Perkembangan Sistem Informasi Posyandu Dalam Pelayanan Masyarakat Terintegrasi di Posyandu Agus Suwandono FKM UNDIP SEMARANG Nam Hotel, Jakarta, 22 Oktober 2013 Garis Besar Pembahasan I. Latar Belakang dan Pengertian Posyandu II. Perkembangan Posyandu Sebagai Wadah Pelayanan Masyarakat Terintegrasi III. Sistem Informasi Posyandu (SIP) IV. Kegunaan SIP Posyandu V. Tantangan Masa Mendatang VI. Kesimpulan dan usulan Garis Besar Pembahasan I. Latar Belakang dan Pengertian Posyandu II. Perkembangan Posyandu Sebagai Wadah Pelayanan Masyarakat Terintegrasi III. Sistem Informasi Posyandu (SIP) IV. Kegunaan SIP Posyandu V. Tantangan Masa Mendatang VI. Kesimpulan dan usulan Kilas Balik Upaya Pemberdayaan Masyakat di bidang Kesehatan • Dimulai dengan pengembangan Puskesmas konsep pelayanan terpadu dibidang kesehatan untuk upaya promotif, preventif , kuratif dan rehabilitatif (pelayanan kes dasar, pemberdayaan masy dan pemb berwawasan kesehatan) • Awal tahun 1970an PHC di negara berkembang yang di sambut di Indonesia dengan PKMD (Pemb Kes Masy Desa) • Lahirlah banyak upaya pemberdayaan masyarakat di bidang kes misal Taman Gizi, KB-Kes dsb • Tahun 1982, SKB 3 menteri Menko Kesra, Menkes dan Mendagri Posyandu 1x prioritas KIA mempercepat penurunan AKI &AKB POSYANDU Pengertian: Posyandu adalah - salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang - dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat - dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB. SUMBER: PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN POSYANDU, DEPKES RI 2006 UKBM • Wahana pemberdayaan masyarakat • Dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat dgn BIMBINGAN dari PETUGAS PUSKESMAS, LINTAS SEKTOR DAN LEMBAGA TERKAIT LAINNYA Sangat jelas POSYANDU MILIK MASYARAKAT dan dibimbing/dibina oleh PEMERINTAH DAN LEMBAGA TERKAIT LAINNYA SUMBER: PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN POSYANDU, DEPKES RI 2006 SASARAN DAN FUNGSI SASARAN Seluruh masyarakat, utamanya: 1. 2. 3. 4. Bayi Anak balita Ibu hamil, melahirkan, nifas dan ibu menyusui PUS FUNGSI: 1. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat, guna menunjang penurunan AKI dan AKB 2. Sebagai wadah untuk mendekatkan yankes dasar terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB SUMBER: PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN POSYANDU, DEPKES RI 2006 PENYELENGGARAAN POSYANDU WAKTU PENYELENGGARAAN Hari buka sekurang-kurangnya satu hari dalam sebulan TEMPAT PENYELENGGARAAN di lokasi yang mudah dijangkau, dapat di setiap desa/ kelurahan / nagari. Bila diperlukan atau mampu dusun, RW/RT atau sebutan lainnya yang sesuai. Bisa pada tempat tertentu Wisma Posyandu, Taman Posyandu dsb PENYELENGGARAAN KEGIATAN POSYANDU Jumlah minimal kader 5 (lima) orang, dengan langkah penyelenggaraan: Langkah I II III IV V Kegiatan Pendaftaran Penimbangan Pengisian KMS Penyuluhan Pelayanan Kesehatan Pelaksana Kader Kader Kader Kader Petugas kesehatan, dibantu kader KEGIATAN POSYANDU • Utama 1. KIA a. Ibu hamil b. Ibu nifas & menyusui c. Bayi dan anak balita 2. KB 3. Immunisasi 4. Gizi 5. Pencegahan dan penanggulangan diare • Pengembangan/Tambahan – Masyarakat karena kebutuhannya bisa menambah kegiatan tertentu: perbaikan kesehatan lingkungan, pencegahan dan pemberantasan penyakit tertentu atau kegiatan sektor lain yang dibutuhkan untuk mendukung Posyandu – Sebaiknya tercermin dari hasil SMD, MMD dan sebaiknya setelah kegiatan utama berjalan baik dan mendapat dukungan penuh dari masy setempat dan pemerintah setempat SUMBER: PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN POSYANDU, DEPKES RI 2006 PEMBINAAN POSYANDU • Pembinaan dilaksanakan secara terpadu melalui Pokja Posyandu di tingkat desa/kelurahan • Pembinaan meliputi – Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pengurus dan kader – Pembinaan administrasi penyelenggaraan dan keuangan • Bentuk Pembinaan – Rapat koordinasi berkala Pokja Posyandu – Kunjungan bimbingan dan fasilitasi – Menghadiri rapat-rapat yang diselenggarakan masyarakat – Penghargaan kepada pengurus dan kader Posyandu yang berprestasi SUMBER: PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN POSYANDU, DEPKES RI 2006 Organisasi Pengelola • Sejak dibentuk 1982 sampai sebelum era reformasi TP-PKK menjadi pengelola utama Posyandu mulai dari Pusat sampai ke Desa bahkan sampai ke RW, RT dan Dasa Wisma • Demikian dominannya TP-PKK mengelola Posyandu tahun 1990an awal diperkirakan kurang lebih 250 ribu Posyandu sudah terbentuk rata-rata 3-4 Posyandu perdesa/kelurahan • Tahun 1989: PKK mendapatkan Sasakawa (WHO) dan Maurice Pate (UNICEF) Awards • Agar lintas sektoral terjalin dengan baik dibentuk Pokjanal Posyandu mulai dari pusat sampai Kabupaten/Kota Monitoring dan Evaluasi • Kegiatan Posyandu memerlukan monitoring dan evaluasi • Kesepakatan perlunya dikembangkan indikator keberhasilan sederhana dari Posyandu berdasarkan sasaran yaitu bayi, anak balita, ibu hamil dan PUS • Misal Bayi: hasil penimbangan bulanan, diare/pneumoni, imumisasi dsb, ibu hamil K1, K4, tablet besi, PUS jenis kontrasepsi • Bervariasi dari satu tempat ketempat lain • Agar dapat dimonitor dan eval nasional, prov, kab. Kota, kecamatan dan desa dikembangkan SIP dengan dana Sasakawa/Maurice Pate award Garis Besar Pembahasan I. Latar Belakang dan Pengertian Posyandu II. Perkembangan Posyandu Sebagai Wadah Pelayanan Masyarakat Terintegrasi III. IV. V. VI. Sistem Informasi Posyandu (SIP) Kegunaan SIP Posyandu Tantangan Masa Mendatang Kesimpulan dan usulan RISKESDAS 2007, BALITBANGKES DEPKES RI, 2007: PEMANFAATAN POSYANDU/POSKESDES DI INDONESIA % 70 62.6 60 MEMANFAATK AN 50 40 27.3 30 20 10.3 10 0 PEMANFAATAN POSY/POSKESDES TAK MEMBUTUHKA N TAK MANF DG ALASAN LAIN RISKESDAS 2007, BALITBANGKES DEPKES RI, 2007: ALASAN TIDAK MEMANFAATKAN POSYANDU/POSKESDES DI INDONESIA % 50 40 30 24.3 JAUH 26.1 TAK ADA 20 49.6 LAYAN TAK LENGKAP 10 0 PEMANFAATAN POSY/POSKESDES RISKESDAS 2007, BALITBANGKES DEPKES RI, 2007: PEMANFAATAN POSYANDU/POSKESDES MENURUT JENIS PELAYANAN DI INDONESIA 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 PEMANFAAT MENURUT JENIS PELAYANAN TIMBANG SULUH IMUN KIA KB PNGOB DS PMT SUP GIZI KONS RES Persentase Puskesmas dengan Keberadaan UKBM, Rifaskes 2011 (%) 100 80 96.3 74.2 60 40 24.2 20 13.2 25.6 22.7 18.2 17 10 6.1 0 Posyandu Posyandu POD/WOD lansia SBH Poskestren Dana sehat Peduli lansia Peduli HIV- Peduli TB Kel peduli AIDS Paru lain 17 Persentase Puskesmas Berdasarkan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat, Rifaskes 2011 (%) 100 80 67.1 60 60.4 56.3 50 57.9 54.4 54.4 44 40 29.5 20 0 9.6 SMD MMD Pertemuan Kader Lintas Sektor Pembinaan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Kader Baru Kader Lama Toma Pelatihan LSM Supervisi 18 Perkembangan Posyandi Integrasi • Taman Posyandu: integrasi Posyandu, BKB dan PAUD • Ada yang beritegrasi dengan salah satu, PAUD atau BKB • Ada yang berintegrasi dengan upaya-upaya UKBM lainnya misalnya dengan Posyandu Lansia • Ada yang berintegrasi dengan upaya-upaya sosial lainnya Permasalahan • Sejak reformasi, jarang dilakukan pelatihan dan refreshing kader serta pengelola Posyandu lagi. Caranya hanya “getok tular” yang makin lama mutu dan pengetahuan kader dan pengelola Posyandu makin menurun ada isilah DDTKB • Inti pemantauan pertumbuhan dilupakan • Sistem rujukan juga terlupakan • Demikian juga penyuluhan Garis Besar Pembahasan I. Latar Belakang dan Pengertian Posyandu II. Perkembangan Posyandu Sebagai Wadah Pelayanan Masyarakat Terintegrasi III.Sistem Informasi Posyandu (SIP) IV. Kegunaan SIP Posyandu V. Tantangan Masa Mendatang VI. Kesimpulan dan usulan Sistem Informasi Posyandu (SIP) • Seperti dikemukakan sebelumnya kegiatan Posyandu memerlukan monitoring dan evaluasi • Pertanyaannya, oleh karena dilakukan oleh dan untuk masyarakat maka data yang dikumpulkan guna monitoring dan evaluasi haruslah merupakan variabel yang sederhana, mudah didapat dan mudah diartikan, tetapi harus cukup peka untuk bisa menunjukkan keberhasilan Posyandu • Variabel yang dikumpulkan pada prinsipnya meliputi dua hal: 1. variabel demografi dan identifikasi sasaran, dan 2 variabel hasil kegiatan menurut sasaran • Ada variabel teknis yang dikumpulkan tetapi diisi oleh tenaga teknis (Puskesmas dan KB) misalnya sakit apa, hasil pemeriksaan kehamilan dan jenis KB Variabel yang Dikumpulkan • Variabel demografi misal umur, jumlah anak, (kematian) • Variabel identifikasi dan sosial misalnya pekerjaan, alamat rumah, pendidikan • Variabel pencapaian kegiatan: 1. Bayi: BB, TB, imunisasi. 2 Balita: BB, imunisasi, vit A. 3. Ibu hamil, bersalin dan nifas: K1, K4, Pn, Kn; 4. PUS: jenis kontra sepsi • Variabel teknis oleh petugas: jenis penyakit Perkembangan SIP (1) • SIP pertama kali dikembangkan oleh TP-PKK dengan Badan Litbangkes, UI, YIS, Pokjanal Posyandu Nasional dan Dit Jen Bangdes tahun 1989, dengan menggunakan dana hadiah Sasakawa dan Maurice Pate Award • Hasilnya dituangkan dalam bentuk Inmendagri no 9 /1991 (??? kalau tak salah) dengan hanya 4 formulir sasaran, 1 buku rekapitulasi, dan 1 buku catatan untuk balita dan ibu hamil • Dalam perkembangannya, terjadi tambahan buku bantu, buku kohort dsb sehingga sampai sekarang bervariasi, tergantung pada inisiasi daerah, apalagi setelah desentralisasi, seakan-akan TP-PKK kurang kewenangannya Perkembangan SIP (2) • Banyaknya proyek-proyek di daerah yang dibantu oleh beberapa donor luar negeri maupun dalam negeri pengembangan SIP makin bervariasi • Ada upaya-upaya yang sedang dilakukan oleh beberapa ahli dan pemerhati Posyandu yang saat ini akan kembali menyederhanakan SIP seperti yang diupayakan oleh Unicef dengan PPWS KIA, dr. Budi Subianto dan teman-teman di Papua, beberapa NGO di NTT dan sebagainya Garis Besar Pembahasan I. Latar Belakang dan Pengertian Posyandu II. Perkembangan Posyandu Sebagai Wadah Pelayanan Masyarakat Terintegrasi III. Sistem Informasi Posyandu (SIP) IV.Kegunaan SIP Posyandu V. Tantangan Masa Mendatang VI. Kesimpulan dan usulan Apa Kegunaan SIP? • Untuk lebih mendorong peran masyarakat dalam menyehatkan diri dan kelompoknya • Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan dan pelayanan setempat (berbasis masyarakat) • Untuk menjaga kesinambungan kegiatan pelayanan masyarakat dari dan oleh masyarakat • Untuk perencanaan kegiatan pelayanan masyarakat • Untuk monitoring dan evaluasi hasil kegiatan atau ouput pelayanan baik tingkat: RT, RW, Desa/Kelurahan, Kabupaten/Kota, Provinsi maupun nasional • Untuk mempererat kerjasama antara masyarakat dan petugas Garis Besar Pembahasan I. Latar Belakang dan Pengertian Posyandu II. Perkembangan Posyandu Sebagai Wadah Pelayanan Masyarakat Terintegrasi III. Sistem Informasi Posyandu (SIP) IV. Kegunaan SIP Posyandu V. Tantangan Masa Mendatang VI. Kesimpulan dan usulan Tantangan Masa Depan (1) • SIP hendaknya sederhana mungkin karena yang melaksanakan adalah masyarakat yang tidak dibayar, saat ini kevcenderungan untuk menjadi volunteer sudah jauh menurun • Program Jaminan Kesehatan Nasional yang akan diberlakukan mulai 1 Januari 2014 nasib Posyandu??? • Perbaikan UU 32/2004 apakah bisa dimanfaatkan agar SIP menjadi lebih baik • Dana ADD dan lainnya apa dapat dipergunakan untuk insentif kader dalam meningkatkan tanggung jawabnya mengisi SIP • Peran Pokjanal Posyandu???? Tantangan Masa Depan (2) • Pencapaian RPJPN (UU) dan RPJPN Kes (Kep Menkes) ??? • Fakta SDKI kenaikan AKI dan stagnan nya AKB pencapaian MDG diragukan tercapai • Post MDG Presiden SBY sebagai wakil ketua • Kualitas, pemerataan dan kesinambungan yankes di Indonesia • Pendekatan “Life cycle” MTR RPJMN KESEHATAN NO INDIKATOR STATUS AWAL (2009) 2010 2011 CAPAIAN 2012 TARGET 2014 STATUS 1 Umur harapan hidup (tahun) 70,7 70,9 71,1 71,1 72,0 2 2 Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup 228 n.a n.a 259/ 359 118 3 3 Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih 84,3 84,8 86,38 88,64 90 2 4 Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 34 34 34 24 3 5 Prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dan gizi buruk) pada anak balita 18,4 17,9 n.a n.a <15,0 2 6 Total Fertility Rate (TFR): Angka Kelahiran Total (per perempuan usia reproduksi ) 2,6 2,4 n.a 2,6 2,1 3 7 Persentase jangkauan akses sumber air bersih 47,7 44,19 68 3 8 Prevalensi kasus HIV (% penduduk 15 tahun ke atas yang memiliki pengetahuan HIV dan AIDS) 90 2 9 Menurunnya kasus malaria (Annual Parasite InsidenceAPI) 1,85 1,96 1,75 1,69 1 3 Persentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan n.a 59,1 63,1 64,58 80,10 2 10 66,2 1) 4) 57,5 2) 55,04 n.a 32 3) 3) n.a 79,5 3) Agenda Post-2015 yang terkait bidang kesehatan 3. Provide quality 3a. Increase by x% the proportion of children able to access and complete pre-primary education education and lifelong journey 4. Ensure Healthy Lives 4a. End preventable infant and under-5 deaths 4b. Increase by x% the proportion of children, adolescents, at-risk adults and older people that are fully vaccinated 4c. Decrease the maternal mortality ratio to no more than x per 100,000 4d. Ensure universal sexual and reproductive health and rights 4e. Reduce the burden of disease from HIV/AIDS, tuberculosis, malaria, neglected tropical diseases and priority non-communicable diseases 5. Ensure food security and good nutrition 5a. End hunger and protect the right of everyone to have access to sufficient, safe, affordable, and nutritious food 1, 2 5b. Reduce stunting by x%, wasting by y%, and anemia by z% for all children under five 5c. Increase agricultural productivity by x%, with a focus on sustainably increasing smallholder yields and access to irrigation 5d. Adopt sustainable agricultural, ocean and freshwater fishery practices and rebuild designated fish stocks to sustainable levels 5e. Reduce postharvest loss and food waste by x% 6. Achieve 6a. Provide universal access to safe drinking water at home, and in schools, health centers, and refugee camps Universal Access to Water and SAnitation 6b. End open defecation and ensure universal access to sanitation at school and work, and increase access to sanitation at home by x% 6c. Bring freshwater withdrawals in line with supply and increase water efficiency in agriculture by x%, industry by y% and urban areas by z% 6d. Recycle or treat all municipal and industrial wastewater prior to discharge 32 Lifecycle approach 7. Lansia 1. Bayi 2. Balita 6. Ibu hamil 3. Usia sekolah 4. Remaja 5. Usia produktif Proporsi Penyebab Kematian umur 0-6 hari + IUFD dan 7-28 hari di 15 Kabupaten/Kota, tahun 2011 No Penyebab kematian 1 Asphyxia 0-6 hr + IUFD Penyebab Kematian (n=1701) 32,6 Pneumonia 2 IUFD 3 Premature 24,2 12,3 4 Sepsis neonatorum 5 Congenital malformation of the circulatory 7-28 hr (n=280) 15,0 11,1 10,7 8,6 Sepsis Neonatorum Congenital malformation Diarrhoea 1,2 Tetanus 1,8 2,5 Sumber: Laporan Registrasi Penyebab Kematian di 15 Kab/Kota, Litbangkes, 2011 Proporsi Penyebab Kematian umur 29 hari-11 bulan di 15 Kabupaten/Kota tahun 2011 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Penyebab kematian Pneumonia Diarrhoea Congenital malformation Symptoms and Signs Meningitis Septicaemia DHF Transport accidents Measles Anemia 29 hari-11 bln (n=700) 23,3 17,4 6,3 5,9 5,4 4,4 1,9 1,0 0,7 0,6 Laporan Registrasi Penyebab Kematian di 15 Kab/Kota, Litbangkes, 2011 Proporsi Penyebab Kematian umur 1-4 tahun di 15 Kabupaten/Kota tahun 2011 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Penyebab Kematian Pneumonia Diarrhoea Accidental drowning Meningitis DHF Congenital malform Transport Accidents Septicaemia Malnutrition 1-4 tahun (n=473) 20,5 13,3 4,9 4,7 3,6 3,4 3,2 2,7 1,7 Laporan Registrasi Penyebab Kematian di 15 Kab/Kota, Litbangkes, 2011 Proporsi Penyebab Kematian kelompok umur 25-34 tahun di 15 Kab/Kota menurut jenis kelamin, thn 2011 No Penyebab kematian Laki-laki (n=1032) Penyebab Kematian Perempuan (n=784) 1 Transport accidents 17,2 Respiratory Tuberculosis 9,3 2 Respiratory Tuberculosis 10,5 Transport accidents 7,5 3 Diseases of the Liver 5,6 Ischaemic heart diseases 5,6 4 Ischaemic heart diseases 5,0 Diseases of the Liver 5,2 5 HIV 4,7 Symptoms and Signs 4,7 6 Stroke 3,8 Typhoid 4,1 7 Symptoms adn Signs 2,7 Stroke 4,0 8 Thyphoid 2,5 Pneumonia 2,9 9 Other heart diseases 2,2 Diabetes Mellitus 2,7 10 Malaria 2,1 Diarrhoea 2,6 Laporan Registrasi Penyebab Kematian di 15 Kab/Kota, Litbangkes, 2011 Proporsi Penyebab Kematian kelompok umur 35-44 tahun di 15 Kab/Kota menurut jenis kelamin, tahun 2011 No Penyebab kematian Laki-laki (n=1515) Penyebab Kematian Perempuan (n=1171) 1 Ischaemic heart diseases 10,9 Stroke 10,4 2 Stroke 9,4 Respiratory Tuberculosis 9,1 3 Respiratory Tuberculosis 9,4 Ischaemic heart diseases 7,0 4 Diseases of the Liver 8,7 Diabetes Mellitus 5,1 5 Diabetes mellitus 5,0 Diseases of the Liver 4,2 6 Chronic lower respiratory dis 3,0 4,1 7 Other heart diseases 2,9 Other heart diseases Malignant neoplasm of cervix uteri 8 Pneumoni 2,1 Chronic lower respiratory 3,6 9 Hypertensive diseases 2,0 10 Septicaemia 1,8 Other direct obstetric death Hypertensive diseases Laporan Registrasi Penyebab Kematian di 15 Kab/Kota, Litbangkes, 2011 3,7 3,5 2,7 Proporsi Penyebab Kematian kelompok umur 45-54 Tahun di 15 Kab/Kota menurut jenis kelamin,thn 2011 No Penyebab kematian Laki-laki (n=2982) Penyebab Kematian Perempuan (n=2280) 1 Stroke 17,2 Stroke 17,0 2 Ischaemic heart diseases 13,1 Diabetes mellitus 12,9 3 Respiratory Tuberculosis 8,3 Ischaemic heart diseases 9,4 4 Diseases of the liver 8,2 Respiratory Tuberculosis 6,7 5 Diabetes mellitus 8,0 Diseases of the liver 5,2 6 Transport accidents 4,0 Other heart diseases 4,2 7 Chronic lower respiratory dis 3,4 Hypertensive diseases 3,7 8 Other heart diseases 3,3 Chronic lower resp. dis 3,6 9 Hypertensive diseases 3,1 Transport accidents 1,9 10 Malignant neoplasm of liver 2,0 Septicaemia 1,9 Laporan Registrasi Penyebab Kematian di 15 Kab/Kota, Litbangkes, 2011 21 November 2012 Garis Besar Pembahasan I. Latar Belakang dan Pengertian Posyandu II. Perkembangan Posyandu Sebagai Wadah Pelayanan Masyarakat Terintegrasi III. Sistem Informasi Posyandu (SIP) IV. Kegunaan SIP Posyandu V. Tantangan Masa Mendatang VI.Kesimpulan dan usulan INTERVENTION FOR NEO 6 YEARS SHOULD BE AN INTEGRATED PACKAGE INCLUDING THEIR MOTHERS MOTHERS W/ UNDERFIVE CHILDREN HOW ABOUT THE ROLES OF FAMILY? ”DESA SIAGA” “BKB-KEMAS” HEALTH, NUT & FP, GROWTH EDUCATION ETC 100% 80% IMMUN EARLY DETECTION AND GROWTH MONITORING NUTRITION “PAUD” PACKAGE ANC EKC BR FEED NEO CARE B N O E R O N - SIMPLE HEALTH EDUC SUCH AS HAND WASHING - SIMPLE PRACTICE FOR GARBAGE DISPOSAL ??? 1.5yrs 2 yrs 5 yrs 6 yrs AGE “PAUD” “POSYANDU” A.SUWANDONO, JULY 2007: BAPPENAS SIAPA YG PUNYA? INFORMASI – TELEKOM - TRANSPORT SIAPA YG BRTG JWB? SIAPA TG BINA TEKNIS ORGANISASI DAN PROGRAMNYA SIAPA YG TG JAWAB PERENCANAAN DAN EVAL & MONITORING? DSB PERTAHANAN PERTANIAN POSYANDU L1 L2 L5 L3 BKBKEMAS L4 PAUD PETERNAKAN PENDIDIKAN SOSIAL - BUD P4K DLL EKONOMI DESA SIAGA PEMBANGUNAN DESA TERPADU DSB. SIP • Harus tetap dikembangkan secara lintas sektoral dengan koordinasi Pokjanal Posyandu • PKK tetap merupakan pengelola Posyandu dan SIP yang potensial perlu dukungan taknis dan administratif • SIP harus sederhana, mudah dimengerti, mudah dibaca dan diartikan • SIP dipakai sebagai bahan untuk monitoring, supervisi dan evaluasi program Posyandu secara lokal • Untuk tk. desa/kelurahan, kecamatan dan selanjutnya harus disepakati apakah akan dikelola PKK atau yang lain??? (dinas teknis, pokjanal, pemda?)