Matakuliah Tahun : Pasar Uang Pasar Modal : 2009 PASAR MODAL DAN SURAT BERHARGA Pertemuan 8-10 Pengertian Pasar Modal • Pengertian umum : Pasar Modal merupakan pasar keuangan yang berguna untuk dana-dana jangka panjang. • Pengertian khusus : Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan juga perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, dan juga lembaga serta profesi penunjang yang berkaitan dengan efek ( UU No 8 tahun 1995 ) Definisi pasar modal • Pasar modal adalah sebuah tempat di mana modal disalurkan/perdagangkan antara pihak yang memiliki kelebihan modal (investor) dengan orang yang membutuhkan modal (issuer) untuk mengembangkan investasi. • Dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995, pasar modal didefinisikan sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek” Sejarah Pasar Modal Inonesia • • • • • • • • 14 Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda. 1914 – 1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I 1925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang dan Surabaya ditutup. 1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II 1952 : Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri kehakiman (Lukman Wiradinata) dan Menteri keuangan (Prof.DR. Sumitro Djojohadikusumo). Instrumen yang diperdagangkan: Obligasi Pemerintah RI (1950) 1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak aktif. 1956 – 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum. Bina Nusantara University 5 Sejarah Pasar Modal Indonesia ( Lanj) • • • • • 10 Agustus 1977 : Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama. 1977 – 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal. 1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia. 1988 – 1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat. 2 Juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer. Bina Nusantara University 6 Sejarah Pasar Modal Indonesia ( Lanj ) • • • • • • • • Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal. 16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya. 13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ. 22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems). 10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996. 1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya. 1996 : Hasan Zein Mahmud, Dirut BEJ yang merintis privatisasi BEJ, mengundurkan diri. Cyril Noerhadi menggantikan posisinya 2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia. Bina Nusantara University 7 Sejarah Pasar Modal Indonesia ( Lanj ) • • • 2000 : Indeks Syariah JII ditetapkan oleh keputusan bersama Dirut BEJ Ahmad daniri dan Dirut Danareksa Investment Managemen Iwan Pontjowinoto 2008 : Merger antara BEJ dan BES menjadi satu, Bursa Efek Indonesia. Erry Firmansyah, Dirut BEJ sejak 2002 dipercaya menjadi nakhoda pertamanya. 2008 : Indeks KOMPAS 100 diperkenalkan dan mulai berlaku INDEKS DI BEI 1. Indeks Individual, membandingkan harga pasar masing-masing saham dengan harga dasarnya. BEJ memberi indeks 100 ketika saham dijual pada pasar perdana dan berubah sesuai dengan perubahan pasar. 1. Indeks Harga Saham Sektoral Tiap saham dibagi ke dalam sektor-sektor yaitu sektor primer, sekunder dan tersier. Sektor primer ialah 1) pertanian dan 2) pertambangan Sektor sekunder ialah 1) industri dasar & kimia; 2) aneka industri dan 3) industri barang konsumsi Sektor Tersier ialah 1) properti & real estate; 2) transportasi dan infrastruktur; 3) keuangan dan 4) perdagangan, jasa dan investasi. Bina Nusantara INDEKS DI BEI (lanjutan) 1. Indeks LQ45 Menggunakan 45 saham yang pilihan berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan (feb dan Ags). Indeks ini dibuat utk menghindari masuknya saham “tidur” dalam perhitungan return. 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen perhitungan Merupakan indeks utama sebagai indikator perubahan harga saham. 1. Indeks Syariah atau Jakarta Islamic Indeks (JII) Komponen saham yang dimasukkan dalam perhitungan ialah saham dari perusahaan yang usahanya tidak bertentangan dengan syariah islam yaitu usaha yang tergolong perjudian, riba (bank konvensional termasuk disini), memproduksi/mendistribusi/memperdagangkan barang-barang dan jasa yang haram dan merusak moral. Bina Nusantara JAKARTA COMPOSITE INDEX (INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN) PERGERAKAN HARGA SAHAM YANG ADA DI BEI IHSG = Market value Basic value X 100 Market value = amount of the listed share x ending price Basic value = amount of the listed share x initial price Catatan : Basic date (hari dasar) ditetapkan tanggal 10 Agustus 1982, yaitu hari dimana IHSG = 100. Bina Nusantara Tujuan Transaksi • Tujuan transaksi: – Investasi, yaitu menanamkan modal dalam perusahaan untuk mendapatkan deviden. – Perdagangan, yaitu jual beli efek dengan tujuan untuk capital gain/capital loss, biasanya bersifat sekulatif – Likuiditas, yaitu untuk memenuhi kepentingan likuiditas Pengertian ( Con’t ) • Bursa efek ( stock exchange ) : suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan para penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun melalui wakil-wakilnya yang ada di dalam bursa efek tersebut. • Fungsi bursa efek : • - menjaga kontinuitas pasar • Menciptakan harga efek yang wajar melalui mekanisme permintaan & penawaran Pengertian ( lanjutan ) • Efek : yang dimaksudkan dengan efek adalah surat berharga, seperti surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham dan juga obligasi, tanda bukti hutang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif dan juga kontrak kegiatan berjangka atas efek. Instrumen Pasar Modal Instrumen pasar modal yang umum kita ketahui adalah terdiri dari : - Saham - Obligasi - Right - Berbagai Produk derivatif Intrumen ( Saham ) Saham : Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan yang sedang melakukan penawaran umum dalam bentuk nominal ataupun persentase tertentu. Selain itu saham juga merupakan suatu tanda penyertaan modal dalam suatu perseroan terbatas ( PT ). Pada intinya dapat dikatakan bahwa saham merupakan “ surat keterangan tanda turut serta dalam kepemilikan dalam sebuah perseroan “ saham . Ada beberapa jenis saham yang dikenal, dan jenis saham ini dapat dikelompokkan menjadi : 1. Saham berdasarkan besaran kapitalisasinya. Jenis saham ini dibagi tiga, yaitu saham berkapitalisasi besar, saham berkapitalisasi menengah dan saham berkapitalisasi kecil 2. Saham berdasarkan fundamentalnya. Saham jenis ini dikelompokkan dengan cara mengaitkan antara kondisi fundamental perusahaan dan juga situasi ekonomi yang sedang berlaku. Diantara contoh saham jenis ini adalah saham unggulan ( blue chips ), saham bertumbuh ( growth stocks ), saham siklikal dan saham bertahan serta saham spekulatif Saham ( Con’t ) • - Saham Kapitalisasi Besar ( Big Cap ) : merupakan kelompok saham dengan nilai kapitalisasi rata-rata diatas satu trilyun. Rata –rata saham dengan kapitalisasi besar juga merupakan saham “ blue chips “ • - Saham kapitalisasi menengah : merupakan saham dengan nilai kapitalisasi Rp 100 milyar- Rp 1 trilyun. Juga biasa disebut dengan saham “ baby blue chip “ • - Saham kapitalisasi kecil : saham dengan nilai kapitalisasi di bawah Rp 100 milyar, dan rata-rata merupakan saham “ tidur “ Bina Nusantara University 18 Saham ( lanjutan ) • 3. saham berdasarkan kepemilikan. Saham jenis ini dibagi menjadi dua, yaitu saham atas tunjuk dan juga saham atas nama. Saham atas unjuk adalah saham dimana nama pembeli saham tercantum di dalam sertifikat saham tersebut. Sedangkan saham atas nama menyatakan bahwa saham jenis ini memberikan hak kepada siapa saja yang memegang sertifikat saham ini dinyatakan sebagai pemilik saham serta secara hukum tidak memerlukan endorsement. Saham ( lanjutan ) • 4. Saham berdasarkan atas hak penagihan. Saham jenis ini dibagi menjadi dua, yaitu saham biasa dan saham preferen. Perbedaan saham biasa dan saham preferen • Saham Biasa : • 1. Dividen dibayarkan selama perusahaan memperoleh laba • 2. Memiliki hak suara ( one share one vote ) • 3. Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila perusahaan pailit dilakukan setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi Saham ( lanjutan ) • Saham Preferen : • 1. Memiliki hak terlebih dahulu dalam memperoleh dividen • 2. Pemegang saham preferen Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan • 3. Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham lebih dahulu setelah kreditur bila perusahaan pailit • 4. kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian laba perusahaan disamping penghasilan yang diterima dengan tetap Obligasi • Obligasi merupakan instrumen pasar modal yang berupa bukti hutang dari pihak emiten yang dijamin oleh pihak penanggung yang mengandung janji pembayaran bunga ataupun janji lainnya serta pelunasan pokok pinjaman yang dilakukan pada saat jatuh tempo. • Obligasi merupakan instrumen pasar modal yang digunakan sebagai sarana investasi untuk masa jangka panjang. Beberapa jenis Obligasi • • • Obligasi bunga tetap : Obligasi yang memberikan bunga berdasarkan bunga tetap sampai dengan masa jatuh tempo pelunasannya Obligasi bunga mengambang : Pembayaran bunganya tidak tetap dan disesuaikan dengan tingkat bunga pasar secara berkala Obligasi tanpa bunga : Obligasi yang tidak memberikan bunga secara berkala kepada pemilik • • • • Obligasi perpetual : Obligasi yang tidak memiliki jatuh tempo dan pembayaran bunganya dilakukan secara periodik selama perusahaan tetap beroperasi Obligasi konversi : Obligasi yang disertai dengan hak untuk dikonversi dengan saaham perusahaan penerbit dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan syarat pinjaman. Obligasi dengan warrant : penerbitan obligasi yang disertai dengan warrant yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk dapat membeli sejumlah tertentu saham penerbit obligasi dengan harga yang telah ditentukan Eurobond : Obligasi yang diterbitkan dalam mata uang suatu negara, akan tetapi diperdagangkan di luar negara yang meminjam atau menerbitkan obligasi tersebut. Beberapa Jenis Obligasi ( lanjutan ) • Government Bond : Obligasi jenis ini merupakan obligasi yang diterbitkan oleh pihak pemerintah pusat di suatu negara dengan tujuan untuk kepentingan pemerintah dan atau skala nasional. • Municipal Bond : Merupakan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah dalam rangka pengembangan proyek fasilitas umum di wilayah daerah tersebut. • Corporate Bond : merupakan jenis obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan swasta ataupun komersial dalam rangka untuk mendukung kegiatan bisnis/usaha yang dilakukannya Jenis Obligasi di Bursa Efek Indonesia : • . 1. Corporate Bonds : obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta. • 2. Government Bonds : obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah. • 3. Retail Bonds : obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai nominal yang kecil, baik corporate bonds maupun government bonds. • Bina Nusantara University 25 Karakteristik Obligasi • • • • 1. Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo. 2. Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah setiap 3 atau 6 bulanan) Kupon obligasi dinyatakan dalam annual prosentase. 3. Jatuh Tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi yang dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga memilki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. 4. Penerbit / Emiten (Issuer) Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi Obligasi Ritel. Mengukur resiko / kemungkinan dari penerbit obigasi tidak dapat melakukan pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu (disebut default risk) dapat dilihat dari peringkat (rating) obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic Indonesia. • Bina Nusantara University 26 Obligasi Syariah • Pendahuluan : Pada awalnya terjadi perdebatan hangat di kalangan pelaku ekonomi, baik syariah maupun konvensional . Sebagian berpendapat bahwa obligasi merupakan instrumen yang sangat dekat dengan konsep bunga ( riba ) sehingga tidak bisa “ disyariahkan “ . Akan tetapi belajar dari berhasil diterbitkannya Cagamas Mudharabah Bonds oleh pemerintah Malaysia pada tahun 1994, maka obligasi syariah di Indonesia lahir pertama kali pada tahun 2002 Obligasi Syariah ( Lanj ) • Penerbitan obligasi syariah di tanah air diawali dengan terbitnya fatwa DSN No 32/DSN-MUI/IX/2002 yang menyatakan bahwa “ obligasi syariah merupakan surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan oleh para emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil/margin/fee serta membayar kembali dana obligasi saat jatuh tempo “ Obligasi Syariah ( Lanj ) • Beberapa persyaratan dalam penerbitan obligasi syariah adalah : • 1. Aktivitas bisnis emiten haruslah tidak melanggar kaidah syariah Islam • 2. Memenuhi syarat dalam peringkat investasi, antara lain memiliki fundamental usaha yang kuat, memiliki kinerja keuangan yang baik dan memiliki citra yang baik di mata masyarakat. • 3. Akan semakin baik bila emiten obligasi syariah termasuk dalam komponen Jakarta Islamic Index Obligasi Syariah ( Lanj ) • Beberapa perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah adalah : • 1. PT INDOSAT Tbk ( Obligasi Mudharabah ) • 2. PT Berlian laju Tanker Tbk • 3. PT Bank Syariah Mandiri • 4. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk • 5. PT Perkebunan Nusantara VI • 6. PT Matahari Putra Prima Tbk ( Obligasi Ijarah) • 7. PT Citra Sari Makmur ( Obligasi ijarah) • 8. PT Humpuss Intermoda ( Obligasi Ijarah ) Right Issue & Produk Derivatif lainnya • Right merupakan sarana investasi di dalam pasar modal yang merupakan turunan dari saham. Right issue merupakan hak bagi para investor untuk membeli saham baru yang dikeluarkan oleh pihak emiten. Right biasa juga dinyatakan dengan nama HMETD ( Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu ). • Contoh : Right saham dengan perbandingan 1: 3 adalah setiap 1 saham lama berhak memperoleh 3 saham baru. REKSA DANA Definisi (UU Pasar Modal No.8/1995) Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi Investasi jangka panjang Dikenal sebagai Unit Trust, Mutual Fund atau Investment Fund BENTUK REKSA DANA Perseroan ( Corporate Type ) Penerbit RD menghimpun dana dengan menjual saham untuk selanjutnya dana dari hasil penjualan saham tsb diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal maupun di pasar uang. Kontrak Investasi Kolektif ( KIK ) Kontrak antara Manajer Investasi (MI) dengan Bank Kustodian (BK) yang mengikat pemegang Unit Penyertaan, dimana MI diberi wewenang utk mengelola portofolio investasi kolektif dan BK diberi wewenang utk melaksanakan penitipan kolektif. SIFAT REKSA DANA TERTUTUP (Close – End Fund) adalah RD yang tidak dapat membeli kembali saham-saham yang telah dijual kepada investor/pemodal. Apabila pemilik saham hendak menjual sahamnya, maka harus dilakukan melalui Bursa Efek tempat RD tsb dicatatkan. TERBUKA (Open End Fund) adalah RD yang menawarkan dan membeli kembali saham-sahamnya dari pemodal sampai jumlah modal yang sudah dikeluarkan. JENIS-JENIS REKSADANA Reksa Dana Berpendapatan Tetap (Fixed Income Fund) RD yang berinvestasi pada instrumen fixed income yang berkualitas baik seperti Sertifikat Deposito, Obligasi, dan Commercial Paper. Reksa Dana Saham (Equity Fund) RD yang menginvestasikan dananya pada saham-saham yang tercatat di bursa. Reksa Dana Campuran (Balance Fund) RD yang mengalokasikan dananya di instrumen fixed income dan saham dengan komposisi tertentu Reksa Dana Pasar Uang KEUNGGULAN REKSA DANA 1. Dikelola oleh Manajer Investasi yg professional 2. Risiko relatif rendah karena terdiversifikasi 3. Cocok untuk pemodal pemula, yang tidak terlalu menguasai teknik-teknik portofolio 4. Cocok untuk investor dengan kemampuan finansial yang tidak terlalu besar 5. Secara relatif, biaya rendah MEKANISME KEGIATAN REKSA DANA (Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif) BAPEPAM Efektif INVESTOR Penawaran Umum/ penjualan terus menerus Permintaan redemption Menempatkan uang tunai 1% Pembayaran atas pembelian Pembayaran pelunasan (redemption) Mengawasi Mengajukan Pernyataan Pendaftaran Instruksi Jual/Beli MANAJER INVESTASI PERANTARA PEDAGANG EFEK Konfirmasi Kontrak memuat: • Hak dan Kewajiban MI • Hak dan Kewajiban BK • Hak dan Kewajiban Investor BANK KUSTODIAN Melaksanakan Instruksi Jual/Beli PASAR MODAL PASAR UANG Reksadana Syariah : Landasan hukumnya • Pengembangan reksadana syariah di Indonesia pertama kali adalah dengan diselenggarakannya loka karya MUI dan BMI pada tanggal 29-30 Juli 1997. Dalam loka karya tersebut dikatakan bahwa prinsip yang utama dalam muamalah adalah bahwa semua hal boleh dilakukan selama tidak ada dalil yang melarangnya. Mengapa Perlu Ada Reksadana Syariah ? • Karena : • 1. dalam reksadana konvensional masih terdapat hal-hal yang bertentangan dari segi syariah, baik dalam hal akad, investasi maupun pembagian keuntungan • 2. Investasi hanya dapat dilakukan dalam instrumen investasi yang sesuai dengan syariah, seperti saham yang sudah melalui proses penawaran umum Mengapa ( Lanj ) 3. Reksadana Syariah tidak boleh diinvestasikan kepada instrumen investasi yang berasal dari emiten yang pembiayannya sangat bergantung dari hutang dan pada intinya sangat bergantung pada konsep ribawi. 4. Mekanisme operasional reksadana syariah terdiri dari akad wakalah antara manajer investasi dan pemodal serta mudarabah antara manajer investasi dan investor. Proses Investasi Reksa Dana Syariah Dewan Pengawas Syariah Fatwa Ulama Persetujuan atas Efek-Efek yang sesuai dengan Syariah Komite Investasi Kebijakan Alokasi Aset Tim Investasi Portofolio Saham A Saham B Instrumen Mudharabah X Instrumen Mudharabah Y Kategori Pasar • Di dalam pasar modal proses perdagangan efek melalui tahapan pasar perdana kemudian pasar sekunder. – Pasar perdana adalah penjualan perdana saham dan obligasi oleh emiten kepada para investor, biasanya melalui pihak perantara dengan cara lelang. Dalam pasar perdana ini emiten memperoleh dana yang dibutuhkan. – Pasar sekunder adalah pasar yang terjadi setelah pasar perdana. Investor menjual kembali saham dan obligasi kepada investor lainnya dg tujuan mencari capital gain maupun menghindari capital loss. Perdagangan di pasar sekunder inilah yang secara reguler terjadi di bursa efek setiap harinya. Pelaku & Pihak Yang Berkepentingan • 1. Emiten Emiten adalah badan usaha (perseroan terbatas) yang menerbitkan saham untuk menambah modal atau menerbitkan obligasi untuk mendapatkan pinjaman kepada para investor di Bursa Efek. 2. Perantara Emisi i – a. Penjamin Emisi Penjamin emisi adalah perantara yang menjamin penjualan emisi, sehingga apabila dari emisi wajib membeli (setidak-tidaknya sementara waktu sebelum laku) agar kebutuhan dana yang diperlukan emiten terpenuhi sesuai rencana. – b. Akuntan Publik Akuntan publik berfungsi untuk memeriksa kondisi keuangan emiten dan memberikan pendapat apakah laporan keuangan yang telah dikeluarkan emiten wajar atau tidak. – c. Perusahaan Penilai Perusahaan Penilai berfungsi untuk memberikan penilaian terhadap emiten, apakah nilai aktiva emiten sudah wajar atau tidak. Pelaku & Pihak Yang Berkepentingan • 3. Badan Pelaksana Pasar Modal Badan Pelaksana Pasar Modal adalah badan yang mengatur dan mengawasi jalannya pasar modal, termasuk mencoret emiten (delisting) dari lantai bursa, memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang melanggar peraturan pasar modal. Di Indonesia Badan Pelaksana Pasar Modal adalah Bapepam • 4. Bursa Efek Bursa Efek merupakan tempat diselenggarakannya kegiatan perdagangan efek pasar modal yang didirikan oleh suatu badan usaha. Di Indonesia terdapat dua Bursa Efek, yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang dikelola PT Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (BES) yang dikelola oleh PT Bursa Efek Surabaya. Pelaku & Pihak Yang Berkepentingan • 5. Perantara Perdagangan Efek Efek yang diperdagangkan dalam bursa hanya boleh ditransaksikan melaui perantara, yaitu makelar (broker) dan komisioner. a. Makelar adalah pihak yang melakukan pembelian dan penjualan efek untuk kepentingan orang lain dengan memperoleh imbalan. b. Komisioner adalah pihak yang melakukan pembelian dan penjualan efek untuk kepentingan sendiri atau orang lain dengan memperoleh imbalan. • 6. Investor • Investor adalah pihak yang menanamkan modalnya dalam bentuk efek di bursa dengan membeli atau menjual kembali efek tersebut Efficient Capital Markets (EMH) Pasar modal yang efisien merupakan satu kondisi salah satu di mana harga saham secara penuh merefleksikan informasi yang tersedia. EMH memiliki implikasi bagi investor dan perusahaan. Karena informasi direfleksikan pada harga sekuritas dengan cepat, mengetahui informasi ketika diumumkan menjadi tidak ada keuntungannya Perusahaan harus mengharapkan akan menerima nilai yang wajar dari sekuritas yang dijual. Perusahaan tidak dapat memperoleh keuntungan dari fooling investors di pasar yang efisien ( Sumber : Peni Sawitri, MM ) Reaction of Stock Price to New Information in Efficient and Inefficient Markets Stock Price Over reaksi terhadap “good news” dengan reversion Response yang terlambat terhadap“good news” Efficient market respon terhadap “good news” -30 -20 -10 0 +10 +20 Hari sebelum (-) dan sesudah(+) pengumuman +30 Jenis-jenis Efisiensi • Weak Form – Harga sekuritas merefleksikan seluruh informasi yang diperoleh dari past prices and volume. • Semi-Strong Form – Harga sekuritas merefleksikan seluruh informasi yang tersedia secara publik. • Strong Form – Harga sekuritas merefleksikan seluruh informasi-public and private. ( Sumber : Peni Sawitri, MM ) Weak Form Market Efficiency • Harga sekuritas merefleksikan seluruh informasi yang diperoleh dari past prices and volume. • Jika bentuk ini terjadi, maka analisis teknis tidak ada nilainya. • Kadang bentuk weak-form efficiency direprentasikan sebagai: – Pt = Pt-1 + Expected return + random error t • Karena harga saham hanya respon terhadap informasi baru, yang datang secara random, harga saham dikatakan mengikuti random walk( Sumber : Peni Sawitri, MM ) Semi-Strong Form Market Efficiency • Harga sekuritas merefleksikan seluruh informasi yang tersedia di publik. • Informasi yang tersedia di publik termasuk: – Informasi historical price dan volume – Laporan keuangan yang dipublikasi – Informasi yang ada di laporan tahunan. Strong Form Market Efficiency • Harga sekuritas merefleksikan seluruh informasipublic and private. • Bentuk efisiensi ini termasuk weak and semistrong form efficiency. • Bentuk Strong form efficiency dikatakan bahwa setiap yang berkaitan dengan saham dan diketahui oleh setidaknya satu investor telah dimasukan ke dalam harga saham ( Sumber : Peni Sawitri, MM ) The Risks and Rewards of Investing RISKS of Investing! LG 1 Business Financial Market Purchasing Power Interest Rate Liquidity Event Risks and Rewards of Investing Business Risk • The degree of uncertainty around the firm’s earnings and debt service ability caused by: LG 1 – Industry factors – Economic factors – Management factors Risks and Rewards of Investing Financial Risk LG 1 • The additional degree of uncertainty around the firm’s earnings caused by the amount of debt the firm uses to finance its operations in proportion to the amount of equity. – The higher the use of debt – the greater the financial risk – Too much use of debt contributes to a greater probability of bankruptcy Risks and Rewards of Investing Market Risk LG 1 • The financial markets attract investor attention and the markets as a whole can suffer price volatility due to changing perceptions of the market participants. • Market risks may be driven by changes in: – – – – Political factors Economic factors Social conditions Investor tastes and preferences Risks and Rewards of Investing LG 1 Purchasing Power Risk • Refers to the loss of the purchasing power of your currency due to inflation in the prices of goods and services. • Some investments have values that tend to move with the general level of prices in the economy (stocks and real estate) and therefore provide some relief from purchasing power risk. • Fixed income investments (like bonds and preferred stock) are negatively affected by rising inflation. Insider Trading • Suad Husnan : Insider trading is “ illegal use of non public information about a company to make profitable securities transaction “ . • Roger E Mainer : “ insider trading is buying or selling of stock by person who have access to information affecting the value of the stock has not yet been revealed to the public “ • Najib A Gisymar : Merupakan praktek dimana orang dalam melakukan transaksi sekuritas dengan menggunakan informasi eksklusif yang mereka miliki yang belum tersedia bagi masyarakat Sumber : Heykal, Mohamad, Analisa Insider Trading Sebagai Pelanggaran Atas Prinsip Keterbukaan Dalam Pasar Mod ( 2000 ) Bina Nusantara University 57 Insider Trading ( Lanj ) • Pasal 95 UU Pasar Modal ( UU No 8 Tahun 1995 ) menyatakan bahwa yang termasuk sebagai orang dalam adalah : • 1. Komisaris, direktur atau pegawai emiten dan juga perusahaan publik • 2. Pemegang saham utama emiten • 3. Orang yang karena profesinya atau kedudukannya atau karena hubungan usaha dengan emiten memungkinkan memperoleh informasi orang dalam • 4. Pihak yang dalam waktu 6 bulan terakhir tidak menjadi salah satu pihak di atas • Sumber : Heykal, Mohamad ( 2000 ) Bina Nusantara University 58 Teori Tentang Insider Trading • 1. Disclose /abstain theory : orang dalam dapat memilih untuk memberikan informasi kepada pihak pialang atau investor atau juga tidak memberikan informasi, namun juga tidak boleh melakukan perdagangan atau tidak memberikan rekomendasi kepada pihak lain untuk melakukan transaksi tersebut. • 2. Fiduciary duty theory : seseorang yang memperoler fiduciary informasi orang dalam dan yang bersangkutan tidak melanggar fiduciary duty-nya, maka yang bersangkutan tetap boleh melakukan perdagangan Bina Nusantara University 59 Teori Insider Trading ( Lanj ) • 3. Misappropration theory, yaitu teori mengenai transaksi yang dilakukan oleh orang luar perusahaan secara tidak sengaja dan berdasarkan informasi yang belum tersedia bagi masyarakat • 4. Fairness theory: menyatakan bahwa pasar modal harus berada pada tingkat dimana setiap partisipan memiliki akses terhadap informasi • 5. Market Integrity theory : menyatakan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal dapat dirusak oleh insider trading yang akan membuat investor enggan menanamkan dananya Bina Nusantara University 60 Dampak Negatif • - Dapat terjadi harga yang terbentuk karena pasar modal tidak efisien • - Ada perlakuan yang tidak adil di antara pelaku pasar • - dapat berdampak negatif bagi emiten • - dapat menyebabkan kerugian bagi investor karena membeli efek pada harga mahal dan lalu menjualnya kembali pada harga murah Bina Nusantara University 61 SELAMAT BELAJAR JADIKAN MATERI INI SEBAGAI PANDUAN SAJA. ANDA HARUS MEMBACA BUKU UNTUK MEMAHAMINYA Bina Nusantara University 62