ANTARA PSIKOPAT DAN SOSIOPAT: KAJIAN DALAM JURNAL

ANTARA PSIKOPAT DAN SOSIOPAT:
KAJIAN DALAM JURNAL-JURNAL BARAT
Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, psikolog
Seminar Akbar Nasional Psikopat, Jakarta 21 Januari 2006
Apakah Psikopat?
• Dr. Hervey Cleckley, dalam “The Mask of Sanity”
(1947):
– Psikopat adalah pribadi yang “likeable, charming, intelligent,
alert, impressive, confidence-inspiring, and a great success
with the ladies”, tetapi sekaligus juga “irresponsible, self
destructive, and the like”.
• Dr. Robert Hare, dalam “Without Conscience: The
disturbing world of the Psychopaths among us“
(1993):
– Psychopath is a personality disorder defined by a distinctive
cluster of behaviors and inferred personality traits, most of
which society views as pejorative (negative).
21 Januari 2005
Seminar Psikopat, Sarlito W. S.
<sarwono@ui.edu>
2
Psikopat di sekitar kita:
• Bukan hanya yang bersifat kriminal atau
seksual, melainkan juga yang non-kriminal
dan non-seksual.
• Justru tipe yang nampaknya tidak berbahaya,
tampil seperti orang biasa, bahkan dengan
perilaku yang menarik itulah yang lebih sering
merugikan masyarakat.
• Timbul kontroversi tentang istilah:
– “Psikopat” (yang patologik adalah Psyche) atau
– “Sosiopat” (Society yang menjadi korban).
21 Januari 2005
Seminar Psikopat, Sarlito W. S.
<sarwono@ui.edu>
3
Psikopat dalam DSM
• 1952 istilah Psikopat diganti dengan
Sosiopat
• DSM II 1968: resmi dinamakan
Sosiopat
• DSM IV 1994: istilah Pskopat dan
Sosiopat dihapus, digantikan dengan 10
jenis Personality Disorders.
21 Januari 2005
Seminar Psikopat, Sarlito W. S.
<sarwono@ui.edu>
4
Istilah-istilah lain:
• Merujuk ke 10 jenis Personality
Disorders dalam DSM IV:
– Hare, Hart & Harpur (1991)
menyamakannya dengan Anti Social
Personality Disorder
– Cunliffe (2005), Helfgott (2004) dan
Bouchard (2002) menyebut 3 tipe
Personality Disorders yang lain: Borderline,
Histrionic, dan Narcistic.
21 Januari 2005
Seminar Psikopat, Sarlito W. S.
<sarwono@ui.edu>
5
Deskripsi tipe Personality Disorders
dalam DSM IV:
• Antisocial Personality Disorder is a pattern of
disregard for, and violation of, the rights of others
• Borderline Personality Disorder is a pattern of
instability in interpersonal relationships, self image,
and affects, and marked impulsivity
• Histrionic Personality Disorder is a pattern of
excessive emotionally and attention seeking
• Narcisstic Personality Disorder is a pattern of
grandiosity, need for admiration, and lack of empathy
21 Januari 2005
Seminar Psikopat, Sarlito W. S.
<sarwono@ui.edu>
6
Deskripsi lain:
• Wallace & Newman (2004) :
– The most salient characteristic of the psychopath is the
propensity to engage in maladaptive and inappropriate
behavior of all sorts, including antisocial and criminal
actions.
• Tetapi kebanyakan jurnal mendefinsikan Psikopat
hanya sebatas:
– antiosial dan kekerasan (Pridmore, Chambers & McArthur,
2005),
– kriminal (Granlund, 2005),
– kekerasan seksual (Litman, 2004; Meloy, 2002; Quinn,
Forsyth & Mullen-Quinn, 2004) dan
– narapidana atau tersangka (Endres, 2004; Guy & Edens,
2003; Pham dkk., 2003).
21 Januari 2005
Seminar Psikopat, Sarlito W. S.
<sarwono@ui.edu>
7
Traits Psikopat (Hare, 1999)
• Dua unsur utama dalam pengertian Psikopat:
– faktor afektif/interpersonal
– faktor gaya hidup sosial yang menyimpang.
• Sifat-sifat (traits) psikopat adalah:
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
lack of remorse or empathy,
shallow emotions,
manipulativeness,
lying,
egocentricity,
glibness,
low frustration tolerance,
episodic relationships,
parasitic lifestyle,
persistent violation of social norms
21 Januari 2005
Seminar Psikopat, Sarlito W. S.
<sarwono@ui.edu>
8
Etiologi (1)
• Faktor biologis:
– Hare (1999) : kasus AI, pasien 46 th, kelainan otak
– Pridmore, Chambers & McArthur (2005) : kelainan
sistem serotonin
– Litman (2004) : kelainan neurologik pada sindrom
Erotic violence
– Raine et al. (2003) :kelainan pada Corpus
collosum
– Namun masih diperlukan penelitian-penelitian
lebih lanjut untuk menkonfirmasi temuan-temuan
itu (Pridmore, Chambers & McArthur, 2005).
21 Januari 2005
Seminar Psikopat, Sarlito W. S.
<sarwono@ui.edu>
9
Etiologi (2)
• Faktor non-biologik/non-medik:
– Bouchard (2002): kasus Hendrik HÅ‘fgen,
defense mechanism
– Kirkman (2002): latar belakang masa kecil,
lack of conscience
– Miller & Lynam (2003): bersumber kepada
kelainan kepribadian itu sendiri
21 Januari 2005
Seminar Psikopat, Sarlito W. S.
<sarwono@ui.edu>
10
Sindrom (1)
• Yang paling sering disebutkan dalam jurnaljurnal:
seks (Wallace & Newman
– kekerasan (violence)
– , 2004; Litman, 2004; Oei, 2005; Grandlund, 2005;
Bouchard, 2002; Meloy, 2002).
• Sifat-sifat Psikopat yang lain:
– histrionic, narsistik dan antisosial (Cunliffe &
Gacono, 2005; Helfgott, 2004),
– kurang perhatian dan kurang kemampuan
eksekusi (Pham, Vanderstukken, Philippot &
Vanderlinden, 2003),
– Next...
21 Januari 2005
Seminar Psikopat, Sarlito W. S.
<sarwono@ui.edu>
11
Sindrom (2)
– kurang afeksi, kurang hubungan interpersonal,
kemampuan rendah dalam reaksi otomatis
terhadap stress, dan kemampuan spatial (Raine et
al. 2003).
– pola bicara, pola interpersonal dan linguistic
properties, khususnya penggunaan kata-kata
vulgar.
– tidak bisa memahami dampak yang akan dialami
korban (Dolan & Fullam, 2004).
– Psikopat adalah monopoli laki-laki. Kecuali
neburut Cunliffe & Gacono (2005) yang
melaporkan sindrom Psikopat pada wanita.
21 Januari 2005
Seminar Psikopat, Sarlito W. S.
<sarwono@ui.edu>
12
Metodologi dan alat ukur (1).
• Kesulitan metodologis: terbatasnya kasus
yang tersedia:
– hanya didasarkan pada satu kasus saja (Hare,
1993; Litman, 2004; Bauchard, 2002).
– terbatas pada sampel yang bias (Narapidana)
walaupun jumlahnya relatif besar (N=63) (Endres,
2004).
– Sampel besar hanya bisa dilakukan terhadap
topik-topik umum dan responden umum seperti
studi komparatif (Dolan & Fullam, 2004), atau
studi simulasi (Guy & Edens, 2003).
21 Januari 2005
Seminar Psikopat, Sarlito W. S.
<sarwono@ui.edu>
13
Metodologi dan alat ukur (2).
• Kesulitan dalam mendefinsikan konstruk
Psikopat sehingga sulit untuk saling
membandingkan antar hasil penelitian.
• Bias dari pandangan awam menyebabkan
penelitian terbatas pada pelaku maupun
korban Psikopat kekerasan dan seks.
• Karenanya sulit untuk mengembangkan teori
berdasarkan temuan-temuan empirik (metode
induksi).
21 Januari 2005
Seminar Psikopat, Sarlito W. S.
<sarwono@ui.edu>
14
Metodologi dan alat ukur (3).
• Yang dilakukan adalah mengembangkan alat-alat
ukur tertentu berdasarkan teori tertentu atau
menggunakan alat ukur psikologi yang sudah ada:
– PCL-R (Hare, 1993; Cunliffe & Gacono, 2005; Helfgott,
2004; Brinkley, 2004; Endres, 2004).
– Primitive Defense Guide (Helfgott, 2004),
– Rorschach (Cunliffe & Gacono, 2005),
– ToM (Theory of Mind) (Dolan & Fullam, 2004; Ritchell, et al.
2003),
– SCT (Sentence Completion Test) (Endres, 2004),
– NEO PIR (Miller & Lynam, 2003).
21 Januari 2005
Seminar Psikopat, Sarlito W. S.
<sarwono@ui.edu>
15
Hare’s PCL-R 20 Item Checklist:
1.
2.
3.
Glib and Superficial Charm
Grandiose Self-worth
Need for stimulation or
Proneness to Boredom
4. Pathological living and
5. Conning Manipulativeness
6. Lack of Remorse or Guilt
7. Shallow Affect
8. Callousness and Lack of
Empathy
9. Parasitic Lifstyle
10. Poor behavioural controls
21 Januari 2005
11. Promiscuous sexual behavior
12. Early behavior problem
13. Lack of realistic, long term
goals
14. Impulsivity
15. Irresponsibility
16. Failure to accept
responsibility for own actions
17. Many short term marital
relationship
18. Juvenile delinquency
19. Revocation of condition
release
20. Criminal versatility.
Seminar Psikopat, Sarlito W. S.
<sarwono@ui.edu>
16
Terapi dan Pencegahan (1)
• Psikopat belum bisa dipastikan bisa disembuhkan
atau tidak.
• Menurut Hare perawatan terhadap Psikopat, bukan
saja tidak menyembuhkan, melainkan justru
menambah parah gejalanya
• Walaupun demikian, Hare menyatakan tidak berarti
bahwa Psikopat tidak perlu dirawat sama sekali.
Justru merupakan tantangan yang harus dipecahkan.
• Beberapa hal, akan membaik sendiri dengan
bertambahnya usia, misalnya energi yang tidak
sebesar waktu muda lagi. Proses ini bisa dipercepat
dengan prosedur tertentu (Ramsland, tanpa tahun).
21 Januari 2005
Seminar Psikopat, Sarlito W. S.
<sarwono@ui.edu>
17
Terapi dan Pencegahan (2)
• Menurut Kirkman (2002) Psikopat terbentuk karena
salah asuh, karena itu bisa dicegah jika indikasinya
bisa dideteksi sedini mungkin dan diberi asuhan yang
meminimalkan risiko Psikopat.
• Masyarakat melindungi diri dengan Undang-undang
Anti Psikopat, tetapi UU ini lebih dipengaruhi oleh
pandangan awam, ketimbang penelitian ilmiah.
• Contoh: di Belanda (Oei, 2005), dan AS (Granlund,
2005; Quinn, Forsyth & Mullen-Quinn, 2004), sejak
abad XIX sampai tahun 2000an fokus UU masih
pada kekerasan (termasuk pemabuk) dan seks.
21 Januari 2005
Seminar Psikopat, Sarlito W. S.
<sarwono@ui.edu>
18
Penutup.
• Masyarakat menyadari bahaya Psikopat dan
perlunya perlindungan dari gangguan Psikopat, baik
yang kriminal, kekerasan dan seks, maupun yang
bukan.
• Ilmu pengetahuan belum bisa memastikan faktorfaktor penyebabnya, dan belum sepakat dalam
mendefinisikan Psikopat (atau Sosiopat?),
• Maka masyarakat hanya menggunakan akal
sehatnya saja dalam melindungi dirinya.
• Karena itu pandangan awam sangat kuat
pengaruhnya pada penyusunan UU, upaya
pencegahan, terapi dan topik-topik penelitian.
• Masyarakat lebih menginginkan penelitian pada
violent Psychopath dan Sex offenders.
21 Januari 2005
Seminar Psikopat, Sarlito W. S.
<sarwono@ui.edu>
19