Annual Report 2011 - Indonesia Investments

advertisement
ANNUAL
REPORT
laporan tahunan
Vision & Mission
Financial Highlights
Capital Movement & Share Price Information
Performance Graphs
ICBP at A Glance
Brief History of the Company
Shareholding Structure
Management Structure
Business Structure
Diversified Portfolio
Accolades & Certifications
Message From the President Commissioner
Report of the President Director
Management’s Analysis & Discussion
Noodles
Dairy
Food Seasonings
Snack Foods
Nutrition & Special Foods
Packaging
Corporate Governance
Audit Committee Report
Corporate Human Resources
Corporate Social Responsibility
Board of Commissioners
Board of Directors
Subsidiaries & Associate Companies
Production Facilities
Professional Advisors & Banks
Acknowledgement
Independent Auditors’ Report
annual report 2011
laporan tahunan 2011
01
03
04
05
07
09
11
12
13
15
17
19
23
27
35
41
47
53
59
65
69
79
83
87
93
97
101
103
105
106
107
Visi & Misi
Ikhtisar Keuangan
Pergerakan Modal & Informasi Harga Saham
Grafik Kinerja Keuangan
Sekilas ICBP
Riwayat Singkat Perseroan
Struktur Pemegang Saham
Struktur Manajemen
Struktur Bisnis
Aneka Ragam Portofolio
Penghargaan & Sertifikasi
Sambutan Komisaris Utama
Laporan Direktur Utama
Analisa & Pembahasan Oleh Manajemen
Mi Instan
Dairy
Penyedap Makanan
Makanan Ringan
Nutrisi & Makanan Khusus
Kemasan
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Komite Audit
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Dewan Komisaris
Direksi
Entitas Anak & Entitas Asosiasi
Fasilitas Produksi
Lembaga Profesional & Bank
Pernyataan
Laporan Auditor Independen
Vision
Mission Misi
Visi
• To continuously Innovate, focusing on
Consumers’ needs, delivering great Brands
with unparalleled Performance
• To deliver quality products which are loved
by consumers
• To continuously improve our people,
processes and technologies
• To contribute to the welfare of the society
and environment in a sustainable manner
• To continuously improve stakeholders’ value
The Leading Consumer
Goods Company
Produsen Barang-barang
Konsumsi yang Terkemuka
annual report 2011
laporan tahunan 2011
• Senantiasa melakukan inovasi, fokus pada
kebutuhan pelanggan, menawarkan merekmerek unggulan dengan kinerja yang tidak
tertandingi
• Menyediakan produk berkualitas yang
merupakan pilihan pelanggan
• Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan,
proses produksi dan teknologi kami
• Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan
masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan
• Meningkatkan stakeholders’ value secara
berkesinambungan
01
02
In billion of Rupiah
unless otherwise stated
2011
2010
2009 1
2008 1
2007 1
Net Sales
19.367,2
17.960,1
16.332,6
12.042,9
9.484,7
5.031,3
4.983,5
3.912,8
2.113,4
1.527,2
Laba Bruto
2.608,0
2.531,8
1.645,4
540,6
133,7
Laba Usaha (EBIT)
Income for the Year Attributable to
Equity Holders of the Parent Entity
1.975,3
1.704,0
1.078,2
339,1
55,9
Laba Tahun Berjalan Yang Dapat
Diatribusikan Kepada Entitas Induk
Shares Outstanding (million)
5.831,0
5.831,0
Jumlah Saham yang Ditempatkan
dan Disetor Penuh (juta)
339
344
Laba Bersih Per Saham Dasar (Rp) 2
Gross Profit
Income from Operations (EBIT)
Basic Earnings Per Share (Rp) 2
Dalam miliar Rupiah,
kecuali dinyatakan lain
Penjualan Neto
Current Assets
8.580,3
7.017,8
3.800,6
3.647,1
2.318,5
Aset Lancar
Current Liabilities
2.988,5
2.701,2
7.378,4
6.475,6
1.618,6
Liabilitas Jangka Pendek
Net Working Capital
5.591,8
4.316,6
(3.577,8)
(2.828,5)
699,8
Modal Kerja Bersih
15.222,9
13.361,3
10.223,9
10.205,7
4.017,1
Total Aset
Total Assets
361,2
343,6
307,5
300,8
Pengeluaran Barang Modal
1.624,7
2.524,9
2.059,1
Total Ekuitas 3
3.000
Non-Controlling Interests
492,9
442,6
345,5
280,3
166,7
Kepentingan Nonpengendali
1.500
Total Liabilities
4.513,1
3.999,1
8.599,2
7.680,8
1.958,0
Total Liabilitas
Funded Debt
780,4
526,3
1.451,5
465,7
173,6
Pinjaman yang Dikenakan Bunga
14,5
15,5
11,5
5,0
1,8 Imbal Hasil atas Aset (%) - Laba Bersih 4
Imbal Hasil atas Aset (%) - Laba Usaha 4
1 6,1
7,6
Return on Equity (%)4
20,6
33,3
56,5
15,5
3,4
Imbal Hasil atas Ekuitas (%) 4
Current Ratio (x)
2,87
2,60
0,52
0,56
1,43
Rasio Lancar (x)
Liabilities to Assets Ratio (x)
0,30
0,30
0,84
0,75
0,49
Rasio Liabilitas Terhadap Aset (x)
Liabilities to Equity Ratio (x) 3
0,42
0,43
5,29
3,04
0,95
Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas (x) 3
Gearing Ratio - Gross (x)
0,07
0,06
0,89
0,18
0,08
Gearing Ratio - Gross (x)
3
(0,34)
(0,31)
0,47
(0,01)
(0,10)
Gearing Ratio - Net (x)
3
Gearing Ratio - Net (x)
1.
2.
3.
4.
3
3
Based on combined financial statement of Indofood’s Consumer
Branded Products Group
Calculated based on weighted average number of shares
Taking into account non-controlling interests
Return represents total return including non-controlling interests
The figures are stated in Indonesian language
1.
2.
3.
4.
Berdasarkan informasi keuangan gabungan Grup Produk
Konsumen Bermerek dari Indofood
Dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham
Dengan memperhitungkan kepentingan nonpengendali
Imbal hasil menampilkan total imbal hasil termasuk kepentingan
nonpengendali
2011
21,5
Return on Assets (%) - EBIT
3.822
Oct 10
Nov 10
Dec 10
Feb 11
Jan 11
Mar 11
Apr 11
annual report 2011
Jun 11
Jul 11
Aug 11
Sep 11
Oct 11
Nov 11
Dec 11
year
Tahun
highest
Tertinggi
lowest
Terendah
closing
Penutupan
volume
Volume
I
5.300
4.325
5.300
467.523.500
II
5.450
4.925
5.400
270.926.500
362.043.000
III
6.000
3.800
IV
5.750
4.650
5.200
112.174.000
during the year
Selama Tahun Laporan
6.000
3.800
5.200
1.212.667.000
I
-
-
-
-
II
-
-
-
-
III
-
-
-
-
IV
6.200
4.400
4.675
1.036.686.500
during the year
Selama Tahun Laporan
6.200
4.400
4.675
1.036.686.500
As of December 31, 2011, ICBP’s 5,830,954,000 shares
with a par value of Rp100 per share, were listed on
the Indonesia Stock Exchange, with total registered
shareholders exceeding 2,100. Share volume traded on the
regular market during 2011 totaled 1,212,667,000 share at
prices ranging from Rp3,800 per share to Rp6,000 per
share and closing at Rp5,200.
Angka disajikan dalam Bahasa Indonesia
May 11
4.925
2010
18,2
3,5
4
5.200
4.500
9.362,2
Return on Assets (%) - Net Income 4
JSX - CI, IHSG
6.000
515,7
Total Equity 3
Share Price Rupiah,
Harga Saham Rupiah
7.500
10.709,8
Capital Expenditures
ICBP melakukan Penawaran Umum Perdana sebesar
1.166.191.000 saham dengan jumlah saham ditempatkan dan
disetor penuh sebesar 5.830.954.000 dengan nilai nominal
Rp100 per saham pada tanggal 7 Oktober 2010. Per tanggal
31 Desember 2011 tidak terdapat perubahan jumlah saham
yang beredar.
ICBP conducted an Initial Public Offering of 1,166,191,000
shares with a total number of 5,830,954,000 shares issued
and fully paid each with par value of Rp100 per share on
October 7, 2010. As of December 31, 2011 there was no
change in number of outstanding shares.
laporan tahunan 2011
Per 31 Desember 2011, sejumlah 5.830.954.000 saham ICBP
dengan nilai nominal Rp100 per saham, tercatat pada Bursa
Efek Indonesia, dengan jumlah pemegang saham melebihi
2.100. Volume saham yang diperdagangkan di pasar reguler
selama tahun 2011 berjumlah 1.212.667.000 dengan harga
berkisar antara Rp3.800 per saham hingga Rp6.000 per
saham dan ditutup pada harga Rp5.200.
03
04
NET SALES (Trillion Rupiah)
TOTAL ASSETS (Trillion Rupiah)
Penjualan Neto (Triliun Rupiah)
Total Aset (Triliun Rupiah)
19,37
17,96
16,33
12,04
9,48
15,22
13,36
10,22
10,21
4,02
‘11
‘10
‘09
‘08
‘07
‘11
‘10
‘09
‘08
‘07
INCOME FROM OPERATIONS/EBIT (Billion Rupiah)
Laba Usaha (Miliar Rupiah)
2.608,0
2.531,8
1.645,4
540,6
133,7
TOTAL EQUITY 1 (Trillion Rupiah)
‘11
Total Ekuitas 1 (Triliun Rupiah)
‘10
10,71
9,36
1,62
2,52
2,06
‘09
‘08
‘07
INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO EQUITY HOLDERS
OF THE PARENT ENTITY (Billion Rupiah)
‘11
‘10
‘09
‘08
‘07
Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk (Miliar Rupiah)
1.975,3
1.704,0
1.078,2
339,1
55,9
‘11
‘10
‘09
‘08
1.
1.
‘07
annual report 2011
laporan tahunan 2011
/ produk konsumen bermerek
Taking into account non-controlling interests
Dengan memperhitungkan kepentingan nonpengendali
05
06
PT Indofood CBP sukses
makmur tbk (“icbp” or the
“company”) is an established
market–leading producer
of packaged food products
with a diverse range
of products providing
everyday food solutions
for consumers of all ages.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP” or the
“Company”) is an established market–leading producer
of packaged food products with a diverse range of
products providing everyday food solutions for consumers
of all ages. Many of its products brands are among the
strongest brands with significant Top–of–Mind status in
Indonesia and have gained the trust and loyalty of millions
of consumers in Indonesia for decades.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP” atau
“Perseroan”) merupakan produsen makanan dalam
kemasan yang mapan dan terkemuka dengan berbagai
pilihan produk makanan sehari–hari bagi konsumen di
segala usia. Banyak di antara merek produknya merupakan
merek terkemuka yang telah melekat di hati masyarakat
Indonesia, serta memperoleh kepercayaan dan loyalitas
jutaan konsumen di Indonesia selama bertahun–tahun.
ICBP was established as a separate entity in September
2009 and listed on the Indonesia Stock Exchange (“IDX”)
on 7 October 2010. It was established by means of internal
restructuring of the Consumer Branded Products (“CBP”)
Group of PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood”),
the parent company, listed on the IDX since 1994. Through
the internal restructuring, the entire business operations
of Indofood’s CBP Group, comprising noodles, dairy, food
seasonings, snack foods, nutrition and special foods, as
well as biscuits (previously under Bogasari Group), were
transferred to ICBP.
ICBP berdiri sebagai entitas terpisah di bulan September
2009 serta tercatat di Bursa Efek Indonesia (“BEI”)
pada tanggal 7 Oktober 2010. ICBP didirikan melalui
restrukturisasi internal dari Grup Produk Konsumen
Bermerek (“CBP”) PT Indofood Sukses Makmur Tbk
(“Indofood”), perusahaan induk ICBP yang sahamnya
tercatat di BEI sejak tahun 1994. Melalui proses
restrukturisasi internal, seluruh kegiatan usaha Grup CBP
dari Indofood, yang meliputi mi instan, dairy, penyedap
makanan, makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus,
serta biskuit (sebelumnya tergabung dalam Grup
Bogasari), dialihkan ke ICBP.
Following the listing, Indofood remains the majority
shareholder of ICBP with around 80% ownership. Hence,
ICBP continues to enjoy synergies with other Indofood
Group companies to maintain its competitive advantages.
Currently ICBP’s business units are as follows:
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP”
atau “Perseroan”) merupakan produsen
makanan dalam kemasan yang mapan dan
terkemuka dengan berbagai pilihan produk
makanan sehari–hari bagi konsumen di
segala usia.
Setelah pencatatan saham ICBP, Indofood tetap menjadi
pemegang saham mayoritas ICBP dengan kepemilikan
saham sekitar 80%. Oleh karenanya, ICBP tetap memiliki
sinergi dengan perusahaan–perusahaan Grup Indofood
lainnya dalam menjaga keunggulan kompetitifnya.
Noodles
Saat ini kegiatan usaha ICBP terdiri atas:
Produces and markets a range of instant bag and cup
noodles, egg noodles and instant vermicelli.
Mi Instan
Dairy
Memproduksi dan memasarkan berbagai produk mi instan
antara lain bag noodles, cup noodles, mi telur dan bihun
instan.
Produces and markets a variety of dairy products
including sweetened condensed milk, liquid milk (ultrahigh temperature, sterilized bottled and pasteurized liquid
milk), powdered milk, ice cream, yogurt drinks and butter.
Food Seasonings
Produces a range of culinary products including soy sauce,
chili sauce, tomato sauce, bouillon and instant seasonings,
and also produces and markets cordial syrup.
Snack Foods
Dairy
Memproduksi dan memasarkan berbagai macam produk
dairy, yaitu susu kental manis, susu cair (susu ultrahigh temperature, susu steril dalam botol dan susu
pasteurisasi), susu bubuk, es krim, minuman yogurt dan
mentega.
Penyedap Makanan
Produces and markets a range of Western and modernized
traditional snacks, as well as biscuits.
Memproduksi beragam produk kuliner seperti kecap, saus
sambal, saus tomat, kaldu dan bumbu instan, serta juga
memproduksi dan memasarkan sirup.
Nutrition & Special Foods
Makanan Ringan
Produces and markets various cereals and biscuits
for infants and children, as well as milk products for
expectant and lactating mothers.
Memproduksi dan memasarkan berbagai makanan ringan
moderen dan makanan ringan tradisional yang dikemas
secara moderen, serta produk biskuit.
The Company’s operations are also supported by the
Packaging Division.
Nutrisi & Makanan Khusus
Memproduksi dan memasarkan berbagai macam bubur
sereal dan biskuit untuk bayi dan anak-anak, serta produk
susu untuk ibu hamil dan menyusui.
Kegiatan usaha Perseroan juga didukung oleh Divisi
Kemasan.
annual report 2011
laporan tahunan 2011
07
08
ICBP was established as a separate entity in September
2009 and listed on the IDX on 7 October 2010. It was
established by means of internal restructuring of the CBP
Group of Indofood, the parent company, listed on the IDX
since 1994.
ICBP berdiri sebagai entitas terpisah pada bulan September
2009 dan tercatat sebagai perusahaan publik di BEI pada
tanggal 7 Oktober 2010. ICBP didirikan melalui proses
restrukturisasi internal Grup CBP dari Indofood, perusahaan
induk yang tercatat sebagai perusahaan publik di BEI sejak
tahun 1994.
Most of the ICBP’s business operations and product brands
have been well-established for many years, with many of
them enjoying leading positions on their respective market
segments. The histories of its various business operations
are as follows:
Berbagai kegiatan usaha dan merek yang digunakan untuk
produk ICBP telah dikenal sejak lama, dimana beberapa
diantaranya merupakan pemimpin pasar. Sejarah dari
berbagai kegiatan usaha Perseroan adalah sebagai berikut:
1982
1982
The noodles business commenced with the launch
of Sarimi brand. Other brands such as Indomie,
Supermi and Pop Mie were added in 1984, 1986 and
1988 respectively.
1985
The nutrition and special foods business
commenced with Promina as the first brand. The
SUN brand was launched in 1989 to cater to a
different market segment.
1990
The snack foods business was established through
a 51:49 joint venture subsidiary with Seven–Up
Nederland B.V., an affiliated company of PepsiCo
Inc., with the launch of three brands, Chitato,
Chiki and JetZ. In 1992 and 2005 PepsiCo’s brands
Cheetos and Lays were introduced. In 2007 Qtela
brand was launched to penetrate the traditional
snack market.
Kegiatan usaha mi instan mulai beroperasi dengan
diluncurkannya merek Sarimi. Berbagai merek mi
instan lainnya seperti Indomie, Supermi dan Pop Mie
melengkapi portofolio produk ICBP, masing–masing
pada tahun 1984, 1986 dan 1988.
1985
Kegiatan usaha nutrisi dan makanan khusus mulai
beroperasi dengan Promina sebagai merek pertama
yang diluncurkan. Merek SUN diluncurkan di tahun
1989 untuk menjangkau segmen pasar yang berbeda.
1990
Kegiatan usaha makanan ringan dijalankan oleh
perusahaan patungan 51:49 dengan Seven–Up
Nederland B.V., afiliasi dari PepsiCo Inc. dengan
menggunakan tiga merek, yaitu Chitato, Chiki
dan JetZ. Cheetos dan Lays, yang masing–masing
diluncurkan pada tahun 1992 dan 2005, merupakan
merek dengan lisensi dari PepsiCo. Pada tahun 2007,
merek Qtela diluncurkan untuk menjangkau pasar
makanan ringan tradisional.
annual report 2011
1991
The food seasonings business commenced with
soy sauce, marketed under two brands, Piring
Lombok and Niki Echo. In 1992, the Indofood
brand was launched for soy sauce and other
products including chili sauce and instant
seasonings. In 2005 PT Nestlé Indofood Citarasa
Indonesia (“NICI”) was established as a 50%–
owned joint venture company with Nestlé SA,
with responsibility for marketing of only culinary
products.
2005
The biscuit business commenced with two
brands: Trenz, catering to the young adult, and
Wonderland, catering to families. In 2011, Bim
Bim brand was launched to penetrate children’s
market.
2008
The dairy business was added through the
acquisition of Drayton Pte. Ltd., the 68.57% owner
of PT Indolakto (“Indolakto”), the second largest
player in the market. Its flagship brand, Indomilk,
has been present in Indonesia for more than four
decades.
laporan tahunan 2011
1991
Kegiatan usaha penyedap makanan mulai
beroperasi dengan produk kecap yang dipasarkan
dengan menggunakan dua merek, yaitu Piring
Lombok dan Niki Echo. Pada tahun 1992, merek
Indofood diluncurkan untuk produk kecap dan
produk–produk lainnya, yaitu saus sambal dan
bumbu instan. PT Nestlé Indofood Citarasa
Indonesia (“NICI”) yang didirikan pada tahun
2005, merupakan perusahaan patungan dengan
Nestlé SA dengan kepemilikan saham masing–
masing sebesar 50%, bertanggung jawab untuk
memasarkan produk–produk kuliner.
2005
Kegiatan usaha biskuit mulai beroperasi dengan
dua merek: Trenz untuk segmen anak muda
dan dewasa, dan Wonderland yang menjangkau
segmen keluarga. Pada tahun 2011, merek Bim Bim
diluncurkan untuk menjangkau pasar anak-anak.
2008
Kegiatan usaha dairy melengkapi portofolio usaha
ICBP dengan diakuisisinya Drayton Pte. Ltd., yang
memiliki kepemilikan saham sebesar 68,57% di PT
Indolakto (“Indolakto”), pemain terbesar kedua di
industri dairy Indonesia. Indomilk, yang merupakan
merek utama Indolakto, telah hadir di Indonesia
selama lebih dari empat dekade.
09
10
Name of Shareholder
Nama Pemegang Saham
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Public
(with ownership interest below 5%)
Publik
(dengan kepemilikan di bawah 5%)
Total
Jumlah
Total Share Issued
and Fully Paid
Jumlah Saham Ditempatkan
dan Disetor Penuh
4.698.339.000
1.132.615.000
5.830.954.000
Percentage of Ownership
Persentase Kepemilikan
BOARD OF COMMISSIONERS
President Commissioner
Commissioner
Commissioner
80,58%
Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
19,42%
Benny S. Santoso
Franciscus Welirang
Moleonoto
(Paulus Moleonoto)
Darmawan Sarsito
(Kevin Sietho)
Alamsyah
F.G. Winarno
Adi Pranoto Leman
Agus Rajani Panjaitan
Audit Committee
Chairman
Adi Pranoto Leman
Independent Commissioner
Members
Agus Rajani Panjaitan
Independent Commissioner
Ir. Monang Silalahi
External Independent Professional
Dr. Timotius Ak.
External Independent Professional
Nomination &
Remuneration Committee
100%
BOARD OF DIRECTORS
President Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director
Anthoni Salim
Tjhie Tje Fie
(Thomas Tjhie)
Taufik Wiraatmadja
Axton Salim
Werianty Setiawan
Hendra Widjaja
Suaimi Suriady
Sulianto Pratama
Corporate Functions
Treasury
Central Marketing
Controller
Research & Development
Legal
Internal Audit
Information Technology
Investor Relations &
Corporate Secretary
Procurement & Engineering
Thomas Tjhie &
Rusmin Kasim
Axton Salim
Hendra Widjaja
Suaimi Suriady
Ayda Wijaya
Adrian Jogi
Iwan Sentosa &
Daniel Yahya
laporan tahunan 2011
Benny S. Santoso
President Commissioner
Members
Anthoni Salim
President Director
Tjhie Tje Fie
(Thomas Tjhie)
Director
divisions
Noodles
Dairy
Food Seasonings
Snack Foods
Nutrition & Special Foods
Packaging
Taufik Wiraatmadja
Axton Salim
Sulianto Pratama
Suaimi Suriady
Robert Arifin
Aswan Tukiaty
Werianty Setiawan
Jonathan A. Rahardjo &
Alexander A. Aditio
Human Resources
Eri Pramono
Corporate Communication
Stefanus Indrayana
Enterprise Risk Management Adrian Jogi
annual report 2011
Chairman
11
12
SNACK FOODS
NOODLES
Makanan Ringan
Mi Instan
Dairy
Dairy
NUTRITION & SPECIAL FOODS
Nutrisi & Makanan Khusus
FOOD SEASONINGS
Penyedap Makanan
PACKAGING
Kemasan
13
14
FOO D seaso nings
No O DLES
Snack fo o ds
Dai ry
Nu t rit io n &
Speci aL Fo o ds
annual report 2011
laporan tahunan 2011
15
16
ACCOLADES / Penghargaan
CERTIFICATIONS / Sertifikasi
Corporate
OPERATION UNITS
* Good Corporate Governance Award 2011 –
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, The Most
Trusted Company Based on Analyst’s Assessment
Survey, by SWA Magazine and The Indonesia Institute
for Corporate Governance
* Word of Mouth Marketing 2011 Award – Indomie, Most
Recommended Brand in Instant Noodle Category, by
SWA Magazine and On Bee Marketing Research
* Word of Mouth Marketing 2011 Award – Pop Mie,
Most Recommended Brand in Cup Noodle Category,
by SWA Magazine and On Bee Marketing Research
* Indonesia Best Brand Award 2011 – Indomie,
Best Brand Platinum in Instant Noodle Category,
by SWA Magazine and MARS
* Indonesia Best Brand Award 2011 – Pop Mie, Best
Brand in Cup Noodle Category, by SWA Magazine
and MARS
* Indonesian Customer Satisfaction Award 2011 – Indomie,
The Best in Achieving Total Customer Satisfaction, by
Frontier Consulting Group and SWA Magazine
* Indonesian Customer Satisfaction Award 2011 –
Pop Mie, The Best in Achieving Total Customer
Satisfaction, by Frontier Consulting Group and SWA
Magazine
* Foods, Medicines and Cosmetics Assessment Agency
of The Indonesian Council of Ulama (Lembaga
Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika
Majelis Ulama Indonesia “LPPOM MUI”) Award –
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Company
with Strong Commitment to Halal
* The Most Impactful Brand Activation 2011 –
Indomie Jingle Dare Program, by Mix Marketing
Communications
annual report 2011
* MDG (Millenium Development Goals) Award 2011 –
SUN Mobile Clinic Program in Private Sector Category,
by Office of Special Envoy of The President of The
Republic of Indonesia on MDGs
laporan tahunan 2011
* ISO 14001
* SMK3 (Occupational Health and Safety Management)
* HACCP ISO 22000:2005
(Hazard Analytical Critical Control Points)
* OHSAS 18001
* ISO 17025:2008
* SNI (Indonesian National Standard)
* Halal
* GMP (Good Manufacturing Practices)
* PROPER (Performance Rating in Relation to
Environmental Management)
17
18
Sambutan Komisaris Utama
BENNY SETIAWAN SANTOSO
President COMMISSIONER
We maintained a steady command of market
leadership in most of our categories, largely
thanks to our ability to respond swiftly to
the changing market dynamics. We remain
optimistic moving ahead as we continue to build
on our strengths and improve our weaknesses.
We relentlessly assess our strategies to address
new challenges and to better position the
Company in capturing new opportunities.
Dear Shareholders,
The economy continued to perform
extremely well during 2011 and fears of
a global downturn did nothing to dent
consumer confidence, which remained at
year-end at one of the highest levels ever.
Gross Domestic Product (“GDP”) grew at
a solid pace, achieving 6.5% and buoyed
by domestic private consumption and
Kami berhasil terus mempertahankan kepemimpinan pasar di sebagian besar
kategori produk kami, berkat kemampuan kami untuk menanggapi perubahan
pasar yang dinamis secara cepat. Kami tetap optimis ke depannya, seiring
berlanjutnya upaya kami untuk membangun kekuatan serta memperbaiki
kelemahan kami. Kami terus mengevaluasi strategi kami, untuk dapat
menghadapi berbagai tantangan baru dan meraih peluang-peluang baru.
investment.
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Perekonomian Indonesia terus meraih kinerja
yang positif di sepanjang tahun 2011, sementara
kekhawatiran akan melambatnya perekonomian
global tidak mempengaruhi tingkat
kepercayaan konsumen, yang tetap bertahan di
level tertinggi hingga akhir tahun. Pertumbuhan
Domestik Bruto (“PDB”) terus tumbuh secara
solid yaitu sebesar 6,5%, didorong oleh
konsumsi rumah tangga dan investasi.
In spite of the higher inflation rate in the early part
of the year, full-year inflation was 3.79%, considerably lower
than the previous year’s figure of 6.96%. Per capita income
is rising consistently and is now estimated at US$3,600,
up from US$3,000 in only a year, a milestone for the next
wave of consumerism. The middle class increased, and now
accounts for more than 50% of the population.
Meskipun tingkat inflasi cukup tinggi di awal tahun, tingkat
inflasi tahun 2011 mencapai 3,79%, jauh di bawah tingkat
inflasi di tahun sebelumnya sebesar 6,96%. Pendapatan
per kapita terus bertumbuh dan kini diperkirakan mencapai
US$3.600, meningkat dari US$3.000 dalam kurun waktu
hanya satu tahun. Hal ini merupakan suatu pencapaian
penting bagi pertumbuhan konsumerisme ke depan.
Segmen menengah terus tumbuh, dan kini telah mencapai
lebih dari 50% populasi.
annual report 2011
laporan tahunan 2011
19
20
As the economy and middle-income market
segment grows, consumer behavior and lifestyles
change. People demand better products and
services at affordable prices – the key word
being “affordable premium.” Consumers lead
increasingly busy lifestyles and need convenient
products that allow more time for other activities
to enhance their personal well-being. Western
cultural influences are becoming predominant,
particularly in the younger generation. The
development of technology has given rise to the
digital society, where people are connected via
electronic and digital devices. This phenomenon
has changed the advertising landscape, with
digital media becoming increasingly important.
On the cost front, cost inflation which had
moderated in earlier years was once more on
the rise, particularly in the first semester, driven
by higher commodity prices. The competitive
environment was tougher with domestic players
increasing the extent of their operations and
imported products increasing in volume.
Amidst the opportunities and challenges, ICBP
performed moderately well. We maintained a
steady command of market leadership in most
of our categories, largely thanks to our ability
to respond swiftly to the changing market
dynamics. We remain optimistic moving ahead
as we continue to build on our strengths and
improve our weaknesses. We relentlessly assess
our strategies to address new challenges and to
better position the Company in capturing new
opportunities.
The Board of Commissioners (“BOC”) operates
with the support of two committees, which
aim to apply the highest possible standards of
good corporate governance. The Nomination
& Remuneration Committee provides
recommendations on the nomination and
remuneration of members of both the BOC and
Board of Directors (“BOD”). The Audit Committee
assists the BOC in fulfilling its oversight
responsibility and reviews financial reporting,
internal control systems, the audit process, the
company’s systems for monitoring compliance
with laws and regulations, the code of conduct
and risk management initiatives.
Perubahan perilaku dan gaya hidup konsumen
terjadi, seiring dengan pertumbuhan ekonomi
dan naiknya segmen pasar menengah.
Konsumen menuntut produk dan layanan
yang lebih baik dengan harga terjangkau –
dengan “affordable premium” sebagai kata
kuncinya. Konsumen mulai beralih ke gaya
hidup yang makin sibuk dan membutuhkan
produk yang praktis untuk dikonsumsi,
sehingga mereka punya lebih banyak waktu
untuk melakukan kegiatan lainnya yang lebih
berarti. Pengaruh budaya barat semakin
meningkat, terutama di kalangan generasi
muda. Perkembangan teknologi mendukung
tumbuhnya komunitas digital, dimana setiap
individu terhubung secara elektronik melalui
piranti digital. Fenomena ini telah merubah
peta industri periklanan, dimana media digital
semakin memegang peranan yang penting.
On behalf of the Board of Commissioners,
I would like to thank management for guiding
ICBP through a challenging year and delivering
good results. I would also like to thank our
shareholders, the BOD, our employees, suppliers,
and above all our customers for their continuing
faith in ICBP and its products. With our
determination to continuously improve ourselves,
we are confident that ICBP will sustain its
performance in the years ahead.
Bertujuan untuk menerapkan standar tata
kelola perusahaan yang tertinggi, Dewan
Komisaris didukung oleh dua buah komite
dalam menjalankan fungsinya. Komite
Nominasi & Remunerasi memberikan
rekomendasi mengenai nominasi dan
remunerasi anggota Dewan Komisaris dan
Direksi. Komite Audit membantu Dewan
Komisaris dalam menjalankan tanggung jawab
pengawasannya dan melakukan kajian atas
pelaporan keuangan, sistem pengawasan
internal, proses audit, sistem perusahaan
dalam memonitor kepatuhan terhadap
undang-undang dan peraturan, serta kode etik
dan inisiatif manajemen risiko Perseroan.
Atas nama Dewan Komisaris, saya
mengucapkan terima kasih kepada jajaran
manajemen atas kepemimpinannya selama
tahun 2011 yang penuh dengan tantangan,
dan tetap dapat memberikan kinerja yang
positif. Saya sampaikan juga ucapan terima
kasih kepada para pemegang saham, Direksi,
karyawan, pemasok dan terutama kepada para
pelanggan, atas dukungan kepercayaannya
yang terus menerus terhadap ICBP dan
produk-produknya. Dengan tekad untuk terus
memperbaiki diri, kami percaya ICBP dapat
mempertahankan kinerjanya di tahun-tahun
mendatang.
Di sisi biaya, inflasi biaya yang moderat
di tahun-tahun sebelumnya, sekali lagi
mengalami peningkatan terutama di semester
pertama tahun 2011 didorong oleh peningkatan
harga komoditas. Persaingan semakin
meningkat dimana para pemain domestik terus
memperluas kegiatan operasionalnya, dan
volume produk-produk impor terus meningkat.
Di tengah berbagai peluang dan tantangan
yang ada, ICBP berhasil meraih kinerja yang
cukup memuaskan. Kami berhasil terus
mempertahankan kepemimpinan pasar
di sebagian besar kategori produk kami,
berkat kemampuan kami untuk menanggapi
perubahan pasar yang dinamis secara cepat.
Kami tetap optimis ke depannya, seiring
berlanjutnya upaya kami untuk membangun
kekuatan serta memperbaiki kelemahan kami.
Kami terus mengevaluasi strategi kami, untuk
dapat menghadapi berbagai tantangan baru
dan meraih peluang-peluang baru.
Yours sincerely,
Benny Setiawan Santoso
President Commissioner
April 2012
annual report 2011
laporan tahunan 2011
21
22
In
2011
income for the year attributable to the equity
holders of the parent entity rose 15.9% to
Rp1.98 trillion and net income margin increased
to 10.2%. This strong performance reflects our
efforts to maintain a balance between market
share and profitability.
Laporan Direktur Utama
Anthoni Salim
President Director and CEo
Dear Shareholders,
Last year I wrote to advise you that the
competitive environment would escalate
in 2011. Indeed, it has been a challenging
year but nonetheless we are pleased that
we were able to respond swiftly to the
changing market environment and achieved
a sound performance during the year. We
registered a top line of Rp19.37 trillion, 7.8%
up on the previous year, despite a setback
at our Noodles Division. We continue to
deliver solid growth in our bottom line
amid a rising cost environment.
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Tahun lalu saya menyampaikan bahwa kondisi
persaingan akan semakin ketat di tahun 2011,
dan tahun tersebut memang merupakan tahun
yang penuh tantangan. Namun demikan
kami gembira bahwa kami dapat dengan cepat
menanggapi perubahan yang terjadi di pasar
dan meraih kinerja yang positif. Kami
mencatatkan penjualan neto konsolidasi
sebesar Rp19,37 triliun, meningkat 7,8% dari
tahun sebelumnya, walaupun Divisi Mi Instan
menghadapi tantangan. Laba neto bertumbuh
secara solid meskipun terjadi peningkatan
berbagai biaya.
annual report 2011
During the year, we focused on our core
businesses, strengthening our positions in the
market. We reassessed our product portfolios
and accelerated innovation to meet changing
consumer preferences. We re-launched Sarimi
Isi 2 (Sarimi Two in One) to address the needs
of consumers for value-for-money products and
launched beef-based flavor instant noodles,
Indomie Goreng Rendang (Indomie Spicy Beef
Flavor Fried Noodles), aimed at stimulating
the industry and at meeting demand from
the growing middle class. We also expanded
our presence in the traditional snack category
through the launch of soybean chips,
Qtela Tempe.
At the same time we re-evaluated our marketing
communications to ensure they resonate with our
target audiences and increased the use of digital
marketing. We strengthened our capabilities
in key account and categories management,
as well as enhancing in-store displays both in
modern and traditional markets. We continued
to utilize our strengths and synergies with the
parent company to widen and deepen market
penetration, as well as increase
product availability.
Pada
Tahun
2011
,
laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk meningkat
15,9% menjadi Rp1,98 triliun dan marjin laba
bersih meningkat menjadi 10,2%. Kinerja yang
memuaskan ini mencerminkan upaya kami
untuk menjaga keseimbangan antara pangsa
pasar dan profitabilitas.
Di tahun 2011, kami fokus pada bisnis-bisnis
inti kami, serta memperkuat posisi kami di
pasar. Kami telah melakukan pengkajian atas
portofolio produk kami serta mempercepat
inovasi produk guna terus memenuhi perubahan
selera konsumen. Kami meluncurkan kembali
produk Sarimi Isi 2 guna memenuhi kebutuhan
konsumen atas produk-produk value-for-money,
serta meluncurkan produk mi instan bercita rasa
daging sapi yaitu Indomie Goreng Rendang,
untuk menggairahkan pertumbuhan industri dan
memenuhi permintaan segmen menengah yang
terus berkembang. Kami juga meningkatkan
keberadaan kami di kategori makanan ringan
tradisional melalui peluncuran produk keripik
tempe, Qtela Tempe.
Selain itu, kami juga melakukan pengkajian atas
komunikasi pemasaran kami untuk menjaga
kesesuaiannya dengan target pasar untuk
masing-masing produk, serta meningkatkan
penggunaan pemasaran digital. Kami juga
memperkuat kemampuan kami di ritel-ritel utama
(key account) dan menjadi pemimpin dalam
pengelolaan kategori di berbagai outlet ritel
moderen (category management), sedangkan
penataan produk di pasar moderen dan
tradisional terus ditingkatkan. Kami senantiasa
memanfaatkan keunggulan kami dan melakukan
sinergi dengan perusahaan induk untuk
memperluas dan memperdalam penetrasi pasar,
serta meningkatkan ketersediaan produk.
laporan tahunan 2011
23
24
As a member of the Indofood Group, ICBP is
committed to being a good corporate citizen.
We meet all regulatory standards and at all
times strive to provide consumers with highquality products. Some products, such as those
from the Nutrition & Special Foods Division,
make a direct contribution to building human
capital through the provision of nutritious
foods. In recognition of its contribution to the
community, ICBP was awarded the Millennium
Development Goals Award for participation in
improving child and maternal health with the
SUN Mobile Clinic program.
We will continue to focus on organic growth of our core businesses
by accelerating innovation to expand our product portfolios, while
intensifying our efforts to capture new business opportunities to further
boost growth. Production capacities will be expanded across the
board and our organizational and human resources capabilities will be
strengthened to support the potential growth.
In our outreach to the community through
our corporate social responsibility programs,
we aim to strengthen economic resilience
through endeavors such as support for smallmedium enterprises development, including
through partnership programs with suppliers
of raw materials. We also aim to protect the
environment, and assist our fellow Indonesians
with aid for the victims of natural disasters,
when many ICBP products provide convenient,
easy-to-prepare foods that are an important
tool in immediate post-disaster responses.
Kami akan tetap fokus pada pertumbuhan organik bisnis inti melalui akselerasi inovasi guna memperluas portofolio
produk, dan meningkatkan upaya kami untuk meraih peluang usaha baru guna mendorong pertumbuhan. Kapasitas
produksi akan ditingkatkan, serta kemampuan organisasi dan sumber daya manusia akan diperkuat guna mendukung
potensi pertumbuhan ke depan.
Entering 2012 we are seeing healthy demand for packaged
food products as well as increasing competition. We
continue to recognize that the power of Indofood brands
continues to represent our greatest asset, and in order to
maintain Top-of-Mind status for brands we will increase
investment in marketing initiatives, sharpening our
strategies to strengthen brand equity and image as well as
enhance consumer loyalty and bonding. We will continue
to focus on organic growth of our core businesses by
accelerating innovation to expand our product portfolios,
while intensifying our efforts to capture new business
opportunities to further boost growth. Production
capacities will be expanded across the board and our
organizational and human resources capabilities will be
strengthened to support the potential growth.
In closing, I would like to extend my earnest
appreciation to all of our stakeholders for your
continuing support and trust. My sincere thanks
also goes to the Board of Commissioners, to
my fellow directors, management and all of
our employees, whose efforts produced such
an excellent result in 2011 despite a range
of challenges. We remain confident that as
the leading packaged food company we will
continue to evolve dynamically and rise to the
new challenges.
Memasuki tahun 2012 kami melihat kenaikan permintaan
produk makanan dalam kemasan, sementara kondisi
persaingan juga semakin ketat. Kami menyadari bahwa
kekuatan merek-merek Indofood tetap merupakan aset
utama kami, dan untuk mempertahankan status Top-ofMind dari merek-merek kami, kami akan meningkatkan
investasi di bidang pemasaran, mempertajam strategi
pemasaran guna memperkuat brand equity dan brand
image, serta meningkatkan loyalitas dan keterikatan
dengan konsumen (consumer loyalty and bonding). Kami
akan tetap fokus pada pertumbuhan organik bisnis inti
melalui akselerasi inovasi guna memperluas portofolio
produk, dan meningkatkan upaya kami untuk meraih
peluang usaha baru guna mendorong pertumbuhan.
Kapasitas produksi akan ditingkatkan, serta kemampuan
organisasi dan sumber daya manusia akan diperkuat guna
mendukung potensi pertumbuhan ke depan.
annual report 2011
Sebagai bagian dari Grup Indofood,
ICBP berkomitmen untuk menjadi warga
korporasi yang baik. Kami senantiasa
berupaya mematuhi seluruh peraturan, dan
menghasilkan produk berkualitas tinggi bagi
konsumen. Beberapa produk kami, seperti
produk-produk dari Divisi Nutrisi & Makanan
Khusus, memberikan sumbangan langsung
bagi pembangunan sumber daya manusia
melalui produk-produk makanan bernutrisinya.
Sebagai penghargaan atas kontribusinya
kepada masyarakat, ICBP menerima Millennium
Development Goals Award atas partisipasinya
dalam meningkatkan kesehatan anak dan ibu
hamil melalui program Mobil Klinik SUN.
Untuk memberikan dukungan kepada
masyarakat melalui program-program
tanggung jawab sosial perusahaan, kami
berupaya membantu meningkatkan
ketangguhan ekonomi dengan memberikan
dukungan terhadap pengembangan Usaha
Kecil dan Menengah, termasuk melalui
program kemitraan dengan para pemasok
bahan baku. Kami juga berupaya untuk
memelihara lingkungan, dan membantu
masyarakat yang menjadi korban bencana
alam mengingat produk makanan olahan
dalam kemasan ICBP merupakan produk yang
tepat untuk diberikan sebagai bantuan pasca
bencana.
Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada
seluruh stakeholder atas dukungan dan
kepercayaannya. Ucapan terima kasih juga
saya sampaikan kepada Dewan Komisaris,
rekan-rekan Direksi, jajaran manajemen dan
seluruh karyawan, yang telah berhasil meraih
kinerja yang positif di tahun 2011 di tengah
berbagai tantangan yang ada. Kami tetap
percaya bahwa sebagai perusahaan makanan
dalam kemasan yang terkemuka, kami akan
terus berkembang secara dinamis dan siap
menghadapi tantangan-tantangan baru.
Yours sincerely,
anthoni salim
President Director and CEO
April 2012
laporan tahunan 2011
25
26
2010
2010
2011
Sales Contribution
ebit Contribution
(after elimination / setelah eliminasi)
(after elimination and before unallocated expenses /
setelah eliminasi dan sebelum beban operasi lainnya yang tidak dialokasikan)
PROFIT & LOSS STATEMENT
LAPORAN RUGI LABA
Net Sales
Penjualan Neto
The Company posted consolidated net sales of Rp19.37
trillion in 2011, an increase of 7.8% from Rp17.96 trillion in
2010 due to volume growth across the divisions (except
for Noodles Division) and higher average selling price.
During the year ICBP Group recorded net export sales of
around US$204 million which accounted for around 9% of
consolidated net sales.
Perseroan mencatatkan penjualan neto konsolidasi sebesar
Rp19,37 triliun di tahun 2011, meningkat 7,8% dari Rp17,96
triliun di tahun 2010 karena naiknya volume penjualan
di seluruh divisi (kecuali Divisi Mi Instan) dan kenaikan
harga jual rata-rata. Sepanjang tahun 2011, Perseroan
membukukan penjualan ekspor sebesar US$204 juta, yang
mencakup sekitar 9% dari penjualan neto konsolidasi.
The five divisions of the Company – Noodles, Dairy, Food
Seasonings, Snack Foods and Nutrition & Special Foods –
contributed 68.8%, 19.1%, 3.5%, 6.0% and 2.6% respectively
to consolidated net sales.
Perseroan memiliki 5 divisi yang terdiri dari Divisi Mi
Instan, Dairy, Penyedap Makanan, Makanan Ringan
dan Nutrisi & Makanan Khusus, yang masing-masing
memberikan kontribusi sebesar 68,8%, 19,1%, 3,5%, 6,0%,
dan 2,6% terhadap penjualan neto konsolidasi.
Noodles Division registered 7.5% growth in total sales
value of Rp13.59 trillion in 2011 as compared to Rp12.65
trillion in 2010 due to higher average selling price despite
lower volume.
Total sales value of Dairy Division was Rp3.69 trillion, an
increase of 5.9% from Rp3.49 trillion in 2010 primarily due
to increase in volume of sweetened condensed milk, liquid
milk and ice cream as well as higher average selling price.
Total nilai penjualan Divisi Mi Instan naik 7,5% menjadi
Rp13,59 triliun di tahun 2011 dari Rp12,65 triliun di tahun
2010, karena kenaikan harga jual rata-rata meskipun
volume penjualan turun.
Divisi Dairy mencatatkan total nilai penjualan sebesar
Rp3,69 triliun, atau naik 5,9% dari Rp3,49 triliun di tahun
2010 terutama didorong oleh pertumbuhan volume
penjualan dari susu kental manis, susu cair dan es krim
serta harga jual rata-rata yang lebih tinggi.
annual report 2011
2011
Food Seasonings Division booked total sales value of
Rp961.9 billion in 2011, growing 22.3% from Rp786.4 billion
in 2010, mainly driven by increases in sales of chili sauce
and recipe mixes.
Divisi Penyedap Makanan membukukan total nilai penjualan
sebesar Rp961,9 miliar di tahun 2011, tumbuh 22,3% dari
Rp786,4 miliar di tahun 2010, didorong oleh naiknya
penjualan saus sambal dan recipe mixes.
In 2011, Snack Foods Division continued to register doubledigit volume growth, driven by strong volume growth
across the snack foods category and biscuits. As a result
total sales value increased 19.7% to Rp1.17 trillion from
Rp0.98 trillion in 2010.
Di tahun 2011, Divisi Makanan Ringan terus membukukan
pertumbuhan volume penjualan double digit yang
didorong oleh pertumbuhan di seluruh kategori produk
makanan ringan dan biskuit. Sehingga total nilai penjualan
meningkat sebesar 19,7% menjadi Rp1,17 triliun dari Rp0,98
triliun di tahun 2010.
The Nutrition & Special Foods Division booked total sales
value of Rp511.4 billion, up 1.1% from Rp505.8 billion in
2010, with baby cereal and baby biscuits making the
strongest contribution to growth.
Gross Profit and Income from Operations (EBIT)
Gross profit rose 1.0% to Rp5.03 trillion in 2011 from
Rp4.98 trillion in 2010 but gross margin declined to 26.0%
from 27.7% in 2010, mainly due to higher input costs.
Income from operations increased 3.0% to Rp2.61 trillion
in 2011 from Rp2.53 trillion in 2010 on increase in gross
profit and lower amortization expenses. Operating margin
declined to 13.5% from 14.1% in 2010.
laporan tahunan 2011
Divisi Nutrisi & Makanan Khusus mencatatkan total nilai
penjualan sebesar Rp511,4 miliar, naik 1,1% dari Rp505,8
miliar di tahun 2010 dimana bubur dan biskuit bayi
memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan.
Laba Bruto dan Laba Usaha (EBIT)
Laba bruto meningkat 1,0% menjadi Rp5,03 triliun di tahun
2011 dari Rp4,98 triliun di tahun 2010, sedangkan marjin
laba bruto turun menjadi 26,0% dari 27,7% di tahun 2010
terutama karena naiknya beban bahan baku.
Laba usaha naik 3,0% menjadi Rp2,61 triliun di tahun 2011
dari Rp2,53 triliun di tahun 2010 karena naiknya laba bruto
dan lebih rendahnya beban amortisasi. Marjin laba usaha
turun menjadi 13,5% dari 14,1% di tahun 2010.
27
28
Income for the Year Attributable to Equity Holders
of the Parent Entity
Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan
Kepada Pemilik Entitas Induk
Income for the year attributable to equity holders of the
parent entity rose 15.9% to Rp1.98 trillion in 2011 from
Rp1.70 trillion in 2010, principally due to better operating
result and higher net finance income. Excluding nonrecurring items and foreign exchange gains, core profit
increased 17.0% to Rp1.97 trillion in 2011 from Rp1.68 trillion
in 2010.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk tumbuh 15,9% menjadi Rp1,98 triliun
di tahun 2011 dari Rp1,70 triliun di tahun 2010 terutama
karena hasil operasional yang lebih baik dan pendapatan
keuangan bersih yang lebih tinggi. Dengan tidak
memperhitungkan akun non-recurring dan laba kurs, core
profit naik 17,0% menjadi Rp1,97 triliun di tahun 2011 dari
Rp1,68 triliun di tahun 2010.
BALANCE SHEET
Total Assets
Total assets as of December 31, 2011 were Rp15.22
trillion, an increase of 13.9% from Rp13.36 trillion as of
December 31, 2010. Assets growth was primarily due to the
increase in cash and cash equivalent, increase in account
receivables and inventories as a result of higher prices and
higher net fixed assets, mainly for capacity expansion.
Total Liabilities
Total liabilities as of December 31, 2011 amounted to Rp4.51
trillion, up 12.9% from Rp4.00 trillion as of December 31,
2010 principally due to the increase in trust receipts for
importation of raw material and higher account payable.
The Company’s balance sheet position remained strong,
registering total funded debt of Rp780.4 billion at the end
of 2011 compared to Rp526.3 billion in the previous year.
Gross debt to equity and net debt to equity ratios were
0.07 times and -0.34 times in 2011 compared to 0.06 times
and -0.31 times in 2010.
NERACA
Total Aset
Total aset pada tanggal 31 Desember 2011 mencapai
Rp15,22 triliun, naik 13,9% dari Rp13,36 triliun pada tanggal
31 Desember 2010. Pertumbuhan aset terjadi terutama
karena meningkatnya kas dan setara kas, meningkatnya
piutang dan persediaan karena naiknya harga, serta
naiknya aset tetap bersih terutama terkait dengan
peningkatan kapasitas.
Total Liabilitas
Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2011 berjumlah
Rp4,51 triliun, naik 12,9% dari Rp4,00 triliun pada tanggal
31 Desember 2010 terutama karena naiknya trust receipts
yang digunakan untuk impor bahan baku, dan naiknya
utang.
Total equity increased to Rp10.71 trillion from Rp9.36
trillion in 2010, mainly due to earnings generated in 2011.
Posisi keuangan Perseroan tetap kuat, dengan total
funded debt sebesar Rp780,4 miliar pada akhir tahun 2011
dibandingkan dengan Rp526,3 miliar di tahun sebelumnya.
Rasio hutang kotor terhadap ekuitas dan rasio hutang
bersih terhadap ekuitas, masing-masing sebesar 0,07 kali
dan -0,34 kali di tahun 2011 dibandingkan dengan 0,06 kali
dan -0,31 kali di tahun 2010.
SOLVABILITY
Total Ekuitas
Total liabilities to total equity ratio declined slightly to
42.1% in 2011 from 42.7% in 2010 due to increase in total
equity.
Total ekuitas meningkat menjadi Rp10,71 triliun dari Rp9,36
triliun di tahun 2010, terutama karena laba bersih yang
diperoleh sepanjang tahun 2011.
Total Equity
Interest coverage ratio improved to 72.8 times in 2011 from
35.7 times in 2010, attributable to lower finance expense in
conjunction with lower average total funded debt.
COLLECTIBILITY
As of December 31, 2011 the total trade account receivables
was Rp2.26 trillion of which around 88% is current.
Solvabilitas
Rasio total liabilitas terhadap total ekuitas turun sedikit
menjadi 42,1% di tahun 2011 dari 42,7% di tahun 2010
karena peningkatan total ekuitas.
Rasio interest coverage membaik menjadi 72,8 kali di tahun
2011 dari 35,7 kali di tahun 2010 disebabkan oleh turunnya
beban keuangan seiring penurunan total funded debt ratarata.
Cash Flow
Arus Kas
Net cash flow provided by operating activities declined
slightly to Rp2.17 trillion in 2011 from Rp2.25 trillion in
2010 due to higher raw material prices and increase in tax
payment for 2010 fiscal year.
Arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi turun
sedikit menjadi Rp2,17 triliun di tahun 2011 dari Rp2,25
triliun di tahun 2010 sebagai akibat naiknya harga bahan
baku dan naiknya pembayaran pajak untuk tahun buku
2010.
Net cash flow used in investing activities, which was mainly
used to finance capital expenditure, declined to Rp547.8
billion in 2011 compared to Rp644.9 billion in 2010.
ICBP booked net cash flow used in financing activities of
Rp548.4 billion in 2011, mainly for dividend payment; while
in 2010 the Company registered net cash flow provided by
financing activities at Rp998.5 billion, mainly generated
from the IPO proceeds net of payment of shareholders’
and bank loan.
Related Party Transactions
Related parties include companies under the same
ownership as PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (the
“Company”), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood”)
and Salim Group. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
and Subsidiaries (the “Group”) transactions with related
parties in 2011 were as follows:
a. The Group sells finished goods under related distributorship/supply agreements to certain related
parties, mainly to PT Indomarco Adi Prima (“IAP”) at
the agreed prices depending on the products.
b. Under the related supply agreements, the Group
purchases raw materials such as wheat flour from
Indofood’s Bogasari Strategic Business Group at the
agreed prices which should not be higher than the
selling price of Indofood to other parties engaged in
similar industries, and cooking oil and fats from PT
Salim Ivomas Pratama Tbk (“SIMP”), an entity under
control of the major shareholder, at the agreed prices
based on market.
c. The Company has a Trademark License Agreement
with Indofood for the use of Indofood’s trademarks.
As compensation, the Company is charged royalty
fee of 1.5% of the net sales of, among others, the
branded food products, including but not limited to
instant noodles, nutrition and special foods, biscuits
and syrups which use Indofood’s trademarks. The
exclusive, non-transferrable license in Indonesia and
non-exclusive in the export territory granted to the
Company is valid as long as Indofood maintains its
majority share ownership in the Company. Should
Indofood cease to be the majority and controlling
shareholder of the Company and opts to terminate the
Kolektibilitas
Dari piutang usaha sejumlah Rp2,26 triliun pada tanggal
31 Desember 2011, sekitar 88% merupakan piutang
usaha lancar.
annual report 2011
laporan tahunan 2011
Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi,
yang terutama digunakan untuk membiayai belanja modal,
turun menjadi Rp547,8 miliar di tahun 2011 dibandingkan
dengan Rp644,9 miliar di tahun 2010.
ICBP mencatatkan arus kas neto yang digunakan untuk
kegiatan pendanaan sebesar Rp548,4 miliar di tahun 2011
terutama digunakan untuk pembayaran dividen; sementara
di tahun 2010, Perseroan membukukan arus kas bersih
yang diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp998,5
miliar terutama berasal dari dana hasil penawaran umum
setelah dikurangi dengan pembayaran hutang kepada
pemegang saham dan hutang bank.
Transaksi Dengan Pihak-Pihak yang Berelasi
Pihak-pihak yang berelasi mencakup perusahaanperusahaan di bawah kepemilikan yang sama yaitu PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“Perseroan”), PT
Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood”) and Grup
Salim. Transaksi-transaksi PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk dan Entitas Anak (“Grup”) dengan pihak-pihak yang
berelasi sepanjang tahun 2011 adalah sebagai berikut:
a. Grup menjual barang jadi dalam perjanjian distribusi/
supply terkait kepada pihak-pihak berelasi tertentu
terutama kepada PT Indomarco Adi Prima (“IAP”)
dengan harga yang disepakati tergantung dari produk.
b. Dalam perjanjian supply terkait, Grup membeli bahan
baku seperti tepung terigu dari Kelompok Usaha
Strategis Bogasari dari Indofood dengan harga jual
yang disepakati dengan ketentuan bahwa harga jual
produk tidak boleh lebih tinggi dari harga jual Indofood
kepada pihak ketiga lain yang bergerak di bidang
industri sejenis, dan minyak goreng dan lemak nabati
dari PT Salim Ivomas Pratama Tbk (“SIMP”), entitas
yang dikendalikan oleh pemegang saham utama,
dengan harga jual yang disepakati berdasarkan pasar.
c. Perseroan memiliki Perjanjian Lisensi Merek dengan
Indofood untuk penggunaan merek dagang Indofood.
Sebagai kompensasi, Perseroan dikenakan beban
royalti sebesar 1,5% dari nilai penjualan neto antara
lain produk makanan bermerek termasuk tetapi tidak
terbatas pada mi instan, nutrisi dan makanan khusus,
biskuit dan sirup. Lisensi tersebut diberikan kepada
Perseroan secara exclusive dan tidak dapat dialihkan
di Indonesia dan secara non-exclusive dan tidak dapat
dialihkan untuk wilayah ekspor, selama Indofood
memiliki mayoritas saham di Perseroan. Apabila
Indofood tidak lagi merupakan pemegang saham
mayoritas dan pengendali Perseroan dan memilih untuk
mengakhiri perjanjian tersebut, Perseroan memiliki hak
29
30
said agreement, the Company will have a pre-emptive
right to purchase the trademarks from Indofood, and
an independent valuer will be appointed to appraise a
fair value for the trademarks. Should the Company, for
whatever reason, be unable to purchase the trademarks
after six months from the change of control or decline
to purchase the trademarks, the Company would be
required to discontinue the use of the trademarks
owned by Indofood.
Indofood (M) Food Industries Sdn. Bhd. (“IFI”), the
Company’s subsidiary, also has a trademark license
agreement with Indofood for the use of Indofood’s
trademarks. As compensation, IFI is charged royalty fee
of 1.5% of the net sales of the products with the said
trademarks.
d. The Company has an agreement with Indofood for
management services. As compensation, the Company
is charged a management fee of 0.25% of the net sales
of the Company.
menerima penawaran terlebih dahulu untuk membeli
merek-merek tersebut dari Indofood dan pihak penilai
independen akan ditunjuk untuk menilai harga merek.
Apabila Perseroan tidak dapat membeli merek tersebut
dengan alasan apapun setelah enam bulan dari
perubahan kendali atau tidak berkeinginan membeli
merek, Perseroan diharuskan untuk menghentikan
penggunaan merek yang dimiliki oleh Indofood.
Indofood (M) Food Industries Sdn. Bhd. (“IFI”), anak
perusahaan Perseroan, juga memiliki perjanjian lisensi
merek dengan Indofood untuk penggunaan merek
dagang yang dimiliki Indofood. Sebagai kompensasi,
IFI dikenakan beban royalti sebesar 1,5% dari nilai
penjualan neto produk dengan merek tersebut.
d. Perseroan memiliki perjanjian dengan Indofood untuk
penggunaan jasa manajemen. Sebagai kompensasi,
Perseroan dikenakan beban manajemen sebesar 0,25%
dari nilai penjualan neto Perseroan.
PT Surya Rengo Containers (“SRC”), the Company’s
subsidiary in corrugated packaging, also has an
agreement with Indofood for consultation and
management services. As compensation, SRC paid a
management fee of Rp197 million per month in 2011
and Rp191 million per month in 2010.
PT Surya Rengo Containers (“SRC”), anak perusahaan
Perseroan yang bergerak di bidang kemasan karton,
juga memiliki perjanjian dengan Indofood untuk
jasa konsultasi dan bantuan manajemen. Sebagai
kompensasi, SRC dikenakan beban jasa manajemen
sebesar Rp197 juta per bulan pada tahun 2011 dan
Rp191 juta per bulan pada tahun 2010.
Indolakto also has an agreement with Indofood
for technical and management assistance. As
compensation, Indolakto is charged a service fee of
Rp965 million per month after tax.
Indolakto juga memiliki perjanjian dengan Indofood
untuk bantuan teknis dan manajemen. Sebagai
kompensasi, Indolakto dikenakan beban jasa sebesar
Rp965 juta per bulan setelah dipotong pajak.
e. The Company has a rental agreement with Indofood
for office spaces located in Sudirman Plaza, Indofood
Tower, for an indefinite rental period.
f. The Company leases a warehouse from IAP and
Indofood and also rents its warehouse in Medan to IAP.
g. The Group insured its inventories and fixed assets with
PT Asuransi Central Asia (“ACA”), PT Central Asia Raya
(“CAR”) and PT Indosurance Broker Utama (“IBU”).
h. Certain divisions lease V-SAT facilities from Primacom
for communication purposes between the Company’s
head office and branches/factories.
i. The Group purchased vehicles and spareparts from PT
Indomobil Sukses Internasional Tbk and Subsidiaries
(“ISI”).
j. Pinehill has a technical services agreement with the
Company which is valid up to December 31, 2013. As
compensation, Pinehill is charged a technical fee at a
certain agreed rate.
e. Perseroan memiliki perjanjian sewa menyewa dengan
Indofood atas kantor yang berlokasi di Sudirman Plaza,
Indofood Tower, dengan periode sewa yang belum
ditentukan.
f. Perseroan menyewa gudang dari IAP dan Indofood, dan
juga menyewakan gudang di Medan kepada IAP.
g. Grup mengasuransikan persediaan dan aset tetap
kepada PT Asuransi Central Asia (“ACA”), PT Central
Asia Raya (“CAR”) dan PT Indosurance Broker Utama
(“IBU”).
k. NICI has a manufacturing and supply agreement with
the Company whereby the Company’s Food Seasonings
Division manufactures, packs and supplies NICI’s
products at the agreed prices.
l. NICI has a license trademark agreement with Indofood
whereby NICI was granted a non-exclusive license
to use Indofood trademarks for culinary products
produced directly or indirectly by NICI in Indonesia,
for an indefinite term as long as Indofood is a direct or
indirect shareholder of NICI. As compensation, NICI is
charged a royalty fee at a certain agreed percentage of
its net sales.
m. NICI has a distribution agreement with IAP for the
distribution of NICI’s culinary products in Indonesia.
As compensation, NICI gives a distribution margin at a
certain percentage of the invoiced sales to IAP.
n. Based on the loan agreement dated May 7 and August
31, 2010, the Company granted NICI a working capital
loan facility totaling Rp10.5 billion and Rp5.0 billion,
respectively. The loan bears interest at 10.59% per year.
Additional default interest of 2.00% will be charged in
the event that NICI fails to make payment on the due
date of any sum due. The loans are payable in full one
year from the date of the agreement.
o. On June 15, 2010, the Company entered into a supply
agreement with PT Fast Food Indonesia Tbk (“FFI”)
whereby the Company will supply, sell and deliver
biscuit and sugar syrup products to FFI at the agreed
prices. The said agreement expired in December 31,
2010 and has been extended until December 31, 2013
and can be extended by mutual agreement of both
parties.
p. The Group provides loans to its key management
personnel subject to certain criteria and terms
depending on their employment levels. These loans
are collected through salary deductions.
The nature of relationships with the related parties
are as follows:
j. Pinehill memiliki perjanjian jasa teknik dengan
Perseroan yang berlaku hingga 31 December 2013.
Sebagai kompensasi, Pinehill dikenakan jasa teknik
dengan persentase tertentu yang disepakati.
annual report 2011
l. NICI memiliki perjanjian lisensi merek dengan Indofood
dimana NICI mendapatkan lisensi secara non-exclusive
untuk menggunakan merek milik Indofood untuk
produk-produk kuliner yang diproduksi, baik langsung
maupun tidak langsung oleh NICI di Indonesia, untuk
jangka waktu yang tidak terbatas selama Indofood,
baik langsung maupun tidak langsung, tetap sebagai
pemegang saham NICI. Sebagai kompensasi, NICI
dikenakan royalti sebesar persentasi tertentu yang
disepakati dari penjualan netonya.
m. NICI memiliki perjanjian distribusi dengan IAP untuk
distribusi produk kuliner NICI di Indonesia. Sebagai
kompensasi, NICI memberikan marjin distribusi sebesar
persentase tertentu dari nilai penjualan ke IAP.
n. Berdasarkan perjanjian pinjaman pada tanggal 7 Mei
dan 31 Agustus 2010, Perseroan memberikan fasilitas
pinjaman modal kerja kepada NICI masing-masing
sejumlah Rp10,5 miliar dan Rp 5,0 miliar. Pinjaman
tersebut dikenakan suku bunga sebesar 10,59% per
tahun dan tambahan bunga sebesar 2,00% apabila NICI
gagal membayar jumlah terutang pada tanggal jatuh
tempo. Pinjaman ini jatuh tempo dalam waktu satu
tahun terhitung sejak tanggal perjanjian pinjaman.
o. Pada tanggal 15 Juni 2010, Perseroan mengadakan
perjanjian supply dengan PT Fast Food Indonesia Tbk
(“FFI”) dimana Perseroan menyediakan, memasok dan
menyerahkan kepada FFI produk biskuit dan sirup gula
dengan harga yang disepakati. Perjanjian tersebut
berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan telah
diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2013 dan
dapat diperpanjang dengan persetujuan kedua belah
pihak.
p. Grup memberikan pinjaman kepada personil
manajemen kunci dengan kriteria dan syarat tertentu
sesuai dengan jenjang kepegawaian. Pinjaman tersebut
dilunasi dengan cara pemotongan gaji.
Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah
sebagai berikut:
h. Divisi tertentu menyewa fasilitas V-SAT dari Primacom
untuk tujuan komunikasi antara kantor pusat Perseroan
dan cabang/pabrik.
i. Grup membeli kendaraan bermotor dan suku cadang
dari PT Indomobil Sukses Internasional Tbk dan Entitas
Anak (“ISI”).
k. NICI memiliki perjanjian produksi dan pengadaan
barang dengan Perseroan dimana Divisi Penyedap
Makanan dari Perseroan memproduksi, mengemas dan
memasok produk NICI dengan harga yang disepakati
bersama.
Related parties
Pihak Berelasi
NATURE OF RELATIONSHIP
Sifat Hubungan
ISM
Shareholder of the Company
Pemegang saham Perseroan
IAP, SIMP
Entities under control of the major shareholder
Entitas yang dikendalikan oleh pemegang saham utama
NICI
Associated company
Entitas asosiasi
Pinehill, ACA, ISI, IBU, CAR, Primacom, FFI
Affiliated companies
Perusahaan-perusahaan afiliasi
laporan tahunan 2011
31
32
Capital Structure and Liquidity
Struktur Modal dan Likuiditas
The Company has reasonably strong liquidity, with cash
and cash equivalent of Rp4.42 trillion as of December
31, 2011, up from Rp3.41 trillion in the previous year. The
Company’s current ratio in 2011 was 287.1% compared to
259.8% in 2010.
Perseroan memiliki tingkat likuiditas yang kuat ditunjukkan
dengan saldo kas dan setara kas mencapai Rp4,42 triliun
pada tanggal 31 Desember 2011, naik dari Rp3,41 triliun di
tahun sebelumnya. Rasio lancar Perseroan untuk tahun
2011 adalah sebesar 287,1% dibandingkan dengan 259,8% di
tahun 2010.
Subsequent Event to the Auditors’ Report Date
Based on the seventh amendment dated February 10,
2012 to the credit facilities obtained from Bank Central
Asia (“BCA”), Indolakto obtained new Letter of Credit
(“L/C”) facility with a maximum amount of US$20 million.
In addition, BCA agreed to change the existing Omnibus
Local Credit, L/C and Bank Guarantee facilities with a
maximum amount of Rp182.5 billion into Local Credit
facility with the same limit.
Use of IPO Proceed
In relation to the IPO of 20% ICBP shares, the Company
generated net proceeds of approximately Rp6.09 trillion,
of which Rp4.07 was used to pay the shareholders’ loan
from Indofood. The remaining balance of Rp2.02 trillion,
which represents the unused portion as of December 31,
2011 will be used to finance capital expenditure, mainly for
capacity expansion.
Dividend and Market Capitalization
According to the decision of the shareholders at ICBP first
Annual General Meeting in May 27, 2011, a total dividend of
Rp676.4 billion or Rp116 per share which represents 40%
dividend payout was distributed and paid to shareholders
in July 2011. As of December 31, 2011, ICBP market
capitalization was valued at Rp30.32 trillion.
Accounting Policy and Additional Financial
Information
The consolidated financial statements have been prepared
in accordance with the Indonesian Financial Accounting
Standards (“SAK”), which comprise the Statements and
Interpretations issued by the Board of Financial Accounting
Standards of the Indonesian Institute of Accountants,
and the regulations as well as the Guidelines on Financial
Statement Presentation and Disclosures issued by the
Capital Market and Financial Institutions Supervisory
Agency (“Bapepam-LK”) for publicly-listed companies.
The consolidated financial statements, except for the
consolidated statements of cash flows, have been prepared
on the accrual basis, using the historical cost concept of
accounting except as disclosed in the relevant notes to the
consolidated financial statements herein.
The consolidated statements of cash flows, which was
prepared using the direct method, presents receipts and
disbursements of cash and cash equivalents classified into
operating, investing and financing activities.
Peristiwa Sesudah Tanggal Pelaporan Auditor
Berdasarkan perjanjian amandemen ketujuh pada tanggal
10 Februari 2012 untuk fasilitas kredit yang diperoleh dari
Bank Central Asia (“BCA”), Indolakto mendapatkan fasilitas
pinjaman baru berupa fasilitas Letter of Credit (“L/C”)
sebesar US$20 juta. Selain itu, BCA menyetujui untuk
mengubah fasilitas Omnibus Kredit Lokal, L/C dan Bank
Garansi dengan fasilitas maksimum sebesar Rp182,5 miliar
menjadi fasilitas Kredit Lokal dengan jumlah pinjaman
yang sama.
Penggunaan Dana IPO
Sehubungan dengan penjualan 20% saham ICBP kepada
publik, Perseroan berhasil mengumpulkan dana IPO sekitar
Rp6,09 triliun, yang mana sekitar Rp4,07 triliun telah
digunakan untuk membayar hutang kepada pemegang
saham yaitu Indofood. Sedangkan sisanya sebesar Rp2,02
triliun merupakan dana IPO yang belum digunakan pada
tanggal 31 Desember 2011, dan akan digunakan untuk
membiayai belanja modal terutama penambahan kapasitas.
Dividen dan Kapitalisasi Pasar
Berdasarkan keputusan dalam Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan pertama Perseroan yang diselenggarakan
pada tanggal 27 Mei 2011, total dividen sebesar Rp676,4
miliar atau Rp116 per lembar saham yang mewakili sekitar
40% dividend payout, telah didistribusikan dan dibayarkan
kepada para pemegang saham pada bulan Juli 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2011, kapitalisasi pasar ICBP
berjumlah Rp30,32 triliun.
Kebijakan Akuntansi dan Informasi Keuangan
Tambahan
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
(“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan-peraturan
serta Pedoman Penyajian serta Pengungkapan Laporan
Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”)untuk
perusahaan publik.
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus
kas konsolidasian, disusun berdasarkan konsep akrual
dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti
yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan
konsolidasian yang relevan.
The reporting currency used in the preparation of the
consolidated financial statements is Rupiah, which is the
functional currency of the company and its subsidiaries,
except for subsidiaries that are domiciled in a foreign
country and uses a reporting currency other than Rupiah.
Update of Accounting Standards and Other
Regulations
The consolidated financial statements are prepared in
accordance with the Statement of Financial Accounting
Standards (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of
Financial Statements” which was adopted since January 1,
2011.
PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates presentation of
financial statements as to, among others, the objective,
component of financial statements, fair presentation,
materiality and aggregate, offsetting, distinction between
current and non-current assets and short-term and longterm liabilities, comparative information and consistency
and also introduces new disclosures such as, among others,
key estimations of uncertainties and judgments, capital
management, other comprehensive income, departures
from accounting standards and statement of compliance.
The adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) has significant
impact on the related disclosures in the consolidated
financial statements.
The accounting policies adopted in the preparation of
consolidated financial statements are consistent with those
followed in the preparation of the Group’s consolidated
financial statements for the year ended December 31, 2010,
except for the adoption of several amended SAKs effective
January 1, 2011 as mentioned above.
Effective January 1, 2011, the Group retrospectively
adopted PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and
Separate Financial Statements,” except for certain items
which were applied prospectively: (i) losses within a
subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling
interest; (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) changes
in the ownership interest in a subsidiary that do not
result in the loss of control; (iv) potential voting power
in measuring control existency; and (v) consolidation of
subsidiaries that are subject to long-term restrictions.
PSAK No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation
and presentation of consolidated financial statements
for a group of entities under the control of a parent, and
the accounting for investments in subsidiaries, jointly
controlled entities and associates when separate financial
statements are presented as additional information.
Adoption of PSAK No. 4 (Revised 2009) has no significant
impact on the Group’s financial reporting measurement,
except for the related disclosures.
Pemutakhiran Standar Akuntansi dan Ketentuan
Lainnya
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No.
1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” yang
diterapkan sejak tanggal 1 Januari 2011.
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan
keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen
laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas
dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar
dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka
panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian
dan juga memperkenalkan pengungkapan baru, antara
lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan,
pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif
lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan,
dan pernyataan kepatuhan.
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan
pengaruh yang signifikan bagi pengungkapan terkait
dalam laporan keuangan konsolidasian.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan
laporan keuangan konsolidasian selaras dengan kebijakan
akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan
beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1
Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan di atas.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan secara
retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri,” kecuali
beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif:
(i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi
kepentingan nonpengendali; (ii) kehilangan pengendalian
pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas
anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian;
(iv) hak suara potensial dalam menilai keberadaan
pengendalian; dan (v) konsolidasian atas entitas anak yang
memiliki pembatasan jangka panjang.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan
dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk
sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu
entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitasentitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas
asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan
sebagai informasi tambahan.
Penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tidak memberikan
pengaruh yang berarti terhadap pengukuran keuangan
Grup kecuali bagi pengungkapan terkait.
Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan
menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan
dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan
sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
annual report 2011
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang
merupakan mata uang fungsional perusahaan dan entitas
anak, kecuali satu entitas anak yang berdomisili di luar
negeri dan menggunakan mata uang pelaporan selain
Rupiah.
laporan tahunan 2011
33
34
01
Overview
ICBP is one of the world’s largest
manufacturers of instant noodles, with
capacity of over 15 billion packs annually,
offering a variety of noodle products such as
instant bag and cup noodles, egg noodles and
instant vermicelli. All market segments are
covered by a diverse brand portfolio, including
Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura, Pop Mie, Pop
Bihun and Mi Telur Cap 3 Ayam, all renowned
for their quality, excellence of taste and high
level of acceptance with consumers.
mi instan
The flagship brand Indomie holds Top-of-Mind
brand positioning and continues to receive
widespread recognition for its popularity,
winning the Greatest Brand of the Decade
Award in 2010, while Pop Mie is a leading
brand in the cup noodle segment.
Gambaran Umum
ICBP merupakan salah satu produsen mi instan
terbesar di dunia dengan kapasitas produksi
mencapai lebih dari 15 miliar bungkus per
tahun, yang menawarkan berbagai produk
mi seperti bag noodles dan cup noodles, mi
telur dan bihun instan. Perseroan menjangkau
seluruh segmen pasar melalui portofolio
mereknya yang beragam, termasuk Indomie,
Supermi, Sarimi, Sakura, Pop Mie, Pop Bihun
dan Mi Telur Cap 3 Ayam, yang seluruhnya
dikenal sebagai produk berkualitas dengan cita
rasa tinggi dan diterima dengan baik oleh para
konsumen.
Merek unggulan kami, Indomie, tetap menjadi
merek Top-of-Mind dan terus meraih berbagai
penghargaan atas popularitasnya dengan
meraih The Greatest Brand of the Decade
Award di tahun 2010, sedangkan Pop Mie
merupakan merek unggulan di segmen cup
noodle.
annual report 2011
laporan tahunan 2011
35
36
2011 REVIEW / ulasan kinerja 2011
ICBP noodle products continued to maintain
their position as the market leader in their
respective market segments during 2011 in the
face of very challenging market conditions.
High food inflation in the first semester, mainly
driven by rises in the prices of commodities
including fresh food materials affected
consumers, particularly those in the lower
segments. Increases in input costs propelled
the Division to raise prices across the main
brands by more than the average price
increases of the past two years, negatively
impacting sales volume, particularly in the
lower-price segment.
The Division’s ability to respond rapidly to
market developments succeeded in minimizing
losses in sales volume. In the second quarter
the Division launched a fighting brand to
address competition with regional players,
while also re-launching value-for-money
products, Sarimi Isi 2 Mi Goreng Rasa Ayam
Kecap (Chicken in Sweet Soy Sauce Flavor
Fried Noodles) with each pack consisting of
2 noodle blocks with one pack of seasoning
was a popular low-cost meal. Capitalizing on
the success of Sarimi Isi 2 Mi Goreng Rasa
Ayam Kecap, the Division launched two more
variants, Kari Special and Soto Flavor. To
further boost the demand of Sarimi Isi 2, an
aggressive advertising campaign featured upand-coming artists.
Intense competition exacerbated the situation,
with some producers increasing their
marketing activities combined with strategic
new product launches, while smaller regional
players offered products with very competitive
pricing.
Kemampuan Divisi Mi Instan untuk
menanggapi perkembangan pasar secara
cepat, berhasil meminimalkan penurunan
volume penjualan. Pada kuartal kedua,
Divisi ini meluncurkan fighting brand guna
menghadapi persaingan dengan para pemain
lokal di beberapa daerah, serta meluncurkan
kembali produk Sarimi Isi 2 Mi Goreng Rasa
Ayam Kecap. Dalam setiap bungkus Sarimi Isi
2, konsumen akan mendapatkan dua keping
mi instan dengan satu kemasan bumbu,
yang menjadikan produk ini dikenal sebagai
makanan lengkap dengan harga murah.
Menyusul keberhasilan peluncuran kembali
Sarimi Isi 2 Mi Goreng Rasa Ayam Kecap,
Divisi Mi Instan meluncurkan dua pilihan rasa
baru yaitu Kari Spesial dan Soto. Peluncuran
Sarimi Isi 2 didukung oleh kampanye iklan
yang agresif dengan menampilkan artis-artis
baru dan ternama, guna terus mendorong
permintaan akan produk ini.
Di tengah kondisi pasar yang penuh dengan
tantangan di sepanjang tahun 2011, produkproduk mi instan ICBP terus menjadi pemimpin
pasar di masing-masing segmennya. Tingginya
inflasi bahan pangan selama semester
pertama, yang terutama didorong oleh naiknya
harga komoditas termasuk bahan baku segar,
telah mempengaruhi konsumen terutama di
segmen berpenghasilan rendah. Kenaikan
harga bahan baku memaksa Divisi ini untuk
menyesuaikan harga berbagai merek utamanya
di atas rata-rata kenaikan harga yang dilakukan
selama dua tahun terakhir. Hal ini berdampak
negatif terhadap volume penjualan terutama di
segmen produk dengan harga lebih murah.
Semakin ketatnya persaingan, membuat situasi
makin penuh tantangan. Beberapa produsen
meningkatkan kegiatan pemasarannya yang
disertai juga dengan peluncuran produk baru.
Sedangkan para pemain lokal berskala usaha
lebih kecil di daerah-daerah, menawarkan
produk dengan harga yang sangat bersaing.
annual report 2011
laporan tahunan 2011
37
38
2012 OUTLOOK / pandangan 2012
The introduction of beef-based instant noodles
is expected to stimulate growth in the industry.
As the market leader, ICBP will continue to
innovate to excite the market and spur growth.
Research & Development will be strengthened
to accelerate product innovation to meet
changing market demands, while marketing
efforts will be boosted to further cement the
leadership position in the market.
Toward the end of the year, the Division
launched beef-based flavor instant noodles,
Indomie Goreng Rendang (Indomie Spicy Beef
Flavor Fried Noodles), aimed at stimulating
the industry and at meeting demand from the
growing middle class. Historically Indonesia’s
instant noodle industry has been dominated
by chicken-based flavors; beef is considered
more aspirational because beef is perceived
as higher-value protein. The launch was
aggressively supported with TV advertising
and the product was very well received by
the market.
Several initiatives were implemented and
succeeding in arresting the decline in total
sales volume to minus 3.5% to 11.05 billion
packs in 2011, from 11.45 billion packs in 2010.
Total sales value increased by 7.5% to Rp13.59
trillion from Rp12.65 trillion in 2010 due to the
rise in average selling price. EBIT margin was
maintained at double-digit level of 16.2% in
2011 compared to 16.5% in 2010, slightly
lower mainly due to lower volume and higher
input costs, particularly for chili, flour and
cooking oil.
We will also expand our distribution network
to increase product penetration in rural areas
and improve visibility and availability in
both modern and traditional sales channels.
Production process improvements and further
automation to enhance operational efficiency
are expected to result in productivity gains.
We will also execute a plan to consolidate two
noodle factories in the Jakarta area in 2012,
and increase capacity in certain other areas.
Menjelang akhir tahun 2011, Divisi ini
meluncurkan mi instan dengan cita rasa daging
sapi yaitu Indomie Goreng Rendang, yang
bertujuan untuk mendorong pertumbuhan
industri serta memenuhi permintaan segmen
menengah yang terus bertumbuh. Secara
historis, industri mi instan di Indonesia
didominasi oleh produk dengan cita rasa
daging ayam; sedangkan produk bercita
rasa daging sapi merupakan produk aspiratif
mengingat daging sapi dipandang sebagai
makanan dengan kandungan protein yang
tinggi. Peluncuran produk tersebut juga
didukung dengan iklan televisi, dan produk
tersebut diterima dengan baik oleh pasar.
Peluncuran produk mi instan dengan cita rasa
daging sapi, diharapkan dapat mendorong
pertumbuhan industri. Sebagai pemimpin
pasar, ICBP akan terus melakukan inovasi
untuk menggairahkan pasar dan meningkatkan
pertumbuhan. Kegiatan Riset & Pengembangan
akan ditingkatkan guna mempercepat
inovasi produk untuk memenuhi permintaan
pasar yang terus berubah, sedangkan
upaya pemasaran akan ditingkatkan untuk
memperkokoh posisi kepemimpinannya
di pasar.
Kami juga akan memperluas jaringan distribusi
untuk meningkatkan penetrasi produk di
daerah pedesaan, serta meningkatkan visibility
dan ketersediaan produk di outlet moderen
maupun tradisional. Penyempurnaan proses
produksi serta proses otomatisasi untuk
meningkatkan efisiensi operasional, diharapkan
dapat meningkatkan produktivitas. Pada tahun
2012, kami juga akan merealisasikan rencana
untuk mengkonsolidasikan dua pabrik mi
instan di area Jakarta, serta meningkatkan
kapasitas produksi di area-area tertentu.
Beberapa inisiatif yang dilaksanakan berhasil
menahan penurunan total volume penjualan
menjadi minus 3,5% yaitu mencapai 11,05
miliar bungkus di tahun 2011, dari 11,45 miliar
bungkus di tahun 2010. Total nilai penjualan
meningkat 7,5% menjadi Rp13,59 triliun dari
Rp12,65 triliun di tahun 2010 akibat kenaikan
harga jual rata-rata. Marjin laba usaha berhasil
dipertahankan di level double-digit yaitu
sebesar 16,2% di tahun 2011 dibandingkan
dengan 16,5% di tahun 2010, sedikit menurun
terutama akibat penurunan volume dan
kenaikan harga bahan baku, terutama harga
cabai, tepung terigu dan minyak goreng.
annual report 2011
/ NOODLES
laporan tahunan 2011
00
39
00
40
02
Overview
Gambaran Umum
ICBP’s dairy business is conducted by its 68.57%
indirect subsidiary, Indolakto, the second largest
producer of dairy products in Indonesia. Dairy
Division offers a wide range of dairy products
such as sweetened condensed milk (“SCM”),
ultra-high temperature (“UHT”) milk, sterilized
bottled milk, pasteurized liquid milk, powdered
milk, butter, yogurt drinks and ice cream. The
flagship brand Indomilk is one of the leading
brands in Indonesia and has been a presence
in the market for more than 40 years. Other
brands include Cap Enaak and Tiga Sapi for milk
products, Orchid Butter for butter, Indoeskrim for
ice cream and Nice Yogurt for yogurt drinks.
Kegiatan usaha dairy dijalankan oleh anak
perusahaan yang 68,57% sahamnya dimiliki
oleh ICBP secara tidak langsung, Indolakto,
yang merupakan produsen produk dairy kedua
terbesar di Indonesia. Divisi Dairy menawarkan
beragam produk dairy antara lain susu kental
manis (“SKM”), susu ultra-high temperature
(“UHT”), susu steril dalam botol, susu
pasteurisasi, susu bubuk, mentega, minuman
yogurt dan es krim. Merek unggulan kami,
Indomilk, merupakan salah satu merek terkemuka
di Indonesia yang telah hadir di pasar selama
lebih dari 40 tahun. Merek-merek lain yang kami
miliki termasuk Cap Enaak dan Tiga Sapi untuk
produk susu, Orchid Butter untuk mentega,
Indoeskrim untuk es krim dan Nice Yogurt untuk
minuman yogurt.
dairy
annual report 2011
00
41
00
42
2011 REVIEW / ulasan kinerja 2011
Per capita consumption of dairy products in
Indonesia has been rising in recent years with
an increase in disposable income and greater
awareness of the nutritional benefits of dairy
products. Per capita consumption remains
well below neighboring countries, making
for tremendous potential in Indonesia. Both
international and domestic players in the
industry recognize the opportunity and are
racing to capture demand by increasing their
marketing spending and/or boosting capacity.
Despite capacity constraint for its main
categories, SCM and liquid milk, the Division
was able to achieve modest sales volume
growth. Total sales volume grew 4.2% to
281.80 thousand tons from 270.52 thousand
tons in 2010, mainly driven by SCM, liquid milk
and ice cream. Total sales of Rp3.69 trillion
were recorded, an increase of 5.9% compared
to sales of Rp3.49 trillion in 2010, assisted by
price increases for most product categories.
Konsumsi produk dairy per kapita di Indonesia
terus meningkat dalam beberapa tahun
terakhir ini, seiring dengan meningkatnya
disposable income (pendapatan yang tersedia
untuk dibelanjakan) dan semakin tingginya
kesadaran masyarakat akan manfaat nutrisi
dari produk dairy. Potensi pertumbuhan
produk dairy masih besar, mengingat
konsumsi per kapita untuk produk dairy di
Indonesia masih jauh di bawah negara-negara
tetangga. Para pemain internasional maupun
domestik melihat peluang ini, dan berlomba
untuk meraihnya melalui peningkatan biaya
pemasaran dan/atau kapasitas produksi.
Meskipun Divisi Dairy memiliki kapasitas
yang sangat terbatas untuk kategori produk
utamanya yaitu SKM dan susu cair, Divisi ini
mampu meraih pertumbuhan volume penjualan
yang moderat. Total volume penjualan tumbuh
sebesar 4,2% mencapai 281,80 ribu ton
dari sebesar 270,52 ribu ton di tahun 2010,
terutama didorong oleh pertumbuhan SKM,
susu cair dan es krim. Total nilai penjualan
mencapai Rp3,69 triliun, meningkat 5,9%
dari Rp3,49 triliun di tahun 2010, didorong
oleh kenaikan harga di sebagian besar
kategori produknya.
annual report 2011
laporan tahunan 2011
Marketing activities focused on strengthening
brand equity and the image of flagship brand
Indomilk with a series of campaigns. Two new
television commercials for milk products were
launched. Indomilk SCM saw a new tagline
“Tuangkan Ide Segarnya” (Share the Fresh
Idea) while the TV commercial for liquid milk
featured the theme “Awal Semangatmu”
(Confidence to Move On). To capture the
growing demand for ice cream, the Division
launched a new commercial for ice cream with
a “Wonderland” theme.
Aktivitas pemasaran difokuskan pada upaya
memperkuat brand equity dan image dari
merek unggulan kami Indomilk melalui
berbagai kampanye. Dua iklan televisi baru
untuk produk susu telah diluncurkan. SKM
Indomilk memperkenalkan tagline baru
“Tuangkan Ide Segarnya,” sedangkan iklan
televisi untuk susu cair mengusung tema
“Awal Semangatmu.” Untuk menangkap
pertumbuhan permintaan akan es krim, Divisi
Dairy juga meluncurkan iklan es krim yang
baru dengan tema “Wonderland.”
At the same time educational activities were
conducted with radio commercials airing on
several radio stations in Java and the talk
show “Dokter/Ahli Gizi & Indomilk” (Nutrition
Specialist & Indomilk) featured on several radio
stations in major cities in Java and Sumatra.
Events in schools and public health centers
(Posyandu) aimed to educate children and
parents about the health benefits of milk
products.
Pada saat yang bersamaan, kegiatan edukasi
juga dilaksanakan melalui iklan radio di
beberapa stasiun radio di Jawa, serta talk show
“Dokter/Ahli Gizi & Indomilk” di beberapa
stasiun radio di kota-kota besar di Jawa dan
Sumatra. Berbagai kegiatan di sekolah-sekolah
dan Posyandu juga diselenggarakan dengan
tujuan memberikan edukasi kepada anak-anak
dan orang tua tentang manfaat kesehatan dari
produk susu.
43
44
2012 OUTLOOK / pandangan 2012
The dairy industry is expected to continue
to grow, supported by sustained domestic
economic growth and the expanding middleincome segment of the population. Raw
material prices are expected to remain volatile.
Global inventory of skim milk powder was
low in 2011, and prices in 2012 will depend
on climatic conditions. Sugar prices are also
uncertain, but global production is projected
to surpass demand for the second year in
2012 as planted area expands and with more
normal weather conditions. A depressed global
economy could curtail demand growth, which
is nevertheless expected to remain buoyant
as operators rebuild stocks, which were 30%
lower in 2011 compared to 2008.
The increasing level of competition in the
domestic market will be met by accelerated
spending on integrated marketing activities
to boost brand awareness. Work will continue
on improved product formulation as well as
accelerated product innovation, and efforts
to maintain product quality will continue.
Operational efficiency and productivity will
be boosted by improved production planning,
while efforts will continue to identify more
efficient alternative energy sources. Capacity
constraint is being addressed, with additional
capacity coming on stream mid-year of 2012
from an additional line in the current facility
and a new facility in East Java.
Business performance continued to be
challenged by input costs, with increasing key
raw material prices, particularly for sugar and
milk. Prices for sugar and skim milk powder
during 2011 averaged the highest in the past 5
years. Global sugar production was affected by
bad weather during the year. While production
in Thailand and India increased, output from
Brazil was down sharply. Strong demand,
particularly in Asia, for skim milk powder and
declining global stocks also created supply
constraints, particularly from the third quarter
of 2010 and throughout first-half 2011. This
unfavorable condition affected profitability,
with EBIT margin falling to 7.4% from 11.7% in
2010.
Kinerja usaha terus dipengaruhi oleh kenaikan
harga bahan baku, terutama gula dan susu.
Harga rata-rata gula dan skim milk powder
sepanjang tahun 2011, merupakan yang
tertinggi dalam 5 tahun terakhir ini. Produksi
gula dunia dipengaruhi oleh kondisi cuaca
yang kurang menguntungkan di sepanjang
tahun 2011. Walaupun produksi Thailand
dan India meningkat, produksi Brasil
sebagai produsen tebu utama, turun secara
signifikan. Tingkat permintaan yang tinggi,
terutama di Asia, untuk skim milk powder,
serta turunnya tingkat persediaan dunia
menyebabkan terjadinya kelangkaan pasokan
terutama sejak kuartal ketiga tahun 2010
dan sepanjang semester pertama tahun 2011.
Kondisi yang kurang menguntungkan ini telah
mempengaruhi profitabilitas yang ditunjukkan
dengan turunnya marjin laba usaha menjadi
7,4% dari 11,7% di tahun 2010.
annual report 2011
laporan tahunan 2011
Industri dairy diperkirakan akan terus
bertumbuh, didukung oleh pertumbuhan
ekonomi domestik yang berkelanjutan
serta meningkatnya segmen menengah.
Harga bahan baku diperkirakan akan tetap
bergejolak. Tingkat persediaan skim milk
powder global turun di tahun 2011, dan harga
di tahun 2012 akan sangat tergantung pada
kondisi cuaca. Harga gula juga tidak menentu,
namun demikian produksi gula dunia kembali
diperkirakan akan melebihi tingkat permintaan
di tahun 2012 seiring bertambahnya area
perkebunan yang ditanami, dan kondisi
cuaca yang lebih baik. Perekonomian global
yang kurang baik, akan memperlambat
pertumbuhan permintaan, meskipun tingkat
permintaan diperkirakan akan tetap tinggi
karena para operator akan meningkatkan
tingkat persediaannya yang turun sebesar 30%
di tahun 2011 dibandingkan tahun 2008.
Biaya pemasaran untuk memperkuat brand
awareness akan ditingkatkan, mengingat
semakin ketatnya persaingan di pasar
domestik. Upaya untuk menyempurnakan
formulasi produk dan mempercepat inovasi
produk, serta untuk mempertahankan kualitas
produk, akan dilanjutkan. Efisiensi dan
produktivitas operasional akan ditingkatkan
melalui perencanaan produksi yang lebih
baik, sementara upaya untuk mengidentifikasi
sumber energi alternatif yang lebih efisien
akan dilanjutkan. Keterbatasan kapasitas
produksi diharapkan akan teratasi, dengan
penambahan kapasitas melalui penambahan
lini produksi di fasilitas yang ada yang mana
diperkirakan akan selesai pada pertengahan
tahun 2012, serta pembangunan fasilitas baru
di Jawa Timur.
45
46
03
Overview
Gambaran Umum
ICBP Food Seasonings Division produces
culinary products for the Indofood Group and
for associate company, NICI, a joint venture
company with Nestlé SA. NICI is responsible
for marketing of the culinary products of the
Division i.e. soy sauce, chili sauce, tomato
sauce, instant seasonings and bouillon under
the brand names Indofood, Piring Lombok,
Indofood Racik and Maggi. The Division
independently manufactures and markets
syrups under the Indofood Freiss and
Indofood Naturalle brands.
Divisi Penyedap Makanan ICBP memproduksi
berbagai produk kuliner untuk Grup Indofood
dan perusahaan asosiasi kami, NICI, sebuah
perusahaan patungan dengan Nestlé SA. NICI
bertanggung jawab atas pemasaran produkproduk kuliner Divisi ini, seperti kecap, saus
sambal, saus tomat, bumbu instan dan kaldu
dengan merek Indofood, Piring Lombok,
Indofood Racik dan Maggi. Adapun kegiatan
produksi dan pemasaran untuk produk sirup yang
dipasarkan dengan merek Indofood Freiss dan
Indofood Naturalle, dijalankan sendiri oleh Divisi
Penyedap Makanan.
food
penyedap
makanan
annual report 2011
laporan tahunan 2011
00
47
00
48
2011 REVIEW / ulasan kinerja 2011
During the year the Division registered total
sales volume of 77.85 thousand tons, an
improvement of 5.9% from 73.53 thousand
tons in 2010, mainly driven by the increase in
sales of chili sauce and recipe mixes. Demand
was driven by growing urbanization and
lifestyle changes, with consumers opting for
convenient solutions to daily meals. Total
sales value for 2011 was Rp961.9 billion, up
22.3% from Rp786.4 billion in 2010 due to the
increase in volume and average selling prices
in response to higher input costs.
NICI continued to lead the market for recipe
mixes and gained momentum in chili sauce and
granulated bouillon. A new variant, Indofood
Racik Ikan Goreng (Indofood Racik Fried Fish),
was introduced in the third quarter of the
year to provide consumers with more choice
and was very well received by the market.
Marketing activities were intensified and
targeted directly to each market segment, instore displays in modern and traditional outlet
were enhanced to improve product visibility
and distribution penetration was further
expanded to increase coverage.
Di tahun 2011, Divisi Penyedap Makanan meraih
total volume penjualan sebesar 77,85 ribu
ton, tumbuh 5,9% dari sebesar 73,53 ribu ton
di tahun 2010, yang terutama didorong oleh
naiknya penjualan saus sambal dan recipe
mixes. Tumbuhnya permintaan didorong oleh
urbanisasi yang meningkat serta perubahan
gaya hidup, dimana konsumen memilih solusi
yang lebih mudah dalam mempersiapkan
makanan sehari-hari. Total nilai penjualan
tahun 2011 mencapai Rp961,9 miliar,
meningkat 22,3% dari sebesar Rp786,4 miliar
di tahun 2010 akibat kenaikan volume dan
harga jual rata-rata seiring peningkatan
harga bahan baku.
In syrups, efforts continued to meet market
demand, with the re-launch of Indofood
Freiss syrup, a new generation of syrup
enriched with honey, in the second quarter
of 2011. Another “natural goodness” product,
date flavored Indofood Naturalle syrup, was
launched in the third quarter. The introduction
of both new products was supported by new
TV commercials, while promotions included
activities such as free drinks, sampling, trade
and consumer promotion, bazaars, etc.
Untuk produk sirup, berbagai upaya untuk
memenuhi permintaan pasar terus berlanjut,
melalui peluncuran kembali sirup Indofood
Freiss yang merupakan produk sirup generasi
baru yang diperkaya dengan madu, pada
kuartal kedua tahun 2011. Pada kuartal ketiga,
diluncurkan pula produk berbahan alami
lainnya yaitu sirup Indofood Naturalle rasa
kurma. Peluncuran kedua produk tersebut
didukung dengan iklan televisi baru, dan
kegiatan promosi yang mencakup pembagian
minuman gratis, sampling, promosi kepada
pedagang dan konsumen, bazar dan lain
sebagainya.
NICI mempertahankan posisinya sebagai
pemimpin pasar untuk recipe mixes dan
menikmati pertumbuhan yang pesat untuk
produk saus sambal dan kaldu. Indofood Racik
Ikan Goreng, varian baru yang diluncurkan
pada kuartal ketiga tahun 2011 untuk
memberikan lebih banyak pilihan kepada
konsumen, berhasil mendapatkan tanggapan
positif dari pasar. Kegiatan pemasaran
dilaksanakan secara lebih intensif dan
langsung ditujukan ke masing-masing segmen
pasar, sementara itu penataan produk di outlet
moderen dan tradisional disempurnakan guna
meningkatkan product visibility dan penetrasi
distribusi terus diperluas untuk meningkatkan
jangkauan layanan.
annual report 2011
2012 OUTLOOK / pandangan 2012
Moving forward we are encouraged by the
prospects for the industry. Both NICI and the
Division will continue to build on key success
factors achieved in 2011. Marketing initiatives
to increase brand awareness and consumer
loyalty will continue through a variety of
programs, while further efforts will be made
to increase product visibility, availability
and accessibility by expanding distribution
coverage. Product innovation will also be
accelerated to meet customer preferences and
needs. At the same time, steps will be taken to
boost productivity and cost-efficiency.
In line with expected growth in demand, the
Division is building a new chili sauce factory
in Central Java, to be completed in the second
semester of 2012. NICI also commenced
construction of a new production facility for
dry mixes in Jakarta which is expected to be
completed in mid-2013.
Cost pressure has been a factor in recent
years, with the beginning of 2011 seeing the
highest prices for sugar and chili. Worldwide
sugar supplies have been affected by adverse
weather conditions and the poor Brazilian
sugar crop in 2011. Production in Thailand
and India increased compared to 2010, but
the world is still heavily reliant on Brazil, the
largest sugar cane producer, to meet its sugar
consumption needs. Chili, which is mostly
sourced domestically, also saw a tremendous
increase in price due to a poor harvest due to
very wet weather. Despite the cost pressure,
the Division performed well registering EBIT
margin of 4.8%, up from 2.6% in 2010 due to
higher sales and improved efficiency.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, tekanan
biaya merupakan permasalahan utama,
dimana kenaikan harga tertinggi untuk gula
dan cabai terjadi di awal tahun 2011. Pasokan
gula dunia sangat dipengaruhi oleh kondisi
cuaca yang kurang menguntungkan, dan
rendahnya produksi gula Brasil di tahun 2011.
Meskipun produksi gula dari Thailand dan
India meningkat dibandingkan tahun 2010,
kebutuhan gula dunia masih sangat tergantung
pada Brasil yang merupakan negara produsen
tebu terbesar di dunia. Harga cabai yang
sebagian besar dipasok secara domestik, juga
meningkat signifikan akibat buruknya hasil
panen karena tingginya curah hujan. Walaupun
Divisi Penyedap Makanan menghadapi tekanan
biaya yang kuat, Divisi ini tetap meraih kinerja
yang positif dengan membukukan marjin laba
usaha sebesar 4,8%, meningkat dari 2,6%
di tahun 2010 karena naiknya penjualan
dan efisiensi.
annual report 2011
Kami tetap positif terhadap prospek industri
ini ke depannya. NICI dan Divisi Penyedap
Makanan akan terus mempertahankan dan
meningkatkan faktor-faktor keberhasilan
utama yang telah dicapai di tahun 2011.
Inisiatif pemasaran untuk meningkatkan
brand awareness dan loyalitas konsumen,
akan dilanjutkan melalui berbagai program.
Berbagai upaya untuk meningkatkan product
visibility serta ketersediaan dan kemudahan
memperoleh produk kami, akan terus dilakukan
dengan memperluas jangkauan distribusi.
Inovasi produk untuk memenuhi selera dan
kebutuhan konsumen juga akan diintensifkan.
Selain itu, upaya untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi biaya juga akan
dijalankan.
Sejalan dengan permintaan yang diharapkan
akan terus meningkat, Divisi ini membangun
pabrik saus sambal baru di Jawa Tengah,
yang diperkirakan akan selesai pada semester
kedua tahun 2012. NICI juga mulai membangun
fasilitas produksi baru untuk dry mixes di
Jakarta, yang diperkirakan akan selesai pada
pertengahan tahun 2013.
laporan tahunan 2011
51
52
04
Overview
Gambaran Umum
The snack foods market is one of the fastestgrowing in Indonesia, with ICBP’s Snack
Foods Division strongly placed to continue
to achieve sound revenues. Two business
units make up the Division: snack foods and
biscuits. The company operating the snack
foods unit is a joint venture in which ICBP
holds 51% of shares and partner Seven-Up BV,
an affiliate of PepsiCo, controls the remainder.
The biscuit unit is operated solely by ICBP.
Industri makanan ringan merupakan salah satu
kategori dengan pertumbuhan tertinggi di
Indonesia, dimana Divisi Makanan Ringan ICBP
berada dalam posisi yang tepat untuk terus
meraih kinerja penjualan yang baik. Divisi ini
terdiri dari dua unit usaha: makanan ringan dan
biskuit. Unit usaha makanan ringan dijalankan
melalui perusahaan patungan dimana ICBP
memiliki 51% kepemilikan saham dan sisanya
dimiliki oleh Seven-Up BV, afiliasi dari PepsiCo.
Sedangkan unit usaha biskuit dijalankan
sepenuhnya oleh ICBP.
The snack foods unit produces a wide range
of Western-style and traditional snacks in
modern packaging including potato, cassava
and soybean chips as well as various extruded
snacks. Marketed under various brands such
as Chitato, Lays, Qtela, Cheetos, Chiki and
JetZ, these products command leading market
positions in the fast-growing modern snack
foods segment.
The biscuit unit produces a range of biscuits
aimed at three distinct market segments.
The Trenz brand is aimed at the young adult
market segment, Wonderland caters to the
whole family and Bim Bim appeals to the
children’s market.
Unit usaha makanan ringan memproduksi
berbagai makanan ringan moderen dan
makanan ringan tradisional yang dikemas
secara moderen, termasuk keripik kentang,
singkong dan tempe serta beragam extruded
snack. Produk-produk yang dipasarkan
dengan berbagai merek seperti Chitato, Lays,
Qtela, Cheetos, Chiki dan JetZ ini, merupakan
pemimpin pasar di segmen makanan ringan
moderen yang bertumbuh secara pesat.
Unit usaha biskuit memproduksi berbagai
produk biskuit yang ditujukan untuk tiga
segmen pasar yang berbeda. Merek Trenz
untuk segmen pasar anak muda dan dewasa.
Wonderland untuk segmen keluarga sedangkan
Bim Bim melayani pasar anak-anak.
makanan ringan
foods
annual report 2011
laporan tahunan 2011
53
54
2011 REVIEW / ulasan kinerja 2011
Increasing acceptance of Western lifestyles
and the associated growth in modern trade
outlets such as convenience stores continued
to drive growth in the modern snack category.
At the same time competition intensified
both from domestic players, marked by new
product launches and heavy marketing and
promotional activities, as well as imported
products, particularly from Malaysia, China and
Korea.
Kategori makanan ringan moderen terus
bertumbuh dengan makin diterimanya gaya
hidup moderen serta tumbuhnya outlet ritel
moderen seperti convenience store. Di sisi lain,
intensitas persaingan juga makin meningkat,
baik dari para pemain domestik yang ditandai
dengan peluncuran produk-produk baru
serta meningkatnya kegiatan pemasaran dan
promosi, maupun dari produk-produk impor
terutama dari Malaysia, Cina dan Korea.
Capitalizing on the growth in the modern
snack category, the Division further
strengthened its position as the market leader
by expanding its presence in the traditional
snack category through the launch of soybean
chips in two variants, Original and Lime
Leaf, towards the end of 2010. Efforts to
capture demand in the traditional market was
intensified by launching Qtela cassava chips
in smaller packaging and Bim Bim Cookies
in two flavors, chocolate and vanilla milk, at
affordable prices.
Dalam upayanya untuk meraih pertumbuhan
di kategori makanan ringan moderen, Divisi ini
terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin
pasar dengan memperluas kehadirannya di
kategori makanan ringan tradisional melalui
peluncuran keripik tempe, yang tersedia
dalam dua pilihan rasa yaitu Original dan
Daun Jeruk, di akhir tahun 2010. Upaya
menjaring permintaan di pasar tradisional
juga ditingkatkan melalui peluncuran keripik
singkong Qtela dalam kemasan kecil dan Bim
Bim Cookies dalam dua pilihan rasa, yaitu
cokelat dan susu vanila, dengan harga yang
terjangkau.
Marketing activities embraced 360-degree
touch points to increase brand awareness,
build brand experience and bonding, as well
as increase impulse buying. Communication
for each brand focused on its target market to
ensure relevance. Aside from the traditional
media channels, the Division also took
advantage of digital marketing through social
media such as Facebook, Twitter and YouTube
to further amplify the brands. In-store displays
were enhanced by bringing the brand to life
within stores to increase impulse buying, while
promotional activities were boosted at schools,
malls and places of interest to young people
and families through product samplings,
booths and games.
During the year the Division also increased its
attention on modern trade by strengthening
its capabilities in key accounts including
categories management. At the same time
distribution penetration in the traditional
market was expanded by increasing the field
force in the market.
These implemented initiatives were reflected in
Kegiatan pemasaran yang dilaksanakan
mencakup seluruh aspek pemasaran
(360-degree marketing touch points) guna
meningkatkan brand awareness,
menciptakan brand experience dan brand
bonding, serta meningkatkan impulse
buying (pembelian yang dilakukan tanpa
direncanakan atau berdasarkan dorongan
hati). Komunikasi untuk setiap merek
difokuskan pada masing-masing target
pasar, untuk menjamin relevansinya. Selain
menggunakan sarana media konvensional,
Divisi ini juga memanfaatkan pemasaran digital
melalui media sosial seperti Facebook, Twitter
dan YouTube untuk meningkatkan kehadiran
merek-mereknya. Penataan produk di toko
terus disempurnakan dengan meningkatkan
atmosfir kehadiran merek-merek tersebut
di dalam toko sehingga mendorong impulse
buying. Sedangkan kegiatan promosi di
sekolah-sekolah, pusat perbelanjaan dan
tempat-tempat lainnya yang menarik bagi
kaum muda dan keluarga, telah ditingkatkan
melalui product samplings, penyelenggaraan
stan dan permainan-permainan.
Sepanjang tahun 2011, Divisi Makanan Ringan
juga meningkatkan perhatiannya pada pasar
moderen dengan memperkuat kemampuannya
di ritel-ritel utama (key account) termasuk
menjadi pemimpin dalam pengelolaan kategori
di berbagai outlet moderen (categories
management). Selain itu, penetrasi distribusi
di pasar tradisional juga diperluas dengan
menambah jumlah tenaga penjualan.
annual report 2011
laporan tahunan 2011
55
56
the Division’s strong performance, registering
total sales volume of 23.47 thousand tons
in 2011 as compared to 20.14 thousand tons
in 2010 across the range of snack foods and
biscuits, an increase of 16.5%. The increase in
total sales volume and higher average selling
price resulted in higher total sales value of
Rp1.17 trillion, up 19.7% from Rp0.98 trillion in
2010. EBIT margin was recorded at 5.5%,
down from 6.7% in 2010, mainly due to higher
input cost.
The Division increased capacity, adding a new
line for chip products to support continuing
growth in demand. Efficiency and effectiveness
programs saw improved production
processes achieved through automation. New
partnerships were developed with cassava
farmers, while partnerships continued with
potato farmers in relationships aimed at
securing raw material supply.
Implementasi berbagai inisiatif tersebut di
atas, tercermin dalam kinerja Divisi Makanan
Ringan yang positif dengan mencatatkan
volume penjualan sebesar 23,47 ribu ton
di tahun 2011 dibandingkan 20,14 ribu ton
di tahun 2010, atau tumbuh sebesar 16,5%
untuk seluruh produk makanan ringan dan
biskuit. Peningkatan total volume penjualan
dan harga jual rata-rata, telah meningkatkan
total nilai penjualan hingga mencapai Rp1,17
triliun, tumbuh 19,7% dari Rp0,98 triliun di
tahun 2010. Marjin laba usaha turun menjadi
5,5% dari 6,7% di tahun 2010, terutama karena
naiknya harga bahan baku.
Untuk mendukung tingkat permintaan
yang terus naik, Divisi Makanan Ringan
meningkatkan kapasitasnya melalui
penambahan lini baru untuk produk-produk
keripik. Divisi ini terus melaksanakan program
efisiensi dan efektivitas, yang berhasil dicapai
dengan meningkatkan proses produksi
melalui otomatisasi. Kemitraan baru dengan
para petani singkong telah dikembangkan,
sedangkan kemitraan dengan para petani
kentang terus berlanjut guna mengamankan
pasokan bahan baku.
2012 OUTLOOK / pandangan 2012
The prospect for the snack food and biscuit
business is encouraging. Strong domestic
consumption is projected. A combination of a
rising middle-income class, increasing Western
lifestyle influence, increased marketing
activities and product innovation by key
players plus increasing numbers of modern
retail outlets will support the growth of the
snack food and biscuit industries.
To sustain the growth momentum, the Division
will continue to increase its presence in
the traditional snack category and build on
the growth potential of the modern snack
category. Product innovation, focusing on
the needs of the market, will be accelerated;
marketing activities will continue to use
a 360-degree approach and distribution
penetration will be further expanded and
deepened.
Further efforts will be made to secure raw
material supply by means of increasing
partnerships with farmers, improvements in
agronomy practices to increase productivity,
and identification of alternative raw materials
and sources of raw materials. Continuous
efforts will be made to increase efficiency
through improvements in production
processes, inventory management and other
means.
Capacity expansion, which commenced in 2011,
is expected to be completed in 2013.
Bisnis makanan ringan dan biskuit memiliki
prospek positif dimana konsumsi domestik
terus diharapkan bertumbuh secara kuat.
Meningkatnya segmen menengah,
bertambahnya pengaruh gaya hidup
moderen, naiknya kegiatan pemasaran dan
inovasi produk oleh para pemain utama, serta
bertambahnya jumlah outlet ritel moderen,
diharapkan akan mendukung pertumbuhan
industri makanan ringan dan biskuit.
Untuk mempertahankan tingkat
pertumbuhannya, Divisi Makanan Ringan akan
terus meningkatkan kehadirannya di kategori
makanan ringan tradisional dan memanfaatkan
potensi pertumbuhan dari kategori makanan
ringan moderen. Inovasi produk yang berfokus
pada kebutuhan pasar, akan ditingkatkan
sedangkan kegiatan pemasaran akan terus
dilanjutkan melalui pendekatan pemasaran
yang komprehensif (360-degree approach),
dan penetrasi distribusi akan terus diperluas
dan diperdalam.
Upaya-upaya untuk mengamankan pasokan
bahan baku akan dilanjutkan melalui
peningkatan kemitraan dengan para petani,
penyempurnaan praktik agronomi untuk
meningkatkan produktivitas, serta identifikasi
bahan baku dan sumber bahan baku alternatif.
Program efisiensi akan terus dilakukan melalui
penyempurnaan di bidang proses produksi,
pengelolaan persediaan dan lain-lain.
Penambahan kapasitas yang telah dimulai
pada tahun 2011, diharapkan akan selesai
pada tahun 2013.
annual report 2011
laporan tahunan 2011
57
58
nutrisi &
makanan khusus
& special
foods
05
annual report 2011
laporan tahunan 2011
Overview
Gambaran Umum
The Nutrition & Special Foods Division
produces specialty foods for infants and
toddlers, as well as milk products for
expectant and lactating mothers. The product
range consists of various cereals and biscuits
for infants and children, together with milk
products for expectant and lactating mothers.
The Division’s products meet international
standards and provide balanced nutrition for
infants, children and expectant and lactating
mothers at prices affordable to two distinct
market segments. From the point of view
of price, the Promina brand targets the
higher-income segment and the SUN brand
is aimed at the mass-market segment. In
terms of “mothering value,” based on a 2011
consumer insight study, Promina appeals to a
“progressive mother” whereas mothers who
use SUN products tend to value love, comfort
and harmony.
Divisi Nutrisi & Makanan Khusus memproduksi
makanan khusus untuk bayi dan balita, serta
susu untuk ibu hamil dan menyusui. Ragam
produknya meliputi berbagai bubur dan biskuit
untuk bayi dan anak-anak, serta produk susu
untuk ibu hamil dan menyusui. Produk-produk
yang dihasilkan oleh Divisi ini telah memenuhi
standar internasional dan memiliki kandungan
nutrisi yang seimbang bagi bayi, anak-anak,
serta ibu hamil dan menyusui, dengan harga
yang terjangkau dan ditujukan untuk dua
segmen pasar berbeda. Ditinjau dari sisi
harga, merek Promina ditujukan untuk segmen
menengah ke atas sedangkan merek SUN
untuk seluruh segmen. Dalam hal “mothering
value,” berdasarkan survey perilaku konsumen
pada tahun 2011, Promina lebih menarik bagi
para “progressive mother” sedangkan para ibu
yang menggunakan produk-produk SUN lebih
cenderung untuk menghargai nilai-nilai cinta,
kenyamanan dan keharmonisan.
59
60
2011 REVIEW / ulasan kinerja 2011
Competition is increasing in the packaged food
industry as a whole, including the packaged
baby food segment. Many global players with
well-established brands have increased their
spending for marketing activities. The industry
saw a number of new product launches,
providing consumers with more choice, while
some competitors worked to expand capacity.
In line with the strategy to continuously
increase public awareness of the importance of
nutritional value in baby foods and to improve
brand image and brand awareness, the
Division continued to implement a 360-degree
marketing strategy. The SUN “Wonderland”
television commercial featured the theme
“Bayi Riang Tumbuh Cemerlang” (Happy
Babies Grow Smart), while radio commercials
continued to reinforce the message of the
importance of nutrition.
A campaign was launched for Promina
highlighting “Promina Complete Stimulation,”
explaining to the marketplace that the
combination of balanced nutrition and the
correct food texture helps stimulate baby’s
oral motor skills. The campaign was supported
by rejuvenation of all Promina packaging,
television and radio commercials, print and
outdoor advertising. A number of seminars
were conducted with mothers, and media
briefings and press launches which saw
us engage with important media partners.
Meanwhile promotions included samplings,
education and consumer promotion programs.
Persaingan di industri makanan dalam
kemasan termasuk segmen makanan bayi
dalam kemasan, semakin meningkat. Para
pemain kelas dunia dengan merek-merek
ternama meningkatkan pengeluarannya untuk
aktivitas pemasaran. Industri ini diwarnai
dengan berbagai peluncuran produk baru
sehingga konsumen mendapat lebih banyak
pilihan produk, sementara beberapa pesaing
juga meningkatkan kapasitas produksinya.
Promina also made its debut in social media,
with the April launch of www.promina.co.id
and a presence on Twitter and Facebook,
with the Promina interactive website allowing
mothers to share their knowledge and consult
experts about baby development issues.
Activities aimed at engaging with consumers
included activities like “Baby Sharing Tips”
and “Promina Oromotor Challenge,” in which
celebrity mothers endorsed our products.
Sejalan dengan strategi untuk senantiasa
meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya kandungan nutrisi pada makanan
bayi serta untuk meningkatkan brand
image dan brand awareness, Divisi Nutrisi &
Makanan Khusus terus menerapkan strategi
pemasaran yang komprehensif (360-degree
marketing strategy). Iklan di televisi untuk
SUN “Wonderland” mengedepankan tema
“Bayi Riang Tumbuh Cemerlang,” sedangkan
iklan-iklan di radio terus dilakukan untuk
memperkuat pesan akan pentingnya
kandungan nutrisi dalam makanan bayi.
Distribution coverage area was deepened,
and product availability was improved,
together with product visibility, which was
enhanced through in-store product displays.
Commencing in 2011, both Promina and
SUN implemented a “Shopper Marketing”
strategy, using different messages to address
different target markets and channels. Efforts
continued to boost production efficiencies by
reducing waste and optimizing energy usage.
Alternative sources of raw materials were also
sought in order to secure supply.
Divisi ini juga meluncurkan kampanye untuk
Promina yang bertemakan “Stimulasi Lengkap
Promina” (Promina Complete Stimulation)
untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa
kombinasi kandungan nutrisi yang seimbang
dan tekstur makanan yang tepat, dapat
membantu menstimulasi kemampuan motorik
bayi. Kampanye ini didukung peremajaan
semua kemasan produk Promina, berbagai
iklan melalui media televisi, radio, cetak dan
outdoor. Sejumlah seminar diselenggarakan
untuk ibu-ibu serta melibatkan sejumlah media
dalam kegiatan media briefing dan press
launch. Selain itu dilakukan juga kegiatan
promosi yang mencakup sampling, edukasi
serta program promosi bagi konsumen.
annual report 2011
laporan tahunan 2011
Promina juga telah mengawali kehadirannya
di media jejaring sosial dengan peluncuran
website www.promina.co.id pada bulan
April, serta Twitter dan Facebook. Melalui
situs interaktif Promina tersebut, para ibu
dapat saling berbagi pengetahuan serta
melakukan konsultasi dengan para ahli tentang
perkembangan bayi. Berbagai kegiatan
yang menuntut peran aktif konsumen juga
dilakukan, melalui kegiatan seperti “Baby
Sharing Tips” dan “Promina Oromotor
Challenge,” yang mengajak ibu-ibu selebritas
untuk mendukungnya.
Divisi ini juga terus mengembangkan
jangkauan distribusi, serta meningkatkan
ketersediaan produk dan product visibility
melalui penyempurnaan penataan produk di
toko-toko. Dimulai pada tahun 2011, Promina
dan SUN menerapkan strategi “Shopper
Marketing,” dengan menyampaikan pesan
berbeda untuk target dan sasaran pasar yang
berbeda. Berbagai upaya terus dilakukan
untuk meningkatkan efisiensi produksi dengan
menurunkan waste dan mengoptimalkan
penggunaan energi. Berbagai alternatif
pasokan bahan baku juga dikembangkan untuk
mengamankan ketersediaan bahan baku.
00
61
00
62
2012 OUTLOOK / pandangan 2012
The number of SUN Mobile Clinics expanded
to 5 units, with clinics now serving the Greater
Jakarta area, West, Central and East Java. This
program continues to play an important role
in building the brand as well as representing a
useful corporate social responsibility program.
In collaboration with health department
officers, SUN Mobile Clinics continue to
provide free information on nutritious foods as
well as medical check-ups for mothers, babies
and toddlers.
In recognition of its contribution to the
community, ICBP was awarded the Millennium
Development Goals (“MDG”) Award for
participation in improving child and maternal
health through the SUN Mobile Clinic program
by the Office of the Special Envoy of the
President of the Republic of Indonesia on
MDGs. Cooperation programs continued with
doctors and clinics in order to educate the
public about health nutrients.
Total sales volume grew to 14.72 thousand
tons, a 0.7% increase compared to 14.61
thousand tons in 2010, with baby cereal
and baby biscuits making the strongest
contribution to growth. Total sales value
in 2011 were Rp511.4 billion, an increase of
1.1% compared to the sales figure for 2010
of Rp505.8 billion, with price rises for some
products and higher volumes responsible for
the gain. EBIT margin stood at 10.2%, almost
the same level as in 2010.
Competition is expected to intensify with
most players in the market striving to boost
sales as they add capacity. The Division will
continue to implement a comprehensive
strategy in the face of the tough competition.
It will improve product formulation and
enhance product quality, as well as accelerate
product innovation. Marketing communication
programs will be strengthened, with
greater expenditure on both advertising
and promotions. Steps will also be taken
to increase market penetration both in
traditional and modern trade outlets. Efforts
to improve production processes will help
boost efficiency, while research will continue
to identify alternative raw material sources to
ensure raw material availability.
Jangkauan pelayanan Mobil Klinik SUN terus
diperluas dengan menambah jumlahnya
menjadi 5 unit, sehingga kini hadir
memberikan pelayanan di area Jakarta dan
sekitarnya, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa
Timur. Program ini terus memegang peranan
penting dalam pengembangan merek, serta
merupakan program tanggung jawab sosial
perusahaan yang sangat bermanfaat. Melalui
kerja sama dengan para staf departemen
kesehatan, Mobil Klinik SUN terus memberikan
layanan informasi gratis tentang makanan
bernutrisi dan pemeriksaan kesehatan gratis
bagi para ibu, bayi dan balita.
Sebagai penghargaan atas sumbangannya
bagi masyarakat, ICBP menerima Millennium
Development Goals (“MDG”) Award dari
Kantor Utusan Khusus Presiden Republik
Indonesia untuk MDG, atas partisipasinya
dalam meningkatkan kesehatan anak dan
ibu hamil yaitu melalui program Mobil
Klinik SUN. Divisi ini juga terus melanjutkan
program-program kerjasama dengan para
dokter dan klinik, dalam rangka memberikan
edukasi kepada masyarakat tentang gizi dan
kesehatan.
Total volume penjualan meningkat menjadi
14,72 ribu ton, tumbuh 0,7% dari 14,61 ribu
ton di tahun 2010, dimana produk bubur
dan biskuit bayi menjadi penyumbang
pertumbuhan terbesar. Total nilai penjualan di
tahun 2011 mencapai Rp511,4 miliar, meningkat
1,1% dibandingkan total nilai penjualan di tahun
2010 sebesar Rp505,8 miliar, didukung oleh
peningkatan harga untuk beberapa produk
serta peningkatan volume penjualan. Marjin
laba usaha mencapai sekitar 10,2%, hampir
sama dengan marjin tahun 2010.
annual report 2011
laporan tahunan 2011
Kompetisi diperkirakan akan semakin ketat
dimana sebagian besar pesaing akan terus
berupaya meningkatkan penjualan seiring
dengan peningkatan kapasitas produksinya.
Divisi Nutrisi & Makanan Khusus akan terus
menerapkan strategi yang komprehensif di
tengah makin ketatnya persaingan. Divisi
ini akan memperbaiki formulasi produk dan
menyempurnakan kualitas produk, serta
mempercepat inovasi produk. Programprogram komunikasi pemasaran akan
diperkuat, dengan meningkatkan biaya untuk
kegiatan periklanan dan promosi. Berbagai
langkah juga akan diambil untuk meningkatkan
penetrasi pasar baik di pasar tradisional
maupun moderen. Berbagai upaya untuk
memperbaiki proses produksi diharapkan
akan ikut mendorong peningkatan efisiensi,
sedangkan kegiatan riset akan dilanjutkan
untuk mengidentifikasi sumber bahan baku
alternatif guna mengamankan pasokan bahan
baku.
63
64
06
Overview
Gambaran Umum
The Packaging Division plays a supporting
role within ICBP but is nevertheless a critical
element of Indofood’s Total Food Solutions
concept. The Division is pivotal to the entire
chain of operations, and the key to product
quality consistent on-time supply from
factory to market. It manufactures a wide
range of packaging materials to meet the
requirements of other divisions within the
Company and Indofood Group as well as thirdparty customers in both domestic and export
markets. Two business units make up the
Division: corrugated and flexible packaging.
Operation of corrugated packaging is
through ICBP’s subsidiary, SRC, while flexible
packaging is operated by ICBP itself. All of the
Division’s plants have ISO 9000 certification
and two out of the three corrugated plants are
ISO 14000 certified.
Divisi Kemasan berperan sebagai pendukung
bagi ICBP, namun demikian Divisi ini tetap
merupakan bagian penting dari konsep
Indofood sebagai perusahaan Total Food
Solutions. Divisi ini memegang peranan
penting dalam seluruh mata rantai kegiatan
operasional perusahaan, yaitu menjamin
kualitas produk, pengiriman yang tepat
waktu dan pasokan yang stabil dari pabrik
sampai ke pasar. Divisi Kemasan memproduksi
beragam jenis kemasan untuk melayani
kebutuhan seluruh divisi Perseroan dan Grup
Indofood, serta pihak ketiga baik di pasar
dalam negeri maupun ekspor. Divisi ini terdiri
atas dua unit usaha: kemasan karton dan
fleksibel. Kegiatan operasional kemasan karton
dijalankan oleh anak perusahaan Perseroan
yaitu SRC, sedangkan kegiatan operasional
kemasan fleksibel dilaksanakan sendiri oleh
Perseroan. Semua pabrik Divisi Kemasan telah
memperoleh sertifikat ISO 9000, dan dua dari
tiga pabrik kemasan karton telah memperoleh
sertifikat ISO 14000.
kemasan
annual report 2011
laporan tahunan 2011
65
66
2012 OUTLOOK / pandangan 2012
Stringent international standards in production
processes is a critical element in continued
performance. This will be achieved by
benchmarking performance against both local
and global competitors. Attention will also be
paid to reduce the impact on the environment
by more energy efficient processes and
proper disposal of industrial waste. Product
development will continue to assist other
divisions within ICBP and the Indofood Group
by producing attractive and cost-effective
packaging. Efforts will continue to maintain
its position as a competitive producer through
further reduction of production waste and
upgraded production processes. The Division
will also closely monitor key raw material
prices and source globally to achieve best
efficiencies. The role as a service provider for
third-party customers on a global basis will
be expanded and capacity will be increased
for both flexible and corrugated packaging to
meet the growing demand from the divisions
of ICBP and third party customers.
2011 REVIEW / ulasan kinerja 2011
As higher demand for packaging continues
with the growing market for consumer
products, major players in the packaging
industry increased their capacities through
investment in new machinery, creating tougher
competition in this segment. Within this
competitive business environment, the Division
maintained its position as a key player in the
packaging industry, and continued to be a
preferred packaging supplier for multinational
third-party customers.
The crude oil price continued to be stronger
particularly in the first semester of 2011. The
volatile political situation in several Middle
East and North African countries affected
global crude oil supply. The situation was
exacerbated by shortages at a time when
demand increased. Demand was particularly
strong from China, while the tsunami in Japan
in March 2011 reduced export availability
of certain raw materials from that country
since it was forced to focus on supplying
domestic requirements. This resulted in higher
packaging raw material prices during 2011
compared to previous year. However, the
Packaging Division continued to maintain
delivery of quality products, aided by efforts
to identify raw material alternatives, establish
alternative sources for raw materials and
careful management of inventory. Competitive
advantage was increased by continued
implementation of cost efficiency programs
such as the reduction of production waste,
upgrading of machinery and improvement in
production processes.
Seiring pertumbuhan pasar produk konsumen
bermerek, permintaan akan produk kemasan
juga ikut meningkat. Para pemain utama di
industri kemasan meningkatkan kapasitasnya
antara lain melalui investasi mesin baru,
sehingga mendorong kompetisi di industri ini
menjadi semakin ketat. Di tengah lingkungan
usaha yang makin kompetitif, Divisi Kemasan
mempertahankan posisinya sebagai pemain
utama di industri kemasan, dan tetap menjadi
pemasok kemasan pilihan bagi para pelanggan
multinasional pihak ketiga.
Harga minyak mentah terus meningkat
terutama di semester pertama tahun 2011
seiring makin memanasnya situasi politik di
beberapa negara Timur Tengah dan Afrika
Utara, yang telah mempengaruhi pasokan
minyak mentah dunia. Situasi tersebut
diperburuk oleh terjadinya kelangkaan pasokan
ketika terjadi peningkatan permintaan.
Permintaan kemasan terutama dari Cina terus
meningkat, sedangkan bencana tsunami
di Jepang pada bulan Maret 2011 telah
menurunkan pasokan beberapa bahan baku
ekspor dari negara tersebut yang harus fokus
memasok kebutuhan domestik. Sebagai
akibatnya, harga bahan baku kemasan
sepanjang tahun 2011 meningkat dibandingkan
tahun sebelumnya. Dengan didukung berbagai
upaya untuk mengidentifikasi bahan baku
alternatif, mencari sumber bahan baku baru
serta manajemen persediaan yang hati-hati,
Divisi Kemasan dapat terus menghasilkan
produk yang berkualitas. Keunggulan bersaing
terus ditingkatkan melalui pelaksanaan
program efisiensi biaya yang berkelanjutan,
termasuk mengurangi waste, memperbaharui
mesin-mesin serta menyempurnakan proses
produksi.
annual report 2011
laporan tahunan 2011
Upaya mempertahankan standar yang tinggi
berkelas dunia dalam proses produksi,
merupakan faktor penting guna terus
meningkatkan kinerja usaha. Hal ini akan
dapat dicapai melalui benchmarking kinerja
dengan kompetitor baik dari dalam maupun
luar negeri. Perhatian juga diberikan guna
mengurangi dampak terhadap lingkungan,
melalui penggunaan sumber energi yang
lebih efisien serta penanganan limbah yang
baik. Pengembangan produk akan terus
dilaksanakan untuk mendukung divisi-divisi
lainnya dari Perseroan dan Grup Indofood,
untuk menghasilkan kemasan yang menarik
dengan harga bersaing. Upaya untuk menjadi
produsen yang kompetitif, akan terus
dilakukan dengan mengurangi waste serta
menyempurnakan proses produksi. Divisi
Kemasan juga akan terus memonitor harga
berbagai bahan baku dan mencari sumber
bahan baku secara global, guna meraih
efisiensi biaya terbaik. Peran kami sebagai
penyedia layanan bagi para pelanggan pihak
ketiga di pasar global akan ditingkatkan, dan
Divisi Kemasan akan meningkatkan kapasitas
produksinya baik untuk kemasan fleksibel
maupun karton guna memenuhi meningkatnya
permintaan baik dari divisi-divisi dalam
ICBP maupun pihak ketiga.
00
67
00
68
The implementation of good corporate
governance (“GCG”) is important for the
Company to enhance its long-term value for
shareholders as well as to protect the interests
of all stakeholders, including the community.
To achieve the highest standard of GCG, the
Company has established its GCG Guidelines
according to the prevailing regulations
in Indonesia, the Company’s Articles of
Association, as well as the principles of
GCG covering transparency, accountability,
responsibility and fairness.
Annual General Meeting of Shareholders
(“AGM”)
The Company held its AGM on May 27, 2011 and
approved the following resolutions:
1.
2.
3.
To accept and approve the Board of
Directors’ Report on the activities and
financial results of the Company for the
year ended December 31, 2010.
To approve the Company’s Balance Sheet
and Profit and Loss Statement for the
year ended December 31, 2010 which
were audited with an unqualified opinion
by Purwantono, Suherman & Surja, a
Registered Public Accountant as reflected
in their Report No. RPC-671/PSS/2011
tanggal 11 Maret 2011. By approving of
the Company’s Balance Sheet and Profit
& Loss Statement, a full acquittal and
discharge are given to the members of
the Board of Directors and the Board of
Commissioners of the Company for their
executive actions and their supervisory
actions conducted during the year ended
December 31, 2010 to the extent that such
actions were reflected in the said Balance
Sheet and Profit and Loss Statement.
Penerapan tata kelola perusahaan yang baik
merupakan hal penting bagi Perseroan untuk
meningkatkan nilai jangka panjang bagi
pemegang saham maupun untuk menjaga
kepentingan seluruh stakeholders, termasuk
masyarakat umum. Guna mencapai standar
tata kelola yang optimal, Pedoman Tata
Kelola Perusahaan disusun berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
di Indonesia, anggaran dasar Perseroan serta
prinsip Good Corporate Governance (“GCG”)
yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas
serta kesetaraan.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
(“RUPST”)
Perseroan telah melaksanakan RUPST pada
tanggal 27 Mei 2011 dengan keputusankeputusan sebagai berikut:
1.
Menerima dan menyetujui Laporan Direksi
mengenai kegiatan usaha dan kinerja
keuangan Perseroan untuk tahun buku
yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2010.
2.
Mengesahkan Neraca serta Perhitungan
Laba-Rugi Perseroan untuk tahun buku
yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2010, yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Purwantono, Suherman
& Surja dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian sebagaimana tercantum
dalam Laporan No. RPC-671/PSS/2011
tanggal 11 Maret 2011. Dengan pengesahan
Neraca dan Perhitungan Laba Rugi
tersebut berarti memberi pelunasan dan
pembebasan tanggung jawab sepenuhnya
kepada para anggota Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan atas tindakan
pengurusan dan pengawasan yang telah
dijalankannya selama tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2010
sejauh tindakan tersebut tercermin dalam
Neraca dan Perhitungan Laba Rugi untuk
tahun buku yang bersangkutan.
3.
Menyetujui penggunaan laba bersih
Perseroan untuk tahun buku 2010 sebagai
berikut:
To approve the appropriation of the
Company’s net profit for the year 2010 as
follows:
laporan tahunan 2011
69
70
a. To set aside the amount of Rp.5.000.000.000,
(five billion rupiah) as reserve fund of the
Company;
b. To declare cash dividend of Rp.116.- (one hundred
sixteen rupiah) per share;
c. To record the balance of the net profit of the
Company as retained earnings of the Company;
c. To authorize the Board of Directors to execute the
distribution of dividends.
4. To approve the total remuneration of members of the
Board of Commissioners and the Board of Directors of
the Company which effective from January 1, 2011 up
to December 31, 2011 maximum Rp.16.300.000.000,(sixteen billion three hundred million rupiah)
(net after tax).
5. To re-appoint the Registered Public Accountant
Purwantono, Suherman & Surja, as the Company’s
Auditor for the year ended December 31, 2011 and
to authorize the Board of Directors to determine the
honorarium of the said Registered Public Accountant
and other conditions related to their appointment.
Board of Commissioners
The principal duty of the BOC is to oversee and provide
advice to the Board of Directors in executing activities
and managing the Company, and to ensure that the
Company has implemented good corporate governance.
The BOC comprises eight members including the President
Commissioner, where three members are Independent
Commissioners who are not affiliated with members
of the BOD, BOC and the controlling shareholders. The
composition of the BOC of the Company is as follows:
a.
b.
c.
d.
Disisihkan sebagai dana cadangan Perseroan
sebesar Rp.5.000.000.000,- (lima miliar rupiah);
Dibagikan sebagai dividen tunai sebesar Rp.116,(seratus enambelas rupiah) per lembar saham;
Sisa keuntungan Perseroan dicatat sebagai saldo
laba yang belum ditentukan penggunaannya;
Memberi wewenang kepada Direksi untuk melaksanakan pembayaran dividen.
4. Menetapkan besarnya seluruh jumlah remunerasi
untuk anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi
Perseroan yang berlaku terhitung sejak tanggal
1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 yaitu
maksimum sebesar Rp.16.300.000.000.- (enam belas
miliar tiga ratus juta rupiah) (setelah dipotong pajak).
5. Menunjuk kembali Kantor Akuntan Publik Purwantono,
Suherman & Surja sebagai Akuntan Publik untuk
melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan
untuk tahun buku yang akan berakhir pada
tanggal 31 Desember 2011 dan memberi wewenang
kepada Direksi Perseroan untuk menentukan
jumlah honorarium Akuntan Publik tersebut dan
menetapkan persyaratan lain yang berkaitan dengan
penunjukkannya.
Dewan Komisaris
Tugas Utama Dewan Komisaris adalah melakukan
pengawasan dan memberikan masukan kepada Direksi
dalam menjalankan kegiatan dan mengelola Perseroan,
serta memastikan bahwa Perseroan menjalankan tata
kelola perusahaan dengan baik. Dewan Komisaris terdiri
dari delapan anggota termasuk Komisaris Utama, tiga
diantaranya merupakan Komisaris Independen yang
tidak memiliki afiliasi dengan anggota Direksi, Komisaris
lainnya atau pemegang saham pengendali. Susunan Dewan
Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:
During 2011, the BOC held two meetings with 81%
attendance record.
Sepanjang tahun 2011, Dewan Komisaris mengadakan rapat
sebanyak dua kali, dengan tingkat kehadiran 81%.
Refer to page 93-96 in this Annual Report for profiles of
members of the BOC.
Profil para komisaris dapat dibaca di halaman 93-96
Laporan Tahunan ini.
Board of Directors
Direksi
The BOD is responsible for the management of the
Company in accordance with the Articles of Association.
The Company is led by the President Director and
assisted by seven other directors. The President Director
is responsible for charting the strategic direction of the
Company and ensuring that all goals and objectives are
met. To be able to perform their functions effectively,
all Directors have specific duties and responsibilities as
described in the “Management Structure” available on
page 12 of this Annual Report.
Dewan Direksi bertanggung jawab untuk mengelola
kegiatan usaha Perseroan sesuai dengan anggaran dasar.
Perseroan dipimpin oleh Direktur Utama yang dibantu oleh
tujuh anggota direksi lainnya. Direktur Utama bertanggung
jawab dalam mengembangkan arahan strategis Perseroan
dan memastikan bahwa seluruh target dan tujuan dapat
tercapai. Agar dapat melaksanakan fungsinya dengan
efektif, para anggota Direksi memiliki tugas dan tanggung
jawab khusus sebagaimana dapat dilihat dalam “Struktur
Manajemen” yang tercantum di halaman 12 Laporan
Tahunan ini.
During 2011, the BOD formally held twelve meetings with
an attendance record of 88% to discuss various matters,
including evaluating the Company’s operational and
financial performance, strategies and other important
matters. Several informal meetings were conducted during
the year to address specific issues that required immediate
attention. Each year begins with the establishment of a
schedule of formal board meetings in order to provide
sufficient notice to Directors to attend to items to be
brought before them. Directors are further empowered
through the provision of agendas and all relevant
information addressing the subjects of discussion at each
meeting. The composition of the BOD of the Company is as
follows:
Sepanjang tahun 2011, Direksi secara formal mengadakan
dua belas kali rapat dengan tingkat kehadiran sebesar
88% untuk membahas berbagai permasalahan termasuk
mengevaluasi kinerja operasional dan keuangan, strategi
dan berbagai hal penting lainnya. Di samping itu, beberapa
pertemuan informal dilaksanakan di tahun 2011 untuk
membahas dan menyetujui hal-hal yang membutuhkan
perhatian dengan segera. Setiap awal tahun ditetapkan
jadwal pertemuan formal direksi guna memastikan bahwa
pemberitahuan kepada semua direktur untuk hadir dalam
pertemuan tersebut telah disampaikan sebelumnya.
Agenda dan semua informasi yang berhubungan dengan
topik pembahasan pada setiap pertemuan, disampaikan
kepada semua Direksi. Susunan Direksi Perseroan adalah
sebagai berikut:
board of Commissioners
Dewan Komisaris
Name
Nama
board of Directors
Direksi
Name
Nama
President Commissioner / Komisaris Utama
Benny setiawan santoso
President DIRECTOR / Direktur Utama
Anthoni salim
Commissioner / Komisaris
Franciscus Welirang
Director / Direktur
Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)
Commissioner / Komisaris
Moleonoto (Paulus Moleonoto)
Director / Direktur
Taufik Wiraatmadja
Commissioner / Komisaris
Darmawan sarsito (Kevin sietho)
Director / Direktur
Axton salim
Commissioner / Komisaris
Alamsyah
Director / Direktur
Werianty setiawan
independent Commissioner / Komisaris Independen
F.G. Winarno
Director / Direktur
Hendra Widjaja
independent Commissioner / Komisaris Independen
Adi Pranoto Leman
Director / Direktur
suaimi suriady
independent Commissioner / Komisaris Independen
Agus Rajani Panjaitan
Director / Direktur
sulianto Pratama
annual report 2011
laporan tahunan 2011
71
72
and regulations, its code of conduct and the Company’s
risk management initiatives. Detailed explanation of its
function is described in the “Audit Committee Report”
section in this Annual Report.
yang berlaku, kode etik dan inisiatif manajemen risiko
Perseroan. Penjelasan lengkap mengenai fungsi Komite
Audit disampaikan di bagian “Laporan Komite Audit”
dalam Laporan Tahunan ini.
The members of ICBP’s Audit Committee are as follows:
Anggota Komite Audit ICBP adalah sebagai berikut:
Chairman:
Adi Pranoto Leman,
Independent Commissioner
Ketua:
Adi Pranoto Leman,
Komisaris Independen
Members:
1. Agus Rajani Panjaitan,
Independent Commissioner
2. Ir. Monang Silalahi,
External Independent Professional
3. Dr. Timotius Ak.,
External Independent Professional
Anggota:
1. Agus Rajani Panjaitan,
Komisaris Independen
2. Ir. Monang Silalahi,
Eksternal Profesional Independen
3. Dr. Timotius Ak.,
Eksternal Profesional Independen
Refer to page 81 and 96 in this Annual Report for profiles
of members of the Audit Committee.
Profil anggota Komite Audit dapat dibaca di halaman
81 dan 96 Laporan Tahunan ini.
Nomination & Remuneration Committee
Komite Nominasi & Remunerasi
To further enhance GCG, the Company has established
the Nomination & Remuneration Committee. The role of
the Committee is to provide recommendations on the
nomination and remuneration of members of BOC and
BOD. The composition of the Nomination & Remuneration
Committee is as follows:
Guna meningkatkan kualitas penerapan tata kelola
perusahaan yang baik, Perseroan telah membentuk Komite
Nominasi & Remunerasi. Komite ini menjalankan peran
untuk memberikan rekomendasi mengenai nominasi dan
remunerasi para anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Anggota Komite Nominasi & Remunerasi adalah sebagai
berikut:
Chairman:
Benny Setiawan Santoso
President Commissioner
Members :
1. Anthoni Salim,
President Director
2. Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie),
Director
To improve the Directors’ competencies in performing their
duties, the Company’s Directors regularly attend various
training and seminar programs.
Untuk meningkatkan kompetensi Direksi dalam
menjalankan tugasnya, Direksi Perseroan secara rutin
mengikuti berbagai pelatihan dan seminar.
Refer to page 93 and 97 in this Annual Report for profiles
of members of the Nomination & Remuneration Committee.
Refer to page 97-100 in this Annual Report for profiles of
members of the BOD.
Profil para direksi dapat dibaca di halaman 97-100 Laporan
Tahunan ini.
Remuneration of the Company’s BOC, BOD and the
Key Management of the Company and Subsidiaries
Committees under the BOC
Komite-Komite di Bawah Dewan Komisaris
To perform its oversight duties, the BOC is assisted by the
following two committees:
1. Audit Committee
2. Nomination & Remuneration Committee.
Dalam rangka menjalankan fungsi pengawasannya, Dewan
Komisaris dibantu oleh dua komite sebagai berikut:
1. Komite Audit
2. Komite Nominasi & Remunerasi
Audit Committee
Komite Audit
In line with the spirit of GCG and in compliance with the
regulation of Bapepam-LK, the BOC has appointed the
Audit Committee members. The mission of the Audit
Committee is to assist the BOC in fulfilling its oversight
responsibilities by reviewing the financial reporting,
the system of internal control, the audit process, the
Company’s process for monitoring compliance with laws
Sejalan dengan semangat tata kelola perusahaan yang
baik serta untuk memenuhi peraturan Bapepam-LK, Dewan
Komisaris telah menunjuk para anggota Komite Audit. Misi
Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam
menjalankan peran pengawasan dengan mengkaji laporan
keuangan, sistem pengendalian internal, proses audit,
kepatuhan Perseroan pada undang-undang dan peraturan
annual report 2011
Ketua:
Benny Setiawan Santoso
Komisaris Utama
Anggota :
1. Anthoni Salim,
Direktur Utama
2. Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie),
Direktur
Profil para anggota Komite Nominasi & Remunerasi dapat
dibaca di halaman 93 dan 97 Laporan Tahunan ini.
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan serta Manajemen Kunci Perseroan dan
Entitas Anak
In accordance with the Company’s Articles of Association,
the remuneration of the BOC and BOD is determined
through the AGM. In determining the remuneration
of Commissioners and Directors, the AGM accepts
recommendations from the Nomination & Remuneration
Committee. The amount of the remuneration is determined
by taking into consideration the amount of remuneration in
previous years, duties and responsibilities, and is adjusted
with the level of remuneration for executives in similar
industries.
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, remunerasi Dewan
Komisaris dan Direksi ditetapkan melalui RUPS. Dalam
menetapkan remunerasi para Komisaris dan Direktur, RUPS
menerima saran dari Komite Nominasi & Remunerasi.
Besaran remunerasi ditetapkan dengan memperhatikan
besaran pendapatan tahun-tahun sebelumnya, beban tugas
dan tanggung jawab, serta disesuaikan dengan tingkat
remunerasi eksekutif pada industri sejenis.
For the year ending December 31, 2011, total gross
compensation for the BOC and BOD of the Company,
as well as the Key Management of the Company and
Subsidiaries, amounted to Rp84.8 billion.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011,
jumlah beban kompensasi bruto bagi Dewan Komisaris dan
Direksi Perseroan serta Manajemen Kunci Perseroan dan
Entitas Anak adalah sebesar Rp84,8 miliar.
laporan tahunan 2011
73
74
Internal Control and Risk Management
Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko
The BOD is responsible for risk management governance
and the implementation of adequate internal control
through Enterprise Risk Management (“ERM”). In the
management of ERM governance, the Company adopts
a framework based on the Committee of Sponsoring
Organization of Treadway Commission (“COSO”), and
aligned with the framework of ISO 31000:2009 as
well as the company’s distinct business/organization
characteristics.
Direksi bertanggung jawab atas tata kelola manajemen
risiko dan implementasi pengendalian internal yang
memadai melalui Enterprise Risk Management (“ERM”).
Dalam tata kelola ERM, Perseroan mengadopsi kerangka
berdasarkan Committee of Sponsoring Organization
of Treadway Commission (“COSO”), dan diselaraskan
dengan kerangka ISO 31000:2009 dan bisnis/organisasi
perusahaan yang unik.
The focus of ERM is to identify, manage and control
risks to reduce events of failures and uncertainties for
the Company in order to reach its objectives and to
improve the potential for success. Risk assessments
are conducted regularly and results are reported to the
BOD and the Audit Committee each semester. To ensure
effective implementation of internal controls, the risk
management process is conducted based on Indofood’s
Risk Management Procedures and Policies.
Fokus dari ERM ini adalah mengidentifikasi, mengelola,
dan mengendalikan risiko dengan sebaik-baiknya,
sehingga dapat mengurangi kemungkinan gagal maupun
ketidakpastian Perseroan dalam mencapai tujuan dan
meningkatkan peluang untuk sukses. Asesmen risiko
dilaksanakan secara rutin dan dilaporkan kepada Direksi
dan Komite Audit setiap semester. Untuk memastikan
implementasi pengendalian internal yang efektif, proses
manajemen risiko dilaksanakan dengan berpedoman pada
Prosedur dan Kebijakan Manajemen Risiko Grup Indofood.
The Company identifies major risks that may potentially
result in significant impact on the sustainability of the
Company’s operation as follows:
Perseroan mengidentifikasi risiko-risiko utama yang
dapat berpotensi mendatangkan dampak yang signifikan
terhadap kelangsungan operasi Perseroan, antara lain:
1.
1.
2.
Reputation Risk Related to Food Safety Issues.
As a processed food producer, the Company is
subject to risks related to food contamination. In
addition, the Company may face issues related to
food safety, including non-halal products, the use
of food preservatives, expired products and others
that may create negative impact to the Company’s
reputation, in particular related to customer and
investor confidence. To reduce this type of risk, as a
food producer company that emphasizes quality and
food safety, in its production process the Company
consistently implements Good Manufacturing
Practices (“GMP”) to ensure that products are
manufactured by means of hygienic processing. In
addition, the Company has been awarded ISO 9001
and HACCP (Hazard Analytical Critical Control Points)
certifications that regulate food safety management
systems. All food products manufactured by the
Company have received halal certification from LPPOM
Majelis Ulama Indonesia. The Company also conducts
socialization programs related to the safety of its
products through factory visits and seminars.
Raw Material Price Fluctuation Risk.
The Company’s business operation is dependent
on adequate and stable supply of raw materials.
Raw material components used in ICBP’s products,
consisting primarily of flour, cooking oil, sugar, milk,
potatoes and packaging materials, are subject to price
fluctuation risks impacted among other factors by
currency fluctuation, supply availability and weather
condition. Supply limitations and rising raw material
2.
Risiko Reputasi Terkait Isu Keamanan Pangan.
Sebagai penghasil produk makanan olahan dalam
kemasan, Perseroan menghadapi risiko dari
kemungkinan terjadinya produk tercemar. Selain itu
Perseroan dapat terkena berbagai isu terkait kemanan
pangan seperti produk tidak halal, penggunaan
bahan pengawet, produk kadaluarsa dan lain-lain
yang dapat memberikan dampak negatif terhadap
reputasi Perseroan terutama menyangkut kepercayaan
konsumen dan investor. Untuk mengurangi risiko itu,
sebagai perusahaan makanan yang mengutamakan
mutu dan keamanan pangan, dalam proses
produksinya Perseroan senantiasa menerapkan Good
Manufacturing Practices (“GMP”) yang menjamin
bahwa produk dibuat melalui proses yang higienis.
Demikian juga Perseroan sudah memperoleh sertifikat
ISO 9001 maupun sertifikat HACCP (Hazard Analytical
Critical Control Points) yang mengatur tentang
sistem manajemen keamanan pangan. Seluruh produk
makanan olahan dalam kemasan yang dihasilkan oleh
Perseroan juga telah mendapatkan sertifikat halal
dari LPPOM Majelis Ulama Indonesia. Perseroan juga
melakukan berbagai program sosialiasi mengenai
keamanan pangan produk-produknya melalui kegiatan
antara lain kunjungan pabrik dan seminar.
Risiko Fluktuasi Harga Bahan Baku.
Kegiatan usaha Perseroan bergantung pada pasokan
bahan baku yang cukup dan stabil. Komponen bahan
baku yang digunakan pada produk-produk ICBP
terutama meliputi tepung terigu, minyak goreng, gula,
susu, kentang serta bahan kemasan, menghadapi
risiko fluktuasi harga yang dipengaruhi antara lain oleh
fluktuasi mata uang, ketersediaan pasokan dan kondisi
cuaca. Keterbatasan pasokan dan adanya peningkatan
annual report 2011
harga bahan baku kemungkinan dapat berdampak
negatif pada kinerja Perseroan. Dalam mengurangi
dan menangani risiko tersebut, Perseroan memiliki
strategi pola hubungan kerja sama dengan pemasok
untuk memastikan agar kelangsungan pasokan
berjalan efektif, serta memantau harga bahan baku
dan melakukan simulasi harga bahan baku terhadap
harga jual sehingga dapat mengeksekusi langkah yang
cepat dan tepat guna dapat mengantisipasi kenaikan
harga.
prices may have negative impact to the Company’s
performance. To mitigate and manage this risk, the
Company adopts a partnership strategy with its
suppliers to ensure effective supply continuity, and
monitors raw material prices as well as conducts
simulations on raw material prices and selling price to
ensure quick and accurate actions to anticipate price
increase.
3.
Risks Arising from More Intense Competition in Its
Respective Businesses.
Although our products are leaders in the market,
the Company recognizes that in a world of free
competition, our products have to face strong
competition from domestic and international players,
including both existing as well as new competitors.
Intensifying competition may impact the Company’s
ability to maintain or increase its earnings. To mitigate
this risk, the Company always monitors any market
development in its industry, enhances the quality of
its products, innovates by means of new products to
meet trends in consumer preferences and conducts
various well-targeted marketing activities to maintain
its position in the market. With regard to competition,
the Company always operates its business by means
of competing fairly in accordance with prevailing rules
and regulations.
3.
Risiko Peningkatan Kompetisi pada Segmen Usahanya.
Meskipun produk-produk Perseroan merupakan
pemimpin pasar, akan tetapi Perseroan menyadari
bahwa di era persaingan bebas dunia, produk
Perseroan menghadapi kompetisi yang kuat, baik dari
pesaing lokal maupun internasional, dari pesaing yang
sudah ada ataupun pesaing-pesaing baru. Peningkatan
kompetisi tersebut dapat mempengaruhi kemampuan
Perseroan untuk mempertahankan atau menaikkan
pendapatannya. Untuk mengurangi risiko tersebut,
Perseroan senantiasa mengikuti perkembangan
industri, serta meningkatkan kualitas produk dan
inovasi produk-produk baru sesuai dengan tren
kebutuhan dan keinginan konsumen dan melakukan
berbagai kegiatan pemasaran yang tepat sasaran
untuk mempertahankan posisinya di pasar. Dalam
persaingan ini, Perseroan senantiasa menjalankan
usahanya dan bersaing secara sehat dan wajar
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan
yang berlaku.
75
76
Internal Audit
Audit Internal
The vision of Internal Audit is to deliver value added to the
Company by providing an innovative, responsive, effective
and excellent Internal Audit function.
Visi dari Audit Internal adalah untuk memberikan nilai
tambah kepada Perseroan dengan menyediakan fungsi
Audit Internal yang inovatif, responsif, efektif dan unggul.
In performing its duties, Internal Audit is guided by
Indofood Group’s Internal Audit Charter prepared by taking
into account regulations of Bapepam-LK. The Charter
describes the organization of the Internal Audit, its duties
and responsibilities, requirements for internal auditors, and
the prevailing code of ethics. The Charter is formalized by
the BOD after the approval of the BOC.
Dalam mengemban tugasnya, Audit Internal mengacu
kepada Piagam Audit Internal Grup Indofood yang disusun
dengan memperhatikan Peraturan Bapepam-LK. Piagam
ini berisi mengenai organisasi Audit Internal, ruang lingkup
pekerjaan, tugas dan tanggung jawab, persyaratan internal
auditor, dan kode etik yang berlaku. Piagam ini ditetapkan
oleh Direksi dan mendapat persetujuan dari Dewan
Komisaris.
Internal Audit assists the Company in achieving its
objectives through a systematic and disciplined
independent approach in evaluating and enhancing the
effectiveness of risk management, internal control and
corporate governance, and evaluates the Company’s
operation in accordance with the prevailing policies
and procedures, rules and regulations. To add value,
Internal Audit offers consultation services and submits
recommendations to the management to improve the
effectiveness and efficiency of the Company’s operations
to achieve its objectives.
Internal Audit reports any significant findings in its
audit report to the President Director, BOD and Audit
Committee. The report presents recommendations,
responses from management and improvement plans to
handle problems. Internal Audit monitors the development
of such plans and periodically submits follow-up reports.
Internal Audit’s standard of professional conduct is based
on the Company’s Code of Ethics and the Internal Audit
Standard of Professional Practices issued by Institute of
Internal Auditors.
The Internal Audit Head is appointed by the President
Director with the approval of the BOC.
Corporate Secretary
According to regulations of Bapepam-LK and PT Bursa
Efek Indonesia, the Company appoints the Corporate
Secretary who acts as the liaison officer between the
Company and the capital market institution, shareholders
and the public. The Corporate Secretary is also responsible
for monitoring compliance with various prevailing
regulations and ensuring timely reporting to the capital
market authorities, providing inputs to the BOD concerning
regulatory changes and administering the meetings of the
BOD.
Elly Putranti has served as the Company’s Corporate
Secretary since July 1, 2011. She received her bachelor’s
degree in Food Technology from Gadjah Mada
University, Yogyakarta and a Master of Management in
Communication from the University of Indonesia, Jakarta.
Audit Internal membantu Perseroan mencapai tujuan
melalui pendekatan independen yang sistematis dan
disiplin untuk mengevaluasi dan memperbaiki efektifitas
dari manajemen risiko, pengendalian internal dan tata
kelola perusahaan, serta mengevaluasi operasi Perseroan
yang sesuai dengan kebijakan dan prosedur, hukum,
peraturan yang berlaku. Dalam memberikan nilai tambah,
Audit Internal memberikan konsultasi serta rekomendasi
kepada manajemen untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi operasional perusahaan dalam upaya pencapaian
tujuan Perseroan.
Audit Internal melaporkan temuan signifikan dalam laporan
audit kepada Direktur Utama, Direksi, dan Komite Audit.
Laporan tersebut termasuk rekomendasi, tanggapan
manajemen dan rencana perbaikan untuk mengatasi
permasalahan. Audit Internal memantau perkembangan
rencana tersebut dan memberikan laporan tindak lanjut
secara berkala.
Standar perilaku profesional Audit Internal didasarkan
pada Kode Etik Perusahaan dan Praktik Profesional Standar
Internal Audit yang dikeluarkan oleh Institute of Internal
Auditor.
Ketua unit Audit Internal diangkat oleh Direktur Utama dan
disetujui oleh Dewan Komisaris.
Sekretaris Perusahaan
Mengacu kepada Peraturan Bapepam-LK dan Peraturan PT
Bursa Efek Indonesia, Perseroan mengangkat Sekretaris
Perusahaan yang berfungsi sebagai penghubung antara
Perseroan dengan institusi pasar modal, pemegang saham
dan masyarakat. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung
jawab untuk memastikan kepatuhan terhadap berbagai
peraturan yang berlaku dan pelaporan tepat waktu kepada
otoritas Pasar Modal, memberikan masukan kepada Direksi
tentang perubahan peraturan serta mengatur pertemuan
Direksi.
Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Elly Putranti sejak
1 Juli 2011. Latar belakang pendidikannya adalah
Sarjana Teknologi Pangan dari Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta serta Magister Manajemen Komunikasi dari
Universitas Indonesia, Jakarta
annual report 2011
Investor Relations
Investor Relations
The Company fully appreciates the importance of
maintaining sound and open communications with
shareholders and this role is entrusted to the Investor
Relations Division. Its primary responsibility is proactive
communication of both the Company’s financial
performance and other information to analysts and
investors in a consistent and transparent manner. During
2011, around 590 meetings with analysts and investors
were conducted in the form of regular meetings,
conferences and road shows.
Perseroan menyadari pentingnya memelihara komunikasi
yang baik dan terbuka dengan para pemegang saham.
Divisi Investor Relations menjalankan fungsi tersebut,
dengan tanggung jawab utama untuk mengkomunikasikan
secara proaktif kinerja keuangan Perseroan maupun
informasi lainnya secara konsisten dan transparan kepada
analis maupun investor. Sepanjang tahun 2011, sekitar
590 pertemuan dengan para analis dan investor telah
dilaksanakan melalui pertemuan rutin, konferensi dan
road show.
Access to Company Information
Akses Informasi Perusahaan
The general public and investors can access information
about the Company at any time through its website,
www.indofoodcbp.com. ICBP publishes unaudited financial
results each quarter and its audited full-year financial
reports in leading daily newspapers with nationwide
circulation. Press releases are issued on the quarterly and
annual financial performance of the Company and other
relevant corporate actions. Financial analysis related to
operations is also available at the Company’s website,
which is updated on a regular basis.
Masyarakat umum dan investor mempunyai akses untuk
memperoleh informasi mengenai Perseroan setiap
saat melalui website www.indofoodcbp.com. ICBP
mempublikasikan laporan keuangan triwulan yang tidak
diaudit dan laporan keuangan tahunan yang diaudit
melalui surat kabar harian berperedaran nasional.
Siaran pers mengenai kinerja keuangan triwulan dan
tahunan Perseroan serta aksi korporasi perusahaan, juga
disebarluaskan kepada media. Analisa keuangan mengenai
kegiatan operasi Perseroan juga tersedia di website
Perseroan yang diperbaharui informasinya secara berkala.
Legal Compliance
As per December 31, 2011, the Company and members
of the BOC and BOD are not facing any civil, criminal,
bankruptcy, State Administrative Court or arbitration cases
at the Indonesian National Arbitration Board, labor cases
in the Industrial Relations Court or tax cases that might
signficantly impact the Company’s performance.
laporan tahunan 2011
Kepatuhan Hukum
Per 31 Desember 2011, Perseroan beserta anggota
Komisaris dan Direksi tidak sedang terkait dalam suatu
perkara baik perdata, pidana, kepailitan, tata usaha negara,
maupun perkara arbitrase di Badan Arbitrase Nasional
Indonesia, perkara perburuhan di Pengadilan Hubungan
Industrial dan perpajakan yang dapat mempengaruhi
secara signifikan kegiatan usaha Perseroan.
77
78
The Audit Committee of PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk (the “Company”)
is formed and organized in compliance
with the Decree of Capital Market and
Financial Institutions Supervisory Agency
(“Bapepam-LK”).
Komite Audit PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk (“Perseroan”) dibentuk dan
disusun sesuai dengan Peraturan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (“Bapepam-LK”).
Chairman:
Ketua:
ADI PRANOTO LEMAN
Independent Commissioner
ADI PRANOTO LEMAN
Komisaris Independen
Refer to the Board of Commissioners
section for his profile.
Profil dapat dilihat pada bagian Dewan
Komisaris.
The mission of the Audit Committee is to
assist the Board of Commissioners (“BOC”)
in fulfilling its oversight responsibilities
regarding the integrity of Company’s
financial report and its reporting process,
system of internal control, performance of
internal audit function and external audit,
compliance with capital market statutory
regulations and other statutory laws and
regulations, its code of conduct, and the
implementation of the risk management.
Misi Komite Audit adalah membantu
Dewan Komisaris dalam menjalankan
tanggung jawab pengawasannya terhadap
integritas laporan keuangan Perseroan dan
proses pelaporannya, sistem pengendalian
internal, kinerja fungsi Audit Internal dan
Audit Eksternal, kepatuhan terhadap
peraturan pasar modal serta peraturan
dan ketentuan lainnya, kode etik, serta
penerapan manajemen risiko Perseroan.
Members:
Anggota:
AGUS RAJANI PANJAITAN
Independent Commissioner
AGUS RAJANI PANJAITAN
Komisaris Independen
Refer to the Board of Commissioners
section for his profile.
Profil dapat dilihat pada bagian Dewan
Komisaris.
In carrying out its mission, the Audit
Committee is guided by the Audit
Committee Charter that stipulates its
organization, roles and responsibility,
authorities, membership, policies and
practices. The Audit Committee Charter
is in compliance with Bapepam-LK Rule
No. 29/PM/2004 and the Decision of the
Board of Directors of the Jakarta Stock
Exchange Inc. No. Kep-305/BEJ/072004. It also follows the Good Corporate
Governance Guidelines composed by
the National Committee for Corporate
Governance Policy.
The Audit Committee consists of
four members, with the Independent
Commissioner as the Chairman of the
Committee. All of the members were
elected in 2010.
Dalam melaksanakan misinya, Komite
Audit berpedoman pada Piagam Komite
Audit yang menetapkan organisasi,
peran dan tanggung jawab, wewenang,
keanggotaan, kebijakan dan praktik
Komite Audit. Piagam Komite Audit yang
ada telah memenuhi Peraturan BapepamLK No. 29/PM/2004 dan Keputusan Direksi
Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/BEJ/072004. Komite juga mengikuti Pedoman
Tata Kelola Perusahaan yang disusun oleh
Komite Nasional untuk Kebijakan Tata
Kelola Perusahaan.
Komite Audit terdiri dari empat anggota,
dimana Ketua Komite adalah seorang
Komisaris Independen. Seluruh anggota
dipilih pada tahun 2010.
annual report 2011
79
80
MONANG SILALAHI
External Independent Professional
MONANG SILALAHI
Eksternal Profesional Independen
•
Not being registered in BAPEPAM-LK
as a Registered Public Accountant.
•
Tidak terdaftar di BAPEPAM-LK
sebagai Akuntan Publik Terdaftar.
Mr. Silalahi, an Indonesian citizen, was
appointed as an Audit Committee member
in 2010. He currently is a Director of
PT Danpac Sekuritas since 2003; and
has served as the President Director
in 1997-1999. Prior to joining Danpac
Sekuritas, he served as Director and Senior
Management positions at PT Victoria
Kapitalindo International, PT Danasupra
Erapacific, PT Natura Pacific, and PT Putra
Swareka Perdana. Mr. Silalahi was awarded
a Bachelor’s degree in Agriculture from
University of Sumatera Utara in 1988.
Bapak Monang Silalahi, warganegara
Indonesia, diangkat sebagai anggota
Komite Audit pada tahun 2010. Beliau
kini menjabat sebagai Direktur PT Danpac
Sekuritas sejak tahun 2003; dan telah
menjabat sebagai Presiden Direktur di
tahun 1997-1999. Sebelum bergabung
dengan Danpac Sekuritas, beliau menjabat
berbagai posisi Direktur dan Manajemen
Senior di PT Victoria Kapitalindo
International, PT Danasupra Erapacific,
PT Natura Pacific, dan PT Putra Swareka
Perdana. Beliau meraih gelar Sarjana
di bidang Pertanian dari Universitas
Sumatera Utara di tahun 1988.
•
Not having a family relationship
with any BOC, Board of Directors, or
the controlling shareholders of the
Company, a direct or indirect business
relationship with the Company; and/
or by an owner or employee of a
business which directly competes
with the business of the Company or
any of its subsidiaries.
•
Tidak memiliki hubungan keluarga
dengan anggota Dewan Komisaris,
Direksi atau pemegang saham
pengendali Perseroan, hubungan
usaha langsung atau tidak langsung
dengan Perseroan; dan/atau
hubungan dengan pemilik atau
karyawan sebuah badan usaha yang
secara langsung menjadi pesaing
Perseroan atau salah satu entitas
anak.
TIMOTIUS
Eksternal Profesional Independen
The formal meetings discussed (not
limited to) the following topics:
Bapak Timotius, warganegara Indonesia,
diangkat sebagai anggota Komite Audit
mewakili Eksternal Profesional Independen
pada bulan Maret 2010. Beliau meraih
gelar Magister Manajemen dari Fakultas
Ekonomi, Universitas Indonesia dan Doktor
di bidang Ekonomi Pertanian dari Institut
Pertanian Bogor pada tahun 2000. Beliau
banyak memiliki pengalaman kerja di
bidang akuntansi dan keuangan, dan saat
ini mengajar di Universitas Indonesia.
•
•
Untuk memastikan tingkat independensi
yang tertinggi, semua anggota Komite
memenuhi kriteria-kriteria berikut:
•
•
TIMOTIUS
External Independent Professional
Mr. Timotius, an Indonesian citizen, was
appointed as an Audit Committee member
from External Independent Professional
in March 2010. He obtained his Master
in Management from the Faculty of
Economics, University of Indonesia, and
his Doctor of Agricultural Economics
from the Bogor Institute of Agriculture in
2000. He has extensive work experience
in accounting and finance, and is currently
teaching at the University of Indonesia.
In order to keep the highest level of
independence, all Committee members
have demonstrated the following
attributes:
•
Not working for public accounting
firms, law firms or other organizations
that provide audit, non audit and/or
consulting services to the Company
during the 1 (one) year prior to the
member’s appointment.
•
During 2011, the Audit Committee held
six formal meetings which consisted of
two meetings with the External Auditors
and four meetings with management with
attendance level of 88%.
•
•
•
•
•
Financial reporting process
External audit annual plan and audit
result
Accounting policies to ensure
compliance with the applicable
accounting standards
Interim and audited annual financial
report
Risk management process
System of internal control
Internal audit annual plan and audit
result
Corporate actions
Continuing connected transactions.
KAP Purwantono, Suherman & Surja, a
member firm of Ernst & Young Global was
appointed to conduct audit of Company’s
financial statements for the year ended
December 31, 2011. The Audit Committee
was assured that there were no scope
limitations on the work of the auditors and
that all important risks were addressed in
the audit. The Audit Committee is satisfied
with the assurance given by the External
Auditors that the financial statements
have been prepared and fairly presented
in accordance with Indonesian Financial
Accounting Standards.
Tidak bekerja di perusahaan akuntan
publik, konsultan hukum atau
organisasi lainnya yang memberikan
jasa audit, non audit, dan/atau jasa
konsultasi kepada Perseroan selama 1
(satu) tahun sebelum pengangkatan
sebagai anggota komite.
annual report 2011
laporan tahunan 2011
Sepanjang tahun 2011, Komite Audit
menyelenggarakan enam pertemuan
formal, yang terdiri dari dua pertemuan
dengan Auditor Eksternal dan empat
pertemuan dengan pihak manajemen
dengan tingkat kehadiran sebesar 88%.
Pertemuan-pertemuan formal membahas
(tetapi tidak terbatas) topik-topik sebagai
berikut:
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Proses pelaporan keuangan
Rencana tahunan audit eksternal dan
hasil audit
Kebijakan akuntansi guna memastikan
kepatuhan dengan standar akuntansi
yang berlaku
Laporan keuangan interim, dan
laporan keuangan tahunan yang
diaudit
Proses manajemen risiko
Sistem pengawasan internal
Rencana tahunan audit internal dan
hasil audit
Aksi korporasi
Continuing connected transactions.
KAP Purwantono, Suherman & Surja,
anggota dari Ernst & Young Global
ditunjuk untuk melaksanakan audit
atas laporan keuangan Perseroan untuk
tahun yang berakhir pada 31 Desember
2011. Komite Audit telah memastikan
bahwa tidak ada kendala atas lingkup
kerja auditor dan bahwa semua risiko
utama telah diperhitungkan dalam proses
audit. Komite Audit cukup puas dengan
pernyataan yang disampaikan oleh Auditor
Eksternal bahwa laporan keuangan telah
disusun dan disajikan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.
81
82
Overview
Gambaran Umum
Based on the awareness that human resources
are an important asset of the Company,
we are committed to continuously manage
our employees and focus on increasing
productivity and sustainable innovation. The
emphasis of human resources management
strategy is to strive to consistently raise levels
of competence and productivity levels in order
to make the maximum possible contribution to
added value in all of our operations.
Menyadari bahwa sumber daya manusia
(“SDM”) merupakan aset penting Perseroan,
kami memiliki komitmen untuk terus mengelola
SDM dan berfokus pada peningkatan
produktivitas dan inovasi yang berkelanjutan.
Prioritas strategi SDM Perseroan adalah untuk
secara konsisten meningkatkan kompetensi
dan produktivitas guna memberikan kontribusi
maksimal bagi seluruh operasional Perseroan.
2011 Review
As a part of Indofood Group, human resource
management in ICBP is based on the principles
and strategies developed by the Indofood
Group, with a few adaptations where necessary
to comply with particular requirements of
ICBP’s lines of business.
During 2011, we continued our efforts to
achieve synergy among divisions in line
with the realization that a strong and solid
organization will be a strong framework to
achieve sound performance and growth. As
the basis of this strategy, we reviewed our
organizational structure and adjusted the
grading system and employee assessment
policy. In addition, we adjusted our incentive
system in order to increase our performance.
At ICBP, planning for human resource
development begins at the recruitment phase,
and continues with assignment, rotation and
job promotion that aims to put the right
employee at the right position at the right time
for the targeted position. The strategy also
includes succession planning, which begins
with identifying key positions in the Company
and preparing selected candidates by enrolling
them in various training and development
programs to accelerate the development to
meet the desired competencies in the higher
positions.
A range of development programs aims to
increase the capability of employees at the
lower levels who need more technical skills,
as well as at the higher level, where there is
a requirement for managerial and leadership
skills. Development modules are customized
to each level of need and are delivered via
training classes, seminars, on-the-job training
and temporary job assignments. A variety of
seminars and workshops are conducted at a
regular basis at ICBP and include a wide range
of topics such as Safety, Health, Environment
Management System (“SMK3”), food safety,
brand plans, process related subjects, Lean
Management, Information Technology and
environment.
Ulasan Kinerja 2011
Sebagai bagian dari Grup Indofood,
manajemen SDM ICBP didasarkan pada
prinsip dan strategi yang telah dikembangkan
oleh Grup Indofood, dengan beberapa
perubahan, agar sesuai dengan kebutuhan
yang spesifik pada lini-lini usaha ICBP.
Berbagai program pengembangan bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan karyawan
di level operasional yang membutuhkan
ketrampilan teknis serta karyawan di level
yang lebih tinggi yang membutuhkan
kemampuan manajerial dan kepemimpinan.
Modul-modul pengembangan disesuaikan
dengan kebutuhan masing-masing level serta
disampaikan melalui kelas-kelas pelatihan,
seminar, program magang serta penempatan
kerja temporer. Berbagai seminar dan
workshop diselenggarakan secara rutin di ICBP
dengan berbagai pilihan topik seperti Sistem
Manajemen untuk Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (“SMK3”), keamanan pangan,
perencanaan merek, teknologi informasi dan
topik lingkungan.
Sepanjang tahun 2011, kami melanjutkan
upaya untuk meraih sinergi antar divisi sejalan
dengan kesadaran bahwa organisasi yang kuat
dan solid dapat menjadi landasan yang kokoh
guna mencapai kinerja dan pertumbuhan yang
sehat. Sebagai dasar strategi tersebut, kami
telah mengkaji struktur organisasi Perseroan
serta melakukan penyesuaian atas sistem
grading dan kebijakan evaluasi karyawan.
Selain itu, Perseroan telah melakukan
penyempurnaan sistem insentifnya untuk
mendorong peningkatan kinerja.
Di ICBP, perencanaan SDM diawali dengan
proses rekrutmen, yang berlanjut dengan
proses rotasi dan promosi dengan tujuan agar
karyawan memiliki kualifikasi dan kapasitas
yang sesuai untuk posisi yang akan ditempati.
Termasuk di dalamnya adalah perencanaan
suksesi, yang diawali dengan identifikasi
posisi-posisi kunci Perseroan serta persiapan
para kandidat melalui program-program
pelatihan dan pengembangan sebagai bentuk
akselerasi agar dapat memenuhi tingkat
kompetensi yang diperlukan.
annual report 2011
laporan tahunan 2011
83
84
category
Kategori
2012 Outlook
In general, ICBP will continue to align
and develop its organization through
long- and mid-term strategies which
include continuing succession plan efforts,
implementing development programs for
employees to cope with future organization
needs. In implementing this strategy, every
initiatives and efforts will aim to at all times
create increased added value, in line with
the Company’s goal to achieve business
excellence.
Keberhasilan di bidang hubungan industrial
merupakan syarat utama bagi operasional
Perseroan. Oleh karenanya strategi Perseroan
adalah membangun hubungan di mana
karyawan dan manajemen bekerja sama
sebagai rekan sekerja. Pembaharuan Perjanjian
Kerja Bersama merupakan salah satu agenda
penting ICBP di tahun 2011, dimana prosesnya
telah dilaksanakan dengan lancar secara
bersamaan di semua cabang.
EDUCATION / pendidikan
Sound and well maintained industrial relations
are a main requirement for the Company’s day
to day operations and therefore our strategy
is to nurture a mutual relationship where
employees and management work together
as business partners. The renewal of the
Collective Labor Agreement was a major item
on ICBP’s agenda throughout 2011, a process
that progressed smoothly and simultaneously
in all branches.
Dalam penyelenggaraan program pelatihan
bagi karyawan, ICBP menggunakan
pendekatan lean management concept.
Program pelatihan diawali dengan fase
pengenalan teknis yang dilanjutkan dengan
implementasi lapangan untuk hasil yang
maksimal. Keberhasilan pencapaian menjadi
pembelajaran yang dapat disesuaikan di
posisi lainnya.
Pandangan 2012
Secara umum, ICBP akan terus melakukan
penyelarasan dan pengembangan organisasi
melalui strategi jangka panjang dan menengah,
yang mencakup program-program pelatihan
dan pengembangan karyawan. Dalam
melaksanakan strategi tersebut, setiap
program memiliki sasaran untuk senantiasa
meningkatkan nilai tambah, sejalan dengan
tujuan Perseroan untuk meraih keunggulan
usaha.
manaGer
supervisor
‘11
507
‘11
1.065
‘10
529
‘10
1.004
‘09
534
‘09
954
staff
operative
‘11
1.766
‘11
18.191
‘10
1.635
‘10
18.037
‘09
1.709
‘09
17.839
diploma
bachelor & above
‘11
913
‘11
2.086
‘10
895
‘10
1.993
‘09
910
‘09
1.864
junior high school
senior high school
‘11
1.574
‘11
16.225
‘10
1.660
‘10
15.891
‘09
1.724
‘09
15.722
elementary school
age / usia
The Company uses a lean management
concept in providing training programs for
its employees. They begin with the technical
introductory phase and then continue with
field implementation for maximum results.
Successful achievement will then become a
lesson that can be adapted in other positions.
management / manajemen
ICBP Employee by Category / Karyawan ICBP Berdasarkan Kategori
‘11
731
‘10
766
‘09
816
<25 years old
25-35 years old
‘11
2.965
‘11
6.707
‘10
2.680
‘10
7.081
‘09
1.992
‘09
7.841
36-45 years old
46-55 years old
‘11
9.143
‘11
2.677
‘10
9.301
‘10
2.112
‘09
9.296
‘09
1.870
>55 Years old
annual report 2011
laporan tahunan 2011
‘11
37
‘10
31
‘09
37
85
86
During 2011, ICBP maintained its commitment to
make a contribution to the community through CSR.
The Company recognizes that through sustainable
CSR programs, it can deliver positive contributions
to the community. The Company’s CSR pillars are
adopted from the parent company, Indofood, with
primary focus on building human capital, outreach
to the community, strengthening economic value,
protecting the environment and solidarity with
humanity.
Building Human Capital
The following activities were conducted by the
Company as part of its commitment to participate
in the task of developing quality national human
capital:
•
•
•
Beasiswa Indofood Sukses Makmur (BISMA)
Through its BISMA program, the Company
each year provides scholarships to stronglyachieving children of employees. Around
1,450 children were assisted during 2011,
ranging from children in primary school to
those furthering their studies at universities.
Factory Visit Program
The Company invites school and college
students and the public to visit its factories to
develop their knowledge of food processing.
Over 49,000 students and members of
community groups visited ICBP’s factories
during 2011.
Nutrition Improvement Program
To support the Millennium Development Goals
program, especially those aimed at reducing
child mortality and promoting the health of
pregnant mothers, the Company conducts the
following programs:
Sepanjang tahun 2011, ICBP terus melanjutkan
komitmennya untuk memberikan kontribusi kepada
masyarakat melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan atau CSR. Perseroan meyakini bahwa
dengan melakukan program CSR yang berkelanjutan
akan dapat memberikan kontribusi positif kepada
masyarakat. Pilar-pilar CSR yang diadopsi dari
perusahaan induk, Indofood, memiliki fokus utama
yaitu membangun sumber daya manusia, partisipasi
aktif dalam kegiatan komunitas, peningkatan nilai
ekonomi, menjaga kelestarian lingkungan hidup, dan
solidaritas kemanusiaan.
-
Pembangunan Sumber Daya Manusia
Berbagai aktivitas yang dilakukan oleh Perseroan
untuk ikut serta dalam membantu membangun
SDM Indonesia yang berkualitas adalah sebagai
berikut:
•
Beasiswa Indofood Sukses Makmur (BISMA)
Melalui program BISMA, Perseroan setiap
tahun memberikan beasiswa kepada
kepada anak karyawan yang berprestrasi.
Selama tahun 2011, sekitar 1.450 anak
telah memperoleh bantuan beasiswa yang
diberikan untuk tingkat sekolah dasar sampai
dengan perguruan tinggi.
•
Program Kunjungan Pabrik
Perseroan memberikan kesempatan kepada
pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum
untuk mengunjungi pabrik guna memberikan
pengetahuan dan wawasan di bidang
pengolahan pangan. Lebih dari 49.000
pelajar, mahasiswa dan kelompok masyarakat
telah mengunjungi pabrik-pabrik ICBP.
•
SUN Mobile Clinic
As a Company that produces highquality food products, ICBP through its Nutrition & Special Food Division
provides education on the importance of nutrition to the public. Through
its SUN Mobile Clinic, Mother and
Toddler Nutritional Service, ICBP offers
medical services, consultation and
nutritional education to the public.
Mobile units are equipped with
Ultrasonography machines to
monitor the development of a fetus during pregnancy. ICBP received the Millennium Development Goals Award from the Office of the Special Envoy of the President of the Republic of Indonesia on MDGs for its participation in promoting the health of children and pregnant mothers through its SUN Mobile Clinic program.
- Infant Feeding Practice
The Company assists with health
symposium road show activities in
West Sumatra, Jakarta and South
Kalimantan, discussing infant feeding
practices. The symposium programs
were attended by doctors, nutrition
experts, nurses and other health
specialists.
Program Peningkatan Gizi
Dalam rangka mendukung program
Millennium Development Goals,
terutama dalam hal menurunkan jumlah
angka kematian anak dan upaya untuk
meningkatkan kesehatan ibu, Perseroan
memiliki beberapa program yaitu:
annual report 2011
laporan tahunan 2011
-
Layanan Mobil Klinik SUN
Sebagai perusahaan yang menghasilkan produk-produk makanan berkualitas, ICBP melalui Divisi Nutrisi & Makanan Khusus berupaya untuk ikut
memberikan edukasi mengenai
pentingnya peningkatan gizi
masyarakat secara luas. Melalui SUN
Mobil Unit Layanan Gizi Ibu dan Balita,
ICBP menyediakan layanan kesehatan,
konsultasi dan pendidikan nutrisi bagi
masyarakat. Unit-unit mobil tersebut
dilengkapi dengan peralatan
Ultrasonography untuk memonitor
pertumbuhan bayi selama masa
kehamilan. ICBP telah menerima
Millennium Development Goals
Award dari Kantor Utusan Khusus
Presiden Republik Indonesia untuk MDG,
atas partisipasinya dalam meningkatkan
kesehatan anak dan ibu hamil melalui
program Mobil Klinik SUN.
-
Infant Feeding Practice
Melalui program ini, Perseroan
mendukung kegiatan roadshow
simposium kesehatan yang diselenggarakan di Sumatra Barat,
DKI Jakarta, dan Kalimantan Selatan
untuk membahas mengenai infant
feeding practice. Simposium diikuti oleh
para dokter, ahli gizi, bidan serta
petugas kesehatan lainnya.
87
88
Outreaching to the Community
Partisipasi Aktif dalam Kegiatan Komunitas
ICBP consistently develops social interaction and
good communication with the communities in the
areas in which it operates. Activities conducted
during 2011 included the following:
ICBP senantiasa membangun interaksi sosial
dan komunikasi yang baik dengan masyarakat di
lokasi di mana unit operasional Perseroan berada.
Beberapa kegiatan yang dilakukan di tahun 2011,
antara lain:
•
•
•
•
Safari Ramadhan and Share the Love
programs, conducted during religious
occasions such as Ramadhan and Christmas.
Participation consisted of the provision of
packaged products and school kits for needy
communities.
Mass Circumcision program for
underprivileged children in communities
adjacent to our factories.
Each year the Company donates sacrificial
offerings to the community, commemorating
the feast of Eid al-Adha.
Social infrastructure development such as
renovation of places of worship.
Strengthening Economic Value
ICBP continues to build solid relationships with its
stakeholders to increase and promote sustainable
economic development. ICBP’s partnership
program targets families of farmers and
surrounding communities through the following
activities:
•
•
The development of sustainable agriculture
partnership programs with various partners,
including potato, cassava, palm sugar and
chili farmers. Through the partnership
programs, ICBP provides training, mentoring
and assistance in breeding, planting,
harvesting and post-harvest of commodities.
Pojok Selera
ICBP organizes entrepreneurship and flourbased product cooking programs for the
spouses of farmers in Malangbong, West
Java; chili farmers in Jember and Lumajang
as well as palm sugar farmers in Banyuwangi,
East Java; and potato farmers in Garut,
West Java. These entrepreneurship training
programs aim to help women in communities
to increase family incomes, both as
individuals and as a group.
•
•
•
•
Program Safari Ramadhan dan Berbagi
Kasih, dilaksanakan pada peringatan hari
besar keagamaan seperti Ramadhan dan
Natal. Kepedulian diwujudkan dalam bentuk
pemberian paket produk dan peralatan
sekolah kepada komunitas-komunitas yang
membutuhkan.
Sunatan Masal, program ditujukan bagi
anak-anak yang tidak mampu di sekitar
lingkungan pabrik.
Setiap tahun Perseroan juga memberikan
sumbangan qurban kepada masyarakat
dalam rangka untuk memperingati hari Idul
Adha.
Pembangunan infrastruktur sosial antara lain
melakukan renovasi tempat ibadah.
Peningkatan Nilai Ekonomi
ICBP terus membangun kemitraan yang
berkelanjutan dengan para stakeholders guna
meningkatkan dan mendorong pengembangan
ekonomi yang berkelanjutan. Program kemitraan
ICBP ditujukan bagi keluarga petani dan
masyarakat sekitar dengan melakukan kegiatan,
diantaranya adalah:
•
Perseroan mengembangkan programprogram kemitraan pertanian secara
berkelanjutan, dengan para mitra yang
terdiri dari petani kentang, singkong, gula
kelapa dan cabai. Dalam program kemitraan
ini, ICBP memberikan pelatihan, bimbingan
dan asistensi di bidang pembudidayaan,
penanaman, pemanenan dan pasca
pemanenan komoditas.
•
Pojok Selera
ICBP mengadakan pelatihan kewirausahaan
dan pembuatan makanan berbasis terigu
bagi para istri petani di Malangbong-Jawa
Barat, petani cabai di Jember dan Lumajang,
gula kelapa di Banyuwangi-Jawa Timur, dan
petani kentang di Garut-Jawa Barat. Melalui
program-program pelatihan kewirausahawan
tersebut diharapkan para wanita dapat
meningkatkan penghasilan keluarga, baik
secara individu maupun kelompok.
annual report 2011
laporan tahunan 2011
00
89
00
90
Future.” This program aims to improve the
environmental awareness of employees
and children as well as involving them in
environment-related activities. Through a
program that coincided with the celebration
of Earth Day, ICBP succeeded in planting a
total of 11,100 trees.
•
•
WARMINDO Business Development
Through its Noodles Division, ICBP offers
WARMINDO training and assistance
programs for boiled noodle (mi rebus)
entrepreneurs. Thousands of Indomie food
stall owners have been trained to promote
balanced nutritional content and healthy
and clean food servings so that they can
become successful entrepreneurs.
Protecting the Environment
ICBP continues to promote awareness of the
need for conservation of the environment
through several programs, including the
following:
•
•
Waste Processing Facilities. To ensure that
waste generated is in compliance with
required standards, all of the Company’s
production facilities are equipped with
waste-processing facilities.
To improve environmental awareness, ICBP
organized several events to commemorate
National Children’s Day, with the
participation of employees and students
in the national tree planting program
under the theme “Let It Grow, Save Our
Pembinaan Pengusaha WARMINDO
ICBP melalui Divisi Noodles memberikan
pelatihan dan pendampingan bagi para
wirausaha pedagang mi rebus atau
WARMINDO. Ribuan pemilik Warung
Makan Indomie telah dilatih untuk lebih
memperhatikan kandungan gizi yang
seimbang, kesehatan dan kebersihan pada
makanan yang mereka jual sehingga dapat
membantu mereka untuk menjadi pengusaha
yang lebih berhasil.
Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup
ICBP terus berupaya meningkatkan kesadaran
dan kepedulian terhadap pelestarian lingkungan
hidup melalui beberapa program yang berbasis
lingkungan, antara lain sebagai berikut:
•
Fasilitas Pengolahan Limbah. Guna
memastikan agar limbah yang dihasilkan
memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan,
maka seluruh pabrik yang dimiliki oleh
Perseroan dilengkapi dengan dengan
fasilitas pengolahan limbah.
•
Sebagai wujud upaya peningkatan kesadaran
dan kepedulian terhadap pelestarian
lingkungan hidup, ICBP melakukan beberapa
kegiatan pada Hari Anak Nasional yang
melibatkan karyawan serta para pelajar
dalam program Tanam Pohon dengan
tema “Let It Grow, Save Our Future.”
Program ini merupakan upaya memotivasi
annual report 2011
laporan tahunan 2011
karyawan dan anak-anak untuk lebih peduli
terhadap lingkungan dan mengajak mereka
berpartisipasi dalam kegiatan berbasis
lingkungan. Dalam kegiatan yang dilakukan
bersamaan dengan Hari Bumi itu, ICBP
melakukan penanaman pohon sebanyak
sekitar 11.100 pohon.
Solidarity for Humanity
Solidaritas Kemanusiaan
The Company has consistently supported
various programs for persons affected by
natural disasters.
Perseroan secara konsisten mendukung berbagai
program bantuan bagi masyarakat yang tertimpa
musibah bencana alam.
•
Solidarity for Humanity aims at providing
immediate disaster relief efforts for victims
of natural disasters. Through the Indofood
Peduli program, ICBP and Indofood Group
operate public kitchens serving instant
noodles, biscuits, foods for babies and
expecting mothers, as well as milk for
evacuees and volunteers in areas struck
by disasters. During 2011, we built public
kitchens and arranged food supplies for
victims of cold lava floods at Jumayo Village,
Magelang, Central Java; evacuees from the
volcanic eruption at Mount Lokon in North
Sulawesi; and victims of floods at Ternate in
North Maluku.
•
Indofood Service Day
Through its “Indofood Service Day,” the
Company and Indofood Group continue to
support the blood donor program to assist
those in need.
•
Solidaritas kemanusiaan ditujukan untuk
memberikan bantuan tanggap darurat bagi
para korban bencana alam. Melalui program
Indofood Peduli, ICBP dan Grup Indofood
lainnya membuka dapur umum dengan
menyediakan mi instan, biskuit, makanan
bagi balita dan ibu hamil serta susu yang
ditujukan bagi para pengungsi maupun
relawan di lokasi bencana. Sepanjang tahun
2011, Perseroan telah mendirikan poskoposko dapur umum dan penyediaan pasokan
makanan bagi para korban banjir lahar dingin
di Desa Jumayo, Magelang, Jawa Tengah;
para pengungsi bencana gunung berapi di
Gunung Lokon, Sulawesi Utara; dan korban
banjir di Ternate, Maluku Utara.
•
Indofood Service Day
Melalui program “Indofood Service Day,”
Perseroan bersama dengan Grup Indofood
lainnya terus mendukung program donor
darah bagi mereka yang membutuhkan.
02.Franciscus Welirang
Commissioner
01. BENNY SETIAWAN SANTOSO
President Commissioner
Mr. Santoso was appointed as President Commissioner in
September 2009. He has been a Commissioner of Indofood
since 2004 and has served as a Director of PT Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk; Non-Executive Director of First Pacific
and member of the Advisory Board of Philippine Long
Distance Telephone Company, the Philippines, Mr. Santoso
completed his education at Ngee Ann College in Singapore.
Bapak Benny Setiawan Santoso diangkat menjadi Komisaris
Utama Perseroan sejak bulan September 2009. Beliau juga
menjabat sebagai Komisaris Indofood sejak tahun 2004;
Direktur PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk; Non-Executive
Director of First Pacific dan anggota Dewan Penasihat
Philliphine Long Distance Telephone Company di Filipina.
Beliau menyelesaikan pendidikannya di Ngee Ann College,
Singapura.
Mr. Welirang was appointed as a Commissioner in
September 2009. He has been a Director of Indofood
since 1995. He has also been Vice President Director
of PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk since May
2011, Vice President Commissioner of PT PP London
Sumatra Indonesia Tbk (“Lonsum”), Chairman of the
Indonesian Flour Mills Association, Vice Chairman of the
National Consumer Protection Agency, Head Permanent
Committee on Food Security at the Indonesian Chamber
of Commerce and Industry, and a member of the
Advisory Board of the Indonesian Association of Food
Technologists. He was President Commissioner of the
Surabaya Stock Exchange from 2001 to October 2007.
Mr. Welirang was awarded a Higher National Diploma in
Chemical Engineering from South Bank Polytechnic in
London, United Kingdom.
moleonoto (Paulus Moleonoto)
Commissioner
Mr. Paulus Moleonoto was appointed as a Commissioner
in September 2009. He is currently a Director of
Indofood; Executive Director of Indofood Agri Resources
Ltd. (“IndoAgri”); Vice President Director of SIMP; and
Director of Lonsum. He started his career in 1984 with
Drs. Hans Kartikahadi & Co., a public accounting firm
in Jakarta. Before joining the Plantation Division of
Indofood as CFO in 2001, he held various management
positions in the Salim Plantations Group since 1990. He
was awarded a Bachelor of Accountancy degree from
the University of Tarumanegara, a Bachelor degree in
Management from the University of Indonesia and a
Master of Science degree in Administration & Business
Policy from the University of Indonesia. Mr. Moleonoto is
a registered accountant in Indonesia.
Bapak Franciscus Welirang menjabat sebagai Komisaris
Perseroan sejak bulan September 2009. Beliau menjabat
sebagai Direktur Indofood sejak tahun 1995. Beliau juga
adalah Wakil Direktur Utama PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk sejak Mei 2011, Wakil Komisaris Utama
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (“Lonsum”),
Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu
Indonesia, Wakil Ketua Badan Perlindungan Konsumen
Nasional, Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan Kadin
Indonesia, dan anggota Dewan Penasihat Asosiasi
Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia. Beliau
juga pernah menjabat sebagai Komisaris Utama Bursa
Efek Surabaya dari tahun 2001 hingga bulan Oktober
2007. Beliau meraih gelar Diploma dalam bidang
Chemical Engineering dari South Bank Polytechnic
di London, Inggris.
annual report 2011
Bapak Paulus Moleonoto diangkat menjadi Komisaris
Perseroan sejak bulan September 2009. Saat ini
beliau menjabat sebagai Direktur Indofood; Executive
Director Indofood Agri Resources Ltd. (“IndoAgri”);
Wakil Direktur Utama SIMP dan Direktur Lonsum. Beliau
memulai karirnya pada tahun 1984 di sebuah perusahaan
akuntan publik Drs. Hans Kartikahadi & Rekan di Jakarta.
Sebelum bergabung dengan Divisi Perkebunan dari
Indofood sebagai CFO pada tahun 2001, beliau menjabat
berbagai posisi manajemen di Salim Plantations Group
sejak tahun 1990. Beliau meraih gelar Sarjana di bidang
Akuntansi dari Universitas Tarumanegara, meraih gelar
Sarjana di bidang Manajemen dari Universitas Indonesia
dan meraih gelar Magister Sains bidang Kebijakan Bisnis
dan Administrasi dari Universitas Indonesia. Bapak
Paulus merupakan akuntan terdaftar di Indonesia.
laporan tahunan 2011
04. DARMAWAN SARSITO (Kevin Sietho)
Commissioner
Mr. Sarsito was appointed as a Commissioner in September
2009. Mr. Sarsito has been a Director of Indofood since
2004. Prior to joining Indofood, he held management
positions in several financial and management services
companies. Mr. Sarsito was awarded a Bachelor of
Science degree from the University of California, Berkeley,
California, and a Master of Business Administration degree
from San Francisco State University in California, USA.
Bapak Darmawan Sarsito diangkat menjadi Komisaris
Perseroan sejak bulan September 2009. Beliau juga
menjabat sebagai Direktur Indofood sejak tahun 2004.
Sebelum bergabung dengan Indofood, beliau menjabat
posisi manajerial di beberapa perusahaan jasa keuangan
dan manajemen. Bapak Darmawan Sarsito meraih gelar
Bachelor of Science dari University of California, Berkeley,
California, dan gelar Master of Business Administration dari
San Francisco State University, California, AS.
93
94
Jakarta. Earlier, he served as a Secretary General of
The Federation of Asian Nutrition Society (FANS),
Vice President of the Federation Institute of Food
Science and Technology Association for ASEAN;
Chairman of the Codex Alimentarius Commission
(FAO and WHO of the United Nations) in Rome;
member of the Governing Council of the International
Union of Food Science and Technology; President of
the Indonesian Flavor & Fragrance Association; and
President of the International Dairy Federation in
Indonesia. In 2011, he was awarded a Bakrie Awards
in the field of Technology, BNSP Competency Awards
from National Professional Certification Body (BNSP)
and inaugurated as Father of Indonesian Food
Technology by Gramedia-Kompas. Mr. Winarno was
awarded a Doctor in Veterinary Medicine degree from
the University of Indonesia, a Master of Science and
a Ph.D. degree respectively in Food Science from the
University of Massachusetts, USA and a Professorship
in Food Science from the Bogor Institute of
Agriculture.
05. ALAMSYAH
Commissioner
Mr. Alamsyah was appointed as a Commissioner in
September 2009 and concurrently serves as a Commissioner
of PT Cyberindo Aditama. He has also served as a Director
of PT Lajuperdana Indah since 2005. Prior to joining our
Company, he was Senior Corporate Finance Manager of PT
Net Sekuritas, Corporate Finance Manager of PT Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk and Senior Auditor of PT Inti Salim
Corpora. Mr. Alamsyah was awarded a Bachelor of Arts
degree in Accounting from Parahyangan Catholic University
in Bandung.
Bapak Alamsyah diangkat menjadi Komisaris Perseroan
sejak bulan September 2009 dan sekaligus menjabat
sebagai Komisaris PT Cyberindo Aditama. Beliau juga
menjabat sebagai Direktur PT Laju Perdana Indah sejak
tahun 2005. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai
Senior Corporate Finance Manager PT Net Sekuritas,
Corporate Finance Manager PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk dan Senior Auditor PT Inti Salim Corpora.
Beliau meraih gelar Sarjana dalam bidang Akuntansi dari
Universitas Katholik Parahyangan, Bandung.
06. F.G. WINARNO
Commissioner
Mr. Winarno was appointed as an Independent
Commissioner in June 2010 and he has just completed his
service as a Rector of Atma Jaya Catholic University in
Bapak Winarno diangkat menjadi Komisaris
Independen Perseroan sejak bulan Juni 2010. Saat
ini, beliau baru saja purna bakti dari jabatan sebagai
Rektor Universitas Katholik Atma Jaya Jakarta.
Beliau pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal
The Asian Federation of Nutrition Society, Vice
President Federation Institute of Food Science and
Technology Association for ASEAN, Chairman of The
Codex Alimentarius Commission di bawah naungan
badan Perserikatan Bangsa-Bangsa FAO dan WHO
di Roma, anggota Governing Council International
Union of Food Science and Technology, President
Indonesian Flavor & Fragrance Association, dan
President International Dairy Federation Indonesia.
Pada tahun 2011, beliau memperoleh Bakrie Awards
di bidang Teknologi dan BNSP Competency Awards
dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Beliau
annual report 2011
dinobatkan sebagai Bapak Teknologi Pangan Indonesia
oleh Gramedia - Kompas. Beliau meraih gelar Dokter
Hewan dari Universitas Indonesia, Master dan Doktor di
bidang Food Science dari University of Massachusetts, AS
dan dikukuhkan sebagai Guru Besar di bidang Pangan oleh
Institut Pertanian Bogor.
Adi Pranoto Leman
Commissioner
1993 hingga 2002, termasuk pada periode 2000-2002
menjabat sebagai Country Head, JBO (Japan Business
Organization) di Arthur Andersen Indonesia, Beliau
juga Anggota Ikatan Akuntan Indonesia (“IAI”) dan
Ketua Bidang Pendidikan dan Training IAI-KAP pada
tahun 2005 – 2008 setelah sebelumnya duduk dalam
berbagai posisi senior di IAI. Bapak Adi Pranoto Leman
adalah anggota Dewan Kehormatan IAPI (Ikatan Akuntan
Publik Indonesia) periode 2008–2012. Beliau meraih
gelar Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari Universitas
Airlangga, Surabaya.
Mr. Leman was appointed as an Independent
Commissioner in June 2010 and has served as Chairman
of PT Infinity Capital since 2007 as well as Member of the 08. AGUS RAJANI PANJAITAN
Risk Monitoring Committee (as independent party) of
Commissioner
PermataBank since 13 June 2007. Prior to that, he served
as a member of the Supervisory Board and as the Deputy Mr. Panjaitan was appointed as an Independent
Head of Assurance and Advisory Business Services in the
Commissioner in August 2010. He has served as Senior
Ernst & Young firm of Public Accountants from 2002 until
Advisor to PT Anugra Capital since 2003, Independent
2007; Managing Director of the Assurance and Business
Commissioner of PT Harum Energy Tbk since March 2010
Advisory (ABA) services of Arthur Andersen Indonesia
and as a member of the Audit Committee of PT Alam
from 1993 to 2002, including from 2000–2002 holding
Sutera Realty Tbk since 2008. He has held a number of
the position as the Country Head of JBO (Japan Business
prior positions including as Risk Management Director
Organization) of Arthur Andersen Indonesia. He is also a
of PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia; various posts
Member of the Indonesian Institute of Accountants (“IAI”)
in PT Bahana Securities; and as Audit Supervisor of
and Chairman of Education & Training of IAI-KAP (2005
Arthur Young International. Mr. Panjaitan was awarded
– 2008), and previously held various senior positions in
a Bachelor’s degree in Accounting from the Faculty of
the IAI. He is a member of the Honorary Board of IAPI
Economy, University of Indonesia.
(Indonesian Institute of Public Accountants) for the period
2008–2012. Mr. Leman was awarded a Bachelor’s degree in Bapak Agus Rajani Panjaitan diangkat menjadi Komisaris
Accounting from Airlangga University in Surabaya
Independen Perseroan sejak bulan Agustus 2010. Saat
ini, beliau menjabat sebagai Senior Advisor di PT Anugra
Bapak Adi Pranoto Leman diangkat menjadi Komisaris
Capital sejak tahun 2003, Komisaris Independen PT
Independen Perseroan sejak bulan Juni 2010. Saat ini,
Harum Energy Tbk sejak bulan Maret 2010 dan Anggota
beliau menjabat sebagai Chairman PT Infinity Capital sejak
Komite Audit PT Alam Sutera Realty Tbk
tahun 2007 dan Anggota Komite Pemantau Risiko (sebagai sejak tahun 2008. Beliau pernah menjabat sebagai
pihak independen) PermataBank sejak 13 Juni 2007. Beliau
Direktur Manajemen Risiko PT Bahana Pembinaan
pernah menjabat sebagai anggota Supervisory Board
Usaha Indonesia, beberapa jabatan eksekutif di
pada Kantor Akuntan Ernst & Young (2002-2007), dan
PT Bahana Securities dan Audit Supervisor di Arthur
juga sebagai Managing Director of Assurance and Business
Young International. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi
Advisory (ABA) pada Arthur Andersen Indonesia sejak
di bidang Akuntansi dari Fakultas Ekonomi, Universitas
Indonesia.
laporan tahunan 2011
95
96
Director
Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)
Director
Taufik Wiraatmaja
Axton Salim
Mr. Tjhie has been a Director since September 2009.
Mr. Tjhie has also been a Director of Indofood;
Non-Executive Director of IndoAgri; President
Commissioner of PT Indofood Fritolay Makmur
(“IFL”); Vice President Commissioner of Indolakto;
President Commissioner of SIMP; and Director of
Lonsum. He previously served as a Director of PT
Indomiwon Citra Inti and as Senior Executive of
PT Kitadin Coal Mining. Mr. Tjhie was awarded a
Bachelor’s degree in Accounting from the Perbanas
Banking Institute in Jakarta.
Mr. Wiraatmadja has been a Director since September
2009 with responsibility for the Noodles Division.
Mr. Wiraatmadja has also been a Director of Indofood;
Director of Indofood (M) Food Industries Sdn. Bhd.;
President Commissioner of SRC; and a President Director
of Indolakto. He holds a Bachelor of Engineering degree
in Agricultural Technology from the Bogor Institute of
Agriculture and a Master of Business Administration degree
from the GS Fame Institute of Business in Jakarta.
Bapak Taufik Wiraatmadja menjabat sebagai Direktur
Perseroan sejak bulan September 2009 dengan tanggung
jawab mengepalai Divisi Mi Instan. Beliau juga menjabat
sebagai Direktur Indofood; Direktur Indofood (M) Food
Industries Sdn. Bhd.; Komisaris Utama SRC; dan Direktur
Utama Indolakto. Beliau meraih gelar Sarjana dalam bidang
Teknologi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor, dan
memperoleh gelar Master of Business Administration dari
GS Fame Institute of Business di Jakarta.
Mr. Axton Salim has been our Director since September
2009 with responsibility for the Dairy Division. He has
also been a Director of Indofood; Non-Executive Director
of IndoAgri; Director of Pacsari Pte. Ltd.; Commissioner of
SIMP; Commissioner of Lonsum; Director of Indolakto; and
as a Commissioner of NICI. He began his career with Credit
Suisse Singapore in the Investment Banking division. He
joined Indofood in 2004 as Brand Manager of IFL and was
subsequently promoted to an executive position as the
Assistant to the CEO. He was awarded a Bachelor of Science
in Business Administration from the University of Colorado,
USA.
Bapak Axton Salim diangkat menjadi Direktur Perseroan
sejak bulan September 2009 dengan tanggung jawab
mengepalai Divisi Dairy. Beliau juga menjabat sebagai
Direktur Indofood; Non-Executive Director IndoAgri;
Direktur Pacsari Pte. Ltd.; Komisaris SIMP; Komisaris Lonsum;
Direktur Indolakto; dan sebagai Komisaris NICI. Beliau
memulai karirnya di Credit Suisse Singapore, divisi
Investment Banking. Beliau bergabung di Indofood pada
tahun 2004 sebagai Brand Manager IFL dan kemudian
dipromosikan menjadi Asisten CEO Indofood. Bapak
Axton Salim meraih gelar Bachelor of Science in Business
Administration dari University of Colorado, AS.
01. Anthoni Salim
President Director
Mr. Salim has been our President Director since September
2009. He has also been the President Director and Chief
Executive Officer of Indofood. Prior to this appointment, he
served as Vice President Director and a Commissioner of
Indofood. Mr Salim is President and Chief Executive Officer of the Salim Group; and has served as Chairman of First Pacific.
He was awarded a Bachelor of Arts degree in Business from
Ewell County Technical College in London, United Kingdom.
Bapak Anthoni Salim diangkat menjadi Direktur Utama
Perseroan sejak bulan September 2009. Beliau juga menjabat
sebagai Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood.
Sebelumnya beliau menjabat sebagai Wakil Direktur Utama
dan Komisaris Indofood. Saat ini, beliau menjabat sebagai
President dan Chief Executive Officer Grup Salim, serta
Chairman dari First Pacific. Bapak Anthoni Salim memperoleh
gelar Bachelor of Arts di bidang bisnis dari Ewell County
Technical College di London, Inggris.
Bapak Thomas Tjhie diangkat menjadi Direktur
Perseroan sejak bulan September 2009. Beliau juga
menjabat sebagai Direktur Indofood; Non-Executive
Director IndoAgri; Presiden Komisaris PT Indofood
Fritolay Makmur (”IFL”); Wakil Komisaris Utama
Indolakto; Komisaris Utama SIMP; dan Direktur
Lonsum. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur
PT Indomiwon Citra Inti dan Senior Executive PT
Kitadin Coal Mining. Beliau meraih gelar Sarjana dalam
bidang Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Perbanas di Jakarta.
annual report 2011
laporan tahunan 2011
Director
97
98
05.Werianty Setiawan
Director
Nawa Panduta Group sebagai Group Treasury Manager
dan Finance Director SCTV, serta Bank Universal
sebagai Treasury Manager. Sebelum bergabung dengan
Indofood, beliau pernah menjabat sebagai Managing
Director di berbagai perusahan sekuritas termasuk
PT Natura Pacific Sekuritas, PT Danpac Sekuritas dan
PT Victoria Kapitalindo International Sekuritas, serta
Komisaris PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk.
Ibu Werianty meraih gelar Bachelor of Science di
bidang Akuntansi dari San Francisco State University,
California, AS.
Ms. Werianty Setiawan has been a Director since September
Hendra Widjaja
2009 with responsibility for the Investor Relations &
Director
Corporate Secretary Division. She has also been a Director
of Indofood; Commissioner of IFL; Commissioner of SRC;
Mr. Widjaja was appointed as a Director in September
Commissioner of NICI; Commissioner of Indolakto; and
2009, and Director of Finance in July 2010. He
Commissioner of Lonsum. She began her career in 1983 as
concurrently serves as Director & Chief Financial Officer
a management trainee with the Chase Manhattan Bank N.A.
of Indolakto and Commissioner of Lonsum. He previously
Jakarta; her last position with the bank was VP Treasury
served as a Director & Chief Financial Officer of IAP
Marketing. Subsequently she joined Nawa Panduta Group
and National Administration Manager of PT Intiboga
as the Group Treasury Manager and Finance Director of
Sejahtera. Mr. Widjaja was awarded a Bachelor’s degree
SCTV, and at Bank Universal as Treasury Manager. Prior to
in Management & Finance from the Catholic University
joining Indofood, she served as Managing Directors in various
of Atma Jaya in Jakarta.
securities companies including PT Natura Pacific Sekuritas,
PT Danpac Sekuritas and PT Victoria Kapitalindo International
Bapak Hendra Widjaja diangkat menjadi Direktur
Sekuritas, as well as Commissioner of PT Jakarta Setiabudi
Perseroan pada bulan September 2009 dan ditunjuk
Internasional Tbk. Ms. Setiawan was awarded a Bachelor of
sebagai Direktur Keuangan pada bulan Juli 2010.
Science in Accounting from San Francisco State University,
Beliau sekaligus menjabat sebagai Direktur & Chief
California, USA.
Financial Officer Indolakto dan Komisaris Lonsum.
Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Direktur &
Ibu Werianty Setiawan diangkat menjadi Direktur Perseroan
Chief Financial Officer di IAP dan Manajer Administrasi
sejak bulan September 2009 dengan tanggung jawab
Nasional di PT Intiboga Sejahtera. Bapak Hendra Widjaja
mengepalai Divisi Investor Relations & Corporate Secretary.
meraih gelar Sarjana di bidang Manajemen & Keuangan
Beliau juga menjabat sebagai Direktur Indofood; Komisaris
dari Universitas Katholik Atma Jaya Jakarta.
IFL; Komisaris SRC; Komisaris NICI; Komisaris Indolakto;
dan Komisaris Lonsum. Beliau memulai karirnya pada tahun
1983 sebagai management trainee di Chase Manhattan
Bank N.A. Jakarta dengan posisi terakhirnya sebagai VP
Treasury Marketing. Kemudian beliau bergabung dengan
annual report 2011
Suaimi suriady
Mr. Suriady was appointed as a Director in September
2009 with responsibility for the Snack Foods Division.
He also concurrently serves as President Director of
IFL; Director of SIMP; Executive Director of IndoAgri;
and Commissioner of NICI. He joined IFL, a joint
venture with Seven-Up Nederland B.V., as National
Sales Manager in 1994 and was promoted to Sales and
Marketing Manager in 1997. Before his appointment
as President Director at IFL in 2004, he worked as
Branch Manager of the Noodles Division of Indofood
from January 2000 to April 2003 and Head of the
Snack Food Division of Indofood in 2003. He began his
career with automotive battery distributor PT Menara
Alam Teknik at the Astra Group and moved on to join
consumer goods manufacturer Konica Film and Paper
in 1991. Mr. Suaimi was awarded a Master of Business
Administration from De Montfort University in the
United Kingdom.
Paper pada tahun 1991. Bapak Suaimi Suriady meraih
gelar Master of Business Administration dari De Montfort
University, Inggris.
Director
Bapak Suaimi Suriady menjabat sebagai Direktur
Perseroan sejak bulan September 2009 dengan
tanggung jawab mengepalai Divisi Makanan Ringan.
Beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur
IFL; Direktur SIMP; Executive Director IndoAgri;
dan Komisaris NICI. Beliau bergabung dengan IFL,
perusahaan patungan dengan Seven-Up Nederland
B.V., sebagai National Sales Manager pada tahun
1994 dan kemudian dipromosikan menjadi Sales and
Marketing Manager pada tahun 1997. Sebelum diangkat
menjadi Presiden Direktur IFL pada tahun 2004,
beliau pernah menjadi Branch Manager Divisi Mi Instan
Indofood dari bulan Januari 2000 hingga April 2003,
dan Kepala Divisi Makanan Ringan Indofood pada
tahun 2003. Beliau memulai karirnya di PT Menara
Alam Teknik (Grup Astra) dan selanjutnya bergabung
dengan perusahaan consumer goods, Konica Film and
laporan tahunan 2011
Sulianto pratama
Mr. Pratama was appointed as a Director in September
2009 with responsibility for the Food Seasonings
Division; food ingredients and biscuits operations. Prior
to that, he served as President Director of PT Indosentra
Pelangi; and of PT Indobiskuit Mandiri Makmur, until the
two companies merged at the end of 2009; and Senior
Finance & Accounting Manager of IFL. Mr Sulianto studied
Accounting at Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan
Administrasi Indonesia in Jakarta.
Bapak Sulianto Pratama menjabat sebagai Direktur
Perseroan sejak bulan September 2009 dan bertanggung
jawab mengepalai Divisi Penyedap Makanan dan
membawahi kegiatan usaha bumbu serta biskuit.
Sebelumnya, Beliau pernah menjabat sebagai Direktur
Utama PT Indosentra Pelangi dan PT Indobiskuit Mandiri
Makmur, hingga kedua perusahaan tersebut digabungkan
(merger) pada akhir tahun 2009. Beliau juga pernah
menjabat sebagai Senior Finance & Accounting Manager
IFL. Beliau menjalani pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesia di bidang
Akuntansi di Jakarta.
Director
99
100
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi
PT INDOFOOD CBP
SUKSES MAKMUR TBK
Corporate Address
Sudirman Plaza
Indofood Tower, 23rd Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78
Jakarta 12910
Phone : (021) 5793 7500
Fax : (021) 5793 7557
Noodles Division
Jakarta
Jl. Ancol I No. 4-5, Ancol Barat
Jakarta 14430
Phone : (021) 690 7141-45
Fax : (021) 690 5435
Banten
Jl. Raya Daan Mogot Km. 19
Tangerang 15122
Phone : (021) 619 5192
Fax : (021) 552 3144
West Java
Jl. Kampung Jarakosta
Desa Sukadanau,
Cikarang Barat
Bekasi 17520
Phone : (021) 890 1166-69
Fax : (021) 890 1187
Jl. Raya Caringin No. 353
Padalarang 40553, Bandung
Phone : (022) 686 6567
Fax : (022) 686 5567
Central Java
Jl. Tambak Aji II No. 8
Ngaliyan - Semarang 50185
Phone : (024) 866 4555
Fax : (024) 866 2455
East Java
Jl. Raya Cangkring
Malang Km. 32
Beji - Pasuruan 67154
Phone : (0343) 656 177-78
Fax
: (0343) 656 179
North Sumatra
Jl. Raya Medan Km. 18.5
Tanjung Morawa - Medan 20362
Phone : (061) 794 1515
Fax
: (061) 794 0957
Jambi
Jl. Lingkar Barat Km. 12
Kelurahan Kenali Asam Bawah
Kecamatan Kota Baru
Jambi 36128
Phone : (0741) 444 800
Fax
: (0741) 443 715
Riau
Jl. Kaharudin Nasution Km. 12
Simpang Tiga, Bukit Raya
Pekanbaru 28284
Phone : (0761) 71 883
Fax
: (0761) 71 338
South Sumatra
Jl. HBR Motik Km. 8
Palembang 30152
Phone : (0711) 410 212
Fax
: (0711) 411 062
Lampung
Jl. Ir. Sutami Km. 15
Kawasan Industri Lampung (KAIL)
Desa Sindangsari
Kec. Tanjung Bintang
Lampung Selatan 35361
Phone : (0721) 350 106
Fax
: (0721) 351 328
West Kalimantan
Jl. Wajok Hulu Km. 10.7
Kec. Siantan, Kab. Pontianak
Pontianak 78351
Phone : (0561) 881 515-17
Fax
: (0561) 881 514
South Kalimantan
Jl. A. Yani Km. 32
Desa Liang Anggang
Kec. Bati-bati, Kab. Tanah Laut
Banjarmasin 70852
Phone : (0511) 478 7981-85
Fax
: (0511) 478 1777
Food Ingredients Division
Biscuit Division
SUBSIDIARIES
West Java
West Java
Indofood (M) FOOD INDUSTRIES
SDN. BHD.
Noodles, 100% owned by ICBP
Jl. Raya Purwakarta Cikampek Km. 13
Desa Cikopo, Kec. Bungursari
Purwakarta 41181
Phone : (0264) 313 511-16
Fax : (0264) 313 501
Kawasan Industri Kota Bukit
Indah, Block A II Kav. 16-18,
Dangdeur / Bungursari,
Purwakarta 41181
Phone : (0264) 351 727-9
Fax : (0264) 351 730
Central Java
Jl. Raya Tugu Rejo Km. 10.2 No. 199
Kecamatan Tugu - Semarang 50151
Phone : (024) 866 2711
Fax : (024) 866 5220
Malaysia
Lot 26, Jalan Tasek
Tasek Industrial Estate
31400 Ipoh
Perak, Malaysia
Phone : (605) 545 1706.
548 3868, 548 2968
Fax : (605) 548 0060
PT Indofood FRITOLAY MAKMUR
Snack Foods, 51% owned by ICBP
Banten
Jl. Wisma Damatex
Cikokol - Tangerang 15117
Phone : (021) 5575 7283
Fax : (021) 5575 1009
Central Java
East Java
Jl. Raya Surabaya - Malang Km. 39.2
Dusun Mojorejo, Ngerong, Gempol
Pasuruan 67155
Phone : (0343) 631 917-18
Fax : (0343) 631 939
Food Seasonings Division
West Java
Jl. Kampung Jarakosta
Rt. 05 / Rw. 02
Desa Sukadanau
Cikarang Barat
Bekasi 17520
Phone : (021) 890 4169
Fax : (021) 890 1172,
890 4177
Central Java
Jl. Raya Tugu Rejo Km. 10.2
Semarang 50151
Phone : (024) 866 3435
Fax
: (024) 866 2456
South Sulawesi
Jl. Kima X Kav. A-3
Biringkanaya - Makassar 90241
Phone : (0411) 510 875-7
Fax
: (0411) 510 027
Nutrition & Special Foods
Division
West Java
Jl. Raya Caringin No. 353
Padalarang 40553, West Java
Phone : (022) 680 9815,
686 8210 (Hunting)
Fax : (022) 680 9810
Jl. Walanda Maramis
Madidir Weru - Bitung 95514
Phone : (0438) 32 591-93
Fax
: (0438) 32 588
Jl. Raya Bogor Km. 26.6
Jakarta 13710
Phone : (021) 871 0211
Fax : (021) 871 0404
Sukabumi
(Ice Cream)
Jl. Tambak Aji IV No. 10
Ngaliyan - Semarang 50185
Phone : (024) 866 3412-13
Fax
: (024) 866 2648
PT SURYA RENGO CONTAINERS
Corrugated Packaging, 60% owned
by ICBP
Banten
Jl. KH. Agus Salim No. 4
Tangerang 15141
Phone : (021) 552 3542
Fax : (021) 552 2509
Central Java
Flexible Packaging Division
Jl. Raya Siliwangi
Cicurug - Sukabumi 43359
Phone : (0266) 735 2814
Fax : (0266) 734 4988
Jl. Raya Semarang
Demak Km. 13.5
Semarang 59563
Phone : (024) 658 5000
Fax : (024) 658 5020
Jakarta
East Java
East Java
Jl. Raya Cakung Cilincing Km. 2
Cakung - Jakarta 13910
Phone : (021) 460 0622-23
Fax : (021) 460 0445
Jl. Raya Lebak Sari
Pandaan - Pasuruan 67156
Phone : (0343) 631 866,
632 022
Fax : (0343) 632 311
Jl. Raya By Pass Krian Km. 29.4
Krian - Sidoarjo 61262
Phone : (031) 898 3180
Fax : (031) 898 2547
Banten
ASSOCIATE COMPANY
West Java
PT NESTLÉ Indofood CITARASA
INDONESIA
Marketing of Culinary Product,
50% owned by ICBP
Kota Bukit Indah Block A1 / 2-5
Cikampek - Purwakarta 41181
Phone : (022) 351 376
Fax : (022) 351 646
annual report 2011
Jakarta
Jl. Raya Siliwangi
Cicurug - Sukabumi 43359
Phone : (0266) 732 870
Fax : (0266) 732 868
Jl. Raya Serang Km. 11
Cikupa - Tangerang 15710
Phone : (021) 596 0728
Fax : (021) 596 0727
North Sulawesi
PT INDOLAKTO
Dairy, 68.57% owned indirectly
by ICBP
laporan tahunan 2011
Graha Inti Fauzi, 3rd Floor
Jl. Buncit Raya No. 22
Pejaten, Jakarta 12510
Phone : (021) 7919 9988
Fax : (021) 7918 2433-34
101
102
MALAYSIA
WEST
KALIMANTAN
NORTH
SULAWESI
NORTH
SUMATRA
SOUTH
SUMATRA
RIAU
JAMBI
LAMPUNG
SOUTH
KALIMANTAN
SOUTH
SULAWESI
JABODETABEK*
WEST JAVA*
CENTRAL
JAVA*
NORTH SUMATRA
Noodles
SOUTH SUMATRA
Noodles
RIAU
Noodles
LAMPUNG
Noodles
JAMBI
Noodles
MALAYSIA
Noodles
JABODETABEK*
Noodles
Dairy
Snack Foods
Food Seasonings
Packaging
WEST JAVA*
Noodles
Dairy
Nutrition
& Special Foods
Packaging
EAST JAVA*
CENTRAL JAVA*
Noodles
Snack Foods
Food Seasonings
Packaging
EAST JAVA*
Noodles
Dairy
Packaging
WEST
KALIMANTAN
Noodles
SOUTH
SULAWESI
Noodles
SOUTH
KALIMANTAN
Noodles
NORTH
SULAWESI
Noodles
00
* We have three food ingredients facilities located in West Java, Central Java, and East Java
and also one Biscuit facilities located in Jabodetabek
00
The board of commissioners and the board of directors of
pt indofood CBP sukses makmur Tbk are fully responsible for the
content of this annual report signed in april 2012.
PubLIC ACCOuNTANTS
Akuntan Publik
Dewan Komisaris dan Direksi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan ini yang
ditandatangani pada bulan April 2012.
Purwantono, Suherman & Surja
Indonesia Stock Exchange Building
Tower 2, 7th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53
Jakarta 12190
BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris
SHARE REGISTRAR
Biro Administrasi Efek
PT Raya Saham Registra
Plaza Sentral, 2nd Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 47–48
Jakarta 12930
bANKS
Bank
Bank Central Asia, Tbk
Bank Mandiri (Persero), Tbk
Standard Chartered Bank
Sumitomo Mitsui Banking Corp
Bank CIMB Niaga, Tbk
Bank Mega, Tbk
Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Bank UOB Buana
The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd, Jakarta Branch
Citibank, N.A.
Bank Pan Indonesia, Tbk
Bank ICBC Indonesia
Bank Danamon Indonesia, Tbk
Bank International Indonesia, Tbk
Bank Commonwealth
annual report 2011
BOARD OF DIRECTORS
Direksi
01. BENNY SETIAWAN SANTOSO
President Commissioner
01. Anthoni SALIM
President Director
02. FRANCISCUS WELIRANG
Commissioner
02. Tjhie TJe Fie (Thomas Tjhie)
Director
03. MOLEONOTO (PAULUS MOLEONOTO)
Commissioner
03. TAUFIK WIRAATMADJA
Director
04. DARMAWAN SARSITO (KEVIN SIETHO)
Commissioner
04. AXTON SALIM
Director
05. ALAMSYAH
Commissioner
05. WERIANTY SETIAWAN
Director
06. F.G. WINARNO
Independent Commissioner
06. HENDRA WIDJAJA
Director
07. Adi Pranoto Leman
Independent Commissioner
07. SUAIMI SURIADY
Director
08. AGUS RAJANI PANJAITAN
Independent Commissioner
08. SULIANTO PRATAMA
Director
laporan tahunan 2011
105
106
PT Indofood CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dan Entitas Anak
Consolidated Financial Statements with Independent
Auditors’ Report December 31, 2011 and 2010 and
January 1, 2010 / December 31, 2009 and years ended
December 31, 2011 and 2010
Laporan Keuangan Konsolidasi Beserta Laporan Auditor
Independen Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010 /
31 Desember 2009 dan tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
annual report 2011
laporan tahunan 2011
107
108
The original consolidated financial statements
included herein are in Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN
1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009 DAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND
JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009 AND
YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/
Page
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian………
1-3
Consolidated Statements of
…………………………………Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Konsolidasian…………………………………
4-5
Consolidated Statements of
…………………………Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ……
6
Consolidated Statements of Changes
………………………………………….in Equity
7-8
Consolidated Statements of
……………………………………….Cash Flows
9 - 114
Notes to the Consolidated
……………………………Financial Statements
Laporan Arus Kas Konsolidasian………………
Catatan atas Laporan Keuangan
Konsolidasian…………………………………
**************************
The original consolidated financial statements
included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010 dan
1 Januari 2010/31 Desember 2009
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/
Notes
31 Desember 2011/
December 31, 2011
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION
December 31, 2011 and 2010 and
January 1, 2010/December 31, 2009
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
31 Desember 2010/
December 31, 2010
1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
December 31, 2009
ASET
ASSETS
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang
Usaha
Pihak ketiga - setelah
dikurangi penyisihan
kerugian penurunan nilai
Pihak berelasi
Bukan usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Persediaan - neto
Uang muka dan jaminan
Pajak dibayar di muka
Biaya dibayar di muka dan
aset lancar lainnya
4.420.644
17.280
3.407.687
19.360
695.832
9.283
32
638.191
1.622.138
488.044
1.466.055
383.804
1.064.148
32
2,3,8
9
2,16
64.845
53.228
1.629.883
114.452
210
34.625
37.525
1.422.466
116.954
28
16.545
11.928
1.310.739
60.600
234.472
19.440
25.091
13.266
CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
Short-term investments
Accounts receivable
Trade
Third parties - net of
allowance for
impairment losses
Related parties
Non-trade
Third parties
Related parties
Inventories - net
Advances and deposits
Prepaid taxes
Prepaid expenses and
other current assets
8.580.311
7.017.835
3.800.617
Total Current Assets
119.168
83.201
96.790
8.948
68.442
19.462
2.590.036
57.960
1.424.030
2.198.433
169.718
2.304.588
40.596
1.424.030
2.331.671
136.855
2.180.441
28.029
1.504.164
2.464.910
157.828
NON-CURRENT ASSETS
Deferred tax assets - net
Long-term investments
Fixed assets net of accumulated
depreciation of
Rp2,403,882 as of
December 31, 2011
(December 31, 2010:
Rp2,176,940 and
January 1, 2010/December 31,
2009: Rp1,969,139)
Deferred charges - net
Goodwill
Intangible asset - net
Other non-current assets
6.642.546
6.343.478
6.423.276
Total Non-Current Assets
15.222.857
13.361.313
10.223.893
TOTAL ASSETS
2,5,33,36
2,3,6,33
2,3,33,36
7
2
Total Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan - neto
Penyertaan jangka panjang
Aset tetap setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar
Rp2.403.882 pada
tanggal 31 Desember 2011
(31 Desember 2010:
Rp2.176.940 dan
1 Januari 2010/31 Desember
2009: Rp1.969.139)
Beban ditangguhkan - neto
Goodwill
Aset tidak berwujud - neto
Aset tidak lancar lainnya
2,16
1,2,31
2,3,10,17
2
2,3,11
2,11
2,33,10,16
Total Aset Tidak Lancar
TOTAL ASET
31
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.
1
The original consolidated financial statements
included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2011 dan 2010 dan
1 Januari 2010/31 Desember 2009
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/
Notes
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION (continued)
December 31, 2011 and 2010 and
January 1, 2010/December 31, 2009
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
31 Desember 2011/
December 31, 2011
31 Desember 2010/
December 31, 2010
1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
December 31, 2009
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank jangka pendek
dan cerukan
Utang trust receipts
Utang
Usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Bukan usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Beban masih harus dibayar
Utang pajak
Liabilitas proforma
Utang jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu
satu tahun
Utang bank
Utang pembelian
aset tetap
2,12,33
2,13,33,36
2,33,36
14
32
15
32
2,15,33
2,3,16
10,36
1.360.000
-
966.691
307.376
807.382
326.670
777.178
129.750
97.056
58.265
698.047
226.251
-
102.907
73.434
621.832
257.411
-
98.031
96.109
553.102
244.494
4.097.097
-
8.500
18.638
6.259
2.839
4.050
Current maturities of
long-term debts
Bank loans
Liability for purchases of
fixed assets
2.988.540
2.701.200
7.378.449
Total Current Liabilities
NON-CURRENT LIABILITIES
111.932
4.958
31.200
10,36
2,16
33.575
563.433
9.819
598.820
10.433
637.571
2,3,18
815.604
684.335
541.500
Long-term debts net of current maturities
Bank loans
Liability for purchases of
fixed assets
Deferred tax liabilities - net
Liabilities for
employee benefits
1.524.544
1.297.932
1.220.704
Total Non-Current Liabilities
4.513.084
3.999.132
8.599.153
TOTAL LIABILITIES
2,17,33
Total Liabilitas Jangka Panjang
TOTAL LIABILITAS
405.362
94.863
2,17,33
Total Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun
Utang bank
Utang pembelian
aset tetap
Liabilitas pajak tangguhan - neto
Liabilitas imbalan kerja
karyawan
417.851
210.744
CURRENT LIABILITIES
Short-term bank loans
and overdraft
Trust receipts payable
Accounts payable
Trade
Third parties
Related parties
Non-trade
Third parties
Related parties
Accrued expenses
Taxes payable
Pro forma liabilities
31
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.
2
The original consolidated financial statements
included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2011 dan 2010 dan
1 Januari 2010/31 Desember 2009
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/
Notes
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION (continued)
December 31, 2011 and 2010 and
January 1, 2010/December 31, 2009
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
31 Desember 2011/
December 31, 2011
31 Desember 2010/
December 31, 2010
1 Januari 2010/
31 Desember 2009/
January 1, 2010/
December 31, 2009
EKUITAS
EQUITY
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk
Modal saham nilai nominal Rp100 per saham
pada tanggal 31 Desember 2011
dan 2010
(Rp1.000 pada tanggal
1 Januari 2010/
31 Desember 2009)
Modal dasar 7.500.000.000 saham
pada tanggal 31 Desember 2011
dan 2010
(750.000.000 saham pada
tanggal 1 Januari 2010/
31 Desember 2009)
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 5.830.954.000 saham
pada tanggal 31 Desember 2011
dan 2010
(466.476.178 saham pada
tanggal 1 Januari 2010/
31 Desember 2009)
Agio saham
20
21
583.095
5.969.721
583.095
5.969.721
466.476
-
2,4
15.748
15.748
27.580
2
4.704
6.130
-
20
-
5.000
3.638.786
2.344.832
785.140
Equity Attributable to the Equity
Holders of the Parent Entity
Capital stock Rp100 par value per share
as of December 31, 2011
and 2010
(Rp1,000 as of
January 1, 2010/
December 31, 2009)
Authorized 7,500,000,000 shares
as of December 31, 2011
and 2010
(750,000,000 shares as of
January 1, 2010/
December 31, 2009)
Issued and fully paid 5,830,954,000 shares
as of December 31, 2011
and 2010
(466,476,178 shares as of
January 1, 2010/
December 31, 2009)
Additional paid-in capital
Difference in value of
restructuring transactions
among entities under
common control
Difference arising from changes
in equity of a Subsidiary
Foreign exchange differences
arising from financial
statement translation
Retained earnings
Appropriated
Unappropriated
10.216.838
8.919.546
1.279.196
Sub-total
492.935
442.635
345.544
Non-controlling Interests
TOTAL EKUITAS
10.709.773
9.362.181
1.624.740
TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN
EKUITAS
15.222.857
13.361.313
10.223.893
TOTAL LIABILITIES AND
EQUITY
Selisih nilai transaksi
restrukturisasi antara entitas
sepengendali
Selisih atas perubahan ekuitas
Entitas Anak
Selisih kurs atas penjabaran
laporan keuangan
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
2
Sub-total
Kepentingan Nonpengendali
(216)
2,19,37
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.
3
The original consolidated financial statements
included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/
Notes
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
COMPREHENSIVE INCOME
Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2011
2010
PENJUALAN NETO
2,24,31,32
19.367.155
17.960.120
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
2,25,32,37
14.335.896
12.976.664
COST OF GOODS SOLD
5.031.259
4.983.456
LABA BRUTO
Beban penjualan
dan distribusi
Beban umum
dan administrasi
Pendapatan operasi lain
Beban operasi lain
Bagian atas rugi neto entitas
asosiasi
LABA USAHA
Pendapatan keuangan
Beban keuangan
LABA SEBELUM MANFAAT/(BEBAN)
PAJAK PENGHASILAN
MANFAAT/(BEBAN) PAJAK
PENGHASILAN
Kini
Tangguhan
2,26,32,37
2,26,32
27,32
2,28
(1.818.705)
(592.140)
126.762
(158.625)
(528.268)
122.234
(216.427)
(747)
(10.513)
1,2
31
2,29,31
2,30,31
16,31
2.608.001
183.453
(46.544)
2.744.910
2.531.777
70.906
(83.541)
2.519.142
31
LABA SEBELUM
PENYESUAIAN PROFORMA
31
PENYESUAIAN PROFORMA
4,31
31
INCOME FROM OPERATIONS
Finance income
Finance expenses
INCOME BEFORE INCOME TAX
BENEFIT/(EXPENSE)
(736.287)
57.742
(734.012)
67.099
INCOME TAX BENEFIT/
(EXPENSE)
Current
Deferred
(678.545)
(666.913)
Income Tax Expense - Net
2,16
Beban Pajak Penghasilan - Neto
LABA TAHUN BERJALAN
(1.798.508)
GROSS PROFIT
Selling and distribution
expenses
General and administrative
expenses
Other operating income
Other operating expenses
Share in net loss of an associated
entity
2.066.365
2.066.365
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1.852.229
(24.320)
1.827.909
INCOME BEFORE
PRO FORMA ADJUSTMENT
PRO FORMA ADJUSTMENT
INCOME FOR THE YEAR
The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.
4
The original consolidated financial statements
included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/
Notes
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
COMPREHENSIVE INCOME (continued)
Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2011
2010
Pendapatan komprehensif lain
Laba/(rugi) yang belum terealisasi
dari aset keuangan tersedia untuk
dijual
6
(2.080)
8.943
Selisih kurs atas penjabaran laporan
keuangan Entitas Anak asing
2
(236)
20
Other comprehensive income
Unrealized gains/(losses) on
available-for-sale
financial assets
Foreign exchange differences
arising from financial statement
translation of a foreign subsidiary
(2.316)
8.963
Other comprehensive income
2.064.049
1.836.872
TOTAL COMPREHENSIVE
INCOME FOR THE YEAR
1.975.345
91.020
Income for the year attributable to:
Equity holders of the
1.704.047
parent entity
123.862
Non-controlling interests
2.066.365
1.827.909
Pendapatan komprehensif lain
TOTAL LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
Laba tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
Total
Total laba komprehensif
yang dapat diatribusikan
kepada:
Total comprehensive income
attributable to:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
Total
LABA PER SAHAM DASAR
YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA PEMILIK
ENTITAS INDUK
Total
Equity holders of the
parent entity
Non-controlling interests
1.973.683
90.366
1.710.197
126.675
2.064.049
1.836.872
Total
344
BASIC EARNINGS PER SHARE
ATTRIBUTABLE TO
EQUITY HOLDERS OF
THE PARENT ENTITY
2,23
339
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.
5
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/Equity Attributable to the Equity Holders of the Parent Entity
Catatan/
Notes
Saldo
1 Januari 2010/31 Desember 2009
Modal Saham Modal
Ditempatkan
dan Disetor
Penuh/
Capital Stock Issued and
Fully Paid
Capital
Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturisasi
antara Entitas
Sepengendali/
Differences
in Value of
Restructuring
Transactions
among
Entities Under
Common
Control
Agio Saham/
Additional
Paid-in
Capital
Selisih
Kurs atas
Penjabaran
Laporan
Keuangan/
Foreign
Exchange
Differences
Arising from
Financial
Statements
Translation
Selisih
Perubahan
Ekuitas Entitas
Anak/
Difference
Arising from
Changes in
Equity of a
Subsidiary
Saldo Laba/Retained Earnings
Telah Ditentukan
Penggunaannya/
Appropriated
Belum Ditentukan
Penggunaannya/
Unappropriated
Kepentingan
nonpengendali/
Non-controlling
Interests
Sub-Total/Sub-Total
Total
Ekuitas/
Total
Equity
466.476
-
27.580
-
-
-
785.140
1.279.196
345.544
1.624.740
Balance,
January 1, 2010/December 31,2009
116.619
5.969.721
-
-
-
-
-
6.086.340
-
6.086.340
Issuance of share capital through
public offering
-
-
-
-
(11.832)
Penerbitan saham melalui penawaran
umum
1,20,21
Pengalihan saham dengan pemegang
saham mayoritas
4
-
-
Laba yang belum terealisasi
dari aset keuangan tersedia untuk dijual
2
-
-
-
6.130
-
-
-
6.130
2.813
8.943
Selisih kurs atas penjabaran
laporan keuangan entitas anak asing
2
-
-
-
-
20
-
-
20
-
20
Unrealized gain on available-for-sale
financial asset
Foreign exchange differences
arising from financial statement
translation of a foreign subsidiary
-
-
-
-
-
-
-
-
9.681
9.681
Restructuring transactions share transfer
-
-
(39.265)
(39.265)
Dividend paid to
non-controlling interests
(144.355)
Distributions of cash dividends
Transaksi restrukturisasi pengalihan saham
(11.832)
-
(11.832)
Transfer of shares to majority
shareholder
Pembayaran dividen
kepada kepentingan nonpengendali
19
-
-
-
-
-
-
Pembagian dividen kas
22
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.704.047
1.704.047
123.862
1.827.909
Income for the year
583.095
5.969.721
15.748
6.130
20
-
2.344.832
8.919.546
442.635
9.362.181
Balance, December 31, 2010
-
-
-
(1.426)
-
-
(236)
-
Laba tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2010
(144.355)
Laba yang belum terealisasi
dari aset keuangan tersedia untuk dijual
2
-
-
-
Selisih kurs atas penjabaran
laporan keuangan entitas anak asing
2
-
-
-
-
Pembayaran dividen
kepada kepentingan nonpengendali
19
-
-
-
-
-
-
Pembagian dividen kas
22
-
-
-
-
-
-
(676.391)
Pencadangan saldo laba sebagai cadangan umum
22
-
-
-
-
-
5.000
(5.000)
-
-
-
-
-
-
583.095
5.969.721
15.748
4.704
5.000
Laba tahun berjalan
Saldo 31 December 2011
(1.426 )
(236)
(216)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
(144.355)
(676.391)
-
(654)
(40.066)
-
(236)
Unrealized gain on available-for-sale
financial asset
Foreign exchange differences
arising from financial statement
translation of a foreign subsidiary
(40.066)
Dividends paid to
non-controlling interests
(676.391)
Distribution of cash dividends
(2.080)
-
-
-
Appropriation for general reserve
1.975.345
1.975.345
91.020
2.066.365
Income for the year
3.638.786
10.216.838
492.935
10.709.773
Balance, December 31, 2011
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of
these consolidated financial statements taken as a whole.
6
The original consolidated financial statements
included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/
Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran untuk beban produksi
dan usaha
Pembayaran kepada karyawan
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
CASH FLOWS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2011
2010
19.060.925
(11.996.292)
17.453.973
(10.797.551)
(2.895.559)
(1.301.679)
(2.658.272)
(1.242.048)
CASH FLOWS FROM
OPERATING ACTIVITIES
Cash received from customers
Cash paid to suppliers
Payments for production and
operating expenses
Payments to employees
Kas yang diperoleh dari operasi
Penerimaan penghasilan bunga
Pembayaran pajak - neto
Pembayaran beban bunga
Penerimaan/(pembayaran) lainnya - neto
2.867.395
183.453
(819.597)
(42.038)
(14.786)
2.756.102
57.592
(509.750)
(91.369)
39.467
Cash provided from operations
Receipts of interest income
Payments of taxes - net
Payments of interest expenses
Other receipts/(payments) - net
Kas Neto yang Diperoleh dari
Aktivitas Operasi
2.174.427
2.252.042
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Penerimaan dari penjualan aset tetap
Penambahan aset tetap
Pembayaran investasi pada
entitas asosiasi
Pembayaran investasi pada
entitas Tahap III
10
10
3.980
(476.807)
1
(75.000)
4
Kas Neto yang Digunakan Untuk
Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Penerimaan dari utang bank
jangka pendek
Penerimaan dari utang bank
jangka panjang
Pembayaran dividen kas
Pembayaran dividen kas
oleh Entitas Anak kepada
kepentingan nonpengendali
Pembayaran utang bank jangka panjang
Pembayaran utang pembelian
aset tetap
Pembayaran utang bank jangka pendek
Penerimaan dari penawaran umum
perdana saham - neto setelah
dikurangi biaya penerbitan
Penerimaan utang pemegang saham
Pembayaran utang pemegang saham
(547.827)
Net Cash Provided by
Operating Activities
(298.010)
CASH FLOWS FROM
INVESTING ACTIVITIES
Proceeds from sale of fixed assets
Additions to fixed assets
Payment of investments in
an associated entity
Payment of investments in
Stage III entities
(644.937)
Net Cash Used in
Investing Activities
5.642
(352.569)
-
85.000
38.653
111.320
(676.391)
(144.355)
19
(40.066)
(13.458)
(39.265)
(36.379)
17
(9.789)
(5.000)
(4.020)
(1.083.203)
CASH FLOWS FROM
FINANCING ACTIVITIES
Proceeds from short-term
bank loans
Proceeds from long-term
bank loans
Payment of cash dividends
Payment of cash dividends
by Subsidiaries to
non-controlling interests
Payments of long-term bank loans
Payment of liability of
purchases of fixed assets
Payments of short-term bank loans
6.086.340
298.010
(4.117.254)
Proceeds from initial public offering
of shares - net of issuance costs
Proceeds from shareholder loans
Payments of shareholder loans
22
1,20
4
4
Kas Neto yang Diperoleh dari/
(Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
KENAIKAN NETO KAS
DAN SETARA KAS
(548.384)
1.078.216
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
998.527
Net Cash Provided by/(Used in)
Financing Activities
2.605.632
NET INCREASE IN CASH
AND CASH EQUIVALENTS
The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.
7
The original consolidated financial statements
included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/
Notes
DAMPAK NETO PERUBAHAN
NILAI TUKAR ATAS
KAS DAN SETARA KAS
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
CASH FLOWS (continued)
Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2011
2010
2.252
NET EFFECTS OF CHANGES
IN EXCHANGE RATES ON CASH
(4.139)
AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS
PADA AWAL TAHUN
3.297.325
695.832
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS
PADA AKHIR TAHUN
4.377.793
3.297.325
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT ENDING OF YEAR
4.420.644
(42.851)
Cash and cash equivalents consist of:
3.407.687
Cash and cash equivalents
(110.362)
Overdraft
4.377.793
3.297.325
Kas dan setara kas terdiri dari:
Kas dan setara kas
Cerukan
5
12
Neto
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.
8
Net
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
UMUM
a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL
a.
Establishment of the Company
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
(Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia
pada tanggal 2 September 2009 berdasarkan
Akta Notaris Herdimansyah Chaidirsyah, S.H.,
No. 25. Akta pendirian ini disahkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada
tanggal 30 September 2009 dalam Surat
Keputusan No. AHU-46861.AH.01.01 Tahun
2009 dan diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 69 Tambahan
No. 15189 tanggal 27 Agustus 2010.
Perubahan
terakhir
Anggaran
Dasar
Perusahaan dimuat dalam Akta Notaris No. 28
dibuat di hadapan notaris Benny Kristianto,
S.H. tanggal 10 Juni 2010 dan telah disetujui
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik
Indonesia
berdasarkan
Surat
Keputusan No. AHU-32181.AH.01.02.Tahun
2010 tanggal 24 Juni 2010, yang telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 57 Tambahan No. 19998
tanggal 19 Juli 2011.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (the
Company) was established in the Republic of
Indonesia on September 2, 2009 based on
Notarial Deed No. 25 of Herdimansyah
Chaidirsyah, S.H. The deed of establishment
was approved by the Ministry of Laws and
Human Rights in its Decision Letter
No. AHU-46861.AH.01.01 Year 2009 dated
September 30, 2009 and was published in
Supplement No.15189 of State Gazette No. 69
dated August 27, 2010. The latest amendment
of the Company’s Articles of Association is
stipulated in the Notarial Deed No. 28 dated
June 10, 2010, passed before Benny
Kristianto, S.H. and has been approved by the
Ministry of Laws and Human Rights of the
Republic of Indonesia based on its decision
letter No. AHU-32181.AH.01.02. Year 2010
dated June 24, 2010, and was published in
Supplement No. 19998 of State Gazette
No. 57 dated July 19, 2011.
Perusahaan merupakan hasil pengalihan
kegiatan usaha Divisi Mi Instan dan Divisi
Bumbu Penyedap PT Indofood Sukses
Makmur Tbk (ISM), pemegang saham
pengendali Perusahaan, dan mulai melakukan
kegiatan usahanya sejak 1 Oktober 2009
(Catatan 4).
The Company was the result of the spin-off of
Noodle Division and Food Ingredients Division
of PT Indofood Sukses Makmur Tbk (ISM), the
controlling shareholder of the Company, and
started to carry out the related business
operations on October 1, 2009 (Note 4).
Berdasarkan Perjanjian Penggabungan Usaha
antara Perusahaan, PT Ciptakemas Abadi
(CKA), PT Gizindo Primanusantara (GPN),
PT
Indosentra
Pelangi
(ISP)
dan
PT Indobiskuit Mandiri Makmur (IMM) yang
diaktakan oleh Herdimansyah Chaidirsyah,
S.H., dalam Akta Notaris No. 172 tanggal
23 Desember 2009, perusahaan-perusahaan
tersebut
setuju
untuk
melakukan
penggabungan usaha (Catatan 4). Untuk
menjalankan transaksi penggabungan usaha
tersebut, dan sesuai dengan metode konversi
saham yang disepakati, Perusahaan akan
menerbitkan saham baru sehingga jumlah
saham yang beredar menjadi 466.476.178
saham.
Pursuant to the Merger Agreement among
the Company,
PT
Ciptakemas
Abadi
(CKA), PT Gizindo Primanusantara (GPN),
PT Indosentra
Pelangi
(ISP)
and
PT Indobiskuit Mandiri Makmur (IMM) as
covered by Notarial Deed No. 172 of
Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., dated
December 23, 2009, the said entities entered
into a merger transaction (Note 4). In effecting
the merger transaction, and pursuant to the
agreed method of share conversion, the
Company issued new shares such that its total
outstanding shares became 466,476,178
shares.
9
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
a.
1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued)
a.
Establishment of the Company (continued)
Berdasarkan Akta Notaris Benny Kristianto,
S.H., No. 28 tertanggal 10 Juni 2010, para
pemegang saham Perusahaan menyetujui
keputusan-keputusan antara lain:
Based on the Notarial Deed No. 28 of Benny
Kristianto, S.H., dated June 10, 2010, the
Company’s
shareholders
approved
the
following resolutions, among others:
i. Pengalihan satu saham Perusahaan milik
PT Prima Intipangan Sejati (PIPS) kepada
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (ISM)
melalui transaksi jual beli.
i.
ii. Pengeluaran saham tambahan kepada ISM
sebanyak 122 lembar dengan nilai Rp1.000
per lembar saham, sehingga jumlah saham
ditempatkan
Perusahaan
menjadi
466.476.300 saham.
ii. Issuance of additional 122 shares to ISM
at Rp1,000 per share. As a result, the
Company’s total issued shares became
466,476,300 shares.
iii. Perubahan nilai nominal saham per saham
dari Rp1.000 menjadi Rp100. Dengan
demikian,
jumlah
saham
dalam
Perusahaan meningkat dari 750.000.000
saham menjadi 7.500.000.000 saham,
sedangkan jumlah saham ditempatkan juga
meningkat
dari
466.476.300
saham
menjadi 4.664.763.000 saham.
iii. Change in par value per share from
Rp1,000 to Rp100. Accordingly, the
Company’s
total
authorized
shares
increased from 750,000,000 shares to
7,500,000,000 shares while its total issued
shares also increased from 466,476,300
shares to 4,664,763,000 shares.
iv. Perubahan
status
Perusahaan
dari
Perseroan Tertutup menjadi Perseroan
Terbuka.
iv. Change in the Company’s status from a
Non-public Company to a Public Company.
v. Pengeluaran saham baru sebanyaksebanyaknya 1.166.191.000 saham melalui
penawaran umum.
v. Issuance of a maximum of 1,166,191,000
shares through a public offering.
vi. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan
secara keseluruhan untuk disesuaikan
dengan ketentuan dalam Peraturan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan No. IX.J.1.
vi. Amendment of the whole Articles of
Association of the Company to comply
with the requirements of Capital Market
and Financial Institutions Supervisory
Agency Regulation No. IX.J.1.
vii.Menunjuk dan mengangkat Florentinus
Gregorius Winarno dan Adi Pranoto Leman
sebagai
komisaris
independen
Perusahaan.
vii. Nomination and appointment of Florentinus
Permohonan
pernyataan
pendaftaran,
sehubungan dengan penawaran umum
perdana saham (IPO), yang diajukan
Perusahaan kepada BAPEPAM-LK menjadi
efektif pada tanggal 24 September 2010
setelah memperoleh persetujuan dari para
pemegang saham melalui rapat luar biasa.
The registration statement, in relation to the
initial public offering (IPO), from the Company
to BAPEPAM-LK became effective on
September 24, 2010 after the approval from
the shareholders in the extraordinary meeting.
Transfer of PT Prima Intipangan Sejati’s
(PIPS) one share in the Company to
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (ISM)
through a sale and purchase transaction.
Gregorius Winarno and Adi Pranoto
Leman as independent commissioners of
the Company.
10
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued)
a.
Pada tanggal 28-30 September 2010,
Perusahaan melakukan penawaran umum
perdana saham kepada masyarakat sebanyak
1.166.191.000 saham baru atau sebesar 20%
dari modal ditempatkan dan disetor penuh
setelah IPO, dengan harga penawaran
sebesar Rp5.395 (nilai penuh) per saham
(atau nilai keseluruhan sebesar Rp6.291.600).
Pada tanggal 7 Oktober 2010, Perusahaan
mencatatkan seluruh saham yang telah
diterbitkan pada Bursa Efek Indonesia.
On September 28-30, 2010, the Company
conducted an IPO by issuing to the public
1,166,191,000 new shares or 20% from the
issued and fully paid capital after the IPO, at
offer price of Rp5,395 (full amount) per share
(or for a total value of Rp6,291,600). On
October 7, 2010, the Company listed all of its
issued shares in the Indonesia Stock
Exchange.
Seperti yang tercantum pada Pasal 3
Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan Perusahaan terdiri dari, antara lain,
produksi mi dan bumbu penyedap, produk
makanan kuliner, biskuit, makanan ringan,
nutrisi dan makanan khusus, kemasan,
perdagangan, transportasi, pergudangan dan
pendinginan, jasa manajemen serta penelitian
dan pengembangan.
As stated in Article 3 of the Company’s Articles
of Association, the scope of its activities
comprises, among others, the manufacture of
noodles and food ingredients, culinary food
products, biscuits, snacks, nutrition and special
foods, packaging, trading, transportation,
warehousing and cold storage, management
services and research and development.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di
Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 23,
Jl. Jend. Sudirman, Kav. 76 - 78, Jakarta,
Indonesia, sedangkan pabriknya berlokasi di
berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera,
Kalimantan dan Sulawesi.
The Company’s head office is located at
rd
Sudirman Plaza, Indofood Tower, 23 Floor,
Jl. Jend. Sudirman, Kav. 76 - 78, Jakarta,
Indonesia, while its factories are located in
various locations in Java, Sumatra, Kalimantan
and Sulawesi Islands.
Penyelesaian
Konsolidasian
Laporan
Keuangan
b.
Completion of the Consolidated Financial
Statements
The Company's board of directors are
responsible
for
the
preparation
and
presentation of these consolidated financial
statements which were completed and
authorized for issue on March 15, 2012.
Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas
penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasian yang telah diselesaikan dan
disetujui untuk diterbitkan pada tanggal
15 Maret 2012.
c.
Establishment of the Company (continued)
Entitas Induk dan Entitas Induk Terakhir
c.
Parent and Ultimate Parent
ISM, Indonesia, and First Pacific Company
Limited, Hong Kong, are the parent entity and
the ultimate parent entity, respectively, of the
Company and Subsidiaries.
ISM, Indonesia, dan First Pacific Company
Limited, Hong Kong, masing-masing adalah
entitas induk dan entitas induk terakhir
Perusahaan dan Entitas Anak.
11
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
d. Entitas Anak
d.
Perusahaan mempunyai
secara langsung maupun
Entitas Anak berikut
Perusahaan selanjutnya
Usaha”):
Perusahaan/Company
Entitas Anak
Langsung/
Direct Subsidiaries
Drayton Pte., Ltd. (Drayton)
Indofood (M) Food Industries
Sdn. Bhd. (IFI)
PT Surya Rengo
Containers (SRC)
PT Indofood Fritolay
Makmur (IFL)
Entitas Anak
Tidak Langsung/
Indirect Subsidiaries
PT Pinnacle Permata Makmur
1
(PPM)
PT Sukses Artha Jaya (SAJ)
PT Indolakto (IDLK)
“1”
“2”
“3”
3
GENERAL (continued)
2
Domisili/
Domicile
Tahun
Beroperasi
Secara
Komersial/
Start of
Commercial
Operations
Persentase
Kepemilikan
Efektif/
Effective Percentage
of Ownership
Singapura/
Singapore
Malaysia
2008
Investasi/Investment
2007
Jakarta
1993
Jakarta
1990
Produksi mie/
Manufacture of noodles
Produksi bahan kemasan/
Manufacture of packaging
materials
Produksi makanan ringan/
Manufacture of snack
Jakarta
2008
Jakarta
-
Jawa Barat/
West Java
1997
Jasa Konsultasi Manajemen/
Management Consulting
Services
Jasa Konsultasi Manajemen/
Management Consulting
Services
Produksi dan Distribusi
Produk yang Berhubungan
dengan Susu dan Kawasan
Industri/
Production and
Distribution of Dairy Products
and Industrial Estate
“1”
“2”
“3”
Domisili/
Domicile
Jakarta
Tahun
Beroperasi
Secara
Komersial/
Start of
Commercial
Operations
2005
31 Des./
Dec. 31,
2010
Total Aset
Sebelum Eliminasi
(dalam miliar Rupiah)/
Total Assets
Before Elimination
(in billions of Rupiah)
31 Des./
Dec. 31,
2011
31 Des./
Dec. 31,
2010
100,0
100,0
3.560
3.430
100,0
100,0
39
33
60,0
60,0
411
324
51,0
51,0
526
362
95,0
95,0
11
12
99,6
99,6
747
609
68,6
68,6
1.791
1.468
95.0% owned by Drayton.
91.8% owned by Drayton and 8.2% owned by PPM.
68.9% owned by SAJ.
The details of long-term investment are as
follows:
Rincian penyertaan investasi jangka panjang
adalah sebagai berikut:
PT Nestle Indofood
Citarasa Indonesia
(NICI)
31 Des./
Dec. 31,
2011
Jenis Usaha/
Nature of Business
95,0% dimiliki oleh Drayton.
91,8% dimiliki oleh Drayton dan 8,2% dimiliki oleh PPM.
68,9% dimiliki oleh SAJ.
Perusahaan/Company
Subsidiaries
The Company has direct and indirect share
ownerships in the following Subsidiaries
(together with the Company hereinafter
referred to as the “Group”):
kepemilikan saham
tidak langsung pada
(bersama dengan
disebut “Kelompok
Persentase
Kepemilikan
Efektif/
Effective Percentage
of Ownership
Jenis Usaha/
Nature of Business
Pemasaran produk kuliner
dan distribusi/
Marketing of culinary
products and distribution
12
31 Des./
Dec. 31,
2011
50,0
31 Des./
Dec. 31,
2010
50,0
Total Aset
Sebelum Eliminasi
(dalam miliar Rupiah)/
Total Assets
Before Eliminations
(in billions of Rupiah)
31 Des./
Dec. 31,
2011
336
31 Des./
Dec. 31,
2010
148
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
d. Entitas Anak (lanjutan)
GENERAL (continued)
d.
Subsidiaries (continued)
Share in the associate’s statement of financial
position and statement of comprehensive
income as of and for the year ended
December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Bagian laporan posisi keuangan dan laporan
laba rugi komprehensif atas entitas asosiasi
pada tanggal dan tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
adalah sebagai berikut:
31 Desember 2011/
December 31, 2011
31 Desember 2010/
December 31, 2010
168.127
83.201
359.641
747
83.201
74.624
8.948
290.445
10.513
8.948
Total Aset
Total Ekuitas
Penjualan Neto
Rugi Neto
Nilai Tercatat
Total Assets
Total Equity
Net Sales
Net Loss
Carrying Value
Pada bulan November 2011, Perusahaan telah
menambah penyertaan saham pada NICI
sebesar Rp75.000.
In November 2011, the Company made
additional capital contribution to NICI
amounting to Rp75,000.
Lihat
Catatan
4
mengenai
transaksi
restrukturisasi untuk pengungkapan mengenai
transaksi penggabungan usaha dan akuisisi.
See Note 4 of restructuring transactions for the
disclosure of the related business merger and
acquisition transactions.
e. Dewan Komisaris
Karyawan
dan
Direksi,
serta
e.
Boards of Commissioners and Directors,
and Employees
The members of the Company’s Boards of
Commissioners
and
Directors
as
of
December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011
dan 2010 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2011/31 Desember 2010/
December 31, 2011/December 31, 2010
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris (Independen)
Komisaris (Independen)
Komisaris (Independen)
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
For the years ended December 31, 2011 and
2010, the amount of gross compensation for
the key management (including board of
commissioners and directors) of the Group are
as follows:
2011
Jumlah kompensasi bruto yang
dibayar kepada manajemen kunci
Board of Directors
President Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director
Anthoni Salim
Tjhie Tje Fie
Taufik Wiraatmadja
Axton Salim
Werianty Setiawan
Hendra Widjaja
Suaimi Suriady
Sulianto Pratama
Untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah
beban kompensasi bruto bagi manajemen
kunci (termasuk dewan komisaris dan direksi)
Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:
Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan pasca kerja
Imbalan terminasi dan
imbalan jangka panjang lainnya
Board of Commissioners
President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner (Independent)
Commissioner (Independent)
Commissioner (Independent)
Benny Setiawan Santoso
Fransiscus Welirang
Moleonoto
Darmawan Sarsito
Alamsyah
Florentinus Gregorius Winarno
Adi Pranoto Leman
Agus Rajani Panjaitan
2010
69.902
10.346
63.383
9.948
4.528
142
Short-term employee benefits
Post-employment benefits
Termination benefits and
other long-term benefits
84.776
73.473
Total gross compensation paid to
the key management
13
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
e. Dewan Komisaris
Karyawan (lanjutan)
1.
dan
Direksi,
serta
e.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
Dasar
Penyajian
Konsolidasian
Laporan
Boards of Commissioners and Directors,
and Employees (continued)
As of December 31, 2011, the Group has
21,529 employees (2010: 21,205 employees)
(unaudited).
Pada tanggal 31 Desember 2011, Kelompok
Usaha memiliki 21.529 karyawan (2010:
21.205 karyawan) (tidak diaudit).
2.
GENERAL (continued)
2.
Keuangan
SUMMARY
POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Basis of Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan
dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia dan peraturan-peraturan serta Pedoman
Penyajian serta Pengungkapan Laporan Keuangan
yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”)
untuk perusahaan publik. Seperti yang dibahas
dalam catatan-catatan terkait berikutnya, beberapa
standar akuntasi yang telah direvisi dan diterbitkan,
diterapkan efektif sejak tanggal 1 Januari 2011.
The consolidated financial statements have been
prepared in accordance with the Indonesian
Financial Accounting Standards (“SAK”), which
comprise the Statements and Interpretations
issued by the Board of Financial Accounting
Standards of the Indonesian Institute of
Accountants, and regulations as well as the
Guidelines on Financial Statement Presentation
and Disclosures issued by the Capital Market and
Financial
Institutions
Supervisory
Agency
(“BAPEPAM-LK”) for publicly-listed companies. As
discussed further in the relevant succeeding notes,
several amended and published accounting
standards are adopted effective January 1, 2011.
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai
dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan
Keuangan” yang diterapkan sejak tanggal 1 Januari
2011.
The consolidated financial statements are
prepared in accordance with the Statement of
Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 1
(Revised 2009), “Presentation of Financial
Statements” which was adopted since January 1,
2011.
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian
laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan
pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian
secara wajar, materialitas dan agregasi, saling
hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak
lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka
panjang,
informasi
komparatif,
konsistensi
penyajian
dan
juga
memperkenalkan
pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi
ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan
permodalan, pendapatan komprehensif lainnya,
penyimpangan dari standar akuntansi keuangan,
dan pernyataan kepatuhan.
PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates presentation
of financial statements as to, among others, the
objective, component of financial statements, fair
presentation, materiality and aggregate, offsetting,
distinction between current and non-current assets
and
short-term
and
long-term
liabilities,
comparative information and consistency and also
introduces new disclosures such as, among others,
key estimations of uncertainties and judgments,
capital management, other comprehensive income,
departures from accounting standards and
statement of compliance.
14
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
Dasar
Penyajian
Laporan
Konsolidasian (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Keuangan
Basis of Consolidated Financial Statements
(continued)
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut
memberikan pengaruh yang signifikan bagi
pengungkapan terkait dalam laporan keuangan
konsolidasian.
The adoptions of PSAK No. 1 (Revised 2009) has
significant impact on the related disclosures in the
consolidated financial statements.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian
selaras dengan kebijakan akuntansi yang
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi
penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif
sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah
diungkapkan di atas.
The accounting policies adopted in the preparation
of consolidated financial statements are consistent
with those followed in the preparation of the
Group’s consolidated financial statements for the
year ended December 31, 2010, except for the
adoption of several amended SAKs effective
January 1, 2011 as mentioned above.
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan
arus kas konsolidasian, disusun berdasarkan
konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya
historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam
catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang
relevan.
The consolidated financial statements, except for
the consolidated statement of cash flows, have
been prepared on the accrual basis, using the
historical cost concept of accounting except as
disclosed in the relevant notes to the consolidated
financial statements herein.
Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan
dengan
menggunakan
metode
langsung,
menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan
setara kas yang diklasifikasikan sebagai aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows, which
was prepared using the direct method, presents
receipts and disbursements of cash and cash
equivalents classified into operating, investing and
financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian
adalah Rupiah, yang merupakan mata uang
fungsional Perusahaan dan Entitas Anak, kecuali
satu Entitas Anak yang berdomisili di luar negeri
dan menggunakan mata uang pelaporan selain
Rupiah.
The reporting currency used in the preparation of
the consolidated financial statements is Rupiah,
which is the functional currency of the Company
and its Subsidiaries, except for one Subsidiary that
are domiciled in a foreign country and uses a
reporting currency other than Rupiah.
Seluruh
angka
dalam
laporan
keuangan
konsolidasian ini, kecuali dinyatakan lain,
dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan
Rupiah terdekat.
All figures in the consolidated financial statements
are rounded to and stated in millions of Rupiah,
unless otherwise stated.
15
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Prinsip-prinsip Konsolidasian
Principles of Consolidation
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha
menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4
(Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian
dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali
beberapa hal berikut yang diterapkan secara
prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan
saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali
(“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas
anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak
yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian;
(iv) hak suara potensial dalam menilai keberadaan
pengendalian; dan (v) konsolidasian atas entitas
anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.
Effective
January
1,
2011,
the
Group
retrospectively adopted PSAK No. 4 (Revised
2009), “Consolidated and Separate Financial
Statements”, except for certain items which were
applied prospectively: (i) losses within a subsidiary
that results in a deficit balance to non-controlling
interest (“NCI”); (ii) loss of control over a
subsidiary; (iii) changes in the ownership interest in
a subsidiary that do not result in the loss of control;
(iv) potential voting power in measuring control
existency; (v) consolidation of subsidiaries that are
subject to long-term restrictions.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan
dan penyajian laporan keuangan konsolidasian
untuk sekelompok entitas yang berada dalam
pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi
untuk investasi pada entitas-entitas anak,
pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi
ketika laporan keuangan tersendiri disajikan
sebagai informasi tambahan.
PSAK No. 4 (Revised 2009) provides for the
preparation and presentation of consolidated
financial statements for a group of entities under
the control of a parent, and the accounting for
investments in subsidiaries, jointly controlled
entities and associates when separate financial
statements
are
presented
as
additional
information.
Penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tidak
memberikan pengaruh yang berarti terhadap
pengukuran pelaporan keuangan Kelompok Usaha
kecuali bagi pengungkapan terkait.
Adoption of PSAK No. 4 (Revised 2009) has no
significant impact on the Group’s financial reporting
measurement, except for the related disclosures.
Sejak Tanggal 1 Januari 2011
Since January 1, 2011
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan
keuangan Perusahaan dan Entitas Anak seperti
yang disebutkan pada Catatan 1d yang dimiliki oleh
Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung)
dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.
The consolidated financial statements include the
accounts of the Company and Subsidiaries
mentioned in Note 1d, in which the Company
maintains (directly or indirectly) equity ownership of
more than 50%.
Laporan keuangan Entitas Anak dibuat untuk
periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan,
menggunakan kebijakan akuntansi yang konsisten.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan
yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang
belum direalisasi) telah dieliminasi.
The financial statements of the Subsidiaries are
prepared for the same reporting period as the
Company, using consistent accounting policies. All
significant intercompany transactions and account
balances (including the related significant
unrealized gains or losses) have been eliminated.
Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak
tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha
memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal
entitas
induk
kehilangan
pengendalian.
Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan
memiliki secara langsung atau tidak langsung
melalui Entitas Anak, lebih dari setengah
kekuasaan suara entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of
acquisitions, being the date on which the Group
obtained control, and continue to be consolidated
until the date such control ceases. Control is
presumed to exist if the Company owns, directly or
indirectly through Subsidiaries, more than a half of
the voting power of an entity.
16
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan)
Principles of Consolidation (continued)
Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
Since January 1, 2011 (continued)
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki
setengah atau kurang hak suara suatu entitas jika
terdapat:
Control also exists when the parent owns half or
less of the voting power of an entity when there are:
(a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara
sesuai perjanjian dengan investor lain;
(b) kekuasaan
untuk
mengatur
kebijakan
keuangan dan operasional entitas berdasarkan
anggaran dasar atau perjanjian;
(c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti
sebagian besar direksi atau badan pengatur
setara dan mengendalikan entitas melalui
direksi atau badan tersebut; atau
(d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas
pada rapat dewan direksi atau badan pengatur
setara dan mengendalikan entitas melalui
direksi atau badan tersebut.
(a) power over more than half of the voting rights
by virtue of an agreement with other investors;
(b) power to govern the financial and operating
policies of the entity under a statute or an
agreement;
(c) power to appoint or remove the majority of the
members of the board of directors or
equivalent governing body and control of the
entity is by that board or body; or
(d) power to cast the majority of votes at meetings
of the board of directors or equivalent
governing body and control of the entity is by
that board or body.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh
diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini
mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are
attributed to the NCI even if that results in a deficit
balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas
anak, maka Kelompok Usaha:
·
menghentikan pengakuan aset (termasuk
setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;
·
menghentikan pengakuan jumlah tercatat
setiap KNP;
·
menghentikan pengakuan akumulasi selisih
penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
·
mengakui nilai wajar pembayaran yang
diterima;
·
mengakui setiap sisa investasi pada nilai
wajarnya;
·
mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan
sebagai keuntungan atau kerugian dalam
laba atau rugi; dan
·
mereklasifikasi bagian induk atas komponen
yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan
komprehensif lain ke komponen laporan laba
rugi
dalam
laba
rugi
komprehensif
konsolidasian, atau mengalihkan secara
langsung ke saldo laba.
If it loses control over a subsidiary, the Group:
·
·
·
·
·
·
·
17
derecognizes the assets (including goodwill)
and liabilities of the subsidiary;
derecognizes the carrying amount of any
NCI;
derecognizes the cumulative translation
differences, recorded in equity, if any;
recognizes the fair value of the consideration
received;
recognizes the fair value of any investment
retained;
recognizes any surplus or deficit in profit or
loss; and
reclassifies the parent’s share of components
previously
recognized
in
other
comprehensive income to profit or loss in the
consolidated statements of comprehensive
income or retained earnings, as appropriate.
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan)
Principles of Consolidation (continued)
Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
Since January 1, 2011 (continued)
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan
aset neto dari Entitas Anak yang dapat
diatribusikan pada kepentingan ekuitas yang tidak
dimiliki secara langsung maupun tidak langsung
oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan
dalam
laporan
laba
rugi
komprehensif
konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan
posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari
bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk.
NCI represents the portion of the profit or loss and
net assets of the Subsidiaries attributable to equity
interests that are not owned directly or indirectly by
the Company, which are presented respectively in
the consolidated statement of comprehensive
income and under the equity section of the
consolidated statement of financial position,
separately from corresponding portions attributable
to the equity holders of the parent company.
Sebelum Tanggal 1 Januari 2011
Prior to January 1, 2011
Kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada
entitas anak tertentu yang tidak dimiliki secara
penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam
modal disetor entitas anak tersebut dibebankan
sementara kepada pemegang saham pengendali,
kecuali terdapat liabilitas yang mengikat KNP untuk
menutupi kerugian tersebut. Laba entitas-entitas
anak tersebut pada periode berikutnya terlebih
dahulu akan dialokasikan kepada pemegang
saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian
KNP yang sebelumnya dibebankan kepada
pemegang saham pengendali dapat ditutup secara
penuh.
Losses attributable to the NCI in certain non-wholly
owned subsidiaries that have exceeded the NCI’s
portion in the equity of the said subsidiaries are
temporarily charged against the controlling
shareholder unless the NCI has a binding
obligation to cover such losses. Subsequent profits
of the said subsidiaries shall be allocated to the
controlling shareholder until the NCI's share of
losses previously absorbed by the controlling
shareholder has been fully recovered.
Akuisisi KNP dicatat dengan menggunakan metode
ekstensi induk-entitas anak, dimana perbedaan
antara biaya perolehan investasi dan jumlah
tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi
diakui sebagai goodwill untuk “selisih positif” dan ke
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk
“selisih negatif”.
Acquisitions of NCI were accounted for using the
parent-entity extension method, whereby the
difference between the considerations given and
the carrying amount of the underlying net assets
acquired is recognized as goodwill for “positive
excess” and to consolidated statement of
comprehensive income for “negative excess”.
Kombinasi bisnis
Business combinations
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha
menerapkan secara prospektif PSAK No. 22
(Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” yang berlaku bagi
kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah
awal tahun buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2011.
Effective January 1, 2011, the Group prospectively
adopted PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business
Combinations”
applicable
for
business
combinations that occur on or after the beginning
of a financial year commencing on or after January
1, 2011.
PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan sifat dari
transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi
definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan
relevansi, keandalan, dan daya banding informasi
yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan
keuangannya tentang kombinasi bisnis dan
dampaknya.
PSAK No. 22 (Revised 2010) stipulates the nature
of transaction or other event that meets the
definition of a business combination to improve the
relevance, reliability and comparability of the
information that a reporting entity provides in its
financial statements about a business combination
and its effects.
18
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Kombinasi bisnis (lanjutan)
Business combinations (continued)
Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22
(Revisi 2010), sejak tanggal 1 Januari 2011,
Kelompok Usaha:
In accordance with the transitional provisions of
PSAK No. 22 (Revised 2010), on January 1, 2011,
the Group:
„
menghentikan amortisasi goodwill;
„
ceased goodwill amortization;
„
mengeliminasi jumlah tercatat
amortisasi goodwill terkait; dan
akumulasi
„
eliminated the carrying amount of the related
accumulated amortization of goodwill; and
„
melakukan pengujian penurunan nilai atas
goodwill sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi
2009), “Penurunan Nilai Aset”(Catatan 11).
„
performed an impairment test of goodwill in
accordance with PSAK No. 48 (Revised
2009), “Impairment of Assets” (Note 11).
Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK
No. 22 (Revisi 2010) tersebut memberikan
pengaruh yang berarti terhadap pelaporan
keuangan Kelompok Usaha berikut pengungkapan
yang
terkait
dalam
laporan
keuangan
konsolidasian.
As described herein, the adoption of PSAK No.22
(Revised 2010) has a significant impact on the
Group’s financial reporting including the related
disclosures
in
the
consolidated
financial
statements.
Sejak Tanggal 1 Januari 2011
Since January 1, 2011
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan
metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah
akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang
dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal
akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang
diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak
pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang
diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada
proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang
teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biayabiaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung
dan disertakan dalam beban-beban administrasi.
Business combinations are accounted for using the
acquisition method. The cost of an acquisition is
measured as the aggregate of the consideration
transferred, measured at acquisition date fair value
and the amount of any NCI in the acquiree. For
each business combination, the acquirer measures
the NCI in the acquiree either at fair value or at the
proportionate share of the acquiree’s identifiable
net assets. Acquisition costs incurred are directly
expensed and included in administrative expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis,
Kelompok
Usaha
mengklasifikasikan
dan
menentukan aset keuangan yang diperoleh dan
liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan
pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan
kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.
Hal ini termasuk pemisahan derivatif melekat dalam
kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses
the financial assets acquired and liabilities
assumed for appropriate classification and
designation in accordance with the contractual
terms, economic circumstances and pertinent
conditions as at the acquisition date. This includes
the separation of embedded derivatives in host
contracts by the acquiree.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan
secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur
kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki
sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai
wajar pada tanggal akuisisi dan mengakui
keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam
laporan laba rugi.
If the business combination is achieved in stages,
the acquirer’s previously held equity interest in the
acquiree is remeasured to fair value at the
acquisition date and recognized gain or loss
through profit or loss.
19
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Kombinasi bisnis (lanjutan)
Business combinations (continued)
Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
Since January 1, 2011 (continued)
Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak
pengakuisisi diakui pada nilai wajar pada tanggal
akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan
kontijensi
setelah
tanggal
akuisisi
yang
diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan
diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan
komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55
(Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran”. Jika diklasifikasikan sebagai
ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali dan
penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam
ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by
the acquirer will be recognized at fair value at the
acquisition date. Subsequent changes to the fair
value of the contingent consideration which is
deemed to be an asset or liability, will be
recognized either in profit or loss or other
comprehensive income in accordance with PSAK
No. 55 (Revised 2006) “Financial Instruments:
Recognition and Measurement”. If the contingent
consideration is classified as equity, it should not
be remeasured until it is finally settled within equity.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur
pada harga perolehan yang merupakan selisih
lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan
jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset
teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang
diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai
wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih
tersebut diakui dalam laporan laba rugi sebagai
keuntungan dari pembelian dengan diskon setelah
sebelumnya
manajemen
meninjau
kembali
identifikasi dan nilai wajar dari aset yang diperoleh
dan liabilitias yang diambil alih.
At acquisition date, goodwill is initially measured at
cost being the excess of the aggregate of the
consideration transferred and the amount
recognized for NCI over the net identifiable assets
acquired and liabilities assumed. If this
consideration is lower than the fair value of the net
assets of the subsidiary acquired, the difference is
recognized in profit or loss as gain on bargain
purchase
after
previously
revisiting
the
identification and fair value measurement of the
acquired assets and the assumed liabilities.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada
jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian
penurunan nilai. Untuk tujuan pengujian penurunan
nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi
bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada
setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Kelompok
Usaha yang diharapkan akan memberikan manfaat
dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari
apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang
diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at
cost less any accumulated impairment losses. For
the purpose of impairment testing, goodwill
acquired in a business combination is, from the
acquisition date, allocated to each of the Group’s
cash-generating units (“CGU”) that are expected to
benefit from the combination, irrespective of
whether other assets or liabilities of the acquiree
are assigned to those CGU’s.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK
dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan,
maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi
yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah
tercatat operasi tersebut ketika menentukan
keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill
yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai
relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang
ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the
operation within that CGU is disposed of, the
goodwill associated with the operation disposed of
is included in the carrying amount of the operation
when determining the gain or loss on disposal of
the operation. Goodwill disposed of in this
circumstance is measured based on the relative
values of the operation disposed of and the portion
of the CGU retained.
20
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Kombinasi bisnis (lanjutan)
Business combinations (continued)
Sebelum Tanggal 1 Januari 2011
Prior to January 1, 2011
Sebagai perbandingan dengan persyaratanpersyaratan tersebut di atas, kebijakan akuntansi
atas kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari
2011 adalah sebagai berikut:
In comparison to the above, the following were the
accounting policies applied on the business
combination prior to January 1, 2011:
i.
kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan
metode pembelian. Biaya-biaya transaksi yang
secara langsung dapat diatribusikan pada
akuisisi merupakan bagian dari harga
perolehan akuisisi. KNP (sebelumnya dikenal
sebagai hak minoritas) diukur berdasarkan
proporsi atas nilai tercatat aset neto
teridentifikasi;
i.
business combinations were accounted for
using the purchase method. Transaction costs
directly attributable to the acquisition formed
part of the acquisition costs. The NCI (formerly
known as minority interest) was measured at
the book value of the proportionate share of
the acquiree’s identifiable net assets;
ii.
kombinasi bisnis yang diperoleh secara
bertahap diakui sebagai tahap-tahap yang
terpisah. Tambahan kepemilikan saham tidak
mempengaruhi goodwill yang telah diakui
sebelumnya;
ii.
business combinations achieved in stages
were accounted for as separate steps. Any
additional acquired share of interest did not
affect previously recognized goodwill;
iii.
imbalan kontijensi diakui jika, dan hanya jika,
Kelompok Usaha mempunyai liabilitas saat ini,
yaitu kemungkinan besar atas arus ekonomis
keluar, yang dapat secara memadai diestimasi.
Penyesuaian setelah tanggal akuisisi terhadap
imbalan kontijensi diakui sebagai bagian dari
goodwill.
iii. contingent consideration was recognized if,
and only if, the Group had a present obligation,
the economic outflow was more likely than not
and a reliable estimate was determinable.
Subsequent adjustments to the contingent
consideration were recognized as part of
goodwill.
Entitas Anak Asing
Foreign Subsidiary
Untuk
keperluan
konsolidasian,
akun-akun
keuangan satu Entitas Anak di luar negeri
dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan
dasar sebagai berikut:
For consolidation purposes, the financial accounts
of a foreign Subsidiary is translated into Rupiah
amounts on the following bases:
·
Akun-akun
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian - Kurs tengah yang diterbitkan
oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi
perbankan terakhir untuk periode yang
bersangkutan.
·
The consolidated statement of financial
position accounts - Middle rates of exchange
published by Bank Indonesia on the last
banking transaction date of the period.
·
Akun-akun laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian - Kurs rata-rata selama periode
yang bersangkutan.
·
The
consolidated
statement
of
comprehensive income accounts - Average
rates of exchange during the period.
·
Selisih yang timbul atas penjabaran akun-akun
tersebut di atas disajikan sebagai “Selisih Kurs
atas Penjabaran Laporan Keuangan” di bagian
Ekuitas dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian.
·
The resulting differences arising from the
translations of the above-mentioned accounts
are presented as “Foreign Exchange
Differences Arising from Financial Statement
Translation” under the Equity section of the
consolidated statement of financial position.
21
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Investasi pada Entitas Asosiasi
Investment in Associate
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha
menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi
pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi ini diterapkan
secara retrospektif dan mengatur akuntansi
investasi dalam entitas asosiasi dalam hal
penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi
yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi
dan laporan keuangan tersendiri. Penerapan PSAK
yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh
yang
berarti
terhadap
laporan
keuangan
konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK
No. 15 (Revised 2009), “Investments in
Associates”. The revised PSAK is applied
retrospectively and prescribes the accounting for
investments in associates as to determination of
significant influence, accounting method to be
applied, impairment in value of investments and
separate financial statements. The adoption of the
revised PSAK has no significant impact on the
consolidated financial statements.
Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi
diukur dengan menggunakan metode ekuitas.
Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana
Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan.
Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan
investasi ditambah atau dikurang dengan bagian
Kelompok Usaha atas laba atau rugi bersih, dan
penerimaan dividen dari entitas asosiasi sejak
tanggal perolehan.
The Group’s investment in associate is accounted
for using the equity method. Associate is an entity
in which the Group has significant influence. Under
the equity method, the cost of investment is
increased or decreased by the Group’s share in net
earnings or losses of, and dividends received from
the associate since the date of acquisition.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
mencerminkan bagian Kelompok Usaha atas hasil
operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat
perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari
entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui
bagiannya
atas
perubahan
tersebut
dan
mengungkapkan hal ini, jika relevan, dalam laporan
perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi
yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksitransaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas
asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan
kepentingan Kelompok Usaha dalam entitas
asosiasi.
The consolidated statement of comprehensive
income reflects the share of the results of
operations of the associate. Where there has been
a change recognized directly in the equity of the
associate, the Group recognizes its share of any
such changes and discloses this, when applicable,
in the consolidated statement of changes in equity.
Unrealized gains and losses resulting from
transactions between the Group and the associate
are eliminated to the extent of the Group’s interest
in the associate.
Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas
periode pelaporan yang sama dengan Kelompok
Usaha.
The financial statements of the associate are
prepared for the same reporting period of the
Group.
Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan
untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai
atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas
asosiasi. Kelompok Usaha menentukan pada
setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti
yang obyektif yang mengindikasikan bahwa
investasi dalam entitas asosiasi mengalami
penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha
menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan
selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi
dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan
mengakuinya dalam laba atau rugi.
The Group determines whether it is necessary to
recognize an additional impairment loss on the
Group’s investment in its associate. The Group
determines at each reporting date whether there is
any objective evidence that the investment in the
associate is impaired. If this is the case, the Group
calculates the amount of impairment as the
difference between the recoverable amount of the
investment in associate and its carrying value, and
recognizes the amount in profit or loss.
22
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan)
Investment in Associate (continued)
Penyertaan
saham
di
mana
persentase
kepemilikan Kelompok Usaha sebesar 20% sampai
dengan 50% dicatat dengan menggunakan metode
ekuitas.
Investment in shares of stock in which the Group
maintains ownership interest of 20% to 50% is
accounted for under the equity method.
Kas dan Setara Kas
Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas terdiri atas kas dan bank dan
deposito berjangka dengan jangka waktu 3 bulan
atau kurang sejak saat penempatan dan tidak
digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.
Cash and cash equivalents comprise cash on hand
and in banks and short-term deposits with an
original maturity of 3 months or less at the time of
placements and not restricted to use.
Persediaan
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih
rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi
neto. Biaya perolehan ditentukan dengan
menggunakan metode rata-rata bergerak (movingaverage) untuk Perusahaan dan salah satu Entitas
Anak yaitu IFL; dan metode rata-rata tertimbang
(weighted-average) untuk Entitas Anak lainnya.
Inventories are valued at the lower of cost and net
realizable value. Cost is calculated using movingaverage method for the Company and one of the
Subsidiaries which is IFL; and the weightedaverage method for the other Subsidiaries.
Kelompok Usaha menetapkan penyisihan untuk
keusangan dan/atau penurunan nilai pasar
persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala
atas kondisi fisik dan realisasi neto persediaan.
The Group provided allowance for obsolescence
and/or decline in market values of inventories
based on periodic reviews of the physical condition
and net - realizable value of the inventories.
Biaya perolehan yang timbul untuk menyiapkan
setiap produk kepada lokasi dan kondisi untuk
dijual dicatat sebagai berikut:
Cost incurred in bringing each product to its
present location and condition to make it ready for
sale is accounted for as follows:
·
·
Raw materials, goods in transit, spare parts
and factory supplies - purchase cost;
·
Finished goods and work in-process - cost
of direct materials and
labor and a
proportion of manufacturing overheads based
on normal operating capacity but excluding
borrowing costs.
·
Bahan baku, barang dalam perjalanan, suku
cadang dan perlengkapan pabrik - biaya
pembelian;
Barang jadi dan persediaan dalam proses biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja
dan proporsi biaya pabrikasi overhead
berdasarkan kapasitas operasi normal tetapi
tidak termasuk biaya pinjaman.
Nilai realisasi neto persediaan adalah estimasi
harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi
estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya
yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Net realizable value is the estimated selling price in
the ordinary course of business, less estimated
costs of completion and the estimated costs
necessary to make the sale.
Biaya Dibayar di Muka
Prepaid Expenses
Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan
pada operasi selama masa manfaatnya. Bagian
jangka panjang dari biaya dibayar di muka disajikan
sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar
Lainnya”
dalam
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian.
Prepaid expenses are amortized and charged to
operations over the periods benefited. The longterm portion of prepaid expenses are presented as
part of “Other Non-current Assets” account in the
consolidated statement of financial position.
23
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset Tetap
Fixed Assets
Aset tetap pada awalnya dinyatakan sebesar biaya
perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan
biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan
langsung untuk membawa aset ke lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan.
Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan
sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan, amortisasi, dan kerugian penurunan
nilai aset tetap pada saat penggantian jika kriteria
pengakuan terpenuhi.
All fixed assets are initially recognized at cost,
which comprises their purchase price and any cost
directly attributable in bringing the assets to their
working condition and to the location where they
are intended to be used. Subsequent to initial
recognition, fixed assets are carried at cost less
any
subsequent
accumulated depreciation,
amortization, and impairment losses, if the
recognition criteria are met.
Kelompok Usaha juga mengakui sebagai bagian
dari biaya perolehan aset tetap estimasi awal atas
biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap
dan restorasi lokasi aset dan biaya untuk
mengganti komponen dari aset tetap.
The Group also includes initial estimation of the
costs of dismantling and removing the item and
restoring the site on which it is located and the cost
of replacing part of such fixed asset when the cost
is incurred.
Penyusutan dan amortisasi aset mulai pada saat
aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud
penggunaannya
dan
dihitung
dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomis aset-aset
tersebut sebagai berikut:
Depreciation and amortization of an asset starts
when it is available for use and is computed using
the straight-line method based on the estimated
useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years
Sarana dan prasarana tanah
Bangunan, struktur dan
pengembangan bangunan
Mesin dan peralatan
Alat-alat transportasi
Perabotan dan peralatan kantor
Pengembangan gedung yang disewa
5 - 20
3 - 30
3 - 25
3-7
2 - 15
3 - 20
Land improvements
Buildings, structures and
improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture, fixtures and office equipment
Leasehold improvements
Penilaian aset tetap dilakukan atas penurunan dan
kemungkinan penurunan nilai wajar aset jika terjadi
peristiwa
atau
perubahan
keadaan
yang
mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak
dapat seluruhnya terealisasi.
The carrying amounts of fixed assets are reviewed
for impairment when events or changes in
circumstances indicate that their carrying values
may not be fully recoverable.
Jumlah tercatat komponen dari suatu aset tetap
dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan
atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomis
masa depan yang diharapkan dari penggunaan
atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan tersebut dimasukan ke
dalam laba atau rugi untuk tahun penghentian
pengakuan tersebut dilakukan.
The carrying amount of an item of fixed assets is
derecognized upon disposal or when no future
economic benefits are expected from its use or
disposal. Any gain or loss arising from the
derecognition of the asset is directly included in
profit or loss when the item is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan
aset-aset dievaluasi setiap akhir tahun finansial,
dan disesuaikan secara prospektif sesuai jika
diperlukan.
The assets’ residual values, useful lives and
depreciation methods are reviewed at each year
end and adjusted prospectively if necessary.
24
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset Tetap (lanjutan)
Fixed Assets (continued)
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan
tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat
bahwa kemungkinan besar hak atas tanah tersebut
dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh
tempo.
Land is stated at cost and not amortized as the
management is of the opinion that it is probable
that the title of the land rights can be
renewed/extended upon expiration.
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”,
biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan
pemindahan hak pemilikan atau perpanjangan hak
atas tanah, antara lain seperti biaya legal, biaya
survei area dan pengukuran tanah, biaya notaris,
pajak dan biaya terkait lainnya, termasuk biaya
untuk memperoleh hak atas tanah dalam bentuk
Hak Guna Bangunan (“HGB”), ditangguhkan dan
disajikan sebagai bagian dari akun “Beban
Ditangguhkan - Neto” dalam laporan posisi
keuangan
konsolidasian.
Beban
tangguhan
tersebut diamortisasi dengan menggunakan
metode garis lurus selama masa manfaat hak atas
tanah yang bersangkutan dan dibebankan secara
langsung pada usaha tahun berjalan sebagai
bagian dari akun “Amortisasi Beban Ditangguhkan”
pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
(Catatan 2, “Beban Ditangguhkan”). Selain itu,
PSAK No. 47 juga menetapkan bahwa tanah tidak
diamortisasi, kecuali memenuhi kondisi-kondisi
tertentu yang telah ditentukan di dalamnya.
In accordance with PSAK No. 47, “Accounting for
Land”, costs and expenses incurred in connection
with the legal transfer or renewal of land right title,
such as, legal fees, land survey and remeasurement fees, notarial fees, taxes and other
related expenses including fees to obtain land
rights in the form of Building Usage Rights (Hak
Guna Bangunan or “HGB”), are deferred and
presented as part of “Deferred Charges - Net”
account in the consolidated statement of financial
position. The said deferred land rights acquisition
costs are amortized using the straight-line method
over the legal terms of the related land rights, and
directly charged to current operations as part of
“Amortization Deferred Charges” account in the
consolidated statement of comprehensive income
(Note 2, “Deferred Charges”). In addition, PSAK
No. 47 also stipulates that land is not subject to
amortization except under certain conditions
defined therein.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya
perolehan. Biaya perolehan termasuk kapitalisasi
beban bunga dan laba/rugi selisih kurs, jika ada,
atas pinjaman dan biaya lainnya yang terjadi
sehubungan dengan pembiayaan aset
dalam
pembangunan dan/atau instalasi aset tersebut
(Catatan 2, “Biaya Pinjaman”). Akumulasi biaya
perolehan akan direklasifikasi ke aset tetap yang
bersangkutan pada saat pembangunan dan/atau
instalasi selesai dan aset tersebut telah siap untuk
dipergunakan.
Constructions in progress are stated at cost. Costs
include capitalized interest charges and gain/loss
on foreign exchange differences, if any, incurred
on borrowings and other costs incurred to finance
the said asset constructions and/or installations
(Note 2, “Borrowing Costs”). The accumulated
costs will be reclassify to the appropriate fixed
asset accounts when the construction and/or
installation are completed and the asset is ready
for its intended use.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan
pada operasi pada saat terjadinya. Beban
pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar
dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap
terkait bila besar kemungkinan bagi Kelompok
Usaha manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih
besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan
sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa
manfaat aset tetap terkait.
Repairs and maintenance are taken to profit or
loss when these are incurred. The cost of major
renovation and restoration is included in the
carrying amount of the related fixed asset when it
is probable that future economic benefits in excess
of the originally assessed standard of performance
of the existing asset will flow to the Group, and is
depreciated over the remaining useful life of the
related asset.
25
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
Impairment of Non-financial Assets
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha
menerapkan secara prospektif PSAK No. 48
(Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, termasuk
goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi
bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011.
Effective January 1, 2011, the Group prospectively
adopted PSAK No. 48 (Revised 2009),
“Impairment of Assets”, including for goodwill and
assets acquired from business combinations
before January 1, 2011.
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedurprosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat
tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset
dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah
tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan
melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada
kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai
dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui
rugi penurunan nilai. PSAK revisi ini juga
menentukan kapan entitas membalik suatu rugi
penurunan nilai dan pengungkapan yang
diperlukan.
PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the
procedures to be applied by an entity to ensure
that its assets are carried at no more than their
recoverable amount. An asset is carried at more
than its recoverable amount if its carrying amount
exceeds the amount to be recovered through use
or sale of the asset. If this is the case, the asset is
described as impaired and this revised PSAK
requires the entity to recognize an impairment
loss. This revised PSAK also specifies when an
entity should reverse an impairment loss and
prescribes disclosures.
Seperti diuraikan di sini, penerapan PSAK No. 48
(Revisi 2009) tersebut tidak memberikan pengaruh
yang berarti terhadap pelaporan keuangan
Kelompok Usaha kecuali bagi pengungkapan
terkait, terutama atas pengujian penurunan nilai
bagi goodwill yang diharuskan minimal satu kali
setiap tahun atau lebih sering bila ada indikasi
penurunan nilai.
As described herein, the adoption of PSAK No. 48
(Revised 2009) has a no significant impact on the
Group’s financial reporting except the related
disclosures, mainly on the impairment test of
goodwill which is required at least once a year or
more frequently when indications of impairment
exist.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok
Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset
mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi
tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai
aset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur
manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang
belum dapat digunakan, atau goodwill yang
diperoleh
dalam
suatu
kombinasi
bisnis)
diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat
estimasi dan jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting
period whether there is an indication that an asset
may be impaired. If any such indication exists, or
when annual impairment testing for an asset (i.e.
an intangible asset with an indefinite useful life, an
intangible asset not yet available for use, or
goodwill acquired in a business combination) is
required, the Group makes an estimate of the
asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset
individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara
nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk
menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset
tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang
sebagian besar independen dari aset atau
kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih
besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset
tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan
nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi
sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai
dari operasi yang berkelanjutan diakui pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
sebagai “Rugi Penurunan Nilai”.
An asset’s recoverable amount is the higher of an
asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and
its value in use and is determined for an individual
asset, unless the asset does not generate cash
inflows that are largely independent of those from
other assets or groups of assets. Where the
carrying amount of an asset exceeds its
recoverable amount, the asset is considered
impaired and is written down to its recoverable
amount. Impairment losses of continuing
operations are recognized in the consolidated
statement
of
comprehensive
income
as
“Impairment Losses”.
26
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan)
Impairment of Non-financial Assets (continued)
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas
masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang
menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai
waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam
menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual, digunakan harga penawaran pasar
terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi
tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model
penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar
aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh
penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang
tersedia.
In assessing the value in use, the estimated net
future cash flows are discounted to their present
value using a pre-tax discount rate that reflects
current market assessments of the time value of
money and the risks specific to the asset. In
determining fair value less costs to sell, recent
market transactions are taken into account, if
available. If no such transactions can be identified,
an appropriate valuation model is used to
determine the fair value of the assets. These
calculations are corroborated by valuation multiples
or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang
berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan
kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari
aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any,
are recognized in the consolidated statement of
comprehensive income in those expense
categories consistent with the function of the
impaired asset.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode
pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa
rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam
periode sebelumnya untuk aset selain goodwill
mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah
menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka
entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset
tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah
diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain
goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan
asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan
jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi
penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini,
jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah
terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi
sehingga jumlah tercatat aset
tidak melebihi
jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat,
neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi
penurunan nilai yang telah diakui untuk aset
tersebut pada tahun sebelumnya.
An assessment is made at each annual reporting
period as to whether there is any indication that
previously
recognized
impairment
losses
recognized for an asset other than goodwill may no
longer exist or may have decreased. If such
indication exists, the recoverable amount is
estimated. A previously recognized impairment
loss for an asset other than goodwill is reversed
only if there has been a change in the assumptions
used to determine the asset’s recoverable amount
since the last impairment loss was recognized. If
that is the case, the carrying amount of the asset is
increased to its recoverable amount. The reversal
is limited so that the carrying amount of the asset
does not exceed its recoverable amount, nor
exceed the carrying amount that would have been
determined, net of depreciation, had no impairment
loss been recognized for the asset in prior years.
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba
atau rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan
yang
dibebankan
disesuaikan
di
periode
mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat
aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan
dasar yang sistematis selama sisa umur
manfaatnya.
Reversal of an impairment loss is recognized in
profit or loss. After such a reversal, the
depreciation charge is adjusted in future periods to
allocate the asset’s revised carrying amount, less
any residual value, on a systematic basis over its
remaining useful life.
27
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan)
Impairment of Non-financial Assets (continued)
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun
(pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat
suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin
mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi
goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah
tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) terkait dari
goodwill tersebut. Jika jumlah terpulihkan UPK
kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai
diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak
dapat dibalik pada periode berikutnya.
Goodwill is tested for impairment annually (as at
December 31) and when circumstances indicate
that the carrying value may be impaired.
Impairment is determined for goodwill by assessing
the recoverable amount of each CGU (or group of
CGUs) to which the goodwill relates. Where the
recoverable amount of the CGU is less than its
carrying amount, an impairment loss is recognized.
Impairment losses relating to goodwill cannot be
reversed in future periods.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat
indikasi atas kemungkinan penurunan nilai
potensial atas aset tetap dan aset non-keuangan
tidak lancar lainnya yang disajikan pada laporan
posisi keuangan konsolidasian pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010.
Management believes that there is no indication of
potential impairment in values of fixed assets and
other non-current non-financial assets presented in
the consolidated statements of financial position
as of December 31, 2011 and 2010.
Aset Tidak Berwujud
Intangible Asset
Aset tidak berwujud yang diperoleh secara terpisah
diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan
awal. Nilai perolehan aset tidak berwujud yang
diperoleh dari kombinasi bisnis pada awalnya
diakui sesuai nilai wajar pada tanggal akuisisi.
Setelah pengakuan awal, aset tidak berwujud
dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi
amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai.
Umur manfaat aset tidak berwujud dinilai apakah
terbatas atau tidak terbatas. Aset tidak berwujud
dengan umur terbatas diamortisasi selama umur
manfaat ekonomi dan dievaluasi apabila terdapat
indikator adanya penurunan nilai untuk aset tidak
berwujud. Periode dan metode amortisasi untuk
aset tidak berwujud dengan umur terbatas ditelaah
setidaknya setiap akhir periode pelaporan.
Intangible assets acquired separately are
measured on initial recognition at cost. The cost of
intangible assets acquired from business
combinations is initially recognized at fair value as
at the date of acquisition. Following initial
recognition, intangible assets are carried at cost
less any accumulated amortization and any
accumulated impairment loss. The useful lives of
intangible assets are assessed to be either finite or
indefinite. Intangible assets with finite lives are
amortized over the useful economic life and
assessed for impairment whenever there is an
indication that the intangible asset may be
impaired. The amortization period and the
amortization method for an intangible asset with a
finite useful life are reviewed at least at the end of
each reporting period.
Merek-merek Kelompok Usaha mewakili merekmerek untuk berbagai produk susu. Merek-merek
tersebut diamortisasi menggunakan metode garis
lurus selama estimasi umur manfaat yaitu 20 tahun.
The Group’s brands represent the brands for its
various milk-related products. The brands are
amortized using the straight-line method over the
estimated useful lives of 20 years.
28
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Sewa
Leases
Kelompok
Usaha
mengklasifikasikan
sewa
berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada
pada lessor atau lessee, dan pada substansi
transaksi daripada bentuk kontraknya.
The Group classifies leases based on the extent to
which
risks
and
rewards
incidental
to
the ownership of a leased asset are vested upon
the lessor or the lessee, and the substance of the
transaction rather than the form of the contract.
Sewa Pembiayaan - Sebagai Lessee
Finance Lease - as Lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan aset sewa. Sewa tersebut
dikapitalisasi sejak awal masa sewa sebesar nilai
wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari
pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih
rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum
harus dipisahkan antara bagian yang merupakan
beban keuangan dan bagian yang merupakan
pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga
menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik
yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan
dibebankan langsung ke operasi tahun berjalan.
A lease is classified as a finance lease if it
transfers substantially all the risks and rewards
incidental to ownership of the leased assets. Such
leases are capitalized at the inception of the lease
at the fair value of the leased asset or, if lower, at
the present value of the minimum lease payments.
Minimum lease payments are apportioned between
the finance charges and reduction of the lease
liability so as to achieve a constant rate of interest
on the remaining balance of liability. Finance
charges are charged directly to the current year
operations.
Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa
lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada
akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama
masa
penggunaan
aset
yang
diestimasi
berdasarkan umur manfaat aset tersebut. Jika tidak
terdapat kepastian tersebut, maka aset sewaan
disusutkan selama periode yang lebih pendek antara
umur manfaat aset sewaan atau masa sewa. Laba
atau rugi yang timbul dari transaksi jual dan sewa
kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa
masa sewa.
If there is a reasonable certainty that the lessee will
obtain ownership by the end of the lease term,
then, the leased assets are depreciated over their
useful lives. If not, then the capitalized leased
assets are depreciated over the shorter of the
useful life of the asset or the lease term. Gain or
loss on a sale and finance leaseback transaction is
deferred and amortized over the lease term.
Sewa Operasi - Sebagai Lessee
Operating Lease - as Lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi
jika sewa tidak mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran
sewa diakui sebagai beban pada operasi dengan
menggunakan metode garis lurus (straight-line
basis) selama masa sewa.
A lease is classified as an operating lease if it does
not transfer substantially all the risks and rewards
incidental to ownership of the leased asset.
Accordingly, the related lease payments are
recognized as expense in the operations using the
straight-line method over the lease term.
Beban Ditangguhkan
Deferred Charges
Biaya-biaya tertentu terutama terdiri atas biaya dan
beban-beban lain sehubungan dengan biaya
perolehan hak atas tanah yang ditangguhkan, yang
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun,
ditangguhkan dan diamortisasi selama masa
manfaatnya dengan menggunakan metode garis
lurus. Beban-beban ini disajikan dalam akun
“Beban Ditangguhkan - Neto” pada laporan posisi
keuangan konsolidasian.
Certain expenditures consisting primarily of costs
and expenses relating to deferred landright
acquisitions cost, which benefits extend over a
period of more than one year, are deferred and
amortized over the periods benefited using the
straight-line method. These expenditures are
presented in “Deferred Charges - Net” account in
the consolidated statement of financial position.
29
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Biaya Pinjaman
Borrowing Costs
Mulai tanggal 1 Januari 2010, Kelompok Usaha
menerapkan PSAK No. 26 (Revisi 2008), “Biaya
Pinjaman“, yang mengharuskan biaya pinjaman
yang dapat diatribusikan langsung dengan
perolehan, pembangunan atau pembuatan aset
kualifikasian pembangunan dikapitalisasi sebagai
bagian biaya perolehan aset tersebut, persyaratan
untuk mulai mengkapitalisasi biaya pinjaman,
penghentian sementara dan penghentiannya.
Penerapan PSAK No. 26 revisi ini tidak
memberikan pengaruh yang berarti terhadap
pelaporan keuangan Kelompok Usaha dan
pengungkapan
dalam
laporan
keuangan
konsolidasian. Biaya pinjaman yang dapat
diatribusikan
langsung
dengan
perolehan,
pembangunan atau pembuatan aset kualifikasian
dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset
tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai
beban pada saat terjadi.
Starting January 1, 2010, the Group adopted
PSAK No. 26 (Revised 2008), “Borrowing Costs”,
which requires capitalization of directly attributable
borrowing costs to acquisitions, construction of
production of a qualifying assets and the
requirements for commencing suspension and
cessation of the said capitalization. The adoption of
the revised PSAK No. 26 has no significant impact
on the Group’s financial reporting and disclosure in
the consolidated financial statements. Borrowing
costs that are directly attributable to the
acquisition, construction or production of a
qualifying asset are capitalized as part of the cost
of the related asset. Otherwise, borrowing costs
are recognized as expenses when incurred.
Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya
lain yang ditanggung Kelompok Usaha sehubungan
dengan peminjaman dana.
Borrowing costs consist of interests and other
financing charges that the Group incurs in
connection with the borrowing of funds.
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat
aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan
aset agar dapat digunakan sesuai dengan
maksudnya
dan
pengeluaran
untuk
aset
kualifikasian dan biaya pinjamannya telah terjadi.
Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat
selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang
diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian
agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.
Capitalization of borrowing costs commences
when the activities to prepare the qualifying asset
for its intended use are in progress, and the
expenditures for the qualifying asset and the
borrowing costs have been incurred. Capitalization
of borrowing costs ceases when substantially all
the activities necessary to prepare the qualifying
assets are completed for their intended use.
Pendapatan dan Beban
Revenue and Expenses
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha
menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010),
“Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi
terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan,
sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur
perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul
dari transaksi dan kejadian tertentu, serta
memberikan panduan dalam penerapan kriteria
mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan
PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan
pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan
konsolidasian Kelompok Usaha.
Effective January 1, 2011, the Group adopted
PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This
revised PSAK identifies the circumtances in which
the criteria on revenue recognition will be met and,
therefore, revenue may be recognized, and
prescribes the accounting treatment of revenue
arising from certain types of transactions and
events, and also provides practical guidance on
the application of the criteria on revenue
recognition. The adoption this revised PSAK has
no significant impact on the Group’s consolidated
financial statements.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat
ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan
jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan
diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima,
tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak
Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria spesifik berikut
juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is
probable that the economic benefits will flow to the
Group and the revenue can be reliably measured.
Revenue is measured at the fair value of the
consideration received, excluding discounts,
rebates and Value Added Taxes (“VAT”). The
following specific recognition criteria must also be
met before revenue is recognized:
30
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Pendapatan dan Beban (lanjutan)
Revenue and Expenses (continued)
Penjualan Barang dan Jasa
Sale of Goods & Services
Pendapatan dari penjualan dan jasa yang timbul dari
pengiriman fisik produk-produk Kelompok Usaha
dan jasa yang diberikan diakui bila risiko dan
manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada
pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman
dan penerimaannya.
Revenue from sales and services arising from
physical delivery of the Group’s products and when
services are rendered are recognized when the
significant risks and rewards of ownership of the
goods have passed to the buyer, which generally
coincide with their delivery and acceptance.
Pendapatan/Beban Bunga
Interest Income/Expense
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada
biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya
bunga dicatat dengan menggunakan metode Suku
Bunga Efektif (SBE), yaitu suku bunga yang secara
tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau
penerimaan kas di masa yang akan datang selama
perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika
lebih tepat, selama periode yang lebih singkat, untuk
nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas
keuangan.
For all financial instruments measured at amortized
cost, interest income or expense is recorded using
the Effective Interest Rate (EIR), which is the rate
that exactly discounts the estimated future cash
payments or receipts over the expected life of the
financial instrument or a shorter period, where
appropriate, to the net carrying amount of the
financial asset or liability.
Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual).
Expenses are recognized when these are incurred
(accrual basis).
Perpajakan
Taxation
Beban
pajak
tahun
berjalan
ditetapkan
berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak
untuk tahun berjalan.
Current tax expense is provided based on the
estimated taxable income for the current year.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas
konsekuensi pajak pada tahun mendatang yang
timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan
liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian
dengan dasar pengenaan pajak atas aset dan
liabilitas pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian. Liabilitas pajak tangguhan diakui
untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan
aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan
temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi
rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan
perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan
akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan
untuk mengurangi penghasilan kena pajak pada
masa yang akan datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized
for the future tax consequences attributable to
differences between the carrying amounts of
existing assets and liabilities in the consolidated
financial statements and their respective tax bases
at consolidated statement of financial position date.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable
temporary differences and deferred tax assets are
recognized for deductible temporary differences
and accumulated fiscal losses to the extent that it
is probable that taxable income will be available in
future years against which the deductible
temporary differences and accumulated fiscal
losses can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur
berdasarkan tarif pajak yang diharapkan akan
diberlakukan pada saat aset direalisasikan atau
liabilitas diselesaikan berdasarkan peraturan
perpajakan yang berlaku atau yang telah secara
substansial berlaku pada tanggal laporan posisi
keuangan. Penyisihan untuk dan/atau penyesuaian
kembali dari seluruh perbedaan temporer selama
tahun berjalan, termasuk pengaruh dari perubahan
tarif pajak, diakui sebagai “Manfaat/(Beban) Pajak
Penghasilan - Tangguhan” dan termasuk dalam
laba atau rugi neto tahun berjalan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at
the tax rates that are expected to apply to the year
when the asset is realized or the liability is settled
based on tax laws that have been enacted or
substantively enacted as at the date of the
consolidated statement of financial position. The
related tax effects of the provisions for and/or
reversals of all temporary differences during the
year including the tax effect at change in tax rates
are recognized as “Income Tax Benefit/(Expense) Deferred” and included in the determination of net
profit or loss for the year.
31
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Perpajakan (lanjutan)
Taxation (continued)
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui
pada saat hasil pemeriksaan diterima atau jika
Kelompok Usaha mengajukan keberatan, pada
saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when
an assessment is received or, if appealed against
by the Group, when the result of the appeal is
determined.
Imbalan Kerja Karyawan
Employee Benefits
Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004),
“Imbalan Kerja” (“PSAK No. 24 Revisi”), Kelompok
Usaha mencatat penyisihan untuk imbalan kerja
karyawan
sesuai
dengan
Undang-undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret
2003 (“UUK”). Berdasarkan UUK tersebut,
perusahaan diharuskan untuk membayar uang
pesangon, uang penghargaan masa kerja dan
uang pengganti hak kepada karyawan apabila
persyaratan yang ditentukan dalam UUK tersebut
terpenuhi.
In accordance with PSAK No. 24 (Revised 2004),
“Employee Benefits” (“PSAK No. 24 Revised”), the
Group recognizes provision for employee service
entitlement benefits in accordance with Labor Law
No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“Labor Law”).
Under the Labor Law, companies are required to
pay separation, appreciation and compensation
benefits to their employees if the conditions
specified in the Labor Law are met.
Sehubungan dengan hal di atas, berdasarkan
persyaratan yang terdapat pada PSAK No. 24
revisi, Kelompok Usaha telah membukukan
penyisihan yang diperlukan untuk imbalan kerja
karyawan lainnya berdasarkan kebijakan dan
praktek Kelompok Usaha yang relevan.
In addition to the above, in accordance with the
requirements of revised PSAK No. 24, the Group
also made the necessary provisions for the other
employee entitlement benefits based on existing
relevant Group policies and practices.
Saldo penyisihan yang diperlukan sebagaimana
disebutkan di atas, diestimasi berdasarkan
penilaian aktuaria yang menggunakan metode
Projected Unit Credit yang dibuat oleh perusahaan
aktuaris independen, Biro Pusat Aktuaria.
Penyisihan sehubungan biaya jasa masa lalu
ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa
kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan yang
memenuhi syarat. Selain itu, penyisihan untuk
biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi
tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial
yang timbul dari penyesuaian dan perubahan
dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai
pendapatan atau beban apabila akumulasi
keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang
belum diakui pada akhir periode pelaporan
sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan
pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau
kerugian aktuarial yang melebihi batas 10%
tersebut diakui atas dasar metode garis lurus
selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang
diharapkan.
The amounts of the above-mentioned required
provisions are estimated based on the actuarial
calculations using the Projected Unit Credit method
prepared by an independent firm of actuary, Biro
Pusat Aktuaria. Provisions made pertaining to past
service costs were deferred and amortized over
the expected average remaining service years of
the qualified employees. On the other hand,
provisions for current service costs are directly
charged to operations of the current year. Actuarial
gains or losses arising from experience
adjustments and changes in actuarial assumptions
are recognized as income or expense when the net
cumulative unrecognized actuarial gains or losses
at the end of previous reporting period exceed
10% of the present value of defined benefit
obligations at that date. The actuarial gains or
losses in excess of the said 10% threshold are
recognized on a straight-line method over the
expected average remaining service years of the
qualified employees.
32
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha
menerapkan
PSAK
No. 7
(Revisi
2010),
“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi
ini mensyaratkan pengungkapan hubungan,
transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk
komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian
dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan
juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara
individual. Penerapan PSAK revisi ini memberikan
pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam
laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Group applied
PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party
Disclosures”. The revised PSAK requires
disclosure
of
related
party
relationships,
transactions and outstanding balances, including
commitments, in the consolidated and separate
financial statements of a parent, and also applies
to individual financial statements. The adoption of
the said revised PSAK has impact on the related
disclosures
in
the
consolidated
financial
statements.
Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai
transaksi dengan pihak berelasi, dengan definisi
diuraikan pada revisi PSAK No. 7.
The Company and Subsidiaries have transactions
with related parties, as defined in the revised
PSAK No. 7.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan
yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang
mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang
dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed
by the parties, which may not be the same as
those of the transactions between unrelated
parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan
pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan
yang relevan.
All significant transactions and balances with
related parties are disclosed in the relevant Notes
herein.
Transaksi
Restrukturisasi
Sepengendali
Restructuring Transactions
Under Common Control
antara
Entitas
among
Entities
Transaksi
Restrukturisasi
antara
entitas
sepengendali dicatat sesuai dengan PSAK No. 38
(Revisi 2004) “Akuntansi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali”.
Restructuring transactions among entities under
common control are accounted in accordance with
PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for
Restructuring of Entities under Common Control”.
Berdasarkan PSAK No. 38, pengalihan aset,
liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lain
antara
entitas
sepengendali
tidak
akan
menghasilkan suatu laba atau rugi bagi Kelompok
Usaha atau entitas individual yang berada dalam
Kelompok Usaha yang sama. Oleh karena
transaksi
restrukturisasi
antara
entitas
sepengendali tidak mengubah substansi ekonomi
atas kepemilikan aset, liabilitas, saham atau
instrumen kepemilikan lain yang dipertukarkan,
pengalihan aset atau liabilitas harus dicatat
berdasarkan nilai buku seperti penggabungan
usaha yang menggunakan metode penyatuan
kepentingan
(pooling-of-interests).
Dalam
pelaksanaan metode penyatuan kepentingan,
komponen-komponen laporan keuangan selama
restrukturisasi
terjadi
disajikan
seolah-olah
restrukturisasi tersebut telah terjadi sejak awal
periode penyajian. Selisih yang timbul antara nilai
tercatat investasi pada tanggal efektif dan nilai
pengalihan dicatat sebagai akun “Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturisasi
antara
Entitas
Sepengendali” pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Under PSAK No. 38, transfer of assets, liabilities,
shares and other instruments of ownership among
entities under common control would not result in a
gain or loss to the Group or to the individual entity
within the same Group. Since a restructuring
transaction among entities under common control
does not result in a change of the economic
substance of the ownership of assets, liabilities,
shares or other instruments of ownership which are
exchanged, assets or liabilities transferred must be
recorded at book values as business combination
using the pooling-of-interests method. In applying
the pooling-of-interests method, the components of
the financial statements for the period during which
the restructuring occurred must be presented in
such a manner as if the restructuring has occurred
since the beginning of the period presented. The
difference between the carrying values of the
investments at the effective date and the transfer
price is recognized in the account “Difference in
Value of Restructuring Transactions among
Entities under Common Control” account on
consolidated statements of financial position.
33
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Foreign Currency Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam
Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat
transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset
dan liabilitas moneter dalam mata uang asing
dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan
beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada
tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun
yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang
timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi
tahun yang bersangkutan.
Transactions involving foreign currencies are
recorded in Indonesian Rupiah at the rates of
exchange prevailing at the time the transactions
are made. At the reporting date, monetary assets
and liabilities denominated in foreign currencies
are adjusted to reflect the average of the selling
and buying rates of exchange prevailing at the last
banking transaction date of the year as published
by Bank Indonesia, and any resulting gains or
losses are credited or charged to operations of the
current year.
Pada tanggal 31 Desember 2011 nilai tukar yang
digunakan untuk 1 Dolar Amerika Serikat (US$)
sebesar Rp9.068 (2010: Rp8.991).
At December 31, 2011 the rate of exchange used
for United States Dollar (US$), was Rp9,068
(2010: Rp8,991).
Transaksi dalam mata uang asing selain Dolar AS
dianggap tidak signifikan.
Transactions in foreign currencies other than
US Dollar are not significant.
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
Instrumen keuangan dicatat sesuai dengan PSAK
No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan:
Penyajian dan Pelaporan” dan PSAK No. 55
(Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran”.
Financial instruments are accounted in accordance
with PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial
Instruments: Presentation and Disclosures” and
PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial
Instruments: Recognition and Measurement”.
Aset Keuangan
Financial Assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55
diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai
pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi,
pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi
yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset
keuangan tersedia untuk dijual. Kelompok Usaha
menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat
pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan
sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun
keuangan.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55
are classified as financial assets at fair value
through profit or loss, loans and receivables, heldto-maturity investments and available-for-sale
financial assets. The Group determines the
classification of its financial assets at initial
recognition and, where allowed and appropriate,
re-evaluates this designation at each financial year
end.
34
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur
pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai
wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair
value plus, in the case of investments not at fair
value through profit or loss, directly attributable
transaction costs.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang
memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu
yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasan
yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler)
diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal
perusahaan berkomitmen untuk membeli atau
menjual aset.
Purchases or sales of financial assets that require
delivery of assets within a time frame established
by regulation or convention in the marketplace
(regular way purchases) are recognized on the
trade date, i.e., the date that the companies
commit to purchase or sell the assets.
Aset keuangan Kelompok Usaha mencakup kas
dan setara kas, piutang usaha dan bukan usaha,
investasi dalam ekuitas dengan kuotasi dan aset
keuangan lancar dan tidak lancar lainnya.
The Groups financial assets include cash and cash
equivalents, trade and non-trade receivables,
quoted equity investments and other current and
non-current financial assets.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset
keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai
berikut:
The subsequent measurement of financial assets
depends on their classification as follows:
•
•
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar
melalui laba atau rugi
Financial assets at fair value through profit or
loss
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar
melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan
yang
diklasifikasikan
dalam
kelompok
diperdagangkan dan aset keuangan yang pada
saat pengakuan awalnya telah ditetapkan
untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau
rugi.
Financial assets at fair value through profit or
loss include financial assets held for trading
and financial assets designated upon initial
recognition at fair value through profit or loss.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai
kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau
dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat.
Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam
kelompok diperdagangkan kecuali derivatif
yang ditetapkan sebagai instrumen lindung
nilai. Aset keuangan yang dinilai pada nilai
wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian pada
nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam
laba atau rugi.
Financial assets are classified as held for
trading if they are acquired for the purpose of
selling in the near term. Derivative assets are
also classified as held for trading unless they
are designated as effective hedging
instruments. Financial assets at fair value
through profit or loss are carried in the
consolidated statement of financial position at
fair value with gains or losses recognized in
profit or loss.
35
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
Subsequent measurement (continued)
•
•
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar
melalui laba atau rugi (lanjutan)
Derivatives embedded in host contracts are
accounted for as separate derivatives when
their risks and characteristics are not closely
related to those of the host contracts and the
host contracts are not carried at fair value.
These embedded derivatives are measured
at fair value with gains or losses arising from
changes in fair value recognized in profit or
loss. Reassessment only occurs if there is a
change in the terms of the contract that
significantly modifies the cash flows that
would otherwise be required.
Derivatif melekat dalam kontrak utama dihitung
sebagai derivatif terpisah ketika risiko dan
karakteristiknya tidak berkaitan dengan kontrak
utama dan kontrak utama tidak dicatat pada
nilai
wajar.
Derivatif
melekat
diukur
berdasarkan nilai wajar dengan laba atau rugi
yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut
diakui dalam laba atau rugi. Penilaian kembali
hanya timbul jika terdapat perubahan kontrak
yang secara signifikan mengubah arus kas
yang dipersyaratkan oleh kontrak.
•
Financial assets at fair value through profit or
loss (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang
•
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah
aset
keuangan
non
derivatif
dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset
keuangan tersebut dicatat pada biaya
perolehan yang diamortisasi menggunakan
metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi
diakui dalam laporan laba atau rugi pada saat
pinjaman
dan
piutang
dihentikan
pengakuannya atau mengalami penurunan
nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active
market. Such financial assets are carried at
amortized cost using the effective interest
rate method. Gains and losses are
recognized in profit or loss when the loans
and receivables are derecognized or
impaired, as well as through the amortization
process.
Kas dan setara kas, piutang usaha dan bukan
usaha dan piutang jangka panjang Kelompok
Usaha termasuk dalam kategori ini.
The Group’s cash and cash equivalents,
trade and non-trade receivables and longterm receivables are included in this
category.
36
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
Subsequent measurement (continued)
•
•
•
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity (HTM) investments
Aset
keuangan
non
derivatif
dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi
sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo
jika Kelompok Usaha mempunyai maksud dan
kemampuan untuk memiliki aset keuangan
tersebut hingga jatuh tempo. Setelah
pengukuran awal, investasi dalam kelompok
dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya
perolehan
yang
diamortisasi
dengan
menggunakan metode SBE. Metode ini
menggunakan
SBE
untuk
mendiskonto
penerimaan kas di masa yang akan datang
selama perkiraan umur aset keuangan menjadi
nilai tercatat netonya. Laba atau rugi diakui
pada laporan laba atau rugi ketika investasi
dihentikan pengakuannya atau mengalami
penurunan nilai, serta melalui proses
amortisasi.
Non-derivative financial assets with fixed or
determinable payments and fixed maturities
are classified as HTM investment when the
Group has the positive intention and ability to
hold them to maturity. After initial
measurement,
HTM
investments
are
measured at amortized cost using the EIR
method. This method uses an EIR that
exactly discounts estimated future cash
receipts through the expected life of the
financial asset to the net carrying amount of
the financial asset. Gains and losses are
recognized in profit or loss when the
investments are derecognized or impaired, as
well as through the amortization process.
Kelompok Usaha tidak mempunyai investasi
yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010.
The Group did not have any HTM
investments as of December 31, 2011 and
2010.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
•
Available-for-sale (AFS) financial assets
AFS financial assets are non-derivative
financial assets that are designated as
available for sale or are not classified in any
of the three preceding categories. After initial
measurement, AFS financial assets are
measured at fair value with unrealized gains
or losses recognized as other comprehensive
income in the “Unrealized Gain on Availablefor-Sale Financial Assets” until the investment
is derecognized, at which time the cumulative
gain or loss is recognized in “Other Operating
Income”, or determined to be impaired, at
which time the cumulative loss is reclassified
to
the
consolidated
statement
of
comprehensive
income
in
“Finance
Expenses” and removed from the “Unrealized
Gain on Available-for-Sale Financial Assets”.
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah
aset keuangan non derivatif yang ditetapkan
sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak
diklasifikasikan ke dalam tiga kategori
sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset
keuangan tersedia untuk dijual diukur pada
nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum
direalisasi
diakui
sebagai
pendapatan
komprehensif lain dalam “Laba yang Belum
Terealisasi dari Aset Keuangan Tersedia untuk
Dijual” sampai investasi tersebut dihentikan
pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi
kumulatif diakui sebagai ”Pendapatan Operasi
Lainnya”. Pada saat ditentukan terjadi
penurunan nilai, laba atau rugi kumulatif
direklasifikasi dari “Laba yang Belum
Terealisasi dari Aset Keuangan Tersedia untuk
Dijual” ke laporan laba rugi komprehensif
sebagai ”Beban Keuangan”.
37
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
Subsequent measurement (continued)
•
•
Aset keuangan tersedia untuk dijual (lanjutan)
Available-for-sale
(continued)
(AFS)
financial
assets
Investasi yang diklasifikasi sebagai aset
keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai
berikut:
The investments classified as AFS financial
assets are as follows:
-
Investasi pada saham yang tidak tersedia
nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang
dari 20% dan investasi jangka panjang
lainnya dicatat pada biaya perolehannya.
-
Investments in shares of stock that do not
have readily determinable fair value in
which the equity interest is less than 20%
and other long-term investments are
carried at cost.
-
Investasi dalam modal saham yang
tersedia
nilai
wajarnya
dengan
kepemilikan kurang dari 20% dan
diklasifikasikan sebagai aset keuangan
tersedia untuk dijual, dicatat pada nilai
wajar.
-
Investments in equity shares that have
readily determinable fair value in which
the equity interest is less than 20% and
which are classified as available for sale,
are recorded at fair value.
The Group has short-term investments in
marketable securities classified as AFS
financial assets.
Kelompok Usaha mempunyai investasi jangka
pendek yang dikelompokkan sebagai tersedia
untuk dijual.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No.
55 diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, serta
utang dan pinjaman. Pada tanggal laporan posisi
keuangan konsolidasian, Kelompok Usaha tidak
memiliki
liabilitas
keuangan
selain
yang
diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman.
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas
liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No.
55 are classified as financial liabilities at fair value
through profit or loss, and loans and borrowings.
As at the consolidated statement of financial
position dates, the Group has no other financial
liabilities other than those classified as loans and
borrowings.
The
Group
determines
the
classification of its financial liabilities at initial
recognition.
Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur
pada nilai wajar dan, dalam hal Utang dan
pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair
value and, in the case of loans and borrowings,
inclusive of directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Kelompok Usaha mencakup
utang bank jangka pendek dan cerukan, utang trust
receipt, utang usaha dan bukan usaha, beban yang
masih harus dibayar dan utang jangka panjang.
The Group’s financial liabilities include short-term
bank loans and overdraft, trust receipts payable,
trade and non-trade payables, accrued expenses
and long-term debts.
38
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Financial Liabilities (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran liabilitas keuangan bergantung pada
klasifikasi sebagai berikut:
The measurement of financial liabilities depends
on their classification as follows:
•
•
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba atau rugi
•
Financial liabilities at fair value through profit or
loss
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba atau rugi mencakup liabilitas
keuangan
yang
diklasifikasikan
dalam
kelompok diperdagangkan dan liabilitas
keuangan yang pada saat pengakuan
awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai
wajar melalui laba atau rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or
loss include financial liabilities held for trading
and financial liabilities designated upon initial
recognition at fair value through profit or loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam
kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau
dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat.
Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan dalam
kelompok diperdagangkan kecuali derivatif
yang ditetapkan sebagai instrumen lindung
nilai yang efektif.
Financial liabilities are classified as held for
trading if they are acquired for the purpose of
selling in the near term. Derivative liabilities are
also classified as held for trading unless they
are
designated
as
effective
hedging
instruments.
Laba atau rugi atas liabilitas dalam kelompok
diperdagangkan harus diakui dalam laba rugi.
Gains or losses on liabilities held for trading are
recognized in profit or loss.
•
Utang dan pinjaman
Loans and borrowings
Setelah pengakuan awal, Utang dan pinjaman
yang dikenakan bunga diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode SBE.
After initial recognition, interest-bearing loans
and borrowings are subsequently measured at
amortized cost using the EIR method.
Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba
atau rugi ketika liabilitas tersebut dihentikan
pengakuannya
serta
melalui
proses
amortisasinya.
Gains and losses are recognized in profit or
loss when the liabilities are derecognized as
well as through the amortization process.
39
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
Saling hapus instrumen keuangan
Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling
hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika,
terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk
melakukan saling hapus atas jumlah yang telah
diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan
tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan
dengan menggunakan dasar neto, atau untuk
merealisasikan
aset
dan
menyelesaikan
liabilitasnya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset
and the net amount reported in the consolidated
statement of financial position if, and only if, there
is a currently enforceable legal right to offset the
recognized amounts and there is an intention to
settle on a net basis, or to realize the assets and
settle the liabilities simultaneously.
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif
diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan
dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang
berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode
pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak
diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar
ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian.
Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan
transaksi-transaksi pasar yang wajar (arm’s-length
market transactions), referensi atas nilai wajar
terkini dari instrumen lain yang secara substantial
sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau
model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments that are
actively traded in organized financial markets is
determined by reference to quoted market bid
prices at the close of business at the end of the
reporting period. For financial instruments where
there is no active market, fair value is determined
using valuation techniques. Such techniques may
include using recent arm’s-length market
transactions, reference to the current fair value of
another instrument that is substantially the same,
discounted cash flow analysis, or other valuation
models.
Penyesuaian risiko kredit
Credit risk adjustment
Kelompok Usaha menyesuaikan harga di pasar
yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan
adanya perbedaan risiko kredit pihak yang
bertransaksi
antara
instrumen
yang
diperdagangkan di pasar tersebut dengan
instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan.
Dalam penentuan nilai wajar posisi liabilitas
keuangan, risiko kredit Kelompok Usaha terkait
dengan instrumen keuangan tersebut ikut
diperhitungkan.
The Group adjusts the price in the observable
market to reflect any differences in counterparty
credit risk between instruments traded in that
market and the ones being valued for financial
asset positions. In determining the fair value of
financial liability positions, the Group's own credit
risk associated with the instrument is taken into
account.
Biaya perolehan yang
instrumen keuangan
Amortized cost of financial instruments
diamortisasi
dari
Amortized cost is computed using the effective
interest rate method less any allowance for
impairment and principal repayment or reduction.
The calculation takes into account any premium or
discount on acquisition and includes transaction
costs and fees that are an integral part of the
effective interest rate.
Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan
menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi
penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau
pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup
seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan
mencakup biaya transaksi serta komisi yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga
efektif.
40
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian, Kelompok Usaha mengevaluasi
apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset
keuangan atau
kelompok
aset keuangan
mengalami penurunan nilai.
The Group assesses at each consolidated
statement of financial position date whether there
is any objective evidence that a financial asset or a
group of financial assets is impaired.
•
•
Aset keuangan dicatat
perolehan yang diamortisasi
sebesar
biaya
Financial assets carried at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang
yang
dicatat
pada
biaya
perolehan
diamortisasi, Kelompok Usaha terlebih dahulu
menentukan bahwa terdapat bukti obyektif
mengenai penurunan nilai secara individual
atas aset keuangan yang signifikan secara
individual, atau secara kolektif untuk aset
keuangan yang tidak signifikan secara
individual. Jika Kelompok Usaha menentukan
tidak terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai atas aset keuangan yang
dinilai secara individual, terlepas aset
keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka
aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok
aset keuangan yang memiliki karakteristik
risiko kredit yang sejenis dan menilai
penurunan nilai kelompok tersebut secara
kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai
secara individual dan untuk itu kerugian
penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak
termasuk dalam penilaian penurunan nilai
secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized
cost, the Group first assesses whether
objective evidence of impairment exists
individually for financial assets that are
individually significant, or collectively for
financial assets that are not individually
significant. If the Group determines that no
objective evidence of impairment exists for an
individually assessed financial asset, whether
significant or not, the asset is included in a
group of financial assets with similar credit risk
characteristics and collectively assessed for
impairment. Assets that are individually
assessed for impairment and for which an
impairment loss is, or continues to be,
recognized are not included in a collective
assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian
penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian
tersebut diukur sebagai selisih antara nilai
tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas
masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di
masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini
estimasi arus kas masa datang didiskonto
dengan menggunakan suku bunga efektif awal
dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman
yang diberikan memiliki suku bunga variabel,
maka tingkat diskonto yang digunakan untuk
mengukur setiap kerugian penurunan nilai
adalah SBE yang berlaku.
If there is objective evidence that an
impairment loss has occurred, the amount of
the loss is measured as the difference between
the asset’s carrying amount and the present
value of estimated future cash flows (excluding
future expected credit losses that have not yet
been incurred). The present value of the
estimated future cash flows is discounted at the
financial asset’s original effective interest rate.
If a loan has a variable interest rate, the
discount rate for measuring impairment loss is
the current EIR.
41
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
•
Aset keuangan dicatat sebesar
perolehan yang diamortisasi (lanjutan)
•
biaya
The carrying amount of the financial asset is
reduced through the use of an allowance
account and the amount of the loss is
recognized in profit or loss. Interest income
continues to be accrued on the reduced
carrying amount based on the original effective
interest rate of the financial asset. Loans and
receivables, together with the associated
allowance, are written off when there is no
realistic prospect of future recovery and all
collaterals have been realized or have been
transferred to the Group. If, in a subsequent
year, the amount of the estimated impairment
loss increases or decreases because of an
event occurring after the impairment was
recognized,
the
previously
recognized
impairment loss is increased or reduced by
adjusting the allowance account. If a future
write-off is later recovered, the recovery is
recognized in profit or loss.
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi
melalui penggunaan akun penyisihan dan
jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba
rugi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui
sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya
berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal
dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan
dan piutang beserta dengan penyisihan terkait
dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan
yang realistis atas pemulihan di masa
mendatang dan seluruh agunan telah
terealisasi atau dialihkan kepada Kelompok
Usaha. Jika, pada tahun berikutnya, nilai
estimasi kerugian penurunan nilai aset
keuangan bertambah atau berkurang karena
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai
diakui, maka kerugian penurunan nilai yang
diakui sebelumnya bertambah atau berkurang
dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika di
masa mendatang penghapusan tersebut dapat
dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui
pada laba atau rugi.
•
Financial assets carried at amortized cost
(continued)
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
•
AFS financial assets
Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan
sebagai aset keuangan yang tersedia untuk
dijual, bukti obyektif akan termasuk penurunan
nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan
di bawah nilai perolehan investasi tersebut.
In the case of equity investment classified as
an AFS financial asset, objective evidence
would include a significant or prolonged decline
in the fair value of the investment below its
cost.
Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian
kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara
biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi
kerugian penurunan nilai investasi yang
sebelumnya
diakui
pada
pendapatan
komprehensif lainnya direklasifikasikan dari
ekuitas ke dalam laba atau rugi. Kerugian
penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak
dihapuskan melalui laba atau rugi; sedangkan
peningkatan nilai wajar setelah penurunan nilai
diakui dalam ekuitas.
Where there is evidence of impairment, the
cumulative loss - measured as the difference
between the acquisition cost and the current
fair value, less any impairment loss on that
investment previously recognized in other
comprehensive income - is reclassified from
equity to profit or loss. Impairment losses on
equity investments are not reversed through
profit or loss; increases in their fair value after
impairment are recognized in equity.
42
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
•
•
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
(lanjutan)
AFS financial assets (continued)
In the case of a debt instrument classified as
an AFS financial asset, impairment is assessed
based on the same criteria as financial assets
carried at amortized cost. Future interest
income is based on the reduced carrying
amount and is accrued based on the rate of
interest used to discount future cash flows for
the purpose of measuring impairment loss.
Such accrual is recorded as part of the “Interest
Income” account in the consolidated statement
of comprehensive income. If, in a subsequent
year, the fair value of a debt instrument
increases and the increase can be objectively
related to an event occurring after the
impairment loss was recognized in profit or
loss, the impairment loss is reversed through
profit or loss.
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan
sebagai aset keuangan yang tersedia untuk
dijual, indikasi penurunan nilai dievaluasi
berdasarkan kriteria yang sama dengan aset
keuangan yang dicatat sebesar biaya
perolehan diamortisasi. Penghasilan bunga di
masa mendatang didasarkan pada nilai
tercatat yang diturunkan nilainya dan diakui
berdasarkan suku bunga yang digunakan
untuk mendiskonto arus kas masa datang
dalam pengukuran kerugian penurunan nilai.
Penghasilan bunga yang masih harus dibayar
tersebut dicatat sebagai bagian dari akun
“Penghasilan Bunga” dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian. Jika pada tahun
berikutnya, nilai wajar atas instrumen utang
meningkat dan peningkatan tersebut secara
obyektif dapat dikaitkan dengan peristiwa yang
timbul setelah pengakuan kerugian penurunan
nilai melalui laba atau rugi, kerugian
penurunan nilai tersebut harus dipulihkan
melalui laba atau rugi.
Penghentian pengakuan aset dan liabilitas
keuangan
Derecognition of financial assets and liabilities
Aset keuangan
Financial assets
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan
(atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari
aset keuangan atau bagian dari kelompok aset
keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual
atas arus kas yang berasal dari aset keuangan
tersebut berakhir; atau (2) Kelompok Usaha
memindahkan hak untuk menerima arus kas yang
berasal dari aset keuangan tersebut atau
menanggung liabilitas untuk membayar arus kas
yang diterima tersebut tanpa penundaan yang
signifikan kepada
pihak ketiga melalui suatu
kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara
(a)
Kelompok
Usaha
secara
substansial
memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b)
Kelompok Usaha secara substansial tidak
memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan
manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut,
namun telah memindahkan pengendalian atas aset
tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a
financial asset or part of a group of similar financial
assets) is derecognized when: (1) the rights to
receive cash flows from the asset have expired; or
(2) the Group has transferred its rights to receive
cash flows from the asset or has assumed an
obligation to pay the received cash flows in full
without material delay to a third party under a
“pass-through” arrangement; and either (a) the
Group has transferred substantially all the risks
and rewards of the asset, or (b) the Group has
neither transferred nor retained substantially all the
risks and rewards of the asset, but has transferred
control of the asset.
43
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
Penghentian pengakuan aset dan liabilitas
keuangan (lanjutan)
Derecognition of financial assets and liabilities
(continued)
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya
ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak
dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan
liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang
sama dengan ketentuan yang berbeda secara
substansial, atau modifikasi secara substansial
atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka
pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai
penghapusan liabilitas keuangan awal dan
pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih
antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut
diakui dalam laba atau rugi.
A financial liability is derecognized when the
obligation under the liability is discharged or
cancelled or has expired.
When an existing financial liability is replaced by
another from the same lender on substantially
different terms, or the terms of an existing liability
are substantially modified, such an exchange or
modification is treated as a derecognition of the
original liability and the recognition of a new
liability, and the difference in the respective
carrying amounts is recognized in profit or loss.
Biaya Penelitian dan Pengembangan
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha
menerapkan PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tak
Berwujud”. PSAK revisi ini menentukan perlakuan
akuntansi bagi aset tak berwujud yang tidak diatur
secara
khusus
dalam
PSAK
lain,
dan
mensyaratkan untuk mengakui aset tak berwujud
jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan
juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari
aset tak berwujud dan menentukan pengungkapan
terkait. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut
tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap
laporan keuangan konsolidasian.
Biaya penelitian dibebankan saat terjadinya.
Aset tak berwujud yang timbul dari pengembangan
(atau dari tahap pengembangan pada proyek
internal) diakui jika dan hanya jika, entitas dapat
menunjukkan semua hal berikut ini: (i) kelayakan
teknis penyelesaian aset tak berwujud tersebut
sehingga aset tersebut dapat digunakan atau dijual,
(ii) niat untuk menyelesaikan aset tak berwujud
tersebut dan menggunakannya atau menjualnya,
(iii) bagaimana aset tak berwujud akan
menghasilkan manfaat ekonomi masa depan, (iv)
tersedianya kecukupan sumber-sumber daya untuk
menyelesaikan pengembangan aset tak berwujud,
dan (v) kemampuan untuk mengukur secara andal
pengeluaran yang terkait dengan aset tak berwujud
selama pengembangannya. Nilai tercatat dari biaya
pengembangan diuji bagi penurunan nilai setiap
tahun jika aset belum digunakan atau lebih sering
bila terdapat indikasi penurunan nilai pada periode
pelaporan. Pada saat penyelesaian, biaya
pengembangan diamortisasi selama taksiran masa
manfaat ekonomis dari aset tak berwujud terkait,
dan diuji untuk penurunan nilai bila terdapat
indikasi penurunan nilai dari aset tak berwujud.
Research and Development Costs
Effective January 1, 2011, the Group adopted
PSAK No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”.
The revised PSAK prescribes the accounting
treatment for intangible assets that are not dealt
with specifically in other PSAK, and requires the
recognition of an intangible asset if, and only if, the
specified criteria are met, and also specifies how to
measure the carrying amount of intangible assets
and the related disclosures. The adoption of the
said revised PSAK has no significant impact on the
consolidated financial statements.
Research costs are expensed as incurred.
An intangible asset arising from development
expenditures on an individual project is recognized
only when the Group can demonstrate: (i) the
technical feasibility of completing the intangible
asset so that it will be available for use or sale, (ii)
its intention to complete and its ability to use or sell
the asset, (iii) how the asset will generate future
economic benefits, (iv) the availability of resources
to complete the development of the assets, and (v)
the ability to measure reliably the expenditures of
the related assets during the development. The
carrying value of development costs is reviewed for
impairment annually when the asset is not yet in
use or more frequently when an indication of
impairment arises during the reporting year/period.
Upon completion, the development costs is
amortized over the estimated useful life of the
related intangible asset, and assessed for
impairment whenever there is an indication that the
intangible asset may be impaired.
44
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Laba per Saham Dasar
Basic Earnings per Share
Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”,
laba per saham dihitung berdasarkan rata-rata
tertimbang jumlah saham yang beredar selama
tahun yang bersangkutan (setelah dikurangi jumlah
modal saham yang diperoleh kembali, jika ada).
Laba
per
saham
disesuaikan
dengan
memperhitungkan
pengaruh
retroaktif
penggabungan usaha dengan entitas sepengendali
(Catatan 4) serta pemecahan saham pada tanggal
10 Juni 2010 (Catatan 20).
In accordance with PSAK No. 56, “Earnings Per
Share”, earnings per share is computed based on
the weighted average number of issued and fully
paid shares during the year (less treasury stock, if
any). Earnings per share are retroactively adjusted
to give effect to the merger with entities under
common control (Note 4) and the stock split which
occurred on June 10, 2010 (Note 20).
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi
saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010.
The Company has no outstanding dilutive potential
ordinary shares as of December 31, 2011 and
2010.
Informasi Segmen
Segment Information
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha
menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen
Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan
yang memungkinkan pengguna laporan keuangan
untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan
dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan
lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak
memberikan pengaruh yang berarti terhadap
laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Group applied
PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating
Segments”. The revised PSAk requires disclosures
that will enable users of financial statements to
evaluate the nature and financial effects of the
business activities in which the entity engages and
the economic environments in which it operates.
The adoption of the said revised PSAK has no
significant impact on the consolidated financial
statements.
Untuk tujuan manajemen, Kelompok Usaha dibagi
menjadi dua segmen operasi berdasarkan produk
dan jasa yang dikelola secara independen oleh
masing-masing
pengelola
segmen
yang
bertanggung jawab atas kinerja dari masing-masing
segmen. Para pengelola segmen melaporkan
secara langsung kepada manajemen Perusahaan
yang secara teratur mengkaji laba segmen sebagai
dasar untuk mengalokasikan sember daya ke
masing-masing segmen dan untuk menilai kinerja
segmen. Pengungkapan tambahan pada masingmasing segmen terdapat dalam Catatan 32,
termasuk
faktor
yang
digunakan
untuk
mengidentifikasi segmen yang dilaporkan dan
dasar pengukuran informasi segmen.
For management purposes, the Group is organised
into two operating segments based on their
products and services which are independently
managed by the respective segment managers
responsible for the performance of the respective
segements under their charge. The segment
managers report directly to the management who
regularly review the segment results in order to
allocate resources to the segments and to assess
the segment performance. Additional disclosures
on each of these segments are shown in Note 32,
including the factors used to identify the reportable
segments and the measurement basis of segment
information.
45
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Penerapan Standar Akuntansi Revisi Lain
Adoption of
Standards
Selain standar akuntansi revisi yang telah
disebutkan sebelumnya di atas, Kelompok Usaha
juga telah menerapkan standar akuntansi berikut
mulai dari tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap
relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian
namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan
kecuali bagi pengungkapan terkait:
Other than the revised accounting standards
previously mentioned above, the Group also
adopted the following revised accounting
standards starting from January 1, 2011, which are
considered relevant to the consolidated financial
statements but do not have significant impact
except for the related disclosures:
·
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”
·
·
PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah
Periode Pelaporan”
PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan”
·
·
·
Other
Revised
Accounting
PSAK No. 2 (Revised 2009), "Statement of
Cash Flows"
PSAK No. 8 (Revised 2010), “Events After
the Reporting Period”
PSAK No. 25 (Revised 2009), “Accounting
Policies, Changes in Accounting Estimates
and Errors”
Standar
Akuntansi
Revisi
Yang
Telah
Diterbitkan Namun Belum Efektif Berlaku
Revised Accounting Standards That Have Been
Issued But Not Yet Effective
Berikut ini adalah standar akuntansi yang direvisi
dan diterbitkan namun belum berlaku efektif untuk
tahun 2011 yang dipandang relevan terhadap
pelaporan keuangan Kelompok Usaha:
The revised and issued accounting standards that
are considered relevant to the financial reporting of
the Group but not yet effective for year 2011 are as
follows:
Efektif Berlaku
1 Januari 2012
Effective on or After January 1, 2012
pada
atau
Setelah
Tanggal
i)
PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh
Perubahan Kurs Valuta Asing”
PSAK revisi ini menjelaskan bagaimana
memasukkan transaksi-transaksi dalam mata
uang asing dan kegiatan usaha luar negeri
ke dalam laporan keuangan suatu entitas
dan menjabarkan laporan keuangan ke
dalam suatu mata uang pelaporan.
i)
PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of
Changes in Foreign Exchange Rates”
The revised PSAK prescribes how to include
foreign currency transactions and foreign
operations in the financial statements of an
entity and to translate financial statements
into the presentation currency.
ii)
PSAK No. 13 (Revisi 2011), “Properti
Investasi”
Revisi terhadap PSAK No. 13 menetapkan
properti
dalam
penyelesaian
atau
pengembangan untuk penggunaan di masa
depan sebagai properti investasi, dan juga
mengatur pengukuran nilai wajar properti
investasi dalam penyelesaian. Jika properti
investasi memenuhi kriteria sebagai dimiliki
untuk dijual sesuai dengan PSAK No. 58
(Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang
Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan”, maka diukur sesuai dengan
PSAK No. 58 (Revisi 2009) tersebut.
ii)
PSAK No. 13 (Revised 2011), “Investment
Property”
The amendment to PSAK No. 13 establishes
property that is being constructed or
developed for future use as investment
property,
and
also
prescribes
the
determination of fair value of the investment
property in progress. For the investment
property that meet the criteria to be classified
as held for sale in accordance with PSAK No.
58 (Revised 2009), “Non- current Assets Held
for Sale and Discontinued Operations”, it shall
be measured in accordance with the said
revised PSAK No. 58.
46
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK
(lanjutan)
2.
Standar
Akuntansi
Revisi
Yang
Telah
Diterbitkan Namun Belum Efektif Berlaku
(lanjutan)
Efektif Berlaku pada atau
1 Januari 2012 (lanjutan)
iii)
Setelah
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
Revised Accounting Standards That Have Been
Issued But Not Yet Effective (continued)
Effective on or After January 1, 2012 (continued)
Tanggal
PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”
iii)
PSAK No. 16 (Revised 2011), “Property,
Plant and Equipment”
The amendment to PSAK No. 16 prescribes
that its scope includes property that is being
constructed or developed for future use as
investment property but not yet fulfill the
criteria set forth in the PSAK No. 13 (Revised
2011), “Investment Property”. An entity that in
the course of its ordinary activities sells
assets that was rented to other parties shall
transfer such assets to inventories at the
carrying amounts when the assets ceased to
be rented and become assets held for sale.
iv)
PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee
Benefits”
The revised PSAK establishes the accounting
and disclosures for employee benefits.
v)
PSAK No. 26 (Revised 2011), “Borrowing
Costs”
The amendment to PSAK No. 26 stated that it
is not applicable for borrowing costs directly
attributable to the acquisition, construction or
production of a qualifying asset measured at
fair value. The amendment also stated that
borrowing costs also include interest expense
calculated using the EIR method as described
in PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial
Instruments: Recognition and Measurement”.
When an entity applies PSAK No. 63,
“Financial Reporting in Hyperinflationary
Economies”, it recognizes as an expense the
part of borrowing costs that compensates for
inflation during the same period.
Revisi terhadap PSAK No. 16 menetapkan
bahwa ruang lingkupnya meliputi juga
properti yang dibangun atau dikembangkan
untuk digunakan di masa depan sebagai
properti investasi tetapi belum memenuhi
kriteria sebagai properti investasi dalam
PSAK No. 13 (Revisi 2011), “Properti
Investasi”. Bagi entitas yang kegiatan usaha
sehari-harinya adalah menjual aset yang
sebelumnya disewakan kepada pihak lain,
maka entitas memindahkan aset tetap
tersebut menjadi persediaan sesuai nilai
tercatat ketika aset tidak lagi disewakan dan
menjadi aset yang dimiliki untuk dijual.
iv)
PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”
PSAK revisi ini mengatur akuntansi dan
pengungkapan imbalan kerja.
v)
ACCOUNTING
PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya
Pinjaman”
Revisi terhadap PSAK No. 26 ini menyatakan
bahwa tidak perlu diterapkan terhadap biaya
pinjaman yang dapat diatribusikan secara
langsung dengan perolehan, konstruksi atau
produksi dari aset kualifikasian yang diukur
pada nilai wajar. Selain itu, juga ditetapkan
bahwa biaya pinjaman juga termasuk beban
bunga yang dihitung menggunakan metode
SBE sebagaimana dijelaskan dalam PSAK
No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran”. Ketika entitas
menerapkan PSAK No. 63, “Pelaporan
Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi”,
maka entitas mengakui bagian dari biaya
pinjaman yang menggantikan inflasi pada
periode yang sama sebagai beban.
47
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Standar Akuntansi Revisi Yang Telah
Diterbitkan Namun Belum Efektif Berlaku
(lanjutan)
Revised Accounting Standards That Have Been
Issued But Not Yet Effective (continued)
Efektif Berlaku pada atau
1 Januari 2012 (lanjutan)
Effective on or After January 1, 2012 (continued)
Setelah
Tanggal
vi)
PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”
Revisi terhadap PSAK No. 30 ini
menetapkan bahwa klasifikasi dari setiap
elemen sebagai sewa pembiayaan atau
sewa operasi secara terpisah bagi suatu
perjanjian sewa yang mengandung elemen
tanah dan bangunan. Aset dalam sewa
pembiayaan yang diklasifikasikan sebagai
dimiliki untuk dijual harus dicatat sesuai
dengan PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset
Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan”.
vi)
vii)
PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak
Penghasilan”
Revisi terhadap PSAK No. 46 menetapkan
perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan
dalam menghitung konsekuensi pajak kini
dan
masa
depan
untuk
pemulihan/(penyelesaian) jumlah tercatat
aset/(liabilitas) di masa depan yang diakui
pada laporan posisi keuangan; serta
transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian
lain pada periode berjalan yang diakui pada
laporan keuangan.
vii) PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income
Taxes”
The amendment to PSAK No. 46 prescribes
the accounting treatment for income taxes to
account for the current and future tax
consequences of the future recovery
(settlement) of the carrying amount of assets
(liabilities) that are recognized in the
statement
of
financial
position;
and
transactions and other events of the current
period that are recognized in the financial
statements.
viii) PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen
Keuangan: Penyajian”
PSAK No. 50 direvisi ini memindahkan
prinsip pengungkapan mengenai instrumen
keuangan ke PSAK No. 60, “Instrumen
Keuangan: Pengungkapan” sehingga PSAK
No. 50 tersebut hanya mengatur penyajian
instrumen keuangan sebagai liabilitas atau
ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan
liabilitas keuangan.
viii) PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial
Instruments: Presentation”
The revised PSAK No. 50 was revised to
remove principles for disclosures of financial
instruments to PSAK No. 60, “Financial
Instruments: Disclosures” and thus the said
PSAK No. 50 only prescribes the
presentation of financial instruments as
liabilities or equity and for offsetting financial
assets and financial liabilities.
ix)
ix)
PSAK No. 55 (2011), “Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran”
PSAK ini mengatur prinsip-prinsip dasar
pengakuan dan pengukuran aset keuangan,
liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian
atau
penjualan
item
nonkeuangan.
Persyaratan penyajian informasi instrumen
keuangan diatur dalam PSAK No. 50 (Revisi
2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”.
Persyaratan
pengungkapan
informasi
instrumen keuangan diatur dalam PSAK No.
60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
48
PSAK No. 30 (Revised 2011), “Lease”
The amendment to PSAK No. 30 prescribes
the separate classification of each element as
finance lease or operating lease, if leases
comprise land and buildings. An asset under
a finance lease that is classified as held for
sale must be accounted for in accordance
with PSAK No. 58 (Revised 2009), “Noncurrent Assets Held for Sale and
Discontinued Operations”.
PSAK No. 55 (2011), “Financial Instruments:
Recognition and Measurement”
The PSAK establishes principles for
recognizing and measuring financial assets,
financial liabilities and some contracts to buy
or sell non-financial items. Requirements for
presenting
information
about
financial
instruments are set forth in PSAK No. 50
(Revised 2010), “Financial Instruments:
Presentation”,
while
requirements
for
disclosing
information
about
financial
instruments are set forth in PSAK No. 60,
“Financial Instruments: Disclosures”.
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Standar Akuntansi Revisi Yang Telah
Diterbitkan Namun Belum Efektif Berlaku
(lanjutan)
Revised Accounting Standards That Have Been
Issued But Not Yet Effective (continued)
Efektif Berlaku pada atau
1 Januari 2012 (lanjutan)
Effective on or After January 1, 2012 (continued)
Setelah
Tanggal
x)
PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per
Saham”
PSAK revisi ini juga diterapkan pada laporan
konsolidasian suatu grup dengan entitas
induk yang memiliki saham biasa atau atau
instrumen berpotensi saham biasa yang
diperdagangkan di pasar publik atau telah
mengajukan pernyataan pendaftaran, atau
dalam
proses
pengajuan
pernyataan
pendaftaran pada regulator pasar modal atau
regulator lainnya untuk tujuan penerbitan
saham di pasar publik. PSAK revisi ini juga
mengatur dampak dilutif pada opsi, waran
dan ekuivalennya.
x)
PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earnings per
Share”
The revised PSAK is also applied to the
consolidated financial statements of a group
with a parent whose ordinary shares or
potential ordinary shares are traded in a
public market or that files, or is in the process
of filing, its financial statements with a
securities commission or other regulatory
organization for the purpose of issuing
ordinary shares in a public market. The
revised PSAK also establishes the dillutive
effects of options, warrants and their
equivalents.
xi)
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan:
Pengungkapan”
PSAK ini mengatur pengungkapan dalam
laporan keuangan yang memungkinkan para
pengguna untuk mengevaluasi signifikansi
instrumen keuangan atas posisi dan kinerja
keuangan yang sebelumnya diatur dalam
PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen
Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”;
dan jenis dan besarnya risiko yang timbul
dari instrumen keuangan yang mana entitas
terekspos selama periode dan pada akhir
periode pelaporan, dan bagaimana entitas
mengelola risiko-risiko tersebut.
xi)
PSAK No. 60, “Financial Instruments:
Disclosures”
The PSAK prescribes for disclosures in
financial statements that enable users to
evaluate the significance of financial
instruments for financial position and
performance which previously included in
PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial
Instruments: Presentation and Disclosures”;
and the nature and extent of risks arising
from financial instruments to which the entity
is exposed during the period and at the end
of the reporting period, and how the entity
manages those risks.
xii)
ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset
Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan
Minimum dan Interaksinya”
ISAK ini memberikan pedoman bagaimana
menilai pembatasan jumlah surplus dalam
program imbalan pasti yang dapat diakui
sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi
2010), “Imbalan Kerja”.
xii) ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a
Defined Benefit Asset, Minimum Funding
Requirements and their Interaction”
This ISAK provides guidance on how to
assess the limit on the amount of surplus in a
defined scheme that can be recognized as an
asset under PSAK No. 24 (Revised 2010),
”Employee Benefits”.
xiii) ISAK No. 20, “Pajak penghasilan Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau
Para Pemegang Saham”
xiii) ISAK No. 20, “Income Taxes - Changes in the
Tax Status of an Entity or its Shareholders”
ISAK ini membahas bagaimana suatu entitas
memperhitungkan konsekuensi pajak kini
dan pajak tangguhan karena perubahan
dalam status pajaknya atau pemegang
sahamnya.
This ISAK prescribes how an entity should
account for the current and deferred tax
consequences of a change in tax status of
entities or its shareholders.
49
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Standar Akuntansi Revisi Yang Telah
Diterbitkan Namun Belum Efektif Berlaku
(lanjutan)
Revised Accounting Standards That Have Been
Issued But Not Yet Effective (continued)
Efektif Berlaku pada atau
1 Januari 2012 (lanjutan)
Effective on or After January 1, 2012 (continued)
Setelah
Tanggal
xiv) ISAK No. 25, ”Hak atas Tanah”
xiv) ISAK No. 25, “Land Rights”
ISAK ini membahas apakah biaya perolehan
hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna
Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai
diakui sebagai aset tetap dan disusutkan
sesuai dengan sisa umur haknya, dan juga
bagaimana perlakuan atas biaya yang
dikeluarkan dalam pengurusan legal hak atas
tanah awal dan perpanjangan atau
pembaruannya.
This ISAK prescribes whether the cost of land
rights in the form of Business Usage Rights,
Building Usage Rights and Usage Rights are
recognized as fixed assets and depreciated
over the remaining useful life of the rights,
and also how the treatment of the costs
incurred in the legal arrangements of initial
land rights and its extension or renewal.
Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dampak
dari standar akuntansi yang direvisi tersebut dan
belum menentukan dampaknya terhadap laporan
keuangan konsolidasian.
The Group is presently evaluating and has not yet
determined the effects of these revised accounting
standards
on
the
consolidated
financial
statements.
Selain itu, standar akuntansi yang direvisi dan
telah diterbitkan namun belum berlaku efektif
untuk tanggal 31 Desember 2011 di bawah ini,
menurut pendapat manajemen adalah tidak
relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok
Usaha:
In addition, the following revised and already
issued accounting standards but not yet effective
as at December 31, 2011 are considered by the
management as not relevant to the financial
reporting of the Group:
i)
i)
PSAK No. 18 (Revised 2010), “Accounting
and Reporting by Retirement Benefit Plans”;
ii) PSAK No. 28 (Revised 2011), “Accounting for
Casualty Insurance Contracts”;
iii) PSAK No.33 (Revised 2011), “Stripping and
Environmental Management Activities at the
General Mining”;
PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan
Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”;
ii)
PSAK No. 28 (Revisi 2011), ”Akuntansi
Kontrak Asuransi Kerugian”;
iii) PSAK No. 33 (Revisi 2011), “Aktivitas
Pengupasan
Lapisan
Tanah
dan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
pada
Pertambangan Umum”;
iv) PSAK No. 34 (Revisi 2010), “Kontrak
Konstruksi”;
v)
PSAK No. 36 (Revisi 2011), “Akuntansi
Kontrak Asuransi Jiwa”;
vi) PSAK No. 45 (Revisi 2011), ”Pelaporan
Keuangan Entitas Nirlaba”;
vii) PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran
Berbasis Saham”;
viii) PSAK No. 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah
dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”;
iv)
PSAK No. 34 (Revised 2010), “Construction
Contracts”;
v) PSAK No. 36 (Revised 2011), ”Accounting for
Life Insurance Contracts”;
vi) PSAK No. 45 (Revised 2011), “Financial
Reporting for Not-for-Profit Entity”;
vii) PSAK No. 53 (Revised 2010), “Share-based
Payment”;
viii) PSAK No. 61, “Accounting for Government
Grants and Disclosures of Government
Assistance”;
50
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2.
Standar Akuntansi Revisi Yang Telah
Diterbitkan Namun Belum Efektif Berlaku
(lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Revised Accounting Standards That Have Been
Issued But Not Yet Effective (continued)
ix)
x)
PSAK No. 62, ”Kontrak Asuransi”;
PSAK No. 63, “Pelaporan Keuangan dalam
Ekonomi Hiperinflasi”;
xi) PSAK No. 64, “Aktivitas Eksplorasi dan
Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya
Mineral”;
xii) ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto
Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”;
xiii) ISAK No. 16, ”Perjanjian Konsesi Jasa”;
ix)
x)
PSAK No. 62, “Insurance Contracts”;
PSAK No. 63, “Financial Reporting in
Hyperinflationary Economies”;
xi) PSAK No. 64, “Exploration for and Evaluation
of Mineral Resources”;
xii) ISAK No. 13, “Hedges of Net Investment in a
Foreign Operation”;
xiii) ISAK
No.
16,
“Service
Concession
Arrangements”;
xiv) ISAK No. 18, “Government Assistance - No
Specific Relation to Operating Activities”;
xiv) ISAK No. 18, “Bantuan Pemerintah - Tidak
Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas
Operasi”;
xv) ISAK No. 19, ”Penerapan Pendekatan
Penyajian Kembali dalam PSAK 63:
Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi
Hiperinflasi”;
xvi) ISAK No. 21, “Perjanjian Konstruksi Real
Estat”;
xvii) ISAK No. 22, ”Perjanjian Konsesi Jasa:
Pengungkapan”;
xviii) ISAK No. 23, “Sewa Operasi-Insentif”;
xix) ISAK No. 24, ”Evaluasi Substansi beberapa
Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk
Legal Sewa”; dan
xx) ISAK No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif
Melekat”.
xvi) ISAK No. 21, “Agreements for the
Construction of Real Estate”;
xvii) ISAK
No.
22,
“Service
Concession
Arrangements: Disclosures”;
xviii) ISAK No. 23, “Operating Leases-Incentives”;
xix) ISAK No. 24, “Evaluating the Substance of
Transactions Involving the Legal Form of a
Lease”; and
xx) ISAK No. 26, “Reassessment of Embedded
Derivatives”.
Dan juga, Pernyataan Pencabutan Standar
Akuntansi Keuangan (“PPSAK”) berikut ini tidak
memberikan pengaruh pada laporan keuangan
konsolidasian Kelompok Usaha:
In addition, the following Revocation of Statements
of Financial Accounting Standards (“PPSAK”) do
not impose any effects to the Group’s consolidated
financial statements:
i)
i)
xv) ISAK No. 19, “Applying the Restatement
Approach under PSAK 63: Financial
Reporting in Hyperinflationary Economies”;
PPSAK No. 7, “Pencabutan PSAK No. 44:
Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real
Estat” ;
ii) PPSAK No. 9, “Pencabutan ISAK No. 5:
Interpretasi atas Paragraf 14 PSAK No. 50
(1998): Pelaporan Perubahan Nilai Wajar
Investasi Efek Dalam Kelompok Tersedia
untuk Dijual"; dan
iii) PPSAK No. 10, “Pencabutan PSAK No. 51
(Revisi
2003):
Akuntansi
Kuasi
Reorganisasi”.
ii)
PPSAK No. 7, “Revocation of PSAK No. 44:
Accounting for Real Estate Development
Activities”;
PPSAK No. 9, “Revocation of ISAK No. 5:
Interpretation of Paragraph 14 PSAK No. 50
(1998): Reporting Changes in Fair Value for
Available-for-Sale Securities”; and
iii) PPSAK No. 10, “Revocation of PSAK No. 51
(Revised 2003): Accounting for Quasi
Reorganization”.
51
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Pertimbangan
Judgments
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk
membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan
pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir
periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai
asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan
penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset
dan liabilitas yang terpengaruh pada periode
pelaporan berikutnya.
The preparation of the Group’s consolidated
financial statements requires management to make
judgments, estimates and assumptions that affect
the reported amounts of revenues, expenses,
assets and liabilities, and the disclosure of
contingent liabilities, at the end of the reporting
period. Uncertainty about these assumptions and
estimates could result in outcomes that may
require material adjustments to the carrying
amounts of the asset and liabilities affected in
future periods.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen
dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling
signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management
in the process of applying the Group’s accounting
policies that have the most significant effects on
the amounts recognized in the consolidated
financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial
Liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset
dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila
definisi yang ditetapkan PSAK No. 50 dipenuhi.
Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas
keuangan diakui sesuai dengan kebijakan
akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan
pada Catatan 2.
The Group determines the classifications of certain
assets and liabilities as financial assets and
financial liabilities by judging if they meet the
definition set forth in PSAK No. 50. Accordingly, the
financial assets and financial liabilities are
accounted for in accordance with the Group’s
accounting policies disclosed in Note 2.
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill
Purchase Price Allocation and Goodwill Impairment
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan
estimasi akuntansi secara ekstensif dalam
mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar
wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk
aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh
Kelompok Usaha menimbulkan goodwill. Sesuai
PSAK No. 22 (Revisi 2010), goodwill tidak
diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap
tahunnya. Nilai tercatat goodwill Kelompok Usaha
pada tanggal 31 Desember 2011 adalah
Rp1.424.030 (2010: Rp1.424.030). Penjelasan
lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11.
Acquisition accounting requires extensive use of
accounting estimates to allocate the purchase price
to the fair market values of the assets and liabilities
purchased, including intangible assets. Certain
business acquisitions of the Group have resulted in
goodwill. Under PSAK 22 (Revised 2010), such
goodwill is not amortized and subject to an annual
impairment testing. The carrying amount of the
Group’s goodwill as of December 31, 2011 is
Rp1,424,030 (2010: Rp1,424,030). Further details
are disclosed in Note 11.
52
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
SUMBER
(lanjutan)
ESTIMASI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF
(continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill
(lanjutan)
Purchase Price Allocation and Goodwill Impairment
(continued)
Pengujian penurunan nilai dilakukan apabila
terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini,
goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya
dan jika terdapat indikasi penurunan nilai.
Manajemen harus menggunakan pertimbangan
dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan
menentukan adanya indikasi penurunan nilai.
Impairment test is performed when certain
impairment indicators are is present. In case of
goodwill, such assets are subject to annual
impairment test and whenever there is an indication
that such asset may be impaired. Management has
to use its judgment in estimating the recoverable
value and determining if there is any indication of
impairment.
Penyisihan atas Penurunan Nilai atas Piutang
Usaha - Evaluasi Individual
Allowance for Impairment Losses
Receivables - Individual Assessment
Kelompok Usaha mengevaluasi akun-akun tertentu
jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang
bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas
keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok
Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan
situasi yang tersedia, termasuk namun tidak
terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan
pelanggan dan status kredit dan faktor pasar yang
telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik
atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi
jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima
oleh Kelompok Usaha. Penyisihan spesifik ini
dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan
informasi yang diterima mempengaruhi jumlah
penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha.
Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha
sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada
tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar
Rp2.261.196 (2010: Rp1.957.820). Penjelasan
lebih jauh diungkapkan dalam Catatan 7.
The Group evaluates specific accounts where it
has information that certain customers are unable
to meet their financial obligations. In these cases,
the Group uses judgment, based on the best
available facts and circumstances, including but not
limited to, the length of its relationship with the
customer and the customer’s current credit status
and known market factors, to record specific
provisions for customers against amounts due to
reduce its receivable amounts that the Group
expects to collect. These specific provisions are reevaluated and adjusted as additional information
received affects the amounts of allowance for
impairment of trade receivables. The carrying
amount of the Group’s trade receivables before
allowance for impairment as of December 31, 2011
is Rp2,261,196 (2010: Rp1,957,820). Further
details are disclosed in Note 7.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama
estimasi ketidakpastian lain pada tanggal
pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi
penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat
aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya
diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha
mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter
yang tersedia pada saat laporan keuangan
konsolidasian disusun. Situasi dan asumsi
mengenai perkembangan masa depan mungkin
berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar
kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut
dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat
terjadinya.
The key assumptions concerning the future and
other key sources of uncertainty of estimation at
the reporting date that have a significant risk of
causing a material adjustments to the carrying
amounts of assets and liabilities within the next
financial year are disclosed below. The Group
bases its assumptions and estimates on
parameters available when the consolidated
financial statements were prepared. Existing
circumstances and assumptions about future
developments may change due to market changes
or circumstances arising beyond the control of the
Group. Such changes are reflected in the
assumptions when they occur.
53
on
Trade
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
SUMBER
(lanjutan)
ESTIMASI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF
(continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang UsahaEvaluasi Kolektif
Allowance for Impairment of Trade ReceivablesCollective Assessment
Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak
terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada
evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang
nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha
menyertakannya dalam kelompok piutang usaha
dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya
dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan
nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi
estimasi arus kas masa depan atas kelompok
piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi
bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah
terhutang.
If the Group determines that no objective evidence
of impairment exists for an individually assessed
trade receivables, whether significant or not, it
includes the asset in a group of financial assets
with similar credit risk characteristics and
collectively assesses them for impairment. The
characteristics chosen are relevant to the
estimation of future cash flows for groups of such
trade receivables by being indicative of the
customers’ ability to pay all amounts due.
Arus kas masa depan pada kelompok piutang
usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk
penurunan
nilai
diestimasi
berdasarkan
pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha
dengan karakteristik risiko kredit yang serupa
dengan piutang usaha pada kelompok tersebut.
Future cash flows in a group of trade receivables
that are collectively evaluated for impairment are
estimated on the basis of historical loss experience
for the trade receivables with credit risk
characteristics similar to those in the group.
Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha
sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada
tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar
Rp2.261.196 (2010: Rp1.957.820). Penjelasan
lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 7.
The Group’s trade receivables before allowance for
impairment as of December 31, 2011 was
Rp2,261,196 (2010: Rp1,957,820). Further details
are disclosed in Note 7.
Pensiun dan Imbalan Kerja
Pension and Employee Benefits
Pengukuran liabilitas dan biaya pensiun dan
liabilitas
imbalan
kerja
Kelompok
Usaha
bergantung pada pemilihan asumsi yang
digunakan oleh aktuaris independen dalam
menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi
tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto,
tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran
diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur
pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang
berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok
Usaha diperlakukan sesuai dengan kebijakan yang
dijelaskan dalam Catatan 2. Sementara Kelompok
Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut
adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan
pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam
asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat
mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi
atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan
kerja neto. Nilai tercatat bersih liabilitas imbalan
kerja Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember
2011
adalah
sebesar
Rp815.604
(2010:
Rp684.335). Penjelasan lebih rinci diungkapkan
dalam Catatan 18.
The measurement of the Group’s obligations and
cost for pension and employee benefits liabilities is
dependent on its selection of certain assumptions
used by the independent actuaries in calculating
such amounts. Those assumptions include among
others, discount rates, future annual salary
increase, annual employee turn-over rate, disability
rate, retirement age and mortality rate. Actual
results that differ from the Group’s assumptions are
accounted using the policies as mentioned in
Note 2. While the Group believes that its
assumptions are reasonable and appropriate,
significant differences in the Group’s actual
experiences or significant changes in the Group’s
assumptions may materially affect its estimated
liabilities for pension and employee benefits and
net employee benefits expense. The net carrying
amount of the Group’s for employee benefits
liability as of December 31, 2011 is Rp815,604
(2010: Rp684,335). Further details are disclosed in
Note 18.
54
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
SUMBER
(lanjutan)
ESTIMASI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF
(continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Pensiun dan Imbalan Kerja (lanjutan)
Pension and Employee Benefits (continued)
Kenaikan/penurunan sebesar satu persen pada
tingkat diskonto tahunan akan menyebabkan
penurunan/kenaikan pada beban imbalan kerja
bersih atau liabilitas imbalan kerja bersih masingmasing sebesar Rp6.884 dan Rp8.015 untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan
2010.
An increase/decrease of one percent in the annual
discount rate will cause decrease/increase in the
net employee benefit expense or net employee
benefits liability amounting to Rp6,884 and
Rp8,015, respectively, for the year ended
December 31, 2011 and 2010.
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen
mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap
antara 2 sampai dengan 30 tahun, yang
merupakan Ini adalah umur yang secara umum
diharapkan dalam industri di mana Kelompok
Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat
pemakaian dan perkembangan teknologi dapat
mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai
sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa
depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas
aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal
31 Desember 2011 adalah sebesar Rp2.590.036
(2010: Rp2.304.588). Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam Catatan 10.
The costs of fixed assets are depreciated on a
straight-line method over their estimated useful
lives. Management estimates the useful lives of
these fixed assets to be within 2 to 30 years, which
are common life expectancies applied in the
industries where the Group conducts its
businesses. Changes in the expected level of
usage and technological development could impact
the economic useful lives and the residual values of
these assets, and therefore future depreciation
charges could be revised. The net carrying amount
of the Group’s fixed assets as of December 31,
2011 is Rp2,590,036 (2010: Rp2,304,588). Further
details are disclosed in Note 10.
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas
keuangan tertentu pada nilai wajar, yang
mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi.
Sementara komponen signifikan dalam pengukuran
nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif
yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai
wajar dapat berbeda bila Kelompok Usaha
menggunakan metodologi penilaian yang berbeda.
Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan
tersebut dapat mempengaruhi secara langsung
laba atau rugi Kelompok Usaha. Nilai tercatat aset
keuangan dan liabilitas keuangan pada nilai wajar
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada
tanggal 31 Desember 2011 masing-masing adalah
sebesar Rp6.830.407 (2010: Rp5.472.206) dan
Rp2.907.596 (2010: Rp2.458.566) (Catatan 33).
The Group carries certain financial assets and
liabilities at fair values, which require the use of
accounting
estimates.
While
significant
components of fair value measurement were
determined using verifiable objective evidences,
the amount of changes in fair values would differ if
the Group utilized different valuation methodology.
Any changes in fair values of these financial assets
and liabilities would affect directly the Group’s
profit or loss. The carrying amount of financial
assets and liabilities carried at fair values in the
consolidated statements of financial position as of
December 31, 2011 are Rp6,830,407 (2010:
Rp5,472,206)
and
Rp2,907,596
(2010:
Rp2,458,566) (Note 33), respectively.
55
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
SUMBER
(lanjutan)
ESTIMASI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF
(continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Pajak Penghasilan
Income Tax
Estimasi signifikan dilakukan dalam menentukan
penyisihan atas pajak penghasilan badan.
Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang
penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti
sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok
Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan
badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat
tambahan pajak penghasilan badan.
Significant estimate is involved in determining
provision for corporate income tax. There are
certain transactions and computation for which the
final tax determination is uncertain during the
ordinary course of business. The Group recognizes
liabilities for expected corporate income tax issues
based on estimates of whether additional corporate
income tax will be due.
Nilai tercatat bersih liabilitas pajak penghasilan
badan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah
sebesar Rp180.994 (2010: Rp219.414). Penjelasan
lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 16.
The net carrying amount of corporate income tax
payable as of December 31, 2011 was Rp180,994
(2010: Rp219,414). Further details are disclosed in
Note 16.
Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan
Persediaan
Allowance for Decline in Market Values and
Obsolescence of Inventories
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan
persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan
situasi yang tersedia, termasuk namun tidak
terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang
dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk
penjualan. Penyisihan dievaluasi kembali dan
disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang
yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai
tercatat persediaan Kelompok Usaha setelah
penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan
persediaan dan pada tanggal 31 Desember 2011
adalah sebesar Rp1.629.883 (2010: Rp1.422.466).
Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam
Catatan 8.
Allowance for decline in market values and
obsolescence of inventories is estimated based on
the best available facts and circumstances,
including but not limited to, the inventories’ own
physical conditions, their market selling prices,
estimated costs of completion and estimated costs
to be incurred for their sales. The allowance is
re-evaluated and adjusted as additional information
received affects the amount estimated. The
carrying amount of the Group’s inventories after
allowance for decline in market values and
obsolescence inventories as of December 31, 2011
is Rp1,629,883 (2010: Rp1,422,466). Further
details are disclosed in Note 8.
Aset tidak Berwujud
Intangible Assets
Kelompok Usaha mengestimasi umur manfaat
merek-merek yang berhubungan dengan berbagai
produk susu. Estimasi umur manfaat merek-merek
tersebut ditelaah setiap tahun dan diperbaharui jika
terjadi perbedaan perkiraan dari estimasi awal
dikarenakan perubahan situasi pasar atau batasan
lainnya. Namun, terdapat kemungkinan hasil
operasi masa yang akan datang terpengaruh
secara material oleh perubahan estimasi yang
terjadi dikarenakan perubahan estimasi pada
faktor-faktor yang disebutkan diatas. Jumlah dan
waktu biaya yang dicatat untuk setiap periode akan
dipengaruhi oleh perubahan pada faktor-faktor dan
keadaan. Penurunan taksiran masa manfaat
ekonomis merek-merek Kelompok Usaha akan
menambah/meningkatkan
pencatatan
beban
amortisasi dan mengurangi nilai aset tidak
berwujud lainnya.
The Group estimates the useful lives of the brands
for its various milk-related products. The estimated
useful lives of the brands are reviewed annually
and are updated if expectations differ from previous
estimates due to changes in market situations or
other limits. It is possible, however, that future
results of operations could be materially affected by
changes in those estimates brought about by
changes in the factors mentioned above. The
amounts and timing of recorded expenses for any
period would be affected by changes in these
factors and circumstances. A reduction in the
estimated useful lives of the Group’s brands would
increase its recorded amortization expenses and
decrease its other intangible assets.
56
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
4.
SUMBER
(lanjutan)
ESTIMASI
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF
(continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Impairment of Non-financial Assets
Penurunan nilai timbul saat nilai tercatat aset atau
UPK melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang
lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual didasarkan pada data yang
tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat
yang dibuat dalam transaksi normal atas aset
serupa atau harga pasar yang dapat diamati
dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat
diatribusikan dengan pelepasan aset. Dalam
menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa
depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang
menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai
waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
An impairment exists when the carrying value of an
asset or CGU exceeds its recoverable amount,
which is the higher of its fair value less costs to sell
and its value in use. The fair value less costs to sell
calculation is based on available data from binding
sales transactions in an arm’s length transaction of
similar assets or observable market prices less
incremental costs for disposing the asset. In
assessing the value in use, the estimated net future
cash flows are discounted to their present value
using a pre-tax discount rate that reflects current
market assessments of the time value of money
and the specific risks to the asset.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar
terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi
tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model
penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar
aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh
penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang
tersedia. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada
model arus kas yang didiskontokan. Arus kas
diproyeksikan untuk sepuluh tahun ke depan dan
tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum
ada perikatannya atau investasi signifikan di masa
depan yang akan meningkatkan kinerja dari UPK
yang diuji. Jumlah terpulihkan paling sensitif
terhadap tingkat diskonto yang digunakan untuk
model arus kas yang didiskontokan seperti halnya
dengan arus kas masuk masa depan yang
diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang
digunakan untuk tujuan ekstrapolasi. Asumsi utama
yang digunakan untuk menentukan jumlah
terpulihkan UPK, masing-masing dijelaskan lebih
rinci dalam Catatan 11.
In determining fair value less costs to sell, recent
market transactions are taken into account, if
available. If no such transactions can be identified,
an appropriate valuation model is used to
determine the fair value of the assets. These
calculations are corroborated by valuation
multiples or other available fair value indicators.
The value in use calculation is based on a
discounted cash flow model. The future cash flow
projection is for a period of ten years and does not
include restructuring activities that the Group is not
yet committed to or significant future investments
that will enhance the asset’s performance of the
CGU being tested. The recoverable amount is
most sensitive to the discount rate used for the
discounted cash flow model as well as the
expected future cash inflows and the growth rate
used for extrapolation purposes. The key
assumptions used to determine the recoverable
amount for the different CGU, are further explained
in Note 11.
TRANSAKSI RESTRUKTURISASI
4.
RESTRUCTURING TRANSACTIONS
On October 28, 2009, ISM informed BAPEPAM-LK
and the Indonesia Stock Exchange about its plan
to restructure and consolidate all of its Consumer
Branded Products (“CBP”) segments into the
Company.
Pada
tanggal
28
Oktober
2009,
ISM
menyampaikan keterbukaan informasi kepada
BAPEPAM-LK dan Bursa Efek Indonesia mengenai
rencana
untuk
merestrukturisasi
dan
menggabungkan
seluruh
segmen
Produk
Konsumen Bermerek (“CBP”) ISM kepada
Perusahaan.
57
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
TRANSAKSI RESTRUKTURISASI (lanjutan)
4.
RESTRUCTURING TRANSACTIONS (continued)
Restrukturisasi Divisi CBP dari ISM secara hukum
menjadi Perusahaan dilakukan melalui tahap-tahap
berikut ini selama tahun 2009 dan 2010:
The restructuring of the CBP division of ISM to
legally become the Company was achieved in the
following stages during 2009 and 2010:
Tahap I:
Pengalihan kegiatan usaha mi instan
dan bumbu penyedap dari ISM pada
tanggal 30 September 2009.
Stage I:
Transfer of the noodle and food
ingredients business from ISM on
September 30, 2009.
Tahap II:
Penggabungan
usaha
dengan
beberapa perusahaan, yang seluruh
sahamnya dimiliki oleh ISM, pada
tanggal 31 Desember 2009 pukul 24.00
WIB, di mana Perusahaan menjadi
perusahaan hasil penggabungan usaha
(surviving entity).
Stage II:
Merger with several entities whollyowned by ISM on December 31, 2009
at 24.00 WIB with the Company as the
surviving entity.
Stage III:
Transfer of shares and receivables to
the Company on January 6 and March
17, 2010.
Tahap III: Pengalihan saham serta
kepada Perusahaan pada
6 Januari dan 17 Maret 2010.
piutang
tanggal
Tahap I: Pengalihan Kegiatan Usaha
Stage I: Transfer of Business
Berdasarkan Keputusan Direksi ISM tanggal
27 Agustus 2009, ISM telah mengalihkan sebagian
besar aset (tidak termasuk merek dagang),
liabilitas dan kegiatan usaha Divisi Mi Instan
(“NDL”) dan Divisi Bumbu Penyedap (“FID”) serta
sebagian utang bank jangka pendek sebagai
setoran modal neto (inbreng) kepada Perusahaan.
Tanggal efektif pengalihan adalah 30 September
2009 pukul 24.00 WIB (Tanggal Efektif
Pengalihan). Karenanya, terhitung sejak tanggal
1 Oktober 2009, Perusahaan mulai menjalankan
kegiatan usaha NDL dan FID.
Based on the Board of Directors’ Resolution of ISM
dated August 27, 2009, ISM transferred the major
assets (excluding the trademarks), liabilities and
business operations of its Noodle Division (“NDL”)
and Food Ingredients Division (“FID”) and a portion
of its short-term loans as its net capital contribution
(payment in kind) to the Company. The effective
date of the transfer was on September 30, 2009 at
24.00 WIB (Effective Date of Transfer).
Consequently, starting on October 1, 2009, the
Company started to carry out the business
operations of the NDL and FID.
Aset neto yang dialihkan kepada Perusahaan
adalah sebesar Rp258.476. Sebagai penggantian
atas
pengalihan
tersebut,
Perusahaan
mengeluarkan saham baru sebesar Rp194.168
kepada ISM sebagai setoran modal ISM dan
sisanya sebesar Rp64.308 dicatat sebagai utang
kepada pemegang saham. Oleh karenanya,
Perusahaan
menjadi
entitas
anak
yang
sepenuhnya dimiliki oleh ISM. Kemudian pada
tanggal 15 Desember 2009, seluruh pinjaman dari
pemegang saham tersebut dikonversi sebagai
tambahan setoran modal.
Net assets transferred to the Company amounted
to Rp258,476. In exchange for such transfer, the
Company issued new shares amounting to
Rp194,168 to ISM as ISM’s capital contribution and
the remaining balance of Rp64,308 was initially
recorded as shareholder loan. Consequently, the
Company became a wholly-owned subsidiary of
ISM. Subsequently on December 15, 2009, all of
the said shareholder loan was converted to
additional capital contribution.
Berdasarkan
Akta
Notaris
Herdimansyah
Chaidirsyah, S.H. No. 79 tanggal 15 Desember
2009, para pemegang saham menyetujui untuk
mengkonversi utang kepada pemegang saham di
atas menjadi modal saham dengan mengeluarkan
saham baru sebanyak 64.308.337 saham atau
senilai Rp64.308 kepada ISM. Sehingga jumlah
modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan
meningkat dari 194.167.841 saham
menjadi
258.476.178 saham.
Based on the Notarial Deed No. 79 dated
December 15, 2009 of Herdimansyah Chaidirsyah,
S.H., the shareholders agreed to convert the above
shareholder loan into equity through the issuance
of new shares totaling 64,308,337 shares or
equivalent to Rp64,308 to ISM. Consequently, the
Company’s total issued and fully paid shares
increased from 194,167,841 shares to 258,476,178
shares.
58
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
TRANSAKSI RESTRUKTURISASI (lanjutan)
4.
RESTRUCTURING TRANSACTIONS (continued)
Tahap I: Pengalihan Kegiatan Usaha (lanjutan)
Stage I: Transfer of Business (continued)
Rincian jumlah aset neto yang dialihkan kepada
Perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of the net assets transferred to the
Company are as follows:
Piutang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piutang bukan usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Persediaan - neto
Uang muka dan jaminan
Biaya dibayar di muka
dan aset lancar lainnya
Aset tetap - neto
Beban ditangguhkan - neto
Aset tidak lancar lainnya
4.873
1.013.918
7.368
27.706
Accounts receivable - trade
Third parties
Related parties
Accounts receivable - non-trade
Third parties
Related parties
Inventories - net
Advances and deposits
Prepaid expenses
and other current assets
Fixed assets - net
Deferred charges - net
Other non-current assets
Total Aset
2.403.922
Total Assets
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang bukan usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Beban yang masih harus dibayar
Liabilitas imbalan kerja karyawan
1.184.050
54.797
1.823
249.360
328.222
Short-term bank loans
Accounts payable - trade
Third parties
Related parties
Accounts payable - non-trade
Third parties
Related parties
Accrued expenses
Liabilities for employee benefits
Total Liabilitas
2.145.446
Total Liabilities
Aset neto yang Dialihkan dari ISM
Aset pajak tangguhan yang timbul
dari aset neto yang dialihkan
258.476
Net assets transferred from ISM
Deferred tax assets arising from
net assets transferred
Total Aset Neto yang Dialihkan
Selisih nilai dari transaksi
restrukturisasi Tahap I
290.316
153.468
607.998
4.917
2.906
552.597
28.171
198.929
128.265
31.840
31.840
Total Net Assets Transferred
Difference in values from Stage I
of the restructuring transactions
Saham Perusahan yang Diterbitkan
kepada ISM
258.476
The Company’s Shares Issued to ISM
Pengeluaran Perdana Saham Baru
194.168
Initial Issuance of New Shares
Pengeluaran Saham atas Konversi
Utang Pemegang Saham
64.308
Issuance of Shares on Conversion
of Shareholder Loan
59
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
TRANSAKSI RESTRUKTURISASI (lanjutan)
4.
RESTRUCTURING TRANSACTIONS (continued)
Tahap I: Pengalihan Kegiatan Usaha (lanjutan)
Stage I: Transfer of Business (continued)
Pengalihan
tersebut
dilakukan
dengan
menggunakan nilai buku sesuai ketentuan dalam
Peraturan Menteri Keuangan No. 43/PMK.03/2008
tanggal 13 Maret 2008 tentang Penggunaan Nilai
Buku Atas Pengalihan Harta Dalam Rangka
Penggabungan, Peleburan, atau Pemekaran
Usaha. Penggunaan nilai buku selanjutnya telah
disetujui oleh Kantor Pajak melalui Surat
Keputusan Pajak No. KEP-19/WPJ.19/2010 pada
tanggal 3 Februari 2010.
The said transfer was made using book value in
accordance with the Regulation of the Ministry of
Finance No. 43/PMK.03/2008 dated March 13,
2008 regarding The Use of Book Value on
Transfer of Assets in Mergers, Consolidations or
Business Expansions. The use of book value was
subsequently approved by the Tax Office through
its Decision Letter No. KEP-19/WPJ.19/2010
dated February 3, 2010.
Sehubungan
dengan
transaksi
pengalihan
tersebut, maka seluruh karyawan NDL dan FID dari
ISM yang terdaftar pada Tanggal Efektif
Pengalihan
akan
menjadi
karyawan
dari
Perusahaan dengan ketentuan semua fasilitas,
manfaat, kebijakan/peraturan yang berkaitan
dengan ketenagakerjaan serta perhitungan masa
kerja masing-masing karyawan yang bersangkutan
akan tetap diperhitungkan dan dilanjutkan oleh
Perusahaan.
In connection with the transfer transaction, all
registered employees of ISM’s NDL and FID as of
the Effective Date of Transfer became the
registered employees of the Company provided
that all facilities, benefits, policy/regulation related
to the human resources and the past service
liabilities of each employee shall be carried forward
and continued by the Company.
Transaksi pengalihan di atas merupakan transaksi
restrukturisasi antara entitas sepengendali dan
dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004),
“Akuntansi Restrukturisasi Entitas”. Dalam PSAK
No. 38, selisih antara nilai pengalihan dan nilai
tercatat dari transaksi restrukturisasi antar entitas
sepengendali sebesar Rp31.840 dicatat sebagai
bagian dari akun
“Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi antara Entitas Sepengendali” pada
bagian
ekuitas
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian.
The above transfer transaction is considered a
restructuring transaction of entities under common
control and accounted for in accordance with
PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for
Restructuring of Entities under Common Control”.
Under PSAK No. 38, the difference between the
transfer price and the carrying amount of the
restructuring transaction of entities under common
control amounting to Rp31,840 was recorded as
part of the account “Difference in Value of
Restructuring Transactions among Entities under
Common Control” under the equity section of the
consolidated statement of financial position.
Biaya-biaya dan pajak yang timbul sehubungan
dengan transaksi pengalihan terutama berupa Bea
Pengalihan Hak Atas Tanah dan Bangunan
(“BPHTB”)
sebesar
Rp54.400
dan
Pajak
Pertambahan Nilai (“PPN”) sebesar Rp233.067,
yang dihitung sesuai dengan tarif pajak yang
berlaku.
Expenses and taxes arising from the transfer
transaction mainly consisting of the Duties on
Transfer of Rights on Land and Building (Bea
Pengalihan Hak Atas Tanah dan Bangunan or
BPHTB) amounting to Rp54,400 and Value-added
Tax (“VAT”) amounting to Rp233,067 were
computed at the prevailing tax rates.
60
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
TRANSAKSI RESTRUKTURISASI (lanjutan)
4.
RESTRUCTURING TRANSACTIONS (continued)
Tahap II: Penggabungan Usaha
Stage II: Merger
Berdasarkan Perjanjian Penggabungan Usaha
(Catatan 1), beberapa perusahaan yang seluruh
sahamnya dimiliki oleh ISM yaitu, CKA, GPN, ISP
dan IMM (secara bersama-sama disebut sebagai
“Perusahaan
yang
Menggabungkan
Diri”)
melakukan penggabungan usaha ke dalam
Perusahaan dengan persyaratan dan kondisi,
antara lain:
Under the Merger Agreement (Note 1), several
wholly owned entities of ISM namely, CKA, GPN,
ISP and IMM (collectively referred to as the
“Merged Entities”) were merged into the Company
under the following terms and conditions, among
others:
-
Secara
hukum,
Perusahaan
menjadi
perusahaan hasil penggabungan usaha
(surviving entity) dan akan melanjutkan
kegiatan usahanya dan kegiatan usaha
Perusahaan yang Menggabungkan Diri.
-
The Company legally became the surviving
entity and continued its business and the
businesses of the Merged Entities.
-
Perusahaan yang Menggabungkan Diri bubar
demi hukum tanpa perlu melakukan proses
likuidasi.
-
The Merged Entities were legally dissolved
without the need to undergo the regular
liquidation process.
-
Semua
aset,
liabilitas
dan
kegiatan
usaha Perusahaan yang Menggabungkan Diri
dialihkan
kepada
dan
menjadi
milik
Perusahaan.
-
All assets, liabilities and businesses of the
Merged Entities were transferred to and
became owned by the Company.
-
Seluruh karyawan tetap dari Perusahaan yang
Menggabungkan Diri dialihkan dan menjadi
karyawan tetap Perusahaan.
-
All permanent employees of the Merged
Entities were transferred to and became
permanent employees of the Company.
-
Transaksi penggabungan usaha dilakukan
dengan menggunakan metode penyatuan
kepentingan (pooling-of-interests).
-
The merger transaction was accounted for
using the pooling-of-interests method.
-
Tanggal efektif penggabungan usaha tersebut
adalah 31 Desember 2009 pukul 24.00 WIB.
-
The effective date of the merger was on
December 31, 2009 at 24.00 WIB.
ISM sebagai pemegang saham Perusahaan yang
Menggabungkan Diri dan Perusahaan telah
menyetujui rancangan penggabungan usaha terkait
pada tanggal 23 Desember 2009.
ISM being the shareholder of the Merged Entities
and the Company approved the related merger
proposal on December 23, 2009.
Transaksi penggabungan usaha tersebut dilakukan
dengan metode penyatuan kepentingan (poolingof-interests) dengan menggunakan nilai buku.
Seluruh syarat yang diperlukan untuk berlakunya
penggabungan usaha tersebut telah dipenuhi pada
tanggal 31 Desember 2009 kecuali persetujuan
dari kantor pajak terkait penggunaan nilai buku.
Penggunaan nilai buku selanjutnya telah disetujui
oleh Kantor Pajak melalui Surat Keputusan Pajak
No. KEP-1702/WPJ.04/2010 pada tanggal 23 April
2010.
The merger transaction was accounted for under
the pooling-of-interests method using book value.
All of the required merger terms was fulfilled as of
December 31, 2009 except for the related tax
approval. The use of book value was subsequently
approved by the Tax Office through its Decision
Letter No. KEP-1702//WPJ.04/2010 dated April 23,
2010.
61
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
4. RESTRUCTURING TRANSACTIONS (continued)
TRANSAKSI RESTRUKTURISASI (lanjutan)
Tahap II: Penggabungan Usaha (lanjutan)
Stage II: Merger (continued)
Sejak tanggal 1 Januari 2010, seluruh aset dan
liabilitas, usaha dan transaksi, hak dan kewajiban,
dan karyawan yang masih terdaftar sebagai
karyawan tetap Perusahaan yang Menggabungkan
Diri beralih kepada dan dilanjutkan oleh
Perusahaan.
Starting January 1, 2010, all of the assets and
liabilities, business and transactions, rights and
obligations, and employees still registered as
permanent employees of the Merged Entities were
transferred to and were continued by the
Company.
Transaksi penggabungan usaha di atas merupakan
transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali
dan dicatat sesuai dengan PSAK No. 38.
The above merger transaction is considered a
restructuring transaction of entities under common
control and accounted for in accordance with
PSAK No. 38.
Dalam PSAK No. 38, transaksi Penggabungan
Usaha yang mulai efektif pada tanggal
31 Desember 2009 disajikan seolah-olah telah
terjadi pada tanggal 30 September 2009, yang
merupakan tanggal persetujuan oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia atas pendirian
Perusahaan. Oleh karena itu, rincian aset neto
Perusahaan yang Menggabungkan Diri pada
tanggal 30 September 2009 yang digabungkan ke
dalam Perusahaan adalah sebagai berikut:
Under PSAK No. 38, the merger transaction which
took effect on December 31, 2009 is presented as
if it has occurred on September 30, 2009, the date
when the Company’s establishment was approved
by the Ministry of Laws and Human Rights.
Accordingly, the details of the net assets of the
Merged Entities as of September 30, 2009 that are
merged into the Company are as follows:
Total Aset
Total Liabilitas
1.474.643
698.495
Total Assets
Total Liabilities
776.148
Net Assets of Merged Entities
Difference in value of
restructuring transactions among
entities under common control
carried forward to the Company
Aset neto Perusahaan yang
Menggabungkan Diri
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
antara entitas sepengendali
yang dipindahkan ke Perusahaan
Saldo laba Perusahaan yang
Menggabungkan Diri
4.260
(572.408)
Saham Perusahaan yang
Diterbitkan kepada ISM
208.000
Retained earnings of Merged Entities
Company’s Shares Issued to ISM
As the surviving entity in the merger transaction,
the Company issued new shares totaling
208,000,000 shares or equivalent to Rp208,000 to
ISM, the sole shareholder of the Merged Entities.
Consequently, the Company’s total issued and
fully paid shares increased to 466,476,178 shares.
Sebagai perusahaan hasil penggabungan usaha
(surviving entity), Perusahaan mengeluarkan
saham baru sebanyak 208.000.000 saham atau
sama dengan Rp208.000 kepada ISM, yang
merupakan
pemegang
saham
tunggal
di
Perusahaan yang Menggabungkan Diri. Sehingga
jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
Perusahaan meningkat menjadi 466.476.178
saham.
62
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
4. RESTRUCTURING TRANSACTIONS (continued)
TRANSAKSI RESTRUKTURISASI (lanjutan)
Tahap III: Pengalihan Saham
Stage III: Share Transfers
Tahap III transaksi restrukturisasi diselesaikan
pada tahun 2010 pada saat ISM dan entitas anak
tertentu yang dimiliki sepenuhnya oleh ISM
mengalihkan kepada Perusahaan seluruh saham
dan piutang yang dimilikinya atas entitas berikut ini:
The Stage III of the restructuring transactions was
completed in 2010 when ISM and a wholly-owned
subsidiary of ISM transferred to the Company all of
their shares and receivables in the following
entities:
a.
a.
b.
c.
d.
e.
100% saham IFI, termasuk utang pemegang
saham sebesar US$2.500.000
60% saham SRC
50% saham NICI
100% saham Drayton, termasuk obligasi
konversi sebesar Rp1.091.329
51% saham IFL
b.
c.
d.
e.
The details of the transfers are as follows:
Rincian pengambilalihan adalah sebagai berikut:
i.
i. Pada tanggal 6 Januari 2010, Perusahaan
mengambil alih dari ISM 3.494.000 saham
yang
merupakan
100%
dari
modal
ditempatkan IFI (termasuk piutang ISM
sebesar US$2.500.000) dan 25.000 saham
yang merupakan 50% dari modal ditempatkan
NICI, serta dari entitas anak tertentu yang
dimiliki sepenuhnya oleh ISM 1.200.000
saham yang merupakan 60% dari modal
ditempatkan SRC, dengan jumlah keseluruhan
sebesar Rp168.350 dan US$2.500.000.
Dengan demikian, IFI, SRC dan NICI
(“Perusahaan Target 1”) menjadi entitas
anak/entitas asosiasi dari Perusahaan, di
mana Perusahaan memiliki kendali/pengaruh
yang signifikan dalam perusahaan tersebut.
On January 6, 2010, the Company acquired
from ISM its 3,494,000 shares in IFI
representing
100%
equity
ownership
(including ISM’s receivables amounting to
US$2,500,000) and 25,000 shares in NICI
representing 50% equity ownership, as well as
from a wholly-owned subsidiary of ISM its
1,200,000 shares in SRC representing 60%
equity ownership, for aggregate amounts of
Rp168,350 and US$2,500,000. Accordingly,
IFI, SRC and NICI (“Target Companies 1”)
became subsidiaries/associated companies of
the Company, in which the Company
effectively
exercised
control/significant
influence in these entities.
In acquiring the Target Companies 1, ISM and
the Company signed a loan agreement in
which the Company was granted loans of
Rp34,800 and US$16,829,400.
Dalam mengambil alih Perusahaan Target 1,
ISM
dan
Perusahaan menandatangani
perjanjian pinjaman di mana Perusahaan
memperoleh pinjaman sebesar Rp34.800 dan
US$16.829.400.
ii.
100% IFI shares, including shareholder loan
amounting to US$2,500,000
60% SRC shares
50% NICI shares
100% Drayton shares, including convertible
bonds amounting to Rp1,091,329
51% IFL shares
ii.
Pada tanggal 17 Maret 2010, Perusahaan
mengambil alih dari ISM 320.000.001 saham
yang
merupakan
100%
dari
modal
ditempatkan Drayton (termasuk obligasi
konversi
sebesar
Rp1.091.329)
dan
29.155.680 saham yang merupakan 51% dari
modal ditempatkan IFL dengan jumlah
keseluruhan sebesar Rp3.931.720. Dengan
demikian, Drayton dan IFL (“Perusahaan
Target 2”) menjadi entitas anak Perusahaan,
di mana Perusahaan memiliki kendali atas
perusahaan tersebut.
63
On March 17, 2010, the Company acquired
from ISM its 320,000,001 shares in Drayton
representing
100%
equity
ownership
(including convertible bonds amounting to
Rp1,091,329) and 29,155,680 shares in IFL
representing 51% equity ownership for an
aggregate
amount
of
Rp3,931,720.
Accordingly, Drayton and IFL (“Target
Companies 2”) became subsidiaries of the
Company, in which the Company effectively
exercised control in these entities.
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
4.
TRANSAKSI RESTRUKTURISASI (lanjutan)
RESTRUCTURING TRANSACTIONS (continued)
Stage III: Share Transfers (continued)
Tahap III: Pengalihan Saham (lanjutan)
Dalam mengambil alih Perusahaan Target 2,
ISM
dan
Perusahaan menandatangani
perjanjian pinjaman di mana Perusahaan
memperoleh pinjaman sebesar Rp3.931.720.
In acquiring the Target Companies 2, ISM and
the Company signed a loan agreement in
which the Company was granted loan of
Rp3,931,720.
Saldo utang dari ISM yang diperoleh untuk
membiayai akuisisi Perusahaan Target 1 dan 2
telah dilunasi dengan pendapatan dari penawaran
umum perdana saham.
The outstanding balance of the loans from ISM
obtained to finance the acquisition of the Target
Companies 1 and 2 was fully paid by the proceeds
from initial public offering.
Transaksi pengalihan saham di atas merupakan
transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali
dan dicatat sesuai dengan PSAK No. 38.
The above share transfers are considered
restructuring transactions of entities under
common control and accounted for in accordance
with PSAK No. 38.
Dalam PSAK No. 38, transaksi restrukturisasi
tersebut disajikan seolah-olah telah terjadi pada
tanggal 1 Januari 2010.
Under PSAK No. 38, these restructuring
transactions are presented as if they have
occurred on January 1, 2010.
“Penyesuaian Proforma” pada laporan laba rugi
komprehensif
konsolidasian
adalah
bagian
Perusahaan atas laba/rugi neto dari Perusahaan
Target 1 dan 2 sebelum tanggal pengalihan saham,
setelah penyesuaian goodwill dan eliminasi.
“Pro forma Adjustment” in the consolidated
statement of comprehensive income pertains to the
Company’s share in the net income/loss of the
Target Companies 1 and 2 prior to the actual date
of share transfers, net of goodwill adjustments and
eliminations.
Sebagai tambahan, dalam PSAK No. 38,
perbedaan antara harga pengalihan dan nilai
tercatat dari transaksi restrukturisasi antara entitas
sepengendali sebesar Rp11.832 dicatat sebagai
bagian dari akun
“Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi antara Entitas Sepengendali” pada
bagian
ekuitas
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian.
In addition, under PSAK No. 38, the difference
between the transfer price and the carrying amount
of the restructuring transactions under common
control amounting to Rp11,832 was recorded as
part of the account “Difference in Value of
Restructuring Transactions among Entities under
Common Control” under the equity section of the
consolidated statement of financial position.
64
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
5.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS
5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
Cash and cash equivalents consist of:
Kas dan setara kas terdiri dari:
31 Desember 2011/
December 31, 2011
31 Desember 2010/
December 31, 2010
2.435
2.095
Kas
Kas di bank
Dalam Rupiah
PT Bank Mega Tbk (Mega)
PT Bank UOB Buana
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(CIMB Niaga)
Standard Chartered Bank
Indonesia (SCB)
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp10.000)
Dalam mata uang asing (Catatan 36)
BCA
Citibank, N.A., cabang Indonesia
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp10.000)
Total kas di bank
Setara kas - deposito berjangka
Dalam Rupiah
Mega
CIMB Niaga
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank ICBC Indonesia
Cash on hand
692.145
262.963
167.104
1.392.310
50.081
276.716
35.865
859.081
15.821
506.537
17.676
4.522
272.542
79.111
208.000
47.306
11.493
7.070
Cash in banks
In Rupiah
PT Bank Mega Tbk (Mega)
PT Bank UOB Buana
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(CIMB Niaga)
Standard Chartered Bank
Indonesia (SCB)
Others (each below
Rp10,000)
In Foreign currencies (Note 36)
BCA
Citibank, N.A., Indonesia branch
Others (each below
Rp10,000)
1.554.720
3.351.623
Total cash in banks
1.500.000
500.000
300.000
250.000
43.000
-
200.000
100.000
12.777
5.377
-
5.000
712
592
Cash equivalents - time deposits
In Rupiah
Mega
CIMB Niaga
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
PT Bank Panin Indonesia Tbk
BCA
Others (each below
Rp10,000)
In foreign currencies (Note 36)
Others (each below
Rp10,000)
Total deposito berjangka
2.863.489
53.969
Total time deposits
Total
4.420.644
3.407.687
Total
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Panin Indonesia Tbk
BCA
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp10.000)
Dalam mata uang asing (Catatan 36)
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp10.000)
Tingkat suku bunga tahunan
berjangka adalah sebagai berikut:
Mata Uang
Rupiah
Dolar AS
dari
The annual interest rates of the time deposits are
as follows:
deposito
31 Desember 2011/
December 31, 2011
31 Desember 2010/
December 31, 2010
Currency Denomination
5,00% - 8,50%
0,20% - 4,50%
5,00% - 7,00%
0,20% - 4,50%
Rupiah
US Dollar
As of December 31, 2011 and 2010, there are no
balances of cash and cash equivalents with related
parties.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak
terdapat saldo kas dan setara kas dengan pihak
berelasi.
65
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
6.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
INVESTASI JANGKA PENDEK
6.
Short-term investments pertain to investments in
shares listed in the stock exchange, mainly shares
of PT Ultrajaya Milk Industry Tbk, which are
classified as available-for-sale.
Investasi jangka pendek terdiri dari investasi dalam
bentuk saham yang tercatat pada bursa efek
terutama saham PT Ultrajaya Milk Industry Tbk,
yang dikelompokkan sebagai tersedia untuk dijual.
7.
PIUTANG USAHA
7.
ACCOUNTS RECEIVABLE–TRADE
Accounts receivable - trade consist of:
Piutang usaha terdiri dari:
31 Desember 2011/
December 31, 2011
Pihak Ketiga
Dalam Rupiah
PT Alamjaya Wirasentosa
PT Intiboga Mandiri
PT Unilever Indonesia Tbk
PT Mahameru Mitra Makmur
PT Kembar Putra Makmur
PT Pusaka Jaya Makmur
PT Ultra Prima Abadi
PT Metraco
PT Indo Citra Niaga Jaya
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp10.000)
SHORT-TERM INVESTMENTS
31 Desember 2010/
December 31, 2010
Third Parties
In Rupiah
PT Alamjaya Wirasentosa
PT Intiboga Mandiri
PT Unilever Indonesia Tbk
PT Mahameru Mitra Makmur
PT Kembar Putra Makmur
PT Pusaka Jaya Makmur
PT Ultra Prima Abadi
PT Metraco
PT Indo Citra Niaga Jaya
Others (each below
Rp10,000)
48.634
39.567
33.663
30.287
18.833
16.079
14.484
10.055
7.430
30.458
34.510
21.868
24.185
13.157
14.940
6.359
6.157
10.711
228.072
201.086
105.020
17.606
11.062
10.337
3.389
71.105
9.083
3.328
139
10.744
44.540
33.935
In foreign currencies (Note 36)
Procter & Gamble
Super Value Store Pty Ltd.
UDI Marketing Sdn. Bhd.
Said Bawazir Trading Corp.
Oriental Merchant Pty Ltd.
Others (each below
Rp10,000)
Total - Pihak Ketiga
Penyisihan kerugian penurunan nilai
639.058
(867)
491.765
(3.721)
Total - Third Parties
Allowance for impairment losses
Pihak Ketiga - Neto
638.191
488.044
Third Parties - Net
Pihak Berelasi (Catatan 32)
Dalam Rupiah
Dalam mata uang asing (Catatan 36)
1.411.659
210.479
1.364.342
101.713
Related Parties (Note 32)
In Rupiah
In foreign currencies (Note 36)
Total - Pihak Berelasi
1.622.138
1.466.055
Total - Related Parties
Total
2.260.329
1.954.099
Total
Dalam mata uang asing (Catatan 36)
Procter & Gamble
Super Value Store Pty Ltd.
UDI Marketing Sdn. Bhd.
Said Bawazir Trading Corp.
Oriental Merchant Pty Ltd.
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp10.000)
The nature of relationships and transactions of the
Group with related parties are explained in Notes 2
and 32.
Sifat dari hubungan dan transaksi antara Kelompok
Usaha dengan pihak-pihak yang berelasi
dijelaskan pada Catatan 2 dan 32.
66
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
7.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
7.
The aging analysis of accounts receivable - trade is
as follows:
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai
berikut:
31 Desember 2011/
December 31, 2011
31 Desember 2010/
December 31, 2010
1.997.825
1.760.504
161.352
32.068
37.850
32.101
123.465
44.990
8.413
20.448
Total
Penyisihan kerugian penurunan nilai
2.261.196
(867)
1.957.820
(3.721)
Piutang Usaha - Neto
2.260.329
1.954.099
Umur Piutang Usaha
Lancar dan tidak mengalami
penurunan nilai
Telah jatuh tempo:
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
Lebih dari 90 hari
Analisis mutasi saldo penyisihan
penurunan nilai adalah sebagai berikut:
31 Desember 2011/
December 31, 2011
31 Desember 2010/
December 31, 2010
3.721
10.487
222
-
(3.076)
Saldo akhir tahun
Aging of Accounts Receivable-Trade
Neither past due nor impaired
Overdue:
1 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
More than 90 days
Total
Allowance for impairment losses
Accounts Receivable-Trade - Net
An analysis of the movements in the balance of
allowance for impairment losses is as follows:
kerugian
Saldo awal tahun
Penambahan/(pengurangan):
Penyisihan selama tahun berjalan
Pemulihan dan penghapusan selama
tahun berjalan
8.
ACCOUNTS RECEIVABLE - TRADE (continued)
(6.766)
867
Balance at beginning of year
Addition/(deduction):
Provisions during the year
Reversal and write off during the year
3.721
Balance at end of year
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan
kerugian penurunan nilai atas piutang usaha
tersebut
di
atas
cukup untuk
menutup
kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak
tertagihnya piutang.
Management is of the opinion that the above
allowance for impairment losses on accounts
receivable-trade is adequate to cover possible
losses from the non-collection of accounts.
Tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan.
Accounts receivable - trade are not pledged as
collateral.
PERSEDIAAN
8.
INVENTORIES
Inventories consist of:
Persediaan terdiri dari:
31 Desember 2011/
December 31, 2011
31 Desember 2010/
December 31, 2010
420.556
70.158
905.087
406.598
58.859
754.634
129.120
121.924
115.617
100.762
Total
Penyisihan penurunan nilai pasar dan
keusangan persediaan
1.646.845
1.436.470
Neto
1.629.883
Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan baku dan bahan kemasan
Bahan bakar, perlengkapan umum
suku cadang dan lainnya
Persediaan dalam perjalanan
(16.962)
67
(14.004)
1.422.466
Finished goods
Work in-process
Raw and packaging materials
Fuel, general supplies,
spare parts and others
Inventories in-transit
Total
Allowance for decline in market values and
obsolescence of inventories
Net
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
8.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
8.
An analysis of the movements in the balance of
allowance for decline in market values and
obsolescence of inventories is as follows:
Analisis perubahan saldo penyisihan penurunan
nilai pasar dan keusangan persediaan adalah
sebagai berikut:
Saldo awal tahun
Penambahan/(pengurangan):
Penyisihan selama tahun berjalan
Pemulihan dan penghapusan
selama tahun berjalan
Saldo akhir tahun
9.
INVENTORIES (continued)
31 Desember 2011/
December 31, 2011
31 Desember 2010/
December 31, 2010
14.004
14.391
37.724
14.429
(34.766)
(14.816)
16.962
14.004
Balance at beginning of year
Addition/(deduction):
Provisions during the year
Reversal and write-offs
during the year
Balance at end of year
Pemulihan penyisihan atas penurunan nilai pasar
persediaan tersebut di atas telah diakui karena
terjualnya barang jadi terkait kepada pihak ketiga
dengan harga di atas nilai perolehannya.
The above reversals of allowance for decline in
market values of inventories were recognized in
view of the sales of the related finished goods to
third parties at prices above their carrying values.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap harga
pasar dan kondisi fisik dari persediaan pada
tanggal pelaporan, manajemen berkeyakinan
bahwa penyisihan tersebut di atas cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian dari keusangan.
Based on a review of the market prices and
physical conditions of the inventories at the
reporting date, management believes that the
above allowance is adequate to cover any possible
losses from obsolescence.
Pada tanggal 31 Desember 2011, persediaan
dilindungi dengan asuransi terhadap risiko
kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket
polis dengan jumlah pertanggungan sebesar
Rp1.676.490 (2010: Rp1.331.393), yang menurut
pendapat manajemen cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang
dipertanggungkan (Catatan 32).
As of December 31, 2011, inventories are covered
by insurance against losses by fire and other risks
under a policy package with insurance coverage
totaling Rp1,676,490 (2010: Rp1,331,393), which,
in management’s opinion, is adequate to cover any
possible losses that may arise from the said
insured risks (Note 32).
UANG MUKA DAN JAMINAN
9.
ADVANCES AND DEPOSITS
Advances and deposits mainly represent advances
to suppliers and contractors and deposits for import
purchase of raw materials.
Uang muka dan jaminan terutama merupakan
uang muka pemasok dan kontraktor dan jaminan
atas pembelian bahan baku impor.
68
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
10. ASET TETAP
10. FIXED ASSETS
Fixed assets consist of:
Aset tetap terdiri dari:
31 Desember 2011/December 31, 2011
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Nilai Tercatat
Hak atas tanah, sarana dan
prasarana tanah
Bangunan, struktur dan
pengembangan bangunan
Mesin dan peralatan
Alat-alat transportasi
Perabotan dan peralatan kantor
Pengembangan gedung
yang disewa
Aset dalam penyelesaian
Total Nilai Tercatat
Akumulasi Penyusutan
dan Amortisasi
Hak atas tanah, sarana dan
prasarana tanah
Bangunan, struktur dan
pengembangan bangunan
Mesin dan peralatan
Alat-alat transportasi
Perabotan dan peralatan kantor
Pengembangan gedung
yang disewa
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
Saldo Akhir/
Ending Balance
314.950
26.434
-
24.258
365.642
909.159
2.837.599
118.912
227.196
12.882
140.756
7.342
35.131
418
11.133
6.448
8.386
26.123
107.740
530
5.457
947.746
3.074.962
120.336
259.398
3.056
70.656
293.133
43
-
4.481.528
515.678
26.428
179
(141.147)
23.140
3.192
222.642
4.993.918
Carrying Value
Landrights and land
improvements
Buildings, structures and
improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture, fixtures and office equipment
Leasehold
improvements
Constructions in-progress
Total Carrying Value
2.373
214
38
-
2.549
Accumulated Depreciation
and Amortization
Landrights and land
improvements
Buildings, structures and
improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture, fixtures and office equipment
Leasehold
improvements
Total Akumulasi Penyusutan
dan Amortisasi
2.176.940
252.574
25.632
-
2.403.882
Total Accumulated Depreciation
and Amortization
Nilai Buku Neto
2.304.588
2.590.036
Net Book Value
10.823
1.528
-
-
12.351
356.860
1.536.522
92.374
177.988
48.588
170.155
9.231
22.858
280
10.708
6.270
8.336
-
405.168
1.695.969
95.335
192.510
31 Desember 2010/December 31, 2010
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Nilai Tercatat
Hak atas tanah, sarana dan
prasarana tanah
Bangunan, struktur dan
pengembangan bangunan
Mesin dan peralatan
Alat-alat transportasi
Perabotan dan peralatan kantor
Pengembangan gedung
yang disewa
Aset dalam penyelesaian
Total Nilai Tercatat
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
Saldo Akhir/
Ending Balance
3.056
70.656
Carrying Value
Landrights and land
improvements
Buildings, structures and
improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture, fixtures and office equipment
Leasehold
improvements
Constructions in-progress
4.481.528
Total Carrying Value
300.431
6.242
-
8.277
314.950
823.976
2.607.299
115.267
207.816
44.274
53.893
9.200
19.736
5
15.321
7.655
4.825
40.914
191.728
2.100
4.469
909.159
2.837.599
118.912
227.196
3.025
91.766
15
227.815
1.421
16
(247.504)
4.149.580
361.175
29.227
-
8.517
2.306
-
311.893
1.387.818
92.482
166.302
44.972
161.245
7.704
16.314
5
12.541
7.644
4.796
2.127
246
-
-
2.373
Accumulated Depreciation
and Amortization
Landrights and land
improvements
Buildings, structures and
improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Furniture, fixtures and office equipment
Leasehold
improvements
Total Akumulasi Penyusutan
dan Amortisasi
1.969.139
232.787
24.986
-
2.176.940
Total Accumulated Depreciation
and Amortization
Nilai Buku Neto
2.180.441
2.304.588
Net Book Value
Akumulasi Penyusutan
dan Amortisasi
Hak atas tanah, sarana dan
prasarana tanah
Bangunan, struktur dan
pengembangan bangunan
Mesin dan peralatan
Alat-alat transportasi
Perabotan dan peralatan kantor
Pengembangan gedung
yang disewa
69
(168)
168
10.823
356.860
1.536.522
92.374
177.988
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
The analysis of the gain on sale of fixed assets is
as follows:
Analisis laba atas penjualan aset tetap adalah
sebagai berikut:
31 Desember 2011/
December 31, 2011
31 Desember 2010/
December 31, 2010
Penerimaan dari penjualan
Nilai buku neto dari aset tetap yang dijual
3.980
572
5.642
2.376
Proceeds from sales
Net book value of fixed assets sold
Laba atas pelepasan aset tetap
3.408
3.266
Gain on disposal of fixed assets
Constructions in-progress consist of:
Aset dalam penyelesaian terdiri dari:
31 Desember 2011/December 31, 2011
Perkiraan %
Penyelesaian/
Estimated %
of Completion
Jumlah
Tercatat/
Carrying
Amount
Tahun
Perkiraan Penyelesaian/
Estimated Year of
Completion
Sarana dan prasarana tanah
Bangunan, struktur dan
pengembangan bangunan
Mesin dan peralatan
24% - 99%
9.204
2012
12% - 95%
1% - 95%
113.572
98.885
2012
2012
Perabotan dan peralatan kantor
25% - 95%
981
2012
Total
222.642
Land improvements
Buildings, structures and
improvements
Machinery and equipment
Furniture, fixtures and office
equipment
Total
31 Desember 2010/December 31, 2010
Perkiraan %
Penyelesaian/
Estimated %
of Completion
Sarana dan prasarana tanah
Bangunan, struktur dan
pengembangan bangunan
Mesin dan peralatan
Perabotan dan peralatan kantor
Alat - alat transportasi
Jumlah
Tercatat/
Carrying
Amount
Tahun
Perkiraan Penyelesaian/
Estimated Year of
Completion
29%-95%
1.131
2011
49%-99%
25%-99%
15.397
52.733
2011
2011
26-95%
99%
865
530
2011
2011
Total
70.656
Land improvements
Buildings, structures and
improvements
Machinery and equipment
Furniture, fixtures and office
equipment
Transportation equipment
Total
The fixed assets include certain machineries
acquired by IDLK under long-term installment
payables (Note 17). The carrying amount of
such machineries amounted to Rp58,727 as of
December 31, 2011 (2010: Rp23,848).
Aset tetap termasuk mesin-mesin tertentu yang
diperoleh oleh IDLK melalui angsuran utang jangka
panjang (Catatan 17). Nilai tercatat mesin-mesin
tersebut adalah sejumlah Rp58.727 pada tanggal
31 Desember 2011 (2010: Rp23.848).
70
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Selama tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2011, jumlah beban pinjaman yang
dikapitalisasi oleh Entitas Anak tertentu ke aset
tetap sebesar Rp1.232 berdasarkan identifikasi
khusus dari masing-masing pinjaman terkait dan
tingkat kapitalisasi sekitar 87,67%.
During the year ended December 31, 2011,
the total borrowing costs capitalized by certain
Subsidiaries to fixed assets amounted to Rp1,232
based on the specific identification of the related
borrowings and using capitalization rates around
87.67%.
Penyusutan dan amortisasi dibebankan pada
operasi sebagai bagian dari:
Depreciation and amortization expenses were
charged to operations as part of:
2011
2010
Beban pokok penjualan
Beban penjualan dan distribusi
Beban umum dan administrasi
225.265
9.329
17.980
207.531
9.319
15.937
Cost of goods sold
Selling and distribution expenses
General and administrative expenses
Jumlah
252.574
232.787
Total
Jenis kepemilikan hak atas tanah Kelompok Usaha
seluruhnya berupa Hak Guna Bangunan (”HGB”).
Hak atas tanah tersebut akan berakhir pada
berbagai tanggal antara tahun 2013 sampai tahun
2069. Manajemen berpendapat bahwa hak atas
tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang
pada saat jatuh tempo.
The Group’s titles of ownership on its landrights are
all in the form of Landrights for Building Use
(“HGB”). These landrights have remaining terms
expiring at various dates from 2013 to 2069.
Management is of the opinion that the terms of
these landrights can be renewed/extended upon
their expiration.
Pada tanggal 31 Desember 2011, aset tetap
dilindungi dengan asuransi terhadap risiko
kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket
polis dengan jumlah pertanggungan sebesar
Rp6.641.666 (2010: Rp6.382.932), yang menurut
pendapat manajemen cukup untuk menutup
kemungkinan
kerugian
dari
risiko
yang
dipertanggungkan (Catatan 32).
As of December 31, 2011, the fixed assets are
covered by insurance against losses by fire and
other risks under a policy package with insurance
coverage
totaling
Rp6,641,666
(2010:
Rp6,382,932), which, in management’s opinion, is
adequate to cover possible losses that may arise
from the said insured risks (Note 32).
Aset yang tidak digunakan dalam operasi
dengan nilai tercatat sebesar Rp40.537 pada
tanggal 31 Desember 2011 (2010: Rp62.445)
disajikan sebagai “Aset Tidak Lancar Lainnya”
pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Assets not used in operations with carrying amount
of Rp40,537 as of December 31, 2011 (2010:
Rp62,445) are presented as “Other Non-current
Assets” account in the consolidated statement of
financial position.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat
semua aset tetap dapat terealisasi seluruhnya dan
oleh karena itu, tidak diperlukan adanya penyisihan
penurunan nilai aset tetap tersebut.
Management is at the opinion that the carrying
value of all assets are fully recoverable, and hence,
no write down for impairment in assets value are
necessary.
71
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
11. GOODWILL DAN ASET TIDAK BERWUJUD
11. GOODWILL AND INTANGIBLE ASSET
Analisis mutasi saldo goodwill adalah sebagai
berikut:
Biaya
Perolehan/
Cost
An analysis of goodwill movements is as follows:
Akumulasi
Amortisasi/
Accumulated
Amortization
Nilai Buku
Neto/Net
Book Value
Saldo 31 Desember 2011
1.424.030
-
1.424.030
Saldo 1 Januari 2010
Amortisasi tahun berjalan
1.634.260
-
(130.096)
(80.134)
1.504.164
(80.134)
Saldo 31 Desember 2010
1.634.260
(210.230)
1.424.030
Balance, December 31, 2011
Balance, January 1, 2010
Amortization during the year
Balance, December 31, 2010
Seperti diungkapkan pada Catatan 2, sesuai dengan
ketentuan transisi dari PSAK No. 48 (Revisi 2009)
yang diterapkan Kelompok Usaha mulai dari tanggal
1 Januari 2011, Kelompok Usaha melakukan
pengujian penurunan nilai pada tanggal tersebut
atas goodwill yang tercatat pada laporan posisi
keuangan konsolidasian.
As disclosed in Note 2, in accordance with the
transitional provision of PSAK No. 48 (Revised
2009), which was adopted starting January 1,
2011, the Group performed impairment tests on its
goodwill reported in the consolidated statements of
financial position on that date.
Goodwill tersebut dialokasikan ke IDLK sebagai
UPK untuk pengujian penurunan nilai pada tanggaltanggal 1 Januari dan 31 Desember 2011.
Such goodwill was allocated to IDLK as CGU for
impairment testing at January 1 and December 31,
2011.
Tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui pada
tanggal-tanggal tersebut, karena jumlah terpulihkan
dari goodwill yang disebutkan di atas lebih tinggi dari
masing-masing nilai tercatatnya. Ringkasan dari
pengujian penurunan nilai goodwill di atas
diungkapkan pada paragraf-paragraf berikut.
There was no impairment loss recognized at those
dates as the recoverable amounts of the goodwill
stated above were in excess of their respective
carrying values. The summary of impairment
testing on the above-mentioned goodwill is
disclosed in the succeeding paragraphs.
Untuk tujuan pengujian penurunan nilai tersebut,
jumlah terpulihkan goodwill yang dialokasikan
ditentukan berdasarkan “nilai pakai” (value in use)
dengan menggunakan metode arus kas yang
didiskontokan. Berikut adalah ringkasan dari asumsi
utama yang digunakan:
For impairment testing purposes, the recoverable
amounts of the goodwill allocated was determined
based on “value in use” using discounted cash flow
method. Following is a summary of key
assumptions used:
Tingkat diskonto
Tingkat pertumbuhan
31 Desember 2011/
December 31, 2011
1 Januari 2011/
January 1, 2011
10,89%
4,00%
11,89%
5,00%
72
Discount rate
Terminal growth rate
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
11. GOODWILL DAN ASET TIDAK BERWUJUD
(lanjutan)
11. GOODWILL
(continued)
AND
INTANGIBLE
ASSET
Arus kas setelah periode yang dicakup dalam
proyeksi diekstrapolasi menggunakan estimasi
tingkat pertumbuhan tersebut di atas. Tingkat
diskonto yang diterapkan pada proyeksi arus kas
dihasilkan dari rata-rata tertimbang biaya modal dari
masing-masing UPK. Tingkat pertumbuhan yang
digunakan
tidak
melebihi
tingkat
rata-rata
pertumbuhan jangka panjang pada industri di negara
tempat entitas beroperasi.
The cash flows beyond the projected periods are
extrapolated using the estimated terminal growth
rate indicated above. The discount rate applied to
the cash flow projections is derived from the
weighted average cost of capital of the CGU. The
terminal growth rate used does not exceed the
long-term average growth rate of the industry in
country
where
the
entities
operate.
Perubahan terhadap asumsi yang digunakan oleh
manajemen dalam menentukan jumlah terpulihkan,
khususnya
tingkat
diskonto
dan
tingkat
pertumbuhan, dapat berdampak signifikan pada
hasil pengujian. Manajemen berkeyakinan bahwa
tidak terdapat alasan yang memungkinkan asumsi
utama diatas untuk berubah sehingga menyebabkan
nilai tercatat goodwill menjadi lebih tinggi dari nilai
terpulihkannya secara material.
Changes to the assumptions used by the
management to determine the recoverable value,
in particular the discount and terminal growth rates,
can have significant impact on the results of the
assessment. Management is of the opinion that
there was no reasonably possible change in any of
the key assumptions stated above that would
cause the carrying amount of goodwill to materially
exceed its respective recoverable value.
Analisis mutasi saldo aset tidak berwujud adalah
sebagai berikut:
An analysis of intangible asset movements is as
follows:
Saldo Awal/
Beginning Balance
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Saldo Akhir/
Ending Balance
31 Desember 2011
December 31, 2011
Nilai Tercatat
Akumulasi Amortisasi
2.664.767
333.096
Nilai Buku Neto
2.331.671
133.238
-
2.664.767
466.334
Carrying Value
Accumulated Amortization
2.198.433
Net Book Value
31 Desember 2010
December 31, 2010
Nilai Tercatat
Akumulasi Amortisasi
2.664.767
199.857
Nilai Buku Neto
2.464.910
133.239
-
2.664.767
333.096
Carrying Value
Accumulated Amortization
2.331.671
Net Book Value
The intangible asset consists of the brand names of
the products produced by IDLK, which arose in
connection with the acquisition of Drayton. The
brand names are Indomilk, Cap Enaak, Tiga Sapi,
Crima, Kremer and Indoeskrim.
Aset tidak berwujud terdiri dari merek-merek
dagang atas produk yang diproduksi oleh IDLK,
yang timbul sehubungan dengan transaksi akuisisi
Drayton. Merek-merek tersebut di antaranya
adalah Indomilk, Cap Enaak, Tiga Sapi, Crima,
Kremer dan Indoeskrim.
73
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
12. UTANG BANK
CERUKAN
JANGKA
PENDEK
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
DAN
12. SHORT-TERM BANK LOANS AND OVERDRAFT
Short-term bank loans and overdraft consist of:
Utang bank jangka pendek dan cerukan terdiri dari:
31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/
December 31, 2011 December 31, 2010
Dalam Rupiah
Perusahaan
BCA
Pinjaman berjangka
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)
Modal kerja
Entitas Anak
BCA
Pinjaman berjangka
Cerukan
Total
225.000
225.000
70.000
70.000
80.000
42.851
110.362
In Rupiah
Company
BCA
Time loan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)
Working capital
Subsidiaries
BCA
Time Loan
Overdraft
417.851
405.362
Total
The details of the total facility and maturity of the
short-term bank loans and overdraft as of
December 31, 2011 are as follows:
Rincian total fasilitas dan jatuh tempo utang bank
jangka pendek dan cerukan pada tanggal 31
Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Total Fasilitas/
Total Facility
Perusahaan
BCA
Mandiri
Entitas Anak
BCA
Total
700.000
140.000
Juli 2012/July 2012
Juni 2012/June 2012
347.500
20.000
Juli 2012/July 2012
April 2012/April 2012
1.207.500
Rupiah
Dolar AS
Company
BCA
Mandiri
Subsidiaries
BCA
Total
The annual interest rates of the short-term bank
loans and overdraft are as follows:
Tingkat suku bunga tahunan pada utang bank
jangka pendek dan cerukan adalah sebagai
berikut:
Mata Uang
Jatuh tempo/
Maturity
31 Desember 2011/
December 31, 2011
31 Desember 2010/
December 31, 2010
Currency Denomination
8,50% - 9,71%
-
9,00% - 10,21%
3,25% - 3,66%
Rupiah
US Dollar
74
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
12. UTANG BANK JANGKA
CERUKAN (lanjutan)
PENDEK
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
DAN
12. SHORT-TERM BANK LOANS AND OVERDRAFT
(continued)
Perusahaan
Company
Berdasarkan perjanjian pinjaman dalam Akta
Notaris Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., No. 6
tanggal 1 Oktober 2009 antara Perusahaan, ISM
dan BCA, pinjaman berjangka dengan fasilitas
kredit maksimum sebesar Rp700.000 dan saldo
pinjaman sebesar Rp700.000 dialihkan oleh ISM
kepada Perusahaan sebagai bagian liabilitas yang
dialihkan dalam Tahap I transaksi restrukturisasi
(Catatan 4). Oleh karenanya, seluruh hak dan
liabilitas yang timbul dari pinjaman tersebut,
sekarang adalah antara Perusahaan dan BCA.
Pada bulan Maret dan Desember 2010,
Perusahaan melunasi sebagian pinjaman ini
sebesar Rp475.000, sehingga saldo pinjaman
terutang pada tanggal 31 Desember 2011 adalah
sebesar Rp225.000.
Saldo pinjaman modal kerja dari Mandiri
merupakan sebagian penarikan dari fasilitas
pinjaman dengan batas maksimum fasilitas
pinjaman sebesar Rp140.000 yang diperoleh oleh
Divisi Kemasan dan Divisi Penyedap Makanan.
Based on the loan agreement, as covered in
Notarial Deed No. 6 of Herdimansyah Chaidirsyah,
S.H., dated October 1, 2009,
among the
Company, ISM and BCA, the term loan with a
maximum credit facility of Rp700,000 and
outstanding balance of Rp700,000 was transferred
by ISM to the Company as part of the liabilities
transferred in the Stage I of the restructuring
transactions (Note 4). Accordingly, all rights and
obligations arising from the said loan are now
between the Company and BCA. In March and
December 2010, the Company made partial
settlement of this loan amounting to Rp475,000
which
the
outstanding
balance
as
of
December 31, 2011 amounting to Rp225,000.
Entitas Anak
Subsidiary
Pinjaman berjangka dari BCA pada tanggal
31 Desember 2011 merupakan penarikan oleh
IDLK dan SRC dengan batas maksimum pinjaman
masing-masing sebesar Rp165.000 dan Rp20.000.
The time loan from BCA as of December 31, 2011,
represents drawdowns made by IDLK and SRC
with maximum credit limit of Rp165,000 and
Rp20,000, respectively.
Pinjaman cerukan dari BCA pada tanggal
31 Desember 2011 merupakan penarikan oleh
IDLK dari fasilitas cerukannya dari bank tersebut
dengan batas maksimum pinjaman sebesar
Rp182.500.
The overdraft from BCA as of December 31, 2011,
represents drawdowns made by IDLK from its
overdraft facility with maximum credit limit of
Rp182,500.
Metode pembayaran utang bank jangka pendek
adalah pelunasan pada saat jatuh tempo tetapi
dapat diperpanjang dengan persetujuan bank.
The payment method of the short-term loans is
payment at maturity date but can be rolled over
subject to the approval of the banks.
Berdasarkan
persyaratan-persyaratan
dalam
perjanjian pinjaman, Perusahaan dan Entitas Anak
diharuskan untuk mempertahankan rasio-rasio
keuangan tertentu dan memperoleh persetujuan
tertulis sebelumnya dari bank kreditur sehubungan
dengan transaksi-transaksi yang mencakup jumlah
yang melebihi batas tertentu yang telah disetujui
oleh setiap bank kreditur, seperti, antara lain,
penggabungan usaha atau akuisisi, investasi
dalam saham, penjualan, penjaminan atau
pengalihan aset, pemberian pinjaman kepada
pihak ketiga, melakukan transaksi dengan syarat
dan kondisi yang tidak sama jika dilakukan dengan
pihak ketiga dan perubahan kepemilikan
mayoritas.
Under the terms of the loan agreements, the
Company and Subsidiaries are required to maintain
certain financial ratios and to obtain prior written
approval from the creditor banks with respect to
transactions involving amounts that exceed certain
thresholds agreed with each creditor bank, such
as, among others, mergers or acquisitions, equity
investments, sale, pledge or transfer of its assets,
granting of loans to third parties, engaging in nonarm’s-length transactions and change in majority
ownership.
The outstanding working capital loan from Mandiri
represents partial drawdown from the related loan
facility with a maximum credit limit of Rp140,000
obtained by the Packaging Division and Food
Seasoning Division.
75
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
12. UTANG BANK JANGKA
CERUKAN (lanjutan)
PENDEK
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
DAN
12. SHORT-TERM BANK LOANS AND OVERDRAFT
(continued)
Perusahaan dan Entitas Anak yang menjadi debitur
juga diharuskan untuk mempertahankan rasiorasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31
Desember 2011, Kelompok Usaha telah memenuhi
semua persyaratan pinjaman.
The Company and the debtor Subsidiaries are also
required to maintain certain agreed financial
ratios. As of December 31, 2011, the Group has
complied with all existing loan covenants.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan dan
Entitas Anak tertentu memiliki fasilitas kredit jangka
pendek (termasuk fasilitas Letter of Credit) yang
masih dapat digunakan sejumlah Rp811.649 dan
US$39.000.000.
As of December 31, 2011, the Company and
certain Subsidiaries have existing short-term credit
facilities (including Letter of Credit facilities) totaling
Rp811,649 and US$39,000,000, which are
available for use.
13. UTANG TRUST RECEIPTS
13. TRUST RECEIPTS PAYABLE
Utang trust receipts terdiri dari:
Trust receipts payable consist of:
31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/
December 31, 2011 December 31, 2010
Dalam mata uang asing (Catatan 36)
PT ANZ Panin Bank
US$18.185.462
pada tanggal 31 Desember 2011
(31 Desember 2010: US$6.974.580)
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd
US$5.054.925
pada tanggal 31 Desember 2011
SCB
US$3.576.348
pada tanggal 31 Desember 2010
Total
164.906
62.708
45.838
-
-
32.155
In foreign currency (Note 36)
PT ANZ Panin Bank
US$18,185,462
in December 31, 2011
(December 31, 2010: US$6,974,580)
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd
US5,054,925
in December 31, 2011
SCB
US3,576,348
in December 31, 2010
210.744
94.863
Total
Utang trust receipts dari bank-bank di atas
berkaitan dengan impor bahan baku yang
diterbitkan dan diberikan kepada Divisi Kemasan
Perusahaan dan IDLK oleh bank-bank di atas.
Utang trust receipts tersebut merupakan penarikan
dalam Rupiah dan Dolar AS atas fasilitas pinjaman
yang diperoleh sebagaimana dijelaskan di bawah.
The trust receipts payable to the above banks
relate to the importations of raw materials, which
were released and delivered to the Company’s
Packaging Division and IDLK in trust by the above
banks. The above trust receipts payable represent
outstanding drawdowns denominated in Rupiah
and US Dollar-denominated drawdowns from the
related credit facilities obtained as discussed
below.
Tingkat suku bunga tahunan pada utang trust
receipts adalah berkisar antara 1,60% - 2,75%
untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2011 (2010: 1,60% - 2,30%).
The annual interest rates of the trust receipts
payable ranged from 1.60% - 2.75% for the year
ended December 31, 2011 (2010: 1.60% - 2.30%).
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan dan
Entitas Anak tertentu memiliki fasilitas trust receipts
yang
masih
dapat
digunakan
sejumlah
US$56.759.613.
As of December 31, 2011, the Company and
certain Subsidiaries have trust receipts facilities
totaling US$56,759,613, which are available for
use.
Utang
trust
receipts
pada
tanggal
31 Desember 2011 akan jatuh tempo pada bulan
Januari 2012 sampai dengan April 2012.
The trust receipts payable as of December 31,
2011 are maturing between January 2012 and April
2012.
76
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
13. UTANG TRUST RECEIPTS (lanjutan)
13. TRUST RECEIPTS PAYABLE (continued)
As of the date of the completion of the consolidated
financial statements, all trust receipts payable that
have matured as mentioned in the preceding
paragraph have been settled.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan
keuangan konsolidasian, seluruh utang trust
receipts yang telah jatuh tempo seperti yang
disebutkan di paragraf sebelumnya telah
diselesaikan.
14. UTANG USAHA
14. ACCOUNTS PAYABLE - TRADE
Accounts payable - trade consist of:
Utang usaha terdiri dari:
31 Desember 2011/
December 31, 2011
Pihak Ketiga
Dalam Rupiah
PT Fajar Surya Wisesa Tbk
PT Supernova
PT Latinusa
PT Satyamitra Kemas Lestari
Lain-lain
(masing-masing di bawah Rp10.000)
31 Desember 2010/
December 31, 2010
100.407
14.356
12.263
11.086
66.753
11.414
11.398
9.214
390.309
384.069
Third Parties
In Rupiah
PT Fajar Surya Wisesa Tbk
PT Supernova
PT Latinusa
PT Satyamitra Kemas Lestari
Others
(each below Rp10,000)
Dalam mata uang asing (Catatan 36)
Amberston Pte., Ltd.
PT Permata Dunia Sukses Utama
PT Sugar Labinta
PT Duta Sugar International
PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk
PT Tetra Pak Indonesia
PT Jawamanis Rafinasi
PT Sentra Usahatama Jaya
E.L. DuPont De Nemours & Co.
PT United Can Co., Ltd.
PT Inamulti Intipack
Du Pont Kabushiki Kaisha
Lain-lain
(masing-masing di bawah Rp10.000)
158.634
25.441
21.390
18.637
15.388
14.440
12.550
11.964
10.719
8.753
6.661
780
24.382
23.529
21.619
21.413
1.979
20.618
1.079
19.087
20.550
10.551
132.913
159.727
In foreign currencies (Note 36)
Amberston Pte., Ltd.
PT Permata Dunia Sukses Utama
PT Sugar Labinta
PT Duta Sugar International
PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk
PT Tetra Pak Indonesia
PT Jawamanis Rafinasi
PT Sentra Usahatama Jaya
E.L. DuPont De Nemours & Co.
PT United Can Co., Ltd.
PT Inamulti Intipack
Du Pont Kabushiki Kaisha
Others
(each below Rp10,000)
Total - Pihak Ketiga
966.691
807.382
Total - Third Parties
Pihak berelasi (Catatan 32)
Dalam Rupiah
307.376
326.670
Related Parties (Note 32)
In Rupiah
1.274.067
1.134.052
Total
Total
The aging analysis of accounts payable - trade is
as follows:
Analisis umur utang usaha adalah sebagai berikut:
31 Desember 2011/
December 31, 2011
31 Desember 2010/
December 31, 2010
Aging of Accounts
Payable-Trade
Lancar
Telah jatuh tempo
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
Lebih dari 90 hari
1.154.782
1.000.542
114.674
1.036
45
3.530
112.758
11.456
561
8.735
Current
Overdue
1 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
More than 90 days
Utang Usaha - Neto
1.274.067
1.134.052
Accounts Payable-Trade - Net
Umur Utang Usaha
The nature of relationships and transactions of the
Group with related parties are explained in Notes 2
and 32.
Sifat dari hubungan dan transaksi antara Kelompok
Usaha dengan pihak-pihak berelasi dijelaskan
pada Catatan 2 dan 32.
77
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
15. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR DAN UTANG
BUKAN USAHA
15. ACCRUED
EXPENSES
PAYABLE NON-TRADE
AND
ACCOUNTS
Accrued expenses consist of:
Beban masih harus dibayar terdiri dari:
31 Desember 2011/
December 31, 2011
31 Desember 2010/
December 31, 2010
Iklan dan promosi
Beban penjualan
Gaji, upah dan bonus
Utilitas
Lain-lain
(masing-masing di bawah Rp10.000)
367.060
181.372
76.119
28.472
374.956
123.035
66.276
22.695
45.024
34.870
Advertising and promotions
Marketing overhead
Salaries, wages and bonus
Utilities
Others
(each below Rp10,000)
Total
698.047
621.832
Total
Accounts payable non-trade as of December 31,
2011 amounting to Rp155,321 (2010: Rp176,341)
mainly represents freight cost, distribution cost and
logistic.
Utang bukan usaha pada tanggal 31 Desember
2011 sebesar Rp155.321 (2010: Rp176.341)
terutama merupakan biaya angkut, biaya distribusi
dan logistik.
16. PERPAJAKAN
a.
16. TAXATION
Pajak dibayar dimuka
a. Prepaid taxes
Prepaid taxes consist of:
Pajak dibayar dimuka terdiri dari:
b.
31 Desember 2011/
December 31, 2011
31 Desember 2010/
December 31, 2010
Pajak pertambahan nilai - neto
Lainnya
177
33
3
25
Value-added tax - net
Others
Total
210
28
Total
Utang pajak
b. Taxes payable
Taxes payable consist of:
Utang pajak terdiri dari:
c.
31 Desember 2011/
December 31, 2011
31 Desember 2010/
December 31, 2010
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25/29
Pajak pertambahan nilai - neto
Lainnya
5.545
9.879
180.994
29.832
1
4.539
2.102
219.414
31.355
1
Income taxes
Article 21
Article 23
Article 25/29
Value-added tax - net
Others
Total
226.251
257.411
Total
Manfaat/(beban) pajak penghasilan
c. Income tax benefit/(expense)
The reconciliation between income before
income tax benefit/(expense), as shown in the
consolidated statements of comprehensive
income and estimated taxable income of the
Company is as follows:
Rekonsiliasi
antara
laba
sebelum
manfaat/(beban)
pajak
penghasilan,
sebagaimana tercantum pada laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian dan taksiran
laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai
berikut:
78
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
c.
Manfaat/(beban)
(lanjutan)
16. TAXATION (continued)
pajak
penghasilan
c. Income tax benefit/(expense) (continued)
2011
Laba sebelum manfaat/(beban) pajak
penghasilan berdasarkan laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian
Dikurangi laba Entitas Anak
sebelum manfaat/(beban) pajak
penghasilan
Eliminasi
Laba Perusahaan sebelum manfaat/
(beban) pajak penghasilan
Ditambah/(dikurangi):
Beda temporer (terutama terdiri
dari perbedaan penyusutan
antara perpajakan dan
komersial serta penyisihan
untuk liabilitas imbalan
kerja karyawan)
Beda tetap (terutama terdiri dari
beban kesejahteraan
karyawan, representasi,
sumbangan dan beban bunga)
Pendapatan yang telah dikenakan
pajak penghasilan yang
bersifat final
Taksiran Laba Kena Pajak
- Perusahaan
2010
2.744.910
(188.338)
97.085
2.653.657
2.519.142
(333.791)
46.141
2.231.492
Income before income tax benefit/
(expense) per consolidated
statements of comprehensive income
Less income of Subsidiaries
before income tax
benefit /(expense)
Elimination
Income before income tax benefit/
(expense) attributable to the Company
Add/(deduct):
109.810
105.472
53.717
99.026
(228.214)
(52.096)
2.588.970
2.383.894
Temporary differences (mainly
consisting of the excess of tax
over book depreciation and
provision for liabilities
for employee benefits)
Permanent differences (mainly
consisting of employee benefits,
representations, donations and
interest expense)
Income already subjected to final tax
Estimated Taxable Income
- Company
Jumlah penghasilan kena pajak yang akan
dilaporkan
Perusahaan
dalam
Surat
Pemberitahuan Tahunan pajak penghasilan
badan tahun 2011 didasarkan pada jumlah
yang disajikan di atas. Untuk tahun 2010,
Perusahaan telah melaporkan penghasilan
kena pajak sesuai dengan jumlah tersebut di
atas.
The amount of taxable income that will be
reported by the Company in its 2011 annual
corporate income tax return will be based on
the related amount as shown above. For 2010,
the Company has reported its taxable income
as stated above.
Beban pajak penghasilan tahun berjalan dan
perhitungan taksiran utang pajak penghasilan
badan adalah sebagai berikut:
The current income tax expense and
computation of estimated corporate income tax
payable are as follows:
2011
2010
Beban pajak penghasilan tahun berjalan
Perusahaan
Entitas Anak
647.243
89.044
595.974
138.038
Income tax expense current
Company
Subsidiaries
Total
736.287
734.012
Total
Dikurangi:
Pajak penghasilan dibayar di muka
Perusahaan
Entitas Anak
520.005
140.571
421.173
106.348
Less:
Prepayments of income tax
Company
Subsidiaries
Total
660.576
527.521
Total
79
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
c.
Manfaat/(beban)
(lanjutan)
16. TAXATION (continued)
pajak
penghasilan
c. Income tax benefit/(expense) (continued)
2011
2010
Taksiran Utang Pajak
Penghasilan Badan
Perusahaan
Entitas Anak
127.238
263
174.801
38.010
Estimated Corporate Income
Tax Payable
Company
Subsidiaries
Total
127.501
212.811
Total
Taksiran Restitusi Pajak
Penghasilan - Tahun Berjalan
Perusahaan
Entitas Anak
51.790
6.320
Estimated Claims for Income
Tax Refund - Current
Company
Subsidiaries
Total
51.790
6.320
Total
Restitusi pajak penghasilan, terutama dari
pajak penghasilan badan, sejumlah Rp51.790
(2010 : Rp6.320) pada tanggal 31 Desember
2011 disajikan sebagai bagian dari akun “Aset
Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi
keuangan konsolidasian tahun 2011.
Claims for tax refund, mainly for corporate
income tax, totaling Rp51,790 (2010: Rp6,320)
as of December 31, 2011 is presented as part
of “Other Non-current Assets” account in the
2011 consolidated statement of financial
position.
Kelompok Usaha menerima berbagai Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
terkait penambahan liabilitas pajak dan
beberapa Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
(SKPLB) terkait dengan restitusi pajak di 2011.
In 2011, the Group received various tax
underpayment assessment letters (SKPKB)
regarding additional tax liabilities as well as
several tax assessment letters (SKPLB)
regarding its tax overpayment claims.
Pada bulan September 2009, IMM (sekarang
merupakan salah satu divisi dari Perusahaan)
menerima surat ketetapan pajak dari kantor
pajak sehubungan dengan kurang bayar pajak
pertambahan nilai untuk periode pajak Oktober
sampai Desember 2005 termasuk denda dan
bunga sebesar Rp16.192. Perusahaan telah
membayar kekurangan pajak tersebut tetapi
tidak setuju dengan hasil pemeriksaan
tersebut dan mengajukan keberatan atas surat
keputusan ke kantor pajak. Pada bulan
Oktober 2010, Kantor Pajak menolak sebagian
besar
keberatan
yang
diajukan
oleh
Perusahaan dan menyetujui untuk mengurangi
kurang bayar tersebut menjadi Rp15.413.
Setelah itu, Perusahaan mengajukan banding
ke pengadilan pajak, dan pada bulan
Desember
2011,
Pengadilan
Pajak
memutuskan bahwa sebesar Rp15,391 harus
dikembalikan kepada Perusahaan. Jumlah
tersebut dicatat sebagai bagian dari akun
“Piutang – Bukan Usaha - Pihak Ketiga” dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian.
In September 2009, IMM (now is one of the
Company’s division) received tax assessment
letter from the Tax Office pertaining to valueadded taxes underpayment for fiscal period
October to December 2005 including the
related penalty and interests totaling to
Rp16,192. The Company paid the said
underpayment but did not agree with the
assessment and contested the said tax
assessment to the Tax Office. In October 2010
the Tax Office rejected most of the amount
contested by the Company but agreed to
reduce the underpayment to Rp15,413.
Subsequently, the Company filed an appeal to
the Tax Court, and in December 2011, the Tax
Court ruled that Rp15,391 had to be refunded
to the Company. Such amount is presented as
part of “Accounts Receivable - Non-trade,
Third Parties” account in the consolidated
statements of financial position.
80
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
c.
Manfaat/(beban)
(lanjutan)
16. TAXATION (continued)
pajak
penghasilan
c. Income tax benefit/(expense) (continued)
Pada tahun 2010, IDLK menerima Surat
Ketetapan Pajak sehubungan dengan lebih
bayar pajak penghasilan badan tahun 2008
sebesar Rp16.309. IDLK mengkompensasikan
lebih bayar pajak tersebut pada PPN dan
pajak penghasilan pasal 25 untuk tahun fiskal
2010.
In 2010, IDLK received tax assessment
pertaining overpayment corporate income tax
for fiscal year 2008 amounting to Rp16,309.
IDLK compensated the tax overpayment to
VAT and income tax article 25 for fiscal year
2010.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan,
yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak
yang berlaku atas laba komersial sebelum
manfaat/(beban) pajak penghasilan dan beban
pajak penghasilan neto, seperti yang
tercantum
dalam
laporan
laba
rugi
komprehensif konsolidasian adalah sebagai
berikut:
The reconciliation between income tax expense
as calculated by applying the applicable tax
rate to the commercial income before income
tax benefit/(expense) and the net income tax
expense shown in the consolidated statements
of comprehensive income is as follows:
2011
Laba sebelum manfaat/(beban)
pajak penghasilan berdasarkan
laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian
Beban pajak penghasilan sesuai
dengan tarif pajak yang berlaku
Pengaruh pajak penghasilan
atas beban yang tidak dapat
ditangguhkan
Pendapatan yang telah dikenakan
pajak penghasilan yang bersifat final
Lain-lain
Beban Pajak Penghasilan Neto
per Laporan Laba Rugi
Komprehensif Konsolidasian
2010
2.744.910
2.519.142
Income before income tax benefit/
(expense) per consolidated
statements of comprehensive income
686.227
629.785
Income tax expense based on the
applicable tax rate
31.518
49.712
(44.690)
5.490
(12.483)
(101)
678.545
81
666.913
Income tax effect of
non-deductible expenses
Income already subjected
to final tax
Others
Net Income Tax Expense
per Consolidated Statements of
Comprehensive Income
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
c.
d.
Manfaat/(beban)
(lanjutan)
16. TAXATION (continued)
pajak
penghasilan
c. Income tax benefit/(expense) (continued)
Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden
Republik Indonesia menandatangani PP
81/2007 tentang “Penurunan Tarif Pajak
Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam
Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”.
PP 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka
dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh
penurunan tarif Pajak Penghasilan (“PPh”)
sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi PPh
sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b
Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan
memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu
perseroan yang saham atau efek bersifat
ekuitas lainnya tercatat di bursa efek di
Indonesia yang jumlah kepemilikan saham
publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan
saham yang disetor dan saham tersebut
dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masingmasing pihak hanya boleh memiliki saham
kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang
disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud
harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam
waktu paling sedikit enam bulan dalam jangka
waktu satu tahun pajak.
On December 28, 2007, the President of the
Republic of Indonesia signed PP 81/2007
regarding the “Reduction of Income Tax Rate
on Resident Corporate Taxpayers in the Form
of Publicly-listed Companies”. PP 81/2007
provides that resident publicly-listed companies
in Indonesia can avail the reduced income tax
rate, i.e., 5% lower than the highest income tax
rate under Article 17 paragraph 1(b) of the
Income Tax Law, provided they meet the
prescribed criteria, i.e., companies whose
shares or other equity instruments are listed in
the Indonesian stock exchanges, whose shares
owned by the public is 40% or more of the total
paid-up shares, and such shares are owned by
at least 300 parties, each party owning less
than 5% of the total paid up shares. These
requirements should be fulfilled by the publiclylisted companies for a period of six months in
one fiscal year.
PP 81/2007 ini mulai berlaku sejak tanggal
1 Januari 2008, namun Perusahaan tidak
menerapkan penurunan tarif pajak tersebut
dalam perhitungan beban PPh badan seperti
diungkapkan di atas karena tidak dapat
memenuhi seluruh persyaratan di dalamnya.
PP
81/2007
becomes
effective
January 1, 2008, but the Company does
apply the said reduction of tax rates in
computation of corporate income tax
disclosed above since it cannot fulfill all
requirements set forth therein.
Pajak tangguhan
d.
on
not
the
as
the
Deferred taxes
The deferred tax effects of temporary
differences between the Group’s commercial
and tax reporting are as follows:
Pengaruh pajak tangguhan atas beda
temporer antara laporan komersial dan fiskal
Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:
31 Desember 2011/
December 31, 2011
31 Desember 2010/
December 31, 2010
Aset pajak tangguhan
Liabilitas
imbalan kerja karyawan
Cadangan bonus
Aset tetap
Lain-lain
179.543
13.137
(76.501)
2.989
147.783
10.842
(70.528)
8.693
Neto
119.168
96.790
Deferred tax assets
Liabilities for
employee benefits
Accrual of bonus
Fixed assets
Others
Net
Liabilitas pajak tangguhan
Liabilitas
imbalan kerja karyawan
Cadangan bonus
Aset tetap
Aset tak berwujud
Lain-lain
24.358
4.644
(45.146)
(549.608)
2.319
23.300
4.382
(44.729)
(582.917)
1.144
Deferred tax liabilities
Liabilities for
employee benefits
Accrual of bonus
Fixed assets
Intangible assets
Others
Neto
(563.433)
(598.820)
Net
82
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
d.
16. TAXATION (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
d.
Untuk tujuan penyajian dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian, klasifikasi aset atau
liabilitas pajak tangguhan untuk setiap
perbedaan temporer di atas ditentukan
berdasarkan posisi pajak tangguhan (aset atau
liabilitas) neto untuk setiap perusahaan.
For purposes of presentation in the
consolidated statements of financial position,
the asset or liability classification of the
deferred tax effect of each of the above
temporary differences is determined based on
the net deferred tax position (assets or
liabilities) per entity basis.
Manajemen Kelompok Usaha berpendapat
bahwa aset pajak tangguhan tersebut di atas
dapat dipulihkan melalui penghasilan kena
pajak di masa yang akan datang.
The Group’s management is of the opinion
that the above deferred tax assets can be fully
recovered through future taxable income.
Perusahaan menyampaikan pajak tahunan
atas
dasar
perhitungan
sendiri
(“self
assessment”). Sesuai dengan perubahan
terakhir atas Undang-undang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan yang
berlaku mulai tanggal 1 Januari 2008, Kantor
Pajak dapat menetapkan atau mengubah
besarnya kewajiban pajak dalam batas waktu
5 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak,
sedang untuk tahun pajak 2007 dan
sebelumnya, pajak dapat ditetapkan paling
lambat pada akhir tahun 2013.
The Company submits its tax returns on the
basis of self-assessment. In accordance with
the latest amendments of the General
Taxation and Procedural Law which become
effective on January 1, 2008, the Tax Office
may assess or amend taxes within 5 years
from the date the tax becomes payable, while
for fiscal year 2007 and earlier, the tax can be
assessed at the latest by the end of 2013.
17. UTANG JANGKA PANJANG
a.
Deferred taxes (continued)
17. LONG-TERM DEBTS
Utang bank
a. Bank loans
Utang bank jangka panjang terdiri
pinjaman dalam Rupiah, sebagai berikut:
BCA
Pinjaman investasi
Pinjaman angsuran
Dikurangi biaya tangguhan
atas hutang bank
Long-term bank loans consist of Rupiah loan,
as follows:
dari
31 Desember 2011/
December 31, 2011
31 Desember 2010/
December 31, 2010
115.000
-
13.458
BCA
Investment loan
Installment loan
-
Less deferred charges on bank loans
13.458
Net
(3.068)
Neto
Dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun
111.932
Bagian Jangka Panjang
111.932
-
(8.500)
4.958
Less current maturities
Long-term Portion
Installment loan from BCA has been fully paid
by IDLK on February 28, 2011.
Pinjaman angsuran dari BCA, telah dilunasi
oleh IDLK pada tanggal 28 Februari 2011.
83
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
17. UTANG JANGKA PANJANG
a.
17. LONG-TERM DEBTS
Utang bank (lanjutan)
a. Bank loans (continued)
Total Fasilitas/
Total Facility
BCA
270.000
200,000
Total
470.000
Jatuh tempo/
Maturity
Oktober 2016/October 2016
Juli 2018/July 2018
BCA
Total
SRC memperoleh fasilitas pinjaman investasi
dari BCA pada bulan Februari 2011 dengan
batas
maksimum
pinjaman
sebesar
Rp200.000. Saldo hutang bank tersebut pada
tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar
Rp30.000.
SRC obtained investment loan facility from BCA
in February 2011 with maximum credit limit of
Rp200,000.
Outstanding
loan
as
of
December 31, 2011 amounted to Rp30,000.
IFL memperoleh fasilitas pinjaman investasi
dari BCA pada bulan Oktober 2011 dengan
batas
maksimum
pinjaman
sebesar
Rp270.000. Saldo hutang bank tersebut pada
tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar
Rp85.000.
IFL obtained investment loan facility from BCA
in October 2011 with maximum credit limit of
Rp270,000.
Outstanding
loan
as
of
December 31, 2011 amounted to Rp85,000.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Kelompok
Usaha memiliki fasilitas kredit jangka panjang
yang masih dapat digunakan sejumlah
Rp355.000.
As of December 31, 2011, the Group has longterm credit facilities totaling Rp355,000, which
are available for use.
Tingkat suku bunga efektif berkisar antara:
The effective interest rate ranging from:
Mata Uang
Rupiah
31 Desember 2011/
December 31, 2011
31 Desember 2010/
December 31, 2010
Currency Denomination
8,50% - 9,50%
9,50%
Rupiah
Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam
perjanjian pinjaman, Entitas Anak diharuskan
untuk
memperoleh
persetujuan
tertulis
sebelumnya dari kreditur sehubungan dengan
transaksi yang melebihi batas tertentu yang
disetujui oleh kreditur seperti, antara lain,
penggabungan usaha atau akuisisi, penjualan
atau pengalihan aset tetap utama, investasi
dalam saham dan pemberian pinjaman kepada
pihak ketiga. Entitas Anak juga diharuskan
untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan
tertentu seperti current ratio dan interest
coverage ratio.
Under the terms of the covering loan
agreement, the Subsidiaries are required to
obtain prior written approval from the creditor
with respect to transactions involving amounts
that exceed certain thresholds agreed with the
creditor, such as, among others, mergers or
acquisitions, sale or transfer of its major fixed
assets, equity investments and granting of
loans to third parties. The Subsidiaries are also
required to maintain certain agreed financial
ratios such as current ratio and interest
coverage ratio.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Entitas Anak
telah memenuhi semua persyaratan pinjaman
di atas.
As of December 31, 2011, the Subsidiaries
have complied with all the above loan
covenants.
84
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
17. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
b.
17. LONG-TERM DEBTS (continued)
Utang pembelian aset tetap
b. Liability for purchases of fixed assets
This liability pertains to the US Dollar
denominated installment payables of IDLK for
its purchases of machineries from PT Tetra Pak
Indonesia (TPI). The details are as follows:
Utang ini merupakan utang angsuran dalam
Dolar AS IDLK atas pembelian mesin dari
PT Tetra Pak Indonesia (TPI). Rincian adalah
sebagai berikut:
31 Desember 2011/
December 31, 2011
PT Tetra Pak Indonesia
US$4.392.841 pada tanggal
31 Desember 2011
(31 December 2010: US$1.407.850)
Dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun
US$690.255 pada tanggal
31 Desember 2011
(31 December 2010: US$315.748)
Bagian Jangka Panjang
31 Desember 2010/
December 31, 2010
39.834
(6.259)
(2.839)
33.575
9.819
Tanggal kontrak
15 November 2006
1 April 2008
21 Januari 2009
7 September 2009
12 Oktober 2010
12 Oktober 2010
12 Oktober 2010
US$400.000
US$626.000
US$937.003
US$937.003
US$1.617.374
US$1.617.374
US$1.617.374
Less current maturities
US$690,255 as of December 31, 2011
(December 31, 2010: US$315,748)
Long-term Portion
The details of the contract value, annual
installment amount and last payment date of the
installment payables as of December 31, 2011
and 2010 are as follows:
Rincian nilai kontrak, jumlah angsuran tahunan
dan tanggal pembayaran terakhir pada utang
angsuran per tanggal 31 Desember 2011 dan
2010 adalah sebagai berikut:
Nilai Kontrak/
Contract Value
12.658
PT Tetra Pak Indonesia
US$4,392,841 as of December 31, 2011
(December 31, 2010: US$1,407,850)
Angsuran Tahunan/
Annual Installment
Tanggal Pembayaran Terakhir/
Last Payment Date
US$52.143
US$134.000
US$71.834 tahun 1/year 1
US$112.881 berikutnya/thereafter
US$123.143
US$216.768
US$216.768
US$216.768
April 2014/April 2014
Juni 2011/June 2011
Desember 2016/December 2016
Contract date
November 15, 2006
April 1, 2008
January 21, 2009
Desember 2016/December 2016
September 2017/September 2017
September 2017/September 2017
September 2017/September 2017
September 7, 2009
October 12, 2010
October 12, 2010
October 12, 2010
Tingkat suku bunga efektif berkisar antara 5%
sampai 7% per tahun.
The effective interest rate ranged from 5% to
7% per year.
Berdasarkan perjanjian antara IDLK dan TPI,
kedua belah pihak setuju bahwa hak atas
mesin tersebut masih dimiliki oleh TPI sampai
dengan seluruh utang dilunasi untuk mencegah
IDLK melakukan pengalihan atau penjualan
mesin tersebut kepada pihak lain.
Based on the agreements between IDLK and
TPI, both parties agreed that the titles of the
machineries shall remain with TPI until the
payables are fully paid in order to prevent IDLK
from transferring or selling such machineries to
other parties.
Pada tanggal 30 April 2010, IDLK melakukan
pemutusan kontrak pembelian mesin tertanggal
11 April 2006 dengan TPI. Oleh karena itu,
IDLK mengembalikan mesin dengan nilai
tercatat sebesar Rp1.367 sebagai pelunasan
sisa utang sebesar US$150.000 atau setara
dengan Rp1.367.
On April 30, 2010, IDLK terminated the contract
for the purchase of a machinery dated April 11,
2006 with TPI. Accordingly, IDLK returned the
machinery with a carrying amount of Rp1,367 in
settlement of the related remaining liability
amounting to US$150,000 or equivalent to
Rp1,367.
85
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
18. LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS
Sebagaimana disebutkan dalam Catatan 2,
Kelompok Usaha mencatat liabilitas imbalan kerja
karyawan sesuai dengan Undang-undang No. 13
tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UUK”),
berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan
Kerja”.
As mentioned in Note 2, the Group provides the
liabilities for employee benefits in accordance with
the requirements of Labor Law No. 13 Year 2003
(the “Labor Law”) based on the provisions of PSAK
No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, rincian
liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai
berikut:
As of December 31, 2011 and 2010, the details of
the estimated liabilities for employee benefits are
as follows:
Nilai kini liabilitas
Kerugian aktuarial yang belum diakui bersih
Biaya jasa lalu yang belum diakui
Neto
31 Desember 2011/
December 31, 2011
31 Desember 2010/
December 31, 2010
1.072.410
974.457
(229.946)
(26.860)
(261.280)
(28.842)
815.604
684.335
Present value of obligation
Unrecognized actuarial losses - net
Unrecognized past service costs
Net
An analysis of the movements in the balance of
liabilities for employee benefits is as follows:
Analisis mutasi saldo liabilitas imbalan kerja
karyawan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2011/
December 31, 2011
31 Desember 2010/
December 31, 2010
Saldo awal tahun
684.335
541.500
Balance at beginning of year
Penambahan/(pengurangan):
Penyisihan pada tahun berjalan
Pembayaran pada tahun berjalan
165.527
(34.258)
163.492
(20.657)
Additions/(deductions):
Provision during the year
Payments during the year
Saldo akhir tahun
815.604
684.335
Balance at ending of year
The related costs of employee benefits charged to
operations for the years ended December 31, 2011
and 2010 are as follows:
Imbalan kerja karyawan yang dibebankan pada
operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai
berikut:
Beban jasa kini
Beban bunga
Amortisasi biaya jasa masa lalu
Amortisasi rugi aktuaria - bersih
Penyisihan pada tahun berjalan
31 Desember 2011/
December 31, 2011
31 Desember 2010/
December 31, 2010
64.568
87.701
3.637
9.621
61.981
86.192
3.530
11.789
Current service cost
Interest cost
Amortization of past service cost
Amortization of actuarial loss - net
165.527
163.492
Provision during the year
86
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LIABILITAS
(lanjutan)
IMBALAN
KERJA
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
KARYAWAN
18. LIABILITIES
(continued)
EMPLOYEE
BENEFITS
The provisions for employee benefits are prepared
by an independent firm of actuary, PT Biro Pusat
Aktuaria, based on the actuarial calculations using
the Projected Unit Credit method. The key
assumptions used for the said actuarial
calculations for the years ended December 31,
2011 and 2010 are as follows:
Penyisihan imbalan kerja karyawan berdasarkan
penilaian aktuaria yang dilakukan oleh perusahaan
aktuaria independen, PT Biro Pusat Aktuaria, yang
menggunakan metode Projected Unit Credit.
Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan
aktuaria tersebut pada tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah
sebagai berikut:
Suku bunga diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat mortalitas
Usia pensiun
FOR
31 Desember 2011/
December 31, 2011
31 Desember 2010/
December 31, 2010
7%
7%
TMI’99
55 tahun/55 years
9%
9%
TMI’99
55 tahun/55 years
19. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
Discount rate
Salary increment rate
Mortality rate
Retirement age
19. NON-CONTROLLING INTERESTS
KNP merupakan bagian atas aset neto Entitas
Anak yang tidak dapat diatribusikan secara
langsung maupun tidak langsung kepada
Perusahaan (Catatan 1d).
NCI represents the portion of the net assets of the
Subsidiaries that are not attributable, directly or
indirectly, to the Company (Note 1d).
Selama tahun 2011, jumlah dividen kas yang
dibayarkan kepada KNP oleh Entitas Anak yang
sahamnya
tidak
seluruhnya
dimiliki
oleh
Perusahaan sebesar Rp40.066 (2010: Rp39.265).
During 2011, the total cash dividends paid to NCI
by the non-wholly owned Subsidiaries amounted to
Rp40,066 (2010: Rp39,265).
KNP berasal dari SRC, IFL dan Drayton dan
entitas anaknya.
NCI pertains to SRC, IFL and Drayton and
subsidiaries.
Rincian kepentingan
sebagai berikut:
The details of non-controlling interest are as
follows:
nonpengendali
adalah
2011
2010
IFL
SRC
IDLK
141.593
83.493
267.849
115.124
84.435
243.076
IFL
SRC
IDLK
Total
492.935
442.635
Total
87
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
20. MODAL SAHAM
20. CAPITAL STOCK
The Company’s shareholders and their respective
share ownerships as of December 31, 2011 and
2010:
Pemegang saham Perusahaan dan besarnya
kepemilikan pada tanggal 31 Desember 2011 dan
2010 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2011/December 31, 2011
Nama Pemegang Saham
Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh/
Total Shares
Issued
and Fully Paid
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
Total/
Amount
Name of Shareholders
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Masyarakat (dengan pemilikan
masing-masing di bawah 5%)
4.698.339.000
80,58%
469.834
1.132.615.000
19,42%
113.261
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Public (with ownership interest
each below 5%)
Total
5.830.954.000
100,00%
583.095
Total
31 Desember 2010/December 31, 2010
Nama Pemegang Saham
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Masyarakat (dengan pemilikan
masing-masing di bawah 5%)
Total
Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh/
Total Shares
Issued
and Fully Paid
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
4.695.143.500
Jumlah/
Amount
Name of Shareholders
80,52%
469.514
1.135.810.500
19,48%
113.581
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Public (with ownership interest
each below 5%)
5.830.954.000
100,00%
583.095
Total
Berdasarkan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H.
No. 28 tertanggal 10 Juni 2010, para pemegang
saham
Perusahaan
menyetujui
keputusankeputusan seperti yang disebutkan dalam Catatan
1a atas laporan keuangan konsolidasian.
Based on the Notarial Deed No. 28 of Benny
Kristianto, S.H., dated June 10, 2010, the
Company’s shareholders approved the following
resolutions as discussed in Note 1a to the
consolidated financial statements.
Berdasarkan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H.
No. 15 tertanggal 10 Agustus 2010, para
pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk
mengangkat Agus Rajani Panjaitan sebagai
komisaris independen terhitung sejak tanggal
10 Agustus 2010.
Based on the Notarial Deed No. 15 of Benny
Kristianto, S.H. dated August 10, 2010, the
Company’s
shareholders
approved
the
appointment of Agus Rajani Panjaitan as
independent
commissioner
starting
from
August 10, 2010.
Pada tanggal 28-30 September 2010, Perusahaan
melakukan IPO saham kepada masyarakat
sebanyak 1.166.191.000 saham baru atau sebesar
20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh
setelah IPO, dengan harga penawaran sebesar
Rp5.395 (nilai penuh) per saham (atau dengan
nilai keseluruhan sebesar Rp6.291.600). Pada
tanggal 7 Oktober 2010, Perusahaan mencatatkan
seluruh saham yang telah diterbitkan pada Bursa
Efek Indonesia.
On September 28-30, 2010, the Company
conducted an IPO by issuing
to the public
1,166,191,000 new shares or 20% from the issued
and fully paid capital after the IPO, at offer price of
Rp5,395 (full amount) per share (or for a total value
of Rp6,291,600). On October 7, 2010, the
Company listed all of its issued shares in the
Indonesia Stock Exchange.
Pada bulan Desember 2010, Februari 2011 dan
September 2011, ISM membeli sebagian saham
Perusahaan sebanyak 33.576.000 saham dari
publik, sehingga kepemilikan ISM terhadap
Perusahaan meningkat dari 80% menjadi 80,58%.
In December 2010, February 2011 and September
2011, ISM acquired 33,576,000 shares of the
Company from the public, increasing its ownership
in the Company from 80% to 80.58%.
88
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
20. MODAL SAHAM (lanjutan)
20. CAPITAL STOCK (continued)
Pengelolaan Modal
Capital Management
Tujuan utama pengelolaan modal Kelompok Usaha
adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio
modal yang sehat untuk mendukung usaha dan
memaksimalkan nilai bagi pemegang saham.
The primary objective of the Group’s capital
management is to ensure that it maintains healthy
capital ratios in order to support its business and
maximize shareholder value.
Perusahaan dan Entitas-entitas Anak tertentu
dipersyaratkan
untuk
memelihara
tingkat
permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman.
Persyaratan permodalan eksternal tersebut telah
dipenuhi oleh entitas terkait pada tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010. Selain itu, Kelompok
Usaha juga dipersyaratkan oleh Undang-undang
Perseroan efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk
mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal
saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam
dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan.
Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan
dipertimbangkan oleh Kelompok Usaha dalam
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
(“RUPST”) berikutnya.
The Company and certain Subsidiaries are
required by the respective loan agreements to
maintain the level of existing share capital. This
externally imposed capital requirement has been
complied with by the relevant entities as of
December 31, 2011 and 2010. In addition, the
Group is also required by the Corporate Law
effective August 16, 2007 to allocate and maintain
a non-distributable reserve fund until the said
reserve reaches 20% of the issued and fully paid
share capital. This externally imposed capital
requirements will be considered by the Group in
the next Annual General Shareholders’ Meeting
(“AGSM”).
Kelompok Usaha mengelola struktur permodalan
dan
melakukan
penyesuaian
berdasarkan
perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan
menyesuaikan struktur permodalan, Kelompok
Usaha dapat menyesuaikan pembayaran dividen
kepada pemegang saham, imbalan modal kepada
pemegang saham atau menerbitkan saham baru.
Tidak ada perubahan tujuan, kebijakan maupun
proses untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2011.
The Group manages its capital structure and
makes adjustments to it in light of changes in
economic conditions. To maintain and adjust its
capital structure, the Group may adjust the
dividend payment to shareholders, return capital to
shareholders or issue new shares. No changes
were made in the objectives, policies or processes
for the year ended December 31, 2011.
Kelompok Usaha memantau tingkat modal dengan
menggunakan rasio pengungkit (gearing ratio),
dengan membagi utang neto dengan total modal.
Kebijakan Kelompok Usaha adalah menjaga rasio
pengungkit diantara kisaran perusahaan terkemuka
dalam industri sejenis di Indonesia untuk menjaga
akses pendanaan dengan biaya yang rasional.
Kelompok Usaha menyertakan utang neto, utang
bank jangka pendek dan utang jangka panjang
dikurangi kas dan setara kas. Termasuk dalam
modal adalah modal saham, ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada pemegang saham mayoritas
Perusahaan.
The Group monitors its capital using gearing ratios,
by dividing net debt with the total capital. The
Group’s policy is to maintain the gearing ratio
within the range of gearing ratios of the leading
companies with similar industry in Indonesia in
order to secure access to finance at a reasonable
cost. The Group includes within net debt, shortterm bank loans and long-term loans less cash and
cash equivalents. Capital includes share capital,
equity attributable to the majority shareholders of
the Company.
89
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
21. AGIO SAHAM
21. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
This account represents the difference between the
total par value of new shares issued in connection
with the IPO conducted in September 2010 and
the related proceeds, after netting off the share
issuance costs amounting to Rp205,260.
Saldo akun ini merupakan selisih antara nilai
nominal saham yang diterbitkan dalam rangka IPO
pada September 2010 dengan hasil yang diterima,
setelah dikurangi biaya penerbitan saham sebesar
Rp205.260.
22. DIVIDEN KAS DAN CADANGAN UMUM
22. CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVES
In the Company’s General Shareholders’ Meeting
held on May 27, 2011 and June 23, 2010, the
shareholders approved the distribution of
dividends
amounting
to
Rp676,391
and
Rp144,355, respectively, from the Company’s net
income for the year ended December 31, 2010
and for the period from September 2, 2009 (date
of establishment) to December 31, 2009 and net
income of the merged entities for the year ended
December 31, 2009.
Dalam
Rapat
Umum
Pemegang
Saham
Perusahaan pada tanggal 27 Mei 2011 dan 23 Juni
2010, pemegang saham telah memutuskan
pembagian dividen masing-masing sebesar
Rp676.391 dan Rp144.355 yang berasal dari laba
neto Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2010 dan periode yang
dimulai sejak tanggal 2 September 2009 (tanggal
pendirian Perusahaan) sampai dengan tanggal
31 Desember 2009 dan laba neto entitas-entitas
yang menggabungkan diri dengan Perusahaan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2009.
23. LABA PER SAHAM DASAR
23. BASIC EARNINGS PER SHARE
The details of
basic earnings
computation are as follows:
Rincian perhitungan laba per saham dasar adalah
sebagai berikut:
Laba Tahun
Berjalan yang
Dapat Diatribusikan
kepada Pemilik
Entitas Induk/
Income for the
Year Attributable
to Equity
Holders of the
Parent Entity
Jumlah Rata-rata
Tertimbang
Saham/
Weighted
Average Number
of Shares
per
share
Laba
per Saham Dasar/
Basic Earnings
per Share
Tahun 2011
Laba per Saham Dasar
1.975.345
5.830.954.000
339
Year 2011
Basic Earnings per Share
Tahun 2010
Laba per Saham Dasar
1.704.047
4.956.310.242
344
Year 2010
Basic Earnings per Share
The weighted average number of shares used in
the above EPS computation considered the
retroactive effect of the merger with entities under
common control (Note 4) and the change in par
value of the shares from Rp1,000 to Rp100 per
share (Note 20).
Jumlah rata-rata tertimbang saham
yang
digunakan pada perhitungan EPS di atas
memperhitungkan
pengaruh
retroaktif
dari
penggabungan usaha dengan entitas sepengendali
(Catatan 4) serta perubahan nilai nominal per
saham dari Rp1.000 menjadi Rp100 per saham
(Catatan 20).
90
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
24. PENJUALAN NETO
24. NET SALES
The details of net sales are as follows:
Rincian penjualan neto adalah sebagai berikut:
2011
2010
Pihak ketiga
Pihak berelasi
4.902.785
14.464.370
4.284.748
13.675.372
Third parties
Related parties
Total
19.367.155
17.960.120
Total
Tidak ada transaksi penjualan kepada satu
pelanggan yang penjualan kumulatifnya melebihi
10% dari penjualan neto konsolidasian, kecuali
penjualan kepada PT Indomarco Adi Prima (IAP)
sebesar 62,22% dan 64,72% dari penjualan neto
konsolidasian pada tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 December 2011 dan 2010.
There were no sales transactions made to any
single customer with a cumulative sales amount
exceeding 10% of the consolidated net sales,
except for sales to PT Indomarco Adi Prima (IAP),
which represents 62.22% and 64.72% of the
consolidated net sales for the years ended
December 31, 2011 and 2010, respectively.
Rincian penjualan dari kelompok produk utama
disajikan dalam informasi segmen (Catatan 31).
The details of sales per main product groups are
presented in the segment information (Note 31).
Transaksi penjualan antara Kelompok Usaha
dengan
pihak
berelasi
dilakukan
dengan
menggunakan harga yang disepakati yang secara
umum sama dengan harga penjualan kepada pihak
ketiga.
The sales transactions of the Group with related
parties are made at agreed prices that are
generally similar to sales prices to third parties.
Sifat dari hubungan dan transaksi antara Kelompok
Usaha dengan pihak-pihak yang berelasi
dijelaskan pada Catatan 2 dan 32.
The nature of relationship and transactions of the
Group with related parties are explained in Notes 2
and 32.
25. BEBAN POKOK PENJUALAN
25. COST OF GOODS SOLD
The details of cost of goods sold are as follows:
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai
berikut:
2011
2010
Bahan baku yang digunakan
Beban produksi
12.072.528
2.288.625
10.937.457
2.025.206
Raw materials used
Production expenses
Total Beban Produksi
14.361.153
12.962.663
Total Manufacturing Cost
Persediaan Barang dalam Proses
Awal tahun
Akhir tahun
Beban Pokok Produksi
Persediaan Barang Jadi
Awal tahun
Akhir tahun
Beban Pokok Penjualan
58.859
(70.158)
14.349.854
406.598
(420.556)
14.335.896
91
58.661
(58.859)
12.962.465
420.797
(406.598)
12.976.664
Work in Process Inventory
At beginning of year
At end of year
Cost of Goods Manufactured
Finished Goods Inventory
At beginning of year
At end of year
Cost of Goods Sold
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
25. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
25. COST OF GOODS SOLD (continued)
Tidak ada transaksi pembelian dari satu pemasok
yang pembelian kumulatifnya melebihi 10% dari
penjualan neto konsolidasian, kecuali pembelian
dari ISM sebesar 15,53% dan 16,36% dari
penjualan neto konsolidasian pada tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 December 2011
dan 2010.
There were no purchase transactions made from
one single supplier with a cumulative amount
exceeding 10% of the consolidated net sales,
except for purchases from ISM which represents
15.53% and 16.36% of the consolidated net sales
for the years ended December 31, 2011 and 2010,
respectively.
Transaksi pembelian antara Kelompok Usaha
dengan pihak-pihak berelasi dijelaskan pada
Catatan 32.
The purchase transactions of the Group with
related parties are disclosed in Note 32.
26. BEBAN PENJUALAN, DISTRIBUSI, UMUM DAN
ADMINISTRASI
26. SELLING, DISTRIBUTION, GENERAL
ADMINISTRATIVE EXPENSES
2011
Beban Penjualan dan Distribusi
Iklan dan promosi
Pengangkutan dan penanganan
Distribusi
Beban royalti (Catatan 32)
Gaji, upah dan imbalan kerja karyawan
Barang rusak
Sewa dan penyusutan
Perjalanan dinas dan transportasi
Penelitian
Bahan bakar dan transportasi
Lain-lain
(masing-masing di bawah Rp10.000)
Total Beban Penjualan
Beban Umum dan Administrasi
Gaji, upah dan imbalan kerja karyawan
Jasa manajemen (Catatan 32)
Tanggung jawab sosial perusahaan
dan sumbangan
Sewa dan penyusutan
Utilitas, perbaikan dan pemeliharaan
Jasa tenaga ahli
Perjalanan dinas
Lain-lain
(masing-masing di bawah Rp10.000)
Total Beban Umum dan Administrasi
AND
2010
556.486
488.809
243.582
185.972
156.168
49.946
28.218
19.030
15.377
12.773
555.758
499.845
284.871
176.177
149.041
43.290
26.269
19.561
8.233
13.269
42.147
42.391
Selling and Distribution Expenses
Advertising and promotions
Freight and handling
Distribution
Royalty fees (Note 32)
Salaries, wages and employee benefits
Bad goods
Rental and depreciation
Business travelling and transportation
Research
Gasoline, diesel and transportation
Others
(each below Rp10,000)
1.798.508
1.818.705
Total Selling Expenses
321.034
50.071
296.932
49.177
43.415
33.918
32.687
17.390
11.871
40.019
25.462
29.467
14.099
7.128
81.754
65.984
592.140
92
General and Administrative Expenses
Salaries, wages and employee benefits
Management fees (Note 32)
Corporate social responsibility
and donations
Rental and depreciation
Utilities, repairs and maintenance
Profesional fees
Business travelling
Others
(each below Rp10,000)
528.268 Total General and Administrative Expenses
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
27. PENDAPATAN OPERASI LAIN
27. OTHER OPERATING INCOME
The details of other operating income are as
follows:
Rincian pendapatan operasi lain adalah sebagai
berikut:
2011
Penjualan barang bekas
Jasa teknik
Lain-lain
(masing-masing di bawah Rp10.000)
Total Pendapatan Operasi Lain
2010
59.652
35.344
49.916
29.480
31.766
42.838
Sales on scrap materials
Technical income
Others
(each below Rp10,000)
126.762
122.234
Total Other Operating Income
28. BEBAN OPERASI LAIN
28. OTHER OPERATING EXPENSES
The details of other operating expenses are as
follows:
Rincian beban operasi lain adalah sebagai berikut:
2011
2010
Amortisasi aset tidak berwujud
Amortisasi goodwill
Lain-lain
(masing-masing di bawah Rp10.000)
133.238
-
133.239
80.134
25.387
3.054
Amortization of intangible assets
Amortization of goodwill
Others
(each below Rp10,000)
Total Beban Operasi Lain
158.625
216.427
Total Other Operating Expenses
29. PENDAPATAN KEUANGAN
29. FINANCE INCOME
The details of finance income are as follows:
Rincian pendapatan keuangan adalah sebagai
berikut:
2011
2010
Penghasilan bunga
Laba neto selisih
kurs atas aktivitas pendanaan
183.453
57.592
-
13.314
Interest income
Net gains on foreign exchange
due to financing activities
Total
183.453
70.906
Total
30. BEBAN KEUANGAN
30. FINANCE EXPENSES
Finance expenses mainly represent bank charges
and interest expenses.
Beban keuangan terutama merupakan biaya bank
dan beban bunga.
93
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
31. INFORMASI SEGMEN
31. SEGMENT INFORMATION
Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2009),
“Segmen Operasi”, informasi segmen di bawah ini
dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan
oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap
segmen usaha dan di dalam mengalokasikan
sumber daya.
In accordance with PSAK No. 5 (Revised 2009),
“Operating Segments”, the following segment
information is reported based on the information
used by the management in evaluating the
performance of each business segment and in
determining the allocation of resources.
Kelompok Usaha mengklasifikasikan
usahanya menjadi lima (5) divisi, yaitu:
The Group primarily classifies its
activities into five (5) divisions, namely:
kegiatan
·
Divisi Mi Instan
·
Noodles Division
·
Divisi Dairy (produk susu)
·
Dairy Division (dairy products)
·
Divisi Penyedap Makanan
·
Food Seasonings Division
·
Divisi Makanan Ringan
·
Snack Foods Division
·
Divisi Nutrisi dan Makanan Khusus
·
Nutrition and Special Foods Division
Informasi segmen usaha utama tersebut adalah
sebagai berikut:
business
Information concerning these primary business
segments is as follows:
94
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
31. SEGMENT INFORMATION (continued)
a. Laba segmen
a.
Segment income
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011/ Year Ended December 31, 2011
Mi Instan*/
Noodles*
Penyedap
Makanan/
Food Seasonings
Dairy
Makanan Ringan**/
Snack Foods**
Nutrisi dan
Makanan Khusus/
Nutrition and
Special Foods
Eliminasi/
Elimination
Total/
Total
PENJUALAN NETO
Penjualan kepada pelanggan eksternal
Penjualan antar segmen
13.332.929
259.301
3.692.967
485
677.152
284.716
1.152.728
22.115
511.379
-
(566.617)
19.367.155
-
Total Penjualan Neto
13.592.230
3.693.452
961.868
1.174.843
511.379
(566.617)
19.367.155
Total Net Sales
Laba Usaha Segmen
2.204.704
273.063
45.837
64.907
52.095
2.640.611
Segment Income from Operations
5
Beban operasi lain
yang tidak dialokasikan
(32.610 )
LABA USAHA
2.608.001
Pendapatan keuangan
Beban keuangan
NET SALES
Sales to external customers
Inter-segment sales
Unallocated other operating expenses
INCOME FROM OPERATIONS
183.453
(46.544 )
Finance income
Finance expenses
Laba sebelum manfaat/(beban)
pajak penghasilan
Beban pajak penghasilan - Neto
2.744.910
(678.545 )
Income before income tax benefit/(expenses)
Income tax expense - Net
LABA TAHUN BERJALAN
2.066.365
INCOME FOR THE YEAR
Other Segment Information
Capital expenditures
Informasi Segmen Lainnya
Pengeluaran modal
164.713
271.727
8.554
59.145
11.539
-
515.678
Penyusutan dan amortisasi
151.324
196.591
8.930
19.135
13.773
-
389.753
Depreciation and amortization
747
-
-
-
-
-
747
Shares in net loss of an associated entity
Bagian atas rugi neto entitas asosiasi
“*”
“**”
Termasuk Divisi Kemasan dan Kantor Pusat
Termasuk Divisi Biskuit
“*”
“**”
95
Including Packaging Division and Head Office
Including Biscuit Division
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
31. SEGMENT INFORMATION (continued)
a. Laba segmen (lanjutan)
a.
Segment income (continued)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010/ Year Ended December 31, 2010
Mi Instan*/
Noodles*
Penyedap
Makanan/
Food Seasonings
Dairy
Makanan Ringan**/
Snack Foods**
Nutrisi dan
Makanan Khusus/
Nutrition and
Special Foods
Eliminasi/
Elimination
Total/
Total
PENJUALAN NETO
Penjualan kepada pelanggan eksternal
Penjualan antar segmen
12.435.801
209.817
3.477.404
11.742
563.513
222.921
977.651
4.181
505.751
-
Total Penjualan Neto
12.645.618
3.489.146
786.434
981.832
505.751
(448.661)
17.960.120
Total Net Sales
Laba Usaha Segmen
2.089.474
409.027
20.453
65.561
52.975
(1.007)
2.636.483
Segment Income from Operations
(448.661)
17.960.120
-
Beban operasi lain
yang tidak dialokasikan
(104.706 )
LABA USAHA
2.531.777
Pendapatan keuangan
Beban keuangan
NET SALES
Sales to external customers
Inter-segment sales
Unallocated other operating income expenses
INCOME FROM OPERATIONS
70.906
(83.541 )
Finance income
Finance expenses
Laba sebelum manfaat/(beban)
pajak penghasilan
Beban pajak penghasilan - Neto
2.519.142
(666.913 )
Income before income tax benefit/(expenses)
Income tax expense - Net
Laba sebelum penyesuaian proforma
Penyesuaian proforma
1.852.229
(24.320 )
Income before pro forma adjustment
Pro forma adjustment
LABA TAHUN BERJALAN
1.827.909
INCOME FOR THE YEAR
Informasi Segmen Lainnya
Pengeluaran modal
244.024
75.661
5.896
26.427
9.167
-
361.175
Other Segment Information
Capital expenditures
Penyusutan dan amortisasi
139.820
275.664
8.295
15.607
12.916
-
452.302
Depreciation and amortization
10.513
-
-
-
-
-
10.513
Shares in net loss of an associated entity
Bagian atas rugi neto entitas asosiasi
“*”
“**”
Termasuk Divisi Kemasan dan Kantor Pusat
Termasuk Divisi Biskuit
“*”
“**”
96
Including Packaging Division and Head Office
Including Biscuit Division
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
31. SEGMENT INFORMATION (continued)
b. Aset dan liabilitas segmen
b.
Segment assets and liabilities
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Mi Instan*/
Noodles*
Dairy
Penyedap
Makanan/
Food Seasonings
Makanan Ringan**/
Snack Foods**
Nutrisi dan
Makanan Khusus/
Nutrition and
Special Foods
ASET DAN LIABILITAS
Aset segmen
Investasi pada Entitas Asosiasi
8.420.111
83.201
4.716.382
-
358.009
-
623.814
-
376.618
-
Total Aset
8.503.312
4.716.382
358.009
623.814
376.618
Liabilitas Segmen
2.554.544
2.469.251
146.403
251.109
137.392
Eliminasi/
Elimination
Total/
Total
ASSETS AND LIABILITIES
Segment assets
Investments in Associate Entity
644.722
-
15.139.656
83.201
644.722
15.222.857
Total Assets
4.513.084
Segment Liabilities
(1.045.615)
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Mi Instan*/
Noodles*
Dairy
Penyedap
Makanan/
Food Seasonings
Makanan Ringan**/
Snack Foods**
Nutrisi dan
Makanan Khusus/
Nutrition and
Special Foods
Eliminasi/
Elimination
Total/
Total
ASET DAN LIABILITAS
Aset segmen
Investasi pada Entitas Asosiasi
6.957.940
8.948
4.529.145
-
317.301
-
476.011
-
375.279
-
696.689
-
13.352.365
8.948
ASSETS AND LIABILITIES
Segment assets
Investments in Associate Entity
Total Aset
6.966.888
4.529.145
317.301
476.011
375.279
696.689
13.361.313
Total Assets
Liabilitas Segmen
2.096.625
2.323.108
143.377
154.645
163.128
(881.751)
3.999.132
Segment Liabilities
“*”
“**”
Termasuk Divisi Kemasan dan Kantor Pusat
Termasuk Divisi Biskuit
“*”
“**”
97
Including Packaging Division and Head Office
Including Biscuit Division
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
31. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
31. SEGMENT INFORMATION (continued)
Information concerning the business segments by
geographic area is as follows:
Informasi mengenai segmen usaha berdasarkan
area geografis adalah sebagai berikut:
2011
Penjualan Neto
Domestik
Luar Negeri
Arab Saudi
Thailand
Australia
Nigeria
Papua Nugini
Filipina
Vietnam
Timor Timur
Hongkong
Selandia Baru
Malaysia
Yordania
Meksiko
Brunei Darusalam
Lain-lain (dibawah Rp20.000)
Total
2010
17.578.796
16.561.383
585.834
149.717
121.814
167.339
118.974
104.621
89.812
56.461
41.975
35.759
41.238
39.643
24.358
42.562
168.252
448.371
132.244
106.087
147.375
82.295
73.263
64.268
44.440
38.992
26.625
30.009
20.635
23.858
8.808
151.467
19.367.155
17.960.120
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI
Total
32. BALANCES
AND
RELATED PARTIES
2010
2011
2010
Piutang Usaha
Entitas Sepengendali
PT Indomarco Adi Prima (IAP)
PT Putri Daya Usahatama (PDU)
PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP)
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp1.000)
Accounts Receivable - Trade
9.123
5.511
0,06%
0,04%
1.256.173
88.981
1.243.994
78.201
8,25%
0,58%
9,31%
0,59%
8.128
6.820
0,05%
0,05%
-
-
0,00%
0,00%
Pihak Berelasi Lainnya
Pinehill Arabia Food Ltd.,
Arab Saudi (Pinehill)
De United Food industries, Nigeria
(DUFIL)
NICI
PT Pepsicola Indobeverages (PCI)
Salim Wazaran Abu Elata Co., Mesir
(SAWATA)
Salim Wazaran Bashary Food Co. Ltd.,
Sudan (SAWABASH)
Salim Wazaran Brinjikji Ltd. (SAWAB)
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp1.000)
Total
WITH
Persentase terhadap Total Aset/
Percentage to Total Assets
Total/Total
Entitas Induk
ISM
TRANSACTIONS
In the normal course of business, the Group
engages in trade and financial transactions with
certain related parties. The significant account
balances with related parties are as follows:
Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha
melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan
pihak-pihak berelasi tertentu. Saldo akun-akun
yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah
sebagai berikut:
2011
Net Sales
Domestic
Overseas
The Kingdom of Saudi Arabia
Thailand
Australia
Nigeria
Papua New Guinea
Philippines
Vietnam
East Timor
Hongkong
New Zealand
Malaysia
Jordan
Mexico
Brunei Darusalam
Others (below Rp20,000)
144.789
75.358
0,95%
0,57%
58.032
42.354
6.550
24.387
29.305
102
0,38%
0,28%
0,05%
0,18%
0,22%
0,00%
3.127
1.959
0,02%
0,01%
2.894
-
0,02%
0,00%
1.464
9
0,01%
0,00%
523
409
0,00%
0,00%
1.622.138
1.466.055
10,65%
10,97%
98
Parent Entity
ISM
Under Common Control Entities
PT Indomarco Adi Prima (IAP)
PT Putri Daya Usahatama (PDU)
PT Salim Ivomas Pratama Tbk
(SIMP)
Others (each below Rp1,000)
Other Related Parties
Pinehill Arabia Food Ltd.,
The Kingdom of Saudi
Arabia (Pinehill)
De United Food industries,
Nigeria (DUFIL)
NICI
PT Pepsicola Indobeverages (PCI)
Salim Wazaran Abu Elata Co.,
Eqypt (SAWATA)
Salim Wazaran Bashary
Food Co. Ltd., Sudan
(SAWABASH)
Salim Wazaran Brinjikji Ltd.
(SAWAB)
Others (each below Rp1,000)
Total
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
32. BALANCES
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
Persentase terhadap Total Aset/
Percentage to Total Assets
Total/Total
2011
Piutang Bukan Usaha
Entitas Induk
ISM
Entitas Sepengendali
IAP
Pihak Berelasi Lainnya
Pinehill
NICI
Karyawan & pegawai
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp1.000)
Total
2010
2011
8.375
6.929
0,06%
0,05%
19.744
15.500
6.274
8.715
15.501
2.591
0,13%
0,10%
0,04%
0,07%
0,12%
0,02%
2.546
1.963
0,02%
0,01%
Accounts Receivable - Non - Trade
Parent Entity
ISM
Under Common Control Entities
IAP
Other Related Parties
Pinehill
NICI
Officers & employees
Others
(each below Rp1,000)
53.228
37.525
0,36%
0,28%
Total
1.826
0,01%
0,01%
2011
Total
Utang Bukan Usaha
Entitas Induk
ISM
Entitas Sepengendali
IAP
Pihak Berelasi Lainnya
NICI
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp1.000)
Total
2010
789
Persentase terhadap Total Liabilitas/
Percentage to Total Liabilities
Total/Total
Utang Usaha
Entitas Induk
ISM
Entitas Sepengendali
SIMP
IAP
Pihak Berelasi Lainnya
NICI
PCI
WITH
2010
2011
2010
183.784
169.416
4,07%
4,24%
123.083
114
151.686
59
2,73%
0,00%
3,79%
0,00%
395
-
5.505
4
0,01%
0,00%
0,14%
0,00%
Accounts Payable - Trade
Parent Entity
ISM
Under Common Control Entities
SIMP
IAP
Other Related Parties
NICI
PCI
307.376
326.670
6,81%
8,17%
Total
54.081
50.508
1,20%
1,26%
4.180
18.154
0,09%
0,45%
-
4.717
0,00%
0,12%
4
55
0,00%
0,00%
Accounts Payable - Non -Trade
Parent Entity
ISM
Under Common Control Entities
IAP
Other Related Parties
NICI
Others
(each below Rp1,000)
58.265
73.434
1,29%
1,83%
Total
99
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
32. BALANCES
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
Persentase terhadap
Total Penjualan Neto/
Percentage to Total Net Sales
Total/Total
2011
Penjualan
Entitas Induk
ISM
Entitas Sepengendali
IAP
SIMP
PDU
Pihak Berelasi Lainnya
Pinehill
NICI
DUFIL
PCI
SAWAB
SAWATA
SAWABASH
Total
2010
2011
50.859
40.159
0,26%
0,22%
11.623.551
20.351
953.051
62,22%
0,18%
5,28%
64,72%
0,11%
5,31%
569.058
513.130
167.339
27.137
11.921
11.814
3.270
442.015
415.240
147.375
14.194
12.004
6.839
-
2,94%
2,65%
0,86%
0,14%
0,06%
0,06%
0,02%
2,46%
2,31%
0,82%
0,08%
0,07%
0,04%
0,00%
1.484
416
0,01%
0,00%
1.135
177
0,00%
0,00%
14.464.370
13.675.372
74,68%
76,14%
Total
2010
2011
Beban asuransi
Pihak Berelasi Lainnya
ACA, CAR, IBU
2010
20,97%
22,64%
1.644.260
1.461.944
11,47%
11,26%
2.211
-
0,02%
-
Purchases
Parent Entity
ISM
Under Common Control Entities
SIMP
Other Related Parties
NICI
4.653.510
4.400.366
32,46%
33,90%
Total
Persentase terhadap Total
Beban Operasi/
Percentage to Total
Operating Expense
2010
2011
2010
185.972
176.177
7,67%
7,19%
Royalty fees
Parent Entity
ISM
50.071
49.177
2,07%
2,01%
Management fees
Parent Entity
ISM
0,46%
Insurance expense
Other Related Parties
ACA, CAR, IBU
0,18%
V-SAT expense
Other Related Parties
PT Primacom Interbuana
(Primacom)
12.122
11.249
0,50%
Beban V-SAT
Pihak Berelasi Lainnya
PT Primacom Interbuana (Primacom)
Total
2.938.422
Total/Total
Beban jasa manajemen
Entitas Induk
ISM
Others (each below Rp1,000)
3.007.039
2011
Beban royalti
Entitas Induk
ISM
Sales
Parent Entity
ISM
Under Common Control Entities
IAP
SIMP
PDU
Other Related Parties
Pinehill
NICI
DUFIL
PCI
SAWAB
SAWATA
SAWABASH
PT Fast Food Indonesia Tbk
(FFI)
Persentase terhadap Total
Beban Pokok Penjualan/
Percentage to Total Cost
of Goods Sold
Total/Total
2011
Pembelian
Entitas Induk
ISM
Entitas Sepengendali
SIMP
Pihak Berelasi Lainnya
NICI
2010
12.051.084
34.008
1.022.131
PT Fast Food Indonesia Tbk (FFI)
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp1.000)
WITH
4.826
4.507
0,20%
The nature of the significant transactions with
related parties are as follows:
Sifat dari transaksi yang signifikan dengan pihak
berelasi adalah sebagai berikut:
100
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
32. BALANCES
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
WITH
Kelompok Usaha menjual barang jadi dalam
perjanjian distribusi/supply terkait kepada
pihak-pihak berelasi tertentu terutama kepada
IAP dengan harga yang disepakati tergantung
dari produk. Saldo piutang usaha terkait
disajikan sebagai “Piutang Usaha - Pihak
Berelasi” pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.
a. The Group sells finished goods under the
related distributorship/supply agreements to
certain related parties, mainly to IAP at the
agreed prices depending on the products. The
related outstanding trade receivables are
presented as “Accounts Receivable - Trade Related
Parties”
in
the
consolidated
statements of financial position.
b. Dalam perjanjian supply terkait, Kelompok
Usaha membeli bahan baku seperti tepung
terigu dari ISM Divisi Bogasari dengan harga
jual yang disepakati dengan ketentuan bahwa
harga jual produk tidak boleh lebih tinggi dari
harga jual ISM kepada pihak ketiga lain yang
bergerak di bidang industri sejenis, dan
minyak goreng dan lemak nabati dari SIMP
dengan
harga
jual
yang
disepakati
berdasarkan pasar. Saldo utang usaha terkait
disajikan sebagai “Utang Usaha - Pihak
Berelasi” pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.
b. Under the related supply agreements, the
Group purchases raw materials such as wheat
flour from ISM’s Bogasari Flour Division at the
agreed prices which should not be higher than
the selling price of ISM to other parties
engaged in similar industries, and cooking oil
and fats from SIMP at the agreed prices based
on market. The related outstanding trade
payables are presented as “Accounts Payable Trade - Related Parties” in the consolidated
statements of financial position.
c. Perusahaan memiliki Perjanjian Lisensi Merek
dengan ISM untuk penggunaan merek dagang
ISM. Sebagai kompensasi, Perusahaan
dikenakan beban royalti sebesar 1,5% dari
nilai penjualan neto mi instan. Lisensi tersebut
diberikan kepada Perusahaan secara nonexclusive di Indonesia dan wilayah ekspor, dan
tidak dapat dialihkan serta berlaku selama ISM
memiliki mayoritas saham dalam Perusahaan.
Apabila ISM tidak lagi merupakan pemegang
saham mayoritas dan pengendali Perusahaan,
maka ISM mempunyai hak untuk mengakhiri
perjanjian tersebut.
c. The Company has a Trademark License
Agreement with ISM for the use of ISM’s
trademarks. As compensation, the Company
is charged with royalty fee of 1.5% of the net
sales of instant noodles. The non-exclusive,
non-transferrable license in Indonesia and
export territory granted to the Company is valid
as long as ISM maintains its majority share
ownership in the Company. Should ISM cease
to be the Company’s majority and controlling
shareholder, ISM will have the right to
terminate the said agreement.
Pada tanggal 4 Januari 2010, Perjanjian
Lisensi Merek di atas diubah dalam Perubahan
Pertama Perjanjian Lisensi Merek sehubungan
dengan
telah
dilakukannya
transaksi
penggabungan usaha (Catatan 4). Oleh
karena itu, terhitung sejak tanggal tersebut,
Perusahaan dikenakan beban royalti sebesar
1,5% dari nilai penjualan neto antara lain
produk makanan bermerek termasuk tetapi
tidak terbatas pada mi instan, produk nutrisi
dan makanan khusus, biskuit dan sirup yang
menggunakan merek dagang milik ISM.
On January 4, 2010, the above Trademark
License Agreement was amended in the First
Amendment of Trademark License Agreement
in relation to the merger transaction (Note 4).
Consequently, since that date, the Company is
charged with royalty fee of 1.5% of the net
sales of, among others, the branded food
products, including but not limited to instant
noodles, nutrition and special foods, biscuit and
syrup which use ISM’s trademarks.
a.
101
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
32. BALANCES
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
WITH
Pada tanggal 20 Mei 2010, perjanjian tersebut
diubah sehingga apabila ISM tidak lagi
merupakan pemegang saham mayoritas dan
pengendali Perusahaan dan memilih untuk
mengakhiri perjanjian tersebut, Perusahaan
memiliki hak menerima penawaran terlebih
dahulu untuk membeli merek-merek tersebut
dari ISM dan pihak penilai independen akan
ditunjuk untuk menilai harga merek. Apabila
Perusahaan tidak dapat membeli merek
tersebut dengan alasan apapun setelah enam
bulan dari perubahan kendali atau tidak
berkeinginan membeli merek, Perusahaan
diharuskan untuk menghentikan penggunaan
merek yang dimiliki oleh ISM.
On May 20, 2010, the said agreement was
further amended such that should ISM cease to
be the majority and controlling shareholder of
the Company and opt to terminate the said
agreement, the Company will have a preemptive right to purchase the trademarks from
ISM, and an independent valuer will be
appointed to appraise a fair value for the
trademarks. Should the Company, for whatever
reason, be unable to purchase the trademarks
after six months from the change of control or
decline to purchase the trademarks, the
Company would be required to discontinue the
use of the trademarks owned by ISM.
Pada tanggal 10 Juni 2010, perjanjian di atas
diubah dalam Perubahan Kedua Perjanjian
Lisensi
Merek,
dimana
lisensi
yang
sebelumnya diberikan kepada Perusahaan
secara non-exclusive menjadi exclusive.
On June 10, 2010, the above agreement was
amended in the Second Amendment of
Trademark License Agreement whereby the
license that was granted to the Company was
changed from a non-exclusive to an exclusive
license.
Pada tanggal 5 Agustus 2010, Perjanjian
Lisensi Merek Perusahaan dengan ISM
diubah dalam Perubahan Ketiga Perjanjian
Lisensi Merek sebagai berikut:
On August 5, 2010, the Trademark License
Agreement of the Company with ISM was
amended in the Third Amendment of
Trademark License Agreement as follows:
i.
Lisensi diberikan kepada Perusahaan
secara exclusive di Indonesia dan nonexclusive di wilayah ekspor.
i. The Company was granted an exclusive
license in Indonesia and a non-exclusive
license in the export territory.
ii. Apabila ISM tidak lagi merupakan
pemegang
saham
mayoritas
dan
pengendali Perusahaan, dan mengakhiri
perjanjian tersebut, Perusahaan memiliki
hak untuk membeli merek-merek tersebut
dari ISM.
IFI juga memiliki perjanjian lisensi merek
dengan ISM untuk penggunaan merek dagang
yang dimiliki ISM. Sebagai kompensasi, IFI
dikenakan beban royalti sebesar 1,5% dari
nilai penjualan neto produk dengan merek
tersebut.
Beban royalti disajikan sebagai bagian dari
“Beban Penjualan dan Distribusi” (Catatan 26)
pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian. Saldo utang terkait disajikan
sebagai bagian dari “Utang Bukan Usaha Pihak Berelasi” pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.
ii. Should ISM cease to be the majority and
controlling shareholder of the Company and
opt to terminate the said agreement, the
Company will have the right to purchase the
trademarks from ISM.
IFI also has a trademark license agreement
with ISM for the use of ISM’s trademarks. As
compensation, IFI is charged with royalty fee of
1.5% of the net sales of the products with the
said trademarks.
Royalty fees are presented as part of “Selling
and Distribution Expenses” (Note 26) in the
consolidated statements of comprehensive
income. The related outstanding payables are
presented as part of “Accounts Payable - Non
- Trade - Related Parties” in the consolidated
statements of financial position.
102
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
32. BALANCES
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
WITH
d. Perusahaan memiliki perjanjian dengan ISM
untuk penggunaan jasa manajemen. Sebagai
kompensasi, Perusahaan dikenakan beban
manajemen sebesar 0,25% dari nilai penjualan
neto Perusahaan.
d. The Company has an agreement with ISM for
management services. As compensation, the
Company is charged with management fee of
0.25% of the net sales of the Company.
SRC juga memiliki perjanjian dengan ISM
untuk
jasa
konsultasi
dan
bantuan
manajemen. Sebagai kompensasi, SRC
dikenakan beban jasa manajemen sebesar
Rp197 per bulan pada tahun 2011 dan Rp191
per bulan pada tahun 2010.
SRC also has an agreement with ISM for
consultation and management services. As
compensation, SRC paid a management fee of
Rp197 per month in 2011 and Rp191 per
month in 2010.
IDLK juga memiliki perjanjian dengan ISM
untuk bantuan teknis dan manajemen.
Sebagai kompensasi, IDLK dikenakan beban
jasa sebesar Rp965 per bulan setelah
dipotong pajak.
IDLK also has an agreement with ISM for
technical and management assistance. As
compensation, IDLK is charged with service fee
of Rp965 per month after tax.
Beban terkait disajikan sebagai bagian dari
“Beban Umum dan Administrasi”
pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Saldo utang terkait disajikan sebagai bagian
dari “Utang Bukan Usaha - Pihak Berelasi”
pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The related fees are presented as part of
“General and Administrative Expenses” in the
consolidated statements of comprehensive
income. The related outstanding payables are
presented as part of “Accounts Payable - Nontrade - Related Parties” in the consolidated
statements of financial position.
e.
Perusahaan
memiliki
perjanjian
sewa
menyewa dengan ISM atas kantor yang
berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower,
dengan periode sewa yang belum ditentukan.
Biaya sewa disajikan sebagai bagian dari
“Beban Umum dan Administrasi” pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian. Saldo
utang terkait disajikan sebagai bagian dari
akun “Utang Bukan Usaha - Pihak berelasi”
pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
e.
The Company has a rental agreement with ISM
for office spaces located in Sudirman Plaza,
Indofood Tower, for an indefinite rental period.
The rental expense is presented as part of
“General and Administrative Expenses” in the
consolidated statements of comprehensive
income. The related outstanding payable is
presented as part of the account “Accounts
Payable - Non-trade - Related Parties” in the
consolidated statements of financial position.
f.
Perusahaan menyewa gudang dari IAP dan
ISM dan juga menyewakan gudang di Medan
kepada IAP. Beban sewa disajikan sebagai
bagian dari “Beban Umum dan Administrasi”,
sementara
pendapatan sewa
disajikan
sebagai bagian dari “Pendapatan Operasi
Lain” pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian. Tidak terdapat saldo utang
kepada IAP pada tanggal 31 Desember 2011.
f.
The Company leases a warehouse from IAP
and ISM and also rents its warehouse in
Medan to IAP. The rental expense is presented
as part of “General and Administrative
Expenses”,
while the rental income is
presented as part of “Other Operating Income”
in
the
consolidated
statements
of
comprehensive income. There were no related
outstanding payables to IAP as of December
31, 2011.
103
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
32. BALANCES
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
WITH
g.
Kelompok
Usaha
mengasuransikan
persediaan dan aset tetap kepada ACA, CAR
dan IBU. Beban asuransi disajikan sebagai
bagian dari “Beban Pokok Penjualan, Beban
Penjualan dan Distribusi dan Beban Umum
dan Administrasi” pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian. Saldo utang
terkait disajikan sebagai bagian dari “Utang
Bukan Usaha - Pihak berelasi” pada laporan
posisi keuangan konsolidasian.
g.
The Group insured its inventories and fixed
assets with ACA, CAR and IBU. The insurance
expense is presented as part of “Cost of Goods
Sold, Selling and Distribution Expenses and
General and Administrative Expenses” in the
consolidated statements of comprehensive
income. The related outstanding payable is
presented as part of “Accounts Payable - Nontrade - Related Parties” in the consolidated
statements of financial position.
h.
Divisi tertentu menyewa fasilitas V-SAT dari
Primacom untuk tujuan komunikasi antara
kantor pusat Perusahaan dan cabang/pabrik.
Beban sewa disajikan sebagai bagian dari
“Beban Umum dan Administrasi” pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian. Tidak
terdapat saldo utang kepada Primacom pada
tanggal 31 Desember 2011.
h.
Certain divisions lease V-SAT facilities from
Primacom
for
communication
purposes
between the Company’s head office and
branches/factories. The rental expense is
presented as
part of “General and
Administrative Expenses” in the consolidated
statements of comprehensive income. There
were no outstanding payables to Primacom as
of December 31, 2011.
i.
Kelompok
Usaha
membeli
kendaraan
bermotor dan suku cadang dari PT Indomobil
Sukses Internasional Tbk dan Entitas Anak
(ISI).
i.
The Group purchased vehicles and spareparts
from PT Indomobil Sukses Internasional Tbk
and Subsidiaries (ISI).
j.
Pinehill memiliki perjanjian jasa teknik dengan
Perusahaan
yang
berlaku
hingga
31 December 2013. Sebagai kompensasi,
Pinehill dikenakan jasa teknik dengan
persentase tertentu yang disepakati. Jasa
tersebut disajikan sebagai
bagian dari
“Pendapatan Operasi Lain” pada laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian. Saldo
piutang terkait disajikan sebagai bagian dari
“Piutang Bukan Usaha - Pihak berelasi” pada
laporan posisi keuangan konsolidasian.
j.
Pinehill has a technical services agreement
with the Company which is valid up to
December 31, 2013. As compensation, Pinehill
is charged with technical fee at a certain
agreed rate. The said fee is presented as part
of “Other Operating Income” in the
consolidated statements of comprehensive
income. The related outstanding receivable is
presented as part of “Accounts Receivable
Non-trade - Related Parties” in the
consolidated statements of financial position.
k. NICI has a manufacturing and supply
agreement with the Company whereby the
Company’s
Food
Seasoning
Division
manufactures, packs and supplies NICI’s
products at the agreed prices.
k. NICI memiliki perjanjian produksi dan
pengadaan barang dengan Perusahaan
dimana
Divisi
Penyedap
Makanan
memproduksi, mengemas dan memasok
produk NICI dengan harga yang disepakati
bersama.
104
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
l.
32. BALANCES
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
l.
NICI memiliki perjanjian lisensi merek dengan
ISM dimana NICI mendapatkan lisensi secara
non-exclusive untuk menggunakan merek milik
ISM untuk produk-produk kuliner yang
diproduksi, baik langsung maupun tidak
langsung oleh NICI di Indonesia, untuk jangka
waktu yang tidak terbatas selama ISM, baik
langsung maupun tidak langsung, tetap
sebagai pemegang saham NICI. Sebagai
kompensasi, NICI dikenakan royalti sebesar
persentasi tertentu yang disepakati dari
penjualan netonya.
WITH
NICI has a license trademark agreement with
ISM whereby NICI was granted a non-exclusive
license to use ISM trademarks for culinary
products produced directly or indirectly by NICI
in Indonesia, for an indefinite term as long as
ISM is a direct or indirect shareholder of NICI.
As compensation, NICI is charged with royalty
fee at a certain agreed percentage of its net
sales.
m. NICI memiliki perjanjian distribusi dengan IAP
untuk distribusi produk kuliner NICI di
Indonesia.
Sebagai
kompensasi,
NICI
memberikan
marjin
distribusi
sebesar
persentase tertentu dari nilai penjualan ke IAP.
m. NICI has a distribution agreement with IAP
for the distribution of NICI’s culinary products in
Indonesia. As compensation, NICI gives a
distribution margin at a certain percentage of
the invoiced sales to IAP.
n. Berdasarkan perjanjian pinjaman pada tanggal
7 Mei dan 31 Agustus 2010, Perusahaan
memberikan fasilitas pinjaman modal kerja
kepada
NICI
masing-masing
sejumlah
Rp10.500 dan Rp 5.000. Pinjaman tersebut
dikenakan suku bunga sebesar 10,59% per
tahun dan tambahan bunga sebesar 2,00%
apabila NICI gagal membayar jumlah terutang
pada tanggal jatuh tempo. Pinjaman ini jatuh
tempo dalam waktu satu tahun terhitung sejak
tanggal perjanjian pinjaman. Pada tanggal
31 Desember 2011, saldo terutang dari
pinjaman ini adalah sebesar Rp15.500 dan
disajikan sebagai bagian dari “Piutang Bukan
Usaha - Pihak Berelasi” pada laporan posisi
keuangan konsolidasian. Pinjaman ini telah
dilunasi sepenuhnya pada tanggal 8 Maret
2012.
n. Based on the loan agreement dated May 7 and
August 31, 2010, the Company granted NICI a
working capital loan facility totaling Rp10,500
and Rp5,000, respectively. The loan bears
interest at 10.59% per year. Additional default
interest of 2.00% will be charged in the event
that NICI fails to make payment on the due
date of any sum due. The loans are payable in
full one year from the date of the agreement.
As of December 31, 2011, the total outstanding
loans amounting to Rp15,500 are presented as
part of “Accounts Receivable Non-trade Related Parties” in the consolidated statements
of financial position. This loan was fully settled
on March 8, 2012.
o.
Pada tanggal 15 Juni 2010, Perusahaan
mengadakan perjanjian supply dengan FFI
dimana Perusahaan menyediakan, memasok
dan menyerahkan kepada FFI produk biskuit
dan sirup gula dengan harga yang disepakati.
Perjanjian tersebut berakhir pada tanggal
31 Desember 2010 dan telah diperpanjang
sampai dengan 31 Desember 2013 dan dapat
diperpanjang dengan persetujuan kedua belah
pihak.
o. On June 15, 2010, the Company entered into a
supply agreement with FFI whereby the
Company will supply, sell and deliver biscuit
and sugar syrup products to FFI at the agreed
prices. The said
agreement expired on
December 31, 2010 and was extended until
December 31, 2013 and can be extended by
mutual agreement of both parties.
p. Kelompok Usaha memberikan pinjaman
kepada personil manajemen kunci dengan
kriteria dan syarat tertentu sesuai dengan
jenjang kepegawaian.
Pinjaman tersebut
dilunasi dengan cara pemotongan gaji.
p. The Group provides loans to its key
management personnel subject to certain
criteria and terms depending on their
employment levels. These loans are collected
through salary deductions.
105
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
32. BALANCES
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
WITH
The nature of relationships with the related parties
are as follows:
Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah
sebagai berikut:
Pihak Berelasi/
Related Parties
Sifat Hubungan/
Nature of Relationship
ISM
Pemegang saham Perusahaan/Shareholder of the Company
IAP, PDU, SIMP
Entitas yang dikendalikan oleh pemegang saham utama/
Entities under control of the major shareholder
NICI
Entitas asosiasi/Associated entity
Pinehill, DUFIL, SAWAB, SAWABASH, SAWATA,
PCI, ACA, ISI, IBU, CAR, Primacom, FFI
Entitas afiliasi/
Affiliated entities
33. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
33. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
The following table sets out the carrying values and
estimated fair values of the Group’s financial
instruments as of December 31, 2011 and 2010.
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi
nilai wajar dari instrumen keuangan Kelompok
Usaha pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
31 Desember 2011/
December 31, 2011
Nilai Tercatat/
Carrying
Values
31 Desember 2010/
December 31, 2010
Nilai Wajar/
Fair Values
Nilai Tercatat/
Carrying
Values
Nilai Wajar/
Fair Values
Aset Keuangan
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang bukan usaha
Piutang jangka panjang
Tersedia untuk dijual
Investasi jangka pendek
4.420.644
2.260.329
118.073
14.081
4.420.644
2.260.329
118.073
14.081
3.407.687
1.954.099
72.150
18.910
3.407.687
1.954.099
72.150
18.910
17.280
17.280
19.360
19.360
Financial Assets
Loans and receivables
Cash and cash equivalents
Accounts receivable - trade
Accounts receivable - non - trade
Long-term receivables
AFS financial assets
Short-term investments
Total
6.830.407
6.830.407
5.472.206
5.472.206
Total
Liabilitas Keuangan
Liabilitas yang dicatat sebesar nilai
wajar atau biaya perolehan yang
diamortisasi
Utang bank jangka pendek
dan cerukan
Utang trust receipts
Utang usaha
Utang bukan usaha
Beban masih harus dibayar
Utang jangka panjang yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
Utang jangka panjang - setelah
dilunasi bagian yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
Financial Liabilities
417.851
210.744
1.274.067
155.321
698.047
417.851
210.744
1.274.067
155.321
698.047
405.362
94.863
1.134.052
176.341
621.832
405.362
94.863
1.134.052
176.341
621.832
6.259
6.259
11.339
11.339
Liabilities at
fair value or amortized cost
Short-term bank loans and
overdraft
Trust receipts payable
Accounts payable - trade
Accounts payable - non-trade
Accrued expenses
Current maturities of
long-term debts
145.507
145.507
14.777
14.777
Long-term debts net of current maturities
Total
2.907.796
2.907.796
2.458.566
2.458.566
106
Total
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
33. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
(lanjutan)
33.
FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
(continued)
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana
instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam
transaksi kini antara pihak yang berkeinginan dan
memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu
transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan
terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar
didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus
kas diskonto dan model penentuan harga opsi
yang sesuai.
Fair value is defined as the amount at which the
instrument could be exchanged in a current
transaction between knowledgeable willing parties
in an arm's-length transaction, other than in a
forced or liquidation sale. Fair values are obtained
from quoted market prices, discounted cash flow
models and option pricing models as appropriate.
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat
sebesar nilai wajar atau biaya perolehan
diamortisasi, jika tidak, disajikan dalam jumlah
tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai
wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur
secara handal. Metode-metode dan asumsi-asumsi
di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai
wajar untuk masing-masing kelas instrumen
keuangan:
Financial
instruments
presented
in
the
consolidated statements of financial position are
carried at fair value or amortized cost, otherwise,
they are presented at carrying values as either
these are reasonable approximation of fair values
or their fair values cannot be reliably measured.
The following methods and assumptions are used
to estimate the fair value of each class of financial
instruments:
·
Nilai tercatat untuk kas dan setara kas, piutang
usaha dan piutang bukan usaha, utang usaha
dan utang bukan usaha, utang bank jangka
pendek dan cerukan, utang trust receipts, dan
beban masih harus dibayar mendekati nilai
wajarnya karena bersifat jangka pendek.
Jumlah tercatat dari utang jangka panjang dan
pinjaman jangka panjang dengan suku bunga
mengambang mendekati nilai wajarnya karena
selalu dinilai ulang secara berkala.
· The carrying value of cash and cash
equivalents, current trade and non-trade
receivables, current trade and non-trade
payables, short-term bank loans and overdraft,
trust receipts payable and accrued expenses
approximate their fair values due to their shortterm nature. The carrying values of long-term
loans and borrowings with floating interest
rates approximate their fair values as they are
re-priced frequently.
·
Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai
wajar mengacu pada harga kuotasi yang
dipublikasikan pada pasar aktif. Utang jangka
panjang kepada karyawan dicatat sebesar
biaya
perolehan
yang
diamortisasi
menggunakan metode SBE dan tingkat
diskonto yang digunakan adalah suku bunga
pinjaman pasar pada saat pengakuan awal
untuk jenis pinjaman yang sama.
· Short-term investments are carried at fair value
using the quoted prices published in the active
market. Long-term loans to employees are
carried at amortized cost using the EIR method
and the discount rates used are the market
incremental lending rate at the initial
recognition for similar types of lending.
107
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES
Liabilitas keuangan utama Kelompok Usaha terdiri
dari utang dan pinjaman yang dikenakan bunga,
kas dan deposito jangka pendek. Tujuan utama
dari instrumen keuangan ini adalah untuk
mengumpulkan dana untuk kegiatan operasional
Kelompok Usaha. Kelompok Usaha mempunyai
aset dan liabilitas keuangan yang lain seperti
piutang usaha dan utang usaha, yang timbul dari
kegiatan usahanya.
The Group's principal financial instruments
comprise interest-bearing loans and borrowings,
cash and short-term deposits. The main purpose of
these financial instruments is to raise funds for the
Group's operations. The Group has various other
financial assets and liabilities such as trade
receivables and trade payables, which arise
directly from its operations.
Telah menjadi kebijakan Kelompok Usaha untuk
tidak melakukan perdagangan dalam instrumen
keuangan.
It has been the Group's policy not to undertake in
the trade of financial instruments.
Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok
Usaha adalah risiko tingkat suku bunga, risiko
pasar (termasuk risiko mata uang dan risiko harga
komoditas), risiko kredit dan risiko likuiditas.
Kebijakan para direktur melakukan reviu dan
menyetujui kebijakan pengelolaan masing-masing
risiko ini dijelaskan secara detail sebagai berikut:
The main risks arising from the Group's financial
instruments are interest rate risk, market risk
(including currency risk and commodity price risk),
credit risk and liquidity risk. The directors review
and approve policies for managing each of these
risks, which are described in more detail as follows:
a.
a. Interest rate risk
b.
Risiko tingkat suku bunga
Risiko tingkat suku bunga Kelompok Usaha
terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan
modal kerja dan investasi.
The Group's interest rate risk mainly arises
from loans for working capital and investment
purposes.
Saat ini, Kelompok Usaha tidak mempunyai
kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat
suku bunga.
Currently, the Group does not have a formal
hedging policy for interest rate exposures.
b. Foreign currency risk
Risiko mata uang asing
Mata uang pelaporan Kelompok Usaha adalah
Rupiah. Kelompok Usaha menghadapi risiko
nilai tukar mata uang asing karena pinjaman,
penjualan ekspor dan beberapa pembelian
utamanya dilakukan dalam mata uang Dolar
Amerika Serikat atau
harganya secara
signifikan dipengaruhi oleh pergerakan harga
dalam mata uang asing (terutama Dolar AS)
yang dikutip dari pasar internasional. Apabila
pendapatan dan pembelian Kelompok Usaha
dilakukan di dalam mata uang selain Rupiah,
dan tidak berimbang dalam hal jumlah
dan/atau waktu, Kelompok Usaha dihadapkan
pada risiko mata uang asing.
The Group’s reporting currency is the Rupiah.
The Group faces foreign exchange risk as its
borrowings, export sales and the costs of
certain key purchases are either denominated
in the United States Dollar or whose price is
significantly influenced by their benchmark
price movements in foreign currencies (mainly
US Dollar) as quoted in the international
markets. To the extent that the revenue and
purchases of the Group are denominated in
currencies other than Rupiah, and are not
evenly matched in terms of quantum and/or
timing, the Group has exposure to foreign
currency risk.
Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan
lindung nilai yang formal untuk laju nilai tukar
mata uang asing.
The Group does not have any formal hedging
policy for foreign exchange exposure.
108
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
c.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)
c.
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok
Usaha berasal dari kredit yang diberikan
kepada pelanggan. Untuk meringankan risiko
ini, Kelompok Usaha menerapkan kebijakan
yang memastikan penjualan produk hanya
diberikan kepada pelanggan yang dapat
dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah
kredit
yang
baik.
Kelompok
Usaha
mengharuskan semua pelanggan yang akan
melakukan pembelian secara kredit harus
melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk
penjualan
ekspor,
Kelompok
Usaha
mengharuskan
pembayaran
pada
saat
penyerahan dokumen kepemilikan.
Untuk
penjualan dalam negeri, Kelompok Usaha
memberikan jangka waktu kredit sampai
dengan 45 hari sejak faktur yang diterbitkan.
Kelompok Usaha menerapkan kebijakan batas
kredit untuk pelanggan tertentu, seperti
mengharuskan
sub-distributor
untuk
memberikan
jaminan
bank.
Sebagai
tambahan, saldo piutang dipantau secara terus
menerus untuk mengurangi kemungkinan
piutang yang tidak tertagih.
The Group is exposed to credit risk arising from
the credit granted to its customers. To mitigate
this risk, the Group has policies in place to
ensure that sales of products are made only to
creditworthy customers with proven track
record or good credit history. The Group
requires that all customers who wish to trade
on credit are subject to credit verification
procedures. For export sales, the Group
requires cash against the presentation of
documents of title. For domestic sales, the
Group may grant its customers credit terms up
to 45 days from the issuance of invoice. The
Group has policies that limit the amount of
credit exposure to any particular customer,
such as requiring sub-distributors to provide
bank guarantees. In addition, receivable
balances are monitored on an ongoing basis to
reduce the Group's exposure to bad debts.
Ketika
pelanggan
tidak
melakukan
pembayaran dalam jangka waktu yang telah
diberikan,
Kelompok
Usaha
akan
menghubungi
pelanggan
untuk
menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh
tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang
yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu
yang telah ditentukan, Kelompok Usaha akan
menindaklanjuti
melalui
jalur
hukum.
Tergantung pada evaluasi Kelompok Usaha,
penyisihan khusus mungkin dibuat jika piutang
dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan
risiko
kredit,
Kelompok
Usaha
akan
menghentikan penyaluran semua produk
kepada pelanggan jika terjadi keterlambatan
pembayaran dan/atau gagal bayar.
When a customer fails to make payment within
the credit term granted, the Group will contact
the customer to act on the overdue receivables.
If the customer does not settle the overdue
receivable within a reasonable time, the Group
will proceed to commence legal proceedings.
Depending on the Group's assessment,
specific provisions may be made if the
receivable is deemed uncollectible. To mitigate
credit risk, the Group will cease the supply of
all products to the customer in the event of late
payment and/or default.
Pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian, eksposur maksimum Kelompok
Usaha terhadap resiko kredit adalah sebesar
nilai tercatat masing-masing kategori dari aset
keuangan yang disajikan pada laporan posisi
keuangan.
At the consolidated statements of financial
position date, the Group’s maximum exposure
to credit risk is represented by the carrying
amount of each class of financial assets
presented in the statements of financial
position.
Kecuali pelanggan yang merupakan pihak
berelasi, Kelompok Usaha tidak memiliki
konsentrasi risiko kredit karena piutang usaha
berasal dari banyak pelanggan.
Except for the related party customers, the
Group has no concentration of credit risk as its
trade receivables relate to a large number of
ultimate customers.
109
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
d.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)
d.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Kelompok Usaha mengelola profil likuiditasnya
untuk membiayai belanja modal dan melunasi
utang yang jatuh tempo dengan cara menjaga
tingkat kas dan surat berharga, dan
ketersediaan pendanaan melalui jumlah
komitmen fasilitas kredit yang memadai.
The Group manages its liquidity profile to be
able to finance its capital expenditures and
service its maturing debts by maintaining
sufficient cash and marketable securities, and
the availability of funding through an adequate
amount of committed credit facilities.
Kelompok Usaha secara rutin mengevaluasi
proyeksi arus kas dan arus kas aktual, dan
terus menerus memantau kondisi pasar
keuangan untuk inisiatif penggalangan dana.
Inisiatif ini mencakup utang dan pinjaman
bank, dan penerbitan ekuitas pasar modal.
The Group regularly evaluates its projected and
actual cash flow information and continuously
assesses conditions in the financial markets for
opportunities to pursue fund-raising initiatives.
These initiatives may include bank loans and
borrowings and equity market issues.
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat liabilitas
keuangan Kelompok Usaha yang terpengaruh
tingkat suku bunga berdasarkan periode jatuh
temponya masing-masing:
The table below presents the carrying amount,
by maturity, of the Group’s financial liabilities
that are exposed to interest rate risk:
Jumlah/
Total
Dalam
1 tahun/
Within
1 year
1-2
tahun/
1-2
years
2-3
tahun/
2-3
years
3-4
tahun/
3 - 4 years
Lebih
dari
5 tahun/
More
than
5 years
4-5
tahun/
4-5
years
Pada
tanggal 31
Desember
2011
As at
December
31, 2011
Utang bank
jangka
pendek dan
cerukan
417.851
417.851
-
-
-
-
-
Short-term
bank loans
and
overdraft
Utang trust
receipts
210.744
210.744
-
-
-
-
-
Trust receipt
payable
-
Current
maturities of
long-term
debtsliability for
purchase of
fixed assets
Utang
jangka
panjang
yang jatuh
tempo
dalam
waktu satu
tahun
utang
pembelian
aset teap
6.259
6.259
-
-
110
-
-
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
d.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)
d.
Risiko likuiditas (lanjutan)
Jumlah/
Total
1-2
tahun/
1-2
years
Dalam
1 tahun/
Within
1 year
2-3
tahun/
2-3
years
Liquidity risk (continued)
3-4
tahun/
3 - 4 years
4-5
tahun/
4-5
years
Lebih
dari
5 tahun/
More
than
5 years
Pada
tanggal 31
Desember
2011
As at
December
31, 2011
Utang
jangka
panjang
setelah
dikurangi
bagian yang
jatuh tempo
dalam
waktu satu
tahun
Utang Bank
22.846
Long-term
debts - net
of current
maturities bank loans
5.616
Long-term
debts - net
of current
maturities liability for
purchase of
fixed assets
Utang
jangka
panjang
setelah
dikurangi
bagian yang
jatuh tempo
dalam
waktu satu
tahun
Utang
pembelian
aset tetap
e.
111.932
33.575
-
-
12.768
25.890
6.628
26.140
7.019
6.963
e.
Risiko harga komoditas
24.288
7.349
Commodity price risk
Kelompok Usaha menghadapi risiko harga
komoditas
terutama
diakibatkan
oleh
pembelian bahan baku utama seperti tepung
terigu dan minyak goreng. Harga bahan baku
tersebut secara langsung dipengaruhi oleh
fluktuasi harga komoditas serta tingkat
permintaan dan persediaan di pasar.
The Group’s exposure to commodity price risk
relates primarily to the purchase of the major
raw materials such as wheat flour and cooking
oil. The prices of these raw materials are
directly
affected
by
commodity
price
fluctuations and the level of demand and
supply in the market.
Kebijakan
Kelompok
Usaha
untuk
meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi
harga komoditas adalah dengan mengawasi
tingkat optimal persediaan tepung terigu dan
minyak
goreng
untuk
produksi
yang
berkelanjutan. Selain itu, Kelompok Usaha
juga berusaha mengurangi risiko tersebut
dengan cara menyesuaikan harga jual produk
secara berkala.
The Group’s policy is to minimize the risks
arising from the fluctuations in the commodity
prices by maintaining the optimum inventory
level of wheat flour and cooking oil for a
continuous production. In addition, the Group
may seek to mitigate its risks by periodically
adjusting the prices of its products.
111
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
35. PERJANJIAN DAN KOMITMEN SIGNIFIKAN
a.
35. SIGNIFICANT
COMMITMENTS
a.
SRC memiliki perjanjian dengan Rengo
Company Limited, Jepang (Rengo) dimana
Rengo menyediakan bantuan teknik kepada
SRC dalam operasi produksinya. Sebagai
kompensasinya, SRC membayar Rengo biaya
bulanan yang dihitung berdasarkan perjanjian.
AGREEMENTS
AND
SRC has an agreement with Rengo Company
Limited, Japan (Rengo), whereby Rengo
provides technical assistance to SRC in its
production operations. As compensation, SRC
pays Rengo a monthly fee, computed in
accordance with the terms of the agreement.
The related technical assistance fee charged to
operations for the year ended December 31,
2011 amounting to Rp865 (2010: Rp840) is
presented as part of “Cost of Goods Sold” in
the consolidated statements of comprehensive
income.
Biaya bantuan teknik yang dibebankan ke
operasi untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp865
(2010: Rp840) disajikan sebagai bagian dari
“Beban Pokok Penjualan” pada laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian.
b.
NICI memiliki perjanjian lisensi merek dengan
Nestle S.A. dimana NICI mendapatkan lisensi
secara non-exclusive untuk menggunakan
merek “Maggi” untuk produk-produk kuliner
yang diproduksi, baik langsung maupun tidak
langsung, oleh NICI di Indonesia, untuk jangka
waktu yang tidak terbatas selama Nestle S.A.
tetap merupakan pemegang saham NICI.
Sebagai kompensasi, NICI dikenakan royalti
sebesar persentase tertentu yang disepakati
dari penjualan netonya.
b.
NICI has a license trademark agreement with
Nestle S.A. whereby NICI was granted with a
non-exclusive license for the “Maggi”
trademark for culinary products produced
directly or indirectly by NICI in Indonesia, for
an indefinite term as long as Nestle S.A. is a
shareholder of NICI. As compensation, NICI is
charged with royalty fee at a certain agreed
percentage of its net sales.
c.
IDLK memiliki perjanjian manajemen dengan
PT Marison Nauli Ventura (MNV), dimana
MNV memberikan kepada IDLK nasehat,
pendapat, petunjuk, konsultasi dan informasi
yang berkaitan dengan kegiatan usaha,
khususnya yang berhubungan dengan sumber
daya manusia dan manajemen. Perjanjian ini
berlaku untuk jangka waktu satu tahun dan
akan diperpanjang secara otomatis untuk
jangka waktu yang sama, kecuali apabila
salah satu pihak menyatakan secara tertulis
untuk
mengakhiri
perjanjian
tersebut.
Kompensasi yang dibayarkan kepada MNV
untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember
2011
sebesar
Rp4.898
(2010: Rp4.898) disajikan sebagai bagian dari
“Beban Umum dan Administrasi” pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian.
c.
IDLK has a management agreement with
PT Marison Nauli Ventura (MNV), whereby
MNV provides to IDLK business advice,
suggestion,
guidance,
consultation
and
information relevant to operational activities,
especially those related with human resources
and management. This agreement is valid for a
one-year period and shall be automatically
renewed for the same period, unless
terminated by either party in writing.
Compensation paid to MNV for year ended
December 31, 2011 amounting to Rp4,898
(2010: Rp4,898) is presented as part of
“General and Administrative Expenses” in the
consolidated statements of comprehensive
income.
d.
IDLK memiliki perjanjian supply dengan
Amberston Pte. Ltd. (Amberston) dimana
Amberston menyediakan bahan baku antara
lain berupa skimmed milk powder, butter milk
powder dan gula kepada IDLK dengan harga
yang disepakati oleh kedua belah pihak.
Perjanjian tersebut akan berakhir pada
tanggal 31 Desember 2012.
d. IDLK has a supply agreement with Amberston
Pte. Ltd. (Amberston) whereby Amberston
agreed to provide raw materials to IDLK such
as skimmed milk powder ,butter milk and
sugar, among others, at the prices agreed by
both parties. The said agreement will expire on
December 31, 2012.
112
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
36. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG
ASING
36. ASSETS AND
CURRENCIES
LIABILITIES
IN
FOREIGN
As of December 31, 2011, the Group has monetary
assets and liabilities denominated in foreign
currencies. These foreign currency-denominated
assets and liabilities are presented using exchange
rates as of December 31, 2011 and March 15,
2012:
Pada tanggal 31 Desember 2011, Kelompok
Usaha memiliki aset dan liabilitas moneter dalam
mata uang asing. Aset dan liabilitas moneter dalam
mata uang asing pada tanggal tersebut disajikan
dengan kurs yang berlaku pada tanggal
31 Desember 2011 dan 15 Maret 2012 adalah:
Setara dengan Jutaan Rupiah/
Equivalent Amount in Millions of Rupiah
Mata Uang Asing/
Foreign Currencies
Aset
Kas dan setara kas
Dalam Dolar AS
Dalam Ringgit Malaysia
Dalam Dolar Singapura
Dalam Euro
Dalam Dollar Australia
Piutang usaha
Dalam Dolar AS
Dalam Ringgit Malaysia
Piutang bukan usaha
Dalam Dolar AS
31 Desember 2011
(Tanggal Pelaporan)/
December 31, 2011
(Reporting Date)
27.602
27.982
Assets
Cash and cash equivalents
In US Dollar
In Malaysian Ringgit
In Singapore Dollar
In Euro
In Australian Dollar
Accounts receivable - trade
In US Dollar
In Malaysian Ringgit
Accounts receivable - non-trade
In US Dollar
793.893
805.251
Total Assets in Foreign Currencies
US$
MYR
Sin$
EUR
AUD
39.814.225
922.377
17.928
5.359
371
361.035
2.632
125
63
3
366.012
2.774
130
64
4
US$
MYR
43.550.323
2.635.645
394.914
7.519
400.358
7.927
US$
3.043.858
Jumlah Aset dalam Mata Uang Asing
Liabilitas
Utang trust receipts
Dalam dolar AS
Utang usaha
Dalam Dolar AS
Dalam Ringgit Malaysia
Dalam Dolar Singapura
Dalam Euro
Dalam Franc Swiss
Dalam Pound Sterling Inggris
Dalam Yen Jepang
Dalam Dollar Australia
Dalam Dollar Canada
Utang bukan usaha
Dalam Dolar AS
Dalam Dolar Singapura
Dalam Euro
Dalam Ringgit Malaysia
Dalam Yen Jepang
Dalam Franc Swiss
Utang untuk pembelian aset tetap
Dalam Dolar AS
15 Maret 2012
(Tanggal Penyelesaian
Laporan Keuangan
Konsolidasian)/
March 15, 2012
(Financial Statements
Completion Date)
US$
23.240.387
210.744
213.649
US$
MYR
Sin$
EUR
CHF
GBP
JP¥
AUD
CAD
47.276.823
207.862
135.326
338.658
14.334
3.328
18.199.880
13.480
182.116
428.706
593
944
3.976
138
46
2.126
124
1.617
434.616
625
982
4.057
142
48
1.992
130
1.685
US$
Sin$
EUR
MYR
JP¥
CHF
622.949
281.666
173.287
186.938
1.005.300
75.649
5.649
1.964
2.034
533
117
729
5.727
2.045
2.076
562
110
747
US$
4.392.841
39.834
40.383
Liabilities
Trust receipts payable
in US Dollar
Accounts payable - trade
In US Dollar
In Malaysian Ringgit
In Singapore Dollar
In Euro
In Swiss Franc
In Great Britain Pound Sterling
In Japanese Yen
In Australian Dollar
In Canada Dollar
Accounts payable - non-trade
In US Dollar
In Singapore Dollar
In Euro
In Malaysian Ringgit
In Japanese Yen
In Swiss Franc
Liability for purchases of fixed assets
In US Dollar
699.874
709.576
Total Liabilities in Foreign Currencies
94.019
95.675
Net Assets in Foreign Currencies
Jumlah Liabilitas dalam Mata Uang Asing
Aset Bersih dalam Mata Uang Asing
As shown above, had the foreign exchange rates
prevailing at March 15, 2012 been used to restate
the Group’s foreign currency denominated assets
and liabilities, the net assets in foreign currencies
would have increased by about Rp1,656.
Sebagaimana disajikan di atas, jika nilai tukar mata
uang asing pada tanggal 15 Maret 2012 digunakan
untuk menyajikan kembali aset dan liabilitas dalam
mata uang asing Kelompok Usaha, aset bersih
dalam mata uang asing akan naik sebesar
Rp1.656.
113
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2011 and 2010
and Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
37. REKLASIFIKASI AKUN
37. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Certain accounts in the 2010 consolidated
financial statements have been reclassified to
conform with the presentation of accounts in the
2011 consolidated financial statements. The
details of such reclassification are as follows:
Beberapa akun dalam laporan keuangan
konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2010
telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian
akun pada laporan keuangan konsolidasian tahun
2011. Rincian reklasifikasi ini antara lain:
31 Desember 2010
Saldo sebelum
Reklasifikasi/
December 31, 2010
Balance before
Reclassification
Beban pokok penjualan
Beban penjualan dan distribusi barang rusak
Beban operasi lain
Hak minoritas atas aset bersih anak
perusahaan
Kepentingan nonpengendali
38. PERISTIWA
NERACA
PENTING
31 Desember 2010
Saldo setelah
Reklasifikasi/
December 31, 2010
Balance after
Reclassification
Reklasifikasi/
Reclassifications
12.993.217
(16.553)
12.976.664
18.328
130.643
24.962
(8.409)
43.290
122.234
442.635
-
(442.635)
442.635
442.635
SETELAH
Cost of goods sold
Selling and distribution expenses bad goods
Other operating expenses
Minority interests in net
assets of subsidiaries
Non-controlling interests
TANGGAL
38. SIGNIFICANT SUBSEQUENT EVENT AFTER
BALANCE SHEET DATE
Berdasarkan perjanjian amandemen ketujuh pada
tanggal 10 Februari 2012 untuk fasilitas kredit yang
diperoleh dari BCA, Indolakto mendapatkan
fasilitas pinjaman baru berupa fasilitas Letter of
Credit (L/C) sebesar US$20.000.000. Selain itu
BCA menyetujui untuk mengubah fasilitas Omnibus
Kredit Lokal, L/C dan Bank Garansi dengan
fasilitas maksimum sebesar Rp182.500 menjadi
fasilitas Kredit Lokal dengan jumlah pinjaman yang
sama.
Based on the seventh amendment dated February
10, 2012 to the credit facilities obtained from BCA,
Indolakto obtained new Letter of Credit (L/C)
facility with a maximum amount of US$20,000,000.
In addition, BCA agreed to change the existing
Omnibus Local Credit, L/C and Bank Guarantee
facilities with a maximum amount of Rp182,500
into Local Credit facility with the same limit.
114
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK
Sudirman Plaza, Indofood Tower, 23rd Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78, Jakarta 12910
P. 021 5793 7500
F. 021 5793 7557
www.indofoodcbp.com
Download