emosi & stres

advertisement
EMOSI
PERASAAN POSITIF & NEGATIF
+ PERUBAHAN PERILAKU
(THE WAY OF FEELING &
THE WAY OF ACTING)
SITUASI
EMOSIONAL
CONTOH
Diperlakukan tidak adil
Marah
Melihat penderitaan
Sedih
Mencintai seseorang
Bahagia
Komponen Emosi
POLA JAWABAN FISIOLOGIS
EMOSI
PERILAKU
(species-specific)
PERASAAN
(feeling/mood)
EMOTION
SURVIVAL
-Self-preservation
- Species preservation
-Cognitive appraisal of event
-An increased readiness to act
Lat. Emovere
(to move/to disturb)
EMOSI
EMOTION Moves us into action &
signals us that something significant
is happening to us
RESPON EMOSIONAL
I. PERILAKU NYATA
(overt behavior):
GERAKAN OTOT
(defensif/agresif)
STIMULUS
EMOSIONAL
II. OTONOMIK:
PERILAKU + MOBILISASI
ENERGI
III. HORMONAL
(ENDOKRIN)
EMOTION
CREATES A FEELING
* LOVE
* JOY
* ELATION
* SURPRISE
* HAPPINESS
* IRRITATION
* FEAR
* COLOURS OUR
* ANGER
PERCEPTION
* ADD RICHNESS TO OUR
PERSONAL WORLD
KOMPONEN EMOSI
1. PENILAIAN KOGNITIF (cognitive appraisal) SUATU PERISTIWA
2. PERUBAHAN FISIOLOGIS DALAM VISERA (ALAT2 DALAM)
3. PENINGKATAN KESIAPAN BERTINDAK
(increased readiness to act)
4. PERASAAN SUBJEKTIF (subjective sense of feeling)
HOW (AND WHY) THE BRAIN
PRODUCES THESE CHANGES?
THE BRAIN
I. PERILAKU
NYATA
GERAKAN OTOT
(Defensif/agresif)
OTOT
RESPON
EMOSIONAL
II. OTONOMIK*
PERILAKU
+
MOBILISASI ENERGI
( denyut jantung/
vasodilatasi)
*Simpatis/
Parasimpatis
GLUKOSA VASODILATASI
KORTIKOSTEROD
EPINEFRIN (E)
NOREPINEFRIN (NE)
KORTEKS
MEDULA
KELENJAR ADRENAL
ALIRAN DARAH
III. HORMONAL
TEORI
EMOSI
•
TEORI EMOSI JAMES – LANGE
(William James (Amerika) & Carl Lange (Denmark):
“We afraid because we run”
STIMULUS
OTAK (diproses, assessed/
(mis. visual/
dinilai relevansinya di bag.
auditoris)
otak tertentu:korteks visualis/ PERUBAHAN2
auditoris)
BAGIAN SADAR OTAK
feedback
(interpretasi keadaan emosional
yang dialami)
SS OTONOMIK
KEADAAN TUBUH
+ AROUSAL
( the patterns of the
peripheral body changes)
(PERUBAHAN2 TUBUH PERIFER YANG MENGATAKAN KEPADA
OTAK EMOSI APA YANG DIALAMI)
PERSEPSI
STIMULUS
MENAKUTKAN
AKTIVASI
SS SIMPATIS
INTERPRETASI SADAR
KEADAAN TUBUH
YANG MENGHASILKAN
EMOSI
“My heart is beating fast,
Mis. Ular
so I must be frightened”
Mis. Denyut
jantung
Feedback perubahan2
perifer ke otak
TEORI EMOSI JAMES - LANGE
2. TEORI EMOSI CANNON – BARD
Temuan2 Cannon (bukti2 eksperimental): bertentangan dengan
alasan2 teori James – Lange
•Pengambilan semua sistem simpatis (kucing):(a). menunjukkan
menghilangnya arousal (meskipun demikian, masih
memperlihatkan reaksi emosional , seperti marah, takut dan
senang)
(b). Tanda2 seperti hilangnya input2 viseral dari dan ke otak
Percobaan2 Cannon juga menunjukkan: Emosi “dialami”
sebelum bagian2 tubuh (mis. otot polos) mempunyai waktu
untuk bereaksi
(KITA MAMPU MERASAKAN EMOSI SEBELUM TERJADI
PERUBAHAN2 TUBUH)
BUKTI2 LAIN (kajian pada manusia):- disuntik adrenalin
menghasilkan reaksi2 tubuh sama seperti excitement & strong
fear (palpitasi jantung, gemetar dll.)
- subjek mampu menginterpretasi reaksi2 tubuh tanpa
mempersepsinya sebagai emosi (temuan yang bertentangan
dengan prediksi teori James-Lange)
Proposisi Cannon-Bard:
Peristiwa emosional terdiri atas 2 efek terhadap otak
yang berbeda:
Memacu sistem saraf otonomik menghasilkan
arousal
dan (pada waktu bersamaan) menghasilkan
sensasi emosi (KESADARAN) di korteks serebri
Ke hipotalamus
PERSEPSI
STIMULUS
MENAKUTKAN
AKTIVASI
SS SIMPATIS
THALAMUS
Ke korteks serebri
TEORI EMOSI CANNON-BARD
PENGALAMAN
EMOSI SADAR
TEORI EMOSI SCHACHTER – SANGER
(COGNITIVE-AROUSAL THEORY)
(Stanley Schachter & Jerome Singer, 1962)
PERSEPSI
STIMULUS
MENAKUTKAN
AKTIVASI
SS SIMPATIS
KESADARAN
AROUSAL
FISIOLOGIS
PENILAIAN KOGNITIF
SITUASI UNTUK
MENENTUKAN EMOSI
YANG PALING SESUAI
KONTROL SARAFI
POLA RESPON EMOSIONAL
STIMULUS
EMOSIONAL*
(Objek/situasi)
OTAK
(terutama
AMIGDALA)**
MENYERANG
(fight)
MARAH
ATAU
MELARIKAN DIRI
(flight)
TAKUT
* - NYERI
- MAKANAN/MINUMAN
- PASANGAN/PARTNER - MUSUH
- BAYI/ANAK - FEROMON
SISTEM LIMBIK
EMOSI, MOTIVASI,BELAJAR, MEMORI
•Komponen kortikal (korteks orbitofrontalisgirus, girus singuli,
isthmus, formasio hipokampi (hipokampus, girus hipokampus, girus
girus parahipokampus, girus dentatus)
• Komponen subkortikal: amigdala, nukleus septalis, hipotalamus
(terutama korpus mamilare)
KELOMP. KORTIKOMEDIAL
AMIGDALA
KELOMP. SENTRAL
KELOMP. LATERAL-BASOMEDIAL
FUNGSI AMIGDALA:
MENGORGANISASI RESPON2 EMOSIONAL
(PERILAKU/OTONOMIK/HORMONAL)
-TAKUT/MARAH/DISGUST: JIJIK/BAU/
-FEROMON/PL SEKSUAL/PL MATERNAL dll.
AMIGDALA
(NUKLEUS SENTRALIS)
STIMULUS
AVERSIF
(tidak menyenangkan)
EKSPRESI
RESPON
EMOSIONAL
ANCAMAN/AGITASI
PRODUKSI PROTEIN Fos
LESI AMIGDALA (nuk. sentralis)
PRODUKSI PROT. Fos/HILANG
STIMULASI AMIGDALA
(listrik/asam amino)
TAKUT
AGITATED
PENY.2 STRES
- RASA TAKUT HILANG
- LEBIH JINAK
- HORMON2 STRES
-TIDAK MUDAH MENDERITA
TUKAK LAMBUNG
(ULCUS PEPTICUM) &
PENY.2 STRES LAINNYA
INPUT
AMIGDALA
SIST. OLFAKTORIS
KORTEKS ASOSIASI
KORTEKS FRONTALIS
SIST. LIMBIK
OUTPUT
KORTEKS FRONTALIS
HIPOTALAMUS
FORMASIO HIPOKAMPI
NUKLEI BATANG OTAK
FUNGSI2 OTONOMIK
PL SPECIES-TYPICAL
KORTEKS
ORBITOFRONTALIS
INPUT
BAG.2 LAIN LOBUS FRONT.
LOBUS TEMPORALIS
AMIGDALA
BAG.2 LAIN SIST. LIMBIK
(via TALAMUS)
OUTPUT
AMIGDALA
GIRUS SINGULI
GIRUS
SINGULI*
LESI
STIMULSI LISTRIK
PERASAAN EMOSIONAL
MUTISME ,
POS./NEG.
AKINETIK
(LESI BERAT
MATI)
* BERKAITAN DENGAN
MOTIVASI (AKTIVASI PL)
AMIGDALA
STIMULI TERTENTU
SUARA KERAS/MENDEKATNYA
BINATANG BESAR/KETINGGIAN/
SUARA TERTENTU/
BAU TERTENTU
AVERSIVE EMOTIONAL LEARNING
REAKSI2 TAKUT
(mempengaruhi)
LEARNING**
COPING
RESPONSE
MEMORY
** DISEBUT: CER
(CONDITIONED EMOTIONAL RESPONSE)
LESI AMIGDALA
(NUK. SENTR.)
CER: HILANG
EKSPRESI & REKOGNISI
EMOSI
SITUASI
LINGKUNGAN
(Stimulus)
REKOGNISI EMOSI:
Kita bisa mengenali
(rekognisi) emosi
seseorang melalui:
-Ekspresi mimik
- Nada suara (tone)
- Bahasa badan
EMOSI
JAWABAN TERORGANISASI
(PERILAKU/OTONOMIK/
HORMONAL)
* MENYIAPKAN ORGANISME UNTUK
MENANGGAPI/MENGATASI
-UNLEARNED
(COPING RESPONSE)
-UNIVERSAL
* KOMUNIKASI SOSIAL
(Ekspresi emosi: mengatakan kepada
-INNATE
(BAWAAN/
orang lain apa yang kita rasakan dan
GENETIK)
apa yang akan kita lakukan):
-PERUBAHAN SIKAP
-SPECIES- EKSPRESI WAJAH (MIMIK)
TYPICAL
PERASAAN
EMOSI
TEORI JAMES-LANGE
SITUASI YANG MENIMBULKAN EMOSI MENYEBABKAN
TIMBULNYA SEPERANGKAT JAWABAN2 FISIOLOGIS
(mis.: gemetar, berkeringat, denyut jantung ) DAN PERILAKU
(mis.: mengepal-ngepalkan tangan, berkelahi).
OTAK MENERIMA FEEDBACK (UMPAN BALIK)
SENSORIS DARI OTOT2 DAN ORGAN2 YANG
MENIMBULKAN JAWABAN TSB.. INI YANG
MENIMBULKAN PERASAAN EMOSI
KITA TAKUT KARENA KITA LARI
(TEORI CANNON-BARD: KITA LARI KARENA
KITA TAKUT)
THE JAMES – LANGE
THEORY OF
EMOTION
PERCEPTION
OF FEARFUL
STIMULUS
ACTIVATION OF
SYMPATHETIC
NERVOUS SYST.
CONSCIOUS INTERPRETATION OF BODY
STATE PRODUCES
EMOTION
(HEART RATE )
A
SNAKE
FEEDBACK OF PERIPHERAL
CHANGES TO THE BRAIN
“MY HEART IS BEATING
FAST, SO I MUST BE
FRIGHTENED”
THE
CANON-BARD
THEORY OF
EMOTION
PERCEPTION OF
FEARFUL STIMULUS
THE SCHACTERSINGER THEORY
OF EMOTION
PERCEPTION OF
FEARFUL STIMULUS
HYPOTHALAMUS
ACTIVATION OF
SYMPATHETIC
NERVOUS SYST.
THALAMUS
CEREBRAL
CORTEX
ACTIVATION OF
THE SYMP. SYST.
CONSCIOUS EXPERIENCE OF
EMOTION
AWARENESS OF
PHYSIOLOGICAL
AROUSAL
COGNITIVE APPRAISAL OF THE
SITUATION TO DETERMINE THE
MOST APPROPRIATE EMOTION
STRESS & GENERAL ALARM SYNDROME
(stres & sindroma alarm/bahaya umum)
Hans Selye (pakar stres)
STRES
MEKANISME HOMEOSTATIK DITUJUKAN UNTUK
MELAWAN STRES KEHIDUPAN SEHARI-HARI
1. Jika mekanisme homeostatik berhasil
Keseimbangan kimia, temperatur dan tekanan darah
(lingkungan internal) dipertahankan
2. Jika stres ekstrim, tidak biasa dan lama: Mekanisme normal
tidak cukup
Perubahan2 tubuh sangat luas: SINDROMA ADAPTASI
UMUM (GAS) (mis. tekanan darah , gula darah dll.)
TUJUAN: MENGGERAKKAN/MENGERAHKAN TUBUH UNTUK
MENGHADAPI KEADAAN DARURAT (EERGENCY)
STRES SEHARI-HARI (tidak bisa dihilangkan!)
1. UNTUK MEMPERSIAPKAN DIRI DALAM
MENGHADAPI TANTANGAN
(stres bersifat produktif !! = EUSTRESS)
2. MENGGANGGU (HARMFUL) = DISTRESS
Daya tahan terhadap infeksi
(menghambat komponen tertentu sistem imun)
HIPOTALAMUS
(“the body’s watchdog”)
Sensor yang mendeteksi
perubahan2 lingkungan dalam
*STRESOR:- stres yang menghasilkan GAS
REAKSI BERANTAI
STRESOR*
GAS
Mis. panas/dingin, racun lingkungan, toksin
(racun dari bakteri/virus), perdarahan berat
(kecelakaan/operasi), reaksi emosional kuat
Bervariasi
dari orang ke orang (individual)
dari waktu ke waktu
STRESOR
HIPOTALAMUS
(inisiasi GAS melalui 2 jalur)
1. STIMULASI
(1) SS SIMPATIS
(2) MEDULA ADRENAL
2. STIMULASI
(1) PITUITARIA
(2) KORTEKS ADRENAL
ALARM REACTION
(FIGHT OR FLIGHT REACTION)
RESISTENCE REACTION
(respon2 yang timbul sebagai
(reaksi resistensi)
reaksi terhadap bahaya)
Sifat: - prosesnya lambat
- efeknya berlangsung
lama
AVERSIVE
STIMULI*
RESPON
EMOSIONAL NEGATIF
MERUGIKAN
KESEHATAN
*Stimuli tidak nyaman
STRES: REAKSI2 FISIOLOGIS DISEBABKAN OLEH
PERSEPSI ATAS SITUASI2 AVERSIF ATAU
YANG MENGANCAM
STRES & KESEHATAN
Contoh: Ulcus pepticum (tukak lambung)
Respon2 fisiologis yang
menyertai emosi negatif
Serangan jantung
Dapat terjadi tanpa stres
Stroke (CVA:cerebrovascular accident) (tetapi diperberat oleh stres)
Skin rash (bercak2 di kulit)
BERGUNA
JAWABAN/
RESPON
EMOSIONAL
ADAPTIF
STRES
S
T
R
E
S
?
GANGGUAN
KESEHATAN
1. JAWABAN EMOSIONAL DIRANCANG
UNTUK MENGATASI KEJADIAN2
JANGKA PENDEK (SHORT-TERM EVENTS)
2. JAWABAN2 FISIOLOGIS YANG MENYERTAI
EMOSI NEG. UNTUK MEMPERSIAPKAN DIRI
ATAS LAWAN YANG MENGANCAM (UNT. MELAWAN)/
MEMPERTAHANKAN DIRI DARI SITUASI BERBAHAYA
Cannon: STRESS = FIGHT-OR-FLIGHT RESPONSE
STIMULUS SINGKAT
TIDAK MENGGANGGU
STIMULUS BERKEPANJANGAN*
MENGGANGGU
*KONTINU (BUKAN PERIODIK)
STRES
GANGGUAN
• PENGHUNI KAM KONSENTRASI: STRES BERKEPANJANGAN
PADA AKHIR KEHIDUPANNYA:
KONDISI KES. JAUH LEBIH BURUK
• PENGEMUDI KA (BAWAH TANAH )
• PENGENDALI LALU-LINTAS UDARA
(SIBUK; KEMUNGKINAN TABRAKAN BESAR)
-TEK. DARAH TINGGI
- TUKAK LAMBUNG
FISIOLOGI RESPON STRES
PERILAKU
E
M
O
S
I
KADANG2 MERUGIKAN (mis. FIGHT)
OTONOMIK
(VISERAL)
ENDOKRIN
(HORMONAL)
SIMPATIS
AKTIF
SEKRESI
KELENJAR
ADRENALIS*
EFEK MERUGIKAN
KESEHATAN
(BERSIFAT KATABOLIK)
MEMBANTU MOBILISASI
SUMBER2 ENERGI TUBUH)
SEKRESI
KEL. ADRENALIS
MEDULA
(I)
NPV**
KORTEKS
(II)
CRH
EPINEFRIN (E/ADRENALIN)
HORMON STRES STEROID:
NOREPINEFRIN
(NE/NORADRENALIN)
METAB. GLUKOSA
NUTRIEN DI OTOT
GLUKOKORTIKOID**
1. OUTPUT JANTUNG
DARAH KE OTOT
(SEBAGAI ENERGI)
2. TEK. DARAH
`
3. SEBAGAI NEUROTRANS-
AKTIVITAS MUSKULER
MITER DI OTAK
(NEURON ADRENERGIK*)
**DIKENDALIKAN OLEH:
NUK. PARAVENTRIKULARIS (NPV) DI HIPOTALAMUS
GLUKOKORTIKOID
KORTEKS ADRENAL
(EFEK)
• METAB. GLUKOSA
• MEMECAH PROT.
GLUKOSA
ENERGI
* MEMECAH LEMAK
ENERGI
* ALIRAN DARAH
* JAWABAN2 PERILAKU
(DIDUGA: BERPENGARUH
DI OTAK)
* MENEKAN SEKRESI
HORMON2 SEKS (OLEH
GONAD/KEL. KELAMIN)
(LAKI2: TESTOSTERON)
STRES MENGAKTIVASI AKSIS HPA
HIPOTALAMUS
(NPV: NUKLEUS
PARAVENTRIKULARIS)
AKSIS HPA
(HIPOTALAMUSPITUITARIAADRENAL)
Fig. 11.20
STRES
C
R
F
CRF: corticotropin releasing factor
ADENOHIPOFISIS
(PITUITARIA)
(CRF juga disekresikan oleh sist. limbik:
A
C
T
H
sebagai neuromodulator/neurotransmiter
KORTEKS
ADRENALIS
- PAG, lokus seruleus, amigdala -
memberi respon emosional)
ACTH: adrenocorticotropic hormone
GLUKOKORTIKOID
JARINGAN
SASARAN
KELENJAR ADRENAL
Adrenal
Adrenal
cortex
medulla
Adrenal
gland
KELENJAR
ADRENALIS
PENTING UNT.
SURVIVE
ADRENALEKTOMI
(KEL. ADREN. DIAMBIL)
KEPEKAAN
TERHADAP STRES
HANS SELYE
KEBANYAKAN EFEK STRES YANG
MERUGIKAN DIAKIBATKAN OLEH
SEKRESI GLUKOKORTIKOID YANG
BERKEPANJANGAN
(SEKRESI JANGKA PENDEK: MEMANG PENTING!)
SEKRESI
GLUKOKORT.
BERKEPANJANGAN
• TEK. DARAH
SERANGAN JANTUNG
STROKE
•KERUSAKAN JAR. OTOT
•DIABETES STEROID* (diabetes akibat
steroid berkelebihan)
•INFERTILITAS (STERIL)
(Penekanan hormon gonad: testosteron/
estrogen, progesteron)
•INHIBISI (MENGHAMBAT) PERTUMBUHAN
(TIDAK MENCAPAI TINGGI PENUH)
•INHIBISI RESPON RADANG
SULIT SEMBUH DARI LUKA
•PENEKANAN SIST. IMUN/KEKEBALAN
PEKA TERHADAP INFEKSI
DAN/MUNGKIN KANKER
COPING
* A RESPONSE THROUGH WHICH AN
RESPONSE ORGANISM CAN AVOID, ESCAPE FROM,
OR MINIMIZE AN AVERSIVE STIMULUS
* THE OPPORTUNITY TO MAKE A COPING
RESPONSE MINIMIZES THE STRESSFUL
EFFECTS OF AN AVERSIVE STIMULUS
STRESSOR
(aversive stimulus):
FISIK/PSIKIS
RESPON
(berkaitan)
•KAPASITAS FISIK
•PERSEPSI
•REAKTIVITAS
•EMOSIONAL
FISIOLOGIS
OTONOMIK
ENDOKRIN
(HORMONAL)*
PERILAKU
•TEMPERAMEN
•PENGALAMAN
(berkaitan)•KEPRIBADIAN
H
O
R
M
O
N
S
T
R
E
S
• CRF
•ACTH
• EPINEFRIN
• NOREPINEFRIN
• GLUKOKORTIKOID
(KORTISOL)
STRESOR
(stimulus yang
menimbulkan stres)
MINIMIZING
EFEK KATABOLIK
(membantu memobilisasi
sumber2 energi)
REAKSI STRES
2. DERAJAT PENGENDALIAN
SITUASI (COPING RESPONSE)
1. PENGALAMAN
(learning/
memory)
TIKUS
ELECTRIC SHOCK
(STRESOR FISIK)
TIKUS
ULCUS
PEPTICUM: +
STRES
AVOID
CONTACT
ULCUS
PEPTICUM: -
(Coping response)
STRES
PENYAKIT
KARDIOVASKULER
SERANGAN JANT.
STROKE
FAKTOR RISIKO:
•HIPERTENSI
• HIPERKOLESTEROLEMI
• DM
• REAKSI EMOSIONAL
Manuch dkk. (1983; 1986)
PERLAKUAN
MONKEY
(monyet)
REAKSI EMOSIONAL* DIOBSERVASI
•DIET KOLES TEROL TINGGI
REAKSI NEG. KUAT
PENY.
•ANCAMAN
DITANGKAP
KORONER: +
REAKSI NEG. LEMAH PENY.
KORONER: -
(* GENETIK)
REAKSI NEG. KUAT: BEREAKSI KUATTERHADAP
SEMUA JENIS STRESOR
BEREFEK MENGGANGGU KESEHATAN
TIPE A
POLA PERILAKU/
KEPRIBADIAN
(MANUSIA)
SUSEPTIBILITAS
(KERENTANAN)
TERHADAP PENY.
KARDIOVASKULAER
FRIEDMAN & ROSEMAN (1959)
MORE LIKELY
TO SUFFER CV DISEASES
•EXCESSIVE COMPETITIVE DRIVE
•IMPATIENCE
•HOSTILITY
•FAST MOVEMENTS
•RAPID SPEECH
TIPE B
LESS LIKELY
TO SUFFER CV DISEASES
•LESS COMPETITIVE DRIVE
•EASY GOING
•TOLERANT
•MOVE SLOWLY
•TALK SLOWLY
Rosenman dkk. (1975)
TIPE KEPRIBADIAN
PENY. KORONER
TIPE A: MERUPAKAN
FAKTOR RISIKO PENY.
KORONER
HASIL2 PENELITIAN KONTRADIKTIF
Pasien serangan jantung
Long-term survival rate
1. Serangan jantung: pasien tipe B > tipe A
(Ragland & Brand, 1988)
2. Tidak ada perbedaan antara tipe A dan tipe B
(Dimsdale, 1988)
3. Tipe A (hostility) ada hubungan dengan peny. KV
(Williams dkk., 1980)
4. Hostility tidak ada hubungannya dengan
peny. koroner (Helmer dkk., 1991)
•TIPE A (hostility)
MEROKOK
HIPERTENSI
KOLESTEROL TINGGI
(Howard dkk., 1976)
* TIPE A
KOLESTEROL TINGGI
(Laki2 & peremp.) (Weidner dkk., 1987)
* TIPE A
> [CO] dalam darah
(Smoker) (Lombardo & Carreno, 1987)
STRES
PADA
LANSIA
STRES
PROSES
MENUA
1. ORGANISME TUA (sehat sempurna)
TIDAK DAPAT MENTOLERANSI STRES
2. STRES
MEMPERCEPAT PROSES MENUA
STRES
*FORMASIO
HIPOKAMPI (FH)
KERUSAKAN OTAK
FORMASIO
HIPOKAMPI*
DEGENERASI
MENUA
GLUKOKORTIKOID**
HIPOKAMPUS
RUSAK
LEARNING
&
MEMORY
MEMORI
TERGANGGU/HILANG
*FH
:- Hipokampus
-Girus dentatus
- Girus hipokampus - Girus parahipokampus
** Glukokortikoid
Suseptibilitas (rentan)
terhadap stres
KONTROL
SEKRESI
GLUKOKORTIKOID
OLEH KORTEKS
ADRENALIS DAN
KATEKOLAMIN
OLEH MEDULA
ADRENALIS
CRF
ACTH
Glucocorticoid
Epinephrine &
norepinephrine
Truncus cerebri
Download