perubahan perilaku

advertisement
MENGAPA
HE
DIPERLUKAN
?
 Dunia informasi yang semakin terbuka, menuntut
provider kesehatan harus lebih mampu berkomunikasi
 Meningkatnya kesadaran konsumen menuntut adanya
transparansi usaha kesehatan yang dilakukan
 Partisipasi masyarakat diperlukan agar program
kesehatan berhasil, dan biaya dapat ditekan
 Keadaan kesehatan (baik perorangan maupun
komunitas) sangat dipengaruhi oleh FAKTOR
PERILAKU
POPULATION
NATURAL
RESOURCES
ENVIRONMENT
(physical, social,
and cultural)
ECOLOGICAL
BALANCE
HE
RE
DI
TY
Psycho-sociosomatic health
(well being)
BEHAVIOR
CULTURAL
SYSTEMS
HEALTH CARE
SERVICES
MENTAL
HEALTH
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN
(BLUM 1974)
Aspek fisik : terkait dg tingginya
Masalah Kesehatan Masyarakat
angka kelahiran, angka kematian,
penyakit menular, dsb.
Aspek non-fisik : ignorancy,
perilaku hidup yg tdk sehat,
kemiskinan, budaya malas, dsb.
Status kesehatan individu / masayarakat
Perilaku
Pelayanan / fasilitas kesehatan
Lingkungan hidup (man made environment)
 Pengertian HE (PK) :
Stuart (1968) : HE is that component of health and medical programs which
consists of planned attempts to change individual, group and community
behavior (what people think, feel, and do) with the objective of helping
achieve curative, rehabilitative, disease preventive, and health promotive ends”
Leavell & Clark (1958) : HE is a process of change within the human organism
itself which is related to achieving personal and community health goals”
Beberapa komponen yang ada dalam pengertian PK diatas adalah :
1. Merupakan bagian program kesehatan / kedokteran
2. Merupakan usaha yang terrencana
3. Bertujuan merubah perilaku (pengetahuan, sikap dan praktik)
4. Membantu untuk mencapai tujuan-tujuan kesehatan komunitas
TUJUAN PENDIDIKAN KESEHATAN
Secara umum tujuan PK adalah : “merubah perilaku
individu (dan masyarakat) di bidang kesehatan /
kedokteran”
Secara rinci, TUJUAN PK adalah :
1. Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di masyarakat
(menghargai nilai-nilai kesehatan)
2. Menolong individu agar mampu mandiri (atau berkelompok) untuk
mencapai tujuan hidup sehat
3. Mendorong masyarakat agar dapat menggunakan dan mengembangkan
sarana pelayanan secara efektif dan efisien
4. Agar invidu / masyarakat lebih bertanggung jawab demi kesehatan dan
keselamatan lingkungan hidupnya.
 Prinsip Pendidikan Kesehatan
1. PK bukan suatu kegiatan yang hanya dilakukan dalam kelas / ruangan,
tapi merupakan aktifitas yg dapat dilakukan dimana saja, dengan
tujuan “mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan
audience”
2. Perubahan perilaku yang terjadi akibat PK bukan karena “pendidik”,
tapi karena kemauan/kesadaran orang bersangkutan utk berubah
3. Apa yg dpt dikerjakan “pendidik” dalam perubahan perilaku adalah
menciptakan iklim, memfasilitasi, dan memberi bantuan sebatas yg
diminta “client”
4. Perubahan pengetahuan kesehatan bukan tujuan akhir PK tapi sebatas
tujuan antara (intermediate goal)
5. PK dikatakan berhasil apabila “ client” atau kelompok sasaran telah
merubah sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan tujuan PK yang
diharapkan.
RUANG LINGKUP KAJIAN
 PK memiliki ruang lingkup bahasan yg luas : mulai
dari konsep, proses dan manejemen PK, perilaku
kesehatan, komunikasi kesehatan, sampai masalah
hubungan dokter-pasien
 Berbagai disiplin keilmuan yang terkait dg PK antara
lain : ilmu kependidikan (paedodogi – androgogi),
ilmu sosial, ilmu komunikasi, ilmu kedokteran, ilmu
manajemen, psikologi, dsb.

Pada tiap level dari konsep “ five level of prevention”
(Leavell & Clark 1965) dapat dilakukan usaha PK, tapi
tujuan & metoda pendidikan tergantung pada
karakteristik dari tiap level.
(1) Health Promotion,
(2) Specific Protection,
(3) Early Diagnosis & Prompt treatment,
(4) Disability Limitation,
(5) Rehabilitation)



PK juga dilakukan pada kelompok “population at risk”
PK dapat menunjang keberhasilan program, baik di
kedokteran klinik, kedokteran keluarga maupun
kedokteran komunitas
PK merupakan lahan penelitian yang sangat luas, baik
penelitian yang bersifat kwalitatif maupun kwantitatif.
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
(Natural History of Disease)
TISSUE
CHANGES
Pre
Pathogenesis
Pathogenesis
Interaction of :
AGENT, HOST
CLINICAL and
HORIZON ENVIRONMENT
Disease
STIMULUS
STAGE OF
DISEASE
Susceptability
Pre
Symptomatic
Clinical Disease
Disability or
Recovery
Proses Patogenesis ( Leavell & Clark, 1965)
Period of pre-pathogensis.
Period of pathogenesis
The course of
The disease
In man
Before man
is involved
Disease
process
A
H
DEFECT
DISABILITY
Illness
Sign & Symptoms
E
Bring A and H together Or
Produce a disease
Provoking
Health Promot
Clinical horizon
Phys.Change
RECOVERY
In the
human
STIMULUS
Levels of
Prevention
Tissue and
Sp.Protec
Primary prevention
ED&PrTr
Secondary Prev.
Dis.Lim.
Rehab.
Tertiary Prevention
TINGKAT TINGKAT PENCEGAHAN
(Levels of Prevention)
TISSUE
CHANGES
Pre
Pathogenesis
STAGE OF
DISEASE
Susceptability
Pre
Sypmtomatic
LEVEL OF
PREVENTION
PRIMARY
SECONDARY
MODE OF
Health
INTERVENTION Promotion
and
Specific
Protection
Pathogenesis
Early
Diagnosis
and
Prompt
Treatment
Clinical Disease
TERTIARY
Disability Limitation
and Reabilitation
Disability or
Recovery
PENDIDIKAN KESEHATAN
Penderita
MERUBAH PERILAKU
Petugas Kesehatan
Masyarakat terkait
Mendukung PROGRAM
Perbaikan INSTITUSIONAL
PERUBAHAN PERILAKU dapat dilakukan dengan :
1. Melalui PENDIDIKAN : Proses
efek bertahan lebih lama
Belajar, tumbuh kesadaran sendiri,
2. Melalui PAKSAAN : cepat tetapi ber resiko / konflik.
A. Pengertian & lingkup belajar
1. Pengertian Belajar
a. Konsep Amerika
Belajar adlh penyempurnaan potensi/kemampuan
organisme (biologis & psikis) yg diperlukan dlm
hubungan man dgn dunia luar & hidup bermasyarakat.
Belajar adlh usaha untuk menguasai segala sesuatu yg
berguna untuk hidup
b. Konsep Eropa
 Belajar hanya mencakup :menghapal,mengingat, &
mereproduksi sesuatu yg dipelajari
2. Proses Belajar, mencakup :
a. Latihan
 penyempurnaan potensi dgn mengulang-ulang
aktifitas tertentu
 terjd dlm taraf biologis (proses kesadaran)
 Bila berkembang pd taraf psikis proses
ketidaksadaran biologis = proses otomatisme
tindakan tanpa disadari, cepat, dan tepat
b. Menambah/memperoleh pl. baru
Belajar adl usaha memperoleh hal-hal baru dlm
pl. (pengetahuan, ketrampilan, nilai-nilai) dgn
aktifitas kejiwaan sendiri.
3. Ciri-ciri kegiatan belajar
a. Menghasilkan perubahan pd diri
individu(aktual/potensial)
b. Kemampuan baru yg diperoleh berlangsung dlm
waktu relatif lama
c. Perubahan terjd krn usaha, bukan krn proses
kematangan
4. Faktor-faktor yg mempengaruhi proses belajar
Metode
alat-alat bantu
Input
(subyek belajar)
output
(hasil belajar)
Fasilitasi belajar
Proses
belajar
bahan belajar
Gilbert  4 kelompok faktor yg mempengaruhi proses belajar :
a. Materi yg dipelajari menentukan proses & hsl belajar
Belajar pengetahuan/ketrampilan prose belajarnya
berbeda
b. Lingkungan : Fisik dan Sosial
c. Instrumental :

Perangkat keras/hardware :perlengkapan belajar & alat
bantu/peraga

Perangkat lunak/software : pengajar/fasilitator belajar,
metode

Agar hsl belajar efektif  faktor instrumental hrs sesuai
dgn materi dan subyek belajar.

Contoh : belajar pengetahuan metode ceramah
belajar ketrampilan/perilaku diskusi
kelompok, demonstrasi, bermain peran
d. Kondisi individual subyek belajar :
 Kondisi fisiologis, pancaindra, psikologis
5. Pendidikan Orang Dewasa
 Agar pesan pendidikan dpt dipahami & ,memberi
dampak perubahan pl. pd orang dewasa metode
pelbelajaran hrs tepat, mis. Diskusi kelompok,
studi kasus, dan simulasi.
 Yg terpenting apa yg dipelajari, bukan apa yg
diajarkan  hsl akhir yg dinilai apa yg diperoleh
sasaran belajar, bukan apa yg dilakukan oleh
pengajar/pelatih/fasilitator belajar
6. Pengertian mengajar
a. Taerdef : mengajar adlh perbuatan yg dilakukan oleh
seseorang dgn tujuan membantu memudahkan orang lain
melakukan kegiatan belajar.
b. Biggs :
1)Pengertian kuantitatif : mengajar berarti penularan
pengetahuan
2)Pengertian institusional : mengajar berarti penataan segala
kemampuan mengajar secara efisien
3)Pengertian kualitatif : mengajar berarti upaya membantu
memudahkan kegiatan belajar peserta didik.
PK pada dasarnya merupakan suatu proses komunikasi yg “continuous”
Perangkat lunak
Perangkat keras
• metode
• Sistem
• pendekatan
• Perpustakaan
• VA
• dsb
Keluaran
Masukan
Perilaku lama
yang tidak sesuai
dengan normanorma kesehatan
Proses
Pendidikan
Kesehatan
Perilaku baru
yang sesuai
dengan normanorma kesehatan
Umpan balik
Gambar :
PROSES PENDIDIKAN KESEHATAN
KONSEP PERILAKU DAN PERILAKU KESEHATAN
A.
1.
2.
Pengertian Perilaku
Perilaku adl semua kegiatan man. yang dpt diamati/tdk dpt
diamati
Perilaku mrpk respons/reaksi seseorang thd stimulus dr
luar (Scanner) teori S-O-R (Stimulus – Organisme Respons)
Scanner membedakan 2 respons :
a. Respondent response/reflexife ditimbulkan oleh stimulus
tertentu(eliciting stimulation)respons relatif tetap
b. Operant response/instrumental response timbul & berkembang
diikuti oleh stimulus tertentu (reinforcing
stimulation/reinforce)memperkuat respons
3. Dilihat dr bentuk respons thd stimulus
perilaku ada 2 macam :
a.Perilaku tertutup (covert behavior) respons
thd stimulus dlm bentuk terselubung/tertutup
: perhatian, persepsi,
pengetahuan/kesadaran,sikap
b. Perilaku terbuka (overt behavior)  respons
thd stimulus dlm bentuk tindakan
nyata/terbuka  dpt diamati
sebagian besar perilaku manusia
adalah operan response untuk
membentuk jenis respons/perilaku
tertentu, diciptakan kondisi tertentu
(operant conditioning)
B. Perilaku kesehatan
 Perilaku kesehatan adlh respons seseorang thd
stimulus/obyek yg berkaitan dgn sakit dan penyakit,
sistem pelayanan kes.,makanan &
minuman,lingkungan.
 Perilaku kesehatan diklasifikasikan dlm 3 kelompok :
1. Perilaku pemeliharaan kesehatan (health
meantenance)
Usaha seseorang untuk memelihara/menjaga kesehatan agar
tdk sakit & usaha untuk penyembuhan bila sakit
 Terdiri 3 aspek :
a. perilaku pencegahan penyakit, penyembuhan
penyakit, pemulihan kesehatan
b. Perilaku peningkatan kesehatan bila dlm
keadaan
sehat
c. Perilaku gizi (makanan) dan minuman

2. Perilaku pencarian & penggunaan
sistem/fasilitas pelayanan kes. pl pencarian
pengobatan/health seeking behavior
3. Perilaku kesehatan lingkungan
 Bagaimana seseorang merespons lingkungan (fisik,
sosbud, dsb)agar lingk. tdk berpengaruh negatif
terhadap kesehatan
 Bagaimana seseorang mengelola lingkungan agar tdk
mengganggu kesehatan diri,keluarga, masy.
 Perilaku kes. ada 3 kelompok menurut Becker :
1. Perilaku hidup sehat
a. Makanan dgn menu seimbang
(4 sehat 5 sempurna)
b. Olah raga teratur
c. Tidak merokok
d. Tidak minum minuman keras & tdk
mengkonsumsi NAPZA
e. Istirahat cukup
f. Mampu mengendalikan stres
g. Perilaku/gaya hidup yg positif
bagi kesehatan
2. Perilaku sakit/illness behavior, mencakup :
 Respons thd sakit & penyakit
 Persepsi thd sakit
 Pengetahuan tentang : penyebab, gejala, pengobatan
penyakit,dll
3. Perilaku peran sakit(the sick role behavior), meliputi :
 Tindakan untuk memperoleh kesembuhan
 Mengenal/mengetahui fasilitas/sarana
pelayanan/penyembuhan penyakit yg layak
 Mengetahui hak(memperoleh perawatan, pelayanan
kesehatan,dsb) & kewajiban orang
sakit(memberitahukan penyakitnya pd orang lain(tdk
menularkan penyakit, dsb)
C. Determinan & Domain perilaku
 Determinan perilaku ada 2 :
1. Determinan/faktor internal : intelegensi, emosi,
motivasi, jenis kelamin,dsb
2. Determinan/faktor eksternal : lingkungan fisik,
poleksosbud
 Domain (ranah/kawasan) perilaku terdiri atas :
1. Pengetahuan (knowledge)kognitif
sangat penting dlm membentuk tindakan (overt
behavior)
a. Proses adopsi (perubahan) perilaku
1) Sblm orang mengadopsi perilaku baru, terjd proses sbb
(Rogers) :





Awarness
Point interes
Point evaluation
Point trial
Adoption
Adopsi perilaku baru melalui proses yg didasari
pegetahuan, kesadaran, sikap positif bersifat
langgeng
2) Tingkat pengetahuan dlm domain kognitif :
 Tahu
 Memahami
 Aplikasi
 Analisis
 Sintesis
 Evaluasi
2. Sikap (attitude) afektif
 Reaksi/respons yg msh tertutup thd
stimulus/obyek
 Komponen pokok sikap :
a. keyakinan,ide,konsep thd obyek
b. kehidupan emosional/evaluasi thd obyek
c. kecenderungan bertindak
 Tingkatan sikap :
a. menerima/receiving
b. merespons/responding
c. menghargai/valuing
d. bertanggung jawab/responsible
.
3. Praktek/tindakan psikomotor
a. Persepsi
b. Respons terpimpin (guided response)
c. Mekanisme
d. Adopsi
D. Perubahan (adopsi) perilaku
Perubahan pl. mel 3 tahap :
1.Pengetahuan
indikator :
a. Pengetahuan sakit & penyakit
b. Pengetahuan cara pemeliharaan kes dan
hidup sehat
c. Pengetahuan kesehatan lingkungan
2. Sikap
indikator :
a. Sikap terhadap sakit & penyakit
b. Sikap cara pemeliharaan & hidup sehat
c. Sikap terhadap kes. Lingk
3. Praktek/tindakan/perilaku kes.
indikator :
a. Tindakan sehubungan dgn penyakit 
pencegahan & penyembuhan penyakit
b. Tindakan pemeliharaan & peningkatan
kesehatan
c. Tindakan Kes. lingk
Data pengetahuan wawancara
Data sikapwawancara
Data praktekobservasi
Saparinah Sadli pl kes. Individu
dipengaruhi oleh :
1. Lingkungan keluarga
2. Lingkungan terbatas
3. Lingkungan umum
E. Determinan dan perubahan
1. Asumsi determinan perilaku
Pengalaman
Keyakinan
Fasilitas
Sosbud
Pengetahuan
Persepsi
Sikap
Kehendak
Motivasi
Niat
perilaku
manusia
Perilaku
2. Teori-teori perubahan perilaku
a. Teori Stimulus Organisme Respons (S-O-R)
Penyebab perub. Pl. bergantung pd kualitas
stimulus yg berkomunikasi dgn organisme
kualitas sumber komunikasi : kredibilitas,
kepemimpinan, gaya bicarasangat
menentukan keberhasilan perubahan pl.
Stimulus
Organisme
-Perhatian
--pengertian
--penerimaan
Reaksi
(perubahan sikap)
Reaksi
(perubahan praktek)
b. Teori Disonansi (dissonance theory) dr
Festingger
 Disonansi (ketidakseimbangan) terjd krn dlm
diri individu terdpt 2 elemen kognisi
(pengetahuan/pendapat/keyakinan) yg saling
bertentangan
 Bila individu menghadapi stimulus/obyek yg
menimbulkan pendapat/keyakinan yg
berbeda/bertentangan dlm diri individu
disonansi kognitif (diliputi ketegangan)
berusaha mencapai keseimbangan kembali
(konsonansi)
 Ketidakseimbangan perub. Pl
(keseimbangan)
c. Teori Fungsi
 Perub. Pl. bergantung pd kebut.
 Katz berasumsi :
1) Pl. memiliki fungsi instrumental memberi
layanan kebutuhan perilaku positif thd obyek
demi pemenuhan kebutuhan & sebaliknya.
2) Pl. berfungsi sbg defense mechanism
(pertahanan diri) thd lingk melindungi diri
dr ancaman
3) Perilaku berfungsi sebagai penerima dan
pemberi arti obyek selalu menyesuaikan diri
dgn lingk. melakukan pengambilan
keputusan thd stimulus/obyek scr spontan dan
dlm waktu singkat.
4) Perilaku berfungsi sbg nilai ekspresif dr diri
individu dlm menjawab suatu situasi berasal
dr konsep diri/pencerminan hati sanubari
 Teori ini berkeyakinan pl. mempunyai fungsi
menghadapi dunia luar & selalu menyesuaikan diri dgn
lingk sesuai kebutuhan
d. Teori Kurt Lewin
 Pl man adlh keadaan seimbang antara kekuatankekuatan pendorong (driving forces) dgn kekuatankekuatan penahan (restining forces)
 Pl dpt berubah bila terjd ketidakseimbangan antara
kedua kekuatan tsb.ada 3 kemungkinan :
1) Kekuatan pendorong meningkat
2) Kekuatan penahan menurun
3) Kekuatan pendorong meningkat,
Kekuatan
penahan menurun
F.Bentuk – bentuk perubahan perilaku
menurut WHO :
1. Perub. Alamiah (natural change)
2. Perubahan terencana (planned
change)
direncanakan oleh subyek
3. Kesediaan untuk berubah (readines to change)
tiap orang
memiliki kesediaan untuk
berubah yg berbeda-beda meski
kondisi
sama.
G. Strategi perubahan perilaku
menurut WHO :
1. Menggunakan kekuatan/kekuasaan atau dorongan
2. Pemberian informasi
3. Diskusi partisipasi
PERILAKU DAN PK
 Perilaku merupakan suatu bidang kajian yang multidisplin. Paling




tidak biologi, psikologi, sosioantropologi, dan humaniora terlibat
dalam kajian perilaku.
Pengertian perilaku secara sederhana adalah keadaan jiwa
(berpendapat, berpikir, bersikap, dan bereaksi) untuk memberikan
respon thdp situasi yg ada diluar subyek.
Bentuk operasional perilaku : (1) Cognitive, (2) Attitude, dan (3)
Psychomotor.
Perilaku ada yang tampak (=overt behavior), dan ada yang tidak
tampak (=covert behavior).
Manusia dan lingkungan mempunyai hubungan yg sangat erat,
sehingga timbul suatu TRANSAKSI. (Lingkungan fisik alamiah dan
Lingkungan fisik buatan manusia)
• Selain faktor lingkungan, pembentukan dan perkembangan perilaku
dapat pula dipengaruhi faktor dari dalam diri manusia (faktor
kepribadian =personality)
Pengalaman
Keyakinan
Sarana Fisik
Sarana sosiobudaya
Dsb.
Gambar :
Pengetahuan
Sikap
Keinginan
Kehendak
Keperluan
Emosi
Motivasi
Religi
Persepsi,
Dsb.
PERILAKU
ILUSTRASI PEMBENTUKAN PERILAKU
• Hubungan Perilaku dan PK digambarkan Green (1980) sbb :
Faktor2 yang memudahkan
(predisposing factors)
-Kebiasaan
-Kepercayaan
-Tradisi
-Pengetahuan sikap, dsb
Pendidikan
Kesehatan
Faktor2 yang memungkinkan
(enabling factors)
-Ketersediaan fasilitas
-Ketercapaian fasilitas
Faktor2 yang memperkuat
(reinforcing factors)
- Sikap dan perilaku petugas
kesehatan dll.
Non kesehatan
Non perilaku
(non behavior)
Kesejahteraan
Kesehatan
Perilaku
(behavior)


Proses perubahan perilaku terjadi tidak saja pada
intrapersonal, tetapi juga interpersonal
Lewin dg teori “unfreezing-to-refreezing”
mengemukkan 5 fase perubahan :
1. Fase pencairan :mulai mempertimbangkan penerimaan perubahan --
siap menerima perubahan
2. Fase diagnosa masalah : individu mengidentifikasi kekuatan pendukung
dan kekuatan penentang perubahan - menentukan arah perubahan
3. Fase penentuan tujuan : individu menentukan tujuan arah perubahan yg
diterimanya
4. Fase tingkah laku baru : individu mulai mencoba tingkah laku baru dan
membandingkan dengan perilaku sebelumnya.
5. Fase pembekuan : jika perubahan dianggap berguna, kemudian
diasimiliasikan menjadi tingkah laku permanen
Untuk mengefektifkan perubahan, LEWIN mengemukakan tiga cara :
1. Memperkuat driving force : gagasan pembaharuan digalakkan dengan
penerangan, penyuluhan, pendidikan, dan pembuatan perundangan
2. Mereduksi restraining force. : mengikutsertakan masyarakat dalam
kegiatan, sehingga melumpuhkan kekuatan penahan
3. Kombinasi kedua cara diatas.
Teori Adopsi dari Rogers dan Shoemaker :
Karena PK dalam usaha merubah perilaku pada dasarnya suatu usaha
inovasi, maka teori Rogers dapat juga menjelaskan proses perubahan
perilaku.
Lima Langkah Teori Rogers : (1) Awarness, (2) Interest, (3) Evaluation, (4)
Trial, dan (5) Adoption
Modifikasi teori Rogers, (1) Knowledge (2) Persuassion, (3) Decision, dan
(4) Confirmation
PROSES BELAJAR MENGAJAR DALAM
PENDIDIKAN KESEHATAN
 Belajar merupakan proses yang memungkinkan terjadinya
perubahan perilaku
 Mnrt LEWIN, ada beberapa jenis perubahan yg terjadi
dalam proses belajar
1.
2.
3.
4.
Perubahan pd struktur kognitif (bertambahnya pengetahuan)
Perubahan motivasi ( lebih menyukai atau lebih tidk menyukai)
Perubahan dalam ideologi kelompok (menyangkut segi budaya)
Perubahan dalam kemampuan psikomotor (belajar bicara,
atau mengendalikan diri)
Dalam bidang kesehatan masyarakat, ada 3 macam situasi belajar yg perlu
Dilakukan oleh petugas kesehatan, yaitu :
1. Required program
2. Recommended program
3. Self directed program
Dalam proses belajar, kita harus memilih metoda belajar apa yg tepat
Dasar memilih metoda adalah :
1. Disesuaikan dengan tujuan pendidikan yang direncanakan
2. Mempertimbangkan kemampuan si pendidik
3. Mempertimbangkan kemampun anak didik
4. Besarnya kelompok sasaran (kelas) pendidikan yg dituju
5. Disesuaikan dengan waktu yang tersedia
6. Mempertimbangkan fasilitas yang tersedia
Metoda
didaktik
Ceramah
Siaran
Film
Slide
Kaset
Booklet
Pamflet
db
Diskusi
PANEL
Group Study
Role Playing
Brain Storming
Case Study,
Dsb
Metoda
Sokratik
BEBERAPA METODA DALAM MENGUBAH PERILAKU
Metoda untuk merubah
PENGETAHUAN
Ceramah
Kuliah
Seminar
Simposium
Konferensi
Curah Pendapat
Panel diskusi
Tugas baca
Wisata Karya
Konsultasi, dsb.
Metoda untuk merubah
SIKAP
Role Playing
Simulasi
Pemutaran Film
Presentasi A-V
Talk Show
Diskusi kelompok
Brain Storming, dsb
Metoda untuk merubah
PSIKOMOTOR
Demonstrasi
Workshop
Experimen
Pelatihan
Group dynamics, dsb
METODE PENDIDIKAN KESEHATAN
a. Metode pendidikan individual
 Dasar pendekatan tiap orang punya masalah/alasan
yg beda sehubungan dgn penerimaan pl. baru
 Beberapa pendekatan :
1. Bimbingan & penyuluhan (Guidance
&Conseling)


Kontak klien dgn petugas lebih intensif
Setiap mslh dpt diteliti dan dibantu penyelesaiannya dgn
suka rela, kesadaran, penuh pengertian menerima/mengubah
pl.
BIMBINGAN DAN PENYULUHAN
 Dalam konsep keilmuan, BP (=istilah aslinya GUIDANCE &
COUNCELLING) merupakan bagian bahasan dalam Ilmu Pendidikan.
 Dalam konsep praktis, khususnya dalam usaha kesehatan masyarakat,
Pendidikan Kesehatan lebih dikenal sebagai usaha penyuluhan.
Bahkan yang lebih tragis, banyak tenaga kesehatan mempunyai
persepsi penyuluhan kesehatan masyarakat sebagai kegiatan
“ceramah” dihadapan sekelompok orang. Mispersepsi ini merupakan
salah satu penyebab gagalnya usaha pendidikan kesehatan.
 Di Puskesmas umunya usaha penyuluhan lebih dikenal dari usaha
bimbingan. Bahkan usaha bimbingan tidak pernah dilakukan (karena
petunjuk teknisnya tidak dikenal !) Bimbingan lebih dikenal dalam
tugas kepegawaian daripada tugas program.
KONSEP BP





Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yg diberikan kpd
individu atau sekelompok orang untuk menghindari kesulitan
kesehatan yg sedang dihadapinya agar dapat mencapai hidup sehat
yg sejahtera.
Penyuluhan merupakan suatu proses hubungan orang dengan
orang lain utk meningkatkan pengertian dan kemampuan orang yg
dibantu dalam menghadapi masalah keksehatannya.
Bimbingan mempunyai pengertian lebih luas dari penyuluhan, sedang
penyuluhan merupakan “important tool of guidance”.
Tujuan BP merupakan bagian dalam usaha pelayanan kesehatan untuk
memperbaiki satatus kesehatan individu / kelompok masyarakat sasaran
melalui suatu proses perubahan perilaku.
BP pd prinsipnya dilakukan secara khusus pada kelompok atau individu
yang bermasalah.
Bentuk komunikasi yg digunakan
Komunikasi antar pribadi
 Komunikator langs. Bertatap muka dengan
komunikan scr individu/kelompok.
 Pelengkap komunikasi massa penyuluhan &
konseling kesehatan
 Efektif bila memenuhi : empati, respek, jujur

Metode komunikasi antar pribadi yg paling baik :
Konseling terjd dialog klien lebih terbuka (tak ada
orang ketiga)
 Proses konselingGATHER
G : Greet client warmly
A : Ask clients about themselves
T : Tell clients about their problems
H : Help clients solve their problems
E : Explain how to prevent to have the same
problems
R : Return to follow up
2. Wawancara
 Untuk menggali informasi mengapa klien tdk/blm
menerima perubahan
 Perlu penyuluhan lebih mendalam
b. Metode Pendidikan Kelompok
1)Kelompok besar (> 15 orang) : ceramah, seminar
2)Kelompok kecil (</= 15 orang):
- diskusi kelompok
- curah pendapat (brain storming)
- bola salju (snow balling)
- kelompok kecil (buzz group)
- memainkan peran (role playing)
- permainan simulasi
c. Metode Pendidikan Massa
 Cocok untuk menyampaikan pesan kes. pd masy.
 Pesan hrs dirancang agar dpt ditangkap oleh massa
 Untuk menggugah kesadaran masy. thd suatu inovasi
(belum pada perubahan perilaku)
 Metode-metode yg cocok :
1)ceramah umum (public speaking)
2)pidato /diskusi tentang kes. Melalui media elektronik
3)simulasi, dialog pasien dgn dokter/petugas kes tentang
suatu penya/mslh kes. Melalui media massa
4)sinetron yg bertema tentang kesehatan
5)tulisan di majalah/koran : artikel, tanya jawab,konsultasi
kesehatan & penyakit
6)Billboard,spanduk, poster
ALAT BANTU/MEDIA PENDIDIKAN KESEHATAN
 Alat bantu pendidikan alat yg digunakan dlm
menyampaikan bhn pendidikan/pembelajaran.
 Disusun berdsrkan prinsip pengetahuan yg
diterima/ditangkap mel. Pancaindrasemakin
banyak indra yg digunakan, semakin banyak & jls
pengertian/pengetahuan yg diperoleh
 Edgar dalealat bantu/peraga ada 11 macam &
menggambarkan tingkat intensitas tiap-tiap alat tersebut :
1. kata-kata
2. tulisan
3. rekaman,radio
4. film
5. TV
4
6. kamera
5
6
7. field trip
7
8. demonstrasi
8
9
9. sandiwara
10
10. benda tiruan
11
11. benda asli
 Alat bantu/peraga sangat membantu penyuluhan
pesan dpt disampaikan lebih jelas dan
masyarakat sasaran lebih dpt menerima pesan
dengan jelas & tepat.
a. Macam-macam alat bantu pendidikan
1) Alat bantu lihat (visual aids) :membantu
menstimulasi indra penglihatan dlm proses
pendidikan/pembelajaranslide,
film,bagan,billboard,boneka,dsb
2) Alat bantu dengar (audio aids) : membantu
menstimulasi indra pendengar dlm proses
pendidikan/pembelajaran radio, kaset,CD
3) Alat bantu lihat-dengar (audio-visual aids): TV,
VCD
b. Media Pendidikan Kesehatan
 Saluran untuk meyampaikan informasi kes.
mempermudah penerimaan pesan kes.
 Bedsrkan fungsinya, media ada 3 macam :
1.
2.
3.
Media cetak : booklet, leaflet,flyer
(selebaran),flip-chart, rubrik, poster, foto.
Media elektronik : TV, radio, VCD,film,slide
Media papan(billboard)
VISUALISASI KONDISI LINGKUNGAN
Dalam BLOK IKM kita akan berlatih menggali
informasi kesehatan… memaknainya…
merekomendasikan
tindakan
untuk menciptakan
masyarakat yang sehat…
DENGAN PENYUSUNAN
PERENCANAAN, PELAKSANAAN,dan
PENILAIAN PENDIDIKAN KESEHATAN
Sampai Jumpa di Sesi Selanjutnya…
Download