SISTIM GENITO URINARIUS I.FUNGSI GINJAL : 1.Mengatur keseimbangan air dan ion inorganik 2.Mengeluarkan end produc metabolisme 3.Mengeluarkan benda asing 4.Glukoneogenesis 5.Memproduksi hormon / Enzim : -Erythopoetin -Renin / Enzim angiotensin - 1-25 Dihydroxi vitamin D PRINSIP DASAR FISIOLOGI GINJAL II.Struktur Ginjal Dan Sistim urinarius -Organ retrperitoneal -Terdiri atas cortex dan Medula -Ginjal terdiri atas 1 million Nefron -1 nefron terdiri atas : -Renal Corpuscle : =glomerulus =Capsul Bowman -Tubulus proximal - Ansa Henle -Tubuli distal -duktus koligen FIGURE 16–2 Basic structure of a nephron. (a) Anatomical organization. The macula densa is not a distinct segment but a plaque of cells in the ascending loop of Henle where the loop passes between the arterioles supplying its renal corpuscle of origin. The outer area of the kidney is called the cortex and the inner the medulla. The black arrows indicate the direction of urine flow. (b) Consecutive segments of the nephron. All segments in the screened area are parts of the renal tubule; the terms to the right of the brackets are commonly used for several consecutive segments. FIGURE 16–3 (a) Anatomy of the renal corpuscle. Brown lines in the capillary loops indicate space between adjoining podocytes. (b) Cross section of the three corpuscular membranes—capillary endothelium, basement membrane, and epithelium (podocytes) of Bowman’s capsule. For simplicity, glomerular mesangial cells are not shown in this figure. FIGURE 16–4 Section of a human kidney. For clarity, the nephron illustrated to show nephron orientation is not to scale—its outline would not be clearly visible without a microscope. The outer kidney, which contains all the renal corpuscles, is the cortex, and the inner kidney is the medulla. Note that in the medulla, the loops of Henle and the collecting ducts run parallel to each other. The medullary collecting ducts drain into the renal pelvis. FIGURE 16–5 Anatomy of the juxtaglomerular apparatus. III.Proses dasar pada Ginjal : ◦ 1.Glomerulu filtrasi ◦ 2.Reabsorbsi tubuli ◦ 3.Sekresi tubuli • Pembentukan urin hasil Filtrasi gromeruli, Reabsorbsi dan Sekresi Tubuli : -Pembentukan urin =filtrasi =Reabsorbsi =Sekresi FIGURE 16–6 The three basic components of renal function. This figure is to illustrate only the directions of reabsorption and secretion, not specific sites or order of occurrence. Depending on the particular substance, reabsorption and secretion can occur at various sites along the tubule. .Kecepatan ekresi urin GFR – Reabsorbsi + Sekresi . FILTRASI : -terjadi melalui memb.glomerulus -Komposisi filtrat = plasma kecuali tampa proten dan sel. .Mekanisme Reabsorbsi : -Transfort aktif -Difusi -Pinositosis -Osmosis Rabsorbsi glukosa: @glikosa difiltrasi glomerulus-Reabsobsi Tub proks---Trans aktif @Transfort maksimum 375 mgr/menit @Biasanya terjadi bersamaan dengan Na REABSORBSI Na: @65 % reabs Na di Tub proks/25 % di Henle REABSORBSI KLORIDA:aktif/pasif biasanya Bersamaan dengan Na:(65% tub proks/25 % Henle/10 % diantara tub distal-kolligen REABSORBSI KALIUM: -50% diserap di tub prksimal/40 % pars ascnden L/H /10 % dukt koligen REABSORBSI ASAM AMINO: -semua asam amino direabsorbsi tub proksima REABSORBSI PROTEIN PLASMA: -<<< protein yang filtrasi di glomerulus -Reabsorbsi di tubuli proksimal REABSORBSI UREA:hasil akhir metabolis Protei di hepar.(50 % tub proksimal/40 % urea menetap filtratdiekresikan REABSORBSI BIKARBONAT: @tubuli proksimal-aktif(Duk koligent<) FUNGSI ENDOKRIN GINJAL: @Renin @1-25 dihidroksi vitamin D3mineralisasi tulang @eritropoitin--merupakan respon dari iskhemia ginjal berfungsi pembentukan sel-sel darah merah V.Konsep Clearance Ginjal -Kemampuan ginjal membersihkan plasma darah dari suatu zat persatuan waktu - Cs = Us x V Ps Bahan yang dipergunakan : ◦ Inulin ◦ PAH ◦ Creatinin ◦ Iotalamat radioaktif FIGURE 16–7 Renal handling of three hypothetical substances X, Y, and Z. X is filtered and secreted but not reabsorbed. Y is filtered, and a fraction is then reabsorbed. Z is filtered and completely reabsorbed. FIGURE 16–8 Forces involved in glomerular filtration. The symbol denotes the osmotic force due to the presence of protein in glomerular capillary plasma. FIGURE 16–10 Example of renal handling of inulin, a substance that is filtered by the renal corpuscles but is neither reabsorbed nor secreted by the tubule. Therefore, the mass of inulin excreted per unit time is equal to the mass filtered during the same time period, and as explained in the text, the clearance of inulin is equal to the glomerular filtration rate. FIGURE 16–11 Control of the bladder. Micturation Reflex control Voluntery control Blader fills Cereberal Cortex + Strech reseptor + - Parasymphatetic nerve + Bladder Bladder contraction + Motor neuron to external sphinter External urethral sphinter open when motor neuron inhibition Internal urethral Sphinter mecanically open when bladder contraction Urination External urethara sphinter remains closed when motor neuron is stimulated No Urination 1.NITROGEN UREA DARAH(BUN) Urea produk akhir metabolisme protein dan asam amino-mengandung nitrogen Peningkatan BUN indikasi fungsi ginjal menurun BUN ditentukan : -peningkatan/penurunan asupan protein -cedra otot -sakit hepar -Rasio BUN : creatinin=peny hepar <10:1 atau > 15:1 PEMERIKSAAN FUNGSI GINJAL 2.Creatinin N0rmal 0,7-1,5/100 cc darah > 1,5 mgr%----ggn fungsi ginjal Penurunan fungsi ginjal 50%2kali Penurunan fungsi ginjal 75 %-3 kali 3.Urinalisis(makros/mikroskopis) 4.Sistoskopi :teropong uretrae VU- melihat kelainan pada vu 5.Voiding Cystourethrography-kateterisasi VU dan infusi perwarna radioaktif 6.Urografi intra vena--Ro serial 7.Ultrasoun ginjal-refleksi gelombang suara identifikasi kelainan pada ginjal PERUBAHAN FILTRASI GLOMERULUS @Perobahan P kapiler-MAP @Perobahan tekanan koloid osmotik plasma--kadar protein plasma @Perubahan tekanan koloid cairan intertitial-kadar protein c.intertitial @Perobahan tekanan cairan intertitial AZOTEMIA :peningkatan abnormalbahan sisa bernitrogen dalam darah(urea/asam urat/kretinin KONSEP PATOFISIOLGI UREMIA suatu sindroma pada stadim akhir penyakit ginjal yang timbul akibat: -asidosis -anemia -penumpukan semua end produc. SINDROMA NEFROTIK: -proteinuria > 5 gr/hari -edema anasarka ANASARKA:edema anasarka krn hipoalbuminemia akibat Sindromanefrotik sebab lain n OSTEODISTROFI GINJAL:demineralisasi tulang akibat penyalit ginjal. Sebab:-penurunan pengaktifan Vit D3 – oleh ginjal -penumpukkan ino pospat -peranan tulang sebagai penyanggah H ion dalam plasma ASIDOSIS METABOLIK(Asidosis ginjal) adalah penurunan Ph plasma tidak disebabkan oleh ggn pernafasan ENSEFALOPATI UREMIK :perubahan neurologi akibat penyakit ginjal yang parah DIALISIS GINJAL :adalh proses penyesuaian kadar elektrolit dan air dalam darah pada orang fungsi ginjal rusak HEMODIALISIS :dialisis yang dilakukan diluar tubuh/dilakukan 3-5 x/minggu DIALISIS PERITONIUM TRANSPLANTASI GINJAL: 1.Hipospadia/epispadia 2’agenesis ginjal 3.Refluks vesiko ureter/uretrovesikal 4.Batu ginjal 5.Kandung kemih neurogenik 6.Infeksi saluran kemih 7.Glomerulonefritis 8.Mioglobin urea 9.Sindroma Uremik Hemolitik 10.Gagal ginjal akut/kronik KEADAAN PENYAKIT /CEDRA Adalah kelainan konggenital berupa kelainan letak lubang uretrae dari ujung penis ke sisi ventral /skrotum/peri anus(dorsal penis) KLINIS : @.Kesulitan ketidak mampuan berkemih secara adekwat pada posisi berdiri @chordee biasanya menyertai hipospadia @Hernia inguinalis/andescended testis dapat menyertai DIAGNOSTIK:Pemeriksaan Fisik/wawancara HIPOSPADIA DAN EPISPADIA KOMPLIKASI : @disfungsi ejaklasi pada saat dewasa @ekstrofia pemejanan melalui kulit PENATALAKSANAAN :koreksi bedah dilakukan sebelum anak umur 1-2 thn AGENSIS GINJAL :kegagalan pembentukan ginjal selama gestasi unilateral/bilateral: KLINIK: @bilateral agenesis ginjal(Sind Pooter) biasanya meninggal inuterus/segera lahir @kompenssai ginjal yang sehat 2 X > DIAGNOSTIK: @ultrasound perinatal @scan computerize axial tomogrphy(CAT) PENTALAKSANAAN: @bila ginjal yang ada sehat tdk diperlukan @Tindakan bedah REFLUKS VESIKOURETER/URETROVISIKAL: Adalah aliran balik urin dari vuueter yang terjadi:kelainan konggenital/neurogenik blader/infeksi berulang-- jr parut KLINIS:-infeksi saluran kemih berulang -iritabilitas/kesulitan makan DIAGNOSTIK:-Urografi intra vena -sistourgrafi KOMPLIKASI: -obstruksi ginjal/gagal ginjal PENATALAKSANAAN: -Remisi spontan -tindakkan bedah -Antibiotika profilaks mulai saat lahir Adalah batu yang terdapat diamana saja pada saluran kemih Komponen pembentuk batu:magnesium/amonium/asam urat/atau komonasi Etiologi:-peningkatan/penurunan pH urin -diet tetentu -stasis urin -fk risiko peninggkatan BB KLINIS: -Kolik renal/asimtomatik -hematuria/produksi urin turun -pengenceran urin BATU GINJAL DIAGNOSTIK: -pemeriksaan darah/urin -Radiografi/urografi intra vena KOMPLIKASI: -Obstruksi urin -kollaps nefron/kapilerishkemia ginjal atau gagal ginjal. PENATALAKSANAAN: -banyak minum -modifikasi diet -perubahan pH urin -Litotripsi/tindakan bedah Adalah kelainan persarafan dari VU motorik/sensori ETIOLOGI: -sklerosis multiple -transeksi MS -trauma/tumor yang mengenai khorda spinalis -poliomielitis/DM KLINIS: -inkontinensia urin -retensi urin KANDUNG KEMIH NEUROGENIK -inkontinensia overflow DIAGNOSTIK: -riwayat dan pemeriksaan -pemeriksaan neuromuskulare KOMPLIKASI: -infeksi saluran kemih berulang -Gagal ginjal kronis PENATALAKSANAAN : -Latiahan kosongkan VU/diisi setiap 24jam -drainase kateter/kompresi manual VU INFEKSI SALURAN KENCING