengadilan Tinggi Tata
Usaha Negara Banjarmasin, dimana Arutmin kalah melawan PT Anzawara Satria, tetapi menang
melawan CV Putra Parahyangan Mandiri dan Bupati Tanah Bumbu.
Setelah itu, Arutmin mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung terhadap PT Anzawara
Satria. Sebaliknya, pengajuan kasasi juga dilakukan Bupati Tanah Bumbu dan CV Putra
Parahyangan Mandiri terhadap Arutmin. Pada 18 Januari 2011, Arutmin memenangkan perkara
melawan Bupati Tanah Bumbu dan CV Putra Parahyangan Mandiri dan putusan yang sama
diberikan kepada Arutmin pada tanggal 19 Januari 2011 terhadap PT Anzawara Satria.
Bupati Tanah Bumbu dan PT Anzawara Satria telah mengajukan Memori Peninjauan Kembali
masing-masing pada tanggal 20 Juli 2011 dan 16 Agustus 2011. Sampai dengan tanggal
penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Arutmin sedang menunggu keputusan dari
Mahkamah Agung.
7. Pada tanggal 3 Juni 2010, Arutmin mengajukan gugatan pada PTUN Banjarmasin terhadap
Bupati Kotabaru karena menerbitkan dua (2) Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi,
masing-masing terhadap PT Sebuku Batubai Coal dan PT Sebuku Tanjung Coal. Kedua IUP
Eksplorasi tersebut tumpang tindih dengan salah satu wilayah PKP2B Arutmin yaitu DU314/Kalsel (Sungup Sembuluan).
Pada tanggal 30 November 2010, PTUN Banjarmasin menerbitkan putusan yang menyatakan
gugatan Arutmin tidak dapat diterima. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal 9
Desember 2010, Arutmin mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara (PTTUN). Pada tanggal 25 Maret 2011, PTTUN menerbitkan putusan yang memihak
kepada
PT Sebuku Tanjung Coal dan PT Sebuku Batubai Coal. Arutmin mengajukan kasasi ke
Mahkamah Agung pada tanggal 22 Agustus 2011. Pada tanggal 12 Oktober 2011, Mahkamah
Agung memutuskan yang memenangkan PT Sebuku Tanjung Coal dan PT Sebuku Batubai Coal.
Pada tanggal 16 Agustus 2012, Arutmin mengajukan memo sebagai bahan pertimbangan
kepada Mahkamah Agung, namun kemudian memutuskan untuk mencabut memo tersebut pada
tanggal 2 Januari 2013.
8. Pada tanggal 20 Agustus 2010, PT Malindo Jaya Diraja, perusahaan perkebunan yang mengaku
sebagai pemilik lahan yang tumpang tindih dengan 2 (dua) wilayah PKP2B Arutmin yaitu DU308/Kalsel (Karuh) dan DU-318/Kalsel (Satui), mengajukan gugatan terhadap Arutmin, Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Kehutanan dan Gubernur Kalimantan Selatan,
sehubungan dengan diterbitkannya PKP2B Arutmin, Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH)
Arutmin dan rekomendasi bagi diterbitkannya IPPKH Arutmin, di Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan. Nilai keseluruhan gugatan yang diajukan adalah sebesar Rp11.066.099.500.000. Pada
tanggal 5 Juli 2011, Arutmin memenangkan gugatan pada tingkat pengadilan ini. Namun
demikian, pada tanggal 18 Juli 2011, PT Malindo Jaya Diraja mengajukan permohonan banding
ke Pengadilan Tinggi Jakarta dan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan
konsolidasian, Arutmin sedang menunggu keputusan dari Pengadilan Tinggi Jakarta.
9. Pada tanggal 1 Juli 2010, Umar Yahya, penduduk setempat, mengajukan gugatan terhadap
Arutmin di PTUN Kotabaru yang menuduh Arutmin telah menguasai lahan secara illegal seluas
45 hektar yang dimiliki oleh Umar Yahya. Pada tanggal 20 April 2011, PTUN Kotabaru menolak
gugatan Umar Yahya.
Selanjutnya, pada tanggal 19 Mei 2011, Umar Yahya mengajukan banding di PTTUN
Banjarmasin. Pada tanggal 10 Agustus 2011, PTTUN Banjarmasin mengeluarkan keputusan
yang memenangkan Arutmin dan memperkuat keputusan PTUN Banjarmasin tanggal 20 April
2011. Sehubungan dengan penerbitan keputusan tersebut, pada tanggal 3 November 2011,
Umar Yahya mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Pada tanggal 19 September 2012,
Mahkamah Agung telah memutuskan untuk memenangkan Arutmin.
10. Pada tanggal 7 April 2011, Abdul Hadi, penduduk setempat, mengajukan gugatan terhadap
Arutmin, PT Cipta Kridatama dan H. Darmansyah di PTUN Kotabaru dengan tuduhan Arutmin
telah membayar H. Darmansyah atas kompensasi sebidang tanah di area pertambangan, yang
kepemilikannya masih menjadi sengketa antara Abdul Hadi dan H. Darmansyah.
21
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Pada tanggal 11 Mei 2011 dan 22 Juni 2011, PTUN Kotabaru mengadakan proses mediasi
namun hal tersebut gagal untuk menyelesaikan sengketa tanah. Pada tanggal 7 Maret 2012,
PTUN Kotabaru mengeluarkan keputusan yang memenangkan Abdul Hadi dalam perkara ini.
Pada tanggal 16 Maret 2012, Arutmin mengajukan permohonan banding ke PTTUN Banjarmasin
yang menerbitkan keputusan pada tanggal 12 September 2012 yang memenangkan Abdul Hadi.
Pada tanggal 12 November 2012, Arutmin mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Pada
tanggal 2 Juli 2013, Mahkamah Agung mengeluarkan keputusan yang mendukung Abdul Hadi.
Arutmin tidak mengajukan permohonan peninjauan kembali, meskipun keputusan tersebut tidak
menguntungkannya karena kegiatan pertambangan di tanah sengketa telah selesai. Selain itu,
kewajiban untuk mengkompensasi Abdul Hadi dikenakan kepada Mr Darmansyah.
11. Pada tanggal 28 Juni 2012, Rusdiansyah, warga setempat dari Tanah Bumbu mengajukan
gugatan terhadap Arutmin di Pengadilan Negeri Tingkat Pertama Batulicin berdasarkan tuduhan
bahwa Arutmin telah secara ilegal memperoleh kepemilikan atas tanah seluas 140 hektar milik
Rusdiansyah. Pada tanggal 29 Oktober 2012, Pengadilan Negeri Tingkat Pertama dari Batulicin
menyatakan bahwa permohonan itu tidak dapat diterima (niet ontvankeljik verklaard). Akibatnya,
pada tanggal 22 November 2012, Rusdiansyah, bersama dengan tujuh puluh satu (71) warga
setempat mengajukan gugatan revisi terhadap Arutmin. Pada tanggal 5 Juli 2013, Pengadilan
Negeri Tingkat Pertama Batulicin menerbitkan keputusan yang menguntungkan Arutmin.
12. Pada tanggal 1 November 2012, Antung Mulian, penduduk setempat, mengajukan tuntutan di
Pengadilan Negeri Pelaihari terhadap Arutmin dan PT Darma Henwa Tbk, entitas asosiasi,
dengan tuduhan bahwa Arutmin memperoleh secara illegal kepemilikan tanah atas nama Antung
Mulian dengan luas area 2.000 meter persegi di Kabupaten Tanah Laut. Sampai dengan tanggal
penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Arutmin sedang menunggu keputusan dari
Pengadilan Negeri Pelaihari.
13. Pada tanggal 3 November 2011, Arutmin mengajukan gugatan di PTUN terhadap Bupati Tanah
Laut karena menerbitkan Surat Keputusan tentang Perpanjangan Kuasa Pertambangan kepada
CV Mitra Cakra Abadi yang tumpang tindih dengan lahan PKP2B Arutmin di DU-322/Kalsel
(Asam Asam). Dengan beberapa pertimbangan, Arutmin mengajukan permohonan pencabutan
gugatan kepada PTUN yang kemudian disetujui oleh CV Mitra Cakra Abadi. Pada tanggal
31 Januari 2012, PTUN mengabulkan permohonan pencabutan gugatan Arutmin.
14. Pada tanggal 28 Maret 2008, PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess), kontraktor
pertambangan KPC, mengirimkan surat kepada KPC untuk mengajukan kompensasi atas biaya
tambahan yang terjadi sejak bulan Juli 2007 dan biaya yang akan terus berlangsung sampai
dengan terjadinya perubahan harga. Thiess menyatakan bahwa pada saat ini peningkatan harga
pada biaya jasa pertambangan tidak lagi mencerminkan peningkatan biaya operasional, maka
harus direvisi mulai bulan Juli 2007. Pada tanggal 6 November 2009, sengketa atas eskalasi
umum telah dirujuk ke arbitrase di Singapura dan ditangani oleh tiga (3) arbiter, yang telah
memberikan petunjuk umum untuk penyelesaian masalah. Di lain pihak, posisi formal KPC
adalah tarif biaya jasa pertambangan saat ini dengan Thiess masih di atas tarif kontraktor
pertambangan lainnya yang sebanding. Klaim atas sengketa tarif eskalasi adalah sekitar
AS$22,3 juta pada tahun 2011.
Pada tanggal 17 Januari 2011, KPC mengajukan penawaran penyelesaian formal kepada
Thiess, yang termasuk usulan untuk merubah formula tarif eskalasi yang berlaku saat ini, dan
menawarkan untuk membayar Thiess sebesar AS$4.621.639 dalam penyelesaian penuh dan
final dari jumlah terutang untuk periode sejak tanggal 1 Juli 2007 sampai dengan tanggal 30 Juni
2008 dan tanggal 1 Juli 2008 sampai dengan tanggal 30 Juni 2009.
Pada tanggal 22 Desember 2011, pengadilan arbitrase mengeluarkan sebagian hasil final,
dimana Thiess berhak untuk memodifikasi dari rumus eskalasi tetapi dengan mempertahankan
putusan terhadap rincian modifikasi tersebut untuk diterapkan sampai bukti ahli lebih jauh
dijabarkan. Para pihak setuju terhadap perhitungan yang tercantum dalam “Amended Joint
Report” sebesar AS$11,2 juta sebagai akibat dari Penyesuaian Eskalasi Umum yang telah
dilunasi KPC pada tanggal 28 Februari 2012.
Pada tanggal 31 Oktober 2012, KPC diperintahkan oleh pengadilan untuk membayar biaya dan
bunga atas penyelesaian kasus ini masing-masing sebesar AS$2,2 juta dan AS$1,0 juta, yang
telah dibayar oleh KPC.
22
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
15. Pada tanggal 20 Januari 2011, Thiess mengajukan tuntutan di Pengadilan Tinggi Inggris
terhadap KPC dan Standard Chartered Bank, cabang Singapura. Thiess mengklaim bahwa
rumus eskalasi lima (5) tahun di dalam perjanjian operasi, yang seharusnya ditelaah selama lima
(5) tahun pertama pada tanggal 1 Juli 2009, untuk biaya jasa kontrak pertambangan yang
dibebankan KPC tidak lagi mencerminkan peningkatan yang sesungguhnya dari biaya operasi
Thiess dan karenanya harus direvisi efektif dari tanggal 1 Juli 2009. KPC telah mengklaim bahwa
tarif biaya jasa pertambangan kepada Thiess masih di atas rata-rata bila dibandingkan dengan
kontraktor pertambangan lain. Thiess telah mengikutsertakan Standard Chartered Bank, cabang
Singapura, ke dalam litigasi sehubungan dengan administrasi pengaturan penjualan batubara
KPC berdasarkan Perjanjian Distribusi Kas. Mediasi awal atas sengketa antara Thiess dan KPC
tidak berhasil diselesaikan, yang mengarah pada Australian Institute of Arbitrators and Mediators
yang menunjuk seorang ahli penentu. Hasil penentuan tersebut menguntungkan pihak Thiess.
Akan tetapi, hasil penentuan dari ahli tersebut tidak mengikat dan KPC tidak puas dengan
penentuan dari ahli tersebut. Selanjutnya, sengketa pengaturan harga kontrak dirujuk ke
arbitrase di bawah pengadilan yang sama. Sesuai dengan Perjanjian Distribusi Kas, Thiess
meminta perbedaan antara jumlah yang ditagih dan yang diklaim untuk ditransfer ke rekening
sengketa.
Pada tanggal 26 Maret 2012, Pengadilan Tinggi Inggris menolak permohonan Thiess untuk
mentrasfer jumlah yang diklaim ke rekening sengketa dan mengharuskan Thiess melakukan
pembayaran interim sebesar GB£180.000. Pada bulan Desember 2012, dalam Perjanjian
Penyelesaian disimpulkan bahwa Thiess setuju untuk membayar secara penuh dan final sebesar
AS$124.250 atas sejumlah yang terutang sehubungan dengan biaya dan bunga.
Pada tahun 2011, Thiess dan KPC melakukan arbitrase di Singapura untuk penentuan dan
peninjauan atas pengaturan harga di kontrak jasa pertambangan. Tinjauan pengaturan harga itu
dijadwalkan akan efektif dari tanggal 1 Juli 2009 sampai lima (5) tahun ke depan. Pada tanggal
18 dan 19 Desember 2011, sidang dilakukan oleh Pengadilan. Pada tanggal 12 Maret 2012,
Majelis dari arbitrase pengaturan harga memutuskan dan menyatakan bahwa tarif yang
diterapkan sebelum tanggal 1 Juli 2009 harus terus berlanjut diterapkan sampai dengan
penyelesaian pengaturan harga di arbitrase ini. Pengadilan juga memutuskan bahwa tagihan
faktur harus sesuai dengan tarif yang belaku sebelum tanggal 1 Juli 2009, dengan demikian, tarif
yang ditentukan dari para ahli menjadi tidak berlaku. Pada tahun 2013, KPC melakukan
pembayaran sementara sebesar AS$37,1 juta kepada Thiess. Sidang final atas pengaturan
harga ini dilakukan dari tanggal 20 Mei sampai tanggal 28 Mei 2013. Sampai dengan tanggal
penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, KPC membuat cadangan sebesar AS$2,2 juta
sementara menunggu keputusan final dari arbitrase. Cadangan yang telah dibuat sebesar
AS$2,2 juta dibayar pada bulan Januari 2014.
Pada tahun 2012, Thiess mengajukan arbitrase di Singapura melawan KPC sehubungan dengan
serangkaian klaim yang timbul dari Pasal 7.10(a) dari Jasa Penambangan Batubara antara
Thiess dan KPC. Berdasarkan pasal ini, masing-masing pihak dalam perjanjian diharuskan untuk
memberikan pemberitahuan tertulis yang dikenal sebagai "Operating Year Notice" yang
menyatakan isu-isu yang muncul dalam Tahun Operasi, termasuk klaim dan tuntutan yang dibuat
oleh satu pihak terhadap pihak lain dalam Tahun Operasi. Thiess dan KPC tidak mampu
menyelesaikan masalah untuk Tahun Operasi ke 8 (Juli 2010-Juni 2011) dan sebagai akibatnya,
sebuah pengadilan dibentuk pada bulan Desember 2012. Pada tanggal 16 September 2013,
para pihak mencapai kesepakatan sejumlah klaim sebesar AS$6.4 juta, yang dibayarkan oleh
KPC pada bulan November 2013. Namun demikian, klaim yang belum disepakai akan tetap
ditentukan oleh Pengadilan. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan
konsolidasian, KPC membukukan akrual sebesar AS$6.0 juta.
16. Arutmin terlibat dalam isu-isu utama berikut ini dengan salah satu kontraktornya, Thiess:
a. Pada tanggal 2 April 2013, Arutmin mengajukan permohonan kepada Mahkamah Agung
Queensland atas BS3007 tahun 2013 mencari pernyataan bahwa peristiwa penghentian
adalah sesuai dengan pasal 14.3 dari AROAMS antara Arutmin dan Thiess tanggal 9
Februari 2009. Thiess telah mengajukan balasan, antara lain, pernyataan bahwa Arutmin
tidak boleh melakukan perikatan dengan pihak ketiga untuk melakukan jasa
pertambangan di proyek Senakin sampai sengketa antara para pihak terkait dengan
klaim kontraktor utama 151 dan 152 bisa teratasi. Para pihak melakukan uji coba materi
pada bulan November 2013 sehubungan dengan beberapa isu. Putusan diberikan
sehubungan dengan isu-isu tersebut oleh Mahkamah Agung Queensland dan klaim
Arutmin dihentikan dan isu-isu yang tersisa masih tertunda.
23
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
b. Thiess mengajukan klaim terhadap Arutmin, dimana Arutmin mengnggapi dengan
mengajukan tuntutan balik terhadap Thiess. Klaim dan tuntutan balik ini sehubungan
dengan berbagai isu terkait dengan pelaksanaan AROAMS.
Menurut klausul penyelesaian sengketa AROAMS, sengketa yang berkaitan dengan
AROAMS harus dicoba untuk diselesaikan oleh para pihak melalui proses pertemuan
dan mediasi di Project Management Group (PMG) sebelum akhirnya di Mahkamah
Agung Queensland. Arutmin dan Thiess telah mencoba untuk menyelesaikan kasuskasus melalui proses pertemuan dan mediasi di PMG namun gagal mencapai
penyelesaian. Akibatnya, kasus tersebut kemudian didaftarkan di Mahkamah Agung
Queensland sebagai forum untuk sengketa sesuai dengan klausul penyelesaian
sengketa di atas. Rincian klaim tersebut adalah sebagai berikut di bawah ini:
(i)
Untuk End of Year Notice (EOYN) tahun 2010, Thiess telah mengklaim AS$16,22
juta. Sehubungan dengan EOYN yang sama, Arutmin telah menuntut balik
terhadap Thiess sebesar AS$57,48 juta. Akan tetapi, dalam pernyataan klaim
yang telah didaftarkan di Mahkamah Agung Queensland, Thiess hanya
mengklaim AS$14,1 juta ditambah bunga sebesar 10% sejak tanggal 1 Januari
2011. Klaim kepada Arutmin dilakukan pada tanggal 11 April 2013.
Arutmin mengajukan Pembelaan dan Tuntutan Balik atas klaim Thiess pada
tanggal 25 Juli 2013 sebesar AS$70.27 juta dan hal ini tertunda oleh jawaban
Thiess atas Pembelaan dan Tuntutan Balik tersebut.
(ii)
Untuk EOYN tahun 2011, Thiess telah mengklaim AS$4,64 juta. Sehubungan
dengan EOYN yang sama, Arutmin telah menuntut balik terhadap Thiess sebesar
AS$70,27 juta. Dalam pernyataannya klaim yang telah didaftarkan di Mahkamah
Agung Queensland, Thiess mengklaim AS$4,7 juta ditambah bunga sebesar 10%
sejak tanggal 1 Januari 2012. Klaim kepada Arutmin dilakukan pada tanggal 14
Juni 2013.
(iii) Untuk klaim bahwa Arutmin belum dapat memperoleh beberapa bidang tanah
yang cukup di Pit Selatan pada tahun 2012, Thiess telah mengklaim AS$12,25
juta. Akan tetapi dalam pernyataannya klaim yang telah didaftarkan di Mahkamah
Agung Queensland, Thiess hanya mengklaim AS$7,9 juta ditambah bunga
sebesar 10% dimulai sejak tanggal 30 Juni 2012.
(iv) Untuk EOYN tahun 2012, Thiess telah mengklaim AS$13,15 juta terhadap
berbagai klaim lain selain klaim di Pit Selatan seperti dijelaskan di atas. Arutmin
telah mengajukan tuntutan balik kepada Thiess sebesar AS$239,74 juta.
Sengketa ini telah melalui proses pertemuan dan mediasi di PMG tanpa hasil
apapun.
Arutmin mengajukan tuntutan balik untuk menunjukkan bahwa Arutmin telah mengalami
kerugian yang tidak terpulihkan dan defisit arus kas karena kinerja yang buruk dari
Thiess.
c.
Pada tanggal 26 April 2013, Thiess menangguhkan kegiatan operasinya di wilayah
pertambangan Senakin, Satui dan Mulia karena Thiess meminta pembayaran, apa yang
disebut sebagai, “underclaims”. Thiess telah berhenti bekerja di bawah AROAMS,
klausul 15.5 - penghentian pembayaran atas jumlah yang disengketakan ke rekening
sengketa sesuai CDA. Menurut pendapat Arutmin, Thiess telah menghentikan
operasinya secara sepihak dan keliru karena alasan berikut:
(i)
Arutmin telah membayar dan terus membayar semua jumlah yang menjadi hak
Thiess sesuai ketentuan dalam Kontrak.
(ii)
Thiess belum mengikuti mekanisme penyelesaian sengketa seperti yang telah
ditetapkan dan berdasarkan praktek dimasa lalu menyelesaikan masalah tersebut
melalui diskusi.
Pada tanggal 23 Desember 2013, Thiess, IndoCoal Kalsel dan Arutmin menandatangani
Akta Penyelesaian dan Penghentian (Akta), dimana para pihak sepakat untuk
sepenuhnya dan akhirnya menyelesaikan proses pengadilan dan klaim yang diusulkan
serta untuk menyelesaikan penuh perintah Justice Jackson BS3007 tahun 2013 sesuai
dengan ketentuan dalam Akta. Para pihak juga menyetujui, tergantung pada
pelaksanaan dari ketentuan Akta, bahwa AROAMS akan berakhir lebih awal sesuai
dengan ketentuan dalam Akta. Selain itu, tergantung pada dan sesuai dengan ketentuan
24
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Akta, Arutmin akan mengakuisisi dari Thiess atas pabrik dan peralatan tertentu terkait
dengan pengolahan batubara dan operasi pelabuhan baik melalui perolehan pabrik dan
peralatan yang tersisa atau mendapatkan pembeli untuk memperoleh pabrik dan
peralatan yang tersisa dari Thiess.
Sesuai dengan ketentuan dalam Akta, jumlah penyelesaian dan penghentian terdiri dari,
antara lain sebagai berikut:
(i)
Arutmin akan membayar kepada Thiess sebesar AS$37,5 juta sebagai
penyelesaian penuh dan akhir dari proses pengadilan dan klaim yang diajukan.
(ii)
Pembayaran penghentian lebih awal kepada Thiess sejumlah AS$62,5 juta
dengan rincian sebagai berikut:
-
-
-
AS$30 juta yang merupakan pembayaran oleh Arutmin untuk jasa yang
dilakukan oleh Thiess terkait AROAMS sampai dengan tanggal Akta.
AS$2,6 juta yang merupakan pembayaran oleh Arutmin untuk pembelian
persediaan Thiess terkait dengan kegiatan pengolahan batubara dan
pelabuhan
AS$23,5 juta yang merupakan pembayaran oleh Arutmin atau pembeli
sebagai
pengganti
Arutmin
untuk
pembelian
persediaan
Thiess yang tidak terkait dengan kegiatan pengolahan batubara dan
pelabuhan
AS$2,9 juta yang merupakan pembayaran oleh Arutmin untuk perbaikan
infrastruktur tetap
AS$3 juta yang merupakan pembayaran oleh Arutmin sehubungan dengan
biaya Thiess terkait dengan demobilisasi armada siaga
AS$0,5 juta yang merupakan pembayaran oleh Arutmin kepada Thiess untuk
biaya yang terkait dengan penghentian lebih awal atas kesepakatan sewa
peralatan dengan pihak lain
(iii)
Arutmin akan membayar kepada Thiess jumlah yang diperkirakan sebesar
AS$3,1 juta untuk pekerjaan interim yang dilakukan oleh Thiess.
(iv)
Pembelian pabrik dan peralatan Thiess sejumlah AS$175,3 juta dengan rincian
sebagai berikut:
-
AS$4.4 juta yang merupakan pembayaran oleh Arutmin untuk pembelian
tambahan alat pengolahan dan pelabuhan serta pabrik dan peralatan mobile,
-
AS$170.9 juta yang merupakan pembayaran oleh Arutmin atau oleh pembeli
sebagai pengganti Arutmin untuk pembelian tambahan alat pengolahan dan
pelabuhan serta pabrik dan peralatan mobile yang tidak terkait dengan
kegiatan pengolahan batubara dan pelabuhan.
Setelah penghentian AROAMS berdasarkan Akta ini, Thiess melepaskan dan
membebaskan selamanya Arutmin dan IndoCoal Kalsel dari setiap dan seluruh
kewajiban sehubungan dengan semua klaim yang timbul dari atau terkait dengan atau
sehubungan dengan AROAMS dan kinerja atau non-kinerja dibawah AROAMS, Akta
Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Strategis (DARSA), CDA dan kinerja
pekerjaan dibawah Akta ini dan sebaliknya. AROAMS dan DARSA akan terus berlanjut
dan berlaku sampai jumlah yang harus dilunasi sesuai Akta dibayar penuh.
Pada tanggal 31 Desember 2013, sehubungan dengan jumlah penyelesaian dan
penghentian yang harus dibayar oleh Arutmin, Arutmin mengakui utang sebesar AS$80,9
juta, yang terdiri dari AS$43,9 juta dicatat sebagai akun "Klaim" sebagai bagian dari
penghasilan (beban) lain, AS$0,6 juta dicatat sebagai bagian dari beban pokok
pendapatan, AS$6,9 juta termasuk dalam persediaan dan AS$29,5 juta sebagai bagian
aset tetap (jumlah setelah pengaruh dari metode konsolidasian proporsional). Namun,
terkait dengan jumlah penyelesaian dan penghentian sebesar AS$194,4 yang harus
dibayar oleh Arutmin atau pembeli sebagai pengganti Arutmin, Arutmin akan
mendapatkan pembeli untuk membeli aset-aset yang bersangkutan sebagaimana diatur
dalam Akta.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, manajemen
Arutmin sedang dalam diskusi dengan beberapa kontraktor untuk menggantikan Thiess
25
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
dan sedang dalam diskusi dengan pembeli untuk membeli aset-aset milik Thiess, oleh
karena itu, aset tersebut belum ditransfer kepada pembeli atau Arutmin.
17. Sebagian wilayah Kontrak Karya PT Dairi Prima Mineral (Dairi), Entitas Anak, berada pada
kawasan hutan lindung. Berdasarkan Undang-undang Kehutanan No. 41, yang berlaku efektif
tahun 1999, pada kawasan hutan lindung dilarang melakukan penambangan dengan pola
penambangan terbuka, termasuk wilayah Kontrak Karya yang diberikan sebelum deklarasi.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
No. 463.K/40.00/MBP/2005 tanggal 28 Desember 2005, Pemerintah Pusat menyetujui tahap
konstruksi Dairi, efektif tanggal 8 November 2005 sampai tanggal 7 November 2008.
Berdasarkan rencana penambangan Dairi, sebuah tambang bawah tanah dan fasilitas-fasilitas
penunjangnya akan dikembangkan di Kabupaten Dairi, Pakpak Barat dan Aceh Singkil, di
propinsi Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam. Namun, beberapa bagian dari wilayah
kontrak termasuk sebagai kawasan hutan lindung.
Pada tahun 2006, Dairi mengajukan izin pinjam pakai lahan untuk melakukan kegiatan
di area hutan lindung. Pada tanggal 13 Februari 2007, dalam sebuah dengar pendapat Dairi
mempresentasikan rencana tambangnya di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia.
Walaupun belum mendapatkan keputusan, manajemen Dairi yakin bahwa izin yang diperlukan
akan diberikan karena kegiatan Dairi didukung oleh pemerintah setempat dan Departemen
Energi dan Sumber Daya Mineral.
Pada tanggal 20 Juli 2007, Dairi mengirimkan surat kepada Departemen Kehutanan guna
memohon akselerasi izin pinjam pakai hutan lindung Batu Ardan yang mencakup 37 hektar yang
berlokasi di wilayah Sopokomil, desa Silima Pungga-pungga, Provinsi Sumatra Utara. Pada
tanggal 19 September 2007, Dairi menerima sebuah surat dari Departemen Kehutanan yang
menyebutkan bahwa naskah Keputusan Presiden yang memuat persetujuan atas kegiatan
penambangan bawah tanah Dairi telah disampaikan ke Sekretaris Kabinet.
Menanggapi surat di atas, Dairi mengajukan surat keberatan pada tanggal 29 Oktober 2007,
dimana manajemen Dairi yakin bahwa mereka telah mentaati semua peraturan yang terkait dan
tidak akan memberi dampak negatif terhadap lingkungan atas kegiatan penambangan bawah
tanah di wilayah hutan lindung.
Pada bulan April 2009, manajemen Dairi menghentikan sementara aktivitas konstruksi Proyek
Dairi sementara menunggu persetujuan final Departemen Kehutanan yang menyebabkan
pemberhentian beberapa karyawan dan perjanjian dengan para kontraktor.
Pada tahun 2010, Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 (PP24) dikeluarkan untuk
pelaksanan lebih lanjut atas Pasal 31 Undang-undang Kehutanan No. 41. Berdasarkan PP24
tambang bawah tanah dapat dilakukan dalam kawasan hutan lindung bila tidak menyebabkan
turunnya permukaan tanah, berubahnya fungsi pokok kawasan hutan atau kerusakan akuifer air
tanah.
Pada tanggal 11 Oktober 2010, Dairi memperoleh surat keputusan dari Kementrian Kehutanan
Republik Indonesia yang memberi izin pinjam pakai kepada Dairi di kawasan hutan untuk
kegiatan eksplorasi bahan galian emas dan mineral pengikutnya pada kawasan hutan lindung
dan hutan produksi terbatas di Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat, Provinsi Sumatera
Utara seluas kurang lebih 23.000 hektar.
Pada tanggal 19 Mei 2011, Peraturan Presiden (“PP”) No. 28 Tahun 2011 tentang Penggunaan
Kawasan Hutan Lindung untuk Penambangan Bawah Tanah, telah disetujui dan diterbitkan oleh
Pemerintah Indonesia. PP tersebut mendukung penggunaan kawasan hutan lindung untuk
penambangan bawah tanah dengan beberapa kondisi terkait. Beberapa kondisi tersebut
diantaranya adalah perlunya persetujuan prinsip dan izin pinjam pakai kawasan hutan lindung,
dan perlunya izin pinjam pakai yang dikeluarkan oleh Kementrian Kehutanan. PP tersebut
memberikan dukungan kepada para pemilik konsesi tambang yang terletak di kawasan hutan
lindung, termasuk Dairi yang berencana untuk segera mengembangkan proyeknya melalui
penambangan bawah tanah.
Pada tanggal 15 November 2011, Dairi memperoleh surat keputusan dari Menteri Kehutanan
Republik Indonesia mengenai persetujuan prinsip penggunaan kawasan hutan untuk
penambangan seng, timbal dmp dengan metode penambangan bawah tanah dan sarana
penunjangnya seluas kurang lebih 55 hektar pada kawasan hutan lindung di Kabupaten Dairi,
Provinsi Sumatera Utara. Pada tanggal pelaporan ini, Dairi telah memperoleh Izin untuk kawasan
hutan untuk penambangan seng, timbal dan mineral dengan metode penambangan bawah tanah
26
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
dan pembangunan sarana penunjangnya untuk area seluas 53,11 hektar di kabupaten Dairi,
Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.387/Menhut-II/2012
tanggal 23 Juli 2012 sampai dengan 22 Juli 2020.
Berdasarkan rencana tambang Dairi, kegiatan tambang bawah tanah dan berkaitan dengan
fasilitas akan dikembangkan di Dairi, West Pakpak dan Aceh Singkil Regencies, Propinsi
Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam. Dimana bagian tertentu dari wilayah kontrak
termasuk dalam kawasan hutan lindung. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral No. 988.K/30/DJB/2013, menyetujui perpanjangan Tahap V Konstruksi di
Dairi sampai dengan tanggal 7 November 2013. Dairi menerima persetujuan untuk perpanjangan
Tahap V Kontruksi berdasarkan Surat No. L126/DPM-CGR/VII/2012 ke Pemerintah pada tanggal
6 Agustus 2012. Dairi saat ini menunggu persetujuan untuk perpanjangan izin lainnya untuk
Tahap Kontruksi melalui Surat No. L.187/DPM-CGR/X-2013 tanggal 7 Oktober 2013.
Manajemen berkeyakinan bahwa Dairi akan melanjutkan kegiatannya di wilayah kontrak karena
mereka memiliki dukungan dari Pemerintah setempat serta Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral. Berdasarkan fakta-fakta yang ada dan kenyatan bahwa proyek tersebut didukung penuh
oleh pemegang saham utama, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai aset
terhadap nilai tercatat untuk biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan serta aset tetapnya.
18. PT Citra Palu Minerals (CPM), Entitas Anak, melakukan perjanjian Kontrak Karya yang meliputi
sebuah area konsesi yang terletak di dalam Kawasan Hutan Lindung, Hutan Produksi Terbatas,
Hutan Produksi dan di luar kawasan hutan. Undang-undang Kehutanan No. 41 yang mulai
berlaku sejak tahun 1999 melarang eksploitasi sumber daya alam di area hutan. Sampai dengan
tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, CPM masih dalam proses untuk
mendapatkan perpanjangan tahapan studi kelayakan dan IPPKH untuk aktivitas eksplorasi. CPM
yakin dapat melanjutkan aktivitas di area konsesi karena mereka memiliki dukungan dan
rekomendasi dari pemerintah daerah. Selanjutnya, pemulihan atas biaya eksplorasi tergantung
pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial di masa mendatang.
19. PT Gorontalo Minerals (GM), Entitas Anak, melakukan perjanjian Kontrak Karya yang sebagian
wilayahnya terletak didalam wilayah hutan dan sebagian kecil Taman Nasional. Undang-undang
Kehutanan No. 41 yang mulai berlaku sejak tahun 1999, melarang eksploitasi sumber daya alam
di area hutan dan Taman Nasional, termasuk wilayah Kontrak Karya yang diberikan sebelumnya.
Selanjutnya, pemulihan atas biaya eksplorasi tergantung pada keberhasilan pengembangan dan
eksploitasi komersial di masa mendatang. Untuk mengatasi hal ini, manajemen telah
mendapatkan izin pinjam pakai (Catatan 50b) untuk melakukan kegiatan di wilayah hutan
termasuk hutan lindung sampai dengan tanggal 18 Juli 2015.
20. Iuran Kehutanan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2/2008 tanggal 4 Februari 2008, semua perusahaan
yang memiliki kegiatan dalam area hutan produksi dan hutan lindung yang tidak berhubungan
dengan kegiatan kehutanan berkewajiban untuk membayar iuran kehutanan antara Rp1,2 juta
sampai dengan Rp 3 juta per hektar setiap tahunnya dan berlaku efektif sejak tahun 2008.
Entitas Anak masih mempelajari pengaruh peraturan ini terhadap kegiatan operasionalnya.
21. Reklamasi dan Pascatambang
Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 18/2008 yang diterbitkan
pada tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah Nomor 78/2010 yang diterbitkan pada bulan
Desember 2010 tentang Reklamasi dan Pascatambang, pemegang Kontrak Karya, PKP2B, dan
IUP Eksplorasi yang belum menyediakan jaminan reklamasi dan jaminan pascatambang sesuai
dengan peraturan pemerintah tersebut harus memberikan baik jaminan reklamasi dan jaminan
pascatambang dalam waktu tiga (3) bulan setelah tanggal efektif peraturan pemerintah tersebut.
Arutmin telah memberikan jaminan reklamasi pada tanggal 31 Desember 2013, sedangkan KPC
telah membuat jaminan reklamasi dalam bentuk "Cadangan Akuntansi" yang disetujui oleh
Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi melalui surat tanggal 14 Juni 2010.
Arutmin mengajukan rencana pascatambang untuk semua area tambangnya yaitu Satui,
Senakin, Asam Asam, Batulicin dan Pulau Laut Utara pada tanggal 30 Juni 2009 melalui surat
No. 300/AI/VI/09 ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Pada tahun 2012, rencana
pascatambang untuk semua area tambang telah disetujui oleh Pemerintah, dimana Arutmin
27
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
harus menyediakan jaminan pascatambang sebesar AS$53.170.072 yang secara bertahap harus
dibayar dari tahun 2013 hingga tahun 2017.
Pada tanggal 23 April 2013, Arutmin telah mengirim surat kepada Direktur Jenderal Mineral dan
Batubara, yang mewakili Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, untuk membuka
rekening atas nama Direktur Jenderal Mineral dan Batubara dan Arutmin untuk jaminan tersebut.
Pada tanggal 3 Juli 2013, Arutmin menerima persetujuan atas surat kuasa tersebut dan
pembukaan rekening dari Direktur Jenderal Mineral dan Batubara. Pada 30 Juli 2013, Arutmin
telah menyediakan jaminan untuk tahun 2013 sebesar AS$1.595.102.
KPC mengajukan rencana pasca tambang pada tanggal 30 Juni 2009 kepada Direktorat Teknik
Mineral dan Lingkungan, Batubara dan Panas Bumi. Pada tanggal 22 Agustus 2011, Pemerintah
Indonesia menyetujui rencana pasca tambang sejumlah AS$39.050.817 yang akan dibayar
secara bertahap dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2019.
Pada tanggal 10 April 2013, KPC menerima surat dari Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan
Panas Bumi sehubungan dengan jaminan reklamasi sesuai dengan Peraturan Menteri No.
18/2008 yang dikeluarkan pada tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun 2010,
dimana KPC harus menyediakan jaminan reklamasi dalam bentuk “Cadangan Akuntansi” sejak
tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Penyisihan jaminan reklamasi pada tanggal 31
Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar AS$7.253.680 dan AS$5.779.142
22. Perpajakan
Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia, Kelompok Usaha menghitung,
menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal
Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh (10)
tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan
baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan
bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima
(5) tahun sejak saat terutangnya pajak.
Kelompok Usaha memiliki beberapa Surat Tagihan Pajak/Surat Ketetapan Pajak (Catatan 44c).
Kelompok Usaha telah mengajukan keberatan dan/atau banding yang sampai dengan tanggal
penyelesaian laporan keuangan konsolidasian sedang dalam proses atau masih tertunda
putusannya, yang hasil akhirnya mungkin substansial, tetapi saat ini belum bisa ditentukan.
23. Harga Berdasarkan Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang (PPJP)
Seperti diungkapkan pada Catatan 50h, pada tanggal 26 Juni 2007, setelah berakhirnya
Transaksi Sekuritisasi IndoCoal, Entitas Anak dan IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICRL),
entitas pengendalian bersama, menandatangani PPJP. Dalam PPJP, Entitas Anak melakukan
sebagian dari penjualan batubara melalui ICRL, yang bertindak sebagai agen pemasaran
internasional, dengan harga yang ditentukan dari harga fixed forward yang telah disepakati
dalam PPJB tersebut. Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Direktur Jenderal Pajak
berwenang untuk menentukan kembali besarnya penghasilan kena pajak dari wajib pajak
sehubungan dengan transaksi pihak berelasi. Dikarenakan harga fixed forward per ton batubara
dapat bergerak menjadi di bawah harga pasaran dunia dan di bawah harga jual ICRL kepada
pelanggan akhir, adalah mungkin otoritas pajak dapat meningkatkan liabilitas pajak Entitas Anak
dari masa lalu atau masa depan untuk setiap transaksi dengan ICRL.
24. Undang-undang Mineral dan Batubara No. 4/2009
Pada tanggal 12 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan Undang-undang
Mineral dan Batubara No.4/2009. Berdasarkan Undang-undang, sistem Kontrak Karya yang
digunakan oleh Kelompok Usaha tidak lagi berlaku untuk para penanam modal. Akan tetapi
Undang-undang tersebut menyebutkan bahwa Kontrak Karya yang masih ada, sebagaimana
yang dimiliki oleh Kelompok Usaha, akan tetap berlaku sampai dengan masa berlakunya, dimana
pada saat yang bersamaan juga menyebutkan bahwa Kontrak Karya yang ada harus
diperbaharui
dalam
kurun waktu satu (1) tahun agar sesuai dengan Undang-undang yang baru. Selanjutnya,
Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan peraturan pelaksanaan Undang-undang melalui
Peraturan Pemerintah No. 22/2010 dan No. 23/2010 di bulan Februari 2010, dan Peraturan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.7/2012 tanggal 6 Februari 2012. Pemegang
28
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Kontrak Karya diwajibkan oleh Undang-undang untuk melakukan pengolahan bijih didalam negeri
didalam rentang waktu lima (5) tahun sejak Undang-undang ini.
Pelaksanaan klausa arbitrase dalam Kotrak Karya akan ditempuh jika Pemerintah mencoba
untuk melaksanakan perubahan terhadap prasyarat Kontrak Karya tanpa persetujuan dari para
kontraktor tambang. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian,
Kelompok Usaha masih mempertimbangkan dampak Undang-undang dan peraturan
pelaksanaannya terhadap kegiatan operasinya.
25. Pemeriksaan Pada Perusahaan
Pada tanggal 9 November 2012, Perusahaan menyampaikan rilis pers yang mengumumkan
bahwa pada tanggal 15 Oktober 2012, Komite Audit telah mengajukan permohonan melalui
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk meminta penetapan melakukan pemeriksaan terhadap
Perusahaan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 138 Undang-undang Perseroan Terbatas
agar ditunjuk tim pemeriksa independen untuk melakukan pemeriksaan terhadap Perusahaan
sehubungan dengan pemberitahuan yang disampaikan kepada publik oleh satu pemegang
saham Perusahaan, Bumi plc, dan terkait berita-berita yang dimuat di berbagai media, baik di
dalam dan luar negeri.
Rilis pers tersebut juga menyatakan bahwa pada tanggal 8 November 2012, Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan telah mengabulkan permohonan yang diajukan oleh Komite Audit untuk
melakukan pemeriksaan terhadap Perusahaan, yang pada intinya penetapan pengadilan
berbunyi, antara lain:
(i) Menyatakan bahwa Pemohon (Komite Audit) adalah pemohon yang benar dan sah.
(ii) Mengangkat para ahli untuk melakukan pemeriksaan terhadap Perusahaan.
(iii) Memerintahkan Presiden Direktur Termohon (Perusahaan) dan segenap Direksi maupun
karyawan Termohon untuk menyediakan seluruh data dan informasi yang diperlukan
dalam rangka pemeriksaan, khususnya terkait dengan pengelolaan keuangan, transaksi
investasi dan transaksi keuangan lainnya yang dilakukan Termohon maupun entitas-entitas
anak Termohon yang dikonsolidasikan, untuk tahun buku 2010, 2011 dan tahun buku 30
Juni 2012, termasuk tetapi tidak terbatas pada transaksi-transaksi penempatan dana
investasi Entitas Anak.
Tim ahli dalam laporan pemeriksaannya tahun 2013 berpendapat sebagai berikut:
(i) Tidak terdapat penyimpangan dan penyelewengan keuangan dalam transaksi penempatan
dana material non bank yaitu penempatan dana BRMS pada UOB, penempatan dana
Perusahaan pada Recapital dan piutang pinjaman Perusahaan kepada Bukit Mutiara.
(ii) Tidak terdapat kerugian dalam transaksi penempatan danan material non bank yaitu
penempatan dana BRMS pada UOB, penempatan dana Perusahaan pada Recapital dan
piutang pinjaman Perusahaan kepada Bukit Mutiara.
(iii) Tidak terbukti adanya perbuatan melawan hukum sebagaimana dinyatakan dalam
Penetapan Majelis Hakim tanggal 6 November 2012 serta ketentuan Pasal 138 ayat (1)
UUPT yang dilakukan oleh Perusahaan terkait pengelolaan keuangan Perusahaan, karena
tidak terpenuhinya unsure-unsur yang terkandung dalam Pasal 1365 KUPHPer
sebagaimana telah diuraikan diatas.
(iv) Tidak ditemukan adanya penyimpangan atau tindakan-tindakan yang bertentangan dengan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang telah diadopsi oleh Perusahaan.
(v) Naik turunnya harga saham Perusahaan di bursa tidak serta merta terkait dengan naik
turunnya keuntungan atau kerugian Perusahaan.
(vi) Penempatan dana pada investasi yang dilakukan oleh Perusahaan telah dilakukan sesuai
dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh
Perusahaan dengan pihak ketiga dimana Perusahaan melakukan penempatan dana dan
telah sesuai dengan data dalam Laporan Keuangan Perusahaan.
26. Penambangan Tanpa Izin dalam Wilayah Pertambangan GM dan CPM
Beberapa kelompok masyarakat telah melakukan kegiatan penambangan tanpa izin (PETI)
secara tradisional di wilayah Kontrak Karya GM dan CPM. Wilayah Kontrak Karya GM yang
terdampak adalah di Blok I Tombulilato sedangkan wilayah Kontrak Karya CPM yang terdampak
adalah di Blok I Poboya dan Blok IV Toli-Toli.
29
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Secara ekonomi, tidak terdapat dampak signifikan atas kegiatan PETI tersebut karena mineral
yang digali secara tradisional tidak mampu mencapai cadangan mineral yang menjadi target
penambangan Entitas Anak. Namun demikian, kegiatan PETI tersebut telah mengakibatkan
gangguan pada kegiatan pemboran di GM dan CPM dan dipastikan mengakibatkan kerusakan
lingkungan karena adanya penggunaan bahan beracun (merkuri dan sianida) dalam pengolahan
bijih yang tergali.
Untuk mendapatkan informasi yang lengkap mengenai dampak kegiatan PETI terhadap wilayah
Kontrak Karya GM dan CPM, GM dan CPM telah melakukan baseline study atas wilayah Kontrak
Karya yang juga meliputi kajian atas dampak kegiatan PETI. Selain itu, saat ini GM dan CPM
tengah melakukan kajian atas dampak sosial, kesehatan dan lingkungan atas kegiatan PETI
tersebut.
Upaya persuasif maupun tindakan hukum telah dilakukan oleh kepolisian dan pejabat yang
berwenang untuk menghentikan kegiatan PETI tersebut.
27. Pada tanggal 13 Juni 2013, PT Autum Bara Energi, pemegang IUP No. 545/44/PIUPO/D.PE/2010, mengajukan tuntutan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara Banjarmasin
terhadap keputusan Bupati tanah Bumbu atas pencabutan izin pertambangan yang melewati
wilayah PKP2B DU-322/Kalsel (Asam Asam). Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan
keuangan, Arutmin masih menunggu keputusan PTUN Banjarmasin.
Kejadian setelah periode pelaporan sampai dengan tanggal Laporan Auditor Independen per tanggal 30
Mei 2014 terdapat kejadian penting sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
Pada tanggal 10 Januari 2014, Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ), Anak Perusahaan,
telah melunasi seluruh pokok dan bunga fasilitas pinjaman dari Nomura.
Berdasarkan Perjanjian Pinjaman Equity Partner yang Diubah dan Dinyatakan Kembali tanggal 6
Februari 2014, ICRL dan PT CitraKusuma Perdana (CKP) setuju untuk meningkatkan jumlah pokok
pinjaman dari AS$ 25 juta menjadi AS$35 Juta. Oleh karena itu, Perjanjian Pinjaman Equity Partner
tanggal 28 Juni 2011 diubah dan dinyatakan kembali.
Pada tanggal 26 Februari 2014, ICRL, CKP dan ICICI Bank Limited, Cabang Singapura, (“Agen”)
menandatangani Equity Shortfall Undertaking, dimana ICRL memberikan dukungan usaha tertentu
seperti dalam perjanjian, terkait pendanaan sebesar AS$ 105 juta berdasarkan perjanjian fasilitas
CKP untuk pembangunan pembangkit listrik dan aset terkait. Dukungan ini akan terus berlaku
sepenuhnya sampai tanggal rilis seperti tercantum dalam perjanjian.
Pada tanggal 28 Januari 2014, Perseroan, Country Forest Limited (CFL), BRMS, Kalimantan Coal,
SHL dan Bumi Netherlands menandatangani Master Deed untuk menyelesaikan sebagian dari sisa
pokok pinjaman dengan CFL sebesar AS$ 1,3 miliar melalui 3 (tiga) transaksi utama yaitu:
1. Akuisisi oleh CFL sebesar 19% kepemilikan saham yang beredar di KPC, Indocoal Kaltim dan
Indocoal KPC;
2. Akuisisi oleh CFL atas 42% kepemilikan di BRMS; dan
3. Akuisisi oleh CFL atas saham tertentu yang diterbitkan oleh Perseroan.
Perseroan dan/atau Anak Perusahaan tidak memiliki pinjaman yang digunakan untuk kepentingan pihak
berelasi, yang mencakup jumlah pinjaman untuk tanggal terkini yang dapat ditentukan, tingkat bunga,
sifat dari pinjaman, jenis jaminan yang diberikan, dan transaksi yang dapat menyebabkan terjadinya
liabilitas.
Perseroan berkeyakinan telah memenuhi seluruh persyaratan, seperti yang dipersyaratkan dalam
perjanjian pinjaman dan tidak rasio keuangan yang harus dipenuhi dalam perjanjian-perjanjian kredit
Perseroan.
Perseroan dan anak perusahaan tidak memiliki liabilitas dan ikatan lain kecuali yang telah dinyatakan di
atas dan yang telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi serta disajikan dalam
Prospektus. Tidak ada liabilitas baru (selain liabilitas yang timbul dari kegiatan usaha normal Perseroan)
yang muncul setelah kejadian setelah periode pelaporan sampai dengan tanggal laporan akuntan selain
yang telah diungkapkan diatas dan setelah tanggal Laporan Auditor Independen sampai dengan
efektifnya pernyataan pendaftaran.
Manajemen Perseroan menyatakan kesanggupan untuk dapat menyelesaikan seluruh kewajibannya
sesuai dengan persyaratan sebagaimana mestinya.
30
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
IV.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Tabel berikut dibawah ini merupakan ikthisar data keuangan penting Perseroan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja &
Handoko Tomo dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan
pendapat wajar dengan pengecualian, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2011, 2010 dan 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo
dengan pendapat wajar tanpa pengecualian yang ditandatangani oleh Tjiendradjaja Yamin.
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN
(dalam ribuan AS$)
Keterangan
2013
31 Desember
2011
2012
2010
2009
Aset Lancar
Kas dan setara kas
45.553
45.156
69.090
229.856
50.748
Kas di bank yang dibatasi penggunaannya
72.166
100.070
165.305
162.715
69.209
-
246.784
241.912
230.314
228.587
Wesel tagih
254.027
111.034
109.725
111.263
-
Aset derivatif
10.891
111.674
459.549
464.743
222.909
429.998
298.053
354.837
205.915
183.594
55.163
39.295
204.371
426.948
488.473
958
2.420
5.511
893
534
-
45
5.637
10.482
1.000
Persediaan - neto
187.716
274.654
157.432
118.519
138.846
Tagihan pajak
736.760
829.617
711.052
541.851
443.706
5.245
5.114
4.877
8.920
-
104.207
164.860
-
-
-
41.554
34.434
90.313
68.430
19.481
Total Aset Lancar
1.944.237
2.263.211
2.579.611
2.580.849
1.847.087
Aset Tidak Lancar
Piutang pihak berelasi - neto
Aset pajak tangguhan - neto
Investasi pada entitas asosiasi
Aset tetap – neto
Aset minyak dan gas bumi
Aset eksplorasi dan evaluasi
77.075
289.510
1.190.463
1.704.686
-
91.023
163.748
1.230.803
1.752.710
-
45.628
143.615
1.283.192
1.650.928
-
42.260
27.171
1.206.728
1.416.862
-
46.334
856.627
871.975
332.821
756.019
431.061
427.463
391.220
-
68.292
308.277
-
66.827
308.277
-
49.634
319.570
-
61.999
322.805
-
19.362
639.220
17.795
365.881
211.354
425.118
15.894
369.164
8.806
285.798
351
371.669
-
250.000
-
219.064
5.274
666.192
2.504
671.211
8.324
611.993
3.000
482.451
9.478
Total Aset Tidak Lancar
5.059.671
5.091.116
4.885.714
4.455.708
4.103.298
Total Aset
7.003.908
7.354.327
7.465.325
7.036.557
5.950.385
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Piutang usaha
Pihak ketiga
Piutang lain-lain - neto
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piutang pihak berelasi
Biaya dibayar dimuka
Kelompok lepasan yang diklasifikasikan
sebagian dimiliki untuk dijual
Aset lancar lainnya
Biaya eksplorasi tangguhan
Biaya eksplorasi dan pengembangan
Tagihan pajak penghasilan
Goodwill - neto
Biaya keuangan tangguhan
Piutang jangka panjang
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Aset tidak lancar lainnya
Pihak ketiga
Pihak berelasi
31
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
(dalam ribuan AS$)
Keterangan
2013
31 Desember
2011
2012
2010
2009
Liabilitas Jangka Pendek
Pinjaman jangka pendek
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain
Utang kepada pemerintah
Biaya masih harus dibayar
Utang pajak
195.894
98.693
666.396
-
400.000
173.663
75.914
147.178
1.012.028
419.752
170.354
198.618
120.266
68.478
948.138
261.917
143.863
114.032
58.240
47.752
785.557
271.253
213.242
65.813
45.680
111.069
607.251
209.215
183.303
168.801
17.352
167.288
476.448
147.071
220.009
Liabilitas derivatif
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu
satu tahun
Pinjaman jangka panjang
Utang sewa pembiayaan
Taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi
Premi penebusan
Obligasi konversi
Liabilitas yang secara langsung berhubungan dengan
kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki
untuk dijual
-
-
4.671
64.979
-
1.563.525
53.491
11.233
434.852
371.835
470.246
64.835
9.677
87.326
-
35.080
62.446
11.002
80.757
-
10.468
64.448
10.931
-
21.553
60.713
10.784
-
90.193
87.385
-
-
-
Total Liabilitas Jangka Pendek
4.719.914
2.559.443
2.350.428
1.373.157
1.690.019
78.568
103.073
32.997
98.882
125.447
34.989
7.462
172.902
32.321
62.738
138.798
29.420
11.902
94.608
24.600
-
-
-
-
14.437
2.032.137
134.797
205.382
3.144.996
131.422
197.352
2.954.729
83.584
155.199
3.410.720
91.075
142.411
2.305.387
123.159
130.544
-
302.683
221.636
151.399
-
-
366.964
362.585
366.556
764.200
Total Liabilitas Jangka Panjang
2.586.953
4.402.734
3.990.416
4.393.117
3.468.837
Total Liabilitas
7.306.868
6.962.178
6.340.844
5.766.274
5.158.856
Ekuitas (Defisiensi Modal)
Modal ditempatkan dan disetor penuh
Tambahan modal disetor
Saham beredar yang diperoleh kembali
Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi
Cadangan modal lainnya
1.476.793
(878.787)
(34.160)
(27.757)
1.476.793
(878.787)
(34.160)
(27.757)
1.476.793
(878.787)
(34.160)
(28.769)
1.476.793
(632.047)
(34.160)
(32.817)
1.400.715
70.991
(34.160)
(986.960)
13.319
47.865
41.619
28.403
(59.614)
417.635
417.635
230.190
-
-
(1.459.689)
(850.675)
36.886
182.702
384.150
(492.646)
150.915
843.773
988.875
775.122
Liabilitas Jangka Panjang
Utang pihak berelasi
Liabilitas pajak tangguhan – neto
Liabilitas imbalan pasti pascakerja
Pendapatan ditangguhkan
Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Pinjaman jangka panjang
Utang sewa pembiayaan
Taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi
Premi penebusan
Obligasi konversi
Saldo laba (defisit)
Dicadangkan
Belum dicadangkan
Ekuitas (defisiensi modal) yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
Kepentingan Nonpengendali
189.687
241.236
280.709
281.408
16.407
Ekuitas (Defisiensi Modal) – Neto
(302.959)
392.150
1.124.482
1.270.283
791.529
Total Liabilitas dan Ekuitas (Defisiensi Modal)
7.003.908
7.354.327
7.465.325
7.036.557
5.950.385
32
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
LAPORAN LABA (RUGI) KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
(dalam ribuan AS$)
Keterangan
Pendapatan
Beban Pokok Pendapatan
Laba Bruto
Beban Usaha
Laba Usaha
Laba (Rugi) Sebelum Taksiran
Pajak Penghasilan
Laba (Rugi) Neto
2013
3.547.424
2.861.220
686.204
456.157
230.047
2012
3.775.518
2.791.615
983.903
551.626
432.277
2011
4.000.991
2.410.910
1.590.081
488.977
1.101.103
2010
2.926.628
1.962.499
964.428
312.855
651.573
2009
3.665.023
2.549.328
1.115.695
477.447
638.248
(745.239)
(660.103)
(615.565)
(705.626)
598.755
214.967
570.479
266.050
517.655
190.448
RASIO-RASIO PENTING
Keterangan
RASIO LIKUIDITAS
Aset Lancar / Liabilitas jangka pendek
Aset Lancar setelah Dikurangi Persediaan /
Liabilitas jangka pendek
RASIO LEVERAGE
Total Liabilitas Terhadap Total Aset
Laba Sebelum Beban Bunga dan Pajak
terhadap Beban Bunga
Liabilitas terhadap Ekuitas
RASIO AKTIVITAS
Tingkat Perputaran Persediaan
Tingkat Perputaran Aset Tetap
Tingkat Perputaran Total Aset
RASIO PROFITABILITAS
Laba Bruto / Penjualan Neto
Laba (Rugi) Neto / Total Aset
Laba (Rugi) Neto / Modal Sendiri
RASIO PERTUMBUHAN
Penjualan Neto
Laba Bruto
Laba Usaha
Laba Neto
2013
31 Desember
2011
2012
2010
2009
0,4
0,9
1,1
1,9
1,1
0,4
0,8
1,0
1,8
1,0
1,0
0,9
0,8
0,8
0,8
(0,1)
(24,1)
0,0
17,8
1,9
5,6
1,7
4,5
3,2
6,5
19,3
2,1
0,5
26,6
2,2
0,5
14,3
4,4
0,5
14,8
3,6
0,4
20,7
4,2
0,4
0,2
(0,1)
2,2
0,3
(0,1)
(1,8)
0,4
0,0
0,2
0,3
0,0
0,2
0,3
0,0
0,0
-6,0%
-30,3%
-46,8%
-6,5%
-5,6%
-38,1%
-60,7%
-428,2%
36,7%
64,6%
75,5%
5,5%
19,2%
22,5%
24,4%
-8,1%
8,48%
-30,82%
-42,09%
-61,1%
33
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
V.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
1.
Umum
Perseroan, berkedudukan di Jakarta Selatan, adalah sebuah PT yang didirikan dan diatur menurut
Hukum Indonesia. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 130, tanggal 26 Juni 1973,
sebagaimana telah dirubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar, No. 103, tanggal 28
November 1973, yang keduanya dibuat di hadapan Djoko Soepadmo, SH, Notaris di Surabaya
(“Akta Pendirian Perseroan”) dan telah sah menjadi badan hukum sejak tanggal 12 Desember 1973
berdasarkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No.Y.A.5/433/12, tanggal 12 Desember 1973.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah
berdasarkanAkta Berita Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ketiga No.68, tanggal 3 April
2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara, yakni mengenai
Pasal 14 ayat (2), Pasal 15 ayat (3), Pasal 17 ayat (2) serta penegasan kembali seluruh anggaran
dasar Perseroan.
Perseroan berdomisili di Jakarta, dengan kantor berlokasi di Bakrie Tower, Lantai 12,Rasuna
Epicentrum, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta 12940.
2.
Kondisi Perekonomian
Hasil usaha perseroan dipengaruhi oleh kondisi perekonomian baik Indonesia maupun di seluruh
dunia. Seperti yang diketahui, perekonomian benua Eropa dan Amerika belum sepenuhnya pulih
dari krisis subprime mortgage beberapa tahun sebelumnya yang ditandai dengan masih rendahnya
pertumbuhan ekonomi, utang yang sangat tinggi dan menurunnya aktifitas perdagangan. Lemahnya
perekonomian negara-negara tersebut juga berdampak negatif pada perekonomian di kawasan Asia
yang dimotori oleh China yang sangat mengandalkan perekonomiannya pada kegiatan ekspor untuk
kedua benua tersebut. Melambatnya perekonomian China yang merupakan pembeli penting
berbagai komoditas untuk bahan baku secara langsung mengakibatkan berbagai harga komoditas
mengalami penurunan. Dampak dari penurunan harga komoditas tersebut juga sedikit banyaknya
berpengaruh pada perekonomian Indonesia yang sebagian besar ekspornya merupakan ekspor
komoditas, yang mana hal ini dapat dilihat dari menurunnya nilai ekspor Indonesia. Neraca
perdagangan yang defisit karena melemahnya harga komoditas, sedikit banyaknya juga
mempengaruhi perekonomian Indonesia seperti melemahnya daya beli, kurs rupiah yang
terdepresiasi dan tertundanya investasi baik pemerintah maupun swasta. Semua hal tersebut dapat
mengakibatkan dampak negatif bagi kegiatan usaha perseroan seperti peningkatan biaya
pendanaan dan lesunya permintaan batubara.
3.
Keuangan
Analisis dan pembahasan keuangan secara umum berikut disajikan berdasarkan Laporan Keuangan
konsolidasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan
2012, yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan pendapat
wajar dalam semua hal yang material.
Kondisi keuangan Perseroan dan anak perusahaan secara ringkas dapat dilihat dalam tabel berikut:
(dalam ribuan AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
2012
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
3.547.424
Pendapatan
3.775.518
Laba Bruto
686.204
983.903
Laba Usaha
230.047
432.277
(660.103)
(705.626)
Aset Lancar
1.944.237
2.263.211
Aset Tidak Lancar
5.059.671
5.091.116
Total Aset
7.003.908
7.354.327
Rugi Neto
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI
ASET
34
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
(dalam ribuan AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
2012
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
4.719.914
2.559.443
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
2.586.953
4.402.734
7.306.867
6.962.177
Kepentingan Nonpengendali
Ekuitas (Defisiensi Modal) – Neto
189.687
241.236
(302.959)
392.150
Total Liabilitas dan Ekuitas (Defisiensi Modal)
7.003.908
7.354.327
Berikut ini disajikan analisis dan pembahasan keuangan Perseroan dan anak perusahaan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Pendapatan Usaha
Pendapatan Perseroan merupakan total dari seluruh pendapatan anak-anak perusahaan yang
dikonsolidasikan dari berbagai segmen usaha. Pendapatan usaha Perseroan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dapat ditunjukkan dalam tabel dibawah
ini:
(dalam ribuan AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
2012
Pendapatan
Penjualan batubara
Ekspor – pihak ketiga
Lokal – pihak ketiga
Jasa – Lokal pihak ketiga
2.843.084
684.714
19.626
3.125.919
627.383
22.216
Total Pendapatan
3.547.424
3.775.518
ASP (ex Ecocoal)
83,3
90,1
Ecocoal
34,8
52,7
ASP KPC + AI
63,8
81,5
Total produksi (juta ton)
82,1
68,4
Biaya produksi (AS$/ton)
40,5
43,7
8,6x
4,7
10,4x
4,2
Harga Jual (AS$/ton)
Data Produksi
Rasio Tanah
Biaya Kontraktor (AS$/bcm)
Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012
Pendapatan usaha Perseroan dan anak perusahaan mengalami penurunan sebesar 6,04% dari AS$
3.775 ribu pada tahun 2012 menjadi AS$ 3.547 ribu pada tahun 2013. Penurunan ini terutama
disebabkan oleh penurunan rata-rata harga jual sebagai dampak langsung dari penurunan aktifitas
ekonomi dunia yang mengakibatkan penurunan harga komoditas secara umum atau penurunan
harga batubara pada khususnya.
Beban Pokok Penjualan dan Laba Bruto
Beban pokok penjualan Perseroan dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dapat ditunjukkan dalam tabel dibawah ini:
35
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
(dalam ribuan AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
1.945.137
620.363
218.636
2.784.136
205.232
128.148
2.861.220
Pengupasan dan penambangan
Pemrosesan batubara
Penyusutan
Sub-total
Ditambah: Persediaan batubara awal
Dikurang: Persediaan batubara akhir
Total Beban Pokok Penjualan
2012
1.960.238
700.563
241.883
2.902.685
94.162
205.232
2.791.614
Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012
Beban pokok penjualan Perseroan dan Anak Perusahaan mengalami peningkatan sebesar 2,49%
dari AS$ 2.791.614 ribu pada tahun 2012 menjadi AS$ 2.861.220 ribu pada tahun 2013.
Peningkatan ini disebabkan karena adanya peningkatan produksi batubara Perseroan dari sebesar
68,5 juta ton pada tahun 2012 menjadi 82,1 juta ton pada tahun 2013.
Laba Bruto
Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012
Laba bruto Perseroan mengalami penurunan sebesar 30,26% dari AS$ 983.903 ribu di tahun 2012
menjadi AS$ 686.204 ribu di tahun 2013. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan rata-rata harga
jual batu bara. Berkurangnya permintaan komoditas batubara dikarenakan krisis global yang belum
mereda, sehingga berdampak pada penurunan harga jual batubara dunia secara umum. Sedangkan
secara khusus penurunan rata-rata harga jual batubara Perseroan disebabkan oleh peningkatan
penjualan batubara yang berkalori rendah dibanding batubara berkalori tinggi.
Beban Usaha
Beban usaha Perseroan dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31
Desember 2013 dan 2012 dapat ditunjukkan dalam tabel dibawah ini:
(dalam ribuan AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
Penjualan
Umum dan administrasi
Eksplorasi dan evaluasi
Total Beban usaha
263.291
192.866
456.157
2012
263.774
216.518
71.334
551.626
Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012
Beban usaha Perseroan mengalami penurunan sebesar 17,31% dari AS$ 551.626 ribu di tahun
2012 menjadi AS$ 456.157 ribu di tahun 2013. Penurunan ini disebabkan oleh tidak adanya beban
eksplorasi dan evaluasi selama tahun 2013 dan penurunan beban umum dan administrasi sebesar
10,92%.
Laba Usaha
Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012
Laba usaha Perseroan mengalami penurunan sebesar 46,78% dari AS$ 432.277 ribu pada tahun
2012 menjadi AS$ 230.047 ribu pada tahun 2013. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan ratarata harga jual batubara.
Penghasilan (Beban) Lain-lain – Neto.
36
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Penghasilan (beban) lain-lain Perseroan dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dapat ditunjukkan dalam tabel dibawah ini:
(dalam ribuan AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
Penghasilan bunga
Beban bunga dan keuangan
Rugi selisih kurs – neto
Rugi atas transaksi derivative
Rugi neto penjualan atas Entitas Anak
Bagian atas rugi neto entitas asosiasi
Penghapusbukuan asset
Rugi atas pelepasan investasi pada entitas asosiasi
Lain-lain – neto
Total beban lain-lain – neto
56.942
(660.955)
(136.807)
(100.782)
(50.429)
(40.341)
(26.443)
(16.471)
(975.286)
2012
55.006
(620.538)
(47.897)
(344.862)
(25.945)
(26.792)
(26.105)
(10.710)
(1.047.843)
Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012
Beban lain-lain neto Perseroan dan anak perusahaan mengalami penurunan sebesar 6,92% dari
sebesar AS$ 1.047.842 ribu di tahun 2012 menjadi AS$ 975.286 ribu di tahun 2013. Penurunan ini
terutama disebabkan karena penurunan rugi atas transaksi derivatif sebesar 70,78% dari AS$
344.862 di tahun 2012 menjadi AS$ 100.782.
Laba (Rugi) Neto
Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012
Laba (rugi) neto Perseroan dan anak perusahaan mengalami penurunan dari rugi neto sebesarAS$
705.626 ribu pada tahun 2012 menjadi rugi neto AS$ 660.103 ribu pada tahun 2013. Penurunan ini
merupakan akibat dari penurunan beban usaha sebesar 17,31% dan penurunan beban lain-lain neto
sebesar 6,92%.
Pertumbuhan Aset, Liabilitas dan Ekuitas
Pertumbuhan Total Aset
Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012
Total aset Perseroan dan anak perusahaan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah
sebesar AS$ 7.003.908 ribu, yang mengalami penurunan sebesar 4,76% dibandingkan dengan total
aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 yang tercatat sebesar AS$ 7.354.327 ribu.
Penurunan ini terutama dipicu oleh penurunan aset lancar sebesar 14,09%. Penurunan ini
disebabkan oleh penurunan aset derivatif sebesar 90,25% dan penurunan persediaan sebesar
31,65%.
Pertumbuhan Total Liabilitas
Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012
Total Liabilitas Perseroan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar
AS$ 7.306.868 ribu, mengalami peningkatan sebesar 4,95% dari total liabilitas Perseroan pada
tanggal 31 Desember 2012 yang tercatat sebesar AS$ 6.962.177 ribu. Peningkatan ini disebabkan
oleh peningkatan liabilitas jangka pendek sebesar 84,41% yang disebabkan oleh peningkatan total
pinjaman jangka pendek, utang kepada pemerintah Republik Indonesia, beban yang masih harus
dibayar, premi penebusan dan obligasi konversi.
Pertumbuhan Total Ekuitas
Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012
37
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Total ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 mengalami penurunan dari sebesar AS$
392.150 ribu ditahun 2012 menjadi AS$ (302.959) ribu di tahun 2013 hal ini disebabkan kinerja
perseroan yang mengalami kerugian selama tahun 2013. Penurunan rata-rata harga jual batubara
Perseroan sebesar 22% dari AS$ 81,5 / ton di tahun 2012 menjadi AS$ 63,8 / ton di tahun 2013
menjadi salah satu faktor penurunan kinerja Perseroan, meskipun volume penjualan batubara
Perseroan mengalami peningkatan sebesar 20% dari 81,5 juta ton pada tahun 2012 menjadi 82,1
juta ton pada tahun 2013. Faktor lainnya adalah kerugian neto atas penjualan entitas anak sebesar
AS$ 50,4 juta termasuk biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada saat eksplorasi evaluasi, selain itu
kerugian atas selisih kurs yang lebih besar di tahun 2013 sebesar AS$ 137 juta dibanding tahun
2012 sebesar AS$ 47 juta akibat revaluasi nilai tagihan pajak dan melemahnya nilai tukar Rupiah
terhadap AS$ juga menjadi faktor penyebab turunnya kinerja Perseroan di tahun 2013.
Rasio-rasio penting
Rasio-rasio keuangan penting Perseroan dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dapat ditunjukkan dalam tabel dibawah ini:
31Desember
Keterangan
2013
Marjin Laba
Bruto
Usaha
Neto
Solvabilitas
Rasio Lancar
Rasio Utang
Rasio Imbal Hasil
Imbal hasil aset
Imbal hasil ekuitas
2012
19,3%
6,5%
-18,6%
26,4%
11,4%
-18,6%
0,4x
1,0x
0,9x
0,9x
-9,42%
-133,99%
-9,59%
-467,57%
Marjin Laba
Rasio marjin laba mencerminkan kemampuan perseroan dalam menghasilkan laba dalam tiap
pendapatan yang dihasilkannya. Marjin laba dihitung dengan membandingkan laba baik laba bruto,
laba usaha maupun laba neto dengan pendapatan pada periode yang sama.
Pada periode Desember 2012 – Desember 2013, secara keseluruhan marjin laba perseroan
mengalami penurunan seiring dengan turunnya harga batubara dan naiknya biaya-biaya baik beban
pokok penjualan, beban usaha maupun beban lain-lain.
Likuiditas dan Solvabilitas
Rasio solvabilitas mencerminkan kemampuan perseroan dalam memenuhi liabilitas-liabilitasnya baik
liabilitas jangka pendek maupun liabilitas jangka panjang. Rasio lancar adalah rasio yang mengukur
kemampuan untuk memenuhi liabilitas jangka pendek yang dihitung dengan membagi aset lancar
dengan liabilitas jangka pendek pada periode yang bersangkutan, sedangkan rasio utang adalah
rasio yang mengukur kemampuan perseroan untuk memenuhi seluruh liabilitas menggunakan
seluruh aset atau ekuitasnya yang dihitung dengan membandingkan total liabilitas dengan total aset
perseroan pada periode yang bersangkutan.
Pada periode Desember 2012 – Desember 2013, kemampuan perseroan untuk memenuhi
liabilitasya baik liabilitas jangka pendek maupun seluruh liabilitasnya terlihat menurun seiring dengan
menurunnya kinerja keuangan perseroan.
Imbal Hasil Ekuitas dan Imbal Hasil Aset
Kemampuan Perseroan yang disetahunkan dalam menghasilkan laba dari aset dan ekuitas masingmasing dapat diukur masing-masing dengan rasio Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity) yang
38
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
merupakan hasil perbandingan antara laba neto dengan total modal sendiri Perseroan dan rasio
Imbal Hasil Aset (Return on Asset) yang merupakan hasil perbandingan antara laba neto dengan
total aset Perseroan.
Imbal Hasil Ekuitas Perseroan dan anak perusahaan per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
masing-masing sebesar -133,99% dan -467,57%.
Imbal Hasil Aset Perseroan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
masing-masing sebesar -9,42% dan -9,59%. Imbal Hasil Aset Perseroan pada tahun 2013
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2012, disebabkan karena efek dari
menurunnya harga batubara secara global.
Arus Kas
31 Desember
Keterangan
2013
Arus kas dari aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas investasi
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Efek perubahan nilai kurs pada kas
Kenaikan (penurunan) neto kas dan setara kas
Kas pada awal tahun
Kas pada akhir tahun
29.291
112.717
(139.997)
(1.613)
397
45.156
45.553
2012
240.846
(392.121)
128.159
(818)
(23.934)
69.090
45.156
Arus Kas Aktivitas Operasi
Kas neto dari aktivitas operasi perseroan pada tahun 2013 meningkat 87,84% dibanding tahun
2012. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh penurunan penerimaan pelanggan yang
disebabkan oleh penurunan harga batu bara dan kenaikan pembayaran kepada pemasok, karyawan
dan lain-lain.
Arus Kas Aktivitas Investasi
Kas yang diperoleh dari aktivitas investasi antara lain diperoleh dari pengembalian biaya proyek
pengembangan usaha sebesar AS$ 112.779 ribu dan penerimaan dari penyelesaian wesel tagih
sebesar AS$ 81.034 ribu. Sementara kas yang digunakan untuk aktivitas investasi antara lain
digunakan untuk pembelian aset tetap sebesar AS$ 86.568 ribu dan pembayaran aset eksplorasi
dan evaluasi sebesar AS$ 9.465 ribu.
Arus Kas Aktivitas Pendanaan
Kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan diperoleh dari pinjaman baru sebesar AS$ 79.333
ribu dan penarikan kas di bank yang dibatasi penggunaanya sebesar AS$ 27.904 ribu. Adapun
penarikan kas pada bank yang dibatasi penggunaannya bertujuan untuk pembayaran bunga dan
pembayaran kepada pemasok terkait kegiatan operasi pertambangan. Sementara penggunaan kas
untuk aktivitas pendanaan antara lain AS$ 75.769 ribu untuk pembayaran utang sewa pembiayaan
dan AS$ 151.152 ribu untuk pembayaran atas pinjaman-pinjaman.
4.
Manajemen Risiko
Selama beberapa tahun terakhir, Perseroan secara aktif melakukan restrukturisasi, meningkatkan
sistem governance, dan menempatkan Perseroan untuk menjadi yang terkemuka dalam industri
pertambangan. Dalam dunia bisnis yang dinamis dan penuh persaingan, Perseroan tidak akan
mampu mengelola risiko strategis maupun taktis hanya bersikap pasif. Oleh karena itu, Perseroan
telah mengembangkan berbagai cara dan pendekatan guna menggali berbagai dimensi risiko yang
dihadapi terkait dengan kegiatan serta kemungkinan terjadinya risiko tersebut sehingga Perseroan
mampu mengelola risiko dan menjadikannya sebagai hal yang menguntungkan Perseroan.
Penerapan Enterprise Risk Managemen (ERM) di Perseroan dimulai pada tahun 2008. Tahap
pertama penerapan berlangsung dari 30 April 2008 sampai 8 Juni 2009 dan difokuskan pada
kegiatan-kegiatan yang lebih banyak dilakukan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan serta
kemampuan atas pentingnya manajemen risiko.
39
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Selanjutnya, implementasi manajemen risiko dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko Perseroan
sesuai dengan kebijakan dan prosedur – Sistem ERM yang telah disetujui oleh direksi dan
diterbitkan tanggal 30 April 2009. Kebijakan dan prosedur ini memberikan arahan dalam penerapan
praktik manajemen risiko korporat di Perseroan dan Anak Perusahaan.
Tanggung jawab untuk memantau dan mengevaluasi risiko di Perseroan berada pada Dewan
Komisaris, Direksi dan Eksekutif manajemen melalui suatu struktur organisasi ERM termasuk
keberadaan komite-komite penunjang di tingkat Dewan Komisaris dan Direksi seperti Komite
Manajemen Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Audit, Komite Pengelola Risiko
Lindung Nilai, Sub Komite Ekspansi, Komite Pedoman Perilaku, Komite Teknologi Informasi dan
Komite Sumber Daya Manusia.
Perseroan mengidentifikasi risiko secara berkesinambungan. Setelah tujuan bisnis atau strategi
ditetapkan, risiko yang mungkin berdampak terhadap pencapaian tujuan bisnis diidentifikasi.
Perseroan menggolongkan risiko berdasarkan konsekuensi atau akibat dan kemungkinan atau
frekuensi terjadinya risiko. Setelah risiko diidentifikasi dan dievaluasi, manajemen memutuskan
tindakan apa yang harus diambil untuk mengeliminasi, mengurangi, menerima atau memindahkan
risiko yang telah diidentifikasi sehingga risiko masih dalam tingkat tolerasi yang dapat diterima oleh
Perseroan. Pembuatan rencana mitigasi risiko akan membantu mengidentifikasi, mengawasi dan
melaporkan status tindakan pengawasan terhadap masing-masing risiko. Selain itu, rencana mitigasi
risiko membantu untuk mengarahkan sumber daya yang tersedia untuk mengelola risiko yang
utama/signifikan/kritikal.
Perseroan mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko berdasarkan dua (2) tujuan utama yaitu
meningkatkan kapasitas produksi batubara dan diversifikasi produk tambang lainnya selain
batubara. Sebagai hasil dari proses manajemen risiko terhadap dua (2) tujuan statejik utama,
Perseroan telah mengidentifikasi beberapa risiko yang paling utama, dan telah membuat dan
melaksanakan mitigasi atas risiko-risiko tersebut sebagai berikut:
-
Peningkatan harga bahan bakar minyak dalam jangka pendek – Bahan bakar minyak
merupakan sumber energi utama dalam proses penambangan batubara sehingga peningkatan
harganya akan memberikan pengaruh signifikan bagi hasil keuangan Perseroan. Untuk
mengantisipasi peningkatan harga bahan bakar minyak, entitas pengendali bersama Perseroan,
KPC dan Arutmin, melakukan kontrak jangka panjang dalam menjamin persediaan minyak dan
membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan bahan bakar batubara sebagai
sumber daya tambahan.
-
Penghentian produksi akibat perselisihan hukum atas perjanjian - Perseroan memiliki beberapa
perselisihan hukum atas perjanjian dengan kontraktor yang saat ini sedang melalui proses
hukum. Perselisihan ini dapat mengganggu atau bahkan menghentikan proses produksi. Untuk
mengelola risiko ini, Perseroan telah menunjuk pengacara dari kantor pengacara ternama untuk
mewakili Perseroan dalam proses pengadilan. Untuk menghindari kasus sama di masa yang
akan datang, Perseroan membuat dan melakukan pembaharuan setiap minggu atas daftar
kasus litigasi yang sedang ditempuh Perseroan. Perseroan juga melakukan monitor atas
kepatuhan terhadap perjanjian.
-
Tidak tersedianya sistem pelaporan keuangan konsolidasian – Perseroan masih belum memiliki
sistem pelaporan keuangan yang terkonsolidasi sehingga laporan keuangan masih disusun
secara manual dan menimbulkan kemungkinan adanya ketidakakuratan dalam penyusunan
laporan keuangan konsolidasian interim. Untuk memitigasi risiko ini, Perseroan senantiasa
memeriksa semua data keuangan yang akan dimasukan kedalam laporan keuangan
konsolidasian interim dengan seksama dan teliti sebelum diaudit oleh auditor independen
eksternal. Untuk menanggulangi ini di masa yang akan datang, sebuah sistem pelaporan
keuangan untuk tujuan konsolidasi yang terintegrasi tengah dikembangkan dan akan
diimplementasikan. Selain itu, Perseroan juga merekrut personil yang tepat untuk mendukung
proses ini.
-
Kematian dan meningkatnya kasus cidera dalam pekerjaan akibat menurunnya kinerja
keselamatan kerja - Meningkatnya aktivitas pekerjaan untuk mencapai target produksi yang
lebih tinggi dapat meningkatkan jumlah pekerja yang ada di lokasi tambang sehingga semakin
mempersulit pengendalian atas kinerja dan kepedulian akan keselamatan kerja. Untuk
mengelola risiko ini, Perseroan meningkatkan program induksi keselamatan kerja dan
melakukan pelatihan khusus untuk mengubah kebiasaan para supervisor dan pekerja,
melakukan audit keselamatan kerja internal, inspeksi secara teratur maupun mendadak dan
pengawasan ketat dari custodian dan coordinator Health, Safety and Environment (HSE).
40
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
-
Tidak tercapainya target produksi akibat penundaan pembebasan lahan – Beberapa area yang
masuk ke dalam rencana penambangan berada dekat dengan jalan raya sehingga
meningkatkan nilai pasarnya padahal Perseroan memiliki kebijakan tarif sama untuk semua
area. Negosiasi dengan pemilik lahan memakan waktu yang lebih lama dari yang direncanakan.
Untuk mengelola risiko ini, Perseroan melakukan beberapa program Corporate Social
Responsibility (CSR) untuk mengurangi tekanan para pemilik lahan, melakukan benchmarking
harga lahan dengan perusahaan lain di area yang berdekatan dan melakukan peninjauan
kembali yang menyeluruh bersama dengan pihak ketiga untuk menentukan harga wajar untuk
pembebasan lahan.
-
Risiko kredit dari pelanggan dikelola melalui kebijakan yang ditetapkan, prosedur dan kontrol
yang berkaitan dengan pengelolaan risiko kredit. Dalam hal pelanggan dinilai oleh lembaga
pemeringkat kredit independen, peringkat ini digunakan untuk mengatur batas kredit. Dalam
keadaan dimana tidak ada pemeringkat kredit yang independen, manajemen menilai kualitas
kredit pihak lain dan meyakinkan dirinya sendiri bahwa tidak ada risiko yang signifikan terkait
dengan mereka.
41
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
VI.
RISIKO USAHA
Seperti halnya entitas bisnis lainnya, Perseroan tidak terlepas dari ancaman dan risiko yang harus
dikelola dengan baik agar tujuan Perseroan dapat tercapai. Perseroan memiliki dua level risiko, yaitu
risiko di level Perseroan sendiri dan risiko pada level anak usaha Perseroan. Risiko pada level Perseroan
mencakup risiko sebagai perusahaan induk, risiko perencanaan strategi usaha, risiko atas portofolio
investasi, dan risiko perubahan nilai tukar mata uang asing, serta risiko dari terjadinya bencana. Adapun
risiko pada level anak-anak usaha Perseroan terkait dengan keunikan risiko dari industri di mana mereka
beroperasi.
A. Risiko Operasional
1.
Risiko penurunan harga batu bara
Harga batubara terus menunjukkan kecenderungan penurunan harga karena berkurangnya
permintaan sebagai akibat dari melemahnya ekonomi global dan kebijakan mengurangi
penggunaan batubara secara bertahap di beberapa negara. Hal ini dapat menyebabkan
pendapatan yang lebih rendah dari yang sudah dianggarkan. Untuk mengelola risiko ini,
Perseroan melakukan strategi pengurangan biaya produksi dan mengembangkan strategi
pemasaran yang lebih baik. Untuk mengelola risiko ini, Perseroan melakukan strategi
pengurangan biaya produksi dan mengembangkan strategi pemasaran yang lebih baik. Upaya
mengurangi biaya produksi dilakukan dengan meningkatkan efisiensi operasional, melibatkan
konsultan pertambangan McKinsey dan kerjasama intensif dengan para mitra kontraktor.
2.
Risiko Peningkatan harga bahan bakar minyak
Bahan bakar minyak merupakan sumber energi utama dalam proses penambangan batubara
sehingga peningkatan harganya akan memberi pengaruh signifikan bagi keuangan Perseroan.
Untuk mengantisipasi dampak peningkatan harga bahan bakar minyak, Perseroan melakukan
kontrak jangka panjang dalam menjamin persediaan minyak.
3.
Risiko tidak tercapainya target produksi
Perubahan cuaca, dengan tingkat curah hujan yang tinggi sangat berpengaruh terhadap
kegiatan operasional Persroan yang membawa dampak pada kemampuan Perseroan untuk
meningkatkan produksi batubara.
Penundaan pembebasan lahan. Beberapa area yang masuk ke dalam rencana penambangan
berada dekat dengan jalan raya sehingga meningkatkan nilai pasarnya sedangkan Perseroan
memiliki kebijakan tarif sama untuk semua area. Negosiasi dengan pemilik lahan memakan
waktu yang lebih lama dari yang direncanakan. Untuk mengelola risiko ini, Perseroan
melakukan beberapa program CSR untuk mengurangi tekanan para pemilik lahan, melakukan
perbandingan harga lahan dengan perusahaan lain di area yang berdekatan dan melakukan
peninjauan kembali yang menyeluruh bersama dengan pihak ketiga untuk menentukan harga
wajar untuk pembebasan lahan.
4.
Risiko Arus kas yang ketat dalam jangka pendek
Peningkatan biaya bunga ditambah dengan penurunan harga batubara menimbulkan batasan
yang cukup signifikan dalam ketersediaan kas. Hal ini dapat menyebabkan keterlambatan
dalam kegiatan operasional dan kesulitan dalam mengeksekusi inisiatif Perseroan. Perseroan
mengelola risiko ini dengan membangun perencanaan manajemen kas yang kuat dan
perencanaan aksi korporasi yang lebih rinci.
5.
Risiko hilangnya cadangan akibat kegiatan penambangan ilegal
Penambang ilegal melakukan kegiatan penambangan di beberapa lahan konsesi unit usaha
Perseroan yang menyebabkan hilangnya cadangan batubara dan potensi pendapatan di masa
datang. Untuk mengelola risiko ini, Perseroan meningkatkan koordinasi dan kerja sama
strategis dengan polisi dan memperkuat keamanan lahan dengan menambah petugas
keamanan.
42
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
B. Risiko Keuangan
1.
Risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana pihak lain tidak dapat memenuhi liabilitasnya di bawah
kontrak instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang mengakibatkan kerugian secara
financial. Perseroan terkena risiko kredit dari kegiatan operasinya (terutama dari piutang
pelanggan) dan dari aktivitas pendanaan, termasuk pinjaman bank, transaksi valuta asing dan
instrumen keuangan lainnya. Risiko kredit saat ini yang memiliki dampak signifikan terhadap
Perseroan adalah Perjanjian Utang CFL.
2.
Risiko likuiditas
Proyeksi arus kas dilakukan oleh Perseroan dan dikumpulkan oleh bagian keuangan
Perseroan. Perseroan mengawasi proyeksi kebutuhan likuiditas untuk memastikan
ketersediaan kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional sambil tetap menjaga
ruang batas yang memadai sehingga tidak melanggar batas pinjaman atau persyaratan
pinjaman (jika berlaku) pada setiap fasilitas pinjaman. Proyeksi tersebut akan dipertimbangkan
dalam rencana utang Perseroan, kepatuhan persyaratan, kepatuhan dengan target laporan
posisi keuangan internal dan jika diperlukan, kepatuhan atas peraturan dan hukum yang
berlaku.
3.
Risiko valuta asing
Manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa Perseroan telah dengan sendirinya terlindung
terhadap risiko valuta asing. Sebagian besar pendapatan Perseroan adalah dengan harga,
ditagih dan dibayar dalam Dolar Amerika Serikat (AS$). Sebagian besar beban pokok
pendapatan, beban usaha termasuk biaya pengiriman, komisi penjualan, pengiriman dan biaya
berlabuh dan belanja modal adalah dalam AS$. Semua pinjaman jangka panjang dalam mata
uang AS$. Namun demikian, terdapat beberapa biaya dan beban dalam mata uang Rupiah
Indonesia (Rp) seperti gaji dan upah.
Karena beberapa biaya produksi yang dibayar secara tunai dengan Rp dan sebagian besar
penjualan yang signifikan dalam AS$, melemahnya Rp terhadap AS$ dapat menyebabkan laba
usaha meningkat, sedangkan penguatan Rp terhadap AS$ dapat menyebabkan laba usaha
menurun.
4.
Risiko harga ekuitas
Perseroan terekspos risiko harga ekuitas terutama karena investasinya dalam efek ekuitas,
termasuk:
- Call Option yang melekat di dalam obligasi konversi sebesar AS$ 375 juta yang diterbitkan
oleh Enercoal Resources Pte. Ltd., anak perusahaan Perseroan, yang akan jatuh tempo
pada tanggal 5 Agustus 2014, merupakan obligasi yang pada awalnya dapat dikonversi
menjadi saham biasa Perusahaan dengan nilai Rp3.366,90 per saham. Harga konversi ini
dapat berubah, tergantung pada penyesuaian yang dilakukan sehubungan dengan, antara
lain, perubahan nilai nominal saham, konsolidasi atau reklasifikasi saham, kapitalisasi laba
atau cadangan modal, distribusi modal, penawaran umum terbatas dan peristiwa lainnya
yang mempunyai efek dilutif.
- Instrumen derivatif, termasuk yang dilakukan dalam rangka lindung nilai obligasi konversi
Perseroan. Namun demikian, transaksi ini tidak memenuhi syarat untuk akuntansi lindung
nilai sesuai standar akuntansi yang berlaku.
Perseroan diminta untuk melakukan perjanjian Capped Call. Pada tanggal 5 Agustus 2009,
Enercoal menandatangani Perjanjian Capped Call dengan Credit Suisse International. Nilai
nosional transaksi Capped Call ini adalah sebesar AS$ 288.461.538. Berkaitan dengan
perjanjian tersebut, Enercoal membayar premium sebesar AS$ 51.276.947 kepada Credit
Suisse. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada berbagai tanggal pada bulan Desember 2013,
Februari 2014, April 2014, Juni 2014 dan Agustus 2014. Harga pelaksanaan per opsi adalah
sebesar AS$ 0,33838, sementara harga cap sebesar AS$ 0,45551. Kemudian, pada tanggal
23 Oktober 2009, Enercoal menandatangani Perjanjian Capped Call dan Call Option dengan
Credit Suisse International. Berkaitan dengan perjanjian tersebut, Enercoal membayar
premium sebesar AS$ 95 juta kepada Credit Suisse. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada
43
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
berbagai tanggal pada bulan Oktober 2011, Oktober 2013, Oktober 2014 dan Oktober 2015
dengan harga pelaksanaan per opsi masing-masing sebesar AS$ 0,36806, AS$ 0,36806,
AS$ 0,41407 dan AS $0,46008. Sedangkan cap price per opsi pada saat jatuh tempo pada
bulan Oktober 2013, Oktober 2014 dan Oktober 2015 masing-masing sebesar AS$ 0,58277,
AS$ 0,62878 dan AS$ 0,67478. Berdasarkan metode akuntansi yang diterapkan, Perseroan
harus menggunakan nilai wajar untuk pelaporan transaksi tersebut. Hal ini dapat menimbulkan
fluktuasi yang signifikan dalam laba atau rugi.
5.
Risiko tingkat bunga
Perseroan dipengaruhi oleh fluktuasi suku bunga atas pinjaman dengan tingkat suku bunga
mengambang. Perseroan memiliki fasilitas pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang.
Dan Perseroan berniat untuk melakukan pembiayaan kembali pinjaman tersebut dengan
pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap dengan waktu jatuh tempo yang lebih panjang
selama kondisi pasar mengizinkan dan secara komersial Perseroan dapat melakukannya,
karena itu manajemen tidak mengharapkan dampak fluktuasi suku bunga atas sebagian besar
pinjaman jangka panjang. Kebijakan Perseroan akan memilih suku bunga tetap jika
memungkinkan karena diperkirakan adanya peningkatan LIBOR selama beberapa tahun
mendatang.
Seluruh risiko material yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan dan anak
perusahaan telah diungkapkan sebagaimana diuraikan diatas.
44
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN
AKUNTAN INDEPENDEN
Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan
hasil usaha PT Bumi Resources Tbk yang terjadi setelah tanggal laporan Auditor Independen tertanggal
30 Mei 2014 atas laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit
oleh KAP Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material,
kecuali berikut dibawah ini :
-
Pada tanggal 5 Juni 2014, Perseroan, BRI dan Castleford, menandatangani Perjanjian Novasi
dimana BRI menyerahkan dan menovasikan kepada Perseroan semua hak, kewajiban dan
kepentingan BRI berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 14 November 2013 antara Castleford dan
BRI sebagaimana telah diubah dari waktu ke waktu.
-
Pada tanggal 5 Juni 2014, Perseroan dan BRI menandatangani Perjanjian Pengakuan Utang
dimana Perseroan telah menerima pinjaman sebesar AS$150.000.000 dari BRI dengan internal rate
of return sebesar 5%.
-
Pada tanggal 10 Juni 2014, Perseroan dan Castleford menandatangani Perjanjian Penyelesaian
Utang (“Debt Settlement Agreement”), Perseroan dan Castleford setuju setiap utang Perseroan
berdasarkan Perjanjian Novasi akan diselesaikan dengan saham Perseroan terkait dengan
Penawaran Umum Terbatas Perseroan. Perseroan dan Castleford setuju dan mengakui saldo utang
Perseroan kepada Castleford saat ini sebesar AS$150.000.000.
-
Pada tanggal 12 Juni 2014, Perseroan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya, SC, KCL, SHL
dan Forerunner (sebagai “Original Guarantors”) dan Credit Suisse AG, cabang Singapura (sebagai
“Original Lenders, Arranger, Facility Agent, Security Agent dan Account Bank”) menandatangani
Perjanjian Kredit untuk menyediakan fasilitas kredit sebesar AS$ 114.310.344,83 kepada Perseroan
dan berlaku selama 36 bulan. Pinjaman tersebut mempunyai suku bunga pinjaman sebesar LIBOR
ditambah marjin.
-
Pada tanggal 12 Juni 2014, Perseroan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya, SC,KCL, SHL
dan Forerunner (sebagai “Original Guarantors”), Raiffeisen Bank International AG, cabang Labuan
(sebagai “Original Lenders”) dan Raiffeisen Bank International AG, cabang Singapura (sebagai
“Arranger, Facility Agent, Security Agent dan Account Bank”) menandatangani Perjanjian Kredit
untuk menyediakan fasilitas kredit sebesar AS$ 80.689.655,17 kepada Perseroan dan berlaku
selama 36 bulan. Pinjaman tersebut mempunyai suku bunga pinjaman sebesar LIBOR ditambah
marjin.
45
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ANAK
PERUSAHAAN
1.
Riwayat Singkat Perseroan
PT Bumi Resources Tbk (“Perseroan”), berkedudukan di Jakarta, adalah suatu Perseroan Terbatas
yang didirikan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian
No. 130, tanggal 26 Juni 1973, sebagaimana telah diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar,
No. 103, tanggal 28 November 1973, yang keduanya dibuat di hadapan Djoko Soepadmo,SH,
Notaris di Surabaya. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan
Keputusan No. Y.A. 5/433/12 tanggal 12 Desember 1973, didaftarkan di buku Register Kantor
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 27 Desember 1973 dengan nomor pendaftaran
1824/1973 dan telah diumumkan dalam BNRI No. 1 tanggal 2 Januari 1974, Tambahan No. 7.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah berdasarkan
Akta Berita Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ketiga No.80, tanggal 13 Mei 2014, yang
dibuat di hadapan Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara, yakni mengenai Pasal 4 ayat
(1), Pasal 14 ayat (2), Pasal 15 ayat (3), Pasal 17 ayat (2) serta penegasan kembali seluruh
anggaran dasar Perseroan.
Sebagai informasi, dengan telah diundangkannya Undang-undang No. 40 Tahun 2007 mengenai
Perseroan Terbatas, berdasarkan Pasal 29 ayat (1) dan Pasal 30 ayat (1) UUPT tersebut,
pendaftaran perubahan anggaran dasar Perseroan dalam Daftar Perseroan dan pengumuman
dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia dilaksanakan oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia.
Kegiatan usaha utama Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.123, tanggal
21 Oktober 2011, yang dibuat dihadapan Humberg Lie SH, SE,MKn, Notaris di Jakarta Utara saat ini
adalah bergerak dalam bidang pertambangan batubara dan mineral melalui anak Perusahaan.
Perseroan berdomisili di Jakarta, dengan kantor berlokasi di Bakrie Tower, Lantai 12,Rasuna
Epicentrum, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan - 12940.
2.
Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan
Perkembangan kepemilikan saham Perseroan sejak Penawaran Umum Terbatas III Tahun 2000
sampai dengan prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:
Tahun 2000
Berdasarkan DPS per tanggal 31 Desember 2000, struktur permodalan, pemegang saham dan
komposisi pemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Jumlah Saham
Modal Dasar – Nominal Rp 500
Jumlah Nominal (Rp)
%
20.000.000.000
10.000.000.000.000
14.167.615.284
4.267.384.616
7.083.807.642.000
2.133.692.308.000
73,01
21,99
412.025.480
206.012.740.000
2,12
PT Taspen (Persero)
26.400.000
13.200.000.000
0,14
PT Jan Darmadi Corp.
25.520.000
12.760.000.000
0,13
Modal ditempatkan dan disetor penuh
Long Haul Holding Ltd.
Minarak Labuan
PT Bakrie Capital Indonesia
PT Jamsostek (Persero)
Masyarakat (dibawah 5%)*
Jumlah Modal ditempatkan dan disetor penuh
Jumlah Saham dalam portepel
14.042.900
7.021.450.000
0,07
491.011.720
245.505.860.000
2,53
19.404.000.000
9.702.000.000.000
100,00
596.000.000
298.000.000.000
* Para pemegang saham dengan kepemilikan dibawah 5%, kecuali pemegang saham pendiri
46
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Tahun 2010
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 157, tanggal 25 Juni 2010, yang dibuat di
hadapan Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara, terdapat Perubahan Pasal 4 ayat (1)
mengenai peningkatan modal dasar struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut:
Modal dasar
Modal ditempatkan/disetor
: Rp38.750.000.000.000
: Rp 9.702.000.000.000
Modal dasar Perseroan terbagi atas 77.500.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp500 per
lembar saham.
Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 87, tanggal 12 Oktober 2010, yang dibuat di hadapan
Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara terdapat Perubahan Pasal 4 ayat (2) mengenai
peningkatan modal ditempatkan dan disetor tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.Berdasarkan
DPS per tanggal 13 Oktober 2010 yang dikeluarkan oleh Ficomindo Buana Registrar selaku Biro
Administrasi Efek Perseroan, struktur permodalan, pemegang saham dan komposisi pemilikan
saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Jumlah Saham
Modal Dasar – Nominal Rp 500
Jumlah Nominal (Rp)
%
77.500.000.000
38.750.000.000.000
968.442.000
484.221.000.000
4,66
760.777.778
380.388.889.000
3,66
608.622.222
304.311.111.000
2,93
465.000.000
232.500.000.000
2,24
465.000.000
232.500.000.000
2,24
451.481.273
225.740.636.500
2,17
361.500.000
180.750.000.000
1,74
322.177.500
161.088.750.000
1,55
1,41
Modal ditempatkan dan disetor penuh
Glencore International AG
Raiffeisen Zentralbank Oesterreich
Singapore Branch S/A Moorfields
Credit Suisse International
AG
Bank Sarasin Rabo (Asia) Limited A/C PT
Bakrie + Brothers Tbk
Credit Suisse Singapore Branch S/A Bright
Ventures PlE LTD - BUMI
CS Securities (Europe) Ltd S/A CS
Securities (Europe) Ltd
UBS AG Singapore S/A Mohammad
Soetrisno Bachir
SSB Obih S/A Ishares MSCI Emering
Market Index Fund
PT Asuransi Jiwa SInarmas
292.304.011
146.152.005.500
Citibank New York S/A Dimensional
Emerging Markets Value Fund
280.320.500
140.160.250.000
1,35
Masyarakat *
280.320.500
140.160.250.000
70,05
Jumlah Modal ditempatkan dan disetor penuh
20.773.400.000
10.386.700.000.000
100,00
Jumlah Saham dalam portepel
56.726.600.000
28.363.300.000
* Para pemegang saham dengan kepemilikan dibawah 5%, kecuali pemegang saham pendiri
Tahun 2014
Berdasarkan Akta Berita Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ketiga No.80, tanggal 13 Mei
2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara dan DPS per
tanggal 25 April 2014 yang dikeluarkan oleh Ficomindo Buana Registrar selaku Biro Administrasi
Efek Perseroan,Komposisi Modal Saham dan Susunan Pemegang Saham Perseroan adalah
sebagai berikut:
Keterangan
Saham
Rupiah
Modal Dasar
Seri A (Nominal Rp 500)
20.773.400.000
10.386.700.000.000
Seri B (Nominal Rp 100)
283.633.000.000
28.363.300.000.000
47
%
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Keterangan
Saham
Rupiah
%
Modal Ditempatkan
Credit Suisse AG SG Branch S/A CSAGSINGLHHL(LHHL-130M)-20233 34064(*)
4.797.485.702
2.398.742.851.000
23,09
Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch
S/A Long Haul Holdings Ltd(*)
1.264.213.935
632.106.967.500
6,09
Masyarakat dibawah 5%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
14.711.700.363
7.355.850.181.500
70,82
20.773.400.000
10.386.700.000.000
100,00
Saham dalam Portepel
(*)
3.
Seri A (Nominal Rp 500)
-
-
Seri B (Nominal Rp 100)
283.633.000.000
28.363.300.000.000
Berdasarkan surat pernyataan dari Long Haul Holdings Ltd (“Long Haul”) tanggal 11 Juni 2014 yang menyatakan bahwa Long Haul
memiliki 6.061.699.637 saham atau sebesar 29,18% kepemilikan saham Perseroan melalui Credit Suisse AG SG Branch S/A SCAGSINGLHLL (LHHL-130M) – 20233 34064 dan Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd.
Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum yang Memiliki 5%
atau Lebih Saham Perseroan
Long Haul Holdings Ltd. (“Long Haul”)
Keterangan Singkat
Long Haul merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah berdasarkan hukum negara
Nevis dan terdaftar sebagai perusahaan pada tanggal 3 Februari 1997.
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha Long Haul bergerak dalam bidang Investasi.
Struktur Permodalan
Susunan permodalan Long Haul memiliki jumlah modal yang terdiri dari saham yang dikeluarkan
oleh Long Haul sebanyak 1.000 lembar saham dengan nilai nominal sebesar AS$1.00 per lembar
saham. Golden Glades Limited adalah satu-satunya pemegang saham dari 100% modal yang
ditempatkan dan disetor oleh Long Haul.
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi Long Haul adalah sebagai berikut:
Direksi:
Direktur
4.
:Omar Luthfi Anwar
Pengurusan dan Pengawasan Perseroan
Pengelolaan Perseroan dilakukan oleh Direksi di bawah pengawasan Komisaris yang diangkat oleh
RUPS. Hak dan Kewajiban Komisaris dan Direksi diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Direksi
dan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 228, tanggal 28 Juni 2013dibuat dihadapan
Humberg Lie SH, MH, Notaris di Jakarta Utara, susunanDireksi dan Dewan Komisaris Perseroan
saat ini adalah sebagai berikut:
Komisaris
Presiden Komisaris / Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris
Komisaris
Komisaris
:
:
:
:
:
:
:
Kusumo A. Martoredjo
Suryo B Sulisto
Iman Taufik
Fuad Hasan Masyhur
Nalinkant Amratlal Rathod
Anton Setianto Soedarsono
Sulaiman Zuhdi Pane
48
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
:
:
Saptari Hoedaja
Andrew C Beckham
Dileep Srivastava
Kenneth Patrick Farrell
Eddie J. Subari
R.A. Sri Dharmayanti
Berdasarkan Surat Ketetapan Dewan Komisaris PT Bumi Resources Tbk Pengangkatan Komite
Audit tanggal 1 April 2012, susunan anggota Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:
Ketua
: Iman Taufik
Anggota
: Mulyadi
Anggota
: Myrnie Zachraini Tamin
Berdasarkan Surat Perseroan No.: 895A/BR-BOD/IX/07 tanggal 21 September 2007, Perseroan
menunjuk Dileep Srivastava sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) dengan masa
jabatan sampai dengan adanya surat penunjukan Corporate Secretary yang baru dari Perseroan.
Perseroan menyediakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam bentuk tunjangan,
gaji, dan fasilitas. Sistem remunerasi ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan
rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi yang disampaikan melalui Presiden Komisaris.
Dari waktu ke waktu, Komite Nominasi dan Remunerasi bersama-sama dengan Dewan Komisaris
akan mengevaluasi kepantasan sistem remunerasi untuk Dewan.
Total remunerasi yang dibayarkan kepada Komisaris dan Direktur Perseroan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 masing-masing sebanyak AS$ 339 ribu atau setara
dengan Rp 3,5 miliar dan AS$ 1.736 ribu atau setara dengan Rp 18,1 miliar.
Keterangan singkat mengenai masing-masing Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai
berikut:
KOMISARIS
Kusumo A. Martoredjo – Presiden Komisaris / Komisaris Independen
Kusumo A. Martoredjo menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan
sejak Juni 2013 dan akan berakhir pada April 2015. Sebelumnya, beliau
menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Beliau lulus
dari Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia pada tahun 1966 dan pada
tahun 1969, beliau melanjutkan studinya di Gutbrod Moteren Werke
Gmbh, Jerman Barat. Beliau adalah pendiri PT Catur Yasa dan anggota
Dewan Gubernur Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Penasihat
Senior Komite Ekonomi Indonesia-Jepang (IJEC). Beliau diangkat
sebagai Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang
Perekonomian untuk Jepang dan Korea, dan merupakan Komisaris di
beberapa perusahaan yang bergerak di bidang Energi, Industri dan
Pelayanan Ritel di sektor gas dan bahan bakar. Beliau juga Presiden
Federasi Shorinji Kempo Indonesia. Beliau adalah warga negara
Indonesia. Lahir di Bandung pada tanggal 7 April 1943.
49
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Suryo Bambang Sulisto –Komisaris Independen
Suryo B. Sulisto menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Juni 2013
dan akan berakhir pada April 2015. Sebelumnya menjabat sebagai
Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2001-2012, dan menjabat
sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan dari tahun 2012-2013.
Beliau meraih gelar BSc dari University of Wisconsin dan Master of
Business Administration (MBA) dari Washington International University,
Pennsylvania, keduanya di Amerika Serikat pada tahun 2000. Beliau juga
merupakan pendiri Satmarindo Group dan saat ini menjabat sebagai
Ketua Kamar Dagang Indonesia dan Industri (KADIN) sejak 2010. Beliau
adalah Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Amerika
Utara, Tengah dan Daerah Amerika Selatan. Beliau adalah warga Negara
Indonesia. Lahir di Solo pada tanggal 11 Februari 1947.
Imam Taufik– Komisaris Independen
Iman Taufik menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2001
dan ditunjuk kembali sejak Juni 2013 sampai dengan April 2015. Beliau
meraih gelar Sarjana Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) pada
tahun 1967. Beliau adalah pendiri PT Tripatra Engineering dan PT
Gunanusa Utama Fabricators. Beliau dianugerahi Satya Lencana
Pembangunan oleh Presiden Republik Indonesia atas usahanya dalam
mengembangkan teknologi lepas pantai. Beliau adalah warga negara
Indonesia. Lahir di Jakarta pada tanggal 24 April 1942.
Fuad Hasan Masyhur - Komisaris Independen
Fuad Hasan Masyhur telah menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak
tahun 2001 dan ditunjuk kembali sejak Juni 2013 sampai dengan April
2015. Beliau juga Presiden Direktur PT Maktour sejak tahun 1986, dan
Presiden Komisaris PT Kayu Meridian. Beliau adalah warga negara
Indonesia. Lahir di Ujung Pandang pada tanggal 29 Juni 1959.
50
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Nalinkant Amratlal Rathod– Komisaris
Nalinkant A. Rathod telah menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak
tahun 2001 dan ditunjuk kembali sejak Juni 2013 sampai dengan April
2015. Beliau menerima gelar Bachelor of Commerce dari Andhara
University, India pada tahun 1970 dan Chartered Akuntan India pada
tahun 1976. Beliau telah berkarier di Bakrie Group di Indonesia selama
hampir 25 tahun dalam berbagai kapasitas dan memegang berbagai
posisi senior. Saat ini beliau adalah Komisaris Utama di PT Kaltim Prima
Coal dan PT Arutmin Indonesia, keduanya merupakan pengekspor
batubara termal terbesar di dunia dari Indonesia. Kedua tambang
tersebut adalah perusahaan patungan (70:30) antara PT Bumi Resources
Tbk, Indonesia dan Tata Power Ltd, India. Beliau saat ini juga menjabat
sebagai Managing Director Capital Managers Asia Pte. Ltd, Singapura,
penasihat keuangan perusahaan yang beroperasi di Asia. Beliau telah
ditunjuk oleh keluarga Bakrie sebagai Komisaris di PT Bumi Resources
Tbk. PT Bakrie Telecom Tbk, dan PT Energi Mega Persada Tbk. Semua
perusahaan tersebut di atas merupakan bagian dari Grup Bakrie. Beliau
adalah seorang pengusaha sukses dalam bidangnya dan negosiator
lintas budaya dan pembuat kesepakatan berpengalaman. Beliau juga
aktif secara sosial dan saat ini merupakan Presiden India Club, Jakarta,
Indonesia, dan baru-baru ini telah ditunjuk sebagai Ketua Komite India di
Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Beliau adalah warga negara India.
Lahir di Rajahmundry, India pada 12 Mei 1950.
Anton Setianto Soedarsono – Komisaris
Anton Setianto Soedarsono menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak
tahun 2009 dan ditunjuk kembali sejak Juni 2013 sampai dengan April
2015. Beliau lulus dari Universitas Nasional Yokohama, Jepang pada
tahun 1966 dan memulai karirnya di Pertamina 1966-1981, di mana,
selama 5 tahun terakhir beliau ditempatkan di Kantor Pusat Jakarta
sebagai Marketing Manager Overseas Minyak Mentah dan Petroleum.
Beliau menjadi konsultan independen untuk perusahaan minyak dan gas
dan bisnis minyak internasional. Dia kemudian memutuskan untuk
bergabung dengan Unocal dan ditempatkan di kantor Perwakilan
Republik Indonesia di Jakarta. Selama karirnya 10 tahun, Beliau
menjabat beberapa posisi penting, sebagai Vice President untuk Urusan
Minyak Komersial dan Vice President untuk Hubungan Pemerintah.
Beliau mengeluarkan ide yang kemudian dilaksanakan untuk menjual
minyak mentah Indonesia dengan harga premium pada tahun 1979.
Selama 1994-1998, beliau menjabat sebagai CEO dan Presiden Direktur
Bakrie Investindo dan sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Bakrie
Capital Indonesia selama 1998-1999. Beliau adalah warga negara
Indonesia. Lahir di Bandung pada tanggal 22 November 1940.
51
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Sulaiman Zuhdi Pane – Komisaris
Sulaiman Zuhdi Pane telah menjabat sebagai Komisaris Perseroan pada
tahun 2001-2012, dan ditunjuk kembali pada Juni 2013 sampai dengan
April 2015. Beliau mendapatkan gelar sebagai ahli geologis dari Institut
Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1962. Beliau pernah bergabung di
Pertamina dari tahun 1962 – 2000 dengan tiga jabatan terakhirnya secara
berturut-turut sebagai: Kepala pengembangan manajemen dan kontraktor
asing (sekarang BPMIGAS), staf ahli untuk presiden direktur dan kepala
negosiator Kontrak bagi hasil (Production Sharing Contracts). Beliau
adalah warga negara Indonesia. Lahir di Pematang Siantar pada tanggal
23 Februari 1938
DIREKSI
Saptari Hoedaja– Presiden Direktur
Saptari Hoedaja lulus dari Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi
Bandung (ITB) pada tahun 1983. Presiden Direktur Perseroan sejak
tahun 2001 dan ditunjuk kembali pada Juni 2013 sampai dengan April
2015. Sejak pertengahan 2011, beliau juga menjabat sebagai Presiden
Direktur PT Arutmin Indonesia dan PT Kaltim Prima Coal. Beliau juga
menjabat sebagai Komisaris Utama PT Energi Mega Persada Tbk dan
PT Bumi Resources Minerals Tbk. Beliau pernah menjabat sebagai Non
Executive Director dan Chief Executive Officer di Bumi Plc. Beliau
merupakan warga negara Indonesia. Lahir di Jakarta, pada tanggal 30
Mei 1959.
Andrew C Beckham– Direktur
Andrew Beckham menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Juni 2013
dan akan berakhir pada April 2015. Beliau lulus dari Portsmouth
University dengan gelar Kehormatan di bidang Ekonomi pada tahun
1990. Setelah bekerja di Inggris selama 10 tahun, beliau pindah ke
Australia untuk bekerja di Allianz dan Exxon Mobil. Pada bulan Februari
2000, beliau pindah ke Indonesia dan bekerja untuk BHP Billiton sebagai
konsultan di PT Arutmin Indonesia. Pada Desember 2001, beliau
dipromosikan sebagai Manajer Keuangan untuk Arutmin, sekarang
dimiliki oleh Perseroan. Dengan akuisisi PT Kaltim Prima Coal (KPC),
beliau diangkat sebagai Manajer Pengembangan Bisnis di KPC dan
terlibat dalam penerbitan obligasi pertama dari Indonesia dengan
Investment Grade setelah krisis keuangan. Pada Januari 2005, beliau
direkrut oleh Perseroan sebagai Vice President, sebelum beliau diangkat
sebagai Chief Financial Officer pada bulan Desember 2006. Beliau juga
menjabat sebagai Direktur Herald Resources pada ASX sejak 2009, dan
menjabat sebagai Chief Financial Officer di Bumi Plc sampai 2012. Beliau
juga merupakananggota dari Australian Institute of Company Directors.
Beliauadalah warga negara Inggris. Lahir di Clacton on Sea Inggris,pada 29 Desember 1967.
52
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Dileep Srivastava– Direktur
Dileep Srivastava bergabung dengan Bakrie Group di tahun 1997. Beliau
menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Juni 2013 dan akan berakhir
pada April 2015. Beliau juga menjabat di sejumlah posisi senior di
kelompok usaha, termasuk Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk dan TransBakrie, bertanggung jawab untuk Investor Relations Group dan
Perencanaan/Pengembangan Bisnis Perusahaan di PT Bakrie & Brothers
Holding (termasuk PT Bakrie Telecom Tbk). Beliau bergabung dengan
Perusahaan pada tahun 2005 untuk fungsi Investor Relations, Corporate
Secretary, PR, Media, Tata Kelola, dan Komunikasi. Sejak Maret 2008,
beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk.
Sebelum bergabung dengan Grup Bakrie, beliau adalah Chief Executive
Officer PT Kalindo Deka Griya (pemilik Menara Kadin Indonesia) dan
beberapa proyek real estate lainnya di Indonesia, memimpin Bennett &
Coleman (pemilik Times India Group, penerbit terbesar di India) di New
Delhi dan ICI Limited di berbagai fungsi dan bisnis. Beliau memperoleh
gelar Master of Business Administration dari Indian Institute of
Management (IIMA), Ahmedabad, India pada tahun 1973. Beliau adalah
warga negara India. Lahir di Kanpur, India pada tanggal 27 Oktober 1952.
Kenneth Patrick Farrell – Direktur
Kenneth Patrick Farrell menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Juni
2013 dan akan berakhir pada April 2015. Beliau juga menjabat sebagai
Komisaris PT Arutmin dan PT Kaltim Prima Coal sejak 2007, dan
merupakan Direktur Independen dari WestSide Corporation Ltd, sebuah
perusahaan ASX yang tercatat. Beliau adalah mantan Presiden Direktur
PT Arutmin Indonesia dan Direktur PT Kaltim Prima Coal. Sebelumnya
bekerja untuk BHP Billiton Limited selama 21 tahun pada berbagai posisi
eksekutif dan kapasitas manajerial pada bijih besi, transportasi, mangan,
dan bisnis batubara. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau
adalah Presiden Direktur BHP Billiton Coal Indonesia. Pada tahun 2010,
beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bumi Resources Minerals
Tbk sebelum menjadi Direktur/Wakil Presiden Direktur pada Mei 2012.
Dia memegang gelar sarjana di bidang Teknik dan Perdagangan dari
University of Queensland pada tahun 1986 dan memiliki ijazah
pascasarjana dalam bidang Company Directorship dari University of New
England pada tahun 1994. Beliau adalah Anggota Institution of
Engineers, Australia; anggota dari The Australian Institute of Mining and
Metallurgy dan anggota dari Australian Institute of Company Directors.
Beliau adalah warga negara Australia. Lahir di Toowoomba, Australia
pada tanggal 22 Juli 1955.
Eddie J. Subari– Direktur
Eddie J. Soebari lulus dari Universitas Indonesia, fakultas ekonomi,
jurusan akuntansi pada tahun 1986. Beliau memulai karirnya sebagai
akuntan, auditor dan pasar modal dari tahun 1984-1997. Beliau
bergabung dengan Bakrie Group pada tahun 1997 dan menempati
beberapa posisi, seperti Head of Corporate Finance di PT Bakrie Capital
Indonesia, Komisaris di PT Bumi Modern Tbk (now PT Bumi Resources
Tbk) sejak tahun 1997, sebagai Direktur di PT Arutmin Indonesia sejak
tahun 2001-2007 and direktur di PT Kaltim Prima Coal sejak tahun 20032007. Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur di Gallo Oil sejak
tahun 2000 sampai sekarang. Beliau menjabat sebagai direktur
Perseroan pada tahun 2000-2012 dan ditunjuk kembali pada Juni 2013
dan akan berakhir pada April 2015. Beliau adalah warga negara
Indonesia, lahir di Surabaya pada tanggal 21 Juni 1956.
53
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
R.A. Sri Dharmayanti– Direktur
R.A. Sri Dharmayanti mendapat gelar master jurusan hukum di
Universitas Indonesia. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur
Perseroan sejak Juni 2013 dan akan berakhir pada April 2015. Saat ini
Beliau juga menjabat sebagai direktur dan Corporate Secretary di PT
Bakrie & Brothers Tbk, dan Komisaris di PT Kaltim Prima Coal dan PT
Arutmin Indonesia. Beliau juga sebagai anggota dewan penasihat
asosiasi pertambangan batubara Indonesia (APBI-ICMA), anggota dewan
di API-IMA (Asosiasi Pertambangan Indonesia/Indonesian Mining
Association), anggota di PERHAPI (Perhimpunan Ahli Pertambangan
Indonesia/Association of Indonesian Mining Professionals), anggota tim
penilai di AEI (Asosiasi Emiten Indonesia/Indonesia Public Listed
Companies Association), dan kepala divisi pendidikan dan sertifikasi di
ICSA (Indonesian Corporate Secretary Association). Sebelum diangkat
sebagai direktur Perseroan, beliau menjabat kepala bagian divisi hukum
Perseroan. Beliau adalah warga negara Indonesia, lahir di Jakarta pada
tanggal 1 Maret 1962.
5.
Struktur Organisasi
General Meeting of
Shareholders
IT Steering Co mmittee
Code of Con duct
Commit tee
Board of Directors
Board of Co mmiss ione rs
He dge Risk Mgt
Commit tee
President Director/CEO
Remune ration&
No mination Committe e
Human Resour ce
Commit tee
Gover nance, CSR& HSE
Commit tee
Audit C ommittee
Ris k Management
Committ ee
Internal
Audit
Director
Ris k
Management
Information
Technology
Director
Dir ector
Dir ector
Direct or
Eco nomis t
Investor Mgt
PT Arut min
In donesia
Corpor at e
Secretary
PT Kaltim C oal
PR & Corp
PT Bumi Resourc es
Mi nerals T bk
Comm
Director
New Proje ct
/Expansio n
Chi ef Leg al
Offi cer
Chief
Marketing
O ffi cer
Treasur y & Corp
Fin ance
Treasur y & Corp
Finance
Do mes tic Sale s
&Bumi R eporting
G/L Accounting
C omp liance
Legal
Exp ort Sales
R eporting A/C
HR & GA
Sales Operations
Tax A/C
Coal Technology
Gallo Oil (Jers ey)
B udget & Cos t
Contr ol
Bu s. Analysis &
Repor ting
Governance
HSE
6.
Sumber Daya Manusia (SDM)
Sepanjang operasinya di lokasi tambang dan kantor pusat, Perseroan, anak perusahaan dan
kontraktornya menyediakan lapangan pekerjaan bagi lebih dari 40.000 pekerja pada tahun 2012.
Perseroan membuat protokol Sumber Daya Manusia (SDM) dan petunjuk SDM dalam konsultasi
54
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
dengan anak perusahaan dan kontraktor untuk menentukan praktik terbaik yang secara keseluruhan
selaras dengan tujuan perusahaan.
Tujuan jangka panjang Perseroan membutuhkan penambahan staf di semua level, namun, kondisi
tahun 2012 tidak memungkinkan realisasi tujuan ini. Namun demikian, staf pertambangan mampu
bersama-sama untuk menciptakan penghematan operasional sedangkan personil kantor pusat sibuk
mengelola fluktuasi, dan memperkuat integrasi organisasi. Atas dasar ini, standar dikembangkan,
diimplementasikan dan dievaluasi. Hasil integrasi organisasi ini dapat dilihat dalam praktik Health,
Safety, dan Environment (“HSE”) yang baik di lokasi tambang, pengembangan Teknologi Informasi
(“TI”) dalam hal manajemen SDM, Enterprise Risk Management, dan sistem komunikasi dan
pelaporan kinerja operasional konsisten. Staf kantor pusat mendukung kebutuhan seluruh tata kelola
dan implementasi tujuan perusahaan yang luas. Untuk mengelola perubahan dan hasil keuntungan,
Perseroan telah memiliki sistem untuk merekrut bakat terbaik, meningkatkan kompetensi karyawan
dan pengembangan karir, dan mempertahankan karyawan yang efektif. Melalui pendekatan
sistematis, kinerja dinilai, remunerasi ditentukan, dan budaya kerja yang berorientasi kinerja yang
kuat dipertahankan.
Perseroan berupaya untuk menciptakan tempat kerja yang harmonis dalam industri yang dinamis.
Komunikasi yang baik antara karyawan dan manajemen dilakukan melalui kegiatan formal dan
informal sedangkan Speak Up System tersedia untuk melaporkan penyimpangan. Paket remunerasi
termasuk gaji yang kompetitif, tunjangan kesehatan, tunjangan pensiun, bonus kinerja dan tunjangan
lainnya bagi karyawan dan bantuan pendidikan bagi anak-anak mereka, termasuk hibah pendidikan
dan penghargaan prestasi siswa.
Untuk pertumbuhan individu dan kebutuhan perusahaan, Perseroan dan anak perusahaan
menyelenggarakan program pelatihan bagi stafnya. Beberapa program pelatihan yang disediakan di
antaranya adalah:
No.
Nama pelatihan
Pelaksana
Jumlah
Peserta
4
9
8
10
2
2
Waktu
(jam)
64
360
320
400
32
16
1
2
3
4
5
6
World of Executive PA 2012
Inhouse Business English Training Intermediate Level
Inhouse Business English Training Upper- Intermediate Level
Inhouse Business English Training Beginner Level
Electrical, Panels, and Air Conditioning
Sharing Session ESOP Implemention
Universal Network Intelligence Startegic Pte Ltd
London Cituy Institute
London City
London City Institute
Frsh Consultant
ICSA (Indonesian Corporate Secretary Association)
7
Crash Free Driving Training
PT Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC)
2
32
8
Seminar on Company's Tax Obligation for Year of Assessment
2012
Fractured Carbonate Reservoirs
IRAS Singapore
4
32
AAPG (American Association of Petroleum
Geologist)
BCP Asia
Petromindo.com/ Indonesia Oil, Mining and Energy
News
Anak Bangsa
PT Activindo System Informatika
PT Interdev Prakarsa
2
48
2
1
16
8
2
1
1
16
40
16
9
10
11
12
13
14
10th Asia BusinessContinuity Conference
Regulation of Minister of Mineral and Energy Resources Number
7/2012
Project Financing bagi industri Pertambangan Indonesia
Pelatihan Exchange 2010
Community Risk Management dengan pendekatan CSR
Program Pengembangan Karyawan
Perseroan melalui anak perusahaannya juga mengembangkan program pengembangan karyawan,
diantaranya sebagai berikut:
•
•
•
•
•
Program Pengembangan Pascasarjana mempersiapkan ahli-ahli
Program Pengembangan Kepemimpinan Arutmin (ALDP) mempersiapkan insinyur dan staf
untuk pemimpin
Program Pengembangan Manajemen Arutmin (AMDP) mempertajam kompetensi pengawas
Crash Program untuk Kegiatan Operasional di Batubara. Untuk mempertajam keterampilan
teknis dan non-teknis mereka
Mempersiapkan program pengembangan kebutuhan khusus untuk karyawan berbakat
berdasarkan rencana pengembangan individu yang telah disetujui setelah tersedia hasil
penilaian kompetensi.
55
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Profil dan Penilaian Kompetensi
Kegiatan ini dilakukan melalui anak perusahaan dengan tujuan untuk posisi pendukung dengan
bidang Keuangan, Kontrak dan Manajemen Proyek, General Affairs, Logistik & Kualitas,
Maintenance Listrik, Manajemen Tanah, Pengembangan Aplikasi TI, dan Geoteknik. Perangkat
penilaian kompetensi ini memfasilitasi kesadaran tentang adanya kesenjangan antara kondisi yang
ada dan persyaratan kompetensi. Dengan ini, karyawan bisa menyadari peluang promosi dan
melanjutkan untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan. Arutmin juga mengembangkan
kamus kompetensi untuk jalur karir ganda dalam Departemen Sumber Daya Mineral sebagai proyek
percontohan yang akan diikuti oleh departemen lainnya.
Berikut ini adalah komposisi karyawan Perseroan dan anak-anak perusahaan menurut jenjang
manajemen, pendidikan dan kelompok usia untuk periode Desember 2013 dan 2012.
Komposisi Karyawan menurut Jenjang Manajemen:
Desember 2013
Jenjang Manajemen
Desember 2012
Anak
Anak
Perseroan
Jumlah Perseroan
Jumlah
Perusahaan
Perusahaan
Manajemen
6
84
90
7
84
7
VP & Manager Senior
7
84
91
7
80
87
Manager
9
55
64
10
52
62
Superintendent
6
402
408
6
395
401
1,108
Supervisor
4
1,092
1,096
4
1,104
Staff
30
495
525
26
475
501
Non Staff
12
3,477
3,489
13
3,619
3,632
Jumlah
74
5,689
5,763
73
5,809
5,798
Komposisi Karyawan menurut Jenjang Pendidikan:
Jenjang Pendidikan
S3 & S2
Desember 2013
Desember 2012
Anak
Anak
Jumlah
Jumlah Perseroan
Perseroan
Perusahaan
Perusahaan
13
76
89
12
75
87
S1
38
1,022
1,060
36
1,044
DIII
13
437
450
17
452
469
9
3,714
3,723
6
3,777
3,783
253
255
SMU
SMP
1
SD
-
Jumlah
74
247
248
193
193
5,689
5,763
2
73
1,080
208
208
5,809
5,882
Komposisi Karyawan menurut Kelompok Usia:
Jenjang Usia
< 20
Desember 2013
Desember 2012
Anak
Anak
Perseroan
Jumlah Perseroan
Jumlah
Perusahaan
Perusahaan
-
20 - 30
26
1,225
1,251
27
1,422
1,449
31 - 40
25
2,362
2,387
25
2,408
2,433
41 - 55
19
2,068
2,087
17
1,944
1,961
4
34
38
4
35
39
74
5,689
5,763
73
5,809
5,882
Di atas 55
Jumlah
Komposisi Karyawan menurut Kelompok Status:
Status
Karyawan tetap
Karyawan tidak tetap
Jumlah
Desember 2013
Desember 2012
Anak
Anak
Perseroan
Jumlah Perseroan
Jumlah
Perusahaan
Perusahaan
60
5,411
57
5,481
5,538
14
278
16
328
344
74
5,689
73
5,809
5,882
56
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Perseroan dan anak-anak perusahaan saat ini juga mempekerjakan 13 tenaga kerja asing, dengan izin
TKA Perseroan adalah sebagai berikut:
No
Nama TKA
1
Nalinkant Amratlal
Rathod
2
7.
KITAS
Ijin Mempekerjakan TKA (IMTA)
Jabatan
Warga
Negara
No. Ijin
2c21je1441-m
Masa Berlaku
14 Feb 2015
No. Ijin
4755 /2013
Masa Berlaku
14 Feb 2015
Komisaris
India
Dileep Srivastava
2c21je8636-n
3 Jun 2015
Kep.10372/MEN/P/
IMTA/2014
3 Jun 2015
Direktur
India
3
Andrew C Beckham
2d11jd3005-m
12 Feb 2018
Kep.16501/MEN/P/
IMTA/2013
28 Jul 2014
Direktur
Inggris
4
Peter Ashley Ball
2c21jd7705m
30 Sep 2014
Kep.18103/MEN/P/
IMTA/2013
30 Sep 2014
Chief Marketing
Australia
5
Patnuru Saroj kumar
Patro
2c11je5280am
18 Okt 2014
dalam proses
pengurusan
-
Quality Control
Advisor
India
6
Sanjay Kumar Jain
2c22je5439am
8 Agt 2014
Kep.16120/MEN/P/
IMTA/2013
8 Aug 2014
Senior Chief
Financial
India
7
Stephen John Sutton
2c21p13037-m
4 Des 2014
Kep.24393/MEN/P/
IMTA/2013
8 Nov 2014
maintenance
manager
Australia
8
Thomas Joseph William
Neumair
2c21je7377am
24 Okt 2014
KEP.16935/MEN/I
MTA/2013
26 Okt 2014
Project manager
Australia
9
Benneth Shane Michael
dalam proses
perpanjangan
-
562/1151/PPTK
9 Aug 2014
General
Manager Mining
Development
Australia
10
Mitra Ashok
2c21mc3169m.iii
4 Okt 2014
562/1011/PPTK
4 Okt 2014
Chief Finacial
Officer
India
11
Bart Hopkins
2c11mc3246-m1
10 Agt 2014
43750/MEN/B/IMT
A/2013
10 Juni 2014
General
manager
Epansion Project
Australia
12
Evan William Ball
jdgab11271
23 November
2014
51575/MEN/B/IMT
A/2013
28 November
2014
Technical
Director
Australia
Keterangan tentang Anak-anak Perusahaan
1.
PT Sitrade Coal (“SC”)
1. 1. Keterangan Singkat
SC adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. SC
didirikan pada tahun 2005 berdasarkan Akta Pendirian No. 6, tanggal 22 Agustus 2005,
yang dibuat di hadapan Muchlis Patahna, SH, MKn., Notaris di Jakarta, yang telah
mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C-23545
HT.01.01.TH.2005, tanggal 24 Agustus 2005.
Anggaran Dasar SC telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir
Anggaran Dasar SC adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar No. 117 tanggal 24 Februari 2009, dibuat
di hadapan Aulia Taufani, SH, MKn,sebagai Notaris pengganti Sutjipto, SH, MKn,Notaris di
Jakarta, yang telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan Keputusan Menkumham AHU17174.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 30 April 2009.
1. 2. Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar SC, maksud dan tujuan SC adalah bergerak di
bidang pertambangan.
1. 3. Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 9 tanggal 3 Mei 2011,
dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara, sebagaimana
diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Data Perseroan dari Menkumham berdasarkan No. AHU-AH.01.10-19441
tanggal 23 Juni 2011, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam SC
adalah sebagai berikut:
57
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham
Saham
Rupiah
%
10.000
10.000.000.000
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
Perseroan
5.454
1
5.454.000.000
1.000.000
99,99
0,01
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
5.455
5.455.000.000
100,00
Saham dalam Portepel
4.545
4.545.000.000
LC
1. 4. Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari SC berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Pemegang Saham No. 138 tanggal 30 Oktober 2013, dibuat di hadapan
Humberg Lie, SH, SE, Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh penerimaan
pemberitahuan dari Menkumham berdasarkan No. AHU-AH.01.10-53676, tanggal 11
Desember 2013, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU0118572.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 11 Desember 2013, adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
: Nugroho Damardono
Komisaris
Komisaris
: Dicky Zulkarnaen
1. 5. Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan SC untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Rama Wendra dengan pendapat wajar dalam semua hal yang
material.
(dalam AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Defisiensi Modal
Total Liabilitas dan Defisiensi Modal
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Rugi Usaha
Laba Neto
2012
1.839
381.796.678
381.798.517
10.692.122
336.462.958
347.155.080
3.044
399.980.289
399.983.333
(18.184.816)
381.798.517
5.621
399.980.309
399.985.930
(52.830.850)
347.155.080
(7.758)
34.642.081
(3.182)
74.753.132
Laba neto SC mengalami penurunan sebesar 53,66% dari AS$ 74.753 ribu pada tahun
2012 menjadi AS$ 34.642 ribu pada tahun 2013. Penurunan ini disebabkan oleh
penurunan kinerja KPC yang dipengaruhi oleh penurunan harga jual rata-rata batubara
sebesar 15% dari AS$ 88,7/ton di tahun 2012 menjadi AS$ 75,3/ton di tahun 2013. Faktor
lainnya adalah kerugian selisih kurs-neto yang meningkat signifikan di tahun 2013 sebesar
AS$ 146 juta dari tahun 2012 yang hanya sebesar AS$ 51 juta yang disebabkan oleh nilai
revaluasi tagihan pajak dan melemahnya nilai tukar AS$ terhadap IDR. Sampai dengan
akhir periode 2013 besaran laba anak perusahaan secara akumulatif belum melebihi nilai
Under Common Control (saldo negatif).
58
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
2.
PT Lumbung Capital (“LC”)
2. 1. Keterangan Singkat
LC adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta
Selatan. LC didirikan pada tahun 2008 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas
No. 114, tanggal 29 November 2008, yang dibuat dihadapan Humberg Lie SH, SE, MKn.,
Notaris di Tangerang, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan
Surat Keputusan No. AHU-10067.AH.01.01.Tahun 2009, tanggal 31 Maret 2009.
Anggaran Dasar LC telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir
Anggaran Dasar LC adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham No. 52, tanggal 25 Juni 2009, yang dibuat di hadapan Humberg Lie
SH., SE, MKn., Notaris di Tangerang, yang telah disetujui berdasarkan Keputusan
Menkumham No. AHU-49762.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 14 Oktober 2009.
2. 2. Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar LC, maksud dan tujuan LC adalah bergerak di
bidang perdagangan, pembangunan, real estate, perindustrian, percetakan, pertambangan,
jasa dan angkutan.
2. 3. Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari LC berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 54 Tanggal 25 Juni 2009 dibuat
di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama
Direktur
: Saptari Hoedaja
: Raden Eddie Junianto Subari
Komisaris
Komisaris
: Omar Luthfi Anwar
2. 4. Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 178,
tanggal 29 April 2011, dibuat oleh Humberg Lie SH, SE, MKn., Notaris di Jakarta,
sebagaimana disetujui Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan dari
Menkumham No. AHU-AH.01.10-19980.Tahun 2011 tanggal 28 Juni 2011, struktur
permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam LC adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham
Saham
Rupiah
%
2.000
2.000.000.000
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
Perseroan
CPS
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
499
1
500
499.000.000
1.000.000
500.000.000
1.500
1.500.000.000
99,80
0,20
100,00
2. 5. Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan LC untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit.
(dalam jutaan Rp)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
271
1.915.838
1.916.109
59
2012
449
449
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
(dalam jutaan Rp)
31 Desember
Keterangan
2013
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Kepentingan Nonpengendali
Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto
2012
284
1.916.105
1.916.389
(280)
1.916.109
449
449
(638)
(729)
(49)
(49)
Meningkatnya total aset LC sebesar Rp 1.915.660 juta dari sebesar Rp 449 juta pada
tahun 2012 menjadi sebesar Rp 1.916.109 juta pada tahun 2013 disebabkan oleh adanya
penambahan investasi pada aset batubara.
2. 6. LC mempunyai anak perusahaan dengan keterangan sebagai berikut:
a. PT Citra Jaya Nurcahya (“CJN”)
Keterangan Singkat
CJN suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta
Selatan. CJN didirikan pada tahun 2011 berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 12,
tanggal 19 Januari 2011, yang dibuat dihadapan Novita Puspitarini SH, Notaris di
Tangerang, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat
Keputusan No. AHU-05025.AH.01.01.Tahun 2011, tanggal 31 Januari 2011 ("Akta
Pendirian CJN").
Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar CJN yang ditetapkan dalam Akta Pendirian CJN,
maksud dan tujuan CJN adalah bergerak di bidang jasa, perdagangan dan pengangkutan
darat.
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari CJN berdasarkan Keputusan Pemegang
Saham tanggal 20 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
: Raden Eddie Junianto Subari
Komisaris
Komisaris
: Saptari Hoedaja
Struktur Permodalan
Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham CJN tanggal 20 Desember 2013, struktur
permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam CJN adalah sebagai berikut:
60
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Nilai Nominal Rp 500.000 per saham
Saham
Rupiah
%
4.000.000
2.000.000.000.000
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
LC
Setiawan
Andry
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1.030.099
425
75
1.030.599
515.049.500.000
212.500.000
37.500.000
515.299.500.000
Saham dalam Portepel
2.969.401
1.484.700.500.000
99,95
0,04
0,01
100,00
Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan CJN untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Rama Wendra.
(dalam Rp)
31 Desember
Keterangan
2013
2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Kepentingan Nonpengendali
Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
44.269.800
44.269.800
-
48.756.000
38.680.000
87.436.000
(43.166.200)
44.269.800
-
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto
(56.206.000)
(56.161.510)
-
b. PT MBH Minera Resource (“MBH Minera”)
Keterangan Singkat
MBH Minera suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Timur.
MBH Minera didirikan pada tahun 2008 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas
No. 1, tanggal 3 Januari 2008, yang dibuat dihadapan Beni Aguselyanto ,SH, Notaris di
Depok, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan
No. AHU-14990.AH.01.01.Tahun 2008, tanggal 27 Maret 2008 ("Akta Pendirian MBH
Minera").
Anggaran Dasar MBH Minera telah mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran
Dasar adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 1,
tanggal 5 Juli 2010, yang dibuat di hadapan Budi Kuntjoro, SH, Notaris di Ciputat, yang
telah disetujui berdasarkan Keputusan Menkumham No. AHU-38989.AH.01.02.Tahun
2010, tanggal 6 Agustus 2010.
Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar MBH Minera yang ditetapkan dalam Akta
Pendirian MBH Minera, maksud dan tujuan MBH Minera adalah bergerak di bidang
perdagangan, kontraktor, industri, percetakan, pengangkutan, jasa, agen, perumahan dan
pertambangan.
61
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari MBH Minera Keputusan Pemegang
Saham tanggal 20 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
: Raden Eddie Junianto Subari
Komisaris
Komisaris
: Saptari Hoedaja
Struktur Permodalan
Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham tanggal 20 Desember 2013, struktur
permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam MBH Minera adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 500.000 per saham
Saham
Rupiah
%
6.200.000
3.100.000.000.000
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
LC
Noviawan
Halim
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
1.585.713
450
50
1.586.213
792.856.500.000
225.000.000
25.000.000
793.106.500.000
1.500
2.306.893.500.000
99,97
0,028
0,002
100,00
Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan MBH Minerauntuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Rama Wendra.
(dalam Rp)
31 Desember
Keterangan
2013
2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Kepentingan Nonpengendali
Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
128.654.900
128.654.900
-
60.945.000
48.350.000
109.295.000
19.359.900
128.654.900
-
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto
(84.220.000)
(84.219.423)
-
c. PT Bintan Minera Resource (“BMR”)
Keterangan Singkat
BMR suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Pusat.
BMR didirikan pada tahun 2006 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 18,
62
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
tanggal 23 November 2006, yang dibuat dihadapan Mita Damayanti SH, MKn., Notaris di
Tangerang, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat
Keputusan No. W29-00517 HT.01.01-TH.2006, tanggal 15 Desember 2006.
Anggaran Dasar BMR telah mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar
adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.
221, tanggal 28 September 2011, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH., SE,MKn.,
Notaris di Jakarta Utara ("Akta No. 221/2011"), yang telah disetujui Menkumham
berdasarkan Keputusan Menkumham No. AHU-61090.AH.01.02.Tahun 2011, tanggal
12 Desember 2011.
Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar BMR yang ditetapkan dalam Akta No. 221/2011,
maksud dan tujuan BMR adalah bergerak di bidang perdagangan, kontraktor, industri,
percetakan, pengangkutan, jasa, agen dan perumahan.
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari BMR Keputusan Pemegang Saham
tanggal 20 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
: Raden Eddie Junianto Subari
Komisaris
Komisaris
: Saptari Hoedaja
Struktur Permodalan
Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham tanggal 20 Desember 2013, struktur
permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam BMR adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 500.000 per saham
Saham
Rupiah
%
4.800.000
2.400.000.000.000
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
LC
PT Surya Niaga Kencana
Sargato
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
1.216.405
499
1
1.216.905
608.202.500.000
249.500.000
500.000
608.452.500.000
3.583.095
1.791.547.500.000
99,96
0,04
0,00008
100,00
Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan BMRuntuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Rama Wendra.
(dalam Rp)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Kepentingan Nonpengendali
63
2012
97.655.450
97.655.450
-
48.756.000
38.680.000
87.436.000
-
-
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
(dalam Rp)
31 Desember
Keterangan
2013
10.219.450
97.655.450
Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto
3.
(52.793.500)
(52.773.585)
2012
-
-
PT Bumi Resources Minerals Tbk ("BRMS")
3. 1.Keterangan Singkat
BRMS adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di
Jakarta Selatan. BRMS didirikan pada tahun 2003 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan
Terbatas No. 3, tanggal 6 Agustus 2003, yang dibuat dihadapan Syafrudin, SH, MKn,
Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat
Keputusan No. C-29705 HT.01.01.TH.2003, tanggal 22 Desember 2003. Akta tersebut
telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) No. 23 tanggal 19 Maret
2004, Tambahan No. 2878.
Anggaran Dasar BRMS telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir
Anggaran Dasar BRMS adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan
Rapat No. 71, tanggal 11 September 2013, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE,
MKn., Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diberitahukan kepada Menkumham
berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-53011 tanggal 9
Desember 2013.
3. 2. Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar BRMS, maksud dan tujuan BRMS adalah
bergerak di bidang pertambangan baik langsung maupun melalui anak perusahaan, yang
antara lain meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, pembangunan sarana dan
prasarana tambang, pembukaan labang tambang, pengerukan dan pemindahan batuan
penutup, pengambilan batuan, pengolahan bijih, pemurnian logam, pengangkutan dan
penjualan bijih dan logam, melakukan kegiatan pasca tambang, serta melakukan kegiatan
jasa Penunjang kegiatan pertambangan.
3. 3. Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari BRMS berdarkan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat No. 70 tanggal 11 September 2013, dibuat di hadapan Humberg Lie,
S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh penerimaan pemberitahuan dari
Menkumham berdasarkan No. AHU-AH.01.10-39876 tanggal 25 September 2013, dan
telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0089740.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal
25 September 2013, adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama
Direktur
: Suseno Kramadibrata
: Fuad Helmy
Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
: Saptari Hoedaja
: Nalinkant Amratlal Rathod
: Gories Mere
64
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
3. 4. Struktur Permodalan
Berdasarkan DPS per tanggal 31 Maret 2014 yang dikeluarkan oleh Sinartama Gunita
selaku Biro Administrasi Efek BRMS, struktur permodalan, pemegang saham dan
komposisi pemilikan saham BRMS adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 625 per saham
Saham
Rupiah
56.000.000.000
35.000.000.000.000
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
Perseroan
PT DMS Investama
Masyarakat (dibawah 5%)
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
6.878.270.382
2.388.231.016
16.303.649.246
25.570.150.644
30.429.849.356
%
4.298.918.988.750
1.492.644.385.000
10.189.780.778.750
15.981.344.152.500
19.018.655.847.500
26,89
9,34
63,77
100,00
(*)
(*)
(*)
Catatan: Berdasarkan keterangan dari Perseroan yang dirangkum dari pernyataan masing-masing pihak terkait dibawah ini, Saham BRMS atas nama
pihak-pihak berikut ini adalah milik Perseroan:PT DMS Investama sejumlah 6.585.248.467 saham (25,75%), PT Jazirrah Cipta Buana
sejumlah 1.257.331.345 saham (4,92%), PT Best SCi Tel sejumlah 1.148.511.076 saham (4,49%),PT Bering Tel Sejahtera sejumlah
1.195.304.123 saham (4,67%), PT Arden Capital sejumlah 1.217.702.007 saham (4,76%), PT Bandana Merah Putih Investments sejumlah
1.222.912.500 saham (4,78%), PT Tempa Prestasi Gemilang sejumlah 671.324.500 saham (2,63%), dan Harus Capital Ltd. sejumlah
2.093.543.000 saham (8,19%).
3. 5. Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan BRMS untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian.
(dalam ribuan AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Kepentingan Nonpengendali
Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
12.445
1.874.694
1.887.139
189.184
1.797.923
1.987.107
508.025
71.085
579.110
(27.006)
1.335.035
1.887.139
458.820
70.823
529.643
(2.323)
1.459.787
1.987.107
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Laba Usaha
Rugi Neto
19.626
19.626
7.663
(149.435)
22.216
22.216
8.507
(60.630)
Total aset BRMS pada tahun 2013 adalah sebesar AS$ 1.887.139 ribu, yang mengalami
penurunan sebesar 5,03% dibandingkan tahun 2012 sebesar AS$ 1.987.107 ribu.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan aset lancar sebesar 93,42%, yang
terjadi karena adanya penyelesaian wesel tagih dan penjualan 3.700 saham yang mewakili
kepemilikan sebesar 60% di Bumi Holding kepada Rubish International Limited.
Meningkatnya kerugian BRMS dari rugi bersih sebesar AS$ 60.630 ribu pada tahun 2012
menjadi sebesar AS$149.435 ribu pada tahun 2013 disebabkan oleh kerugian atas
penghapusan piutang sebear AS$ 19 juta sehubungan dengan dilusi kepemilikan
perusahaan di Konblo dan kerugian penjualan atas kepemilikan Bumi Holding.
65
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
3. 6. BRMS mempunyai anak perusahaan dengan keterangan sebagai berikut:
a. Lemington Investments Pte. Ltd. ("Lemington")
Keterangan Singkat
Lemington, merupakan suatu perusahaan yang didirikan menurut dan berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku di Singapura, berkedudukan di Singapura. Lemington
didirikan di Singapura pada tanggal 9 Maret 2009 dengan Nomor Registrasi Perusahaan
No. 200904127M.
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha utama Lemington meliputi usaha di bidang pengadaan investasi dan
penyediaan layanan jasa bantuan usaha.
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan anggota Direksi Lemington adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
Direktur
: Sanjeev Gupta
: Edy Junianto
Struktur Permodalan
Susunan permodalan Lemington memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan disetor
sebanyak S$100.002,00 yang terdiri dari 100.002 saham biasa. Pemegang saham
Lemington adalah:Perseroan yang memiliki 2 saham biasa atau kurang lebih 0,002% dari
jumlah modal yang ditempatkan dan disetor dari Lemington dan BRMS memiliki 100.000
saham biasa atau kurang lebih 99,998% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor
dari Lemington.
Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Lemington untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit.
(dalam AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Kepentingan Nonpengendali
Defisiensi Modal
Total Liabilitas dan Defisiensi Modal
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto
2012
5.000.000
2.614.702
7.614.702
36.948.869
23.147.961
60.096.830
123.213
158.379.033
158.502.246
(150.887.544)
7.614.702
5.305.701
201.614.066
206.919.767
(303.827)
(146.519.110)
60.096.830
(232.097)
(3.528.010)
(230.685)
(10.278.678)
Penurunan total aset Lemington sebesar AS$ 52.482 ribu atau sebesar 87,33% dari
sebesar AS$ 60.096 ribu pada tahun 2012 menjadi AS$ 7.614 ribu pada tahun 2013
disebabkan karena pelepasan entitas anak yang terdiri dari Bumi Holding SAS dan Bumi
Mauritania SA.
66
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Menurunnya rugi neto Lemington dari rugi neto sebesar AS$ 10.278 ribu pada tahun 2012
menjadi rugi neto AS$ 3.528 ribu pada tahun 2013 yang disebabkan oleh pengakuan
keuntungan atas penjualan pelepasan entitas anak yang terdiri dari Bumi Holding SAS dan
Bumi Mauritania SA.
b. PT Citra Palu Minerals (”CPM”)
Keterangan Singkat
CPM adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. CPM
didirikan pada tahun 1997 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 23, tanggal
11 April 1997, yang dibuat dihadapan Sulami Mustafa, SH, Notaris di Jakarta, yang telah
mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C23005.HT.01.01.TH97, tanggal 24 April 1997. Akta tersebut telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia (BNRI) No. 52 tanggal 1 Juli 1997, Tambahan No. 2556.
Anggaran Dasar CPM telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir
Anggaran Dasar CPM adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham No. 120 tanggal 27 Agustus 2009 jo. Akta Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham No. 109, tanggal 29 Januari 2010, yang seluruhnya dibuat di hadapan
Humberg Lie, SH, SE, Notaris di Tangerang,yang telah disetujui kepada Menkumham
berdasarkan Surat Keputusan oleh Menkumham No. AHU-07730.AH.0102 Tahun 2010,
tanggal 12 Februari 2010.
Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar CPM,yang ditetapkan dalam Akta Pernyataan
Keputusan Pemegang Saham No. 120 tanggal 27 Agustus 2009 jo. Akta Pernyataan
Keputusan Pemegang Saham No. 109, tanggal 29 Januari 2010maksud dan tujuan CPM
adalah bergerak di bidang pertambangan.
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari CPM berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Pemegang Saham No. 185 tanggal 26 September 2013, dibuat dihadapan
Humberg Lie., SH., SE., MKn., Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
Suseno Kramadibrata
Raden Edie Junianto Subari
Kenneth Patrick Farrell
Adhika Andrayudha Bakrie
:
:
:
:
Saptari Hoedaja
Suryo Bambang Sulisto
Fuad Hasan Masyhur
Febriansyah Marzuki
Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 120 tanggal 27 Agustus
2009 jo. Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 109, tanggal 29 Januari 2010,
yang seluruhnya dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, Notaris di Tangerang,
sebagaimana disetujui kepada Menkumham berdasarkan Surat Keputusan oleh
Menkumham No. AHU-07730.AH.01.02 Tahun 2010, tanggal 12 Februari 2010, struktur
permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam CPM adalah sebagai berikut:
67
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Keterangan
Jumlah Saham
A. Modal Dasar
- Saham Seri A
- Saham Seri B
Jumlah Modal Dasar
B. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
- Saham Seri A
Perseroan
Enecorp Limited
- Saham Seri B
BRMS
Jumlah Modal Ditempatkan
Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
dan
Disetor
Jumlah Nilai Nominal
(Rp)
Persentase
(%)
100.000
1.400.000
1.500.000
234.000.000
14.203.000.000
14.437.000.000
1,62
98,38
100,00
24.999
1
58.497.660
2.340
3,0
0,1
800.000
8.116.000.000
96,9
825.000
8.174.500.000
100,00
675.000
6.262.500.000
Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan CPM untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian.
(dalam AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Defisiensi Modal
Total Liabilitas dan Defisiensi Modal
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Laba Usaha
Rugi Neto
2012
299.578
11.820.618
12.120.196
342.276
9.807.035
10.149.311
998.286
30.257.189
31.255.475
(19.135.279)
12.120.196
903.012
26.798.863
27.701.875
(17.552.564)
10.149.311
(1.582.715)
(995.267)
Meningkatnya rugi neto CPM sebesar 59,02% dari sebesar AS$ 995 ribu pada tahun 2012
menjadi sebesar AS$ 1.582 ribu pada tahun 2013 disebabkan karena saat ini CPM masih
dalam tahap eksplorasi pertambangan tembaga dan emas, selain itu juga disebabkan oleh
pengakuan rugi neto atas perubahan nilai wajar yang belum terealisasi untuk utang pihak
berelasi.
c. International Minerals Company LLC (”IMC”)
Keterangan Singkat
IMC merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah berdasarkan hukum negara
bagian Delaware.
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha IMC adalahInvestasi. Saat ini IMC belum beroperasi.
68
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Pengurus IMC adalah sebagai berikut:
Presiden
Bendahara
Sekretaris
: Saptari Hoedaja
: Raden Eddie Junianto Subari
: R.A. Sri Dharmayanti
Struktur Permodalan
BRMS adalah pemegang saham dari 100% modal yang telah ditempatkan dan diambil
bagian yang dimiliki IMC.
Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting IMC untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit.
(dalam Ribuan AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Kepentingan Nonpengendali
Defisiensi Modal
Total Liabilitas dan Defisiensi Modal
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto
2012
163.067
36.573.439
36.736.506
642.379
32.070.050
32.712.429
5.606.704
68.190.023
73.796.727
(543.610)
(36.516.611)
36.736.506
6.875.148
59.537.411
66.412.559
(340.666)
(33.359.464)
32.712.429
(615)
(3.157.147)
(456)
(1.525.440)
Meningkatnya rugi neto IMC sebesar 106,97% dari sebesar AS$ 1.525 ribu pada tahun
2012 menjadi sebesar AS$ 3.157 ribu pada tahun 2013 disebabkan karena saat ini IMC
masih dalam tahap eksplorasi pertambangan tembaga dan emas, selain itu juga
disebabkan oleh pengakuan rugi neto atas perubahan nilai wajar yang belum terealisasi
untuk utang pihak berelasi.
IMC mempunyai anak perusahaan dengan keterangan sebagai berikut:
PT Gorontalo Minerals ("GM”)
Keterangan Singkat
GM adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. GM
didirikan pada tahun 1998 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 8, tanggal
6 Februari 1998, yang dibuat dihadapan Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, yang telah
mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C2757.HT.01.01.TH98, tanggal 11 Februari 1998. Akta tersebut telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) No. 58 tanggal 21 Juli 1998, Tambahan No.3980.
Anggaran Dasar GM telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir
Anggaran Dasar GM adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar No. 271, tanggal 15 Agustus 2008, yang
69
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
dibuat di hadapan Sutjipto, SH,Notaris di Jakarta, yang telah disetujui kepada Menkumham
berdasarkan Surat Keputusan oleh Menkumham No. AHU-24239.AH.01.02 Tahun 2009,
tanggal 3 Juni 2009.
Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar GM, yang ditetapkan dalam Akta Pernyataan
Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar No. 271 tanggal 15 Agustus
2008, maksud dan tujuan GM adalah bergerak di bidang pertambangan.
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Dewan Direksi dan Komisaris terkini dari GM berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Pemegang Saham No. 186 tanggal 27 September 2013, dibuat dihadapan
Humberg Lie, SH., SE., MKn., Notaris di Jakarta,sebagai berikut:
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
:
Suseno Kramadibrata
Raden Eddie Junianto Subari
Kenneth Patrick Farrell
Adika Nuraga Bakrie
Ir. Royke Pasiak
:
:
:
:
:
Sukristiyawan
Saptari Hoedaja
Nalinkant Amratlal Rathod
Rilowidadi Sardadi
Fuad Hasan Masyhur
Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham GM No. 271, tanggal 15
Agustus 2008, dibuat oleh Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, sebagaimana disetujui kepada
Menkumham berdasarkan Surat Keputusan oleh Menkumham No. AHU24239.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 3 Juni 2009, struktur permodalan dan susunan
kepemilikan saham dalam GM adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 8.600 per saham
Saham
Rupiah
1.000.000
8.600.000.000
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
IMC
PT Aneka Tambang Tbk
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
%
200.000
1.720.000.000
50.000
430.000.000
80,00
20,00
250.000
750.000
2.150.000.000
6.450.000.000
100,00
Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan GM untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian.
(dalam AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
183.214
36.553.292
36.736.506
70
2012
642.378
32.070.051
32.712.429
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
(dalam AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
2012
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Defisiensi Modal
Total Liabilitas dan Defisiensi Modal
5.606.247
33.848.306
39.454.553
(2.718.047)
36.736.506
6.874.692
27.541.061
34.415.753
(1.703.324)
32.712.429
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Laba Usaha
Laba(Rugi) Neto
(1.014.723)
849.789
Menurunnya laba neto GM dari laba neto sebesar AS$ 849 ribu pada tahun 2012 menjadi
rugi neto sebesar AS$ 1.014 ribu pada tahun 2013 disebabkan karena saat ini GM masih
dalam tahap eksplorasi pertambangan tembaga dan emas, selain itu juga disebabkan oleh
pengakuan rugi neto atas perubahan nilai wajar yang belum terealisasi untuk utang pihak
berelasi.
d. Bumi Resources Japan Company Limited (”BRJ”)
Keterangan Singkat
BRJ merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah berdasarkan hukum negara
Jepang.
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha BRJ adalah pemasaran produk pertambangan.
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan anggota Direksi BRJ adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
Direktur
: Saptari Hoedaja
: Takao Ojiro
Struktur Permodalan
Susunan permodalan BRJ terdiri atas modal ditempatkan dan modal disetor yaitusejumlah
JP¥2.000.000 terdiri dari 200 saham biasa dimana BRMS adalah pemegang saham 100%
modal yang ditempatkan dan disetor BRJ.
Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting BRJ untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Tjiendradjaja & Handoko Tomo dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 2012 yang
telah diaudit oleh Mazars SCS Global Audit Corporation Japan dengan pendapat wajar
tanpa pengecualian.
(dalam AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
41.297.619
13.092.993
54.390.612
71
2012
42.580.102
12.986.695
55.566.797
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
(dalam AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
2012
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
10.796.144
10.796.144
43.594.468
54.390.612
9.775.579
12.118.776
21.894.355
33.672.442
55.566.797
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Laba Usaha
Laba Neto
19.626.135
19.626.135
19.010.736
9.922.026
22.215.891
22.215.891
21.461.051
14.605.889
Menurunnya laba neto BRJ sebesar 32,07% dari sebesar AS$ 14.605 ribu pada tahun
2012 menjadi sebesar AS$ 9.922 ribu pada tahun 2013 disebabkan oleh menurunnya
pendapatan jasa pemasaran BRJ sebesar 11,66% dari sebesar AS$ 22.215 ribu pada
tahun 2012 menjadi sebesar AS$ 19.626 ribu pada tahun 2013 sebagai akibat dari
menurunnya aktivitas bisnis pertambangan batubara secara global.
e. Calipso Investment Pte. Ltd. (”Calipso”)
Keterangan Singkat
Calipso, merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah pada tanggal 12
Oktober 2007 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 200719013N berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku di Singapura.
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha utama Calipso meliputi bidang pengadaan investasi dengan ketentuan
hukum yang berlaku di Singapura.
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan anggota Direksi Calipso adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
Direktur
: Sanjeev Gupta
: Raden Eddie Junianto Subari
Struktur Permodalan
Susunan permodalan Calipso memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan disetor
sebanyak S$100.001,00 yang terdiri dari 100.001 saham biasa. Pemegang saham Calipso
adalah:Perseroan yang memiliki 1 saham biasa atau kurang lebih 0,001% dari jumlah
modal yang ditempatkan dan disetor dari Calipso danBRMS yang memiliki 100.000 saham
biasa atau kurang lebih 99,999% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor dari
Calipso.
Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Calipso untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, yang keduanya tidak diaudit.
72
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
(dalam AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Kepentingan Nonpengendali
Defisiensi Modal
Total Liabilitas dan Defisiensi Modal
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto
2012
273.230
538.828.761
539.101.991
669.778
539.490.276
540.160.054
4.978.069
666.527.220
671.505.289
87.113
(132.490.411)
539.101.991
6.142.126
620.081.192
626.223.318
105.930
(86.169.194)
540.160.054
(34.271)
(42.721.409)
(47.916)
(35.191.548)
Meningkatnya defisiensi modal Calipso sebesar 53,76% dari sebesar AS$ 86.169 ribu
pada tahun 2012 menjadi sebesar AS$ 132.490 ribu pada tahun 2013 disebabkan oleh
karena Calipso masih dalam tahap eksplorasi pertambangan seng dan timah hitam melalui
DPM, selain itu juga disebabkan oleh karena meningkatnya rugi neto Calipso sebesar
21,40% dari sebesar AS$ 35.191 ribu pada tahun 2012 menjadi sebesar AS$ 42.721 ribu
pada tahun 2013 sebagai akibat dari pengakuan rugi neto atas perubahan nilai wajar yang
belum terealisasi untuk utang pihak berelasi.
Calipso mempunyai anak perusahaan dengan keterangan sebagai berikut:
- Herald Resources Pty. Ltd. ("Herald”)
Keterangan Singkat
Herald (dahulu Herald Resources Limited) merupakan suatu badan hukum yang didirikan
secara sah berdasarkan hukum Negara bagian New South Wales dan Persemakmuran
Australia (”Australia”) pada tanggal 3 Februari 1948 dengan Nomor Registrasi Perusahaan
No. ACN 008 672 071.
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha Herald saat ini adalah investasi.
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan anggota Direksi Herald adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
Direktur
Direktur
Sekretaris
:
:
:
:
Kenneth Patrick Farell
Andrew C. Beckham
Evan William Ball
Lynton Murray Mccreey
Struktur Permodalan
Susunan permodalan Herald terdiri dari 211.076.803 saham biasa dengan nilai
nominalAUD1,00 per saham, dimana Calipso memiliki 100% dari seluruh saham yang
dikeluarkanHerald Resources berjumlah 211.076.803 saham dan sudah disetor penuh.
73
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Herald untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, yang keduanya tidak diaudit.
(dalam Ribuan AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Laba Usaha
Laba (Rugi) Neto
2012
325.584
192.209.566
192.535.150
534.170
191.216.510
191.750.680
4.954.250
64.368.477
69.322.727
123.212.423
192.535.150
6.129.945
55.513.480
61.643.425
130.107.255
191.750.680
(3.295.025)
245.009
Menurunnya laba neto Herald dari laba neto sebesar AS$ 245.009 ribu pada tahun 2012
menjadi rugi neto sebesar AS$ 3.295.025 ribu pada tahun 2013 disebabkan karena saat ini
Herald masih dalam tahap eksplorasi pertambangan seng dan timah hitam melalui GW,
selain itu juga disebabkan oleh pengakuan rugi neto atas perubahan nilai wajar yang
belum terealisasi untuk utang pihak berelasi.
Herald mempunyai anak perusahaan dengan keterangan sebagai berikut:
Gain and Win Pte. Ltd. (”GW”)
Keterangan Singkat
GW merupakan suatu badan hukum yang berbentuk limited liability company yang
didirikan berdasarkan hukum Negara Singapura pada tanggal 10 Mei 2005 dengan Nomor
Registrasi Perusahaan No. 200506369M.
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha GW saat ini adalah investment holding.
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan anggota Direksi GW adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
Direktur
: Baey Cheng Song
: Andrew Christopher Beckham
Struktur Permodalan
Susunan permodalan GW adalah sebesar SGD 100,00, yang terbagi atas 100 saham
biasa dengan nilai nominal SGD1,00 per saham.
74
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting GW untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, yang keduanya tidak diaudit.
(dalam AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Laba Usaha
Laba(Rugi) Neto
2012
136.324.468
136.324.468
139.548.031
139.548.031
136.324.364
136.324.364
104
136.324.468
139.547.927
139.547.927
104
139.548.031
-
-
- PT Dairi Prima Mineral ("DPM”)
Keterangan Singkat
DPM adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta
Selatan. DPM didirikan pada tahun 1998 berdasarkan Akta Pendirian No. 51, tanggal 9
Februari 1998, yang dibuat di hadapan Supriyanto, SH, pengganti dari HM Afdal Gazali,
SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan
Surat Keputusan No. C2-921 HT.01.01.Th.98, tanggal 16 Februari 1998, dan telah
didaftarkan di KDP Jakarta Selatan No. 760/BH.09.03/VII/2001 tanggal 10 Juli 2001. Akta
tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) No. 43 tanggal
31 Mei 2005, Tambahan No. 5552.
Anggaran Dasar DPM telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir
Anggaran Dasar DPM adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan
Rapat No. 180, tanggal 25 Juni 2013, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH., SE,
M.Kn, Notaris di Jakarta Utara.
Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar DPM yang ditetapkan dalam Akta Pernyataan
Keputusan Rapat No. 4, tanggal 15 Agustus 2008, yang dibuat di hadapan Sulami Mustafa,
SH., Notaris di Jakarta sebagaimana disetujui Menkumham berdasarkan Keputusan
Menkumham No. AHU-79696.AH.01.02.Tahun 2008 ("Akta 4/2008"), maksud dan tujuan
DPM adalah bergerak di bidang bidang pertambangan mineral di wilayah Kontrak Karya
yang disetujui Pemerintah Republik Indonesia.
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Dewan Direksi dan Komisaris terkini dari DPM berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Pemegang Saham No. 160 tanggal 27 Februari 2014 sebagai berikut:
75
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
Suseno Kramadbrata
Adhika Andrayuda Bakrie
Junjungan Harahap
Bajanuddin Tambun
Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
: I Made Surata
: Kenneth Patrick Farell
Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta 4/2008, struktur permodalan, pemegang saham dan komposisi
kepemilikan saham dalam DPM adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 944 per saham
Saham
Rupiah
400.000
3.777.600.000
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
Gain & Win Pte. Ltd.
PT Aneka Tambang Tbk.
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
80.000
20.000
100.000
300.000
755.520.000
188.880.000
944.400.000
2.833.200.000
%
80,00
20,00
100,00
Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan DPM untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo.
(dalam AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
265.221
168.727.867
168.993.088
383.932
164.150.613
164.534.545
4.572.396
142.466.399
147.038.795
21.954.293
168.993.088
3.331.477
128.762.672
132.094.149
32.440.396
164.534.545
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Laba Usaha
Rugi Neto
(10.486.103)
(8.274.945)
Menurunnya defisiensi modal DPM sebesar 32,32% dari sebesar AS$ 32.440 ribu pada
tahun 2012 menjadi sebesar AS$ 21.954 ribu pada tahun 2013 disebabkan oleh karena
DPM masih dalam tahap eksplorasi pertambangan seng dan timah hitam, selain itu juga
disebabkan oleh karena meningkatnya rugi neto DPM sebesar 26,72% dari sebesar AS$
8.274 ribu pada tahun 2012 menjadi sebesar AS$ 10.486 ribu pada tahun 2013 sebagai
akibat dari pengakuan rugi neto atas perubahan nilai wajar yang belum terealisasi untuk
utang pihak berelasi.
76
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
- PT Sarkea Prima Minerals (”SPM”)
Keterangan Singkat
SPM adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Tangerang.
SPM didirikan pada tahun 2010 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 261,
tanggal 29 November 2010, yang dibuat dihadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn., Notaris di
Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat
Keputusan No. AHU-59498.AH.01.01.Tahun 2010, tanggal 21 Desember 2010.
Perubahan terakhir Anggaran Dasar SPM adalah sebagaimana tercantum dalam Akta
Pernyataan Keputusan Rapat No. 18, tanggal 3 November 2011, yang dibuat di hadapan
Humberg Lie, SH., SE, MKn., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari
Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-54381.AH.01.02.Tahun 2011,
tanggal 8 November 2011.
Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar SPM, maksud dan tujuan SPM adalah bergerak di
bidang pertambangan dan perdagangan besar.
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari SPM berdasarkan Akta Pendirian
Perseroan Terbatas No. 261, tanggal 29 November 2010, yang dibuat dihadapan Humberg
Lie, SH,SE, MKn., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham
berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-59498.AH.01.01.Tahun 2010, tanggal 21
Desember 2010, adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur
: Kenneth Patrick Farrell
: Evan William Ball
: Junjungan Harahap
Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
: Saptari Hoedaja
: Raden Eddie Junianto Subari
Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta Pendirian SPM, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham
dalam SPM adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
Calipso Investment Pte. Ltd.
BRMS
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam portepel
Nilai Nominal Rp1.000.000 per Saham
Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rp)
25.000
25.000.000.000
5.000
1.250
6.250
18.750
5.000.000.000
1.250.000.000
6.250.000.000
18.750.000.000
%
80,00
20,00
100,00
Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan SPM untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit.
77
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
(dalam AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
456.894
456.894
539.989
539.989
21.331
21.331
435.563
456.894
10.341
10.341
529.648
539.989
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Laba Usaha
Rugi Neto
(94.085)
(10.175)
Meningkatnya rugi neto SPM sebesar 824,67% dari sebesar AS$ 10 ribu pada tahun 2012
menjadi sebesar AS$ 94 ribu pada tahun 2013 disebabkan karena SPM masih dalam
tahap eksplorasi pertambangan batubara, selain itu juga disebabkan oleh pengakuan rugi
neto atas perubahan nilai wajar yang belum terealisasi untuk utang pihak berelasi.
f.
PT Multi Capital (”MC”)
Keterangan Singkat
MC adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. MC
didirikan pada tahun 2009 berdasarkan Akta Pendirian No. 115, tanggal 29 November
2008, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang, yang
telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU07565.AH.01.01.Tahun 2009, tanggal 16 Maret 2009.
Anggaran Dasar MC telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir
Anggaran Dasar MC adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham No. 31 tanggal 23 Februari 2010, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH,
SE, MKn, Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan
Keputusan Menkumham No. No. AHU-10076.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 24 Februari
2010.
Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar MC, maksud dan tujuan MC adalah bergerak di
bidang bidang perdagangan, pembangunan real estate, perindustrian, percetakan,
pertambangan, jasa dan angkutan.
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Dewan Direksi dan Komisaris terkini dari MC berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Pemegang Saham No. 24 tanggal 19 Februari 2010, dibuat di hadapan
Humberg Lie, SH, SE, Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh penerimaan
pemberitahuan dari Menkumham berdasarkan No. AHU-AH.01.10-07210, tanggal 25 Maret
2010, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0022596.AH.01.09.Tahun
2010 tanggal 25 Maret 2010, adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
: Raden Eddie Junianto Subari
78
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Komisaris
Komisaris
: Saptari Hoedaja
Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta 31/2010, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam
MC adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham
Saham
Rupiah
%
2.000.000
2.000.000.000.000
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
GR
499
Andy Widya Susatyo
BRMS
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
-
499.000.000
0,09
1
1.000.000
0,0001
499.500
499.500.000.000
500.000
1.500.000
500.000.000.000
1.500.000.000.000
99,9
100,00
Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan MC untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo.
(dalam AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Kepentingan Nonpengendali
Ekuitas (Defisiensi Modal)
Total Liabilitas dan Ekuitas (Defisiensi Modal)
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto
2012
55.389
1.133.085.324
1.133.140.713
9.318.671
1.128.369.094
1.137.687.765
357.479.453
829.711.719
1.187.191.172
(25.774.453)
(28.276.006)
1.133.140.713
319.681.783
768.506.277
1.088.188.060
(1.034.714)
50.534.419
1.137.687.765
(305.026)
(78.810.425)
(706.291)
(119.110.578)
Menurunnya rugi neto MC sebesar 33,83% dari sebesar AS$ 119.110 ribu pada tahun
2012 menjadi sebesar AS$ 94 ribu pada tahun 2013 disebabkan karena pengakuan rugi
neto atas perubahan nilai wajar yang belum terealisasi untuk utang pihak berelasi.
MCmempunyai anak perusahaan dengan keterangan sebagai berikut:
- PT Multi Daerah Bersaing ("MDB”)
Keterangan Singkat
MDB adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta
Selatan. MDB didirikan pada tahun 2009 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas
No. 8, tanggal 23 Juli 2009, yang dibuat dihadapan Patricia Bunandi Panggabean, SH,
Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat
Keputusan No. AHU-37220.AH.01.01.Tahun 2009, tanggal3 Agustus 2009.
79
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar MDB, maksud dan tujuan MDB adalah bergerak di
bidang pertambangan, jasa, perdagangan, pembangunan, perindustrian dan
pengangkutan.
Pengawasan dan Pengurusan
Susunan Dewan Direksi dan Komisaris terkini dari MDB berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 103 tanggal 17 September 2013
dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
:
:
:
Yoseph Anastasius Didik Cahyanto
Marjan Qamar
M. Ikhsan Gemala Putra
Kenneth Patrick Farrell
Rasyidi Mukhtar
Febriansyah Marzuki
Muhammad Sulthon
:
:
:
:
:
:
:
Raden Eddie Junianto Subari
Andy Handianto
Bambang Irawan Hendradi
Arasy Mukhan
Omar Luthfi Anwar
Mahendra Asoka
R.A. Sri Dharmayanti
Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta Pendirian MDB, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham
dalam MDB adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham
Saham
Rupiah
%
10.000
10.000.000.000
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
MC
1.875
625
2.500
7.500
DMB
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
1.875.000.000
625.000.000
2.500.000.000
7.500.000.000
75,00
25,00
100,00
Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan MDB untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang semuanya telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo.
(dalam AS$)
31 Desember
Keterangan
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
80
2013
2012
55.200
1.086.167.033
1.086.222.233
9.318.276
1.081.673.386
1.090.991.662
357.471.324
831.848.718
1.189.320.042
319.667.767
775.462.752
1.095.130.519
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
(dalam AS$)
31 Desember
Keterangan
Defisiensi Modal
Total Liabilitas dan Defisiensi Modal
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto
2013
(103.097.809)
1.086.222.233
2012
(4.138.857)
1.090.991.662
(292.333)
(98.958.952)
(688.490)
(117.251.920)
Meningkatnya defisiensi modal MDB sebesar 2.390,97% dari sebesar AS$ 4.138 ribu pada
tahun 2012 menjadi sebesar AS$ 103.097 ribu pada tahun 2013 disebabkan oleh karena
MDB mengalami kerugian neto sebesar AS$ 98.958 ribu sebagai akibat dari penurunan
kinerja dari NNT.
g. Sahara Resources Pte. Ltd. (”Sahara”)
Keterangan Singkat
Sahara merupakan suatu perusahaan yang didirikan menurut dan berdasarkan perundangundangan yang berlaku di Singapura, berkedudukan di Singapura. Sahara didirikan di
Singapura pada tanggal 25 Agustus 2011 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No.
201120123R.
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha Sahara adalah pengadaan investasi di Singapura.
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan anggota Direksi Sahara adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
Direktur
: Kenneth Patrick Farrell
: Teng Hong Joe
Struktur Permodalan
Susunan permodalan Sahara memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan disetor
sebanyak S$1.00 yang terdiri dari 1 saham biasa. BRMS adalah satu-satunya pemegang
saham dari 100% modal ditempatkan dan disetor oleh Sahara.
Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Sahara untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, yang keduanya tidak diaudit.
(dalam AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
81
2012
2
2
15.937.137
8.636
15.945.773
43.924
43.924
7.420.879
7.189.292
14.610.171
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
(dalam AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
Kepentingan Nonpengendali
Ekuitas (Defisiensi Modal)
Total Liabilitas dan Ekuitas (Defisiensi Modal)
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba bruto
Rugi Usaha
Laba Neto
2012
(43.922)
2
18
1.335.584
15.945.773
(15.597)
1.379.506
(23.987)
1.335.583
Penurunan total aset dan total liabilitas Sahara sebesar 100% dan 99,70% dari sebesar
AS$ 15.945 ribu dan AS$ 14.610 ribu pada tahun 2012 menjadi sebesar AS$ 2 dan AS$
43 ribu pada tahun 2013 disebabkan oleh terjadinya pelepasan entitas anak yaitu Tamagot
Bumi SA.
Penurunan rugi usaha Sahara sebesar 36,23% dari sebesar AS$ 23 ribu pada tahun 2012
menjadi sebesar AS$ 15ribu pada tahun 2013 disebabkan karena Sahara membukukan
rugi atas pelepasan entitas anak yaitu Tamagot Bumi SA.
4.
PT Citra Prima Sejati (“CPS”)
4. 1. Keterangan Singkat
CPS adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta
Selatan.CPS didirikan pada tahun 2008 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas
No. 83, tanggal 19 September 2008, yang dibuat dihadapan Robert Purba SH, Notaris di
Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat
Keputusan No. AHU-87311.AH.01.01.Tahun 2008, tanggal 18 November 2008.
Anggaran Dasar CPS telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir
Anggaran Dasar CPS adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham No. 130, tanggal 15 Februari 2012, yang dibuat di hadapan Humberg
Lie SH, SE., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan
Keputusan No. AHU-19776.AH.01.02.Tahun 2012, tanggal 18 April 2012.
4. 2. Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar CPS, maksud dan tujuan CPS adalah bergerak di
bidang pembangunan, perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat, perbengkelan,
percetakan, pertanian, perikanan, peternakan, pertambangan, jasa, dan konsultasi.
4. 3. Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari CPS berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 130 tanggal 15 Februari 2012
dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta yang telah memperoleh
penerimaan pemberitahuan dari Menkumham berdasarkan No. AHU-AH.01.10-15309,
tanggal 30 April 2012, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU0038028.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 30 April 2012, adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
: Raden Eddie Junianto Subari
Komisaris
Komisaris
: Jay Abdullah Alatas
82
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
4. 4. Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 16, tanggal
7 Januari 2009, dibuat oleh Humberg Lie SH, SE, Notaris di Tangerang, struktur
permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam CPS adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham
Saham
Rupiah
%
1.000
1.000.000.000
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
Perseroan
SC
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
399
1
400
600
399.000.000
1.000.000
400.000.000
600.000.000
99,75
0,25
100,00
-
4. 5. Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan CPS untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Rama Wendra.
(dalam jutaan Rp)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Ekuitas (Defisiensi Modal)
Total Liabilitas dan Ekuitas (Defisiensi Modal)
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto
2012
260
1.254.585
1.254.845
389
389
295
1.254.895
1.255.190
(345)
1.254.845
2
2
387
389
(643)
(685)
(12)
(12)
Meningkatnya total aset CPS sebesar Rp 1.254.456 juta dari sebesar Rp 389 juta pada
tahun 2012 menjadi sebesar Rp 1.254.845 juta pada tahun 2013 disebabkan oleh adanya
penambahan investasi pada aset batubara.
4. 6. CPS mempunyai anak perusahaan dengan keterangan sebagai berikut:
a.
PT Mitra Bisnis Harvest ("MBH")
Keterangan Singkat
MBH suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. MBH
didirikan pada tahun 1989 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 51, tanggal
24 April 1989, yang dibuat dihadapan Helena Kuntoro,SH, SE, MKn., Notaris di Jakarta,
yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C22026.HT.01.0o1.TH'90, tanggal 9 April 1990.
Anggaran Dasar MBH telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir
Anggaran Dasar adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham No. 167, tanggal 28 November 2013, yang dibuat di hadapan Humberg
Lie, SH., SE,MKn., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui berdasarkan Keputusan
Menkumham No. AHU-66469.AH.01.02.Tahun 2013, tanggal 18 Desember 2013 (”Akta
No.167/2013”).
83
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar MBH, maksud dan tujuan MBH adalah bergerak di
bidang perdagangan, kontraktor, industri, percetakan, pengangkutan, jasa, agen,
perumahan dan pertambangan.
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari MBH, berdasarkan Akta No.167/2013
sebagai berikut:
Direksi
Direktur
: Raden Eddie Junianto Subari
Komisaris
Komisaris
: Saptari Hoedaja
Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta No.167/2013, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham
dalam MBH adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham
Saham
Rupiah
%
1.200.000
1.200.000.000.000
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
CPS
PT Dharma Prima Coal
PT Essa Energi Indonesia
Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
320.202
610
390
321.202
320.202.000.000
610.000.000
390. 000.000
321.202.000.000
Saham dalam Portepel
878.798
878.798.000.000
99,69
0,19
0,12
100,00
Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan MBHuntuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Rama Wendra dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
(dalam Rp)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto
84
2012
98.342.400
98.342.400
-
42.661.500
33.845.000
76.506.500
21.835.900
98.342.400
-
(49.936.500)
(46.710.880)
-
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
b.
PT MBH Mining Resources ("MBH Mining")
Keterangan Singkat
MBH Mining suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. MBH
Mining didirikan pada tahun 2007 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 3,
tanggal 18 Desember 2007, yang dibuat dihadapan Beni Aguselyanto, SH, Notaris di
Depok, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan
No. AHU-14988.AH.01.01.Tahun 2008, tanggal 27 Maret 2008 ("Akta Pendirian MBH
Mining").
Anggaran Dasar MBH Mining telah mengalami perubahan, sebagaimana tercantum dalam
Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 169, tanggal 28 November 2013, yang
dibuat di hadapan Humberg Lie, SH., SE, MKn., Notaris di Jakarta (”Akta No.169/2013”),
yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-56148, tanggal 29
Desember 2013.
Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar MBH Mining yang ditetapkan dalam Akta
Pendirian MBH Mining, maksud dan tujuan MBH Mining adalah bergerak di bidang
perdagangan, kontraktor, industri, percetakan, pengangkutan, jasa, agen, perumahan dan
pertambangan.
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari MBH Mining berdasarkan Akta
No.169/2013, adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
: Raden Eddie Junianto Subari
Komisaris
Komisaris
: Saptari Hoedaja
Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta No. 169/2013, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham
dalam MBH Mining adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 500.000 per saham
Saham
Rupiah
%
2.600.000
1.300.000.000.000
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
CPS
PT Dharma Prima Coal
PT Essa Energi Mandiri
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
676.648
305
195
677.198
338.324.000.000
152.500.000
97.500.000
338.574.000.000
1,922.852
961.426.000.000
99,93
0,05
0,03
100,00
Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan MBH Mining untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
85
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
(dalam Rp)
31 Desember
Keterangan
2013
2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Defisiensi Modal
Total Liabilitas dan Defisiensi Modal
63.242.750
63.242.750
-
42.661.500
33.845.000
76.506.500
(13.263.750)
63.242.750
-
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto
(49.686.500)
(49.024.393)
-
c.
PT Buana Minera Harvest ("BMH")
Keterangan Singkat
BMH suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta.BMH
didirikan pada tahun 2006 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 3, tanggal
3 November 2006, yang dibuat dihadapan Mita Damayanti,SH, MKn., Notaris di
Tangerang, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat
Keputusan No. W29-00647HT.01.01-TH.2007, tanggal 9 April 2007.
Anggaran Dasar BMH telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir
Anggaran Dasar adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham No. 168 tanggal 28 November 2013, yang dibuat di hadapan Humberg
Lie, SH., SE,MKn., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui berdasarkan Surat Keputusan
Menkumham No. AHU-66404.01.02.Tahun 2013, tanggal 18 Desember 2013 ”Akta
No.168/2013”.
Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar BMH, maksud dan tujuan BMH adalah bergerak di
bidang perdagangan, kontraktor, industri, percetakan, pengangkutan, jasa, agen,
perumahan dan pertambangan.
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari BMH berdasarkan Akta No.168/2013,
adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
: Raden Eddie Junianto Subari
Komisaris
Komisaris
: Saptari Hoedaja
Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta No.168/2013, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham
dalam BMH adalah sebagai berikut:
86
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Nilai Nominal Rp 500.000 per saham
Saham
Rupiah
%
4.600.000
2.300.000.000.000
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
CPS
PT Dharma Prima Coal
PT Essa Energi Mandiri
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1.192.632
305
195
1.193.132
596.316.000.000
152.500.000
97.500.000
596.566.000.000
Saham dalam Portepel
3.406.868
1.703.434.000.000
99,96
0,03
0,01
100,00
Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan BMH untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Rama Wendra dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
(dalam Rp)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto
5.
2012
98.543.600
98.543.600
-
48.756.000
38.680.000
87.436.000
11.107.600
98.543.600
-
(55.781.000)
(54.949.770)
-
PT Bumi Resources Investment (“BRI”)
5. 1. Keterangan Singkat
BRI adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta
Selatan. BRI didirikan pada tahun 2008 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas
No. 22, tanggal 8 Februari 2008, yang dibuat dihadapan Rita Imelda Ginting, SH, Notaris di
Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat
KeputusanNo.AHU-19658.AH.01.01.Tahun 2008, tanggal 18 April 2008.
Anggaran Dasar BRI telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir
Anggaran Dasar BRI adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham No. 120, tanggal 30 November 2009, yang dibuat di hadapan Humberg
Lie, SH SE, Mkn,Notaris di Jakarta yang telah disetujui Menkumham berdasarkan Surat
Keputusan Menkumham No. AHU-62349.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 22 Desember
2009 (”Akta No. 120/2009”).
5. 2. Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar BRI, maksud dan tujuan BRI adalah bergerak di
bidang jasa, angkutan, perdagangan, pembangunan, industri, perbengkelan, percetakan,
pertanian, perikanan, pertambangan, peternakan dan konsultan.
87
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
5. 3. Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta No. 267 tanggal 31 Juli 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Humberg
Lie, SH.,SE.,MKn., Notaris di Jakarta Utara yang telah memperoleh penerimaan
pemberitahuan dari Menkumham berdasarkan No. AHU-AH.01.10-34158 tanggal 19
September 2012 susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari BRI sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama
Direktur
: Saptari Hoedaja
: Raden Eddie Junianto Subari
Komisaris
Komisaris Utama
: Insinyur Gesang Budiarso
5. 4. Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta No. 120/2009, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham
dalam BRI adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham
Saham
Rupiah
%
190.000
190.000.000.000
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
Perseroan
CPS
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
-
189.999
189.999.000.000
1
1.000.000
99,99
0,01
190.000
-
190.000.000.000
-
100,00
5. 5. Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan BRI untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Rama Wendra dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
(dalam jutaan Rp)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Defisiensi Modal
Total Liabilitas dan Ekuitas
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Rugi Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto
2012
1.108.246
5.283.522
6.391.768
1.102.367
4.479.614
5.581.981
2.459.819
5.114.294
7.574.113
(1.182.345)
6.391.768
1.163.039
5.063.253
6.226.292
(644.311)
5.581.981
(60.522)
(549.901)
(538.033)
(87.715)
(287.588)
(240.151)
5. 6. BRI mempunyai anak perusahaan dengan keterangan sebagai berikut:
a. PT Green Resources (“GR”)
Keterangan Singkat
88
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
GR adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta
Selatan. GR didirikan pada tahun 2008 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas
No. 15, tanggal 7 April 2008, yang dibuat dihadapan Agus Madjid SH, Notaris di Jakarta,
yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No.
AHU-23321.AH.01.01.Tahun 2008, tanggal 7 Mei 2008.
Anggaran Dasar GR telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir
Anggaran Dasar GR adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham No. 110, tanggal 30 November 2009, yang dibuat di hadapan Humberg
Lie SH, SE, Notaris di Tangerang, yang telah disetujui berdasarkan Surat Persetujuan Akta
Perubahan Anggaran Dasar oleh Menkumham No. AHU-02056.AH.01.02.Tahun 2010,
tanggal 14 Januari 2010.
Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar GR, maksud dan tujuan GR adalah bergerak di
bidang perdagangan, industri, pertambangan, dan jasa.
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari GR berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 25 tanggal 19 Februari 2010
dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
: Saptari Hoedaja
Komisaris
Komisaris
: Raden Eddie Junianto Subari
Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 110,
tanggal 30 November 2009, dibuat oleh Humberg Lie SH, SE, Notaris di Tangerang,
sebagaimana diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan
Pemberitahuan oleh Menkumham No. AHU-02056.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 14
Januari 2010, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam GR adalah
sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham
Saham
Rupiah
%
190.000
190.000.000
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
PT Bakrie Capital Indonesia
BRI
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
950
189.050
950.000.000
189.050.000.000
190.000
-
190.000.000.000
-
0,50
99,50
100,00
b. Leap Forward Resources Ltd. (”Leap Forward”)
Keterangan Singkat
Leap Forward merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah berdasarkan
hukum negara Seychelles dan terdaftar sebagai perusahaan pada tanggal 15 Januari
2009.
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha Leap Forward saat ini adalah investasi dan perusahaan induk.
89
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan anggota Direksi Leap Forward adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
Direktur
: Raden Deny Juliarto
: Andi Pravidia Saliman
Struktur Permodalan
Susunan permodalan Leap Forward memiliki jumlah modal dasar sebanyak AS$10,00
yang terdiri dari 10.000 saham biasa dengan nilai nominal sebesar AS$1,00 per saham.
Total modal yang telah ditempatkan dan diambil bagian adalah 1000. Ancara Resources
Limited adalah pemegang saham dari 50% modal yang telah ditempatkan dan diambil
bagian yang dimiliki Leap Forward dan BRI adalah pemegang saham dari 50% modal yang
telah ditempatkan dan diambil bagian yang dimiliki Leap Forward.
Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan Leap Forward untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit.
(dalam IDR)
31 Desember
Keterangan
2013
2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Kepentingan Nonpengendali
Defisiensi Modal
Total Liabilitas dan Defisiensi Modal
31.744.458
73.792.830
105.537.288
25.382.734
80.733.790
106.116.524
42.416.631
87.582.323
129.998.954
72.467
(24.534.133)
105.537.288
61.307.140
54.682.794
115.989.934
2.695
(9.876.105)
106.116.524
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Rugi Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto
3.158.902
(6.451.884)
(10.734.599)
(15.112.180)
8.121.183
(8.737.300)
(11.898.960)
(5.649.130)
Leap Forward mempunyai anak perusahaan dengan keterangan sebagai berikut:
PT Fajar Bumi Sakti (”FBS”)
Keterangan Singkat
FBS adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. FBS
didirikan pada tahun 1978 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Perusahaan
Pertambangan FBS No. 33, tanggal 26 September 1978, yang dibuat di hadapan Laden
Mering, SH, Notaris di Samarinda, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham
berdasarkan Surat Keputusan No. YA. 5/416/12, tanggal 9 Oktober 1979. Akta tersebut
telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 40, tanggal 19 Mei 1987,
Tambahan No. 494.
Anggaran Dasar FBS telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir
Anggaran Dasar FBS adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan
90
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Rapat No. 20, tanggal 25 Juni 2008, yang dibuat dihadapan Firdhonal, SH, Notaris di
Jakarta, yang telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU57073.AH.01.02. Tahun 2008, tanggal 1 September 2008.
Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar FBS, maksud dan tujuan FBS adalah bergerak di
bidang bidang jasa, pembangunan, perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat,
perbengkelan, dan pertambangan.
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari FBS berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat No. 8 tanggal 14 Januari 2013, dibuat
dihadapan Firdhonal, S.H, Notaris di Jakarta, yang penerimaan pemberitahuannya telah
diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan No.
AHU-AH.01.10-02311 tanggal 30 Januari sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur
: Ilda Harmyn
: Andi Pravidia Saliman
: Raden Deny Juliarto
Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
: Asis Marsuki
: Yufli Gunawan
Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat FBS No.
13, tanggal 23 Desember 2008, dibuat dihadapan Firdhonal, SH, Notaris di Jakarta,
sebagaimana disetujui kepada Menkumham berdasarkan Surat Keputusan oleh
Menkumham No. AHU-AH.01.10-00322 tanggal 9 Januari 2009, struktur permodalan dan
susunan kepemilikan saham dalam FBS adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 100 per saham
Saham
Rupiah
10.000.000.000
1.000.000.000.000
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
PT Bara Milenia Energi(*)
%
-
2.599.999.999
259.999.999.900
99,90
1
100
0,10
PT Sekar Utama Perkasa
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
2.600.000.000
260.000.000.000
100,00
Saham dalam Portepel
7.400.000.000
740.000.000.000
(*)Leap Forward melalui anak perusahaannya memiliki penyertaan efektif pada PT Bara Milenia Energi sebanyak 99,89%
c. Pendopo Coal Ltd. (”PC”)
Keterangan Singkat
PC, merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah pada tanggal 1 September
2008 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 0086992 berdasarkan perundangundangan yang berlaku di Seychelles.
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha PC adalah investasi.
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan anggota Direksi PC adalah sebagai berikut:
91
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Direksi
Direktur
: Teo Al Goon
Struktur Permodalan
Susunan permodalan PC terdiri dari 100.000 saham biasa dengan nilai nominal AS$1 per
saham, dimana BRI memiliki 89% dari seluruh saham yang dikeluarkan PC berjumlah 89
saham dan sudah disetor penuh.
Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan PC untuk tahun yang berakhir
pada tangga-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit.
(dalam Jutaan Rp)
31 Desember
Keterangan
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Kepentingan Nonpengendali
Defisiensi Modal
Total Liabilitas dan Defisiensi Modal
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto
2013
2012
6.406
104.644
111.050
106.117
106.117
1.218
169.121
170.339
(59.289)
111.050
119.750
119.750
(3)
(13.630)
106.117
(13.505)
(37.401)
8.121
(8.737)
(11.899)
(9.409)
PC mempunyai anak perusahaan dengan keterangan sebagai berikut:
PT Pendopo Energi Batubara (”PEB”)
Keterangan Singkat
PEB adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. PEB
didirikan pada tahun 1995 berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PEB No. 70, tanggal 8
Juni 1995, yang dibuat dihadapan Benny Kristianto, SH, Notaris di Jakarta, yang telah
mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C2-14687
HT.01.01.Th.95, tanggal 15 November 1995, telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat No. 74/1996, tanggal 10 Januari 1996. Akta tersebut telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 35, tanggal 30 April 1996,
Tambahan No. 4065.
Anggaran Dasar PEB telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir
Anggaran Dasar PEB adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan
Para Pemegang Saham No. 84, tanggal 27 April 2012 yang dibuat dihadapan Martin
Agustinus Wilamarta, SH, Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada
Menkumham berdasarkan Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar oleh Menkumham No.
AHU-31634.AH.01.02.Tahun 2012, tanggal 12 Juni 2012 ("Akta 84/2012").
92
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar PEB, maksud dan tujuan PEB yang ditetapkan
dalam Akta 84/2012, adalah bergerak di bidang berusaha dalam bidang pertambangan
batubara.
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari PEB berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Para Pemegang Saham No. 160 tanggal 27 Februari 2014adalah sebagai
berikut:
Direksi
Direktur Utama
Direktur
: Raden Eddie Junianto Subari
: Krisnaraga Syarfuan
Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
: Saptari Hoedjaja
: Adwin Harjanto Suryohadiprojo
Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PEB No. 1, tanggal 14
Agustus 2008, dibuat di hadapan Tanti Lena, SH, M.Kn, Notaris di Tangerang,
sebagaimana diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan oleh Menkumham No. AHU-AH.01.10-21155
tanggal 5 September 2008, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam
PEB adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 1.000 per saham
Saham
Rupiah
20.000.000
20.000.000.000
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
PT Indah Alam Raya(*)
PT Fajar Harapan Buana
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
(*) PT Indah Alam Raya dimiliki oleh PC sebesar 94,92%
%
-
5.999.400
600
5.999.400.000
600.000
99,99
6.000.000
14.000.000
6.000.000.000
14.000.000.000
100,00
0,01
Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan PEB untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Rama Wendra dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
(dalam jutaan Rp)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Defisiensi Modal
Total Liabilitas dan Defisiensi Modal
93
2012
6.406
102.239
108.645
10.960
84.286
95.246
1.218
163.996
165.214
(56.569)
108.645
807
105.675
106.482
(11.236)
95.246
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
(dalam jutaan Rp)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto
2012
(321)
(13.505)
(37.401)
322
322
(9.164)
(1.888)
Kenaikan kerugian PEB disebabkan oleh kenaikan beban usaha perusahaan dan hingga
saat ini PEB masih dalam tahap eksplorasi.
6.
PT Kaltim Prima CBM (“Kaltim CBM”)
6. 1. Keterangan Singkat
Kaltim CBM adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di
Jakarta. Kaltim CBM didirikan pada tahun 2008 berdasarkan Akta Pendirian No. 14 tanggal
27 Maret 2008, yang dibuat di hadapan Muchlis Patahna, SH, Notaris di Jakarta, yang
telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU15458.AH.01.01.Tahun 2008, tanggal 28 Maret 2008, didaftarkan di Daftar Perseroan No.
AHU-0022751.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 28 Maret 2008. Akta tersebut telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 49 tanggal 17 Juni 2008,
Tambahan No. 9130.
Sejak pendiriannya, Anggaran Dasar Kaltim CBM tidak pernah mengalami perubahan.
6. 2. Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Kaltim CBM, maksud dan tujuan Kaltim CBM
adalah bergerak di bidang usaha pembangunan, pertambangan, jasa, dan pengangkutan.
6. 3. Pengawasan dan Pengurusan
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari Kaltim CBM berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 118 tanggal 23 April 2013, adalah sebagai
berikut:
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
: Saptari Hoedaja
: Raden Eddie Junianto Subari
Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
: Omar Luthfi Anwar
: Bayu Irianto
6. 4. Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta Pendirian No. 14 tanggal 27 Maret 2008, yang dibuat di hadapan
Muchlis Patahna, SH, Notaris di Jakarta. Struktur permodalan, pemegang saham dan
komposisi kepemilikan saham dalam Kaltim CBM adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham
Saham
Rupiah
%
100
100.000.000
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
Perseroan
SC
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
99
1
100
94
99.000.000
1.000.000
100.000.000
99,00
1,00
100,00
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
6. 5. Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan Kaltim CBM untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit.
(dalam AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Kepentingan Nonpengendali
Ekuitas (Defisiensi Modal)
Total Liabilitas dan Ekuitas (Defisiensi Modal)
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto
7.
2012
830.976
830.976
1.068.434
1.068.434
833.871
833.871
1.057.885
1.057.885
(2.895)
830.976
10.549
1.068.434
-
-
PT Arutmin CBM ("Arutmin CBM”)
7. 1. Keterangan Singkat
Arutmin CBM adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di
Jakarta. Arutmin CBM didirikan pada tahun 2008 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan
Terbatas No. 13, tanggal 27 Maret 2008, yang dibuat dihadapan Muchlis Patahna, SH,
Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat
Keputusan No.AHU-15457.AH.01.01, tanggal 28 Maret 2008. Akta tersebut telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No 49 tanggal 17 Juni
2008,Tambahan No. 9129.
Sampai saat ini Arutmin CBM tidak mengalami perubahan Anggaran Dasar.
7. 2. Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Arutmin CBM yang ditetapkan dalam Akta
Pendirian Perseroan Terbatas No. 13, tanggal 27 Maret 2008, maksud dan tujuan Arutmin
CBM adalah berusaha dalam bidang pembangunan, pertambangan, jasa dan
pengangkutan. Saat ini Arutmin CBM belum beroperasi.
7. 3. Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari Arutmin CBM, berdasarkan Akta
Pendirian Perseroan Terbatas No. 13, tanggal 27 Maret 2008, yang dibuat dihadapan
Muchlis Patahna, SH, Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
: Saptari Hoedaja
: Raden Eddie Junianto Subari
95
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
: Omar Luthfi Anwar
: Bayu Irianto
7. 4. Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 13, tanggal 27 Maret 2008, yang
dibuat dihadapan Muchlis Patahna, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat
pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-15457.AH.01.01,
tanggal 28 Maret 2008, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam
Arutmin CBM adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham
Saham
Rupiah
%
100
100.000.000
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
Perseroan
SC
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
99
1
100
-
99.000.000
1.000.000
100.000.000
-
99,00
1,00
100,00
7. 5. Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan Arutmin CBM untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit.
(dalam AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Kepentingan Nonpengendali
Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Laba Usaha
Laba (Rugi) Neto
8.
2012
8.204
8.204
10.893
10.893
-
-
8.204
8.204
10.893
10.893
-
-
Knightley Business Resources Pte. Ltd.
8.1. Keterangan Singkat
Knightley Business, merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah pada
tanggal 16 Agustus 2007 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 200715074R
berdasarkan perundang-undangan yang berlaku di Singapura.
8.2. Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha Knightley Business adalah bergerak dalam bidang pengadaan investasi
dan penyediaan layanan jasa bantuan usaha.
96
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
8.3. Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi Knightley Business adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
Direktur
Direktur
: Saptari Hoedaja
: Kenneth Patrick Farrell
: Sanjeev Gupta
8.4. Struktur Permodalan
Susunan permodalan Knightley Business memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan
disetor sebanyak S$10.00 yang terdiri dari 10 saham biasa. Perseroan adalah satusatunya pemegang saham dari 100% modal yang ditempatkan dan disetor Knightley
Business.
8.5. Knightley Business mempunyai anak perusahaan dengan keterangan sebagai berikut:
a. Knightley Seamgas Pte. Ltd. (“Knightley Seamgas”)
Keterangan Singkat
Knightley Seamgas merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah berdasarkan
hukum negara Singapura dan terdaftar sebagai perusahaan pada tanggal 27 Agustus 2007
dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 200715738K.
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha Knightley Seamgas adalah eksplorasi gas alam.
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan anggota Direksi Knightley Seamgas adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
Direktur
: Andrew Christopher Beckham
: Darren Yong Keng Hoe
Struktur Permodalan
Susunan permodalan Knightley Seamgas memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan
disetor sebanyak S$169.626,00 yang terdiri dari 169.626 saham biasa. Knightley Business
adalah satu-satunya pemegang saham dari 100% modal yang ditempatkan dan disetor
Knightley Seamgas.
Knightley Seamgas mempunyai anak perusahaan dengan keterangan sebagai berikut:
-
Westprima resources Pte. Ltd. (”Westprima”)
Keterangan Singkat
Westprima merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah berdasarkan hukum
negara Singapura dan terdaftar sebagai perusahaan pada tanggal 5 Februari 2008 dengan
Nomor Registrasi Perusahaan No. 200802688R.
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha Westprima saat ini adalah pengadaan investasi dan penyediaan layanan
jasa bantuan usaha.
97
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan anggota Direksi Westprima adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
Direktur
: Kenneth Patrick Farrell
: Sanjeev Gupta
Struktur Permodalan
Susunan permodalan Westprima memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan disetor
sebanyak S$2.00 yang terdiri dari 2 saham biasa. Pemegang saham dari Westprima
adalahKnightley Business adalah pemegang saham 50% modal yang dimiliki Westprima
dan Knightley Seamgas adalah pemegang saham 50% modal yang dimiliki Westprima.
-
Arutmin CBM Pte. Ltd. (”Arutmin CBM Ltd”)
Keterangan Singkat
Arutmin CBM Ltd merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah pada tanggal 5
Februari 2007 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 200802681Z berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku di Singapura.
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha Arutmin CBM Ltdadalah pengadaan investasi dan penyediaan layanan
jasa bantuan usaha.
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan anggota Direksi Arutmin CBM Ltd adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
Direktur
: Kenneth Patrick Farrell
: Sanjeev Gupta
Struktur Permodalan
Susunan permodalan Arutmin CBM Ltd memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan
disetor sebanyak S$2.00 yang terdiri dari 2 saham biasa. Pemegang saham dari Arutmin
CBMLtd adalah:Knightley Business merupakan pemegang saham dari 50% modal yang
dimiliki Arutmin CBM Ltd dan Knightley Seamgas merupakan pemegang saham dari 50%
modal yang dimiliki Arutmin CBM Ltd.
-
KPC CBM Pte. Ltd. (”KPC CBM”)
Keterangan Singkat
KPC CBM merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah berdasarkan hukum
negara Singapura dan terdaftar sebagai perusahaan pada tanggal 5 Februari 2008 dengan
Nomor Registrasi Perusahaan No. 200802683C.
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha KPC CBMadalah pengadaan investasi dan penyediaan layanan jasa
bantuan usaha.
98
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan anggota Direksi KPC CBM adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
Direktur
: Kenneth Patrick Farrell
: Sanjeev Gupta
Struktur Permodalan
Susunan permodalan KPC CBM memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan disetor
sebanyak S$2.00 yang terdiri dari 2 saham biasa.Pemegang saham dari KPC CBM
adalahKnightley Business merupakan pemegang saham dari 50% modal yang dimiliki KPC
CBM dan Knightley Seamgas merupakan pemegang saham dari 50% modal yang dimiliki
KPC CBM.
-
Kalenergy Pte. Ltd. (”Kalenergy”)
Keterangan Singkat
Kalenergy merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah berdasarkan hukum
negara Singapura dan terdaftar sebagai perusahaan pada tanggal 5 Februari 2008 dengan
Nomor Registrasi Perusahaan No. 200802691M.
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha Kalenergy adalah pengadaan investasi dan penyediaan layanan jasa
bantuan usaha.
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan anggota Direksi Kalenergy adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
Direktur
: Kenneth Patrick Farrell
: Sanjeev Gupta
Struktur Permodalan
Susunan permodalan Kalenergy memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan disetor
sebanyak S$2,00 yang terdiri dari 2 saham biasa. Pemegang saham Kalenergy
adalahKnightley Business merupakan pemegang saham dari 50% modal yang dimiliki
Kalenergy dan Knightley Seamgas merupakan pemegang saham dari 50% modal yang
dimiliki Kalenergy.
-
PT Seamgas Indonesia (”SI”)
Keterangan Singkat
SI adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. SI
didirikan pada tahun 2008 berdasarkan Akta Pendirian No. 34, tanggal 20 Februari 2008,
yang dibuat di hadapan Mala Mukti, SH, LLM, MKn, Notaris di Jakarta, yang telah
mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. No. AHU20510.AH.01.01.Tahun 2009, tanggal 23 April 2008. Akta tersebut telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 77 tanggal 25 September 2009, Tambahan No.
24775.
99
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Anggaran Dasar SI telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir
Anggaran Dasar SI adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham No. 111 tanggal 9 Desember 2011, dibuat di hadapan Humberg Lie,
SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta, sebagaimana diberitahukan kepada Menkumham
berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar oleh
Menkumham No. AHU-AH.01.10-13350 tanggal 18 April 2012 dan Surat Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan oleh Menkumhan No. AHU-AH.01.10-13351
tanggal 18 April 2012 ("Akta 111/2011").
Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar SI, maksud dan tujuan SI adalah bergerak di
bidang jasa kontraktor pertambangan umum.
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari SI berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Pemegang Saham No. 24 tanggal 19 Februari 2010, dibuat di hadapan
Humberg Lie, SH, SE, Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh penerimaan
pemberitahuan dari Menkumham berdasarkan No. AHU-AH.01.10-07210, tanggal 25 Maret
2010, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0022596.AH.01.09.Tahun 2010
tanggal 25 Maret 2010, adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama
Direktur
: Kenneth Patrick Farell
: Andrew Christopher Bechkam
Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
: Saptari Hoedaja
: Raden Eddie Junianto Subari
Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta 111/2011, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam
SI adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 9.434 per saham
Saham
Rupiah
%
1.000.000
9.434.000.000
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
Knightley Seamgas
125.000
125.000
Knightley Business Resources
-
1.179.250.000
1.179.250.000
50,00
100,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
250.000
2.358.500.000
Saham dalam Portepel
750.000
7.075.500.000
50,00
b. Knightley CBM Pte. Ltd. (”Knightley CBM”)
Keterangan Singkat
Knightley CBM, merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah pada tanggal 6
Juni 2007 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 200710040M berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku di Singapura.
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha Knightley CBM adalah investasi pada proyek-proyek gas alam batu bara
(coal seam gas).
100
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan anggota Direksi Knightley CBM adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
Direktur
: Andrew Christopher Beckham
: Darren Yong Keng Hoe
Struktur Permodalan
Susunan permodalan Knightley CBM memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan disetor
sebanyak S$1.00 yang terdiri dari 1 saham biasa. Knightley Business adalah pemegang
saham 100% modal yang ditempatkan dan disetor Knightley CBM.
9.
PT Kaltim Prima Coal (“KPC”)
9.1. Keterangan Singkat
KPC adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta
Selatan. KPC didirikan pada tahun 1982 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas
No. 28, tanggal 9 Maret 1982, yang dibuat dihadapan Warda Sungkar Alurmei, SH, Notaris
di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman berdasarkan Surat
Keputusan No. Y.A. 5/208/25 tanggal 16 Maret 1982 dan telah diumumkan dalam BNRI
No. 61 tanggal 30 Juli 1982, Tambahan No. 967.
Anggaran Dasar KPC telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir
Anggaran Dasar KPC adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham No. 269, tanggal 15 Agustus 2008, yang dibuat di hadapan Sutjipto, SH,
Notaris di Jakarta yang telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan Surat Keputusan
Menkumham No. AHU-02038.AH.01.02.Tahun2009, tanggal 12 Januari 2009, dan telah
diumumkan dalam BNRI No. 59 tanggal 24 Juli 2009, Tambahan 19342.
9.2. Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar KPC, maksud dan tujuan KPC adalah bergerak di
bidang (i) mengeksplorasi untuk membangun, menambang, memproduksi, mendapatkan,
manufaktur,
mengelola,
menyimpan,
mengangkut,
menjual,
mengekspor,
memperdagangkan dan melakukan transaksi batubara dan/atau bahan galian lainnya,
menjalankan seluruh atau sebagian kegiatan usaha yang berhubungan dengan hal-hal
tersebut dan untuk melaksanakan dan melakukan segala sesuatu yang menunjang atau
yang berkaitan dengan tercapainya maksud dan tujuan KPC. Pada khususnya KPC dapat
melakukan eksplorasi dan eksploitasi endapan (deposit) batubara yang berlokasi di
Kalimantan Timur selama eksplorasi dan eksploitasi tersebut dan (ii) melakukan segala
kegiatan dan usaha untuk mencapai maksud dan tujuannya dan melaksanakan kegiatankegiatan tersebut dalam arti seluas-luasnya atas tanggungan sendiri atau bersama-sama
dengan orang atau badan hukum lainnya dalam bentuk dan cara sebagaimana yang
diperlukan dengan tidak melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
9.3. Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari KPC, Berdasarkan Akta No. 28 tanggal
5 April 2011 yang dibuat dihadapan Humberg Lie, SH, SE, M.Kn, Notaris di Jakarta Utara,
adalah sebagai berikut:
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
:
Saptari Hoedaja
Evan William Ball
Robert Bismarka Kurniawan
Sowmyan Ramakrishnan
Minesh Shri Khrisna Dave
101
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
:
:
:
:
:
Nalinkant Amratlal Rathod
Kenneth Patrick Farrell
Raden Ajeng Sri Dharmayanti
Anil Kumar Sardana
Deepak Kumar Mahendra
9.4. Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat KPC No. 269, tanggal 15 Agustus 2008,
dibuat oleh Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, sebagaimana yang telah disetujui oleh
Menkumham berdasarkan Surat Keputusan Menkumham No. AHU-02038.AH.01.02.Tahun
2009, tanggal 12 Januari 2009 dan telah diumumkan dalam BNRI No. 59 tanggal 24 Juli
2009, Tambahan 19342, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam KPC
adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp63.475 (AS$100) per saham
Saham
Rupiah
%
300.000
19.042.500.000
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
SC
97.200
6.169.770.000
32,40
SHL
Bhira Investments Ltd.(Mauritius) (dahulu Tata Power (Mauritius)
Limited)
28.500
1.809.037.500
9,50
90.000
5.712.750.000
30,00
Kalimantan Coal Limited
28.500
1.809.037.500
9,50
Perseroan
40.800
2.589.780.000
13,60
PT Kutai Timur Sejahtera
15.000
952.125.000
5,00
300.000
-
19.042.500.000
-
100,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
*Catatan: Berdasarkan Surat BKPM No. 2346/B.1/A.8/2008 tanggal 25 November 2008, Tata Power (Mauritius) Limited berubah
nama menjadi Bhira Investment Ltd. (Mauritius)
9.5. Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan KPC untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian.
(dalam ribuan AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Kepentingan Nonpengendali
Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
1.626.662
1.002.584
2.629.246
1.895.316
1.029.788
2.925.104
1.551.724
568.163
2.119.887
509.359
2.629.246
1.637.857
547.097
2.184.954
740.150
2.925.104
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Laba Usaha
Laba Neto
4.038.992
913.810
354.085
108.327
3.634.915
1.012.955
457.301
230.697
102
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Penurunan ekuitas/laba perusahaan disebabkan oleh penurunan laba bersih perusahaan
yang disebabkan oleh penurunan sebesar 15% dari $88.7/t ditahun 2012 menjadi $75.3
ditahun 2013 dan Kerugian selisih kurs – neto yang meningkat significant sebesar $146
juta di tahun 2013 dari $ 51 juta di tahun 2012 yang disebabkan oleh nilai revaluasi tagihan
pajak dan melemahnya nilai tukar AS$ terhadap Rupiah. Sementara perubahan pos-pos
akun lainya relatif stabil.
10. PT Arutmin Indonesia ("Arutmin")
10.1.Keterangan Singkat
Arutmin adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di
Jakarta. Arutmin didirikan pada tahun 1982 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan
Terbatas No. 206, tanggal 31 Oktober 1981 dan Akta Perbaikan No. 155 tanggal 20 Maret
1982, yang dibuat dihadapan Kartini Muljadi SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat
pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. Y.A.5/241/19, tanggal 1
April 1982 dan telah diumumkan dalam BNRI No. 54 tanggal 6 Juli 1982, Tambahan No.
851.
Anggaran Dasar Arutmin telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir
Anggaran Dasar Arutmin adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan
Keputusan Rapat No. 270, tanggal 15 Agustus 2008, yang dibuat di hadapan Sutjipto, SH,
Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan Keputusan
Menkumham No. AHU-00046.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 5 Januari 2009.
10.2.Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Arutmin, maksud dan tujuan Arutmin adalah
bergerak di bidang industri pertambangan.
10.3.Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari Arutmin berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Arutmin No. 9 tanggal 1 Augustus 2013 yang dibuat dihadapan Humberg
Lee, SH., SE., Mkn., Notaris di Jakarta Utara, sebagaimana telah mendapatkan
penerimaan pemberitahuan dari Menkumham dengan No. AHU-AH. 01.10-37887 tanggal
10 September 2013 sebagai berikut:
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
:
Saptari Hoedaja
Evan William Ball
Robert Bismarka Kurniawan
Sowmyan Ramakrishnan
Minesh Shri Khrisna Dave
:
:
:
:
:
Nalinkant Amratlal Rathod
Kenneth Patrick Farrell
Raden Ajeng Sri Dharmayanti
Anil Kumar Sardana
Deepak Kumar Mahendra
Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
10.4.Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 257 tanggal 28 Mei 2007, dibuat
dihadapan Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, sebagaimana diberitahukan kepada
Menkumham berdasarkan Penerimaan Pemberitahuan oleh Menkumham No. W7HT.01.04-7739 tanggal 31 Mei 2007, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham
dalam Arutmin adalah sebagai berikut:
103
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
Perseroan
Bhira Investments Ltd. (Mauritius) (dahulu Tata Power (Mauritius)
Limited)
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
Nilai Nominal AS$ 100 (Rp63.475) per saham
Saham
Rupiah
%
40.000
2.539.300.000
7.000
3.000
444.325.000
190.425.000
70,00
10.000
30.000
634.750.000
1.904.250.000
100,00
30,00
*Catatan: Berdasarkan Surat BKPM No. 2346/B.1/A.8/2008 tanggal 25 November 2008, Tata Power (Mauritius) Limited berubah
nama menjadi Bhira Investment Ltd. (Mauritius)
10.5.Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan Arutmin untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian.
(dalam ribuan AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
1.076.933
498.562
1.575.495
921.749
493.302
1.415.051
1.078.275
147.075
1.225.350
350.145
1.575.495
775.604
160.771
936.375
478.675
1.415.050
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Laba Usaha
Laba (Rugi) Neto
1.283.408
139.722
(41.054)
(128.529)
1.979.101
471.280
227.807
101.044
Kenaikan kewajiban lancar perusahaan disebabkan oleh meningkatnya aktivitas
pertambangan yang mengakibatkan meningkatnya beban penambangan dan
pemeliharaan. Sedangkan penurunan pendapatan yang disebabkan oleh penurunan harga
jual rata-rata batubara menjadi salah satu faktur yang dominan dalam penurunan kinerja
perusahaan meskipun beban pokok pendapatan dan beban usaha menurun sebesar 24%
dan 26%. Kerugian selisih kurs – neto atas revaluasi tagihan pajak dan melemahnya nilai
tukar AS$ terhadap IDR juga menjadi salah satu penyebab penurunan kinerja perusahaan.
11. PT IndoCoal Kaltim Resources (“Indo Kaltim”)
11.1.Keterangan Singkat
Indo Kaltim adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di
Jakarta. Indo Kaltim didirikan pada tahun 2005 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan
Terbatas No. 43, tanggal 13 Mei 2005, yang dibuat dihadapan Muchlis Patahna, SH.,
Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat
Keputusan No. No. C-13303 HT.01.01.TH.2005, tanggal 17 Mei 2005 dan telah
diumumkan dalam BNRI No. 96 tanggal 2 Desember 2005, Tambahan No. 12319.
Anggaran Dasar Indo Kaltim telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan
terakhir Anggaran Dasar Indo Kaltim adalah sebagaimana tercantum dalam Akta
Perubahan Anggaran Dasar No.89, tanggal 24 Maret 2009, yang dibuat di hadapan Aulia
104
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Taufani, SH sebagai pengganti Notaris Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta yang telah disetujui
oleh Menkumham berdasarkan Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar oleh
Menkumham No.AHU-27336.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 19 Juni 2009 (”Akta No.
89/2009”).
11.2.Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Indo Kaltim, maksud dan tujuan Indo Kaltim
adalah bergerak di bidang jasa penunjang pertambangan.
11.3.Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari Indo Kaltim, berdasarkan Akta
No.89/2009 sebagai berikut:
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
:
Saptari Hoedaja
Evan William
Robert Bismarka Kurniawan
Sowmyan Ramakrishnan
Minesh Shri Krishna Dave
:
:
:
:
:
Nalinkant Amratlal Rathod
Kenneth Patrick Farrell
R.A. Sri Dharmayanti
Anil Kumar Sardana
Deepak Kumar Mahendra
Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
11.4.Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta No. 89/2009, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham
dalam Indo Kaltim adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 10.000 per saham
Saham
Rupiah
800.000
8.000.000.000
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
Perseroan
Bhira Investments Ltd.(Mauritius) (dahulu Tata Power (Mauritius)
Limited)
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
%
140.000
60.000
1.400.000.000
600.000.000
70,00
200.000
600.000
2.000.000.000
6.000.000.000
100,00
30,00
*Catatan: Berdasarkan Surat BKPM No. 2346/B.1/A.8/2008 tanggal 25 November 2008, Tata Power (Mauritius) Limited berubah
nama menjadi Bhira Investment Ltd. (Mauritius)
11.5.Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan Indo Kaltim untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo.
(dalam Jutaan Rp)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
105
2012
4
-
5
-
4
5
156
156
153
153
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
(dalam Jutaan Rp)
31 Desember
Keterangan
2013
Kepentingan Nonpengendali
Defisiensi Modal
Total Liabilitas dan Defisiensi Modal
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto
2012
(152)
(148)
4
5
(4)
(4)
(4)
(4)
12. PT IndoCoal Kalsel Resources ("Indo Kalsel")
12.1.Keterangan Singkat
Indo Kalsel adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di
Jakarta. Indo Kalsel didirikan pada tahun 2005 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan
Terbatas No. 43, tanggal 13 Mei 2005, yang dibuat dihadapan Muchlis Patahna, S.H.,
M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan
Surat Keputusan No. C-13303 HT.01.01.TH.2005, tanggal 17 Mei 2005 dan telah
diumumkan dalam BNRI No. 96 tanggal 2 Desember 2005, Tambahan No. 12320.
Anggaran Dasar Indo Kalsel telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan
terakhir Anggaran Dasar Indo Kalsel adalah sebagaimana tercantum dalam Akta
Perubahan Anggaran Dasar No. 90 tanggal 24 Maret 2009 dibuat di hadapan Notaris
Sutjipto, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan
Keputusan Menkumham No. AHU-27624.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 22 Juni 2009.
12.2.Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Indo Kalsel, maksud dan tujuan Indo Kalsel
adalah bergerak di bidang jasa kontraktor pertambangan umum.
12.3.Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari Indo Kalsel berdasarkan Berdasarkan
Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 104 tanggal 30 Agustus 2013, dibuat
di hadapan Humberg Lie, SH, SE,Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh penerimaan
pemberitahuan dari Menkumham berdasarkan No. AHU-AH.01.10-45191 tanggal 30
Oktober 2013, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU0100379.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 30 Oktober 2013, adalah sebagai berikut:
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
:
Saptari Hoedaja
Evan William Ball
Robert Bismarka Kurniawan
Sowmyan Ramakrishnan
Minesh Shri Krishna Dave
:
:
:
:
:
Nalinkant Amratlal Rathod
Kenneth Patrick Farell
R.A. Sri Dharmayanti
Anil Kumar Sardana
Deepak Kumar Mahendra
Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
106
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
12.4.Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar
Indo Kalsel No.133, tanggal 16 Mei 2007 dibuat di hadapan Notaris Sutjipto, SH, MKn,
Notaris di Jakarta, sebagaimana disetujui oleh Menkumham berdasarkan Keputusan
Menkumham No.W7-05984 HT.01.04-TH.2007 tanggal 4 Juni 2007, struktur permodalan
dan susunan kepemilikan saham dalam Indo Kalsel adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
Perseroan
Bhira Investments Ltd.(Mauritius) (dahulu Tata Power (Mauritius)
Limited)
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham
Saham
Rupiah
%
800.000
8.000.000.000
-
140.000
60.000
1.400.000.000
600.000.000
70,00
200.000
600.000
2.000.000.000
6.000.000.000
100,00
30,00
*Catatan: Berdasarkan Surat BKPM No. 2346/B.1/A.8/2008 tanggal 25 November 2008, Tata Power (Mauritius) Limited berubah
nama menjadi Bhira Investment Ltd. (Mauritius)
12.5.Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan Indo Kalsel untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo.
(dalam Jutaan Rp)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Kepentingan Nonpengendali
Defisiensi Modal
Total Liabilitas dan Defisiensi Modal
2012
7
7
7
7
160
160
(153)
7
156
156
(149)
7
(4)
(4)
-
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto
(4)
(4)
13. Enercoal Resource Pte. Ltd ("Enercoal")
13.1.Keterangan Singkat
Enercoal, merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah pada tanggal 29
September 2009 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 200614406G berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku di Singapura.
13.2.Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha Enercoal adalah meliputi bidang pengadaan investasi dengan ketentuan
hukum yang berlaku di Singapura.
107
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
13.3.Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi Enercoal adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
Direktur
: Sanjeev Gupta
: Raden Eddie Junianto Subari
13.4.Struktur Permodalan
Susunan permodalan Enercoal memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan disetor
sebanyak S$1.00 yang terdiri dari 1 saham biasa. Perseroan adalah satu-satunya
pemegang saham dari 100% modal yang ditempatkan dan disetor Enercoal.
13.5.Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan Enercoal untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit.
(dalam AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
10.891.082
26.295.129
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Kepentingan Nonpengendali
Defisiensi Modal
37.186.211
2.890.625
371.835.409
374.726.034
(337.539.823)
Total Liabilitas dan Defisiensi Modal
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto
2012
26.642.829
18.634.728
45.277.557
37.186.211
366.963.651
366.963.651
(321.686.094)
45.277.557
(101.982)
(15.853.729)
(23.530)
(114.724.424)
Rugi netto enercoal disebabkan oleh penurunan nilai derivative assets yang dipengaruhi
oleh fluktuatifnya harga saham Perseroan yang berdampak terhadap kerugian transaksi
derivatif aset.
14. Forerunner International PTE. LTD. ("Forerunner")
14.1.Keterangan Singkat
Forerunner merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah pada tanggal 18
November 2005 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 200516064M berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku di Singapura.
14.2.Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha Forerunner adalah meliputi bidang pengadaan investasi dan penyediaan
layanan jasa bantuan usaha. dengan ketentuan hukum yang berlaku di Singapura.
108
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
14.3.Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi Forerunner adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
Direktur
: Sanjeev Gupta
: Raden Eddie Junianto Subari
14.4.Struktur Permodalan
Susunan permodalan Forerunner memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan disetor
sebanyak S$2.00 yang terdiri dari 2 saham biasa. Perseroan pemegang saham 100%
modal yang ditempatkan dan disetor Forerunner.
14.5.Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan Forerunner untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit.
(dalam ribuan AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Kepentingan Nonpengendali
Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
173.778
1.641.111
1.814.889
211.496
1.487.753
1.699.249
8
370.136
370.144
96.497
1.348.248
1.814.889
86
285.935
286.021
96.444
1.316.784
1.699.249
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Rugi Usaha
Laba Neto
2.153.123
(214)
31.438
2.212.199
(60)
1.181
14.6.Forerunner mempunyai anak perusahaan dengan keterangan sebagai berikut:
a. IndoCoal Resources (Cayman) Limited ("ICRL")
Keterangan Singkat
ICRL, merupakan suatu perusahaan yang didirikan menurut dan berdasarkan perundangundangan yang berlaku di Kepulauan Cayman, berkedudukan di Kepulauan Cayman.
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha ICRL adalah distributor batubara.
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi ICRLadalah sebagai berikut:
109
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Direksi
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
:
Sowmyan Ramakrishnan
Raden Eddie Junianto Subari
Saptari Hoedaja
Minesh Shri Krishna Dave
Kenneth Patrick Farrell
Struktur Permodalan
Susunan permodalan ICRL memiliki modal dasar sebanyak AS$ 50.000 yang terdiri dari
50.000 saham biasa dengan nilai nominal AS$1 per saham, dimana Forerunner memiliki
700 saham biasa dengan nilai nominal AS$1 per saham.
Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan ICRL untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo.
(dalam ribuan AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Rugi Usaha
Laba Neto
2012
154.604
432.610
587.214
215.584
391.826
607.410
265.557
265.557
321.656
587.214
286.017
286.017
321.393
607.410
2.153.123
(163)
263
2.212.199
(60)
1.891
15. Bumi Capital Pte. Ltd. ("Bumi Capital")
15.1.Keterangan Singkat
Bumi Capital, merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah pada tanggal
3 Maret 2008 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 200804179N berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku di Singapura.
15.2.Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha Bumi Capital adalah pengadaan investasi.
15.3.Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi Bumi Capital adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
Direktur
: Sanjeev Gupta
: Raden Eddie Junianto Subari
110
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
15.4.Struktur Permodalan
Susunan permodalan Bumi Capital memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan disetor
sebanyak S$1.00 yang terdiri dari 1 saham biasa. Perseroan adalah pemegang saham
100% modal yang ditempatkan dan disetor Bumi Capital.
15.5.Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan Bumi Capital untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit.
(dalamAS$)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Kepentingan Nonpengendali
Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Pendapatan
Laba Bruto
Laba Usaha
Rugi Neto
2012
3.000.000
297.094.860
300.094.860
3.000.000
296.443.307
299.443.307
6.000.000
297.389.759
303.389.759
(3.294.899)
300.094.860
6.000.000
296.710.061
302.710.061
(3.266.754)
299.443.307
(28.145)
(19.929)
16. Gallo Oil (JERSEY) LTD. ("Gallo")
16.1.Keterangan Singkat
Gallo merupakan suatu badan hukum didirikan secara sah dengan Nomor Registrasi
Perusahaan No. 70451 berdasarkan perundang-undangan yang berlaku di Kepulauan
Jersey.
16.2.Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha Gallo meliputi bidang eksplorasi, pengembangan, produksi, penyimpanan,
dan transportasi minyak mentah.
16.3.Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi Gallo adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
Direktur
Direktur
: Saptari Hoedaja
: Raden Eddie Junianto Subari
: Sulaiman Zuhdi Pane
16.4.Struktur Permodalan
Susunan permodalan Gallo memiliki modal dasar sebanyak 50.000.000 saham biasa
dengan nilai nominal AS$1 per saham. Modal yang ditempatkan dan disetor oleh Gallo
adalah sebesar 37.000.000 yang telah disetor penuh saham biasa dengan nilai nominal
AS$1 per saham. Perseroan adalah pemegang saham 100% dari Gallo.
111
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
16.5.Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan Gallo untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo.
(dalam AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Laba Usaha
Rugi Neto
2012
182.996.028
182.996.028
180.545.841
180.545.841
1.588.153
132.566.466
134.154.619
48.841.409
1.588.153
131.857.511
133.445.664
182.996.028
47.100.177
180.545.841
(14.936.725)
(6.993.582)
Kenaikan kerugian Gallo disebabkan oleh kenaikan beban usaha perusahaan dan hingga
saat ini Gallo masih dalam tahap eksplorasi.
17. Sangatta Holdings Limited ("SHL")
17.1.Keterangan Singkat
SHL, merupakan suatu perusahaan yang didirikan menurut dan berdasarkan perundangundangan yang berlaku di Seychelles, berkedudukan di Seychelles. SHL didirikan di
Seychelles pada tanggal 26 Maret 2008 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No.
846402-6.
17.2.Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha SHL adalah bergerak dalam bidang investasi dan perusahaan induk.
17.3.Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi SHLadalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
Direktur
: Saptari Hoedaja
: John Jeffrey Lablache
17.4.Struktur Permodalan
Susunan permodalan SHL terdiri atas modal ditempatkan dan modal disetor yaitu sejumlah
AS$181.162.401 terdiri dari 181.162.401 saham biasa. Perseroan adalah pemegang
saham 100% modal yang ditempatkan dan disetor SHL.
112
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
17.5.Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan SHL untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit.
(dalam AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
2012
20.000
680.729.385
680. 749.385
20.000
673.695.438
673.715.438
-
-
Ekuitas
680.749.385
673.715.438
Total Liabilitas dan Ekuitas
680.749.385
673.715.438
3.258.825
7.033.947
(3.179.445)
18.739.853
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Rugi Usaha
Laba Neto
Penurunan laba SHL yang disebabkan oleh penurunan kinerja KPC yang dipengaruhi oleh
penurunan harga jual rata-rata batu bara sebesar 15% dari $88,7/t di tahun 2012 menjadi
$75,3 ditahun 2013 faktor lainya adalah kerugian selisih kurs – neto yang meningkat
signifikan sebesar $146 juta ditahun 2013 dari $ 51 juta ditahun 2012 yang disebabkan
oleh nilai revaluasi tagihan pajak dan melemahnya nilai tukar AS$ terhadap IDR.
18. Bumi Investment Pte.Ltd ("Bumi Investment")
18.1.Keterangan Singkat
Bumi Investment merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah pada tanggal
13 September 2010 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No.201019399E berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku di Singapura.
18.2.Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha Bumi Investment bergerak dalam bidang pengadaan investasi.
18.3.Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi Bumi Investment adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
Direktur
: Sanjeev Gupta
: Raden Eddie Junianto Subari
18.4.Struktur Permodalan
Perseroan adalah satu-satunya pemegang saham dari 100% modal yang ditempatkan dan
disetor oleh Bumi Investment.
113
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
18.5.Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan Bumi Investment untuk tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak
diaudit.
(dalam AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Defisiensi Modal
Total Liabilitas dan Defisiensi Modal
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto
2012
12.541.667
682.159.268
694.700.935
12.541.667
679.055.520
691.597.187
17.767.361
684.281.277
702.048.638
(7.347.703)
694.700.935
17.767.361
681.149.519
698.916.880
(7.319.694)
691.597.187
(28.010)
(64.435)
19. Ebury International Pte.Ltd ("Ebury")
19.1.Keterangan Singkat
Ebury merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah pada tanggal 24 Agustus
2010 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 201017945M berdasarkan perundangundangan yang berlaku di Singapura.
19.2.Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha Ebury bergerak dalam bidang pengadaan investasi dan penyediaan
layanan jasa bantuan usaha.
19.3.Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi Ebury adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
Direktur
: Sanjeev Gupta
: Raden Eddie Junianto Subari
19.4.Struktur Permodalan
Susunan permodalan Ebury memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan disetor sebanyak
S$2.00 yang terdiri dari 2 saham biasa. Perseroan adalah pemegang saham 100% modal
yang ditempatkan dan disetor Ebury.
19.5.Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan Ebury untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit.
114
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
(dalam AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Defisiensi Modal
Total Liabilitas dan Defisiensi Modal
2
2
2
2
204.815
204.815
(204.813)
2
71.585
71.585
(71.583)
2
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto
(133.230)
(133.230)
(53.692)
(53.692)
20. Kalimantan Coal Ltd ("KCL")
20.1.Keterangan Singokat
KCL merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah berdasarkan hukum negara
Mauritius.
20.2.Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha KCL bergerak dalam bidang investasi.
20.3.Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi KCL adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
Direktur
Direktur
: Helen Suzanne Gujadhur
: Saptari Hoedaja
: Boopendradas Sungker
20.4.Struktur Permodalan
Susunan permodalan KCL memiliki jumlah modal yang terdiri dari 155.500.001 saham
biasa dengan nilai nominal saham AS$1 per saham. Perseroan memiliki 100% saham dari
modal KCL.
20.5.Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan KCL untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit.
(dalam AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
1
673.904.752
673.904.753
115
2012
1
666.871.214
666.871.215
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Kepentingan Nonpengendali
Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto
7.475
7.475
673.897.278
673.904.753
7.475
7.475
666.863.740
666.871.215
(3.259.235)
(7.033.537)
(3.152.647)
(18.766.651)
Menurunnya laba neto KCL dari sebesar AS$ 18.766 ribu pada tahun 2012 menjadi
sebesar AS$ 7.031 ribu pada tahun 2013 disebabkan oleh penurunan kinerja KPC yang
dipengaruhi oleh penurunan harga jual rata-rata batubara sebesar 15% dari AS$ 88,7/ton
di tahun 2012 menjadi AS$ 75,3/ton di tahun 2013. Faktor lainnya adalah kerugian selisih
kurs-neto atas revaluasi tagihan pajak dan melemahnya nilai tukar AS$ terhadap IDR.
21. Bumi Netherlands B.V. ("Bumi Netherlands")
21.1.Keterangan Singkat
Bumi Netherlands merupakan suatu perusahaan yang didirikan menurut dan berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku di Belanda dan terdaftar sebagai perusahaan pada
tanggal dengan 3 November 2009 tercatat pada Daftar Perdagangan No. 34363550.
21.2.Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha Bumi Netherlands bergerak dalam bidang investasi.
21.3.Pengurusan dan Pengawasan
Pengurus terakhir Bumi Netherlands adalah Amicorp Netherlands B.V.
21.4.Struktur Permodalan
Perseroan merupakan satu-satunya pemegang saham dari 100% modal yang dimiliki Bumi
Netherlands sejumlah 20.000 saham biasa dengan nilai nominal EUR1 per saham.
21.5.Ikhtisar data keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan Bumi Netherlands untuk tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak
diaudit.
(dalam AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
116
2012
1.805.262.511
1.805.262.511
84.785.387
1.599.812.404
1.684.597.791
877.847.239
925.372.683
1.803.219.922
10.400.000
1.604.205.971
1.614.605.971
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
(dalam AS$)
31 Desember
Keterangan
2013
Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Laba Bruto
Rugi Usaha
Rugi Neto
2.042.589
1.805.262.511
2012
69.991.820
1.684.597.791
(67.949.231)
(187.044.976)
Penurunan kerugian Bumi Netherland di tahun 2013 sebesar $187 juta dari $ 67 juta di
tahun 2012 disebabkan oleh penurunan rugi transaksi derivatif yang disebabkan oleh
menurunnya nilai opsi atas pembayaran dimuka menjadi $0 ditahun 2013 dari $ 84 juta di
tahun 2012 dan penyesuaian metode akuntasi atas transaksi derivatif.
22. PT Artha Widya Persada (”AWP”)
22.1.Keterangan Singkat
AWP adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. AWP
didirikan pada tahun 2009 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 12, tanggal
25 Maret 2009, yang dibuat dihadapan Beni Aguselyanto SH, Notaris di Depok, yang telah
mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU09336.AH.01.01.Tahun 2009, tanggal 25 Maret 2009.
Anggaran Dasar AWP telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir
Anggaran Dasar AWP adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Risalah Rapat No. 44,
tanggal15 April 2009, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn,, Notaris di
Tangerang, yang telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan Persetujuan Akta
Perubahan Anggaran Dasar oleh Menkumham No. AHU-AH.01.10-15610 tanggal 1
September 2009.
22.2.Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha AWP adalah bergerak di bidang bidang berusaha dalam bidang jasa,
pembangunan, perdagangan, perindustrian, percetakan, pengangkutan darat,
perbengkelan, pertanian, pertambangan.
22.3.Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPSLB No.16 tanggal 31 Januari 2013, dibuat
di hadapan Hizmelina, SH., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan ke Menkumham
berdasarkan surat penerimaan pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-10540 tanggal 22 Maret
2013 dan didaftarkan di Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0025427.AH.01.09 Tahun
2013 tanggal 22 Maret 2013, susunan Direksi dan Dewan Komisaris AWP adalah sebagai
berikut:
Direksi
Direktur Utama
Direktur
: Saptari Hoedaja
: Ir. H. Imam Pria Agustino
Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
: Amir Balfas
: Raden Eddie Junianto Subari
117
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
22.4.Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta Risalah Rapat No. 44, tanggal15 April 2009, yang dibuat di hadapan
Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang, yang telah disetujui oleh Menkumham
berdasarkan Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar oleh Menkumham No. AHUAH.01.10-15610 tanggal 1 September 2009, struktur permodalan dan susunan kepemilikan
saham dalam AWP adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
PT Energi Mega Persada
Perseroan
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham
Saham
Rupiah
%
4.000
4.000.000.000
700
300
1.000
3.000
700.000.000
300.000.000
10.000.000.000
3.000.000.000
70,00
30,00
100,00
23. PT Visi Multi Artha (“VMA”)
a. Keterangan Singkat
VMA adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta
Selatan. VMA didirikan pada tahun 2009 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas
No. 8, tanggal 21 Januari 2009, yang dibuat dihadapan Beni Aguselyanto, SH, Notaris di
Depok, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan
No. AHU-09337.AH.01.01.Tahun 2009, tanggal 25 Maret 2009.
Anggaran Dasar VMA telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir
Anggaran Dasar VMA adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham No. 49, tanggal 15 April 2009, yang dibuat di hadapan Humberg Lie,
SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang yang telah disetujui kepada Menkumham berdasarkan
Surat Keputusan Menkumham No. AHU-AH.01.10-13400, tanggal 19 Agustus 2009.
b. Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha VMA adalah bergerak di bidang jasa, pembangunan, perdagangan,
perindustrian, percetakan, pengangkutan darat, perbengkelan, pertanian, pertambangan.
c.
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPSLB No. 17 tanggal 31 Januari 2013 yang
dibuat di hadapan Hizmelina, SH, Notaris di Jakarta mengenai perubahan susunan Direksi
dan Dewan Komisaris VMA, yang telah diberitahukan ke Menkumham berdasarkan surat
penerimaan pemberitahuan No.AHU-AH.01.10-10057 tanggal 19 Maret 2013 dan
didaftarkan di Daftar Perseroan di bawah No.AHU-0024130.AH.01.09 Tahun 2013 tanggal
19 Maret 2013 ("Akta No. 17/2013"), susunan Direksi dan Komisaris VMA saat ini adalah
sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama
Direktur
: Saptari Hoedaja
: Ir. H. Imam Pria Agustino
Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
: Amir Balfas
: Raden Eddie Junianto Subari
118
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
d. Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat VMA No. 49, tanggal 15 April 2009, yang
dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang yang telah disetujui
kepada Menkumham berdasarkan Surat Keputusan Menkumham No. AHU-AH.01.1013400 tanggal 19 Agustus 2009, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham
dalam VMA adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
PT Energi Mega Persada
Perseroan
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham
Saham
Rupiah
%
4.000
4.000.000.000
700
300
1.000
3.000
700.000.000
300.000.000
10.000.000.000
3.000.000.000
70,00
30,00
100,00
24. Mountain Netherlands Investment B.V. ("Mountain Netherlands")
24.1.Keterangan Singkat
Mountain Netherlands merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah
berdasarkan hukum negara Belanda.
24.2.Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha Mountain Netherlands bergerak dalam bidang investasi dan pembiayaan.
24.3.Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi Mountain Netherlands adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
Direktur
: Andrew Beckham
: Boris Nikolaas Kwantes
24.4.Struktur Permodalan
Susunan permodalan Mountain Netherlands memiliki jumlah modal yang terdiri dari 1.000
saham biasa dengan nilai nominal saham 1 Euro per saham. Perseroan memiliki 99,9%
saham dari modal Mountain Netherlands.
25. PT Darma Henwa Tbk (”DEWA”)
25.1.Keterangan Singkat
DEWA adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan diJakarta. DEWA
didirikan pada tahun 1991 berdasarkan Akta Perseroan Terbatas DEWA No. 54, tanggal 8
Oktober 1991, sebagaimana diubah dengan (i) Akta Perubahan No. 141, tanggal 12
Februari 1993, dan (ii) Akta Perubahan No. 29, tanggal 5 Juli 1993, yang ketiganya dibuat
di hadapan Siti Pertiwi Henny Shidki, SH, Notaris di Jakarta, yang telah sah menjadi badan
hukum sejak tanggal 19 Juli 1993 berdasarkan pengesahan yang telah memperoleh
persetujuan Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C2-6334.HT.01.01.TH.93,
tanggal 19 Juli 1993, telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan No. 834/A.PT/HKM/1993/PN.JAK.SEL, tanggal 15 September 1993 dan
diumumkan dalam BNRI No. 13 tanggal 14 Februari 1995, Tambahan No 1346.
Anggaran Dasar DEWA telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir
Anggaran Dasar DEWA adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan
119
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Keputusan Rapat DEWA No. 199, tanggal 30 Mei 2011, yang dibuat di hadapan Humberg
Lie, SH, SE, M.Kn, Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham
berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No.AHUAH.01.10-33588, tanggal 20 Oktober 2011.
25.2.Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar DEWA yang diatur dalam Akta Pernyataan
Keputusan Rapat No. 94 tanggal 30 September 2008 yang dibuat di hadapan Humberg
Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang, maksud dan tujuan DEWA adalah berusaha di
bidang jasa, kecuali jasa bidang hukum, akuntansi, dan pajak.
25.3.Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari DEWAberdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat DEWA No. 283, tanggal 31 Mei 2013, dibuat di hadapan Humberg Lie,
SH, SE, M.Kn, Notaris di Jakarta Utara, adalah sebagai berikut:
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
: Adwin Harjanto Suryohadiprojo
: Wachjudi Martono
Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris
Komisaris
: Ricardo Gelael
: Kanaka Puradiredja
: Suadi Atma
: Gories Mere
25.4.Struktur Permodalan
Berdasarkan Daftar Pemegang Saham DEWA per 30 Desember 2013 yang dikeluarkan
oleh PT Ficomindo Buana Registrar selaku Biro Administrasi Efek DEWA, susunan
pemegang saham DEWA yang memiliki 5% atau lebih dari jumlah saham yang
ditempatkan dan disetor dalam DEWA adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 100 per saham
Saham
Rupiah
60.000.000.000
6.000.000.000.000
Pemegang Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
Goldwave Capital Limited
Zurich Assets International Ltd
Masyarakat
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
%
-
3.863.217.000
386.321.700.000
17,68
4.722.178.390
472.217.839.000
21,61
13.268.338.402
1.326.833.840.200
60,71
21.853.733.792
38.146.266.208
2.185.373.379.200
3.814.626.620.800
100,00
26. Tansar Gas Pte. Ltd. ("Tansar")
26.1.Keterangan Singkat
Tansar merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah berdasarkan hukum
negara Singapura dan terdaftar sebagai perusahaan pada tanggal 5 Februari 2008 dengan
Nomor Registrasi Perusahaan No. 200802687E.
26.2.Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha Tansar bergerak dalam bidang pengadaan investasi dan penyediaan
layanan jasa bantuan usaha.
120
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
26.3.Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi Tansar adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
Direktur
Direktur
: Sanjeev Gupta
: Saptari Hoedaja
: Imam Pria Agustino
26.4.Struktur Permodalan
Susunan permodalan Mountain Netherlands memiliki jumlah modal yang terdiri dari 10
saham biasa dengan nilai nominal saham SGD 1 per saham. Knightley Business memiliki
30,00% saham dari modal yang dimiliki Tansar dan PT Energi Mega PersadaTbk memiliki
70,00% saham dari modal yang dimiliki Tansar.
27. Zurich Assets International Ltd. (“Zurich”)
27.1.Keterangan Singkat
Zurich merupakan suatu badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum negara
Seychelles dan terdaftar sebagai perusahaan pada tanggal 30 Maret 2007, sebagaimana
dinyatakan dalam Memorandum of Association tanggal 30 Maret 2007.
27.2.Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha Zurich bergerak dalam bidang investasi.
27.3.Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi Zurich adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur
Direktur
: Andy Pe Yong Woon
: Elcia Simeon
27.4.Struktur Permodalan
Susunan permodalan Zurich memiliki jumlah modal yang terdiri dari 10.000 saham biasa
dengan nilai nominal saham AS$ 1 per saham. BRI memiliki 80,00% saham dari modal
yang dimiliki Zurich dan Quest Corporation memiliki 20,00% saham dari modal yang dimiliki
Zurich.
121
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
8.
Struktur Kepemilikan Perseroan dan Anak Perusahaan
Kelompok Usaha
Long Haul Holding Ltd
(via Credit Suisse AG SG
Long Haul Holding Ltd
(via Bank International AG SG
PT Bakrie
& Brothers
PT Bumi Resources
122
Citibank London
S/A Glencore Int
UBS AG Singapore
Non Treaty Omnibus
Others/Publi
k
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
9.
Hubungan Kepemilikan, Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dan Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum
Per
seroan
Kusumo A.
Martoredjo
Suryo Bambang
Sulisto
Iman Taufik
Fuad Hasan
Mansyhur
Nalinkant Amratlal
Rathod
Anton Setianto
Soedarsono
Sulaiman Zuhdi
Pane
D
K
DU
DU
CPM
SPM
MC
DPM
MDB
PEB
FBS
KPC
AI
Ind
o
Kalt
im
Indo
Kalse
l
PK
PK
PK
PK
KU
PD
DU
PD
PD
DU
K
K
K
K
K
SI
MB
H
MBH
Minin
g
BMH
K
K
K
D
D
D
K
K
KU
DU
D
PD
PD
K
PK
KU
D
D
DU
K
KU
K
D
D
D
D
K
D
D
KU
K
D
D
K
D
D
PK
PK
D
D
K
D
KU
K
DU
K
K
K
K
DU
D
Gories Mere
K
Rilo Widadi Sardadi
Adhika Andrayuda
Bakrie
GM
K
Fuad Helmy
Sukristiyawan
Arut
min
CB
M
K
Andrew C. Beckham
Ir. Royke Pasiak
Kaltim
CBM
K
D
Bayu Irianto
Adika Nuraga
Bakrie
GR
K
K
D
Jay Abdullah Alatas
Insinyur Gesang
Budiarso
BRI
KI
Dileep Srivastava
Suseno
Kramadibrata
CPS
KI
Kenneth Patrick
Farrell
Purnomo Hadi
BR
MS
KI
PD
Omar Luthfi Anwar
LC
PK/KI
Saptari Hoedaja
R.A. Sri
Dharmayanti
Raden Eddie
Junianto Subari
SC
PD
PD
K
KU
K
K
D
D
PK
K
Evan William Ball
D
123
PD
D
D
D
D
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Per
seroan
SC
LC
BR
MS
CPS
BRI
GR
Kaltim
CBM
Arut
min
CB
M
GM
CPM
Junjungan Harahap
SPM
D
MC
DPM
MDB
PEB
FBS
SI
KPC
AI
Ind
o
Kalt
im
Indo
Kalse
l
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
K
K
K
K
K
K
K
K
D
Bajanuddin Tambun
D
I Made Surata
Yoseph Anastasius
Didik Cahyanto
PK
DU
Marjan Qamar
D
M. Ikhsan Gemala
Putra
D
Rasyidi Mukhtar
D
Febriansyah
Marzuki
D
Muhammad Sulthon
D
Andy Hadianto
K
Bambang Irawan
Hendradi
DK
Arasy Mukhan
K
Mahendra Asoka
K
Krisnaraga Syarfuan
D
Adwin Harjanto
Suryohadiprojo
K
Ilda Harmyn
Andi Pravidia
Saliman
DU
D
Raden Deny Juliarto
D
Asis Marsuki
KU
Yufli Gunawan
Robert Bismarka
Kurniawan
Sowmyan
Ramakrishnan
Minesh Shri Khrisna
Dave
K
Anil Kumar Sardana
Deepak Kumar
Mahendra
Ir. H. Imam Pria
Agustino
Amir Balfas
124
MB
H
MBH
Minin
g
BMH
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
SHL
Sahar
a
Lem
ingt
on
ICR
L
Kni
ghtl
ey
CB
M
Knig
htley
Busi
ness
Ebu
ry
Bumi
Invest
ment
Gall
o
Fore
runn
er
Enerc
oal
Calips
o
Bumi
Capit
al
Arut
min
CB
M
Ltd
Pendo
po
Coal
Westpr
ima
Knightle
y
Seamga
s
KPC
CBM
Kalene
rgy
Gain &
Win
Tansar
Kusumo A. Martoredjo
Suryo Bambang
Sulisto
Iman Taufik
Fuad Hasan Mansyhur
Nalinkant Amratlal
Rathod
Anton Setianto
Soedarsono
D
Sulaiman Zuhdi Pane
Saptari Hoedaja
D
D
D
D
D
Dileep Srivastava
AndrewC Beckham
D
D
D
R.A. Sri Dharmayanti
Raden Eddie Junianto
Subari
D
D
D
D
D
D
D
D
D
Omar Luthfi Anwar
Purnomo Hadi
Suseno Kramadibrata
Fuad Helmy
Gories Mere
Jay Abdullah Alatas
Insinyur Gesang
Budiarso
Bayu Irianto
Dr. Ir. Suseno
Kramadibrata
Adika Nuraga Bakrie
Ir. Royke Pasiak
Sukristiyawan
Rilo Widadi Sardadi
Adhika Andrayuda
Bakrie
Kenneth Patrick
Farrell
D
D
D
125
D
D
D
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
SHL
Sahar
a
Lem
ingt
on
ICR
L
Kni
ghtl
ey
CB
M
Knig
htley
Busi
ness
Ebu
ry
Bumi
Invest
ment
Gall
o
Fore
runn
er
Enerc
oal
Calips
o
Bumi
Capit
al
Arut
min
CB
M
Ltd
Pendo
po
Coal
Westpr
ima
Knightle
y
Seamga
s
KPC
CBM
Kalene
rgy
Gain &
Win
Tansar
Evan William Ball
Junjungan Harahap
Bajanuddin Tambun
I Made Surata
Yoseph Anastasius
Didik Cahyanto
Marjan Qamar
M. Ikhsan Gemala
Putra
Rasyidi Mukhtar
Febriansyah Marzuki
Muhammad Sulthon
Andy Handianto
Bambang Irawan
Hendradi
Arasy Mukhan
Mahendra Asoka
Krisnaraga Syarfuan
Adwin Harjanto
Suryohadiprojo
Ilda Harmyn
Andi Pravidia Saliman
Raden Deny Juliarto
Asis Marsuki
Yufli Gunawan
Robert Bismarka
Kurniawan
Sowmyan
Ramakrishnan
D
Minesh Shri Khrisna
Dave
D
Anil Kumar Sardana
Deepak Kumar
Mahendra
Ir. H. Imam Pria
Agustino
D
126
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
SHL
Sahar
a
Lem
ingt
on
ICR
L
Kni
ghtl
ey
CB
M
Knig
htley
Busi
ness
Ebu
ry
Bumi
Invest
ment
D
D
D
Gall
o
Fore
runn
er
Enerc
oal
Calips
o
Bumi
Capit
al
Arut
min
CB
M
Ltd
D
D
D
D
D
Pendo
po
Coal
Westpr
ima
Knightle
y
Seamga
s
KPC
CBM
Kalene
rgy
D
D
Gain &
Win
Tansar
Amir Balfas
Teng Hong Joe
D
Sanjeev Gupta
D
Darren Yong Keng
Hoe
D
D
D
D
Baey Cheng Song
D
Teo Al Goon
D
D
John Jeffrey Lablache
Keterangan:
KU
: Komisaris Utama
KI
: Komisaris Independen
K
: Komisaris
DU
: Direktur Utama
D
: Direktur
127
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
10. Perjanjian-perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga
Perjanjian-perjanjian penting yang dibuat antara Perseroan dan Anak Perusahaan dengan pihakpihak ketiga berkaitan dengan kegiatan operasional Perseroan adalah sebagai berikut:
No
Pihak
1.
Perjanjian Persetujuan Bagi Hasil antara P.N.
Tambang Batubara dan PT AI Indonesia (“AI”) No.
J2/Ji.DU/45/81 tanggal 2 November 1981
sebagaimana telah diubah dengan Amendment to
Contract No. J2/Ji.DU/45/81 antara PT Tambang
Batubara Bukit Asam (Persero) (“TBBA”) dan PT AI
Indonesia tanggal 7 Oktober 1997
2.
Perjanjian Kerjasama Penjualan Batubara antara
Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral
(“DJG”) dan AI No. 001.PK/26/DJG-ArI/2001 tanggal
23 November 2005
3.
Masa Berlaku
Isi Perjanjian
30 tahun sejak tanggal
dimulainya periode
operasi yaitu dianggap
mulai pada hari pertama
bulan berikutnya dari
bulan pertama kali
produksi
Hukum yang Berlaku
AI ditunjuk sebagai kontraktor bagi TBBA untuk
melakukan operasi penambangan batubara dalam
wilayah yang batas-batasnya telah ditentukan dalam
Kontrak Karya yang diperkirakan mempunyai luas
permulaan sebesar 1.260.000 hektar.
Hukum Indonesia
Sedang dalam proses
perpanjangan
DJG yang dalam hal ini bertindak mewakili pemerintah
Indonesia (selanjutnya disebut sebagai “Pemerintah”),
menunjuk AI untuk melakukan penjualan batubara bagian
Pemerintah, yaitu sebesar 13,5% dari seluruh batubara
yang di produksi oleh AI yang diambil dari fasilitas
pemuatan terakhir milik AI
Hukum Indonesia
Coal Barging Contract for the Transportation of Coal
from Satui and Senakin Tongkang Loading Terminal
to North Pulau Laut Coal Terminal antara AI dan PT
Batuah Abadi Lines (“BAL”) tanggal 28 Juli 2003
Berlaku seterusnya
sampai dengan PKP2B
berakhir
Berdasarkan perjanjian ini, BAL akan menyediakan
transportasi bagi pengiriman batubara yang di produksi
oleh AI untuk pengiriman dari Terminal Pemuatan
Batubara Satui dan Senakin ke Terminal Batubara Pulau
Laut Utara.
Hukum Indonesia
4.
Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah Low
Rank Coal (LRC) PLTU 2 Banten (Labuan) 2X316
MW Nomor 078.PJ/123/DIRUT/2007atau Nomor
Jak/15/VI/LD/2007 tanggal 13 Juni 2007 antara PT
PLN (Persero) dan AI dan PT Darma Henwa.
20 Tahun
Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah Low
Rank Coal (LRC).
Hukum Indonesia
5.
Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah / Low
Rank Coal (LRC) PLTU 1 Jawa Tengah (Rembang)
2X315 MW Nomor 215.PJ/123/DIRUT/2007 atau
Nomor Jak/20/VIII/LD/2007 tanggal 21 Agustus 2007
antara PT PLN (Persero) dan AI dan PT Darma
Henwa.
20 Tahun
Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah Low
Rank Coal (LRC).
Hukum Indonesia
6.
Perjanjian Jual Beli Batubara Kalori Rendah / Low
Rank Coal PLTU Banten (Suralaya Baru) 1X625 MW
Nomor 079.PJ/123/DIRUT/2007 atau Nomor
Jak/14/IV/LD/2007 tanggal 13 Juni 2007 antara PT
PLN (Persero) dan AI dan PT Darma Henwa.
20 Tahun
Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah Low
Rank Coal (LRC).
Hukum Indonesia
7.
Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah / Low
Rank Coal (LRC) PLTU 2 Jawa Timur (Paiton Baru)
1X660 MW No. Jak/17/VI/LD/2007 Juni 2007 antara
PT PLN (Persero) dan AI dan PT Darma Henwa.
20 Tahun
Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah Low
Rank Coal (LRC).
Hukum Indonesia
8.
Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah / Low
Rank Coal (LRC) PLTU 1 Jawa Barat (Indramayu)
2X316 MW Juni 2007 antara PT PLN (Persero) dan AI
dan PT Darma Henwa.
20 Tahun
Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah Low
Rank Coal (LRC).
Hukum Indonesia
9.
Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah / Low
Rank Coal (LRC) PLTU Asam Asam (Existing)
2X65MW No. Juni 2007 antara PT PLN (Persero) dan
AI dan PT Darma Henwa.
20 Tahun
Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah Low
Rank Coal (LRC).
Hukum Indonesia
10.
Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah / Low
Rank Coal (LRC) PLTU 1 Jawa Timur (Pacitan)
2X315 MW tanggal 7 Agustus 2007 antara PT PLN
(Persero) dan AI dan PT Darma Henwa.
20 Tahun
Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah Low
Rank Coal (LRC).
Hukum Indonesia
11.
Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah / Low
Rank Coal (LRC) PLTU 3 Banten (Teluk Naga) 3X315
MW tanggal 7 Agustus 2007 antara PT PLN (Persero)
dan AI dan PT Darma Henwa.
20 Tahun
Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah Low
Rank Coal (LRC).
Hukum Indonesia
12.
Perjanjian Penyewaan Pelabuhan Mulia Barat tanggal
8 Juni 2012 antara PT Mitratama Perkasa ("MP") dan
AI.
8 Juni 2012 - 31
Desember 2018
Berdasarkan perjanjian ini AI menyewa pelabuhan
pembongkaran batubara dari MP.
Hukum Indonesia
13.
Perjanjian Suplai Jangka Panjang tanggal 6 Juli 2005 6 Juli 2005 - berakhirnya Berdasarkan perjanjian ini AI setuju untuk menjual
antara Indocoal Resources (Cayman) Limited
PKP2B AI
kepada Indocoal batubara yang diproduksi atau mungkin
("Indocoal") dan AI.
diproduksi dalam PKP2B, dimana harga jual batubara
tersebut disesuaikan dengan kuantitas batubara.
Hukum Indonesia
14.
Perjanjian Jasa Pertambangan (West Mulia Conveyor
7 tahun sejak tanggal
Berdasarkan perjanjian ini NTP sebagai penyedia jasa
and Crushing Plant) tanggal 15 Juni 2012 antara PT efektif perjanjian yaitu 15 pertambangan dalam pembangunan fasilitas crushing
Nusa Tambang Pratama ("NTP") dan AI.
September 2011.
plant dan conveyor bagi AI untuk melaksanakan kegiatan
usahanya di wilayah west mulia.
Hukum Inggris
15.
Perjanjian
Jasa
Pertambangan
(Asam-asam
Conveyor and Crushing Plant) tanggal 26 Mei 2011
antara NTP dan AI.
Berdasarkan perjanjian ini NTP sebagai penyedia jasa
pertambangan dalam pembangunan fasilitas crushing
plant dan conveyor bagi AI untuk melaksanakan kegiatan
usahanya di wilayah Asam-Asam.
Hukum Inggris
16.
Perjanjian Jasa Pertambangan (Continous Barge
Unloader) tanggal 12 September 2011
7 tahun sejak tanggal
Berdasarkan perjanjian ini, NTP akan memeberikan jasa
berlaku efektif yakni
sebagai
penyedia
jasa
pertambangan
dalam
tanggal 25 Agustus 2011 pembangunan fasilitas continous barge unloader bagi AI
untuk wilayah North Pulau Laut.
Hukum Inggris
17.
Perjanjian penyediaan jasa telekomunikasi tanggal 1
Maret
2005
No.
Jak/05/C01R
antara
PT
Telekomunikasi Selular ("Telkomsel") dan AI.
Berlaku seterusnya
selama AI beroperasi.
Berdasarkan perjanjian ini, Telkomsel akan memberikan
penyediaan jasa telekomunikasi kepada AI.
Hukum Indonesia
18.
Perjanjian Jual Beli Bahan Bakar Solar tanggal 24
Agustus 2009 antara Bakrie Petroleum International
Pte Ltd, PT Kaltim Prima Coal and AI.
24 Agustus 2009 - 24
Agustus 2014.
Perjanjian jual beli solar antara Bakrie Petroleum
International Pte. Ltd. kepada KPC dan AI.
Hukum Singapura
19.
Cash Distribution Agreement tanggal 27 Juni 2007
antara KPC, AI, Indocoal Resources Cayman Limited,
Indo Kaltim, Indo Kaltim, The Bank of New York
("BONY"), Standard Chartered Bank, Singapore
("Standard Chartered"), PT Bumi Resources Tbk dan
Tata Power (Cyprus) Ltd dan para kontraktor.
Berlaku sejak 27 Juni
2007 sampai dengan
terjadi pemutusan oleh
Para Pihak dalam
perjanjian.
Berdasarkan perjanjian ini KPC dan Arutmin menyetujui
untuk mengatur dan mengendalikan pembayaran kepada
para pihak yang diajak bekerjasama oleh Arutmin dan
KPC melalui Bank of New York dan Standard Chartered.
Hukum Inggris
7 tahun
128
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
20.
Perjanjian Kerjasama No. SNK/05/C01R tanggal 22
September 2011 antara Puskopad B Kodam VI
Tanjungpura ("Puskopad") dan AI.
22 September 2011 - 31
Desember 2014
Berdasarkan perjanjian ini Puskopad menyanggupi untuk
membantu
AI
dalam
melakukan
kegiatan
pertambangannya yang berada di Sebuli, Tanahrata,
Senakin dan daerah-daerah lainnya yang berada di
Kelumpang Tengah, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan
Selatan.
Hukum Indonesia
21.
Perjanjian Proyek Open Cut Mining Project di
1 Januari 2006 CK akan mensuplai semua pekerja, plant dan bahan
Tambang Batulicin No. BTL/05/06 antara antara AI kesepakatan para pihak material, peralatan, pengawasan, dan administrasi yang
dan PT Cipta Kridatama ("CK") tanggal 1 Juli 2006
untuk menghentikannya. dibutuhkan untuk pekerjaan sesuai dengan kotrak dalam
ruang lingkup, spesifikasi, gambaran, dan syarat dan
kondisi.
Hukum Indonesia
22.
Perjanjian Kerjasama Antara AI dan PT Darma 1 Agustus 2008 - tanggal Berdasarkan perjanjian ini DH akan menyediakan seluruh
Henwa Tbk ("DH") No. ASM/07/C19R di Tambang
Operating Agreement
tenaga kerja, dana, material, peralatan, transportasi, dan
Asam-asam tanggal 1 Agustus 2008
dimulai
akomodasi, penyeliaan, serta administrasi untuk
melaksanakan pekerjaan AI.
Hukum Indonesia
23.
Perjanjian Jasa Strategis Pertambangan Antara AI
1 November 2011 - 3
AI menunjuk PN untuk melaksanakan jasa berupa
dan PT Pamapersada Nusantara ("PN") di Tambang tahun (1 November 2014) penanganan tambang dan batubara di area tambang.
West Mulia, Kalimantan Selatan tanggal 13 Mei 2011
Hukum Indonesia
24.
Perjanjian Jasa Strategis Pertambangan Antara AI
dan PT Bukit Makmur Mandiri Utama ("BUMA") di
tambang Senakin, Kalimantan Selatan tanggal 28
Oktober 2010
BUMA akan menyediakan Jasa Pertambangan berupa
penanganan jasa tambang dan batubara di area tambang
Senakin.
Hukum Indonesia
25.
Perjanjian Servis Manajemen Antara AI dan Khovpoli 1 Juli 2012 - kesepakatan
Investment Limited ("Bhivpuri") tanggal 1 Agustus
para pihak untuk
2012 berdasarkan perjanjian novasi atas perjanjian
mengakhiri
servis manajemen antara AI dan Bhivpuri Investment
Limted tanggal 20 November 2008
AI meminta Khovpoli (Kontraktor) untuk menyediakan
management support service tertentu, berupa bangunan
gedung yang fully-furnished di Jakarta, dengan
pembayaran sesuai Perjanjian ini.
Hukum Indonesia
26.
Perjanjian Kerjasama Antara AI dan Forestdale PTE,
Ltd ("Forestdale") tanggal 25 Juli 2011 yang ditambah
dengan Perjanjian Komisi Tambahan tanggal 26 Juli
2011
25 Juli 2011 - 31
Desember 2015
AI menunjuk Forestdale untuk menyediakan jasa
koordinasi untuk pelaksanaan operasi tambang yang
tertata berdasarkan area Kontrak Karya dari AI, terutama
di Kabupaten Tanah bumbu, Kota Baru, dan Tanah Laut,
Kalimantan Selatan dan Forestdale setuju untuk
memnyediakan AI bantuan untuk melakukan kegiatan
pertambangan.
Hukum Indonesia
27.
Perjanjian Perubahan dan Pernyataan Kembali
Perjanjian Marketing tanggal 14 Juli 2011 antara AI
dan Glencore International AG dan Indocoal
Resources (Cayman) Limited.
14 Juli 2011 - 30
September 2019
Berdasarkan perjanjian ini, AI melakukan kerjasama
dengan Glencore sebagai bentuk pelaksanaan atas
Perjanjian Long Term Supply.
Hukum Inggris
28.
Perjanjian Pertambangan Antara AI dan PT Multi
Mitra Tambang ("MMT") No. ASM/13/C15R tanggal 1
November 2013.
1 November 2013 - 31
Oktober 2014
Berdasarkan perjanjian ini, AI melakukan kerjasama
pertambangan dengan MMT.
Hukum Indonesia
29.
Perjanjian Penyediaan Jasa Pelayanan Agen
Kepelabuhan No. NPL/11/CO1 tanggal 1 Oktober
2011 antara PT Bahtera Adiguna dan AI
1 Oktober 2011 - 30
September 2014
Berdasarkan perjanjian ini, AI melakukan kerjasama
penanganan pelabuhan dengan BA
Hukum Indonesia
30.
Agreement No. J2/Jibn/16/82 antara Perusahaan
Negara Tambang Batubara ("PNTB") dan KPC
4 tahun
(a) Area perjanjian adalah seluas 1.909 KM2;
30 tahun sejak
tanggal permulaan. (b) Masa penyelidikan umum dimulai tiga bulan setelah
tanggal 8 April 1982 dan berakhir 12 bulan setelah
tanggal 8 April 1982;
(c) Tahap eksolorasi berlangsung selama 36 tahun
setelah berakhirnya tahap penyelidikan umum atau
tanggal yang lebih awal dimana KPC menyampaikan
pemberitahuan
tertulis
kepada
PNTB
untuk
melanjutkan tahap kajian kelayakan usaha;
(d) Tahap kajian kelayakan usaha berlangsung selama 12
bulan setelah adanya permohonan tertulis untuk
mengadakan penelitian PNTB;
(e) Tahap Konstruksi berlangsung selama 36 (tiga puluh
enam) bulan setelah berakhirnya tahap kajian
kelayakan;
(f) Tahap Eksploitasi berlangsung selama 30 (tiga puluh)
tahun dan dimulai pada saat pembangunan fasilitas
tambang telah selesai minimal 70% (tujuh puluh
persen), tetapi tidak melebihi 6 (enam) bulan sejak
selesainya fasilitas tambang atau 8 (delapan) tahun 6
(enam) bulan setelah 8 April 1982.
31. Coal Sale and Purchase Agreement antara Trust
Energy Resources Pte Ltd ("Pembeli"), Indocoal
Resources (Cayman) Limited ("Penjual"), dan KPC
("Penjamin") tanggal 1 September 2009
1 November 2009
sampai dengan 30
Oktober 2014
32. Marketing Facilitation Agreement tanggal 13 Agustus
2012 antara KPC dan Trust Energy Resources Pte
Ltd ("Trust")
13 Agustus 2012
sampai dengan 5
Agustus 2021
33. Management Services Agreement tanggal 5 Oktober
2012 antara KPC dan PT Kutai Timur Sejahtera
("Kontraktor")
1 Juli 2012 sampai
dengan diakhirinya
perjanjian.
34. Management
1 Juli 2008 sampai
Services
Agreement
tanggal
20
(a) Jumlah batubara yang harus dikirimkan oleh Penjual
kepada Pembeli adalah kurang lebih 1,000,000 mt;
(b) Pengiriman batubara akan dimulai pada bulan Oktober
2009 dengan besar kargo sebesar 10,000 mt, yang
selanjutnya pengiriman akan dilakukan sebesar
200,000 mt per tahun selama periode 1 November
2009 sampai dengan 31 Oktober 2014;
(c) Pengapalan akan dilakukan 4 kali dengan masingmasing sebesar 50,000 mt per tahun;
Hak atas kepemilikan dan resiko atas kerusakan dan
kerugian dari batubara pada setiap pengapalan akan
beralih dari Penjual kepada Pembli setelah batubara
melewati jalur kapal pada saat pengapalan di
pelabuhan;
(a) Trust akan memasarkan batubara KPC;
(b) Trust akan menggunakan usaha terbaiknya untuk
mempromosikan berbagai macam level dari batubara
KPC dengan harga pasar yang terbaik, dimana KPC
akan menyediakan spesifikasi yang dibutuhkan,
karakteristik produk, material-material untuk promosi,
dan
teknisi-teknisi
yang
dibutuhkan
untuk
mempromosikan produk.
Tidak disebutkan, akan
tetapi apabila ada
sengketa akan
diselesaikan melalui
lembaga arbitrase
international Centre for
Settlement of Investment
Disputes.
English Law
English Law
(a) KPC dengan ini menunjuk Kontraktor untuk Hukum negara Indonesia
menyediakan layanan manajemen apabila diminta
oleh KPC;
(b) Kontraktor harus memonitor kinerja berdasarkan levellevel layanan dan apabila diminta oleh KPC,
menyediakan laporan secara tertulis.
(a) KPC dengan ini menunjuk Perseroan untuk hukum negara Republik
129
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
November 2008 antara KPC dan Perseroan
sebagaimana telah diubah berdasarkan Amendment
to the Management Services Agreement tanggal 1 Juli
2012
35. Perjanjian Pengakuan Utang tanggal 5 Juni 2014
antara BRI dan Perseroan
36. Management Services Agreement antara KPC dan
Khopoli Investments Limited ("Kontraktor") tanggal 19
Desember 2008 dan berdasarkan Akta Novasi tanggal
1 Agustus 2012 antara KPC, Bhivpuri Investments
Limited dan Khopoli Investments Limited
37. Long Term Supply Agreement tanggal 1 Februari
2008 antara KPC dan Candice Investments Pte Ltd
("Pembeli")
38. Mining Services Agreement (Melawan Crushing Plant
& Western Overland Conveyor) tanggal 17 Desember
2010 antara KPC dan PT Nusa Tambang Pratama
("Penyedia Jasa")
39. Mining Services Agreement tanggal 28 Oktober 2010
antara KPC dan PT Nusa Tambang Pratama
40. Bengalon Operating Agreement Mining Services
tanggal 27 Mei 2004 antara KPC dan PT Darma
Henwa
41. Perjanjian Pinjam Pakai Lahan Kawasan Hutan untuk
Operasi
Penambangan
Batubara
No.
001/KWH/PTGH-3/1990 tanggal 2 Juni 1990 antara
Departemen Kehutanan Propinsi Kalimantan Timur
("Pihak Pertama") dan Perum Tambang Batubara
42. Power Services Agreement tanggal 27 September
2011 antara KPC dengan CKP
43. Service Agreement tanggal 25 Juli 2011 antara KPC
dan Forestdale Pte.Ltd ("Forestdale")
44. Perjanjian Kerjasama No. 007/MC/07/2009 tanggal 23
Juli 2009 antara MDB dan MC.
45. Perjanjian Operator Tambang, tanggal 23 November
2009 antara MDB, Newmont Indonesia Limited
("NIL"), Nusa Tenggara Mining Corporation ("NTMC"),
dan NNT.
dengan diakhirinya
perjanjian
menyediakan layanan manajemen apabila diminta
oleh KPC;
(b) Perseroan harus memonitor kinerja berdasarkan levellevel layanan dan apabila diminta oleh KPC,
menyediakan laporan secara tertulis;
(a) Perseroan menerima utang dari BRI sejumlah AS$
150.000.000;
(b) Perseroan memberikan jaminan dan pernyataan
bahwa Perseroan memiliki kemampuan dan kapasitas
untuk menjalankan hak dan kewajibannya.
1 Juli 2008 sampai (a) KPC dengan ini menunjuk Kontraktor untuk
menyediakan layanan manajemen apabila diminta
dengan diakhirinya
oleh KPC;
perjanjian
(b) Kontraktor harus memonitor kinerja berdasarkan levellevel layanan dan apabila diminta oleh KPC,
menyediakan laporan secara tertulis.
KPC
setuju untuk menjual kepada Pembeli batubara
Berlaku sampai dengan
yang diproduksi berdasarkan Coal Contract of Work;
diakhirinya perjanjian
(i) Pembeli harus memperhatikan produksi atas batubara
oleh KPC, sebagaimana diinformasikan oleh KPC
kepada Pembeli dari waktu ke waktu, (ii) melakukan
konsultasi dengan KPC ketika menandatangani
kontrak. dan (iii) terus menginformasikan KPC dari
waktu ke waktu atas setiap detil dari kontrak-kontrak
dan setiap pembaruan, perubahan, atau pengakhiran
kontrak-kontrak tersebut
Penyedia Jasa harus menyediakan jasa sesuai dengan
17 Desember 2010
perjanjian ini, yang termasuk perencanaan dengan
sampai dengan 17
kontraktor EPC untuk menjalankan dan menyelesaikan
Desember 2017
pembangunan,
pengujian,
dari
aset-aset
dan
menginformasikan aset-aset yang akan digunakan untuk
menghancurkan batubara pada pabrik penghancur
Melawan
KPC
sebagai
pemegang
Perjanjian
Kerjasama
Jangka waktu dimulai
sejak 28 Oktober 2010 Pengusaha Pertambangan Batu Bara, menunjuk PT
Nusa Tambang Pratama sebagai Penyedia Layanan,
dan berlaku selama 7
tahun atau sampai dengan untuk melakukan pengadaan konstruksi pertambangan
masa pengakhiran sesuai batu bara
perjanjian ini.
27 Mei 2004 dan berlaku (a)KPC sebagai pemegang perjanjian kerjasama
pengusaha pertambangan batubara yang berlokasi di
selama 10 tahun.
SHL, Kalimantan Timur, menunjuk PT Darma Henwa
sebagai kontraktor untuk proyek tersebut;
(b)Membayar service fee sesuai dengan ketentuan yang
tertera di perjanjian;
(c) Menyediakan wilayah perjanjian kerjasama pengusaha
pertambangan batu bara dengan izin yang valid, serta
membayar segala sesuatu pengeluaran yang timbul
dari perjanjian kerjasama pengusaha pertambangan
batu bara;
perjanjian ini dilarang untuk dialihkan tanpa
persetujuan pihak lainnya.
Pihak Pertama memberikan izin pinjam pakai kepada
Perjanjian ini berlaku
untuk jangka waktu 30 KPC untuk operasi penambangan batubara lahan
kawasan hutan yang terletak di wilayah SHL, Kecamatan
tahun terhitung sejak
Bontang, Kabupaten Dati II Kutai, Kalimantan Timur.
ditandatanganinya
perjanjian ini.
Berlaku sejak tanggal 27 KPC sebagai pemegang perjanjian kerjasama pengusaha
pertambangan batubara, menunjuk CKP sebagai
September 2011 dan
berlaku selama 7 tahun penyedia layanan, untuk melakukan pengadaan
atau sampai dengan masa konstruksi pembangkit tenaga listrik.
pengakhiran sesuai
perjanjian ini.
Berlaku sejak tanggal 25 KPC mengikatkan diri dengan Forestdale terkait dengan
Juni 2011 sampai dengan cakupan kerja antara lain (i) untuk mengawasi
pengeluaran batu bara dititik-titik yang dituju, (ii) untuk
tanggal 31 Desember
menyiapkan dokumen-dokumen sehubungan dengan
2021.
pengantaran batrubara kepada PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) Tbk ("PLN"), (iii) untuk memasukkan
tagihan atas batubara yang dijual dari KPC kepada PLN.
Perjanjian kerjasama dalam pelaksanaan pembelian
Tidak diatur
saham divestasi NNT dengan cara membentuk dan
mendirikan sebuah perusahaan patungan dengan nama
MDB.
Sampai dengan jangka Sebagaimana dipersyaratkan dalam Perjanjian Jual Beli
Saham antara NIL. NTMC, dan MDB, maka para pihak
waktu tidak tertentu
bermaksud untuk meelakukan kerjasama dalam bidang
operator tambang:
Akuisi oleh CFL atas 42% kepemilikan di BRMS
Perseroan bermaksud untuk melakukan pengalihan
sebanyak 10.739.463.270 lembar saham dalam BRM
yang dimiliki oleh Perseroan yang merepresentasikan
42% dari total modal ditempatkan dan disetor BRM
kepada CFL (atau afiliasinya);
46. Master Deed, tanggal 8 Oktober 2013 dan
diamandemen pada tanggal 28 Januari 2014, antara
Country Forest Limited, Perseroan, BRMS, KCL, SHL
and BUMI Netherlands B.V.
Akuisi oleh CFL atas 42% kepemilikan di BRMS:
Rp7.096.505.000
Akuisisi oleh CFL sebesar 19% kepemilkan saham di
KPC:AS$950.000.000
Akuisisi oleh CFL atas saham di Perseroan yang
diterbitkan oleh Perseroan:
Tidak melebihi AS$150.000.000
30 Juni 2014
47. Perjanjian Distribusi Kas tanggal 27 Juni 2007
sebagaimana terakhir telah diubah pada tanggal 30
Juni 2013 antara KPC, Arutmin, Indocoal Resources
(Cayman) Limited, PT Indocoal Kaltim Resources,
IKR, Bank of New York Mellon sebagai agen
Perjanjian berlaku
semenjak tanggal 30 Juni
2007 dan akan berakhir
pada saat mana yang
terjadi lebih dulu, antara
Indonesia
hukum negara Republik
Indonesia
hukum negara Republik
Indonesia
hukum negara Republik
Indonesia
English law
English law
Hukum negara
Queensland, Australia
Hukum negara Republik
Indonesia
English law
-
Indonesia
Hukum Indonesia
Hukum Inggris
Akuisisi oleh CFL sebesar 19% kepemilkan saham di
KPC
Perseroan bermaksud untuk melakukan Transaksi
berupa pengalihan sebanyak 78.280 lembar saham
dalam KPC yang dimiliki secara tidak langsung oleh
Perseroan melalui Newco (yang merepresentasikan 19%
dari total modal ditempatkan dan disetor KPC setelah
dilaksanakannya peningkatan modal) kepada CFL (atau
afiliasinya).
Perjanjian distribusi kas tersebut dilakukan untuk
menerapkan administasi dan pengelolaan kas terhadap
rekening tertentu sehubungan dengan pendapatan antara
lain KPC, Arutmin, dan Indo Kaltim dan pembayaranpembayaran yang harus dilakukan oleh berbagai pihak
130
Hukum Inggris
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
manajemen kas, Standard Chartered Bank (cabang
Singapura) sebagai bank pemegang rekening,
Perseroan, Bhivpuri Investments Limited
(sebagaimana dahulu dikenal dengan Tata Power
Cyprus Limited), Deutsche Bank, AG (cabang
Jakarta), Kontraktor Utama (PT Thiess Contractors
Indonesia, PT Pamapersada Nusantara, PT Darma
Henwa, PT Cipta Kridatama) dan Agen Marketing
Utama (Glencore International AG, Mitsubishi
Corporation, dan Forestdale Pte. Ltd.) ("Perjanjian
Distribusi Kas 30 Juni 2013")
saat (1) tanggal PKP2B
Arutmin diperoleh atau
setiap perpanjangan,
berakhirnya atau
pengakhiran; dan (2)
PKP2B KPC diperoleh
atau setiap perpanjangan,
berakhirnya atau
pengakhiran.
48. Perjanjian Penyelesaian Antara Persero dan PT
Recapital Asset Management tanggal 26 Agustus
2013 tentang Kontrak Jasa Manajer Investasi
("Perjanjian Penyelesaian")
-
Perseroan menandatangani perjanjian pengelolaan dana,
dimana Recapital bertindak sebagai manajer investasi
atas dana Perseroan. Akan tetapi Recapital mengalami
kesulitan untuk mengembalikan dana Perseroan, maka
dana Perusahaan akan diselesaikan secara nontunai
dimana Perusahaan akan mengambil kepemilikan bagian
atas saham-saham dalam PT Kutai Timur Sejahtera di
PT Kaltim Prima Coal sebagai pelunasan secara penuh
atas kewajiban entitas tersebut kepada Perusahaan.
Hukum Indonesia
49. Perjanjian Jual Beli Bersyarat tanggal 29 Agustus
2012 antara Perseroan dan Alam Cipta Manunggal,
sebagaimana terakhir kali diubah dengan
Amandemen Perjanjial Jual Beli Bersyarat tanggal
27 Januari 2014 senilai AS$140.000.000
-
BRI akan menjual 500 saham yang merupakan 50% hak
kepemilikan di Leap-Forward Resources Ltd. (LeapForward), Entitas Anak, dengan harga penjualan sebesar
AS$140.000.000 yang dapat disesuaikan maksimum
sebesar AS$60.000.000 untuk mencerminkan nilai akhir
Leap-Forward sebelum tanggal penutupan. Pembayaran
pertama sebesar AS$50.000.000 akan dilakukan pada
tanggal penutupan.
Hukum Indonesia
50. Conditional Asset Transfer Agreement tanggal 24
September 2013 antara Mr. Dolvie Supit, Mr Andi
Pangeran dan Perseroan
-
Perseroan berencana untuk mengalihakan dana kepada
Perusahaan miliki Mr. Dolvie dan Mr Andi menjadi
kepemilikan atas konsesi batubara di Kalimantan Timur,
yang membutuhkan pemenuhan kondisi tertentu
sebagaimana tercantum dalam Perjanjian.
Hukum Indonesia
Tidak diatur dalam
perjanjian
Sebagai konsekuensi dari diberikannya Jangka Waktu
Sewa FBS atas Unit Peralatan milik HCFI. Pembayaran
utang dilakukan dengan rincian sebagai berikut:
a.
Pembayaran HCFI Pokok dan Bunga per tanggal
31 Maret 2013 sebesar AS$ 20,376,726;
b.
Pembayaran
Bunga
Keterlambatan
atas
pembayaran Utang Pokok sejak periode bulan
Februari 2012 s/d Maret 2013 sebesar AS$
234,070.
Dalam hal penjualan batubara per bulan tidak tercapai,
FBS wajib membayar minimal nilai presentase dari total
penjualan bulan berjalan.
Hukum Indonesia
52. Perjanjian Jual Beli Batubara (Coal Purchase & Sales 6 Juli 2012 - 31 Desember
Agreement) tanggal 6 Juli 2012 antara JP Morgan
2014
Ventures Energy Corporation ("Pembeli") dan FBS
("Penjual") ("Perjanjian Jual Beli Batubara"),
dengan nilai kontrak:
Contract Price = [Unit Price (IC 4,200 GAR x (actual
calorific value of coal delivered in Shipment/4.200
kcal/kg GAR)] minus the Contract Price Discount.
Penjual sepakat untuk menjual dan menyerahkan kepada
pembeli sementara Pembeli sepakat untuk membeli dan
menerima penyerahan sejumlah 1,875,000 MT ditambah
atau dikurangkan 10% pada pilihan Pembeli atas
batubara produksi Indonesia pada Periode Penyerahan 1
dan 3.125.000 MT ditambah atau dikurangkan 10% pada
pilihan Pembeli atas batubara produksi Indonesia pada
Periode Penyerahan 2 Januari 2014 - 31 Desember
2014, dengan ketentuan bahwa jumlah batubara yang
dijual pada Periode I dan periode II tidak melebihi
5.000.000 MT, ditambahkan atau dikurangkan 10 pilihan
Pembeli dengan ketentuan bahwa Jumlah Kontrak
Tahunan hanya 5.000.000 MT.
Hukum Indonesia
53. Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan
Batubara tanggal 20 November 1997 antara
Pemerintah Republik Indonesia ("Pemerintah") dan
PEB, dengan nilai kontrak sebagai berikut:
Pemerintah berhak menerima 13,5% dari hasil
produksi secara tunai atas harga free on board atau
harga setempat yang didasarkan atas transaksi jual
beli batubara antara PEB dengan pembeli.
Berlaku sampai dengan
lewatnya 30 tahun masa
periode operasi.
PEB diberikan hak tunggal untuk mengeksplorasi
batubara di Muara Enim, Musi Banyu Asin, Sumatera
Selatan (wilayah pertambangan); menambang setiap
endapan batubara yang ditemukan di wilayah
pertambangan; mencuci/mengolah, menyimpan, dan
mengangkut dengan cara apapun batubara yang digali;
memasarkan, menjual atau mengalihkan semua produk
dari usaha pertambangan tersebut.
Hukum negara Republik
Indonesia
54. Kontrak Karya antara Pemerintah Republik Indonesia
dengan GM 19 Februari 1998
Tidak diatur dalam
Kontrak Karya
Kontrak karya GM ini diberikan untuk lahan seluas
561.050 hektar. Dalam Kontrak Karya ini GM ditunjuk
sebagai kontraktor tunggal dan memberikan hak eksklusif
untuk mengeksplorasi, menambang serta mengolah dan
memasarkan setiap mineral yang terdapat dalam wilayah
kontrak karya. Berdasarkan Kontrak Karya, GM
berkewajiban untuk melakukan pembayaran kepada
Pemerintah berupa pajak dan deadrent (kontribusi tetap)
atas wilayah Kontrak Karya dan royalti atas mineral yang
diproduksi. Pada saat ini kegiatan Kontrak Karya GM
telah sampai pada Tahap Studi Kelayakan dengan total
wilayah yang dipertahankan seluas 36.070 hektar dengan
galian berupa emas dan mineral pengikutnya
Hukum negara Republik
Indonesia
55. Kontrak Karya antara Pemerintah Republik Indonesia
dengan CPM tanggal 28 April 1997
Tidak diatur dalam
perjanjian
Kontrak karya CPM ini diberikan untuk lahan seluas
561,050 hektar. Dalam Kontrak Karya ini CPM ditunjuk
sebagai kontraktor tunggal dan memberikan hak eksklusif
untuk mengeksplorasi, menambang serta mengolah dan
memasarkan setiap mineral yang terdapat dalam wilayah
kontrak karya. Berdasarkan Kontrak Karya, CPM
berkewajiban untuk melakukan pembayaran kepada
Pemerintah berupa pajak dan deadrent (kontribusi tetap)
atas wilayah Kontrak Karya dan royalti atas mineral yang
diproduksi. Pada saat ini Kontrak Karya CPM telah
sampai pada tahap Studi Kelayakan dengan luas wilayah
99.661 hektar.
Hukum Negara Republik
Indonesia
10 Juni 2008 sampai
dengan 10 Juni 2018
Pada dasarnya Kuasa Pertambangan ini diberikan untuk
merevisi izin eksplorasi dan eksploitasi yang diberikan
untuk luas area konsensi seluas 984,5 hektar
berdasarkan Keputusan Bupati Kutai Kartanegara No.
540/23/KP_AJ/DPE_V/XII/2006 yang berlaku selama 5
tahun dari tanggal 11 Desember 2006 sampai dengan 11
Desember 2011
Hukum Negara Republik
Indonesia
10 Juni 2008 sampai
dengan tanggal 10 Juni
Pada dasarknya kuasa pertambangan ini diberikan untuk
merevisi izin eksplorasi dan eksploitasi untuk luas area
Hukum Negara Republik
51. Perjanjian tentang Perpanjangan Jangka Waktu Sewa
dan Penyelesaian Utang antara PT Hitachi
Construction Machinery Finance Indonesia ("HFCI")
dan FBS tanggal 17 April 2013 senilai
AS$ 20.610.798
56. Kuasa Pertambangan Operasi Produksi Tanggal 10
Juni 2008
Kuasa Pertambangan Operasi Produksi Tanggal 10
131
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
November 2010
2018
konsesi seluas 984,5 hektar dengan daerah operasi
produksi di Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara,
Kalimantan Timur
Indonesia
Perjanjian kredit Perseroan dan Anak Perusahaan:
1. Amandemen dan Pernyataan Kembali Perjanjian terkait Senior Secured Term Loan tanggal
18 September 2009, antara (i) Bumi Netherlands B.V (sebagai Peminjam), (ii) Perseroan
(sebagai Penjamin Utama), (iii) SC, KCL, SHL, Forerunner (sebagai Anak Perusahaan
penjamin), (iv) The Bank of New York Mellon (sebagai Agen Administrasi dan Agen
Penjamin), (v) Country Forest Limited (sebagai Pemberi Pinjaman), tanggal 5 November
2009 (Perjanjian ini sebelumnya diamandemen dan dinyatakan kembali pada tanggal 24
September 2009 dan diamandemen kembali pada tanggal 28 Oktober 2009) ("Perjanjian
CIC")
Pihak Dalam Perjanjian:
(i)
(ii)
(iii)
(iv)
(v)
Bumi Netherlands B.V (sebagai Peminjam)
BUMI (sebagai Penjamin Utama)
SC, KCL, SHL, Forerunner (sebagai Anak Perusahaan Penjamin)
The Bank of New York Mellon (sebagai Agen Administrasi dan Agen Penjamin)
Country Forest Limited (sebagai Pemberi Pinjaman/Kreditor).
Objek Perjanjian: Pemberian dana pinjaman sejumlah AS$1.900.000.000
Nilai Perjanjian: AS$ 1.900.000.000 yang terdiri dari :
a) Fasilitas PinjamanKomitmen A: AS$ 600.000.000
b) Fasilitas PinjamanKomitmen B: AS$ 600.000.000
c) Fasilitas PinjamanKomitmen C: AS$ 700.000.000
Hak & Kewajiban: Hak & Kewajiban para pihak antara lain:
a) Pada saat atau setelah Tanggal Pembayaran Pilihan Pertama untuk
Fasilitas A dan sebelum Tanggal Jatuh Tempo Fasilitas A, Peminjam
dapat sesuai pilihannya membayar ulang Pinjaman Fasilitas A pada
segala Tanggal Pembayaran Bunga, baik secara keseluruhan maupun
sebagian. Setiap pembayaran harus dilakukan dalam jumlah setidaknya
AS$ 50.000.000 dan kelipatan dari AS$ 10.000.000. Terkait hal ini,
Peminjam harus memberikan pemberitahuan tertulis kepada Agen
Administratif atas keinginannya untuk membayar ulang dengan
menyebutkan jumlahnya, dalam kurun waktu maksimal 5 hari kerja
sebelum tanggal pembayaran ulang.
b) Pada saat atau setelah Tanggal Pembayaran Pilihan Pertama untuk
Fasilitas B dan sebelum Tanggal Jatuh Tempo Fasilitas B, Peminjam
dapat sesuai pilihannya membayar ulang Pinjaman Fasilitas B pada
segala Tanggal Pembayaran Bunga, baik secara keseluruhan maupun
sebagian. Setiap pembayaran harus dilakukan dalam jumlah setidaknya
AS$ 50.000.000 dan kelipatan dari AS$ 10.000.000. Terkait hal ini,
Peminjam harus memberikan pemberitahuan tertulis kepada Agen
Administratif atas keinginannya untuk membayar ulang dengan
menyebutkan jumlahnya, dalam kurun waktu maksimal 5 hari kerja
sebelum tanggal pembayaran ulang.
c) Pada saat atau setelah Tanggal Pembayaran Pilihan Pertama untuk
Fasilitas C dan sebelum Tanggal Jatuh Tempo Fasilitas C, Peminjam
dapat sesuai pilihannya membayar ulang Pinjaman Fasilitas C pada
segala Tanggal Pembayaran Bunga, baik secara keseluruhan maupun
sebagian. Setiap pembayaran harus dilakukan dalam jumlah setidaknya
AS$ 50.000.000 dan kelipatan dari AS$ 10.000.000. Terkait hal ini,
Peminjam harus memberikan pemberitahuan tertulis kepada Agen
Administratif atas keinginannya untuk membayar ulang dengan
132
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
menyebutkan jumlahnya, dalam kurun waktu maksimal 5 hari kerja
sebelum tanggal pembayaran ulang.
d) Membayar ulang agregat Hutang Fasilitas A secara penuh pada tanggal
jatuh tempo Fasilitas A.
e) Membayar ulang agregat Hutang Fasilitas B secara penuh pada tanggal
jatuh tempo Fasilitas B.
f) Membayar ulang agregat Hutang Fasilitas C secara penuh pada tanggal
jatuh tempo Fasilitas C.
g) Harus membayar pembiayaan Pemberi Pinjaman dalam Pinjaman yang
telah diberikan kepada Peminjam pada Hari Terakhit di Periode Bunga
untuk setiap Pinjaman setelah Pemberi Pinjaman memberi
pemberitahuan kepada Agen Administratif dan Peminjam bahwa
Pinjaman tersebut dilarang oleh hukum di jurisdiksi Pemberi Pinjaman.
h) Dalam hal terjadinya perubahan pengendalian dalam perusahaan,
Peminjam wajib menawarkan kepada Pemberi Pinjaman untuk membayar
ulang segala Pinjaman yang tersisa at 101% dari jumlah yang tersisa
ditambah dengan Applicable Premium dan bunga (apabila ada) pada
tanggal Pembayaran Ulang Perubahan Pengendalian, dan the MakeWhole Amount. Peminjam wajib memberi pemberitahuan kepada Agen
Administratif paling lambat 10 hari kerja setelah Perubahan Pengendalian
dilakukan.
i) Peminjam wajib membayar bunga yang masih harus dibayarkan bagi
setiap Pinjaman (yang mencakup seluruh bunga yang masih harus
dibayar dan belum dibayar dari Tanggal Ditandatanganinya Perjanjian
Pinjaman) pada setiap Tanggal Pembayaran Bunga.
j) Dalam waktu 5 hari kerja sejak permintaan dari Pihak Pembiayaan, wajib
membayar kepada Pihak Pembiayaan tersebut segala Break Cost yang
ada bagi seluruh atau sebagian Pinjaman atau Biaya yang Belum
Dibayarkan pada hari kerja kelima setelah Biaya yang Belum Dibayar
menjadi dapat ditagih.
k) Peminjam wajib, pada tiap waktu dimana suatu Pinjaman dibayarkan
ulang, dibayarkan sebelumnya, dibeli atau dibeli ulang oleh Pihak
Peminjam atau Penjamin, atau dalam hal lain diakhiri, baik secara
sebagian maupun seluruhnya, membayar kepada Pemberi Pinjaman
jumlah The Make-Whole sehubungan dengan pinjaman tersebut (atau
bagian atasnya) pada waktu Pembayaran Ulang Pinjaman tersebut
terjadi.
l) Wajib memberikan ganti rugi kepada Agen Jaminan dan setiap Receiver
and Delegate bagi segala kerugian, kewajiban atau biaya yang ada
sebagai akibat dari:
(i) Pengambilan, perlindungan atau pelaksanaan Jaminan Transaksi
terkait;
(ii) Pelaksanaan segala hak, wewenang, diskresi dan pemulihan yang
ada berdasarkan Dokumen Pembiayaan yang mana mereka menjadi
Pihak di dalamnya;
(iii) Segala kegagalan bagi Peminjam atau Penjamin dalam pelaksanaan
kewajiban dalam Dokumen Pembiayaan yang mana mereka menjadi
Pihak di dalamnya.
m) Mematuhi hukum lingkungan, mendapatkan, menjaga dan memastikan
kepatuhan atas seluruh izin lingkungan, serta melaksanakan prosedur
untuk mengawasi kepatuhan terkait pertanggungjawaban berdasarkan
hukum lingkungan.
n) Atas nama Peminjam dan Anak Perusahaan Penjamin Awal untuk
memberikan seluruh informasi atasnya dan memberikan seluruh
pemberitahuan dan instruksi.
133
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
o) Menandatangani atas nama Peminjam dan Anak Perusahaan Penjamin
segala Accession Letter.
p) Membuat perjanjian dan untuk melakukan segala perubahan, tambahan
dan variasi yang relevan, yang dibuat atau ditandatangani oleh setiap
Peminjam dan Penjamin tanpa membuat referensi kepada atau
membutuhkan persetujuan Peminjam dan Anak Perusahaan Penjamin
tersebut.
q) Dalam hal terjadinya Perubahan Pengendalian dalam Perusahaan,
Penjamin Induk wajib memberi pemberitahuan kepada Agen Administratif
paling lambat 10 hari kerja setelah Perubahan Pengendalian dilakukan.
r) Induk Penjamin wajib membayar kepada Agen Administratif suatu biaya
keagenan di dalam jumlah dan waktu yang disepakati dalam Perjanjian
Biaya antara Induk Penjamin dan Agen Administratif.
s) Induk Penjamin wajib membayar kepada Agen Jaminan suatu biaya
keagenan di dalam jumlah dan waktu yang disepakati dalam Perjanjian
Biaya antara Induk Penjamin dan Agen Administratif.
t) Wajib memberikan ganti rugi kepada Agen Jaminan dan setiap Receiver
and Delegate bagi segala kerugian, kewajiban atau biaya yang ada
sebagai akibat dari:
i. Pengambilan, perlindungan atau pelaksanaan Jaminan Transaksi
terkait.
ii. Pelaksanaan segala hak, wewenang, diskresi dan pemulihan yang
ada berdasarkan Dokumen Pembiayaan yang mana mereka menjadi
Pihak di dalamnya.
iii. Segala kegagalan bagi Peminjam atau Penjamin dalam pelaksanaan
kewajiban dalam Dokumen Pembiayaan yang mana mereka menjadi
Pihak di dalamnya.
u) Memberikan jaminan kepada setiap Pihak Pembiayaan atas pelaksanaan
yang tepat waktu oleh Peminjam dan Penjamin lainnya sesuai Dokumen
Pembiayaan.
v) Memberikan jaminan kepada setiap Pihak Pembiayaan dimana dalam hal
Peminjam atau Penjamin lainnya tidak membayar sejumlah uang yang
harus dibayarkan berdasarkan atau sesuai dengan segala Dokumen
Pembiayaan, maka Penjamin akan dengan segera melakukan
pembayaran seakan ia adalah peminjam utama.
w) Dalam hal terjadinya konsolidasi dan merger dalam Penjamin Induk,
maka ia wajib menjadi Pihak yang menerima penggabungan. Atau dalam
hal perusahaan yang menerima penggabungan bukan Penjamin Induk,
seluruh kewajiban Penjamin Induk harus tetap berjalan.
x) Mematuhi hukum lingkungan, mendapatkan, menjaga dan memastikan
kepatuhan atas seluruh izin lingkungan, serta melaksanakan prosedur
untuk mengawasi kepatuhan terkait pertanggungjawaban berdasarkan
hukum lingkungan.
y) Membuat, melaksanakan dan mengambil segala tindakan yang dianggap
perlu untuk penandatanganan, pelaksanaan atas Dokumen Transaksi
dimana ia akan menjadi Pihak dan transaksi akan dilaksanakan
berdasarkan dokumen transaksi tersebut.
z) Wajib memberikan ganti rugi kepada Agen Jaminan dan setiap Receiver
and Delegate bagi segala kerugian, kewajiban atau biaya yang ada
sebagai akibat dari:
(i) Pengambilan, perlindungan atau pelaksanaan Jaminan Transaksi
terkait.
134
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
(ii) Pelaksanaan segala hak, wewenang, diskresi dan pemulihan yang
ada berdasarkan Dokumen Pembiayaan yang mana mereka menjadi
Pihak di dalamnya.
(iii) Segala kegagalan bagi Peminjam atau Penjamin dalam pelaksanaan
kewajiban dalam Dokumen Pembiayaan yang mana mereka menjadi
Pihak di dalamnya.
aa) Memberikan jaminan kepada setiap Pihak Pembiayaan atas pelaksanaan
yang tepat waktu oleh Peminjam dan Penjamin lainnya sesuai Dokumen
Pembiayaan.
bb)Memberikan jaminan kepada setiap Pihak Pembiayaan dimana dalam hal
Peminjam atau Penjamin lainnya tidak membayar sejumlah uang yang
harus dibayarkan berdasarkan atau sesuai dengan segala Dokumen
Pembiayaan, maka Penjamin akan dengan segera melakukan
pembayaran seakan ia adalah peminjam utama.
cc) Dalam hal terjadinya konsolidasi dan merger dalam Anak Perusahaan
Penjamin, maka ia wajib menjadi Pihak yang menerima penggabungan.
Atau dalam hal perusahaan yang menerima penggabungan bukan Anak
Perusahaan Penjamin, seluruh kewajiban Anak Perusahaan Penjamin
harus tetap berjalan.
Jatuh Tempo: Periode Jatuh Tempo atas setiap fasilitas adalah :
a) Fasilitas Kredit Komitmen A : jatuh tempo tahun ke 4 setelah penarikan
pinjaman.
b) Fasilitas Kredit Komitmen B : jatuh tempo tahun ke 5 setelah penarikan
pinjaman.
c) Fasilitas Kredit Komitmen C : jatuh tempo tahun ke 6 setelah penarikan
pinjaman.
Bunga: Bunga atas setiap fasilitas adalah :
a) Fasilitas Kredit Komitmen A: 12% per tahun yang berlaku tetap (fixed)
b) Fasilitas Kredit Komitmen B: 12% per tahun yang berlaku tetap (fixed)
c) Fasilitas Kredit Komitmen C: 12% per tahun yang berlaku tetap (fixed)
Tujuan Pinjaman : Untuk pembayaran saldo utang yang timbul dari akuisisi tidak langsung
atas kepemilikan saham di DEWA, FBS dan PEB, pembayaran utang
usaha, modal kerja dan keperluan operasional perusahaan.
Cidera Janji: antara lain berupa:
•
•
•
•
Perseroan melakukan kegagalan pembayaran atas jumlah terutang pada saat jatuh
tempo;
Perseroan melanggar ketentuan mengenai penjualan dan penerbitan modal di Anak
Perusahaan Yang Dibatasi ("Anak Perusahaan Yang Dibatasi adalah (i) Indo Kaltim,(ii)
Indo Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SHL, (vi) Kalimantan, (vii) Sitrade, (viii)
Forerunner, (ix) ICRL dan (x) dan perusahaan lain yang dapat ditentukan kemudian")
Anak Perusahaan yang Dibatasi mengajukan atau dituntut atas pailit, likudasi atau
yang sama dengan hal tersebut;
Dicabut, diberhentikan, ditunda atau diistirahatkan dari efektifnya Kontrak Karya atau
kontrak pengoperasion tambang atas KPC atau Arutmin untuk periode 60 hari berturutturut.
Pembatasan :
Perseroan tidak diizinkan baik KPC maupun Arutmin untuk menjual,
mengalihkan atau melepaskan, baik langsung maupun tidak langsung hak
atau kepentingan KPC atau Arutmin berdasarkan PKP2B;
Hukum Yang Berlaku: Hukum Inggris
Jaminan: antara lain berupa:
• Dutch Share Pledge;
135
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Singapore Deed of Charge atas AS$ Debt Service Account;
Akta Perubahan dan Pernyataan Kembali yang berkaitan dengan Akta Subordinasi;
Pengalihan rights to proceeds;
Pengalihan pinjaman antar perusahaan;
Hak penerimaan Perseroan berdasarkan Cash Distribution Agreement;
Pembebanan kepada rekening penerimaan atas nama Perseroan dalam mata uang
Dollar Amerika Serikat;
Jaminan piutang atas nama Perseroan dalam mata uang Rupiah;
surat kuasa untuk menarik dana;
Gadai 70% saham Arutmin yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
Gadai 13,6% saham KPC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh KCL tanggal 1 Oktober 2009;
Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh SHL tanggal 1 Oktober 2009;
Gadai 32,4% saham KPC yang dimiliki oleh SC tanggal 1 Oktober 2009;
Gadai 100% saham SHL yang dimiliki Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
Gadai 100% saham KCL yang dimiliki Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
Charge 70% saham Indocoal Resources yang dimiliki oleh Forerunner tanggal 1
Oktober 2009;
Charge 100% saham Forerunner yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
Gadai 70% saham Indocoal Kaltim yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober
2009;
Gadai 70% saham Indocoal Kalsel yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober
2009;
CIC untuk menerima pembayaran berdasarkan pinjaman antar perusahaan (sebagai
pemeri pinjaman) dan Anak Perusahaan.
2. Perjanjian Utang Jangka Panjang 12% yang Dijamin jatuh tempo 2016, tanggal 13 November
2009 antara Bumi Capital Pte. Ltd. ("Penerbit"), Perseroan ("Penjamin Utama"), SC,
Kalimantan Coal Ltd., SHL, Forerunner ("Anak Perusahaan Penjamin"), The Bank of New
York Mellon ("Waliamanat") ("Guaranteed Senior Secured Notes")
Pihak Dalam Perjanjian:
(i)
(ii)
(iii)
(iv)
Bumi Capital Pte. Ltd. ("Penerbit"),
Perseroan ("Penjamin Utama"),
SC, KCL, SHL, Forerunner ("Anak Perusahaan Penjamin"),
The Bank of New York Mellon ("Waliamanat")
Objek Perjanjian: Pemberian dana pinjaman sejumlah AS$ 300.000.000
Nilai Perjanjian
: AS$ 300.000.000
Bunga
: 12% per tahun
Hak & Kewajiban: Hak & Kewajiban para pihak antara lain:
a)
Penerbit dapat sewaktu-waktu menyerahkan Notes kepada Trustee untuk
pembatalan;
b) Penerbit dari waktu ke waktu dapat menunjuk satu atau lebih kantor atau
keagenan dimana Notes tersebut akan diserahkan atas segala tujuan dan
dapat sewaktu-waktu membatalkan penunjukan tersebut;
c)
Sepanjang Notes tersebut belum dibayarkan, Penjamin Induk akan
menyerahkan kepada Trustee dan memberi kepada Trustee sesuai
dengan permintaan yang wajar sesegera mungkin tetapi tidak melebihi 5
hari kerja setelah diserahkan kepada Bursa Efek Indonesia atau efek lain
yang dapat ditukarkan dengan saham dari Penanggung Utama yang
diperdagangkan di bursa;
d) Penjamin Induk dapat meggadaikan Saham Biasa pari passu dengan
gadai untuk kepentingan Pemegang dan Kreditor lainnya untuk menjamin
utang Penerbit atau Penjamin Induk (termasuk Notes tambahan);
136
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
e) Masing-masing Penanggung harus menandatangani pertanggungannya
dengan membubuhi tanda tangan dari Officer (Pejabat) yang berwenang
dari Penanggung tersebut;
f)
Penjamin Induk akan pembayar dan akan meminta setiaap Anak
Perusahaannya untuk membayar, sebelum terjadinya kelalaian, seluruh
pajak-pajak, penilaian dan pungutan pemerintah kecuali pajak atau
pungutan yang harus dilakukan/dibayarkan dengan itikad baik dan
berdasarkan proses acara yang benar atau merugikan Pemegang Notes
secara material;
g)
Penjamin Induk akan atau meminta Anak Perusahaan yang Dibatasi
untuk memiliki asuransi yang memiliki reputasi dan kondisi keuangan
yang dapat menanggung resiko yang akan dihadapi oleh kegiatan usaha
yang dilakukan termasuk namun tidak terbatas pada property dan
asuransi kecelakaan, sepanjang hal-hal tersebut termasuk dalam
pertanggungan asuransi (termasuk potongan, retensi dan asuransi diri)
berdasarkan Kontrak Karya yang berlaku;
h) Penjamin Induk akan dan akan meminta masing-masing Anak
Perusahaan yang Dibatasi untuk (i) mendapatkan dan memelihara
persetujuan pemerintah, kewenangan, persetujuaan, izin-izin, konsensi
yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan usahanya, (ii)
mempertahankan dan menjaga hak kebendaan yang sah dan asset-aset
dari setiap Gadai atau Gadai yang Diizinkan atau Gadai berdasarkan
Dokumen Penjaminan, (iii) memenuhi seluruh hukum, peraturan, perintah,
putusan dan keputusan dari organ pemerintah kecuali sepanjang
kegagalan untuk memiliki, memelihara, menyiapkan dan memenuhi izinizin tersebut tidak memberikan dampak material pada kegiatan usaha
yang dilakukan oleh Penjammin Induk dan Anak Perusahaan yang
Dibatasi dan tidak memberikan dampak material pada kewajiban untuk
melaksanakan Notes berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan ini;
i)
Penjamin Induk dan Penerbit akan membayar Trustee sewaktu-waktu
kompensasi yang diterimanya sehubungan dengan Perjanjian
Perwaliamanatan dan jasa yang dilakukan diantara Penerbit dan Trustee;
j)
Penjamin dan Penerbit akan secara bersama-sama mengganti rugi
Trustee atas segala kerugian, kewajiban atau pengeluaran yang timbul
akibat dan sehubungan dengan penerimaan atau administrasi atas tugastugas sehubungan dengan Perjanjian Perwaliamanatan dan pelaksanaan
Perjanjian Perwaliamanatan ini antara Penerbit dan Penjamin;
k)
Penerbit akan mengurus kantor atau keagenan dimana Notes tersebut
akan diregistrasi, ditransfer/dialihkan dan kantor atau keagenan dimana
Notes tersebut akan diberikan untuk dibayarkan;
l)
Penerbit menunjuk The Depository Trust Company untuk bertindak
sebagai Depositor (Depositary) sehubungan dengan Global Notes;
m) Penerbit akan menunjuk The Bank of New YorkMellon untuk bertindak
sebagai Pendaftar (Registrar) dan Agen Pembayaran (Paying Agent) dan
untuk bertindak sebagai Kustodian sehubungan dengan Global Notes;
n) Penerbit akan menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada
Trustee apabila terdapat ketidakinginan atau ketidakmampuan untuk
melanjutkan bertindak sebagai Depositor (Depositary) atau dalam hal
tidak adanya lembaga kliringyang terdaftar dalam U.S Exchange Act dan,
dalam hal tidak ditunjuknya penerus Depositor dalam jangka waktu 90
hari kerja setelah tanggal pemberitahuan tersebut;
o) Untuk mengizinkan pendaftran atas pengalihan dan pertukaran, Penerbit
akan menandatangani Global Notes dan Definitive Notes;
p) Penerbit akan mengeluarkan Notes pengganti apabila terdapat
pemotongan Notes yang telah diserahkan kepada Trustee atau Penerbit,
137
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
dan Trustee akan menerima bukti dari pengurangan, kerugian atau
pencurian dari Notes tersebut;
q) Penerbit akan memberitahukan secara tertulis kepada Trustee sejumlah
keuntungan bunga macet (defaulted interest) yang diusulkan untuk
dibayarkan dari setiap Note dan pada tanggal pembayaran yang
diusulkan;
r)
Tidak lebih dari pukul 10.00 pagi waktu New York, pada hari kerja
sebelum tanggal pembayaran, Penerbit akan membayar atau
menyebabkan harus dibayarkan jumlah pokok, premi (apabila ada) dan
keuntungan (apabila ada) pada tanggal sebagaimana terdapat pada
Notes tersebut;
s)
Penerbit akan membayar bunga (termasuk bunga yang timbul di
kemudian hari atas proses berdasarkan Undang-undang Kepailitan) yang
telah lewat jangka waktu pada kisaran 1% lebih tinggi daripada
keuntungan lainnya yang berlaku padaNotes tersebut;
t)
Penerbit akan membayar bunga (termasuk bunga yang timbul di
kemudian hari atas proses berdasarkan Undang-undang Kepailitan) yang
telah lewat jangka waktu cicilan bunga, apabila ada (tanpa
memperhatikan apakah terdapat masa tenggang waktu), pada kisaran
harga yang berlaku;
Jatuh Tempo
: 10 November 2016
Tujuan Pinjaman
: Pembayaran utang yang dimiliki Perseroan
Cidera Janji : antara lain berupa:
•
•
•
•
Perseroan melakukan kegagalan pembayaran atas jumlah terutang pada saat jatuh
tempo;
Perseroan melanggar ketentuan mengenai penjualan dan penerbitan modal di Anak
Perusahaan Yang Dibatasi ("Anak Perusahaan Yang Dibatasi adalah (i) Indo Kaltim,(ii)
Indo Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SHL, (vi) Kalimantan, (vii) Sitrade, (viii)
Forerunner, (ix) IndoCoal Resources dan (x) dan perusahaan lain yang dapat
ditentukan kemudian")
anak perusahaan yang dibatasi mengajukan atau dituntut atas pailit, likuidasi atau
yang sama dengan hal tersebut;
di cabut, di berhentikan, di tunda atau di istirahatkan dari efektifnya Kontrak Karya atau
kontrak pengoperasion tambang atas KPC atau Arutmin untuk periode 60 hari.
Pembatasan: antara lain berupa:
•
•
•
Perseroan tidak diizinkan baik KPC maupun Arutmin untuk menjual, mengalihkan atau
melepaskan, baik langsung maupun tidak langsung hak atau kepentingan KPC atau
Arutmin berdasarkan PKP2B;
Perseroan tidak diizinkan untuk mengganti bidang usaha utama;
Perseroan dan anak perusahaan penjamin harus tetap menjaga kelangsungan
usahanya.
Hukum Yang Berlaku: Hukum New York
Jaminan: antara lain berupa:
• Jaminan piutang dalam mata uang Rupiah;
• Gadai 70% saham Arutmin yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 13,6% saham KPC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh KCL tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh SHL tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 32,4% saham KPC yang dimiliki oleh SC tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 99% saham SHL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 99,9% saham KCL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
138
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
•
•
•
•
•
Gadai 99% saham SC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
Gadai 70% saham Indocoal Kaltim yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober
2009;
Charge 100% saham Forerunner yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
Gadai 70% saham Indocoal Kalsel yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober
2009;
Gadai 70% saham Indocoal Kaltim yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober
2009.
3. Perjanjian 10,75% Utang Jangka Panjang Yang Dijamin Jatuh Tempo 2017, Tanggal 6
Oktober 2010 antara Bumi Investment ("Penerbit"), Perseroan ("Penjamin Utama"), SC, KCL,
SHL, Forerunner, The Bank of New York Mellon ("Waliamanat ") ("Guaranteed Senior
Secured Notes II")
Pihak Dalam Perjanjian:
(i)
(ii)
(iii)
(iv)
Bumi Investment ("Penerbit"),
Perseroan ("Penjamin Utama"),
SC, KCL, SHL, Forerunner ("Anak Perusahaan Penjamin"),
The Bank of New York Mellon ("Waliamanat")
Objek Perjanjian: Pemberian dana pinjaman sejumlah AS$ 700.000.000
Nilai Perjanjian
: AS$ 700.000.000
Bunga
: 10,75% per tahun
Hak & Kewajiban: Hak & Kewajiban para pihak antara lain:
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Penerbit berhak atas segala keuntungan atas Notes pengganti dari
Perjanjian Perwaliamatan secara sama dan proporsional dengan Notes
lainnya yang dikeluarkan;
Penerbit dapat sewaktu-waktu menyerahkan Notes kepada Trustee untuk
pembatalan;
Penerbit dapat sewaktu-waktu sebelum tanggal 6 Oktober 2014,
menebus 35% dari jumlah pokok Notes dengan Kas Bersih Berkelanjutan
(Net Cash Proceeds) atas satu atau lebih Equity Offerings pada harga
penebusan 110,75% atas jumlah pokok Notes ditambah dengan
keuntungan yang belum dibayar dan masih harus dibayarkan, apabila
sampai tanggal penebusan: (a) sekurang-kurangnya 65% dari
keseluruhan jumlah pokok Notes yang dikeluarkan pada Tanggal
Pengeluaran Asli (Original Issue Date) masih belum dibayarkan setelah
penebusan dan (b) penebusan tersebut dilakukan dalam jangka waktu 90
hari setelah penutupan Equity Offering;
Penerbit dari waktu ke waktu dapat menunjuk satu atau lebih kantor atau
keagenan dimana Notes tersebut akan diserahkan atas segala tujuan dan
dapat sewaktu-waktu membatalkan penunjukan tersebut;
Sepanjang Notes tersebut belum dibayarkan, Penjamin Induk akan
menyerahkan kepada Trustee dan memberi kepada Trustee sesuai
dengan permintaan yang wajar sesegera mungkin tetapi tidak melebihi 5
hari kerja setelah diserahkan kepada Bursa Efek Indonesia atau efek lain
yang dapat ditukarkan dengan saham dari Penanggung Utama yang
diperdagangkan di bursa;
Sepanjang Notes tersebut masih belum dapat dibayarkan, Penjamin
Utama menyediakan Trustee (i) bersamaan dengan penyerahan laporan
keuangan, Sertifikat Pejabat yang menyatakan bahwa Fixed Charge
Coverage Ratio sehubungan dengan 4 tahun fiscal dan menunjukan
perhitungan Fixed Charge Coverage Ratio secara rinci dan (ii) secepat
mungkin dan dalam waktu 45 hari setelah Penjamin Induk mengetahui
139
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
g)
h)
i)
j)
k)
l)
m)
n)
bahwa terjadi Kesalahan (Default), Sertifikat Pejabat menyatakan secara
rinci perihal Kesalahan dan langkah-langkah yang akan diambil oleh
Penanggung atas hal tersebut;
Penjamin Induk dapat meggadaikan Saham Biasa pari passu dengan
gadai untuk kepentingan Pemegang dan Kreditor lainnya untuk menjamin
utang Penerbit atau Penjamin Induk (termasuk Notes tambahan);
Masing-masing Penanggung harus menandatangani pertanggungannya
dengan membubuhi tanda tangan dari Officer (Pejabat) yang berwenang
dari Penanggung tersebut;
Penjamin Induk dan Penerbit akan menyerahkaan kepada Trustee, dalam
jangka waktu 12 hari setelah akhir setiap tahun fiscal, Sertifikat Pejabat
yang menyatakan bahwa hasil kegiatan yang dilakukan oleh Penjamin
Induk, Anak Perusahaan yang Dibatasi (Restricted Subsidiaries) dalam
jangka waktu tahun fiscal yang sedang berjalan telah dilakukan sesuai
dengan pengawasan Pejabat untuk menentukan apakah Issuer dan
Penjamin Induk telah menyimpan, meneliti, melaksanakan dan memenuhi
kewajibannya dalam Perjanjian Perwaliamatan ini;
Penjamin Induk akan pembayar dan akan meminta setiap Anak
Perusahaannya untuk membayar, sebelum terjadinya kelalaian, seluruh
pajak-pajak, penilaian dan pungutan pemerintah kecuali pajak atau
pungutan yang harus dilakukan/dibayarkan dengan itikad baik dan
berdasarkan proses acara yang benar atau merugikan Pemegang Notes
secara material;
Penjamin Induk akan atau meminta Anak Perusahaan yang Dibatasi
untuk memiliki asuransi yang memiliki reputasi dan kondisi keuangan
yang dapat menanggung resiko yang akan dihadapi oleh kegiatan usaha
yang dilakukan termasuk namun tidak terbatas pada properti dan
asuransi kecelakaan, sepanjang hal-hal tersebut termasuk dalam
pertanggungan asuransi (termasuk potongan, retensi dan asuransi diri)
berdasarkan Kontrak Karya yang berlaku;
Penjamin Induk akan dan akan meminta masing-masing Anak
Perusahaan yang Dibatasi untuk (i) mendapatkan dan memelihara
persetujuan pemerintah, kewenangan, persetujuan, izin-izin, konsensi
yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan usahanya, (ii)
mempertahankan dan menjaga hak kebendaan yang sah dan aset-aset
dari setiap Gadai atau Gadai yang Diizinkan atau Gadai berdasarkan
Dokumen Penjaminan, (iii) memenuhi seluruh hukum, peraturan,
perintah, putusan dan keputusan dari organ pemerintah kecuali
sepanjang kegagalan untuk memiliki, memelihara, menyiapkan dan
memenuhi izin-izin tersebut tidak memberikan dampak material pada
kegiatan usaha yang dilakukan oleh Penjamin Induk dan Anak
Perusahaan yang Dibatasi dan tidak memberikan dampak material pada
kewajiban untuk melaksanakan Notes berdasarkan Perjanjian
Perwaliamanatan ini;
Penjamin Induk dan Penerbit akan membayar Trustee sewaktu-waktu
kompensasi yang diterimanya sehubungan dengan Perjanjian
Perwaliamanatan dan jasa yang dilakukan diantara Penerbit dan Trustee;
Penjamin dan Penerbit akan secara bersama-sama mengganti rugi
Trustee atas segala kerugian, kewajiban atau pengeluaran yang timbul
akibat dan sehubungan dengan penerimaan atau administrasi atas tugastugas sehubungan dengan Perjanjian Perwaliamanatan dan pelaksanaan
Perjanjian Perwaliamanatan ini antara Penerbit dan Penjamin;
140
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
o)
p)
q)
r)
s)
t)
u)
v)
w)
x)
Penerbit akan mengurus kantor atau keagenan dimana Notes tersebut
akan diregistrasi, ditransfer/dialihkan dan kantor atau keagenan dimana
Notes tersebut akan diberikan untuk dibayarkan;
Penerbit menunjuk The Depository Trust Company untuk bertindak
sebagai Depositor (Depositary) sehubungan dengan Global Notes;
Penerbit akan menunjuk The Bank of New York Mellon untuk bertindak
sebagai Pendaftar (Registrar) dan Agen Pembayaran (Paying Agent) dan
untuk bertindak sebagai Kustodian sehubungan dengan Global Notes;
Penerbit akan menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada
Trustee apabila terdapat ketidakinginan atau ketidakmampuan untuk
melanjutkan bertindak sebagai Depositor (Depositary) atau dalam hal
tidak adanya lembaga kliringyang terdaftar dalam U.S Exchange Act dan,
dalam hal tidak ditunjuknya penerus Depositor dalam jangka waktu 90
hari kerja setelah tanggal pemberitahuan tersebut;
Untuk mengizinkan pendaftaran atas pengalihan dan pertukaran, Penerbit
akan menandatangani Global Notes dan Definitive Notes;
Penerbit akan mengeluarkan Notes pengganti apabila terdapat
pemotongan Notes yang telah diserahkan kepada Trustee atau Penerbit,
dan Trustee akan menerima bukti dari pengurangan, kerugian atau
pencurian dari Notes tersebut;
Penerbit akan memberitahukan secara tertulis kepada Trustee sejumlah
keuntungan bunga macet (defaulted interest) yang diusulkan untuk
dibayarkan dari setiap Note dan pada tanggal pembayaran yang
diusulkan;
Tidak lebih dari pukul 10.00 pagi waktu New York, pada hari kerja
sebelum tanggal pembayaran, Penerbit akan membayar atau
menyebabkan harus dibayarkan jumlah pokok, premi (apabila ada), dan
keuntungan (apabila ada) pada tanggal sebagaimana terdapat pada
Notes tersebut;
Penerbit akan membayar bunga (termasuk bunga yang timbul di
kemudian hari atas proses berdasarkan Undang-undang Kepailitan) yang
telah lewat jangka waktu pada kisaran 1% lebih tinggi daripada
keuntungan lainnya yang berlaku pada Notes tersebut;
Penerbit akan membayar bunga (termasuk bunga yang timbul di
kemudian hari atas proses berdasarkan Undang-undang Kepailitan) yang
telah lewat jangka waktu cicilan bunga, apabila ada (tanpa
memperhatikan apakah terdapat masa tenggang waktu), pada kisaran
harga yang berlaku;
Jatuh Tempo
: 10 Oktober 2017
Tujuan Pinjaman
: Pembayaran utang yang dimiliki Perseroan
Cidera Janji : antara lain berupa:
•
•
•
•
Perseroan melakukan kegagalan pembayaran atas jumlah terutang pada saat jatuh
tempo;
Perseroan melanggar ketentuan mengenai penjualan dan penerbitan modal di Anak
Perusahaan yang Dibatasi ("Anak Perusahaan yang Dibatasi”) adalah (i) Indocoal
Kalsel, (ii) Indocoal Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SHL, (vi) KCL, (vii) SC, (viii)
Forerunner, (ix) ICRL dan (x) dan perusahaan lain yang dapat ditentukan kemudian");
Anak Perusahaan yang dibatasi mengajukan atau dituntut atas pailit, likuidasi atau
yang sama dengan hal tersebut;
Dicabut, diberhentikan, ditunda atau diistirahatkan dari efektifnya Kontrak Karya atau
kontrak pengoperasion tambang atas KPC atau Arutmin untuk periode 60 hari.
Pembatasan: antara lain berupa:
141
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
•
•
•
Perseroan tidak diizinkan baik KPC maupun Arutmin untuk menjual, mengalihkan atau
melepaskan, baik langsung maupun tidak langsung hak atau kepentingan KPC atau
Arutmin berdasarkan PKP2B;
Perseroan tidak diizinkan untuk mengganti bidang usaha utama;
Perseroan dan anak perusahaan penjamin harus tetap menjaga kelangsungan
usahanya.
Hukum Yang Berlaku: Hukum New York
Jaminan: antara lain berupa:
• Jaminan piutang dalam mata uang Rupiah;
• Gadai 70% saham Arutmin yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 13,6% saham KPC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh KCL tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh SHL tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 32,4% saham KPC yang dimiliki oleh SC tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 99% saham SHL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 99,9% saham KCL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 99% saham SC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 70% saham Indocoal Kaltim yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober
2009;
• Charge 100% saham Forerunner yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 70% saham Indocoal Kalsel yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober
2009;
• Gadai 70% saham Indocoal Kaltim yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober
2009.
4. Perjanjian Kredit, tanggal 4 Agustus 2011, antara Perseroan (sebagai Peminjam), SC, KCL,
SHL, Forerunner (bersama-sama sebagai Penjamin Utama), dan Axis Bank Limited Hong
Kong Branch (sebagai Pemilik Dana, Pengatur, Agen Fasilitas, Agen Penjamin dan Bank
Rekening) ("Perjanjian Kredit Axis")
Pihak Dalam Perjanjian:
(i)
(ii)
(iii)
Perseroan (peminjam),
SC, KCL, SHL, Forerunner (bersama-sama sebagai Penjamin Utama), dan
Axis Bank Limited Hong Kong Branch (sebagai Pemilik Dana, Pengatur, Agen
Fasilitas, Agen Penjamin dan Bank Rekening)
Objek Perjanjian: Pemberian dana pinjaman sejumlah AS$ 200.000.000
Nilai Perjanjian
: AS$ 200.000.000
Hak & Kewajiban: Hak & Kewajiban para pihak antara lain:
a)
Perusahaan dapat meminjam sejumlah uang dengan memberikan
Permohonan atas pinjaman (Request) kepada Agen Fasilitas;
b)
Perusahaan dalam jangka waktu kurang dari 10 hari sebelum melakukan
pemberitahuan ke Agen Fasilitas, dapat membayar Pinjaman pada hari
terakhir dari Jangka Waktu (Term) yang ditetapkan dalam perjanjian ini;
c)
Perusahaan sewaktu-waktu atas menunjuk anak perusahaan yang
sepenuhnya dimilikinya untuk menjadi Penanggung Tambahan;
d)
Setelah adanya pemberitahuan bahwa Kreditor tidak dapat
melaksanakan kewajibannya karena dilarang oleh hukum yang ada di
negaranya, Perusahaan wajib membayar atau membayar kembali
sejumlah bagian Kreditor dalam setiap Pinjaman sesuai dengan tanggal
sebagaimana terdapat dalam Perjanjian ini;
e)
Perusahaan berkewajiban untuk memberitahu Agen Fasilitas apabila
terdapat perubahan pengendalian;
142
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
f)
Setelah terjadi perubahan pengendalian, apabila Kreditor mensyaratkan,
Perusahaan harus membayar atau membayar kembali bagian pinjaman
dari Kreditor bersamaan dengan bunga atau jumlah lainnya yang masih
harus dibayar berdasarkan Dokumen Pembiayaan ini;
g)
Perusahaan akan membayar bunga yang masih belum dibayarkan atas
setiap Pinjaman pada hari terakhir Jangka Waktu (Term);
h)
Perusahaan wajib mengganti rugi Para Kreditor terkait dengan
pengurangan atau kewajiban yang masih harus dibayar oleh Kreditor
(baik secara langsung maupun tidak langsung) atas pembayaran yang
telah diterima atau pembayaran yang dianggap diterima berdasarkan
Dokumen Pembiayaan ini;
i)
Perusahaan harus memberikan ganti rugi untuk segala biaya dan
pengeluaran yang dikeluarkannya untuk melakukan kewajibankewajibannya dalam Dokumen Pembiayaan ini;
j)
Perusahaan wajib menyediakan kepada Agen Fasilitas dan segala
informasi yang diperlukan dengan segera setelah terjadinya perubahan
anggota dari Group;
k)
Perusahaan harus membayar biaya (remunerasi) yang telah dikeluarkan
oleh Agen Jaminan kepada agen jaminan lain atau kepada wakil agen
jaminan lainnya;
l)
Perusahaan wajib mendirikan akun Perusahaan dalam dollar (AS$
Account) sebelum Tanggal Pelaksanaan (Utilisation Date) dan
berkewajiban untuk menjaga dan mengerusu akun tersebut;
m)
Perusahaan wajib mengganti rugi kepada Kreditor atas kerugian atau
kewajiban Kreditor atas terjadinya Kejadian atau Keadaan Lalai;
n)
Penanggung harus melakukan pembayaran yang diperlukan dalam
Dokumen Pembiayaan ini tanpa adanya Pengurangan Pajak, kecuali
pengurangan pajak yang diperlukan oleh hukum;
o)
Penanggung dan Kreditor harus memberikan segala informasi kepada
Agen Jaminan untuk kelancaran kewajiban yang akan dilakukannya;
Bunga
: 5,5% per tahun + LIBOR
Jatuh Tempo
: 5 tahun
Tujuan Pinjaman
: Pembayaran utang yang dimiliki Perseroan
Cidera Janji : antara lain berupa:
•
•
•
Perseroan melakukan kegagalan pembayaran atas jumlah terutang pada saat jatuh
tempo;
mengajukan atau dituntut atas pailit, likudasi atau yang sama dengan hal tersebut atas
(i) Indocoal Kalsel,(ii) Indocoal Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SHL, (vi) KCL, (vii) SC,
(viii) Forerunner, (ix) ICRL;
Dicabut, diberhentikan, ditunda atau diistirahatkan dari efektifnya Kontrak Karya atau
kontrak pengoperasion tambang atas KPC atau Arutmin untuk periode 60 hari.
Pembatasan: antara lain berupa:
•
•
Perseroan tidak diizinkan baik KPC maupun Arutmin untuk menjual, mengalihkan atau
melepaskan, baik langsung maupun tidak langsung hak atau kepentingan KPC atau
Arutmin berdasarkan PKP2B;
Perseroan tidak diizinkan untuk melepaskan kepemilikannya di (i) Indocoal Kalsel,(ii)
Indocoal Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SHL, (vi) KCL, (vii) SC, (viii) Forerunner, (ix)
ICRL.
Hukum Yang Berlaku: Hukum Inggris
143
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Jaminan: antara lain berupa:
• Pembebanan kepada rekening penerimaan atas nama Perseroan dalam mata uang
Dollar Amerika Serikat;
• Jaminan piutang atas nama Perseroan dalam mata uang Rupiah;
• Surat kuasa untuk menarik dana;
• Gadai 70% saham Arutmin yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh KCL tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh SHL tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 32,4% saham KPC yang dimiliki oleh SC tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 13,6% saham KPC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Charge 70% saham Indocoal Resources yang dimiliki oleh Forerunner tanggal 1
Oktober 2009;
• Charge 99,99% saham SHL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 99,99% saham KCL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 99% saham SC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Charge 100% saham Forerunner yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 70% saham Indocoal Kaltim yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober
2009;
• Gadai 70% saham Indocoal Kalsel yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober
2009.
5. Perjanjian Kredit, tanggal 19 Agustus 2010, antara Perseroan (sebagai Peminjam), SC, KCL,
SHL, Forerunner (bersama-sama sebagai Penjamin Utama), Credit Suisse AG, Singapore
Branch dan Credit Suisse International (bersama-sama sebagai Pemilik Dana), dan Credit
Suisse AG, Singapore Branch (sebagai Pengatur, Agen Fasilitas, Agen Penjamin dan Bank
Rekening) sebagaimana terakhir kali diubah pada 10 Juni 2014 ("Perjanjian Credit Suisse")
Pihak Dalam Perjanjian:
(i)
(ii)
(iii)
(iv)
Perseroan (peminjam),
SC, KCL, SHL, Forerunner (bersama-sama sebagai Penjamin Utama), dan
Credit Suisse AG, Singapore Branch dan Credit Suisse International (bersamasama sebagai Pemilik Dana), dan
Credit Suisse AG, Singapore Branch (sebagai Pengatur, Agen Fasilitas, Agen
Penjamin dan Bank Rekening)
Objek Perjanjian: Pemberian dana pinjaman sejumlah AS$ 150.000.000
Nilai Perjanjian
: AS$ 150.000.000
Hak & Kewajiban: Hak & Kewajiban para pihak antara lain:
a)
Berhak membayar lebih awal Pinjaman sebagian ataupun secara
keseluruhan, berdasarkan pemberitahuan sepuluh hari sebelumnya
kepada Agen Fasilitas, pada hari terakhir dari Periode. Pembayaran
dilakukan dalam kelipatan US$ 1.000.000;
b)
Berhak menciptakan jaminan atas saham yang dimilikinya dalam
Unrestricted Subsidiary (sebagaimana diartikan dalam Perjanjian) untuk
tujuan menjamin Hutang Keuangan atau tanggung jawab lain dari
Unrestricted Subsidiary;
c)
Berhak setiap saat meminta Anak Perusahaan yang Dimiliki Secara
Penuh (sebagaimana diartikan dalam Perjanjian) untuk menjadi Penjamin
Tambahan;
d)
Wajib menggunakan pinjaman hanya untuk membiayai(i) pertama-tama,
untuk pembayaran dari Biaya Transaksi (segala biaya yang yang berasal
dari Dokumen Pembiayaan), (ii) sisanya, untuk dipinjamkan kepada
Enercoal Resources dengan cara pinjaman antar perusahaan dan
digunakan oleh Enercoal Resources untuk membeli kembali Enercoal
Convertible Bonds secara keseluruhan atau sebagian;
144
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
e)
Wajib membayar Pinjaman secara cicilan dengan membayar pada
Tanggal Pembayaran sebagaimana diatur dalam Perjanjian;
f)
Wajib membayar seluruh Pinjaman termasuk segala bunga dan biaya
yang ada dari Dokumen Pembiayaan secara penuh kepada Pemberi
Pinjaman berdasarkan Put Notice yang disampaikan oleh Pemberi
Pinjaman sesuai ketentuan Pasal 7.3 Perjanjian ini;
g)
Wajib memberitahu Agen Fasilitas setelah pihaknya menyadari akan
terjadi perubahan pengendalian (bila ada pihak (selain dari kelompok
orang yang terdiri dari hanya satu atau lebih anggota keluarga Bakrie)
yang mendapatkan kekuasaan untuk menunjuk pengurusan dan
kebijakan, baik melalui kepemilikan saham dengan hak suara, perjanjian,
atau dengan cara lainnya), dan bila dimintakan oleh Pemberi Pinjaman,
akan dilanjuti dengan pembayaran kepada Pemberi Pinjaman sesuai
dengan bagiannya;
h)
Bila Perusahaan gagal membayar jumlah yang harus dibayarkan dalam
Dokumen Keuangan (sebagaimana diartikan dalam Perjanjian),
Perusahaan wajib (berdasarkan permintaan dari Agen Fasilitas)
membayar bunga dari jumlah tertunggak sejak tanggal jatuh tempo
sampai dengan tanggal pembayaran. Bunga dari jumlah tertunggak
adalah 2% per bulan;
i)
Wajib membayar bunga tertunggak dari Pinjaman pada tiap hari terakhir
dari Periode;
j)
Wajib mengganti rugi Pemberi Pinjaman, Arranger, Agen Fasilitas, Agen
Jaminan dan Rekening Bank (keseluruhannya disebut sebagai "Pihak
Pembiayaan") terhadap segala kerugian atau tanggung jawab yang Pihak
Pembiayaan tentukan akan atau telah ditanggung (langsung maupun
tidak langsung) terkait pajak dari pembayaran berdasarkan Perjanjian ini
dan surat antara Pihak Pembiayaan dan Perusahaan yang mengatur
biaya-biaya dalam Perjanjian ini;
k)
Wajib membayar dan mengganti rugi Pihak Pembiayaan atas segala bea
materai, pajak tanah, pendaftaran atau pajak serupa yang harus
dibayarkan terkait dengan keberlakukan dari Dokumen Pembiayaan
(sebagaimana diartikan dalam Perjanjian ini), kecuali untuk pajak yang
harus dibayar dalam kaitan dengan penandatanganan Sertifikat
Pengalihan (sebagaimana diartikan dalam Perjanjian ini);
l)
Wajib membayar kepada Pihak Pembiayaan segala biaya yang
ditanggung Pihak Pembiayaan dan afiliasinya terkait dengan perubahan
peraturan perundang-undangan dan kepatuhan dengan peraturan
perundang-undangan;
m)
Wajib menyerahkan laporan keuangan kepada Agen Fasilitas paling
lambat lima hari kerja setelah diserahkan kepada Bursa Efek Indonesia.
Bunga
: 11% per tahun + LIBOR
Jatuh Tempo
: November 2014
Tujuan Pinjaman
: Pembayaran utang yang dimiliki Perseroan dan menebus obligasi
konversi Enercoal yang dijamin oleh Perseroan.
Cidera Janji : antara lain berupa:
•
Perseroan melakukan kegagalan pembayaran atas jumlah terutang pada saat jatuh
tempo;
•
mengajukan atau dituntut atas pailit, likudasi atau yang sama dengan hal tersebut atas
(i) Indocoal Kalsel,(ii) Indocoal Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SHL, (vi) KCL, (vii) SC,
(viii) Forerunner, (ix) ICRL;
•
Dicabut, diberhentikan, ditunda atau diistirahatkan dari efektifnya Kontrak Karya atau
kontrak pengoperasion tambang atas KPC atau Arutmin untuk periode 60 hari.
145
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Pembatasan: antara lain berupa:
•
•
•
•
Perseroan dilarang mengamandemen anggaran dasar yang dapat memberikan
dampak negatif yang material tanpa pemberitahuan terlebih dahulu;
Apabila Perseroan melakukan penggabungan atau rekonstruksi perusahaan, maka
Perseroan harus bertindak sebagai entitas yang menerima penggabungan;
Perseroan harus memastikan bahwa setiap deviden tunai dari setiap anak perusahaan
yang menjadi pihak dalam perjanjian ini akan didepositkan dalam akun yang telah
ditetapkan;
Perseroan tidak diizinkan untuk melepaskan kepemilikannya di (i) Indocoal Kalsel,(ii)
Indocoal Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SHL, (vi) KCL, (vii) SC, (viii) Forerunner, (ix)
ICRL.
Hukum Yang Berlaku: Hukum Inggris
Jaminan: antara lain berupa:
• Jaminan atas rekening AS$ atas nama PT Bumi Resources Tbk No. A0103239 pada
Credit Suisse AG, Cabang Singapura;
• Pengalihan atas hak PT Bumi Resources Tbk untuk menerima arus kas Indocoal
Resources (Cayman) Limited berdasarkan Perjanjian Distribusi Kas antara PT Bumi
Resources Tbk dan The Bank of New York Mellon dengan tanggal (i) 1 Oktober 2009
dan (ii) tanggal 5 November 2009;
• Pengalihan pinjaman antar anak perusahaan antara PT Bumi Resources Tbk,
Sangatta Holdings Limited, Kalimantan Coal Ltd, dan The Bank of New York Mellon
tanggal 1 Oktober 2009 sebagaimana diamandemen tanggal 5 November 2009 dan (ii)
tanggal 5 November 2009;
• Jaminan atas Rekening AS$ atas nama PT Bumi Resources Tbk Nomor 1841368400
yang dipegang oleh The Bank of New York Mellon;
• Gadai atas Piutang dari Rekening IDR atas nama PT Bumi Resources Tbk Nomor
30606 152900 yang dipegang oleh Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta;
• Surat Kuasa tanggal 1 Oktober 2009 yang diberikan PT Bumi Resources kepada
Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta;
• Gadai 70% saham Arutmin yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh KCL tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh SHL tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 32,4% saham KPC yang dimiliki oleh SC tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 13,6% saham KPC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Charge 70% saham Indocoal Resources yang dimiliki oleh Forerunner tanggal 1
Oktober 2009;
• Charge 99,99% saham SHL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 99,99% saham KCL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 99% saham SC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Charge 100% saham Forerunner yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 70% saham Indocoal Kaltim yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober
2009;
• Gadai 70% saham Indocoal Kalsel yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober
2009;
• Akta subordinasi tanggal 1 Oktober 2009 dan dinyatakan kembali tanggal 5 November
2009 antara PT Bumi Resources Tbk dan para obligor, para kreditor subordinasi dan
The Bank of New York Mellon;
• Dokumen-dokumen yang ditandatangani para pihak di kemudian hari.
6. Perjanjian Kredit, tanggal 6 Oktober 2011, antara Perseroan (sebagai Peminjam), SC, KCL,
SHL, Forerunner (bersama-sama sebagai Penjamin Utama), Deutsche Bank AG, Singapore
Branch dan Westlb AH, Singapore Branch (bersama-sama sebagai Pemilik Dana), Deutsche
Bank AG, Singapore Branch (sebagai Pengatur Utama, Bookrunner, dan Koordinator),
Westlb AH, Singapore Branch (sebagai Pengatur Utama, dan Bookrunner), Deutsche Bank
AG, Hong Kong Branch (sebagai Agent Fasilitas), DB Trustees (sebagai Agen Penjamin).
Perjanjian ini terakhir kali diubah dengan Amandemen Perjanjian tanggal 18 Oktober 2011
("Perjanjian Kredit Deutsche Bank 2011").
146
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Pihak Dalam Perjanjian:
(i)
(ii)
(iii)
(iv)
(v)
(vi)
(vii)
Perseroan (peminjam),
SC, KCL, SHL, Forerunner (bersama-sama sebagai Penjamin Utama), dan
Deutsche Bank AG, Singapore Branch dan Westlb AH, Singapore Branch
(bersama-sama sebagai Pemilik Dana),
Deutsche Bank AG, Singapore Branch (sebagai Pengatur Utama, Bookrunner,
dan Koordinator),
Westlb AH, Singapore Branch (sebagai Pengatur Utama, dan Bookrunner),
Deutsche Bank AG, Hong Kong Branch (sebagai Agent Fasilitas), dan
Trustees (sebagai Agen Penjamin).
Objek Perjanjian: Pemberian dana pinjaman sejumlah AS$ 150.000.000
Nilai Perjanjian
: AS$ 150.000.000
Hak & Kewajiban: Hak & Kewajiban para pihak antara lain:
a)
Perusahaan wajib membayar Pinjaman secara penuh pada Tanggal
Jatuh Tempo (Final Maturity Date);
b)
Setelah adanya pemberitahuan bahwa Kreditor tidak dapat
melaksanakan kewajibannya karena dilarang oleh hukum yang ada di
negaranya, Perusahaan wajib membayar atau membayar kembali
sejumlah bagian Kreditor dalam setiap Pinjaman sesuai dengan tanggal
sebagaimana terdapat dalam Perjanjian ini;
c)
Perusahaan berkewajiban untuk memberitahu Agen Fasilitas apabila
terdapat perubahan pengendalian;
d)
Setelah terjadi perubahan pengendalian, apabila Kreditor mensyaratkan,
Perusahaan harus membayar atau membayar kembali bagian pinjaman
dari Kreditor bersamaan dengan bunga atau jumlah lainnya yang masih
harus dibayar berdasarkan Dokumen Pembiayaan ini;
e)
Perusahaan akan membayar bunga yang masih belum dibayarkan atas
setiap Pinjaman pada hari terakhir Jangka Waktu (Term);
f)
Perusahaan harus memberikan ganti rugi untuk segala biaya dan
pengeluaran yang dikeluarkannya untuk melakukan kewajibankewajibannya dalam Dokumen Pembiayaan ini;
g)
Perusahaan wajib menyediakan kepada Agen Fasilitas dan segala
informasi yang diperlukan dengan segera setelah terjadinya perubahan
anggota dari Group;
h)
Perusahaan dapat meminjam sejumlah uang dengan memberikan
Permohonan atas pinjaman (Request) kepada Agen Fasilitas;
i)
Perusahaan dalam jangka waktu kurang dari 10 hari sebelum melakukan
pemberitahuan ke Agen Fasilitas, dapat membayar Pinjaman pada hari
terakhir dari Jangka Waktu (Term) yang ditetapkan dalam perjanjian ini;
j)
Perusahaan sewaktu-waktu atas menunjuk anak perusahaan yang
sepenuhnya dimilikinya untuk menjadi Penanggung Tambahan;
k)
Masing-masing Penanggung secara bersama-sama menanggung
masing-masing kewajiban yang harus dilakukan oleh Kreditor;
l)
Masing-masing Penanggung harus memberikan dokumen-dokumen yang
diperlukan kepada Kreditor sesuai dengan Dokumen Pembiayaan;
m) Masing-masing Penanggung harus mengasuransikan kegiatan usaha dan
asetnya kepada perusahaan asuransi selain dari pertanggungan asuransi
kegiatan usaha biasa;
147
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
n)
Penanggung wajib membayar sejumlah uang yang dituntut oleh Agen
Jaminan sebagai Kreditor terpisah dan mandiri;
o)
Penanggung dan Kreditor harus memberikan segala informasi kepada
Agen Jaminan untuk kelancaran kewajiban yang akan dilakukannya;
p)
Mendapatkan ganti rugi atas kerugian atau kewajiban yang harus
ditanggungnya sehubungan dengan Perjanjian ini.
Bunga
: 5% per tahun + LIBOR
Jatuh Tempo
: November 2014
Tujuan Pinjaman
: membayar utang dan membayar Fasilitas Kredit Komitmen A atas
Perjanjian Fasilitas Pinjaman CFL.
Cidera Janji : antara lain berupa:
•
•
•
Perseroan melakukan kegagalan pembayaran atas jumlah terutang pada saat jatuh
tempo;
mengajukan atau dituntut atas pailit, likuidasi atau yang sama dengan hal tersebut (i)
Indocoal Kalsel,(ii) Indocoal Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SHL, (vi) KCL, (vii) SC,
(viii) Forerunner, (ix) ICRL;
Dicabut, diberhentikan, ditunda atau diistirahatkan dari efektifnya Kontrak Karya atau
kontrak pengoperasion tambang atas KPC atau Arutmin untuk periode 60 hari.
Pembatasan: antara lain berupa:
•
•
•
•
Perseroan dilarang mengamandemen anggaran dasar yang dapat memberikan
dampak negatif yang material tanpa pemberitahuan terlebih dahulu;
Apabila Perseroan melakukan penggabungan atau rekonstruksi perusahaan, maka
Perseroan harus bertindak sebagai entitas yang menerima penggabungan;
Perseroan harus memastikan bahwa setiap deviden tunai dari setiap anak perusahaan
yang menjadi pihak dalam perjanjian ini akan di depositkan dalam akun yang telah
ditetapkan;
Perseroan tidak diizinkan untuk melepaskan kepemilikannya di (i) Indocoal Kalsel,(ii)
Indocoal Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SHL, (vi) KCL, (vii) SC, (viii) Forerunner, (ix)
ICRL.
Hukum Yang Berlaku: Hukum Inggris
Jaminan: antara lain berupa:
• Jaminan atas rekening AS$ atas nama PT Bumi Resources Tbk pada Deutsche Bank
AG, Cabang Singapura;
•
Pengalihan atas hak PT Bumi Resources Tbk untuk menerima arus kas Indocoal
Resources (Cayman) Limited berdasarkan Perjanjian Distribusi Kas antara PT Bumi
Resources Tbk dan The Bank of New York Mellon dengan tanggal (i) 1 Oktober 2009
dan (ii) 5 November 2009;
•
Pengalihan pinjaman antar anak perusahaan antara PT Bumi Resources Tbk,
Sangatta Holdings Limited, Kalimantan Coal Ltd, dan The Bank of New York Mellon
dengan tanggal (i) 1 Oktober 2009 sebagaimana diamandemen tanggal 5 November
2009 dan (ii) 5 November 2009;
•
Jaminan atas Rekening AS$ atas nama PT Bumi Resources Tbk Nomor 1841368400
yang dipegang oleh The Bank of New York Mellon;
•
Gadai atas Piutang dari Rekening IDR atas nama PT Bumi Resources Tbk Nomor
30606 152900 yang dipegang oleh Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta;
•
Surat Kuasa tanggal 1 Oktober 2009 yang diberikan PT Bumi Resources kepada
Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta;
•
Gadai 70% saham Arutmin yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
•
Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh KCL tanggal 1 Oktober 2009;
148
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
•
Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh SHL tanggal 1 Oktober 2009;
•
Gadai 32,4% saham KPC yang dimiliki oleh SC tanggal 1 Oktober 2009;
•
Gadai 13,6% saham KPC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
•
Charge 70% saham Indocoal Resources yang dimiliki oleh Forerunner tanggal 1
Oktober 2009;
•
Charge 99,99% saham SHL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
•
Gadai 99,99% saham KCL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
•
Gadai 99% saham SC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
•
Charge 100% saham Forerunner yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
•
Gadai 70% saham Indocoal Kaltim yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober
2009;
•
Gadai 70% saham Indocoal Kalsel yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober
2009;
•
Akta subordinasi tanggal 1 Oktober 2009 dan dinyatakan kembali tanggal 5 November
2009 antara PT Bumi Resources Tbk dan para obligor, para kreditor subordinasi dan
The Bank of New York Mellon;
•
Dokumen-dokumen yang ditandatangani para pihak di kemudian hari.
7. Perjanjian Kredit, tanggal 6 Februari 2012, antara Perseroan (sebagai Peminjam), SC, KCL,
SHL, Forerunner (bersama-sama sebagai Penjamin Utama), China Development Bank
Corporation (sebagai Pemilik Dana dan Pengatur), Bank of China Limited, Jakarta Branch
(Agen Fasilitas) ("Perjanjian China Development Bank 2012")
Pihak Dalam Perjanjian:
(i)
(ii)
(iii)
(iv)
Perseroan (peminjam),
SC, KCL, SHL, Forerunner (bersama-sama sebagai Penjamin Utama),
China Development Bank Corporation (sebagai Pemilik Dana dan Pengatur),
Bank of China Limited, Jakarta Branch (Agen Fasilitas).
Objek Perjanjian: Pemberian dana pinjaman sejumlah AS$ 75.000.000
Nilai Perjanjian
: AS$ 75.000.000
Hak & Kewajiban: Hak & Kewajiban para pihak antara lain:
a)
Perusahaan wajib membayar Pinjaman secara penuh pada Tanggal
Jatuh Tempo (Final Maturity Date);
b)
Setelah adanya pemberitahuan bahwa Kreditor tidak dapat
melaksanakan kewajibannya karena dilarang oleh hukum yang ada di
negaranya, Perusahaan wajib membayar atau membayar kembali
sejumlah bagian Kreditor dalam setiap Pinjaman sesuai dengan tanggal
sebagaimana terdapat dalam Perjanjian ini;
c)
Perusahaan berkewajiban untuk memberitahu Agen Fasilitas apabila
terdapat perubahan pengendalian;
d)
Setelah terjadi perubahan pengendalian, apabila Kreditor mensyaratkan,
Perusahaan harus membayar atau membayar kembali bagian pinjaman
dari Kreditor bersamaan dengan bunga atau jumlah lainnya yang masih
harus dibayar berdasarkan Dokumen Pembiayaan ini;
e)
Perusahaan akan membayar bunga yang masih belum dibayarkan atas
setiap Pinjaman pada hari terakhir Jangka Waktu (Term);
f)
Perusahaan wajib mengganti rugi Para Kreditor terkait dengan
pengurangan atau kewajiban yang masih harus dibayar oleh Kreditor
(baik secara langsung maupun tidak langsung) atas pembayaran yang
149
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
telah diterima atau pembayaran yang dianggap diterima berdasarkan
Dokumen Pembiayaan ini;
g)
Perusahaan harus memberikan ganti rugi untuk segala biaya dan
pengeluaran yang dikeluarkannya untuk melakukan kewajibankewajibannya dalam Dokumen Pembiayaan ini;
h)
Perusahaan wajib menyediakan kepada Agen Fasilitas dan segala
informasi yang diperlukan dengan segera setelah terjadinya perubahan
anggota dari Group;
i)
Perusahaan harus membayar biaya (remunerasi) yang telah dikeluarkan
oleh Agen Jaminan kepada agen jaminan lain atau kepada wakil agen
jaminan lainnya;
j)
Perusahaan wajib mendirikan akun Perusahaan dalam dollar (AS$
Account) sebelum Tanggal Pelaksanaan (Utilisation Date) dan
berkewajiban untuk menjaga dan mengerusu akun tersebut;
k)
Perusahaan wajib mengganti rugi kepada Kreditor atas kerugian atau
kewajiban Kreditor atas terjadinya Kejadian atau Keadaan Lalai.
Bunga
: 6% per tahun + LIBOR
Jatuh Tempo
: 7 Februari 2016
Tujuan Pinjaman
: Membayar utang Perseroan kepada JP Morgan Chase Bank dan
Barclays Bank yang jatuh tempo pada tahun 2012 serta pembayaran
pembiayaan lainnya.
Cidera Janji : antara lain berupa:
•
•
•
Perseroan melakukan kegagalan pembayaran atas jumlah terutang pada saat jatuh
tempo;
Mengajukan atau dituntut atas pailit, likudasi atau yang sama dengan hal tersebut (i)
Indocoal Kalsel,(ii) Indocoal Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SHL, (vi) KCL, (vii) SC,
(viii) Forerunner, (ix) ICRL;
Dicabut, diberhentikan, ditunda atau diistirahatkan dari efektifnya Kontrak Karya atau
kontrak pengoperasion tambang atas KPC atau Arutmin untuk periode 60 hari.
Pembatasan: antara lain berupa:
•
•
•
•
Perseroan dilarang mengamandemen anggaran dasar yang dapat memberikan
dampak negatif yang material tanpa pemberitahuan terlebih dahulu;
Apabila Perseroan melakukan penggabungan atau rekonstruksi perusahaan, maka
Perseroan harus bertindak sebagai entitas yang menerima penggabungan;
Perseroan harus memastikan bahwa setiap deviden tunai dari setiap anak perusahaan
yang menjadi pihak dalam perjanjian ini akan di depositkan dalam akun yang telah
ditetapkan;
Perseroan tidak diizinkan untuk melepaskan kepemilikannya di (i) Indocoal Kalsel,(ii)
Indocoal Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SHL, (vi) KCL, (vii) SC, (viii) Forerunner, (ix)
ICRL.
Hukum Yang Berlaku: Hukum Inggris
Jaminan: antara lain berupa:
• Pembebanan kepada rekening penerimaan atas nama Perseroan dalam mata uang
Dollar Amerika Serikat;
• Jaminan piutang atas nama Perseroan dalam mata uang Rupiah;
• Surat kuasa untuk menarik dana;
• Gadai 70% saham Arutmin yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh KCL tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh SHL tanggal 1 Oktober 2009;
150
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Gadai 32,4% saham KPC yang dimiliki oleh SC tanggal 1 Oktober 2009;
Gadai 13,6% saham KPC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
Charge 70% saham Indocoal Resources yang dimiliki oleh Forerunner tanggal 1
Oktober 2009;
Charge 99,99% saham SHL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
Gadai 99,99% saham KCL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
Gadai 99% saham SC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
Charge 100% saham Forerunner yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
Gadai 70% saham Indocoal Kaltim yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober
2009;
Gadai 70% saham Indocoal Kalsel yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober
2009.
8. Perjanjian Kredit, tanggal 5 Maret 2012, antara Perseroan (sebagai Peminjam), SC, KCL,
SHL, Forerunner (bersama-sama sebagai Penjamin Utama), UBS AG, Singapore Branch
(Arranger, Agen Fasilitas dan Akun Bank) ("Perjanjian UBS Bank 2012")
Pihak Dalam Perjanjian:
(i)
(ii)
(iii)
Perseroan (peminjam),
SC, KCL, SHL, Forerunner (bersama-sama sebagai Penjamin Utama),
UBS AG, Singapore Branch (Arranger, Agen Fasilitas dan Akun Bank).
Objek Perjanjian: Pemberian dana pinjaman sejumlah AS$ 75.000.000
Nilai Perjanjian
: AS$ 75.000.000
Hak & Kewajiban: Hak & Kewajiban para pihak antara lain:
a)
Perusahaan wajib membayar Pinjaman secara penuh pada Tanggal
Jatuh Tempo (Final Maturity Date);
b)
Setelah adanya pemberitahuan bahwa Kreditor tidak dapat
melaksanakan kewajibannya karena dilarang oleh hukum yang ada di
negaranya, Perusahaan wajib membayar atau membayar kembali
sejumlah bagian Kreditor dalam setiap Pinjaman sesuai dengan tanggal
sebagaimana terdapat dalam Perjanjian ini;
c)
Perusahaan berkewajiban untuk memberitahu Agen Fasilitas apabila
terdapat perubahan pengendalian;
d)
Setelah terjadi perubahan pengendalian, apabila Kreditor mensyaratkan,
Perusahaan harus membayar atau membayar kembali bagian pinjaman
dari Kreditor bersamaan dengan bunga atau jumlah lainnya yang masih
harus dibayar berdasarkan Dokumen Pembiayaan ini;
e)
Perusahaan akan membayar bunga yang masih belum dibayarkan atas
setiap Pinjaman pada hari terakhir Jangka Waktu (Term);
f)
Perusahaan wajib mengganti rugi Para Kreditor terkait dengan
pengurangan atau kewajiban yang masih harus dibayar oleh Kreditor
(baik secara langsung maupun tidak langsung) atas pembayaran yang
telah diterima atau pembayaran yang dianggap diterima berdasarkan
Dokumen Pembiayaan ini;
g)
Perusahaan harus memberikan ganti rugi untuk segala biaya dan
pengeluaran yang dikeluarkannya untuk melakukan kewajibankewajibannya dalam Dokumen Pembiayaan ini;
h)
Perusahaan wajib menyediakan kepada Agen Fasilitas dan segala
informasi yang diperlukan dengan segera setelah terjadinya perubahan
anggota dari Group;
i)
Perusahaan harus membayar biaya (remunerasi) yang telah dikeluarkan
oleh Agen Jaminan kepada agen jaminan lain atau kepada wakil agen
jaminan lainnya;
151
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
j)
Perusahaan wajib mendirikan akun Perusahaan dalam dollar (AS$
Account) sebelum Tanggal Pelaksanaan (Utilisation Date) dan
berkewajiban untuk menjaga dan mengerusu akun tersebut;
k)
Perusahaan wajib mengganti rugi kepada Kreditor atas kerugian atau
kewajiban Kreditor atas terjadinya Kejadian atau Keadaan Lalai.
Bunga
: 6% per tahun + LIBOR
Jatuh Tempo
: 5 Maret 2015
Tujuan Pinjaman
: Dana yang diperoleh dari penerbitan Perjanjian UBS Bank 2012 akan
digunakan untuk membayar utang Perseroan.
Cidera Janji : antara lain berupa:
•
•
•
Perseroan melakukan kegagalan pembayaran atas jumlah terutang pada saat jatuh
tempo;
mengajukan atau dituntut atas pailit, likudasi atau yang sama dengan hal tersebut (i)
Indo Kaltim,(ii) Indo Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SC, (vi) KCL, (vii) SC, (viii)
Forerunner, (ix) IndoCoal Resources;
di cabut, di berhentikan, di tunda atau di istirahatkan dari efektifnya Kontrak Karya atau
kontrak pengoperasion tambang atas KPC atau Arutmin untuk periode 60 hari.
Pembatasan: antara lain berupa:
•
•
•
•
Perseroan dilarang mengamandemen anggaran dasar yang dapat memberikan
dampak negatif yang material tanpa pemberitahuan terlebih dahulu;
Apabila Perseroan melakukan penggabungan atau rekonstruksi perusahaan, maka
Perseroan harus bertindak sebagai entitas yang menerima penggabungan;
Perseroan harus memastikan bahwa setiap deviden tunai dari setiap anak perusahaan
yang menjadi pihak dalam perjanjian ini akan di depositkan dalam akun yang telah
ditetapkan;
Perseroan tidak diizinkan untuk melepaskan kepemilikannya di (i) Indocoal Kalsel,(ii)
Indocoal Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SC, (vi) KCL, (vii) SC, (viii) Forerunner, (ix)
ICRL.
Hukum Yang Berlaku: Hukum Inggris
Jaminan: antara lain berupa:
• Pembebanan kepada rekening penerimaan atas nama Perseroan dalam mata uang
Dollar Amerika Serikat;
• Jaminan piutang atas nama Perseroan dalam mata uang Rupiah;
• Surat kuasa untuk menarik dana;
• Gadai 70% saham Arutmin yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh KCL tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh SHL tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 32,4% saham KPC yang dimiliki oleh SC tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 13,6% saham KPC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Charge 70% saham Indocoal Resources yang dimiliki oleh Forerunner tanggal 1
Oktober 2009;
• Charge 99,99% saham SHL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 99,99% saham KCL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 99% saham SC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Charge 100% saham Forerunner yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 70% saham Indocoal Kaltim yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober
2009;
• Gadai 70% saham Indocoal Kalsel yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober
2009.
9. Perjanjian Kredit, tanggal 12 Juni 2014, antara Perseroan (sebagai Peminjam), SC, KCL,
SHL, Forerunner (bersama-sama sebagai Penjamin Utama), Raiffeisen Bank International
AG, Cabang Singapura (sebagai Pemberi Pinjaman), Raiffeisen Bank International AG,
152
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Cabang Singapura (sebagai Arranger, Agen Fasilitas, Agen Penjamin Sekuritas dan Akun
Bank)("Perjanjian RBI 2014")
Pihak Dalam Perjanjian:
(i)
(ii)
(iii)
(iv)
Perseroan (peminjam),
SC, KCL, SHL, Forerunner (bersama-sama sebagai Penjamin Utama),
Raiffeisen Bank International AG, Cabang Singapura (sebagai Pemberi
Pinjaman),
Raiffeisen Bank International AG, Cabang Singapura (sebagai Arranger, Agen
Fasilitas, Agen Penjamin Sekuritas dan Akun Bank).
Objek Perjanjian: Pemberian dana pinjaman sejumlah AS$ 80.689.655,17
Nilai Perjanjian
: AS$ 80.689.655,17
Hak & Kewajiban: Hak & Kewajiban para pihak antara lain:
a)
Wajib memastikan bahwa tidak ada perubahan substansial dibuat
terhadap jenis usaha utama dari Perusahaan atau Arutmin, ICRL atau
KPC, Indo Kalsel, Indo Kaltim, SC, KCL, SHL dan Forerunner.
b)
Wajib memastikan bahwa tidak ada perubahan terhadap anggaran dasar
dari Perusahaan atau Arutmin, ICRL atau KPC, Indo Kalsel, Indo Kaltim,
SC, KCL, SHL dan Forerunner yang akan membawa Dampak yang
Merugikan (sebagaimana diartikan dalam Perjanjian) tanpa persetujuan
Agen Fasilitas.
c)
Obligor tidak boleh memberikan uang secara langsung atau tidak
langsung kepada pemegang saham atau afiliasinya yang bukan anggota
dari Perusahaan, Arutmin, ICRL atau KPC, atau anak perusahaan dalam
Lampiran 9 dari Perjanjian ini ("Anak Perusahaan").
d)
Wajib memastikan tiada dari Anak Perusahaan memberikan uang secara
langsung atau tidak langsung kepada pemegang saham atau afiliasinya
yang bukan anggota dari Perusahaan, Arutmin, ICRL atau KPC, atau
Anak Perusahaan.
e)
Obligor tidak boleh mengalihkan hak dan kewajiban berdasarkan
Dokumen Keuangan tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Pemberi
Pinjaman dan Agen Fasilitas.
f)
Wajib memberitahu Agen Fasilitas atas tiap Cidera Janji setelah
menyadari terjadinya hal tersebut.
g)
Wajib menggunakan pinjaman hanya untuk membiayai pembelian 5%
saham dalam KPC dari PT Kutai Timur Sejahtera untuk memastikan
bahwa setelah Transaksi CFL (sebagaimana diartikan dalam Perjanjian),
Perusahaan memegang (langsung atau tidak langsung) paling tidak 51%
dari ekuitas dalam KPC.
h)
Wajib membayar Pinjaman secara cicilan dengan membayar pada
Tanggal Pembayaran sebagaimana diatur dalam Perjanjian.
i)
Wajib memberitahu Agen Fasilitas setelah pihaknya menyadari akan
terjadi perubahan pengendalian (bila ada pihak (selain dari kelompok
orang yang terdiri dari hanya satu atau lebih anggota keluarga Bakrie)
yang mendapatkan kekuasaan untuk menunjuk pengurusan dan
kebijakan, baik melalui kepemilikan saham dengan hak suara, perjanjian,
atau dengan cara lainnya), dan bila dimintakan oleh Pemberi Pinjaman,
akan dilanjuti dengan pembayaran kepada Pemberi Pinjaman sesuai
dengan bagiannya.
j)
Bila Perusahaan gagal membayar jumlah yang harus dibayarkan dalam
Dokumen Keuangan (sebagaimana diartikan dalam Perjanjian),
Perusahaan wajib (berdasarkan permintaan dari Agen Fasilitas)
membayar bunga dari jumlah tertunggak sejak tanggal jatuh tempo
153
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
sampai dengan tanggal pembayaran. Bunga dari jumlah tertunggak
adalah 2% per bulan.
k)
Wajib membayar bunga tertunggak dari Pinjaman pada tiap hari terakhir
dari Periode.
l)
Wajib mengganti rugi Pemberi Pinjaman, Arranger, Agen Fasilitas, Agen
Jaminan dan Rekening Bank (keseluruhannya disebut sebagai "Pihak
Pembiayaan") terhadap segala kerugian atau tanggung jawab yang Pihak
Pembiayaan tentukan akan atau telah ditanggung (langsung maupun
tidak langsung) terkait pajak dari pembayaran berdasarkan Perjanjian ini
dan surat antara Pihak Pembiayaan dan Perusahaan yang mengatur
biaya-biaya dalam Perjanjian ini.
m)
Wajib membayar dan mengganti rugi Pihak Pembiayaan atas segala bea
materai, pajak tanah, pendaftaran atau pajak serupa yang harus
dibayarkan terkait dengan keberlakukan dari Dokumen Pembiayaan
(sebagaimana diartikan dalam Perjanjian ini), kecuali untuk pajak yang
harus dibayar dalam kaitan dengan penandatanganan Sertifikat
Pengalihan (sebagaimana diartikan dalam Perjanjian ini).
n)
Wajib membayar kepada Pihak Pembiayaan segala biaya yang
ditanggung Pihak Pembiayaan dan afiliasinya terkait dengan perubahan
peraturan perundang-undangan dan kepatuhan dengan peraturan
perundang-undangan.
o)
Wajib menyerahkan laporan keuangan kepada Agen Fasilitas paling
lambat lima hari kerja setelah diserahkan kepada BEI.
p)
Perusahaan tidak akan dan akan memastikan Arutmin, ICRL atau KPC,
Indo Kalsel, Indo Kaltim, SC, KCL, SHL dan Forerunner untuk
menanggung Hutang Keuangan (sebagaimana diartikan dalam Perjanjian
ini) apabila, setelah memberikan dampak proforma terhadap Hutang
Keuangan tersebut, Rasio Keuangan Perusahaan menjadi lebih dari 3,0
banding 1.
q)
Perusahaan akan memastikan bahwa Arutmin, ICRL atau KPC, untuk
menanggung Hutang Keuangan (sebagaimana diartikan dalam Perjanjian
ini) apabila, setelah memberikan dampak proforma terhadap Hutang
Keuangan tersebut, Rasio Keuangan Arutmin, ICRL atau KPC menjadi
lebih dari 1,0 banding 1.
r)
Perusahaan tidak terlibat dalam amalgamasi, demerger, merger atau
reconstruction kecuali apabila syarat ini dipenuhi:
s)
-
Perusahaan adalah perusahaan yang tetap ada atau bila menjadi
tidak ada, perusahaan yang baru adalah sah berdiri berdasarkan
hukum Indonesia dan wajib mengakui segala kewajiban
Perusahaan dalam Perjanjian ini;
-
Tiada cidera janji yang eksis; dan
-
Setelah transaksi tersebut, Perusahaan atau perusahaan yang
tetap ada dapat menanggung paling tidak US$ 1 dari Hutang
Keuangan dalam Pasal 18.7(b) Perjanjian ini.
Wajib mengganti rugi tiap Pihak Pembiayaan terhadap segala kerugian
yang ditanggung Pihak Pembiayaan sebagai akibat dari:
-
Pihak Pembiayaan menerima jumlah terkait dengan kewajiban
Obligor dalam Dokumen Pembiayaan; atau
-
Tanggung jawab yang dikonversi menjadi gugatan, bukti, putusan
atau penetapan.
dalam mata uang selain dari jumlah yang dinyatakan dapat dibayar
berdasarkan Dokumen Pembiayaan terkait.
t)
Wajib mengganti rugi Pihak Pembiayaan terhadap segala kerugian yang
ditanggung Pihak Pembiayaan sebagai akibat dari:
154
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
u)
-
Peristiwa cidera janji;
-
Kegagalan Obligor untuk membayar jumah yang harus dibayar
berdasarkan Dokumen Keuangan pada jatuh temponya;
-
(selain dari kelalaian atau cidera janji dari Pihak Pembiayaan
tersebut) suatu Pinjaman tidak terlaksana setelah permintaan untuk
itu diberikan; atau
-
Pinjaman (atau bagian
berdasarkan Perjanjian.
dari
Pinjaman)
tidak
dibayarkan
Wajib mengganti rugi Agen Fasilitas terhadap segala kerugian yang
ditanggung Pihak Pembiayaan sebagai akibat dari:
-
Menyelidiki tiap kejadian yang diyakini sebagai peristiwa cidera
janji; atau
-
Tindakan yang didasarkan atas pemberitahuan yang menurut Agen
Fasilitas adalah benar dan akurat.
v)
Wajib membayar kepada Pihak Administrasi (Arranger, Agen Fasilitas,
Agen Jaminan dan Rekening Bank) segala biaya dan pengeluaran yang
ditanggung terkait dengan penyiapan Dokumen Pembiayaan setelah
penandatanganan Perjanjian, dan segala perubahan, pengenyampingan
atau persetujuan yang dimintakan oleh Obligor atau yang khusus
diperbolehkan berdasarkan Perjanjian.
w)
Wajib mengganti rugi Pihak Pembiayaan atas segala biaya dan
pengeluaran akibat dari langkah-langkah yang diambil dalam bagian
mitigasi dari Perjanjian.
x)
Wajib memastikan bahwa Arutmin, ICRL atau KPC, Indo Kalsel, Indo
Kaltim, SC, KCL, SHL dan Forerunner tidak menerbitkan saham kepada
pihak manapun, kecuali sesuai kondisi dalam Pasal 18.23 Perjanjian.
y)
Perusahaan tidak akan mengikatkan diri secara langsung maupun tidak
langsung dengan (i) penerima manfaat dari 10% atau lebih saham
Perusahaan, (ii) PT Bakrie & Brothers Tbk atau Afiliasi dari PT Bakrie &
Brothers Tbk, atau (iii) Afiliasi dari Perusahaan, kecuali sesuai dengan
ketentuan Pasal 18.25 Perjanjian.
z)
Berhak membayar lebih awal Pinjaman, berdasarkan pemberitahuan lima
hari sebelumnya kepada Agen Fasilitas, dengan jumlah minimum
AS$ 5.000.000 dan kelipatannya.
aa) Berhak menciptakan jaminan atas saham yang dimilikinya dalam
Unrestricted Subsidiary (sebagaimana diartikan dalam Perjanjian) untuk
tujuan menjamin Hutang Keuangan atau tanggung jawab lain dari
Unrestricted Subsidiary.
bb) Berhak setiap saat meminta Anak Perusahaan yang Dimiliki Secara
Penuh (sebagaimana diartikan dalam Perjanjian) untuk menjadi Penjamin
Tambahan.
Bunga
: 8% per tahun + LIBOR
Jatuh Tempo
: 12 Juni 2017
Tujuan Pinjaman
: Dana yang diperoleh akan digunakan untuk keperluan Akusisi atas
nama KPC.
Cidera Janji : antara lain berupa:
•
•
•
Perseroan melakukan kegagalan pembayaran atas jumlah terutang pada saat jatuh
tempo;
mengajukan atau dituntut atas pailit, likudasi atau yang sama dengan hal tersebut (i)
Indo Kaltim,(ii) Indo Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SC, (vi) KCL, (vii) SC, (viii)
Forerunner, (ix) IndoCoal Resources;
di cabut, di berhentikan, di tunda atau di istirahatkan dari efektifnya Kontrak Karya atau
kontrak pengoperasion tambang atas KPC atau Arutmin untuk periode 60 hari.
155
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Pembatasan: antara lain berupa:
•
•
•
•
Perseroan dilarang mengamandemen anggaran dasar yang dapat memberikan
dampak negatif yang material tanpa pemberitahuan terlebih dahulu;
Apabila Perseroan melakukan penggabungan atau rekonstruksi perusahaan, maka
Perseroan harus bertindak sebagai entitas yang menerima penggabungan;
Perseroan harus memastikan bahwa setiap deviden tunai dari setiap anak perusahaan
yang menjadi pihak dalam perjanjian ini akan di depositkan dalam akun yang telah
ditetapkan;
Perseroan tidak diizinkan untuk melepaskan kepemilikannya di (i) Indocoal Kalsel,(ii)
Indocoal Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SC, (vi) KCL, (vii) SC, (viii) Forerunner, (ix)
ICRL.
Hukum Yang Berlaku: Hukum Inggris
Jaminan: antara lain berupa:
• Pembebanan kepada rekening penerimaan atas nama Perseroan dalam mata uang
Dollar Amerika Serikat;
• Jaminan piutang atas nama Perseroan dalam mata uang Rupiah;
• Surat kuasa untuk menarik dana;
• Gadai 70% saham Arutmin yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh KCL tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh SHL tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 32,4% saham KPC yang dimiliki oleh SC tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 13,6% saham KPC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Charge 70% saham Indocoal Resources yang dimiliki oleh Forerunner tanggal 1
Oktober 2009;
• Charge 99,99% saham SHL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 99,99% saham KCL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 99% saham SC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Charge 100% saham Forerunner yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009;
• Gadai 70% saham Indocoal Kaltim yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober
2009;
• Gadai 70% saham Indocoal Kalsel yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober
2009.
10. Perjanjian Kredit tanggal 23 Maret 2010 dibuat oleh dan diantara MDB sebagai debitur,
Financial Institutions sebagai kreditur awal, Credit Suisse AG, cabang Singapura (sebagai
arranger, agen fasilitas, agen jaminan, dan bank pemegang rekening), Credit Suisse
International sebagai bank hedging terakhir kali diubah dengan Amendment Letter Tanggal
16 Januari 2014 serta dilengkapi dengan Subordination Agreement tanggal 16 September
2011 dan Security Agreement tanggal 16 September 2013 ("Perjanjian Kredit MDB")
Objek Perjanjian
: fasilitas pinjaman
Nilai Perjanjian
: AS$ 360.000.000
Bunga
: 7% per tahun + LIBOR
Jatuh Tempo
: Perjanjian ini sudah jatuh tempo pada tanggal 19 April 2014, dan
berdasarkan konfirmasi MDB sedang dalam proses perpanjangan.
Tujuan Perjanjian : Digunakan untuk pembayaran rekening
pembayaran Opco Acquisition Loan.
Cidera Janji
cadangan
hutang
dan
: antara lain berupa:
• Perseroan melakukan kegagalan pembayaran atas jumlah terhutang
pada saat jatuh tempo
Pembatasan
: antara lain berupa
156
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
• Perseroan dilarang membuat atau mengizinkan penjaminan atas
aset-asetnya;
• Perseroan
dilarang
menjual,
menghilangkan aset-asetnya
memindahtangankan,
atau
• Perseroan dilarang untuk menjual, mengalihkan atau menghilangkan
hutang-hutangnya;
Hukum yang berlaku : Hukum Inggris
Jaminan
: antara lain berupa:
• Gadai Saham-saham yang sekarang ada, atau sebanyak 24%
saham PT Newmont Nusa Tenggara dan Saham-saham Tambahan;
• Surat Kuasa untuk menjual saham yang digadaikan.
Hak dan Kewajiban Para Pihak:
MDB, antara lain:
(a) Membayar hutang secara penuh pada tanggal jatuh tempo.
(b) Memberitahu agen fasilitas apabila mengetahui adanya perubahan
kontrol dalam MDB.
(c) Membayar atau membayar lebih cepat hutang yang diperoleh dari
CS beserta bunga dan jumlah lain yang timbul dari dokumen
pembiayaan dengan segera.
CS, antara lain:
(a) Menerima pembayaran pada saat keadaan cidera janji terjadi.
(b) Dapat mengalihkan setiap bagian hak dan kewajibannya dalam
dokumen pembiayaan secara langsung atau tidak langsung melalui
credit default swap, total return swap, sub-participation atau cara
sejenis lainnya.
(c) Memberikan jumlah pinjaman pada saat dokumen prasyarat telah
terpenuhi.
11. Perjanjian Penyelesaian Utang (Debt Settlement Agreement) antara Perseroan ("Pihak
Pertama") dan Castleford Investment Holdings Ltd. ("Pihak Kedua") tanggal 10 Juni 2014
("Debt Settlement Agreement")
Pihak Dalam Perjanjian:
(i)
(ii)
Perseroan ("Pihak Pertama"),
Castleford Investment Holdings Ltd ("Pihak Kedua")
Objek Perjanjian
: Penyelesaian nilai utang tersisa sejumlah AS$ 150.000.000 melalui
pembayaran dengan saham.
Nilai Perjanjian
: AS$ 150.000.000
Bunga
: Tidak diatur dalam Debt Settlement Agreement mengingat sifat dari
Debt Settlement Agreement adalah berupa perjanjian penyelesaian.
Hak dan Kewajiban: Hak & Kewajiban para pihak antara lain:
(a) Pihak Kedua memiliki kewajiban untuk bertindak sebagai pembeli
siaga (standby buyer)
(b) Pihak Pertama memiliki kewajiban untuk menyelesaikan
pembayaran utang dengan saham.
157
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Klausula Pengakhiran : Perjanjian ini berakhir apabila kewajiban Para Pihak telah
dilaksanakan atau perjanjian diakhiri berdasarkan kesepakatan
Para Pihak.
Jatuh Tempo
: Tidak diatur.
Tujuan
: Pembayaran hutang yang dimiliki Perseroan.
Cidera Janji
: Tidak diatur dengan jelas namun tentunya apabila Para Pihak gagal
dalam melaksanakan kewajibannya berdasarkan perjanjian.
Pembatasan
: Tidak diatur.
Hukum Yang Berlaku: Hukum Indonesia
Jaminan
: Tidak diatur.
12. Perjanjian Novasi Utang antara Perseroan ("Penerima Novasi"), Castleford Investment
Holdings Ltd. ("Kreditor") dan PT Bumi Resources Investment ("Pemberi Novasi") tanggal 5
Juni 2014 ("Perjanjian Novasi")
Pihak Dalam Perjanjian:
(i)
(ii)
(iii)
Perseroan ("Penerima Novasi"),
Castleford Investment Holdings Ltd ("Kreditor")
PT Bumi Resources Investment ("Pemberi Novasi")
Objek Perjanjian
: Pembaruan pihak dalam perjanjian utang piutang tanggal 14 November
2013 antara Pemberi Novasi dan Kreditor ("Kontrak").
Nilai Perjanjian
: Tidak disebutkan dalam perjanjian.
Bunga
: Tidak disebutkan dalam perjanjian.
Hak dan Kewajiban: Hak & Kewajiban para pihak antara lain:
(a) Pemberi Novasi menyerahkan dan menovasikan kepada Penerima
Novasi semua hak, kewajiban dan kepentingan Pemberi Novasi
berdasarkan Kontrak;
(b) Penerima Novasi akan menikmati semua hak dan keuntungan dari
Pemberi Novasi berdasarkan Kontrak dan semua referensi kepada
Pemberi Novasi dalam Kontrak akan dibacakan dan ditafsirkan
sebagai referensi kepada Penerima Novasi.
Pengakhiran
: Tidak diatur.
Jatuh Tempo
: Tidak diatur.
Tujuan
: Pembaruan pihak dalam Kontrak.
Cidera Janji
: Tidak diatur dengan jelas namun tentunya apabila Para Pihak gagal
dalam melaksanakan kewajibannya berdasarkan perjanjian.
Pembatasan
: Tidak diatur.
Hukum Yang Berlaku: Hukum Indonesia
Jaminan
: Tidak diatur.
13. Perjanjian Kredit tanggal 14 Juni 2012 dibuat oleh dan antara BRMS sebagai debitur dan
Credit Suisse AG, cabang Singapura sebagai kreditur
Objek Perjanjian
: fasilitas pinjaman
Nilai Perjanjian
: AS$ 100.000.000
Bunga
: 6% per tahun + LIBOR
158
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Jatuh Tempo
: Berlaku 12 bulan setelah tanggal penggunaan atau apabila
diperpanjang, perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal
perpanjangan. Pada tahun 2013, jangka waktu perjanjian ini telah
diperpanjang berdasarkan Surat Perubahan (Amendment Letter)
tanggal 25 September 2013 sehingga berlaku selama 3 bulan sejak
tanggal 19 September 2013 dan berdasarkan keterangan yang kami
peroleh dari BRMS perpanjangan sedang dalam prosesdiskusi diantara
kedua belah pihak.
Tujuan Pinjaman
: Pembayaran pengeluaran transaksi sehubungan dengan dokumen
pembiayaan dan pendanaan utang yang akan diberikan oleh BRMS
kepada DPM untuk pembangunan lokasi tambang.
Hukum Yang Berlaku: Hukum Singapura
Jaminan
: (a) gadai 100.000 saham Calipso yang dimiliki oleh BRMS berdasarkan
Perjanjian Gadai Saham tanggal 14 Juni 2012 antara BRMS sebagai
pemberi gadai dan Credit Suisse AG, cabang Singapura sebagai
penerima gadai.
(b) gadai 499.500 saham MC yang dimiliki BRMS atau senilai dengan
Rp499.500.000 berdasarkan Akta Perjanjian Gadai Saham No. 67
tanggal 14 Juni 2012 , dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE,
Notaris di Jakarta, antara BRMS sebagai pemberi gadai dan Credit
Suisse AG, cabang Singapura sebagai penerima gadai.
(c) 80.000 saham DPM yang dimiliki oleh Gain and Win Pte. Ltd.
Hak dan Kewajiban Para Pihak:
BRMS, antara lain:
(a) Membayar hutang secara penuh pada tanggal jatuh tempo.
(b) Memberitahu agen fasilitas apabila mengetahui adanya perubahan
kontrol dalam BRMS.
(c) Membayar atau membayar lebih cepat hutang yang diperoleh dari
CS beserta bunga dan jumlah lain yang timbul dari dokumen
pembiayaan dengan segera.
CS, antara lain:
(d) Menerima pembayaran pada saat keadaan cidera janji terjadi.
(e) Dapat mengalihkan setiap bagian hak dan kewajibannya dalam
dokumen pembiayaan secara langsung atau tidak langsung melalui
credit default swap, total return swap, sub-participation atau cara
sejenis lainnya.
(f) Memberikan jumlah pinjaman pada saat dokumen prasyarat telah
terpenuhi.
Pembatasan
: (a) BRMS tidak diperbolehkan merubah tahun buku.
(b) BRMS antara lain tidak boleh (dan harus menjamin bahwa BRMS,
MC, MDB, Calipso, Herald, GW, dan DPM("Grup"):
i. Menghilangkan sebagian atau seluruh assetnya baik dalam
satu transaksi atau dalam serangkaian transaksi dan baik
berhubungan atau tidak, kecuali diantara lainnya mendapat
persetujuan dari kreditur mayoritas; dan
ii. Mengubah anggaran dasar BRMS dan anggota Grup-nya tanpa
persetujuan tertulis dari agen fasilitas.
(c) BRMS dan anggota Grup tidak boleh merubah substansi atas jenis
kegiatan usaha umum setelah tanggal perjanjian ini.
159
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Klausula Pengakhiran: Tidak diatur
Keadaan Cidera Janji:
(a) BRMS tidak membayar hutang pada tanggal jatuh tempo kecuali
apabila dikarenakan oleh kesalahan teknis atau administratif dan
pembayaran dilakukan dalam 3 hari kerja dari tanggal jatuh tempo.
(b) BRMS dan anggota Grup dinyatakan secara hukum pailit, tidak
mampu membayar atau insolven.
(c) BRMS tidak lagi memegang 99,9% saham yang dikeluarkan dalam
MC.
14. Perjanjian kredit dengan memakai jaminan No. 5 tanggal 1 Juli 2011 yang dibuat dihadapan
Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., Notaris di Jakarta antara BRMS sebagai debitur dan PT
Bank Bukopin Tbk sebagai kreditur
Objek Perjanjian
: Pinjaman fasilitas kredit investasi dengan plafond.
Nilai Perjanjian
: Rp 10.000.000.000.
Bunga
: 12% efektif per tahun, terhitung sejak tanggal pencairan dari jumlah
pinjaman sampai dengan tanggal pelunasan pinjaman.
Jatuh Tempo
: 1 Juli 2011 s/d 1 Juli 2016.
Tujuan Pinjaman
: Pembelian unit kantor yang diterbitkan oleh PT Bakrie Swasakti Utama
("BSU")dan tidak dapat digunakan untuk kepentingan lainnya serta
tidak digunakan untuk membayar hutang kepada pihak ketiga.
Hukum Yang Berlaku: Hukum Indonesia
Jaminan
: 1unit ruang perkantoran dengan Sertifikat Hak Milik Atas Satuan
Rumah Susun No. 5157/VI/Karet Kuningan yang terletak di Kuningan
seluas 595,88 m2 yang terdaftar atas nama BRMS (proses balik nama
telah diproses dan dicatat di buku tanah tanggal 5 Agustus 2011).
Hak dan Kewajiban Para Pihak:
BRMS, antara lain:
(a) Menyerahkan laporan keuangan yang telah di audit setiap tahunnya.
(b) Wajib untuk membayar kepda Bukopin suku bunga pinjaman dan
kewajiban pokok setiap tanggal 25 dan selamabt-lambatnya dibayar
setiap akhir bulan berjalan.
(c) Wajib untuk melunasi seluruh jumlah hutang apabila Bukopin tidak
bersedia untuk memperpanjang jangka waktu pinjaman.
(d) Berhak untuk menerima jumlah hutang pokok setelah memenuhi
syarat dan ketentuan dalam perjanjian, yaitu antara lain:
i.
Melengkapi persyaratan dokumen jaminan;
ii.
Menyerahkan asli surat pesanan unit kantor yang diterbitkan
BSU; dan
iii. Menyerahkan salinan bukti pelunasan pembayaran uang muka
sebesar 30% atas pembelian unit kantor.
Bukopin, antara lain:
(a) Berhak untuk menjual barang agunan kredit baik dimuka umum
maupun di bawah tangan apabila BRMS tidak dapat membayar
kembali hutang-hutangnya pada saat berakhirnya perjanjian ini.
(b) Berhak untuk menolak pencairan fasilitas kredit antara lain apabila
terjadi penyimpangan tujuan pengunaan kredit.
160
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
(c) Wajib untuk memberikan jumlah hutang pokok kepada BRMS
setelah syarat dan ketentuan dalam perjanjian telah dipenuhi.
Pembatasan
: (a) BRMS tidak akan mengadakan perjanjian pinjaman uang dengen
bank-bank lain, lembaga keuangan lainnya, orang-orang lain atau
apapun namanya sepanjang yang mengenai ha katas jaminan yang
diberikan nasih menjadi jaminan hutang BRMS kepada Bukopin.
(b) BRMS dilarang untuk menyewakan, mengalihkan/memindahkan
barang-barang yang telah dijaminkan tanpa izin tertulis terlebih
dahulu dari Bukopin.
15. Akta Perjanjian Pembiayaan Murabahah No.162 tanggal 11 April 2011 dibuat dihadapan Arry
Supratno, S.H., Notaris di Jakarta, antara BRMS sebagai kreditur dan PT Bank Muamalat
Indonesia Tbk sebagai kreditur
Objek Perjanjian
: Fasilitas pembiayaan Al murabahah
Nilai Perjanjian
: Rp 20.000.000.000
Bunga
: Tidak diatur
Jatuh Tempo
: 11 April 2011 s/d 11 April 2016
Tujuan Pinjaman
: Membiayai pembelian
Epicentrum
Jaminan
: 1 unit ruang kantor dengan Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah
Susun No. 5106/x yang terletak di Kuningan seluas 1.194,34 m2 yang
terdaftar atas nama BRMS(proses balik nama telah diproses dan
dicatat di buku tanah tanggal 13 Juli 2011)
Pembatasan
: BRMS sepakat untuk tidak melakukan hal-hal, antara lain sebagai
berikut:
ruang
kantor
di
Bakrie
Tower
Gedung
(i)
mengadakan konsolidasi atau penggabungan ke dalam suatu
badan hukum lain atau menjual saham-sahamnya kepada pihak
ketiga
(ii)
memindahkan hak atas batang-barang yang sudah dijaminkan
kepada Bank Muamalat
(iii) mengadakan perubaan pada susunan pengurusan dan perubahan
anggaran dasar, kecuali telah mendapatkan persetujuan dari Bank
Muamalat
Hukum Yang Berlaku: Hukum Indonesia
Hak dan Kewajiban Para Pihak:
BRMS, antara lain:
(a) Wajib membayar denda keterlambatan sebesar Rp2.000.000 per
bulan tunggakan yang dimulai sejak tanggal jatuh tempo angsuran
sampai dengan pembayaran.
(b) BRMS wajib menanggung biaya jasa notaris/penasihat
hukum/pengacara jika dibutuhkan.
(c) Apabila BRMS cidera janji, segala ongkos yang dikeluarkan oleh
Bank Muamalat dalam mengadakan proses dan mendapatkan
penasihat hukum/pengacara untuk menagih fasilitas pembiayaan
berikut margin keuntungan jual-beli tersebut akan dibebankan
kepada BRMS.
(d) Berhak menerima fasilitas apabila BRMS telah menyediakan, antara
lain, akta pendirian berikut akta perubahannya, dan dokumen asli
dari jaminan kepada Bank Muamalat.
161
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Bank Muamalat, antara lain:
Wajib untuk menyediakan fasilitas pembiayaan kepada BRMS apabila
syarat dan ketentuan dalam perjanjian telah dipenuhi oleh BRMS.
Klausula Pengakhiran:Tidak diatur
Keadaan Cidera Janji: Seluruh fasilitas pembiayaan akan menjadi jatuh tempo dan seluruh
kewajiban BRMS harus dibayarkan kepadaBank Muamalat secara
seketika, antara lain, apabila:
(a) BRMS tidak tepat waktu untuk membayar angsuran berikut margin
keuntungan jual beli tersebut;
(b) Jaminan milik BRMS dinilai tidak lagi merupakan jaminan yang
cukup menurut penetapan Bank Muamalat; dan/atau
(b) BRMS mengajukan permohonan resmi kepada pengadilan negeri
untuk dinyatakan pailit atau terhdap dilancarkan suatu tindakan yang
di dalam waktu 60 hari takwin tersebut, akan menjurus kepada suatu
pernyataan pailit dari BRMS.
16. Akta Perjanjian Kredit No. 18 tanggal 21 Desember 2007 yang dibuat dihadapan Veronica
Sandra Irawaty Purnadi, SH, Notaris di Jakarta, Antara PT Bank Central Asia Tbk sebagai
kreditur dan KPC sebagai debitur 1 dan AI sebagai debitur II sebagaimana diubah dengan
terakhir dengan amandemen terakhir berdasarkan Akta No. 35 tanggal 30 September 2013
yang dibuat dihadapan Veronica Sandra Irawaty Purnadi, SH, Notaris di Jakarta ("Perjanjian
Kredit BCA").
Nilai Perjanjian
: Tidak melebihi AS$75.000.000 yang meliputi multi fasilitas yakni
Bank Guarantee Facility, Standby Letter of Credit dan Letter of
Credit
Bunga
: Saat hari pertama fasilitas tersedia sampai dengan hari ke21 bunga dikenakan apabila tidak terjadi pembayaran.
Saat hari ke 22 sampai ke 90 - 4%
Hari ke 91 - seterusnya - 8%
Jatuh Tempo
: Fasilitas tersebut akan tersedia sejak 2 Juni 2013 - 2 Juni 2014
yang akan jatuh tempo sejak dilakukannya impor barang oleh
debitur terkait dengan tujuan dari perjanjian ini dengan cara
sebagaimana diatur dalam perjanjian.
Tujuan
: Untuk menggaransi tender pertambangan yang disuplai kepada
konsumen debitur, membeli barang modal.
Hukum yang Berlaku
: Hukum Indonesia
Hak dan Kewajiban
: Debitur wajib antara lain untuk:
- Menggunakan fasilitas sebagaimana seharusnya;
- Menaati peraturan hukum yang berlaku;
- Menyediakan BCA dengan setiap informasi tertulis apabila
terdapat proses litigasi;
- Menjaga hak kekayaan intelektual yang dimiliki;
- Menjaga EBITDA rasio agar tidak kurang dari 2x.
Pengakhiran
: Perjanjian ini berakhir apabila sepakat diakhiri oleh para pihak atau
dialihkan oleh BCA kepada pihak ketiga.
Cidera Janji
: Cidera janji yang ditur dalam perjanjian ini antara lain:
-
Apabila debitur gagal bayar;
162
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
-
Pembatasan
: Pembatasan yang diterapkan kepada debitur antara lain:
-
Jaminan
Tidak mentaati ketentuan yang diatur dalam perjanjian;
Hutang debitur pada pihak ketiga lainnya menjadi harus
dibayarkan.
Debitur dilarang untuk ikut serta dalam transaksi material
kecuali dalam arm's length basis;
Mengajukan permohonan pailit;
Menjual sebagian atau seluruh asetnya dalam satu transaksi
atau beberapa transaksi;
Melakukan akuisisi, merger;
Melakukan perubahan status perusahaan.
: Cash collateral dengan jumlah kurang dari 25% dari jumlah Bank
Guarantee/Standby Letter of Credit/Sight Letter of Credit.
17. Perjanjian Perubahan dan Pernyataan Kembali tanggal 1 April 2011 atas Perjanjian Fasilitas
Inter-Company Loan tanggal 28 Oktober 2010 dibuat oleh dan diantara DPM sebagai debitur
dan BRMS sebagai kreditur
Objek Perjanjian
:Fasilitas pinjaman antar perusahaan
Nilai Perjanjian
: AS$ 200.000.000
Bunga
: 8% per tahun yang mulai dikenakan setelah DPM berporduksi komersial
Jatuh Tempo
: Perjanjian ini berlaku selama 60 bulan setelah tanggal pertama di bulan
berikutnya pada saat rata-rata produksi harian BRMS setidaknya
mencapai 70% dari kapasitas tambang atau tanggal dimana BRMS telah
memproduksi 12.000 ton zinc concentrate dan 5.000 ton lead
concentrate
Tujuan Pinjaman
: Pembangunan fasilitas pertambangan, tujuan umum perusahaan
lainnya, dan tujuan lain yang mana dari waktu ke waktu dapat ditentukan
oleh DPM berdasarkan kewenanganya sendiri
Hukum yang Berlaku: Hukum Indonesia
Jaminan
: Tidak diatur
Pembatasan
: (a) Apabila terjadi perubahan pemegang saham pengendali DPM
dimana BRMS tidak lagi sebagai pemegang saham baik secara
langsung maupun tidak langsung melalui anak perusahaannya
yang dimiliki oleh BRMS sepenuhnya atau setidaknya 51% dari
DPM dan BRMS tidak lagi menjadi pengendali DPM, maka BRMS
dapat memberitahukan DPM bahwa fasilitas akan segera
dibatalkan dan DPM harus membayar kembali atau melakukan
pembayaran kembali dengan cepat atas utang yang dimiliki.
(b) Salah satu pihak tidak dapat mengalihkan hak dan kewajiban
dalam perjanjian ini tanpa persetujuan dari pihak lain.
Klausula Pengakhiran:Tidak diatur
Keadaan Cidera Janji:DPM tidak membayarkan hutang pada tanggal jatuh tempo.
Hak dan Kewajiban Para Pihak:
BRMS, antara lain:
(a) Dapat meminta pembayaran hutang berserta bunga kepada DPM.
163
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
(b) BRMS tidak dapat meminta pembayaran hutang sebelum tanggal
produksi komersial.
(c) BRMS dapat memberitahu kepada DPM bahwa fasilitas akan segera
dibatalkan apabila terjadi perubahan kontrol dalam DPM.
DPM, antara lain:
(a) Membayar kembali pinjaman dalam 20 kali angsuran per tiga bulan.
(b) Membayar atau membayar lebih cepat hutang yang diperoleh dari
BRMS beserta bunga dan jumlah lain yang timbul dari dokumen
pembiayaan dengan segera.
18. Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan tanggal 14 Juni 2012 dibuat oleh dan diantara BRMS
sebagai kreditur dan DPM sebagai debitur
Objek Perjanjian
:Pinjaman antar perusahaan
Nilai Perjanjian
: AS$ 100.000.000
Bunga
: 6% per tahun yang mulai dikenakan pada tanggal yang jatuh 12 bulan
setelah tanggal DPM mulai secara komersial mengoperasikan fasilitasfasilitas pertambangannya yang dibangun di Sumatera Utara
Jatuh Tempo
: Perjanjian ini berlaku sampai dengan dilunasinya pinjaman dengan
ketentuan bahwa pinjaman tersebut selambat-lambatnya akan dilunasi
dalam 12 bulan setelah tanggal penggunaan atau apabila diperpanjang,
perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal perpanjangan
Tujuan Pinjaman
: Membiayai keperluan modal kerja dan pembelanjaan modalnya secara
umum yang timbul dalam pengembangan usaha pertambangannya
Jaminan
: Tidak diatur
Pembatasan
: DPM berdasarkan ketentuan dalam perjanjian ini tidak dapat
mengalihkan perjanjian ini kecuali dengan persetujuan tertulis
sebelumnya dari BRMS
Hukum yang Berlaku: Hukum Indonesia
Keadaan Cidera Janji: (a)
DPM tidak melaksanakan janji atau kewajiban yang harus
dilaksanakan berdasarkan perjanjian ini (atau setiap perjanjian
atau dokumen tambahan yang dibuat sehubungan dengan
perjanjian ini); atau
(b)
pernyataan atau jaminan yang dibuat oleh DPM dalam
perjanjian ini terbukti salah ketikda dibuat dalam hal apapun
yang bersifat material.
Hak dan Kewajiban Para Pihak:
BRMS, antara lain:
Menyediakan pinjaman apabila permintaan
dikeluarkan DPM telah disetujui oleh BRMS.
penggunaan
yang
DPM, antara lain:
Menerima pinjaman tidak lebih dari US$100.000.000.
19. Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan tanggal 14 September 2011 antara Arutmin sebagai
kreditur dan Bhira Investment Ltd sebagai debitur.
Nilai perjanjian
: AS$ 150.000.000
164
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Bunga
: 3 bulan LIBOR + 2% per tahun.
Jatuh Tempo
: Berdasarkan permintaan dari Arutmin (on demand repayment).
Hak dan Kewajiban
: Debitur diharuskan membayar fasilitas saat adanya permintaan dari
Arutmin.
Tujuan
: Untuk modal kerja.
Pengakhiran
: Apabila fasilitas menjadi diminta untuk dibayarkan oleh kreditur
kepada debitur.
Cidera Janji
: Apabila salah satu pihak dalam Perjanjian Kredit II tidak melakukan
hal-hal yang diatur dalam Perjanjian Kredit II.
Pembatasan
: Tidak diatur.
Hukum yang berlaku
: Hukum Indonesia.
Jaminan
: Tidak diatur.
20. Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan tanggal 1 Oktober 2012 antara Arutmin sebagai
kreditur dan PT Mitratama Perkasa sebagai debitur.
Nilai perjanjian
: AS$ 32.000.000
Jatuh Tempo
: Berdasarkan permintaan dari Arutmin (on demand repayment).
Bunga
: 3 bulan LIBOR + 2% per tahun.
Hak dan Kewajiban
: Debitur diharuskan membayar fasilitas saat adanya permintaan dari
Arutmin.
Tujuan
: Untuk modal kerja.
Cidera Janji
: Apabila salah satu pihak dalam Perjanjian Kredit III tidak
melakukan hal-hal yang diatur dalam Perjanjian Kredit III.
Pengakhiran
: Apabila fasilitas menjadi diminta untuk dibayarkan oleh kreditur
kepada debitur.
Pembatasan
: Tidak diatur.
Hukum yang berlaku
: Hukum Indonesia.
Jaminan
: Tidak diatur.
21. Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan tanggal 14 September 2011 antara Arutmin sebagai
kreditur dan Perseroan sebagai debitur.
Nilai perjanjian
: AS$ 350.000.000
Bunga
: 3 bulan LIBOR + 2% per tahun.
Hak dan Kewajiban
: Debitur diharuskan membayar fasilitas saat adanya permintaan dari
Arutmin.
Jatuh Tempo
: Berdasarkan permintaan dari Arutmin (on demand repayment).
Tujuan
: Untuk modal kerja.
Hukum yang berlaku
: Hukum Indonesia.
Cidera Janji
: Apabila salah satu pihak dalam Perjanjian Kredit III tidak
melakukan hal-hal yang diatur dalam Perjanjian Kredit III.
Pengakhiran
: Apabila fasilitas menjadi diminta untuk dibayarkan oleh kreditur
kepada debitur.
Pembatasan
: Tidak diatur.
Jaminan
: Tidak diatur.
165
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
22. Perjanjian Pengakuan Utang CPM denganPerseroan tanggal 12 Februari 2010
Nilai perjanjian
: AS$ 13.430.060
Bunga
: tidak diatur.
Jatuh Tempo
: tidak diatur.
Tujuan Pinjaman
: Untuk membiayai kegiatan usaha yang dilakukan CPM.
Pembatasan
: tidak diatur.
Jaminan
: tidak diatur.
Hukum yang berlaku
: Hukum Indonesia
23. Perjanjian Pengakuan Utang (Acknowledgement of Indebtedness) antara Perseroan
("Kreditor") dan GM ("Debitor") tanggal 31 Desember 2009
Nilai Perjanjian
: AS$ 2,532,444,15
Bunga
: Tidak ada
Jatuh Tempo
: 14 hari kerja setelah Perseroan menyampaikan secara resmi
permintaan tertulis pembayaran kembali jumlah terhutang
Tujuan Pinjaman
: Untuk membiayai kegiatan usaha yang dilakukan GM
Pembatasan
: Pembayaran hutang dengan i) konversi seluruh atau sebagian
hutang menjadi saham baru dalam GM dan (ii) pembayaran tunai
sesuai dengan permintaan Perseroan paling lambat 14 hari kerja
setelah Perseroan menyampaikan secara resmi permintaan tertulis
pembayaran kembali jumlah terhutang.
Jaminan
: Tidak diatur
24. Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan tanggal 30 September 2011 antara KPC dan
Perseroan.
Nilai perjanjian
: AS$ 350.000.000
Bunga
: 3 bulan LIBOR + 2% per tahun.
Jatuh Tempo
: Berlaku sejak April 2011 dan harus dibayarkan apabila diminta
setelah dividen diterima oleh Perseroan dari KPC.
Tujuan Pinjaman
: Penambahan modal kerja bagi debitur.
Hukum yang berlaku
: Hukum Indonesia
25. Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan tanggal 30 September 2011 antara KPC dan Bhira
Investments Ltd.
Nilai perjanjian
: AS$ 150.000.000
Bunga
: 3 bulan LIBOR + 2% per tahun.
Jatuh Tempo
: Berlaku sejak 15 Mei 2011 dan harus dibayarkan apabila diminta
setelah dividen diterima oleh Perseroan dari KPC.
Tujuan Pinjaman
: Penambahan modal kerja bagi debitur.
Hukum yang berlaku
: Hukum Indonesia
26. Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan tanggal 1 Juli 2012 antara KPC dan PT Mitratama
Perkasa
Nilai perjanjian
: AS$ 12.500.000.000
166
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Bunga
: 3 bulan LIBOR + 2% per tahun.
Jatuh Tempo
: Berlaku sejak 1 Juli 2012 sampai dengan 30 Juni 2017.
Tujuan Pinjaman
: Penambahan modal kerja bagi debitur.
Hukum yang berlaku
: Hukum Indonesia
Dalam perjanjian-perjanjian tersebut diatas tidak terdapat ketentuan yang dapat membatasi Perseroan
untuk melaksanakan transaksi PUT IV dan tidak terdapat ketentuan/pembatasan (negative covenant)
yang dapat merugikan pemegang saham publik.
167
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
11. Keterangan Tentang Perkara Hukum yang sedang Dihadapi Perseroan, Anak Perusahaan,
Direksi dan Komisaris
Saat ini Perseroan dan anak-anak perusahaan serta masing-masing Komisaris dan Direksi
Perseroan tidak mempunyai perkara hukum, kecuali sebagaimana diungkapkan dibawah ini,
dimana perkara hukum tersebut tidak akan mempengaruhi jalannya usaha Perseroan.
No
1
No. Perkara
Putusan
09/pdt.G/2012/
Pn.Sgt
Pihak
Sengketa
Nilai Sengketa
Hasil Putusan
Status Terakhir
1. Hj. Arifin sebagai
Penggugat
Sengketa lahan
tanah seluas
500 Ha
Rp. 55.000.000.000
1. Mengabulkan
gugatan
penggugat
untuk
seluruhnya
pada tanggal
10
Oktober
2012
Menunggu
Kasasi di tiingkat
MA
2.
KPC sebagai
Tergugat
2. Banding
di
PT di Smd:
Putusan Nomor :
40/PDT/2013/PT.
KT.SMDA
dengan putusan
Membatalkan
putusan
PN
Sangatta
No.
09/Pdt.G/2012/P
N.Sgt
dan
menolak gugatan
Penggugat
2
03/Pdt.G/2006/
PN.Sgt
1. KPC
sebagai
Penggugat
Sengketa tanah
Rp. 288.000.000 dan
seluas 11,5 Ha
US$ 612.000
2. Kelompok
Tani
Masyarakat
Bengalon sebagai
Tergugat I
3.
3
06/Pdt.G/2005/
PN.Sgt
Kades Sekerat
sebagai Tergugat
II
2. Banding di PT
Samarinda
dengan no
putusan No.
44/PDT/2011/PT
.KT.SMDA dan
dimenangkan
oleh Penggugat
1. Adji Sapri Bin Adji
Bambang
Amir
sebagai Penggugat
Sengketa tanah
2. KPC
sebagai
Tergugat I
Ha
Rp. 3,448,731,360,000
seluas 33,835
4
08/Pdt.G/2004/
Kepala
1. Kelompok
Tani
Bersatu
sebagai
1. Menolak
gugatan
Penguggat
2. Banding di PT
Samarinda
dengan no
Putusan
92/PDT/2008/PT
.KT.SMDA
dengan hasil
dtolak oleh PT
Samarinda
3. Kepala
Dinas
Pertambangan dan
Energi Kutai Timur
sebagai Tergugat II
4.
1. Mengabulkan
gugatan
Penggugat
untuk
seluruhnya
Sengketa
Rp. 21.707.000.000
168
1. Mengabulkan
gugatan
Putusan MA tgl.
1
Juli
2011
menguatkan
putusan
PN
Sangatta.
Berdasarkan
surat dari
Panitera PN
Sangatta No.
W18U7/50/KH.01.06/
II/2014 tgl. 4
Maret 2014
dinyatakan
bahwa kasus ini
telah BHT
Putusan MA No.
838 K/Pdt/2011
tgl. 4 Januari
2012
menolak
permohonan
kasasi
Penggugat
Berdasarkan
Surat dari
Panitera PN
Sangatta No.
W18U7/50/KH.01.06/
II/2014 tgl. 4
Maret 2014
dinyatakan
bahwa kasus ini
telah BHT
Putusan MA No.
1599 K/Pdt/2008
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
No
No. Perkara
Putusan
Pihak
Sengketa
Penggugat
PN.Sgt
Nilai Sengketa
Tanah seluas
2. KPC
sebagai
Tergugat I
300 Ha
3. Tim Penyelesaian
Masalah
Pertanahan
Kabupaten
Kutai
Timur Tahun 2001
sebagai Tergugat II
5
536/Pdt.G/2010
/PN.JKT SEL
Kepala DPRD
Kutai Timur
sebagai Tergugat
IV
1. Arutmin Indonesia
sebagai Tergugat
2. PT Malindo Jaya
Diraja
sebagai
Penggugat
3.
6
31/G/2013/PTU
N.BJM
1. PT
Arutmin
Indonesia sebagai
penggugat
2.
7
10/G/2014/PTU
N-JKT
11/G/2014/PTU
Bupati Tanah
Bumbu sebagai
Tergugat
1. PT
Arutmin
Indonesia sebagai
Penggugat
2.
8
Kementerian
ESDM sebagai
Tergugat II
Menteri ESDM
sebagai Tergugat
1. PT
Arutmin
Status Terakhir
Penggugat
untuk
seluruhnya
tgl. 26 Juni 2009
yaitu
menolak
permohonan
kasasi
Penggugat.
2. Banding di PT
Samarinda
dengan No
Putusan
13/PDT/2006/PT
. KT.SMDA dan
dimenangkan
oleh Tergugat
(KPC)
4. Bupati Kutai Timur
sebagai Tergugat
III
5.
Hasil Putusan
Tumpang tindih
izin yang dimiliki
oleh PT Malindo
Jaya Diraja
dengan Konsesi
tambang yang
diberikan
kepada
Perseroan
Terbitnya
keputusan Izin
usaha
Pertambangan
Operasi
Produksi
kepada PT
Autum Bara
Energi yang
tumpang tindih
dengan izin
yang dimiliki
oleh perseroan
PTArutminIndon
esiamengajukan
gugatan
terhadapKemen
terian
Energidan
Sumber Daya
Mineraluntukme
ncabutSurat
KeputusandariM
enteriEnergidan
Sumber Daya
Mineral
Nomor1022K/30
/DJB/2013tenta
ng
PenyesuaianKo
ntrakBatubaraD
aerahKerja
diMasaOperasi
ProduksiPTArut
minIndonesiaK
W00PB0192(D
U316)
tanggal24
Oktober 2013,
yangmengurang
iwilayah
pertambanganA
rutminsebanyak
10.610,13hektar
atau97,41% dari
daerahsebelum
nya
PT
Arutmin
169
Berdasarkan
Surat
Panitera
PN Sangatta
No.
W18U7/50/KH.01.06/I
I/2014
tgl.
4
Maret
2014
dinyatakan
bahwa kasus ini
telah BHT
Rp. 11.066.099.500.00
1. Perkara
dimenangkan
oleh Tergugat
di
PN,
JKT.SEL
Menunggu
Putusan Banding
di pengadilan
tinggi Jakarta
N/A
Masih dalam
proses di tingkat
pertama
Menungggu
putusan PTUN
Banjarmasin
N/A
Masih dalam
proses di tingkat
pertama
Menunggu
putusan PTUN
Jakarta
N/A
Masih dalam
Menunggu
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
No
No. Perkara
Putusan
Pihak
N-JKT
2.
9
02/G/2014/PTU
N-BJM
Sengketa
Indonesia sebagai
penggugat
Menteri ESDM
sebagai tergugat
1. CV
Putra
Parahyangan
Mandiri
sebagai
Penggugat
2. Bupati
Bumbu
tergugat
3.
tanah
sebagai
PT Arutmin
sebagai tergugat 1
Nilai Sengketa
Indonesia
mengajukan
gugatan
terhadap
Kementerian
Energi
dan
Sumber
Daya
Mineral
untuk
mencabut Surat
Keputusan dari
Menteri Energi
dan
Sumber
Daya
Mineral
Nomor
1023K/30/DJB/2
013
tentang
Penyesuaian
Kontrak
Batubara
Daerah Kerja di
Masa Operasi
Produksi
PT
Arutmin
Indonesia
di
DU314 tanggal
24
Oktober
2013,
yang
mengurangi
wilayah
pertambangan
Arutmin
sebanyak
643,98
hektar
atau
87,26%
dari
daerah
sebelumnya.
Arutmin
juga
mengaku wajib
Departemen
Energi
dan
Surat
Keputusan rilis
Sumber
Daya
Mineral tentang
Persetujuan
Pelepasan DU
316/Kalsel
Wilayah
Pertambangan
CVPutraParahy
anganMandiri,
sebuahIUPpem
egangNo.545/0
30/IUPOP/D.PE/2010,
mengajukan
gugatan
terhadapBupati
Tanah
Bumbuuntukme
ncabutizin
pertambangany
angtumpang
tindih
denganKontrak
BatubaraArutmi
nKerjadidaerah
DU322/Kalsel(Asa
m-Asam)
berdasarkan
Putusan
Mahkamah
AgungNomor26
170
N/A
Hasil Putusan
Status Terakhir
proses di tingkat
pertama
putusan PTUN
Jakarta
Masih dalam
proses di tingkat
pertama
Menunggu
putusan PTUN
Banjarmasin
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
No
10
No. Perkara
Putusan
08/G/2014/PTU
N-BJM
Pihak
Sengketa
1. PT
Arutmin
Indonesia sebagai
Penggugat
2. Bupati
Bumbu
Tergugat
tanah
sebagai
3. CV Akbar Mitra jaya
sebagai Tergugat I
11
09/G/2014/PTI
M.BJM
1. PT
Arutmin
Indonesia
sebagaiPenggugat
2. Bupati Tanah Laut
sebagai Tergugat I
3. CV Akbar Mitra
jaya sebagai
Penggugat 2
12
11698/12
1. PT
Thies
Contractor
Indonesia sebagai
penggugat
2. PT Arutmin
Indonesia sebagai
tergugat
13
BS3007/13
1. PT
Thies
Contractor
Indonesia sebagai
penggugat
2. PT Arutmin
Indonesia
sebagai
Tergugat
6K/TUN/2010.
Arutminmengaju
kan gugatan
terhadapBupati
Tanah
Lautuntuk
mengeluarkanIU
PPTAlamDutaK
alimantan(IUP
No545/04IUP.OP/DPE/20
11)
yangtumpang
tindih
denganKontrak
BatubaraArutmi
ndi idaerahkerja
wilayah DU322/Kalsel.
Arutminmengaju
kan gugatan
terhadapBupati
Tanah
Lautuntuk
mengeluarkanC
VAkbarMitraJay
aIUP(IUP
No545/61IUP.EKS/DPE/2
010)
yangtumpang
tindih
denganKontrak
BatubaraArutmi
ndiwilayah kerja
DU-322/Kalsel.
PT Thiess
Contractors
Indonesia telah
memulai proses
di Mahkamah
Agung
Queensland
mengklaim
jumlah AS$
14,078,219.65
dari Arutmin
terhadap
berbagai item di
bawah End Of
Year 2010
Pemberitahuan,
ditambah bunga
yang diperoleh
@ 10% per
tahun mulai dari
1 Januari 2011
ditambah biaya
legal
Arutmin telah
diterapkan pada
Mahkamah
Agung
Queensland
untuk pesanan
sebuah
deklarasi bahwa
"Pemutusan
Event" ada
sesuai dengan
pasal 14.3
Perjanjian
Operasi Mining
Services yang
diubah dan
dinyatakan
171
Nilai Sengketa
Hasil Putusan
Status Terakhir
N/A
Masih dalam
proses di tingkat
pertama
Menungu
putusan PTUN
Banjarmasin
N/A
Masih dalam
proses di tingkat
pertama
Menunggu
Putusan PTUN
Banjarmasin
US$ 14,078,219.65
Masih dalam
proses di tingkat
pertama
Menunggu
putusan MA di
Queensland
N/A
Masih dalam
proses di tingkat
pertama
Menunggu
putusan MA di
Queensland
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
No
14
No. Perkara
Putusan
BS5460/13
Pihak
1. PT
Thies
Contractor
Indonesia sebagai
penggugat
2. PT Arutmin
Indonesia
sebagai
tergugat
15
BS5460
1. PT
Thies
Contractor
Indonesia sebagai
Penggugat
2. PT Arutmin
Indonesia
sebagai
Tergugat
16
BS3007/13
1. PT
Thies
Contractor
Indonesia sebagai
penggugat
2. PT Arutmin
Indonesia
sebagai
Tergugat
Sengketa
kembali antara
Arutmin dan PT
Thiess
Contractors
Indonesia
tanggal 9
Pebruari 2009
PT Thiess
ContractorsIndo
nesiatelahmemu
lai
prosesdiMahka
mah
AgungQueensla
ndmengklaimju
mlahAS$7,903,
522.00dariArut
minterhadapvari
asisesuai
denganKlausul
8(terkait dengan
kewajibanArutmi
nuntuk
memperoleh
tanahuntuk
operasiThiess)
dariAROAMS,
ditambah
bungayang
diperoleh@10%
per tahun
mulaidari30 Juni
2012ditambahbi
aya legal.
PT Thiess
ContractorsIndo
nesiatelahmemu
lai
prosesdiMahka
mah
AgungQueensla
nd,
mengklaimjumla
hAS$4,701,270.
65dariArutminte
rhadap
berbagaiitemdi
bawahEnd
OfYear
2011Pemberita
huan, ditambah
bungayang
diperoleh@10%
per tahun
mulai1 Januari
2012ditambahbi
aya legal.
PT Thiess
ContractorsIndo
nesiatelahmemu
lai
prosesdiMahka
mah
AgungQueensla
nd,
mengklaimArut
mintelah
melanggarPerja
njian
DistribusiKastan
ggal 27
Juni2007
danolehpelangg
aran tersebut,
Thiessmencarid
eklarasidanperi
172
Nilai Sengketa
Hasil Putusan
Status Terakhir
US$ 7,903,522.00
Masih dalam
proses di tingkat
pertama
Menunggu
putusan MA di
Queensland
US$ 4,701,270.65
Masih dalam
proses di tingkat
pertama
Menunggu
putusan MA di
Queensland
N/A
Masih dalam
proses di tingkat
pertama
Menunggu
putusan MA di
Queensland
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
No. Perkara
Putusan
No
17
No.04/G.TUN/2
011/PTUN.PL
Pihak
Sengketa
1. PT
Citra
Palu
Minerals
sebagai
sebagai penggugat
ntah
menahanArutmi
nuntuk
melarangArutmi
ndari
melakukan,
terlibat,
ataupengadaan
denganpihak
ketiga;
LayananDMPterkait dan
jasaAT2terkait.
Keputusan
Bupati Tolitoli
No. 40 Tahun
2010 tentang
persetujuan
Peningkatan
Izin usaha
Pertambangan
eksplorasi
menjadi izin
usaha
Pertambangan
Operasi
produksi
kepada PT Inti
cemerlang
2. Bupati Toli Toli
sebagai tergugat I
Nilai Sengketa
Tidak terdapat nilai
sengketa
Hasil Putusan
1.
PT
CPM
sebagai
penggugat
menang dan
gugatannya
dikabulkan
oleh
PTUN
Palu
Status Terakhir
Menunggu
putusan PK dari
MA
2 Banding di
Pengadilan
Tinggi Tata
Usaha Negara
Makasar dengan
No Putusan
122/B.TUN/2011
/PT.TUN.MKS,
tanggal 3
Nopember 2011
dan
dimenangkan
oleh Penggugat
(PT Citra Palu
Minerals)
Selain yang telah diungkapkan dalam Prospektus di atas, Perseroan dan Anak Perusahaan saat ini
tidak sedang menjadi pihak baik dalam perkara perdata, perkara hubungan industrial, perkara pajak,
perkara tata usaha negara, tidak sedang terdaftar sebagai pihak di dalam register perkara pidana, tidak
sedang terlibat dalam perkara di BANI, dan tidak sedang menjadi termohon dalam perkara kepailitan di
Pengadilan Niaga, serta tidak sedang terlibat dalam perselisihan lain di luar pengadilan termasuk
menerima somasi, yang bersifat material dan dapat mempengaruhi kelangsungan usaha utama
Perseroan dan anak perusahaan secara negatif.
Adapun untuk perkara-perkara yang melibatkan Perseroan dan/atau Anak Perusahaan yang
diungkapkan dalam Prospektus di atas, perkara-perkara tersebut tidak akan mempengaruhi
kelangsungan usaha utama Perseroan dan anak perusahaan secara negatif.
Tabel dibawah ini menyajikan keterangan mengenai luas lahan yang disengketakan beserta perkiraan
jumlah cadangan dalam lahan yang disengketakan tersebut:
1
KPC
Haji Arifin CS
500,00
Cadangan
Batubara Lokasi
Terkait
(juta ton)
0(*)
2
Arutmin
PT Malindo Jaya Diraja
DU. 318 Satui
2.221,10
47
3
Arutmin
PT Autumn Bara Energi
DU. 322 Asam
Asam Mulia
17,27
4
Arutmin
PT Putra Parahyangan
DU. 322 Asam
Asam Mulia
62,89
5
Arutmin
CV Akbar Mitra Jaya
DU. 322 Asam
Asam Mulia
122,47
6
Arutmin
PT Anzawara Satria
DU. 314 Bunati
549,98
No.
Entitas Anak
Pihak ketiga terkait
Tumpang Tindih Lahan
Lokasi Tumpang
Tindih Lahan
Sangatta
(*)
Luas Lahan
Tumpang Tindih
(hektar)
Estimasi Jumlah
Batubara
Tumpang Tindih
(juta ton)
0(*)
3,11
1,21
244
4,40
8,57
4
2,87
Keterangan: wilayah dumping,
(*)
Keterangan: Luas Area KPC 90.938 ha; Luas Area Arutmin 59.261 ha; total luas area KPC + Arutmin 150.199 ha
(*)
Keterangan: Cadangan Batubara KPC 1.160 juta ton; Cadangan batubara Arutmin 397 juta ton; total cadangan batubara KPC
dan Arutmin 1.557 juta ton.(berdasarkan laporan tahunan PT Bumi Resources Tbk tahun 2013)
173
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
IX.
1.
KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN
ANAK PERUSAHAAN
Umum
PT Bumi Resources Tbk (“Perseroan”), berkedudukan di Jakarta, adalah suatu perseroan terbatas
yang didirikan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian No.
130, tanggal 26 Juni 1973, sebagaimana telah diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar, No.
103, tanggal 28 November 1973, yang keduanya dibuat di hadapan Djoko Soepadmo,S.H., notaris di
Surabaya. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Keputusan No.
Y.A. 5/433/12 tanggal 12 Desember 1973, didaftarkan di buku Register Kantor Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 27 Desember 1973 dengan nomor pendaftaran 1824/1973 dan
telah diumumkan dalam BNRI No. 1 tanggal 2 Januari 1974, Tambahan No. 7.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah berdasarkan
Akta Berita Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ketiga No.68, tanggal 3 April 2014, yang
dibuat di hadapan Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara, yakni mengenai Pasal 14 ayat
(2), Pasal 15 ayat (3), Pasal 17 ayat (2) serta penegasan kembali seluruh anggaran dasar Perseroan.
Sebagai informasi, dengan telah diundangkannya Undang-undang No. 40 Tahun 2007 mengenai
Perseroan Terbatas, berdasarkan Pasal 29 ayat (1) dan Pasal 30 ayat (1) UUPT tersebut, pendaftaran
perubahan anggaran dasar Perseroan dalam Daftar Perseroan dan pengumuman dalam Tambahan
Berita Negara Republik Indonesia dilaksanakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia.
Perseroan berdomisili di Jakarta, dengan kantor berlokasi di Bakrie Tower, Lantai 12, Rasuna
Epicentrum,Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan - 12940.
2.
Kegiatan Usaha
Berdasarkan anggaran dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang
perdagangan, perindustrian, perbengkelan, pertanian, pertambangan, pengangkutan, real-estate, jasa
dan agen/perwakilan.
Saat ini, kegiatan usaha utama Perseroan melalui anak perusahaannya adalah melakukan
penambangan di permukaan tanah (surface open cut mining) dengan hasil tambang utama berupa
batu bara thermal dari pertambangannya di Indonesia. Perseroan memegang ijin dari pemerintah
Indonesia untuk melakukan penambangan batu bara di area konsesi seluas kurang lebih 90.960 hektar
di Kalimantan Timur sampai 2021 dan di daerah konsesi lain kurang lebih seluas 70.153 hektar di
Kalimantan Selatan sampai 2020. Sampai dengan informasi ini diumumkan, Perseroan memiliki
sebanyak enam pertambangan yang telah beroperasi komersial tambang-tambang di Sangatta dan
Bengalon dioperasikan oleh anak perusahaannya PT Kaltim Prima Coal, pengekspor batu bara
terbesar di dunia, dan tambang-tambang di Senakin, Satui, Mulia Asam-Asam dan Batulicin
dioperasikan oleh anak perusahaannya yaitu Arutmin.
Perseroan melakukan kegiatan pertambangan sumber daya mineral lainnya, yaitu emas dan tembaga
melalui anak-anak perusahaannya baik di Indonesia maupun di Afrika. Tambang lain yang dimiliki
Perseroan termasuk:
a) Kepemilikan 80% pada PT Gorontalo Minerals yang memiliki hak pada konsensi tambang seluas
36,070 ha di Sulawesi Utara, Indonesia;
Tahun 2005 Perseroan membeli 80% saham PT Gorontalo Minerals dari BHP Minerals. Sisanya
dimiliki oleh BUMN (PT Aneka Tambang (Persero) Tbk). PT Gorontalo Minerals adalah
perusahaan pertambangan generasi ke tujuh yang berlokasi di Sulawesi bagian utara sebelah
timur kota Gorontalo. Program pemboran yang ekstensif telah dilakukan dan mengidentifikasi
adanya tembaga ataupun emas. Aktivitas di tahun 2006 difokuskan pada pekerjaan survei di
wilayah yang belum dieksplorasi dengan hasil yang menjanjikan, memperkuat opini bahwa PT
Gorontalo Minerals merupakan investasi yang sangat menarik untuk Perseroan.
b) Kepemilikan 100% pada PT Citra Palu Minerals yang memiliki hak pada konsensi tambang
seluas 138.889 hektar di Sulawesi Tengah, Indonesia dan
174
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Di tahun 2005 Perseroan membeli 99,99% saham PT Citra Palu Minerals dari Newcrest Mining
Group. PT Citra Palu Minerals adalah perusahaan kontrak pertambangan generasi ke enam
yang berlokasi di propinsi Palu, Sulawesi Tengah. Setelah di relinguish, kontrak kerja ini terdiri
atas enam blok. Prospek Poboya, blok 1, merupakan tahap eksplorasi yang paling maju dengan
menyelesaikan program pemboran tahap pertama. Hasil dari program ini mengidentifikasikan
adanya kandungan emas sebesar dua juta ons.
Perseroan juga memiliki kegiatan usaha pada pertambangan minyak dan gas bumi (“migas”) melalui
anak perusahaannya, Gallo Oil (Jersey) Ltd. (“Gallo”). Gallo saat ini beroperasi pada dua area konsesi
minyak di Republik Yaman, yaitu Blok R-2 (East Al Maber) dan Blok 13 (Al Armah) yang mana
keduanya memfokuskan pada aktivitas eksplorasi.
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perseroan dan melalui anak perusahaan Perseroan telah sesuai
dengan maksud dan tujuan berdasarkan anggaran dasar Perseroan.
Operasi dan Produksi
Perseroan beroperasi melalui empat perusahaan tambang batubara: PT Arutmin Indonesia (Arutmin),
PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Pendopo Energi Batubara dan PT Fajar Bumi Sakti. Arutmin dan
KPC, dua perusahaan tambang batubara terbesar di Indonesia, memiliki sejarah produksi maupun
kinerja kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan yang telah terbukti.
Selama tahun 2013, total produksi batubara Perseroan adalah sebesar 82 juta ton atau memberikan
kontribusi sebesar 37% dari total produksi Nasional sebesar 221 juta ton (sumber:minerba.esdm).
BATUBARA
Usaha pertambangan batubara perseroan terutama dilakukan oleh anak perusahaan, KPC dan
Arutmin, dengan sebagian besar penjualan dilakukan melalui anak perusahaan pemasaran dan
penjualan, IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICRL). Perseroan saat ini memegang hak konsesi
terhadap dua pertambangan batubara di bawah Kontrak Kerja Batubara (PKP2B) di Indonesia: satu
dipegang oleh KPC dan satu dipegang oleh Arutmin. Selain itu, antara Desember 2008 dan Januari
2009, perseroan mengakuisisi PT. Fajar Bumi Sakti (FBS) dan PT. Pendopo Energi Batubara (PEB).
FBS memegang hak Kuasa Pertambangan (KP) untuk tambang batu bara di tiga wilayah konsesi
pertambangan, salah satunya saat ini sudah beroperasi. PEB memegang hak Kontrak Kerja Batubara
(PKP2B) untuk menambang batubara di salah satu area konsesi tambang yang belum memulai operasi
komersial dan produksi.
PT Kaltim Prima Coal (“KPC”)
Pada tahun 1982, KPC memasuki Kontrak Kerja Batubara (PKP2B) dengan Pemerintah Indonesia,
yang memberikan konsesi 30 tahun untuk operasi dan produksi batubara di Kalimantan Timur, efektif
pada tahun 1991 ketika tambang pertama KPC mulai beroperasi secara komersial. Hak PKP2B KPC
dijadwalkan berakhir pada 31 Desember 2021. Daerah konsesi KPC awalnya mencapai sekitar
790,000 hektar.Pada tahun 1987, setelah melakukan eksplorasi pada daerah konsesi awal, KPC
melepaskan hak penambangan sebesar 593.900 hektar, atau 75,1 persen dari daerah konsesi awal
dengan pelepasan selanjutnya pada tahun 1990-an. Saat ini total areal konsesi kurang lebih seluas
90.938 hektar. Pada 30 Juni 2010, KPC telah mengeksplorasi sekitar setengah dari total area konsesi
yang tersisa. Berdasarkan ketentuan dalam PKP2B, KPC dapat meminta pembesaran dari area
konsesi jika menemukan deposit batubara diluar area konsesi yang dimilikinya.
KPC memiliki perizinan-perizinan operasional sebagai berikut:
No.
Jenis/No Izin
Tanggal
Instansi yang
Pemegang
Dikeluarkan/Jangka
Menerbitkan
Izin
Pentaatan
Waktu
1.
Angka Pengenal Importir
7 September 2012
Kementerian
- Produsen (API-P) No.
Perdagangan
090500032-D
Perizinan Terkait Bahan Peledak
175
KPC
Tidak diatur
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
No.
Jenis/No Izin
Tanggal
Instansi yang
Pemegang
Dikeluarkan/Jangka
Menerbitkan
Izin
Pentaatan
Waktu
2.
Keputusan
Direktur
5 April 2010 sampai dengan
Direktur
Jenderal
Jenderal
Mineral,
5 tahun dari dikeluarkannya
Mineral,
Batubara
izin ini.
dan Panas Bumi
Batubara
dan
Panas
Bumi
KPC
Tidak diatur
KPC
Tidak diatur
KPC
Tidak diatur
KPC
KPC
atau
orang
yang
No.
293.K/47.02/DBT/2010
tentang
Izin
Pengangkutan,
Penyimpanan/Penimbun
an
dan
Penggunaan
Bahan
Peledak
Wilayah
di
Usaha
Pertambangan Umum
3.
Keputusan
Direktur
5 April 2010 sampai dengan
Direktur
Jenderal
Jenderal
Mineral
dan
5 tahun dari dikeluarkannya
Mineral,
Batubara
Batu
Bara
No.
izin ini.
dan Panas Bumi
294.K/47.02/DBT/2010
tentang
Izin
Pengangkutan,
Penyimpanan/Penimbun
an Penggunaan Bahan
Peledak
Usaha
di
Wilayah
Pertambangan
Umum
4.
Keputusan
Direktur
15 September 2009sampai
Direktur
Jenderal
Mineral,
dengan
Mineral
Batubara,
dan
Panas
Bumi
5
tahun
dari
dikeluarkannya izin ini.
Bara
Jenderal
dan
Batu
No.
586.K/37.04/DBT/2009
entang
Izin
Pengangkutan,
Penyimpanan/Penimbun
an
dan
Bahan
Penggunaan
Peledak
Wilayah
di
Usaha
Pertambangan Umum
5.
Keputusan
Jenderal
Direktur
Mineral
Batubara
1 Juli 2011 - sampai dengan
Direktur
dan
5
Mineral
No.
ditetapkan
tahun
sejak
tanggal
Bara.
Jenderal
dan
Batu
ditunjuk
272.K/37.04/DBT/2011
sebagai
tentang
Kepala
Izin
Pengangkutan,
Teknik
Penyimanan/Penimbuna
Tambang
n
harus
dan
Bahan
Wilayah
Penggunaan
Peledak
di
menyampaik
Usaha
an
Pertambangan Umum
laporan
triwulan
tentang
penggunaan
dan
176
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
No.
Jenis/No Izin
Tanggal
Instansi yang
Pemegang
Dikeluarkan/Jangka
Menerbitkan
Izin
Pentaatan
Waktu
persediaan
bahan
peledak
dengan
menggunaka
n
formulir
yang
telah
ditetapkan
kepada
Direktur
Teknik
dan
Lingkungan
Mineral
dan
Batubara
6.
Keputusan
Jenderal
Direktur
Mineral
Batubara
1
Juni
2011
-
dan
dengan
No.
tanggal ditetapkan
5
tahun
sampai
Direktur
sejak
Mineral
Jenderal
dan
KPC
Tidak diatur
KPC
Tidak diatur
KPC
Tidak diatur
KPC
Tidak diatur
KPC
Tidak diatur
KPC
Tidak diatur
Batu
Bara
273.K/37.04/DBT/2011
tentang
Izin
Pengangkutan,
Penyimpanan/Penimbun
an
dan
Bahan
Penggunaan
Peledak
Wilayah
di
Usaha
Pertambangan Umum
7.
Keputusan
Jenderal
Direktur
Mineral
Batubara
dan
11 April 2012
- jangka
waktu tidak diatur
Direktur
Mineral
No.
Jenderal
dan
Batu
Bara
331.K/37.04/DBT/2012
8.
Surat
Izin
No.
SI/2059/III/2014 tentang
25 Maret 2014 - jangka
Kepolisian
waktu tidak diatur
Republik Indonesia
Negara
Penggunaan Sisa Bahan
Peledak
9.
Surat
Izin
No.
SI/1926/IV/2010 tentang
20 April 2010
- jangka
waktu tidak diatur
Kepolisian
Negara
Republik Indonesia
Pemilikan, Penguasaan
dan
Penyimpanan
Bahan Peledak
10.
Surat
Izin
No.
SI/2099/IV/2010 tentang
28 April 2010
- jangka
Kepolisian
Negara
waktu tidak diatur
Republik Indonesia
5 Mei 2010 - jangka waktu
Kepolisian
tidak diatur
Republik Indonesia
Pemilikan, Penguasaan
dan
Penyimpanan
Bahan Peledak
11.
Surat
Izin
No.
SI/2246/V/2010 tentang
Pemilikan, Penguasaan
dan PenyimpananBahan
177
Negara
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
No.
Jenis/No Izin
Tanggal
Instansi yang
Pemegang
Dikeluarkan/Jangka
Menerbitkan
Izin
Pentaatan
Waktu
Peledak
12.
Surat
Izin
No.
SI/4210/VII/2011 tentang
22 Juli 2011 - jangka waktu
Kepolisian
Negara
KPC
Tidak diatur
tidak diatur
Republik Indonesia
Bupati Kutai Timur
KPC
Tidak diatur
KPC
Tidak diatur
KPC
Tidak diatur
KPC
Tidak diatur
KPC
Tidak diatur
KPC
Tidak diatur
KPC
Tidak diatur
KPC
Tidak diatur
Pemilikan, Penguasaan
dan
Penyimpanan
Bahan Peledak;
Perizinan Terkait Tenaga Listrik dan Nuklir
13.
Perpanjangan
Usaha
Tenaga
Izin
8 Mei 2013 berlaku selama
Penyediaan
5 tahun sampai dengan
Listrik
Untuk
tahun 2018
Kepentingan Sendiri No.
671.1/K/474/2013
14.
Surat Izin Pemanfaatan
tanggal 24 Januari 2012 -
Direktorat Perizinan
Tenaga
jangka waktu tidak diatur
Fasilitas Radiasi dan
Nuklir
No.
009965.2.150.03000.240
Zat
Radioaktif,
112
Badan
Pengawas
Tenaga Nuklir
15.
Surat Izin Pemanfaatan
24 Januari 2012 - jangka
Direktorat Perizinan
Tenaga
waktu tidak diatur
Fasilitas Radiasi dan
Nuklir
No.
009966.2.150.03000.240
Zat
Radioaktif,
112
Badan
Pengawas
Tenaga Nuklir
16.
Surat Izin Pemanfaatan
24 Januari 2012 - jangka
Direktorat Perizinan
Tenaga
waktu tidak diatur
Fasilitas Radiasi dan
Nuklir
No.
009964.2.150.03000.240
Zat
Radioaktif,
112
Badan
Pengawas
Tenaga Nuklir
17.
Surat Izin Pemanfaatan
8 Mei 2012 - jangka waktu
Direktorat Perizinan
Tenaga
tidak diatur
Fasilitas Radiasi dan
Nuklir
No.
001400.1.204.02000.080
Zat
Radioaktif,
512
Badan
Pengawas
Tenaga Nuklir
18.
Surat Izin Pemanfaatan
8 Mei 2012 - jangka waktu
Direktorat Perizinan
Tenaga
tidak diatur
Fasilitas Radiasi dan
Nuklir
No.
018642.1.204.01000.080
Zat
Radioaktif,
512
Badan
Pengawas
Tenaga Nuklir
19.
Surat Izin Pemanfaatan
31 Januari 2013 - jangka
Direktorat Perizinan
Tenaga
waktu tidak diatur
Fasilitas Radiasi dan
Nuklir
No.024423.2.150.00000.
Zat
Radioaktif,
310113
Badan
Pengawas
Tenaga Nuklir
20.
Surat Izin Pemanfaatan
Tenaga
15 April 2013
- jangka
Nuklir
Direktorat Perizinan
Fasilitas Radiasi dan
178
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
No.
Jenis/No Izin
Tanggal
Instansi yang
Pemegang
Dikeluarkan/Jangka
Menerbitkan
Izin
Pentaatan
Waktu
No.008504.2.150.02000.
waktu tidak diatur
150413
Zat
Radioaktif,
Badan
Pengawas
Tenaga Nuklir
21.
Surat Izin Pemanfaatan
15 April 2013
Tenaga
waktu tidak diatur
Nuklir
- jangka
Direktorat Perizinan
KPC
Tidak diatur
KPC
Tidak diatur
KPC
Tidak diatur
KPC
Tidak diatur
KPC
Tidak diatur
KPC
Tidak diatur
KPC
Tidak diatur
KPC
Tidak diatur
KPC
Tidak diatur
Fasilitas Radiasi dan
No.008505.2.150.02000.
Zat
Radioaktif,
150413
Badan
Pengawas
Tenaga Nuklir
22.
Surat Izin Pemanfaatan
15 April 2013
Tenaga
waktu tidak diatur
Nuklir
- jangka
Direktorat Perizinan
Fasilitas Radiasi dan
No.002864.2.150.02000.
Zat
Radioaktif,
150413
Badan
Pengawas
Tenaga Nuklir
23.
Surat Izin Pemanfaatan
15 April 2013
Tenaga
waktu tidak diatur
Nuklir
- jangka
Direktorat Perizinan
Fasilitas Radiasi dan
No.002865.2.150.02000.
Zat
Radioaktif,
150413
Badan
Pengawas
Tenaga Nuklir
24.
Surat Izin Pemanfaatan
15 April 2013
Tenaga
waktu tidak diatur
Nuklir
- jangka
Direktorat Perizinan
Fasilitas Radiasi dan
No.002866.2.150.02000.
Zat
Radioaktif,
150413
Badan
Pengawas
Tenaga Nuklir
25.
Surat Izin Pemanfaatan
15 April 2013
Tenaga
waktu tidak diatur
Nuklir
No.
- jangka
Direktorat Perizinan
Fasilitas Radiasi dan
002867.2.150.02000.150
Zat
Radioaktif,
413
Badan
Pengawas
Tenaga Nuklir
26.
Surat Izin Pemanfaatan
15 April 2013
Tenaga
waktu tidak diatur
Nuklir
No.
- jangka
Direktorat Perizinan
Fasilitas Radiasi dan
002868.2.150.02000.150
Zat
Radioaktif,
413
Badan
Pengawas
Tenaga Nuklir
27.
Surat Izin Pemanfaatan
15 April 2013
Tenaga
waktu tidak diatur
Nuklir
No.
- jangka
Direktorat Perizinan
Fasilitas Radiasi dan
002863.2.150.02000.150
Zat
Radioaktif,
413
Badan
Pengawas
Tenaga Nuklir
28.
Surat Izin Pemanfaatan
15 April 2013
Tenaga
waktu tidak diatur
Nuklir
No.
- jangka
Direktorat Perizinan
Fasilitas Radiasi dan
002869.2.150.02000.150
Zat
Radioaktif,
413
Badan
Pengawas
Tenaga Nuklir
29.
Surat Izin Pemanfaatan
Tenaga
Nuklir
15 April 2013
- jangka
No.
Direktorat Perizinan
Fasilitas Radiasi dan
179
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
No.
Jenis/No Izin
Tanggal
Instansi yang
Pemegang
Dikeluarkan/Jangka
Menerbitkan
Izin
Pentaatan
Waktu
008503.2.150.02000.150
waktu tidak diatur
413
Zat
Radioaktif,
Badan
Pengawas
Tenaga Nuklir
30.
Keputusan
Jenderal
Direktur
Mineral
Batubara
4
April
2011
-
sampai
Direktur
Jenderal
sejak
Mineral
dan
dan
dengan
No.
tanggal berlakunya izin ini.
Batubara
30 Desember 2010 - jangka
Direktur
Jenderal
waktu tidak diatur
Mineral
dan
5
tahun
KPC
Tidak diatur
KPC
Tidak diatur
KPC
Tidak diatur
KPC
Tidak diatur
140.K/37.04/DBT/2011
tentang
Izin
Tangki
Penimbunan
Bahan
Bakar Cair
Perizinan Terkait Bahan Bakar
31.
Keputusan
Jenderal
Direktur
Mineral
Batubara
dan
No.
Batubara
599.K/37.04/DBT/2010
tentang
Izin
Tangki
Penimbunan
Bahan
Bakar Cair
32.
Keputusan
Jenderal
Direktur
Mineral
Batubara
dan
4 April 2011 - jangka waktu
Direktur
Jenderal
tidak diatur
Mineral
dan
No.
Batubara
600..K/37.04/DBT/2010
tentang
Izin
Tangki
Penimbunan
Bahan
Bakar Cair
33.
Keputusan
Menteri
Perhubungan No. KP.99
Tahun
2008
17 Maret 2008 - tanggal
Menteri
berakhir tidak ditetapkan
Perhubungan
tentang
Pemberian Izin Operasi
kepada
KPC
untuk
mengoperasikan
Pelabuhan
Khusus
Pertambangan Batubara
di
Tanjung
Kecamatan
Bara,
Sangatta,
Kabupaten Kutai Timur,
Provinsi
Kalimantan
Timur
Sumber daya dan cadangan yang dimiliki KPC adalah sebagai berikut:
Area
Sangatta
Bengalon
Total
2013
Sumber daya batubara (juta ton)
Cadangan Batubara (juta ton)
7.714
924
1.554
9.268
236
1.160
Sumber: Technical review of resources and reserves statements as of February 2013 PT Runge Indonesia
180
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
KPC memproduksi tiga jenis batubara:
•
Prima, batubara berkualitas unggul, dengan kalori tinggi, kandungan abu sangat rendah,
kandungan sulfur menengah dengan kelembaban rendah
•
Pinang, memiliki kalori yang lebih rendah dari Prima dengan tingkat kelembaban yang lebih
tinggi
•
Melawan, batubara sub-bituminous dengan kandungan sulfur dan abu rendah, serta tingkat
kelembaban yang tinggi.
Di tahun 2012, total produksi batubara KPC dari tambang Sangatta dan Bengalon mencapai 41,3 juta
ton dan pada tahun 2013 total produksi KPC mencapai 53,5 juta ton.
Produksi (juta ton)
2013
2012
Sangatta
45,5
34,34
Bengalon
7,9
6,9
53,5
41,3
Total
KPC memiliki konsesi tambang kurang lebih seluas 90.938 hektar di Sanggata dan Bengalon yang
terletak di propinsi Kalimantan Timur.Tambang Sangatta terletak dekat dengan fasilitas-fasilitas
pelabuhan di Tanjung Bara, yang dihubungkan dengan lokasi tambang melalui overland conveyor
dengan panjang sekitar 13 kilometer.Tambang Bengalon juga berlokasi dekat dengan pantai dan
dihubungkan dengan fasilitas pelabuhan melalui jalan sepanjang 22 kilometer. Lokasi yang dekat
dengan pelabuhan memberikan keuntungan bagi KPC dengan biaya yang rendah untuk transportasi
dari tambang ke lokasi pelabuhan.
Berikut merupakan wilayah lokasi pertambangan KPC:
181
PT BUMI
U RESOURC
CES TBK
PENAWAR
RAN UMUM TERBATAS
E
IV
Sangattta
Tambang Sangatta terletak
t
deka
at kota Sang
gatta, Kalimantan. Tamba
ang Sangatta
a memiliki du
ua deposit
batubara
a yang berbe
eda: Sangattta dan Melaw
wan, dan delapan lubang
g tambang d
dalam operas
si. Deposit
Sangatta
a menghasilkan batuba
ara bitumino
ous, dan de
eposit Melaw
wan mempro
oduksi batubara subdi satu situs, Direksi
bitumino
ous. Diukur dengan ton
n overburden
n dan batubara yang ditambang d
berkeyakkinan bahwa
a tambang Sangatta
S
ada
alah tambang batubara termal
t
opera
asi tunggal terbesar di
Indonesiia dan salah satu batuba
ara termal operasi tungga
al yang terbesar di dunia.
Deposit batubara Sa
angatta terletak di Forma
asi Balikpapan dalam Ce
ekungan Kuttai, Kalimanttan Timur.
Deposit terletak sekitar 20 kilome
eter dari pan
ntai Kalimanttan Timur di hutan hujan rendah dan terbentuk
dalam ko
ondisi geolog
gi yang mem
mbentuk depo
osit organik yang sebagiian besar tidak terkontam
minasi dan
berubah menjadi lapisan tebal, bersih,
b
serta mengandung
m
g tingkat abu
u yang sanga
at rendah.
KPC mu
ulai beropera
asi di tamban
ng Sangatta pada Januari 1992. KPC
C mengambil batubara dari
d lubang
tambang
g menggunakkan excavato
or, bulldozerr, grader dan
n alat berat la
ainnya. Trukk pengangkut batubara
kemudia
an mengirim batubara un
ntuk dihancurrkan oleh pe
enghancur milik PT Mitrattama Perkas
sa (PTMP)
yang terrletak di tam
mbang Sanga
atta, yang menandai
m
aw
wal dari ranta
ai proses ba
atubara pada
a tambang
Sangatta
a yang selan
njutnya berg
gerak dari arrea persiapa
an dan peng
golahan batu
ubara menuju terminal
pengirim
man di pantai Kalimantan Timur.
Gambar: Rantai prosses batubara
a di tambang Sangatta
• ROM stockpile
• Penghancur (crusher)
• Pemilah (screener)
• Pencuci (washer)
Overland belt
O
conveyor
• Sepanjjang 13,2 km
untuk mengirim dari
p
ke
Area persiapan
Termin
nal
Area persiapan
• Stacker
mer
• Stacker reclaim
• Shiploader
• Port stockpile
Terminaal, terdiri
daari:
Bengalo
on
Pada tahun 1986, KPC
K
mengid
dentifikasi se
ekitar 60 lap
pisan batuba
ara di lokasi Bengalon, sekitar 35
kilomete
er sebelah uta
ara tambang
g Sangatta. KPC
K
mulai mengeksplora
m
asi lebih lanju
ut situs Beng
galon pada
tahun 19
991. Meskipu
un KPC melakukan stud
di kelayakan tambang Be
engalon pada
a tahun 1996, mantan
pemilik KPC memu
utuskan untu
uk menunda
a pembangu
unan Benga
alon karena turunnya permintaan
p
batubara
a dari produssen listrik Ind
donesia setellah terjadinya
a krisis keua
angan Asia p
pada tahun 1997. Pada
awal 2004, setelah akuisisi KPC
C oleh perseroan, perse
eroan melakkukan studi kelayakan baru
b
untuk
mengkon
nfirmasi kese
esuaian situss Bengalon untuk
u
tamban
ng terbuka.
Proyek pengemban
ngan tamba
ang Bengalon berawa
al dari dim
mulainya op
perasi perta
ambangan,
pembang
gunan jalan pengangkutan batubara
a dari mulutt tambang ke
k pelabuhan dan konsttruksi dan
pengope
erasian pelabuhan tongkkang di pessisir Kaliman
ntan. Tahap pertama dim
mulai pada Mei 2004
dengan penunjukan Darma Henw
wa untuk me
engembangk
kan tambang
g Bengalon d
dan untuk me
embangun
jalan pen
ngangkutan batubara. Ta
ahap kedua dari proyek perluasan
p
Be
engalon melibatkan pem
mbangunan
fasilitas pelabuhan kapal
k
tongka
ang di pesisirr Kalimantan
n sekitar 20 kilometer da
ari tambang Bengalon.
Pada bu
ulan Desem
mber 2004, PTMP
P
ditunjjuk KPC se
ebagai kontraktor untuk membangun fasilitas
pemuata
an tongkang dan menun
njuk Inacia untuk
u
mengoperasikan fasilitas pela
abuhan dan tongkang
untuk memuat
m
batu
ubara ke kapal pelangg
gan. Pada akhir
a
tahun 2005, pemb
bangunan pe
engolahan
batubara
a dan fasilita
as tongkang
g selesai. Pe
engolahan batubara
b
dan
n fasilitas pe
engangkutan
n tambang
Bengalon memiliki kapasitas penanganan tahunan se
ekitar 8 juta ton batuba
ara. Pada ta
anggal 13
Desemb
ber 2006, PTMP
P
menja
adi anak perusahaan yang sepen
nuhnya dimiliki ketika perseroan
mengekssekusi opsi pembelian yang
y
dimiliki untuk men
ngakuisisi se
eluruh saham
m PTMP. Pa
ada tahun
2010, pe
erseroan me
enjual 70 perrsen dari kep
pemilikan sa
aham pada PTMP
P
dan se
elanjutnya pada tahun
2012, pe
erseroan men
njual sisa ke
epemilikan sa
aham pada PTMP
P
yaitu sebesar
s
30 p
persen.
PT Arutmin Indones
sia (“Arutmin”)
Tahun 1981,
1
Arutm
min menanda
atangani kon
ntrak PKP2B
B dengan pemerintah In
ndonesia. Pemerintah
P
Indonesiia menganug
gerahkan 30
0 tahun konsesi pada la
ahan seluass kurang leb
bih 1,26 juta hektar di
Kalimanttan Selatan,, Indonesia, efektif pada
a tahun 1990
0 saat Arutm
min memulai operasi ko
omersial di
182
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
tambang pertamanya. Kontrak tersebut akan berakhir pada tahun 2020. Pada November 1990, Arutmin
melepaskan haknya untuk lahan seluas 1,19 juta hektar, atau 94,4 persen dari area konsesi awal. Luas
konsesi Arutmin saat ini mencapai total kurang lebih 59.261 hektar. Per 30 Juni 2010, Arutmin telah
mengeksplorasi seluruh area konsesi yang tersisa. Dibawah kontrak PKP2B, Arutmin dapat meminta
pembesaran dari area konsesi jika menemukan deposit batubara diluar area konsesi yang dimilikinya.
Kontrak PKP2B tersebut selanjutnya merupakan perizinan operasional utama yang dimiliki Arutmin
dalam menjalankan kegiatan usahanya, selain PKP2B tersebut, Arutmin memiliki perizinan operasional
lainnya, antara lain sebagai berikut:
(a)
Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan
Eksploitasi (DU 302/Kalsel) No. 432.K/2014/DDJP/1992, tanggal 12 Nopember 1992 dan
berlaku selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 1.401,74 ha di Kabupaten Kota baru.
(b)
Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan
Eksploitasi (DU 315/Kalsel) No. 191.K/2014/DDJP/1995, tanggal 5 Mei 1995 dan berlaku
selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 2.572 ha di Kabupaten Kotabaru.
(c)
Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan
Eksploitasi (DU 316/Kalsel) No. 192.K/2014/DDJP/1995, tanggal 5 Mei 1995 dan berlaku
selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 10.892 ha di Kabupaten Kotabaru.
(d)
Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan
Eksploitasi (DU 317/Kalsel) No. 193.K/2014/DDJP/1995, tanggal 5 Mei 1995 dan berlaku
selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 1.559 ha di Kabupaten Kotabaru.
(e)
Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan
Eksploitasi (DU 318/Kalsel) No. 194.K/2014/DDJP/1995, tanggal 5 Mei 1995 dan berlaku
selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 6.100 ha di Kabupaten Kotabaru dan Tanah Laut.
(f)
Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan
Eksploitasi (DU 319/Kalsel) No. 195.K/2014/DDJP/1995, tanggal 5 Mei 1995 dan berlaku
selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 930,10 ha di Kabupaten Kotabaru.
(g)
Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan
Eksploitasi (DU 320/Kalsel) No. 196.K/2014/DDJP/1995, tanggal 5 Mei 1995 dan berlaku
selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 567,83 ha di Kabupaten Kotabaru.
(h)
Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan
Eksploitasi (DU 321/Kalsel) No. 197.K/2014/DDJP/1995, tanggal 5 Mei 1995 dan berlaku
selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 1.030 ha di Kabupaten Kotabaru.
(i)
Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan
Eksploitasi (DU 322/Kalsel) No. 198.K/2014/DDJP/1995, tanggal 5 Mei 1995 dan berlaku
selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 12.473 ha di Kabupaten Tanah Laut dan Kotabaru.
(j)
Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan
Eksploitasi (DU 305/Kalsel) No. 236.K/2014/DDJP/1995, tanggal 22 Mei 1995 dan berlaku
selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 426,96 ha di Kabupaten Tanah Laut dan Kotabaru.
(k)
Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan
Eksploitasi (DU 306/Kalsel) No. 237.K/2014/DDJP/1995, tanggal 22 Mei 1995 dan berlaku
selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 1.419 ha di Kabupaten Kotabaru.
(l)
Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan
Eksploitasi (DU 307/Kalsel) No. 238.K/2014/DDJP/1995, tanggal 22 Mei 1995 dan berlaku
selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 4.704,65 ha di Kabupaten Kotabaru.
(m)
Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan
Eksploitasi (DU 308/Kalsel) No. 239.K/2014/DDJP/1995, tanggal 22 Mei 1995 dan berlaku
selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 621 ha di Kabupaten Tanah Laut.
183
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
(n)
Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan
Eksploitasi (DU 309/Kalsel) No. 240.K/2014/DDJP/1995, tanggal 22 Mei 1995 dan berlaku
selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 6.241 ha di Kabupaten Kotabaru.
(o)
Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan
Eksploitasi (DU 310/Kalsel) No. 241.K/2014/DDJP/1995, tanggal 22 Mei 1995 dan berlaku
selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 563,65 ha di Kabupaten Kotabaru.
(p)
Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan
Eksploitasi (DU 311/Kalsel) No. 242.K/2014/DDJP/1995, tanggal 22 Mei 1995 dan berlaku
selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 683,20 ha di Kabupaten Kotabaru.
(q)
Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan
Eksploitasi (DU 312/Kalsel) No. 243.K/2014/DDJP/1995, tanggal 22 Mei 1995 dan berlaku
selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 1.214,20ha di Kabupaten Kotabaru.
(r)
Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan
Eksploitasi (DU 313/Kalsel) No. 244.K/2014/DDJP/1995, tanggal 22 Mei 1995 dan berlaku
selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 16.015,94 ha di Kabupaten Kotabaru.
(s)
Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan
Eksploitasi (DU 314/Kalsel) No. 245.K/2014/DDJP/1995, tanggal 22 Mei 1995 dan berlaku
selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 737,98 ha di Kabupaten Kotabaru.
(t)
Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Produksi Tetap No. SK.390/Menhut - II/2008, tanggal 10
November 2008 untuk eksploitasi batubara dan sarana penunjangnya seluas 2.898,40ha yang
terletak di Blok Senakin, Kecamatan Kelumpang Tengah dan Kecamatan Pamukan Selatan,
Kotabaru, Kalimantan Selatan, yang dikeluarkan oleh Menteri Kehutanan. Izin Pinjam Pakai ini
berlaku untuk 13 tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan evaluasi atas kegiatan
penggunaan kawasan hutan dan pemenuhan kewajiban;
(u)
Izin Pinjam Pakai kawasan Hutan Produksi Terbatas, Hutan Produksi Tetap dan Hutan
Produksi yang dapat dikonversi No. SK.469/Menhut-II/2008 tanggal 23 Desember 2008 untuk
eksploitasi batubara dan sarana penunjangnya seluas 3.332,46 ha yang terletak di kecamatan
Kusan Hilir, Mentewe dan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, propinsi Kalimantan
Selatan, yang dikeluarkan oleh Menteri Kehutanan. Izin Pinjam Pakai ini berlaku untuk 13
tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan evaluasi atas kegiatan penggunaan kawasan hutan
dan pemenuhan kewajiban;
(v)
Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Produksi Tetap untuk Eksploitasi batubara dan Sarana
Penunjangnya seluas 4.114,61 Ha yang terletak di Blok Satui – Kintap Kecamatan Kintap
Kabupaten Tanah Laut dan Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimantan
Selatan No. SK.446/Menhut-II/2008 tanggal 28 November 2008 dikeluarkan oleh Menteri
Kehutanan. Izin diberikan untuk jangka waktu 15 tahun dan dapat diperpanjang.
(w)
Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Produksi untuk Eksploitasi Bahan Galian Batubara dan
Sarana Penunjangnya pada Kawasan Hutan Produksi Tetap dan Hutan Produksiyang dapat
Dikonversi seluas 3.849,44 Ha yang terletak di Blok Asam-Asam Mulia Kabupaten Tanah Laut
dan Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimantan Selatan No. SK.445/Menhut-II/2008
tanggal 28 November 2008 dikeluarkan oleh Menteri Kehutanan. Izin diberikan untuk jangka
waktu 15 tahun dan dapat diperpanjang.
(x)
Keputusan Menteri Perhubungan No. KP 695 Tahun 2011 tentang Pemberian Izin Operasi
Kepada AI Untuk Mengoperasikan Terminal Khusus Pertambangan Batubara di Tanjung
Pemancingan, Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Propinsi Kalimantan Selatan, tanggal
22 Agustus 2011, dan berlaku sampai dengan 5 tahun, dikeluarkan oleh Kementerian
Perhubungan.
(y)
Izin Operasi Pelabuhan Khusus Pertambangan Batubara di Desa Satui, Kecamatan Satui No.
SK.24/AL.003/PHB-99, tanggal 5 Mei 1999 dan berlaku selama AI masih menjalankan usaha
pokoknya, yang dikeluarkan oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia.
184
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
(z)
Izin Operasi Pelabuhan Khusus Pertambangan Batubara di Air Tawar dan Sembilang,
Kecamatan Kelumpang, Kabupaten Kotabaru No. KP 187 Tahun 2002, 11 Juni 2002 dan
berlaku selama AI masih menjalankan usaha pokoknya, yang dikeluarkan oleh Menteri
Perhubungan Republik Indonesia.
(å)
Izin Pengoperasian 24 jam pelabuhan khusus batubara di air tawar dan di Sembilang,
kecamatan Kelumpang Tengah, kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan No. B
XXXIV.361/P060 tanggal 30 Agustus 2007, dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan
Laut.
(ä)
Izin Pengoperasian Heliped Bukit Baru berdasarkan Keputusan Bupati Tanah Bumbu No. 34
Tahun 2006, tanggal 2 Februari 2006 dan berlaku selama AI masih menggunakan dan Heliped
tersebut masih memenuhi persyaratan sebagaimana ketentuan yang berlaku dengan
ketentuan bahwa setiap tahun akan dilakukan pemeriksaan terhadap kelaikan operasional
Heliped dimaksud.
Sumber daya dan Cadangan batubara yang dimiliki Arutmin adalah sebagai berikut:
Area
2013
Sumber Daya Batubara (juta ton)
Cadangan Batubara (juta ton)
Senakin
401
14
Satui
262
47
Batulicin
167
16
Mulia
697
41
Asam Asam
321
203
Sarongga
328
72
Undeveloped
201
4
2.377
397
Total
Sumber: Technical review of resources and reserves statements as of February 2013 PT Runge Indonesia
Arutminberoperasi di area konsesi Blok 6 Kalimantan, yang mencakup sejumlah area di bagian timur
laut pulau Kalimantan serta bagian utara Pulau Laut seluas kurang lebih 59.261 hektar.Arutmin
mengelola 6 tambang batubara terbuka (open cut): Senakin, Satui, Mulia, Batulicin, Asam-asam, dan
Kintap. Seluruh tambang memiliki lokasi strategis tidak jauh dari fasilitas pelabuhan milik Arutmin –
North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT) yang terletak di pesisir utara Pulau Laut.
Berikut merupakan wilayah lokasi pertambangan Arutmin:
185
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Tambang Senakin memulai produksinya di tahun 1989. Senakin terletak di Formasi Tanjung dan
lapisan batubaranya mengikuti anticline yang membentang sekitar 40 kilometer dari utara ke selatan,
pertambangan paralel dengan pantai Kalimantan bagian tenggara sekitar 14 kilometer ke daratan.
Tambang Senakin terdiri dari empat deposit batubara yang berbeda yaitu Sangsang dan Sepapah di
sisi barat dari anticline, dan Senakin Utara dan Senakin Timur di sisi timur. Arutmin telah
menyelesaikan pertambangan di Sepapah, Sangsang dan Senakin Utara, dan saat ini mengoperasikan
dua tambang di Senakin Timur. Tambang Senakin menghasilkan batubara bituminous dengan nilai
kalori yang tinggi. Batubara tersebut dipecah, dipisahkan dan kemudian dicuci untuk mengurangi
kandungan abunya dan meningkatkan harga jualnya.
Tambang Satui memulai produksi di tahun 1991. Tambang Satui terletak di selatan dan barat tambang
Senakin dalam Formasi Tanjung di tenggara lereng pegunungan Meratus. Lapisan Satui membentang
sekitar 40 kilometer dari timur laut ke barat, sejajar dengan pantai Kalimantan bagian tenggara, sekitar
20 kilometer ke daratan. Tambang Satui terdiri dari tiga deposit: Karuh, Satui-Kintap dan
Bukitbaru.Tambang Satui memproduksi batubara bituminous yang harus dipecah namun tidak perlu
dicuci karena memiliki kandungan abu yang rendah.
Tambang Mulia memulai produksi pada tahun 1999. Perseroan memasarkan batu bara subbituminous yang diproduksi di tambang Mulia dengan merek "Ecocoal". Tambang Mulia terletak paralel
dengan tambang Satui dalam Formasi Tanjung di lereng pegunungan Meratus bagian tenggara.
Lapisan batubara tambang Mulia membentang sekitar 40 kilometer dari timur laut ke barat daya, sejajar
dengan pantai Kalimantan bagian tenggara, sekitar 15 kilometer ke daratan.Tambang Mulia terdiri dari
dua deposit: Mulia dan Jumbang.
Tambang Asam-asam memulai produksinya tahun 2004. Asam-asam terletak paralel dengan
tambang Satui dalam Formasi Tanjung di lereng pegunungan Meratus bagian tenggara. Lapisan asamasam membentang sekitar 47 kilometer dari barat daya ke timur laut, sejajar dengan pantai Kalimantan
bagian tenggara, sekitar 10 kilometer ke daratan.
Serupa dengan Mulia, tambang Asam Asam juga memproduksi batubara ecocoal yang banyak
digunakan untuk pembangkit listrik tenaga uap di dalam dan luar negeri. Batubara tersebut memiliki
kandungan belerang dan abu yang sangat rendah sehingga dikategorikan sebagai batubara ramah
lingkungan.
Tambang Batulicin dimulai produksinya tahun 2003. Tambang Batulicin terletak di antara tambang
Senakin dan Satui Mulia dan tambang Asam Asam dalam Formasi Tanjung, sekitar 10-55 kilometer
dari pesisir Kalimantan. Tambang Batulicin terdiri dari empat area, Ata, Mereh, Saring dan Mangkalapi.
Batubara tambang Ata memiliki kandungan abu yang rendah serta belerang dan nilai kalori (CV) yang
tinggi, sedangkan batubara dari tambang Mereh dan Saring memiliki kandungan abu yang tinggi, tetapi
dengan kadar belerang dan CV yang rendah. Batubara dari tambang Mereh dipecah, dipisahkan dan
kemudian dicuci untuk mengurangi kandungan abunya dan meningkatkan harga jualnya.
Di tahun 2013, total produksi batubara di tambang Arutmin mencapai 28,8 juta ton, meningkat 0,06%
dari produksi 27,1 juta ton di tahun 2012. Tabel di bawah membagi secara rinci berdasarkan daerah
penambangan.
Produksi (juta ton)
2013
2012
Senakin
1,0
4,0
Satui
1,7
4,9
Mulia
0,9
2,5
Asam-asam
8,5
8,8
Kintap
8,1
3,0
Batulicin
1,6
3,8
Sarongga
4,3
-
Jumbang
2,8
-
28,8
27,1
Total
186
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Fajar Bumi Sakti (“FBS”)
FBS mengelola area konsesi seluas 8.250,5 hektar dengan cadangan batubara berkalori 4.000 - 6.150
kcal/kg (GAR) sebesar 335 juta ton. Saat ini ada dua area penambangan: Loa Ulung dan Tabang,
keduanya berada di Kalimantan Timur.
Operasional pertambangan terbuka milik FBS di Loa Ulung berada di area sebesar 984,5 hektar,
sementara proyek satunya di Tabang yang dimiliki oleh dua konsesi independen bernama PT Guruh
Putra Bersama dan PT Ade Putra Tanrajeng, Proyek Tabang seluas 7.266 hektar mengandung 321
juta ton cadangan dengan 4.000 kcal/kg (GAR) batubara.
Persiapan infrastruktur mendekati tahap akhir dan produksi diharapkan untuk mulai pada pertengahan
tahun 2013. Perjanjian penjualan ke depan juga telah ditentukan dengan beberapa pembeli. Dengan
dimulainya Proyek Tabang pada pertengahan 2013, FBS akan memberikan nilai lebih bagi Perseroan.
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, FBS telah memperoleh izin-izin operasional sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Izin Usaha Ketenagalistrikan untuk Keperluan Sendiri Tahap Eksploitasi No.
540/1493/IUKS/EKTL/X/2009 tanggal 27 Oktober 2009 yang diterbitkan oleh Bupati Kutai
Kartanegara dan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kartanegara;
Izin Membangun Dermaga Khusus No. 551.3/1002/DISHUB/IV/2011 tentang 11 April 2011 yang
diterbitkan oleh Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kutai Kartanegara;
Izin Pemberian Operasi Dermaga Khusus No. 551.33/99/SUBDIN AIR/II/2007, tanggal 26
Februari 2007 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kutai Kartanegara;
Izin Melintasi/Crossing Jalan di Desa Loa Pari No. 700-007/761/IM-JK/DPU/VIII/2005 tanggal 31
Agustus 2005 yang dikeluarkan oleh Bupati Kutai Kartanegara;
Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi kepada PT Fajar Bumi Sakti No. 540/2819/IUPOP/MB-PBAT/XI/2010 tanggal 10 November 2010 yang dikeluarkan oleh Bupati Kutai
Kartanegara;
Izin Penyelenggaraan Klinik di Desa Loa Ulung Kec. Tenggarong Sebrang, Kabupaten Kutai
Kartanegara No. 445.9/359/KLINIK/BP2T/IV/2011 tanggal 20 April 2011 yang dikeluarkan oleh
Bupati Kutai Kartanegara;
Kuasa Pertambangan Operasi Produksi berdasarkan Keputusan Bupati Kutai Kartanegara No.
540/051/KP_Ep/DPE_IV/VI/2008 tanggal 10 Juni 2008 yang dikeluarkan oleh Bupati Kutai
Kartanegara;
Kuasa Pertambangan Operasi Produksi berdasarkan Keputusan Bupati Kutai Kartanegara No.
540/2891/IUP-OP/MB-PBAT/XI/2010 tanggal 10 Juni 2008 yang dikeluarkan oleh Bupati Kutai
Kartanegara.
Sumber daya dan cadangan yang dimiliki FBS adalah sebagai berikut:
Area
2013
Sumber daya batubara (juta ton)
Cadangan Batubara (juta ton)
14
575
589
14
321
335
Loa Ulung
Tabang
Total
Sumber: JORC Report 2012 yang diterbitkan oleh PT SMG Consultant
PT Pendopo Energi Batubara (“PEB”)
PEB didirikan tahun 1995 dan pada tahun 1997 memasuki Kontrak Kerja Batubara (PKP2B) Ketiga
dengan Pemerintah Indonesia. Lokasi Pertambangan PEB berada di Muara Enim, Sumatera Selatan.
PEB bekerja sama dengan DH Energy (“DHE”) dimana PEB menyediakan batubara untuk pembangkit
listrik yang akan dibangun DHE.
187
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
PEB memiliki konsesi seluas 17.840 hektar dengan ijin operasi selama 30 tahun sejak permulaan
operasi penambangan yang pertama, dari 5 Mei 2009 sampai 4 Mei 2039. Berdasarkan studi yang
dilakukan oleh konsultan pertambangan independen, PEB memiliki sumber daya batubara yang
potensial sebesar 1,95 miliar ton dan 687 juta ton cadangan batubara.
Sumber daya batubara PEB dikategorikan sebagai batubara muda, dimana memiliki nilai kalori yang
rendah dan kandungan kelembaban yang tinggi, rendah sulfur, rendah abu dan rendah kandungan
nitrogen. Karakteristik produk batubara PEB memiliki kandungan kelembaban (IM) 16,4% - 27%
dengan total kelembaban (TM) antara 55% - 60%, kandungan abu 4% - 8%, kandungan sulfur rendah
kurang dari 0,2% dan kandungan kalori 2.350 kcal/kg (GAR)
Melihat karakteristik batubara dari batubara PEB, PEB akan menjadi produsen batubara secara khusus
mensuplai pembangkit tenaga listrik dan industri tenaga alternatif.
Sumber daya dan cadangan yang dimiliki PEB adalah sebagai berikut:
Area
2013
Sumber daya batubara (juta ton)
Cadangan Batubara (juta ton)
1.366
945
2.311
933
373
1.306
Sigoyang
Benuang
Total
Sumber: Statement of Open Cut Coal Resources and Reserves diterbitkan oleh PT Runge Indonesia, Maret 2012
Produk batubara utama
KPC dan Arutmin memproduksi baik batubara bituminous dan sub-bituminous. Bituminous memiliki
kalori tinggi dan utamanya digunakan oleh pembangkit listrik dan industri baja di negara maju karena
karakternya yang lebih bersih relatif terhadap batubara dengan grade lebih rendah dan energi
terkandung yang tinggi. Sub-bituminous memiliki kalori lebih rendah dari bituminous dan digunakan
terutama oleh pembangkit listrik di negara berkembang karena harganya lebih murah dibandingkan
bituminous.
KPC dan Arutmin memasarkan batubara bituminous nya dibawah merek “Prima coal”, “Pinang coal”,
“Senakin coal”, “Satui coal” dan “Batulicin coal” dan batubara sub-bituminous nya di bawah nama
“Melawan coal” dan “Ecocoal”. Arutmin memperkenalkan Senakin coal pada 1989, Satui di 1991, Prima
dan Pinang di 1992, Ecocoal di 1999 dan Melawan dan Batulicin di 2003.
Tabel di bawah merupakan spesifikasi umum produk batubara KPC dan Arutmin secara air-dried basis:
Bituminous
Sub-bituminous
Quality Parameter
Prima
Pinang
Senakin
Satui
Batulicin
Melawan
Ecocoal
Calorific value (kcal/kg)
7,100
6,300
6,700
6,650
6,600
5,700
5,000
10
17
11
11
9
23
35
Inherent moisture (%)
5
13
4.5
6
4.5
18
23
Ash (%)
4
6
12
10
12
2.5
3.9
Volatile matter (%)
39
39
41.5
42
43
38.5
38
Fixed carbon (%)
49
45.5
42
42
40.5
41.5
35.1
Total sulfur (%)
0.6
0.5
1.2
1.2
1.4
0.2
0.3
Hardgrove grindability index (ASTM)
48
46
40
40
40
45
70
Total moisture (gar basis)
188
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
MINERAL
PT Bumi Resources Minerals Tbk (“BRMS”)
Keputusan yang diambil di tahun 2010 untuk menggabungkan semua aset pertambangan nonbatubara Perseroan dan membentuk BRMS mencerminkan strategi yang berfokus pada
pengembangan semua aset ini hingga berproduksi. BRMS tercatat di BEI pada bulan Desember 2010
dan saat ini berada di bawah manajemen independen yang berfokus pada pengembangan aset-aset ini
hingga produksi. Perseroan memiliki 87% kepemilikan di BRMS.
BRMS merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang pertambangan baik langsung
maupun melalui Anak Perusahaan, yang antara lain meliputi kegiatan eksplorasi dan ekploitasi
beragam sumber daya mineral selain batubara dengan wilayah operasi di Indonesia dan Afrika.
Kegiatan utama BRMS melalui Anak Perusahaan adalah eksplorasi dan pengembangan deposit
mineral seperti emas, tembaga, seng dan timah hitam di Indonesia dan mineral di Liberia. Melalui
kepemilikan atas 75,0% saham MDB, Perseroan secara tidak langsung memiliki 24% (yang
menghasilkan kepemilikan efektif 18,0%) di NNT, perusahaan yang memiliki tambang Batu Hijau,
tambang tembaga-emas terbesar kedua di Indonesia dan Asia dalam hal produksi berdasarkan laporan
AME. BRMS juga memberikan jasa penjualan dan konsultasi pemasaran produk batubara dan mineral
lainnya melalui BRJ.
Selain kepemilikan saham di PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), BRMS juga memiliki hak eksklusif
untuk melakukan kegiatan penambangan melalui empat Anak Perusahaannya, tiga berada di
Indonesia dan satu berada di Afrika. Setiap Anak Perusahaan di Indonesia memegang satu konsesi
pertambangan yang memberikan hak eksklusif untuk mengeksplorasi, mengembangkan, membangun,
menambang dan melakukan kegiatan operasional berdasarkan KK, sementara perusahaan di Afrika
memegang berbagai hak dan perizinan untuk melakukan aktivitas penambangan di negara tersebut.
Kepemilikan BRMS pada tambang Batu Hijau dan empat prospek mineral lainnya adalah sebagai
berikut:
‐
Tambang Batu Hijau – sebuah tambang tembaga-emas di Sumbawa Barat, Indonesia
dimiliki oleh NNT, yang dimiliki Perseroan melalui MDB, berdasarkan Kontrak Karya (KK)
generasi ketiga; (dalam tahap eksplorasi)
‐
Proyek Dairi Prima Mineral – merupakan konsesi pertambangan seng-timah hitam di
Sumatera Utara, Indonesia, yang dimiliki oleh Perseroan melalui DPM, berdasarkan KK
generasi ketujuh; (dalam tahap konstruksi)
‐
Proyek Gorontalo Minerals – merupakan konsesi pertambangan tembaga-emas di
Sulawesi Utara, Indonesia, yang dimiliki oleh Perseroan melalui GM, sesuai dengan KK
generasi ketujuh; (dalam tahap eksplorasi)
‐
Proyek Citra Palu Minerals – sebuah konsesi pertambangan logam dasar, termasuk emas,
molybdenum dan mineral pengikutnya di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan,
Indonesia, yang dimiliki oleh Perseroan melalui CPM, sesuai dengan KK generasi keenam;
(dalam tahap eksplorasi)
‐
Proyek Liberia – sejumlah konsesi pertambangan berlian aluvial dan kimberlite serta emas
di Liberia, yang dimiliki oleh Perseroan melalui Konblo, perusahaan yang memiliki hak
untuk melakukan kegiatan eksplorasi di bawah tujuh lisensi eksplorasi mineral yang
dimilikinya.
Kontrak Karya (KK)
KK menetapkan pekerjaan yang harus diselesaikan secara bertahap dan waktu maksimum yang harus
dicapai/diselesaikan dalam setiap tahapan pekerjaan tersebut. Wilayah konsesi awal yang diberikan
berdasarkan KK biasanya relatif besar, tetapi bagian-bagian dari area konsesi tersebut akan
dilepaskan selama tahapan waktu tertentu ketika bagian tersebut diidentifikasi sebagai tidak memiliki
deposit mineral komersial yang penting. Berikut adalah penjelasan singkat dari masing-masing tahap
pembangunan dalam KK.
189
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Tahap 1.Tahap Penyelidikan Umum (General Survey Phase):
Selama tahap pengembangan ini, pemegang KK diwajibkan sesegera mungkin, setelah tanggal
efektif dari kontrak tersebut untuk melakukan survei umum terhadap wilayah kontrak guna
menentukan lokasi dari adanya setiap potensi deposit mineral. Setiap penemuan deposit mineral
komersial wajib diberitahukan kepada Pemerintah. Tahap penyelidikan umum berdasarkan KK
berakhir 12 bulan setelah tanggal efektif yang terkait, namun dapat diperpanjang selama 12 bulan.
Setelah waktu tersebut, area yang diidentifikasi tidak memiliki signifikansi deposit mineral yang
komersial harus dikembalikan kepada Pemerintah.
Tahap 2.Tahap Eksplorasi (Exploration Phase):
Setelah tahap pemeriksaan umum, setiap pemegang KK diwajibkan untuk mengeksplorasi daerah
di mana signifikansi deposit mineral yang komersial tersebut diidentifikasi. Periode eksplorasi
berdasarkan masing-masing KK berakhir 36 bulan setelah akhir tahap pemeriksaan umum, namun
dapat diperpanjang sampai dua periode 12 bulan. Setelah tahap tersebut, setiap daerah yang
diidentifikasi lebih lanjut tidak memiliki signifikansi deposit mineral yang komersial harus
dikembalikan kepada Pemerintah.
Tahap 3.Tahap Studi Kelayakan (Feasibility Study Phase):
Setelah tahap eksplorasi, setiap pemegang KK diwajibkan untuk melakukan studi kelayakan pada
daerah kontrak yang tersisa. Fase studi kelayakan dilakukan untuk jangka waktu 12 bulan. Pada
akhir penelitian, setiap pemegang KK diwajibkan untuk menyampaikan laporan kepada
Pemerintah yang berisi semua data yang diperoleh sebagai hasil eksplorasi bersamaan dengan
proposal pertambangan.
Tahap 4.Tahap Pembangunan (Construction Phase):
Setelah menerima semua persetujuan dan izin yang diperlukan, tahap konstruksi dapat dimulai,
dimana pemegang KK dapat mulai membangun infrastruktur pertambangan dan sarana yang
diperlukan untuk proyek pertambangan guna memulai operasinya. Tahap konstruksi biasanya
membutuhkan waktu 36 bulan dari akhir masa studi kelayakan.
Tahap 5.Tahap Operasi / Produksi (Operation Phase):
Setelah penyelesaian fase konstruksi dan diterimanya seluruh persetujuan dan perizinan yang
diperlukan, tahap operasional/produksi dapat dimulai dan akan terus berlaku hingga 30 tahun
sejak tahap operasi dimulai.
Berikut merupakan wilayah lokasi aset pertambangan BRMS:
190
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
TAMBANG BATU HIJAU
Operator
:
PT Newmont Nusa Tenggara (“PT NNT”)
Kepemilikan
:
BRMS memiliki kepemilikan efektif sebesar 18% di PT NNT, melalui
PT Multi Daerah Bersaing (“PT MDB”).
Mitra
:
Newmont Indonesia Ltd & Sumitomo JV (56%), PT Pukuafu Indah
(17,8%),PT Indonesia Masbaga Investama (2,2%).
Luas Area Konsesi
:
87.540 Ha
Batu Hijau adalah salah satu dari tiga tambang di dunia yang mengandung tonase bijih lebih dari 1
miliar ton dan kadar emas lebih tinggi dari 0,2 gram/ton. Proyek Batu Hijau memiliki 7,2 miliar pon
cadangan tembaga dan 7,3 juta ons cadangan emas dengan umur cadangan 13 tahun berdasarkan
produksi tahunan tertinggi di tahun 2010.
Kepemilikan BRMS di Tambang Batu Hijau diperoleh melalui 75,0% kepemilikan di MDB, sementara
25,0% sisa kepemilikannya dimiliki oleh PT Daerah Maju Bersaing. MDB selanjutnya memiliki 24,0%
NNT, sebuah perusahaan Indonesia yang memiliki Tambang Batu Hijau. NNT dikendalikan dan
dijalankan oleh NTP (dimana kepemilikan Newmont adalah sebesar 56,25% melalui NIL, sementara
sisanya sebesar 43,75% dipegang oleh Sumitomo Corporation melalui NTMC). PT Daerah Maju
Bersaing merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat,
Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat.
Tambang Batu Hijau terletak di pulau Sumbawa, sekitar 1.529 kilometer timur Jakarta. Batu Hijau
memiliki deposit profiri tembaga-emas, yang ditemukan oleh Newmont pada tahun 1990.
Pembangunan dan kegiatan konstruksi dimulai tahun 1997 dan produksi dimulai pada akhir 1999. Pada
tahun 2009, Newmont melaporkan bahwa total penjualan tembaga dari Tambang Batu Hijau adalah
497,7 juta pon, sedangkan total penjualan emas sebesar 550.500 ons. Per tanggal 31 Desember 2009,
berdasarkan laporan Newmont, Batu Hijau memiliki 4.520 juta pon Cadangan Ekuitas tembaga dan 4,5
juta ons Cadangan Ekuitas emas di Batu Hijau, Perseroan memiliki porsi bagian sebesar 1.550 juta
pon Cadangan Ekuitas tembaga dan 1,5 juta ons Cadangan Ekuitas emas di Tambang Batu Hijau,
sesuai dengan kepemilikan efektif saham sebesar 18% di NNT per tanggal 30 Juni 2010. Dilaporkan,
metal recoveries di Tambang Batu Hijau per tanggal 31 Desember 2009 adalah 77% untuk tambang
tembaga terbuka, 66% untuk persediaan tembaga, 76% untuk tambang emas terbuka dan 70% untuk
persediaan emas. Ada dua area prospek lain dimana ditemukan deposit ekonomis tembaga-emas,
yaitu Prospek Elang dan Prospek Rinti.
Peta di bawah menunjukkan lokasi Tambang Batu Hijau, Prospek Elang dan Prospek Rinti.
191
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
•
Batu Hijau merupakan tambang terbuka tembaga dan emas dengan skala besar yang terletak
di barat daya Sumbawa, Indonesia.
•
Salah satu dari tiga tambang di dunia dengan jumlah tonase bijih lebih dari 1 miliar ton dan
kadar emas di atas 0,2g/t.
•
Kontrak Karya yang ditandatangani bersama dengan Pemerintah Indonesia pada tahun 1986.
•
Cadangan Batu Hijau sebesar 7,2 miliar lbs tembaga dan 7,3 juta oz emas (Usia cadangan
13 tahun untuk emas dan tembaga berdasarkan puncak produksi 2010)
•
Deposit tembaga dan emas di Elang diperkirakan memiliki sumber daya yang lebih besar dari
Batu Hijau Masa Izin eksplorasi Elang : 27 Sep 2010 - 28 Feb 2030
Berikut merupakan cadangan Emas terbukti dan terkira di Area Batu Hijau:
Cadangan Emas
Tonase
100%
(ribuan ton)
Ekuitas
(ribuan ton)
Terbukti
271.000
Terkira
Terbukti dan terkira
Kandungan
Emas
Emas Terkandung
(ons/ton)
100%
(ribuan
ons)
Ekuitas
(ribuan ons)
48.780
0,017
4.470
805
633.000
113.940
0,004
2.845
512
904.000
162.720
0,008
7.315
1.317
Catatan:
(1) Tonase dihitung berdasarkan 52,44% kepemilikan Newmont dalam NNT berdasarkan Formulir 10-K untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2012, termasuk penyisihan biaya terkait kerugian dari metode penambangan. Tonase dibulatkan ke bilangan 100.000
an yang terdekat.
(2) Emas terkandung dihitung berdasarkan 52,44% kepemilikan Newmont dalam NNT berdasarkan Formulir 10-K untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2012.
(3) ” Ekuitas” atau ” Ton Ekuitas” berarti bahwa bagian dari emas yang diproduksi, dijual atau dimasukkan ke dalam Cadangan Terbukti dan
Terkira sesuai dengan kepemilikan efektif saham Perseroan sebesar18% di NNT yang mengoperasikan Tambang Batu Hijau.
(4) Kandungan emas berdasarkan rata-rata tertimbang.
Berikut merupakan cadangan Tembaga terbukti dan terkira di Area Batu Hijau:
Cadangan Tembaga
Tonase
100%
(ribuan ton)
Ekuitas
(ribuan ton)
Terbukti
271.000
Terkira
Terbukti dan terkira
Kandungan
Emas
Emas Terkandung
(ons/ton)
100%
(ribuan
ons)
Ekuitas
(ribuan ons)
48.780
0,51
2.760
497
633.000
113.940
0,35
4.450
801
904.000
162.720
0,40
7.210
1.296
Catatan:
(1) Tonase dihitung berdasarkan 52,44% kepemilikan Newmont dalam NNT berdasarkan Formulir 10-K untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2012, termasuk penyisihan biaya terkait kerugian dari metode penambangan. Tonase dibulatkan ke bilangan 100.000
an yang terdekat
(2) Emas terkandung dihitung berdasarkan 52,44% kepemilikan Newmont dalam NNT berdasarkan Formulir 10-K untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2012.
(3) “ Ekuitas” atau “ Ton Ekuitas” berarti bahwa bagian dari emas yang diproduksi, dijual atau dimasukkan ke dalam Cadangan Terbukti dan
Terkira sesuai dengan kepemilikan efektif saham Perseroan sebesar18% di NNT yang mengoperasikan Tambang Batu Hijau.
(4) Kandungan tembaga berdasarkan rata-rata tertimbang.
192
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Operasional Tambang
Tambang Batu Hijau berada pada ketinggian 450 meter di atas permukaan laut dan 25 kilometer dari
pelabuhan di teluk Benete. Tambang ini merupakan tambang terbuka yang menggunakan electric
shovels dan 240-tonne haul trucks. Bijih dihancurkan dan disalurkan sepanjang 6,4 kilometer ke
konsentrator yang mampu memproses 140.000 Mt per hari melalui dua rangkaian grinding mill dan five
flotation lines. Konsentrat akhir dipompa ke pelabuhan sejauh 23 kilometer dari Tambang Batu Hijau,
dimana kemudian disaring dan dikapalkan ke pabrik peleburan di Asia dan Eropa.
Proses Penggilingan
Pada tambang Batu Hijau, bijih yang mengandung tembaga dan emas dihancurkan hingga ukuran
kasar di tambang dan kemudian diangkut dari tambang melalui conveyor ke pabrik pengolahan
konsentrat (concentrator), di mana tanah dihaluskan dan kemudian diolah dalam rangkaian tahap
flotasi, menghasilkan konsentrat yang mengandung sekitar 30% tembaga. Konsentrat kemudian
dikeringkan dan disimpan untuk dimuat ke kapal untuk transportasi ke pabrik pengolahan (smelter).
Transportasi dan Logistik
Lokasi tambang berjarak 23 kilometer dari pelabuhan Benete. Tambang Batu Hijau terhubung ke
pelabuhan melalui jaringan jalan khusus yang dibangun oleh NNT. Konsentrat kemudian dipindahkan
ke pelabuhan melalui saluran pipa.
Konsesi dan Perizinan
Pada tahun 1986, NNT menandatangani KK dengan pemerintah Indonesia yang meliputi tambang Batu
Hijau, di mana NNT diberikan hak eksklusif untuk melakukan kegiatan eksplorasi di daerah kontrak,
membangun fasilitas apapun yang diperlukan, memproses dan mengekstrak bahan mineral dan
menjual dan ekspor mineral yang diproduksi, tergantung persyaratan tertentu termasuk persetujuan
pemerintah Indonesia dan pembayaran royalti kepada pemerintah. Berdasarkan KK, NNT memiliki hak
untuk melanjutkan operasi proyek selama 30 tahun sejak dimulainya operasi, atau lebih lama jika
disetujui oleh pemerintah Indonesia.
Sesuai ketentuan dalam KK, pada tahun 2006, para pemegang saham asing NNT, dalam hal ini NIL
dan NTMC, menawarkan saham-saham yang dimilikinya kepada pemerintah Indonesia. Pada tahun
2009, berdasarkan penunjukkan dari Pemerintah Indonesia, MDB melakukan pembelian atas 24%
saham yang dijual tersebut.
GORONTALO MINERALS
BRM memiliki 80% kepemilikan di Gorontalo Minerals, yang merupakan konsesi tembaga dan emas.
Gorontalo Minerals memiliki hak Kontrak Karya atas konsesi pertambangan seluas 36.070 hektar yang
terletak di Kabupaten Bone Bolango di Provinsi Gorontalo.
193
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Operator
:
PT Gorontalo Minerals (“PT GM”)
Kepemilikan
:
BRMS memiliki kepemilikan efektif sebesar 80% di PT GM, melalui
International Minerals Company LLC.
Mitra
:
PT Aneka Tambang (Persero), Tbk (20%).
Luas Area Konsesi
:
36.070 Ha
PT GM memiliki konsesi pertambangan pada area seluas 36.070 hektar berdasarkan KK generasi
ketujuh di Kabupaten Bone Bolango di Provinsi Gorontalo, sebelah utara pulau Sulawesi. Areal konsesi
dibagi menjadi dua blok; Blok I Tombulilato, dengan luas keseluruhan 28.710 hektar, dan Blok II
Molatabu, dengan luas total 7.360 hektar. Eksplorasi kerja telah dilakukan sejak tahun 1970 oleh para
pemegang hak sebelumnya. Proyek-proyek eksplorasi yang paling maju adalah di blok Tombulilato,
termasuk mineralisasi tembaga-emas porfiri di Sungai Mak dan Cabang Kiri, serta mineralisasi tinggi
sulfidasi emas-tembaga-perak epitermal di Tulabolo di daerah Motomboto.
Berikut merupakan area konsesi PT GM:
•
Memiliki hak kontrak karya untuk konsesi emas dan tembaga di Gorontalo, Sulawesi
•
Berdasarkan data eksplorasi hingga saat ini, telah diidentifikasi dalam konsesi ini, sebagai
berikut:
ƒ
Four copper and gold systems
ƒ
Three gold, silver and copper systems
ƒ
Four gold and silver systems
•
Telah memperoleh izin pinjam pakai untuk kegiatan eksplorasi pada bulan Desember 2010
•
Estimasi sumber daya berdasarkan JORC sebesar 292 juta ton (0,5% Cu dan 0,47 g/t Au)
dari 2 wilayah (Sungai Mak & Cabang Kiri)
•
Terdapat beberapa prospek dari wilayah lain (Kayu Bulan, Tulabolo, etc) yang masih belum
dieksplorasi
PT GM menandatangani KK pada tanggal 19 Februari 1998. Pada tanggal 6 Maret 1998, GM
mendapat persetujuan untuk memulai tahap penyelidikan umum. Kegiatan penyelidikan umum GM
diselesaikan pada tanggal 30 Juni 2002. Pada tanggal yang sama dengan tanggal diselesaikannya
penyelidikan umum, GM mendapatkan persetujuan untuk memulai tahap eksplorasi, menambang,
serta mengolah dan memasarkan setiap mineral yang terdapat di dalam Wilayah Kontrak Karya.
Kegiatan eksplorasi GM diselesaikan pada tanggal 18 Juli 2008. GM selanjutnya memperoleh
194
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
persetujuan untuk memulai tahap studi kelayakan pada tanggal 19 November 2008. Saat ini kegiatan
Kontrak Karya GM telah sampai pada Tahap Studi Kelayakan dengan total wilayah yang dipertahankan
seluas 36.070 hektar dengan galian berupa emas dan turunannya. GM telah berhasil mendapatkan
perpanjangan ke II atas Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan yang berlaku sampai dengan tanggal 18 Juli
2015 berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No.SK.4160/MenhutVII/PKH/ 2013
Tabel berikut dibawah ini merupakan cadangan Proyek Gorontalo Minerals:
Kawasan
Kelas
Sungai Mak-Supergene Cu-Au
Sungai Mak – Hypogene Cu-Au
Sungai Mak – Oxide Au
Cabang kiri
Jutaan Ton
Cu (%)
Au (G/T)
Measured
46.8
0.92
0.48
Indicated
16.9
0.71
0.32
Inferred
20.6
0.76
0.35
Measured
32.6
0.30
0.17
Indicated
16.8
0.33
0.15
Inferred
22.8
0.32
0.17
Measured
6.3
-
0.57
Indicated
2.2
-
0.45
Inferred
3.0
-
0.43
Inferred
124
0.43
0.67
292
0.50
0.47
Total Cadangan
Selain dari Kontrak Karya yang disebutkan diatas, dalam menjalankan kegiatan operasionalnyaGM
telah memperoleh izin-izin operasional sebagai berikut:
1.
Surat Persetujuan Presiden RI No. B.53/Pres/1/1998 tanggal 19 Januari 1998 tentang
Persetujuan 72 Kontrak Karya yang diterbitkan oleh Presiden Republik Indonesia;
2.
Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. SK 4160/Menhut-VII/PKH/2013 tentang Perpanjangan II
Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Kegiatan eksplorasi Emas dan Mineral Pengikutnya atas
Nama PT Gorontalo Minerals Seluas 19.667 Hektar pada Kawasan Hutan Lindung, Hutan
Produksi Terbatas, dan Hutan Produksi Tetap di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo
tanggal 18 Juli 2013 yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Planalogi Kehutanan, Kementerian
Kehutanan;
3.
Izin Memasuki Tahap Konstruksi berdasarkan Surat No.072.a/GM-EXT/VI-2013 tanggal 15 Juni
2013 yang diterbitkan oleh Dirjen Mineral dan Batubara;
4.
Izin Memasuki Tahap Konstruksi berdasarkan Surat No. 100/GM-EXT/XII-2013 tanggal 19
Desember 2013 yang diterbitkan Dirjen Mineral dan Batubara.
Proyek Dairi Prima Coal
Operator
:
PT Dairi Prima Mineral (“PT DPM”)
Kepemilikan
:
BRMS memiliki kepemilikan efektif sebesar 80% di PT DPM, melalui
Gain and Win Pte Ltd.
Mitra
:
PT Aneka Tambang (Persero), Tbk (20%)
Luas Area Konsesi
:
27.420 Ha
Proyek Dairi merupakan konsesi seng dan timah hitam yang terletak di Kabupaten Dairi Provinsi
Sumatera Utara di Indonesia, 120 kilometer barat daya Medan. Laporan ahli mengindikasikan bahwa
Proyek Dairi berpotensi memiliki cadangan timah hitam dan seng sulfida berkualitas tinggi. Cadangan
sulfida seng-timah hitam-perak yang bernilai ekonomis tinggi telah diidentifikasi dalam sisi-sisi
sepanjang 5 kilometer dari struktur geologi yang dikenal sebagai “Sopokomil Dome”.
195
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
BRM memiliki 80% saham PT Dairi Prima Mineral yang merupakan proyek seng dan timah di Sumatera
Utara. Jumlah keseluruhan cadangan dan sumber daya meningkat masing-masing sebesar 104% dan
25% berdasarkan estimasi JORC yang telah diselesaikan oleh CSA Global pada bulan Oktober 2010
dan Mining Plus Pty Ltd. pada bulan Februari 2011. Cadangan total terdiri dari 11 juta ton bijih besi dari
lokasi Anjing Hitam dan Lae Jahe, yang memiliki umur tambang lebih dari 15 tahun.
Kandungan seng yang dimiliki konsesi ini adalah salah satu yang bermutu terbaik di dunia (11,5% Zn;
6,8% Pb; 7,5 Ag gram/ton). Total sumber daya bijih di lokasi Anjing Hitam, Lae Jahe, dan Base Camp
(termasuk jumlah cadangan) mencapai 25 juta ton.
Telah tercapai beberapa kemajuan yang berarti dalam upaya untuk memulai produksi pertama. Pada
bulan Mei 2011, Presiden mengeluarkan Keputusan Presiden No. 28/2011 yang mengizinkan
penambangan bawah tanah di kawasan hutan lindung di Indonesia. Pada bulan November 2011,
Perseroan memperoleh Izin Prinsip untuk pertambangan bawah tanah melalui konsesi yang dimilikinya.
Di bulan Juli 2012, Perseroan memiliki izin pinjam pakai penambangan bawah tanah untuk konsesi
seng dan timah hitamnya.
Berikut di bawah ini merupakan area Proyek Dairi:
•
Dairi merupakan tambang seng dengan kualitas yang sangat tinggi yang terletak di Sumatera
Utara dan direncanakan untuk dikembangkan dengan operasi penambangan bawah tanah
•
Lokasi yang strategis sehubungan dengan rute smelter dan pengapalan
•
Kontrak Karya yang ditandatangani bersama dengan Pemerintah pada tahun 1998, dengan
jangka waktu 30 tahun sejak dimulainya produksi
•
Telah memperoleh izin penambangan bawah tanah (Juli 2012)
•
Salah satu deposit seng dengan kualitas tertinggi di Dunia (11,5% Zn, 6,8% Pb dan 7,5 g/t
Ag)
•
Usia tambang 8 tahun dari Anjing Hitam (5,8 juta ton) Usia tambang 15 tahun dari Anjing
Hitam + Lae Jahe (11 juta ton)
•
Jumlah keseluruhan sumber daya sebesar 25 juta ton (Anjing Hitam = 8 juta ton, Lae Jahe =
16 juta ton, Base Camp = 0,8 juta ton)
Berikut merupakan cadangan Seng dan Timah Hitam terbukti dan terkira di Area Dairi Prima Mineral,
Sumatera Utara:
Kawasan
Anjing Hitam
Kombinasi Cadangan
Terbukti
4.95 Mt at 14.8% Zn, 9.1% Pb, 11.5 Ag g/t
196
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Kawasan
Kombinasi Cadangan
Lahe
Terkira
0.93 Mt at 11.3% Zn, 7.0% Pb, 10.1 Ag g/t
Terkira
5.17 Mt at 8.4% Zn, 4.5% Pb, 3.3 Ag g/t
Total Cadangan
11.05 Mt at 11.5% Zn, 6.8% Pb, 7.5 Ag g/t
Berikut merupakan cadangan Seng dan Timah Hitam di Area Dairi Prima Mineral, Sumatera Utara:
Kawasan
Kombinasi Cadangan
Anjing Hitam
8.11 Mt at 14.6% Zn, 9.1% Pb, and 12 Ag g/t
Lea Jahe
16.18 Mt at 8.2% Zn, 4.5% Pb
Base Camp (shale hosted)
0.49 Mt at 5.5% Zn, 5.7% Pb, and 10 Ag g/t
Base Camp (carbonate hosted)
0.34 Mt at 4.2% Zn, 4.0% Pb, and 20 Ag g/t
Total Cadangan
25.12 Mt at 10.1% Zn, 6.0% Pb
Konsesi dan Perizinan
DPM dimiliki Perseroan melalui ventura bersama antara GW (sebuah Anak Perusahaan yang dimiliki
secara tidak langsung oleh Perseroan) dan mitra lokalnya, Antam. GW dan Antam memiliki masingmasing 80% dan 20% kepemilikan di DPM.
DPM merupakan pemegang KK generasi ke 7 yang ditandatangani pada tanggal 19 Februari 1998.
Pada tanggal 6 Maret 1998, DPM mendapat persetujuan untuk memulai tahap penyelidikan umum.
Kegiatan penyelidikan umum DPM diselesaikan pada tanggal 16 Juni 1999. Pada tanggal yang sama
dengan tanggal diselesaikannya penyelidikan umum, DPM mendapatkan persetujuan untuk memulai
tahap eksplorasi. Kegiatan eksplorasi DPM diselesaikan pada tanggal 19 Februari 2003. DPM
selanjutnya memperoleh persetujuan untuk memulai tahap studi kelayakan pada tanggal 20 Februari
2003, yang diakhiri pada tanggal 19 Februari 2006. Pada tanggal 28 Desember 2006, DPM
memperoleh persetujuan untuk memulai tahap konstruksi.
Sebagian Proyek Dairi berada di wilayah hutan lindung dan sebagai akibatnya, DPM harus
mendapatkan persetujuan dari Kementerian Kehutanan sebelum dapat memulai proses produksi di
wilayah KK. Untuk menyelesaikan tahapan-tahapan KK sebagaimana dimaksud di atas, DPM telah
mendapatkan izin pinjam pakai kawasan hutan untuk kegiatan eksplorasi. Izin pinjam pakai tersebut
terakhir diberikan pada tanggal 11 Oktober 2010 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI
No. SK.573/Menhut-II/2010.
Proyek Citra Palu Minerals
Operator
:
PT Citra Palu Minerals (“PT CPM”)
Kepemilikan
:
BRMS memiliki kepemilikan efektif sebesar 96,97% di PT CPM
Luas Area Konsesi
:
138.889 Ha
CPM memiliki konsesi pertambangan berdasarkan KK generasi keenam yang meliputi area seluas
138.889 hektar yang terletak di Kabupaten Donggala, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Palu,
Kabupaten Toli-toli Propinsi Sulawesi Tengah dan di Kabupaten Luwu, Propinsi Sulawesi Selatan. Dua
pembayaran dengan jumlah keseluruhan sebesar AS$ 18 juta diwajibkan untuk dibayarkan kepada Rio
Tinto dari saat dimulainya proses produksi, sesuai dengan KK CPM. Pembayaran tersebut adalah
tambahan atas pembayaran royalti kepada pemerintah Indonesia sesuai dengan ketentuan dalam KK.
Proyek Palu dibagi kedalam enam blok. Blok I, III, IV, V dan VI berada di wilayah yang sama di
Sulawesi Tengah. Blok II terletak di Sulawesi Selatan.
197
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Konsesi dan Perizinan
CPM menandatangani KK pada tanggal 28 April 1997. Pada tanggal 12 Mei 1997, CPM mendapat
persetujuan untuk memulai tahap penyelidikan umum. Kegiatan penyelidikan umum CPM diselesaikan
pada tanggal 12 Maret 1999. Pada tanggal yang sama dengan tanggal diselesaikannya penyelidikan
umum, CPM mendapatkan persetujuan untuk memulai tahap eksplorasi. Kegiatan eksplorasi CPM
diselesaikan pada tanggal 28 Januari 2010. CPM telah memperoleh izin studi kelayakan pada tanggal
29 Januari 2010 yang berlaku hingga 28 januari 2011.
CPM memperoleh Izin Pinjam Pakai Eksplorasi pada bulan September 2011 dan memulai pengeboran
eksplorasi pada bulan Oktober 2011 di Blok-1 prospek emas Poboya. Estimasi sumber daya JORC
akan segera diselesaikan untuk prospek emas Poboya.
Selain perizinan yang disebutkan diatas, dalam menjalankan kegiatan operasionalnya CPM telah
memperoleh izin-izin operasional sebagai berikut:
1.
Surat Persetujuan Presiden Republik Indonesia No.B.143/Pres/3/1997 tentang Persetujuan 68
Kontrak Karya dalam rangka PMA tanggal 17 Maret 1997 yang dikeluarkan oleh Presiden
Republik Indonesia;
2.
Surat Keputusan No. 388/Menhut-II/2012 atas Surat Permohonan Perpanjangan No. 040/CPMEXT/X-12 tanggal 24 Oktober 2012 untuk Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Kegiatan
Eksplorasi Logam Dasar Mineral Pengikutnya pada Kawasan Hutan Produksi Terbatas yang
terletak di Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Toli-Toli dan Kabupaten Parigi Moutong
Provinsi Sulawesi Tengah (Blok I, IV, V, dan VI) tanggal 28 April 1997 yang diterbitkan oleh
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;
3.
Surat Keputusan No. SK.389/Menhut-II/2012 Surat Keputusan No. SK.389/Menhut-II/2012 atas
Surat Permohonan Perpanjangan No. 039/CPM-EXT/X-12 tanggal 24 Oktober 2012 untuk Izin
Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Kegiatan Eksplorasi Logam Dasar dan Mineral Pengikutnya
(Blok II) yang terletak di Kawasan Hutan Produksi Terbatas di Kabupaten Luwu Utara Provinsi
Sulawesi Selatan tanggal 23 Juni 2012 yang diterbitkan oleh Kementerian Kehutanan;
4.
Rekomendasi Perpanjangan Tahap II Studi Kelayakan sesuai dengan Surat No.
541.12/1971/DISENERGI tanggal 4 April 2012 yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan
Sumber Daya Alam;
5.
Rekomendasi Perpanjangan Tahap II Studi Kelayakan sesuai dengan Surat No.
540/293/DIS.ESDM tanggal 30 April 2012 yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Sumber
Daya Alam.
198
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Berikut dibawah ini merupakan area Proyek Palu:
•
Memiliki hak konsesi pertambangan di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan, Indonesia,
melalui Kontrak Karya
•
Kontrak wilayah terdiri dari enam blok terpisah, dimana prospek emas Poboya adalah yang
paling menjanjikan
•
Estimasi Persediaan mineral:
ƒ
Blok 1: 2,5 juta ton (7,5 g/t emas)
ƒ
Blok IV: 106 juta ton (0,14% molybdenum)
•
Telah memperoleh izin pinjam pakai untuk kegiatan eksplorasi pada bulan September 2011
•
Sedang melakukan aktifitas eksplorasi di lokasi prospek emas Poboya
•
Sumber daya JORC akan diselesaikan dalam waktu dekat
Potensi Eksplorasi
Blok I. Blok I dibagi menjadi beberapa wilayah prospek, termasuk daerah Poboya di mana eksplorasi
sebelumnya dilakukan oleh Rio Tinto, salah satu pemilik sebelumnya dari Proyek Palu, selama periode
1990-an telah mengidentifikasi sistem emas epitermal Palu. Sebanyak 33 lubang (dengan total
kedalaman 7.355 meter) telah dibor. Mineralisasi di Palu dimulai dengan dua wilayah yang terdiri dari
Reef 1 (Hill Zone Reef 1) dan Reef 2 (termasuk Hill Zone Reef 2 dan River Zone Reefs). Pemboran
telah dibatasi pada Reef 2 dan sebagian besar difokuskan pada daerah di sekitar lembah sungai
karena daerah ini adalah yang paling dapat diakses. Reef 1 belum dilakukan pengujian.
Berdasarkan penafsiran geologis, pemboran lubang dan sampling permukaan, diperkirakan jumlah
persediaan mineral mencapai sekitar 2,5 juta Mt (2,4 juta Mt ekuitas berdasarkan kepemilikan efektif
96,9% di CPM) pada 7,5 gram/Mt (lebih kurang 600.000 ons atau 582.000 ons ekuitas berdasarkan
kepemilikan efektif 96,9% di CPM) emas. Perkiraan ini didasarkan pada jumlah data pemboran yang
wajar dan dihitung sebelum pengenalan kode pelaporan internasional yang dapat diterima (JORC) dan
tidak dapat dianggap sebagai sumber daya sebagaimana didefinisikan oleh JORC (atau serupa).
Namun perkiraan historis ini memberikan indikasi yang baik terhadap potensi daerah Palu.
Lokasi Poboya terletak pada lingkungan geografis yang menantang di lembah sungai besar dengan
topografi terjal dan berpotensi tidak stabil, dengan adanya longsor menutupi sebagian daerah Prospek
199
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Poboya. Perseroan akan membutuhkan penilaian lingkungan dan geoteknik di daerah prospek untuk
menilai dampak pada aktivitas masa depan. Sekitar 30% dari wilayah Blok I berada dalam wilayah
konservasi dimana kegiatan penambangan tidak diizinkan dan sekitar 40% berada dalam wilayah
hutan lindung dimana kegiatan tambang terbuka tidak diperbolehkan dan hanya memperbolehkan
kegiatan penambangan bawah tanah dengan catatan izin pinjam pakai dan hak permukaan telah
diperoleh.
Blok II
Blok II dibagi menjadi empat wilayah prospek. Saat ini tidak terdapat data pada Blok II dan Perseroan
telah membagi keempat prospek sebagai prospek dalam tahap awal yang membutuhkan identifikasi
lebih lanjut atas prospek dan area anomali. Sekitar 40% dari wilayah Blok II berada dalam wilayah
hutan lindung.
Blok III
Blok III dibagi menjadi dua wilayah prospek. Saat ini tidak terdapat data di Blok III dan Perseroan telah
mengklasifikasikan empat prospek sebagai tahap awal yang membutuhkan identifikasi lebih lanjut atas
prospek dan area anomali. Seluruh wilayah Blok IV berada dalam wilayah hutan lindung.
Blok IV
Blok IV dibagi menjadi delapan wilayah prospek. Sasaran eksplorasi yang paling memungkinkan dalam
Blok IV adalah di prospek Malala, yang memiliki sejarah eksplorasi yang panjang yang dilakukan oleh
pemilik sebelumnya. Tiga kelompok pemilik yang berbeda telah mengebor 44 lubang ke dalam zona
mineralisasi dan perkiraan poligonal awal telah dilakukan. Ini menunjukkan adanya sistem molibdenum
porfiri di prospek Malala dengan persediaan mineral diperkirakan 106,0 juta Mt dengan kadar
molybdenum sebesar 0,14%. Perkiraan ini didasarkan pada jumlah data pemboran yang wajar dan
dihitung sebelum pengenalan kode pelaporan internasional yang dapat diterima (JORC) dan tidak
dapat dianggap sebagai sumber daya sebagaimana didefinisikan oleh JORC (atau serupa). Sekitar
60% dari wilayah Blok IV berada dalam wilayah hutan lindung.
Blok V
Blok V dibagi menjadi empat wilayah prospek. Sasaran eksplorasi yang paling maju dalam Blok berada
di prospek Moutong yang memiliki badan silica yang tidak biasa yaitu panjang 700 meter miring 30
derajat dengan anomali emas mencapai hingga 0,23 gram per Mt. Sekitar 50% dari wilayah Blok V
berada dalam wilayah hutan lindung
Blok VI
Blok VI dibagi menjadi delapan wilayah prospek, dimana empat diantaranya memiliki hasil emas dan
logam dasar yang tidak signifikan berdasarkan eksplorasi tahap awal. Perseroan telah
mengklasifikasikan prospek sebagai tahap awal yang membutuhkan definisi prospektif atau area
anomali. Sekitar 10% dari wilayah Blok VI berada dalam wilayah hutan lindung.
Berikut merupakan cadangan mineral di Area Proyek Palu:
Tonase
Cadangan
Mineral
Metal Terkandung
Mineral
Kandungan
100%
Ekuitas
(ribuan ton)
(ribuan ton)
2.500
2.400
emas
7,5 g/ton
106.000
103.000
Molybdenum
0,14%
Project Citra Palu
100%
Ekuitas
0,7 mm ons
0,6 mm ons
Proyek Liberia
Operator
:
Konblo Bumi Inc (“KB”)
Kepemilikan
:
BRMS memiliki kepemilikan efektif sebesar 94,1% di KB, melalui
Lemington Investments Pte Ltd.
Mitra
:
Trinity Business Corp (5,9%)
Luas Area Konsesi
:
3.610 km2.
200
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Konblo memegang tujuh lisensi eksplorasi mineral, meliputi total areal konsesi 3.610 kilometer persegi,
dari Departemen Pertanahan, Pertambangan dan Energi untuk emas, intan dan logam dasar. Dua dari
lisensi didapatkan pada tahun 2009, dan lima sisanya pada bulan Januari 2010. Luas total konsesi
proyek terdiri dari empat daerah, yaitu Proyek Pantai Mafa, Proyek Magribi (dua area lisensi), Proyek
Dugbe (tiga area lisensi) dan Proyek Zoi. Proyek-proyek Liberia semua pada tahap awal eksplorasi.
Fokus saat ini adalah pada dua area penambangan berlian di barat laut ibukota Liberia yaitu Monrovia
dan di sebelah timur kota Kakata. Survei di sejumlah daerah mengindikasikan kimberlite pipes di area
seluas lima hektar. Wilayah selatan Liberia berpotensi besar bagi penemuan emas yang ekonomis.
Berikut dibawah ini merupakan lokasi proyek Liberia Perseroan:
•
Mempunyai tujuh lisensi eksplorasi untuk mengeksplorasi emas, berlian dan logam dasar
•
Saat ini memfokuskan pada dua lokasi tambang berlian yang telah berlisensi, yang terletak di
barat laut ibu kota Monrovia dan timur kota Kakata
•
Survei magnetik melalui transportasi helikopter telah diselesaikan.
•
Hasil survei menemukan sejumlah area yang menampilkan indikasi Kimberlite pipes seluas 5
hektar
•
Izin yang berada di bagian selatan Liberia memiliki potensi komersial dalam penemuan emas
yang menjanjikan
Perizinan dan Konsesi
Konblo melakukan eksplorasi berdasarkan pada tujuh izin eksplorasi sebagai berikut:
ƒ Izin Eksplorasi No.11026 yang dikeluarkan pada tanggal 3 Maret 2009 dan Izin Eksplorasi
No.11043 tanggal 25 Januari 2010 untuk kegiatan eksplorasi di area Magribi.
ƒ Izin Eksplorasi No.11025 yang dikeluarkan pada tanggal 3 Maret 2009 untuk kegiatan
eksplorasi di wilayah Mafa Coast.
ƒ Izin Eksplorasi No.11044 yang dikeluarkan pada tanggal 25 Januari 2010, Izin Eksplorasi
No.11039 tanggal 11 Januari 2010 dan Izin Eksplorasi No.11040 pada tanggal 11 Januari
2010 untuk kegiatan eksplorasi di wilayah Dugbe.
ƒ Izin Eksplorasi No.11042 yang dikeluarkan pada tanggal 25 Januari 2010 untuk kegiatan
eksplorasi di wilayah Zoi.
Ketujuh izin di atas diberikan untuk jangka waktu untuk jangka waktu 3 tahun yang dapat diperpanjang
2 kali dengan jangka waktu 3 tahun pada setiap perpanjangannya.
201
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Bumi Resources Japan Co. Ltd. (“BRJ”)
BRJ adalah kantor pemasaran yang menghubungkan BRM dengan pelanggan dari berbagai macam
produk batubara dan nonbatubara. BRM saat ini memiliki kepemilikan efektif 100% di BRJ.
Gallo Oil
Sejak 1997, Perseroan mengoperasikan dua konsesi eksplorasi minyak dan gas bumi di Republik
Yemen dalam bentuk Production Sharing Agreement dengan Ministry of Oil and Mineral (MOM), yaitu
Blok R2 dan Blok13. Kedua blok tersebut dioperasikan oleh Gallo Oil (Jersey) Ltd. (“Gallo Oil”). Blok R2
di wilayah Al Maber Timur, Hadramaut. Di blok ini, Gallo Oil memiliki saham pengoperasian 50%. Blok
13 di wilayah Wadi Al Armah, Al Mahara, dan Gallo Oil memiliki saham pengoperasian 100%.
Dalam paparan geologi, Blok R2 terletak di kawasan Jahi High dan di sebelah barat cekungan Seiyun,
Massila. Setelah di-relinquish satu kali Gallo Oil masih mengoperasikan daerah seluas 2.139 km
persegi, yaitu daerah yang masih potensial. Di blok ini, Gallo Oil telah membor enam sumur eksplorasi.
Empat sumur diantaranya mengindikasikan potensi hydrocarbon yang menjanjikan. Tetapi dari hasil tes
produksi mengindikasikan bahwa hydrocarbon di sumur-sumur tersebut tidak komersial. Namun Gallo
Oil masih optimis untuk menemukan hydrocarbon komersial di blok ini. Optimisme ini didasarkan pada
studi internal lebih lanjut yang meliputi analisa log sumur, analisa cutting, dan hasil analisa laboratorium
dari sumur-sumur yang telah dibor. Gallo Oil dalam menganalisa data-data tersebut di atas
menggabungkannya dengan konsep eksplorasi baru, yaitu metoda sequence seismic stratigraphy
dengan memakai data seismic inversi, dengan target utama formasi Qishn Clastic reservoir dan
fracture basement sebagai target kedua. Gallo Oil berencana membor satu sumur eksplorasi.
Konsesi Blok 13, secara geologi terletak di bagian tengah dari cekungan Jeza. Setelah satu kali
relinquishment, Gallo Oil saat ini mengoperasikan daerah seluas 5.563 km persegi. Di blok ini Gallo Oil
telah membor tiga sumur eksplorasi, yaitu sumur Al Rizq#1, Al Bakarat#1 dan Al Rizq#1A/B. Dari
pemboran ketiga sumur tersebut, dua sumur diantaranya, yaitu sumur Al Rizq#1 dan Al Rizq#1A/B
menunjukkan adanya cadangan gas yang signifikan dengan tekanan dan temperature tinggi (HPHT).
Dari hasil pemboran miring sumur Al Rizq#1A/B terbukti bahwa pola penyebaran lapisan reservoir gas
mencapai radius satu kilometer secara menerus. Hasil ini membuat Perseroan bertambah yakin
adanya cadangan gas yang besar di blok ini. Sebagai tindak lanjut prospek gas tersebut Gallo Oil
melakukan studi Geologi dan Geofisika mengenai fracture reservoir dengan menggunakan data-data
regional tectonic, structure, logs, seismic, gravityand magnetic sehingga dapat memahami terjadinya
natural fracture pada batuan yang mengandung gas tersebut. Studi lanjutan ini difokuskan pada lapisan
Shuqro dan basement dimana gas tersebut ditemukan.
Perseroan akan melanjutkan usaha eksplorasi ini dengan melakukan pemboran beberapa sumur baru
dan melakukan studi G&G lebih lanjut untuk men-delineate prospek gas tersebut dan dapat segera
memproduksinya.
Pemasaran
Berawal dari sebuah tambang percobaan (trial mine) BUMI tumbuh menjadi produsen batubara termal
yang bersaing secara global yang mengirimkan lebih dari 68 juta ton produk layak jual setiap tahun,
baik ke pasar nasional maupun internasional. Perseroan memiliki pelanggan yang tersebar di seluruh
wilayah Asia, antara lain: Jepang, Malaysia dan Filipina, serta pasar domestik yang terus berkembang.
Sebagai produsen batubara terbesar di Indonesia, yang menyandang predikat pengekspor batubara
tiga besar di dunia dan Perusahaan dengan kinerja terbaik di Asia, Perseroan berhasil menjadi
operator kelas dunia di bidang energi dan pertambangan.
202
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Peta distribusi produk Perseroan sebagai berikut:
Pelanggan
Pelanggan utama untuk produk batubara Perseroan adalah Adani, PLN dan Tata, dimana masingmasing pelanggan memberikan kontribusi sebesar 15%, 11% dan 9% dari total penjualan batubara
Perseroan.
Persaingan
Pasar batubara internasional sangat kompetitif. Pesaing utama Grup Bumi Resources di Asia meliputi
produsen batubara besar dari Australia, Afrika Selatan dan China, termasuk Rio Tinto, BHP Billiton,
Anglo American, Xstrata dan beberapa perusahaan besar milik negara di Cina. Direksi berpendapat
bahwa Grup Bumi Resources memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing Australia dan
Afrika Selatan ketika menjual produk batubara kepada pelanggan utama di Asia mengingat
kedekatannya dengan pelanggan ini, kedekatan tambang batubara ke pantai Kalimantan, terminal
pengiriman yang dimiliki dan dioperasikan sendiri, dan biaya transportasi yang relatif lebih rendah
untuk mengirimkan produknya ke pasar Asia.
Grup Bumi Resources bersaing dengan produsen lain di Indonesia, termasuk PT Adaro Indonesia, PT
Kideco Jaya Agung, Berau Coal dan PT Indominco Mandiri untuk penjualan batubara. Direksi
berpendapat bahwa Bumi Resources Group memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan produsen
Indonesia batubara lainnya karena berdekatannya wilayah pertambangan dan efisiensi terminal
pengiriman yang dimiliki dan dioperasikan sendiri, yang menurunkan biaya transportasi darat dari
tambang ke terminal pengirimannya.
Dilihat dari total produksi batubara, perseroan berada di posisi teratas dengan jumlah produksi sebesar
82 juta ton, kemudian Adaro 52 juta ton, Indotambang Mega Raya 29 juta ton, Berau Coal 20 juta ton
dan PTBA 15 juta ton. (Sumber: Annual report masing-masing perusahaan, kecuali berau coal
minerba.esdm)
Dilihat dari total market capitalization pada industri batubara, Perseroan berada di posisi ke-5 dengan
market capitalization sebesar Rp. 6.232 triliun, dengan posisi pertama Adaro sebesar Rp. 34.865 triliun,
diikuti oleh Indotambang Mega Raya Rp. 32.203 triliun, PTBA Rp. 23.502 triliun, Berau coal Rp 6.491
triliun. (Sumber: RTI)
203
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Pendapatan segmen usaha
Berikut ini merupakan pendapatan segmen usaha Perseroan selama 3 (tiga) tahun terakhir:
(dalam ribuan AS$)
Keterangan
31 Desember
2012
2013
2011
Pendapatan
Penjualan batubara
Lain-lain
3.527.798
19.626
3.753.302
22.216
3.980.151
20.839
Total Pendapatan
3.547.424
3.775.518
4.000.990
3.
No.
Aset Tetap
Lokasi
Bukti
Kepemilikan/Pe
nguasaan dan
Instansi
Penerbit Bukti
Terdaftar
Atas Nama
Nomor/Tang
gal
Sertipikat
Tanggal
Berakhirnya
Hak
Luas
Tanah/
Bangunan
(M²)
Catatan
1.
Kelurahan
Karet
Kuningan,
Kecamatan
Setiabudi,
Kotamadya Jakarta
Selatan,
Propinsi
DKI Jakarta
HMSRS/BPN
Kota
Administrasi
Jakarta Selatan
Bumi
Resources
Minerals
HMSRS No.
5157VI/,31
Mei 2011
-
595,88
Dijaminkan kepada
Bank
Bukopin
berdasarkan APHT
No.18 , tanggal 29
Juli 2011, peringkat I
sebesar
Rp.
10,297,210,000 dan
SHT No. 4886/2011,
tanggal 6 September
2011, dibuat oleh
Notaris
Nuraini
Zachman,
SH,
M.Hum.di Jakarta
2.
Kelurahan
Karet
Kuningan,
Kecamatan
Setiabudi,
Kotamadya Jakarta
Selatan,
Propinsi
DKI Jakarta
HMSRS/BPN
Kota
Administrasi
Jakarta Selatan
Bumi
Resources
Minerals
HMSRS No.
5106/X/,21
Januari 2011
26 Maret
2026
1194,35
Dijaminkan kepada
Bank
Muamalat
Indonesia
berdasarkan APHT
No.278/2011,
tanggal 18 Agustus
2011, peringkat I
sebesar
Rp.
25,000,000,000 dan
SHT No. 5456/2011,
tanggal 3 Oktober
2011, dibuat oleh
Notaris
Nuraini
Zachman,
SH,
M.Hum.di Jakarta
3.
Desa Sarang Tiung,
Kec.
Pulau
laut
Utara,
Kabupaten
Kotabaru, Propinsi
Kalimantan Selatan
HGB/BPN Kab.
Kotabaru
Arutmin
Indonesia
HGB
No.
01/9
September
2005
20
September
2029
1.041.250
4.
Desa Satui Timur
Kec.
Satui,
Kabupaten
Tanah
Bumbu,
Propinsi
Kalimantan Selatan
HGB/BPN Kab.
Tanah Bumbu
Arutmin
Indonesia
HGB
01/23
2009
No.
April
22 April 2034
993.000
5.
Desa Sungai Cuka,
Kec.
Satui,
Kabupaten
Tanah
Bumbu,
Propinsi
Kalimantan Selatan
HGB/BPN Kab.
Tanah Bumbu
Arutmin
Indonesia
HGB
No.
01/22
Agustus 2007
25 Juni 2037
84.469
6.
Desa Sungai Cuka,
Kec.
Satui,
Kabupaten
Tanah
Bumbu,
Propinsi
Kalimantan Selatan
HGB/BPN Kab.
Tanah Bumbu
Arutmin
Indonesia
HGB
No.
50/7 Januari
2003
3 Januari
2038
142.000
7.
Jl Trasmigrasi Km 16
Desa Mekar sari,
Surat
Pernyataan
Pelapasan Hak
Arutmin
Indonesia
-
-
421.100
204
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
No.
Bukti
Kepemilikan/Pe
nguasaan dan
Instansi
Penerbit Bukti
Lokasi
Terdaftar
Atas Nama
Nomor/Tang
gal
Sertipikat
Tanggal
Berakhirnya
Hak
Luas
Tanah/
Bangunan
(M²)
Tanah Bumbu
Atas Tanah No.
106/KDMM/SPA
T/II/09, tanggal 4
Februari 2009
8.
Jl. Lap 5 Oktober
GG
Akasai,
Kampong
Baru,
Tanah Bumbu
Surat
Pernyataan
Pelapasan Hak
Atas Tanah No.
065/SKDBFT/KD
-MS/II/2009,
tanggal 4
Februari 2009
Arutmin
Indonesia
-
-
116.660
9.
Desa manunggal RT
15 RW III, Kec.
Karang Bintang
Surat pernyataan
Pelepasan Hak
Atas Tanah No.
104/KDMM/SPA
T/II/09, tanggal 4
Februari 2009
Arutmin
Indonesia
-
-
717.800
10.
Jl. Batu Benawa, Gg
Suka
Damai,
Kampung
Baru,
Simpang
Empat
BatuLicin,
Tanah
Bumbu
Surat
Pernyataan
Pelepasan Hak
Atas Tanah No.
066/SKPFBT/KD
-MS/II/2009,
tanggal 4
Februari 2009
Arutmin
Indonesia
-
-
187.400
11.
Desa Mekarsari
Surat
Pernyataan
Pelepasan Hak
Atas Tanah
Arutmin
Indonesia
904.800
12.
Desa Sei Cuka
Surat
Pernyataan
Pelepasan Hak
Atas Tanah
Arutmin
Indonesia
270.000
13.
Desa Kintap Kecil
Surat
Pernyataan
Pelepasan Hak
Atas Tanah
Arutmin
Indonesia
20.000
14.
Desa Bukit
Blok C
Mulia
Surat
Pernyataan
Pelepasan Hak
Atas Tanah
Arutmin
Indonesia
645.700
15.
Desa Sumber jaya
blok A
Surat
Pernyataan
Pelepasan Hak
Atas Tanah
Arutmin
Indonesia
2.899.439
16.
Desa Riam Adungan
Surat
Pernyataan
Pelepasan Hak
Atas Tanah
Arutmin
Indonesia
69.900
17.
Desa Pandan sari
Surat
Pernyataan
Pelepasan Hak
Atas Tanah
Arutmin
Indonesia
9.000.000
18.
Desa Asam-asam
Surat
Pernyataan
Pelepasan Hak
Atas Tanah
Arutmin
Indonesia
4.296.400
19.
Desa Pandan Sari
Surat
Pernyataan
Pelepasan Hak
Atas Tanah
Arutmin
Indonesia
240.920
20.
Desa Muara Asam
Surat
Pernyataan
Pelepasan Hak
Arutmin
Indonesia
1.120.800
205
Catatan
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
No.
Lokasi
Bukti
Kepemilikan/Pe
nguasaan dan
Instansi
Penerbit Bukti
Terdaftar
Atas Nama
Nomor/Tang
gal
Sertipikat
Tanggal
Berakhirnya
Hak
Luas
Tanah/
Bangunan
(M²)
Atas Tanah
21.
Desa Sarongga
Surat
Pernyataan
Pelepasan Hak
Atas Tanah
Arutmin
Indonesia
1.562.400
22.
Desa Sungkai
Surat
Pernyataan
Pelepasan Hak
Atas Tanah
Arutmin
Indonesia
4.770.200
23.
Desa Pit Ulin
Surat
Pernyataan
Pelepasan Hak
Atas Tanah
Arutmin
Indonesia
3.403.500
24.
Desa Kintap
Surat
Pernyataan
Pelepasan Hak
Atas Tanah
Arutmin
Indonesi
1.370.600
25.
Desa Site Kintap
Surat
Pernyataan
Pelepasan Hak
Atas Tanah
Arutmin
Indonesia
6.481.240
26.
Desa Satui
Surat
Pernyataan
Pelepasan Hak
Atas Tanah
Arutmin
Indonesia
3.417.570
27.
Desa Parongil, Kec.
Silima Punga-punga,
Kabupaten
Dairi,
Provinsi
Sumatera
Utara
HP
DPM
HP
No.07/Paron
gil
470
28.
Desa Parongil, Kec.
Silima Punga-punga,
Kabupaten
Dairi,
Provinsi
Sumatera
Utara
HP
DPM
HP
No.08/Paron
gil
321
29.
Desa
Longkotan,
Kec. Silima Pungapunga,
Kabupaten
Dairi,
Provinsi
Sumatera Utara
HP
DPM
HP
No.
02/Longkotan
605
30.
Desa
Longkotan,
Kec. Silima Pungapunga,
Kabupaten
Dairi,
Provinsi
Sumatera Utara
HP
DPM
HP
No.03/Longk
otan
1.815
31.
Desa
Longkotan,
Kec. Silima Pungapunga,
Kabupaten
Dairi,
Provinsi
Sumatera Utar
HP
DPM
HP
No.03/Longk
otan
2.354
32.
Desa
Longkotan,
Kec. Silima Pungapunga,
Kabupaten
Dairi,
Provinsi
Sumatera Utara
HP
DPM
HP
No.
05/Longkotan
1.993
33.
Desa
Longkotan,
Kec. Silima Pungapunga,
Kabupaten
Dairi,
Provinsi
Sumatera Utara
HGB
DPM
HGB
No.
02/Longkotan
4.598
34.
Desa
Longkotan,
Kec. Silima Pungapunga,
Kabupaten
Dairi,
Provinsi
HGB
DPM
HGB
No.
01/Longkotan
7.991
206
Catatan
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
No.
Lokasi
Bukti
Kepemilikan/Pe
nguasaan dan
Instansi
Penerbit Bukti
Nomor/Tang
gal
Sertipikat
Terdaftar
Atas Nama
Tanggal
Berakhirnya
Hak
Luas
Tanah/
Bangunan
(M²)
Catatan
Sumatera Utara
35.
Desa
Longkotan,
Kec. Silima Pungapunga,
Kabupaten
Dairi,
Provinsi
Sumatera Utara
HGB
DPM
HGB
No.03/Longk
otan
330
Total
4.
39.474.146,71
Asuransi
Untuk melindungi harta kekayaan dan mengantisipasi risiko yang disebabkan oleh berbagai hal,
Perseroan dan anak-anak perusahaan telah mengasuransikannya kepada beberapa perusahaan
Asuransi yang tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan, seperti yang diuraikan berikut
ini:
a. Perseroan
No.
Asuradur
(Perusahaan
Asuransi)
1.
PT Asuransi
Industrial All
01-00-14-
8 Maret
Central Asia
Risk/Property All
001462
2014 - 8
Office Fit Out, Directors
Maret 2015
Executive Chairs,
Jenis Asuransi
No Polis
Risks Insurance –
Masa
Berlaku
Nilai
Pertanggungan
Rp.
14.941.903.264
Keterangan Mengenai
Objek Asuransi
terdiri dari Peralatan
Exclude
Employee Chairs,
EARTHQUAKE
employee Work station,
Meeting room Roll Blind
and Artwork di gedung
Bakrie Tower, Komplek
Rasuna Epicentrum
Kuningan
2.
PT Asuransi
Indonesian
01-00-14-
8 Maret
Rp.
Class of Insurance:
Central Asia
Earthquake Standard
300359
2014 - 8
14.941.903.264
Eartquake,Volcanic
Maret 2015
Policy
Eruption,Tsunami and
Fire Following
Eartquake and Volcanic
Eruption
3.
PT Asuransi
Motor Vehicle
Polis masih
7 April 2014
Total 9 Vehicles covered
Indrapura
Insurance
menunggu
– 7 April
by Insurance
dikirim oleh
2015
Pihak MARSH
4.
PT Asuransi
Directors and Officers
Allianz Utama
Libility Insurance
N/A
Indonesia
9 Oktober
US$ 50.000.000
Berlaku untuk Seluruh
2013 - 9
per satu kali
dunia termasuk wilayah
Oktober
klaim
USA dan Canada
2014
b. PT Arutmin Indonesia
207
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
No.
Asuradur
(Perusahaan
Asuransi
Jenis Asuransi
No Polis
Masa Berlaku
Nilai
Pertanggungan
Keterangan Mengenai
Objek Asuransi
1.
PT Ace INA
Insurance
Group Personal
Accident
Insurance
530.002722
8 Mei 2013 - *
Mei 2014
meninggal
dan
Cacat
Rp.
255.002.304.240
untuk
national
staff
mencover
asuransi
jiwa untuk kematian
dan
cacat
karena
kecelakaan untuk staff
PT Arutmin Indonesia
meninggal
dan
cacat
AS$
504.000 dan AUD
1.828.080 untuk
Expatriate Staff
2.
PT Asuransi
Tugu Kresna
Pratama
Comprehensive
General Liabilty
01.1.07.101
3.000016
9 Oktober 2013 9 Oktober 2014
Public
Liability
US$ 50.000.000
per kejadian
mengcover untuk PT
Arutmin Indonesia dan
Bumi Resources Tbk
Product Liability &
Completed
Operations US$
50.000.000
per
kejadian
Employers
Libaility
10.000.000
kejadian
Automobile
Liability
10.000.000
perkejadian
US$
per
US$
Minor
Construction
Work
US$
10.000.000
perkejadian
3.
Asuransi ASEI
Industrial All Risk
/Machinery
Breakdown/Busine
ss Interuption
0020110130
00215
9 Oktober 2013 9 Oktober 2014
US$ 433.984.792
Mengcover Main Plant
di Kalimantan Selatan
4.
Asuransi ASEI
Industrial All Risk
/Machinery
Breakdown/Busine
ss Interuption
0020110130
00204
9 Oktober 2013 9 Oktober 2014
US$ 36.218.486
Mengcover bisnis area
di Kalimantan Timur
5.
PT Ace INA
Insurance
Marine Open
Policy
202 00816/ACE
9 Okotber 2013 9 Oktober 2014
Transit :
US$ 30.000 per
kapal/per angkut
mengcover pelabuhan
di seluruh dunia
Shipment : US$
3.600.000
per
kapal/perangkut
US$ 54.000 per
kapal/per angkut
Storage:
US$ 30.000.000
per lokasi
US$
7.500.000
perlokasi
yang
tidak dikenal
6.
Asuransi
Rama
Terminal Operator
Liability
0109141300
0005
9 Oktober 2013 9 Oktober 2014
208
US 50.000
kejadian
per
mengcover area
terminal Pulau Laut,
terminal Satui Mulia
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
dan Terminal Senakin
di kalimantan
7.
PT Asuransi
Indrapura
Hull & machinery
Insurance/War
Risks Insurance
AI.14.0401.1
3.000106
10 Oktober 2013
- 10 Oktober
2014
US$ 150.000
Vessel tipe MSJ-01
tipe LCT
c. PT Fajar Bumi Sakti
No.
Asuradur
(Perusahaan
Asuransi
Jenis Asuransi
No Polis
Masa
Berlaku
Nilai
Pertanggungan
Keterangan Mengenai
Objek Asuransi
1.
PT Asuransi
Raksa
Hitachi & John Deere
Equipment
01- HVC00243000-062013
20 Juni
2013 - 20
Juni 2014
US$ 737.000
mengcover 2 Alat berat
Hitachi Hydraulic
Excavator 2011
2.
PT Asuransi
Raka
Hitachi & John Deere
Equipment
01HVC300-00006-2013
20 Juni
2013 - 20
Juni 2014
US$ 2.046.000
Mengcover 2 Alat berat
Hitachi Hydraulic
Excavator 2011
3.
PT Asuransi
Raksa
Hitachi & John Deere
Equipment
01-HVC00194000-072013
14 Juli 2013
- 14 Juli
2014
US$ 5.739.000
mengcover 8 Euclid
Hitachi Rigid Dump Truck
dan 2 Hitachi Hydraulic
Excavator
d. PT Kaltim Prima Coal
5.
No.
Asuradur
(Perusahaan
Asuransi
Jenis Asuransi
No Polis
Masa Berlaku
Nilai
Pertanggunga
n
Keterangan Mengenai
Objek Asuransi
1.
PT Asuransi
ASEI
Industrial All
Risks Policy
00201101300021
1
9 Oktober 2013 9 Oktober 2014
AS$
744.250.000
Mencakup asuransi
kerugian atas Indutrial all
risk , machinery
breakdown dan business
interruption di wilayah
kerja PT KPC
2.
PT Asuransi
ASEI
Indonesia
Standard
Eartquake
Policy
00212213000218
9 Oktober 2013 9 Oktober 2014
AS$
744.250.000
Mencakup Eartquake,
volcanic eruption dan
tsunami Inusrance
wilayah kerja PT KPC
3.
PT Asuransi
Indrapura
Contractors'
Plant and
Machinery
Insurance
9 Oktober 2013 9 Oktober 2014
AS$
928.362.227,8
9
Semua peralatan yang
dimiliki oleh PT KPC
sebanyak 820 Unit
peralatan
Prospek Usaha
Berbagai perjanjian pemasaran batubara, baik yang baru diadakan maupun yang akan berlaku
kemudian, telah berhasil dibuat dengan komisi penjualan yang lebih rendah, dari 4% menjadi 2,5%.
Perseroan berharap produksi di tambang Batu Hijau Newmont Nusa Tenggara dapat dimulai kembali
pada pertengahan tahun 2013 melalui lapisan tambang Elang yang baru dibuka dan bernilai tinggi.
Lingkungan pasar global yang tidak bersahabat dan ditambah memburuknya situasi di zona Eropa
merupakan faktor-faktor yang akan terus diawasi oleh Perseroan hingga kondisi pasar membaik yang
ditandai dengan terciptanya pertumbuhan permintaan batubara dan mineral lainnya. Penjajakan
peluang secara selektif diharapkan mampu menanggapi perubahan-perubahan yang menguntungkan
berdasarkan mekanisme pasar.
209
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Perseroan berusaha untuk memonetisasi aset non-inti, seperti FBS dan aset-aset di bawah BRMS.
Dengan memusatkan perhatian pada pengurangan utang dan pengoperasian tambang, Perseroan
diharapkan dapat meningkatkan keuntungan dan mengurangi ketergantungan pada satu sumber
pendapatan, sehingga Perseroan mampu melayani kepentingan para pemegang saham dan seluruh
pemangku kepentingan lainnya dalam jangka panjang
Berdasarkan segmen usahanya, Perseroan membagi prospek usahanya menjadi dua bagian yaitu
prospek pertambangan batubara dan prospek pertambangan mineral logam.
a. Prospek Pertambangan Batubara
Batubara adalah sumber energi alternatif selain minyak bumi yang memiliki harga lebih
ekonomis dan tersedia dalam jumlah yang cukup melimpah dan metoda penambangan yang
relatif lebih mudah dan murah. Sehingga, permintaan batubara dalam jangka menengah
maupun panjang, oleh berbagai pengamat diproyeksikan tetap akan meningkat. Sesuai kajian
yang dirilis Statistical Review of World Energy, “Energy Outlook 2030”, Juni 2013 maupun kajian
International Energy Outlook 2013 yang dirilis oleh Energy Information Administration (EIA),
kebutuhan energi global dalam jangka panjang akan terus tumbuh. Untuk memenuhi kebutuhan
energi tersebut, batubara tetap menduduki peringkat kedua sebagai sumber energi global
utama setelah minyak bumi. Kawasan Pasific, tetap menjadi kawasan dengan permintaan
batubara yang semakin dominan, dengan China dan India adalah dua negara dengan konsumsi
terbesar. China dapat memenuhi sebagian kebutuhan batubara dari dalam negeri, namun India
harus memenuhi sebagian besar kebutuhannya dari pasar global karena tidak memiliki
cadangan yang memadai. Perekonomian di kawasan Asia Pasific yang tumbuh pesat, juga
membuat beberapa negara industri baru seperti Korea Selatan, Taiwan, Malaysia dan Vietnam
berkembang menjadi negara dengan kebutuhan batubara yang meningkat. Sementara
kebijakan Jepang untuk menutup seluruh fasilitas PLTU tenaga nuklir pasca gempa disertai
tsunami yang melanda merusak fasilitas nuklir Fukusshima, diperkirakan juga akan membuat
permintaan batubara meningkat. Sementara itu, permintaan batubara domestik untuk
pembangkit tenaga listrik diprakirakan akan terus meningkat seiring dengan realisasi
pembangunan PLTU dalam rangka percepatan pembangunan PLTU 10.000 MW tahap I
maupun tahap II. Seluruh uraian tersebut menunjukkan bahwa dalam jangka menengah
panjang, pasar batubara diperkirakan akan kembali pulih, dengan permintaan yang kembali
meningkat dan harga yang semakin baik.
b. Prospek Pertambangan Mineral Logam
Dengan latar belakang kondisi perekonomian global yang mulai menunjukkan arah perbaikan
sekalipun belum kondusif, ditambah prediksi tetap baiknya prospek perekonomian di kawasan
Asia Pasifik yang dimotori China dan India, menyebabkan mulai stabilnya kebutuhan dan harga
beberapa logam dasar seperti besi, tembaga dan seng. Dalam jangka menengah penjang,
permintaan produk-produk mineral dasar tersebut.
Di dalam negeri, pada tahun 2012, Pemerintah memberlakukan kebijakan penetapan bea keluar
atau pajak ekspor beberapa barang tambang, terutama produk mineral, dengan tujuan
mendorong tumbuh dan berkembangnya industri peleburan (smelting) mineral logam hasil
tambang tersebut agar memberikan nilai tambah di pasar ekspor. Ketentuan tersebut berlaku
efektif awal tahun 2014. Kondisi ini diyakini akan memberi kontribusi positif terhadap permintaan
produk mineral dasar di dalam negeri dalam jangka panjang yang pada akhirnya memperbaiki
kondisi industri penambangan produk-produk mineral dasar di Indonesia.
Sementara itu, perubahan pola investasi secara global membuat investasi pada logam mulia,
terutama emas, menjadi alternatif pilihan investasi yang menarik dan membuat harganya tetap
bertahan. Permintaan emas terus bertahan tinggi dengan harga yang bergerak dengan fluktuasi
yang tipis.
Pertumbuhan perekonomian Pasifik, demikian juga sinyal perbaikan perekonomian membuat
permintaan mineral maupun logam-logam dasar dalam jangka menengah panjang diprakirakan
kembali meningkat. Harga-harga berbagai mineral logam dasar tersebut, diperkirakan juga akan
kembali meningkat, membuat rencana pengembangan aset kandungan mineral seng, timah
hitam, besi, tembaga dan emas yang dikelola BUMI melalui BRMS, semakin feasible.
210
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
6.
Strategi Usaha
Secara umum, strategi Perseroan dalam meningkatkan kapasitas pertambangan batubara dan mineral
lainnya, adalah dengan berupaya untuk melanjutkan empat tujuan transformasi strategis: pengurangan
dan penurunan biaya bunga, penciptaan nilai, keunggulan operasional, dan perubahan persepsi.
Sementara secara khusus, Perseroan memiliki pendekatan strategi yang disesuaikan dengan kondisi
kebutuhan spesifik masing-masing unit bisnis di bawahnya, antara lain:
a. Mengembangkan potensi produksi batubara dengan membangun infrastruktur pendukung
mencakup:
‐
‐
‐
Pembangunan fasilitas CHF di site maupun di area stockpile pelabuhan.
Pengembangan site baru lengkap dengan peralatan dan infrastruktur pendukung.
Peningkatan kerjasama dengan mitra kontraktor utama.
b. Perluasan pasar untuk mengantisipasi peningkatan produksi batubara, melalui pengembangan
kerjasama jangka panjang dengan pelanggan yang ada maupun potensial.
c. Menjalin kerjasama strategis dalam pengembangan sumber-sumber pendapatan baru, terutama
dalam upaya monetisasi potensi mineral di area-area kelolaan.
d. Meningkatkan kualitas penanganan layanan keluhan pelanggan.
e. Meningkatkan efisiensi operasional melalui berbagai program, meliputi:
‐
Pengembangan sistim operasi dan perencanaan pertambangan berbasis teknologi informasi.
‐
Melengkapi, memelihara dan meningkatkan untuk kinerja fasilitas pendukung.
‐
Meningkatkan produktivitas SDM melalui peningkatan kompetensi dengan pelaksanaan
pelatihan yang terencana dan teratur.
f. Melaksanakan program perhitungan cadangan dalam kegiatan eksplorasi berdasarkan standarstandar internasional seperti standar JORC dan dengan melibatkan konsultan independen yang
kompeten dan bereputasi internasional.
g. Menjalin hubungan baik dan konstruktif dengan komunitas sekitar sejak tahapan eksplorasi,
eksploitasi maupun tahap mine closing.
Pertumbuhan
BUMI
Meningkatkan harga
saham
KPC
Arutmin
Pendopo
Proyek pertambangan
percontohan memproduksi 15.000
ton pada tahun 2012
Meneruskan Pengembangan
Strategi yang Berkelanjutan
Operasi
Kontrol Keuangan Mengurangi Pinjaman
Proyek Modal
Pemasaran
Conveyor Darat
(32 Mtpa)
Tiga pembangkit
listrik 18 MW
Menerapkan pengaturan Memastikan
fungsi Coal
baru untuk pemasaran
jangka panjang
Analizer
Conveyor Darat
Pabrik Pengolahan
Batubara
Memelihara kualitas
dan standar
pengiriman
BRMS
Memanfaatkan perkiraan JORC
cadangan emas Gorontalo Minerals
Mengelola pembukaan Tambang Besi
sejalan dengan kondisi pasar
Menyeimbangkan eksplorasi dengan
mulai beroperasinya Fase ke‐6
Newmont
Proyek Peningkatan Kualitas
Batubara untuk memproduksi 4,5
Mtpa batubara kalori tinggi
Studi kelayakan gasifikasi
pencarian batubara
Memanfaatkan inklusi di
Integrated Plan MP3EI Sumatera
Selatan
Dari sisi produksi, perseroan bermaksud untuk meningkatkan operasinya dengan meningkatkan
produktivitas dan mengurangi biaya. Untuk meningkatkan produktifitas, perseroan bermaksud untuk (i)
meningkatkan produktivitas armada ‘pengupasan tanah’ yang dimiliki sendiri, (ii) memaksimalkan
produktivitas dan meningkatkan hasil keluaran rantai produksi batubara dan ‘shiploaders’, dan (iii)
melibatkan kontraktor pertambangan untuk meningkatkan produktivitas peralatannya, armada
excavator, bulldozer, grader dan truk pengangkutan batubara.
Jika terdapat peluang yang cocok, Perseroan berniat untuk mengakuisisi atau berinvestasi di
perusahaan atau aset sumber daya alam dan industri ekstraktif mineral, terutama di Indonesia dan di
tempat lain di kawasan Asia Pasifik, dimana perseroan yakin hal tersebut dapat meningkatkan
pertumbuhan pendapatan, operasi dan profitabilitas. Perseroan terus mengevaluasi potensi akuisisi,
211
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
dan investasi strategis dalam, produsen batubara dengan kalori tinggi dan belerang rendah dengan
fokus geografis utama di Indonesia dan fokus geografis sekunder di negara-negara di luar Indonesia
dimana perseroan percaya bahwa produsen tersebut memiliki keunggulan kompetitif. Perseroan telah
mengembangkan serangkaian kriteria investasi internal yang meliputi memilih investasi yang bersifat
strategis yang saling melengkapi operasi yang ada, terutama yang mendukung perluasan kehadiran
persero di sektor pertambangan batubara Indonesia.
7.
Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance)
Perseroan secara ketat memenuhi peraturan pemerintah Indonesia dalam perancangan dan
pelaksanaan proses Good Corporate Governance (GCG) dan memahami pentingnya penerapan
standar GCG International demi kepentingan pelanggan dan investor international. Dalam
mengimplementasi dan menentukan kebijakannya, Perseroan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan diseluruh perseroan sehingga menghasilkan pandangan dan praktik kerja yang konsisten
dalam setiap unit usaha perseroan. Prinsip tata kelola perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Keterbukaan (Transparansi)
Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam
mengungkapkan informasi material dan relevan secara tepat waktu, jelas, dan konsisten dalam hal
kinerja keuangan perusahaan, corporate governance, serta kepimilikan perusahaan.
b. Pertanggung-jawaban (Akuntabilitas)
Kejelasan atas pelaksanaan dan pertanggung-jawaban tugas dan fungsi dari pengelola
perusahaan serta pengawasan yang dilakukan untuk meyakini adanya keselarasan antara
kepentingan manajemen dan pemegang saham.
c. Tanggung Jawab
Kejelasan dan kesesuaian tugas dan fungsi dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan
perundangan yang berlaku.
d. Kemandirian (Independensi)
Pengelolaan perusahaan dilakukan secara professional tanpa benturan kepentingan dan bebas
dari pengaruh ataupun tekanan dari pihak dalam maupun luar perusahaan.
e. Kewajaran
Perseroan memastikan adanya perlindungan dan perlakuan yang adil/setara terhadap hak-hak
pemegang saham, termasuk hak dari pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing,
serta meyakini kewajaran pelaksanaan kontrak-kontrak yang dibuat dengan penyedia jasa.
8.
Tanggung Jawab Sosial (“CSR”)
Menurut ISO 26000: 2010 “Guidance on Social Responsibility”, Corporate Social Responsibility (CSR)
merupakan tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak keputusan dan kegiatan di
masyarakat dan lingkungan, melalui perilaku yang transparan dan etis yang memberikan kontribusi
terhadap pembangunan berkelanjutan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat; mempertimbangkan
harapan stakeholders; sesuai dengan hokum yang berlaku dan konsisten dengan norma-norma
perilaku internasional; dan terintegrasi di seluruh organisasi dan dipraktikkan dalam hubungan tersebut.
Perseroan percaya bahwa CSR adalah sebuah konsep bisnis yang sangat baik, bukan hanya kegiatan
filantropis, namun merupakan kegiatan yang berkelanjutan dan memiliki nilai-nilai bagi para pemangku
kepentingan perusahaan. Fokus perusahaan pada CSR salah satunya dengan membentuk Komite
Governance, CSR & HSE, merevisi struktur organisasi dengan memasukkan fungsi CSR dan
membentuk Governance, CSR dan HSE Department.
Sebagian besar kegiatan CSR dilaksanakan oleh anak perusahaan seperti KPC dan Arutmin yang
telah lama mengelola program dan sangat berpengalaman dalam memahami kebutuhan masyarakat
setempat. Sementara perusahaan menghadapi tantangan atas ketidakpastian ekonomi tahun 2012
menuju ke 2013, program CSR terus berlanjut untuk memastikan bahwa masyarakat dapat
212
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
diberdayakan secara perseorangan dan manfaat dari operasi pertambangan
pembangunan berkelanjutan dengan cara yang relevan dan berarti setiap tahunnya.
mendukung
Perseroan telah mengembangkan strategi CSR yang telah dimasukkan ke dalam strategi bisnis melalui
langkah-langkah pengembangan/implementasi agar Perseroan dapat mencapai tujuan Good Corporate
Citizen (GCC - CSR beyond the rules and regulations) yang meliputi:
•
•
•
BUMI CSR Flagship.
BUMI CSR Strategic Framework.
BUMI CSR Strategic Framework Implementation Plans.
BUMI CSR Flagship adalah sebagai berikut: ”Untuk mengembangkan masyarakat yang mandiri melalui
keunikan Indonesia, berguna untuk masyarakat dan kebersamaan yang didukung dengan strategi
komunikasi yang terintegrasi untuk komunitas lokal, nasional dan internasional.” Tujuan dari CSR
Flagship ini adalah untuk memastikan keunggulan kompetitif di antara penanam modal dan pelanggan,
mengurangi risiko, dan memastikan adanya pengembangan berkelanjutan dari pertumbuhan dan
keuntungan.
Perseroan selanjutnya menetapkan suatu kerangka kerja strategis untuk kegiatan CSR yang sudah
termasuk dalam strategi bisnis mengikuti prinsip-prinsip Good Corporate Governance dengan
menggunakan ISO 26000 sebagai acuan dalam rangka membangun Perseroan sebagai perusahaan
kelas dunia yang merupakan Good Corporate Citizen.
Strategic Framework ini akan membuat CSR Perseroan dan unit usahanya lebih terorganisir dengan
tema utama dan flagship yang sama, lebih terlihat dalam menciptakan keberlanjutan dan nilai-nilai bagi
pemangku kepentingan perusahaan. Penetapan strategi utama yang mampu menanamkan program
CSR ke dalam strategi bisnis merupakan langkah paling signifikan yang dilakukan oleh Perseroan.
Tanpa Strategic Framework, kegiatan CSR di unit usaha Perseroan masih akan dilaksanakan secara
terpisah-pisah dan hanya sebagai peran pendukung terhadap operasi pertambangan atau umumnya
hanya dalam rangka mematuhi peraturan yang berlaku. Di BUMI, inisiatif untuk mengkomunikasikan
dan mempromosikan kegiatan dan pencapaian CSR kepada masyarakat internasional sangat didorong
oleh keyakinan Perseroan bahwa CSR telah menjadi bagian dari konsep bisnis yang benar-benar
dapat menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan.
Saat ini, Governance, CSR & HSE Department berada di bawah Divisi Risk Management. Kepala Divisi
Risk Management memberikan laporan ke Direksi.
Road Map CSR Perseroan
Perseroan telah membuat road map untuk implementasi jangka panjang program CSR (<2012-2016)
sebagai berikut:
a. < 2012 CSR Specialization
‐ Kegiatan CSR dalam bentuk program pengembangan masyarakat dan proyek-proyek
infrastruktur publik yang dilakukan oleh masing-masing anak perusahaan: KPC dan Arutmin
‐ Kedua perusahaan telah melakukan praktik-praktik CSR terbaik dalam kegiatan CSR
‐ Pelaporan dan pemantauan belum terintegrasi dengan Peseroan
‐ Membentuk Komite Governance, CSR & HSE
b. 2012 - 2014 Awareness & Socialization
‐
‐
‐
‐
‐
c.
Merubah struktur organisasi CSR untuk menyertakan fungsi CSR.
Membentuk Governance, CSR & HSE Department
Mengembangkan dan mensosialisasikan kerangka kerja strategis CSR
Mengembangkan dan melaksanakan program/proyek CSR di Perseroan
Berpartisipasi dan menerima penghargaan CSR International untuk mempromosikan citra
perusahaan.
2015 CSR Integration
‐
‐
‐
‐
Program CSR BUMI selaras dengan tujuan CSR Pemerintah Indonesia
Adanya komunikasi mengenai pelaporan kegiatan CSR di BUMI dan unit usaha
Publikasi CSR yang efektif untuk masyarakat lokal/nasional/internasional
Mempublikasikan Laporan Berkelanjutan BUMI berdasarkan pedoman GRI
d. 2016 Good Corporate Citizen (GCC – CSR beyond the rules and regulations)
‐ Implementasi CSR program dapat melebihi aturan dan peraturan
213
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
‐ Kerangka strategis CSR berfungsi sebagai dasar BUMI untuk menjadi Good Corporate
Citizen
‐ Memaksimalkan kontribusi BUMI terhadap Pembangunan Berkelanjutan
Beberapa Aktivitas CSR BUMI yang telah dilakukan diantaranya:
•
Berpartisipasi dalam lomba Global CSR Award 2012, Boracay Island, Filipina tanggal 19 April,
2012. BUMI berhasil meraih Gold Award untuk kategori CSR Leadership, yang dimenangkan oleh
Bapak Eddie J. Soebari.
•
Melakukan kegiatan Pasar Murah tanggal 14 Juni 2012 di pelataran Masjid Al-Bakrie, Rasuna
Epicentrum Jakarta. Paket sembako yang diberikan sebanyak 1000 paket khusus ke masyarakat
kurang mampu di sekitar daerah Kuningan dan Menteng Atas.
•
Melakukan kegiatan Donor Darah tanggal 4 Juni 2012 dalam rangka Ulang Tahun Perseroan yang
ke- 39 tahun. Dalam kegiatan ini terkumpul sebanyak 156 kantung darah dari 215 orang
pendonor.
•
Melakukan penandatanganan program beasiswa dengan Universitas Bakrie pada tanggal 16 Juni
2012. Perseroan menyerahkan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi angkatan 2011
sebanyak 152 orang dengan nilai ± Rp 15.2 miliar. Beasiswa ini merupakan salah satu wujud
nyata Perseroan dalam mendukung mutu pendidikan di Indonesia yang berkualitas.
•
Tanggal 26 Juni 2012 sebagai puncak acara Ulang Tahun Perseroan ke-39 secara resmi
meluncurkan kerangka kerja CSR Perseroan dengan tagline “Developing Self-Sustained Society”.
Strategic Framework ini akan membuat CSR Perseroan dan unit usahanya lebih terorganisir, lebih
terlihat dalam menciptakan keberlanjutan dan nilai-nilai bagi semua mitra perusahaan.
•
Berpartisipasi dalam lomba Asia’s Best CSR Practices Awards 2012, Singapura tanggal 20 Juli,
2012. Perseroan berhasil meraih Best CSR Practice Overall Category dan Best Developing
Sustainable Strategies Category.
•
Melakukan kegiatan Donor Darah yang kedua kalinya pada tanggal 4 Desember 2012
bekerjasama dengan PMI cabang Kota Bekasi. Dalam kegiatan ini terkumpul sebanyak 211
kantung darah dari 249 orang pendonor.
•
Bantuan tanggap bencana Perseroan untuk negeri bagi korban banjir pada tanggal 17 Januari
2013 di daerah Muara Baru Gedung Pompa RT/RW 020/17, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan
Penjaringan, Jakarta Utara.
•
Bantuan tanggap bencana BUMI Untuk Negeri bagi korban banjir pada tanggal 17 Januari 2013 di
daerah Muara Baru Gedung Pompa RT/RW 020/17, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan
Penjaringan, Jakarta Utara. Bantuan yang diberikan berupa selimut, air mineral, perlengkapan
mandi, makanan olahan dan biskuit.
•
Bantuan tanggap bencana BUMI Untuk Negeri bagi korban banjir pada tanggal 17 Januari 2013 di
daerah Muara Baru Gedung Pompa RT/RW 020/17, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan
Penjaringan, Jakarta Utara. Bantuan yang diberikan berupa selimut, air mineral, perlengkapan
mandi, makanan olahan dan biskuit.
Kontribusi Perseroan untuk program CSR pada tahun 2012 kurang lebih sebesar AS$ 9,88 juta.
9.
Transaksi dengan Pihak Berelasi
Tabel berikut menggambarkan sifat pihak berelasi:
Pihak Berelasi
Sifat Relasi
PT Kaltim Prima Coal
Entitas pengendalian bersama
PT Arutmin Indonesia
IndoCoal Resources (Cayman)
Limited
PT IndoCoal Kalsel Resources
PT IndoCoal Kaltim Resources
PT Petromine Energy Trading
PT Energi Mega Persada Tbk
PT DH Energy (sampai dengan
tanggal 23 Desember 2013)
Entitas pengendalian bersama
Entitas pengendalian bersama
Entitas pengendalian bersama
Entitas pengendalian bersama
Perusahaan afiliasi
Perusahaan afiliasi
Perusahaan afiliasi
214
Sifat Transaksi
Piutang/utang akibat efek metode
konsolidasian proposional
Pembelian bahan bakar
Beban-beban tertentu perusahaan
afiliasi/entitas asosiasi/entitas induk
yang dibayar di muka oleh
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Pihak Berelasi
Sifat Relasi
Sifat Transaksi
PT Bakrie Capital Indonesia
PT Artha Widya Persada
PT Visi Multi Artha
Perusahaan afiliasi
Entitas asosiasi
Entitas asosiasi
Kelompok Usaha
PT Darma Henwa Tbk
Perusahaan afiliasi
PT Citra Kusuma Perdana
Perusahaan afiliasi
Dana Pensiun Kaltim Prima Coal
Perusahaan afiliasi
Konblo Bumi, Inc
Perusahaan afiliasi
Uang muka untuk alat berat dan
modal kerja dan utang untuk
kontraktor pertambangan
Biaya jasa untuk penggunaan aset
tertentu dari afiliasi
Administrasi untuk program pensiun
imbalan pasti
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Berikut adalah perincian atas transaksi dengan pihak berelasi:
Piutang karyawan
PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Arutmin Indonesia (Arutmin) dan PT Bumi Resources Investments (BRI)
memberikan pinjaman tanpa bunga kepada para karyawan. Pinjaman ini akan dilunasi melalui pemotongan
gaji setiap bulan.
Piutang
(dalam AS$ Dollar)
Keterangan
31 Desember 2013
Entitas pengendalian bersama
PT Kaltim Prima Coal
PT Arutmin Indonesia
IndoCoal Resources (Cayman) Limited
PT IndoCoal Kalsel Resources
PT IndoCoal Kaltim Resources
38.836.553
35.748.608
195.541
3.925
3.851
Perusahaan afiliasi
PT Visi Multi Artha
PT Artha Widya Persada
PT Citra Kusuma Perdana
PT Bakrie Capital Indonesia
Jumlah bagian jangka panjang
2.729.350
2.543.776
1.908.602
104.764
77.074.970
Investasi pada saham
(dalam AS$ Dollar)
Keterangan
31 Desember 2013
1.009.961.865
180.445.622
27.574
27.574
1.190.462.635
PT Newmont Nusa Tenggara
PT Darma Henwa Tbk
PT Visi Multi Artha
PT Artha Widya Persada
Total
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Konblo Bumi Inc
PT Coalindo Energy
Westside Corporation Ltd
Total
2.614.701
55.995
933
2.671.629
Utang Usaha pihak berelasi
(dalam AS$ Dollar)
Keterangan
31 Desember 2013
58.378.538
17.535.382
75.913.920
PT Petromine Energy Trading
PT Darma Henwa Tbk
Total
215
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
Utang pihak berelasi
(dalam AS$ Dollar)
Keterangan
31 Desember 2013
44.198.456
34.355.785
13.946
78.568.187
Keterangan
31 Desember 2013
552.612.487
123.173.986
10.993.125
686.779.598
Keterangan
31 Desember 2013
3.886.459
3.886.459
Keterangan
31 Desember 2013
15.894.016
15.894.016
PT Kaltim Prima Coal
PT Arutmin Indonesia
PT Bakrie Capital Indonesia
Total
Beban Pokok Pendapatan
(dalam AS$ Dollar)
PT Petromine Energy Trading
PT Darma Henwa Tbk
PT Citra Kusuma Perdana
Total
Beban Usaha
(dalam jutaan Rupiah)
PT Citra Kusuma Perdana
Total
Piutang Jangka Panjang
(dalam jutaan Rupiah)
PT Citra Kusuma Perdana
Total
Imbalan yang diberikan ke Dewan Komisaris dan Direksi Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
31 Desember 2013
Dewan Komisaris
Imbalan jangka pendek
Imbalan pasca kerja
Sub-total
Direksi
Imbalan jangka pendek
Total
664.379
119.694
784.073
3.689.717
4.473.790
Setiap transaksi antara Perseroan dengan para pihak yang memiliki hubungan pihak berelasi
tersebut telah dilakukan sesuai dengan ketentuan, kondisi dan/atau persyaratan yang wajar,
sebagaimana yang berlaku secara umum dalam setiap transaksi.
Tidak terdapat transaksi hubungan pihak berelasi lainnya selain yang telah diungkapkan dalam
Prospektus ini.
216
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
X.
EKUITAS
Struktur permodalan Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah
berdasarkan Akta Berita Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ketiga No.80, tanggal 13 Mei
2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara, yakni mengenai
Pasal 4 ayat (1), Pasal 14 ayat (2), Pasal 15 ayat (3), Pasal 17 ayat (2) serta penegasan kembali
seluruh anggaran dasar Perseroan.
Tabel berikut ini menggambarkan perubahan ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko
Tomo dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan
pendapat wajar dengan pengecualian, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31
Desember 2011, 2010 dan 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja &
Handoko Tomo dengan pendapat wajar tanpa pengecualian yang ditandatangani oleh Tjiendradjaja
Yamin.
(dalam ribuan AS$)
31 Desember
Uraian
2013
2012
2011
2010
2009
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1.476.793
1.476.793
1.476.793
1.476.793
1.400.715
Tambahan Modal Disetor – Agio Saham
(878.787)
(878.787)
(878.787)
(632.047)
70.991
Saham beredar yang diperoleh kembali
(34.160)
(34.160)
(34.160)
(34.160)
(34.160)
Selisih kurs karena penjabaran Laporan
Keuangan
-
-
-
-
47.026
Kenaikan belum direalisasi atas perubahan
nilai wajar efek tersedia untuk dijual
-
-
-
-
2.892
(27.757)
(27.757)
(28.769)
(32.817)
(986.961)
13.319
47.865
41.619
28.403
-
417.635
417.635
230.190
-
(1.459.689)
(850.675)
36.886
182.702
Selisih transaksi perubahan ekuitas
perusahaan asosiasi
Cadangan modal lainnya
Saldo laba (defisit)
Dicadangkan
Belum dicadangkan
Ekuitas (defisiensi modal) yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Kepentingan Nonpengendali
Ekuitas (defisiensi modal) – neto
853.246
(492.646)
150.915
843.773
988.875
-
189.687
241.236
280.709
281.408
-
(302.959)
392.150
1.124.482
1.270.283
1.353.749
Seandainya perubahan ekuitas Perseroan yang disebabkan karena adanya PUT IV kepada
masyarakat sejumlah sebanyak-banyaknya 32.198.770.000 Saham Biasa Atas Nama Seri B dengan
nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp 250 (dua ratus
lima puluh Rupiah) terjadi pada tanggal 31Desember 2013, maka proforma ekuitas pada tanggal
tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel Proforma Ekuitas pada tanggal 31Desember 2013
(dalam ribuan AS$)
Keterangan
Modal Ditempatkan dan Disetor
Tambahan Modal Disetor (Agio)
Saham beredar yang diperoleh kembali
Selisih transaksi perubahan ekuitas
perusahaan assosiasi
Cadangan modal lainnya
Saldo laba (defisit)
Dicadangkan
Belum dicadangkan
Ekuitas (defisiensi modal) yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas
induk
Kepentingan Nonpengendali
Defisiensi modal – neto
Posisi Ekuitas menurut
laporan keuangan per tanggal
31 Desember 2013
Perubahan yang terjadi karena
PUT IV
1.476.793
(878.787)
(34.160)
396.244
-
Proforma Ekuitas pada
tanggal 31 Desember
2013setelah Penawaran
Umum IV
1.476.793
(482.543)
(34.160)
(27.757)
-
(27.757)
13.319
-
13.319
417.635
(1.459.689)
-
417.635
(1.459.689)
(492.646)
-
(170.538)
189.687
(302.959)
396.244
189.687
93.285
217
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
XII. KEBIJAKAN DIVIDEN
Dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal dan ketentuan hukum yang berlaku, Perseroan
merencanakan untuk membagi dividen tunai kepada seluruh pemegang saham setiap tahun tanpa
mengurangi hak RUPS untuk menentukan lain, dengan usulan kebijakan pembayaran dividen kepada
pemegang saham yang namanya tercantum pada DPS maksimum 30% dari laba neto Perseroan
bergantung pada persetujuan pemegang saham
Pemegang Saham baru dalam rangka PUT IV ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam
segala hal dengan pemegang saham lama, termasuk hak atas dividen.
Sejak Penawaran Umum Perdana pada tahun 1990, Perseroan telah membayarkan dividen kepada
pemegang sahamnya seperti terlihat dalam tabel berikut ini:
Keterangan
Tahun Buku
Dividen Tunai per saham
Jumlah Saham
Dividen Tunai
1991
50
35.000.000
Dividen Tunai
1992
50
35.000.000
Dividen Tunai
1993
50
45.000.000
Dividen Tunai
1998
5
792.000.000
Dividen Interim
2000
1
19.404.000.000
Dividen Final
2002
2,5
19.404.000.000
Dividen Interim
2005
5
19.404.000.000
Dividen Final
2005
10
19.404.000.000
Dividen Final
2006
16
19.404.000.000
Dividen Interim-1
2007
33
19.404.000.000
Dividen Interim-2
2007
33
19.404.000.000
Dividen Final
2007
45
19.404.000.000
Dividen Final
2008
50,6
19.404.000.000
Dividen Final
2009
27,68
19.404.000.000
Dividen Final
2010
41,78
20.773.400.000
Dividen Final
2011
14,31
20.773.400.000
218
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
XIII. PERPAJAKAN
Pajak Penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2008 tanggal 23 September 2008
mengenai perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tanggal 9 November 1994
tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1991 tanggal 30 Desember 1991 mengenai
perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, penerima dividen atau
pembagian keuntungan yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri,
koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis atau Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha
Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di
Indonesia juga tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat
dibawah ini terpenuhi:
1.
Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan
2.
Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang
menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25%
dari jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif diluar kepemilikan saham
tersebut
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 1994 tentang Pajak
Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, jo. Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 14 tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No.
41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa
Efek dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Februari 1995,
perihal Pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek
(seri PPh Umum Nomor 3 jo. SE-06/Pj.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal: Pelaksanaan pemungutan
Pph atas penghasilan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek), telah ditetapkan sebagai berikut :
Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham
di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi dan bersifat
final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui
perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham.
Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan pajak penghasilan sebesar 0,50% dari nilai saham
perusahaan pada saat Penawaran Umum Perdana.
Pemilik saham pendiri diberikan kemudahan untuk memenuhi kewajiban pajaknya berdasarkan
perhitungan sendiri sesuai dengan ketentuan di atas. Dalam hal ini, pemilik saham pendiri untuk
kepentingan perpajakan dapat menghitung final atas dasar anggapannya sendiri bahwa sudah ada
penghasilan. Penyetoran tambahan pajak penghasilan dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik
saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham diperdagangkan di
Bursa Efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memanfaatkan kemudahan tersebut, maka
penghitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku
umum sesuai dengan Pasal 17 Undang-Undang No. 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1994.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 234/PMK.03/2009 tanggal
29 Desember 2009 tentang “Bidang-Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan
Penghasilan Kepada Dana Pensiun Yang Disetujui Menteri Keuangan Republik Indonesia Tidak
Termasuk Sebagai Objek Pajak Penghasilan”, maka penghasilan dari Dana Pensiun yang ijin
usahanya disetujui Menteri Keuangan Republik Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak
Penghasilan, apabila penghasilan tersebut diterima atau diperoleh dari penanaman dalam bentuk efek
yang diperdagangkan pada Bursa Efek di Indonesia.
Sesuai dengan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-28/PJ.43/1995 tanggal 22 Mei 1995,
perihal Pajak Penghasilan Pasal 23 atas bunga obligasi dan dividen yang diterima Wajib Pajak Orang
Pribadi (seri PPh Pasal 23 / Pasal 26 No. 6), maka bunga obligasi dan dividen baik yang berasal dari
saham atau sekuritas, baik yang diperdagangkan di Pasar Modal maupun yang tidak, yang terutang
atau dibayarkan kepada Wajib Pajak dalam negeri orang pribadi dalam tahun 1995 dan seterusnya,
dipotong Pajak Penghasilan Pasal 23 sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto.
Dividen yang dibayarkan kepada wajib pajak luar negeri akan dikenakan tarif sebesar 20% (dua puluh
persen) atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan
penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu perjanjian penghindaran pajak
219
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
berganda dengan Indonesia, dengan memenuhi Surat Edaran Dirjen Pajak No. PER-24/PJ/2010
tanggal 30 April 2010 tentang Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B).
Atas transaksi penjualan saham di Indonesia dikenakan bea materai sebesar Rp 6.000,- (enam ribu
Rupiah) atas transaksi dengan nilai lebih dari Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah) dan Rp 3.000,- (tiga
ribu Rupiah) dengan nilai sebesar Rp 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu Rupiah) sampai dengan
Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah). Transaksi dengan nilai kurang dari Rp 250.000,- (dua ratus lima
puluh ribu Rupiah) tidak dikenakan bea materai.
CALON PEMBELI SAHAM DALAM PUT IV INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN
KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI
PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PUT IV INI.
220
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR
MODAL
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang membantu dan berperan dalam pelaksanaan PUT
IV ini adalah sebagai berikut:
AKUNTAN PUBLIK
Tjiendradjaja& HandokoTomo (Mazars)
Jl. Sisingamangaraja No.26
Jakarta 12120
Tel: +62 21 7202 605
Fax: +62 21 7278 8954
Website: www.mazars.co.id
Partner: Tjiendradjaja Yamin
Nomor STTD: 64/BL/STTD-AP/2009
No. Ikatan Akuntan Publik dari Menteri keuangan: 07.1.1009
No. Surat Penunjukan oleh Perseroan: No. P022/IV/BUMI/14/T, tanggal 23 April 2014
Fungsi utama Akuntan Publik dalam rangka PUT IV ini adalah untuk melaksanakan audit berdasarkan
standar yang ditetapkan oelh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Akuntan
Publik merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan memadai bahwa laporan
keuangan bebas dari salah saji yang material. Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat yang
diberikan terhadap laporan keuangan berdasarkan audit yang dilakukan.
Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian
atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta
penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara menyeluruh.
KONSULTAN HUKUM
Hadiputranto, Hadinoto & Partners
The Indonesia Stock Exchange Building,
Tower II, 21st Floor
Sudirman Central Business District
Jl. Jendral Sudirman Kav 52-53
Jakarta 12190, Indonesia
Tel: +62 21 5155090/91/92/93
Fax: +62 21 5154840/45/50/55
Partner: Rambun Tjajo
Nomor STTD: 179/STTD-KH/PM/1998
Keanggotaan Asosiasi: Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 98037
No. Surat Penunjukan oleh Perseroan: No.1 tanggal 1 September 2013
Ruang lingkup tugas Konsultan Hukum HHP dalam rangka PUT IV ini adalah memberikan pendapat
dari segi hukum mengenai berbagai aspek pelaksanaan Transaksi Pembelian Saham khususnya
dalam kaitannya dengan Peraturan IX.E.1 dan IX.E.2.
NOTARIS
Humberg Lie, S.H., S.E., MKn.
Jl. Raya Pluit Selatan 103
Jakarta 14450
Telp: (62-21) 666 97171
Fax (62-21) 667 8527
Nomor STTD: 04/BL/STTD-N/2006
Keanggotaan Asosiasi: Ikatan Notaris Indonesia
No. Surat Penunjukan oleh Perseroan: 392/BR-BOD/IX/13 tanggal 30 September 2013
Ruang lingkup tugas Notaris selaku profesi penunjang dalam rangka PUT IV ini antara lain
membuatkan akta-akta dalam rangka PUT IV dan membuat Berita Acara Rapat mengenai hal tersebut.
221
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
BIRO ADMINISTRASI EFEK
PT Ficomindo Buana Registrar
Mayapada Tower Lt.10 Suite 02b
Jl.Jend. Sudirman Kav.28
Jakarta 12920, Indonesia
Telp: (62-21) 521 2316/17
Fax: (62-21) 521 2320
No. Pemberian Ijin Usaha dari Bapepam: KEP-02/PM/BAE/2000
No. Surat Penunjukan oleh Perseroan: 201/BR-BOD/V/14 tanggal 5 Mei 2014
Lingkup kerja Biro Administrasi Efek dalam PUT IV ini adalah melaksanakan pengelolaan administrasi
saham dan settlement agent.
Lembaga dan Para Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT IV tersebut menyatakan bahwa
tidak ada hubungan afiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung
sebagaimana didefinisikan dalam Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.
222
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
XV. PIHAK YANG BERTINDAK SEBAGAI PEMBELI SIAGA
Sesuai dengan Akta Perjanjian Pembelian Siaga PUT IV PT Bumi Resources Tbk No.108 tanggal
19 Juni 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., S.E., Mkn., Notaris di Jakarta, antara
Perseroan dengan PT Danatama Makmur (“Perjanjian Pembeli Siaga PUT IV”), Pembeli Siaga
(Standby Buyer) sehubungan dengan PUT IV ini adalah:
PT Danatama Makmur (“Danatama”)
Danatama Square
Jl. Mega Kuningan Timur Blok C-6 Kav.12
Kawasan Mega Kuningan
Jakarta Selatan – 12950
Telp.: +6221 5797 4288
Fax.: +6221 5797 4280
Jika saham-saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh
Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD lainnya yang
melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam HMETD, secara
proposional dengan kepemilikan sahamnya pada saat Recording Date.
Apabila terdapat sisa saham, maka (A) sebanyak 13.800.000.000 Saham Baru akan diambil bagian
dengan alokasi sebagai berikut: (i) Long Haul Holdings Limited akan mengambil bagian sebanyak
6.900.000.000 Saham Baru (atau setara dengan AS$150.000.000) yang akan digunakan sebagai
pelunasan sebagian utang Perseroan kepada CFL sebagaimana diatur berdasarkan Master Deed,
tanggal 8 Oktober 2013 (sebagaimana telah diubah dari waktu ke waktu), (ii) sejumlah 6.900.000.000
Saham Baru akan dialokasi kepada Castleford Investment Holdings Ltd ("Castleford") berdasarkan
Debt Settlement Agreement tertanggal 10 Juni 2014 antara Perseroan dan Castleford sebagai konversi
utang Perseroan menjadi saham, dan apabila masih ada sisa saham yang belum diambil, (B)
sebanyak-banyaknya 2.042.090.000 saham dari sisa saham akan diambil bagian oleh PT Danatama
Makmur sebagai pembeli siaga atas komitment penuh (full commitment) pada harga yang sama
dengan harga PUT IV Perseroan, yaitu sebesar Rp 250 setiap saham berdasarkan Perjanjian Pembeli
Siaga PUT IV. Perjanjian Pembeli Siaga PUT IV tersebut didukung dengan adanya surat kecukupan
dana pembeli siaga yang dikeluarkan oleh Standard Chartered tertanggal 27 Juni 2014.
Bahwa berdasarkan Perjanjian Pembeli Siaga PUT IV, Pembeli Siaga telah menyatakan kesediaan dan
kesanggupan untuk membeli sisa saham sesuai dengan ketentuan Perjanjian Pembeli Siaga PUT IV
dimana masing-masing dari mereka menjadi pihak.
PT Danatama Makmur menyatakan bahwa dalam hal sisa saham yang ditawarkan jumlahnya lebih dari
2.042.090.000 saham maka jumlah saham yang akan dibeli oleh PT Danatama Makmur adalah
sebanyak 2.042.090.000 saham (full commitment). Apabila jumlahnya kurang dari 2.042.090.000
saham maka PT Danatama Makmur hanya mengambil sisa saham yang tidak diambil.
223
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
XVI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
224
Hadiputranto, Hadinoto & Partners
The Indonesia Stock Exchange Building
Tower II, 21st Floor
Sudirman Central Business District
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190
Indonesia
30 Juni 2014
Kepada Yth.
PT BUMI RESOURCES TBK
Bakrie Tower Lt.12
Jl. H.R. Rasuna Said
Jakarta 12940
U.p.:
Tel: +62 21 2960 8888
Fax: +62 21 2960 8999
www.hhp.co.id
No. Ref.: 458319-v2
Direksi
Perihal:
PENDAPAT DARI SEGI HUKUM DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM
TERBATAS IV PT BUMI RESOURCES TBK.
Dengan hormat,
Untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar
modal, kami kantor konsultan hukum Hadiputranto, Hadinoto & Partners, dalam hal ini diwakili oleh
Rambun Tjajo, SH, yang telah memiliki Surat Tanda Terdaftar Profesi penunjang Pasar Modal
No. 179/STTD-KH/PM/1998 tanggal 21 April 1998, dan telah terdaftar dalam Himpunan Konsultan
Hukum Pasar Modal dengan Nomor 98037, selaku Konsultan Hukum yang bebas dan mandiri, telah
ditunjuk oleh PT Bumi Resources Tbk (“Perseroan”) berdasarkan Surat Penunjukan tanggal 1
September 2013 untuk melakukan Uji Tuntas dan mempersiapkan Laporan Uji Tuntas (“LUT”) serta
memberikan Pendapat Dari Segi Hukum atas Perseroan (“Pendapat Hukum”), sehubungan dengan
rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas IV dalam rangka penerbitan hak
memesan efek terlebih dahulu sebagaimana diuraikan lebih lanjut di bawah ini (“PUT IV”).
Pendapat Hukum ini menggantikan Pendapat Hukum kami sebelumnya No. 458139-v1, tanggal 19
Juni 2014.
A.
URAIAN TRANSAKSI
Saham yang akan ditawarkan dalam PUT IV ini adalah sebanyak-banyaknya 32.198.770.000
saham biasa atas nama Seri B dengan nilai nominal Rp100 setiap saham yang ditawarkan
dengan harga pelaksanaan Rp250 per saham, seluruhnya sebesar Rp8.049.692.500.000 yang
berasal dari saham portepel dan seluruhnya akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia ("Saham
Baru"). Setiap pemegang saham biasa atas nama Seri A yang memiliki 20 saham Perseroan
yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 17 Juni 2014 pukul 16.00
WIB berhak atas 31 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”), dimana setiap 1
HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Seri B yang
harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.
Apabila terdapat sisa saham, maka (A) sebanyak-banyaknya 13.800.000.000 Saham Baru
akan diambil bagian dengan alokasi sebagai berikut: (i) Long Haul Holdings Limited akan
mengambil bagian sebanyak 6.900.000.000 Saham Baru (atau setara dengan
AS$150.000.000) yang akan digunakan sebagai pelunasan sebagian utang Perseroan kepada
Country Forest Limited ("CFL") sebagaimana diatur berdasarkan Master Deed, tanggal 8
Hadiputranto, Hadinoto & Partners is a member of Baker & McKenzie International, a Swiss Verein.
Oktober 2013 (sebagaimana telah diubah dari waktu ke waktu) ("Master Deed"), (ii)
sejumlah 6.900.000.000 Saham Baru akan dialokasi kepada Castleford Investment Holdings
Ltd. ("Castleford") berdasarkan Debt Settlement Agreement tertanggal 10 Juni 2014 antara
Perseroan dan Castleford sebagai konversi utang Perseroan menjadi saham; dan (B)
sebanyak-banyaknya 2.042.090.000 saham dari sisa saham akan diambil bagian oleh PT
Danatama Makmur sebagai pembeli siaga atas dasar komitmen penuh (full commitment) pada
harga yang sama dengan harga PUT IV Perseroan, yaitu sebesar Rp 250 setiap saham
berdasarkan Akta Perjanjian Pembeli Siaga Saham PUT IV PT Bumi Resources Tbk No. 108
tanggal 19 Juni 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H.,S.E., Mkn., Notaris di
Jakarta, antara Perseroan dengan PT Danatama Makmur ("Perjanjian Pembeli Siaga ").
Perjanjian Pembelian Siaga tersebut didukung dengan adanya surat kecukupan dana pembeli
siaga yang dikeluarkan oleh Standard Chartered tertanggal 27 Juni 2014.
Dalam rangka PUT IV, Perseroan telah menandatangani perjanjian sebagai berikut:
1.
Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan Dalam
Rangka PUT IV Perseroan No. 27 tanggal 5 Mei 2014 yang dibuat di hadapan
Humberg Lie, SH, Notaris di Jakarta Utara, sebagaimana diubah berdasarkan
Addendum Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan dalam
Rangka Penawaran Umum Terbatas IV antara Perseroan dan PT Ficomindo Buana
Registrar ("Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham").
2.
Perjanjian Pembelian Siaga.
Perseroan merencanakan untuk menggunakan hasil PUT IV, setelah dikurangi dengan biayabiaya emisi yang terkait, dengan perincian sebagai berikut:
1.
Modal kerja sebesar kurang lebih AS$14 juta atau setara dengan kurang lebih Rp161
miliar (dengan menggunakan kurs Rp 11.500) yang akan digunakan oleh Perseroan,
yang meliputi pembayaran bunga dan operasional Perseroan.
2.
a.
Sebanyak-banyaknya sebesar AS$257 juta setara dengan Rp 3.162 miliar
(dengan menggunakan kurs Rp 11.500) akan digunakan untuk melakukan
pelunasan fasilitas Perseroan secara proporsional dengan perincian sebagai
terlampir dalam Lampiran I.
b.
Sebesar AS$48 juta atau sebesar Rp552 miliar (dengan menggunakan kurs
Rp11.500) akan dipergunakan untuk merealisasikan anggaran program untuk
Blok 13 dan Blok R2 dari konsesi hidrokarbon yang dimiliki Gallo Oil (Jersey)
Ltd. yang merupakan anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh Perseroan
dalam bentuk perjanjian antar perusahaan (intercompany loan). Saat ini Gallo
masih dalam tahap eksplorasi. Jika dana hasil PUT IV ini tidak mencukupi
untuk mendanai program-program Gallo tersebut di atas maka Perseroan akan
mencari sumber dana lain yang berasal dari project financing atau akan
ditangguhkan oleh Perseroan.
c.
Sebesar AS$32,58 juta atau sebesar Rp374,67 miliar (dengan menggunakan
kurs Rp11.500) akan dipergunakan untuk melaksanakan feasibility study
konsesi tembaga dan emas yang dimiliki oleh PT Gorontalo Minerals yang
merupakan anak perusahaan Perseroan dengan kepemilikan tidak langsung
sebesar 69,67% melalui PT Bumi Resource Mineral Tbk. melalui skema utang
458319-v2
2
piutang dimana syarat dan kondisinya akan ditetapkan kemudian pada saat
dana tersebut diberikan ke anak perusahaan. Jika dana hasil PUT IV ini tidak
mencukupi untuk mendanai feasibility study GM tersebut di atas maka
Perseroan akan mencari sumber dana lain yang berasal dari project financing
atau akan ditangguhkan oleh Perseroan.
3.
Sebesar AS$150 juta setara dengan Rp 1.725 miliar (dengan menggunakan kurs
Rp11.500) akan digunakan untuk melakukan pelunasan sebagian fasilitas pinjaman
dari China Investment Corporation (“CIC”) melalui CFL pada tanggal 18 September
2009 (sebagaimana telah diubah dari waktu ke waktu) yang telah diperoleh Perseroan
melalui Bumi Netherland B.V (anak perusahaan yang dimiliki 100% (seratus persen)
oleh Perseroan) berdasarkan perjanjian utang antar perusahaan (intercompany loan)
tanggal 5 November 2009 ("Perjanjian Utang CFL").
Sampai dengan tanggal penerbitan Prospektus, jumlah pokok terutang berdasarkan
Perjanjian Utang CFL tersebut adalah sebesar AS$1,3 miliar (tingkat bunga sebesar
12% per tahun), yang mana pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada Oktober 2014
sebesar AS$ 600 juta dan pada Oktober 2015 sebesar AS$ 700 juta. Dana yang
diperoleh Perseroan dari Perjanjian Utang CFL tersebut telah dipergunakan oleh
Perseroan antara lain untuk: (i) membayar saldo utang yang timbul dari akuisisi tidak
langsung atas kepemilikan saham Perseroan di beberapa Anak Perusahaan, (ii)
pembayaran utang-utang Perseroan dan sebagian Anak Perusahaan dan (iii) sisa
pinjaman untuk modal kerja dan keperluan operasional umum Perseroan.
Apabila saham-saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini, tidak seluruhnya diambil
atau dibeli oleh pemegang HMETD, maka Long Haul Holdings Limited akan
mengambil bagian sebanyak 6.900.000.000 Saham Baru (atau setara dengan
AS$150.000.000) yang akan digunakan sebagai pelunasan sebagian Perjanjian Utang
CFL sebagaimana diatur berdasarkan Master Deed.
4.
Sebesar AS$ 150 juta atau setara dengan Rp 1.725 miliar (dengan menggunakan kurs
Rp11.500) akan digunakan untuk melakukan pelunasan seluruh utang Perseroan kepada
Castleford. Utang Perseroan kepada Castleford ini berasal dari perjanjian utang-piutang
antara BRI yang merupakan anak perusahaan yang dimiliki 99% oleh Perseroan dengan
Castleford berdasarkan Facility Agreement tanggal 14 November 2013 dengan
Castleford ("Pinjaman Castleford") dimana berdasarkan perjanjian novasi utang
antara Perseroan, BRI dan Castleford pada tanggal 5 Juni 2014 ("Perjanjian Novasi"),
Pinjaman Castleford tersebut telah dinovasikan dari BRI kepada Perseroan.
Pengalihan berdasarkan Perjanjian Novasi ini telah ditegaskan oleh BRI dalam
Acknowledgement of Indebtednessdari BRI kepada Perseroan.
Dana yang diperoleh dari hasil PUT IV ini akan dipergunakan oleh Perseroan untuk
melunasi Pinjaman Castleford tersebut di atas.
Apabila saham-saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini, tidak seluruhnya diambil
atau dibeli oleh pemegang HMETD, maka berdasarkan Debt Settlement Agreement
tanggal 10 Juni 2014 yang dibuat di antara Perseroan dengan Castleford, Castleford
selaku kreditur telah menyetujui untuk mengkonversi hutang Perseroan sejumlah AS$
150.000.000 atau setara dengan Rp 1,725 miliar dengan sisa saham yang ditawarkan
458319-v2
3
dalam PUT IV ini yakni setara dengan 6.900.000.000 saham biasa Atas Nama Seri B
yang dikeluarkan oleh Perseroan sehubungan dengan PUT IV ini.
Dengan asumsi bahwa seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini tidak diambil oleh
pemegang HMETD, maka dana hasil PUT IV yang diperoleh dari Pembeli Siaga setelah
dikurangi biaya emisi akan dipergunakan dengan prioritas sebagai berikut:
1.
Sebesar AS$14 juta setara dengan Rp 161 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500)
akan digunakan untuk modal kerja Perseroan meliputi biaya operasional dan pembayaran
bunga.
2.
Sebesar AS$150 juta setara dengan Rp 1.725 miliar (dengan menggunakan kurs
Rp11.500) akan digunakan untuk melakukan pelunasan sebagian fasilitas pinjaman dari
CIC melalui CFL.
3.
Sebesar AS$150 juta atau setara dengan Rp1.725 miliar (dengan menggunakan kurs
Rp11.500) akan digunakan untuk melakukan pelunasan seluruh utang Perseroan kepada
Castleford.
Jika dana hasil PUT IV ini tidak mencukupi untuk mendanai program-program dan rencana
restrukturisasi utang Perseroan tersebut di atas, maka Perseroan akan mencari sumber pendanaan
lain yang berasal dari project financing atau akan ditangguhkan oleh Perseroan
Seluruh kreditur-kreditur tersebut di atas merupakan pihak ketiga dan tidak memiliki hubungan
afiliasi dengan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.E.1,
Lampiran Keputusan Bapepam-LK Nomor KEP-412/BL/2009, tanggal 25 November 2009,
tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu ("Peraturan BapepamLK No. IX.E.1").
Apabila penggunaan dana hasil PUT IV sebagaimana dimaksud di atas termasuk dalam kategori
Transaksi Afiliasi atau Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi Material sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya Peraturan Bapepam-LK No.
IX.E.1 dan Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK
Nomor KEP-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan
Kegiatan Usaha Utama, maka Perseroan akan menaati ketentuan-ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan tersebut.
Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana hasil PUT IV ini kepada para
pemegang saham Perseroan dalam RUPS Tahunan Perseroan dan Otoritas Jasa Keuangan
("OJK") secara periodik sesuai dengan Peraturan X.K.4.
Apabila Perseroan bermaksud untuk merubah rencana penggunaan dana hasil PUT IV ini,
maka rencana Perseroan tersebut akan dilaporkan terlebih dahulu kepada OJK dengan
mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan harus mendapatkan persetujuan terlebih
dahulu dari rapat umum pemegang saham Perseroan.
458319-v2
4
B.
DEFINISI
Selain dari istilah yang telah didefinisikan di bawah ini, istilah-istilah lain yang dipakai,
namun tidak diatur dalam Pendapat Hukum ini memiliki arti yang sama dengan istilah-istilah
sebagaimana didefinisikan di dalam LUT dan Prospektus:
“Anak Perusahaan” berarti perusahaan-perusahaan yang berbentuk badan hukum PT yang
saham-sahamnya dimiliki baik langsung maupun tidak langsung oleh Perseroan.
“BANI” berarti Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
"BAE" Biro Administrasi Efek Perseroan yang dalam hal ini adalah PT Ficomindo Buana
Registrar.
“HKHPM” berarti Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal.
“Hukum Indonesia” berarti hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku secara
sah di Republik Indonesia sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum.
“LUT” berarti Laporan Uji Tuntas atas Perseroan No. AZA-MET-413524v1, tanggal 18 Juni
2014 yang memuat hasil Uji Tuntas HHP, yang disusun dengan memperhatikan ketentuan
Standar HKHPM dan ketentuan Hukum Indonesia yang relevan terhadap pelaksanaan Uji
Tuntas.
“Menkumham” berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
“Peraturan No. IX.J.1” berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1, Lampiran Keputusan
Bapepam-LK Nomor KEP-179/BL/2008, tanggal 14 Mei 2008, tentang Pokok-Pokok Anggaran
Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan
Publik.
“Periode Uji Tuntas” berarti periode terhitung sejak tanggal efektifnya Pernyataan
Pendaftaran Perseroan pada OJK untuk keperluan Penawaran Umum Terbatas III, yaitu
tanggal 18 Februari 2000, sampai dengan Tanggal LUT, kecuali untuk BRMS yang dimulai
sejak tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran BRMS pada OJK untuk keperluan
Penawaran Umum Perdana yaitu tanggal 26 November 2010.
“PT” berarti badan hukum perseroan terbatas yang didirikan dan tunduk pada Hukum
Republik Indonesia.
“Standar HKHPM” berarti Standar Pemeriksaan Hukum dan Standar Pendapat Hukum yang
dikeluarkan oleh HKHPM berdasarkan Keputusan HKHPM No. 01/HKHPM/2005 tanggal
18 Februari 2005, sebagaimana diubah berdasarkan Keputusan HKHPM No.
KEP.04/HKHPM/XI/2012 tanggal 6 Desember 2012 dan No.01/KEP-HKHPM/II/2014
tanggal 4 Februari 2014.
“Tanggal Pendapat Hukum” berarti tanggal dikeluarkannya Pendapat Hukum ini, yaitu
tanggal 30 Juni 2014.
“Uji Tuntas” berarti uji tuntas dari segi hukum atas Perseroan yang dilaksanakan oleh HHP
sehubungan dengan rencana pelaksanaan transaksi PUT IV oleh Perseroan, dengan
memperhatikan Ruang Lingkup, Pembatasan dan Asumsi dari LUT.
458319-v2
5
C.
RUANG LINGKUP, PEMBATASAN, DAN ASUMSI
Pendapat Hukum ini mempunyai ruang lingkup dan pembatasan-pembatasan sebagai berikut:
1.
Pendapat Hukum ini disusun khusus atas keadaan Perseroan selama Periode Uji
Tuntas;
2.
Pendapat Hukum ini disusun berdasarkan pemeriksaan atas dokumen-dokumen asli,
turunan, salinan dan fotokopi yang kami peroleh dari Perseroan dan Anak Perusahaan
serta pernyataan dan keterangan lisan maupun tertulis yang diberikan oleh anggota
Direksi, Dewan Komisaris, wakil dan/atau pegawai dari masing-masing Perseroan
dan Anak Perusahaan yang hasilnya termuat dalam LUT, yang menjadi dasar dan
bagian yang tidak terpisahkan dari Pendapat Hukum ini;
3.
Pendapat Hukum ini disusun dalam kerangka Hukum Indonesia dan karenanya tidak
dimaksudkan untuk berlaku atau dapat ditafsirkan menurut hukum atau yurisdiksi
hukum negara lain;
4.
seluruh Pendapat Hukum kami sehubungan dengan anak perusahaan Perseroan yang
didirikan di luar jurisdiksi Republik Indonesia dan tunduk kepada hukum selain dari
Hukum Indonesia disusun berdasarkan pada pendapat dari segi hukum dari masingmasing konsultan hukum yang berwenang pada jurisdiksi dari masing-masing
perusahaan tersebut dan data-data yang diberikan oleh Perseroan maupun anak
perusahaannya yang terkait; dan
5.
Seluruh ruang lingkup dan pembatasan sebagaimana dimuat dalam LUT menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dari ruang lingkup dan pembatasan dalam Pendapat
Hukum ini.
Dengan memperhatikan Ruang Lingkup dan Pembatasan di atas, dalam menyusun Pendapat
Hukum ini, kami berasumsi bahwa:
1.
semua tanda tangan adalah asli dan ditandatangani oleh pihak yang berwenang selain
dari Perseroan dan Anak Perusahaan, serta semua dokumen yang diperlihatkan atau
diserahkan kepada kami sebagai asli adalah otentik, dan bahwa salinan atau fotokopi
dari tanda tangan dan dokumen yang diberikan kepada kami adalah sama dengan
dokumen aslinya;
2.
bahwa Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan telah memberikan kepada kami
seluruh dokumen dan informasi yang relevan dengan pelaksanaan Uji Tuntas dan
penyusunan Pendapat Hukum (“Informasi Uji Tuntas”) dan tidak ada dokumen dan
informasi lainnya yang relevan yang tidak atau belum diberikan atau diberitahukan
kepada kami sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum;
3.
bahwa seluruh Informasi Uji Tuntas beserta dengan seluruh fakta yang dinyatakan
dalam Informasi Uji Tuntas tersebut, yang telah menjadi dasar penyusunan LUT dan
Pendapat Hukum ini, adalah benar, akurat, lengkap, tidak menyesatkan, sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya, belum diubah dan masih berlaku sampai dengan
Tanggal Pendapat Hukum, serta tidak ada hal-hal lain yang berkaitan yang
disembunyikan dengan sengaja maupun tidak;
458319-v2
6
D.
4.
bahwa dokumen asli masih ada dan belum diubah, dibatalkan maupun digantikan oleh
dokumen atau perjanjian atau tindakan lain yang tidak kami ketahui;
5.
bahwa dokumen-dokumen tersebut mengatur kewajiban yang mengikat para pihak
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan telah ditandatangani oleh
Perseroan atau Anak Perusahaan untuk kepentingannya masing-masing;
6.
bahwa untuk setiap dokumen dimana pihak ketiga berbentuk perusahaan, pihak tersebut
masih tetap berdiri dan mempunyai kewenangan dan memperoleh perizinan/persetujuan
korporat dan pihak yang berwenang yang diperlukan untuk menandatangani perjanjian
tersebut dan perjanjian tersebut telah ditandatangani dengan benar untuk
keuntungan/kepentingan pihak tersebut dan bahwa para pihak tidak dalam keadaan pailit
atau keadaan lain pada saat penandatanganan perjanjian tersebut;
7.
bahwa untuk setiap dokumen dimana Perseroan dan/atau Anak Perusahaan menjadi
pihak, yang diatur atau tunduk berdasarkan hukum yang berlaku di luar jurisdiksi
Republik Indonesia (“Hukum Asing”), dokumen tersebut berlaku secara sah dan
mengikat Perseroan dan/atau Anak Perusahaan sesuai dengan Hukum Asing tersebut,
dan bahwa dokumen tersebut tidak melanggar ketentuan dari Hukum Asing yang
relevan;
8.
bahwa setiap pihak yang mengadakan perjanjian dengan Perseroan dan Anak
Perusahaan dan dan/atau para pejabat Pemerintah yang mengeluarkan perizinan
Perseroan dan Anak Perusahaan, melakukan pendaftaran atau pencatatan untuk
kepentingan Perseroan dan Anak Perusahaan mempunyai kewenangan dan kekuasaan
untuk melakukan tindakan tersebut secara sah dan mengikat berdasarkan Hukum
Indonesia;
9.
dokumen, informasi beserta dengan pernyataan dan keterangan tertulis (termasuk
turunan dan salinannya) atau lisan yang diberikan oleh pejabat pemerintah, badan
peradilan dan pihak ketiga lainnya terkait dengan pelaksanaan Uji Tuntas adalah
benar, lengkap dan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya; dan
10.
pernyataan-pernyataan dan keterangan-keterangan tertulis atau lisan yang diberikan
oleh anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau pegawai Perseroan, Pemegang
Saham Utama Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan sehubungan dengan
pelaksanaan Uji Tuntas dan penyusunan Pendapat Hukum adalah benar, lengkap dan
sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
PENDAPAT HUKUM
Setelah memeriksa dan meneliti Dokumen LUT sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam LUT,
serta memperhatikan asumsi dan kualifikasi di atas, Pendapat Hukum kami adalah sebagai
berikut:
1.
458319-v2
Perseroan, berkedudukan di Jakarta Selatan, adalah sebuah PT yang didirikan dan diatur
menurut Hukum Indonesia. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 130,
tanggal 26 Juni 1973, sebagaimana telah dirubah dengan Akta Perubahan Anggaran
Dasar, No. 103, tanggal 28 Nopember 1973, yang keduanya dibuat di hadapan Djoko
Soepadmo, SH, Notaris di Surabaya yang telah memperoleh pengesahan Menkumham
dengan Surat Keputusan No.Y.A.5/433/12, tanggal 12 Desember 1973 serta telah
7
diumumkan dalam BNRI No. 1, tanggal 2 Januari 1974, Tambahan No. 7. Perseroan
telah sah menjadi badan hukum sejak tanggal 2 Desember 1973.
Anggaran Dasar Perseroan telah diubah beberapa kali, terakhir berdasarkan Akta
Berita Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ketiga No. 80, tanggal 13 Mei
2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta ("Akta
No. 8-0/2014"). Perubahan Anggaran Dasar berdasarkan Akta No. 80/2014 tersebut
telah berlaku efektif sejak 30 Mei 2014.
Selain perubahan Anggaran Dasar Perseroan berdasarkan Akta No. 80/2014 yang
masih dalam proses pemberitahuan di Menkumham, Anggaran Dasar Perseroan
beserta seluruh perubahannya telah sah dan berlaku sesuai dengan Hukum Indonesia,
termasuk UUPT dan Peraturan No.IX.J.1.
Selain sebagaimana diungkapkan di dalam Lampiran II, perubahan Anggaran Dasar
Anak Perusahaan telah sah dan berlaku sesuai dengan Hukum Indonesia dan
Anggaran Dasar Anak Perusahaan.
2.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, struktur permodalan Perseroan berdasarkan
Akta No. 80/2014 dan susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan DPS per
tanggal per 25 April 2014 yang dikeluarkan oleh BAE adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Seri A (Nominal Rp 500)
Seri B (Nominal Rp 100)
Modal Ditempatkan
Seri A
Credit Suisse AG SG Branch S/A
CSAGSING-LHHL(LHHL-130M)20233 34064
Raiffeisen Bank International AG,
Singapore Branch S/A Long Haul
Holdings Ltd
Masyarakat dibawah 5%
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
Seri A (Nominal Rp 500)
Seri B (Nominal Rp 100)
Saham
Rupiah
%
20.773.400.000
283.633.000.000
10.386.700.000.000
28.363.300.000.000
4.797.485.702
2.398.742.851.000
23,09
1.264.213.935
14.711.700.363
632.106.967.500
7.355.850.181.500
6,09
70,82
20.773.400.000
10.386.700.000.000
100,00
283.633.000.000
28.363.300.000.000
Kedua seri saham Perseroan tersebut di atas memiliki hak-hak yang sama bagi para
pemegang saham dari kedua seri tersebut.
Setiap perubahan permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan telah
dilakukan secara sah dan berkesinambungan sesuai dengan Anggaran Dasar
Perseroan dan ketentuan Hukum Indonesia.
Struktur permodalan Perseroan dan setiap perubahannya termasuk susunan pemegang
saham Perseroan telah memperoleh persetujuan yang diperlukan berdasarkan
Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan Hukum Indonesia.
458319-v2
8
Sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum ini, susunan kepemilikan saham dalam
Perseroan tersebut di atas belum mengalami perubahan.
3.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 228 tanggal 28 Juni 2013 yang
dibuat di hadapan Humberg Lie, SH Notaris di Jakarta, sebagaimana telah
diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan surat penerimaan pemberitahuan
perubahan data perseroan No. AHU-AH.01.10-33906 tanggal 20 Agustus 2013 dan
telah didaftarkan di Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0077497.AH.01.09.Tahun
2013 tanggal 20 Agustus 2013, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
adalah sebagai berikut:
Direksi
Presiden Direktur
:
Saptari Hoedaja
Direktur
:
Dileep Srivastava
Direktur
:
Andrew Christopher Beckham
Direktur
:
Eddie Junianto Subari
Direktur
:
R. A. Sri Dharmayanti
Direktur
:
Kenneth Patrick Farrell
Presiden Komisaris
:
Kusumo Abujono Martoredjo
Komisaris Independen
:
Suryo Bambang Sulisto
Komisaris Independen
:
Iman Taufik
Komisaris Independen
:
Fuad Hasan Masyhur
Komisaris
:
Sulaiman Zuhdi Pane
Komisaris
:
Nalinkant Amratlal Rathod
Komisaris
:
Anton Setianto Soedarsono
Dewan Komisaris
Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan di atas telah dilakukan
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan Hukum Indonesia.
Seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi ketentuan
Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan
Perusahaan Publik.
4.
458319-v2
Perseroan telah memiliki Sekretaris Perusahaan sebagaimana dipersyaratkan oleh
Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan.
9
Perseroan telah membentuk Komite Audit sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK
No.IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal sesuai dengan Peraturan BapepamLK No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit
Internal.
5.
Kegiatan usaha utama Perseroan adalah di bidang kegiatan eksplorasi dan eksploitasi
kandungan batubara (termasuk pertambangan dan penjualan batubara) dan eksplorasi
minyak. Kegiatan usaha tersebut termasuk ke dalam ruang lingkup usaha
sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar Perseroan terkini dan telah sesuai
dengan Hukum Indonesia.
6.
Kecuali dinyatakan di bawah, Perseroan dan Anak Perusahaan telah memperoleh
perizinan yang material yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha utamanya
sebagaimana disyaratkan dalam Hukum Indonesia. Perizinan-perizinan material yang
telah diperoleh Perseroan dan Anak Perusahaan lainnya masih berlaku sampai
dengan Tanggal Pendapat Hukum.
NAMA
PT Sitrade Coal
PT Seamgas Indonesia
PT Indocoal Kalsel Resources
PT Mitra Bisnis Harvest
PT Buana Minera Harvest
PT Pendopo Energi Batubara
PT Kaltim CBM
PT MBH Mining Resource
PT Citra Jaya Nurcahya
PT Bintan Mineral Resource
PT MBH Minera Resource
PT Arutmin CBM
PT Fajar Bumi Sakti
PT Citra Prima Sejati
PT Green Resource
458319-v2
IZIN YANG MASIH DALAM PROSES
PERPANJANGAN/TIDAK ADA
SKDP
(menurut
keterangan
dalam
proses
perpanjangan)
1.
TDP (menurut keterangan dalam proses
perpanjangan)
2.
Izin Prinsip BKPM (dalam proses mengajukan
permohonan)
1.
SKDP (menurut keterangan dalam proses
perpanjangan)
2.
SPPKP
1.
SKDP (menurut keterangan dalam proses
perpanjangan);
2.
IUP Operasi Produksi Batubara (dalam proses
peningkatan);
3.
SPPKP tidak ada;
4.
SKT Pajak tidak ada.
1.
SKDP (menurut keterangan dalam proses
perpanjangan);
2.
SPPKP.
SKDP habis masa berlakunya
SKDP habis masa berlaku
SKDP belum diberikan
SKDP habis masa berlaku
SKDP belum diberikan
SKDP dan TDP habis masa berlaku
SKDP habis masa berlakunya
SKDP habis masa berlakunya
TDP (menurut keterangan dalam proses perpanjangan)
1.
TDP (menurut keterangan dalam proses
perpanjangan)
10
2.
SKDP (menurut keterangan dalam proses
perpanjangan)
Ketiadaan SKDP tidak memiliki konsekuensi hukum sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, namun SKDP merupakan salah satu dokumen
standar yang akan digunakan oleh suatu perusahaan dalam melakukan permohonan
pengurusan perizinan.
Setiap perusahaan yang telah memiliki TDP dan mengalami perubahan atas data-data
berikut ini maka diwajibkan untuk mengganti TDP:
1.
pengalihan kepemilikan atau kepengurusan perusahaan;
2.
perubahan nama perusahaan;
3.
perubahan bentuk dan/atau status perusahaan;
4.
perubahan alamat perusahaan;
5.
perubahan kegiatan usaha pokok;
6.
khusus untuk perseroan terbatas termasuk perubahan anggaran dasar.
Perusahaan yang tidak melaporkan perubahan tersebut di atas, daftar perusahaannya
dihapus, TDP dinyatakan tidak berlaku, dan dikenakan sanksi sesuai UUWDP, yaitu
diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 3 bulan atau pidana denda
setinggi-tingginya Rp3.000.000.
Lebih lanjut, UUWDP mewajibkan adanya pembaharuan dari TDP yang sudah
diberikan. UUWDP menetapkan bahwa apabila perusahaan lalai melaksanakan
kewajiban menurut UUWPD, maka perusahaan diancam dengan pidana kurungan
selama-lamanya 2 bulan atau pidana denda setinggi-tingginya Rp1.000.000.
7.
Perseroan memiliki penyertaan saham dalam Anak Perusahaan yaitu sebagaimana
terlampir dalam Lampiran III Pendapat Hukum ini.
Penyertaan saham Perseroan pada Anak Perusahaan yang dimiliki secara langsung
oleh Perseroan telah dilakukan oleh Perseroan sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasar Perseroan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Informasi mengenai Anak Perusahaan yang berbadan Hukum Asing yang dimuat
dalam Lampiran IV Pendapat Hukum didasarkan pada pendapat hukum dari
konsultan Hukum Asing yang berwenang untuk memberikan pendapat hukum
tersebut yang juga dinyatakan dalam Lampiran IV Pendapat Hukum ini.
8.
458319-v2
Selain yang telah diungkapkan dalam Prospektus dan LUT, aset-aset Perseroan dan
Anak Perusahaan yang bersifat material terhadap kegiatan usaha Perseroan dan Anak
Perusahaan telah dimiliki secara sah, tidak sedang dibebankan dengan hak
jaminan/agunan untuk menjamin kewajiban kepada pihak ketiga dan tidak sedang
dalam sengketa.
11
9.
Perseroan dan Anak Perusahaan saat ini terikat dalam perjanjian kredit sebagaimana
yang telah diungkapkan dalam Prospektus dan LUT. Berdasarkan pemeriksaan kami,
tidak terdapat pembatasan bagi Perseroan untuk melaksanakan perubahan anggaran
dasar sehubungan dengan PUT IV dan tidak terdapat pembatasan dalam perjanjian
kredit tersebut yang dapat merugikan hak-hak pemegang saham publik serta tidak
terdapat pembatasan dalam perjanjian kredit tersebut sehubungan dengan penggunaan
dana dalam PUT IV.
10.
Seluruh perjanjian material yang berkaitan dengan kegiatan usaha utama dari
Perseroan dan Anak Perusahaan masih berlaku dan mengikat Perseroan dan Anak
Perusahaan serta tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Perseroan dan Anak
Perusahaan dan ketentuan Hukum Indonesia dan tidak terdapat pembatasan dalam
perjanjian penting tersebut yang dapat merugikan hak-hak pemegang saham publik.
11.
Perseroan telah menandatangani perjanjian Perjanjian Pengelolaan Administrasi
Saham dan Perjanjian Pembelian Siaga yang dibuat dalam rangka PUT IV dan
perjanjian tersebut mengikat Perseroan serta dibuat sesuai dan tidak bertentangan
dengan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan Hukum Indonesia.
12.
Perseroan dan Anak Perusahaan telah mentaati ketentuan yang berlaku sehubungan
dengan aspek ketenagakerjaan sesuai dengan Hukum Indonesia di bidang
ketenagakerjaan, termasuk kewajiban pelaporan ketenagakerjaan yang terakhir,
peraturan perusahaan dan/atau perjanjian kerja bersama, izin penggunaan tenaga kerja
asing, penyertaan program Jamsostek, pembayaran upah karyawan sesuai UMR
setempat, kecuali untuk GM belum melakukan pelaporan atas WLTK untuk periode
2014.
13.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kami, Perseroan dan Anak Perusahaan telah menutup
asuransi atas aset-asetnya yang bernilai material dan bahwa jangka waktu asuransi
tersebut masih berlaku sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum. Berdasarkan
pernyataan Perseroan, jumlah pertanggungan asuransi yang ditutup oleh Perseroan
memadai untuk menutup resiko yang dipertanggungkan atas aset-aset yang bernilai
material.
14.
Aspek-aspek hukum dalam Prospektus yang meliputi Anggaran Dasar, Struktur
Permodalan dan Susunan Pemegang Saham, Susunan Direksi dan Dewan Komisaris,
Aset, Asuransi, Perjanjian, dan Perkara Hukum yang Sedang Dihadapi Perseroan
telah sesuai dengan LUT, kecuali aspek-aspek hukum terkait dengan PT Citra Jaya
Nurcahya, PT MBH Mineral Resource dam PT Bintan Minera Resource.
15.
Sehubungan dengan keterlibatan Perseroan dan Anak Perusahaan dalam perkara di
badan peradilan, berdasarkan pemeriksaan kami atas fakta-fakta dan dokumendokumen yang relevan serta surat pernyataan dari Perseroan dan Anak Perusahaan,
selain yang telah diungkapkan dalam Prospektus dan LUT, Perseroan dan Anak
Perusahaan saat ini tidak sedang menjadi pihak baik dalam perkara perdata, perkara
hubungan industrial, perkara pajak, perkara tata usaha negara, tidak sedang terdaftar
sebagai pihak di dalam register perkara pidana, tidak sedang terlibat dalam perkara di
BANI, dan tidak sedang menjadi termohon dalam perkara kepailitan di Pengadilan
Niaga, serta tidak sedang terlibat dalam perselisihan lain di luar pengadilan termasuk
tidak menerima somasi dari pihak ketiga, yang bersifat material dan dapat
mempengaruhi kelangsungan usaha utama Perseroan dan Anak Perusahaan secara
458319-v2
12
negatif. Berdasarkan pernyataan dari Perseroan dan masing-masing Anak Perusahaan,
perkara-perkara yang melibatkan Perseroan dan/atau Anak Perusahaan tidak akan
mempengaruhi kelangsungan usaha utama Perseroan dan Anak Perusahaan secara
negatif.
16.
Sehubungan dengan keterlibatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
dan Anak Perusahaan dalam perkara di badan peradilan, berdasarkan pemeriksaan
kami atas fakta-fakta dan dokumen-dokumen yang relevan serta surat pernyataan dari
masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan Anak
Perusahaan, tidak ada anggota Direksi dan Komisaris dari Perseroan dan Anak
Perusahaan yang terlibat dalam perkara hukum, baik pada bidang perdata maupun
pidana dan/atau perselisihan/tuntutan di pengadilan dan/atau badan arbitrase mana
pun di Indonesia atau di negara asing atau dalam perselisihan administratif dengan
badan pemerintah termasuk perselisihan yang terkait dengan kewajiban pajak atau
perselisihan yang terkait dengan masalah perburuhan atau diajukan untuk kepailitan
oleh pihak ketiga atau tidak pernah dinyatakan pailit atau menyebabkan suatu
perusahaan mengalami dipailitkan dan perselisihan lain di luar pengadilan yang
secara material dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas dan kewajiban mereka
sebagai anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan dan Anak
Perusahaan.
Demikianlah Pendapat Hukum ini kami persiapkan dalam kapasitas kami sebagai konsultan hukum
yang bebas dan mandiri, dengan penuh kejujuran dan tidak berpihak serta terlepas dari kepentingan
pribadi, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap usaha Perseroan, dan kami
bertanggung jawab atas isi Pendapat Hukum ini.
Hormat kami,
HADIPUTRANTO, HADINOTO & PARTNERS
Rambun Tjajo, SH
STTD: No. 179/STTD-KH/PM/1998
Tembusan:
Kepala Eksekutif Pasar Modal
Otoritas Jasa Keuangan
458319-v2
13
LAMPIRAN I
URAIAN RENCANA PENGGUNAAN DANA
1.
Axis
Bank
Limited
2011
Axis Bank
Limited
LIBOR
+ 5,5%
p.a.
AS$ 200
juta
Jumlah
Pokok
Terutang
AS$ 135
juta
2.
Credit
Suisse
2010 – 2
Credit
Suisse,
cabang
Singapura
LIBOR
+ 11%
p.a.
AS$ 150
juta
AS$ 117
juta
No.
Nama
Fasilitas
458319-v2
Kreditur
Tingkat
Bunga
Jumlah
Pinjaman
Tanggal
Jatuh
Tempo
20 kali
angsuran
triwulanan
sejak tanggal
4 Agustus
2011
Tahun 2013
Penggunaan Dana
Melunasi sebagian
utang Perseroan dari
satu atau
lebih fasilitas yang
diberikan oleh
Secured
Creditor. Secured
Creditor
adalah pihak
kreditur yang
terlibat dalam
perjanjian
Intercreditor
Agreement dimana
Deutsche bank
bertindak sebagai
agen fasilitas.
Jumlah dari
fasilitas dari
Secured
Creditor ini adalah
sebesar AS$ 200 jt.
Penebusan Obligasi
konversi tanpa
bunga
sebesar AS$ 150
juta (Obligasi
Konversi II) yang
diterbitkan pada
tanggal 1 Oktober
2007 oleh Enercoal
dan terdaftar pada
Bursa Efek
Singapura
(Singapore
Exchange Trading
Limited) dan
pembayaran atas
biaya transaksi.
14
No.
Nama
Fasilitas
3.
Deutsche
Bank
2011
4.
UBS AG
2012 -1
5.
CDB
2011
458319-v2
AS$ 150
juta
Jumlah
Pokok
Terutang
AS$ 54
juta
Tanggal
Jatuh
Tempo
November
2014
LIBOR
+ 6%
p.a.
AS$ 75
juta
AS$ 62
juta
36 bulan
setelah
tanggal
penggunaan
Perjanjian
tanggal 5
Maret
2012
LIBOR
+ 6.70%
p.a.
AS$ 600
Juta
AS$ 600
Juta
Februari
2016
Tingkat
Bunga
Jumlah
Pinjaman
-Deutsche
Bank AG,
cabang
Singapura
-WestLB
AG,
cabang
Singapura
UBS AG,
cabang
Londong
LIBOR
+5%
p.a.
China
Developm
ent
Bank
Kreditur
Penggunaan Dana
Melunasi fasilitas
UBS sebesar AS$
125 juta
Dana yang
diperoleh dari
pinjaman ini
digunakan untuk
membiayai kembali
pinjaman jangka
pendek sebesar
USD75 juta dari
UBS AG, cabang
singapura pada
tanggal 5 Maret
2012
Melunasi sebagian
dari
hutang yang
dimiliki oleh
perusahaan
berdasarkan : e)
Fasilitas JPMorgan
Chase Bank 2011
sebesar AS$ 200
Juta f) Fasilitas
Barclays Bank 2011
sebesar AS$ 200
Juta g) Fasilitas
Bank of America
2011 sebesar AS$
200 Juta h)
Pembayaran kepada
Arranger atas biaya
Arrangement (yang
akan dikurangkan
dari penerimaan
pinjaman tersebut),
dan Pembayaran
biaya transaksi
lainnya.
15
LAMPIRAN II
TEMUAN DAN KONSEKUENSI HUKUM TERKAIT
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Nama Perusahaan
PT Seamgas Indonesia
PT Bumi Resources Investment
PT Green Resources
1.
Perubahan Anggaran Dasar
pendaftaran di KDP yang berwenang belum
dilaksanakan untuk Akta Pendirian Seamgas,
Akta No. 33/2008, dan Akta No. 111/2011;
dan
2.
pengumuman
dalam
BNRI
belum
dilaksanakan untuk Akta No. 33/2008 dan
Akta No. 111/2011.
1.
pengumuman
dalam
BNRI
belum
dilaksanakan untuk Akta Pendirian BRI,
Akta No. 64/2008, Akta No. 37/2009, dan
Akta No. 120/2009; dan
2.
persetujuan dari Menkumham
diperoleh untuk Akta No. 64/2008.
1.
Anggaran Dasar GR belum didaftarkan pada
KDP yang berwenang.
belum
2. Pengumuman dalam BNRI belum dilakukan
untuk Akta No. 15/2008, Akta No. 37/2009,
dan Akta No. 110/2009.
PT Fajar Bumi Sakti
1. pendaftaran di KDP yang berwenang belum
dilakukan untuk Akta No. 98/1982, Akta No.
2/1982, Akta No. 61/1985, Akta No.
157/1997, Akta No. 1/2006, Akta No.
16/2007, Akta No. 20/2008.
2. Persetujuan Menkumham atas perubahan
anggaran dasar belum diperoleh untuk Akta
No. 2/1982 dan Akta No. 61/1985.
3. Surat penerimaan pemberitahuan kepada
Menkumham atas perubahan data perseroan
belum diperoleh untuk Akta No. 157/1997,
Akta No. 214/1997.
4. pengumuman dalam BNRI belum dilakukan
untuk Akta No. 54/1983, Akta No. 1/2006.
PT Pendopo Energi Batubara
458319-v2
1. pendaftaran di KDP yang berwenang belum
dilaksanakan untuk Akta Pendirian PEB, dan
Akta No. 84/2012; dan
16
Nama Perusahaan
PT Darma Henwa Tbk
Perubahan Anggaran Dasar
2. pengumuman
dalam
BNRI
belum
dilaksanakan untuk Akta 55/2004, dan Akta
No. 84/2012.
1. pengumuman
dalam
BNRI
belum
dilaksanakan untuk Akta No. 15/2010, dan
Akta No. 199/2011; dan
2. pendaftaran di KDP yang berwenang belum
dilaksanakan untuk Akta Pendirian DEWA,
Akta No. 15/2010, dan Akta No. 199/2011.
PT Lumbung Capital
Seluruh Anggaran Dasar LC belum didaftarkan
pada KDP yang berwenang dan diumumkan
dalam BNRI.
PT Citra Palu Minerals
Pendaftaran pada KDP yang berwenang dan
BNRI belum dilakukan untuk Akta No.
109/2010.
PT Gorontalo Minerals
Pendaftaran pada KDP yang berwenang dan
BNRI belum dilakukan untuk Akta No.
271/2008.
PT Dairi Prima Mineral
1. pendaftaran di KDP yang berwenang dan
pengumuman
dalam
BNRI
belum
dilaksanakan untuk Akta No. 4/2008; dan
2. DPM belum memiliki bukti persetujuan dari
Menkumham, pendaftaran di KDP yang
berwenang, dan pengumuman dalam BNRI
untuk Akta No. 180/2013.
PT Multi Capital
Akta Pendirian MC belum didaftarkan pada KDP
yang berwenang dan diumumkan dalam BNRI.
PT Multi Daerah Bersaing
1.
Pendaftaran pada KDP yang berwenang; dan
2.
Pengumuman pada BNRI untuk Anggaran
Dasar MDB
PT Mitra Bisnis Harvest
Pengumuman dalam BNRI belum dilakukan
untuk Akta No. 167/2013.
PT Sitrade Coal
1.
pendaftaran di KDP yang berwenang belum
dilaksanakan untuk Akta No. 2/2006 dan
Akta No. 117/2009; dan
2.
pengumuman
dalam
BNRI
belum
dilaksanakan untuk AktaPendirian, Akta No.
9/2005, Akta No. 2/2006, dan Akta No.
458319-v2
17
117/2009.
Indo Kaltim
PT Sitrade Coal
Indo Kalsel
1.
Seluruh Anggaran Dasar Indo Kaltim telah
didaftarkan pada KDP yang berwenang dan
diumumkan dalam BNRI, kecuali bahwa:
2.
Pendaftaran di KDP yang berwenang dan
pengumuman
dalam
BNRI
belum
dilaksanakan untuk Akta No.89/2009.
1.
Seluruh Anggaran Dasar Indo Kaltim telah
didaftarkan pada KDP yang berwenang dan
diumumkan dalam BNRI, kecuali bahwa:
2.
Pendaftaran di KDP yang berwenang dan
BNRI
belum
pengumuman
dalam
dilaksanakan untuk Akta No.89/2009.
1.
pendaftaran di KDP yang berwenang belum
dilaksanakan untuk Akta Pendirian Indo
Kalsel dan Akta No. 90/2009; dan
2.
pengumuman
dalam
BNRI
belum
dilaksanakan untuk Akta No. 133/2007,
Akta No. 255/2007, dan Akta No. 90/2009.
Artha Widya Persada
Seluruh Anggaran Dasar AWP telah didaftarkan
pada KDP yang berwenang namun belum
diumumkan dalam BNRI kecuali pengumuman
di BNRI atas Akta No.44/2009 yang sedang
dalam proses.
Visi Multi Artha
Seluruh Anggaran Dasar VMA telah didaftarkan
dalam Daftar Perseroan namun belum
diumumkan dalam BNRI.
PT Cipta Prima Sejati
1.
Pendaftaran di KDP yang berwenang
untuk Akta No. 83/2008, dan Akta No.
130/2012;
2.
Pengumuman dalam BNRI untuk Akta No.
83/2008 dan Akta No. 130/2012; and
3.
Persetujuan Menkumham atas perubahan
anggaran dasar untuk Akta No. 130/2012.
PT Mitra Business Harvest
458319-v2
Anggaran Dasar MBH telah didaftarkan pada
KDP yang berwenang dan diumumkan dalam
BNRI, kecuali pengumuman dalam BNRI untuk
Akta No. 167/2013 yang sedang dalam proses.
18
PT MBH Mining Resources
1.
pendaftaran di KDP yang berwenang
belum dilaksanakan untuk Akta Pendirian
MBH Mining dan Akta No. 169/2013; dan
2.
pengumuman
dalam
BNRI belum
dilaksanakan untuk Akta Pendirian MBH
Mining dan Akta No. 169/2013.
PT Buana Minera Harvest
Anggaran Dasar BMH belum diumumkan dalam
BNRI.
PT Bumi Resources Minerals Tbk.
1.
Pendaftaran di KDP yang berwenang
belum dilaksanakan untuk Akta No.
97/2003 dan Akta No. 71/2003; dan
2.
Pengumuman dalam BNRI belum
dilakukan untuk Akta No. 97/2003 dan
Akta No. 71/2003.
1.
Belum
mendapatkan
persetujuan
Menkumham untuk Keputusan tanggal 20
Desember 2013; dan
2.
Pengumuman dalam BNRI belum
dilaksanakan untuk Akta Pendirian dan
Keputusan tanggal 20 Desember 2013.
1.
Belum
mendapatkan
persetujuan
Menkumham untuk Keputusan tanggal 20
Desember 2013; dan
2.
Pengumuman dalam BNRI belum
dilaksanakan untuk Akta Pendirian dan
Keputusan tanggal 20 Desember 2013.
PT Citra Jaya Nurcahya
PT Bintan Mineral Resources
PT MBH Minera
Pengumuman dalam BNRI belum dilaksanakan
untuk Akta Pendirian MBH Minera, Akta No.
1/2010 dan Akta No. 153/2014.
Konsekuensi Hukum
1.
Keabsahan Akta Pendirian
Berdasarkan ketentuan UUPT, suatu PT dianggap sah menjadi badan hukum apabila Akta
Pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menkumham. Dengan demikian,
apabila pengesahan tersebut belum diperoleh, PT yang bersangkutan belum sah menjadi
badan hukum dan sebagai konsekuensinya, perbuatan hukum atas nama PT yang belum
mempunyai status badan hukum, hanya boleh dilakukan oleh semua anggota Direksi bersamasama semua pendiri serta semua anggota Dewan Komisaris PT dan mereka semua
bertanggung jawab secara tanggung renteng atas perbuatan hukum tersebut.
458319-v2
19
2.
Keabsahan Perubahan Anggaran Dasar
Perubahan Anggaran Dasar tertentu dari suatu PT yang meliputi perubahan nama dan/atau
tempat kedudukan PT, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha PT, jangka waktu berdiri PT,
besarnya modal dasar, pengurangan modal ditempatkan dan disetor, dan/atau status PT yang
tertutup menjadi terbuka atau sebaliknya harus memperoleh persetujuan dari Menkumham,
dan perubahan Anggaran Dasar tersebut berlaku sejak tanggal diterbitkannya Keputusan
Menkumham mengenai persetujuan perubahan Anggaran Dasar. Perubahan selain dari
perubahan yang telah disebutkan di atas cukup diberitahukan kepada Menkumham dan
perubahan tersebut mulai berlaku sejak tanggal diterbitkannya surat penerimaan
pemberitahuan perubahan anggaran dasar oleh Menkumham.
3.
Pendaftaran Anggaran Dasar Pada KDP
Berdasarkan ketentuan UUWDP, setiap perusahaan wajib didaftarkan dalam Daftar
Perusahaan di KDP. Jika hak ini tidak dilakukan, Direksi PT dapat dikenakan sanksi pidana
penjara selama-lamanya 3 bulan dan denda setinggi-tingginya Rp3.000.000 jika tidak
melaksanakan kewajiban pendaftaran.
4.
Pengumuman Anggaran Dasar Dalam BNRI
Berdasarkan Pasal 21 dan 22 UUPT 1995, Direksi wajib melakukan pendaftaran di KDP dan
pengumuman dalam BNRI. Sebagai konsekuensi hukum, berdasarkan Pasal 23 UUPT 1995,
Direksi secara tanggung renteng bertanggung jawab atas segala perbuatan hukum yang
dilakukan PT selama pendaftaran dan pengumuman belum dilakukan. Berdasarkan Pasal 30
UUPT, pengumuman di dalam BNRI dilakukan oleh Menkumham.
458319-v2
20
LAMPIRAN III
DAFTAR PENYERTAAN SAHAM
PERSEROAN PADA ANAK PERUSAHAAN
KEPEMILIKAN LANGSUNG
Nama
Entitas
Lembar Saham
Nilai Nominal
Kepemilikan
(Rp)
Perseroan (%)
PT Sitrade Coal ("SC")
5.454
5.454.000.000
99,99
PT Arutmin Indonesia ("Arutmin")
7.000
444.325.000
70,00
PT Indocoal Kaltim Resources ("Indo Kaltim")
140.000
1.400.000.000
70,00
PT Indocoal Kalsel Resources ("Indo Kalsel")
140.000
1.400.000.000
70,00
PT Arutmin CBM ("Arutmin CBM")
99
99.000.000
99,00
PT Kaltim Prima CBM ("Kaltim Prima CBM")
99
99.000.000
99,00
PT Kaltim Prima Coal ("KPC")
40.800
2.589.780.000
(US$.4.080.000)
13,60
PT Cipta Prima Sejati ("CPS")
399
399.000.000
99,75
PT Bumi Resources Investment ("BRI")
189
189.000.000
99,50
PT Lumbung Capital ("LC")
499
499.000.000
99,80
10.381.908.589
6.488.692.868.125
40,60
PT Artha Widya Persada (“AWP”)
300
300.000.000
30
PT Visi Multi Artha (“VMA”)
300
300.000.000
30
PT Bumi Resources Minerals Tbk. ("BRMS")
458319-v2
21
KEPEMILIKAN TIDAK LANGSUNG
Nama
Entitas
PT Gorontalo Minerals ("GR")
PT Citra Palu Minerals ("CPM")
PT Dairi Prima Mineral ("DPM")
PT Sarkea Prima Mineral ("SPM")
PT Multi Capital ("MC")
PT Multi Daerah Bersaing ("MDB")
PT Mitra Bisnis Harvest ("MBH")
PT Buana Minera Harvest ("BMH")
PT MBH Mining Resources ("MBH Mining")
PT Green Resources ("GR")
PT Fajar Bumi Sakti ("FBS")
PT Pendopo Energi Batubara ("PEB")
PT Darma Henwa ("DEWA")
PT Newmount Nusa Tenggara ("Newmount")
458319-v2
22
LAMPIRAN IV
DAFTAR PENYERTAAN SAHAM
PERSEROAN PADA ANAK PERUSAHAAN
BERDASARKAN HUKUM ASING
1.
Kalimantan Coal Ltd.
Legal Opini dari Madun Gujadhur Chambers tertanggal 5 Mei 2014.
2.
Sangatta Holdings Ltd.
Legal Opini dari Kieran Bhogilal Shah, Barrister at Law & Attorney at Law, Seychelles,
tertanggal 7 Mei 2014.
3.
Forerunner International Pte. Ltd
Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014.
4.
Enercoal Resources Pte. Ltd
Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014.
5.
Bumi Netherlands B.V.
Legal Opini dari Oyens & Loeff N.V. tertanggal 7 November 2013.
6.
Bumi Capital Pte. Ltd
Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014.
7.
Gallo Oil (Jersey) Ltd.
Legal Opini dari Viberts tertanggal 3 Juni 2014.
8.
Knightley Business Resources Pte. Ltd.
Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014.
9.
Bumi Investment Pte. Ltd
Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014.
10.
Ebury International Pte. Ltd.
Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014.
458319-v2
23
11.
Tansar Gas Pte. Ltd.
Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014.
12.
Knightley Seamgas Pte. Ltd.
Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014.
13.
Knightley CBM. Pte. Ltd.
Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014.
14.
Westprima Resources Pte. Ltd.
Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014.
15.
Arutmin CBM Pte. Ltd.
Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014.
16.
KPC CBM Pte. Ltd.
Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014.
17.
Kalanergy Pte. Ltd.
Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014.
18.
Indocoal Resources (Cayman) Limited
Legal Opini dari Maples and Calder tertanggal 8 Mei 2014.
19.
Leap Forward Resoources Limited
Legal Opini dari Samantha Aglae tertanggal 31 Oktober 2013.
20.
Lemington Investents Pte. Ltd
Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014.
21.
Calipso Investment Pte. Ltd
Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014.
22.
Sahara Resources Pte. Ltd
Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014.
458319-v2
24
23.
Gain & Win Pte. Ltd
Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014.
24.
Bumi Resources Japan Company Limites
Legal Opini dari Johanes Day tertanggal 7 Mei 2014.
25.
Long Haul Holdings Limited
Legal Opini dari Liburd and Dash L.P tertanggal 13 June 2014.
26.
Mountain Netherlands
Legal Opini dari Oyens & Loeff N.V. tertanggal 11 Juni 2014.
458319-v2
25
PT BUMI RESOURCES TBK
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV
XVII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN
KEUANGAN PERSEROAN
248
Laporan Keuangan Konsolidasian
Beserta Laporan Auditor Independen
Untuk Tahun Yang Berakhir pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Consolidated Financial Statements
With Independent Auditors’ Report
For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012, DAN
1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat,
dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS)
DECEMBER 31, 2013 AND 2012, AND
JANUARY 1, 2012/DECEMBER 31, 2011
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
kecuali
31 Desember/December 31,
2013
2012*)
1 Januari/
January 1,
2012/
31 Desember/
December 31,
2011 *)
ASET
ASET LANCAR
Kas
Kas di bank yang dibatasi
penggunaannya
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Wesel tagih
Aset derivatif
Piutang usaha (setelah dikurangi
penyisihan penurunan nilai sebesar
USD5.929.932 pada tahun 2013 dan 2012 dan
USD2.908.325 pada tahun 2011)
Pihak ketiga
Piutang lain-lain (setelah dikurangi
penyisihan penurunan nilai sebesar
USD1.134.018 pada tahun 2013,
USD924.987 pada tahun 2012 dan
USD14.583.912 pada tahun 2011)
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piutang pihak berelasi
Persediaan (setelah dikurangi
penyisihan persediaan usang sebesar
USD6.381.678 pada tahun 2013,
USD6.067.145 pada tahun 2012 dan
USD5.990.999 pada tahun 2011)
Tagihan pajak
Biaya dibayar dimuka
Kelompok lepasan yang diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual
Aset lancar lainnya
ASSETS
CURRENT ASSETS
Cash
2d,2f,5
45.553.173
45.155.693
69.089.831
2e,2f,6
2f,7
2f,8
2f,32
72.165.906
254.026.670
10.891.082
100.070.232
246.784.375
111.034.424
111.673.516
165.305.240
241.912.050
109.724.869
459.548.902
2f,9
429.997.779
298.052.748
354.836.940
2f,10
2aa,45a
2f,2aa,45b
55.163.479
957.559
-
39.295.125
2.420.285
44.906
204.371.299
5.511.074
5.637.073
2g,11
44a
2h,12
187.716.172
736.759.610
5.244.658
274.653.620
829.617.369
5.114.193
157.431.872
711.051.687
4.877.063
2o,13
14
104.206.977
41.553.712
164.860.399
34.433.923
90.313.126
Restricted cash in banks
Available-for-sale financial assets
Notes receivable
Derivative assets
Trade receivables
(net of allowance for impairment loss of
USD5,929,932 in 2013 and in 2012 and
USD2,908,325 in 2011)
Third parties
Other receivables
(net of allowance for impairment loss of
USD1,134,018 in 2013,
USD924,987 in 2012 and
USD14,583,912 in 2011)
Third parties
Related parties
Due from related parties
Inventories (net of allowance for
inventory obsolescence of
USD6,381,678 in 2013,
USD6,067,145 in 2012 and
USD5,990,999 in 2011)
Taxes recoverable
Prepaid expenses
Disposal groups classified
as held for sale
Other current assets
1.944.236.777
2.263.210.808
2.579.611.026
Total Current Assets
77.074.970
289.510.203
1.190.462.635
91.023.010
163.748.343
1.230.803.305
45.628.024
143.615.459
1.283.191.724
2j,16a
859.994.392
887.999.585
803.638.098
2j,16b
2k,17
2x,44b
2c,19
2f,20
844.691.351
756.018.507
68.291.875
308.277.116
864.710.441
431.061.409
66.826.909
308.277.116
847.290.042
427.462.802
49.634.289
319.569.823
425.117.922
15.894.016
369.164.153
8.805.936
285.797.607
351.324
219.064.223
5.274.128
666.191.719
2.504.473
671.211.192
8.324.328
NON-CURRENT ASSETS
Due from related parties
Deferred tax assets - net
Investments in associates
Fixed assets (net of
accumulated depreciation of
USD1,260,878,630 in 2013,
USD1,121,969,295 in 2012 and
USD1,004,070,198 in 2011)
Mining properties (net of
accumulated depreciation of
USD282.781.305 in 2013,
USD214.095.084 in 2012 and
USD114.519.333 in 2011)
Exploration and evaluation assets
Claims for income tax refund
Goodwill - net
Long-term receivables
Third parties
Related party
Other non-current assets
Third parties
Related parties
Total Aset Tidak Lancar
5.059.671.338
5.091.116.399
4.885.714.712
Total Non-Current Assets
TOTAL ASET
7.003.908.115
7.354.327.207
7.465.325.738
TOTAL ASSETS
Total Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Piutang pihak berelasi
Aset pajak tangguhan - neto
Investasi pada entitas asosiasi
Aset tetap (setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
USD1.260.878.630 pada tahun 2013,
USD1.121.969.295 pada tahun 2012 dan
USD1.004.070.198 pada tahun 2011)
Properti pertambangan (setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
USD282.781.305 pada tahun 2013,
USD214.095.084 pada tahun 2012 dan
USD114.519.333 pada tahun 2011)
Aset eksplorasi dan evaluasi
Tagihan pajak penghasilan
Goodwill - neto
Piutang jangka panjang
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Aset tidak lancar lainnya
Pihak ketiga
Pihak berelasi
2f,2aa,45b
2x,44f
2i,15,45c
2aa,45h
2f,21
2aa,45a
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an
integral part of these consolidated financial statements.
1
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012, DAN
1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat,
dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS)
DECEMBER 31, 2013 AND 2012, AND
JANUARY 1, 2012/DECEMBER 31, 2011
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
kecuali
31 Desember/December 31,
2013
2012*)
1 Januari/
January 1,
2012/
31 Desember/
December 31,
2011 *)
LIABILITIES AND
EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY)
LIABILITAS DAN
EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Pinjaman jangka pendek
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Utang royalti kepada Pemerintah Indonesia
Beban masih harus dibayar
Utang pajak
Liabilitas jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Pinjaman jangka panjang
Utang sewa pembiayaan
Taksiran liabilitas restorasi dan
rehabilitasi
Premi penebusan
Obligasi konversi
Liabilitas yang secara langsung
berhubungan dengan kelompok
lepasan yang diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual
2f,22
2f,23
195.894.107
98.693.467
666.396.421
173.663.160
75.913.920
198.617.580
120.265.878
114.031.745
58.239.976
2f,24
2f,25
2f,26
2x,44d
147.178.079
1.012.028.374
419.751.892
170.353.901
68.478.120
948.138.192
261.917.259
143.863.254
47.751.821
785.557.665
271.252.931
213.242.023
2f,30
2f,2p,27
1.563.525.493
53.491.476
470.246.275
64.835.095
35.079.508
62.446.068
11.233.325
434.852.158
371.835.409
9.677.256
87.326.162
-
11.001.979
80.757.007
2aa,45d
2q,28
2f,30
2f,31
2o,13
Total Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang pihak berelasi
Liabilitas pajak tangguhan - neto
Liabilitas imbalan pasti pascakerja
Liabilitas jangka panjang setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Pinjaman jangka panjang
Utang sewa pembiayaan
Taksiran liabilitas restorasi dan
rehabilitasi
Premi penebusan
Obligasi konversi
2aa, 2f,45e
2x,44f
2r,29
CURRENT LIABILITIES
Short-term loans
Trade payables
Third parties
Related parties
Other payables
Third parties
Royalty payables to Government of Indonesia
Accrued expenses
Taxes payable
Current maturities of long-term liabilities
Long-term loans
Finance lease payables
Estimated liability for restoration and
rehabilitation
Accrued redemption premium
Convertible bonds
Liabilities directly associated with
disposal groups classified
as held for sale
90.193.039
87.385.043
-
4.719.914.333
2.559.443.581
2.350.428.305
Total Current Liabilities
7.461.833
172.901.583
32.321.383
NON-CURRENT LIABILITIES
Due to related parties
Deferred tax liabilities - net
Post-employment benefit liabilities
78.568.187
103.072.761
32.997.064
98.881.666
125.446.954
34.989.405
2.032.136.710
134.796.912
3.144.995.644
131.421.777
2.954.728.491
83.583.628
205.381.683
-
197.352.104
302.682.722
366.963.651
155.198.585
221.635.348
362.584.878
Long-term liabilities - net of
current maturities
Long-term loans
Finance lease payables
Estimated liability for restoration and
rehabilitation
Accrued redemption premium
Convertible bonds
Total Liabilitas Jangka Panjang
2.586.953.317
4.402.733.923
3.990.415.729
Total Non-Current Liabilities
Total Liabilitas
7.306.867.650
6.962.177.504
6.340.844.034
2f,30
2f,2p,27
2q,28
2f,30
2f,31
*) Telah direklasifikasi (Catatan 52)
Total Liabilities
*) Reclassified (Note 52)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an
integral part of these consolidated financial statements.
2
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012, DAN
1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat,
dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS)
DECEMBER 31, 2013 AND 2012, AND
JANUARY 1, 2012/DECEMBER 31, 2011
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
kecuali
31 Desember/December 31,
2013
2012*)
1 Januari/
January 1,
2012/
31 Desember/
December 31,
2011 *)
EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)
Ekuitas (Defisiensi Modal) yang Dapat
Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Modal saham - dengan nilai nominal Rp500
(setara dengan USD0,07)
Modal dasar - 77.500.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh 20.773.400.000 saham
Tambahan modal disetor - neto
Saham beredar yang diperoleh kembali
Selisih transaksi perubahan ekuitas
Entitas Anak/entitas asosiasi
Cadangan modal lainnya
Saldo laba (defisit)
Dicadangkan
Belum dicadangkan
EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY)
33
2s,2u,34
2t,35
1.476.792.700
(878.787.284)
(34.159.759)
1.476.792.700
(878.787.284)
(34.159.759)
1.476.792.700
(878.787.284)
(34.159.759)
2v,4d
2f,2y,36
(27.756.685)
13.318.770
(27.756.685)
47.865.414
(28.768.721)
41.619.423
417.634.883
(1.459.689.117)
417.634.883
(850.675.199)
230.190.337
36.885.687
Equity (Capital Deficiency) Attributable
to the Owners of the Parent
Capital stock - par value Rp500
(equivalent to USD0.07)
Authorized - 77,500,000,000 shares
Issued and fully paid 20,773,400,000 shares
Additional paid-in capital - net
Treasury stock
Difference in the change in equity
transaction of a Subsidiary/associate
Other capital reserves
Retained earnings (deficit)
Appropriated
Unappropriated
(492.646.492)
150.914.070
843.772.383
Equity (capital deficiency) attributable
to the owners of the parent
189.686.957
241.235.633
280.709.321
Non-controlling Interest
(302.959.535)
392.149.703
1.124.481.704
Equity (Capital Deficiency) - Net
7.354.327.207
7.465.325.738
TOTAL LIABILITIES AND
EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY)
37
Ekuitas (defisiensi modal) yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Kepentingan Nonpengendali
Ekuitas (Defisiensi Modal) - Neto
TOTAL LIABILITAS DAN
EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)
2b,38a
7.003.908.115
*) Telah direklasifikasi (Catatan 52)
*) Reclassified (Note 52)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an
integral part of these consolidated financial statements.
3
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2012 *)
2013
2w,39
3.547.424.427
3.775.518.192
REVENUES
2w,40,45f
2.861.220.277
2.791.614.745
COST OF REVENUES
686.204.150
983.903.447
GROSS PROFIT
263.291.275
192.865.760
-
263.773.742
216.518.347
71.334.316
OPERATING EXPENSES
Selling
General and administrative
Exploration and evaluation
Total Beban Usaha
456.157.035
551.626.405
Total Operating Expenses
LABA USAHA
230.047.115
432.277.042
OPERATING INCOME
2w
2f
2f,30,42a
2y
48
4f
2i,15
16,21
56.942.150
(660.954.644)
(136.806.919)
(100.782.434)
(50.429.227)
(40.340.672)
(26.443.282)
55.006.419
(620.537.761)
(47.897.183)
(344.861.978)
(25.944.657)
(26.791.904)
4c,15
42b
(16.471.000)
(26.105.354)
(10.710.256)
OTHER INCOME (EXPENSES)
Interest income
Interest expenses and finance charges
Loss on foreign exchange - net
Loss on derivative transactions
Net loss on sale of Subsidiaries
Equity in net loss of associates
Asset write-off
Loss on sale of investment in
an associate
Others - net
Beban Lain-lain - Neto
(975.286.028)
(1.047.842.674)
Other Expenses - Net
RUGI SEBELUM MANFAAT (BEBAN)
PAJAK PENGHASILAN
(745.238.913)
(615.565.632)
LOSS BEFORE INCOME
TAX BENEFIT (EXPENSE)
85.135.436
(90.060.406)
INCOME TAX BENEFIT
(EXPENSE) - NET
(660.103.477)
(705.626.038)
NET LOSS
PENDAPATAN
BEBAN POKOK PENDAPATAN
LABA BRUTO
BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi
Eksplorasi dan evaluasi
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Penghasilan bunga
Beban bunga dan keuangan
Rugi selisih kurs - neto
Rugi atas transaksi derivatif
Rugi neto penjualan atas Entitas Anak
Bagian atas rugi neto entitas asosiasi
Penghapusbukuan aset
Rugi atas pelepasan investasi pada
entitas asosiasi
Lain-lain - neto
MANFAAT (BEBAN) PAJAK
PENGHASILAN - NETO
2w,41,45g
2k
2x,44e
RUGI NETO
PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN
Kenaikan nilai wajar aset keuangan
tersedia untuk dijual
Penyelesaian aset keuangan tersedia
untuk dijual
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Selisih transaksi perubahan ekuitas
entitas asosiasi
Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain - Neto
RUGI KOMPREHENSIF NETO
2f,7,21,36
5.793.835
7
(38.664.561)
2y
(2.135.013)
2v,4d
(35.005.739)
(695.109.216)
*) Telah direklasifikasi (Catatan 52)
1.012.036
OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)
Increase in fair value of available-for-sale
financial assets
Settlement of available-for-sale
financial assets
Exchange differences due to
financial statements translation
Difference in the change in equity
transaction of an associate
7.201.093
Other Comprehensive Income (Loss) - Net
6.654.643
(465.586)
(698.424.945)
NET COMPREHENSIVE LOSS
*) Reclassified (Note 52)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an
integral part of these consolidated financial statements.
4
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
RUGI NETO YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
2b,38
Total
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2012 *)
2013
(609.013.918)
(51.089.559)
(666.209.284)
(39.416.754)
NET LOSS
ATTRIBUTABLE TO:
Owners of the parent
Non-controlling interest
(660.103.477)
(705.626.038)
Total
RUGI KOMPREHENSIF NETO YANG
DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
(643.560.562)
(51.548.654)
(658.951.257)
(39.473.688)
NET COMPREHENSIVE LOSS
ATTRIBUTABLE TO:
Owners of the parent
Non-controlling interest
Total
(695.109.216)
(698.424.945)
Total
RUGI PER 1.000 SAHAM DASAR
2z,43
(30,00)
(32,82)
BASIC LOSS PER 1,000 SHARES
RUGI PER 1.000 SAHAM DILUSIAN
2z,43
(30,00)
(32,82)
DILUTED LOSS PER 1,000 SHARES
*) Telah direklasifikasi (Catatan 52)
*) Reclassified (Note 52)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an
integral part of these consolidated financial statements.
5
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
Saldo 1 Januari 2013
1.476.792.700
Rugi neto tahun berjalan
Akuisisi Entitas Anak
Modal
Ditempatkan dan
Disetor Penuh/
Issued and Fully
Paid Capital
Stock
4e
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY)
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
Ekuitas (Defisiansi Modal) yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/
Equity (Capital Deficiency) Attributable to the Owners of the Parent
Selisih Transaksi
Perubahan Ekuitas
Entitas Anak/
Tambahan
Entitas Asosiasi/
Modal Disetor
Difference in the
Saldo Laba (Defisit)/
- Neto/
Saham Beredar
Change in Equity
Cadangan
Retained Earnings (Deficit)
Additional
Transaction of a
yang Diperoleh
Modal Lainnya/
Belum
Paid-in Capital
Kembali/
Subsidiary/
Other Capital
Dicadangkan/
Dicadangkan/
- net
Treasury Stock
Associate
Reserves
Appropriated
Unappropriated
(878.787.284)
(34.159.759)
(27.756.685)
Kepentingan
Nonpengendali/
Non-controlling
Interest
Ekuitas - Neto/
Equity - Net
47.865.414
417.634.883
(850.675.199)
241.235.633
392.149.703
-
-
-
-
-
-
(609.013.918)
(51.089.559)
(660.103.477)
Net loss for the year
-
-
-
-
-
-
(22)
(22)
Acquisition of Subsidiaries
-
Pendapatan (beban) komprehensif lain
tahun berjalan:
Kenaikan nilai wajar aset
keuangan tersedia untuk dijual
Penyelesaian aset keuangan
tersedia untuk dijual
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Saldo 31 Desember 2013
Balance as of January 1, 2013
Other comprehensive income (loss)
for the year:
Increase in fair value of
available-for-sale financial assets
2f,7,36
-
-
-
-
5.793.835
-
-
-
5.793.835
7,36
-
-
-
-
(38.664.561)
-
-
-
(38.664.561)
Settlement of available-for-sale
financial assets
2y,36
-
-
-
-
(1.675.918)
-
-
(2.135.013)
Exchange differences due to
financial statements translation
1.476.792.700
(878.787.284)
(34.159.759)
(27.756.685)
13.318.770
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
417.634.883
(1.459.689.117)
(459.095)
189.686.957
(302.959.535)
Balance as of December 31, 2013
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial
statements.
6
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Akuisisi Lewat
Bisnis Kombinasi/
Acquisition Through
Business
Combinations
Catatan/
Notes
Saldo 1 Januari 2012
Modal
Ditempatkan dan
Disetor Penuh/
Issued and Fully
Paid Capital
Stock
1.476.792.700
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY)
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/
Equity Attributable to the Owners of the Parent
Selisih Transaksi
Perubahan Ekuitas
Entitas Anak/
Entitas Asosiasi/
Difference in the
Saham Beredar
Change in Equity
Cadangan
Transaction of a
yang Diperoleh
Modal Lainnya/
Kembali/
Subsidiary/
Other Capital
Treasury Stock
Associate
Reserves
Tambahan
Modal Disetor
- Neto/
Additional
Paid-in Capital
- net
(34.159.759)
(28.768.721)
Kepentingan
Nonpengendali/
Non-controlling
Interest
36.885.687
Ekuitas - Neto/
Equity - Net
41.619.423
230.190.337
Dividen kas diumumkan
37
-
-
-
-
-
-
(33.907.056)
-
Pencadangan untuk pengembangan bisnis
37
-
-
-
-
-
187.444.546
(187.444.546)
-
-
-
-
-
-
-
(666.209.284)
Rugi neto tahun berjalan
(878.787.284)
Saldo Laba (Defisit)/
Retained Earnings (Deficit)
Belum
Dicadangkan/
Dicadangkan/
Appropriated
Unappropriated
280.709.321
(39.416.754)
1.124.481.704
(33.907.056)
(705.626.038)
Pendapatan (beban) komprehensif lain
tahun berjalan:
Kenaikan nilai wajar aset
keuangan tersedia untuk dijual
Cash dividends declared
Appropriation for business development
Net loss for the year
Other comprehensive income (loss)
for the year:
2f,7,36
-
-
-
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
2y,36
-
-
-
-
Selisih transaksi perubahan
ekuitas entitas asosiasi
2v,4d
-
-
-
1.012.036
Saldo 31 Desember 2012
Balance as of January 1, 2012
1.476.792.700
(878.787.284)
(34.159.759)
6.654.643
-
-
-
-
-
-
-
47.865.414
417.634.883
(408.652)
(27.756.685)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
(850.675.199)
-
(56.934)
6.654.643
(465.586)
-
1.012.036
241.235.633
392.149.703
Increase in fair value of
available-for-sale financial assets
Exchange differences due to
financial statements translation
Difference in the change in equity
transaction of an associate
Balance as of December 31, 2012
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial
statements.
7
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Penerimaan dari penghasilan bunga
Pembayaran kepada pemasok
Pembayaran kepada karyawan
Pembayaran lain-lain
Pembayaran pajak penghasilan
Pembayaran royalti kepada pemerintah
Pembayaran bunga dan beban keuangan
Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pengembalian dari biaya proyek
pengembangan usaha
Penerimaan dari penyelesaian
(penempatan) wesel tagih
Penurunan (kenaikan) piutang pihak berelasi
Penarikan deposito berjangka
Penerimaan dari penjualan aset tetap
Pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga
Pembayaran aset eksplorasi dan
evaluasi
Pembayaran aset tetap
Pembayaran properti pertambangan
Penarikan atas aset keuangan tersedia untuk dijual
Penerimaan dari pinjaman yang diberikan
kepada pihak ketiga
Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Investasi
2012
3.415.479.396
7.118.938
(2.396.109.010)
(93.726.900)
(51.667.887)
(155.341.801)
(277.686.806)
(418.775.013)
29.290.917
3.829.280.777
5.046.705
(2.201.587.368)
(103.721.317)
(62.235.669)
(391.384.450)
(287.912.075)
(546.640.175)
240.846.428
112.778.779
-
81.034.424
13.992.946
2.052.483
83.141
(1.191.917)
(464.443)
(65.279.714)
985.747
(8.248.002)
(9.465.492)
(36.491.162)
(50.076.578)
-
(48.502.289)
(114.085.343)
(174.982.921)
10.000.000
-
8.455.656
112.716.624
(392.121.309)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari pinjaman
Penarikan kas di bank yang
dibatasi penggunaannya
Kenaikan (penurunan) utang pihak berelasi
Pembayaran utang sewa pembiayaan
Pembayaran atas pinjaman
Pembayaran dividen
79.333.332
838.539.934
27.904.326
(20.313.479)
(75.768.973)
(151.152.606)
-
65.235.008
91.419.832
(87.814.857)
(752.041.161)
(27.180.104)
Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan
(139.997.400)
128.158.652
EFEK PERUBAHAN NILAI KURS
PADA KAS
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS NETO
(1.612.661)
397.480
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Receipts from customers
Receipts from interest income
Payments to suppliers
Payments to employees
Payments to others
Payments of income taxes
Payments royalty to government
Payments of interests and finance charges
Net Cash Flows Provided by Operating Activities
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Refund from business development
project costs
Proceeds from settlement
(placement) of notes receivable
Decrease (increase) in due from related parties
Withdrawal of time deposits
Proceeds from sale of fixed assets
Loans granted to third parties
Disbursements for exploration and
evaluation assets
Acquisitions of fixed assets
Payments for mining properties
Withdrawal of available-for-sale financial assets
Collection from loans granted
to third parties
Net Cash Flows Provided by (Used in)
Investing Activities
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Proceeds from loans
Withdrawal of restricted cash
in banks
Increase (decrease) in due to related parties
Payments of finance lease payables
Payments of loans
Payment of dividends
Net Cash Flows Provided by (Used in)
Financing Activities
(817.909)
EFFECT OF EXCHANGE RATE
CHANGES ON CASH
(23.934.138)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH
KAS PADA AWAL TAHUN
45.155.693
69.089.831
CASH AT BEGINNING OF YEAR
KAS PADA AKHIR TAHUN
45.553.173
45.155.693
CASH AT END OF YEAR
*) Telah Direklasifikasi (Catatan 52)
*) Reclassified (Note 52)
Lihat Catatan 53 atas laporan keuangan konsolidasian untuk
pengungkapan informasi tambahan arus kas.
See Note 53 to the consolidated financial statements for the
supplemental disclosures of cash flows information.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an
integral part of these consolidated financial statements.
8
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
1.
1.
UMUM
a.
Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
GENERAL
a.
Establishment and General Information
PT Bumi Resources Tbk (“Perusahaan”) didirikan di
Republik Indonesia pada tanggal 26 Juni 1973
berdasarkan Akta Notaris No. 130 dan No. 103
tanggal 28 November 1973, keduanya dibuat di
hadapan Djoko Soepadmo, S.H., notaris di
Surabaya dan mendapat persetujuan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal
12 Desember 1973 melalui Surat Keputusan
No. Y.A.5/433/12 dan didaftarkan di Buku Register
Kepaniteraan
Pengadilan
Negeri
Surabaya
No. 1822/1973, No. 1823/1973, No. 1824/1973
tanggal 27 Desember 1973, serta diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1,
Tambahan No. 7, tanggal 2 Januari 1974.
Perusahaan memulai kegiatan usaha secara
komersial pada tanggal 17 Desember 1979.
PT Bumi Resources Tbk (the “Company”) was
established in the Republic of Indonesia on
June 26, 1973 based on Notarial Deeds No. 130
and No. 103 dated November 28, 1973, both
made by Djoko Soepadmo, S.H., notary in
Surabaya and approved by the Minister of
Justice of the Republic of Indonesia with Decision
Letter No. Y.A.5/433/12 on December 12, 1973,
registered in the Registry Book of the District Court
of Surabaya No. 1822/1973, No. 1823/1973,
No. 1824/1973 dated December 27, 1973, and
published in the State Gazette of the Republic
of Indonesia No. 1, Supplement No. 7, dated
January 2, 1974. The Company commenced its
commercial operations on December 17, 1979.
Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan
adalah berdasarkan Akta Notaris No. 123
tanggal 21 Oktober 2011 yang dibuat di hadapan
Humberg Lie, S.H., notaris di Jakarta Utara,
dimana pemegang saham Perusahaan setuju untuk
merubah pasal 3 ayat 2 huruf (e). Akta Perubahan
tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
pada tanggal 2 Desember 2011 berdasarkan
Keputusan No. AHU-59167.AH.01.02.Tahun 2011.
The most recent amendment of Articles of
Association was based on Notarial Deed No. 123
dated October 21, 2011, made by Humberg
Lie, S.H., notary in North Jakarta, wherein the
Company’s shareholders agreed to amend
article 3 (2) point e. The amendment was approved
by the Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia on December 2, 2011 under
Decision No. AHU-59167.AH.01.02.Tahun 2011.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan,
ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi
kegiatan eksplorasi dan eksploitasi kandungan
batubara (termasuk pertambangan dan penjualan
batubara) dan eksplorasi minyak. Saat ini,
Perusahaan merupakan entitas induk dari entitas
anak yang bergerak di bidang aktivitas
pertambangan.
According to the Company’s Articles of
Association, its scope of activities comprises
exploration and exploitation of coal deposits
(including coal mining and selling) and exploration
of oil. Currently, the Company is a holding
company of subsidiaries engaged in mining
activities.
Perusahaan tergabung dalam kelompok Usaha
Bakrie.
The Company is part of the Bakrie Group.
Kelompok Usaha Bakrie (PT Bakrie & Brothers Tbk
dan Long Haul Holdings Ltd.) dan Bumi plc (saat ini
Asia Resources Minerals plc) mengadakan
Perjanjian Relationship pada tanggal 16 November
2010 yang telah diubah pada tanggal 16 Juni 2011.
Perjanjian tersebut, antara lain, mengatur
hubungan antara Kelompok Usaha Bakrie dan
ARM
terhadap
Perusahaan.
Berdasarkan
perjanjian, Kelompok Usaha Bakrie memiliki
kemampuan untuk menentukan, baik secara
langsung maupun tidak langsung, sebagai
pengendali Perusahaan sesuai dengan Peraturan
Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan
Perusahaan Terbuka.
The Bakrie Group (PT Bakrie & Brothers Tbk and
Long Haul Holdings Ltd.) and Bumi plc (currently
Asia Resources Minerals plc) entered into the
Relationship Agreement on November 16, 2010
with amendment on June 16, 2011. Among others,
the agreement regulates the relationship of Bakrie
Group and ARM over the Company. Based on the
agreement, the Bakrie Group is considered to have
the ability to determine, directly or indirectly, the
management and/or policy of the Company and is,
therefore, deemed to be a controller of the
Company in accordance with Bapepam-LK
Regulation No. IX.H.1 on Takeovers of Public
Companies.
9
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
GENERAL (Continued)
th
Kantor pusat Perusahaan beralamat di Lantai 12,
Gedung Bakrie Tower, Rasuna Epicentrum,
Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan 12940.
b.
Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Aksi
Korporasi yang Mempengaruhi Efek yang
Diterbitkan
Sifat Aksi Korporasi
b.
Jumlah Saham/
Number of Shares
Penawaran Umum Perdana di
Bursa Efek Indonesia
(dahulu Bursa Efek Jakarta
dan Surabaya)
Penawaran Umum Terbatas I
dengan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu
Penawaran Umum Terbatas II
dengn Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu
Penawaran Umum Terbatas III
dengan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu
Penambahan Modal Tanpa
Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu
c.
The Company’s head office is located at 12 Floor,
Bakrie Tower Building, Rasuna Epicentrum,
Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan 12940.
Public Offering of the Company’s Shares and
its Corporate Actions that Affected the Issued
Shares
Tanggal Efektif/
Effective Date
Nature of Corporate Actions
10.000.000
18 Juli 1990/
July 18, 1990
Initial Public Offering on the
Indonesia Stock Exchange
(formerly Jakarta and
Surabaya Stock Exchanges)
10.000.000
22 Februari 1993/
February 22, 1993
Rights Issue I with Preemptive
Rights
594.000.000
4 November 1997/
November 4, 1997
Rights Issue II with Preemptive
Rights
18.612.000.000
18 Februari 2000/
February 18, 2000
Rights Issue III with Preemptive
Rights
1.369.400.000
30 September 2010/
September 30, 2010
Additional Capital through
Non-preemptive Rights
Pembelian Kembali (Buy-back) Saham
Perusahaan
c.
Buy-back of the Company’s Shares of Stock
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa Perusahaan tanggal 17 Mei 2006, pemegang
saham menyetujui pembelian kembali saham
Perusahaan yang beredar sampai jumlah
maksimum sebanyak 1.940.400.000 saham.
Pembelian kembali dilaksanakan dalam periode
dari tanggal 11 Oktober 2006 sampai dengan
17 November 2007, selama periode tersebut
sebanyak 1.364.966.000 saham telah dibeli
kembali (Catatan 35).
Based on the Extraordinary General Shareholders’
Meeting on May 17, 2006, the shareholders
approved the buy-back of the Company’s shares
up to a maximum of 1,940,400,000 shares. The
buy-back was undertaken during the period from
October 11, 2006 to November 17, 2007, during
which time, 1,364,966,000 shares were bought
back (Note 35).
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa Perusahaan pada tanggal 12 Juni 2008,
pemegang saham menyetujui untuk menambah
pembelian kembali saham Perusahaan sampai
jumlah maksimum sebanyak 582.120.000 saham
atau tidak lebih dari 3% dari saham ditempatkan
dan disetor penuh Perusahaan, dengan harga
yang tidak melebihi dari Rp11.600 per saham.
Pada tahun 2008, Perusahaan telah menambah
pembelian
kembali
sahamnya
sebanyak
412.913.500 saham (Catatan 35).
Based on the Extraordinary General Shareholders’
Meeting on June 12, 2008, the shareholders
approved the additional buy-back of the Company’s
shares up to a maximum of 582,120,000 shares, or
not more than 3% of all issued and fully paid-up
shares of the Company, at a price of not
more than Rp11,600 per share. In 2008, the
Company bought back additional 412,913,500
shares (Note 35).
10
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
GENERAL (Continued)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa Perusahaan pada tanggal 21 Oktober 2011,
pemegang saham menyetujui untuk menambah
pembelian kembali saham Perusahaan sampai
jumlah maksimum sebanyak 780.000.000 saham
atau tidak lebih dari 3,75% dari saham ditempatkan
dan disetor penuh Perusahaan, dengan harga
yang tidak melebihi dari Rp5.000 per saham
(Catatan 35).
d.
Based on the Extraordinary General Shareholders’
Meeting on October 21, 2011, the shareholders
approved the additional buy-back of the Company’s
shares up to a maximum of 780,000,000 shares, or
not more than 3.75% of all issued and fully paid-up
shares of the Company, at a price of not more than
Rp5,000 per share (Note 35).
Entitas Anak, Entitas Pengendalian Bersama
dan Entitas Asosiasi
d.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan
mempunyai kepemilikan saham secara langsung
maupun tidak langsung pada Entitas Anak,
entitas pengendalian bersama, entitas asosiasi
(selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai
“Kelompok Usaha”) dan entitas yang dicatat
dengan metode biaya sebagai berikut:
Nama Entitas/
Name of Entity
Entitas Anak/Subsidiaries
Forerunner International Pte. Ltd.
Subsidiaries, Jointly Controlled Entities and
Associates
As of December 31, 2013, the Company has direct
and indirect share ownerships in the following
Subsidiaries, jointly controlled entities, associates
(together with the Company hereinafter referred to
as the “Group”) and entities under cost method:
Lokasi/
Location
Kegiatan
Usaha Utama/
Principal Activity
Tahun Operasi
Komersial/
Year of
Commercial
Operation
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
Republik Seychelles/
Republic of Seychelles
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
Enercoal Resources Pte. Ltd.
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
Knightley Business Resources Pte. Ltd.
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
Bumi Capital Pte. Ltd.
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
Bumi Investment Pte. Ltd.
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
Ebury International Pte. Ltd.
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
Belanda/
Netherlands
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
Mauritius
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
Pertambangan Minyak/Oil Mining
-
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
Jasa/Service
-
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
Sangatta Holdings Limited
Bumi Netherlands B.V.
Kalimantan Coal Limited
Gallo Oil (Jersey) Ltd.
Republik Yaman/
Republic of Yemen
PT Sitrade Coal
Indonesia
PT Lumbung Capital
Indonesia
Mountain Netherlands Investments B.V.
Belanda/
Netherlands
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Indonesia
Perusahaan Induk/Holding Company
2003
PT Citra Prima Sejati
Indonesia
Jasa/Service
-
PT Bumi Resources Investment
Indonesia
Jasa/Service
-
PT Green Resources
Indonesia
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
11
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
Nama Entitas/
Name of Entity
Lokasi/
Location
GENERAL (Continued)
Kegiatan
Usaha Utama/
Principal Activity
Tahun Operasi
Komersial/
Year of
Commercial
Operation
PT Kaltim Prima CBM
Indonesia
Pertambangan Gas Metana Batubara/
Coal Bed Methane Mining
-
PT Arutmin CBM
Indonesia
Pertambangan Gas Metana Batubara/
Coal Bed Methane Mining
-
Calipso Investment Pte. Ltd.
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
Bumi Resources Japan Company Limited
International Minerals Company LLC
Jepang/Japan
Jasa Pemasaran/Marketing Services
2004
Amerika Serikat/
United States of America
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
Lemington Investments Pte. Ltd.
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
PT Gorontalo Minerals
Indonesia
Pertambangan Emas/Gold Mining
-
PT Citra Palu Minerals
Indonesia
Pertambangan Emas/Gold Mining
-
Herald Resources Pty. Ltd.
Australia
Pertambangan Batubara Seam Gas/
Coal Seam Gas Mining
-
PT Sarkea Prima Minerals
Indonesia
Jasa Pertambangan/Mining Service
-
PT Multi Capital
Indonesia
Perdagangan/Trading
-
PT Dairi Prima Mineral
Indonesia
Pertambangan Timah dan Seng/
Lead and Zinc Mining
-
PT Multi Daerah Bersaing
Pendopo Coal Ltd.
Indonesia
Republik Seychelles/
Republic of Seychelles
PT Pendopo Energi Batubara
Indonesia
Leap-Forward Resources Ltd.
Republik Seychelles/
Republic of Seychelles
Perdagangan/Trading
-
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
Pertambangan Batubara/Coal Mining
-
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
PT Fajar Bumi Sakti
Indonesia
Pertambangan Batubara/Coal Mining
PT Seamgas Indonesia
Indonesia
Kontraktor Pertambangan dan Eksplorasi
Gas Metana/
Methane Gas Exploration and Mining
Contractor
-
KPC CBM Pte. Ltd.
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
Arutmin CBM Pte. Ltd.
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
Kalenergy Pte. Ltd.
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
Westprima Resources Pte. Ltd.
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
Knightley Seamgas Pte. Ltd.
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
Knightley CBM Pte. Ltd.
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
Sahara Resources Pte. Ltd.
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
Gain & Win Pte. Ltd.
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
PT Buana Minera Harvest
Indonesia
Pertambangan Batubara/Coal Mining
-
PT MBH Mining Resource
Indonesia
Pertambangan Batubara/Coal Mining
-
PT Mitra Bisnis Harvest
Indonesia
Pertambangan Batubara/Coal Mining
-
12
1999
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
Nama Entitas/
Name of Entity
GENERAL (Continued)
Kegiatan
Usaha Utama/
Principal Activity
Lokasi/
Location
Tahun Operasi
Komersial/
Year of
Commercial
Operation
PT MBH Minera Resources
Indonesia
Pertambangan Batubara/Coal Mining
-
PT Citra Jaya Nurcahya
Indonesia
Pertambangan Batubara/Coal Mining
-
PT Bintan Mineral Resource
Indonesia
Pertambangan Batubara/Coal Mining
-
Entitas pengendalian bersama/
Jointly controlled entities
PT Kaltim Prima Coal
Indonesia
Pertambangan Batubara/Coal Mining
1992
PT Arutmin Indonesia
Indonesia
Pertambangan Batubara/Coal Mining
1989
Kepulauan Cayman/
Cayman Islands
Distributor Batubara/Coal Distributor
2005
IndoCoal Resources (Cayman) Limited
PT IndoCoal Kalsel Resources
Indonesia
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
PT IndoCoal Kaltim Resources
Indonesia
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
Entitas asosiasi/Associates
PT Newmont Nusa Tenggara
Indonesia
Pertambangan/Mining
PT Visi Multi Artha
Indonesia
Pertambangan Gas Metana Batubara/
Coal Bed Methane Mining
-
PT Artha Widya Persada
Indonesia
Pertambangan Gas Metana Batubara/
Coal Bed Methane Mining
-
Republik Seychelles/
Republic of Seychelles
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
PT Darma Henwa Tbk
Indonesia
Kontraktor Pertambangan/
Mining Contractor
1993
Tansar Gas Pte. Ltd.
Singapura/
Singapore
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Entity
-
Zurich Assets International Ltd.
2000
Entitas yang dicatat dengan metode biaya/
Entities under cost method
PT Coalindo Energy
Indonesia
Jasa/Service
Westside Corporation Ltd.
Australia
Pertambangan Gas Metana Batubara/
Coal Bed Methane Mining
Konblo Bumi, Inc.
Liberia
Pertambangan Emas/Gold Mining
Persentase kepemilikan efektif Perusahaan dan
total aset sebelum eliminasi Entitas Anak, entitas
pengendalian bersama dan entitas asosiasi pada
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah
sebagai berikut:
Nama Entitas/
Name of Entity
2005
-
The Company’s effective percentage of ownerships
and total assets before elimination of the
Subsidiaries, jointly controlled entities and
associates as of December 31, 2013 and 2012 are
as follows:
Persentase Kepemilikan Efektif/
Effective Percentage of Ownership
2013
2012
(%)
(%)
Entitas Anak/Subsidiaries
Forerunner International Pte. Ltd. (Forerunner)
(langsung/direct )
100,00
100,00
Sangatta Holdings Limited (SHL)
(langsung/direct )
100,00
100,00
Enercoal Resources Pte. Ltd. (langsung/direct )
100,00
100,00
13
Total Aset sebelum Eliminasi/
Total Assets before Eliminations
2013
2012
1.814.888.651
1.699.249.386
680.744.566
673.715.438
37.186.211
45.277.557
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
GENERAL (Continued)
Persentase Kepemilikan Efektif/
Effective Percentage of Ownership
2013
2012
(%)
(%)
Nama Entitas/
Name of Entity
Total Aset sebelum Eliminasi/
Total Assets before Eliminations
2013
2012
Knightley Business Resources Pte. Ltd.
(Knightley BR) (langsung/direct )
100,00
100,00
Bumi Capital Pte. Ltd. (langsung/direct )
100,00
Bumi Investment Pte. Ltd. (langsung/direct )
100,00
Ebury International Pte. Ltd. (langsung/direct )
100,00
100,00
2
2
Bumi Netherlands B.V. (langsung/direct )
100,00
100,00
1.803.219.923
1.697.868.110
99,99
100,00
673.979.391
666.871.215
Kalimantan Coal Limited (KCL) (langsung/direct)
75.491
61.133
100,00
303.000.000
302.999.999
100,00
712.541.667
706.493.269
100,00
99,99
182.996.028
180.545.841
PT Sitrade Coal (Sitrade) (langsung/direct )
99,99
99,99
381.798.517
347.167.127
PT Lumbung Capital (Lumbung) (langsung/direct )
99,80
99,80
198.243.621
46.420
Mountain Netherlands Investments B.V.
(langsung/direct )
1
-
99,99
-
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) f
(langsung/direct)
(melalui/through Lumbung)
1.887.138.264
1.987.106.970
87,09
0,00
87,09
0,00
PT Citra Prima Sejati (CPS)
(langsung/direct)
(melalui/through Sitrade)
129.810.134
41.365
99,75
0,25
99,75
0,25
PT Bumi Resources Investment (BRI)
(langsung/direct)
(melalui/through CPS)
616.431.214
556.889.689
99,99
0,01
99,99
0,01
PT Green Resources (GR) (melalui/through BRI)
99,50
99,50
20.112.703
20.112.747
PT Kaltim Prima CBM
(langsung/direct)
(melalui/through Sitrade)
830.975
1.068.434
99,00
1,00
99,00
1,00
PT Arutmin CBM
(langsung/direct)
(melalui/through Sitrade)
8.204
10.893
99,00
1,00
99,00
1,00
Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso)
(langsung/direct)
(melalui/through BRMS)
539.101.991
540.160.054
0,01
87,08
0,01
87,08
Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ)
(melalui/through BRMS)
54.390.612
55.321.496
87,09
87,09
International Minerals Company LLC (IMC)
(melalui/through BRMS)
36.736.506
32.712.429
87,09
87,09
Lemington Investments Pte. Ltd. (Lemington)
(langsung/direct)
(melalui/through BRMS)
7.614.702
60.096.830
0,01
87,08
0,01
87,08
PT Gorontalo Minerals (GM) (melalui/through IMC) c
69,67
69,67
36.736.506
32.712.429
12.120.196
11.429.903
3,03
84,45
3,03
84,45
87,09
87,09
192.535.150
191.750.680
Gallo Oil (Jersey) Ltd. (langsung/direct )
PT Citra Palu Minerals (CPM)
(langsung/direct)
(melalui/through BRMS)
a
c
Herald Resources Pty. Ltd. (Herald)
(melalui/through Calipso)
14
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
Nama Entitas/
Name of Entity
GENERAL (Continued)
Persentase Kepemilikan Efektif/
Effective Percentage of Ownership
2013
2012
(%)
(%)
PT Sarkea Prima Minerals
(melalui/through Calipso)
(melalui/through BRMS)
69,67
17,42
69,67
17,42
PT Multi Capital (MC)
(melalui/through BRMS)
(melalui/through GR)
87,00
0,10
87,00
0,09
Konblo Bumi, Inc. (Konblo) d
(melalui/through Lemington)
-
81,95
Bumi Holding S.A.S. (Bumi Holding) e
(melalui/through Lemington)
-
52,25
PT Dairi Prima Mineral (Dairi) b
(melalui/through Herald)
69,67
69,67
PT Multi Daerah Bersaing (MDB)
(melalui/through MC)
65,33
65,32
Bumi Mauritania S.A. e
(melalui/through Bumi Holding)
-
52,25
Pendopo Coal Ltd. (PCL) (melalui/through BRI)
89,00
89,00
PT Pendopo Energi Batubara (PEB)
(melalui/through PCL)
84,47
84,55
Leap-Forward Resources Ltd. (Leap-Forward)
(melalui/through BRI)
50,00
50,00
PT Fajar Bumi Sakti (FBS)
(melalui/through Leap-Forward)
50,00
50,00
PT Seamgas Indonesia (PTSI)
(melalui/through Knightley BR)
(melalui/through Knightley Seamgas)
50,00
50,00
50,00
50,00
KPC CBM Pte. Ltd. (KPC-CBM)
(melalui/through Knightley BR)
(melalui/through Knightley Seamgas)
50,00
50,00
50,00
50,00
Arutmin CBM Pte. Ltd. (Arutmin-CBM)
(melalui/through Knightley BR)
(melalui/through Knightley Seamgas)
50,00
50,00
50,00
50,00
Kalenergy Pte. Ltd. (Kalenergy)
(melalui/through Knightley BR)
(melalui/through Knightley Seamgas)
50,00
50,00
50,00
50,00
Westprima Resources Pte. Ltd. (Westprima)
(melalui/through Knightley BR)
(melalui/through Knightley Seamgas)
50,00
50,00
50,00
50,00
Knightley Seamgas Pte. Ltd. (Knightley Seamgas)
(melalui/through Knightley BR)
100,00
100,00
Knightley CBM Pte. Ltd. (Knightley CBM)
(melalui/through Knightley BR)
100,00
100,00
87,09
87,09
Sahara Resources Pte. Ltd. (Sahara)
(melalui/through BRMS)
15
Total Aset sebelum Eliminasi/
Total Assets before Eliminations
2013
2012
456.894
539.989
1.133.140.713
1.322.451.477
-
23.244.092
-
36.852.737
168.993.088
164.534.545
1.086.222.231
1.275.755.379
-
36.778.622
8.944.087
9.945.390
8.913.323
9.939.832
103.989.530
106.116.524
93.799.470
92.556.406
74.498
60.140
2
2
2
2
2
2
1.979.326
2
1.979.326
169.626
1
1
2
15.945.773
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
Nama Entitas/
Name of Entity
GENERAL (Continued)
Persentase Kepemilikan Efektif/
Effective Percentage of Ownership
2013
2012
(%)
(%)
Tamagot Bumi S.A. (Tamagot) e
(melalui/through Sahara)
Total Aset sebelum Eliminasi/
Total Assets before Eliminations
2013
2012
-
15.963.694
136.139.019
139.548.032
10.330
-
6.687
-
10.168
-
11.334
-
3.938
-
8.012
-
2.629.245.972
2.925.104.543
70,00
1.575.495.384
1.415.050.634
70,00
587.213.820
607.409.766
545
728
325
454
3.989.021.000
3.667.003.000
-
78,03
Gain & Win Pte. Ltd. (Gain)
(melalui/through Herald)
87,09
87,09
PT Buana Minera Harvest (BMH) a
(melalui/through CPS)
99,96
-
PT MBH Mining Resource (MBH Mining) a
(melalui/through CPS)
99,92
-
PT Mitra Bisnis Harvest (MBH) a
(melalui/through CPS)
99,69
-
PT MBH Minera Resources (MBH Minera) a
(melalui/through Lumbung)
99,97
-
PT Citra Jaya Nurcahya (CJN) a
(melalui/through Lumbung)
99,95
-
PT Bintan Mineral Resource (BMR) a
(melalui/through Lumbung)
99,96
-
Entitas pengendalian bersama/
Jointly controlled entities
PT Kaltim Prima Coal (KPC)
(langsung/direct)
(melalui/through Sitrade)
(melalui/through SHL)
(melalui/through KCL)
13,60
32,40
9,50
9,50
13,60
32,40
9,50
9,50
PT Arutmin Indonesia (Arutmin)
(langsung/direct )
70,00
IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICRL)
(melalui/through Forerunner)
70,00
PT IndoCoal Kalsel Resources (IndoCoal Kalsel)
(langsung/direct )
70,00
70,00
PT IndoCoal Kaltim Resources (IndoCoal Kaltim)
(langsung/direct )
70,00
70,00
Entitas asosiasi/Associates
PT Newmont Nusa Tenggara (NNT)
(melalui/through MDB)
15,68
15,68
PT Visi Multi Artha (langsung/direct )
30,00
30,00
5.165.589
4.300.328
PT Artha Widya Persada (langsung/direct )
30,00
30,00
5.271.392
4.979.068
Zurich Assets International Ltd.
(melalui/through BRI)
143.661
143.661
80,00
80,00
PT Darma Henwa Tbk (DEWA)
(melalui/through Zurich)
(melalui/through Goldwave Capital Ltd.)
365.758.029
439.475.800
17,29
14,14
17,29
14,14
Tansar Gas Pte. Ltd. (Tansar)
(melalui/through Knightley BR)
2
2
30,00
30,00
16
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
Nama Entitas/
Name of Entity
GENERAL (Continued)
Persentase Kepemilikan Efektif/
Effective Percentage of Ownership
2013
2012
(%)
(%)
Entitas yang dicatat dengan metode biaya/
Entities under cost method
PT Coalindo Energy
(langsung/direct)
(melalui/through Arutmin)
(melalui/through KPC)
Westside Corporation Ltd. (WCL) g
(langsung/direct )
4,60
3,22
2,99
4,60
3,22
2,99
0,0008
0,0008
Konblo Bumi, Inc. (Konblo) d
(melalui/through Lemington)
4,35
-
a) Pada tanggal 31 Desember 2013, Entitas Anak masih
dalam tahap eksplorasi atau pengembangan.
b) Izin kegiatan eksplorasi Dairi telah diperpanjang. Saat
ini, Dairi memasuki tahap konstruksi.
c) Kegiatan
eksplorasi
GM
dan
CPM
telah
selesai dan, saat ini, memasuki tahap studi
kelayakan. Pada tanggal pelaporan CPM masih
dalam proses mendapatkan perpanjangan izin tahap
studi kelayakan dan GM masih dalam proses
mendapatkan izin tahap konstruksi (Catatan 50b).
d) Konblo Bumi, Inc. telah diubah dari entitas asosiasi ke
entitas yang dicatat dengan metode biaya efektif
tanggal 18 Januari 2013 (Catatan 4a).
e) Bumi Holding, Bumi Mauritania dan Tamagot telah
dilepaskan (Catatan 4f).
f) Kepemilikan
Perusahaan
di
BRMS
adalah
sebesar 87,09% pada tanggal 31 Desember 2013 dan
2012, berdasarkan catatan dan konfirmasi pihak-pihak
berikut ini:
Total Aset sebelum Eliminasi/
Total Assets before Eliminations
2013
2012
417.295
417.295
104.526.271
142.836.336
23.244.092
-
a) As of December 31, 2013, the Subsidiaries are under
exploration or development stage.
b) Exploration permit of Dairi has been extended. Dairi is
currently in the construction stage.
c) Exploration activities of GM and CPM are completed
and, currently, in the feasibility study stage. As of the
reporting date, CPM has not received the extension of
the feasibility study permits. GM is already in the
process of obtaining the permit to enter the
construction stage (Note 50b).
d) Konblo Bumi, Inc. was changed from associate to an
entity under cost method effective from January 18,
2013 (Note 4a).
e) Bumi Holding, Bumi Mauritania and Tamagot were
disposed (Note 4f).
f) The Company’s ownership interest in BRMS is
87.09% as of December 31, 2013 and 2012, based on
the record and confirmations of the following parties:
2013
Catatan dan konfirmasi dari:
Kepemilikan
Perusahaan di
BRMS/
Ownership
Interest in BRMS
Jumlah Saham/
Number of
Shares
Records and confirmation from:
PT Sinartama Gunita
(Biro Administrasi Efek)
PT DMS Investama
Lain-lain (masing-masing dibawah 5%)
6.878.270.382
2.460.988.710
12.930.888.308
26,90%
9,62%
50,57%
PT Sinartama Gunita
(Securities Administration Agency)
PT DMS Investama
Others (each below 5%)
Total
22.270.147.400
87,09%
Total
2012
Catatan dan konfirmasi dari:
Jumlah Saham/
Number of
Shares
Kepemilikan
Perusahaan di
BRMS/
Ownership
Interest in BRMS
Records and confirmation from:
PT Sinartama Gunita
(Biro Administrasi Efek)
PT Long Haul Indonesia
Lain-lain (masing-masing dibawah 5%)
12.925.643.780
3.272.929.000
6.071.574.620
50,55%
12,80%
23,74%
PT Sinartama Gunita
(Securities Administration Agency)
PT Long Haul Indonesia
Others (each below 5%)
Total
22.270.147.400
87,09%
Total
17
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
Perusahaan
menandatangani
Peminjaman Saham (Catatan 50cc).
e.
GENERAL (Continued)
Perjanjian
The Company entered into Stock Loan Agreements
(Note 50cc).
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan
Karyawan
e.
Berdasarkan berita acara Rapat Umum Pemegang
Saham yang diselenggarakan pada tanggal 28 Juni
2013 yang diaktakan dengan Akta No. 98 dari
Notaris Mahendra Adinegara, S.H., M.Kn., susunan
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2013:
Board of Commissioners, Board of Directors,
Audit Committee and Employees
Based on the minutes of the stockholders’ General
Meeting held on June 28, 2013 as documented in
Deed No. 98 of Notary Mahendra Adinegara, S.H.,
M.Kn., the composition of the Company’s Boards of
Commissioners and Directors as of December 31,
2013 is as follows:
2013
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris dan
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Kusumo Abujono Martoredjo
Suryo Bambang Sulisto
Iman Taufik
Fuad Hasan Masyhur
Nalinkant Amratlal Rathod
Anton Setianto Soedarsono
Sulaiman Zuhdi Pane
Board of Commissioners
President Commissioner and
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Saptari Hoedaja
Andrew Christopher Beckham
Dileep Srivastava
Kenneth Patrick Farrell
Eddie Junianto Subari
R.A. Sri Dharmayanti
Board of Directors
President Director
Director
Director
Director
Director
Director
Berdasarkan berita acara Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada
tanggal 21 Mei 2012 yang diaktakan dengan Akta
No. 153 dari Notaris Humberg Lie, S.H., S.E.,
M.Kn., susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012:
Based on the Extraordinary General Shareholders’
Meeting held on May 21, 2012 as documented in
Deed No. 153 of Notary Humberg Lie, S.H., S.E.,
M.Kn., the composition of the Company’s Boards of
Commissioners and Directors as of December 31,
2012 was as follows:
2012
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Wakil Presiden Komisaris dan
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Samin Tan
Suryo Bambang Sulisto
Iman Taufik
Fuad Hasan Masyhur
Kusumo Abujono Martoredjo
Nalinkant Amratlal Rathod
Anton Setianto Soedarsono
Alexander Ramlie
Scott Andrew Merrillees
Edison Mawikere
Eva Novita Tarigan
Veronica Tampubolon
Nenie Afwani
18
Board of Commissioners
President Commissioner
Vice President Commissioner and
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
GENERAL (Continued)
2012
Direksi
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Board of Directors
President Director
Vice President Director
Director
Director
Director
Director
Director
Saptari Hoedaja
John Stuart Anderson Slack
Dileep Srivastava
Stefan Vincent White Ramirez
Andrew Christopher Beckham
Kenneth Raymond Allan
Kenneth Patrick Farrell
Anggota Komite Audit Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai
berikut:
The members of the Company’s Audit Committee
as of December 31, 2013 and 2012 were as
follows:
2013 dan/and 2012
Ketua
Anggota
Anggota
f.
Iman Taufik
Mulyadi
Myrnie Zachraini Tamin
Chairman
Member
Member
Personil manajemen kunci Kelompok Usaha
meliputi
anggota
Dewan
Komisaris
dan
Direksi Perusahaan, Entitas Anak dan entitas
pengendalian bersama.
Key management personnel of the Group include
the members of the Board of Commissioners and
Board of Directors of the Company, Subsidiaries
and jointly controlled entities.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah
karyawan tetap Kelompok Usaha masing-masing
adalah 6.463 dan 7.180.
As of December 31, 2013 and 2012, the Group
had 6,463 and 7,180 permanent employees,
respectively.
Area Eksplorasi dan Eksploitasi/Pengembangan
f.
Area Eksplorasi
Exploration and Exploitation/Development Area
Exploration Area
Tanggal
Nama Lokasi/
Location
Nama Pemilik
Izin Lokasi/
Owner of
Concession
Perolehan
Izin
Eksplorasi/
Date of
Concession
Senakin, Satui, Mulia/
Asam Asam, Batulicin,
Pulau Laut, Sarongga, Kintap
PT Arutmin Indonesia
18 Agustus 1983/
August 18, 1983
Sangatta
PT Kaltim Prima Coal
10 Oktober 1985/
October 10, 1985
Tanggal
Jatuh Tempo/
End Date
Persentase
Kepemilikan
atas Lokasi/
Percentage of
Ownership in the
Area of Interest
Biaya Eksplorasi Neto
yang Telah
Dibukukan
sampai dengan
Tanggal Pelaporan/
Net Exploration
Costs that Has Been
Recognized as of
Reporting Date
2 November 1986/
November 2, 1986
100,00%
230.486.195
18 November 1989/
November 18, 1989
100,00%
37.817.993
6 Oktober 2011/
October 6, 2011
7 November 2012/
November 7, 2012
100,00%
414.806.194
#
Dairi, North Sumatera
PT Dairi Prima Mineral
Muara Enim, South Sumatera
PT Pendopo Energi
Batubara
5 Mei 2005/
May 5, 2005
4 Mei 2009/
May 4, 2009
100,00%
161.580.970
Loa Ulung, Kutai Kertanegara,
East Kalimantan
PT Fajar Bumi Sakti
10 Juni 2008/
June 10, 2008
10 Juni 2018/
June 10, 2018
100,00%
-
Block-I Tombolilato,
Block-II Molotabu
PT Gorontalo Minerals
19 Juli 2012/
July 19, 2012
18 Juli 2013/
July 18, 2013
100,00%
44.243.977
Poboya
PT Citra Palu Minerals
31 Maret 2011/
March 31, 2011
28 Januari 2012/
January 28, 2012
100,00%
14.380.166
19
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
GENERAL (Continued)
Tanggal
Nama Lokasi/
Location
Mauritania
Perolehan
Izin
Eksplorasi/
Date of
Concession
Nama Pemilik
Izin Lokasi/
Owner of
Concession
Tanggal
Jatuh Tempo/
End Date
Bumi Mauritania S.A./
Tamagot Bumi S.A.
Sfariat
Persentase
Kepemilikan
atas Lokasi/
Percentage of
Ownership in the
Area of Interest
Biaya Eksplorasi Neto
yang Telah
Dibukukan
sampai dengan
Tanggal Pelaporan/
Net Exploration
Costs that Has Been
Recognized as of
Reporting Date
100,00%
-
20 April 2009/
April 20, 2009
20 Maret 2012/
March 20, 2012
Tomagod West
27 Februari 2008/
February 27, 2008
27 Februari 2011/
February 27, 2011
Tomagod South
27 Februari 2008/
February 27, 2008
27 Februari 2011/
February 27, 2011
Makhama
11 Februari 2010/
February 11, 2010
11 Februari 2013/
February 11, 2013
Bababe
11 Februari 2010/
February 11, 2010
11 Februari 2013/
February 11, 2013
Tamagot
7 Desember 2011/
December 7, 2011
7 Desember 2041/
December 7, 2041
3 Desember 2008/
December 3, 2008
3 Desember 2033/
December 3, 2033
100,00%
-
13 Maret 1997/
March 13, 1997
13 Februari 2014/
February 13, 2014
100,00%
165.662.526
13 Maret 1997/
March 13, 1997
13 Februari 2014/
February 13, 2014
Mafa Cost, Kakata, Liberia
Konblo Bumi, Inc.
Block-R2 East Al Marber,
Daw'an#1, Daw'an#2, Tasilah#1,
Al Murad#1, Daw’an South #1,
Tasilah West #1
Gallo Oil (Jersey) Ltd.
Block-13-Wadi Armah,
Al-Rizq #1A, Al-Barakat#1,
Al-Rizq #1B ST
203.797.000
Banyuasin
PT Mitra Bisnis Harvest
12 Desember 2006/
December 12, 2006
12 Desember 2013/
December 12, 2013
100,00%
30.756.052
Ogan Komering Ulu
PT Mitra Bisnis Harvest
5 Agustus 2009/
August 5, 2009
5 Agustus 2013/
August 5, 2013
100,00%
2.353.409
Ogan Komering Ulu
PT Buana Minera Harvest
27 September 2009/
September 27, 2009
27 September 2014/
September 27, 2014
100,00%
30.834.292
Banyuasin
PT Buana Minera Harvest
9 Mei 2011/
May 9, 2011
9 Mei 2014/
May 9, 2014
100,00%
30.834.292
Banyuasin
PT MBH Mining Resource
12 Agustus 2009/
August 12, 2009
12 Agustus 2014/
August 12, 2014
100,00%
34.977.476
Ogan Komering Ulu
PT Bintan Mineral
Resource
6 Desember 2009/
December 6, 2009
30 Januari 2015/
January 30, 2015
100,00%
62.913.711
Ogan Komering Ulu
PT MBH Minera Resources
20 Juli 2011/
July 20, 2011
20 Juli 2025/
July 20, 2025
100,00%
81.991.415
Lahat
PT Citra Jaya Nurcahya
30 Desember 2011/
December 30, 2011
30 Desember 2014/
December 30, 2014
100,00%
53.274.191
Area Eksploitasi/Pengembangan
Exploitation/Development Area
Total
Cadangan
Terbukti (P1)*
(dalam
jutaan ton)/
Proven
Reserve (P1)*
(in million
tonnes)
Total Produksi
(dalam jutaan ton)/
Total Production
(in million tonnes)
Akumulasi
Total
Produksi/
Tahun
Accumulated
Total
Berjalan/
Production
Current Year
Sisa Cadangan
Terbukti
(dalam
jutaan ton)/
Balance of
Proven Reserve
(In million
tonnes)
Nama Pemilik
Izin Lokasi/
Owner of
Concession
Tanggal
Perolehan Izin
Eksplorasi/
Date of
Concession
Tanggal
Jatuh Tempo/
End Date
Senakin
PT Arutmin
Indonesia
1 Oktober 1989/
October 1, 1989
30 September 2019/
September 30, 2019
100,00%
133,04
1,01
104,89
28,15
Satui
PT Arutmin
Indonesia
1 Oktober 1989/
October 1, 1989
30 September 2019/
September 30, 2019
100,00%
137,67
1,84
86,66
51,01
Nama Lokasi/
Location
20
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
Total
Cadangan
Terbukti (P1)*
(dalam
jutaan ton)/
Proven
Reserve (P1)*
(in million
tonnes)
Total Produksi
(dalam jutaan ton)/
Total Production
(in million tonnes)
Akumulasi
Total
Produksi/
Tahun
Accumulated
Berjalan/
Total
Current Year
Production
Sisa Cadangan
Terbukti
(dalam
jutaan ton)/
Balance of
Proven Reserve
(In million
tonnes)
Nama Pemilik
Izin Lokasi/
Owner of
Concession
Tanggal
Perolehan Izin
Eksplorasi/
Date of
Concession
Tanggal
Jatuh Tempo/
End Date
Mulia/Asam Asam
PT Arutmin
Indonesia
1 Oktober 1989/
October 1, 1989
30 September 2019/
September 30, 2019
100,00%
193,42
12,19
71,05
122,37
Batulicin
PT Arutmin
Indonesia
1 Oktober 1989/
October 1, 1989
30 September 2019/
September 30, 2019
100,00%
39,18
1,63
23,24
15,94
Pulau Laut
PT Arutmin
Indonesia
1 Oktober 1989/
October 1, 1989
30 September 2019/
September 30, 2019
100,00%
14,50
-
-
14,50
Sarongga
PT Arutmin
Indonesia
1 Oktober 1989/
October 1, 1989
30 September 2019/
September 30, 2019
100,00%
16,00
4,21
5,66
10,34
Kintap
PT Arutmin
Indonesia
1 Oktober 1989/
October 1, 1989
30 September 2019/
September 30, 2019
100,00%
124,00
7,94
11,11
112,89
Sangatta
PT Kaltim Prima
Coal
1 January 1991/
January 1, 1991
1 January 2022/
January 1, 2022
100,00%
1.804,14
50,68
539,18
1.264,96
Muara Enim
PT Pendopo
Energi Batubara
5 Mei 2009/
May 5, 2009
4 Mei 2039/
May 4, 2039
100,00%
1.306,00
-
-
1.306,00
Ogan Komering Ulu
PT Mitra Bisnis
Harvest
5 Agustus 2009/
August 5, 2009
5 Agustus 2013/
August 5, 2013
100,00%
38,25
-
-
38,25
Banyuasin
PT Mitra Bisnis
Harvest
12 Desember 2006/
December 12, 2006
12 Desember 2013/
December 12, 2013
100,00%
424,08
-
-
424,08
Ogan Komering Ulu
PT Buana Minera
Harvest
27 September 2009/
September 27, 2009
27 September 2014/
September 27, 2014
100,00%
184,75
-
-
184,75
Banyuasin
PT Buana Minera
Harvest
9 Mei 2011/
May 9, 2011
9 Mei 2014/
May 9, 2014
100,00%
386,99
-
-
386,99
Banyuasin
PT MBH Mining
Resource
12 Agustus 2009/
August 20, 2009
12 Agustus 2014/
August 20, 2014
100,00%
134,85
-
-
134,85
Ogan Komering Ulu
PT Bintan Mineral
Resource
6 Desember 2009/
December 6, 2009
30 Januari 2015/
January 30, 2015
100,00%
131,73
-
-
131,73
Ogan Komering Ulu
PT MBH Minera
Resources
20 Juli 2011/
July 20, 2011
20 Juli 2025/
July 20, 2025
100,00%
62,11
-
-
62,11
PT Citra Jaya
Nurcahya
30 Desember 2011/
December 30, 2011
30 Desember 2014/
December 30, 2014
100,00%
70,43
-
-
70,43
Nama Lokasi/
Location
Lahat
g.
GENERAL (Continued)
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
* Total Cadangan Terbukti (P1) untuk KPC (Sangatta), Pendopo
dan Arutmin berdasarkan hasil penelitian masing-masing pada
1 November, 2012, 30 November 2011 dan 30 Juni 2011.
Tambang Senakin, Satui, Mulia/Asam Asam, Batulicin, Kintap
dan Muara Enim berdasarkan hasil kajian teknik yang
dilakukan oleh Minarco MineConsult pada tanggal 6 Oktober
2010, sedangkan untuk Pulau Laut dan Sarongga berdasarkan
studi kelayakan in-house pada bulan Desember 1989.
* Total Proven Reserve (P1) for KPC (Sangatta), Pendopo and
Arutmin was based on survey result as of November 1, 2012,
November 30, 2011 and June 30, 2011, respectively. The figures
for Senakin, Satui, Mulia/Asam Asam, Batulicin, Kintap and
Muara Enim were based on the results of technical review
performed by Minarco MineConsult on October 6, 2010, while
Pulau Laut and Sarongga were based on in-house feasibility
study in December 1989.
Total Cadangan Terbukti (P1) untuk MBH, BMH, MBH Mining,
BMR, MBH Minera dan CJN berdasarkan penelitian pada
tahun 2014. Figur pada Ogan Kometing Ulu, Banyuasin dan
Lahat berdasarkan hasil kajian teknik yang dilakukan PT Gada
Energi pada bulan Maret 2014.
Total Proven Reserve (P1) for MBH, BMH, MBH Mining, BMR,
MBH Minera and CJN was based on survey result in 2014. The
figures on Ogan Komering Ulu, Banyuasin and Lahat, were
based on the result of technical review performed by PT Gada
Energi in March 2014.
Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian
g.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas
penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini
yang telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan
pada tanggal 30 Mei 2014.
Completion of the Consolidated Financial
Statements
The management of the Company is responsible
for the preparation of these consolidated financial
statements which have been authorized for issue
by the Board of Directors on May 30, 2014.
21
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a.
b.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
a.
Basis of Preparation of Consolidated Financial
Statements and Statement of Compliance
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
di Indonesia, yang mencakup pernyataan dan
interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia,
dan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/
BL/2012 tertanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian
dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten
atau Perusahaan Publik yang diterbitkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
The consolidated financial statements have been
prepared in accordance with Indonesian Financial
Accounting Standards (SAK), which comprise
the statements and interpretations issued by
the Board of Financial Accounting Standards of
the Indonesian Institute of Accountants, and
the Decree of the Chairman of Bapepam-LK
No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012
regarding the Presentation and Disclosure of
Financial Statements of Issuers or Public
Companies issued by the Financial Service
Authority (OJK).
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini
adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2012. Seperti diungkapkan
lebih
lanjut
dalam
catatan-catatan
terkait
berikutnya, Kelompok Usaha menerapkan PSAK
No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas
Sepengendali efektif dari tanggal 1 Januari 2013.
The accounting policies adopted in the preparation
of these consolidated financial statements are
consistent with those followed in the preparation of
the Group’s consolidated financial statements for
the year ended December 31, 2012. As disclosed
further in the relevant succeeding notes, the Group
adopted PSAK No. 38 (Revised 2012), “Business
Combinations between Entities under Common
Control”, which is effective from January 1, 2013.
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan
arus kas konsolidasian, telah disusun secara akrual
dengan menggunakan konsep biaya perolehan
(historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu
yang dicatat berdasarkan basis lain seperti yang
diungkapkan pada kebijakan akuntansi di masingmasing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for
the consolidated statements of cash flows, have
been prepared on an accrual basis of accounting
using the historical cost concept, except for certain
accounts that are measured on the basis described
in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan
menggunakan metode langsung (direct method),
arus kas dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are
prepared using the direct method, being classified
into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian
adalah Dolar Amerika Serikat, yang juga
merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The reporting currency used in the preparation of
the consolidated financial statements is United
States Dollar, which is also the functional currency
of the Company.
Prinsip-prinsip Konsolidasi
b.
Laporan keuangan konsolidasian mencakup
laporan keuangan Perusahaan, semua Entitas
Anak yang dikendalikan oleh Perusahaan dan
bagian proporsional Perusahaan atas laporan
keuangan entitas pengendalian bersama.
Principles of Consolidation
The consolidated financial statements include the
accounts of the Company, all Subsidiaries that are
controlled by the Company, and the proportionate
share of the accounts of its jointly controlled
entities.
22
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Entitas Anak adalah seluruh entitas (termasuk
entitas bertujuan khusus) dimana Kelompok Usaha
memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan
keuangan dan operasionalnya, biasanya melalui
kepemilikan lebih dari setengah hak suara.
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial
yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi,
dipertimbangkan ketika menilai apakah Kelompok
Usaha mempunyai pengendalian atas entitas lain.
Subsidiaries are all entities (including special
purpose entities) over which the Group has the
power to govern the financial and operating
policies, generally accompanying a shareholding of
more than one half of the voting rights. The
existence and effect of potential voting rights that
are currently exercisable or convertible are
considered when assessing whether the Group
controls another entity.
Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak
tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha
memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal
entitas induk kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of
acquisitions, being the date on which the Group
obtained control, and continue to be consolidated
until the dated such control ceases.
Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan
memiliki secara langsung atau tidak langsung
melalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan
suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang
jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa
kepemilikan
tersebut
tidak
diikuti
dengan
pengendalian. Pengendalian juga ada ketika
Perusahaan memiliki setengah atau kurang
kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:
Control is presumed to exist when the Company,
directly or indirectly through Subsidiaries, owns
more than half of the voting power of an entity
unless, in exceptional circumstances, it can be
clearly demonstrated that such ownership does not
constitute control. Control also exists when the
Company owns half or less of the voting power of
an entity when there is:
(a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara
sesuai perjanjian dengan investor lain;
(b) kekuasaan
untuk
mengatur
kebijakan
keuangan dan operasional entitas berdasarkan
anggaran dasar atau perjanjian;
(c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti
sebagian besar direksi dan dewan komisaris
atau
organ
pengatur
setara
dan
mengendalikan entitas melalui dewan atau
organ tersebut; atau
(d) kekuasaan
untuk
memberikan
suara
mayoritas pada rapat direksi dan dewan
komisaris atau organ pengatur setara dan
mengendalikan entitas melalui direksi dan
dewan komisaris atau organ tersebut.
(a) power over more than half of the voting rights
by virtue of an agreement with other investors;
(b) power to govern the financial and operating
policies of the entity under a statute or an
agreement;
(c) power to appoint or remove the majority of the
members of the board of directors and board
of commissioners or equivalent governing
body and control of the entity is by that board
or body; or
(d) power to cast the majority of votes at meetings
of the board of directors and board of
commissioners or equivalent governing body
and control of the entity is by that board or
body.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas
anak, maka Kelompok Usaha:
In case of loss of control over a subsidiary, the
Group:
-
menghentikan pengakuan aset (termasuk
goodwill) dan liabilitas entitas anak;
menghentikan pengakuan jumlah tercatat
setiap kepentingan nonpengendali;
menghentikan pengakuan akumulasi selisih
penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
mengakui nilai wajar pembayaran yang
diterima;
mengakui setiap sisa investasi pada nilai
wajarnya;
-
23
derecognizes the assets (including goodwill)
and liabilities of the subsidiary;
derecognizes the carrying amount of any noncontrolling interest;
derecognizes the cumulative translation
differences, recorded in equity, if any;
recognizes the fair value of the consideration
received;
recognizes the fair value of any investment
retained;
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
-
mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan
sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba
atau rugi; dan
mereklasifikasi bagian induk atas komponen
yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan
komprehensif lain ke laba atau rugi, atau
mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
-
recognizes any surplus or deficit in profit or
loss; and
-
reclassifies the parent’s share of components
previously recognized in other comprehensive
income to profit or loss or retained earnings, as
appropriate.
Kepentingan nonpengendali merupakan proporsi
atas laba atau rugi dan aset neto yang tidak
dimiliki Kelompok Usaha dan disajikan secara
terpisah dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dan ekuitas pada laporan posisi
keuangan konsolidasian, dipisahkan dengan
ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas
induk.
Non-controlling interest represents the portion of
profit or loss and the net assets not held by the
Group and are presented separately in the
consolidated statements of comprehensive income,
and within equity in the consolidated statements of
financial
position,
separately
from
equity
attributable to the parent.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material
antar-entitas yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
All significant inter-company transactions and
balances have been eliminated.
Entitas yang dikendalikan bersama dengan entitas
lain dalam rangka suatu perjanjian kontraktual
(contractual arrangement) dikonsolidasi dengan
menggunakan metode konsolidasian proporsional
(proportionate consolidation) sesuai dengan
PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi
dalam Ventura Bersama”. Entitas pengendalian
bersama adalah ventura bersama yang melibatkan
pendirian perseroan terbatas, persekutuan atau
entitas lainnya yang mana setiap venturer
mempunyai bagian partisipasi. Entitas tersebut
beroperasi dalam cara yang sama seperti entitas
lain, kecuali adanya perjanjian kontraktual antarventurer yang menciptakan pengendalian bersama
atas aktivitas ekonomi entitas.
The entities that are involved in joint ventures with
other venturers under a contractual arrangement
are
consolidated
using
the
proportionate
consolidation method in accordance with PSAK
No. 12 (Revised 2009), “Interests in Joint
Ventures”. A jointly controlled entity is a joint
venture that involves the establishment of a
corporation, partnership or other entity in which
each venturer has an interest. The entity operates
in the same way as other entities, except that a
contractual arrangement between the venturers
establishes joint control over the economic activity
of the entity.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk
pada entitas anak yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi
ekuitas (dalam hal ini transaksi dengan pemilik
dalam kapasitasnya sebagai pemilik).
Changes in a parent’s ownership interest in
a subsidiary that do not result in a loss of control
are accounted for as equity transactions (i.e.
transactions with owners in their capacity as
owners).
Dalam keadaan tersebut nilai tercatat kepentingan
pengendali dan nonpengendali disesuaikan untuk
mencerminkan perubahan bagian relatifnya atas
entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah
kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai
wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui
secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan
pada pemilik entitas induk.
In such circumstances the carrying amounts of the
controlling and non-controlling interests shall be
adjusted to reflect the changes in their realtive
interests in the subsidiary. Any difference between
the amount by which the non-controlling interests
are adjusted and the fair value of the consideration
paid or received shall be recognised directly in
equity and attributed to the owners of the parent.
Entitas pengendalian bersama mengendalikan aset
ventura bersama, menangggung liabilitas dan
beban dan memperoleh penghasilan.
A jointly controlled entity controls the assets of the
joint venture, incurs liabilities and expenses and
earns income.
24
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Kelompok Usaha mengakui kepemilikan pada
entitas pengendalian bersama yang terdiri
dari PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Arutmin
Indonesia
(Arutmin),
IndoCoal
Resources
(Cayman) Limited (ICRL), PT IndoCoal Kalsel
Resources (IndoCoal Kalsel) dan PT IndoCoal
Kaltim Resources (IndoCoal Kaltim) (secara
bersama selanjutnya disebut sebagai “Perusahaan
Batubara”) menggunakan metode konsolidasian
proporsional sesuai dengan PSAK No. 12 (Revisi
2009).
c.
d.
The Group recognized its interests in jointly
controlled entities namely PT Kaltim Prima
Coal (KPC), PT Arutmin Indonesia (Arutmin),
IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICRL),
PT IndoCoal Kalsel Resources (IndoCoal Kalsel)
and PT IndoCoal Kaltim Resources (IndoCoal
Kaltim) (collectively herein referred to as the “Coal
Companies”) using proportionate consolidation
method in accordance with PSAK No. 12 (Revised
2009).
Kombinasi Bisnis
c.
Kelompok Usaha menerapkan metode akuisisi
untuk mencatat kombinasi bisnis. Jika aset yang
diperoleh bukan merupakan suatu bisnis, maka
Kelompok Usaha akan mencatatnya sebagai
akuisisi aset. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi
suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset
yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap
pemilik yang diakuisisi sebelumnya dan ekuitas
yang diterbitkan oleh Kelompok Usaha. Imbalan
yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau
liabilitas kontijen. Aset teridentifikasi yang diperoleh
dan liabilitas serta liabilitas kontijen yang diambil
alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada
awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.
The Group applies the acquisition method to
account for business combinations. If the asset as
acquired is not a business, the Group shall account
for it as an asset acquisition. The consideration
transferred for the acquisition of a subsidiary is the
fair value of the asset transferred, the liabilities
incurred to the former owners of the acquiree and
the equity interests issued by the Group. The
consideration transferred includes the fair value of
any asset or liability resulting from a contingent
consideration arrangement. Identifiable asset
acquired and liabilities and contingent liabilities
assumed in a business combination are measured
initially at their fair values at the acquisition date.
Selisih antara biaya perolehan dan bagian
perusahaan atas nilai wajar aset neto yang dapat
diidentifikasi diakui sebagai goodwill. Goodwill
selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi penurunan nilai, jika ada.
Kemudian dilakukan pengujian penurunan nilai
tahunan sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi
2009), “Penurunan Nilai Aset”.
Any excess of the cost of acquisition over the fair
values of the identifiable net assets acquired is
recognized as goodwill. Goodwill is subsequently
measured at cost less accumulated impairment
losses, if any. It is subject to annual impairment
testing in accordance with PSAK No. 48 (Revised
2009), “Impairment of Assets”.
Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian
perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas
yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi
(at discount), nilai wajar aset nonmoneter dikurangi
secara proporsional sampai seluruh selisih
tersebut tereliminasi. Selanjutnya sisa lebih setelah
penurunan nilai wajar aset nonmoneter tersebut
diakui sebagai goodwill negatif, yang harus diakui
segera dalam laba atau rugi.
When the cost of acquisition is less than the fair
values of the identifiable assets and liabilities
acquired as at the date of acquisition (i.e. discount
on acquisition), fair values of the acquired nonmonetary assets are reduced proportionately until
all the excess is eliminated. The remaining excess
after reducing the fair values of non-monetary
assets acquired is recognized as negative goodwill,
which should be recognized immediately in profit or
loss.
Kas
d.
Kas terdiri dari saldo kas dan bank.
e.
Business Combination
Cash
Cash consist of cash on hand and in banks.
Kas di Bank yang Dibatasi Penggunaannya
e.
Kas di bank yang dibatasi penggunaannya
disajikan sebagai “Kas di Bank yang Dibatasi
Penggunaannya”. Kas di bank yang dibatasi
penggunaannya yang akan digunakan untuk
membayar kewajiban jatuh tempo dalam satu (1)
tahun, disajikan sebagai bagian dari aset lancar.
Restricted Cash in Banks
Cash in banks, which are restricted in use, are
presented as “Restricted Cash in Banks”.
Restricted cash in banks to be used to pay
currently maturing obligations that are due within
one (1) year is presented under current assets.
25
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
f.
Instrumen Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f.
Financial Instruments
Efektif tanggal 1 Januari 2013, Kelompok Usaha
menerapkan revisi PSAK 60 (Revisi 2010)
"Instrumen Keuangan: Pengungkapan". Penerapan
PSAK revisi ini tidak memiliki dampak material
dalam laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2013, the Group applied
improvement on PSAK 60 (Revised 2010)
“Financial Instrument Disclosures”. The adoption of
this improvement did not have material impact in
the consolidated financial statements.
(1) Aset keuangan
(1) Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar
nilai wajarnya ditambah biaya transaksi,
kecuali
untuk
aset
keuangan
yang
diklasifikasikan pada nilai wajar melalui
laba atau rugi yang pada awalnya diukur
dengan nilai wajar. Klasifikasi aset keuangan
antara lain sebagai aset keuangan yang
ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi (FVTPL), investasi
dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), pinjaman
yang diberikan dan piutang atau aset
keuangan tersedia untuk dijual (AFS).
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi aset
keuangannya pada saat pengakuan awal dan,
sepanjang diperbolehkan dan diperlukan,
ditelaah kembali pengklasifikasian aset
tersebut pada setiap tanggal pelaporan.
Financial assets are recognized initially at fair
value plus transaction costs, except for those
financial assets classified as at fair value
through profit or loss (FVTPL) which are
initially measured at fair value. Financial
assets are classified as financial assets at
FVTPL, held-to-maturity (HTM) investments,
loans and receivables, or available-for-sale
(AFS) financial assets. The Group determines
the classification of its financial assets at
initial recognition and, where allowed and
appropriate, re-evaluates the designation of
such assets at the end of each reporting
period.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran
aset
keuangan
pengakuan
awal
tergantung
klasifikasinya sebagai berikut:
-
setelah
pada
The subsequent measurement of financial
assets depends on their classification as
follows:
Aset keuangan yang diukur pada FVTPL
-
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai
FVTPL jika aset keuangan diperoleh untuk
diperdagangkan atau ditetapkan sebagai
FVTPL pada saat pengakuan awal.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai
kelompok diperdagangkan jika diperoleh
untuk tujuan dijual atau dibeli kembali
dalam waktu dekat. Aset derivatif
juga diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan kecuali aset derivatif
tersebut ditetapkan sebagai instrumen
lindung nilai efektif. Aset keuangan yang
ditetapkan sebagai FVTPL disajikan dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian
pada nilai wajar dengan keuntungan atau
kerugian dari perubahan nilai wajar diakui
dalam laba atau rugi. Keuntungan atau
kerugian yang diakui termasuk dividen
atau bunga yang diperoleh dari aset
keuangan.
Financial assets at FVTPL
Financial assets are classified as at
FVTPL where the financial assets are
either held for trading or they are
designated as FVTPL at initial recognition.
Financial assets are classified as held for
trading if they are acquired for the purpose
of selling or repurchasing in the near term.
Derivative assets are also classified
as held for trading unless they are
designated
as
effective
hedging
instruments. Financial assets at FVTPL
are carried in the consolidated statements
of financial position at fair value with gains
or losses recognized in profit or loss. The
gains or losses recognized include any
dividend or interest earned from the
financial assets.
26
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
-
Investasi HTM
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
-
Aset keuangan nonderivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan
dan jatuh temponya telah ditetapkan
diklasifikasikan sebagai HTM ketika
Kelompok Usaha mempunyai intensi
positif dan kemampuan untuk memiliki
aset keuangan hingga jatuh tempo.
Setelah pengukuran awal, investasi HTM
diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku
bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
Keuntungan atau kerugian diakui dalam
laba atau rugi pada saat investasi tersebut
dihentikan pengakuannya atau mengalami
penurunan nilai, serta melalui proses
amortisasi.
-
Non-derivative financial assets with fixed
or determinable payments and fixed
maturities are classified as HTM when
the Group has the positive intention
and ability to hold them to maturity. After
initial measurement, HTM investments
are measured at amortized cost using
the effective interest method less any
impairment. Gains and losses are
recognized in profit or loss when the
investments
are
derecognized
or
impaired, as well as through the
amortization process.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
-
Pinjaman yang diberikan dan piutang
adalah aset keuangan nonderivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan,
yang tidak mempunyai kuotasi di pasar
aktif. Aset keuangan tersebut diukur
sebesar biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku
bunga
efektif,
dikurangi
dengan
penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian
diakui dalam laba atau rugi pada saat
pinjaman yang diberikan dan piutang
dihentikan pengakuannya atau mengalami
penurunan nilai, serta melalui proses
amortisasi.
-
HTM investments
Loans and receivables
Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active
market. Such financial assets are carried
at amortized cost using the effective
interest method, less any impairment.
Gains and losses are recognized in profit
or loss when the loans and receivables
are derecognized or impaired, as well as
through the amortization process.
Aset keuangan AFS
-
Aset keuangan AFS adalah aset
keuangan nonderivatif yang ditetapkan
sebagai tersedia untuk dijual atau yang
tidak diklasifikasikan dalam tiga (3)
kategori sebelumnya. Setelah pengakuan
awal, aset keuangan AFS diukur
dengan nilai wajar dengan keuntungan
atau kerugian yang belum terealisasi
diakui dalam pendapatan komprehensif
lain sampai aset keuangan tersebut
dihentikan pengakuannya atau sampai
diturunkan nilainya dan pada saat yang
sama keuntungan atau kerugian kumulatif
yang sebelumnya diakui dalam ekuitas
harus diakui dalam laba atau rugi. Aset
keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset
tidak lancar kecuali aset keuangan
tersebut ditujukan untuk dilepaskan dalam
waktu dua belas (12) bulan dari tanggal
pelaporan.
AFS financial assets
AFS financial assets are non-derivative
financial assets that are designated as
AFS or are not classified in any of the
three (3) preceding categories. After initial
recognition, AFS financial assets are
measured at fair value with unrealized
gains and losses being recognized as
other comprehensive income until the
financial assets are derecognized or until
the financial assets are determined to be
impaired at which time the cumulative
gains or losses previously reported in
equity are included in profit or loss. These
financial assets are classified as noncurrent assets unless the intention is to
dispose such assets within twelve (12)
months from the reporting period.
27
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
Aset
keuangan
AFS
yang
tidak
mempunyai harga pasar diukur pada biaya
perolehan, dikurangi dengan penurunan
nilai, jika ada, karena nilai wajar pasar
tidak dapat diukur secara handal.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Unquoted AFS financial assets that do not
have ready market prices are measured at
cost, less allowance for impairment, if any,
since their fair market value cannot be
reliably measured.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Kelompok Usaha menghentikan pengakuan
aset keuangan, jika dan hanya jika hak
kontraktual atas arus kas yang berasal dari
aset keuangan tersebut berakhir, atau
Kelompok Usaha mentransfer hak kontraktual
untuk menerima arus kas yang berasal dari
aset keuangan; atau tetap memiliki hak
kontraktual untuk menerima arus kas yang
berasal dari aset keuangan namun juga
menanggung kewajiban kontraktual untuk
membayar arus kas yang diterima tersebut
kepada satu atau lebih pihak penerima
melalui suatu kesepakatan yang memenuhi
persyaratan tertentu. Ketika Kelompok Usaha
mentransfer aset keuangan, maka Kelompok
Usaha mengevaluasi sejauh mana Kelompok
Usaha tetap memiliki risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset keuangan tersebut.
The Group shall derecognize financial assets
when, and only when, the contractual rights to
the cash flows from the financial asset expire,
or the contractual rights to receive the cash
flows of the financial asset are transferred to
another entity or the contractual rights to
receive the cash flows of the financial asset
are retained but they assume a contractual
obligation to pay the cash flows to one or more
recipients in an arrangement that meets
certain conditions. When the Group transfers a
financial asset, it shall evaluate the extent to
which it retains the risks and rewards of
ownership of the financial asset.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok
Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti
yang
obyektif
bahwa
aset
keuangan
atau kelompok aset keuangan mengalami
penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset
keuangan atau kelompok aset keuangan
dianggap telah terjadi jika, dan hanya jika,
terdapat bukti yang obyektif mengenai
penurunan nilai sebagai akibat dari satu
atau lebih peristiwa yang terjadi setelah
pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang
merugikan”) dan peristiwa yang merugikan
tersebut berdampak pada estimasi arus kas
masa depan aset keuangan atau kelompok
aset keuangan yang dapat diestimasi secara
handal.
The Group assesses at the end of each
reporting period whether there is any objective
evidence that a financial asset or group of
financial assets is impaired. A financial asset
or group of financial assets is deemed to be
impaired if, and if only, there is objective
evidence of impairment as a result of one or
more events that has occurred after the initial
recognition of the assets (an incurred “loss
event”), and that loss event has an impact on
the estimated future cash flow of the financial
assets or the group of financial assets that can
be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi
pihak peminjam atau kelompok pihak
peminjam mengalami kesulitan keuangan
signifikan,
wanprestasi
atau
tunggakan
pembayaran bunga atau pokok, terdapat
kemungkinan bahwa pihak peminjam akan
dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi
keuangan lainnya dan pada saat data yang
dapat diobservasi mengindikasikan adanya
penurunan yang dapat diukur atas estimasi
arus kas masa datang, seperti meningkatnya
tunggakan atau kondisi ekonomi yang
berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include
indications that the debtor or a group of
debtors is experiencing significant financial
difficulty, default or delinquency in interest
or principal payment, the probability that
they will enter bankruptcy or other financial
reorganization and the observable data
indicate that there is a measurable decrease in
the estimated future cash flow, such as
changes in arrears or economic conditions that
correlate with defaults.
28
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
-
Aset keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
-
Financial assets carried at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan
piutang yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi, Kelompok Usaha pertama
kali menentukan secara individual apakah
terdapat
bukti
obyektif
mengenai
penurunan nilai atas aset keuangan yang
signifikan secara individual, atau secara
kolektif untuk aset keuangan yang tidak
signifikan secara individual.
For loans and receivables carried at
amortized cost, the Group first assesses
individually whether objective evidence of
impairment exists for financial assets that
are individually significant, or collectively
for financial assets that are not individually
significant.
Jika Kelompok Usaha menentukan
tidak terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai atas aset keuangan yang
dinilai secara individual, terlepas aset
keuangan tersebut signifikan atau tidak,
maka Kelompok Usaha memasukan
aset tersebut kedalam kelompok aset
keuangan yang memiliki karakteristik risiko
kredit sejenis dan menilai penurunan
nilai kelompok tersebut secara kolektif.
Aset yang penurunan nilainya dinilai
secara individual dan untuk itu kerugian
penurunan nilai diakui atau terus diakui,
tidak termasuk dalam penilaian penurunan
nilai secara kolektif.
If the Group determines that no objective
evidence of impairment exists for an
individually assessed financial asset,
whether significant or not, it includes the
asset in a group of financial assets with
similar credit risk characteristics and
collectively assesses them for impairment.
Assets that are individually assessed for
impairment and for which an impairment
loss is, or continues to be recognized, are
not included in a collective assessment for
impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa
kerugian penurunan nilai telah terjadi,
jumlah kerugian tersebut diukur sebagai
selisih antara nilai tercatat aset dengan
nilai kini estimasi arus kas masa datang
(tidak termasuk kerugian kredit di masa
mendatang yang belum terjadi). Nilai
tercatat atas aset keuangan dikurangi
melalui penggunaan akun penyisihan
penurunan nilai dan jumlah kerugian
tersebut diakui secara langsung dalam
laba atau rugi.
When there is objective evidence that an
impairment loss has been incurred, the
amount of the loss is measured as the
difference between the assets carrying
amount and the present value of
estimated future cash flows (excluding
future credit losses that have not been
incurred). The carrying amount of the
assets are reduced through the use of an
allowance for impairment account and the
amount of the loss is directly recognized in
profit or loss.
Pendapatan bunga terus diakui atas nilai
tercatat yang telah dikurangi tersebut
berdasarkan tingkat suku bunga efektif
awal aset keuangan tersebut. Pinjaman
yang diberikan beserta dengan cadangan
terkait dihapuskan jika tidak terdapat
kemungkinan
yang
realistis
atas
pemulihan di masa mendatang dan
agunan, jika ada, sudah direalisasi atau
ditransfer kepada Kelompok Usaha.
Interest income continues to be accrued
on the reduced carrying amount based on
the original effective interest rate of the
asset. Loan, together with the associated
allowance, is written off when there is no
realistic prospect of future recovery and
collateral, if any, has been realized or has
been transferred to the Group.
29
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi
kerugian penurunan nilai aset keuangan
bertambah atau berkurang yang dikarenakan
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai
diakui, maka kerugian nilai yang sebelumnya
diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan)
dengan menyesuaikan akun penyisihan
penurunan nilai. Pemulihan tersebut tidak
boleh mengakibatkan nilai tercatat aset
keuangan
melebihi
biaya
perolehan
diamortisasi yang seharusnya jika penurunan
nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan aset
keuangan diakui dalam laba atau rugi.
If, in a subsequent year, the amount of the
estimated impairment loss increases or
decreases because of event occurring after
the impairment was recognized, the previously
recognized impairment loss is increased or
reduced by adjusting the allowance for
impairment account. The reversal shall not
result in a carrying amount of the financial
asset that exceeds what the amortized cost
would have been had impairment not been
recognized at the date the impairment is
reversed. The recovery of financial assets is
recognized in profit or loss.
Nilai kini atas estimasi arus kas masa datang
didiskonto dengan menggunakan suku bunga
efektif awal dari aset keuangan tersebut, jika
pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga
variabel, maka tingkat diskonto yang
digunakan untuk mengukur setiap kerugian
penurunan nilai adalah suku bunga efektif
yang berlaku.
The present value of the estimated future cash
flows is discounted at the financial asset’s
original effective interest rate. If a loan has a
variable interest rate, the discount rate for
measuring any impairment loss is the current
effective interest rate.
(2) Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas
(2) Financial liabilities and equity instruments
Pengakuan awal
Initial recognition
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi
liabilitas keuangannya pada saat pengakuan
awal.
Instrumen
utang
dan
ekuitas
dikelompokkan sebagai liabilitas keuangan
atau sebagai ekuitas sesuai dengan substansi
pengaturan kontraktual.
The Group determines the classification of
financial liabilities at initial recognition. Debt
and equity instruments are classified as either
financial liabilities or equity in accordance with
the substance of the contractual arrangement.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL,
pinjaman dan utang, atau sebagai derivatif
yang ditentukan sebagai instrumen lindung
nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana
yang sesuai. Liabilitas keuangan diakui pada
awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal
pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are classified as financial
liabilities at FVTPL, loans and borrowings,
or as derivatives designated as hedging
instruments in an effective hedge, as
appropriate. Financial liabilities are recognized
initially at fair value and, in the case of loans
and
borrowings,
inclusive
of
directly
attributable transaction costs.
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang
memberikan hak residual atas aset suatu
entitas setelah dikurangi seluruh liabilitasnya.
Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh
Kelompok Usaha dicatat sebesar hasil
yang diperoleh, dikurangi biaya penerbitan
instrumen ekuitas.
An equity instrument is any contract that
evidences a residual interest in the assets of
an entity after deducting all of its liabilities.
Equity instruments issued by the Group are
recorded at the proceeds received, net of
direct issuance costs.
30
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Instrumen keuangan majemuk, seperti obligasi
atau instrumen sejenis yang dapat dikonversi
oleh pemegangnya menjadi saham biasa
dengan jumlah yang telah ditetapkan,
dipisahkan antara liabilitas keuangan dan
ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan
kontraktual.
Pada
tanggal
penerbitan
instrumen keuangan majemuk, nilai wajar dari
komponen
liabilitas
diestimasi
dengan
menggunakan suku bunga yang berlaku di
pasar untuk instrumen non-convertible yang
serupa. Jumlah ini dicatat sebagai liabilitas
dengan dasar biaya perolehan diamortisasi
menggunakan metode suku bunga efektif
sampai dengan liabilitas tersebut berakhir
melalui konversi atau pada tanggal instrumen
jatuh tempo. Komponen ekuitas ditentukan
dengan cara mengurangkan jumlah komponen
liabilitas dari keseluruhan nilai wajar instrumen
keuangan majemuk. Nilai ini diakui dan dicatat
dalam ekuitas, dikurangi dengan pajak
penghasilan, dan tidak ada pengukuran
setelah pengakuan awal.
Compound financial instruments, a bond or
similar instrument convertible by the holder
into a fixed number of ordinary shares, are
classified separately as financial liabilities
and equity in accordance with the substance of
the contractual arrangement. At the date of
issuance of compound financial instruments,
the fair value of the liability component is
estimated using the prevailing market interest
rate for a similar non-convertible instrument.
This amount is recorded as a liability on an
amortized cost basis using the effective
interest method until extinguished upon
conversion or at the instrument’s maturity date.
The equity component is determined by
deducting the amount of the liability
component from the fair value of the
compound financial instruments as a whole.
This amount is recognized and included in
equity, net of income tax effects, and is not
subsequently remeasured.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran setelah pengakuan awal liabilitas
keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai
berikut:
The subsequent measurement of financial
liabilities depends on their classification as
follows:
-
Liabilitas keuangan yang diukur pada
FVTPL
-
Liabilitas keuangan yang diukur pada
FVTPL termasuk liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan dan liabilitas keuangan
yang ditetapkan pada saat pengakuan
awal untuk diukur pada FVTPL. Liabilitas
keuangan
diklasifikasikan
sebagai
kelompok diperdagangkan jika liabilitas
keuangan tersebut diperoleh untuk
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam
waktu dekat. Liabilitas derivatif juga
diklasifikasikan
sebagai
kelompok
diperdagangkan kecuali liabilitas derivatif
tersebut ditetapkan sebagai instrumen
lindung nilai efektif. Liabilitas keuangan
yang diukur pada FVTPL dinyatakan
sebesar nilai wajar dengan keuntungan
atau kerugian diakui dalam laba atau rugi.
Keuntungan atau kerugian yang diakui
termasuk bunga yang dibayar atas
liabilitas keuangan.
Financial liabilities at FVTPL
Financial liabilities at FVTPL include
financial liabilities held for trading and
financial liabilities designated upon initial
recognition at FVTPL. Financial liabilities
are classified as held for trading if they are
acquired for the purpose of selling or
repurchasing in the near term. Derivative
liabilities are also classified as held for
trading unless they are designated as
effective hedging instruments. Financial
liabilities at FVTPL are stated at fair
value with gains or losses recognized in
profit or loss. Gains or losses recognized
incorporate any interest paid on the
financial liabilities.
31
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
-
Pinjaman dan utang
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
-
Setelah pengakuan awal, pinjaman
dan utang yang dikenakan bunga
selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan
metode suku bunga efektif. Keuntungan
dan kerugian diakui dalam laba atau rugi
pada saat liabilitas tersebut dihentikan
pengakuannya serta melalui proses
amortisasi.
Loans and borrowings
After initial recognition, interest-bearing
loans and borrowings are subsequently
measured at amortized cost using the
effective interest method. Gains and
losses are recognized in profit or loss
when the liabilities are derecognized as
well as through the amortization process.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Kelompok Usaha menghentikan pengakuan
liabilitas keuangan jika, dan hanya jika,
kewajiban Kelompok Usaha dihentikan,
dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Group derecognizes financial liabilities
when, and only when the Group’s obligations
are discharged, cancelled or expire.
(3) Saling hapus instrumen keuangan
(3) Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling
hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian, jika
dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling
hapus atas jumlah yang telah diakui dan
terdapat niat untuk menyelesaikannya secara
neto, atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and financial liabilities are
offset and the net amount reported in the
consolidated statements of financial position, if
and only if, there is a currently enforceable
legal right to offset the recognized amounts
and there is an intention to settle on a net
basis, or to realize the assets and settle the
liabilities simultaneously.
(4) Instrumen keuangan yang diukur pada
biaya perolehan diamortisasi
(4) Financial instruments measured at
amortized cost
Biaya
perolehan
diamortisasi
dihitung
menggunakan metode suku bunga efektif
dikurangi dengan penyisihan atas penurunan
nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang
tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut
mempertimbangkan premium atau diskonto
pada saat perolehan dan termasuk biaya
transaksi dan biaya yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective
interest method less any allowance for
impairment and principal repayment or
reduction. The calculation takes into account
any premium or discount on acquisition and
includes transaction costs and fees that are an
integral part of the effective interest rate.
(5) Instrumen derivatif
(5) Derivative instruments
Instrumen derivatif dicatat pada pengakuan
awal sebesar nilai wajar pada tanggal
perjanjian derivatif ditandatangani dan diukur
kembali setiap tanggal pelaporan. Derivatif
dicatat sebagai aset keuangan saat nilai wajar
positif dan liabilitas keuangan saat nilai wajar
negatif.
Derivatives should be initially recognized at fair
value at the date a derivative contract is
entered into and are subsequently remeasured
to their fair value at the end of the reporting
period. Derivatives are carried as financial
assets when the fair value is positive and as
financial liabilities when the fair value is
negative.
32
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Derivatif melekat disajikan dengan kontrak
utamanya pada laporan posisi keuangan
konsolidasian yang mencerminkan penyajian
yang memadai atas seluruh arus kas pada
masa mendatang dari instrumen tersebut
secara keseluruhan. Derivatif yang melekat
pada instrumen keuangan atau kontrak awal
diperlakukan sebagai derivatif yang berbeda
saat risiko dan karakteristiknya tidak saling
berhubungan dengan kontrak utamanya dan
kontrak utama tersebut tidak diukur dengan
nilai wajar serta perubahan pada nilai wajar
diakui dalam laba atau rugi.
An embedded derivative is presented with the
host contract in the consolidated statements of
financial position, which represents an
appropriate presentation of overall future cash
flows for the instrument taken as a whole.
Derivatives embedded in other financial
instruments or other host contracts are treated
as separate derivatives when their risks and
characteristics are not closely related to those
of the host contracts and the host contracts
are not measured at fair value with changes in
fair value recognized in profit or loss.
Derivatif disajikan sebagai aset tidak lancar
atau liabilitas jangka panjang jika sisa periode
jatuh tempo dari instrumen tersebut lebih dari
dua belas (12) bulan dan tidak diharapkan
untuk direalisasi atau diselesaikan dalam
jangka waktu dua belas (12) bulan.
A derivative is presented as a non-current
asset or a non-current liability if the remaining
maturity of the instrument is more than twelve
(12) months and it is not expected to be
realized or settled within twelve (12) months.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari
perubahan nilai wajar instrumen derivatif
diakui dalam laba atau rugi tahun berjalan,
kecuali seluruh persyaratan khusus (contoh,
dokumen formal, penetapan dan pengukuran
keefektifan transaksi) untuk diakui sebagai
pendapatan komprehensif lain sesuai dengan
tipe akuntansi lindung nilai, seperti yang
dimaksud dalam PSAK, terpenuhi.
Gains or losses arising from changes in
the fair value of the derivative instrument
are recognized currently in profit or loss,
unless all the specific requirements (i.e., formal
documentation, designation and assessment
of the effectiveness of the transaction) to allow
deferral as other comprehensive income under
certain types of hedge accounting, as provided
for in the PSAK, are met.
Seperti yang diterangkan oleh PSAK No. 55
(Revisi 2011) untuk kriteria khusus bagi
akuntansi lindung nilai, seluruh instrumen
derivatif Kelompok Usaha yang disebutkan di
atas tidak memenuhi syarat dan, oleh
karenanya, tidak ditentukan sebagai transaksi
lindung nilai untuk kepentingan akuntansi.
In reference to such specific criteria for hedge
accounting provided under PSAK No. 55
(Revised 2011), all of the aforementioned
derivative instruments of the Group does not
qualify and, therefore, are not designated as
hedges for accounting purposes.
(6) Pengukuran nilai wajar
(6) Fair value measurement
Nilai wajar dari instrumen keuangan yang
diperdagangkan di pasar aktif ditentukan
dengan merujuk pada harga yang ditentukan.
Untuk instrumen keuangan dimana tidak ada
pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian. Teknik tersebut
termasuk dengan menggunakan transaksi
pasar yang wajar, merujuk pada nilai wajar dari
instrumen lain yang secara substansi sama,
analisa arus kas yang didiskontokan, atau
model penilaian lainnya.
The fair values of financial instruments that are
traded in an active market are determined by
reference to quoted prices. For financial
instruments where there is no active market,
fair value is determined using valuation
techniques. Such techniques may include
using recent arm’s length market transactions,
reference to the current fair value of another
instrument that is substantially the same,
discounted cash flow analysis, or other
valuation models.
33
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
g.
Persediaan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
g.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih
rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi
neto (lower of cost or net realizable value). Biaya
perolehan persediaan batubara ditentukan dengan
mempergunakan metode rata-rata tertimbang
sedangkan biaya perolehan persediaan suku
cadang ditentukan dengan metode rata-rata
bergerak. Penyisihan atas kerugian persediaan
usang dibentuk untuk mengurangi nilai tercatat
persediaan ke nilai realisasi netonya, yang
ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap
keadaan persediaan yang bersangkutan pada akhir
tanggal pelaporan.
h.
Inventories are valued at the lower of cost or net
realizable value (NRV). Cost of coal inventories is
determined using weighted average method, while
cost of spare parts inventories is determined using
the moving average method. Allowance for
inventory obsolescence is provided to reduce the
carrying values of inventories to their NRV based
on the review of the status of the inventories at the
end of the reporting period.
Biaya Dibayar Dimuka
h.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi sesuai dengan
masa manfaatnya dengan menggunakan metode
garis lurus. Bagian tidak lancar dari biaya dibayar
dimuka disajikan sebagai “Aset Tidak Lancar
Lainnya”
dalam
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian.
i.
Inventories
Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over the periods
benefited using the straight-line method. The noncurrent portion of prepaid expenses is classified
under “Other Non-current Assets” in the
consolidated statements of financial position.
Investasi pada Entitas Asosiasi
i.
Investments in Associates
Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana
Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan.
Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas, dimana jumlah
tercatat investasi tersebut ditambah atau dikurang
untuk mengakui bagian Kelompok Usaha atas laba
atau rugi, dan penerimaan dividen dari entitas
asosiasi sejak tanggal perolehan.
An associate is an entity in which the Group has
significant influence. Investments in associates are
recorded using the equity method, whereby the
cost of investment is increased or decreased by the
Group’s share in net earnings or losses of and
dividends received from the associate since the
date of acquisition.
Laporan keuangan dari entitas asosiasi telah
disiapkan pada periode pelaporan sebagai
kelompok usaha. Ketika diperlukan, penyesuaian
dibuat untuk membawa kebijakan akuntansi sesuai
dengan tujuan-tujuan yang ditetapkan oleh
Kelompok Usaha.
The financial statements of the associate are
prepared for the same reporting period as the
Group. When necessary, adjustments are made to
bring the accounting policies in line with those of
the Group.
Setelah menerapkan metode ekuitas, Kelompok
Usaha menentukan apakah diperlukan untuk
mengakui rugi penurunan nilai atas investasi
Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok
Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan
apakah terdapat bukti yang obyektif yang
mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas
asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini,
Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan
nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan
dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laba
atau rugi.
After applying the equity method, the Group
determines whether it is necessary to recognize an
impairment loss on the Group’s investment in its
associate. The Group determines at the end of
each reporting period whether there is any
objective evidence that the investment in the
associate is impaired. In this case, the Group
calculates the amount of impairment as the
difference between the recoverable amount of the
associate and its carrying value and recognizes the
amount in profit or loss.
34
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Sejak mengalami kerugian yang berpengaruh
secara signifikan atas entitas asosiasi, Kelompok
Usaha mengukur dan mengakui nilai investasi pada
nilai wajar. Seluruh perbedaan antara jumlah
tercatat pada entitas asosiasi yang mengalami
kerugian yang berpengaruh secara signifikan dan
nilai wajar dari pengembalian investasi dan hasil
dari penjualannya diakui pada laba rugi.
j.
Upon loss of significant influence over the
associate, the Group measures and recognises
any retaining investment at its fair value. Any
difference between the carrying amount of the
associate upon loss of significant influence and the
fair value of the retained investment and proceeds
from disposal is recognised in profit or loss.
Aset Tetap dan Properti Pertambangan
j.
Fixed Assets and Mining Properties
i. Aset Tetap
i. Fixed Assets
Kelompok
Usaha
telah
memilih
untuk
menggunakan model biaya sebagai kebijakan
akuntansi untuk pengukuran aset tetapnya. Aset
tetap dicatat pada biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai, jika ada. Biaya aset tetap terdiri
dari harga perolehan, setiap biaya yang dapat
diatribusikan secara langsung untuk membawa
aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya
aset tersebut siap digunakan sesuai dengan
maksud manajemen, dan estimasi awal biaya
pembongkaran dan rehabilitasi lokasi yang terkait
dengan aset tersebut dan merupakan tanggung
jawab dari Kelompok Usaha.
The Group has chosen the cost model as the
accounting policy for its fixed assets measurement.
Fixed assets are stated at cost less accumulated
depreciation and accumulated impairment losses, if
any. The cost of fixed assets comprises the
purchase price, any costs directly attributable to
bringing the asset to the location and condition
necessary for it to be capable of operating in the
manner intended by management, and the
estimated costs of decommissioning the assets
and site rehabilitation costs to the extent that they
relate to the asset and are the responsibility of the
Group.
Biaya dari aset tetap dikapitalisasi ke dalam
bermacam-macam komponen dimana masa
manfaat ekonomis dari komponen-komponen
tersebut berbeda dari aset utama aset tetap
dimana komponen tersebut dapat secara logis
dialokasikan. Biaya yang terjadi untuk mengganti
atau memodifikasi komponen signifikan dari aset
tetap dikapitalisasi dan sisa dari harga perolehan
dari komponen yang diganti dihapus bukukan
sebagai beban dalam laba atau rugi.
The cost of an item of fixed assets is capitalized
into various components where the useful lives of
the components differ from the main item of fixed
assets to which the component can be logically
assigned. Cost incurred to replace or modify a
significant component of fixed assets is capitalized
and any remaining carrying value of the component
replaced is written-off as expense in profit or loss.
Biaya selanjutnya dari aset tetap hanya
dikapitalisasi bila biaya tersebut meningkatkan nilai
atau hasil dari aset tersebut di atas harapan awal
dan dapat diukur secara andal. Namun, biaya yang
terjadi atas perbaikan dan perawatan aset tetap
diakui sebagai beban dalam laba atau rugi di
periode berjalan.
Subsequent cost on fixed assets is only capitalized
when such cost enhances the value or output of
the asset beyond original expectations and it can
be measured reliably. However, cost incurred on
repairing and maintaining fixed assets are
recognized in profit or loss in the period in which
they are incurred.
Laba atau rugi atas penjualan aset tetap, dihitung
dengan cara penerimaan atas penjualan aset
dikurangi nilai tercatat pada tanggal transaksi,
diakui dalam laba atau rugi.
Gains or losses on the disposal of fixed assets,
which is calculated as the proceeds on disposal of
such assets less their carrying values at that date,
are recognized in profit or loss.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode
garis lurus selama taksiran masa manfaat
ekonomis aset tetap atau sisa masa Perjanjian
Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara
(PKP2B), mana yang lebih pendek. Taksiran masa
manfaat ekonomis aset tetap, adalah sebagai
berikut:
Depreciation is computed using the straight-line
method based on the estimated useful life of the
assets or the remaining term of the Coal Contract
of Work (CCoW), whichever period is shorter. The
estimated useful lives of fixed assets were as
follows:
35
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Tahun/Years
Mesin dan peralatan
Peralatan dan perabotan kantor
Kendaraan
3-30
3-8
3-8
Machinery and equipment
Office furniture and fixtures
Vehicles
Umur ekonomis, metode penyusutan dan nilai
residu ditelaah dan disesuaikan, jika layak, pada
setiap akhir tanggal pelaporan.
The assets’ useful lives and method of depreciation
are reviewed and adjusted, if appropriate, at the
end of the reporting period.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya
perolehan dan disajikan sebagai bagian dari
“Aset Tetap” dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian. Akumulasi biaya perolehan akan
dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap
yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai
dikerjakan dan siap digunakan.
Construction-in-progress is stated at cost and
presented as part of “Fixed Assets” in the
consolidated statements of financial position. The
accumulated costs will be reclassified to the
appropriate fixed assets account when construction
is completed and the assets are ready for their
intended use.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan
pada laba atau rugi pada saat terjadinya; biaya
penggantian atau inspeksi yang signifikan
dikapitalisasi pada saat terjadinya dan jika besar
kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan
berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir
ke Kelompok Usaha, dan biaya perolehan
aset dapat diukur secara andal. Aset tetap
dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan
atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa
depan yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan aset dimasukkan dalam
laba atau rugi pada periode aset tersebut
dihentikan pengakuannya.
The cost of repairs and maintenance is charged to
profit or loss as incurred; replacement or major
inspection costs are capitalized when incurred if it
is probable that future economic benefits
associated with the item will flow to the Group, and
the cost of the item can be measured reliably.
An item of fixed assets is derecognized upon
disposal or when no future economic benefits are
expected from its continued use or disposal. Any
gain or loss arising on derecognition of the asset is
included in profit or loss in the period the asset is
derecognized.
ii. Properti Pertambangan
ii. Mining Properties
Pada saat cadangan terbukti ditentukan dan
pengembangan dilakukan, aset eksplorasi dan
evaluasi diklasifikasikan ke properti pertambangan.
Properti pertambangan mencakup aset dalam
tahap produksi dan pengembangan, aset yang
ditransfer dari aset eksplorasi dan evaluasi, biaya
pengupasan tangguhan yang terjadi selama tahap
pengembangan dan nilai wajar atas sumber
daya mineral yang diperoleh dari kombinasi
bisnis. Properti pertambangan dalam tahap
pengembangan dan nilai wajar atas sumber daya
mineral yang diperoleh tidak diamortisasi sampai
tahapan produksi dimulai. Uang muka pada
kontraktor yang terkait dengan biaya pengupasan
tangguhan
juga
termasuk
dalam
properti
pertambangan sebagai biaya pengembangan.
When proven reserves are determined and
development is sanctioned, exploration and
evaluation assets are reclassified to mining
properties. Mining properties include assets in
production and in development, assets transferred
from exploration and evaluation assets, deferred
stripping performed in the development of the mine
and fair value of mineral resources acquired
through business combinations. Mining properties
in development and acquired mineral resources are
not amortized until production commences.
Advances paid to contractors in respect of deferred
stripping are also included in mining properties as
development costs.
Properti pertambangan disusutkan dengan metode
unit produksi sampai dengan sisa masa PKP2B.
Mining properties are depreciated on a unit of
production (UoP) basis up to the remaining term of
the CCoW.
36
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
k.
Aset dan Biaya Eksplorasi dan Evaluasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
k.
Exploration and Evaluation Costs and Assets
Kegiatan eksplorasi dan evaluasi melibatkan
pencarian mineral dan minyak dan gas bumi,
penentuan kelayakan teknis dan penilaian
kelayakan komersial dari sebuah sumber daya
teridentifikasi. Kegiatan tersebut meliputi:
Exploration and evaluation activities involve the
search for mineral and oil and gas resources, the
determination of technical feasibility and the
assessment of commercial viability of an identified
resource. Such activities include:
(i)
(i)
pengumpulan
data
eksplorasi
melalui
topografi, studi geokimia dan geofisika;
(ii) pengeboran, penggalian dan sampel;
(iii) menentukan dan memeriksa volume
kualitas sumber daya; dan
(iv) meneliti
persyaratan
transportasi
infrastruktur.
gathering
exploration
data
through
topographical, geochemical and geophysical
studies;
(ii) exploratory drilling, trenching and sampling;
(iii) determining and examining the volume and
grade of the resource; and
(iv) surveying transportation and infrastructure
requirements.
dan
dan
Biaya administrasi yang tidak langsung dapat
diatribusikan dengan suatu daerah eksplorasi
khusus dibebankan pada laba atau rugi. Biaya
lisensi yang dibayar sehubungan dengan hak untuk
mengeksplorasi di daerah eksplorasi yang ada
dikapitalisasi dan diamortisasi selama jangka waktu
lisensi atau izin.
Administration costs that are not directly
attributable to a specific exploration area are
charged to profit or loss. License costs paid in
connection with a right to explore in an existing
exploration area are capitalized and amortized over
the term of the license or permit.
Biaya eksplorasi dan evaluasi (termasuk amortisasi
atas biaya lisensi yang dikapitalisasi) dibebankan
pada laba atau rugi pada saat terjadinya kecuali
dalam keadaan berikut, dalam hal biaya tersebut
dapat dikapitalisasi sehubungan dengan kegiatan
batubara dan mineral:
Exploration and evaluation costs (including
amortization of capitalized license costs) are
charged to profit or loss as incurred, except in the
following circumstances, in which case the cost
may be capitalized in respect of coal and mineral
activities:
(i)
akuisisi atas konsesi atau izin atas area of
interest pada tahap eksplorasi dan evaluasi
dari pihak ketiga yang diukur pada nilai wajar
pada saat akuisisi; jika tidak
(ii) keberadaan deposit mineral komersial telah
ditetapkan.
(i)
Kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi dicatat
dalam akun "Aset Eksplorasi dan Evaluasi" dan
selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan
dikurangi penyisihan penurunan nilai. Aset tersebut
tidak disusutkan karena belum tersedia untuk
digunakan tetapi ditelaah untuk indikasi penurunan
nilai. Apabila suatu penurunan potensial terindikasi,
penilaian dilakukan untuk setiap area of interest
dalam kaitannya dengan kelompok aset operasi
terkait (yang merupakan unit penghasil kas)
terhadap eksplorasi yang diterkait tersebut. Sejauh
biaya eksplorasi tidak diharapkan untuk dipulihkan,
biaya tersebut dibebankan pada laba atau rugi.
Capitalized exploration and evaluation costs are
recorded under “Exploration and Evaluation
Assets” and are subsequently measured at cost
less any allowance for impairment. Such assets are
not depreciated as they are not available for use
but monitored for indications of impairment. Where
a potential indication of impairment exists, an
assessment is performed for each area of interest
in conjunction with the group of operating assets
(representing a cash generating unit) to which the
exploration is attributed. To the extent that deferred
exploration costs are not expected to be recovered,
it is charged to profit or loss.
Arus kas terkait dengan kapitalisasi biaya
eksplorasi dan evaluasi diklasifikasikan sebagai
arus kas dari aktivitas investasi dalam arus kas
konsolidasian, sedangkan arus kas terkait dengan
biaya eksplorasi dan evaluasi yang dibiayakan
diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas
operasi.
Cash flows associated with capitalized exploration
and evaluation costs are classified as investing
activities in the consolidated cash flows, while cash
flows in respect of exploration and evaluation costs
that are expensed are classified as operating cash
flows.
the acquisition of a concession or license area
of interest at the exploration and evaluation
stage from a third party which is measured at
the fair value on acquisition; otherwise
(ii) when the existence of a commercially viable
mineral deposit has been established.
37
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
l.
Biaya Pengupasan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
l.
Biaya pengupasan tanah bagian atas (top soil)
dibedakan menjadi (i) pengupasan tanah awal
untuk membuka tambang yang dilakukan sebelum
produksi dimulai dan (ii) pengupasan tanah lanjutan
yang dilakukan selama masa produksi.
Stripping cost on top soil is divided into (i) initial
stripping of the top soil to open up the mining area
before production commences and (ii) additional
stripping that is performed during the production
activity.
Biaya pengupasan awal dikapitalisasi sebagai
bagian dari properti pertambangan dan diamortisasi
menggunakan metode Unit Produksi selama umur
masa tambang. Biaya pengupasan tambahan
dibiayakan pada saat terjadinya, jika rasio
pengupasan aktual tidak secara signifikan lebih
tinggi daripada rata-rata rasio pengupasan.
Jika tidak, biaya tersebut ditangguhkan dan
diklasifikasikan sebagai “Biaya Pengupasan
Tangguhan” dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Initial stripping costs are capitalized as part of
mining properties and amortized on a UoP basis
over the life of the mine. Additional stripping costs
are expensed when incurred, if the actual stripping
ratio is not significantly higher than the life of mine
stripping ratio. Otherwise, they are deferred and
classified as “Deferred Stripping Costs” in the
consolidated statements of financial position.
Nilai tercatat biaya pengupasan tanah tangguhan
disetiap wilayah ditelaah secara periodik dan ketika
nilainya melebihi nilai terpulihkan maka kelebihan
tersebut dihapusbukukan atau dibebankan pada
tahun terjadinya.
The carrying value of deferred stripping costs of
each area of interest is reviewed regularly and to
the extent that this value exceeds its recoverable
value, the excess is provided for or written-off in
the year in which this is determined.
m. Biaya Pinjaman
m. Borrowing Costs
Biaya pinjaman, baik yang secara langsung
maupun tidak langsung digunakan untuk mendanai
suatu proses pembangunan aset tertentu
yang memenuhi syarat (“aset kualifikasian”),
dikapitalisasi hingga saat proses pembangunannya
selesai. Untuk pinjaman yang secara khusus
digunakan untuk perolehan aset kualifikasian,
jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya
pinjaman yang terjadi selama periode berjalan,
dikurangi dengan pendapatan investasi jangka
pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman
yang tidak secara khusus digunakan untuk
perolehan aset kualifikasian, jumlah biaya pinjaman
yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan
tingkat kapitalisasi tertentu terhadap pengeluaran
untuk aset kualifikasian tersebut. Seluruh biaya
pinjaman lain dibiayakan pada saat terjadinya.
n.
Stripping Costs
Borrowing costs, either directly or indirectly used in
financing the construction of a qualifying asset, are
capitalized up to the date when construction is
complete. For borrowings that are specific to the
acquisition of a qualifying asset, the amount to be
capitalized is determined as the actual borrowing
costs incurred during the period, less any income
earned from the temporary investment of such
borrowings. For borrowings that are not specific to
the acquisition of a qualifying asset, the amount to
be capitalized is determined by applying a
capitalization rate to the amount expensed on the
qualifying asset. All other borrowing costs are
expensed as incurred.
Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan
n.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok
Usaha menilai apakah terdapat indikasi aset
mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi
tersebut, maka Kelompok Usaha mengestimasi
jumlah
terpulihkan
aset
tersebut.
Jumlah
terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas
adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya.
Jika jumlah terpulihkan suatu aset lebih kecil
dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset
harus diturunkan menjadi sebesar jumlah
terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui segera
dalam laba atau rugi.
Impairment of Non-financial Assets
The Group evaluates at the end of each reporting
period whether there is any indication that an asset
may be impaired. If any such indication exists, the
Group estimates the recoverable amount of the
asset. The recoverable amount of an asset or a
cash generating unit is the higher of its fair value
less costs to sell and its value in use. Whenever
the carrying amount of an asset exceeds its
recoverable amount, the asset is considered
impaired and is written down to its recoverable
amount. The impairment loss is recognized
immediately in profit or loss.
38
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Pemulihan rugi penurunan nilai aset yang telah
diakui periode sebelumnya dicatat jika terdapat
indikasi penurunan nilai aset tersebut sudah tidak
ada lagi atau menurun. Pemulihan rugi penurunan
nilai aset diakui dalam laba atau rugi. Namun
demikian, kenaikan nilai tercatat aset karena
pemulihan rugi penurunan nilai hanya diakui
sepanjang tidak melebihi nilai tercatat yang telah
ditentukan (setelah dikurangi penyusutan dan
amortisasi) jika rugi penurunan nilai aset tidak
diakui pada tahun sebelumnya.
o.
p.
Recovery of impairment loss recognized in prior
periods is recorded when there is an indication that
the impairment loss recognized for the asset no
longer exists or has decreased. The recovery is
recognized in profit or loss. However, the increase
in carrying amount of an asset due to a recovery of
an impairment loss is recognized to the extent that
it does not exceed the carrying amount that would
have been determined (net of depreciation and
amortization) had no impairment loss been
recognized for that asset in prior periods.
Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual
o.
Non-current Assets Held for Sale
Aset tidak lancar dan kelompok lepasan
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual jika
jumlah tercatatnya akan dipulihkan terutama
melalui transaksi penjualan daripada melalui
pemakaian berlanjut. Kondisi ini dipenuhi jika
penjualannya sangat mungkin terjadi dan aset tidak
lancar (atau kelompok lepasan) tersebut tersedia
untuk segera dijual dalam kondisi kininya.
Manajemen harus berkomitmen terhadap rencana
penjualan tersebut, yang diharapkan akan
diselesaikan dalam satu tahun setelah tanggal
klasifikasi.
Non-current assets and disposal groups are
classified as held for sale if their carrying amount
will be recovered principally through a sale
transaction rather than through continuing use.
This condition is regarded as met only when the
sale is highly probable and the non-current asset
(or disposal group) is available for immediate sale
in its present condition. Management must be
committed to the sale plan, which should be
expected to qualify for recognition as a completed
sale within one year from the date of classification.
Jika Kelompok Usaha berkomitmen terhadap
rencana penjualan yang mengakibatkan kehilangan
pengendalian atas entitas anak, seluruh aset dan
liabilitas entitas anak tersebut diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual ketika kriteria yang
dijelaskan di atas terpenuhi, meskipun setelah
penjualan tersebut Kelompok Usaha masih
memiliki kepentingan nonpengendali entitas anak
terdahulu.
When the Group is committed to a sale plan
involving loss of control of a subsidiary, all of the
assets and liabilities of that subsidiary are
classified as held for sale when the criteria
described above are met, regardless of whether
the Group will retain a non-controlling interest in its
former subsidiary after the sale.
Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual diukur
pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat
sebelumnya dan nilai wajar setelah dikurangi biaya
untuk menjual.
Non-current assets (and disposal groups) classified
as held for sale are measured at the lower of their
previous carrying amount and fair value less costs
to sell.
Sewa
p.
Sewa yang mengalihkan secara substansial semua
risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan
aset kepada penyewa diklasifikasikan sebagai
sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, sewa
pembiayaan dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset
sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran
sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai
wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan
antara bagian yang merupakan beban keuangan
dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas
sehingga menghasilkan suatu tingkat bunga
periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban
keuangan dicatat dalam laba atau rugi. Aset
sewaan yang dimiliki oleh penyewa dengan dasar
sewa pembiayaan dicatat pada akun aset tetap dan
disusutkan sepanjang masa manfaat dari aset
sewaan tersebut atau periode masa sewa, mana
yang lebih pendek.
Leases
Leases that transfer substantially all the risks and
benefits incidental to the ownership of the leased
item to the lessee are classified as finance leases.
Finance leases are capitalized at the inception of
the lease at the fair value of the leased assets or at
the present value of the minimum lease payments
if the present value is lower than the fair value.
Lease payments are apportioned between finance
charges and reduction of the lease liability so as to
achieve a constant rate of interest on the remaining
balance of the liability. Finance charges are
recorded in profit or loss. Leased assets held by
the lessee under finance leases are included in
fixed assets and depreciated over the estimated
useful life of the assets or the lease term,
whichever is shorter.
39
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa
operasi.
q.
r.
Leases that do not transfer substantially all the
risks and benefits incidental to the ownership of the
leased item are classified as operating leases.
Taksiran Liabilitas Restorasi dan Rehabilitasi
q.
Estimated Liability for Restoration and
Rehabilitation
Kelompok Usaha mempunyai kebijakan untuk
memenuhi atau melampaui berbagai ketentuan
yang diatur dalam PKP2B dan seluruh kebijakan
mengenai lingkungan hidup yang ditetapkan oleh
Pemerintah Indonesia dengan melaksanakan
tindakan-tindakan yang telah terbukti secara teknis
dan ekonomis dapat diterapkan. Manajemen
pelestarian lingkungan hidup yang dilaksanakan
Entitas Anak meliputi, namun tidak terbatas pada,
penggantian tanah bagian atas (top soil),
pengerukan endapan pada kolam dan bendungan,
pengawasan atas kualitas air, pengolahan limbah,
penanaman kembali dan pembibitan hutan.
The Group’s policy is to meet or surpass the
requirements of the CCoW and all applicable
environmental
regulations
issued
by
the
Government of Indonesia (GOI), by application of
technically proven and economically feasible
measures. Environmental management of the
Subsidiaries includes, but is not limited to, top soil
replacement, dredging of sediment ponds and
dams, water quality control and waste handling,
planting and seeding.
Taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi
lingkungan ditentukan berdasarkan ketentuan dan
peraturan yang berlaku. Beban restorasi dan
rehabilitasi tersebut dibebankan sebagai beban
produksi. Taksiran liabilitas ditelaah secara rutin
dan dampak dari perubahannya diakui secara
prospektif.
Estimated liability for restoration and rehabilitation
costs are based principally on legal and regulatory
requirements. Such estimated costs as a result of
production activities are charged as production
cost. Estimates are reassessed regularly and the
effects of changes are recognized prospectively.
Pengakuan bagian jangka pendek liabilitas tersebut
berdasarkan estimasi dari manajemen.
Recognition of current portion of liability is based
on the estimates of the management.
Biaya dan Liabilitas Imbalan Pasti Pascakerja
r.
Kelompok Usaha menentukan liabilitas imbalan
pasti pascakerja sesuai dengan Undang-undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret
2003 serta Perjanjian Kerja Bersama karyawan
tetap. Beban imbalan pasti pascakerja ditentukan
dengan menggunakan metode “Projected Unit
Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui
sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi
keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang
belum diakui pada akhir tahun pelaporan
sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar
diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10%
dari nilai wajar aset program pada akhir periode
pelaporan. Keuntungan atau kerugian diakui atas
dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa
masa kerja karyawan yang diharapkan. Beban jasa
lalu yang terjadi ketika memperkenalkan program
imbalan pasti atau mengubah imbalan terutang
pada program imbalan pasti yang ada, diamortisasi
selama periode sampai imbalan tersebut menjadi
hak.
Post-employment Benefit Costs and Liabilities
The Group determines its post-employment
benefits liabilities under the Labor Law
No. 13/2003 dated March 25, 2003, as well as the
Collective Labor Agreement covering permanent
employees. The cost of providing post-employment
benefits is determined using the “Projected Unit
Credit” method. Actuarial gains or losses are
recognized as income or expense when the net
cumulative unrecognized actuarial gains and
losses at the end of the previous reporting year
exceeded the higher of 10% of the defined benefit
obligation and 10% of the fair value of plan assets
at that date. These gains or losses are recognized
on a straight-line basis method over the expected
average remaining working lives of the employees.
Past service cost arising from the introduction of a
defined benefit plan or changes in the benefits
obligation of an existing plan are required to be
amortized over the period until the benefits
concerned become vested.
40
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Kelompok Usaha mengakui keuntungan atau
kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian pada
saat terjadinya. Kurtailmen terjadi jika entitas
menunjukkan komitmennya untuk mengurangi
secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung
oleh program; atau mengubah ketentuan dalam
program yang menyebabkan bagian yang material
dari jasa masa depan pekerja tidak lagi
memberikan imbalan atau memberikan imbalan
yang lebih rendah. Sebelum menentukan dampak
kurtailmen atau penyelesaian, Kelompok Usaha
mengukur kembali kewajiban dan aset program
yang terkait dengan menggunakan asumsi aktuarial
yang berlaku.
s.
The Group recognizes gains or losses on the
curtailment or settlement when it occurs. A
curtailment occurs when an entity is demonstrably
committed to make a significant reduction in the
number of employees covered by a plan; or
amends the terms of a defined benefit plan so that
a significant element of future service by current
employees will no longer qualify for benefits,
or will qualify only for reduced benefits.
Before determining the effect of a curtailment or
settlement, the Group remeasures the obligation
and the related plan assets using current actuarial
assumptions.
Biaya Emisi Saham
s.
Semua biaya yang terjadi yang terkait dengan
Penawaran Umum Perdana dan Penawaran Umum
Terbatas saham Perusahaan disajikan sebagai
bagian dari “Tambahan Modal Disetor” dalam
ekuitas.
t.
Costs incurred in connection with the Initial Public
Offering and Rights Issue of the Company’s shares
are classified as part of “Additional Paid-in Capital”
in the equity.
Saham Beredar yang Diperoleh Kembali
t.
Saham beredar yang diperoleh kembali (treasury
stock) untuk dikeluarkan lagi di kemudian hari
dicatat dengan metode nilai nominal atau par value
method. Berdasarkan metode ini, saham beredar
yang diperoleh kembali dicatat sebesar nilai
nominalnya dan disajikan sebagai pengurang akun
modal saham. Apabila saham beredar yang
diperoleh kembali tersebut semula dikeluarkan
dengan harga di atas nilai nominal, akun tambahan
modal disetor akan disesuaikan. Selisih lebih harga
perolehan dari harga penerbitannya akan dikoreksi
ke saldo laba.
u.
Share Issuance Cost
Treasury Stock
Re-acquisition of capital stock to be held as
treasury stocks for future reissuance is accounted
for under the par value method. Under this method,
treasury stock is presented at par value as a
reduction from the capital stock account. If the
treasury stock had been originally issued at a price
above par value, the related additional paid-in
capital account is adjusted. Any excess of the
reacquisition cost over the original issuance price is
treated as an adjustment to retained earnings.
Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas
Sepengendali
u.
Difference in Value from Transaction with
Entities Under Common Control
Efektif dari tanggal 1 Januari 2013, Kelompok
Usaha menerapkan PSAK No. 38 (Revisi 2012),
“Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, yang
menggantikan PSAK No. 38 (Revisi 2004),
“Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.
Effective from January 1, 2013, the Group applied
PSAK No. 38 (Revised 2012), “Business
Combinations of Entities under Common Control”,
which superseded PSAK No. 38 (Revised 2004),
“Accounting for Restructuring of Entities under
Common Control”.
Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat
dengan
menggunakan
metode
penyatuan
kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan
dengan nilai buku dicatat dalam akun “Selisih
Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali”
dan disajikan sebagai bagian dari “Tambahan
Modal Disetor” dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian dan selanjutnya tidak dapat diakui
sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi
ke saldo laba.
Business combination of entities under common
control is accounted for using the pooling of
interest method. The difference between the
transfer price and the book value is recorded under
the account “Difference in Value from Transaction
with Entities under Common Control” and
presented as part of “Additional Paid-in Capital” in
the consolidated statements of financial position
and subsequently should not be recognized as a
realized gain or loss or reclassified to retained
earnings.
41
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
v.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif,
dimana saldo akun "Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi Entitas Sepengendali" (nama akun
yang digunakan sebelumnya) pada tanggal
1 Januari 2013 disajikan dalam akun "Tambahan
Modal Disetor". Namun, ketentuan ini tidak memiliki
dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian
Kelompok Usaha, karena Kelompok Usaha telah
menyajikan saldo "Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi Entitas Sepengendali" sebagai
bagian dari "Tambahan Modal Disetor" dalam
laporan keuangan konsolidasian untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012,
sebagaimana yang disyaratkan dalam Keputusan
Ketua Bapepam-LK No KEP-347/BL/2012 tanggal
25 Juni 2012 tentang Pedoman Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau
Perusahaan Publik.
The revised PSAK is applied prospectively,
wherein the account balance of “Difference in
Value from Restructuring Transaction of Entities
under Common Control” (account title previously
used) as of January 1, 2013 is presented under
“Additional Paid-in Capital”. However, this
requirement does not have any impact on the
Group’s consolidated financial statements, since
the Group had already presented the balance of
“Difference in Value from Restructuring Transaction
of Entities under Common Control” as part of
“Additional Paid-in Capital” in the consolidated
financial statements for the year ended December
31, 2012, as required under the Decision of the
Head of Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 dated
June 25, 2012 regarding the Presentation and
Disclosure of Financial Statements of Issuers or
Public Companies.
Penerapan secara prospektif PSAK No. 38 (2012),
“Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, yang
menggantikan PSAK No. 38 (2004), “Akuntansi
Restrukturisasi Entitas Sepengendali” efektif
dari tanggal 1 Januari 2013, tidak berdampak
material terhadap laporan keuangan konsolidasian
Kelompok Usaha.
The prospective application of PSAK No. 38
(2012), “Business Combinations of Entities under
Common Control,” which superseded PSAK No. 38
(2004), “Accounting for Restructuring of Entities
under Common Control” effective from January 1,
2013, did not have material impact on the Group’s
consolidated financial statements.
Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak/
Entitas Asosiasi
v.
Transaksi
perubahan
nilai
investasi
yang
disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas
Entitas Anak atau entitas asosiasi yang bukan
merupakan transaksi antara Perusahaan dengan
Entitas Anak atau entitas asosiasi diakui sebagai
bagian dari ekuitas pada akun “Selisih Transaksi
Perubahan Ekuitas Entitas Anak/Entitas Asosiasi”,
dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban
pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.
Change in Equity Transaction of a Subsidiary/
Associate
Changes in the value of investment due to changes
in the equity of a Subsidiary or associate arising
from capital transactions of such Subsidiary or
associate with other parties are recognized in
equity as “Difference in the Change of Equity
Transaction of a Subsidiary/Associate”, and
recognized as income or expense in the period the
investments are disposed.
w. Pengakuan Pendapatan dan Beban
w. Revenues and Expenses Recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan
manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok
Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal.
Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang
diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan pajak
penjualan (PPN).
Revenue is recognized to the extent that it is
probable that the economic benefits will flow to the
Group and the revenue can be reliably measured.
Revenue is measured at the fair value of the
consideration received, excluding discounts,
rebates and sales taxes (VAT).
Kelompok
Usaha
menelaah
pengaturan
pendapatannya melalui kriteria tertentu untuk
menentukan apakah bertindak sebagai prinsipal
atau agen. Kelompok Usaha berkesimpulan
Kelompok Usaha bertindak sebagai prinsipal dalam
semua pengaturan pendapatan.
The Group assesses its revenue arrangements
against specific criteria in order to determine if it is
acting as principal or agent. The Group has
concluded that it is acting as a principal in all of its
revenue arrangements.
42
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
x.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Batubara
Coal
Penjualan diakui sebagai pendapatan ketika hak
kepemilikan atas batubara beralih kepada pembeli
dan harga jual sudah ditentukan atau dapat
diperkirakan secara wajar. Penjualan disajikan
secara neto, setelah dikurangi dengan retur dan
klaim dari pembeli.
Sale is recognized as earned when the title for coal
passes to the customer and selling prices are
known or can be reasonably estimated. Sales are
presented net of quality claims and customer
rejections.
Sesuai dengan ketentuan dalam PKP2B (untuk
KPC dan Arutmin, entitas pengendalian bersama)
dan Kuasa Penambangan Batubara (untuk
PT Fajar Bumi Sakti (FBS), Entitas Anak), entitasentitas tersebut tidak mempunyai hak untuk
memiliki atau membeli batubara yang menjadi hak
Pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia dapat
menggunakan sendiri batubara tersebut dan
mengangkutnya dari lokasi penambangan, atau
meminta KPC, Arutmin dan FBS untuk menjual
semua atau sebagian batubara miliknya kepada
pihak ketiga.
Under the terms of the CCoW (for KPC and
Arutmin, jointly controlled entities) and Coal
Mining Rights (for PT Fajar Bumi Sakti (FBS), a
Subsidiary), the entities have no right to take title to
or purchase the GOI’s share of coal. The GOI can
use its own share of coal and transport it from the
mine process facilities or may request KPC,
Arutmin and FBS to sell all or a part of its share of
coal to third parties.
Penjualan KPC, Arutmin dan FBS termasuk
penjualan batubara yang menjadi hak Pemerintah
Indonesia yang dijual oleh KPC, Arutmin dan FBS.
Sales of KPC, Arutmin and FBS include amounts
pertaining to the GOI’s coal entitlement that have
been shipped and sold by KPC, Arutmin and FBS.
Jasa
Service
Pendapatan jasa merupakan jasa manajemen dan
diakui pada saat jasa telah dilakukan.
Service revenue represents management fees and
is recognized when the service has been
performed.
Beban
Expenses
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized as incurred (accrual
basis).
Pajak Penghasilan
x.
Income Taxes
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran
laba kena pajak tahun berjalan.
Current tax expense is provided based on the
estimated taxable income for the year.
Pajak penghasilan dalam laba atau rugi tahun
berjalan terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Pajak
penghasilan diakui dalam laba atau rugi, kecuali
untuk transaksi yang berhubungan dengan
transaksi yang diakui langsung dalam ekuitas atau
pendapatan komprehensif lain, dalam hal ini diakui
dalam ekuitas atau pendapatan komprehensif lain.
Income tax in profit or loss for the year comprises
current and deferred tax. Income tax is recognized
in profit or loss, except to the extent that it relates
to items recognized directly in equity or other
comprehensive income in which case it is
recognized in equity or other comprehensive
income.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas
perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk
tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan
setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan
diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang
boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan
perbedaan temporer yang boleh dikurangkan
tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi
laba fiskal pada masa yang akan datang. Manfaat
pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal
yang belum digunakan, diakui sejauh besar
kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.
Deferred tax assets and liabilities are recognized
for all temporary differences between the financial
and the tax bases of assets and liabilities at the
end of each reporting period. Deferred tax assets
are recognized for all deductible temporary
differences to the extent that it is probable that
sufficient future taxable profit will be available
against which the deductible temporary difference
can be utilized. Future tax benefits, such as the
carry-forward of unused tax losses, are also
recognized to the extent that realization of such
benefits is probable.
43
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
y.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif
pajak yang diharapkan akan digunakan pada
periode ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas
dilunasi berdasarkan tarif pajak dan peraturan
perpajakan yang berlaku atau secara substansial
telah diberlakukan pada tanggal pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at
the tax rates that are expected to apply to the
period when the asset is realized or the liability is
settled, based on tax rates and tax laws that have
been enacted or substantively enacted at the end
of the reporting period.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak
tangguhan dilakukan saling hapus jika dan hanya
jika entitas memiliki hak secara hukum untuk saling
hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini,
dan aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak
tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang
dikenakan oleh otoritas perpajakan atas entitas
kena pajak, yang sama atau entitas kena pajak
berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset
dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas
secara bersamaan, pada setiap periode masa
depan yang mana jumlah signifikan atas aset atau
liabilitas pajak tangguhan diharapkan diselesaikan
atau dipulihkan.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are
offset if, and only if, the entity has a legally
enforceable right to set off current tax assets
against current tax liabilities; and the deferred tax
assets and the deferred tax liabilities relate to
income taxes levied by the same taxation authority
on either the same taxable entity, or different
taxable entities which intend either to settle current
tax liabilities and assets on a net basis, or to realise
the assets and settle the liabilities simultaneously,
in each future period in which significant amounts
of deferred tax liabilities or assets are expected to
be settled or recovered.
KPC dan Arutmin menggunakan tarif pajak yang
diatur dalam PKP2B dalam menghitung pajak
penghasilan. Berdasarkan PKP2B (Catatan 50a),
tarif pajak tahunan adalah 35% untuk sepuluh (10)
tahun pertama sejak dimulainya periode operasi,
dan 45% untuk sisa periode operasi. Pada
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, pajak
tangguhan KPC dan Arutmin telah diukur dengan
menggunakan tarif pajak 45%.
KPC and Arutmin used tax rates specified in the
CCoW to determine income taxes. Under the
CCoW (Note 50a), the annual tax rates are 35%
during the first full ten (10) years from the
commencement of the operating period, and 45%
during the remainder of the operating period. As of
December 31, 2013 and 2012, deferred taxes of
KPC and Arutmin have been measured at a tax
rate of 45%.
Jumlah tambahan pokok dan denda pajak
berdasarkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) diakui
sebagai pendapatan atau beban dalam laba rugi
tahun berjalan. Namun jika diajukan upaya
penyelesaian
selanjutnya,
jumlah
tersebut
ditangguhkan
pembebanannya
sepanjang
memenuhi kriteria pengakuan aset.
Additional tax principal and penalty amounts based
on Tax Assessment Letters ("SKP") are recognized
as income or expense in profit or loss. However
when further avenue is sought, such amounts are
deferred if they meet the asset recognition criteria.
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan
Dalam Mata Uang Asing
1)
y.
Mata uang fungsional dan penyajian
Foreign Exchange Transactions and Translation
1)
Item-item yang ada dalam laporan keuangan
dari setiap entitas Kelompok Usaha diukur
menggunakan mata uang dari lingkungan
ekonomis utama dimana entitas usaha
tersebut beroperasi (“mata uang fungsional”).
USD merupakan mata uang fungsional
Kelompok Usaha. USD juga merupakan mata
uang dimana laporan keuangan konsolidasian
disajikan, karena hal ini diyakini dapat
mencerminkan kinerja bisnis global Kelompok
Usaha secara keseluruhan.
Functional and presentation currency
Items included in the financial statements of
each of the Group’s entities are measured
using the currency of the primary economic
environment in which each entity operates
(the “functional currency”). USD is the
functional currency of the Group. It is also the
currency in which the Group’s consolidated
financial statements is presented, as it most
reliably reflects global business performance of
the Group as a whole.
44
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2)
Transaksi dan saldo
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
2)
Transaksi-transaksi dalam tahun berjalan yang
menggunakan mata uang yang bukan USD
dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat
terjadinya transaksi. Aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang yang bukan USD tersebut
disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang
berlaku pada setiap tanggal pelaporan.
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul
dikreditkan atau dibebankan pada laba atau
rugi.
3)
Transactions and balances
Transactions during the year involving other
currencies are recorded in USD at the rates
of exchange prevailing at the time the
transactions are made. Monetary assets and
liabilities denominated in other currencies are
adjusted to USD to reflect the rates of
exchange prevailing at the end of the reporting
period. The resulting gains or losses are
recognized in profit or loss.
Penggunaan mata uang penyajian selain mata
uang fungsional
3)
Use of presentation currency other than the
functional currency
Posisi keuangan dan hasil usaha dari semua
entitas (tidak ada mata uang yang mengalami
ekonomi hiper-inflasi) yang memiliki mata uang
fungsional yang berbeda dengan mata uang
penyajian dijabarkan ke dalam mata uang
penyajian menggunakan prosedur berikut ini:
The financial position and results of all entities
(none of which has the currency of a hyperinflationary economy) that have a functional
currency different from the presentation
currency are translated into the presentation
currency using the following procedures:
(i)
(i)
aset dan liabilitas untuk setiap laporan
posisi keuangan yang disajikan dijabarkan
menggunakan kurs penutup pada tanggal
laporan posisi keuangan tersebut;
(ii) pendapatan dan beban untuk setiap
laporan laba rugi komprehensif dijabarkan
menggunakan kurs pada tanggal transaksi
atau, untuk alasan praktis, menggunakan
kurs rata-rata selama tahun tersebut; dan
assets and liabilities for each statement of
financial position presented are translated
at the closing rate at the date of the
statement;
(ii) income and expenses for each statement
of comprehensive income are translated
at the exchange rates at the dates of the
transactions or, for practical reasons, at
the average exchange rate for the year;
and
(iii) all resulting exchange differences shall
be recognized in other comprehensive
income under exchange differences due
to financial statements translation, which
is included in “Other Capital Reserves”.
(iii) semua hasil dari selisih kurs diakui
dalam pendapatan komprehensif lain
sebagai selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan, yang termasuk dalam
“Cadangan Modal Lainnya”.
Goodwill dan penyesuaian nilai wajar yang
muncul
pada
akuisisi
entitas
asing
diperlakukan sebagai aset dan liabilitas dari
entitas asing dan dijabarkan menggunakan
kurs penutup.
Goodwill and fair value adjustments arising on
the acquisition of a foreign entity are treated as
assets and liabilities of the foreign entity and
translated at the closing rate.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs
yang digunakan adalah kurs tengah yang
diumumkan oleh Bank Indonesia, sebagai berikut:
As of December 31, 2013 and 2012, the rates of
exchange used were the middle rates published by
Bank Indonesia were as follows:
2013
10.000 Rupiah Indonesia
1 Pound Sterling Inggris
1 Euro
1 Dolar Australia
100 Yen Jepang
1 Dolar Singapura
100 Ouguiya Mauritania
2012
0,82
1,65
1,38
0,89
0,95
0,79
0,35
45
1,03
1,61
1,32
1,04
1,16
0,82
0,32
10,000 Indonesian Rupiah
1 UK Pound Sterling
1 Euro
1 Australian Dollar
100 Japanese Yen
1 Singaporean Dollar
100 Mauritanian Ouguiya
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
z.
Laba atau Rugi per Saham
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
z.
Earnings or Loss per Share
Laba atau rugi per saham dasar dihitung dengan
membagi laba atau rugi neto dengan jumlah ratarata tertimbang saham biasa yang beredar selama
tahun yang bersangkutan.
Basic earnings or loss per share is computed by
dividing net income or loss by the weighted
average number of issued and outstanding shares
of stock during the year.
Laba atau rugi per saham dilusian dihitung dengan
membagi laba atau rugi neto dengan jumlah ratarata tertimbang saham biasa setelah disesuaikan
dengan efek dari saham biasa yang sifatnya
berpotensi untuk dilusi.
Diluted earnings or loss per share is computed by
dividing net income or loss by the weighted
average number of issued and outstanding shares
as adjusted for the effects of all potential dilution.
aa. Transaksi dengan Pihak Berelasi
aa. Transactions with Related Parties
Kelompok Usaha memiliki transaksi-transaksi
dengan
pihak-pihak
berelasi
sebagaimana
ditentukan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010),
“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Transaksi
ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang
disetujui oleh kedua belah pihak, dimana
persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan
transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak
yang tidak berelasi.
The Group has transactions with certain parties,
which have a related party relationship as defined
in PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party
Disclosures”. The transactions are made based on
terms agreed by the parties, whereas such terms
may not be the same as those transactions with
unrelated parties.
Semua transaksi yang signifikan dengan pihakpihak berelasi, baik yang dilakukan dengan syarat
dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga
ataupun tidak, diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions with related parties
whether or not conducted under the same terms
and conditions as those with third parties, are
disclosed in the notes to the consolidated financial
statements.
bb. Informasi Segmen
bb. Segment Information
Segmen adalah bagian khusus dari Kelompok
Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan
produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam
menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan
ekonomi tertentu (segmen geografis), yang
memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari
segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the
Group that is engaged either in providing certain
products (business segment), or in providing
products within a particular economic environment
(geographical segment), which is subject to risks
and rewards that are different from those of other
segments.
Jumlah
setiap
unsur
segmen
dilaporkan
merupakan ukuran yang dilaporkan kepada
pengambil keputusan operasional untuk tujuan
pengambilan keputusan untuk mengalokasikan
sumber daya kepada segmen dan menilai
kinerjanya.
The amount of each segment item reported shall
be the measure reported to the Chief Operating
Decision Maker for the purposes of making
decisions about allocating resources to the
segment and assessing its performance.
Pendapatan, beban, hasil usaha, aset dan liabilitas
segmen
termasuk
item-item
yang
dapat
diatribusikan langsung kepada suatu segmen
serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan
dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.
Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi
antar kelompok usaha dieliminasi sebagai bagian
dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and
liabilities include items directly attributable to a
segment as well as those that can be allocated on
a reasonable basis to that segment. They are
determined before intra-group balances and intragroup transactions are eliminated.
46
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
cc. Provisi dan Kontinjensi
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
cc. Provisions and Contingencies
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki
kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun
bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu
besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban
tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya
yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi
yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut
dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has a
present obligation (legal or constructive) where, as
a result of a past event, it is probable that an
outflow of resources embodying economic benefits
will be required to settle the obligation and a
reliable estimate can be made of the amount of the
obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan
disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini
terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus
keluar sumber daya yang mengandung manfaat
ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut,
provisi tersebut dihapuskan.
Provisions are reviewed at the end of each
reporting peiod and adjusted to reflect the current
best estimate. If it is no longer probable that an
outflow of resources embodying economic benefits
will be required to settle the obligation, the
provision is reversed.
Aset dan liabilitas kontinjensi tidak diakui
dalam
laporan
keuangan
konsolidasian.
Liabilitas kontinjensi diungkapkan dalam laporan
keuangan konsolidasian, kecuali arus keluar
sumber daya yang mengandung manfaat
ekonomi kemungkinannya kecil. Aset kontinjensi
diungkapkan
dalam
laporan
keuangan
konsolidasian, jika terdapat kemungkinan besar
arus masuk manfaat ekonomis akan diperoleh.
Contingent assets and liabilities are not recognized
in
the
consolidated
financial
statements.
Contingent liabilities are disclosed in the
consolidated financial statements, unless the
possibility of an outflow of resources embodying
economic benefits is remote. Contingent assets are
disclosed in the consolidated financial statements
where an inflow of economic benefits is probable.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING
3.
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGMENTS
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
mewajibkan manajemen untuk membuat pertimbangan,
estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlahjumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang
melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya
yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda
dengan jumlah estimasi yang dibuat.
The preparation of consolidated financial statements, in
conformity with the Indonesian Financial Accounting
Standards, requires management to make judgments,
estimations and assumptions that affect amounts
reported therein. Due to inherent uncertainty in making
estimates, actual results reported in future periods may
differ from those estimates.
Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasinya
pada parameter yang ada pada saat laporan keuangan
konsolidasian disusun. Keadaan dan asumsi yang ada
mengenai perkembangan di masa mendatang dapat
berubah akibat perubahan pasar atau keadaan yang
timbul di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahanperubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi saat hal
tersebut terjadi.
The Group based its assumptions and estimates on
parameters available when the consolidated financial
statements were prepared. Existing circumstances and
assumptions about future developments may change
due to market changes or circumstances arising beyond
the control of the Group. Such changes are reflected in
the assumptions as they occur.
Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat
oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan
akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh
paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian:
The following judgments, estimates and assumptions
were made by management in the process of applying
the Group’s accounting policies that have the most
significant effects on the amounts recognized in the
consolidated financial statements:
47
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
3.
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGMENTS (Continued)
Penentuan keberadaan pengendalian bersama dalam
entitas pengendalian bersama
Determination if joint control exists in a jointly controlled
entity
Pengendalian bersama adalah kesepakatan kontraktual
pembagian pengendalian atas aktivitas ekonomi dan
keberadaannya hanya bila keputusan keuangan dan
operasi strategis yang berhubungan dengan kegiatan
yang memerlukan persetujuan penuh dari pihak-pihak
yang
bersama-sama
memegang
pengendalian.
Manajemen Kelompok Usaha menentukan bahwa
terdapat pengendalian bersama atas Perusahaan
Batubara (PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin Indonesia,
IndoCoal Resources (Cayman) Limited, PT IndoCoal
Kalsel Resources dan PT IndoCoal Kaltim Resources),
karena keputusan atas kegiatan ekonomi dari entitas
tersebut dibuat secara bersama-sama oleh para
ventura.
Joint control is the contractually agreed sharing of
control over an economic activity and exists only when
the strategic financial and operating decisions relating
to the activity require the unanimous consent of the
parties sharing control. Management of the Group
determined that it has joint control over the Coal
Companies (PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin
Indonesia, IndoCoal Resources (Cayman) Limited,
PT IndoCoal Kalsel Resources dan PT IndoCoal Kaltim
Resources), since the decisions on economic activities
of these entities are made jointly by the venturers.
Menentukan apakah pengaruh signifikan atau
pengendalian pada perusahaan investee
Determination if significant influence or control exists in
an investee company
Menentukan apakah Kelompok Usaha mempunyai
pengaruh signifikan terhadap investee membutuhkan
pertimbangan yang signifikan. Umumnya, kepemilikan
saham sebesar 20% sampai 50% hak suara investee
dianggap Kelompok Usaha memiliki pengaruh yang
signifikan. Pengendalian juga dianggap ada apabila
entitas induk memiliki baik secara langsung atau tidak
langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah
kekuasaan suara suatu entitas kecuali, dalam keadaan
luar biasa, dapat ditunjukkan secara jelas bahwa
kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian.
Determining whether the Group has significant
influence only in an investee requires significant
judgment. Generally, a shareholding of 20% to 50% of
the voting rights of an investee is presumed to give the
Group a significant influence. Control is presumed to
exist when the parent company owns, directly or
indirectly through subsidiaries, more than half of the
voting power of an entity unless, in exceptional
circumstances, it can be clearly demonstrated that such
ownership does not constitute control.
Manajemen entitas induk telah menetapkan bahwa,
meskipun hanya memiliki 50% kepemilikan di beberapa
entitas anak, Kelompok Usaha memiliki pengendalian
untuk memberikan suara mayoritas pada rapat Direksi
dan mengendalikan entitas melalui Direksi. Selanjutnya,
manajemen juga telah memutuskan bahwa, walaupun
memiliki lebih dari 50% kepemilikan di beberapa entitas
investee, Kelompok Usaha tidak memiliki pengendalian
berdasarkan perjanjian.
Management of the parent company has determined
that, despite only having 50% ownership in some of its
subsidiaries, the Group has control by virtue of its
power to cast the majority votes at meetings of their
Boards of Directors and control of the entity is by those
Boards of Directors. Further, the management has
determined that, despite having more than 50%
ownership in some of its investee companies, the
Group has no control by virtue of agreements.
Konsolidasi entitas bertujuan khusus (EBK)
Consolidation of a special purpose entity (SPE)
Manajemen
menggunakan pertimbangan dalam
mengidentifikasi EBK untuk tujuan konsolidasi. Suatu
entitas dianggap sebagai EBK dan termasuk dalam
konsolidasi, bahkan dalam kasus ketika entitas induk
memiliki kurang dari satu-setengah atau tidak ada
kepemilikan di EBK jika substansi hubungan antara
entitas induk dan EBK mengindikasikan adanya
pengendalian EBK oleh entitas induk. Perusahaan telah
mengkonsolidasi beberapa EBK karena Perusahaan
memiliki kemampuan untuk mengatur kebijakan
keuangan dan operasi serta kegiatan EBK ini terutama
memberikan manfaat bagi Perusahaan.
Management exercises its judgment in identifying SPEs
for consolidation. An entity is considered an SPE and
included in consolidation, even in cases when the
parent company owns less than one-half or none of the
SPE’s equity, when the substance of the relationship
between the parent company and the SPE indicates
that the SPE is controlled by the parent company. The
Company has included in consolidation some SPEs
since the Company has the ability to govern its financial
and operating policies and the activities of these SPEs
primarily benefit the Company.
48
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
3.
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGMENTS (Continued)
Menentukan apakah akuisisi merupakan kombinasi
bisnis
Determining whether the acquisition constitutes a
business combination
Pertimbangan signifikan diperlukan dalam menentukan
apakah akuisisi suatu entitas merupakan kombinasi
bisnis. Kelompok Usaha menilai apakah entitas yang
diambil alih memenuhi definisi bisnis sebagaimana
diatur dalam PSAK No 22, "Kombinasi Bisnis". Jika
entitas yang diakuisisi termasuk dalam definisi yang
ditentukan sebagai bisnis, maka akuisisi dicatat sebagai
kombinasi bisnis. Apabila entitas yang diambil alih tidak
termasuk dalam definisi yang ditentukan sebagai bisnis,
maka akuisisi diperlakukan sebagai akuisisi aset.
Significant judgment is required in determining whether
the acquisition of an entity constitutes a business
combination. The Group assesses whether the entity
acquired meets the definition of a business as set out in
PSAK No. 22, “Business Combination”. If the entity
acquired falls within the prescribed definition of a
business, it is accounted for as a business combination.
Where the entity acquired does not fall within the
prescribed definition of a business, it is treated as an
assets acquisition.
Selama tahun berjalan, Kelompok Usaha mengakuisisi
beberapa perusahaan dan telah menetapkan bahwa
akuisisi tersebut tidak termasuk dalam definisi bisnis
sehingga telah mengakui transaksi tersebut dengan
menggunakan metode akuisisi aset.
During the year, the Group acquired several companies
and has determined that the acquisition does not fall
under the definition of a business, thus it recognized the
transaction using the asset acquisition method.
Menentukan klasifikasi aset keuangan dan liabilitas
keuangan
Determining classification of financial assets and
financial liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan
liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas
keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi
yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi.
Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas
keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi
Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2f.
The Group determines the classifications of certain
assets and liabilities as financial assets and financial
liabilities by judging if they meet the definition set forth
in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the
financial assets and financial liabilities are accounted
for in accordance with the Group’s accounting policies
disclosed in Note 2f.
Menentukan nilai wajar atas instrumen keuangan
Determining fair value of financial instruments
Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan
tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan
penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen
signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan
menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi,
jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila
Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian
yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas
keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara
langsung laba atau rugi Kelompok Usaha.
The Group carries certain financial assets and liabilities
at fair values, which requires the use of accounting
estimates. While significant components of fair value
measurement were determined using verifiable
objective evidences, the amount of changes in fair
values would differ if the Group utilized different
valuation methodology. Any changes in fair values of
these financial assets and liabilities would affect directly
the Group’s profit or loss.
Nilai wajar dari instrumen keuangan yang tidak
diperdagangkan dalam pasar aktif seperti derivatif
ditentukan dengan menggunakan teknik valuasi.
Kelompok Usaha menggunakan pertimbangan ini untuk
memilih variasi metode-metode dan menggunakan
asumsi-asumsi yang pada hakikatnya berdasarkan
pada kondisi pasar yang ada pada akhir periode
pelaporan
tersebut.
Kelompok
Usaha
telah
menggunakan analisis arus kas yang didiskontokan dan
metode analisis lainnya untuk berbagai derivatif yang
tidak diperdagangkan pada pasar aktif (Catatan 48).
The fair value of financial instruments that are not
traded in an active market (for example: derivatives) is
determined by using valuation techniques. The Group
uses its judgment to select a variety of methods and
makes assumptions that are mainly based on market
conditions existing at the end of each reporting period.
The Group has used discounted cash flows analysis
and other methods for various derivatives that are not
traded in active markets (Note 48).
49
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
3.
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGMENTS (Continued)
Menentukan mata uang fungsional
Determination of functional currency
Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam
Kelompok Usaha adalah mata uang dari lingkungan
ekonomi utama dimana entitas beroperasi. Kelompok
Usaha mempertimbangkan beberapa faktor dalam
menentukan mata uang fungsionalnya seperti mata
uang yang mempengaruhi pendapatan, biaya dan
aktivitas pendanaan serta mata uang yang mana
penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya
ditahan.
The functional currency of the entities under the Group
is the currency of the primary economic environment in
which each entity operates. The Group considers some
factors in determining its functional currency, among
others, the currency that mainly influences the revenue,
cost and financing activities, and the currency in which
receipts from operating activities are usually retained.
Berdasarkan substansi ekonomis dari kondisi yang
sesuai dengan Kelompok Usaha, mata uang fungsional
telah ditentukan berupa Dolar Amerika Serikat (USD),
karena hal ini berkaitan dengan fakta bahwa mayoritas
bisnis Kelompok Usaha dipengaruhi oleh penetapan
harga di pasar komoditas internasional dengan
lingkungan ekonomis USD.
Based on the economic substance of the underlying
circumstances relevant to the Group, the functional
currency has been determined to be United States
Dollar (USD), as this reflected the fact that majority of
the Group’s businesses are influenced by pricing
in internationally commodity markets with a USD
economic environment.
Alokasi harga beli dalam suatu kombinasi bisnis
Purchase price allocation in a business combination
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi
dan pertimbangan akuntansi untuk mengalokasikan
harga perolehan terhadap nilai pasar wajar dari aset
dan liabilitas yang teridentifikasi dari entitas yang
diakuisisi. Setiap kelebihan dari harga perolehan atas
nilai pasar wajar yang diestimasikan dari aset neto
yang diakuisisi diakui sebagai goodwill dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian. Dengan
demikian,
pertimbangan
yang
dibuat
dalam
mengestimasi nilai pasar wajar yang diatribusikan ke
aset dan liabilitas entitas yang diakuisisi dapat
mempengaruhi kinerja keuangan Kelompok Usaha
secara material.
Accounting of acquisition requires extensive use of
accounting estimates and judgments to allocate the
purchase price to the fair market values of the
acquiree’s identifiable assets and liabilities at the
acquisition date. Any excess in the purchase price over
the estimated fair market values of the net assets
acquired is recorded as goodwill in the consolidated
financial statements. Thus, the numerous judgments
made in estimating the fair market value to be assigned
to the acquiree’s assets and liabilities can materially
affect the Group’s financial performance.
Menilai penyisihan piutang
Assessing impairment of receivables
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu yang
diketahui bahwa beberapa pelanggan tertentu tidak
dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal
tersebut,
Kelompok
Usaha
mempertimbangkan,
berdasarkan fakta dan situasi yang ada, termasuk
namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan
dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan
berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang
tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk
mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap
jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang
diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha.
Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan
jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi
jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang
(Catatan 9 dan 10).
The Group evaluates specific accounts where it has
information that certain customers are unable to meet
their financial obligations. In these cases, the Group
uses judgment, based on available facts and
circumstances, including but not limited to, the length of
its relationship with the customer and the customer’s
current credit status based on any available third party
credit reports and known market factors, to record
specific provisions for customers against amounts due
to reduce its receivable amounts that the Group expects
to collect. These specific provisions are re-evaluated
and adjusted as additional information received affects
the allowance for impairment (Notes 9 and 10).
50
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
3.
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGMENTS (Continued)
Memperkirakan penyisihan penurunan nilai pasar dan
keusangan persediaan
Estimating allowance for decline in market value and
obsolescence of inventories
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan
persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi
yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada,
kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar,
estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang
timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan
disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang
mempengaruhi jumlah yang diestimasi (Catatan 11).
Allowance for decline in market value and
obsolescence of inventories is estimated based on
available facts and circumstances, including but not
limited to, the inventories’ own physical conditions, their
market selling prices, estimated costs of completion and
estimated costs to be incurred for their sales. The
provisions are re-evaluated and adjusted as additional
information received affects the amount estimated
(Note 11).
Menentukan penyusutan aset tetap dan umur manfaat
aset tetap
Determining depreciation method and useful life of fixed
assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran
masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi
masa manfaat ekonomis aset tetap antara tiga (3)
sampai tiga puluh (30) tahun atau hingga sisa
masa Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan
Batubara (PKP2B) mana yang lebih pendek. Hal ini
merupakan umur yang secara umum diterapkan dalam
industri dimana Kelompok Usaha menjalankan
bisnisnya. Perubahan pada tingkat pemakaian dan
perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa
manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan oleh sebab
itu biaya penyusutan masa depan dapat direvisi
(Catatan 2j dan 16).
The costs of fixed assets are depreciated on a
straight-line basis over their estimated useful lives.
Management properly estimates the useful lives of
these fixed assets to be within three (3) up to thirty (30)
years or the remaining term of the Coal Contract of
Work (CCoW), whichever period is shorter. These are
common life expectancies applied in the industries
where the Group conducts its businesses. Changes
in the expected level of usage and technological
development could impact the economic useful lives
and the residual values of these assets, and therefore
future depreciation charges could be revised (Notes 2j
and 16).
Menentukan perkiraan cadangan batubara
Determining coal reserve estimates
Kelompok Usaha menggunakan laporan cadangan
batubara sesuai dengan Australasian Code for
Reporting of Exploration Results, Mineral Resources
and Ore Reserves (edisi 2004) (“JORC Code 2004”),
dibuat dan diterbitkan oleh The Joint Ore Reserve
Committee of The Australasian Institute of Mining and
Metallurgy, Australian Institute of Geoscientists dan
Minerals Council of Australia.
The Group uses the coal reserves reports in
accordance with the Australasian Code for Reporting of
Exploration Results, Mineral Resources and Ore
Reserves (2004 edition) (the “2004 JORC Code”),
prepared and published by The Joint Ore Reserves
Committee (JORC) of The Australasian Institute of
Mining and Metallurgy, Australian Institute of
Geoscientists and Minerals Council of Australia.
Menurut JORC Code 2004, istilah “sumber batubara”
adalah suatu konsentrasi atau kejadian atas batubara
yang memiliki nilai ekonomi dalam atau pada
kerak bumi, dalam bentuk dan kuantitas yang
memiliki prospek yang memadai untuk ditambang.
Lokasi, kuantitas, kualitas, karakteristik geologi dan
keberlanjutan atas sumber batubara dapat diketahui,
diperkirakan atau ditafsirkan melalui bukti geologi yang
spesifik dan ilmu pengetahuan. Sumber daya batubara
digolongkan, menurut urutan peningkatan keyakinan
geologi, menjadi kategori tereka, terindikasi dan terukur.
Under the 2004 JORC Code, the term “coal resource”
refers to a concentration or occurrence of coal of
intrinsic economic interest in or on the earth’s crust in
such form and quantity that there are reasonable
prospects for eventual economic extraction. The
location, quantity, grade, geological characteristics and
continuity of a coal resource are known, estimated or
interpreted from specific geological evidence and
knowledge. Coal resources are subdivided, in order of
increasing geological confidence, into “inferred,”
“indicated” and “measured” categories.
Istilah cadangan batubara didefinisikan oleh JORC
Code 2004 sebagai bagian dari sumber batubara
yang terukur dan terindikasi, yang dapat ditambang
secara ekonomis. Cadangan batubara dibagi menurut
peningkatan keyakinan menjadi cadangan terestimasi
dan cadangan terbukti.
The term “coal reserve” is defined in the 2004 JORC
Code as the economically mineable part of a measured
and indicated coal resource. Coal reserves are
subdivided in order of increasing confidence into
“probable coal reserves” and “proved coal reserves”.
51
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
3.
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGMENTS (Continued)
Cadangan, dan untuk tambang tertentu, sumber daya
mineral lainnya, ditentukan dengan cara digunakan
dalam perhitungan biaya penyusutan, amortisasi dan
penurunan nilai, penilaian umur rasio pengupasan
tanah dan perkiraan waktu pembayaran penutupan dan
biaya restorasi dan pembersihan.
Reserves, and for certain mines, other mineral
resources, determined in this way are used in the
calculation of depreciation, amortization and impairment
charges, the assessment of life of mine stripping ratios
and for forecasting the timing of the payment of closedown and restoration costs and clean-up costs.
Dalam menilai umur tambang untuk tujuan akuntansi,
sumber daya mineral hanya diperhitungkan dimana ada
tingkat keyakinan yang tinggi atas penambangan yang
ekonomis.
In assessing the life of a mine for accounting purposes,
mineral resources are only taken into account where
there is a high degree of confidence of economic
extraction.
Ada
berbagai
ketidakpastian
melekat
dalam
mengestimasi
cadangan
dan
asumsi
yang
berlaku pada saat estimasi dapat berubah secara
signifikan ketika informasi baru tersedia. Perubahan
perkiraan harga komoditas, nilai tukar, biaya produksi
atau tingkat pemulihan dapat mengubah status
keekonomisan atas cadangan dan mungkin pada
akhirnya dapat mengakibatkan perubahan terhadap
perkiraan cadangan.
There are numerous uncertainties inherent in estimating
reserves and assumptions that are valid at the time of
estimation may change significantly when new
information becomes available. Changes in the forecast
prices of commodities, exchange rates, production
costs or recovery rates may change the economic
status of reserves and may, ultimately, result in
changes to reserve estimates.
Menentukan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi
Determining capitalization of exploration and evaluation
costs
Kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Kelompok
Usaha atas biaya eksplorasi dan evaluasi memerlukan
pertimbangan untuk menentukan apakah mungkin
manfaat
ekonomis
masa
mendatang
dapat
menghasilkan eksploitasi di masa mendatang atau
penjualan atau aktivitas eksplorasi tidak mencapai
tahap penilaian yang layak atas keberadaan cadangan.
Penentuan sumber daya JORC sendiri merupakan
proses estimasi yang dibutuhkan, berbagai tingkat
ketidakpastian tergantung pada subklasifikasi dan
estimasi ini berdampak langsung terhadap biaya
eksplorasi dan evaluasi. Berdasarkan kebijakan
tangguhan, manajemen mengharuskan untuk membuat
estimasi dan asumsi tertentu tentang kejadian masa
depan atau kondisi-kondisi, khususnya apakah kegiatan
penambangan ekonomis dapat didirikan. Estimasi dan
asumsi dapat sangat beragam jika kemudian informasi
baru tersedia. Jika, setelah kapitalisasi biaya eksplorasi
dan evaluasi (yaitu aset eksplorasi dan evaluasi)
dicatat, informasi baru menunjukan perkiraan bahwa
pemulihan dari biaya tangguhan tersebut tidak
memungkinkan, maka biaya tersebut dihapuskan
(Catatan 17).
The application of the Group’s accounting policy for
exploration and evaluation costs requires judgment in
determining whether it is likely that future economic
benefits are likely either future exploitation or sale or
where activities have not reached a stage which permits
a reasonable assessment of the existence of reserves.
The determination of a JORC resource is itself an
estimation process which requires varying degrees of
uncertainty depending on sub-classification and these
estimates directly impact the point of exploration and
evaluation costs. Under the deferral policy, the
management is required to make certain estimates and
assumptions about future events or circumstances, in
particular whether an economically viable extraction
operation can be established. Estimates and
assumptions may vary if new information becomes
available. If, after the capitalized exploration and
evaluation cost (i.e. exploration and evaluation asset) is
recorded, a new information suggests that recovery of
such cost is not possible, such cost is then written-off
(Note 17).
Menentukan kapitalisasi, penangguhan dan amortisasi
biaya pengupasan tanah
Determining capitalization, deferral and amortization of
stripping costs
Kelompok Usaha menangguhkan biaya pengupasan
tanah yang timbul selama tahap produksi, jika rasio
aktual pengupasan tanah selama jangka waktu tertentu
melebihi rasio pengupasan tanah yang diharapkan
selama umur tambang atau pit (rasio umur tambang).
Biaya ditangguhkan tersebut kemudian dibebankan
terhadap laba, sepanjang dalam periode berikutnya
rasio tahun berjalan turun di bawah rasio umur
tambang.
The Group defers stripping costs incurred during the
production stage of its operations when the actual
stripping ratio for a specific year exceeds the expected
stripping ratio over the life of the mine or pit (the “life of
mine” ratio). Such deferred costs are then charged
against reported profits to the extent that, in subsequent
periods, the current year ratio falls below the life of mine
ratio.
52
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
3.
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGMENTS (Continued)
Rasio umur tambang didasarkan pada cadangan
terbukti dan terestimasi serta sangat tergantung pada
desain tambang, dan secara teknis dan ekonomi
diasumsikan selama umur tambang. Kelompok Usaha
menelaah rasio umur tambang secara periodik
(Catatan 18).
The life of mine ratio is based on proved and probable
reserves of the mine and is also highly dependent on
the design of the mine and on the technical and
economic parameters assumed over the life of the
mine. The Group reviews regularly the life of mine ratio
(Note 18).
Penentuan tanggal mulai produksi
Determination of production start date
Kelompok Usaha menelaah tahap pengembangan
setiap proyek pertambangan untuk menentukan kapan
sebuah pertambangan pindah ke tahap produksi.
Kriteria yang digunakan untuk menelaah tanggal
dimulainya sebuah pertambangan adalah ditentukan
berdasarkan sifat yang unik dari setiap proyek
pengembangan pertambangan. Kelompok Usaha
mempertimbangkan berbagai kriteria yang relevan
untuk menelaah kapan pertambangan secara mendasar
selesai, siap untuk digunakan dan pindah ke tahap
produksi. Beberapa kriteria termasuk, tetapi tidak
terbatas pada sebagai berikut:
The Group assesses the stage of each mine
development project to determine when a mine moves
into the production stage. The criteria used to assess
the start date of a mine are determined based on the
unique nature of each mine development project. The
Group considers various relevant criteria to assess
when the mine is substantially complete, ready for its
intended use and moves into the production phase.
Some of the criteria include, but are not limited to the
following:
-
-
-
tingkat belanja modal dibandingkan dengan
estimasi biaya konstruksi;
penyelesaian periode pengujian atas aset tetap
pertambangan yang masuk akal;
kemampuan untuk memproduksi batubara dalam
bentuk yang dapat dijual; dan
kemampuan untuk mempertahankan produksi
batubara yang sedang berlangsung.
-
the level of capital expenditure compared to
construction cost estimates;
completion of a reasonable period of testing of the
mine fixed assets;
ability to produce coal in saleable form; and
-
ability to sustain ongoing production of coal.
-
Pada saat proyek pengembangan pertambangan
pindah ke tahap produksi, kapitalisasi dari biaya-biaya
konstruksi pertambangan tertentu dihentikan dan biayabiaya dianggap sebagai persediaan atau beban, kecuali
untuk biaya-biaya yang dikapitalisasi sehubungan
dengan tambahan atau perbaikan-perbaikan aset
pertambangan,
pengembangan
pertambangan
bawah tanah atau pengembangan cadangan yang
dapat ditambang. Sehingga pada saat ini juga
penyusutan/amortisasi dimulai.
When a mine development project moves into the
production stage, the capitalization of certain mine
construction costs ceases and costs are either regarded
as inventory or expensed, except for capitalizable costs
related to mining asset additions or improvements,
underground mine development or mineable reserve
development. It is also at this point that depreciation/
amortization commences.
Menilai penurunan nilai aset nonkeuangan tertentu
Assessing impairment of certain non-financial assets
PSAK No. 48 (Revisi 2009) mensyaratkan bahwa
penilaian penurunan nilai dilakukan pada aset
nonkeuangan tertentu apabila terdapat kejadian atau
perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai
tercatat tidak dapat diperoleh kembali. Faktor-faktor
yang dianggap penting oleh Kelompok Usaha yang
dapat memicu penilaian penurunan nilai adalah sebagai
berikut:
PSAK No. 48 (Revised 2009) requires that an
impairment review be performed on certain nonfinancial assets whenever events or changes in
circumstances indicate that the carrying value may not
be recoverable. The factors that the Group considers
important which could trigger an impairment review
include the following:
a)
a)
kinerja yang kurang signifikan terkait dengan hasil
ekspektasi historis atau hasil operasional proyek di
masa depan;
53
significant underperformance relative to the
expected historical or project future operating
results;
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
3.
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
b)
c)
perubahan signifikan dalam cara penggunaan aset
yang diperoleh atau strategi bisnis secara
keseluruhan; dan
tren negatif yang signifikan dari industri dan
ekonomi.
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGMENTS (Continued)
b)
c)
significant changes in the manner of use of the
acquired assets or the strategy for overall
business; and
significant negative industry or economic trends.
Kerugian akibat penurunan nilai diakui apabila nilai
tercatat aset nonkeuangan melebihi jumlah yang dapat
dipulihkan. Menentukan jumlah yang dapat dipulihkan
atas aset-aset tersebut membutuhkan estimasi atas
arus kas yang diharapkan dapat dihasilkan dari
penggunaan lanjutan dan disposisi akhir dari aset
tersebut.
An impairment loss is recognized whenever the carrying
amount of a non-financial asset exceeds its recoverable
amount. Determining the recoverable amount of such
assets requires the estimation of cash flows expected to
be generate from the continued use and ultimate
disposition of such assets.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Kelompok Usaha
menilai bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai pada
akun investasi pada entitas asosiasi, aset tetap, aset
eksplorasi dan evaluasi, goodwill dan aset tidak lancar
lainnya.
As of December 31, 2013, the Group assessed that
there is no indication of impairment on investments in
associates, exploration and evaluation assets, goodwill
and other non-current assets accounts.
Memperkirakan penyisihan untuk restorasi lingkungan
dan rehabilitasi
Estimating provision for environmental restoration and
rehabilitation
Parameter-parameter yang memiliki pengaruh yang
signifikan pada jumlah provisi yang terkait dengan
restorasi dan rehabilitasi lingkungan termasuk waktu
pengeluaran dan tingkat diskonto yang diterapkan pada
arus kas serta tingkat pengeluaran aktual. Parameterparameter ini didasarkan pada informasi dan perkiraan
tersedia bagi Kelompok Usaha saat ini, termasuk
umur tambang dan sisa jangka waktu hak Kuasa
Pertambangan, PKP2B atau Kontrak Karya.
Parameters having a significant influence on the
amount of provisions relating to environmental
restoration and rehabilitation include the timing of
expenditure and the discount rate applied to cash flows,
as well as the actual level of expenditure. These
parameters are based on information and estimates
available to the Group at the current time, including the
life of mine and the remaining term of the Coal Mining
Rights, CCoW or Contract of Work.
Jumlah yang dibutuhkan untuk rehabilitasi lingkungan
dapat berubah sesuai dengan perubahan peraturan
yang sedang berlangsung di Indonesia, setelah
dikeluarkannya Undang-undang Mineral dan Batubara
No. 4/2009 pada tanggal 12 Januari 2009. Sejalan
dengan implementasi persyaratan baru oleh Pemerintah
Indonesia menjadi lebih jelas, ada kemungkinan untuk
merevisi provisi atas rehabilitasi lingkungan.
The amounts required to be provided for environmental
remediation are subject to ongoing regulatory change
in Indonesia, subsequent to the issuance of the
new Mineral and Coal Mining Law No. 4/2009 dated
January 12, 2009. As the Government of Indonesia’s
implementation of new requirements becomes clearer,
there may be a need to revise the rehabilitation
provision.
Sebagai tambahan, perkiraan biaya dapat bervariasi
bergantung pada berbagai macam faktor termasuk
munculnya teknik restorasi baru atau pengalaman di
lokasi tambang lainnya. Waktu yang diharapkan dari
pengeluaran juga dapat berubah, sebagai contoh
perubahan dalam cadangan atau tingkat produksi.
Akibatnya mungkin ada penyesuaian yang signifikan
terhadap provisi atas rehabilitasi lingkungan yang
akan mempengaruhi posisi keuangan masa depan
(Catatan 28).
In addition, cost estimates can vary in response to
many other factors including, the emergence of new
restoration techniques or experience at other mine
sites. The expected timing of expenditure can also
change, for example in response to changes in
reserves or production rates. As a result there could be
significant adjustments to the provision, which would
affect future financial results (Note 28).
54
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
3.
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGMENTS (Continued)
Menentukan biaya dan liabilitas imbalan pasti
pascakerja
Determining post-employment benefit costs and
liabilities
Penentuan liabilitas dan biaya imbalan pasti pascakerja
Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi
yang digunakan oleh aktuaris independen dalam
menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut
termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan
gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan
tahunan, tingkat cacat, umur pensiun dan tingkat
kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang
ditetapkan Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh
lebih dari 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti,
ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus
selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara
Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut
adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada
hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi
yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi
secara material liabilitas diestimasi atas biaya dan
liabilitas imbalan pasti pascakerja dan beban imbalan
kerja bersih (Catatan 29).
The determination of the Group’s liabilities and costs for
post-employment benefits is dependent on its selection
of certain assumptions used by the independent
actuaries in calculating such amounts. Those
assumptions include among others, discount rates,
annual salary increase rate, annual employee turn-over
rate, disability rate, retirement age and mortality rate.
Actual results that differ from the Group’s assumptions
which effects are more than 10% of the present value of
defined benefit obligations are deferred and being
amortized on a straight-line basis over the expected
average remaining service years of the qualified
employees. While the Group believes that its
assumptions are reasonable and appropriate,
significant differences in the Group’s actual results or
significant changes in the Group’s assumptions may
materially affect its post-employment benefit costs and
liabilities (Note 29).
Mengevaluasi perjanjian sewa
Evaluating lease agreements
Kelompok Usaha menandatangani perjanjian sewa
sebagai lessee. Manajemen melakukan penilaian dalam
menentukan apakah semua risiko signifikan dan
manfaat kepemilikan aset sewaan dialihkan kepada
Kelompok Usaha. Sewa guna usaha dimana Kelompok
Usaha memperoleh seluruh risiko signifikan dan
manfaat kepemilikan aset sewaan diklasifikasikan
sebagai sewa pembiayaan, jika sebaliknya maka
diklasifikasikan sebagai sewa operasi (Catatan 16
dan 27).
The Group has entered into lease agreements as
lessee. The management exercises judgment in
determining whether all significant risk and rewards of
ownership of the leased property are transferred to the
Group. Lease wherein the Group acquires all significant
risks and rewards of ownership of the leased property is
accounted for as finance lease, otherwise it is
accounted for as operating lease (Notes 16 and 27).
Menilai pajak penghasilan
Assessing income tax
Menentukan provisi atas pajak penghasilan badan
mewajibkan pertimbangan signifikan oleh manajemen.
Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang
penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang
kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui
liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan
estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak
penghasilan badan.
Determining provision for corporate income tax requires
significant judgment by management. There are certain
transactions and computation for which the ultimate tax
determination is uncertain during the ordinary course of
business. The Group recognizes liabilities for expected
corporate income tax issues based on estimates of
whether additional corporate income tax will be due.
Kelompok Usaha menelaah aset pajak tangguhan pada
setiap tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat
sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena
pajak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau
seluruh aset pajak tangguhan. Kelompok Usaha juga
menelaah waktu yang diharapkan dan tarif pajak
atas pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan
pengaruh atas pajak tangguhan yang sesuai
(Catatan 44).
The Group reviews its deferred tax assets at the end of
each reporting period and reduces the carrying amount
to the extent that it is no longer probable that sufficient
future taxable profits will be available to allow all or part
of the deferred tax asset to be utilized. The Group also
reviews the expected timing and tax rates upon reversal
of temporary differences and adjusts the impact of
deferred tax accordingly (Note 44).
55
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
3.
3.
4.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGMENTS (Continued)
Mengevaluasi provisi dan kontinjensi
Evaluating provisions and contingencies
Kelompok Usaha saat ini sedang terlibat dalam
berbagai proses hukum dan pajak. Manajemen
melakukan penilaian untuk membedakan antara provisi
dan kontinjensi terutama melalui konsultasi dengan
penasehat hukum/pajak Kelompok Usaha yang
menangani proses hukum dan pajak tersebut.
Kelompok Usaha mempersiapkan provisi yang sesuai
untuk proses hukum saat ini atau kewajiban konstruktif,
jika ada, sesuai dengan kebijakan provisinya. Dalam
pengakuan dan pengukuran provisi, manajemen
mempertimbangkan faktor risiko dan ketidakpastian.
The Group is currently involved in various legal and tax
proceedings. The management exercises its judgment
to distinguish between provisions and contingencies
mainly through consultation with the Group’s legal/tax
counsel handling those proceedings. The Group sets up
appropriate provisions for its present legal or
constructive obligations, if any, in accordance with its
policies on provisions. In recognizing and measuring
provisions, the management takes risk and uncertainty
into account.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Kelompok Usaha
tidak berkeyakinan bahwa proses-proses tersebut akan
berpengaruh secara signifikan terhadap laporan
keuangan konsolidasian.
As of December 31, 2013, the Group does not believe
that those proceedings will have a significant adverse
effect on its consolidated financial statements.
Menentukan nilai wajar dan biaya untuk menjual serta
klasifikasi dari aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual
Determining fair value and costs to sell, and the
classification of non-current assets held for sale
Nilai wajar dan biaya untuk menjual dari aset tidak
lancar dan kelompok lepasan yang diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual didasarkan pada estimasi
dan asumsi khususnya mengenai prospek pasar
terkait dengan aset dalam kondisi kininya. Setiap
perubahan dalam prospek pasar mungkin memiliki
dampak material terhadap pengukuran nilai wajar
dan biaya untuk menjual dari aset tersebut dan
bisa mengakibatkan penyesuaian pada jumlah yang
dibukukan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Fair value and costs to sell of non-current assets and
disposal groups classified as held for sale are based on
estimates and assumptions regarding in particular
the expected market outlook associated with the asset
in its present condition. Any changes in the expected
market outlook may have a material impact on the
measurement of the fair value and costs to sell and
could result in adjustments to the amount booked in the
consolidated financial statements.
Penentuan aset tidak lancar dan kelompok lepasan
yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual
berdasarkan pertimbangan manajemen yang mungkin
berubah akibat perubahan situasi di masa mendatang
yang di luar kendali Kelompok Usaha.
The determination of non-current assets and disposal
groups classified as held for sale are based on
management’s judgment that may change due to
changes of circumstances in the future arising beyond
the control of the Group.
AKUISISI, RANGKAIAN, PELEPASAN DAN
PERUBAHAN STRUKTUR KEPEMILIKAN ENTITAS
ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI
a.
4.
Konblo Bumi, Inc.
ACQUISITIONS, ESTABLISHMENTS, DISPOSALS
AND CHANGES IN THE OWNERSHIP INTEREST OF
SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES
a.
Pada tanggal 18 Januari 2013, Trinity Business
Corporation (TBC) telah menyetujui untuk
menerima 1.515 lembar saham baru yang
dikeluarkan oleh Konblo Bumi, Inc. (Konblo),
Entitas Anak, sehingga total kepemilikan saham
TBC pada Konblo adalah 1.520 lembar atau
sebesar 95% dari seluruh saham yang dikeluarkan.
Dengan adanya penerbitan saham baru tersebut,
maka kepemilikan saham Lemington terhadap
Konblo berkurang menjadi sebesar 5% dari seluruh
saham yang dikeluarkan.
Konblo Bumi, Inc.
On January 18, 2013, Trinity Business Corporation
(TBC) agreed to receive 1,515 new shares issued
by Konblo Bumi, Inc. (Konblo), a Subsidiary, with
the result TBC’s shares ownership in Konblo
became 1,520 or equivalent to 95% of the total
paid-up capital. By the issuance of the new shares,
shares ownership of Lemington in Konblo has been
reduced up to 5% of the total shares issued.
56
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
4.
4.
AKUISISI, RANGKAIAN, PELEPASAN DAN
PERUBAHAN STRUKTUR KEPEMILIKAN ENTITAS
ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI (Lanjutan)
ACQUISITIONS, ESTABLISHMENTS, DISPOSALS
AND CHANGES IN THE OWNERSHIP INTEREST OF
SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES (Continued)
Sehubungan dengan dilusi kepemilikan di Konblo,
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), Entitas
Anak, tidak lagi melakukan konsolidasi laporan
keuangan Konblo. Selain itu, Perusahaan
mengakui kerugian atas penghapusan piutang
sebesar USD19.297.846 untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2013.
b.
c.
Due to the dilution of ownership interest in Konblo,
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS),
Subsidiary, no longer consolidates the accounts of
Konblo. In addition, the Group recognized loss on
receivable write-off amounting to USD19,297,846
for the year ended December 31, 2013.
Sahara Resources Pte. Ltd.
b.
Pada tanggal 13 Januari 2012, BRMS telah
menyelesaikan rangkaian proses pendirian Sahara
Resources Pte. Ltd. (Sahara) dengan modal dasar
dan ditempatkan senilai USD1.
On January 13, 2012, BRMS secured the
establishment process of Sahara Resources Pte.
Ltd. (Sahara) with authorized and issued capital
amounting to USD1.
Sahara merupakan perusahaan investasi yang
memiliki 89,6% Tamagot Bumi S.A. yang memiliki
izin eksploitasi bijih besi di wilayah Tamagot,
Mauritania.
Sahara is an investment company which owns a
89.6% share in Tamagot Bumi S.A., which has an
iron ore exploitation permit in Tamagot area,
Mauritania.
Pada bulan Juni 2013, investasi Sahara di Tamagot
Bumi S.A. telah dialihkan kepada Bumi Mauritania
S.A.
In June 2013, the ownership of Sahara in Tamagot
Bumi S.A. has been assigned to Bumi Mauritania
S.A.
PT Mitratama Perkasa
c.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal
1 Juni 2012, Perusahaan menjual 3.600 saham
yang mewakili kepemilikan sebesar 30% di
PT Mitratama Perkasa (PTMP) kepada PT Sumber
Energi Andalan Tbk (PTSEA) dengan harga
penjualan sebesar USD1. Kepemilikan tersebut
telah dialihkan kepada PTSEA pada saat
selesainya persyaratan-persyaratan tertentu sesuai
dengan perjanjian telah terpenuhi.
d.
Sahara Resources Pte. Ltd.
Based on the Agreement for the Sale and
Purchase of Shares dated June 1, 2012, the
Company sold its 3,600 shares representing 30%
ownership interest in PT Mitratama Perkasa
(PTMP) to PT Sumber Energi Andalan Tbk
(PTSEA) at a sales price of USD1. Such ownership
interest was passed to PTSEA upon the completion
of certain conditions as stated in the agreement.
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas
Anak/Entitas Asosiasi
1)
PT Mitratama Perkasa
d.
Pada bulan Desember 2010, kepemilikan
Perusahaan di BRMS, Entitas Anak, menurun
dari 100% menjadi 81,84% sehubungan
dengan penawaran saham perdana. Selisih
antara kepemilikan saham Perusahaan atas
ekuitas BRMS yang terjadi setelah penerbitan
saham baru dengan nilai tercatat atas investasi
sebelum penerbitan saham baru adalah
sebesar USD3.636.954 dicatat sebagai selisih
transaksi perubahan ekuitas.
Difference in the Change in Equity Transaction
of a Subsidiary/Associate
1)
57
In December 2010, the Company’s ownership
interest in BRMS, a Subsidiary, decreased
from 100% to 81.84% in relation to the initial
public offering. The difference between the
Company’s share in the equity of BRMS
subsequent to the new share issuance and the
Company’s share in the equity of BRMS prior
to the new share issuance amounted to
USD3,636,954 was recorded under difference
in the change in equity transaction.
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
4.
4.
AKUISISI, RANGKAIAN, PELEPASAN DAN
PERUBAHAN STRUKTUR KEPEMILIKAN ENTITAS
ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI (Lanjutan)
2)
e.
ACQUISITIONS, ESTABLISHMENTS, DISPOSALS
AND CHANGES IN THE OWNERSHIP INTEREST OF
SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES (Continued)
Terkait dengan penawaran umum terbatas
atas saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA),
entitas asosiasi, pada tahun 2010, dimana
PT Bumi Resources Investment (BRI), Entitas
Anak, tidak ikut berpartisipasi, kepemilikan
efektif BRI di DEWA terdilusi menjadi 28,79%.
Selisih antara kepemilikan saham Perusahaan
terhadap ekuitas DEWA setelah penerbitan
saham
dengan
kepemilikan
saham
Perusahaan terhadap ekuitas DEWA sebelum
penerbitan saham sebesar USD29.179.911.
Kepemilikan efektif BRI meningkat menjadi
31,43% sejalan dengan penerbitan saham
baru DEWA, sehingga selisih transaksi
perubahan ekuitas yang diakui adalah sebesar
USD1.012.036 dan USD4.048.144 masingmasing pada tahun 2012 dan 2011.
2)
Akuisisi kepemilikan Entitas Anak atas Proyek
Batubara di Sumatera
e.
Following a rights issue of PT Darma Henwa
Tbk (DEWA), an associate, in 2010 in which
PT Bumi Resources Investment (BRI), a
Subsidiary, did not participate, the effective
interest of BRI in DEWA was diluted to
28.79%. The difference between the
Company’s share in the equity of DEWA
subsequent to the new share issuance and the
Company share in the equity of DEWA prior to
the new share issuance amounted to
USD29,179,911. BRI’s effective ownership
interest increased to 31.43% following DEWA’s
issuance of new shares, resulting in a
recognition of difference in the change in
equity transaction amounted to USD1,012,036
and USD4,048,144 in 2012 and 2011,
respectively.
Acquisition of ownership interests in
Subsidiaries under the Sumatera Coal Project
Berdasarkan Perjanjian Konversi Utang menjadi
Penyertaan Modal, Perusahaan, melalui entitas
anak yang dimiliki sepenuhnya, PT Citra Prima
Sejati atau PT Lumbung Capital (pengakuisisi), dan
Entitas Anak (yang diakuisisi) setuju untuk
mengkonversi piutang menjadi penyertaan modal
atau investasi di Entitas Anak dan seluruh piutang
tersebut dianggap diselesaikan secara efektif pada
tanggal perjanjian. Piutang ini merupakan dana
yang sebelumnya dipegang oleh perantara pihak
ketiga Perusahaan dan dicatat sebagai bagian
dari biaya proyek pengembangan usaha dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian. Akuisisi
kepemilikan pada Entitas Anak, yang merupakan
Proyek Batubara di Sumatera, terkait dengan
Perjanjian Penyelesaian antara Perusahaan dan
perantara pihak ketiga (Catatan 21).
Under each Agreement on Conversion of Debt into
Capital Participation, the Company, through its
wholly-owned subsidiaries, PT Citra Prima Sejati or
PT Lumbung Capital (the acquirer), and the
Subsidiary (the acquiree) agreed to convert the
receivables into capital participation or investments
in the Subsidiary and that such receivables were
considered settled effectively upon the date of the
agreement. These receivables represents funds
previously held by a third-party intermediary of the
Company and are recorded as part of business
development project costs in the consolidated
statements of financial position. The acquisition of
the ownership interests in the Subsidiaries, which
represents the Sumatera Coal Project, relates to
the Settlement Agreement between the Company
and third-party intermediary (Note 21).
Entitas Anak tersebut memegang konsensi
batubara dan masih dalam tahap eksplorasi
(Catatan 1d dan 1f). Rincian Entitas Anak adalah
sebagai berikut:
The Subsidiaries hold coal concessions and are
still under exploration stage (Notes 1d and 1f).
Details of the Subsidiaries were as follows:
Pihak yang
Diakuisisi/Entitas Anak
Name of
Acquiree/Subsidiaries
PT Mitra Bisnis Harvest
PT Buana Minera Harvest
Pihak Pengakuisisi/
Name of Acquirer
Tanggal Efektif
Perjanjian/
Effective Date of the
Agreement/
Acquisition
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
(%)
PT Citra Prima Sejati
28 November 2013/
November 28, 2013
99,69%
33.108.959
PT Citra Prima Sejati
28 November 2013/
November 28, 2013
99,96%
61.659.209
58
Jumlah Piutang
Dikonversi /
Amount of
Receivables
Converted
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
4.
4.
AKUISISI, RANGKAIAN, PELEPASAN DAN
PERUBAHAN STRUKTUR KEPEMILIKAN ENTITAS
ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI (Lanjutan)
ACQUISITIONS, ESTABLISHMENTS, DISPOSALS
AND CHANGES IN THE OWNERSHIP INTEREST OF
SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES (Continued)
Pihak Pengakuisisi/
Name of Acquirer
Tanggal Efektif
Perjanjian/
Effective Date of the
Agreement/
Acquisition
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
(%)
PT MBH Mining Resource
PT Citra Prima Sejati
28 November 2013/
November 28, 2013
99,92%
34.982.778
PT Bintan Mineral Resource
PT Lumbung Capital
20 Desember 2013/
December 20, 2013
99,96%
62.888.276
PT MBH Minera Resource
PT Lumbung Capital
20 Desember 2013/
December 20, 2013
99,97%
81.981.542
PT Citra Jaya Nurcahya
PT Lumbung Capital
20 Desember 2013/
December 20, 2013
99,95%
53.256.235
Pihak yang
Diakuisisi/Entitas Anak
Name of
Acquiree/Subsidiaries
Total
Jumlah Piutang
Dikonversi /
Amount of
Receivables
Converted
327.876.999
Rincian jumlah imbalan yang ditransfer adalah
sebagai berikut:
Details of the total consideration transferred were
as follows:
Jumlah/Amount
Jumlah yang diakui atas aset neto:
Aset
Liabilitas
Kepentingan nonpengendali
44.856
(102.717)
22
Neto
(57.839)
Recognized values of net assets:
Assets
Liabilities
Non-controlling interest
Net
Hak penambangan
327.934.838
Mining rights
Imbalan yang ditransfer
327.876.999
Total consideration transferred
Hal penambangan disajikan sebagai bagian dari
akun "Aset eksplorasi dan evaluasi" (Catatan 17).
The mining rights are presented as part of
“Exploration and evaluation assets” account
(Note 17).
Transaksi non kas atas akuisisi tersebut adalah
sebagai berikut:
The non-cash outflow on the acquisition was as
follows:
Jumlah/Amount
Pembayaran kas
Piutang yang dikonversi
327.876.999
Cash paid
Receivables converted
Imbalan yang ditransfer
Dikurangi: saldo kas Entitas Anak saat
akuisisi
327.876.999
44.856
Total consideration transferred
Less: Cash balance of Subsdiaries
at acquisition
327.832.143
Net non-cash transferred for the
acquisition of Subsidiaries
Jumlah neto non kas yang ditransfer
dari akuisisi Entitas Anak
59
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
4.
4.
AKUISISI, RANGKAIAN, PELEPASAN DAN
PERUBAHAN STRUKTUR KEPEMILIKAN ENTITAS
ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI (Lanjutan)
f.
Bumi Holding S.A.S., Bumi Mauritania S.A. and
Tamagot Bumi S.A.
ACQUISITIONS, ESTABLISHMENTS, DISPOSALS
AND CHANGES IN THE OWNERSHIP INTEREST OF
SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES (Continued)
f.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal
4 Desember 2013, BRMS melalui Entitas Anaknya,
Lemington
Investments
Pte.
Ltd.,
telah
mengalihkan pengendaliannya terhadap Proyek
Mauritania, yang terdiri dari Bumi Holding S.A.S.,
Bumi Mauritania S.A. (Bumi Mauritania) serta
Tamagot Bumi S.A. kepada Rubis International
Limited (Rubis) pada harga penjualan sebesar
USD5.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2013,
Kelompok Usaha BRMS telah kehilangan
pengendalian atas Entitas Anak tersebut. Rugi neto
atas penjualan atas Entitas Anak sebesar
USD50.429.227, termasuk biaya pinjaman yang
dikapitalisasi pada aset eksplorasi dan evaluasi
Bumi Mauritania yang dicatat di Perusahaan
sebesar USD10.925.278, yang diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
g.
5.
Bumi Holding S.A.S., Bumi Mauritania S.A. and
Tamagot Bumi S.A.
Based on Share Purchase Agreement dated
December 4, 2013, BRMS through its Subsidiary,
Lemington Investments Pte. Ltd., has transferred
its control over the Mauritania Project, which
consists of Bumi Holding S.A.S., Bumi Mauritania
S.A. (Bumi Mauritania) and Tamagot Bumi S.A. to
Rubis International Limited (Rubis) at a sales price
of USD5,000,000. As of December 31, 2013, the
BRMS Group has lost control over those
Subsidiaries. Net loss on sale of Subsidiaries
amounting to USD50,429,227, which includes
capitalized borrowing costs on the exploration and
evaluation assets of Bumi Mauritania recorded in
the Company amounting to USD10,925,278, is
recognized in the consolidated statements of
comprehensive income.
Mountain Netherlands Investments B.V.
g.
Mountain Netherlands Investments B.V.
Pada tanggal 3 Desember 2013, Perusahaan
mendirikan Mountain Netherlands B.V. (Mountain
Netherlands), sebagai Newco, terutama dalam
kaitannya dengan salah satu transaksi utama
dalam Master Deed yang Diubah dan Dinyatakan
Kembali (Catatan 54f). Mountain Netherlands
memiliki modal dasar dan disetor sebesar
EUR1.000, yang terdiri dari 1.000 lembar saham
dengan nilai nominal EUR1.
On December 3, 2013, the Company secured the
establishment process of Mountain Netherlands
B.V. (Mountain Netherlands), as the Newco, mainly
in relation to one of the main transactions in the
Amended and Restated Master Deed (Note 54f).
Mountain Netherlands has authorized and issued
capital amounting to EUR1,000, consisting of 1,000
shares at nominal value of EUR1.
Perusahaan memiliki 999 saham tanpa hak suara
di Mountain Netherlands, sementara Long Haul
Holding Limited memiliki 1 saham dengan hak
suara tanpa hak atas laba. Namun demikian,
Perusahaan memperoleh manfaat dari aktivitas
utama Mountain Netherlands sehingga dianggap
sebagai Entitas Anak.
The Company owns 999 non-voting shares in
Mountain Netherlands, while Long Haul Holding
Limited owns 1 voting share without profit rights.
However, the Company obtains the benefits from
the main activities of Mountain Netherlands thus
considered a Subsidiary.
KAS
5.
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2013
Kas
Rupiah
Dolar AS
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD20.000)
Total kas
CASH
2012
256.410
19.211
101.147
47.437
16.356
6.502
Cash on hand
Rupiah
US Dollar
Others
(each below USD20,000)
291.977
155.086
Total cash on hand
60
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
5.
5.
KAS (Lanjutan)
2013
Bank
Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mega Tbk
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD500.000)
Sub-total
Dolar AS
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
ICICI Bank Ltd.
Standard Chartered Bank
The Bank of New York Mellon
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited
PT Bank Mega Tbk
PT Bank ANZ Indonesia
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD500.000)
Sub-total
2012
6.299.835
15.770.658
926.064
644.816
397.803
8.959
164.543
7.932.604
396.115
1.745.072
8.664.633
25.621.836
18.222.481
5.823.108
4.652.787
4.266.900
1.531.022
1.316
460.996
4.769.081
1.819.251
430.819
375.174
45.032
5.430.701
4.821.804
688.546
1.081.524
1.069.495
36.428.847
19.061.190
Dolar Australia
Lain-lain (masing-masing
di bawah USD500.000)
109.802
Yen Jepang
The Bank of Tokyo-Mitsubishi
UFJ Limited
57.914
US Dollar
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
ICICI Bank Ltd.
Standard Chartered Bank
The Bank of New York Mellon
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited
PT Bank Mega Tbk
PT Bank ANZ Indonesia
Others
(each below USD500,000)
Sub-total
283.283
Japanese Yen
The Bank of Tokyo-Mitsubishi
UFJ Limited
45.261.196
45.000.607
45.553.173
45.155.693
Total cash in banks
Total
All cash in banks were placed with third parties.
KAS DI BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
6.
Akun ini terdiri dari:
RESTRICTED CASH IN BANKS
This account consists of:
2013
Sub-total
Sub-total
34.298
Total kas di bank
Rekening bank
Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank ANZ Indonesia
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Cash in banks
Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mega Tbk
Others
(each below USD500,000)
Australian Dollar
Others
(each below USD500,000)
Total
Seluruh kas di bank ditempatkan pada pihak ketiga.
6.
CASH (Continued)
2012
5.332.677
287.506
85.318
103
35.148
107.054
417.366
8.390
5.705.604
567.958
61
Bank accounts
Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank ANZ Indonesia
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Sub-total
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
6.
6.
KAS DI BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
(Lanjutan)
2013
Dolar AS
The Bank of New York Mellon
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Deutsche Bank AG
Standard Chartered Bank
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank ANZ Indonesia
PT Bank Central Asia Tbk
Credit Suisse AG
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD50.000)
Sub-total
Total
RESTRICTED CASH IN BANKS (Continued)
2012
28.991.161
12.519.217
11.138.836
6.413.020
6.114.835
1.058.062
166.249
-
60.281.437
12.976.395
1.909.183
1.123.650
10.225.439
12.936.429
58.922
49.741
66.460.302
99.502.274
72.165.906
100.070.232
US Dollar
The Bank of New York Mellon
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Deutsche Bank AG
Standard Chartered Bank
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank ANZ Indonesia
PT Bank Central Asia Tbk
Credit Suisse AG
Others
(each below USD50,000)
Sub-total
Total
Kas di bank yang dibatasi penggunaannya pada
The Bank of New York Mellon dan Standard Chartered
Bank merupakan akun escrow yang dibentuk sesuai
dengan Perjanjian Distribusi Kas (Cash Distribution
Agreement/CDA) (Catatan 50i) dan Debt Service
Accounts untuk Pinjaman CFL, Guaranteed Senior
Secured Notes II sebesar USD700 juta dan Guaranteed
Senior Secured Notes sebesar USD300 juta (masingmasing Catatan 30a, 30b dan 30c) untuk pembayaran
beban bunga. Ini juga merupakan rekening
escrow sehubungan dengan Perjanjian Kredit yang
ditandatangani oleh Bumi Resources Japan Company
Limited, Entitas Anak, pada tanggal 18 Oktober 2010
(Catatan 30i).
Restricted cash in The Bank of New York Mellon and
Standard Chartered Bank represent escrow accounts in
accordance with the Cash Distribution Agreement
(CDA) (Note 50i) and Debt Service Accounts for the
CFL Loan, USD700 million Guaranteed Senior Secured
Notes II and USD300 million Guaranteed Senior
Secured Notes (Notes 30a, 30b and 30c, respectively)
for interest payments. This also represents escrow
account in accordance with the Credit Agreement
entered into by Bumi Resources Japan Company
Limited, a Subsidiary, on October 18, 2010 (Note 30i).
Kas yang dibatasi penggunaannya di PT Bank Central
Asia Tbk, PT Bank Mega Tbk, PT Bank ANZ Indonesia
dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk merupakan bank
garansi sehubungan dengan performance bonds dan
garansi yang diberikan oleh bank tersebut untuk
kepentingan bagi pelanggan dan pemasok PT Kaltim
Prima Coal (KPC), entitas pengendalian bersama. Kas
yang dibatasi penggunaannya di Standard Chartered
Bank juga dimaksudkan untuk pembayaran dan
penagihan dari PT Thiess Contractors Indonesia,
PT Pamapersada Nusantara dan PT Darma Henwa
Tbk, entitas asosiasi, yang merupakan kontraktor
penambangan KPC.
Restricted cash in PT Bank Central Asia Tbk,
PT Bank Mega Tbk, PT Bank ANZ Indonesia and
PT Bank Danamon Indonesia Tbk are related to bank
guarantees for performance bonds and bank
guarantees provided by such banks for the benefit of
certain customers and suppliers of PT Kaltim Prima
Coal (KPC), a jointly controlled entity. Restricted cash in
Standard Chartered Bank is also intended for payment
and collection from PT Thiess Contractors Indonesia,
PT Pamapersada Nusantara and PT Darma Henwa
Tbk, an associate, KPC’s mining contractors.
Kas yang dibatasi penggunaannya di PT Bank Mandiri
(Persero)
Tbk
merupakan
jaminan
eksplorasi
sehubungan dengan standby letter of credit yang tidak
dapat ditarik kembali yang diberikan kepada
Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral
Republik Yaman dalam kaitannya dengan aktivitas
eksplorasi yang dilakukan oleh Gallo Oil (Jersey) Ltd.,
Entitas Anak.
Restricted cash in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
mainly represents exploration guarantee deposit that
was placed in relation to the irrevocable standby letter
of credit provided to the Ministry of Oil and Mineral
Resources of the Republic of Yemen for exploration
activities of Gallo Oil (Jersey) Ltd., a Subsidiary.
62
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
6.
6.
7.
KAS DI BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
(Lanjutan)
RESTRICTED CASH IN BANKS (Continued)
Kas pada Credit Suisse AG, cabang Singapura (Credit
Suisse) dibatasi penggunaannya sebagai debt reserve
account untuk jaminan pembayaran atas utang
bunga yang jatuh tempo kepada Fasilitas Credit Suisse
2012 dan 2010 - 1. Namun, berdasarkan perpanjangan
pinjaman terbaru, debt reserve account tidak lagi
diperlukan (Catatan 22e dan 30g).
The cash in Credit Suisse AG, Singapore branch
(Credit Suisse) was restricted as a debt reserve
account to guarantee the payment of the maturing
interest payable to Credit Suisse Facilities 2012 and
2010 - 1. However, based on its latest loan extension, a
debt reserve account is no longer required (Notes 22e
and 30g).
Seluruh kas di bank yang dibatasi penggunaannya
ditempatkan pada pihak ketiga.
All restricted cash in banks were placed with third
parties.
ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL
7.
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2013
Harga perolehan
PT Recapital Asset Management
Ditambah:
Laba yang belum direalisasi atas
kenaikan nilai wajar aset
keuangan tersedia untuk dijual
Nilai Wajar
2012
-
205.695.967
-
41.088.408
Acquisition cost
PT Recapital Asset Management
Add:
Unrealized gain on increase
in fair value of available-for-sale
financial assets
-
246.784.375
Fair Value
Mutasi laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai
wajar aset keuangan tersedia untuk dijual adalah
sebagai berikut:
Saldo awal
Laba yang belum direalisasi
selama tahun berjalan
Dikurangi
Keuntungan yang direalisasi
atas penebusan (Catatan 8)
AVAILABLE-FOR-SALE FINANCIAL ASSETS
The movements of unrealized gain on increase in fair
value of available-for-sale financial assets were as
follows:
2013
2012
41.088.408
26.216.083
7.242.294
14.872.325
48.330.702
41.088.408
(48.330.702)
Saldo Akhir
-
Pada tanggal 27 Agustus 2008, Perusahaan
menandatangani kontrak jasa pengelolaan dana
dengan PT Recapital Asset Management (Recapital),
pihak ketiga, untuk jangka waktu enam (6) bulan, yang
dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua pihak.
Berdasarkan kontrak ini, Perusahaan memberikan
kewenangan penuh kepada Recapital untuk bertindak
sebagai manajer investasi dalam mengelola dana
Perusahaan sampai dengan USD350 juta.
Beginning balance
Unrealized gain during
the year
-
Redemption
Realized gain upon
settlement (Note 8)
41.088.408
Ending Balance
On August 27, 2008, the Company and PT Recapital
Asset Management (Recapital), a third party, entered
into a discretionary fund contract for a period of
six (6) months, which is subject to extension as agreed
by both parties. Based on this contract, the Company
will give full authority to Recapital as investment
manager to carry out the management of the
Company’s funds up to an amount of USD350 million.
63
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
7.
7.
8.
ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL
(Lanjutan)
AVAILABLE-FOR-SALE FINANCIAL ASSETS
(Continued)
Pada tanggal 2 September 2009, Perusahaan
menandatangani kontrak jasa pengelolaan dana kedua
dengan Recapital untuk jangka waktu enam (6) bulan,
yang dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua
pihak.
Berdasarkan
kontrak
ini,
Perusahaan
memberikan kewenangan penuh kepada Recapital
untuk bertindak sebagai manajer investasi dalam
mengelola
dana
Perusahaan
sampai
dengan
USD50 juta.
On September 2, 2009, the Company and Recapital
entered into a second discretionary fund contract for a
period of six (6) months, which is subject to extension
as agreed by both parties. Based on this contract,
the Company will give full authority to Recapital
as investment manager to carry out the management
of the Company’s funds up to an amount of
USD50 million.
Pada tanggal 28 Februari 2011, kedua perjanjian
tersebut diperpanjang sampai dengan tanggal
27 Agustus 2012 dan para pihak sepakat untuk
menggabungkan perjanjian tersebut dan akan disebut
sebagai “Addendum Restrukturisasi”.
On February 28, 2011, both agreements were extended
until August 27, 2012 and the parties agreed to
combine those agreements and referred it as
“Addendum Restrukturisasi”.
Pada tanggal 14 Agustus 2012, para pihak setuju untuk
memperpanjang masa perjanjian selama 12 bulan
sehingga akan berakhir pada tanggal 27 Agustus 2013.
On August 14, 2012, the parties agreed to extend
the term for an additional 12 months, to expire on
August 27, 2013.
Pada tanggal 26 Agustus 2013, Perusahaan dan
PT Recapital Asset Management menandatangani
Perjanjian Penyelesaian. Berdasarkan Perjanjian ini,
dana Perusahaan akan diselesaikan secara nontunai dimana Perusahaan akan mengambil kepemilikan
bagian atas saham-saham dalam PT Kutai Timur
Sejahtera di PT Kaltim Prima Coal sebagai pelunasan
secara penuh atas kewajiban entitas tersebut kepada
Perusahaan (Catatan 54f). Pelaksanaan Penyelesaian
investasi ini akan dilakukan oleh Perusahaan dalam
jangka waktu dan dengan tata cara, ketentuan serta
prosedur sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku di Indonesia. Saat ini, sebelum
penyelesaian transaksi, Perusahaan menempatkan
dana tersebut di Wesel Tagih (Catatan 8) dan mencatat
laba yang direalisasi sebesar USD48.330.702
(USD38.664.561 setelah dikurangi pajak).
On August 26, 2013, the Company and PT Recapital
Asset Management entered into a Settlement
Agreement. Based on this Agreement, the Company’s
funds will be settled in a non-cash settlement in which
the Company will take the ownership of shares of
PT Kutai Timur Sejahtera in PT Kaltim Prima Coal as a
full settlement of entity’s obligation to the Company
(Note 54f). The settlement of these investment funds
will be executed by the Company within a period of time
and in the manner, conditions and procedures in
accordance with the prevailing laws in Indonesia. In the
meantime, prior to the settlement, the Company placed
the investment funds to “Notes receivable” account
(Note 8) and realized a gain of USD48,330,702
(USD38,664,561 net of tax).
WESEL TAGIH
8.
Akun ini terdiri dari:
NOTES RECEIVABLE
This account consists of:
2013
2012
Pihak ketiga - Dolar AS
Wesel tagih
Pendapatan bunga ditangguhkan
254.026.670
-
111.720.277
(685.853)
Nilai tercatat
254.026.670
111.034.424
Pada tanggal 9 Desember 2010, BRMS dan
UOB Kay Hian Credit Pte. Ltd. (UOB), pihak ketiga,
menandatangani Subscription Agreement dimana UOB
menerbitkan wesel dengan suku bunga tetap sebesar
USD115.000.000 kepada BRMS. Wesel tersebut tidak
terdaftar di bursa dan dikenakan bunga sebesar 2,25%
per tahun. Wesel tersebut jatuh tempo pada tanggal 10
Juni 2012. Pada saat penebusan, UOB akan membayar
premi tetap sebesar USD1.255.833.
Third party - US Dollar
Notes receivable
Unearned interest income
Carrying value
On December 9, 2010, BRMS and UOB Kay
Hian Credit Pte. Ltd. (UOB), a third-party, entered into
a Subscription Agreement wherein UOB issued
USD115,000,000 fixed-rate notes to BRMS. The notes
are not listed on capital markets and bear interest of
2.25% per annum. The notes are due on June 10,
2012. Upon redemption, UOB shall pay a fixed premium
of USD1,255,833.
64
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
8.
8.
9.
WESEL TAGIH (Lanjutan)
NOTES RECEIVABLE (Continued)
Pada tanggal 9 Mei 2012, BRMS dan UOB menyetujui
untuk memperpanjang tanggal jatuh tempo Wesel Tagih
sampai dengan 10 Oktober 2012 dan meningkatkan
premi penebusan menjadi lebih tinggi yaitu sejumlah
USD1.442.223 apabila penarikan dilakukan setelah
tanggal 10 Juni 2012. Tingkat suku bunga menurun
menjadi 1,75% mulai dari 10 Juni 2012 sampai dengan
tanggal jatuh tempo.
On May 9, 2012, the BRMS agreed with UOB to extend
the maturity date of the Notes Receivable to October
10, 2012 and to increase the redemption premium to
USD1,442,223 if redeemed after June 10, 2012. The
interest rate was reduced to 1.75% for the period from
June 10, 2012 to maturity date.
Pada tanggal 10 September 2012, BRMS dan UOB
sepakat untuk memperpanjang tanggal jatuh tempo
Wesel Tagih menjadi 10 April 2013 dengan tingkat
bunga sama dan premi penarikan meningkat
menjadi USD1.720.277 apabila penarikan setelah
tanggal 10 Oktober 2012.
On September 10, 2012, BRMS and UOB agreed to
extend the maturity date of notes receivable to April 10,
2013 with the same interest rate and an increase in
the fixed premium redemption to USD1,720,277 if
redeemed after October 10, 2012.
Pada tanggal 28 Maret 2013, seluruh pokok, bunga,
dan premi wesel tagih telah diselesaikan dengan UOB
dan ditempatkan oleh BRMS sebagai dana simpanan
atas pelaksanaan Perjanjian Technical and Project
Support antara Perusahaan dan BRMS. Berdasarkan
perjanjian tersebut, Perusahaan bertindak sebagai
administratur atas alokasi dana simpanan sesuai
kebutuhan modal kerja dan pengembangan BRMS
serta entitas anaknya.
On March 28, 2013, all principal, interest, and premium
have been cleared with UOB and placed by BRMS as
fund deposit pursuant to Technical and Project Support
Agreement between the Company and BRMS.
According to the agreement, The Company acts as an
administrator for allocating fund deposit needs for
BRMS’s working capital and development as well as its
subsidiaries.
Wesel tagih sebesar USD254.026.670 pada tanggal
31 Desember 2013 merupakan Medium Term Notes
(MTN) tanpa bunga yang diterbitkan oleh PT Kutai
Timur Sejahtera kepada Perusahaan sebagai
penyelesaian sementara atas dana investasi dari
PT Recapital Asset Management (Catatan 7).
Notes receivable of USD254,026,670 as of
December 31, 2013 consists mainly of non-interest
bearing Medium Term Notes (MTNs) issued by PT Kutai
Timur Sejahtera to the Company as temporary
settlement of the investment funds from PT Recapital
Asset Management (Note 7).
PIUTANG USAHA
9.
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2013
Pihak ketiga
Pelanggan luar negeri - Dolar AS
Dolar AS
Mitsubishi Corporation, Jepang
Adani Global FZE,
Uni Emirat Arab
Tata Power Company Limited, India
Gheco Melawan, Malaysia
Formosa Plastic Group, Taiwan
Guangzhou Yuehe Energy Co. Ltd.,
Cina
CLP Power Hong Kong Ltd., Hong Kong
Candice Investments Pte. Ltd.,
Singapura
TNB Fuel Services Sdn Bhd, Malaysia
General Nice Resources (Hong Kong)
Ltd., Hong Kong
TRADE RECEIVABLES
2012
Third parties
Overseas customers - US Dollar
31.023.362
15.975.613
31.400.784
20.406.308
12.641.406
8.259.647
13.439.471
13.617.602
9.115.484
-
7.278.555
7.267.929
3.720.175
7.002.713
6.871.902
9.691.254
7.329.686
6.763.548
12.115.230
65
Mitsubishi Corporation, Japan
Adani Global FZE,
United Arab Emirates
Tata Power Company Limited, India
Gheco Melawan, Malaysia
Formosa Plastic Group, Taiwan
Guangzhou Yuehe Energy Co. Ltd.,
China
CLP Power Hong Kong Ltd., Hong Kong
Candice Investments Pte. Ltd.,
Singapore
TNB Fuel Services Sdn Bhd, Malaysia
General Nice Resources (Hong Kong)
Ltd., Hong Kong
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
9.
9.
PIUTANG USAHA (Lanjutan)
2013
Pihak ketiga
Nippon Steel & Sumitomo Metal
Corporation, Jepang
Protranser Resoustry Limited,
Hong Kong
Tohoku Electric Power Co. Inc., Jepang
Glencore International AG, Swiss
Datang International Power
Generation Co. Ltd., Cina
TRADE RECEIVABLES (Continued)
2012
Third parties
Nippon Steel & Sumitomo Metal
Corporation, Japan
Protranser Resoustry Limited,
Hong Kong
Tohoku Electric Power Co. Inc., Japan
Glencore International AG, Switzerland
Datang International Power
Generation Co. Ltd., China
5.732.169
16.866.398
4.170.358
-
5.646.709
10.912.304
8.063.890
-
6.425.269
-
6.097.419
5.790.432
-
5.617.292
-
5.046.287
36.297.364
42.817.245
Shenzen Feima International Supply
Chain Co. Ltd., China
Korea East-West Power Co. Ltd., Korea
Bussan Sumisho Carbon Energy
Co. Ltd., Japan
Huaneng Power International Inc.,
China
Others
(each below USD5,000,000)
Sub-total
185.116.045
198.287.760
Sub-total
Total pelanggan luar negeri
185.116.045
198.287.760
Total overseas customers
Shenzen Feima International Supply
Chain Co. Ltd., Cina
Korea East-West Power Co. Ltd., Korea
Bussan Sumisho Carbon Energy
Co. Ltd., Jepang
Huaneng Power International Inc.,
Cina
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD5.000.000)
Pelanggan dalam negeri
Dolar AS
PT Jhonlin Group
PT Adimitra Mega Perkasa
PT Mahkotamas Duta Makmur
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD5.000.000)
Sub-total
Local customers
US Dollar
PT Jhonlin Group
PT Adimitra Mega Perkasa
PT Mahkotamas Duta Makmur
Others (each below
USD5,000,000)
171.318.825
13.764.957
5.816.649
5.886.384
5.816.649
6.037.984
2.601.721
196.938.415
14.304.754
Sub-total
Rupiah
PT Perusahaan Listrik Negara
(Persero)
PT Indonesia Power
30.728.573
23.144.678
60.824.297
30.565.869
Rupiah
PT Perusahaan Listrik Negara
(Persero)
PT Indonesia Power
Sub-total
53.873.251
91.390.166
Sub-total
250.811.666
105.694.920
Total local customers
435.927.711
303.982.680
Total pelanggan dalam negeri
Total pihak ketiga
Dikurangi: Penyisihan penurunan nilai
Neto
(5.929.932)
429.997.779
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
(5.929.932)
298.052.748
Total third parties
Less: Allowance for impairment loss
Net
The aging schedule of trade receivables was as follows:
2013
2012
Lancar
Lebih dari 90 hari
418.745.881
17.181.830
289.496.742
14.485.938
Total
Dikurangi: Penyisihan penurunan nilai
435.927.711
(5.929.932)
303.982.680
(5.929.932)
Neto
429.997.779
298.052.748
66
Current
Over 90 days due
Total
Less: Allowance for impairment loss
Net
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
9.
9.
PIUTANG USAHA (Lanjutan)
Mutasi penyisihan penurunan nilai adalah sebagai
berikut:
TRADE RECEIVABLES (Continued)
The movements of the allowance for impairment loss
were as follows:
2013
2012
Saldo awal
Penyisihan selama tahun berjalan
5.929.932
-
2.908.325
3.021.607
Beginning balance
Provision during the year
Saldo akhir
5.929.932
5.929.932
Ending balance
Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan piutang
usaha masing-masing pelanggan pada akhir tahun,
manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan
nilai adalah cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang
usaha.
Based on the review of the individual receivable
accounts at the end of year, the management believes
that the allowance for impairment loss was adequate
to cover possible losses on uncollectible trade
receivables.
Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas
pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari beberapa
kreditor (Catatan 30).
Trade receivables are used as collateral of long-term
loans obtained from several lenders (Note 30).
10. PIUTANG LAIN-LAIN
10. OTHER RECEIVABLES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2013
Pihak ketiga - Dolar AS
PT Mitratama Perkasa
Candice Investments Pte. Ltd., Singapura
Piutang kontraktor
Lain-lain (masing-masing dibawah
USD5.000.000)
2012
Third parties - US Dollar
PT Mitratama Perkasa
Candice Investments Pte. Ltd., Singapore
Contractor receivables
Others (each below
USD5,000,000)
27.542.485
13.421.737
3.277.665
27.260.554
1.591.853
5.556.352
12.055.610
5.811.353
Sub-total
Dikurangi: Penyisihan penurunan nilai
56.297.497
(1.134.018)
40.220.112
(924.987)
Neto
55.163.479
39.295.125
Net
957.559
2.420.285
Related parties - Rupiah
Employee receivables - current portion
(Note 45a)
56.121.038
41.715.410
Total
Pihak berelasi - Rupiah
Piutang karyawan - bagian jangka
pendek (Catatan 45a)
Total
Pada tanggal Oktober 2012, PT Kaltim Prima Coal
(KPC),
entitas
pengendalian
bersama,
dan
PT Mitratama Perkasa (PTMP) menandatangani
Perjanjian Fasilitas
Pinjaman
Antar-Perusahaan
dimana KPC telah menyetujui untuk memberikan
pinjaman setiap saat kepada PTMP hingga sejumlah
USD12,5 juta sejak tanggal 1 Juli 2012. Pinjaman
tersebut hanya akan dibayarkan sesuai permintaan.
Pinjaman tersebut dikenakan bunga LIBOR tiga (3)
bulan ditambah 2% per tahun dari saldo pinjaman dan
akan dibayarkan setiap triwulan oleh PTMP kepada
KPC.
Sub-total
Less: Allowance for impairment loss
In October 2012, PT Kaltim Prima Coal (KPC), a jointly
controlled entity, and PT Mitratama Perkasa (PTMP)
entered into an Intercompany Loan Facility Agreement,
whereby KPC has agreed to provide loans, from time to
time, to PTMP up to a value of USD12.5 million starting
from July 1, 2012. These loans will be collectible on
demand. This loan shall carry interest of three (3)
months LIBOR plus 2% per annum based on the
outstanding loan balance, which shall be payable
quarterly by PTMP to KPC.
67
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
10. PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan)
10. OTHER RECEIVABLES (Continued)
Pada bulan Oktober 2012, PT Arutmin Indonesia
(Arutmin), entitas pengendalian bersama, dan PTMP
menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman AntarPerusahaan dimana Arutmin telah menyetujui untuk
memberikan pinjaman setiap saat kepada PTMP
hingga sejumlah USD32 juta sejak tanggal 1 Juli 2012.
Perjanjian ini digunakan untuk biaya-biaya proyek atas
pelabuhan PTMP di Mulia Barat yang dibayarkan oleh
Arutmin atas nama PTMP yang masih terutang sejak
tanggal efektif. Pinjaman tersebut hanya akan
dibayarkan sesuai permintaan. Pinjaman tersebut
dikenakan bunga LIBOR tiga (3) bulan ditambah 2% per
tahun dari saldo pinjaman dan akan dibayarkan setiap
triwulan oleh PTMP kepada Arutmin.
In October 2012, PT Arutmin Indonesia (Arutmin), a
jointly controlled entity, and PTMP entered into an
Intercompany Loan Facility Agreement, whereby
Arutmin has agreed to provide loans, from time to time,
to PTMP up to a value of USD32 million starting from
July 1, 2012. This agreement shall apply to project
costs of PTMP’s port in West Mulia site paid by Arutmin
on behalf of PTMP that are still outstanding as of
effective date. These loans will be collectible on
demand. This loan shall carry interest of three (3)
months LIBOR plus 2% per annum based on the
outstanding loan balance, which shall be payable
quarterly by PTMP to Arutmin.
Sebelum Perjanjian Pinjaman Antar-Perusahaan,
piutang PTMP termasuk pembayaran yang dilakukan
Arutmin sehubungan dengan biaya proyek atas
pelabuhan PTMP di Mulia Barat, yang akan ditagihkan
kembali. Saldo piutang ini pada tahun-tahun
sebelumnya diklasifikasikan sebagai “Piutang Pihak
Berelasi” sebelum penjualan PTMP pada tanggal 1 Juni
2012 (Catatan 4c).
Prior to the Intercompany Loan Facility Agreements,
receivable from PTMP included payments made by
Arutmin regarding project cost of PTMP’s port in West
Mulia, which are subject for reimbursements. Prior
years receivables were classified as “Due from Related
Parties” before the sale of PTMP on June 1, 2012
(Note 4c).
Piutang lain dari Candice Investments Pte. Ltd.
merupakan pinjaman tanpa bunga untuk modal kerja
yang diberikan oleh IndoCoal Resources (Cayman)
Limited, entitas pengendalian bersama, yang dapat
tertagih dalam waktu satu (1) tahun.
Other receivable from Candice Investments Pte. Ltd.
represents non-interest bearing advances for working
capital granted by IndoCoal Resources (Cayman)
Limited, a jointly controlled entity, collectible within
one (1) year.
Piutang lain-lain digunakan sebagai jaminan atas
pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari jaminan
beberapa kreditor (Catatan 30).
Other receivables are used as collateral of long-term
loans obtained from several lenders (Note 30).
Analisis umur piutang lain-lain adalah sebagai berikut:
The aging schedule of other receivables was as follows:
2013
2012
Lancar
Lebih dari 90 hari
56.121.038
1.134.018
41.715.410
924.987
Total
Dikurangi: Penyisihan penurunan nilai
57.255.056
(1.134.018)
42.640.397
(924.987)
Neto
56.121.038
41.715.410
Mutasi penyisihan penurunan nilai adalah sebagai
berikut:
Saldo Akhir
Total
Less: Allowance for impairment loss
Net
The movements of the allowance for impairment loss
were as follows:
2013
Saldo awal
Cadangan selama tahun berjalan
Penghapusan selama tahun
berjalan
Current
Over 90 days due
2012
924.987
209.031
1.134.018
Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masingmasing piutang pada akhir tahun, manajemen
berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai adalah
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang
timbul dari tidak tertagihnya piutang lain-lain.
14.583.912
-
Beginning balance
Provision during the year
(13.658.925)
Write-off during the year
924.987
Ending Balance
Based on the review of the individual receivable
accounts at the end of year, the management believes
that the allowance for impairment loss is adequate
to cover possible losses on uncollectible other
receivables.
68
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
11. PERSEDIAAN
11. INVENTORIES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2013
2012
Batubara
Suku cadang dan bahan bakar
128.147.711
65.950.139
205.232.008
75.488.757
Coal
Spare parts and fuel supplies
Total
Dikurangi: Penyisihan persediaan
usang
194.097.850
280.720.765
Total
Less: Allowance for inventory
obsolescence
Neto
187.716.172
(6.381.678)
Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai
berikut:
(6.067.145)
274.653.620
Net
The movements of the allowance
obsolescence were as follows:
for
inventory
2013
2012
Saldo awal
Penambahan
6.067.145
314.533
5.990.999
76.146
Beginning balance
Addition
Saldo Akhir
6.381.678
6.067.145
Ending Balance
Berdasarkan penelaahan terhadap persediaan pada
akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa
penyisihan persediaan usang adalah cukup untuk
menutup kemungkinan terjadinya kerugian dan
keusangan dari persediaan.
Based on a review of the inventories at the end of year,
the management believes that the allowance for
inventory obsolescence was adequate to cover possible
losses and obsolescence arising from inventories.
Sesuai dengan Perjanjian Karya Pengusahaan
Pertambangan Batubara (PKP2B), suku cadang dan
bahan bakar yang tercatat dalam laporan keuangan
PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia
(Arutmin), entitas pengendalian bersama, merupakan
milik Pemerintah Indonesia yang diserahkan hak
penggunaannya kepada entitas pengendalian bersama
tersebut (Catatan 50a).
In accordance with the Coal Contract of Work (CCoW),
spare parts and fuel supplies recorded in the financial
statements of PT Kaltim Prima Coal (KPC) and
PT Arutmin Indonesia (Arutmin), jointly controlled
entities, remain the property of the Government of
Indonesia, with an exclusive right of use granted to
these jointly controlled entities (Note 50a).
Persediaan KPC diasuransikan dalam satu paket
dengan aset tetap (Catatan 16). Persediaan Arutmin
diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan
risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar
USD72,15 juta pada tanggal 31 Desember 2013
dan 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian dari risiko tersebut.
Inventories of KPC are insured in a package with fixed
assets (Note 16). Inventories of Arutmin are covered by
insurance against losses from fire and other risks for a
coverage amounting to USD72.15 million as of
December 31, 2013 and 2012. Management believes
that such insurance coverages were adequate to cover
possible losses from such risks.
12. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
12. PREPAID EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2013
2012
Asuransi
Sewa
Lain-lain (masing-masing
dibawah (USD500.000)
3.886.294
141.322
3.428.009
350.441
1.217.042
1.335.743
Insurance
Rent
Others
(each below USD500,000)
Total
5.244.658
5.114.193
Total
69
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
13. KELOMPOK LEPASAN YANG DIKLASIFIKASIKAN
SEBAGAI DIMILIKI UNTUK DIJUAL
13. DISPOSAL GROUPS CLASSIFIED AS HELD FOR
SALE
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Kelompok
Usaha telah mengidentifikasi Entitas Anak berikut untuk
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual:
The Group has identified the following Subsidiaries
which were classified as held for sale as of December
31, 2013 and 2012:
a.
a.
b.
Leap-Forward Resources Ltd.
Leap-Forward Resources Ltd.
Pada tanggal 29 Agustus 2012, PT Bumi
Resources Investment (BRI) (sebagai “Penjual),
Entitas Anak, dan PT Alam Cipta Manunggal
(ACM) (sebagai “Pembeli”) menandatangani
Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat yang
kemudian diubah dengan perubahan perjanjian
tanggal 7 Januari 2013, 8 Maret 2013, 27 Juni 2013
dan 27 Januari 2014. Berdasarkan perjanjian
tersebut dan perubahan-perubahannya, BRI akan
menjual 500 saham yang merupakan 50% hak
kepemilikan di Leap-Forward Resources Ltd.
(Leap-Forward), Entitas Anak, dengan harga
penjualan sebesar USD140.000.000 yang dapat
disesuaikan maksimum sebesar USD60.000.000
untuk mencerminkan nilai akhir Leap-Forward
sebelum tanggal penutupan. Pembayaran pertama
sebesar USD50.000.000 akan dilakukan pada
tanggal penutupan, tergantung pada pemenuhan
atau
pembebasan
kondisi-kondisi
tertentu
sebagaimana yang ditentukan dalam perjanjian,
dan keseluruhan sisanya akan dibayar maksimum
pada tanggal 30 Mei 2014.
On August 29, 2012, PT Bumi Resources
Investment (BRI) (the “Seller”), a Subsidiary, and
PT Alam Cipta Manunggal (ACM) (the “Purchaser”)
entered into a Conditional Sale and Purchase
of Shares Agreement (CSPA), which were
subsequently
amended
with
amendment
agreements dated January 7, 2013, March 8, 2013,
June 27, 2013 and January 27, 2014. Based on the
CSPA and its amendments, BRI will sell 500
shares representing 50% ownership interest in
Leap-Forward Resources Ltd. (Leap-Forward), a
Subsidiary, at a sale price of USD140,000,000
which may be subject to an adjustment of not more
than USD60,000,000 in order to reflect the final
value of Leap-Forward prior to the closing date.
The first payment of USD50,000,000 shall be on
the closing date, conditional upon satisfaction or
waiver of certain conditions stated in the
amendments, and the whole remaining amount
shall be paid not later than May 30, 2014.
BRI telah diberitahu bahwa ACM belum
memperoleh pendanaan. BRI setuju untuk
memperpanjang Perjanjian Jual Beli Saham
Bersyarat untuk keempat kalinya. Namun demikian,
pada tanggal 31 Desember 2013, BRI mengambil
tindakan dengan melibatkan penasihat keuangan
untuk mencari pembeli potensial lainnya untuk
mempercepat proses penjualan. Manajemen
berkeyakinan bahwa penjualan akan selesai pada
tahun 2014 sehingga masih mengklasifikasikan
Leap-Forward sebagai kelompok lepasan yang
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada
tanggal 31 Desember 2013.
BRI has been informed that ACM has not yet
obtained funding. BRI agreed to extend the CSPA
for the fourth time. However, as of December 31,
2013, BRI has taken the necessary actions by
engaging a financial advisor to seek for other
potential buyers in order to expedite the sales
process. Management believes that the sale will be
completed in 2014 thus still classifies LeapForward as disposal group classified as held for
sale as of December 31, 2013.
Bumi Mauritania S.A. dan Tamagot Bumi S.A.
b.
Bumi Mauritania S.A. and Tamagot Bumi S.A.
Pada tanggal 31 Desember 2012, PT Bumi
Resources Minerals Tbk (BRMS), Entitas Anak,
telah
menyetujui
rencana
untuk
melepas
kepemilikannya di Bumi Mauritania S.A. dan
Tamagot Bumi S.A. (“Bumi Mauritania”) dan, pada
tanggal 4 Desember 2013, seluruh entitas ini telah
terjual (Catatan 4f).
As of December 31, 2012, PT Bumi Resources
Minerals Tbk (BRMS), a Subsidiary, has committed
to a plan to dispose its ownership in Bumi
Mauritania S.A. and Tamagot Bumi S.A. and, on
December 4, 2013, these entities were sold
(Note 4f).
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 58 (Revisi
2009) dalam akuntansi penjualan kelompok lepasan
dan menyajikan aset dan liabilitasnya masing-masing
sebagai “Kelompok lepasan yang diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual” dan “Liabilitas yang secara
langsung berhubungan dengan kelompok lepasan yang
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual”.
The Group applied PSAK No. 58 (Revised 2009) in
accounting for the sale of the disposal groups and
presented their assets and liabilities under “Disposal
groups classified as held for sale” and “Liabilities
directly associated with disposal groups classified as
held for sale” accounts, respectively.
70
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
13. KELOMPOK LEPASAN YANG DIKLASIFIKASIKAN
SEBAGAI DIMILIKI UNTUK DIJUAL (Lanjutan)
13. DISPOSAL GROUPS CLASSIFIED AS HELD FOR
SALE (Continued)
Kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual diukur pada
nilai tercatat, yang lebih rendah dari nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual.
The disposal groups held for sale is measured at its
carrying amount, which is less than its fair value less
costs to sell.
Nilai tercatat kelompok aset dan liabilitas utama dalam
kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki
untuk dijual adalah sebagai berikut:
The carrying values of major classes of assets and
liabilities of the disposal groups classified as held for
sale were as follows:
Leap-Forward
Resources Ltd.
Aset
Piutang lain-lain
Aset tetap
Goodwill - neto
Aset lainnya
2013
Bumi
Penyesuaian/
Mauritania S.A.
Eliminasi/
dan/and
Adjustment/
Tamagot Bumi S.A.
Elimination
Total
-
217.447
-
5.558.250
37.532.100
10.302.937
50.813.690
Assets
Other receivables
Fixed assets
Goodwill - net
Other assets
103.989.530
-
217.447
104.206.977
Total assets of the
disposal groups
18.073.043
19.802.203
49.135.305
44.469.888
-
(41.287.400)
-
18.073.043
19.802.203
7.847.905
44.469.888
Liabilities
Other payables
Finance lease payables
Due to related parties
Other liabilities
Total liabilitas kelompok
lepasan
131.480.439
-
(41.287.400)
90.193.039
Total liabilities of the
disposal groups
Aset (Liabilitas) Neto
(27.490.909)
-
41.504.847
14.013.938
Net Assets (Liabilities)
Total aset kelompok
lepasan
Liabilitas
Utang lain-lain
Utang sewa pembiayaan
Utang pihak berelasi
Liabilitas lainnya
5.558.250
37.314.653
10.302.937
50.813.690
Leap-Forward
Resources Ltd.
-
2012
Bumi
Penyesuaian/
Mauritania S.A.
Eliminasi/
dan/and
Adjustment/
Tamagot Bumi S.A.
Elimination
Total
Aset
Piutang lain-lain
Aset tetap
22.230.823
50.301.210
302.691
3.530.640
1.648.371
22.533.514
55.480.221
Aset eksplorasi dan evaluasi
Goodwill - neto
Aset lainnya
11.292.707
18.615.066
47.970.233
930.243
8.038.415
-
56.008.648
11.292.707
19.545.309
Assets
Other receivables
Fixed assets
Exploration and evaluation
assets
Goodwill - net
Other assets
102.439.806
52.733.807
9.686.786
164.860.399
Total assets of the
disposal groups
37.573.446
13.229.603
48.317.855
19.492.351
496.629
2.345.640
8.753.108
(42.823.589)
-
38.070.075
13.229.603
7.839.906
28.245.459
Liabilities
Other payables
Finance lease payables
Due to related parties
Other liabilities
Total liabilitas kelompok
lepasan
118.613.255
11.595.377
(42.823.589)
87.385.043
Total liabilities of the
disposal groups
Aset (Liabilitas) Neto
(16.173.449)
41.138.430
52.510.375
77.475.356
Net Assets (Liabilities)
Total aset kelompok
lepasan
Liabilitas
Utang lain-lain
Utang sewa pembiayaan
Utang pihak berelasi
Liabilitas lainnya
71
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
14. ASET LANCAR LAINNYA
14. OTHER CURRENT ASSETS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2013
2012
Uang muka
Jaminan
30.715.893
10.837.819
23.123.101
11.310.822
Advances
Deposits
Total
41.553.712
34.433.923
Total
15. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
15. INVESTMENTS IN ASSOCIATES
Rincian dan mutasi dari akun ini adalah sebagai berikut:
Details and movements of this account were as follows:
2013
Nominal
Persentase
Kepemilikan/
Nominal
Percentage of
Ownership
(%)
Metode ekuitas
PT Newmont Nusa Tenggara
PT Darma Henwa Tbk
PT Visi Multi Artha
PT Artha Widya Persada
24,00
39,29
30,00
30,00
Total
Nilai
Penyertaan
Awal/
Carrying Value
at Beginning
Balance
Perubahan Selama Periode Berjalan/
Changes During the Period
Bagian Rugi/
Equity in Net
Penyesuaian/
Adjustment
Loss
Nilai
Penyertaan
Akhir/
Carrying Value
at Ending
Balance
1.029.972.245
200.775.912
27.574
27.574
-
(20.010.380)
(20.330.290)
-
1.009.961.865
180.445.622
27.574
27.574
Equity method
PT Newmont Nusa Tenggara
PT Darma Henwa Tbk
PT Visi Multi Artha
PT Artha Widya Persada
1.230.803.305
-
(40.340.670)
1.190.462.635
Total
2012
Nominal
Persentase
Kepemilikan/
Nominal
Percentage of
Ownership
(%)
Metode ekuitas
PT Newmont Nusa Tenggara
PT Darma Henwa Tbk
PT Mitratama Perkasa
PT Visi Multi Artha
PT Artha Widya Persada
24,00
39,29
30,00
30,00
30,00
Total
Nilai
Penyertaan
Awal/
Carrying Value
at Beginning
Balance
Perubahan Selama Tahun Berjalan/
Changes During the Year
Bagian
Laba (Rugi)/
Equity in Net
Penyesuaian/
Adjustment
Income (Loss)
Nilai
Penyertaan
Akhir/
Carrying Value
at Ending
Balance
1.045.091.187
217.390.026
20.655.363
27.574
27.574
(338.408)
(26.105.354)
-
(15.118.942)
(16.275.706)
5.449.991
-
1.029.972.245
200.775.912
27.574
27.574
Equity method
PT Newmont Nusa Tenggara
PT Darma Henwa Tbk
PT Mitratama Perkasa
PT Visi Multi Artha
PT Artha Widya Persada
1.283.191.724
(26.443.762)
(25.944.657)
1.230.803.305
Total
Pada tanggal 31 Desember 2012, investasi di
PT Mitratama Perkasa adalah nihil, sehubungan
dengan pelepasan kepemilikan Perusahaan sebesar
30% di PTMP (Catatan 4c).
As of December 31, 2012, the investment in
PT Mitratama Perkasa has a nil balance, in relation to
the Company’s sale of its 30% ownership interest in
PTMP (Note 4c).
Bagian atas laba (rugi) neto pada PT Newmont Nusa
Tenggara, entitas asosiasi, terdiri dari:
Equity in net income (loss) of PT Newmont Nusa
Tenggara, an associate, consists of:
2013
2012
Bagian atas laba (rugi) neto
Penyesuaian untuk biaya penyusutan
dari aset tertentu yang dapat
disusutkan berdasarkan nilai
wajarnya pada tanggal perolehan
(3.315.838)
1.575.600
(16.694.542)
(16.694.542)
Adjustment for depreciation of assets
based fair values at acquisition date
Neto
(20.010.380)
(15.118.942)
Net
72
Equity in net income (loss)
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
15. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (Lanjutan)
15. INVESTMENTS IN ASSOCIATES (Continued)
Tabel berikut berisi ringkasan informasi keuangan
entitas asosiasi yang signifikan pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012 (untuk total aset dan total
liabilitas), dan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (untuk
pendapatan dan laba/rugi neto):
The following table summarizes the financial
information of significant associates as of December 31,
2013 and 2012 (for total assets and total liabilities), and
for the years ended December 31, 2013 and 2012 (for
revenues and net income/loss):
2013
PT Newmont Nusa Tenggara
Total aset
Total liabilitas
Pendapatan
Laba (rugi) neto
2012
3.989.021.000
1.169.959.000
522.594.000
(13.816.000)
PT Darma Henwa Tbk
Total aset
Total liabilitas
Pendapatan
Rugi neto
365.758.029
143.650.091
222.028.647
(51.744.184)
16. ASET TETAP DAN PROPERTI PERTAMBANGAN
a.
a.
Rincian dan mutasi dari akun ini adalah sebagai berikut:
Penambahan/
Additions
PT Darma Henwa Tbk
Total assets
Total liabilities
Revenues
Net loss
439.475.800
165.903.424
334.997.337
(41.424.551)
16. FIXED ASSETS AND MINING PROPERTIES
Aset Tetap
Saldo
1 Januari/
Balance as of
January 1,
2013
PT Newmont Nusa Tenggara
Total assets
Total liabilities
Revenues
Net income (loss)
3.667.003.000
834.125.000
666.791.000
6.565.000
Fixed Assets
Details and movements of this account were as follows:
Pengurangan/
Disposals
Reklasifikasi/
Reclassifications
Saldo
31 Desember/
Balance as of
December 31,
2013
Selisih Kurs/
Translation
Adjustments
Harga perolehan
Pemilikan langsung
Mesin dan peralatan
Peralatan dan perabotan kantor
Kendaraan
Aset dalam penyelesaian
1.180.700.408
235.143.721
7.524.190
236.859.533
18.302.998
30.541.364
37.195
25.130.144
24.998.447
1.249.868
1.148.404
-
135.808.832
6.801.637
(25.133.687)
(17.724)
(272.896)
(3.044.124)
1.309.796.067
270.963.958
6.412.981
233.811.866
Acquisition cost
Direct ownership
Machinery and equipment
Office furniture and fixtures
Vehicles
Construction-in-progress
Sub-total
1.660.227.852
74.011.701
27.396.719
117.476.782
(3.334.744)
1.820.984.872
Sub-total
299.179.763
708.387
Indirect ownership
Leased assets
Machinery and equipment
Vehicles
Pemilikan tidak langsung
Aset sewa pembiayaan
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Sub-total
Total harga perolehan
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Mesin dan peralatan
Peralatan dan perabotan kantor
Kendaraan
Sub-total
Pemilikan tidak langsung
Aset sewa pembiayaan
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Sub-total
Total akumulasi penyusutan
Nilai Buku
348.927.678
813.350
67.728.867
71.622
176.585
(117.476.782)
(117.476.782)
349.741.028
67.800.489
176.585
2.009.968.880
141.812.190
27.573.304
-
(3.334.744)
299.888.150
Sub-total
2.120.873.022
Total acquisition cost
874.645.693
148.072.437
6.201.536
63.167.663
18.772.111
256.292
18.900.336
663.120
89.381
65.718.396
(308.908)
-
(16.805)
2.123
(45.731)
984.614.611
165.874.643
6.322.716
Accumulated depreciation
Direct ownership
Machinery and equipment
Office furniture and fixtures
Vehicles
1.028.919.666
82.196.066
19.652.837
65.409.488
(60.413)
1.156.811.970
Sub-total
103.704.047
362.613
Indirect ownership
Leased assets
Machinery and equipment
Vehicles
92.699.756
349.873
76.413.779
116.792
104.052
(65.409.488)
(65.409.488)
93.049.629
76.530.571
104.052
1.121.969.295
158.726.637
19.756.889
887.999.585
73
-
(60.413)
104.066.660
Sub-total
1.260.878.630
Total accumulated depreciation
859.994.392
Carrying Value
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
16. ASET TETAP DAN PROPERTI PERTAMBANGAN
(Lanjutan)
16. FIXED ASSETS AND MINING PROPERTIES
(Continued)
Balance as of
January 1,
2012
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Disposals
Reklasifikasi/
Reclassifications
Selisih Kurs/
Translation
Adjustments
Balance as of
December 31,
2012
Harga perolehan
Pemilikan langsung
Mesin dan peralatan
Peralatan dan perabotan kantor
Kendaraan
Aset dalam penyelesaian
1.217.689.756
27.440.069
14.578.627
176.063.855
44.558.140
19.998.019
376.881
66.094.536
2.224.712
148.346
-
(79.309.825)
187.706.101
(7.284.189)
(5.298.858)
(12.951)
(468)
1.217
-
1.180.700.408
235.143.721
7.524.190
236.859.533
Sub-total
1.435.772.307
131.027.576
2.373.058
95.813.229
(12.202)
1.660.227.852
Sub-total
348.927.678
813.350
Indirect ownership
Leased assets
Machinery and equipment
Vehicles
Pemilikan tidak langsung
Aset sewa pembiayaan
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Sub-total
Total harga perolehan
371.217.259
718.730
143.908.482
147.018
1.889.022
-
(164.309.041)
(52.398)
371.935.989
144.055.500
1.889.022
(164.361.439)
1.807.708.296
275.083.076
4.262.080
(68.548.210)
(12.202)
Acquisition cost
Direct ownership
Machinery and equipment
Office furniture and fixtures
Vehicles
Construction-in-progress
349.741.028
Sub-total
2.009.968.880
Total acquisition cost
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Mesin dan peralatan
Peralatan dan perabotan kantor
Kendaraan
866.058.420
18.287.552
7.214.209
60.722.247
15.719.303
1.906.987
1.500.297
-
(50.625.462)
114.065.407
(2.923.999)
(9.215)
175
4.339
874.645.693
148.072.437
6.201.536
Accumulated depreciation
Direct ownership
Machinery and equipment
Office furniture and fixtures
Vehicles
Sub-total
891.560.181
78.348.537
1.500.297
60.515.946
(4.701)
1.028.919.666
Sub-total
Pemilikan tidak langsung
Aset sewa pembiayaan
Mesin dan peralatan
Kendaraan
112.191.165
318.852
64.135.176
130.554
-
(83.626.585)
(99.533)
-
92.699.756
349.873
Indirect ownership
Leased assets
Machinery and equipment
Vehicles
Sub-total
112.510.017
64.265.730
-
(83.726.118)
-
93.049.629
Sub-total
1.004.070.198
142.614.267
1.500.297
(23.210.172)
1.121.969.295
Total accumulated depreciation
887.999.585
Carrying Value
Total akumulasi penyusutan
Nilai Buku
(4.701)
803.638.098
Saldo
1 Januari/
Balance as of
January 1,
2011
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Disposals
Reklasifikasi/
Reclassifications
Saldo
31 Desember/
Balance as of
December 31,
2011
Selisih Kurs/
Translation
Adjustments
Harga perolehan
Pemilikan langsung
Mesin dan peralatan
Peralatan dan perabotan kantor
Kendaraan
Aset dalam penyelesaian
1.166.160.425
19.926.807
12.989.287
135.246.222
49.916.304
13.646.387
7.856.713
70.203.365
3.742.817
1.007.837
23.035
-
5.090.701
780.583
(23.157.620)
265.143
(5.905.871)
(6.244.338)
(6.228.112)
1.217.689.756
27.440.069
14.578.627
176.063.855
Sub-total
1.334.322.741
141.622.769
4.773.689
(17.286.336)
(18.113.178)
1.435.772.307
Sub-total
371.217.259
718.730
Indirect ownership
Leased assets
Machinery and equipment
Vehicles
Pemilikan tidak langsung
Aset sewa pembiayaan
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Sub-total
Total harga perolehan
292.501.749
529.751
58.225.506
188.979
3.759.270
-
17.286.336
-
293.031.500
58.414.485
3.759.270
17.286.336
1.627.354.241
200.037.254
8.532.959
-
6.962.938
(18.113.178)
Acquisition cost
Direct ownership
Machinery and equipment
Office furniture and fixtures
Vehicles
Construction-in-progress
371.935.989
Sub-total
1.807.708.296
Total acquisition cost
Accumulated depreciation
Direct ownership
Machinery and equipment
Office furniture and fixtures
Vehicles
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Mesin dan peralatan
Peralatan dan perabotan kantor
Kendaraan
804.867.556
8.106.003
8.087.198
67.483.995
9.228.036
-
3.571.776
60.033
16.927
-
(2.721.355)
1.013.546
(856.062)
866.058.420
18.287.552
7.214.209
Sub-total
821.060.757
76.712.031
3.648.736
-
(2.563.871)
891.560.181
Sub-total
112.191.165
318.852
Indirect ownership
Leased assets
Machinery and equipment
Vehicles
Pemilikan tidak langsung
Aset sewa pembiayaan
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Sub-total
67.818.115
210.686
45.882.788
108.166
2.396.157
-
-
68.028.801
45.990.954
2.396.157
-
Total akumulasi penyusutan
889.089.558
122.702.985
6.044.893
-
Nilai Buku
738.264.683
74
886.419
886.419
(1.677.452)
112.510.017
Sub-total
1.004.070.198
Total accumulated depreciation
803.638.098
Carrying Value
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
16. ASET TETAP DAN PROPERTI PERTAMBANGAN
(Lanjutan)
16. FIXED ASSETS AND MINING PROPERTIES
(Continued)
Sesuai dengan Perjanjian Karya Pengusahaan
Pertambangan Batubara (PKP2B), aset tetap yang
tercatat dalam laporan keuangan PT Kaltim Prima Coal
(KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin), entitas
pengendalian bersama, merupakan milik Pemerintah
Indonesia. KPC dan Arutmin mempunyai hak eksklusif
untuk menggunakan aset tetap tersebut selama masa
manfaat ekonomisnya atau sisa masa dalam PKP2B,
mana yang lebih pendek (Catatan 50a).
In accordance with the Coal Contract of Work (CCoW),
fixed assets recorded in the financial statements of
PT Kaltim Prima Coal (KPC) and PT Arutmin Indonesia
(Arutmin), jointly controlled entities, remain the property
of the Government of Indonesia, with KPC and Arutmin
having an exclusive right to use the assets over their
useful lives or the remaining term of the CCoW,
whichever is shorter (Note 50a).
Aset tetap dan persediaan Kelompok Usaha
diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan
risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu
dengan nilai pertanggungan sebesar USD2,312 miliar
dan USD2,611 miliar pada tanggal 31 Desember 2013
dan 2012. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian dari risiko tersebut.
Fixed assets, as well as inventories of the Group, were
covered by insurance against losses from fire and
other risks under blanket policies amounting to
USD2.312 billion and USD2.611 billion as of December
31, 2013 and 2012. Management believes that such
insurance coverage is adequate to cover possible
losses from such risks.
KPC dan PT Fajar Bumi Sakti (FBS), Entitas Anak,
telah mengadakan perjanjian sewa pembiayaan untuk
beberapa alat berat yang digunakan untuk kegiatan
operasional penambangan (Catatan 27).
KPC and PT Fajar Bumi Sakti (FBS), a Subsidiary,
have entered into finance lease agreements for various
items of heavy equipment that are used for mining
operations (Note 27).
Beban penyusutan aset tetap dari Entitas Anak pada
tahap eksplorasi dan pengembangan dikapitalisasi
masing-masing
sebesar
USD1.271.958
dan
USD2.548.246 untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The depreciation expense for fixed assets of
Subsidiaries under exploration and development stages
that were capitalized amounted to USD1,271,958 and
USD2,548,246 for the years ended December 31, 2013
and 2012, respectively.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,
beban penyusutan aset tetap FBS diklasifikasikan
sebagai “Kelompok lepasan yang diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual” (Catatan 13).
For the years ended December 31, 2013 and 2012,
depreciation expenses for fixed assets of FBS were
reclassified to “Disposal groups classified as held for
sale” (Note 13).
Pada tanggal 18 Januari 2013, aset tetap PT Bumi
Resources Minerals Tbk (BRMS), Entitas Anak, dari
Konblo dengan nilai buku sebesar USD7.598.385 telah
dihapuskan sehubungan dengan dilusi kepemilikan di
Konblo, sehingga Kelompok Usaha BRMS tidak lagi
mengkonsolidasi Konblo (Catatan 4a).
As of January 18, 2013, fixed assets of PT Bumi
Resources Minerals Tbk (BRMS), Subsidiary, from
Konblo with the net book value amounting to
USD7,598,385 has been disposed due to the dilution of
ownership interest in Konblo, therefore BRMS’ Group
no longer consolidates Konblo (Notes 4a).
Aset dalam penyelesaian terdiri dari kapitalisasi biaya
yang berkaitan dengan aset tetap tertentu Kelompok
Usaha yang belum siap untuk digunakan. Rincian atas
akun ini adalah sebagai berikut:
Construction-in-progress consists of costs capitalized in
connection with the Group’s certain fixed assets that
were not yet ready for their intended use. Details of this
account were as follows:
Aset dalam Penyelesaian yang Belum
Selesai pada Tanggal Neraca
Persentase
Penyelesaian/
Percentage of
Completion
Akumulasi Biaya/
Accumulated
Costs
166.741.988
67.069.878
Estimasi Tanggal
Penyelesaian/
Estimated
Completion Date
Mesin dan peralatan
Bangunan
5%-99%
10%-99%
Manajemen berkeyakinan bahwa
hambatan
dalam
penyelesaian
penyelesaian.
tidak terdapat
aset
dalam
Management believes there are no obstacles on the
completion of construction-in-progress.
Jumlah tercatat bruto aset tetap yang telah disusutkan
secara penuh dan masih digunakan adalah sebagai
berikut:
The gross carrying amounts of fully-depreciated fixed
assets still being used were as follows:
75
2013-2014
2013
Construction-in-progress
that Have Not Been
Completed at
Reporting Date
Machinery and equipment
Building
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
16. ASET TETAP DAN PROPERTI PERTAMBANGAN
(Lanjutan)
16. FIXED ASSETS
(Continued)
2013
Harga perolehan
Akumulasi penyusutan
Rincian penjualan/pelepasan aset tetap adalah sebagai
berikut:
233.900.122
(233.900.122)
Gain on disposal
Loss on retirement
(93.627)
(1.140.742)
Loss on disposal/retirement - net
b.
Saldo akhir
Properti Pertambangan - Neto
Mining Properties
The details of mining properties were as follows:
2013
Dikurangi: Akumulasi penyusutan
Saldo awal
Penambahan
Pengurangan
Selling price
Carrying value
(1.140.742)
Rincian properti pertambangan adalah sebagai berikut:
Total harga perolehan
-
51.870
(145.497)
Properti Pertambangan
Harga perolehan
PT Dairi Prima Mineral
Dairi
PT Pendopo Energi Batubara
Sumatera
PT Fajar Bumi Sakti
Loa Ulung, Kutai Kertanegara
PT Arutmin Indonesia
Satui
Senakin
Asam Asam
Batulicin
Kintap
PT Kaltim Prima Coal
Sangatta
Acquisition cost
Accumulated depreciation
2012
83.141
(31.271)
Rugi atas pelepasan/penjualan - neto
b.
PROPERTIES
The details of disposal/retirement of fixed assets were
as follows:
2013
Laba atas penjualan
Rugi atas pelepasan
MINING
2012
284.795.791
(284.795.791)
Harga jual
Nilai tercatat
AND
2012
2011
90.169.956
87.054.727
82.704.071
Cost
PT Dairi Prima Mineral
Dairi
PT Pendopo Energi Batubara
Sumatera
PT Fajar Bumi Sakti
Loa Ulung, Kutai Kertanegara
PT Arutmin Indonesia
Satui
Senakin
Asam Asam
Batulicin
Kintap
PT Kaltim Prima Coal
Sangatta
1.127.472.655
1.078.805.525
961.809.375
Total costs
414.806.194
409.870.202
400.399.813
161.580.970
161.922.234
154.130.547
-
-
14.239.552
187.184.636
153.153.394
106.936.754
6.950.069
6.690.682
156.332.714
146.805.715
104.213.044
7.510.949
5.095.940
84.826.870
170.609.568
50.238.531
4.660.423
-
214.095.084
70.492.515
(1.806.294)
114.519.333
109.252.765
(9.677.014)
282.781.305
214.095.084
114.519.333
844.691.351
864.710.441
847.290.042
Alokasi beban penyusutan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
adalah sebagai berikut:
108.505.182
20.265.564
(14.251.413)
Less : Accumulated depreciation
Beginning balance
Additions
Disposals
Ending balance
Mining Properties - Net
Allocation of depreciation expense for the year ended
December 31, 2013 and 2012 was as follows:
2013
2012
Beban pokok pendapatan (Catatan 40)
Beban usaha (Catatan 41)
218.636.211
14.418.790
241.883.312
12.523.829
Sub-total
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi
Reklasifikasi
233.055.001
1.271.958
(5.107.807)
254.407.141
2.548.246
(5.088.355)
Neto
229.219.152
251.867.032
76
Cost of revenues (Note 40)
Operating expenses (Note 41)
Sub-total
Capitalized borrowing cost
Reclassification
Net
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
16. ASET TETAP DAN PROPERTI PERTAMBANGAN
(Lanjutan)
16. FIXED ASSETS
(Continued)
AND
MINING
PROPERTIES
Pit Selatan di Senakin yang terdiri dari 480,860 hektar,
dimana properti pertambangan yang terkait dengan
232.483 hektar awalnya dirilis untuk Thiess sebesar
USD26.791.904 pada tanggal 31 Desember 2012 telah
dihapuskan. Pit ini termasuk dalam AROAMS antara
Arutmin dan Thiess. Pembebasan lahan di lokasi
tambang menjadi semakin sulit, karena perlawanan
nyata dari penduduk desa setempat yang terletak di
dalam kaki pit yang akan direlokasi meskipun adanya
insentif
kompensasi,
pengembangan
alternatif
pekerjaan baru dalam bentuk perkebunan karet dan
penyediaan perumahan baru. Akibatnya, pembebasan
lahan untuk Thiess di lokasi pertambangan menjadi
lambat, sehingga pertambangan di lokasi menjadi
tidak aktif pada pertengahan 2012. Arutmin kemudian
memutuskan untuk menghentikan operasi dan
menghapuskan biaya yang berkaitan dengan Pit
Selatan.
Pit Selatan at Senakin consisting of 480,860 hectares,
of which mining properties relating to 232,483 hectares
initially
released
to
Thiess
amounting
to
USD26,791,904 as of December 31, 2012 were written
off. This pit was included in the AROAMS between
Arutmin and Thiess. Land acquisition at the mining site
became increasingly more difficult, due to the apparent
resistance of local villagers located within the pit footprint to be relocated despite compensation incentives,
development of new employment alternatives in the
form of a rubber plantation and provision of new
housing. Consequently, land release to Thiess at the
site for mining slowed down, resulting in mining at the
site becoming inactive in the middle of 2012. Arutmin
then decided to discontinue the operation and write-off
the costs related to Pit Selatan.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, manajemen
tidak mengakui adanya penurunan nilai aset tetap dan
properti pertambangan dan berkeyakinan bahwa jumlah
terpulihkan aset tetap dan properti pertambangan lebih
tinggi
dari
jumlah
tercatat,
kecuali
untuk
penghapusbukuan terkait properti pertambangan
Arutmin pada bulan Desember 2012.
As of December 31, 2013 and 2012, the management
did not recognize any impairment on fixed assets and
mining properties and believes that the recoverable
amounts of fixed assets and the mining properties are
higher than the carrying value, except for write-off of
Arutmin’s mining properties in December 2012.
Total biaya pinjaman utang bank dan obligasi yang
dikapitalisasi sehubungan dengan aset dalam
penyelesaian masing-masing sejumlah USD73.095.487
dan USD55.513.548 pada tanggal 31 Desember 2013
dan 2012. Tingkat kapitalisasi adalah masing-masing
13,50% dan 15,04% pada tanggal 31 Desember 2013
dan 2012.
Total capitalized borrowing costs of bank loans
and bonds related to construction-in-progress
amounted to USD73,095,487 and USD55,513,548 as of
December 31, 2013 and 2012, respectively. The
capitalization rates used were 13.50% and 15.04% as
of December 31, 2013 and 2012, respectively.
17. ASET EKSPLORASI DAN EVALUASI
17. EXPLORATION AND EVALUATION ASSETS
Rincian dan mutasi dari akun ini adalah sebagai berikut:
Details and movements of this account were as follows:
2013
Entitas Anak/ Subsidiaries
PT Gorontalo Minerals
PT Citra Palu Minerals
Konblo Bumi, Inc.
Gallo Oil (Jersey) Ltd.
PT Mitra Bisnis Harvest
PT Buana Minera Harvest
PT MBH Mining Resource
PT Bintan Mineral Resources
PT MBH Minera Resource
PT Citra Jaya Nurcahya
Total
Lokasi/Location
Block-I Tombolilato,
Block-II Molotabu
Poboya
Mafa Cost, Kakata, Liberia
Block-R2
Block-13
Banyuasin
Ogan Komering Ulu
Banyuasin
Ogan Komering Ulu
Banyuasin
Ogan Komering Ulu
Ogan Komering Ulu
Lahat
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Akuisisi/
Acquisition
Penambahan/
Additions
Reklasifikasi/
Reclassification
Saldo Akhir/
Ending
Balance
Pengurangan/
Disposal
34.945.524
-
9.298.453
-
-
44.243.977
10.841.444
18.265.102
165.026.566
201.982.773
-
30.756.052
2.353.409
30.834.292
30.834.292
34.977.476
62.913.711
81.991.415
53.274.191
3.538.722
635.960
1.814.227
-
-
18.265.102
-
14.380.166
165.662.526
203.797.000
30.756.052
2.353.409
30.834.292
30.834.292
34.977.476
62.913.711
81.991.415
53.274.191
431.061.409
327.934.838
15.287.362
-
18.265.102
756.018.507
77
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
17. ASET EKSPLORASI DAN EVALUASI (Lanjutan)
17. EXPLORATION AND EVALUATION ASSETS
(Continued)
2012
Entitas Anak/ Subsidiaries
Lokasi/Location
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Akuisisi/
Acquisition
Penambahan/
Additions
Reklasifikasi/
Reclassification
Saldo Akhir/
Ending
Balance
Pengurangan/
Disposal
Bumi Mauritania S.A.
Spariat-Zednes, Tomagod
Quest, Tomagod Sud,
Makhama, Bababe
30.987.775
-
25.020.873
PT Gorontalo Minerals
Block-I Tombolilato,
Block-II Molotabu
Poboya
Mafa Cost, Kakata, Liberia
Block-R2
Block-13
14.894.573
-
20.050.951
-
-
34.945.524
5.870.025
12.888.451
164.107.371
198.714.607
-
4.971.419
5.376.651
919.195
3.268.166
-
-
10.841.444
18.265.102
165.026.566
201.982.773
427.462.802
-
59.607.255
-
431.061.409
PT Citra Palu Minerals
Konblo Bumi, Inc.
Gallo Oil (Jersey) Ltd.
Total
(56.008.648)
(56.008.648)
-
-
Aset eksplorasi dan evaluasi atas Gallo merupakan
biaya minyak dan gas bumi yang berkaitan dengan
kegiatan eksplorasi di Yaman.
Exploration and evaluation assets for Gallo represent
costs of oil and gas properties in connection with the
exploration activities in Yemen.
Gallo dan Kementerian Sumber Daya Minyak dan
Mineral Republik Yaman (MoMR) melakukan Perjanjian
Bagi Hasil Produksi pada tanggal 25 Februari 1999.
Gallo and the Ministry of Oil and Mineral Resources
(MoMR) of the Republic of Yemen entered into a
Production Sharing Agreement on February 25, 1999.
Pada tanggal 16 Januari 2010, Gallo berhasil
memperoleh perpanjangan izin eksplorasi tahap kedua
di Blok 13 untuk empat puluh dua (42) bulan dari
tanggal 14 November 2009 sampai dengan 13 Mei
2013. Pada tanggal 28 April 2013, Galllo diberikan
tambahan perpanjangan izin untuk dua belas (12) bulan
dari 14 Mei 2013 sampai dengan 13 Mei 2014.
On January 16, 2010, Gallo was able to secure a permit
to enter the second exploration phase in the PSA of
Block 13 for forty-two (42) months from November 14,
2009 to May 13, 2013. On April 28, 2013, Gallo was
granted an extra extension for twelve (12) months from
May 14, 2013 to May 13, 2014.
Pada tanggal 21 Maret 2012, Gallo diberikan tambahan
perpanjangan izin eksplorasi tahap kedua di Blok R2
untuk dua belas (12) bulan dari tanggal 14 Februari
2012 sampai dengan 13 Februari 2013. Pada tanggal
28 April 2013, Gallo diberikan tambahan dan
perpanjangan izin terakhir eksplorasi tahap kedua untuk
dua belas (12) bulan dari 14 Februari 2013 sampai
dengan 13 Februari 2014.
On March 21, 2012, Gallo was granted an extra
extension for the second exploration phase in the PSA
of Block R2 for twelve (12) months from February 14,
2012 to February 13, 2013. On April 28, 2013, Gallo
was granted an extra and last extension for the second
exploration phase for twelve (12) months from February
14, 2013 to February 13, 2014.
Pada tanggal 22 Desember 2013, Gallo mengajukan
permohonan perpanjangan satu (1) tahun untuk Blok
R2 dan dua (2) tahun untuk Blok 13. Sampai dengan
tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian,
permohonan perpanjangan dari Kementerian Sumber
Daya Minyak dan Mineral Republik Yaman masih
dalam proses dan saat ini mengalami keterlambatan
administrasi.
Namun
demikian,
manajemen
berkeyakinan bahwa mereka akan bisa mendapatkan
persetujuan dari Kementerian Sumber Daya Minyak dan
Mineral Republik Yaman, karena Perdana Menteri
Yaman sudah menanggapi permintaan manajemen
untuk mempercepat proses persetujuan.
On December 22, 2013, Gallo applied for request for an
extension of one (1) year for Block R2 and two (2) years
for Block 13. As of the completion date of the
consolidated financial statements, the application for
extension from MoMR is still in process and currently
experiencing
administrative
delay.
However,
management believes that they will be able to get the
approvals from the MoMR despite the said delay, as the
Yemen Prime Minister already responded to
management’s request to speed up the approval
process.
78
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
17. ASET EKSPLORASI DAN EVALUASI (Lanjutan)
17. EXPLORATION AND EVALUATION ASSETS
(Continued)
Sejak Januari 2011, Gallo telah menunda kegiatan
operasinya untuk Blok R2 dan Blok 13 sehubungan
dengan ketidaktersediaan jasa yang diperlukan untuk
aktivitas eksplorasinya. Manajemen berkeyakinan
bahwa situasi di Yaman saat ini hanya sementara.
Pemulihan nilai tercatat aset tersebut tergantung pada
penyelesaian situasi di Yaman, hasil aktivitas eksplorasi
yang akan dilakukan di masa mendatang dan hasil
dari persetujuan perpanjangan izin. Manajemen
berkeyakinan bahwa situasi saat ini tidak akan memiliki
dampak yang signifikan terhadap pemulihan jangka
panjang aset minyak dan gas bumi milik Gallo.
Since January 2011, Gallo has suspended its
operations for Block R2 and Block 13 due to current
unavailability of most of the services required for its
exploration activities. The management believes
that Yemen’s current situation is temporary. The
recoverability of the carrying value of such assets is
dependent on the outcome of this situation in Yemen,
the results of the exploratory works to be carried out in
the future and the results of the approval of extension
permits. The management believes that the current
situation will not have a significant impact on the longterm recoverability of Gallo’s oil and gas properties.
Total biaya pinjaman utang bank dan obligasi yang
dikapitalisasi sehubungan dengan biaya eksplorasi dan
evaluasi yang ditangguhkan sejumlah USD22.797.642
dan USD16.975.772 masing-masing pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012. Tingkat kapitalisasi
adalah masing-masing 13,50% dan 15,04% pada tahun
2013 dan 2012.
Total capitalized borrowing costs of bank loans and
bonds related to exploration and evaluation assets
amounted to USD22,797,642 and USD16,975,772 as of
December 31, 2013 and 2012, respectively. The
capitalization rates used were 13.50% and 15.04% in
2013 and 2012, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2012, aset eksplorasi
dan
evaluasi
Bumi
Mauritania
S.A./Tamagot
Bumi S.A. diklasifikasikan sebagai “Kelompok lepasan
yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual”
(Catatan 13).
As of December 31, 2012, exploration and evaluation
assets from Bumi Mauritania S.A./Tamagot Bumi S.A.
were reclassified to “Disposal group classified as held
for sale” (Note 13).
Pada tanggal 18 Januari 2013, aset eksplorasi dan
evaluasi Konblo dihapuskan sehubungan dengan dilusi
atas kepemilikan di Konblo (Catatan 4a).
On January 18, 2013, Konblo's exploration and
evaluation assets have been disposed due to the
dilution of ownership interest in Konblo (Note 4a).
18. BIAYA PENGUPASAN TANGGUHAN
18. DEFERRED STRIPPING COSTS
Pada bulan Oktober 2013, PT Kaltim Prima Coal (KPC),
entitas pengendalian bersama, telah menerbitkan
Laporan Pernyataan Cadangan baru tanggal 30 Maret
2013 yang disertifikasi oleh pihak ketiga. KPC telah
mengubah long-term stripping ratios (LTSRs) atas
pengoperasian lokasi tambangnya sesuai dengan
Laporan Pernyataan Cadangan baru tersebut dan
mempertimbangkan rencana penambangan sampai
dengan berakhirnya Perjanjian Karya Pengusahaan
Pertambangan Batubara pada tahun 2022.
In October 2013, PT Kaltim Prima Coal (KPC), a
jointly controlled entity, has released its new Reserve
Statement Report as of March 31, 2013 as certified by a
third party. KPC changed the long-term stripping ratios
(LTSRs) of the operating mine pits following the new
Reserve Statement Report and considering the mine
plan until the end of the Coal Contract of Work in 2022.
Manajemen KPC menilai bahwa rasio pengupasan
tanah aktual tidak secara signifikan lebih berbeda dari
rasio pengupasan tanah yang diperkirakan. Untuk itu,
saldo biaya pengupasan tanah ditangguhkan pada
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah nihil.
Management of KPC assessed that the actual stripping
ratios were not significantly different than the planned
stripping ratios. Thus, there was nil balance of deferred
stripping costs as of December 31, 2013 and 2012.
79
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
18. BIAYA PENGUPASAN TANGGUHAN (Lanjutan)
18. DEFERRED STRIPPING COSTS (Continued)
2013
Rasio Aktual
Pengupasan/
Actual
Stripping Ratio
PT Kaltim Prima Coal
Bendili
Bengalon
Pit J
Pelikan
Melawan
Kangguru
Mustahil
15,38
10,94
11,98
9,63
11,09
7,39
7,67
2012
Rasio
Pengupasan
yang
Direncanakan/
Planned
Stripping Ratio
12,53
8,30
11,06
7,41
10,14
7,26
6,89
19. GOODWILL
Rasio Aktual
Pengupasan/
Actual
Stripping Ratio
14,67
8,75
12,16
12,36
10,04
6,41
0,00
Rasio
Pengupasan
yang
Direncanakan/
Planned
Stripping Ratio
14,88
10,49
12,63
9,66
11,84
7,26
0,00
PT Kaltim Prima Coal
Bendili
Bengalon
Pit J
Pelikan
Melawan
Kangguru
Mustahil
19. GOODWILL
Akun ini merupakan selisih lebih biaya perolehan di atas
nilai aset neto Entitas Anak.
Saldo
1 Januari/
Balance as of
January 1,
2013
This account represents the excess of acquisition cost
over the net assets value of Subsidiaries.
Penambahan/
Additions
Reklasifikasi/
Reclassification
Saldo
31 Desember/
Balance as of
December 31,
2013
Harga
Akumulasi amortisasi
458.365.358
150.088.242
-
-
458.365.358
150.088.242
Cost
Accumulated amortization
Nilai Tercatat
308.277.116
-
-
308.277.116
Carrying Value
Saldo
1 Januari/
Balance as of
January 1,
2012
Penambahan/
Additions
Reklasifikasi/
Reclassification
Saldo
31 Desember/
Balance as of
December 31,
2012
Harga
Akumulasi amortisasi
469.658.065
150.088.242
-
(11.292.707)
-
458.365.358
150.088.242
Cost
Accumulated amortization
Nilai Tercatat
319.569.823
-
(11.292.707)
308.277.116
Carrying Value
Perusahaan tidak mengamortisasi goodwill sejak tahun
2011 sehubungan dengan penerapan PSAK 22 (Revisi
2010) yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2011.
Akumulasi amortisasi merupakan amortisasi goodwill
sampai dengan tahun 2010.
The Company did not amortize goodwill since 2011 in
connection with the adoption of PSAK 22 (Revised
2010) which was effective on January 1, 2011. The
accumulated amortization pertains the amortization of
goodwill up to 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2013, manajemen
berkeyakinan bahwa jumlah terpulihkan atas goodwill
lebih tinggi dari jumlah tercatat.
As of December 31, 2013, the management believes
that the recoverable amount of goodwill is higher than
its carrying value.
80
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
19. GOODWILL (Lanjutan)
19. GOODWILL (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, goodwill
yang diakui di Leap-Forward Resources Ltd.
diklasifikasikan sebagai “Kelompok lepasan yang
diklasifikasikan
sebagai
dimiliki
untuk
dijual”
(Catatan 13).
As of December 31, 2013 and 2012, goodwill
recognized in Leap-Forward Resources Ltd. was
reclassified to “Disposal groups classified as held for
sale” (Note 13).
20. PIUTANG JANGKA PANJANG
20. LONG-TERM RECEIVABLES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
Catatan/
Notes
Pihak ketiga - Dolar AS
PT Bukit Mutiara
(setelah dikurangi premi yang
belum diamortisasi sebesar
USD76.608.205 pada
tanggal 31 Desember 2013,
USD 100.668.346 pada tanggal
31 Desember 2012
Candice Investments Pte. Ltd.
Total
2012
Third parties - US Dollar
50v
Sub-total
Pihak berelasi - Dolar AS (Catatan 45h)
PT Citra Kusuma Perdana
2013
50w
PT Bukit Mutiara
(net of unamortized premium of
USD 76,608,205 as of
December 31, 2013 and
USD100,668,346
as of December 31, 2012
Candice Investments Pte. Ltd.
358.418.198
66.699.724
308.594.986
60.569.167
425.117.922
369.164.153
Sub-total
15.894.016
8.805.936
Related party - US Dollar (Note 45h)
PT Citra Kusuma Perdana
441.011.938
377.970.089
Total
Pada tanggal 2 November 2009, Perusahaan
menandatangani
perjanjian
pinjaman
dengan
PT Bukit Mutiara (Bukit Mutiara) dimana Perusahaan
setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman dengan
jumlah pokok sebesar USD300 juta kepada Bukit
Mutiara sehubungan dengan perjanjian pembelian dan
pemesanan saham untuk mengakuisisi kepemilikan
tidak langsung sebesar 90% di PT Berau Coal
(“Perusahaan Batubara Target”) oleh Bukit Mutiara.
On November 2, 2009, the Company entered into a
loan agreement with PT Bukit Mutiara (Bukit Mutiara),
wherein the Company agreed to grant a loan facility
with the principal amount of up to USD300 million to
Bukit Mutiara in connection with a share sale and
subscription agreement, which Bukit Mutiara has
negotiated in relation to the acquisition of an indirect
90% interest in PT Berau Coal (the “Coal Company
Target”).
Pinjaman ini tidak menggunakan jaminan dan akan
dibayar kembali seluruhnya pada saat jatuh tempo yaitu
tahun 2015. Tingkat suku bunga pinjaman adalah 12%
per tahun dan jatuh tempo setiap triwulan. Berdasarkan
perubahan perjanjian tanggal 27 Agustus 2012, bunga
yang terutang sejak bulan Januari 2012 harus dibayar
pada tanggal pelunasan terakhir. Ketika utang ini
dibayar lunas, Bukit Mutiara harus membayar premi
penebusan dengan internal rate of return sebesar 19%
kepada Perusahaan.
The loan is unsecured and shall be repaid in full upon
its maturity in 2015. The interest rate of the loan is 12%
per annum and is payable every quarter. Based on
amendment agreement dated August 27, 2012, the
interest accrued since January 2012 shall be paid on
the final repayment date. When the loan is repaid in full,
Bukit Mutiara must pay a redemption premium such that
the Company receives an internal rate of return of 19%.
Saldo
pinjaman
merupakan
biaya
perolehan
diamortisasi dari fasilitas pinjaman tersebut di atas dan
termasuk piutang atas tagihan biaya arranger dan
pemasaran.
The outstanding balance represents the amortized cost
of loan facility and receivables related to arranger and
marketing fees.
81
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
21. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
21. OTHER NON-CURRENT ASSETS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2013
Pihak ketiga
Biaya proyek pengembangan usaha
Uang muka dan jaminan
Biaya rehabilitasi untuk masa depan
dari kontraktor
Jaminan DHPB
Lisensi
Lain-lain (masing-masing
di bawah USD5.000.000)
Sub-total
2012
127.750.000
37.211.932
537.055.923
29.212.663
25.881.327
13.741.898
9.975.112
65.118.692
17.321.613
9.975.112
4.503.954
7.507.716
Third parties
Business development project costs
Advances and deposits
Recoverable from contractors for future
rehabilitation costs
DHPB deposit
License
Others (each below
USD5,000,000)
219.064.223
666.191.719
Sub-total
Pihak berelasi
Aset keuangan tersedia untuk dijual
dijual (Catatan 45c)
Piutang karyawan - bagian
jangka panjang (Catatan 45a)
2.671.629
56.928
2.602.499
2.447.545
Related parties
Available-for-sale financial assets
financial assets (Note 45c)
Employee receivables non-current portion (Note 45a)
Sub-total
5.274.128
2.504.473
Sub-total
224.338.351
668.696.192
Total
Total
Biaya proyek pengembangan usaha merupakan dana
Kelompok Usaha yang ditempatkan melalui perantara
pihak ketiga tertentu untuk peluang pengembangan
usaha. Dana ini telah diinvestasikan dalam berbagai
proyek, dalam bentuk mulai dari pinjaman, termasuk
hak untuk mengkonversi ke ekuitas, partisipasi
pendanaan langsung di bidang pertambangan, dan
usaha bisnis lainnya. Proyek-proyek ini akan dicatat
secara terpisah dalam laporan keuangan konsolidasian
Kelompok Usaha ketika Perusahaan telah mengambil
kepemilikan langsung atau tidak langsung.
Business development project costs represent the
Group’s funds placed with certain third-party
intermediaries to pursue business development
opportunities. These funds have been invested in
various projects, in forms ranging from loans, including
rights to convert to equity, direct funding participation in
mining and other business ventures. These projects will
be accounted for separately in the Group’s consolidated
financial statements once the Company has taken on a
direct or indirect ownership interest.
Pada tanggal 2 Mei 2013, Perusahaan menandatangani
Perjanjian Penyelesaian dengan pihak ketiga dimana
dana
Perusahaan
yang
diinvestasikan
akan
diselesaikan melalui konversi menjadi kepemilikan
atas konsesi batubara di Sumatera (“Proyek Batubara
Sumatera”). Pada tanggal 31 Desember 2013, konsesi
batubara tersebut telah diakuisisi (Catatan 4e). Dengan
demikian, pengakuan pemulihan dari penurunan nilai
aset sebelumnya sebesar USD31.305.000 telah diakui
pada tahun 2013.
On May 2, 2013, the Company entered into a
Settlement Agreement with a third party that the
Company’s funds invested will be settled by conversion
into ownership interests in several coal concessions in
Sumatera (“Sumatera Coal Project”). As of December
31, 2013, those coal concessions have been acquired
(Note 4e). Accordingly, recovery from impairment
previously recognized amounting to USD31,305,000
was recognized in 2013.
Pada tanggal 24 September 2013, Perusahaan
mengadakan Perjanjian Pengalihan Aset Bersyarat
dengan pihak ketiga untuk mengalihakan dana
Perusahaan menjadi kepemilikan atas konsesi batubara
di Kalimantan Timur, yang membutuhkan pemenuhan
kondisi tertentu sebagaimana tercantum dalam
Perjanjian. Sampai dengan tanggal penyelesaian
laporan keuangan konsolidasian, pemenuhan kondisi
tersebut masih dalam proses.
On September 24, 2013, the Company entered into a
Conditional Asset Transfer Agreement with third parties
for the transfer of the Company’s fund into ownership
interest in a coal concession in East Kalimantan that
requires certain conditions as stated in the Agreement.
As of the completion date of the consolidated financial
statements, the settlements of those conditions are still
in process.
82
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
21. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (Lanjutan)
21. OTHER NON-CURRENT ASSETS (Continued)
Berdasarkan kemajuan dan status dari proyek tersebut,
manajemen berkeyakinan tidak terdapat indikasi bahwa
dana yang diinvestasikan tidak dapat dipulihkan. Oleh
karena itu, tidak ada rugi penurunan nilai yang dicatat
pada tanggal 31 Desember 2013.
Based on the progress and status of those projects,
management believes that there is no indication that the
funds invested may not be recoverable. Accordingly, no
impairment loss was recorded as of December 31,
2013.
Uang muka dan jaminan terdiri dari uang muka kepada
PT Daerah Maju Bersaing (DMB) yang merupakan dana
talangan
sejumlah
USD4.000.000
berdasarkan
Perjanjian Kerjasama dengan PT Multi Capital, Entitas
Anak, pada tanggal 23 Juli 2009 sehubungan dengan
pendirian PT Multi Daerah Bersaing (MDB), Entitas
Anak, dan atas akuisisi saham PT Newmont Nusa
Tenggara, entitas asosiasi.
Advances and deposits include advances to PT Daerah
Maju Bersaing (DMB) which represents bridging facility
amounting to USD4,000,000 based on the Cooperation
Agreement with PT Multi Capital, a Subsidiary, on
July 23, 2009 related to the establishment of PT Multi
Daerah Bersaing (MDB), a Subsidiary, and for the
acquisition of shares in PT Newmont Nusa Tenggara,
an associate.
Berdasarkan persetujuan pemegang saham MDB,
pada tanggal 4 Juli 2011, MDB telah setuju untuk
memberikan
dividen
dibayar
dimuka
sebesar
USD30.000.000 kepada DMB. Pada tanggal 31
Desember 2013, saldo dividen dibayar dimuka ini telah
bertambah menjadi USD35.620.000. Dividen dibayar
dimuka ini tanpa bunga dan akan diperhitungkan
dengan pembayaran dividen yang akan dideklarasikan
dan dibayarkan kemudian hari oleh MDB kepada DMB
(pemegang sahamnya). Uang muka tersebut dicatat
sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan” pada
aset tidak lancar lainnya.
Based on MDB shareholders’ meeting on July 4, 2011,
MDB has agreed to render an advance dividend
amounting to USD30,000,000 to DMB. As of December
31, 2013 advance dividend has increased to
USD35,620,000. The advance dividend is non-interest
bearing and will be accounted for against future
dividend payments distributed by MDB to DMB
(shareholder). The advance is recorded as part of
“Advances and Deposits” in other non-current assets.
Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan
investasi di Konblo Bumi Inc., pihak berelasi, sebesar
USD2.614.701, sehubungan dengan dilusi kepemilikan
saham Lemington terhadap Konblo, yang mana telah
berkurang menjadi sebesar 5% dari seluruh saham
yang dikeluarkan dan telah disajikan sebagai aset
keuangan aset keuangan tersedia untuk dijual pada
tanggal 31 Desember 2013 (Catatan 4a).
Available-for-sale financial assets represent investment
in Konblo Bumi Inc., a related party, amounting to
USD2,614,701, in relation to the diluted share
ownership of Lemington in Konblo, which has been
reduced to 5% of the total issued shares and has been
presented as available-for-sale financial assets as of
December 31, 2013 (Note 4a).
Tagihan kontraktor untuk biaya rehabilitasi di masa
mendatang dibebankan kepada kontraktor untuk daerah
yang telah ditambang dan belum direhabilitasi
pada setiap akhir periode pelaporan (Catatan 28).
Arutmin menghapusbukukan tagihan kepada Thiess
untuk biaya rehabilitasi di masa mendatang sebesar
USD26.443.282 pada tanggal 31 Desember 2013
sesuai dengan Akta Penyelesaian dan Penghentian
(Catatan 51p).
Recoverable from contractors for future rehabilitation
costs represents chargeable to the contractors for the
disturbed areas that remain non-rehabilitated at the end
of each reporting period (Note 28). Arutmin wrote off
recoverable from Thiess for future rehabilitation costs
amounting to USD26,443,282 as of December 31, 2013
in line with the Deed of Settlement and Termination
(Note 51p).
83
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
22. PINJAMAN JANGKA PENDEK
22. SHORT-TERM LOANS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
2013
Catatan/
Notes
Pihak ketiga - Dolar AS
Fasilitas Credit Suisse 2012
Fasilitas Castleford Investment
Holdings Ltd. 2013
Saldo Pinjaman
setelah Dikurangi
Biaya Keuangan
yang Belum
Diamortisasi/
Loan Balance,
Net of
Unamortized
Financing Cost
Biaya Keuangan
yang Belum
Diamortisasi/
Unamortized
Financing cost
Pokok/
Principal
22e
116.560.775
-
116.560.775
22g
79.333.332
-
79.333.332
Third parties - US Dollar
Credit Suisse Facility 2012
Castleford Investment
Holdings Ltd. Facility 2013
195.894.107
-
195.894.107
Total
Total
2012
Catatan/
Notes
Pihak ketiga - Dolar AS
Fasilitas Credit Suisse 2012
22e
Biaya Keuangan
yang Belum
Diamortisasi/
Unamortized
Financing cost
Pokok/
Principal
100.000.000
Saldo Pinjaman
setelah Dikurangi
Biaya Keuangan
yang Belum
Diamortisasi/
Loan Balance,
Net of
Unamortized
Financing Cost
(1.306.533)
Rincian pembayaran yang dilakukan pada year berjalan
untuk masing-masing fasilitas pinjaman adalah sebagai
berikut:
98.693.467
Third party - US Dollar
Credit Suisse Facility 2012
The details of repayments made during the year for
each loan facility were as follows:
2013
2012
Pihak ketiga - Dolar AS
Fasilitas JPMorgan Chase Bank 2011
Fasilitas Barclays Bank 2011
Fasilitas Bank of America 2011
Fasilitas UBS AG 2011
Fasilitas UBS AG 2012 - 2
-
200.000.000
200.000.000
200.000.000
75.000.000
25.000.000
Third parties - US Dollar
JPMorgan Chase Bank Facility 2011
Barclays Bank Facility 2011
Bank of America Facility 2011
UBS AG Facility 2011
UBS AG Facility 2012 - 2
Total
-
700.000.000
Total
84
PT BUMI RESOURCES Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2013 AND 2012
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise
stated)
22. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
22. SHORT-TERM LOANS (Continued)
a.
b.
Fasilitas JPMorgan Chase Bank 2011
a.
JPMorgan Chase Bank Facility 2011
Pada tanggal 29 September 2011, Perusahaan
(sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya,
PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited,
Sangatta Holdings Limited, dan Forerunner
International
Pte.
Ltd.
(sebagai
“Original
Guarantors”), JPMorgan Chase Bank, N.A., cabang
Singapura (sebagai “Pemilik Dana”), dan Credit
Suisse AG, cabang Singapura, (sebagai “Arranger,
Facility
Agent
dan
Security
Agent”)
menandatangani Perjanjian Kredit dimana Pemilik
Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit
kepada Perusahaan sebesar USD200 juta.
Pinjaman tersebut mempunyai suku bunga
pinjaman sebesar 6% per tahun dan, jika
Perusahaan melakukan perpanjangan, suku
bunganya menjadi 9% per tahun dari tanggal jatuh
tempo awal, yang jatuh pada bulan Maret 2012,
ditambah LIBOR.
On September 29, 2011, the Company (the
“Borrower”) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal,
Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings
Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the
“Original Guarantors”), JPMorgan Chase Bank,
N.A., Singapore branch, (the “Original Lender”) and
Credit Suisse AG, Singapore branch, (the
“Arranger, Facility Agent and Security Agent”)
entered into a Credit Agreement, under which the
Original Lender agreed to provide to the Company
credit facility amounting to USD200 million. The
loan has an interest rate of 6% per annum and, if
the Company exercises the extension option, 9%
per annum from the initial maturity date, which falls
in March 2012, plus LIBOR.
Hasil dari pinjaman ini digunakan untuk membayar
biaya-biaya transaksi dan pembayaran Fasilitas
Commitment A Perjanjian Pinjaman CFL (Catatan
30a).
The proceeds of the loan were used for the
payment of transaction expenses and repayment of
Facility A Commitment of the CFL Loan Agreement
(Note 30a).
Pada tanggal 7 Februari 2012, Perusahaan
telah melunasi pinjaman ini, menggunakan
fasilitas pinjaman yang diperoleh dari China
Development Bank Corporation sebesar USD600
juta (Catatan 30l).
On February 7, 2012, the Company has repaid the
loan, which was refinanced by USD600 million loan
facility from China Development Bank Corporation
(Note 30l).
Fasilitas Barclays Bank 2011
b.
Barclays Bank Facility 2011
Pada tanggal 4 November 2011, Perusahaan
(sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya
(sebagai
“Original
Guarantors”),
Lembaga
Keuangan (sebagai “Pemilik Dana”), Barclays
Capital (sebagai “Arranger”), Barclays Bank plc
(sebagai “Facility Agent dan Security Agent”)
menandatangani Perjanjian Kredit dimana Pemilik
Dana setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman
talangan kepada Perusahaan sebesar USD200 juta
yang difasilitasi oleh Barclays Bank plc untuk tujuan
pelunasan Fasilitas A dari Pinjaman CFL dan/atau
pinjaman talangan UBS. Pinjaman ini dikenakan
suku bunga LIBOR ditambah 6% per tahun dan
akan dibayarkan secara penuh pada saat tanggal
jatuh tempo pada bulan Maret 2012. Perusahaan
dapat memilih untuk memperpanjang tanggal jatuh
tempo sampai dengan September 2012. Jumlah
yang diperpanjang akan dikenakan suku bunga
sebesar LIBOR ditambah 9%.
On November 4, 2011, the Company (the
“Borrower”) and its Subsidiaries (the “Original
Guarantors”), Financial 
Download