How is insomnia diagnosed?

advertisement
ACADEMIC PAPER
BERDASARKAN KETIDAKTAHUAN
Di ajukansebagaitugasmatakuliah TIK
DosenPengampu :Prof. DR. Gunawan, M.Pd.
DisusunOleh :
Nama
: Hermin Ningsih
NIM
: 2012002102
Jurusan
: PendidikanBahasaInggris
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Insomnia adalah adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur
atau mempertahankan tidur—walaupun ada kesempatan untuk itu. Biasanya insomnia
disebabkan oleh gangguan di dalam waktu dan mekanisme tidur dan perilaku yang tidak sehat
(seperti tidak teratur jam tidur, seringnya begadang dan penggunaan kafein).
Insomnia adalah sebagian dari gangguan tidur, tetapi keluhan ini adalah keluhan yang
paling sering dari gangguan tidur. Beberapa masalah tidur antara lain insomnia, narcolepsy,
hypersomnia dan apnea.
Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan
psikologis. Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis akan diperlukan. Salah satu terapi
psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi kognitif. Dalam terapi tersebut,
seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur dan menghilangkan asumsi yang
kontra-produktif mengenai tidur.
Banyak penderita insomnia tergantung pada obat tidur dan zat penenang lainnya untuk
bisa beristirahat. Semua obat sedatif memiliki potensi untuk menyebabkan ketergantungan
psikologis berupa anggapan bahwa mereka tidak dapat tidur tanpa obat tersebut.
B. RumusanMasalah
Dari permasalahan yang penulis angkat, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. susah tidur (sleep onset insomnia),
2. selalu terbangun di tengah malam (sleep maintenance insomnia),
3. selalu bangun jauh lebih cepat dari yang diinginkan (early awakening insomnia).
C. TujuanPenulisan
Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas matakuliah TIK dan untuk meningkatkan
pengetahuan penulis dalam memahami ketidak tahuan tentang insomnia.
BAB II PEMBAHASAN
Insomnia, from the Latin "in" (not) and "somnus" (sleep), is a condition characterized by difficulty falling
asleep and remaining asleep. It includes a broad spectrum of sleep disorders, from lack of quantity of
sleep to lack of quality of sleep. Insomnia is often separated into three types. Transient insomnia occurs
when symptoms last from a few days to a few weeks. Acute or short-term insomnia is when symptoms
last for several weeks. Chronic insomnia is characterized by insomnia that lasts for months and years.
Insomnia can affect all age groups and is more common in adult women than adult men. The condition
can lead to poor performance at work or school, obesity, depression, anxiety, poor immune system
function, reduced reaction time, and an increased risk and severity of long-term disease.
What causes insomnia?
Insomnia can be caused by physical factors as well as psychological factors. There is often an
underlying medical condition that causes chronic insomnia, while transient insomnia may be due
to a recent event or occurrence. Causes of insomnia include:






Drugs, alcohol, and medicines: caffeine, nicotine, alcohol, stimulants, antidepressants,
heart and blood pressure medications, allergy medicines, decongestants, weight-loss
medicines, antihistamines, cocaine, ephedrine, amphetamines, methamphetamine,
fluoroquinolone antibiotic drugs
Disruptions in circadian rhythm: jet lag, job shift changes, high altitudes, noisiness,
hotness or coldness
Psychological issues: stress, anxiety, depression, mania, schizophrenia
Medical conditions: brain lesions and tumors, stroke, chronic pain, chronic fatigue
syndrome, congestive heart failure, angina, acid-reflux disease (GERD), chronic
obstructive pulmonary disease, asthma, sleep apnea, Parkinson's and Alzheimer's
diseases, hyperthyroidism, arthritis
Hormones: estrogen, hormone shifts during menstruation
Other factors: sleeping next to a snoring partner, parasites, genetic conditions,
overactive mind, preganancy
Who gets insomnia?
Some people are more likely to suffer from insomnia than others. These include:







Travelers
Shift workers with frequent changes in shifts
The elderly
Drug users
Adolescent or young adult students
Pregnant women
Menopausal women

Those with mental health disorders
What are the symptoms of insomnia?
Insomnia itself may be a symptom of an underlying medical condition. However, there are
several signs and symptoms that are associated with insomnia.












Difficulty falling asleep at night
Awakening during the night
Awakening earlier than desired
Still feeling tired after a night's sleep
Daytime fatigue or sleepiness
Irritability, depression or anxiety
Poor concentration and focus
Being uncoordinated, an increase in errors or accidents
Tension headaches
Difficulty socializing
Gastrointestinal symptoms
Worrying about sleeping
How is insomnia diagnosed?
A sleep specialist usually will begin a diagnostic session by asking a battery of questions about
your medical history and sleep patterns. A physical exam my be conducted to look for conditions
that may be causing insomnia. Similarly, physicians may screen for psychiatric disorders and
drug and alcohol use. It is not uncommon for a sleep specialist to request that you keep a
sleeping diary.
How is insomnia treated?
Some types of insomnia resolve themselves when the underlying cause is removed or wears off.
In general, treating insomnia focuses on determining the cause of the sleeping problems. Once
identified, this underlying cause can be properly treated or corrected. In addition to treating the
underlying cause of insomnia, both medical and non-pharmacological (behavioral) treatments
may be employed as adjuvant therapies.
Non-pharmacological apparaches to treating insomnia include:


Improving "sleep hygiene" - don't over- or under-sleep, exercise daily, don't force
sleep, try to maintain a regular sleep schedule, avoid caffeine at night, do not smoke, do
not go to bed hungry, make sure the environment is comfortable
Using relaxation techniques - such as meditation and muscle relaxation
Cognitive therapy - one-on-one counseling or group therapy


Stimulus control therapy - only go to bed when sleepy, refrain from TV, reading,
eating, or worrying in bed, set an alarm for the same time every morning (even
weekends), avoid long daytime naps
Sleep restriction - decrease the time spent in bed and partially deprive your body of
sleep so you are more tired the next night.
Medical treatments for insomnia include:


Prescription sleeping pills (often benzodiazepines)
Antidepressants
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Insomnia adalah gangguan pada tubuh yang menyebabkan kita sulit tidur, bangun pada
malam hari, atau bangun terlalu pagi. Akibat kita akan menjadi kurang tidur, kita akan merasa
lelah dan susah berkonsentrasi pada keesokan harinya.
Ada dua jenis insomnia. Pertama, primary insomnia, disebabkan oleh sesuatu yang tidak
berhubungan dengan kondisi kesehatan seseorang. Kedua, secondary insomnia yang
penyebabnya berhubungan dengan kondisi kesehatan seperti depresi, kanker, asma, perih,
pengaruh obat-obatan yang dimakan dan lainnya.
Insomnia ada yang berlangsung singkat, biasanya disebabkan oleh ketidaknyamanan
emosi (patah hati, sakit hati, marah, keki, dan benci) ataupun ketidaknyamanan fisik (rasa nyeri
sehabis operasi, suara keras, nyala lampu yang terang sekali, suhu udara yang terlalu panas atau
dingin, dan jet lag). Namun, ada juga yang berlangsung lama sekali (bisa lebih dari satu bulan).
Penyebabnya depresi, stres berkepanjangan, dan sakit di malam hari.
Insomnia dapat diobati. Selain dibawa ke dokter, kita bisa melakukan terapi
penyembuhan sendiri seperti melatih tidur pada waktu yang sama, menghindari kopi, alkohol,
tidak berolahraga menjelang tidur, tidak terlalu banyak makan, membuat suasana tidur nyaman
atau rileks sebelum tidur.
Download