Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tanggal Efektif Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) di: • Pasar Reguler dan Negosiasi • Pasar Tunai Tanggal Mulai Perdagangan Saham Tanpa HMETD di: • Pasar Reguler dan Negosiasi • Pasar Tunai Tanggal Pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham yang Berhak atas HMETD (Recording Date) 30 Juni’14 30 Juni’14 7 Juli’14 11 Juli’14 8 Juli’14 14 Juli’14 11 Juli’14 Distribusi HMETD Tanggal Pencatatan HMETD di Bursa Periode Perdagangan HMETD Periode Pelaksanaan HMETD Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan Saham Tambahan Tanggal Penjatahan Periode Distribusi Saham Hasil Pelaksanaan HMETD secara Elektronik Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan SahamTambahan yang Tidak Memperoleh Penjatahan 14 Juli’14 15 Juli’14 15 Jul’14 - 1 Sep’14 15 Jul’14 - 1 Sep’14 3 Sep’14 4 Sep’14 17 Jul’14 - 3 Sep’14 5 Sep’14 OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI, SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT BUMI RESOURCES Tbk BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA KETERANGAN, DATA ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. PT BUMI ResourceS Tbk BIDANG USAHA Minyak, Gas Bumi, Pertambangan dan Mineral KANTOR Rasuna Epicentrum Bakrie Tower, Lt 12 Jl. H.R. Rasuna Said Jakarta 12940, Indonesia Telp: (62-21) 5794 2080 Faksimili: (62-21) 5794 2070 E-mail: info@bumiresources.com Website: www.bumiresources.com PENAWARAN UMUM TERBATAS IV KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“HMETD”) Saham yang akan ditawarkan dalam PUT IV ini adalah sebanyak-banyaknya 32.198.770.000 saham biasa atas nama Seri B dengan nilai nominal Rp100 setiap saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 250 per saham, seluruhnya sebesar Rp 8.049.692.500.000 yang berasal dari saham portepel dan seluruhnya akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Setiap pemegang saham biasa atas nama Seri A yang memiliki 20 saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 11 Juli 2014 pukul 16.00 WIB berhak atas 31 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”), dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Seri B yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Apabila terdapat sisa saham, maka (A) sebanyak 13.800.000.000 Saham Baru akan diambil bagian dengan alokasi sebagai berikut: (i) Long Haul Holdings Limited akan mengambil bagian sebanyak 6.900.000.000 Saham Baru (atau setara dengan AS$150.000.000) yang akan digunakan sebagai pelunasan sebagian utang Perseroan kepada CFL sebagaimana diatur berdasarkan Master Deed, tanggal 8 Oktober 2013 (sebagaimana telah diubah dari waktu ke waktu), (ii) sejumlah 6.900.000.000 Saham Baru akan dialokasi kepada Castleford Investment Holdings Ltd ("Castleford") berdasarkan Debt Settlement Agreement tertanggal 10 Juni 2014 antara Perseroan dan Castleford sebagai konversi utang Perseroan menjadi saham, dan apabila masih ada sisa saham yang belum diambil, (B) sebanyak-banyaknya 2.042.090.000 saham dari sisa saham akan diambil bagian oleh PT Danatama Makmur sebagai pembeli siaga atas komitmen penuh (full commitment) pada harga yang sama dengan harga PUT IV Perseroan, yaitu sebesar Rp 250 setiap saham berdasarkan Akta Perjanjian Pembelian Siaga PUT IV PT Bumi Resources Tbk No.108 tanggal 19 Juni 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., S.E., Mkn., Notaris di Jakarta, antara Perseroan dengan PT Danatama Makmur ("Perjanjian Pembeli Siaga PUT IV") Perjanjian Pembeli Siaga PUT IV tersebut didukung dengan adanya surat kecukupan dana pembeli siaga yang dikeluarkan oleh Standard Chartered tertanggal 27 Juni 2014. HMETD dapat diperdagangkan di PT Bursa Efek Indonesia serta di luar Bursa mulai tanggal 15 Juli 2014 sampai dengan tanggal 1 September 2014. Apabila sampai dengan batas waktu tanggal 1 September 2014 tersebut HMETD yang dimiliki oleh pemegang saham Perseroan tidak dilaksanakan, maka HMETD tersebut menjadi tidak berlaku lagi. Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan. PUT IV MENJADI EFEKTIF SETELAH DISETUJUI OLEH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PERSEROAN. DALAM HAL RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA TIDAK MENYETUJUI PENERBITAN HMETD, MAKA SEGALA KEGIATAN YANG AKAN DILAKSANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DI ATAS DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA. RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO PENURUNAN HARGA BATUBARA YANG AKAN BERPENGARUH NEGATIF PADA KINERJA PERSEROAN PENTING UNTUK DIPERHATIKAN PUT IV INI AKAN BERDAMPAK KEPADA PENGELUARAN SAHAM BARU, YANG BERJUMLAH SEBANYAK-BANYAKNYA 32.198.770.000 SAHAM, MAKA PEMEGANG SAHAM LAMA YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA MENGALAMI PENURUNAN PRESENTASE KEPEMILIKAN (DILUSI) SEBANYAK-BANYAKNYASEBESAR 60,78% PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PUT IV INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA. Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 30 Juni 2014 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV PT Bumi Resources Tbk (selanjutnya dalam Prospektus ini disebut “Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran dengan surat No. 205/BR-BOD/V/14 sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas IV dalam rangka penerbitan HMETD (selanjutnya disebut PUT IV) kepada OJK di Jakarta pada tanggal 6 Mei 2014, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan No. IX.D.1. Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-26/PM/2003, tanggal 17 Juli 2003, jo. Kep-07/PM/2001, tanggal 23 Maret 2001 mengenai HMETD dan Peraturan No. IX.D.2 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-08/PM/2000, tanggal 13 Maret 2000 mengenai “Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran dalam Rangka Penerbitan HMETD” yang merupakan pelaksanaan dari Undang-undang Republik Indonesia No. 8/1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal. Lembaga dan profesi penunjang pasar modal dalam rangka PUT IV ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, keterangan atau laporan serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini, sesuai dengan bidang tugas masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku serta kode etik dan norma profesinya. Sehubungan dengan PUT IV ini, semua pihak yang terafiliasi dilarang memberikan penjelasan dan/atau membuat pernyataan apapun mengenai hal-hal yang tidak tercantum dalam Prospektus ini tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan. Lembaga dan profesi penunjang pasar modal yang turut dalam PUT IV ini dengan tegas menyatakan tidak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana didefinisikan dalam Undang-undang Pasar Modal. Perseroan telah mengungkapkan semua informasi yang wajib diketahui oleh publik dan tidak terdapat lagi informasi yang belum diungkapkan sehingga tidak menyesatkan publik. PUT IV ini tidak didaftarkan berdasarkan Undang-undang dan/atau Peraturan lain selain yang berlaku di Indonesia. Barang siapa di luar Indonesia menerima Prospektus ini atau HMETD, maka dokumen-dokumen tersebut tidak dimaksudkan sebagai penawaran untuk membeli saham atau melaksanakan HMETD, kecuali bila penawaran, pembelian saham maupun pelaksanaan HMETD tersebut tidak bertentangan atau bukan merupakan pelanggaran terhadap Undang-undang dan/atau Peraturan yang berlaku di negara tersebut. PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV DAFTAR ISI DAFTAR ISI vi DEFINISI viii RINGKASAN x I. PENAWARAN UMUM TERBATAS IV 1 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PUT IV 4 III. PERNYATAAN UTANG 8 IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING 31 V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 1. Umum 2. Kondisi Perekonomian 3. Keuangan 4. Manajemen Risiko 34 34 34 34 39 VI. RISIKO USAHA 42 VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN 45 VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN 1. Riwayat Singkat Perseroan 2. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan 3. Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum yang Memiliki 5% atau Lebih Saham Perseroan 4. Pengurusan dan Pengawasan Perseroan 5. Struktur Organisasi 6. Sumber Daya Manusia (SDM) 7. Keterangan tentang Anak-anak Perusahaan 8. Struktur Kepemilikan Perseroan dan Anak Perusahaan 9. Hubungan Kepemilikan, Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dan Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum 10. Perjanjian-perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga 11. Keterangan Tentang Perkara Hukum yang sedang Dihadapi Perseroan, Anak Perusahaan, Direksi dan Komisaris 46 46 46 48 48 54 54 57 122 123 128 168 IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN 1. Umum 2. Kegiatan Usaha 3. Aset Tetap 4. Asuransi 5. Prospek Usaha 6. Strategi Usaha 7. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) 8. Tanggung Jawab Sosial (“CSR”) 9. Transaksi dengan Pihak Berelasi 174 174 174 204 207 209 211 212 212 214 X. EKUITAS 217 XII. KEBIJAKAN DIVIDEN 218 XIII. PERPAJAKAN 219 XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL 221 XV. 223 PIHAK YANG BERTINDAK SEBAGAI PEMBELI SIAGA vi PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV XVI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM 224 XVII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN 248 XVIII. PERSYARATAN PEMESANAN DAN PEMBELIAN SAHAM 495 XIX. KETERANGAN TENTANG HMETD 500 XX. 502 PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN HMETD vii PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV DEFINISI Anak Perusahaan : Perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Perseroan lebih dari 50% atau sama dengan 50% jika terdapat pengendalian Perseroan atas perusahaan tersebut. AME : AME Mineral Economics (Hong Kong) Limited. AS$ : Dolar Amerika Serikat BAE : Biro Administrasi Efek, dimana dalam PUT IV Perseroan adalah PT EDI Indonesia. BEI : PT Bursa Efek Indonesia, yang merupakan hasil merger dari Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. BNRI : Berita Negara Republik Indonesia. Bursa : PT Bursa Efek Indonesia. DPS : Daftar Pemegang Saham Perseroan, yang dibuat, disusun dan diadministrasikan oleh PT EDI Indonesia selaku Biro Administrasi Efek Perseroan. Dirjen : Direktorat Jenderal. Hari Bursa : Hari dimana Bursa melakukan transaksi perdagangan. HMETD : Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. KAP : Kantor Akuntan Publik. KPC : PT Kaltim Prima Coal KSEI : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Masyarakat : Pemegang saham Perseroan yang jumlah kepemilikan sahamnya kurang dari 5%. Menteri Kehakiman : Menteri Kehakiman Republik Indonesia yang namanya pernah diubah menjadi “Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia”, dimana saat ini disebut dengan nama “Menteri Hukum dan Hak Asasi Republik Indonesia”. OJK : Otoritas Jasa Keuangan, yaitu lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang No.21 tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan yang merupakan badan pengganti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2013. Perseroan : PT Bumi Resources Tbk. Perusahaan Asosiasi : Perusahaan dimana Perseroan melakukan penyertaan secara langsung ke dalam sejumlah perusahaan dengan nilai penyertaan lebih dari 20% dan kurang dari 50% dari keseluruhan saham yang telah dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. PT : Perseroan Terbatas. PUT : Penawaran Umum Terbatas. RUPS : Rapat Umum Pemegang Saham. RUPSLB : Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. SKS : Surat Kolektif Saham. Tbk : Terbuka. TBN : Tambahan Berita Negara Republik Indonesia. viii PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV TDP : Tanda Daftar Perusahaan. UU PM : Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. UU PT : Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. ix PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV RINGKASAN Ringkasan ini memuat fakta-fakta dan pertimbangan penting dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih terperinci di dalam Prospektus ini. Informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang AS$ dan Rupiah dan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Pendahuluan Perseroan, berkedudukan di Jakarta Selatan, adalah sebuah PT yang didirikan dan diatur menurut Hukum Indonesia. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 130, tanggal 26 Juni 1973, sebagaimana telah dirubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar, No. 103, tanggal 28 November 1973, yang keduanya dibuat di hadapan Djoko Soepadmo, SH, Notaris di Surabaya (“Akta Pendirian Perseroan”) dan telah sah menjadi badan hukum sejak tanggal 12 Desember 1973 berdasarkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A.5/433/12, tanggal 12 Desember 1973 Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah berdasarkan Akta Berita Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ketiga No.80, tanggal 13 Mei 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara, yakni mengenai Pasal 4 ayat (1), Pasal 14 ayat (2), Pasal 15 ayat (3), Pasal 17 ayat (2) serta penegasan kembali seluruh anggaran dasar Perseroan. Sejumlah aktivitas (corporate actions) Perseroan berkaitan dengan pencatatan sahamnya di Bursa yang telah dilakukan Perseroan antara lain sebagai berikut : Tanggal Pencatatan pada Bursa 30 Juli 1990 Tanggal Efektif Penawaran Umum 18 Juli 1990 10.000.000 10.000.000 18 Maret 1991 - 25.000.000 35.000.000 30 Juli 1993 22 Februari 1993 10.000.000 45.000.000 29 September 1997 - 45.000.000 90.000.000 30 September 1997 - 108.000.000 198.000.000 Right Issue II 24 November 1997 4 November 1997 594.000.000 792.000.000 Right Issue III 26 Mei 2000 18 Februari 2000 18.612.000.000 19.404.000.000 5 Oktober 2010 30 September 2010 1.369.400.000 20.773.400.000 Keterangan Penawaran Perdana Company Listing Right Issue I Stock Split Saham Bonus Non Pre-Emptive Right Jumlah Saham Akumulasi Jumlah Saham Kegiatan usaha utama Perseroan adalah bergerak di bidang kegiatan eksplorasi dan eksploitasi kandungan batubara (termasuk pertambangan dan penjualan batubara) dan eksplorasi minyak. Kegiatan usaha tersebut termasuk ke dalam lingkup usaha sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan telah sesuai dengan Hukum Indonesia. Perseroan berdomisili di Jakarta, dengan kantor berlokasi di Bakrie Tower Lantai 12, Rasuna Epicentrum, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan 12940. Sesuai dengan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan per 30 Juni 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo, total aset Perseroan tercatat sebesar Rp 13.542 miliar. Sementara itu, total liabilitas dan ekuitas Perseroan per 31 Oktober 2007 masing-masing tercatat sebesar Rp 6.831 miliar dan Rp 4.763 miliar. Nilai aset tersebut merupakan hasil konsolidasi dari seluruh anak perusahaan yang dimiliki Perseroan dalam menunjang penciptaan nilai perusahaan secara keseluruhan. Berdasarkan Akta Berita Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ketiga No.80, tanggal 13 Mei2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie SH., SE., MKn., Notaris di Jakarta Utara dan DPS per tanggal 25 April 2014 yang dikeluarkan oleh Ficomindo Buana Registrar selaku Biro Administrasi Efek Perseroan, Komposisi Modal Saham dan Susunan Pemegang Saham Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Seri A (Nominal Rp 500) Seri B (Nominal Rp 100) Saham 20.773.400.000 283.633.000.000 Modal Ditempatkan x Rupiah 10.386.700.000.000 28.363.300.000.000 % PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Keterangan Saham % 4.797.485.702 2.398.742.851.000 23,09 Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch (*) S/A Long Haul Holdings Ltd 1.264.213.935 632.106.967.500 6,09 Masyarakat dibawah 5% Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Seri A (Nominal Rp 500) Seri B (Nominal Rp 100) (*) Rupiah Credit Suisse AG SG Branch S/A CSAGSING(*) LHHL(LHHL-130M)-20233 34064 14.711.700.363 7.355.850.181.500 70,82 20.773.400.000 10.386.700.000.000 100,00 283.633.000.000 28.363.300.000.000 Berdasarkan surat pernyataan dari Long Haul Holdings Ltd (“Long Haul”) tanggal 11 Juni 2014 yang menyatakan bahwa Long Haul memiliki 6.061.699.637 saham atau sebesar 29,18% kepemilikan saham Perseroan melalui Credit Suisse AG SG Branch S/A SCAGSING-LHLL (LHHL130M) – 20233 34064 dan Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd. PUT IV Direksi atas nama Perseroan dengan ini melakukan PUT IV kepada para Pemegang Saham dalam Rangka Penerbitan HMETD sebanyak-banyaknya 32.198.770.000 Saham Biasa Atas Nama Seri B dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham dengan Harga Pelaksanaan Rp 250 (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya Rp 8.049.692.500.000 (delapan triliun empat puluh sembilan miliar enam ratus sembilan puluh dua juta lima ratus ribu Rupiah) yang berasal dari portepel. Setiap pemegang saham biasa atas nama Seri A yang memiliki 20 (dua puluh) Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 11 Juli 2014 pukul 16.00 WIB berhak atas 31 (tiga puluh satu) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Seri B yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Apabila terdapat sisa saham, maka (A) sebanyak 13.800.000.000 Saham Baru akan diambil bagian dengan alokasi sebagai berikut: (i) Long Haul Holdings Limited akan mengambil bagian sebanyak 6.900.000.000 Saham Baru (atau setara dengan AS$150.000.000) yang akan digunakan sebagai pelunasan sebagian utang Perseroan kepada CFL sebagaimana diatur berdasarkan Master Deed, tanggal 8 Oktober 2013 (sebagaimana telah diubah dari waktu ke waktu), (ii) sejumlah 6.900.000.000 Saham Baru akan dialokasi kepada Castleford Investment Holdings Ltd ("Castleford") berdasarkan Debt Settlement Agreement tertanggal 10 Juni 2014 antara Perseroan dan Castleford sebagai konversi utang Perseroan menjadi saham, dan apabila masih ada sisa saham yang belum diambil, (B) sebanyakbanyaknya 2.042.090.000 saham dari sisa saham akan diambil bagian oleh PT Danatama Makmur sebagai pembeli siaga atas komitment penuh (full commitment) pada harga yang sama dengan harga PUT IV Perseroan, yaitu sebesar Rp 250 setiap saham berdasarkan Akta Perjanjian Pembelian Siaga PUT IV PT Bumi Resources Tbk No.108 tanggal 19 Juni 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., S.E., Mkn., Notaris di Jakarta, antara Perseroan dengan PT Danatama Makmur ("Perjanjian Pembeli Siaga PUT IV") Perjanjian Pembeli Siaga PUT IV tersebut didukung dengan adanya surat kecukupan dana pembeli siaga yang dikeluarkan oleh Standard Chartered tertanggal 27 Juni 2014. Saham hasil pelaksanaan HMTED yang ditawarkan melalui PUT IV ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari saham portepel dan akan dicatatkan di BEI. Dengan asumsi bahwa seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini terjual habis, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah PUT IV tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini: Keterangan SEBELUM PELAKSANAAN PUT IV SETELAH PELAKSANAAN PUT IV Jumlah Saham Jumlah Nominal % Jumlah Saham Jumlah Nominal % 20.773.400.000 10.386.700.000.000 20.773.400.000 10.386.700.000.000 283.633.000.000 28.363.300.000.000 283.633.000.000 28.363.300.000.000 4.797.485.702 2.398.742.851.000 23,09 12.233.588.540 3.142.353.134.810 23,09 1.264.213.935 632.106.967.500 6,09 3.223.745.534 828.060.127.425 6,09 Modal Dasar Seri A (Nominal Rp 500) Seri B (Nominal Rp 100) Modal Ditempatkan & Disetor Penuh: - Credit Suisse AG SG Branch S/A CSAGSING-LHHL(LHHL-130M)-20233 34064(*) - Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd(*) xi PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Keterangan SEBELUM PELAKSANAAN PUT IV SETELAH PELAKSANAAN PUT IV Jumlah Saham Jumlah Nominal 14.711.700.363 7.355.850.181.500 70,82 37.514.835.926 9.636.163.737.765 70,82 20.773.400.000 10.386.700.000.000 100,00 52.972.170.000 13.606.577.000.000 100,00 Seri A (Nominal Rp 500) - - - - Seri B (Nominal Rp 100) 283.633.000.000 28.363.300.000.000 251.434.230.000 25.143.423.000.000 - Masyarakat dibawah 5% % Jumlah Saham Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Jumlah Nominal % Saham dalam Portepel (*) Berdasarkan surat pernyataan dari Long Haul Holdings Ltd (“Long Haul”) tanggal 11 Juni 2014 yang menyatakan bahwa Long Haul memiliki 6.061.699.637 saham atau sebesar 29,18% kepemilikan saham Perseroan melalui Credit Suisse AG SG Branch S/A SCAGSING-LHLL (LHHL130M) – 20233 34064 dan Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd. Jika saham-saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam HMETD, secara proposional berdasarkan hak yang dilaksanakan. Dengan asumsi bahwa seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini tidak diambil oleh pemegang HMETD, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah PUT IV tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini: Keterangan SEBELUM PELAKSANAAN PUT IV Jumlah Saham Jumlah Nominal SETELAH PELAKSANAAN PUT IV Jumlah Saham Jumlah Nominal % % Modal Dasar Seri A (Nominal Rp 500) 20.773.400.000 10.386.700.000.000 20.773.400.000 10.386.700.000.000 Seri B (Nominal Rp 100) 283.633.000.000 28.363.300.000.000 283.633.000.000 28.363.300.000.000 4.797.485.702 2.398.742.851.000 23,09 4.797.485.702 2.398.742.851.000 13,10 1.264.213.935 632.106.967.500 6,09 1.264.213.935 632.106.967.500 3,45 - - - 6.900.000.000 690.000.000.000 18,84 - - - Modal Ditempatkan & Disetor Penuh: - Credit Suisse AG SG Branch S/A CSAGSING-LHHL(LHHL-130M)-20233 34064(*) - Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd(*) - Pihak yang ditunjuk berdasarkan Master Deed - Castleford - Pembeli Siaga - Masyarakat dibawah 5% Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh 6.900.000.000 690.000.000.000 18,84 2.042.090.000 204.209.000.000 5,58 14.711.700.363 7.355.850.181.500 70,82 14.711.700.363 7.355.850.181.500 40,18 20.773.400.000 10.386.700.000.000 100,00 36.615.490.000 11.970.909.000.000 100,00 Saham dalam Portepel (*) Seri A (Nominal Rp 500) - - - - Seri B (Nominal Rp 100) 283.633.000.000 28.363.300.000.000 267.790.910.000 26.779.091.000.000 Berdasarkan surat pernyataan dari Long Haul Holdings Ltd (“Long Haul”) tanggal 11 Juni 2014 yang menyatakan bahwa Long Haul memiliki 6.061.699.637 saham atau sebesar 29,18% kepemilikan saham Perseroan melalui Credit Suisse AG SG Branch S/A SCAGSING-LHLL (LHHL130M) – 20233 34064 dan Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd. Mengingat bahwa jumlah saham yang ditawarkan adalah dalam jumlah besar yaitu sebanyak-banyaknya 32.198.770.000 saham, maka pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya mengalami penurunan presentase kepemilikan (dilusi) sebanyak-banyaknya sebesar 60,78%. Saham yang diterbitkan dalam rangka PUT IV ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh lainnya. Penggunaan Dana Dari Hasil PUT IV Dana hasil PUT IV ini, setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan dengan prioritas sebagai berikut: 1. Sebesar AS$14 juta setara dengan Rp 161 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan digunakan untuk modal kerja Perseroan meliputi biaya operasional dan pembayaran bunga. xii PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV 2. a. Sebanyak-banyaknya sebesar AS$ 275 juta setara dengan Rp 3.162 miliar (dengan menggunakan kurs Rp 11.500) akan digunakan untuk melakukan pelunasan fasilitas Perseroan secara proporsional dengan perincian sebagai berikut : No. 1. 2. 3. 4. Nama Fasilitas Axis Bank Limited 2011 Kreditur Axis Bank Limited Tingkat Bunga LIBOR + 5,5% p.a. Jumlah Pokok Terutang Jumlah Pinjaman AS$ 200 juta AS$ 135 juta Tanggal Jatuh Tempo Penggunaan Dana 20 kali angsuran triwulanan sejak tanggal 4 Agustus 2011 Melunasi sebagian utang Perseroan dari satu atau lebih fasilitas yang diberikan oleh Secured Creditor. Secured Creditor adalah pihak kreditur yang terlibat dalam perjanjian Intercreditor Agreement dimana Deutsche bank bertindak sebagai agen fasilitas. Jumlah dari fasilitas dari Secured Creditor ini adalah sebesar AS$ 200 jt. Credit Suisse 2010 –2 Credit Suisse, cabang Singapura LIBOR + 11% p.a. AS$ 150 juta AS$ 117 juta Tahun 2013 Penebusan Obligasi konversi tanpa bunga sebesar AS$ 150 juta (Obligasi Konversi II) yang diterbitkan pada tanggal 1 Oktober 2007 oleh Enercoal dan terdaftar pada Bursa Efek Singapura (Singapore Exchange Trading Limited) dan pembayaran atas biaya transaksi. Deutsche Bank 2011 - Deutsche Bank AG, cabang Singapura - WestLB AG, cabang Singapura LIBOR + 5 % p.a. AS$ 150 juta AS$ 54 juta November 2014 Melunasi fasilitas UBS sebesar AS$ 125 juta AS$ 62 juta 36 bulan setelah tanggal penggunaan Perjanjian tanggal 5 Maret 2012 Dana yang diperoleh dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai kembali pinjaman jangka pendek sebesar AS$75 juta dari UBS AG, cabang singapura pada tanggal 5 Maret 2012 UBS AG 2012 - 1 UBS AG, cabang London LIBOR + 6% p.a. AS$ 75 juta Melunasi sebagian dari hutang yang dimiliki oleh perusahaan berdasarkan : 5. CDB 2011 China Development Bank LIBOR + 6.70% p.a. AS$ 600 Juta AS$ 600 Juta Februari 2016 a) Fasilitas JPMorgan Chase Bank 2011 sebesar AS$ 200 Juta b) Fasilitas Barclays Bank 2011 sebesar AS$ 200 Juta c) Fasilitas America xiii Bank of 2011 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Nama Fasilitas No. Kreditur Tingkat Bunga Jumlah Pinjaman Jumlah Pokok Terutang Tanggal Jatuh Tempo Penggunaan Dana sebesar Juta AS$ 200 d) Pembayaran kepada Arranger atas biaya Arrangement (yang akan dikurangkan dari penerimaan pinjaman tersebut), dan Pembayaran biaya transaksi lainnya. b. Sebesar AS$ 48 juta atau sebesar Rp 552 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan dipergunakan untuk merealisasikan anggaran program untuk Blok 13 dan Blok R2 dari konsesi hidrokarbon yang dimiliki Gallo Oil (Jersey) Ltd (“Gallo”). yang merupakan anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh Perseroan dalam bentuk perjanjian utang piutang antar perusahaan (intercompany loan). Saat ini Gallo masih dalam tahap eksplorasi. Jika dana hasil PUT IV ini tidak mencukupi untuk mendanai program-program Gallo tersebut di atas maka Perseroan akan mencari sumber dana lain yang berasal dari project financing atau akan ditangguhkan oleh Perseroan. c. 3. Sebesar AS$ 32,58 juta atau sebesar Rp 374,67 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan dipergunakan untuk melaksanakan feasibility study konsesi tembaga dan emas yang dimiliki oleh PT Gorontalo Minerals (“GM”) yang merupakan anak perusahaan Perseroan dengan kepemilikan tidak langsung sebesar 69,67% melalui PT Bumi Resource Mineral Tbk. melalui skema utang piutang dimana syarat dan kondisinya akan ditetapkan kemudian pada saat dana tersebut diberikan ke anak perusahaan. Jika dana hasil PUT IV ini tidak mencukupi untuk mendanai feasibility study GM tersebut di atas maka Perseroan akan mencari sumber dana lain yang berasal dari project financing atau akan ditangguhkan oleh Perseroan. Sebesar AS$150 juta setara dengan Rp 1.725 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan digunakan untuk melakukan pelunasan sebagian fasilitas pinjaman dari China Investment Corporation (“CIC”)melalui Country Forest Limited ("CFL") pada tanggal 18 September 2009 (sebagaimana telah diubah dari waktu ke waktu) yang telah diperoleh Perseroan melalui Bumi Netherland B.V (anak perusahaanyang dimiliki 100% (seratus persen) oleh Perseroan) berdasarkan perjanjian utang antar perusahaan (intercompany loan) tanggal 5 November 2009 ("Perjanjian Utang CFL"). Sampai dengan tanggal penerbitan Prospektus ini, jumlah pokok terutang berdasarkan Perjanjian Utang CFL tersebut adalah sebesar AS$ 1,3 miliar (tingkat bunga sebesar 12% per tahun), yang mana pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada Oktober 2014 sebesar AS$ 600 juta dan Oktober 2015 sebesar AS$ 700 juta. Dana yang diperoleh Perseroan dari Perjanjian Utang CFL tersebut telah dipergunakan oleh Perseroan untuk: (i) membayar saldo utang yang timbul dari akuisisi tidak langsung atas kepemilikan saham Perseroan di beberapa Anak Perusahaan, (ii) pembayaran utang-utang Perseroan dan sebagian Anak Perusahaan dan (iii) sisa pinjaman untuk modal kerja dan keperluan operasional umum Perseroan. Apabila saham-saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini, tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang HMETD, maka Long Haul Holdings Limited akan mengambil bagian sebanyak 6.900.000.000 Saham Baru (atau setara dengan AS$150.000.000) yang akan digunakan sebagai pelunasan sebagian Perjanjian Utang CFL sebagaimana diatur berdasarkan Master Deed. 4. Sebesar AS$150 juta atau setara dengan Rp1.725 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan digunakan untuk melakukan pelunasan seluruh utang Perseroan kepada Castleford Investment xiv PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Holdings Ltd ("Castleford"). Utang Perseroan kepada Castleford ini berasal dari perjanjian utangpiutang antara BRI yang merupakan anak perusahaan yang dimiliki 99% oleh Perseroan dengan Castleford berdasarkan Facility Agreement tanggal 14 November 2013 dengan Castleford ("Pinjaman Castleford") dimana berdasarkan perjanjian novasi utang antara Perseroan, BRI dan Castleford pada tanggal 5 Juni 2014 ("Perjanjian Novasi"), Pinjaman Castleford tersebut telah dinovasikan dari BRI kepada Perseroan. Pengalihan berdasarkan Perjanjian Novasi ini telah ditegaskan oleh BRI dalam Acknowledgement of Indebtednessdari BRI kepada Perseroan. Dana yang diperoleh dari hasil PUT IV ini akan dipergunakan oleh Perseroan untuk melunasi pinjaman Castleford tersebut diatas. Apabila saham-saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini, tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang HMETD, maka berdasarkan Debt Settlement Agreement tanggal 10 Juni 2014 yang dibuat di antara Perseroan dengan CIH, CIH selaku kreditur telah menyetujui untuk mengkonversi hutang Perseroan sejumlah AS$ 150.000.000 atau setara dengan Rp 1,725 miliar dengan sisa saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini yakni setara dengan 6.900.000.000 saham biasa Atas Nama Seri B yang dikeluarkan oleh Perseroan sehubungan dengan PUT IV ini. Seluruh kreditur-kreditur tersebut di atas merupakan pihak ketiga dan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.E.1, Lampiran Keputusan Bapepam-LK Nomor KEP-412/BL/2009, tanggal 25 November 2009, tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu ("Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1"). Apabila penggunaan dana hasil PUT IV sebagaimana dimaksud di atas termasuk dalam kategori Transaksi Afiliasi atau Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi Material sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 dan Peraturan BapepamLK Nomor IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK Nomor KEP-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, maka Perseroan akan menaati ketentuan-ketentuan dalam peraturan perundang-undangan tersebut. Keterangan secara terperinci mengenai Penggunaan Dana Hasil PUT IV dapat dilihat di dalam Bab II Prospektus ini. Sumber Daya dan Cadangan PT Kaltim Prima Coal (“KPC”) Sumber daya dan cadangan yang dimiliki KPC adalah sebagai berikut: Area Sangatta Bengalon Total 2013 Sumber daya batubara (juta ton) Cadangan Batubara (juta ton) 7.714 1.554 9.268 924 236 1.160 Sumber: Technical review of resources and reserves statements as of February 2013 PT Runge Indonesia PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”) Sumber daya dan Cadangan batubara yang dimiliki Arutmin adalah sebagai berikut: Area Senakin Satui Batulicin Mulia Asam Asam Sarongga Undeveloped Sumber Daya Batubara (juta ton) Cadangan Batubara (juta ton) 2013 401 262 167 697 321 328 201 14 47 16 41 203 72 4 xv PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Area Sumber Daya Batubara (juta ton) Cadangan Batubara (juta ton) 2013 Total 2.377 397 Sumber: Technical review of resources and reserves statements as of February 2013 PT Runge Indonesia Fajar Bumi Sakti (“FBS”) Sumber daya dan cadangan yang dimiliki FBS adalah sebagai berikut: Area 2013 Sumber daya batubara (juta ton) Cadangan Batubara (juta ton) 14 575 589 14 321 335 Loa Ulung Tabang Total Sumber: JORC Report 2012 yang diterbitkan oleh PT SMG Consultant PT Pendopo Energi Batubara (“PEB”) Sumber daya dan cadangan yang dimiliki PEB adalah sebagai berikut: Area Sigoyang Benuang Total 2013 Sumber daya batubara (juta ton) Cadangan Batubara (juta ton) 1.366 945 2.311 933 373 1.306 Sumber: Statement of Open Cut Coal Resources and Reserves diterbitkan oleh PT Runge Indonesia, Maret 2012 Pendapatan segmen usaha Berikut ini merupakan pendapatan segmen usaha Perseroan selama 3 (tiga) tahun terakhir: (dalam ribuan AS$) Keterangan 2013 31 Desember 2012 2011 Pendapatan Penjualan batubara Lain-lain 3.527.798 19.626 3.753.302 22.216 3.980.151 20.839 Total Pendapatan 3.547.424 3.775.518 4.000.990 Prospek Usaha Berbagai perjanjian pemasaran batubara, baik yang baru diadakan maupun yang akan berlaku kemudian, telah berhasil dibuat dengan komisi penjualan yang lebih rendah, dari 4% menjadi 2,5%. Kami berharap produksi di tambang Batu Hijau Newmont Nusa Tenggara dapat dimulai kembali pada pertengahan tahun 2013 melalui lapisan tambang Elang yang baru dibuka dan bernilai tinggi. Lingkungan pasar global yang tidak bersahabat dan ditambah memburuknya situasi di zona Eropa merupakan faktor-faktor yang akan terus diawasi oleh Perseroan hingga kondisi pasar membaik yang ditandai dengan terciptanya pertumbuhan permintaan batubara dan mineral lainnya. Penjajakan peluang secara selektif diharapkan mampu menanggapi perubahan-perubahan yang menguntungkan berdasarkan mekanisme pasar. Perseroan berusaha untuk memonetisasi aset non-inti, seperti FBS dan aset-aset di bawah BRMS. Dengan memusatkan perhatian pada pengurangan utang dan pengoperasian tambang, Perseroan diharapkan dapat meningkatkan keuntungan dan mengurangi ketergantungan pada satu sumber pendapatan, sehingga Perseroan mampu melayani kepentingan para pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan lainnya dalam jangka panjang Strategi Usaha xvi PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Secara umum, strategi Perseroan dalam meningkatkan kapasitas pertambangan batubara dan mineral lainnya, adalah dengan berupaya untuk melanjutkan empat tujuan transformasi strategis: pengurangan dan penurunan biaya bunga, penciptaan nilai, keunggulan operasional, dan perubahan persepsi. Sementara secara khusus, Perseroan memiliki pendekatan strategi yang disesuaikan dengan kondisi kebutuhan spesifik masing-masing unit bisnis di bawahnya. Dari sisi produksi, perseroan bermaksud untuk meningkatkan operasinya dengan meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya. Untuk meningkatkan produktifitas, perseroan bermaksud untuk (i) meningkatkan produktivitas armada ‘pengupasan tanah’ yang dimiliki sendiri, (ii) memaksimalkan produktivitas dan meningkatkan hasil keluaran rantai produksi batubara dan ‘shiploaders’, dan (iii) melibatkan kontraktor pertambangan untuk meningkatkan produktivitas peralatannya, armada excavator, bulldozer, grader dan truk pengangkutan batubara. Jika terdapat peluang yang cocok, Perseroan berniat untuk mengakuisisi atau berinvestasi di perusahaan atau aset sumber daya alam dan industri ekstraktif mineral, terutama di Indonesia dan di tempat lain di kawasan Asia Pasifik, dimana perseroan yakin hal tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan pendapatan, operasi dan profitabilitas. Perseroan terus mengevaluasi potensi akuisisi, dan investasi strategis dalam, produsen batubara dengan kalori tinggi dan belerang rendah dengan fokus geografis utama di Indonesia dan fokus geografis sekunder di negara-negara di luar Indonesia dimana perseroan percaya bahwa produsen tersebut memiliki keunggulan kompetitif. Perseroan telah mengembangkan serangkaian kriteria investasi internal yang meliputi memilih investasi yang bersifat strategis yang saling melengkapi operasi yang ada, terutama yang mendukung perluasan kehadiran persero di sektor pertambangan batubara Indonesia. Ikhtisar Data Keuangan Penting LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN (dalam ribuan AS$) 31 Desember Keterangan 2013 2012 ASET Aset Lancar 1.944.237 2.263.211 Aset Tidak Lancar 5.059.671 5.091.116 Total Aset 7.003.908 7.354.327 Liabilitas Jangka Pendek 4.719.914 2.559.443 Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas 2.586.953 4.402.734 7.306.867 6.962.177 189.687 241.236 LIABILITAS Kepentingan Nonpengendali Ekuitas (Defisiensi Modal) – Neto (302.959) 392.150 Total Liabilitas dan Ekuitas (Defisiensi Modal) 7.003.908 7.354.327 LAPORAN LABA (RUGI) KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (dalam ribuan AS$) 31 Desember 2013 3.547.424 Keterangan Pendapatan 2012 3.775.518 Laba Bruto 686.204 983.903 Laba Usaha 230.047 432.277 (660.103) (705.626) Rugi Neto xvii PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV RASIO-RASIO PENTING Keterangan RASIO LIKUIDITAS Aset Lancar / Liabilitas jangka pendek Aset Lancar setelah Dikurangi Persediaan / Liabilitas jangka pendek 2013 31 Desember 2011 2012 2010 2009 0,4 0,9 1,1 1,9 1,1 0,4 0,8 1,0 1,8 1,0 1,0 0,9 0,8 0,8 0,8 (0,1) (24,1) 0,0 17,8 1,9 5,6 1,7 4,5 3,2 6,5 RASIO AKTIVITAS Tingkat Perputaran Persediaan Tingkat Perputaran Aset Tetap Tingkat Perputaran Total Aset 19,3 2,1 0,5 26,6 2,2 0,5 14,3 4,4 0,5 14,8 3,6 0,4 20,7 4,2 0,4 RASIO PROFITABILITAS Laba Bruto / Penjualan Neto Laba (Rugi) Neto / Total Aset Laba (Rugi) Neto / Modal Sendiri 0,2 (0,1) 2,2 0,3 (0,1) (1,8) 0,4 0,0 0,2 0,3 0,0 0,2 0,3 0,0 0,0 -6,0% -30,3% -46,8% -6,5% -5,6% -38,1% -60,7% -428,2% 36,7% 64,6% 75,5% 5,5% 19,2% 22,5% 24,4% -8,1% 8,48% -30,82% -42,09% -61,1% RASIO LEVERAGE Total Liabilitas Terhadap Total Aset Laba Sebelum Beban Bunga dan Pajak terhadap Beban Bunga Liabilitas terhadap Ekuitas RASIO PERTUMBUHAN Penjualan Neto Laba Bruto Laba Usaha Laba Neto Pernyataan Utang (dalam ribuan AS$) 31 Desember 2013 (Diaudit) Keterangan LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Utang kepada Pemerintah Indonesia Beban masih harus dibayar Utang pajak Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Utang sewa pembiayaan Taksiran liabilitas restorasi dan Rehabilitasi Premi penebusan Obligasi konversi Liabilitas yang secara langsung berhubungan dengan kelompok lepasan yang diklasifikasikan 195.894 173.663 75.914 147.178 1.012.028 419.752 170.354 1.563.525 53.491 11.233 434.852 371.835 xviii PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV (dalam ribuan AS$) 31 Desember 2013 (Diaudit) 90.193 Keterangan sebagai dimiliki untuk dijual Total Liabilitas Jangka Pendek 4.719.914 LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi Liabilitas pajak tangguhan - neto Liabilitas imbalan pasti pascakerja Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun pinjaman jangka panjang Utang sewa pembiayaan Taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi Total Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas 78.568 103.073 32.997 2.032.137 134.796 205.382 2.586.953 7.306.867 Risiko Usaha Risiko yang dapat mempengaruhi usaha Perseroan dan anak perusahaan secara umum dapat dikelompokkan sebagai berikut: A. Risiko operasional yaitu: 1. Risiko penurunan harga batu bara 2. Risiko peningkatan harga bahan bakar minyak 3. Risiko tidak tercapainya target produksi 4. Risiko Arus kas yang ketat dalam jangka pendek 5. Risiko hilangnya cadangan akibat kegiatan penambangan ilegal B. Risiko Keuangan yaitu: 1. Risiko kredit 2. Risiko likuiditas 3. Risiko valuta asing 4. Risiko harga ekuitas 5. Risiko tingkat bunga Tabel berikut merupakan informasi ringkas mengenai anak perusahaan yang dimiliki oleh Perseroan sebagai berikut: Kepemilikan Efektif (%) No Nama Perusahaan Kegiatan Usaha Status Pengendalian Lokasi Langsung Tidak Langsung 1 PT Sitrade Coal (“SC”) pertambangan Entitas Anak Indonesia 99,99 perdagangan, industri, pertambangan, dan jasa Entitas Anak Indonesia jasa, perdagangan dan pengangkutan darat Entitas Anak Indonesia 2 PT Lumbung Capital (“LC”) PT Citra Jaya 3 Nurcahya (“CJN”) xix Tahun Operasi Komersial Tahun Penyertaan - - 2005 99,80 - - 2011 - 99,95 (melalui LC) - 2013(*) PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV No Nama Perusahaan PT MBH Minera 4 Resource (“MBH Minera”) PT Bintan 5 Minera Resource (“BMR”) Kepemilikan Efektif (%) Status Pengendalian Lokasi Langsung Tahun Operasi Komersial Tahun Penyertaan Entitas Anak Indonesia - 99,97 (melalui LC) - 2013(*) Entitas Anak Indonesia - 99,96 (melalui LC) - 2013(*) pertambangan Entitas Anak Indonesia 87,09 0,000006 (melalui LC) 2003 2009 investasi Entitas Anak Singapura 0,002 99,998 (melalui BRMS) - 2008 pertambangan Entitas Anak Indonesia 3,00 96,96 (melalui BRMS) - 2010 investasi Entitas Anak Amerika Serikat - 100,00 (melalui BRMS) Belum beroperasi 2005 pertambangan tembaga dan emas Entitas Anak Indonesia - 80,00 (melalui IMC) - 2009 pemasaran produk pertambangan Entitas Anak Jepang - 100,00 (melalui BRMS) 2004 2004 Investasi Entitas Anak Singapura 0,01 99,99 (melalui BRMS) - 2007 Pertambangan seng dan timah hitam Entitas Anak Australia - 87,09 (melalui Calipso) - 2008 Investasi Entitas Anak Singapura - 87,09 (melalui Herald) - 2008 pertambangan timah hitam dan seng Entitas Anak Indonesia - 80,00 (melalui GW) - 2008 pertambangan dan perdagangan Entitas Anak Indonesia - 80,00 (melalui Calipso) - 2010 Kegiatan Usaha perdagangan, kontraktor, industri, percetakan, pengangkutan, jasa, agen, perumahan, pertambangan perdagangan, kontraktor, industri, percetakan, pengangkutan, jasa, agen, perumahan Tidak Langsung PT Bumi 6 Resources MineralsTbk. (“BRMS”) Lemington 7 Investments Pte. Ltd. (”Lemington”) PT Citra Palu 8 Minerals (“CPM”) International 9 Minerals Company LLC (”IMC”) PT Gorontalo 10 Minerals (“GM”) Bumi Resources 11 Japan Company Limited (“BRJ”) Calipso 12 Investment Pte. Ltd. (“Calipso”) Herald 13 Resources Pty. Ltd. (“Herald”) Gain and Win 14 Pte. Ltd. (”GW”) PT Dairi 15 Prima Mineral ("DPM”) 16 PT Sarkea Prima xx PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV No Nama Perusahaan Kepemilikan Efektif (%) Kegiatan Usaha Status Pengendalian Lokasi Langsung Tahun Operasi Komersial Tahun Penyertaan perdagangan Entitas Anak Indonesia - - 2009 Investasi Entitas Anak Indonesia - 75,00 (melalui MC) - 2009 Investasi Entitas Anak Singapura - 100,00 (melalui BRMS) - 2011 perdagangan dan pertambangan Entitas Anak Indonesia 99,75 0,25 (melalui SC) - 2009 pertambangan batubara Entitas Anak Indonesia - 99,68% (melalui CPS) - 2013 pertambangan batubara Entitas Anak Indonesia - 99,95% (melalui CPS) - 2013 pertambangan batubara Entitas Anak Indonesia 99,92% (melalui CPS) - 2013 jasa, Perdagangan dan pertambangan Entitas Anak Indonesia 99,99 0,01 (melalui CPS) - 2008 perdagangan, industri, pertambangan dan jasa Entitas Anak Indonesia - 99,50 (melalui BRI) - 2009 investasi Entitas Anak Republik Seychelles - 50,00 (melalui BRI) - 2008 jasa, perdagangan dan pertambangan Entitas Anak Indonesia - 50,00 (melalui Leap Forward) 1999 2008 investasi Entitas Anak Republik Seychelles - 89,00 (melalui BRI) - 2008 pertambangan Entitas Anak Indonesia - 84,47 (melalui PC) - 2008 Minerals ("SPM”) 17 PT Multi Capital (“MC”) Tidak Langsung 20,00 (melalui BRMS) 99,9 (melalui BRMS) 0,09 (melalui GR) PT Multi 18 Daerah Bersaing (“MDB”) Sahara 19 Resources Pte. Ltd. (”Sahara”) PT Citra 20 Prima Sejati (“CPS”) PT Mitra 21 Bisnis Harvest ("MBH") PT Buana 22 Minera Harvest ("BMH") PT MBH Mining 23 Resources (“MBH Mining”) PT Bumi 24 Resources Investment (“BRI”) PT Green 25 Resources (“GR”) Leap Forward Resources 26 Limited (“Leap Forward”) PT Fajar 27 Bumi Sakti (“FBS”) 28 29 Pendopo Coal Ltd. (”PC”) PT Pendopo Energi xxi PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV No Nama Perusahaan Kepemilikan Efektif (%) Kegiatan Usaha Status Pengendalian Lokasi Langsung Tahun Operasi Komersial Tahun Penyertaan pertambangan dan jasa Entitas Anak Indonesia 99,00 1,00 (melalui SC) - 2008 pertambangan dan jasa Entitas Anak Indonesia 99,00 1,00 (melalui SC) - 2008 investasi Entitas Anak Singapura 100,00 - - 2007 - 100,00 (melalui Knightley Business) - 2011 - 2008 - 2008 - 2008 - 2008 - 2008 - 2011 Tidak Langsung Batubara (“PEB”) PT Kaltim 30 Prima CBM (“Kaltim CBM”) PT Arutmin 31 CBM (“Arutmin CBM”) Knightley Business 32 Resources Pte. Ltd. (”Knightley Business”) Knightley Seamgas Pte. 33 Ltd. eksplorasi gas alam Entitas Anak Singapura (“Knightley Seamgas”) Westprima 34 Resources investasi dan jasa Entitas Anak Singapura - investasi dan jasa Entitas Anak Singapura - investasi dan jasa Entitas Anak Singapura - investasi dan jasa Entitas Anak Singapura - kontraktor pertambangan Entitas Anak Indonesia - investasi Entitas Anak Singapura - Pte. Ltd. (”Westprima”) Arutmin CBM 35 Pte. Ltd. (”Arutmin CBM Ltd”) KPC CBM 36 Pte. Ltd. (”KPC CBM”) Kalenergy 37 Pte. Ltd. (”Kalenergy”) PT Seamgas 38 Indonesia (”SI”) 39 Knightley CBM Pte. Ltd. xxii 50,00 (melalui Knightley Business) 50,00 (melalui Knightley Seamgas) 50,00 (melalui Knightley Business) 50,00 (melalui Knightley Seamgas) 50,00 (melalui Knightley Business) 50,00 (melalui Knightley Seamgas) 50,00 (melalui Knightley Business) 50,00 (melalui Knightley Seamgas) 50,00 (melalui Knightley Business); 50,00 (melalui Knightley Seamgas) 100,00 (melalui Knightley PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV No Nama Perusahaan Kegiatan Usaha Status Pengendalian Kepemilikan Efektif (%) Lokasi Langsung (”Knightley Tidak Langsung Business) Tahun Operasi Komersial Tahun Penyertaan 1992 2005 CBM”) pertambangan Entitas Pengendalian Bersama Indonesia 13,60 32,4 (melalui SC); 9,5 (melalui SHL); 9,5 (melalui KCL); pertambangan Entitas Pengendalian Bersama Indonesia 70,00 - 1989 2001 jasa penunjang pertambangan Entitas Pengendalian Bersama Indonesia 70,00 - - 2007 jasa penunjang pertambangan Entitas Pengendalian Bersama Indonesia 70,00 - - 2007 Investasi Entitas Anak Singapura 100,00 - - 2006 Investasi Entitas Anak Singapura 100,00 - - 2005 distributor batubara Entitas Pengendalian Bersama Kepulauan Cayman - 70,00 (melalui Forerunner) 2005 2006 Investasi Entitas Anak Singapura 100,00 - - 2008 eksplorasi, pengembangan, produksi, penyimpanan, dan transportasi minyak mentah Entitas Anak Republik Yaman 100,00 - - 2000 - - 2003 PT Kaltim 40 Prima Coal (“KPC”) PT Arutmin 43 Indonesia ("Arutmin") PT IndoCoal 44 Kaltim Resources (“Indo Kaltim”) PT IndoCoal 45 Kalsel Resources ("Indo Kalsel") Enercoal 46 Resources Pte. Ltd ("Enercoal") Forerunner 47 International Pte. Ltd. ("Forerunner") IndoCoal Resources 48 (Cayman) Limited ("ICRL") Bumi Capital 49 Pte. Ltd. ("Bumi Capital") Gallo Oil 50 (Jersey) Ltd. ("Gallo") Sangatta 51 Holdings 100,00 Investasi Entitas Anak Republik Seychelles Investasi Entitas Anak Singapura 100,00 - - 2010 Investasi Entitas Anak Singapura 100,00 - - 2010 Limited ("SHL") Bumi Investment 52 Pte.Ltd ("Bumi Investment") 53 Ebury xxiii PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV No Nama Perusahaan Kepemilikan Efektif (%) Kegiatan Usaha Status Pengendalian Lokasi Langsung Tidak Langsung Tahun Operasi Komersial Tahun Penyertaan Investasi Entitas Anak Mauritius 100,00 - - 2003 Investasi Entitas Anak Belanda 100,00 - - 2009 Entitas Anak Belanda 99,99 - - 2013 Investasi Entitas Asosiasi Republik Seychelles - 80,00 (melalui BRI) - - Pertambangan Entitas Asosiasi Indonesia - 15,68 (melalui NDB) 2000 - Jasa, perdagangan dan pertambangan Entitas Asosiasi Indonesia 30,00 - - 2009 Jasa, perdagangan dan pertambangan Entitas Asosiasi Indonesia 30,00 - - 2009 - 17,29 (melalui Zurich) 14,14 (melalui Goldwave Capital Ltd) 1993 - - 2008 2005 - - - - - International Pte.Ltd ("Ebury") Kalimantan 54 Coal Ltd ("KCL") Bumi 55 Netherlands BV ("Bumi Netherlands") Mountain Netherlands 56 Investment Investasidan B.V. pembiayaan ("Mountain Netherlands") Zurich Assets 57 International Ltd. (“Zurich”) PT Newmont 58 Nusa Tenggara (“NNT”) PT Visi Multi 59 Artha (“VMA”) PT Artha 60 Widya Persada (”AWP”) PT Darma 61 Henwa Tbk. Kontraktor pertambangan Entitas Asosiasi Indonesia (“DEWA”) Investasi Entitas Asosiasi Singapura - 30,00 (melalui Knightley Business) Pertambangan gas metana batubara Entitas yang dicatat dengan metode biaya Australia 0,0008 - Pertambangan emas Entitas yang dicatat dengan metode biaya Liberia - Jasa Entitas yang dicatat dengan metode biaya Indonesia 4,60 Tansar gas 62 Pte. Ltd. (“Tansar”) Westside 63 Corporation Ltd. (“WCL”) 64 Konblo Bumi, Inc. (“Konblo”) PT Coalindo 65 Energy (“Coalindo”) 4,35 (melalui Lemington) 3,22 (melalui Arutmin) 2,99 (melalui KPC) (*) Untuk CJN, MBH Minera, dan BMR melakukan peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan/disetor dengan cara mengeluarkan saham baru dengan portepel yang dilakukan dalam rangka konversi atas hutang CJN, MBH Minera, dan BMR terhadap LC. Untuk akta peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan/disetor tersebut masih menunggu persetujuan dari Menkumham. xxiv PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Kebijakan Dividen Dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal dan ketentuan hukum yang berlaku, Perseroan merencanakan untuk membagi dividen tunai kepada seluruh pemegang saham setiap tahun tanpa mengurangi hak RUPS untuk menentukan lain, dengan usulan kebijakan pembayaran dividen kepada pemegang saham yang namanya tercantum pada DPS maksimum 30% dari laba neto Perseroan bergantung pada persetujuan pemegang saham Keterangan secara terperinci mengenai Kebijakan Dividen dapat dilihat di dalam Bab XIII di Prospektus ini. xxv PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV I. PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Direksi atas nama Perseroan dengan ini melakukan PUT IV kepada para Pemegang Saham dalam Rangka Penerbitan HMETD sebanyak-banyaknya 32.198.770.000 Saham Biasa Atas Nama Seri B dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham dengan Harga Pelaksanaan Rp 250 (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya Rp 8.049.692.500.000 (delapan triliun empat puluh sembilan miliar enam ratus sembilan puluh dua juta lima ratus ribu Rupiah) yang berasal dari portepel. Setiap pemegang saham biasa atas nama Seri A yang memiliki 20 (dua puluh) Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 11 Juli 2014 pukul 16.00 WIB berhak atas 31 (tiga puluh satu) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Seri B yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Apabila terdapat sisa saham, maka (A) sebanyak 13.800.000.000 Saham Baru akan diambil bagian dengan alokasi sebagai berikut: (i) Long Haul Holdings Limited akan mengambil bagian sebanyak 6.900.000.000 Saham Baru (atau setara dengan AS$150.000.000) yang akan digunakan sebagai pelunasan sebagian utang Perseroan kepada CFL sebagaimana diatur berdasarkan Master Deed, tanggal 8 Oktober 2013 (sebagaimana telah diubah dari waktu ke waktu), (ii) sejumlah 6.900.000.000 Saham Baru akan dialokasi kepada Castleford Investment Holdings Ltd ("Castleford") berdasarkan Debt Settlement Agreement tertanggal 10 Juni 2014 antara Perseroan dan Castleford sebagai konversi utang Perseroan menjadi saham, dan apabila masih ada sisa saham yang belum diambil, (B) sebanyakbanyaknya 2.042.090.000 saham dari sisa saham akan diambil bagian oleh PT Danatama Makmur sebagai pembeli siaga atas komitment penuh (full commitment) pada harga yang sama dengan harga PUT IV Perseroan, yaitu sebesar Rp 250 setiap saham berdasarkan Akta Perjanjian Pembelian Siaga PUT IV PT Bumi Resources Tbk No.108 tanggal 19 Juni 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., S.E., Mkn., Notaris di Jakarta, antara Perseroan dengan PT Danatama Makmur ("Perjanjian Pembeli Siaga PUT IV") Perjanjian Pembeli Siaga PUT IV tersebut didukung dengan adanya surat kecukupan dana pembeli siaga yang dikeluarkan oleh Standard Chartered tertanggal 27 Juni 2014. Saham hasil pelaksanaan HMTED yang ditawarkan melalui PUT IV ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari saham portepel dan akan dicatatkan di BEI. PT Bumi Resources Tbk BIDANG USAHA Minyak, Gas Bumi, Pertambangan dan Mineral KANTOR Rasuna Epicentrum Bakrie Tower, Lt 12 Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta 12940, Indonesia Telp: (62-21) 5794 2080 Faksimili: (62-21) 5794 2070 E-mail: info@bumiresources.com Website: www.bumiresources.com RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO PENURUNAN HARGA BATUBARA Risiko usaha lainnya dapat dilihat dalam Bab VI mengenai “Risiko Usaha” di dalam Prospektus ini Perseroan, berkedudukan di Jakarta Selatan, adalah sebuah PT yang didirikan dan diatur menurut Hukum Indonesia. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 130, tanggal 26 Juni 1973, sebagaimana telah dirubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar, No. 103, tanggal 28 November 1973, yang keduanya dibuat di hadapan Djoko Soepadmo, SH, Notaris di Surabaya (“Akta Pendirian Perseroan”) dan telah sah menjadi badan hukum sejak tanggal 12 Desember 1973 berdasarkan pengesahan dari Menkumham dengan Surat Keputusan No.Y.A.5/433/12, tanggal 12 Desember 1973. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah berdasarkanAkta Berita Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ketiga No.80, tanggal 13 Mei2014, yang dibuat di 1 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV hadapan Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara, yakni mengenai Pasal 4 ayat (1), Pasal 14 ayat (2), Pasal 15 ayat (3), Pasal 17 ayat (2) serta penegasan kembali seluruh anggaran dasar Perseroan. Sebelum PUT IV ini, Perseroan telah mencatatkan seluruh saham di BEI yang merupakan seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan dengan rincian pencatatan seperti yang tertera dalam tabel berikut ini: Keterangan Penawaran Perdana Company Listing Right Issue I Stock Split Saham Bonus Right Issue II Right Issue III Non Pre-Emptive Right Tanggal Pencatatan pada Bursa 30 Juli 1990 18 Maret 1991 30 Juli 1993 29 September 1997 30 September 1997 24 November 1997 26 Mei 2000 5 Oktober 2010 Tanggal Efektif Jumlah Saham 18 Juli 1990 22 Februari 1993 4 November 1997 18 Februari 2000 30 September 2010 10.000.000 25.000.000 10.000.000 45.000.000 108.000.000 594.000.000 18.612.000.000 1.369.400.000 Akumulasi Jumlah Saham 10.000.000 35.000.000 45.000.000 90.000.000 198.000.000 792.000.000 19.404.000.000 20.773.400.000 Berdasarkan Akta Berita Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ketiga No.80, tanggal 13 Mei2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie SH., SE., MKn., Notaris di Jakarta Utara dan DPS per tanggal 25 April 2014 yang dikeluarkan oleh Ficomindo Buana Registrar selaku Biro Administrasi Efek Perseroan, Komposisi Modal Saham dan Susunan Pemegang Saham Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan Saham Rupiah % Modal Dasar Seri A (Nominal Rp 500) Seri B (Nominal Rp 100) Modal Ditempatkan Credit Suisse AG SG Branch S/A CSAGSING(*) LHHL(LHHL-130M)-20233 34064 Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch (*) S/A Long Haul Holdings Ltd Masyarakat dibawah 5% Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Seri A (Nominal Rp 500) Seri B (Nominal Rp 100) (*) 20.773.400.000 283.633.000.000 10.386.700.000.000 28.363.300.000.000 4.797.485.702 2.398.742.851.000 23,09 1.264.213.935 632.106.967.500 6,09 14.711.700.363 7.355.850.181.500 70,82 20.773.400.000 10.386.700.000.000 100,00 283.633.000.000 28.363.300.000.000 Berdasarkan surat pernyataan dari Long Haul Holdings Ltd (“Long Haul”) tanggal 11 Juni 2014 yang menyatakan bahwa Long Haul memiliki 6.061.699.637 saham atau sebesar 29,18% kepemilikan saham Perseroan melalui Credit Suisse AG SG Branch S/A SCAGSING-LHLL (LHHL130M) – 20233 34064 dan Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd. Dengan asumsi bahwa seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini terjual habis, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah PUT IV tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini: Keterangan SEBELUM PELAKSANAAN PUT IV SETELAH PELAKSANAAN PUT IV Jumlah Saham Jumlah Nominal Modal Dasar Seri A (Nominal Rp 500) 20.773.400.000 10.386.700.000.000 20.773.400.000 10.386.700.000.000 Seri B (Nominal Rp 100) 283.633.000.000 28.363.300.000.000 283.633.000.000 28.363.300.000.000 4.797.485.702 2.398.742.851.000 23,09 12.233.588.540 3.142.353.134.810 3.223.745.534 828.060.127.425 6,09 Modal Ditempatkan & Disetor Penuh: - Credit Suisse AG SG Branch S/A CSAGSING-LHHL(LHHL-130M)-20233 (*) 34064 - Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul (*) Holdings Ltd - Masyarakat dibawah 5% Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh % Jumlah Saham Jumlah Nominal % 23,09 1.264.213.935 632.106.967.500 6,09 14.711.700.363 7.355.850.181.500 70,82 37.514.835.926 9.636.163.737.765 70,82 20.773.400.000 10.386.700.000.000 100,00 52.972.170.000 13.606.577.000.000 100,00 2 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Keterangan SEBELUM PELAKSANAAN PUT IV Jumlah Saham Jumlah Nominal SETELAH PELAKSANAAN PUT IV % Jumlah Saham Jumlah Nominal % Saham dalam Portepel (*) Seri A (Nominal Rp 500) - - - - Seri B (Nominal Rp 100) 283.633.000.000 28.363.300.000.000 251.434.230.000 25.143.423.000.000 Berdasarkan surat pernyataan dari Long Haul Holdings Ltd (“Long Haul”) tanggal 11 Juni 2014 yang menyatakan bahwa Long Haul memiliki 6.061.699.637 saham atau sebesar 29,18% kepemilikan saham Perseroan melalui Credit Suisse AG SG Branch S/A SCAGSING-LHLL (LHHL130M) – 20233 34064 dan Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd. Dengan asumsi bahwa seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini tidak diambil oleh pemegang HMETD, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah PUT IV tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini: Keterangan SEBELUM PELAKSANAAN PUT IV SETELAH PELAKSANAAN PUT IV Jumlah Saham Jumlah Nominal Modal Dasar Seri A (Nominal Rp 500) 20.773.400.000 10.386.700.000.000 20.773.400.000 10.386.700.000.000 Seri B (Nominal Rp 100) 283.633.000.000 28.363.300.000.000 283.633.000.000 28.363.300.000.000 4.797.485.702 2.398.742.851.000 23,09 4.797.485.702 2.398.742.851.000 13,10 1.264.213.935 632.106.967.500 6,09 1.264.213.935 632.106.967.500 3,45 - - - 6.900.000.000 690.000.000.000 18,84 - - - 6.900.000.000 690.000.000.000 18,84 2.042.090.000 204.209.000.000 5,58 14.711.700.363 7.355.850.181.500 70,82 14.711.700.363 7.355.850.181.500 40,18 20.773.400.000 10.386.700.000.000 100,00 36.615.490.000 11.970.909.000.000 100,00 Modal Ditempatkan & Disetor Penuh: - Credit Suisse AG SG Branch S/A CSAGSING-LHHL(LHHL-130M)-20233 34064 - Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd % Jumlah Saham Jumlah Nominal % - Pihak yang ditunjuk berdasarkan Master Deed - Castleford - Pembeli Siaga - Masyarakat dibawah 5% Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Saham dalam Portepel (*) Seri A (Nominal Rp 500) - - - - Seri B (Nominal Rp 100) 283.633.000.000 28.363.300.000.000 267.790.910.000 26.779.091.000.000 Berdasarkan surat pernyataan dari Long Haul Holdings Ltd (“Long Haul”) tanggal 11 Juni 2014 yang menyatakan bahwa Long Haul memiliki 6.061.699.637 saham atau sebesar 29,18% kepemilikan saham Perseroan melalui Credit Suisse AG SG Branch S/A SCAGSING-LHLL (LHHL130M) – 20233 34064 dan Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd. Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan. Pemegang HMETD yang tidak menggunakan haknya untuk membeli saham baru dalam rangka PUT IV ini dapat menjual haknya kepada pihak lain dari tanggal 14 Juli 2014 sampai dengan tanggal 29Agustus 2014 melalui BEI serta di luar Bursa, sesuai dengan Peraturan No. IX.D.1 tentang HMETD. Apabila sampai dengan batas waktu tersebut HMETD yang dimiliki oleh pemegang saham Perseroan tidak dilaksanakan, maka HMETD tersebut menjadi tidak berlaku lagi. Jika saham-saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam HMETD, secara proposional berdasarkan hak yang dilaksanakan. Mengingat bahwa jumlah saham yang ditawarkan adalah dalam jumlah besar yaitu sebanyak-banyaknya 32.198.770.000 saham, maka pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya mengalami penurunan presentase kepemilikan (dilusi) sebanyak-banyaknya sebesar 60,78%. Saham yang diterbitkan dalam rangka PUT IV ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh lainnya. 3 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PUT IV Dana hasil PUT IV ini, setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan dengan prioritas sebagai berikut: 1. Sebesar AS$14 juta setara dengan Rp 161 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan digunakan untuk modal kerja Perseroan meliputi biaya operasional dan pembayaran bunga. 2. a. Sebanyak-banyaknya sebesar AS$ 275 juta setara dengan Rp 3.162 miliar (dengan menggunakan kurs Rp 11.500) akan digunakan untuk melakukan pelunasan fasilitas Perseroan secara proporsional dengan perincian sebagai berikut : No. Nama Fasilitas Kreditur Tingkat Bunga Jumlah Pokok Terutang Jumlah Pinjaman Tanggal Jatuh Tempo 1. Axis Bank Limited 2011 Axis Bank Limited LIBOR + 5,5% p.a. AS$ 200 juta AS$ 135 juta 20 kali angsuran triwulanan sejak tanggal 4 Agustus 2011 2. Credit Suisse 2010 –2 Credit Suisse, cabang Singapura LIBOR + 11% p.a. AS$ 150 juta AS$ 117 juta Tahun 2013 Deutsche Bank 2011 - Deutsche Bank AG, cabang Singapura - WestLB AG, cabang Singapura LIBOR + 5 % p.a. AS$ 150 juta AS$ 54 juta November 2014 3. 4. UBS AG 2012 - 1 UBS AG, cabang London LIBOR + 6% p.a. AS$ 75 juta AS$ 62 juta 36 bulan setelah tanggal penggunaan Perjanjian tanggal 5 Maret 2012 5. CDB 2011 China Development Bank LIBOR + 6.70% p.a. AS$ 600 Juta AS$ 600 Juta Februari 2016 4 Penggunaan Dana Melunasi sebagian utang Perseroan dari satu atau lebih fasilitas yang diberikan oleh Secured Creditor. Secured Creditor adalah pihak kreditur yang terlibat dalam perjanjian Intercreditor Agreement dimana Deutsche bank bertindak sebagai agen fasilitas. Jumlah dari fasilitas dari Secured Creditor ini adalah sebesar AS$ 200 jt. Penebusan Obligasi konversi tanpa bunga sebesar AS$ 150 juta (Obligasi Konversi II) yang diterbitkan pada tanggal 1 Oktober 2007 oleh Enercoal dan terdaftar pada Bursa Efek Singapura (Singapore Exchange Trading Limited) dan pembayaran atas biaya transaksi. Melunasi fasilitas UBS sebesar AS$ 125 juta Dana yang diperoleh dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai kembali pinjaman jangka pendek sebesar AS$75 juta dari UBS AG, cabang singapura pada tanggal 5 Maret 2012 Melunasi sebagian dari hutang yang dimiliki oleh perusahaan berdasarkan : e) Fasilitas JPMorgan Chase Bank 2011 sebesar AS$ 200 Juta f) Fasilitas Barclays Bank 2011 sebesar AS$ 200 Juta PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Nama Fasilitas No. Kreditur Tingkat Bunga Jumlah Pokok Terutang Jumlah Pinjaman Tanggal Jatuh Tempo Penggunaan Dana g) Fasilitas Bank of America 2011 sebesar AS$ 200 Juta h) Pembayaran kepada Arranger atas biaya Arrangement (yang akan dikurangkan dari penerimaan pinjaman tersebut), dan Pembayaran biaya transaksi lainnya. b. Sebesar AS$ 48 juta atau sebesar Rp 552 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan dipergunakan untuk merealisasikan anggaran program untuk Blok 13 dan Blok R2 dari konsesi hidrokarbon yang dimiliki Gallo Oil (Jersey) Ltd (“Gallo”). yang merupakan anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh Perseroan dalam bentuk perjanjian utang piutang antar perusahaan (intercompany loan). Saat ini Gallo masih dalam tahap eksplorasi. Jika dana hasil PUT IV ini tidak mencukupi untuk mendanai program-program Gallo tersebut di atas maka Perseroan akan mencari sumber dana lain yang berasal dari project financing atau akan ditangguhkan oleh Perseroan. c. Sebesar AS$ 32,58 juta atau sebesar Rp 374,67 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan dipergunakan untuk melaksanakan feasibility study konsesi tembaga dan emas yang dimiliki oleh PT Gorontalo Minerals (“GM”) yang merupakan anak perusahaan Perseroan dengan kepemilikan tidak langsung sebesar 69,67% melalui PT Bumi Resource Mineral Tbk. melalui skema utang piutang dimana syarat dan kondisinya akan ditetapkan kemudian pada saat dana tersebut diberikan ke anak perusahaan. Jika dana hasil PUT IV ini tidak mencukupi untuk mendanai feasibility study GM tersebut di atas maka Perseroan akan mencari sumber dana lain yang berasal dari project financing atau akan ditangguhkan oleh Perseroan. 3. Sebesar AS$150 juta setara dengan Rp 1.725 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan digunakan untuk melakukan pelunasan sebagian fasilitas pinjaman dari China Investment Corporation (“CIC”) melalui Country Forest Limited ("CFL") pada tanggal 18 September 2009 (sebagaimana telah diubah dari waktu ke waktu) yang telah diperoleh Perseroan melalui Bumi Netherland B.V (anak perusahaanyang dimiliki 100% (seratus persen) oleh Perseroan) berdasarkan perjanjian utang antar perusahaan (intercompany loan) tanggal 5 November 2009 ("Perjanjian Utang CFL"). Sampai dengan tanggal penerbitan Prospektus ini, jumlah pokok terutang berdasarkan Perjanjian Utang CFL tersebut adalah sebesar AS$ 1,3 miliar (tingkat bunga sebesar 12% per tahun), yang mana pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada Oktober 2014 sebesar AS$ 600 juta dan Oktober 2015 sebesar AS$ 700 juta. Dana yang diperoleh Perseroan dari Perjanjian Utang CFL tersebut telah dipergunakan oleh Perseroan untuk: (i) membayar saldo utang yang timbul dari akuisisi tidak langsung atas kepemilikan saham Perseroan di beberapa Anak Perusahaan, (ii) pembayaran utangutang Perseroan dan sebagian Anak Perusahaan dan (iii) sisa pinjaman untuk modal kerja dan keperluan operasional umum Perseroan. Apabila saham-saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini, tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang HMETD, maka Long Haul Holdings Limited akan mengambil bagian sebanyak 6.900.000.000 Saham Baru (atau setara dengan AS$150.000.000) yang akan digunakan sebagai pelunasan sebagian Perjanjian Utang CFL sebagaimana diatur berdasarkan Master Deed. 4. Sebesar AS$150 juta atau setara dengan Rp1.725 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan digunakan untuk melakukan pelunasan seluruh utang Perseroan kepada Castleford Investment Holdings Ltd ("Castleford"). Utang Perseroan kepada Castleford ini berasal dari perjanjian utangpiutang antara BRI yang merupakan anak perusahaan yang dimiliki 99% oleh Perseroan dengan Castleford berdasarkan Facility Agreement tanggal 14 November 2013 dengan Castleford ("Pinjaman Castleford") dimana berdasarkan perjanjian novasi utang antara Perseroan, BRI dan Castleford pada tanggal 5 Juni 2014 ("Perjanjian Novasi"), Pinjaman Castleford tersebut telah dinovasikan dari BRI 5 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV kepada Perseroan. Pengalihan berdasarkan Perjanjian Novasi ini telah ditegaskan oleh BRI dalam Acknowledgement of Indebtedness dari BRI kepada Perseroan. Dana yang diperoleh dari hasil PUT IV ini akan dipergunakan oleh Perseroan untuk melunasi pinjaman Castleford tersebut diatas. Apabila saham-saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini, tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang HMETD, maka berdasarkan Debt Settlement Agreement tanggal 10 Juni 2014 yang dibuat di antara Perseroan dengan CIH, CIH selaku kreditur telah menyetujui untuk mengkonversi hutang Perseroan sejumlah AS$ 150.000.000 atau setara dengan Rp 1,725 miliar dengan sisa saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini yakni setara dengan 6.900.000.000 saham biasa Atas Nama Seri B yang dikeluarkan oleh Perseroan sehubungan dengan PUT IV ini. Dengan asumsi bahwa seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini tidak diambil oleh pemegang HMETD, maka dana hasil PUT IV yang diperoleh dari Pembeli Siaga setelah dikurangi biaya emisi akan dipergunakan dengan prioritas sebagai berikut: 1. Sebesar AS$14 juta setara dengan Rp 161 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan digunakan untuk modal kerja Perseroan meliputi biaya operasional dan pembayaran bunga. 2. Sebesar AS$150 juta setara dengan Rp 1.725 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan digunakan untuk melakukan pelunasan sebagian fasilitas pinjaman dari CIC melalui CFL. 3. Sebesar AS$150 juta atau setara dengan Rp1.725 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan digunakan untuk melakukan pelunasan seluruh utang Perseroan kepada Castleford. Jika dana hasil PUT IV ini tidak mencukupi untuk mendanai program-program dan rencana restrukturisasi utang Perseroan tersebut di atas maka Perseroan akan mencari sumber pendanaan lain yang berasal dari project financing atau akan ditangguhkan oleh Perseroan. Seluruh kreditur-kreditur tersebut di atas merupakan pihak ketiga dan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.E.1, Lampiran Keputusan Bapepam-LK Nomor KEP-412/BL/2009, tanggal 25 November 2009, tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu ("Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1"). Apabila penggunaan dana hasil PUT IV sebagaimana dimaksud di atas termasuk dalam kategori Transaksi Afiliasi atau Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi Material sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 dan Peraturan BapepamLK Nomor IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK Nomor KEP-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, maka Perseroan akan menaati ketentuan-ketentuan dalam peraturan perundang-undangan tersebut. Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK Nomor SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan dalam Rangka Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 4,34% dari nilai emisi yang meliputi: 1. Biaya jasa untuk Konsultan Keuangan sekitar 3,53%. 2. Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal sekitar 0,21% (yang terdiri dari biaya jasa Akuntan; Konsultan Hukum; dan Notaris). 3. Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal sekitar 0,003% (yang terdiri dari biaya jasa Biro Administrasi Efek). 4. Biaya Lain-Lain (percetakan, iklan, persiapan dan penyelenggaraan RUPSLB, audit penjatahan dan lain-lain) sekitar 0,59%. Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana hasil PUT IV ini kepada para pemegang saham Perseroan dalam RUPS Tahunan Perseroan dan OJK secara periodik sesuai dengan Peraturan No. X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor Kep-81/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 yang diubah dengan Nomor Kep-15/PM/1997 tanggal 30 April 1997 dan terakhir diubah dengan Nomor Kep27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. Dalam pelaksanaannya, segera setelah dana hasil PUT IV diperoleh Perseroan akan menggunakan dana tersebut. Apabila dana hasil PUT IV ini belum digunakan maka Perseroan akan mengalokasikan dana tersebut dalam bentuk investasi jangka pendek. Penggunaan dana hasil PUT IV bukan merupakan transaksi afiliasi dan transaksi material sebagaiman dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.1 dan Peraturan No.IX.E.2. 6 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Apabila Perseroan bermaksud untuk mengubah rencana penggunaan dana hasil PUT IV ini maka rencana tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada OJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham. Berdasarkan hasil RUPSLB yang dilaksanakan pada tanggal 18 Februari 2000, Perseroan telah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas III (“PUT III”). Sesuai dengan surat yang dikirim oleh Perseroan No. BM-456/J/00 tanggal 7 Juli 2000 mengenai Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum (Right Issue) PUT III, seluruh dana yang diperoleh dari hasil PUT III tersebut telah digunakan untuk tujuan berikut ini: 1. Sebesar Rp 9.246 miliar atau sekitar 99,44% dipergunakan untuk mengakuisisi Gallo Oil (Jersey) Ltd. 2. Sisanya sebesar Rp 52 miliar atau sekitar 0,56% dipergunakan untuk modal kerja Perseroan. 7 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV III. PERNYATAAN UTANG Sesuai dengan laporan keuangan konsolidasi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Tjiendradjaja & Handoko Tomo, dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material, Perseroan dan anak perusahaan memiliki total liabilitas sebesar AS$ 7.306.867 ribu dengan rincian adalah sebagai berikut: (dalam ribuan AS$) 31 Desember 2013 (Diaudit) Keterangan LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Utang kepada Pemerintah Indonesia Beban masih harus dibayar Utang pajak Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Utang sewa pembiayaan Taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi Premi penebusan Obligasi konversi Liabilitas yang secara langsung berhubungan dengan kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual 195.894 173.663 75.914 147.178 1.012.028 419.752 170.354 1.563.525 53.491 11.233 434.852 371.835 90.193 Total Liabilitas Jangka Pendek 4.719.914 LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi Liabilitas pajak tangguhan - neto Liabilitas imbalan pasti pascakerja Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun pinjaman jangka panjang Utang sewa pembiayaan Taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi Total Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas 78.568 103.073 32.997 2.032.137 134.796 205.382 2.586.953 7.306.867 8 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Perincian lebih lanjut mengenai liabilitas tersebut adalah sebagai berikut: Liabilitas Jangka Pendek Pinjaman Bank Jangka Pendek Pinjaman bank jangka pendek Perseroan dan anak perusahaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar AS$ 195.894 ribu dengan perincian sebagai berikut: Keterangan Pihak ketiga Fasilitas Credit Suisse 2012 Fasilitas Castleford Investment Holdings Ltd. 2013 Total Dalam Ribuan AS$ 116.561 79.333 195.894 Utang Usaha Utang Usaha Perseroan dan anak perusahaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar AS$ 249.577 ribu dengan perincian sebagai berikut : Keterangan Pihak ketiga Dolar AS PT Bukit Makmur Mandiri Utama PT Pama Persada Nusantara PT Nusa Tambang Pratama PT Liebherr Indonesia Perkasa PT Kaltim Nitrate Indonesia PT Hexindo Adiperkasa Tbk PT United Tractors Tbk Mitsui & Co. Ltd., Jepang PT Armindo Prima Trust Energy Resources PTE LTD (dibawah AS$5.000.000) Dalam Ribuan AS$ 16.217 16.165 12.221 10.254 7.021 6.793 5.636 5.166 4.464 5.480 67.003 Sub-total 156.420 Rupiah PT Putra Perkasa Abadi Lain-lain (masing-masing dibawah AS$5.000.000) 7.533 7.962 Sub-total 15.495 Dolar Australia Lain-lain (masing-masing dibawah AS$5.000.000) 264 Pound Sterling Inggris Lain-lain (masing-masing dibawah AS$5.000.000) 891 Euro Lain-lain (masing-masing dibawah AS$5.000.000) 593 Total pihak ketiga 173.663 Pihak berelasi Dolar AS PT Petromine Energy Trading PT Darma Henwa Tbk 58.379 17.535 Total pihak berelasi 75.914 Total 249.577 9 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Tidak ada jaminan yang diberikan atas utang usaha. Utang Lain-lain Total Utang lain-lain per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar AS$ 147.178 ribu. Keterangan Pihak ketiga Dolar AS PT Thiess Contractor Indonesia Bank ICICI Limited PT Kutai Timur Sejahtera Khopoli Investments Limited, Mauritius Lain-lain (masing-masing dibawah AS$5.000.000) Dalam Ribuan AS$ 56.647 21.969 15.066 7.417 46.079 Total 147.178 UTANG KEPADA PEMERINTAH INDONESIA Utang Kepada Pemerintah Indonesia Perseroan dan anak perusahaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar AS$ 1.012.028 ribu dengan perincian sebagai berikut: Keterangan PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia Dalam Ribuan AS$ 654.250 357.778 Total 1.012.028 Utang kepada Pemerintah Indonesia merupakan utang sehubungan dengan hak Pemerintah Indonesia atas penjualan batubara (“Dana Hasil Produksi Batubara”/DHPB) oleh PT Kaltim Prima Coal danPT Arutmin Indonesia, entitas pengendalian bersama. Utang Pajak Total Utang pajak per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar AS$ 170.354 ribu. Keterangan Bunga atas keterlambatan pembayaran pajak Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penjualan Pajak Bumi dan Bangunan Pajak Penghasilan: Pajak final Pajak penghasilan karyawan Pajak penghasilan dalam negeri Angsuran bulanan atas pajak penghasilan badan Pajak penghasilan luar negeri Pajak penghasilan badan Dalam Ribuan AS$ 35.959 3.920 5.029 8 23 3.274 12.218 3.110 95.057 11.756 Total 170.354 10 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Beban masih harus dibayar Beban masih harus dibayar oleh Perseroan dan anak perusahaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar AS$ 419.752 ribu, dengan perincian sebagai berikut : Keterangan Penambangan dan pemeliharaan Bunga Komisi Pengapalan Gaji dan upah Lain-lain Total Dalam Ribuan AS$ 244.414 125.116 12.276 8.448 1.637 27.861 419.752 Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Total liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Perseroan dan anak perusahaan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar AS$ 2.434.936 ribu, yang terdiri dari pinjaman jangka panjang AS$ 1.563.525 ribu, utang sewa pembiayaan AS$ 53.491 ribu, taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi AS$ 11.233 ribu, premi penebusan AS$ 434.852 ribu dan obligasi konversi AS$ 371.835 ribu. LIABILITAS YANG SECARA LANGSUNG BERHUBUNGAN DENGAN KELOMPOK LEPASAN YANG DIKLASIFIKASIKAN SEBAGAI DIMILIKI UNTUK DIJUAL Nilai tercatat kelompok liabilitas utama dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual oleh Perseroan dan anak perusahaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar AS$ 90.193 ribu, dengan perincian sebagai berikut: Keterangan Utang lain-lain Utang sewa pembiayaan Utang pihak berelasi Liabilitas lainnya Total Dalam Ribuan AS$ 18.073 19.802 7.848 44.470 90.193 Liabilitas Jangka Panjang UTANG PIHAK BERELASI Total utang pihak berelasi Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar AS$ 78.568 ribu. Keterangan Entitas pengendalian bersama PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia PT Bakrie Capital Indonesia Dalam Ribuan AS$ 44.198 34.356 14 Total 78,568 Liabilitas Pajak Tangguhan Total Liabilitas pajak tangguhan Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar AS$ 103.073 ribu, dengan perincian sebagai berikut: 11 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Keterangan Dalam Ribuan AS$ Liabilitas pajak tangguhan Entitas Anak Liabilitas Pajak Tangguhan - Neto 103.073 103.073 LIABILITAS IMBALAN PASTI PASKA KERJA Analisis liabilitas imbalan pasti pasca kerja dalam laporan posisi keuangan Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar AS$ 32.997 ribu sebagai berikut: Keterangan Nilai kini liabilitas imbalan pasti Nilai wajar asset program Status yang tidak didanai Kerugian actuarial belum diakui Beban jasa lalu yang belum diakui- yang belum menjadi hak Liabilitas imbalan pasca kerja-neto Dalam Ribuan AS$ 88.794 (39.804) 48.990 (11.648) (4.345) 32.997 Pinjaman Jangka Panjang Pinjaman Jangka Panjang Perseroan dan anak perusahaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar AS$ 2.032.137 ribu dengan perincian sebagai berikut: Keterangan Pihak ketiga Dolar AS Fasilitas Country Forest Limited 2009 Guaranteed Senior Secured Note II Fasilitas China Development Bank Fasilitas Credit Suisse 2010 - 1 Guaranteed Senior Secured Notes Fasilitas Axis Bank Limited 2011 Fasilitas Credit Suisse 2010 - 2 Fasilitas UBS AG 2012 – 1 Fasilitas Deutsche Bank 2011 Fasilitas Pinjaman Nomura Dalam Ribuan AS$ 1.725.628 684.281 598.425 333.032 297.390 139.815 125.000 62.505 59.733 3.333 Rupiah Fasilitas Bank Mualamat Fasilitas Bank Bukopin 887 485 Total Dikurangi: Bagian jangka pendek 4.030.514 1.998.377 Bagian Jangka Panjang 2.032.137 UTANG SEWA PEMBIAYAAN Utang sewa pembiayaan Perseroan dan anak perusahaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar AS$ 134.796 ribu, dengan perincian sebagai berikut: 12 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Keterangan Perusahaan sewa pembiayaan Dalam Ribuan AS$ PT Hitachi Construction Machinery Finance Indonesia PT Caterpillar Finance Indonesia Liebherr France S.A.S. PT Komatsu Astra Finance PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Orix Indonesia Finance PT BTMU BRI Finance PT ITC Auto Multi Finance PT Dipo Star Indonesia PT Austindo Nusantara Jaya Finance 67.886 47.991 29.745 27.069 6.403 6.292 1.492 1.351 47 11 Total Dikurangi: Bagian jangka pendek 188.287 53.491 Bagian Jangka Panjang 134.796 TAKSIRAN LIABILITAS RESTORASI DAN REHABILITASI Taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi Perseroan dan anak perusahaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar AS$ 205.382 ribu, dengan perincian sebagai berikut: Keterangan Saldo awal tahun Provisi selama tahun berjalan Beban restorasi yang dibayar selama tahun berjalan Dalam Ribuan AS$ 207.029 30.390 (20.804) Saldo akhir tahun Dikurangi: Bagian jangka pendek 216.615 11.233 Bagian jangka panjang 205.382 Berikut adalah riwayat utang yang akan dilunasi dengan dana hasil PUT IV: 1. Fasilitas Country Forest Limited 2009 Pada tanggal 18 September 2009, Perusahaan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited (KCL), Sangatta Holdings Limited (SHL) dan Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai “Original Subsidiary Guarantors”), PT Samuel Sekuritas Indonesia (sebagai “Arranger”), The Bank of New York Mellon (sebagai “Administrative and Security Agent”) dan Country Forest Limited (sebagai “Pemilik Dana”), entitas anak yang dimiliki seluruhnya oleh China Investment Corporation (CIC), menandatangani Perjanjian Pinjaman Berjangka Senior yang Dijamin (“Pinjaman CFL”) dimana Country Forest Limited setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar AS$ 1,9 miliar yang terdiri dari: I. Fasilitas Commitment A sebesar AS$600 juta yang akan jatuh tempo pada tahun ke-4 sejak tanggal penarikan pinjaman ini; II. Fasilitas Commitment B sebesar AS$600 juta yang akan jatuh tempo pada tahun ke-5 sejak tanggal penarikan pinjaman ini; dan 13 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV III. Fasilitas Commitment C sebesar AS$700 juta yang akan jatuh tempo pada tahun ke-6 sejak tanggal penarikan pinjaman ini. Pada tanggal jatuh tempo setiap fasilitas pinjaman atau tanggal pembayaran lainnya, Perusahaan harus melunasi (i) pokok kredit terutang beserta bunga yang masih harus dibayar, jika ada, (ii) premi yang berlaku, yang jumlahnya dihitung pada tanggal pembayaran kembali untuk setiap masing-masing pinjaman yang terkait, dengan 5% sebagai pilihan pertama untuk tanggal pembayaran kembali atas pinjaman terkait, berkurang berdasarkan metode garis lurus hingga nihil pada tanggal jatuh tempo, (iii) jumlah terutang lainnya berdasarkan pinjaman terkait, dan (iv) jumlah keseluruhan, yaitu jumlah yang memberikan kepada pemberi pinjaman internal rate of return sebesar 19% secara keseluruhan untuk pinjaman tersebut. Dana yang diperoleh digunakan untuk membayar saldo utang yang timbul dari akuisisi tidak langsung atas kepemilikan saham di PT Darma Henwa Tbk, PT Fajar Bumi Sakti dan PT Pendopo Energi Batubara, pembayaran utang-utang Kelompok Usaha, dan sisa pinjaman untuk modal kerja dan keperluan operasional umum perusahaan. Fasilitas pinjaman meliputi beberapa pembatasan terhadap Kelompok Usaha untuk bertindak, termasuk di dalamnya: I. Perusahaan tidak mengizinkan baik KPC maupun Arutmin untuk menjual, mengalihkan atau melepaskan, baik secara langsung maupun tidak langsung hak atau kepentingan KPC atau Arutmin berdasarkan PKP2B; II. Tidak ada anggota dari Pinjaman CFL Restricted Group yang diizinkan untuk melakukan pembayaran-pembayaran tertentu, yang meliputi diantaranya pengumuman atau pembayaran dividen, pembelian, penebusan, pelepasan atau penebusan saham Perusahaan atau Pinjaman CFL Restricted Subsidiaries, kecuali dalam kondisi tertentu atau rasio keuangan telah dipenuhi; III. Tidak ada anggota dari Pinjaman CFL Restricted Group yang diizinkan untuk menerbitkan atau menjual saham Pinjaman CFL Restricted Subsidiaries, kecuali alam kondisi tertentu atau rasio keuangan telah dipenuhi; IV. Tidak ada anggota dari Pinjaman CFLRestricted Group yang diizinkan untuk secara langsung atau tidak langsung, mengadakan, memperbaharui atau memperpanjang transaksi atau perjanjian dengan beneficial holder yang memiliki 10% atau lebih saham Perusahaan atau afiliasinya, kecuali dalam kondisi tertentu atau rasio keuangan telah terpenuhi; V. Tidak ada anggota dari Pinjaman CFLRestricted memberikan gadai atas Common Security; VI. Perusahaan tidak dapat melakukan konsolidasi atau merger, menjual, menyerahkan,mengalihkan, menyewakan atau bahkan melepaskan semua atau secara substansial asetnya, kepada pihak lain, kecuali persyaratan tertentu dipenuhi; VII. Tidak ada anggota dari Pinjaman CFLRestricted Group yang diizinkan untuk mengadakan utang kecuali Perusahaan dapatmemenuhi beberapa rasio keuangan tertentu VIII. KPC, Arutmin dan ICRL tidak diizinkan untuk mengadakan utang kecuali Entitas Anak ini dapat memenuhi beberapa rasio keuangan tertentu. 14 Group yang diizinkan untuk PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Selanjutnya, fasilitas pinjaman meliputi ketentuan yang mengizinkan Perusahaan mengalihkan hak dan kewajibannya berdasarkan perjanjian ke Entitas Anak keuangan untuk mencapai efisiensi pajak, mengacu pada pembaharuan dari fasilitas pinjaman yang dapat memenuhi harapan semua pihak. Proses pengalihan diselesaikan pada tanggal 5 November 2009, dimana hak dan kewajiban Perusahaan sebagai Peminjam dialihkan ke Entitas Anaknya di Belanda yang dimiliki secara penuh, Bumi Netherlands B.V. (Bumi Netherlands) Perusahaan, bersama-sama dengan Original Subsidiary Guarantors, terus menjamin kewajiban Bumi Netherlands B.V. berdasarkan Pinjaman CFL yang dialihkan tersebut. Berdasarkan fasilitas pinjaman ini, Perusahaan, Original Subsidiary Guarantors, The Bank of New York Mellon dan Standard Chartered Bank, cabang Jakarta, menandatangani sebuah Intercreditor Agreement tertanggal 1 Oktober 2009. Perjanjian kredit ini kemudian diubah dan dinyatakan kembali pada tanggal 24 September 2009 dan diubah lebih lanjut pada tanggal 28 Oktober 2009 dengan sebuah akta perubahan. Pada tanggal 8 November 2011, Perusahaan telah melunasi Fasilitas Commitment A dari Pinjaman CFL. Perusahaan menggunakan hak opsi pembayaran di muka sebagai pelunasan Fasilitas Commitment A, yang jatuh tempo awalnya pada tanggal 30 September 2013. Pada tanggal 8 Oktober 2013, Perusahaan, CFL, BRMS, KCL, SHL dan Bumi Netherlands menandatangani Master Deed yang kemudian di amandemen dan di sajikan kembali pada tanggal 28 Januari 2014, untuk menyelesaikan sebagian dari sisa pokok pinjaman dengan CFL sebesar AS$1,3 miliar. 2. Fasilitas Castleford Investment Holdings Ltd. 2013 Pada tanggal 14 November 2013, PT Bumi Resources Investment (BRI), Entitas Anak, dan Castleford Investment Holdings Ltd. (Castleford) menandatangani Perjanjian Fasilitas pinjaman, dimana Castleford setuju untuk memberikan dukungan dana sebesar AS$110.000.000 untuk mengembangkan proyek tertentu dari BRI. Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah dana yang diterima sebesar AS$79.333.332. Perjanjian ini telah di amandemen pada tanggal 12 Mei 2014 dengan tambahan fasilitas pinjaman menjadi AS$150.000.000 Pada tanggal 5 Juni 2014, Perseroan, PT Bumi Resources Investment (BRI) (Anak Perusahaan) dan Castleford Investment Holding Ltd. (Castleford), menandatangani Perjanjian Novasi dimana BRI menyerahkan dan menovasikan kepada Perseroan semua hak, kewajiban dan kepentingan BRI berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 14 November 2013 antara Castleford dan BRI sebagaimana telah diubah dari waktu ke waktu. Pada tanggal 5 Juni 2014, Perseroan dan PT Bumi Resources Investment (BRI) (Anak Perusahaan) menandatangani Perjanjian Pengakuan Utang dimana Perseroan telah menerima pinjaman sebesar AS$150.000.000 dari BRI dengan internal rate of return sebesar 5%. Pada tanggal 10 Juni 2014, Perseroan dan Castleford Investment Holding Ltd. (Castleford) menandatangani Perjanjian Penyelesaian Utang (“Debt Settlement Agreement”), Perseroan dan Castleford setuju setiap utang Perseroan berdasarkan Perjanjian Novasi akan diselesaikan dengan saham Perseroan terkait dengan Penawaran Umum Terbatas Perseroan. Perseroan dan Castleford setuju dan mengakui saldo utang Perseroan kepada Castleford saat ini sebesar AS$150.000.000. 3. China Development Bank Pada tanggal 6 Februari 2012, Perusahaan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai ”Original Guarantors”), China Development Bank Corporation (sebagai “Pemilik Dana dan Arranger”), Bank of China Limited, cabang Jakarta (sebagai “Facility Agent”), mengadakan perjanjian kredit, dimana Pemilik Dana menyetujui untuk memberikan Perusahaan fasilitas kredit sebesar AS$600 juta. Fasilitas dari pinjaman ini digunakan untuk melunasi sebagian dari utang yang dimiliki 15 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV oleh Perusahaan berdasarkan Fasilitas JPMorgan Chase Bank 2011 sebesar AS$200 juta, Fasilitas Barclays Bank 2011 sebesar AS$200 juta, Fasilitas Bank of America 2011 sebesar AS$200 juta,. 4. Axis Bank Limited 2011 Pada tanggal 4 Agustus 2011, Perusahaan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai ”Original Guarantors”), dan Axis Bank Limited, cabang Hong Kong, (sebagai “Pemilik Dana, Arranger, Facility Agent dan Security Agent”) mengadakan Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana menyetujui untuk memberikan Perusahaan fasilitas kredit sebesar AS$200 juta. Dana yang diperoleh dari fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk melunasi sebagian utang Perusahaan dari satu atau lebih fasilitas yang diberikan oleh Secured Creditor (seperti yang telah dinyatakan dalam Intercreditor Agreement) dan membayar beban transaksi. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga LIBOR ditambah 5,5% per tahun dan akan dilunasi dalam dua puluh (20) angsuran triwulanan. Perusahaan memiliki opsi untuk membayar lebih cepat seluruh atau sebagian pinjaman ini sebelum jatuh tempo, namun dikenakan biaya 2% dari total utang yang dipercepat pembayarannya. 5. Credit Suisse 2010 -2 Pada tanggal 19 Agustus 2010, Perusahaan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Ltd., Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai “Original Guarantors”), Lembaga Keuangan (sebagai “Pemilik Dana”) dan Credit Suisse, cabang Singapura (sebagai “Arranger, Facility Agent dan Security Agent”), menandatangani Perjanjian Kredit dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar AS$150 juta. Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar LIBOR ditambah 11% per tahun. Pada tanggal 9 Agustus 2013, Perusahaan dan Credit Suisse, cabang Singapura menandatangani Supplemental Agreement yang mengubah beberapa ketentuan di dalam Perjanjian Kredit, dimana fasilitas pinjaman akan dilunasi dalam lima belas (15) angsuran bulanan sejak bulan Oktober 2013 hingga November 2014 dan tingkat suku bunga pinjaman diubah menjadi sebesar LIBOR ditambah 18% per tahun efektif sejak tanggal 7 Agustus 2013. 6. Deutsche Bank 2011 Pada tanggal 6 Oktober 2011, Perusahaan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited, dan Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai "Original Guarantors"), Deutsche Bank AG, cabang Singapura, dan WestLB AG, cabang Singapura, (sebagai "Pemilik Dana"), Deutsche Bank AG, cabang Hong Kong, (sebagai “Facility Agent”) dan DB Trustees (Hong Kong) Limited (sebagai “Security Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar AS$150 juta dengan suku bunga pinjaman sebesar 5% per tahun ditambah LIBOR. Perjanjian pembiayaan ini akan dibayar dengan angsuran bulanan sebanyak dua puluh lima (25) kali sampai dengan bulan November 2014. 7. UBS AG 2012 Pada tanggal 5 Maret 2012, Perusahaan (sebagai Peminjam) dan Entitas Anaknya, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai “Original Guarantors”), UBS AG, cabang London, (“Pemilik Dana”) dan UBS AG, cabang Singapura, (sebagai “Arranger, Facility Agent dan Security Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar AS$75 juta. Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar LIBOR ditambah 6% per tahun. Pinjaman ini harus dibayar dalam enam (6) cicilan dengan jumlah yang sama mulai bulan kalender ke dua puluh satu (21) setelah tanggal penggunaan dan dibayar penuh dalam jangka waktu tiga puluh enam (36) bulan setelah tanggal penggunaan. KOMITMEN DAN KONTIJENSI 1. Penambangan Tanpa Izin dalam Wilayah Pertambangan Arutmin dan Kuasa Pertambangan yang Tumpang Tindih dengan Wilayah Pertambangan Arutmin Terdapat beberapa kegiatan penambangan tanpa izin (PETI) dalam wilayah Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) Arutmin, entitas pengendalian bersama, maupun konsesi pertambangan yang tumpang tindih dengan wilayah PKP2B Arutmin (“KP 16 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Tumpang Tindih”). Keberadaan PETI dan KP Tumpang Tindih ini telah menyebabkan kenaikan dalam biaya produksi karena tiga (3) hal. Pertama, para pelaku PETI dan KP Tumpang Tindih telah melakukan penambangan tanpa memperhatikan kewajiban untuk merehabilitasi wilayah setelah selesai dilakukan penambangan. Kedua, para pelaku PETI dan KP Tumpang Tindih menggali batubara yang lebih mudah diperoleh di permukaan tanah dengan rasio pengupasan yang rendah dan meninggalkan area batubara yang memerlukan biaya yang lebih tinggi. Ketiga, kegiatan PETI dan KP Tumpang Tindih mengharuskan Arutmin untuk mengubah rencana penambangannya untuk area yang terkena dampak dan menimbulkan biaya-biaya tambahan yang berhubungan dengan kerusakan yang disebabkan oleh PETI dan KP Tumpang Tindih, seperti biaya perbaikan jalan dan rehabilitasi. Pada tahun 2004, Arutmin memperoleh laporan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara di Indonesia, sebuah lembaga penelitian independen yang bergerak dalam industri penambangan batubara, untuk memeriksa perhitungan atas penambahan biaya pertambangan di area PETI. Arutmin telah menyampaikan laporan tersebut kepada Pemerintah Indonesia sebagai bukti adanya penambahan biaya yang diakibatkan oleh PETI. Karena Arutmin mempunyai hak untuk melakukan penambangan di area yang disebutkan dalam PKP2B, Arutmin berkeyakinan bahwa biaya yang timbul akibat dari adanya PETI seharusnya ditanggung oleh Pemerintah Indonesia. Pada tanggal 30 Juni 2004, Arutmin mengajukan permohonan kepada Pemerintah Indonesia untuk mengkompensasikan kenaikan biaya tersebut dengan pembayaran batubara yang merupakan hak Pemerintah. Permohonan ini ditolak oleh Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral melalui suratnya tanggal 23 Juli 2004. Sejak itu, Arutmin telah melakukan serangkaian pertemuan dengan perwakilan dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral dan instansi-instansi pemerintah lainnya untuk menyelesaikan masalah PETI. Sehubungan dengan keberadaan KP Tumpang Tindih, Arutmin senantiasa aktif memberikan klarifikasi kepada pihak-pihak terkait mengenai batas-batas wilayah pertambangan Arutmin serta mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan guna melindungi hak-haknya. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, proses hukum terhadap beberapa KP Tumpang Tindih masih berlangsung. 2. Kompensasi atas Dana Hasil Produksi Batubara/Royalti dengan PPN Masukan dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Kompensasi dengan PPN Masukan Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 144/2000 tanggal 22 Desember 2000 yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2001, batubara yang belum diproses merupakan barang tidak kena pajak (tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai/PPN). Sebagai akibat dari peraturan ini muncul ketidakpastian mengenai apakah PPN Masukan yang dibayar Arutmin dan PT Kaltim Prima Coal (KPC), entitas pengendalian bersama, dalam pembelian bahan baku impor dan lokal, perlengkapan, dan barang lainnya yang diperlukan untuk memproduksi batubara dapat dikreditkan dengan pajak lainnya. Semenjak sampai dengan tahun 2000, semua PPN Masukan untuk produksi yang diklaim oleh Arutmin dan KPC telah dikembalikan oleh Pemerintah Indonesia. Sejak tanggal 1 Januari 2001, permohonan Arutmin dan KPC untuk memperoleh restitusi PPN Masukan ditolak oleh Otoritas Pajak. Berdasarkan ketentuan dalam PKP2B, kecuali untuk pajak yang secara tegas disebutkan dalam PKP2B, Pemerintah Indonesia telah setuju untuk mengganti semua pajak, cukai, sewa dan royalti Arutmin dan KPC yang dipungut Pemerintah Indonesia, termasuk PPN. Selain itu dalam hal Arutmin dan KPC (atau pihak lain atas namanya) membayar berapapun jumlah angsuran pajak dimana mereka berhak untuk ganti rugi, Pemerintah Indonesia telah setuju untuk membayar kembali pajak tersebut dalam waktu enam puluh (60) hari setelah disampaikan surat penagihan. Arutmin dan KPC telah menyampaikan tagihan kepada Direktorat Jenderal Energi dan Sumber Daya Mineral (Ditjen ESDM) untuk semua PPN yang telah berumur lebih dari enam puluh (60) hari. Tagihan tersebut belum diselesaikan oleh pihak Ditjen ESDM. Pada bulan April 2004, Mahkamah Agung, atas permintaan Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia, suatu asosiasi perusahaan-perusahaan penghasil batubara di Indonesia telah mengeluarkan pendapat yang 17 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV menyatakan bahwa Peraturan Pemerintah tentang PPN adalah tidak sesuai dengan undangundang yang berlaku. Meskipun pendapat tersebut secara hukum tidak mengikat Pemerintah Indonesia, namun Arutmin dan KPC berkeyakinan bahwa pendapat tersebut dapat mendukung tagihan yang telah diajukan kepada Pemerintah Indonesia untuk memperoleh kembali PPN yang telah dibayar. Arutmin dan KPC berkeyakinan akan dapat memperoleh kembali semua PPN yang tercermin dalam laporan keuangan mereka berdasarkan ketentuan dalam PKP2B dan fatwa dari Mahkamah Agung pada bulan April 2004. Manajemen Arutmin dan KPC berkeyakinan bahwa perusahaan batubara lain di Indonesia yang termasuk dalam PKP2B “generasi pertama” mengikuti prosedur yang serupa. Sementara itu, Arutmin dan KPC telah mengkompensasikan pembayaran PPN Masukan dengan pembayaran batubara yang merupakan bagian Pemerintah Indonesia (Dana Hasil Produksi Batubara/royalti). Apabila Pemerintah Indonesia memaksakan pemberlakuan peraturan PPN, Arutmin dan KPC harus membayar royalti yang belum dikompensasikan dengan klaim PPN. Namun, pada tanggal 9 Februari 2006, Arutmin dan KPC bersama dengan perusahaan pertambangan batubara generasi pertama menerima surat dari Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi yang ditujukan kepada semua perusahaan pertambangan batubara generasi pertama tentang peringatan untuk menyerahkan pembayaran Dana Hasil Produksi Batubara (DHPB) dan pembayaran royalti terutang, yang diyakini Pemerintah Indonesia telah ditahan oleh perusahaan pertambangan batubara generasi pertama. Disebutkan juga perusahaan pertambangan batubara generasi pertama diharuskan untuk membayar royalti dan setelah itu mengajukan pengembalian PPN Masukan yang telah mereka bayar, bukan dengan mengkompensasikan keduanya. Konsultan hukum Arutmin dan KPC mengeluarkan pendapat hukum masing-masing pada tanggal 23 Mei 2006 yang menyatakan Arutmin dan KPC berhak untuk mengkompensasikan utang DHPB dan utang royalti dengan PPN yang telah dibayar dan bahwa tindakan Pemerintah Indonesia yang menyatakan gagal bayar hanya dapat dilakukan jika telah diselesaikan melalui arbitrase seperti yang disebutkan dalam Pasal 23 PKP2B atas Arutmin dan KPC. Selanjutnya semua konsultan hukum dari perusahaan pertambangan batubara generasi pertama mempunyai pendapat hukum yang sama tentang hal tersebut. Kemudian, pada tanggal 7 September 2006, sebagai tanggapan terhadap surat yang dikirim oleh Arutmin dan KPC kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), BKPM menyatakan bahwa menurut Undang-Undang No. 11/1994 tentang PPN atas Penjualan Barang dan Jasa Kena Pajak, Pasal 11 (b), PPN untuk usaha pertambangan minyak dan gas bumi, pertambangan umum dan pertambangan lain yang berdasarkan pada kontrak bagi hasil, akan ditentukan berdasarkan kontrak bagi hasil PKP2B dan perjanjian lainnya sampai dengan tanggal jatuh tempo dari perjanjian. Selanjutnya, berdasarkan PKP2B No. J2/Ji.Du/45/81 dan J2/Ji Dn/16/82 antara Arutmin dan Pemerintah Indonesia, dan antara KPC dan Pemerintah Indonesia, masing-masing, Pasal 11.3 menetapkan Pemerintah Indonesia akan membayar dan membebaskan kontraktor dari segala pajak, bea, sewa dan royalti untuk saat ini dan yang akan datang, dengan pengecualian yang ditetapkan dalam Pasal 11.2. Oleh karena itu, pembebanan PPN kepada Arutmin dan KPC adalah tidak konsisten dengan UU No. 11/ 1994 dan PKP2B, sehingga pembayaran PPN dapat diganti atau dikompensasikan dengan DHPB terutang terhadap Pemerintah Indonesia. Sesuai dengan permintaan Pemerintah Indonesia, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah mengaudit pembayaran KPC dan Arutmin atas DHPB untuk tahun 2001-2007. Pada tanggal 1 Desember 2008, Tim Optimalisasi Penerimaan Negara (Tim OPN) dari BPKP mengeluarkan kesimpulan hasil audit sebagai berikut: (i) Kurang bayar atas DHPB dari Arutmin dan KPC dari tanggal 1 Januari 2001 sampai 31 Desember 2007 masing-masing sebesar AS$113.826.488 dan AS$238.023.726, di luar denda atas keterlambatan pembayaran; (ii) Kurang bayar atas Pajak Penjualan dari Arutmin dan KPC dari tanggal 1 Januari 2001 sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 masing-masing sebesar Rp408.374.038.322 dan Rp384.052.996.631 di luar denda; dan (iii) Penundaan atas pengajuan dari pengembalian PPN kepada Arutmin dan KPC untuk periode tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 masingmasing sebesar Rp1.107.395.463.003 dan Rp2.189.194.014.590. 18 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Pada tanggal 5 Desember 2008, Arutmin dan KPC mengirimkan surat keberatan dimana kedua entitas pengendalian bersama tidak setuju dengan hasil audit dari BPKP. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Arutmin dan KPC masih menunggu tanggapan dari Tim OPN. Tim OPN melakukan pemeriksaan terhadap Arutmin untuk tahun 2008 seperti yang tertera dalam suratnya tertanggal 22 Juli 2009. Pada tanggal 15 Januari 2010, Tim OPN mengeluarkan kesimpulan audit kepada Arutmin yang menyatakan bahwa kurang bayar atas DHPB untuk tahun 2008 sebesar AS$8.355.752 berasal dari beberapa biaya gabungan yang merupakan pengurangan yang tidak diperkenankan yang dikurangkan oleh Arutmin dari bagian yang merupakan hak Pemerintah Indonesia dan koreksi atas perhitungan biaya administrasi. Arutmin mengirimkan surat tanggapan kepada Tim OPN pada tanggal 20 Januari 2010, yang menyatakan ketidaksetujuan atas temuan audit tersebut kecuali koreksi atas perhitungan biaya administrasi sebesar AS$196.799. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Arutmin masih menunggu tanggapan dari Tim OPN. Kemudian, pada tanggal 18 Oktober 2010, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga melakukan pemeriksaan terhadap Arutmin untuk tahun 2008 sampai dengan triwulan kedua tahun 2010. Pada tanggal 16 Desember 2010, BPK mengeluarkan temuan audit untuk tahun 2009 yang menyatakan kurang bayar atas DHPB termasuk denda atas keterlambatan pembayaran dari beberapa biaya gabungan yang merupakan pengurangan yang tidak diperkenankan yang dikurangkan oleh Arutmin dari bagian yang merupakan hak Pemerintah dan koreksi atas perhitungan biaya administrasi sejumlah AS$3.257.183. Pada tanggal 27 Desember 2010, Arutmin mengirimkan surat tanggapan kepada BPK yang menerima temuan audit untuk tahun 2009, kecuali beberapa biaya gabungan yang dikurangkan Arutmin dari bagian yang merupakan hak Pemerintah sejumlah AS$2.486.819. Kemudian, pada tanggal 7 Februari 2011, Arutmin menerima surat tanggapan dari Direktorat Jenderal Mineral, Geologi, Batubara dan Panas Bumi yang mengklaim bahwa Arutmin harus membayar atas kekurangan pembayaran DHPB sejumlah AS$1.012.233. Arutmin menerima klaim tersebut dan membayar kekurangan pembayaran tersebut pada tanggal 21 Februari 2011. Tim OPN melakukan pemeriksaan terhadap KPC untuk tahun 2008 pada tanggal 15 Januari 2010, dimana biaya administrasi sejumlah AS$8.459.687 yang dikurangkan oleh KPC dari bagian yang merupakan hak Pemerintah merupakan pengurangan yang tidak diperkenankan. Pada tanggal 21 Januari 2010, KPC mengirimkan surat tanggapan kepada Tim OPN, atas ketidaksetujuan dengan “Notisi Hasil Pemeriksaan Pemenuhan Kewajiban PNBP tahun 2008” kecuali atas koreksi biaya pengiriman dan bongkar muat sejumlah AS$534.122, termasuk denda, yang telah dicatat KPC sebagai liabilitas. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, KPC sedang menunggu tanggapan dari Tim OPN. Kemudian, BPK juga melakukan pemeriksaan lainnya terhadap KPC untuk tahun 2009 yang dinyatakan dalam surat tanggal 14 Januari 2011, dimana sebagian biaya administrasi sejumlah AS$ 3.641.635 yang dikurangkan oleh KPC dari bagian yang merupakan hak Pemerintah Indonesia merupakan pengurangan yang tidak diperkenankan. Pada tanggal 18 Januari 2011, KPC mengirimkan surat tanggapan kepada BPK yang menyetujui temuan audit tahun 2009, kecuali koreksi atas komisi agen lokal sejumlah AS$ 386.148 yang masih menjadi perdebatan untuk tahun 2008. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, KPC sedang menunggu tanggapan dari BPK. Namun demikian, jumlah yang telah disetujui KPC sebesar AS$ 3,6 juta telah dibayar pada tahun 2011. Kompensasi dengan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) Pada tahun 2013, Arutmin dan KPC telah mengkompensasi tagihan atas PBBKB dengan pembayaran Royalti yang terutang kepada Pemerintah Indonesia (Catatan 44). Manajemen berkeyakinan bahwa PBBKB merupakan pajak daerah dan oleh karena itu, merupakan kelebihan pembayaran pajak, serta didukung oleh konsultan hukum Arutmin dan KPC melalui pendapat hukumnya tanggal 28 Juni 2013, menyatakan bahwa Arutmin dan KPC membayar semua pajak daerah yang relevan, termasuk namun tidak terbatas pada semua pajak ditetapkan di Kontrak untuk Pasokan Bahan Bakar Solar. Arutmin dan KPC telah mengajukan surat permohonan pengembalian pajak kepada Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam kaitannya dengan kelebihan pembayaran pajak daerah. Bahwa baik Royalti maupun kewajiban pengembalian pajak, diatur dalam Pasal 11 PKP2B Arutmin dan KPC sehingga Arutmin dan KPC dapat melakukan kompensasi pembayaran Royalti kepada Pemerintah Indonesia terkait dengan kewajiban pengembalian pajak oleh Pemerintah Indonesia, yang sesuai dengan Pasal 1425, Pasal 1426 dan Pasal 1427 Kitab Undang-undang Hukum Perdata Indonesia. 19 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Selanjutnya, Peraturan No. 194/PMK.03/2012, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2013, pada bagian pertimbangannya menyebutkan bahwa berdasarkan PKP2B generasi pertama yang telah ditandatangani sebelum tanggal 1 April 1985, kontraktor diwajibkan membayar pajak-pajak yang disebutkan dalam perjanjian, antara lain, Pajak Penjualan sesuai dengan Undan-Undang dan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia. 3. Pada tanggal 9 Mei 2008, KPC menerima Surat Perintah Pemeriksaan (SPP) terkait pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2007. Pada tanggal 5 Maret 2009, KPC menerima SPP lain mengenai penyelidikan bukti awal untuk indikasi pidana atas kewajiban pajak untuk tahun pajak 2007, tanpa penghentian pemeriksaan sebelumnya yang sedang berlangsung, sehingga KPC memiliki dua (2) pemeriksaan pajak pada saat yang bersamaan dan untuk tahun pajak yang sama. Berdasarkan pertimbangan itu, KPC mengirimkan permintaan untuk menolak SPP terkait dengan penyelidikan bukti awal untuk indikasi pidana atas kewajiban pajak untuk tahun pajak 2007 kepada Pengadilan Pajak. Pada tanggal 8 Desember 2009, KPC menerima Surat Keputusan dari Pengadilan Pajak yang menyetujui keberatan KPC dan membatalkan SPP tanggal 5 Maret 2009. Pada tanggal 24 Mei 2010, KPC menerima Surat Keputusan dari Mahkamah Agung yang mendukung Surat Keputusan Pengadilan Pajak yang menyetujui keberatan KPC. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, KPC belum menerima perkembangan lebih lanjut dari kasus ini. 4. Pada tanggal 7 Maret 2007, KPC, sebagai Penggugat, mengajukan perkara gugatan terhadap Kelompok Tani Masyarakat Bengalon, sebagai Tergugat, atas kerusakan terkait dengan penutupan jalan menuju pelabuhan pengangkutan batubara di Bengalon. KPC berhasil di Pengadilan Negeri Sangatta. Pada tanggal 8 Mei 2007, Kelompok Tani Masyarakat Bengalon mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur di Samarinda. Pada tanggal 1 Juli 2011, Pengadilan Tinggi memutuskan mendukung KPC. Pada tanggal 4 Maret 2014, berdasarkan surat dari Panitera Pengadilan Negeri Sangatta, status kasus tersebut adalah final. 5. Pada tahun 2004, tuntutan ganti rugi sebesar Rp21,7 milyar diajukan ke Pengadilan Negeri Sangatta oleh kelompok petani setempat, Kelompok Tani Bersatu (KTB), terhadap KPC yang mengklaim kepemilikan tanah seluas 3.000.000 meter persegi di area tambang Pit-J milik KPC. Pada tahun 2005, Pengadilan Negeri Sangatta telah memberikan denda dimana KPC harus membayar sebesar Rp21,0 milyar kepada KTB, dan KPC telah melakukan banding ke Pengadilan Tinggi. Pada tanggal 21 Maret 2006, KPC berhasil di Pengadilan Tinggi. Pada tanggal 23 Januari 2007, KTB mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung, Memori Kasasi diajukan pada tanggal 5 Februari 2007 dan pada tanggal 25 Juli 2007, Kontra Memori Kasasi diajukan ke Mahkamah Agung. Pada tanggal 26 Juni 2009, Mahkamah Agung memutuskan mendukung KPC. Pada tanggal 4 Maret 2014 berdasarkan surat dari Panitera Pengadilan Negeri Sangatta status kasus tersebut adalah final. 6. Pada tanggal 9 Juni 2009, Arutmin mengajukan dua (2) tuntutan di Pengadilan Tata Usaha Negara Banjarmasin (PTUN Banjarmasin) terhadap keputusan Bupati Tanah Bumbu mengenai terbitnya izin eksplorasi dan eksploitasi kepada PT Anzawara Satria dan CV Putra Parahyangan Mandiri yang melewati wilayah PKP2B DU-314/Kalsel dan DU-322/Kalsel. Pada tanggal 30 Juni 2009 melalui putusan sela, PTUN Banjarmasin menerima permohonan PT Anzawara Satria untuk menjadi pihak intervensi yang selanjutnya diikuti oleh CV Putra Parahyangan Mandiri pada tanggal 28 Juli 2009. Pada tanggal 4 Agustus 2009, melalui putusan sela, PTUN Banjarmasin menolak tuntutan balik yang diajukan oleh Bupati Tanah Bumbu dan PT Anzawara Satria. Pada tanggal 11 Agustus 2009, PT Anzawara Satria mengajukan keberatan terhadap putusan sela yang ditolak oleh Pengadilan. Pada tanggal 3 November 2009, PTUN Banjarmasin mengeluarkan dua (2) putusan yang memenangkan Arutmin. PTUN Banjarmasin memutuskan untuk mencabut izin eksplorasi dan eksploitasi atas nama PT Anzawara Satria dan CV Putra Parahyangan Mandiri serta memerintahkan Bupati Tanah Bumbu untuk membatalkan izin-izin tersebut. Pada hari yang sama, PTUN Banjarmasin menerbitkan dua (2) keputusan yang menunda pemberlakuan dari izin eksplorasi dan eksploitasi atas nama PT Anzawara Satria dan CV Putra Parahyangan Mandiri. 20 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Sehubungan dengan putusan dan keputusan pengadilan tersebut, PT Anzawara Satria, CV Putra Parahyangan Mandiri dan Bupati Tanah Bumbu mengajukan banding di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Banjarmasin, dimana Arutmin kalah melawan PT Anzawara Satria, tetapi menang melawan CV Putra Parahyangan Mandiri dan Bupati Tanah Bumbu. Setelah itu, Arutmin mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung terhadap PT Anzawara Satria. Sebaliknya, pengajuan kasasi juga dilakukan Bupati Tanah Bumbu dan CV Putra Parahyangan Mandiri terhadap Arutmin. Pada 18 Januari 2011, Arutmin memenangkan perkara melawan Bupati Tanah Bumbu dan CV Putra Parahyangan Mandiri dan putusan yang sama diberikan kepada Arutmin pada tanggal 19 Januari 2011 terhadap PT Anzawara Satria. Bupati Tanah Bumbu dan PT Anzawara Satria telah mengajukan Memori Peninjauan Kembali masing-masing pada tanggal 20 Juli 2011 dan 16 Agustus 2011. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Arutmin sedang menunggu keputusan dari Mahkamah Agung. 7. Pada tanggal 3 Juni 2010, Arutmin mengajukan gugatan pada PTUN Banjarmasin terhadap Bupati Kotabaru karena menerbitkan dua (2) Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi, masing-masing terhadap PT Sebuku Batubai Coal dan PT Sebuku Tanjung Coal. Kedua IUP Eksplorasi tersebut tumpang tindih dengan salah satu wilayah PKP2B Arutmin yaitu DU314/Kalsel (Sungup Sembuluan). Pada tanggal 30 November 2010, PTUN Banjarmasin menerbitkan putusan yang menyatakan gugatan Arutmin tidak dapat diterima. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal 9 Desember 2010, Arutmin mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN). Pada tanggal 25 Maret 2011, PTTUN menerbitkan putusan yang memihak kepada PT Sebuku Tanjung Coal dan PT Sebuku Batubai Coal. Arutmin mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung pada tanggal 22 Agustus 2011. Pada tanggal 12 Oktober 2011, Mahkamah Agung memutuskan yang memenangkan PT Sebuku Tanjung Coal dan PT Sebuku Batubai Coal. Pada tanggal 16 Agustus 2012, Arutmin mengajukan memo sebagai bahan pertimbangan kepada Mahkamah Agung, namun kemudian memutuskan untuk mencabut memo tersebut pada tanggal 2 Januari 2013. 8. Pada tanggal 20 Agustus 2010, PT Malindo Jaya Diraja, perusahaan perkebunan yang mengaku sebagai pemilik lahan yang tumpang tindih dengan 2 (dua) wilayah PKP2B Arutmin yaitu DU308/Kalsel (Karuh) dan DU-318/Kalsel (Satui), mengajukan gugatan terhadap Arutmin, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Kehutanan dan Gubernur Kalimantan Selatan, sehubungan dengan diterbitkannya PKP2B Arutmin, Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) Arutmin dan rekomendasi bagi diterbitkannya IPPKH Arutmin, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Nilai keseluruhan gugatan yang diajukan adalah sebesar Rp11.066.099.500.000. Pada tanggal 5 Juli 2011, Arutmin memenangkan gugatan pada tingkat pengadilan ini. Namun demikian, pada tanggal 18 Juli 2011, PT Malindo Jaya Diraja mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta dan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Arutmin sedang menunggu keputusan dari Pengadilan Tinggi Jakarta. 9. Pada tanggal 1 Juli 2010, Umar Yahya, penduduk setempat, mengajukan gugatan terhadap Arutmin di PTUN Kotabaru yang menuduh Arutmin telah menguasai lahan secara illegal seluas 45 hektar yang dimiliki oleh Umar Yahya. Pada tanggal 20 April 2011, PTUN Kotabaru menolak gugatan Umar Yahya. Selanjutnya, pada tanggal 19 Mei 2011, Umar Yahya mengajukan banding di PTTUN Banjarmasin. Pada tanggal 10 Agustus 2011, PTTUN Banjarmasin mengeluarkan keputusan yang memenangkan Arutmin dan memperkuat keputusan PTUN Banjarmasin tanggal 20 April 2011. Sehubungan dengan penerbitan keputusan tersebut, pada tanggal 3 November 2011, Umar Yahya mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Pada tanggal 19 September 2012, Mahkamah Agung telah memutuskan untuk memenangkan Arutmin. 10. Pada tanggal 7 April 2011, Abdul Hadi, penduduk setempat, mengajukan gugatan terhadap Arutmin, PT Cipta Kridatama dan H. Darmansyah di PTUN Kotabaru dengan tuduhan Arutmin telah membayar H. Darmansyah atas kompensasi sebidang tanah di area pertambangan, yang kepemilikannya masih menjadi sengketa antara Abdul Hadi dan H. Darmansyah. 21 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Pada tanggal 11 Mei 2011 dan 22 Juni 2011, PTUN Kotabaru mengadakan proses mediasi namun hal tersebut gagal untuk menyelesaikan sengketa tanah. Pada tanggal 7 Maret 2012, PTUN Kotabaru mengeluarkan keputusan yang memenangkan Abdul Hadi dalam perkara ini. Pada tanggal 16 Maret 2012, Arutmin mengajukan permohonan banding ke PTTUN Banjarmasin yang menerbitkan keputusan pada tanggal 12 September 2012 yang memenangkan Abdul Hadi. Pada tanggal 12 November 2012, Arutmin mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Pada tanggal 2 Juli 2013, Mahkamah Agung mengeluarkan keputusan yang mendukung Abdul Hadi. Arutmin tidak mengajukan permohonan peninjauan kembali, meskipun keputusan tersebut tidak menguntungkannya karena kegiatan pertambangan di tanah sengketa telah selesai. Selain itu, kewajiban untuk mengkompensasi Abdul Hadi dikenakan kepada Mr Darmansyah. 11. Pada tanggal 28 Juni 2012, Rusdiansyah, warga setempat dari Tanah Bumbu mengajukan gugatan terhadap Arutmin di Pengadilan Negeri Tingkat Pertama Batulicin berdasarkan tuduhan bahwa Arutmin telah secara ilegal memperoleh kepemilikan atas tanah seluas 140 hektar milik Rusdiansyah. Pada tanggal 29 Oktober 2012, Pengadilan Negeri Tingkat Pertama dari Batulicin menyatakan bahwa permohonan itu tidak dapat diterima (niet ontvankeljik verklaard). Akibatnya, pada tanggal 22 November 2012, Rusdiansyah, bersama dengan tujuh puluh satu (71) warga setempat mengajukan gugatan revisi terhadap Arutmin. Pada tanggal 5 Juli 2013, Pengadilan Negeri Tingkat Pertama Batulicin menerbitkan keputusan yang menguntungkan Arutmin. 12. Pada tanggal 1 November 2012, Antung Mulian, penduduk setempat, mengajukan tuntutan di Pengadilan Negeri Pelaihari terhadap Arutmin dan PT Darma Henwa Tbk, entitas asosiasi, dengan tuduhan bahwa Arutmin memperoleh secara illegal kepemilikan tanah atas nama Antung Mulian dengan luas area 2.000 meter persegi di Kabupaten Tanah Laut. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Arutmin sedang menunggu keputusan dari Pengadilan Negeri Pelaihari. 13. Pada tanggal 3 November 2011, Arutmin mengajukan gugatan di PTUN terhadap Bupati Tanah Laut karena menerbitkan Surat Keputusan tentang Perpanjangan Kuasa Pertambangan kepada CV Mitra Cakra Abadi yang tumpang tindih dengan lahan PKP2B Arutmin di DU-322/Kalsel (Asam Asam). Dengan beberapa pertimbangan, Arutmin mengajukan permohonan pencabutan gugatan kepada PTUN yang kemudian disetujui oleh CV Mitra Cakra Abadi. Pada tanggal 31 Januari 2012, PTUN mengabulkan permohonan pencabutan gugatan Arutmin. 14. Pada tanggal 28 Maret 2008, PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess), kontraktor pertambangan KPC, mengirimkan surat kepada KPC untuk mengajukan kompensasi atas biaya tambahan yang terjadi sejak bulan Juli 2007 dan biaya yang akan terus berlangsung sampai dengan terjadinya perubahan harga. Thiess menyatakan bahwa pada saat ini peningkatan harga pada biaya jasa pertambangan tidak lagi mencerminkan peningkatan biaya operasional, maka harus direvisi mulai bulan Juli 2007. Pada tanggal 6 November 2009, sengketa atas eskalasi umum telah dirujuk ke arbitrase di Singapura dan ditangani oleh tiga (3) arbiter, yang telah memberikan petunjuk umum untuk penyelesaian masalah. Di lain pihak, posisi formal KPC adalah tarif biaya jasa pertambangan saat ini dengan Thiess masih di atas tarif kontraktor pertambangan lainnya yang sebanding. Klaim atas sengketa tarif eskalasi adalah sekitar AS$22,3 juta pada tahun 2011. Pada tanggal 17 Januari 2011, KPC mengajukan penawaran penyelesaian formal kepada Thiess, yang termasuk usulan untuk merubah formula tarif eskalasi yang berlaku saat ini, dan menawarkan untuk membayar Thiess sebesar AS$4.621.639 dalam penyelesaian penuh dan final dari jumlah terutang untuk periode sejak tanggal 1 Juli 2007 sampai dengan tanggal 30 Juni 2008 dan tanggal 1 Juli 2008 sampai dengan tanggal 30 Juni 2009. Pada tanggal 22 Desember 2011, pengadilan arbitrase mengeluarkan sebagian hasil final, dimana Thiess berhak untuk memodifikasi dari rumus eskalasi tetapi dengan mempertahankan putusan terhadap rincian modifikasi tersebut untuk diterapkan sampai bukti ahli lebih jauh dijabarkan. Para pihak setuju terhadap perhitungan yang tercantum dalam “Amended Joint Report” sebesar AS$11,2 juta sebagai akibat dari Penyesuaian Eskalasi Umum yang telah dilunasi KPC pada tanggal 28 Februari 2012. Pada tanggal 31 Oktober 2012, KPC diperintahkan oleh pengadilan untuk membayar biaya dan bunga atas penyelesaian kasus ini masing-masing sebesar AS$2,2 juta dan AS$1,0 juta, yang telah dibayar oleh KPC. 22 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV 15. Pada tanggal 20 Januari 2011, Thiess mengajukan tuntutan di Pengadilan Tinggi Inggris terhadap KPC dan Standard Chartered Bank, cabang Singapura. Thiess mengklaim bahwa rumus eskalasi lima (5) tahun di dalam perjanjian operasi, yang seharusnya ditelaah selama lima (5) tahun pertama pada tanggal 1 Juli 2009, untuk biaya jasa kontrak pertambangan yang dibebankan KPC tidak lagi mencerminkan peningkatan yang sesungguhnya dari biaya operasi Thiess dan karenanya harus direvisi efektif dari tanggal 1 Juli 2009. KPC telah mengklaim bahwa tarif biaya jasa pertambangan kepada Thiess masih di atas rata-rata bila dibandingkan dengan kontraktor pertambangan lain. Thiess telah mengikutsertakan Standard Chartered Bank, cabang Singapura, ke dalam litigasi sehubungan dengan administrasi pengaturan penjualan batubara KPC berdasarkan Perjanjian Distribusi Kas. Mediasi awal atas sengketa antara Thiess dan KPC tidak berhasil diselesaikan, yang mengarah pada Australian Institute of Arbitrators and Mediators yang menunjuk seorang ahli penentu. Hasil penentuan tersebut menguntungkan pihak Thiess. Akan tetapi, hasil penentuan dari ahli tersebut tidak mengikat dan KPC tidak puas dengan penentuan dari ahli tersebut. Selanjutnya, sengketa pengaturan harga kontrak dirujuk ke arbitrase di bawah pengadilan yang sama. Sesuai dengan Perjanjian Distribusi Kas, Thiess meminta perbedaan antara jumlah yang ditagih dan yang diklaim untuk ditransfer ke rekening sengketa. Pada tanggal 26 Maret 2012, Pengadilan Tinggi Inggris menolak permohonan Thiess untuk mentrasfer jumlah yang diklaim ke rekening sengketa dan mengharuskan Thiess melakukan pembayaran interim sebesar GB£180.000. Pada bulan Desember 2012, dalam Perjanjian Penyelesaian disimpulkan bahwa Thiess setuju untuk membayar secara penuh dan final sebesar AS$124.250 atas sejumlah yang terutang sehubungan dengan biaya dan bunga. Pada tahun 2011, Thiess dan KPC melakukan arbitrase di Singapura untuk penentuan dan peninjauan atas pengaturan harga di kontrak jasa pertambangan. Tinjauan pengaturan harga itu dijadwalkan akan efektif dari tanggal 1 Juli 2009 sampai lima (5) tahun ke depan. Pada tanggal 18 dan 19 Desember 2011, sidang dilakukan oleh Pengadilan. Pada tanggal 12 Maret 2012, Majelis dari arbitrase pengaturan harga memutuskan dan menyatakan bahwa tarif yang diterapkan sebelum tanggal 1 Juli 2009 harus terus berlanjut diterapkan sampai dengan penyelesaian pengaturan harga di arbitrase ini. Pengadilan juga memutuskan bahwa tagihan faktur harus sesuai dengan tarif yang belaku sebelum tanggal 1 Juli 2009, dengan demikian, tarif yang ditentukan dari para ahli menjadi tidak berlaku. Pada tahun 2013, KPC melakukan pembayaran sementara sebesar AS$37,1 juta kepada Thiess. Sidang final atas pengaturan harga ini dilakukan dari tanggal 20 Mei sampai tanggal 28 Mei 2013. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, KPC membuat cadangan sebesar AS$2,2 juta sementara menunggu keputusan final dari arbitrase. Cadangan yang telah dibuat sebesar AS$2,2 juta dibayar pada bulan Januari 2014. Pada tahun 2012, Thiess mengajukan arbitrase di Singapura melawan KPC sehubungan dengan serangkaian klaim yang timbul dari Pasal 7.10(a) dari Jasa Penambangan Batubara antara Thiess dan KPC. Berdasarkan pasal ini, masing-masing pihak dalam perjanjian diharuskan untuk memberikan pemberitahuan tertulis yang dikenal sebagai "Operating Year Notice" yang menyatakan isu-isu yang muncul dalam Tahun Operasi, termasuk klaim dan tuntutan yang dibuat oleh satu pihak terhadap pihak lain dalam Tahun Operasi. Thiess dan KPC tidak mampu menyelesaikan masalah untuk Tahun Operasi ke 8 (Juli 2010-Juni 2011) dan sebagai akibatnya, sebuah pengadilan dibentuk pada bulan Desember 2012. Pada tanggal 16 September 2013, para pihak mencapai kesepakatan sejumlah klaim sebesar AS$6.4 juta, yang dibayarkan oleh KPC pada bulan November 2013. Namun demikian, klaim yang belum disepakai akan tetap ditentukan oleh Pengadilan. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, KPC membukukan akrual sebesar AS$6.0 juta. 16. Arutmin terlibat dalam isu-isu utama berikut ini dengan salah satu kontraktornya, Thiess: a. Pada tanggal 2 April 2013, Arutmin mengajukan permohonan kepada Mahkamah Agung Queensland atas BS3007 tahun 2013 mencari pernyataan bahwa peristiwa penghentian adalah sesuai dengan pasal 14.3 dari AROAMS antara Arutmin dan Thiess tanggal 9 Februari 2009. Thiess telah mengajukan balasan, antara lain, pernyataan bahwa Arutmin tidak boleh melakukan perikatan dengan pihak ketiga untuk melakukan jasa pertambangan di proyek Senakin sampai sengketa antara para pihak terkait dengan klaim kontraktor utama 151 dan 152 bisa teratasi. Para pihak melakukan uji coba materi pada bulan November 2013 sehubungan dengan beberapa isu. Putusan diberikan sehubungan dengan isu-isu tersebut oleh Mahkamah Agung Queensland dan klaim Arutmin dihentikan dan isu-isu yang tersisa masih tertunda. 23 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV b. Thiess mengajukan klaim terhadap Arutmin, dimana Arutmin mengnggapi dengan mengajukan tuntutan balik terhadap Thiess. Klaim dan tuntutan balik ini sehubungan dengan berbagai isu terkait dengan pelaksanaan AROAMS. Menurut klausul penyelesaian sengketa AROAMS, sengketa yang berkaitan dengan AROAMS harus dicoba untuk diselesaikan oleh para pihak melalui proses pertemuan dan mediasi di Project Management Group (PMG) sebelum akhirnya di Mahkamah Agung Queensland. Arutmin dan Thiess telah mencoba untuk menyelesaikan kasuskasus melalui proses pertemuan dan mediasi di PMG namun gagal mencapai penyelesaian. Akibatnya, kasus tersebut kemudian didaftarkan di Mahkamah Agung Queensland sebagai forum untuk sengketa sesuai dengan klausul penyelesaian sengketa di atas. Rincian klaim tersebut adalah sebagai berikut di bawah ini: (i) Untuk End of Year Notice (EOYN) tahun 2010, Thiess telah mengklaim AS$16,22 juta. Sehubungan dengan EOYN yang sama, Arutmin telah menuntut balik terhadap Thiess sebesar AS$57,48 juta. Akan tetapi, dalam pernyataan klaim yang telah didaftarkan di Mahkamah Agung Queensland, Thiess hanya mengklaim AS$14,1 juta ditambah bunga sebesar 10% sejak tanggal 1 Januari 2011. Klaim kepada Arutmin dilakukan pada tanggal 11 April 2013. Arutmin mengajukan Pembelaan dan Tuntutan Balik atas klaim Thiess pada tanggal 25 Juli 2013 sebesar AS$70.27 juta dan hal ini tertunda oleh jawaban Thiess atas Pembelaan dan Tuntutan Balik tersebut. (ii) Untuk EOYN tahun 2011, Thiess telah mengklaim AS$4,64 juta. Sehubungan dengan EOYN yang sama, Arutmin telah menuntut balik terhadap Thiess sebesar AS$70,27 juta. Dalam pernyataannya klaim yang telah didaftarkan di Mahkamah Agung Queensland, Thiess mengklaim AS$4,7 juta ditambah bunga sebesar 10% sejak tanggal 1 Januari 2012. Klaim kepada Arutmin dilakukan pada tanggal 14 Juni 2013. (iii) Untuk klaim bahwa Arutmin belum dapat memperoleh beberapa bidang tanah yang cukup di Pit Selatan pada tahun 2012, Thiess telah mengklaim AS$12,25 juta. Akan tetapi dalam pernyataannya klaim yang telah didaftarkan di Mahkamah Agung Queensland, Thiess hanya mengklaim AS$7,9 juta ditambah bunga sebesar 10% dimulai sejak tanggal 30 Juni 2012. (iv) Untuk EOYN tahun 2012, Thiess telah mengklaim AS$13,15 juta terhadap berbagai klaim lain selain klaim di Pit Selatan seperti dijelaskan di atas. Arutmin telah mengajukan tuntutan balik kepada Thiess sebesar AS$239,74 juta. Sengketa ini telah melalui proses pertemuan dan mediasi di PMG tanpa hasil apapun. Arutmin mengajukan tuntutan balik untuk menunjukkan bahwa Arutmin telah mengalami kerugian yang tidak terpulihkan dan defisit arus kas karena kinerja yang buruk dari Thiess. c. Pada tanggal 26 April 2013, Thiess menangguhkan kegiatan operasinya di wilayah pertambangan Senakin, Satui dan Mulia karena Thiess meminta pembayaran, apa yang disebut sebagai, “underclaims”. Thiess telah berhenti bekerja di bawah AROAMS, klausul 15.5 - penghentian pembayaran atas jumlah yang disengketakan ke rekening sengketa sesuai CDA. Menurut pendapat Arutmin, Thiess telah menghentikan operasinya secara sepihak dan keliru karena alasan berikut: (i) Arutmin telah membayar dan terus membayar semua jumlah yang menjadi hak Thiess sesuai ketentuan dalam Kontrak. (ii) Thiess belum mengikuti mekanisme penyelesaian sengketa seperti yang telah ditetapkan dan berdasarkan praktek dimasa lalu menyelesaikan masalah tersebut melalui diskusi. Pada tanggal 23 Desember 2013, Thiess, IndoCoal Kalsel dan Arutmin menandatangani Akta Penyelesaian dan Penghentian (Akta), dimana para pihak sepakat untuk sepenuhnya dan akhirnya menyelesaikan proses pengadilan dan klaim yang diusulkan serta untuk menyelesaikan penuh perintah Justice Jackson BS3007 tahun 2013 sesuai dengan ketentuan dalam Akta. Para pihak juga menyetujui, tergantung pada pelaksanaan dari ketentuan Akta, bahwa AROAMS akan berakhir lebih awal sesuai dengan ketentuan dalam Akta. Selain itu, tergantung pada dan sesuai dengan ketentuan 24 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Akta, Arutmin akan mengakuisisi dari Thiess atas pabrik dan peralatan tertentu terkait dengan pengolahan batubara dan operasi pelabuhan baik melalui perolehan pabrik dan peralatan yang tersisa atau mendapatkan pembeli untuk memperoleh pabrik dan peralatan yang tersisa dari Thiess. Sesuai dengan ketentuan dalam Akta, jumlah penyelesaian dan penghentian terdiri dari, antara lain sebagai berikut: (i) Arutmin akan membayar kepada Thiess sebesar AS$37,5 juta sebagai penyelesaian penuh dan akhir dari proses pengadilan dan klaim yang diajukan. (ii) Pembayaran penghentian lebih awal kepada Thiess sejumlah AS$62,5 juta dengan rincian sebagai berikut: - - - AS$30 juta yang merupakan pembayaran oleh Arutmin untuk jasa yang dilakukan oleh Thiess terkait AROAMS sampai dengan tanggal Akta. AS$2,6 juta yang merupakan pembayaran oleh Arutmin untuk pembelian persediaan Thiess terkait dengan kegiatan pengolahan batubara dan pelabuhan AS$23,5 juta yang merupakan pembayaran oleh Arutmin atau pembeli sebagai pengganti Arutmin untuk pembelian persediaan Thiess yang tidak terkait dengan kegiatan pengolahan batubara dan pelabuhan AS$2,9 juta yang merupakan pembayaran oleh Arutmin untuk perbaikan infrastruktur tetap AS$3 juta yang merupakan pembayaran oleh Arutmin sehubungan dengan biaya Thiess terkait dengan demobilisasi armada siaga AS$0,5 juta yang merupakan pembayaran oleh Arutmin kepada Thiess untuk biaya yang terkait dengan penghentian lebih awal atas kesepakatan sewa peralatan dengan pihak lain (iii) Arutmin akan membayar kepada Thiess jumlah yang diperkirakan sebesar AS$3,1 juta untuk pekerjaan interim yang dilakukan oleh Thiess. (iv) Pembelian pabrik dan peralatan Thiess sejumlah AS$175,3 juta dengan rincian sebagai berikut: - AS$4.4 juta yang merupakan pembayaran oleh Arutmin untuk pembelian tambahan alat pengolahan dan pelabuhan serta pabrik dan peralatan mobile, - AS$170.9 juta yang merupakan pembayaran oleh Arutmin atau oleh pembeli sebagai pengganti Arutmin untuk pembelian tambahan alat pengolahan dan pelabuhan serta pabrik dan peralatan mobile yang tidak terkait dengan kegiatan pengolahan batubara dan pelabuhan. Setelah penghentian AROAMS berdasarkan Akta ini, Thiess melepaskan dan membebaskan selamanya Arutmin dan IndoCoal Kalsel dari setiap dan seluruh kewajiban sehubungan dengan semua klaim yang timbul dari atau terkait dengan atau sehubungan dengan AROAMS dan kinerja atau non-kinerja dibawah AROAMS, Akta Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Strategis (DARSA), CDA dan kinerja pekerjaan dibawah Akta ini dan sebaliknya. AROAMS dan DARSA akan terus berlanjut dan berlaku sampai jumlah yang harus dilunasi sesuai Akta dibayar penuh. Pada tanggal 31 Desember 2013, sehubungan dengan jumlah penyelesaian dan penghentian yang harus dibayar oleh Arutmin, Arutmin mengakui utang sebesar AS$80,9 juta, yang terdiri dari AS$43,9 juta dicatat sebagai akun "Klaim" sebagai bagian dari penghasilan (beban) lain, AS$0,6 juta dicatat sebagai bagian dari beban pokok pendapatan, AS$6,9 juta termasuk dalam persediaan dan AS$29,5 juta sebagai bagian aset tetap (jumlah setelah pengaruh dari metode konsolidasian proporsional). Namun, terkait dengan jumlah penyelesaian dan penghentian sebesar AS$194,4 yang harus dibayar oleh Arutmin atau pembeli sebagai pengganti Arutmin, Arutmin akan mendapatkan pembeli untuk membeli aset-aset yang bersangkutan sebagaimana diatur dalam Akta. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, manajemen Arutmin sedang dalam diskusi dengan beberapa kontraktor untuk menggantikan Thiess 25 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV dan sedang dalam diskusi dengan pembeli untuk membeli aset-aset milik Thiess, oleh karena itu, aset tersebut belum ditransfer kepada pembeli atau Arutmin. 17. Sebagian wilayah Kontrak Karya PT Dairi Prima Mineral (Dairi), Entitas Anak, berada pada kawasan hutan lindung. Berdasarkan Undang-undang Kehutanan No. 41, yang berlaku efektif tahun 1999, pada kawasan hutan lindung dilarang melakukan penambangan dengan pola penambangan terbuka, termasuk wilayah Kontrak Karya yang diberikan sebelum deklarasi. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 463.K/40.00/MBP/2005 tanggal 28 Desember 2005, Pemerintah Pusat menyetujui tahap konstruksi Dairi, efektif tanggal 8 November 2005 sampai tanggal 7 November 2008. Berdasarkan rencana penambangan Dairi, sebuah tambang bawah tanah dan fasilitas-fasilitas penunjangnya akan dikembangkan di Kabupaten Dairi, Pakpak Barat dan Aceh Singkil, di propinsi Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam. Namun, beberapa bagian dari wilayah kontrak termasuk sebagai kawasan hutan lindung. Pada tahun 2006, Dairi mengajukan izin pinjam pakai lahan untuk melakukan kegiatan di area hutan lindung. Pada tanggal 13 Februari 2007, dalam sebuah dengar pendapat Dairi mempresentasikan rencana tambangnya di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia. Walaupun belum mendapatkan keputusan, manajemen Dairi yakin bahwa izin yang diperlukan akan diberikan karena kegiatan Dairi didukung oleh pemerintah setempat dan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Pada tanggal 20 Juli 2007, Dairi mengirimkan surat kepada Departemen Kehutanan guna memohon akselerasi izin pinjam pakai hutan lindung Batu Ardan yang mencakup 37 hektar yang berlokasi di wilayah Sopokomil, desa Silima Pungga-pungga, Provinsi Sumatra Utara. Pada tanggal 19 September 2007, Dairi menerima sebuah surat dari Departemen Kehutanan yang menyebutkan bahwa naskah Keputusan Presiden yang memuat persetujuan atas kegiatan penambangan bawah tanah Dairi telah disampaikan ke Sekretaris Kabinet. Menanggapi surat di atas, Dairi mengajukan surat keberatan pada tanggal 29 Oktober 2007, dimana manajemen Dairi yakin bahwa mereka telah mentaati semua peraturan yang terkait dan tidak akan memberi dampak negatif terhadap lingkungan atas kegiatan penambangan bawah tanah di wilayah hutan lindung. Pada bulan April 2009, manajemen Dairi menghentikan sementara aktivitas konstruksi Proyek Dairi sementara menunggu persetujuan final Departemen Kehutanan yang menyebabkan pemberhentian beberapa karyawan dan perjanjian dengan para kontraktor. Pada tahun 2010, Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 (PP24) dikeluarkan untuk pelaksanan lebih lanjut atas Pasal 31 Undang-undang Kehutanan No. 41. Berdasarkan PP24 tambang bawah tanah dapat dilakukan dalam kawasan hutan lindung bila tidak menyebabkan turunnya permukaan tanah, berubahnya fungsi pokok kawasan hutan atau kerusakan akuifer air tanah. Pada tanggal 11 Oktober 2010, Dairi memperoleh surat keputusan dari Kementrian Kehutanan Republik Indonesia yang memberi izin pinjam pakai kepada Dairi di kawasan hutan untuk kegiatan eksplorasi bahan galian emas dan mineral pengikutnya pada kawasan hutan lindung dan hutan produksi terbatas di Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat, Provinsi Sumatera Utara seluas kurang lebih 23.000 hektar. Pada tanggal 19 Mei 2011, Peraturan Presiden (“PP”) No. 28 Tahun 2011 tentang Penggunaan Kawasan Hutan Lindung untuk Penambangan Bawah Tanah, telah disetujui dan diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia. PP tersebut mendukung penggunaan kawasan hutan lindung untuk penambangan bawah tanah dengan beberapa kondisi terkait. Beberapa kondisi tersebut diantaranya adalah perlunya persetujuan prinsip dan izin pinjam pakai kawasan hutan lindung, dan perlunya izin pinjam pakai yang dikeluarkan oleh Kementrian Kehutanan. PP tersebut memberikan dukungan kepada para pemilik konsesi tambang yang terletak di kawasan hutan lindung, termasuk Dairi yang berencana untuk segera mengembangkan proyeknya melalui penambangan bawah tanah. Pada tanggal 15 November 2011, Dairi memperoleh surat keputusan dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia mengenai persetujuan prinsip penggunaan kawasan hutan untuk penambangan seng, timbal dmp dengan metode penambangan bawah tanah dan sarana penunjangnya seluas kurang lebih 55 hektar pada kawasan hutan lindung di Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara. Pada tanggal pelaporan ini, Dairi telah memperoleh Izin untuk kawasan hutan untuk penambangan seng, timbal dan mineral dengan metode penambangan bawah tanah 26 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV dan pembangunan sarana penunjangnya untuk area seluas 53,11 hektar di kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.387/Menhut-II/2012 tanggal 23 Juli 2012 sampai dengan 22 Juli 2020. Berdasarkan rencana tambang Dairi, kegiatan tambang bawah tanah dan berkaitan dengan fasilitas akan dikembangkan di Dairi, West Pakpak dan Aceh Singkil Regencies, Propinsi Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam. Dimana bagian tertentu dari wilayah kontrak termasuk dalam kawasan hutan lindung. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 988.K/30/DJB/2013, menyetujui perpanjangan Tahap V Konstruksi di Dairi sampai dengan tanggal 7 November 2013. Dairi menerima persetujuan untuk perpanjangan Tahap V Kontruksi berdasarkan Surat No. L126/DPM-CGR/VII/2012 ke Pemerintah pada tanggal 6 Agustus 2012. Dairi saat ini menunggu persetujuan untuk perpanjangan izin lainnya untuk Tahap Kontruksi melalui Surat No. L.187/DPM-CGR/X-2013 tanggal 7 Oktober 2013. Manajemen berkeyakinan bahwa Dairi akan melanjutkan kegiatannya di wilayah kontrak karena mereka memiliki dukungan dari Pemerintah setempat serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Berdasarkan fakta-fakta yang ada dan kenyatan bahwa proyek tersebut didukung penuh oleh pemegang saham utama, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai aset terhadap nilai tercatat untuk biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan serta aset tetapnya. 18. PT Citra Palu Minerals (CPM), Entitas Anak, melakukan perjanjian Kontrak Karya yang meliputi sebuah area konsesi yang terletak di dalam Kawasan Hutan Lindung, Hutan Produksi Terbatas, Hutan Produksi dan di luar kawasan hutan. Undang-undang Kehutanan No. 41 yang mulai berlaku sejak tahun 1999 melarang eksploitasi sumber daya alam di area hutan. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, CPM masih dalam proses untuk mendapatkan perpanjangan tahapan studi kelayakan dan IPPKH untuk aktivitas eksplorasi. CPM yakin dapat melanjutkan aktivitas di area konsesi karena mereka memiliki dukungan dan rekomendasi dari pemerintah daerah. Selanjutnya, pemulihan atas biaya eksplorasi tergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial di masa mendatang. 19. PT Gorontalo Minerals (GM), Entitas Anak, melakukan perjanjian Kontrak Karya yang sebagian wilayahnya terletak didalam wilayah hutan dan sebagian kecil Taman Nasional. Undang-undang Kehutanan No. 41 yang mulai berlaku sejak tahun 1999, melarang eksploitasi sumber daya alam di area hutan dan Taman Nasional, termasuk wilayah Kontrak Karya yang diberikan sebelumnya. Selanjutnya, pemulihan atas biaya eksplorasi tergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial di masa mendatang. Untuk mengatasi hal ini, manajemen telah mendapatkan izin pinjam pakai (Catatan 50b) untuk melakukan kegiatan di wilayah hutan termasuk hutan lindung sampai dengan tanggal 18 Juli 2015. 20. Iuran Kehutanan Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2/2008 tanggal 4 Februari 2008, semua perusahaan yang memiliki kegiatan dalam area hutan produksi dan hutan lindung yang tidak berhubungan dengan kegiatan kehutanan berkewajiban untuk membayar iuran kehutanan antara Rp1,2 juta sampai dengan Rp 3 juta per hektar setiap tahunnya dan berlaku efektif sejak tahun 2008. Entitas Anak masih mempelajari pengaruh peraturan ini terhadap kegiatan operasionalnya. 21. Reklamasi dan Pascatambang Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 18/2008 yang diterbitkan pada tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah Nomor 78/2010 yang diterbitkan pada bulan Desember 2010 tentang Reklamasi dan Pascatambang, pemegang Kontrak Karya, PKP2B, dan IUP Eksplorasi yang belum menyediakan jaminan reklamasi dan jaminan pascatambang sesuai dengan peraturan pemerintah tersebut harus memberikan baik jaminan reklamasi dan jaminan pascatambang dalam waktu tiga (3) bulan setelah tanggal efektif peraturan pemerintah tersebut. Arutmin telah memberikan jaminan reklamasi pada tanggal 31 Desember 2013, sedangkan KPC telah membuat jaminan reklamasi dalam bentuk "Cadangan Akuntansi" yang disetujui oleh Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi melalui surat tanggal 14 Juni 2010. Arutmin mengajukan rencana pascatambang untuk semua area tambangnya yaitu Satui, Senakin, Asam Asam, Batulicin dan Pulau Laut Utara pada tanggal 30 Juni 2009 melalui surat No. 300/AI/VI/09 ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Pada tahun 2012, rencana pascatambang untuk semua area tambang telah disetujui oleh Pemerintah, dimana Arutmin 27 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV harus menyediakan jaminan pascatambang sebesar AS$53.170.072 yang secara bertahap harus dibayar dari tahun 2013 hingga tahun 2017. Pada tanggal 23 April 2013, Arutmin telah mengirim surat kepada Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, yang mewakili Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, untuk membuka rekening atas nama Direktur Jenderal Mineral dan Batubara dan Arutmin untuk jaminan tersebut. Pada tanggal 3 Juli 2013, Arutmin menerima persetujuan atas surat kuasa tersebut dan pembukaan rekening dari Direktur Jenderal Mineral dan Batubara. Pada 30 Juli 2013, Arutmin telah menyediakan jaminan untuk tahun 2013 sebesar AS$1.595.102. KPC mengajukan rencana pasca tambang pada tanggal 30 Juni 2009 kepada Direktorat Teknik Mineral dan Lingkungan, Batubara dan Panas Bumi. Pada tanggal 22 Agustus 2011, Pemerintah Indonesia menyetujui rencana pasca tambang sejumlah AS$39.050.817 yang akan dibayar secara bertahap dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2019. Pada tanggal 10 April 2013, KPC menerima surat dari Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi sehubungan dengan jaminan reklamasi sesuai dengan Peraturan Menteri No. 18/2008 yang dikeluarkan pada tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun 2010, dimana KPC harus menyediakan jaminan reklamasi dalam bentuk “Cadangan Akuntansi” sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Penyisihan jaminan reklamasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar AS$7.253.680 dan AS$5.779.142 22. Perpajakan Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia, Kelompok Usaha menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh (10) tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima (5) tahun sejak saat terutangnya pajak. Kelompok Usaha memiliki beberapa Surat Tagihan Pajak/Surat Ketetapan Pajak (Catatan 44c). Kelompok Usaha telah mengajukan keberatan dan/atau banding yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian sedang dalam proses atau masih tertunda putusannya, yang hasil akhirnya mungkin substansial, tetapi saat ini belum bisa ditentukan. 23. Harga Berdasarkan Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang (PPJP) Seperti diungkapkan pada Catatan 50h, pada tanggal 26 Juni 2007, setelah berakhirnya Transaksi Sekuritisasi IndoCoal, Entitas Anak dan IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICRL), entitas pengendalian bersama, menandatangani PPJP. Dalam PPJP, Entitas Anak melakukan sebagian dari penjualan batubara melalui ICRL, yang bertindak sebagai agen pemasaran internasional, dengan harga yang ditentukan dari harga fixed forward yang telah disepakati dalam PPJB tersebut. Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan kembali besarnya penghasilan kena pajak dari wajib pajak sehubungan dengan transaksi pihak berelasi. Dikarenakan harga fixed forward per ton batubara dapat bergerak menjadi di bawah harga pasaran dunia dan di bawah harga jual ICRL kepada pelanggan akhir, adalah mungkin otoritas pajak dapat meningkatkan liabilitas pajak Entitas Anak dari masa lalu atau masa depan untuk setiap transaksi dengan ICRL. 24. Undang-undang Mineral dan Batubara No. 4/2009 Pada tanggal 12 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan Undang-undang Mineral dan Batubara No.4/2009. Berdasarkan Undang-undang, sistem Kontrak Karya yang digunakan oleh Kelompok Usaha tidak lagi berlaku untuk para penanam modal. Akan tetapi Undang-undang tersebut menyebutkan bahwa Kontrak Karya yang masih ada, sebagaimana yang dimiliki oleh Kelompok Usaha, akan tetap berlaku sampai dengan masa berlakunya, dimana pada saat yang bersamaan juga menyebutkan bahwa Kontrak Karya yang ada harus diperbaharui dalam kurun waktu satu (1) tahun agar sesuai dengan Undang-undang yang baru. Selanjutnya, Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan peraturan pelaksanaan Undang-undang melalui Peraturan Pemerintah No. 22/2010 dan No. 23/2010 di bulan Februari 2010, dan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.7/2012 tanggal 6 Februari 2012. Pemegang 28 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Kontrak Karya diwajibkan oleh Undang-undang untuk melakukan pengolahan bijih didalam negeri didalam rentang waktu lima (5) tahun sejak Undang-undang ini. Pelaksanaan klausa arbitrase dalam Kotrak Karya akan ditempuh jika Pemerintah mencoba untuk melaksanakan perubahan terhadap prasyarat Kontrak Karya tanpa persetujuan dari para kontraktor tambang. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Kelompok Usaha masih mempertimbangkan dampak Undang-undang dan peraturan pelaksanaannya terhadap kegiatan operasinya. 25. Pemeriksaan Pada Perusahaan Pada tanggal 9 November 2012, Perusahaan menyampaikan rilis pers yang mengumumkan bahwa pada tanggal 15 Oktober 2012, Komite Audit telah mengajukan permohonan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk meminta penetapan melakukan pemeriksaan terhadap Perusahaan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 138 Undang-undang Perseroan Terbatas agar ditunjuk tim pemeriksa independen untuk melakukan pemeriksaan terhadap Perusahaan sehubungan dengan pemberitahuan yang disampaikan kepada publik oleh satu pemegang saham Perusahaan, Bumi plc, dan terkait berita-berita yang dimuat di berbagai media, baik di dalam dan luar negeri. Rilis pers tersebut juga menyatakan bahwa pada tanggal 8 November 2012, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengabulkan permohonan yang diajukan oleh Komite Audit untuk melakukan pemeriksaan terhadap Perusahaan, yang pada intinya penetapan pengadilan berbunyi, antara lain: (i) Menyatakan bahwa Pemohon (Komite Audit) adalah pemohon yang benar dan sah. (ii) Mengangkat para ahli untuk melakukan pemeriksaan terhadap Perusahaan. (iii) Memerintahkan Presiden Direktur Termohon (Perusahaan) dan segenap Direksi maupun karyawan Termohon untuk menyediakan seluruh data dan informasi yang diperlukan dalam rangka pemeriksaan, khususnya terkait dengan pengelolaan keuangan, transaksi investasi dan transaksi keuangan lainnya yang dilakukan Termohon maupun entitas-entitas anak Termohon yang dikonsolidasikan, untuk tahun buku 2010, 2011 dan tahun buku 30 Juni 2012, termasuk tetapi tidak terbatas pada transaksi-transaksi penempatan dana investasi Entitas Anak. Tim ahli dalam laporan pemeriksaannya tahun 2013 berpendapat sebagai berikut: (i) Tidak terdapat penyimpangan dan penyelewengan keuangan dalam transaksi penempatan dana material non bank yaitu penempatan dana BRMS pada UOB, penempatan dana Perusahaan pada Recapital dan piutang pinjaman Perusahaan kepada Bukit Mutiara. (ii) Tidak terdapat kerugian dalam transaksi penempatan danan material non bank yaitu penempatan dana BRMS pada UOB, penempatan dana Perusahaan pada Recapital dan piutang pinjaman Perusahaan kepada Bukit Mutiara. (iii) Tidak terbukti adanya perbuatan melawan hukum sebagaimana dinyatakan dalam Penetapan Majelis Hakim tanggal 6 November 2012 serta ketentuan Pasal 138 ayat (1) UUPT yang dilakukan oleh Perusahaan terkait pengelolaan keuangan Perusahaan, karena tidak terpenuhinya unsure-unsur yang terkandung dalam Pasal 1365 KUPHPer sebagaimana telah diuraikan diatas. (iv) Tidak ditemukan adanya penyimpangan atau tindakan-tindakan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang telah diadopsi oleh Perusahaan. (v) Naik turunnya harga saham Perusahaan di bursa tidak serta merta terkait dengan naik turunnya keuntungan atau kerugian Perusahaan. (vi) Penempatan dana pada investasi yang dilakukan oleh Perusahaan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh Perusahaan dengan pihak ketiga dimana Perusahaan melakukan penempatan dana dan telah sesuai dengan data dalam Laporan Keuangan Perusahaan. 26. Penambangan Tanpa Izin dalam Wilayah Pertambangan GM dan CPM Beberapa kelompok masyarakat telah melakukan kegiatan penambangan tanpa izin (PETI) secara tradisional di wilayah Kontrak Karya GM dan CPM. Wilayah Kontrak Karya GM yang terdampak adalah di Blok I Tombulilato sedangkan wilayah Kontrak Karya CPM yang terdampak adalah di Blok I Poboya dan Blok IV Toli-Toli. 29 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Secara ekonomi, tidak terdapat dampak signifikan atas kegiatan PETI tersebut karena mineral yang digali secara tradisional tidak mampu mencapai cadangan mineral yang menjadi target penambangan Entitas Anak. Namun demikian, kegiatan PETI tersebut telah mengakibatkan gangguan pada kegiatan pemboran di GM dan CPM dan dipastikan mengakibatkan kerusakan lingkungan karena adanya penggunaan bahan beracun (merkuri dan sianida) dalam pengolahan bijih yang tergali. Untuk mendapatkan informasi yang lengkap mengenai dampak kegiatan PETI terhadap wilayah Kontrak Karya GM dan CPM, GM dan CPM telah melakukan baseline study atas wilayah Kontrak Karya yang juga meliputi kajian atas dampak kegiatan PETI. Selain itu, saat ini GM dan CPM tengah melakukan kajian atas dampak sosial, kesehatan dan lingkungan atas kegiatan PETI tersebut. Upaya persuasif maupun tindakan hukum telah dilakukan oleh kepolisian dan pejabat yang berwenang untuk menghentikan kegiatan PETI tersebut. 27. Pada tanggal 13 Juni 2013, PT Autum Bara Energi, pemegang IUP No. 545/44/PIUPO/D.PE/2010, mengajukan tuntutan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara Banjarmasin terhadap keputusan Bupati tanah Bumbu atas pencabutan izin pertambangan yang melewati wilayah PKP2B DU-322/Kalsel (Asam Asam). Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, Arutmin masih menunggu keputusan PTUN Banjarmasin. Kejadian setelah periode pelaporan sampai dengan tanggal Laporan Auditor Independen per tanggal 30 Mei 2014 terdapat kejadian penting sebagai berikut: a. b. c. d. Pada tanggal 10 Januari 2014, Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ), Anak Perusahaan, telah melunasi seluruh pokok dan bunga fasilitas pinjaman dari Nomura. Berdasarkan Perjanjian Pinjaman Equity Partner yang Diubah dan Dinyatakan Kembali tanggal 6 Februari 2014, ICRL dan PT CitraKusuma Perdana (CKP) setuju untuk meningkatkan jumlah pokok pinjaman dari AS$ 25 juta menjadi AS$35 Juta. Oleh karena itu, Perjanjian Pinjaman Equity Partner tanggal 28 Juni 2011 diubah dan dinyatakan kembali. Pada tanggal 26 Februari 2014, ICRL, CKP dan ICICI Bank Limited, Cabang Singapura, (“Agen”) menandatangani Equity Shortfall Undertaking, dimana ICRL memberikan dukungan usaha tertentu seperti dalam perjanjian, terkait pendanaan sebesar AS$ 105 juta berdasarkan perjanjian fasilitas CKP untuk pembangunan pembangkit listrik dan aset terkait. Dukungan ini akan terus berlaku sepenuhnya sampai tanggal rilis seperti tercantum dalam perjanjian. Pada tanggal 28 Januari 2014, Perseroan, Country Forest Limited (CFL), BRMS, Kalimantan Coal, SHL dan Bumi Netherlands menandatangani Master Deed untuk menyelesaikan sebagian dari sisa pokok pinjaman dengan CFL sebesar AS$ 1,3 miliar melalui 3 (tiga) transaksi utama yaitu: 1. Akuisisi oleh CFL sebesar 19% kepemilikan saham yang beredar di KPC, Indocoal Kaltim dan Indocoal KPC; 2. Akuisisi oleh CFL atas 42% kepemilikan di BRMS; dan 3. Akuisisi oleh CFL atas saham tertentu yang diterbitkan oleh Perseroan. Perseroan dan/atau Anak Perusahaan tidak memiliki pinjaman yang digunakan untuk kepentingan pihak berelasi, yang mencakup jumlah pinjaman untuk tanggal terkini yang dapat ditentukan, tingkat bunga, sifat dari pinjaman, jenis jaminan yang diberikan, dan transaksi yang dapat menyebabkan terjadinya liabilitas. Perseroan berkeyakinan telah memenuhi seluruh persyaratan, seperti yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman dan tidak rasio keuangan yang harus dipenuhi dalam perjanjian-perjanjian kredit Perseroan. Perseroan dan anak perusahaan tidak memiliki liabilitas dan ikatan lain kecuali yang telah dinyatakan di atas dan yang telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi serta disajikan dalam Prospektus. Tidak ada liabilitas baru (selain liabilitas yang timbul dari kegiatan usaha normal Perseroan) yang muncul setelah kejadian setelah periode pelaporan sampai dengan tanggal laporan akuntan selain yang telah diungkapkan diatas dan setelah tanggal Laporan Auditor Independen sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran. Manajemen Perseroan menyatakan kesanggupan untuk dapat menyelesaikan seluruh kewajibannya sesuai dengan persyaratan sebagaimana mestinya. 30 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Tabel berikut dibawah ini merupakan ikthisar data keuangan penting Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan pendapat wajar dengan pengecualian, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan pendapat wajar tanpa pengecualian yang ditandatangani oleh Tjiendradjaja Yamin. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN (dalam ribuan AS$) Keterangan 2013 31 Desember 2011 2012 2010 2009 Aset Lancar Kas dan setara kas 45.553 45.156 69.090 229.856 50.748 Kas di bank yang dibatasi penggunaannya 72.166 100.070 165.305 162.715 69.209 - 246.784 241.912 230.314 228.587 Wesel tagih 254.027 111.034 109.725 111.263 - Aset derivatif 10.891 111.674 459.549 464.743 222.909 429.998 298.053 354.837 205.915 183.594 55.163 39.295 204.371 426.948 488.473 958 2.420 5.511 893 534 - 45 5.637 10.482 1.000 Persediaan - neto 187.716 274.654 157.432 118.519 138.846 Tagihan pajak 736.760 829.617 711.052 541.851 443.706 5.245 5.114 4.877 8.920 - 104.207 164.860 - - - 41.554 34.434 90.313 68.430 19.481 Total Aset Lancar 1.944.237 2.263.211 2.579.611 2.580.849 1.847.087 Aset Tidak Lancar Piutang pihak berelasi - neto Aset pajak tangguhan - neto Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap – neto Aset minyak dan gas bumi Aset eksplorasi dan evaluasi 77.075 289.510 1.190.463 1.704.686 - 91.023 163.748 1.230.803 1.752.710 - 45.628 143.615 1.283.192 1.650.928 - 42.260 27.171 1.206.728 1.416.862 - 46.334 856.627 871.975 332.821 756.019 431.061 427.463 391.220 - 68.292 308.277 - 66.827 308.277 - 49.634 319.570 - 61.999 322.805 - 19.362 639.220 17.795 365.881 211.354 425.118 15.894 369.164 8.806 285.798 351 371.669 - 250.000 - 219.064 5.274 666.192 2.504 671.211 8.324 611.993 3.000 482.451 9.478 Total Aset Tidak Lancar 5.059.671 5.091.116 4.885.714 4.455.708 4.103.298 Total Aset 7.003.908 7.354.327 7.465.325 7.036.557 5.950.385 Aset keuangan tersedia untuk dijual Piutang usaha Pihak ketiga Piutang lain-lain - neto Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang pihak berelasi Biaya dibayar dimuka Kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagian dimiliki untuk dijual Aset lancar lainnya Biaya eksplorasi tangguhan Biaya eksplorasi dan pengembangan Tagihan pajak penghasilan Goodwill - neto Biaya keuangan tangguhan Piutang jangka panjang Pihak ketiga Pihak berelasi Aset tidak lancar lainnya Pihak ketiga Pihak berelasi 31 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV (dalam ribuan AS$) Keterangan 2013 31 Desember 2011 2012 2010 2009 Liabilitas Jangka Pendek Pinjaman jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Utang kepada pemerintah Biaya masih harus dibayar Utang pajak 195.894 98.693 666.396 - 400.000 173.663 75.914 147.178 1.012.028 419.752 170.354 198.618 120.266 68.478 948.138 261.917 143.863 114.032 58.240 47.752 785.557 271.253 213.242 65.813 45.680 111.069 607.251 209.215 183.303 168.801 17.352 167.288 476.448 147.071 220.009 Liabilitas derivatif Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Utang sewa pembiayaan Taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi Premi penebusan Obligasi konversi Liabilitas yang secara langsung berhubungan dengan kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual - - 4.671 64.979 - 1.563.525 53.491 11.233 434.852 371.835 470.246 64.835 9.677 87.326 - 35.080 62.446 11.002 80.757 - 10.468 64.448 10.931 - 21.553 60.713 10.784 - 90.193 87.385 - - - Total Liabilitas Jangka Pendek 4.719.914 2.559.443 2.350.428 1.373.157 1.690.019 78.568 103.073 32.997 98.882 125.447 34.989 7.462 172.902 32.321 62.738 138.798 29.420 11.902 94.608 24.600 - - - - 14.437 2.032.137 134.797 205.382 3.144.996 131.422 197.352 2.954.729 83.584 155.199 3.410.720 91.075 142.411 2.305.387 123.159 130.544 - 302.683 221.636 151.399 - - 366.964 362.585 366.556 764.200 Total Liabilitas Jangka Panjang 2.586.953 4.402.734 3.990.416 4.393.117 3.468.837 Total Liabilitas 7.306.868 6.962.178 6.340.844 5.766.274 5.158.856 Ekuitas (Defisiensi Modal) Modal ditempatkan dan disetor penuh Tambahan modal disetor Saham beredar yang diperoleh kembali Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi Cadangan modal lainnya 1.476.793 (878.787) (34.160) (27.757) 1.476.793 (878.787) (34.160) (27.757) 1.476.793 (878.787) (34.160) (28.769) 1.476.793 (632.047) (34.160) (32.817) 1.400.715 70.991 (34.160) (986.960) 13.319 47.865 41.619 28.403 (59.614) 417.635 417.635 230.190 - - (1.459.689) (850.675) 36.886 182.702 384.150 (492.646) 150.915 843.773 988.875 775.122 Liabilitas Jangka Panjang Utang pihak berelasi Liabilitas pajak tangguhan – neto Liabilitas imbalan pasti pascakerja Pendapatan ditangguhkan Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Utang sewa pembiayaan Taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi Premi penebusan Obligasi konversi Saldo laba (defisit) Dicadangkan Belum dicadangkan Ekuitas (defisiensi modal) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan Nonpengendali 189.687 241.236 280.709 281.408 16.407 Ekuitas (Defisiensi Modal) – Neto (302.959) 392.150 1.124.482 1.270.283 791.529 Total Liabilitas dan Ekuitas (Defisiensi Modal) 7.003.908 7.354.327 7.465.325 7.036.557 5.950.385 32 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV LAPORAN LABA (RUGI) KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (dalam ribuan AS$) Keterangan Pendapatan Beban Pokok Pendapatan Laba Bruto Beban Usaha Laba Usaha Laba (Rugi) Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Neto 2013 3.547.424 2.861.220 686.204 456.157 230.047 2012 3.775.518 2.791.615 983.903 551.626 432.277 2011 4.000.991 2.410.910 1.590.081 488.977 1.101.103 2010 2.926.628 1.962.499 964.428 312.855 651.573 2009 3.665.023 2.549.328 1.115.695 477.447 638.248 (745.239) (660.103) (615.565) (705.626) 598.755 214.967 570.479 266.050 517.655 190.448 RASIO-RASIO PENTING Keterangan RASIO LIKUIDITAS Aset Lancar / Liabilitas jangka pendek Aset Lancar setelah Dikurangi Persediaan / Liabilitas jangka pendek RASIO LEVERAGE Total Liabilitas Terhadap Total Aset Laba Sebelum Beban Bunga dan Pajak terhadap Beban Bunga Liabilitas terhadap Ekuitas RASIO AKTIVITAS Tingkat Perputaran Persediaan Tingkat Perputaran Aset Tetap Tingkat Perputaran Total Aset RASIO PROFITABILITAS Laba Bruto / Penjualan Neto Laba (Rugi) Neto / Total Aset Laba (Rugi) Neto / Modal Sendiri RASIO PERTUMBUHAN Penjualan Neto Laba Bruto Laba Usaha Laba Neto 2013 31 Desember 2011 2012 2010 2009 0,4 0,9 1,1 1,9 1,1 0,4 0,8 1,0 1,8 1,0 1,0 0,9 0,8 0,8 0,8 (0,1) (24,1) 0,0 17,8 1,9 5,6 1,7 4,5 3,2 6,5 19,3 2,1 0,5 26,6 2,2 0,5 14,3 4,4 0,5 14,8 3,6 0,4 20,7 4,2 0,4 0,2 (0,1) 2,2 0,3 (0,1) (1,8) 0,4 0,0 0,2 0,3 0,0 0,2 0,3 0,0 0,0 -6,0% -30,3% -46,8% -6,5% -5,6% -38,1% -60,7% -428,2% 36,7% 64,6% 75,5% 5,5% 19,2% 22,5% 24,4% -8,1% 8,48% -30,82% -42,09% -61,1% 33 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 1. Umum Perseroan, berkedudukan di Jakarta Selatan, adalah sebuah PT yang didirikan dan diatur menurut Hukum Indonesia. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 130, tanggal 26 Juni 1973, sebagaimana telah dirubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar, No. 103, tanggal 28 November 1973, yang keduanya dibuat di hadapan Djoko Soepadmo, SH, Notaris di Surabaya (“Akta Pendirian Perseroan”) dan telah sah menjadi badan hukum sejak tanggal 12 Desember 1973 berdasarkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A.5/433/12, tanggal 12 Desember 1973. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah berdasarkanAkta Berita Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ketiga No.68, tanggal 3 April 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara, yakni mengenai Pasal 14 ayat (2), Pasal 15 ayat (3), Pasal 17 ayat (2) serta penegasan kembali seluruh anggaran dasar Perseroan. Perseroan berdomisili di Jakarta, dengan kantor berlokasi di Bakrie Tower, Lantai 12,Rasuna Epicentrum, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta 12940. 2. Kondisi Perekonomian Hasil usaha perseroan dipengaruhi oleh kondisi perekonomian baik Indonesia maupun di seluruh dunia. Seperti yang diketahui, perekonomian benua Eropa dan Amerika belum sepenuhnya pulih dari krisis subprime mortgage beberapa tahun sebelumnya yang ditandai dengan masih rendahnya pertumbuhan ekonomi, utang yang sangat tinggi dan menurunnya aktifitas perdagangan. Lemahnya perekonomian negara-negara tersebut juga berdampak negatif pada perekonomian di kawasan Asia yang dimotori oleh China yang sangat mengandalkan perekonomiannya pada kegiatan ekspor untuk kedua benua tersebut. Melambatnya perekonomian China yang merupakan pembeli penting berbagai komoditas untuk bahan baku secara langsung mengakibatkan berbagai harga komoditas mengalami penurunan. Dampak dari penurunan harga komoditas tersebut juga sedikit banyaknya berpengaruh pada perekonomian Indonesia yang sebagian besar ekspornya merupakan ekspor komoditas, yang mana hal ini dapat dilihat dari menurunnya nilai ekspor Indonesia. Neraca perdagangan yang defisit karena melemahnya harga komoditas, sedikit banyaknya juga mempengaruhi perekonomian Indonesia seperti melemahnya daya beli, kurs rupiah yang terdepresiasi dan tertundanya investasi baik pemerintah maupun swasta. Semua hal tersebut dapat mengakibatkan dampak negatif bagi kegiatan usaha perseroan seperti peningkatan biaya pendanaan dan lesunya permintaan batubara. 3. Keuangan Analisis dan pembahasan keuangan secara umum berikut disajikan berdasarkan Laporan Keuangan konsolidasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material. Kondisi keuangan Perseroan dan anak perusahaan secara ringkas dapat dilihat dalam tabel berikut: (dalam ribuan AS$) 31 Desember Keterangan 2013 2012 LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI 3.547.424 Pendapatan 3.775.518 Laba Bruto 686.204 983.903 Laba Usaha 230.047 432.277 (660.103) (705.626) Aset Lancar 1.944.237 2.263.211 Aset Tidak Lancar 5.059.671 5.091.116 Total Aset 7.003.908 7.354.327 Rugi Neto LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI ASET 34 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV (dalam ribuan AS$) 31 Desember Keterangan 2013 2012 LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek 4.719.914 2.559.443 Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas 2.586.953 4.402.734 7.306.867 6.962.177 Kepentingan Nonpengendali Ekuitas (Defisiensi Modal) – Neto 189.687 241.236 (302.959) 392.150 Total Liabilitas dan Ekuitas (Defisiensi Modal) 7.003.908 7.354.327 Berikut ini disajikan analisis dan pembahasan keuangan Perseroan dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Pendapatan Usaha Pendapatan Perseroan merupakan total dari seluruh pendapatan anak-anak perusahaan yang dikonsolidasikan dari berbagai segmen usaha. Pendapatan usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dapat ditunjukkan dalam tabel dibawah ini: (dalam ribuan AS$) 31 Desember Keterangan 2013 2012 Pendapatan Penjualan batubara Ekspor – pihak ketiga Lokal – pihak ketiga Jasa – Lokal pihak ketiga 2.843.084 684.714 19.626 3.125.919 627.383 22.216 Total Pendapatan 3.547.424 3.775.518 ASP (ex Ecocoal) 83,3 90,1 Ecocoal 34,8 52,7 ASP KPC + AI 63,8 81,5 Total produksi (juta ton) 82,1 68,4 Biaya produksi (AS$/ton) 40,5 43,7 8,6x 4,7 10,4x 4,2 Harga Jual (AS$/ton) Data Produksi Rasio Tanah Biaya Kontraktor (AS$/bcm) Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 Pendapatan usaha Perseroan dan anak perusahaan mengalami penurunan sebesar 6,04% dari AS$ 3.775 ribu pada tahun 2012 menjadi AS$ 3.547 ribu pada tahun 2013. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan rata-rata harga jual sebagai dampak langsung dari penurunan aktifitas ekonomi dunia yang mengakibatkan penurunan harga komoditas secara umum atau penurunan harga batubara pada khususnya. Beban Pokok Penjualan dan Laba Bruto Beban pokok penjualan Perseroan dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dapat ditunjukkan dalam tabel dibawah ini: 35 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV (dalam ribuan AS$) 31 Desember Keterangan 2013 1.945.137 620.363 218.636 2.784.136 205.232 128.148 2.861.220 Pengupasan dan penambangan Pemrosesan batubara Penyusutan Sub-total Ditambah: Persediaan batubara awal Dikurang: Persediaan batubara akhir Total Beban Pokok Penjualan 2012 1.960.238 700.563 241.883 2.902.685 94.162 205.232 2.791.614 Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 Beban pokok penjualan Perseroan dan Anak Perusahaan mengalami peningkatan sebesar 2,49% dari AS$ 2.791.614 ribu pada tahun 2012 menjadi AS$ 2.861.220 ribu pada tahun 2013. Peningkatan ini disebabkan karena adanya peningkatan produksi batubara Perseroan dari sebesar 68,5 juta ton pada tahun 2012 menjadi 82,1 juta ton pada tahun 2013. Laba Bruto Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 Laba bruto Perseroan mengalami penurunan sebesar 30,26% dari AS$ 983.903 ribu di tahun 2012 menjadi AS$ 686.204 ribu di tahun 2013. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan rata-rata harga jual batu bara. Berkurangnya permintaan komoditas batubara dikarenakan krisis global yang belum mereda, sehingga berdampak pada penurunan harga jual batubara dunia secara umum. Sedangkan secara khusus penurunan rata-rata harga jual batubara Perseroan disebabkan oleh peningkatan penjualan batubara yang berkalori rendah dibanding batubara berkalori tinggi. Beban Usaha Beban usaha Perseroan dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dapat ditunjukkan dalam tabel dibawah ini: (dalam ribuan AS$) 31 Desember Keterangan 2013 Penjualan Umum dan administrasi Eksplorasi dan evaluasi Total Beban usaha 263.291 192.866 456.157 2012 263.774 216.518 71.334 551.626 Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 Beban usaha Perseroan mengalami penurunan sebesar 17,31% dari AS$ 551.626 ribu di tahun 2012 menjadi AS$ 456.157 ribu di tahun 2013. Penurunan ini disebabkan oleh tidak adanya beban eksplorasi dan evaluasi selama tahun 2013 dan penurunan beban umum dan administrasi sebesar 10,92%. Laba Usaha Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 Laba usaha Perseroan mengalami penurunan sebesar 46,78% dari AS$ 432.277 ribu pada tahun 2012 menjadi AS$ 230.047 ribu pada tahun 2013. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan ratarata harga jual batubara. Penghasilan (Beban) Lain-lain – Neto. 36 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Penghasilan (beban) lain-lain Perseroan dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dapat ditunjukkan dalam tabel dibawah ini: (dalam ribuan AS$) 31 Desember Keterangan 2013 Penghasilan bunga Beban bunga dan keuangan Rugi selisih kurs – neto Rugi atas transaksi derivative Rugi neto penjualan atas Entitas Anak Bagian atas rugi neto entitas asosiasi Penghapusbukuan asset Rugi atas pelepasan investasi pada entitas asosiasi Lain-lain – neto Total beban lain-lain – neto 56.942 (660.955) (136.807) (100.782) (50.429) (40.341) (26.443) (16.471) (975.286) 2012 55.006 (620.538) (47.897) (344.862) (25.945) (26.792) (26.105) (10.710) (1.047.843) Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 Beban lain-lain neto Perseroan dan anak perusahaan mengalami penurunan sebesar 6,92% dari sebesar AS$ 1.047.842 ribu di tahun 2012 menjadi AS$ 975.286 ribu di tahun 2013. Penurunan ini terutama disebabkan karena penurunan rugi atas transaksi derivatif sebesar 70,78% dari AS$ 344.862 di tahun 2012 menjadi AS$ 100.782. Laba (Rugi) Neto Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 Laba (rugi) neto Perseroan dan anak perusahaan mengalami penurunan dari rugi neto sebesarAS$ 705.626 ribu pada tahun 2012 menjadi rugi neto AS$ 660.103 ribu pada tahun 2013. Penurunan ini merupakan akibat dari penurunan beban usaha sebesar 17,31% dan penurunan beban lain-lain neto sebesar 6,92%. Pertumbuhan Aset, Liabilitas dan Ekuitas Pertumbuhan Total Aset Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 Total aset Perseroan dan anak perusahaan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar AS$ 7.003.908 ribu, yang mengalami penurunan sebesar 4,76% dibandingkan dengan total aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 yang tercatat sebesar AS$ 7.354.327 ribu. Penurunan ini terutama dipicu oleh penurunan aset lancar sebesar 14,09%. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan aset derivatif sebesar 90,25% dan penurunan persediaan sebesar 31,65%. Pertumbuhan Total Liabilitas Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 Total Liabilitas Perseroan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar AS$ 7.306.868 ribu, mengalami peningkatan sebesar 4,95% dari total liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 yang tercatat sebesar AS$ 6.962.177 ribu. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan liabilitas jangka pendek sebesar 84,41% yang disebabkan oleh peningkatan total pinjaman jangka pendek, utang kepada pemerintah Republik Indonesia, beban yang masih harus dibayar, premi penebusan dan obligasi konversi. Pertumbuhan Total Ekuitas Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 37 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Total ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 mengalami penurunan dari sebesar AS$ 392.150 ribu ditahun 2012 menjadi AS$ (302.959) ribu di tahun 2013 hal ini disebabkan kinerja perseroan yang mengalami kerugian selama tahun 2013. Penurunan rata-rata harga jual batubara Perseroan sebesar 22% dari AS$ 81,5 / ton di tahun 2012 menjadi AS$ 63,8 / ton di tahun 2013 menjadi salah satu faktor penurunan kinerja Perseroan, meskipun volume penjualan batubara Perseroan mengalami peningkatan sebesar 20% dari 81,5 juta ton pada tahun 2012 menjadi 82,1 juta ton pada tahun 2013. Faktor lainnya adalah kerugian neto atas penjualan entitas anak sebesar AS$ 50,4 juta termasuk biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada saat eksplorasi evaluasi, selain itu kerugian atas selisih kurs yang lebih besar di tahun 2013 sebesar AS$ 137 juta dibanding tahun 2012 sebesar AS$ 47 juta akibat revaluasi nilai tagihan pajak dan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap AS$ juga menjadi faktor penyebab turunnya kinerja Perseroan di tahun 2013. Rasio-rasio penting Rasio-rasio keuangan penting Perseroan dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dapat ditunjukkan dalam tabel dibawah ini: 31Desember Keterangan 2013 Marjin Laba Bruto Usaha Neto Solvabilitas Rasio Lancar Rasio Utang Rasio Imbal Hasil Imbal hasil aset Imbal hasil ekuitas 2012 19,3% 6,5% -18,6% 26,4% 11,4% -18,6% 0,4x 1,0x 0,9x 0,9x -9,42% -133,99% -9,59% -467,57% Marjin Laba Rasio marjin laba mencerminkan kemampuan perseroan dalam menghasilkan laba dalam tiap pendapatan yang dihasilkannya. Marjin laba dihitung dengan membandingkan laba baik laba bruto, laba usaha maupun laba neto dengan pendapatan pada periode yang sama. Pada periode Desember 2012 – Desember 2013, secara keseluruhan marjin laba perseroan mengalami penurunan seiring dengan turunnya harga batubara dan naiknya biaya-biaya baik beban pokok penjualan, beban usaha maupun beban lain-lain. Likuiditas dan Solvabilitas Rasio solvabilitas mencerminkan kemampuan perseroan dalam memenuhi liabilitas-liabilitasnya baik liabilitas jangka pendek maupun liabilitas jangka panjang. Rasio lancar adalah rasio yang mengukur kemampuan untuk memenuhi liabilitas jangka pendek yang dihitung dengan membagi aset lancar dengan liabilitas jangka pendek pada periode yang bersangkutan, sedangkan rasio utang adalah rasio yang mengukur kemampuan perseroan untuk memenuhi seluruh liabilitas menggunakan seluruh aset atau ekuitasnya yang dihitung dengan membandingkan total liabilitas dengan total aset perseroan pada periode yang bersangkutan. Pada periode Desember 2012 – Desember 2013, kemampuan perseroan untuk memenuhi liabilitasya baik liabilitas jangka pendek maupun seluruh liabilitasnya terlihat menurun seiring dengan menurunnya kinerja keuangan perseroan. Imbal Hasil Ekuitas dan Imbal Hasil Aset Kemampuan Perseroan yang disetahunkan dalam menghasilkan laba dari aset dan ekuitas masingmasing dapat diukur masing-masing dengan rasio Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity) yang 38 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV merupakan hasil perbandingan antara laba neto dengan total modal sendiri Perseroan dan rasio Imbal Hasil Aset (Return on Asset) yang merupakan hasil perbandingan antara laba neto dengan total aset Perseroan. Imbal Hasil Ekuitas Perseroan dan anak perusahaan per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar -133,99% dan -467,57%. Imbal Hasil Aset Perseroan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar -9,42% dan -9,59%. Imbal Hasil Aset Perseroan pada tahun 2013 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2012, disebabkan karena efek dari menurunnya harga batubara secara global. Arus Kas 31 Desember Keterangan 2013 Arus kas dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Efek perubahan nilai kurs pada kas Kenaikan (penurunan) neto kas dan setara kas Kas pada awal tahun Kas pada akhir tahun 29.291 112.717 (139.997) (1.613) 397 45.156 45.553 2012 240.846 (392.121) 128.159 (818) (23.934) 69.090 45.156 Arus Kas Aktivitas Operasi Kas neto dari aktivitas operasi perseroan pada tahun 2013 meningkat 87,84% dibanding tahun 2012. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh penurunan penerimaan pelanggan yang disebabkan oleh penurunan harga batu bara dan kenaikan pembayaran kepada pemasok, karyawan dan lain-lain. Arus Kas Aktivitas Investasi Kas yang diperoleh dari aktivitas investasi antara lain diperoleh dari pengembalian biaya proyek pengembangan usaha sebesar AS$ 112.779 ribu dan penerimaan dari penyelesaian wesel tagih sebesar AS$ 81.034 ribu. Sementara kas yang digunakan untuk aktivitas investasi antara lain digunakan untuk pembelian aset tetap sebesar AS$ 86.568 ribu dan pembayaran aset eksplorasi dan evaluasi sebesar AS$ 9.465 ribu. Arus Kas Aktivitas Pendanaan Kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan diperoleh dari pinjaman baru sebesar AS$ 79.333 ribu dan penarikan kas di bank yang dibatasi penggunaanya sebesar AS$ 27.904 ribu. Adapun penarikan kas pada bank yang dibatasi penggunaannya bertujuan untuk pembayaran bunga dan pembayaran kepada pemasok terkait kegiatan operasi pertambangan. Sementara penggunaan kas untuk aktivitas pendanaan antara lain AS$ 75.769 ribu untuk pembayaran utang sewa pembiayaan dan AS$ 151.152 ribu untuk pembayaran atas pinjaman-pinjaman. 4. Manajemen Risiko Selama beberapa tahun terakhir, Perseroan secara aktif melakukan restrukturisasi, meningkatkan sistem governance, dan menempatkan Perseroan untuk menjadi yang terkemuka dalam industri pertambangan. Dalam dunia bisnis yang dinamis dan penuh persaingan, Perseroan tidak akan mampu mengelola risiko strategis maupun taktis hanya bersikap pasif. Oleh karena itu, Perseroan telah mengembangkan berbagai cara dan pendekatan guna menggali berbagai dimensi risiko yang dihadapi terkait dengan kegiatan serta kemungkinan terjadinya risiko tersebut sehingga Perseroan mampu mengelola risiko dan menjadikannya sebagai hal yang menguntungkan Perseroan. Penerapan Enterprise Risk Managemen (ERM) di Perseroan dimulai pada tahun 2008. Tahap pertama penerapan berlangsung dari 30 April 2008 sampai 8 Juni 2009 dan difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang lebih banyak dilakukan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan serta kemampuan atas pentingnya manajemen risiko. 39 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Selanjutnya, implementasi manajemen risiko dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko Perseroan sesuai dengan kebijakan dan prosedur – Sistem ERM yang telah disetujui oleh direksi dan diterbitkan tanggal 30 April 2009. Kebijakan dan prosedur ini memberikan arahan dalam penerapan praktik manajemen risiko korporat di Perseroan dan Anak Perusahaan. Tanggung jawab untuk memantau dan mengevaluasi risiko di Perseroan berada pada Dewan Komisaris, Direksi dan Eksekutif manajemen melalui suatu struktur organisasi ERM termasuk keberadaan komite-komite penunjang di tingkat Dewan Komisaris dan Direksi seperti Komite Manajemen Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Audit, Komite Pengelola Risiko Lindung Nilai, Sub Komite Ekspansi, Komite Pedoman Perilaku, Komite Teknologi Informasi dan Komite Sumber Daya Manusia. Perseroan mengidentifikasi risiko secara berkesinambungan. Setelah tujuan bisnis atau strategi ditetapkan, risiko yang mungkin berdampak terhadap pencapaian tujuan bisnis diidentifikasi. Perseroan menggolongkan risiko berdasarkan konsekuensi atau akibat dan kemungkinan atau frekuensi terjadinya risiko. Setelah risiko diidentifikasi dan dievaluasi, manajemen memutuskan tindakan apa yang harus diambil untuk mengeliminasi, mengurangi, menerima atau memindahkan risiko yang telah diidentifikasi sehingga risiko masih dalam tingkat tolerasi yang dapat diterima oleh Perseroan. Pembuatan rencana mitigasi risiko akan membantu mengidentifikasi, mengawasi dan melaporkan status tindakan pengawasan terhadap masing-masing risiko. Selain itu, rencana mitigasi risiko membantu untuk mengarahkan sumber daya yang tersedia untuk mengelola risiko yang utama/signifikan/kritikal. Perseroan mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko berdasarkan dua (2) tujuan utama yaitu meningkatkan kapasitas produksi batubara dan diversifikasi produk tambang lainnya selain batubara. Sebagai hasil dari proses manajemen risiko terhadap dua (2) tujuan statejik utama, Perseroan telah mengidentifikasi beberapa risiko yang paling utama, dan telah membuat dan melaksanakan mitigasi atas risiko-risiko tersebut sebagai berikut: - Peningkatan harga bahan bakar minyak dalam jangka pendek – Bahan bakar minyak merupakan sumber energi utama dalam proses penambangan batubara sehingga peningkatan harganya akan memberikan pengaruh signifikan bagi hasil keuangan Perseroan. Untuk mengantisipasi peningkatan harga bahan bakar minyak, entitas pengendali bersama Perseroan, KPC dan Arutmin, melakukan kontrak jangka panjang dalam menjamin persediaan minyak dan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan bahan bakar batubara sebagai sumber daya tambahan. - Penghentian produksi akibat perselisihan hukum atas perjanjian - Perseroan memiliki beberapa perselisihan hukum atas perjanjian dengan kontraktor yang saat ini sedang melalui proses hukum. Perselisihan ini dapat mengganggu atau bahkan menghentikan proses produksi. Untuk mengelola risiko ini, Perseroan telah menunjuk pengacara dari kantor pengacara ternama untuk mewakili Perseroan dalam proses pengadilan. Untuk menghindari kasus sama di masa yang akan datang, Perseroan membuat dan melakukan pembaharuan setiap minggu atas daftar kasus litigasi yang sedang ditempuh Perseroan. Perseroan juga melakukan monitor atas kepatuhan terhadap perjanjian. - Tidak tersedianya sistem pelaporan keuangan konsolidasian – Perseroan masih belum memiliki sistem pelaporan keuangan yang terkonsolidasi sehingga laporan keuangan masih disusun secara manual dan menimbulkan kemungkinan adanya ketidakakuratan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim. Untuk memitigasi risiko ini, Perseroan senantiasa memeriksa semua data keuangan yang akan dimasukan kedalam laporan keuangan konsolidasian interim dengan seksama dan teliti sebelum diaudit oleh auditor independen eksternal. Untuk menanggulangi ini di masa yang akan datang, sebuah sistem pelaporan keuangan untuk tujuan konsolidasi yang terintegrasi tengah dikembangkan dan akan diimplementasikan. Selain itu, Perseroan juga merekrut personil yang tepat untuk mendukung proses ini. - Kematian dan meningkatnya kasus cidera dalam pekerjaan akibat menurunnya kinerja keselamatan kerja - Meningkatnya aktivitas pekerjaan untuk mencapai target produksi yang lebih tinggi dapat meningkatkan jumlah pekerja yang ada di lokasi tambang sehingga semakin mempersulit pengendalian atas kinerja dan kepedulian akan keselamatan kerja. Untuk mengelola risiko ini, Perseroan meningkatkan program induksi keselamatan kerja dan melakukan pelatihan khusus untuk mengubah kebiasaan para supervisor dan pekerja, melakukan audit keselamatan kerja internal, inspeksi secara teratur maupun mendadak dan pengawasan ketat dari custodian dan coordinator Health, Safety and Environment (HSE). 40 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV - Tidak tercapainya target produksi akibat penundaan pembebasan lahan – Beberapa area yang masuk ke dalam rencana penambangan berada dekat dengan jalan raya sehingga meningkatkan nilai pasarnya padahal Perseroan memiliki kebijakan tarif sama untuk semua area. Negosiasi dengan pemilik lahan memakan waktu yang lebih lama dari yang direncanakan. Untuk mengelola risiko ini, Perseroan melakukan beberapa program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mengurangi tekanan para pemilik lahan, melakukan benchmarking harga lahan dengan perusahaan lain di area yang berdekatan dan melakukan peninjauan kembali yang menyeluruh bersama dengan pihak ketiga untuk menentukan harga wajar untuk pembebasan lahan. - Risiko kredit dari pelanggan dikelola melalui kebijakan yang ditetapkan, prosedur dan kontrol yang berkaitan dengan pengelolaan risiko kredit. Dalam hal pelanggan dinilai oleh lembaga pemeringkat kredit independen, peringkat ini digunakan untuk mengatur batas kredit. Dalam keadaan dimana tidak ada pemeringkat kredit yang independen, manajemen menilai kualitas kredit pihak lain dan meyakinkan dirinya sendiri bahwa tidak ada risiko yang signifikan terkait dengan mereka. 41 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV VI. RISIKO USAHA Seperti halnya entitas bisnis lainnya, Perseroan tidak terlepas dari ancaman dan risiko yang harus dikelola dengan baik agar tujuan Perseroan dapat tercapai. Perseroan memiliki dua level risiko, yaitu risiko di level Perseroan sendiri dan risiko pada level anak usaha Perseroan. Risiko pada level Perseroan mencakup risiko sebagai perusahaan induk, risiko perencanaan strategi usaha, risiko atas portofolio investasi, dan risiko perubahan nilai tukar mata uang asing, serta risiko dari terjadinya bencana. Adapun risiko pada level anak-anak usaha Perseroan terkait dengan keunikan risiko dari industri di mana mereka beroperasi. A. Risiko Operasional 1. Risiko penurunan harga batu bara Harga batubara terus menunjukkan kecenderungan penurunan harga karena berkurangnya permintaan sebagai akibat dari melemahnya ekonomi global dan kebijakan mengurangi penggunaan batubara secara bertahap di beberapa negara. Hal ini dapat menyebabkan pendapatan yang lebih rendah dari yang sudah dianggarkan. Untuk mengelola risiko ini, Perseroan melakukan strategi pengurangan biaya produksi dan mengembangkan strategi pemasaran yang lebih baik. Untuk mengelola risiko ini, Perseroan melakukan strategi pengurangan biaya produksi dan mengembangkan strategi pemasaran yang lebih baik. Upaya mengurangi biaya produksi dilakukan dengan meningkatkan efisiensi operasional, melibatkan konsultan pertambangan McKinsey dan kerjasama intensif dengan para mitra kontraktor. 2. Risiko Peningkatan harga bahan bakar minyak Bahan bakar minyak merupakan sumber energi utama dalam proses penambangan batubara sehingga peningkatan harganya akan memberi pengaruh signifikan bagi keuangan Perseroan. Untuk mengantisipasi dampak peningkatan harga bahan bakar minyak, Perseroan melakukan kontrak jangka panjang dalam menjamin persediaan minyak. 3. Risiko tidak tercapainya target produksi Perubahan cuaca, dengan tingkat curah hujan yang tinggi sangat berpengaruh terhadap kegiatan operasional Persroan yang membawa dampak pada kemampuan Perseroan untuk meningkatkan produksi batubara. Penundaan pembebasan lahan. Beberapa area yang masuk ke dalam rencana penambangan berada dekat dengan jalan raya sehingga meningkatkan nilai pasarnya sedangkan Perseroan memiliki kebijakan tarif sama untuk semua area. Negosiasi dengan pemilik lahan memakan waktu yang lebih lama dari yang direncanakan. Untuk mengelola risiko ini, Perseroan melakukan beberapa program CSR untuk mengurangi tekanan para pemilik lahan, melakukan perbandingan harga lahan dengan perusahaan lain di area yang berdekatan dan melakukan peninjauan kembali yang menyeluruh bersama dengan pihak ketiga untuk menentukan harga wajar untuk pembebasan lahan. 4. Risiko Arus kas yang ketat dalam jangka pendek Peningkatan biaya bunga ditambah dengan penurunan harga batubara menimbulkan batasan yang cukup signifikan dalam ketersediaan kas. Hal ini dapat menyebabkan keterlambatan dalam kegiatan operasional dan kesulitan dalam mengeksekusi inisiatif Perseroan. Perseroan mengelola risiko ini dengan membangun perencanaan manajemen kas yang kuat dan perencanaan aksi korporasi yang lebih rinci. 5. Risiko hilangnya cadangan akibat kegiatan penambangan ilegal Penambang ilegal melakukan kegiatan penambangan di beberapa lahan konsesi unit usaha Perseroan yang menyebabkan hilangnya cadangan batubara dan potensi pendapatan di masa datang. Untuk mengelola risiko ini, Perseroan meningkatkan koordinasi dan kerja sama strategis dengan polisi dan memperkuat keamanan lahan dengan menambah petugas keamanan. 42 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV B. Risiko Keuangan 1. Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko dimana pihak lain tidak dapat memenuhi liabilitasnya di bawah kontrak instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang mengakibatkan kerugian secara financial. Perseroan terkena risiko kredit dari kegiatan operasinya (terutama dari piutang pelanggan) dan dari aktivitas pendanaan, termasuk pinjaman bank, transaksi valuta asing dan instrumen keuangan lainnya. Risiko kredit saat ini yang memiliki dampak signifikan terhadap Perseroan adalah Perjanjian Utang CFL. 2. Risiko likuiditas Proyeksi arus kas dilakukan oleh Perseroan dan dikumpulkan oleh bagian keuangan Perseroan. Perseroan mengawasi proyeksi kebutuhan likuiditas untuk memastikan ketersediaan kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional sambil tetap menjaga ruang batas yang memadai sehingga tidak melanggar batas pinjaman atau persyaratan pinjaman (jika berlaku) pada setiap fasilitas pinjaman. Proyeksi tersebut akan dipertimbangkan dalam rencana utang Perseroan, kepatuhan persyaratan, kepatuhan dengan target laporan posisi keuangan internal dan jika diperlukan, kepatuhan atas peraturan dan hukum yang berlaku. 3. Risiko valuta asing Manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa Perseroan telah dengan sendirinya terlindung terhadap risiko valuta asing. Sebagian besar pendapatan Perseroan adalah dengan harga, ditagih dan dibayar dalam Dolar Amerika Serikat (AS$). Sebagian besar beban pokok pendapatan, beban usaha termasuk biaya pengiriman, komisi penjualan, pengiriman dan biaya berlabuh dan belanja modal adalah dalam AS$. Semua pinjaman jangka panjang dalam mata uang AS$. Namun demikian, terdapat beberapa biaya dan beban dalam mata uang Rupiah Indonesia (Rp) seperti gaji dan upah. Karena beberapa biaya produksi yang dibayar secara tunai dengan Rp dan sebagian besar penjualan yang signifikan dalam AS$, melemahnya Rp terhadap AS$ dapat menyebabkan laba usaha meningkat, sedangkan penguatan Rp terhadap AS$ dapat menyebabkan laba usaha menurun. 4. Risiko harga ekuitas Perseroan terekspos risiko harga ekuitas terutama karena investasinya dalam efek ekuitas, termasuk: - Call Option yang melekat di dalam obligasi konversi sebesar AS$ 375 juta yang diterbitkan oleh Enercoal Resources Pte. Ltd., anak perusahaan Perseroan, yang akan jatuh tempo pada tanggal 5 Agustus 2014, merupakan obligasi yang pada awalnya dapat dikonversi menjadi saham biasa Perusahaan dengan nilai Rp3.366,90 per saham. Harga konversi ini dapat berubah, tergantung pada penyesuaian yang dilakukan sehubungan dengan, antara lain, perubahan nilai nominal saham, konsolidasi atau reklasifikasi saham, kapitalisasi laba atau cadangan modal, distribusi modal, penawaran umum terbatas dan peristiwa lainnya yang mempunyai efek dilutif. - Instrumen derivatif, termasuk yang dilakukan dalam rangka lindung nilai obligasi konversi Perseroan. Namun demikian, transaksi ini tidak memenuhi syarat untuk akuntansi lindung nilai sesuai standar akuntansi yang berlaku. Perseroan diminta untuk melakukan perjanjian Capped Call. Pada tanggal 5 Agustus 2009, Enercoal menandatangani Perjanjian Capped Call dengan Credit Suisse International. Nilai nosional transaksi Capped Call ini adalah sebesar AS$ 288.461.538. Berkaitan dengan perjanjian tersebut, Enercoal membayar premium sebesar AS$ 51.276.947 kepada Credit Suisse. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada berbagai tanggal pada bulan Desember 2013, Februari 2014, April 2014, Juni 2014 dan Agustus 2014. Harga pelaksanaan per opsi adalah sebesar AS$ 0,33838, sementara harga cap sebesar AS$ 0,45551. Kemudian, pada tanggal 23 Oktober 2009, Enercoal menandatangani Perjanjian Capped Call dan Call Option dengan Credit Suisse International. Berkaitan dengan perjanjian tersebut, Enercoal membayar premium sebesar AS$ 95 juta kepada Credit Suisse. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada 43 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV berbagai tanggal pada bulan Oktober 2011, Oktober 2013, Oktober 2014 dan Oktober 2015 dengan harga pelaksanaan per opsi masing-masing sebesar AS$ 0,36806, AS$ 0,36806, AS$ 0,41407 dan AS $0,46008. Sedangkan cap price per opsi pada saat jatuh tempo pada bulan Oktober 2013, Oktober 2014 dan Oktober 2015 masing-masing sebesar AS$ 0,58277, AS$ 0,62878 dan AS$ 0,67478. Berdasarkan metode akuntansi yang diterapkan, Perseroan harus menggunakan nilai wajar untuk pelaporan transaksi tersebut. Hal ini dapat menimbulkan fluktuasi yang signifikan dalam laba atau rugi. 5. Risiko tingkat bunga Perseroan dipengaruhi oleh fluktuasi suku bunga atas pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang. Perseroan memiliki fasilitas pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang. Dan Perseroan berniat untuk melakukan pembiayaan kembali pinjaman tersebut dengan pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap dengan waktu jatuh tempo yang lebih panjang selama kondisi pasar mengizinkan dan secara komersial Perseroan dapat melakukannya, karena itu manajemen tidak mengharapkan dampak fluktuasi suku bunga atas sebagian besar pinjaman jangka panjang. Kebijakan Perseroan akan memilih suku bunga tetap jika memungkinkan karena diperkirakan adanya peningkatan LIBOR selama beberapa tahun mendatang. Seluruh risiko material yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan dan anak perusahaan telah diungkapkan sebagaimana diuraikan diatas. 44 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha PT Bumi Resources Tbk yang terjadi setelah tanggal laporan Auditor Independen tertanggal 30 Mei 2014 atas laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh KAP Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material, kecuali berikut dibawah ini : - Pada tanggal 5 Juni 2014, Perseroan, BRI dan Castleford, menandatangani Perjanjian Novasi dimana BRI menyerahkan dan menovasikan kepada Perseroan semua hak, kewajiban dan kepentingan BRI berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 14 November 2013 antara Castleford dan BRI sebagaimana telah diubah dari waktu ke waktu. - Pada tanggal 5 Juni 2014, Perseroan dan BRI menandatangani Perjanjian Pengakuan Utang dimana Perseroan telah menerima pinjaman sebesar AS$150.000.000 dari BRI dengan internal rate of return sebesar 5%. - Pada tanggal 10 Juni 2014, Perseroan dan Castleford menandatangani Perjanjian Penyelesaian Utang (“Debt Settlement Agreement”), Perseroan dan Castleford setuju setiap utang Perseroan berdasarkan Perjanjian Novasi akan diselesaikan dengan saham Perseroan terkait dengan Penawaran Umum Terbatas Perseroan. Perseroan dan Castleford setuju dan mengakui saldo utang Perseroan kepada Castleford saat ini sebesar AS$150.000.000. - Pada tanggal 12 Juni 2014, Perseroan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya, SC, KCL, SHL dan Forerunner (sebagai “Original Guarantors”) dan Credit Suisse AG, cabang Singapura (sebagai “Original Lenders, Arranger, Facility Agent, Security Agent dan Account Bank”) menandatangani Perjanjian Kredit untuk menyediakan fasilitas kredit sebesar AS$ 114.310.344,83 kepada Perseroan dan berlaku selama 36 bulan. Pinjaman tersebut mempunyai suku bunga pinjaman sebesar LIBOR ditambah marjin. - Pada tanggal 12 Juni 2014, Perseroan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya, SC,KCL, SHL dan Forerunner (sebagai “Original Guarantors”), Raiffeisen Bank International AG, cabang Labuan (sebagai “Original Lenders”) dan Raiffeisen Bank International AG, cabang Singapura (sebagai “Arranger, Facility Agent, Security Agent dan Account Bank”) menandatangani Perjanjian Kredit untuk menyediakan fasilitas kredit sebesar AS$ 80.689.655,17 kepada Perseroan dan berlaku selama 36 bulan. Pinjaman tersebut mempunyai suku bunga pinjaman sebesar LIBOR ditambah marjin. 45 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN 1. Riwayat Singkat Perseroan PT Bumi Resources Tbk (“Perseroan”), berkedudukan di Jakarta, adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian No. 130, tanggal 26 Juni 1973, sebagaimana telah diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar, No. 103, tanggal 28 November 1973, yang keduanya dibuat di hadapan Djoko Soepadmo,SH, Notaris di Surabaya. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Keputusan No. Y.A. 5/433/12 tanggal 12 Desember 1973, didaftarkan di buku Register Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 27 Desember 1973 dengan nomor pendaftaran 1824/1973 dan telah diumumkan dalam BNRI No. 1 tanggal 2 Januari 1974, Tambahan No. 7. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah berdasarkan Akta Berita Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ketiga No.80, tanggal 13 Mei 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara, yakni mengenai Pasal 4 ayat (1), Pasal 14 ayat (2), Pasal 15 ayat (3), Pasal 17 ayat (2) serta penegasan kembali seluruh anggaran dasar Perseroan. Sebagai informasi, dengan telah diundangkannya Undang-undang No. 40 Tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas, berdasarkan Pasal 29 ayat (1) dan Pasal 30 ayat (1) UUPT tersebut, pendaftaran perubahan anggaran dasar Perseroan dalam Daftar Perseroan dan pengumuman dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia dilaksanakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Kegiatan usaha utama Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.123, tanggal 21 Oktober 2011, yang dibuat dihadapan Humberg Lie SH, SE,MKn, Notaris di Jakarta Utara saat ini adalah bergerak dalam bidang pertambangan batubara dan mineral melalui anak Perusahaan. Perseroan berdomisili di Jakarta, dengan kantor berlokasi di Bakrie Tower, Lantai 12,Rasuna Epicentrum, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan - 12940. 2. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan Perkembangan kepemilikan saham Perseroan sejak Penawaran Umum Terbatas III Tahun 2000 sampai dengan prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: Tahun 2000 Berdasarkan DPS per tanggal 31 Desember 2000, struktur permodalan, pemegang saham dan komposisi pemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan Jumlah Saham Modal Dasar – Nominal Rp 500 Jumlah Nominal (Rp) % 20.000.000.000 10.000.000.000.000 14.167.615.284 4.267.384.616 7.083.807.642.000 2.133.692.308.000 73,01 21,99 412.025.480 206.012.740.000 2,12 PT Taspen (Persero) 26.400.000 13.200.000.000 0,14 PT Jan Darmadi Corp. 25.520.000 12.760.000.000 0,13 Modal ditempatkan dan disetor penuh Long Haul Holding Ltd. Minarak Labuan PT Bakrie Capital Indonesia PT Jamsostek (Persero) Masyarakat (dibawah 5%)* Jumlah Modal ditempatkan dan disetor penuh Jumlah Saham dalam portepel 14.042.900 7.021.450.000 0,07 491.011.720 245.505.860.000 2,53 19.404.000.000 9.702.000.000.000 100,00 596.000.000 298.000.000.000 * Para pemegang saham dengan kepemilikan dibawah 5%, kecuali pemegang saham pendiri 46 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Tahun 2010 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 157, tanggal 25 Juni 2010, yang dibuat di hadapan Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara, terdapat Perubahan Pasal 4 ayat (1) mengenai peningkatan modal dasar struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut: Modal dasar Modal ditempatkan/disetor : Rp38.750.000.000.000 : Rp 9.702.000.000.000 Modal dasar Perseroan terbagi atas 77.500.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp500 per lembar saham. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 87, tanggal 12 Oktober 2010, yang dibuat di hadapan Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara terdapat Perubahan Pasal 4 ayat (2) mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.Berdasarkan DPS per tanggal 13 Oktober 2010 yang dikeluarkan oleh Ficomindo Buana Registrar selaku Biro Administrasi Efek Perseroan, struktur permodalan, pemegang saham dan komposisi pemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan Jumlah Saham Modal Dasar – Nominal Rp 500 Jumlah Nominal (Rp) % 77.500.000.000 38.750.000.000.000 968.442.000 484.221.000.000 4,66 760.777.778 380.388.889.000 3,66 608.622.222 304.311.111.000 2,93 465.000.000 232.500.000.000 2,24 465.000.000 232.500.000.000 2,24 451.481.273 225.740.636.500 2,17 361.500.000 180.750.000.000 1,74 322.177.500 161.088.750.000 1,55 1,41 Modal ditempatkan dan disetor penuh Glencore International AG Raiffeisen Zentralbank Oesterreich Singapore Branch S/A Moorfields Credit Suisse International AG Bank Sarasin Rabo (Asia) Limited A/C PT Bakrie + Brothers Tbk Credit Suisse Singapore Branch S/A Bright Ventures PlE LTD - BUMI CS Securities (Europe) Ltd S/A CS Securities (Europe) Ltd UBS AG Singapore S/A Mohammad Soetrisno Bachir SSB Obih S/A Ishares MSCI Emering Market Index Fund PT Asuransi Jiwa SInarmas 292.304.011 146.152.005.500 Citibank New York S/A Dimensional Emerging Markets Value Fund 280.320.500 140.160.250.000 1,35 Masyarakat * 280.320.500 140.160.250.000 70,05 Jumlah Modal ditempatkan dan disetor penuh 20.773.400.000 10.386.700.000.000 100,00 Jumlah Saham dalam portepel 56.726.600.000 28.363.300.000 * Para pemegang saham dengan kepemilikan dibawah 5%, kecuali pemegang saham pendiri Tahun 2014 Berdasarkan Akta Berita Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ketiga No.80, tanggal 13 Mei 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara dan DPS per tanggal 25 April 2014 yang dikeluarkan oleh Ficomindo Buana Registrar selaku Biro Administrasi Efek Perseroan,Komposisi Modal Saham dan Susunan Pemegang Saham Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan Saham Rupiah Modal Dasar Seri A (Nominal Rp 500) 20.773.400.000 10.386.700.000.000 Seri B (Nominal Rp 100) 283.633.000.000 28.363.300.000.000 47 % PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Keterangan Saham Rupiah % Modal Ditempatkan Credit Suisse AG SG Branch S/A CSAGSINGLHHL(LHHL-130M)-20233 34064(*) 4.797.485.702 2.398.742.851.000 23,09 Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd(*) 1.264.213.935 632.106.967.500 6,09 Masyarakat dibawah 5% Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 14.711.700.363 7.355.850.181.500 70,82 20.773.400.000 10.386.700.000.000 100,00 Saham dalam Portepel (*) 3. Seri A (Nominal Rp 500) - - Seri B (Nominal Rp 100) 283.633.000.000 28.363.300.000.000 Berdasarkan surat pernyataan dari Long Haul Holdings Ltd (“Long Haul”) tanggal 11 Juni 2014 yang menyatakan bahwa Long Haul memiliki 6.061.699.637 saham atau sebesar 29,18% kepemilikan saham Perseroan melalui Credit Suisse AG SG Branch S/A SCAGSINGLHLL (LHHL-130M) – 20233 34064 dan Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd. Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum yang Memiliki 5% atau Lebih Saham Perseroan Long Haul Holdings Ltd. (“Long Haul”) Keterangan Singkat Long Haul merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah berdasarkan hukum negara Nevis dan terdaftar sebagai perusahaan pada tanggal 3 Februari 1997. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha Long Haul bergerak dalam bidang Investasi. Struktur Permodalan Susunan permodalan Long Haul memiliki jumlah modal yang terdiri dari saham yang dikeluarkan oleh Long Haul sebanyak 1.000 lembar saham dengan nilai nominal sebesar AS$1.00 per lembar saham. Golden Glades Limited adalah satu-satunya pemegang saham dari 100% modal yang ditempatkan dan disetor oleh Long Haul. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi Long Haul adalah sebagai berikut: Direksi: Direktur 4. :Omar Luthfi Anwar Pengurusan dan Pengawasan Perseroan Pengelolaan Perseroan dilakukan oleh Direksi di bawah pengawasan Komisaris yang diangkat oleh RUPS. Hak dan Kewajiban Komisaris dan Direksi diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Direksi dan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 228, tanggal 28 Juni 2013dibuat dihadapan Humberg Lie SH, MH, Notaris di Jakarta Utara, susunanDireksi dan Dewan Komisaris Perseroan saat ini adalah sebagai berikut: Komisaris Presiden Komisaris / Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris Komisaris : : : : : : : Kusumo A. Martoredjo Suryo B Sulisto Iman Taufik Fuad Hasan Masyhur Nalinkant Amratlal Rathod Anton Setianto Soedarsono Sulaiman Zuhdi Pane 48 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur : : : : : : Saptari Hoedaja Andrew C Beckham Dileep Srivastava Kenneth Patrick Farrell Eddie J. Subari R.A. Sri Dharmayanti Berdasarkan Surat Ketetapan Dewan Komisaris PT Bumi Resources Tbk Pengangkatan Komite Audit tanggal 1 April 2012, susunan anggota Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut: Ketua : Iman Taufik Anggota : Mulyadi Anggota : Myrnie Zachraini Tamin Berdasarkan Surat Perseroan No.: 895A/BR-BOD/IX/07 tanggal 21 September 2007, Perseroan menunjuk Dileep Srivastava sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) dengan masa jabatan sampai dengan adanya surat penunjukan Corporate Secretary yang baru dari Perseroan. Perseroan menyediakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam bentuk tunjangan, gaji, dan fasilitas. Sistem remunerasi ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi yang disampaikan melalui Presiden Komisaris. Dari waktu ke waktu, Komite Nominasi dan Remunerasi bersama-sama dengan Dewan Komisaris akan mengevaluasi kepantasan sistem remunerasi untuk Dewan. Total remunerasi yang dibayarkan kepada Komisaris dan Direktur Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 masing-masing sebanyak AS$ 339 ribu atau setara dengan Rp 3,5 miliar dan AS$ 1.736 ribu atau setara dengan Rp 18,1 miliar. Keterangan singkat mengenai masing-masing Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: KOMISARIS Kusumo A. Martoredjo – Presiden Komisaris / Komisaris Independen Kusumo A. Martoredjo menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak Juni 2013 dan akan berakhir pada April 2015. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Beliau lulus dari Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia pada tahun 1966 dan pada tahun 1969, beliau melanjutkan studinya di Gutbrod Moteren Werke Gmbh, Jerman Barat. Beliau adalah pendiri PT Catur Yasa dan anggota Dewan Gubernur Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Penasihat Senior Komite Ekonomi Indonesia-Jepang (IJEC). Beliau diangkat sebagai Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Perekonomian untuk Jepang dan Korea, dan merupakan Komisaris di beberapa perusahaan yang bergerak di bidang Energi, Industri dan Pelayanan Ritel di sektor gas dan bahan bakar. Beliau juga Presiden Federasi Shorinji Kempo Indonesia. Beliau adalah warga negara Indonesia. Lahir di Bandung pada tanggal 7 April 1943. 49 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Suryo Bambang Sulisto –Komisaris Independen Suryo B. Sulisto menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Juni 2013 dan akan berakhir pada April 2015. Sebelumnya menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2001-2012, dan menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan dari tahun 2012-2013. Beliau meraih gelar BSc dari University of Wisconsin dan Master of Business Administration (MBA) dari Washington International University, Pennsylvania, keduanya di Amerika Serikat pada tahun 2000. Beliau juga merupakan pendiri Satmarindo Group dan saat ini menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang Indonesia dan Industri (KADIN) sejak 2010. Beliau adalah Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Amerika Utara, Tengah dan Daerah Amerika Selatan. Beliau adalah warga Negara Indonesia. Lahir di Solo pada tanggal 11 Februari 1947. Imam Taufik– Komisaris Independen Iman Taufik menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2001 dan ditunjuk kembali sejak Juni 2013 sampai dengan April 2015. Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1967. Beliau adalah pendiri PT Tripatra Engineering dan PT Gunanusa Utama Fabricators. Beliau dianugerahi Satya Lencana Pembangunan oleh Presiden Republik Indonesia atas usahanya dalam mengembangkan teknologi lepas pantai. Beliau adalah warga negara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tanggal 24 April 1942. Fuad Hasan Masyhur - Komisaris Independen Fuad Hasan Masyhur telah menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2001 dan ditunjuk kembali sejak Juni 2013 sampai dengan April 2015. Beliau juga Presiden Direktur PT Maktour sejak tahun 1986, dan Presiden Komisaris PT Kayu Meridian. Beliau adalah warga negara Indonesia. Lahir di Ujung Pandang pada tanggal 29 Juni 1959. 50 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Nalinkant Amratlal Rathod– Komisaris Nalinkant A. Rathod telah menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2001 dan ditunjuk kembali sejak Juni 2013 sampai dengan April 2015. Beliau menerima gelar Bachelor of Commerce dari Andhara University, India pada tahun 1970 dan Chartered Akuntan India pada tahun 1976. Beliau telah berkarier di Bakrie Group di Indonesia selama hampir 25 tahun dalam berbagai kapasitas dan memegang berbagai posisi senior. Saat ini beliau adalah Komisaris Utama di PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia, keduanya merupakan pengekspor batubara termal terbesar di dunia dari Indonesia. Kedua tambang tersebut adalah perusahaan patungan (70:30) antara PT Bumi Resources Tbk, Indonesia dan Tata Power Ltd, India. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Managing Director Capital Managers Asia Pte. Ltd, Singapura, penasihat keuangan perusahaan yang beroperasi di Asia. Beliau telah ditunjuk oleh keluarga Bakrie sebagai Komisaris di PT Bumi Resources Tbk. PT Bakrie Telecom Tbk, dan PT Energi Mega Persada Tbk. Semua perusahaan tersebut di atas merupakan bagian dari Grup Bakrie. Beliau adalah seorang pengusaha sukses dalam bidangnya dan negosiator lintas budaya dan pembuat kesepakatan berpengalaman. Beliau juga aktif secara sosial dan saat ini merupakan Presiden India Club, Jakarta, Indonesia, dan baru-baru ini telah ditunjuk sebagai Ketua Komite India di Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Beliau adalah warga negara India. Lahir di Rajahmundry, India pada 12 Mei 1950. Anton Setianto Soedarsono – Komisaris Anton Setianto Soedarsono menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2009 dan ditunjuk kembali sejak Juni 2013 sampai dengan April 2015. Beliau lulus dari Universitas Nasional Yokohama, Jepang pada tahun 1966 dan memulai karirnya di Pertamina 1966-1981, di mana, selama 5 tahun terakhir beliau ditempatkan di Kantor Pusat Jakarta sebagai Marketing Manager Overseas Minyak Mentah dan Petroleum. Beliau menjadi konsultan independen untuk perusahaan minyak dan gas dan bisnis minyak internasional. Dia kemudian memutuskan untuk bergabung dengan Unocal dan ditempatkan di kantor Perwakilan Republik Indonesia di Jakarta. Selama karirnya 10 tahun, Beliau menjabat beberapa posisi penting, sebagai Vice President untuk Urusan Minyak Komersial dan Vice President untuk Hubungan Pemerintah. Beliau mengeluarkan ide yang kemudian dilaksanakan untuk menjual minyak mentah Indonesia dengan harga premium pada tahun 1979. Selama 1994-1998, beliau menjabat sebagai CEO dan Presiden Direktur Bakrie Investindo dan sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Bakrie Capital Indonesia selama 1998-1999. Beliau adalah warga negara Indonesia. Lahir di Bandung pada tanggal 22 November 1940. 51 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Sulaiman Zuhdi Pane – Komisaris Sulaiman Zuhdi Pane telah menjabat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2001-2012, dan ditunjuk kembali pada Juni 2013 sampai dengan April 2015. Beliau mendapatkan gelar sebagai ahli geologis dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1962. Beliau pernah bergabung di Pertamina dari tahun 1962 – 2000 dengan tiga jabatan terakhirnya secara berturut-turut sebagai: Kepala pengembangan manajemen dan kontraktor asing (sekarang BPMIGAS), staf ahli untuk presiden direktur dan kepala negosiator Kontrak bagi hasil (Production Sharing Contracts). Beliau adalah warga negara Indonesia. Lahir di Pematang Siantar pada tanggal 23 Februari 1938 DIREKSI Saptari Hoedaja– Presiden Direktur Saptari Hoedaja lulus dari Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1983. Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2001 dan ditunjuk kembali pada Juni 2013 sampai dengan April 2015. Sejak pertengahan 2011, beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Arutmin Indonesia dan PT Kaltim Prima Coal. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Energi Mega Persada Tbk dan PT Bumi Resources Minerals Tbk. Beliau pernah menjabat sebagai Non Executive Director dan Chief Executive Officer di Bumi Plc. Beliau merupakan warga negara Indonesia. Lahir di Jakarta, pada tanggal 30 Mei 1959. Andrew C Beckham– Direktur Andrew Beckham menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Juni 2013 dan akan berakhir pada April 2015. Beliau lulus dari Portsmouth University dengan gelar Kehormatan di bidang Ekonomi pada tahun 1990. Setelah bekerja di Inggris selama 10 tahun, beliau pindah ke Australia untuk bekerja di Allianz dan Exxon Mobil. Pada bulan Februari 2000, beliau pindah ke Indonesia dan bekerja untuk BHP Billiton sebagai konsultan di PT Arutmin Indonesia. Pada Desember 2001, beliau dipromosikan sebagai Manajer Keuangan untuk Arutmin, sekarang dimiliki oleh Perseroan. Dengan akuisisi PT Kaltim Prima Coal (KPC), beliau diangkat sebagai Manajer Pengembangan Bisnis di KPC dan terlibat dalam penerbitan obligasi pertama dari Indonesia dengan Investment Grade setelah krisis keuangan. Pada Januari 2005, beliau direkrut oleh Perseroan sebagai Vice President, sebelum beliau diangkat sebagai Chief Financial Officer pada bulan Desember 2006. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Herald Resources pada ASX sejak 2009, dan menjabat sebagai Chief Financial Officer di Bumi Plc sampai 2012. Beliau juga merupakananggota dari Australian Institute of Company Directors. Beliauadalah warga negara Inggris. Lahir di Clacton on Sea Inggris,pada 29 Desember 1967. 52 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Dileep Srivastava– Direktur Dileep Srivastava bergabung dengan Bakrie Group di tahun 1997. Beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Juni 2013 dan akan berakhir pada April 2015. Beliau juga menjabat di sejumlah posisi senior di kelompok usaha, termasuk Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk dan TransBakrie, bertanggung jawab untuk Investor Relations Group dan Perencanaan/Pengembangan Bisnis Perusahaan di PT Bakrie & Brothers Holding (termasuk PT Bakrie Telecom Tbk). Beliau bergabung dengan Perusahaan pada tahun 2005 untuk fungsi Investor Relations, Corporate Secretary, PR, Media, Tata Kelola, dan Komunikasi. Sejak Maret 2008, beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk. Sebelum bergabung dengan Grup Bakrie, beliau adalah Chief Executive Officer PT Kalindo Deka Griya (pemilik Menara Kadin Indonesia) dan beberapa proyek real estate lainnya di Indonesia, memimpin Bennett & Coleman (pemilik Times India Group, penerbit terbesar di India) di New Delhi dan ICI Limited di berbagai fungsi dan bisnis. Beliau memperoleh gelar Master of Business Administration dari Indian Institute of Management (IIMA), Ahmedabad, India pada tahun 1973. Beliau adalah warga negara India. Lahir di Kanpur, India pada tanggal 27 Oktober 1952. Kenneth Patrick Farrell – Direktur Kenneth Patrick Farrell menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Juni 2013 dan akan berakhir pada April 2015. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Arutmin dan PT Kaltim Prima Coal sejak 2007, dan merupakan Direktur Independen dari WestSide Corporation Ltd, sebuah perusahaan ASX yang tercatat. Beliau adalah mantan Presiden Direktur PT Arutmin Indonesia dan Direktur PT Kaltim Prima Coal. Sebelumnya bekerja untuk BHP Billiton Limited selama 21 tahun pada berbagai posisi eksekutif dan kapasitas manajerial pada bijih besi, transportasi, mangan, dan bisnis batubara. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau adalah Presiden Direktur BHP Billiton Coal Indonesia. Pada tahun 2010, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bumi Resources Minerals Tbk sebelum menjadi Direktur/Wakil Presiden Direktur pada Mei 2012. Dia memegang gelar sarjana di bidang Teknik dan Perdagangan dari University of Queensland pada tahun 1986 dan memiliki ijazah pascasarjana dalam bidang Company Directorship dari University of New England pada tahun 1994. Beliau adalah Anggota Institution of Engineers, Australia; anggota dari The Australian Institute of Mining and Metallurgy dan anggota dari Australian Institute of Company Directors. Beliau adalah warga negara Australia. Lahir di Toowoomba, Australia pada tanggal 22 Juli 1955. Eddie J. Subari– Direktur Eddie J. Soebari lulus dari Universitas Indonesia, fakultas ekonomi, jurusan akuntansi pada tahun 1986. Beliau memulai karirnya sebagai akuntan, auditor dan pasar modal dari tahun 1984-1997. Beliau bergabung dengan Bakrie Group pada tahun 1997 dan menempati beberapa posisi, seperti Head of Corporate Finance di PT Bakrie Capital Indonesia, Komisaris di PT Bumi Modern Tbk (now PT Bumi Resources Tbk) sejak tahun 1997, sebagai Direktur di PT Arutmin Indonesia sejak tahun 2001-2007 and direktur di PT Kaltim Prima Coal sejak tahun 20032007. Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur di Gallo Oil sejak tahun 2000 sampai sekarang. Beliau menjabat sebagai direktur Perseroan pada tahun 2000-2012 dan ditunjuk kembali pada Juni 2013 dan akan berakhir pada April 2015. Beliau adalah warga negara Indonesia, lahir di Surabaya pada tanggal 21 Juni 1956. 53 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV R.A. Sri Dharmayanti– Direktur R.A. Sri Dharmayanti mendapat gelar master jurusan hukum di Universitas Indonesia. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Juni 2013 dan akan berakhir pada April 2015. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai direktur dan Corporate Secretary di PT Bakrie & Brothers Tbk, dan Komisaris di PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia. Beliau juga sebagai anggota dewan penasihat asosiasi pertambangan batubara Indonesia (APBI-ICMA), anggota dewan di API-IMA (Asosiasi Pertambangan Indonesia/Indonesian Mining Association), anggota di PERHAPI (Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia/Association of Indonesian Mining Professionals), anggota tim penilai di AEI (Asosiasi Emiten Indonesia/Indonesia Public Listed Companies Association), dan kepala divisi pendidikan dan sertifikasi di ICSA (Indonesian Corporate Secretary Association). Sebelum diangkat sebagai direktur Perseroan, beliau menjabat kepala bagian divisi hukum Perseroan. Beliau adalah warga negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tanggal 1 Maret 1962. 5. Struktur Organisasi General Meeting of Shareholders IT Steering Co mmittee Code of Con duct Commit tee Board of Directors Board of Co mmiss ione rs He dge Risk Mgt Commit tee President Director/CEO Remune ration& No mination Committe e Human Resour ce Commit tee Gover nance, CSR& HSE Commit tee Audit C ommittee Ris k Management Committ ee Internal Audit Director Ris k Management Information Technology Director Dir ector Dir ector Direct or Eco nomis t Investor Mgt PT Arut min In donesia Corpor at e Secretary PT Kaltim C oal PR & Corp PT Bumi Resourc es Mi nerals T bk Comm Director New Proje ct /Expansio n Chi ef Leg al Offi cer Chief Marketing O ffi cer Treasur y & Corp Fin ance Treasur y & Corp Finance Do mes tic Sale s &Bumi R eporting G/L Accounting C omp liance Legal Exp ort Sales R eporting A/C HR & GA Sales Operations Tax A/C Coal Technology Gallo Oil (Jers ey) B udget & Cos t Contr ol Bu s. Analysis & Repor ting Governance HSE 6. Sumber Daya Manusia (SDM) Sepanjang operasinya di lokasi tambang dan kantor pusat, Perseroan, anak perusahaan dan kontraktornya menyediakan lapangan pekerjaan bagi lebih dari 40.000 pekerja pada tahun 2012. Perseroan membuat protokol Sumber Daya Manusia (SDM) dan petunjuk SDM dalam konsultasi 54 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV dengan anak perusahaan dan kontraktor untuk menentukan praktik terbaik yang secara keseluruhan selaras dengan tujuan perusahaan. Tujuan jangka panjang Perseroan membutuhkan penambahan staf di semua level, namun, kondisi tahun 2012 tidak memungkinkan realisasi tujuan ini. Namun demikian, staf pertambangan mampu bersama-sama untuk menciptakan penghematan operasional sedangkan personil kantor pusat sibuk mengelola fluktuasi, dan memperkuat integrasi organisasi. Atas dasar ini, standar dikembangkan, diimplementasikan dan dievaluasi. Hasil integrasi organisasi ini dapat dilihat dalam praktik Health, Safety, dan Environment (“HSE”) yang baik di lokasi tambang, pengembangan Teknologi Informasi (“TI”) dalam hal manajemen SDM, Enterprise Risk Management, dan sistem komunikasi dan pelaporan kinerja operasional konsisten. Staf kantor pusat mendukung kebutuhan seluruh tata kelola dan implementasi tujuan perusahaan yang luas. Untuk mengelola perubahan dan hasil keuntungan, Perseroan telah memiliki sistem untuk merekrut bakat terbaik, meningkatkan kompetensi karyawan dan pengembangan karir, dan mempertahankan karyawan yang efektif. Melalui pendekatan sistematis, kinerja dinilai, remunerasi ditentukan, dan budaya kerja yang berorientasi kinerja yang kuat dipertahankan. Perseroan berupaya untuk menciptakan tempat kerja yang harmonis dalam industri yang dinamis. Komunikasi yang baik antara karyawan dan manajemen dilakukan melalui kegiatan formal dan informal sedangkan Speak Up System tersedia untuk melaporkan penyimpangan. Paket remunerasi termasuk gaji yang kompetitif, tunjangan kesehatan, tunjangan pensiun, bonus kinerja dan tunjangan lainnya bagi karyawan dan bantuan pendidikan bagi anak-anak mereka, termasuk hibah pendidikan dan penghargaan prestasi siswa. Untuk pertumbuhan individu dan kebutuhan perusahaan, Perseroan dan anak perusahaan menyelenggarakan program pelatihan bagi stafnya. Beberapa program pelatihan yang disediakan di antaranya adalah: No. Nama pelatihan Pelaksana Jumlah Peserta 4 9 8 10 2 2 Waktu (jam) 64 360 320 400 32 16 1 2 3 4 5 6 World of Executive PA 2012 Inhouse Business English Training Intermediate Level Inhouse Business English Training Upper- Intermediate Level Inhouse Business English Training Beginner Level Electrical, Panels, and Air Conditioning Sharing Session ESOP Implemention Universal Network Intelligence Startegic Pte Ltd London Cituy Institute London City London City Institute Frsh Consultant ICSA (Indonesian Corporate Secretary Association) 7 Crash Free Driving Training PT Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) 2 32 8 Seminar on Company's Tax Obligation for Year of Assessment 2012 Fractured Carbonate Reservoirs IRAS Singapore 4 32 AAPG (American Association of Petroleum Geologist) BCP Asia Petromindo.com/ Indonesia Oil, Mining and Energy News Anak Bangsa PT Activindo System Informatika PT Interdev Prakarsa 2 48 2 1 16 8 2 1 1 16 40 16 9 10 11 12 13 14 10th Asia BusinessContinuity Conference Regulation of Minister of Mineral and Energy Resources Number 7/2012 Project Financing bagi industri Pertambangan Indonesia Pelatihan Exchange 2010 Community Risk Management dengan pendekatan CSR Program Pengembangan Karyawan Perseroan melalui anak perusahaannya juga mengembangkan program pengembangan karyawan, diantaranya sebagai berikut: • • • • • Program Pengembangan Pascasarjana mempersiapkan ahli-ahli Program Pengembangan Kepemimpinan Arutmin (ALDP) mempersiapkan insinyur dan staf untuk pemimpin Program Pengembangan Manajemen Arutmin (AMDP) mempertajam kompetensi pengawas Crash Program untuk Kegiatan Operasional di Batubara. Untuk mempertajam keterampilan teknis dan non-teknis mereka Mempersiapkan program pengembangan kebutuhan khusus untuk karyawan berbakat berdasarkan rencana pengembangan individu yang telah disetujui setelah tersedia hasil penilaian kompetensi. 55 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Profil dan Penilaian Kompetensi Kegiatan ini dilakukan melalui anak perusahaan dengan tujuan untuk posisi pendukung dengan bidang Keuangan, Kontrak dan Manajemen Proyek, General Affairs, Logistik & Kualitas, Maintenance Listrik, Manajemen Tanah, Pengembangan Aplikasi TI, dan Geoteknik. Perangkat penilaian kompetensi ini memfasilitasi kesadaran tentang adanya kesenjangan antara kondisi yang ada dan persyaratan kompetensi. Dengan ini, karyawan bisa menyadari peluang promosi dan melanjutkan untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan. Arutmin juga mengembangkan kamus kompetensi untuk jalur karir ganda dalam Departemen Sumber Daya Mineral sebagai proyek percontohan yang akan diikuti oleh departemen lainnya. Berikut ini adalah komposisi karyawan Perseroan dan anak-anak perusahaan menurut jenjang manajemen, pendidikan dan kelompok usia untuk periode Desember 2013 dan 2012. Komposisi Karyawan menurut Jenjang Manajemen: Desember 2013 Jenjang Manajemen Desember 2012 Anak Anak Perseroan Jumlah Perseroan Jumlah Perusahaan Perusahaan Manajemen 6 84 90 7 84 7 VP & Manager Senior 7 84 91 7 80 87 Manager 9 55 64 10 52 62 Superintendent 6 402 408 6 395 401 1,108 Supervisor 4 1,092 1,096 4 1,104 Staff 30 495 525 26 475 501 Non Staff 12 3,477 3,489 13 3,619 3,632 Jumlah 74 5,689 5,763 73 5,809 5,798 Komposisi Karyawan menurut Jenjang Pendidikan: Jenjang Pendidikan S3 & S2 Desember 2013 Desember 2012 Anak Anak Jumlah Jumlah Perseroan Perseroan Perusahaan Perusahaan 13 76 89 12 75 87 S1 38 1,022 1,060 36 1,044 DIII 13 437 450 17 452 469 9 3,714 3,723 6 3,777 3,783 253 255 SMU SMP 1 SD - Jumlah 74 247 248 193 193 5,689 5,763 2 73 1,080 208 208 5,809 5,882 Komposisi Karyawan menurut Kelompok Usia: Jenjang Usia < 20 Desember 2013 Desember 2012 Anak Anak Perseroan Jumlah Perseroan Jumlah Perusahaan Perusahaan - 20 - 30 26 1,225 1,251 27 1,422 1,449 31 - 40 25 2,362 2,387 25 2,408 2,433 41 - 55 19 2,068 2,087 17 1,944 1,961 4 34 38 4 35 39 74 5,689 5,763 73 5,809 5,882 Di atas 55 Jumlah Komposisi Karyawan menurut Kelompok Status: Status Karyawan tetap Karyawan tidak tetap Jumlah Desember 2013 Desember 2012 Anak Anak Perseroan Jumlah Perseroan Jumlah Perusahaan Perusahaan 60 5,411 57 5,481 5,538 14 278 16 328 344 74 5,689 73 5,809 5,882 56 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Perseroan dan anak-anak perusahaan saat ini juga mempekerjakan 13 tenaga kerja asing, dengan izin TKA Perseroan adalah sebagai berikut: No Nama TKA 1 Nalinkant Amratlal Rathod 2 7. KITAS Ijin Mempekerjakan TKA (IMTA) Jabatan Warga Negara No. Ijin 2c21je1441-m Masa Berlaku 14 Feb 2015 No. Ijin 4755 /2013 Masa Berlaku 14 Feb 2015 Komisaris India Dileep Srivastava 2c21je8636-n 3 Jun 2015 Kep.10372/MEN/P/ IMTA/2014 3 Jun 2015 Direktur India 3 Andrew C Beckham 2d11jd3005-m 12 Feb 2018 Kep.16501/MEN/P/ IMTA/2013 28 Jul 2014 Direktur Inggris 4 Peter Ashley Ball 2c21jd7705m 30 Sep 2014 Kep.18103/MEN/P/ IMTA/2013 30 Sep 2014 Chief Marketing Australia 5 Patnuru Saroj kumar Patro 2c11je5280am 18 Okt 2014 dalam proses pengurusan - Quality Control Advisor India 6 Sanjay Kumar Jain 2c22je5439am 8 Agt 2014 Kep.16120/MEN/P/ IMTA/2013 8 Aug 2014 Senior Chief Financial India 7 Stephen John Sutton 2c21p13037-m 4 Des 2014 Kep.24393/MEN/P/ IMTA/2013 8 Nov 2014 maintenance manager Australia 8 Thomas Joseph William Neumair 2c21je7377am 24 Okt 2014 KEP.16935/MEN/I MTA/2013 26 Okt 2014 Project manager Australia 9 Benneth Shane Michael dalam proses perpanjangan - 562/1151/PPTK 9 Aug 2014 General Manager Mining Development Australia 10 Mitra Ashok 2c21mc3169m.iii 4 Okt 2014 562/1011/PPTK 4 Okt 2014 Chief Finacial Officer India 11 Bart Hopkins 2c11mc3246-m1 10 Agt 2014 43750/MEN/B/IMT A/2013 10 Juni 2014 General manager Epansion Project Australia 12 Evan William Ball jdgab11271 23 November 2014 51575/MEN/B/IMT A/2013 28 November 2014 Technical Director Australia Keterangan tentang Anak-anak Perusahaan 1. PT Sitrade Coal (“SC”) 1. 1. Keterangan Singkat SC adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. SC didirikan pada tahun 2005 berdasarkan Akta Pendirian No. 6, tanggal 22 Agustus 2005, yang dibuat di hadapan Muchlis Patahna, SH, MKn., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C-23545 HT.01.01.TH.2005, tanggal 24 Agustus 2005. Anggaran Dasar SC telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar SC adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar No. 117 tanggal 24 Februari 2009, dibuat di hadapan Aulia Taufani, SH, MKn,sebagai Notaris pengganti Sutjipto, SH, MKn,Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan Keputusan Menkumham AHU17174.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 30 April 2009. 1. 2. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar SC, maksud dan tujuan SC adalah bergerak di bidang pertambangan. 1. 3. Struktur Permodalan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 9 tanggal 3 Mei 2011, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara, sebagaimana diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari Menkumham berdasarkan No. AHU-AH.01.10-19441 tanggal 23 Juni 2011, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam SC adalah sebagai berikut: 57 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham Saham Rupiah % 10.000 10.000.000.000 Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Perseroan 5.454 1 5.454.000.000 1.000.000 99,99 0,01 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.455 5.455.000.000 100,00 Saham dalam Portepel 4.545 4.545.000.000 LC 1. 4. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari SC berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 138 tanggal 30 Oktober 2013, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh penerimaan pemberitahuan dari Menkumham berdasarkan No. AHU-AH.01.10-53676, tanggal 11 Desember 2013, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU0118572.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 11 Desember 2013, adalah sebagai berikut: Direksi Direktur : Nugroho Damardono Komisaris Komisaris : Dicky Zulkarnaen 1. 5. Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan SC untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material. (dalam AS$) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Defisiensi Modal Total Liabilitas dan Defisiensi Modal LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Rugi Usaha Laba Neto 2012 1.839 381.796.678 381.798.517 10.692.122 336.462.958 347.155.080 3.044 399.980.289 399.983.333 (18.184.816) 381.798.517 5.621 399.980.309 399.985.930 (52.830.850) 347.155.080 (7.758) 34.642.081 (3.182) 74.753.132 Laba neto SC mengalami penurunan sebesar 53,66% dari AS$ 74.753 ribu pada tahun 2012 menjadi AS$ 34.642 ribu pada tahun 2013. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan kinerja KPC yang dipengaruhi oleh penurunan harga jual rata-rata batubara sebesar 15% dari AS$ 88,7/ton di tahun 2012 menjadi AS$ 75,3/ton di tahun 2013. Faktor lainnya adalah kerugian selisih kurs-neto yang meningkat signifikan di tahun 2013 sebesar AS$ 146 juta dari tahun 2012 yang hanya sebesar AS$ 51 juta yang disebabkan oleh nilai revaluasi tagihan pajak dan melemahnya nilai tukar AS$ terhadap IDR. Sampai dengan akhir periode 2013 besaran laba anak perusahaan secara akumulatif belum melebihi nilai Under Common Control (saldo negatif). 58 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV 2. PT Lumbung Capital (“LC”) 2. 1. Keterangan Singkat LC adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan. LC didirikan pada tahun 2008 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 114, tanggal 29 November 2008, yang dibuat dihadapan Humberg Lie SH, SE, MKn., Notaris di Tangerang, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-10067.AH.01.01.Tahun 2009, tanggal 31 Maret 2009. Anggaran Dasar LC telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar LC adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 52, tanggal 25 Juni 2009, yang dibuat di hadapan Humberg Lie SH., SE, MKn., Notaris di Tangerang, yang telah disetujui berdasarkan Keputusan Menkumham No. AHU-49762.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 14 Oktober 2009. 2. 2. Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar LC, maksud dan tujuan LC adalah bergerak di bidang perdagangan, pembangunan, real estate, perindustrian, percetakan, pertambangan, jasa dan angkutan. 2. 3. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari LC berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 54 Tanggal 25 Juni 2009 dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Utama Direktur : Saptari Hoedaja : Raden Eddie Junianto Subari Komisaris Komisaris : Omar Luthfi Anwar 2. 4. Struktur Permodalan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 178, tanggal 29 April 2011, dibuat oleh Humberg Lie SH, SE, MKn., Notaris di Jakarta, sebagaimana disetujui Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan dari Menkumham No. AHU-AH.01.10-19980.Tahun 2011 tanggal 28 Juni 2011, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam LC adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham Saham Rupiah % 2.000 2.000.000.000 Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Perseroan CPS Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel 499 1 500 499.000.000 1.000.000 500.000.000 1.500 1.500.000.000 99,80 0,20 100,00 2. 5. Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan LC untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit. (dalam jutaan Rp) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset 271 1.915.838 1.916.109 59 2012 449 449 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV (dalam jutaan Rp) 31 Desember Keterangan 2013 LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Kepentingan Nonpengendali Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Rugi Usaha Rugi Neto 2012 284 1.916.105 1.916.389 (280) 1.916.109 449 449 (638) (729) (49) (49) Meningkatnya total aset LC sebesar Rp 1.915.660 juta dari sebesar Rp 449 juta pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp 1.916.109 juta pada tahun 2013 disebabkan oleh adanya penambahan investasi pada aset batubara. 2. 6. LC mempunyai anak perusahaan dengan keterangan sebagai berikut: a. PT Citra Jaya Nurcahya (“CJN”) Keterangan Singkat CJN suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan. CJN didirikan pada tahun 2011 berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 12, tanggal 19 Januari 2011, yang dibuat dihadapan Novita Puspitarini SH, Notaris di Tangerang, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-05025.AH.01.01.Tahun 2011, tanggal 31 Januari 2011 ("Akta Pendirian CJN"). Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar CJN yang ditetapkan dalam Akta Pendirian CJN, maksud dan tujuan CJN adalah bergerak di bidang jasa, perdagangan dan pengangkutan darat. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari CJN berdasarkan Keputusan Pemegang Saham tanggal 20 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Direksi Direktur : Raden Eddie Junianto Subari Komisaris Komisaris : Saptari Hoedaja Struktur Permodalan Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham CJN tanggal 20 Desember 2013, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam CJN adalah sebagai berikut: 60 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Nilai Nominal Rp 500.000 per saham Saham Rupiah % 4.000.000 2.000.000.000.000 Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: LC Setiawan Andry Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.030.099 425 75 1.030.599 515.049.500.000 212.500.000 37.500.000 515.299.500.000 Saham dalam Portepel 2.969.401 1.484.700.500.000 99,95 0,04 0,01 100,00 Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan CJN untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra. (dalam Rp) 31 Desember Keterangan 2013 2012 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Kepentingan Nonpengendali Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas 44.269.800 44.269.800 - 48.756.000 38.680.000 87.436.000 (43.166.200) 44.269.800 - LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Rugi Usaha Rugi Neto (56.206.000) (56.161.510) - b. PT MBH Minera Resource (“MBH Minera”) Keterangan Singkat MBH Minera suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Timur. MBH Minera didirikan pada tahun 2008 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 1, tanggal 3 Januari 2008, yang dibuat dihadapan Beni Aguselyanto ,SH, Notaris di Depok, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-14990.AH.01.01.Tahun 2008, tanggal 27 Maret 2008 ("Akta Pendirian MBH Minera"). Anggaran Dasar MBH Minera telah mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 1, tanggal 5 Juli 2010, yang dibuat di hadapan Budi Kuntjoro, SH, Notaris di Ciputat, yang telah disetujui berdasarkan Keputusan Menkumham No. AHU-38989.AH.01.02.Tahun 2010, tanggal 6 Agustus 2010. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar MBH Minera yang ditetapkan dalam Akta Pendirian MBH Minera, maksud dan tujuan MBH Minera adalah bergerak di bidang perdagangan, kontraktor, industri, percetakan, pengangkutan, jasa, agen, perumahan dan pertambangan. 61 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari MBH Minera Keputusan Pemegang Saham tanggal 20 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Direksi Direktur : Raden Eddie Junianto Subari Komisaris Komisaris : Saptari Hoedaja Struktur Permodalan Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham tanggal 20 Desember 2013, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam MBH Minera adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp 500.000 per saham Saham Rupiah % 6.200.000 3.100.000.000.000 Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: LC Noviawan Halim Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel 1.585.713 450 50 1.586.213 792.856.500.000 225.000.000 25.000.000 793.106.500.000 1.500 2.306.893.500.000 99,97 0,028 0,002 100,00 Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan MBH Minerauntuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra. (dalam Rp) 31 Desember Keterangan 2013 2012 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Kepentingan Nonpengendali Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas 128.654.900 128.654.900 - 60.945.000 48.350.000 109.295.000 19.359.900 128.654.900 - LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Rugi Usaha Rugi Neto (84.220.000) (84.219.423) - c. PT Bintan Minera Resource (“BMR”) Keterangan Singkat BMR suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Pusat. BMR didirikan pada tahun 2006 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 18, 62 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV tanggal 23 November 2006, yang dibuat dihadapan Mita Damayanti SH, MKn., Notaris di Tangerang, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. W29-00517 HT.01.01-TH.2006, tanggal 15 Desember 2006. Anggaran Dasar BMR telah mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 221, tanggal 28 September 2011, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH., SE,MKn., Notaris di Jakarta Utara ("Akta No. 221/2011"), yang telah disetujui Menkumham berdasarkan Keputusan Menkumham No. AHU-61090.AH.01.02.Tahun 2011, tanggal 12 Desember 2011. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar BMR yang ditetapkan dalam Akta No. 221/2011, maksud dan tujuan BMR adalah bergerak di bidang perdagangan, kontraktor, industri, percetakan, pengangkutan, jasa, agen dan perumahan. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari BMR Keputusan Pemegang Saham tanggal 20 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Direksi Direktur : Raden Eddie Junianto Subari Komisaris Komisaris : Saptari Hoedaja Struktur Permodalan Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham tanggal 20 Desember 2013, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam BMR adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp 500.000 per saham Saham Rupiah % 4.800.000 2.400.000.000.000 Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: LC PT Surya Niaga Kencana Sargato Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel 1.216.405 499 1 1.216.905 608.202.500.000 249.500.000 500.000 608.452.500.000 3.583.095 1.791.547.500.000 99,96 0,04 0,00008 100,00 Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan BMRuntuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra. (dalam Rp) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Kepentingan Nonpengendali 63 2012 97.655.450 97.655.450 - 48.756.000 38.680.000 87.436.000 - - PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV (dalam Rp) 31 Desember Keterangan 2013 10.219.450 97.655.450 Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Rugi Usaha Rugi Neto 3. (52.793.500) (52.773.585) 2012 - - PT Bumi Resources Minerals Tbk ("BRMS") 3. 1.Keterangan Singkat BRMS adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan. BRMS didirikan pada tahun 2003 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 3, tanggal 6 Agustus 2003, yang dibuat dihadapan Syafrudin, SH, MKn, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C-29705 HT.01.01.TH.2003, tanggal 22 Desember 2003. Akta tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) No. 23 tanggal 19 Maret 2004, Tambahan No. 2878. Anggaran Dasar BRMS telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar BRMS adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 71, tanggal 11 September 2013, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn., Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-53011 tanggal 9 Desember 2013. 3. 2. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar BRMS, maksud dan tujuan BRMS adalah bergerak di bidang pertambangan baik langsung maupun melalui anak perusahaan, yang antara lain meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, pembangunan sarana dan prasarana tambang, pembukaan labang tambang, pengerukan dan pemindahan batuan penutup, pengambilan batuan, pengolahan bijih, pemurnian logam, pengangkutan dan penjualan bijih dan logam, melakukan kegiatan pasca tambang, serta melakukan kegiatan jasa Penunjang kegiatan pertambangan. 3. 3. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari BRMS berdarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 70 tanggal 11 September 2013, dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh penerimaan pemberitahuan dari Menkumham berdasarkan No. AHU-AH.01.10-39876 tanggal 25 September 2013, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0089740.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 25 September 2013, adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Utama Direktur : Suseno Kramadibrata : Fuad Helmy Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris : Saptari Hoedaja : Nalinkant Amratlal Rathod : Gories Mere 64 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV 3. 4. Struktur Permodalan Berdasarkan DPS per tanggal 31 Maret 2014 yang dikeluarkan oleh Sinartama Gunita selaku Biro Administrasi Efek BRMS, struktur permodalan, pemegang saham dan komposisi pemilikan saham BRMS adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp 625 per saham Saham Rupiah 56.000.000.000 35.000.000.000.000 Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Perseroan PT DMS Investama Masyarakat (dibawah 5%) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel 6.878.270.382 2.388.231.016 16.303.649.246 25.570.150.644 30.429.849.356 % 4.298.918.988.750 1.492.644.385.000 10.189.780.778.750 15.981.344.152.500 19.018.655.847.500 26,89 9,34 63,77 100,00 (*) (*) (*) Catatan: Berdasarkan keterangan dari Perseroan yang dirangkum dari pernyataan masing-masing pihak terkait dibawah ini, Saham BRMS atas nama pihak-pihak berikut ini adalah milik Perseroan:PT DMS Investama sejumlah 6.585.248.467 saham (25,75%), PT Jazirrah Cipta Buana sejumlah 1.257.331.345 saham (4,92%), PT Best SCi Tel sejumlah 1.148.511.076 saham (4,49%),PT Bering Tel Sejahtera sejumlah 1.195.304.123 saham (4,67%), PT Arden Capital sejumlah 1.217.702.007 saham (4,76%), PT Bandana Merah Putih Investments sejumlah 1.222.912.500 saham (4,78%), PT Tempa Prestasi Gemilang sejumlah 671.324.500 saham (2,63%), dan Harus Capital Ltd. sejumlah 2.093.543.000 saham (8,19%). 3. 5. Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan BRMS untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. (dalam ribuan AS$) 31 Desember Keterangan 2013 2012 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Kepentingan Nonpengendali Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas 12.445 1.874.694 1.887.139 189.184 1.797.923 1.987.107 508.025 71.085 579.110 (27.006) 1.335.035 1.887.139 458.820 70.823 529.643 (2.323) 1.459.787 1.987.107 LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Laba Usaha Rugi Neto 19.626 19.626 7.663 (149.435) 22.216 22.216 8.507 (60.630) Total aset BRMS pada tahun 2013 adalah sebesar AS$ 1.887.139 ribu, yang mengalami penurunan sebesar 5,03% dibandingkan tahun 2012 sebesar AS$ 1.987.107 ribu. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan aset lancar sebesar 93,42%, yang terjadi karena adanya penyelesaian wesel tagih dan penjualan 3.700 saham yang mewakili kepemilikan sebesar 60% di Bumi Holding kepada Rubish International Limited. Meningkatnya kerugian BRMS dari rugi bersih sebesar AS$ 60.630 ribu pada tahun 2012 menjadi sebesar AS$149.435 ribu pada tahun 2013 disebabkan oleh kerugian atas penghapusan piutang sebear AS$ 19 juta sehubungan dengan dilusi kepemilikan perusahaan di Konblo dan kerugian penjualan atas kepemilikan Bumi Holding. 65 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV 3. 6. BRMS mempunyai anak perusahaan dengan keterangan sebagai berikut: a. Lemington Investments Pte. Ltd. ("Lemington") Keterangan Singkat Lemington, merupakan suatu perusahaan yang didirikan menurut dan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku di Singapura, berkedudukan di Singapura. Lemington didirikan di Singapura pada tanggal 9 Maret 2009 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 200904127M. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha utama Lemington meliputi usaha di bidang pengadaan investasi dan penyediaan layanan jasa bantuan usaha. Pengurusan dan Pengawasan Susunan anggota Direksi Lemington adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Direktur : Sanjeev Gupta : Edy Junianto Struktur Permodalan Susunan permodalan Lemington memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan disetor sebanyak S$100.002,00 yang terdiri dari 100.002 saham biasa. Pemegang saham Lemington adalah:Perseroan yang memiliki 2 saham biasa atau kurang lebih 0,002% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor dari Lemington dan BRMS memiliki 100.000 saham biasa atau kurang lebih 99,998% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor dari Lemington. Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Lemington untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit. (dalam AS$) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Kepentingan Nonpengendali Defisiensi Modal Total Liabilitas dan Defisiensi Modal LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Rugi Usaha Rugi Neto 2012 5.000.000 2.614.702 7.614.702 36.948.869 23.147.961 60.096.830 123.213 158.379.033 158.502.246 (150.887.544) 7.614.702 5.305.701 201.614.066 206.919.767 (303.827) (146.519.110) 60.096.830 (232.097) (3.528.010) (230.685) (10.278.678) Penurunan total aset Lemington sebesar AS$ 52.482 ribu atau sebesar 87,33% dari sebesar AS$ 60.096 ribu pada tahun 2012 menjadi AS$ 7.614 ribu pada tahun 2013 disebabkan karena pelepasan entitas anak yang terdiri dari Bumi Holding SAS dan Bumi Mauritania SA. 66 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Menurunnya rugi neto Lemington dari rugi neto sebesar AS$ 10.278 ribu pada tahun 2012 menjadi rugi neto AS$ 3.528 ribu pada tahun 2013 yang disebabkan oleh pengakuan keuntungan atas penjualan pelepasan entitas anak yang terdiri dari Bumi Holding SAS dan Bumi Mauritania SA. b. PT Citra Palu Minerals (”CPM”) Keterangan Singkat CPM adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. CPM didirikan pada tahun 1997 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 23, tanggal 11 April 1997, yang dibuat dihadapan Sulami Mustafa, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C23005.HT.01.01.TH97, tanggal 24 April 1997. Akta tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) No. 52 tanggal 1 Juli 1997, Tambahan No. 2556. Anggaran Dasar CPM telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar CPM adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 120 tanggal 27 Agustus 2009 jo. Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 109, tanggal 29 Januari 2010, yang seluruhnya dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, Notaris di Tangerang,yang telah disetujui kepada Menkumham berdasarkan Surat Keputusan oleh Menkumham No. AHU-07730.AH.0102 Tahun 2010, tanggal 12 Februari 2010. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar CPM,yang ditetapkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 120 tanggal 27 Agustus 2009 jo. Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 109, tanggal 29 Januari 2010maksud dan tujuan CPM adalah bergerak di bidang pertambangan. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari CPM berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 185 tanggal 26 September 2013, dibuat dihadapan Humberg Lie., SH., SE., MKn., Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur : : : : Suseno Kramadibrata Raden Edie Junianto Subari Kenneth Patrick Farrell Adhika Andrayudha Bakrie : : : : Saptari Hoedaja Suryo Bambang Sulisto Fuad Hasan Masyhur Febriansyah Marzuki Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Struktur Permodalan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 120 tanggal 27 Agustus 2009 jo. Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 109, tanggal 29 Januari 2010, yang seluruhnya dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, Notaris di Tangerang, sebagaimana disetujui kepada Menkumham berdasarkan Surat Keputusan oleh Menkumham No. AHU-07730.AH.01.02 Tahun 2010, tanggal 12 Februari 2010, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam CPM adalah sebagai berikut: 67 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Keterangan Jumlah Saham A. Modal Dasar - Saham Seri A - Saham Seri B Jumlah Modal Dasar B. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Saham Seri A Perseroan Enecorp Limited - Saham Seri B BRMS Jumlah Modal Ditempatkan Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel dan Disetor Jumlah Nilai Nominal (Rp) Persentase (%) 100.000 1.400.000 1.500.000 234.000.000 14.203.000.000 14.437.000.000 1,62 98,38 100,00 24.999 1 58.497.660 2.340 3,0 0,1 800.000 8.116.000.000 96,9 825.000 8.174.500.000 100,00 675.000 6.262.500.000 Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan CPM untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. (dalam AS$) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Defisiensi Modal Total Liabilitas dan Defisiensi Modal LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Laba Usaha Rugi Neto 2012 299.578 11.820.618 12.120.196 342.276 9.807.035 10.149.311 998.286 30.257.189 31.255.475 (19.135.279) 12.120.196 903.012 26.798.863 27.701.875 (17.552.564) 10.149.311 (1.582.715) (995.267) Meningkatnya rugi neto CPM sebesar 59,02% dari sebesar AS$ 995 ribu pada tahun 2012 menjadi sebesar AS$ 1.582 ribu pada tahun 2013 disebabkan karena saat ini CPM masih dalam tahap eksplorasi pertambangan tembaga dan emas, selain itu juga disebabkan oleh pengakuan rugi neto atas perubahan nilai wajar yang belum terealisasi untuk utang pihak berelasi. c. International Minerals Company LLC (”IMC”) Keterangan Singkat IMC merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah berdasarkan hukum negara bagian Delaware. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha IMC adalahInvestasi. Saat ini IMC belum beroperasi. 68 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Pengurusan dan Pengawasan Susunan Pengurus IMC adalah sebagai berikut: Presiden Bendahara Sekretaris : Saptari Hoedaja : Raden Eddie Junianto Subari : R.A. Sri Dharmayanti Struktur Permodalan BRMS adalah pemegang saham dari 100% modal yang telah ditempatkan dan diambil bagian yang dimiliki IMC. Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting IMC untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit. (dalam Ribuan AS$) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Kepentingan Nonpengendali Defisiensi Modal Total Liabilitas dan Defisiensi Modal LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Rugi Usaha Rugi Neto 2012 163.067 36.573.439 36.736.506 642.379 32.070.050 32.712.429 5.606.704 68.190.023 73.796.727 (543.610) (36.516.611) 36.736.506 6.875.148 59.537.411 66.412.559 (340.666) (33.359.464) 32.712.429 (615) (3.157.147) (456) (1.525.440) Meningkatnya rugi neto IMC sebesar 106,97% dari sebesar AS$ 1.525 ribu pada tahun 2012 menjadi sebesar AS$ 3.157 ribu pada tahun 2013 disebabkan karena saat ini IMC masih dalam tahap eksplorasi pertambangan tembaga dan emas, selain itu juga disebabkan oleh pengakuan rugi neto atas perubahan nilai wajar yang belum terealisasi untuk utang pihak berelasi. IMC mempunyai anak perusahaan dengan keterangan sebagai berikut: PT Gorontalo Minerals ("GM”) Keterangan Singkat GM adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. GM didirikan pada tahun 1998 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 8, tanggal 6 Februari 1998, yang dibuat dihadapan Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C2757.HT.01.01.TH98, tanggal 11 Februari 1998. Akta tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) No. 58 tanggal 21 Juli 1998, Tambahan No.3980. Anggaran Dasar GM telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar GM adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar No. 271, tanggal 15 Agustus 2008, yang 69 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV dibuat di hadapan Sutjipto, SH,Notaris di Jakarta, yang telah disetujui kepada Menkumham berdasarkan Surat Keputusan oleh Menkumham No. AHU-24239.AH.01.02 Tahun 2009, tanggal 3 Juni 2009. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar GM, yang ditetapkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar No. 271 tanggal 15 Agustus 2008, maksud dan tujuan GM adalah bergerak di bidang pertambangan. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Dewan Direksi dan Komisaris terkini dari GM berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 186 tanggal 27 September 2013, dibuat dihadapan Humberg Lie, SH., SE., MKn., Notaris di Jakarta,sebagai berikut: Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur : : : : : Suseno Kramadibrata Raden Eddie Junianto Subari Kenneth Patrick Farrell Adika Nuraga Bakrie Ir. Royke Pasiak : : : : : Sukristiyawan Saptari Hoedaja Nalinkant Amratlal Rathod Rilowidadi Sardadi Fuad Hasan Masyhur Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Struktur Permodalan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham GM No. 271, tanggal 15 Agustus 2008, dibuat oleh Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, sebagaimana disetujui kepada Menkumham berdasarkan Surat Keputusan oleh Menkumham No. AHU24239.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 3 Juni 2009, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam GM adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp 8.600 per saham Saham Rupiah 1.000.000 8.600.000.000 Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: IMC PT Aneka Tambang Tbk Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel % 200.000 1.720.000.000 50.000 430.000.000 80,00 20,00 250.000 750.000 2.150.000.000 6.450.000.000 100,00 Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan GM untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. (dalam AS$) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset 183.214 36.553.292 36.736.506 70 2012 642.378 32.070.051 32.712.429 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV (dalam AS$) 31 Desember Keterangan 2013 2012 LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Defisiensi Modal Total Liabilitas dan Defisiensi Modal 5.606.247 33.848.306 39.454.553 (2.718.047) 36.736.506 6.874.692 27.541.061 34.415.753 (1.703.324) 32.712.429 LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Laba Usaha Laba(Rugi) Neto (1.014.723) 849.789 Menurunnya laba neto GM dari laba neto sebesar AS$ 849 ribu pada tahun 2012 menjadi rugi neto sebesar AS$ 1.014 ribu pada tahun 2013 disebabkan karena saat ini GM masih dalam tahap eksplorasi pertambangan tembaga dan emas, selain itu juga disebabkan oleh pengakuan rugi neto atas perubahan nilai wajar yang belum terealisasi untuk utang pihak berelasi. d. Bumi Resources Japan Company Limited (”BRJ”) Keterangan Singkat BRJ merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah berdasarkan hukum negara Jepang. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha BRJ adalah pemasaran produk pertambangan. Pengurusan dan Pengawasan Susunan anggota Direksi BRJ adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Direktur : Saptari Hoedaja : Takao Ojiro Struktur Permodalan Susunan permodalan BRJ terdiri atas modal ditempatkan dan modal disetor yaitusejumlah JP¥2.000.000 terdiri dari 200 saham biasa dimana BRMS adalah pemegang saham 100% modal yang ditempatkan dan disetor BRJ. Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting BRJ untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 2012 yang telah diaudit oleh Mazars SCS Global Audit Corporation Japan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. (dalam AS$) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset 41.297.619 13.092.993 54.390.612 71 2012 42.580.102 12.986.695 55.566.797 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV (dalam AS$) 31 Desember Keterangan 2013 2012 LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas 10.796.144 10.796.144 43.594.468 54.390.612 9.775.579 12.118.776 21.894.355 33.672.442 55.566.797 LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Laba Usaha Laba Neto 19.626.135 19.626.135 19.010.736 9.922.026 22.215.891 22.215.891 21.461.051 14.605.889 Menurunnya laba neto BRJ sebesar 32,07% dari sebesar AS$ 14.605 ribu pada tahun 2012 menjadi sebesar AS$ 9.922 ribu pada tahun 2013 disebabkan oleh menurunnya pendapatan jasa pemasaran BRJ sebesar 11,66% dari sebesar AS$ 22.215 ribu pada tahun 2012 menjadi sebesar AS$ 19.626 ribu pada tahun 2013 sebagai akibat dari menurunnya aktivitas bisnis pertambangan batubara secara global. e. Calipso Investment Pte. Ltd. (”Calipso”) Keterangan Singkat Calipso, merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah pada tanggal 12 Oktober 2007 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 200719013N berdasarkan perundang-undangan yang berlaku di Singapura. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha utama Calipso meliputi bidang pengadaan investasi dengan ketentuan hukum yang berlaku di Singapura. Pengurusan dan Pengawasan Susunan anggota Direksi Calipso adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Direktur : Sanjeev Gupta : Raden Eddie Junianto Subari Struktur Permodalan Susunan permodalan Calipso memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan disetor sebanyak S$100.001,00 yang terdiri dari 100.001 saham biasa. Pemegang saham Calipso adalah:Perseroan yang memiliki 1 saham biasa atau kurang lebih 0,001% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor dari Calipso danBRMS yang memiliki 100.000 saham biasa atau kurang lebih 99,999% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor dari Calipso. Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Calipso untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, yang keduanya tidak diaudit. 72 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV (dalam AS$) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Kepentingan Nonpengendali Defisiensi Modal Total Liabilitas dan Defisiensi Modal LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Rugi Usaha Rugi Neto 2012 273.230 538.828.761 539.101.991 669.778 539.490.276 540.160.054 4.978.069 666.527.220 671.505.289 87.113 (132.490.411) 539.101.991 6.142.126 620.081.192 626.223.318 105.930 (86.169.194) 540.160.054 (34.271) (42.721.409) (47.916) (35.191.548) Meningkatnya defisiensi modal Calipso sebesar 53,76% dari sebesar AS$ 86.169 ribu pada tahun 2012 menjadi sebesar AS$ 132.490 ribu pada tahun 2013 disebabkan oleh karena Calipso masih dalam tahap eksplorasi pertambangan seng dan timah hitam melalui DPM, selain itu juga disebabkan oleh karena meningkatnya rugi neto Calipso sebesar 21,40% dari sebesar AS$ 35.191 ribu pada tahun 2012 menjadi sebesar AS$ 42.721 ribu pada tahun 2013 sebagai akibat dari pengakuan rugi neto atas perubahan nilai wajar yang belum terealisasi untuk utang pihak berelasi. Calipso mempunyai anak perusahaan dengan keterangan sebagai berikut: - Herald Resources Pty. Ltd. ("Herald”) Keterangan Singkat Herald (dahulu Herald Resources Limited) merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah berdasarkan hukum Negara bagian New South Wales dan Persemakmuran Australia (”Australia”) pada tanggal 3 Februari 1948 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. ACN 008 672 071. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha Herald saat ini adalah investasi. Pengurusan dan Pengawasan Susunan anggota Direksi Herald adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Direktur Direktur Sekretaris : : : : Kenneth Patrick Farell Andrew C. Beckham Evan William Ball Lynton Murray Mccreey Struktur Permodalan Susunan permodalan Herald terdiri dari 211.076.803 saham biasa dengan nilai nominalAUD1,00 per saham, dimana Calipso memiliki 100% dari seluruh saham yang dikeluarkanHerald Resources berjumlah 211.076.803 saham dan sudah disetor penuh. 73 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Herald untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, yang keduanya tidak diaudit. (dalam Ribuan AS$) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Laba Usaha Laba (Rugi) Neto 2012 325.584 192.209.566 192.535.150 534.170 191.216.510 191.750.680 4.954.250 64.368.477 69.322.727 123.212.423 192.535.150 6.129.945 55.513.480 61.643.425 130.107.255 191.750.680 (3.295.025) 245.009 Menurunnya laba neto Herald dari laba neto sebesar AS$ 245.009 ribu pada tahun 2012 menjadi rugi neto sebesar AS$ 3.295.025 ribu pada tahun 2013 disebabkan karena saat ini Herald masih dalam tahap eksplorasi pertambangan seng dan timah hitam melalui GW, selain itu juga disebabkan oleh pengakuan rugi neto atas perubahan nilai wajar yang belum terealisasi untuk utang pihak berelasi. Herald mempunyai anak perusahaan dengan keterangan sebagai berikut: Gain and Win Pte. Ltd. (”GW”) Keterangan Singkat GW merupakan suatu badan hukum yang berbentuk limited liability company yang didirikan berdasarkan hukum Negara Singapura pada tanggal 10 Mei 2005 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 200506369M. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha GW saat ini adalah investment holding. Pengurusan dan Pengawasan Susunan anggota Direksi GW adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Direktur : Baey Cheng Song : Andrew Christopher Beckham Struktur Permodalan Susunan permodalan GW adalah sebesar SGD 100,00, yang terbagi atas 100 saham biasa dengan nilai nominal SGD1,00 per saham. 74 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting GW untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, yang keduanya tidak diaudit. (dalam AS$) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Laba Usaha Laba(Rugi) Neto 2012 136.324.468 136.324.468 139.548.031 139.548.031 136.324.364 136.324.364 104 136.324.468 139.547.927 139.547.927 104 139.548.031 - - - PT Dairi Prima Mineral ("DPM”) Keterangan Singkat DPM adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan. DPM didirikan pada tahun 1998 berdasarkan Akta Pendirian No. 51, tanggal 9 Februari 1998, yang dibuat di hadapan Supriyanto, SH, pengganti dari HM Afdal Gazali, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C2-921 HT.01.01.Th.98, tanggal 16 Februari 1998, dan telah didaftarkan di KDP Jakarta Selatan No. 760/BH.09.03/VII/2001 tanggal 10 Juli 2001. Akta tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) No. 43 tanggal 31 Mei 2005, Tambahan No. 5552. Anggaran Dasar DPM telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar DPM adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 180, tanggal 25 Juni 2013, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH., SE, M.Kn, Notaris di Jakarta Utara. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar DPM yang ditetapkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 4, tanggal 15 Agustus 2008, yang dibuat di hadapan Sulami Mustafa, SH., Notaris di Jakarta sebagaimana disetujui Menkumham berdasarkan Keputusan Menkumham No. AHU-79696.AH.01.02.Tahun 2008 ("Akta 4/2008"), maksud dan tujuan DPM adalah bergerak di bidang bidang pertambangan mineral di wilayah Kontrak Karya yang disetujui Pemerintah Republik Indonesia. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Dewan Direksi dan Komisaris terkini dari DPM berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 160 tanggal 27 Februari 2014 sebagai berikut: 75 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur : : : : Suseno Kramadbrata Adhika Andrayuda Bakrie Junjungan Harahap Bajanuddin Tambun Komisaris Presiden Komisaris Komisaris : I Made Surata : Kenneth Patrick Farell Struktur Permodalan Berdasarkan Akta 4/2008, struktur permodalan, pemegang saham dan komposisi kepemilikan saham dalam DPM adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp 944 per saham Saham Rupiah 400.000 3.777.600.000 Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Gain & Win Pte. Ltd. PT Aneka Tambang Tbk. Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel 80.000 20.000 100.000 300.000 755.520.000 188.880.000 944.400.000 2.833.200.000 % 80,00 20,00 100,00 Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan DPM untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo. (dalam AS$) 31 Desember Keterangan 2013 2012 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas 265.221 168.727.867 168.993.088 383.932 164.150.613 164.534.545 4.572.396 142.466.399 147.038.795 21.954.293 168.993.088 3.331.477 128.762.672 132.094.149 32.440.396 164.534.545 LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Laba Usaha Rugi Neto (10.486.103) (8.274.945) Menurunnya defisiensi modal DPM sebesar 32,32% dari sebesar AS$ 32.440 ribu pada tahun 2012 menjadi sebesar AS$ 21.954 ribu pada tahun 2013 disebabkan oleh karena DPM masih dalam tahap eksplorasi pertambangan seng dan timah hitam, selain itu juga disebabkan oleh karena meningkatnya rugi neto DPM sebesar 26,72% dari sebesar AS$ 8.274 ribu pada tahun 2012 menjadi sebesar AS$ 10.486 ribu pada tahun 2013 sebagai akibat dari pengakuan rugi neto atas perubahan nilai wajar yang belum terealisasi untuk utang pihak berelasi. 76 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV - PT Sarkea Prima Minerals (”SPM”) Keterangan Singkat SPM adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Tangerang. SPM didirikan pada tahun 2010 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 261, tanggal 29 November 2010, yang dibuat dihadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-59498.AH.01.01.Tahun 2010, tanggal 21 Desember 2010. Perubahan terakhir Anggaran Dasar SPM adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 18, tanggal 3 November 2011, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH., SE, MKn., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-54381.AH.01.02.Tahun 2011, tanggal 8 November 2011. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar SPM, maksud dan tujuan SPM adalah bergerak di bidang pertambangan dan perdagangan besar. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari SPM berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 261, tanggal 29 November 2010, yang dibuat dihadapan Humberg Lie, SH,SE, MKn., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-59498.AH.01.01.Tahun 2010, tanggal 21 Desember 2010, adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Utama Direktur Direktur : Kenneth Patrick Farrell : Evan William Ball : Junjungan Harahap Komisaris Komisaris Utama Komisaris : Saptari Hoedaja : Raden Eddie Junianto Subari Struktur Permodalan Berdasarkan Akta Pendirian SPM, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam SPM adalah sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Calipso Investment Pte. Ltd. BRMS Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam portepel Nilai Nominal Rp1.000.000 per Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) 25.000 25.000.000.000 5.000 1.250 6.250 18.750 5.000.000.000 1.250.000.000 6.250.000.000 18.750.000.000 % 80,00 20,00 100,00 Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan SPM untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit. 77 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV (dalam AS$) 31 Desember Keterangan 2013 2012 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas 456.894 456.894 539.989 539.989 21.331 21.331 435.563 456.894 10.341 10.341 529.648 539.989 LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Laba Usaha Rugi Neto (94.085) (10.175) Meningkatnya rugi neto SPM sebesar 824,67% dari sebesar AS$ 10 ribu pada tahun 2012 menjadi sebesar AS$ 94 ribu pada tahun 2013 disebabkan karena SPM masih dalam tahap eksplorasi pertambangan batubara, selain itu juga disebabkan oleh pengakuan rugi neto atas perubahan nilai wajar yang belum terealisasi untuk utang pihak berelasi. f. PT Multi Capital (”MC”) Keterangan Singkat MC adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. MC didirikan pada tahun 2009 berdasarkan Akta Pendirian No. 115, tanggal 29 November 2008, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU07565.AH.01.01.Tahun 2009, tanggal 16 Maret 2009. Anggaran Dasar MC telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar MC adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 31 tanggal 23 Februari 2010, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan Keputusan Menkumham No. No. AHU-10076.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 24 Februari 2010. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar MC, maksud dan tujuan MC adalah bergerak di bidang bidang perdagangan, pembangunan real estate, perindustrian, percetakan, pertambangan, jasa dan angkutan. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Dewan Direksi dan Komisaris terkini dari MC berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 24 tanggal 19 Februari 2010, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh penerimaan pemberitahuan dari Menkumham berdasarkan No. AHU-AH.01.10-07210, tanggal 25 Maret 2010, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0022596.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 25 Maret 2010, adalah sebagai berikut: Direksi Direktur : Raden Eddie Junianto Subari 78 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Komisaris Komisaris : Saptari Hoedaja Struktur Permodalan Berdasarkan Akta 31/2010, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam MC adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham Saham Rupiah % 2.000.000 2.000.000.000.000 Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: GR 499 Andy Widya Susatyo BRMS Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel - 499.000.000 0,09 1 1.000.000 0,0001 499.500 499.500.000.000 500.000 1.500.000 500.000.000.000 1.500.000.000.000 99,9 100,00 Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan MC untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo. (dalam AS$) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Kepentingan Nonpengendali Ekuitas (Defisiensi Modal) Total Liabilitas dan Ekuitas (Defisiensi Modal) LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Rugi Usaha Rugi Neto 2012 55.389 1.133.085.324 1.133.140.713 9.318.671 1.128.369.094 1.137.687.765 357.479.453 829.711.719 1.187.191.172 (25.774.453) (28.276.006) 1.133.140.713 319.681.783 768.506.277 1.088.188.060 (1.034.714) 50.534.419 1.137.687.765 (305.026) (78.810.425) (706.291) (119.110.578) Menurunnya rugi neto MC sebesar 33,83% dari sebesar AS$ 119.110 ribu pada tahun 2012 menjadi sebesar AS$ 94 ribu pada tahun 2013 disebabkan karena pengakuan rugi neto atas perubahan nilai wajar yang belum terealisasi untuk utang pihak berelasi. MCmempunyai anak perusahaan dengan keterangan sebagai berikut: - PT Multi Daerah Bersaing ("MDB”) Keterangan Singkat MDB adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan. MDB didirikan pada tahun 2009 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 8, tanggal 23 Juli 2009, yang dibuat dihadapan Patricia Bunandi Panggabean, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-37220.AH.01.01.Tahun 2009, tanggal3 Agustus 2009. 79 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar MDB, maksud dan tujuan MDB adalah bergerak di bidang pertambangan, jasa, perdagangan, pembangunan, perindustrian dan pengangkutan. Pengawasan dan Pengurusan Susunan Dewan Direksi dan Komisaris terkini dari MDB berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 103 tanggal 17 September 2013 dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur : : : : : : : Yoseph Anastasius Didik Cahyanto Marjan Qamar M. Ikhsan Gemala Putra Kenneth Patrick Farrell Rasyidi Mukhtar Febriansyah Marzuki Muhammad Sulthon : : : : : : : Raden Eddie Junianto Subari Andy Handianto Bambang Irawan Hendradi Arasy Mukhan Omar Luthfi Anwar Mahendra Asoka R.A. Sri Dharmayanti Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Struktur Permodalan Berdasarkan Akta Pendirian MDB, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam MDB adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham Saham Rupiah % 10.000 10.000.000.000 Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: MC 1.875 625 2.500 7.500 DMB Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel 1.875.000.000 625.000.000 2.500.000.000 7.500.000.000 75,00 25,00 100,00 Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan MDB untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang semuanya telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo. (dalam AS$) 31 Desember Keterangan LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas 80 2013 2012 55.200 1.086.167.033 1.086.222.233 9.318.276 1.081.673.386 1.090.991.662 357.471.324 831.848.718 1.189.320.042 319.667.767 775.462.752 1.095.130.519 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV (dalam AS$) 31 Desember Keterangan Defisiensi Modal Total Liabilitas dan Defisiensi Modal LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba bruto Rugi Usaha Rugi Neto 2013 (103.097.809) 1.086.222.233 2012 (4.138.857) 1.090.991.662 (292.333) (98.958.952) (688.490) (117.251.920) Meningkatnya defisiensi modal MDB sebesar 2.390,97% dari sebesar AS$ 4.138 ribu pada tahun 2012 menjadi sebesar AS$ 103.097 ribu pada tahun 2013 disebabkan oleh karena MDB mengalami kerugian neto sebesar AS$ 98.958 ribu sebagai akibat dari penurunan kinerja dari NNT. g. Sahara Resources Pte. Ltd. (”Sahara”) Keterangan Singkat Sahara merupakan suatu perusahaan yang didirikan menurut dan berdasarkan perundangundangan yang berlaku di Singapura, berkedudukan di Singapura. Sahara didirikan di Singapura pada tanggal 25 Agustus 2011 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 201120123R. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha Sahara adalah pengadaan investasi di Singapura. Pengurusan dan Pengawasan Susunan anggota Direksi Sahara adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Direktur : Kenneth Patrick Farrell : Teng Hong Joe Struktur Permodalan Susunan permodalan Sahara memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan disetor sebanyak S$1.00 yang terdiri dari 1 saham biasa. BRMS adalah satu-satunya pemegang saham dari 100% modal ditempatkan dan disetor oleh Sahara. Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Sahara untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, yang keduanya tidak diaudit. (dalam AS$) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas 81 2012 2 2 15.937.137 8.636 15.945.773 43.924 43.924 7.420.879 7.189.292 14.610.171 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV (dalam AS$) 31 Desember Keterangan 2013 Kepentingan Nonpengendali Ekuitas (Defisiensi Modal) Total Liabilitas dan Ekuitas (Defisiensi Modal) LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba bruto Rugi Usaha Laba Neto 2012 (43.922) 2 18 1.335.584 15.945.773 (15.597) 1.379.506 (23.987) 1.335.583 Penurunan total aset dan total liabilitas Sahara sebesar 100% dan 99,70% dari sebesar AS$ 15.945 ribu dan AS$ 14.610 ribu pada tahun 2012 menjadi sebesar AS$ 2 dan AS$ 43 ribu pada tahun 2013 disebabkan oleh terjadinya pelepasan entitas anak yaitu Tamagot Bumi SA. Penurunan rugi usaha Sahara sebesar 36,23% dari sebesar AS$ 23 ribu pada tahun 2012 menjadi sebesar AS$ 15ribu pada tahun 2013 disebabkan karena Sahara membukukan rugi atas pelepasan entitas anak yaitu Tamagot Bumi SA. 4. PT Citra Prima Sejati (“CPS”) 4. 1. Keterangan Singkat CPS adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan.CPS didirikan pada tahun 2008 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 83, tanggal 19 September 2008, yang dibuat dihadapan Robert Purba SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-87311.AH.01.01.Tahun 2008, tanggal 18 November 2008. Anggaran Dasar CPS telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar CPS adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 130, tanggal 15 Februari 2012, yang dibuat di hadapan Humberg Lie SH, SE., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan Keputusan No. AHU-19776.AH.01.02.Tahun 2012, tanggal 18 April 2012. 4. 2. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar CPS, maksud dan tujuan CPS adalah bergerak di bidang pembangunan, perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat, perbengkelan, percetakan, pertanian, perikanan, peternakan, pertambangan, jasa, dan konsultasi. 4. 3. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari CPS berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 130 tanggal 15 Februari 2012 dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta yang telah memperoleh penerimaan pemberitahuan dari Menkumham berdasarkan No. AHU-AH.01.10-15309, tanggal 30 April 2012, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU0038028.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 30 April 2012, adalah sebagai berikut: Direksi Direktur : Raden Eddie Junianto Subari Komisaris Komisaris : Jay Abdullah Alatas 82 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV 4. 4. Struktur Permodalan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 16, tanggal 7 Januari 2009, dibuat oleh Humberg Lie SH, SE, Notaris di Tangerang, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam CPS adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham Saham Rupiah % 1.000 1.000.000.000 Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Perseroan SC Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel 399 1 400 600 399.000.000 1.000.000 400.000.000 600.000.000 99,75 0,25 100,00 - 4. 5. Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan CPS untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra. (dalam jutaan Rp) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Ekuitas (Defisiensi Modal) Total Liabilitas dan Ekuitas (Defisiensi Modal) LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Rugi Usaha Rugi Neto 2012 260 1.254.585 1.254.845 389 389 295 1.254.895 1.255.190 (345) 1.254.845 2 2 387 389 (643) (685) (12) (12) Meningkatnya total aset CPS sebesar Rp 1.254.456 juta dari sebesar Rp 389 juta pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp 1.254.845 juta pada tahun 2013 disebabkan oleh adanya penambahan investasi pada aset batubara. 4. 6. CPS mempunyai anak perusahaan dengan keterangan sebagai berikut: a. PT Mitra Bisnis Harvest ("MBH") Keterangan Singkat MBH suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. MBH didirikan pada tahun 1989 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 51, tanggal 24 April 1989, yang dibuat dihadapan Helena Kuntoro,SH, SE, MKn., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C22026.HT.01.0o1.TH'90, tanggal 9 April 1990. Anggaran Dasar MBH telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 167, tanggal 28 November 2013, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH., SE,MKn., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui berdasarkan Keputusan Menkumham No. AHU-66469.AH.01.02.Tahun 2013, tanggal 18 Desember 2013 (”Akta No.167/2013”). 83 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar MBH, maksud dan tujuan MBH adalah bergerak di bidang perdagangan, kontraktor, industri, percetakan, pengangkutan, jasa, agen, perumahan dan pertambangan. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari MBH, berdasarkan Akta No.167/2013 sebagai berikut: Direksi Direktur : Raden Eddie Junianto Subari Komisaris Komisaris : Saptari Hoedaja Struktur Permodalan Berdasarkan Akta No.167/2013, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam MBH adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham Saham Rupiah % 1.200.000 1.200.000.000.000 Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: CPS PT Dharma Prima Coal PT Essa Energi Indonesia Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 320.202 610 390 321.202 320.202.000.000 610.000.000 390. 000.000 321.202.000.000 Saham dalam Portepel 878.798 878.798.000.000 99,69 0,19 0,12 100,00 Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan MBHuntuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. (dalam Rp) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Rugi Usaha Rugi Neto 84 2012 98.342.400 98.342.400 - 42.661.500 33.845.000 76.506.500 21.835.900 98.342.400 - (49.936.500) (46.710.880) - PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV b. PT MBH Mining Resources ("MBH Mining") Keterangan Singkat MBH Mining suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. MBH Mining didirikan pada tahun 2007 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 3, tanggal 18 Desember 2007, yang dibuat dihadapan Beni Aguselyanto, SH, Notaris di Depok, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-14988.AH.01.01.Tahun 2008, tanggal 27 Maret 2008 ("Akta Pendirian MBH Mining"). Anggaran Dasar MBH Mining telah mengalami perubahan, sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 169, tanggal 28 November 2013, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH., SE, MKn., Notaris di Jakarta (”Akta No.169/2013”), yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-56148, tanggal 29 Desember 2013. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar MBH Mining yang ditetapkan dalam Akta Pendirian MBH Mining, maksud dan tujuan MBH Mining adalah bergerak di bidang perdagangan, kontraktor, industri, percetakan, pengangkutan, jasa, agen, perumahan dan pertambangan. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari MBH Mining berdasarkan Akta No.169/2013, adalah sebagai berikut: Direksi Direktur : Raden Eddie Junianto Subari Komisaris Komisaris : Saptari Hoedaja Struktur Permodalan Berdasarkan Akta No. 169/2013, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam MBH Mining adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp 500.000 per saham Saham Rupiah % 2.600.000 1.300.000.000.000 Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: CPS PT Dharma Prima Coal PT Essa Energi Mandiri Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel 676.648 305 195 677.198 338.324.000.000 152.500.000 97.500.000 338.574.000.000 1,922.852 961.426.000.000 99,93 0,05 0,03 100,00 Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan MBH Mining untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. 85 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV (dalam Rp) 31 Desember Keterangan 2013 2012 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Defisiensi Modal Total Liabilitas dan Defisiensi Modal 63.242.750 63.242.750 - 42.661.500 33.845.000 76.506.500 (13.263.750) 63.242.750 - LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Rugi Usaha Rugi Neto (49.686.500) (49.024.393) - c. PT Buana Minera Harvest ("BMH") Keterangan Singkat BMH suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta.BMH didirikan pada tahun 2006 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 3, tanggal 3 November 2006, yang dibuat dihadapan Mita Damayanti,SH, MKn., Notaris di Tangerang, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. W29-00647HT.01.01-TH.2007, tanggal 9 April 2007. Anggaran Dasar BMH telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 168 tanggal 28 November 2013, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH., SE,MKn., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui berdasarkan Surat Keputusan Menkumham No. AHU-66404.01.02.Tahun 2013, tanggal 18 Desember 2013 ”Akta No.168/2013”. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar BMH, maksud dan tujuan BMH adalah bergerak di bidang perdagangan, kontraktor, industri, percetakan, pengangkutan, jasa, agen, perumahan dan pertambangan. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari BMH berdasarkan Akta No.168/2013, adalah sebagai berikut: Direksi Direktur : Raden Eddie Junianto Subari Komisaris Komisaris : Saptari Hoedaja Struktur Permodalan Berdasarkan Akta No.168/2013, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam BMH adalah sebagai berikut: 86 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Nilai Nominal Rp 500.000 per saham Saham Rupiah % 4.600.000 2.300.000.000.000 Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: CPS PT Dharma Prima Coal PT Essa Energi Mandiri Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.192.632 305 195 1.193.132 596.316.000.000 152.500.000 97.500.000 596.566.000.000 Saham dalam Portepel 3.406.868 1.703.434.000.000 99,96 0,03 0,01 100,00 Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan BMH untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. (dalam Rp) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Rugi Usaha Rugi Neto 5. 2012 98.543.600 98.543.600 - 48.756.000 38.680.000 87.436.000 11.107.600 98.543.600 - (55.781.000) (54.949.770) - PT Bumi Resources Investment (“BRI”) 5. 1. Keterangan Singkat BRI adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan. BRI didirikan pada tahun 2008 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 22, tanggal 8 Februari 2008, yang dibuat dihadapan Rita Imelda Ginting, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat KeputusanNo.AHU-19658.AH.01.01.Tahun 2008, tanggal 18 April 2008. Anggaran Dasar BRI telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar BRI adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 120, tanggal 30 November 2009, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH SE, Mkn,Notaris di Jakarta yang telah disetujui Menkumham berdasarkan Surat Keputusan Menkumham No. AHU-62349.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 22 Desember 2009 (”Akta No. 120/2009”). 5. 2. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar BRI, maksud dan tujuan BRI adalah bergerak di bidang jasa, angkutan, perdagangan, pembangunan, industri, perbengkelan, percetakan, pertanian, perikanan, pertambangan, peternakan dan konsultan. 87 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV 5. 3. Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta No. 267 tanggal 31 Juli 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Humberg Lie, SH.,SE.,MKn., Notaris di Jakarta Utara yang telah memperoleh penerimaan pemberitahuan dari Menkumham berdasarkan No. AHU-AH.01.10-34158 tanggal 19 September 2012 susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari BRI sebagai berikut: Direksi Direktur Utama Direktur : Saptari Hoedaja : Raden Eddie Junianto Subari Komisaris Komisaris Utama : Insinyur Gesang Budiarso 5. 4. Struktur Permodalan Berdasarkan Akta No. 120/2009, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam BRI adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham Saham Rupiah % 190.000 190.000.000.000 Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Perseroan CPS Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel - 189.999 189.999.000.000 1 1.000.000 99,99 0,01 190.000 - 190.000.000.000 - 100,00 5. 5. Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan BRI untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. (dalam jutaan Rp) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Defisiensi Modal Total Liabilitas dan Ekuitas LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Rugi Bruto Rugi Usaha Rugi Neto 2012 1.108.246 5.283.522 6.391.768 1.102.367 4.479.614 5.581.981 2.459.819 5.114.294 7.574.113 (1.182.345) 6.391.768 1.163.039 5.063.253 6.226.292 (644.311) 5.581.981 (60.522) (549.901) (538.033) (87.715) (287.588) (240.151) 5. 6. BRI mempunyai anak perusahaan dengan keterangan sebagai berikut: a. PT Green Resources (“GR”) Keterangan Singkat 88 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV GR adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan. GR didirikan pada tahun 2008 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 15, tanggal 7 April 2008, yang dibuat dihadapan Agus Madjid SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-23321.AH.01.01.Tahun 2008, tanggal 7 Mei 2008. Anggaran Dasar GR telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar GR adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 110, tanggal 30 November 2009, yang dibuat di hadapan Humberg Lie SH, SE, Notaris di Tangerang, yang telah disetujui berdasarkan Surat Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar oleh Menkumham No. AHU-02056.AH.01.02.Tahun 2010, tanggal 14 Januari 2010. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar GR, maksud dan tujuan GR adalah bergerak di bidang perdagangan, industri, pertambangan, dan jasa. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari GR berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 25 tanggal 19 Februari 2010 dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: Direksi Direktur : Saptari Hoedaja Komisaris Komisaris : Raden Eddie Junianto Subari Struktur Permodalan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 110, tanggal 30 November 2009, dibuat oleh Humberg Lie SH, SE, Notaris di Tangerang, sebagaimana diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan oleh Menkumham No. AHU-02056.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 14 Januari 2010, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam GR adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham Saham Rupiah % 190.000 190.000.000 Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: PT Bakrie Capital Indonesia BRI Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel 950 189.050 950.000.000 189.050.000.000 190.000 - 190.000.000.000 - 0,50 99,50 100,00 b. Leap Forward Resources Ltd. (”Leap Forward”) Keterangan Singkat Leap Forward merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah berdasarkan hukum negara Seychelles dan terdaftar sebagai perusahaan pada tanggal 15 Januari 2009. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha Leap Forward saat ini adalah investasi dan perusahaan induk. 89 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Pengurusan dan Pengawasan Susunan anggota Direksi Leap Forward adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Direktur : Raden Deny Juliarto : Andi Pravidia Saliman Struktur Permodalan Susunan permodalan Leap Forward memiliki jumlah modal dasar sebanyak AS$10,00 yang terdiri dari 10.000 saham biasa dengan nilai nominal sebesar AS$1,00 per saham. Total modal yang telah ditempatkan dan diambil bagian adalah 1000. Ancara Resources Limited adalah pemegang saham dari 50% modal yang telah ditempatkan dan diambil bagian yang dimiliki Leap Forward dan BRI adalah pemegang saham dari 50% modal yang telah ditempatkan dan diambil bagian yang dimiliki Leap Forward. Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan Leap Forward untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit. (dalam IDR) 31 Desember Keterangan 2013 2012 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Kepentingan Nonpengendali Defisiensi Modal Total Liabilitas dan Defisiensi Modal 31.744.458 73.792.830 105.537.288 25.382.734 80.733.790 106.116.524 42.416.631 87.582.323 129.998.954 72.467 (24.534.133) 105.537.288 61.307.140 54.682.794 115.989.934 2.695 (9.876.105) 106.116.524 LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Rugi Bruto Rugi Usaha Rugi Neto 3.158.902 (6.451.884) (10.734.599) (15.112.180) 8.121.183 (8.737.300) (11.898.960) (5.649.130) Leap Forward mempunyai anak perusahaan dengan keterangan sebagai berikut: PT Fajar Bumi Sakti (”FBS”) Keterangan Singkat FBS adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. FBS didirikan pada tahun 1978 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Perusahaan Pertambangan FBS No. 33, tanggal 26 September 1978, yang dibuat di hadapan Laden Mering, SH, Notaris di Samarinda, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. YA. 5/416/12, tanggal 9 Oktober 1979. Akta tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 40, tanggal 19 Mei 1987, Tambahan No. 494. Anggaran Dasar FBS telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar FBS adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan 90 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Rapat No. 20, tanggal 25 Juni 2008, yang dibuat dihadapan Firdhonal, SH, Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU57073.AH.01.02. Tahun 2008, tanggal 1 September 2008. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar FBS, maksud dan tujuan FBS adalah bergerak di bidang bidang jasa, pembangunan, perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat, perbengkelan, dan pertambangan. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari FBS berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat No. 8 tanggal 14 Januari 2013, dibuat dihadapan Firdhonal, S.H, Notaris di Jakarta, yang penerimaan pemberitahuannya telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-02311 tanggal 30 Januari sebagai berikut: Direksi Direktur Utama Direktur Direktur : Ilda Harmyn : Andi Pravidia Saliman : Raden Deny Juliarto Komisaris Komisaris Utama Komisaris : Asis Marsuki : Yufli Gunawan Struktur Permodalan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat FBS No. 13, tanggal 23 Desember 2008, dibuat dihadapan Firdhonal, SH, Notaris di Jakarta, sebagaimana disetujui kepada Menkumham berdasarkan Surat Keputusan oleh Menkumham No. AHU-AH.01.10-00322 tanggal 9 Januari 2009, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam FBS adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp 100 per saham Saham Rupiah 10.000.000.000 1.000.000.000.000 Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: PT Bara Milenia Energi(*) % - 2.599.999.999 259.999.999.900 99,90 1 100 0,10 PT Sekar Utama Perkasa Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.600.000.000 260.000.000.000 100,00 Saham dalam Portepel 7.400.000.000 740.000.000.000 (*)Leap Forward melalui anak perusahaannya memiliki penyertaan efektif pada PT Bara Milenia Energi sebanyak 99,89% c. Pendopo Coal Ltd. (”PC”) Keterangan Singkat PC, merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah pada tanggal 1 September 2008 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 0086992 berdasarkan perundangundangan yang berlaku di Seychelles. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha PC adalah investasi. Pengurusan dan Pengawasan Susunan anggota Direksi PC adalah sebagai berikut: 91 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Direksi Direktur : Teo Al Goon Struktur Permodalan Susunan permodalan PC terdiri dari 100.000 saham biasa dengan nilai nominal AS$1 per saham, dimana BRI memiliki 89% dari seluruh saham yang dikeluarkan PC berjumlah 89 saham dan sudah disetor penuh. Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan PC untuk tahun yang berakhir pada tangga-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit. (dalam Jutaan Rp) 31 Desember Keterangan LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Kepentingan Nonpengendali Defisiensi Modal Total Liabilitas dan Defisiensi Modal LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Rugi Usaha Rugi Neto 2013 2012 6.406 104.644 111.050 106.117 106.117 1.218 169.121 170.339 (59.289) 111.050 119.750 119.750 (3) (13.630) 106.117 (13.505) (37.401) 8.121 (8.737) (11.899) (9.409) PC mempunyai anak perusahaan dengan keterangan sebagai berikut: PT Pendopo Energi Batubara (”PEB”) Keterangan Singkat PEB adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. PEB didirikan pada tahun 1995 berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PEB No. 70, tanggal 8 Juni 1995, yang dibuat dihadapan Benny Kristianto, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C2-14687 HT.01.01.Th.95, tanggal 15 November 1995, telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 74/1996, tanggal 10 Januari 1996. Akta tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 35, tanggal 30 April 1996, Tambahan No. 4065. Anggaran Dasar PEB telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar PEB adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 84, tanggal 27 April 2012 yang dibuat dihadapan Martin Agustinus Wilamarta, SH, Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar oleh Menkumham No. AHU-31634.AH.01.02.Tahun 2012, tanggal 12 Juni 2012 ("Akta 84/2012"). 92 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar PEB, maksud dan tujuan PEB yang ditetapkan dalam Akta 84/2012, adalah bergerak di bidang berusaha dalam bidang pertambangan batubara. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari PEB berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 160 tanggal 27 Februari 2014adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Utama Direktur : Raden Eddie Junianto Subari : Krisnaraga Syarfuan Komisaris Komisaris Utama Komisaris : Saptari Hoedjaja : Adwin Harjanto Suryohadiprojo Struktur Permodalan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PEB No. 1, tanggal 14 Agustus 2008, dibuat di hadapan Tanti Lena, SH, M.Kn, Notaris di Tangerang, sebagaimana diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan oleh Menkumham No. AHU-AH.01.10-21155 tanggal 5 September 2008, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam PEB adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp 1.000 per saham Saham Rupiah 20.000.000 20.000.000.000 Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: PT Indah Alam Raya(*) PT Fajar Harapan Buana Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel (*) PT Indah Alam Raya dimiliki oleh PC sebesar 94,92% % - 5.999.400 600 5.999.400.000 600.000 99,99 6.000.000 14.000.000 6.000.000.000 14.000.000.000 100,00 0,01 Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan PEB untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. (dalam jutaan Rp) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Defisiensi Modal Total Liabilitas dan Defisiensi Modal 93 2012 6.406 102.239 108.645 10.960 84.286 95.246 1.218 163.996 165.214 (56.569) 108.645 807 105.675 106.482 (11.236) 95.246 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV (dalam jutaan Rp) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Rugi Usaha Rugi Neto 2012 (321) (13.505) (37.401) 322 322 (9.164) (1.888) Kenaikan kerugian PEB disebabkan oleh kenaikan beban usaha perusahaan dan hingga saat ini PEB masih dalam tahap eksplorasi. 6. PT Kaltim Prima CBM (“Kaltim CBM”) 6. 1. Keterangan Singkat Kaltim CBM adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. Kaltim CBM didirikan pada tahun 2008 berdasarkan Akta Pendirian No. 14 tanggal 27 Maret 2008, yang dibuat di hadapan Muchlis Patahna, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU15458.AH.01.01.Tahun 2008, tanggal 28 Maret 2008, didaftarkan di Daftar Perseroan No. AHU-0022751.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 28 Maret 2008. Akta tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 49 tanggal 17 Juni 2008, Tambahan No. 9130. Sejak pendiriannya, Anggaran Dasar Kaltim CBM tidak pernah mengalami perubahan. 6. 2. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Kaltim CBM, maksud dan tujuan Kaltim CBM adalah bergerak di bidang usaha pembangunan, pertambangan, jasa, dan pengangkutan. 6. 3. Pengawasan dan Pengurusan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari Kaltim CBM berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 118 tanggal 23 April 2013, adalah sebagai berikut: Direksi Presiden Direktur Direktur : Saptari Hoedaja : Raden Eddie Junianto Subari Komisaris Presiden Komisaris Komisaris : Omar Luthfi Anwar : Bayu Irianto 6. 4. Struktur Permodalan Berdasarkan Akta Pendirian No. 14 tanggal 27 Maret 2008, yang dibuat di hadapan Muchlis Patahna, SH, Notaris di Jakarta. Struktur permodalan, pemegang saham dan komposisi kepemilikan saham dalam Kaltim CBM adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham Saham Rupiah % 100 100.000.000 Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Perseroan SC Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel 99 1 100 94 99.000.000 1.000.000 100.000.000 99,00 1,00 100,00 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV 6. 5. Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan Kaltim CBM untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit. (dalam AS$) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Kepentingan Nonpengendali Ekuitas (Defisiensi Modal) Total Liabilitas dan Ekuitas (Defisiensi Modal) LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Rugi Usaha Rugi Neto 7. 2012 830.976 830.976 1.068.434 1.068.434 833.871 833.871 1.057.885 1.057.885 (2.895) 830.976 10.549 1.068.434 - - PT Arutmin CBM ("Arutmin CBM”) 7. 1. Keterangan Singkat Arutmin CBM adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. Arutmin CBM didirikan pada tahun 2008 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 13, tanggal 27 Maret 2008, yang dibuat dihadapan Muchlis Patahna, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-15457.AH.01.01, tanggal 28 Maret 2008. Akta tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No 49 tanggal 17 Juni 2008,Tambahan No. 9129. Sampai saat ini Arutmin CBM tidak mengalami perubahan Anggaran Dasar. 7. 2. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Arutmin CBM yang ditetapkan dalam Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 13, tanggal 27 Maret 2008, maksud dan tujuan Arutmin CBM adalah berusaha dalam bidang pembangunan, pertambangan, jasa dan pengangkutan. Saat ini Arutmin CBM belum beroperasi. 7. 3. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari Arutmin CBM, berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 13, tanggal 27 Maret 2008, yang dibuat dihadapan Muchlis Patahna, SH, Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: Direksi Presiden Direktur Direktur : Saptari Hoedaja : Raden Eddie Junianto Subari 95 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Komisaris Presiden Komisaris Komisaris : Omar Luthfi Anwar : Bayu Irianto 7. 4. Struktur Permodalan Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 13, tanggal 27 Maret 2008, yang dibuat dihadapan Muchlis Patahna, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-15457.AH.01.01, tanggal 28 Maret 2008, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam Arutmin CBM adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham Saham Rupiah % 100 100.000.000 Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Perseroan SC Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel 99 1 100 - 99.000.000 1.000.000 100.000.000 - 99,00 1,00 100,00 7. 5. Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan Arutmin CBM untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit. (dalam AS$) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Kepentingan Nonpengendali Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Laba Usaha Laba (Rugi) Neto 8. 2012 8.204 8.204 10.893 10.893 - - 8.204 8.204 10.893 10.893 - - Knightley Business Resources Pte. Ltd. 8.1. Keterangan Singkat Knightley Business, merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah pada tanggal 16 Agustus 2007 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 200715074R berdasarkan perundang-undangan yang berlaku di Singapura. 8.2. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha Knightley Business adalah bergerak dalam bidang pengadaan investasi dan penyediaan layanan jasa bantuan usaha. 96 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV 8.3. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi Knightley Business adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Direktur Direktur : Saptari Hoedaja : Kenneth Patrick Farrell : Sanjeev Gupta 8.4. Struktur Permodalan Susunan permodalan Knightley Business memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan disetor sebanyak S$10.00 yang terdiri dari 10 saham biasa. Perseroan adalah satusatunya pemegang saham dari 100% modal yang ditempatkan dan disetor Knightley Business. 8.5. Knightley Business mempunyai anak perusahaan dengan keterangan sebagai berikut: a. Knightley Seamgas Pte. Ltd. (“Knightley Seamgas”) Keterangan Singkat Knightley Seamgas merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah berdasarkan hukum negara Singapura dan terdaftar sebagai perusahaan pada tanggal 27 Agustus 2007 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 200715738K. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha Knightley Seamgas adalah eksplorasi gas alam. Pengurusan dan Pengawasan Susunan anggota Direksi Knightley Seamgas adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Direktur : Andrew Christopher Beckham : Darren Yong Keng Hoe Struktur Permodalan Susunan permodalan Knightley Seamgas memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan disetor sebanyak S$169.626,00 yang terdiri dari 169.626 saham biasa. Knightley Business adalah satu-satunya pemegang saham dari 100% modal yang ditempatkan dan disetor Knightley Seamgas. Knightley Seamgas mempunyai anak perusahaan dengan keterangan sebagai berikut: - Westprima resources Pte. Ltd. (”Westprima”) Keterangan Singkat Westprima merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah berdasarkan hukum negara Singapura dan terdaftar sebagai perusahaan pada tanggal 5 Februari 2008 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 200802688R. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha Westprima saat ini adalah pengadaan investasi dan penyediaan layanan jasa bantuan usaha. 97 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Pengurusan dan Pengawasan Susunan anggota Direksi Westprima adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Direktur : Kenneth Patrick Farrell : Sanjeev Gupta Struktur Permodalan Susunan permodalan Westprima memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan disetor sebanyak S$2.00 yang terdiri dari 2 saham biasa. Pemegang saham dari Westprima adalahKnightley Business adalah pemegang saham 50% modal yang dimiliki Westprima dan Knightley Seamgas adalah pemegang saham 50% modal yang dimiliki Westprima. - Arutmin CBM Pte. Ltd. (”Arutmin CBM Ltd”) Keterangan Singkat Arutmin CBM Ltd merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah pada tanggal 5 Februari 2007 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 200802681Z berdasarkan perundang-undangan yang berlaku di Singapura. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha Arutmin CBM Ltdadalah pengadaan investasi dan penyediaan layanan jasa bantuan usaha. Pengurusan dan Pengawasan Susunan anggota Direksi Arutmin CBM Ltd adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Direktur : Kenneth Patrick Farrell : Sanjeev Gupta Struktur Permodalan Susunan permodalan Arutmin CBM Ltd memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan disetor sebanyak S$2.00 yang terdiri dari 2 saham biasa. Pemegang saham dari Arutmin CBMLtd adalah:Knightley Business merupakan pemegang saham dari 50% modal yang dimiliki Arutmin CBM Ltd dan Knightley Seamgas merupakan pemegang saham dari 50% modal yang dimiliki Arutmin CBM Ltd. - KPC CBM Pte. Ltd. (”KPC CBM”) Keterangan Singkat KPC CBM merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah berdasarkan hukum negara Singapura dan terdaftar sebagai perusahaan pada tanggal 5 Februari 2008 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 200802683C. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha KPC CBMadalah pengadaan investasi dan penyediaan layanan jasa bantuan usaha. 98 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Pengurusan dan Pengawasan Susunan anggota Direksi KPC CBM adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Direktur : Kenneth Patrick Farrell : Sanjeev Gupta Struktur Permodalan Susunan permodalan KPC CBM memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan disetor sebanyak S$2.00 yang terdiri dari 2 saham biasa.Pemegang saham dari KPC CBM adalahKnightley Business merupakan pemegang saham dari 50% modal yang dimiliki KPC CBM dan Knightley Seamgas merupakan pemegang saham dari 50% modal yang dimiliki KPC CBM. - Kalenergy Pte. Ltd. (”Kalenergy”) Keterangan Singkat Kalenergy merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah berdasarkan hukum negara Singapura dan terdaftar sebagai perusahaan pada tanggal 5 Februari 2008 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 200802691M. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha Kalenergy adalah pengadaan investasi dan penyediaan layanan jasa bantuan usaha. Pengurusan dan Pengawasan Susunan anggota Direksi Kalenergy adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Direktur : Kenneth Patrick Farrell : Sanjeev Gupta Struktur Permodalan Susunan permodalan Kalenergy memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan disetor sebanyak S$2,00 yang terdiri dari 2 saham biasa. Pemegang saham Kalenergy adalahKnightley Business merupakan pemegang saham dari 50% modal yang dimiliki Kalenergy dan Knightley Seamgas merupakan pemegang saham dari 50% modal yang dimiliki Kalenergy. - PT Seamgas Indonesia (”SI”) Keterangan Singkat SI adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. SI didirikan pada tahun 2008 berdasarkan Akta Pendirian No. 34, tanggal 20 Februari 2008, yang dibuat di hadapan Mala Mukti, SH, LLM, MKn, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. No. AHU20510.AH.01.01.Tahun 2009, tanggal 23 April 2008. Akta tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 77 tanggal 25 September 2009, Tambahan No. 24775. 99 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Anggaran Dasar SI telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar SI adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 111 tanggal 9 Desember 2011, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta, sebagaimana diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar oleh Menkumham No. AHU-AH.01.10-13350 tanggal 18 April 2012 dan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan oleh Menkumhan No. AHU-AH.01.10-13351 tanggal 18 April 2012 ("Akta 111/2011"). Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar SI, maksud dan tujuan SI adalah bergerak di bidang jasa kontraktor pertambangan umum. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari SI berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 24 tanggal 19 Februari 2010, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh penerimaan pemberitahuan dari Menkumham berdasarkan No. AHU-AH.01.10-07210, tanggal 25 Maret 2010, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0022596.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 25 Maret 2010, adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Utama Direktur : Kenneth Patrick Farell : Andrew Christopher Bechkam Komisaris Komisaris Utama Komisaris : Saptari Hoedaja : Raden Eddie Junianto Subari Struktur Permodalan Berdasarkan Akta 111/2011, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam SI adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp 9.434 per saham Saham Rupiah % 1.000.000 9.434.000.000 Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Knightley Seamgas 125.000 125.000 Knightley Business Resources - 1.179.250.000 1.179.250.000 50,00 100,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 250.000 2.358.500.000 Saham dalam Portepel 750.000 7.075.500.000 50,00 b. Knightley CBM Pte. Ltd. (”Knightley CBM”) Keterangan Singkat Knightley CBM, merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah pada tanggal 6 Juni 2007 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 200710040M berdasarkan perundang-undangan yang berlaku di Singapura. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha Knightley CBM adalah investasi pada proyek-proyek gas alam batu bara (coal seam gas). 100 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Pengurusan dan Pengawasan Susunan anggota Direksi Knightley CBM adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Direktur : Andrew Christopher Beckham : Darren Yong Keng Hoe Struktur Permodalan Susunan permodalan Knightley CBM memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan disetor sebanyak S$1.00 yang terdiri dari 1 saham biasa. Knightley Business adalah pemegang saham 100% modal yang ditempatkan dan disetor Knightley CBM. 9. PT Kaltim Prima Coal (“KPC”) 9.1. Keterangan Singkat KPC adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan. KPC didirikan pada tahun 1982 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 28, tanggal 9 Maret 1982, yang dibuat dihadapan Warda Sungkar Alurmei, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No. Y.A. 5/208/25 tanggal 16 Maret 1982 dan telah diumumkan dalam BNRI No. 61 tanggal 30 Juli 1982, Tambahan No. 967. Anggaran Dasar KPC telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar KPC adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 269, tanggal 15 Agustus 2008, yang dibuat di hadapan Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta yang telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan Surat Keputusan Menkumham No. AHU-02038.AH.01.02.Tahun2009, tanggal 12 Januari 2009, dan telah diumumkan dalam BNRI No. 59 tanggal 24 Juli 2009, Tambahan 19342. 9.2. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar KPC, maksud dan tujuan KPC adalah bergerak di bidang (i) mengeksplorasi untuk membangun, menambang, memproduksi, mendapatkan, manufaktur, mengelola, menyimpan, mengangkut, menjual, mengekspor, memperdagangkan dan melakukan transaksi batubara dan/atau bahan galian lainnya, menjalankan seluruh atau sebagian kegiatan usaha yang berhubungan dengan hal-hal tersebut dan untuk melaksanakan dan melakukan segala sesuatu yang menunjang atau yang berkaitan dengan tercapainya maksud dan tujuan KPC. Pada khususnya KPC dapat melakukan eksplorasi dan eksploitasi endapan (deposit) batubara yang berlokasi di Kalimantan Timur selama eksplorasi dan eksploitasi tersebut dan (ii) melakukan segala kegiatan dan usaha untuk mencapai maksud dan tujuannya dan melaksanakan kegiatankegiatan tersebut dalam arti seluas-luasnya atas tanggungan sendiri atau bersama-sama dengan orang atau badan hukum lainnya dalam bentuk dan cara sebagaimana yang diperlukan dengan tidak melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 9.3. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari KPC, Berdasarkan Akta No. 28 tanggal 5 April 2011 yang dibuat dihadapan Humberg Lie, SH, SE, M.Kn, Notaris di Jakarta Utara, adalah sebagai berikut: Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur : : : : : Saptari Hoedaja Evan William Ball Robert Bismarka Kurniawan Sowmyan Ramakrishnan Minesh Shri Khrisna Dave 101 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris : : : : : Nalinkant Amratlal Rathod Kenneth Patrick Farrell Raden Ajeng Sri Dharmayanti Anil Kumar Sardana Deepak Kumar Mahendra 9.4. Struktur Permodalan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat KPC No. 269, tanggal 15 Agustus 2008, dibuat oleh Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, sebagaimana yang telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan Surat Keputusan Menkumham No. AHU-02038.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 12 Januari 2009 dan telah diumumkan dalam BNRI No. 59 tanggal 24 Juli 2009, Tambahan 19342, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam KPC adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp63.475 (AS$100) per saham Saham Rupiah % 300.000 19.042.500.000 Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: SC 97.200 6.169.770.000 32,40 SHL Bhira Investments Ltd.(Mauritius) (dahulu Tata Power (Mauritius) Limited) 28.500 1.809.037.500 9,50 90.000 5.712.750.000 30,00 Kalimantan Coal Limited 28.500 1.809.037.500 9,50 Perseroan 40.800 2.589.780.000 13,60 PT Kutai Timur Sejahtera 15.000 952.125.000 5,00 300.000 - 19.042.500.000 - 100,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel *Catatan: Berdasarkan Surat BKPM No. 2346/B.1/A.8/2008 tanggal 25 November 2008, Tata Power (Mauritius) Limited berubah nama menjadi Bhira Investment Ltd. (Mauritius) 9.5. Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan KPC untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. (dalam ribuan AS$) 31 Desember Keterangan 2013 2012 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Kepentingan Nonpengendali Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas 1.626.662 1.002.584 2.629.246 1.895.316 1.029.788 2.925.104 1.551.724 568.163 2.119.887 509.359 2.629.246 1.637.857 547.097 2.184.954 740.150 2.925.104 LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Laba Usaha Laba Neto 4.038.992 913.810 354.085 108.327 3.634.915 1.012.955 457.301 230.697 102 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Penurunan ekuitas/laba perusahaan disebabkan oleh penurunan laba bersih perusahaan yang disebabkan oleh penurunan sebesar 15% dari $88.7/t ditahun 2012 menjadi $75.3 ditahun 2013 dan Kerugian selisih kurs – neto yang meningkat significant sebesar $146 juta di tahun 2013 dari $ 51 juta di tahun 2012 yang disebabkan oleh nilai revaluasi tagihan pajak dan melemahnya nilai tukar AS$ terhadap Rupiah. Sementara perubahan pos-pos akun lainya relatif stabil. 10. PT Arutmin Indonesia ("Arutmin") 10.1.Keterangan Singkat Arutmin adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. Arutmin didirikan pada tahun 1982 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 206, tanggal 31 Oktober 1981 dan Akta Perbaikan No. 155 tanggal 20 Maret 1982, yang dibuat dihadapan Kartini Muljadi SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. Y.A.5/241/19, tanggal 1 April 1982 dan telah diumumkan dalam BNRI No. 54 tanggal 6 Juli 1982, Tambahan No. 851. Anggaran Dasar Arutmin telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Arutmin adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 270, tanggal 15 Agustus 2008, yang dibuat di hadapan Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan Keputusan Menkumham No. AHU-00046.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 5 Januari 2009. 10.2.Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Arutmin, maksud dan tujuan Arutmin adalah bergerak di bidang industri pertambangan. 10.3.Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari Arutmin berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Arutmin No. 9 tanggal 1 Augustus 2013 yang dibuat dihadapan Humberg Lee, SH., SE., Mkn., Notaris di Jakarta Utara, sebagaimana telah mendapatkan penerimaan pemberitahuan dari Menkumham dengan No. AHU-AH. 01.10-37887 tanggal 10 September 2013 sebagai berikut: Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur : : : : : Saptari Hoedaja Evan William Ball Robert Bismarka Kurniawan Sowmyan Ramakrishnan Minesh Shri Khrisna Dave : : : : : Nalinkant Amratlal Rathod Kenneth Patrick Farrell Raden Ajeng Sri Dharmayanti Anil Kumar Sardana Deepak Kumar Mahendra Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris 10.4.Struktur Permodalan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 257 tanggal 28 Mei 2007, dibuat dihadapan Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, sebagaimana diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Penerimaan Pemberitahuan oleh Menkumham No. W7HT.01.04-7739 tanggal 31 Mei 2007, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam Arutmin adalah sebagai berikut: 103 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Perseroan Bhira Investments Ltd. (Mauritius) (dahulu Tata Power (Mauritius) Limited) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Nilai Nominal AS$ 100 (Rp63.475) per saham Saham Rupiah % 40.000 2.539.300.000 7.000 3.000 444.325.000 190.425.000 70,00 10.000 30.000 634.750.000 1.904.250.000 100,00 30,00 *Catatan: Berdasarkan Surat BKPM No. 2346/B.1/A.8/2008 tanggal 25 November 2008, Tata Power (Mauritius) Limited berubah nama menjadi Bhira Investment Ltd. (Mauritius) 10.5.Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan Arutmin untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. (dalam ribuan AS$) 31 Desember Keterangan 2013 2012 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas 1.076.933 498.562 1.575.495 921.749 493.302 1.415.051 1.078.275 147.075 1.225.350 350.145 1.575.495 775.604 160.771 936.375 478.675 1.415.050 LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Laba Usaha Laba (Rugi) Neto 1.283.408 139.722 (41.054) (128.529) 1.979.101 471.280 227.807 101.044 Kenaikan kewajiban lancar perusahaan disebabkan oleh meningkatnya aktivitas pertambangan yang mengakibatkan meningkatnya beban penambangan dan pemeliharaan. Sedangkan penurunan pendapatan yang disebabkan oleh penurunan harga jual rata-rata batubara menjadi salah satu faktur yang dominan dalam penurunan kinerja perusahaan meskipun beban pokok pendapatan dan beban usaha menurun sebesar 24% dan 26%. Kerugian selisih kurs – neto atas revaluasi tagihan pajak dan melemahnya nilai tukar AS$ terhadap IDR juga menjadi salah satu penyebab penurunan kinerja perusahaan. 11. PT IndoCoal Kaltim Resources (“Indo Kaltim”) 11.1.Keterangan Singkat Indo Kaltim adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. Indo Kaltim didirikan pada tahun 2005 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 43, tanggal 13 Mei 2005, yang dibuat dihadapan Muchlis Patahna, SH., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. No. C-13303 HT.01.01.TH.2005, tanggal 17 Mei 2005 dan telah diumumkan dalam BNRI No. 96 tanggal 2 Desember 2005, Tambahan No. 12319. Anggaran Dasar Indo Kaltim telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Indo Kaltim adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Perubahan Anggaran Dasar No.89, tanggal 24 Maret 2009, yang dibuat di hadapan Aulia 104 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Taufani, SH sebagai pengganti Notaris Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta yang telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar oleh Menkumham No.AHU-27336.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 19 Juni 2009 (”Akta No. 89/2009”). 11.2.Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Indo Kaltim, maksud dan tujuan Indo Kaltim adalah bergerak di bidang jasa penunjang pertambangan. 11.3.Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari Indo Kaltim, berdasarkan Akta No.89/2009 sebagai berikut: Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur : : : : : Saptari Hoedaja Evan William Robert Bismarka Kurniawan Sowmyan Ramakrishnan Minesh Shri Krishna Dave : : : : : Nalinkant Amratlal Rathod Kenneth Patrick Farrell R.A. Sri Dharmayanti Anil Kumar Sardana Deepak Kumar Mahendra Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris 11.4.Struktur Permodalan Berdasarkan Akta No. 89/2009, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam Indo Kaltim adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp 10.000 per saham Saham Rupiah 800.000 8.000.000.000 Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Perseroan Bhira Investments Ltd.(Mauritius) (dahulu Tata Power (Mauritius) Limited) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel % 140.000 60.000 1.400.000.000 600.000.000 70,00 200.000 600.000 2.000.000.000 6.000.000.000 100,00 30,00 *Catatan: Berdasarkan Surat BKPM No. 2346/B.1/A.8/2008 tanggal 25 November 2008, Tata Power (Mauritius) Limited berubah nama menjadi Bhira Investment Ltd. (Mauritius) 11.5.Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan Indo Kaltim untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo. (dalam Jutaan Rp) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas 105 2012 4 - 5 - 4 5 156 156 153 153 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV (dalam Jutaan Rp) 31 Desember Keterangan 2013 Kepentingan Nonpengendali Defisiensi Modal Total Liabilitas dan Defisiensi Modal LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Rugi Usaha Rugi Neto 2012 (152) (148) 4 5 (4) (4) (4) (4) 12. PT IndoCoal Kalsel Resources ("Indo Kalsel") 12.1.Keterangan Singkat Indo Kalsel adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. Indo Kalsel didirikan pada tahun 2005 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 43, tanggal 13 Mei 2005, yang dibuat dihadapan Muchlis Patahna, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C-13303 HT.01.01.TH.2005, tanggal 17 Mei 2005 dan telah diumumkan dalam BNRI No. 96 tanggal 2 Desember 2005, Tambahan No. 12320. Anggaran Dasar Indo Kalsel telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Indo Kalsel adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 90 tanggal 24 Maret 2009 dibuat di hadapan Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan Keputusan Menkumham No. AHU-27624.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 22 Juni 2009. 12.2.Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Indo Kalsel, maksud dan tujuan Indo Kalsel adalah bergerak di bidang jasa kontraktor pertambangan umum. 12.3.Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari Indo Kalsel berdasarkan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 104 tanggal 30 Agustus 2013, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE,Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh penerimaan pemberitahuan dari Menkumham berdasarkan No. AHU-AH.01.10-45191 tanggal 30 Oktober 2013, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU0100379.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 30 Oktober 2013, adalah sebagai berikut: Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur : : : : : Saptari Hoedaja Evan William Ball Robert Bismarka Kurniawan Sowmyan Ramakrishnan Minesh Shri Krishna Dave : : : : : Nalinkant Amratlal Rathod Kenneth Patrick Farell R.A. Sri Dharmayanti Anil Kumar Sardana Deepak Kumar Mahendra Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris 106 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV 12.4.Struktur Permodalan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar Indo Kalsel No.133, tanggal 16 Mei 2007 dibuat di hadapan Notaris Sutjipto, SH, MKn, Notaris di Jakarta, sebagaimana disetujui oleh Menkumham berdasarkan Keputusan Menkumham No.W7-05984 HT.01.04-TH.2007 tanggal 4 Juni 2007, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam Indo Kalsel adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Perseroan Bhira Investments Ltd.(Mauritius) (dahulu Tata Power (Mauritius) Limited) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham Saham Rupiah % 800.000 8.000.000.000 - 140.000 60.000 1.400.000.000 600.000.000 70,00 200.000 600.000 2.000.000.000 6.000.000.000 100,00 30,00 *Catatan: Berdasarkan Surat BKPM No. 2346/B.1/A.8/2008 tanggal 25 November 2008, Tata Power (Mauritius) Limited berubah nama menjadi Bhira Investment Ltd. (Mauritius) 12.5.Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan Indo Kalsel untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo. (dalam Jutaan Rp) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Kepentingan Nonpengendali Defisiensi Modal Total Liabilitas dan Defisiensi Modal 2012 7 7 7 7 160 160 (153) 7 156 156 (149) 7 (4) (4) - LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Rugi Usaha Rugi Neto (4) (4) 13. Enercoal Resource Pte. Ltd ("Enercoal") 13.1.Keterangan Singkat Enercoal, merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah pada tanggal 29 September 2009 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 200614406G berdasarkan perundang-undangan yang berlaku di Singapura. 13.2.Kegiatan Usaha Kegiatan usaha Enercoal adalah meliputi bidang pengadaan investasi dengan ketentuan hukum yang berlaku di Singapura. 107 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV 13.3.Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi Enercoal adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Direktur : Sanjeev Gupta : Raden Eddie Junianto Subari 13.4.Struktur Permodalan Susunan permodalan Enercoal memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan disetor sebanyak S$1.00 yang terdiri dari 1 saham biasa. Perseroan adalah satu-satunya pemegang saham dari 100% modal yang ditempatkan dan disetor Enercoal. 13.5.Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan Enercoal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit. (dalam AS$) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar 10.891.082 26.295.129 Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Kepentingan Nonpengendali Defisiensi Modal 37.186.211 2.890.625 371.835.409 374.726.034 (337.539.823) Total Liabilitas dan Defisiensi Modal LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Rugi Usaha Rugi Neto 2012 26.642.829 18.634.728 45.277.557 37.186.211 366.963.651 366.963.651 (321.686.094) 45.277.557 (101.982) (15.853.729) (23.530) (114.724.424) Rugi netto enercoal disebabkan oleh penurunan nilai derivative assets yang dipengaruhi oleh fluktuatifnya harga saham Perseroan yang berdampak terhadap kerugian transaksi derivatif aset. 14. Forerunner International PTE. LTD. ("Forerunner") 14.1.Keterangan Singkat Forerunner merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah pada tanggal 18 November 2005 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 200516064M berdasarkan perundang-undangan yang berlaku di Singapura. 14.2.Kegiatan Usaha Kegiatan usaha Forerunner adalah meliputi bidang pengadaan investasi dan penyediaan layanan jasa bantuan usaha. dengan ketentuan hukum yang berlaku di Singapura. 108 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV 14.3.Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi Forerunner adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Direktur : Sanjeev Gupta : Raden Eddie Junianto Subari 14.4.Struktur Permodalan Susunan permodalan Forerunner memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan disetor sebanyak S$2.00 yang terdiri dari 2 saham biasa. Perseroan pemegang saham 100% modal yang ditempatkan dan disetor Forerunner. 14.5.Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan Forerunner untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit. (dalam ribuan AS$) 31 Desember Keterangan 2013 2012 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Kepentingan Nonpengendali Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas 173.778 1.641.111 1.814.889 211.496 1.487.753 1.699.249 8 370.136 370.144 96.497 1.348.248 1.814.889 86 285.935 286.021 96.444 1.316.784 1.699.249 LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Rugi Usaha Laba Neto 2.153.123 (214) 31.438 2.212.199 (60) 1.181 14.6.Forerunner mempunyai anak perusahaan dengan keterangan sebagai berikut: a. IndoCoal Resources (Cayman) Limited ("ICRL") Keterangan Singkat ICRL, merupakan suatu perusahaan yang didirikan menurut dan berdasarkan perundangundangan yang berlaku di Kepulauan Cayman, berkedudukan di Kepulauan Cayman. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha ICRL adalah distributor batubara. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi ICRLadalah sebagai berikut: 109 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Direksi Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur : : : : : Sowmyan Ramakrishnan Raden Eddie Junianto Subari Saptari Hoedaja Minesh Shri Krishna Dave Kenneth Patrick Farrell Struktur Permodalan Susunan permodalan ICRL memiliki modal dasar sebanyak AS$ 50.000 yang terdiri dari 50.000 saham biasa dengan nilai nominal AS$1 per saham, dimana Forerunner memiliki 700 saham biasa dengan nilai nominal AS$1 per saham. Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan ICRL untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo. (dalam ribuan AS$) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Rugi Usaha Laba Neto 2012 154.604 432.610 587.214 215.584 391.826 607.410 265.557 265.557 321.656 587.214 286.017 286.017 321.393 607.410 2.153.123 (163) 263 2.212.199 (60) 1.891 15. Bumi Capital Pte. Ltd. ("Bumi Capital") 15.1.Keterangan Singkat Bumi Capital, merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah pada tanggal 3 Maret 2008 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 200804179N berdasarkan perundang-undangan yang berlaku di Singapura. 15.2.Kegiatan Usaha Kegiatan usaha Bumi Capital adalah pengadaan investasi. 15.3.Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi Bumi Capital adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Direktur : Sanjeev Gupta : Raden Eddie Junianto Subari 110 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV 15.4.Struktur Permodalan Susunan permodalan Bumi Capital memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan disetor sebanyak S$1.00 yang terdiri dari 1 saham biasa. Perseroan adalah pemegang saham 100% modal yang ditempatkan dan disetor Bumi Capital. 15.5.Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan Bumi Capital untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit. (dalamAS$) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Kepentingan Nonpengendali Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Pendapatan Laba Bruto Laba Usaha Rugi Neto 2012 3.000.000 297.094.860 300.094.860 3.000.000 296.443.307 299.443.307 6.000.000 297.389.759 303.389.759 (3.294.899) 300.094.860 6.000.000 296.710.061 302.710.061 (3.266.754) 299.443.307 (28.145) (19.929) 16. Gallo Oil (JERSEY) LTD. ("Gallo") 16.1.Keterangan Singkat Gallo merupakan suatu badan hukum didirikan secara sah dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 70451 berdasarkan perundang-undangan yang berlaku di Kepulauan Jersey. 16.2.Kegiatan Usaha Kegiatan usaha Gallo meliputi bidang eksplorasi, pengembangan, produksi, penyimpanan, dan transportasi minyak mentah. 16.3.Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi Gallo adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Direktur Direktur : Saptari Hoedaja : Raden Eddie Junianto Subari : Sulaiman Zuhdi Pane 16.4.Struktur Permodalan Susunan permodalan Gallo memiliki modal dasar sebanyak 50.000.000 saham biasa dengan nilai nominal AS$1 per saham. Modal yang ditempatkan dan disetor oleh Gallo adalah sebesar 37.000.000 yang telah disetor penuh saham biasa dengan nilai nominal AS$1 per saham. Perseroan adalah pemegang saham 100% dari Gallo. 111 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV 16.5.Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan Gallo untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo. (dalam AS$) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Laba Usaha Rugi Neto 2012 182.996.028 182.996.028 180.545.841 180.545.841 1.588.153 132.566.466 134.154.619 48.841.409 1.588.153 131.857.511 133.445.664 182.996.028 47.100.177 180.545.841 (14.936.725) (6.993.582) Kenaikan kerugian Gallo disebabkan oleh kenaikan beban usaha perusahaan dan hingga saat ini Gallo masih dalam tahap eksplorasi. 17. Sangatta Holdings Limited ("SHL") 17.1.Keterangan Singkat SHL, merupakan suatu perusahaan yang didirikan menurut dan berdasarkan perundangundangan yang berlaku di Seychelles, berkedudukan di Seychelles. SHL didirikan di Seychelles pada tanggal 26 Maret 2008 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 846402-6. 17.2.Kegiatan Usaha Kegiatan usaha SHL adalah bergerak dalam bidang investasi dan perusahaan induk. 17.3.Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi SHLadalah sebagai berikut: Direksi Direktur Direktur : Saptari Hoedaja : John Jeffrey Lablache 17.4.Struktur Permodalan Susunan permodalan SHL terdiri atas modal ditempatkan dan modal disetor yaitu sejumlah AS$181.162.401 terdiri dari 181.162.401 saham biasa. Perseroan adalah pemegang saham 100% modal yang ditempatkan dan disetor SHL. 112 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV 17.5.Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan SHL untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit. (dalam AS$) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas 2012 20.000 680.729.385 680. 749.385 20.000 673.695.438 673.715.438 - - Ekuitas 680.749.385 673.715.438 Total Liabilitas dan Ekuitas 680.749.385 673.715.438 3.258.825 7.033.947 (3.179.445) 18.739.853 LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Rugi Usaha Laba Neto Penurunan laba SHL yang disebabkan oleh penurunan kinerja KPC yang dipengaruhi oleh penurunan harga jual rata-rata batu bara sebesar 15% dari $88,7/t di tahun 2012 menjadi $75,3 ditahun 2013 faktor lainya adalah kerugian selisih kurs – neto yang meningkat signifikan sebesar $146 juta ditahun 2013 dari $ 51 juta ditahun 2012 yang disebabkan oleh nilai revaluasi tagihan pajak dan melemahnya nilai tukar AS$ terhadap IDR. 18. Bumi Investment Pte.Ltd ("Bumi Investment") 18.1.Keterangan Singkat Bumi Investment merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah pada tanggal 13 September 2010 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No.201019399E berdasarkan perundang-undangan yang berlaku di Singapura. 18.2.Kegiatan Usaha Kegiatan usaha Bumi Investment bergerak dalam bidang pengadaan investasi. 18.3.Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi Bumi Investment adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Direktur : Sanjeev Gupta : Raden Eddie Junianto Subari 18.4.Struktur Permodalan Perseroan adalah satu-satunya pemegang saham dari 100% modal yang ditempatkan dan disetor oleh Bumi Investment. 113 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV 18.5.Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan Bumi Investment untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit. (dalam AS$) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Defisiensi Modal Total Liabilitas dan Defisiensi Modal LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Rugi Usaha Rugi Neto 2012 12.541.667 682.159.268 694.700.935 12.541.667 679.055.520 691.597.187 17.767.361 684.281.277 702.048.638 (7.347.703) 694.700.935 17.767.361 681.149.519 698.916.880 (7.319.694) 691.597.187 (28.010) (64.435) 19. Ebury International Pte.Ltd ("Ebury") 19.1.Keterangan Singkat Ebury merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah pada tanggal 24 Agustus 2010 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 201017945M berdasarkan perundangundangan yang berlaku di Singapura. 19.2.Kegiatan Usaha Kegiatan usaha Ebury bergerak dalam bidang pengadaan investasi dan penyediaan layanan jasa bantuan usaha. 19.3.Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi Ebury adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Direktur : Sanjeev Gupta : Raden Eddie Junianto Subari 19.4.Struktur Permodalan Susunan permodalan Ebury memiliki jumlah modal yang ditempatkan dan disetor sebanyak S$2.00 yang terdiri dari 2 saham biasa. Perseroan adalah pemegang saham 100% modal yang ditempatkan dan disetor Ebury. 19.5.Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan Ebury untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit. 114 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV (dalam AS$) 31 Desember Keterangan 2013 2012 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Defisiensi Modal Total Liabilitas dan Defisiensi Modal 2 2 2 2 204.815 204.815 (204.813) 2 71.585 71.585 (71.583) 2 LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Rugi Usaha Rugi Neto (133.230) (133.230) (53.692) (53.692) 20. Kalimantan Coal Ltd ("KCL") 20.1.Keterangan Singokat KCL merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah berdasarkan hukum negara Mauritius. 20.2.Kegiatan Usaha Kegiatan usaha KCL bergerak dalam bidang investasi. 20.3.Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi KCL adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Direktur Direktur : Helen Suzanne Gujadhur : Saptari Hoedaja : Boopendradas Sungker 20.4.Struktur Permodalan Susunan permodalan KCL memiliki jumlah modal yang terdiri dari 155.500.001 saham biasa dengan nilai nominal saham AS$1 per saham. Perseroan memiliki 100% saham dari modal KCL. 20.5.Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan KCL untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit. (dalam AS$) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset 1 673.904.752 673.904.753 115 2012 1 666.871.214 666.871.215 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Kepentingan Nonpengendali Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Rugi Usaha Rugi Neto 7.475 7.475 673.897.278 673.904.753 7.475 7.475 666.863.740 666.871.215 (3.259.235) (7.033.537) (3.152.647) (18.766.651) Menurunnya laba neto KCL dari sebesar AS$ 18.766 ribu pada tahun 2012 menjadi sebesar AS$ 7.031 ribu pada tahun 2013 disebabkan oleh penurunan kinerja KPC yang dipengaruhi oleh penurunan harga jual rata-rata batubara sebesar 15% dari AS$ 88,7/ton di tahun 2012 menjadi AS$ 75,3/ton di tahun 2013. Faktor lainnya adalah kerugian selisih kurs-neto atas revaluasi tagihan pajak dan melemahnya nilai tukar AS$ terhadap IDR. 21. Bumi Netherlands B.V. ("Bumi Netherlands") 21.1.Keterangan Singkat Bumi Netherlands merupakan suatu perusahaan yang didirikan menurut dan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku di Belanda dan terdaftar sebagai perusahaan pada tanggal dengan 3 November 2009 tercatat pada Daftar Perdagangan No. 34363550. 21.2.Kegiatan Usaha Kegiatan usaha Bumi Netherlands bergerak dalam bidang investasi. 21.3.Pengurusan dan Pengawasan Pengurus terakhir Bumi Netherlands adalah Amicorp Netherlands B.V. 21.4.Struktur Permodalan Perseroan merupakan satu-satunya pemegang saham dari 100% modal yang dimiliki Bumi Netherlands sejumlah 20.000 saham biasa dengan nilai nominal EUR1 per saham. 21.5.Ikhtisar data keuangan Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan Bumi Netherlands untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang keduanya tidak diaudit. (dalam AS$) 31 Desember Keterangan 2013 LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas 116 2012 1.805.262.511 1.805.262.511 84.785.387 1.599.812.404 1.684.597.791 877.847.239 925.372.683 1.803.219.922 10.400.000 1.604.205.971 1.614.605.971 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV (dalam AS$) 31 Desember Keterangan 2013 Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Laba Bruto Rugi Usaha Rugi Neto 2.042.589 1.805.262.511 2012 69.991.820 1.684.597.791 (67.949.231) (187.044.976) Penurunan kerugian Bumi Netherland di tahun 2013 sebesar $187 juta dari $ 67 juta di tahun 2012 disebabkan oleh penurunan rugi transaksi derivatif yang disebabkan oleh menurunnya nilai opsi atas pembayaran dimuka menjadi $0 ditahun 2013 dari $ 84 juta di tahun 2012 dan penyesuaian metode akuntasi atas transaksi derivatif. 22. PT Artha Widya Persada (”AWP”) 22.1.Keterangan Singkat AWP adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. AWP didirikan pada tahun 2009 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 12, tanggal 25 Maret 2009, yang dibuat dihadapan Beni Aguselyanto SH, Notaris di Depok, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU09336.AH.01.01.Tahun 2009, tanggal 25 Maret 2009. Anggaran Dasar AWP telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar AWP adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Risalah Rapat No. 44, tanggal15 April 2009, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn,, Notaris di Tangerang, yang telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar oleh Menkumham No. AHU-AH.01.10-15610 tanggal 1 September 2009. 22.2.Kegiatan Usaha Kegiatan usaha AWP adalah bergerak di bidang bidang berusaha dalam bidang jasa, pembangunan, perdagangan, perindustrian, percetakan, pengangkutan darat, perbengkelan, pertanian, pertambangan. 22.3.Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPSLB No.16 tanggal 31 Januari 2013, dibuat di hadapan Hizmelina, SH., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan ke Menkumham berdasarkan surat penerimaan pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-10540 tanggal 22 Maret 2013 dan didaftarkan di Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0025427.AH.01.09 Tahun 2013 tanggal 22 Maret 2013, susunan Direksi dan Dewan Komisaris AWP adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Utama Direktur : Saptari Hoedaja : Ir. H. Imam Pria Agustino Komisaris Komisaris Utama Komisaris : Amir Balfas : Raden Eddie Junianto Subari 117 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV 22.4.Struktur Permodalan Berdasarkan Akta Risalah Rapat No. 44, tanggal15 April 2009, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang, yang telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar oleh Menkumham No. AHUAH.01.10-15610 tanggal 1 September 2009, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam AWP adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: PT Energi Mega Persada Perseroan Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham Saham Rupiah % 4.000 4.000.000.000 700 300 1.000 3.000 700.000.000 300.000.000 10.000.000.000 3.000.000.000 70,00 30,00 100,00 23. PT Visi Multi Artha (“VMA”) a. Keterangan Singkat VMA adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan. VMA didirikan pada tahun 2009 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 8, tanggal 21 Januari 2009, yang dibuat dihadapan Beni Aguselyanto, SH, Notaris di Depok, yang telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-09337.AH.01.01.Tahun 2009, tanggal 25 Maret 2009. Anggaran Dasar VMA telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar VMA adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 49, tanggal 15 April 2009, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang yang telah disetujui kepada Menkumham berdasarkan Surat Keputusan Menkumham No. AHU-AH.01.10-13400, tanggal 19 Agustus 2009. b. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha VMA adalah bergerak di bidang jasa, pembangunan, perdagangan, perindustrian, percetakan, pengangkutan darat, perbengkelan, pertanian, pertambangan. c. Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPSLB No. 17 tanggal 31 Januari 2013 yang dibuat di hadapan Hizmelina, SH, Notaris di Jakarta mengenai perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris VMA, yang telah diberitahukan ke Menkumham berdasarkan surat penerimaan pemberitahuan No.AHU-AH.01.10-10057 tanggal 19 Maret 2013 dan didaftarkan di Daftar Perseroan di bawah No.AHU-0024130.AH.01.09 Tahun 2013 tanggal 19 Maret 2013 ("Akta No. 17/2013"), susunan Direksi dan Komisaris VMA saat ini adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Utama Direktur : Saptari Hoedaja : Ir. H. Imam Pria Agustino Komisaris Komisaris Utama Komisaris : Amir Balfas : Raden Eddie Junianto Subari 118 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV d. Struktur Permodalan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat VMA No. 49, tanggal 15 April 2009, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang yang telah disetujui kepada Menkumham berdasarkan Surat Keputusan Menkumham No. AHU-AH.01.1013400 tanggal 19 Agustus 2009, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam VMA adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: PT Energi Mega Persada Perseroan Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham Saham Rupiah % 4.000 4.000.000.000 700 300 1.000 3.000 700.000.000 300.000.000 10.000.000.000 3.000.000.000 70,00 30,00 100,00 24. Mountain Netherlands Investment B.V. ("Mountain Netherlands") 24.1.Keterangan Singkat Mountain Netherlands merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah berdasarkan hukum negara Belanda. 24.2.Kegiatan Usaha Kegiatan usaha Mountain Netherlands bergerak dalam bidang investasi dan pembiayaan. 24.3.Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi Mountain Netherlands adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Direktur : Andrew Beckham : Boris Nikolaas Kwantes 24.4.Struktur Permodalan Susunan permodalan Mountain Netherlands memiliki jumlah modal yang terdiri dari 1.000 saham biasa dengan nilai nominal saham 1 Euro per saham. Perseroan memiliki 99,9% saham dari modal Mountain Netherlands. 25. PT Darma Henwa Tbk (”DEWA”) 25.1.Keterangan Singkat DEWA adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan diJakarta. DEWA didirikan pada tahun 1991 berdasarkan Akta Perseroan Terbatas DEWA No. 54, tanggal 8 Oktober 1991, sebagaimana diubah dengan (i) Akta Perubahan No. 141, tanggal 12 Februari 1993, dan (ii) Akta Perubahan No. 29, tanggal 5 Juli 1993, yang ketiganya dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Shidki, SH, Notaris di Jakarta, yang telah sah menjadi badan hukum sejak tanggal 19 Juli 1993 berdasarkan pengesahan yang telah memperoleh persetujuan Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C2-6334.HT.01.01.TH.93, tanggal 19 Juli 1993, telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 834/A.PT/HKM/1993/PN.JAK.SEL, tanggal 15 September 1993 dan diumumkan dalam BNRI No. 13 tanggal 14 Februari 1995, Tambahan No 1346. Anggaran Dasar DEWA telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar DEWA adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan 119 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Keputusan Rapat DEWA No. 199, tanggal 30 Mei 2011, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, M.Kn, Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No.AHUAH.01.10-33588, tanggal 20 Oktober 2011. 25.2.Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar DEWA yang diatur dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 94 tanggal 30 September 2008 yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Tangerang, maksud dan tujuan DEWA adalah berusaha di bidang jasa, kecuali jasa bidang hukum, akuntansi, dan pajak. 25.3.Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terkini dari DEWAberdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat DEWA No. 283, tanggal 31 Mei 2013, dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, M.Kn, Notaris di Jakarta Utara, adalah sebagai berikut: Direksi Presiden Direktur Direktur : Adwin Harjanto Suryohadiprojo : Wachjudi Martono Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Komisaris : Ricardo Gelael : Kanaka Puradiredja : Suadi Atma : Gories Mere 25.4.Struktur Permodalan Berdasarkan Daftar Pemegang Saham DEWA per 30 Desember 2013 yang dikeluarkan oleh PT Ficomindo Buana Registrar selaku Biro Administrasi Efek DEWA, susunan pemegang saham DEWA yang memiliki 5% atau lebih dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor dalam DEWA adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp 100 per saham Saham Rupiah 60.000.000.000 6.000.000.000.000 Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Goldwave Capital Limited Zurich Assets International Ltd Masyarakat Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel % - 3.863.217.000 386.321.700.000 17,68 4.722.178.390 472.217.839.000 21,61 13.268.338.402 1.326.833.840.200 60,71 21.853.733.792 38.146.266.208 2.185.373.379.200 3.814.626.620.800 100,00 26. Tansar Gas Pte. Ltd. ("Tansar") 26.1.Keterangan Singkat Tansar merupakan suatu badan hukum yang didirikan secara sah berdasarkan hukum negara Singapura dan terdaftar sebagai perusahaan pada tanggal 5 Februari 2008 dengan Nomor Registrasi Perusahaan No. 200802687E. 26.2.Kegiatan Usaha Kegiatan usaha Tansar bergerak dalam bidang pengadaan investasi dan penyediaan layanan jasa bantuan usaha. 120 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV 26.3.Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi Tansar adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Direktur Direktur : Sanjeev Gupta : Saptari Hoedaja : Imam Pria Agustino 26.4.Struktur Permodalan Susunan permodalan Mountain Netherlands memiliki jumlah modal yang terdiri dari 10 saham biasa dengan nilai nominal saham SGD 1 per saham. Knightley Business memiliki 30,00% saham dari modal yang dimiliki Tansar dan PT Energi Mega PersadaTbk memiliki 70,00% saham dari modal yang dimiliki Tansar. 27. Zurich Assets International Ltd. (“Zurich”) 27.1.Keterangan Singkat Zurich merupakan suatu badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum negara Seychelles dan terdaftar sebagai perusahaan pada tanggal 30 Maret 2007, sebagaimana dinyatakan dalam Memorandum of Association tanggal 30 Maret 2007. 27.2.Kegiatan Usaha Kegiatan usaha Zurich bergerak dalam bidang investasi. 27.3.Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi Zurich adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Direktur : Andy Pe Yong Woon : Elcia Simeon 27.4.Struktur Permodalan Susunan permodalan Zurich memiliki jumlah modal yang terdiri dari 10.000 saham biasa dengan nilai nominal saham AS$ 1 per saham. BRI memiliki 80,00% saham dari modal yang dimiliki Zurich dan Quest Corporation memiliki 20,00% saham dari modal yang dimiliki Zurich. 121 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV 8. Struktur Kepemilikan Perseroan dan Anak Perusahaan Kelompok Usaha Long Haul Holding Ltd (via Credit Suisse AG SG Long Haul Holding Ltd (via Bank International AG SG PT Bakrie & Brothers PT Bumi Resources 122 Citibank London S/A Glencore Int UBS AG Singapore Non Treaty Omnibus Others/Publi k PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV 9. Hubungan Kepemilikan, Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dan Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum Per seroan Kusumo A. Martoredjo Suryo Bambang Sulisto Iman Taufik Fuad Hasan Mansyhur Nalinkant Amratlal Rathod Anton Setianto Soedarsono Sulaiman Zuhdi Pane D K DU DU CPM SPM MC DPM MDB PEB FBS KPC AI Ind o Kalt im Indo Kalse l PK PK PK PK KU PD DU PD PD DU K K K K K SI MB H MBH Minin g BMH K K K D D D K K KU DU D PD PD K PK KU D D DU K KU K D D D D K D D KU K D D K D D PK PK D D K D KU K DU K K K K DU D Gories Mere K Rilo Widadi Sardadi Adhika Andrayuda Bakrie GM K Fuad Helmy Sukristiyawan Arut min CB M K Andrew C. Beckham Ir. Royke Pasiak Kaltim CBM K D Bayu Irianto Adika Nuraga Bakrie GR K K D Jay Abdullah Alatas Insinyur Gesang Budiarso BRI KI Dileep Srivastava Suseno Kramadibrata CPS KI Kenneth Patrick Farrell Purnomo Hadi BR MS KI PD Omar Luthfi Anwar LC PK/KI Saptari Hoedaja R.A. Sri Dharmayanti Raden Eddie Junianto Subari SC PD PD K KU K K D D PK K Evan William Ball D 123 PD D D D D PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Per seroan SC LC BR MS CPS BRI GR Kaltim CBM Arut min CB M GM CPM Junjungan Harahap SPM D MC DPM MDB PEB FBS SI KPC AI Ind o Kalt im Indo Kalse l D D D D D D D D D D D D K K K K K K K K D Bajanuddin Tambun D I Made Surata Yoseph Anastasius Didik Cahyanto PK DU Marjan Qamar D M. Ikhsan Gemala Putra D Rasyidi Mukhtar D Febriansyah Marzuki D Muhammad Sulthon D Andy Hadianto K Bambang Irawan Hendradi DK Arasy Mukhan K Mahendra Asoka K Krisnaraga Syarfuan D Adwin Harjanto Suryohadiprojo K Ilda Harmyn Andi Pravidia Saliman DU D Raden Deny Juliarto D Asis Marsuki KU Yufli Gunawan Robert Bismarka Kurniawan Sowmyan Ramakrishnan Minesh Shri Khrisna Dave K Anil Kumar Sardana Deepak Kumar Mahendra Ir. H. Imam Pria Agustino Amir Balfas 124 MB H MBH Minin g BMH PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV SHL Sahar a Lem ingt on ICR L Kni ghtl ey CB M Knig htley Busi ness Ebu ry Bumi Invest ment Gall o Fore runn er Enerc oal Calips o Bumi Capit al Arut min CB M Ltd Pendo po Coal Westpr ima Knightle y Seamga s KPC CBM Kalene rgy Gain & Win Tansar Kusumo A. Martoredjo Suryo Bambang Sulisto Iman Taufik Fuad Hasan Mansyhur Nalinkant Amratlal Rathod Anton Setianto Soedarsono D Sulaiman Zuhdi Pane Saptari Hoedaja D D D D D Dileep Srivastava AndrewC Beckham D D D R.A. Sri Dharmayanti Raden Eddie Junianto Subari D D D D D D D D D Omar Luthfi Anwar Purnomo Hadi Suseno Kramadibrata Fuad Helmy Gories Mere Jay Abdullah Alatas Insinyur Gesang Budiarso Bayu Irianto Dr. Ir. Suseno Kramadibrata Adika Nuraga Bakrie Ir. Royke Pasiak Sukristiyawan Rilo Widadi Sardadi Adhika Andrayuda Bakrie Kenneth Patrick Farrell D D D 125 D D D PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV SHL Sahar a Lem ingt on ICR L Kni ghtl ey CB M Knig htley Busi ness Ebu ry Bumi Invest ment Gall o Fore runn er Enerc oal Calips o Bumi Capit al Arut min CB M Ltd Pendo po Coal Westpr ima Knightle y Seamga s KPC CBM Kalene rgy Gain & Win Tansar Evan William Ball Junjungan Harahap Bajanuddin Tambun I Made Surata Yoseph Anastasius Didik Cahyanto Marjan Qamar M. Ikhsan Gemala Putra Rasyidi Mukhtar Febriansyah Marzuki Muhammad Sulthon Andy Handianto Bambang Irawan Hendradi Arasy Mukhan Mahendra Asoka Krisnaraga Syarfuan Adwin Harjanto Suryohadiprojo Ilda Harmyn Andi Pravidia Saliman Raden Deny Juliarto Asis Marsuki Yufli Gunawan Robert Bismarka Kurniawan Sowmyan Ramakrishnan D Minesh Shri Khrisna Dave D Anil Kumar Sardana Deepak Kumar Mahendra Ir. H. Imam Pria Agustino D 126 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV SHL Sahar a Lem ingt on ICR L Kni ghtl ey CB M Knig htley Busi ness Ebu ry Bumi Invest ment D D D Gall o Fore runn er Enerc oal Calips o Bumi Capit al Arut min CB M Ltd D D D D D Pendo po Coal Westpr ima Knightle y Seamga s KPC CBM Kalene rgy D D Gain & Win Tansar Amir Balfas Teng Hong Joe D Sanjeev Gupta D Darren Yong Keng Hoe D D D D Baey Cheng Song D Teo Al Goon D D John Jeffrey Lablache Keterangan: KU : Komisaris Utama KI : Komisaris Independen K : Komisaris DU : Direktur Utama D : Direktur 127 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV 10. Perjanjian-perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga Perjanjian-perjanjian penting yang dibuat antara Perseroan dan Anak Perusahaan dengan pihakpihak ketiga berkaitan dengan kegiatan operasional Perseroan adalah sebagai berikut: No Pihak 1. Perjanjian Persetujuan Bagi Hasil antara P.N. Tambang Batubara dan PT AI Indonesia (“AI”) No. J2/Ji.DU/45/81 tanggal 2 November 1981 sebagaimana telah diubah dengan Amendment to Contract No. J2/Ji.DU/45/81 antara PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) (“TBBA”) dan PT AI Indonesia tanggal 7 Oktober 1997 2. Perjanjian Kerjasama Penjualan Batubara antara Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral (“DJG”) dan AI No. 001.PK/26/DJG-ArI/2001 tanggal 23 November 2005 3. Masa Berlaku Isi Perjanjian 30 tahun sejak tanggal dimulainya periode operasi yaitu dianggap mulai pada hari pertama bulan berikutnya dari bulan pertama kali produksi Hukum yang Berlaku AI ditunjuk sebagai kontraktor bagi TBBA untuk melakukan operasi penambangan batubara dalam wilayah yang batas-batasnya telah ditentukan dalam Kontrak Karya yang diperkirakan mempunyai luas permulaan sebesar 1.260.000 hektar. Hukum Indonesia Sedang dalam proses perpanjangan DJG yang dalam hal ini bertindak mewakili pemerintah Indonesia (selanjutnya disebut sebagai “Pemerintah”), menunjuk AI untuk melakukan penjualan batubara bagian Pemerintah, yaitu sebesar 13,5% dari seluruh batubara yang di produksi oleh AI yang diambil dari fasilitas pemuatan terakhir milik AI Hukum Indonesia Coal Barging Contract for the Transportation of Coal from Satui and Senakin Tongkang Loading Terminal to North Pulau Laut Coal Terminal antara AI dan PT Batuah Abadi Lines (“BAL”) tanggal 28 Juli 2003 Berlaku seterusnya sampai dengan PKP2B berakhir Berdasarkan perjanjian ini, BAL akan menyediakan transportasi bagi pengiriman batubara yang di produksi oleh AI untuk pengiriman dari Terminal Pemuatan Batubara Satui dan Senakin ke Terminal Batubara Pulau Laut Utara. Hukum Indonesia 4. Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah Low Rank Coal (LRC) PLTU 2 Banten (Labuan) 2X316 MW Nomor 078.PJ/123/DIRUT/2007atau Nomor Jak/15/VI/LD/2007 tanggal 13 Juni 2007 antara PT PLN (Persero) dan AI dan PT Darma Henwa. 20 Tahun Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah Low Rank Coal (LRC). Hukum Indonesia 5. Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah / Low Rank Coal (LRC) PLTU 1 Jawa Tengah (Rembang) 2X315 MW Nomor 215.PJ/123/DIRUT/2007 atau Nomor Jak/20/VIII/LD/2007 tanggal 21 Agustus 2007 antara PT PLN (Persero) dan AI dan PT Darma Henwa. 20 Tahun Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah Low Rank Coal (LRC). Hukum Indonesia 6. Perjanjian Jual Beli Batubara Kalori Rendah / Low Rank Coal PLTU Banten (Suralaya Baru) 1X625 MW Nomor 079.PJ/123/DIRUT/2007 atau Nomor Jak/14/IV/LD/2007 tanggal 13 Juni 2007 antara PT PLN (Persero) dan AI dan PT Darma Henwa. 20 Tahun Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah Low Rank Coal (LRC). Hukum Indonesia 7. Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah / Low Rank Coal (LRC) PLTU 2 Jawa Timur (Paiton Baru) 1X660 MW No. Jak/17/VI/LD/2007 Juni 2007 antara PT PLN (Persero) dan AI dan PT Darma Henwa. 20 Tahun Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah Low Rank Coal (LRC). Hukum Indonesia 8. Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah / Low Rank Coal (LRC) PLTU 1 Jawa Barat (Indramayu) 2X316 MW Juni 2007 antara PT PLN (Persero) dan AI dan PT Darma Henwa. 20 Tahun Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah Low Rank Coal (LRC). Hukum Indonesia 9. Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah / Low Rank Coal (LRC) PLTU Asam Asam (Existing) 2X65MW No. Juni 2007 antara PT PLN (Persero) dan AI dan PT Darma Henwa. 20 Tahun Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah Low Rank Coal (LRC). Hukum Indonesia 10. Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah / Low Rank Coal (LRC) PLTU 1 Jawa Timur (Pacitan) 2X315 MW tanggal 7 Agustus 2007 antara PT PLN (Persero) dan AI dan PT Darma Henwa. 20 Tahun Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah Low Rank Coal (LRC). Hukum Indonesia 11. Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah / Low Rank Coal (LRC) PLTU 3 Banten (Teluk Naga) 3X315 MW tanggal 7 Agustus 2007 antara PT PLN (Persero) dan AI dan PT Darma Henwa. 20 Tahun Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah Low Rank Coal (LRC). Hukum Indonesia 12. Perjanjian Penyewaan Pelabuhan Mulia Barat tanggal 8 Juni 2012 antara PT Mitratama Perkasa ("MP") dan AI. 8 Juni 2012 - 31 Desember 2018 Berdasarkan perjanjian ini AI menyewa pelabuhan pembongkaran batubara dari MP. Hukum Indonesia 13. Perjanjian Suplai Jangka Panjang tanggal 6 Juli 2005 6 Juli 2005 - berakhirnya Berdasarkan perjanjian ini AI setuju untuk menjual antara Indocoal Resources (Cayman) Limited PKP2B AI kepada Indocoal batubara yang diproduksi atau mungkin ("Indocoal") dan AI. diproduksi dalam PKP2B, dimana harga jual batubara tersebut disesuaikan dengan kuantitas batubara. Hukum Indonesia 14. Perjanjian Jasa Pertambangan (West Mulia Conveyor 7 tahun sejak tanggal Berdasarkan perjanjian ini NTP sebagai penyedia jasa and Crushing Plant) tanggal 15 Juni 2012 antara PT efektif perjanjian yaitu 15 pertambangan dalam pembangunan fasilitas crushing Nusa Tambang Pratama ("NTP") dan AI. September 2011. plant dan conveyor bagi AI untuk melaksanakan kegiatan usahanya di wilayah west mulia. Hukum Inggris 15. Perjanjian Jasa Pertambangan (Asam-asam Conveyor and Crushing Plant) tanggal 26 Mei 2011 antara NTP dan AI. Berdasarkan perjanjian ini NTP sebagai penyedia jasa pertambangan dalam pembangunan fasilitas crushing plant dan conveyor bagi AI untuk melaksanakan kegiatan usahanya di wilayah Asam-Asam. Hukum Inggris 16. Perjanjian Jasa Pertambangan (Continous Barge Unloader) tanggal 12 September 2011 7 tahun sejak tanggal Berdasarkan perjanjian ini, NTP akan memeberikan jasa berlaku efektif yakni sebagai penyedia jasa pertambangan dalam tanggal 25 Agustus 2011 pembangunan fasilitas continous barge unloader bagi AI untuk wilayah North Pulau Laut. Hukum Inggris 17. Perjanjian penyediaan jasa telekomunikasi tanggal 1 Maret 2005 No. Jak/05/C01R antara PT Telekomunikasi Selular ("Telkomsel") dan AI. Berlaku seterusnya selama AI beroperasi. Berdasarkan perjanjian ini, Telkomsel akan memberikan penyediaan jasa telekomunikasi kepada AI. Hukum Indonesia 18. Perjanjian Jual Beli Bahan Bakar Solar tanggal 24 Agustus 2009 antara Bakrie Petroleum International Pte Ltd, PT Kaltim Prima Coal and AI. 24 Agustus 2009 - 24 Agustus 2014. Perjanjian jual beli solar antara Bakrie Petroleum International Pte. Ltd. kepada KPC dan AI. Hukum Singapura 19. Cash Distribution Agreement tanggal 27 Juni 2007 antara KPC, AI, Indocoal Resources Cayman Limited, Indo Kaltim, Indo Kaltim, The Bank of New York ("BONY"), Standard Chartered Bank, Singapore ("Standard Chartered"), PT Bumi Resources Tbk dan Tata Power (Cyprus) Ltd dan para kontraktor. Berlaku sejak 27 Juni 2007 sampai dengan terjadi pemutusan oleh Para Pihak dalam perjanjian. Berdasarkan perjanjian ini KPC dan Arutmin menyetujui untuk mengatur dan mengendalikan pembayaran kepada para pihak yang diajak bekerjasama oleh Arutmin dan KPC melalui Bank of New York dan Standard Chartered. Hukum Inggris 7 tahun 128 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV 20. Perjanjian Kerjasama No. SNK/05/C01R tanggal 22 September 2011 antara Puskopad B Kodam VI Tanjungpura ("Puskopad") dan AI. 22 September 2011 - 31 Desember 2014 Berdasarkan perjanjian ini Puskopad menyanggupi untuk membantu AI dalam melakukan kegiatan pertambangannya yang berada di Sebuli, Tanahrata, Senakin dan daerah-daerah lainnya yang berada di Kelumpang Tengah, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Hukum Indonesia 21. Perjanjian Proyek Open Cut Mining Project di 1 Januari 2006 CK akan mensuplai semua pekerja, plant dan bahan Tambang Batulicin No. BTL/05/06 antara antara AI kesepakatan para pihak material, peralatan, pengawasan, dan administrasi yang dan PT Cipta Kridatama ("CK") tanggal 1 Juli 2006 untuk menghentikannya. dibutuhkan untuk pekerjaan sesuai dengan kotrak dalam ruang lingkup, spesifikasi, gambaran, dan syarat dan kondisi. Hukum Indonesia 22. Perjanjian Kerjasama Antara AI dan PT Darma 1 Agustus 2008 - tanggal Berdasarkan perjanjian ini DH akan menyediakan seluruh Henwa Tbk ("DH") No. ASM/07/C19R di Tambang Operating Agreement tenaga kerja, dana, material, peralatan, transportasi, dan Asam-asam tanggal 1 Agustus 2008 dimulai akomodasi, penyeliaan, serta administrasi untuk melaksanakan pekerjaan AI. Hukum Indonesia 23. Perjanjian Jasa Strategis Pertambangan Antara AI 1 November 2011 - 3 AI menunjuk PN untuk melaksanakan jasa berupa dan PT Pamapersada Nusantara ("PN") di Tambang tahun (1 November 2014) penanganan tambang dan batubara di area tambang. West Mulia, Kalimantan Selatan tanggal 13 Mei 2011 Hukum Indonesia 24. Perjanjian Jasa Strategis Pertambangan Antara AI dan PT Bukit Makmur Mandiri Utama ("BUMA") di tambang Senakin, Kalimantan Selatan tanggal 28 Oktober 2010 BUMA akan menyediakan Jasa Pertambangan berupa penanganan jasa tambang dan batubara di area tambang Senakin. Hukum Indonesia 25. Perjanjian Servis Manajemen Antara AI dan Khovpoli 1 Juli 2012 - kesepakatan Investment Limited ("Bhivpuri") tanggal 1 Agustus para pihak untuk 2012 berdasarkan perjanjian novasi atas perjanjian mengakhiri servis manajemen antara AI dan Bhivpuri Investment Limted tanggal 20 November 2008 AI meminta Khovpoli (Kontraktor) untuk menyediakan management support service tertentu, berupa bangunan gedung yang fully-furnished di Jakarta, dengan pembayaran sesuai Perjanjian ini. Hukum Indonesia 26. Perjanjian Kerjasama Antara AI dan Forestdale PTE, Ltd ("Forestdale") tanggal 25 Juli 2011 yang ditambah dengan Perjanjian Komisi Tambahan tanggal 26 Juli 2011 25 Juli 2011 - 31 Desember 2015 AI menunjuk Forestdale untuk menyediakan jasa koordinasi untuk pelaksanaan operasi tambang yang tertata berdasarkan area Kontrak Karya dari AI, terutama di Kabupaten Tanah bumbu, Kota Baru, dan Tanah Laut, Kalimantan Selatan dan Forestdale setuju untuk memnyediakan AI bantuan untuk melakukan kegiatan pertambangan. Hukum Indonesia 27. Perjanjian Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Marketing tanggal 14 Juli 2011 antara AI dan Glencore International AG dan Indocoal Resources (Cayman) Limited. 14 Juli 2011 - 30 September 2019 Berdasarkan perjanjian ini, AI melakukan kerjasama dengan Glencore sebagai bentuk pelaksanaan atas Perjanjian Long Term Supply. Hukum Inggris 28. Perjanjian Pertambangan Antara AI dan PT Multi Mitra Tambang ("MMT") No. ASM/13/C15R tanggal 1 November 2013. 1 November 2013 - 31 Oktober 2014 Berdasarkan perjanjian ini, AI melakukan kerjasama pertambangan dengan MMT. Hukum Indonesia 29. Perjanjian Penyediaan Jasa Pelayanan Agen Kepelabuhan No. NPL/11/CO1 tanggal 1 Oktober 2011 antara PT Bahtera Adiguna dan AI 1 Oktober 2011 - 30 September 2014 Berdasarkan perjanjian ini, AI melakukan kerjasama penanganan pelabuhan dengan BA Hukum Indonesia 30. Agreement No. J2/Jibn/16/82 antara Perusahaan Negara Tambang Batubara ("PNTB") dan KPC 4 tahun (a) Area perjanjian adalah seluas 1.909 KM2; 30 tahun sejak tanggal permulaan. (b) Masa penyelidikan umum dimulai tiga bulan setelah tanggal 8 April 1982 dan berakhir 12 bulan setelah tanggal 8 April 1982; (c) Tahap eksolorasi berlangsung selama 36 tahun setelah berakhirnya tahap penyelidikan umum atau tanggal yang lebih awal dimana KPC menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada PNTB untuk melanjutkan tahap kajian kelayakan usaha; (d) Tahap kajian kelayakan usaha berlangsung selama 12 bulan setelah adanya permohonan tertulis untuk mengadakan penelitian PNTB; (e) Tahap Konstruksi berlangsung selama 36 (tiga puluh enam) bulan setelah berakhirnya tahap kajian kelayakan; (f) Tahap Eksploitasi berlangsung selama 30 (tiga puluh) tahun dan dimulai pada saat pembangunan fasilitas tambang telah selesai minimal 70% (tujuh puluh persen), tetapi tidak melebihi 6 (enam) bulan sejak selesainya fasilitas tambang atau 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan setelah 8 April 1982. 31. Coal Sale and Purchase Agreement antara Trust Energy Resources Pte Ltd ("Pembeli"), Indocoal Resources (Cayman) Limited ("Penjual"), dan KPC ("Penjamin") tanggal 1 September 2009 1 November 2009 sampai dengan 30 Oktober 2014 32. Marketing Facilitation Agreement tanggal 13 Agustus 2012 antara KPC dan Trust Energy Resources Pte Ltd ("Trust") 13 Agustus 2012 sampai dengan 5 Agustus 2021 33. Management Services Agreement tanggal 5 Oktober 2012 antara KPC dan PT Kutai Timur Sejahtera ("Kontraktor") 1 Juli 2012 sampai dengan diakhirinya perjanjian. 34. Management 1 Juli 2008 sampai Services Agreement tanggal 20 (a) Jumlah batubara yang harus dikirimkan oleh Penjual kepada Pembeli adalah kurang lebih 1,000,000 mt; (b) Pengiriman batubara akan dimulai pada bulan Oktober 2009 dengan besar kargo sebesar 10,000 mt, yang selanjutnya pengiriman akan dilakukan sebesar 200,000 mt per tahun selama periode 1 November 2009 sampai dengan 31 Oktober 2014; (c) Pengapalan akan dilakukan 4 kali dengan masingmasing sebesar 50,000 mt per tahun; Hak atas kepemilikan dan resiko atas kerusakan dan kerugian dari batubara pada setiap pengapalan akan beralih dari Penjual kepada Pembli setelah batubara melewati jalur kapal pada saat pengapalan di pelabuhan; (a) Trust akan memasarkan batubara KPC; (b) Trust akan menggunakan usaha terbaiknya untuk mempromosikan berbagai macam level dari batubara KPC dengan harga pasar yang terbaik, dimana KPC akan menyediakan spesifikasi yang dibutuhkan, karakteristik produk, material-material untuk promosi, dan teknisi-teknisi yang dibutuhkan untuk mempromosikan produk. Tidak disebutkan, akan tetapi apabila ada sengketa akan diselesaikan melalui lembaga arbitrase international Centre for Settlement of Investment Disputes. English Law English Law (a) KPC dengan ini menunjuk Kontraktor untuk Hukum negara Indonesia menyediakan layanan manajemen apabila diminta oleh KPC; (b) Kontraktor harus memonitor kinerja berdasarkan levellevel layanan dan apabila diminta oleh KPC, menyediakan laporan secara tertulis. (a) KPC dengan ini menunjuk Perseroan untuk hukum negara Republik 129 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV November 2008 antara KPC dan Perseroan sebagaimana telah diubah berdasarkan Amendment to the Management Services Agreement tanggal 1 Juli 2012 35. Perjanjian Pengakuan Utang tanggal 5 Juni 2014 antara BRI dan Perseroan 36. Management Services Agreement antara KPC dan Khopoli Investments Limited ("Kontraktor") tanggal 19 Desember 2008 dan berdasarkan Akta Novasi tanggal 1 Agustus 2012 antara KPC, Bhivpuri Investments Limited dan Khopoli Investments Limited 37. Long Term Supply Agreement tanggal 1 Februari 2008 antara KPC dan Candice Investments Pte Ltd ("Pembeli") 38. Mining Services Agreement (Melawan Crushing Plant & Western Overland Conveyor) tanggal 17 Desember 2010 antara KPC dan PT Nusa Tambang Pratama ("Penyedia Jasa") 39. Mining Services Agreement tanggal 28 Oktober 2010 antara KPC dan PT Nusa Tambang Pratama 40. Bengalon Operating Agreement Mining Services tanggal 27 Mei 2004 antara KPC dan PT Darma Henwa 41. Perjanjian Pinjam Pakai Lahan Kawasan Hutan untuk Operasi Penambangan Batubara No. 001/KWH/PTGH-3/1990 tanggal 2 Juni 1990 antara Departemen Kehutanan Propinsi Kalimantan Timur ("Pihak Pertama") dan Perum Tambang Batubara 42. Power Services Agreement tanggal 27 September 2011 antara KPC dengan CKP 43. Service Agreement tanggal 25 Juli 2011 antara KPC dan Forestdale Pte.Ltd ("Forestdale") 44. Perjanjian Kerjasama No. 007/MC/07/2009 tanggal 23 Juli 2009 antara MDB dan MC. 45. Perjanjian Operator Tambang, tanggal 23 November 2009 antara MDB, Newmont Indonesia Limited ("NIL"), Nusa Tenggara Mining Corporation ("NTMC"), dan NNT. dengan diakhirinya perjanjian menyediakan layanan manajemen apabila diminta oleh KPC; (b) Perseroan harus memonitor kinerja berdasarkan levellevel layanan dan apabila diminta oleh KPC, menyediakan laporan secara tertulis; (a) Perseroan menerima utang dari BRI sejumlah AS$ 150.000.000; (b) Perseroan memberikan jaminan dan pernyataan bahwa Perseroan memiliki kemampuan dan kapasitas untuk menjalankan hak dan kewajibannya. 1 Juli 2008 sampai (a) KPC dengan ini menunjuk Kontraktor untuk menyediakan layanan manajemen apabila diminta dengan diakhirinya oleh KPC; perjanjian (b) Kontraktor harus memonitor kinerja berdasarkan levellevel layanan dan apabila diminta oleh KPC, menyediakan laporan secara tertulis. KPC setuju untuk menjual kepada Pembeli batubara Berlaku sampai dengan yang diproduksi berdasarkan Coal Contract of Work; diakhirinya perjanjian (i) Pembeli harus memperhatikan produksi atas batubara oleh KPC, sebagaimana diinformasikan oleh KPC kepada Pembeli dari waktu ke waktu, (ii) melakukan konsultasi dengan KPC ketika menandatangani kontrak. dan (iii) terus menginformasikan KPC dari waktu ke waktu atas setiap detil dari kontrak-kontrak dan setiap pembaruan, perubahan, atau pengakhiran kontrak-kontrak tersebut Penyedia Jasa harus menyediakan jasa sesuai dengan 17 Desember 2010 perjanjian ini, yang termasuk perencanaan dengan sampai dengan 17 kontraktor EPC untuk menjalankan dan menyelesaikan Desember 2017 pembangunan, pengujian, dari aset-aset dan menginformasikan aset-aset yang akan digunakan untuk menghancurkan batubara pada pabrik penghancur Melawan KPC sebagai pemegang Perjanjian Kerjasama Jangka waktu dimulai sejak 28 Oktober 2010 Pengusaha Pertambangan Batu Bara, menunjuk PT Nusa Tambang Pratama sebagai Penyedia Layanan, dan berlaku selama 7 tahun atau sampai dengan untuk melakukan pengadaan konstruksi pertambangan masa pengakhiran sesuai batu bara perjanjian ini. 27 Mei 2004 dan berlaku (a)KPC sebagai pemegang perjanjian kerjasama pengusaha pertambangan batubara yang berlokasi di selama 10 tahun. SHL, Kalimantan Timur, menunjuk PT Darma Henwa sebagai kontraktor untuk proyek tersebut; (b)Membayar service fee sesuai dengan ketentuan yang tertera di perjanjian; (c) Menyediakan wilayah perjanjian kerjasama pengusaha pertambangan batu bara dengan izin yang valid, serta membayar segala sesuatu pengeluaran yang timbul dari perjanjian kerjasama pengusaha pertambangan batu bara; perjanjian ini dilarang untuk dialihkan tanpa persetujuan pihak lainnya. Pihak Pertama memberikan izin pinjam pakai kepada Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 30 KPC untuk operasi penambangan batubara lahan kawasan hutan yang terletak di wilayah SHL, Kecamatan tahun terhitung sejak Bontang, Kabupaten Dati II Kutai, Kalimantan Timur. ditandatanganinya perjanjian ini. Berlaku sejak tanggal 27 KPC sebagai pemegang perjanjian kerjasama pengusaha pertambangan batubara, menunjuk CKP sebagai September 2011 dan berlaku selama 7 tahun penyedia layanan, untuk melakukan pengadaan atau sampai dengan masa konstruksi pembangkit tenaga listrik. pengakhiran sesuai perjanjian ini. Berlaku sejak tanggal 25 KPC mengikatkan diri dengan Forestdale terkait dengan Juni 2011 sampai dengan cakupan kerja antara lain (i) untuk mengawasi pengeluaran batu bara dititik-titik yang dituju, (ii) untuk tanggal 31 Desember menyiapkan dokumen-dokumen sehubungan dengan 2021. pengantaran batrubara kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Tbk ("PLN"), (iii) untuk memasukkan tagihan atas batubara yang dijual dari KPC kepada PLN. Perjanjian kerjasama dalam pelaksanaan pembelian Tidak diatur saham divestasi NNT dengan cara membentuk dan mendirikan sebuah perusahaan patungan dengan nama MDB. Sampai dengan jangka Sebagaimana dipersyaratkan dalam Perjanjian Jual Beli Saham antara NIL. NTMC, dan MDB, maka para pihak waktu tidak tertentu bermaksud untuk meelakukan kerjasama dalam bidang operator tambang: Akuisi oleh CFL atas 42% kepemilikan di BRMS Perseroan bermaksud untuk melakukan pengalihan sebanyak 10.739.463.270 lembar saham dalam BRM yang dimiliki oleh Perseroan yang merepresentasikan 42% dari total modal ditempatkan dan disetor BRM kepada CFL (atau afiliasinya); 46. Master Deed, tanggal 8 Oktober 2013 dan diamandemen pada tanggal 28 Januari 2014, antara Country Forest Limited, Perseroan, BRMS, KCL, SHL and BUMI Netherlands B.V. Akuisi oleh CFL atas 42% kepemilikan di BRMS: Rp7.096.505.000 Akuisisi oleh CFL sebesar 19% kepemilkan saham di KPC:AS$950.000.000 Akuisisi oleh CFL atas saham di Perseroan yang diterbitkan oleh Perseroan: Tidak melebihi AS$150.000.000 30 Juni 2014 47. Perjanjian Distribusi Kas tanggal 27 Juni 2007 sebagaimana terakhir telah diubah pada tanggal 30 Juni 2013 antara KPC, Arutmin, Indocoal Resources (Cayman) Limited, PT Indocoal Kaltim Resources, IKR, Bank of New York Mellon sebagai agen Perjanjian berlaku semenjak tanggal 30 Juni 2007 dan akan berakhir pada saat mana yang terjadi lebih dulu, antara Indonesia hukum negara Republik Indonesia hukum negara Republik Indonesia hukum negara Republik Indonesia English law English law Hukum negara Queensland, Australia Hukum negara Republik Indonesia English law - Indonesia Hukum Indonesia Hukum Inggris Akuisisi oleh CFL sebesar 19% kepemilkan saham di KPC Perseroan bermaksud untuk melakukan Transaksi berupa pengalihan sebanyak 78.280 lembar saham dalam KPC yang dimiliki secara tidak langsung oleh Perseroan melalui Newco (yang merepresentasikan 19% dari total modal ditempatkan dan disetor KPC setelah dilaksanakannya peningkatan modal) kepada CFL (atau afiliasinya). Perjanjian distribusi kas tersebut dilakukan untuk menerapkan administasi dan pengelolaan kas terhadap rekening tertentu sehubungan dengan pendapatan antara lain KPC, Arutmin, dan Indo Kaltim dan pembayaranpembayaran yang harus dilakukan oleh berbagai pihak 130 Hukum Inggris PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV manajemen kas, Standard Chartered Bank (cabang Singapura) sebagai bank pemegang rekening, Perseroan, Bhivpuri Investments Limited (sebagaimana dahulu dikenal dengan Tata Power Cyprus Limited), Deutsche Bank, AG (cabang Jakarta), Kontraktor Utama (PT Thiess Contractors Indonesia, PT Pamapersada Nusantara, PT Darma Henwa, PT Cipta Kridatama) dan Agen Marketing Utama (Glencore International AG, Mitsubishi Corporation, dan Forestdale Pte. Ltd.) ("Perjanjian Distribusi Kas 30 Juni 2013") saat (1) tanggal PKP2B Arutmin diperoleh atau setiap perpanjangan, berakhirnya atau pengakhiran; dan (2) PKP2B KPC diperoleh atau setiap perpanjangan, berakhirnya atau pengakhiran. 48. Perjanjian Penyelesaian Antara Persero dan PT Recapital Asset Management tanggal 26 Agustus 2013 tentang Kontrak Jasa Manajer Investasi ("Perjanjian Penyelesaian") - Perseroan menandatangani perjanjian pengelolaan dana, dimana Recapital bertindak sebagai manajer investasi atas dana Perseroan. Akan tetapi Recapital mengalami kesulitan untuk mengembalikan dana Perseroan, maka dana Perusahaan akan diselesaikan secara nontunai dimana Perusahaan akan mengambil kepemilikan bagian atas saham-saham dalam PT Kutai Timur Sejahtera di PT Kaltim Prima Coal sebagai pelunasan secara penuh atas kewajiban entitas tersebut kepada Perusahaan. Hukum Indonesia 49. Perjanjian Jual Beli Bersyarat tanggal 29 Agustus 2012 antara Perseroan dan Alam Cipta Manunggal, sebagaimana terakhir kali diubah dengan Amandemen Perjanjial Jual Beli Bersyarat tanggal 27 Januari 2014 senilai AS$140.000.000 - BRI akan menjual 500 saham yang merupakan 50% hak kepemilikan di Leap-Forward Resources Ltd. (LeapForward), Entitas Anak, dengan harga penjualan sebesar AS$140.000.000 yang dapat disesuaikan maksimum sebesar AS$60.000.000 untuk mencerminkan nilai akhir Leap-Forward sebelum tanggal penutupan. Pembayaran pertama sebesar AS$50.000.000 akan dilakukan pada tanggal penutupan. Hukum Indonesia 50. Conditional Asset Transfer Agreement tanggal 24 September 2013 antara Mr. Dolvie Supit, Mr Andi Pangeran dan Perseroan - Perseroan berencana untuk mengalihakan dana kepada Perusahaan miliki Mr. Dolvie dan Mr Andi menjadi kepemilikan atas konsesi batubara di Kalimantan Timur, yang membutuhkan pemenuhan kondisi tertentu sebagaimana tercantum dalam Perjanjian. Hukum Indonesia Tidak diatur dalam perjanjian Sebagai konsekuensi dari diberikannya Jangka Waktu Sewa FBS atas Unit Peralatan milik HCFI. Pembayaran utang dilakukan dengan rincian sebagai berikut: a. Pembayaran HCFI Pokok dan Bunga per tanggal 31 Maret 2013 sebesar AS$ 20,376,726; b. Pembayaran Bunga Keterlambatan atas pembayaran Utang Pokok sejak periode bulan Februari 2012 s/d Maret 2013 sebesar AS$ 234,070. Dalam hal penjualan batubara per bulan tidak tercapai, FBS wajib membayar minimal nilai presentase dari total penjualan bulan berjalan. Hukum Indonesia 52. Perjanjian Jual Beli Batubara (Coal Purchase & Sales 6 Juli 2012 - 31 Desember Agreement) tanggal 6 Juli 2012 antara JP Morgan 2014 Ventures Energy Corporation ("Pembeli") dan FBS ("Penjual") ("Perjanjian Jual Beli Batubara"), dengan nilai kontrak: Contract Price = [Unit Price (IC 4,200 GAR x (actual calorific value of coal delivered in Shipment/4.200 kcal/kg GAR)] minus the Contract Price Discount. Penjual sepakat untuk menjual dan menyerahkan kepada pembeli sementara Pembeli sepakat untuk membeli dan menerima penyerahan sejumlah 1,875,000 MT ditambah atau dikurangkan 10% pada pilihan Pembeli atas batubara produksi Indonesia pada Periode Penyerahan 1 dan 3.125.000 MT ditambah atau dikurangkan 10% pada pilihan Pembeli atas batubara produksi Indonesia pada Periode Penyerahan 2 Januari 2014 - 31 Desember 2014, dengan ketentuan bahwa jumlah batubara yang dijual pada Periode I dan periode II tidak melebihi 5.000.000 MT, ditambahkan atau dikurangkan 10 pilihan Pembeli dengan ketentuan bahwa Jumlah Kontrak Tahunan hanya 5.000.000 MT. Hukum Indonesia 53. Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara tanggal 20 November 1997 antara Pemerintah Republik Indonesia ("Pemerintah") dan PEB, dengan nilai kontrak sebagai berikut: Pemerintah berhak menerima 13,5% dari hasil produksi secara tunai atas harga free on board atau harga setempat yang didasarkan atas transaksi jual beli batubara antara PEB dengan pembeli. Berlaku sampai dengan lewatnya 30 tahun masa periode operasi. PEB diberikan hak tunggal untuk mengeksplorasi batubara di Muara Enim, Musi Banyu Asin, Sumatera Selatan (wilayah pertambangan); menambang setiap endapan batubara yang ditemukan di wilayah pertambangan; mencuci/mengolah, menyimpan, dan mengangkut dengan cara apapun batubara yang digali; memasarkan, menjual atau mengalihkan semua produk dari usaha pertambangan tersebut. Hukum negara Republik Indonesia 54. Kontrak Karya antara Pemerintah Republik Indonesia dengan GM 19 Februari 1998 Tidak diatur dalam Kontrak Karya Kontrak karya GM ini diberikan untuk lahan seluas 561.050 hektar. Dalam Kontrak Karya ini GM ditunjuk sebagai kontraktor tunggal dan memberikan hak eksklusif untuk mengeksplorasi, menambang serta mengolah dan memasarkan setiap mineral yang terdapat dalam wilayah kontrak karya. Berdasarkan Kontrak Karya, GM berkewajiban untuk melakukan pembayaran kepada Pemerintah berupa pajak dan deadrent (kontribusi tetap) atas wilayah Kontrak Karya dan royalti atas mineral yang diproduksi. Pada saat ini kegiatan Kontrak Karya GM telah sampai pada Tahap Studi Kelayakan dengan total wilayah yang dipertahankan seluas 36.070 hektar dengan galian berupa emas dan mineral pengikutnya Hukum negara Republik Indonesia 55. Kontrak Karya antara Pemerintah Republik Indonesia dengan CPM tanggal 28 April 1997 Tidak diatur dalam perjanjian Kontrak karya CPM ini diberikan untuk lahan seluas 561,050 hektar. Dalam Kontrak Karya ini CPM ditunjuk sebagai kontraktor tunggal dan memberikan hak eksklusif untuk mengeksplorasi, menambang serta mengolah dan memasarkan setiap mineral yang terdapat dalam wilayah kontrak karya. Berdasarkan Kontrak Karya, CPM berkewajiban untuk melakukan pembayaran kepada Pemerintah berupa pajak dan deadrent (kontribusi tetap) atas wilayah Kontrak Karya dan royalti atas mineral yang diproduksi. Pada saat ini Kontrak Karya CPM telah sampai pada tahap Studi Kelayakan dengan luas wilayah 99.661 hektar. Hukum Negara Republik Indonesia 10 Juni 2008 sampai dengan 10 Juni 2018 Pada dasarnya Kuasa Pertambangan ini diberikan untuk merevisi izin eksplorasi dan eksploitasi yang diberikan untuk luas area konsensi seluas 984,5 hektar berdasarkan Keputusan Bupati Kutai Kartanegara No. 540/23/KP_AJ/DPE_V/XII/2006 yang berlaku selama 5 tahun dari tanggal 11 Desember 2006 sampai dengan 11 Desember 2011 Hukum Negara Republik Indonesia 10 Juni 2008 sampai dengan tanggal 10 Juni Pada dasarknya kuasa pertambangan ini diberikan untuk merevisi izin eksplorasi dan eksploitasi untuk luas area Hukum Negara Republik 51. Perjanjian tentang Perpanjangan Jangka Waktu Sewa dan Penyelesaian Utang antara PT Hitachi Construction Machinery Finance Indonesia ("HFCI") dan FBS tanggal 17 April 2013 senilai AS$ 20.610.798 56. Kuasa Pertambangan Operasi Produksi Tanggal 10 Juni 2008 Kuasa Pertambangan Operasi Produksi Tanggal 10 131 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV November 2010 2018 konsesi seluas 984,5 hektar dengan daerah operasi produksi di Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur Indonesia Perjanjian kredit Perseroan dan Anak Perusahaan: 1. Amandemen dan Pernyataan Kembali Perjanjian terkait Senior Secured Term Loan tanggal 18 September 2009, antara (i) Bumi Netherlands B.V (sebagai Peminjam), (ii) Perseroan (sebagai Penjamin Utama), (iii) SC, KCL, SHL, Forerunner (sebagai Anak Perusahaan penjamin), (iv) The Bank of New York Mellon (sebagai Agen Administrasi dan Agen Penjamin), (v) Country Forest Limited (sebagai Pemberi Pinjaman), tanggal 5 November 2009 (Perjanjian ini sebelumnya diamandemen dan dinyatakan kembali pada tanggal 24 September 2009 dan diamandemen kembali pada tanggal 28 Oktober 2009) ("Perjanjian CIC") Pihak Dalam Perjanjian: (i) (ii) (iii) (iv) (v) Bumi Netherlands B.V (sebagai Peminjam) BUMI (sebagai Penjamin Utama) SC, KCL, SHL, Forerunner (sebagai Anak Perusahaan Penjamin) The Bank of New York Mellon (sebagai Agen Administrasi dan Agen Penjamin) Country Forest Limited (sebagai Pemberi Pinjaman/Kreditor). Objek Perjanjian: Pemberian dana pinjaman sejumlah AS$1.900.000.000 Nilai Perjanjian: AS$ 1.900.000.000 yang terdiri dari : a) Fasilitas PinjamanKomitmen A: AS$ 600.000.000 b) Fasilitas PinjamanKomitmen B: AS$ 600.000.000 c) Fasilitas PinjamanKomitmen C: AS$ 700.000.000 Hak & Kewajiban: Hak & Kewajiban para pihak antara lain: a) Pada saat atau setelah Tanggal Pembayaran Pilihan Pertama untuk Fasilitas A dan sebelum Tanggal Jatuh Tempo Fasilitas A, Peminjam dapat sesuai pilihannya membayar ulang Pinjaman Fasilitas A pada segala Tanggal Pembayaran Bunga, baik secara keseluruhan maupun sebagian. Setiap pembayaran harus dilakukan dalam jumlah setidaknya AS$ 50.000.000 dan kelipatan dari AS$ 10.000.000. Terkait hal ini, Peminjam harus memberikan pemberitahuan tertulis kepada Agen Administratif atas keinginannya untuk membayar ulang dengan menyebutkan jumlahnya, dalam kurun waktu maksimal 5 hari kerja sebelum tanggal pembayaran ulang. b) Pada saat atau setelah Tanggal Pembayaran Pilihan Pertama untuk Fasilitas B dan sebelum Tanggal Jatuh Tempo Fasilitas B, Peminjam dapat sesuai pilihannya membayar ulang Pinjaman Fasilitas B pada segala Tanggal Pembayaran Bunga, baik secara keseluruhan maupun sebagian. Setiap pembayaran harus dilakukan dalam jumlah setidaknya AS$ 50.000.000 dan kelipatan dari AS$ 10.000.000. Terkait hal ini, Peminjam harus memberikan pemberitahuan tertulis kepada Agen Administratif atas keinginannya untuk membayar ulang dengan menyebutkan jumlahnya, dalam kurun waktu maksimal 5 hari kerja sebelum tanggal pembayaran ulang. c) Pada saat atau setelah Tanggal Pembayaran Pilihan Pertama untuk Fasilitas C dan sebelum Tanggal Jatuh Tempo Fasilitas C, Peminjam dapat sesuai pilihannya membayar ulang Pinjaman Fasilitas C pada segala Tanggal Pembayaran Bunga, baik secara keseluruhan maupun sebagian. Setiap pembayaran harus dilakukan dalam jumlah setidaknya AS$ 50.000.000 dan kelipatan dari AS$ 10.000.000. Terkait hal ini, Peminjam harus memberikan pemberitahuan tertulis kepada Agen Administratif atas keinginannya untuk membayar ulang dengan 132 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV menyebutkan jumlahnya, dalam kurun waktu maksimal 5 hari kerja sebelum tanggal pembayaran ulang. d) Membayar ulang agregat Hutang Fasilitas A secara penuh pada tanggal jatuh tempo Fasilitas A. e) Membayar ulang agregat Hutang Fasilitas B secara penuh pada tanggal jatuh tempo Fasilitas B. f) Membayar ulang agregat Hutang Fasilitas C secara penuh pada tanggal jatuh tempo Fasilitas C. g) Harus membayar pembiayaan Pemberi Pinjaman dalam Pinjaman yang telah diberikan kepada Peminjam pada Hari Terakhit di Periode Bunga untuk setiap Pinjaman setelah Pemberi Pinjaman memberi pemberitahuan kepada Agen Administratif dan Peminjam bahwa Pinjaman tersebut dilarang oleh hukum di jurisdiksi Pemberi Pinjaman. h) Dalam hal terjadinya perubahan pengendalian dalam perusahaan, Peminjam wajib menawarkan kepada Pemberi Pinjaman untuk membayar ulang segala Pinjaman yang tersisa at 101% dari jumlah yang tersisa ditambah dengan Applicable Premium dan bunga (apabila ada) pada tanggal Pembayaran Ulang Perubahan Pengendalian, dan the MakeWhole Amount. Peminjam wajib memberi pemberitahuan kepada Agen Administratif paling lambat 10 hari kerja setelah Perubahan Pengendalian dilakukan. i) Peminjam wajib membayar bunga yang masih harus dibayarkan bagi setiap Pinjaman (yang mencakup seluruh bunga yang masih harus dibayar dan belum dibayar dari Tanggal Ditandatanganinya Perjanjian Pinjaman) pada setiap Tanggal Pembayaran Bunga. j) Dalam waktu 5 hari kerja sejak permintaan dari Pihak Pembiayaan, wajib membayar kepada Pihak Pembiayaan tersebut segala Break Cost yang ada bagi seluruh atau sebagian Pinjaman atau Biaya yang Belum Dibayarkan pada hari kerja kelima setelah Biaya yang Belum Dibayar menjadi dapat ditagih. k) Peminjam wajib, pada tiap waktu dimana suatu Pinjaman dibayarkan ulang, dibayarkan sebelumnya, dibeli atau dibeli ulang oleh Pihak Peminjam atau Penjamin, atau dalam hal lain diakhiri, baik secara sebagian maupun seluruhnya, membayar kepada Pemberi Pinjaman jumlah The Make-Whole sehubungan dengan pinjaman tersebut (atau bagian atasnya) pada waktu Pembayaran Ulang Pinjaman tersebut terjadi. l) Wajib memberikan ganti rugi kepada Agen Jaminan dan setiap Receiver and Delegate bagi segala kerugian, kewajiban atau biaya yang ada sebagai akibat dari: (i) Pengambilan, perlindungan atau pelaksanaan Jaminan Transaksi terkait; (ii) Pelaksanaan segala hak, wewenang, diskresi dan pemulihan yang ada berdasarkan Dokumen Pembiayaan yang mana mereka menjadi Pihak di dalamnya; (iii) Segala kegagalan bagi Peminjam atau Penjamin dalam pelaksanaan kewajiban dalam Dokumen Pembiayaan yang mana mereka menjadi Pihak di dalamnya. m) Mematuhi hukum lingkungan, mendapatkan, menjaga dan memastikan kepatuhan atas seluruh izin lingkungan, serta melaksanakan prosedur untuk mengawasi kepatuhan terkait pertanggungjawaban berdasarkan hukum lingkungan. n) Atas nama Peminjam dan Anak Perusahaan Penjamin Awal untuk memberikan seluruh informasi atasnya dan memberikan seluruh pemberitahuan dan instruksi. 133 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV o) Menandatangani atas nama Peminjam dan Anak Perusahaan Penjamin segala Accession Letter. p) Membuat perjanjian dan untuk melakukan segala perubahan, tambahan dan variasi yang relevan, yang dibuat atau ditandatangani oleh setiap Peminjam dan Penjamin tanpa membuat referensi kepada atau membutuhkan persetujuan Peminjam dan Anak Perusahaan Penjamin tersebut. q) Dalam hal terjadinya Perubahan Pengendalian dalam Perusahaan, Penjamin Induk wajib memberi pemberitahuan kepada Agen Administratif paling lambat 10 hari kerja setelah Perubahan Pengendalian dilakukan. r) Induk Penjamin wajib membayar kepada Agen Administratif suatu biaya keagenan di dalam jumlah dan waktu yang disepakati dalam Perjanjian Biaya antara Induk Penjamin dan Agen Administratif. s) Induk Penjamin wajib membayar kepada Agen Jaminan suatu biaya keagenan di dalam jumlah dan waktu yang disepakati dalam Perjanjian Biaya antara Induk Penjamin dan Agen Administratif. t) Wajib memberikan ganti rugi kepada Agen Jaminan dan setiap Receiver and Delegate bagi segala kerugian, kewajiban atau biaya yang ada sebagai akibat dari: i. Pengambilan, perlindungan atau pelaksanaan Jaminan Transaksi terkait. ii. Pelaksanaan segala hak, wewenang, diskresi dan pemulihan yang ada berdasarkan Dokumen Pembiayaan yang mana mereka menjadi Pihak di dalamnya. iii. Segala kegagalan bagi Peminjam atau Penjamin dalam pelaksanaan kewajiban dalam Dokumen Pembiayaan yang mana mereka menjadi Pihak di dalamnya. u) Memberikan jaminan kepada setiap Pihak Pembiayaan atas pelaksanaan yang tepat waktu oleh Peminjam dan Penjamin lainnya sesuai Dokumen Pembiayaan. v) Memberikan jaminan kepada setiap Pihak Pembiayaan dimana dalam hal Peminjam atau Penjamin lainnya tidak membayar sejumlah uang yang harus dibayarkan berdasarkan atau sesuai dengan segala Dokumen Pembiayaan, maka Penjamin akan dengan segera melakukan pembayaran seakan ia adalah peminjam utama. w) Dalam hal terjadinya konsolidasi dan merger dalam Penjamin Induk, maka ia wajib menjadi Pihak yang menerima penggabungan. Atau dalam hal perusahaan yang menerima penggabungan bukan Penjamin Induk, seluruh kewajiban Penjamin Induk harus tetap berjalan. x) Mematuhi hukum lingkungan, mendapatkan, menjaga dan memastikan kepatuhan atas seluruh izin lingkungan, serta melaksanakan prosedur untuk mengawasi kepatuhan terkait pertanggungjawaban berdasarkan hukum lingkungan. y) Membuat, melaksanakan dan mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk penandatanganan, pelaksanaan atas Dokumen Transaksi dimana ia akan menjadi Pihak dan transaksi akan dilaksanakan berdasarkan dokumen transaksi tersebut. z) Wajib memberikan ganti rugi kepada Agen Jaminan dan setiap Receiver and Delegate bagi segala kerugian, kewajiban atau biaya yang ada sebagai akibat dari: (i) Pengambilan, perlindungan atau pelaksanaan Jaminan Transaksi terkait. 134 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV (ii) Pelaksanaan segala hak, wewenang, diskresi dan pemulihan yang ada berdasarkan Dokumen Pembiayaan yang mana mereka menjadi Pihak di dalamnya. (iii) Segala kegagalan bagi Peminjam atau Penjamin dalam pelaksanaan kewajiban dalam Dokumen Pembiayaan yang mana mereka menjadi Pihak di dalamnya. aa) Memberikan jaminan kepada setiap Pihak Pembiayaan atas pelaksanaan yang tepat waktu oleh Peminjam dan Penjamin lainnya sesuai Dokumen Pembiayaan. bb)Memberikan jaminan kepada setiap Pihak Pembiayaan dimana dalam hal Peminjam atau Penjamin lainnya tidak membayar sejumlah uang yang harus dibayarkan berdasarkan atau sesuai dengan segala Dokumen Pembiayaan, maka Penjamin akan dengan segera melakukan pembayaran seakan ia adalah peminjam utama. cc) Dalam hal terjadinya konsolidasi dan merger dalam Anak Perusahaan Penjamin, maka ia wajib menjadi Pihak yang menerima penggabungan. Atau dalam hal perusahaan yang menerima penggabungan bukan Anak Perusahaan Penjamin, seluruh kewajiban Anak Perusahaan Penjamin harus tetap berjalan. Jatuh Tempo: Periode Jatuh Tempo atas setiap fasilitas adalah : a) Fasilitas Kredit Komitmen A : jatuh tempo tahun ke 4 setelah penarikan pinjaman. b) Fasilitas Kredit Komitmen B : jatuh tempo tahun ke 5 setelah penarikan pinjaman. c) Fasilitas Kredit Komitmen C : jatuh tempo tahun ke 6 setelah penarikan pinjaman. Bunga: Bunga atas setiap fasilitas adalah : a) Fasilitas Kredit Komitmen A: 12% per tahun yang berlaku tetap (fixed) b) Fasilitas Kredit Komitmen B: 12% per tahun yang berlaku tetap (fixed) c) Fasilitas Kredit Komitmen C: 12% per tahun yang berlaku tetap (fixed) Tujuan Pinjaman : Untuk pembayaran saldo utang yang timbul dari akuisisi tidak langsung atas kepemilikan saham di DEWA, FBS dan PEB, pembayaran utang usaha, modal kerja dan keperluan operasional perusahaan. Cidera Janji: antara lain berupa: • • • • Perseroan melakukan kegagalan pembayaran atas jumlah terutang pada saat jatuh tempo; Perseroan melanggar ketentuan mengenai penjualan dan penerbitan modal di Anak Perusahaan Yang Dibatasi ("Anak Perusahaan Yang Dibatasi adalah (i) Indo Kaltim,(ii) Indo Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SHL, (vi) Kalimantan, (vii) Sitrade, (viii) Forerunner, (ix) ICRL dan (x) dan perusahaan lain yang dapat ditentukan kemudian") Anak Perusahaan yang Dibatasi mengajukan atau dituntut atas pailit, likudasi atau yang sama dengan hal tersebut; Dicabut, diberhentikan, ditunda atau diistirahatkan dari efektifnya Kontrak Karya atau kontrak pengoperasion tambang atas KPC atau Arutmin untuk periode 60 hari berturutturut. Pembatasan : Perseroan tidak diizinkan baik KPC maupun Arutmin untuk menjual, mengalihkan atau melepaskan, baik langsung maupun tidak langsung hak atau kepentingan KPC atau Arutmin berdasarkan PKP2B; Hukum Yang Berlaku: Hukum Inggris Jaminan: antara lain berupa: • Dutch Share Pledge; 135 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • Singapore Deed of Charge atas AS$ Debt Service Account; Akta Perubahan dan Pernyataan Kembali yang berkaitan dengan Akta Subordinasi; Pengalihan rights to proceeds; Pengalihan pinjaman antar perusahaan; Hak penerimaan Perseroan berdasarkan Cash Distribution Agreement; Pembebanan kepada rekening penerimaan atas nama Perseroan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat; Jaminan piutang atas nama Perseroan dalam mata uang Rupiah; surat kuasa untuk menarik dana; Gadai 70% saham Arutmin yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; Gadai 13,6% saham KPC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh KCL tanggal 1 Oktober 2009; Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh SHL tanggal 1 Oktober 2009; Gadai 32,4% saham KPC yang dimiliki oleh SC tanggal 1 Oktober 2009; Gadai 100% saham SHL yang dimiliki Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; Gadai 100% saham KCL yang dimiliki Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; Charge 70% saham Indocoal Resources yang dimiliki oleh Forerunner tanggal 1 Oktober 2009; Charge 100% saham Forerunner yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; Gadai 70% saham Indocoal Kaltim yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; Gadai 70% saham Indocoal Kalsel yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; CIC untuk menerima pembayaran berdasarkan pinjaman antar perusahaan (sebagai pemeri pinjaman) dan Anak Perusahaan. 2. Perjanjian Utang Jangka Panjang 12% yang Dijamin jatuh tempo 2016, tanggal 13 November 2009 antara Bumi Capital Pte. Ltd. ("Penerbit"), Perseroan ("Penjamin Utama"), SC, Kalimantan Coal Ltd., SHL, Forerunner ("Anak Perusahaan Penjamin"), The Bank of New York Mellon ("Waliamanat") ("Guaranteed Senior Secured Notes") Pihak Dalam Perjanjian: (i) (ii) (iii) (iv) Bumi Capital Pte. Ltd. ("Penerbit"), Perseroan ("Penjamin Utama"), SC, KCL, SHL, Forerunner ("Anak Perusahaan Penjamin"), The Bank of New York Mellon ("Waliamanat") Objek Perjanjian: Pemberian dana pinjaman sejumlah AS$ 300.000.000 Nilai Perjanjian : AS$ 300.000.000 Bunga : 12% per tahun Hak & Kewajiban: Hak & Kewajiban para pihak antara lain: a) Penerbit dapat sewaktu-waktu menyerahkan Notes kepada Trustee untuk pembatalan; b) Penerbit dari waktu ke waktu dapat menunjuk satu atau lebih kantor atau keagenan dimana Notes tersebut akan diserahkan atas segala tujuan dan dapat sewaktu-waktu membatalkan penunjukan tersebut; c) Sepanjang Notes tersebut belum dibayarkan, Penjamin Induk akan menyerahkan kepada Trustee dan memberi kepada Trustee sesuai dengan permintaan yang wajar sesegera mungkin tetapi tidak melebihi 5 hari kerja setelah diserahkan kepada Bursa Efek Indonesia atau efek lain yang dapat ditukarkan dengan saham dari Penanggung Utama yang diperdagangkan di bursa; d) Penjamin Induk dapat meggadaikan Saham Biasa pari passu dengan gadai untuk kepentingan Pemegang dan Kreditor lainnya untuk menjamin utang Penerbit atau Penjamin Induk (termasuk Notes tambahan); 136 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV e) Masing-masing Penanggung harus menandatangani pertanggungannya dengan membubuhi tanda tangan dari Officer (Pejabat) yang berwenang dari Penanggung tersebut; f) Penjamin Induk akan pembayar dan akan meminta setiaap Anak Perusahaannya untuk membayar, sebelum terjadinya kelalaian, seluruh pajak-pajak, penilaian dan pungutan pemerintah kecuali pajak atau pungutan yang harus dilakukan/dibayarkan dengan itikad baik dan berdasarkan proses acara yang benar atau merugikan Pemegang Notes secara material; g) Penjamin Induk akan atau meminta Anak Perusahaan yang Dibatasi untuk memiliki asuransi yang memiliki reputasi dan kondisi keuangan yang dapat menanggung resiko yang akan dihadapi oleh kegiatan usaha yang dilakukan termasuk namun tidak terbatas pada property dan asuransi kecelakaan, sepanjang hal-hal tersebut termasuk dalam pertanggungan asuransi (termasuk potongan, retensi dan asuransi diri) berdasarkan Kontrak Karya yang berlaku; h) Penjamin Induk akan dan akan meminta masing-masing Anak Perusahaan yang Dibatasi untuk (i) mendapatkan dan memelihara persetujuan pemerintah, kewenangan, persetujuaan, izin-izin, konsensi yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan usahanya, (ii) mempertahankan dan menjaga hak kebendaan yang sah dan asset-aset dari setiap Gadai atau Gadai yang Diizinkan atau Gadai berdasarkan Dokumen Penjaminan, (iii) memenuhi seluruh hukum, peraturan, perintah, putusan dan keputusan dari organ pemerintah kecuali sepanjang kegagalan untuk memiliki, memelihara, menyiapkan dan memenuhi izinizin tersebut tidak memberikan dampak material pada kegiatan usaha yang dilakukan oleh Penjammin Induk dan Anak Perusahaan yang Dibatasi dan tidak memberikan dampak material pada kewajiban untuk melaksanakan Notes berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan ini; i) Penjamin Induk dan Penerbit akan membayar Trustee sewaktu-waktu kompensasi yang diterimanya sehubungan dengan Perjanjian Perwaliamanatan dan jasa yang dilakukan diantara Penerbit dan Trustee; j) Penjamin dan Penerbit akan secara bersama-sama mengganti rugi Trustee atas segala kerugian, kewajiban atau pengeluaran yang timbul akibat dan sehubungan dengan penerimaan atau administrasi atas tugastugas sehubungan dengan Perjanjian Perwaliamanatan dan pelaksanaan Perjanjian Perwaliamanatan ini antara Penerbit dan Penjamin; k) Penerbit akan mengurus kantor atau keagenan dimana Notes tersebut akan diregistrasi, ditransfer/dialihkan dan kantor atau keagenan dimana Notes tersebut akan diberikan untuk dibayarkan; l) Penerbit menunjuk The Depository Trust Company untuk bertindak sebagai Depositor (Depositary) sehubungan dengan Global Notes; m) Penerbit akan menunjuk The Bank of New YorkMellon untuk bertindak sebagai Pendaftar (Registrar) dan Agen Pembayaran (Paying Agent) dan untuk bertindak sebagai Kustodian sehubungan dengan Global Notes; n) Penerbit akan menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Trustee apabila terdapat ketidakinginan atau ketidakmampuan untuk melanjutkan bertindak sebagai Depositor (Depositary) atau dalam hal tidak adanya lembaga kliringyang terdaftar dalam U.S Exchange Act dan, dalam hal tidak ditunjuknya penerus Depositor dalam jangka waktu 90 hari kerja setelah tanggal pemberitahuan tersebut; o) Untuk mengizinkan pendaftran atas pengalihan dan pertukaran, Penerbit akan menandatangani Global Notes dan Definitive Notes; p) Penerbit akan mengeluarkan Notes pengganti apabila terdapat pemotongan Notes yang telah diserahkan kepada Trustee atau Penerbit, 137 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV dan Trustee akan menerima bukti dari pengurangan, kerugian atau pencurian dari Notes tersebut; q) Penerbit akan memberitahukan secara tertulis kepada Trustee sejumlah keuntungan bunga macet (defaulted interest) yang diusulkan untuk dibayarkan dari setiap Note dan pada tanggal pembayaran yang diusulkan; r) Tidak lebih dari pukul 10.00 pagi waktu New York, pada hari kerja sebelum tanggal pembayaran, Penerbit akan membayar atau menyebabkan harus dibayarkan jumlah pokok, premi (apabila ada) dan keuntungan (apabila ada) pada tanggal sebagaimana terdapat pada Notes tersebut; s) Penerbit akan membayar bunga (termasuk bunga yang timbul di kemudian hari atas proses berdasarkan Undang-undang Kepailitan) yang telah lewat jangka waktu pada kisaran 1% lebih tinggi daripada keuntungan lainnya yang berlaku padaNotes tersebut; t) Penerbit akan membayar bunga (termasuk bunga yang timbul di kemudian hari atas proses berdasarkan Undang-undang Kepailitan) yang telah lewat jangka waktu cicilan bunga, apabila ada (tanpa memperhatikan apakah terdapat masa tenggang waktu), pada kisaran harga yang berlaku; Jatuh Tempo : 10 November 2016 Tujuan Pinjaman : Pembayaran utang yang dimiliki Perseroan Cidera Janji : antara lain berupa: • • • • Perseroan melakukan kegagalan pembayaran atas jumlah terutang pada saat jatuh tempo; Perseroan melanggar ketentuan mengenai penjualan dan penerbitan modal di Anak Perusahaan Yang Dibatasi ("Anak Perusahaan Yang Dibatasi adalah (i) Indo Kaltim,(ii) Indo Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SHL, (vi) Kalimantan, (vii) Sitrade, (viii) Forerunner, (ix) IndoCoal Resources dan (x) dan perusahaan lain yang dapat ditentukan kemudian") anak perusahaan yang dibatasi mengajukan atau dituntut atas pailit, likuidasi atau yang sama dengan hal tersebut; di cabut, di berhentikan, di tunda atau di istirahatkan dari efektifnya Kontrak Karya atau kontrak pengoperasion tambang atas KPC atau Arutmin untuk periode 60 hari. Pembatasan: antara lain berupa: • • • Perseroan tidak diizinkan baik KPC maupun Arutmin untuk menjual, mengalihkan atau melepaskan, baik langsung maupun tidak langsung hak atau kepentingan KPC atau Arutmin berdasarkan PKP2B; Perseroan tidak diizinkan untuk mengganti bidang usaha utama; Perseroan dan anak perusahaan penjamin harus tetap menjaga kelangsungan usahanya. Hukum Yang Berlaku: Hukum New York Jaminan: antara lain berupa: • Jaminan piutang dalam mata uang Rupiah; • Gadai 70% saham Arutmin yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 13,6% saham KPC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh KCL tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh SHL tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 32,4% saham KPC yang dimiliki oleh SC tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 99% saham SHL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 99,9% saham KCL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; 138 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV • • • • • Gadai 99% saham SC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; Gadai 70% saham Indocoal Kaltim yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; Charge 100% saham Forerunner yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; Gadai 70% saham Indocoal Kalsel yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; Gadai 70% saham Indocoal Kaltim yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009. 3. Perjanjian 10,75% Utang Jangka Panjang Yang Dijamin Jatuh Tempo 2017, Tanggal 6 Oktober 2010 antara Bumi Investment ("Penerbit"), Perseroan ("Penjamin Utama"), SC, KCL, SHL, Forerunner, The Bank of New York Mellon ("Waliamanat ") ("Guaranteed Senior Secured Notes II") Pihak Dalam Perjanjian: (i) (ii) (iii) (iv) Bumi Investment ("Penerbit"), Perseroan ("Penjamin Utama"), SC, KCL, SHL, Forerunner ("Anak Perusahaan Penjamin"), The Bank of New York Mellon ("Waliamanat") Objek Perjanjian: Pemberian dana pinjaman sejumlah AS$ 700.000.000 Nilai Perjanjian : AS$ 700.000.000 Bunga : 10,75% per tahun Hak & Kewajiban: Hak & Kewajiban para pihak antara lain: a) b) c) d) e) f) Penerbit berhak atas segala keuntungan atas Notes pengganti dari Perjanjian Perwaliamatan secara sama dan proporsional dengan Notes lainnya yang dikeluarkan; Penerbit dapat sewaktu-waktu menyerahkan Notes kepada Trustee untuk pembatalan; Penerbit dapat sewaktu-waktu sebelum tanggal 6 Oktober 2014, menebus 35% dari jumlah pokok Notes dengan Kas Bersih Berkelanjutan (Net Cash Proceeds) atas satu atau lebih Equity Offerings pada harga penebusan 110,75% atas jumlah pokok Notes ditambah dengan keuntungan yang belum dibayar dan masih harus dibayarkan, apabila sampai tanggal penebusan: (a) sekurang-kurangnya 65% dari keseluruhan jumlah pokok Notes yang dikeluarkan pada Tanggal Pengeluaran Asli (Original Issue Date) masih belum dibayarkan setelah penebusan dan (b) penebusan tersebut dilakukan dalam jangka waktu 90 hari setelah penutupan Equity Offering; Penerbit dari waktu ke waktu dapat menunjuk satu atau lebih kantor atau keagenan dimana Notes tersebut akan diserahkan atas segala tujuan dan dapat sewaktu-waktu membatalkan penunjukan tersebut; Sepanjang Notes tersebut belum dibayarkan, Penjamin Induk akan menyerahkan kepada Trustee dan memberi kepada Trustee sesuai dengan permintaan yang wajar sesegera mungkin tetapi tidak melebihi 5 hari kerja setelah diserahkan kepada Bursa Efek Indonesia atau efek lain yang dapat ditukarkan dengan saham dari Penanggung Utama yang diperdagangkan di bursa; Sepanjang Notes tersebut masih belum dapat dibayarkan, Penjamin Utama menyediakan Trustee (i) bersamaan dengan penyerahan laporan keuangan, Sertifikat Pejabat yang menyatakan bahwa Fixed Charge Coverage Ratio sehubungan dengan 4 tahun fiscal dan menunjukan perhitungan Fixed Charge Coverage Ratio secara rinci dan (ii) secepat mungkin dan dalam waktu 45 hari setelah Penjamin Induk mengetahui 139 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV g) h) i) j) k) l) m) n) bahwa terjadi Kesalahan (Default), Sertifikat Pejabat menyatakan secara rinci perihal Kesalahan dan langkah-langkah yang akan diambil oleh Penanggung atas hal tersebut; Penjamin Induk dapat meggadaikan Saham Biasa pari passu dengan gadai untuk kepentingan Pemegang dan Kreditor lainnya untuk menjamin utang Penerbit atau Penjamin Induk (termasuk Notes tambahan); Masing-masing Penanggung harus menandatangani pertanggungannya dengan membubuhi tanda tangan dari Officer (Pejabat) yang berwenang dari Penanggung tersebut; Penjamin Induk dan Penerbit akan menyerahkaan kepada Trustee, dalam jangka waktu 12 hari setelah akhir setiap tahun fiscal, Sertifikat Pejabat yang menyatakan bahwa hasil kegiatan yang dilakukan oleh Penjamin Induk, Anak Perusahaan yang Dibatasi (Restricted Subsidiaries) dalam jangka waktu tahun fiscal yang sedang berjalan telah dilakukan sesuai dengan pengawasan Pejabat untuk menentukan apakah Issuer dan Penjamin Induk telah menyimpan, meneliti, melaksanakan dan memenuhi kewajibannya dalam Perjanjian Perwaliamatan ini; Penjamin Induk akan pembayar dan akan meminta setiap Anak Perusahaannya untuk membayar, sebelum terjadinya kelalaian, seluruh pajak-pajak, penilaian dan pungutan pemerintah kecuali pajak atau pungutan yang harus dilakukan/dibayarkan dengan itikad baik dan berdasarkan proses acara yang benar atau merugikan Pemegang Notes secara material; Penjamin Induk akan atau meminta Anak Perusahaan yang Dibatasi untuk memiliki asuransi yang memiliki reputasi dan kondisi keuangan yang dapat menanggung resiko yang akan dihadapi oleh kegiatan usaha yang dilakukan termasuk namun tidak terbatas pada properti dan asuransi kecelakaan, sepanjang hal-hal tersebut termasuk dalam pertanggungan asuransi (termasuk potongan, retensi dan asuransi diri) berdasarkan Kontrak Karya yang berlaku; Penjamin Induk akan dan akan meminta masing-masing Anak Perusahaan yang Dibatasi untuk (i) mendapatkan dan memelihara persetujuan pemerintah, kewenangan, persetujuan, izin-izin, konsensi yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan usahanya, (ii) mempertahankan dan menjaga hak kebendaan yang sah dan aset-aset dari setiap Gadai atau Gadai yang Diizinkan atau Gadai berdasarkan Dokumen Penjaminan, (iii) memenuhi seluruh hukum, peraturan, perintah, putusan dan keputusan dari organ pemerintah kecuali sepanjang kegagalan untuk memiliki, memelihara, menyiapkan dan memenuhi izin-izin tersebut tidak memberikan dampak material pada kegiatan usaha yang dilakukan oleh Penjamin Induk dan Anak Perusahaan yang Dibatasi dan tidak memberikan dampak material pada kewajiban untuk melaksanakan Notes berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan ini; Penjamin Induk dan Penerbit akan membayar Trustee sewaktu-waktu kompensasi yang diterimanya sehubungan dengan Perjanjian Perwaliamanatan dan jasa yang dilakukan diantara Penerbit dan Trustee; Penjamin dan Penerbit akan secara bersama-sama mengganti rugi Trustee atas segala kerugian, kewajiban atau pengeluaran yang timbul akibat dan sehubungan dengan penerimaan atau administrasi atas tugastugas sehubungan dengan Perjanjian Perwaliamanatan dan pelaksanaan Perjanjian Perwaliamanatan ini antara Penerbit dan Penjamin; 140 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV o) p) q) r) s) t) u) v) w) x) Penerbit akan mengurus kantor atau keagenan dimana Notes tersebut akan diregistrasi, ditransfer/dialihkan dan kantor atau keagenan dimana Notes tersebut akan diberikan untuk dibayarkan; Penerbit menunjuk The Depository Trust Company untuk bertindak sebagai Depositor (Depositary) sehubungan dengan Global Notes; Penerbit akan menunjuk The Bank of New York Mellon untuk bertindak sebagai Pendaftar (Registrar) dan Agen Pembayaran (Paying Agent) dan untuk bertindak sebagai Kustodian sehubungan dengan Global Notes; Penerbit akan menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Trustee apabila terdapat ketidakinginan atau ketidakmampuan untuk melanjutkan bertindak sebagai Depositor (Depositary) atau dalam hal tidak adanya lembaga kliringyang terdaftar dalam U.S Exchange Act dan, dalam hal tidak ditunjuknya penerus Depositor dalam jangka waktu 90 hari kerja setelah tanggal pemberitahuan tersebut; Untuk mengizinkan pendaftaran atas pengalihan dan pertukaran, Penerbit akan menandatangani Global Notes dan Definitive Notes; Penerbit akan mengeluarkan Notes pengganti apabila terdapat pemotongan Notes yang telah diserahkan kepada Trustee atau Penerbit, dan Trustee akan menerima bukti dari pengurangan, kerugian atau pencurian dari Notes tersebut; Penerbit akan memberitahukan secara tertulis kepada Trustee sejumlah keuntungan bunga macet (defaulted interest) yang diusulkan untuk dibayarkan dari setiap Note dan pada tanggal pembayaran yang diusulkan; Tidak lebih dari pukul 10.00 pagi waktu New York, pada hari kerja sebelum tanggal pembayaran, Penerbit akan membayar atau menyebabkan harus dibayarkan jumlah pokok, premi (apabila ada), dan keuntungan (apabila ada) pada tanggal sebagaimana terdapat pada Notes tersebut; Penerbit akan membayar bunga (termasuk bunga yang timbul di kemudian hari atas proses berdasarkan Undang-undang Kepailitan) yang telah lewat jangka waktu pada kisaran 1% lebih tinggi daripada keuntungan lainnya yang berlaku pada Notes tersebut; Penerbit akan membayar bunga (termasuk bunga yang timbul di kemudian hari atas proses berdasarkan Undang-undang Kepailitan) yang telah lewat jangka waktu cicilan bunga, apabila ada (tanpa memperhatikan apakah terdapat masa tenggang waktu), pada kisaran harga yang berlaku; Jatuh Tempo : 10 Oktober 2017 Tujuan Pinjaman : Pembayaran utang yang dimiliki Perseroan Cidera Janji : antara lain berupa: • • • • Perseroan melakukan kegagalan pembayaran atas jumlah terutang pada saat jatuh tempo; Perseroan melanggar ketentuan mengenai penjualan dan penerbitan modal di Anak Perusahaan yang Dibatasi ("Anak Perusahaan yang Dibatasi”) adalah (i) Indocoal Kalsel, (ii) Indocoal Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SHL, (vi) KCL, (vii) SC, (viii) Forerunner, (ix) ICRL dan (x) dan perusahaan lain yang dapat ditentukan kemudian"); Anak Perusahaan yang dibatasi mengajukan atau dituntut atas pailit, likuidasi atau yang sama dengan hal tersebut; Dicabut, diberhentikan, ditunda atau diistirahatkan dari efektifnya Kontrak Karya atau kontrak pengoperasion tambang atas KPC atau Arutmin untuk periode 60 hari. Pembatasan: antara lain berupa: 141 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV • • • Perseroan tidak diizinkan baik KPC maupun Arutmin untuk menjual, mengalihkan atau melepaskan, baik langsung maupun tidak langsung hak atau kepentingan KPC atau Arutmin berdasarkan PKP2B; Perseroan tidak diizinkan untuk mengganti bidang usaha utama; Perseroan dan anak perusahaan penjamin harus tetap menjaga kelangsungan usahanya. Hukum Yang Berlaku: Hukum New York Jaminan: antara lain berupa: • Jaminan piutang dalam mata uang Rupiah; • Gadai 70% saham Arutmin yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 13,6% saham KPC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh KCL tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh SHL tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 32,4% saham KPC yang dimiliki oleh SC tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 99% saham SHL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 99,9% saham KCL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 99% saham SC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 70% saham Indocoal Kaltim yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Charge 100% saham Forerunner yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 70% saham Indocoal Kalsel yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 70% saham Indocoal Kaltim yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009. 4. Perjanjian Kredit, tanggal 4 Agustus 2011, antara Perseroan (sebagai Peminjam), SC, KCL, SHL, Forerunner (bersama-sama sebagai Penjamin Utama), dan Axis Bank Limited Hong Kong Branch (sebagai Pemilik Dana, Pengatur, Agen Fasilitas, Agen Penjamin dan Bank Rekening) ("Perjanjian Kredit Axis") Pihak Dalam Perjanjian: (i) (ii) (iii) Perseroan (peminjam), SC, KCL, SHL, Forerunner (bersama-sama sebagai Penjamin Utama), dan Axis Bank Limited Hong Kong Branch (sebagai Pemilik Dana, Pengatur, Agen Fasilitas, Agen Penjamin dan Bank Rekening) Objek Perjanjian: Pemberian dana pinjaman sejumlah AS$ 200.000.000 Nilai Perjanjian : AS$ 200.000.000 Hak & Kewajiban: Hak & Kewajiban para pihak antara lain: a) Perusahaan dapat meminjam sejumlah uang dengan memberikan Permohonan atas pinjaman (Request) kepada Agen Fasilitas; b) Perusahaan dalam jangka waktu kurang dari 10 hari sebelum melakukan pemberitahuan ke Agen Fasilitas, dapat membayar Pinjaman pada hari terakhir dari Jangka Waktu (Term) yang ditetapkan dalam perjanjian ini; c) Perusahaan sewaktu-waktu atas menunjuk anak perusahaan yang sepenuhnya dimilikinya untuk menjadi Penanggung Tambahan; d) Setelah adanya pemberitahuan bahwa Kreditor tidak dapat melaksanakan kewajibannya karena dilarang oleh hukum yang ada di negaranya, Perusahaan wajib membayar atau membayar kembali sejumlah bagian Kreditor dalam setiap Pinjaman sesuai dengan tanggal sebagaimana terdapat dalam Perjanjian ini; e) Perusahaan berkewajiban untuk memberitahu Agen Fasilitas apabila terdapat perubahan pengendalian; 142 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV f) Setelah terjadi perubahan pengendalian, apabila Kreditor mensyaratkan, Perusahaan harus membayar atau membayar kembali bagian pinjaman dari Kreditor bersamaan dengan bunga atau jumlah lainnya yang masih harus dibayar berdasarkan Dokumen Pembiayaan ini; g) Perusahaan akan membayar bunga yang masih belum dibayarkan atas setiap Pinjaman pada hari terakhir Jangka Waktu (Term); h) Perusahaan wajib mengganti rugi Para Kreditor terkait dengan pengurangan atau kewajiban yang masih harus dibayar oleh Kreditor (baik secara langsung maupun tidak langsung) atas pembayaran yang telah diterima atau pembayaran yang dianggap diterima berdasarkan Dokumen Pembiayaan ini; i) Perusahaan harus memberikan ganti rugi untuk segala biaya dan pengeluaran yang dikeluarkannya untuk melakukan kewajibankewajibannya dalam Dokumen Pembiayaan ini; j) Perusahaan wajib menyediakan kepada Agen Fasilitas dan segala informasi yang diperlukan dengan segera setelah terjadinya perubahan anggota dari Group; k) Perusahaan harus membayar biaya (remunerasi) yang telah dikeluarkan oleh Agen Jaminan kepada agen jaminan lain atau kepada wakil agen jaminan lainnya; l) Perusahaan wajib mendirikan akun Perusahaan dalam dollar (AS$ Account) sebelum Tanggal Pelaksanaan (Utilisation Date) dan berkewajiban untuk menjaga dan mengerusu akun tersebut; m) Perusahaan wajib mengganti rugi kepada Kreditor atas kerugian atau kewajiban Kreditor atas terjadinya Kejadian atau Keadaan Lalai; n) Penanggung harus melakukan pembayaran yang diperlukan dalam Dokumen Pembiayaan ini tanpa adanya Pengurangan Pajak, kecuali pengurangan pajak yang diperlukan oleh hukum; o) Penanggung dan Kreditor harus memberikan segala informasi kepada Agen Jaminan untuk kelancaran kewajiban yang akan dilakukannya; Bunga : 5,5% per tahun + LIBOR Jatuh Tempo : 5 tahun Tujuan Pinjaman : Pembayaran utang yang dimiliki Perseroan Cidera Janji : antara lain berupa: • • • Perseroan melakukan kegagalan pembayaran atas jumlah terutang pada saat jatuh tempo; mengajukan atau dituntut atas pailit, likudasi atau yang sama dengan hal tersebut atas (i) Indocoal Kalsel,(ii) Indocoal Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SHL, (vi) KCL, (vii) SC, (viii) Forerunner, (ix) ICRL; Dicabut, diberhentikan, ditunda atau diistirahatkan dari efektifnya Kontrak Karya atau kontrak pengoperasion tambang atas KPC atau Arutmin untuk periode 60 hari. Pembatasan: antara lain berupa: • • Perseroan tidak diizinkan baik KPC maupun Arutmin untuk menjual, mengalihkan atau melepaskan, baik langsung maupun tidak langsung hak atau kepentingan KPC atau Arutmin berdasarkan PKP2B; Perseroan tidak diizinkan untuk melepaskan kepemilikannya di (i) Indocoal Kalsel,(ii) Indocoal Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SHL, (vi) KCL, (vii) SC, (viii) Forerunner, (ix) ICRL. Hukum Yang Berlaku: Hukum Inggris 143 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Jaminan: antara lain berupa: • Pembebanan kepada rekening penerimaan atas nama Perseroan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat; • Jaminan piutang atas nama Perseroan dalam mata uang Rupiah; • Surat kuasa untuk menarik dana; • Gadai 70% saham Arutmin yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh KCL tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh SHL tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 32,4% saham KPC yang dimiliki oleh SC tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 13,6% saham KPC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Charge 70% saham Indocoal Resources yang dimiliki oleh Forerunner tanggal 1 Oktober 2009; • Charge 99,99% saham SHL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 99,99% saham KCL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 99% saham SC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Charge 100% saham Forerunner yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 70% saham Indocoal Kaltim yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 70% saham Indocoal Kalsel yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009. 5. Perjanjian Kredit, tanggal 19 Agustus 2010, antara Perseroan (sebagai Peminjam), SC, KCL, SHL, Forerunner (bersama-sama sebagai Penjamin Utama), Credit Suisse AG, Singapore Branch dan Credit Suisse International (bersama-sama sebagai Pemilik Dana), dan Credit Suisse AG, Singapore Branch (sebagai Pengatur, Agen Fasilitas, Agen Penjamin dan Bank Rekening) sebagaimana terakhir kali diubah pada 10 Juni 2014 ("Perjanjian Credit Suisse") Pihak Dalam Perjanjian: (i) (ii) (iii) (iv) Perseroan (peminjam), SC, KCL, SHL, Forerunner (bersama-sama sebagai Penjamin Utama), dan Credit Suisse AG, Singapore Branch dan Credit Suisse International (bersamasama sebagai Pemilik Dana), dan Credit Suisse AG, Singapore Branch (sebagai Pengatur, Agen Fasilitas, Agen Penjamin dan Bank Rekening) Objek Perjanjian: Pemberian dana pinjaman sejumlah AS$ 150.000.000 Nilai Perjanjian : AS$ 150.000.000 Hak & Kewajiban: Hak & Kewajiban para pihak antara lain: a) Berhak membayar lebih awal Pinjaman sebagian ataupun secara keseluruhan, berdasarkan pemberitahuan sepuluh hari sebelumnya kepada Agen Fasilitas, pada hari terakhir dari Periode. Pembayaran dilakukan dalam kelipatan US$ 1.000.000; b) Berhak menciptakan jaminan atas saham yang dimilikinya dalam Unrestricted Subsidiary (sebagaimana diartikan dalam Perjanjian) untuk tujuan menjamin Hutang Keuangan atau tanggung jawab lain dari Unrestricted Subsidiary; c) Berhak setiap saat meminta Anak Perusahaan yang Dimiliki Secara Penuh (sebagaimana diartikan dalam Perjanjian) untuk menjadi Penjamin Tambahan; d) Wajib menggunakan pinjaman hanya untuk membiayai(i) pertama-tama, untuk pembayaran dari Biaya Transaksi (segala biaya yang yang berasal dari Dokumen Pembiayaan), (ii) sisanya, untuk dipinjamkan kepada Enercoal Resources dengan cara pinjaman antar perusahaan dan digunakan oleh Enercoal Resources untuk membeli kembali Enercoal Convertible Bonds secara keseluruhan atau sebagian; 144 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV e) Wajib membayar Pinjaman secara cicilan dengan membayar pada Tanggal Pembayaran sebagaimana diatur dalam Perjanjian; f) Wajib membayar seluruh Pinjaman termasuk segala bunga dan biaya yang ada dari Dokumen Pembiayaan secara penuh kepada Pemberi Pinjaman berdasarkan Put Notice yang disampaikan oleh Pemberi Pinjaman sesuai ketentuan Pasal 7.3 Perjanjian ini; g) Wajib memberitahu Agen Fasilitas setelah pihaknya menyadari akan terjadi perubahan pengendalian (bila ada pihak (selain dari kelompok orang yang terdiri dari hanya satu atau lebih anggota keluarga Bakrie) yang mendapatkan kekuasaan untuk menunjuk pengurusan dan kebijakan, baik melalui kepemilikan saham dengan hak suara, perjanjian, atau dengan cara lainnya), dan bila dimintakan oleh Pemberi Pinjaman, akan dilanjuti dengan pembayaran kepada Pemberi Pinjaman sesuai dengan bagiannya; h) Bila Perusahaan gagal membayar jumlah yang harus dibayarkan dalam Dokumen Keuangan (sebagaimana diartikan dalam Perjanjian), Perusahaan wajib (berdasarkan permintaan dari Agen Fasilitas) membayar bunga dari jumlah tertunggak sejak tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal pembayaran. Bunga dari jumlah tertunggak adalah 2% per bulan; i) Wajib membayar bunga tertunggak dari Pinjaman pada tiap hari terakhir dari Periode; j) Wajib mengganti rugi Pemberi Pinjaman, Arranger, Agen Fasilitas, Agen Jaminan dan Rekening Bank (keseluruhannya disebut sebagai "Pihak Pembiayaan") terhadap segala kerugian atau tanggung jawab yang Pihak Pembiayaan tentukan akan atau telah ditanggung (langsung maupun tidak langsung) terkait pajak dari pembayaran berdasarkan Perjanjian ini dan surat antara Pihak Pembiayaan dan Perusahaan yang mengatur biaya-biaya dalam Perjanjian ini; k) Wajib membayar dan mengganti rugi Pihak Pembiayaan atas segala bea materai, pajak tanah, pendaftaran atau pajak serupa yang harus dibayarkan terkait dengan keberlakukan dari Dokumen Pembiayaan (sebagaimana diartikan dalam Perjanjian ini), kecuali untuk pajak yang harus dibayar dalam kaitan dengan penandatanganan Sertifikat Pengalihan (sebagaimana diartikan dalam Perjanjian ini); l) Wajib membayar kepada Pihak Pembiayaan segala biaya yang ditanggung Pihak Pembiayaan dan afiliasinya terkait dengan perubahan peraturan perundang-undangan dan kepatuhan dengan peraturan perundang-undangan; m) Wajib menyerahkan laporan keuangan kepada Agen Fasilitas paling lambat lima hari kerja setelah diserahkan kepada Bursa Efek Indonesia. Bunga : 11% per tahun + LIBOR Jatuh Tempo : November 2014 Tujuan Pinjaman : Pembayaran utang yang dimiliki Perseroan dan menebus obligasi konversi Enercoal yang dijamin oleh Perseroan. Cidera Janji : antara lain berupa: • Perseroan melakukan kegagalan pembayaran atas jumlah terutang pada saat jatuh tempo; • mengajukan atau dituntut atas pailit, likudasi atau yang sama dengan hal tersebut atas (i) Indocoal Kalsel,(ii) Indocoal Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SHL, (vi) KCL, (vii) SC, (viii) Forerunner, (ix) ICRL; • Dicabut, diberhentikan, ditunda atau diistirahatkan dari efektifnya Kontrak Karya atau kontrak pengoperasion tambang atas KPC atau Arutmin untuk periode 60 hari. 145 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Pembatasan: antara lain berupa: • • • • Perseroan dilarang mengamandemen anggaran dasar yang dapat memberikan dampak negatif yang material tanpa pemberitahuan terlebih dahulu; Apabila Perseroan melakukan penggabungan atau rekonstruksi perusahaan, maka Perseroan harus bertindak sebagai entitas yang menerima penggabungan; Perseroan harus memastikan bahwa setiap deviden tunai dari setiap anak perusahaan yang menjadi pihak dalam perjanjian ini akan didepositkan dalam akun yang telah ditetapkan; Perseroan tidak diizinkan untuk melepaskan kepemilikannya di (i) Indocoal Kalsel,(ii) Indocoal Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SHL, (vi) KCL, (vii) SC, (viii) Forerunner, (ix) ICRL. Hukum Yang Berlaku: Hukum Inggris Jaminan: antara lain berupa: • Jaminan atas rekening AS$ atas nama PT Bumi Resources Tbk No. A0103239 pada Credit Suisse AG, Cabang Singapura; • Pengalihan atas hak PT Bumi Resources Tbk untuk menerima arus kas Indocoal Resources (Cayman) Limited berdasarkan Perjanjian Distribusi Kas antara PT Bumi Resources Tbk dan The Bank of New York Mellon dengan tanggal (i) 1 Oktober 2009 dan (ii) tanggal 5 November 2009; • Pengalihan pinjaman antar anak perusahaan antara PT Bumi Resources Tbk, Sangatta Holdings Limited, Kalimantan Coal Ltd, dan The Bank of New York Mellon tanggal 1 Oktober 2009 sebagaimana diamandemen tanggal 5 November 2009 dan (ii) tanggal 5 November 2009; • Jaminan atas Rekening AS$ atas nama PT Bumi Resources Tbk Nomor 1841368400 yang dipegang oleh The Bank of New York Mellon; • Gadai atas Piutang dari Rekening IDR atas nama PT Bumi Resources Tbk Nomor 30606 152900 yang dipegang oleh Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta; • Surat Kuasa tanggal 1 Oktober 2009 yang diberikan PT Bumi Resources kepada Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta; • Gadai 70% saham Arutmin yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh KCL tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh SHL tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 32,4% saham KPC yang dimiliki oleh SC tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 13,6% saham KPC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Charge 70% saham Indocoal Resources yang dimiliki oleh Forerunner tanggal 1 Oktober 2009; • Charge 99,99% saham SHL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 99,99% saham KCL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 99% saham SC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Charge 100% saham Forerunner yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 70% saham Indocoal Kaltim yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 70% saham Indocoal Kalsel yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Akta subordinasi tanggal 1 Oktober 2009 dan dinyatakan kembali tanggal 5 November 2009 antara PT Bumi Resources Tbk dan para obligor, para kreditor subordinasi dan The Bank of New York Mellon; • Dokumen-dokumen yang ditandatangani para pihak di kemudian hari. 6. Perjanjian Kredit, tanggal 6 Oktober 2011, antara Perseroan (sebagai Peminjam), SC, KCL, SHL, Forerunner (bersama-sama sebagai Penjamin Utama), Deutsche Bank AG, Singapore Branch dan Westlb AH, Singapore Branch (bersama-sama sebagai Pemilik Dana), Deutsche Bank AG, Singapore Branch (sebagai Pengatur Utama, Bookrunner, dan Koordinator), Westlb AH, Singapore Branch (sebagai Pengatur Utama, dan Bookrunner), Deutsche Bank AG, Hong Kong Branch (sebagai Agent Fasilitas), DB Trustees (sebagai Agen Penjamin). Perjanjian ini terakhir kali diubah dengan Amandemen Perjanjian tanggal 18 Oktober 2011 ("Perjanjian Kredit Deutsche Bank 2011"). 146 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Pihak Dalam Perjanjian: (i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) Perseroan (peminjam), SC, KCL, SHL, Forerunner (bersama-sama sebagai Penjamin Utama), dan Deutsche Bank AG, Singapore Branch dan Westlb AH, Singapore Branch (bersama-sama sebagai Pemilik Dana), Deutsche Bank AG, Singapore Branch (sebagai Pengatur Utama, Bookrunner, dan Koordinator), Westlb AH, Singapore Branch (sebagai Pengatur Utama, dan Bookrunner), Deutsche Bank AG, Hong Kong Branch (sebagai Agent Fasilitas), dan Trustees (sebagai Agen Penjamin). Objek Perjanjian: Pemberian dana pinjaman sejumlah AS$ 150.000.000 Nilai Perjanjian : AS$ 150.000.000 Hak & Kewajiban: Hak & Kewajiban para pihak antara lain: a) Perusahaan wajib membayar Pinjaman secara penuh pada Tanggal Jatuh Tempo (Final Maturity Date); b) Setelah adanya pemberitahuan bahwa Kreditor tidak dapat melaksanakan kewajibannya karena dilarang oleh hukum yang ada di negaranya, Perusahaan wajib membayar atau membayar kembali sejumlah bagian Kreditor dalam setiap Pinjaman sesuai dengan tanggal sebagaimana terdapat dalam Perjanjian ini; c) Perusahaan berkewajiban untuk memberitahu Agen Fasilitas apabila terdapat perubahan pengendalian; d) Setelah terjadi perubahan pengendalian, apabila Kreditor mensyaratkan, Perusahaan harus membayar atau membayar kembali bagian pinjaman dari Kreditor bersamaan dengan bunga atau jumlah lainnya yang masih harus dibayar berdasarkan Dokumen Pembiayaan ini; e) Perusahaan akan membayar bunga yang masih belum dibayarkan atas setiap Pinjaman pada hari terakhir Jangka Waktu (Term); f) Perusahaan harus memberikan ganti rugi untuk segala biaya dan pengeluaran yang dikeluarkannya untuk melakukan kewajibankewajibannya dalam Dokumen Pembiayaan ini; g) Perusahaan wajib menyediakan kepada Agen Fasilitas dan segala informasi yang diperlukan dengan segera setelah terjadinya perubahan anggota dari Group; h) Perusahaan dapat meminjam sejumlah uang dengan memberikan Permohonan atas pinjaman (Request) kepada Agen Fasilitas; i) Perusahaan dalam jangka waktu kurang dari 10 hari sebelum melakukan pemberitahuan ke Agen Fasilitas, dapat membayar Pinjaman pada hari terakhir dari Jangka Waktu (Term) yang ditetapkan dalam perjanjian ini; j) Perusahaan sewaktu-waktu atas menunjuk anak perusahaan yang sepenuhnya dimilikinya untuk menjadi Penanggung Tambahan; k) Masing-masing Penanggung secara bersama-sama menanggung masing-masing kewajiban yang harus dilakukan oleh Kreditor; l) Masing-masing Penanggung harus memberikan dokumen-dokumen yang diperlukan kepada Kreditor sesuai dengan Dokumen Pembiayaan; m) Masing-masing Penanggung harus mengasuransikan kegiatan usaha dan asetnya kepada perusahaan asuransi selain dari pertanggungan asuransi kegiatan usaha biasa; 147 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV n) Penanggung wajib membayar sejumlah uang yang dituntut oleh Agen Jaminan sebagai Kreditor terpisah dan mandiri; o) Penanggung dan Kreditor harus memberikan segala informasi kepada Agen Jaminan untuk kelancaran kewajiban yang akan dilakukannya; p) Mendapatkan ganti rugi atas kerugian atau kewajiban yang harus ditanggungnya sehubungan dengan Perjanjian ini. Bunga : 5% per tahun + LIBOR Jatuh Tempo : November 2014 Tujuan Pinjaman : membayar utang dan membayar Fasilitas Kredit Komitmen A atas Perjanjian Fasilitas Pinjaman CFL. Cidera Janji : antara lain berupa: • • • Perseroan melakukan kegagalan pembayaran atas jumlah terutang pada saat jatuh tempo; mengajukan atau dituntut atas pailit, likuidasi atau yang sama dengan hal tersebut (i) Indocoal Kalsel,(ii) Indocoal Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SHL, (vi) KCL, (vii) SC, (viii) Forerunner, (ix) ICRL; Dicabut, diberhentikan, ditunda atau diistirahatkan dari efektifnya Kontrak Karya atau kontrak pengoperasion tambang atas KPC atau Arutmin untuk periode 60 hari. Pembatasan: antara lain berupa: • • • • Perseroan dilarang mengamandemen anggaran dasar yang dapat memberikan dampak negatif yang material tanpa pemberitahuan terlebih dahulu; Apabila Perseroan melakukan penggabungan atau rekonstruksi perusahaan, maka Perseroan harus bertindak sebagai entitas yang menerima penggabungan; Perseroan harus memastikan bahwa setiap deviden tunai dari setiap anak perusahaan yang menjadi pihak dalam perjanjian ini akan di depositkan dalam akun yang telah ditetapkan; Perseroan tidak diizinkan untuk melepaskan kepemilikannya di (i) Indocoal Kalsel,(ii) Indocoal Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SHL, (vi) KCL, (vii) SC, (viii) Forerunner, (ix) ICRL. Hukum Yang Berlaku: Hukum Inggris Jaminan: antara lain berupa: • Jaminan atas rekening AS$ atas nama PT Bumi Resources Tbk pada Deutsche Bank AG, Cabang Singapura; • Pengalihan atas hak PT Bumi Resources Tbk untuk menerima arus kas Indocoal Resources (Cayman) Limited berdasarkan Perjanjian Distribusi Kas antara PT Bumi Resources Tbk dan The Bank of New York Mellon dengan tanggal (i) 1 Oktober 2009 dan (ii) 5 November 2009; • Pengalihan pinjaman antar anak perusahaan antara PT Bumi Resources Tbk, Sangatta Holdings Limited, Kalimantan Coal Ltd, dan The Bank of New York Mellon dengan tanggal (i) 1 Oktober 2009 sebagaimana diamandemen tanggal 5 November 2009 dan (ii) 5 November 2009; • Jaminan atas Rekening AS$ atas nama PT Bumi Resources Tbk Nomor 1841368400 yang dipegang oleh The Bank of New York Mellon; • Gadai atas Piutang dari Rekening IDR atas nama PT Bumi Resources Tbk Nomor 30606 152900 yang dipegang oleh Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta; • Surat Kuasa tanggal 1 Oktober 2009 yang diberikan PT Bumi Resources kepada Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta; • Gadai 70% saham Arutmin yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh KCL tanggal 1 Oktober 2009; 148 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV • Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh SHL tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 32,4% saham KPC yang dimiliki oleh SC tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 13,6% saham KPC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Charge 70% saham Indocoal Resources yang dimiliki oleh Forerunner tanggal 1 Oktober 2009; • Charge 99,99% saham SHL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 99,99% saham KCL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 99% saham SC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Charge 100% saham Forerunner yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 70% saham Indocoal Kaltim yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 70% saham Indocoal Kalsel yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Akta subordinasi tanggal 1 Oktober 2009 dan dinyatakan kembali tanggal 5 November 2009 antara PT Bumi Resources Tbk dan para obligor, para kreditor subordinasi dan The Bank of New York Mellon; • Dokumen-dokumen yang ditandatangani para pihak di kemudian hari. 7. Perjanjian Kredit, tanggal 6 Februari 2012, antara Perseroan (sebagai Peminjam), SC, KCL, SHL, Forerunner (bersama-sama sebagai Penjamin Utama), China Development Bank Corporation (sebagai Pemilik Dana dan Pengatur), Bank of China Limited, Jakarta Branch (Agen Fasilitas) ("Perjanjian China Development Bank 2012") Pihak Dalam Perjanjian: (i) (ii) (iii) (iv) Perseroan (peminjam), SC, KCL, SHL, Forerunner (bersama-sama sebagai Penjamin Utama), China Development Bank Corporation (sebagai Pemilik Dana dan Pengatur), Bank of China Limited, Jakarta Branch (Agen Fasilitas). Objek Perjanjian: Pemberian dana pinjaman sejumlah AS$ 75.000.000 Nilai Perjanjian : AS$ 75.000.000 Hak & Kewajiban: Hak & Kewajiban para pihak antara lain: a) Perusahaan wajib membayar Pinjaman secara penuh pada Tanggal Jatuh Tempo (Final Maturity Date); b) Setelah adanya pemberitahuan bahwa Kreditor tidak dapat melaksanakan kewajibannya karena dilarang oleh hukum yang ada di negaranya, Perusahaan wajib membayar atau membayar kembali sejumlah bagian Kreditor dalam setiap Pinjaman sesuai dengan tanggal sebagaimana terdapat dalam Perjanjian ini; c) Perusahaan berkewajiban untuk memberitahu Agen Fasilitas apabila terdapat perubahan pengendalian; d) Setelah terjadi perubahan pengendalian, apabila Kreditor mensyaratkan, Perusahaan harus membayar atau membayar kembali bagian pinjaman dari Kreditor bersamaan dengan bunga atau jumlah lainnya yang masih harus dibayar berdasarkan Dokumen Pembiayaan ini; e) Perusahaan akan membayar bunga yang masih belum dibayarkan atas setiap Pinjaman pada hari terakhir Jangka Waktu (Term); f) Perusahaan wajib mengganti rugi Para Kreditor terkait dengan pengurangan atau kewajiban yang masih harus dibayar oleh Kreditor (baik secara langsung maupun tidak langsung) atas pembayaran yang 149 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV telah diterima atau pembayaran yang dianggap diterima berdasarkan Dokumen Pembiayaan ini; g) Perusahaan harus memberikan ganti rugi untuk segala biaya dan pengeluaran yang dikeluarkannya untuk melakukan kewajibankewajibannya dalam Dokumen Pembiayaan ini; h) Perusahaan wajib menyediakan kepada Agen Fasilitas dan segala informasi yang diperlukan dengan segera setelah terjadinya perubahan anggota dari Group; i) Perusahaan harus membayar biaya (remunerasi) yang telah dikeluarkan oleh Agen Jaminan kepada agen jaminan lain atau kepada wakil agen jaminan lainnya; j) Perusahaan wajib mendirikan akun Perusahaan dalam dollar (AS$ Account) sebelum Tanggal Pelaksanaan (Utilisation Date) dan berkewajiban untuk menjaga dan mengerusu akun tersebut; k) Perusahaan wajib mengganti rugi kepada Kreditor atas kerugian atau kewajiban Kreditor atas terjadinya Kejadian atau Keadaan Lalai. Bunga : 6% per tahun + LIBOR Jatuh Tempo : 7 Februari 2016 Tujuan Pinjaman : Membayar utang Perseroan kepada JP Morgan Chase Bank dan Barclays Bank yang jatuh tempo pada tahun 2012 serta pembayaran pembiayaan lainnya. Cidera Janji : antara lain berupa: • • • Perseroan melakukan kegagalan pembayaran atas jumlah terutang pada saat jatuh tempo; Mengajukan atau dituntut atas pailit, likudasi atau yang sama dengan hal tersebut (i) Indocoal Kalsel,(ii) Indocoal Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SHL, (vi) KCL, (vii) SC, (viii) Forerunner, (ix) ICRL; Dicabut, diberhentikan, ditunda atau diistirahatkan dari efektifnya Kontrak Karya atau kontrak pengoperasion tambang atas KPC atau Arutmin untuk periode 60 hari. Pembatasan: antara lain berupa: • • • • Perseroan dilarang mengamandemen anggaran dasar yang dapat memberikan dampak negatif yang material tanpa pemberitahuan terlebih dahulu; Apabila Perseroan melakukan penggabungan atau rekonstruksi perusahaan, maka Perseroan harus bertindak sebagai entitas yang menerima penggabungan; Perseroan harus memastikan bahwa setiap deviden tunai dari setiap anak perusahaan yang menjadi pihak dalam perjanjian ini akan di depositkan dalam akun yang telah ditetapkan; Perseroan tidak diizinkan untuk melepaskan kepemilikannya di (i) Indocoal Kalsel,(ii) Indocoal Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SHL, (vi) KCL, (vii) SC, (viii) Forerunner, (ix) ICRL. Hukum Yang Berlaku: Hukum Inggris Jaminan: antara lain berupa: • Pembebanan kepada rekening penerimaan atas nama Perseroan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat; • Jaminan piutang atas nama Perseroan dalam mata uang Rupiah; • Surat kuasa untuk menarik dana; • Gadai 70% saham Arutmin yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh KCL tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh SHL tanggal 1 Oktober 2009; 150 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV • • • • • • • • • Gadai 32,4% saham KPC yang dimiliki oleh SC tanggal 1 Oktober 2009; Gadai 13,6% saham KPC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; Charge 70% saham Indocoal Resources yang dimiliki oleh Forerunner tanggal 1 Oktober 2009; Charge 99,99% saham SHL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; Gadai 99,99% saham KCL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; Gadai 99% saham SC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; Charge 100% saham Forerunner yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; Gadai 70% saham Indocoal Kaltim yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; Gadai 70% saham Indocoal Kalsel yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009. 8. Perjanjian Kredit, tanggal 5 Maret 2012, antara Perseroan (sebagai Peminjam), SC, KCL, SHL, Forerunner (bersama-sama sebagai Penjamin Utama), UBS AG, Singapore Branch (Arranger, Agen Fasilitas dan Akun Bank) ("Perjanjian UBS Bank 2012") Pihak Dalam Perjanjian: (i) (ii) (iii) Perseroan (peminjam), SC, KCL, SHL, Forerunner (bersama-sama sebagai Penjamin Utama), UBS AG, Singapore Branch (Arranger, Agen Fasilitas dan Akun Bank). Objek Perjanjian: Pemberian dana pinjaman sejumlah AS$ 75.000.000 Nilai Perjanjian : AS$ 75.000.000 Hak & Kewajiban: Hak & Kewajiban para pihak antara lain: a) Perusahaan wajib membayar Pinjaman secara penuh pada Tanggal Jatuh Tempo (Final Maturity Date); b) Setelah adanya pemberitahuan bahwa Kreditor tidak dapat melaksanakan kewajibannya karena dilarang oleh hukum yang ada di negaranya, Perusahaan wajib membayar atau membayar kembali sejumlah bagian Kreditor dalam setiap Pinjaman sesuai dengan tanggal sebagaimana terdapat dalam Perjanjian ini; c) Perusahaan berkewajiban untuk memberitahu Agen Fasilitas apabila terdapat perubahan pengendalian; d) Setelah terjadi perubahan pengendalian, apabila Kreditor mensyaratkan, Perusahaan harus membayar atau membayar kembali bagian pinjaman dari Kreditor bersamaan dengan bunga atau jumlah lainnya yang masih harus dibayar berdasarkan Dokumen Pembiayaan ini; e) Perusahaan akan membayar bunga yang masih belum dibayarkan atas setiap Pinjaman pada hari terakhir Jangka Waktu (Term); f) Perusahaan wajib mengganti rugi Para Kreditor terkait dengan pengurangan atau kewajiban yang masih harus dibayar oleh Kreditor (baik secara langsung maupun tidak langsung) atas pembayaran yang telah diterima atau pembayaran yang dianggap diterima berdasarkan Dokumen Pembiayaan ini; g) Perusahaan harus memberikan ganti rugi untuk segala biaya dan pengeluaran yang dikeluarkannya untuk melakukan kewajibankewajibannya dalam Dokumen Pembiayaan ini; h) Perusahaan wajib menyediakan kepada Agen Fasilitas dan segala informasi yang diperlukan dengan segera setelah terjadinya perubahan anggota dari Group; i) Perusahaan harus membayar biaya (remunerasi) yang telah dikeluarkan oleh Agen Jaminan kepada agen jaminan lain atau kepada wakil agen jaminan lainnya; 151 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV j) Perusahaan wajib mendirikan akun Perusahaan dalam dollar (AS$ Account) sebelum Tanggal Pelaksanaan (Utilisation Date) dan berkewajiban untuk menjaga dan mengerusu akun tersebut; k) Perusahaan wajib mengganti rugi kepada Kreditor atas kerugian atau kewajiban Kreditor atas terjadinya Kejadian atau Keadaan Lalai. Bunga : 6% per tahun + LIBOR Jatuh Tempo : 5 Maret 2015 Tujuan Pinjaman : Dana yang diperoleh dari penerbitan Perjanjian UBS Bank 2012 akan digunakan untuk membayar utang Perseroan. Cidera Janji : antara lain berupa: • • • Perseroan melakukan kegagalan pembayaran atas jumlah terutang pada saat jatuh tempo; mengajukan atau dituntut atas pailit, likudasi atau yang sama dengan hal tersebut (i) Indo Kaltim,(ii) Indo Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SC, (vi) KCL, (vii) SC, (viii) Forerunner, (ix) IndoCoal Resources; di cabut, di berhentikan, di tunda atau di istirahatkan dari efektifnya Kontrak Karya atau kontrak pengoperasion tambang atas KPC atau Arutmin untuk periode 60 hari. Pembatasan: antara lain berupa: • • • • Perseroan dilarang mengamandemen anggaran dasar yang dapat memberikan dampak negatif yang material tanpa pemberitahuan terlebih dahulu; Apabila Perseroan melakukan penggabungan atau rekonstruksi perusahaan, maka Perseroan harus bertindak sebagai entitas yang menerima penggabungan; Perseroan harus memastikan bahwa setiap deviden tunai dari setiap anak perusahaan yang menjadi pihak dalam perjanjian ini akan di depositkan dalam akun yang telah ditetapkan; Perseroan tidak diizinkan untuk melepaskan kepemilikannya di (i) Indocoal Kalsel,(ii) Indocoal Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SC, (vi) KCL, (vii) SC, (viii) Forerunner, (ix) ICRL. Hukum Yang Berlaku: Hukum Inggris Jaminan: antara lain berupa: • Pembebanan kepada rekening penerimaan atas nama Perseroan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat; • Jaminan piutang atas nama Perseroan dalam mata uang Rupiah; • Surat kuasa untuk menarik dana; • Gadai 70% saham Arutmin yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh KCL tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh SHL tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 32,4% saham KPC yang dimiliki oleh SC tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 13,6% saham KPC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Charge 70% saham Indocoal Resources yang dimiliki oleh Forerunner tanggal 1 Oktober 2009; • Charge 99,99% saham SHL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 99,99% saham KCL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 99% saham SC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Charge 100% saham Forerunner yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 70% saham Indocoal Kaltim yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 70% saham Indocoal Kalsel yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009. 9. Perjanjian Kredit, tanggal 12 Juni 2014, antara Perseroan (sebagai Peminjam), SC, KCL, SHL, Forerunner (bersama-sama sebagai Penjamin Utama), Raiffeisen Bank International AG, Cabang Singapura (sebagai Pemberi Pinjaman), Raiffeisen Bank International AG, 152 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Cabang Singapura (sebagai Arranger, Agen Fasilitas, Agen Penjamin Sekuritas dan Akun Bank)("Perjanjian RBI 2014") Pihak Dalam Perjanjian: (i) (ii) (iii) (iv) Perseroan (peminjam), SC, KCL, SHL, Forerunner (bersama-sama sebagai Penjamin Utama), Raiffeisen Bank International AG, Cabang Singapura (sebagai Pemberi Pinjaman), Raiffeisen Bank International AG, Cabang Singapura (sebagai Arranger, Agen Fasilitas, Agen Penjamin Sekuritas dan Akun Bank). Objek Perjanjian: Pemberian dana pinjaman sejumlah AS$ 80.689.655,17 Nilai Perjanjian : AS$ 80.689.655,17 Hak & Kewajiban: Hak & Kewajiban para pihak antara lain: a) Wajib memastikan bahwa tidak ada perubahan substansial dibuat terhadap jenis usaha utama dari Perusahaan atau Arutmin, ICRL atau KPC, Indo Kalsel, Indo Kaltim, SC, KCL, SHL dan Forerunner. b) Wajib memastikan bahwa tidak ada perubahan terhadap anggaran dasar dari Perusahaan atau Arutmin, ICRL atau KPC, Indo Kalsel, Indo Kaltim, SC, KCL, SHL dan Forerunner yang akan membawa Dampak yang Merugikan (sebagaimana diartikan dalam Perjanjian) tanpa persetujuan Agen Fasilitas. c) Obligor tidak boleh memberikan uang secara langsung atau tidak langsung kepada pemegang saham atau afiliasinya yang bukan anggota dari Perusahaan, Arutmin, ICRL atau KPC, atau anak perusahaan dalam Lampiran 9 dari Perjanjian ini ("Anak Perusahaan"). d) Wajib memastikan tiada dari Anak Perusahaan memberikan uang secara langsung atau tidak langsung kepada pemegang saham atau afiliasinya yang bukan anggota dari Perusahaan, Arutmin, ICRL atau KPC, atau Anak Perusahaan. e) Obligor tidak boleh mengalihkan hak dan kewajiban berdasarkan Dokumen Keuangan tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Pemberi Pinjaman dan Agen Fasilitas. f) Wajib memberitahu Agen Fasilitas atas tiap Cidera Janji setelah menyadari terjadinya hal tersebut. g) Wajib menggunakan pinjaman hanya untuk membiayai pembelian 5% saham dalam KPC dari PT Kutai Timur Sejahtera untuk memastikan bahwa setelah Transaksi CFL (sebagaimana diartikan dalam Perjanjian), Perusahaan memegang (langsung atau tidak langsung) paling tidak 51% dari ekuitas dalam KPC. h) Wajib membayar Pinjaman secara cicilan dengan membayar pada Tanggal Pembayaran sebagaimana diatur dalam Perjanjian. i) Wajib memberitahu Agen Fasilitas setelah pihaknya menyadari akan terjadi perubahan pengendalian (bila ada pihak (selain dari kelompok orang yang terdiri dari hanya satu atau lebih anggota keluarga Bakrie) yang mendapatkan kekuasaan untuk menunjuk pengurusan dan kebijakan, baik melalui kepemilikan saham dengan hak suara, perjanjian, atau dengan cara lainnya), dan bila dimintakan oleh Pemberi Pinjaman, akan dilanjuti dengan pembayaran kepada Pemberi Pinjaman sesuai dengan bagiannya. j) Bila Perusahaan gagal membayar jumlah yang harus dibayarkan dalam Dokumen Keuangan (sebagaimana diartikan dalam Perjanjian), Perusahaan wajib (berdasarkan permintaan dari Agen Fasilitas) membayar bunga dari jumlah tertunggak sejak tanggal jatuh tempo 153 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV sampai dengan tanggal pembayaran. Bunga dari jumlah tertunggak adalah 2% per bulan. k) Wajib membayar bunga tertunggak dari Pinjaman pada tiap hari terakhir dari Periode. l) Wajib mengganti rugi Pemberi Pinjaman, Arranger, Agen Fasilitas, Agen Jaminan dan Rekening Bank (keseluruhannya disebut sebagai "Pihak Pembiayaan") terhadap segala kerugian atau tanggung jawab yang Pihak Pembiayaan tentukan akan atau telah ditanggung (langsung maupun tidak langsung) terkait pajak dari pembayaran berdasarkan Perjanjian ini dan surat antara Pihak Pembiayaan dan Perusahaan yang mengatur biaya-biaya dalam Perjanjian ini. m) Wajib membayar dan mengganti rugi Pihak Pembiayaan atas segala bea materai, pajak tanah, pendaftaran atau pajak serupa yang harus dibayarkan terkait dengan keberlakukan dari Dokumen Pembiayaan (sebagaimana diartikan dalam Perjanjian ini), kecuali untuk pajak yang harus dibayar dalam kaitan dengan penandatanganan Sertifikat Pengalihan (sebagaimana diartikan dalam Perjanjian ini). n) Wajib membayar kepada Pihak Pembiayaan segala biaya yang ditanggung Pihak Pembiayaan dan afiliasinya terkait dengan perubahan peraturan perundang-undangan dan kepatuhan dengan peraturan perundang-undangan. o) Wajib menyerahkan laporan keuangan kepada Agen Fasilitas paling lambat lima hari kerja setelah diserahkan kepada BEI. p) Perusahaan tidak akan dan akan memastikan Arutmin, ICRL atau KPC, Indo Kalsel, Indo Kaltim, SC, KCL, SHL dan Forerunner untuk menanggung Hutang Keuangan (sebagaimana diartikan dalam Perjanjian ini) apabila, setelah memberikan dampak proforma terhadap Hutang Keuangan tersebut, Rasio Keuangan Perusahaan menjadi lebih dari 3,0 banding 1. q) Perusahaan akan memastikan bahwa Arutmin, ICRL atau KPC, untuk menanggung Hutang Keuangan (sebagaimana diartikan dalam Perjanjian ini) apabila, setelah memberikan dampak proforma terhadap Hutang Keuangan tersebut, Rasio Keuangan Arutmin, ICRL atau KPC menjadi lebih dari 1,0 banding 1. r) Perusahaan tidak terlibat dalam amalgamasi, demerger, merger atau reconstruction kecuali apabila syarat ini dipenuhi: s) - Perusahaan adalah perusahaan yang tetap ada atau bila menjadi tidak ada, perusahaan yang baru adalah sah berdiri berdasarkan hukum Indonesia dan wajib mengakui segala kewajiban Perusahaan dalam Perjanjian ini; - Tiada cidera janji yang eksis; dan - Setelah transaksi tersebut, Perusahaan atau perusahaan yang tetap ada dapat menanggung paling tidak US$ 1 dari Hutang Keuangan dalam Pasal 18.7(b) Perjanjian ini. Wajib mengganti rugi tiap Pihak Pembiayaan terhadap segala kerugian yang ditanggung Pihak Pembiayaan sebagai akibat dari: - Pihak Pembiayaan menerima jumlah terkait dengan kewajiban Obligor dalam Dokumen Pembiayaan; atau - Tanggung jawab yang dikonversi menjadi gugatan, bukti, putusan atau penetapan. dalam mata uang selain dari jumlah yang dinyatakan dapat dibayar berdasarkan Dokumen Pembiayaan terkait. t) Wajib mengganti rugi Pihak Pembiayaan terhadap segala kerugian yang ditanggung Pihak Pembiayaan sebagai akibat dari: 154 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV u) - Peristiwa cidera janji; - Kegagalan Obligor untuk membayar jumah yang harus dibayar berdasarkan Dokumen Keuangan pada jatuh temponya; - (selain dari kelalaian atau cidera janji dari Pihak Pembiayaan tersebut) suatu Pinjaman tidak terlaksana setelah permintaan untuk itu diberikan; atau - Pinjaman (atau bagian berdasarkan Perjanjian. dari Pinjaman) tidak dibayarkan Wajib mengganti rugi Agen Fasilitas terhadap segala kerugian yang ditanggung Pihak Pembiayaan sebagai akibat dari: - Menyelidiki tiap kejadian yang diyakini sebagai peristiwa cidera janji; atau - Tindakan yang didasarkan atas pemberitahuan yang menurut Agen Fasilitas adalah benar dan akurat. v) Wajib membayar kepada Pihak Administrasi (Arranger, Agen Fasilitas, Agen Jaminan dan Rekening Bank) segala biaya dan pengeluaran yang ditanggung terkait dengan penyiapan Dokumen Pembiayaan setelah penandatanganan Perjanjian, dan segala perubahan, pengenyampingan atau persetujuan yang dimintakan oleh Obligor atau yang khusus diperbolehkan berdasarkan Perjanjian. w) Wajib mengganti rugi Pihak Pembiayaan atas segala biaya dan pengeluaran akibat dari langkah-langkah yang diambil dalam bagian mitigasi dari Perjanjian. x) Wajib memastikan bahwa Arutmin, ICRL atau KPC, Indo Kalsel, Indo Kaltim, SC, KCL, SHL dan Forerunner tidak menerbitkan saham kepada pihak manapun, kecuali sesuai kondisi dalam Pasal 18.23 Perjanjian. y) Perusahaan tidak akan mengikatkan diri secara langsung maupun tidak langsung dengan (i) penerima manfaat dari 10% atau lebih saham Perusahaan, (ii) PT Bakrie & Brothers Tbk atau Afiliasi dari PT Bakrie & Brothers Tbk, atau (iii) Afiliasi dari Perusahaan, kecuali sesuai dengan ketentuan Pasal 18.25 Perjanjian. z) Berhak membayar lebih awal Pinjaman, berdasarkan pemberitahuan lima hari sebelumnya kepada Agen Fasilitas, dengan jumlah minimum AS$ 5.000.000 dan kelipatannya. aa) Berhak menciptakan jaminan atas saham yang dimilikinya dalam Unrestricted Subsidiary (sebagaimana diartikan dalam Perjanjian) untuk tujuan menjamin Hutang Keuangan atau tanggung jawab lain dari Unrestricted Subsidiary. bb) Berhak setiap saat meminta Anak Perusahaan yang Dimiliki Secara Penuh (sebagaimana diartikan dalam Perjanjian) untuk menjadi Penjamin Tambahan. Bunga : 8% per tahun + LIBOR Jatuh Tempo : 12 Juni 2017 Tujuan Pinjaman : Dana yang diperoleh akan digunakan untuk keperluan Akusisi atas nama KPC. Cidera Janji : antara lain berupa: • • • Perseroan melakukan kegagalan pembayaran atas jumlah terutang pada saat jatuh tempo; mengajukan atau dituntut atas pailit, likudasi atau yang sama dengan hal tersebut (i) Indo Kaltim,(ii) Indo Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SC, (vi) KCL, (vii) SC, (viii) Forerunner, (ix) IndoCoal Resources; di cabut, di berhentikan, di tunda atau di istirahatkan dari efektifnya Kontrak Karya atau kontrak pengoperasion tambang atas KPC atau Arutmin untuk periode 60 hari. 155 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Pembatasan: antara lain berupa: • • • • Perseroan dilarang mengamandemen anggaran dasar yang dapat memberikan dampak negatif yang material tanpa pemberitahuan terlebih dahulu; Apabila Perseroan melakukan penggabungan atau rekonstruksi perusahaan, maka Perseroan harus bertindak sebagai entitas yang menerima penggabungan; Perseroan harus memastikan bahwa setiap deviden tunai dari setiap anak perusahaan yang menjadi pihak dalam perjanjian ini akan di depositkan dalam akun yang telah ditetapkan; Perseroan tidak diizinkan untuk melepaskan kepemilikannya di (i) Indocoal Kalsel,(ii) Indocoal Kaltim, (iii) Arutmin, (iv) KPC, (v) SC, (vi) KCL, (vii) SC, (viii) Forerunner, (ix) ICRL. Hukum Yang Berlaku: Hukum Inggris Jaminan: antara lain berupa: • Pembebanan kepada rekening penerimaan atas nama Perseroan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat; • Jaminan piutang atas nama Perseroan dalam mata uang Rupiah; • Surat kuasa untuk menarik dana; • Gadai 70% saham Arutmin yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh KCL tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 9,5% saham KPC yang dimiliki oleh SHL tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 32,4% saham KPC yang dimiliki oleh SC tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 13,6% saham KPC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Charge 70% saham Indocoal Resources yang dimiliki oleh Forerunner tanggal 1 Oktober 2009; • Charge 99,99% saham SHL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 99,99% saham KCL yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 99% saham SC yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Charge 100% saham Forerunner yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 70% saham Indocoal Kaltim yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009; • Gadai 70% saham Indocoal Kalsel yang dimiliki oleh Perseroan tanggal 1 Oktober 2009. 10. Perjanjian Kredit tanggal 23 Maret 2010 dibuat oleh dan diantara MDB sebagai debitur, Financial Institutions sebagai kreditur awal, Credit Suisse AG, cabang Singapura (sebagai arranger, agen fasilitas, agen jaminan, dan bank pemegang rekening), Credit Suisse International sebagai bank hedging terakhir kali diubah dengan Amendment Letter Tanggal 16 Januari 2014 serta dilengkapi dengan Subordination Agreement tanggal 16 September 2011 dan Security Agreement tanggal 16 September 2013 ("Perjanjian Kredit MDB") Objek Perjanjian : fasilitas pinjaman Nilai Perjanjian : AS$ 360.000.000 Bunga : 7% per tahun + LIBOR Jatuh Tempo : Perjanjian ini sudah jatuh tempo pada tanggal 19 April 2014, dan berdasarkan konfirmasi MDB sedang dalam proses perpanjangan. Tujuan Perjanjian : Digunakan untuk pembayaran rekening pembayaran Opco Acquisition Loan. Cidera Janji cadangan hutang dan : antara lain berupa: • Perseroan melakukan kegagalan pembayaran atas jumlah terhutang pada saat jatuh tempo Pembatasan : antara lain berupa 156 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV • Perseroan dilarang membuat atau mengizinkan penjaminan atas aset-asetnya; • Perseroan dilarang menjual, menghilangkan aset-asetnya memindahtangankan, atau • Perseroan dilarang untuk menjual, mengalihkan atau menghilangkan hutang-hutangnya; Hukum yang berlaku : Hukum Inggris Jaminan : antara lain berupa: • Gadai Saham-saham yang sekarang ada, atau sebanyak 24% saham PT Newmont Nusa Tenggara dan Saham-saham Tambahan; • Surat Kuasa untuk menjual saham yang digadaikan. Hak dan Kewajiban Para Pihak: MDB, antara lain: (a) Membayar hutang secara penuh pada tanggal jatuh tempo. (b) Memberitahu agen fasilitas apabila mengetahui adanya perubahan kontrol dalam MDB. (c) Membayar atau membayar lebih cepat hutang yang diperoleh dari CS beserta bunga dan jumlah lain yang timbul dari dokumen pembiayaan dengan segera. CS, antara lain: (a) Menerima pembayaran pada saat keadaan cidera janji terjadi. (b) Dapat mengalihkan setiap bagian hak dan kewajibannya dalam dokumen pembiayaan secara langsung atau tidak langsung melalui credit default swap, total return swap, sub-participation atau cara sejenis lainnya. (c) Memberikan jumlah pinjaman pada saat dokumen prasyarat telah terpenuhi. 11. Perjanjian Penyelesaian Utang (Debt Settlement Agreement) antara Perseroan ("Pihak Pertama") dan Castleford Investment Holdings Ltd. ("Pihak Kedua") tanggal 10 Juni 2014 ("Debt Settlement Agreement") Pihak Dalam Perjanjian: (i) (ii) Perseroan ("Pihak Pertama"), Castleford Investment Holdings Ltd ("Pihak Kedua") Objek Perjanjian : Penyelesaian nilai utang tersisa sejumlah AS$ 150.000.000 melalui pembayaran dengan saham. Nilai Perjanjian : AS$ 150.000.000 Bunga : Tidak diatur dalam Debt Settlement Agreement mengingat sifat dari Debt Settlement Agreement adalah berupa perjanjian penyelesaian. Hak dan Kewajiban: Hak & Kewajiban para pihak antara lain: (a) Pihak Kedua memiliki kewajiban untuk bertindak sebagai pembeli siaga (standby buyer) (b) Pihak Pertama memiliki kewajiban untuk menyelesaikan pembayaran utang dengan saham. 157 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Klausula Pengakhiran : Perjanjian ini berakhir apabila kewajiban Para Pihak telah dilaksanakan atau perjanjian diakhiri berdasarkan kesepakatan Para Pihak. Jatuh Tempo : Tidak diatur. Tujuan : Pembayaran hutang yang dimiliki Perseroan. Cidera Janji : Tidak diatur dengan jelas namun tentunya apabila Para Pihak gagal dalam melaksanakan kewajibannya berdasarkan perjanjian. Pembatasan : Tidak diatur. Hukum Yang Berlaku: Hukum Indonesia Jaminan : Tidak diatur. 12. Perjanjian Novasi Utang antara Perseroan ("Penerima Novasi"), Castleford Investment Holdings Ltd. ("Kreditor") dan PT Bumi Resources Investment ("Pemberi Novasi") tanggal 5 Juni 2014 ("Perjanjian Novasi") Pihak Dalam Perjanjian: (i) (ii) (iii) Perseroan ("Penerima Novasi"), Castleford Investment Holdings Ltd ("Kreditor") PT Bumi Resources Investment ("Pemberi Novasi") Objek Perjanjian : Pembaruan pihak dalam perjanjian utang piutang tanggal 14 November 2013 antara Pemberi Novasi dan Kreditor ("Kontrak"). Nilai Perjanjian : Tidak disebutkan dalam perjanjian. Bunga : Tidak disebutkan dalam perjanjian. Hak dan Kewajiban: Hak & Kewajiban para pihak antara lain: (a) Pemberi Novasi menyerahkan dan menovasikan kepada Penerima Novasi semua hak, kewajiban dan kepentingan Pemberi Novasi berdasarkan Kontrak; (b) Penerima Novasi akan menikmati semua hak dan keuntungan dari Pemberi Novasi berdasarkan Kontrak dan semua referensi kepada Pemberi Novasi dalam Kontrak akan dibacakan dan ditafsirkan sebagai referensi kepada Penerima Novasi. Pengakhiran : Tidak diatur. Jatuh Tempo : Tidak diatur. Tujuan : Pembaruan pihak dalam Kontrak. Cidera Janji : Tidak diatur dengan jelas namun tentunya apabila Para Pihak gagal dalam melaksanakan kewajibannya berdasarkan perjanjian. Pembatasan : Tidak diatur. Hukum Yang Berlaku: Hukum Indonesia Jaminan : Tidak diatur. 13. Perjanjian Kredit tanggal 14 Juni 2012 dibuat oleh dan antara BRMS sebagai debitur dan Credit Suisse AG, cabang Singapura sebagai kreditur Objek Perjanjian : fasilitas pinjaman Nilai Perjanjian : AS$ 100.000.000 Bunga : 6% per tahun + LIBOR 158 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Jatuh Tempo : Berlaku 12 bulan setelah tanggal penggunaan atau apabila diperpanjang, perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal perpanjangan. Pada tahun 2013, jangka waktu perjanjian ini telah diperpanjang berdasarkan Surat Perubahan (Amendment Letter) tanggal 25 September 2013 sehingga berlaku selama 3 bulan sejak tanggal 19 September 2013 dan berdasarkan keterangan yang kami peroleh dari BRMS perpanjangan sedang dalam prosesdiskusi diantara kedua belah pihak. Tujuan Pinjaman : Pembayaran pengeluaran transaksi sehubungan dengan dokumen pembiayaan dan pendanaan utang yang akan diberikan oleh BRMS kepada DPM untuk pembangunan lokasi tambang. Hukum Yang Berlaku: Hukum Singapura Jaminan : (a) gadai 100.000 saham Calipso yang dimiliki oleh BRMS berdasarkan Perjanjian Gadai Saham tanggal 14 Juni 2012 antara BRMS sebagai pemberi gadai dan Credit Suisse AG, cabang Singapura sebagai penerima gadai. (b) gadai 499.500 saham MC yang dimiliki BRMS atau senilai dengan Rp499.500.000 berdasarkan Akta Perjanjian Gadai Saham No. 67 tanggal 14 Juni 2012 , dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, Notaris di Jakarta, antara BRMS sebagai pemberi gadai dan Credit Suisse AG, cabang Singapura sebagai penerima gadai. (c) 80.000 saham DPM yang dimiliki oleh Gain and Win Pte. Ltd. Hak dan Kewajiban Para Pihak: BRMS, antara lain: (a) Membayar hutang secara penuh pada tanggal jatuh tempo. (b) Memberitahu agen fasilitas apabila mengetahui adanya perubahan kontrol dalam BRMS. (c) Membayar atau membayar lebih cepat hutang yang diperoleh dari CS beserta bunga dan jumlah lain yang timbul dari dokumen pembiayaan dengan segera. CS, antara lain: (d) Menerima pembayaran pada saat keadaan cidera janji terjadi. (e) Dapat mengalihkan setiap bagian hak dan kewajibannya dalam dokumen pembiayaan secara langsung atau tidak langsung melalui credit default swap, total return swap, sub-participation atau cara sejenis lainnya. (f) Memberikan jumlah pinjaman pada saat dokumen prasyarat telah terpenuhi. Pembatasan : (a) BRMS tidak diperbolehkan merubah tahun buku. (b) BRMS antara lain tidak boleh (dan harus menjamin bahwa BRMS, MC, MDB, Calipso, Herald, GW, dan DPM("Grup"): i. Menghilangkan sebagian atau seluruh assetnya baik dalam satu transaksi atau dalam serangkaian transaksi dan baik berhubungan atau tidak, kecuali diantara lainnya mendapat persetujuan dari kreditur mayoritas; dan ii. Mengubah anggaran dasar BRMS dan anggota Grup-nya tanpa persetujuan tertulis dari agen fasilitas. (c) BRMS dan anggota Grup tidak boleh merubah substansi atas jenis kegiatan usaha umum setelah tanggal perjanjian ini. 159 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Klausula Pengakhiran: Tidak diatur Keadaan Cidera Janji: (a) BRMS tidak membayar hutang pada tanggal jatuh tempo kecuali apabila dikarenakan oleh kesalahan teknis atau administratif dan pembayaran dilakukan dalam 3 hari kerja dari tanggal jatuh tempo. (b) BRMS dan anggota Grup dinyatakan secara hukum pailit, tidak mampu membayar atau insolven. (c) BRMS tidak lagi memegang 99,9% saham yang dikeluarkan dalam MC. 14. Perjanjian kredit dengan memakai jaminan No. 5 tanggal 1 Juli 2011 yang dibuat dihadapan Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., Notaris di Jakarta antara BRMS sebagai debitur dan PT Bank Bukopin Tbk sebagai kreditur Objek Perjanjian : Pinjaman fasilitas kredit investasi dengan plafond. Nilai Perjanjian : Rp 10.000.000.000. Bunga : 12% efektif per tahun, terhitung sejak tanggal pencairan dari jumlah pinjaman sampai dengan tanggal pelunasan pinjaman. Jatuh Tempo : 1 Juli 2011 s/d 1 Juli 2016. Tujuan Pinjaman : Pembelian unit kantor yang diterbitkan oleh PT Bakrie Swasakti Utama ("BSU")dan tidak dapat digunakan untuk kepentingan lainnya serta tidak digunakan untuk membayar hutang kepada pihak ketiga. Hukum Yang Berlaku: Hukum Indonesia Jaminan : 1unit ruang perkantoran dengan Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun No. 5157/VI/Karet Kuningan yang terletak di Kuningan seluas 595,88 m2 yang terdaftar atas nama BRMS (proses balik nama telah diproses dan dicatat di buku tanah tanggal 5 Agustus 2011). Hak dan Kewajiban Para Pihak: BRMS, antara lain: (a) Menyerahkan laporan keuangan yang telah di audit setiap tahunnya. (b) Wajib untuk membayar kepda Bukopin suku bunga pinjaman dan kewajiban pokok setiap tanggal 25 dan selamabt-lambatnya dibayar setiap akhir bulan berjalan. (c) Wajib untuk melunasi seluruh jumlah hutang apabila Bukopin tidak bersedia untuk memperpanjang jangka waktu pinjaman. (d) Berhak untuk menerima jumlah hutang pokok setelah memenuhi syarat dan ketentuan dalam perjanjian, yaitu antara lain: i. Melengkapi persyaratan dokumen jaminan; ii. Menyerahkan asli surat pesanan unit kantor yang diterbitkan BSU; dan iii. Menyerahkan salinan bukti pelunasan pembayaran uang muka sebesar 30% atas pembelian unit kantor. Bukopin, antara lain: (a) Berhak untuk menjual barang agunan kredit baik dimuka umum maupun di bawah tangan apabila BRMS tidak dapat membayar kembali hutang-hutangnya pada saat berakhirnya perjanjian ini. (b) Berhak untuk menolak pencairan fasilitas kredit antara lain apabila terjadi penyimpangan tujuan pengunaan kredit. 160 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV (c) Wajib untuk memberikan jumlah hutang pokok kepada BRMS setelah syarat dan ketentuan dalam perjanjian telah dipenuhi. Pembatasan : (a) BRMS tidak akan mengadakan perjanjian pinjaman uang dengen bank-bank lain, lembaga keuangan lainnya, orang-orang lain atau apapun namanya sepanjang yang mengenai ha katas jaminan yang diberikan nasih menjadi jaminan hutang BRMS kepada Bukopin. (b) BRMS dilarang untuk menyewakan, mengalihkan/memindahkan barang-barang yang telah dijaminkan tanpa izin tertulis terlebih dahulu dari Bukopin. 15. Akta Perjanjian Pembiayaan Murabahah No.162 tanggal 11 April 2011 dibuat dihadapan Arry Supratno, S.H., Notaris di Jakarta, antara BRMS sebagai kreditur dan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk sebagai kreditur Objek Perjanjian : Fasilitas pembiayaan Al murabahah Nilai Perjanjian : Rp 20.000.000.000 Bunga : Tidak diatur Jatuh Tempo : 11 April 2011 s/d 11 April 2016 Tujuan Pinjaman : Membiayai pembelian Epicentrum Jaminan : 1 unit ruang kantor dengan Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun No. 5106/x yang terletak di Kuningan seluas 1.194,34 m2 yang terdaftar atas nama BRMS(proses balik nama telah diproses dan dicatat di buku tanah tanggal 13 Juli 2011) Pembatasan : BRMS sepakat untuk tidak melakukan hal-hal, antara lain sebagai berikut: ruang kantor di Bakrie Tower Gedung (i) mengadakan konsolidasi atau penggabungan ke dalam suatu badan hukum lain atau menjual saham-sahamnya kepada pihak ketiga (ii) memindahkan hak atas batang-barang yang sudah dijaminkan kepada Bank Muamalat (iii) mengadakan perubaan pada susunan pengurusan dan perubahan anggaran dasar, kecuali telah mendapatkan persetujuan dari Bank Muamalat Hukum Yang Berlaku: Hukum Indonesia Hak dan Kewajiban Para Pihak: BRMS, antara lain: (a) Wajib membayar denda keterlambatan sebesar Rp2.000.000 per bulan tunggakan yang dimulai sejak tanggal jatuh tempo angsuran sampai dengan pembayaran. (b) BRMS wajib menanggung biaya jasa notaris/penasihat hukum/pengacara jika dibutuhkan. (c) Apabila BRMS cidera janji, segala ongkos yang dikeluarkan oleh Bank Muamalat dalam mengadakan proses dan mendapatkan penasihat hukum/pengacara untuk menagih fasilitas pembiayaan berikut margin keuntungan jual-beli tersebut akan dibebankan kepada BRMS. (d) Berhak menerima fasilitas apabila BRMS telah menyediakan, antara lain, akta pendirian berikut akta perubahannya, dan dokumen asli dari jaminan kepada Bank Muamalat. 161 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Bank Muamalat, antara lain: Wajib untuk menyediakan fasilitas pembiayaan kepada BRMS apabila syarat dan ketentuan dalam perjanjian telah dipenuhi oleh BRMS. Klausula Pengakhiran:Tidak diatur Keadaan Cidera Janji: Seluruh fasilitas pembiayaan akan menjadi jatuh tempo dan seluruh kewajiban BRMS harus dibayarkan kepadaBank Muamalat secara seketika, antara lain, apabila: (a) BRMS tidak tepat waktu untuk membayar angsuran berikut margin keuntungan jual beli tersebut; (b) Jaminan milik BRMS dinilai tidak lagi merupakan jaminan yang cukup menurut penetapan Bank Muamalat; dan/atau (b) BRMS mengajukan permohonan resmi kepada pengadilan negeri untuk dinyatakan pailit atau terhdap dilancarkan suatu tindakan yang di dalam waktu 60 hari takwin tersebut, akan menjurus kepada suatu pernyataan pailit dari BRMS. 16. Akta Perjanjian Kredit No. 18 tanggal 21 Desember 2007 yang dibuat dihadapan Veronica Sandra Irawaty Purnadi, SH, Notaris di Jakarta, Antara PT Bank Central Asia Tbk sebagai kreditur dan KPC sebagai debitur 1 dan AI sebagai debitur II sebagaimana diubah dengan terakhir dengan amandemen terakhir berdasarkan Akta No. 35 tanggal 30 September 2013 yang dibuat dihadapan Veronica Sandra Irawaty Purnadi, SH, Notaris di Jakarta ("Perjanjian Kredit BCA"). Nilai Perjanjian : Tidak melebihi AS$75.000.000 yang meliputi multi fasilitas yakni Bank Guarantee Facility, Standby Letter of Credit dan Letter of Credit Bunga : Saat hari pertama fasilitas tersedia sampai dengan hari ke21 bunga dikenakan apabila tidak terjadi pembayaran. Saat hari ke 22 sampai ke 90 - 4% Hari ke 91 - seterusnya - 8% Jatuh Tempo : Fasilitas tersebut akan tersedia sejak 2 Juni 2013 - 2 Juni 2014 yang akan jatuh tempo sejak dilakukannya impor barang oleh debitur terkait dengan tujuan dari perjanjian ini dengan cara sebagaimana diatur dalam perjanjian. Tujuan : Untuk menggaransi tender pertambangan yang disuplai kepada konsumen debitur, membeli barang modal. Hukum yang Berlaku : Hukum Indonesia Hak dan Kewajiban : Debitur wajib antara lain untuk: - Menggunakan fasilitas sebagaimana seharusnya; - Menaati peraturan hukum yang berlaku; - Menyediakan BCA dengan setiap informasi tertulis apabila terdapat proses litigasi; - Menjaga hak kekayaan intelektual yang dimiliki; - Menjaga EBITDA rasio agar tidak kurang dari 2x. Pengakhiran : Perjanjian ini berakhir apabila sepakat diakhiri oleh para pihak atau dialihkan oleh BCA kepada pihak ketiga. Cidera Janji : Cidera janji yang ditur dalam perjanjian ini antara lain: - Apabila debitur gagal bayar; 162 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV - Pembatasan : Pembatasan yang diterapkan kepada debitur antara lain: - Jaminan Tidak mentaati ketentuan yang diatur dalam perjanjian; Hutang debitur pada pihak ketiga lainnya menjadi harus dibayarkan. Debitur dilarang untuk ikut serta dalam transaksi material kecuali dalam arm's length basis; Mengajukan permohonan pailit; Menjual sebagian atau seluruh asetnya dalam satu transaksi atau beberapa transaksi; Melakukan akuisisi, merger; Melakukan perubahan status perusahaan. : Cash collateral dengan jumlah kurang dari 25% dari jumlah Bank Guarantee/Standby Letter of Credit/Sight Letter of Credit. 17. Perjanjian Perubahan dan Pernyataan Kembali tanggal 1 April 2011 atas Perjanjian Fasilitas Inter-Company Loan tanggal 28 Oktober 2010 dibuat oleh dan diantara DPM sebagai debitur dan BRMS sebagai kreditur Objek Perjanjian :Fasilitas pinjaman antar perusahaan Nilai Perjanjian : AS$ 200.000.000 Bunga : 8% per tahun yang mulai dikenakan setelah DPM berporduksi komersial Jatuh Tempo : Perjanjian ini berlaku selama 60 bulan setelah tanggal pertama di bulan berikutnya pada saat rata-rata produksi harian BRMS setidaknya mencapai 70% dari kapasitas tambang atau tanggal dimana BRMS telah memproduksi 12.000 ton zinc concentrate dan 5.000 ton lead concentrate Tujuan Pinjaman : Pembangunan fasilitas pertambangan, tujuan umum perusahaan lainnya, dan tujuan lain yang mana dari waktu ke waktu dapat ditentukan oleh DPM berdasarkan kewenanganya sendiri Hukum yang Berlaku: Hukum Indonesia Jaminan : Tidak diatur Pembatasan : (a) Apabila terjadi perubahan pemegang saham pengendali DPM dimana BRMS tidak lagi sebagai pemegang saham baik secara langsung maupun tidak langsung melalui anak perusahaannya yang dimiliki oleh BRMS sepenuhnya atau setidaknya 51% dari DPM dan BRMS tidak lagi menjadi pengendali DPM, maka BRMS dapat memberitahukan DPM bahwa fasilitas akan segera dibatalkan dan DPM harus membayar kembali atau melakukan pembayaran kembali dengan cepat atas utang yang dimiliki. (b) Salah satu pihak tidak dapat mengalihkan hak dan kewajiban dalam perjanjian ini tanpa persetujuan dari pihak lain. Klausula Pengakhiran:Tidak diatur Keadaan Cidera Janji:DPM tidak membayarkan hutang pada tanggal jatuh tempo. Hak dan Kewajiban Para Pihak: BRMS, antara lain: (a) Dapat meminta pembayaran hutang berserta bunga kepada DPM. 163 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV (b) BRMS tidak dapat meminta pembayaran hutang sebelum tanggal produksi komersial. (c) BRMS dapat memberitahu kepada DPM bahwa fasilitas akan segera dibatalkan apabila terjadi perubahan kontrol dalam DPM. DPM, antara lain: (a) Membayar kembali pinjaman dalam 20 kali angsuran per tiga bulan. (b) Membayar atau membayar lebih cepat hutang yang diperoleh dari BRMS beserta bunga dan jumlah lain yang timbul dari dokumen pembiayaan dengan segera. 18. Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan tanggal 14 Juni 2012 dibuat oleh dan diantara BRMS sebagai kreditur dan DPM sebagai debitur Objek Perjanjian :Pinjaman antar perusahaan Nilai Perjanjian : AS$ 100.000.000 Bunga : 6% per tahun yang mulai dikenakan pada tanggal yang jatuh 12 bulan setelah tanggal DPM mulai secara komersial mengoperasikan fasilitasfasilitas pertambangannya yang dibangun di Sumatera Utara Jatuh Tempo : Perjanjian ini berlaku sampai dengan dilunasinya pinjaman dengan ketentuan bahwa pinjaman tersebut selambat-lambatnya akan dilunasi dalam 12 bulan setelah tanggal penggunaan atau apabila diperpanjang, perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal perpanjangan Tujuan Pinjaman : Membiayai keperluan modal kerja dan pembelanjaan modalnya secara umum yang timbul dalam pengembangan usaha pertambangannya Jaminan : Tidak diatur Pembatasan : DPM berdasarkan ketentuan dalam perjanjian ini tidak dapat mengalihkan perjanjian ini kecuali dengan persetujuan tertulis sebelumnya dari BRMS Hukum yang Berlaku: Hukum Indonesia Keadaan Cidera Janji: (a) DPM tidak melaksanakan janji atau kewajiban yang harus dilaksanakan berdasarkan perjanjian ini (atau setiap perjanjian atau dokumen tambahan yang dibuat sehubungan dengan perjanjian ini); atau (b) pernyataan atau jaminan yang dibuat oleh DPM dalam perjanjian ini terbukti salah ketikda dibuat dalam hal apapun yang bersifat material. Hak dan Kewajiban Para Pihak: BRMS, antara lain: Menyediakan pinjaman apabila permintaan dikeluarkan DPM telah disetujui oleh BRMS. penggunaan yang DPM, antara lain: Menerima pinjaman tidak lebih dari US$100.000.000. 19. Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan tanggal 14 September 2011 antara Arutmin sebagai kreditur dan Bhira Investment Ltd sebagai debitur. Nilai perjanjian : AS$ 150.000.000 164 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Bunga : 3 bulan LIBOR + 2% per tahun. Jatuh Tempo : Berdasarkan permintaan dari Arutmin (on demand repayment). Hak dan Kewajiban : Debitur diharuskan membayar fasilitas saat adanya permintaan dari Arutmin. Tujuan : Untuk modal kerja. Pengakhiran : Apabila fasilitas menjadi diminta untuk dibayarkan oleh kreditur kepada debitur. Cidera Janji : Apabila salah satu pihak dalam Perjanjian Kredit II tidak melakukan hal-hal yang diatur dalam Perjanjian Kredit II. Pembatasan : Tidak diatur. Hukum yang berlaku : Hukum Indonesia. Jaminan : Tidak diatur. 20. Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan tanggal 1 Oktober 2012 antara Arutmin sebagai kreditur dan PT Mitratama Perkasa sebagai debitur. Nilai perjanjian : AS$ 32.000.000 Jatuh Tempo : Berdasarkan permintaan dari Arutmin (on demand repayment). Bunga : 3 bulan LIBOR + 2% per tahun. Hak dan Kewajiban : Debitur diharuskan membayar fasilitas saat adanya permintaan dari Arutmin. Tujuan : Untuk modal kerja. Cidera Janji : Apabila salah satu pihak dalam Perjanjian Kredit III tidak melakukan hal-hal yang diatur dalam Perjanjian Kredit III. Pengakhiran : Apabila fasilitas menjadi diminta untuk dibayarkan oleh kreditur kepada debitur. Pembatasan : Tidak diatur. Hukum yang berlaku : Hukum Indonesia. Jaminan : Tidak diatur. 21. Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan tanggal 14 September 2011 antara Arutmin sebagai kreditur dan Perseroan sebagai debitur. Nilai perjanjian : AS$ 350.000.000 Bunga : 3 bulan LIBOR + 2% per tahun. Hak dan Kewajiban : Debitur diharuskan membayar fasilitas saat adanya permintaan dari Arutmin. Jatuh Tempo : Berdasarkan permintaan dari Arutmin (on demand repayment). Tujuan : Untuk modal kerja. Hukum yang berlaku : Hukum Indonesia. Cidera Janji : Apabila salah satu pihak dalam Perjanjian Kredit III tidak melakukan hal-hal yang diatur dalam Perjanjian Kredit III. Pengakhiran : Apabila fasilitas menjadi diminta untuk dibayarkan oleh kreditur kepada debitur. Pembatasan : Tidak diatur. Jaminan : Tidak diatur. 165 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV 22. Perjanjian Pengakuan Utang CPM denganPerseroan tanggal 12 Februari 2010 Nilai perjanjian : AS$ 13.430.060 Bunga : tidak diatur. Jatuh Tempo : tidak diatur. Tujuan Pinjaman : Untuk membiayai kegiatan usaha yang dilakukan CPM. Pembatasan : tidak diatur. Jaminan : tidak diatur. Hukum yang berlaku : Hukum Indonesia 23. Perjanjian Pengakuan Utang (Acknowledgement of Indebtedness) antara Perseroan ("Kreditor") dan GM ("Debitor") tanggal 31 Desember 2009 Nilai Perjanjian : AS$ 2,532,444,15 Bunga : Tidak ada Jatuh Tempo : 14 hari kerja setelah Perseroan menyampaikan secara resmi permintaan tertulis pembayaran kembali jumlah terhutang Tujuan Pinjaman : Untuk membiayai kegiatan usaha yang dilakukan GM Pembatasan : Pembayaran hutang dengan i) konversi seluruh atau sebagian hutang menjadi saham baru dalam GM dan (ii) pembayaran tunai sesuai dengan permintaan Perseroan paling lambat 14 hari kerja setelah Perseroan menyampaikan secara resmi permintaan tertulis pembayaran kembali jumlah terhutang. Jaminan : Tidak diatur 24. Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan tanggal 30 September 2011 antara KPC dan Perseroan. Nilai perjanjian : AS$ 350.000.000 Bunga : 3 bulan LIBOR + 2% per tahun. Jatuh Tempo : Berlaku sejak April 2011 dan harus dibayarkan apabila diminta setelah dividen diterima oleh Perseroan dari KPC. Tujuan Pinjaman : Penambahan modal kerja bagi debitur. Hukum yang berlaku : Hukum Indonesia 25. Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan tanggal 30 September 2011 antara KPC dan Bhira Investments Ltd. Nilai perjanjian : AS$ 150.000.000 Bunga : 3 bulan LIBOR + 2% per tahun. Jatuh Tempo : Berlaku sejak 15 Mei 2011 dan harus dibayarkan apabila diminta setelah dividen diterima oleh Perseroan dari KPC. Tujuan Pinjaman : Penambahan modal kerja bagi debitur. Hukum yang berlaku : Hukum Indonesia 26. Perjanjian Pinjaman Antar Perusahaan tanggal 1 Juli 2012 antara KPC dan PT Mitratama Perkasa Nilai perjanjian : AS$ 12.500.000.000 166 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Bunga : 3 bulan LIBOR + 2% per tahun. Jatuh Tempo : Berlaku sejak 1 Juli 2012 sampai dengan 30 Juni 2017. Tujuan Pinjaman : Penambahan modal kerja bagi debitur. Hukum yang berlaku : Hukum Indonesia Dalam perjanjian-perjanjian tersebut diatas tidak terdapat ketentuan yang dapat membatasi Perseroan untuk melaksanakan transaksi PUT IV dan tidak terdapat ketentuan/pembatasan (negative covenant) yang dapat merugikan pemegang saham publik. 167 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV 11. Keterangan Tentang Perkara Hukum yang sedang Dihadapi Perseroan, Anak Perusahaan, Direksi dan Komisaris Saat ini Perseroan dan anak-anak perusahaan serta masing-masing Komisaris dan Direksi Perseroan tidak mempunyai perkara hukum, kecuali sebagaimana diungkapkan dibawah ini, dimana perkara hukum tersebut tidak akan mempengaruhi jalannya usaha Perseroan. No 1 No. Perkara Putusan 09/pdt.G/2012/ Pn.Sgt Pihak Sengketa Nilai Sengketa Hasil Putusan Status Terakhir 1. Hj. Arifin sebagai Penggugat Sengketa lahan tanah seluas 500 Ha Rp. 55.000.000.000 1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya pada tanggal 10 Oktober 2012 Menunggu Kasasi di tiingkat MA 2. KPC sebagai Tergugat 2. Banding di PT di Smd: Putusan Nomor : 40/PDT/2013/PT. KT.SMDA dengan putusan Membatalkan putusan PN Sangatta No. 09/Pdt.G/2012/P N.Sgt dan menolak gugatan Penggugat 2 03/Pdt.G/2006/ PN.Sgt 1. KPC sebagai Penggugat Sengketa tanah Rp. 288.000.000 dan seluas 11,5 Ha US$ 612.000 2. Kelompok Tani Masyarakat Bengalon sebagai Tergugat I 3. 3 06/Pdt.G/2005/ PN.Sgt Kades Sekerat sebagai Tergugat II 2. Banding di PT Samarinda dengan no putusan No. 44/PDT/2011/PT .KT.SMDA dan dimenangkan oleh Penggugat 1. Adji Sapri Bin Adji Bambang Amir sebagai Penggugat Sengketa tanah 2. KPC sebagai Tergugat I Ha Rp. 3,448,731,360,000 seluas 33,835 4 08/Pdt.G/2004/ Kepala 1. Kelompok Tani Bersatu sebagai 1. Menolak gugatan Penguggat 2. Banding di PT Samarinda dengan no Putusan 92/PDT/2008/PT .KT.SMDA dengan hasil dtolak oleh PT Samarinda 3. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kutai Timur sebagai Tergugat II 4. 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya Sengketa Rp. 21.707.000.000 168 1. Mengabulkan gugatan Putusan MA tgl. 1 Juli 2011 menguatkan putusan PN Sangatta. Berdasarkan surat dari Panitera PN Sangatta No. W18U7/50/KH.01.06/ II/2014 tgl. 4 Maret 2014 dinyatakan bahwa kasus ini telah BHT Putusan MA No. 838 K/Pdt/2011 tgl. 4 Januari 2012 menolak permohonan kasasi Penggugat Berdasarkan Surat dari Panitera PN Sangatta No. W18U7/50/KH.01.06/ II/2014 tgl. 4 Maret 2014 dinyatakan bahwa kasus ini telah BHT Putusan MA No. 1599 K/Pdt/2008 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV No No. Perkara Putusan Pihak Sengketa Penggugat PN.Sgt Nilai Sengketa Tanah seluas 2. KPC sebagai Tergugat I 300 Ha 3. Tim Penyelesaian Masalah Pertanahan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2001 sebagai Tergugat II 5 536/Pdt.G/2010 /PN.JKT SEL Kepala DPRD Kutai Timur sebagai Tergugat IV 1. Arutmin Indonesia sebagai Tergugat 2. PT Malindo Jaya Diraja sebagai Penggugat 3. 6 31/G/2013/PTU N.BJM 1. PT Arutmin Indonesia sebagai penggugat 2. 7 10/G/2014/PTU N-JKT 11/G/2014/PTU Bupati Tanah Bumbu sebagai Tergugat 1. PT Arutmin Indonesia sebagai Penggugat 2. 8 Kementerian ESDM sebagai Tergugat II Menteri ESDM sebagai Tergugat 1. PT Arutmin Status Terakhir Penggugat untuk seluruhnya tgl. 26 Juni 2009 yaitu menolak permohonan kasasi Penggugat. 2. Banding di PT Samarinda dengan No Putusan 13/PDT/2006/PT . KT.SMDA dan dimenangkan oleh Tergugat (KPC) 4. Bupati Kutai Timur sebagai Tergugat III 5. Hasil Putusan Tumpang tindih izin yang dimiliki oleh PT Malindo Jaya Diraja dengan Konsesi tambang yang diberikan kepada Perseroan Terbitnya keputusan Izin usaha Pertambangan Operasi Produksi kepada PT Autum Bara Energi yang tumpang tindih dengan izin yang dimiliki oleh perseroan PTArutminIndon esiamengajukan gugatan terhadapKemen terian Energidan Sumber Daya Mineraluntukme ncabutSurat KeputusandariM enteriEnergidan Sumber Daya Mineral Nomor1022K/30 /DJB/2013tenta ng PenyesuaianKo ntrakBatubaraD aerahKerja diMasaOperasi ProduksiPTArut minIndonesiaK W00PB0192(D U316) tanggal24 Oktober 2013, yangmengurang iwilayah pertambanganA rutminsebanyak 10.610,13hektar atau97,41% dari daerahsebelum nya PT Arutmin 169 Berdasarkan Surat Panitera PN Sangatta No. W18U7/50/KH.01.06/I I/2014 tgl. 4 Maret 2014 dinyatakan bahwa kasus ini telah BHT Rp. 11.066.099.500.00 1. Perkara dimenangkan oleh Tergugat di PN, JKT.SEL Menunggu Putusan Banding di pengadilan tinggi Jakarta N/A Masih dalam proses di tingkat pertama Menungggu putusan PTUN Banjarmasin N/A Masih dalam proses di tingkat pertama Menunggu putusan PTUN Jakarta N/A Masih dalam Menunggu PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV No No. Perkara Putusan Pihak N-JKT 2. 9 02/G/2014/PTU N-BJM Sengketa Indonesia sebagai penggugat Menteri ESDM sebagai tergugat 1. CV Putra Parahyangan Mandiri sebagai Penggugat 2. Bupati Bumbu tergugat 3. tanah sebagai PT Arutmin sebagai tergugat 1 Nilai Sengketa Indonesia mengajukan gugatan terhadap Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk mencabut Surat Keputusan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1023K/30/DJB/2 013 tentang Penyesuaian Kontrak Batubara Daerah Kerja di Masa Operasi Produksi PT Arutmin Indonesia di DU314 tanggal 24 Oktober 2013, yang mengurangi wilayah pertambangan Arutmin sebanyak 643,98 hektar atau 87,26% dari daerah sebelumnya. Arutmin juga mengaku wajib Departemen Energi dan Surat Keputusan rilis Sumber Daya Mineral tentang Persetujuan Pelepasan DU 316/Kalsel Wilayah Pertambangan CVPutraParahy anganMandiri, sebuahIUPpem egangNo.545/0 30/IUPOP/D.PE/2010, mengajukan gugatan terhadapBupati Tanah Bumbuuntukme ncabutizin pertambangany angtumpang tindih denganKontrak BatubaraArutmi nKerjadidaerah DU322/Kalsel(Asa m-Asam) berdasarkan Putusan Mahkamah AgungNomor26 170 N/A Hasil Putusan Status Terakhir proses di tingkat pertama putusan PTUN Jakarta Masih dalam proses di tingkat pertama Menunggu putusan PTUN Banjarmasin PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV No 10 No. Perkara Putusan 08/G/2014/PTU N-BJM Pihak Sengketa 1. PT Arutmin Indonesia sebagai Penggugat 2. Bupati Bumbu Tergugat tanah sebagai 3. CV Akbar Mitra jaya sebagai Tergugat I 11 09/G/2014/PTI M.BJM 1. PT Arutmin Indonesia sebagaiPenggugat 2. Bupati Tanah Laut sebagai Tergugat I 3. CV Akbar Mitra jaya sebagai Penggugat 2 12 11698/12 1. PT Thies Contractor Indonesia sebagai penggugat 2. PT Arutmin Indonesia sebagai tergugat 13 BS3007/13 1. PT Thies Contractor Indonesia sebagai penggugat 2. PT Arutmin Indonesia sebagai Tergugat 6K/TUN/2010. Arutminmengaju kan gugatan terhadapBupati Tanah Lautuntuk mengeluarkanIU PPTAlamDutaK alimantan(IUP No545/04IUP.OP/DPE/20 11) yangtumpang tindih denganKontrak BatubaraArutmi ndi idaerahkerja wilayah DU322/Kalsel. Arutminmengaju kan gugatan terhadapBupati Tanah Lautuntuk mengeluarkanC VAkbarMitraJay aIUP(IUP No545/61IUP.EKS/DPE/2 010) yangtumpang tindih denganKontrak BatubaraArutmi ndiwilayah kerja DU-322/Kalsel. PT Thiess Contractors Indonesia telah memulai proses di Mahkamah Agung Queensland mengklaim jumlah AS$ 14,078,219.65 dari Arutmin terhadap berbagai item di bawah End Of Year 2010 Pemberitahuan, ditambah bunga yang diperoleh @ 10% per tahun mulai dari 1 Januari 2011 ditambah biaya legal Arutmin telah diterapkan pada Mahkamah Agung Queensland untuk pesanan sebuah deklarasi bahwa "Pemutusan Event" ada sesuai dengan pasal 14.3 Perjanjian Operasi Mining Services yang diubah dan dinyatakan 171 Nilai Sengketa Hasil Putusan Status Terakhir N/A Masih dalam proses di tingkat pertama Menungu putusan PTUN Banjarmasin N/A Masih dalam proses di tingkat pertama Menunggu Putusan PTUN Banjarmasin US$ 14,078,219.65 Masih dalam proses di tingkat pertama Menunggu putusan MA di Queensland N/A Masih dalam proses di tingkat pertama Menunggu putusan MA di Queensland PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV No 14 No. Perkara Putusan BS5460/13 Pihak 1. PT Thies Contractor Indonesia sebagai penggugat 2. PT Arutmin Indonesia sebagai tergugat 15 BS5460 1. PT Thies Contractor Indonesia sebagai Penggugat 2. PT Arutmin Indonesia sebagai Tergugat 16 BS3007/13 1. PT Thies Contractor Indonesia sebagai penggugat 2. PT Arutmin Indonesia sebagai Tergugat Sengketa kembali antara Arutmin dan PT Thiess Contractors Indonesia tanggal 9 Pebruari 2009 PT Thiess ContractorsIndo nesiatelahmemu lai prosesdiMahka mah AgungQueensla ndmengklaimju mlahAS$7,903, 522.00dariArut minterhadapvari asisesuai denganKlausul 8(terkait dengan kewajibanArutmi nuntuk memperoleh tanahuntuk operasiThiess) dariAROAMS, ditambah bungayang diperoleh@10% per tahun mulaidari30 Juni 2012ditambahbi aya legal. PT Thiess ContractorsIndo nesiatelahmemu lai prosesdiMahka mah AgungQueensla nd, mengklaimjumla hAS$4,701,270. 65dariArutminte rhadap berbagaiitemdi bawahEnd OfYear 2011Pemberita huan, ditambah bungayang diperoleh@10% per tahun mulai1 Januari 2012ditambahbi aya legal. PT Thiess ContractorsIndo nesiatelahmemu lai prosesdiMahka mah AgungQueensla nd, mengklaimArut mintelah melanggarPerja njian DistribusiKastan ggal 27 Juni2007 danolehpelangg aran tersebut, Thiessmencarid eklarasidanperi 172 Nilai Sengketa Hasil Putusan Status Terakhir US$ 7,903,522.00 Masih dalam proses di tingkat pertama Menunggu putusan MA di Queensland US$ 4,701,270.65 Masih dalam proses di tingkat pertama Menunggu putusan MA di Queensland N/A Masih dalam proses di tingkat pertama Menunggu putusan MA di Queensland PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV No. Perkara Putusan No 17 No.04/G.TUN/2 011/PTUN.PL Pihak Sengketa 1. PT Citra Palu Minerals sebagai sebagai penggugat ntah menahanArutmi nuntuk melarangArutmi ndari melakukan, terlibat, ataupengadaan denganpihak ketiga; LayananDMPterkait dan jasaAT2terkait. Keputusan Bupati Tolitoli No. 40 Tahun 2010 tentang persetujuan Peningkatan Izin usaha Pertambangan eksplorasi menjadi izin usaha Pertambangan Operasi produksi kepada PT Inti cemerlang 2. Bupati Toli Toli sebagai tergugat I Nilai Sengketa Tidak terdapat nilai sengketa Hasil Putusan 1. PT CPM sebagai penggugat menang dan gugatannya dikabulkan oleh PTUN Palu Status Terakhir Menunggu putusan PK dari MA 2 Banding di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Makasar dengan No Putusan 122/B.TUN/2011 /PT.TUN.MKS, tanggal 3 Nopember 2011 dan dimenangkan oleh Penggugat (PT Citra Palu Minerals) Selain yang telah diungkapkan dalam Prospektus di atas, Perseroan dan Anak Perusahaan saat ini tidak sedang menjadi pihak baik dalam perkara perdata, perkara hubungan industrial, perkara pajak, perkara tata usaha negara, tidak sedang terdaftar sebagai pihak di dalam register perkara pidana, tidak sedang terlibat dalam perkara di BANI, dan tidak sedang menjadi termohon dalam perkara kepailitan di Pengadilan Niaga, serta tidak sedang terlibat dalam perselisihan lain di luar pengadilan termasuk menerima somasi, yang bersifat material dan dapat mempengaruhi kelangsungan usaha utama Perseroan dan anak perusahaan secara negatif. Adapun untuk perkara-perkara yang melibatkan Perseroan dan/atau Anak Perusahaan yang diungkapkan dalam Prospektus di atas, perkara-perkara tersebut tidak akan mempengaruhi kelangsungan usaha utama Perseroan dan anak perusahaan secara negatif. Tabel dibawah ini menyajikan keterangan mengenai luas lahan yang disengketakan beserta perkiraan jumlah cadangan dalam lahan yang disengketakan tersebut: 1 KPC Haji Arifin CS 500,00 Cadangan Batubara Lokasi Terkait (juta ton) 0(*) 2 Arutmin PT Malindo Jaya Diraja DU. 318 Satui 2.221,10 47 3 Arutmin PT Autumn Bara Energi DU. 322 Asam Asam Mulia 17,27 4 Arutmin PT Putra Parahyangan DU. 322 Asam Asam Mulia 62,89 5 Arutmin CV Akbar Mitra Jaya DU. 322 Asam Asam Mulia 122,47 6 Arutmin PT Anzawara Satria DU. 314 Bunati 549,98 No. Entitas Anak Pihak ketiga terkait Tumpang Tindih Lahan Lokasi Tumpang Tindih Lahan Sangatta (*) Luas Lahan Tumpang Tindih (hektar) Estimasi Jumlah Batubara Tumpang Tindih (juta ton) 0(*) 3,11 1,21 244 4,40 8,57 4 2,87 Keterangan: wilayah dumping, (*) Keterangan: Luas Area KPC 90.938 ha; Luas Area Arutmin 59.261 ha; total luas area KPC + Arutmin 150.199 ha (*) Keterangan: Cadangan Batubara KPC 1.160 juta ton; Cadangan batubara Arutmin 397 juta ton; total cadangan batubara KPC dan Arutmin 1.557 juta ton.(berdasarkan laporan tahunan PT Bumi Resources Tbk tahun 2013) 173 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV IX. 1. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN Umum PT Bumi Resources Tbk (“Perseroan”), berkedudukan di Jakarta, adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian No. 130, tanggal 26 Juni 1973, sebagaimana telah diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar, No. 103, tanggal 28 November 1973, yang keduanya dibuat di hadapan Djoko Soepadmo,S.H., notaris di Surabaya. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Keputusan No. Y.A. 5/433/12 tanggal 12 Desember 1973, didaftarkan di buku Register Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 27 Desember 1973 dengan nomor pendaftaran 1824/1973 dan telah diumumkan dalam BNRI No. 1 tanggal 2 Januari 1974, Tambahan No. 7. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah berdasarkan Akta Berita Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ketiga No.68, tanggal 3 April 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara, yakni mengenai Pasal 14 ayat (2), Pasal 15 ayat (3), Pasal 17 ayat (2) serta penegasan kembali seluruh anggaran dasar Perseroan. Sebagai informasi, dengan telah diundangkannya Undang-undang No. 40 Tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas, berdasarkan Pasal 29 ayat (1) dan Pasal 30 ayat (1) UUPT tersebut, pendaftaran perubahan anggaran dasar Perseroan dalam Daftar Perseroan dan pengumuman dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia dilaksanakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Perseroan berdomisili di Jakarta, dengan kantor berlokasi di Bakrie Tower, Lantai 12, Rasuna Epicentrum,Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan - 12940. 2. Kegiatan Usaha Berdasarkan anggaran dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang perdagangan, perindustrian, perbengkelan, pertanian, pertambangan, pengangkutan, real-estate, jasa dan agen/perwakilan. Saat ini, kegiatan usaha utama Perseroan melalui anak perusahaannya adalah melakukan penambangan di permukaan tanah (surface open cut mining) dengan hasil tambang utama berupa batu bara thermal dari pertambangannya di Indonesia. Perseroan memegang ijin dari pemerintah Indonesia untuk melakukan penambangan batu bara di area konsesi seluas kurang lebih 90.960 hektar di Kalimantan Timur sampai 2021 dan di daerah konsesi lain kurang lebih seluas 70.153 hektar di Kalimantan Selatan sampai 2020. Sampai dengan informasi ini diumumkan, Perseroan memiliki sebanyak enam pertambangan yang telah beroperasi komersial tambang-tambang di Sangatta dan Bengalon dioperasikan oleh anak perusahaannya PT Kaltim Prima Coal, pengekspor batu bara terbesar di dunia, dan tambang-tambang di Senakin, Satui, Mulia Asam-Asam dan Batulicin dioperasikan oleh anak perusahaannya yaitu Arutmin. Perseroan melakukan kegiatan pertambangan sumber daya mineral lainnya, yaitu emas dan tembaga melalui anak-anak perusahaannya baik di Indonesia maupun di Afrika. Tambang lain yang dimiliki Perseroan termasuk: a) Kepemilikan 80% pada PT Gorontalo Minerals yang memiliki hak pada konsensi tambang seluas 36,070 ha di Sulawesi Utara, Indonesia; Tahun 2005 Perseroan membeli 80% saham PT Gorontalo Minerals dari BHP Minerals. Sisanya dimiliki oleh BUMN (PT Aneka Tambang (Persero) Tbk). PT Gorontalo Minerals adalah perusahaan pertambangan generasi ke tujuh yang berlokasi di Sulawesi bagian utara sebelah timur kota Gorontalo. Program pemboran yang ekstensif telah dilakukan dan mengidentifikasi adanya tembaga ataupun emas. Aktivitas di tahun 2006 difokuskan pada pekerjaan survei di wilayah yang belum dieksplorasi dengan hasil yang menjanjikan, memperkuat opini bahwa PT Gorontalo Minerals merupakan investasi yang sangat menarik untuk Perseroan. b) Kepemilikan 100% pada PT Citra Palu Minerals yang memiliki hak pada konsensi tambang seluas 138.889 hektar di Sulawesi Tengah, Indonesia dan 174 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Di tahun 2005 Perseroan membeli 99,99% saham PT Citra Palu Minerals dari Newcrest Mining Group. PT Citra Palu Minerals adalah perusahaan kontrak pertambangan generasi ke enam yang berlokasi di propinsi Palu, Sulawesi Tengah. Setelah di relinguish, kontrak kerja ini terdiri atas enam blok. Prospek Poboya, blok 1, merupakan tahap eksplorasi yang paling maju dengan menyelesaikan program pemboran tahap pertama. Hasil dari program ini mengidentifikasikan adanya kandungan emas sebesar dua juta ons. Perseroan juga memiliki kegiatan usaha pada pertambangan minyak dan gas bumi (“migas”) melalui anak perusahaannya, Gallo Oil (Jersey) Ltd. (“Gallo”). Gallo saat ini beroperasi pada dua area konsesi minyak di Republik Yaman, yaitu Blok R-2 (East Al Maber) dan Blok 13 (Al Armah) yang mana keduanya memfokuskan pada aktivitas eksplorasi. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perseroan dan melalui anak perusahaan Perseroan telah sesuai dengan maksud dan tujuan berdasarkan anggaran dasar Perseroan. Operasi dan Produksi Perseroan beroperasi melalui empat perusahaan tambang batubara: PT Arutmin Indonesia (Arutmin), PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Pendopo Energi Batubara dan PT Fajar Bumi Sakti. Arutmin dan KPC, dua perusahaan tambang batubara terbesar di Indonesia, memiliki sejarah produksi maupun kinerja kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan yang telah terbukti. Selama tahun 2013, total produksi batubara Perseroan adalah sebesar 82 juta ton atau memberikan kontribusi sebesar 37% dari total produksi Nasional sebesar 221 juta ton (sumber:minerba.esdm). BATUBARA Usaha pertambangan batubara perseroan terutama dilakukan oleh anak perusahaan, KPC dan Arutmin, dengan sebagian besar penjualan dilakukan melalui anak perusahaan pemasaran dan penjualan, IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICRL). Perseroan saat ini memegang hak konsesi terhadap dua pertambangan batubara di bawah Kontrak Kerja Batubara (PKP2B) di Indonesia: satu dipegang oleh KPC dan satu dipegang oleh Arutmin. Selain itu, antara Desember 2008 dan Januari 2009, perseroan mengakuisisi PT. Fajar Bumi Sakti (FBS) dan PT. Pendopo Energi Batubara (PEB). FBS memegang hak Kuasa Pertambangan (KP) untuk tambang batu bara di tiga wilayah konsesi pertambangan, salah satunya saat ini sudah beroperasi. PEB memegang hak Kontrak Kerja Batubara (PKP2B) untuk menambang batubara di salah satu area konsesi tambang yang belum memulai operasi komersial dan produksi. PT Kaltim Prima Coal (“KPC”) Pada tahun 1982, KPC memasuki Kontrak Kerja Batubara (PKP2B) dengan Pemerintah Indonesia, yang memberikan konsesi 30 tahun untuk operasi dan produksi batubara di Kalimantan Timur, efektif pada tahun 1991 ketika tambang pertama KPC mulai beroperasi secara komersial. Hak PKP2B KPC dijadwalkan berakhir pada 31 Desember 2021. Daerah konsesi KPC awalnya mencapai sekitar 790,000 hektar.Pada tahun 1987, setelah melakukan eksplorasi pada daerah konsesi awal, KPC melepaskan hak penambangan sebesar 593.900 hektar, atau 75,1 persen dari daerah konsesi awal dengan pelepasan selanjutnya pada tahun 1990-an. Saat ini total areal konsesi kurang lebih seluas 90.938 hektar. Pada 30 Juni 2010, KPC telah mengeksplorasi sekitar setengah dari total area konsesi yang tersisa. Berdasarkan ketentuan dalam PKP2B, KPC dapat meminta pembesaran dari area konsesi jika menemukan deposit batubara diluar area konsesi yang dimilikinya. KPC memiliki perizinan-perizinan operasional sebagai berikut: No. Jenis/No Izin Tanggal Instansi yang Pemegang Dikeluarkan/Jangka Menerbitkan Izin Pentaatan Waktu 1. Angka Pengenal Importir 7 September 2012 Kementerian - Produsen (API-P) No. Perdagangan 090500032-D Perizinan Terkait Bahan Peledak 175 KPC Tidak diatur PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV No. Jenis/No Izin Tanggal Instansi yang Pemegang Dikeluarkan/Jangka Menerbitkan Izin Pentaatan Waktu 2. Keputusan Direktur 5 April 2010 sampai dengan Direktur Jenderal Jenderal Mineral, 5 tahun dari dikeluarkannya Mineral, Batubara izin ini. dan Panas Bumi Batubara dan Panas Bumi KPC Tidak diatur KPC Tidak diatur KPC Tidak diatur KPC KPC atau orang yang No. 293.K/47.02/DBT/2010 tentang Izin Pengangkutan, Penyimpanan/Penimbun an dan Penggunaan Bahan Peledak Wilayah di Usaha Pertambangan Umum 3. Keputusan Direktur 5 April 2010 sampai dengan Direktur Jenderal Jenderal Mineral dan 5 tahun dari dikeluarkannya Mineral, Batubara Batu Bara No. izin ini. dan Panas Bumi 294.K/47.02/DBT/2010 tentang Izin Pengangkutan, Penyimpanan/Penimbun an Penggunaan Bahan Peledak Usaha di Wilayah Pertambangan Umum 4. Keputusan Direktur 15 September 2009sampai Direktur Jenderal Mineral, dengan Mineral Batubara, dan Panas Bumi 5 tahun dari dikeluarkannya izin ini. Bara Jenderal dan Batu No. 586.K/37.04/DBT/2009 entang Izin Pengangkutan, Penyimpanan/Penimbun an dan Bahan Penggunaan Peledak Wilayah di Usaha Pertambangan Umum 5. Keputusan Jenderal Direktur Mineral Batubara 1 Juli 2011 - sampai dengan Direktur dan 5 Mineral No. ditetapkan tahun sejak tanggal Bara. Jenderal dan Batu ditunjuk 272.K/37.04/DBT/2011 sebagai tentang Kepala Izin Pengangkutan, Teknik Penyimanan/Penimbuna Tambang n harus dan Bahan Wilayah Penggunaan Peledak di menyampaik Usaha an Pertambangan Umum laporan triwulan tentang penggunaan dan 176 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV No. Jenis/No Izin Tanggal Instansi yang Pemegang Dikeluarkan/Jangka Menerbitkan Izin Pentaatan Waktu persediaan bahan peledak dengan menggunaka n formulir yang telah ditetapkan kepada Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara 6. Keputusan Jenderal Direktur Mineral Batubara 1 Juni 2011 - dan dengan No. tanggal ditetapkan 5 tahun sampai Direktur sejak Mineral Jenderal dan KPC Tidak diatur KPC Tidak diatur KPC Tidak diatur KPC Tidak diatur KPC Tidak diatur KPC Tidak diatur Batu Bara 273.K/37.04/DBT/2011 tentang Izin Pengangkutan, Penyimpanan/Penimbun an dan Bahan Penggunaan Peledak Wilayah di Usaha Pertambangan Umum 7. Keputusan Jenderal Direktur Mineral Batubara dan 11 April 2012 - jangka waktu tidak diatur Direktur Mineral No. Jenderal dan Batu Bara 331.K/37.04/DBT/2012 8. Surat Izin No. SI/2059/III/2014 tentang 25 Maret 2014 - jangka Kepolisian waktu tidak diatur Republik Indonesia Negara Penggunaan Sisa Bahan Peledak 9. Surat Izin No. SI/1926/IV/2010 tentang 20 April 2010 - jangka waktu tidak diatur Kepolisian Negara Republik Indonesia Pemilikan, Penguasaan dan Penyimpanan Bahan Peledak 10. Surat Izin No. SI/2099/IV/2010 tentang 28 April 2010 - jangka Kepolisian Negara waktu tidak diatur Republik Indonesia 5 Mei 2010 - jangka waktu Kepolisian tidak diatur Republik Indonesia Pemilikan, Penguasaan dan Penyimpanan Bahan Peledak 11. Surat Izin No. SI/2246/V/2010 tentang Pemilikan, Penguasaan dan PenyimpananBahan 177 Negara PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV No. Jenis/No Izin Tanggal Instansi yang Pemegang Dikeluarkan/Jangka Menerbitkan Izin Pentaatan Waktu Peledak 12. Surat Izin No. SI/4210/VII/2011 tentang 22 Juli 2011 - jangka waktu Kepolisian Negara KPC Tidak diatur tidak diatur Republik Indonesia Bupati Kutai Timur KPC Tidak diatur KPC Tidak diatur KPC Tidak diatur KPC Tidak diatur KPC Tidak diatur KPC Tidak diatur KPC Tidak diatur KPC Tidak diatur Pemilikan, Penguasaan dan Penyimpanan Bahan Peledak; Perizinan Terkait Tenaga Listrik dan Nuklir 13. Perpanjangan Usaha Tenaga Izin 8 Mei 2013 berlaku selama Penyediaan 5 tahun sampai dengan Listrik Untuk tahun 2018 Kepentingan Sendiri No. 671.1/K/474/2013 14. Surat Izin Pemanfaatan tanggal 24 Januari 2012 - Direktorat Perizinan Tenaga jangka waktu tidak diatur Fasilitas Radiasi dan Nuklir No. 009965.2.150.03000.240 Zat Radioaktif, 112 Badan Pengawas Tenaga Nuklir 15. Surat Izin Pemanfaatan 24 Januari 2012 - jangka Direktorat Perizinan Tenaga waktu tidak diatur Fasilitas Radiasi dan Nuklir No. 009966.2.150.03000.240 Zat Radioaktif, 112 Badan Pengawas Tenaga Nuklir 16. Surat Izin Pemanfaatan 24 Januari 2012 - jangka Direktorat Perizinan Tenaga waktu tidak diatur Fasilitas Radiasi dan Nuklir No. 009964.2.150.03000.240 Zat Radioaktif, 112 Badan Pengawas Tenaga Nuklir 17. Surat Izin Pemanfaatan 8 Mei 2012 - jangka waktu Direktorat Perizinan Tenaga tidak diatur Fasilitas Radiasi dan Nuklir No. 001400.1.204.02000.080 Zat Radioaktif, 512 Badan Pengawas Tenaga Nuklir 18. Surat Izin Pemanfaatan 8 Mei 2012 - jangka waktu Direktorat Perizinan Tenaga tidak diatur Fasilitas Radiasi dan Nuklir No. 018642.1.204.01000.080 Zat Radioaktif, 512 Badan Pengawas Tenaga Nuklir 19. Surat Izin Pemanfaatan 31 Januari 2013 - jangka Direktorat Perizinan Tenaga waktu tidak diatur Fasilitas Radiasi dan Nuklir No.024423.2.150.00000. Zat Radioaktif, 310113 Badan Pengawas Tenaga Nuklir 20. Surat Izin Pemanfaatan Tenaga 15 April 2013 - jangka Nuklir Direktorat Perizinan Fasilitas Radiasi dan 178 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV No. Jenis/No Izin Tanggal Instansi yang Pemegang Dikeluarkan/Jangka Menerbitkan Izin Pentaatan Waktu No.008504.2.150.02000. waktu tidak diatur 150413 Zat Radioaktif, Badan Pengawas Tenaga Nuklir 21. Surat Izin Pemanfaatan 15 April 2013 Tenaga waktu tidak diatur Nuklir - jangka Direktorat Perizinan KPC Tidak diatur KPC Tidak diatur KPC Tidak diatur KPC Tidak diatur KPC Tidak diatur KPC Tidak diatur KPC Tidak diatur KPC Tidak diatur KPC Tidak diatur Fasilitas Radiasi dan No.008505.2.150.02000. Zat Radioaktif, 150413 Badan Pengawas Tenaga Nuklir 22. Surat Izin Pemanfaatan 15 April 2013 Tenaga waktu tidak diatur Nuklir - jangka Direktorat Perizinan Fasilitas Radiasi dan No.002864.2.150.02000. Zat Radioaktif, 150413 Badan Pengawas Tenaga Nuklir 23. Surat Izin Pemanfaatan 15 April 2013 Tenaga waktu tidak diatur Nuklir - jangka Direktorat Perizinan Fasilitas Radiasi dan No.002865.2.150.02000. Zat Radioaktif, 150413 Badan Pengawas Tenaga Nuklir 24. Surat Izin Pemanfaatan 15 April 2013 Tenaga waktu tidak diatur Nuklir - jangka Direktorat Perizinan Fasilitas Radiasi dan No.002866.2.150.02000. Zat Radioaktif, 150413 Badan Pengawas Tenaga Nuklir 25. Surat Izin Pemanfaatan 15 April 2013 Tenaga waktu tidak diatur Nuklir No. - jangka Direktorat Perizinan Fasilitas Radiasi dan 002867.2.150.02000.150 Zat Radioaktif, 413 Badan Pengawas Tenaga Nuklir 26. Surat Izin Pemanfaatan 15 April 2013 Tenaga waktu tidak diatur Nuklir No. - jangka Direktorat Perizinan Fasilitas Radiasi dan 002868.2.150.02000.150 Zat Radioaktif, 413 Badan Pengawas Tenaga Nuklir 27. Surat Izin Pemanfaatan 15 April 2013 Tenaga waktu tidak diatur Nuklir No. - jangka Direktorat Perizinan Fasilitas Radiasi dan 002863.2.150.02000.150 Zat Radioaktif, 413 Badan Pengawas Tenaga Nuklir 28. Surat Izin Pemanfaatan 15 April 2013 Tenaga waktu tidak diatur Nuklir No. - jangka Direktorat Perizinan Fasilitas Radiasi dan 002869.2.150.02000.150 Zat Radioaktif, 413 Badan Pengawas Tenaga Nuklir 29. Surat Izin Pemanfaatan Tenaga Nuklir 15 April 2013 - jangka No. Direktorat Perizinan Fasilitas Radiasi dan 179 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV No. Jenis/No Izin Tanggal Instansi yang Pemegang Dikeluarkan/Jangka Menerbitkan Izin Pentaatan Waktu 008503.2.150.02000.150 waktu tidak diatur 413 Zat Radioaktif, Badan Pengawas Tenaga Nuklir 30. Keputusan Jenderal Direktur Mineral Batubara 4 April 2011 - sampai Direktur Jenderal sejak Mineral dan dan dengan No. tanggal berlakunya izin ini. Batubara 30 Desember 2010 - jangka Direktur Jenderal waktu tidak diatur Mineral dan 5 tahun KPC Tidak diatur KPC Tidak diatur KPC Tidak diatur KPC Tidak diatur 140.K/37.04/DBT/2011 tentang Izin Tangki Penimbunan Bahan Bakar Cair Perizinan Terkait Bahan Bakar 31. Keputusan Jenderal Direktur Mineral Batubara dan No. Batubara 599.K/37.04/DBT/2010 tentang Izin Tangki Penimbunan Bahan Bakar Cair 32. Keputusan Jenderal Direktur Mineral Batubara dan 4 April 2011 - jangka waktu Direktur Jenderal tidak diatur Mineral dan No. Batubara 600..K/37.04/DBT/2010 tentang Izin Tangki Penimbunan Bahan Bakar Cair 33. Keputusan Menteri Perhubungan No. KP.99 Tahun 2008 17 Maret 2008 - tanggal Menteri berakhir tidak ditetapkan Perhubungan tentang Pemberian Izin Operasi kepada KPC untuk mengoperasikan Pelabuhan Khusus Pertambangan Batubara di Tanjung Kecamatan Bara, Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur Sumber daya dan cadangan yang dimiliki KPC adalah sebagai berikut: Area Sangatta Bengalon Total 2013 Sumber daya batubara (juta ton) Cadangan Batubara (juta ton) 7.714 924 1.554 9.268 236 1.160 Sumber: Technical review of resources and reserves statements as of February 2013 PT Runge Indonesia 180 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV KPC memproduksi tiga jenis batubara: • Prima, batubara berkualitas unggul, dengan kalori tinggi, kandungan abu sangat rendah, kandungan sulfur menengah dengan kelembaban rendah • Pinang, memiliki kalori yang lebih rendah dari Prima dengan tingkat kelembaban yang lebih tinggi • Melawan, batubara sub-bituminous dengan kandungan sulfur dan abu rendah, serta tingkat kelembaban yang tinggi. Di tahun 2012, total produksi batubara KPC dari tambang Sangatta dan Bengalon mencapai 41,3 juta ton dan pada tahun 2013 total produksi KPC mencapai 53,5 juta ton. Produksi (juta ton) 2013 2012 Sangatta 45,5 34,34 Bengalon 7,9 6,9 53,5 41,3 Total KPC memiliki konsesi tambang kurang lebih seluas 90.938 hektar di Sanggata dan Bengalon yang terletak di propinsi Kalimantan Timur.Tambang Sangatta terletak dekat dengan fasilitas-fasilitas pelabuhan di Tanjung Bara, yang dihubungkan dengan lokasi tambang melalui overland conveyor dengan panjang sekitar 13 kilometer.Tambang Bengalon juga berlokasi dekat dengan pantai dan dihubungkan dengan fasilitas pelabuhan melalui jalan sepanjang 22 kilometer. Lokasi yang dekat dengan pelabuhan memberikan keuntungan bagi KPC dengan biaya yang rendah untuk transportasi dari tambang ke lokasi pelabuhan. Berikut merupakan wilayah lokasi pertambangan KPC: 181 PT BUMI U RESOURC CES TBK PENAWAR RAN UMUM TERBATAS E IV Sangattta Tambang Sangatta terletak t deka at kota Sang gatta, Kalimantan. Tamba ang Sangatta a memiliki du ua deposit batubara a yang berbe eda: Sangattta dan Melaw wan, dan delapan lubang g tambang d dalam operas si. Deposit Sangatta a menghasilkan batuba ara bitumino ous, dan de eposit Melaw wan mempro oduksi batubara subdi satu situs, Direksi bitumino ous. Diukur dengan ton n overburden n dan batubara yang ditambang d berkeyakkinan bahwa a tambang Sangatta S ada alah tambang batubara termal t opera asi tunggal terbesar di Indonesiia dan salah satu batuba ara termal operasi tungga al yang terbesar di dunia. Deposit batubara Sa angatta terletak di Forma asi Balikpapan dalam Ce ekungan Kuttai, Kalimanttan Timur. Deposit terletak sekitar 20 kilome eter dari pan ntai Kalimanttan Timur di hutan hujan rendah dan terbentuk dalam ko ondisi geolog gi yang mem mbentuk depo osit organik yang sebagiian besar tidak terkontam minasi dan berubah menjadi lapisan tebal, bersih, b serta mengandung m g tingkat abu u yang sanga at rendah. KPC mu ulai beropera asi di tamban ng Sangatta pada Januari 1992. KPC C mengambil batubara dari d lubang tambang g menggunakkan excavato or, bulldozerr, grader dan n alat berat la ainnya. Trukk pengangkut batubara kemudia an mengirim batubara un ntuk dihancurrkan oleh pe enghancur milik PT Mitrattama Perkas sa (PTMP) yang terrletak di tam mbang Sanga atta, yang menandai m aw wal dari ranta ai proses ba atubara pada a tambang Sangatta a yang selan njutnya berg gerak dari arrea persiapa an dan peng golahan batu ubara menuju terminal pengirim man di pantai Kalimantan Timur. Gambar: Rantai prosses batubara a di tambang Sangatta • ROM stockpile • Penghancur (crusher) • Pemilah (screener) • Pencuci (washer) Overland belt O conveyor • Sepanjjang 13,2 km untuk mengirim dari p ke Area persiapan Termin nal Area persiapan • Stacker mer • Stacker reclaim • Shiploader • Port stockpile Terminaal, terdiri daari: Bengalo on Pada tahun 1986, KPC K mengid dentifikasi se ekitar 60 lap pisan batuba ara di lokasi Bengalon, sekitar 35 kilomete er sebelah uta ara tambang g Sangatta. KPC K mulai mengeksplora m asi lebih lanju ut situs Beng galon pada tahun 19 991. Meskipu un KPC melakukan stud di kelayakan tambang Be engalon pada a tahun 1996, mantan pemilik KPC memu utuskan untu uk menunda a pembangu unan Benga alon karena turunnya permintaan p batubara a dari produssen listrik Ind donesia setellah terjadinya a krisis keua angan Asia p pada tahun 1997. Pada awal 2004, setelah akuisisi KPC C oleh perseroan, perse eroan melakkukan studi kelayakan baru b untuk mengkon nfirmasi kese esuaian situss Bengalon untuk u tamban ng terbuka. Proyek pengemban ngan tamba ang Bengalon berawa al dari dim mulainya op perasi perta ambangan, pembang gunan jalan pengangkutan batubara a dari mulutt tambang ke k pelabuhan dan konsttruksi dan pengope erasian pelabuhan tongkkang di pessisir Kaliman ntan. Tahap pertama dim mulai pada Mei 2004 dengan penunjukan Darma Henw wa untuk me engembangk kan tambang g Bengalon d dan untuk me embangun jalan pen ngangkutan batubara. Ta ahap kedua dari proyek perluasan p Be engalon melibatkan pem mbangunan fasilitas pelabuhan kapal k tongka ang di pesisirr Kalimantan n sekitar 20 kilometer da ari tambang Bengalon. Pada bu ulan Desem mber 2004, PTMP P ditunjjuk KPC se ebagai kontraktor untuk membangun fasilitas pemuata an tongkang dan menun njuk Inacia untuk u mengoperasikan fasilitas pela abuhan dan tongkang untuk memuat m batu ubara ke kapal pelangg gan. Pada akhir a tahun 2005, pemb bangunan pe engolahan batubara a dan fasilita as tongkang g selesai. Pe engolahan batubara b dan n fasilitas pe engangkutan n tambang Bengalon memiliki kapasitas penanganan tahunan se ekitar 8 juta ton batuba ara. Pada ta anggal 13 Desemb ber 2006, PTMP P menja adi anak perusahaan yang sepen nuhnya dimiliki ketika perseroan mengekssekusi opsi pembelian yang y dimiliki untuk men ngakuisisi se eluruh saham m PTMP. Pa ada tahun 2010, pe erseroan me enjual 70 perrsen dari kep pemilikan sa aham pada PTMP P dan se elanjutnya pada tahun 2012, pe erseroan men njual sisa ke epemilikan sa aham pada PTMP P yaitu sebesar s 30 p persen. PT Arutmin Indones sia (“Arutmin”) Tahun 1981, 1 Arutm min menanda atangani kon ntrak PKP2B B dengan pemerintah In ndonesia. Pemerintah P Indonesiia menganug gerahkan 30 0 tahun konsesi pada la ahan seluass kurang leb bih 1,26 juta hektar di Kalimanttan Selatan,, Indonesia, efektif pada a tahun 1990 0 saat Arutm min memulai operasi ko omersial di 182 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV tambang pertamanya. Kontrak tersebut akan berakhir pada tahun 2020. Pada November 1990, Arutmin melepaskan haknya untuk lahan seluas 1,19 juta hektar, atau 94,4 persen dari area konsesi awal. Luas konsesi Arutmin saat ini mencapai total kurang lebih 59.261 hektar. Per 30 Juni 2010, Arutmin telah mengeksplorasi seluruh area konsesi yang tersisa. Dibawah kontrak PKP2B, Arutmin dapat meminta pembesaran dari area konsesi jika menemukan deposit batubara diluar area konsesi yang dimilikinya. Kontrak PKP2B tersebut selanjutnya merupakan perizinan operasional utama yang dimiliki Arutmin dalam menjalankan kegiatan usahanya, selain PKP2B tersebut, Arutmin memiliki perizinan operasional lainnya, antara lain sebagai berikut: (a) Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi (DU 302/Kalsel) No. 432.K/2014/DDJP/1992, tanggal 12 Nopember 1992 dan berlaku selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 1.401,74 ha di Kabupaten Kota baru. (b) Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi (DU 315/Kalsel) No. 191.K/2014/DDJP/1995, tanggal 5 Mei 1995 dan berlaku selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 2.572 ha di Kabupaten Kotabaru. (c) Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi (DU 316/Kalsel) No. 192.K/2014/DDJP/1995, tanggal 5 Mei 1995 dan berlaku selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 10.892 ha di Kabupaten Kotabaru. (d) Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi (DU 317/Kalsel) No. 193.K/2014/DDJP/1995, tanggal 5 Mei 1995 dan berlaku selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 1.559 ha di Kabupaten Kotabaru. (e) Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi (DU 318/Kalsel) No. 194.K/2014/DDJP/1995, tanggal 5 Mei 1995 dan berlaku selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 6.100 ha di Kabupaten Kotabaru dan Tanah Laut. (f) Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi (DU 319/Kalsel) No. 195.K/2014/DDJP/1995, tanggal 5 Mei 1995 dan berlaku selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 930,10 ha di Kabupaten Kotabaru. (g) Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi (DU 320/Kalsel) No. 196.K/2014/DDJP/1995, tanggal 5 Mei 1995 dan berlaku selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 567,83 ha di Kabupaten Kotabaru. (h) Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi (DU 321/Kalsel) No. 197.K/2014/DDJP/1995, tanggal 5 Mei 1995 dan berlaku selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 1.030 ha di Kabupaten Kotabaru. (i) Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi (DU 322/Kalsel) No. 198.K/2014/DDJP/1995, tanggal 5 Mei 1995 dan berlaku selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 12.473 ha di Kabupaten Tanah Laut dan Kotabaru. (j) Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi (DU 305/Kalsel) No. 236.K/2014/DDJP/1995, tanggal 22 Mei 1995 dan berlaku selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 426,96 ha di Kabupaten Tanah Laut dan Kotabaru. (k) Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi (DU 306/Kalsel) No. 237.K/2014/DDJP/1995, tanggal 22 Mei 1995 dan berlaku selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 1.419 ha di Kabupaten Kotabaru. (l) Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi (DU 307/Kalsel) No. 238.K/2014/DDJP/1995, tanggal 22 Mei 1995 dan berlaku selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 4.704,65 ha di Kabupaten Kotabaru. (m) Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi (DU 308/Kalsel) No. 239.K/2014/DDJP/1995, tanggal 22 Mei 1995 dan berlaku selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 621 ha di Kabupaten Tanah Laut. 183 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV (n) Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi (DU 309/Kalsel) No. 240.K/2014/DDJP/1995, tanggal 22 Mei 1995 dan berlaku selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 6.241 ha di Kabupaten Kotabaru. (o) Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi (DU 310/Kalsel) No. 241.K/2014/DDJP/1995, tanggal 22 Mei 1995 dan berlaku selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 563,65 ha di Kabupaten Kotabaru. (p) Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi (DU 311/Kalsel) No. 242.K/2014/DDJP/1995, tanggal 22 Mei 1995 dan berlaku selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 683,20 ha di Kabupaten Kotabaru. (q) Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi (DU 312/Kalsel) No. 243.K/2014/DDJP/1995, tanggal 22 Mei 1995 dan berlaku selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 1.214,20ha di Kabupaten Kotabaru. (r) Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi (DU 313/Kalsel) No. 244.K/2014/DDJP/1995, tanggal 22 Mei 1995 dan berlaku selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 16.015,94 ha di Kabupaten Kotabaru. (s) Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi (DU 314/Kalsel) No. 245.K/2014/DDJP/1995, tanggal 22 Mei 1995 dan berlaku selama 30 tahun, untuk wilayah seluas 737,98 ha di Kabupaten Kotabaru. (t) Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Produksi Tetap No. SK.390/Menhut - II/2008, tanggal 10 November 2008 untuk eksploitasi batubara dan sarana penunjangnya seluas 2.898,40ha yang terletak di Blok Senakin, Kecamatan Kelumpang Tengah dan Kecamatan Pamukan Selatan, Kotabaru, Kalimantan Selatan, yang dikeluarkan oleh Menteri Kehutanan. Izin Pinjam Pakai ini berlaku untuk 13 tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan evaluasi atas kegiatan penggunaan kawasan hutan dan pemenuhan kewajiban; (u) Izin Pinjam Pakai kawasan Hutan Produksi Terbatas, Hutan Produksi Tetap dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi No. SK.469/Menhut-II/2008 tanggal 23 Desember 2008 untuk eksploitasi batubara dan sarana penunjangnya seluas 3.332,46 ha yang terletak di kecamatan Kusan Hilir, Mentewe dan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, propinsi Kalimantan Selatan, yang dikeluarkan oleh Menteri Kehutanan. Izin Pinjam Pakai ini berlaku untuk 13 tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan evaluasi atas kegiatan penggunaan kawasan hutan dan pemenuhan kewajiban; (v) Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Produksi Tetap untuk Eksploitasi batubara dan Sarana Penunjangnya seluas 4.114,61 Ha yang terletak di Blok Satui – Kintap Kecamatan Kintap Kabupaten Tanah Laut dan Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimantan Selatan No. SK.446/Menhut-II/2008 tanggal 28 November 2008 dikeluarkan oleh Menteri Kehutanan. Izin diberikan untuk jangka waktu 15 tahun dan dapat diperpanjang. (w) Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Produksi untuk Eksploitasi Bahan Galian Batubara dan Sarana Penunjangnya pada Kawasan Hutan Produksi Tetap dan Hutan Produksiyang dapat Dikonversi seluas 3.849,44 Ha yang terletak di Blok Asam-Asam Mulia Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimantan Selatan No. SK.445/Menhut-II/2008 tanggal 28 November 2008 dikeluarkan oleh Menteri Kehutanan. Izin diberikan untuk jangka waktu 15 tahun dan dapat diperpanjang. (x) Keputusan Menteri Perhubungan No. KP 695 Tahun 2011 tentang Pemberian Izin Operasi Kepada AI Untuk Mengoperasikan Terminal Khusus Pertambangan Batubara di Tanjung Pemancingan, Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Propinsi Kalimantan Selatan, tanggal 22 Agustus 2011, dan berlaku sampai dengan 5 tahun, dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan. (y) Izin Operasi Pelabuhan Khusus Pertambangan Batubara di Desa Satui, Kecamatan Satui No. SK.24/AL.003/PHB-99, tanggal 5 Mei 1999 dan berlaku selama AI masih menjalankan usaha pokoknya, yang dikeluarkan oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia. 184 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV (z) Izin Operasi Pelabuhan Khusus Pertambangan Batubara di Air Tawar dan Sembilang, Kecamatan Kelumpang, Kabupaten Kotabaru No. KP 187 Tahun 2002, 11 Juni 2002 dan berlaku selama AI masih menjalankan usaha pokoknya, yang dikeluarkan oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia. (å) Izin Pengoperasian 24 jam pelabuhan khusus batubara di air tawar dan di Sembilang, kecamatan Kelumpang Tengah, kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan No. B XXXIV.361/P060 tanggal 30 Agustus 2007, dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut. (ä) Izin Pengoperasian Heliped Bukit Baru berdasarkan Keputusan Bupati Tanah Bumbu No. 34 Tahun 2006, tanggal 2 Februari 2006 dan berlaku selama AI masih menggunakan dan Heliped tersebut masih memenuhi persyaratan sebagaimana ketentuan yang berlaku dengan ketentuan bahwa setiap tahun akan dilakukan pemeriksaan terhadap kelaikan operasional Heliped dimaksud. Sumber daya dan Cadangan batubara yang dimiliki Arutmin adalah sebagai berikut: Area 2013 Sumber Daya Batubara (juta ton) Cadangan Batubara (juta ton) Senakin 401 14 Satui 262 47 Batulicin 167 16 Mulia 697 41 Asam Asam 321 203 Sarongga 328 72 Undeveloped 201 4 2.377 397 Total Sumber: Technical review of resources and reserves statements as of February 2013 PT Runge Indonesia Arutminberoperasi di area konsesi Blok 6 Kalimantan, yang mencakup sejumlah area di bagian timur laut pulau Kalimantan serta bagian utara Pulau Laut seluas kurang lebih 59.261 hektar.Arutmin mengelola 6 tambang batubara terbuka (open cut): Senakin, Satui, Mulia, Batulicin, Asam-asam, dan Kintap. Seluruh tambang memiliki lokasi strategis tidak jauh dari fasilitas pelabuhan milik Arutmin – North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT) yang terletak di pesisir utara Pulau Laut. Berikut merupakan wilayah lokasi pertambangan Arutmin: 185 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Tambang Senakin memulai produksinya di tahun 1989. Senakin terletak di Formasi Tanjung dan lapisan batubaranya mengikuti anticline yang membentang sekitar 40 kilometer dari utara ke selatan, pertambangan paralel dengan pantai Kalimantan bagian tenggara sekitar 14 kilometer ke daratan. Tambang Senakin terdiri dari empat deposit batubara yang berbeda yaitu Sangsang dan Sepapah di sisi barat dari anticline, dan Senakin Utara dan Senakin Timur di sisi timur. Arutmin telah menyelesaikan pertambangan di Sepapah, Sangsang dan Senakin Utara, dan saat ini mengoperasikan dua tambang di Senakin Timur. Tambang Senakin menghasilkan batubara bituminous dengan nilai kalori yang tinggi. Batubara tersebut dipecah, dipisahkan dan kemudian dicuci untuk mengurangi kandungan abunya dan meningkatkan harga jualnya. Tambang Satui memulai produksi di tahun 1991. Tambang Satui terletak di selatan dan barat tambang Senakin dalam Formasi Tanjung di tenggara lereng pegunungan Meratus. Lapisan Satui membentang sekitar 40 kilometer dari timur laut ke barat, sejajar dengan pantai Kalimantan bagian tenggara, sekitar 20 kilometer ke daratan. Tambang Satui terdiri dari tiga deposit: Karuh, Satui-Kintap dan Bukitbaru.Tambang Satui memproduksi batubara bituminous yang harus dipecah namun tidak perlu dicuci karena memiliki kandungan abu yang rendah. Tambang Mulia memulai produksi pada tahun 1999. Perseroan memasarkan batu bara subbituminous yang diproduksi di tambang Mulia dengan merek "Ecocoal". Tambang Mulia terletak paralel dengan tambang Satui dalam Formasi Tanjung di lereng pegunungan Meratus bagian tenggara. Lapisan batubara tambang Mulia membentang sekitar 40 kilometer dari timur laut ke barat daya, sejajar dengan pantai Kalimantan bagian tenggara, sekitar 15 kilometer ke daratan.Tambang Mulia terdiri dari dua deposit: Mulia dan Jumbang. Tambang Asam-asam memulai produksinya tahun 2004. Asam-asam terletak paralel dengan tambang Satui dalam Formasi Tanjung di lereng pegunungan Meratus bagian tenggara. Lapisan asamasam membentang sekitar 47 kilometer dari barat daya ke timur laut, sejajar dengan pantai Kalimantan bagian tenggara, sekitar 10 kilometer ke daratan. Serupa dengan Mulia, tambang Asam Asam juga memproduksi batubara ecocoal yang banyak digunakan untuk pembangkit listrik tenaga uap di dalam dan luar negeri. Batubara tersebut memiliki kandungan belerang dan abu yang sangat rendah sehingga dikategorikan sebagai batubara ramah lingkungan. Tambang Batulicin dimulai produksinya tahun 2003. Tambang Batulicin terletak di antara tambang Senakin dan Satui Mulia dan tambang Asam Asam dalam Formasi Tanjung, sekitar 10-55 kilometer dari pesisir Kalimantan. Tambang Batulicin terdiri dari empat area, Ata, Mereh, Saring dan Mangkalapi. Batubara tambang Ata memiliki kandungan abu yang rendah serta belerang dan nilai kalori (CV) yang tinggi, sedangkan batubara dari tambang Mereh dan Saring memiliki kandungan abu yang tinggi, tetapi dengan kadar belerang dan CV yang rendah. Batubara dari tambang Mereh dipecah, dipisahkan dan kemudian dicuci untuk mengurangi kandungan abunya dan meningkatkan harga jualnya. Di tahun 2013, total produksi batubara di tambang Arutmin mencapai 28,8 juta ton, meningkat 0,06% dari produksi 27,1 juta ton di tahun 2012. Tabel di bawah membagi secara rinci berdasarkan daerah penambangan. Produksi (juta ton) 2013 2012 Senakin 1,0 4,0 Satui 1,7 4,9 Mulia 0,9 2,5 Asam-asam 8,5 8,8 Kintap 8,1 3,0 Batulicin 1,6 3,8 Sarongga 4,3 - Jumbang 2,8 - 28,8 27,1 Total 186 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Fajar Bumi Sakti (“FBS”) FBS mengelola area konsesi seluas 8.250,5 hektar dengan cadangan batubara berkalori 4.000 - 6.150 kcal/kg (GAR) sebesar 335 juta ton. Saat ini ada dua area penambangan: Loa Ulung dan Tabang, keduanya berada di Kalimantan Timur. Operasional pertambangan terbuka milik FBS di Loa Ulung berada di area sebesar 984,5 hektar, sementara proyek satunya di Tabang yang dimiliki oleh dua konsesi independen bernama PT Guruh Putra Bersama dan PT Ade Putra Tanrajeng, Proyek Tabang seluas 7.266 hektar mengandung 321 juta ton cadangan dengan 4.000 kcal/kg (GAR) batubara. Persiapan infrastruktur mendekati tahap akhir dan produksi diharapkan untuk mulai pada pertengahan tahun 2013. Perjanjian penjualan ke depan juga telah ditentukan dengan beberapa pembeli. Dengan dimulainya Proyek Tabang pada pertengahan 2013, FBS akan memberikan nilai lebih bagi Perseroan. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, FBS telah memperoleh izin-izin operasional sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Izin Usaha Ketenagalistrikan untuk Keperluan Sendiri Tahap Eksploitasi No. 540/1493/IUKS/EKTL/X/2009 tanggal 27 Oktober 2009 yang diterbitkan oleh Bupati Kutai Kartanegara dan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kartanegara; Izin Membangun Dermaga Khusus No. 551.3/1002/DISHUB/IV/2011 tentang 11 April 2011 yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kutai Kartanegara; Izin Pemberian Operasi Dermaga Khusus No. 551.33/99/SUBDIN AIR/II/2007, tanggal 26 Februari 2007 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kutai Kartanegara; Izin Melintasi/Crossing Jalan di Desa Loa Pari No. 700-007/761/IM-JK/DPU/VIII/2005 tanggal 31 Agustus 2005 yang dikeluarkan oleh Bupati Kutai Kartanegara; Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi kepada PT Fajar Bumi Sakti No. 540/2819/IUPOP/MB-PBAT/XI/2010 tanggal 10 November 2010 yang dikeluarkan oleh Bupati Kutai Kartanegara; Izin Penyelenggaraan Klinik di Desa Loa Ulung Kec. Tenggarong Sebrang, Kabupaten Kutai Kartanegara No. 445.9/359/KLINIK/BP2T/IV/2011 tanggal 20 April 2011 yang dikeluarkan oleh Bupati Kutai Kartanegara; Kuasa Pertambangan Operasi Produksi berdasarkan Keputusan Bupati Kutai Kartanegara No. 540/051/KP_Ep/DPE_IV/VI/2008 tanggal 10 Juni 2008 yang dikeluarkan oleh Bupati Kutai Kartanegara; Kuasa Pertambangan Operasi Produksi berdasarkan Keputusan Bupati Kutai Kartanegara No. 540/2891/IUP-OP/MB-PBAT/XI/2010 tanggal 10 Juni 2008 yang dikeluarkan oleh Bupati Kutai Kartanegara. Sumber daya dan cadangan yang dimiliki FBS adalah sebagai berikut: Area 2013 Sumber daya batubara (juta ton) Cadangan Batubara (juta ton) 14 575 589 14 321 335 Loa Ulung Tabang Total Sumber: JORC Report 2012 yang diterbitkan oleh PT SMG Consultant PT Pendopo Energi Batubara (“PEB”) PEB didirikan tahun 1995 dan pada tahun 1997 memasuki Kontrak Kerja Batubara (PKP2B) Ketiga dengan Pemerintah Indonesia. Lokasi Pertambangan PEB berada di Muara Enim, Sumatera Selatan. PEB bekerja sama dengan DH Energy (“DHE”) dimana PEB menyediakan batubara untuk pembangkit listrik yang akan dibangun DHE. 187 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV PEB memiliki konsesi seluas 17.840 hektar dengan ijin operasi selama 30 tahun sejak permulaan operasi penambangan yang pertama, dari 5 Mei 2009 sampai 4 Mei 2039. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh konsultan pertambangan independen, PEB memiliki sumber daya batubara yang potensial sebesar 1,95 miliar ton dan 687 juta ton cadangan batubara. Sumber daya batubara PEB dikategorikan sebagai batubara muda, dimana memiliki nilai kalori yang rendah dan kandungan kelembaban yang tinggi, rendah sulfur, rendah abu dan rendah kandungan nitrogen. Karakteristik produk batubara PEB memiliki kandungan kelembaban (IM) 16,4% - 27% dengan total kelembaban (TM) antara 55% - 60%, kandungan abu 4% - 8%, kandungan sulfur rendah kurang dari 0,2% dan kandungan kalori 2.350 kcal/kg (GAR) Melihat karakteristik batubara dari batubara PEB, PEB akan menjadi produsen batubara secara khusus mensuplai pembangkit tenaga listrik dan industri tenaga alternatif. Sumber daya dan cadangan yang dimiliki PEB adalah sebagai berikut: Area 2013 Sumber daya batubara (juta ton) Cadangan Batubara (juta ton) 1.366 945 2.311 933 373 1.306 Sigoyang Benuang Total Sumber: Statement of Open Cut Coal Resources and Reserves diterbitkan oleh PT Runge Indonesia, Maret 2012 Produk batubara utama KPC dan Arutmin memproduksi baik batubara bituminous dan sub-bituminous. Bituminous memiliki kalori tinggi dan utamanya digunakan oleh pembangkit listrik dan industri baja di negara maju karena karakternya yang lebih bersih relatif terhadap batubara dengan grade lebih rendah dan energi terkandung yang tinggi. Sub-bituminous memiliki kalori lebih rendah dari bituminous dan digunakan terutama oleh pembangkit listrik di negara berkembang karena harganya lebih murah dibandingkan bituminous. KPC dan Arutmin memasarkan batubara bituminous nya dibawah merek “Prima coal”, “Pinang coal”, “Senakin coal”, “Satui coal” dan “Batulicin coal” dan batubara sub-bituminous nya di bawah nama “Melawan coal” dan “Ecocoal”. Arutmin memperkenalkan Senakin coal pada 1989, Satui di 1991, Prima dan Pinang di 1992, Ecocoal di 1999 dan Melawan dan Batulicin di 2003. Tabel di bawah merupakan spesifikasi umum produk batubara KPC dan Arutmin secara air-dried basis: Bituminous Sub-bituminous Quality Parameter Prima Pinang Senakin Satui Batulicin Melawan Ecocoal Calorific value (kcal/kg) 7,100 6,300 6,700 6,650 6,600 5,700 5,000 10 17 11 11 9 23 35 Inherent moisture (%) 5 13 4.5 6 4.5 18 23 Ash (%) 4 6 12 10 12 2.5 3.9 Volatile matter (%) 39 39 41.5 42 43 38.5 38 Fixed carbon (%) 49 45.5 42 42 40.5 41.5 35.1 Total sulfur (%) 0.6 0.5 1.2 1.2 1.4 0.2 0.3 Hardgrove grindability index (ASTM) 48 46 40 40 40 45 70 Total moisture (gar basis) 188 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV MINERAL PT Bumi Resources Minerals Tbk (“BRMS”) Keputusan yang diambil di tahun 2010 untuk menggabungkan semua aset pertambangan nonbatubara Perseroan dan membentuk BRMS mencerminkan strategi yang berfokus pada pengembangan semua aset ini hingga berproduksi. BRMS tercatat di BEI pada bulan Desember 2010 dan saat ini berada di bawah manajemen independen yang berfokus pada pengembangan aset-aset ini hingga produksi. Perseroan memiliki 87% kepemilikan di BRMS. BRMS merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang pertambangan baik langsung maupun melalui Anak Perusahaan, yang antara lain meliputi kegiatan eksplorasi dan ekploitasi beragam sumber daya mineral selain batubara dengan wilayah operasi di Indonesia dan Afrika. Kegiatan utama BRMS melalui Anak Perusahaan adalah eksplorasi dan pengembangan deposit mineral seperti emas, tembaga, seng dan timah hitam di Indonesia dan mineral di Liberia. Melalui kepemilikan atas 75,0% saham MDB, Perseroan secara tidak langsung memiliki 24% (yang menghasilkan kepemilikan efektif 18,0%) di NNT, perusahaan yang memiliki tambang Batu Hijau, tambang tembaga-emas terbesar kedua di Indonesia dan Asia dalam hal produksi berdasarkan laporan AME. BRMS juga memberikan jasa penjualan dan konsultasi pemasaran produk batubara dan mineral lainnya melalui BRJ. Selain kepemilikan saham di PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), BRMS juga memiliki hak eksklusif untuk melakukan kegiatan penambangan melalui empat Anak Perusahaannya, tiga berada di Indonesia dan satu berada di Afrika. Setiap Anak Perusahaan di Indonesia memegang satu konsesi pertambangan yang memberikan hak eksklusif untuk mengeksplorasi, mengembangkan, membangun, menambang dan melakukan kegiatan operasional berdasarkan KK, sementara perusahaan di Afrika memegang berbagai hak dan perizinan untuk melakukan aktivitas penambangan di negara tersebut. Kepemilikan BRMS pada tambang Batu Hijau dan empat prospek mineral lainnya adalah sebagai berikut: ‐ Tambang Batu Hijau – sebuah tambang tembaga-emas di Sumbawa Barat, Indonesia dimiliki oleh NNT, yang dimiliki Perseroan melalui MDB, berdasarkan Kontrak Karya (KK) generasi ketiga; (dalam tahap eksplorasi) ‐ Proyek Dairi Prima Mineral – merupakan konsesi pertambangan seng-timah hitam di Sumatera Utara, Indonesia, yang dimiliki oleh Perseroan melalui DPM, berdasarkan KK generasi ketujuh; (dalam tahap konstruksi) ‐ Proyek Gorontalo Minerals – merupakan konsesi pertambangan tembaga-emas di Sulawesi Utara, Indonesia, yang dimiliki oleh Perseroan melalui GM, sesuai dengan KK generasi ketujuh; (dalam tahap eksplorasi) ‐ Proyek Citra Palu Minerals – sebuah konsesi pertambangan logam dasar, termasuk emas, molybdenum dan mineral pengikutnya di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan, Indonesia, yang dimiliki oleh Perseroan melalui CPM, sesuai dengan KK generasi keenam; (dalam tahap eksplorasi) ‐ Proyek Liberia – sejumlah konsesi pertambangan berlian aluvial dan kimberlite serta emas di Liberia, yang dimiliki oleh Perseroan melalui Konblo, perusahaan yang memiliki hak untuk melakukan kegiatan eksplorasi di bawah tujuh lisensi eksplorasi mineral yang dimilikinya. Kontrak Karya (KK) KK menetapkan pekerjaan yang harus diselesaikan secara bertahap dan waktu maksimum yang harus dicapai/diselesaikan dalam setiap tahapan pekerjaan tersebut. Wilayah konsesi awal yang diberikan berdasarkan KK biasanya relatif besar, tetapi bagian-bagian dari area konsesi tersebut akan dilepaskan selama tahapan waktu tertentu ketika bagian tersebut diidentifikasi sebagai tidak memiliki deposit mineral komersial yang penting. Berikut adalah penjelasan singkat dari masing-masing tahap pembangunan dalam KK. 189 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Tahap 1.Tahap Penyelidikan Umum (General Survey Phase): Selama tahap pengembangan ini, pemegang KK diwajibkan sesegera mungkin, setelah tanggal efektif dari kontrak tersebut untuk melakukan survei umum terhadap wilayah kontrak guna menentukan lokasi dari adanya setiap potensi deposit mineral. Setiap penemuan deposit mineral komersial wajib diberitahukan kepada Pemerintah. Tahap penyelidikan umum berdasarkan KK berakhir 12 bulan setelah tanggal efektif yang terkait, namun dapat diperpanjang selama 12 bulan. Setelah waktu tersebut, area yang diidentifikasi tidak memiliki signifikansi deposit mineral yang komersial harus dikembalikan kepada Pemerintah. Tahap 2.Tahap Eksplorasi (Exploration Phase): Setelah tahap pemeriksaan umum, setiap pemegang KK diwajibkan untuk mengeksplorasi daerah di mana signifikansi deposit mineral yang komersial tersebut diidentifikasi. Periode eksplorasi berdasarkan masing-masing KK berakhir 36 bulan setelah akhir tahap pemeriksaan umum, namun dapat diperpanjang sampai dua periode 12 bulan. Setelah tahap tersebut, setiap daerah yang diidentifikasi lebih lanjut tidak memiliki signifikansi deposit mineral yang komersial harus dikembalikan kepada Pemerintah. Tahap 3.Tahap Studi Kelayakan (Feasibility Study Phase): Setelah tahap eksplorasi, setiap pemegang KK diwajibkan untuk melakukan studi kelayakan pada daerah kontrak yang tersisa. Fase studi kelayakan dilakukan untuk jangka waktu 12 bulan. Pada akhir penelitian, setiap pemegang KK diwajibkan untuk menyampaikan laporan kepada Pemerintah yang berisi semua data yang diperoleh sebagai hasil eksplorasi bersamaan dengan proposal pertambangan. Tahap 4.Tahap Pembangunan (Construction Phase): Setelah menerima semua persetujuan dan izin yang diperlukan, tahap konstruksi dapat dimulai, dimana pemegang KK dapat mulai membangun infrastruktur pertambangan dan sarana yang diperlukan untuk proyek pertambangan guna memulai operasinya. Tahap konstruksi biasanya membutuhkan waktu 36 bulan dari akhir masa studi kelayakan. Tahap 5.Tahap Operasi / Produksi (Operation Phase): Setelah penyelesaian fase konstruksi dan diterimanya seluruh persetujuan dan perizinan yang diperlukan, tahap operasional/produksi dapat dimulai dan akan terus berlaku hingga 30 tahun sejak tahap operasi dimulai. Berikut merupakan wilayah lokasi aset pertambangan BRMS: 190 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV TAMBANG BATU HIJAU Operator : PT Newmont Nusa Tenggara (“PT NNT”) Kepemilikan : BRMS memiliki kepemilikan efektif sebesar 18% di PT NNT, melalui PT Multi Daerah Bersaing (“PT MDB”). Mitra : Newmont Indonesia Ltd & Sumitomo JV (56%), PT Pukuafu Indah (17,8%),PT Indonesia Masbaga Investama (2,2%). Luas Area Konsesi : 87.540 Ha Batu Hijau adalah salah satu dari tiga tambang di dunia yang mengandung tonase bijih lebih dari 1 miliar ton dan kadar emas lebih tinggi dari 0,2 gram/ton. Proyek Batu Hijau memiliki 7,2 miliar pon cadangan tembaga dan 7,3 juta ons cadangan emas dengan umur cadangan 13 tahun berdasarkan produksi tahunan tertinggi di tahun 2010. Kepemilikan BRMS di Tambang Batu Hijau diperoleh melalui 75,0% kepemilikan di MDB, sementara 25,0% sisa kepemilikannya dimiliki oleh PT Daerah Maju Bersaing. MDB selanjutnya memiliki 24,0% NNT, sebuah perusahaan Indonesia yang memiliki Tambang Batu Hijau. NNT dikendalikan dan dijalankan oleh NTP (dimana kepemilikan Newmont adalah sebesar 56,25% melalui NIL, sementara sisanya sebesar 43,75% dipegang oleh Sumitomo Corporation melalui NTMC). PT Daerah Maju Bersaing merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat. Tambang Batu Hijau terletak di pulau Sumbawa, sekitar 1.529 kilometer timur Jakarta. Batu Hijau memiliki deposit profiri tembaga-emas, yang ditemukan oleh Newmont pada tahun 1990. Pembangunan dan kegiatan konstruksi dimulai tahun 1997 dan produksi dimulai pada akhir 1999. Pada tahun 2009, Newmont melaporkan bahwa total penjualan tembaga dari Tambang Batu Hijau adalah 497,7 juta pon, sedangkan total penjualan emas sebesar 550.500 ons. Per tanggal 31 Desember 2009, berdasarkan laporan Newmont, Batu Hijau memiliki 4.520 juta pon Cadangan Ekuitas tembaga dan 4,5 juta ons Cadangan Ekuitas emas di Batu Hijau, Perseroan memiliki porsi bagian sebesar 1.550 juta pon Cadangan Ekuitas tembaga dan 1,5 juta ons Cadangan Ekuitas emas di Tambang Batu Hijau, sesuai dengan kepemilikan efektif saham sebesar 18% di NNT per tanggal 30 Juni 2010. Dilaporkan, metal recoveries di Tambang Batu Hijau per tanggal 31 Desember 2009 adalah 77% untuk tambang tembaga terbuka, 66% untuk persediaan tembaga, 76% untuk tambang emas terbuka dan 70% untuk persediaan emas. Ada dua area prospek lain dimana ditemukan deposit ekonomis tembaga-emas, yaitu Prospek Elang dan Prospek Rinti. Peta di bawah menunjukkan lokasi Tambang Batu Hijau, Prospek Elang dan Prospek Rinti. 191 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV • Batu Hijau merupakan tambang terbuka tembaga dan emas dengan skala besar yang terletak di barat daya Sumbawa, Indonesia. • Salah satu dari tiga tambang di dunia dengan jumlah tonase bijih lebih dari 1 miliar ton dan kadar emas di atas 0,2g/t. • Kontrak Karya yang ditandatangani bersama dengan Pemerintah Indonesia pada tahun 1986. • Cadangan Batu Hijau sebesar 7,2 miliar lbs tembaga dan 7,3 juta oz emas (Usia cadangan 13 tahun untuk emas dan tembaga berdasarkan puncak produksi 2010) • Deposit tembaga dan emas di Elang diperkirakan memiliki sumber daya yang lebih besar dari Batu Hijau Masa Izin eksplorasi Elang : 27 Sep 2010 - 28 Feb 2030 Berikut merupakan cadangan Emas terbukti dan terkira di Area Batu Hijau: Cadangan Emas Tonase 100% (ribuan ton) Ekuitas (ribuan ton) Terbukti 271.000 Terkira Terbukti dan terkira Kandungan Emas Emas Terkandung (ons/ton) 100% (ribuan ons) Ekuitas (ribuan ons) 48.780 0,017 4.470 805 633.000 113.940 0,004 2.845 512 904.000 162.720 0,008 7.315 1.317 Catatan: (1) Tonase dihitung berdasarkan 52,44% kepemilikan Newmont dalam NNT berdasarkan Formulir 10-K untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, termasuk penyisihan biaya terkait kerugian dari metode penambangan. Tonase dibulatkan ke bilangan 100.000 an yang terdekat. (2) Emas terkandung dihitung berdasarkan 52,44% kepemilikan Newmont dalam NNT berdasarkan Formulir 10-K untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. (3) ” Ekuitas” atau ” Ton Ekuitas” berarti bahwa bagian dari emas yang diproduksi, dijual atau dimasukkan ke dalam Cadangan Terbukti dan Terkira sesuai dengan kepemilikan efektif saham Perseroan sebesar18% di NNT yang mengoperasikan Tambang Batu Hijau. (4) Kandungan emas berdasarkan rata-rata tertimbang. Berikut merupakan cadangan Tembaga terbukti dan terkira di Area Batu Hijau: Cadangan Tembaga Tonase 100% (ribuan ton) Ekuitas (ribuan ton) Terbukti 271.000 Terkira Terbukti dan terkira Kandungan Emas Emas Terkandung (ons/ton) 100% (ribuan ons) Ekuitas (ribuan ons) 48.780 0,51 2.760 497 633.000 113.940 0,35 4.450 801 904.000 162.720 0,40 7.210 1.296 Catatan: (1) Tonase dihitung berdasarkan 52,44% kepemilikan Newmont dalam NNT berdasarkan Formulir 10-K untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, termasuk penyisihan biaya terkait kerugian dari metode penambangan. Tonase dibulatkan ke bilangan 100.000 an yang terdekat (2) Emas terkandung dihitung berdasarkan 52,44% kepemilikan Newmont dalam NNT berdasarkan Formulir 10-K untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. (3) “ Ekuitas” atau “ Ton Ekuitas” berarti bahwa bagian dari emas yang diproduksi, dijual atau dimasukkan ke dalam Cadangan Terbukti dan Terkira sesuai dengan kepemilikan efektif saham Perseroan sebesar18% di NNT yang mengoperasikan Tambang Batu Hijau. (4) Kandungan tembaga berdasarkan rata-rata tertimbang. 192 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Operasional Tambang Tambang Batu Hijau berada pada ketinggian 450 meter di atas permukaan laut dan 25 kilometer dari pelabuhan di teluk Benete. Tambang ini merupakan tambang terbuka yang menggunakan electric shovels dan 240-tonne haul trucks. Bijih dihancurkan dan disalurkan sepanjang 6,4 kilometer ke konsentrator yang mampu memproses 140.000 Mt per hari melalui dua rangkaian grinding mill dan five flotation lines. Konsentrat akhir dipompa ke pelabuhan sejauh 23 kilometer dari Tambang Batu Hijau, dimana kemudian disaring dan dikapalkan ke pabrik peleburan di Asia dan Eropa. Proses Penggilingan Pada tambang Batu Hijau, bijih yang mengandung tembaga dan emas dihancurkan hingga ukuran kasar di tambang dan kemudian diangkut dari tambang melalui conveyor ke pabrik pengolahan konsentrat (concentrator), di mana tanah dihaluskan dan kemudian diolah dalam rangkaian tahap flotasi, menghasilkan konsentrat yang mengandung sekitar 30% tembaga. Konsentrat kemudian dikeringkan dan disimpan untuk dimuat ke kapal untuk transportasi ke pabrik pengolahan (smelter). Transportasi dan Logistik Lokasi tambang berjarak 23 kilometer dari pelabuhan Benete. Tambang Batu Hijau terhubung ke pelabuhan melalui jaringan jalan khusus yang dibangun oleh NNT. Konsentrat kemudian dipindahkan ke pelabuhan melalui saluran pipa. Konsesi dan Perizinan Pada tahun 1986, NNT menandatangani KK dengan pemerintah Indonesia yang meliputi tambang Batu Hijau, di mana NNT diberikan hak eksklusif untuk melakukan kegiatan eksplorasi di daerah kontrak, membangun fasilitas apapun yang diperlukan, memproses dan mengekstrak bahan mineral dan menjual dan ekspor mineral yang diproduksi, tergantung persyaratan tertentu termasuk persetujuan pemerintah Indonesia dan pembayaran royalti kepada pemerintah. Berdasarkan KK, NNT memiliki hak untuk melanjutkan operasi proyek selama 30 tahun sejak dimulainya operasi, atau lebih lama jika disetujui oleh pemerintah Indonesia. Sesuai ketentuan dalam KK, pada tahun 2006, para pemegang saham asing NNT, dalam hal ini NIL dan NTMC, menawarkan saham-saham yang dimilikinya kepada pemerintah Indonesia. Pada tahun 2009, berdasarkan penunjukkan dari Pemerintah Indonesia, MDB melakukan pembelian atas 24% saham yang dijual tersebut. GORONTALO MINERALS BRM memiliki 80% kepemilikan di Gorontalo Minerals, yang merupakan konsesi tembaga dan emas. Gorontalo Minerals memiliki hak Kontrak Karya atas konsesi pertambangan seluas 36.070 hektar yang terletak di Kabupaten Bone Bolango di Provinsi Gorontalo. 193 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Operator : PT Gorontalo Minerals (“PT GM”) Kepemilikan : BRMS memiliki kepemilikan efektif sebesar 80% di PT GM, melalui International Minerals Company LLC. Mitra : PT Aneka Tambang (Persero), Tbk (20%). Luas Area Konsesi : 36.070 Ha PT GM memiliki konsesi pertambangan pada area seluas 36.070 hektar berdasarkan KK generasi ketujuh di Kabupaten Bone Bolango di Provinsi Gorontalo, sebelah utara pulau Sulawesi. Areal konsesi dibagi menjadi dua blok; Blok I Tombulilato, dengan luas keseluruhan 28.710 hektar, dan Blok II Molatabu, dengan luas total 7.360 hektar. Eksplorasi kerja telah dilakukan sejak tahun 1970 oleh para pemegang hak sebelumnya. Proyek-proyek eksplorasi yang paling maju adalah di blok Tombulilato, termasuk mineralisasi tembaga-emas porfiri di Sungai Mak dan Cabang Kiri, serta mineralisasi tinggi sulfidasi emas-tembaga-perak epitermal di Tulabolo di daerah Motomboto. Berikut merupakan area konsesi PT GM: • Memiliki hak kontrak karya untuk konsesi emas dan tembaga di Gorontalo, Sulawesi • Berdasarkan data eksplorasi hingga saat ini, telah diidentifikasi dalam konsesi ini, sebagai berikut: Four copper and gold systems Three gold, silver and copper systems Four gold and silver systems • Telah memperoleh izin pinjam pakai untuk kegiatan eksplorasi pada bulan Desember 2010 • Estimasi sumber daya berdasarkan JORC sebesar 292 juta ton (0,5% Cu dan 0,47 g/t Au) dari 2 wilayah (Sungai Mak & Cabang Kiri) • Terdapat beberapa prospek dari wilayah lain (Kayu Bulan, Tulabolo, etc) yang masih belum dieksplorasi PT GM menandatangani KK pada tanggal 19 Februari 1998. Pada tanggal 6 Maret 1998, GM mendapat persetujuan untuk memulai tahap penyelidikan umum. Kegiatan penyelidikan umum GM diselesaikan pada tanggal 30 Juni 2002. Pada tanggal yang sama dengan tanggal diselesaikannya penyelidikan umum, GM mendapatkan persetujuan untuk memulai tahap eksplorasi, menambang, serta mengolah dan memasarkan setiap mineral yang terdapat di dalam Wilayah Kontrak Karya. Kegiatan eksplorasi GM diselesaikan pada tanggal 18 Juli 2008. GM selanjutnya memperoleh 194 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV persetujuan untuk memulai tahap studi kelayakan pada tanggal 19 November 2008. Saat ini kegiatan Kontrak Karya GM telah sampai pada Tahap Studi Kelayakan dengan total wilayah yang dipertahankan seluas 36.070 hektar dengan galian berupa emas dan turunannya. GM telah berhasil mendapatkan perpanjangan ke II atas Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan yang berlaku sampai dengan tanggal 18 Juli 2015 berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No.SK.4160/MenhutVII/PKH/ 2013 Tabel berikut dibawah ini merupakan cadangan Proyek Gorontalo Minerals: Kawasan Kelas Sungai Mak-Supergene Cu-Au Sungai Mak – Hypogene Cu-Au Sungai Mak – Oxide Au Cabang kiri Jutaan Ton Cu (%) Au (G/T) Measured 46.8 0.92 0.48 Indicated 16.9 0.71 0.32 Inferred 20.6 0.76 0.35 Measured 32.6 0.30 0.17 Indicated 16.8 0.33 0.15 Inferred 22.8 0.32 0.17 Measured 6.3 - 0.57 Indicated 2.2 - 0.45 Inferred 3.0 - 0.43 Inferred 124 0.43 0.67 292 0.50 0.47 Total Cadangan Selain dari Kontrak Karya yang disebutkan diatas, dalam menjalankan kegiatan operasionalnyaGM telah memperoleh izin-izin operasional sebagai berikut: 1. Surat Persetujuan Presiden RI No. B.53/Pres/1/1998 tanggal 19 Januari 1998 tentang Persetujuan 72 Kontrak Karya yang diterbitkan oleh Presiden Republik Indonesia; 2. Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. SK 4160/Menhut-VII/PKH/2013 tentang Perpanjangan II Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Kegiatan eksplorasi Emas dan Mineral Pengikutnya atas Nama PT Gorontalo Minerals Seluas 19.667 Hektar pada Kawasan Hutan Lindung, Hutan Produksi Terbatas, dan Hutan Produksi Tetap di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo tanggal 18 Juli 2013 yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Planalogi Kehutanan, Kementerian Kehutanan; 3. Izin Memasuki Tahap Konstruksi berdasarkan Surat No.072.a/GM-EXT/VI-2013 tanggal 15 Juni 2013 yang diterbitkan oleh Dirjen Mineral dan Batubara; 4. Izin Memasuki Tahap Konstruksi berdasarkan Surat No. 100/GM-EXT/XII-2013 tanggal 19 Desember 2013 yang diterbitkan Dirjen Mineral dan Batubara. Proyek Dairi Prima Coal Operator : PT Dairi Prima Mineral (“PT DPM”) Kepemilikan : BRMS memiliki kepemilikan efektif sebesar 80% di PT DPM, melalui Gain and Win Pte Ltd. Mitra : PT Aneka Tambang (Persero), Tbk (20%) Luas Area Konsesi : 27.420 Ha Proyek Dairi merupakan konsesi seng dan timah hitam yang terletak di Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara di Indonesia, 120 kilometer barat daya Medan. Laporan ahli mengindikasikan bahwa Proyek Dairi berpotensi memiliki cadangan timah hitam dan seng sulfida berkualitas tinggi. Cadangan sulfida seng-timah hitam-perak yang bernilai ekonomis tinggi telah diidentifikasi dalam sisi-sisi sepanjang 5 kilometer dari struktur geologi yang dikenal sebagai “Sopokomil Dome”. 195 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV BRM memiliki 80% saham PT Dairi Prima Mineral yang merupakan proyek seng dan timah di Sumatera Utara. Jumlah keseluruhan cadangan dan sumber daya meningkat masing-masing sebesar 104% dan 25% berdasarkan estimasi JORC yang telah diselesaikan oleh CSA Global pada bulan Oktober 2010 dan Mining Plus Pty Ltd. pada bulan Februari 2011. Cadangan total terdiri dari 11 juta ton bijih besi dari lokasi Anjing Hitam dan Lae Jahe, yang memiliki umur tambang lebih dari 15 tahun. Kandungan seng yang dimiliki konsesi ini adalah salah satu yang bermutu terbaik di dunia (11,5% Zn; 6,8% Pb; 7,5 Ag gram/ton). Total sumber daya bijih di lokasi Anjing Hitam, Lae Jahe, dan Base Camp (termasuk jumlah cadangan) mencapai 25 juta ton. Telah tercapai beberapa kemajuan yang berarti dalam upaya untuk memulai produksi pertama. Pada bulan Mei 2011, Presiden mengeluarkan Keputusan Presiden No. 28/2011 yang mengizinkan penambangan bawah tanah di kawasan hutan lindung di Indonesia. Pada bulan November 2011, Perseroan memperoleh Izin Prinsip untuk pertambangan bawah tanah melalui konsesi yang dimilikinya. Di bulan Juli 2012, Perseroan memiliki izin pinjam pakai penambangan bawah tanah untuk konsesi seng dan timah hitamnya. Berikut di bawah ini merupakan area Proyek Dairi: • Dairi merupakan tambang seng dengan kualitas yang sangat tinggi yang terletak di Sumatera Utara dan direncanakan untuk dikembangkan dengan operasi penambangan bawah tanah • Lokasi yang strategis sehubungan dengan rute smelter dan pengapalan • Kontrak Karya yang ditandatangani bersama dengan Pemerintah pada tahun 1998, dengan jangka waktu 30 tahun sejak dimulainya produksi • Telah memperoleh izin penambangan bawah tanah (Juli 2012) • Salah satu deposit seng dengan kualitas tertinggi di Dunia (11,5% Zn, 6,8% Pb dan 7,5 g/t Ag) • Usia tambang 8 tahun dari Anjing Hitam (5,8 juta ton) Usia tambang 15 tahun dari Anjing Hitam + Lae Jahe (11 juta ton) • Jumlah keseluruhan sumber daya sebesar 25 juta ton (Anjing Hitam = 8 juta ton, Lae Jahe = 16 juta ton, Base Camp = 0,8 juta ton) Berikut merupakan cadangan Seng dan Timah Hitam terbukti dan terkira di Area Dairi Prima Mineral, Sumatera Utara: Kawasan Anjing Hitam Kombinasi Cadangan Terbukti 4.95 Mt at 14.8% Zn, 9.1% Pb, 11.5 Ag g/t 196 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Kawasan Kombinasi Cadangan Lahe Terkira 0.93 Mt at 11.3% Zn, 7.0% Pb, 10.1 Ag g/t Terkira 5.17 Mt at 8.4% Zn, 4.5% Pb, 3.3 Ag g/t Total Cadangan 11.05 Mt at 11.5% Zn, 6.8% Pb, 7.5 Ag g/t Berikut merupakan cadangan Seng dan Timah Hitam di Area Dairi Prima Mineral, Sumatera Utara: Kawasan Kombinasi Cadangan Anjing Hitam 8.11 Mt at 14.6% Zn, 9.1% Pb, and 12 Ag g/t Lea Jahe 16.18 Mt at 8.2% Zn, 4.5% Pb Base Camp (shale hosted) 0.49 Mt at 5.5% Zn, 5.7% Pb, and 10 Ag g/t Base Camp (carbonate hosted) 0.34 Mt at 4.2% Zn, 4.0% Pb, and 20 Ag g/t Total Cadangan 25.12 Mt at 10.1% Zn, 6.0% Pb Konsesi dan Perizinan DPM dimiliki Perseroan melalui ventura bersama antara GW (sebuah Anak Perusahaan yang dimiliki secara tidak langsung oleh Perseroan) dan mitra lokalnya, Antam. GW dan Antam memiliki masingmasing 80% dan 20% kepemilikan di DPM. DPM merupakan pemegang KK generasi ke 7 yang ditandatangani pada tanggal 19 Februari 1998. Pada tanggal 6 Maret 1998, DPM mendapat persetujuan untuk memulai tahap penyelidikan umum. Kegiatan penyelidikan umum DPM diselesaikan pada tanggal 16 Juni 1999. Pada tanggal yang sama dengan tanggal diselesaikannya penyelidikan umum, DPM mendapatkan persetujuan untuk memulai tahap eksplorasi. Kegiatan eksplorasi DPM diselesaikan pada tanggal 19 Februari 2003. DPM selanjutnya memperoleh persetujuan untuk memulai tahap studi kelayakan pada tanggal 20 Februari 2003, yang diakhiri pada tanggal 19 Februari 2006. Pada tanggal 28 Desember 2006, DPM memperoleh persetujuan untuk memulai tahap konstruksi. Sebagian Proyek Dairi berada di wilayah hutan lindung dan sebagai akibatnya, DPM harus mendapatkan persetujuan dari Kementerian Kehutanan sebelum dapat memulai proses produksi di wilayah KK. Untuk menyelesaikan tahapan-tahapan KK sebagaimana dimaksud di atas, DPM telah mendapatkan izin pinjam pakai kawasan hutan untuk kegiatan eksplorasi. Izin pinjam pakai tersebut terakhir diberikan pada tanggal 11 Oktober 2010 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI No. SK.573/Menhut-II/2010. Proyek Citra Palu Minerals Operator : PT Citra Palu Minerals (“PT CPM”) Kepemilikan : BRMS memiliki kepemilikan efektif sebesar 96,97% di PT CPM Luas Area Konsesi : 138.889 Ha CPM memiliki konsesi pertambangan berdasarkan KK generasi keenam yang meliputi area seluas 138.889 hektar yang terletak di Kabupaten Donggala, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Palu, Kabupaten Toli-toli Propinsi Sulawesi Tengah dan di Kabupaten Luwu, Propinsi Sulawesi Selatan. Dua pembayaran dengan jumlah keseluruhan sebesar AS$ 18 juta diwajibkan untuk dibayarkan kepada Rio Tinto dari saat dimulainya proses produksi, sesuai dengan KK CPM. Pembayaran tersebut adalah tambahan atas pembayaran royalti kepada pemerintah Indonesia sesuai dengan ketentuan dalam KK. Proyek Palu dibagi kedalam enam blok. Blok I, III, IV, V dan VI berada di wilayah yang sama di Sulawesi Tengah. Blok II terletak di Sulawesi Selatan. 197 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Konsesi dan Perizinan CPM menandatangani KK pada tanggal 28 April 1997. Pada tanggal 12 Mei 1997, CPM mendapat persetujuan untuk memulai tahap penyelidikan umum. Kegiatan penyelidikan umum CPM diselesaikan pada tanggal 12 Maret 1999. Pada tanggal yang sama dengan tanggal diselesaikannya penyelidikan umum, CPM mendapatkan persetujuan untuk memulai tahap eksplorasi. Kegiatan eksplorasi CPM diselesaikan pada tanggal 28 Januari 2010. CPM telah memperoleh izin studi kelayakan pada tanggal 29 Januari 2010 yang berlaku hingga 28 januari 2011. CPM memperoleh Izin Pinjam Pakai Eksplorasi pada bulan September 2011 dan memulai pengeboran eksplorasi pada bulan Oktober 2011 di Blok-1 prospek emas Poboya. Estimasi sumber daya JORC akan segera diselesaikan untuk prospek emas Poboya. Selain perizinan yang disebutkan diatas, dalam menjalankan kegiatan operasionalnya CPM telah memperoleh izin-izin operasional sebagai berikut: 1. Surat Persetujuan Presiden Republik Indonesia No.B.143/Pres/3/1997 tentang Persetujuan 68 Kontrak Karya dalam rangka PMA tanggal 17 Maret 1997 yang dikeluarkan oleh Presiden Republik Indonesia; 2. Surat Keputusan No. 388/Menhut-II/2012 atas Surat Permohonan Perpanjangan No. 040/CPMEXT/X-12 tanggal 24 Oktober 2012 untuk Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Kegiatan Eksplorasi Logam Dasar Mineral Pengikutnya pada Kawasan Hutan Produksi Terbatas yang terletak di Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Toli-Toli dan Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah (Blok I, IV, V, dan VI) tanggal 28 April 1997 yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; 3. Surat Keputusan No. SK.389/Menhut-II/2012 Surat Keputusan No. SK.389/Menhut-II/2012 atas Surat Permohonan Perpanjangan No. 039/CPM-EXT/X-12 tanggal 24 Oktober 2012 untuk Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Kegiatan Eksplorasi Logam Dasar dan Mineral Pengikutnya (Blok II) yang terletak di Kawasan Hutan Produksi Terbatas di Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan tanggal 23 Juni 2012 yang diterbitkan oleh Kementerian Kehutanan; 4. Rekomendasi Perpanjangan Tahap II Studi Kelayakan sesuai dengan Surat No. 541.12/1971/DISENERGI tanggal 4 April 2012 yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam; 5. Rekomendasi Perpanjangan Tahap II Studi Kelayakan sesuai dengan Surat No. 540/293/DIS.ESDM tanggal 30 April 2012 yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam. 198 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Berikut dibawah ini merupakan area Proyek Palu: • Memiliki hak konsesi pertambangan di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan, Indonesia, melalui Kontrak Karya • Kontrak wilayah terdiri dari enam blok terpisah, dimana prospek emas Poboya adalah yang paling menjanjikan • Estimasi Persediaan mineral: Blok 1: 2,5 juta ton (7,5 g/t emas) Blok IV: 106 juta ton (0,14% molybdenum) • Telah memperoleh izin pinjam pakai untuk kegiatan eksplorasi pada bulan September 2011 • Sedang melakukan aktifitas eksplorasi di lokasi prospek emas Poboya • Sumber daya JORC akan diselesaikan dalam waktu dekat Potensi Eksplorasi Blok I. Blok I dibagi menjadi beberapa wilayah prospek, termasuk daerah Poboya di mana eksplorasi sebelumnya dilakukan oleh Rio Tinto, salah satu pemilik sebelumnya dari Proyek Palu, selama periode 1990-an telah mengidentifikasi sistem emas epitermal Palu. Sebanyak 33 lubang (dengan total kedalaman 7.355 meter) telah dibor. Mineralisasi di Palu dimulai dengan dua wilayah yang terdiri dari Reef 1 (Hill Zone Reef 1) dan Reef 2 (termasuk Hill Zone Reef 2 dan River Zone Reefs). Pemboran telah dibatasi pada Reef 2 dan sebagian besar difokuskan pada daerah di sekitar lembah sungai karena daerah ini adalah yang paling dapat diakses. Reef 1 belum dilakukan pengujian. Berdasarkan penafsiran geologis, pemboran lubang dan sampling permukaan, diperkirakan jumlah persediaan mineral mencapai sekitar 2,5 juta Mt (2,4 juta Mt ekuitas berdasarkan kepemilikan efektif 96,9% di CPM) pada 7,5 gram/Mt (lebih kurang 600.000 ons atau 582.000 ons ekuitas berdasarkan kepemilikan efektif 96,9% di CPM) emas. Perkiraan ini didasarkan pada jumlah data pemboran yang wajar dan dihitung sebelum pengenalan kode pelaporan internasional yang dapat diterima (JORC) dan tidak dapat dianggap sebagai sumber daya sebagaimana didefinisikan oleh JORC (atau serupa). Namun perkiraan historis ini memberikan indikasi yang baik terhadap potensi daerah Palu. Lokasi Poboya terletak pada lingkungan geografis yang menantang di lembah sungai besar dengan topografi terjal dan berpotensi tidak stabil, dengan adanya longsor menutupi sebagian daerah Prospek 199 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Poboya. Perseroan akan membutuhkan penilaian lingkungan dan geoteknik di daerah prospek untuk menilai dampak pada aktivitas masa depan. Sekitar 30% dari wilayah Blok I berada dalam wilayah konservasi dimana kegiatan penambangan tidak diizinkan dan sekitar 40% berada dalam wilayah hutan lindung dimana kegiatan tambang terbuka tidak diperbolehkan dan hanya memperbolehkan kegiatan penambangan bawah tanah dengan catatan izin pinjam pakai dan hak permukaan telah diperoleh. Blok II Blok II dibagi menjadi empat wilayah prospek. Saat ini tidak terdapat data pada Blok II dan Perseroan telah membagi keempat prospek sebagai prospek dalam tahap awal yang membutuhkan identifikasi lebih lanjut atas prospek dan area anomali. Sekitar 40% dari wilayah Blok II berada dalam wilayah hutan lindung. Blok III Blok III dibagi menjadi dua wilayah prospek. Saat ini tidak terdapat data di Blok III dan Perseroan telah mengklasifikasikan empat prospek sebagai tahap awal yang membutuhkan identifikasi lebih lanjut atas prospek dan area anomali. Seluruh wilayah Blok IV berada dalam wilayah hutan lindung. Blok IV Blok IV dibagi menjadi delapan wilayah prospek. Sasaran eksplorasi yang paling memungkinkan dalam Blok IV adalah di prospek Malala, yang memiliki sejarah eksplorasi yang panjang yang dilakukan oleh pemilik sebelumnya. Tiga kelompok pemilik yang berbeda telah mengebor 44 lubang ke dalam zona mineralisasi dan perkiraan poligonal awal telah dilakukan. Ini menunjukkan adanya sistem molibdenum porfiri di prospek Malala dengan persediaan mineral diperkirakan 106,0 juta Mt dengan kadar molybdenum sebesar 0,14%. Perkiraan ini didasarkan pada jumlah data pemboran yang wajar dan dihitung sebelum pengenalan kode pelaporan internasional yang dapat diterima (JORC) dan tidak dapat dianggap sebagai sumber daya sebagaimana didefinisikan oleh JORC (atau serupa). Sekitar 60% dari wilayah Blok IV berada dalam wilayah hutan lindung. Blok V Blok V dibagi menjadi empat wilayah prospek. Sasaran eksplorasi yang paling maju dalam Blok berada di prospek Moutong yang memiliki badan silica yang tidak biasa yaitu panjang 700 meter miring 30 derajat dengan anomali emas mencapai hingga 0,23 gram per Mt. Sekitar 50% dari wilayah Blok V berada dalam wilayah hutan lindung Blok VI Blok VI dibagi menjadi delapan wilayah prospek, dimana empat diantaranya memiliki hasil emas dan logam dasar yang tidak signifikan berdasarkan eksplorasi tahap awal. Perseroan telah mengklasifikasikan prospek sebagai tahap awal yang membutuhkan definisi prospektif atau area anomali. Sekitar 10% dari wilayah Blok VI berada dalam wilayah hutan lindung. Berikut merupakan cadangan mineral di Area Proyek Palu: Tonase Cadangan Mineral Metal Terkandung Mineral Kandungan 100% Ekuitas (ribuan ton) (ribuan ton) 2.500 2.400 emas 7,5 g/ton 106.000 103.000 Molybdenum 0,14% Project Citra Palu 100% Ekuitas 0,7 mm ons 0,6 mm ons Proyek Liberia Operator : Konblo Bumi Inc (“KB”) Kepemilikan : BRMS memiliki kepemilikan efektif sebesar 94,1% di KB, melalui Lemington Investments Pte Ltd. Mitra : Trinity Business Corp (5,9%) Luas Area Konsesi : 3.610 km2. 200 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Konblo memegang tujuh lisensi eksplorasi mineral, meliputi total areal konsesi 3.610 kilometer persegi, dari Departemen Pertanahan, Pertambangan dan Energi untuk emas, intan dan logam dasar. Dua dari lisensi didapatkan pada tahun 2009, dan lima sisanya pada bulan Januari 2010. Luas total konsesi proyek terdiri dari empat daerah, yaitu Proyek Pantai Mafa, Proyek Magribi (dua area lisensi), Proyek Dugbe (tiga area lisensi) dan Proyek Zoi. Proyek-proyek Liberia semua pada tahap awal eksplorasi. Fokus saat ini adalah pada dua area penambangan berlian di barat laut ibukota Liberia yaitu Monrovia dan di sebelah timur kota Kakata. Survei di sejumlah daerah mengindikasikan kimberlite pipes di area seluas lima hektar. Wilayah selatan Liberia berpotensi besar bagi penemuan emas yang ekonomis. Berikut dibawah ini merupakan lokasi proyek Liberia Perseroan: • Mempunyai tujuh lisensi eksplorasi untuk mengeksplorasi emas, berlian dan logam dasar • Saat ini memfokuskan pada dua lokasi tambang berlian yang telah berlisensi, yang terletak di barat laut ibu kota Monrovia dan timur kota Kakata • Survei magnetik melalui transportasi helikopter telah diselesaikan. • Hasil survei menemukan sejumlah area yang menampilkan indikasi Kimberlite pipes seluas 5 hektar • Izin yang berada di bagian selatan Liberia memiliki potensi komersial dalam penemuan emas yang menjanjikan Perizinan dan Konsesi Konblo melakukan eksplorasi berdasarkan pada tujuh izin eksplorasi sebagai berikut: Izin Eksplorasi No.11026 yang dikeluarkan pada tanggal 3 Maret 2009 dan Izin Eksplorasi No.11043 tanggal 25 Januari 2010 untuk kegiatan eksplorasi di area Magribi. Izin Eksplorasi No.11025 yang dikeluarkan pada tanggal 3 Maret 2009 untuk kegiatan eksplorasi di wilayah Mafa Coast. Izin Eksplorasi No.11044 yang dikeluarkan pada tanggal 25 Januari 2010, Izin Eksplorasi No.11039 tanggal 11 Januari 2010 dan Izin Eksplorasi No.11040 pada tanggal 11 Januari 2010 untuk kegiatan eksplorasi di wilayah Dugbe. Izin Eksplorasi No.11042 yang dikeluarkan pada tanggal 25 Januari 2010 untuk kegiatan eksplorasi di wilayah Zoi. Ketujuh izin di atas diberikan untuk jangka waktu untuk jangka waktu 3 tahun yang dapat diperpanjang 2 kali dengan jangka waktu 3 tahun pada setiap perpanjangannya. 201 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Bumi Resources Japan Co. Ltd. (“BRJ”) BRJ adalah kantor pemasaran yang menghubungkan BRM dengan pelanggan dari berbagai macam produk batubara dan nonbatubara. BRM saat ini memiliki kepemilikan efektif 100% di BRJ. Gallo Oil Sejak 1997, Perseroan mengoperasikan dua konsesi eksplorasi minyak dan gas bumi di Republik Yemen dalam bentuk Production Sharing Agreement dengan Ministry of Oil and Mineral (MOM), yaitu Blok R2 dan Blok13. Kedua blok tersebut dioperasikan oleh Gallo Oil (Jersey) Ltd. (“Gallo Oil”). Blok R2 di wilayah Al Maber Timur, Hadramaut. Di blok ini, Gallo Oil memiliki saham pengoperasian 50%. Blok 13 di wilayah Wadi Al Armah, Al Mahara, dan Gallo Oil memiliki saham pengoperasian 100%. Dalam paparan geologi, Blok R2 terletak di kawasan Jahi High dan di sebelah barat cekungan Seiyun, Massila. Setelah di-relinquish satu kali Gallo Oil masih mengoperasikan daerah seluas 2.139 km persegi, yaitu daerah yang masih potensial. Di blok ini, Gallo Oil telah membor enam sumur eksplorasi. Empat sumur diantaranya mengindikasikan potensi hydrocarbon yang menjanjikan. Tetapi dari hasil tes produksi mengindikasikan bahwa hydrocarbon di sumur-sumur tersebut tidak komersial. Namun Gallo Oil masih optimis untuk menemukan hydrocarbon komersial di blok ini. Optimisme ini didasarkan pada studi internal lebih lanjut yang meliputi analisa log sumur, analisa cutting, dan hasil analisa laboratorium dari sumur-sumur yang telah dibor. Gallo Oil dalam menganalisa data-data tersebut di atas menggabungkannya dengan konsep eksplorasi baru, yaitu metoda sequence seismic stratigraphy dengan memakai data seismic inversi, dengan target utama formasi Qishn Clastic reservoir dan fracture basement sebagai target kedua. Gallo Oil berencana membor satu sumur eksplorasi. Konsesi Blok 13, secara geologi terletak di bagian tengah dari cekungan Jeza. Setelah satu kali relinquishment, Gallo Oil saat ini mengoperasikan daerah seluas 5.563 km persegi. Di blok ini Gallo Oil telah membor tiga sumur eksplorasi, yaitu sumur Al Rizq#1, Al Bakarat#1 dan Al Rizq#1A/B. Dari pemboran ketiga sumur tersebut, dua sumur diantaranya, yaitu sumur Al Rizq#1 dan Al Rizq#1A/B menunjukkan adanya cadangan gas yang signifikan dengan tekanan dan temperature tinggi (HPHT). Dari hasil pemboran miring sumur Al Rizq#1A/B terbukti bahwa pola penyebaran lapisan reservoir gas mencapai radius satu kilometer secara menerus. Hasil ini membuat Perseroan bertambah yakin adanya cadangan gas yang besar di blok ini. Sebagai tindak lanjut prospek gas tersebut Gallo Oil melakukan studi Geologi dan Geofisika mengenai fracture reservoir dengan menggunakan data-data regional tectonic, structure, logs, seismic, gravityand magnetic sehingga dapat memahami terjadinya natural fracture pada batuan yang mengandung gas tersebut. Studi lanjutan ini difokuskan pada lapisan Shuqro dan basement dimana gas tersebut ditemukan. Perseroan akan melanjutkan usaha eksplorasi ini dengan melakukan pemboran beberapa sumur baru dan melakukan studi G&G lebih lanjut untuk men-delineate prospek gas tersebut dan dapat segera memproduksinya. Pemasaran Berawal dari sebuah tambang percobaan (trial mine) BUMI tumbuh menjadi produsen batubara termal yang bersaing secara global yang mengirimkan lebih dari 68 juta ton produk layak jual setiap tahun, baik ke pasar nasional maupun internasional. Perseroan memiliki pelanggan yang tersebar di seluruh wilayah Asia, antara lain: Jepang, Malaysia dan Filipina, serta pasar domestik yang terus berkembang. Sebagai produsen batubara terbesar di Indonesia, yang menyandang predikat pengekspor batubara tiga besar di dunia dan Perusahaan dengan kinerja terbaik di Asia, Perseroan berhasil menjadi operator kelas dunia di bidang energi dan pertambangan. 202 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Peta distribusi produk Perseroan sebagai berikut: Pelanggan Pelanggan utama untuk produk batubara Perseroan adalah Adani, PLN dan Tata, dimana masingmasing pelanggan memberikan kontribusi sebesar 15%, 11% dan 9% dari total penjualan batubara Perseroan. Persaingan Pasar batubara internasional sangat kompetitif. Pesaing utama Grup Bumi Resources di Asia meliputi produsen batubara besar dari Australia, Afrika Selatan dan China, termasuk Rio Tinto, BHP Billiton, Anglo American, Xstrata dan beberapa perusahaan besar milik negara di Cina. Direksi berpendapat bahwa Grup Bumi Resources memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing Australia dan Afrika Selatan ketika menjual produk batubara kepada pelanggan utama di Asia mengingat kedekatannya dengan pelanggan ini, kedekatan tambang batubara ke pantai Kalimantan, terminal pengiriman yang dimiliki dan dioperasikan sendiri, dan biaya transportasi yang relatif lebih rendah untuk mengirimkan produknya ke pasar Asia. Grup Bumi Resources bersaing dengan produsen lain di Indonesia, termasuk PT Adaro Indonesia, PT Kideco Jaya Agung, Berau Coal dan PT Indominco Mandiri untuk penjualan batubara. Direksi berpendapat bahwa Bumi Resources Group memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan produsen Indonesia batubara lainnya karena berdekatannya wilayah pertambangan dan efisiensi terminal pengiriman yang dimiliki dan dioperasikan sendiri, yang menurunkan biaya transportasi darat dari tambang ke terminal pengirimannya. Dilihat dari total produksi batubara, perseroan berada di posisi teratas dengan jumlah produksi sebesar 82 juta ton, kemudian Adaro 52 juta ton, Indotambang Mega Raya 29 juta ton, Berau Coal 20 juta ton dan PTBA 15 juta ton. (Sumber: Annual report masing-masing perusahaan, kecuali berau coal minerba.esdm) Dilihat dari total market capitalization pada industri batubara, Perseroan berada di posisi ke-5 dengan market capitalization sebesar Rp. 6.232 triliun, dengan posisi pertama Adaro sebesar Rp. 34.865 triliun, diikuti oleh Indotambang Mega Raya Rp. 32.203 triliun, PTBA Rp. 23.502 triliun, Berau coal Rp 6.491 triliun. (Sumber: RTI) 203 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Pendapatan segmen usaha Berikut ini merupakan pendapatan segmen usaha Perseroan selama 3 (tiga) tahun terakhir: (dalam ribuan AS$) Keterangan 31 Desember 2012 2013 2011 Pendapatan Penjualan batubara Lain-lain 3.527.798 19.626 3.753.302 22.216 3.980.151 20.839 Total Pendapatan 3.547.424 3.775.518 4.000.990 3. No. Aset Tetap Lokasi Bukti Kepemilikan/Pe nguasaan dan Instansi Penerbit Bukti Terdaftar Atas Nama Nomor/Tang gal Sertipikat Tanggal Berakhirnya Hak Luas Tanah/ Bangunan (M²) Catatan 1. Kelurahan Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kotamadya Jakarta Selatan, Propinsi DKI Jakarta HMSRS/BPN Kota Administrasi Jakarta Selatan Bumi Resources Minerals HMSRS No. 5157VI/,31 Mei 2011 - 595,88 Dijaminkan kepada Bank Bukopin berdasarkan APHT No.18 , tanggal 29 Juli 2011, peringkat I sebesar Rp. 10,297,210,000 dan SHT No. 4886/2011, tanggal 6 September 2011, dibuat oleh Notaris Nuraini Zachman, SH, M.Hum.di Jakarta 2. Kelurahan Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kotamadya Jakarta Selatan, Propinsi DKI Jakarta HMSRS/BPN Kota Administrasi Jakarta Selatan Bumi Resources Minerals HMSRS No. 5106/X/,21 Januari 2011 26 Maret 2026 1194,35 Dijaminkan kepada Bank Muamalat Indonesia berdasarkan APHT No.278/2011, tanggal 18 Agustus 2011, peringkat I sebesar Rp. 25,000,000,000 dan SHT No. 5456/2011, tanggal 3 Oktober 2011, dibuat oleh Notaris Nuraini Zachman, SH, M.Hum.di Jakarta 3. Desa Sarang Tiung, Kec. Pulau laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Propinsi Kalimantan Selatan HGB/BPN Kab. Kotabaru Arutmin Indonesia HGB No. 01/9 September 2005 20 September 2029 1.041.250 4. Desa Satui Timur Kec. Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimantan Selatan HGB/BPN Kab. Tanah Bumbu Arutmin Indonesia HGB 01/23 2009 No. April 22 April 2034 993.000 5. Desa Sungai Cuka, Kec. Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimantan Selatan HGB/BPN Kab. Tanah Bumbu Arutmin Indonesia HGB No. 01/22 Agustus 2007 25 Juni 2037 84.469 6. Desa Sungai Cuka, Kec. Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimantan Selatan HGB/BPN Kab. Tanah Bumbu Arutmin Indonesia HGB No. 50/7 Januari 2003 3 Januari 2038 142.000 7. Jl Trasmigrasi Km 16 Desa Mekar sari, Surat Pernyataan Pelapasan Hak Arutmin Indonesia - - 421.100 204 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV No. Bukti Kepemilikan/Pe nguasaan dan Instansi Penerbit Bukti Lokasi Terdaftar Atas Nama Nomor/Tang gal Sertipikat Tanggal Berakhirnya Hak Luas Tanah/ Bangunan (M²) Tanah Bumbu Atas Tanah No. 106/KDMM/SPA T/II/09, tanggal 4 Februari 2009 8. Jl. Lap 5 Oktober GG Akasai, Kampong Baru, Tanah Bumbu Surat Pernyataan Pelapasan Hak Atas Tanah No. 065/SKDBFT/KD -MS/II/2009, tanggal 4 Februari 2009 Arutmin Indonesia - - 116.660 9. Desa manunggal RT 15 RW III, Kec. Karang Bintang Surat pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah No. 104/KDMM/SPA T/II/09, tanggal 4 Februari 2009 Arutmin Indonesia - - 717.800 10. Jl. Batu Benawa, Gg Suka Damai, Kampung Baru, Simpang Empat BatuLicin, Tanah Bumbu Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah No. 066/SKPFBT/KD -MS/II/2009, tanggal 4 Februari 2009 Arutmin Indonesia - - 187.400 11. Desa Mekarsari Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah Arutmin Indonesia 904.800 12. Desa Sei Cuka Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah Arutmin Indonesia 270.000 13. Desa Kintap Kecil Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah Arutmin Indonesia 20.000 14. Desa Bukit Blok C Mulia Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah Arutmin Indonesia 645.700 15. Desa Sumber jaya blok A Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah Arutmin Indonesia 2.899.439 16. Desa Riam Adungan Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah Arutmin Indonesia 69.900 17. Desa Pandan sari Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah Arutmin Indonesia 9.000.000 18. Desa Asam-asam Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah Arutmin Indonesia 4.296.400 19. Desa Pandan Sari Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah Arutmin Indonesia 240.920 20. Desa Muara Asam Surat Pernyataan Pelepasan Hak Arutmin Indonesia 1.120.800 205 Catatan PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV No. Lokasi Bukti Kepemilikan/Pe nguasaan dan Instansi Penerbit Bukti Terdaftar Atas Nama Nomor/Tang gal Sertipikat Tanggal Berakhirnya Hak Luas Tanah/ Bangunan (M²) Atas Tanah 21. Desa Sarongga Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah Arutmin Indonesia 1.562.400 22. Desa Sungkai Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah Arutmin Indonesia 4.770.200 23. Desa Pit Ulin Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah Arutmin Indonesia 3.403.500 24. Desa Kintap Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah Arutmin Indonesi 1.370.600 25. Desa Site Kintap Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah Arutmin Indonesia 6.481.240 26. Desa Satui Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah Arutmin Indonesia 3.417.570 27. Desa Parongil, Kec. Silima Punga-punga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara HP DPM HP No.07/Paron gil 470 28. Desa Parongil, Kec. Silima Punga-punga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara HP DPM HP No.08/Paron gil 321 29. Desa Longkotan, Kec. Silima Pungapunga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara HP DPM HP No. 02/Longkotan 605 30. Desa Longkotan, Kec. Silima Pungapunga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara HP DPM HP No.03/Longk otan 1.815 31. Desa Longkotan, Kec. Silima Pungapunga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utar HP DPM HP No.03/Longk otan 2.354 32. Desa Longkotan, Kec. Silima Pungapunga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara HP DPM HP No. 05/Longkotan 1.993 33. Desa Longkotan, Kec. Silima Pungapunga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara HGB DPM HGB No. 02/Longkotan 4.598 34. Desa Longkotan, Kec. Silima Pungapunga, Kabupaten Dairi, Provinsi HGB DPM HGB No. 01/Longkotan 7.991 206 Catatan PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV No. Lokasi Bukti Kepemilikan/Pe nguasaan dan Instansi Penerbit Bukti Nomor/Tang gal Sertipikat Terdaftar Atas Nama Tanggal Berakhirnya Hak Luas Tanah/ Bangunan (M²) Catatan Sumatera Utara 35. Desa Longkotan, Kec. Silima Pungapunga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara HGB DPM HGB No.03/Longk otan 330 Total 4. 39.474.146,71 Asuransi Untuk melindungi harta kekayaan dan mengantisipasi risiko yang disebabkan oleh berbagai hal, Perseroan dan anak-anak perusahaan telah mengasuransikannya kepada beberapa perusahaan Asuransi yang tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan, seperti yang diuraikan berikut ini: a. Perseroan No. Asuradur (Perusahaan Asuransi) 1. PT Asuransi Industrial All 01-00-14- 8 Maret Central Asia Risk/Property All 001462 2014 - 8 Office Fit Out, Directors Maret 2015 Executive Chairs, Jenis Asuransi No Polis Risks Insurance – Masa Berlaku Nilai Pertanggungan Rp. 14.941.903.264 Keterangan Mengenai Objek Asuransi terdiri dari Peralatan Exclude Employee Chairs, EARTHQUAKE employee Work station, Meeting room Roll Blind and Artwork di gedung Bakrie Tower, Komplek Rasuna Epicentrum Kuningan 2. PT Asuransi Indonesian 01-00-14- 8 Maret Rp. Class of Insurance: Central Asia Earthquake Standard 300359 2014 - 8 14.941.903.264 Eartquake,Volcanic Maret 2015 Policy Eruption,Tsunami and Fire Following Eartquake and Volcanic Eruption 3. PT Asuransi Motor Vehicle Polis masih 7 April 2014 Total 9 Vehicles covered Indrapura Insurance menunggu – 7 April by Insurance dikirim oleh 2015 Pihak MARSH 4. PT Asuransi Directors and Officers Allianz Utama Libility Insurance N/A Indonesia 9 Oktober US$ 50.000.000 Berlaku untuk Seluruh 2013 - 9 per satu kali dunia termasuk wilayah Oktober klaim USA dan Canada 2014 b. PT Arutmin Indonesia 207 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV No. Asuradur (Perusahaan Asuransi Jenis Asuransi No Polis Masa Berlaku Nilai Pertanggungan Keterangan Mengenai Objek Asuransi 1. PT Ace INA Insurance Group Personal Accident Insurance 530.002722 8 Mei 2013 - * Mei 2014 meninggal dan Cacat Rp. 255.002.304.240 untuk national staff mencover asuransi jiwa untuk kematian dan cacat karena kecelakaan untuk staff PT Arutmin Indonesia meninggal dan cacat AS$ 504.000 dan AUD 1.828.080 untuk Expatriate Staff 2. PT Asuransi Tugu Kresna Pratama Comprehensive General Liabilty 01.1.07.101 3.000016 9 Oktober 2013 9 Oktober 2014 Public Liability US$ 50.000.000 per kejadian mengcover untuk PT Arutmin Indonesia dan Bumi Resources Tbk Product Liability & Completed Operations US$ 50.000.000 per kejadian Employers Libaility 10.000.000 kejadian Automobile Liability 10.000.000 perkejadian US$ per US$ Minor Construction Work US$ 10.000.000 perkejadian 3. Asuransi ASEI Industrial All Risk /Machinery Breakdown/Busine ss Interuption 0020110130 00215 9 Oktober 2013 9 Oktober 2014 US$ 433.984.792 Mengcover Main Plant di Kalimantan Selatan 4. Asuransi ASEI Industrial All Risk /Machinery Breakdown/Busine ss Interuption 0020110130 00204 9 Oktober 2013 9 Oktober 2014 US$ 36.218.486 Mengcover bisnis area di Kalimantan Timur 5. PT Ace INA Insurance Marine Open Policy 202 00816/ACE 9 Okotber 2013 9 Oktober 2014 Transit : US$ 30.000 per kapal/per angkut mengcover pelabuhan di seluruh dunia Shipment : US$ 3.600.000 per kapal/perangkut US$ 54.000 per kapal/per angkut Storage: US$ 30.000.000 per lokasi US$ 7.500.000 perlokasi yang tidak dikenal 6. Asuransi Rama Terminal Operator Liability 0109141300 0005 9 Oktober 2013 9 Oktober 2014 208 US 50.000 kejadian per mengcover area terminal Pulau Laut, terminal Satui Mulia PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV dan Terminal Senakin di kalimantan 7. PT Asuransi Indrapura Hull & machinery Insurance/War Risks Insurance AI.14.0401.1 3.000106 10 Oktober 2013 - 10 Oktober 2014 US$ 150.000 Vessel tipe MSJ-01 tipe LCT c. PT Fajar Bumi Sakti No. Asuradur (Perusahaan Asuransi Jenis Asuransi No Polis Masa Berlaku Nilai Pertanggungan Keterangan Mengenai Objek Asuransi 1. PT Asuransi Raksa Hitachi & John Deere Equipment 01- HVC00243000-062013 20 Juni 2013 - 20 Juni 2014 US$ 737.000 mengcover 2 Alat berat Hitachi Hydraulic Excavator 2011 2. PT Asuransi Raka Hitachi & John Deere Equipment 01HVC300-00006-2013 20 Juni 2013 - 20 Juni 2014 US$ 2.046.000 Mengcover 2 Alat berat Hitachi Hydraulic Excavator 2011 3. PT Asuransi Raksa Hitachi & John Deere Equipment 01-HVC00194000-072013 14 Juli 2013 - 14 Juli 2014 US$ 5.739.000 mengcover 8 Euclid Hitachi Rigid Dump Truck dan 2 Hitachi Hydraulic Excavator d. PT Kaltim Prima Coal 5. No. Asuradur (Perusahaan Asuransi Jenis Asuransi No Polis Masa Berlaku Nilai Pertanggunga n Keterangan Mengenai Objek Asuransi 1. PT Asuransi ASEI Industrial All Risks Policy 00201101300021 1 9 Oktober 2013 9 Oktober 2014 AS$ 744.250.000 Mencakup asuransi kerugian atas Indutrial all risk , machinery breakdown dan business interruption di wilayah kerja PT KPC 2. PT Asuransi ASEI Indonesia Standard Eartquake Policy 00212213000218 9 Oktober 2013 9 Oktober 2014 AS$ 744.250.000 Mencakup Eartquake, volcanic eruption dan tsunami Inusrance wilayah kerja PT KPC 3. PT Asuransi Indrapura Contractors' Plant and Machinery Insurance 9 Oktober 2013 9 Oktober 2014 AS$ 928.362.227,8 9 Semua peralatan yang dimiliki oleh PT KPC sebanyak 820 Unit peralatan Prospek Usaha Berbagai perjanjian pemasaran batubara, baik yang baru diadakan maupun yang akan berlaku kemudian, telah berhasil dibuat dengan komisi penjualan yang lebih rendah, dari 4% menjadi 2,5%. Perseroan berharap produksi di tambang Batu Hijau Newmont Nusa Tenggara dapat dimulai kembali pada pertengahan tahun 2013 melalui lapisan tambang Elang yang baru dibuka dan bernilai tinggi. Lingkungan pasar global yang tidak bersahabat dan ditambah memburuknya situasi di zona Eropa merupakan faktor-faktor yang akan terus diawasi oleh Perseroan hingga kondisi pasar membaik yang ditandai dengan terciptanya pertumbuhan permintaan batubara dan mineral lainnya. Penjajakan peluang secara selektif diharapkan mampu menanggapi perubahan-perubahan yang menguntungkan berdasarkan mekanisme pasar. 209 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Perseroan berusaha untuk memonetisasi aset non-inti, seperti FBS dan aset-aset di bawah BRMS. Dengan memusatkan perhatian pada pengurangan utang dan pengoperasian tambang, Perseroan diharapkan dapat meningkatkan keuntungan dan mengurangi ketergantungan pada satu sumber pendapatan, sehingga Perseroan mampu melayani kepentingan para pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan lainnya dalam jangka panjang Berdasarkan segmen usahanya, Perseroan membagi prospek usahanya menjadi dua bagian yaitu prospek pertambangan batubara dan prospek pertambangan mineral logam. a. Prospek Pertambangan Batubara Batubara adalah sumber energi alternatif selain minyak bumi yang memiliki harga lebih ekonomis dan tersedia dalam jumlah yang cukup melimpah dan metoda penambangan yang relatif lebih mudah dan murah. Sehingga, permintaan batubara dalam jangka menengah maupun panjang, oleh berbagai pengamat diproyeksikan tetap akan meningkat. Sesuai kajian yang dirilis Statistical Review of World Energy, “Energy Outlook 2030”, Juni 2013 maupun kajian International Energy Outlook 2013 yang dirilis oleh Energy Information Administration (EIA), kebutuhan energi global dalam jangka panjang akan terus tumbuh. Untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut, batubara tetap menduduki peringkat kedua sebagai sumber energi global utama setelah minyak bumi. Kawasan Pasific, tetap menjadi kawasan dengan permintaan batubara yang semakin dominan, dengan China dan India adalah dua negara dengan konsumsi terbesar. China dapat memenuhi sebagian kebutuhan batubara dari dalam negeri, namun India harus memenuhi sebagian besar kebutuhannya dari pasar global karena tidak memiliki cadangan yang memadai. Perekonomian di kawasan Asia Pasific yang tumbuh pesat, juga membuat beberapa negara industri baru seperti Korea Selatan, Taiwan, Malaysia dan Vietnam berkembang menjadi negara dengan kebutuhan batubara yang meningkat. Sementara kebijakan Jepang untuk menutup seluruh fasilitas PLTU tenaga nuklir pasca gempa disertai tsunami yang melanda merusak fasilitas nuklir Fukusshima, diperkirakan juga akan membuat permintaan batubara meningkat. Sementara itu, permintaan batubara domestik untuk pembangkit tenaga listrik diprakirakan akan terus meningkat seiring dengan realisasi pembangunan PLTU dalam rangka percepatan pembangunan PLTU 10.000 MW tahap I maupun tahap II. Seluruh uraian tersebut menunjukkan bahwa dalam jangka menengah panjang, pasar batubara diperkirakan akan kembali pulih, dengan permintaan yang kembali meningkat dan harga yang semakin baik. b. Prospek Pertambangan Mineral Logam Dengan latar belakang kondisi perekonomian global yang mulai menunjukkan arah perbaikan sekalipun belum kondusif, ditambah prediksi tetap baiknya prospek perekonomian di kawasan Asia Pasifik yang dimotori China dan India, menyebabkan mulai stabilnya kebutuhan dan harga beberapa logam dasar seperti besi, tembaga dan seng. Dalam jangka menengah penjang, permintaan produk-produk mineral dasar tersebut. Di dalam negeri, pada tahun 2012, Pemerintah memberlakukan kebijakan penetapan bea keluar atau pajak ekspor beberapa barang tambang, terutama produk mineral, dengan tujuan mendorong tumbuh dan berkembangnya industri peleburan (smelting) mineral logam hasil tambang tersebut agar memberikan nilai tambah di pasar ekspor. Ketentuan tersebut berlaku efektif awal tahun 2014. Kondisi ini diyakini akan memberi kontribusi positif terhadap permintaan produk mineral dasar di dalam negeri dalam jangka panjang yang pada akhirnya memperbaiki kondisi industri penambangan produk-produk mineral dasar di Indonesia. Sementara itu, perubahan pola investasi secara global membuat investasi pada logam mulia, terutama emas, menjadi alternatif pilihan investasi yang menarik dan membuat harganya tetap bertahan. Permintaan emas terus bertahan tinggi dengan harga yang bergerak dengan fluktuasi yang tipis. Pertumbuhan perekonomian Pasifik, demikian juga sinyal perbaikan perekonomian membuat permintaan mineral maupun logam-logam dasar dalam jangka menengah panjang diprakirakan kembali meningkat. Harga-harga berbagai mineral logam dasar tersebut, diperkirakan juga akan kembali meningkat, membuat rencana pengembangan aset kandungan mineral seng, timah hitam, besi, tembaga dan emas yang dikelola BUMI melalui BRMS, semakin feasible. 210 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV 6. Strategi Usaha Secara umum, strategi Perseroan dalam meningkatkan kapasitas pertambangan batubara dan mineral lainnya, adalah dengan berupaya untuk melanjutkan empat tujuan transformasi strategis: pengurangan dan penurunan biaya bunga, penciptaan nilai, keunggulan operasional, dan perubahan persepsi. Sementara secara khusus, Perseroan memiliki pendekatan strategi yang disesuaikan dengan kondisi kebutuhan spesifik masing-masing unit bisnis di bawahnya, antara lain: a. Mengembangkan potensi produksi batubara dengan membangun infrastruktur pendukung mencakup: ‐ ‐ ‐ Pembangunan fasilitas CHF di site maupun di area stockpile pelabuhan. Pengembangan site baru lengkap dengan peralatan dan infrastruktur pendukung. Peningkatan kerjasama dengan mitra kontraktor utama. b. Perluasan pasar untuk mengantisipasi peningkatan produksi batubara, melalui pengembangan kerjasama jangka panjang dengan pelanggan yang ada maupun potensial. c. Menjalin kerjasama strategis dalam pengembangan sumber-sumber pendapatan baru, terutama dalam upaya monetisasi potensi mineral di area-area kelolaan. d. Meningkatkan kualitas penanganan layanan keluhan pelanggan. e. Meningkatkan efisiensi operasional melalui berbagai program, meliputi: ‐ Pengembangan sistim operasi dan perencanaan pertambangan berbasis teknologi informasi. ‐ Melengkapi, memelihara dan meningkatkan untuk kinerja fasilitas pendukung. ‐ Meningkatkan produktivitas SDM melalui peningkatan kompetensi dengan pelaksanaan pelatihan yang terencana dan teratur. f. Melaksanakan program perhitungan cadangan dalam kegiatan eksplorasi berdasarkan standarstandar internasional seperti standar JORC dan dengan melibatkan konsultan independen yang kompeten dan bereputasi internasional. g. Menjalin hubungan baik dan konstruktif dengan komunitas sekitar sejak tahapan eksplorasi, eksploitasi maupun tahap mine closing. Pertumbuhan BUMI Meningkatkan harga saham KPC Arutmin Pendopo Proyek pertambangan percontohan memproduksi 15.000 ton pada tahun 2012 Meneruskan Pengembangan Strategi yang Berkelanjutan Operasi Kontrol Keuangan Mengurangi Pinjaman Proyek Modal Pemasaran Conveyor Darat (32 Mtpa) Tiga pembangkit listrik 18 MW Menerapkan pengaturan Memastikan fungsi Coal baru untuk pemasaran jangka panjang Analizer Conveyor Darat Pabrik Pengolahan Batubara Memelihara kualitas dan standar pengiriman BRMS Memanfaatkan perkiraan JORC cadangan emas Gorontalo Minerals Mengelola pembukaan Tambang Besi sejalan dengan kondisi pasar Menyeimbangkan eksplorasi dengan mulai beroperasinya Fase ke‐6 Newmont Proyek Peningkatan Kualitas Batubara untuk memproduksi 4,5 Mtpa batubara kalori tinggi Studi kelayakan gasifikasi pencarian batubara Memanfaatkan inklusi di Integrated Plan MP3EI Sumatera Selatan Dari sisi produksi, perseroan bermaksud untuk meningkatkan operasinya dengan meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya. Untuk meningkatkan produktifitas, perseroan bermaksud untuk (i) meningkatkan produktivitas armada ‘pengupasan tanah’ yang dimiliki sendiri, (ii) memaksimalkan produktivitas dan meningkatkan hasil keluaran rantai produksi batubara dan ‘shiploaders’, dan (iii) melibatkan kontraktor pertambangan untuk meningkatkan produktivitas peralatannya, armada excavator, bulldozer, grader dan truk pengangkutan batubara. Jika terdapat peluang yang cocok, Perseroan berniat untuk mengakuisisi atau berinvestasi di perusahaan atau aset sumber daya alam dan industri ekstraktif mineral, terutama di Indonesia dan di tempat lain di kawasan Asia Pasifik, dimana perseroan yakin hal tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan pendapatan, operasi dan profitabilitas. Perseroan terus mengevaluasi potensi akuisisi, 211 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV dan investasi strategis dalam, produsen batubara dengan kalori tinggi dan belerang rendah dengan fokus geografis utama di Indonesia dan fokus geografis sekunder di negara-negara di luar Indonesia dimana perseroan percaya bahwa produsen tersebut memiliki keunggulan kompetitif. Perseroan telah mengembangkan serangkaian kriteria investasi internal yang meliputi memilih investasi yang bersifat strategis yang saling melengkapi operasi yang ada, terutama yang mendukung perluasan kehadiran persero di sektor pertambangan batubara Indonesia. 7. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) Perseroan secara ketat memenuhi peraturan pemerintah Indonesia dalam perancangan dan pelaksanaan proses Good Corporate Governance (GCG) dan memahami pentingnya penerapan standar GCG International demi kepentingan pelanggan dan investor international. Dalam mengimplementasi dan menentukan kebijakannya, Perseroan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan diseluruh perseroan sehingga menghasilkan pandangan dan praktik kerja yang konsisten dalam setiap unit usaha perseroan. Prinsip tata kelola perusahaan tersebut adalah sebagai berikut: a. Keterbukaan (Transparansi) Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan secara tepat waktu, jelas, dan konsisten dalam hal kinerja keuangan perusahaan, corporate governance, serta kepimilikan perusahaan. b. Pertanggung-jawaban (Akuntabilitas) Kejelasan atas pelaksanaan dan pertanggung-jawaban tugas dan fungsi dari pengelola perusahaan serta pengawasan yang dilakukan untuk meyakini adanya keselarasan antara kepentingan manajemen dan pemegang saham. c. Tanggung Jawab Kejelasan dan kesesuaian tugas dan fungsi dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundangan yang berlaku. d. Kemandirian (Independensi) Pengelolaan perusahaan dilakukan secara professional tanpa benturan kepentingan dan bebas dari pengaruh ataupun tekanan dari pihak dalam maupun luar perusahaan. e. Kewajaran Perseroan memastikan adanya perlindungan dan perlakuan yang adil/setara terhadap hak-hak pemegang saham, termasuk hak dari pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing, serta meyakini kewajaran pelaksanaan kontrak-kontrak yang dibuat dengan penyedia jasa. 8. Tanggung Jawab Sosial (“CSR”) Menurut ISO 26000: 2010 “Guidance on Social Responsibility”, Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak keputusan dan kegiatan di masyarakat dan lingkungan, melalui perilaku yang transparan dan etis yang memberikan kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat; mempertimbangkan harapan stakeholders; sesuai dengan hokum yang berlaku dan konsisten dengan norma-norma perilaku internasional; dan terintegrasi di seluruh organisasi dan dipraktikkan dalam hubungan tersebut. Perseroan percaya bahwa CSR adalah sebuah konsep bisnis yang sangat baik, bukan hanya kegiatan filantropis, namun merupakan kegiatan yang berkelanjutan dan memiliki nilai-nilai bagi para pemangku kepentingan perusahaan. Fokus perusahaan pada CSR salah satunya dengan membentuk Komite Governance, CSR & HSE, merevisi struktur organisasi dengan memasukkan fungsi CSR dan membentuk Governance, CSR dan HSE Department. Sebagian besar kegiatan CSR dilaksanakan oleh anak perusahaan seperti KPC dan Arutmin yang telah lama mengelola program dan sangat berpengalaman dalam memahami kebutuhan masyarakat setempat. Sementara perusahaan menghadapi tantangan atas ketidakpastian ekonomi tahun 2012 menuju ke 2013, program CSR terus berlanjut untuk memastikan bahwa masyarakat dapat 212 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV diberdayakan secara perseorangan dan manfaat dari operasi pertambangan pembangunan berkelanjutan dengan cara yang relevan dan berarti setiap tahunnya. mendukung Perseroan telah mengembangkan strategi CSR yang telah dimasukkan ke dalam strategi bisnis melalui langkah-langkah pengembangan/implementasi agar Perseroan dapat mencapai tujuan Good Corporate Citizen (GCC - CSR beyond the rules and regulations) yang meliputi: • • • BUMI CSR Flagship. BUMI CSR Strategic Framework. BUMI CSR Strategic Framework Implementation Plans. BUMI CSR Flagship adalah sebagai berikut: ”Untuk mengembangkan masyarakat yang mandiri melalui keunikan Indonesia, berguna untuk masyarakat dan kebersamaan yang didukung dengan strategi komunikasi yang terintegrasi untuk komunitas lokal, nasional dan internasional.” Tujuan dari CSR Flagship ini adalah untuk memastikan keunggulan kompetitif di antara penanam modal dan pelanggan, mengurangi risiko, dan memastikan adanya pengembangan berkelanjutan dari pertumbuhan dan keuntungan. Perseroan selanjutnya menetapkan suatu kerangka kerja strategis untuk kegiatan CSR yang sudah termasuk dalam strategi bisnis mengikuti prinsip-prinsip Good Corporate Governance dengan menggunakan ISO 26000 sebagai acuan dalam rangka membangun Perseroan sebagai perusahaan kelas dunia yang merupakan Good Corporate Citizen. Strategic Framework ini akan membuat CSR Perseroan dan unit usahanya lebih terorganisir dengan tema utama dan flagship yang sama, lebih terlihat dalam menciptakan keberlanjutan dan nilai-nilai bagi pemangku kepentingan perusahaan. Penetapan strategi utama yang mampu menanamkan program CSR ke dalam strategi bisnis merupakan langkah paling signifikan yang dilakukan oleh Perseroan. Tanpa Strategic Framework, kegiatan CSR di unit usaha Perseroan masih akan dilaksanakan secara terpisah-pisah dan hanya sebagai peran pendukung terhadap operasi pertambangan atau umumnya hanya dalam rangka mematuhi peraturan yang berlaku. Di BUMI, inisiatif untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan kegiatan dan pencapaian CSR kepada masyarakat internasional sangat didorong oleh keyakinan Perseroan bahwa CSR telah menjadi bagian dari konsep bisnis yang benar-benar dapat menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan. Saat ini, Governance, CSR & HSE Department berada di bawah Divisi Risk Management. Kepala Divisi Risk Management memberikan laporan ke Direksi. Road Map CSR Perseroan Perseroan telah membuat road map untuk implementasi jangka panjang program CSR (<2012-2016) sebagai berikut: a. < 2012 CSR Specialization ‐ Kegiatan CSR dalam bentuk program pengembangan masyarakat dan proyek-proyek infrastruktur publik yang dilakukan oleh masing-masing anak perusahaan: KPC dan Arutmin ‐ Kedua perusahaan telah melakukan praktik-praktik CSR terbaik dalam kegiatan CSR ‐ Pelaporan dan pemantauan belum terintegrasi dengan Peseroan ‐ Membentuk Komite Governance, CSR & HSE b. 2012 - 2014 Awareness & Socialization ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ c. Merubah struktur organisasi CSR untuk menyertakan fungsi CSR. Membentuk Governance, CSR & HSE Department Mengembangkan dan mensosialisasikan kerangka kerja strategis CSR Mengembangkan dan melaksanakan program/proyek CSR di Perseroan Berpartisipasi dan menerima penghargaan CSR International untuk mempromosikan citra perusahaan. 2015 CSR Integration ‐ ‐ ‐ ‐ Program CSR BUMI selaras dengan tujuan CSR Pemerintah Indonesia Adanya komunikasi mengenai pelaporan kegiatan CSR di BUMI dan unit usaha Publikasi CSR yang efektif untuk masyarakat lokal/nasional/internasional Mempublikasikan Laporan Berkelanjutan BUMI berdasarkan pedoman GRI d. 2016 Good Corporate Citizen (GCC – CSR beyond the rules and regulations) ‐ Implementasi CSR program dapat melebihi aturan dan peraturan 213 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV ‐ Kerangka strategis CSR berfungsi sebagai dasar BUMI untuk menjadi Good Corporate Citizen ‐ Memaksimalkan kontribusi BUMI terhadap Pembangunan Berkelanjutan Beberapa Aktivitas CSR BUMI yang telah dilakukan diantaranya: • Berpartisipasi dalam lomba Global CSR Award 2012, Boracay Island, Filipina tanggal 19 April, 2012. BUMI berhasil meraih Gold Award untuk kategori CSR Leadership, yang dimenangkan oleh Bapak Eddie J. Soebari. • Melakukan kegiatan Pasar Murah tanggal 14 Juni 2012 di pelataran Masjid Al-Bakrie, Rasuna Epicentrum Jakarta. Paket sembako yang diberikan sebanyak 1000 paket khusus ke masyarakat kurang mampu di sekitar daerah Kuningan dan Menteng Atas. • Melakukan kegiatan Donor Darah tanggal 4 Juni 2012 dalam rangka Ulang Tahun Perseroan yang ke- 39 tahun. Dalam kegiatan ini terkumpul sebanyak 156 kantung darah dari 215 orang pendonor. • Melakukan penandatanganan program beasiswa dengan Universitas Bakrie pada tanggal 16 Juni 2012. Perseroan menyerahkan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi angkatan 2011 sebanyak 152 orang dengan nilai ± Rp 15.2 miliar. Beasiswa ini merupakan salah satu wujud nyata Perseroan dalam mendukung mutu pendidikan di Indonesia yang berkualitas. • Tanggal 26 Juni 2012 sebagai puncak acara Ulang Tahun Perseroan ke-39 secara resmi meluncurkan kerangka kerja CSR Perseroan dengan tagline “Developing Self-Sustained Society”. Strategic Framework ini akan membuat CSR Perseroan dan unit usahanya lebih terorganisir, lebih terlihat dalam menciptakan keberlanjutan dan nilai-nilai bagi semua mitra perusahaan. • Berpartisipasi dalam lomba Asia’s Best CSR Practices Awards 2012, Singapura tanggal 20 Juli, 2012. Perseroan berhasil meraih Best CSR Practice Overall Category dan Best Developing Sustainable Strategies Category. • Melakukan kegiatan Donor Darah yang kedua kalinya pada tanggal 4 Desember 2012 bekerjasama dengan PMI cabang Kota Bekasi. Dalam kegiatan ini terkumpul sebanyak 211 kantung darah dari 249 orang pendonor. • Bantuan tanggap bencana Perseroan untuk negeri bagi korban banjir pada tanggal 17 Januari 2013 di daerah Muara Baru Gedung Pompa RT/RW 020/17, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. • Bantuan tanggap bencana BUMI Untuk Negeri bagi korban banjir pada tanggal 17 Januari 2013 di daerah Muara Baru Gedung Pompa RT/RW 020/17, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Bantuan yang diberikan berupa selimut, air mineral, perlengkapan mandi, makanan olahan dan biskuit. • Bantuan tanggap bencana BUMI Untuk Negeri bagi korban banjir pada tanggal 17 Januari 2013 di daerah Muara Baru Gedung Pompa RT/RW 020/17, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Bantuan yang diberikan berupa selimut, air mineral, perlengkapan mandi, makanan olahan dan biskuit. Kontribusi Perseroan untuk program CSR pada tahun 2012 kurang lebih sebesar AS$ 9,88 juta. 9. Transaksi dengan Pihak Berelasi Tabel berikut menggambarkan sifat pihak berelasi: Pihak Berelasi Sifat Relasi PT Kaltim Prima Coal Entitas pengendalian bersama PT Arutmin Indonesia IndoCoal Resources (Cayman) Limited PT IndoCoal Kalsel Resources PT IndoCoal Kaltim Resources PT Petromine Energy Trading PT Energi Mega Persada Tbk PT DH Energy (sampai dengan tanggal 23 Desember 2013) Entitas pengendalian bersama Entitas pengendalian bersama Entitas pengendalian bersama Entitas pengendalian bersama Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi 214 Sifat Transaksi Piutang/utang akibat efek metode konsolidasian proposional Pembelian bahan bakar Beban-beban tertentu perusahaan afiliasi/entitas asosiasi/entitas induk yang dibayar di muka oleh PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Pihak Berelasi Sifat Relasi Sifat Transaksi PT Bakrie Capital Indonesia PT Artha Widya Persada PT Visi Multi Artha Perusahaan afiliasi Entitas asosiasi Entitas asosiasi Kelompok Usaha PT Darma Henwa Tbk Perusahaan afiliasi PT Citra Kusuma Perdana Perusahaan afiliasi Dana Pensiun Kaltim Prima Coal Perusahaan afiliasi Konblo Bumi, Inc Perusahaan afiliasi Uang muka untuk alat berat dan modal kerja dan utang untuk kontraktor pertambangan Biaya jasa untuk penggunaan aset tertentu dari afiliasi Administrasi untuk program pensiun imbalan pasti Aset keuangan tersedia untuk dijual Berikut adalah perincian atas transaksi dengan pihak berelasi: Piutang karyawan PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Arutmin Indonesia (Arutmin) dan PT Bumi Resources Investments (BRI) memberikan pinjaman tanpa bunga kepada para karyawan. Pinjaman ini akan dilunasi melalui pemotongan gaji setiap bulan. Piutang (dalam AS$ Dollar) Keterangan 31 Desember 2013 Entitas pengendalian bersama PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia IndoCoal Resources (Cayman) Limited PT IndoCoal Kalsel Resources PT IndoCoal Kaltim Resources 38.836.553 35.748.608 195.541 3.925 3.851 Perusahaan afiliasi PT Visi Multi Artha PT Artha Widya Persada PT Citra Kusuma Perdana PT Bakrie Capital Indonesia Jumlah bagian jangka panjang 2.729.350 2.543.776 1.908.602 104.764 77.074.970 Investasi pada saham (dalam AS$ Dollar) Keterangan 31 Desember 2013 1.009.961.865 180.445.622 27.574 27.574 1.190.462.635 PT Newmont Nusa Tenggara PT Darma Henwa Tbk PT Visi Multi Artha PT Artha Widya Persada Total Aset keuangan tersedia untuk dijual Konblo Bumi Inc PT Coalindo Energy Westside Corporation Ltd Total 2.614.701 55.995 933 2.671.629 Utang Usaha pihak berelasi (dalam AS$ Dollar) Keterangan 31 Desember 2013 58.378.538 17.535.382 75.913.920 PT Petromine Energy Trading PT Darma Henwa Tbk Total 215 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Utang pihak berelasi (dalam AS$ Dollar) Keterangan 31 Desember 2013 44.198.456 34.355.785 13.946 78.568.187 Keterangan 31 Desember 2013 552.612.487 123.173.986 10.993.125 686.779.598 Keterangan 31 Desember 2013 3.886.459 3.886.459 Keterangan 31 Desember 2013 15.894.016 15.894.016 PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia PT Bakrie Capital Indonesia Total Beban Pokok Pendapatan (dalam AS$ Dollar) PT Petromine Energy Trading PT Darma Henwa Tbk PT Citra Kusuma Perdana Total Beban Usaha (dalam jutaan Rupiah) PT Citra Kusuma Perdana Total Piutang Jangka Panjang (dalam jutaan Rupiah) PT Citra Kusuma Perdana Total Imbalan yang diberikan ke Dewan Komisaris dan Direksi Kelompok Usaha adalah sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2013 Dewan Komisaris Imbalan jangka pendek Imbalan pasca kerja Sub-total Direksi Imbalan jangka pendek Total 664.379 119.694 784.073 3.689.717 4.473.790 Setiap transaksi antara Perseroan dengan para pihak yang memiliki hubungan pihak berelasi tersebut telah dilakukan sesuai dengan ketentuan, kondisi dan/atau persyaratan yang wajar, sebagaimana yang berlaku secara umum dalam setiap transaksi. Tidak terdapat transaksi hubungan pihak berelasi lainnya selain yang telah diungkapkan dalam Prospektus ini. 216 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV X. EKUITAS Struktur permodalan Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah berdasarkan Akta Berita Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ketiga No.80, tanggal 13 Mei 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara, yakni mengenai Pasal 4 ayat (1), Pasal 14 ayat (2), Pasal 15 ayat (3), Pasal 17 ayat (2) serta penegasan kembali seluruh anggaran dasar Perseroan. Tabel berikut ini menggambarkan perubahan ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan pendapat wajar dengan pengecualian, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan pendapat wajar tanpa pengecualian yang ditandatangani oleh Tjiendradjaja Yamin. (dalam ribuan AS$) 31 Desember Uraian 2013 2012 2011 2010 2009 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.476.793 1.476.793 1.476.793 1.476.793 1.400.715 Tambahan Modal Disetor – Agio Saham (878.787) (878.787) (878.787) (632.047) 70.991 Saham beredar yang diperoleh kembali (34.160) (34.160) (34.160) (34.160) (34.160) Selisih kurs karena penjabaran Laporan Keuangan - - - - 47.026 Kenaikan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual - - - - 2.892 (27.757) (27.757) (28.769) (32.817) (986.961) 13.319 47.865 41.619 28.403 - 417.635 417.635 230.190 - (1.459.689) (850.675) 36.886 182.702 Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi Cadangan modal lainnya Saldo laba (defisit) Dicadangkan Belum dicadangkan Ekuitas (defisiensi modal) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan Nonpengendali Ekuitas (defisiensi modal) – neto 853.246 (492.646) 150.915 843.773 988.875 - 189.687 241.236 280.709 281.408 - (302.959) 392.150 1.124.482 1.270.283 1.353.749 Seandainya perubahan ekuitas Perseroan yang disebabkan karena adanya PUT IV kepada masyarakat sejumlah sebanyak-banyaknya 32.198.770.000 Saham Biasa Atas Nama Seri B dengan nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp 250 (dua ratus lima puluh Rupiah) terjadi pada tanggal 31Desember 2013, maka proforma ekuitas pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut: Tabel Proforma Ekuitas pada tanggal 31Desember 2013 (dalam ribuan AS$) Keterangan Modal Ditempatkan dan Disetor Tambahan Modal Disetor (Agio) Saham beredar yang diperoleh kembali Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan assosiasi Cadangan modal lainnya Saldo laba (defisit) Dicadangkan Belum dicadangkan Ekuitas (defisiensi modal) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan Nonpengendali Defisiensi modal – neto Posisi Ekuitas menurut laporan keuangan per tanggal 31 Desember 2013 Perubahan yang terjadi karena PUT IV 1.476.793 (878.787) (34.160) 396.244 - Proforma Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2013setelah Penawaran Umum IV 1.476.793 (482.543) (34.160) (27.757) - (27.757) 13.319 - 13.319 417.635 (1.459.689) - 417.635 (1.459.689) (492.646) - (170.538) 189.687 (302.959) 396.244 189.687 93.285 217 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV XII. KEBIJAKAN DIVIDEN Dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal dan ketentuan hukum yang berlaku, Perseroan merencanakan untuk membagi dividen tunai kepada seluruh pemegang saham setiap tahun tanpa mengurangi hak RUPS untuk menentukan lain, dengan usulan kebijakan pembayaran dividen kepada pemegang saham yang namanya tercantum pada DPS maksimum 30% dari laba neto Perseroan bergantung pada persetujuan pemegang saham Pemegang Saham baru dalam rangka PUT IV ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan pemegang saham lama, termasuk hak atas dividen. Sejak Penawaran Umum Perdana pada tahun 1990, Perseroan telah membayarkan dividen kepada pemegang sahamnya seperti terlihat dalam tabel berikut ini: Keterangan Tahun Buku Dividen Tunai per saham Jumlah Saham Dividen Tunai 1991 50 35.000.000 Dividen Tunai 1992 50 35.000.000 Dividen Tunai 1993 50 45.000.000 Dividen Tunai 1998 5 792.000.000 Dividen Interim 2000 1 19.404.000.000 Dividen Final 2002 2,5 19.404.000.000 Dividen Interim 2005 5 19.404.000.000 Dividen Final 2005 10 19.404.000.000 Dividen Final 2006 16 19.404.000.000 Dividen Interim-1 2007 33 19.404.000.000 Dividen Interim-2 2007 33 19.404.000.000 Dividen Final 2007 45 19.404.000.000 Dividen Final 2008 50,6 19.404.000.000 Dividen Final 2009 27,68 19.404.000.000 Dividen Final 2010 41,78 20.773.400.000 Dividen Final 2011 14,31 20.773.400.000 218 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV XIII. PERPAJAKAN Pajak Penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2008 tanggal 23 September 2008 mengenai perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tanggal 9 November 1994 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1991 tanggal 30 Desember 1991 mengenai perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, penerima dividen atau pembagian keuntungan yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis atau Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia juga tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat dibawah ini terpenuhi: 1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan 2. Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif diluar kepemilikan saham tersebut Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, jo. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Februari 1995, perihal Pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek (seri PPh Umum Nomor 3 jo. SE-06/Pj.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal: Pelaksanaan pemungutan Pph atas penghasilan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek), telah ditetapkan sebagai berikut : Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan pajak penghasilan sebesar 0,50% dari nilai saham perusahaan pada saat Penawaran Umum Perdana. Pemilik saham pendiri diberikan kemudahan untuk memenuhi kewajiban pajaknya berdasarkan perhitungan sendiri sesuai dengan ketentuan di atas. Dalam hal ini, pemilik saham pendiri untuk kepentingan perpajakan dapat menghitung final atas dasar anggapannya sendiri bahwa sudah ada penghasilan. Penyetoran tambahan pajak penghasilan dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham diperdagangkan di Bursa Efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memanfaatkan kemudahan tersebut, maka penghitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku umum sesuai dengan Pasal 17 Undang-Undang No. 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1994. Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 234/PMK.03/2009 tanggal 29 Desember 2009 tentang “Bidang-Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun Yang Disetujui Menteri Keuangan Republik Indonesia Tidak Termasuk Sebagai Objek Pajak Penghasilan”, maka penghasilan dari Dana Pensiun yang ijin usahanya disetujui Menteri Keuangan Republik Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan, apabila penghasilan tersebut diterima atau diperoleh dari penanaman dalam bentuk efek yang diperdagangkan pada Bursa Efek di Indonesia. Sesuai dengan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-28/PJ.43/1995 tanggal 22 Mei 1995, perihal Pajak Penghasilan Pasal 23 atas bunga obligasi dan dividen yang diterima Wajib Pajak Orang Pribadi (seri PPh Pasal 23 / Pasal 26 No. 6), maka bunga obligasi dan dividen baik yang berasal dari saham atau sekuritas, baik yang diperdagangkan di Pasar Modal maupun yang tidak, yang terutang atau dibayarkan kepada Wajib Pajak dalam negeri orang pribadi dalam tahun 1995 dan seterusnya, dipotong Pajak Penghasilan Pasal 23 sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto. Dividen yang dibayarkan kepada wajib pajak luar negeri akan dikenakan tarif sebesar 20% (dua puluh persen) atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu perjanjian penghindaran pajak 219 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV berganda dengan Indonesia, dengan memenuhi Surat Edaran Dirjen Pajak No. PER-24/PJ/2010 tanggal 30 April 2010 tentang Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B). Atas transaksi penjualan saham di Indonesia dikenakan bea materai sebesar Rp 6.000,- (enam ribu Rupiah) atas transaksi dengan nilai lebih dari Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah) dan Rp 3.000,- (tiga ribu Rupiah) dengan nilai sebesar Rp 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu Rupiah) sampai dengan Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah). Transaksi dengan nilai kurang dari Rp 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu Rupiah) tidak dikenakan bea materai. CALON PEMBELI SAHAM DALAM PUT IV INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PUT IV INI. 220 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang membantu dan berperan dalam pelaksanaan PUT IV ini adalah sebagai berikut: AKUNTAN PUBLIK Tjiendradjaja& HandokoTomo (Mazars) Jl. Sisingamangaraja No.26 Jakarta 12120 Tel: +62 21 7202 605 Fax: +62 21 7278 8954 Website: www.mazars.co.id Partner: Tjiendradjaja Yamin Nomor STTD: 64/BL/STTD-AP/2009 No. Ikatan Akuntan Publik dari Menteri keuangan: 07.1.1009 No. Surat Penunjukan oleh Perseroan: No. P022/IV/BUMI/14/T, tanggal 23 April 2014 Fungsi utama Akuntan Publik dalam rangka PUT IV ini adalah untuk melaksanakan audit berdasarkan standar yang ditetapkan oelh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan berdasarkan audit yang dilakukan. Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara menyeluruh. KONSULTAN HUKUM Hadiputranto, Hadinoto & Partners The Indonesia Stock Exchange Building, Tower II, 21st Floor Sudirman Central Business District Jl. Jendral Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Tel: +62 21 5155090/91/92/93 Fax: +62 21 5154840/45/50/55 Partner: Rambun Tjajo Nomor STTD: 179/STTD-KH/PM/1998 Keanggotaan Asosiasi: Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 98037 No. Surat Penunjukan oleh Perseroan: No.1 tanggal 1 September 2013 Ruang lingkup tugas Konsultan Hukum HHP dalam rangka PUT IV ini adalah memberikan pendapat dari segi hukum mengenai berbagai aspek pelaksanaan Transaksi Pembelian Saham khususnya dalam kaitannya dengan Peraturan IX.E.1 dan IX.E.2. NOTARIS Humberg Lie, S.H., S.E., MKn. Jl. Raya Pluit Selatan 103 Jakarta 14450 Telp: (62-21) 666 97171 Fax (62-21) 667 8527 Nomor STTD: 04/BL/STTD-N/2006 Keanggotaan Asosiasi: Ikatan Notaris Indonesia No. Surat Penunjukan oleh Perseroan: 392/BR-BOD/IX/13 tanggal 30 September 2013 Ruang lingkup tugas Notaris selaku profesi penunjang dalam rangka PUT IV ini antara lain membuatkan akta-akta dalam rangka PUT IV dan membuat Berita Acara Rapat mengenai hal tersebut. 221 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV BIRO ADMINISTRASI EFEK PT Ficomindo Buana Registrar Mayapada Tower Lt.10 Suite 02b Jl.Jend. Sudirman Kav.28 Jakarta 12920, Indonesia Telp: (62-21) 521 2316/17 Fax: (62-21) 521 2320 No. Pemberian Ijin Usaha dari Bapepam: KEP-02/PM/BAE/2000 No. Surat Penunjukan oleh Perseroan: 201/BR-BOD/V/14 tanggal 5 Mei 2014 Lingkup kerja Biro Administrasi Efek dalam PUT IV ini adalah melaksanakan pengelolaan administrasi saham dan settlement agent. Lembaga dan Para Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT IV tersebut menyatakan bahwa tidak ada hubungan afiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. 222 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV XV. PIHAK YANG BERTINDAK SEBAGAI PEMBELI SIAGA Sesuai dengan Akta Perjanjian Pembelian Siaga PUT IV PT Bumi Resources Tbk No.108 tanggal 19 Juni 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., S.E., Mkn., Notaris di Jakarta, antara Perseroan dengan PT Danatama Makmur (“Perjanjian Pembeli Siaga PUT IV”), Pembeli Siaga (Standby Buyer) sehubungan dengan PUT IV ini adalah: PT Danatama Makmur (“Danatama”) Danatama Square Jl. Mega Kuningan Timur Blok C-6 Kav.12 Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan – 12950 Telp.: +6221 5797 4288 Fax.: +6221 5797 4280 Jika saham-saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam HMETD, secara proposional dengan kepemilikan sahamnya pada saat Recording Date. Apabila terdapat sisa saham, maka (A) sebanyak 13.800.000.000 Saham Baru akan diambil bagian dengan alokasi sebagai berikut: (i) Long Haul Holdings Limited akan mengambil bagian sebanyak 6.900.000.000 Saham Baru (atau setara dengan AS$150.000.000) yang akan digunakan sebagai pelunasan sebagian utang Perseroan kepada CFL sebagaimana diatur berdasarkan Master Deed, tanggal 8 Oktober 2013 (sebagaimana telah diubah dari waktu ke waktu), (ii) sejumlah 6.900.000.000 Saham Baru akan dialokasi kepada Castleford Investment Holdings Ltd ("Castleford") berdasarkan Debt Settlement Agreement tertanggal 10 Juni 2014 antara Perseroan dan Castleford sebagai konversi utang Perseroan menjadi saham, dan apabila masih ada sisa saham yang belum diambil, (B) sebanyak-banyaknya 2.042.090.000 saham dari sisa saham akan diambil bagian oleh PT Danatama Makmur sebagai pembeli siaga atas komitment penuh (full commitment) pada harga yang sama dengan harga PUT IV Perseroan, yaitu sebesar Rp 250 setiap saham berdasarkan Perjanjian Pembeli Siaga PUT IV. Perjanjian Pembeli Siaga PUT IV tersebut didukung dengan adanya surat kecukupan dana pembeli siaga yang dikeluarkan oleh Standard Chartered tertanggal 27 Juni 2014. Bahwa berdasarkan Perjanjian Pembeli Siaga PUT IV, Pembeli Siaga telah menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk membeli sisa saham sesuai dengan ketentuan Perjanjian Pembeli Siaga PUT IV dimana masing-masing dari mereka menjadi pihak. PT Danatama Makmur menyatakan bahwa dalam hal sisa saham yang ditawarkan jumlahnya lebih dari 2.042.090.000 saham maka jumlah saham yang akan dibeli oleh PT Danatama Makmur adalah sebanyak 2.042.090.000 saham (full commitment). Apabila jumlahnya kurang dari 2.042.090.000 saham maka PT Danatama Makmur hanya mengambil sisa saham yang tidak diambil. 223 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV XVI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM 224 Hadiputranto, Hadinoto & Partners The Indonesia Stock Exchange Building Tower II, 21st Floor Sudirman Central Business District Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Indonesia 30 Juni 2014 Kepada Yth. PT BUMI RESOURCES TBK Bakrie Tower Lt.12 Jl. H.R. Rasuna Said Jakarta 12940 U.p.: Tel: +62 21 2960 8888 Fax: +62 21 2960 8999 www.hhp.co.id No. Ref.: 458319-v2 Direksi Perihal: PENDAPAT DARI SEGI HUKUM DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM TERBATAS IV PT BUMI RESOURCES TBK. Dengan hormat, Untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal, kami kantor konsultan hukum Hadiputranto, Hadinoto & Partners, dalam hal ini diwakili oleh Rambun Tjajo, SH, yang telah memiliki Surat Tanda Terdaftar Profesi penunjang Pasar Modal No. 179/STTD-KH/PM/1998 tanggal 21 April 1998, dan telah terdaftar dalam Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal dengan Nomor 98037, selaku Konsultan Hukum yang bebas dan mandiri, telah ditunjuk oleh PT Bumi Resources Tbk (“Perseroan”) berdasarkan Surat Penunjukan tanggal 1 September 2013 untuk melakukan Uji Tuntas dan mempersiapkan Laporan Uji Tuntas (“LUT”) serta memberikan Pendapat Dari Segi Hukum atas Perseroan (“Pendapat Hukum”), sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas IV dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu sebagaimana diuraikan lebih lanjut di bawah ini (“PUT IV”). Pendapat Hukum ini menggantikan Pendapat Hukum kami sebelumnya No. 458139-v1, tanggal 19 Juni 2014. A. URAIAN TRANSAKSI Saham yang akan ditawarkan dalam PUT IV ini adalah sebanyak-banyaknya 32.198.770.000 saham biasa atas nama Seri B dengan nilai nominal Rp100 setiap saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp250 per saham, seluruhnya sebesar Rp8.049.692.500.000 yang berasal dari saham portepel dan seluruhnya akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia ("Saham Baru"). Setiap pemegang saham biasa atas nama Seri A yang memiliki 20 saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 17 Juni 2014 pukul 16.00 WIB berhak atas 31 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”), dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Seri B yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Apabila terdapat sisa saham, maka (A) sebanyak-banyaknya 13.800.000.000 Saham Baru akan diambil bagian dengan alokasi sebagai berikut: (i) Long Haul Holdings Limited akan mengambil bagian sebanyak 6.900.000.000 Saham Baru (atau setara dengan AS$150.000.000) yang akan digunakan sebagai pelunasan sebagian utang Perseroan kepada Country Forest Limited ("CFL") sebagaimana diatur berdasarkan Master Deed, tanggal 8 Hadiputranto, Hadinoto & Partners is a member of Baker & McKenzie International, a Swiss Verein. Oktober 2013 (sebagaimana telah diubah dari waktu ke waktu) ("Master Deed"), (ii) sejumlah 6.900.000.000 Saham Baru akan dialokasi kepada Castleford Investment Holdings Ltd. ("Castleford") berdasarkan Debt Settlement Agreement tertanggal 10 Juni 2014 antara Perseroan dan Castleford sebagai konversi utang Perseroan menjadi saham; dan (B) sebanyak-banyaknya 2.042.090.000 saham dari sisa saham akan diambil bagian oleh PT Danatama Makmur sebagai pembeli siaga atas dasar komitmen penuh (full commitment) pada harga yang sama dengan harga PUT IV Perseroan, yaitu sebesar Rp 250 setiap saham berdasarkan Akta Perjanjian Pembeli Siaga Saham PUT IV PT Bumi Resources Tbk No. 108 tanggal 19 Juni 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H.,S.E., Mkn., Notaris di Jakarta, antara Perseroan dengan PT Danatama Makmur ("Perjanjian Pembeli Siaga "). Perjanjian Pembelian Siaga tersebut didukung dengan adanya surat kecukupan dana pembeli siaga yang dikeluarkan oleh Standard Chartered tertanggal 27 Juni 2014. Dalam rangka PUT IV, Perseroan telah menandatangani perjanjian sebagai berikut: 1. Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan Dalam Rangka PUT IV Perseroan No. 27 tanggal 5 Mei 2014 yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, Notaris di Jakarta Utara, sebagaimana diubah berdasarkan Addendum Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas IV antara Perseroan dan PT Ficomindo Buana Registrar ("Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham"). 2. Perjanjian Pembelian Siaga. Perseroan merencanakan untuk menggunakan hasil PUT IV, setelah dikurangi dengan biayabiaya emisi yang terkait, dengan perincian sebagai berikut: 1. Modal kerja sebesar kurang lebih AS$14 juta atau setara dengan kurang lebih Rp161 miliar (dengan menggunakan kurs Rp 11.500) yang akan digunakan oleh Perseroan, yang meliputi pembayaran bunga dan operasional Perseroan. 2. a. Sebanyak-banyaknya sebesar AS$257 juta setara dengan Rp 3.162 miliar (dengan menggunakan kurs Rp 11.500) akan digunakan untuk melakukan pelunasan fasilitas Perseroan secara proporsional dengan perincian sebagai terlampir dalam Lampiran I. b. Sebesar AS$48 juta atau sebesar Rp552 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan dipergunakan untuk merealisasikan anggaran program untuk Blok 13 dan Blok R2 dari konsesi hidrokarbon yang dimiliki Gallo Oil (Jersey) Ltd. yang merupakan anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh Perseroan dalam bentuk perjanjian antar perusahaan (intercompany loan). Saat ini Gallo masih dalam tahap eksplorasi. Jika dana hasil PUT IV ini tidak mencukupi untuk mendanai program-program Gallo tersebut di atas maka Perseroan akan mencari sumber dana lain yang berasal dari project financing atau akan ditangguhkan oleh Perseroan. c. Sebesar AS$32,58 juta atau sebesar Rp374,67 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan dipergunakan untuk melaksanakan feasibility study konsesi tembaga dan emas yang dimiliki oleh PT Gorontalo Minerals yang merupakan anak perusahaan Perseroan dengan kepemilikan tidak langsung sebesar 69,67% melalui PT Bumi Resource Mineral Tbk. melalui skema utang 458319-v2 2 piutang dimana syarat dan kondisinya akan ditetapkan kemudian pada saat dana tersebut diberikan ke anak perusahaan. Jika dana hasil PUT IV ini tidak mencukupi untuk mendanai feasibility study GM tersebut di atas maka Perseroan akan mencari sumber dana lain yang berasal dari project financing atau akan ditangguhkan oleh Perseroan. 3. Sebesar AS$150 juta setara dengan Rp 1.725 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan digunakan untuk melakukan pelunasan sebagian fasilitas pinjaman dari China Investment Corporation (“CIC”) melalui CFL pada tanggal 18 September 2009 (sebagaimana telah diubah dari waktu ke waktu) yang telah diperoleh Perseroan melalui Bumi Netherland B.V (anak perusahaan yang dimiliki 100% (seratus persen) oleh Perseroan) berdasarkan perjanjian utang antar perusahaan (intercompany loan) tanggal 5 November 2009 ("Perjanjian Utang CFL"). Sampai dengan tanggal penerbitan Prospektus, jumlah pokok terutang berdasarkan Perjanjian Utang CFL tersebut adalah sebesar AS$1,3 miliar (tingkat bunga sebesar 12% per tahun), yang mana pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada Oktober 2014 sebesar AS$ 600 juta dan pada Oktober 2015 sebesar AS$ 700 juta. Dana yang diperoleh Perseroan dari Perjanjian Utang CFL tersebut telah dipergunakan oleh Perseroan antara lain untuk: (i) membayar saldo utang yang timbul dari akuisisi tidak langsung atas kepemilikan saham Perseroan di beberapa Anak Perusahaan, (ii) pembayaran utang-utang Perseroan dan sebagian Anak Perusahaan dan (iii) sisa pinjaman untuk modal kerja dan keperluan operasional umum Perseroan. Apabila saham-saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini, tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang HMETD, maka Long Haul Holdings Limited akan mengambil bagian sebanyak 6.900.000.000 Saham Baru (atau setara dengan AS$150.000.000) yang akan digunakan sebagai pelunasan sebagian Perjanjian Utang CFL sebagaimana diatur berdasarkan Master Deed. 4. Sebesar AS$ 150 juta atau setara dengan Rp 1.725 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan digunakan untuk melakukan pelunasan seluruh utang Perseroan kepada Castleford. Utang Perseroan kepada Castleford ini berasal dari perjanjian utang-piutang antara BRI yang merupakan anak perusahaan yang dimiliki 99% oleh Perseroan dengan Castleford berdasarkan Facility Agreement tanggal 14 November 2013 dengan Castleford ("Pinjaman Castleford") dimana berdasarkan perjanjian novasi utang antara Perseroan, BRI dan Castleford pada tanggal 5 Juni 2014 ("Perjanjian Novasi"), Pinjaman Castleford tersebut telah dinovasikan dari BRI kepada Perseroan. Pengalihan berdasarkan Perjanjian Novasi ini telah ditegaskan oleh BRI dalam Acknowledgement of Indebtednessdari BRI kepada Perseroan. Dana yang diperoleh dari hasil PUT IV ini akan dipergunakan oleh Perseroan untuk melunasi Pinjaman Castleford tersebut di atas. Apabila saham-saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini, tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang HMETD, maka berdasarkan Debt Settlement Agreement tanggal 10 Juni 2014 yang dibuat di antara Perseroan dengan Castleford, Castleford selaku kreditur telah menyetujui untuk mengkonversi hutang Perseroan sejumlah AS$ 150.000.000 atau setara dengan Rp 1,725 miliar dengan sisa saham yang ditawarkan 458319-v2 3 dalam PUT IV ini yakni setara dengan 6.900.000.000 saham biasa Atas Nama Seri B yang dikeluarkan oleh Perseroan sehubungan dengan PUT IV ini. Dengan asumsi bahwa seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini tidak diambil oleh pemegang HMETD, maka dana hasil PUT IV yang diperoleh dari Pembeli Siaga setelah dikurangi biaya emisi akan dipergunakan dengan prioritas sebagai berikut: 1. Sebesar AS$14 juta setara dengan Rp 161 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan digunakan untuk modal kerja Perseroan meliputi biaya operasional dan pembayaran bunga. 2. Sebesar AS$150 juta setara dengan Rp 1.725 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan digunakan untuk melakukan pelunasan sebagian fasilitas pinjaman dari CIC melalui CFL. 3. Sebesar AS$150 juta atau setara dengan Rp1.725 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan digunakan untuk melakukan pelunasan seluruh utang Perseroan kepada Castleford. Jika dana hasil PUT IV ini tidak mencukupi untuk mendanai program-program dan rencana restrukturisasi utang Perseroan tersebut di atas, maka Perseroan akan mencari sumber pendanaan lain yang berasal dari project financing atau akan ditangguhkan oleh Perseroan Seluruh kreditur-kreditur tersebut di atas merupakan pihak ketiga dan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.E.1, Lampiran Keputusan Bapepam-LK Nomor KEP-412/BL/2009, tanggal 25 November 2009, tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu ("Peraturan BapepamLK No. IX.E.1"). Apabila penggunaan dana hasil PUT IV sebagaimana dimaksud di atas termasuk dalam kategori Transaksi Afiliasi atau Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi Material sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 dan Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK Nomor KEP-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, maka Perseroan akan menaati ketentuan-ketentuan dalam peraturan perundang-undangan tersebut. Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana hasil PUT IV ini kepada para pemegang saham Perseroan dalam RUPS Tahunan Perseroan dan Otoritas Jasa Keuangan ("OJK") secara periodik sesuai dengan Peraturan X.K.4. Apabila Perseroan bermaksud untuk merubah rencana penggunaan dana hasil PUT IV ini, maka rencana Perseroan tersebut akan dilaporkan terlebih dahulu kepada OJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari rapat umum pemegang saham Perseroan. 458319-v2 4 B. DEFINISI Selain dari istilah yang telah didefinisikan di bawah ini, istilah-istilah lain yang dipakai, namun tidak diatur dalam Pendapat Hukum ini memiliki arti yang sama dengan istilah-istilah sebagaimana didefinisikan di dalam LUT dan Prospektus: “Anak Perusahaan” berarti perusahaan-perusahaan yang berbentuk badan hukum PT yang saham-sahamnya dimiliki baik langsung maupun tidak langsung oleh Perseroan. “BANI” berarti Badan Arbitrase Nasional Indonesia. "BAE" Biro Administrasi Efek Perseroan yang dalam hal ini adalah PT Ficomindo Buana Registrar. “HKHPM” berarti Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal. “Hukum Indonesia” berarti hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku secara sah di Republik Indonesia sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum. “LUT” berarti Laporan Uji Tuntas atas Perseroan No. AZA-MET-413524v1, tanggal 18 Juni 2014 yang memuat hasil Uji Tuntas HHP, yang disusun dengan memperhatikan ketentuan Standar HKHPM dan ketentuan Hukum Indonesia yang relevan terhadap pelaksanaan Uji Tuntas. “Menkumham” berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. “Peraturan No. IX.J.1” berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Bapepam-LK Nomor KEP-179/BL/2008, tanggal 14 Mei 2008, tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. “Periode Uji Tuntas” berarti periode terhitung sejak tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran Perseroan pada OJK untuk keperluan Penawaran Umum Terbatas III, yaitu tanggal 18 Februari 2000, sampai dengan Tanggal LUT, kecuali untuk BRMS yang dimulai sejak tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran BRMS pada OJK untuk keperluan Penawaran Umum Perdana yaitu tanggal 26 November 2010. “PT” berarti badan hukum perseroan terbatas yang didirikan dan tunduk pada Hukum Republik Indonesia. “Standar HKHPM” berarti Standar Pemeriksaan Hukum dan Standar Pendapat Hukum yang dikeluarkan oleh HKHPM berdasarkan Keputusan HKHPM No. 01/HKHPM/2005 tanggal 18 Februari 2005, sebagaimana diubah berdasarkan Keputusan HKHPM No. KEP.04/HKHPM/XI/2012 tanggal 6 Desember 2012 dan No.01/KEP-HKHPM/II/2014 tanggal 4 Februari 2014. “Tanggal Pendapat Hukum” berarti tanggal dikeluarkannya Pendapat Hukum ini, yaitu tanggal 30 Juni 2014. “Uji Tuntas” berarti uji tuntas dari segi hukum atas Perseroan yang dilaksanakan oleh HHP sehubungan dengan rencana pelaksanaan transaksi PUT IV oleh Perseroan, dengan memperhatikan Ruang Lingkup, Pembatasan dan Asumsi dari LUT. 458319-v2 5 C. RUANG LINGKUP, PEMBATASAN, DAN ASUMSI Pendapat Hukum ini mempunyai ruang lingkup dan pembatasan-pembatasan sebagai berikut: 1. Pendapat Hukum ini disusun khusus atas keadaan Perseroan selama Periode Uji Tuntas; 2. Pendapat Hukum ini disusun berdasarkan pemeriksaan atas dokumen-dokumen asli, turunan, salinan dan fotokopi yang kami peroleh dari Perseroan dan Anak Perusahaan serta pernyataan dan keterangan lisan maupun tertulis yang diberikan oleh anggota Direksi, Dewan Komisaris, wakil dan/atau pegawai dari masing-masing Perseroan dan Anak Perusahaan yang hasilnya termuat dalam LUT, yang menjadi dasar dan bagian yang tidak terpisahkan dari Pendapat Hukum ini; 3. Pendapat Hukum ini disusun dalam kerangka Hukum Indonesia dan karenanya tidak dimaksudkan untuk berlaku atau dapat ditafsirkan menurut hukum atau yurisdiksi hukum negara lain; 4. seluruh Pendapat Hukum kami sehubungan dengan anak perusahaan Perseroan yang didirikan di luar jurisdiksi Republik Indonesia dan tunduk kepada hukum selain dari Hukum Indonesia disusun berdasarkan pada pendapat dari segi hukum dari masingmasing konsultan hukum yang berwenang pada jurisdiksi dari masing-masing perusahaan tersebut dan data-data yang diberikan oleh Perseroan maupun anak perusahaannya yang terkait; dan 5. Seluruh ruang lingkup dan pembatasan sebagaimana dimuat dalam LUT menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari ruang lingkup dan pembatasan dalam Pendapat Hukum ini. Dengan memperhatikan Ruang Lingkup dan Pembatasan di atas, dalam menyusun Pendapat Hukum ini, kami berasumsi bahwa: 1. semua tanda tangan adalah asli dan ditandatangani oleh pihak yang berwenang selain dari Perseroan dan Anak Perusahaan, serta semua dokumen yang diperlihatkan atau diserahkan kepada kami sebagai asli adalah otentik, dan bahwa salinan atau fotokopi dari tanda tangan dan dokumen yang diberikan kepada kami adalah sama dengan dokumen aslinya; 2. bahwa Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan telah memberikan kepada kami seluruh dokumen dan informasi yang relevan dengan pelaksanaan Uji Tuntas dan penyusunan Pendapat Hukum (“Informasi Uji Tuntas”) dan tidak ada dokumen dan informasi lainnya yang relevan yang tidak atau belum diberikan atau diberitahukan kepada kami sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum; 3. bahwa seluruh Informasi Uji Tuntas beserta dengan seluruh fakta yang dinyatakan dalam Informasi Uji Tuntas tersebut, yang telah menjadi dasar penyusunan LUT dan Pendapat Hukum ini, adalah benar, akurat, lengkap, tidak menyesatkan, sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, belum diubah dan masih berlaku sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum, serta tidak ada hal-hal lain yang berkaitan yang disembunyikan dengan sengaja maupun tidak; 458319-v2 6 D. 4. bahwa dokumen asli masih ada dan belum diubah, dibatalkan maupun digantikan oleh dokumen atau perjanjian atau tindakan lain yang tidak kami ketahui; 5. bahwa dokumen-dokumen tersebut mengatur kewajiban yang mengikat para pihak berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan telah ditandatangani oleh Perseroan atau Anak Perusahaan untuk kepentingannya masing-masing; 6. bahwa untuk setiap dokumen dimana pihak ketiga berbentuk perusahaan, pihak tersebut masih tetap berdiri dan mempunyai kewenangan dan memperoleh perizinan/persetujuan korporat dan pihak yang berwenang yang diperlukan untuk menandatangani perjanjian tersebut dan perjanjian tersebut telah ditandatangani dengan benar untuk keuntungan/kepentingan pihak tersebut dan bahwa para pihak tidak dalam keadaan pailit atau keadaan lain pada saat penandatanganan perjanjian tersebut; 7. bahwa untuk setiap dokumen dimana Perseroan dan/atau Anak Perusahaan menjadi pihak, yang diatur atau tunduk berdasarkan hukum yang berlaku di luar jurisdiksi Republik Indonesia (“Hukum Asing”), dokumen tersebut berlaku secara sah dan mengikat Perseroan dan/atau Anak Perusahaan sesuai dengan Hukum Asing tersebut, dan bahwa dokumen tersebut tidak melanggar ketentuan dari Hukum Asing yang relevan; 8. bahwa setiap pihak yang mengadakan perjanjian dengan Perseroan dan Anak Perusahaan dan dan/atau para pejabat Pemerintah yang mengeluarkan perizinan Perseroan dan Anak Perusahaan, melakukan pendaftaran atau pencatatan untuk kepentingan Perseroan dan Anak Perusahaan mempunyai kewenangan dan kekuasaan untuk melakukan tindakan tersebut secara sah dan mengikat berdasarkan Hukum Indonesia; 9. dokumen, informasi beserta dengan pernyataan dan keterangan tertulis (termasuk turunan dan salinannya) atau lisan yang diberikan oleh pejabat pemerintah, badan peradilan dan pihak ketiga lainnya terkait dengan pelaksanaan Uji Tuntas adalah benar, lengkap dan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya; dan 10. pernyataan-pernyataan dan keterangan-keterangan tertulis atau lisan yang diberikan oleh anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau pegawai Perseroan, Pemegang Saham Utama Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan Uji Tuntas dan penyusunan Pendapat Hukum adalah benar, lengkap dan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. PENDAPAT HUKUM Setelah memeriksa dan meneliti Dokumen LUT sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam LUT, serta memperhatikan asumsi dan kualifikasi di atas, Pendapat Hukum kami adalah sebagai berikut: 1. 458319-v2 Perseroan, berkedudukan di Jakarta Selatan, adalah sebuah PT yang didirikan dan diatur menurut Hukum Indonesia. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 130, tanggal 26 Juni 1973, sebagaimana telah dirubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar, No. 103, tanggal 28 Nopember 1973, yang keduanya dibuat di hadapan Djoko Soepadmo, SH, Notaris di Surabaya yang telah memperoleh pengesahan Menkumham dengan Surat Keputusan No.Y.A.5/433/12, tanggal 12 Desember 1973 serta telah 7 diumumkan dalam BNRI No. 1, tanggal 2 Januari 1974, Tambahan No. 7. Perseroan telah sah menjadi badan hukum sejak tanggal 2 Desember 1973. Anggaran Dasar Perseroan telah diubah beberapa kali, terakhir berdasarkan Akta Berita Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ketiga No. 80, tanggal 13 Mei 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta ("Akta No. 8-0/2014"). Perubahan Anggaran Dasar berdasarkan Akta No. 80/2014 tersebut telah berlaku efektif sejak 30 Mei 2014. Selain perubahan Anggaran Dasar Perseroan berdasarkan Akta No. 80/2014 yang masih dalam proses pemberitahuan di Menkumham, Anggaran Dasar Perseroan beserta seluruh perubahannya telah sah dan berlaku sesuai dengan Hukum Indonesia, termasuk UUPT dan Peraturan No.IX.J.1. Selain sebagaimana diungkapkan di dalam Lampiran II, perubahan Anggaran Dasar Anak Perusahaan telah sah dan berlaku sesuai dengan Hukum Indonesia dan Anggaran Dasar Anak Perusahaan. 2. Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, struktur permodalan Perseroan berdasarkan Akta No. 80/2014 dan susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan DPS per tanggal per 25 April 2014 yang dikeluarkan oleh BAE adalah sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Seri A (Nominal Rp 500) Seri B (Nominal Rp 100) Modal Ditempatkan Seri A Credit Suisse AG SG Branch S/A CSAGSING-LHHL(LHHL-130M)20233 34064 Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd Masyarakat dibawah 5% Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Seri A (Nominal Rp 500) Seri B (Nominal Rp 100) Saham Rupiah % 20.773.400.000 283.633.000.000 10.386.700.000.000 28.363.300.000.000 4.797.485.702 2.398.742.851.000 23,09 1.264.213.935 14.711.700.363 632.106.967.500 7.355.850.181.500 6,09 70,82 20.773.400.000 10.386.700.000.000 100,00 283.633.000.000 28.363.300.000.000 Kedua seri saham Perseroan tersebut di atas memiliki hak-hak yang sama bagi para pemegang saham dari kedua seri tersebut. Setiap perubahan permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan telah dilakukan secara sah dan berkesinambungan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan Hukum Indonesia. Struktur permodalan Perseroan dan setiap perubahannya termasuk susunan pemegang saham Perseroan telah memperoleh persetujuan yang diperlukan berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan Hukum Indonesia. 458319-v2 8 Sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum ini, susunan kepemilikan saham dalam Perseroan tersebut di atas belum mengalami perubahan. 3. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 228 tanggal 28 Juni 2013 yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan surat penerimaan pemberitahuan perubahan data perseroan No. AHU-AH.01.10-33906 tanggal 20 Agustus 2013 dan telah didaftarkan di Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0077497.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 20 Agustus 2013, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: Direksi Presiden Direktur : Saptari Hoedaja Direktur : Dileep Srivastava Direktur : Andrew Christopher Beckham Direktur : Eddie Junianto Subari Direktur : R. A. Sri Dharmayanti Direktur : Kenneth Patrick Farrell Presiden Komisaris : Kusumo Abujono Martoredjo Komisaris Independen : Suryo Bambang Sulisto Komisaris Independen : Iman Taufik Komisaris Independen : Fuad Hasan Masyhur Komisaris : Sulaiman Zuhdi Pane Komisaris : Nalinkant Amratlal Rathod Komisaris : Anton Setianto Soedarsono Dewan Komisaris Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan di atas telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan Hukum Indonesia. Seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi ketentuan Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik. 4. 458319-v2 Perseroan telah memiliki Sekretaris Perusahaan sebagaimana dipersyaratkan oleh Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan. 9 Perseroan telah membentuk Komite Audit sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No.IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal sesuai dengan Peraturan BapepamLK No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal. 5. Kegiatan usaha utama Perseroan adalah di bidang kegiatan eksplorasi dan eksploitasi kandungan batubara (termasuk pertambangan dan penjualan batubara) dan eksplorasi minyak. Kegiatan usaha tersebut termasuk ke dalam ruang lingkup usaha sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar Perseroan terkini dan telah sesuai dengan Hukum Indonesia. 6. Kecuali dinyatakan di bawah, Perseroan dan Anak Perusahaan telah memperoleh perizinan yang material yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha utamanya sebagaimana disyaratkan dalam Hukum Indonesia. Perizinan-perizinan material yang telah diperoleh Perseroan dan Anak Perusahaan lainnya masih berlaku sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum. NAMA PT Sitrade Coal PT Seamgas Indonesia PT Indocoal Kalsel Resources PT Mitra Bisnis Harvest PT Buana Minera Harvest PT Pendopo Energi Batubara PT Kaltim CBM PT MBH Mining Resource PT Citra Jaya Nurcahya PT Bintan Mineral Resource PT MBH Minera Resource PT Arutmin CBM PT Fajar Bumi Sakti PT Citra Prima Sejati PT Green Resource 458319-v2 IZIN YANG MASIH DALAM PROSES PERPANJANGAN/TIDAK ADA SKDP (menurut keterangan dalam proses perpanjangan) 1. TDP (menurut keterangan dalam proses perpanjangan) 2. Izin Prinsip BKPM (dalam proses mengajukan permohonan) 1. SKDP (menurut keterangan dalam proses perpanjangan) 2. SPPKP 1. SKDP (menurut keterangan dalam proses perpanjangan); 2. IUP Operasi Produksi Batubara (dalam proses peningkatan); 3. SPPKP tidak ada; 4. SKT Pajak tidak ada. 1. SKDP (menurut keterangan dalam proses perpanjangan); 2. SPPKP. SKDP habis masa berlakunya SKDP habis masa berlaku SKDP belum diberikan SKDP habis masa berlaku SKDP belum diberikan SKDP dan TDP habis masa berlaku SKDP habis masa berlakunya SKDP habis masa berlakunya TDP (menurut keterangan dalam proses perpanjangan) 1. TDP (menurut keterangan dalam proses perpanjangan) 10 2. SKDP (menurut keterangan dalam proses perpanjangan) Ketiadaan SKDP tidak memiliki konsekuensi hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, namun SKDP merupakan salah satu dokumen standar yang akan digunakan oleh suatu perusahaan dalam melakukan permohonan pengurusan perizinan. Setiap perusahaan yang telah memiliki TDP dan mengalami perubahan atas data-data berikut ini maka diwajibkan untuk mengganti TDP: 1. pengalihan kepemilikan atau kepengurusan perusahaan; 2. perubahan nama perusahaan; 3. perubahan bentuk dan/atau status perusahaan; 4. perubahan alamat perusahaan; 5. perubahan kegiatan usaha pokok; 6. khusus untuk perseroan terbatas termasuk perubahan anggaran dasar. Perusahaan yang tidak melaporkan perubahan tersebut di atas, daftar perusahaannya dihapus, TDP dinyatakan tidak berlaku, dan dikenakan sanksi sesuai UUWDP, yaitu diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 3 bulan atau pidana denda setinggi-tingginya Rp3.000.000. Lebih lanjut, UUWDP mewajibkan adanya pembaharuan dari TDP yang sudah diberikan. UUWDP menetapkan bahwa apabila perusahaan lalai melaksanakan kewajiban menurut UUWPD, maka perusahaan diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 2 bulan atau pidana denda setinggi-tingginya Rp1.000.000. 7. Perseroan memiliki penyertaan saham dalam Anak Perusahaan yaitu sebagaimana terlampir dalam Lampiran III Pendapat Hukum ini. Penyertaan saham Perseroan pada Anak Perusahaan yang dimiliki secara langsung oleh Perseroan telah dilakukan oleh Perseroan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Informasi mengenai Anak Perusahaan yang berbadan Hukum Asing yang dimuat dalam Lampiran IV Pendapat Hukum didasarkan pada pendapat hukum dari konsultan Hukum Asing yang berwenang untuk memberikan pendapat hukum tersebut yang juga dinyatakan dalam Lampiran IV Pendapat Hukum ini. 8. 458319-v2 Selain yang telah diungkapkan dalam Prospektus dan LUT, aset-aset Perseroan dan Anak Perusahaan yang bersifat material terhadap kegiatan usaha Perseroan dan Anak Perusahaan telah dimiliki secara sah, tidak sedang dibebankan dengan hak jaminan/agunan untuk menjamin kewajiban kepada pihak ketiga dan tidak sedang dalam sengketa. 11 9. Perseroan dan Anak Perusahaan saat ini terikat dalam perjanjian kredit sebagaimana yang telah diungkapkan dalam Prospektus dan LUT. Berdasarkan pemeriksaan kami, tidak terdapat pembatasan bagi Perseroan untuk melaksanakan perubahan anggaran dasar sehubungan dengan PUT IV dan tidak terdapat pembatasan dalam perjanjian kredit tersebut yang dapat merugikan hak-hak pemegang saham publik serta tidak terdapat pembatasan dalam perjanjian kredit tersebut sehubungan dengan penggunaan dana dalam PUT IV. 10. Seluruh perjanjian material yang berkaitan dengan kegiatan usaha utama dari Perseroan dan Anak Perusahaan masih berlaku dan mengikat Perseroan dan Anak Perusahaan serta tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Perseroan dan Anak Perusahaan dan ketentuan Hukum Indonesia dan tidak terdapat pembatasan dalam perjanjian penting tersebut yang dapat merugikan hak-hak pemegang saham publik. 11. Perseroan telah menandatangani perjanjian Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Perjanjian Pembelian Siaga yang dibuat dalam rangka PUT IV dan perjanjian tersebut mengikat Perseroan serta dibuat sesuai dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan Hukum Indonesia. 12. Perseroan dan Anak Perusahaan telah mentaati ketentuan yang berlaku sehubungan dengan aspek ketenagakerjaan sesuai dengan Hukum Indonesia di bidang ketenagakerjaan, termasuk kewajiban pelaporan ketenagakerjaan yang terakhir, peraturan perusahaan dan/atau perjanjian kerja bersama, izin penggunaan tenaga kerja asing, penyertaan program Jamsostek, pembayaran upah karyawan sesuai UMR setempat, kecuali untuk GM belum melakukan pelaporan atas WLTK untuk periode 2014. 13. Berdasarkan hasil pemeriksaan kami, Perseroan dan Anak Perusahaan telah menutup asuransi atas aset-asetnya yang bernilai material dan bahwa jangka waktu asuransi tersebut masih berlaku sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum. Berdasarkan pernyataan Perseroan, jumlah pertanggungan asuransi yang ditutup oleh Perseroan memadai untuk menutup resiko yang dipertanggungkan atas aset-aset yang bernilai material. 14. Aspek-aspek hukum dalam Prospektus yang meliputi Anggaran Dasar, Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham, Susunan Direksi dan Dewan Komisaris, Aset, Asuransi, Perjanjian, dan Perkara Hukum yang Sedang Dihadapi Perseroan telah sesuai dengan LUT, kecuali aspek-aspek hukum terkait dengan PT Citra Jaya Nurcahya, PT MBH Mineral Resource dam PT Bintan Minera Resource. 15. Sehubungan dengan keterlibatan Perseroan dan Anak Perusahaan dalam perkara di badan peradilan, berdasarkan pemeriksaan kami atas fakta-fakta dan dokumendokumen yang relevan serta surat pernyataan dari Perseroan dan Anak Perusahaan, selain yang telah diungkapkan dalam Prospektus dan LUT, Perseroan dan Anak Perusahaan saat ini tidak sedang menjadi pihak baik dalam perkara perdata, perkara hubungan industrial, perkara pajak, perkara tata usaha negara, tidak sedang terdaftar sebagai pihak di dalam register perkara pidana, tidak sedang terlibat dalam perkara di BANI, dan tidak sedang menjadi termohon dalam perkara kepailitan di Pengadilan Niaga, serta tidak sedang terlibat dalam perselisihan lain di luar pengadilan termasuk tidak menerima somasi dari pihak ketiga, yang bersifat material dan dapat mempengaruhi kelangsungan usaha utama Perseroan dan Anak Perusahaan secara 458319-v2 12 negatif. Berdasarkan pernyataan dari Perseroan dan masing-masing Anak Perusahaan, perkara-perkara yang melibatkan Perseroan dan/atau Anak Perusahaan tidak akan mempengaruhi kelangsungan usaha utama Perseroan dan Anak Perusahaan secara negatif. 16. Sehubungan dengan keterlibatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan Anak Perusahaan dalam perkara di badan peradilan, berdasarkan pemeriksaan kami atas fakta-fakta dan dokumen-dokumen yang relevan serta surat pernyataan dari masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan Anak Perusahaan, tidak ada anggota Direksi dan Komisaris dari Perseroan dan Anak Perusahaan yang terlibat dalam perkara hukum, baik pada bidang perdata maupun pidana dan/atau perselisihan/tuntutan di pengadilan dan/atau badan arbitrase mana pun di Indonesia atau di negara asing atau dalam perselisihan administratif dengan badan pemerintah termasuk perselisihan yang terkait dengan kewajiban pajak atau perselisihan yang terkait dengan masalah perburuhan atau diajukan untuk kepailitan oleh pihak ketiga atau tidak pernah dinyatakan pailit atau menyebabkan suatu perusahaan mengalami dipailitkan dan perselisihan lain di luar pengadilan yang secara material dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas dan kewajiban mereka sebagai anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan dan Anak Perusahaan. Demikianlah Pendapat Hukum ini kami persiapkan dalam kapasitas kami sebagai konsultan hukum yang bebas dan mandiri, dengan penuh kejujuran dan tidak berpihak serta terlepas dari kepentingan pribadi, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap usaha Perseroan, dan kami bertanggung jawab atas isi Pendapat Hukum ini. Hormat kami, HADIPUTRANTO, HADINOTO & PARTNERS Rambun Tjajo, SH STTD: No. 179/STTD-KH/PM/1998 Tembusan: Kepala Eksekutif Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan 458319-v2 13 LAMPIRAN I URAIAN RENCANA PENGGUNAAN DANA 1. Axis Bank Limited 2011 Axis Bank Limited LIBOR + 5,5% p.a. AS$ 200 juta Jumlah Pokok Terutang AS$ 135 juta 2. Credit Suisse 2010 – 2 Credit Suisse, cabang Singapura LIBOR + 11% p.a. AS$ 150 juta AS$ 117 juta No. Nama Fasilitas 458319-v2 Kreditur Tingkat Bunga Jumlah Pinjaman Tanggal Jatuh Tempo 20 kali angsuran triwulanan sejak tanggal 4 Agustus 2011 Tahun 2013 Penggunaan Dana Melunasi sebagian utang Perseroan dari satu atau lebih fasilitas yang diberikan oleh Secured Creditor. Secured Creditor adalah pihak kreditur yang terlibat dalam perjanjian Intercreditor Agreement dimana Deutsche bank bertindak sebagai agen fasilitas. Jumlah dari fasilitas dari Secured Creditor ini adalah sebesar AS$ 200 jt. Penebusan Obligasi konversi tanpa bunga sebesar AS$ 150 juta (Obligasi Konversi II) yang diterbitkan pada tanggal 1 Oktober 2007 oleh Enercoal dan terdaftar pada Bursa Efek Singapura (Singapore Exchange Trading Limited) dan pembayaran atas biaya transaksi. 14 No. Nama Fasilitas 3. Deutsche Bank 2011 4. UBS AG 2012 -1 5. CDB 2011 458319-v2 AS$ 150 juta Jumlah Pokok Terutang AS$ 54 juta Tanggal Jatuh Tempo November 2014 LIBOR + 6% p.a. AS$ 75 juta AS$ 62 juta 36 bulan setelah tanggal penggunaan Perjanjian tanggal 5 Maret 2012 LIBOR + 6.70% p.a. AS$ 600 Juta AS$ 600 Juta Februari 2016 Tingkat Bunga Jumlah Pinjaman -Deutsche Bank AG, cabang Singapura -WestLB AG, cabang Singapura UBS AG, cabang Londong LIBOR +5% p.a. China Developm ent Bank Kreditur Penggunaan Dana Melunasi fasilitas UBS sebesar AS$ 125 juta Dana yang diperoleh dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai kembali pinjaman jangka pendek sebesar USD75 juta dari UBS AG, cabang singapura pada tanggal 5 Maret 2012 Melunasi sebagian dari hutang yang dimiliki oleh perusahaan berdasarkan : e) Fasilitas JPMorgan Chase Bank 2011 sebesar AS$ 200 Juta f) Fasilitas Barclays Bank 2011 sebesar AS$ 200 Juta g) Fasilitas Bank of America 2011 sebesar AS$ 200 Juta h) Pembayaran kepada Arranger atas biaya Arrangement (yang akan dikurangkan dari penerimaan pinjaman tersebut), dan Pembayaran biaya transaksi lainnya. 15 LAMPIRAN II TEMUAN DAN KONSEKUENSI HUKUM TERKAIT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR Nama Perusahaan PT Seamgas Indonesia PT Bumi Resources Investment PT Green Resources 1. Perubahan Anggaran Dasar pendaftaran di KDP yang berwenang belum dilaksanakan untuk Akta Pendirian Seamgas, Akta No. 33/2008, dan Akta No. 111/2011; dan 2. pengumuman dalam BNRI belum dilaksanakan untuk Akta No. 33/2008 dan Akta No. 111/2011. 1. pengumuman dalam BNRI belum dilaksanakan untuk Akta Pendirian BRI, Akta No. 64/2008, Akta No. 37/2009, dan Akta No. 120/2009; dan 2. persetujuan dari Menkumham diperoleh untuk Akta No. 64/2008. 1. Anggaran Dasar GR belum didaftarkan pada KDP yang berwenang. belum 2. Pengumuman dalam BNRI belum dilakukan untuk Akta No. 15/2008, Akta No. 37/2009, dan Akta No. 110/2009. PT Fajar Bumi Sakti 1. pendaftaran di KDP yang berwenang belum dilakukan untuk Akta No. 98/1982, Akta No. 2/1982, Akta No. 61/1985, Akta No. 157/1997, Akta No. 1/2006, Akta No. 16/2007, Akta No. 20/2008. 2. Persetujuan Menkumham atas perubahan anggaran dasar belum diperoleh untuk Akta No. 2/1982 dan Akta No. 61/1985. 3. Surat penerimaan pemberitahuan kepada Menkumham atas perubahan data perseroan belum diperoleh untuk Akta No. 157/1997, Akta No. 214/1997. 4. pengumuman dalam BNRI belum dilakukan untuk Akta No. 54/1983, Akta No. 1/2006. PT Pendopo Energi Batubara 458319-v2 1. pendaftaran di KDP yang berwenang belum dilaksanakan untuk Akta Pendirian PEB, dan Akta No. 84/2012; dan 16 Nama Perusahaan PT Darma Henwa Tbk Perubahan Anggaran Dasar 2. pengumuman dalam BNRI belum dilaksanakan untuk Akta 55/2004, dan Akta No. 84/2012. 1. pengumuman dalam BNRI belum dilaksanakan untuk Akta No. 15/2010, dan Akta No. 199/2011; dan 2. pendaftaran di KDP yang berwenang belum dilaksanakan untuk Akta Pendirian DEWA, Akta No. 15/2010, dan Akta No. 199/2011. PT Lumbung Capital Seluruh Anggaran Dasar LC belum didaftarkan pada KDP yang berwenang dan diumumkan dalam BNRI. PT Citra Palu Minerals Pendaftaran pada KDP yang berwenang dan BNRI belum dilakukan untuk Akta No. 109/2010. PT Gorontalo Minerals Pendaftaran pada KDP yang berwenang dan BNRI belum dilakukan untuk Akta No. 271/2008. PT Dairi Prima Mineral 1. pendaftaran di KDP yang berwenang dan pengumuman dalam BNRI belum dilaksanakan untuk Akta No. 4/2008; dan 2. DPM belum memiliki bukti persetujuan dari Menkumham, pendaftaran di KDP yang berwenang, dan pengumuman dalam BNRI untuk Akta No. 180/2013. PT Multi Capital Akta Pendirian MC belum didaftarkan pada KDP yang berwenang dan diumumkan dalam BNRI. PT Multi Daerah Bersaing 1. Pendaftaran pada KDP yang berwenang; dan 2. Pengumuman pada BNRI untuk Anggaran Dasar MDB PT Mitra Bisnis Harvest Pengumuman dalam BNRI belum dilakukan untuk Akta No. 167/2013. PT Sitrade Coal 1. pendaftaran di KDP yang berwenang belum dilaksanakan untuk Akta No. 2/2006 dan Akta No. 117/2009; dan 2. pengumuman dalam BNRI belum dilaksanakan untuk AktaPendirian, Akta No. 9/2005, Akta No. 2/2006, dan Akta No. 458319-v2 17 117/2009. Indo Kaltim PT Sitrade Coal Indo Kalsel 1. Seluruh Anggaran Dasar Indo Kaltim telah didaftarkan pada KDP yang berwenang dan diumumkan dalam BNRI, kecuali bahwa: 2. Pendaftaran di KDP yang berwenang dan pengumuman dalam BNRI belum dilaksanakan untuk Akta No.89/2009. 1. Seluruh Anggaran Dasar Indo Kaltim telah didaftarkan pada KDP yang berwenang dan diumumkan dalam BNRI, kecuali bahwa: 2. Pendaftaran di KDP yang berwenang dan BNRI belum pengumuman dalam dilaksanakan untuk Akta No.89/2009. 1. pendaftaran di KDP yang berwenang belum dilaksanakan untuk Akta Pendirian Indo Kalsel dan Akta No. 90/2009; dan 2. pengumuman dalam BNRI belum dilaksanakan untuk Akta No. 133/2007, Akta No. 255/2007, dan Akta No. 90/2009. Artha Widya Persada Seluruh Anggaran Dasar AWP telah didaftarkan pada KDP yang berwenang namun belum diumumkan dalam BNRI kecuali pengumuman di BNRI atas Akta No.44/2009 yang sedang dalam proses. Visi Multi Artha Seluruh Anggaran Dasar VMA telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan namun belum diumumkan dalam BNRI. PT Cipta Prima Sejati 1. Pendaftaran di KDP yang berwenang untuk Akta No. 83/2008, dan Akta No. 130/2012; 2. Pengumuman dalam BNRI untuk Akta No. 83/2008 dan Akta No. 130/2012; and 3. Persetujuan Menkumham atas perubahan anggaran dasar untuk Akta No. 130/2012. PT Mitra Business Harvest 458319-v2 Anggaran Dasar MBH telah didaftarkan pada KDP yang berwenang dan diumumkan dalam BNRI, kecuali pengumuman dalam BNRI untuk Akta No. 167/2013 yang sedang dalam proses. 18 PT MBH Mining Resources 1. pendaftaran di KDP yang berwenang belum dilaksanakan untuk Akta Pendirian MBH Mining dan Akta No. 169/2013; dan 2. pengumuman dalam BNRI belum dilaksanakan untuk Akta Pendirian MBH Mining dan Akta No. 169/2013. PT Buana Minera Harvest Anggaran Dasar BMH belum diumumkan dalam BNRI. PT Bumi Resources Minerals Tbk. 1. Pendaftaran di KDP yang berwenang belum dilaksanakan untuk Akta No. 97/2003 dan Akta No. 71/2003; dan 2. Pengumuman dalam BNRI belum dilakukan untuk Akta No. 97/2003 dan Akta No. 71/2003. 1. Belum mendapatkan persetujuan Menkumham untuk Keputusan tanggal 20 Desember 2013; dan 2. Pengumuman dalam BNRI belum dilaksanakan untuk Akta Pendirian dan Keputusan tanggal 20 Desember 2013. 1. Belum mendapatkan persetujuan Menkumham untuk Keputusan tanggal 20 Desember 2013; dan 2. Pengumuman dalam BNRI belum dilaksanakan untuk Akta Pendirian dan Keputusan tanggal 20 Desember 2013. PT Citra Jaya Nurcahya PT Bintan Mineral Resources PT MBH Minera Pengumuman dalam BNRI belum dilaksanakan untuk Akta Pendirian MBH Minera, Akta No. 1/2010 dan Akta No. 153/2014. Konsekuensi Hukum 1. Keabsahan Akta Pendirian Berdasarkan ketentuan UUPT, suatu PT dianggap sah menjadi badan hukum apabila Akta Pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menkumham. Dengan demikian, apabila pengesahan tersebut belum diperoleh, PT yang bersangkutan belum sah menjadi badan hukum dan sebagai konsekuensinya, perbuatan hukum atas nama PT yang belum mempunyai status badan hukum, hanya boleh dilakukan oleh semua anggota Direksi bersamasama semua pendiri serta semua anggota Dewan Komisaris PT dan mereka semua bertanggung jawab secara tanggung renteng atas perbuatan hukum tersebut. 458319-v2 19 2. Keabsahan Perubahan Anggaran Dasar Perubahan Anggaran Dasar tertentu dari suatu PT yang meliputi perubahan nama dan/atau tempat kedudukan PT, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha PT, jangka waktu berdiri PT, besarnya modal dasar, pengurangan modal ditempatkan dan disetor, dan/atau status PT yang tertutup menjadi terbuka atau sebaliknya harus memperoleh persetujuan dari Menkumham, dan perubahan Anggaran Dasar tersebut berlaku sejak tanggal diterbitkannya Keputusan Menkumham mengenai persetujuan perubahan Anggaran Dasar. Perubahan selain dari perubahan yang telah disebutkan di atas cukup diberitahukan kepada Menkumham dan perubahan tersebut mulai berlaku sejak tanggal diterbitkannya surat penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar oleh Menkumham. 3. Pendaftaran Anggaran Dasar Pada KDP Berdasarkan ketentuan UUWDP, setiap perusahaan wajib didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di KDP. Jika hak ini tidak dilakukan, Direksi PT dapat dikenakan sanksi pidana penjara selama-lamanya 3 bulan dan denda setinggi-tingginya Rp3.000.000 jika tidak melaksanakan kewajiban pendaftaran. 4. Pengumuman Anggaran Dasar Dalam BNRI Berdasarkan Pasal 21 dan 22 UUPT 1995, Direksi wajib melakukan pendaftaran di KDP dan pengumuman dalam BNRI. Sebagai konsekuensi hukum, berdasarkan Pasal 23 UUPT 1995, Direksi secara tanggung renteng bertanggung jawab atas segala perbuatan hukum yang dilakukan PT selama pendaftaran dan pengumuman belum dilakukan. Berdasarkan Pasal 30 UUPT, pengumuman di dalam BNRI dilakukan oleh Menkumham. 458319-v2 20 LAMPIRAN III DAFTAR PENYERTAAN SAHAM PERSEROAN PADA ANAK PERUSAHAAN KEPEMILIKAN LANGSUNG Nama Entitas Lembar Saham Nilai Nominal Kepemilikan (Rp) Perseroan (%) PT Sitrade Coal ("SC") 5.454 5.454.000.000 99,99 PT Arutmin Indonesia ("Arutmin") 7.000 444.325.000 70,00 PT Indocoal Kaltim Resources ("Indo Kaltim") 140.000 1.400.000.000 70,00 PT Indocoal Kalsel Resources ("Indo Kalsel") 140.000 1.400.000.000 70,00 PT Arutmin CBM ("Arutmin CBM") 99 99.000.000 99,00 PT Kaltim Prima CBM ("Kaltim Prima CBM") 99 99.000.000 99,00 PT Kaltim Prima Coal ("KPC") 40.800 2.589.780.000 (US$.4.080.000) 13,60 PT Cipta Prima Sejati ("CPS") 399 399.000.000 99,75 PT Bumi Resources Investment ("BRI") 189 189.000.000 99,50 PT Lumbung Capital ("LC") 499 499.000.000 99,80 10.381.908.589 6.488.692.868.125 40,60 PT Artha Widya Persada (“AWP”) 300 300.000.000 30 PT Visi Multi Artha (“VMA”) 300 300.000.000 30 PT Bumi Resources Minerals Tbk. ("BRMS") 458319-v2 21 KEPEMILIKAN TIDAK LANGSUNG Nama Entitas PT Gorontalo Minerals ("GR") PT Citra Palu Minerals ("CPM") PT Dairi Prima Mineral ("DPM") PT Sarkea Prima Mineral ("SPM") PT Multi Capital ("MC") PT Multi Daerah Bersaing ("MDB") PT Mitra Bisnis Harvest ("MBH") PT Buana Minera Harvest ("BMH") PT MBH Mining Resources ("MBH Mining") PT Green Resources ("GR") PT Fajar Bumi Sakti ("FBS") PT Pendopo Energi Batubara ("PEB") PT Darma Henwa ("DEWA") PT Newmount Nusa Tenggara ("Newmount") 458319-v2 22 LAMPIRAN IV DAFTAR PENYERTAAN SAHAM PERSEROAN PADA ANAK PERUSAHAAN BERDASARKAN HUKUM ASING 1. Kalimantan Coal Ltd. Legal Opini dari Madun Gujadhur Chambers tertanggal 5 Mei 2014. 2. Sangatta Holdings Ltd. Legal Opini dari Kieran Bhogilal Shah, Barrister at Law & Attorney at Law, Seychelles, tertanggal 7 Mei 2014. 3. Forerunner International Pte. Ltd Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014. 4. Enercoal Resources Pte. Ltd Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014. 5. Bumi Netherlands B.V. Legal Opini dari Oyens & Loeff N.V. tertanggal 7 November 2013. 6. Bumi Capital Pte. Ltd Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014. 7. Gallo Oil (Jersey) Ltd. Legal Opini dari Viberts tertanggal 3 Juni 2014. 8. Knightley Business Resources Pte. Ltd. Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014. 9. Bumi Investment Pte. Ltd Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014. 10. Ebury International Pte. Ltd. Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014. 458319-v2 23 11. Tansar Gas Pte. Ltd. Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014. 12. Knightley Seamgas Pte. Ltd. Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014. 13. Knightley CBM. Pte. Ltd. Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014. 14. Westprima Resources Pte. Ltd. Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014. 15. Arutmin CBM Pte. Ltd. Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014. 16. KPC CBM Pte. Ltd. Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014. 17. Kalanergy Pte. Ltd. Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014. 18. Indocoal Resources (Cayman) Limited Legal Opini dari Maples and Calder tertanggal 8 Mei 2014. 19. Leap Forward Resoources Limited Legal Opini dari Samantha Aglae tertanggal 31 Oktober 2013. 20. Lemington Investents Pte. Ltd Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014. 21. Calipso Investment Pte. Ltd Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014. 22. Sahara Resources Pte. Ltd Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014. 458319-v2 24 23. Gain & Win Pte. Ltd Legal Opini dari ATMD Bird & Bird tertanggal 29 April 2014. 24. Bumi Resources Japan Company Limites Legal Opini dari Johanes Day tertanggal 7 Mei 2014. 25. Long Haul Holdings Limited Legal Opini dari Liburd and Dash L.P tertanggal 13 June 2014. 26. Mountain Netherlands Legal Opini dari Oyens & Loeff N.V. tertanggal 11 Juni 2014. 458319-v2 25 PT BUMI RESOURCES TBK PENAWARAN UMUM TERBATAS IV XVII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN 248 Laporan Keuangan Konsolidasian Beserta Laporan Auditor Independen Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK Consolidated Financial Statements With Independent Auditors’ Report For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012, DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, dinyatakan lain) Catatan/ Notes PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS) DECEMBER 31, 2013 AND 2012, AND JANUARY 1, 2012/DECEMBER 31, 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) kecuali 31 Desember/December 31, 2013 2012*) 1 Januari/ January 1, 2012/ 31 Desember/ December 31, 2011 *) ASET ASET LANCAR Kas Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Aset keuangan tersedia untuk dijual Wesel tagih Aset derivatif Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar USD5.929.932 pada tahun 2013 dan 2012 dan USD2.908.325 pada tahun 2011) Pihak ketiga Piutang lain-lain (setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar USD1.134.018 pada tahun 2013, USD924.987 pada tahun 2012 dan USD14.583.912 pada tahun 2011) Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang pihak berelasi Persediaan (setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar USD6.381.678 pada tahun 2013, USD6.067.145 pada tahun 2012 dan USD5.990.999 pada tahun 2011) Tagihan pajak Biaya dibayar dimuka Kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual Aset lancar lainnya ASSETS CURRENT ASSETS Cash 2d,2f,5 45.553.173 45.155.693 69.089.831 2e,2f,6 2f,7 2f,8 2f,32 72.165.906 254.026.670 10.891.082 100.070.232 246.784.375 111.034.424 111.673.516 165.305.240 241.912.050 109.724.869 459.548.902 2f,9 429.997.779 298.052.748 354.836.940 2f,10 2aa,45a 2f,2aa,45b 55.163.479 957.559 - 39.295.125 2.420.285 44.906 204.371.299 5.511.074 5.637.073 2g,11 44a 2h,12 187.716.172 736.759.610 5.244.658 274.653.620 829.617.369 5.114.193 157.431.872 711.051.687 4.877.063 2o,13 14 104.206.977 41.553.712 164.860.399 34.433.923 90.313.126 Restricted cash in banks Available-for-sale financial assets Notes receivable Derivative assets Trade receivables (net of allowance for impairment loss of USD5,929,932 in 2013 and in 2012 and USD2,908,325 in 2011) Third parties Other receivables (net of allowance for impairment loss of USD1,134,018 in 2013, USD924,987 in 2012 and USD14,583,912 in 2011) Third parties Related parties Due from related parties Inventories (net of allowance for inventory obsolescence of USD6,381,678 in 2013, USD6,067,145 in 2012 and USD5,990,999 in 2011) Taxes recoverable Prepaid expenses Disposal groups classified as held for sale Other current assets 1.944.236.777 2.263.210.808 2.579.611.026 Total Current Assets 77.074.970 289.510.203 1.190.462.635 91.023.010 163.748.343 1.230.803.305 45.628.024 143.615.459 1.283.191.724 2j,16a 859.994.392 887.999.585 803.638.098 2j,16b 2k,17 2x,44b 2c,19 2f,20 844.691.351 756.018.507 68.291.875 308.277.116 864.710.441 431.061.409 66.826.909 308.277.116 847.290.042 427.462.802 49.634.289 319.569.823 425.117.922 15.894.016 369.164.153 8.805.936 285.797.607 351.324 219.064.223 5.274.128 666.191.719 2.504.473 671.211.192 8.324.328 NON-CURRENT ASSETS Due from related parties Deferred tax assets - net Investments in associates Fixed assets (net of accumulated depreciation of USD1,260,878,630 in 2013, USD1,121,969,295 in 2012 and USD1,004,070,198 in 2011) Mining properties (net of accumulated depreciation of USD282.781.305 in 2013, USD214.095.084 in 2012 and USD114.519.333 in 2011) Exploration and evaluation assets Claims for income tax refund Goodwill - net Long-term receivables Third parties Related party Other non-current assets Third parties Related parties Total Aset Tidak Lancar 5.059.671.338 5.091.116.399 4.885.714.712 Total Non-Current Assets TOTAL ASET 7.003.908.115 7.354.327.207 7.465.325.738 TOTAL ASSETS Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi Aset pajak tangguhan - neto Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar USD1.260.878.630 pada tahun 2013, USD1.121.969.295 pada tahun 2012 dan USD1.004.070.198 pada tahun 2011) Properti pertambangan (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar USD282.781.305 pada tahun 2013, USD214.095.084 pada tahun 2012 dan USD114.519.333 pada tahun 2011) Aset eksplorasi dan evaluasi Tagihan pajak penghasilan Goodwill - neto Piutang jangka panjang Pihak ketiga Pihak berelasi Aset tidak lancar lainnya Pihak ketiga Pihak berelasi 2f,2aa,45b 2x,44f 2i,15,45c 2aa,45h 2f,21 2aa,45a Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements. 1 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012, DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, dinyatakan lain) Catatan/ Notes PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS) DECEMBER 31, 2013 AND 2012, AND JANUARY 1, 2012/DECEMBER 31, 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) kecuali 31 Desember/December 31, 2013 2012*) 1 Januari/ January 1, 2012/ 31 Desember/ December 31, 2011 *) LIABILITIES AND EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY) LIABILITAS DAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Utang royalti kepada Pemerintah Indonesia Beban masih harus dibayar Utang pajak Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Utang sewa pembiayaan Taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi Premi penebusan Obligasi konversi Liabilitas yang secara langsung berhubungan dengan kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual 2f,22 2f,23 195.894.107 98.693.467 666.396.421 173.663.160 75.913.920 198.617.580 120.265.878 114.031.745 58.239.976 2f,24 2f,25 2f,26 2x,44d 147.178.079 1.012.028.374 419.751.892 170.353.901 68.478.120 948.138.192 261.917.259 143.863.254 47.751.821 785.557.665 271.252.931 213.242.023 2f,30 2f,2p,27 1.563.525.493 53.491.476 470.246.275 64.835.095 35.079.508 62.446.068 11.233.325 434.852.158 371.835.409 9.677.256 87.326.162 - 11.001.979 80.757.007 2aa,45d 2q,28 2f,30 2f,31 2o,13 Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi Liabilitas pajak tangguhan - neto Liabilitas imbalan pasti pascakerja Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Utang sewa pembiayaan Taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi Premi penebusan Obligasi konversi 2aa, 2f,45e 2x,44f 2r,29 CURRENT LIABILITIES Short-term loans Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Royalty payables to Government of Indonesia Accrued expenses Taxes payable Current maturities of long-term liabilities Long-term loans Finance lease payables Estimated liability for restoration and rehabilitation Accrued redemption premium Convertible bonds Liabilities directly associated with disposal groups classified as held for sale 90.193.039 87.385.043 - 4.719.914.333 2.559.443.581 2.350.428.305 Total Current Liabilities 7.461.833 172.901.583 32.321.383 NON-CURRENT LIABILITIES Due to related parties Deferred tax liabilities - net Post-employment benefit liabilities 78.568.187 103.072.761 32.997.064 98.881.666 125.446.954 34.989.405 2.032.136.710 134.796.912 3.144.995.644 131.421.777 2.954.728.491 83.583.628 205.381.683 - 197.352.104 302.682.722 366.963.651 155.198.585 221.635.348 362.584.878 Long-term liabilities - net of current maturities Long-term loans Finance lease payables Estimated liability for restoration and rehabilitation Accrued redemption premium Convertible bonds Total Liabilitas Jangka Panjang 2.586.953.317 4.402.733.923 3.990.415.729 Total Non-Current Liabilities Total Liabilitas 7.306.867.650 6.962.177.504 6.340.844.034 2f,30 2f,2p,27 2q,28 2f,30 2f,31 *) Telah direklasifikasi (Catatan 52) Total Liabilities *) Reclassified (Note 52) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements. 2 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012, DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, dinyatakan lain) Catatan/ Notes PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS) DECEMBER 31, 2013 AND 2012, AND JANUARY 1, 2012/DECEMBER 31, 2011 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) kecuali 31 Desember/December 31, 2013 2012*) 1 Januari/ January 1, 2012/ 31 Desember/ December 31, 2011 *) EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) Ekuitas (Defisiensi Modal) yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - dengan nilai nominal Rp500 (setara dengan USD0,07) Modal dasar - 77.500.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 20.773.400.000 saham Tambahan modal disetor - neto Saham beredar yang diperoleh kembali Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak/entitas asosiasi Cadangan modal lainnya Saldo laba (defisit) Dicadangkan Belum dicadangkan EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY) 33 2s,2u,34 2t,35 1.476.792.700 (878.787.284) (34.159.759) 1.476.792.700 (878.787.284) (34.159.759) 1.476.792.700 (878.787.284) (34.159.759) 2v,4d 2f,2y,36 (27.756.685) 13.318.770 (27.756.685) 47.865.414 (28.768.721) 41.619.423 417.634.883 (1.459.689.117) 417.634.883 (850.675.199) 230.190.337 36.885.687 Equity (Capital Deficiency) Attributable to the Owners of the Parent Capital stock - par value Rp500 (equivalent to USD0.07) Authorized - 77,500,000,000 shares Issued and fully paid 20,773,400,000 shares Additional paid-in capital - net Treasury stock Difference in the change in equity transaction of a Subsidiary/associate Other capital reserves Retained earnings (deficit) Appropriated Unappropriated (492.646.492) 150.914.070 843.772.383 Equity (capital deficiency) attributable to the owners of the parent 189.686.957 241.235.633 280.709.321 Non-controlling Interest (302.959.535) 392.149.703 1.124.481.704 Equity (Capital Deficiency) - Net 7.354.327.207 7.465.325.738 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY) 37 Ekuitas (defisiensi modal) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan Nonpengendali Ekuitas (Defisiensi Modal) - Neto TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) 2b,38a 7.003.908.115 *) Telah direklasifikasi (Catatan 52) *) Reclassified (Note 52) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements. 3 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2012 *) 2013 2w,39 3.547.424.427 3.775.518.192 REVENUES 2w,40,45f 2.861.220.277 2.791.614.745 COST OF REVENUES 686.204.150 983.903.447 GROSS PROFIT 263.291.275 192.865.760 - 263.773.742 216.518.347 71.334.316 OPERATING EXPENSES Selling General and administrative Exploration and evaluation Total Beban Usaha 456.157.035 551.626.405 Total Operating Expenses LABA USAHA 230.047.115 432.277.042 OPERATING INCOME 2w 2f 2f,30,42a 2y 48 4f 2i,15 16,21 56.942.150 (660.954.644) (136.806.919) (100.782.434) (50.429.227) (40.340.672) (26.443.282) 55.006.419 (620.537.761) (47.897.183) (344.861.978) (25.944.657) (26.791.904) 4c,15 42b (16.471.000) (26.105.354) (10.710.256) OTHER INCOME (EXPENSES) Interest income Interest expenses and finance charges Loss on foreign exchange - net Loss on derivative transactions Net loss on sale of Subsidiaries Equity in net loss of associates Asset write-off Loss on sale of investment in an associate Others - net Beban Lain-lain - Neto (975.286.028) (1.047.842.674) Other Expenses - Net RUGI SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN (745.238.913) (615.565.632) LOSS BEFORE INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) 85.135.436 (90.060.406) INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) - NET (660.103.477) (705.626.038) NET LOSS PENDAPATAN BEBAN POKOK PENDAPATAN LABA BRUTO BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi Eksplorasi dan evaluasi PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Beban bunga dan keuangan Rugi selisih kurs - neto Rugi atas transaksi derivatif Rugi neto penjualan atas Entitas Anak Bagian atas rugi neto entitas asosiasi Penghapusbukuan aset Rugi atas pelepasan investasi pada entitas asosiasi Lain-lain - neto MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN - NETO 2w,41,45g 2k 2x,44e RUGI NETO PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN Kenaikan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual Penyelesaian aset keuangan tersedia untuk dijual Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas asosiasi Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain - Neto RUGI KOMPREHENSIF NETO 2f,7,21,36 5.793.835 7 (38.664.561) 2y (2.135.013) 2v,4d (35.005.739) (695.109.216) *) Telah direklasifikasi (Catatan 52) 1.012.036 OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) Increase in fair value of available-for-sale financial assets Settlement of available-for-sale financial assets Exchange differences due to financial statements translation Difference in the change in equity transaction of an associate 7.201.093 Other Comprehensive Income (Loss) - Net 6.654.643 (465.586) (698.424.945) NET COMPREHENSIVE LOSS *) Reclassified (Note 52) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements. 4 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes RUGI NETO YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali 2b,38 Total PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2012 *) 2013 (609.013.918) (51.089.559) (666.209.284) (39.416.754) NET LOSS ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent Non-controlling interest (660.103.477) (705.626.038) Total RUGI KOMPREHENSIF NETO YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali (643.560.562) (51.548.654) (658.951.257) (39.473.688) NET COMPREHENSIVE LOSS ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent Non-controlling interest Total (695.109.216) (698.424.945) Total RUGI PER 1.000 SAHAM DASAR 2z,43 (30,00) (32,82) BASIC LOSS PER 1,000 SHARES RUGI PER 1.000 SAHAM DILUSIAN 2z,43 (30,00) (32,82) DILUTED LOSS PER 1,000 SHARES *) Telah direklasifikasi (Catatan 52) *) Reclassified (Note 52) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements. 5 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes Saldo 1 Januari 2013 1.476.792.700 Rugi neto tahun berjalan Akuisisi Entitas Anak Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital Stock 4e PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) Ekuitas (Defisiansi Modal) yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity (Capital Deficiency) Attributable to the Owners of the Parent Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak/ Tambahan Entitas Asosiasi/ Modal Disetor Difference in the Saldo Laba (Defisit)/ - Neto/ Saham Beredar Change in Equity Cadangan Retained Earnings (Deficit) Additional Transaction of a yang Diperoleh Modal Lainnya/ Belum Paid-in Capital Kembali/ Subsidiary/ Other Capital Dicadangkan/ Dicadangkan/ - net Treasury Stock Associate Reserves Appropriated Unappropriated (878.787.284) (34.159.759) (27.756.685) Kepentingan Nonpengendali/ Non-controlling Interest Ekuitas - Neto/ Equity - Net 47.865.414 417.634.883 (850.675.199) 241.235.633 392.149.703 - - - - - - (609.013.918) (51.089.559) (660.103.477) Net loss for the year - - - - - - (22) (22) Acquisition of Subsidiaries - Pendapatan (beban) komprehensif lain tahun berjalan: Kenaikan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual Penyelesaian aset keuangan tersedia untuk dijual Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Saldo 31 Desember 2013 Balance as of January 1, 2013 Other comprehensive income (loss) for the year: Increase in fair value of available-for-sale financial assets 2f,7,36 - - - - 5.793.835 - - - 5.793.835 7,36 - - - - (38.664.561) - - - (38.664.561) Settlement of available-for-sale financial assets 2y,36 - - - - (1.675.918) - - (2.135.013) Exchange differences due to financial statements translation 1.476.792.700 (878.787.284) (34.159.759) (27.756.685) 13.318.770 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 417.634.883 (1.459.689.117) (459.095) 189.686.957 (302.959.535) Balance as of December 31, 2013 The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements. 6 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) Akuisisi Lewat Bisnis Kombinasi/ Acquisition Through Business Combinations Catatan/ Notes Saldo 1 Januari 2012 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital Stock 1.476.792.700 PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to the Owners of the Parent Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak/ Entitas Asosiasi/ Difference in the Saham Beredar Change in Equity Cadangan Transaction of a yang Diperoleh Modal Lainnya/ Kembali/ Subsidiary/ Other Capital Treasury Stock Associate Reserves Tambahan Modal Disetor - Neto/ Additional Paid-in Capital - net (34.159.759) (28.768.721) Kepentingan Nonpengendali/ Non-controlling Interest 36.885.687 Ekuitas - Neto/ Equity - Net 41.619.423 230.190.337 Dividen kas diumumkan 37 - - - - - - (33.907.056) - Pencadangan untuk pengembangan bisnis 37 - - - - - 187.444.546 (187.444.546) - - - - - - - (666.209.284) Rugi neto tahun berjalan (878.787.284) Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit) Belum Dicadangkan/ Dicadangkan/ Appropriated Unappropriated 280.709.321 (39.416.754) 1.124.481.704 (33.907.056) (705.626.038) Pendapatan (beban) komprehensif lain tahun berjalan: Kenaikan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual Cash dividends declared Appropriation for business development Net loss for the year Other comprehensive income (loss) for the year: 2f,7,36 - - - Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2y,36 - - - - Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas asosiasi 2v,4d - - - 1.012.036 Saldo 31 Desember 2012 Balance as of January 1, 2012 1.476.792.700 (878.787.284) (34.159.759) 6.654.643 - - - - - - - 47.865.414 417.634.883 (408.652) (27.756.685) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. (850.675.199) - (56.934) 6.654.643 (465.586) - 1.012.036 241.235.633 392.149.703 Increase in fair value of available-for-sale financial assets Exchange differences due to financial statements translation Difference in the change in equity transaction of an associate Balance as of December 31, 2012 The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements. 7 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penerimaan dari penghasilan bunga Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan Pembayaran lain-lain Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran royalti kepada pemerintah Pembayaran bunga dan beban keuangan Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pengembalian dari biaya proyek pengembangan usaha Penerimaan dari penyelesaian (penempatan) wesel tagih Penurunan (kenaikan) piutang pihak berelasi Penarikan deposito berjangka Penerimaan dari penjualan aset tetap Pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga Pembayaran aset eksplorasi dan evaluasi Pembayaran aset tetap Pembayaran properti pertambangan Penarikan atas aset keuangan tersedia untuk dijual Penerimaan dari pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi 2012 3.415.479.396 7.118.938 (2.396.109.010) (93.726.900) (51.667.887) (155.341.801) (277.686.806) (418.775.013) 29.290.917 3.829.280.777 5.046.705 (2.201.587.368) (103.721.317) (62.235.669) (391.384.450) (287.912.075) (546.640.175) 240.846.428 112.778.779 - 81.034.424 13.992.946 2.052.483 83.141 (1.191.917) (464.443) (65.279.714) 985.747 (8.248.002) (9.465.492) (36.491.162) (50.076.578) - (48.502.289) (114.085.343) (174.982.921) 10.000.000 - 8.455.656 112.716.624 (392.121.309) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari pinjaman Penarikan kas di bank yang dibatasi penggunaannya Kenaikan (penurunan) utang pihak berelasi Pembayaran utang sewa pembiayaan Pembayaran atas pinjaman Pembayaran dividen 79.333.332 838.539.934 27.904.326 (20.313.479) (75.768.973) (151.152.606) - 65.235.008 91.419.832 (87.814.857) (752.041.161) (27.180.104) Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan (139.997.400) 128.158.652 EFEK PERUBAHAN NILAI KURS PADA KAS KENAIKAN (PENURUNAN) KAS NETO (1.612.661) 397.480 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Receipts from interest income Payments to suppliers Payments to employees Payments to others Payments of income taxes Payments royalty to government Payments of interests and finance charges Net Cash Flows Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Refund from business development project costs Proceeds from settlement (placement) of notes receivable Decrease (increase) in due from related parties Withdrawal of time deposits Proceeds from sale of fixed assets Loans granted to third parties Disbursements for exploration and evaluation assets Acquisitions of fixed assets Payments for mining properties Withdrawal of available-for-sale financial assets Collection from loans granted to third parties Net Cash Flows Provided by (Used in) Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from loans Withdrawal of restricted cash in banks Increase (decrease) in due to related parties Payments of finance lease payables Payments of loans Payment of dividends Net Cash Flows Provided by (Used in) Financing Activities (817.909) EFFECT OF EXCHANGE RATE CHANGES ON CASH (23.934.138) NET INCREASE (DECREASE) IN CASH KAS PADA AWAL TAHUN 45.155.693 69.089.831 CASH AT BEGINNING OF YEAR KAS PADA AKHIR TAHUN 45.553.173 45.155.693 CASH AT END OF YEAR *) Telah Direklasifikasi (Catatan 52) *) Reclassified (Note 52) Lihat Catatan 53 atas laporan keuangan konsolidasian untuk pengungkapan informasi tambahan arus kas. See Note 53 to the consolidated financial statements for the supplemental disclosures of cash flows information. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements. 8 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 1. 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum GENERAL a. Establishment and General Information PT Bumi Resources Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 26 Juni 1973 berdasarkan Akta Notaris No. 130 dan No. 103 tanggal 28 November 1973, keduanya dibuat di hadapan Djoko Soepadmo, S.H., notaris di Surabaya dan mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 12 Desember 1973 melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/433/12 dan didaftarkan di Buku Register Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya No. 1822/1973, No. 1823/1973, No. 1824/1973 tanggal 27 Desember 1973, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1, Tambahan No. 7, tanggal 2 Januari 1974. Perusahaan memulai kegiatan usaha secara komersial pada tanggal 17 Desember 1979. PT Bumi Resources Tbk (the “Company”) was established in the Republic of Indonesia on June 26, 1973 based on Notarial Deeds No. 130 and No. 103 dated November 28, 1973, both made by Djoko Soepadmo, S.H., notary in Surabaya and approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia with Decision Letter No. Y.A.5/433/12 on December 12, 1973, registered in the Registry Book of the District Court of Surabaya No. 1822/1973, No. 1823/1973, No. 1824/1973 dated December 27, 1973, and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 1, Supplement No. 7, dated January 2, 1974. The Company commenced its commercial operations on December 17, 1979. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan adalah berdasarkan Akta Notaris No. 123 tanggal 21 Oktober 2011 yang dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., notaris di Jakarta Utara, dimana pemegang saham Perusahaan setuju untuk merubah pasal 3 ayat 2 huruf (e). Akta Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 2 Desember 2011 berdasarkan Keputusan No. AHU-59167.AH.01.02.Tahun 2011. The most recent amendment of Articles of Association was based on Notarial Deed No. 123 dated October 21, 2011, made by Humberg Lie, S.H., notary in North Jakarta, wherein the Company’s shareholders agreed to amend article 3 (2) point e. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia on December 2, 2011 under Decision No. AHU-59167.AH.01.02.Tahun 2011. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi kandungan batubara (termasuk pertambangan dan penjualan batubara) dan eksplorasi minyak. Saat ini, Perusahaan merupakan entitas induk dari entitas anak yang bergerak di bidang aktivitas pertambangan. According to the Company’s Articles of Association, its scope of activities comprises exploration and exploitation of coal deposits (including coal mining and selling) and exploration of oil. Currently, the Company is a holding company of subsidiaries engaged in mining activities. Perusahaan tergabung dalam kelompok Usaha Bakrie. The Company is part of the Bakrie Group. Kelompok Usaha Bakrie (PT Bakrie & Brothers Tbk dan Long Haul Holdings Ltd.) dan Bumi plc (saat ini Asia Resources Minerals plc) mengadakan Perjanjian Relationship pada tanggal 16 November 2010 yang telah diubah pada tanggal 16 Juni 2011. Perjanjian tersebut, antara lain, mengatur hubungan antara Kelompok Usaha Bakrie dan ARM terhadap Perusahaan. Berdasarkan perjanjian, Kelompok Usaha Bakrie memiliki kemampuan untuk menentukan, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagai pengendali Perusahaan sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka. The Bakrie Group (PT Bakrie & Brothers Tbk and Long Haul Holdings Ltd.) and Bumi plc (currently Asia Resources Minerals plc) entered into the Relationship Agreement on November 16, 2010 with amendment on June 16, 2011. Among others, the agreement regulates the relationship of Bakrie Group and ARM over the Company. Based on the agreement, the Bakrie Group is considered to have the ability to determine, directly or indirectly, the management and/or policy of the Company and is, therefore, deemed to be a controller of the Company in accordance with Bapepam-LK Regulation No. IX.H.1 on Takeovers of Public Companies. 9 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 1. 1. UMUM (Lanjutan) GENERAL (Continued) th Kantor pusat Perusahaan beralamat di Lantai 12, Gedung Bakrie Tower, Rasuna Epicentrum, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan 12940. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Aksi Korporasi yang Mempengaruhi Efek yang Diterbitkan Sifat Aksi Korporasi b. Jumlah Saham/ Number of Shares Penawaran Umum Perdana di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Surabaya) Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Penawaran Umum Terbatas II dengn Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu c. The Company’s head office is located at 12 Floor, Bakrie Tower Building, Rasuna Epicentrum, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan 12940. Public Offering of the Company’s Shares and its Corporate Actions that Affected the Issued Shares Tanggal Efektif/ Effective Date Nature of Corporate Actions 10.000.000 18 Juli 1990/ July 18, 1990 Initial Public Offering on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta and Surabaya Stock Exchanges) 10.000.000 22 Februari 1993/ February 22, 1993 Rights Issue I with Preemptive Rights 594.000.000 4 November 1997/ November 4, 1997 Rights Issue II with Preemptive Rights 18.612.000.000 18 Februari 2000/ February 18, 2000 Rights Issue III with Preemptive Rights 1.369.400.000 30 September 2010/ September 30, 2010 Additional Capital through Non-preemptive Rights Pembelian Kembali (Buy-back) Saham Perusahaan c. Buy-back of the Company’s Shares of Stock Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 17 Mei 2006, pemegang saham menyetujui pembelian kembali saham Perusahaan yang beredar sampai jumlah maksimum sebanyak 1.940.400.000 saham. Pembelian kembali dilaksanakan dalam periode dari tanggal 11 Oktober 2006 sampai dengan 17 November 2007, selama periode tersebut sebanyak 1.364.966.000 saham telah dibeli kembali (Catatan 35). Based on the Extraordinary General Shareholders’ Meeting on May 17, 2006, the shareholders approved the buy-back of the Company’s shares up to a maximum of 1,940,400,000 shares. The buy-back was undertaken during the period from October 11, 2006 to November 17, 2007, during which time, 1,364,966,000 shares were bought back (Note 35). Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 12 Juni 2008, pemegang saham menyetujui untuk menambah pembelian kembali saham Perusahaan sampai jumlah maksimum sebanyak 582.120.000 saham atau tidak lebih dari 3% dari saham ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan, dengan harga yang tidak melebihi dari Rp11.600 per saham. Pada tahun 2008, Perusahaan telah menambah pembelian kembali sahamnya sebanyak 412.913.500 saham (Catatan 35). Based on the Extraordinary General Shareholders’ Meeting on June 12, 2008, the shareholders approved the additional buy-back of the Company’s shares up to a maximum of 582,120,000 shares, or not more than 3% of all issued and fully paid-up shares of the Company, at a price of not more than Rp11,600 per share. In 2008, the Company bought back additional 412,913,500 shares (Note 35). 10 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 1. 1. UMUM (Lanjutan) GENERAL (Continued) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 21 Oktober 2011, pemegang saham menyetujui untuk menambah pembelian kembali saham Perusahaan sampai jumlah maksimum sebanyak 780.000.000 saham atau tidak lebih dari 3,75% dari saham ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan, dengan harga yang tidak melebihi dari Rp5.000 per saham (Catatan 35). d. Based on the Extraordinary General Shareholders’ Meeting on October 21, 2011, the shareholders approved the additional buy-back of the Company’s shares up to a maximum of 780,000,000 shares, or not more than 3.75% of all issued and fully paid-up shares of the Company, at a price of not more than Rp5,000 per share (Note 35). Entitas Anak, Entitas Pengendalian Bersama dan Entitas Asosiasi d. Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan mempunyai kepemilikan saham secara langsung maupun tidak langsung pada Entitas Anak, entitas pengendalian bersama, entitas asosiasi (selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Kelompok Usaha”) dan entitas yang dicatat dengan metode biaya sebagai berikut: Nama Entitas/ Name of Entity Entitas Anak/Subsidiaries Forerunner International Pte. Ltd. Subsidiaries, Jointly Controlled Entities and Associates As of December 31, 2013, the Company has direct and indirect share ownerships in the following Subsidiaries, jointly controlled entities, associates (together with the Company hereinafter referred to as the “Group”) and entities under cost method: Lokasi/ Location Kegiatan Usaha Utama/ Principal Activity Tahun Operasi Komersial/ Year of Commercial Operation Singapura/ Singapore Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - Republik Seychelles/ Republic of Seychelles Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - Enercoal Resources Pte. Ltd. Singapura/ Singapore Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - Knightley Business Resources Pte. Ltd. Singapura/ Singapore Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - Bumi Capital Pte. Ltd. Singapura/ Singapore Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - Bumi Investment Pte. Ltd. Singapura/ Singapore Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - Ebury International Pte. Ltd. Singapura/ Singapore Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - Belanda/ Netherlands Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - Mauritius Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - Pertambangan Minyak/Oil Mining - Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - Jasa/Service - Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - Sangatta Holdings Limited Bumi Netherlands B.V. Kalimantan Coal Limited Gallo Oil (Jersey) Ltd. Republik Yaman/ Republic of Yemen PT Sitrade Coal Indonesia PT Lumbung Capital Indonesia Mountain Netherlands Investments B.V. Belanda/ Netherlands PT Bumi Resources Minerals Tbk Indonesia Perusahaan Induk/Holding Company 2003 PT Citra Prima Sejati Indonesia Jasa/Service - PT Bumi Resources Investment Indonesia Jasa/Service - PT Green Resources Indonesia Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - 11 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 1. 1. UMUM (Lanjutan) Nama Entitas/ Name of Entity Lokasi/ Location GENERAL (Continued) Kegiatan Usaha Utama/ Principal Activity Tahun Operasi Komersial/ Year of Commercial Operation PT Kaltim Prima CBM Indonesia Pertambangan Gas Metana Batubara/ Coal Bed Methane Mining - PT Arutmin CBM Indonesia Pertambangan Gas Metana Batubara/ Coal Bed Methane Mining - Calipso Investment Pte. Ltd. Singapura/ Singapore Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - Bumi Resources Japan Company Limited International Minerals Company LLC Jepang/Japan Jasa Pemasaran/Marketing Services 2004 Amerika Serikat/ United States of America Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - Lemington Investments Pte. Ltd. Singapura/ Singapore Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - PT Gorontalo Minerals Indonesia Pertambangan Emas/Gold Mining - PT Citra Palu Minerals Indonesia Pertambangan Emas/Gold Mining - Herald Resources Pty. Ltd. Australia Pertambangan Batubara Seam Gas/ Coal Seam Gas Mining - PT Sarkea Prima Minerals Indonesia Jasa Pertambangan/Mining Service - PT Multi Capital Indonesia Perdagangan/Trading - PT Dairi Prima Mineral Indonesia Pertambangan Timah dan Seng/ Lead and Zinc Mining - PT Multi Daerah Bersaing Pendopo Coal Ltd. Indonesia Republik Seychelles/ Republic of Seychelles PT Pendopo Energi Batubara Indonesia Leap-Forward Resources Ltd. Republik Seychelles/ Republic of Seychelles Perdagangan/Trading - Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - Pertambangan Batubara/Coal Mining - Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - PT Fajar Bumi Sakti Indonesia Pertambangan Batubara/Coal Mining PT Seamgas Indonesia Indonesia Kontraktor Pertambangan dan Eksplorasi Gas Metana/ Methane Gas Exploration and Mining Contractor - KPC CBM Pte. Ltd. Singapura/ Singapore Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - Arutmin CBM Pte. Ltd. Singapura/ Singapore Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - Kalenergy Pte. Ltd. Singapura/ Singapore Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - Westprima Resources Pte. Ltd. Singapura/ Singapore Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - Knightley Seamgas Pte. Ltd. Singapura/ Singapore Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - Knightley CBM Pte. Ltd. Singapura/ Singapore Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - Sahara Resources Pte. Ltd. Singapura/ Singapore Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - Gain & Win Pte. Ltd. Singapura/ Singapore Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - PT Buana Minera Harvest Indonesia Pertambangan Batubara/Coal Mining - PT MBH Mining Resource Indonesia Pertambangan Batubara/Coal Mining - PT Mitra Bisnis Harvest Indonesia Pertambangan Batubara/Coal Mining - 12 1999 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 1. 1. UMUM (Lanjutan) Nama Entitas/ Name of Entity GENERAL (Continued) Kegiatan Usaha Utama/ Principal Activity Lokasi/ Location Tahun Operasi Komersial/ Year of Commercial Operation PT MBH Minera Resources Indonesia Pertambangan Batubara/Coal Mining - PT Citra Jaya Nurcahya Indonesia Pertambangan Batubara/Coal Mining - PT Bintan Mineral Resource Indonesia Pertambangan Batubara/Coal Mining - Entitas pengendalian bersama/ Jointly controlled entities PT Kaltim Prima Coal Indonesia Pertambangan Batubara/Coal Mining 1992 PT Arutmin Indonesia Indonesia Pertambangan Batubara/Coal Mining 1989 Kepulauan Cayman/ Cayman Islands Distributor Batubara/Coal Distributor 2005 IndoCoal Resources (Cayman) Limited PT IndoCoal Kalsel Resources Indonesia Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - PT IndoCoal Kaltim Resources Indonesia Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - Entitas asosiasi/Associates PT Newmont Nusa Tenggara Indonesia Pertambangan/Mining PT Visi Multi Artha Indonesia Pertambangan Gas Metana Batubara/ Coal Bed Methane Mining - PT Artha Widya Persada Indonesia Pertambangan Gas Metana Batubara/ Coal Bed Methane Mining - Republik Seychelles/ Republic of Seychelles Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - PT Darma Henwa Tbk Indonesia Kontraktor Pertambangan/ Mining Contractor 1993 Tansar Gas Pte. Ltd. Singapura/ Singapore Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Entity - Zurich Assets International Ltd. 2000 Entitas yang dicatat dengan metode biaya/ Entities under cost method PT Coalindo Energy Indonesia Jasa/Service Westside Corporation Ltd. Australia Pertambangan Gas Metana Batubara/ Coal Bed Methane Mining Konblo Bumi, Inc. Liberia Pertambangan Emas/Gold Mining Persentase kepemilikan efektif Perusahaan dan total aset sebelum eliminasi Entitas Anak, entitas pengendalian bersama dan entitas asosiasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Nama Entitas/ Name of Entity 2005 - The Company’s effective percentage of ownerships and total assets before elimination of the Subsidiaries, jointly controlled entities and associates as of December 31, 2013 and 2012 are as follows: Persentase Kepemilikan Efektif/ Effective Percentage of Ownership 2013 2012 (%) (%) Entitas Anak/Subsidiaries Forerunner International Pte. Ltd. (Forerunner) (langsung/direct ) 100,00 100,00 Sangatta Holdings Limited (SHL) (langsung/direct ) 100,00 100,00 Enercoal Resources Pte. Ltd. (langsung/direct ) 100,00 100,00 13 Total Aset sebelum Eliminasi/ Total Assets before Eliminations 2013 2012 1.814.888.651 1.699.249.386 680.744.566 673.715.438 37.186.211 45.277.557 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 1. 1. UMUM (Lanjutan) GENERAL (Continued) Persentase Kepemilikan Efektif/ Effective Percentage of Ownership 2013 2012 (%) (%) Nama Entitas/ Name of Entity Total Aset sebelum Eliminasi/ Total Assets before Eliminations 2013 2012 Knightley Business Resources Pte. Ltd. (Knightley BR) (langsung/direct ) 100,00 100,00 Bumi Capital Pte. Ltd. (langsung/direct ) 100,00 Bumi Investment Pte. Ltd. (langsung/direct ) 100,00 Ebury International Pte. Ltd. (langsung/direct ) 100,00 100,00 2 2 Bumi Netherlands B.V. (langsung/direct ) 100,00 100,00 1.803.219.923 1.697.868.110 99,99 100,00 673.979.391 666.871.215 Kalimantan Coal Limited (KCL) (langsung/direct) 75.491 61.133 100,00 303.000.000 302.999.999 100,00 712.541.667 706.493.269 100,00 99,99 182.996.028 180.545.841 PT Sitrade Coal (Sitrade) (langsung/direct ) 99,99 99,99 381.798.517 347.167.127 PT Lumbung Capital (Lumbung) (langsung/direct ) 99,80 99,80 198.243.621 46.420 Mountain Netherlands Investments B.V. (langsung/direct ) 1 - 99,99 - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) f (langsung/direct) (melalui/through Lumbung) 1.887.138.264 1.987.106.970 87,09 0,00 87,09 0,00 PT Citra Prima Sejati (CPS) (langsung/direct) (melalui/through Sitrade) 129.810.134 41.365 99,75 0,25 99,75 0,25 PT Bumi Resources Investment (BRI) (langsung/direct) (melalui/through CPS) 616.431.214 556.889.689 99,99 0,01 99,99 0,01 PT Green Resources (GR) (melalui/through BRI) 99,50 99,50 20.112.703 20.112.747 PT Kaltim Prima CBM (langsung/direct) (melalui/through Sitrade) 830.975 1.068.434 99,00 1,00 99,00 1,00 PT Arutmin CBM (langsung/direct) (melalui/through Sitrade) 8.204 10.893 99,00 1,00 99,00 1,00 Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso) (langsung/direct) (melalui/through BRMS) 539.101.991 540.160.054 0,01 87,08 0,01 87,08 Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ) (melalui/through BRMS) 54.390.612 55.321.496 87,09 87,09 International Minerals Company LLC (IMC) (melalui/through BRMS) 36.736.506 32.712.429 87,09 87,09 Lemington Investments Pte. Ltd. (Lemington) (langsung/direct) (melalui/through BRMS) 7.614.702 60.096.830 0,01 87,08 0,01 87,08 PT Gorontalo Minerals (GM) (melalui/through IMC) c 69,67 69,67 36.736.506 32.712.429 12.120.196 11.429.903 3,03 84,45 3,03 84,45 87,09 87,09 192.535.150 191.750.680 Gallo Oil (Jersey) Ltd. (langsung/direct ) PT Citra Palu Minerals (CPM) (langsung/direct) (melalui/through BRMS) a c Herald Resources Pty. Ltd. (Herald) (melalui/through Calipso) 14 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 1. 1. UMUM (Lanjutan) Nama Entitas/ Name of Entity GENERAL (Continued) Persentase Kepemilikan Efektif/ Effective Percentage of Ownership 2013 2012 (%) (%) PT Sarkea Prima Minerals (melalui/through Calipso) (melalui/through BRMS) 69,67 17,42 69,67 17,42 PT Multi Capital (MC) (melalui/through BRMS) (melalui/through GR) 87,00 0,10 87,00 0,09 Konblo Bumi, Inc. (Konblo) d (melalui/through Lemington) - 81,95 Bumi Holding S.A.S. (Bumi Holding) e (melalui/through Lemington) - 52,25 PT Dairi Prima Mineral (Dairi) b (melalui/through Herald) 69,67 69,67 PT Multi Daerah Bersaing (MDB) (melalui/through MC) 65,33 65,32 Bumi Mauritania S.A. e (melalui/through Bumi Holding) - 52,25 Pendopo Coal Ltd. (PCL) (melalui/through BRI) 89,00 89,00 PT Pendopo Energi Batubara (PEB) (melalui/through PCL) 84,47 84,55 Leap-Forward Resources Ltd. (Leap-Forward) (melalui/through BRI) 50,00 50,00 PT Fajar Bumi Sakti (FBS) (melalui/through Leap-Forward) 50,00 50,00 PT Seamgas Indonesia (PTSI) (melalui/through Knightley BR) (melalui/through Knightley Seamgas) 50,00 50,00 50,00 50,00 KPC CBM Pte. Ltd. (KPC-CBM) (melalui/through Knightley BR) (melalui/through Knightley Seamgas) 50,00 50,00 50,00 50,00 Arutmin CBM Pte. Ltd. (Arutmin-CBM) (melalui/through Knightley BR) (melalui/through Knightley Seamgas) 50,00 50,00 50,00 50,00 Kalenergy Pte. Ltd. (Kalenergy) (melalui/through Knightley BR) (melalui/through Knightley Seamgas) 50,00 50,00 50,00 50,00 Westprima Resources Pte. Ltd. (Westprima) (melalui/through Knightley BR) (melalui/through Knightley Seamgas) 50,00 50,00 50,00 50,00 Knightley Seamgas Pte. Ltd. (Knightley Seamgas) (melalui/through Knightley BR) 100,00 100,00 Knightley CBM Pte. Ltd. (Knightley CBM) (melalui/through Knightley BR) 100,00 100,00 87,09 87,09 Sahara Resources Pte. Ltd. (Sahara) (melalui/through BRMS) 15 Total Aset sebelum Eliminasi/ Total Assets before Eliminations 2013 2012 456.894 539.989 1.133.140.713 1.322.451.477 - 23.244.092 - 36.852.737 168.993.088 164.534.545 1.086.222.231 1.275.755.379 - 36.778.622 8.944.087 9.945.390 8.913.323 9.939.832 103.989.530 106.116.524 93.799.470 92.556.406 74.498 60.140 2 2 2 2 2 2 1.979.326 2 1.979.326 169.626 1 1 2 15.945.773 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 1. 1. UMUM (Lanjutan) Nama Entitas/ Name of Entity GENERAL (Continued) Persentase Kepemilikan Efektif/ Effective Percentage of Ownership 2013 2012 (%) (%) Tamagot Bumi S.A. (Tamagot) e (melalui/through Sahara) Total Aset sebelum Eliminasi/ Total Assets before Eliminations 2013 2012 - 15.963.694 136.139.019 139.548.032 10.330 - 6.687 - 10.168 - 11.334 - 3.938 - 8.012 - 2.629.245.972 2.925.104.543 70,00 1.575.495.384 1.415.050.634 70,00 587.213.820 607.409.766 545 728 325 454 3.989.021.000 3.667.003.000 - 78,03 Gain & Win Pte. Ltd. (Gain) (melalui/through Herald) 87,09 87,09 PT Buana Minera Harvest (BMH) a (melalui/through CPS) 99,96 - PT MBH Mining Resource (MBH Mining) a (melalui/through CPS) 99,92 - PT Mitra Bisnis Harvest (MBH) a (melalui/through CPS) 99,69 - PT MBH Minera Resources (MBH Minera) a (melalui/through Lumbung) 99,97 - PT Citra Jaya Nurcahya (CJN) a (melalui/through Lumbung) 99,95 - PT Bintan Mineral Resource (BMR) a (melalui/through Lumbung) 99,96 - Entitas pengendalian bersama/ Jointly controlled entities PT Kaltim Prima Coal (KPC) (langsung/direct) (melalui/through Sitrade) (melalui/through SHL) (melalui/through KCL) 13,60 32,40 9,50 9,50 13,60 32,40 9,50 9,50 PT Arutmin Indonesia (Arutmin) (langsung/direct ) 70,00 IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICRL) (melalui/through Forerunner) 70,00 PT IndoCoal Kalsel Resources (IndoCoal Kalsel) (langsung/direct ) 70,00 70,00 PT IndoCoal Kaltim Resources (IndoCoal Kaltim) (langsung/direct ) 70,00 70,00 Entitas asosiasi/Associates PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) (melalui/through MDB) 15,68 15,68 PT Visi Multi Artha (langsung/direct ) 30,00 30,00 5.165.589 4.300.328 PT Artha Widya Persada (langsung/direct ) 30,00 30,00 5.271.392 4.979.068 Zurich Assets International Ltd. (melalui/through BRI) 143.661 143.661 80,00 80,00 PT Darma Henwa Tbk (DEWA) (melalui/through Zurich) (melalui/through Goldwave Capital Ltd.) 365.758.029 439.475.800 17,29 14,14 17,29 14,14 Tansar Gas Pte. Ltd. (Tansar) (melalui/through Knightley BR) 2 2 30,00 30,00 16 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 1. 1. UMUM (Lanjutan) Nama Entitas/ Name of Entity GENERAL (Continued) Persentase Kepemilikan Efektif/ Effective Percentage of Ownership 2013 2012 (%) (%) Entitas yang dicatat dengan metode biaya/ Entities under cost method PT Coalindo Energy (langsung/direct) (melalui/through Arutmin) (melalui/through KPC) Westside Corporation Ltd. (WCL) g (langsung/direct ) 4,60 3,22 2,99 4,60 3,22 2,99 0,0008 0,0008 Konblo Bumi, Inc. (Konblo) d (melalui/through Lemington) 4,35 - a) Pada tanggal 31 Desember 2013, Entitas Anak masih dalam tahap eksplorasi atau pengembangan. b) Izin kegiatan eksplorasi Dairi telah diperpanjang. Saat ini, Dairi memasuki tahap konstruksi. c) Kegiatan eksplorasi GM dan CPM telah selesai dan, saat ini, memasuki tahap studi kelayakan. Pada tanggal pelaporan CPM masih dalam proses mendapatkan perpanjangan izin tahap studi kelayakan dan GM masih dalam proses mendapatkan izin tahap konstruksi (Catatan 50b). d) Konblo Bumi, Inc. telah diubah dari entitas asosiasi ke entitas yang dicatat dengan metode biaya efektif tanggal 18 Januari 2013 (Catatan 4a). e) Bumi Holding, Bumi Mauritania dan Tamagot telah dilepaskan (Catatan 4f). f) Kepemilikan Perusahaan di BRMS adalah sebesar 87,09% pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, berdasarkan catatan dan konfirmasi pihak-pihak berikut ini: Total Aset sebelum Eliminasi/ Total Assets before Eliminations 2013 2012 417.295 417.295 104.526.271 142.836.336 23.244.092 - a) As of December 31, 2013, the Subsidiaries are under exploration or development stage. b) Exploration permit of Dairi has been extended. Dairi is currently in the construction stage. c) Exploration activities of GM and CPM are completed and, currently, in the feasibility study stage. As of the reporting date, CPM has not received the extension of the feasibility study permits. GM is already in the process of obtaining the permit to enter the construction stage (Note 50b). d) Konblo Bumi, Inc. was changed from associate to an entity under cost method effective from January 18, 2013 (Note 4a). e) Bumi Holding, Bumi Mauritania and Tamagot were disposed (Note 4f). f) The Company’s ownership interest in BRMS is 87.09% as of December 31, 2013 and 2012, based on the record and confirmations of the following parties: 2013 Catatan dan konfirmasi dari: Kepemilikan Perusahaan di BRMS/ Ownership Interest in BRMS Jumlah Saham/ Number of Shares Records and confirmation from: PT Sinartama Gunita (Biro Administrasi Efek) PT DMS Investama Lain-lain (masing-masing dibawah 5%) 6.878.270.382 2.460.988.710 12.930.888.308 26,90% 9,62% 50,57% PT Sinartama Gunita (Securities Administration Agency) PT DMS Investama Others (each below 5%) Total 22.270.147.400 87,09% Total 2012 Catatan dan konfirmasi dari: Jumlah Saham/ Number of Shares Kepemilikan Perusahaan di BRMS/ Ownership Interest in BRMS Records and confirmation from: PT Sinartama Gunita (Biro Administrasi Efek) PT Long Haul Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah 5%) 12.925.643.780 3.272.929.000 6.071.574.620 50,55% 12,80% 23,74% PT Sinartama Gunita (Securities Administration Agency) PT Long Haul Indonesia Others (each below 5%) Total 22.270.147.400 87,09% Total 17 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 1. 1. UMUM (Lanjutan) Perusahaan menandatangani Peminjaman Saham (Catatan 50cc). e. GENERAL (Continued) Perjanjian The Company entered into Stock Loan Agreements (Note 50cc). Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan e. Berdasarkan berita acara Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 28 Juni 2013 yang diaktakan dengan Akta No. 98 dari Notaris Mahendra Adinegara, S.H., M.Kn., susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013: Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee and Employees Based on the minutes of the stockholders’ General Meeting held on June 28, 2013 as documented in Deed No. 98 of Notary Mahendra Adinegara, S.H., M.Kn., the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2013 is as follows: 2013 Dewan Komisaris Presiden Komisaris dan Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris Komisaris Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Kusumo Abujono Martoredjo Suryo Bambang Sulisto Iman Taufik Fuad Hasan Masyhur Nalinkant Amratlal Rathod Anton Setianto Soedarsono Sulaiman Zuhdi Pane Board of Commissioners President Commissioner and Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Saptari Hoedaja Andrew Christopher Beckham Dileep Srivastava Kenneth Patrick Farrell Eddie Junianto Subari R.A. Sri Dharmayanti Board of Directors President Director Director Director Director Director Director Berdasarkan berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 21 Mei 2012 yang diaktakan dengan Akta No. 153 dari Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012: Based on the Extraordinary General Shareholders’ Meeting held on May 21, 2012 as documented in Deed No. 153 of Notary Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2012 was as follows: 2012 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris dan Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Samin Tan Suryo Bambang Sulisto Iman Taufik Fuad Hasan Masyhur Kusumo Abujono Martoredjo Nalinkant Amratlal Rathod Anton Setianto Soedarsono Alexander Ramlie Scott Andrew Merrillees Edison Mawikere Eva Novita Tarigan Veronica Tampubolon Nenie Afwani 18 Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner and Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 1. 1. UMUM (Lanjutan) GENERAL (Continued) 2012 Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Board of Directors President Director Vice President Director Director Director Director Director Director Saptari Hoedaja John Stuart Anderson Slack Dileep Srivastava Stefan Vincent White Ramirez Andrew Christopher Beckham Kenneth Raymond Allan Kenneth Patrick Farrell Anggota Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: The members of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2013 and 2012 were as follows: 2013 dan/and 2012 Ketua Anggota Anggota f. Iman Taufik Mulyadi Myrnie Zachraini Tamin Chairman Member Member Personil manajemen kunci Kelompok Usaha meliputi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan, Entitas Anak dan entitas pengendalian bersama. Key management personnel of the Group include the members of the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company, Subsidiaries and jointly controlled entities. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah karyawan tetap Kelompok Usaha masing-masing adalah 6.463 dan 7.180. As of December 31, 2013 and 2012, the Group had 6,463 and 7,180 permanent employees, respectively. Area Eksplorasi dan Eksploitasi/Pengembangan f. Area Eksplorasi Exploration and Exploitation/Development Area Exploration Area Tanggal Nama Lokasi/ Location Nama Pemilik Izin Lokasi/ Owner of Concession Perolehan Izin Eksplorasi/ Date of Concession Senakin, Satui, Mulia/ Asam Asam, Batulicin, Pulau Laut, Sarongga, Kintap PT Arutmin Indonesia 18 Agustus 1983/ August 18, 1983 Sangatta PT Kaltim Prima Coal 10 Oktober 1985/ October 10, 1985 Tanggal Jatuh Tempo/ End Date Persentase Kepemilikan atas Lokasi/ Percentage of Ownership in the Area of Interest Biaya Eksplorasi Neto yang Telah Dibukukan sampai dengan Tanggal Pelaporan/ Net Exploration Costs that Has Been Recognized as of Reporting Date 2 November 1986/ November 2, 1986 100,00% 230.486.195 18 November 1989/ November 18, 1989 100,00% 37.817.993 6 Oktober 2011/ October 6, 2011 7 November 2012/ November 7, 2012 100,00% 414.806.194 # Dairi, North Sumatera PT Dairi Prima Mineral Muara Enim, South Sumatera PT Pendopo Energi Batubara 5 Mei 2005/ May 5, 2005 4 Mei 2009/ May 4, 2009 100,00% 161.580.970 Loa Ulung, Kutai Kertanegara, East Kalimantan PT Fajar Bumi Sakti 10 Juni 2008/ June 10, 2008 10 Juni 2018/ June 10, 2018 100,00% - Block-I Tombolilato, Block-II Molotabu PT Gorontalo Minerals 19 Juli 2012/ July 19, 2012 18 Juli 2013/ July 18, 2013 100,00% 44.243.977 Poboya PT Citra Palu Minerals 31 Maret 2011/ March 31, 2011 28 Januari 2012/ January 28, 2012 100,00% 14.380.166 19 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 1. 1. UMUM (Lanjutan) GENERAL (Continued) Tanggal Nama Lokasi/ Location Mauritania Perolehan Izin Eksplorasi/ Date of Concession Nama Pemilik Izin Lokasi/ Owner of Concession Tanggal Jatuh Tempo/ End Date Bumi Mauritania S.A./ Tamagot Bumi S.A. Sfariat Persentase Kepemilikan atas Lokasi/ Percentage of Ownership in the Area of Interest Biaya Eksplorasi Neto yang Telah Dibukukan sampai dengan Tanggal Pelaporan/ Net Exploration Costs that Has Been Recognized as of Reporting Date 100,00% - 20 April 2009/ April 20, 2009 20 Maret 2012/ March 20, 2012 Tomagod West 27 Februari 2008/ February 27, 2008 27 Februari 2011/ February 27, 2011 Tomagod South 27 Februari 2008/ February 27, 2008 27 Februari 2011/ February 27, 2011 Makhama 11 Februari 2010/ February 11, 2010 11 Februari 2013/ February 11, 2013 Bababe 11 Februari 2010/ February 11, 2010 11 Februari 2013/ February 11, 2013 Tamagot 7 Desember 2011/ December 7, 2011 7 Desember 2041/ December 7, 2041 3 Desember 2008/ December 3, 2008 3 Desember 2033/ December 3, 2033 100,00% - 13 Maret 1997/ March 13, 1997 13 Februari 2014/ February 13, 2014 100,00% 165.662.526 13 Maret 1997/ March 13, 1997 13 Februari 2014/ February 13, 2014 Mafa Cost, Kakata, Liberia Konblo Bumi, Inc. Block-R2 East Al Marber, Daw'an#1, Daw'an#2, Tasilah#1, Al Murad#1, Daw’an South #1, Tasilah West #1 Gallo Oil (Jersey) Ltd. Block-13-Wadi Armah, Al-Rizq #1A, Al-Barakat#1, Al-Rizq #1B ST 203.797.000 Banyuasin PT Mitra Bisnis Harvest 12 Desember 2006/ December 12, 2006 12 Desember 2013/ December 12, 2013 100,00% 30.756.052 Ogan Komering Ulu PT Mitra Bisnis Harvest 5 Agustus 2009/ August 5, 2009 5 Agustus 2013/ August 5, 2013 100,00% 2.353.409 Ogan Komering Ulu PT Buana Minera Harvest 27 September 2009/ September 27, 2009 27 September 2014/ September 27, 2014 100,00% 30.834.292 Banyuasin PT Buana Minera Harvest 9 Mei 2011/ May 9, 2011 9 Mei 2014/ May 9, 2014 100,00% 30.834.292 Banyuasin PT MBH Mining Resource 12 Agustus 2009/ August 12, 2009 12 Agustus 2014/ August 12, 2014 100,00% 34.977.476 Ogan Komering Ulu PT Bintan Mineral Resource 6 Desember 2009/ December 6, 2009 30 Januari 2015/ January 30, 2015 100,00% 62.913.711 Ogan Komering Ulu PT MBH Minera Resources 20 Juli 2011/ July 20, 2011 20 Juli 2025/ July 20, 2025 100,00% 81.991.415 Lahat PT Citra Jaya Nurcahya 30 Desember 2011/ December 30, 2011 30 Desember 2014/ December 30, 2014 100,00% 53.274.191 Area Eksploitasi/Pengembangan Exploitation/Development Area Total Cadangan Terbukti (P1)* (dalam jutaan ton)/ Proven Reserve (P1)* (in million tonnes) Total Produksi (dalam jutaan ton)/ Total Production (in million tonnes) Akumulasi Total Produksi/ Tahun Accumulated Total Berjalan/ Production Current Year Sisa Cadangan Terbukti (dalam jutaan ton)/ Balance of Proven Reserve (In million tonnes) Nama Pemilik Izin Lokasi/ Owner of Concession Tanggal Perolehan Izin Eksplorasi/ Date of Concession Tanggal Jatuh Tempo/ End Date Senakin PT Arutmin Indonesia 1 Oktober 1989/ October 1, 1989 30 September 2019/ September 30, 2019 100,00% 133,04 1,01 104,89 28,15 Satui PT Arutmin Indonesia 1 Oktober 1989/ October 1, 1989 30 September 2019/ September 30, 2019 100,00% 137,67 1,84 86,66 51,01 Nama Lokasi/ Location 20 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 1. 1. UMUM (Lanjutan) Total Cadangan Terbukti (P1)* (dalam jutaan ton)/ Proven Reserve (P1)* (in million tonnes) Total Produksi (dalam jutaan ton)/ Total Production (in million tonnes) Akumulasi Total Produksi/ Tahun Accumulated Berjalan/ Total Current Year Production Sisa Cadangan Terbukti (dalam jutaan ton)/ Balance of Proven Reserve (In million tonnes) Nama Pemilik Izin Lokasi/ Owner of Concession Tanggal Perolehan Izin Eksplorasi/ Date of Concession Tanggal Jatuh Tempo/ End Date Mulia/Asam Asam PT Arutmin Indonesia 1 Oktober 1989/ October 1, 1989 30 September 2019/ September 30, 2019 100,00% 193,42 12,19 71,05 122,37 Batulicin PT Arutmin Indonesia 1 Oktober 1989/ October 1, 1989 30 September 2019/ September 30, 2019 100,00% 39,18 1,63 23,24 15,94 Pulau Laut PT Arutmin Indonesia 1 Oktober 1989/ October 1, 1989 30 September 2019/ September 30, 2019 100,00% 14,50 - - 14,50 Sarongga PT Arutmin Indonesia 1 Oktober 1989/ October 1, 1989 30 September 2019/ September 30, 2019 100,00% 16,00 4,21 5,66 10,34 Kintap PT Arutmin Indonesia 1 Oktober 1989/ October 1, 1989 30 September 2019/ September 30, 2019 100,00% 124,00 7,94 11,11 112,89 Sangatta PT Kaltim Prima Coal 1 January 1991/ January 1, 1991 1 January 2022/ January 1, 2022 100,00% 1.804,14 50,68 539,18 1.264,96 Muara Enim PT Pendopo Energi Batubara 5 Mei 2009/ May 5, 2009 4 Mei 2039/ May 4, 2039 100,00% 1.306,00 - - 1.306,00 Ogan Komering Ulu PT Mitra Bisnis Harvest 5 Agustus 2009/ August 5, 2009 5 Agustus 2013/ August 5, 2013 100,00% 38,25 - - 38,25 Banyuasin PT Mitra Bisnis Harvest 12 Desember 2006/ December 12, 2006 12 Desember 2013/ December 12, 2013 100,00% 424,08 - - 424,08 Ogan Komering Ulu PT Buana Minera Harvest 27 September 2009/ September 27, 2009 27 September 2014/ September 27, 2014 100,00% 184,75 - - 184,75 Banyuasin PT Buana Minera Harvest 9 Mei 2011/ May 9, 2011 9 Mei 2014/ May 9, 2014 100,00% 386,99 - - 386,99 Banyuasin PT MBH Mining Resource 12 Agustus 2009/ August 20, 2009 12 Agustus 2014/ August 20, 2014 100,00% 134,85 - - 134,85 Ogan Komering Ulu PT Bintan Mineral Resource 6 Desember 2009/ December 6, 2009 30 Januari 2015/ January 30, 2015 100,00% 131,73 - - 131,73 Ogan Komering Ulu PT MBH Minera Resources 20 Juli 2011/ July 20, 2011 20 Juli 2025/ July 20, 2025 100,00% 62,11 - - 62,11 PT Citra Jaya Nurcahya 30 Desember 2011/ December 30, 2011 30 Desember 2014/ December 30, 2014 100,00% 70,43 - - 70,43 Nama Lokasi/ Location Lahat g. GENERAL (Continued) Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership * Total Cadangan Terbukti (P1) untuk KPC (Sangatta), Pendopo dan Arutmin berdasarkan hasil penelitian masing-masing pada 1 November, 2012, 30 November 2011 dan 30 Juni 2011. Tambang Senakin, Satui, Mulia/Asam Asam, Batulicin, Kintap dan Muara Enim berdasarkan hasil kajian teknik yang dilakukan oleh Minarco MineConsult pada tanggal 6 Oktober 2010, sedangkan untuk Pulau Laut dan Sarongga berdasarkan studi kelayakan in-house pada bulan Desember 1989. * Total Proven Reserve (P1) for KPC (Sangatta), Pendopo and Arutmin was based on survey result as of November 1, 2012, November 30, 2011 and June 30, 2011, respectively. The figures for Senakin, Satui, Mulia/Asam Asam, Batulicin, Kintap and Muara Enim were based on the results of technical review performed by Minarco MineConsult on October 6, 2010, while Pulau Laut and Sarongga were based on in-house feasibility study in December 1989. Total Cadangan Terbukti (P1) untuk MBH, BMH, MBH Mining, BMR, MBH Minera dan CJN berdasarkan penelitian pada tahun 2014. Figur pada Ogan Kometing Ulu, Banyuasin dan Lahat berdasarkan hasil kajian teknik yang dilakukan PT Gada Energi pada bulan Maret 2014. Total Proven Reserve (P1) for MBH, BMH, MBH Mining, BMR, MBH Minera and CJN was based on survey result in 2014. The figures on Ogan Komering Ulu, Banyuasin and Lahat, were based on the result of technical review performed by PT Gada Energi in March 2014. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian g. Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini yang telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 30 Mei 2014. Completion of the Consolidated Financial Statements The management of the Company is responsible for the preparation of these consolidated financial statements which have been authorized for issue by the Board of Directors on May 30, 2014. 21 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian dan Pernyataan Kepatuhan SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Basis of Preparation of Consolidated Financial Statements and Statement of Compliance Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia, yang mencakup pernyataan dan interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, dan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/ BL/2012 tertanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK), which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants, and the Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012 regarding the Presentation and Disclosure of Financial Statements of Issuers or Public Companies issued by the Financial Service Authority (OJK). Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Seperti diungkapkan lebih lanjut dalam catatan-catatan terkait berikutnya, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali efektif dari tanggal 1 Januari 2013. The accounting policies adopted in the preparation of these consolidated financial statements are consistent with those followed in the preparation of the Group’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2012. As disclosed further in the relevant succeeding notes, the Group adopted PSAK No. 38 (Revised 2012), “Business Combinations between Entities under Common Control”, which is effective from January 1, 2013. Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, telah disusun secara akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu yang dicatat berdasarkan basis lain seperti yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi di masingmasing akun tersebut. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, have been prepared on an accrual basis of accounting using the historical cost concept, except for certain accounts that are measured on the basis described in the related accounting policies. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method), arus kas dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method, being classified into operating, investing and financing activities. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Dolar Amerika Serikat, yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is United States Dollar, which is also the functional currency of the Company. Prinsip-prinsip Konsolidasi b. Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan, semua Entitas Anak yang dikendalikan oleh Perusahaan dan bagian proporsional Perusahaan atas laporan keuangan entitas pengendalian bersama. Principles of Consolidation The consolidated financial statements include the accounts of the Company, all Subsidiaries that are controlled by the Company, and the proportionate share of the accounts of its jointly controlled entities. 22 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Entitas Anak adalah seluruh entitas (termasuk entitas bertujuan khusus) dimana Kelompok Usaha memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasionalnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Kelompok Usaha mempunyai pengendalian atas entitas lain. Subsidiaries are all entities (including special purpose entities) over which the Group has the power to govern the financial and operating policies, generally accompanying a shareholding of more than one half of the voting rights. The existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible are considered when assessing whether the Group controls another entity. Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Group obtained control, and continue to be consolidated until the dated such control ceases. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Pengendalian juga ada ketika Perusahaan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: Control is presumed to exist when the Company, directly or indirectly through Subsidiaries, owns more than half of the voting power of an entity unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. Control also exists when the Company owns half or less of the voting power of an entity when there is: (a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; (b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; (c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau (d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut. (a) power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; (b) power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement; (c) power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors and board of commissioners or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or (d) power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors and board of commissioners or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha: In case of loss of control over a subsidiary, the Group: - menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; - 23 derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any noncontrolling interest; derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) - mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba atau rugi; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laba atau rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) - recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and - reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate. Kepentingan nonpengendali merupakan proporsi atas laba atau rugi dan aset neto yang tidak dimiliki Kelompok Usaha dan disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, dipisahkan dengan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk. Non-controlling interest represents the portion of profit or loss and the net assets not held by the Group and are presented separately in the consolidated statements of comprehensive income, and within equity in the consolidated statements of financial position, separately from equity attributable to the parent. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar-entitas yang dikonsolidasi telah dieliminasi. All significant inter-company transactions and balances have been eliminated. Entitas yang dikendalikan bersama dengan entitas lain dalam rangka suatu perjanjian kontraktual (contractual arrangement) dikonsolidasi dengan menggunakan metode konsolidasian proporsional (proportionate consolidation) sesuai dengan PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”. Entitas pengendalian bersama adalah ventura bersama yang melibatkan pendirian perseroan terbatas, persekutuan atau entitas lainnya yang mana setiap venturer mempunyai bagian partisipasi. Entitas tersebut beroperasi dalam cara yang sama seperti entitas lain, kecuali adanya perjanjian kontraktual antarventurer yang menciptakan pengendalian bersama atas aktivitas ekonomi entitas. The entities that are involved in joint ventures with other venturers under a contractual arrangement are consolidated using the proportionate consolidation method in accordance with PSAK No. 12 (Revised 2009), “Interests in Joint Ventures”. A jointly controlled entity is a joint venture that involves the establishment of a corporation, partnership or other entity in which each venturer has an interest. The entity operates in the same way as other entities, except that a contractual arrangement between the venturers establishes joint control over the economic activity of the entity. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas (dalam hal ini transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik). Changes in a parent’s ownership interest in a subsidiary that do not result in a loss of control are accounted for as equity transactions (i.e. transactions with owners in their capacity as owners). Dalam keadaan tersebut nilai tercatat kepentingan pengendali dan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian relatifnya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk. In such circumstances the carrying amounts of the controlling and non-controlling interests shall be adjusted to reflect the changes in their realtive interests in the subsidiary. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received shall be recognised directly in equity and attributed to the owners of the parent. Entitas pengendalian bersama mengendalikan aset ventura bersama, menangggung liabilitas dan beban dan memperoleh penghasilan. A jointly controlled entity controls the assets of the joint venture, incurs liabilities and expenses and earns income. 24 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Kelompok Usaha mengakui kepemilikan pada entitas pengendalian bersama yang terdiri dari PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Arutmin Indonesia (Arutmin), IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICRL), PT IndoCoal Kalsel Resources (IndoCoal Kalsel) dan PT IndoCoal Kaltim Resources (IndoCoal Kaltim) (secara bersama selanjutnya disebut sebagai “Perusahaan Batubara”) menggunakan metode konsolidasian proporsional sesuai dengan PSAK No. 12 (Revisi 2009). c. d. The Group recognized its interests in jointly controlled entities namely PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Arutmin Indonesia (Arutmin), IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICRL), PT IndoCoal Kalsel Resources (IndoCoal Kalsel) and PT IndoCoal Kaltim Resources (IndoCoal Kaltim) (collectively herein referred to as the “Coal Companies”) using proportionate consolidation method in accordance with PSAK No. 12 (Revised 2009). Kombinasi Bisnis c. Kelompok Usaha menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Jika aset yang diperoleh bukan merupakan suatu bisnis, maka Kelompok Usaha akan mencatatnya sebagai akuisisi aset. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik yang diakuisisi sebelumnya dan ekuitas yang diterbitkan oleh Kelompok Usaha. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas kontijen. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontijen yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. The Group applies the acquisition method to account for business combinations. If the asset as acquired is not a business, the Group shall account for it as an asset acquisition. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary is the fair value of the asset transferred, the liabilities incurred to the former owners of the acquiree and the equity interests issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Identifiable asset acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair values at the acquisition date. Selisih antara biaya perolehan dan bagian perusahaan atas nilai wajar aset neto yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill. Goodwill selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai, jika ada. Kemudian dilakukan pengujian penurunan nilai tahunan sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill. Goodwill is subsequently measured at cost less accumulated impairment losses, if any. It is subject to annual impairment testing in accordance with PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi (at discount), nilai wajar aset nonmoneter dikurangi secara proporsional sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Selanjutnya sisa lebih setelah penurunan nilai wajar aset nonmoneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, yang harus diakui segera dalam laba atau rugi. When the cost of acquisition is less than the fair values of the identifiable assets and liabilities acquired as at the date of acquisition (i.e. discount on acquisition), fair values of the acquired nonmonetary assets are reduced proportionately until all the excess is eliminated. The remaining excess after reducing the fair values of non-monetary assets acquired is recognized as negative goodwill, which should be recognized immediately in profit or loss. Kas d. Kas terdiri dari saldo kas dan bank. e. Business Combination Cash Cash consist of cash on hand and in banks. Kas di Bank yang Dibatasi Penggunaannya e. Kas di bank yang dibatasi penggunaannya disajikan sebagai “Kas di Bank yang Dibatasi Penggunaannya”. Kas di bank yang dibatasi penggunaannya yang akan digunakan untuk membayar kewajiban jatuh tempo dalam satu (1) tahun, disajikan sebagai bagian dari aset lancar. Restricted Cash in Banks Cash in banks, which are restricted in use, are presented as “Restricted Cash in Banks”. Restricted cash in banks to be used to pay currently maturing obligations that are due within one (1) year is presented under current assets. 25 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) f. Instrumen Keuangan SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f. Financial Instruments Efektif tanggal 1 Januari 2013, Kelompok Usaha menerapkan revisi PSAK 60 (Revisi 2010) "Instrumen Keuangan: Pengungkapan". Penerapan PSAK revisi ini tidak memiliki dampak material dalam laporan keuangan konsolidasian. Effective January 1, 2013, the Group applied improvement on PSAK 60 (Revised 2010) “Financial Instrument Disclosures”. The adoption of this improvement did not have material impact in the consolidated financial statements. (1) Aset keuangan (1) Financial assets Pengakuan awal Initial recognition Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba atau rugi yang pada awalnya diukur dengan nilai wajar. Klasifikasi aset keuangan antara lain sebagai aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), pinjaman yang diberikan dan piutang atau aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS). Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi aset keuangannya pada saat pengakuan awal dan, sepanjang diperbolehkan dan diperlukan, ditelaah kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Financial assets are recognized initially at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss (FVTPL) which are initially measured at fair value. Financial assets are classified as financial assets at FVTPL, held-to-maturity (HTM) investments, loans and receivables, or available-for-sale (AFS) financial assets. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the designation of such assets at the end of each reporting period. Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement Pengukuran aset keuangan pengakuan awal tergantung klasifikasinya sebagai berikut: - setelah pada The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows: Aset keuangan yang diukur pada FVTPL - Aset keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL jika aset keuangan diperoleh untuk diperdagangkan atau ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali aset derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang ditetapkan sebagai FVTPL disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba atau rugi. Keuntungan atau kerugian yang diakui termasuk dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Financial assets at FVTPL Financial assets are classified as at FVTPL where the financial assets are either held for trading or they are designated as FVTPL at initial recognition. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at FVTPL are carried in the consolidated statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in profit or loss. The gains or losses recognized include any dividend or interest earned from the financial assets. 26 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) - Investasi HTM SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) - Aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Kelompok Usaha mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba atau rugi pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. - Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Group has the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method less any impairment. Gains and losses are recognized in profit or loss when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. Pinjaman yang diberikan dan piutang - Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba atau rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. - HTM investments Loans and receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest method, less any impairment. Gains and losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. Aset keuangan AFS - Aset keuangan AFS adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga (3) kategori sebelumnya. Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau sampai diturunkan nilainya dan pada saat yang sama keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui dalam laba atau rugi. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar kecuali aset keuangan tersebut ditujukan untuk dilepaskan dalam waktu dua belas (12) bulan dari tanggal pelaporan. AFS financial assets AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as AFS or are not classified in any of the three (3) preceding categories. After initial recognition, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains and losses being recognized as other comprehensive income until the financial assets are derecognized or until the financial assets are determined to be impaired at which time the cumulative gains or losses previously reported in equity are included in profit or loss. These financial assets are classified as noncurrent assets unless the intention is to dispose such assets within twelve (12) months from the reporting period. 27 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) Aset keuangan AFS yang tidak mempunyai harga pasar diukur pada biaya perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai, jika ada, karena nilai wajar pasar tidak dapat diukur secara handal. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Unquoted AFS financial assets that do not have ready market prices are measured at cost, less allowance for impairment, if any, since their fair market value cannot be reliably measured. Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau Kelompok Usaha mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan; atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan yang memenuhi persyaratan tertentu. Ketika Kelompok Usaha mentransfer aset keuangan, maka Kelompok Usaha mengevaluasi sejauh mana Kelompok Usaha tetap memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut. The Group shall derecognize financial assets when, and only when, the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire, or the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset are transferred to another entity or the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset are retained but they assume a contractual obligation to pay the cash flows to one or more recipients in an arrangement that meets certain conditions. When the Group transfers a financial asset, it shall evaluate the extent to which it retains the risks and rewards of ownership of the financial asset. Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. The Group assesses at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or group of financial assets is deemed to be impaired if, and if only, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the assets (an incurred “loss event”), and that loss event has an impact on the estimated future cash flow of the financial assets or the group of financial assets that can be reliably estimated. Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. Evidence of impairment may include indications that the debtor or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payment, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and the observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flow, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults. 28 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) - Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) - Financial assets carried at amortized cost Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali menentukan secara individual apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses individually whether objective evidence of impairment exists for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Kelompok Usaha memasukan aset tersebut kedalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau terus diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment for impairment. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan penurunan nilai dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laba atau rugi. When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the assets carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred). The carrying amount of the assets are reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is directly recognized in profit or loss. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Kelompok Usaha. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loan, together with the associated allowance, is written off when there is no realistic prospect of future recovery and collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Group. 29 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan penurunan nilai. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan aset keuangan diakui dalam laba atau rugi. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. The recovery of financial assets is recognized in profit or loss. Nilai kini atas estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut, jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku. The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate. (2) Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas (2) Financial liabilities and equity instruments Pengakuan awal Initial recognition Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi liabilitas keuangannya pada saat pengakuan awal. Instrumen utang dan ekuitas dikelompokkan sebagai liabilitas keuangan atau sebagai ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual. The Group determines the classification of financial liabilities at initial recognition. Debt and equity instruments are classified as either financial liabilities or equity in accordance with the substance of the contractual arrangement. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL, pinjaman dan utang, atau sebagai derivatif yang ditentukan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Financial liabilities are classified as financial liabilities at FVTPL, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs. Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Kelompok Usaha dicatat sebesar hasil yang diperoleh, dikurangi biaya penerbitan instrumen ekuitas. An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Group are recorded at the proceeds received, net of direct issuance costs. 30 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Instrumen keuangan majemuk, seperti obligasi atau instrumen sejenis yang dapat dikonversi oleh pemegangnya menjadi saham biasa dengan jumlah yang telah ditetapkan, dipisahkan antara liabilitas keuangan dan ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual. Pada tanggal penerbitan instrumen keuangan majemuk, nilai wajar dari komponen liabilitas diestimasi dengan menggunakan suku bunga yang berlaku di pasar untuk instrumen non-convertible yang serupa. Jumlah ini dicatat sebagai liabilitas dengan dasar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif sampai dengan liabilitas tersebut berakhir melalui konversi atau pada tanggal instrumen jatuh tempo. Komponen ekuitas ditentukan dengan cara mengurangkan jumlah komponen liabilitas dari keseluruhan nilai wajar instrumen keuangan majemuk. Nilai ini diakui dan dicatat dalam ekuitas, dikurangi dengan pajak penghasilan, dan tidak ada pengukuran setelah pengakuan awal. Compound financial instruments, a bond or similar instrument convertible by the holder into a fixed number of ordinary shares, are classified separately as financial liabilities and equity in accordance with the substance of the contractual arrangement. At the date of issuance of compound financial instruments, the fair value of the liability component is estimated using the prevailing market interest rate for a similar non-convertible instrument. This amount is recorded as a liability on an amortized cost basis using the effective interest method until extinguished upon conversion or at the instrument’s maturity date. The equity component is determined by deducting the amount of the liability component from the fair value of the compound financial instruments as a whole. This amount is recognized and included in equity, net of income tax effects, and is not subsequently remeasured. Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement Pengukuran setelah pengakuan awal liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut: The subsequent measurement of financial liabilities depends on their classification as follows: - Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL - Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada FVTPL. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika liabilitas keuangan tersebut diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali liabilitas derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dinyatakan sebesar nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laba atau rugi. Keuntungan atau kerugian yang diakui termasuk bunga yang dibayar atas liabilitas keuangan. Financial liabilities at FVTPL Financial liabilities at FVTPL include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at FVTPL. Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value with gains or losses recognized in profit or loss. Gains or losses recognized incorporate any interest paid on the financial liabilities. 31 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) - Pinjaman dan utang SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) - Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba atau rugi pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi. Loans and borrowings After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method. Gains and losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Derecognition of financial liabilities Kelompok Usaha menghentikan pengakuan liabilitas keuangan jika, dan hanya jika, kewajiban Kelompok Usaha dihentikan, dibatalkan atau kadaluwarsa. The Group derecognizes financial liabilities when, and only when the Group’s obligations are discharged, cancelled or expire. (3) Saling hapus instrumen keuangan (3) Offsetting of financial instruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikannya secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position, if and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. (4) Instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (4) Financial instruments measured at amortized cost Biaya perolehan diamortisasi dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortized cost is computed using the effective interest method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate. (5) Instrumen derivatif (5) Derivative instruments Instrumen derivatif dicatat pada pengakuan awal sebesar nilai wajar pada tanggal perjanjian derivatif ditandatangani dan diukur kembali setiap tanggal pelaporan. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat nilai wajar positif dan liabilitas keuangan saat nilai wajar negatif. Derivatives should be initially recognized at fair value at the date a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured to their fair value at the end of the reporting period. Derivatives are carried as financial assets when the fair value is positive and as financial liabilities when the fair value is negative. 32 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Derivatif melekat disajikan dengan kontrak utamanya pada laporan posisi keuangan konsolidasian yang mencerminkan penyajian yang memadai atas seluruh arus kas pada masa mendatang dari instrumen tersebut secara keseluruhan. Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan atau kontrak awal diperlakukan sebagai derivatif yang berbeda saat risiko dan karakteristiknya tidak saling berhubungan dengan kontrak utamanya dan kontrak utama tersebut tidak diukur dengan nilai wajar serta perubahan pada nilai wajar diakui dalam laba atau rugi. An embedded derivative is presented with the host contract in the consolidated statements of financial position, which represents an appropriate presentation of overall future cash flows for the instrument taken as a whole. Derivatives embedded in other financial instruments or other host contracts are treated as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not measured at fair value with changes in fair value recognized in profit or loss. Derivatif disajikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas jangka panjang jika sisa periode jatuh tempo dari instrumen tersebut lebih dari dua belas (12) bulan dan tidak diharapkan untuk direalisasi atau diselesaikan dalam jangka waktu dua belas (12) bulan. A derivative is presented as a non-current asset or a non-current liability if the remaining maturity of the instrument is more than twelve (12) months and it is not expected to be realized or settled within twelve (12) months. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar instrumen derivatif diakui dalam laba atau rugi tahun berjalan, kecuali seluruh persyaratan khusus (contoh, dokumen formal, penetapan dan pengukuran keefektifan transaksi) untuk diakui sebagai pendapatan komprehensif lain sesuai dengan tipe akuntansi lindung nilai, seperti yang dimaksud dalam PSAK, terpenuhi. Gains or losses arising from changes in the fair value of the derivative instrument are recognized currently in profit or loss, unless all the specific requirements (i.e., formal documentation, designation and assessment of the effectiveness of the transaction) to allow deferral as other comprehensive income under certain types of hedge accounting, as provided for in the PSAK, are met. Seperti yang diterangkan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2011) untuk kriteria khusus bagi akuntansi lindung nilai, seluruh instrumen derivatif Kelompok Usaha yang disebutkan di atas tidak memenuhi syarat dan, oleh karenanya, tidak ditentukan sebagai transaksi lindung nilai untuk kepentingan akuntansi. In reference to such specific criteria for hedge accounting provided under PSAK No. 55 (Revised 2011), all of the aforementioned derivative instruments of the Group does not qualify and, therefore, are not designated as hedges for accounting purposes. (6) Pengukuran nilai wajar (6) Fair value measurement Nilai wajar dari instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan merujuk pada harga yang ditentukan. Untuk instrumen keuangan dimana tidak ada pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik tersebut termasuk dengan menggunakan transaksi pasar yang wajar, merujuk pada nilai wajar dari instrumen lain yang secara substansi sama, analisa arus kas yang didiskontokan, atau model penilaian lainnya. The fair values of financial instruments that are traded in an active market are determined by reference to quoted prices. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models. 33 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) g. Persediaan SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) g. Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan persediaan batubara ditentukan dengan mempergunakan metode rata-rata tertimbang sedangkan biaya perolehan persediaan suku cadang ditentukan dengan metode rata-rata bergerak. Penyisihan atas kerugian persediaan usang dibentuk untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi netonya, yang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan yang bersangkutan pada akhir tanggal pelaporan. h. Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value (NRV). Cost of coal inventories is determined using weighted average method, while cost of spare parts inventories is determined using the moving average method. Allowance for inventory obsolescence is provided to reduce the carrying values of inventories to their NRV based on the review of the status of the inventories at the end of the reporting period. Biaya Dibayar Dimuka h. Biaya dibayar dimuka diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian tidak lancar dari biaya dibayar dimuka disajikan sebagai “Aset Tidak Lancar Lainnya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. i. Inventories Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method. The noncurrent portion of prepaid expenses is classified under “Other Non-current Assets” in the consolidated statements of financial position. Investasi pada Entitas Asosiasi i. Investments in Associates Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana jumlah tercatat investasi tersebut ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian Kelompok Usaha atas laba atau rugi, dan penerimaan dividen dari entitas asosiasi sejak tanggal perolehan. An associate is an entity in which the Group has significant influence. Investments in associates are recorded using the equity method, whereby the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of and dividends received from the associate since the date of acquisition. Laporan keuangan dari entitas asosiasi telah disiapkan pada periode pelaporan sebagai kelompok usaha. Ketika diperlukan, penyesuaian dibuat untuk membawa kebijakan akuntansi sesuai dengan tujuan-tujuan yang ditetapkan oleh Kelompok Usaha. The financial statements of the associate are prepared for the same reporting period as the Group. When necessary, adjustments are made to bring the accounting policies in line with those of the Group. Setelah menerapkan metode ekuitas, Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan untuk mengakui rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laba atau rugi. After applying the equity method, the Group determines whether it is necessary to recognize an impairment loss on the Group’s investment in its associate. The Group determines at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. In this case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognizes the amount in profit or loss. 34 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Sejak mengalami kerugian yang berpengaruh secara signifikan atas entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengukur dan mengakui nilai investasi pada nilai wajar. Seluruh perbedaan antara jumlah tercatat pada entitas asosiasi yang mengalami kerugian yang berpengaruh secara signifikan dan nilai wajar dari pengembalian investasi dan hasil dari penjualannya diakui pada laba rugi. j. Upon loss of significant influence over the associate, the Group measures and recognises any retaining investment at its fair value. Any difference between the carrying amount of the associate upon loss of significant influence and the fair value of the retained investment and proceeds from disposal is recognised in profit or loss. Aset Tetap dan Properti Pertambangan j. Fixed Assets and Mining Properties i. Aset Tetap i. Fixed Assets Kelompok Usaha telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya aset tetap terdiri dari harga perolehan, setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen, dan estimasi awal biaya pembongkaran dan rehabilitasi lokasi yang terkait dengan aset tersebut dan merupakan tanggung jawab dari Kelompok Usaha. The Group has chosen the cost model as the accounting policy for its fixed assets measurement. Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses, if any. The cost of fixed assets comprises the purchase price, any costs directly attributable to bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management, and the estimated costs of decommissioning the assets and site rehabilitation costs to the extent that they relate to the asset and are the responsibility of the Group. Biaya dari aset tetap dikapitalisasi ke dalam bermacam-macam komponen dimana masa manfaat ekonomis dari komponen-komponen tersebut berbeda dari aset utama aset tetap dimana komponen tersebut dapat secara logis dialokasikan. Biaya yang terjadi untuk mengganti atau memodifikasi komponen signifikan dari aset tetap dikapitalisasi dan sisa dari harga perolehan dari komponen yang diganti dihapus bukukan sebagai beban dalam laba atau rugi. The cost of an item of fixed assets is capitalized into various components where the useful lives of the components differ from the main item of fixed assets to which the component can be logically assigned. Cost incurred to replace or modify a significant component of fixed assets is capitalized and any remaining carrying value of the component replaced is written-off as expense in profit or loss. Biaya selanjutnya dari aset tetap hanya dikapitalisasi bila biaya tersebut meningkatkan nilai atau hasil dari aset tersebut di atas harapan awal dan dapat diukur secara andal. Namun, biaya yang terjadi atas perbaikan dan perawatan aset tetap diakui sebagai beban dalam laba atau rugi di periode berjalan. Subsequent cost on fixed assets is only capitalized when such cost enhances the value or output of the asset beyond original expectations and it can be measured reliably. However, cost incurred on repairing and maintaining fixed assets are recognized in profit or loss in the period in which they are incurred. Laba atau rugi atas penjualan aset tetap, dihitung dengan cara penerimaan atas penjualan aset dikurangi nilai tercatat pada tanggal transaksi, diakui dalam laba atau rugi. Gains or losses on the disposal of fixed assets, which is calculated as the proceeds on disposal of such assets less their carrying values at that date, are recognized in profit or loss. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap atau sisa masa Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), mana yang lebih pendek. Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, adalah sebagai berikut: Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of the assets or the remaining term of the Coal Contract of Work (CCoW), whichever period is shorter. The estimated useful lives of fixed assets were as follows: 35 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Tahun/Years Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan 3-30 3-8 3-8 Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles Umur ekonomis, metode penyusutan dan nilai residu ditelaah dan disesuaikan, jika layak, pada setiap akhir tanggal pelaporan. The assets’ useful lives and method of depreciation are reviewed and adjusted, if appropriate, at the end of the reporting period. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Construction-in-progress is stated at cost and presented as part of “Fixed Assets” in the consolidated statements of financial position. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed assets account when construction is completed and the assets are ready for their intended use. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laba atau rugi pada saat terjadinya; biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Kelompok Usaha, dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dimasukkan dalam laba atau rugi pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya. The cost of repairs and maintenance is charged to profit or loss as incurred; replacement or major inspection costs are capitalized when incurred if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group, and the cost of the item can be measured reliably. An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its continued use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset is included in profit or loss in the period the asset is derecognized. ii. Properti Pertambangan ii. Mining Properties Pada saat cadangan terbukti ditentukan dan pengembangan dilakukan, aset eksplorasi dan evaluasi diklasifikasikan ke properti pertambangan. Properti pertambangan mencakup aset dalam tahap produksi dan pengembangan, aset yang ditransfer dari aset eksplorasi dan evaluasi, biaya pengupasan tangguhan yang terjadi selama tahap pengembangan dan nilai wajar atas sumber daya mineral yang diperoleh dari kombinasi bisnis. Properti pertambangan dalam tahap pengembangan dan nilai wajar atas sumber daya mineral yang diperoleh tidak diamortisasi sampai tahapan produksi dimulai. Uang muka pada kontraktor yang terkait dengan biaya pengupasan tangguhan juga termasuk dalam properti pertambangan sebagai biaya pengembangan. When proven reserves are determined and development is sanctioned, exploration and evaluation assets are reclassified to mining properties. Mining properties include assets in production and in development, assets transferred from exploration and evaluation assets, deferred stripping performed in the development of the mine and fair value of mineral resources acquired through business combinations. Mining properties in development and acquired mineral resources are not amortized until production commences. Advances paid to contractors in respect of deferred stripping are also included in mining properties as development costs. Properti pertambangan disusutkan dengan metode unit produksi sampai dengan sisa masa PKP2B. Mining properties are depreciated on a unit of production (UoP) basis up to the remaining term of the CCoW. 36 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) k. Aset dan Biaya Eksplorasi dan Evaluasi SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) k. Exploration and Evaluation Costs and Assets Kegiatan eksplorasi dan evaluasi melibatkan pencarian mineral dan minyak dan gas bumi, penentuan kelayakan teknis dan penilaian kelayakan komersial dari sebuah sumber daya teridentifikasi. Kegiatan tersebut meliputi: Exploration and evaluation activities involve the search for mineral and oil and gas resources, the determination of technical feasibility and the assessment of commercial viability of an identified resource. Such activities include: (i) (i) pengumpulan data eksplorasi melalui topografi, studi geokimia dan geofisika; (ii) pengeboran, penggalian dan sampel; (iii) menentukan dan memeriksa volume kualitas sumber daya; dan (iv) meneliti persyaratan transportasi infrastruktur. gathering exploration data through topographical, geochemical and geophysical studies; (ii) exploratory drilling, trenching and sampling; (iii) determining and examining the volume and grade of the resource; and (iv) surveying transportation and infrastructure requirements. dan dan Biaya administrasi yang tidak langsung dapat diatribusikan dengan suatu daerah eksplorasi khusus dibebankan pada laba atau rugi. Biaya lisensi yang dibayar sehubungan dengan hak untuk mengeksplorasi di daerah eksplorasi yang ada dikapitalisasi dan diamortisasi selama jangka waktu lisensi atau izin. Administration costs that are not directly attributable to a specific exploration area are charged to profit or loss. License costs paid in connection with a right to explore in an existing exploration area are capitalized and amortized over the term of the license or permit. Biaya eksplorasi dan evaluasi (termasuk amortisasi atas biaya lisensi yang dikapitalisasi) dibebankan pada laba atau rugi pada saat terjadinya kecuali dalam keadaan berikut, dalam hal biaya tersebut dapat dikapitalisasi sehubungan dengan kegiatan batubara dan mineral: Exploration and evaluation costs (including amortization of capitalized license costs) are charged to profit or loss as incurred, except in the following circumstances, in which case the cost may be capitalized in respect of coal and mineral activities: (i) akuisisi atas konsesi atau izin atas area of interest pada tahap eksplorasi dan evaluasi dari pihak ketiga yang diukur pada nilai wajar pada saat akuisisi; jika tidak (ii) keberadaan deposit mineral komersial telah ditetapkan. (i) Kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi dicatat dalam akun "Aset Eksplorasi dan Evaluasi" dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan dikurangi penyisihan penurunan nilai. Aset tersebut tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan tetapi ditelaah untuk indikasi penurunan nilai. Apabila suatu penurunan potensial terindikasi, penilaian dilakukan untuk setiap area of interest dalam kaitannya dengan kelompok aset operasi terkait (yang merupakan unit penghasil kas) terhadap eksplorasi yang diterkait tersebut. Sejauh biaya eksplorasi tidak diharapkan untuk dipulihkan, biaya tersebut dibebankan pada laba atau rugi. Capitalized exploration and evaluation costs are recorded under “Exploration and Evaluation Assets” and are subsequently measured at cost less any allowance for impairment. Such assets are not depreciated as they are not available for use but monitored for indications of impairment. Where a potential indication of impairment exists, an assessment is performed for each area of interest in conjunction with the group of operating assets (representing a cash generating unit) to which the exploration is attributed. To the extent that deferred exploration costs are not expected to be recovered, it is charged to profit or loss. Arus kas terkait dengan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas investasi dalam arus kas konsolidasian, sedangkan arus kas terkait dengan biaya eksplorasi dan evaluasi yang dibiayakan diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas operasi. Cash flows associated with capitalized exploration and evaluation costs are classified as investing activities in the consolidated cash flows, while cash flows in respect of exploration and evaluation costs that are expensed are classified as operating cash flows. the acquisition of a concession or license area of interest at the exploration and evaluation stage from a third party which is measured at the fair value on acquisition; otherwise (ii) when the existence of a commercially viable mineral deposit has been established. 37 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) l. Biaya Pengupasan SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) l. Biaya pengupasan tanah bagian atas (top soil) dibedakan menjadi (i) pengupasan tanah awal untuk membuka tambang yang dilakukan sebelum produksi dimulai dan (ii) pengupasan tanah lanjutan yang dilakukan selama masa produksi. Stripping cost on top soil is divided into (i) initial stripping of the top soil to open up the mining area before production commences and (ii) additional stripping that is performed during the production activity. Biaya pengupasan awal dikapitalisasi sebagai bagian dari properti pertambangan dan diamortisasi menggunakan metode Unit Produksi selama umur masa tambang. Biaya pengupasan tambahan dibiayakan pada saat terjadinya, jika rasio pengupasan aktual tidak secara signifikan lebih tinggi daripada rata-rata rasio pengupasan. Jika tidak, biaya tersebut ditangguhkan dan diklasifikasikan sebagai “Biaya Pengupasan Tangguhan” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Initial stripping costs are capitalized as part of mining properties and amortized on a UoP basis over the life of the mine. Additional stripping costs are expensed when incurred, if the actual stripping ratio is not significantly higher than the life of mine stripping ratio. Otherwise, they are deferred and classified as “Deferred Stripping Costs” in the consolidated statements of financial position. Nilai tercatat biaya pengupasan tanah tangguhan disetiap wilayah ditelaah secara periodik dan ketika nilainya melebihi nilai terpulihkan maka kelebihan tersebut dihapusbukukan atau dibebankan pada tahun terjadinya. The carrying value of deferred stripping costs of each area of interest is reviewed regularly and to the extent that this value exceeds its recoverable value, the excess is provided for or written-off in the year in which this is determined. m. Biaya Pinjaman m. Borrowing Costs Biaya pinjaman, baik yang secara langsung maupun tidak langsung digunakan untuk mendanai suatu proses pembangunan aset tertentu yang memenuhi syarat (“aset kualifikasian”), dikapitalisasi hingga saat proses pembangunannya selesai. Untuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi dengan pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak secara khusus digunakan untuk perolehan aset kualifikasian, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi tertentu terhadap pengeluaran untuk aset kualifikasian tersebut. Seluruh biaya pinjaman lain dibiayakan pada saat terjadinya. n. Stripping Costs Borrowing costs, either directly or indirectly used in financing the construction of a qualifying asset, are capitalized up to the date when construction is complete. For borrowings that are specific to the acquisition of a qualifying asset, the amount to be capitalized is determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any income earned from the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not specific to the acquisition of a qualifying asset, the amount to be capitalized is determined by applying a capitalization rate to the amount expensed on the qualifying asset. All other borrowing costs are expensed as incurred. Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan n. Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka Kelompok Usaha mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Jika jumlah terpulihkan suatu aset lebih kecil dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset harus diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui segera dalam laba atau rugi. Impairment of Non-financial Assets The Group evaluates at the end of each reporting period whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, the Group estimates the recoverable amount of the asset. The recoverable amount of an asset or a cash generating unit is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. Whenever the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. The impairment loss is recognized immediately in profit or loss. 38 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Pemulihan rugi penurunan nilai aset yang telah diakui periode sebelumnya dicatat jika terdapat indikasi penurunan nilai aset tersebut sudah tidak ada lagi atau menurun. Pemulihan rugi penurunan nilai aset diakui dalam laba atau rugi. Namun demikian, kenaikan nilai tercatat aset karena pemulihan rugi penurunan nilai hanya diakui sepanjang tidak melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan (setelah dikurangi penyusutan dan amortisasi) jika rugi penurunan nilai aset tidak diakui pada tahun sebelumnya. o. p. Recovery of impairment loss recognized in prior periods is recorded when there is an indication that the impairment loss recognized for the asset no longer exists or has decreased. The recovery is recognized in profit or loss. However, the increase in carrying amount of an asset due to a recovery of an impairment loss is recognized to the extent that it does not exceed the carrying amount that would have been determined (net of depreciation and amortization) had no impairment loss been recognized for that asset in prior periods. Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual o. Non-current Assets Held for Sale Aset tidak lancar dan kelompok lepasan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual jika jumlah tercatatnya akan dipulihkan terutama melalui transaksi penjualan daripada melalui pemakaian berlanjut. Kondisi ini dipenuhi jika penjualannya sangat mungkin terjadi dan aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) tersebut tersedia untuk segera dijual dalam kondisi kininya. Manajemen harus berkomitmen terhadap rencana penjualan tersebut, yang diharapkan akan diselesaikan dalam satu tahun setelah tanggal klasifikasi. Non-current assets and disposal groups are classified as held for sale if their carrying amount will be recovered principally through a sale transaction rather than through continuing use. This condition is regarded as met only when the sale is highly probable and the non-current asset (or disposal group) is available for immediate sale in its present condition. Management must be committed to the sale plan, which should be expected to qualify for recognition as a completed sale within one year from the date of classification. Jika Kelompok Usaha berkomitmen terhadap rencana penjualan yang mengakibatkan kehilangan pengendalian atas entitas anak, seluruh aset dan liabilitas entitas anak tersebut diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual ketika kriteria yang dijelaskan di atas terpenuhi, meskipun setelah penjualan tersebut Kelompok Usaha masih memiliki kepentingan nonpengendali entitas anak terdahulu. When the Group is committed to a sale plan involving loss of control of a subsidiary, all of the assets and liabilities of that subsidiary are classified as held for sale when the criteria described above are met, regardless of whether the Group will retain a non-controlling interest in its former subsidiary after the sale. Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat sebelumnya dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Non-current assets (and disposal groups) classified as held for sale are measured at the lower of their previous carrying amount and fair value less costs to sell. Sewa p. Sewa yang mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada penyewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, sewa pembiayaan dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu tingkat bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dicatat dalam laba atau rugi. Aset sewaan yang dimiliki oleh penyewa dengan dasar sewa pembiayaan dicatat pada akun aset tetap dan disusutkan sepanjang masa manfaat dari aset sewaan tersebut atau periode masa sewa, mana yang lebih pendek. Leases Leases that transfer substantially all the risks and benefits incidental to the ownership of the leased item to the lessee are classified as finance leases. Finance leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased assets or at the present value of the minimum lease payments if the present value is lower than the fair value. Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are recorded in profit or loss. Leased assets held by the lessee under finance leases are included in fixed assets and depreciated over the estimated useful life of the assets or the lease term, whichever is shorter. 39 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. q. r. Leases that do not transfer substantially all the risks and benefits incidental to the ownership of the leased item are classified as operating leases. Taksiran Liabilitas Restorasi dan Rehabilitasi q. Estimated Liability for Restoration and Rehabilitation Kelompok Usaha mempunyai kebijakan untuk memenuhi atau melampaui berbagai ketentuan yang diatur dalam PKP2B dan seluruh kebijakan mengenai lingkungan hidup yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia dengan melaksanakan tindakan-tindakan yang telah terbukti secara teknis dan ekonomis dapat diterapkan. Manajemen pelestarian lingkungan hidup yang dilaksanakan Entitas Anak meliputi, namun tidak terbatas pada, penggantian tanah bagian atas (top soil), pengerukan endapan pada kolam dan bendungan, pengawasan atas kualitas air, pengolahan limbah, penanaman kembali dan pembibitan hutan. The Group’s policy is to meet or surpass the requirements of the CCoW and all applicable environmental regulations issued by the Government of Indonesia (GOI), by application of technically proven and economically feasible measures. Environmental management of the Subsidiaries includes, but is not limited to, top soil replacement, dredging of sediment ponds and dams, water quality control and waste handling, planting and seeding. Taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi lingkungan ditentukan berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Beban restorasi dan rehabilitasi tersebut dibebankan sebagai beban produksi. Taksiran liabilitas ditelaah secara rutin dan dampak dari perubahannya diakui secara prospektif. Estimated liability for restoration and rehabilitation costs are based principally on legal and regulatory requirements. Such estimated costs as a result of production activities are charged as production cost. Estimates are reassessed regularly and the effects of changes are recognized prospectively. Pengakuan bagian jangka pendek liabilitas tersebut berdasarkan estimasi dari manajemen. Recognition of current portion of liability is based on the estimates of the management. Biaya dan Liabilitas Imbalan Pasti Pascakerja r. Kelompok Usaha menentukan liabilitas imbalan pasti pascakerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 serta Perjanjian Kerja Bersama karyawan tetap. Beban imbalan pasti pascakerja ditentukan dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada akhir periode pelaporan. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Beban jasa lalu yang terjadi ketika memperkenalkan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terutang pada program imbalan pasti yang ada, diamortisasi selama periode sampai imbalan tersebut menjadi hak. Post-employment Benefit Costs and Liabilities The Group determines its post-employment benefits liabilities under the Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003, as well as the Collective Labor Agreement covering permanent employees. The cost of providing post-employment benefits is determined using the “Projected Unit Credit” method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeded the higher of 10% of the defined benefit obligation and 10% of the fair value of plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis method over the expected average remaining working lives of the employees. Past service cost arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits obligation of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested. 40 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Kelompok Usaha mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian pada saat terjadinya. Kurtailmen terjadi jika entitas menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program; atau mengubah ketentuan dalam program yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah. Sebelum menentukan dampak kurtailmen atau penyelesaian, Kelompok Usaha mengukur kembali kewajiban dan aset program yang terkait dengan menggunakan asumsi aktuarial yang berlaku. s. The Group recognizes gains or losses on the curtailment or settlement when it occurs. A curtailment occurs when an entity is demonstrably committed to make a significant reduction in the number of employees covered by a plan; or amends the terms of a defined benefit plan so that a significant element of future service by current employees will no longer qualify for benefits, or will qualify only for reduced benefits. Before determining the effect of a curtailment or settlement, the Group remeasures the obligation and the related plan assets using current actuarial assumptions. Biaya Emisi Saham s. Semua biaya yang terjadi yang terkait dengan Penawaran Umum Perdana dan Penawaran Umum Terbatas saham Perusahaan disajikan sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor” dalam ekuitas. t. Costs incurred in connection with the Initial Public Offering and Rights Issue of the Company’s shares are classified as part of “Additional Paid-in Capital” in the equity. Saham Beredar yang Diperoleh Kembali t. Saham beredar yang diperoleh kembali (treasury stock) untuk dikeluarkan lagi di kemudian hari dicatat dengan metode nilai nominal atau par value method. Berdasarkan metode ini, saham beredar yang diperoleh kembali dicatat sebesar nilai nominalnya dan disajikan sebagai pengurang akun modal saham. Apabila saham beredar yang diperoleh kembali tersebut semula dikeluarkan dengan harga di atas nilai nominal, akun tambahan modal disetor akan disesuaikan. Selisih lebih harga perolehan dari harga penerbitannya akan dikoreksi ke saldo laba. u. Share Issuance Cost Treasury Stock Re-acquisition of capital stock to be held as treasury stocks for future reissuance is accounted for under the par value method. Under this method, treasury stock is presented at par value as a reduction from the capital stock account. If the treasury stock had been originally issued at a price above par value, the related additional paid-in capital account is adjusted. Any excess of the reacquisition cost over the original issuance price is treated as an adjustment to retained earnings. Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali u. Difference in Value from Transaction with Entities Under Common Control Efektif dari tanggal 1 Januari 2013, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, yang menggantikan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Effective from January 1, 2013, the Group applied PSAK No. 38 (Revised 2012), “Business Combinations of Entities under Common Control”, which superseded PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring of Entities under Common Control”. Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku dicatat dalam akun “Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan selanjutnya tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba. Business combination of entities under common control is accounted for using the pooling of interest method. The difference between the transfer price and the book value is recorded under the account “Difference in Value from Transaction with Entities under Common Control” and presented as part of “Additional Paid-in Capital” in the consolidated statements of financial position and subsequently should not be recognized as a realized gain or loss or reclassified to retained earnings. 41 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) v. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif, dimana saldo akun "Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali" (nama akun yang digunakan sebelumnya) pada tanggal 1 Januari 2013 disajikan dalam akun "Tambahan Modal Disetor". Namun, ketentuan ini tidak memiliki dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha, karena Kelompok Usaha telah menyajikan saldo "Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali" sebagai bagian dari "Tambahan Modal Disetor" dalam laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, sebagaimana yang disyaratkan dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. The revised PSAK is applied prospectively, wherein the account balance of “Difference in Value from Restructuring Transaction of Entities under Common Control” (account title previously used) as of January 1, 2013 is presented under “Additional Paid-in Capital”. However, this requirement does not have any impact on the Group’s consolidated financial statements, since the Group had already presented the balance of “Difference in Value from Restructuring Transaction of Entities under Common Control” as part of “Additional Paid-in Capital” in the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2012, as required under the Decision of the Head of Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012 regarding the Presentation and Disclosure of Financial Statements of Issuers or Public Companies. Penerapan secara prospektif PSAK No. 38 (2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, yang menggantikan PSAK No. 38 (2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” efektif dari tanggal 1 Januari 2013, tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha. The prospective application of PSAK No. 38 (2012), “Business Combinations of Entities under Common Control,” which superseded PSAK No. 38 (2004), “Accounting for Restructuring of Entities under Common Control” effective from January 1, 2013, did not have material impact on the Group’s consolidated financial statements. Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak/ Entitas Asosiasi v. Transaksi perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas Entitas Anak atau entitas asosiasi yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan Entitas Anak atau entitas asosiasi diakui sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak/Entitas Asosiasi”, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan. Change in Equity Transaction of a Subsidiary/ Associate Changes in the value of investment due to changes in the equity of a Subsidiary or associate arising from capital transactions of such Subsidiary or associate with other parties are recognized in equity as “Difference in the Change of Equity Transaction of a Subsidiary/Associate”, and recognized as income or expense in the period the investments are disposed. w. Pengakuan Pendapatan dan Beban w. Revenues and Expenses Recognition Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan pajak penjualan (PPN). Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and sales taxes (VAT). Kelompok Usaha menelaah pengaturan pendapatannya melalui kriteria tertentu untuk menentukan apakah bertindak sebagai prinsipal atau agen. Kelompok Usaha berkesimpulan Kelompok Usaha bertindak sebagai prinsipal dalam semua pengaturan pendapatan. The Group assesses its revenue arrangements against specific criteria in order to determine if it is acting as principal or agent. The Group has concluded that it is acting as a principal in all of its revenue arrangements. 42 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) x. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Batubara Coal Penjualan diakui sebagai pendapatan ketika hak kepemilikan atas batubara beralih kepada pembeli dan harga jual sudah ditentukan atau dapat diperkirakan secara wajar. Penjualan disajikan secara neto, setelah dikurangi dengan retur dan klaim dari pembeli. Sale is recognized as earned when the title for coal passes to the customer and selling prices are known or can be reasonably estimated. Sales are presented net of quality claims and customer rejections. Sesuai dengan ketentuan dalam PKP2B (untuk KPC dan Arutmin, entitas pengendalian bersama) dan Kuasa Penambangan Batubara (untuk PT Fajar Bumi Sakti (FBS), Entitas Anak), entitasentitas tersebut tidak mempunyai hak untuk memiliki atau membeli batubara yang menjadi hak Pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia dapat menggunakan sendiri batubara tersebut dan mengangkutnya dari lokasi penambangan, atau meminta KPC, Arutmin dan FBS untuk menjual semua atau sebagian batubara miliknya kepada pihak ketiga. Under the terms of the CCoW (for KPC and Arutmin, jointly controlled entities) and Coal Mining Rights (for PT Fajar Bumi Sakti (FBS), a Subsidiary), the entities have no right to take title to or purchase the GOI’s share of coal. The GOI can use its own share of coal and transport it from the mine process facilities or may request KPC, Arutmin and FBS to sell all or a part of its share of coal to third parties. Penjualan KPC, Arutmin dan FBS termasuk penjualan batubara yang menjadi hak Pemerintah Indonesia yang dijual oleh KPC, Arutmin dan FBS. Sales of KPC, Arutmin and FBS include amounts pertaining to the GOI’s coal entitlement that have been shipped and sold by KPC, Arutmin and FBS. Jasa Service Pendapatan jasa merupakan jasa manajemen dan diakui pada saat jasa telah dilakukan. Service revenue represents management fees and is recognized when the service has been performed. Beban Expenses Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). Expenses are recognized as incurred (accrual basis). Pajak Penghasilan x. Income Taxes Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Pajak penghasilan dalam laba atau rugi tahun berjalan terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Pajak penghasilan diakui dalam laba atau rugi, kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi yang diakui langsung dalam ekuitas atau pendapatan komprehensif lain, dalam hal ini diakui dalam ekuitas atau pendapatan komprehensif lain. Income tax in profit or loss for the year comprises current and deferred tax. Income tax is recognized in profit or loss, except to the extent that it relates to items recognized directly in equity or other comprehensive income in which case it is recognized in equity or other comprehensive income. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. Deferred tax assets and liabilities are recognized for all temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at the end of each reporting period. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that sufficient future taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilized. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable. 43 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) y. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal pelaporan. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted at the end of the reporting period. Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan saling hapus jika dan hanya jika entitas memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, dan aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan atas entitas kena pajak, yang sama atau entitas kena pajak berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan yang mana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diharapkan diselesaikan atau dipulihkan. Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset if, and only if, the entity has a legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities; and the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity, or different taxable entities which intend either to settle current tax liabilities and assets on a net basis, or to realise the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in which significant amounts of deferred tax liabilities or assets are expected to be settled or recovered. KPC dan Arutmin menggunakan tarif pajak yang diatur dalam PKP2B dalam menghitung pajak penghasilan. Berdasarkan PKP2B (Catatan 50a), tarif pajak tahunan adalah 35% untuk sepuluh (10) tahun pertama sejak dimulainya periode operasi, dan 45% untuk sisa periode operasi. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, pajak tangguhan KPC dan Arutmin telah diukur dengan menggunakan tarif pajak 45%. KPC and Arutmin used tax rates specified in the CCoW to determine income taxes. Under the CCoW (Note 50a), the annual tax rates are 35% during the first full ten (10) years from the commencement of the operating period, and 45% during the remainder of the operating period. As of December 31, 2013 and 2012, deferred taxes of KPC and Arutmin have been measured at a tax rate of 45%. Jumlah tambahan pokok dan denda pajak berdasarkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laba rugi tahun berjalan. Namun jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya, jumlah tersebut ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset. Additional tax principal and penalty amounts based on Tax Assessment Letters ("SKP") are recognized as income or expense in profit or loss. However when further avenue is sought, such amounts are deferred if they meet the asset recognition criteria. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing 1) y. Mata uang fungsional dan penyajian Foreign Exchange Transactions and Translation 1) Item-item yang ada dalam laporan keuangan dari setiap entitas Kelompok Usaha diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomis utama dimana entitas usaha tersebut beroperasi (“mata uang fungsional”). USD merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha. USD juga merupakan mata uang dimana laporan keuangan konsolidasian disajikan, karena hal ini diyakini dapat mencerminkan kinerja bisnis global Kelompok Usaha secara keseluruhan. Functional and presentation currency Items included in the financial statements of each of the Group’s entities are measured using the currency of the primary economic environment in which each entity operates (the “functional currency”). USD is the functional currency of the Group. It is also the currency in which the Group’s consolidated financial statements is presented, as it most reliably reflects global business performance of the Group as a whole. 44 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2) Transaksi dan saldo SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) 2) Transaksi-transaksi dalam tahun berjalan yang menggunakan mata uang yang bukan USD dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang yang bukan USD tersebut disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada setiap tanggal pelaporan. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laba atau rugi. 3) Transactions and balances Transactions during the year involving other currencies are recorded in USD at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. Monetary assets and liabilities denominated in other currencies are adjusted to USD to reflect the rates of exchange prevailing at the end of the reporting period. The resulting gains or losses are recognized in profit or loss. Penggunaan mata uang penyajian selain mata uang fungsional 3) Use of presentation currency other than the functional currency Posisi keuangan dan hasil usaha dari semua entitas (tidak ada mata uang yang mengalami ekonomi hiper-inflasi) yang memiliki mata uang fungsional yang berbeda dengan mata uang penyajian dijabarkan ke dalam mata uang penyajian menggunakan prosedur berikut ini: The financial position and results of all entities (none of which has the currency of a hyperinflationary economy) that have a functional currency different from the presentation currency are translated into the presentation currency using the following procedures: (i) (i) aset dan liabilitas untuk setiap laporan posisi keuangan yang disajikan dijabarkan menggunakan kurs penutup pada tanggal laporan posisi keuangan tersebut; (ii) pendapatan dan beban untuk setiap laporan laba rugi komprehensif dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi atau, untuk alasan praktis, menggunakan kurs rata-rata selama tahun tersebut; dan assets and liabilities for each statement of financial position presented are translated at the closing rate at the date of the statement; (ii) income and expenses for each statement of comprehensive income are translated at the exchange rates at the dates of the transactions or, for practical reasons, at the average exchange rate for the year; and (iii) all resulting exchange differences shall be recognized in other comprehensive income under exchange differences due to financial statements translation, which is included in “Other Capital Reserves”. (iii) semua hasil dari selisih kurs diakui dalam pendapatan komprehensif lain sebagai selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan, yang termasuk dalam “Cadangan Modal Lainnya”. Goodwill dan penyesuaian nilai wajar yang muncul pada akuisisi entitas asing diperlakukan sebagai aset dan liabilitas dari entitas asing dan dijabarkan menggunakan kurs penutup. Goodwill and fair value adjustments arising on the acquisition of a foreign entity are treated as assets and liabilities of the foreign entity and translated at the closing rate. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs yang digunakan adalah kurs tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia, sebagai berikut: As of December 31, 2013 and 2012, the rates of exchange used were the middle rates published by Bank Indonesia were as follows: 2013 10.000 Rupiah Indonesia 1 Pound Sterling Inggris 1 Euro 1 Dolar Australia 100 Yen Jepang 1 Dolar Singapura 100 Ouguiya Mauritania 2012 0,82 1,65 1,38 0,89 0,95 0,79 0,35 45 1,03 1,61 1,32 1,04 1,16 0,82 0,32 10,000 Indonesian Rupiah 1 UK Pound Sterling 1 Euro 1 Australian Dollar 100 Japanese Yen 1 Singaporean Dollar 100 Mauritanian Ouguiya PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) z. Laba atau Rugi per Saham SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) z. Earnings or Loss per Share Laba atau rugi per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi neto dengan jumlah ratarata tertimbang saham biasa yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Basic earnings or loss per share is computed by dividing net income or loss by the weighted average number of issued and outstanding shares of stock during the year. Laba atau rugi per saham dilusian dihitung dengan membagi laba atau rugi neto dengan jumlah ratarata tertimbang saham biasa setelah disesuaikan dengan efek dari saham biasa yang sifatnya berpotensi untuk dilusi. Diluted earnings or loss per share is computed by dividing net income or loss by the weighted average number of issued and outstanding shares as adjusted for the effects of all potential dilution. aa. Transaksi dengan Pihak Berelasi aa. Transactions with Related Parties Kelompok Usaha memiliki transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana ditentukan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. The Group has transactions with certain parties, which have a related party relationship as defined in PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The transactions are made based on terms agreed by the parties, whereas such terms may not be the same as those transactions with unrelated parties. Semua transaksi yang signifikan dengan pihakpihak berelasi, baik yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga ataupun tidak, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. All significant transactions with related parties whether or not conducted under the same terms and conditions as those with third parties, are disclosed in the notes to the consolidated financial statements. bb. Informasi Segmen bb. Segment Information Segmen adalah bagian khusus dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments. Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya. The amount of each segment item reported shall be the measure reported to the Chief Operating Decision Maker for the purposes of making decisions about allocating resources to the segment and assessing its performance. Pendapatan, beban, hasil usaha, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar kelompok usaha dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-group balances and intragroup transactions are eliminated. 46 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 2. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) cc. Provisi dan Kontinjensi 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) cc. Provisions and Contingencies Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi tersebut dihapuskan. Provisions are reviewed at the end of each reporting peiod and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed. Aset dan liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Liabilitas kontinjensi diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian, kecuali arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil. Aset kontinjensi diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian, jika terdapat kemungkinan besar arus masuk manfaat ekonomis akan diperoleh. Contingent assets and liabilities are not recognized in the consolidated financial statements. Contingent liabilities are disclosed in the consolidated financial statements, unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote. Contingent assets are disclosed in the consolidated financial statements where an inflow of economic benefits is probable. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlahjumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat. The preparation of consolidated financial statements, in conformity with the Indonesian Financial Accounting Standards, requires management to make judgments, estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasinya pada parameter yang ada pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Keadaan dan asumsi yang ada mengenai perkembangan di masa mendatang dapat berubah akibat perubahan pasar atau keadaan yang timbul di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahanperubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi saat hal tersebut terjadi. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions as they occur. Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: The following judgments, estimates and assumptions were made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements: 47 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 3. 3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued) Penentuan keberadaan pengendalian bersama dalam entitas pengendalian bersama Determination if joint control exists in a jointly controlled entity Pengendalian bersama adalah kesepakatan kontraktual pembagian pengendalian atas aktivitas ekonomi dan keberadaannya hanya bila keputusan keuangan dan operasi strategis yang berhubungan dengan kegiatan yang memerlukan persetujuan penuh dari pihak-pihak yang bersama-sama memegang pengendalian. Manajemen Kelompok Usaha menentukan bahwa terdapat pengendalian bersama atas Perusahaan Batubara (PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin Indonesia, IndoCoal Resources (Cayman) Limited, PT IndoCoal Kalsel Resources dan PT IndoCoal Kaltim Resources), karena keputusan atas kegiatan ekonomi dari entitas tersebut dibuat secara bersama-sama oleh para ventura. Joint control is the contractually agreed sharing of control over an economic activity and exists only when the strategic financial and operating decisions relating to the activity require the unanimous consent of the parties sharing control. Management of the Group determined that it has joint control over the Coal Companies (PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin Indonesia, IndoCoal Resources (Cayman) Limited, PT IndoCoal Kalsel Resources dan PT IndoCoal Kaltim Resources), since the decisions on economic activities of these entities are made jointly by the venturers. Menentukan apakah pengaruh signifikan atau pengendalian pada perusahaan investee Determination if significant influence or control exists in an investee company Menentukan apakah Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan terhadap investee membutuhkan pertimbangan yang signifikan. Umumnya, kepemilikan saham sebesar 20% sampai 50% hak suara investee dianggap Kelompok Usaha memiliki pengaruh yang signifikan. Pengendalian juga dianggap ada apabila entitas induk memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas kecuali, dalam keadaan luar biasa, dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Determining whether the Group has significant influence only in an investee requires significant judgment. Generally, a shareholding of 20% to 50% of the voting rights of an investee is presumed to give the Group a significant influence. Control is presumed to exist when the parent company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than half of the voting power of an entity unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. Manajemen entitas induk telah menetapkan bahwa, meskipun hanya memiliki 50% kepemilikan di beberapa entitas anak, Kelompok Usaha memiliki pengendalian untuk memberikan suara mayoritas pada rapat Direksi dan mengendalikan entitas melalui Direksi. Selanjutnya, manajemen juga telah memutuskan bahwa, walaupun memiliki lebih dari 50% kepemilikan di beberapa entitas investee, Kelompok Usaha tidak memiliki pengendalian berdasarkan perjanjian. Management of the parent company has determined that, despite only having 50% ownership in some of its subsidiaries, the Group has control by virtue of its power to cast the majority votes at meetings of their Boards of Directors and control of the entity is by those Boards of Directors. Further, the management has determined that, despite having more than 50% ownership in some of its investee companies, the Group has no control by virtue of agreements. Konsolidasi entitas bertujuan khusus (EBK) Consolidation of a special purpose entity (SPE) Manajemen menggunakan pertimbangan dalam mengidentifikasi EBK untuk tujuan konsolidasi. Suatu entitas dianggap sebagai EBK dan termasuk dalam konsolidasi, bahkan dalam kasus ketika entitas induk memiliki kurang dari satu-setengah atau tidak ada kepemilikan di EBK jika substansi hubungan antara entitas induk dan EBK mengindikasikan adanya pengendalian EBK oleh entitas induk. Perusahaan telah mengkonsolidasi beberapa EBK karena Perusahaan memiliki kemampuan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasi serta kegiatan EBK ini terutama memberikan manfaat bagi Perusahaan. Management exercises its judgment in identifying SPEs for consolidation. An entity is considered an SPE and included in consolidation, even in cases when the parent company owns less than one-half or none of the SPE’s equity, when the substance of the relationship between the parent company and the SPE indicates that the SPE is controlled by the parent company. The Company has included in consolidation some SPEs since the Company has the ability to govern its financial and operating policies and the activities of these SPEs primarily benefit the Company. 48 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 3. 3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued) Menentukan apakah akuisisi merupakan kombinasi bisnis Determining whether the acquisition constitutes a business combination Pertimbangan signifikan diperlukan dalam menentukan apakah akuisisi suatu entitas merupakan kombinasi bisnis. Kelompok Usaha menilai apakah entitas yang diambil alih memenuhi definisi bisnis sebagaimana diatur dalam PSAK No 22, "Kombinasi Bisnis". Jika entitas yang diakuisisi termasuk dalam definisi yang ditentukan sebagai bisnis, maka akuisisi dicatat sebagai kombinasi bisnis. Apabila entitas yang diambil alih tidak termasuk dalam definisi yang ditentukan sebagai bisnis, maka akuisisi diperlakukan sebagai akuisisi aset. Significant judgment is required in determining whether the acquisition of an entity constitutes a business combination. The Group assesses whether the entity acquired meets the definition of a business as set out in PSAK No. 22, “Business Combination”. If the entity acquired falls within the prescribed definition of a business, it is accounted for as a business combination. Where the entity acquired does not fall within the prescribed definition of a business, it is treated as an assets acquisition. Selama tahun berjalan, Kelompok Usaha mengakuisisi beberapa perusahaan dan telah menetapkan bahwa akuisisi tersebut tidak termasuk dalam definisi bisnis sehingga telah mengakui transaksi tersebut dengan menggunakan metode akuisisi aset. During the year, the Group acquired several companies and has determined that the acquisition does not fall under the definition of a business, thus it recognized the transaction using the asset acquisition method. Menentukan klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan Determining classification of financial assets and financial liabilities Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2f. The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2f. Menentukan nilai wajar atas instrumen keuangan Determining fair value of financial instruments Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Kelompok Usaha. The Group carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Group’s profit or loss. Nilai wajar dari instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan dalam pasar aktif seperti derivatif ditentukan dengan menggunakan teknik valuasi. Kelompok Usaha menggunakan pertimbangan ini untuk memilih variasi metode-metode dan menggunakan asumsi-asumsi yang pada hakikatnya berdasarkan pada kondisi pasar yang ada pada akhir periode pelaporan tersebut. Kelompok Usaha telah menggunakan analisis arus kas yang didiskontokan dan metode analisis lainnya untuk berbagai derivatif yang tidak diperdagangkan pada pasar aktif (Catatan 48). The fair value of financial instruments that are not traded in an active market (for example: derivatives) is determined by using valuation techniques. The Group uses its judgment to select a variety of methods and makes assumptions that are mainly based on market conditions existing at the end of each reporting period. The Group has used discounted cash flows analysis and other methods for various derivatives that are not traded in active markets (Note 48). 49 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 3. 3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued) Menentukan mata uang fungsional Determination of functional currency Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi. Kelompok Usaha mempertimbangkan beberapa faktor dalam menentukan mata uang fungsionalnya seperti mata uang yang mempengaruhi pendapatan, biaya dan aktivitas pendanaan serta mata uang yang mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan. The functional currency of the entities under the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. The Group considers some factors in determining its functional currency, among others, the currency that mainly influences the revenue, cost and financing activities, and the currency in which receipts from operating activities are usually retained. Berdasarkan substansi ekonomis dari kondisi yang sesuai dengan Kelompok Usaha, mata uang fungsional telah ditentukan berupa Dolar Amerika Serikat (USD), karena hal ini berkaitan dengan fakta bahwa mayoritas bisnis Kelompok Usaha dipengaruhi oleh penetapan harga di pasar komoditas internasional dengan lingkungan ekonomis USD. Based on the economic substance of the underlying circumstances relevant to the Group, the functional currency has been determined to be United States Dollar (USD), as this reflected the fact that majority of the Group’s businesses are influenced by pricing in internationally commodity markets with a USD economic environment. Alokasi harga beli dalam suatu kombinasi bisnis Purchase price allocation in a business combination Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi untuk mengalokasikan harga perolehan terhadap nilai pasar wajar dari aset dan liabilitas yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Setiap kelebihan dari harga perolehan atas nilai pasar wajar yang diestimasikan dari aset neto yang diakuisisi diakui sebagai goodwill dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Dengan demikian, pertimbangan yang dibuat dalam mengestimasi nilai pasar wajar yang diatribusikan ke aset dan liabilitas entitas yang diakuisisi dapat mempengaruhi kinerja keuangan Kelompok Usaha secara material. Accounting of acquisition requires extensive use of accounting estimates and judgments to allocate the purchase price to the fair market values of the acquiree’s identifiable assets and liabilities at the acquisition date. Any excess in the purchase price over the estimated fair market values of the net assets acquired is recorded as goodwill in the consolidated financial statements. Thus, the numerous judgments made in estimating the fair market value to be assigned to the acquiree’s assets and liabilities can materially affect the Group’s financial performance. Menilai penyisihan piutang Assessing impairment of receivables Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa beberapa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang ada, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang (Catatan 9 dan 10). The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the allowance for impairment (Notes 9 and 10). 50 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 3. 3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued) Memperkirakan penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan Estimating allowance for decline in market value and obsolescence of inventories Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi (Catatan 11). Allowance for decline in market value and obsolescence of inventories is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated (Note 11). Menentukan penyusutan aset tetap dan umur manfaat aset tetap Determining depreciation method and useful life of fixed assets Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara tiga (3) sampai tiga puluh (30) tahun atau hingga sisa masa Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) mana yang lebih pendek. Hal ini merupakan umur yang secara umum diterapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan pada tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan oleh sebab itu biaya penyusutan masa depan dapat direvisi (Catatan 2j dan 16). The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within three (3) up to thirty (30) years or the remaining term of the Coal Contract of Work (CCoW), whichever period is shorter. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised (Notes 2j and 16). Menentukan perkiraan cadangan batubara Determining coal reserve estimates Kelompok Usaha menggunakan laporan cadangan batubara sesuai dengan Australasian Code for Reporting of Exploration Results, Mineral Resources and Ore Reserves (edisi 2004) (“JORC Code 2004”), dibuat dan diterbitkan oleh The Joint Ore Reserve Committee of The Australasian Institute of Mining and Metallurgy, Australian Institute of Geoscientists dan Minerals Council of Australia. The Group uses the coal reserves reports in accordance with the Australasian Code for Reporting of Exploration Results, Mineral Resources and Ore Reserves (2004 edition) (the “2004 JORC Code”), prepared and published by The Joint Ore Reserves Committee (JORC) of The Australasian Institute of Mining and Metallurgy, Australian Institute of Geoscientists and Minerals Council of Australia. Menurut JORC Code 2004, istilah “sumber batubara” adalah suatu konsentrasi atau kejadian atas batubara yang memiliki nilai ekonomi dalam atau pada kerak bumi, dalam bentuk dan kuantitas yang memiliki prospek yang memadai untuk ditambang. Lokasi, kuantitas, kualitas, karakteristik geologi dan keberlanjutan atas sumber batubara dapat diketahui, diperkirakan atau ditafsirkan melalui bukti geologi yang spesifik dan ilmu pengetahuan. Sumber daya batubara digolongkan, menurut urutan peningkatan keyakinan geologi, menjadi kategori tereka, terindikasi dan terukur. Under the 2004 JORC Code, the term “coal resource” refers to a concentration or occurrence of coal of intrinsic economic interest in or on the earth’s crust in such form and quantity that there are reasonable prospects for eventual economic extraction. The location, quantity, grade, geological characteristics and continuity of a coal resource are known, estimated or interpreted from specific geological evidence and knowledge. Coal resources are subdivided, in order of increasing geological confidence, into “inferred,” “indicated” and “measured” categories. Istilah cadangan batubara didefinisikan oleh JORC Code 2004 sebagai bagian dari sumber batubara yang terukur dan terindikasi, yang dapat ditambang secara ekonomis. Cadangan batubara dibagi menurut peningkatan keyakinan menjadi cadangan terestimasi dan cadangan terbukti. The term “coal reserve” is defined in the 2004 JORC Code as the economically mineable part of a measured and indicated coal resource. Coal reserves are subdivided in order of increasing confidence into “probable coal reserves” and “proved coal reserves”. 51 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 3. 3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued) Cadangan, dan untuk tambang tertentu, sumber daya mineral lainnya, ditentukan dengan cara digunakan dalam perhitungan biaya penyusutan, amortisasi dan penurunan nilai, penilaian umur rasio pengupasan tanah dan perkiraan waktu pembayaran penutupan dan biaya restorasi dan pembersihan. Reserves, and for certain mines, other mineral resources, determined in this way are used in the calculation of depreciation, amortization and impairment charges, the assessment of life of mine stripping ratios and for forecasting the timing of the payment of closedown and restoration costs and clean-up costs. Dalam menilai umur tambang untuk tujuan akuntansi, sumber daya mineral hanya diperhitungkan dimana ada tingkat keyakinan yang tinggi atas penambangan yang ekonomis. In assessing the life of a mine for accounting purposes, mineral resources are only taken into account where there is a high degree of confidence of economic extraction. Ada berbagai ketidakpastian melekat dalam mengestimasi cadangan dan asumsi yang berlaku pada saat estimasi dapat berubah secara signifikan ketika informasi baru tersedia. Perubahan perkiraan harga komoditas, nilai tukar, biaya produksi atau tingkat pemulihan dapat mengubah status keekonomisan atas cadangan dan mungkin pada akhirnya dapat mengakibatkan perubahan terhadap perkiraan cadangan. There are numerous uncertainties inherent in estimating reserves and assumptions that are valid at the time of estimation may change significantly when new information becomes available. Changes in the forecast prices of commodities, exchange rates, production costs or recovery rates may change the economic status of reserves and may, ultimately, result in changes to reserve estimates. Menentukan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi Determining capitalization of exploration and evaluation costs Kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Kelompok Usaha atas biaya eksplorasi dan evaluasi memerlukan pertimbangan untuk menentukan apakah mungkin manfaat ekonomis masa mendatang dapat menghasilkan eksploitasi di masa mendatang atau penjualan atau aktivitas eksplorasi tidak mencapai tahap penilaian yang layak atas keberadaan cadangan. Penentuan sumber daya JORC sendiri merupakan proses estimasi yang dibutuhkan, berbagai tingkat ketidakpastian tergantung pada subklasifikasi dan estimasi ini berdampak langsung terhadap biaya eksplorasi dan evaluasi. Berdasarkan kebijakan tangguhan, manajemen mengharuskan untuk membuat estimasi dan asumsi tertentu tentang kejadian masa depan atau kondisi-kondisi, khususnya apakah kegiatan penambangan ekonomis dapat didirikan. Estimasi dan asumsi dapat sangat beragam jika kemudian informasi baru tersedia. Jika, setelah kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi (yaitu aset eksplorasi dan evaluasi) dicatat, informasi baru menunjukan perkiraan bahwa pemulihan dari biaya tangguhan tersebut tidak memungkinkan, maka biaya tersebut dihapuskan (Catatan 17). The application of the Group’s accounting policy for exploration and evaluation costs requires judgment in determining whether it is likely that future economic benefits are likely either future exploitation or sale or where activities have not reached a stage which permits a reasonable assessment of the existence of reserves. The determination of a JORC resource is itself an estimation process which requires varying degrees of uncertainty depending on sub-classification and these estimates directly impact the point of exploration and evaluation costs. Under the deferral policy, the management is required to make certain estimates and assumptions about future events or circumstances, in particular whether an economically viable extraction operation can be established. Estimates and assumptions may vary if new information becomes available. If, after the capitalized exploration and evaluation cost (i.e. exploration and evaluation asset) is recorded, a new information suggests that recovery of such cost is not possible, such cost is then written-off (Note 17). Menentukan kapitalisasi, penangguhan dan amortisasi biaya pengupasan tanah Determining capitalization, deferral and amortization of stripping costs Kelompok Usaha menangguhkan biaya pengupasan tanah yang timbul selama tahap produksi, jika rasio aktual pengupasan tanah selama jangka waktu tertentu melebihi rasio pengupasan tanah yang diharapkan selama umur tambang atau pit (rasio umur tambang). Biaya ditangguhkan tersebut kemudian dibebankan terhadap laba, sepanjang dalam periode berikutnya rasio tahun berjalan turun di bawah rasio umur tambang. The Group defers stripping costs incurred during the production stage of its operations when the actual stripping ratio for a specific year exceeds the expected stripping ratio over the life of the mine or pit (the “life of mine” ratio). Such deferred costs are then charged against reported profits to the extent that, in subsequent periods, the current year ratio falls below the life of mine ratio. 52 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 3. 3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued) Rasio umur tambang didasarkan pada cadangan terbukti dan terestimasi serta sangat tergantung pada desain tambang, dan secara teknis dan ekonomi diasumsikan selama umur tambang. Kelompok Usaha menelaah rasio umur tambang secara periodik (Catatan 18). The life of mine ratio is based on proved and probable reserves of the mine and is also highly dependent on the design of the mine and on the technical and economic parameters assumed over the life of the mine. The Group reviews regularly the life of mine ratio (Note 18). Penentuan tanggal mulai produksi Determination of production start date Kelompok Usaha menelaah tahap pengembangan setiap proyek pertambangan untuk menentukan kapan sebuah pertambangan pindah ke tahap produksi. Kriteria yang digunakan untuk menelaah tanggal dimulainya sebuah pertambangan adalah ditentukan berdasarkan sifat yang unik dari setiap proyek pengembangan pertambangan. Kelompok Usaha mempertimbangkan berbagai kriteria yang relevan untuk menelaah kapan pertambangan secara mendasar selesai, siap untuk digunakan dan pindah ke tahap produksi. Beberapa kriteria termasuk, tetapi tidak terbatas pada sebagai berikut: The Group assesses the stage of each mine development project to determine when a mine moves into the production stage. The criteria used to assess the start date of a mine are determined based on the unique nature of each mine development project. The Group considers various relevant criteria to assess when the mine is substantially complete, ready for its intended use and moves into the production phase. Some of the criteria include, but are not limited to the following: - - - tingkat belanja modal dibandingkan dengan estimasi biaya konstruksi; penyelesaian periode pengujian atas aset tetap pertambangan yang masuk akal; kemampuan untuk memproduksi batubara dalam bentuk yang dapat dijual; dan kemampuan untuk mempertahankan produksi batubara yang sedang berlangsung. - the level of capital expenditure compared to construction cost estimates; completion of a reasonable period of testing of the mine fixed assets; ability to produce coal in saleable form; and - ability to sustain ongoing production of coal. - Pada saat proyek pengembangan pertambangan pindah ke tahap produksi, kapitalisasi dari biaya-biaya konstruksi pertambangan tertentu dihentikan dan biayabiaya dianggap sebagai persediaan atau beban, kecuali untuk biaya-biaya yang dikapitalisasi sehubungan dengan tambahan atau perbaikan-perbaikan aset pertambangan, pengembangan pertambangan bawah tanah atau pengembangan cadangan yang dapat ditambang. Sehingga pada saat ini juga penyusutan/amortisasi dimulai. When a mine development project moves into the production stage, the capitalization of certain mine construction costs ceases and costs are either regarded as inventory or expensed, except for capitalizable costs related to mining asset additions or improvements, underground mine development or mineable reserve development. It is also at this point that depreciation/ amortization commences. Menilai penurunan nilai aset nonkeuangan tertentu Assessing impairment of certain non-financial assets PSAK No. 48 (Revisi 2009) mensyaratkan bahwa penilaian penurunan nilai dilakukan pada aset nonkeuangan tertentu apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat diperoleh kembali. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh Kelompok Usaha yang dapat memicu penilaian penurunan nilai adalah sebagai berikut: PSAK No. 48 (Revised 2009) requires that an impairment review be performed on certain nonfinancial assets whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying value may not be recoverable. The factors that the Group considers important which could trigger an impairment review include the following: a) a) kinerja yang kurang signifikan terkait dengan hasil ekspektasi historis atau hasil operasional proyek di masa depan; 53 significant underperformance relative to the expected historical or project future operating results; PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 3. 3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) b) c) perubahan signifikan dalam cara penggunaan aset yang diperoleh atau strategi bisnis secara keseluruhan; dan tren negatif yang signifikan dari industri dan ekonomi. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued) b) c) significant changes in the manner of use of the acquired assets or the strategy for overall business; and significant negative industry or economic trends. Kerugian akibat penurunan nilai diakui apabila nilai tercatat aset nonkeuangan melebihi jumlah yang dapat dipulihkan. Menentukan jumlah yang dapat dipulihkan atas aset-aset tersebut membutuhkan estimasi atas arus kas yang diharapkan dapat dihasilkan dari penggunaan lanjutan dan disposisi akhir dari aset tersebut. An impairment loss is recognized whenever the carrying amount of a non-financial asset exceeds its recoverable amount. Determining the recoverable amount of such assets requires the estimation of cash flows expected to be generate from the continued use and ultimate disposition of such assets. Pada tanggal 31 Desember 2013, Kelompok Usaha menilai bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai pada akun investasi pada entitas asosiasi, aset tetap, aset eksplorasi dan evaluasi, goodwill dan aset tidak lancar lainnya. As of December 31, 2013, the Group assessed that there is no indication of impairment on investments in associates, exploration and evaluation assets, goodwill and other non-current assets accounts. Memperkirakan penyisihan untuk restorasi lingkungan dan rehabilitasi Estimating provision for environmental restoration and rehabilitation Parameter-parameter yang memiliki pengaruh yang signifikan pada jumlah provisi yang terkait dengan restorasi dan rehabilitasi lingkungan termasuk waktu pengeluaran dan tingkat diskonto yang diterapkan pada arus kas serta tingkat pengeluaran aktual. Parameterparameter ini didasarkan pada informasi dan perkiraan tersedia bagi Kelompok Usaha saat ini, termasuk umur tambang dan sisa jangka waktu hak Kuasa Pertambangan, PKP2B atau Kontrak Karya. Parameters having a significant influence on the amount of provisions relating to environmental restoration and rehabilitation include the timing of expenditure and the discount rate applied to cash flows, as well as the actual level of expenditure. These parameters are based on information and estimates available to the Group at the current time, including the life of mine and the remaining term of the Coal Mining Rights, CCoW or Contract of Work. Jumlah yang dibutuhkan untuk rehabilitasi lingkungan dapat berubah sesuai dengan perubahan peraturan yang sedang berlangsung di Indonesia, setelah dikeluarkannya Undang-undang Mineral dan Batubara No. 4/2009 pada tanggal 12 Januari 2009. Sejalan dengan implementasi persyaratan baru oleh Pemerintah Indonesia menjadi lebih jelas, ada kemungkinan untuk merevisi provisi atas rehabilitasi lingkungan. The amounts required to be provided for environmental remediation are subject to ongoing regulatory change in Indonesia, subsequent to the issuance of the new Mineral and Coal Mining Law No. 4/2009 dated January 12, 2009. As the Government of Indonesia’s implementation of new requirements becomes clearer, there may be a need to revise the rehabilitation provision. Sebagai tambahan, perkiraan biaya dapat bervariasi bergantung pada berbagai macam faktor termasuk munculnya teknik restorasi baru atau pengalaman di lokasi tambang lainnya. Waktu yang diharapkan dari pengeluaran juga dapat berubah, sebagai contoh perubahan dalam cadangan atau tingkat produksi. Akibatnya mungkin ada penyesuaian yang signifikan terhadap provisi atas rehabilitasi lingkungan yang akan mempengaruhi posisi keuangan masa depan (Catatan 28). In addition, cost estimates can vary in response to many other factors including, the emergence of new restoration techniques or experience at other mine sites. The expected timing of expenditure can also change, for example in response to changes in reserves or production rates. As a result there could be significant adjustments to the provision, which would affect future financial results (Note 28). 54 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 3. 3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued) Menentukan biaya dan liabilitas imbalan pasti pascakerja Determining post-employment benefit costs and liabilities Penentuan liabilitas dan biaya imbalan pasti pascakerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat cacat, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh lebih dari 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas biaya dan liabilitas imbalan pasti pascakerja dan beban imbalan kerja bersih (Catatan 29). The determination of the Group’s liabilities and costs for post-employment benefits is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions which effects are more than 10% of the present value of defined benefit obligations are deferred and being amortized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual results or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its post-employment benefit costs and liabilities (Note 29). Mengevaluasi perjanjian sewa Evaluating lease agreements Kelompok Usaha menandatangani perjanjian sewa sebagai lessee. Manajemen melakukan penilaian dalam menentukan apakah semua risiko signifikan dan manfaat kepemilikan aset sewaan dialihkan kepada Kelompok Usaha. Sewa guna usaha dimana Kelompok Usaha memperoleh seluruh risiko signifikan dan manfaat kepemilikan aset sewaan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan, jika sebaliknya maka diklasifikasikan sebagai sewa operasi (Catatan 16 dan 27). The Group has entered into lease agreements as lessee. The management exercises judgment in determining whether all significant risk and rewards of ownership of the leased property are transferred to the Group. Lease wherein the Group acquires all significant risks and rewards of ownership of the leased property is accounted for as finance lease, otherwise it is accounted for as operating lease (Notes 16 and 27). Menilai pajak penghasilan Assessing income tax Menentukan provisi atas pajak penghasilan badan mewajibkan pertimbangan signifikan oleh manajemen. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Determining provision for corporate income tax requires significant judgment by management. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Kelompok Usaha menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Kelompok Usaha juga menelaah waktu yang diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajak tangguhan yang sesuai (Catatan 44). The Group reviews its deferred tax assets at the end of each reporting period and reduces the carrying amount to the extent that it is no longer probable that sufficient future taxable profits will be available to allow all or part of the deferred tax asset to be utilized. The Group also reviews the expected timing and tax rates upon reversal of temporary differences and adjusts the impact of deferred tax accordingly (Note 44). 55 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 3. 3. 4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued) Mengevaluasi provisi dan kontinjensi Evaluating provisions and contingencies Kelompok Usaha saat ini sedang terlibat dalam berbagai proses hukum dan pajak. Manajemen melakukan penilaian untuk membedakan antara provisi dan kontinjensi terutama melalui konsultasi dengan penasehat hukum/pajak Kelompok Usaha yang menangani proses hukum dan pajak tersebut. Kelompok Usaha mempersiapkan provisi yang sesuai untuk proses hukum saat ini atau kewajiban konstruktif, jika ada, sesuai dengan kebijakan provisinya. Dalam pengakuan dan pengukuran provisi, manajemen mempertimbangkan faktor risiko dan ketidakpastian. The Group is currently involved in various legal and tax proceedings. The management exercises its judgment to distinguish between provisions and contingencies mainly through consultation with the Group’s legal/tax counsel handling those proceedings. The Group sets up appropriate provisions for its present legal or constructive obligations, if any, in accordance with its policies on provisions. In recognizing and measuring provisions, the management takes risk and uncertainty into account. Pada tanggal 31 Desember 2013, Kelompok Usaha tidak berkeyakinan bahwa proses-proses tersebut akan berpengaruh secara signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. As of December 31, 2013, the Group does not believe that those proceedings will have a significant adverse effect on its consolidated financial statements. Menentukan nilai wajar dan biaya untuk menjual serta klasifikasi dari aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual Determining fair value and costs to sell, and the classification of non-current assets held for sale Nilai wajar dan biaya untuk menjual dari aset tidak lancar dan kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual didasarkan pada estimasi dan asumsi khususnya mengenai prospek pasar terkait dengan aset dalam kondisi kininya. Setiap perubahan dalam prospek pasar mungkin memiliki dampak material terhadap pengukuran nilai wajar dan biaya untuk menjual dari aset tersebut dan bisa mengakibatkan penyesuaian pada jumlah yang dibukukan dalam laporan keuangan konsolidasian. Fair value and costs to sell of non-current assets and disposal groups classified as held for sale are based on estimates and assumptions regarding in particular the expected market outlook associated with the asset in its present condition. Any changes in the expected market outlook may have a material impact on the measurement of the fair value and costs to sell and could result in adjustments to the amount booked in the consolidated financial statements. Penentuan aset tidak lancar dan kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual berdasarkan pertimbangan manajemen yang mungkin berubah akibat perubahan situasi di masa mendatang yang di luar kendali Kelompok Usaha. The determination of non-current assets and disposal groups classified as held for sale are based on management’s judgment that may change due to changes of circumstances in the future arising beyond the control of the Group. AKUISISI, RANGKAIAN, PELEPASAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR KEPEMILIKAN ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI a. 4. Konblo Bumi, Inc. ACQUISITIONS, ESTABLISHMENTS, DISPOSALS AND CHANGES IN THE OWNERSHIP INTEREST OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES a. Pada tanggal 18 Januari 2013, Trinity Business Corporation (TBC) telah menyetujui untuk menerima 1.515 lembar saham baru yang dikeluarkan oleh Konblo Bumi, Inc. (Konblo), Entitas Anak, sehingga total kepemilikan saham TBC pada Konblo adalah 1.520 lembar atau sebesar 95% dari seluruh saham yang dikeluarkan. Dengan adanya penerbitan saham baru tersebut, maka kepemilikan saham Lemington terhadap Konblo berkurang menjadi sebesar 5% dari seluruh saham yang dikeluarkan. Konblo Bumi, Inc. On January 18, 2013, Trinity Business Corporation (TBC) agreed to receive 1,515 new shares issued by Konblo Bumi, Inc. (Konblo), a Subsidiary, with the result TBC’s shares ownership in Konblo became 1,520 or equivalent to 95% of the total paid-up capital. By the issuance of the new shares, shares ownership of Lemington in Konblo has been reduced up to 5% of the total shares issued. 56 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 4. 4. AKUISISI, RANGKAIAN, PELEPASAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR KEPEMILIKAN ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI (Lanjutan) ACQUISITIONS, ESTABLISHMENTS, DISPOSALS AND CHANGES IN THE OWNERSHIP INTEREST OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES (Continued) Sehubungan dengan dilusi kepemilikan di Konblo, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), Entitas Anak, tidak lagi melakukan konsolidasi laporan keuangan Konblo. Selain itu, Perusahaan mengakui kerugian atas penghapusan piutang sebesar USD19.297.846 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. b. c. Due to the dilution of ownership interest in Konblo, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), Subsidiary, no longer consolidates the accounts of Konblo. In addition, the Group recognized loss on receivable write-off amounting to USD19,297,846 for the year ended December 31, 2013. Sahara Resources Pte. Ltd. b. Pada tanggal 13 Januari 2012, BRMS telah menyelesaikan rangkaian proses pendirian Sahara Resources Pte. Ltd. (Sahara) dengan modal dasar dan ditempatkan senilai USD1. On January 13, 2012, BRMS secured the establishment process of Sahara Resources Pte. Ltd. (Sahara) with authorized and issued capital amounting to USD1. Sahara merupakan perusahaan investasi yang memiliki 89,6% Tamagot Bumi S.A. yang memiliki izin eksploitasi bijih besi di wilayah Tamagot, Mauritania. Sahara is an investment company which owns a 89.6% share in Tamagot Bumi S.A., which has an iron ore exploitation permit in Tamagot area, Mauritania. Pada bulan Juni 2013, investasi Sahara di Tamagot Bumi S.A. telah dialihkan kepada Bumi Mauritania S.A. In June 2013, the ownership of Sahara in Tamagot Bumi S.A. has been assigned to Bumi Mauritania S.A. PT Mitratama Perkasa c. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 1 Juni 2012, Perusahaan menjual 3.600 saham yang mewakili kepemilikan sebesar 30% di PT Mitratama Perkasa (PTMP) kepada PT Sumber Energi Andalan Tbk (PTSEA) dengan harga penjualan sebesar USD1. Kepemilikan tersebut telah dialihkan kepada PTSEA pada saat selesainya persyaratan-persyaratan tertentu sesuai dengan perjanjian telah terpenuhi. d. Sahara Resources Pte. Ltd. Based on the Agreement for the Sale and Purchase of Shares dated June 1, 2012, the Company sold its 3,600 shares representing 30% ownership interest in PT Mitratama Perkasa (PTMP) to PT Sumber Energi Andalan Tbk (PTSEA) at a sales price of USD1. Such ownership interest was passed to PTSEA upon the completion of certain conditions as stated in the agreement. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak/Entitas Asosiasi 1) PT Mitratama Perkasa d. Pada bulan Desember 2010, kepemilikan Perusahaan di BRMS, Entitas Anak, menurun dari 100% menjadi 81,84% sehubungan dengan penawaran saham perdana. Selisih antara kepemilikan saham Perusahaan atas ekuitas BRMS yang terjadi setelah penerbitan saham baru dengan nilai tercatat atas investasi sebelum penerbitan saham baru adalah sebesar USD3.636.954 dicatat sebagai selisih transaksi perubahan ekuitas. Difference in the Change in Equity Transaction of a Subsidiary/Associate 1) 57 In December 2010, the Company’s ownership interest in BRMS, a Subsidiary, decreased from 100% to 81.84% in relation to the initial public offering. The difference between the Company’s share in the equity of BRMS subsequent to the new share issuance and the Company’s share in the equity of BRMS prior to the new share issuance amounted to USD3,636,954 was recorded under difference in the change in equity transaction. PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 4. 4. AKUISISI, RANGKAIAN, PELEPASAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR KEPEMILIKAN ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI (Lanjutan) 2) e. ACQUISITIONS, ESTABLISHMENTS, DISPOSALS AND CHANGES IN THE OWNERSHIP INTEREST OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES (Continued) Terkait dengan penawaran umum terbatas atas saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA), entitas asosiasi, pada tahun 2010, dimana PT Bumi Resources Investment (BRI), Entitas Anak, tidak ikut berpartisipasi, kepemilikan efektif BRI di DEWA terdilusi menjadi 28,79%. Selisih antara kepemilikan saham Perusahaan terhadap ekuitas DEWA setelah penerbitan saham dengan kepemilikan saham Perusahaan terhadap ekuitas DEWA sebelum penerbitan saham sebesar USD29.179.911. Kepemilikan efektif BRI meningkat menjadi 31,43% sejalan dengan penerbitan saham baru DEWA, sehingga selisih transaksi perubahan ekuitas yang diakui adalah sebesar USD1.012.036 dan USD4.048.144 masingmasing pada tahun 2012 dan 2011. 2) Akuisisi kepemilikan Entitas Anak atas Proyek Batubara di Sumatera e. Following a rights issue of PT Darma Henwa Tbk (DEWA), an associate, in 2010 in which PT Bumi Resources Investment (BRI), a Subsidiary, did not participate, the effective interest of BRI in DEWA was diluted to 28.79%. The difference between the Company’s share in the equity of DEWA subsequent to the new share issuance and the Company share in the equity of DEWA prior to the new share issuance amounted to USD29,179,911. BRI’s effective ownership interest increased to 31.43% following DEWA’s issuance of new shares, resulting in a recognition of difference in the change in equity transaction amounted to USD1,012,036 and USD4,048,144 in 2012 and 2011, respectively. Acquisition of ownership interests in Subsidiaries under the Sumatera Coal Project Berdasarkan Perjanjian Konversi Utang menjadi Penyertaan Modal, Perusahaan, melalui entitas anak yang dimiliki sepenuhnya, PT Citra Prima Sejati atau PT Lumbung Capital (pengakuisisi), dan Entitas Anak (yang diakuisisi) setuju untuk mengkonversi piutang menjadi penyertaan modal atau investasi di Entitas Anak dan seluruh piutang tersebut dianggap diselesaikan secara efektif pada tanggal perjanjian. Piutang ini merupakan dana yang sebelumnya dipegang oleh perantara pihak ketiga Perusahaan dan dicatat sebagai bagian dari biaya proyek pengembangan usaha dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Akuisisi kepemilikan pada Entitas Anak, yang merupakan Proyek Batubara di Sumatera, terkait dengan Perjanjian Penyelesaian antara Perusahaan dan perantara pihak ketiga (Catatan 21). Under each Agreement on Conversion of Debt into Capital Participation, the Company, through its wholly-owned subsidiaries, PT Citra Prima Sejati or PT Lumbung Capital (the acquirer), and the Subsidiary (the acquiree) agreed to convert the receivables into capital participation or investments in the Subsidiary and that such receivables were considered settled effectively upon the date of the agreement. These receivables represents funds previously held by a third-party intermediary of the Company and are recorded as part of business development project costs in the consolidated statements of financial position. The acquisition of the ownership interests in the Subsidiaries, which represents the Sumatera Coal Project, relates to the Settlement Agreement between the Company and third-party intermediary (Note 21). Entitas Anak tersebut memegang konsensi batubara dan masih dalam tahap eksplorasi (Catatan 1d dan 1f). Rincian Entitas Anak adalah sebagai berikut: The Subsidiaries hold coal concessions and are still under exploration stage (Notes 1d and 1f). Details of the Subsidiaries were as follows: Pihak yang Diakuisisi/Entitas Anak Name of Acquiree/Subsidiaries PT Mitra Bisnis Harvest PT Buana Minera Harvest Pihak Pengakuisisi/ Name of Acquirer Tanggal Efektif Perjanjian/ Effective Date of the Agreement/ Acquisition Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%) PT Citra Prima Sejati 28 November 2013/ November 28, 2013 99,69% 33.108.959 PT Citra Prima Sejati 28 November 2013/ November 28, 2013 99,96% 61.659.209 58 Jumlah Piutang Dikonversi / Amount of Receivables Converted PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 4. 4. AKUISISI, RANGKAIAN, PELEPASAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR KEPEMILIKAN ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI (Lanjutan) ACQUISITIONS, ESTABLISHMENTS, DISPOSALS AND CHANGES IN THE OWNERSHIP INTEREST OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES (Continued) Pihak Pengakuisisi/ Name of Acquirer Tanggal Efektif Perjanjian/ Effective Date of the Agreement/ Acquisition Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%) PT MBH Mining Resource PT Citra Prima Sejati 28 November 2013/ November 28, 2013 99,92% 34.982.778 PT Bintan Mineral Resource PT Lumbung Capital 20 Desember 2013/ December 20, 2013 99,96% 62.888.276 PT MBH Minera Resource PT Lumbung Capital 20 Desember 2013/ December 20, 2013 99,97% 81.981.542 PT Citra Jaya Nurcahya PT Lumbung Capital 20 Desember 2013/ December 20, 2013 99,95% 53.256.235 Pihak yang Diakuisisi/Entitas Anak Name of Acquiree/Subsidiaries Total Jumlah Piutang Dikonversi / Amount of Receivables Converted 327.876.999 Rincian jumlah imbalan yang ditransfer adalah sebagai berikut: Details of the total consideration transferred were as follows: Jumlah/Amount Jumlah yang diakui atas aset neto: Aset Liabilitas Kepentingan nonpengendali 44.856 (102.717) 22 Neto (57.839) Recognized values of net assets: Assets Liabilities Non-controlling interest Net Hak penambangan 327.934.838 Mining rights Imbalan yang ditransfer 327.876.999 Total consideration transferred Hal penambangan disajikan sebagai bagian dari akun "Aset eksplorasi dan evaluasi" (Catatan 17). The mining rights are presented as part of “Exploration and evaluation assets” account (Note 17). Transaksi non kas atas akuisisi tersebut adalah sebagai berikut: The non-cash outflow on the acquisition was as follows: Jumlah/Amount Pembayaran kas Piutang yang dikonversi 327.876.999 Cash paid Receivables converted Imbalan yang ditransfer Dikurangi: saldo kas Entitas Anak saat akuisisi 327.876.999 44.856 Total consideration transferred Less: Cash balance of Subsdiaries at acquisition 327.832.143 Net non-cash transferred for the acquisition of Subsidiaries Jumlah neto non kas yang ditransfer dari akuisisi Entitas Anak 59 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 4. 4. AKUISISI, RANGKAIAN, PELEPASAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR KEPEMILIKAN ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI (Lanjutan) f. Bumi Holding S.A.S., Bumi Mauritania S.A. and Tamagot Bumi S.A. ACQUISITIONS, ESTABLISHMENTS, DISPOSALS AND CHANGES IN THE OWNERSHIP INTEREST OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES (Continued) f. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 4 Desember 2013, BRMS melalui Entitas Anaknya, Lemington Investments Pte. Ltd., telah mengalihkan pengendaliannya terhadap Proyek Mauritania, yang terdiri dari Bumi Holding S.A.S., Bumi Mauritania S.A. (Bumi Mauritania) serta Tamagot Bumi S.A. kepada Rubis International Limited (Rubis) pada harga penjualan sebesar USD5.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2013, Kelompok Usaha BRMS telah kehilangan pengendalian atas Entitas Anak tersebut. Rugi neto atas penjualan atas Entitas Anak sebesar USD50.429.227, termasuk biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada aset eksplorasi dan evaluasi Bumi Mauritania yang dicatat di Perusahaan sebesar USD10.925.278, yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. g. 5. Bumi Holding S.A.S., Bumi Mauritania S.A. and Tamagot Bumi S.A. Based on Share Purchase Agreement dated December 4, 2013, BRMS through its Subsidiary, Lemington Investments Pte. Ltd., has transferred its control over the Mauritania Project, which consists of Bumi Holding S.A.S., Bumi Mauritania S.A. (Bumi Mauritania) and Tamagot Bumi S.A. to Rubis International Limited (Rubis) at a sales price of USD5,000,000. As of December 31, 2013, the BRMS Group has lost control over those Subsidiaries. Net loss on sale of Subsidiaries amounting to USD50,429,227, which includes capitalized borrowing costs on the exploration and evaluation assets of Bumi Mauritania recorded in the Company amounting to USD10,925,278, is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Mountain Netherlands Investments B.V. g. Mountain Netherlands Investments B.V. Pada tanggal 3 Desember 2013, Perusahaan mendirikan Mountain Netherlands B.V. (Mountain Netherlands), sebagai Newco, terutama dalam kaitannya dengan salah satu transaksi utama dalam Master Deed yang Diubah dan Dinyatakan Kembali (Catatan 54f). Mountain Netherlands memiliki modal dasar dan disetor sebesar EUR1.000, yang terdiri dari 1.000 lembar saham dengan nilai nominal EUR1. On December 3, 2013, the Company secured the establishment process of Mountain Netherlands B.V. (Mountain Netherlands), as the Newco, mainly in relation to one of the main transactions in the Amended and Restated Master Deed (Note 54f). Mountain Netherlands has authorized and issued capital amounting to EUR1,000, consisting of 1,000 shares at nominal value of EUR1. Perusahaan memiliki 999 saham tanpa hak suara di Mountain Netherlands, sementara Long Haul Holding Limited memiliki 1 saham dengan hak suara tanpa hak atas laba. Namun demikian, Perusahaan memperoleh manfaat dari aktivitas utama Mountain Netherlands sehingga dianggap sebagai Entitas Anak. The Company owns 999 non-voting shares in Mountain Netherlands, while Long Haul Holding Limited owns 1 voting share without profit rights. However, the Company obtains the benefits from the main activities of Mountain Netherlands thus considered a Subsidiary. KAS 5. Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2013 Kas Rupiah Dolar AS Lain-lain (masing-masing dibawah USD20.000) Total kas CASH 2012 256.410 19.211 101.147 47.437 16.356 6.502 Cash on hand Rupiah US Dollar Others (each below USD20,000) 291.977 155.086 Total cash on hand 60 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 5. 5. KAS (Lanjutan) 2013 Bank Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah USD500.000) Sub-total Dolar AS PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ICICI Bank Ltd. Standard Chartered Bank The Bank of New York Mellon PT Bank Mandiri (Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Mega Tbk PT Bank ANZ Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah USD500.000) Sub-total 2012 6.299.835 15.770.658 926.064 644.816 397.803 8.959 164.543 7.932.604 396.115 1.745.072 8.664.633 25.621.836 18.222.481 5.823.108 4.652.787 4.266.900 1.531.022 1.316 460.996 4.769.081 1.819.251 430.819 375.174 45.032 5.430.701 4.821.804 688.546 1.081.524 1.069.495 36.428.847 19.061.190 Dolar Australia Lain-lain (masing-masing di bawah USD500.000) 109.802 Yen Jepang The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Limited 57.914 US Dollar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ICICI Bank Ltd. Standard Chartered Bank The Bank of New York Mellon PT Bank Mandiri (Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Mega Tbk PT Bank ANZ Indonesia Others (each below USD500,000) Sub-total 283.283 Japanese Yen The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Limited 45.261.196 45.000.607 45.553.173 45.155.693 Total cash in banks Total All cash in banks were placed with third parties. KAS DI BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 6. Akun ini terdiri dari: RESTRICTED CASH IN BANKS This account consists of: 2013 Sub-total Sub-total 34.298 Total kas di bank Rekening bank Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk Cash in banks Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk Others (each below USD500,000) Australian Dollar Others (each below USD500,000) Total Seluruh kas di bank ditempatkan pada pihak ketiga. 6. CASH (Continued) 2012 5.332.677 287.506 85.318 103 35.148 107.054 417.366 8.390 5.705.604 567.958 61 Bank accounts Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk Sub-total PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 6. 6. KAS DI BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA (Lanjutan) 2013 Dolar AS The Bank of New York Mellon PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Deutsche Bank AG Standard Chartered Bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Central Asia Tbk Credit Suisse AG Lain-lain (masing-masing dibawah USD50.000) Sub-total Total RESTRICTED CASH IN BANKS (Continued) 2012 28.991.161 12.519.217 11.138.836 6.413.020 6.114.835 1.058.062 166.249 - 60.281.437 12.976.395 1.909.183 1.123.650 10.225.439 12.936.429 58.922 49.741 66.460.302 99.502.274 72.165.906 100.070.232 US Dollar The Bank of New York Mellon PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Deutsche Bank AG Standard Chartered Bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Central Asia Tbk Credit Suisse AG Others (each below USD50,000) Sub-total Total Kas di bank yang dibatasi penggunaannya pada The Bank of New York Mellon dan Standard Chartered Bank merupakan akun escrow yang dibentuk sesuai dengan Perjanjian Distribusi Kas (Cash Distribution Agreement/CDA) (Catatan 50i) dan Debt Service Accounts untuk Pinjaman CFL, Guaranteed Senior Secured Notes II sebesar USD700 juta dan Guaranteed Senior Secured Notes sebesar USD300 juta (masingmasing Catatan 30a, 30b dan 30c) untuk pembayaran beban bunga. Ini juga merupakan rekening escrow sehubungan dengan Perjanjian Kredit yang ditandatangani oleh Bumi Resources Japan Company Limited, Entitas Anak, pada tanggal 18 Oktober 2010 (Catatan 30i). Restricted cash in The Bank of New York Mellon and Standard Chartered Bank represent escrow accounts in accordance with the Cash Distribution Agreement (CDA) (Note 50i) and Debt Service Accounts for the CFL Loan, USD700 million Guaranteed Senior Secured Notes II and USD300 million Guaranteed Senior Secured Notes (Notes 30a, 30b and 30c, respectively) for interest payments. This also represents escrow account in accordance with the Credit Agreement entered into by Bumi Resources Japan Company Limited, a Subsidiary, on October 18, 2010 (Note 30i). Kas yang dibatasi penggunaannya di PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mega Tbk, PT Bank ANZ Indonesia dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk merupakan bank garansi sehubungan dengan performance bonds dan garansi yang diberikan oleh bank tersebut untuk kepentingan bagi pelanggan dan pemasok PT Kaltim Prima Coal (KPC), entitas pengendalian bersama. Kas yang dibatasi penggunaannya di Standard Chartered Bank juga dimaksudkan untuk pembayaran dan penagihan dari PT Thiess Contractors Indonesia, PT Pamapersada Nusantara dan PT Darma Henwa Tbk, entitas asosiasi, yang merupakan kontraktor penambangan KPC. Restricted cash in PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mega Tbk, PT Bank ANZ Indonesia and PT Bank Danamon Indonesia Tbk are related to bank guarantees for performance bonds and bank guarantees provided by such banks for the benefit of certain customers and suppliers of PT Kaltim Prima Coal (KPC), a jointly controlled entity. Restricted cash in Standard Chartered Bank is also intended for payment and collection from PT Thiess Contractors Indonesia, PT Pamapersada Nusantara and PT Darma Henwa Tbk, an associate, KPC’s mining contractors. Kas yang dibatasi penggunaannya di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan jaminan eksplorasi sehubungan dengan standby letter of credit yang tidak dapat ditarik kembali yang diberikan kepada Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Republik Yaman dalam kaitannya dengan aktivitas eksplorasi yang dilakukan oleh Gallo Oil (Jersey) Ltd., Entitas Anak. Restricted cash in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mainly represents exploration guarantee deposit that was placed in relation to the irrevocable standby letter of credit provided to the Ministry of Oil and Mineral Resources of the Republic of Yemen for exploration activities of Gallo Oil (Jersey) Ltd., a Subsidiary. 62 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 6. 6. 7. KAS DI BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA (Lanjutan) RESTRICTED CASH IN BANKS (Continued) Kas pada Credit Suisse AG, cabang Singapura (Credit Suisse) dibatasi penggunaannya sebagai debt reserve account untuk jaminan pembayaran atas utang bunga yang jatuh tempo kepada Fasilitas Credit Suisse 2012 dan 2010 - 1. Namun, berdasarkan perpanjangan pinjaman terbaru, debt reserve account tidak lagi diperlukan (Catatan 22e dan 30g). The cash in Credit Suisse AG, Singapore branch (Credit Suisse) was restricted as a debt reserve account to guarantee the payment of the maturing interest payable to Credit Suisse Facilities 2012 and 2010 - 1. However, based on its latest loan extension, a debt reserve account is no longer required (Notes 22e and 30g). Seluruh kas di bank yang dibatasi penggunaannya ditempatkan pada pihak ketiga. All restricted cash in banks were placed with third parties. ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL 7. Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2013 Harga perolehan PT Recapital Asset Management Ditambah: Laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual Nilai Wajar 2012 - 205.695.967 - 41.088.408 Acquisition cost PT Recapital Asset Management Add: Unrealized gain on increase in fair value of available-for-sale financial assets - 246.784.375 Fair Value Mutasi laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut: Saldo awal Laba yang belum direalisasi selama tahun berjalan Dikurangi Keuntungan yang direalisasi atas penebusan (Catatan 8) AVAILABLE-FOR-SALE FINANCIAL ASSETS The movements of unrealized gain on increase in fair value of available-for-sale financial assets were as follows: 2013 2012 41.088.408 26.216.083 7.242.294 14.872.325 48.330.702 41.088.408 (48.330.702) Saldo Akhir - Pada tanggal 27 Agustus 2008, Perusahaan menandatangani kontrak jasa pengelolaan dana dengan PT Recapital Asset Management (Recapital), pihak ketiga, untuk jangka waktu enam (6) bulan, yang dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua pihak. Berdasarkan kontrak ini, Perusahaan memberikan kewenangan penuh kepada Recapital untuk bertindak sebagai manajer investasi dalam mengelola dana Perusahaan sampai dengan USD350 juta. Beginning balance Unrealized gain during the year - Redemption Realized gain upon settlement (Note 8) 41.088.408 Ending Balance On August 27, 2008, the Company and PT Recapital Asset Management (Recapital), a third party, entered into a discretionary fund contract for a period of six (6) months, which is subject to extension as agreed by both parties. Based on this contract, the Company will give full authority to Recapital as investment manager to carry out the management of the Company’s funds up to an amount of USD350 million. 63 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 7. 7. 8. ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL (Lanjutan) AVAILABLE-FOR-SALE FINANCIAL ASSETS (Continued) Pada tanggal 2 September 2009, Perusahaan menandatangani kontrak jasa pengelolaan dana kedua dengan Recapital untuk jangka waktu enam (6) bulan, yang dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua pihak. Berdasarkan kontrak ini, Perusahaan memberikan kewenangan penuh kepada Recapital untuk bertindak sebagai manajer investasi dalam mengelola dana Perusahaan sampai dengan USD50 juta. On September 2, 2009, the Company and Recapital entered into a second discretionary fund contract for a period of six (6) months, which is subject to extension as agreed by both parties. Based on this contract, the Company will give full authority to Recapital as investment manager to carry out the management of the Company’s funds up to an amount of USD50 million. Pada tanggal 28 Februari 2011, kedua perjanjian tersebut diperpanjang sampai dengan tanggal 27 Agustus 2012 dan para pihak sepakat untuk menggabungkan perjanjian tersebut dan akan disebut sebagai “Addendum Restrukturisasi”. On February 28, 2011, both agreements were extended until August 27, 2012 and the parties agreed to combine those agreements and referred it as “Addendum Restrukturisasi”. Pada tanggal 14 Agustus 2012, para pihak setuju untuk memperpanjang masa perjanjian selama 12 bulan sehingga akan berakhir pada tanggal 27 Agustus 2013. On August 14, 2012, the parties agreed to extend the term for an additional 12 months, to expire on August 27, 2013. Pada tanggal 26 Agustus 2013, Perusahaan dan PT Recapital Asset Management menandatangani Perjanjian Penyelesaian. Berdasarkan Perjanjian ini, dana Perusahaan akan diselesaikan secara nontunai dimana Perusahaan akan mengambil kepemilikan bagian atas saham-saham dalam PT Kutai Timur Sejahtera di PT Kaltim Prima Coal sebagai pelunasan secara penuh atas kewajiban entitas tersebut kepada Perusahaan (Catatan 54f). Pelaksanaan Penyelesaian investasi ini akan dilakukan oleh Perusahaan dalam jangka waktu dan dengan tata cara, ketentuan serta prosedur sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku di Indonesia. Saat ini, sebelum penyelesaian transaksi, Perusahaan menempatkan dana tersebut di Wesel Tagih (Catatan 8) dan mencatat laba yang direalisasi sebesar USD48.330.702 (USD38.664.561 setelah dikurangi pajak). On August 26, 2013, the Company and PT Recapital Asset Management entered into a Settlement Agreement. Based on this Agreement, the Company’s funds will be settled in a non-cash settlement in which the Company will take the ownership of shares of PT Kutai Timur Sejahtera in PT Kaltim Prima Coal as a full settlement of entity’s obligation to the Company (Note 54f). The settlement of these investment funds will be executed by the Company within a period of time and in the manner, conditions and procedures in accordance with the prevailing laws in Indonesia. In the meantime, prior to the settlement, the Company placed the investment funds to “Notes receivable” account (Note 8) and realized a gain of USD48,330,702 (USD38,664,561 net of tax). WESEL TAGIH 8. Akun ini terdiri dari: NOTES RECEIVABLE This account consists of: 2013 2012 Pihak ketiga - Dolar AS Wesel tagih Pendapatan bunga ditangguhkan 254.026.670 - 111.720.277 (685.853) Nilai tercatat 254.026.670 111.034.424 Pada tanggal 9 Desember 2010, BRMS dan UOB Kay Hian Credit Pte. Ltd. (UOB), pihak ketiga, menandatangani Subscription Agreement dimana UOB menerbitkan wesel dengan suku bunga tetap sebesar USD115.000.000 kepada BRMS. Wesel tersebut tidak terdaftar di bursa dan dikenakan bunga sebesar 2,25% per tahun. Wesel tersebut jatuh tempo pada tanggal 10 Juni 2012. Pada saat penebusan, UOB akan membayar premi tetap sebesar USD1.255.833. Third party - US Dollar Notes receivable Unearned interest income Carrying value On December 9, 2010, BRMS and UOB Kay Hian Credit Pte. Ltd. (UOB), a third-party, entered into a Subscription Agreement wherein UOB issued USD115,000,000 fixed-rate notes to BRMS. The notes are not listed on capital markets and bear interest of 2.25% per annum. The notes are due on June 10, 2012. Upon redemption, UOB shall pay a fixed premium of USD1,255,833. 64 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 8. 8. 9. WESEL TAGIH (Lanjutan) NOTES RECEIVABLE (Continued) Pada tanggal 9 Mei 2012, BRMS dan UOB menyetujui untuk memperpanjang tanggal jatuh tempo Wesel Tagih sampai dengan 10 Oktober 2012 dan meningkatkan premi penebusan menjadi lebih tinggi yaitu sejumlah USD1.442.223 apabila penarikan dilakukan setelah tanggal 10 Juni 2012. Tingkat suku bunga menurun menjadi 1,75% mulai dari 10 Juni 2012 sampai dengan tanggal jatuh tempo. On May 9, 2012, the BRMS agreed with UOB to extend the maturity date of the Notes Receivable to October 10, 2012 and to increase the redemption premium to USD1,442,223 if redeemed after June 10, 2012. The interest rate was reduced to 1.75% for the period from June 10, 2012 to maturity date. Pada tanggal 10 September 2012, BRMS dan UOB sepakat untuk memperpanjang tanggal jatuh tempo Wesel Tagih menjadi 10 April 2013 dengan tingkat bunga sama dan premi penarikan meningkat menjadi USD1.720.277 apabila penarikan setelah tanggal 10 Oktober 2012. On September 10, 2012, BRMS and UOB agreed to extend the maturity date of notes receivable to April 10, 2013 with the same interest rate and an increase in the fixed premium redemption to USD1,720,277 if redeemed after October 10, 2012. Pada tanggal 28 Maret 2013, seluruh pokok, bunga, dan premi wesel tagih telah diselesaikan dengan UOB dan ditempatkan oleh BRMS sebagai dana simpanan atas pelaksanaan Perjanjian Technical and Project Support antara Perusahaan dan BRMS. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan bertindak sebagai administratur atas alokasi dana simpanan sesuai kebutuhan modal kerja dan pengembangan BRMS serta entitas anaknya. On March 28, 2013, all principal, interest, and premium have been cleared with UOB and placed by BRMS as fund deposit pursuant to Technical and Project Support Agreement between the Company and BRMS. According to the agreement, The Company acts as an administrator for allocating fund deposit needs for BRMS’s working capital and development as well as its subsidiaries. Wesel tagih sebesar USD254.026.670 pada tanggal 31 Desember 2013 merupakan Medium Term Notes (MTN) tanpa bunga yang diterbitkan oleh PT Kutai Timur Sejahtera kepada Perusahaan sebagai penyelesaian sementara atas dana investasi dari PT Recapital Asset Management (Catatan 7). Notes receivable of USD254,026,670 as of December 31, 2013 consists mainly of non-interest bearing Medium Term Notes (MTNs) issued by PT Kutai Timur Sejahtera to the Company as temporary settlement of the investment funds from PT Recapital Asset Management (Note 7). PIUTANG USAHA 9. Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2013 Pihak ketiga Pelanggan luar negeri - Dolar AS Dolar AS Mitsubishi Corporation, Jepang Adani Global FZE, Uni Emirat Arab Tata Power Company Limited, India Gheco Melawan, Malaysia Formosa Plastic Group, Taiwan Guangzhou Yuehe Energy Co. Ltd., Cina CLP Power Hong Kong Ltd., Hong Kong Candice Investments Pte. Ltd., Singapura TNB Fuel Services Sdn Bhd, Malaysia General Nice Resources (Hong Kong) Ltd., Hong Kong TRADE RECEIVABLES 2012 Third parties Overseas customers - US Dollar 31.023.362 15.975.613 31.400.784 20.406.308 12.641.406 8.259.647 13.439.471 13.617.602 9.115.484 - 7.278.555 7.267.929 3.720.175 7.002.713 6.871.902 9.691.254 7.329.686 6.763.548 12.115.230 65 Mitsubishi Corporation, Japan Adani Global FZE, United Arab Emirates Tata Power Company Limited, India Gheco Melawan, Malaysia Formosa Plastic Group, Taiwan Guangzhou Yuehe Energy Co. Ltd., China CLP Power Hong Kong Ltd., Hong Kong Candice Investments Pte. Ltd., Singapore TNB Fuel Services Sdn Bhd, Malaysia General Nice Resources (Hong Kong) Ltd., Hong Kong PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 9. 9. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 2013 Pihak ketiga Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation, Jepang Protranser Resoustry Limited, Hong Kong Tohoku Electric Power Co. Inc., Jepang Glencore International AG, Swiss Datang International Power Generation Co. Ltd., Cina TRADE RECEIVABLES (Continued) 2012 Third parties Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation, Japan Protranser Resoustry Limited, Hong Kong Tohoku Electric Power Co. Inc., Japan Glencore International AG, Switzerland Datang International Power Generation Co. Ltd., China 5.732.169 16.866.398 4.170.358 - 5.646.709 10.912.304 8.063.890 - 6.425.269 - 6.097.419 5.790.432 - 5.617.292 - 5.046.287 36.297.364 42.817.245 Shenzen Feima International Supply Chain Co. Ltd., China Korea East-West Power Co. Ltd., Korea Bussan Sumisho Carbon Energy Co. Ltd., Japan Huaneng Power International Inc., China Others (each below USD5,000,000) Sub-total 185.116.045 198.287.760 Sub-total Total pelanggan luar negeri 185.116.045 198.287.760 Total overseas customers Shenzen Feima International Supply Chain Co. Ltd., Cina Korea East-West Power Co. Ltd., Korea Bussan Sumisho Carbon Energy Co. Ltd., Jepang Huaneng Power International Inc., Cina Lain-lain (masing-masing dibawah USD5.000.000) Pelanggan dalam negeri Dolar AS PT Jhonlin Group PT Adimitra Mega Perkasa PT Mahkotamas Duta Makmur Lain-lain (masing-masing dibawah USD5.000.000) Sub-total Local customers US Dollar PT Jhonlin Group PT Adimitra Mega Perkasa PT Mahkotamas Duta Makmur Others (each below USD5,000,000) 171.318.825 13.764.957 5.816.649 5.886.384 5.816.649 6.037.984 2.601.721 196.938.415 14.304.754 Sub-total Rupiah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Indonesia Power 30.728.573 23.144.678 60.824.297 30.565.869 Rupiah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Indonesia Power Sub-total 53.873.251 91.390.166 Sub-total 250.811.666 105.694.920 Total local customers 435.927.711 303.982.680 Total pelanggan dalam negeri Total pihak ketiga Dikurangi: Penyisihan penurunan nilai Neto (5.929.932) 429.997.779 Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: (5.929.932) 298.052.748 Total third parties Less: Allowance for impairment loss Net The aging schedule of trade receivables was as follows: 2013 2012 Lancar Lebih dari 90 hari 418.745.881 17.181.830 289.496.742 14.485.938 Total Dikurangi: Penyisihan penurunan nilai 435.927.711 (5.929.932) 303.982.680 (5.929.932) Neto 429.997.779 298.052.748 66 Current Over 90 days due Total Less: Allowance for impairment loss Net PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 9. 9. PIUTANG USAHA (Lanjutan) Mutasi penyisihan penurunan nilai adalah sebagai berikut: TRADE RECEIVABLES (Continued) The movements of the allowance for impairment loss were as follows: 2013 2012 Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan 5.929.932 - 2.908.325 3.021.607 Beginning balance Provision during the year Saldo akhir 5.929.932 5.929.932 Ending balance Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha. Based on the review of the individual receivable accounts at the end of year, the management believes that the allowance for impairment loss was adequate to cover possible losses on uncollectible trade receivables. Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari beberapa kreditor (Catatan 30). Trade receivables are used as collateral of long-term loans obtained from several lenders (Note 30). 10. PIUTANG LAIN-LAIN 10. OTHER RECEIVABLES Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2013 Pihak ketiga - Dolar AS PT Mitratama Perkasa Candice Investments Pte. Ltd., Singapura Piutang kontraktor Lain-lain (masing-masing dibawah USD5.000.000) 2012 Third parties - US Dollar PT Mitratama Perkasa Candice Investments Pte. Ltd., Singapore Contractor receivables Others (each below USD5,000,000) 27.542.485 13.421.737 3.277.665 27.260.554 1.591.853 5.556.352 12.055.610 5.811.353 Sub-total Dikurangi: Penyisihan penurunan nilai 56.297.497 (1.134.018) 40.220.112 (924.987) Neto 55.163.479 39.295.125 Net 957.559 2.420.285 Related parties - Rupiah Employee receivables - current portion (Note 45a) 56.121.038 41.715.410 Total Pihak berelasi - Rupiah Piutang karyawan - bagian jangka pendek (Catatan 45a) Total Pada tanggal Oktober 2012, PT Kaltim Prima Coal (KPC), entitas pengendalian bersama, dan PT Mitratama Perkasa (PTMP) menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Antar-Perusahaan dimana KPC telah menyetujui untuk memberikan pinjaman setiap saat kepada PTMP hingga sejumlah USD12,5 juta sejak tanggal 1 Juli 2012. Pinjaman tersebut hanya akan dibayarkan sesuai permintaan. Pinjaman tersebut dikenakan bunga LIBOR tiga (3) bulan ditambah 2% per tahun dari saldo pinjaman dan akan dibayarkan setiap triwulan oleh PTMP kepada KPC. Sub-total Less: Allowance for impairment loss In October 2012, PT Kaltim Prima Coal (KPC), a jointly controlled entity, and PT Mitratama Perkasa (PTMP) entered into an Intercompany Loan Facility Agreement, whereby KPC has agreed to provide loans, from time to time, to PTMP up to a value of USD12.5 million starting from July 1, 2012. These loans will be collectible on demand. This loan shall carry interest of three (3) months LIBOR plus 2% per annum based on the outstanding loan balance, which shall be payable quarterly by PTMP to KPC. 67 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 10. PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) 10. OTHER RECEIVABLES (Continued) Pada bulan Oktober 2012, PT Arutmin Indonesia (Arutmin), entitas pengendalian bersama, dan PTMP menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman AntarPerusahaan dimana Arutmin telah menyetujui untuk memberikan pinjaman setiap saat kepada PTMP hingga sejumlah USD32 juta sejak tanggal 1 Juli 2012. Perjanjian ini digunakan untuk biaya-biaya proyek atas pelabuhan PTMP di Mulia Barat yang dibayarkan oleh Arutmin atas nama PTMP yang masih terutang sejak tanggal efektif. Pinjaman tersebut hanya akan dibayarkan sesuai permintaan. Pinjaman tersebut dikenakan bunga LIBOR tiga (3) bulan ditambah 2% per tahun dari saldo pinjaman dan akan dibayarkan setiap triwulan oleh PTMP kepada Arutmin. In October 2012, PT Arutmin Indonesia (Arutmin), a jointly controlled entity, and PTMP entered into an Intercompany Loan Facility Agreement, whereby Arutmin has agreed to provide loans, from time to time, to PTMP up to a value of USD32 million starting from July 1, 2012. This agreement shall apply to project costs of PTMP’s port in West Mulia site paid by Arutmin on behalf of PTMP that are still outstanding as of effective date. These loans will be collectible on demand. This loan shall carry interest of three (3) months LIBOR plus 2% per annum based on the outstanding loan balance, which shall be payable quarterly by PTMP to Arutmin. Sebelum Perjanjian Pinjaman Antar-Perusahaan, piutang PTMP termasuk pembayaran yang dilakukan Arutmin sehubungan dengan biaya proyek atas pelabuhan PTMP di Mulia Barat, yang akan ditagihkan kembali. Saldo piutang ini pada tahun-tahun sebelumnya diklasifikasikan sebagai “Piutang Pihak Berelasi” sebelum penjualan PTMP pada tanggal 1 Juni 2012 (Catatan 4c). Prior to the Intercompany Loan Facility Agreements, receivable from PTMP included payments made by Arutmin regarding project cost of PTMP’s port in West Mulia, which are subject for reimbursements. Prior years receivables were classified as “Due from Related Parties” before the sale of PTMP on June 1, 2012 (Note 4c). Piutang lain dari Candice Investments Pte. Ltd. merupakan pinjaman tanpa bunga untuk modal kerja yang diberikan oleh IndoCoal Resources (Cayman) Limited, entitas pengendalian bersama, yang dapat tertagih dalam waktu satu (1) tahun. Other receivable from Candice Investments Pte. Ltd. represents non-interest bearing advances for working capital granted by IndoCoal Resources (Cayman) Limited, a jointly controlled entity, collectible within one (1) year. Piutang lain-lain digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari jaminan beberapa kreditor (Catatan 30). Other receivables are used as collateral of long-term loans obtained from several lenders (Note 30). Analisis umur piutang lain-lain adalah sebagai berikut: The aging schedule of other receivables was as follows: 2013 2012 Lancar Lebih dari 90 hari 56.121.038 1.134.018 41.715.410 924.987 Total Dikurangi: Penyisihan penurunan nilai 57.255.056 (1.134.018) 42.640.397 (924.987) Neto 56.121.038 41.715.410 Mutasi penyisihan penurunan nilai adalah sebagai berikut: Saldo Akhir Total Less: Allowance for impairment loss Net The movements of the allowance for impairment loss were as follows: 2013 Saldo awal Cadangan selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan Current Over 90 days due 2012 924.987 209.031 1.134.018 Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masingmasing piutang pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang lain-lain. 14.583.912 - Beginning balance Provision during the year (13.658.925) Write-off during the year 924.987 Ending Balance Based on the review of the individual receivable accounts at the end of year, the management believes that the allowance for impairment loss is adequate to cover possible losses on uncollectible other receivables. 68 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 11. PERSEDIAAN 11. INVENTORIES Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2013 2012 Batubara Suku cadang dan bahan bakar 128.147.711 65.950.139 205.232.008 75.488.757 Coal Spare parts and fuel supplies Total Dikurangi: Penyisihan persediaan usang 194.097.850 280.720.765 Total Less: Allowance for inventory obsolescence Neto 187.716.172 (6.381.678) Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: (6.067.145) 274.653.620 Net The movements of the allowance obsolescence were as follows: for inventory 2013 2012 Saldo awal Penambahan 6.067.145 314.533 5.990.999 76.146 Beginning balance Addition Saldo Akhir 6.381.678 6.067.145 Ending Balance Berdasarkan penelaahan terhadap persediaan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang adalah cukup untuk menutup kemungkinan terjadinya kerugian dan keusangan dari persediaan. Based on a review of the inventories at the end of year, the management believes that the allowance for inventory obsolescence was adequate to cover possible losses and obsolescence arising from inventories. Sesuai dengan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), suku cadang dan bahan bakar yang tercatat dalam laporan keuangan PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin), entitas pengendalian bersama, merupakan milik Pemerintah Indonesia yang diserahkan hak penggunaannya kepada entitas pengendalian bersama tersebut (Catatan 50a). In accordance with the Coal Contract of Work (CCoW), spare parts and fuel supplies recorded in the financial statements of PT Kaltim Prima Coal (KPC) and PT Arutmin Indonesia (Arutmin), jointly controlled entities, remain the property of the Government of Indonesia, with an exclusive right of use granted to these jointly controlled entities (Note 50a). Persediaan KPC diasuransikan dalam satu paket dengan aset tetap (Catatan 16). Persediaan Arutmin diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar USD72,15 juta pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko tersebut. Inventories of KPC are insured in a package with fixed assets (Note 16). Inventories of Arutmin are covered by insurance against losses from fire and other risks for a coverage amounting to USD72.15 million as of December 31, 2013 and 2012. Management believes that such insurance coverages were adequate to cover possible losses from such risks. 12. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 12. PREPAID EXPENSES Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2013 2012 Asuransi Sewa Lain-lain (masing-masing dibawah (USD500.000) 3.886.294 141.322 3.428.009 350.441 1.217.042 1.335.743 Insurance Rent Others (each below USD500,000) Total 5.244.658 5.114.193 Total 69 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 13. KELOMPOK LEPASAN YANG DIKLASIFIKASIKAN SEBAGAI DIMILIKI UNTUK DIJUAL 13. DISPOSAL GROUPS CLASSIFIED AS HELD FOR SALE Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Kelompok Usaha telah mengidentifikasi Entitas Anak berikut untuk diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual: The Group has identified the following Subsidiaries which were classified as held for sale as of December 31, 2013 and 2012: a. a. b. Leap-Forward Resources Ltd. Leap-Forward Resources Ltd. Pada tanggal 29 Agustus 2012, PT Bumi Resources Investment (BRI) (sebagai “Penjual), Entitas Anak, dan PT Alam Cipta Manunggal (ACM) (sebagai “Pembeli”) menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat yang kemudian diubah dengan perubahan perjanjian tanggal 7 Januari 2013, 8 Maret 2013, 27 Juni 2013 dan 27 Januari 2014. Berdasarkan perjanjian tersebut dan perubahan-perubahannya, BRI akan menjual 500 saham yang merupakan 50% hak kepemilikan di Leap-Forward Resources Ltd. (Leap-Forward), Entitas Anak, dengan harga penjualan sebesar USD140.000.000 yang dapat disesuaikan maksimum sebesar USD60.000.000 untuk mencerminkan nilai akhir Leap-Forward sebelum tanggal penutupan. Pembayaran pertama sebesar USD50.000.000 akan dilakukan pada tanggal penutupan, tergantung pada pemenuhan atau pembebasan kondisi-kondisi tertentu sebagaimana yang ditentukan dalam perjanjian, dan keseluruhan sisanya akan dibayar maksimum pada tanggal 30 Mei 2014. On August 29, 2012, PT Bumi Resources Investment (BRI) (the “Seller”), a Subsidiary, and PT Alam Cipta Manunggal (ACM) (the “Purchaser”) entered into a Conditional Sale and Purchase of Shares Agreement (CSPA), which were subsequently amended with amendment agreements dated January 7, 2013, March 8, 2013, June 27, 2013 and January 27, 2014. Based on the CSPA and its amendments, BRI will sell 500 shares representing 50% ownership interest in Leap-Forward Resources Ltd. (Leap-Forward), a Subsidiary, at a sale price of USD140,000,000 which may be subject to an adjustment of not more than USD60,000,000 in order to reflect the final value of Leap-Forward prior to the closing date. The first payment of USD50,000,000 shall be on the closing date, conditional upon satisfaction or waiver of certain conditions stated in the amendments, and the whole remaining amount shall be paid not later than May 30, 2014. BRI telah diberitahu bahwa ACM belum memperoleh pendanaan. BRI setuju untuk memperpanjang Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat untuk keempat kalinya. Namun demikian, pada tanggal 31 Desember 2013, BRI mengambil tindakan dengan melibatkan penasihat keuangan untuk mencari pembeli potensial lainnya untuk mempercepat proses penjualan. Manajemen berkeyakinan bahwa penjualan akan selesai pada tahun 2014 sehingga masih mengklasifikasikan Leap-Forward sebagai kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada tanggal 31 Desember 2013. BRI has been informed that ACM has not yet obtained funding. BRI agreed to extend the CSPA for the fourth time. However, as of December 31, 2013, BRI has taken the necessary actions by engaging a financial advisor to seek for other potential buyers in order to expedite the sales process. Management believes that the sale will be completed in 2014 thus still classifies LeapForward as disposal group classified as held for sale as of December 31, 2013. Bumi Mauritania S.A. dan Tamagot Bumi S.A. b. Bumi Mauritania S.A. and Tamagot Bumi S.A. Pada tanggal 31 Desember 2012, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), Entitas Anak, telah menyetujui rencana untuk melepas kepemilikannya di Bumi Mauritania S.A. dan Tamagot Bumi S.A. (“Bumi Mauritania”) dan, pada tanggal 4 Desember 2013, seluruh entitas ini telah terjual (Catatan 4f). As of December 31, 2012, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), a Subsidiary, has committed to a plan to dispose its ownership in Bumi Mauritania S.A. and Tamagot Bumi S.A. and, on December 4, 2013, these entities were sold (Note 4f). Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 58 (Revisi 2009) dalam akuntansi penjualan kelompok lepasan dan menyajikan aset dan liabilitasnya masing-masing sebagai “Kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual” dan “Liabilitas yang secara langsung berhubungan dengan kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual”. The Group applied PSAK No. 58 (Revised 2009) in accounting for the sale of the disposal groups and presented their assets and liabilities under “Disposal groups classified as held for sale” and “Liabilities directly associated with disposal groups classified as held for sale” accounts, respectively. 70 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 13. KELOMPOK LEPASAN YANG DIKLASIFIKASIKAN SEBAGAI DIMILIKI UNTUK DIJUAL (Lanjutan) 13. DISPOSAL GROUPS CLASSIFIED AS HELD FOR SALE (Continued) Kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual diukur pada nilai tercatat, yang lebih rendah dari nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. The disposal groups held for sale is measured at its carrying amount, which is less than its fair value less costs to sell. Nilai tercatat kelompok aset dan liabilitas utama dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual adalah sebagai berikut: The carrying values of major classes of assets and liabilities of the disposal groups classified as held for sale were as follows: Leap-Forward Resources Ltd. Aset Piutang lain-lain Aset tetap Goodwill - neto Aset lainnya 2013 Bumi Penyesuaian/ Mauritania S.A. Eliminasi/ dan/and Adjustment/ Tamagot Bumi S.A. Elimination Total - 217.447 - 5.558.250 37.532.100 10.302.937 50.813.690 Assets Other receivables Fixed assets Goodwill - net Other assets 103.989.530 - 217.447 104.206.977 Total assets of the disposal groups 18.073.043 19.802.203 49.135.305 44.469.888 - (41.287.400) - 18.073.043 19.802.203 7.847.905 44.469.888 Liabilities Other payables Finance lease payables Due to related parties Other liabilities Total liabilitas kelompok lepasan 131.480.439 - (41.287.400) 90.193.039 Total liabilities of the disposal groups Aset (Liabilitas) Neto (27.490.909) - 41.504.847 14.013.938 Net Assets (Liabilities) Total aset kelompok lepasan Liabilitas Utang lain-lain Utang sewa pembiayaan Utang pihak berelasi Liabilitas lainnya 5.558.250 37.314.653 10.302.937 50.813.690 Leap-Forward Resources Ltd. - 2012 Bumi Penyesuaian/ Mauritania S.A. Eliminasi/ dan/and Adjustment/ Tamagot Bumi S.A. Elimination Total Aset Piutang lain-lain Aset tetap 22.230.823 50.301.210 302.691 3.530.640 1.648.371 22.533.514 55.480.221 Aset eksplorasi dan evaluasi Goodwill - neto Aset lainnya 11.292.707 18.615.066 47.970.233 930.243 8.038.415 - 56.008.648 11.292.707 19.545.309 Assets Other receivables Fixed assets Exploration and evaluation assets Goodwill - net Other assets 102.439.806 52.733.807 9.686.786 164.860.399 Total assets of the disposal groups 37.573.446 13.229.603 48.317.855 19.492.351 496.629 2.345.640 8.753.108 (42.823.589) - 38.070.075 13.229.603 7.839.906 28.245.459 Liabilities Other payables Finance lease payables Due to related parties Other liabilities Total liabilitas kelompok lepasan 118.613.255 11.595.377 (42.823.589) 87.385.043 Total liabilities of the disposal groups Aset (Liabilitas) Neto (16.173.449) 41.138.430 52.510.375 77.475.356 Net Assets (Liabilities) Total aset kelompok lepasan Liabilitas Utang lain-lain Utang sewa pembiayaan Utang pihak berelasi Liabilitas lainnya 71 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 14. ASET LANCAR LAINNYA 14. OTHER CURRENT ASSETS Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2013 2012 Uang muka Jaminan 30.715.893 10.837.819 23.123.101 11.310.822 Advances Deposits Total 41.553.712 34.433.923 Total 15. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI 15. INVESTMENTS IN ASSOCIATES Rincian dan mutasi dari akun ini adalah sebagai berikut: Details and movements of this account were as follows: 2013 Nominal Persentase Kepemilikan/ Nominal Percentage of Ownership (%) Metode ekuitas PT Newmont Nusa Tenggara PT Darma Henwa Tbk PT Visi Multi Artha PT Artha Widya Persada 24,00 39,29 30,00 30,00 Total Nilai Penyertaan Awal/ Carrying Value at Beginning Balance Perubahan Selama Periode Berjalan/ Changes During the Period Bagian Rugi/ Equity in Net Penyesuaian/ Adjustment Loss Nilai Penyertaan Akhir/ Carrying Value at Ending Balance 1.029.972.245 200.775.912 27.574 27.574 - (20.010.380) (20.330.290) - 1.009.961.865 180.445.622 27.574 27.574 Equity method PT Newmont Nusa Tenggara PT Darma Henwa Tbk PT Visi Multi Artha PT Artha Widya Persada 1.230.803.305 - (40.340.670) 1.190.462.635 Total 2012 Nominal Persentase Kepemilikan/ Nominal Percentage of Ownership (%) Metode ekuitas PT Newmont Nusa Tenggara PT Darma Henwa Tbk PT Mitratama Perkasa PT Visi Multi Artha PT Artha Widya Persada 24,00 39,29 30,00 30,00 30,00 Total Nilai Penyertaan Awal/ Carrying Value at Beginning Balance Perubahan Selama Tahun Berjalan/ Changes During the Year Bagian Laba (Rugi)/ Equity in Net Penyesuaian/ Adjustment Income (Loss) Nilai Penyertaan Akhir/ Carrying Value at Ending Balance 1.045.091.187 217.390.026 20.655.363 27.574 27.574 (338.408) (26.105.354) - (15.118.942) (16.275.706) 5.449.991 - 1.029.972.245 200.775.912 27.574 27.574 Equity method PT Newmont Nusa Tenggara PT Darma Henwa Tbk PT Mitratama Perkasa PT Visi Multi Artha PT Artha Widya Persada 1.283.191.724 (26.443.762) (25.944.657) 1.230.803.305 Total Pada tanggal 31 Desember 2012, investasi di PT Mitratama Perkasa adalah nihil, sehubungan dengan pelepasan kepemilikan Perusahaan sebesar 30% di PTMP (Catatan 4c). As of December 31, 2012, the investment in PT Mitratama Perkasa has a nil balance, in relation to the Company’s sale of its 30% ownership interest in PTMP (Note 4c). Bagian atas laba (rugi) neto pada PT Newmont Nusa Tenggara, entitas asosiasi, terdiri dari: Equity in net income (loss) of PT Newmont Nusa Tenggara, an associate, consists of: 2013 2012 Bagian atas laba (rugi) neto Penyesuaian untuk biaya penyusutan dari aset tertentu yang dapat disusutkan berdasarkan nilai wajarnya pada tanggal perolehan (3.315.838) 1.575.600 (16.694.542) (16.694.542) Adjustment for depreciation of assets based fair values at acquisition date Neto (20.010.380) (15.118.942) Net 72 Equity in net income (loss) PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 15. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (Lanjutan) 15. INVESTMENTS IN ASSOCIATES (Continued) Tabel berikut berisi ringkasan informasi keuangan entitas asosiasi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (untuk total aset dan total liabilitas), dan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (untuk pendapatan dan laba/rugi neto): The following table summarizes the financial information of significant associates as of December 31, 2013 and 2012 (for total assets and total liabilities), and for the years ended December 31, 2013 and 2012 (for revenues and net income/loss): 2013 PT Newmont Nusa Tenggara Total aset Total liabilitas Pendapatan Laba (rugi) neto 2012 3.989.021.000 1.169.959.000 522.594.000 (13.816.000) PT Darma Henwa Tbk Total aset Total liabilitas Pendapatan Rugi neto 365.758.029 143.650.091 222.028.647 (51.744.184) 16. ASET TETAP DAN PROPERTI PERTAMBANGAN a. a. Rincian dan mutasi dari akun ini adalah sebagai berikut: Penambahan/ Additions PT Darma Henwa Tbk Total assets Total liabilities Revenues Net loss 439.475.800 165.903.424 334.997.337 (41.424.551) 16. FIXED ASSETS AND MINING PROPERTIES Aset Tetap Saldo 1 Januari/ Balance as of January 1, 2013 PT Newmont Nusa Tenggara Total assets Total liabilities Revenues Net income (loss) 3.667.003.000 834.125.000 666.791.000 6.565.000 Fixed Assets Details and movements of this account were as follows: Pengurangan/ Disposals Reklasifikasi/ Reclassifications Saldo 31 Desember/ Balance as of December 31, 2013 Selisih Kurs/ Translation Adjustments Harga perolehan Pemilikan langsung Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian 1.180.700.408 235.143.721 7.524.190 236.859.533 18.302.998 30.541.364 37.195 25.130.144 24.998.447 1.249.868 1.148.404 - 135.808.832 6.801.637 (25.133.687) (17.724) (272.896) (3.044.124) 1.309.796.067 270.963.958 6.412.981 233.811.866 Acquisition cost Direct ownership Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles Construction-in-progress Sub-total 1.660.227.852 74.011.701 27.396.719 117.476.782 (3.334.744) 1.820.984.872 Sub-total 299.179.763 708.387 Indirect ownership Leased assets Machinery and equipment Vehicles Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan Sub-total Total harga perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Sub-total Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan Sub-total Total akumulasi penyusutan Nilai Buku 348.927.678 813.350 67.728.867 71.622 176.585 (117.476.782) (117.476.782) 349.741.028 67.800.489 176.585 2.009.968.880 141.812.190 27.573.304 - (3.334.744) 299.888.150 Sub-total 2.120.873.022 Total acquisition cost 874.645.693 148.072.437 6.201.536 63.167.663 18.772.111 256.292 18.900.336 663.120 89.381 65.718.396 (308.908) - (16.805) 2.123 (45.731) 984.614.611 165.874.643 6.322.716 Accumulated depreciation Direct ownership Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles 1.028.919.666 82.196.066 19.652.837 65.409.488 (60.413) 1.156.811.970 Sub-total 103.704.047 362.613 Indirect ownership Leased assets Machinery and equipment Vehicles 92.699.756 349.873 76.413.779 116.792 104.052 (65.409.488) (65.409.488) 93.049.629 76.530.571 104.052 1.121.969.295 158.726.637 19.756.889 887.999.585 73 - (60.413) 104.066.660 Sub-total 1.260.878.630 Total accumulated depreciation 859.994.392 Carrying Value PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 16. ASET TETAP DAN PROPERTI PERTAMBANGAN (Lanjutan) 16. FIXED ASSETS AND MINING PROPERTIES (Continued) Balance as of January 1, 2012 Penambahan/ Additions Pengurangan/ Disposals Reklasifikasi/ Reclassifications Selisih Kurs/ Translation Adjustments Balance as of December 31, 2012 Harga perolehan Pemilikan langsung Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian 1.217.689.756 27.440.069 14.578.627 176.063.855 44.558.140 19.998.019 376.881 66.094.536 2.224.712 148.346 - (79.309.825) 187.706.101 (7.284.189) (5.298.858) (12.951) (468) 1.217 - 1.180.700.408 235.143.721 7.524.190 236.859.533 Sub-total 1.435.772.307 131.027.576 2.373.058 95.813.229 (12.202) 1.660.227.852 Sub-total 348.927.678 813.350 Indirect ownership Leased assets Machinery and equipment Vehicles Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan Sub-total Total harga perolehan 371.217.259 718.730 143.908.482 147.018 1.889.022 - (164.309.041) (52.398) 371.935.989 144.055.500 1.889.022 (164.361.439) 1.807.708.296 275.083.076 4.262.080 (68.548.210) (12.202) Acquisition cost Direct ownership Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles Construction-in-progress 349.741.028 Sub-total 2.009.968.880 Total acquisition cost Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan 866.058.420 18.287.552 7.214.209 60.722.247 15.719.303 1.906.987 1.500.297 - (50.625.462) 114.065.407 (2.923.999) (9.215) 175 4.339 874.645.693 148.072.437 6.201.536 Accumulated depreciation Direct ownership Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles Sub-total 891.560.181 78.348.537 1.500.297 60.515.946 (4.701) 1.028.919.666 Sub-total Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan 112.191.165 318.852 64.135.176 130.554 - (83.626.585) (99.533) - 92.699.756 349.873 Indirect ownership Leased assets Machinery and equipment Vehicles Sub-total 112.510.017 64.265.730 - (83.726.118) - 93.049.629 Sub-total 1.004.070.198 142.614.267 1.500.297 (23.210.172) 1.121.969.295 Total accumulated depreciation 887.999.585 Carrying Value Total akumulasi penyusutan Nilai Buku (4.701) 803.638.098 Saldo 1 Januari/ Balance as of January 1, 2011 Penambahan/ Additions Pengurangan/ Disposals Reklasifikasi/ Reclassifications Saldo 31 Desember/ Balance as of December 31, 2011 Selisih Kurs/ Translation Adjustments Harga perolehan Pemilikan langsung Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian 1.166.160.425 19.926.807 12.989.287 135.246.222 49.916.304 13.646.387 7.856.713 70.203.365 3.742.817 1.007.837 23.035 - 5.090.701 780.583 (23.157.620) 265.143 (5.905.871) (6.244.338) (6.228.112) 1.217.689.756 27.440.069 14.578.627 176.063.855 Sub-total 1.334.322.741 141.622.769 4.773.689 (17.286.336) (18.113.178) 1.435.772.307 Sub-total 371.217.259 718.730 Indirect ownership Leased assets Machinery and equipment Vehicles Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan Sub-total Total harga perolehan 292.501.749 529.751 58.225.506 188.979 3.759.270 - 17.286.336 - 293.031.500 58.414.485 3.759.270 17.286.336 1.627.354.241 200.037.254 8.532.959 - 6.962.938 (18.113.178) Acquisition cost Direct ownership Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles Construction-in-progress 371.935.989 Sub-total 1.807.708.296 Total acquisition cost Accumulated depreciation Direct ownership Machinery and equipment Office furniture and fixtures Vehicles Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan 804.867.556 8.106.003 8.087.198 67.483.995 9.228.036 - 3.571.776 60.033 16.927 - (2.721.355) 1.013.546 (856.062) 866.058.420 18.287.552 7.214.209 Sub-total 821.060.757 76.712.031 3.648.736 - (2.563.871) 891.560.181 Sub-total 112.191.165 318.852 Indirect ownership Leased assets Machinery and equipment Vehicles Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan Sub-total 67.818.115 210.686 45.882.788 108.166 2.396.157 - - 68.028.801 45.990.954 2.396.157 - Total akumulasi penyusutan 889.089.558 122.702.985 6.044.893 - Nilai Buku 738.264.683 74 886.419 886.419 (1.677.452) 112.510.017 Sub-total 1.004.070.198 Total accumulated depreciation 803.638.098 Carrying Value PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 16. ASET TETAP DAN PROPERTI PERTAMBANGAN (Lanjutan) 16. FIXED ASSETS AND MINING PROPERTIES (Continued) Sesuai dengan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), aset tetap yang tercatat dalam laporan keuangan PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin), entitas pengendalian bersama, merupakan milik Pemerintah Indonesia. KPC dan Arutmin mempunyai hak eksklusif untuk menggunakan aset tetap tersebut selama masa manfaat ekonomisnya atau sisa masa dalam PKP2B, mana yang lebih pendek (Catatan 50a). In accordance with the Coal Contract of Work (CCoW), fixed assets recorded in the financial statements of PT Kaltim Prima Coal (KPC) and PT Arutmin Indonesia (Arutmin), jointly controlled entities, remain the property of the Government of Indonesia, with KPC and Arutmin having an exclusive right to use the assets over their useful lives or the remaining term of the CCoW, whichever is shorter (Note 50a). Aset tetap dan persediaan Kelompok Usaha diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar USD2,312 miliar dan USD2,611 miliar pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko tersebut. Fixed assets, as well as inventories of the Group, were covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to USD2.312 billion and USD2.611 billion as of December 31, 2013 and 2012. Management believes that such insurance coverage is adequate to cover possible losses from such risks. KPC dan PT Fajar Bumi Sakti (FBS), Entitas Anak, telah mengadakan perjanjian sewa pembiayaan untuk beberapa alat berat yang digunakan untuk kegiatan operasional penambangan (Catatan 27). KPC and PT Fajar Bumi Sakti (FBS), a Subsidiary, have entered into finance lease agreements for various items of heavy equipment that are used for mining operations (Note 27). Beban penyusutan aset tetap dari Entitas Anak pada tahap eksplorasi dan pengembangan dikapitalisasi masing-masing sebesar USD1.271.958 dan USD2.548.246 untuk tahun yang berakhir pada tanggal tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. The depreciation expense for fixed assets of Subsidiaries under exploration and development stages that were capitalized amounted to USD1,271,958 and USD2,548,246 for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, beban penyusutan aset tetap FBS diklasifikasikan sebagai “Kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual” (Catatan 13). For the years ended December 31, 2013 and 2012, depreciation expenses for fixed assets of FBS were reclassified to “Disposal groups classified as held for sale” (Note 13). Pada tanggal 18 Januari 2013, aset tetap PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), Entitas Anak, dari Konblo dengan nilai buku sebesar USD7.598.385 telah dihapuskan sehubungan dengan dilusi kepemilikan di Konblo, sehingga Kelompok Usaha BRMS tidak lagi mengkonsolidasi Konblo (Catatan 4a). As of January 18, 2013, fixed assets of PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), Subsidiary, from Konblo with the net book value amounting to USD7,598,385 has been disposed due to the dilution of ownership interest in Konblo, therefore BRMS’ Group no longer consolidates Konblo (Notes 4a). Aset dalam penyelesaian terdiri dari kapitalisasi biaya yang berkaitan dengan aset tetap tertentu Kelompok Usaha yang belum siap untuk digunakan. Rincian atas akun ini adalah sebagai berikut: Construction-in-progress consists of costs capitalized in connection with the Group’s certain fixed assets that were not yet ready for their intended use. Details of this account were as follows: Aset dalam Penyelesaian yang Belum Selesai pada Tanggal Neraca Persentase Penyelesaian/ Percentage of Completion Akumulasi Biaya/ Accumulated Costs 166.741.988 67.069.878 Estimasi Tanggal Penyelesaian/ Estimated Completion Date Mesin dan peralatan Bangunan 5%-99% 10%-99% Manajemen berkeyakinan bahwa hambatan dalam penyelesaian penyelesaian. tidak terdapat aset dalam Management believes there are no obstacles on the completion of construction-in-progress. Jumlah tercatat bruto aset tetap yang telah disusutkan secara penuh dan masih digunakan adalah sebagai berikut: The gross carrying amounts of fully-depreciated fixed assets still being used were as follows: 75 2013-2014 2013 Construction-in-progress that Have Not Been Completed at Reporting Date Machinery and equipment Building PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 16. ASET TETAP DAN PROPERTI PERTAMBANGAN (Lanjutan) 16. FIXED ASSETS (Continued) 2013 Harga perolehan Akumulasi penyusutan Rincian penjualan/pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut: 233.900.122 (233.900.122) Gain on disposal Loss on retirement (93.627) (1.140.742) Loss on disposal/retirement - net b. Saldo akhir Properti Pertambangan - Neto Mining Properties The details of mining properties were as follows: 2013 Dikurangi: Akumulasi penyusutan Saldo awal Penambahan Pengurangan Selling price Carrying value (1.140.742) Rincian properti pertambangan adalah sebagai berikut: Total harga perolehan - 51.870 (145.497) Properti Pertambangan Harga perolehan PT Dairi Prima Mineral Dairi PT Pendopo Energi Batubara Sumatera PT Fajar Bumi Sakti Loa Ulung, Kutai Kertanegara PT Arutmin Indonesia Satui Senakin Asam Asam Batulicin Kintap PT Kaltim Prima Coal Sangatta Acquisition cost Accumulated depreciation 2012 83.141 (31.271) Rugi atas pelepasan/penjualan - neto b. PROPERTIES The details of disposal/retirement of fixed assets were as follows: 2013 Laba atas penjualan Rugi atas pelepasan MINING 2012 284.795.791 (284.795.791) Harga jual Nilai tercatat AND 2012 2011 90.169.956 87.054.727 82.704.071 Cost PT Dairi Prima Mineral Dairi PT Pendopo Energi Batubara Sumatera PT Fajar Bumi Sakti Loa Ulung, Kutai Kertanegara PT Arutmin Indonesia Satui Senakin Asam Asam Batulicin Kintap PT Kaltim Prima Coal Sangatta 1.127.472.655 1.078.805.525 961.809.375 Total costs 414.806.194 409.870.202 400.399.813 161.580.970 161.922.234 154.130.547 - - 14.239.552 187.184.636 153.153.394 106.936.754 6.950.069 6.690.682 156.332.714 146.805.715 104.213.044 7.510.949 5.095.940 84.826.870 170.609.568 50.238.531 4.660.423 - 214.095.084 70.492.515 (1.806.294) 114.519.333 109.252.765 (9.677.014) 282.781.305 214.095.084 114.519.333 844.691.351 864.710.441 847.290.042 Alokasi beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 108.505.182 20.265.564 (14.251.413) Less : Accumulated depreciation Beginning balance Additions Disposals Ending balance Mining Properties - Net Allocation of depreciation expense for the year ended December 31, 2013 and 2012 was as follows: 2013 2012 Beban pokok pendapatan (Catatan 40) Beban usaha (Catatan 41) 218.636.211 14.418.790 241.883.312 12.523.829 Sub-total Biaya pinjaman yang dikapitalisasi Reklasifikasi 233.055.001 1.271.958 (5.107.807) 254.407.141 2.548.246 (5.088.355) Neto 229.219.152 251.867.032 76 Cost of revenues (Note 40) Operating expenses (Note 41) Sub-total Capitalized borrowing cost Reclassification Net PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 16. ASET TETAP DAN PROPERTI PERTAMBANGAN (Lanjutan) 16. FIXED ASSETS (Continued) AND MINING PROPERTIES Pit Selatan di Senakin yang terdiri dari 480,860 hektar, dimana properti pertambangan yang terkait dengan 232.483 hektar awalnya dirilis untuk Thiess sebesar USD26.791.904 pada tanggal 31 Desember 2012 telah dihapuskan. Pit ini termasuk dalam AROAMS antara Arutmin dan Thiess. Pembebasan lahan di lokasi tambang menjadi semakin sulit, karena perlawanan nyata dari penduduk desa setempat yang terletak di dalam kaki pit yang akan direlokasi meskipun adanya insentif kompensasi, pengembangan alternatif pekerjaan baru dalam bentuk perkebunan karet dan penyediaan perumahan baru. Akibatnya, pembebasan lahan untuk Thiess di lokasi pertambangan menjadi lambat, sehingga pertambangan di lokasi menjadi tidak aktif pada pertengahan 2012. Arutmin kemudian memutuskan untuk menghentikan operasi dan menghapuskan biaya yang berkaitan dengan Pit Selatan. Pit Selatan at Senakin consisting of 480,860 hectares, of which mining properties relating to 232,483 hectares initially released to Thiess amounting to USD26,791,904 as of December 31, 2012 were written off. This pit was included in the AROAMS between Arutmin and Thiess. Land acquisition at the mining site became increasingly more difficult, due to the apparent resistance of local villagers located within the pit footprint to be relocated despite compensation incentives, development of new employment alternatives in the form of a rubber plantation and provision of new housing. Consequently, land release to Thiess at the site for mining slowed down, resulting in mining at the site becoming inactive in the middle of 2012. Arutmin then decided to discontinue the operation and write-off the costs related to Pit Selatan. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, manajemen tidak mengakui adanya penurunan nilai aset tetap dan properti pertambangan dan berkeyakinan bahwa jumlah terpulihkan aset tetap dan properti pertambangan lebih tinggi dari jumlah tercatat, kecuali untuk penghapusbukuan terkait properti pertambangan Arutmin pada bulan Desember 2012. As of December 31, 2013 and 2012, the management did not recognize any impairment on fixed assets and mining properties and believes that the recoverable amounts of fixed assets and the mining properties are higher than the carrying value, except for write-off of Arutmin’s mining properties in December 2012. Total biaya pinjaman utang bank dan obligasi yang dikapitalisasi sehubungan dengan aset dalam penyelesaian masing-masing sejumlah USD73.095.487 dan USD55.513.548 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Tingkat kapitalisasi adalah masing-masing 13,50% dan 15,04% pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Total capitalized borrowing costs of bank loans and bonds related to construction-in-progress amounted to USD73,095,487 and USD55,513,548 as of December 31, 2013 and 2012, respectively. The capitalization rates used were 13.50% and 15.04% as of December 31, 2013 and 2012, respectively. 17. ASET EKSPLORASI DAN EVALUASI 17. EXPLORATION AND EVALUATION ASSETS Rincian dan mutasi dari akun ini adalah sebagai berikut: Details and movements of this account were as follows: 2013 Entitas Anak/ Subsidiaries PT Gorontalo Minerals PT Citra Palu Minerals Konblo Bumi, Inc. Gallo Oil (Jersey) Ltd. PT Mitra Bisnis Harvest PT Buana Minera Harvest PT MBH Mining Resource PT Bintan Mineral Resources PT MBH Minera Resource PT Citra Jaya Nurcahya Total Lokasi/Location Block-I Tombolilato, Block-II Molotabu Poboya Mafa Cost, Kakata, Liberia Block-R2 Block-13 Banyuasin Ogan Komering Ulu Banyuasin Ogan Komering Ulu Banyuasin Ogan Komering Ulu Ogan Komering Ulu Lahat Saldo Awal/ Beginning Balance Akuisisi/ Acquisition Penambahan/ Additions Reklasifikasi/ Reclassification Saldo Akhir/ Ending Balance Pengurangan/ Disposal 34.945.524 - 9.298.453 - - 44.243.977 10.841.444 18.265.102 165.026.566 201.982.773 - 30.756.052 2.353.409 30.834.292 30.834.292 34.977.476 62.913.711 81.991.415 53.274.191 3.538.722 635.960 1.814.227 - - 18.265.102 - 14.380.166 165.662.526 203.797.000 30.756.052 2.353.409 30.834.292 30.834.292 34.977.476 62.913.711 81.991.415 53.274.191 431.061.409 327.934.838 15.287.362 - 18.265.102 756.018.507 77 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 17. ASET EKSPLORASI DAN EVALUASI (Lanjutan) 17. EXPLORATION AND EVALUATION ASSETS (Continued) 2012 Entitas Anak/ Subsidiaries Lokasi/Location Saldo Awal/ Beginning Balance Akuisisi/ Acquisition Penambahan/ Additions Reklasifikasi/ Reclassification Saldo Akhir/ Ending Balance Pengurangan/ Disposal Bumi Mauritania S.A. Spariat-Zednes, Tomagod Quest, Tomagod Sud, Makhama, Bababe 30.987.775 - 25.020.873 PT Gorontalo Minerals Block-I Tombolilato, Block-II Molotabu Poboya Mafa Cost, Kakata, Liberia Block-R2 Block-13 14.894.573 - 20.050.951 - - 34.945.524 5.870.025 12.888.451 164.107.371 198.714.607 - 4.971.419 5.376.651 919.195 3.268.166 - - 10.841.444 18.265.102 165.026.566 201.982.773 427.462.802 - 59.607.255 - 431.061.409 PT Citra Palu Minerals Konblo Bumi, Inc. Gallo Oil (Jersey) Ltd. Total (56.008.648) (56.008.648) - - Aset eksplorasi dan evaluasi atas Gallo merupakan biaya minyak dan gas bumi yang berkaitan dengan kegiatan eksplorasi di Yaman. Exploration and evaluation assets for Gallo represent costs of oil and gas properties in connection with the exploration activities in Yemen. Gallo dan Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Republik Yaman (MoMR) melakukan Perjanjian Bagi Hasil Produksi pada tanggal 25 Februari 1999. Gallo and the Ministry of Oil and Mineral Resources (MoMR) of the Republic of Yemen entered into a Production Sharing Agreement on February 25, 1999. Pada tanggal 16 Januari 2010, Gallo berhasil memperoleh perpanjangan izin eksplorasi tahap kedua di Blok 13 untuk empat puluh dua (42) bulan dari tanggal 14 November 2009 sampai dengan 13 Mei 2013. Pada tanggal 28 April 2013, Galllo diberikan tambahan perpanjangan izin untuk dua belas (12) bulan dari 14 Mei 2013 sampai dengan 13 Mei 2014. On January 16, 2010, Gallo was able to secure a permit to enter the second exploration phase in the PSA of Block 13 for forty-two (42) months from November 14, 2009 to May 13, 2013. On April 28, 2013, Gallo was granted an extra extension for twelve (12) months from May 14, 2013 to May 13, 2014. Pada tanggal 21 Maret 2012, Gallo diberikan tambahan perpanjangan izin eksplorasi tahap kedua di Blok R2 untuk dua belas (12) bulan dari tanggal 14 Februari 2012 sampai dengan 13 Februari 2013. Pada tanggal 28 April 2013, Gallo diberikan tambahan dan perpanjangan izin terakhir eksplorasi tahap kedua untuk dua belas (12) bulan dari 14 Februari 2013 sampai dengan 13 Februari 2014. On March 21, 2012, Gallo was granted an extra extension for the second exploration phase in the PSA of Block R2 for twelve (12) months from February 14, 2012 to February 13, 2013. On April 28, 2013, Gallo was granted an extra and last extension for the second exploration phase for twelve (12) months from February 14, 2013 to February 13, 2014. Pada tanggal 22 Desember 2013, Gallo mengajukan permohonan perpanjangan satu (1) tahun untuk Blok R2 dan dua (2) tahun untuk Blok 13. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, permohonan perpanjangan dari Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Republik Yaman masih dalam proses dan saat ini mengalami keterlambatan administrasi. Namun demikian, manajemen berkeyakinan bahwa mereka akan bisa mendapatkan persetujuan dari Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Republik Yaman, karena Perdana Menteri Yaman sudah menanggapi permintaan manajemen untuk mempercepat proses persetujuan. On December 22, 2013, Gallo applied for request for an extension of one (1) year for Block R2 and two (2) years for Block 13. As of the completion date of the consolidated financial statements, the application for extension from MoMR is still in process and currently experiencing administrative delay. However, management believes that they will be able to get the approvals from the MoMR despite the said delay, as the Yemen Prime Minister already responded to management’s request to speed up the approval process. 78 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 17. ASET EKSPLORASI DAN EVALUASI (Lanjutan) 17. EXPLORATION AND EVALUATION ASSETS (Continued) Sejak Januari 2011, Gallo telah menunda kegiatan operasinya untuk Blok R2 dan Blok 13 sehubungan dengan ketidaktersediaan jasa yang diperlukan untuk aktivitas eksplorasinya. Manajemen berkeyakinan bahwa situasi di Yaman saat ini hanya sementara. Pemulihan nilai tercatat aset tersebut tergantung pada penyelesaian situasi di Yaman, hasil aktivitas eksplorasi yang akan dilakukan di masa mendatang dan hasil dari persetujuan perpanjangan izin. Manajemen berkeyakinan bahwa situasi saat ini tidak akan memiliki dampak yang signifikan terhadap pemulihan jangka panjang aset minyak dan gas bumi milik Gallo. Since January 2011, Gallo has suspended its operations for Block R2 and Block 13 due to current unavailability of most of the services required for its exploration activities. The management believes that Yemen’s current situation is temporary. The recoverability of the carrying value of such assets is dependent on the outcome of this situation in Yemen, the results of the exploratory works to be carried out in the future and the results of the approval of extension permits. The management believes that the current situation will not have a significant impact on the longterm recoverability of Gallo’s oil and gas properties. Total biaya pinjaman utang bank dan obligasi yang dikapitalisasi sehubungan dengan biaya eksplorasi dan evaluasi yang ditangguhkan sejumlah USD22.797.642 dan USD16.975.772 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Tingkat kapitalisasi adalah masing-masing 13,50% dan 15,04% pada tahun 2013 dan 2012. Total capitalized borrowing costs of bank loans and bonds related to exploration and evaluation assets amounted to USD22,797,642 and USD16,975,772 as of December 31, 2013 and 2012, respectively. The capitalization rates used were 13.50% and 15.04% in 2013 and 2012, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2012, aset eksplorasi dan evaluasi Bumi Mauritania S.A./Tamagot Bumi S.A. diklasifikasikan sebagai “Kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual” (Catatan 13). As of December 31, 2012, exploration and evaluation assets from Bumi Mauritania S.A./Tamagot Bumi S.A. were reclassified to “Disposal group classified as held for sale” (Note 13). Pada tanggal 18 Januari 2013, aset eksplorasi dan evaluasi Konblo dihapuskan sehubungan dengan dilusi atas kepemilikan di Konblo (Catatan 4a). On January 18, 2013, Konblo's exploration and evaluation assets have been disposed due to the dilution of ownership interest in Konblo (Note 4a). 18. BIAYA PENGUPASAN TANGGUHAN 18. DEFERRED STRIPPING COSTS Pada bulan Oktober 2013, PT Kaltim Prima Coal (KPC), entitas pengendalian bersama, telah menerbitkan Laporan Pernyataan Cadangan baru tanggal 30 Maret 2013 yang disertifikasi oleh pihak ketiga. KPC telah mengubah long-term stripping ratios (LTSRs) atas pengoperasian lokasi tambangnya sesuai dengan Laporan Pernyataan Cadangan baru tersebut dan mempertimbangkan rencana penambangan sampai dengan berakhirnya Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara pada tahun 2022. In October 2013, PT Kaltim Prima Coal (KPC), a jointly controlled entity, has released its new Reserve Statement Report as of March 31, 2013 as certified by a third party. KPC changed the long-term stripping ratios (LTSRs) of the operating mine pits following the new Reserve Statement Report and considering the mine plan until the end of the Coal Contract of Work in 2022. Manajemen KPC menilai bahwa rasio pengupasan tanah aktual tidak secara signifikan lebih berbeda dari rasio pengupasan tanah yang diperkirakan. Untuk itu, saldo biaya pengupasan tanah ditangguhkan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah nihil. Management of KPC assessed that the actual stripping ratios were not significantly different than the planned stripping ratios. Thus, there was nil balance of deferred stripping costs as of December 31, 2013 and 2012. 79 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 18. BIAYA PENGUPASAN TANGGUHAN (Lanjutan) 18. DEFERRED STRIPPING COSTS (Continued) 2013 Rasio Aktual Pengupasan/ Actual Stripping Ratio PT Kaltim Prima Coal Bendili Bengalon Pit J Pelikan Melawan Kangguru Mustahil 15,38 10,94 11,98 9,63 11,09 7,39 7,67 2012 Rasio Pengupasan yang Direncanakan/ Planned Stripping Ratio 12,53 8,30 11,06 7,41 10,14 7,26 6,89 19. GOODWILL Rasio Aktual Pengupasan/ Actual Stripping Ratio 14,67 8,75 12,16 12,36 10,04 6,41 0,00 Rasio Pengupasan yang Direncanakan/ Planned Stripping Ratio 14,88 10,49 12,63 9,66 11,84 7,26 0,00 PT Kaltim Prima Coal Bendili Bengalon Pit J Pelikan Melawan Kangguru Mustahil 19. GOODWILL Akun ini merupakan selisih lebih biaya perolehan di atas nilai aset neto Entitas Anak. Saldo 1 Januari/ Balance as of January 1, 2013 This account represents the excess of acquisition cost over the net assets value of Subsidiaries. Penambahan/ Additions Reklasifikasi/ Reclassification Saldo 31 Desember/ Balance as of December 31, 2013 Harga Akumulasi amortisasi 458.365.358 150.088.242 - - 458.365.358 150.088.242 Cost Accumulated amortization Nilai Tercatat 308.277.116 - - 308.277.116 Carrying Value Saldo 1 Januari/ Balance as of January 1, 2012 Penambahan/ Additions Reklasifikasi/ Reclassification Saldo 31 Desember/ Balance as of December 31, 2012 Harga Akumulasi amortisasi 469.658.065 150.088.242 - (11.292.707) - 458.365.358 150.088.242 Cost Accumulated amortization Nilai Tercatat 319.569.823 - (11.292.707) 308.277.116 Carrying Value Perusahaan tidak mengamortisasi goodwill sejak tahun 2011 sehubungan dengan penerapan PSAK 22 (Revisi 2010) yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2011. Akumulasi amortisasi merupakan amortisasi goodwill sampai dengan tahun 2010. The Company did not amortize goodwill since 2011 in connection with the adoption of PSAK 22 (Revised 2010) which was effective on January 1, 2011. The accumulated amortization pertains the amortization of goodwill up to 2010. Pada tanggal 31 Desember 2013, manajemen berkeyakinan bahwa jumlah terpulihkan atas goodwill lebih tinggi dari jumlah tercatat. As of December 31, 2013, the management believes that the recoverable amount of goodwill is higher than its carrying value. 80 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 19. GOODWILL (Lanjutan) 19. GOODWILL (Continued) Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, goodwill yang diakui di Leap-Forward Resources Ltd. diklasifikasikan sebagai “Kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual” (Catatan 13). As of December 31, 2013 and 2012, goodwill recognized in Leap-Forward Resources Ltd. was reclassified to “Disposal groups classified as held for sale” (Note 13). 20. PIUTANG JANGKA PANJANG 20. LONG-TERM RECEIVABLES Akun ini terdiri dari: This account consists of: Catatan/ Notes Pihak ketiga - Dolar AS PT Bukit Mutiara (setelah dikurangi premi yang belum diamortisasi sebesar USD76.608.205 pada tanggal 31 Desember 2013, USD 100.668.346 pada tanggal 31 Desember 2012 Candice Investments Pte. Ltd. Total 2012 Third parties - US Dollar 50v Sub-total Pihak berelasi - Dolar AS (Catatan 45h) PT Citra Kusuma Perdana 2013 50w PT Bukit Mutiara (net of unamortized premium of USD 76,608,205 as of December 31, 2013 and USD100,668,346 as of December 31, 2012 Candice Investments Pte. Ltd. 358.418.198 66.699.724 308.594.986 60.569.167 425.117.922 369.164.153 Sub-total 15.894.016 8.805.936 Related party - US Dollar (Note 45h) PT Citra Kusuma Perdana 441.011.938 377.970.089 Total Pada tanggal 2 November 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bukit Mutiara (Bukit Mutiara) dimana Perusahaan setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman dengan jumlah pokok sebesar USD300 juta kepada Bukit Mutiara sehubungan dengan perjanjian pembelian dan pemesanan saham untuk mengakuisisi kepemilikan tidak langsung sebesar 90% di PT Berau Coal (“Perusahaan Batubara Target”) oleh Bukit Mutiara. On November 2, 2009, the Company entered into a loan agreement with PT Bukit Mutiara (Bukit Mutiara), wherein the Company agreed to grant a loan facility with the principal amount of up to USD300 million to Bukit Mutiara in connection with a share sale and subscription agreement, which Bukit Mutiara has negotiated in relation to the acquisition of an indirect 90% interest in PT Berau Coal (the “Coal Company Target”). Pinjaman ini tidak menggunakan jaminan dan akan dibayar kembali seluruhnya pada saat jatuh tempo yaitu tahun 2015. Tingkat suku bunga pinjaman adalah 12% per tahun dan jatuh tempo setiap triwulan. Berdasarkan perubahan perjanjian tanggal 27 Agustus 2012, bunga yang terutang sejak bulan Januari 2012 harus dibayar pada tanggal pelunasan terakhir. Ketika utang ini dibayar lunas, Bukit Mutiara harus membayar premi penebusan dengan internal rate of return sebesar 19% kepada Perusahaan. The loan is unsecured and shall be repaid in full upon its maturity in 2015. The interest rate of the loan is 12% per annum and is payable every quarter. Based on amendment agreement dated August 27, 2012, the interest accrued since January 2012 shall be paid on the final repayment date. When the loan is repaid in full, Bukit Mutiara must pay a redemption premium such that the Company receives an internal rate of return of 19%. Saldo pinjaman merupakan biaya perolehan diamortisasi dari fasilitas pinjaman tersebut di atas dan termasuk piutang atas tagihan biaya arranger dan pemasaran. The outstanding balance represents the amortized cost of loan facility and receivables related to arranger and marketing fees. 81 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 21. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 21. OTHER NON-CURRENT ASSETS Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2013 Pihak ketiga Biaya proyek pengembangan usaha Uang muka dan jaminan Biaya rehabilitasi untuk masa depan dari kontraktor Jaminan DHPB Lisensi Lain-lain (masing-masing di bawah USD5.000.000) Sub-total 2012 127.750.000 37.211.932 537.055.923 29.212.663 25.881.327 13.741.898 9.975.112 65.118.692 17.321.613 9.975.112 4.503.954 7.507.716 Third parties Business development project costs Advances and deposits Recoverable from contractors for future rehabilitation costs DHPB deposit License Others (each below USD5,000,000) 219.064.223 666.191.719 Sub-total Pihak berelasi Aset keuangan tersedia untuk dijual dijual (Catatan 45c) Piutang karyawan - bagian jangka panjang (Catatan 45a) 2.671.629 56.928 2.602.499 2.447.545 Related parties Available-for-sale financial assets financial assets (Note 45c) Employee receivables non-current portion (Note 45a) Sub-total 5.274.128 2.504.473 Sub-total 224.338.351 668.696.192 Total Total Biaya proyek pengembangan usaha merupakan dana Kelompok Usaha yang ditempatkan melalui perantara pihak ketiga tertentu untuk peluang pengembangan usaha. Dana ini telah diinvestasikan dalam berbagai proyek, dalam bentuk mulai dari pinjaman, termasuk hak untuk mengkonversi ke ekuitas, partisipasi pendanaan langsung di bidang pertambangan, dan usaha bisnis lainnya. Proyek-proyek ini akan dicatat secara terpisah dalam laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha ketika Perusahaan telah mengambil kepemilikan langsung atau tidak langsung. Business development project costs represent the Group’s funds placed with certain third-party intermediaries to pursue business development opportunities. These funds have been invested in various projects, in forms ranging from loans, including rights to convert to equity, direct funding participation in mining and other business ventures. These projects will be accounted for separately in the Group’s consolidated financial statements once the Company has taken on a direct or indirect ownership interest. Pada tanggal 2 Mei 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Penyelesaian dengan pihak ketiga dimana dana Perusahaan yang diinvestasikan akan diselesaikan melalui konversi menjadi kepemilikan atas konsesi batubara di Sumatera (“Proyek Batubara Sumatera”). Pada tanggal 31 Desember 2013, konsesi batubara tersebut telah diakuisisi (Catatan 4e). Dengan demikian, pengakuan pemulihan dari penurunan nilai aset sebelumnya sebesar USD31.305.000 telah diakui pada tahun 2013. On May 2, 2013, the Company entered into a Settlement Agreement with a third party that the Company’s funds invested will be settled by conversion into ownership interests in several coal concessions in Sumatera (“Sumatera Coal Project”). As of December 31, 2013, those coal concessions have been acquired (Note 4e). Accordingly, recovery from impairment previously recognized amounting to USD31,305,000 was recognized in 2013. Pada tanggal 24 September 2013, Perusahaan mengadakan Perjanjian Pengalihan Aset Bersyarat dengan pihak ketiga untuk mengalihakan dana Perusahaan menjadi kepemilikan atas konsesi batubara di Kalimantan Timur, yang membutuhkan pemenuhan kondisi tertentu sebagaimana tercantum dalam Perjanjian. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, pemenuhan kondisi tersebut masih dalam proses. On September 24, 2013, the Company entered into a Conditional Asset Transfer Agreement with third parties for the transfer of the Company’s fund into ownership interest in a coal concession in East Kalimantan that requires certain conditions as stated in the Agreement. As of the completion date of the consolidated financial statements, the settlements of those conditions are still in process. 82 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 21. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (Lanjutan) 21. OTHER NON-CURRENT ASSETS (Continued) Berdasarkan kemajuan dan status dari proyek tersebut, manajemen berkeyakinan tidak terdapat indikasi bahwa dana yang diinvestasikan tidak dapat dipulihkan. Oleh karena itu, tidak ada rugi penurunan nilai yang dicatat pada tanggal 31 Desember 2013. Based on the progress and status of those projects, management believes that there is no indication that the funds invested may not be recoverable. Accordingly, no impairment loss was recorded as of December 31, 2013. Uang muka dan jaminan terdiri dari uang muka kepada PT Daerah Maju Bersaing (DMB) yang merupakan dana talangan sejumlah USD4.000.000 berdasarkan Perjanjian Kerjasama dengan PT Multi Capital, Entitas Anak, pada tanggal 23 Juli 2009 sehubungan dengan pendirian PT Multi Daerah Bersaing (MDB), Entitas Anak, dan atas akuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara, entitas asosiasi. Advances and deposits include advances to PT Daerah Maju Bersaing (DMB) which represents bridging facility amounting to USD4,000,000 based on the Cooperation Agreement with PT Multi Capital, a Subsidiary, on July 23, 2009 related to the establishment of PT Multi Daerah Bersaing (MDB), a Subsidiary, and for the acquisition of shares in PT Newmont Nusa Tenggara, an associate. Berdasarkan persetujuan pemegang saham MDB, pada tanggal 4 Juli 2011, MDB telah setuju untuk memberikan dividen dibayar dimuka sebesar USD30.000.000 kepada DMB. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo dividen dibayar dimuka ini telah bertambah menjadi USD35.620.000. Dividen dibayar dimuka ini tanpa bunga dan akan diperhitungkan dengan pembayaran dividen yang akan dideklarasikan dan dibayarkan kemudian hari oleh MDB kepada DMB (pemegang sahamnya). Uang muka tersebut dicatat sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan” pada aset tidak lancar lainnya. Based on MDB shareholders’ meeting on July 4, 2011, MDB has agreed to render an advance dividend amounting to USD30,000,000 to DMB. As of December 31, 2013 advance dividend has increased to USD35,620,000. The advance dividend is non-interest bearing and will be accounted for against future dividend payments distributed by MDB to DMB (shareholder). The advance is recorded as part of “Advances and Deposits” in other non-current assets. Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan investasi di Konblo Bumi Inc., pihak berelasi, sebesar USD2.614.701, sehubungan dengan dilusi kepemilikan saham Lemington terhadap Konblo, yang mana telah berkurang menjadi sebesar 5% dari seluruh saham yang dikeluarkan dan telah disajikan sebagai aset keuangan aset keuangan tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Desember 2013 (Catatan 4a). Available-for-sale financial assets represent investment in Konblo Bumi Inc., a related party, amounting to USD2,614,701, in relation to the diluted share ownership of Lemington in Konblo, which has been reduced to 5% of the total issued shares and has been presented as available-for-sale financial assets as of December 31, 2013 (Note 4a). Tagihan kontraktor untuk biaya rehabilitasi di masa mendatang dibebankan kepada kontraktor untuk daerah yang telah ditambang dan belum direhabilitasi pada setiap akhir periode pelaporan (Catatan 28). Arutmin menghapusbukukan tagihan kepada Thiess untuk biaya rehabilitasi di masa mendatang sebesar USD26.443.282 pada tanggal 31 Desember 2013 sesuai dengan Akta Penyelesaian dan Penghentian (Catatan 51p). Recoverable from contractors for future rehabilitation costs represents chargeable to the contractors for the disturbed areas that remain non-rehabilitated at the end of each reporting period (Note 28). Arutmin wrote off recoverable from Thiess for future rehabilitation costs amounting to USD26,443,282 as of December 31, 2013 in line with the Deed of Settlement and Termination (Note 51p). 83 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 22. PINJAMAN JANGKA PENDEK 22. SHORT-TERM LOANS Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2013 Catatan/ Notes Pihak ketiga - Dolar AS Fasilitas Credit Suisse 2012 Fasilitas Castleford Investment Holdings Ltd. 2013 Saldo Pinjaman setelah Dikurangi Biaya Keuangan yang Belum Diamortisasi/ Loan Balance, Net of Unamortized Financing Cost Biaya Keuangan yang Belum Diamortisasi/ Unamortized Financing cost Pokok/ Principal 22e 116.560.775 - 116.560.775 22g 79.333.332 - 79.333.332 Third parties - US Dollar Credit Suisse Facility 2012 Castleford Investment Holdings Ltd. Facility 2013 195.894.107 - 195.894.107 Total Total 2012 Catatan/ Notes Pihak ketiga - Dolar AS Fasilitas Credit Suisse 2012 22e Biaya Keuangan yang Belum Diamortisasi/ Unamortized Financing cost Pokok/ Principal 100.000.000 Saldo Pinjaman setelah Dikurangi Biaya Keuangan yang Belum Diamortisasi/ Loan Balance, Net of Unamortized Financing Cost (1.306.533) Rincian pembayaran yang dilakukan pada year berjalan untuk masing-masing fasilitas pinjaman adalah sebagai berikut: 98.693.467 Third party - US Dollar Credit Suisse Facility 2012 The details of repayments made during the year for each loan facility were as follows: 2013 2012 Pihak ketiga - Dolar AS Fasilitas JPMorgan Chase Bank 2011 Fasilitas Barclays Bank 2011 Fasilitas Bank of America 2011 Fasilitas UBS AG 2011 Fasilitas UBS AG 2012 - 2 - 200.000.000 200.000.000 200.000.000 75.000.000 25.000.000 Third parties - US Dollar JPMorgan Chase Bank Facility 2011 Barclays Bank Facility 2011 Bank of America Facility 2011 UBS AG Facility 2011 UBS AG Facility 2012 - 2 Total - 700.000.000 Total 84 PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated) 22. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) 22. SHORT-TERM LOANS (Continued) a. b. Fasilitas JPMorgan Chase Bank 2011 a. JPMorgan Chase Bank Facility 2011 Pada tanggal 29 September 2011, Perusahaan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited, dan Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai “Original Guarantors”), JPMorgan Chase Bank, N.A., cabang Singapura (sebagai “Pemilik Dana”), dan Credit Suisse AG, cabang Singapura, (sebagai “Arranger, Facility Agent dan Security Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD200 juta. Pinjaman tersebut mempunyai suku bunga pinjaman sebesar 6% per tahun dan, jika Perusahaan melakukan perpanjangan, suku bunganya menjadi 9% per tahun dari tanggal jatuh tempo awal, yang jatuh pada bulan Maret 2012, ditambah LIBOR. On September 29, 2011, the Company (the “Borrower”) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Guarantors”), JPMorgan Chase Bank, N.A., Singapore branch, (the “Original Lender”) and Credit Suisse AG, Singapore branch, (the “Arranger, Facility Agent and Security Agent”) entered into a Credit Agreement, under which the Original Lender agreed to provide to the Company credit facility amounting to USD200 million. The loan has an interest rate of 6% per annum and, if the Company exercises the extension option, 9% per annum from the initial maturity date, which falls in March 2012, plus LIBOR. Hasil dari pinjaman ini digunakan untuk membayar biaya-biaya transaksi dan pembayaran Fasilitas Commitment A Perjanjian Pinjaman CFL (Catatan 30a). The proceeds of the loan were used for the payment of transaction expenses and repayment of Facility A Commitment of the CFL Loan Agreement (Note 30a). Pada tanggal 7 Februari 2012, Perusahaan telah melunasi pinjaman ini, menggunakan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari China Development Bank Corporation sebesar USD600 juta (Catatan 30l). On February 7, 2012, the Company has repaid the loan, which was refinanced by USD600 million loan facility from China Development Bank Corporation (Note 30l). Fasilitas Barclays Bank 2011 b. Barclays Bank Facility 2011 Pada tanggal 4 November 2011, Perusahaan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya (sebagai “Original Guarantors”), Lembaga Keuangan (sebagai “Pemilik Dana”), Barclays Capital (sebagai “Arranger”), Barclays Bank plc (sebagai “Facility Agent dan Security Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman talangan kepada Perusahaan sebesar USD200 juta yang difasilitasi oleh Barclays Bank plc untuk tujuan pelunasan Fasilitas A dari Pinjaman CFL dan/atau pinjaman talangan UBS. Pinjaman ini dikenakan suku bunga LIBOR ditambah 6% per tahun dan akan dibayarkan secara penuh pada saat tanggal jatuh tempo pada bulan Maret 2012. Perusahaan dapat memilih untuk memperpanjang tanggal jatuh tempo sampai dengan September 2012. Jumlah yang diperpanjang akan dikenakan suku bunga sebesar LIBOR ditambah 9%. On November 4, 2011, the Company (the “Borrower”) and its Subsidiaries (the “Original Guarantors”), Financial